TANK MARDER 1A3 ALUTSISTA TERBARU TNI AD PADA PAMERAN INDO DEFENCE, 9 NOVEMBER 2012 DI JAKARTA
DAFTAR ISI
6 EDITORIAL
8 FOKUS
Apresiasi Masyarakat Terhadap Peran TNI
Menargetkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian Pada Tahun Anggaran 2013
26 BINCANG-BINCANG
Peran Prajurit Kodam Jaya Dalam Mengatasi Bencana Banjir Di Jakarta
42 PROFIL SATUAN
Kodim 0902/Trd Raih Juara I Lomba Binter TNI Angkatan Darat
47 PRAJURIT & PRESTASI
Serda Nurkholis Peraih Medali Emas Internasional Yongmoodo
54 TEKNOLOGI
Tank Leopard Revolution, Tank Kebanggaan Bangsa Indonesia Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
3
PENPAS
4
PALAGAN
www.tniad.mil.id
Dari Redaksi
P PELINDUNG Kepala Staf TNI Angkatan Darat PEMBINA Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat STAF AHLI Irjenad, Aspam Kasad, Asops Kasad, Aspers Kasad, Aslog Kasad, Aster Kasad, Asrena Kasad, Kasahli Kasad PEMIMPIN REDAKSI Brigjen TNI Rukman Ahmad, S.IP. WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Kolonel Chb Firdaus Komarno, S.E., M.Si. DEWAN REDAKSI Kolonel Arh Erwin Septiansyah, S.IP. Kolonel Caj Drs. Moh. Noor, M.M. Kolonel Inf Drs. Zaenal Mutaqin, M.Si. KETUA TIM EDITOR Kolonel Inf Drs. Andi Suyuti, M.M. SEKRETARIS TIM EDITOR Letkol Caj Drs. M. Yakub ANGGOTA TIM EDITOR Mayor Caj (K) Dra. Sri Indarti Mayor Caj (K) Yeni Triyeni, S.Pd. Mayor Inf Dodi Fahrurozi, S.Sos. Mayor Inf Supriyatno Kapten Inf Candra Purnama, S.H. Lettu Caj (K) Besarah SM., S.S. DISTRIBUSI Mayor Chb Gara Hendrik, A.Md. DESAIN GRAFIS Serka Enjang TATA USAHA Peltu (K) Ety Mulyati, PNS Listin, PNS Supriyatno. REDAKTUR FOTO Letkol Czi Drs. Syarifuddin S., M.Si. ALAMAT REDAKSI Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat Tlp. (021) 3456838, 3811260, Fax. (021) 3848300, Alamat email:
[email protected]
embaca Palagan yang berbahagia, tiada hentinya kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Besar, sehingga Majalah Palagan Volume 14 Nomor I Edisi Maret 2013 kembali menjumpai pembaca. Informasi penting yang kami sajikan pada rubrik fokus kali ini adalah tentang kegiatan Rapim TNI Angkatan Darat yang dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2013 lalu. Informasi menarik lainnya yang perlu disimak adalah tentang proses penanganan bencana banjir beberapa waktu lalu di wilayah Jakarta yang kami sajikan dalam bentuk bincangbincang redaksi dengan Pangdam Jaya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kiat dan langkah yang dilakukan oleh Kodam Jaya dalam penanganan dan bantuan terhadap korban banjir di Jakarta. Rubrik lain yang juga menarik disimak adalah info komando yaitu mengangkat tentang kegiatan pimpinan Angkatan Darat dalam kurun waktu bulan Januari sampai dengan Maret 2013. Sedangkan rubrik profil kali ini, menampilkan profil satuan Kodim 0902/Tanjung Redeb, Korem 091/Aji Natakesuma Kodam VI/Mulawarman. Kodim ini telah meraih juara I lomba Binter TNI Angkatan Darat untuk kategori Kodim Tingkat Utama. Pada rubrik teknologi kami ketengahkan tentang Alutsista TNI Angkatan Darat terbaru yaitu tank Leopard Revolution. Sedangkan pada rubrik lintas satuan redaksi menampilkan kegiatan satuan jajaran TNI Angkatan Darat yang menonjol dan penting diketahui oleh prajurit dan PNS beserta keluarga. Masih banyak lagi berita lain yang kami tuangkan ke dalam Majalah Palagan Volume 14 Nomor I Edisi Maret 2013 kali ini. Semoga rubrik yang kami sajikan pada Majalah Palagan Volume 14 Nomor I Edisi Maret 2013 ini dapat menambah pengetahuan dan memberikan manfaat bagi prajurit dan pembaca dimanapun berada dan bertugas. Selamat Membaca ... !!!
Surat Pembaca Salam Indonesia! Saya seorang pembaca setia Majalah Palagan. Tak pernah saya lewatkan edisi demi edisi. Saya menyarankan, bagaimana jika penerbitan Majalah Palagan dapat ditambah rubriknya? Menurut hemat saya, isi rubrik yang disajikan Majalah Palagan sangat menarik dan tak kalah dengan majalah-majalah lain. Karena selain dapat menambah wawasan dan informasi bagi pembaca, Majalah Palagan juga dapat memberikan nuansa yang berbeda yaitu dengan adanya rubrik “Apa Kata Mereka” yang berisi komentar-komentar masyarakat tentang TNI Angkatan Darat. Tentu saja hal ini dapat meningkatkan citra positif bagi TNI Angkatan Darat. Semoga TNI Angkatan Darat semakin jaya selalu! Rinto-Pekanbaru, Riau Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
5
EDITORIAL APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PERAN TNI AD
P
eran TNI dalam membantu menyejahterakan masyarakat di berbagai bidang, banyak diapresiasi oleh masyarakat. Apresiasi yang diberikan masyarakat ini karena keberadaan prajurit TNI Angkatan Darat dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terutama upaya prajurit TNI Angkatan Darat dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekelilingnya. Kasad, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo pada saat Rapat Pimpinan TNI Angkatan Darat, akhir Januari 2013 lalu, menilai bahwa selama tahun 2012, para Pangkotama sudah peduli dan responsif dalam menanggapi segala permasalahan yang ada di wilayah masing-masing. Penilaian ini berdasarkan laporan dari para Kepala Daerah kepada Kasad
6
PALAGAN
pada saat berkunjung ke berbagai wilayah di tanah air. Mendengarkan penilaian Kasad ini, tentunya harus kita syukuri karena tugas dan tanggung jawab kita sebagai anggota TNI Angkatan Darat terutama yang bertugas di Kowil dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Apresiasi ini tentu bukan datang dengan sendirinya, melainkan merupakan hasil kerja keras dan ketulusan prajurit TNI Angkatan Darat untuk bisa bersama-sama dengan rakyat dalam membangun bangsa ini menjadi lebih baik dan sejahtera sesuai dengan apa yang telah diamanatkan dalam Undang Undang. Peran TNI Angkatan Darat dalam menyejahterakan masyarakat tidak terlepas dari makna yang terkandung dalam alenia keempat pembukaan UUD
1945, dimana secara tersurat pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari pernyataan melindungi dan mewujudkan kesejahteraan umum tersebut, merupakan tugas dan kewajiban negara. Sebagai bagian integral Pemerintah, TNI sebagai alat pertahanan negara berkewajiban membantu pemerintah di daerah dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Peran TNI tersebut merupakan amanat dari UU RI No. 34 tahun 2004 tentang TNI, khususnya Pasal 7 Ayat 2 point b tentang Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Salah satu tugas dari OMSP adalah membantu tugas
www.tniad.mil.id pemerintahan di daerah, dengan demikian sudah sewajarnya dan menjadi kewajiban dari TNI untuk membantu pemerintah di daerah termasuk tugas menyejahterakan masyarakat. Peran Kowil. Kowil TNI Angkatan Darat mulai dari Kodam, Korem, Kodim, dan Koramil sangat besar perannya dalam membantu pemerintah melaksanakan program-program pembangunan nasional. Melalui peran Kowil yang tersebar di wilayah Indonesia, proses pembangunan nasional yang membutuhkan stabilitas keamanan nasional dapat dipelihara oleh satuan Kowil. Peran Kowil sebagai sistem deteksi dini ditengah masyarakat selama ini dapat mencegah terjadinya berbagai ancaman dan gangguan terhadap keamanan nasional. Ancaman separatisme, terorisme dan radikalisme dapat diantisipasi oleh satuan Kowil, sehingga menunjang proses pembangunan nasional yang saat ini sedang giat-giatnya dicanangkan oleh pemerintah. Dengan Babinsa sebagai ujung tombak ditengah masyarakat, maka segala gerakan dan manuver yang membahayakan terhadap keutuhan NKRI dapat
ditangkal dengan cepat. Melalui metode Binwalwil, Komsos dan Bakti TNI, Kowil juga membantu pemerintah dalam membangun sarana prasarana/ infrastruktur yang menunjang jalannya pembangunan nasional. Pembangunan jalan, jembatan, pembukaan lahan di berbagai wilayah banyak dilakukan oleh satuan Kowil. Pembukaan akses terhadap daerah perbatasan, daerah terpencil, daerah rawan konflik, daerah rawan bencana dan pulau kecil terluar dilakukan pemerintah dengan meminta bantuan kepada satuan Kowil karena dianggap lebih terampil, teruji, dan biaya yang relatif murah
apabila dibandingkan dengan dikerjakan oleh kontraktor swasta. Peran satuan Kowil yang sangat strategis tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan di wilayahnya masing-masing. Hal ini terbukti dari permintaan berbagai pihak terhadap eksistensi satuan Kowil yang meminta peran yang lebih besar dari stuan Kowil dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan pengusaha daerah. Bahkan, banyak dari Lembaga Kementerian, BUMN, BUMD, dan komponen masyarakat lainnya yang menjalin kerjasama dengan TNI Angkatan Darat yang telah dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) sebagai bentuk kebersamaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tentunya apresiasi dan respon dari masyarakat dan pemerintah yang cukup baik selama ini, harus terus dijaga dan dipertahankan oleh prajurit TNI Angkatan Darat dengan bekerja lebih baik lagi dan penuh ketulusan serta dijiwai semangat reformasi TNI. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
7
FOKUS
MENARGETKAN OPINI WAJAR TANPA PENGECUALIAN PADA TAHUN ANGGARAN 2013
Pada hari itu, Kamis, 31 Januari 2013 tak kurang dari 133 pejabat Angkatan Darat memenuhi Aula Markas Besar Angkatan Darat. Situasi semacam ini tentu lain dari hari biasanya, pasalnya pada pagi itu dilaksanakan kegiatan penting, yaitu Rapat Pimpinan TNI AD Tahun 2013.
8
PALAGAN
R
apat yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat merupakan tindak lanjut dari Rapim TNI yang telah dilaksanakan di Mabes TNI Cilangkap. Dalam sambutan pembukaan, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menyampaikan beberapa kebijakan TNI Angkatan Darat tahun 2013 di bidang Intelijen, Operasi, Personel, Logistik, Teritorial, Perencanaan dan Pengawasan. Salah satu point kebijakan bidang Intelijen adalah memelihara dan meningkatkan pembinaan kemampuan Intelijen bagi terwujudnya Aparat Intelijen yang mampu
www.tniad.mil.id melaksanakan deteksi dini, cegah dini dan pengamanan tubuh TNI AD. Pembinaan kemampuan tersebut meliputi bidang perencanaan, pengamanan tubuh TNI AD, hubungan luar negeri dan administrasi intelijen dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. Sedangkan dibidang Operasi, kebijakan diarahkan untuk mencapai kesiapan dan kemampuan satuan TNI AD dalam melaksanakan penugasan yang telah diprogramkan maupun untuk menghadapi kontinjensi, baik OMP maupun OMSP, di dalam dan di luar negeri. Sementara itu, kebijakan bidang Personel diantaranya, mewujudkan kekuatan personel yang berkualitas dan ideal, sesuai dengan kebijakan Zero Growth of Personnel (ZGP) yang penerapannya sejalan dengan
kebijakan Minimum Essential Force (MEF) TNI AD. Kebijakan bidang Logistik lebih diarahkan untuk mendukung tercapainya kesiapan prajurit dan satuan serta Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) yang mampu mengemban tugas OMP maupun OMSP. Berkaitan dengan pengadaan Alutsista, Pimpinan TNI Angkatan Darat mengarahkan untuk mengganti Alutsista yang sudah kritis dan life time-nya sudah habis serta memilih jenis Alutsista yang tepat sesuai perkembangan teknologi militer dan postur TNI AD. Kebijakan Kasad dibidang Teritorial, diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan pembinaan teritorial bagi terwujudnya kemampuan prajurit, baik perorangan maupun
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
9
FOKUS satuan guna menyiapkan potensi wilayah menjadi kekuatan pertahanan serta meningkatkan kinerja Aparat Kowil, khususnya Babinsa sebagai ujung tombak teritorial. Peningkatan kemampuan Aparat Kowil dilaksanakan melalui pendidikan dan latihan. Program peningkatan kemampuan aparat Kowil dilaksanakan dalam berbagai bidang, termasuk diantaranya pengembangan Koramil Model. Setiap Kodim diharuskan memiliki 1 (satu) Koramil Model sebagai tempat penggemblengan bagi prajurit yang akan berdinas di Satkowil. Koramil Model dapat difungsikan sebagai wahana penyegaran kembali, guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidang teritorial bagi Aparat Kowil secara berkesinambungan. Kebijakan bidang Perencanaan diarahkan pada terwujudnya aspek pembangunan kekuatan, pembinaan kemampuan serta gelar kekuatan yang dilaksanakan
10
PALAGAN
dengan tetap berpedoman kepada kebijakan Right Sizing dan Zero Growth of Personnel dengan memerhatikan dukungan anggaran yang tersedia guna tercapainya Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force/MEF). Kebijakan bidang ini meliputi penyusunan Renstra baik jangka panjang, menengah maupun pendek. Penataan struktur organisasi TNI AD dengan pertimbangan Right Sizing dan terisinya struktur organisasi satuan operasional di daerah perbatasan, daerah rawan konflik dan pulau terluar. Penajaman Tupoksi Orgas satuan jajaran TNI AD untuk memeroleh kekuatan satuan operasional dan satuan pendukung operasional 60:40 secara bertahap. Implementasi Zero Growth of Personnel dan Right Sizing organisasi yang disesuaikan dengan tuntutan tugas, fungsi, cakupan dan tipologi wilayah yang menjadi tanggung jawabnya, serta peningkatan kegiatan Reformasi
Birokrasi yang semakin terencana, terarah dan teratur. Kebijakan bidang Pengawasan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan Perwira Pemeriksa (Parik) melalui penerapan metode Wasrik yang tepat, guna mendukung terwujudnya perbaikan pengelolaan keuangan negara di lingkungan TNI AD agar terjadi peningkatan penilaian BPK dari opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), melalui optimalisasi fungsi pengawasan melekat dan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan program, anggaran, kebijakan, peraturan, sistem dan prosedur yang berlaku. Rapim TNI Angkatan Darat yang dilaksanakan selama sehari tersebut, selain mendengarkan kebijakan Pimpinan Angkatan Darat, juga diisi tanya jawab Kepala BPN RI. Dalam sesi ini banyak informasi penting seputar permasalahan bidang pertanahan, termasuk sertifikasinya. Dijelaskan,
www.tniad.mil.id
bahwa sertifikasi tanah memiliki sejarah yang panjang, mulai dari belum terintegrasinya pengurusan penerbitan sertifikat, terpisahnya wewenang pengukuran tanah dan hak tata guna tanah. Hal ini tentu memicu adanya tumpang tindih kewenangan dan serifikat ganda, bahkan palsu. Seiring dengan adanya reorganisasi maka penerbitan sertifikat berdasar pada Undang-Undang Pertanahan yang baru, yang menggunakan azas kontra delegitimasi yaitu asal ada permohonan akan diukur di lapangan oleh juru ukur BPN untuk mengetahui batas tanah tersebut seperti yang ditunjukkan si pemohon, selanjutnya dibuatkan peta dan ditandatangani oleh pemilik tanah yang bersebelahan, selanjutnya akan dicek lagi ke lapangan dengan mengajak Lurah setempat baru akan dibuat SK dan diterbitkan sertifikatnya. Selain masalah pertanahan, tanya jawab seputar kerjasama lembaga keuangan, khususnya BRI dengan TNI Angkatan Darat juga menjadi sesi yang menarik. Dijelaskan oleh Direktur Keuangan Bank BRI bahwa Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) tidak
dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), oleh karena itu dalam pemilihan DPLK harus memerhatikan faktor keamanan, transparansi dan sebagainya. Tetapi investasi BRI dalam bentuk deposito dijamin oleh LPS. Sedangkan yang menjamin aman adalah pendiri DPLK itu sendiri, sehingga perlu dicari tahu siapa di belakang DPLK yaitu para manajer investasi tersebut. Yang tak kalah pentingnya, Kasad dalam amanat penutupan Rapim menyampaikan beberapa
penekanan, seperti dibidang Intelijen. Profesionalitas dan kinerja aparat intelijen harus ditingkatkan seiring dengan perkembangan lingkungan dan harus mengikuti perkembangan situasi, sehingga aparat intelijen selalu siap menghadapi tugas dan tidak pernah terdadak. Selain itu kepekaan dan kepedulian terhadap anak buah perlu ditingkatkan guna mengetahui permasalahan yang dihadapi, sehingga tingkat pelanggaran personel terutama permasalahan pelanggaran dan Laka Lalin yang cukup tinggi dapat ditekan seoptimal mungkin. Dibidang Operasi. Penegakkan aturan dan ketentuan yang berlaku dalam setiap proses pelaksanaan program dan anggaran dengan membudayakan tiga tertib, yaitu tertib administrasi kegiatan, tertib administrasi per-Wabku dan tertib administrasi fisik, serta memanfaatkan penajaman pembinaan fungsi guna mendorong terwujudnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Penekanan lain dibidang Operasi adalah perlunya peningkatan peran utama Dansat dalam pembinaan satuan, sehingga diharapkan tercapai
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
11
FOKUS kesiapan operasional satuan, serta dapat mencegah pelanggaran hukum demi kewibawaan satuan. Dibidang Personel. Penekanan untuk melaksanakan kegiatan werving prajurit secara obyektif dan transparan, dalam rangka memeroleh calon prajurit yang berkualitas. Selain itu optimalisasi pembenahan 10 Komponen Pendidikan untuk meningkatkan kualitas hasil didik, serta melaksanakan mekanisme seleksi karier dan uji kompetensi secara konsisten sesuai ketentuan dalam pola pembinaan karier. Terkait dengan perwujudan penerimaan tunjangan kinerja (remunerasi), Kepala Staf Angkatan Darat dalam kesempatan ini juga menekankan kepada prajurit dan PNS untuk meningkatkan kinerjanya sesuai tuntutan reformasi birokrasi. Dibidang Logistik. Peningkatan aspek pengamanan terhadap barang tidak bergerak aset TNI AD, dengan memedomani peraturan yang berlaku dan melaksanakan
12
PALAGAN
pelaporan SIMAK BMN secara cermat, teliti dan serius untuk mendukung laporan keuangan Kemhan RI/TNI guna memeroleh opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Optimalisasi Komsos dengan seluruh komponen masyarakat, Aparat Pemda dan Keluarga Besar
TNI guna mendukung kegiatan Operasi Bakti TNI menjadi penekanan Kasad dibidang Teritorial. Dibidang Perencanaan dan Anggaran. Salah satu hal penting yang menjadi penekanan Kasad adalah untuk menyelesaikan kegiatan program yang belum
www.tniad.mil.id
terlaksana hingga akhir tahun 2012 sesuai ketentuan yang berlaku dan menghindari keterlambatan atau tidak selesainya program kegiatan TA. 2013 serta mempertanggungjawabkan setiap rupiah yang diberikan oleh negara kepada TNI. Dibidang Pengawasan dan Pemeriksaan. Fungsi Waskat harus diefektifkan guna menghindari penyimpangan pada pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran agar sasaran program yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dalam kesempatan ini Kasad berharap kiranya semua yang telah disampaikan dapat direalisasikan secara optimal, guna keberhasilan pelaksanaan tugas. Lebih lanjut Kasad berharap agar Kebijakan TNI AD Tahun 2013 segera diimplementasikan dalam Rapim yang tersebar di wilayah masingmasing, sehingga pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran Tahun 2013 dapat berjalan lancar. (Dispenad) Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
13
INFO KOMANDO TNI AD AKAN TAMBAH HELI BELL JENIS 412 DAN BLACK HAWK
T
NI Angkatan Darat akan membeli 24 unit helikopter jenis Bell 412 dan 20 unit jenis Black Hawk. Pengadaan helikopter tersebut merupakan bagian dari pengorganisasian Alat Utama Sistem Senjata (Alusista) TNI AD. Hal tersebut disampaikan Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo di Markas Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Banda Aceh, Senin (11/2), usai memeriksa senjata yang diserahkan oleh masyarakat kepada Kodam Iskandar Muda. Penyerahan senjata oleh masyarakat ini merupakan hasil pembinaan teritorial yang dilakukan jajaran Kodam IM
14
PALAGAN
selama kepemimpinan Pangdam IM Mayjen TNI Zahari Siregar. “Kalau pengadaan untuk yang akan datang ini programnya. Saya akan mengadakan 24 Heli bell 412. Yang baru datang 10, (sekarang) sudah ada, kami akan gunakan,” kata Kasad. TNI AD, lanjut Kasad, masih akan terus berkomunikasi dengan negara pembuat heli. “Kalau diizinkan dan dana itu ada, kami akan membeli Black Hawk 20 unit dari Amerika,” ujar Kasad. “Beberapa buah helikopter nantinya akan digunakan untuk satuan-satuan utama, termasuk Mabes Angkatan Darat,” tegas Kasad. (Pendam IM/Dispenad)
www.tniad.mil.id
Kemenpera RI Gandeng TNI AD
BANGUN PERUMAHAN RAKYAT
K
asad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Menteri Perumahan Rakyat RI Djan Faridz menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara TNI AD dan Kemenpera RI bertempat di Gedung Graha Zeni Ditziad, Jakarta, Rabu (6/2). “Nota kesepahaman tersebut dimaksudkan untuk memperlancar proses rehabilitasi rumah rakyat miskin di wilayah kabupaten/kota di Indonesia melalui program bantuan stimulus perumahan swadaya tahun 2013”, ujar Kasad dalam sambutannya. Menurut rencana, program pemerintah tersebut mulai dilaksanakan bulan Maret hingga Desember 2013. Dalam hal ini, prajurit TNI Angkatan Darat dilibatkan sebagai
Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bintara Zeni sebagai Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) dalam pelaksanaan rehabilitasi rumah rakyat miskin, guna membantu pemerintah daerah dalam melakukan percepatan pembangunan di daerah. Selain itu, pelibatan Babinsa dan Bintara Zeni adalah melakukan supervisi dan pengawasan selama pelaksanaan rehabilitasi pembangunan 50 s.d. 70 unit rumah yang dilakukan oleh masyarakat di wilayahnya masing-masing. “Bentuk kerja sama ini selain akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga diharapkan dapat memberikan dampak positif dan semakin memantapkan kemanunggalan TNI-rakyat”, ujar Kasad. Hal senada juga dilontarkan oleh Menpera
yang menyatakan bahwa dari hasil pembicaraannya dengan warga masyarakat di beberapa daerah, termasuk diantaranya Walikota, Camat, dan Kades, semuanya merasa sangat gembira ketika Menpera menyampaikan akan menunjuk TPM dari TNI Angkatan Darat. “Kalau Bapak menggunakan Babinsa, kami merasa gembira. Babinsa ini kan pembimbing kami. Mereka inilah yang ada ditengah masyarakat, mereka inilah yang menjadi dambaan masyarakat. Kalau mereka yang Bapak terjunkan, kita merasa sangat dekat dengan Babinsa. Kita merasa mendapat petunjuk yang pasti bisa dan pasti baik, karena selama ini Babinsa dikenal baik oleh masyarakat”, urai Menpera menirukan respon salah seorang warga di daerah. Dikatakan pula oleh Menpera, respon warga tersebut tak lepas dari hasil evaluasi program tahun lalu, dimana TPM yang ditunjuk rata-rata berasal dari luar daerah yang menjadi sasaran, sehingga masyarakat tidak mengenal atau merasa familier dengan TPM yang ada. Belum lagi masalah kehadiran TPM yang tidak menentu (kadang ada, kadang tidak). Hal ini memicu munculnya gap dalam tata cara dan adat istiadat antara TPM dan masyarakat sasaran. Menurut Menpera, tenaga pendamping dari TNI AD untuk program ini direncanakan sebanyak 3.750 orang yang diperkirakan tersebar di 250 kabupaten/kota dan 33 provinsi, untuk menangani 250.000 unit rumah. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
15
INFO KOMANDO TNI AD Jalin Kerja Sama Dengan PERTAMINA dan BRI
K
asad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Dirut PT. Pertamina Persero Karen Agustiawan dan Dirut Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Sofyan Basir melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) antara TNI AD dengan Pertamina tentang Karya Bakti Sosial Tahun 2013, dan dengan BRI tentang Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan, bertempat di Ruang Serba Guna Mabesad, Jakarta, Senin (25/2). Kerja sama TNI AD dengan Pertamina berupa karya bakti sosial yang difokuskan pada tiga bidang, yaitu pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Target kegiatan ini adalah masyarakat di daerah yang kurang mampu, khususnya di daerah perbatasan, daerah konflik dan di wilayah Timur Indonesia. Dibidang pendidikan, wujud bakti sosial berupa penyediaan buku-buku untuk perpustakaan, perlengkapan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan pemberian beasiswa. Dibidang kesehatan berupa pembangunan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), bantuan alat kesehatan, dan bantuan mobil Ambulan. Sementara dibidang lingkungan hidup, berupa pemberian bantuan bibit dan penanaman pohon. Bantuan senilai Rp 68.610.000.000,- ini diserahkan secara simbolis oleh Pertamina kepada TNI AD usai penandatanganan nota kesepahaman. Sedangkan kerja sama TNI AD dengan BRI, berupa pemanfaatan program Dana Pensiun Lembaga 16
PALAGAN
Keuangan (DPLK) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan dana pensiun prajurit dan PNS TNI AD, demi meningkatkan kesejahteraan mereka dimasa tuanya nanti. Selain itu, BRI juga secara simbolis menyerahkan bantuan berupa 14 unit Laboratorium Bahasa Multimedia bagi 14 Rindam TNI AD, 5 unit kendaraan Ambulan, 121 paket beasiswa bagi putra/putri anggota TNI AD, serta renovasi Gedung TK Harjamukti Ditkuad, dengan nilai total keseluruhan sebesar Rp 6.483.600.000,-. Dalam sambutannya, Kasad menyampaikan bahwa MoU ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan-kegiatan yang sudah lama dilakukan. Namun, melalui MoU ini, kegiatan-kegiatan tersebut ditingkatkan kualitas dan jumlahnya. Menurutnya, bantuan dari Pertamina dan BRI ini harus disambut baik, karena memiliki visi yang sama yaitu memajukan masyarakat Indonesia. Selain
itu, TNI Angkatan Darat memiliki kemampuan untuk menyalurkan bantuan tersebut kepada masyarakat di pulau terdepan dan di daerah perbatasan yang sangat membutuhkan perhatian, khususnya dibidang pendidikan, kesehatan, dan kelayakan hidup. Hal ini terkait dengan kehadiran prajurit TNI Angkatan Darat selama 24 jam di daerah-daerah tersebut. “TNI Angkatan Darat tidak akan besar jika jauh dari rakyatnya”, ujar Kasad. Menurut Kasad, program yang bertujuan membantu masyarakat, seperti yang dilakukan oleh Pertamina dan BRI merupakan sebuah program yang mulia. Untuk itu, Kasad meminta agar semua pihak bersama-sama mengawasi pelaksanaan program ini, agar bantuan yang diberikan dapat sampai kepada mereka yang membutuhkan. “Apa lagi yang kita cari? Jalan menuju surga, mungkin ini caranya yang lebih mudah. Kita berbakti!”, tegas Kasad. (Dispenad)
www.tniad.mil.id
TNI AD – KKP RI Tandatangani MoU MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL MELALUI INDUSTRIALISASI PERIKANAN
K
asad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sharif C. Sutardjo, melakukan penandatanganan berupa Nota Kesepahaman (MoU) antara TNI AD dan KKP RI bertempat di Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Jakarta, Selasa (26/2). Nota Kesepahaman antara TNI AD dan KKP difokuskan pada kegiatan kerjasama untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui industrialisasi perikanan. Disamping MoU yang ditandatangani oleh Kasad dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, juga ditandatangani dua dokumen MoU turunannya, masing-masing antara Dirjen Perikanan dan Budidaya KKP RI dengan Aster Kasad tentang pengembangan budidaya tambak udang dalam mendukung
industrialisasi perikanan budidaya, serta antara Kepala Badan Sumber Daya Manusia KKP RI dengan Aster Kasad tentang pelatihan dan penyuluhan kelautan perikanan dalam rangka pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia. Dalam sambutannya, Sharif menyampaikan bahwa penyuluh yang dimiliki KKP masih terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, pihaknya menilai keberadaan Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD sebagai solusi untuk membina masyarakat di pedesaan, khususnya bagi nelayan dan masyarakat pesisir terkait program-program KKP bidang ketahanan pangan, khususnya kegiatan kampanye Gemar Makan Ikan (Gemarikan). Kasad sendiri menyatakan menyambut baik kerjasama ini. Menurutnya, pangan adalah kunci
dimasa depan, titik kuat suatu bangsa adalah pangan. “Kalau kita punya ketahanan pangan, dimanapun prajurit bertugas, ia akan memberikan yang terbaik untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI ini. Saya yakin itu!” tegas Kasad. Dikatakan pula oleh Kasad, dirinya tak ragu mengatakan “Yes!” ketika Menteri mengajak bergabung, sebab kerjasama ini juga memberikan manfaat yang besar bagi prajurit. Dimana Babinsa nantinya akan diberikan pembinaan dan pengasahan kemampuan dalam lingkup program KKP, misalnya diajarkan tentang tehnik budidaya ikan. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi prajurit, karena selain pekarangan Satuan TNI AD dapat dimanfaatkan juga ikan hasil budidaya bisa dikonsumsi sendiri. Jika berlebih bisa dijual sebagai tambahan penghasilan bagi para prajurit. Menanggapi pertanyaan wartawan tentang bagaimana pelaksanaan MoU ini di lapangan, Kasad menyampaikan bahwa selain membina masyarakat untuk membudidayakan ikan dalam tambak, Babinsa juga melakukan pengamanan dengan berpatroli dan berkomunikasi dengan masyarakat sekitar tambak agar mereka tidak mudah termakan isuisu tidak baik yang disebarkan oleh orang yang berniat mengambil keuntungan yang bukan haknya, terutama pada masa menjelang panen. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
17
INFO KOMANDO Kunjungan Kerja Kasad KE PUSDIKPOM KODIKLAT TNI AD
K
asad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menekankan bahwa para Guru Militer (Gumil) dituntut memiliki kreativitas dalam mengajar atau melatih, agar para peserta didik lebih mudah menerima pelajaran serta tertarik untuk menyimak materi yang diajarkan. Penekanan Kasad tersebut disampaikan dihadapan para Gumil jajaran Angkatan Darat di Aula Pusdikpom Kodiklat TNI AD Kota Cimahi, Kamis (21/2). Pengarahan Kasad tersebut diikuti oleh 800 Gumil dan pelatih, yang terdiri dari para Perwira dan Bintara di lingkungan Kodiklat TNI Angkatan Darat. Lebih lanjut Kasad menyampaikan bahwa untuk 18
PALAGAN
menjadi seorang Gumil harus memiliki kesabaran yang lebih dibanding prajurit lainnya, karena prajurit sebagai peserta didik memiliki kemampuan intelektual dan emosi kejiwaan yang berbeda disebabkan variasi tugas yang berbeda-beda pula. Selain itu Gumil perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam rangka meneransfer ilmu kepada siswa atau peserta didik. “Gumil dan pelatih tidak boleh emosional dalam mengajar, dan harus menikmati profesinya sebagai bagian tugas yang mulia untuk meningkatkan profesionalisme prajurit,” kata Kasad. Kasad mengharapkan agar jabatan Gumil tidak dipandang sebagai jabatan buangan, tetapi
sebuah profesi yang bergengsi dan penuh tantangan, karena sesungguhnya kemampuan seorang prajurit yang profesional salah satunya dibentuk oleh para Gumil dan pelatih. Melihat pentingnya peran Gumil dan pelatih tersebut, Kasad meminta agar para Gumil terus berupaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam mengajar dan menyampaikan ilmu kepada peserta didik. Kasad berkeyakinan apabila para Gumil dan pelatih profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya, maka dengan sendirinya prajurit yang dididik dan dilatihnya pun akan menjadi prajurit yang profesional. (Pendam III/Dispenad)
www.tniad.mil.id
Wakasad : “LEMBAGA PENDIDIKAN MEMILIKI PERAN SANGAT STRATEGIS”
W
akasad Letjen TNI Moeldoko menegaskan, Lembaga Pendidikan memiliki peran sangat strategis, karena lembaga pendidikan merupakan tempat penggemblengan agen perubahan. Penegasan tersebut disampaikan Wakasad saat memberikan pengarahan kepada 800 Guru Militer dan Pelatih terdiri dari Perwira dan Bintara di Pusdikpom Kodiklat TNI AD Kota Cimahi, Sabtu (23/2). “Lembaga pendidikan harus dapat menghasilkan lulusan yang berfikir kreatif dan selalu mengembangkan inovasi untuk mendukung perubahan Organisasi dan Tugas Pokok TNI AD”, ujar Wakasad. Lebih lanjut Wakasad mengungkapkan bahwa salah satu komponen pendidikan yang sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan adalah peran Gumil dan pelatih. Menurut Wakasad, Gumil dan pelatih yang baik harus memiliki Karakter diantaranya Pengetahuan (Knowledge Of The Subject), Kepribadian (Attitude). Kemampuan Memimpin (Leadership Ability), dan Memberikan Instruksi (Knowledge of Teaching Techniques). Disamping aspekaspek tersebut, Wakasad juga menyampaikan Gumil dan pelatih yang baik harus memiliki sifat penuh percaya diri, bersemangat, rajin, serta gaya, cara bicara dan perilakunya yang profesional. Untuk dapat menunjang performa tersebut, Wakasad
menekankan kepada para Gumil dan pelatih agar menyiapkan referensi sebanyak mungkin dan selalu tampil perfect, menguasai dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengajar, melaksanakan tugas dengan serius, penuh rasa tanggung jawab dan disiplin, ikhlas, serta meningkatkan kualitas diri, mengembangkan kreatifitas, sehingga dapat menempa sumber daya manusia prajurit TNI AD yang baik, tangguh dan handal. Pada bagian akhir pengarahannya, Wakasad pada kesempatan ini didampingi oleh Dankodiklat TNI AD Letjen TNI Gatot Nurmantyo dan Pangdam
III/Siliwangi Mayjen TNI Sony Widjaya melaksanakan acara tanya jawab dan dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat kepada lima Gumil terbaik, yaitu Mayor Inf Heri Agung (Pusdikif Kodiklat TNI AD), Serka Ahmad Budio, SH (Pusdikpom Kodiklat TNI AD), Kapten Kav Yudhi Prasetyo Purnomo, S.Sos (Pusdikav Kodiklat TNI AD), Letda Chk Ruliyana Sukmayati, SH (Pusdikkum Kodiklat TNI AD), dan Mayor Caj Revo Arif Budi Setiawan (Pusdikajen Kodiklat TNI AD). (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
19
INFO KOMANDO Kasad Perintahkan Dansat IKUTI PROTAP PENGAMANAN DAERAH RAWAN
K
asad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memerintahkan kepada para Komandan Satuan (Dansat) agar mengasah kembali naluri tempur dan memedomani prinsip-prinsip operasi dengan baik dan benar. “Saya perintahkan kepada para Dansat agar ikuti kembali Prosedur Tetap (Protap) pengamanan dalam penugasan di daerah rawan, sehingga setiap prajurit memiliki kesiapsiagaan dan kewaspadaan”. Demikian amanat tertulis Kasad yang dibacakan Wakasad Letjen TNI Moeldoko dalam Upacara Pembukaan Apel Komandan Satuan TNI AD Terpusat Tahun 2013, diikuti 307 orang, berlangsung selama tiga hari dari tanggal 27 Februari hingga 1 Maret 2013, bertempat di Pussenif Kodiklat TNI AD, Bandung, Rabu, (27/2). Perintah Kasad ini, sebagai respon terhadap gugurnya 8 Prajurit TNI AD di wilayah Papua baru-baru ini, dimana hanya berselang waktu satu jam saja, dua tempat yang berbeda, yaitu wilayah Distrik Tinggi Nambut Kabupaten Puncak dan Distrik Sinak Kabupaten Puncak Jaya Papua, terjadi aksi penembakan yang dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka. Pada bagian lain amanatnya, Kasad mengatakan bahwa Apel Dansat ini bertujuan untuk menyamakan visi dan persepsi para Dansat guna mengoptimalkan pembinaan satuan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. Kegiatan Apel Dansat ini sekaligus sebagai upaya penguatan fungsi 20
PALAGAN
dan peran Komandan Satuan dalam merespon dan menyikapi tantangan tugas kedepan yang semakin dinamis dan kompleks. Setelah Apel Dansat ini, Kasad mengharapkan pemahaman para Dansat terhadap pokok-pokok Kebijakan Pimpinan TNI AD tahun 2013, yang ditandai dengan meningkatnya profesionalitas Dansat melalui kepemimpinan lapangan yang dilandasi keunggulan etika dan moralitas. Para Dansat juga diharapkan mampu mengoptimalkan peran sebagai Komandan Satuan melalui sinergitas fungsi intelijen, operasi, pendidikan dan latihan dalam mendukung tugas pokok TNI AD. Kasad menekankan kepada para Dansat agar mengoptimalkan Pengawasan Melekat (Waskat),
konseling dan Jam Komandan (Jamdan) untuk mencegah timbulnya masalah-masalah di satuan. “Tumbuhkan kepedulian dan kepekaan yang tinggi terhadap perkembangan tingkah laku prajurit di satuan dan lingkungannya, sehingga dapat dilakukan upayaupaya pencegahan terhadap tindakan prajurit yang merusak nama baik satuan dan citra TNI AD,” pesan Kasad. Pembukaan Apel Komandan Satuan TNI AD Terpusat Tahun 2013 ini dihadiri oleh Pangkostrad Letjen TNI M. Munir, Dankodiklat TNI AD Letjen TNI Gatot Nurmantyo, para Asisten Kasad, dan para Pangkotama serta Kabalakpus TNI AD. (Dispenad)
www.tniad.mil.id
Wakasad Buka Kejurnas Karate PIALA KASAD XI TAHUN 2013 DI BATAM
K
asad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo berharap agar Kejurnas Karate Piala Kasad XI tahun 2013 ini, mampu melahirkan atlet-atlet karateka yang handal dan tangkas serta kader-kader muda yang energik, yang mampu berkiprah pada forum yang lebih besar, baik di tingkat nasional, regional maupun internasional, sehingga akan mengharumkan nama bangsa Indonesia. Hal tersebut disampaikan Kasad melalui amanat tertulisnya yang dibacakan Wakasad pada pembukaan Kejurnas Karate Piala Kasad tahun 2013 di Stadion T. Abdul Jamal, Batam pada tanggal 28 Februari 2013. Kejurnas Karate Piala Kasad diselenggarakan setiap dua tahun sekali yang diikuti oleh karateka tingkat senior dari 34 Provinsi dan 25 Perguruan Karate di Indonesia, dengan mempertandingkan 15 kelas/nomor, terdiri dari 4 kelas kata dan 11 kelas kumite.
Kejurnas ini merupakan ajang bergengsi bagi atlet-atlet senior di Indonesia yang bersupremasi tinggi, sehingga pelaksanaannya sangat dinantikan insan karateka Indonesia. Even ini juga sekaligus sebagai ajang seleksi dan evaluasi terhadap pembinaan atletatlet karate di daerah, sehingga dapat melahirkan atlet-atlet
karate tingkat nasional. Para karateka yang berlaga pada Kejurnas ini akan diproyeksikan untuk mengikuti Pelatnas guna menghadapi Sea Games XVII di Myanmar Tahun 2013 ini. Selanjutnya kepada para atlet Kasad meminta untuk bertanding secara sportif dan ksatria, hindari sikap perilaku yang dapat merusak citra diri maupun organisasi dimana kalian diwadahi. Patuhi semua ketentuan dan aturan yang sudah disepakati serta biasakan tampil sportif, berani menerima kemenangan, sekaligus siap menerima kekalahan. Pada bagian akhir amanatnya, Kasad mengharapkan kepada seluruh peserta Kejurnas agar memanfaatkan even olahraga ini untuk membangun karakter generasi muda yang memiliki nilai-nilai olahraga friendly, respect dan unity, mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, serta memperkokoh ketahanan nasional. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
21
LENSA PERISTIWA
Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menerima kunjungan kehormatan Chief of Staff Japan Ground Self-Defense Force (COS JGSDF) Jenderal Eiji Kimizuka di Mabesad, Jakarta, Selasa (29/1).
Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memimpin upacara serah terima jabatan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat dari Letjen TNI Budiman kepada Letjen TNI Moeldoko bertempat di Aula AH. Nasution Mabesad, Jakarta, Selasa (19/2). 22
PALAGAN
www.tniad.mil.id
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menerima kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Demokratik Timor Leste, Mayor Jenderal Lere Anan Timor, di Mabesad, Jakarta, Selasa (19/3).
Wakasad Letjen TNI Moeldoko memimpin upacara serah terima jabatan Dirkumad dari Brigjen TNI Tisyanto, S.H. kepada Kolonel Chk Mulyono, S.H., S.IP., M.H. di Aula AH. Nasution, Mabesad, Jakarta, Rabu (20/2).
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
23
SERBA-SERBI Menyongsong RSPAD Sebagai RUMAH SAKIT BERTARAF INTERNASIONAL
W
akasad Letjen TNI Moeldoko dalam kunjungan kerja mewakili Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memberi pengarahan kepada prajurit dan PNS Angkatan Darat di lingkungan RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Rabu Siang, (13/3). Dalam pengarahannya Wakasad mengatakan, sesuai agenda Kementerian Kesehatan, RSPAD akan dikembangkan menjadi Rumah Sakit bertaraf Internasional dan Rumah Sakit Pendidikan Kedokteran Umum dan Spesialis. RSPAD sebagai salah satu dari 7 Rumah Sakit Pemerintah ditargetkan terakreditasi dan bertaraf Internasional tahun 2014. Untuk menyongsong RSPAD sebagai Rumah Sakit bertaraf Internasional diperlukan perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dibidang kedokteran dan kesehatan. Dengan demikian RSPAD membutuhkan dokter spesialis lebih banyak. Lebih lanjut Wakasad menjelaskan bahwa dengan diusulkannya RSPAD sebagai Rumah Sakit bertaraf internasional, maka fungsi utama RSPAD akan mengalami perubahan. Semula merupakan: Pelayanan perumahsakitan, Rujukan dan supervisi, Pendidikan dan Latihan (Diklat), Ri s et, da n p em b i n a a n profesi tenaga kesehatan di lingkungan Kesad, menjadi Pelayanan perumahsakitan, Pelayanan kesehatan bagi pejabat penyelenggara negara, Rujukan dan supervisi, 24
PALAGAN
Riset kesehatan, dan Pembinaan profesi tenaga kesehatan. Pada kesempatan itu, Wakasad mengharapkan bahwa, dengan beban tugas yang besar menuntut prajurit dan PNS Angkatan Darat di lingkungan RSPAD untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien. Selanjutnya dalam rangka menyongsong RSPAD bertaraf internasional, supaya melakukan riset dan studi banding ke Rumah Sakit-Rumah Sakit lain yang sudah bertaraf internasional. Pada bagian lain amanatnya Wakasad mengungkapkan, bahwa
personel RSPAD patut berbangga karena sejak tahun 1977 hingga sekarang, masih dipercaya untuk melayani pemeriksaan kesehatan para pejabat tinggi negara. Selain itu, dan sejak tahun 1989 sampai sekarang RSPAD juga membuka diri untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum. Oleh karena itu kepercayaan dari Pemerintah ini patut dijaga dan dipertahankan sehingga RSPAD tetap memiliki citra positif dimata prajurit TNI AD dan masyarakat umum, tegas Wakasad Letjen TNI Moeldoko. (Dispenad)
www.tniad.mil.id
Kasad : PRAJURIT DAN PNS HARUS MAMPU
MENGAKTUALISASIKAN SEMANGAT KEPEMIMPINAN DAN PERJUANGAN RASULULLAH SAW
“P
rajurit dan PNS TNI Angkatan Darat dituntut harus mampu mengaktualisasikan semangat kepemimpinan dan perjuangan Rasulullah SAW, sehingga kehadiran prajurit dan PNS TNI Angkatan Darat senantiasa memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara”. Hal tersebut dikatakan Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Wakasad Letjen TNI Moeldoko pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1434 H di Masjid At Taqwa Mabesad, Jakarta, Kamis (21/2). Kasad menilai, perjuangan Rasulullah SAW yang dilandasi sikap disiplin, kesungguhan, dan keikhlasan harus menjadi inspirasi bagi setiap umat untuk berbuat sesuatu yang bermakna dalam hidup ini untuk kepentingan keluarga, masyarakat, TNI Angkatan Darat, bangsa, dan negara. Hikmah dan pelajaran perjuangan Nabi Muhammad SAW telah memberikan inspirasi dan kesejukan bagaikan sumber mata air yang tidak pernah kering, semakin digali perikehidupan Rasulullah SAW, semakin terasa indah dan agung nilai-nilai luhur ajaran Agama Islam yang diajarkan. Nilai-nilai luhur itulah yang memengaruhi kehidupan di dunia yang penuh cobaan dan tantangan. Keteladanan dan budi pekerti Rasulullah SAW telah
menuntun semua dalam menjalani pengabdian kepada negara dan bangsa. Untuk itu, Kasad meminta agar keteladanan Rasulullah SAW perlu menjadi pedoman dalam menjalankan sebagai pemimpin, abdi negara maupun anggota masyarakat, sehingga sikap tutur kata dan tindakan senantiasa sejalan dengan kepribadian Nabi Muhammad SAW. Pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini menghadirkan penceramah KH. DR. Othman Omar Shihab, Lc., dosen tetap Madinatul Ilmi Depok. Penceramah menyampaikan bahwa ada 3 hal yang menyebabkan Nabi Muhammad SAW dipilih sebagai nabi yaitu, pertama nabi
dipilih Allah dari keturunannya atau gennya, Nabi Muhammad SAW adalah keturunan dari kakek buyutnya kesemuanya adalah orang yang berakhlak mulia. Kedua, Nabi Muhammad SAW dipilih karena posturnya yang gagah, anggun, pemalu, bersih, suci, harum, penuh kasih sayang, toleran, dan selalu menjaga ucapannya. Ketiga, akhlaknya adalah Al Quran selalu menjaga rohmatan lil alamin, selalu memuliakan tamu, mencintai sebelum dicintai umatnya dan Nabi Muhammad SAW adalah seorang panglima perang yang selalu berada paling depan bila sedang berperang. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
25
BINCANG-BINCANG Pangdam Jaya : Mayjen TNI E. Hudawi Lubis
Peran Prajurit Kodam Jaya Dalam Mengatasi Bencana Banjir Di Jakarta
T
ak peduli risiko yang akan diterima saat melaksanakan pengabdiannya, prajurit Kodam Jaya selalu hadir saat masyarakat yang tertimpa bencana banjir memerlukan bantuan. Walau telah banyak jasa pengabdiannya kepada masyarakat, dilihat atau tidak oleh orang lain, diekspos atau tidak oleh media massa, namun prajurit Kodam Jaya tak pernah surut semangatnya untuk selalu mengabdi dan berada di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkannya.
“Saya selalu menekankan kepada prajurit di jajaran Kodam Jaya untuk selalu peduli dan cepat tanggap membantu masyarakat saat mereka tertimpa musibah, baik itu bencana alam maupun bentuk kesulitan lainnya yang dihadapi masyarakat sekelilingnya secara maksimal dengan segenap kemampuan yang ada. Demikian ungkap, Panglima Kodam Jaya, Mayjen TNI E. Hudawi Lubis saat ditemui tim redaksi Palagan di ruang kerjanya di Markas Kodam Jaya Jalan M.T Haryono, Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Bagi pucuk pimpinan di jajaran Kodam Jaya ini, ada atau tidaknya pemberitaan oleh media massa, prajurit Kodam Jaya dalam pelaksanaan dharma bhaktinya kepada masyarakat tidaklah menjadi masalah karena menurutnya prajurit Kodam Jaya melakukannya semata-mata didasari pada kewajibannya membantu masyarakat yang tengah mengalami kesusahan dengan penuh keikhlasan dan tanpa pamrih. 26
PALAGAN
www.tniad.mil.id Hal ini terbukti saat terjadi banjir melanda ibukota Jakarta pada 17 Januari 2013 lalu, prajurit Kodam Jaya melakukan tugasnya dengan cepat, tanggap dan tulus dalam membantu masyarakat yang terkena korban bencana banjir, sehingga banyak mendapat apresiasi dari berbagai kalangan masyarakat. Banjir yang melanda Jakarta saat itu cukup besar dengan menelan 44 orang korban jiwa, kerugian harta benda, dan jumlah pengungsi sebanyak 59.944 orang. Banjir tersebut juga berdampak pada jebolnya tanggul kanal barat di Jl. Latuharhary Menteng, tanggul sungai Cilengsi, Ciliwung dan rusaknya berbagai fasilitas umum. Semua ini mengakibatkan lumpuhnya jantung ibukota Jakarta saat itu. Jenderal bintang dua jebolan Akmil 1980 ini, menguraikan dalam penanganan masalah banjir yang terjadi di Jakarta beberapa waktu yang lalu, sudah merupakan tugas
dan kewajiban prajurit Kodam Jaya melaksanakan bantuan kepada Pemerintah Daerah, seperti yang tertuang dalam UU TNI No 34 tahun 2004. Namun menurutnya dari sisi lain saat terjadi darurat banjir di Jakarta, juga merupakan suatu tugas kemanusiaan, sehingga dalam menggerakkan pasukan Kodam Jaya, tidak perlu menunggu perintah untuk membantu kesulitan yang dialami masyarakat. Orang nomor satu di jajaran Kodam Jaya yang masa pengabdiannya banyak dihabiskan di satuan elit Angkatan Darat (Kopassus) ini, lebih lanjut memaparkan, prajurit Kodam Jaya selalu pro aktif dalam membantu masyarakat yang terkena bencana yang terjadi di wilayah Kodam Jaya. Sebelum Gubernur DKI mengumumkan darurat banjir di Jakarta dan meminta bantuan kekuatan TNI untuk membantu Pemda DKI secara resmi, Kodam Jaya telah mengerahkan pasukannya baik unsur teritorial maupun satuan-
satuan operasional di beberapa wilayah DKI. Menurutnya, apabila ada hal sangat darurat terjadi di wilayah yang sangat erat kaitannya dengan kemanusiaan, hal itu sudah merupakan panggilan tugas bagi prajurit TNI untuk membantu kesulitan rakyat di wilayah. Untuk mengerahkan pasukan yang ada di wilayah Kodam Jaya, Pangdam Jaya selaku pemegang tongkat komando kewilayahan mengundang satuan Kostrad, Marinir, Kopassus, dan Paskhas untuk bisa memberikan perannya dalam membantu menangani masalah bencana banjir yang terjadi di Jakarta. Termasuk satuan Polisi Militer yang dikerahkan untuk membantu pihak kepolisian mengatur lalulintas, menjaga keamanan, melaksanakan patroli, dan pengawasan terhadap pemukiman-pemukiman yang dilanda banjir agar tidak terjadi kehilangan harta benda bagi warga yang meninggalkan rumahnya saat melakukan pengungsian,
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
27
BINCANG-BINCANG sandang pangan berupa sembako, air mineral, pakaian dewasa dan bayi, pelayanan kesehatan dengan mengirimkan tim kesehatan di tiap-tiap posko pengungsian, pelayanan psikososial, serta mendirikan dapur lapangan.
ungkapnya. Saat menyingung tentang jebolnya tanggul kanal barat, yang berdampak pada meluapnya air di beberapa lokasi penting di jantung ibukota seperti Bundaran HI dan Istana Negara, pria kelahiran Padang Sidempuan pada 7 Agustus 1956 ini, menjelaskan, peran manusia sangat besar dalam mengatasi jebolnya tanggul kanal barat. Kekuatan orang (man power) menjadi sangat penting dan yang sangat siap untuk mengerahkan
28
PALAGAN
personel dengan cepat saat itu adalah TNI. Oleh karena itu katanya “Saya mengerahkan 5 (lima) SSK yakni dari Kostrad Kopassus, Kodam Jaya, Marinir dan Paskhas. Mereka bekerja secara terus menerus selama 24 jam”. Selain itu, dalam membantu Pemerintah Daerah, Pangdam Jaya menambahkan, Kodam Jaya juga memberikan bantuan kepada korban banjir dengan menyediakan kebutuhan dasar seperti kebutuhan air bersih dan sanitasi,
Bersama Dengan Instansi Terkait. Kodam Jaya yang meliputi wilayah ibukota DKI Jakarta dan sekitarnya, mempunyai peranan yang sangat strategis. Peran Kodam jaya ini tidak hanya dalam kewajibannya sebagai penanngung jawab pertahanan namun juga melaksanakan Operasi Militer selain perang (OMSP), antara lain penanggulangan bencana, mengatasi terorisme dan sebagainya. Dalam melaksanakan peran sebagai satuan kewilayahan, Alumnus Lemhannas tahun 2006 ini menjelaskan bahwa Kodam Jaya tidak bekerja sendirian, namun melibatkan seluruh komponen bangsa termasuk unsur TNI lainnya. Selanjutnya sebagai salah satu unsur dalam organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk menangani banjir
www.tniad.mil.id di wilayah DKI Jakarta, Kodam Jaya bersama Pemprov DKI dan istitusi lainnya senantiasa melaksanakan koordinasi secara terus menerus, baik yang berkaitan dengan pelibatan personel, materiil maupun kebutuhan dasar bagi korban bencana. Koordinasi ini terus berjalan mulai dari pra bencana, saat bencana hingga pasca bencana, demikian penjelasan Pangdam Jaya. Pangdam Jaya yang dalam kesempatan itu didampingi oleh Kapendam Jaya dan Aster Kasdam jaya ini, menguraikan pengerahan TNI yang ada di wilayah militer Kodam Jaya memang harus dibawah Pangdam Jaya sebagai komando kewilayahan. Untuk kecepatan penanganan bencana, Pangdam Jaya, mengawali komunikasi dengan menghubungi Pangkostrad, para Pangkotama, Pangkoops, Pangarmabar, Dankormar, dan Danjen Kopassus untuk kesiapan pasukan memberikan kekuatan bantuan, termasuk dengan Kapolda Metro Jaya untuk meningkatkan pengaturan lalulintas dan patroli-patroli agar tidak terjadi pelanggaran pidana. Sebagai
kelengkapan administrasi Mabes TNI mengeluarkan perintah tertulis kepada Pangdam Jaya untuk dapat menggunakan satuan-satuan TNI yang ada di wilayah DKI, sehingga pada peristiwa bencana banjir tersebut hampir semua kekuatan TNI dilibatkan, katanya. Pesan Buat Prajurit. Dalam menghadapi situasi pengaruh lingkungan dewasa ini, agar tidak berpengaruh terhadap kehidupan prajurit, tidak lupa Jenderal selaku Pangdam Jaya, yang sejak duduk di bangku SMA
sudah menyenangi dunia militer ini, menyampaikan himbauannya kepada prajurit TNI Angkatan Darat khususnya di jajaran Kodam Jaya, bahwa pedoman prajurit sudah jelas dan sangat bagus yaitu Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI. Oleh karena itu mari kita pedomani dan laksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari dimanapun berada dan bertugas sehingga kita bisa sukses dalam menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks dan dinamis. Sebelum mengakhiri bincangbincang ini, Pangdam masih sempat mengutarakan rahasia kesuksesannya dalam menjalani berbagai penugasan sampai mencapai karirnya saat ini dengan memeroleh bintang dua sebagai Pangdam Jaya yaitu tiada keberhasilan tanpa pengorbanan dan dalam melaksanakan tugas harus bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab sesuai peran masing masing. Tak terasa waktu terus bergulir dan ditengah keasyikan kami berbincang-bincang dengan penuh keakraban, Jenderal yang ramah dan energik ini melepas kami tim redaksi Palagan untuk kembali ke kantor. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
29
LINTAS SATUAN Linud Kostrad DILENGKAPI ALAT LATIH TERJUN STATIS 500
S
ebagai salah satu satuan andalan Kostrad, satuan Lintas Udara (Linud) sering dihadapkan pada tantangan di medan penugasan. Untuk mendukung hal tersebut, Kostrad bekerjasama dengan PT. DI membekali satuan Lintas Udara dengan alat khusus, yaitu Alat Latih Terjun Statis (ALTS) 500. Alat ini melengkapi Parasut yang dapat berputar 360° didukung oleh perangkat komputer dan alat komunikasi jarak jauh.
30
PALAGAN
Dengan alat khusus ini, prajurit yang diterjunkan ke sasaran dapat beroperasi secara efektif. Selain itu, dengan alat khusus ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan yang dialami penerjun. Kelebihan lain, alat khusus ini nantinya dapat dikombinasikan lewat simulasi komputer, dimana penerjun dapat berinteraksi dengan lingkungan secara virtual melalui tampilan stereoskopik kacamata digital yang didalamnya terdapat informasi dari hasil
penginderaan seperti suara melalui speaker atau handphone. Alat khusus ini sebelumnya telah diperagakan oleh Prajurit Yonif Linud-330/Kostrad yang dipimpin langsung Danyonif Linud-330/Kostrad Letkol Inf Andi Gunawan di hadapan Pangkostrad Letjen TNI M. Munir saat pelaksanaan Rapim dan Rakernis Kostrad TA. 2013 lalu di Madivif-1 Kostrad, Cilodong. (Dispenad)
www.tniad.mil.id
PASUKAN BELA DIRI JEPANG KUNJUNGI MAKOPASSUS
W
adanjen Kopassus Brigjen TNI Jaswandi menerima kunjungan kehormatan Jenderal Eiji Kimizuka, Kepala Staf Angkatan Darat Pasukan Bela diri Jepang beserta rombongan di Makopassus Cijantung, Jakarta Timur, Senin, (28/1). Kunjungan didahului dengan penyambutan jajar kehormatan, foto bersama, dan Courtessy Call di ruang Danjen Kopassus. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan diruang rapat Kopassus yang diawali dengan sambutan Danjen Kopassus, sambutan Kasad Jepang, paparan Asops Danjen Kopassus Letnan Kolonel Inf Rifky dan diakhiri dengan pemutaran film profil Kopassus dan pengisian buku tamu.
Danjen Kopassus dalam sambutannya yang dibacakan Brigjen TNI Jaswandi mengatakan, hubungan dan kerjasama antara TNI Angkatan Darat dan Angkatan Darat Pasukan Bela Diri Jepang telah terjalin dengan baik dan berjalan dalam waktu cukup lama. Hal tersebut tentunya akan membuka peluang yang lebih luas untuk dikembangkan lagi dimasa yang akan datang. Danjen juga menambahkan bahwa kunjungan Kasad Jepang sebagaimana yang diagendakan, akan sangat penting untuk meningkatkan kerjasama yang baik antara Indonesia dengan Jepang. Khususnya kerjasama antara Kopassus dengan
Angkatan bersenjata Jepang yang didasari oleh rasa saling menghormati, saling percaya, dan saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Diakhir sambutannya, Danjen berharap agar kunjungan seperti ini sangat perlu dilaksanakan dimasa yang akan datang untuk memberikan pemahaman antara kedua pihak, sehingga dapat mendukung upaya kerjasama bilateral antara kedua negara terutama kerjasama dalam menangani penanggulangan bencana. Pada kegiatan tersebut Danjen Kopassus didampingi oleh para Asisten Kopassus. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
31
LINTAS SATUAN KOPASSUS EVAKUASI KORBAN BANJIR
S
ebanyak 110 personel Kopassus diterjunkan untuk membantu korban banjir di wilayah Jakarta Timur, Kamis (17/1). Ke-110 personel Kopassus ini, diterjunkan pada dua tempat yakni, 50 personel Sat 81 Kopassus menuju ke sasaran di wilayah Jatinegara dengan menurunkan enam LCR dan perlengkapannya serta mendirikan tenda untuk para pengungsi dan 60 personel Grup 3 Kopassus diterjunkan ke wilayah Kampung Melayu dengan tiga LCR serta perlengkapannya. “Tim evakuasi banjir Kopassus yang berada di wilayah Jatinegara telah berhasil mengevakuasi sekitar 55 orang antara lain ibu hamil dan anak-anak yang terjebak di rumah”, kata Perwira Penerangan Kopassus Mayor Inf Achmad Munir.
32
PALAGAN
Tim evakuasi mengimbau kepada masyarakat yang tetap bertahan di rumahnya untuk mengungsi demi keselamatan. Menurut beberapa warga korban banjir yang berada di tenda pengungsian Kopassus, mereka
bersyukur dan berterima kasih atas bantuan dari prajurit Kopassus yang telah mengevakuasi para korban banjir, sehingga mereka dapat berkumpul di tenda dengan aman, sambil menunggu banjir surut. (Dispenad)
www.tniad.mil.id
APEL BERSAMA TNI-POLRI DI KABUPATEN BIAK NUMFOR
P
angkosek Hanudnas IV Biak Marsma TNI Asnam Muhidir sebagai pejabat di Kabupaten Biak Numfor bertindak sebagai Inspektur Upacara pada apel bersama TNI Polri di Lapangan Upacara Makorem 173/PVB. Senin, (11/3). Kegiatan dihadiri oleh Komandan Korem 173/PVB Brigjen TNI FX Bangun Pratiknyo,S. Sos, Kepala Staf Korem 173/PVB Kolonel Inf Agus Hernawan, Kepala Staf Guskamla, Kapolres Biak Numfor, para Komandan Satuan TNI Polri , serta anggota TNI Polri yang bertugas di Kabupaten Biak Numfor. Dalam amanatnya Marsma TNI Asnam Muhidir menyampaikan bahwa adanya peristiwa pembakaran Mapolresta Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan oleh sekelompok oknum anggota TNI yang diawali dengan tertembaknya seorang anggota TNI telah memberikan contoh yang tidak boleh ditiru oleh Aparat TNI Polri yang bertugas di Kabupaten Biak Numfor. Seharusnya Aparat TNI dan Polri saling bekerja sama menjaga
keamanan dan pertahanan serta memberikan rasa aman kepada masyarakat, tetapi memberikan contoh yang tidak baik kepada masyarakat, melakukan kekerasan di depan masyarakat serta menimbulkan perasaan tidak aman. Untuk mencegah agar peristiwa seperti itu tidak terjadi di wilayah Biak Numfor, Pangkosek mengharapkan kepada seluruh anggota TNI dan Polri untuk dapat lebih mendorong dan melakukan langkah-langkah antisipasif. Untuk mengatasi berbagai isu guna menciptakan iklim yang kondusif, tidak mudah terpancing
adanya profokasi dari pihakpihak yang tidak bertanggung jawab, menyelesaikan setiap permasalahan antar sesama Aparat TNI Polri yang kemungkinan terjadi dengan cara yang baik yaitu menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru, menyalurkan jiwa korsa yang sudah tertanam didalam diri anggota TNI dan Polri kehal-hal yang positif, melaksanakan tugas dengan baik, memberikan contoh dan teladan yang baik kepada masyarakat, seperti taat dan patuh pada hukum sehingga kebersamaan TNI Polri yang selama ini sudah terwujud dapat menciptakan keterpaduan dan kesiap-siagaan Aparat untuk menciptakan rasa aman di masyarakat. Dalam kesempatan tersebut Danrem 173/PVB Brigjen TNI FX Bangun Pratiknyo, S.Sos. menambahkan bahwa penjelasan tentang perkembangan situasi di wilayah Papua khususnya tentang kejadian yang menewaskan 8 orang Prajurit TNI yang bertugas di Sinak Kabupaten Puncak dan Tingginambut Kabupaten Puncak Jaya. (Penrem 173/ Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
33
LINTAS SATUAN KODAM I/BUKIT BARISAN TERIMA ALUTSISTA
P
angdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus menerima Alutsista TNI AD Panser APS Anoa-2, Kendaraan Penarik Meriam RND KM 250, Ambulance Strada Triton, Jeep Toyota Fortuner, bertempat di Lapangan Upacara Makodam I/BB, Medan, Jumat (8/3). Pangdam I/BB mengatakan, Panser APS Anoa-2 adalah Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) buatan PT. Pindad, merupakan kendaraan tempur lapis baja pengangkut personel dengan kualitas yang tidak kalah dengan produk sejenis buatan pabrikan luar negeri. Panser Anoa-2 dirancang khusus untuk kebutuhan TNI AD, dapat mengangkut 10 personel dengan 3 orang Kru, 1 Driver 1 Commander dan 1 Gunner. 34
PALAGAN
Disamping itu kendaraan ini juga dilengkapi dengan mounting senjata 12,7 mm yang dapat berputar 360 derajat.” Kehadiran Anoa ini tentu membanggakan bagi satuan Batalyon Kavaleri 6/Serbu yang sejak lama mendambakan hadirnya sebuah Ranpur buatan lokal yang spesifikasi dan konstruksinya cocok dengan postur tubuh dan “kebiasaan” prajurit TNI AD. Lebih lanjut Pangdam I/BB mengatakan kehadiran Alutsista tersebut sebagai perkuatan TNI sesuai dengan UU TNI Nomor 34 tahun 2004, yaitu Menegakkan Kedaulatan, Melindungi dan Mempertahankan NKRI. Selain itu, Alutsista tersebut juga dapat digunakan sebagai pengamanan VVIP oleh TNI dan Polri. Oleh karena itu, Alutsista ini harus
dirawat dengan baik sehingga usia pakai lebih lama. Diharapkan tahun depan dapat lebih banyak lagi Alutsista, karena kekuatan TNI di wilayah ini sebagai penyangga, sebab wilayah kita berbatasan dengan negara asing, sehingga bisa melindungi bangsa dan negara, kata Pangdam. Hadir dalam upacara tersebut Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Drs. Wisjnu Amat Sastro, Kasdam I/BB Brigjen TNI I Gede Sumertha, K.Y, PSC, Ketua DPRD Sumatera Utara, Ketua DPRD Kota Medan, Walikota Medan, Wakil Walikota Medan, Para Asisten Pangdam, Para Komandan Satuan Kodam I/ BB, Ketua Pesit KCK Daerah I/BB Ny Meria Lodewijk beserta ibu-ibu Persit KCK Pengurus Daerah I/BB. (Pendam I/Dispenad).
www.tniad.mil.id
Kasdam VI/Mlw Menghadiri Sea Trial KM ADRI XLII
K
asdam VI/Mlw Brigjen TNI Wiyarto, S.Sos menghadiri acara Sea Trial KM ADRI XLII Kodam VI/MLw yang baru selesai melaksanakan Pemeliharaan Alat Angkutan Air (Haralangair) secara Swakelola oleh Bekangdam VI/ Mlw, Kamis (31/1). Pelaksanaan Sea Trial merupakan hal yang pokok setelah dilaksanakannya perbaikan, guna menguji apakah kapal KM ADRI sudah sesuai standar untuk dapat berlayar dengan melaksanakan olah gerak di perairan. Uji coba yang dilaksanakan diantaranya, menghidupkan mesin induk, mesin bantu/ Genset, alat navigasi, komunikasi, mesin jangkar, ramdoor, mesin kemudi, pengujian kemiringan kapal, pengujian percepatan/ perlambatan olah gerak kapal, pengujian ketahanan mesin, serta pengujian alat keselamatan. Dalam uji coba tersebut Kasdam menyatakan sangat puas
dan bangga atas pelaksanaan perbaikan secara swakelola, dan berharap apa yang telah diperbaiki dapat dirawat sebaik-baiknya, karena semua dana pemeliharaan menggunakan uang rakyat yang harus dipertanggungjawabkan.
Dalam kesempatan itu pula Kasdam VI/Mlw memberikan pengarahan kepada crew Kapal ADRI XLII agar senantiasa menjaga dan merawat kapal yang menjadi tanggung jawabnya sesuai tugas dan fungsi masingmasing, sehingga setiap saat siap untuk dioperasionalkan. Tidak lupa Kasdam juga mengingatkan kepada seluruh crew Kapal untuk meningkatkan keterampilan khususnya juru mudi agar dapat mengurangi resiko kesalahan pada saat berlayar maupun saat sandar di dermaga. Acara Sea Trial juga di hadiri oleh Irdam VI/MLw, Aslog Kasdam VI/Mlw, Waasops Kasdam VI/ Mlw, Dandenharjasaint VI-4412, Dantepbek VI-44-A/Bpp, Para Kasi Bekangdam VI/Mlw,Para Kagud Bekangdam VI/Mlw serta seluruh personel Bekangdam VI/ Mlw yang terlibat langsung dalam Swakelola Haralangair KM ADRI XLII. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
35
LINTAS SATUAN Tim Medis Konga XXIII-G/UNIFIL BANTU WARGA AL-ADAISE
T
im Medis dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-G/ UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) atau Indobatt (Indonesian Battalyon), dipimpin Lettu Ckm dr. Firman selaku Dokter Indobatt berhasil membantu dan mengobati luka robek di bagian hidung yang dialami Mr. Ahmad Haidar (42) warga Desa Al-Adaise, Lebanon Selatan, Selasa (01/01). Menurut keterangan keluarga korban, Mr. Ahmad yang dalam keseharian berprofesi sebagai tukang batu mengalami musibah pada saat berusaha menghancurkan batu dengan menggunakan palu dan besi pemahat. Tanpa disadari besi pemahat tersebut terlepas dan terpental mengenai hidung korban yang mengakibatkan luka menganga. Peristiwa tersebut sempat membuat panik keluarga korban, karena saat dibawa ke Balai 36
PALAGAN
Pengobatan Husada Markas Indobatt POSN 7-1, Adshit al Qusayr, korban sempat tidak sadarkan diri karena banyak mengeluarkan darah. Akhirnya, Dokter dibantu 2 (dua) Perawat Satgas segera
melaksanakan pemeriksaan, dan memberikan suntikan anti tetanus serta menghentikan pendarahan dengan menutup luka robek di bagian hidung korban. Menurut Lettu Ckm dr. Firman, luka hidung yang dialami mengakibatkan pendarahan yang cukup banyak, sehingga harus segera ditangani. Salah satu urat di hidung ada yang robek, sehingga menyebabkan pendarahan yang cukup banyak. Untung segera dibawa berobat kesini, kalau terlambat akan berakibat fatal. Selesai pengobatan, istri dan anak-anak korban yang turut mengantar mengucapkan terima kasih kepada Tim Medis Konga XXIII-G/UNIFIL atas pertolongan yang diberikan kepada suaminya. (Dispenad)
www.tniad.mil.id
Satgas Kizi BANGUN JEMBATAN KONSTRUKSI BETON
S
atgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXII-B/MINUSTAH melaksanakan kegiatan pembangunan jembatan bagi kendaraan yang membentang di atas Sungai Saint Arment, Haiti. Sesuai dengan Engineering Tasking Order No 152.02/ MPC/2012 tentang pekerjaan fase kedua pembangunan jembatan di Gonaives, Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXII-B/ MINUSTAH mendapat tugas untuk melaksanakan pembuatan 3 buah jembatan yang terdiri atas 2 buah jembatan bagi pejalan kaki serta 1 buah jembatan bagi kendaraan. Jembatan yang dibangun dengan menggunakan konstruksi beton bertulang ini merupakan
kelanjutan dari pelaksanaan pembuatan jembatan bagi pejalan kaki. Jembatan ini secara fisik dibuat dengan konstruksi beton bertulang, dengan bentangan 8 M serta lebar 3 M dengan struktur 3 buah pilar di tengahnya. Pekerjaan fisik pembuatan jembatan dipimpin oleh Lettu Czi Luluk Kristanto selaku Perwira Konstruksi Satgas Kizi TNI Kontingen Security General (SRSG) United Nations Stabilization Mission in Haiti (MINUSTAH). Ketika tim redaksi Majalah Palagan meminta penjelasan sekitar pembangunan jembatan ini, Lettu Czi Luluk Kristanto menguraikan bahwa Satgas Kizi
TNI Kontingen Garuda XXXII-B/ MINUSTAH, dengan semangat kerja keras yang tinggi serta suasana penuh kegotongroyongan yang mantap, pelaksanaan pekerjaan pembangunan berupa jembatan konstruksi beton dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Jembatan konstruksi beton yang diperuntukkan bagi semua kendaraan itu telah diresmikan oleh Staf Representatif Security General (SRSG) MINUSTAH yang dijabat oleh Mr. Mariano Fernandez pada tanggal 19 Januari 2013 lalu dan saat ini telah dapat digunakan oleh masyarakat. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
37
LINTAS SATUAN Pangdam Cenderawasih Anugerahi KPLB Kepada Putra Daerah Terbaik, Serda Paus Kogoya
P
angdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Drs. Christian Zebua MM bertindak selaku Inspektur upacara pada upacara bendera hari Senin tanggal 11 Maret 2013 bertempat di Lapangan upacara Markas Kodam XVII/Cenderawasih. Pangdam XVII/Cenderawasih mengatakan secara umum situasi keamanan di Papua saat ini dalam kondisi yang kondusif. Dikatakan demikian karena sampai saat ini segenap perangkat pemerintahan masih tetap tegak berwibawa, mampu melakukan tugas dan fungsinya serta kegiatan kemasyarakatan secara normal. Hal ini tentu tidak terlepas dari kerja keras dari seluruh prajurit Kodam XVII/Cenderawasih. Oleh karenanya, Pangdam memberikan apresiasi dengan tulus kepada seluruh prajurit Ksatria Pelindung Rakyat. Pada bagian lain amanatnya Pangdam XVII/Cenderawasih menyampaikan bahwa sesungguhnya kita memiliki kemampuan untuk mewujudkan masyarakat Papua yang aman, damai dan memiliki kesadaran serta kepatuhan terhadap hukum. Mencermati hal tersebut Pangdam menekankan kepada para prajurit Kodam XVII/Cenderawasih, untuk selalu bersikap dan berprilaku sebagai prajurit Sapta Marga yang paham betul akan Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI, serta menghindari pelanggaran prajurit. Sebagai rangkaian upacara bendera, juga dilaksanakan upacara Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada Kopral Paus 38
PALAGAN
Kogoya atas prestasinya berhasil mengajak Daniel Kogoya beserta anggotanya untuk bergabung kembali ke NKRI. Daniel Kogoya merupakan salah satu Tokoh Sentral Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka Papua Barat (TPN OPM PB), dengan jabatan terakhir Kepala Staf TPN OPM PB. Berkenaan dengan itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Drs. Christian Zebua MM juga menyampaikan ucapan “Selamat” kepada Sersan Dua Paus Kogoya atas Kenaikan Pangkat Luar Bisa yang diberikan oleh negara. Semoga kenaikan pangkat ini dapat memberikan motivasi, inspirasi bagi seluruh prajurit Ksatria Pelindung Rakyat dalam meningkatkan kinerja dan pengabdian kepada bangsa dan negara. Kenaikan Pangkat Luar Biasa ini memang bukan diperoleh
secara otomatis, melainkan melalui proses penilaian yang objektif terhadap kinerja luar biasa yang telah dilaksanakan Paus Kogoya dalam tugas. Oleh karena itu sudah sepatutnya disyukuri, karena semakin tinggi pangkat yang disandang, maka akan semakin tinggi pula tanggung jawab yang akan diembannya. Demikian harapan Pangdam XVII/ Cenderawasih (Dispenad)
Pangdam Cenderawasih dan Daniel Kogoya (kiri) di kantor Distrik Muara Tami wilayah kota Jayapura.
www.tniad.mil.id
Penyambutan Tim Ekspedisi NKRI di Sulawesi Utara
W
akil Gubernur Sulawesi Utara Djauhari Kancil mengalungkan rangkaian bunga kepada Staf Ahli Danjen Kopassus Kolonel Inf Fredy selaku kepala rombongan Tim Ekspedisi NKRI 2013 Koridor Sulawesi Sub Korwil Minahasa dan Sangihe saat tiba di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (9/3). Tim Ekspedisi NKRI yang datang menggunakan dua Pesawat Hercules milik TNI-AU tersebut disuguhkan dengan tarian penyambutan khas Sulawesi Utara yaitu Tarian Cakalele. Ekspedisi NKRI 2013 Koridor Sulawesi merupakan gagasan pimpinan TNI bekerja sama dengan Kemenko Kesra yang akan berlangsung selama ± 4 bulan, dari tanggal 2 Maret s.d. 25 Juni 2013, pada 9 titik di Pulau Sulawesi yaitu Kabupaten Sangihe, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Parigi, Kabupaten Luwuk Banggai, Kabupaten Mamuju, Kabupaten
Tana Toraja Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Kolaka. Kegiatan ini akan melibatkan sekitar 1.480 orang yang terdiri dari seluruh komponen bangsa baik TNI, Polri, Badan Nasional Pengelola
Perbatasan, Pemerintah Daerah, kalangan pendidik dari berbagai Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan Mahasiswi, Para Pencinta Alam, Organisasi Kepemudaan, Pramuka serta didukung masyarakat setempat. Salah satu tujuan dari Ekspedisi NKRI ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah yang sulit dijangkau. Pemerintah melalui koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat bekerjasama dengan TNI, dalam hal ini Komando Pasukan Khusus (Kopassus), serta kementerian/lembaga terkait lainnya pada tahun 2013 menyelenggarakan kegiatan dengan nama Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi Tahun 2013. Adapun tema kegiatan ini adalah “Peduli dan Lestarikan Alam Indonesia”. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
39
SERBA-SERBI Dispenad Gelar Syukuran HUT Ke-62 PENERANGAN ANGKATAN DARAT
D
alam rangka memperingati HUT ke-62 Penerangan TNI Angkatan Darat, Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat menyelenggarakan acara syukuran yang dilaksanakan di Kartika Media Center, Jakarta Pusat, Rabu (16/1). Acara syukuran diawali dengan pembacaan dan penayangan visualisasi sejarah singkat Penerangan TNI Angkatan Darat, dilanjutkan dengan sambutan Kadispenad dan pemotongan tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur. Potongan tumpeng pertama diberikan kepada Pelda Teguh Kuswanto, sebagai apresiasi Dispenad atas kinerjanya yang baik dalam bidang video editing. Selain itu, Pelda Teguh Kuswanto yang telah mengabdi selama 20 tahun hingga saat ini tetap menunjukan sikap disiplin dan loyalitas yang cukup tinggi terhadap satuan. Kadispenad Brigjen TNI Rukman Ahmad, S.IP. dalam 40
PALAGAN
sambutannya menyampaikan ucapan selamat ulang tahun dan selamat berbahagia kepada segenap warga Penerangan Angkatan Darat dimanapun berada dan bertugas. “Saya berharap agar peringatan HUT Satuan ini bisa menjadi wahana untuk mawas diri, melakukan evaluasi dan introspeksi terhadap pelaksanaan tugas dan pengabdian yang telah dilakukan selama setahun lalu. Selanjutnya, mari kita bersama-sama berupaya memperbaiki segala kekurangan yang ada, sehingga kedepan tuntutan tugas dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan lebih baik lagi”, kata Kadispenad. Terkait dengan tema HUT Ke62 Penerangan TNI Angkatan Darat, yaitu “Penerangan Angkatan Darat Siap Meningkatkan Profesionalitas dan Kinerja dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok Angkatan Darat”, Kadispenad menyampaikan
kepada para hadirin, bahwa Dispenad telah mengaplikasikan tema tersebut dalam wujud mengasah kemampuan dan keterampilan personelnya melalui program magang di beberapa media, serta mengadakan penataran teknik pengambilan gambar foto bagi para fotografer di lingkungan Angkatan Darat. Dispenad menyadari, bahwa untuk meningkatkan profesionalitas diri, para personel Dispenad harus “berguru” pada ahlinya, yaitu rekan-rekan di media massa maupun fotografer profesional. Acara syukuran tersebut selain dihadiri oleh seluruh personel Dispenad, juga turut dihadiri oleh Kapendam Jaya/Jayakarta, Kapen Kostrad, Kapen Kopassus, dan sejumlah pemimpin redaksi dan perwakilan wartawan dari berbagai media cetak/eletronik khusus liputan TNI Angkatan Darat. “Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada media massa yang telah membantu tugas Penerangan dalam mempublikasikan berita TNI Angkatan Darat khususnya, kepada masyarakat. Saya meminta maaf atas gesekan-gesekan yang terjadi antara oknum prajurit dengan kalangan jurnalis di lapangan, dan kedepan kita harapkan tidak terjadi lagi. Hubungan baik antara TNI Angkatan Darat dan media massa semakin baik dan bisa lebih ditingkatkan lagi,” kata Kadispenad. Adapun rangkaian kegiatan HUT yang telah dilaksanakan yaitu donor darah dan ziarah ke TMPN Kalibata. (Dispenad)
www.tniad.mil.id
Education & Training Expo 2013: STAND TNI AD DIPADATI PENGUNJUNG
K
epala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Rukman Ahmad, S.IP didampingi Kasubdis Penum Kolonel Inf Zaenal M, meninjau stand TNI Angkatan Darat pada Pameran Education and Training Expo 2013 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (24/1). Pameran Education and Training Expo 2013 terselenggara atas kerjasama Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan PT. Wahyu Promo Citra, berlangsung selama 4 hari, dari Kamis hingga Minggu (24 s.d. 27 Januari 2013). Pameran ini merupakan pameran pendidikan yang digelar setiap tahun, dan diperuntukkan bagi pelajar kelas 12 dan mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pada pameran Education and Training Expo 2013 ini, TNI AD kembali menjadi peserta pameran untuk menyosialisasikan kepada masyarakat pada umumnya, dan pelajar khususnya, tentang Angkatan Darat maupun
persyaratan untuk bergabung menjadi prajurit TNI AD. Beberapa informasi yang tersaji di stand TNI AD, diantaranya Informasi tentang pendaftaran dan persyaratan masuk menjadi prajurit TNI AD baik melalui Akademi Militer, Perwira Prajurit Karier, Perwira PSDP Penerbang, Mahasiswa Beasiswa, maupun melalui pendidikan calon Bintara dan Tamtama. Disamping Profil
prajurit, juga dipamerkan atribut dan perlengkapan TNI AD. Selain itu, stand TNI Angkatan Darat juga menyajikan permainan ketangkasan dan kecerdasan dari Dinas Psikologi TNI Angkatan Darat dan permainan simulasi menembak dari Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat. Satuan yang terlibat dalam pameran kali ini, selain dari Dispenad, Dislitbangad, dan Dispsiad, juga melibatkan satuan Kostrad, Kopassus, dan Akademi Militer. Selama masa berlangsungnya pameran, stand TNI AD mendapat pengunjung yang begitu ramai. Antusiasme pemuda dan pelajar cukup tinggi untuk mengunjungi stand TNI AD. Banyak hal yang mereka tanyakan, khususnya tentang proses penerimaan prajurit. Pada penutupan Pameran Education and Training Expo 2013, Stand TNI AD berhasil meraih juara Favorit Pertama. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
41
PROFIL SATUAN
Kodim 0902/Tanjung Redeb RAIH JUARA I LOMBA BINTER TNI ANGKATAN DARAT
W
ilayah Kalimantan Timur secara geografis memiliki daratan yang luas, medan terputus-putus, dan perbatasan daratan langsung dengan Malaysia (Sabah-Serawak), serta terletak pada posisi strategis utara Selat Makassar yang berbatasan langsung dengan Filipina. Kondisi geografis seperti ini sangat membuka peluang kemungkinan munculnya berbagai kerawanan di daerah ini. Dalam rangka mengantisipasi kondisi tersebut, Kodam VI/ Mulawarman mengembangkan dan meningkatkan peranan satuan tempur dan satuan bantuan 42
PALAGAN
tempur, serta dilengkapi pula oleh satuan komando kewilayahan (Kodim) yang terdiri dari 6 Kodim dan tersebar di wilayah Kalimantan Timur. Keberadaan Kodim-Kodim tersebut, mutlak dibutuhkan dalam rangka memperkuat pertahanan wilayah khususnya wilayah daratan Indonesia. Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas Kodim, setiap tahun diadakan lomba Binter yang diikuti oleh Kodim jajaran TNI Angkatan Darat. Pada Tahun Anggaran 2012, Kodim 0902/Trd berhasil meraih Juara I lomba Binter se-Indonesia. Untuk mengenal lebih dekat Kodim 0902/ Trd, berikut kami sajikan profil
Kodim 0902/Trd. Sejarah Singkat. Menurut Dandim 0902/Trd Letkol Inf Hendri Sembiring, bahwa pada tahun 1980 tepatnya tanggal 11 November 1980 diresmikan Komando Resor Militer 091/ Aji Surya Natakesuma. Sebelum Kodim 0902/ Trd dibentuk pada tahun 1950, awalnya sebutan satuan ini adalah BODM (Bintara Oder Distrik Militer) dengan Komandan dijabat oleh Pelda Suko Winandi. Pada tahun 1956 sampai 1959 BODM diubah menjadi PDM (Perwira Distrik Militer) yang dijabat oleh
www.tniad.mil.id Lettu Masrunsyah. Pada tahun 1960, PDM diubah menjadi Kodim 0902/Trd yang berkedudukan di Kota Tanjung Redeb, Kabupaten Berau dengan pejabat Dandim yang pertama Mayor Ngaspin Budiarjo. Lokasi berdirinya Kodim 0902/Trd yaitu di tepian Sungai Segah Batumeang Jalan Pulau Sambit Tanjung Redeb. Seiring perkembangan dan pembangunan daerah Kabupaten Berau, maka tahun 1985 kedudukan Makodim 0902/Trd pun dipindahkan dari tepian sungai Segah ke markas yang baru yakni berada di Jalan Pulau Semama Tanjung Redeb, Kabupaten Berau. Sedangkan bekas kantor Kodim 0902/Trd yang lama dibangun Masjid Jenderal Sudirman. Sebagai organisasi yang baru dibentuk, Kodim 0902/Trd segera melakukan pembenahan organisasi, baik setingkat staf maupun satuan pelaksana
Komando Rayon Militer (Koramil) berjumlah 8 Koramil yang tersebar di wilayah Kabupaten Berau. Peran & Tugas Pokok Kodim 0902/ Trd. Sejak terbentuk tahun 1960, Kodim 0902/Trd banyak berperan aktif mendukung tugas pokok Korem 091/Asn dan Kodam XII/Mulawaraman, Kodam VI/ Tanjungpura hingga Kodam VI/Mulawarman baik dalam mendukung operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang. Dukungan Kodim 0902/Trd dalam operasi militer perang antara lain operasi penumpasan G30S/PKI di Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Berau. Selain itu, Kodim 0902/Trd telah beberapa kali melaksanakan kegiatan TMMD sebagai perwujudan dan bentuk kemanunggalan TNI-rakyat yang merupakan bagian dari strategi
pertahanan dalam menunjang keberhasilan pembangunan nasional. Melalui program TMMD ini, TNI dapat mendorong dan menggerakkan swakarsa dan swadaya rakyat dalam membangun segala aspek kehidupan. Dengan dilaksanakannya progam TMMD, gerak dan dinamika pembangunan daerah diharapkan dapat mengejar ketertinggalan pembangunan pedesaan menuju terwujudnya kehidupan yang lebih baik, lebih maju dan lebih sejahtera. “Kodim 0902/Trd sangat konsisten dan komitmen terhadap pembangunan pedesaan, baik karena fakta sejarah dalam kebersamaan perjuangan maupun karena fungsi dan tugas satuan teritorial”, ujar Dandim 0902/Trd. Prestasi. Menurut Komandan Kodim lulusan Akmil 1993 ini, prestasi yang diraih oleh Kodim 0902/Trd dapat dikatakan sangat membanggakan.
Pembubidayaan ikan air tawar Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
43
PROFIL SATUAN Pasalnya, pada tahun 2009 Kodim 0902/Trd berhasil meraih Juara II Penilaian Stand Berau dalam rangka Hari jadi Kota Tanjung Redeb ke-199 dan Kabupaten Berau ke56. Prestasi Kodim 0902/Trd tak hanya berhenti sampai disitu saja, pada tahun 2012 lalu, Kodim yang berada di Jalan Pulau Semama Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur ini meraih Juara I Lomba Binter antar jajaran Kodim seluruh Indonesia tingkat utama dengan diberikannya tropi bergilir Piala Kasad. Ketika ditanya tentang persiapan yang dilakukan sebelum mengikuti lomba, Dandim 0902/ Trd memberikan penjelasan bahwa kegiatan yang dilakukan antara lain menata satuan berdasarkan Binsat, melaksanakan kegiatan Binter dengan metoda baik Bakti TNI, Binwanwil maupun Komsos, dan kegiatan-kegiatan unggulan Kodim 0902/Trd seperti pengelolaan
44
PALAGAN
minyak nilam, pengelolaan budidaya ikan, dan budidaya jeruk Borneo. Kita harus bersyukur berkat pembinaan yang dilakukan, tim penilai lomba Binter tahun
2012 menetapkan Kodim 0902/ Trd berhasil keluar sebagai juara I Lomba Binter TNI Angkatan Darat Tahun 2012. Demikian penjelasan Dandim 0902/Trd kepada Palagan. (Dispenad)
KISAH PRAJURIT
T
www.tniad.mil.id
Yongmoodo, Olahraga Beladiri yang Menyenangkan
erlahir dengan nama Wulandari, dara berparas ayu kelahiran Klaten 27 tahun silam saat ini bergabung menjadi anggota Korps Wanita Angkatan Darat tahun 2008. Wulan, begitu Ia biasa disapa, merupakan atlet wanita pertama di lingkungan Angkatan Darat yang mendalami olahraga beladiri Yongmoodo. Olahraga beladiri asal negeri ginseng Korea ini tergolong olahraga keras yang membutuhkan stamina fisik yang prima. Olahraga gabungan yang terdiri dari Judo, Taekwondo, Apkido, Ssirum, dan Hon Sin Sul ini ternyata juga mampu dilakukan oleh wanita. Wulan yang sehari-harinya bertugas sebagai Bintara Ijazah dan Nilai Siopsdik Pusdikkowad ini menekuni olahraga beladiri Yongmoodo sejak Ia mengikuti Susbajas di Pusdikjas Kodiklat TNI AD pada tahun 2010 silam. “Awalnya pada tahun 2010, saya mengikuti Susbajas dimana didalamnya ada materi BDM Yongmodoo. Kemudian, penataran BDM Yongmodoo pun berlanjut tahun 2011 selama 2 minggu dan terakhir penataran BDM Yongmodoo tahun 2012 selama 3 bulan”, kata Wulan kepada tim redaksi Majalah Palagan. Ketika ditanya alasannya memilih beladiri Yongmoodo, gadis yang gemar olahraga lari dan berenang ini mengutarakan alasannya karena sebagai seorang prajurit, khususnya Kowad hendaknya dapat menguasai beladiri militer, terutama Yongmoodo. “Bagi saya, beladiri militer merupakan pegangan hidup saya untuk melindungi diri
dari hal-hal yang tidak kita inginkan atau yang dapat membahayakan diri kita”, kata Wulan. Tak hanya Wulan saja yang mendalami olahraga beladiri Yongmoodo ini, rekan satu profesinya di Pusdikkowad pun juga mendalami olahraga keras yang umumnya dilakukan oleh lakilaki. Dialah Nirwana. Perempuan berdarah Kendari ini pun turut pula mengikuti penataran beladiri Yongmoodo pada tahun 2011. Tidak berbeda dengan Wulandari, pertama kalinya Nirwana, perempuan kelahiran Kendari, 22 November 1988 ini mengikuti Yongmoodo yaitu berawal dari penataran yang dilaksanakan di Pusdikjas pada tahun 2011 selama 2 minggu, kemudian berlanjut di tahun 2012 untuk mengambil tingkatan yang lebih tinggi yaitu Dan 1 selama 3 bulan. Sama halnya dengan Wulan, ketika disinggung tentang
ketertarikannya pada olahraga beladiri Yongmoodo, dara yang terdaftar sebagai Kowad tahun 2009 dan saat ini bertugas sebagai Basimin Satdik Pusdikkowad Kodiklat TNI AD menjelaskan bahwa dengan menekuni olahraga Yongmoodo ini dapat dijadikan sebagai upaya untuk membela diri, jika suatu saat dihadapkan dengan lawan yang tidak diduga. “Menurut saya, beladiri Yongmoodo ini adalah olahraga yang sangat mengasyikkan”, katanya mantap. Sebelum mengakhiri kegiatan wawancara dengan tim redaksi Majalah Palagan, kedua anggota Kowad ini memiliki harapan agar olahraga beladiri Yongmoodo dapat lebih dikembangkan lagi dan diminati oleh seluruh lapisan masyarakat karena olahraga beladiri Yongmoodo merupakan olahraga beladiri yang menyenangkan dan menantang. Sukses selalu untuk Wulan dan Nirwana! (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
45
KISAH PRAJURIT PRAJURIT KOSTRAD LUMPUHKAN PERAMPOK NASABAH BANK
H
arapan Pimpinan TNI Angkatan Darat agar prajurit menyatu dengan rakyat telah mulai dipahami oleh prajurit TNI Angkatan Darat. Harapan ini, merupakan perwujudan dari aplikasi 8 wajib TNI. Salah satu wujud pengaplikasian dari 8 Wajib TNI tentang “Menjadi Contoh dan Memelopori Segala Usaha Untuk Mengatasi Kesulitan Rakyat Sekelilingnya”, yakni aksi dua orang prajurit Kostrad yang berhasil menggagalkan aksi perampokan terhadap nasabah Bank BCA yang terjadi di kota Malang, Jawa Timur pada hari Selasa (26/2), sekitar pukul 11.45 WIB. Upaya untuk menggagalkan aksi perampokan berawal dari dua orang anggota Denma Brigif Linud-18/ Kostrad bernama Serma Abdul Wahab Tuasamu dan Prada Yayang Puput SP, usai melaksanakan fotocopy di jalan Bandung, Malang kembali ke kesatuan dengan mengendarai sepeda motor melintas di depan Kantor Cabang BCA. Setiba di depan Bank BCA mereka mendengar teriakan seseorang pria yang ternyata adalah nasabah Bank. Sementara di sekitar itu seorang lelaki lain membawa tas tentengan berlari cepat ke arah Markas Kodim di Jalan Kahuripan, kota Malang. Naluri prajurit pun timbul seketika, kedua anggota tanpa menunggu lama langsung melakukan pengejaran dan berhasil meringkus perampok dengan menabrakan sepeda motor ketubuh perampok hingga terjatuh. Situasi itu dimanfaatkan Prada Yayang untuk melumpuhkan perampok dengan cara membekapnya. Masyarakat sekitar 46
PALAGAN
Serma Abdul Wahab Tuasamu yang menyaksikan adegan tersebut beramai-ramai membantu Yayang melumpuhkan pelaku sambil sesekali mendaratkan kepalan tangan, namun hal itu tidak berlangsung lama karena kedua prajurit berhasil mengamankan situasi. Korban perampokan diketahui bernama Gunadi Nurhadi, yang baru saja mencairkan uang di Bank BCA, Jln. Basuki Rahmat, Kota Malang senilai Rp. 38,5 Juta. Dirinya membawa uang tersebut dalam sebuah tas kertas dan hendak mengirim uang tersebut ke Bank BNI yang berada di seberang Bank BCA. Korban mengucapkan terima kasih kepada kedua prajurit yang telah berhasil menangkap perampok. Sementara kedua prajurit dengan rendah hati menjawab, bahwa ini sudah merupakan kewajiban mereka sebagai aparat TNI. Selanjutnya pelaku perampokan bernama Slamet Mulyono yang mengalami luka lebam di bagian wajah beserta barang bukti diserahkan kepada Polres Kota Malang untuk penanganan lebih lanjut.
Menanggapi keberhasilan anggotanya dalam menggagalkan perampokan, Dandenma Brigif Linud-18 Kostrad, Mayor Inf Andrian Siregar mengaku sangat bangga karena prajurit peduli serta berperan dalam upaya Kamtibmas. Mereka sudah menunjukkan jatidirinya sebagai prajurit TNI, mereka tanggap terhadap kewajiban dan tanggung jawab untuk memberikan bantuan sekaligus memberikan rasa aman terhadap masyarakat. Karena keberhasilan menangkap pencuri ini, Pimpinan TNI AD memberikan penghargaan kepada yang bersangkutan
Prada Yayang Puput SP diantaranya menganugerahkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada Prada Yayang Puput SP serta piagam penghargaan dan kesempatan melaksanakan ibadah umroh kepada Serma Abdul Wahab Tuasamu. Penganugerahan ini dilakukan oleh Pangkostrad Letjen TNI M. Munir pada acara syukuran Peringatan HUT Kostrad ke-52 pada tanggal 6 Maret 2013, bertempat di Makostrad, Jakarta. (Dispenad)
PRAJURIT & PRESTASI
www.tniad.mil.id
Serda Nurkholis
PERAIH MEDALI EMAS INTERNASIONAL YONGMOODO
S
atu lagi prestasi olahraga yang bertarap internasional berhasil diukir oleh seorang putra bangsa yang lahir dari Kawah Chandradimuka Rindam Iskandar Muda bernama Serda Nurkholis. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari ayah bernama Mahmudun yang berprofesi sebagai buruh tani dan ibu bernama Suliem sebagai pedagang kecil. Putra Jawa kelahiran 25 Desember 1988 di Desa Babussalam, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara ini merupakan keluarga transmigran yang kehidupannya sederhana namun sangat mencintai kegiatan olahraga. “Sejak kecil saya sangat menyukai kegiatan olahraga apa saja, termasuk kegiatan beladiri. Mulai aktif mengikuti beladiri sejak duduk di kelas 1 SMA, sebelumnya saya menggeluti olahraga bola voli, bahkan kerap kali desa saya menembus hingga turnamen tingkat daerah. Setelah itu saya ikut aktif dalam kegiatan beladiri Karate yaitu KKI (Karatedo Khushinriu Indonesia) yang saya ikuti selama tiga tahun. Untuk kegiatan beladiri karate, kejuaraan yang saya ikuti baru sampai tingkat Kejurda 2005 dan Porda 2006, dan keduanya saya kalah karena saya masih tingkat pemula yang sangat minim pengalaman, pada saat itu sabuk saya warna biru. Pada tahun 2007 saya berkesempatan mengikuti seleksi penerimaan tentara, dan
Alhamdulillah ternyata saya terpilih untuk mengikuti pendidikan Secaba PK periode tahun 20072008”, kata Nurkholis. Setelah dilantik menjadi Sersan Dua dan ditempatkan di Batalyon Infanteri 112/ DJ tahun 2009, diawal 2010 nama Nurkholis masuk dalam pengkaderan Beladiri Militer Yongmoodo. Semula ia belum mengetahui apa itu Yongmoodo, setelah para prajurit terpilih dari berbagai kesatuan, baik Satpur, Satbanpur dan Balakdam yang berjumlah 99 orang dikumpulkan secara terpusat di Rindam IM, barulah mereka diberi penjelasan tentang Yongmoodo dan latihan pengkaderan yang dilaksanakan selama 5 bulan dari bulan Maret hingga Agustus. Sejak dari situ mereka baru mengerti
ternyata Yongmoodo adalah jenis beladiri baru dari Korea Selatan yang kegiatan pemanasannya saja harus melakukan gerakan yang bernama Upgrugi dan Dwigrugi atau jungkir depan dan jungkir belakang. Jungkir model begitu bikin pusing kalo belum biasa, urai Serda Nurkholis kepada Palagan. Alhamdulillah, dari 99 orang yang ikut pengkaderan Yongmoodo saya mendapat rangking ke-2. Baru 2 minggu istirahat langsung mendapat perintah untuk mengikuti pendidikan Raider selama 6 bulan yang selesai tanggal 04 Januari 2011, ujarnya. Setelah itu menerima perintah untuk melatih kader Yongmoodo kedua di Batalyon, yang diikuti oleh 50 peserta dari tiap-tiap kompi. Kegiatan baru berjalan 3 minggu,
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
47
PRAJURIT & PRESTASI kemudian Nurkholis menerima Sprint dari Kodam untuk mengikuti TC (traning center) di Cilodong tepatnya di Divisi I Kostrad yang di ikuti oleh 98 orang selama 2 bulan dari seluruh Kotama di Indonesia. Khusus untuk Kodam IM mengirim 5 orang. Setelah TC selama 2 bulan semua personel menjalani seleksi di masing-masing kelas berat badan, mulai dari kelas 60kg, 65kg, 70kg, 75kg, 80kg dan diatas 80kg. Seleksi ini dilaksanakan dalam rangka mengikuti kejuaraan World Yongmoodo Championship di Korea Selatan. Setiap kelas masingmasing diambil 2 org. Kembali saya beruntung lolos seleksi di kelas 75kg, dan dari Kodam IM lolos 2 orang, saya dengan Sertu Asep Iriana dari Pendam di kelas 70kg berangkat ke Korea Selatan 8 April 2011. Sementara yang tidak lulus seleksi langsung mengikuti kegiatan Porad di Surabaya. Perjalanan dari Jakarta menuju Korea Selatan memakan
48
PALAGAN
waktu selama 8 jam dan perbedaan waktu lebih cepat 2 jam dari Indonesia. Setiba di Korsel kami semua di TC kembali selama 2 bulan 2 minggu sebelum melaksanakan sesi pertandingan. Kami 10 orang perwakilan dari Indonesia melaksanakan latihan dengan penuh semangat dibawah bimbingan langsung pelatih dari Korea Selatan bernama Kim Kyoung Khwan dari Yong In University. Kejuaraan ini diikuti oleh 18 negara Asia dan Eropa. Pelaksanaan pertandingan bertempat di Pohang Korsel, yang mana kota ini disebut kota produksi besi baja karena di kota ini pusat pabrik baja di Korea Selatan. Pertandingan pada kejuaraan ini berlangsung selama 3 hari untuk semua kelas, dari lomba perorangan, beregu, dan demonstrasi. Nomor yang diikuti oleh Serda Nurkholis adalah kelas perorangan putra. Alhamdulillah berkat latihan yang sungguh-sungguh berhasil
mempersembahkan 1 emas, 3 perak, dan 4 perunggu, dan Indonesia menjadi juara umum peringkat ke-2. Perolehan mendali juara umum 1 diraih oleh Korsel, juara umum 2 Indonesia, dan juara umum 3 diraih oleh China. Setelah mengikuti pertandingan tim dari Indonesiapun berbenah, untuk selanjutnya kembali ke tanah air tanggal 12 Juli 2011. Pada tahun 2012 Nurkholis kembali mengikuti kejuaraan Piala Kasad Cup II yang dilaksanakan di Mahakam Square Sport Center Kelapa Gading Jakarta Utara tanggal 22 s/d 23 Mei 2012, dengan materi pertandingan kelas perorangan dan beregu bebas. Kegiatan tersebut diikuti oleh prajurit jajaran Kodam, Kopassus, Kostrad, dan Paspampres. Ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan TNI AD yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme satuan setingkat Kodam agar memiliki kemampuan BDM Yongmoodo. Saat itu Serda Nurkholis kembali berhasil merebut mendali emas di kelas 75 kg, dan Kodam IM merebut 2 medali emas, dan 1 perunggu. Urutan hasil perolehan medali dalam pertandingan secara umum adalah 1. Kopassus (2 emas, 2 perunggu), 2. Kodam IM (2 emas, 1 perunggu), 3. Kostrad (2 emas). Dari hasil turnamen tersebut kembali mendapat keberuntungan, karena yang mendapat mendali pada kejuaraan Kasad Cup-II, mendapat kesempatan berangkat ke Korea Selatan untuk mengikuti kejuaraan Presiden Cup di Korea Selatan. Pada tanggal 03 Juli 2012 kami yang mendapat mendali pada pertandingan Kasad Cup II ditambah 2 orang dari Pusdik Jas berangkat ke Korea Selatan untuk mengikuti pemusatan latihan dan pertandingan Presiden Cup. Selama
www.tniad.mil.id
3 bulan di Korea kami melaksanakan kegiatan latihan Perwasitan, Kepelatihan, Demonstrasi, serta Ujian DAN II. Ternyata tidak mudah untuk menjadi seorang wasit, kita harus betul-betul teliti dan cermat dalam melihat pelanggaran yang dilakukan atlet saat pertandingan berlangsung. Kami melaksanakan ujian diulang sampai tiga kali demi untuk benar-benar mampu menjadi wasit yang baik, cermat dan teliti dalam memimpin pertandingan. Dalam hal kepelatihan, kami harus benar-benar menguasai materi dan mengingat dengan baik gerakan dan teori agar dalam memberi materi kepada yang akan kita latih nantinya tidak salah. Sedangkan demonstrasi yaitu kita belajar dari gerakan-gerakan Yongmoodo yang dikombinasikan dengan jatuhan, bantingan, tendangan, kuncian, serta lompatan yang kita rangkai supaya menjadi gerakan-gerakan yang indah untuk diperlihatkan. Untuk menghadapi Ujian Dan II, kami melaksanakan latihan sejak kami datang langsung belajar materi Dan II. Gerakan Dan II
berbeda dengan Dan I, karena sudah dikombinasikan antara pukulan, tendangan, bantingan, dan kuncian. Setelah selesai mengikuti itu semua, kegiatan yang terakhir kami mengikuti Piala Presiden Cup, tepatnya di Jionju Korsel pada tanggal 08 sampai dengan 09 September 2012. Disana Nurkholis mengikuti pertandingan di kelas perorangan dan beregu. Turnamen Yongmoodo Presiden Cup II tersebut diikuti oleh seluruh
universitas dan masyarakat umum di Korea Selatan. Pada kesempatan tersebut baik dinomor perorangan maupun nomor beregu Nurkholis berhasil mempersembahkan medali emas. Sementara 3 orang lainnya yakni Pratu Hariyanto dari Kopassus memperoleh medali perak, Pratu Irvan dari Arhanud-15/ Mulawarman memeroleh medali perak dan Sertu Wardoyo dari Kodam IM memeroleh medali perunggu. Secara keseluruhan medali yang diperoleh adalah 2 medali emas dari nomor perorangan dan beregu, 2 medali perak dan 1 medali perunggu. “Itulah pengalaman dan prestasi saya di dunia beladiri militer Yongmoodo di dalam dan di luar negeri. Harapan kami mudahmudahan kedepan, beladiri Yongmoodo ini bisa juga untuk diterapkan pada masyarakat sipil dan bisa masuk dalam PON dan Olimpiade Internasional, Amiinnn. Demikian harapan Serda Nurkholis, menutup pembicaraannya dengan redaktur Majalah Palagan. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
49
PRAJURIT & PRESTASI Tim Atlet TNI AD RAIH JUARA UMUM PIALA PANGLIMA TNI
A
sops Panglima TNI Mayjen TNI Hambali Hanafiah selaku Ketua Komite Olahraga Militer Indonesia (KOMI) menutup kejuaraan atletik dan cross country Piala Panglima TNI terbuka kedua tahun 2013, di Stadion Atletik Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, Jumat, (25/1). Tim dari Persatuan Atletik Angkatan Darat (PAAD) meraih gelar juara umum dan memeroleh Piala Bergilir Panglima TNI dengan perolehan 8 medali emas, 9 medali perak, dan 4 medali perunggu. Juara kedua diraih oleh tim Provinsi Jawa Timur, dengan perolehan 3 medali emas, 2 medali perak, dan 4 medali perunggu. Sedangkan juara ketiga diraih oleh PPLM Sulawesi Selatan dengan perolehan 3 medali emas. Pada kejuaraan ini juga diwarnai dengan pemecahan 14 rekor nomor lomba dari 31 nomor lomba yang dipertandingkan. Panglima TNI dalam amanatnya yang dibacakan oleh 50
PALAGAN
Asops Panglima TNI mengatakan apapun hasil dari kejuaraan ini, harus selalu diapresiasi sebagai suatu “kebanggaan” sekaligus “tantangan”, karena pencapaian tersebut merupakan “potret” dari masing-masing kontingen dan atlet dalam menyiapkan diri. Tantangan tersebut harus dijadikan sebagai pendorong dan motivasi dalam peningkatan pembinaan prestasi secara lebih baik dan bekerja diatas landasan semangat pengabdian
atau dedikasi dan disiplin yang tinggi”. Lebih lanjut, Panglima TNI menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh atlet yang turut ambil bagian dalam kejuaraan ini. “Petik hikmah dari setiap pencapaian atau prestasi yang diperoleh dari setiap kejuaraan seperti ini, sebagai bagian dari upaya membangun semangat persatuan dan kesatuan bangsa, memperkuat kepribadian dan kepercayaan diri generasi muda”, kata Panglima TNI. Kejuaraan yang diikuti kurang lebih 900 atlet ini mendapat sambutan dan apresiasi dari para atlet dan masyarakat Bandung. Hal ini terbukti dengan banyaknya peserta lomba (30 kontingen) yang berpartisipasi dan penuhnya penonton dalam setiap lomba. Hadir dalam acara penutupan antara lain Perwira Tinggi di lingkungan Mabes TNI dan Angkatan, Polri, dan pejabat Muspida Jawa Barat. (Dispenad)
PRAJURIT DI PERBATASAN
www.tniad.mil.id
Satgas Pamtas Yonif Linud 503 Kostrad MENGAJAR SEKOLAH DASAR INPRES DI DESA MOTAAIN
S
enin, 11 Pebruari 2013, Suasana di desa Motaain, Kabupaten Belu, NTT terlihat berbeda dari biasanya, kini nampak lebih ceria penuh semangat. Hal itu terjadi karena kehadiran para prajurit di sekolah mereka. Terlihat anak-anak di Sekolah Dasar Inpres Motaain begitu akrab bersama sejumlah Prajurit Satgas Pamtas yang sengaja berkunjung ke sekolah tersebut dalam rangka melaksanakan tugas perbantuan mengajar. Komandan Satgas Mayor Inf Freddino Janen Silalahi mengatakan, bahwa selain melaksanakan tugas pokok mengamankan perbatasan RIRDTL, Personel Satgas Pamtas Yonif Linud-503/MK juga di tuntut dapat membantu program pendidikan khususnya menjadi tenaga pengajar di sekolah dasar yang terdekat dengan
pos. Personel Satgas Pamtas diharapkan dapat memberikan sumbangsih nyata bagi masyarakat di daerah penugasan yang salah satu diantaranya adalah di bidang pendidikan.
Kemauan belajar anak-anak sangat tinggi serta memiliki daya ingat yang baik. Dari pengamatan ternyata tidak selamanya anakanak di perbatasan terbelakang dalam hal pengetahuan. Hal ini terbukti ketika ditanyakan tentang nama Presiden kita siapa, dengan sigap mereka menjawab “Bapak Susilo Bambang Yudhoyono”. Demikian pula ketika dipelihatkan kepada anak-anak gambar para pahlawan seperti Panglima Besar Soedirman, mereka mampu menjawabnya dengan benar dan penuh percaya diri. Keterbatasan sarana dan prasarana seperti komputer dan internet di sekolah tidak menghalangi mereka untuk terus memacu prestasi demi menyongsong masa depan yang lebih cerah. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
51
PRAJURIT DI PERBATASAN
TNI AD PERKETAT PERBATASAN SABAH
P
asukan TNI AD dari Batalyon 407 Padmakusuma yang bertugas menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, memperketat penjagaan wilayah itu, menyusul konflik di Sabah Malaysia, terkait masuknya kelompok bersenjata dari Kesultanan Sulu, Filipina Selatan. Komandan Satgas Pamtas Batalyon 407 Padmakusuma, Mayor Inf Ari Aryanto di Nunukan, Kalimantan Timur, Senin (4/3), menegaskan, terkait konflik antara kelompok bersenjata dari Filipina dengan aparat keamanan Malaysia yang telah menelan korban dari kedua belah pihak maka pihaknya semakin memperketat seluruh wilayah perbatasan antara Kabupaten Nunukan dengan Negeri Sabah Malaysia. “Karena Sabah berbatasan langsung dengan Nunukan, maka kami selaku yang dipercayakan menjaga pos-pos perbatasan tetap siaga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya. Dari 29 pos perbatasan yang berada dalam penjagaannya, terdapat 23 pos yang letaknya berbatasan langsung dengan Sabah Malaysia. Seluruh anggota TNI AD yang bertugas di pos-pos ini telah diperintahkan untuk senantiasa tetap siaga agar pihak-pihak yang berusaha menyusup masuk ke Indonesia dapat dicegah lebih dini, katanya. “Saya sudah perintahkan kepada anggota yang berjaga di pospos yang berbatasan antara Nunukan dengan Sabah agar memperketat penjagaan keluar masuknya orang perorang,” ujar Mayor Inf Ari Aryanto. 52
PALAGAN
Ia mengakui konflik Sabah ini tidak tertutup kemungkinan bisa melebar kemana-mana hingga memasuki wilayah Indonesia melalui Kabupaten Nunukan. Mayor Inf Ari Aryanto selaku Dansatgas Pamtas mengatakan, konflik yang terjadi di Sabah terus tetap dipantau melalui pemberitaan di media massa dalam rangka melakukan siaga di wilayah perbatasan. “Penjagaan kami tingkatkan sampai siaga satu kali 24 jam dengan melakukan patroli setiap saat termasuk malam hari,” katanya. Ia menambahkan, dua hari lalu sempat mendapatkan informasi bahwa kelompok bersenjata Filipina mulai merapat ke wilayah perbatasan Indonesia - Malaysia untuk menyerang tentara Malaysia yang menjaga pos perbatasan. Sesuai penjelasan kepada tim redaksi Majalah Palagan Mayor Inf Ari Aryanto mengatakan pos perbatasan yang dianggap rawan menjadi jalan masuk adalah di Pulau Sebatik dan Seimenggaris, karena di wilayah ini banyak jalur-jalur
tikus yang bisa dilewati mereka. “Jadi ada dua tempat yang bisa mereka menyusup masuk ke Indonesia yakni Pulau Sebatik dan Seimenggaris. Karena kedua wilayah ini berbatasan langsung dengan Sabah,” ungkapnya. Jika benar kelompok bersenjata Filipina tersebut ada yang berusaha menyusup masuk ke wilayah perbatasan, maka prajurit Satgas Pamtas telah siaga penuh dengan tetap memerhatikan prosedur tetap (Protap) dalam menggunakan senjata, bebernya. “Pada intinya, semua jalanjalan tikus yang memungkinkan untuk menjadi jalur masuk ke Nunukan terus dipantau setiap saat termasuk apabila ada informasi yang diperoleh,” sebut Mayor Inf Ari Aryanto. Ia juga mengakui pengetatan pengamanan wilayah perbatasan ini terkait dengan terjadinya konflik di Sabah tersebut telah mendapatkan instruksi dari Pangdam VI/Mulawarman selaku Komandan Komando Lapangan Operasi (Kolapops). (Dispenad)
www.tniad.mil.id
Prajurit TNI AD Penjaga Perbatasan Mengajar di Sekolah
S
ebanyak 58 prajurit TNI AD Batalyon 407 Padmakusuma yang saat ini bertugas menjaga wilayah perbatasan IndonesiaMalaysia di Kabupaten Nunukan dan Malinau Kalimantan Timur mengajar pada sejumlah sekolah. Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) Batalyon 407 Padmakusuma, Mayor Inf Ari Aryanto di Nunukan, Senin menjelaskan, 58 personel tersebut sebelumnya telah diberikan pemahaman dan pembekalan mengajar bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah. Pembekalan tersebut dimaksudkan agar para prajurit yang ditugaskan mengajar di wilayah perbatasan dapat memahami sistem Proses Belajar Mengajar (PBM), sehingga dalam penerapannya di lapangan tidak
mengalami kendala, ungkap Danyon 407 Mayor Inf Ary Aryanto. Danyon juga menyampaikan bahwa ke 58 prajurit TNI AD yang dipersiapkan untuk mengajar itu telah mendapatkan sertifikasi sebelum berangkat menjaga perbatasan dari 29 pos yang tersebar di Kabupaten Nunukan sampai Kabupaten Malinau. “Mengajar merupakan salah satu bagian dari bantuan TNI AD yang bertugas di wilayah perbatasan yakni ikut bertanggungjawab mencerdaskan masyarakat dan bangsa,” katanya. Ia menegaskan, bentuk bantuan prajurit TNI AD khususnya dari Batalyon 407 Padmakusuma dalam rangka memajukan pendidikan terhadap anak-anak di wilayah perbatasan, seperti di SD Filial Perum Desa Tabur Lestari Kecamatan Seimenggaris Kabupaten Nunukan selain
mengajar juga merehabilitasi ruangan belajar bekerjasama dengan masyarakat setempat. Di sekolah ini, ruangan belajar yang dipergunakan kondisinya sangat memrihatinkan karena ruangan belajar berada di kolong rumah warga dengan berdinding papan dan satu kelas dibagi dua untuk dua kelas. Ke 58 prajurit TNI AD Satgas Pamtas saat ini sangat aktif dan rutin menjalankan tugas mengajar pada sekolah yang berada di sekitar wilayah perbatasan. Mengakhiri keterangannya Danyon Ary Aryanto menjelaskan bahwa keberadaan prajurit TNI AD mengajar di sekolah bukan berarti menjadi tenaga inti dan mengharapkan imbalan tetapi hanya membantu tenaga guru yang ada di sekolah itu dan benarbenar dilakukan secara gratis. (Dispenad)
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
53
TEKNOLOGI
RANPUR MBT Tank Leopard Revolution, Tank Kebanggaan Bangsa Indonesia Pada penyelenggaraan pameran Indo Defence Nopember 2012 yang lalu di Jakarta International Expo, para pengunjung disuguhkan tampilan sebuah Ranpur jenis Tank yakni Tank Leopard Revolution atau disingkat Ri.
T
ank Leopard Revolution adalah salah satu varian terbaru yang merupakan pengembangan dari Leopard 2A4. Tank ini diproduksi oleh pabrik persenjataan berat Jerman, Rheinmetall. Leopard Revolution pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010, dan menurut analis militer tank ini juga sering disebut sebagai Leopard 2A4 Evolution. Leopard 2A4 sendiri adalah salah satu varian Leopard 2 yang paling banyak diproduksi dan dipakai di banyak negara dalam jumlah besar. Kemampuan. Dari segi tampilan, memang ada perbedaan di antara kedua tank yang memang “bersaudara” ini. Yang paling jelas terlihat perbedaannya adalah pada turret (kubah) meriamnya. Leopard Revolution memiliki turret meriam yang sisinya bersudut miring dan tajam, sementara 2A4 turretnya berbentuk kotak. “Visi dan misi” kedua varian ini pun berbeda. Sang pendahulu yaitu Leopard 2A4 yang dikembangkan 54
PALAGAN
www.tniad.mil.id di era 1980-an mengangkat konsep peperangan kala itu yaitu perang terbuka melawan Blok Timur Uni Soviet di medan terbuka. Sementara Leopard Revolution sebagai generasi tahun 2000 dirancang untuk diterjunkan pada peperangan yang pada praktiknya justru paling banyak dijalani negara-negara Barat saat ini yaitu perang gerilya dan perang kota, seperti yang dihadapi pasukan
NATO di Afghanistan dan belajar dari apa yang dialami pasukan AS dan Inggris di Irak. Pada perang Teluk I, Irak memenangi perang kota walaupun harus menghadapi musuh yang besar yaitu AS dan Inggris berikut koalisinya. Pengembangan paling nyata dari Revolution adalah pada perangkat proteksinya, yang menggunakan lapisan komposit Advanced Modular
Armor Protection (AMAP). Lapisan pelindung ini terdiri atas materi nanokeramik serta titanium dan baja alloy, yang diklaim memberikan kemampuan perlindungan yang jauh lebih baik. Karena sifatnya yang modular atau bisa dibongkar pasang, pengguna bisa memilih variasi kemampuan proteksi sesuai kebutuhan, seperti untuk menangkal granat berpeluncur roket (RPG) atau untuk peledak improvisasi (IED). Dengan sifat modularnya itu pula, seandainya lapisan proteksi itu rusak dihajar serangan musuh, perangkat itu bisa dibongkar untuk diganti baru. Dengan tambahan lapisan proteksi itu, ada konsekuensinya yaitu bobot tank yang bertambah hingga menjadi lebih kurang 60 ton, dibandingkan varian 2A4 yang sekitar 57 ton. Persenjataan. Sebagai senjata utama, Revolution menggunakan meriam yang sama dengan 2A4 yaitu meriam L44 smoothbore kaliber 120 mm. Meriam ini bisa menggunakan semua varian peluru standar NATO, dan tank ini mampu membawa amunisi sebanyak 42 butir. 15 peluru sudah dalam kondisi siap tembak tersimpan di kubah meriam (otomatis reload), sementara sisanya tersimpan di bagian dalam bodi. Untuk tambahan daya gempur dan pertahanan diri ringan, tank yang diawaki 4 orang ini juga dilengkapi senapan mesin berat kaliber 12,7 mm yang dioperasikan dengan remot kontrol sehingga awak tank tak perlu muncul keluar untuk mengoperasikannya. Sepucuk senapan mesin kaliber 7,62 juga terpasang sejajar dengan meriam. Untuk menjawab keraguan bahwa meriam bermodel smoothbore alias bagian dalam
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
55
TEKNOLOGI larasnya licin itu akurasinya di bawah meriam rifled bore atau laras berulir, Rheinmetall memasang sistem kendali penembakan yang lebih modern, yang mampu menjamin ketepatan menembak pada kesempatan pertama. Mesin. Dari segi mesin, Revolution tetap menggunakan tipe mesin yang sama dengan 2A4 yaitu mesin diesel turbocharge MTU MB837 Ka501 yang berkekuatan 1.500 hp (tenaga kuda), yang membuatnya bisa mencapai kecepatan hingga 72 km per jam di medan yang rata. Tank Leopard-2 buatan Jerman merupakan MBT yang paling banyak digunakan oleh negara-negara di dunia (18 negara). Hal lain yang menjadi dasar perhitungan disamping harganya murah adalah adanya jaminan dan kemudahan-kemudahan yang tidak mengikat. Dengan demikian penggunaan untuk jangka panjang
56
PALAGAN
tidak menjadi hambatan seperti jaminan suku cadang, proses ToT (Transfer of Tecnology) dalam rangka membantu BUMNIP maupun BUMNIS serta pelatihanpelatihan. Dengan hadirnya tank Leopard dari Jerman dalam tubuh TNI AD, otomatis kekuatan tempur TNI AD
makin berotot. Dengan pembelian ini, maka Indonesia menjadi negara Asia kedua yang mengoperasikan tank yang sekelas dengan M1A1 Abrams buatan AS dan Challenger dari Inggris ini. Negara Asia lain yang mengoperasikannya adalah Singapura.
www.tniad.mil.id
KARAKTERISTIK DAN SPESIFIKASI TANK MBT LEOPARD REVOLUTION
Volume 14 No. I Edisi Maret 2013
57
APA KATA MEREKA Teamlo, Grup Musik
T
im Humor Solo atau yang biasa dikenal sebagai grup musik Teamlo merupakan grup band asal Solo yang menggabungkan musik dan lawak. Grup musik yang beranggotakan Wawan Bakwan (Hermawan Yulianto, vokal), Ade Dora (vokal), Kudil (vokal), Aa’ Jimmy (Argo Jimmy, vokal), Bobby Messakh (Muh. Ardhi Wibowo, gitar), Dondot Kembung (Eri Tribudiarto,
bass), dan Avis Sukaesih (Ibnu Sina, drum) ini terlihat begitu kompak. Kekompakan ini terlihat saat Teamlo mengisi acara di salah satu stasiun televisi beberapa waktu lalu. Saat dimintai pendapatnya tentang TNI Angkatan Darat, Aa’ Jimmy, salah satu personel grup musik tersebut memberikan komentarnya bahwa TNI Angkatan Darat saat ini sudah semakin baik dan lebih profesional. “Menurut kami, TNI Angkatan Darat sudah semakin baik dan profesional dalam bekerja”, ujar Aa’ Jimmy. Sementara itu, ketika ditanya mengenai Alutsista yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat, grup musik yang melambung namanya
pada tahun 2003 tersebut mengatakan bahwa mereka mendukung langkah TNI Angkatan Darat dalam hal menambah alat-alat perang. “Kami sangat mendukung langkah TNI Angkatan Darat menambah alat-alat perang, sehingga dapat memenuhi kebutuhan tugas dalam menjaga NKRI”, kata Wawan. Bahkan, Wawan, salah satu personel yang sempat mencatatkan namanya di MURI karena kemampuannya meniru 23 penyanyi dengan berbeda gaya itu menambahkan “dengan adanya alat-alat perang yang baru, negara tetangga tidak akan meremehkan kekuatan militer kita”, ujarnya mantap. Sebelum mengakhiri perbincangan, dengan kompak mereka mengucapkan “Jayalah selalu TNI Angkatan Darat!”. (Dispenad)
tentang TNI Angkatan Darat, dara kelahiran Sidoarjo 30 tahun silam, memberikan pendapatnya bahwa TNI khususnya, TNI Angkatan Darat semakin solid dan profesional. “Menurut saya, TNI khususnya TNI Angkatan Darat saat ini sudah semakin solid dan profesional dalam menjalankan tugasnya, serta semakin dekat dengan rakyat”, kata Uut. Ketika ditanya mengenai alatalat perang yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat, artis yang terkenal dengan goyang ngecornya ini tidak begitu banyak berkomentar. “Menurut saya, alat-alat perang kita paling tidak harus lebih diperbarui lagi, sehingga tidak
tertinggal dengan negara-negara tetangga”, katanya menambahkan. “Yang pasti, saya selalu mendoakan semoga TNI kita, khususnya TNI Angkatan Darat semakin jaya dimasa mendatang. Saya cinta TNI Angkatan Darat”, tutup Uut mengakhiri perbincangan. (Dispenad)
Uut Permatasari, Penyanyi:
“Saya Cinta TNI AD”
L
agu “Saya si putri, si putri sinden panggung, datang kemari menurut panggilan anda”. Penggalan lirik lagu tersebut memang tak asing lagi di telinga kita. Lagu berjudul Putri Panggung tersebut dinyanyikan oleh penyanyi Uut Permatasari dan melambungkan namanya pada tahun 2003. Wanita lajang bernama asli Utami Suryaningsih ini dikenal sebagai penyanyi yang enerjik dan ramah kepada para penggemarnya. Hal ini kami temukan saat tim redaksi Majalah Palagan berhasil mewawancarainya disela-sela kesibukannya mengisi acara Kamera Ria beberapa waktu yang lalu. Saat kami minta pendapatnya 58
PALAGAN
RANTIS KOMODO DENGAN RUDAL MISTRAL PADA PAMERAN INDO DEFENCE, 9 NOVEMBER 2012 DI JAKARTA
4 DARI 6 UNIT HELIKOPTER ANGKUT TIPE BELL-412 EP YANG DITERIMA TNI AD DARI PT. DI. BANDUNG, JUMAT, 15 MARET 2013