PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE) DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Helmy Fahrizal NIM. 108082000058
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M i
PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE) DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Helmy Fahrizal NIM. 108082000058
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi Nama
: Helmy Fahrizal
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 25 Desember 1989
Alamat
: Jl. Lurah Disah No.55 Rt.002/01 Pisangan-Ciputat
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Kewarganegaraan
: Indonesia
Telepon/Hp
: 08568145046
E- mail
:
[email protected]
Pendidikan 2008-2013 : UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2005-2008 : SMA NEGERI 1 CIPUTAT 2002-2005 : SMP NEGERI 2 CIPUTAT 1996-2002 : SD NEGERI PISANGAN I
Pengalaman Organisasi 1. Ketua Sekbid 1 OSIS SMA Negeri 1 Ciputat Bidang Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
vi
INFLUENCE OF RETUN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, AND INVESTMENT OPPORTUNITY SET TO VALUE OF THE COMPANY
ABSTRACT
This research purposes is to analyze the influence of retun on assets, return on equity, and investment opportunity set on value of the company. This research uses sample of consumer goods manufacturing company in Indonesian Stock Exchanges during 2002-2011 period. The number of consumer goods manufacturing company uses for sample is 12 companies with 10 year observation. Based on method purposive sampling, the total of research sample is 120 financial statements. Hypothesis in this research uses multiplier regression. Result of this research is indicates that return on assets and investment opportunity set have positive influence and significantly on value of the company. On the other hand, return on equity have negative influence and significantly on value of the company.
Keyword
: retun on assets, return on equity, investment opportunity set, and value of the company
vii
PENGARUH RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh retun on assets, return on equity, and investment opportunity set terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur jenis consumer goods di Bursa Efek Indonesia selama periode 2002-2011. Jumlah perusahaan manufaktur jenis consumer goods yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 12 perusahaan dengan pengamatan selama 10 tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian adalah 120 laporan keuangan, pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa return on assets dan investment opportunity set berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan return om equity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci
: retun on assets, return on equity, investment opportunity set, dan nilai perusahaan
viii
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang Maha segalanya, syukur alhamdulillah atas karunia-Mu ya Rabb, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam proses penyusunan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Retun On Assets, Return On Equity, and Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Pe rusahaan”, sematamata bukanlah hasil usaha penulis melainkan dari berbagai pihak yang memberikan bantuan, bimbingan dan motivasi. Oleh karena itu, sudah sepatutnya penulis mengucap rasa syukur sebagai wujud dari rasa terima kasih kepada : 1. Kedua Orang Tua ku yang selalu dirahmati Allah SWT, Bapak Jono dan Mamah Sugiyanti yang selalu mendoakan, memberi semangat, kasih sayang, dan dukungannya baik secara moril maupun materil, sebagai teladan dalam menjalani kehidupan ini, semoga diberikan umur panjang dalam iman dan islam serta selalu diberikan kesehatan. Amin. 2. Kakak dan Adik-adikku tercinta, Gunawan, Yuliana dan Novi yang selalu memberikan dukungan, kasih sayang dan semangat. 3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Rini, Dr., SE., Msi., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Bapak Dr. Yahya Hamja sebagai dosen pembimbing I, yang telah meluangkan waktunya dan tak pernah lelah dalam membimbing dan memberi semangat kepada penulis selama penyusunan skripsi hingga akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan. 6. Ibu Atiqah, SE., M.Si sebagai dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya dan tak pernah lelah dalam membimbing dan memberi semangat kepada penulis selama penyusunan skripsi hingga akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan. 7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah sabar dan ikhlas mendidik dan memberikan ilmu yang Insya Allah dapat bermanfaat. ix
8. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain- lain. 9. Special thank for my dear Yusra Erwita, thanks for your love, spirit, and best smile :) 10. Sahabatku Rangga, Aba, Putra, Azi, Aryo, Iqbal dan juga teman-teman Akuntansi ―AKB‖. Terima kasih atas doa, semangat dan motivasi yang telah kalian berikan, bersyukur bisa kenal dan dekat dengan kalian. 11. Teman–teman seperjuangan angkatan 2008, semoga kita dapat menjadi pionir dalam mengembangkan profesi di bidang ekonomi akuntansi yang berbasis islami dan dapat bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan orangorang di sekitar kita. 12. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu dan memberi inspirasi bagi penulis, suatu kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua, terima kasih banyak. Akhir kata dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca umumnya.
Jakarta, Agustus 2013
Penulis
x
DAFTAR ISI Halaman Judul
............................................................................................... i
Lembar Pengesahan Skripsi
....................................................................ii
Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ........................................................iii Lembar Pengesahan Uji Skripsi .................................................................... iv Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ................................................................. v Daftar Riwayat Hidup .................................................................................... vi Abstract ............................................................................................................vii Abstrak ...........................................................................................................viii Kata Pengantar ................................................................................................ ix Daftar Isi .......................................................................................................... xi Daftar Tabel ................................................................................................... xiv Daftar Gambar ............................................................................................... xv Daftar Lampiran ........................................................................................... xvi BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1 B. Perumusan Masalah ........................................................................ 9 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 10 1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 10 2. Manfaat Penelitian .................................................................... 10 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 11 A. Tinjauan Literatur ......................................................................... 11 1. Teori Agensi ............................................................................. 11
xi
2. Kinerja Keuangan ..................................................................... 12 3. Return On Assets (ROA) ........................................................... 14 4. Return On Equity (ROE) .......................................................... 15 5. Investment Opportunity Set (IOS) ............................................ 17 6. Nilai Perusahaan ....................................................................... 21 B. Hipotesis ....................................................................................... 22 1. Rerutn On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Investment Opportunity Set (IOS) dengan Nilai Perusahaan............................................................................... 22 2. Rerutn On Asset (ROA) dengan Nilai Perusahaan ................. 23 3. Return On Equity (ROE) dengan Nilai Perusahaan ................ 24 4. Investment Opportunity Set (IOS) dengan Nilai Perusahaan .............................................................................. 24 C. Hasil- hasil Penelitian Terdahulu ................................................... 25 D. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 32 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 34 A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 34 B. Metode Penentuan Sampel .......................................................... 34 C. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 35 D. Metode Analisis Data .................................................................. 35 1. Statistik Deskriptif .................................................................. 36 2. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 36 3. Uji Hipotesis ........................................................................... 38
xii
E. Operasional Variabel Penelitian .................................................. 40 1. Variabel Independen ............................................................... 40 2. Variabel Dependen .................................................................. 42 BAB IV. PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 45 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................... 45 B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................... 47 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................. 47 2. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................... 49 3. Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 56 BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 62 A. Kesimpulan ................................................................................. 62 B. Implikasi ...................................................................................... 62 C. Keterbatasan dan Saran ............................................................... 64 1. Keterbatasan ............................................................................ 64 2. Saran ........................................................................................ 65 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66 LAMPIRAN .................................................................................................... 70
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Penelitian Terdahulu
26
3.1
Operasional Variabel
44
4.1
Rincian Perolehan Sampel Penelitian
46
4.2
Sampel Perusahaan Manufaktur
47
4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif
48
4.4
Hasil Uji Multikolonieritas
50
4.5
Hasil Uji Autokorelasi
51
4.6
Hasil Uji Koefisien Determinasi
56
4.7
Hasil Uji Statistik F
57
4.8
Hasil Uji Statistik t
58
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Kerangka Pemikiran
33
4.1
Grafik Scatterplot
53
4.2
Grafik Histogram
54
4.3
Grafik Normal P-P Plot
55
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Keterangan
Halaman
Lampiran 1
Hasil Perhitungan Variabel Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Investment Opportunity Set (IOS) dan Nilai Perusahaan
xvi
70
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Di dalam masyarakat bisnis, akuntansi dikenal sebagai bahasa. Hal ini dikarenakan fungsi akuntansi yang merupakan media komunikasi di antara para pelaku bisnis dan ekonomi. Informasi akuntansi sebagaimana tersaji di dalam
laporan
keuangan
tahunan
yang
dipublikasikan
perusahaan
memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, prestasi operasi dalam suatu rentang waktu, serta informasiinformasi lainnya yang berkaitan dengan perusahaan yang bersangkutan (Warsidi dan Bambang, 2000:2). Ditinjau dari sudut pandang manajemen, laporan keuangan merupakan media bagi mereka untuk mengkomunikasikan performance keuangan perusahaan yang dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan ditinjau dari sudut pandang pemakai, informasi akuntansi diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang rasional dalam praktek bisnis yang sehat. Setiap perusahaan memiliki tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan perusahaan jangka pendek adalah mendapatkan keuntungan. Tujuan perusahaan jangka panjang adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik usaha. Pemaksimalan kesejahteraan pemilik usaha dapat dideteksi dari meningkatnya harga saham. Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan
1
moneter. Secara khusus lagi, menurut Tandelilin (2001) ada beberapa alasan mengapa investor melakukan investasi, antara lain adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa mendatang, mengurangi tekanan inflasi, dan dorongan menghemat pajak. Apabila investor memiliki jumla h saham yang tetap tetapi harga saham tersebut meningkat maka, kekayaan pemilik perusahaan tersebut akan meningkat. Kekayaan pemilik saham dihitung dari jumlah saham yang dimiliki dikalikan dengan harga pasar saham saat itu. Harga saham mencerminkan indikator adanya keberhasilan dalam mengelola perusahaan. Pergerakan harga saham akan bergerak searah, karena harga saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh persepsi pasar terhadap kondisi perusahaan saat ini dan kinerja yang mereka harapkan di masa mendatang. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah investor akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham, karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula. Maksimalisasi
nilai perusahaan
dapat
dicapai
bila
perusahaan
memperhatikan para pemangku kepentingan (stake holder). Keseimbangan pencapaian tujuan stake holder perusahaan, dapat menjadikan perusahaan berpeluangmendapatkan keuntungan optimal sehingga kinerja perusahaan akan dinilai baik oleh investor. Kinerja perusahaan yang baik akan direspon positif oleh investor. Respon positif ini akan ditunjukkan dengan meningkatnya permintaan saham perusahaan. Apabila permintaan saham
2
sedang meningkat, yang sudah memiliki saham tersebut juga tidak ingin menjual (karena kinerja perusahaan bagus), maka harga saham akan meningkat. Meningkatnya harga saham akan meningkatkan nilai perusahaan, karena nilai perusahaan salah satunya diukur dengan mengalikan jumlah saham yang beredar dengan harga pasar saham. Jenis pengeluaran modal tampaknya besar pengaruhnya terhadap nilai perusahaan, karena jenis informasi tersebut akan membawa informasi tentang pertumbuhan pendapatan yang diharapkan di masa yang akan datang. Mc Connel dan Muscarella (1984) dalam Hasnawati (2005:118) menguji gagasan dalam kaitannya dengan tingkat pengeluaran research dan development perusahaan. Ternyata kenaikan dalam pengeluaran modal, relatif terhadap harapan-harapan sebelumnya, mengakibatkan kenaikan return atas saham sekitar waktu pengumuman, dan sebaliknya return negatif atas perusahaan melakukan penurunan pengeluaran modal. Temuan tersebut telah membawa kepada suatu hasil yang menyatakan bahwa keputusan investasi yang dilakukan mengandung informasi yang berisi sinyal-sinyal akan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Myers (1977) dalam Hasnawati (2005:117) memperkenalkan set peluang investasi (investment opportunity set) dalam kaitannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurutnya Investment opportunity set memberikan petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan sebagai tujuan utama tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang
akan datang. Investment
Opportunity Set (IOS) merupakan suatu kombinasi antara aktiva yang
3
dimiliki (asset in place) dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif. Kebijakan investasi menyangkut tentang keputusan alokasi dana yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Manajemen keuangan memutuskan penggunaan dana yang diperoleh perusahaan baik bank maupun dari pasar modal atau dari pihak lain untuk dita namkan pada aktiva tetap maupun aktiva lancar. Investasi merupakan suatu tindakan mengeluarkan dana saat sekarang yang diharapkan untuk memperoleh arus kas masuk pada waktu-waktu yang akan datang, selama umur proyek itu (Awat dan Mulyadi, 1989:6). Pengorbanan terjadi saat sekarang ini dan memiliki kepastian, hasilnya baru diperoleh kemudian dan besarnya tidak pasti. Investasi membutuhkan kesempatan produksi yang efisien untuk mengubah satu unit konsumsi yang ditunda untuk dihaslkan menjadi lebih dari satu unit konsumsi mendatang. Jadi dengan kata lain, investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efisien selama waktu periode tertentu (Hartono, 2008:8). Menurut Tandelilin (2001:67) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Secara umum investasi bisa dalam bentuk investasi nyata (real assets), misalnya tanah, emas, mesin, bangunan dan lain- lain, serta bisa pula investasi dalam aktiva keuangan (financial assets) seperti deposito maupun pembelian surat-surat berharga berupa saham maupun obligasi.
4
Tolak ukur lain yang digunakan untuk mengkur kinerja perusahaan selain set peluang investasi (investment opportunity set) adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian dari penjualan investasi serta kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit) yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan. Rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah ROA (Return on Assets) dan ROE (Return on Equity). Keuntungan yang layak dibagkan kepada para pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya yaitu beban bunga dan pajak. Oleh karena dividen diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan,
maka keuntungan tersebut akan
mempengaruhi besarnya Deviden Payout Rasio. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Kinerja perusahaan terlihat dari tampilan laporan keuangan yang meningkat. Sehingga kondisi dan posisi keuangan akan mengalami perubahan. Dengan perubahan posisi keuangan, hal ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Harga saham perusahaan mencerminkan nilai dari suatu perusahaan, jika perusahaan tersebut mencapai prestasi yang baik maka akan lebih diminati oleh para investor. Prestasi yang dicapai perusahaan, dapat dilihat dari laporan keuangan yang dipublikasikan. Laporan keuangan dirancang untuk membantu para pemakai laporan untuk mengidentifikasi hubungan variabel- variabel dari laporan keuangan. Dengan laporan keuangan
5
perusahaan tersebut dapat memperoleh data mengenai Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Financial Leverage (FL), Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Assets (ROA). Ulupui (2007:15) menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earning power dari aset perusahaan. Hasil positif menunjukkan bahwa semakin tinggi earning power maka semakin efisien perputaran aset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Hal ini berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham. Ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka ROE yang berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Hal ini berdampak terhadap peningkatan nilai perusahaan. Namun, hasil yang berbeda diperoleh oleh Sasongko dan Wulandari (2006:67) yang memeriksa pengaruh EVA dan rasio profitabilitas antara lain: ROA, ROE, ROS, EPS, BEP terhadap harga saham. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa hanya EPS yang berpengaruh terhadap harga saham sehingga variabel- variabel tersebut tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan manufaktur. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh keputusan investasi yang tercermin melalui investment opportunity set terhadap nilai perusahaan publik di Bursa
6
Efek Indonesia. Disamping itu masih ada ketidakkonsistenan hasil penelitian yang meneliti pengaruh ROA dan ROE terhadap nilai perusahaan, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Pe rusahaan” dengan menggunakan objek penelitian pada perusahaan manufaktur jenis Consumer Goods yang terdaftar di BEI pada periode pelaporan keuangan 2002 hingga 2011. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebe lumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati dan Triatmoko (2007). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Periode penelitian ini meliputi periode pelaporan keuangan pada periode tahun 2002 hingga 2011 sedangkan pada penelitian sebelumnya, Rachmawati dan Triatmoko (2007) menggunakan data pada periode tahun 2001 hingga 2005. 2. Pada penelitian ini objek yang digunakan peneliti lebih berfokus pada perusahaan manufaktur jenis Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode
2002-2011.
Sedangkan pada
penelitian
sebelumnya, Rachmawati dan Triatmoko (2007) menggunakan objek penelitian perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode 2001-2005. Alasan penelitian dilakukan pada perusahaan consumer goods adalah ingin melakukan penelitian yang mendalam terhadap return on asset, return on equity dan investment opportuniy set
7
pada industri barang-barang konsumsi (consumer goods). Selain itu, penelitian ini ingin melihat sejauh mana pengaruh return on asset, return on equity dan investment opportuniy set dalam perusahaan consumer goods. Perusahaan
consumer goods
kedekatan yang cukup erat dengan
memiliki memiliki
para konsumen karena produk-
produknya hampir selalu digunakan oleh para konsumen. Persaingan yang cukup ketat antar perusahaan dalam memasarkan produk mereka kepada konsumen juga menjadi karakteristik dari perusahaan ini. Para investor juga memiliki perhatian yang cukup tinggi terhadap perusahaan ini sebab jika ada masalah dengan perusahaan
ini, misalnya kualitas produk
menurun, penurunan penjualan, masalah limbah lingkungan, dan lain sebagainya, akan berpengaruh terhadap perubahan harga saham. 3. Mengganti variabel independen mekanisme corporate governance dengan retun on assets (ROA) dan return on equity (ROE) . Hal ini dilakukan karena return on asset (ROA) dapat mengukur kinerja operasi yang menunjukkan sejauh manakah aktiva dikaryakan. Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan laba. ROA merupakan indikator kemampuan sebuah unit usaha untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut. ROA digunakan untuk melihat tingkat efisiensi operasi perusahaan secara keseluruhan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik suatu perusahaan.
8
Return on equity (ROE) merupakan rasio yang sangat penting bagi pemilik perusahaan (The Common Stockholder), karena rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh manajemen dari modal yang disediakan oleh pemilik perusahaan. ROE menunjukkan keuntungan yang akan dinikmati oleh pemilik
saham.
Adanya
pertumbuhan ROE menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik karena berarti adanya potensi peningkatan keuntungan yang diperoleh perusahaan, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor serta akan mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diketahui permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah return on assets (ROA), return on equity (ROE), investment opportunity set (IOS) berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah return on assets (ROA), return on equity (ROE), investment opportunity set (IOS) berpengaruh secara parsial terhadap
nilai
perusahaan?
9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal- hal sebagai berikut: a. Menganalisis pengaruh return on assets (ROA), return on equity (ROE), investment opportunity set (IOS) secara simultan terhadap nilai perusahaan. b. Menganalisis pengaruh return on assets (ROA), return on equity (ROE), investment opportunity set (IOS) secara parsial terhadap nilai perusahaan. 2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: a. Bagi manajemen perusahaan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk pengambilan keputusan keuangan sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih maksimal. b. Bagi investor dapat menjadi bahan masukan atau informasi dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur 1. Teori Agensi Menurut Brigham dan Houston (2011) mendefinisikan teori keagenan (agency theory) sebagai suatu hubungan dimana para manajer diberi kekuasaan oleh para pemilik saham. Teori keagenan dilandasi oleh tiga buah asumsi, yaitu: a. Asumsi tentang sifat manusia Menekankan bahwa manusia memiliki sifat untuk mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki keterbatasan rasionalitas (bounded rationality) dan tidak menyukai risiko (risk aversion). b. Asumsi tentang keorganisasian Asumsi keorganisasian adalah konflik antar anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria produktifitas, dan adanya asimetri informasi antara principal dan agen. c. Asumsi tentang informasi Asumsi tentang informasi adalah bahwa informasi dipandang sebagai barang komoditi yang bisa diperjual belikan. Sehingga untuk mendapatkan informasi dibutuhkan pengorbanan biaya yang harus dikeluarkan.
Manajer
dalam
11
mengelola
perusahaan
cenderung
mementingkan
kepentingan
pribadi daripada
kepentingan
untuk
meningkatkan nilai perusahaan.
2. Kinerja Keuangan Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi- fungsi atau indikator- indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Sedangkan kinerja keuangan adalah suatu tampilan tentang kondisi keuangan lain yang bersifat sebagai penunjang. Informasi kinerja bermanfaat
untuk
memprediksi
kapasitas
perusahaan
dala m
menghasilkan arus kas dari sumber dana yang ada (Wirawan: 2009). Tujuan manajemen adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus memanfaatkan keunggulan dari kekuatan perusahaan dan secara terus menerus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada. Salah satu caranya adalah mengukur kinerja keuangan dengan menganalisa laporan keuangan mengunakan rasio-rasio keuangan. Hasil pengukuran terhadap capaian kinerja dijadikan dasar bagi manajemen atau pengelola perusa haan untuk perbaikan kinerja pada periode berikutnya dan dijadikan landasan pemberian reward and punishment terhadap manajer dan anggota organisasi. Pengukuran kinerja yang dilakukan setiap periode waktu tertentu sangat bermanfaat untuk menilai kemajuan ya ng telah dicapai perusahaan dan manghasilkan informasi yang sangat bermanfaat untuk
12
pengambilan keputusan manajemen serta mampu menciptakan nilai perusahaan itu sendiri kepada para stake holder. Rasio profitabilitas atau rentabilitas (profitability ratio) digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen dalam mengelola perusahaan (Maulida dan Ashadi, 2008:82). Efektivitas yang dimaksud adalah meliputi kegiatan fungsional manajemen yang terdiri dari keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan operasio nal. Efektivitas pada faktor tersebut akan menyebabkan peningkatan atau penurunan laba bagi perusahaan. Yang tergolong dalam rasio ini adalah: (1) Net Profit Margin (NPM), (2) Return on Assets, (3) Return on Equity (ROE). Penurunan laba yang berlangsung terus menerus akan mengarah pada kebangkrutan perusahaan. Ukuran yang banyak digunakan adalah return on assets (ROA) dan return on equity (ROE). Tingkat profitibilitas masa lalu disuatu perusahaan harus merupakan penentu atau determinan penting atas struktur modal perusahaan yang bersangkutan dengan besarnya jumlah laba ditahan, suatu perusahaan mungkin cenderung memilih pendanaan dari sumber tersebut daripada peminjaman.
13
3. Return On Asset (ROA)
Return On Asset (ROA) menurut Hanafi dan Halim (2004:83) adalah: ―Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut”.
ROA merupakan indikator kemampuan sebuah unit usaha untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut. Return On Asset mengukur kinerja operasi yang menunjukkan sejauh manakah aktiva dikaryakan. Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan laba.
Return On Asset (ROA) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. ROA digunakan untuk melihat tingkat efisiensi operasi perusahaan secara keseluruhan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik suatu perusahaan. Sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan kemungkinankemungkinan sebagai berikut:
14
1. Adanya over investment dalam aktiva yang digunakan untuk operasi dalam hubungannya dengan volume penjualan yang diperoleh dengan aktiva tersebut. 2. Merupakan cermin rendahnya volume penjualan dibandingkan dengan ongkos-ongkos yang diperlukan. 3. Adanya
inefisiensi baik
dalam produksi,
pembelian
maupun
pemasaran. 4. Adanya kegiatan ekonomi yang menurun. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif (rugi) pula. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan aktiva belum mampu menghasilkan laba. Rumus yang digunakan untuk mengukur ROA adalah sebagai berikut:
4. Return On Equity (ROE) Menurut Mursidah (2011:46) ROE merupakan rasio yang sangat penting bagi pemilik perusahaan (The Common Stockholder), karena rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh manajemen dari modal yang disediakan oleh pemilik perusahaan. ROE menunjukkan keuntungan yang akan dinikmati oleh pemilik saham.
15
Adanya pertumbuhan ROE menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik karena berarti adanya potensi peningkatan keuntungan yang diperoleh perusahaan, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor serta akan mempermudah manajemen perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham. Rasio ini berguna untuk mengetahui efisiensi manajemen dalam menjalankan modalnya, semakin tinggi ROE berarti semakin efisien dan efektif perusahaan menggunakan ekuitasnya, dan akhirnya kepercayaan investor atas modal yang diinvestasikannya terhadap perusahaan lebih baik serta dapat member pengaruh positif bagi harga sahamnya di pasar. Return on Equity merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri (Sutrisno, 2001:267). Return on Equity merupakan alat analisis keuangan untuk mengukur profitabilitas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan berdasarkan modal tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham (Hanafi dan Halim, 1996:85). Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka ROE berhasil dicapai. Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.
16
5. Investment Opportunity Set (IOS) Investasi menurut Martono dan Agus (2005) merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Fama (1978) dalam Hasnawati (2005:118) mengatakan bahwa nilai perusahaan semata- mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan melalui ke giatan investasi perusahaan. Keputusan investasi tidak dapat diamati secara langsung oleh pihak luar. Beberapa studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi antara lain Myers (1977) dalam Hasnawati (2005:118) yang memperkenalkan Investment Opportunities Set (IOS). IOS memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan dimasa yang akan datang. Jadi prospek perusahaan dapat dapat ditaksir dari investment opportunity set (IOS), yang didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi dimasa akan datang dengan net present value positif. Menurut Gaver dan Gaver (1993) dalam Hasnawati (2005:118)
Investment
Opportunity Set
(IOS)
merupakan
nilai
perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran
17
yang ditetapkan manajemen dimasa yang akan datang, dimana pada saat ini
merupakan
pilihan-pilihan
investasi
yang
diharapkan
akan
menghasilkan return yang besar. Secara umum dapat dikatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang. Dengan demikian IOS bersifat tidak dapat observasi, sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain dalam perusahaan, misalnya variabel pertumbuhan, variabel kebijakan, dan lain- lain: 1. Proksi IOS berdasarkan harga (price-based proxies) 2. Proksi IOS berdasarkan investasi (investment-based proxies) 3. Proksi IOS berdasarkan pada varian (variance measures)
Kallapur dan Tombley (1999) dalam Hasnawati (2005:117) menjelaskan proksi IOS yang digunakan dalam bidang akuntansi dan keuangan digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu: 1. Proksi IOS berbasis pada harga Proksi IOS berbasis pada harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Proksi berdasarkan anggapan yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga-harga saham, dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-
18
aktiva yang dimiliki (asset in place) dibandingkan perusahaan yang tidak tumbuh. IOS yang didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu ukuran aktiva yang dimiliki dan
nilai pasar
perusahaan. Proksi IOS yang merupakan proksi berbasis harga adalah: market value of equity plus book value of debt, ratio of book to market value of asset, ratio of book to market value of equity, ratio of book value of property, plant, and equipment to firm value, ratio of replacement value of assets to market value, ratio of depreciation expense to value dan earning price ratio. 2. Proksi IOS berbasis pada investasi Proksi IOS berbasis pada investasi merupakan proksi yang percaya pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan. Proksi IOS yang merupakan proksi IOS berbasis investasi adalah: ratio R&D expense to firm value, ratio of R&D expense to total assets, ratio of R&D expense to sales, ratio of capital addition to firm value, dan ratio of capital addition to asset book value. 3. Proksi IOS berbasis pada varian Proksi IOS berbasis pada varian (variance measurement) merupakan proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas return
19
yang mendasari peningkatan aktiva. Proksi IOS yang berbasis varian adalah: VARRET (variance of total return), dan Market model Beta. IOS berdasar harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga saham. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga-harga saham dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki. IOS yang didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai pasar perusahaan. Menurut Nurcahyo dan Putriani (2009:7) menyebutkan bahwa investment opportunity dapat diukur melalui rasio nilai buku ekuitas (market to book value of equity). Maksud pemilihan proksi ini karena dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan di masa yang akan datang akan melebihi return dari ekuitas yang diinginkan. Apabila suatu perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam menjalankan usaha, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut diperkirakan akan meningkat dan pada akhirnya semakin meningkat pula nilai suatu perusahaan. Secara sistematis variabel investment opportunity diformulasikan sebagai berikut:
20
6.
Nilai Perusahaan Menurut Christiawan dan Josua (2007:3), terdapat beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan antara lain: a. Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif. b. Nilai pasar, sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari proses tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika saham perusahaan dijual dipasar saham. c. Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan sekadar harga dari sekumpulan aset,
melainkan nilai
perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari. d. Nilai buku, adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. e. Nilai likuidasi, adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bisa dihitung berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan dilikuidasi.
21
Nilai perusahaan menggambarkan seberapa baik atau buruk manajemen mengelola kekayaannya, hal ini bisa dilihat dari pe ngukuran kinerja keuangan yang diperoleh. Suatu perusahaan akan berusaha untuk memaksimalkan nilai perusahaannya. Peningkatan nilai perusahaan biasanya ditandai dengan naiknya harga saham di pasar.
B. Hipotesis 1. Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Investment Opportunity Set (IOS) dengan Nilai Perusahaan Menurut Carningsih (2009:5) return on assets (ROA) berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan. Begitupun dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumawardani (2010:15-16) yang menyatakan bahwa return on assets (ROA), return on equity (ROE) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham. Adapun Rachmawati dan Triatmoko (2007) yang meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laba dan nilai perusahaan. Hasil uji statistik membuktikan bahwa secara simultan investment opportunity, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, leverage dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa investment opportunity set (IOS) berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan o leh Carningsih (2009), Kusumawardani (2010), Rachmawati dan Triatmoko (2007) dapat
22
disimpulkan bahwa secara simultan return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan investment opportunity set (IOS) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian keterkaitan antara faktor- faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dapat dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut: H1 : return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan investment opportunity set (IOS) berpengaruh simultan dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
2. Return On Assets (ROA) dengan Nilai Pe rusahaan Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi, karena rasio keuangan mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Jika investor ingin melihat seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas investasi yang akan mereka tanamkan, yang akan dilihat pertama kali adalah rasio profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2007), Yuniasih dan Wirakusuma (2007) menemukan hasil bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap return saham satu periode ke depan. Oleh karena itu, ROA merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian keterkaitan antara ROA dengan nilai perusahaan dapat dirumuskan melalui hipotesis sebagai berikut: H2 : ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
23
3. Return On Equity (ROE) dengan Nilai Perusahaan ROE merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Profitabilitas perusahaan yang diwakili oleh rasio-rasio ROA dan ROE, secara langsung dapat mempengaruhi return pemegang saham. Dengan asumsi bahwa jika ROA dan ROE besar hal ini menunjukkan kinerja perusahaan bagus sehingga perusahaan memiliki tingkat efisiensi yang baik pula, maka harga saham akan mengalami kenaikan pula, dan akan mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Mursidah (2011) menemukan hubungan postif dari return on equity terhadap return saham yang bermakna perusahaan akan mempunyai kemampuan untuk membagikan dividen yang cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian keterkaitan antara ROE dengan nilai perusahaan dapat dirumuskan melalui hipotesis sebagai berikut: H3 : ROE berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
4. Investment Opportunity Set (IOS) dengan Nilai Perusahaan Dalam teori manajemen keuangan, ada trade-off antara risiko dan return. Jika risiko suatu investasi lebih tinggi, return yang diharapkan juga tinggi dan banyak para manajer mengetahui risiko untuk dipertimbangkan dalam menilai dan mangambil keputusan investasi. Penilaian dan
24
pemahaman trade-off antara risiko dan return membentuk landasan untuk memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham. Secara umum investor enggan terhadap risiko (overse risk). Jika risiko lebih besar, investor mengharapkan return yang lebih besar. Return yang tinggi tidak selalu disertai investasi berisiko. Investasi yang berisiko tidak akan dilakukan oleh investor jika investasi tersebut tidak memberi harapan tingkat return yang tinggi atau nilai perusahaan yang baik. Dengan demikian banyak perusahaan melakukan investasi yang menguntungkan bagi perusahaan tentunya dengan memilih risiko yang terkecil, hal ini akan bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam mencapai profitabilitas yang nantinya jika profitabilitas tercapai akan dapat membagikan deviden yang besar, dan secara tidak langsung harga saham naik, dan tentunya berpengaruh pada naiknya nilai perusahaan. Hal ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasnawati (2005:123) yang menyatakan investment opportunity set berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian keterkaitan antara investment opportunity set (IOS) dengan nilai perusahaan dapat dirumuskan melalui hipotesis sebagai berikut: H4 : IOS berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. C. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu Berikut adalah hasil penelitian serta persamaan dan perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.1 di halaman berikutnya
25
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No
Peneliti
1
Sri Hasnawati
Judul Penelitian/Tahun Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta/2005
Variabel dan Metode Penelitian Sebelumnya Persamaan Perbedaan 1. Menggunakan variabel 1. Menambahkan independen set peluang variabel independen investasi berupa return on asset dan return on equity
2. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan 3. Menggunakan data sekunder
Hasil Penelitian 1. Set peluang invesasi berpengaruh positif (+) pada nilai perusahaan
2. Mengganti periode penelitian dari tahun 2001 menjadi tahun 2002-2011 3. Mengganti variabel dependen nilai perusahaan yang diukur dengan SEM menjadi Tobin’s Q
Bersambung pada halaman berikutnya
26
Tabel 2.1 (Lanjutan) No
Peneliti
2
Andri Rachmawati dan Hanung Triatmoko
Judul Penelitian/Tahun Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan/2007
Variabel dan Metode Penelitian Sebelumnya Persamaan Perbedaan 1. Menggunakan variabel 1. Mengganti variabel independen investment independen opportunity set (IOS) mekanisme corporate governance dengan ROA dan ROE. 2. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan
2. Mengganti periode penelitian dari tahun 2001-2005 menjadi tahun 2002-2011
Hasil Penelitian 1. Kepemilikan manajerial berpengaruh (+) terhadap nilai perusahaan
2. Investment opportunity set (IOS) berpengaruh (+) terhadap nilai perusahaan
3. Menggunakan data sekunder Bersambung pada halaman berikutnya
27
Tabel 2.1 (Lanjutan) No 3
Judul Penelitian/Tahun Balachandran Internal Muniandy, Corporate John Hillier, Governance, dan Suvan Investment Naidu Opportunity Set and Firm Performance in South Africal/2009 Peneliti
Variabel dan Metode Penelitian Sebelumnya Persamaan Perbedaan 1. Menggunakan variabel 1. Mengganti variabel indepen den set independen internal peluang investasi corporate governance dengan return on assets dan return on equity
2. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q 3. Menggunakan data sekunder
Hasil Penelitian 1. Internal corporate governance berpengaruh positif (+) terhadap nilai saham
2. Investment opportunity berpengaruh positif (+) terhadap nilai saham
Bersambung pada halaman berikutnya
28
Tabel 2.1 (Lanjutan) No
Peneliti
4
I. G. K. A. Ulupui
Judul Penelitian/Tahun Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta)/2007
Variabel dan Metode Penelitian Sebelumnya Persamaan Perbedaan 1. Menggunakan variabel 1. Mengganti periode independen ROA penelitian dari tahun1999-2005 menjadi tahun 20022011
2. Menggunakan data sekunder
2. Mengganti variabel dependen return saham menjadi nilai perusahaan 3. Mengganti variabel independen total asset turn over menjadi ROE
Hasil Penelitian 1. Current ratio dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham
2. total asset turn over berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham
Bersambung pada halaman berikutnya
29
Tabel 2.1 (Lanjutan) No
Peneliti
5
Carningsih
Judul Penelitian/Tahun Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Hubungan Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia/2009
Variabel dan Metode Penelitian Sebelumnya Persamaan Perbedaan 1. Menggunakan variabel 1. Mengganti objek independen ROA dan penelitian dari ROE perusahaan property dan real estate menjadi perusahaan manufaktur jenis consumer goods 2002-2011 yang ada di BEI
2. Menggunakan variabel dependen nilai perusahaan
2. Mengganti variabel independen good corporate governance dengan investment opportunity set
Hasil Penelitian 1. Return on Assets (ROA) berpengaruh negatif (-) terhadap nilai perusahaan
2. Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Bersambung pada halaman berikutnya
30
Tabel 2.1 Lanjutan No
Peneliti
Judul Penelitian/Tahun
Variabel dan Metode Penelitian Sebelumnya Persamaan Perbedaan 3. Menggunakan data 3. Mengubah variabel sekunder dependen kinerja keuangan berupa ROA dan ROE menjadi variabel independen
Hasil Penelitian 3. Komisaris Independen sebagai variabel pemoderasi dari GCG tidak terbukti berpengaruh terhadap nilai perusahaan
31
D. Kerangka Pe mikiran Berdasarkan uraian sebelumnya, gambaran menyeluruh yang merupakan kerangka konseptual mengenai pengaruh return on assets, return on equity dan investment opportunity set terhadap nilai perusahaan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2. 1 di halaman berikutnya.
32
Gambar 2. 1 Kerangka Pe mikiran
Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS) Te rhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang Listing Periode 2002-2011
Variabel Independen Return On Assets (ROA) Return On Equity (ROE) Investment Opportunity Set (IOS)
Variabel Dependen Nilai Perusahaan
Uji Model Regresi
Uji Asumsi Klasik 1. Normalitas 2. Multikolonieritas 3. Autokorelasi 4. Heterokedastisitas
Regresi Berganda
Uji Hipotesis 1. Uji R 2 2. Uji F 3. Uji t
Kesimpulan dan Saran
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Peneliti bermaksud untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel independen yakni return on assets (ROA), return on equity (ROE) dan juga investment opportunity set (IOS) terhadap variabel dependen yakni nilai perusahaan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur jenis consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dilihat dari dimensi waktu yang digunakan, penelitian ini termasuk ke dalam kelompok data time series dengan periode penelitian selama sepuluh tahun yaitu dari tahun 2002 sampai 2011.
B. Metode Penentuan Sampel Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan cara Purposive (Judgement) Sampling, yaitu salah satu teknik pengambilan sampel Non Probabilistic yang dilakukan berdasarkan kriteria atau ertimbangan tertentu (Indriantoro dan Bambang, 2002:120). Adapun kriteria dalam penentuan sampel yang akan digunakan diantaranya adalah: 1) Seluruh perusahaan Manufaktur jenis Consumer Goods yang terdaftar di BEI selama periode penelitian. 2) Perusahaan tidak berubah sektor industrinya selama periode penelitian. 3) Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dengan mata uang Rupiah.
34
4) Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhr pada 31 Desember selama periode penelitian. 5) Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap. 6) Perusahaan memiliki data harga penutupan saham akhir tahun dimana saham tersebut aktif diperdagangkan selama periode penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data dalam penelitian ini didapatkan dari Indonesia Capital Market Electronic Library (ICaMEL) dan download melalui situs www.idx.co.id dan www.finance.yahoo.com. Selain itu peneliti juga melakukan penelitian kepustakaan dengan memperoleh data yang berkaitan dengan pembahasan yang sedang diteliti melalui berbagai literatur seperti buku, jurnal, skripsi maupun situs dari internet. Ini dikarenakan kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder.
D. Metode Analisis Data Metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data dan menguji hipotesis yaitu dengan menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel dan SPSS (Statistical Package for Social Sciences).
35
1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2006:19). 2. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini, maka peneliti
melakukan
uji
multikoloniearitas,
uji
autokorelasi,
uji
heteroskedastisitas dan uji normalitas. a. Uji Multikoloniearitas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2006:95). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan VIF ≥ 10, nilai tersebut menunjukkan adanya multikolonieritas (Ghozali, 2006:95-96). b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
36
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006:99). Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin Watson (DW test), dimana hasil pengujian ditentukan berdasarkan nilai Durbin-Watson (DW). Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas (Ghozali, 2006:125). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisita s (Ghozali, 2006:125-127).
37
d. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali, 2006:147). Untuk mendeteksi uji normalitas yaitu dengan analisis grafik. Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat Normal Probability Plot (P-P Plot) yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2006:147). 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model persamaan regresi berganda. Model ini digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier. Persamaan regresi yang diinterprestasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
38
Keterangan: Y
= Nilai Perusahaan = Intercept atau konstanta = Koefisien regresi
ROA
= Return on assets
ROE
= Return on equity
IOS
= Investment opportunity set = Error term
Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji koefisien determinan Adjusted R Square (Adj R2 ), uji F, dan uji t. a.
Uji Adj R2 Koefisien determinasi (Adjusted R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan 1 atau (0 < x < 1). Nilai adjusted R2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variabel- variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Secara umum, koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing- masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya memiliki nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2006:87).
39
b.
Uji F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2006:62). Menurut Ghazali (2006:62) jika nilai F hitung lebih besar daripada F tabel, maka Ho ditolak atau Ha diterima menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
c.
Uji t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006:59). Menurut Ghozali (2006:59) jika nilai statistik t hitung lebih tinggi dibandingkan t tabel, maka Ho ditolak atau Ha diterima. Hal ini menyatakan
bahwa
suatu
variabel
independen
secara
individual
mempengaruhi variabel dependen.
E. Ope rasional Variabel Penelitian 1. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah return on assets (ROA), return on equity (ROE) dan juga investment opportunity set (IOS).
40
a. Return On Assets (ROA) Return on assets (ROA) digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA diperoleh dengan cara membandingan antara net income after tax (NIAT) terhadap average total asset (Kusumawardani, 2010:6).
b. Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan salah satu cara untuk menghitung efisiensi perusahaan dengan cara membandingkan antara laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut (Kusumawardani, 2010:6).
c. Investment Opportunity Set (IOS) Menurut Hasnawati (2005:120) dalam penelitiannya menyebutkan investment opportunity dapat diukur melalui: 1. Total Assets Growth 2. Market to book value of equity 3. Earning to price ratio 4. Ratio capital expenditure to BVA
41
5. Current assets to total assets Dari kelima pengukuran diatas, pengukuran menggunakan market to book value of equity dan ratio capital expenditure to BVA yang memiliki pengaruh yang besar terhadap nilai perusahaan. Rasio market to book value of equity merupakan proksi berdasarkan harga. Proksi ini menggambarkan permodalan suatu perusahaan. Maksud pemilihan proksi ini karena dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan di masa yang akan datang akan melebihi return dari ekuitas yang diinginkan. Rasio ini dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah lembar saham beredar dengan harga penutupan saham terhadap total ekuitas (N urcahyo dan Putriani, 2009:9).
2.
Variabel Dependen Variabel Dependen, yaitu Variabel yang dipengaruhi atau tertanggung oleh variabel lain. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan (Tobin Q). Tobins Q adalah perbandingan antara market value of equity ditambah debt dengan book value of equity ditambah dengan hutang (debt). Indikator Tobin’s Q yang dikembangkan oleh Professor James Tobin (1967) dikarenakan rasio-q (Q) merupakan ukuran
yang
lebih
teliti
tentang
seberapa
efektif
manajemen
memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomis dalam kekuasaannya
42
(Vinola, 2008:100). Rasio ini merupakan konsep yang berharga yang menunjukkan estimasi pasar keuntungan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Rasio ini diukur melalui rumus:
Keterangan: Tobins Q
= Nilai Perusahaan
MVE
= Nilai Ekuitas Pasar (Market Value of Equity)
D
= Nilai buku dari total hutang
BVE
= Nilai buku dari equitas (Book Value of Equity)
MVE diperoleh dari hasil perkalian harga saham penutupan (closing price) akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar pada akhir tahun, sedangkan BVE diperoleh dari hasil selisih total assets perusahaan dengan total kewajibannya (Vinola, 2008:103). Jika Q > 1 maka investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi. Namun jika Q < 1 maka investasi dalam aktiva tidaklah menarik (Vinola, 2008:100). Selengkapnya untuk definisi dan pengukuran operasional variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 di halaman berikutnya.
43
Tabel 3.1 Ope rasional Variabel Variabel
Return On Assets (ROA)
Return On Equity (ROE)
Jenis Variabel
Indikator
Skala
Independen
Rasio
Independen
Rasio
Independen
Rasio
Dependen
Rasio
Investment Opportunity Set (IOS) Nilai Perusahaan
Sumber : Diolah dari beberapa penelitian sebelumnya
44
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian
ini dilakukan dengan
menggunakan populasi perusahaan
manufaktur jenis consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2011. Perusahaan manufaktur merupakan satu dari tiga macam perusahaan—selain perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Manufaktur adalah suatu cabang industri yang me mproses bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Industri manufaktur jenis consumer goods tersebut memiliki beberapa sub bagian, yaitu food and beverage, tobacco manufacturers, pharmaceuticals, cosmetics and household, dan houseware. Berdasarkan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2011 tersebut, penelitian ini menggunakan beberapa sampel perusahaan manufaktur jenis consumer goods yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahun 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011 melalui akses di Indonesia Capital Market Electronic Library (ICaMEL) dan melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia pada alamat website www.idx.co.id. Berikut ini adalah rincian perolehan sampel
45
perusahaan manufaktur jenis consumer goods dengan kriteria-kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis.
Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian Krite ria
Jumlah
Perusahaan manufaktur jenis consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2011
33
Perusahaan manufaktur yang tidak berhasil diperoleh dan tidak menerbitkan laporan keuangan lengkap selama periode tahun 2002 sampai dengan tahun 2011
(8)
Perusahaan manufaktur yang menjadi outlier
(13)
Jumlah perusahaan manufaktur yang menjadi sampel
12
Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dilihat bahwa sampel yang digunakan dalam penelitan ini berjumlah 12 perusahaan, dengan tahun pengamatan 10 tahun berturut-turut. Maka 10 tahun observasi x 12 sampel = 120 observasi. Sampel tersebut dipilih karena memenuhi semua kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis penelitian. Berikut ini adalah tabel sampel perusahaan manufaktur yang digunakan dalam penelitian ini.
46
Tabel 4.2 Sampel Pe rusahaan Manufaktur No Kode Emiten 1 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 2 STTP PT. Siantar Top Tbk 3 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 4 RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk 5 DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 6 INAF PT. Indofarma Tbk 7 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 8 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 9 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk 10 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 11 KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk 12 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk Sumber: Data sekunder yang diolah
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran tentang suatu data yang dilihat dari nilai minimum, makimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi yang dihasilkan dari variabel penelitian. Variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan investment opportunity set (IOS) sebagai variabel independen, serta nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Variabelvariabel tersebut akan diuji secara statistik deskriptif dengan menggunakan program SPSS seperti yang terlihat dalam tabel 4.3 dibawah ini:
47
Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif
N
Minimum
Ma ximum
Mean
Std. Deviation
ROA
120
-,2037398777
,1967373092 5,912721179667E-2 6,8920943331249E-2
ROE
120
-,4966946322
,5448528834 8,849554456917E-2 1,2543773578225E-1
IOS
120
,1660152737
4,8629388022E0 1,065149270403E0 7,7000761332484E-1
NILAI_PER
120
,3275657538
3,4262439086E0 1,033965771248E0 4,7330377926488E-1
USAHAAN Valid N
120
(listwise)
Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa nilai minimum variabel return on assets (ROA) adalah sebesar -0,20 dan nilai maksimum sebesar 0,19 dengan nilai ratarata sebesar 0,059 dan standar deviasinya sebesar 0,068. Nilai minimum variabel return on equity (ROE) adalah sebesar -0,49 dan nilai maksimum sebesar 0,54 dengan nilai rata-rata sebesar 8,84 dan standar deviasinya sebesar 0,125. Variabel investment opportunity set (IOS) memiliki nilai minimum sebesar 0,16 dan maksimum sebesar 4,86 dengan nilai rata-rata sebesar 1,06 dan standar deviasinya sebesar 0,770. Sedangkan pada variabel nilai perusahaan nilai minimum sebesar 0,32 dan maksimum sebesar 3,42 dengan nilai rata-rata sebesar 1,03 dan standar deviasinya sebesar 0,473.
48
2. Hasil Uji As umsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi terhadap variabel independen dan variabel dependen. Adapun dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan investment opportunity set (IOS), sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan. Agar model regresi yang dipakai menghasilkan nilai yang sesuai, terlebih dahulu data harus memenuhi empat uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang telah dilakukan dan hasilnya adalah sebagai berikut: a.
Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji multikolonieritas.
49
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) ROA
.181
5.522
ROE
.181
5.517
IOS
.937
1.067
a. Dependent Variable: NILAI_PERUSAHAAN Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji multikolonieritas menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hasil yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. b. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya autokorelasi dalam analisis regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari masalah autokorelasi.
50
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji autokorelasi. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Model 1
R
R Square .968 a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.937
.935 1,202950588682
Durbin-Watson .838
5E-1 a. Predictors: (Constant), IOS, ROE, ROA b. Dependent Variable: NILAI_PERUSAH AAN
Sumber: Data sekunder yang diolah
Dari tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 0,838. Dengan jumlah predictor sebanyak 3 buah (k-3) dan sampel sebanyak 120 (n=120), berdasarkan tabel D-W dengan tingkat signifikansi 5%, maka dapat ditentukan nilai (dl) adalah sebesar 1,613 dan (du) adalah sebesar 1,736. Dengan demikian nilai D-W < (dl) yang menandakan bahwa terdapat autokorelasi positif dalam model regresi, atau dengan kata lain, penelitian ini masih belum terbebas dari masalah autokorelasi. Namun menurut Santoso (2010:215), untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin-Watson. Regresi yang bebas dari autokorelasi memiliki nilai Durbin-Watson diantara -2 sampai +2. Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji autokorelasi pada nilai Durbin-Watson adalah 0,838. Nilai yang dihasilkan tersebut berada diantara angka -2 dan +2 sehingga dapat
51
disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari autokorelasi. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastis. Sebaliknya jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
(nol) pada sumbu Y,
maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1.
52
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
Sumber: Data sekunder yang diolah Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas pada gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi nilai perusahaan berdasarkan masukan variabel independen return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan investment opportunity set (IOS).
53
d. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas data, penelitian ini menggunakan analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik histogram dan dengan melihat Normal Probability Plot (P-P Plot). Gambar 4.2 Grafik Histogram
Sumber: Data sekunder yang diolah
54
Gambar 4.3 Grafik Normal P-P Plot
Sumber: Data sekunder yang diolah
Dengan melihat tampilan grafik histogram (Gambar 4.2) maupun grafik normal plot (Gambar 4.3) dapat disimpulkan bahwa kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Karena pada grafik histogram (Gambar 4.2) data menunjukkan distribusi normal dan pada grafik normal plot (Gambar 4.3) data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
55
3. Hasil Uji Hipotesis Pengujian
hipotesis
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu dilakukan melalui uji koefisien determinasi, uji statistik t, dan uji statistik F. a. Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Adapun hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat dalam tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square .968 a
.937
.935
1,2029505886825E-1
a. Predictors: (Constant), IOS, ROE, ROA b. Dependent Variable: NILAI_PERUSAH AAN
Sumber: Data sekunder yang diolah
Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.6 menunjukkan nilai Adjusted R Square (Adjusted R2 ) sebesar 0,935 atau 93,5%, nilai ini menunjukkan bahwa variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan sebesar 93,5% oleh variable return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan investment opportunity set (IOS), sedangkan sisanya 6,5%
56
(100% - 93,5%) dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini, seperti kepemilikan manajerial, current ratio, earning per share, economic value added. b. Hasil Uji Statistik F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen. Berikut ini adalah tabel 4.7 yang menunjukkan hasil uji statistik F. Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik F ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
24.979
3
8.326
1.679
116
.014
26.658
119
F 575.392
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), IOS, ROE, ROA b. Dependent Variable: NILAI_PERUSAH AAN
Sumber: Data sekunder yang diolah
Tabel 4.7 diatas menunjukkan hasil uji statistik F dengan nilai Fhitung sebesar 575,392 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa variabel return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan investment opportunity set (IOS) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
57
c. Hasil Uji Statistik t Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing- masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji t dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 4.8 dibawah ini. Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik t Coefficients a
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error .382
.020
ROA
1.758
.376
ROE
-.870
IOS
.587
Beta
t
Sig.
19.217
.000
.256
4.675
.000
.206
-.231
-4.214
.000
.015
.955
39.685
.000
a. Dependent Variable: NILAI_PERUSAH AAN
Sumber: Data sekunder yang diolah
Dari tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa koefisien model regresi memiliki nilai konstanta sebesar 0,382 dengan nilai t hitung 19,217 dan nilai sig. sebesar 0,000. Konstanta sebesar 0,382 menandakan bahwa jika variabel independen konstan maka rata-rata nilai perusahaan adalah sebesar 0,382. ROA mempunyai t hitung sebesar 4,675 dengan probabilitas signifikansi adalah 0,000 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif
58
sebesar 0,256. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ROA mempengaruhi nilai perusahaan secara positif dan signifikan. Hal ini berarti Ha1 diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Ulupui (2007) dan Yuniasih dan Wirakusuma (2008) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Ini menunjukkan bahwa semakin baik kinerja keuangan perusahaan semakin tinggi nilai perusahaan. Hasil ini konsisten dengan teori dan pendapat Mogdiliani dan Miller dalam Ulupui (2007:13-14) yang menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari aset perusahaan. Hasil yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi earnings power semakin efisien perputaran aset dan atau semakin tinggi pro fit margin yang diperoleh oleh perusahaan. Hal ini berdampak pada peningkatan nilai perusahaan yang dalam hal ini return saham satu tahun ke depan. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Carningsih (2010), Sasongko dan Wulandari (2006) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. ROE mempunyai t hitung sebesar -4,214 dengan probabilitas signifikansi 0,000 dan nilai beta yang dihasilkan adalah negatif sebesar -0,231. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ROE
59
mempengaruhi nilai perusahaan secara negatif dan signifikan. Hal ini berarti Ha2 diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumawardani (2010) yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menyatakan bahwa manajemen perusahaan tidak berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai dengan tujuan manajemen keuangan memaksimumkan nilai perusahaan. Untuk itu perusahaan harus mengkoreksi kembali prospek kegiatan yang dijalankan perusahaan agar lebih produktif. Sehingga para pemegang saham akan merasakan keuntungan yang lebih besar dari biaya modalnya. Akan tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Carningsih (2009), Sasongko dan Wulandari (2006) yang menyatakan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. IOS mempunyai t hitung 39,685 dengan probabilitas signifika nsi 0,000 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0,955. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa IOS berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti Ha3 diterima. Hasil dari penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasnawati (2005),
Rachmawati dan Triatmoko
(2007),
Muniandy, Hillier dan Naidu (2009) dan menyimpulkan bahwa variabel investment opportunity dengan pengukuran MBVE (Market
60
to Book Value of Equity) menunjukkan hubungan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini mendukung penyataan Wahyudi dan Pawestri (2006) dalam Rachmawati dan Triatmoko (2007:13-14) bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (signaling
theory).
(2005:123) efek
Menurut Myers (1976) dalam Hasnawati
langsung keputusan
investasi terhadap
nilai
perusahaan merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi itu sendiri melalui pemilihan proyek atau kebijakan lainnya yang menciptakan produk baru, penggantian mesin yang lebih efisien, pengembangan research & development, dan merger dengan perusahaan lain. Berdasarkan tabel 4.8 di atas, maka dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut:
Dimana: NP
= Nilai Perusahaan
ROA
= Return On Assets
ROE
= Return On Equity
IOS
= Investment Opportunity Set
61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara mekanisme return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan investment opportunity set (IOS) terhadap nilai perusahaan. Berikut adalah kesimpulan dari hasil penelitian. 1. ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian Ulupui (2007) dan Yuniasih dan Wirakusuma (2008). 2. ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian Kusumawardani (2010). 3. IOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian Hasnawati (2005), Rachmawati dan Hanung (2007), Muniandy, Hillier dan Naidu (2009).
B. Implikasi Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan implikasi bagi beberapa pihak diantaranya yaitu perusahaan, investor, pemerintah dan akademisi, penelitian serta pembaca lainnya. 1. Bagi manajemen perusahaan, diharapkan untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan produktifitas aktiva. Variabel return on assets (ROA) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, 62
sehingga manajemen harus dapat memanfaatkan aset yang dimiliki agar aset tersebut dapat menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin tinggi rasio ROA, semakin baik nilai perusahaan tersebut. Dengan begitu minat para investor untuk berinvestasi juga akan semakin tinggi. Temuan variabel retun on equity (ROE) yang negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan menunjukkan manajemen perusahaan tidak berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai dengan tujuan manajemen keuangan memaksimumkan nilai perusahaan. Untuk itu perusahaan harus mengkoreksi kembali prospek kegiatan yang dijalankan perusahaan agar lebih produktif. Sehingga para pemegang saham akan merasakan keuntungan yang lebih besar dari biaya modalnya. Variabel investment opportunity set (IOS) memiliki pengaruh positif dan signifikan sehingga manajemen harus dapat meningkatkan investasi perusahaan yang dapat meningkatkan profitabilitas. Harga- harga saham dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki. Apabila suatu perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam menjalankan usaha, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut diperkirakan akan meningkat dan pada akhirnya semakin meningkat pula nilai suatu perusahaan. 2. Bagi investor, diharapkan untuk tidak memperhatikan besarnya laba perusahaan saja tanpa mengetahui kemampuan laba tersebut dalam menghasilkan kas bagi perusahaan karena itu hanya merupakan gambaran atas kinerja perusahaan dalam jangka pendek. Selain itu investor juga perlu
63
memperhatikan kinerja dari perangkat tata kelola organisasi perusahaan agar memperoleh informasi corporate action yang lebih baik sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan investasi selanjutnya. Variabel return on assets (ROA) dan investment opportunity set (IOS) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga sebelum berinvestasi para investor harus melihat apakah rasio ROA dan IOS pada suatu perusahaan tinggi atau tidak. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik suatu perusahaan. Jika tujuan perusahaan dalam mencapai profitabilitas tercapai, maka perusahaan akan dapat membagikan deviden yang besar, dan secara tidak langsung harga saham naik, dan tentunya berpengaruh pada naiknya nilai perusahaan.
C. Keterbatasan dan Saran 1. Keterbatasan a. Periode penelitian ini hanya selama sepuluh tahun (2002-2011) sehingga sampel yang dihasilkan dirasa belum mewakili keseluruhan kondisi perusahaan. b. Objek penelitian ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur jenis consumer goods sehingga hasil penelitian belum dapat digeneralisasi. c. Indikator penelitian ini hanya sebatas menggunakan mekanisme return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan investment opportunity set (IOS) yang mempengaruhi nilai perusahaan.
64
2. Saran a. Untuk penelitian selanjutnya, interval periode penelitian agar ditambah sehingga memberikan sampel yang lebih banyak serta hasil yang lebih akurat. b. Untuk penelitian selanjutnya, objek penelitian agar ditambah menjadi seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi dan lebih menjelaskan variabilitas data yang sesungguhnya. c. Untuk penelitian selanjutnya, indikator penelitian dapat diganti dengan proxy yang lain ataupun ditambah dengan variabel yang lain seperti mekanisme tanggung jawab sosial, tingkat likuiditas, pertumbuhan ataupun risiko perusahaan, dan lain sebagainya.
65
DAFTAR PUSTAKA
Awat, N. dan Mulyadi. ―Keputusan-keputusan Keuangan Perusahaan: Teori dan Hasil Uji Empirik‖, Liberty, Yogyakarta, 1989. Brigham, Eugene F. dan Joel F Houston. ―Dasar-dasar Manajemen Keuangan‖, Salemba Empat, Jakarta, 2001. Carningsih. ―Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Hubungan Antara Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)‖, Universitas Gunadarma, 2010. Christiawan, Jogi Julius dan Tarigan Josua. “Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan”, Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol.9 No.1, 2007. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS”, Cetakan ke IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006 Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi”, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012. Hamzah, Ardi. ―Analisis Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, Solvabilitas, dan IOS dalam Tahapan Siklus Kehidupan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Tahun 2001-2005‖, Universitas Trunojoyo, 2009. Hanafi, M. Mamduh dan Abdul Halim. “Analisis Laporan Keuangan”, UPP AMP YPKN, Yogyakarta, 1996. Hanafi, M. Mamduh dan Abdul Halim. “Manajemen Keuangan”, PT.BPFE, Yogyakarta, 2004.
66
Hartono,
Jogiyanto. “Teori Portofolio Yogyakarta, 2008.
dan
Analisis Investasi”,
BPFE,
Hasnawati, Sri. ―Dampak Set Peluang Investasi terhadap Nilai Perusahaan di Bursa Efek Jakarta‖, JAAI, Volume 9 No. 2, Desember: 117-126, Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, 2005. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.”Metode Penelitian Bisnis: untuk Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002. Kusumawardani, Angrawit. “Analisis Pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER, CR, ROA pada Harga Saham dan Dampaknya terhadap Kinerja Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di BEI Periode 2005-2009”, Universitas Gunadarma, 2010. Martono dan D. Agus Harjito. “Manajemen Keuangan”, Ekonisia, Yogyakarta, 2005. Maulida, Sofia dan Ikhwan Ashadi. “Pengaruh Debt to Equity Ratio, Current Ratio dan Total Asset Turnover Ratio terhadap Return on Equity: studi kasus pada Perum Pegadaian”, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia, 2008. Mursidah, Nurfadilah. “Analisis Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio dan Return on Equity terhadap Harga Saham PT.UNILEVER INDONESIA Tbk”, Jurnal STIE Muhamadyah Samarinda, Vol.12 No.1, 2011. Muniandy, Balachandran, John Hillier, dan Suvan Naidu. ―Internal Corporate Governance, Investment Opportunity Set and Firm Performance in South Africal”, Jurnal Akuntansi, Universitas La Trobe, 2009. Nurcahyo, Bagus dan A.D Putriani Anugrah. “Analysis Of The Effect of Investment Opportunity Set (IOS) on Return Stock Company Manufacturing Sector”, Universitas Gunadarma, 2009.
67
Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko, ―Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan ‖, SNA 10 UNHAS Makasar, 2007. Santoso, Singgih. ”Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”, PT. Elex Media Komputindo Gramfia, 2010. Sasongko, N. dan Wulandari, N. ―Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham‖, Empirika, Vol.19 No.1, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2006. Sutrisno. ‖Manajemen Keuangan”, Ekonesia, Yogyakarta, 2001. Tandelilin, Eduardus.‖Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio‖, BPFE, Yogyakarta, 2001. Ulupui, I. G. K. A. ―Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta)‖, Akuntansi dan Bisnis Vol.2, 2007. Vinola, Herawaty. “Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variabel dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi XI 23-24 Juli, 2008. Warsidi dan Bambang. “Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Laba di Masa yang Akan Datang: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi Vol.2 No.1 2000. Semarang: Program Magister Manajemen Universitas Jenderal Soedirman, Semarang, 2000. Wirawan. ―Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi dan Penelitian‖, Salemba Empat, Jakarta, 2009.
68
Yuniasih, Ni Wayan dan M. G. Wirakusuma. “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility dan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi”, Universitas Udayana, 2007.
69
Lampiran 1 Hasil Pe rhitungan Variabel Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Investment Opportunity Set (IOS) dan Nilai Perusahaan
NO
CODE TAHUN PERUSAHAAN
ROA
ROE
IOS
NILAI PERUSAHAAN (TOBINS Q)
1 CEKA CEKA CEKA CEKA CEKA CEKA CEKA CEKA CEKA CEKA
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
0,0324546791 0,0107539618 -0,0836544765 -0,0646906566 0,0544545053 0,0402105034 0,0460206016 0,0870801490 0,0347596781 0,1169668630
0,0429525927 0,0138865507 -0,1207897306 -0,1205911077 0,0786741431 0,1126582168 0,1185728599 0,1641545501 0,0957466945 0,2377579648
0,3079682387 0,2927569541 0,4447731922 0,9968177682 0,9030874180 0,7334364202 0,8860769333 1,4702163508 1,0599093988 0,6977382931
0,4771056337 0,4522999360 0,6154705560 0,9982929034 0,9329217135 0,9048568668 0,9557840802 1,2494387749 1,0217493819 0,8513000240
2 STTP STTP STTP STTP STTP STTP
2002 2003 2004 2005 2006 2007
0,0643320675 0,0616851589 0,0608270100 0,0222780416 0,0308583616 0,0301378392
0,1123775808 0,1037684875 0,0899458839 0,0323692036 0,0420551977 0,0434854459
1,2646837677 0,7411015608 0,7209956197 0,5979921992 0,8019809266 1,3333040304
1,1515218060 0,8460978688 0,8113198570 0,7233189109 0,8547018083 1,2309982819
70
STTP STTP STTP STTP
2008 2009 2010 2011
0,0076848785 0,0748511700 0,0656591190 0,0456533059
0,0132526341 0,1015362884 0,0952983346 0,0870805734
0,5226492186 0,7124682655 1,1274422090 1,8444486154
0,7231959520 0,7880355185 1,0878057648 1,4427149416
3 GGRM GGRM GGRM GGRM GGRM GGRM GGRM GGRM GGRM GGRM
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
0,1350502239 0,1060432384 0,0869396911 0,0853928656 0,0463728166 0,0603279256 0,0781163628 0,1269033984 0,1371034093 0,1268423193
0,2149284515 0,1675959001 0,1469329119 0,1441217622 0,0760205391 0,1022383751 0,1211714523 0,1888203160 0,1976892325 0,2019517144
1,6447396681 2,3851886327 2,1398314967 1,7096214875 1,4803766065 1,1582850064 0,5269175746 2,2656073312 3,6098744688 4,8629388022
1,4051219647 1,8764527552 1,6744343182 1,4204542839 1,2930315482 1,0933994312 0,6950149751 1,8505963487 2,8100261863 3,4262439086
4 RMBA RMBA RMBA RMBA RMBA RMBA RMBA RMBA RMBA
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
0,0486199841 -0,0109325803 0,0413620001 0,0587117181 0,0619732875 0,0629454891 0,0536721278 0,0058487344 0,0445928964
0,0920286736 -0,0205742140 0,0768833636 0,0970903052 0,1221715551 0,1575826582 0,1382139646 0,0143361074 0,1026617648
0,7685592377 0,5717787867 0,7035396944 0,8159003680 1,7524944119 2,4459957198 2,0235948657 2,4932304906 2,7198546907
0,8777267374 0,7724548409 0,8405091738 0,8886726570 1,3817136688 1,5775946972 1,3974888834 1,6091966516 1,7470483501
71
RMBA
2011
0,0483105585
0,1361630306
2,5451184407
1,5482070608
5 DVLA DVLA DVLA DVLA DVLA DVLA DVLA DVLA DVLA DVLA
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
0,1967373092 0,1241948205 0,1155240485 0,1299901825 0,0942133496 0,0889911165 0,1110607538 0,0922294897 0,1298199566 0,1302558583
0,2797661243 0,1696438844 0,1561338381 0,1832454624 0,1273516213 0,1079934909 0,1394490348 0,1302386542 0,1730879912 0,1661113495
0,5671878133 0,7934784757 0,5924257038 0,5376293131 1,0254361822 0,9692140389 0,5182639862 0,7518180120 2,0455757205 1,7694315560
0,6956375430 0,8488073784 0,6984341555 0,6720047025 1,0188174120 0,9746310909 0,6163332008 0,8242480450 1,7842057312 1,6033481034
6 INAF INAF INAF INAF INAF INAF INAF INAF INAF INAF
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
-0,0738564910 -0,2037398777 0,0138168935 0,0184932610 0,0221864112 0,0109732451 0,0052190346 0,0029196925 0,0170945336 0,0331144150
-0,1532283804 -0,4966946322 0,0283159721 0,0361731129 0,0543367042 0,0379911756 0,0169655817 0,0071158168 0,0403082231 0,0606035624
1,9051141585 2,0197233454 2,0609217372 1,3437220881 1,1049640509 2,1791195935 0,5224755029 0,8611377206 0,7965523409 0,8292608588
1,4362674561 1,4182817695 1,5176810652 1,1757256087 1,0428582416 1,3405729902 0,8531015948 0,9430233848 0,9137187753 0,9067063626
7 KAEF
2002
0,0340935966
0,0522779996
1,5170443031
1,3371953796
72
KAEF KAEF KAEF KAEF KAEF KAEF KAEF KAEF KAEF
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
0,0314089963 0,0662622080 0,0448594120 0,0348688287 0,0376346448 0,0383170312 0,0400012103 0,0837006832 0,0957301943
0,0569002960 0,0954531924 0,0625743830 0,0505251845 0,0574756047 0,0584467685 0,0628010933 0,1245172178 0,1371356457
1,5459361773 1,3977322430 0,9539333556 1,0525537347 1,8655490238 0,4453680012 0,7086780859 0,7926918889 1,5076658129
1,3013570860 1,2760998971 0,9669749427 1,0362687873 1,5667557605 0,6363896217 0,8144422566 0,8606471390 1,3543859559
8 KLBF KLBF KLBF KLBF KLBF KLBF KLBF KLBF KLBF KLBF
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
0,1324378001 0,1318762632 0,1234179635 0,1351312719 0,1462999706 0,1373423531 0,1239205669 0,1433106646 0,1910841957 0,1840530377
0,5448528834 0,3895065936 0,3053947217 0,2683544171 0,2259175469 0,2083622565 0,1951254172 0,2155242151 0,2328167508 0,2337280539
2,2794008051 0,7250047700 0,7327598932 0,8618699010 0,8071049526 0,7556598641 0,2242936571 0,6125975655 1,1437117584 1,0598770161
1,3109849158 0,9068941478 0,8920013104 0,9304438653 0,8750847813 0,8389427635 0,5073631557 0,7424006379 1,1179513315 1,0471511508
9 MRAT MRAT MRAT MRAT
2002 2003 2004 2005
0,0701490515 0,0392008853 0,0446674645 0,0292797068
0,0851594935 0,0460368926 0,0531125348 0,0332912544
0,6415725129 0,7961382881 0,7087171301 0,4520702137
0,7047499082 0,8264096653 0,7550320786 0,5180949536
73
MRAT MRAT MRAT MRAT MRAT MRAT
2006 2007 2008 2009 2010 2011
0,0311761331 0,0352218045 0,0628277482 0,0574802890 0,0632034231 0,0659604587
0,0344145641 0,0398126883 0,0734137204 0,0664223212 0,0723469370 0,0777499296
0,5181729386 0,4516393090 0,2142659707 0,5343026845 0,8242387176 0,5970497961
0,5635131525 0,5148719200 0,3275657538 0,5969966756 0,8464521766 0,6581504261
10
TCID TCID TCID TCID TCID TCID TCID TCID TCID TCID
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
0,1632243496 0,1617617095 0,1746365192 0,1701772710 0,1489420569 0,1533821554 0,1261037954 0,1252857879 0,1255159224 0,1238333593
0,1914811621 0,1824334825 0,2074075770 0,2021465041 0,1647637333 0,1651212091 0,1407238578 0,1414761208 0,1385849387 0,1372374195
0,7196727494 1,0701557861 1,5689065176 1,3922684401 2,0697379692 2,2564923408 1,2810465090 1,8490520902 1,5263151405 1,5172421737
0,7610405501 1,0622063435 1,4790174757 1,3302316453 1,9670148299 2,1671638344 1,2518480661 1,7518877353 1,4766818887 1,4667228237
11
KDSI KDSI KDSI KDSI KDSI KDSI KDSI
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
0,0079230362 0,0514841256 -0,0656497640 -0,0192191885 0,0167172421 0,0267503577 0,0117686035
0,0262475947 0,1827165851 -0,2863934720 -0,0932899688 0,0471468226 0,0651929116 0,0250562229
0,3762621503 0,5024323223 0,4513310583 0,2846744531 0,2606125996 0,5007387207 0,1739739119
0,8117199835 0,8598001554 0,8742290239 0,8526317811 0,7378292419 0,7951400315 0,6120255824
74
12
KDSI KDSI KDSI
2009 2010 2011
0,0190860321 0,0302876137 0,0402145339
0,0440418844 0,0661036725 0,0846395117
0,2630441307 0,3724461142 0,3554297956
0,6806321174 0,7124651481 0,6937471658
KICI KICI KICI KICI KICI KICI KICI KICI KICI KICI
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
-0,0154831490 -0,0743730665 -0,1068691305 -0,0629514393 -0,1056890940 0,1961354788 0,0354597136 -0,0618742659 0,0379289672 0,0040807948
-0,0248039008 -0,1185225432 -0,1990554659 -0,1321291470 -0,2529496876 0,2505190625 0,0463956176 -0,0859339112 0,0509799065 0,0055482545
0,2450885533 0,2230713536 0,3328015001 0,3408611087 0,3179977226 0,3799265597 0,2303639281 0,1660152737 0,3992751870 0,3863285578
0,5287674121 0,5124761557 0,6417936919 0,6859607219 0,7150413448 0,5145343436 0,4117747304 0,3995130446 0,5530617199 0,5486387317
75