PENGARUH LEVERAGE, RETURN ON ASSET (ROA), INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari Tahun 2009-2013)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Kartika Berliana 1110082000045
JURUSAN AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2015 M i
PENGARUH LEVERAGE, RETURN ON ASSET (ROA), INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), DAN DIVIDEN PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari Tahun 2009-2013)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Oleh KartikaBerliana NIM.1110082000045
DibawahBimbingan; Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Rini, SE,Ak. M,Si.
FitriDamayanti, SE,M.Si
NIP.19760315 20051 2 002
NIP.19810731 200604 2 003
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDATULLAH JAKARTA 1435 H / 2015 M
ii
LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari Jumat, 14 November 2014 telah dilaksanakan ujian komprehensif atas mahasiswa :
4.
1. Nama
:
Kartika Berliana
2. Nim
:
1110082000045
3. Jurusan
:
Akuntansi
Judul Skripsi : “Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat padaTahun 2009-2013)” Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa maha siswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberikan kesempatan untuk melanjutkan tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar
Sarjana
Ekonomi
pada
Fakultas
BisnisUniversitas Islam Syarif Hidayatullah Negeri Jakarta
iii
Ekonom
idan
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Hariini 25 Juni 2015telahdilaksanakanujianskripsiatasmahasiswa: 1. Nama
:
Kartika Berliana
2. Nim
:
1110082000045
3. Jurusan
:
Akuntansi
4. Judul Skripsi : “Pengaruh Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Tahun 2009-2013)” Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi ,maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJ akarta.
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Kartika Berliana
Nim
: 1110082000045
Jurusan
: Akuntansi
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini saya menyatakan bahwadalam penulisan ini saya: 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan atau mempertanggung jawabkan 2. Tidak melakukan plagiat atas naskah orang lain 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya 4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu mempertanggungjawabkan karya ini Apabila terbukti skrips ini plagiat atau replika maka skripsi ini dianggap gugur dan saya harus melakukan penelitian untuk menyusun skripsi baru serta kelulusan dan gelarnya dibatalkan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggungjawab saya. Jakarta, 8 Juli 2015 (KartikaBerliana) Nim.1110082000045 v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I.
IdentitasPribadi Nama
: KartikaBerliana
JenisKelamin
: Perempuan
TempatTanggalLahir : Jakarta 1 Juni 1992
II.
III.
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Lebak Para II no.30 Cijantung Jakarta Timur
No.Ponsel
:087776033359
Email
:
[email protected]
Pendidikan Formal 1997-1998
TK KuntumWijayaKusuma
1998-2004
SD RA Fadillah
2004-2007
SMP Negeri 103 Jakarta
2007-2010
SMA Negeri 39 Jakarta
PENDIDIKAN NONFORMAL 2002
Kursus computer dan les bimbinganbelajar di nurulfikri
2004
Kursus bahasainggris BBC dan les menari
2005
Kursus bimbingan belajar di Quantum dan les menari
2006
Kursus bahasa inggris dan bimbingan belajar nurul fikri
2008 IV.
Kursus bahasa inggris English first
PENGALAMAN BEKERJA 2013
YayasanPuteri Indonesia olehMustikaRatu
2013-2014
SMESCO Indonesia
vi
2014
Tagana Indonesia olehIkatanGenerasiGerindra Indonesia
2014-2015 V.
Badan Narkotika Nasional
LATAR BELAKANG KELUARGA Ayah
: Berlian SemiartsaTjakradidjaja
Ibu
: LinaLatief
Anakke :
: 2 dari 2 bersaudara
vii
THE EFFECT OF LEVERAGE, RETURN ON ASSET, INVESMENT OPPORTUNITY SET, AND DIVIDEND PAYOUT RATIO ON FIRM VALUE
ABSTRACT
The research aims is to chain empirical evidence about the effect of leverage, return on asset , investment opportunity set, and dividend payout ratio on the firm value.The samples of this research from manufacturing firms that are listed in Indonesia Stock Exchange(IDX), Indonesia Capital Market Directory, and Fact Book period 2010-2013. The number of companies in this research were12 companies with 5 years observation. Based on purposive sampling method, final sample total is 60 companies, the data analysis method uses multiple regressions.
Simultaneous testing concluded that all the independent variables effect the dependent variable. Simultaneous test results showed that the variable that effects the value of the Company are Leverage, Investment Opportunity Set, and Dividend Payout Ratio while Return on Asset was not effect the value of the variable firms.
Key words: Firm Value, Leverage, Return on Asset, Investment Opportunity Set, Dividend Payout Ratio
viii
PENGARUH LEVERAGE, RETURN ON ASSET, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA NILAI PERUSAHAAN
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengukur pengaruh leverage, return on asset, investment opportunity set, dan dividend payout ratio pada nilai perusahaan.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 20092013. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 12 perusahaan dengan pengamatan selama 5 tahun.Dengan metode purposive sampling, total sample yang dperoleha dalah 60 perusahaan. Metode analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian secara simultan menyimpulkan bahwa semua variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Pengujian secara parsial memperlihatkan hasil bahwa hanya variabel Leverage, Investment Opportunity Set dan Deviden Payout Ratio yang berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan variabel Return On Asset tidak berpengaruh terhadap variabel nilai perusahaan.
Kata kunci: Nilai Perusahaan, Leverage,Return on Asset, Investment Opportunity Set, Dividend Payout Ratio.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanya bagi Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skrips iini.Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, amin. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat, memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan sertadukungan dari berbagai pihak.Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terimakasih kepada yang telah membantu baik moril maupun materi kepada: 1.
Keluargaku tercinta, Ayah ku Berlian Semiartsa Tjakradidjaja dan ibu ku LinaLatief, Kakak ku Kirana Berlianti yang aku sayangi. Terimakasih atas dukungan doa dan motivasi dalam waktu dan bentuk cinta kasih yang tidak terbatas.
2.
Bapak Dr.M.Arief Mufraini,Lc., M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Dr.Amilin, Msi,Ak,CA,QIA,BKP selaku wakil dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Bapak Hepi PrayudiawanSE,MM,Ak selaku ketua jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta.
5.
Ibu Dr. Rini,SE,Ak,M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi nasihat dan bimbingan dalam proses penulisan skripsi ini.
6.
Ibu Fitri Damayanti selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi nasihat, memberikan semangat dan bimbingan dalam proses penulisan skripsi ini.
x
7.
Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama menempuh masa studi.
8.
Sahabat- sahabatku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terutama teman teman dari jurusanAkuntansi, Terimakasih atas segalabantuan, support dan keceriaan yang selalu kalian berikan.
9.
Keluarga Besar Akuntansi 2010. Terima kasih atas dukungan,doa,kehangatan dan keceriaan kelas yang kalian berikan.
10. Terimakasih kepadasemua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, masukan, dan kritik, yang membangun dari berbagai pihak. WassalammualaikumWr. Wb
Jakarta, 8 Juli 2015
KartikaBerliana
xi
DAFTAR ISI COVER………………………………………………………………………….. i COVER DALAM……………………………………………………………….. i LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF ...................................... iii LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI ....................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ v DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... vi ABSTRACT ........................................................................................................ vii ABSTRAK…………………………………………………………………… viii KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. ix DAFTAR ISI …………………………………………………………………. xii BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. Perumusan Masalah ............................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ............................................. ...................... 9 D. Manfaat Penelitian ............................................................... .. 9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 11 A. Tinjauan Literatur.................................................................... 11 1. Nilai Perusahaan ............................................................... 11 2. Leverage ................................................................ ........... 16 3. Return On Asset........ ......................................................... 20 xii
4. Investment Opportunity Set................................................ 22 5. Dividend Payout Ratio ...................................................... 25 B. Penelitian Sebelumnya ............................................................ 30 C. Kerangka Berpikir ................................................................... 36 D. Hipotesis……………….......................................................... 39 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 45 A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 45 B. Metode Penentuan Sampel ..................................................... 46 C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 47 D. Metode Analisis Data ............................................................. 48 1. Statistik Deskriptif ........................................................... 48 2. Uji Dasar Asumsi Klasik ................................................. 49 3. Uji Hipotesis .................................................................... 50 E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ...................................... 54
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................ 60 A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................... 60 B. Analisis Hasil dan Pembahasan .............................................. 61 1. Analisis Deskriptif ............................................................ 61 2. Hasil Uji Asumsi Klasik .............................................. 62 3. Hasil Uji Hipotesis .......................................................64
xiii
BAB V
PENUTUP ................................................................................... 73 A. Kesimpulan ............................................................................ 73 B. Saran ...................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 75 LAMPIRAN LAMPIRAN .................................................................................78
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tujuan dari berdirinya sebuah perusahaan. Tujuan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan tujuan perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan
tersebut
sebenarnya
secara
substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya menurut Harjito dan Martono (2005) dalam Eno Fuji (2013). Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham meningkat. Semakin tinggi harga saham sebuah perusahaan, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar dividend. Ada saatnya dividend tersebut tidak dibagikan oleh perusahaan karena perusahaan merasa perlu untuk menginvestasikan kembali laba yang diperolehnya. Besarnya dividend tersebut dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka
1
harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan jika dividen dibayarkan kepada pemegang saham kecil maka harga saham perusahaan yang membagikannya tersebut juga rendah. Kemampuan sebuah perusahaan membayar dividend erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi, maka kemampuan perusahaan akan membayarkan dividen juga tinggi. Dengan dividend yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan menurut Harjito dan Martono (2005) dalam Patriska (2013). Kebijakan dan pembayaran dividend pada perusahaan yang go public mempunyai dampak yang sangat penting baik bagi para investor maupun bagi perusahaan yang akan membayarkan dividennya. Pada umumnya para investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraannya yaitu dengan mengharapkan return dalam bentuk dividend maupun capital gain. Di lain pihak, perusahaan juga mengharapkan
adanya
pertumbuhan
secara
terus-menerus
untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan sekaligus juga harus memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya. Tentunya hal ini menjadi unik, karena di satu sisi kebijakan dividend adalah sangat penting untuk memenuhi harapan para pemegang saham terhadap dividend dan di sisi lain bagaimana kebijakan dividend ini bisa dilakukan tanpa harus menghambat pertumbuhan perusahaan. Pada umumnya para investor yang tidak bersedia mengambil risiko (risk
2
aversion) mempunyai pandangan bahwa semakin tinggi tingkat risiko suatu perusahaan, akan semakin tinggi juga tingkat keuntungan yang diharapkan sebagai hasil atau imbalan terhadap risiko tersebut. Selanjutnya dividend yang diterima pada saat ini akan mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada capital gain yang akan diterima di masa yang akan datang. Dengan demikian investor yang tidak bersedia berspekulasi akan lebih menyukai dividend dari pada capital gain. Dalam pelaksanaannya kebijakan dividend suatu perusahaan akan melibatkan dua pihak yang berkepentingan dan saling bertentangan, yaitu kepentingan para pemegang saham dengan dividennya, dan kepentingan perusahaan dengan laba ditahannya. Di samping itu juga kepentingan bondholder yang dapat mempengaruhi besarnya dividend kas yang dibayarkan. Dividend yang dibayarkan kepada para pemegang saham tergantung kepada kebijakan masing-masing perusahaan, sehingga memerlukan pertimbangan yang lebih serius dari manajemen perusahaan. Kebijakan dividend atau keputusan dividend pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan. Nilai perusahaan merupakan cerminan dari penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu : keputusan pendanaan, kebijakan dividen, keputusan investasi, struktur modal, pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan. Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan
3
yang tidak konsisten. Nilai perusahaan adalah nilai laba masa yang akan datang di ekspektasi yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat menutur Darwin (2004) dalam Kusumadilaga (2010). Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjualbelikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan. Tinggi rendahnya harga saham suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja keuangan perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan. Semakin baik kinerja keuangan perusahaan, perusahaan akan dianggap menguntungkan oleh calon investor sehingga para calon investor bersedia membayar lebih mahal terhadap saham perusahaan tersebut. Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan adalah ROA (Return on Asset). Return on asset adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan perbandingan antara net income terhadap total asset. Alasan penggunaan ROA dalam penelitian ini adalah karena ROA memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah ROA dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan menurut Hanafi dan Abdul Halim (2004) dalam Mardiasari (2012). Maksimalisasi kekayaan pemegang saham
yang terefleksi dari keputusan keuangan dan
4
termanifestasi melalui keputusan pembiayaan/pendanaan dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan dianggap penting, karena berhubungan dengan keberlangsungan hidup maupun kesempatan berkembang bagi perusahaan. Keputusan pendanaan yang dilakukan perusahaan untuk menggunakan utang (leverage) dalam membiayai investasi diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan, sehingga dapat memberikan kemakmuran pemegang sahamnya, karena penggunaan utang memiliki dua keunggulan penting. Pertama, bunga dibayarkan dapat menjadi pengurang pajak, yang selanjutnya akan menurunkan biaya efektif utang tersebut. Kedua, kreditor akan mendapatkan pengembalian dalam jumlah tetap, sehingga pemegang saham tidak harus membagi keuntungannya jika bisnis berjalan sangat baik. Oleh sebab itu, pilihan perusahaan untuk menggunakan utang sebagai sumber pendanaannya diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Myers (1977) dalam Eno fuji (2014) memperkenalkan set peluang investasi (Investment Opportunity Set) dalam kaitannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurutnya Investment Opportunity Set memberikan petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan sebagai tujuan utama tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang. Investment Opportunity Set (IOS) merupakan suatu kombinasi antara aktiva yang dimiliki (asset in place) dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif.
5
Kebijakan investasi menyangkut tentang keputusan alokasi dana yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Manajemen keuangan memutuskan penggunaan dana yang diperoleh perusahaan baik dari bank maupun dari pasar modal atau dari pihak lain untuk ditanamkan pada aktiva tetap maupun aktiva lancar. Investasi merupakan suatu tindakan mengeluarkan dana saat sekarang yang diharapkan untuk memperoleh arus kas masuk pada waktu-waktu yang akan datang, selama proyek itu berjalan. Maksimisasi nilai perusahaan dapat dicapai bila perusahaan memperhatikan stake holder. Keseimbangan pencapaian tujuan stake holder
perusahaan,
dapat
menjadikan
perusahaan
berpeluang
mendapatkan keuntungan optimal sehingga kinerja perusahaan akan dinilai baik oleh investor. Investment
Opportunity
Set
(Set
Kesempatan
Investasi)
menunjukkan investasi perusahaan atau opsi pertumbuhan. Nilai opsi pertumbuhan tersebut tergantung pada discretionary expenditure manajer. Manajemen investment opportunities membutuhkan pembuatan keputusan dalam lingkungan yang tidak pasti dan konsekuensinya tindakan manajerial menjadi lebih unobservable. Tindakan manajer yang unobservable dapat menyebabkan prinsipal tidak dapat mengetahui apakah manajer telah melakukan tindakan yang sesuai dengan keinginan prinsipal atau tidak.
6
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh keputusan investasi yang tercermin melalui Leverage, Return On Asset (ROA), investment opportunity set (IOS), dan Dividend Payout Ratio terhadap nilai perusahaan pada publik di Bursa Efek Indonesia. maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Leverage, ROA, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan” dengan menggunakan objek penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode pelaporan keuangan 2009 hingga 2013. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Eka Zahra dan Kusuma (2012) serta Nilla Mardiasari (2013). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Variabel yang digunakan peneliti terdahulu Eka Zahra dan Kusuma (2013) adalah hanya memakai leverage sebagai variabel independen yang diduga mempengaruhi nilai perusahaan, dan Nilla Mardiasari (2012) menggunakan variabel Dividend Payout Ratio sebagai variabel dependennya Sedangkan, dalam penelitian ini, peneliti mengganti dengan variabel independen yaitu return on asset dan investment opportunity set sebagai variabel independenya dan Nilai Perusahaan sebagai variabel dependennya.
7
2.
Studi Kasus yang digunakan pada penilitian ini adalah perusahaan manufatur yang terdaftar di BEI sedangkan penilitian sebelumnya Eka Zahra dan Kusuma (2012) menggunakan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI dan Nilla Mardiasari (2012) menggunakan perusahaan yang masuk dalam daftar efek syariah.
3.
Periode penelitian ini meliputi periode pelaporan keuangan pada periode tahun 2009 hingga 2013 sedangkan pada penelitian sebelumnya, Nilla Mardiasari (2012) menggunakan data pada periode tahun 2007 sampai dengan 2010.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan? 2. Bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Nilai Perusahaan? 3. Bagaimana pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan? 4. Bagaimana pengaruh Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap nilai perusahaan? 5. Bagaimana pengaruh, Leverage, Return On Asset, Investment Opportunity
Set,
Dividend
Perusahaan ?
8
Payout
Ratio
terhadap
Nilai
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bukti empiris mengenai: 1. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan. 2. Pengaruh Return On Asset terhadap Nilai Perusahaan. 3. Pengaruh Investment Oppurtunity Set terhadap Nilai Perusahaan. 4. Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. 5. Pengaruh Leverage, ROA, IOS, DPR terhadap Nilai Perusahaan.
D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1) Bagi Mahasiswa jurusan akuntansi Penelitian ini diharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang ilmu akuntansi manajemen dan dapat digunakan sebagai bahan referensi, rujukan maupun perbandingan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang terkait dengan topik yang sama atau berkaitan dengan pembahasan topik ini.
9
2) Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan menambah referensi mengenai nilai perusahaan agar diperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti dimasa yang akan datang.serta menjadi kesempattan baik untuk mengaplikasikan teori-teori selama perkuliahan ke dalam masalah-masalah praktis khususnya mengenai profitabilitas dan struktur pendanaan terhadap nilai perusahaan. 3) Bagi Masyarakat Penelitian in diharapkan dapat digunakan sebagai sarana informasi tentang pengukuran nilai perusahaan di sebuah perusahaan serta dapat menambah wawasan pada bidang akuntansi. 4) Bagi Investor Penelitian ini berharap dapat digunskan sebagai bahan referensi untuk pertimbangan, khususnya bagi individual investor yang tertarik untuk berinvestasi agar mengetahui faktor faktor yang berpengaruh terhadap harga saham dan tepat dalam melakukan investasi dam menjadi bahan masukan atau informasi dalam pengambilan keputusan keuangan.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur 1. Nilai Perusahaan Menutrut Hackel dan Livnat (1996) dalam Yangs (2011), alat ukur yang ideal untuk menilai kinerja perusahaan (nilai perusahaan) yang setidaknya bebas dari pengaruh entitas adalah cash flow. Mereka mengatakan suatu asumsi bahwa analisa cashflow ini merupakan alat pengukur yang sangat penting bagi para investor maupun auditor. Hal ini dapat saja terjadi karena pengakuan jumlah keuntungan suatu entitias dalam periodeyang sama bias berbeda, meskipun angka maupun data yang diberikan sama. Halini dikarenakan adanya perbedaan dalam metode akuntansi
yang digunakan, estimasi akuntansinya dan faktor
lainnya. Spesifikasinya terhadap pengakuan pendapatan dan biaya ysng dikeluarkan pada masing masing entitas diterapkan sesuai dengan kebijakan entitas tersebut. Menurut Christiawan dan Tarigan (2007), terdapat beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu perusahaan antara lain: a. Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif.
11
b. Nilai pasar, sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari proses tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika saham perusahaan dijual di pasar saham. c. Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai riil suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan sekadar harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari. d. Nilai buku, adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar konsep akuntansi. e. Nilai likuidasi itu adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bisa dihitung berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan akan likuidasi. Nilai perusahaan menggambarkan seberapa baik atau buruk manajemen mengelola kekayaannya, hal ini bisa dilihat dari pengukuran kinerja keuangan yang diperoleh. Suatu perusahaan akan berusaha untuk memaksimalkan nilai perusahaannya. Peningkatan nilai perusahaan biasanya ditandai dengan naiknya harga saham dipasar. Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the
12
firm)
dalam
Salvatore
(2005)
dalam
Apriliana
N
(2012).
Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga
memaksimalkan
kemakmuran
pemegang
saham
yang
merupakan tujuan utama perusahaan menuurut Euis dan Taswan (2002) dalam Apriliana (2012). Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Menurut I Made Sudana (2011) dalam Rosa (2013), tujuan normatif suatu perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan atau kekayaan bagi pemegang saham, yang dalam jangka pendek bagi perusahaan go public tercermin pada harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan di pasar modal. Memaksimalkan nilai perusahaan dinilai lebih tepat sebagai tujuan karena : a. Memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan nilai sekarang dari semua keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham di masa yang akan datang atau berorientasi jangka panjang. b. Mempertimbangkan faktor resiko. c. Memaksimalkan nilai perusahaan lebih menekankan pada arus kas dari pada sekedar laba menurut pengertian akuntansi. d. Memaksimalkan nilai perusahaan tidak mengabaikan tanggung jawab sosial.
13
Nilai perusahaan merupakan nilai sekarang dari arus pendapatan atau kas yang diharapkan diterima pada masa yang akan datang. Secara matematik nilai perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Nilai Perusahaan =
( ) (
)
E(R)t = Pendapatan atau arus kas yang diharapkan pada periode t r = Tingkat diskonto, yang merupakan besarnya tingkat keuntungan minimum yang diisayaratkan dan dipengaruhi dan dipengaruhi oleh besar kecilnya risiko. N = Jumlah periode. Indikator-indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan diantaranya adalah: a. PER (Price Earning Ratio) PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah : 1. Tingkat pertumbuhan laba 2. Dividend Payout Ratio 3. Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal b. PBV (Price Book Value)
14
Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh. Ada beberapa alasan mengapa investor menggunakan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) dalam analisis investasi: pertama, nilai buku sifatnya relatif stabil. Bagi investor yang kurang percaya terhadap estimasi arus kas, maka nilai buku merupakan cara paling sederhana
untuk
membandingkannya.
Kedua,
adanya
praktik
akuntansi yang relatif standar diantara perusahaan-perusahaan menyebabkan PBV dapat dapat dibandingkan antar berbagai perusahaan yang akhirnya dapat memberikan signal apakah nilai perusahaan under atau overvaluation. Menurut Brigham (2010) dalam Rosa (2013) rasio harga pasar suatu saham terhadap nilai bukunya memberikan indikasi pandangan investor atas perusahaan. Perusahaan dipandang baik oleh investor artinya perusahaan dengan laba dan arus kas yang aman serta terus mengalami pertumbuhan.: PBV : Harga Pasar Per Saham Nilai Buku Per Saham Menurut Keown, (2004), terdapat variabel variabel kuantitatif yang dapat digunakan untuk memperkirakan nilai suatu perusahaan, antara lain: a. Nilai buku
15
Nilai buku merupakan jumlah aktiva dari neraca dikurangi kewajiban yang ada atau modal pemilik. Nilai buku tidak menghitung nilai pasar dari suatu perusahaan secara keseluruhan karena perhitungan nilai buku berdasarkan pada data historis dari aktiva perusahaan. b. Nilai pasar perusahaan Nilai
pasar
saham
adalah
suatu
pendekatan
untuk
memperkirakan nilai bersih dari suatu bisnis. Namun ada beberapa kekurangan sehubungan dengan penggunaan rasio PBV yakni: nilai buku sangat dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan. Apabila penggunaan standar akuntansi yang berbeda diantara perusahaan-perusahaan maka ini akan mengakibatkan rasio PBV tidak dapat diperbandingkan. Nilai buku mungkin tidak banyak artinya bagi perusahaan berbasis teknologi dan jasa karena perusahaan-perusahaan tesebut tidak memiliki asset nyata yang signifikan. Niali buku
dari akuitas akan menjadi negatif bila
perusahan selalu mengalami earning yang negatif sehingga akan mengakibatkan nilai rasio PBV juga negatif menurut Murhadi (2009) dalam Patriska (2013) 2.Leverage Menurut Kasmir (2011) dalam Eno Fuji (2014) salah satu faktor penting dalam unsur pendanaan adalah leverage, Solvabilitas (leverage) digambarkan untuk melihat sejauh mana asset perusahaan
16
dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri menurut Weston dan Copeland (1992) dalam Yangs (2011). Leverage dapat dipahami sebagai penaksir dari resiko yang merekat dalam suatu perusahaan. Artinya, leverage makin besar menunjukan makin besar pula risiko investasi dari perusahaan tersebut. Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh utang perusahaan tidak solvable artinya total hutangnya lebih besar dibandingkan dengan total asetnya (Horne 1997). Leverage merupakan rasio yang menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur, juga sebagai rasio yang membandingkan total hutang terhadap keseluruhan
aktiva suatu perusahaan. Apabila investor melihat
sebuah perusahaan dengan aset yang tinggi namun risiko leverage nya juga tinggi, maka akan berpikir dua kali untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut, karena dikhawatirkan asset tinggi tersebut di dapat dari hutang yang akan meningkatkan risiko investasi apabila perusahaan tidak dapat melunasi kewajibanya tepat waktu. Menurut Martono dan Harjito (2005) dalam Patriska (2013), dikenal
dua macam
leverage
dalam suatu perusahaan, yaitu
leverage operasi (operating leverage)
dan
(financial leverage). Penggunaan kedua
leverage
keuangan
leverage ini dengan
tujuan agar keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih besar daripada biaya aset dan sumber dananya. Dengan demikian
17
penggunaan
leverage
akan
meningkatkan
keuntungan
bagi
pemegang saham. 1. Leverage Operasi (Operating leverage) Dalam Yahya, (2011), memberikan pengertian tentang leverage operasi sebagai berikut: “operating leverage refers to phenomenon where by a small change in sales triggers a relatively large change in operating income earning before interest and tax”. Dapat disimpulkan leverage operasi sebagai penggunaan aktiva dengan biaya tetap dengan harapan bahwa revenue atau penerimaan yang dihasilkan oleh pengguna aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel atau dengan kata lain yaitu suatu cara untuk mengukur resiko usaha dari suatu perusahaan. Biaya tetap tersebut misalnya, beban penyusutan gedung dan peralatan kantor, biaya asuransi dan biaya lain yang muncul dari penggunaan fasilitas manajemen. Biaya operasi tetap, dikeluarkan agar volume penjualan dapat menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari pada seluruh biaya operasi yang tetap dan variabel. 2. Leverage Keuangan (Financial Leverage) Yaitu penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar sehingga akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang
18
saham atau memperbesar pendapatan per lembar saham, dengan menunjukan perubahan laba per lembar saham (Earning Per Share = EPS). Sebagai akibat perubahan laba sebelum bunga dan pajak (Earning Before Interest and Taxes = EBIT). Namun disisi lain perusahaan harus mempertimbangakan adanya peningkatan resiko dari penggunaan hutang tersebut. Hal ini karena adanya beban tetap berupa beban bunga yang akan menyertai pokok pinjaman. Keputusan manajemen untuk berusaha menjaga agar rasio leverage tidak bertambah tinggi mengacu pada teori pecking order teory menyatakan bahwa perusahaan menyukai internal financing dan apabila pendanaan dari luar (eksternal financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu,
yaitu
obligasi
kemudian
diikuti
sekuritas
yang
berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila belum mencukupi, perusahaan akan menerbitkan saham. Pada intinya apabila perusahaan masih bisa mengusahakan sumber pendanaan internal maka sumber pendanaan eksternal tidak akan diusahakan. Maka dapat disimpulkan rasio leverage yang tinggi menyebabkan turunnya nilai perusahaan menurut Weston dan Copeland (1992) dalam Yangs (2011). Debt Equity Ratio merupakan rasio leverage. Debt Equity Ratio digunakan untuk menentukan berapa besar perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan. Debt Equity Ratio dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:
19
DER = __Total Hutang___ (Sofyan, 2004) Total Modal Sendiri
3. Return On Asset (ROA) Profitabilitas
merupakan
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan laba pada masa mendatang dan merupakan indicator dari keberhasilan operasi dan usaha perusahan. Horne dan John (1997) mengatakan bahwa, rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis yaitu, rasio yang menunjukan dalam kaitannya dengan penjualan (margin laba kotor dan margin laba bersih) dan profitabilitas dalam kaitanya dengan investasi yaitu return on asset dan return on equity. Return On Asset (ROA) menurut Abdul Halim (2004) dalam Agustin dan Edward (2012) adalah : “Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut” ROA merupakan indikator kemampuan sebuah unit usaha untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut. Return On Asset mengukur kinerja operasi yang menunjukkan sejauh manakah aktiva dikaryakan. Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan laba.
20
Return On Asset (ROA) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. ROA digunakan untuk melihat tingkat efisiensi operasi perusahaan secara keseluruhan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik suatu perusahaan.
Sebaliknya
rasio
yang
rendah
menunjukkan
kemungkinan- kemungkinan sebagai berikut: 1. Adanya over investment dalam aktiva yang digunakan untuk operasi dalam hubungannya dengan volume penjualan yang diperoleh dengan aktiva tersebut. 2. Merupakan cermin rendahnya volume penjualan dibandingkan dengan ongkos-ongkos yang diperlukan. 3. Adanya inefisiensi baik dalam produksi,r pembelian maupun pemasaran. 4. Adanya kegiatan ekonomi yang menurun. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif (rugi) pula. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan
secara
keseluruhan
aktiva
belum
mampu
menghasilkan laba. Menurut M Hanafi dan Abdul Halim (2004) dalam Agustin dan Edward (2012) umus yang digunakan untuk mengukur ROA adalah sebagai berikut: ROA = Net Income (Laba Bersih) Total Asset
21
4. Investment Opportunity Set Investment Opportunity Set
merupakan nilai dari suatu
perusahaan sebagai sebuah kombinasi asset in place dengan investment option pada masa depan. IOS memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan dimasa yang akan datang. Jadi prospek perusahaan dapat ditaksir dari investment opportunity set ( IOS), yang didifinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi dimasa akan datang dengan net present value positif. Menurut Kallapur dan Tombley (1999) dalam Andreas (2013) terdapat tiga jenis alternatif proksi Investment Opportunity Set (IOS)yang digunakan dalam bidang keuangan yaitu : 1. Proksi IOS berbasis pada harga Proksi IOS yang berbasis pada harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam nilai pasar saham. Ide dari proksi ini berdasar pada prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial yang dinyatakan dengan harga saham dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva – aktiva yang dimiliki ( assets in place ) dibandingkan degan perusahaan yang tidak bertumbuh. Proksi IOS yang merupakan proksi berbasis dengan harga adalah : Market value of equity plus book value of debt, Ratio of book to market value of asset, Ratio of book to market value of equity, Ratio
22
of book value property, plant, and equipment to 20 firm value, Ratio of replacement firm value, Ratio of replacement value of asset to market value, Ratio of depreciation expense to value, dan Earning Price ratio. 2. Proksi IOS berbasis pada Investasi Proksi IOS berbasis ini menunjukan tingkat aktivitas investasi tinggi secara positif berhubungan dengan IOS perusahaan. Perusahaan dengan IOS tinggi memilki tingkat investasi yang tinggi pula. Proksi IOS ini dapat dihubungkan dengan Ratio R&D expense to firm value, Ratio of R&D expense to total assets, Ratio of R&D expense to sales, Ratio of capital addition to firm value, dan Ratio of capital addition to asset book value. 3. Proksi IOS berbasis pada varian Mendasarkan pada ide proksi ini mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas return yang mendasari pengingkatan aktiva. IOS berdasar harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga saham. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyataan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam
23
harga-harga saham dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki. Menurut Myers (1997) dalam Helmi (2013), menyebutkan bahwa investment opportunity dapat diukur melalui rasio nilai buku ekuitas (market to book value of equity). Maksud pemilihan proksi ini karena dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan di masa yang akan datang akan melebihi return dari ekuitas yang diinginkan. Apabila suatu perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam menjalankan usaha, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut diperkirakan akan meningkat dan pada akhirnya semakin meningkat pula nilai suatu perusahaan. Secara
matematis
variabel
investment
opportunity
diformulasikan sebagai berikut : MBVA = Asset – Total Ekuitas + (JUB x Closing Price) Total Assets Penggunaan rasio ini atas dasar pemikiran bahwa prospek pertumbuhan perusahaan terrefleksi dari harga saham, Rasio nilai pasar terhadap nilai buku menggambarkan biaya pendirian historis dan aktiva fisik perusahaan. suatu perusahaan yang berjalan baik dengan staf manajemen yang kuat dan sebuah organisasi yang berfungsi secara efisien akan mempunyai nilai pasar yang lebih besar atau sekurang-kurangnya sama dengan nilai buku aktiva fisiknya.
24
5. Dividend Payout Ratio Rasio
pembayaran
dividen
(Dividend
Payout
Ratio)
merupakan penentu jumlah laba yang akan dapat ditahan dalam sebuah perusahaan sebagai sumber pendanaannya dan juga sebagai penentu berapa laba dividen yang akan dibagi kepada para investor. Van Horned and Wachowicz (2010) mengatakan bahwa aspek utama dari kebijakan dividen perusahaan adalah menentukan alokasi laba yang tepat antara pembayaran dividen dengan penambahan laba ditahan perusahaan. Arus dividen dapat dianggap sebagai arus kas yang diterima oleh investor, dengan alasan bahwa dividen merupakan satu-satunya arus yang diterima investor. Jika dividen merupakan satu-satunya arus kas, maka model diskonto dividen dapat digunakan sebagai pengukur arus kas untuk menghitung nilai intrinsik saham. Secara sistematis DPR dapat dirumuskan sebagai berikut: DPR = Dividend Per Share Earning Per Share Menurut Setyawan (1995) dalam Amalia Nur (2008) menyatakan bahwa dividend payout ratio merupakan perbandingan antara Dividend per share dengan earning per share, jadi secara perspektif yang dilihat adalah pertumbuhan dividend per share terhadap pertumbuhan earning share. Dividen merupakan salah satu tujuan investor melakukan investasi saham, sehingga apabila
25
besarnya dividen tidak sesuai dengan yang diharapkan maka ia akan cenderung tidak membeli suatu saham atau menjual saham tersebut apabila telah memilikinya. Menurut Brigham (1999) dalam Amalia Nur (2008) menyebutkan ada tiga teori dari preferensi investor yaitu: 1. Devidend irrelevance theory Suatu teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio (DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis. Dengan demikian kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan untuk dipersoalkan. 2. Bird in the hand Theory. Menurut Brigham tingkat keuntungan yang disyaratkan akan naik apabila pembagian dividen dikurangi karena investor lebih yakin terhadap penerimaan dividen daripada kenaikan nilai modal (capital gain) yang akan dihasilkan dari laba ditahan. Pendapat ini diberi nama bird in the hand fallacy. Brigham beranggapan investor memandang bahwa satu burung di tangan lebih berharga daripada seribu burung di udara. Namun, teori lain berpendapat bahwa tidak semua investor berkepentingan untuk menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang sama dengan memiliki resiko
26
yang sama, oleh sebab itu tingkat resiko pendapatan mereka di masa yang akan datang bukannya ditentukan oleh DPR tetapi ditentukan oleh tingkat resiko investasi baru. 3. Tax preference theory Suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. Menurut Setyawan (1995) dalam Sri Hermuningsih (2007) mengelompokkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebijakan dividend menjadi dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan dividend yang berasal dari dalam perusahaan, misalnya: likuiditas perusahaan, tingkat laba, kemampuan untuk meminjam, dan sebagainya. Dari pengaruh intern ini perusahaan dapat mempengaruhi dan mengendalikan secara aktif sehingga akibatnya dapat dirasakan secara langsung. Faktor ekstern yang merupakan pengaruh yang berasal dari luar perusahaan, misalnya: pajak atas dividend, pajak atas capital gain, akses ke pasar modal, perundangan dan sebagainya. Dari pengaruh faktor ekstern ini perusahaan harus berusaha untuk menyesuaikan karena sulit untuk mengendalikannya. Menurut Brigham (1999) dalam Yangs (2011) dua teori lain yang dapat membantu untuk memahami kebijakan dividen adalah :
27
1. Information content or signaling hypothesis Di dalam teori ini Modigliani dan Miller berpendapat bahwa suatu kenaikan dividen yang diatas kenaikan normal biasanya merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang baik di masa yang akan datang. Sebaliknya, suatu penurunan dividen yang dibawah penurunan normal diyakini investor sebagai suatu sinyal bahwa perusahaan mengalami masa sulit di masa mendatang. Namun demikian sulit dikatakan apakah kenaikan atau penurunan harga setelah adanya kenaikan atau penurunan dividen semata-mata disebabkan oleh efek sinyal atau mungkin preferensi terhadap dividen. 2. Clientele Effect Menyatakan bahwa pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok investor yang membutuhkan penghasilan saat ini lebih menyukai suatu DPR yang tinggi, sebaliknya kelompok investor yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini ebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan. Teori lainnya mengatakan bahwa dividen adalah pembayaran bagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Bentuk dividen adalah sebagai berikut: (1) Cash dividend adalah dividen yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk tunai
28
(cash). (2) Script
dividend adalah suatu surat tanda kesediaan
membayar sejumlah uang tertentu yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham sebagai dividen. (3) Property dividend adalah dividen yang diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk barang- barang (tak berupa uang tunai) ataupun modal saham perusahaan. (4) Liquidating dividend adalah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham dimana sebagian dari jumlah tersebut dimaksudkan sebagai pembayaran bagian laba (cash dividen) (5) Stock dividend adalah dividen yang diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham - saham yang dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. Besarnya dividen tergantung kebijakan dividen masing-masing perusahaan. Menurut Bodie (1999) dalam Yangs (2008) secara umum kebijakan dividen ditempuh perusahaan adalah salah satu dari kebijakan ini,yaitu : 1.Constant dividen payout ratio terdapat beberapa cara mengatur dividen payout ratio yang dibagikan secara tetap dalam persentase atau rasio tertentu, yaitu : (a) membayar dengan jumlah persentase yang tetap dari pendapatan tahunan, (b) mennentukan dividen yang akan diberikan dalam setahum sama dengan jumlah dalam persentase yang tetap dari keuntungan tahun sebelumnya, dan (c) menentukan proyeksi payout ratio untuk jangka waktu panjang. 2. Stable per Share dividend merupakan kebijakan yang
29
menetapkan besaran dividen dalam jumlah yang tetap. Kebijakan ini menunjukan perusahan yang sselalu mempertahankan laba tinggi. Prosedur Pembayaran Dividen Didalam pembayaran dividen oleh emiten, maka emiten selalu dividen tersebut baik baik dividen tunai maupun dividen saham. Tanggal-tanggal yang perlu diperhatikan didalam pembayaran dividen adalah sebagai berikut menurut Ang (1997) dalam Yangs (2011) : 1. Tanggal Pengumuman (Declaration Date) Merupakan tanggal resmi pengumuman oleh emiten tentang bentuk dan besarnya serta jadwal pembayaran dividen yang akan dilakukan. 2. Tanggal Cum Dividend (Cum Dividend Date) Merupakan tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen baik dividen tunai maupun dividen saham. 3. Tanggal Ex Dividend (Ex Dividend Date) Merupakan tanggal dimana perdagangan saham sudah tidak melekat lagi hak untuk memperoleh dividen. 4. Tanggal Pencatatan dalam daftar pemegang saham (Date of Record)
30
Merupakan tanggal dimana investor harus terdaftar sebagai pemegang saham perusahaan publik atau emiten sehingga ia mempunyai hak yang diperuntukkan bagi pemegang saham. 5. Tanggal Pembayaran (Payment Date) Merupakan tanggal dimana para pemegang saham sudah dapat mengambil dividen yang diumumkan oleh emiten.
B. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai nilai perusahaan telah banyak diteliti oleh penelitian-penelitian sebelumnya. Seperti Fuji (2014) mengemukakan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, penelitian yang dilakukan Helmi (2013) itu pun menunjukkan bahwa variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, Pratiska (2013) mengemukakan variabel Investment Opportunity Set berpengaruh secara positif terhadap variabel nilai perusahaan. Penelitian-penelitian tersebut telah banyak memberikan masukan serta kontribusi tambahan bagi auditor untuk menganalisis Pengaruh ROA, leverage, IOS, dan DPR terhadap nilai perusahaan Tabel 2.1 menunjukkan hasil penelitian-penelitian terdahulu
31
Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu No
Peneliti & Judul
Metodologi
(Tahun)
& Jenis Populasi
1.
Fany Rosa (2013)
Analisis Regresi berganda dan Moderasi
Variable
Hasil
Leverage
ROA
IOS
DPR
NP
(X1)
(X2)
(X3)
(X4)
(Y)
√
Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan Dengan Pertambangan Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Pertambangan di BEI
32
√
Lainnya Struktur Kepemilik an dan Profitabilit as
Hasil uji signifikan parsial (uji t) menunjukan bahwa terdapat pengaruh Profitabilitas terhadap nilai perusahaan sedangkan tidak terdapat pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan. Terdapat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan keputusan investasi sebagai variabel moderasi, tidak terdapat pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan dengan keputusan investasi sebagai variabel moderasi. Tidak terdapat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan keputusan pendanaan sebagai variabel moderasi, dan
2.
Eno Fuji Astriani(2014)
Analisis Regresi Berganda
√
√
33
√
Kepemilik an Manajerial
tidak terdapat pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan dengan keputusan pendanaan sebagai variabel moderasi. Tidak terdapat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel moderasi, dan tidak terdapat pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel moderasi.Secara simultan terdapat pengaruh profitabilitas dan struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan terhadap nilai perusahaan, dan terdapat pengaruh profitabilitas dan struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan dengan keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen Kepemilikan manajerial, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan tidak berpengaruh
3.
4.
Pengaruh Kepemilikan Manufaktur Manajerial, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Investment Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan Patriska(2013) Analisis Jalur (Path Pengaruh IOS, Analisis) Leverage, dan Dividend Yield Manufaktur terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Sektor Manufaktur di BEI Andreas Asman Analisis Agung (2013) regresi berganda Analisis Pengaruh Investment Perusahaan Opportunity Set Publik yang (IOS) terhadap listing Return Saham dengan
√
√
√
34
√
, Profitabilit as, Ukuran Perusahaa n
signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Investment opportunity set berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan
Dividend yeld dan Profitabilit as
Hanya variabel IOS dan profitabilitas yang secara signifikan mempengaruhi nilai perusahaan, sedangkan variabel leverage dan dividend yield tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
Return Saham & Esop
MKTBKASS berpengaruh positif signifikan terhadap ESOP, tetapi EPS dan MKTBKEQ berpengaruh negatif terhadap ESOP.
Employee Stock Option Plans (Esop) sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Publik Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 5.
Helmi Fahrizal(2013)
Analisis regresi berganda
√
√
Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) Manufaktur dan Investment (Consumer Opportunity Set (Ios) Goods) terhadap Nilai Perusahaan di BEI
35
√
ROE
Hasil penelitian menunjukkan bahwa return on assets dan investment opportunity set berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan return om equity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
6
S.Franklin John an K.Muthusamy (2013)
Linier Analysis
√
√
√
Growth
Leverage,Growth and Profitability as Determinant of Dividend Payout Ratio Evidencefrom Indian Paper Industry.
7.
√
Sourav Paul Simple Chouwdhury and Md. Regression Reiazzul Haque Equation (2014)
Relationship between Dividend Payout Ratio and Economic Value Added’ A case of Square Pharmaceutical Limited Banghladesh. Sumber: Diolah dari berbagai referensi
36
√
Growth in sales, Earning per Share, Price Earning Ratio,Market book Value,Cash Flow,Leverage,Liquidity, an Return on Assets are used as independent variables while devidend payout ratio is a dependend variables. The Result imply that the indian paper industry employs more leverage for narrating dividend payout ratio. Using simple regression equation method, the study comes to the conclusion that there is an inverse relationship between dividen payout ratio and EVA and recommend SPL to continue the Existing dividend policy of retaining a bulky portion of earning rather than high payout ratio.
8
9
Siti Aisjah (2013) Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Deviden, dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan. Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 Alfredo Mahendra (2012) Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Analisis Regresi Berganda
√
√
√
√
Kepemilik an Manajerial
Secara simultan profitabilias. Kepemilikan majerial, kebijakan deviden, dan leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara pardial profitabilitas dan kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan kepemilikan manajerial serta leverage berpengaruh negative terhadap nilai perusahaan.
Analisis berganda dan moderated regression analysis
√
√
√
√
Likuiditas
Hasil penelitian menunjukan bahwa likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan deviden tidak mampu secara signifikan memoderasi pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
37
C. Hipotesis 1. Keterkaitan antara Leverage terhadap Nilai Perusahaan Leverage merupakan rasio yang menghitung seberapa jauh dana yang
disediakan
membandingkan total
oleh
kreditur, juga
hutang
terhadap
sebagai keseluruhan
rasio
yang
aktiva suatu
perusahaan. Apabila investor melihat sebuah perusahaan dengan aset yang tinggi namun risiko leverage nya juga tinggi, maka akan berpikir dua
kali
untuk
berinvestasi pada perusahaan tersebut, karena
dikhawatirkan asset tinggi tersebut di dapat dari hutang yang akan meningkatkan risiko investasi apabila perusahaan tidak dapat melunasi kewajibanya tepat waktu. Hal
tersebut
akan
membuat
investor
berhati-hati
untuk
berinvestasi di perusahaan yang rasio leverage nya tinggi karena semakin tinggi rasio leveragenya semakin tinggi pula resiko investasinya. Penelitian Eno Fuji (2014) mengemukakan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. H1 : Variabel leverage berpengaruh secara negatif terhadap nilai perusahaan. 2. Keterkaitan antara ROA terhadap Nilai Perusahaan Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi, karena rasio keuangan mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Jika investor ingin melihat seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas
39
investasi yang akan mereka tanamkan, yang akan dilihat pertama kali adalah rasio profitabilitas. Penelitian yang dilakukan Helmi (2013) itu pun menunjukkan bahwa variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. H2 : Variabel ROA berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan 3. Keterkaitan antara Investment Opportunity Set (IOS) dengan Nilai Perusahaan Investment Opportunity Set merupakan nilai dari suatu perusahaan sebagai sebuah kombinasi asset in place dengan investment option pada masa depan. IOS memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan dimasa yang akan datang. Jadi prospek perusahaan dapat ditaksir dari investment opportunity set ( IOS), yang didifinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi dimasa akan datang dengan net present value positif. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiska (2013) mengemukakan variabel Investment Opportunity Set berpengaruh secara positif terhadap variabel nilai per usahaan. H3 : Investment Opportunity Set berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 4. Keterkaitan
antara
Dividend
Perusahaan.
40
Payout
Ratio
dengan
Nilai
Nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar dividend. Ada saatnya dividend tersebut tidak dibagikan oleh perusahaan karena perusahaan merasa perlu untuk menginvestasikan kembali laba yang diperolehnya. Besarnya dividend tersebut dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi dan jika dividen dibayarkan kepada pemegang saham kecil maka harga saham perusahaan yang membagikannya tersebut juga rendah. Kemampuan sebuah perusahaan membayar dividend erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang tinggi, maka kemampuan perusahaan akan membayarkan dividen juga tinggi. Dengan dividend yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Harjito dan Martono, 2005). H4 : Dividend berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan
5. Keterkaitan antara
Leverage, Return On Asset, Investment
Opportunity Set, dan Dividen Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. Dalam menghitung atau mengatahui nilai dari sebuah perusahaan , investor dapat melihat dari berbagai aspek baik dari sisi manajerial maupun dari sisi keuangan perusahaan tersebut. Ketiga pihak ketiga atau investor memutuskan untuk melakukan pendanaan atau investasi di perusahaan tersebut, maka si investor tentunya akan melakukan
41
penyelidikan atau pengamatan lebih mendalam menganai segala kegiatan dalam perusahaan tersebut. Untuk dalam menilai baik buruknya nilai dari sebuah perusahaan, biasanya pihak ketiga atau investor akan melakukan perhitungan melalui rasio rasio keuangan guna mendapatkan pemahaman lebih mendalam mengenai return maupun resiko yang akan mereka dapat ketika menanamkan dananya diperusahaan tersebut. Rasio rasio yang biasanya digunakan oleh para pihak ketiga untuk
menilai sebuah perusahaan adalah rasio
profitabilitas, rasio utang lancar, dan sebagainya. Investor juga dapat melihat dari seberapa besar peluang baik untuk mendapatkan return yang besar dari dana yang mereka tanam saat ini di masa yang akan datang, dan dilain pihak investor ataupun pihak ketiga akan memutuskan untuk berinvestasi ketika mengetahui dividen yang diterima dari perusahaan tersebut bernilai tinggi. Untuk itulah secara simultan
penggunaan
rasio
profitabilitas,
rasio
utang
lancar,
perhitungan peluang investasi serta, perhitungan pembayaran deviden balik sangatlah berperngaruh dalam mengetahui nilai perusahaan. H5 : Leverage, Return on Asset, Investment Opportunity Set, dan Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
42
D. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Judul Pengaruh Leverage, ROA, Investment Opportunity Set, Dividend Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
Bursa Efek Indonesia (BEI) Perusahaan Sektor Manufaktur di BEI
Variabel Independen Leverage
Dividend Payout Ratio Nilai Perusahaan (Y) Investment Opportunity Set
Return On Asser
Metode Analisis: Regresi Berganda Paired Sampel T Test Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data tersebut dapat berupa laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan, laporan tahunan perusahaan, laporan hasil RUPS, dan lain-lain. Penelitian ini akan
membahas mengenai pengaruh
Leverage, ROA, Dividend Payout Ratio dan Investment Opportunity Set terhadap Nilai Perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan dan laporan tahunan perusahaan yang dipublikasikan setiap tahun pada periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan tahunan perusahaan yang diambil dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu
www.idx.co.id,
Indonesian Capital Market Directory (ICMD), Fact Book dan diambil langsung dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
44
B. Metode Penentuan Sampel Populasi yaitu kumpulan pengukuran atau data pengamatan yang dilakukan terhadap orang, benda atau tempat, sedangkan sampel yaitu sebagian dari populasi atau dalam istilah matematik dapat disebut sebagai himpunan bagian atau subset dari populasi. Metode penelitian sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu, umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Indriantoro dan Bambang, 2002). Sampel untuk penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2009 sampai 2013 dengan pertimbangan bahwa perusahaan keuangan/finansial dijadikan salah satu alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi selain berinvestasi di pasar modal ataupun reksadana Perusahaan yang tidak melakukan Initial Public Offering (IPO) dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan cara Purposive Sampling, yaitu salah satu teknik pengambilan sampel Non Probabilistic yang dilakukan berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu (Indriantoro dan Bambang, 2002). Adapun kriteria dalam penentuan sampel yang akan digunakan diantaranya adalah:
45
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode penelitian 2. Perusahaan tidak berubah sektor industrinya selama periode penelitian 3. Data laporan keuangan perusahaan tersedia selama periode penelitian 4. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember selama periode penelitian 5. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap. 6. Perusahaan memiliki data harga penutupan saham akhir tahun dimana saham tersebut aktif diperdagangkan selama periode penelitian. 7. Perusahaan yang mengalami profit selama periode penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data, sumber data menjadi hal penting dalam menentukan teknik pengumpulan data. Ada dua macam sumber data yang bisa digunakan dalam penelitian, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini digunakan data sekunder. Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau telah diperoleh dan dicatat oleh pihak lain yang umumya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
46
tersusun
dalam
arsip
yang
dipublikasikan
atau
yang
tidak
dipublikasikan. Data sekunder lebih mudah untuk diperoleh karena sudah tersedia dan peneliti tinggal mengolah data tersebut. Dalam menggunakan data sekunder peneliti harus lebih hati-hati karena suatu data yang dilaporkan sumber yang berbeda ada kemungkinan datanya juga berbeda.. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, yaitu data diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, penelusuran data ini dilakukan dengan cara: 1. Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil cetakan. Data yang disajikan dalam format kertas hasil cetakan antara lain berupa jurnal, buku, skripsi dan thesis. 2. Penelusuran dengan menggunakan komputer untuk data dalam format elektronik. Data ini antara lain berupa laporan keuangan yang terdapat di PRPM BEI dan yang di publikasikan di situs BEI yang berupa file komputer dari internet D. Metode Analisis Data Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode: 1. Statistik Deskriptif Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan agar dapat memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik
47
deskriptif berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data serta penyajiannya yang biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi baik secara grafik dan atau numerik. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan minimum. 2. Uji Dasar Asumsi Klasik Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas data, multikolonieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas. a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, baik variabel independen maupun dependen, telah terdistribusi secara normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data dapat dideteksi dengan melihat Normality Probability Plot (P-Plot). Jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya, maka menunjukkan pola distribusi yang normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011). b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada
48
atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran nilai Tolerance dan VIF-nya (Variance Inflation Factor). Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali, 2011). c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari problem autokorelasi (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Durbin Watson (D-W) nya. Regresi bebas dari masalah autokorelasi jika nilai D-W berada diantara -2 dan +2 (Sunyoto, 2009) d. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang homokedastisitas (Ghozali, 2011). Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) dimana sumbu
49
Y adalah yang telah diprediksi sedangkan sumbu X adalah residual. Jika ada pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas, namun jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011). 3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (Adj R2) pada intinya adalah mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adj R2 adalah diantara nol dan satu. Jika nilai Adj R2 berkisar hampir satu, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya jika nilai Adj R2 semakin mendekati angka nol, berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2011). 4. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model persamaan regesi berganda. Model ini digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Bambang, 2002). Variabel
independen
terdiri
dari
Leverage,
ROA,
Investment
Opportunity Set, serta Dividend Payout Ratio sedangkan variabel
50
dependennya adalah Nilai Perusahaan. Persamaan regresi yang diinterpretasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + Keterangan: Y
= Nilai perusahaan
α
= Intercept atau konstanta
β1
= Koefisien regresi pertama, yaitu besarnya perubahan Y apabila X1 berubah sebesar 1 satuan
X1 β2
= Leverage = Koefisien regresi kedua, yaitu besarnya perubahan
Y apabila X2 berubah sebesar 1 satuan X2
= ROA
β3
= Koefisien regresi ketiga, yaitu besarnya perubahan Y apabila X3 berubah sebesar 1 satuan
X3 = Investment Opportunity Set (IOS) = Koefisien regresi keempat, yaitu besarnya perubahan Y apabila X4 berubah sebesar 1 satuan
= Dividend Payout Ratio ε
= Error term Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji koefisien determinan
Adjusted R Square (Adj R2), uji F dan uji t. a. Uji F
51
Uji ini pada dasarnya menunujukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan sebaliknya, jika nilai signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak. b. Uji t Uji ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variasi-variabel dependen (Ghozali, 2011). Langkah yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah dengan menentukan level of significance-nya. Level of significance yang digunakan adalah sebesar 5 % atau (α) = 0,05. Jika sign. t > 0,05 maka Ha ditolak namun jika sign. t < 0,05 maka Ha diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2011).
E. Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah Leverage, ROA, Investment Opportunity Set (IOS) dan juga Dividend Payout Ratio a. Leverage (X1) Debt Equity Ratio merupakan rasio leverage. Debt Equity Ratio digunakan untuk menentukan berapa besar perusahaan menggunakan
52
hutang sebagai sumber pendanaan. Debt Equity Ratio dapat diukur dengan rumus sebagai berikut: DER = __Total Hutang …………..(Sofyan, 2004 ) Total Modal Sendiri
b. Return On Asset (ROA) (X2) ROA
adalah Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut. Menurut Harahap (2010) dalam Eno Fuji (2013) skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dengan rumus sebagai berikut: ROA = Net Income (Laba Bersih) Total Asset c. Investment Opportunity Set (IOS)( X3) Menurut Nurcahyo dan Putriani (2009) dalam Helmi (2013) menyebutkan bahwa investment opportunity dapat diukur melalui rasio nilai buku ekuitas (market to book value of equity). Maksud pemilihan proksi ini karena dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan di masa yang akan datang akan melebihi return dari ekuitas yang diinginkan. Apabila suatu perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam menjalankan usaha, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut diperkirakan akan meningkat dan pada akhirnya semakin meningkat pula nilai suatu perusahaan.
53
Menurut Sudiyanto dan Puspitasari (2010) dalam Eka Zahra (2013)
secara
matematis
variabel
investment
opportunity
set
diformulasikan sebagai berikut : MBVA = jumlah saham beredar x harga penutupan Total ekuitas Proksi ini membuktikan bahwa pasar menilai return dari investasi perusahaan dimasa depan dari return yang diharapkan dari ekuitasnya. d. e. f. Dividen Payout Ratio (X4) Rasio pembayaran dividen (Dividend Payout Ratio) merupakan penentu jumlah laba yang akan dapat ditahan dalam sebuah perusahaan sebagai sumber pendanaannya dan juga sebagai penentuberapa laba dividen yang akan dibagi kepada para investor (Van Horned and Wachowicz,2010). Secara sistematis DPR dapat dirumuskan sebagai berikut menurut Brigham dan Gapenski (1996) : DPR = Dividend Per Share Earning Per Share
2. Variabel Dependen Menurut Widjaja dan Maghfiroh (2011) dalam Eno Fuji (2013), Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Rasio harga pasar suatu saham terhadap nilai bukunya memberikan indikasi pandangan investor atas
54
perusahaan. Perusahaan dipandang baik oleh investor artinya perusahaan dengan laba dan arus kas yang aman serta terus mengalami pertumbuhan.Rasio ini menunjukan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relative terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi rasio tersebuut semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham, Utama santosa (1998) dan Angg (1997) dalam Yangs (2013) merumuskan PBV sebagai berikut: PBV : Harga Pasar Per Saham Nilai Buku Per Saham Selengkapnya untuk definisi dan pengukuran operasional variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel
Jenis
Indikator
Variabel
Skala
Debt Equity Ratio digunakan untuk menentukan berapa besar perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan. Leverage
Independen
Menurut Sofyan (2004) dalam Eno Fuji (2013) Debt Equity Ratio dapat diukur dengan rumus sebagai berikut: DER = __Total Hutang___ Total Modal Sendiri
55
Rasio
Rasio yang digunakan adalah Return On Asset (ROA). Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efiktivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA atau ROI ROA
Independen
diperoleh dengan cara
Rasio
membandingkan antara net income after tax (NIAT) terhadap avarege total asset Angrawit. Menurut Menurut Harahap (2010) dalam Eno Fuji (2013) Return on Asset dapat dihitung sebagai berikut: ROA = Net Income (Laba Bersih) Total Asset Pengukuran market to book value of equity memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Oleh karena itu dalam penelitian ini mengambil market to book value of equity
Investment Opportunity Set (IOS)
Independen digunakan sebagai proksi dari investment opportunity set. Cara
Rasio
perhitungannya adalah sebagai berikut: MBVA = jumlah saham beredar x harga penutupan / total ekuitas Didend Payout Ratio
Rasio pembayaran dividen Independen
(Dividend Payout Ratio) merupakan penentu jumlah
56
Rasio
laba yang akan dapat ditahan dalam sebuah perusahaan sebagai sumber pendanaannya dan juga sebagai penentuberapa laba dividen yang akan dibagi kepada para investor. Van Horned and Wachowicz, (2010). Diperoleh dengan membagi dividend pershare dengan earning pershare DPR = Dividend Per Share Earning Per Share Menurut Utama santosa (1998) dan Angg (1997) dalam Yangs (2013) Nilai perusahaan adalah sebagai berikut
:
Nilai
perusahaan
merupakan harga yang bersedia Nilai perusahaan
Dependen
dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Adapun cara perhitungan nilai perusahaan adalah sebagai berikut: PBV : Harga Pasar Per Saham Nilai Buku Per Saham
Sumber: Diolah dari beberapa penelitian sebelumnya
57
Rasio
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini mengambil sampel perusahaan yang tergolong dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Pemilihan perusahaan-perusahaan publik yang masuk kategori perusahaan manufaktur ini didasarkan pada pertimbangan akan homogenitas dalam aktivitas produksinya dan kelompok industri ini yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok industri yang lain di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 12 perusahaan manufaktur yang listing di BEI dengan periode pengamatan selama 5 tahun sehingga diperoleh data observasi sebanyak 60. Kriteria-kriteria perusahaan yang djadikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4.1 ini
Tabel 4.1
Rincian Sampel Penelitian Kriteria Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI dari Tahun 2009 1 sampai dengan 2013 Perusahaan tersebut tidak memiliki data lengkap terkait dengan 2 variabel yang diteliti Perusahaan yang melakukan IPO tahun 2009 sampai dengan tahun 3 2011 Perusahaan yang tidak melakukan pembayaan deviden selama 4 periode penelitian 5 Perusahaan yang memenuhi kriteria. 6 Total sampel penelitian selama 5 periode Sumber: Data sekuder yang diolah No
58
Jumlah 121 (85) (7) (17) 12 60
B. Analisis Hasil dan Pembahasan 1. Statistik Deskriptif Sebelum melakukan pengujian secara kemaknaan pengaruh variabel leverage, return on asset (roa), investment opportunity save (ios), dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan, terlebih dahulu akan ditinjau mengenai deskripsi variabel penelitian dengan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi. Selengkapnya mengenai hasil statistik deskriptif penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut. Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber: Data sekunder diolah Dari tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa variabel independen Leverage memiliki nilai minimum sebesar 1,352 dengan nilai standar deviasi sebesar 1,1316. Return on asset (ROA) memiliki nilai minimum 0,087 dengan standar deviasi sebesar 0,0600. Invesment Opprtunity Set memiliki nilai minimum sebesar 1,654 dan standar deviasi sebesar 1,032.
59
Dividend Payout Ratio (DPR) memiliki nilai minimum sebesar 0,529 dan standar deviasi sebesar 0,548 Sedangkan variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan (Np) memiliki nilai rata-rata sebesar 1,363 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,546. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik diperlukan agar model regresi menjadi suatu model yang lebih reperesentatif. Analisis data uji asumsi klasik dalam penelitian ini antara lain melalui uji normalitas, multikolonieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas. a. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode Probability Plot (P-Plot). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel penggangu atau residual mempunyai distribusi yang normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Selengkapnya mengenai hasil uji normalitas penelitian dapat dilihat pada gambar 4.1 di halaman berikutnya.
60
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data
Berdasarkan gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini telah terdistribusi secara normal. b. Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen dan model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari masalah tersebut. Selengkapnya mengenai hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini
61
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
B
Tolerance
VIF
(Constant)
.533
ROA
.711
.557
1.797
IOS
.470
.847
1.180
DER
-.044
.566
1.767
DPR
.094
.862
1.160
a. Dependent Variable: FirmValue
Sumber: Data sekunder diolah
Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui nilai tolerance masingmasing variabel diatas 0.01 dan nilai VIF masing-masing variabel juga dibawah 10 dan mendekati 1. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi dalam penelitian ini. c. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson (D-W). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu dengan periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari masalah autokorelasi. Selengkapnya mengenai hasil uji autokorelasi penelitian dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini
62
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Dari tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa nilai D-W adalah sebesar 1,425. Berdasarkan tabel diatas nilai D-W berada diantara -2 dan +2, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah autokorelasi. d. Hasil Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model
regresi
yang
(homokedastisitas).
bebas
dari
Selengkapnya
masalah mengenai
heterokedastitisitas hasil
uji
heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut.
63
untuk
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data sekunder diolah Dari gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa tidak ada pola tertentu dan titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini telah homokedastisitas sehingga layak dipakai untuk kemudian dilanjutkan ke pengujian hipotesis. 3. Koefisien Determinasi Pada model regresi berganda penggunaan adjusted R2 (Adj R2), atau koefisien determinasi yang telah disesuaikan, lebih baik dalam melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen bila dibandingkan dengan R2 (koefisien
64
determinasi). Kelemahan dalam menggunakan nilai R2 adalah karena adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Selengkapnya mengenai hasil uji Adj R2 penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut. Tabel 4.5 Hasil Uji Adj R
Sumber: Data Sekunder Diolah Dari tabel 4.5 diatas diketahui bahwa nilai adjust R Square adalah sebesar 0,844. Hal ini berarti bahwa sebesar 84,4% variabel dependen atau nilai perusahaan dipengaruhi oleh variabel independen yaitu leverage, return on asset (roa) investment opportunity set (ios), dan dividend payout ratio. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 15,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain (Ghozali,2011)
yang tidak
dimasukkan ke dalam penelitian ini seperti yaitu kepemilikan institusional, good corporate governance dan lain-lain. Dari tabel 4.5 diatas juga diketahui bahwa nilai R adalah 0.924 yang berarti bahwa terjadi hubungan yang kuat antara leverage, return on asset (roa) investment opportunity set (ios), dan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan, karena memiliki nilai R > 0,5.
65
4. Uji Hipotesis a. Hasil Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Signifikansi model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat nilai signifikansi (sig.) yang ada di tabel 4.6. Selengkapnya mengenai hasil uji F penelitian dapat dilihat di tabel 4.6 pada halaman berikutnya.
Tabel 4.6 Hasil Uji F
Sumber: Data sekunder diolah Dari tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 80,556 dengan nilai sig. sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan karena nilai sig. < alpha (α = 5%). Maka dapat disimpulkan H5 diterima yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh simultan yang signifikan antara leverage, return on asset, investment opportunity set, dan dividend payout ratio.
66
b. Hasil Uji t Uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual (parsial), yaitu leverage, return on asset, investment opportunity set, dividend payout ratio dalam menerangkan variabel dependen, yaitu nilai perusahaan,. Signifikansi model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat nilai sig. yang ada di tabel 4.7. Selengkapnya mengenai hasil uji t penelitian dapat dilihat di tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji t
Sumber: Data sekunder diolah
Dari tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa koefisien model regresi memiliki nilai konstanta sebesar 0,533 dengan nilai t hitung sebesar 4,960 dan nilai sig. sebesar 0,000. Konstanta sebesar 0,533 menandakan bahwa jika variable independen konstan maka rata-rata nilai perusahaan adalah sebesar 0.533 Leverage mempunyai t hitung sebesar -1,321 dengan probabilitas signifikansi 0,192. Hal tersebut menunjukkan bahwa 67
probabilitas signifikansinya di atas 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini berarti H1 ditolak. Hasil dari penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Patriska (2013), serta sejalan dengan penelitian Alfredo Mahendra (2012), namun tidak sejalan dengan penelitian S. Franklin John (2013) dan Eka Zahra (2013). Hal ini menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai perusahaan. Sehingga tingginya leverage tidak berpengaruh investor untuk berinvestasi di perusahaan. Return on asset mempunyai t hitung sebesar 1,134 dengan probabilitas signifikansi adalah 0,262. Hal tersebut menunjukkan bahwa return on asset signifikansinya diatas 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa return on asset tidak berpengaruh signifikan positif terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini berarti H2 ditolak. Hasil penelitian sejalan dengan hasil penelitian Eno Fuji (2013) dan Siti Aisjah (2013), dan berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fany Rosa (2013) dan Helmi (2013). Sehingga Return on Asset tidak mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Investment opportuniy set mempunyai t hitung sebesar 15,896 dengan probabilitas signifikansi 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa
signifikan positif
Investment
Opportunity
Set
berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini berarti H3
68
diterima. Hasil dari penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Patriska (2013) , Eno Fuji (2014) dan Eka Zahra (2013), namun bertentangan dengan penelitian Andreas Asman Agung (2013).
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
pengeluaran
investasi
memberikan sinyal positif mengenai pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang dan juga meningkatkan nilai perusahaan. Dividend payout ratio mempunyai t hitung sebesar 1,695 dengan tingkat signifiansi sebesar 0,096 hal ini menunjukkan bahwa devidend Payout Ratio tidak berpengaruh signifikan positif terhadap Nilai Perusahaan karena nilai probabiltas di atas angka 0,05. Hasil dari penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Hermuningsih (2007), namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Patriska (2013) dan Sourav Paul (2013). Sehingga perusahaan yang memperoleh laba tinggi, belum tentu mampu membayar dividen yang tinggi pula. Namun apabila dividend payout ratio yang memiliki t hitung sebesar 1,695 dengan tingkat sigifiksansi sebesar 0,096, di hitung dengan nilai probabilitas diatas 0,10 maka devidend payout ratio akan menjadi berpengaruh signifikan positif terhadap Nilai Perusahaan. Dan hasil penelitian ini akan menjadi sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Aisjah (2013), Patriska (2013) dan Sourav Paul (2013). Sehingga perusahaan yang memperoleh laba tinggi, akan dianggap mampu membayar dividen yang tinggi pula.
69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage, return on asset, investment opportunity set, dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menyajikan laporan keuangan auditan periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Total sampel yang digunakan sebanyak 12 perusahaan manufaktur dengan 60 data laporan keuangan selama 5 tahun. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan dengan model regresi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya Apabila investor melihat sebuah perusahaan dengan aset yang tinggi namun risiko leverage nya juga tinggi, maka hal ini akan mempengaruhi investor untuk berinvestasi di perusahaan. 2. ROA
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya rasio
keuangan tidak lagi dijadikan sebagai alat evaluasi investasi oleh para investor dalam melakukan overview suatu perusahaan. 3. IOS berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya IOS memberi petunjuk yang lebih luas dimana nilai perusahaan tergantung pada
70
pengeluaran perusahaan dimasa yang akan datang. Jadi prospek perusahaan dapat ditaksir dari investment opportunity set ( IOS). 4. Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya. Kemampuan sebuah perusahaan membayar dividend ada hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba. Sehingga
perusahaan yang memperoleh laba tinggi, belum tentu
mampu membayar dividen yang tinggi pula. B. Saran Berikut saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya, adalah sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variabel yang akan digunakan seperti struktur kepemilikan, return on equity, ukuran perusahaan, keputusan investasi, keputusan pendaanaan dll. Sehingga hasilnya dapat memperkaya pembahasan mengenai kualitas audit. 2. Penelitian
selanjutnya
disarankan
memperpanjang
periode
pengamatan. 3. Penelitian selanjutnya disarankan agar memperluas wilayah sampel penelitian dengan menambah perusahaan atau industri lain sehingga dapat dibandingkan nilai perusahaan mana yang lebih baik.
71
DAFTAR PUSTAKA
Agustin dan Edward (2012), Pengaruh Corporate Social Responcibility terhadap Kinerja Perusahaan, Jurnal Akuntansi Volume 12, Nomor 2, November 2012, Universitas Tarumanegara. Alfredo Mahendra (2012), Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 6, No. 2 Agustus 2012 Amalia Nur (2008), Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio (Dpr) Pada Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia, (Perbandingan Pada Perusahaan yang Sebagian Sahamnya dimiliki Oleh Manajemen dan yang Tidak Dimiliki Oleh Manajemen) Tesis, Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang Andreas Asman Agung (2013), Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set terhadap Return Saham dengan Employee Stock Option Plans sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Publlik yang Listing di Bursa Efek Indonesia , Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta Apriliana N (2012), Analisis Faktor Kebijakan Hutang yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan, Jurnal Akuntansi, Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Brigham, Eugene F. Dan Joel F Houston, 2011. “Dasar-dasar Manajemen Keuangan”. Salemba Empat. Jakarta. (Periode 2006 – 2010), Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Christiawan dan Tarigan (2007), Kepemilikan: Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 9, No. 1, Mei 2007: 1-8, Universitas Kristen Petra. Eka Zahra dam Kusuma (2013), Pengaruh Leverage dan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia), Jurnal Aplikasi Manajemen, volume 2 nomor 3, september 2013.
72
Eno Fuji Astriani (2014), Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Investment Opportunity Set terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2009-2011) Fany Rosa (2013), Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan dengan Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Deviden sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Pertambangan di BEI, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali, Imam dan A. Chariri, “Teori Akuntansi”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang: 2007. Harjito, A dan Martono. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta. Universitas Diponegoro. Helmy Fahrizal (2013), Pengaruh Return On Assets (Roa), Return On Equity (Roe) dan Investment Opportunity Set (Ios) terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia), Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarih Hidayatullah Jakarta. Hermuningsih (2007), Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan yang Go Public di Indonesia, Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 4 Nomor 2, November 2007 Horne. 1994. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 13. Salemba Indeks Andreas Asman (2013), Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set (Ios) terhadap Return Saham dengan Employee Stock Option Plans (Esop). Jakarta: Salemba Empat, ebook-google. Jakarta: sebagai variabel Intervening pada Perusahaan Publik yang Listing di Bursa Efek Indonesia, (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011) Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang. Keown, Arthur J dkk. 2004. Manajemen Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Kusumadilaga, Rimba, 2010, “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa efek Indonesia), Universitas Diponegoro, Semarang.
73
Mardiasari,Nila (2012), Pengaruh Return on Asset terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi (Studi pada Perusahaan yang Masuk Daftar Efek Syariah Periode 2007-2010) Murhadi, Dr. Werner. 2009. Analisis Saham Pendekatan Fundamental. Jakarta: PT Indeks. Ningsih (2011), Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009), Jurnal Akuntansil, Sekolah Tinggi Ilmu Widya Manggala Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002), Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE, Yogyakarta. Pratiska (2013), Pengaruh IOS, Leverage, dan Dividend Yield terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Sektor Manufaktur di BEI, Universitas Udayana, Bali S.Franklin John and K.Mumthusamy 2013, Leverage, Growth,and Profitabilty as determinant of Dividend Payout Ratio Evidence from Indian Paper Industry, Nehru college of Management,Tamilnadu,India. Sawir, Agnes.2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama Sofyan Syafri. (2004) Manajemen Keuangan. BPFE Yogyakarta. Sourav Paul Chowdurry an Md. Reiazzul Haque 2013, Relationship between Dividend Payout and Economic Value Added’ A Case of Square Pharmeutical Limited Banghladesh. Suhadak (2014) Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) (Studi Pada Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2009 – 2011), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 7 No. 2 Januari 2014, Universitas Brawijaya, Malang Sunyoto (2009), “Analisis Regresi dan Uji Hipotesis”, MedPress, Yogyakarta Van Horned and Wachowicz, JR. 2010. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Salemba. Weston, J. Fred & Eugene F. Brigham. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi ke 7, Jilid ke 2, Jakarta, Erlangga
74
Yahya (2011), Analisis Pengaruh Leverage Keuangan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI, Tesis, Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin, Makasar Yangs (2011), Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008), Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang.
LAMPIRAN Lampiran 1, Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari 12 perusahaan manufaktur yang listing di BEI dengan periode pengamatan selama 5 tahun sehingga diperoleh data observasi sebanyak 60 periode 2009-2013. Kode Emiten AKRA AKRA AKRA AKRA AKRA ANTM ANTM ANTM ANTM ANTM ASII ASII ASII ASII ASII AUTO AUTO AUTO AUTO AUTO BRNA BRNA BRNA
Tahu n 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011
NP/Firm Value 2.00 1.54 1.94 1.32 1.45 0.97 2.12 1.31 2.29 0.48 2.20 2.44 2.46 2.03 1.14 1.99 2.19 2.20 1.23 2.15 1.24 0.99 0.98
ROA
IOS
0.08 0.05 0.06 0.03 0.04 0.15 0.14 0.13 0.06 0.01 0.12 0.15 0.14 0.12 0.11 0.13 0.20 0.14 0.09 0.13 0.08 0.06 0.06
3.80 2.75 3.15 2.11 2.85 0.95 2.44 1.43 2.58 0.48 3.43 3.76 3.95 2.87 1.28 2.60 2.62 2.78 1.31 2.69 1.60 0.99 0.96
75
DER/Levera ge 2.20 2.01 1.72 1.34 1.52 0.21 0.28 0.41 0.61 0.53 1.00 1.10 1.02 0.96 0.87 0.39 0.38 0.47 0.62 0.32 1.70 1.62 1.53
DPR 0.29 0.24 0.26 0.22 0.23 0.40 0.40 0.45 0.45 0.25 0.33 0.13 0.38 0.28 0.21 0.60 0.40 0.37 0.30 0.35 0.59 0.36 0.26
BRNA BRNA INDF INDF INDF INDF INDF KAEF KAEF KAEF KAEF KAEF LION LION LION LION LION LTLS LTLS LTLS LTLS LTLS RUIS RUIS RUIS RUIS RUIS TCID TCID TCID TCID TCID TGKA TGKA TGKA TGKA TGKA
2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
0.77 0.41 1.29 1.38 1.16 1.39 1.23 2.29 0.86 1.35 0.81 1.98 1.02 0.99 0.45 0.77 1.21 0.86 0.95 0.94 0.94 0.62 0.93 0.90 0.96 0.88 0.98 1.88 1.48 1.47 1.79 2.10 1.44 1.09 1.24 0.94 1.37
0.04 0.02 0.08 0.08 0.09 0.07 0.04 0.10 0.09 0.11 0.04 0.12 0.32 0.28 0.11 0.09 0.13 0.04 0.02 0.02 0.03 0.03 0.02 0.02 0.02 0.01 0.03 0.12 0.13 0.12 0.13 0.11 0.09 0.06 0.05 0.04 0.05
76
0.41 0.19 1.50 1.72 1.28 2.01 1.46 2.85 0.79 1.51 0.71 3.87 1.11 0.98 0.33 0.58 0.89 0.51 0.76 0.71 0.77 0.45 0.63 0.72 0.80 0.67 0.15 2.02 1.53 1.52 1.85 2.24 2.78 1.34 1.93 0.78 1.50
1.61 2.68 2.45 1.34 0.70 0.71 1.04 0.57 0.49 0.43 0.45 0.52 0.19 0.17 0.21 0.16 0.20 2.78 3.14 3.24 2.97 2.26 1.67 1.78 3.65 3.93 4.10 0.13 0.10 0.11 0.18 0.24 2.73 2.78 2.86 2.88 2.86
0.60 0.09 0.39 0.40 0.31 0.80 0.25 0.30 0.20 0.20 2.00 0.04 0.19 0.18 0.30 0.40 0.84 0.31 0.30 0.22 3.50 1.60 0.50 0.48 0.77 1.50 1.70 0.52 0.52 0.53 0.67 1.01 0.72 0.46 0.54 0.61 0.06
77
a. Data Nilai Perusahaan NO
NAMA PERUSAHAAN
KODE
Harga Penutupan (a)
Jml. Saham Beredar (b)
MVE (a x b)
BVE
Total Aset (x)
Total Liabilitas (y)
1
AKR CORPINDO
AKRA
4.150
3.851.443.500
15.983.490.525.000
4.209.740.018.000
11.787.524.999.000
7.577.784.981.000
1,999
2
ANTAM ASTRA INTERNATIONAL ASTRA OTOPART
ANTM
1.280
9.538.459.749
12.209.228.478.720
12.832.316.056.000
19.708.540.946.000
6.876.224.890.000
0,968
ASII
7.600
40.483.553.140
307.675.003.864.000
89.814.000.000.000
182.274.000.000.000
92.460.000.000.000
2,195
AUTO
3.700
3.855.786.400
14.266.409.680.000
5.485.099.000.000
8.881.642.000.000
3.396.543.000.000
1,989
BRNA
700
301.829.932.000
770.383.930.000
468.553.998.000
1,235
GJTL
2.225
3.484.800.000
7.753.680.000.000
5.478.384.000.000
12.869.793.000.000
7.391.409.000.000
1,177
GGRM
56.300
1.924.088.000
108.326.154.400.000
26.605.713.000.000
41.509.325.000.000
14.903.612.000.000
2,969
8
BERLINA GAJAH TUNGGAL GUDANG GARAM INDOFOOD SUKSES MAKMUR
INDF
5.850
8.780.426.500
51.365.495.025.000
34.142.674.000.000
59.324.207.000.000
25.181.533.000.000
1,290
9
KIMIA FARMA
KAEF
740
5.554.000.000
4.109.960.000.000
1.441.533.689.666
2.076.347.580.785
634.813.891.119
2,285
10
LAUTAN LUAS LION MESH PRIMA LION METAL WORK MANDOM INDONESIA RADIANT UTAMA INTERINSCO TIGARAKSA SATRIA
LTLS
740
780.000.000
577.200.000.000
1.133.547.000.000
4.054.774.000.000
2.921.227.000.000
0,863
LMSH
10.400
9.600.000
99.840.000.000
97.525.195.182
128.547.715.366
31.022.520.184
1,018
LION
10.500
52.016.000
546.168.000.000
371.829.387.027
433.497.042.140
61.667.655.113
1,402
TCID
11.000
201.066.667
2.211.733.337.000
1.096.821.575.914
1.261.572.952.461
164.751.376.547
1,884
RUIS
195
770.000.000
150.150.000.000
237.936.336.553
1.176.578.647.723
938.642.311.170
0,925
TGKA
1.750
918.492.750
1.607.362.312.500
578.815.012.307
2.356.096.370.695
1.777.281.358.388
1,437
3 4 5 6 7
11 12 13
14 15
690.000.000
483.000.000.000
78
NP
b. Data Return on Asset NAMA NO PERUSAHAAN 1 Akr Corpindo 2 Antam Astra 3 International 4 Astra Otopart 5 Berlina 6 Gudang Garam 7 Gajah Tunggal Indofood Sukses 8 Makmur 9 Kimia Farma Lion Metal 10 Work Lion Mesh 11 Prima 12 Lautan Luas Radiant Utama 13 Interinsco Mandom 14 Indonesia 15 Tigaraksa Satria
KODE AKRA ANTM
LABA BERSIH 755.870.443.000 2.989.024.589.000
TOTAL AKTIVA 11.787.524.999.000 19.708.540.946.000
ASII AUTO BRNA GGRM GJTL
22.460.000.000.000 1.135.914.000.000 60.643.256.000 4.068.711.000.000 1.086.114.000.000
182.274.000.000.000 8.881.642.000.000 770.383.930.000 41.509.325.000.000 12.869.793.000.000
0,123 0,128 0,079 0,098 0,084
INDF KAEF
4.871.745.000.000 205.763.997.378
59.324.207.000.000 2.076.347.580.785
0,082 0,099
LION
85.373.721.654
433.497.042.140
0,197
LMSH LTLS
41.282.515.026 147.869.000.000
128.547.715.366 4.054.774.000.000
0,321 0,036
RUIS
29.153.482.353
1.176.578.647.723
0,025
TCID TGKA
150.803.441.969 117.671.693.208
1.261.572.952.461 2.356.096.370.695
0,120 0,050
79
ROA 0,064 0,152
c. Data Investment Opportunity Set NO
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17
NAMA PERUSAHAAN
Akasha Wira International Asahimas Flat Glass Astra Graphia Astra International Astra Otopart Berlina Beton Jaya Manunggal Budi Acid Jaya Charoen Pokphand Indonesia Darya-Varia Laboratoria Delta Djakarta Eterindo Wahanatama Fajar Surya Wisesa Gajah Tunggal Gudang Garam HmSampoerna Holcim Indonesia
KODE
Harga Penutupan (a)
Jml. Saham Beredar (b)
MVE (a x b)
BVE
MBVE (MVE)/(BVE)
ADES
1.010
589.896.800
595.795.768.000
125.746.000.000
4,738
AMFG ASGR
6.550 1.140
434.000.000 1.348.780.500
2.842.700.000.000 1.537.609.770.000
2.145.200.000.000 556.553.000.000
1,325 2,763
ASII AUTO BRNA
74.000 3.400 1.770
4.048.355.314 3.855.786.400 138.000.000
299.578.293.236.000 13.109.673.760.000 244.260.000.000
75.838.000.000.000 4.722.894.000.000 254.506.676.000
3,950 2,776 0,960
BTON BUDI
335 240
180.000.000 3.783.367.329
60.300.000.000 908.008.158.960
92.124.943.258 811.031.000.000
0,655 1,120
CPIN
2.150
16.398.000.000
35.255.700.000.000
6.189.470.000.000
5,696
DVLA DLTA
1.150 111.500
1.120.000.000 16.013.181
1.288.000.000.000 1.785.469.681.500
727.917.390.000 572.935.427.000
1,769 3,116
ETWA
430
968.297.000
416.367.710.000
375.955.480.827
1,107
FASW GJTL GGRM HMSP
4.375 3.000 62.050 39.000
2.477.888.787 3.484.800.000 1.924.088.000 4.383.000.000
10.840.763.443.125 10.454.400.000.000 119.389.660.400.000 170.937.000.000.000
1.801.697.453.877 4.430.825.000.000 24.550.928.000.000 10.201.789.000.000
6,017 2,359 4,863 16,756
SMBC
2.175
7.662.900.000
16.666.807.500.000
7.527.260.000.000
2,214
80
18 19
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Indocement Tunggal Perkasa Indofarma Indofood Sukses Makmur Indospring Japfa Comfeed Indonesia Jaya Pari Steel Kabelindo Murni Kalbe Farma Kedawung Setia Industrial Kimia Farma Lautan Luas Lion Metal Work Lionmesh Prima Mandom Indonesia Merck Multi Bintang Indonesia Multi Indocitra Pan Brother Tex Pyridam Farma
INTP INAF
17.050 163
3.681.231.699 3.099.267.500
62.765.000.467.950 505.180.602.500
15.733.951.000.000 609.193.834.668
3,989 0,829
INDF INDS
4.600 3.500
8.780.426.500 225.000.000
40.389.961.900.000 787.500.000.000
31.610.225.000.000 632.249.053.230
1,278 1,246
JPFA JPRS
3.825 485
2.071.732.660 750.000.000
7.924.377.424.500 363.750.000.000
3.785.347.000.000 337.819.203.969
2,093 1,077
KBLM KLBF
114 3.400
1.120.000.000 10.156.014.422
127.680.000.000 34.530.449.034.800
244.364.131.761 6.515.935.058.426
0,522 5,299
KDSI KAEF LTLS
245 340 800
405.000.000 5.554.000.000 780.000.000
99.225.000.000 1.888.360.000.000 624.000.000.000
279.169.054.586 1.252.505.683.826 883.854.000.000
0,355 1,508 0,706
LION
366
52.016.000
19.037.856.000
302.060.465.373
0,063
LMSH
98
9.600.000
940.800.000
57.202.680.156
0,016
TCID MERK
7.700 132.500
201.066.667 22.400.000
1.548.213.335.900 2.968.000.000.000
1.020.412.800.735 494.181.710.000
1,517 6,006
MLBI MICE
359.000 365
21.070.000 600.000.000
7.564.130.000.000 219.000.000.000
530.268.000.000 306.156.154.691
14,265 0,715
PBRX
440
3.063.861.660
1.348.099.130.400
684.336.439.807
1,970
PYFA
176
535.080.000
94.174.080.000
82.397.251.515
1,143
81
53
Ricky Putra Globalindo Selamat Sempurna Semen Gresik Sierad Produce Sinar Mas Agro Resources & Technology Suparma Tempo Scan Pacific Tigaraksa Satria Trias Sentosa Ultra Jaya Voksel Electric Yanaprima Hastapersada Astra Agro Lestari Akr Corpindo Alumindo Light Metal Industry Antam Arwana Citramulia
54
Sepatu Bata
37 38 39 40
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
51 52
RICY
184
641.717.510
118.076.021.840
350.251.850.387
0,337
SMSM SMGR SIPD
1.360 11.450 54
1.439.668.860 5.931.520.000 9.391.108.493
1.957.949.649.600 67.915.904.000.000 507.119.858.622
670.612.341.979 14.615.096.979.000 1.271.072.402.115
2,920 4,647 0,399
SMAR SPMA
6.400 240
2.872.193.366 1.492.046.658
18.382.037.542.400 358.091.197.920
7.335.552.000.000 751.461.582.842
2,506 0,477
TSPC
2.550
4.500.000.000
11.475.000.000.000
3.045.935.747.008
3,767
TGKA TRST ULTJ
1.100 390 1.080
918.492.750 2.808.000.000 2.888.382.000
1.010.342.025.000 1.095.120.000.000 3.119.452.560.000
523.538.964.824 1.326.420.630.289 1.402.446.699.852
1,930 0,826 2,224
VOKS
820
831.120.519
681.518.825.580
496.645.502.491
1,372
YPAS
680
668.000.089
454.240.060.520
148.117.142.340
3,067
AALI AKRA
21.700 3.025
1.574.745.000
3.821.986.000
34.171.966.500.000 11.561.507.650.000
8.139.615.000.000 3.671.759.676.000
4,198 3,149
ALMI ANTM
910 1.620
308.000.000 9.538.459.749
280.280.000.000 15.452.304.793.380
588.058.903.778 10.772.043.550.000
0,477 1,434
ARNA
365
1.835.357.744
669.905.576.560
483.173.285.156
1,386
BATA
55.000
13.000.000
715.000.000.000
354.480.088.000
2,017
82
58
Gozco Plantations Langgeng Makmur Industri Multi Prima Sejahtera Malindo Feedmill
59
Mustika Ratu
MRAT
500
428.000.000
214.000.000.000
60
Mayora Indah Pelangi Indah Canindo Radiant Utama Interinsco Sampoerna Agro Sekawan Intipratama Taisho Pharmaceutical Indonesia
MYOR
14.250
766.584.000
10.923.822.000.000
PICO
193
568.375.000
109.696.375.000
187.914.292.813
0,584
RUIS
220
770.000.000
169.400.000.000
211.862.974.983
0,800
SGRO
2.975
1.890.000.000
2.499.510.729.000
2,250
SIAP
98
600.000.000
58.800.000.000
102.403.447.749
0,574
SQBI
10.500
9.268.000
97.314.000.000
302.500.442.000
0,322
STTP
690
1.310.000.000
903.900.000.000
490.065.156.836
1,844
TOTO
50.000
49.536.000
2.476.800.000.000
760.541.257.156
3,257
UNVR
18.800
7.630.000.000
143.444.000.000.000
3.680.937.000.000
38,969
75
1.500.000.000
112.500.000.000
215.846.125.249
0,521
55
56 57
61 62 63 64
65 66 67 68 69
Siantar Top Surya Toto Indonesia Unilever Indonesia Asiaplast Industries
1.507.122.207.431
0,879
206.746.122.145
407.119.930.796
0,508
46.750.000.000
118.255.764.789
0,395
1.661.100.000.000
421.824.514.000
3,938
358.429.064.718
0,597
2.424.669.292.434
4,505
GZCO
265
5.000.000.000
1.325.000.000.000
LMPI
205
1.008.517.669
LPIN
2.200
21.250.000
MAIN
980
APLI
1695000000
5.622.750.000.000
83
Lampiran 2, Hasil Regresi a. Statistik Deskriptif
b. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
80
2. Uji Multikolonieritas Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
B
Tolerance
VIF
(Constant)
.533
ROA
.711
.557
1.797
IOS
.470
.847
1.180
DER
-.044
.566
1.767
DPR
.094
.862
1.160
a. Dependent Variable: FirmValue
3. Uji Autokorelasi
4. Uji Heteroskedastisitas
81
c. Hasil Uji Hipotesis 1. Hasil Adj R2
2. Uji F
3. Uji t
82