perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh: EMY WAHYU NURHAYATI F.1307534
PROGRAM S1 AKUNTANSI NON REGULER FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO v Tiadalah mereka diperintah, kecuali supaya menyembah kepada Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama, lurus, dan mendirikan sholat, mengeluarkan zakat. Itulah agama yang lurus. (Qs. Al bayyinah : 5) v Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sesungguh sungguhnya (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap (Qs. Al Insyirah :6-8) v Awali dengan Bismillah, landasi dengan ikhlas, akhiri dengan Alhamdulillah. v Jadilah orang yang selalu mensyukuriu nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, berperilaku sederhana, menerima apa adanya, bergaul dengan siapa saja, kelak akan berguna bagi kita sendiri. Allah bersama orang- orang yang sabar. v Mengetahui kekurangan diri kita sendiri adalah tangga buat mencapai citacita, berusahalah terus untuk mengisi kekurangan adalah keberanian yang luar biasa. (Prof. Dr. Hamka) v Apa yang sudah berlalu itulah yang terbaik, keadan yang lalu baik ataupun jelek itulah yang terbaik karena akan menjadi landasan bagi hari esok. (Imam Al Ghozali)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN Segala Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang menciptakan alam semesta, Muhammad Rosul umat mu’min, Alquran dan Al-hadist sebagai petunjuk, skripsi ini kupersembahkan kepada: 1. Kedua Orangtuaku tercinta yang dengan ikhlas merawat dan mendidikku, telaga kasih sayang yang tak kan pernah kering mengalirkan doa untukku. 2. Suami ku Briptu Titis Joko Saryono, SH terima kasih atas dukungan, semangat yang tiada henti diberikan dan telah sabar menungguku. Adikku Desy terima kasih atas do’a dan dukungannya. 3. Semua keluarga besarku, teman- teman dan sahabatku yang tak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas semua pelajaran hidup yang telah kalian berikan 4. AD3444KP, yang selalu mengantarku dengan selamat kemanapun tempat tujuanku. 5. Almamaterku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Emy Wahyu Nurhayati F.1307534 Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan Investment Opportunity Set terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia perioda tahun 2006-2008. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dengan jenis industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan regresi berganda dengan sebelumnya melakukan uji asumsi klasik dan uji normalitas data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 2) Kebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 3) Kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 4) Investment Opportunity Set tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, kebijakan dividen, investment opportunity set, nilai perusahaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
EFFECT OF MANAGERIAL OWNERSHIP, DEBT POLICY, DEVIDEND POLICY AND INVESTMENT OPPORTUNITY SET ON FIRM VALUE
Emy Wahyu Nurhayati F.1307534
This study aims to examine the effect of managerial ownership, debt policy, dividend policy and investment opportunity set on firm value for a sample of manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange over the period 2006-2008 Population in this research is the type of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. Samples taken by purposive sampling method. Analysis of data using multiple regression with classical assumption test and test of normality. The results of this study indicate that: 1) Managerial ownership had no affect on firm value. 2) Debt policy has no effect on firm value. 3) Dividend policy had significance affect on firm value. 4) Investment Opportunity Set has no effect on firm value.
Keyword: Managerial ownership, debt policy, dividend, Investment Opportunity Set, firm value
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Assalamualaikum. Wr. Wb. Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, pengarahan, dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan ketulusan, kasih sayang, dan pengorbanannya memberikan bantuan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si., Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Sri Suranta, SE, M.Si., Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Drs. Hanung Triatmoko. M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dalam penulisan skripsi ini. 5. Seluruh Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu- ilmu teori maupun terapan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Ayah, Ibuku, suami dan adikku yang telah memberikan doa yang tak ada hentinya, semangat, kasih sayang, perhatian dan pengorbanan moral dan material yang tidak terkira. 7. Sahabat-sahabat D3 Perpajakan angkatan 2003 dan S1 Non Reguler Jurusan Akuntansi angkatan 2007 yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih atas doa dan kebersamaannya. 8. Semua pihak yang telah membantuku dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran yang bersifat membangun dari pembaca akan penulis terima dengan senang hati. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wassalaamu’alaikum Wr.Wb Surakarta, Juli 2011
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................
v
ABSTRAK ..................................................................................................
vi
ABSTRACT ................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................
1
A. Latar Belakang ..................................................................
1
B. Perumusan Masalah ............................................................
5
C. Tujuan Penelitian .................................................................
6
D. Manfaat Hasil Penelitian .....................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................
7
A. Nilai Perusahaan .................................................................
7
B. Hubungan Kepemilikan Manajerial dan Nilai Perusahaan ..
8
C. Hubungan Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan ........... commit to user
13
BAB II
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III
BAB IV
BAB V
digilib.uns.ac.id
D. Hubungan Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan .........
16
E. Hubungan IOS dan Nilai Perusahaan..................................
21
F. Kerangka Hipotesis .............................................................
25
METODA PENELITIAN .........................................................
26
A. Desain Penelitian .................................................................
26
B. Data, Populasi dan Sampel ..................................................
26
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................
27
D. Uji Statistik ..........................................................................
29
ANALISIS DAN PEMBAHASAN .........................................
34
A. Hasil Pengumpulan Data .....................................................
34
B. Statistik Deskriptif ..............................................................
35
C. Uji Normalitas Data .............................................................
36
D. Analisis Data .......................................................................
37
E. Uji Hipotesis ........................................................................
42
KESIMPULAN .........................................................................
45
A. Kesimpulan ..........................................................................
45
B. Implikasi ..............................................................................
46
C. Keterbatasan .......................................................................
47
D. Saran .....................................................................................
47
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel IV.1
Hasil Pengambilan Sampel .............................................. .....
34
Tabel IV.2
Statistik Deskriptif .............................................................. ..
35
Tabel IV.3
Uji Normalitas Data ............................................................. .
37
Tabel IV.4
Uji Multikolinieritas .............................................................
38
Tabel IV.5
Uji Autokorelasi ....................................................................
39
Tabel IV.6 Koefisien Determinasi ..........................................................
41
Tabel IV.7 Nilai F Regresi ..................................................................... .
41
Tabel IV.8
42
Hasil Uji Hipotesis ............................................................... .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
II.1 Kerangka Hipotesis ..........................................................
25
Gambar
IV.1 Uji Heteroskedastisitas ....................................................
40
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Penelitian Lampiran 2 Statistik Deskriptif Lampiran 3 Uji Normalitas Data Lampiran 4 Uji Regresi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Emy Wahyu Nurhayati F.1307534 Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan Investment Opportunity Set terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia perioda tahun 2006-2008. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dengan jenis industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan regresi berganda dengan sebelumnya melakukan uji asumsi klasik dan uji normalitas data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 2) Kebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 3) Kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 4) Investment Opportunity Set tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, kebijakan dividen, investment opportunity set, nilai perusahaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
EFFECT OF MANAGERIAL OWNERSHIP, DEBT POLICY, DEVIDEND POLICY AND INVESTMENT OPPORTUNITY SET ON FIRM VALUE
Emy Wahyu Nurhayati F.1307534
This study aims to examine the effect of managerial ownership, debt policy, dividend policy and investment opportunity set on firm value for a sample of manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange over the period 2006-2008 Population in this research is the type of manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. Samples taken by purposive sampling method. Analysis of data using multiple regression with classical assumption test and test of normality. The results of this study indicate that: 1) Managerial ownership had no affect on firm value. 2) Debt policy has no effect on firm value. 3) Dividend policy had significance affect on firm value. 4) Investment Opportunity Set has no effect on firm value.
Keyword: Managerial ownership, debt policy, dividend, Investment Opportunity Set, firm value
commit to user
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Daftar pustakaBAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan kemakmuran bagi pemilik atau para pemegang saham (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Brigham dan Daves (2004) menyatakan bahwa nilai perusahaan dapat dilihat dari dua sisi yaitu internal dan ekternal. Nilai perusahaan secara internal dapat dilihat dari peningkatan kinerja secara operasional yang ditandai dengan meningkatnya laba perusahaan, sedangkan dari sisi eksternal peningkatan nilai perusahaan ditunjukan dengan meningkatnya harga saham perusahaan. Wahyudi dan Parwestri (2006) menyatakan dalam jangka panjang, tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Salah satu hal yang menentukan nilai perusahaan adalah struktur kepemilikan perusahaan. Menurut Haruman (2008), struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka miliki. Pasar modal diharapkan akan bereaksi positif ketika perusahaan dikelola oleh manajemen yang kompeten dan berkualitas commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
atau perusahaan dimiliki oleh pemegang saham yang memiliki citra dan kredibilitas yang baik. Aspek kontrol yang dimiliki oleh pemilik perusahaan diharapkan akan dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sehingga dapat mengoptimalkan nilai perusahaan. Salah satu struktur kepemilikan perusahaan adalah kepemilikan manajerial (Wahyudi dan Parwestri, 2006). menurut Benson dan Davinson (2008), kepemilikan manajerial dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan akan meningkat apabila jumlah kepemilikan perusahaan akan semakin kecil. Apabila kepemilikan manajerial besar maka akan ada kecenderungan tindakan manajer yang oportunis dan menguntungkan diri sendiri. Hal ini terjadi karena manajer mencoba melakukan transfer kekayaan perusahaan kepada diri sendiri dengan mengambil kebijakan yang membesar-besarkan aktiva dan laba. Tujuannya adalah untuk memperoleh bonus atau agar kinerjanya terlihat meningkat. Hal tersebut akan berdampak pada penurunan kinerja pasar yang pada akhirnya akan menurunkan nilai perusahaan. Brigham dan Daves (2004) menyebutkan bahwa kebijakan keuangan yang diambil oleh manajer perusahaan dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan keuangan tersebut dapat berupa kebijakan investasi, kebijakan hutang dan kebijakan dividen. Dharmastuti et al. (2003) menyatakan bahwa hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Dalam pengambilan keputusan penggunaan hutang ini harus commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang muncul dari hutang berupa bunga yang akan menyebabkan semakin meningkatnya leverage keuangan dan semakin tidak pastinya tingkat pengembalian bagi para pemegang saham biasa. Menurut Cristianti (2006), seorang manajer keuangan dalam mengambil keputusan pendanaan harus mempertimbangkan secara teliti sifat dan kos dari sumber dana yang akan dipilih. Hal ini karena masing-masing sumber pendanaan mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda. Proporsi penggunaan sumber dana intern dan ekstern dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan yang disebut dengan struktur modal menjadi sangat penting dalam manajemen keuangan perusahaan. Perusahaan harus memenuhi kebutuhan modalnya dengan memilih
kombinasi sumber
pendanaan yang meminimalkan kos modal tersebut, sekaligus memaksimalkan harga saham. Soliha dan Taswan (2002) menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan besar dapat dengan mudah mengakses ke pasar modal. Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana, karena kemudahan aksebilitas ke pasar modal dan kemampuannya untuk memunculkan dana lebih besar. Adanya kemudahan tersebut ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dan prospek yang baik sehingga ukuran perusahaan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4 digilib.uns.ac.id
Wahyudi dan Parwestri (2006) menyatakan bahwa nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham, sangat dipengaruhi oleh keputusan investasi perusahaan. Keputusan investasi memberikan prospek tentang profitabilitas perusahaan di masa depan. Penambahan investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (signaling theory). Investasi yang dilakukan perusahaan akan menyebabkan ukuran perusahaan menjadi besar sehingga diharapkan terdapat pengaruh positif antara ukuran perusahaan dan nilai perusahaan (Wahyudi dan Parwestri, 2006). Ismiyanti dan Hanafi (2003) menyatakan bahwa dividen yang tinggi merupakan sinyal akan meningkatnya profitabilitas perusahaan di masa depan. Manajemen memberikan sinyal positif melalui pembagian dividen, sehingga investor mengetahui bahwa terdapat peluang investasi dimasa depan yang menjanjikan bagi nilai perusahaan. Pembayaran dividen yang meningkat menunjukan prospek perusahaan yang baik di masa depan sehingga dapat berpengaruh terhadap meningkatnya nilai perusahaan. Wahyudi dan Parwestri (2006) menyatakan bahwa menurut Bird in the hand theory, dividen tinggi adalah yang terbaik, karena investor lebih lebih suka kepastian tentang return investasinya serta mengantisipasi risiko ketidakpastian tentang kebangkrutan perusahaan. Brigham dan Daves (2004) menyebutkan bahwa kebijakan investasi merupakan keputusan keuangan perusahaan yang digunakan untuk memilih commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berbagai alternatif investasi pada aktiva perusahaan. Jika kebijakan investasi yang dilakukan tepat maka nilai perusahaan akan meningkat. Adam dan Goyal (2007) menyatakan bahwa Investment opportunity set (IOS) memainkan peran yang penting dalam kebijakan keuangan perusahaan. Keputusan investasi yang dilakukan secara tepat akan memberikan keuantungan bagi perusahaan yaitu laba yang optimal di masa depan. Peningkatan laba di masa depan merupakan potensi meningkatnya kemakmuran pemegang saham yang akan direaksi secara positif oleh pasar. Hal tersebut akan berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan. Berdasar pada latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian
dengan
judul
”PENGARUH
KEPEMILIKAN
MANAJERIAL, KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN INVESTMENT
OPPORTUNITY
SET
(IOS)
TERHADAP
NILAI
PERUSAHAAN”
B. Perumusan Masalah Adapun permasalahan yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah kebijakan hutang berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 4. Apakah IOS berpengaruh terhadap nilai perusahaan? commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memberikan bukti empiris pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan 2. Memberikan bukti empiris pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan 3. Memberikan bukti empiris pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan 4. Memberikan bukti empiris pengaruh IOS terhadap nilai perusahaan
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi serta dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan penelitian selanjutnya tentang nilai perusahaan. 2. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar investor untuk memahami beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. 3. Bagi Perusahaan Bagi
perusahaan
hendaknya
dapat
mengoptimalkan
nilai
perusahaan dengan cara pihak-pihak yang memiliki kemampuan yang baik dalam struktur kepemilikan manajerial perusahaan. commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Nilai Perusahaan Silveira and Barros (2007) mendefinisikan nilai perusahaan sebagai apresiasi investor terhadap sebuah perusahaan. Nilai tersebut tercermin pada harga saham perusahaan. Investor yang menilai perusahaan memiliki prospek yang baik di masa depan akan cenderung membeli saham perusahaan tersebut. Akibatnya permintaan saham yang tinggi menyebabkan harga saham meningkat, sehingga dapat disimpulkan bahwa harga saham yang meningkat menunjukan bahwa investor memberikan nilai yang tinggi terhadap perusahaan. Siallagan dan Machfoedz (2006) menyatakan bahwa tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Kebijakan keuangan perusahaan yang dilakukan secara tepat akan meningkatkan nilai perusahaan. Wahyudi dan Pawestri (2006) menyatakan nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Harga saham yang tinggi menunjukkan nilai perusahaan yang tinggi yang disebabkan penghargaan investor terhadap kinerja perusahaan. Menurut Benson dan Davinson (2008), nilai perusahaan merupakan penghargaan investor terhadap kinerja perusahaan melalui harga saham perusahaan. Apabila perusahaan memiliki kinerja yang baik maka pasar akan bereaksi positif dengan meningkatnya harga saham perusahaan. Harga saham commit to user
7
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan yang meningkat menunjukkan nilai perusahaan yang meningkat pula. Nilai perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kinerja, namun juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti corporate governance, kepemilikan perusahaan, ukuran serta berbagai kebijakan keuangan yang diambil oleh perusahaan (Benson dan Davinson, 2008). Hermuningsih et al.(2008) menyebutkan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Harga saham menunjukan nilai perusahaan. Harga saham yang tinggi menunjukan nilai perusahaan yang tinggi juga. Peningkatan harga saham berarti peningkatan kemakmuran bagi pemegang saham. Beberapa ukuran kuantatif yang dapat digunakan untuk menilai perusahaan antara lain nilai buku, harga saham perusahaan, firm value appraisal dan expected cash flow. Nilai perusahaan dalam penelitian ini adalah nilai yang diberikan oleh pelaku pasar saham terhadap kinerja perusahaan. Nilai tersebut merupakan apresiasi pasar saham jika harga saham di atas nilai buku per lembar saham. Sebaliknya nilai tersebut merupakan depresiasi pasar saham jika harga saham di bawah nilai buku per lembar saham.
B. Hubungan Kepemilikan Manajerial dan Nilai Perusahaan Konsep Agency Theory menunjukkan hubungan keagenan, yaitu kontrak antara principal dan agent. Principal dan agent masing-masing diasumsikan
memiliki
kepentingan
pribadi yang berbeda.
Principal
termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dirinya dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
9 digilib.uns.ac.id
profitabilitas yang selalu meningkat. Agent termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya. Hal ini memicu terjadinya konflik kepentingan antar kedua belah pihak. Kepemilikan manajerial kemudian dipandang sebagai mekanisme kontrol yang tepat untuk mengurangi konflik tersebut. Dalam hal ini kepemilikan manajerial dipandang dapat menyamakan kepentingan antara pemilik dan manajer, sehingga terdapat hubungan yang searah antara kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan (Jensen, 1986). Struktur kepemilikan merupakan proporsi kepemilikan saham oleh manajerial, publik ataupun institusional. Masalah yang sering ditimbulkan dari struktur kepemilikan ini adalah agency conflict, dimana terdapat kepentingan antara manajemen perusahaan sebagai pengambil decision maker dan para pemegang saham sebagai owner dari perusahaan. Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan berada diluar perusahaan sehingga tidak dapat mengawasi perusahaan secara penuh, sedangkan manajer sebagai pengelola perusahaan berada di dalam perusahaan dan sepenuhnya mengetahui kondisi perusahaan (Rukminingsih, 2009). Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan. Kepemilikan saham manajerial dapat mensejajarkan antara kepentingan pemegang saham dengan manajer, karena manajer ikut merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan manajer yang menanggung risiko apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Hal ini menyebabkan semakin besar commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
proporsi kepemilikan manajemen pada perusahaan akan dapat menyatukan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham, sehingga kinerja perusahaan semakin bagus (Jensen, 1986). Chistiawan dan Tarigan (2004) menyebutkan bahwa kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan. Dalam laporan keuangan, keadaan ini ditunjukkan dengan besarnya
persentase
kepemilikan
saham
perusahaan
oleh
manajer.
Kepemilikan oleh manajer ini menjadi menarik untuk diteliti karena sebagai pihak yang ada didalam perusahaan manajer memiliki pengetahuan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pemegang saham sehingga rawan tindakan yang dapat merugikan pemegang saham. Boediono (2005) mengungkapkan pemahaman terhadap kepemilikan perusahaan sangat penting karena berkaitan dengan pengendalian operasional perusahaan. Dari sudut pandang teori akuntansi, manajemen laba sangat ditentukan oleh motivasi manajer perusahaan. Motivasi yang berbeda akan menghasilkan besaran manajemen laba yang berbeda, seperti antara manajer yang juga sekaligus sebagai pemegang saham dan manajer yang tidak sebagai pemegang saham. Hal ini sesuai dengan sistem pengelolaan perusahaan dalam dua kriteria: (a) perusahaan dipimpin oleh manajer yang sekaligus sebagai pemilik (owner-manager); dan (b) perusahaan yang dipimpin oleh manajer yang bukan pemilik (non owners-manager). Dua kriteria ini akan mempengaruhi manajemen laba, sebab kepemilikan seorang manajer akan ikut commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
11 digilib.uns.ac.id
menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan terhadap metode akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang mereka kelola (Boediono, 2005). Hasil penelitian Siallagan dan Machfoedz (2006) menunjukan pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kualitas laba yang diukur dengan discretionary accrual dan nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q, menyimpulkan dari hasil pengujiannya bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh secara positif terhadap kualitas laba, sedangkan pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan adalah negatif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Haruman (2008) menunjukan bahwa variabel managerial ownership memiliki pengaruh dengan arah hubungan negatif terhadap nilai perusahaan. Penurunan market value ini diakibatkan karena tindakan oportunistik yang dilakukan oleh para pemegang saham managerial. Kepemilikan managerial menginginkan pendapatan yang tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan investasi perusahaanya. Menurut teori keagenan Jensen dan Meckling (1976), penyebab konflik antara manajemen dengan pemegang saham diantaranya adalah pembuatan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas pencarian dana (financing decision) dan keputusan yang berkaitan dengan bagaimana dana yang diperoleh tersebut diinvestasikan. Kepemilikan manajerial dapat mempengaruhi keputusan penggunaan sumber dana perusahaan apakah lebih cenderung menggunakan hutang atau modal sendiri. Jika pendanaan diperoleh melalui hutang berarti risiko hutang terhadap ekuitas akan meningkat. Investasi yang didanai oleh hutang menghadapkan manajer pada risiko kegagalan hutang karena ada biaya commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hutang tertentu yang harus di bayarkan kepeda pemegang obligasi. Kegagalan dalam melakukan investasi akan membuat perusahaan gagal membayar hutang yang menyebabkan nilai perusahaan berkurang. Bagi manajer hal ini akan membuat kinerja manajer menjadi terlihat buruk yang membuat posisi sebagai manajer rawan pergantian. Hubungan antara kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan bisa negatif dan juga bisa positif. Mengacu pada penelitian Haruman (2008), hubungan antara kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan bersifat positif karena apabila pihak yang berperan sebagai kepemilikan manajerial adalah orang yang memiliki kemampuan yang baik maka pasar akan bereaksi positif karena kinerja perusahaan diharapkan akan menjadi baik. Hal yang bertentangan diungkap oleh Boediono (2005) yang mengungkapkan bahwa hubungan antara kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan adalah negatif. Hal ini berkaitan dengan potensi kecurangan manajer dan adanya kemungkinan tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh manajer perusahaan sehingga kepemilikan manajerial yang besar dalam perusahaan akan direaksi negatif oleh pasar yang menyebabkan menurunnya nilai perusahaan. Berdasar hal di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
13 digilib.uns.ac.id
C. Hubungan Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan Brigham dan Daves (2004) mengemukakan bahwa penggunaan hutang yang berbeban bunga memiliki keuntungan dan kelemahan bagi perusahaan. Keuntungannya antara lain: biaya bunga mengurangi penghasilan kena pajak, sehingga biaya hutang efektif menjadi lebih rendah, kreditur hanya mendapat biaya bunga yang relatif bersifat tetap, sehingga kelebihan keuntungan merupakan klaim bagi pemilik perusahaan serta bondholder tidak memiliki hak suara sehingga pemilik dapat mengendalikan perusahaan dengan dana yang lebih kecil, sedangkan kelemahannya adalah hutang yang semakin tinggi meningkatkan risiko dan bila bisnis perusahaan tidak dalam kondisi yang bagus, pendapatan operasi menjadi rendah dan tidak cukup untuk menutup biaya bunga sehingga kekayaan pemilik berkurang. Pada kondisi ekstrim, kerugian tersebut dapat membahayakan perusahaan karena dapat terancam kebangkrutan. Tarjo dan Jogianto (2003) menyatakan bahwa kebijakan hutang merupakan salah satu kebijakan yang dapat memunculkan konflik kepentingan antara manajemen dan investor. Konflik ini tidak dapat dilepaskan dari free cash flow yang ada diperusahaan. Tarjo dan Jogianto (2003) menjelaskan bahwa pemilik perusahaan menginginkan free cash flow dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kos perusahaan dibiayai dengan utang sedangkan manajemen menginginkan free cash flow diinvestasikan pada proyek-proyek yang menguntungkan dimasa yang akan datang. Investasi tersebut diharapkan akan menambah insentif bagi manajemen karena ada commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
14 digilib.uns.ac.id
kemungkinan untuk mendapat bonus atau return yang tinggi dari investasi manajemen diperusahaan. Apabila free cash flow dibagikan kepada investor, manajemen harus mencari sumber pendanaan lain yaitu dari hutang. Sumber pendanaan dari hutang mengandung risiko kegagalan karena berhubungan dengan kemampuan membayar kepada pihak eksternal. Wahyudi dan Parwestri (2006) mengemukakan bahwa dalam jangka panjang, tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar saham perusahaan. Nilai perusahaan tidak hanya nilai ekuitas saja yang harus diperhatikan, tetapi juga semua klaim keuangan seperti hutang, warrant, maupun saham preferen. Struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka miliki. Modigliani dan Miller (1963) dalam Brigham dan Daves (2004) berpendapat bahwa bila ada pajak penghasilan, maka penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak (tax deductable expense). Namun demikian pendapat Modigliani dan Miller tersebut belum mempertimbangkan financial distress dan agency cost. Model trade off tersebut menjelaskan bahwa perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan dengan perusahaan yang membayar pajak rendah. Namun commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
15 digilib.uns.ac.id
demikian penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan menghadapi bahaya kebangkrutan dan biaya keagenan yang tinggi. Hutang yang tinggi akan membuat manajer menghadapi risiko kegagalan pembayaran hutang yang menyebabkan pemegang obligasi bisa melakukan tuntutan likuidasi sehingga perusahaan dapat mengalami kebangkrutan. Pada sisi yang lain, hutang yang besar akan membuat peran pemegang obligasi dalam perusahaan menjadi lebih dominan. Pemegang obligasi menghendaki perlindungan yang baik terhadap hak mereka dalam perusahaan. Hal ini akan meningkatkan biaya keagenan yang harus dikeluarkan perusahaan yang disebabkan peningkatan pengawasan dari pemegang obligasi terhadap perusahaan. Namun demikian, hal ini dapat memberikan hal positif bagi perusahaan karena pengawasan yang ketat dalam perusahaan di harapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan demikian peningkatan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan, meskipun pada titik tertentu akan dapat menurunkan nilai perusahaan karena investor menilai hutang merupakan risiko kebangkrutan perusahaan. Hermuningsih et al.(2008) menyatakan bahwa penggunaan hutang yang tinggi akan menjadi lebih berisiko serta memunculkan biaya hutang yang tinggi. Namun disisi lain, jika mempertimbangkan aspek pajak penghasilan maka penggunaan hutang dapat meningkatkan nilai perusahaan karena biaya hutang akan mengurangi jumlah pajak penghasilan perusahaan. Menurut Jensen (1986), penggunaan hutang dapat digunakan untuk mengelola pemanfaatan arus kas bebas yang berlebihan oleh manajer. Investasi commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan yang didanai oleh hutang akan menyebabkan manajer lebih berhati-hati dalam memilih proyek yang akan di danai jika dibandingkan dengan investasi yang didanai oleh arus kas bebas perusahaan. Penggunaan hutang dapat meningkatkan nilai perusahaan yang disebabkan peningkatan terhadap pengawasan kinerja manajer oleh pemegang obligasi. Namun disisi lain, penggunakan hutang harus berhati-hati karena hutang yang besar juga rawan akan risiko kebangkrutan yang dapat berakibat menurunnya nilai perusahaan. Berdasar hal di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H2 : Kebijakan hutang berpengaruh terhadap nilai perusahaan
D. Hubungan Kebijakan dividen dan Nilai Perusahaan Dividen merupakan bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu yang tetap, tetapi kadang-kadang diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu yang bukan biasanya. Besarnya dividen biasanya berkisar antara nol sampai sebesar laba bersih tahun berjalan atau tahun lalu. Baik waktu maupun besarnya dividen yang dibagikan ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Menurut Kieso (2001), jenis-jenis dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu seperti berikut ini.
commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Dividen Tunai (Cash Dividend) Dividen tunai merupakan dividen yang dibagikan dalam bentuk kas. Hal utama yang perlu diperhatikan oleh manajemen sebelum membuat pengumuman adanya pembagian dividen tunai adalah apakah jumlah uang kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut. Keputusan dalam pembagian dividen tunai ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan direksi melakukan pemungutan suara untuk mengumumkan dividen tunai dan jika hasilnya disetujui maka dividen segera diumumkan. Sebelum dividen dibayarkan, daftar pemegang saham terakhir harus disiapkan. Karena itu, biasanya terdapat tenggang waktu antara saat pengumuman dan pembayaran. b. Dividen Saham (Stock Dividend) Jika manajemen ingin mengkapitalisasi sebagian dari laba dan menahan laba dalam perusahaan atas dasar permanen, maka perusahaan dapat menerbitkan dividen saham. Dividen saham adalah pembayaran tambahan saham (dividen dalam bentuk saham) kepada pemegang
saham.
Dividen
saham
kurang
lebih
merupakan
penyusunan kembali modal perusahaan (rekapitalisasi), sedangkan proporsi kepemilikan tidak mengalami perubahan. c. Dividen Non Kas (Property Dividend) Dividen non kas dapat berupa surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan seperti barang dagang, real estate, atau investasi, atau bentuk lainnya yang dirancang oleh dewan direksi. commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Dividen dengan Utang Wesel (Scrip Dividend) Dividen utang wesel timbul apabila perusahaan tidak membayar dividen sekarang dikarenakan saldo kas yang ada tidak mencukupi sehingga pimpinan akan mengeluarkan scrip dividend, yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang. Scrip dividend ini mungkin berbunga mungkin juga tidak. e. Dividen Likuidasi (Liquidation Dividend) Dividen
likuidasi
adalah
dividen
yang
sebagian
merupakan
pengembalian dari investasi pemegang saham. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi, maka para pemegang saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa yang merupakan pengembalian modal, sehingga para pemegang saham bisa mengurangi investasinya. Dengan demikian transaksi ini identik dengan penarikan modal sendiri oleh pemegang saham.
Brigham dan Daves (2004) menyebutkan bahwa kebijakan dividen masih menjadi hal yang kontroversial dan masih menjadi perdebatan sampai dengan saat ini. Menurut Brigham dan Daves (2004), ada tiga teori yang menjadi dasar dalam kebijakan dividen. Pertama, irrelevant theory. Teori ini berpendapat bahwa dividen merupakan hal yang tidak relevan serta tidak berhubungan dengan nilai perusahaan dan biaya modal ekuitas. Kedua, Bird in the hand theory. Teori ini mengemukaan bahwa dividen merupakan hal yang penting dan merupakan sinyal akan nilai perusahaan. Perusahaan yang commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
membagikan dividen lebih tinggi dianggap memiliki nilai yang lebih tinggi. Ketiga, Tax Preference Theory. Teori ini berpendapat bahwa investor lebih menyukai dividen yang rendah dengan mempertimbangkan aspek pajak. Hal ini dikaitkan dengan pajak dividen yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pajak untuk capital gain. Jensen (1986) menyatakan bahwa salah satu masalah antara manajer dan pemegang saham yaitu pemegang saham lebih menyukai pembayaran dividen
daripada diinvestasikan
lagi
sementara manajer sebaliknya.
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah lebih cenderung untuk membayar dividen lebih besar, dengan tujuan mengalihkan sumber dana perusahaan agar tidak ditanamkan dalam proyek dengan net present value yang negatif. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dividen yang dibayar lebih kecil karena dana dalam perusahaan akan diinvestasikan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan (Jensen, 1986). Nugraheni (2010) menyebutkan kebijakan deviden adalah kebijakan yang diambil perusahaan dalam menentukan keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham. Keuntungan yang diperoleh pemegang saham akan menentukan kesejahteraan para pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Semakin besar deviden yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja emiten atau perusahaan akan dianggap semakin baik pula dan pada akhirnya perusahaan yang memiliki kinerja yang baik akan dianggap menguntungkan dan penilaian terhadap perusahaan tersebut juga semakin baik. Selain itu apabila perusahaan meningkatkan pembayaran deviden, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
20 digilib.uns.ac.id
mungkin diartikan oleh pemegang saham sebagai signal bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik. Fargher dan Weigand (2006) melakukan penelitian dengan beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan membayar dividen. Penelitian ini mengemukakan bahwa pembayaran dividen berkaitan dengan teori sinyal. Sebagai agen, menejemen memberikan sinyal melalui laporan keuangan tentang kondisi perusahaan. Salah satu bentuk sinyal tersebut adalah pembayaran dividen. Pembayaran dividen yang meningkat dianggap sebagai sinyal yang baik akan kondisi perusahaan serta menunjukkan prospek akan profitabilitas perusahaan yang tinggi di masa depan. Hal ini berdampak pada peningkatan harga saham ketika perusahaan membagikan dividen meningkat dan menurunnya harga saham jika dividen yang dibayarkan menurun. Hal ini menunjukkan bahwa pembayaran dividen mempengaruhi nilai perusahaan. Hermuningsih et al.(2008) menyebutkan bahwa kebijakan dividen merupakan masalah pembagian keuntungan yang ada dalam perusahaan. Perusahaan harus menentukan antara jumlah laba yang dibagikan kepada pemegang saham dan jumlah yang harus di tahan sebagai bentuk investasi perusahaan. Menurut bird in hand theory, pada umumnya pemegang saham menyukai dividen. Dividen dianggap sebagai tambahan kemakmuran yang lebih pasti, meskipun pembagian dividen akan mengurangi porsi investasi dalam perusahaan. Harga saham perusahaan akan meningkat jika perusahaan meningkatkan jumlah dividen yang dibagikannya, begitu juga sebaliknya. Kebijkan dividen akan berpengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan. commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasar hal di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H3 : Kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan
E. Hubungan IOS dan Nilai Perusahaan Menurut Myers (1977) dalam Saputro (2003), IOS perusahaan adalah kombinasi antara nilai asset in place dengan pilihan investasi di masa yang akan datang. Pilihan
investasi merupakan suatu kesempatan untuk
berkembang, namun seringkali perusahaan tidak selalu dapat melaksanakan semua kesempatan investasi di masa mendatang. Bagi perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan investasi tersebut akan mengalami suatu pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kesempatan yang hilang. Nilai kesempatan investasi merupakan nilai sekarang dari pilihanpilihan perusahaan untuk membuat investasi di masa mendatang. Menurut Gaver dan Gaver (1993) dalam Saputro (2003), nilai IOS bergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa yang akan datang (future discretionary expenditure) yang pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih besar. Menurut Lestari (2004), pertumbuhan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size, sementara set kesempatan investasi merupakan opsi untuk berinvestasi dalam proyek yang memiliki net present value yang positif. Menurut kedua peneliti tersebut, set kesempatan investasi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
22 digilib.uns.ac.id
juga meningkatkan size perusahaan, sedangkan tidak semua growth opportunities memiliki net present value yang positif. Karakteristik perusahaan yang mengalami pertumbuhan dapat diukur antara lain dengan peningkatan penjualan, pembuatan produk baru atau diversifikasi produk, perluasan pasar, ekspansi atau peningkatan kapasitas, penambahan aset, mengakuisisi perusahaan lain, investasi jangka panjang, dan lain-lain. Brigham dan Daves (2004) menyebutkan bahwa perusahaan akan mencoba untuk medapatkan dana, kemudian dana tersebut akan dipergunakan sebaik-baiknya untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Apabila perusahaan salah di dalam pemilihan investasi, maka kelangsungan hidup perusahaan akan terganggu dan hal ini tentunya akan mempengaruhi penilaian investor terhadap perusahaan. Menurut Gaver dan Gaver (1993) dalam Rokhayati (2005), opsi investasi masa depan tidak semata-mata hanya ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek yang didukung oleh kegiatan riset dan pengembangan saja, tetapi juga dengan kemampuan perusahaan dalam mengekploitasi kesempatan mengambil keuntungan dibandingan dengan perusahaan lain yang setara dalam suatu kelompok industrinya. Berdasarkan pengertian tersebut pada peneliti telah mengembangkan proksi pertumbuhan perusahaan menjadi IOS sesuai dengan tujuan dan jenis data yang tersedia dalam penelitiannya. Selanjutnya IOS ini dijadikan sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pertumbuhan perusahaan dimasa depan apakah suatu perusahaan masuk dalam klasifikasi yang tumbuh atau tidak tumbuh. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa keputusan investasi dapat berperan sebagai mekanisme transmisi antara kepemilikan dan nilai perusahaan. Implementasi keputusan investasi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dana dalam perusahaan yang berasal dari sumber pendanaan internal (internal financing) dan sumber pendanaan eksternal (external financing). Dengan memperhatikan sumber-sumber pembiayaan, perusahaan memiliki beberapa alternatif pembiayaan untuk menentukan struktur modal yang tepat bagi perusahaan. Menurut Adam and Goyal (2007) ada beberapa proksi pengukuran investment opportunity set (IOS), antara lain : the market to book- assets ratio, market-to-book equity ratio, earnings-price ratio dan capital-expenditures-tonet-plant-property-and-equipment
Ratio. Shanti dan
Yudhanti (2007)
menyatakan bahwa investor dalam menilai kondisi dan prospek keuangan perusahaan,
membutuhkan
informasi
tentang
peluang
pertumbuhan
perusahaan. Pertumbuhan yang tinggi merupakan sebuah sinyal positif bagi pihak internal maupun ekternal, karena menunjukkan adanya potensi keuntungan dalam bentuk return yang tinggi dimasa depan. Kebijakan investasi yang dilakukan dengan tepat akan menghasilkan laba yang optimal yang akan berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Wahyudi dan Parwestri (2006) menyatakan bahwa nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham, sangat dipengaruhi oleh commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
peluang-peluang investasi. Pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan (signaling theory). Kebijakan investasi akan berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Lestari (2004) menggambarkan bahwa nilai perusahaan sebagai kombinasi income generating assets-in-place dan growth opportunities. IOS adalah salah satu proksi kebijakan investasi perusahaan dari sisi neraca yaitu investasi perusahaan dalam aktiva tetap perusahaan. Kebijakan investasi yang dilakukan dengan tepat diharapkan akan memberikan profitabilitas yang tinggi di masa depan. Profitabilitas yang tinggi memberikan sinyal mengenai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Sebagian dari profitabilitas tersebut akan ditanamkan lagi dalam bentuk investasi untuk meningkatkan nilai perusahaan. IOS yang tinggi menunjukkan prospek pertumbuhan yang tinggi juga yang berarti akan ada potensi keuntungan bagi perusahaan di masa depan. IOS yang tinggi akan direaksi secara positif oleh pasar sehingga akan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Berdasar hal di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H4 : IOS berpengaruh terhadap nilai perusahaan
commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Kerangka Hipotesis Berdasar pada telaah literatur di atas, maka kerangka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Gambar II.1 Kerangka Hipotesis Kepemilikan Manajerial
Kebijakan Hutang Nilai Perusahaan Kebijakan Dividen
IOS
Variabel Kontrol: Ukuran Perusahaan
Variabel independen : kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, kebijakan dividen, IOS Variabel dependen : nilai perusahaan commit to user Variabel kontrol : ukuran perusahaan
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODA PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitan ini merupakan penelitian empiris yang bertujuan untuk menguji hipotesis (hyphothesis testing). Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan IOS terhadap nilai perusahaan.
B. Data, Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008. Data diambil dari laporan keuangan yang telah diaudit. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur. Data dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling dengan kriteria : 1. Perusahaan manufaktur 2. Menerbitkan laporan keuangan dengan tanggal 31 Desember. 3. Tidak delisting selama tahun 2006-2008. 4. Menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang indonesia. 5. Membayar dividen tunai 6. Memiliki data-data keuangan lengkap sesuai dengan kebutuhan penulis.
commit to user
26
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai apresiasi/penghargaan investor terhadap sebuah perusahaan. Nilai tersebut tercermin pada harga saham perusahaan. Investor yang menilai perusahaan memiliki prospek yang baik di masa depan akan cenderung membeli saham perusahaan tersebut. Akibatnya permintaan saham yang tinggi menyebabkan harga saham meningkat. Nilai perusahaan diukur dengan menggunakan price to book value mengacu pada penelitian Hermuningsih et al.(2008). PBV
=
harga per lembar saham nilai buku per lembar saham
2. Variabel Independen a. Kepemilikan manajerial Kepemilikan manajerial dapat didefinisikan sebagai jumlah lembar saham yang dimiliki pihak manajemen. Pihak manajemen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah direktur dan komisaris. Kepemilikan manajerial diproksikan dengan dummy variabel yaitu nilai 1 untuk perusahaan yang memiliki kepemilikan manajerial dan nilai 0 ketika perusahaan tidak memiliki kepemilikan manajerial (Benson dan Davinson, 2008). b. Kebijakan hutang Kebijakan hutang dapat didefinisikan sebagai kebijakan perusahaan commit to user dalam memenuhi sumber pendanaannya melalui hutang (Brigham dan Daves,
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2004). Kebijakan hutang dalam penelitian ini menggunakan leverage yaitu rasio yang membandingkan antara total hutang dengan total aktiva mengacu pada Wahyudi dan Parwestri (2006). Leverage =
Total hutang Total aktiva
c. Kebijakan dividen Kebijakan dividen menunjukan jumlah dividen yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham. Kebijakan dividen dalam penelitian ini menggunakan rasio dividen payout yaitu rasio yang menunjukan jumlah dividen per lembar saham mengacu pada Hermuningsih et al.(2008). Dividen payout ratio
=
dividen per share earning per share
d. IOS IOS adalah salah satu proksi kebijakan investasi perusahaan dari sisi neraca yaitu investasi perusahaan dalam aktiva tetap perusahaan (Lestari, 2004). IOS dalam penelitian ini menggukan pendekatan pertumbuhan aktiva tetap perusahaan jika dibandingkan dengan total aktiva perusahaan dengan mengacu pada penelitian Lestari (2004). IOS
=
Nilai buku aktiva tetap t - Nilai buku aktiva tetap t -1 Total Aset
3. Variabel Kontrol Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan dapat didefinisikan sebagai seberapa besar perusahaan tersebut jika didasarkan kepada aktiva yang dimiliki. Ukuran perusahaan dalam penelitian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
29 digilib.uns.ac.id
ini diukur dengan menggunakan total aktiva perusahaan mengacu pada penelitian Soliha dan Taswan (2002). D. Uji Statistik 1. Statistik Deskriptif Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji statistik umum yang berupa statistik deskriptif. Statistik deskriptif meliputi mean, minimum, maksimum serta standar deviasi yang bertujuan mengetahui distribusi data yang menjadi sampel penelitian 2. Uji Asumsi Klasik a). Uji Normalitas Data Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Penggunaan uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini uji normalitas data yang akan digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov dan membandingkan dengan nilai signifikansi yang telah ditentukan yaitu sebesar 5% (0,05). Jika nilai probabilitas yang diperoleh lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal (Ghozali, 2005). b). Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen
yang lainnya sama dengan
nol.
Uji
multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value dan value-inflating factor (VIF). Nilai yang umum dipakai adalah tolerance value 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10. c). Uji Autokorelasi Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji autokorelasi adalah sebuah pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi nama dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Autokorelasi diuji dengan menggunakan Durbin-Watson. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: (a) Jika 0 < d < d1, maka terjadi autokorelasi positif (b) Jika d1 < d < du, maka tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau tidak (ragu-ragu) (c) Jika 4-d1 < d < 4, maka terjadi autokorelasi negatif (d) Jika 4-du < d < 4-d1, maka tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau tidak (ragu-ragu) (e) Jika du < d < 4-du, maka tidak terjadi autokorelasi baik positif atau negatif.
commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d). Uji Heteroskedastisitas Ghozali (2005) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
adalah
yang
homokedastisitas
atau
tidak
heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji Scatterplot. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi dan sumbu X adalah residual. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang telah dan titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. 3. Uji Hipotesis Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah : PBV
= a + b1 KM + b2 LEV + b3 DIV + b4 IOS + b5 SIZE +e
Keterangan : PBV
= Price to book ratio (nilai perusahaan),
KM
= kepemilikan manajerial,
LEV
= Kebijakan hutang,
DIV
= Kebijakan dividen, commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
IOS
= investment opportunity set,
SIZE
= Ukuran perusahaan,
a
= konstanta,
b1-b5
= koefisien regresi,
e
= error.
(a) Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi (R2) dilihat pada hasil pengujian regresi linier berganda untuk variabel independen terhadap variabel dependennya. Koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R2. (b). Nilai F Nilai F merupakan pengujian bersama–sama variabel independen yang dilakukan untuk melihat variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Melalui nilai F ini penulis akan menguji apakah kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, kebijakan dividen dan IOS berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap nilai perusahaan. Nilai F dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5%. (c). Nilai t Nilai t merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Variabel independen dikatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen apabila nilai sig (p-Value) 5%. Nilai t dilakukan untuk commit todibawah user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengetahui apakah kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, kebijakan dividen dan IOS berpengaruh parsial terhadap nilai perusahaan.
commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan IOS terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai dengan 2008. Berdasar kepada kriteria yang telah ditentukan pada bab sebelumnya, diperoleh sampel dengan rincian sebagai berikut : Tabel IV. 1 Hasil Pengambilan Sampel Kriteria Sampel
Jumlah
Perusahaan Sampel tahun 2006
43
Perusahaan Sampel tahun 2007
36
Perusahaan Sampel tahun 2008
29
Jumlah observasi selama tahun 2006-2008
108
Data Outlier
20
Jumlah Sampel
80
Sumber : Hasil Pengumpulan Data Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah sampel tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 sebanyak 108 perusahaan. Peneliti melakukan uji outlier dengan tujuan untuk menormalkan data. Hasil uji outliner dilakukan dengan pendekatan nilai Z. Data dengan nilai Z mendekati 3 dianggap outlier (Ghozali, 2005), sehingga harus dikeluarkan dari analisis. Hasil uji outlier menunjukkan commit to user
34
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
terdapat 20 data yang outlier sehingga harus dikeluarkan dari analisis. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 80 perusahaan.
B. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik umum penelitian yang digunakan untuk mengetahui persebaran data penelitian. Pengujian statistik deskriptif meliputi nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi. Berikut ini statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian. Tabel IV.2 Statistik Deskriptif N MAN LEV DPR IOS SIZE PBV Valid N (listwise)
80 80
Minimum 0.00 0.05
Maximum 0.21 0.88
Mean 0.01 0.43
Std. Deviation 0.03 0.20
80 80
0.08 -0.22
121.52 0.48
22.33 0.02
20.85 0.08
80 80 80
74.65 .17
24072.96 35.50
2903.99 6.54
5007.16 6.17
Sumber : Hasil Pengolahan Data Keterangan : MAN = kepemilikan manajerial, LEV
= kebijakan hutang,
DPR
= kebijakan dividen,
IOS
= set kesempatan investasi,
SIZE = ukuran perusahaan, PBV
= price to book value (nilai perusahaan). commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai minimum sebesar 0.00 dengan nilai maksimum 0.21. Nilai ratarata kepemilikan manajerial sebesar 0.01 dengan standar deviasi sebesar 0.03. Variabel kebijakan hutang memiliki nilai minimum sebesar 0.05 dengan nilai maksimum 0.88. Nilai rata-rata kebijakan hutang perusahaan sebesar 0.43 dengan standar deviasi sebesar 0.20. Variabel kebijakan dividen memiliki nilai minimum sebesar 0.08 dengan nilai maksimum 121.52. Nilai rata-rata kebijakan dividen sebesar 22.33 dengan standar deviasi sebesar 20.85. Variabel set kesempatan investasi (IOS)
memiliki nilai minimum
sebesar -0.22 dengan nilai maksimum 0.48. Nilai rata-rata set kesempatan investasi sebesar 0.02 dengan standar deviasi sebesar 0.08. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 74.65 (dalam jutaan) dengan nilai maksimum 24072.96 (dalam jutaan). Nilai rata-rata ukuran perusahaan sebesar 2903.99 (dalam jutaan) dengan standar deviasi sebesar 5007.16 (dalam jutaan). Variabel nilai perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 0.17 dengan nilai maksimum 35.50. Nilai rata-rata nilai perusahaan sebesar 6.54 dengan standar deviasi sebesar 6.17.
C. Uji Normalitas Data Uji Normalitas bertujuan mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian telah terdistribusi dengan
normal. Ghozali (2005)
menyatakan bahwa pendekatan histogram uji One-Sample Kolmogorovcommit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Smirnov dapat digunakan untuk menguji normalitas data. Hasil uji normalitas tersaji pada tabel berikut ini. Tabel IV. 3 Uji Normalitas Data Nilai P
Kriteria
Keterangan
0.541
> 0.05
Normal
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Hasil uji normalitas data dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov menunjukan bahwa nilai p sebesar 0.541, nilai tersebut di atas 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini telah terdistribusi dengan normal.
D. Analisis Data 1. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas
merupakan
pengujian
yang digunakan
untuk
mengetahui korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik mengharapkan korelasi yang rendah sesama variabel independen. Keberadaan multikolinieritas di deteksi dengan Varians Inflating Factor (VIF) dan Tolerance (Ghozali, 2005). Hasil uji multikolinieritas tersaji pada tabel berikut ini.
commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel IV.4 Uji Multikolinieritas Variabel
Tolerance
VIF
Keterangan
MAN
0.886
1.129
Tidak terdapat multikolinieritas
DPR
0.988
1.012
Tidak terdapat multikolinieritas
SIZE
0.921
1.086
Tidak terdapat multikolinieritas
LEV
0.973
1.027
Tidak terdapat multikolinieritas
IOS
0.841
1.189
Tidak terdapat multikolinieritas
Sumber : Hasil Pengolahan Data Hasil uji multikolinieritas menunjukan bahwa variabel dalam penelitian ini menunjukan bahwa nilai tolerance di atas 10% dan semua nilai VIF di bawah 10. Berdasar hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi multikolinieritas. 2. Uji Autokorelasi Autokorelasi dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan uji Durbin Watson yaitu dengan membandingkan nilai Durbin Watson hitung (d) dengan nilai Durbin Watson tabel yaitu batas lebih tinggi (upper bond atau du) dan batas lebih rendah (lower bond atau d1). Cara lain untuk mendeteksi autokorelais adalah menggunakan kriteria yang diungkapkan Santoso (2000) yang menyatakan bila nilai DW hitung mendekati +2 maka dalam model regersi tidak terjadi autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dengan Durbin Watson dapat dilihat pada tabel berikut ini.
commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel IV. 5 Uji Autokorelasi D-W Hitung
Kriteria
Keterangan
1.808
Mendekati + 2
Tidak terdapat autokorelasi
Sumber : Hasil Pengolahan Data Hasil uji autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin Watson menunjukan nilai DW hitung sebesar 1.808. Hasil tersebut mendekati nilai +2 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel yang benar-benar mempengaruhi nilai perusahaan. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian
ini
diuji
dengan
scaterplots
(Ghozali,
2005). Hasil uji
heteroskedastisitas persamaan regresi disajikan pada gambar berikut ini.
commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar IV.1 Uji Heteroskedastisitas Scatterplot
Dependent Variable: PBV
Regression Studentized Residual
6
4
2
0
-2
-4 -2
0
2
4
Regression Standardized Predicted Value
Sumber : Hasil Pengolahan Data Hasil uji heteroskedastisitas menunjukan bahwa titik-titik tersebar di atas dan dibawah angka nol sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
E. Uji Hipotesis 1. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Koefisien determinasi adalah pengujian yang digunakan untuk menguji besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penguji regresi untuk koefisien determinasi tersaji pada tabel berikut ini.
commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel IV. 6 Koefisien Determinasi Model 1
R 0.434(a)
R Square 0.188
Adjusted R Square 0.134
Std. Error of the Estimate 5.75065
Sumber : Hasil pengolahan Data Hasil uji regresi menunjukan nilai adjusted R2 sebesar 0.134 atau 13.4 %. Hal ini menunjukan 13.4% perubahan nilai perusahaan dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, kebijakan dividen, IOS dan ukuran perusahaan, sedangkan 76.6% lainnya dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian. 2. Nilai F Nilai F merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil nilai F dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel IV.7 Nilai F Regresi Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 567.942 2447.177 3015.119
Df 5 74
Mean Square 113.588 33.070
F 3.435
Sig. 0.008(a)
79
Sumber : Hasil Pengolahan Data Hasil pengujian terhadap nilai F regresi diperoleh nilai F sebesar 3.435 dengan signifikansi sebesar 0.008. Nilai F memberikan hasil yang signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, kebijakan dividen, IOS dan ukuran perusahaan, berpengaruh secara bersamacommit to user sama terhadap nilai perusahaan.
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Nilai t Nilai t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel penelitian terhadap nilai perusahaan. Hasil nilai t dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel IV.8 Hasil Uji Hipotesis Variabel (Constant) MAN LEV DPR IOS SIZE
Koefisien regresi 5.131
Std. Error 1.733
-32.048
t 2.961
Sig. 0.004
22.418
-1.430
0.157
-2.681 0.080
3.232 0.031
-0.830 2.567
0.409 0.012
11.964 0.000
8.040 0.000
1.488 2.082
0.141 0.041
Sumber : Hasil Pengolahan Data Hipotesis 1 bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar -32.04 dengan p-value sebesar 0.157. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ke-1 tidak didukung. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Boediono (2005) yang menemukan pengaruh negatif antara kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan. Penulis menduga hasil yang tidak mendukung penelitian sebelumnya ini disebabkan oleh perbedaan sampel yang digunakan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Selain itu, penulis menduga perbedaan hasil ini disebabkan kepemilikan manajerial yang digunakan dalam penelitian ini memiliki rata-rata persentase yang kecil yaitu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
43 digilib.uns.ac.id
1.16%. Penulis menduga pasar saham tidak bereaksi terhadap komposisi kepemilikan manajerial yang kecil karena dinilai tidak akan menimbulkan perilaku oportunis yang dapat merugikan perusahaan. Hipotesis 2 bertujuan untuk menguji pengaruh kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar –2.68 dengan p-value sebesar 0.409. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ke-2 tidak didukung. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Hermuningsih et al. (2008) yang menemukan pengaruh yang signifikan antara kebijakan hutang dan nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Haruman (2008) yang menemukan tidak adanya pengaruh antara kebijakan hutang perusahaan dan nilai perusahaan. Hipotesis 3 bertujuan untuk menguji pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar 0.08 dengan p-value sebesar 0.012. Pengujian memberikan hasil yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan hutang berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ke-3 didukung. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Hermuningsih et al. (2008) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kebijakan dividen dan nilai perusahaan. Kebijakan dividen yang meningkat dianggap sebagai prospek yang baik tentang kondisi perusahaan di masa depan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hipotesis 4 bertujuan untuk menguji pengaruh IOS terhadap nilai perusahaan. Hasil nilai t regresi menunjukkan koefisien regresi sebesar 11.96 dengan p-value sebesar 0.141. Pengujian memberikan hasil yang tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa IOS tidak
berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ke-4 tidak didukung. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Wahyudi dan Parwestri (2006) dan Lestari (2004) yang menyatakan bahwa IOS dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Haruman (2008) yang menemukan bahwa kebijakan investasi perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Variabel kontrol ukuran perusahaan menunjukkan koefisien regresi sebesar 0.00 (0.00028) dengan p-value sebesar 0.041. Pengujian memberikan hasil yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kontrol ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Rachmawati dan Triatmoko (2007) menyebutkan
bahwa ukuran
perusahaan
berpengaruh
terhadap
nilai
perusahaan. Perusahaan besar akan lebih banyak dipilih investor karena jaminan kepastian operasi dan prospek bisnis masa depan yang lebih baik. Hal ini akan direspon dengan peningkatan harga saham perusahaan yang menyebabkan peningkatan nilai perusahaan.
commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kebijakan hutang, kebijakan dividen, dan IOS terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai dengan 2008. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan softwere SPSS 15.0 For Windows. Berdasar kepada analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil Boediono (2005). Penulis menduga hal ini disebabkan karena perbedaan sampel yang digunakan sehingga memberikan hasil penelitian yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. 2. Kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Hermuningsih et al. (2008) namun mendukung hasil penelitian Haruman (2008). Penulis menduga sebagaian besar investor menilai hutang sebagai risiko. Namun demikian, rata-rata perusahaan sampel masih dianggap pada kondisi kemampuan membayar hutang yang baik sehingga meskipun memiliki pengaruh negatif, namun kebijakan hutang tidak memberikan pengaruh commit to user yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
45
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Hermuningsih et al. (2008). 4. IOS tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Wahyudi dan Parwestri (2006) namun mendukung hasil penelitian Haruman (2008). Investasi yang dilakukan oleh perusahaan telah mendapat reaksi yang positif oleh pasar, namun penulis menduga bahwa informasi akan laba lebih memberikan dampak yang signifikan terhadap harga saham perusahaan sehingga meskipun dalam penelitian ini IOS berdampak secara positif terhadap nilai perusahaan namun tidak secara signifikan. 5. Variabel kontrol ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Rachmawati dan Triatmoko (2007).
B. Implikasi 1. Investor dapat menggunakan kebijakan dividen dan ukuran perusahaan untuk melakukan penilaian terhadap nilai perusahaan. 2. Manajemen perusahaan hendaknya dapat melakukan manajemen kebijakan dividen dengan baik karena dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Keterbatasan 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada jenis perusahaan manufaktur sehingga tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan generaliasi untuk seluruh jenis industri yang ada di Bursa Efek Indonesia. 2. Penelitian ini hanya dilakukan pada periode 2006-2008 dan mengambil sampel perusahaan yang membayar dividen.
D. Saran 1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menguji variabel lain yang diduga berpengaruh terhadap nilai perusahaan seperti likuiditas perusahaan dan penerapan corporate governance. 2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperpanjang periode penelitian dan mengambil sampel diluar perusahaan manufaktur.
commit to user