PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA
ARTIKEL ILMIAH
YULIA FACITA NPM 09080040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
INFLUENCE OF USE DIRECT OBJECT OF TECHNICAL ABILITY TO WRITE POETRY CLASS VII SMP NEGERI 2 SUTERA
by
, , 1) Students STKIP PGRI West Sumatra 2) 3) Lecturer Program of Language Education Studies and Indonesia Literature of STKIP PGRI West Sumatra
ABSTRACT This study aimed to describe and analyze the influence of the direct object of the technique 's ability to write poetry class VII SMP Negeri 2 Sutera review of the ability of students to use diction (choice of words) , style and imaging in writing poetry . This type of research is quantitative research with experimental methods . Population in this research is a class VII SMP Negeri 2 Sutera subjects enrolled in 2013/2014 a total of 180 students. Sample size was 28 respondents, taken with purposive sampling technique . The data of this study is the ability to write poetry scores grade students of VII SMP Negeri 2 Sutera before and after using the technique of direct objects . Data is analyzed and then performed a t- test to determine the effect of the use of the direct object of the technique 's ability to write poetry VII SMP Negeri 2 Sutera . The results of this study are : First , the average skills of students at pretest (early test) is 59.15 . Second , the average student skills at posttest (final test) is 75.03 . Third , there is a significant influence of the direct object of the techniques of poetry writing skill VII SMP Negeri 2 Sutera , because ≥ . Thus, the direct object is very accurate technique used in learning to write short stories. Keywords : Influence of technique of direct object , write poetry
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA Oleh
, , 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh teknik objek langsung terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sutera ditinjau dari kemampuan siswa menggunakan diksi (pilihan kata), gaya bahasa dan citraan dalam menulis puisi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sutera yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 180 siswa. Sampel pada penelitian ini berjumlah 28 orang, diambil dengan teknik purposive sampling. Data penelitian ini adalah skor kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sutera sebelum dan sesudah menggunakan teknik objek langsung. Data dianalisis dan kemudian dilakukan uji-t untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik objek langsung terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sutera. Hasil penelitian ini adalah: Pertama, rata-rata keterampilan siswa pada pretest (tes awal) adalah 59,15. Kedua, rata-rata keterampilan siswa pada saat posttest (tes akhir) adalah 75,03. Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan teknik objek langsung terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sutera, karena ≥ . Dengan demikian, teknik objek langsung sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen. Kata Kunci :Pengaruh teknik objek langsung, menulis puisi
PENDAHULUAN Menulis merupakan suatu proses kreatif yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan yang jelas. Semi (2009:5) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu proses kreatif, ia harus mengalami suatu proses yang secara sadar dilalui dan secara sadar pula dilihat hubungan satu dengan yang lain sehingga berakhir pada satu tujuan yang jelas. Salah satu proses kreatif adalah menulis puisi karena puisi merupakan ungkapan pikiran atau perasaan yang diwujudkan dalam bentuk susunan katakata yang indah dan baik menjadi rangkaian bentuk dan struktur tertentu melalui proses pembelajaran yang tepat. Pembelajaran menulis puisi merupakan salah satu cara untuk menuangkan perasaan, ide atau gagasan-gagasan yang ada dalam pikiran seseorang. Pembelajaran menulis puisi dapat dipaparkan dengan menggunakan pilihan kata yang baik, menggunakan gaya bahasa yang indah, dan penggunaan citraan yang sesuai. Pembelajaran menulis puisi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah karena kegiatan menulis puisi ini merupakan hasil proses berpikir seseorang yang dipaparkan dalam bentuk kata-kata yang indah dan bermakna. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara informal dengan siswa dan guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Sutera dapat diperoleh permasalahan dalam pembelajaran menulis puisi sebagai berikut. Pertama, siswa kurang bersemangat untuk melakukan kegiatan menulis puisi, sehingga berdampak kepada nilai menulis puisi siswa. Kedua, metode dan teknik yang digunakan guru dalam belajar masih belum efektif dan belum bervariasi. Berangkat dari permasalahan tersebut, perlu diadakan variasi pembelajaran dalam menulis puisi. Variasi pembelajaran tersebut salah satunya dilakukan dengan cara mengoperasikan teknik objek langsung dalam pembelajaran menulis puisi. Pemilihan penggunaan teknik objek langsung ini didasarkan pada pemikiran bahwa siswa akan dapat mengeluarkan ide-ide kreatifnya apabila pembelajaran disajikan dengan cara yang menarik. Selain itu, teknik objek langsung ini dapat mengurangi kebosanan siswa saat pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berlangsung, khususnya untuk keterampilan menulis puisi. Sehingga dapat dilihat jelas pengaruh penggunaan teknik objek langsung ini dalam pembelajaran menulis puisi. Menurut Tarigan (2008:3), menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampai pesan lisan atau tulisan, saluran atau media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Menulis merupakan wadah untuk mengkomunikasikan suatu pemikiran (sarana lain adalah berbicara). Semi (2009:6) mengungkapkan bahwa menulis merupakan proses kreatif. Sebagai suatu proses kreatif, ia harus mengalami suatu proses yang secara sadar dilalui dan secara sadar pula dilihat hubungan satu dengan yang lain, sehingga berakhir dengan suatu tujuan yang jelas. Abdurahman dan Ratna (2003:152) menyatakan menulis merupakan kegiatan pengungkapan ide, gagasan, pikiran atau perasaan secara tertulis. Kegiatan menulis dapat dilakukan dalam berbagai bentuk atau jenis bergantung pada tujuan menulis itu sendiri. Menurut Gani (1988:160), puisi dapat juga didefinisikan sebagai sejenis bahasa yang menyampaikan pesannya dengan lebih padat daripada pemakaian bahasa biasa. Untuk memahaminya lebih jitu, perlu diketahui apa yang dikatakan sebuah puisi. Ramadansyah (2012:167-168) mengungkapkan bahwa puisi adalah karangan yang menggunakan bahasa yang disusun secara konsentratif dan terkait dengan adanya irama, imajinasi, persajakan dan bait yang bermakna. Puisi adalah jenis sastra yang ditulis sesuai dengan bentuk, fungsi, ciri, dan tujuan melalui bentuk dan isinya. Semi (1988:94) merumuskan bahwa sebuah puisi dapat diumpamakan sebagai suatu pernyataan yang menyenangkan, yang muncul dari suatu kemampuan penyairnya melihat sesuatu secara antusias dengan jurus yang tepat. Penyair mempertimbangkan secara masak apa yang dilihatnya kemudian mengungkapkan hasil penglihatannya tanpa terlalu berkecenderungan untuk mempermasalahkannya. Menurut Atmazaki (2007:41), puisi adalah keindahan dan suasana yang terdapat dalam kata-kata.
METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Desain penelitian ini adalah One Group Pretest-Postest Design. Dalam penelitan ini, terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu. Pertama, peneliti langsung memberikan pretest (tes awal) menulis puisi kepada siswa dengan memberikan tema keindahan alam. Kedua, peneliti mengumpulkan pretest (tes awal) menulis puisi tersebut. Ketiga, peneliti memberikan pembelajaran tentang puisi dan unsurunsurnya (diksi, gaya bahasa dan citraan) serta memberikan penjelasan tentang teknik objek langsung. Keempat, setelah peneliti yakin bahwa siswa telah memahami tentang puisi dan unsur-unsur puisi, peneliti memberikan tema yang sama yaitu tentang keindahan alam. Kelima, peneliti membawa siswa ke lapangan untuk melihat secara langsung objek yang akan dijadikan puisi yaitu keindahan alam. Keenam, peneliti memberikan tes unjuk kerja atau posttest (tes akhir) langsung dilapangan terbuka. Ketujuh, peneliti pengumpulkan tes akhir dan menyuruh siswa kembali ke kelas. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 2 Sutera yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Jumlah siswa 180 orang yang tersebar pada 6 kelas. Karena jumlah populasi lebih dari 100, tidak semua populasi dijadikan sampel. Berdasarkan informasi dari guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Sutera, ditetapkan kelas VII.B sebagai sampel penelitian. Pengambilan kelas tersebut disebabkan karena memiliki kemampuan relatif sama. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja siswa, yaitu menulis puisi siswa sebelum menggunakan teknik objek langsung dan sesudah menggunakan teknik objek langsung yang dilaksanakan di sekolah. Langkah kerja dalam pengumpulan data sebagai berikut. Pertama, siswa mengerjakan tes awal (pretest) menulis puisi. Lembaran kerja siswa dikumpulkan kemudian diperiksa sesuai indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Kedua, dilakukan pembelajaran pada siswa dengan menggunakan teknik objek langsung. Ketiga, siswa mengerjakan tes akhir (posttest) menulis puisi. Setelah selesai, lembaran kerja siswa dikumpulkan kemudian diperiksa sesuai indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Penganalisisan data dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, memeriksa puisi yang ditulis siswa sesuai indikator yang diteliti. Kedua, mengolah skor menjadi nilai. Ketiga, mengklasifikasikan kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera dengan menggunakan skala 10. Keempat, menyajikan nilai yang diperoleh ke dalam tabel distribusi frekuensi. Kelima, menentukan nilai rata-rata hitung kemampuan menulis puisi siswa. Keenam, membuat histogram kemampuan menulis puisi siswa untuk masing-masing indikator. Ketujuh, membandingkan kemampuan menulis puisi sebelum penggunaan teknik objek langsung dan sesudah penggunaan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera dengan melakukan pengujian hipotesis, sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Kedelapan, membahas hasil analisis data dan membuat kesimpulan. HASIL PENELITIAN Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai kemampuan menulis puisi sesudah penggunaan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera lebih tinggi yaitu 75,03 dari pada nilai kemampuan menulis cerpen sebelum penggunaan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera yaitu 59,15. Hal ini berarti penggunaan teknik objek langsung sangat berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMPN 2 Sutera. Hal itu dapat dilihat pada histogram di bawah ini.
14 12 10 8 6 4 2 0
pretest posttest
Histogram Perbandingan Tes Keterampilan Menulis Puisi Siswa pada Hasil Pretest (Tes Awal) dan Posttest (Tes Akhir) PEMBAHASAN 1. Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMPN 2 Sutera Sebelum Teknik Objek Langsung Berdasarkan analisis data diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis puisi sebelum menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera sebesar 59,15. Dari rata-rata hitung tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi sebelum menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera berada pada rentang 56-65% dengan klasifikasi cukup. Ini artinya siswa belum mampu untuk menulis puisi dengan baik, hal ini disebabkan karena rendahnya kreativitas dan kemauan siswa untuk menulis puisi sehingga siswa juga sulit untuk mengekspresikan pikiran sendiri dalam bentuk tulisan seperti dalam menulis sebuah puisi. Sebagaimana dijelaskan oleh Thahar (2008:12) menyatakan bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan intelektual dengan mengekspresikan jalan pikiran seseorang melalui tulisan dengan media bahasa yang sempurna. Ini artinya siswa sudah mampu menulis cerpen sesudah menggunakan teknik copy the master, ini dapat kita lihat pada hasil sebelum menggunakan teknik copy the master, memperoleh rata-rata 77,45 dengan kualifikasi Baik (B) juga namun secara rata-rata sudah ada peningkatan sebelum menggunakan Selain menggunakan rata-rata hitung (M) sebagai tolak ukur, maka untuk menentukan kemampuan menulis puisi sebelum menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera juga dapat menggunakan KKM yang telah ditetapkan disekolah. Besarnya KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 75. Oleh sebab itu, keterampilan menulis puisi sebelum menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera tergolong cukup rata-rata hitung lebih kecil dari pencapaian KKM. Selain pembahasan secara umum, keterampilan menulis puisi sebelum menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera dapat dilakukan dengan menganalisis hasil yang diperoleh per indikator. Adapum indikator yang dinilai, yakni (a) diksi, (b) gaya bahasa, (c) penokohan. a. Keterampilan Menulis Puisi Sebelum Teknik Objek Langsung Siswa Kelas VII SMPN 2 Sutera Untuk Indikator 1 (Diksi) Berdasarkan hasil yang diperoleh maka rata-rata hitung keterampilan menulis puisi sebelum menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera pada indikator I (diksi) adalah 75 berdasarkan konversi skala 10, rata-rata hitung tersebut berada pada rentang 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup. Hal ini berarti rata-rata kelas menunjukkan bahwa
siswa sudah mampu menggunakan diksi dengan tepat dalam sebuah puisi yang sudah ditentukan temanya. b. Keterampilan Menulis Puisi Sebelum Teknik Objek Lagsung Siswa Kelas VII SMPN 2 Sutera untuk Indikator II (Gaya Bahasa) Berdasarkan hasil analisis, sebagaimana yang telah diuraikan dalam deskripsi dan analisis data bahwa keterampilan menulis puisi sebelum menggunakan teknik objek langsung untuk indikator II (gaya bahasa) berada pada klasifikasi kurang yang berada pada rentang 3645% dengan perolehan rata-rata 42,7. Hal ini disebabkan kurangnya kemampuan siswa dalam memahami gaya bahasa atau majas. c. Keterampilan Menulis Puisi Sebelum Teknik Objek Langsung Siswa Kelas VII SMPN 2 Sutera untuk Indikator III (Citraan) Berdasarkan hasil penelitian, sebagaimana yang telah diuraikan dalam deskripsi dan analisis data bahwa keterampilan menulis puisi sebelum menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera untuk indikator III (pencitraan) memperoleh rata-rata (59,7). Berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa tingkat keterampilan menulis puisi sebelum menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera untuk indikator III (pencitraan) berada pada rentangan 56-65% dengan kualifikasi cukup. 2. Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMPN 2 Sutera Sesudah Teknik Objek Langsung Berdasarkan analisis data diperoleh rata-rata hitung keterampilan menulis puisi sesudah menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera sebesar 75,03. Ini berarti ratarata keterampilan siswa pada posttest (tes akhir) dalam menulis puisi dengan menggunakan teknik objek langsung berada di atas KKM yaitu 75, dan berada pada rentangan 66-75% kualifikasi lebih dari cukup. Ini artinya siswa sudah mampu menulis puisi sesudah menggunakan teknik objek langsung, ini dapat kita lihat pada hasil sebelum menggunakan teknik objek langsung yang memperoleh rata-rata 59,15 dengan kualifikasi cukup. Ini disebabkan karena dengan adanya teknik objek langsung mempermudah siswa untuk mengeluarkan imajinasi dan mengekspresikan pikirannya. Selain itu teknik ini merupakan salah satu teknik yang dapat membuat siswa menjadi rileks dengan belajar disuasana baru. Selain pembahasan secara umum, keterampilan menulis puisi sesudah menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera dapat dilakukan dengan menganalisis per indikator. Adapun indikator yang dinilai, yakni (a) diksi, (b) gaya bahasa, dan (c) citraan. a. Keterampilan Menulis Puisi Sesudah Teknik Objek Langsung Siswa Kelas VII SMPN 2 Sutera untuk Indikator I (Diksi) Berdasarkan hasil analisis, sebagaimana yang telah diuraikan dalam deskripsi dan analisis data bahwa keterampilan menulis puisi sesudah menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera utnuk indikator I (diksi) memperoleh rata-rata (88,2). Berdasarkan rata-rata hitung tersebut, disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi sesudah menggunakan teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera untuk indikator I (diksi) berada pada rentangan 86-95%dengan klasifikasi baik sekali. Dari analisis puisi yang ditulis siswa, terlihat bahwa siswa telah mampu menggunakan diksi dengan baik setalah belajar menggunakan teknik objek langsung.
b. Keterampilan Menulis Puisi Sesudah Teknik Objek Langsung Siswa Kelas VII SMPN 2 Sutera untuk Indikator II (Gaya Bahasa) Berdasarkan hasil penelitian, sebagaimana yang telah diuraikan dalam deskripsi dan analisis data bahwa keterampilan menulis puisi sesudah teknik objek langsung untuk indikator II (gaya bahasa) memperoleh rata-rata 56. Dari hasil rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis puisi sesudah teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera untuk indikator II (gaya bahasa) berada pada rentangan 56-65% dengan klasifikasi cukup. Ini artinya siswa belum mampu menulis puisi dengan menggunakan indikator yang ditetapkan yaitu gaya bahasa. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dari menulis puisi sebelum teknik objek langsung dengan rata-rata 42,7 dengan kualifikasi kurang. Hal ini disebabkan karena siswa sudah bisa mengembangkan format dari objek yang dilihat secara langsung. Karena dengan menulis hal-hal yang diamati terlebih dahulu kemudian dikembangkan menjadi sebuah puisi, siswa sudah mengalami peningkatan. c. Keterampilan Menulis Puisi Sesudah Teknik Objek Langsung Siswa Kelas VII SMPN 2 Sutera untuk Indikator III (Pencitraan) Berdasarkan hasil penelitian, sebagaimana yang telah diuraikan dalam deskripsi dan analisis data bahwa keterampilan menulis puisi sesudah teknik objek langsung siswa kelas VII SMPN 2 Sutera untuk indikator III (pencitraan) berada pada kualifikasi baik dengan rata-rata (81,1). Dari analisis puisi yang ditulis siswa, terlihat bahwa siswa sudah mampu menulis puisi dengan menggunakan indikator yang ditetapkan yaitu pencitraan. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan tentang pengaruh teknik objek langsung terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sutera dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, rata-rata keterampilan siswa pada pretest (tes awal) adalah 59,15. Kedua, rata-rata keterampilan siswa pada saat posttest (tes akhir) adalah 75,03. Ketiga, terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan teknik objek langsung terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sutera, karena ≥ . Dengan demikian, teknik objek langsung sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. SARAN Sesuai dengan hasil penelitian dan simpulan, saran penelitian ini dapat diberikan kepada pihak berikut. Pertama, guru bahasa Indonesia, khususnya guru bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Sutera agar lebih berupaya dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi. Salah satu cara adalah dengan memvariasikan teknik yang digunakan dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik objek langsung yang mampu menarik perhatian siswa serta merupakan hal yang baru bagi siswa dalam proses pembelajaran. Kedua, siswa SMP Negeri 2 Sutera diharapkan dapat menyadari pentingnya memiliki kemampuan menulis khususnya menulis puisi, serta selalu meningkatkan keterampilan tersebut untuk hasil yang lebih baik. Ketiga, untuk peneliti lebih lanjut dapat melakukan penelitian yang lebih komprehensif, baik mengenai keterampilan menulis puisi atau keterampilan bahasa lainnya yang relevan dengan kurikulum yang berlaku.
KEPUSTAKAAN Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003. “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”. Bahan Ajar. Padang: UNP. Atmazaki. 2007. Teori Terapan. Padang: UNP Press. Gani, Rizanur. 1988. Pengajaran Sastra Indonesia Respon dan Analisis. Padang: Dian Dinamika Press. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Semi, M Atar.1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya Padang. Ramadansyah. 2012. Paham dan Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Padang: Dian Aksara Press. Semi, M Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: UNP PRESS. Thahar, Harris Effendi. 2008. Menulis Kreatif. Padang: UNP Press Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.