ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INDAH PUISI KELAS VII A SMP NEGERI 47 MUARO JAMBI
Oleh: SUPARTI RRA1B110074
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS 2014
FKIP Universitas Jambi
Page 1
Kemampuan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Membaca Indah Puisi Kelas VII A SMP Negeri 47 Muaro Jambi Oleh: Suparti (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi)
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan guru dan siswa dalam pembelajaran membaca indah puisi, meliputi kemampuan guru dalam mempersiapkan perencanaan pembelajaran berupa RPP, kemampuan guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, dan kemampuan siswa yaitu hasil pembelajarannya di kelas VII A SMP Negeri 47 Muaro Jambi. Penelitian ini secara teoritis bermanfaat dalam mengembangkan teori pembelajaran pada proses pembelajaran membaca indah puisi di kelas VII, selain itu penelitian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi peneliti yang mengkaji mengenai pembelajaran membaca indah puisi. Secara praktis, penelitian ini juga bermanfaat sebagi bahan masukan bagi guru dan mahasiswa FKIP sebagai calon guru untuk lebih mengetahui keunggulan dan kelemahan dalam pembelajaran membaca indah puisi yang ditinjau dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17-29 maret 2014, yang bertempat di SMP Negeri 47 Muaro Jambi, yang bertempat di Desa Suko Awin Jaya, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan teknik analisis statistik deskriptif untuk menentukan persentase berdasarkan deskripsi penilaian. Hal yang dideskripsikan adalah kemampuan guru dan siswa dalam pembelajaran membaca indah puisi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah dengan metode wawancara, observasi (pengamatan), dan tes unjuk kerja yang kemudian dianalisis menggunakan deskriptor penilaian dan persentase kualitas pembelajaran di kelas VII A SMP Negeri 47 Muaro Jambi. Hasil yang diperoleh dari kemampuan guru dalam menyiapkan RPP memperoleh persentase 77,7 %, hasil ini termasuk pada interval >60% - 80% dengan kriteria kualitas baik, hasil kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran memperoleh persentase 86% dan siswa memperoleh persentase 83,3%, hasil ini termasuk pada interval >80% 100% dengan kriteria kualitas baik sekali, serta dari hasil kemampuan siswa yaitu hasil pembelajaran memperoleh persentase 73,46% termasuk pada interval >60% - 80% dengan kriteria kualitas baik. Dari hasil penelitian ini sebaiknya guru memperhatikan kembali ketiga aspek pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pada RPP yang telah dirancang sehingga akan lebih baik lagi untuk pembelajaran, dan pada pelaksanaan pembelajaran guru sebaiknya lebih memperhatikan beberapa hal yang mendukung proses pembelajaran sehingga akan memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik dari pembelajaran sebelumnya. FKIP Universitas Jambi
Page 2
I. PENDAHULUAN
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman (Wikipedia, 2010). Sejalan dengan pengertian tersebut, Fontana (dalam Udin, dkk, 1996/1997:2) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses perubahan yang relatif tetap terhadap perilaku individu sebagai hasil pengalaman. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah perubahan tetap perilaku individu berdasarkan hasil pengalaman. Pembelajaran merupakan interaksi antara guru dengan siswa dan antarsiswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (1988:115) bahwa “pembelajaran berhubungan dengan guru, siswa dan materi, yang dimaksud dengan pembelajaran berhubungan dengan guru ialah suatu proses pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila guru memiliki kompetensi yang baik sebelum memulai proses pengajaran”. Pengertian tersebut dimaksudkan bahwa pembelajaran yang baik tidak terlepas dari guru, siswa, dan materi, dalam pengertian ini, guru memiliki standar pembelajaran yang baik, yang dapat dikembangkan oleh guru berdasarkan kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi yang dikembangkan guru untuk menjadi pembelajaran yang baik harus berdasarkan materi yang terdapat dalam kompetensi dasar. Mulyasa (2008:139) mengemukakan bahwa “Kompetensi Dasar (KD) adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi, dalam hal ini adalah pelajaran Bahasa Indonesia”. KD di setiap sekolah sama, namun dalam pengembangan materinya yang berbeda. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, pelaksanaan pembelajaran dalam Kompetensi Dasar (KD) mencakup “dua kemampuan, yaitu kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang memiliki aspek-aspek kemampuan meliputi: kemampuan mendengarkan, menulis, membaca, dan berbicara (BSNP, 2006:16)”. Keempat kemampuan tersebut saling berkesinambungan satu dengan yang lainnya dalam pembelajaran. Kesinambungan antara keempat kemampuan ini dalam proses pembelajaran sangat jelas, misalnya dalam pembelajaran membaca puisi, yang terdapat dalam silabus kelas VII. Dalam pembelajaran ini, siswa tidak hanya dituntut untuk dapat membaca puisi yang merupakan salah satu bagian dari kemampuan membaca, namun dalam pembelajaran ini siswa juga mampu dengan baik mengaplikasikan kemampuan lainnya seperti kemampuan mendengarkan, menulis, dan berbicara. Pengaplikasian yang berkesinambungan dari keempat kemampuan ini dapat ditunjukkan dari pembelajaran siswa yang tidak hanya mengenai cara membaca puisi, namun juga diajarkan untuk menulis puisi, dan memberikan penilaian pada saat teman-temannya membacakan puisi di depan kelas. Keempat kemampuan ini apabila dijalankan dengan baik, maka hasil pembelajarannya juga akan baik, seperti pembelajaran membaca indah yang ditunjukkan oleh siswa SMP Negeri 47 Muaro Jambi khususnya kelas VII. Para siswa ini menampilkan kemampuan membaca yang baik, khususnya dalam pembelajaran membaca indah puisi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ibu Sri Harumi S.Pd yaitu salah satu guru Bahasa Indonesia di sekolah ini, bahwa “Siswa-siswa kelas VII sudah terampil dalam membaca indah puisi atau mendeklamasikan sajak ketika ada kegiatan di sekolah. Kemampuan membaca indah puisi para siswa juga diikuti dengan kemampuan mereka untuk menulis puisi dan menilai teman-temannya ketika dalam pembelajaran”. Dari hal ini dapat dilihat bahwa keterciptaan keempat kemampuan berbahasa dan bersastra yang baik dapat menghasilkan pembelajaran yang baik pula.
FKIP Universitas Jambi
Page 3
Kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca indah puisi di SMP Negeri 47 Muaro Jambi tidak terlepas dari kematangan guru untuk mempersiapkan pembelajaran yang dimulai dari “perencanaan dalam bentuk RPP, pelaksanaan berdasarkan langkahlangkah dalam RPP, serta hasil berdasarkan perencanaan dan pelaksanaannya” (Mulyasa, 2008:217a). Dalam hal ini perencanaan dalam bentuk RPP dipersiapkan agar guru lebih siap dalam melakukan kegiatan pembelajaran, dan dalam pelaksanaannya guru tinggal menyesuaikan dalam situasi belajar sehingga mendapatkan hasil pembelajaran yang baik, dan ini menunjukkan bahwa guru SMP Negeri 47 Muaro Jambi khususnya kelas VII telah matang dalam mempersiapkan pembelajaran membaca indah puisi siswa-siswanya. Pembelajaran membaca indah puisi belum pernah diteliti di SMP Negeri 47 Muaro Jambi, padahal pembelajaran ini cocok sebagai referensi dalam melihat aspek kemampuan membaca. Dari beberapa penjelasan yang telah dikemukakan bahwa di kelas VII A SMP Negeri 47 Muaro Jambi, cocok sebagai tempat penelitian karena siswanya telah memiliki dasar yang baik dalam pembelajaran membaca indah puisi tersebut sehingga akan lebih baik lagi di masa yang akan datang. Hal ini yang membuat penulis berkeinginan untuk meneliti pembelajaran membaca indah di kelas VII di sekolah tersebut. Penelitian ini mengkaji pembelajaran membaca indah puisi melalui proses keterlaksanaan pembelajarannya dari segi perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran. hal ini diharapkan dapat membantu siswa kelas VII dalam mengembangkan kemampuan membaca khususnya membaca indah puisi. Bertolak dari hal inilah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kemampuan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Membaca Indah Puisi Kelas VII A SMP Negeri 47 Muaro Jambi”. II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, yang mana guru sebagai perencana pembelajaran dan siswa sebagai yang menjalankan pembelajaran berdasarkan perencanaan oleh guru. Pengertian “Pembelajaran secara sederhana adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang dengan menggunakan strategi, metode, dan pendekatan tertentu ke arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan” (Hermawan, dkk, 2007:11.3). Selain itu pengertian pembelajaran juga dikemukakan oleh Udin, dkk (1996-1997:2). Masing-masing mata pelajaran tersebut dalam proses pembelajaran memiliki tujuan yang sama yaitu tercapainya informasi pelajaran yang disampaikan oleh guru sebagai pendidik kepada siswa, “Khusus pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta dalam hal ini menumbuhkan apresiasi siswa terhadap hasil karya kesusastraan Indonesia” (BSNP,2006:231). Dalam pembelajaran bahasa Indonesia memiliki standar kompetensi yang merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia (BSNP, 2006:231). Hal ini berarti pada pembelajaran bahasa, siswa diharapkan dapat menguasai “Keterampilan berbahasa dan bersastra yang meliputi aspek kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis (BSNP, 2006:235). Penguasaan keempat aspek dalam pembelajaran bahasa Indonesia memiliki tujuan yaitu agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut, (BSNP, 2006:231):
FKIP Universitas Jambi
Page 4
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan. 2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. 3. Memahami dan menggunakan bahasa Indonesia dengan tepat dan kreatif. 4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. 5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. 6. Menghargai dan membanggakan karya sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. 2.2 Kompetensi Dasar KD adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dan disusun berdasarkan indikator kompetensi yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar (SK-KD). “Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK-KD) merupakan arah dan landasan pengembangan materi standar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi SK dan KD berbagai mata pelajaran untuk dijadikan acuan oleh para pelaksana (guru) dalam mengembangkan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)” Mulyasa (2008:231b). Kompetensi dasar kelas VII sama di setiap sekolah, yang menunjukkan perbedaan adalah cara guru menjabarkannya ke dalam RPP, sehingga pelaksanaan antara satu sekolah dengan sekolah lainnya tentu berbeda dan menghasilkan evaluasi atau penilaian yang berbeda pula. 2.3 Perencanaan Pembelajaran Membuat perencanaan harus berlandaskan KTSP dan kriteria pembuatan perencanaan pembelajaran (RPP). Perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran. Pemikiran yang dirumuskan berupa perencanaan yang disusun dengan logis, sistematis, rasional, dan dapat dibuktikan kebenarannya. Mulyasa (2009:158) menjelaskan bahwa “Perencanaan pembelajaran harus disusun secara baik, logis, sistematik dan sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa kemungkinan penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang aktual”. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa perencanaan pembelajaran berarti proses penyusunan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan pembelajaran yang baik. Perencanaan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru dapat dilihat dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2.4 Pelaksanaan Pembelajaran Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan siswa, antar siswa, maupun siswa dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Tugas utama guru adalah mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku tersebut (Mulyasa, 2008:220b). Menurut Mulyasa (2008:218b) “Pelaksanaan pembelajaran merupakan penerapan dari perencanaan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru”. Apabila pelaksanaan pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, maka akan dapat memberikan hasil pembelajaran yang optimal. Sebaliknya, pelaksanaan pembelajaran yang tidak berpedoman pada perencanaan maka akan menimbulkan suasana pembelajaran yang tidak efektif dan kondusif bahkan hasil yang ingin dicapai tidak optimal. Pada kegiatan belajar mengajar, guru dan siswa merupakan subjek yang berperan dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai pengajar atau pendidik yang FKIP Universitas Jambi
Page 5
memberikan ilmu atau materi kepada siswa, sedangkan siswa berperan sebagai reseptif yang menerima pengajaran oleh guru. 2.5 Hasil Pembelajaran kegiatan belajar. Untuk mengetahui kualitas hasil belajar perlu ditetapkan standar ketuntasan. Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar (KD) ditetapkan 0%-100%. “Kriteria ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 60% (Jihad dan Haris, 2010:144)”. Penetapan standar ketuntasan tersebut disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti tingkat kemampuan akademis peserta didik dan daya dukung guru serta ketersediaan sarana dan prasarana. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai standar tersebut perlu dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai hasil pembelajaran. Teknik yang dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa pada kompetensi dasar membaca indah puisi dengan menggunakan intonasi, irama, volume suara, mimik, kinesik, penghayatan dan percaya diri dengan tes unjuk kerja yakni penampilan siswa dalam membaca indah puisi. 2.6 Membaca Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap individu. Tarigan (2008: 7), membaca adalah proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis. Somadyo (2011: 1), membaca merupakan kegiatan interaktif untuk memetik dan memahami makna yang terkandung dalam bahan tertulis. Lebih lanjut, dikatakan bahwa membaca merupakan proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis. Berdasarkan pengertian membaca yang dipaparkan di atas, penulis sependapat dengan Tarigan, bahwa membaca merupakan proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui bahasa tulis. Dengan membaca, pembaca memperoleh banyak manfaat. Manfaat tersebut, yaitu dapat memperluas pengetahuannya dan menggali pesanpesan tertulis yang terdapat dalam bahan bacaan. 2.7 Tujuan Membaca Tujuan membaca memang sangat beragam, bergantungan pada situasi dan berbagai kondisi pembaca. Akhadiah (1991: 24-25) secara umum tujuan ini dapat dibedakan sebagai berikut: a) Salah satu tujuan membaca ialah untuk mendapatkan informasi. b) Ada orang-orang tertentu yang membaca dengan tujuan agar citra dirinya meningkat. Mereka ini mungkin membaca karya para penulis kenamaan, bukan karena berminat terhadap karya tersebut melainkan agar orang memberikan nilai positif terhadap diri sendiri. c) Ada kalanya orang membaca untuk melepaskan diri dari kenyataan,misalnya pada saat ia merasa jenuh,sedih, bahkan putus asa. d) Mungkin juga orang membaca untuk tujuan rekreatif, untuk mendapat kesenangan atau hiburan, seperti halnya menonton film atau bertamasya. Bacaan yang dipilih untuk tujuan ini ialah bacaan-bacaan ringan atau sejenis bacaan yang disukainya, misalnya cerita tentang cinta, petualangan, dan sebagainya. e) Kemungkinan lain, orang membaca tanpa ada tujuan apa-apa hanya karena iseng tidak tahu apa yang akan dilakukan: jadi hanya sekedar untuk merintang waktu. f) Tujuan membaca yang tinggi ialah untuk mencari nilai-nilai keindahan atau pengalaman estetis dan nilai-nilai kehidupan lainnya. 2.8 Membaca Indah Puisi FKIP Universitas Jambi
Page 6
Pada hakikatnya membaca indah ialah membaca teknik juga. Tetapi bahan bacaan yang digunakan ialah karya sastra, seperti puisi. Kegiatan ini lebih bertujuan apresiatif. Siswa diharapkan dapat membaca sebagai ungkapan penghayatannya terhadap karya sastra. Membaca indah atau membaca estetika sering pula disebut membaca emosional. Tujuan membaca indah adalah memperoleh nilai-nilai estetika lewat nada, irama, intonasi, dan gerak-gerik mimik, serta gerakan badan. Jenis membaca indah adalah (1) Deklamasi. Membaca puisi dengan cara deklamasi dilakukan dengan gaya dan pembaca tidak membawa teks. Gaya atau ekspresi berdeklamasi lebih bebas dibandingkan poetry reading. Gaya difokuskan pada eksplorasi gerak kepala, tangan, tubuh, dan kaki yang selaras dengan isi puisi. (2) Poetry reading. Membaca puisi dengan gaya ini dilakukan dengan irama atau ritme, mimik, kinesik, dan volume suara. Dalam jenis ini membaca puisi tetap membawa atau membaca teks puisi. Membaca indah puisi berarti membaca puisi sesuai dengan intonasi, irama, volume suara, mimik, kinesik yang sesuai dengan isi puisi, disertai dengan penghayatan dan rasa percaya diri. III. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi (Narbuko dan Achmad, 2010:44). Data diambil melalui observasi dan wawancara. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif sebagai alat ukur statistik rata-rata atau persentase. 3.2 Kehadiran Peneliti Peneliti melakukan observasi secara langsung ke SMP Negeri 47 Muaro Jambi untuk melihat pembelajaran membaca indah puisi di sekolah tersebut, meliputi perencanaan yang dibuat oleh guru dalam bentuk RPP, pelaksanaan kegiatannya pada saat di dalam kelas, dan hasil yang diperoleh dalam pembelajaran tersebut. 3.3 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 47 Muaro Jambi. SMP ini terletak di JL. Lintas Timur (Desa Suko Awin Jaya) KM 64 Kec. Sekernan Kab. Muaro Jambi Prov. Jambi. 3.4 Data dan Sumber Data Dalam pembelajaran membaca indah puisi, data dan sumber data yang akan diperoleh dilihat dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajarannya. Data yang diperoleh dari perencanaan pembelajaran membaca indah puisi ialah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang oleh guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 47 Muaro Jambi. Data ini bersumber secara langsung informan (guru) bidang studi Bahasa Indonesia kelas VII. Data dalam pelaksanaan pembelajaran membaca indah puisi dapat diperoleh dari guru dan siswa di kelas VII A SMP Negeri 47 Muaro Jambi dalam bentuk deskripsi penilaian pada guru dan siswa. Data ini bersumber dari pengamatan langsung dalam pembelajaran membaca indah puisi di kelas VII. Selanjutnya, data yang diperoleh dari hasil pembelajaran membaca indah puisi ialah berupa rata-rata nilai membaca indah puisi siswa berdasarkan kriteria membaca indah puisi yang dilihat dari intonasi, irama, volume suara, mimik, dan kinesik. Sumber dari data ini ialah pelaksanaan pembelajaran membaca indah puisi di kelas VII A SMP Negeri 47 Muaro Jambi. 3.5 Teknik Pengumpulan Data FKIP Universitas Jambi
Page 7
Dari data dan sumber data yang telah dikumpulkan, diperoleh teknik pengumpulan data pada perencanaan pembelajaran membaca indah puisi dilaksanakan dengan metode wawancara dan observasi. Selanjutnya, teknik pengumpulan data pada pelaksanaan pembelajaran membaca indah puisi dilaksanakan dengan menggunakan metode observasi berdasarkan prosedur pelaksanaan guru dan siswa, serta teknik pengumpulan data yang digunakan pada hasil pembelajaran membaca indah puisi ialah metode tes unjuk kerja yang berupa soal dalam pembelajaran membaca indah puisi. Metode wawancara digunakan pada penelitian ini berdasarkan pada pedoman wawancara, gunanya yaitu sebagai data penunjang agar diperoleh hasil pengamatan yang akurat. Metode observasi yang dilakukan dalam pengamatan ini ialah dengan melakukan pengamatan langsung dalam proses pembelajaran membaca indah puisi, yang ditinjau dari mengamati perencanaan pembelajaran yang berupa RPP berdasarkan lembar observasi I, dan mengamati langsung pelaksanaan pembelajaran oleh guru dan siswa berdasarkan lembar observasi II dan III, kemudian tes unjuk kerja yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa soal dan penilaiannya berdasarkan kriteria membaca indah puisi tabel 3.6.1.1 dengan deskriptor penilaian pada lampiran 5, hal ini untuk mengetahui hasil pembelajaran membaca indah puisi di kelas VII A SMP Negeri 47 Muaro Jambi. 3.5.1 Pedoman Wawancara Perencanaan Pembelajaran 1. Bagaimana guru Bahasa Indonesia dan sastra Indonesia memandang pentingnya RPP bagi pembelajaran? 2. Bagaimanakah guru mengembangkan RPP mulai dari penentuan bahan/materi standar, penentuan indikator pembelajaran, perumusan tujuan tujuan pembelajaran, penetapan alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan-kegiatan pembelajaran, penentuan alat bantu/media pembelajaran, penentuan sumber belajar, serta rancangan prosedur dan persiapan evaluasi pembelajaran sehingga dapat menjadi acuan pada pelaksanaan pembelajaran yang baik khususnya dalam pembelajaran membaca indah puisi? 3. Bagaimana guru membangun situasi belajar yang nyaman, sehingga dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam RPP dengan baik? 3.5.2 Format Tes Unjuk Kerja 1. Bacalah teks puisi yang telah dibagikan! 2. Berpuisilah di depan kelas berdasarkan teks puisi yang telah kamu baca dengan menggunakan aspek-aspek membaca indah puisi! 3. Berikan penilaian/komentar kamu pada saat temanmu tampil di depan kelas! TABEL 3.5.3.1 Lembar Observasi I : Perencanaan Pembelajaran No
Aspek yang diamati
1
Kesesuaian penentuan bahan/materi standar RPP guru dengan deskriptor dalam penilaian RPP Kesesuaian penentuan indikator pembelajaran dalam RPP guru dengan deskriptor dalam penilaian RPP Kesesuaian perumusan tujuan pembelajaran dengan deskriptor dalam
2
3
FKIP Universitas Jambi
Skala Penilaian 1 2 3 4
Page 8
4
5
6
7
8 9
No 1
2
3
penilaian RPP Kesesuaian perumusan alokasi waktu pembelajaran dengan deskriptor penilaian RPP Kesesuaian pemilihan metode pembelajaran dengan deskriptor penilaian RPP Kesesuaian perumusan kegiatan pembelajaran dengan deskriptor penilaian RPP Kesesuaian penggunaan alat bantu/media dalam pembelajaran dengan deskriptor penilaian RPP Kesesuaian penggunaan sumber belajar dengan deskriptor penilaian RPP Kesesuaian rancangan prosedur dan persiapan evaluasi pembelajaran dengan deskriptor penilaian RPP Tabel 3.5.3.2 Lembar Observasi II : Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru Aspek yang diamati Skala Penilaian 1 2 3 4 Guru dapat mengelola tugas rutin kelas, menyediakan alat/media dan sumber pembelajaran, serta menggunakan waktu secara efisien, dan melakukan kegiatan-kegiatan dalam membuka pembelajaran membaca indah puisi sesuai dengan deskriptor penilaian Guru menggunakan kegiatan pembelajaran membaca indah puisi dan alat bantu/media pembelajaran membaca indah puisi sesuai dengan bahan, indikator, tujuan materi situasi dan lingkungan berdasarkan deskriptor penilaian Guru berkomunikasi dengan siswa dengan cara memberi petunjuk dan penjelasan berkaitan dengan materi pelajaran membaca indah puisi, mengklarifikasi petunjuk dan penjelasan apabila siswa salah mengerti, menggunakan respons dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran membaca indah puisi, dan menggunakan ekspresi lisan atau tertulis yang dapat dimengerti oleh
FKIP Universitas Jambi
Page 9
4
5
6
7
8
9
siswa sesuai dengan deskriptor penilaian Guru melakukan demonstrasi terhadap penguasaan materi dengan membantu siswa mengenal maksud dan pentingnya topik membaca indah puisi serta dalam penguasaan bahan pembelajaran membaca indah puisi Guru melakukan demonstrasi khasanah metode mengajar dengan mengimplementasikan kegiatan belajar membaca indah puisi dalam urutan yang logis, dan mendemonstrasikan kemampuan pembelajaran membaca indah puisi dengan menggunakan berbagai metode yang tepat sesuai dengan deskriptor penilaian Guru mendorong dan menggalakkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran membaca indah puisi dengan menggunakan prosedur, memberi kesempatan kepada siswa, dan guru melakukan upaya untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran membaca indah puisi sesuai dengan deskriptor penilaian Guru melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar membaca indah puisi dengan melaksanakan penilaian selama proses belajar, melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran, melakukan pemberian nilai, dan memberikan balikan pada siswa sesuai dengan deskriptor penilaian Guru menutup pelajaran dengan menyimpulkan inti pembelajaran membaca indah puisi dan melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan deskriptor penilaian Kesan umum pada pelaksanaan pembelajaran membaca indah puisi ditinjau dari keefektifan pembelajaran, penggunaan bahasa Indonesia secara lisan, penampilan guru dalam pembelajaran, dan kepekaan guru terhadap kesalahan berbahasa siswa sesuai dengan deskriptor penilaian
FKIP Universitas Jambi
Page 10
Tabel 3.5.3.3 Lembar Observasi III : Pelaksanaan Pembelajaran oleh Siswa No Aspek yang diamati Skala Penilaian 1 2 3 4 1 Siswa mempersiapkan peralatan belajar yang diperlukan dalam pembelajaran membaca indah puisi sesuai dengan deskriptor penilaian 2 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran membaca indah puisi sesuai dengan deskriptor penilaian 3 Siswa menerima materi pembelajaran membaca indah puisi sesuai dengan deskriptor penilaian 4 Siswa aktif dalam pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti terhadap materi pembelajaran membaca indah puisi sesuai dengan deskriptor penilaian 5 Siswa melaksanakan petunjuk yang diinstruksikan oleh guru sesuai dengan deskriptor penilaian 6 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan deskriptor penilaian 7 Siswa berusaha mencari dan memberikan pendapat untuk pemecahan masalah dalam pembelajaran membaca indah puisi sesuai dengan deskriptor penilaian 8 Siswa memberi tanggapan terhadap pendapat siswa lain sesuai dengan deskriptor penilaian 9 Siswa merangkum inti pembelajaran membaca indah puisi sesuai dengan deskriptor penilaian Keterangan pelaksanaan pembelajaran oleh guru dan siswa : 1 = Tidak satupun deskriptor tampak 2 = Satu deskriptor tampak 3 = Dua deskriptor tampak 4 = Tiga atau lebih deskriptor tampak 3.6 Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, maka data pun harus segera dianalisis untuk mengetahui hasil dari penelitian secara menyeluruh. Analisis data ini menggunakan analisis statistik deskriptif untuk menentukan persentase. Dari data yang diperoleh pada perencanaan pembelajaran akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Data yang diperoleh ialah berupa RPP rancangan guru bahasa dan sastra Indonesia SMP Negeri 47 Muaro Jambi, RPP ini dianalisis dengan menggunakan deskriptor FKIP Universitas Jambi
Page 11
penilaian yang terdapat pada lampiran 2 berdasarkan lembar observasi pada tabel 3.5.3.1 dengan skala penilaian 1-4 dan diperkuat dari hasil wawancara dengan guru bahasa dan sastra Indonesia berdasarkan pedoman wawancara 3.5.1. 2. Hasil penilaian dari deskriptor kemudian dipersentasekan dengan menggunakan rumus % = n x 100 (Ali, 1985:184) dalam Sari, 2012. N 3. Hasil persentase tersebut kemudian ditetapkan kriteria kualitasnya berdasarkan pada Tabel 3.6.2 Data yang diperoleh dalam pelaksanaan pembelajaran ditinjau dari dua segi yaitu segi guru dan siswa dan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Data yang diperoleh pada pelaksanaan pembelajaran berupa deskripsi pelaksanaan berdasarkan prosedur pelaksanaan dari segi guru dan siswa, kemudian dianalisis dengan menggunakan deskriptor penilaian yang terdapat pada lampiran 3 untuk prosedur pelaksanaan oleh guru dan lampiran 4 untuk prosedur pelaksanaan oleh siswa berdasarkan lembar observasi pada tabel 3.5.3.2 dan 3.5.3.3 dengan skala penilaian 1-4. 2. Hasil penilaian dari deskriptor masing-masing prosedur pelaksanaan kemudian dipersentasekan dengan menggunakan rumus % = n x 100 N 3. Hasil dari persentase tersebut kemudian ditetapkan kriteria kualitasnya dari masing-masing prosedur pelaksanaan pembelajaran berdasarkan pada tabel 3.6.2. Selanjutnya, data hasil pembelajaran yang telah diperoleh dianalisis dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Hasil yang diperoleh pada data hasil pembelajaran membaca indah puisi ialah tes unjuk kerja yang berupa soal-soal yang harus dilakukan siswa dalam proses pembelajaran membaca indah puisi sesuai dengan lembar tes unjuk kerja pada 3.5.2. 2. Dari hasil tes unjuk kerja yang berupa soal dalam pembelajaran membaca indah puisi dianalisis dengan mengambil nilai rata-rata siswa berdasarkan kriteria penilaian membaca indah puisi pada tabel 3.6.1.1 dengan deskriptor pada lampiran 5 dan jumlah nilai rata-rata siswa pada tabel 3.6.1.2. 3. Kemudian dari nilai rata-rata tersebut dipersentasekan dengan menggunakan rumus % = n x 100 N Keterangan Rumus dalam Sari, menurut Ali (1985:184) : % = Persentase keberhasilan n = Jumlah skor aspek yang dinilai N = Jumlah skor keseluruhan 4. Berdasarkan hasil persentase ini, peneliti akan menetapkan kriteria kualitas pembelajaran membaca indah puisi berdasarkan tabel 3.6.2. Tabel 3.6.1.1 Format Penilaian Membaca Indah Puisi Aspek yang dinilai dalam membaca indah puisi Jumlah Intonasi Irama Volume Mimik Kinesik suara
FKIP Universitas Jambi
Rata-rata
Page 12
Tabel 3.6.2 Kriteria Kualitas Pembelajaran Persentase Kategori kualitas pembelajaran >80% - 100% Baik sekali >60% - 80% Baik >40% - 60% Cukup >20% - 40% Kurang <0% - 20% Kurang sekali Nurgiyantoro (1988:101) 3.8 Keabsahan Data Pemeriksaan terhadap keabsahan data merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam penelitian yaitu untuk mengetahui derajat kepercayaan dari hasil penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengecekan keabsahan data dengan melakukan teknik ketekunan anggota. Pengamatan dengan ketekunan ini dimaksudkan agar dalam penelitian ini menemukan unsur-unsur yang terdapat dalam situasi yang relevan antara perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran membaca indah puisi. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai proses pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran membaca indah puisi yang dilaksanakan di kelas VII A SMP Negeri 47 Muaro Jambi tahun ajaran 2013/2014 dapat diketahui bahwa proses pembelajaran membaca indah puisi telah berhasil dilakukan di sekolah tersebut, hal ini dapat diperoleh dari kesimpulan pada hasil penelitian ketiga proses pembeiajaran. Pada perencanaan pembelajaran yang diperoleh ialah RPP rancangan guru Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VII A SMP Negeri 47 Muaro Jambi tahun ajaran 2013/2014, hasil dari RPP ini termasuk pada kriteria baik, karena mencapai persentase 77,7% dengan interval > 60% - 80%. Pada pelaksanaan pembelajaran membaca indah puisi hasil analisis data yang diperoleh dari dua segi yaitu dari segi guru dan siswa termasuk pada kriteria baik sekali berdasarkan tabel 3.6.2, hal ini dapat dilihat dari persentase yang dilakukan pada deskriptor penilaian. Persentase pelaksanaan pembelajaran dari segi guru sebesar 86% dan persentase dari segi siswa ialah 83,3%, keduanya termasuk pada interval > 80% - 100%, selain persentase tersebut, hasil pada pelaksanaan pembelajaran. Untuk hasil pembelajaran membaca indah puisi diperoleh persentase 73,46% dari deskripsi hasil pengolahan data nilai rata-rata sebanyak 26 orang siswa yang menjadi subyek penilaian dalam penelitian, hal ini termasuk dalam kriteria baik. Dari kesimpulan hasil penelitian perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran membaca indah puisi telah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai datam penelitian ini, yaitu mengkaji dan mendeskripsikan ketiga hal tersebut sehingga dapat dengan jelas mengetahui keunggulan dan kelemahan dalam pembelajaran membaca indah puisi. Hasil penelitian ini juga memperkuat teori pembelajaran menurut Bloom, dkk (dalam Udin, S, dkk, 1997:179} yaitu untuk mencapai tujuan pembelajaran, diperlukan perencanaan yang matang, pelaksanaan pembelajaran yang memenuhi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dari guru dan siswa, sehingga dari kedua hal tersebut akan menghasilkan evaluasi pembetajaran yang baik dari ketiga aspek tersebut. IV. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran membaca indah puisi dalam bentuk RPP yang dirancang oleh guru Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VII A SMP Negeri 47 Muaro Jambi FKIP Universitas Jambi
Page 13
tahun ajaran 2013/2014 yang berd€asarkan pada lembar observasi I terhadap deskriptor penilaian pada lampiran 2 memperoleh persentase 77,7%, hasil ini termasuk pada kriteria baik dengan interval yang berkisar >60% - 80% sesuai dengan tabel 3.6.2. 2. Pelaksanaan pembelajaran membaca indah puisi berdasarkan pada lembar observasi II dan III terhadap deskriptor penilaian pada lampiran 3 dan 4, diperoleh hasil pelaksanaan pembelajaran dari dua segi yaitu dari segi guru memperoleh persentase 86% dan dari segi siswa memperoleh persentase 83,3% di kelas VII A SMP Negeri 47 Muaro Jambi tahun ajaran 2013/2014, hasil ini berkisar pada interval kualitas pelaksanaan >80% - 100%, termasuk pada kriteria pelaksanaan baik sekali. 3. Hasil pembelajaran membaca indah puisi siswa kelas VII A SMP Negeri 47 Muaro Jambi tahun ajaran 2013/2014 dari aspek kemampuan intonasi, irama, volume suara, mimik, dan kinesik memiliki kriteria baik karena mencapai persentase 73,46% yang termasuk pada interval >60% - 80%.
DAFTAR RUJUKAN Ali, M. 1985. Penelitian Kependidikan dan Strategi. Bandung: PT. Angkasa Ali, M. 1992. Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: PT. Sinar Baru Argensindo Alwi, H. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Arikunto, S. 1988. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Umum Pengembangan Silabus. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Folklor. 2011. Membaca Pemahaman 2011. Diakses tanggal 30 Januari 2014. Lirahayu.blogspot.com Hermawan, dkk. 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka Moleong, L. J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mudjiyono, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara Mulyasa, E. 2008a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Suatu Panduan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nurgiyantoro, B. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: PT. BPEE. Sari. 2012. Pembelajaran Berpidato Di Kelas IX A SMP Negeri 5 Kota Jambi. Jambi: Universitas Jambi. Silabus SMP. 2011. Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP. Jakarta: Depdikbud Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta Tim Penyusun. 2008. Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: FKIP, UNJA UPT PPL. 1988. Buku Panduan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan. Jambi: UNJA, Depdiknas
FKIP Universitas Jambi
Page 14