ANALISIS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BINTAN
ARTIKEL E – JOURNAL
Oleh Dani Pratama Putra NIM 080320717033
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2013
Analisis Penggunaan Model Pembelajaran Concept Sentence Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bintan Oleh Dani Pratama Putra. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembimbing 1: Suhardi, M.Pd., Pembimbing 2: Zakiah Raudah, S.Pd., M.Pd
[email protected] ABSTRAK
Kata Kunci: Consept Sentence, Menulis Puisi Bebas Kemampuan Menulis Puisi merupakan proses menulis atau menciptakan sebuah karya sastra sebagai bentuk apresiasi atau ungkapan hati seseorang. Tujuan penelitian untuk : Mengetahui kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bintan menggunakan model pembelajaran Consept Sentence, dan ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Consept Sentence dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bintan. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan tes tertulis berupa tes kemampuan menulis puisi bebas. Sampel penelitian berjumlah 52 siswa di ambil secara acak dari tujuh kelas. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bintan cukup Meningkat dengan menggunakan model pembelajaran Consept Sentence, dengan nilai rata-rata 66 melebihi nilai standart KKM yang sebelumnya hanya mencapai 62. PENDAHULUAN Pengajaran bahasa Indonesia secara umum adalah agar siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan seseorang berpikir logis akan sangat membantu dalam pengajaran bahasa. Dalam pengajaran bahasa dikenal adanya empat keterampilan berbahasa yang perlu dicapai siswa, yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis (Tarigan 1983:1). Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisah-pisahkan dan harus dikuasai apabila kita ingin benar-benar menguasai bahasa itu sendiri, karena setiap keterampilan erat sekali berhubungan dengan proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya (Tarigan 1983:1). Standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa bahwa belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis serta menimbulkan penghargaan terhadap hasil cipta manusia Indonesia (Depdiknas 2002 : 13). Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa diarahkan untuk mampu berkomunikasi dengan bahasa tulis. Siswa diharapkan mampu menuangkan gagasan atau idenya secara runtut dengan isi yang tepat, struktur yang benar sesuai dengan konteksnya.
Menulis merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan kita. Melalui menulis, kita dapat mengungkapkan ide, mengekspresikan pikiran, pengetahuan, perasaan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidup kita ke dalam bahasa tulis. Bentuk pengungkapan tersebut dapat kita wujudkan dalam bentuk puisi, artikel, sketsa, cerpen, maupun karangan bentuk lain. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis ini tidak datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Menulis atau mengarang adalah kegiatan berbahasa yang menggunakan tulisan sebagai medianya. Kegiatan berbahasa tersebut adalah dalam rangka menyampaikan pesan kepada orang lain. Pesan yang dimaksud harus dapat dipahami, sebab kegiatan berbahasa tulis merupakan bentuk komunikasi. Pengembangan kemampuan menulis atau mengarang perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh sejak pendidikan tingkat dasar. Sebagai aspek kemampuan berbahasa, menulis dapat dikuasai siapa saja yang memiliki kemampuan intelektual yang memadai. Berbeda dengan kemampuan menyimak dan berbicara, menulis tidak diperoleh secara alamiah, tetapi harus dilatih dan dipelajari secara sungguh-sungguh. Melalui pengajaran menulis, siswa diharapkan memiliki kegemaran menulis untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya. Dengan bekal yang cukup, siswa akan dapat menuangkan gagasan dan perasaannnya serta menyukai kegiatan menulis seperti menyusun karangan, puisi dan lain-lain. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 1 Bintan, ditemukan masih banyak kendala yang dialami oleh siswa dalam hal menulis. Selama ini proses belajar mengajar yang banyak dilakukan oleh seorang guru adalah model pembelajaran konvensional atau tradisional, yaitu model pembelajaran ceramah dengan cara komunikasi satu arah (teaching directed). Model pembelajaran ini yang aktif 90% adalah pengajar atau guru, sedangkan siswa biasanya hanya memfungsikan indera penglihatan dan indera pendengarannya. Dalam hal ini, tugas seorang guru hanya menyampaikan pokok bahasan, sehingga mutu pengajaran menjadi tidak jelas karena yang diukur hanya daya serap sesaat yang diungkap lewat proses penilaian hasil belajar yang artifisial. Pengajaran tidak diarahkan ke peserta didik pada akhirnya tidak ada yang melekat sepenuhnya dalam diri peserta didik. Kebanyakan siswa beranggapan bahwa selama ini proses belajar mengajar yang diterapkan oleh guru di kelas masih kurang memuaskan. Hal ini disebabkan karena metode maupun media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat dan kurang bervariasi. Guru dalam mengajarkan materi kepada siswanya terkesan monoton dan membosankan karena guru kurang menguasai dan memahami metode pembelajaran yang cocok untuk diterapkan kepada siswa, sehingga siswa tidak merasa senang dan tertarik untuk mempelajarinya. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya menjelaskan materi, kemudian memberi tugas, setelah itu terkadang tidak ada evaluasinya, sehingga siswa tidak mengetahui sampai sejauh mana keberhasilannya dalam belajar. Sebagian siswa ada yang mengeluh karena kesulitan dalam kegiatan menulis termasuk dalam pemberian catatan dan tugas. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, antara lain siswa tidak mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, siswa merasa jenuh dan bosan belajar di dalam kelas, siswa tidak senang terhadap materi yang berkaitan dengan
kemahiran menulis, siswa merasa kaku dan bingung dalam mengikuti pembelajaran menulis, kurangnya pengetahuan dan kecakapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis, terbatasnya kemampuan siswa dalam mengembangkan gagasan atau ide menjadi suatu bentuk karangan atau tulisan, terbatasnya kemampuan siswa dalam berimajinasi dan memberi kesan hidup pada objek karangan, penggunaan kosa kata yang belum maksimal, penggunaan ejaan dan tanda baca yang masih salah. Kondisi ini yang menyebabkan kemampuan siswa untuk menulis di sekolah tidak berkembang, untuk mengatasinya dengan cara menggunakan model pembelajaran di setiap kegiatan belajar mengajar salah satunya yaitu model pembelajaran consept sentence. Menggunakan model pembelajaran consept sentence siswa akan lebih aktif sehingga terciptanya suasana belajar yang kondusif, meningkatkan semangat belajar pada siswa serta mendorong dan mengembangkan proses berfikir kreatif pada siswa. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan : 1. Mengetahui kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bintan menggunakan model pembelajaran Consept Sentence. 2. Ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Consept Sentence dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bintan. Secara garis besar penelitianinimemiliki relevansi yang dengan peneliti lain sehingga dapat dijadikan sebagai acuan teori umum bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian tersebut diantaranya: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Khasanah. (2005), judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran dan Sistem Penilaian berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif Puisi Siswa Kelas VII SMP 40 Semarang”, Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan tes tertulis yang berupa hasil tes menulis puisi sebelum dan sesudah tidakkan, dengan metode deskriptif kuantitatif dalam penelitiannya. Hasil dari penelitiannya yang berupa hasil tes menulis puisi kreatif siswa kelas VII SMP 40 Semarang tergolong baik dengan nilai 61,4 menjadi 81,6. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Lesly Ramadhani. 2005. Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Puisi Dengan Metode Estafet Writing Siswa Kelas VIII SMK – HIDAYAH 1 Jakarta selatan. Skripsi. Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan (STKIP) Purnama, Jakarta. Peneltian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan tes tertulis yang berupa hasil tes menulis puisi dengan metode deskriptif kuantitatif dalam penelitiannya. Hasil dari penelitiannya yaitu hasil tes menulis puisi siswa kelas VIII SMK – HIDAYAT 1 dengan nilai 84,6 untuk materi pantun, 87,1 untuk materi syair dan 90 untuk puisi bebas. Kedua penelitian tersebut secara garis besar memiliki persamaan pada objek yang dikaji, yaitu menulis puisi bebas. Sedangkan perbedaannya terletak pada model pembejarannya.
METODELOGI Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bintan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan populasi 262 sedangkan sampel 52 siswa di ambil acak dari tujuh kelas.
Februari 2013
Januari 2013
Okt - Des 2012
September 2012
Agustus 2012
Juli 2012
Pengajuan Judul Pengumpulan data dan referensi Penyusunan proposal Konsultasi Seminar Proposal Penelitian lapangan Revisi proposal Ujian Komprehensif Sidang Skripsi Revisi Skripsi
Juni 2012
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Mai 2012
Kegiatan
April 2012
No.
Maret 2012
Februari 2012
Jadwal Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan teknik kuantitatif. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran consept sentence dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Siswa diminta menentukan sebuah puisi bebas (tema keindahan alam) yang akan dibuat. 2. Guru memberikan kata-kata kepada siswa untuk dirangkai menjadi lirik puisi dengan menambahkan kata-kata pilihan sendiri menjadi sebuah puisi bebas. 3. Menentukan klasifikasi penilaian dengan menggunakan pedoman penilaian Djiwandono (2008:212) sebagai berikut:
No
Pedoman Penilaian Interval Keterangan
1
90 – 100
Sangat Baik
2 3 4
71 – 89 61 – 70 < 60
Baik Sedang Kurang
4. Mencari nilai kemampuan menulis puisi menggunakan pedonaman penilaian di RPP sebagai berikut: Tingkat kemampuam menulis = Skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal Atau Nilai akhir :
Skor yang diperoleh Skor maksimal
X 100
Instrumen penelitian ini menggunakan tes tertulis menulis puisi bebas. Hasil penelitian ini diperoleh melalui tes kemampuan menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran consept sentence dimana siswa harus menulis sebuah puisi yang terdapat kata kunci yang telah diberikan guru atau peneliti menjadi sebuah puisi yang baik. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini diperoleh melalui tes kemampuan menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran consept sentence dimana siswa harus menulis sebuah puisi yang terdapat kata kunci yang telah diberikan guru atau peneliti menjadi sebuah puisi yang baik. Tabel 1 Kemampuan Menulis Puisi Bebasa Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bintan No Nama Peserta Aspek Penilaian Skor Nilai Kulitatif (1) (2) (3) Bobot Tes Kemampuan (5) Menulis Puisi 1 Abdyta Elfrida. S 2 2 2 30 30 67 Sedang 2 Adhitya Dwe S. P 2 2 2 30 30 67 Sedang 3 Aisyah Sulistiyeni 3 2 2 35 35 78 Baik 4 Ana Syputri 3 2 2 35 35 78 Baik 5 Anggun Tika. H 3 2 2 35 35 78 Baik 6 Bariqrizqullah 2 3 2 35 35 78 Baik 7 Bella Syafira 3 2 2 35 35 78 Baik 8 Bintan Saputra 3 2 3 40 40 89 Baik 9 Cantika Parawansa 3 2 3 40 40 89 Baik 10 Chosmiyati 3 2 3 40 40 89 Baik 11 Davina. A 2 2 1 25 25 56 Kurang 12 Debora Florentina. H 3 2 1 30 30 67 Sedang 13 Erik. R 2 1 1 20 20 44 Kurang 14 Dimas Wibowo 2 2 2 30 30 67 Sedang 15 Dufan Prasetya 3 2 1 30 30 67 Sedang 16 Dwi Mei Zarni 2 2 3 35 35 78 Baik 17 Eka Meliyanti 2 2 2 30 30 67 Sedang 18 Eldy. L 2 1 2 25 25 56 Kurang
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Falah Nugrahandika 2 2 Handy Putra. T 2 1 Hasniza 3 2 Hendra 2 1 Indah Viryansari 2 2 Lucky Aifarilsi 2 1 M. Alrizaldo. R 3 2 M. Arfian Wardana 2 2 M. Azri Khalis 3 2 M. Fahror Rozi 3 1 M. Ramadhan 2 2 Mega Solvia Amir 2 2 Muhammad Gandhi 2 2 Nanda Syahputra 2 2 Ninda Alfi Putri. Y 3 3 Nofriza Endah Pratiwi 3 3 Noven M 2 2 Novita Sari 2 2 Nur Arif 2 3 Nur Evisari. R 3 2 Oktaviani. B 3 2 Priska Triana 3 2 Putri Handayani 3 2 Rachmad Affandi 2 2 Reka Humania 3 3 Reza Adrian 2 1 Ridar Agustri. A 3 2 Rio Hermando 2 2 Selamat Ridho 2 2 Sharifah Intan Shafinaz 2 2 Sri Wahyuni 2 2 Tari Afriliyana 3 2 Venny Pebriana 3 2 Yuliasih Shara. N 2 2 Nilai Rata-Rata
2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2
30 20 30 20 30 20 35 25 30 25 25 30 30 30 40 45 30 30 35 40 30 35 30 30 40 25 35 25 30 25 25 35 35 30
30 20 30 20 30 20 35 25 30 25 25 30 30 30 40 45 30 30 35 40 30 35 30 30 40 25 35 25 30 25 25 35 35 30
67 44 67 44 67 44 78 56 67 56 56 67 67 67 89 100 67 67 78 89 67 78 67 67 89 56 78 56 67 56 56 78 78 67 66.25
Sedang Kurang Sedang Kurang Sedang Kurang Baik Kurang Sedang Kurang Kurang Sedang Sedang Sedang Baik Sangat Baik Sedang Sedang Baik Baik Sedang Baik Sedang Sedang Baik Kurang Baik Kurang Sedang Kurang Kurang Baik Baik Sedang Sedang
Berdasarkan nilai kemampuan menulis puisi bebas yang tertera pada tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 yang berhasil diperoleh 1 orang siswa dan nilai terendah adalah 44 yang diperoleh 4 orang siswa, sedangkan nilai yang paling banyak diperoleh siswa adalah 67 yang diperoleh 21 siswa. Nilai 56 diperoleh sembilang orang siswa, nilai 78 diperoleh 12 orang siswa, dan nilai 89 diperoleh 5 orang siswa dengan kemampuan rata-rata 66,25 yang dibulatkan menjadi 66. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran consept sentence dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas siswa perhatikan tabel berikut:
Tabel 2 Perbandingan Hasil Tes Kemampuan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bintan Interval Penilain
Kualitatif
Tes Awal
Tes Akhir
90 – 100 71 – 89 61 – 70 < 60
Sangat Baik Baik Sedang Kurang
2 16 34 52 59,26
1 17 21 13 52 66,25
Total Rata-rata
Persentasi Tes Awal (%) 0 3,8 30,7 65,3 100
Persentasi Tes Akhir (%) 2 33 40 25 100
SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil yang penelitian lakukan bahwa penggunaan model Consept Sentence cukup mampu meningkatkan kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bintan dalam menulis puisi bebas. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai yang diperoleh siswa dengan nilai rata-rata 66.25 yang dibulatkan menjadi 66. Nilai ini telah mencapat nilai standart KKM bahasa Indonesia hanya mencapai 62. Jadi dapat dikatankan bahwa kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bintan cukup Meningkat dengan menggunakan model pembelajaran Consept Sentence. Untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. guru dapat menerapkan berbagai teknik dan model pembelajaran antara lain model pembelajaran Consept Sentence. Model ini dilakukan dengan cara menyusun kata menjadi sebuah puisi dari kata kunci yang telah disediakan. 2. Kemampuan menulis puisi merupakan kemampuan yang pemerolehannya memerlukan pelatihan yang intensif dan selalu menanamkan sikap percaya diri dengan pemberian motivasi dan penguatan positif. 3. Guru hendaknya selalu memberikan bimbingan dan selalu terbuka dalam memberikan koreksi terhadap hasil karya siswa. Sebaiknya guru juga senantiasa memberi contoh aktif menulis dengan prinsip belajar sepanjang hayat (long life education). DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Toha, dkk. 2007. Metode Penelitian. Cet. II. Jakarta: Universitas Terbuka Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Depdiknas. 2002. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar Dan Menengah Herryanto Nar. 2008. Statistika Dasar. Jakarta: Universita Terbuka Http://library.unimed.ac.id diakses 17 Maret 2011 Khasanah. 2005. Penerapan Model Pembelajaran dan Sistem Penilaian Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif Puisi Siswa Kelas VIIF SMP 40 Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang, Semarang. Lesly Ramadhani. 2005. Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Puisi Dengan Metode Estafet Writing Siswa Kelas VIII SMK – HIDAYAH 1 Jakarta selatan. Skripsi. Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan (STKIP) Purnama, Jakarta Riduwan. 2009. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alpabeta Suparno dan M. Yunus 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka Tarigan, Djago, dkk. 2005. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta : Universitas Terbuka Tarigan, Hendri Guntur. 1983. Menulis sebagai Suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Waluyo. Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi, Jakarta : Erlangga Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Menulis, 15 Maret 2011