JEMI, Vol.3, No.2, Desember 2012
PENGARUH PEMAHAMAN MEKANISMA KERJA TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI
(Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran) Jack Febriand Adel, SE., MSi.,Akt (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
ABSTRAKSI Penelitian ini mencoba meneliti mengenai pengaruh pemahaman mekanisma kerja oleh pegawai di bidang penganggaran terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambilan kebijakan pimpinan organisasi dalam meningkatkan pencapaian visi, misi organisasi. Metoda penelitian yang digunakan adalah regresi linier. Data yang digunakan adalah hasil kuisioner yang telah disebarkan kepada pegawai di bidang penganggaran sebanyak 433 kuisioner. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemahaman mekanisma kerja berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Kata kunci: mekanisma kerja, visi, misi, tujuan organisasi.
PENDAHULUAN Latar Belakang Organisasi merupakan wadah yang berfungsi untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang diinginkan sekelompok manusia. Organisasi dikelola dalam suatu manajemen yang profesional. Profesionalitas manajemen ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada di dalam organisasi. Adel (2001) menyatakan struktur organisasi juga berpengaruh terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Kreitner dan Kinicki (2001) menyatakan organisasi adalah suatu aktivitas yang dilakukan sekelompok orang secara sadar, tersruktur dan terkoordinasi. Efisiensi dan efektifitas organisasi dapat terwujud jika organisasi memiliki mekanisma kerja yang memadai. Unsur pokok yang diangkat sebagai variabel bebas yang diperdugakan dapat mempengaruhi pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi adalah pemahaman mekanisma kerja. Rumusan Masalah Permasalahan penelitian ini adalah: ”Apakah mekanisma kerja berpengaruh positif signifikan pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi?”
1
pemahaman terhadap
PENGARUH PEMAHAMAN MEKANISMA KERJA TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI(Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran)
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemahaman mekanisma kerja terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. TINJAUAN TEORI Organisasi Manusia adalah mahluk sosial yang hidup bermasyarakat. Manusia mengatur aktivitas untuk mencapai tujuan. Manusia memiliki kendala keterbatasan kemampuan dan untuk mencapai tujuannya manusia haruslah saling membantu. Untuk mencapai tujuan hidupnya manusia harus efektif dalam bekerja sama dan hal inilah yang mendasari terbentuknya organisasi. Visi, Misi dan Tujuan Organisasi Kreitner dan Kinicki (2001) menyatakan visi organisasi adalah tujuan jangka panjang yang mendeskripsikan image yang diinginkan organisasi. Visi setiap organisasi tentulah berupa image yang baik dan mampu bertahan dalam segala bentuk perubahan lingkungan di luar organisasi. Visi organisasi ditetapkan untuk jangka panjang dan hanya dapat dicapai jika pegawai dapat memahami visi organisasinya. Misi organisasi menurut Kreitner dan Kinicki (2001) adalah sekumpulan alasan keberadaan sebuah organisasi. Dalam membahas misi organisasi haruslah mampu membedakannya dengan visi organisasi, Misi organisasi boleh lebih dari satu, karena organisasi terdiri dari berbagai unsur kelompok manusia dengan berbagai kepentingan yang menyertainya. Menurut Locke, Shaw, Saari dan Latham (1981) mendefinisikan tujuan organisasi sebagai suatu capaian yang ingin diraih oleh organisasi. Mekanisma Kerja Wexley dan Yuki (2005) menyatakan bahwa mekanisma kerja diperlukan dalam memperlancar aktivitas organisasi dalam pembagian tugas yang efisien dan efektif dalam pengkoordinasian aktifitas seluruh anggota organisasi. Mekanisma pnunjang haruslah sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi. Mekanisma kerja yang baik adalah struktur yang selaras dan mampu mempermudah pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Robbins dan Judge (2008) menyatakan bahwa mekanisma kerja dapat berupa kejelasan tugas pokok dan fungsi, mekanisma kerja, rencana kerja, standar operational prosedur dan peralatan kerja. Tugas pokok dan fungsi haruslah dipahami secara baik oleh setiap pegawai. Dalam bekerja setiap pegawai membutuhkan tupoksi yang jelas untuk setiap jabatan yang diembannya. Tugas pokok dan
2
JEMI, Vol.3, No.2, Desember 2012
fungsi mengambarkan tugas pokok dan fungsi yang merupakan kewajiban setiap pejabat yang mengemban jabatan tersebut. Pengetahuan pegawai sangat diperlukan untuk dapat memahami dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Keterampilan pegawai juga memegang peranan penting dalam keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Sikap kerja pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi juga sangat diperlukan demi terwujudnya kinerja yang baik. Inovasi dan kreativitas pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya haruslah dilestarikan untuk tercapainya kinerja yang baik. Ketersediaan informasi dan kemudahan dalam mengakses informasi juga merupakan faktor penting dalam mewujudkan kinerja yang baik. Mekanisma kerja organisasi haruslah tersusun secara rapi dan menggambarkan mekanisma kerja yang baik dan mampu membantu terlaksananya kinerja organisasi yang baik. Ketaatan pegawai terhadap mekanisma kerja organisasi haruslah menjadi suatu kewajiban sehingga dapat terwujud kinerja organisasi yang baik. Rencana kerja organisasi tersusun secara rapi dan dipahami oleh seluruh pegawai, yang pada akhirnya mampu menciptakan kinerja organisasi yang baik. Rencana kerja ditaati oleh seluruh pegawai dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Standar operasional prosedur dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi setiap jabatan dalam organisasi haruslah tersedia dengan baik. Seluruh pegawai haruslah bekerja sesuai standar operasioal prosedur yang berlaku dalam organisasi. Peralatan kerja haruslah tersedia dalam organisasi untuk membantu terwujudnya kinerja organisasi yang baik dan membantu mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi. HIPOTESIS PENELITIAN H1 :
Diperdugakan pemahaman mekanisma kerja berpengaruh positif terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.
METODA PENELITIAN Sampel Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai institusi pemerintahan. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan kriteria: pegawai negeri sipil dan bekerja di bidang penganggaran. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulksn melalui kuisioner. Adapun jumlah responden yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah 433 responden.
3
PENGARUH PEMAHAMAN MEKANISMA KERJA TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI(Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran)
Definisi dan Pengukuran Variabel Mekanisma kerja dapat berupa kejelasan tugas pokok dan fungsi, mekanisma kerja, rencana kerja, standar operational prosedur dan peralatan kerja. Visi organisasi adalah tujuan jangka panjang yang mendeskripsikan image yang diinginkan organisasi. Misi organisasi adalah sekumpulan alasan keberadaan sebuah organisasi dan Tujuan organisasi sebagai suatu capaian yang ingin diraih oleh organisasi. Variabel penelitian diukur menggunakan kuisioner. Metoda Analisis Metode analisis hasil penelitian ini terdiri atas empat tahapan analisis, yaitu: 1. Uji Reliabilitas Dan Validitas. 2. Uji Normalitas. 3. Uji Asumsi Klasik. 4. Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Regresi Linier. PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Jumlah responden 433 orang dan merupakan pegawai bidang penganggaran di institusi pemerintahan. Deskripsi Statistik Hasil pengukuran variable penelitian menunjukkan mean untuk semua instrument penelitian menunjukkan kisaran angka diatas 2,5, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman mekanisma kerja dan pemahaman terhadap visi dan misi organisasi oleh responden dapat dikategorikan baik.
I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I19 I20 I21 I22 I23 I24
N
Range
Minimum
Maximum
Mean
433 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433 433
4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
3.7806 3.0624 2.6259 3.4734 2.9284 3.6836 3.6328 3.1316 3.3326 3.1732 3.1940 3.3002 3.3903 3.1478 3.2263
4
Std. Deviation .86624 1.01530 1.05122 .82768 .98458 .73544 .82582 .90969 .92810 .87930 .87626 .84570 .81229 .86941 .86311
JEMI, Vol.3, No.2, Desember 2012
I25 I26 I27 I28 I29 I30 I31 Valid N (listwise)
433 433 433 433 433 433 433 433
4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
3.2956 3.2309 3.5012 3.4180 3.1386 3.1293 3.0300
.85006 .87256 .77616 .75667 .90483 .85087 1.04816
Uji Reliabilitas Dan Validitas. Untuk melihat reliabilitas instrumen tersebut, akan dihitung Cronbach alpha masing-masing instrumen. Variabel tersebut akan dikatakan reliabel bila Cronbach alpha-nya memiliki nilai lebih besar dari 0,60 (Mardiyah dan Gudono, 2001). Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.944
22
Untuk menguji validitas instrument penelitian dengan membandingkan Corrected Item-Total Correlation dengan R-table. Pada table berikut dapat dibuktikan bahwa seluruh instrument penelitian dapat dikatakan valid.
I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 I19 I20 I21 I22 I23 I24 I25 I26 I27 I28 I29 I30 I31
Corrected ItemTotal Correlation
R-table
Validitas
.482 .671 .549 .633 .684 .587 .578 .684 .695 .728 .744 .650 .639 .610 .627 .733 .718 .697 .728 .612 .695 .451
.080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080 .080
VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
5
PENGARUH PEMAHAMAN MEKANISMA KERJA TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI(Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran)
Uji Normalitas. Untuk mendeteksi normalitas model regresi dapat dilakukan pengujian dengan metoda histogram dan metoda grafik deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2001). Berdasar tampilan dan grafik normal p-p plot dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
Uji Asumsi Klasik Pengujian Gejala Multikolinearitas Pengujian gejala multikolinearitas dilakukan dengan mendeteksi nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10 (Gujarati, 1995). Gejala multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10. Berdasarkan table berikut, dapat disimpulkan model regresi tersebut telah memenuhi asumsi pertama, yaitu tidak terjadi multikolinearitas antara variabel independen (multikol yang tidak berbahaya). Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) Mekanisma Kerja
1.000
6
1.000
JEMI, Vol.3, No.2, Desember 2012
Pengujian Gejala Heteroskedastisitas Pengujian gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan uji scatter plot. Dalam grafik scatter plot terlihat titik titik menyebar, dan disimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas.
Pengujian Gejala Autokorelasi Pengujian gejala autokorelasi dengan melihat hasil Run Test nilai unstandardized residual, jika Test value tidak signifikan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Runs Test Unstandardized Residual Test Valuea Cases < Test Value Cases >= Test Value Total Cases Number of Runs Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Median
.11699 213 220 433 197 -1.868 .059
Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Regresi Linier Model regresi linier dalam penelitian ini adalah: Y= β0 + β1X + e Keterangan: Y=pencapaian visi, misi dan tujuan X=pemahaman mekanisma kerja β0=konstanta β1=koefisien regresi e=galat
7
PENGARUH PEMAHAMAN MEKANISMA KERJA TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI(Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran)
Dalam penelitian ini pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat signifikan α= 5%. Pengujian Hipotesis Pertama
Model 1
R .738
Model 1
R Square a
Adjusted R Square
.545 ANOVAb Sum of Squares
Mean Square
Df
Regression 8278.534 Residual
6921.808
.544
1
8278.534
431
16.060
F
Sig.
515.479
.000a
Total 15200.342 432 a. Predictors: (Constant), Mekanisma Kerja b. Dependent Variable: Visi, Misi, Tujuan
Hasil analisis regresi linier menunjukkan adjusted R2 sebesar 0,544 berarti variasi variabel dependen (visi, misi dan tujuan organisasi) 54,4% bisa dijelaskan oleh variabel independen (pemahaman stryktur organisasi). Sedangkan, sisanya 45,6% dijelaskan oleh variabel lain. Nilai F= 515,479 dengan tingkat signifikan 0,000. Karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi atau dapat dikatakan bahwa pemahaman mekanisma kerja berpengaruh terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) Mekanisma Kerja
B
Std. Error
7.093
1.012
.535
.024
Standardized Coefficients Beta
t .738
Sig.
7.008
.000
22.704
.000
Hipotesis 1 menguji pengaruh pemahaman mekanisma kerja terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Dari Tabel diatas tampak nilai nilai t-hitung= 22,704 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil regresi ini menghasilkan koefisien regresi positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis null dapat ditolak sehingga hipotesis pertama dapat diterima, artinya pemahaman mekanisma kerja berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.
8
JEMI, Vol.3, No.2, Desember 2012
PENUTUP Simpulan 1. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemahaman mekanisma kerja berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.pengaruh pengukuran sistem pengukuran Keterbatasan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan: 1. responden penelitian terbatas pada pegawai bidang penganggaran dan tidak membedakan pengalaman kerja dan kepangkatan. 2. data yang dianalisis menggunakan instrumen yang mendasarkan persepsi jawaban responden. Hal ini akan menimbulkan masalah jika persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sesungguhnya. Implikasi Penelitian Di Masa Yang Akan Datang Hasil penelitian ini minimal dapat menambah referensi dan mendorong dilakukannya penelitian-penelitian berikutnya. Dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada diharapkan dapat diperbaiki dalam penelitian-penelitian yang akan datang.
9
PENGARUH PEMAHAMAN MEKANISMA KERJA TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI(Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran)
DAFTAR PUSTAKA Adel,
J. F., (2011) “Pengaruh Pemahaman struktur Organisasi Terhadap Pencapaian Visi, Misi Dan Tujuan Organisasi,” Penelitian Dosen Fakultas Ekonomi UMRAH, Tidak dipublikasikan. Gujarati, D. N., (1995) Basic Econometrics, 4rd Ed, New York: McGraw-Hill Inc. Ikhsan, A., (2008) Akuntansi Sumberdaya Manusia. Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Ikhsan, A., dan Ishak, M., (2008) Akuntansi Keperilakuan. Cetakan Ketiga. Penerbit Salemba Empat. Kreitner, R. dan Kinicki, A., (2001) Organizational Behavior. Fifth Edition. Irwin, McGraw-Hill. Locke, E. A., et al., (1981) Goal Setting and Task Peerformance: 1969-1980”. July Edition. Psychological Bulletin. Mardiyah, A. A., and Gudono, (2001) “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Disentralisasi Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen,” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 4 (Jan): 1-30. Robbins, S. P., dan Judge, T. A., (2008) Perilaku Organisasi. Edisi 12. Penerbit Salemba Empat. Santoso, S., (2001) Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Wexley, K. N., dan Yuki, G. A., (2005) Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Penerbit Rineka Cipta.
10