JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI (Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran) Jack Febriand Adel, SE., MSi., Akt (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
ABSTRAKSI Penelitian ini mencoba meneliti mengenai pengaruh pemahaman struktur organisasi pegawai di bidang penganggaran terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambilan kebijakan pimpinan organisasi dalam meningkatkan pencapaian visi, misi organisasi. Metoda penelitian yang digunakan adalah regresi linier. Data yang digunakan adalah hasil kuisioner yang telah disebarkan kepada pegawai di bidang penganggaran sebanyak 433 kuisioner. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemahaman struktur organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Kata kunci: struktur, visi, misi, tujuan organisasi.
PENDAHULUAN Latar Belakang Organisasi merupakan wadah yang berfungsi untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang diinginkan sekelompok manusia. Organisasi dikelola dalam suatu manajemen yang profesional. Profesionalitas manajemen ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada di dalam organisasi. Kreitner dan Kinicki (2001), menyatakan organisasi adalah suatu aktivitas yang dilakukan sekelompok orang secara sadar, tersruktur dan terkoordinasi. Unsur pokok yang diangkat sebagai variabel bebas yang diperdugakan dapat mempengaruhi pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi adalah pemahaman struktur organisasi. Struktur organisasi diperlukan agar proses manajemen menjadi efektif. Keefektifan organisasi ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia memahami struktur organisasinya. Rumusan Masalah Permasalahan penelitian ini adalah: ”Apakah pemahaman struktur organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi?” Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemahaman struktur organisasi
1
PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI (Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran)
terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.
TINJAUAN TEORI Organisasi Manusia adalah mahluk sosial yang hidup bermasyarakat. Manusia mengatur aktivitas untuk mencapai tujuan. Manusia memiliki kendala keterbatasan kemampuan dan untuk mencapai tujuannya manusia haruslah saling membantu. Untuk mencapai tujuan hidupnya manusia harus efektif dalam bekerja sama dan hal inilah yang mendasari terbentuknya organisasi. Visi, Misi dan Tujuan Organisasi Kreitner dan Kinicki (2001) menyatakan visi organisasi adalah tujuan jangka panjang yang mendeskripsikan image yang diinginkan organisasi. Visi setiap organisasi tentulah berupa image yang baik dan mampu bertahan dalam segala bentuk perubahan lingkungan di luar organisasi. Visi organisasi ditetapkan untuk jangka panjang dan hanya dapat dicapai jika pegawai dapat memahami visi organisasinya. Misi organisasi menurut Kreitner dan Kinicki (2001) adalah sekumpulan alasan keberadaan sebuah organisasi. Dalam membahas misi organisasi haruslah mampu membedakannya dengan visi organisasi, Misi organisasi boleh lebih dari satu, karena organisasi terdiri dari berbagai unsur kelompok manusia dengan berbagai kepentingan yang menyertainya. Menurut Locke, Shaw, Saari dan Latham (1981) mendefinisikan tujuan organisasi sebagai suatu capaian yang ingin diraih oleh organisasi. Keterlibatan semua anggota organisasi sesuai perannya, dalam proses penyusunan visi, misi dan tujuan organisasi telah menjadi sebuah kebutuhan. Kebutuhan akan jaminan kesuksesan pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Visi, misi dan tujuan organisasi yang disusun tanpa melibatkan seluruh anggota organisasi akan membutuhkan adaptasi dan sosialisasi, yang pada akhirnya akan memperlambat dan menghambat pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Dalam setiap visi, misi dan tujuan organisasi harus rinci menggambarkan program strategis organisasi, program tahunan dan rencana kegiatan tahunan. Program strategis organisasi sesuai dengan upaya pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Program tahunan organisasi haruslah mengacu pada program strategis organisasi. Penyusunan rencana kegiatan tahunan haruslah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi. Seluruh anggota organisasi memahami rencana kegiatan tahunan dan bekerja sesuai rencana kegiatan tahunan tersebut. Struktur Organisasi Wexley dan Yuki (2005) menyatakan bahwa struktur organisasi adalah perencanaan formal guna mencapai pembagian tugas yang efisien dan efektif dalam pengkoordinasian aktifitas seluruh anggota organisasi. Struktur organisasi haruslah sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi. Struktur organisasi yang baik adalah struktur yang selaras dan mampu mempermudah pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Robbins dan Judge (2008) menyatakan bahwa struktur organisasi memiliki beberapa
2
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
elemen kunci yaitu spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan formalisasi. Spesialisasi kerja mengambarkan mengenai pembagian tugas dan rincian tugas dalam organisasi. Hal ini penting agar tercipta koordinasi yang efisien dan efektif dalam organisasi. Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama agar tercipta keserasian dan keselarasan kerja dalam organisasi. Rantai komando merupakan garis wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi sehingga jelas siapa bertanggung jawab pada siapa. Rentang kendali menjelaskan tentang sumberdaya manusia yang dapat diarahkan seseorang secara efektif dan efisien dalam menjalankan tugasnya secara bertanggung jawab. Sentralisasi menerangkan sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik dalam organisasi, sedangkan Formalisasi adalah operasionalisasi pekerjaan secara baku dalam organisasi yang bermanfaat untuk terciptanya ketertiban dalam organisasi. Elemen kunci diatas pada akhirnya diharapkan mampu menciptakan kemudahan dalam koordinasi antar unit kerja. Faktor ketepatan dalam penempatan kerja anngota organisasi dan keseimbangan beban kerja seluruh anggota organisai juga merupakan kunci keberhasilan sebuah struktur organisasi. Ketersediaan uraian tugas yang jelas akan membantu kelancaran tugas anggota organisasi, anggota organisasi yang mengemban suatu tugas akan mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya jika tidak tersedia uraian tugas yang jelas, sehingga kinerjanya tidak berjalan secara efektif dn efisien. Diperlukan keterlibatan anggota organisasi dalam penyusunan uraian tugas sehingga tercipta sinkronisasi kerja dalam organisasi. Pemahaman terhadap uraian tugas oleh anggota organisasi dalam menjalankan suatu tugas merupakan kunci utama keberhasilannya untuk menciptakan kinerja terbaik bagi organisasi. Tersedianya standar kompetensi tugas merupakan faktor kunci keberhasilan sebuah struktur organisasi dalam menentukan anggota organisasi yang tepat untuk menjalankan suatu tugas demi mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi. Hipotesis Penelitian H1 :
Diperdugakan pemahaman struktur organisasi berpengaruh positif terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.
METODA PENELITIAN Sampel Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai institusi pemerintahan. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan kriteria: pegawai negeri sipil dan bekerja di bidang penganggaran. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulksn melalui kuisioner. Adapun jumlah responden yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah 433 responden. Definisi dan Pengukuran Variabel Struktur organisasi adalah perencanaan formal guna mencapai pembagian tugas yang efisien
3
PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI (Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran)
dan efektif dalam pengkoordinasian aktifitas seluruh anggota organisasi. Visi organisasi adalah tujuan jangka panjang yang mendeskripsikan image yang diinginkan organisasi. Misi organisasi adalah sekumpulan alasan keberadaan sebuah organisasi. Tujuan organisasi sebagai suatu capaian yang ingin diraih oleh organisasi. Variabel penelitian diukur menggunakan kuisioner. Metoda Analisis Metode analisis hasil penelitian ini terdiri atas empat tahapan analisis, yaitu: 1. Uji Reliabilitas Dan Validitas. 2. Uji Normalitas. 3. Uji Asumsi Klasik. 4. Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Regresi Linier.
PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Jumlah responden 433 orang dan merupakan pegawai bidang penganggaran di institusi pemerintahan. Deskripsi Statistik Hasil pengukuran variable penelitian menunjukkan mean untuk semua instrument penelitian menunjukkan kisaran angka diatas 2,5, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman struktur organisasi dan pemahaman terhadap visi dan misi organisasi oleh responden dapat dikategorikan baik. Tabel 1.1 Deskripsi Statistik N
Range
Minimum
Maximum
I1
433
4.00
1.00
5.00
3.7806
.86624
I2
433
4.00
1.00
5.00
3.0624
1.01530
I3 I4
433 433
4.00 4.00
1.00 1.00
5.00 5.00
2.6259 3.4734
1.05122 .82768
I5 I6
433 433
4.00 4.00
1.00 1.00
5.00 5.00
2.9284 3.6836
.98458 .73544
I7
433
4.00
1.00
5.00
3.6328
.82582
I8
433
4.00
1.00
5.00
3.1316
.90969
I9 I10
433 433
4.00 4.00
1.00 1.00
5.00 5.00
3.3326 3.6143
.92810 .81733
I11 I12
433 433
4.00 4.00
1.00 1.00
5.00 5.00
3.6605 2.8799
.75935 1.01807
I13
433
4.00
1.00
5.00
2.7552
1.03196
I14 I15
433 433
4.00 4.00
1.00 1.00
5.00 5.00
3.4965 2.9561
.92327 1.00481
4
Mean
Std. Deviation
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
I16 I17
433 433
4.00 4.00
1.00 1.00
5.00 5.00
3.0970 3.0808
.90769 .94547
I18
433
4.00
1.00
5.00
2.8984
1.00638
Valid N (listwise)
433
Uji Reliabilitas Dan Validitas. Untuk melihat reliabilitas instrumen tersebut, akan dihitung Cronbach alpha masingmasing instrumen. Variabel tersebut akan dikatakan reliabel bila Cronbach alpha-nya memiliki nilai lebih besar dari 0,60 (Mardiyah dan Gudono, 2001). Tabel 1.2 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .938
18
Untuk menguji validitas instrument penelitian dengan membandingkan Corrected Item-Total Correlation dengan R-table. Pada table berikut dapat dibuktikan bahwa seluruh instrument penelitian dapat dikatakan valid. Tabel 1.3 Uji Validitas Corrected Item-Total Correlation
R-table
Validitas
I1
.506
.080
VALID
I2
.697
.080
VALID
I3 I4
.600 .674
.080 .080
VALID VALID
I5 I6
.714 .591
.080 .080
VALID VALID
I7
.586
.080
VALID
I8
.718
.080
VALID
I9 I10
.715 .656
.080 .080
VALID VALID
I11 I12
.626 .619
.080 .080
VALID VALID
I13 I14 I15
.702 .562 .712
.080 .080 .080
VALID VALID VALID
I16 I17 I18
.764 .729 .644
.080 .080 .080
VALID VALID VALID
5
PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI (Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran)
Uji Normalitas. Untuk mendeteksi normalitas model regresi dapat dilakukan pengujian dengan metoda histogram dan metoda grafik deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2001). Berdasar tampilan dan grafik normal p-p plot dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
Uji Asumsi Klasik Pengujian Gejala Multikolinearitas Pengujian gejala multikolinearitas dilakukan dengan mendeteksi nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10 (Gujarati, 1995). Gejala multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10. Berdasarkan table berikut, dapat disimpulkan model regresi tersebut telah memenuhi asumsi pertama, yaitu tidak terjadi multikolinearitas antara variabel independen (multikol yang tidak berbahaya).
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
1.000
1.000
(Constant) Struktur Organisasi
Pengujian Gejala Heteroskedastisitas Pengujian gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan uji scatter plot. Dalam grafik scatter plot terlihat titik titik menyebar, dan disimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas.
6
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
Pengujian Gejala Autokorelasi Pengujian gejala autokorelasi dengan melihat hasil Run Test nilai unstandardized residual, jika Test value tidak signifikan, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Runs Test Unstandardized Residual a
Test Value Cases < Test Value Cases >= Test Value
.16609 215 218
Total Cases Number of Runs
433 198
Z
-1.875
Asymp. Sig. (2-tailed)
.061
a. Median
Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Regresi Linier Model regresi linier dalam penelitian ini adalah: Y = β0 + β1X + e Keterangan: Y = pencapaian visi, misi dan tujuan X = pemahaman struktur organisasi β0 = konstanta β1 = koefisien regresi e = galat Dalam penelitian ini pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji
7
PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI (Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran)
dengan tingkat signifikan α= 5%. Pengujian Hipotesis Pertama Model
R
R Square
.809a
1
Adjusted R Square
.655
.654
ANOVAb Model
Sum of Squares Df
Mean Square F
1 Regression
9950.841
1
9950.841
Residual
5249.501
431
12.180
15200.342
432
Total
Sig.
816.994
.000a
a. Predictors: (Constant), Struktur Organisasi b. Dependent Variable: Visi, Misi, Tujuan Hasil analisis regresi linier menunjukkan adjusted R2 sebesar 0,654 berarti variasi variabel dependen (visi, misi dan tujuan organisasi) 65,4% bisa dijelaskan oleh variabel independen (pemahaman stryktur organisasi). Sedangkan, sisanya 34,6% dijelaskan oleh variabel lain. Nilai F= 816,994 dengan tingkat signifikan 0,000. Karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi atau dapat dikatakan bahwa pemahaman struktur organisasi berpengaruh terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model
B
1
7.767
.784
.769
.027
(Constant) Struktur Organisasi
Std. Error
Beta
t .809
Sig.
9.910
.000
28.583
.000
Hipotesis 1 menguji pengaruh pemahaman struktur organisasi terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Dari Tabel diatas tampak nilai nilai t-hitung= 28, 583 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil regresi ini menghasilkan koefisien regresi positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis null dapat ditolak sehingga hipotesis pertama dapat diterima, artinya pemahaman struktur organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.
PENUTUP Simpulan Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemahaman struktur organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.pengaruh pengukuran sistem pengukuran
8
JEMI, Vol. 3, No. 1, Juni 2012
Keterbatasan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan: 1. responden penelitian terbatas pada pegawai bidang penganggaran dan tidak membedakan pengalaman kerja dan kepangkatan. 2. data yang dianalisis menggunakan instrumen yang mendasarkan persepsi jawaban responden. Hal ini akan menimbulkan masalah jika persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sesungguhnya. Implikasi Penelitian Di Masa Yang Akan Datang Hasil penelitian ini minimal dapat menambah referensi dan mendorong dilakukannya penelitian-penelitian berikutnya. Dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada diharapkan dapat diperbaiki dalam penelitian-penelitian yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA Gujarati, D. N., (1995) Basic Econometrics, 4rd Ed, New York: McGraw-Hill Inc. Ikhsan, A., (2008) Akuntansi Sumberdaya Manusia. Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Ikhsan, A., dan Ishak, M., (2008) Akuntansi Keperilakuan. Cetakan Ketiga. Penerbit Salemba Empat. Kreitner, R. dan Kinicki, A., (2001) Organizational Behavior. Fifth Edition. Irwin, McGraw-Hill. Locke, E. A., et al., (1981) Goal Setting and Task Peerformance: 1969-1980”. July Edition. Psychological Bulletin. Mardiyah, A. A., and Gudono, (2001) “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Disentralisasi Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen,” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 4 (Jan): 1-30. Robbins, S. P., dan Judge, T. A., (2008) Perilaku Organisasi. Edisi 12. Penerbit Salemba Empat. Santoso, S., (2001) Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Wexley, K. N., dan Yuki, G. A., (2005) Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Penerbit Rineka Cipta.
9
PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI (Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran)
10