Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (SEMNASPOR) 2015 Universitas Bina Darma, 19 Desember 2015
PENGARUH LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP PENINGKATAN HASIL SERVIS BAWAH PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA PUTRA KELAS X SMA N 3 PRABUMULIH 1)
Arif Hidayat
1)
Universitas Bina Darma Jalan Ahmad Yani No.3, Plaju, Palembang Email :
[email protected])
satu kaki lain berada menyilang dibelakangnya, diluar lingkaran. Bola dilempar meleng-kung setinggi 6 (enam) kaki hingga jatuh setinggi lutut disamping depan server. Saat bola mendekat ke titik kontak, server mengayunkan kaki penyepaknya dari belakang dengan gerakan sapuan yang tenang, lutut sedikit ditekuk saat telapak kaki bagian dalam melakukan kontak dengan bola. Setelah kaki melakukan kontak dengan bola, pemain harus melakukan gerakan lanjutan dengan baik yaitu kaki yang digunakan untuk menyepak bola bisa mendarat dengan baik di depannya. Gerakan lanjutan ini akan membuat penempatan bola dan kontrol yang lebih baik.
Abstract This study aims to determine the influence of hanging ball exercises on the improvement of under-service results of the 10th grade male students of SMAN 3 Prabumulih. This study is an experimental study using pretest - posttest randomized control group design. The sample of this study was 48 male students. The data were collected by using the test. Based on the statistical analysis of the t-test with the significance level of α=0.05, the tobtained = 7.063 and ttable = 1.677. When the t-obtained is higher than the t-table, Ha is accepted and Ho is rejected . Therefore, hanging ball exercises significantly improve the results of Sepak Takraw underservice on male students of SMAN 3 Prabumulih.
Untuk melakukan gerakan servis dalam permainan sepak takraw sangat ditentukan oleh ketepatan perkenaan bola dengan ayunan kaki. Maka dari itu, menurut peneliti perlu terlebih dahulu diberi latihan Bola Gantung untuk melatih ketepatan dalam servis. Latihan Bola Gantung menurut Jagat Winarno, S.Pd (dalam Wisnu Dwi) Yang dimaksud bola digantung dalam pengertian ini adalah bola yang digantung dengan cara diikat dengan seutas tali dapat digantung atau dipegang oleh atlet, dengan ketinggian bola yang disesuaikan dengan ketinggian pemain.
Keywords:Results improvement, Sepak Takraw underservice, Hanging ball exercise.
1. Pendahuluan Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Asia. Sepak Takraw atau biasa yang disingkat “Takraw”, bisa disebut juga “Kick Volley Ball” (Bola Voli Sepak) atau “Soccer Volley Ball” (Sepak Bola Voli). Permainan ini dilakukan oleh dua regu yang berlawanan, setiap regu terdiri dari tiga orang pemain, yang dipisahkan oleh sebuah net yang memiliki ukuran dan ketinggian sama dengan bulu tangkis, yaitu 1,44 meter. Permainan ini dimulai dengan melakukan servis, yang dilakukan oleh tekong ke daerah lapangan lawan. Tekong adalah satu orang dari tiga pemain yang berdiri di lingkaran tengah [1].
Berdasarkan pengamatan peneliti dari hasil pertandingan sepak takraw antar SMA yang diikuti oleh siswa SMA N 3 Prabumulih masih banyak kekurangan yang ada dalam teknik dasarnya, khususnya teknik dasar dalam melakukan servis. Dimana anak-anak tersebut mengalami kesulitan untuk melakukan servis dengan benar, dikarenakan kurangnya ketepatan dalam melakukan servis tersebut. Siswa-siswa terebut juga belum dapat melakukan perkenaan yang pas antara bola dengan kaki dalam menyepak bola sehingga tidak dapat mengarahkan bola didaerah lawan dengan baik. Maka dari itu peneliti berkeinginan mengambil sample penelitian menggunakan siswa putra kelas X SMA Negeri 3 Prabumulih untuk diberikan suatu bentuk latihan servis dalam permainan sepak takraw dengan metode Bola Gantung.
Sesuai dengan pendapat Iyakrus [2] jika seorang ingin berprestasi dalam permainan sepak takraw harus terlebih dahulu menguasai gerakan teknik dasar dan teknik lanjutan seperti gerakan servis. Sepak mula (servis) adalah sepakan yang dilakukan oleh tekong kearah lapangan lawan sebagai cara memulai permainan, suatu gerak kerja yang penting dalam permainan sepak takraw, karena point dapat dibuat oleh regu yang melakukan servis.
Penelitian ini peneliti menitik beratkan pada metode latihan bola gantung yang diharapkan dapat mempengaruhi ketepatan jatuhnya bola pada servis bawah dalam sepak takraw sebagai strategi agar tidak mampu dijangkau oleh lawan dan dapat mengasilkan
Servis bawah (Pemula) menurut Engel[3] yaitu tekong berdiri dengan kaki penopang di lingkaran servis, ujung kaki menghadap jaring dan kaki tersebut sedikit ditekuk,
117
Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (SEMNASPOR) 2015 Universitas Bina Darma, 19 Desember 2015
poin pada saat pertandingan. Dari uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Latihan Bola Gantung Terhadap Peningkatan Hasil Servis Bawah pada Permainan Sepak Takraw Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 3 Prabumulih”.
2.4Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah keseluruhan objek peneliti [6]. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas X SMA N 3 Prabumulih tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 48 orang. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah teknik simple random sampling dengan sistem ordinal pairing, yaitu :
2. Metodologi Penelitian 2.1Tempat Penelitian
Tabel 1.Pengelompokan Sampel Berdasarkan Peringkat Hasil Tes
Alasan penelitian dilakukan di sekolah ini karena sebelumnya belum pernah dilakukan penelitian tentang servis bawah Sepak Takraw dan juga minimnya prestasi di bidang Sepak Takraw padahal sarana dan prasarana sudah memadai (lengkap).
KE 1 4 5 8 9 12 13 16 17 20 21 24
2.2Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh permainan lompat tali (variabel X) terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh (variabel Y). Dengan menggunakan rancangan Pretest-Posttest randomized control group design[4].
KK 2 3 6 7 10 11 14 15 18 19 22 23
KE 25 28 29 32 33 36 37 40 41 44 45 48
2.3Tes Kemampuan Servis Bawah dan Cara Skor
Keterangan :
Tes kemampuan servis bawah dilakukan dengan cara: 1) Sampel berdiri melakukan servis bawah yang dilemparkan oleh pengumpan (apit kanan), dan 2) Sampel melakukan servis bawah sebanyak 5 kali dan skor diambil dari skor yang terdapat didaerah sasaran dimana bola jatuh.
KE : Kelompok Eksperimen KK : Kelompok Kontrol
KK 26 27 30 31 34 35 38 39 42 43 46 47
2.5Variabel Penelitian Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati. Variabel itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam suatu kelompok [7]. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu: 1) Variabel Bebas (X): Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan bola gantung, 2) Variabel Tergantung (Y): Sebagai variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kemampuan servis bawah, diperoleh dari ketepatan tes servis bawah melewati net sebanyak 5 kali, dan 3) Variabel kendali : Variabel kendali dalam penelitian ini adalah siswa putra.
Skordiambildariskor yang terdapat di daerahsasarandimana bola jatuh : 1) Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi dua petak sasaran maka skor yang dicatat adalah angka yang tertinggi, dan 2) Bola yang terkena net ataupun ke luar dari lapangan permainan tidak dinilai. Skor keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan skor sasaran dari 5 (lima) kesempatan melakukan servis. Contoh sketsa lapangan tes sepak takraw [5] dapat dilihat pada gambar 1.
2.6Definisi Operasional Penelitian Sebelum memberikan batasan-batasan yang ada variabel penelitian, maka perlu ada batasan agar penafsiran sesuai dengan yang diinginkan. Adapun definisi variabel dalam penelitian ini adalah: Kemampuan melakukan servis ke lapangan dengan arah atau posisi yang telah diberi nilai berupa angka-angka. Siswa melakukan servis sebanyak lima kali. Jumlah nilai adalah nilai yang menyatakan kemampuan siswa.
Gambar 1.Lapangan Tes Servis Sepak Takraw
118
Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (SEMNASPOR) 2015 Universitas Bina Darma, 19 Desember 2015
2.7Teknik Analisis Data
3. Hasil dan Pembahasan
2.7.1Uji Normalitas
3.1Deskripsi Data Hasil Tes
Uji normalitas data merupakan syarat yang harus dilakukan sebelum melakukan analisa data. Data yang diujikan adalah data hasil tes awal kedua kelompok dengan menggunakan uji kemiringan kurva. Apabila didapat nilai kelompok eksperimen dan kontrol terletak antara (-1) dan (+1) maka data tersebut berdistribusi normal[8].
Berdasarkan hasil pengukuran variabel dayatahan otot tungkai dengan menggunakan instrumen half squat jump, diperoleh skor yang beragam dari testee atau sampel penelitian. Skor maksimum= 75 dan skor minimum= 45 skor rata-rata (mean)= 61,20 dan standar deviasi= 8,18.
1)
2) 3)
Dalampenelitianpengaruhlatihanmenggunakan bola gantungterhadapkemampuanhasilservisbawahpermainan sepaktakraw, data hasiltes yang dianalisisadalah data hasilpre-test dan post-testbaik pada kelaseksperimen yang diberikanperlakuanlatihan bola gantungmaupun pada kelaskontrol yang tidakdiberikanperlakuanlatihan bola gantung, tetapimelakukanlatihanservisbawahbiasa.
Membuat tabel distribusi frekuensi, menghitung deviasi, rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menghitung standar deviasi/simpangan baku. Menghitung kemiringan kurva (kemiringan person).
3.1.1Deskripsi Data Hasil Tes Kelompok Kontrol 2.7.2Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil pengukuran variabel dayatahan otot tungkai dengan menggunakan instrumen half squat jump, diperoleh skor yang beragam dari testee atau sampel penelitian. Skor maksimum= 75 dan skor minimum= 45 skor rata-rata (mean)= 61,20 dan standar deviasi= 8,18.
Uji homogenitas data dilakukan untuk membuktikan kesamaan varian kelas membentuk sampel tersebut. Untuk homogenitas digunakan uji barlett menggunakan statistic chi kuadrat. Syarat sampel dinyatakan homogen apabila X_hitung^2<X_tabel^2[8]. 1) Menghitung variasi gabungan sampel. 2) Menghitung harga satuan B. 3) Menghitungujibarlettmenggunakan statistic Chi kuadrat
Dalammelaksanakanpretest, yang diukurolehpenelitiadalahkemampuanhasilservisbawahsis waputrakelas X SMA Negeri 3 Prabumulih. Nilaihasilpretestsiswatersebutdisajikandalambentukdiagr ambatangsebagaiberikut:
2.7.3Uji Hipotesis
√(
∑
∑
frekuensi
Teknik analisis data merupakan cara yang ditempuh untuk memperoleh atau menganalisis data. Analisis ini bertujuan untuk menguji penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis yang dirumuskan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah “uji t“ dengan syarat sampel harus homogen dan normal.
4,0 - 5,4 - 6,8 - 8,2 - 9,6 - 11,0 5,3 6,7 8,1 9,5 10,9 12,3 )(
)
Nilai Tes
Keterangan : M N x y X Y
10 8 6 4 2 0
Gambar 2.Diagram Hasil Pretest Kelomok Kontrol
: Nilai rata-rata hasil per kelompok : Banyaknya subjek : Deviasi setiap nilai x2 dan x1. : Deviasi setiap nilai y2 dan y1. : Kelompok eksperimen. : Kelompok kontrol.
Berdasarkan gambar2 diagramnilaipretestkelompokkontrol, hasilpretestkelompokkontrolmempunyainilaitertinggi 12 dan nilaiterendah 4 dengannilai rata-rata 7,68, modus 7,27, dan standardeviasi 2,17. Kemudiansetelahpretestdilakukanmakaselanjutnyaadalah kelompokkontrolinitidakdiberikanperlakuandenganlatiha n bola gantungsepertikelompokeksperimentetapimelakukanlatih anservisbawahbiasa. Setelah 6 minggu, selanjutnyadilakukanposttestuntukmelihatkemampuanlo mpatjauhkelompokkontrol.
Selanjutnya t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel. Menggunakan taraf signifikan (t table) 5%. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila t hitung lebih kecil dengan t tabel, maka Ho diterima[9].
Masih sama denganpre-test, dalampelaksanaanposttestpenelitimengambil data
119
Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (SEMNASPOR) 2015 Universitas Bina Darma, 19 Desember 2015
minggu, selanjutnya dilakukan posttest untuk melihat hasil kemampuan servis bawah permainan sepak takraw kelompok eksperimen. Masih sama dengan pretest, dalam pelaksanaan postest peneliti mengambil data hasil servis bawah siswa putra kelas X SMA Negeri 3 Prabumulih. Dari tabel hasil nilai posttest siswa pada kelompok eksperimen disajikan dalam diagram batangnya sebagai berikut:
10 8 6 4 2 0 4,0 5,6
5,7 7,3
7,4 9,0
9,1 10,7
frekuensi
frekuensi
hasilservisbawahsepaktakrawsiswaputra SMA Negeri 3 Prabumulih. Daritabelhasilnilaiposttestsiswa pada kelompokkontroldisajikandalamdiagrambatangnyasebag aiberikut:
10,8 12,4
Nilai Tes
10 8 6 4 2 0 7 - 8,5 8,6 - 10,2 - 11,8 - 13,4 - 15,0 10,1 11,7 13,3 14,9 16,5
Gambar 3.Diagram Hasil Posttest Kelompok Kontrol Dari data nilaipost-test yang terlihatdalam gambar 3 diagrambatang. Data hasilposttestkelompokkontrolmempunyainilaitertinggi 12 dan nilaiterendah 4 dengannilai rata-rata 7,84, modus 7,7, dan standardeviasi 2.
nilai tes Gambar 5.Diagram Hasil Posttest Kelompok Eksperimen Dari data nilai posttest yang terlihat dalam gambar5 diagram batang.Data hasil posttest kelompok eksperimen mempunyai nilai tertinggi 16 dan nilai terendah 7 dengan nilai rata-rata 10,38, modus 9, dan standar deviasi 2,63.
3.1.2Deskripsi Data Hasil Tes Kelompok Eksperimen Berdasarkan hasil pengukuran variabel dayatahan otot tungkai dengan menggunakan instrumen tes tendangan depan, diperoleh skor yang beragam dari testee atau sampel penelitian. Skor maksimum= 63 dan skor minimum= 44 skor rata-rata (mean)= 54,95 dan standar deviasi= 5,83.
3.2Deskripsi Analisis Data Penelitian Setelah semua pelaksanaan kegiatan penelitian dilewati yaitu pre-test dan post-test pada ke dua kelompok masing-masing, maka dapat dianalisis data mengenai mean data nilai posttest kelompok eksperimen dan posttest kelompok kontrol siswa sebagai berikut:
frekuensi
Dalammelaksanakanpretest, yang diukurolehpenelitiadalahkemampuanhasildariservisbawa hsiswaputrakelas X SMA Negeri 3 Prabumulih. Nilaihasilpretest siswatersebutdisajikandalambentukdiagrambatang.
Tabel 2.Mean Data Nilai Pretest dan Posttest dari Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Variabel
10 8 6 4 2 0
KelompokE ksperimen KelompokK ontrol 4,0 5,6
5,7 7,3
7,4 9,0
9,1 10,7
Mean Pretest
Mean Posttest
Beda
7,704
10,38
2,676
7,68
7,84
0,16
Melalui sajian data pada tabel 2 maka dapat dilihat bahwa mean pretest kelompok eksperimen adalah sebesar 7,704 dan mean posttest kelompok eksperimen adalah 10,38 dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 2,676 atau sebesar 34,73%. Mean pretest siswa kelompok kontrol adalah 7,68 dan mean posttest siswa kelompok kontrol adalah 7,84 dengan peningkatan ratarata kelompok kontrol yaitu sebesar 0,16 atau sebesar 2,08 %. Berarti terjadi perbedaan peningkatan yang signifikan dari hasil servis bawah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan perbedaan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa latihan dengan menggunakan bola gantung berpengaruh terhadap kemampuan hasil servis bawah permainan
10,8 12,4
nilai tes
Gambar 4.Diagram Hasil Pretest Kelompok Eksperimen Berdasarkan Gambar.14 diagram nilai pretest kelompok eksperimen, hasil pretest kelompok eksperimen mempunyai nilai tertinggi 12 dan nilai terendah 4 dengan nilai rata-rata 7,704, modus 7,578, dan standar deviasi 2,095. Kemudian setelah pretest dilakukan maka selanjutnya adalah kelompok kontrol ini diberikan perlakuan latihan dengan bola gantung. Setelah 6
120
Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (SEMNASPOR) 2015 Universitas Bina Darma, 19 Desember 2015
sepak takraw pada siswa putra SMA Negeri 3 Prabumulih.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari latihan bola gantung terhadap kemampuan servis bawah siswa putra SMA kelas X.
Analisis data tes pada kelompok eksperimen yang berjumlah 24 siswa dan kelompok kontrol yang berjumlah 24 siswa disajikan dalam tabel berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan (analisis pengujian Lampiran.18) bahwa thitung = 7,063 sedangkan ttabel dengan dk = 46 dan α = 5% adalah t0,95(46) = 1,677. Tabel 3.Uji Normalitas, Homogenitas, dan Hipotesis Kriteria pengujian hipotesis terima Ho jika thitung< ttabel. Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Sehingga thitung =7,063 > ttabel = 1.677, dengan demikian tolak hipotesis Ho yang menyatakan tidak ada pengaruh Hitung AnalisisUji Tabel yang signifikan latihan bola gantung terhadap Kelas kemampuan servis bawah siswa putra SMA kelas X. Kelas Kontrol Eksperimen Pretest Posttest
Hasil Penelitian yang telah berhasil peneliti lakukan menunjukkan bahwa dengan perlakuan latihan UjiNormalitas menggunakan bola yang digantung ternyata dapat (kemiringankurva) 0,060 0,52 0,18 0,07 meningkatkan kemampuan servis bawah siswa putra kelas X di SMA Negeri 3 Prabumulih. Berdasarkan Uji t diperoleh bahwa hasil thitung adalah 7,063 sedangkan UjiHomogenitas ttabel pada taraf signifikan 0,05 adalah 1,677. Hal (ujibarlettmenggunakan 0,0239 3,84 teresebut menunjukkan thitung> ttabel¬, artinya Ha diterima chi kuadrat) UjiHipotesis(uji t) 7,063 1,677 dan Ho ditolak. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan bola gantung terhadap peningkatan kemampuan servis bawah permainan sepak 3.3Uji Normalitas Data takraw siswa putra kelas X SMA Negeri 3 Prabumulih. Dalam pengujian normalitas data, rumus yang digunakan adalah uji kemiringan kurva. Berdasarkan tabel 3 maka dapat dilihat bahwa hasil uji kemiringan kurva data 4. Kesimpulan pretest dan posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Karena kriteria Berdasarkan hasil penelitian pengaruh latihan bola data berdistribusi normal yaitu apabila didapat nilai Km gantung terhadap kemampuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terletak hasilservisbawahpermainansepaktakraw pada siswaputra antara (-1) dan (+1). kelas X SMA Negeri 3 Prabumulih, bahwa permainan latihandenganmenggunakan bola gantung berpengaruh 3.4Uji Homogenitas terhadap kemampuan hasil servisbawahpadasiswaputra SMA kelas X, dilihat dari perhitungan uji hipotesis yang Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji mana thitung lebih besar dari ttabel. Peningkatan hasil Barlett menggunakan Chi Kuadrat (x2) (analisis lompat jauh terjadi pada kelompok eksperimen karena pengujian Lampiran.17). Berdasarkan uji homogenitas kelompok eksperimen diberikan yang disajikan pada Tabel.4 harga x2hitung adalah latihandenganmenggunakan bola yang digantung selama 0,0239 selanjutnya dibandingkan dengan harga x2tabel 6 (enam) minggu secara berulang-ulang dengan latihan 3 dengan dk = 1 dan α = 0,05 didapat bahwa x2(0,95)(1) = (tiga) kali seminggupada jam ekstrakurikuler, dan selain 3,84. Karena harga x2hitung lebih kecil dari x2tabel diberikan perlakuanlatihandengan bola gantung juga (x2hitung < x2Tabel atau 0,0239 < 3,84), maka data diberikan perlakuan latihanservisbawah. yang akan dianalisis adalah homogen. Latihanmenggunakan bola gantung yang dilakukan secara berulang-ulang ini 3.5 Pengujian Hipotesis tanpadisadaritelahmelatihketepatandanmelatihketerampil ansiswadalammelakukansepakanterhadap bola takraw. Pengujian hipotesis bertujuan untuk menjawab hipotesis Akibat dari peningkatantersebut, maka terjadi penelitian. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis peningkatan dilakukan untuk menentukan statistik apa yang akan teknikdalammelakukanservisbawahpadapermainansepakt digunakan, yang terlebih dahulu dilakukan adalah uji akraw. normalitas data dan uji homogenitas. Setelah diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen, maka Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka penulis untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan bola dapat memberikan sejumlah saran, sebagai berikut: gantung dilakukan uji hipotesis dengan rumus uji t. 1) Bagi guru olahraga dan pelatih, semoga Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : latihandenganmenggunakan bola gantung dapat digunakan dalam pembelajaran olahraga dan Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari latihan khususnyadapat menjadibahan latihan untuk bola gantung terhadap kemampuan servis bawah siswa putra SMA kelas X. Pretest
Posttest
Berada antara (-1) dan (+1)
121
Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (SEMNASPOR) 2015 Universitas Bina Darma, 19 Desember 2015
meningkatkan kemampuan servisbawahsiswapadapermainansepaktakraw. 2) Bagi siswa, sebelum melakukan latihandengan bola yang digantung. Disarankan agar dipertimbangkanfaktor-faktor yang dapatmenyebabkanperubahanteknikdasar. Supaya mendapatkan hasil yang optimal, maka haruslah dilakukan secara berulang-ulang (continue). 3) Bagi peneliti selanjutnya, diperlukan adanya penelitian yang lebih lanjut tentang latihan servis bawah dengan menggunakan bola gantung terhadap hasil servis bawah pada permainan sepak takraw di tingkat SMA, untuk memperkaya hasil penelitian yang telah ada. Semoga penelitian ini dapat menjadi bahan rekomendasidan bahan acuan untuk penelitian yang sejenis.
DaftarPustaka [1] C. Anwar, Sepak Takraw Seluruh Indonesia. Jakarta: PB. PERSETASI, 1999. [2] Iyakrus, Permainan Sepak Takraw. Palembang: Universitas Sriwijaya, 2010. [3] R. Engel, "Dasar-Dasar Sepak Takraw," ed: Bandung: Pakar Raya, 2010. [4] M. Zainudin, Metodelogi Penelitian. Surabaya: Erlangga, 1988. [5] Nurhasan, Tes dan Pengukuran dalam Penjas Prinsipprinsip dan Penerapannya. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga Depdiknas, 2007. [6] S. Arikunto, Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2006. [7] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2008. [8] N. Sudjana, Metoda Statistika. Bandung: Tarsito, 2005. [9] A. Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Cetakan ke22). Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010.
122