PENGARUH LATIHAN SEPAK SILA TERHADAP KONTROL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW
Muhammad Angie Agusta Ananda, Wiwik Yunitaningrum, Edi Purnomo Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP Untan Email :
[email protected] Abstract: The problem in this study is whether there is an increased ability to control ball students by using the training sepak sila in the games sepak takraw extracurricular. The purpose of this study was to determine the increase ball control skills by using the training sepak sila in the games sepak takraw extracurricular Junior High School 11 Ponitanak city. The research method is experiment with the form of pre - experimental design . The study population was a students extracurricular Junior High School 11 Pontianak City totaled 15 people. Teknik sampling is total sampling with a sample of 15 people . Data analysis using t-test . Results of data analysis ttest = 4,008 , with table = 2,145 . Value of ttest = 4,008 is greater than the value table = 2,145 . Based on these results , it can be concluded that there influances on training sepak sila on the ball control on students extracurricular Junior High School 11 Pontianak City. Keywords : Sepak Sila, Control Ball Sepak Takraw Abstrak: Permasalahan dalam penelititan ini adalah apakah terdapat peningkatan kemampuan kontrol bola siswa dengan menggunakan latihan sepak sila dalam permainan sepak takraw di ekstrakurikuler. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kontrol bola menggunakan latihan sepak sila dalam permainan sepak takraw ekstrakurikuler SMPN 11 Kota Pontianak. Metode penelitian adalah eksperiment dengan bentuk pre-eksperimental design. Populasi penelitian adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler SMPN 11 Kota Pontianak berjumlah 15 orang.Teknik sampling adalah total sampling dengan jumlah sampel 15 orang. Analisis data menggunakan uji-t. Hasil analisis data ttest = 4,008, dengan ttabel = 2,145. Nilai dari ttest = 4,008 lebih besar dari nilai ttabel = 2,145. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan sepak sila terhadap kontrol bola pada siswa ekstrakurikuler SMPN 11 Kota Pontianak.. Kata Kunci: Sepak Sila, Kontrol Bola Sepak Takraw.
ktifitas fisik salah satunya berolahraga saat ini menjadi prioitas utama guna Menjaga kesehatan maupun kebugaran jasmani. Olahraga menjadi sarana pelepas stres, penunjang kepercayaan diri dan acuan sebagai gaya hidup. Olahraga ini bertujuan agar siswa lebih aktif dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki siswa-siswi yang ada di sekolah. Salah satu cabang olahraga prestasi atau olahraga ekstrkurikuler sekolah yaitu sepak takraw. Dalam sepak takraw, kontrol bola diartikan kedalam keterampilan manipulatif, keterampilan dasar dominan yang harus di kuasai guna dalam proses permainan sepak takraw bola tersebut selalu dalam penguasaan tubuh. Sepak takraw untuk Sekolah Menengah Pertama tentu berbeda sifatnya dengan sepak takraw yang di pertandingkan se level usia remaja dan dewasa baik dalam tingkat provinsi maupun nasional. Disini sepak takraw semata-mata sebagai alat untuk mengantar anak mencapai perkembangan menyeluruh, mencakup aspek fisik, mental, emosional, sosial dan moral. Gerak-gerakanya terhadap penguasaan bola dan kekompakan tim tentu harus disesuaikan dengan kepentingan itu, dan sejauh mungkin dengan tujuan memberikan pengalaman gerak sebanyak-banyaknya bagi anak. Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 ini dapat dikatakan berprestasi di bidang olahraga dan sering mendapat juara, contohnya: juara bola voli, sepak bola , karate dan lainlain. Tapi untuk cabang olahraga khususnya sepak takraw, sekolah ini siswa ekstrakurikuler tersebut masih mempunyai kekurangan di antaranya pada permainan khususnya pada keterampilan manipulatif atau kontrol bola. Hasil observasi dari sekolah tersebut dikatakan kurang keterampilan kontrol bolanya karena, 1) pada saat pertandingan para pemain pada saat menerima datangnya bola dari lawan, siswa kewalahan untuk melakukan penguasaan kontrol 3x. Siswa lebih sering melakukan perlawanan dengan 1x sentuhan saja, langsung dikembalikan kelawan dan siswa kurang menepatkan dengan benar posisi keseimbangan tubuh guna melakukan kontrol bola, sehingga bola meleset kearah lain. 2) Pada saat latihan di program ekstrakurikuler siswa lebih sering melakukan game dari pada melakukan latihan teknik individu seperti posisi perkenaan kaki terhadap bola, sehingga pada saat melakukan kontrolan bola individu, arah bola tersebut sering meleset. Sesuai dari pengamatan yang telah peneliti lakukan sebelumnya, latihan ekstrakurikuler sepak takraw yang dilakukan setiap 2 kali seminggu, tidak membuat para siswa mengalami peningkatan keterampilan dari segi keterampilan individu. Hal ini disebabkan oleh kurangnya program latihan yang di berikan guru ekstrakurikuler dan latihannya masih monoton serta kurangnya sarana. Hasilnya siswa belum terlalu menguasai pergerakan anggota tubuh terhadap penguasaan bola lebih tepatnya keterampilan kontrol bola atau keterampilan manipulatif menggunakan kaki. Posisi sikap tubuh anak kurang fleksibel guna menerima datangnya bola. Kontrol bola yang di harapkan pada setiap pemain adalah berusaha bagaimana cara pemain bisa mengendalikan posisi bola selalu pada penguasaan tubuh pemain dan tidak jatuh. Dalam kegiatan ekstrkurikuler yang dilakukan oleh SMPN 11 Kota Pontianak ini, belum melakukannya suatu perogram latihan yang benar-benar menunjang guna meningkatkan keterampilan manipulatif atau keterampilan kontrol bola. Berdasarkan uraian di atas, maka pengkaji dalam penelitian ini diarahkan pada komponen keterampilan, khususnya kontrol bola karena dalam penelitian yang akan
A
dilakukan ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil keseimbangan dengan memberikan materi latihan sepak sila.hal inilah yang membuat penulis ingin meneliti karena belum ada suatu peningkatan dari keterampilan individu dalam pembinaan ektrakuruler sepak takraw. Jadi peneliti ingin mengangkat pengaruh latihan sepak sila terhadap kontrol bola dalam permainan sepak takraw ekstrakurikuler SMPN 11 Kota Pontianak. Dal Monte (1978) (dalam Achmad Sofyan Hanif, 2011:17), menyatakan keterampilan adalah kemampuan melakasankan gerak-gerakan secara tepat, cepat, dan harmonis sehingga tidak dapat disederhanakan lagi. Keterampilan gerak dasar itu didukung oleh pola gerak. Menurut Ucup Yusup, dkk (2001:25-28), Keterampilan dasar tersebut yaitu: (1) keterampilan non lokomotor adalah keterampilan yang dilakukan dengan menggerakan anggota badan yang melibatkan sendi dan otot dalam keadaan badan si pelaku menetap, (2) keterampilan lokomotor adalah keterampilan untuk menggerakan anggota badan dalam keadaan titik berat badan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, (3) keterampilan manipulatif adalah keterampilan menggunakan anggota badan, tangan atau kaki, untuk mengontrol bola. Karena Keterampilan ini yang berkaitan terhadap penguasaan bola pada saat permainan, (4) kombinasi keterampilan dasar adalah keterampilan dasar itu, tentunya tidak berdiri sendiri dalam satu teknik dasar sepak takraw. Maka di butuhkan gabungan keterampilan non lokomotor, lokomotor dan manipulatif. Selanjutnya menurut Asmara jaya (2008:64 ), mengemukakan Tujuan menerima/ menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola yang termasuk didalamnya untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan dan mempermudah untuk passing. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan tujuan permainan sepak takraw. Maka dalam kontrol bola individu harus dikuasai dengan baik. Keterampilan ini berpengaruh besar terhadap kualitas bermain individu/seseorang atau tim. Dengan keterampilan yang dimiliki tersebut seseorang dapat mengembangkan kecakapan bermainnya. Bahkan dengan menguasai semua teknik dasar yang ada tentu saja akan dapat meningkatkan prestasi bermain yang setinggi-tingginya. METODE Dalam penelitian ini bentuk penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Sugiyono (2009: 107) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Exsperimental designs Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Group Pretest Posttest Design dengan rancangan seperti berikut.
O1
X
O2
Gambar : Exsperiment designs Keterangan : Sugiyono (2009: 111)
O1
: Pre-test (hasil observasi yang dilakukan sebelum diberi perlakuan)
O2
: Post-test (hasil observasi yang dilakukan setelah diberi perlakuan)
X : Treatment (perlakuan) Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua element yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus (Suharsimi Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian mengambil seluruh siswa ekstrakurikuler SMPN 11 Negeri Pontianak dengan total 15 orang. Teknik sampel yang di ambil, dengan menggunakan teknik total sampling, dengan jumlah 15 orang. Prosedur penelitian terdiri dari tes awal (pretest) yaitu tes yang diberikan pada siswa sebelum siswa diberikan perlakuan, merupakan tes untuk mengetahui kemampuan awal sampel penelitian, selanjutnya treatment dalam penelitian ini dilakukan berpanduan dengan program latihan yaitu latihan materi sepak sila beserta variasi berdasarkan Program latihan sebanyak 14 kali pertemuan. Dimana dalam satu minggu terdiri dari 3 kali pertemuan dan tes akhir (posttest) dilakukan dengan tujuan mengetahui peningkatan kemampuan sampel penelitian. Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Sebelum dilakukan uji hipotesis maka perlu dilakukan uji prasyarat. Selanjutnya uji pengaruh yang digunakan yaitu dengan rumus analisis t-tes sebagai berikut :
t=
Arikunto (2010: 349) Keterangan: Md
: mean dari perbedaan pretest dengan posttest (posttest - pretest)
xd
: deviasi masing-masing subjek (d – Md)
∑x²d
: jumlah kuadrat deviasi
N
: subjek pada sampel
d.b.
: ditentukan dengan N – 1
Untuk menentukan Md, dengan menggunakan rumus:
Md =
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pelaksanaan dalam penelitian ini dilakukan di SMPN 11 Kota Pontianak yang beralamat di Jalan Akhmad Marzuki Kota Pontianak, proses pelaksanaan penelitian dilakukan dengan observasi dan tes pengukuran pada kemampuan dasar kontrol bola yang dimilki siswa ekstrakurikuler SMPN 11 Kota Pontianak. Pelaksanaan penelitian dilapangan khususnya pelaksanaan pretest, treatmentt dan posttest, adapun pelaksanaan tersebut dilakuan dengan rincian 1 kali pretest, 14 kali pertemuan treatment dan 1 kali posttest. Penelitian ini dilakukan dengan model pre-experimental design. Pelaksanaan tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes sebelum dan sesudah yang diberikan treatment. Pelaksanaan tes pertama bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa (pretest), sebelum diberikan treatment pada siswa, sedangkan tes kedua atau tes akhir (posttest) bertujuan mengetahui peningkatan kemampuan setelah diberikan treatment pada siswa. Bentuk data hasil pengukuran dalam penelitian ini berupa skor nilai atau angka yang diperoleh. Kemudian skor atau angka tersebut ditabulasikan dan dilakukan penghitungan statistik. Pengolahan data hasil penelitian berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan terhadap kemampuan yang dimiliki siswa adalah berupa data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka atau bilangan-bilangan. Selanjutnya data yang bersifat kuantitatif, yang berwujud angka-angka hasil tes yang dilakukan, akan dihitung dengan menggunakan analisis data statistik dengan uji beda antara hasil kemampuan posttest sebelum perlakuan dengan hasil prettest setelah perlakuan. Hasil analisis data disajikan dengan cara dijumlahkan dan dibandingkan. Selanjutnya hasil tersebut kemudian ditafsirkan dengan kalimat sebagai hasil pembahasan penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam memahami hasil akhir dalam mengkualifikasikan hasil penelitian tersebut. Berikut ini adalah gambaran hasil pengolahan data yang telah dilakukan dari hasil penelitian melalui tes keterampilan kontrol bola yang telah dilakukan baik tes awal (pretest) maupun tes akhir (posttest) yang terdiri dari 15 orang sampel penelitian. Adapun deskripsi data hasil pretest keterampilan kontrol bola siswa dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Deskripsi Data Pretest Mean Max Min Std. Deviasi Range Mode Median 2,06667
3
1
0,59362
2
2
2
Adapun deskripsi data hasil posttest keterampilan kontrol bolasiswa dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Deskripsi Data Posttest Mean Max Min Std. Deviasi Range Mode Median
2,6
4
2
0,63246
2
2
3
Deskripsi data penelitian berdasarkan analisis hasil prestest dan posttest menunjukan kemampuan siswa yang terdiri dari 15 sampel maka diperoleh hasil untuk prestasi skor ratarata prestest 2.06667, skor minimal 1 sedangkan skor maksimalnya 3, dengan standar deviasi 0.59362, median 2, mode 2 dan range 2. Sedangkan untuk skor rata-rata posttest 2.6, skor minimal 2 sedangkan skor maksimalnya 4, dengan standar deviasi 0.63246, median 3, mode 2 dan range 2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data pretest dan posttest pada tabel 1 dan 2 maka didapat hasil sebagai berikut: rata-rata kemampuan keseimbangan (balance) siswa pada pretest adalah 2,06667 sedangkan pada posttest adalah 2,6 Adapun Grafik Histrogram hasil rata-rata pretest dan posttest dapat digambarkan sebagai berikut:
2.6 2.0667
Pretest
Posttest
Gambar 1. Grafik histrogram hasil rata-rata pretest dan posttest kemampuan keseimbangan (balance) Adapun hasil uji normalitas yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Indikator Signifikansi Keterangan Pretest
0.623>0.05
Normal
Posttest
0.539>0.05
Normal
Berdasarkan hasil tabel 3 tersebut terlihat nilai signifikansi pretest dan posttest tiap indikator lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi normal. Adapun hasil uji homogenitas yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. Data Hasil Uji Homogenitas Hasil Signifikansi Keterangan
Pretest dan Posttest
0.547>0,05
Homogen
Berdasarkan hasil tabel 4 tersebut terlihat nilai signifikansi tiap variabel lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi homogen. Berdasarkan hasil penghitungan melalui pengaplikasian rumus uji-t didapatkan data pada tabel sebagai berikut: Tabel 5. Data Hasil Uji-t antara Pretest dan Posttest Taraf Uraian Rata-rata ttest d.b. ttabel Signifikansi Pretest
2,06667 4,008
Posttest
14
2,145
5%
2,6
Berdasarkan data pada tabel 4 maka didapat nilai ttest untuk yaitu sebesar 4,008. Dengan melihat tabel statistika dimana pada derajat kebebasan db=(N-1) adalah 15-1=14 dan pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai ttabel sebesar 2,145. Dengan demikian nilai dari ttest = 4,008. lebih besar dari nilai ttabel = 2,145, artinya terdapat peningkatan yang signifikan. Adapun skor rata-rata peningkatan yang terjadi yaitu pretest 2,06667 meningkat pada saat dilakukan posttest menjadi 2,6 (meningkat sebesar 0,533) dengan persentase peningkatan sebesar 25,80 %. Pembahasan Pada penelitian ini sepak sila merupakan materi latihan yang diberikan untuk meningkatkan keterampilan yang berupa latihan dalam menerima, menimang/ menguasai bola, dan mengumpan. Latihan yang diberikan tersebut diupayakan untuk mengoptimalkan peningkatan kemampuan teknik dasar teknik kontrol bola dalam permainan sepak takraw pada ekstrakurikuler SMPN 11 Kota Pontianak Berdasarkan kemampuan keterampilan teknik dasar teknik kontrol yang diraih siswa yaitu dari tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) kemampuan rata-rata siswa mengalami peningkatan yaitu sebesar 0.533 dengan persentase peningkatan sebesar 25,80%. Pelaksanaan tes awal (pretest) merupakan kemampuan yang diperoleh siswa sebelum adanya perlakukan yang diberikan melalui latihan sepak sila, sedangkan tes akhir (posttest) merupakan hasil peningkatan sebagai pengaruh yang dimunculkan akibat adanya latihan yang diberikan. Proses latihan melalui sepak sila yang diberikan mencapai tujuan yang diharapkan, latihan sepak sila tersebut setelah diberikan serta dianalisis hasil yang ditunjukan, antara tes awal dan tes akhir ternyata mengalami peningkatan yang positif dari hasil tersebut. Program latihan tersebut selain meningkatkan keterampilan kontrol dalam permainan sepak takraw yang ditampilkan siswa, ternyata juga mempengaruhi tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan, berdasarkan kenyataan dilapangan setelah proses pelaksanaan penelitian selesai dilakukan para siswa semakin antusias dalam melakukan latihan-latihan yang dijadwalkan. Hal ini berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan peneliti pada siswa mereka merasa nyaman dengan aktivitas yang diberikan sebelumnya, sehingga minat dan kebutuhan akan pentingnya latihan yang baik dapat dipahami dan menjadi masukan bagi mereka. Sedangkan untuk uji pengaruh sebagai jawaban dari hipotesis penelitian disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kontrol bola yang signifikan dengan menggunakan teknik sepak sila pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepak takraw SMPN 11 Kota Pontianak. Adapun hasil tersebut disebabkan oleh beberapa alasan yaitu dengan latihan sepak sila kemampuan penguasaan serta adaptasi terhadap bola pada siswa semakin baik dan terjadi pengayaan situasi gerak yang lebih luas, selain itu juga peningkatan yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah motivasi yang diberikan pada saat latihan merangsang rasa senang pada siswa dalam mengikuti proses latihan yang diberikan, berlandasakan dari motivasi tersebut dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti proses latihan dengan rasa senang yang muncul tadi sehingga dalam pencapaian tujuan juga semakin terarah dan mempunyai hubungan yang timbal balik. Dalam permainan olahraga untuk menguasai permainan yang baik tentu saja harus menguasai keterampilan dasar yang baik pula. Keterampilan dasar tersebut untuk mencapai hasil yang baik tentunya harus dilakukan dengan proses latihan. Begitu juga halnya dalam proses kegiatan ekstrakurikuler sepak takraw yang ada di SMPN 11 Kota Pontianak proses latihan ini menjadi salah satu hal yang penting dalam pengembangan teknik dasar yang dimilki siswa salah satunya adalah kemampuan kontrol bola. Dalam penelitian ini proses latihan yang diberikan melalui materi latihan sepak sila yang diberikan tersebut memilki tujuan utama yaitu meningkatkan kualitas gerak dan penguasaan teknik dasar kontrol bola, selain itu juga latihan yang diberikam juga ditujukan untuk meningkatkan ketertarikan dan motivasi peserta ekstrakurikuler untuk lebih giat lagi mengikuti latihan yang diberikan. Selanjunya keterampilan teknik olahraga, merupakan kombinasi dari keterampilan gerak dasar. Keterampilan gerak dasar ini diterapkan dalam cabang olahraga, sesuai dengan kebutuhan yang khas. Keterampilan teknik dasar sepak takraw pada hakekatnya adalah berkenaan dengan teknik dasar dalam permainan sepak bola yang terdiri dari beberapa gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan dalam permainan sepak bola. Untuk itu supaya dapat bermain dengan baik dan benar maka keterampilan gerak dasar mengenai permainan sepak bola harus diketahui, dimengerti dan dipelajari terlebih dahulu. Oleh karena itu seorang pemain harus menguasai teknik dasar yang meliputi: passing, dribble dan shooting. Selanjutnya sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan tujuan permainan sepak takraw. Maka upaya pengembangan keterampilan teknik dasar seperti kontrol bola harus dikuasai dengan baik. Keterampilan ini berpengaruh besar terhadap kualitas bermain seseorang atau tim. Dengan keterampilan yang dimiliki tersebut seseorang dapat mengembangkan kecakapan bermainnya. Bahkan dengan menguasai keterampilan dasar yang ada tentu saja akan dapat meningkatkan prestasi bermain yang setinggi-tingginya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Penelitian ini merupakan hasil dari pengaruh latihan sepak sila terhadap kontrol bola dalam permainan sepak takraw ekstrakurikuler di SMPN 11 Kota Pontianak yang terdiri dari 15 orang sampel penelitian dengan instrumen tes keterampilan teknik dasar kontrol bola dan dianalisis dengan mengetahui uji pengaruh melalui uji-t. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kontrol bola yang signifikan dengan menggunakan teknik sepak sila pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepak takraw SMPN 11 Kota Pontianak dan terjadi peningkatan raihan skor rata-rata antara tes awal dan tes akhir yaitu meningkat sebesar 0.53333 dengan persentase peningkatan sebesar 25.81%. Saran Berdasarkan hasil dari penelitian adapun saran yang dapat diajukan penulis yaitu pengembangan bentuk latihan yang lebih variatif lagi agar kemampuan yang dimiliki oleh siswa akan semakin terarahkan dengan baik pula. Serta para guru/pelatih yang melakukan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler khususnya sepak takraw untuk lebih kreatif dalam memberikan jenis latihan selain itu juga motivasi yang diberikan pada siswa lebih dioptimalkan lagi, selain itu juga bagi para siswa haruslah dengan serius dalam mengikuti setiap latihan yang diberikan. Selanjutnya hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam pengembangan kegiatan ekstrakurikuler khususnya sepak takraw agar karakteristik serta perkembangan dan pencapaian tujuan yang ingin dicapai sehingga apa yang diharapkan dari hasil tersebut akan dapat terarahkan dengan baik. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. ________________. 2010. Prosedur Penelitian Sutau Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta. Hanif, Sofyan. 2011. Kepelatihan Dasar Sepak Takraw. Jakarta: Bumi Timur Jaya. Jaya, Asmara. 2008. Futsal. Yogyakarta: Pustaka Timur. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Yusuf, Ucup. Dkk. 2001. Pembelajaran Permainan Sepak Takraw. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga.