PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN BAURAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA DETERJEN BOOM DI KOTA PADANG Oleh Yulia Kartika Dewi1, Rika Desiyanti1, Irda1 Department of Management , Faculty of Economics, Bung Hatta University E-mail :
[email protected] ,
[email protected],
[email protected] ABSTRACT The research to improved empirically the effect of product quality and promotion mix consumer buying interest. In this study, the research object is some sexed male or female to ever use detergents Boom and domiciled in the city of Padang. The data used is primary data obtained through questionnaires. In this study, the variables used in this research can be grouped into two categories. The first dependent variable is buying interest. Both independent variables that comprise the quality of products, advertising, personal selling and sales promotion. The analytical method used is quantitative regression models and statistical t-test. Based on the results of hypothesis testing found that the quality of products, advertising and personal selling no significant effect on consumer buying interest on the detergent brand Boom. The results also found that promotional sales significantly influence consumer purchase interest in detergent brand Boom in Padang. Keywords: Quality Products, Advertising, Personal Selling, Sales Promotion,
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pada bebera tahun terakhir begitu
Afrika pada awal tahun 2014. Wabah Ebola
banyak jenis penyakit yang bermunculan,
terjadi di Afrika terjadi karena virus pada babi
mulai jenis penyakit yang ringan hingga
bersinergi dengan virus flu pada manusia,
penyakit
jenis
kondisi tersebut terjadi karena pola hidup
penyakit baru tentu terjadi karena kurangnya
masyarakat tidak sehat, seperti pakaian yang
kesadaran
kebersihan,
tidak cuci dengan sabun atau deterjen yang
sehingga memberikan peluang bagi kuman,
higenis, serta tangan yang tidak dibersihkan
bakteri atau virus untuk berkembang serta
dengan anti septic pada saat makan. Situasi
bersinergi dengan senyawa yang lain untuk
dan fenomena tersebut mengingatkan kita
menjadi penyakit. Menurut Ridwan dan
pada
Hanafi (2014) faktor kebersihan menjadi
terutama yang berperekomian kebawah.
yang
berat.
manusia
Munculnya
terhadap
kehidupan
masyarakat
Indonesia
penyebab utama terjangkit wabah virus 5 N 1
Melihat begitu banyak wabah penyakit
di Asia pada tahun 2008 yang lalu, wabah
yang bermunculan mendorong para pelaku
selanjutnya adalah merebaknya virus Ebola di
dunia usaha untuk membuat produk produk 1
yang dapat mengurangi muncul epidemic
Tujuan Penelitian
penyakit yang merugikan manusia. Salah satu
Berdasarkan
kepada
perumusan
produk industri yang dapat berkontribusi bagi
masalah yang diajukan secara umum tujuan
pengurangan
utama dilaksanakannya penelitian ini adalah:
berbagai
risiko
munculnya
berbagai penyakit adalah produk deterjen.
1. Menganalisis dan membuktikan secara
Kebersihan pada pakaian tentu menjadi cara
empiris pengaruh kualitas produk
bagi masyarakat untuk mengurangi risiko
terhadap minat beli konsumen pada
terjangkit berbagai penyakit, mencuci secara
deterjen Boom di Kota Padang.
bersih
tentu
akan
menghilangkan
atau
2. Menganalisis dan membuktikan secara
mengurangi bakteri, atau kuman yang melekat
empiris pengaruh bauran promosi
pada pakaian. Salah satu produk deterjen yang
yang
fenomenal di Indonesia yang digemari oleh
terhadap minat beli konsumen pada
ibu rumah tangga adalah deterjen Boom.
deterjen Boom di Kota Padang.
diukur
dengan
periklanan
3. Menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh bauran promosi
Perumusan Masalah Berdasarkan kepada latar belakang masalah, pertanyaan
peneliti yang
mengajukan akan
dibahas
beberapa didalam
penelitian ini yaitu:
yang diukur dengan personal selling terhadap minat beli konsumen pada deterjen Boom di Kota Padang. 4. Menganalisis dan membuktikan secara
1. Apakah kualitas produk berpengaruh
empiris pengaruh bauran promosi
terhadap minat beli konsumen pada
yang
deterjen Boom di Kota Padang ?
penjualan
2. Apakah bauran promosi yang diukur dengan iklan berpengaruh terhadap
diukur
dengan
terhadap
promosi
minat
beli
konsumen pada deterjen Boom di Kota Padang.
minat beli konsumen pada deterjen TINJAUAN PUSTAKA
Boom di Kota Padang ? 3. Apakah bauran promosi yang diukur dengan personal selling berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada
4. Apakah bauran promosi yang diukur promosi
berpengaruh
terhadap
penjualan minat
Menurut Schiffman dan Kanuk (2004) minat beli merupakan kualitas motivasi yang menjadi
deterjen Boom di Kota Padang ?
dengan
Minat Beli
beli
konsumen pada deterjen Boom di
dimensi
pendorong
munculnya
tingkah laku untuk membeli sebuah merek produk tertentu, dorongan tersebut muncul karena adanya kesesuaian produk dengan kebutuhan konsumen.
Kota Padang ? 2
Menurut Sumarwan et al (2010) mendefinisikan
keputusan
yang dihasilkan memenuhi standar yang telah
pembelian
ditetapkan, sehingga konsumen tidak akan
merupakan keinginan dari konsumen untuk
kehilangan kepercayaan terhadap produk
menwujudkan
yang bersangkutan (Sumarwan, 2010)
hasrat
atau
keinginannya
terhadap sebuah produk dengan melalukan berbagai aktifitas tertentu. Tahapan yang dilakukan
individu
untuk
keinginan
Menurut Saladin (2006) merupakan
melakukan
keputusan pembelian terdiri dari adanya kebutuhan,
Bauran Promosi
untuk
mencari
alternatif, melakukan pemilihan alternatif, melakukan tindakan dan melakukan evaluasi.
bauran
promosi
adalah
kombinasi
dari
penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan,
publisisti,
masyarakat
yang
tujuan perusahaan.
dan
hubungan
membantu
pencapaian
Bauran promosi tentu
menjadi pilihan cara yang akan dilakukan
Kualitas Produk Hal terpenting yang perlu diperhatikan produk salah satu aspeknya adalah kualitas
perusahaan untuk memperkenalkan merek produk yang mereka hasilkan.
produk. Menurut Kotler dan Keller (2013) arti
Periklanan
merupakan
dari kualitas produk adalah kemampuan
periklanan
sebuah
memperagakan
memanfaatkan media promosi seperti media
fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan
cetak dan elektronik, promosi penjualan
durabelitas, reabilitas, ketepatan, kemudahan
adalah
pengoperasian dan reparasi produk dan atribut
memanfaatkan media yang lebih sederhana
produk lainya, dengan kata lain kualitas
seperti spanduk atau pun reklame, hubungan
produk merupakan keseluruhan ciri-ciri dan
masyarakat
karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa
pendekatan personal yang dilakukan pemasar
yang
untuk menginformasikan produk yang mereka
produk
menunjukan
dalam
kemampuan
untuk
memuaskan kebutuhan yang tersirat.
atau
promosi
publisitas
dengan
merupakan
promosi yang dilakukan secara perorangan dengan cara mendatangi calon konsumen
konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa
target secara langsung, pemasaran langsung
seorang penjual dapat memberikan kualitas
merupakan
bila produk atau pelayanan penjual telah
memanfaatkan famlet untuk dijadikan sebagai
memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
media informasi.
mencapai
yang berpusat
kegiaran
dengan
pada
Untuk
kualitas
dilakukan
jual. Penjualan personal merupakan kegiatan
Defenisi ini merupakan merupakan pengertian
yang
kegiatan
kualitas
produk
kegiatan
promosi
dengan
yang
diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan agar produk 3
berbagai even atau acara yang menyedot
Periklanan Periklanan
adalah
suatu
bentuk
perhatian orang banyak, seperti pameran,
pembayaran komunikasi public melalui media
konser atau acara eksebisi lainnya. Kegiatan
massa mengenai suatu produk yang sedang
promosi dengan pendekatan above the line
diperkenalkan suatu perusahaan. Menurut
menunjukan kegiatan promosi menggunakan
Durianto et al (2003) perikalanan merupakan
bantuan media promosi seperti televisi, radio,
bagian dari kegiatan promosi yang dilakukan
atau pun media elektronik.
dengan menggunakan bantuan media. Pada penelitian
ini
media
periklanan
yang
digunakan adalah media elektronik.
Pengembangan Hipotesis Pengaruh Kualitas Minat Beli Menurut
Personal Selling Sebagian besar orang hidup dari
menemukan
Produk
Sandy bahwa
et
Terhadap al
kualitas
(2014) produk
menjual, baik itu berupa barang ataupun jasa,
berpengaruh langsung terhadap minat beli
sedangkan seni penjualan yang paling tua dan
konsumen. Tristantin dan Suwandi (2012)
termasuk penting adalah personal selling.
menemukan
Cara ini unik, tidak mudah untuk diulang,
berpengaruh signifikan terhadap minat beli
dapat menciptakan two ways communication
konsumen. Semakin tinggi kualitas produk
antar ide yang berlainan antara penjual dan
yang
pembeli. Cara ini adalah satu – satunya cara
meningkatnya
dari sales promotion yang dapat menggugah
membeli sebuah produk.. Mufarihah dan
hati pembeli dengan segera, dan pada tempat
Triyono (2013) menemukan bahwa aktifitas
dan waktu itu juga diharapkan konsumen
perilaknan berpengaruh positif terhadap minat
dapat mengambil keputusan untuk membeli.
beli konsumen konsumen pada ponsel merek
bahwa
kualitas
dirasakan
Samsung
akan
minat
Galaxy
di
produk
mendorong
konsumen
kota
untuk
Semarang,
Berdasarkan uraian ringkas beberapa hasil
Promosi Penjualan Menurut Sumarwan et al (2008) mengungkapkan promosi penjualan sebagai aktifitas pengenalan merek yang dilakukan melalui dua cara yang berbeda. Cara yang
penelitian terdahulu
maka diajukan sebuah
hipotesis yaitu: H1 Kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada deterjen Boom di Kota Padang
pertama adalah dengan menggunakan below the line dan above the line. Kegiatan promosi
Pengaruh Bauran Promosi yang Diukur dengan Periklanan Terhadap Minat Beli
penjualan dengan menggunakan pendekatan below the line menunjukan aktifitas promosi yang
dilakukan
dengan
memanfaatkan
Margaretha (2010) menemukan bahwa bauran promosi yang diukur dengan personal 4
selling, berpengaruh positif yang signifikan
hasil penelitian terdahulu maka peneliti
terhadap minat beli konsumen. Sandy et al
mengajukan sebuah hipotesis yang akan
(2014) menemukan periklanan (advertising)
dibuktikan yaitu:
berpengaruh signifikan terhadap minat beli
H3
konsumen pada sebuah produk, semakin
Personal selliing berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada deterjen Boom di Kota Padang
tinggi intensitas kegiatan periklanan yang dilakukan
dengan
mendorong
memanfaatkan
meningkatnya
minat
media beli
Pengaruh Bauran Promosi yang Diukur dengan promosi penjualan Terhadap Minat Beli
konsumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan
periklanan
berpengaruh
positif
terhadap minat beli konsumen.Sesuai dengan uraian beberapa hasil penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H2
Sarjono (2013) menemukan bahwa promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Margaretha (2010) menemukan bahwa bauran promosi yang diukur dengan promosi penjualan berpengaruh positif yang signifikan terhadap
Periklanan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada deterjen Boom di Kota Padang
Pengaruh Bauran Promosi yang Diukur dengan Personal Selling Terhadap Minat Beli
minat
beli
konsumen.
Semakin
tinggi
kegiatan promosi penjualan yang dilakukan dengan cara memberikan hadiah langsung kepada
konsumen
meningkatnya
minat
akan beli
mendorong konsumen.
Sarjono (2013) menemukan bahwa
Berdasarkan pada uraian ringkas beberapa
bauran promosi yang diukur dengan personal
hasil penelitian terdahulu maka diajukan
selling berpengaruh positif yang signifikan
sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
terhadap minat beli konsumen. Margaretha
H4
(2010) menemukan bahwa bauran promosi yang
diukur
dengan
personal
selling,
berpengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli konsumen. Pendekatan personal yang dilakukan team pemasar tentu menjadi alat
yang
ampuh
untuk
Promosi penjualan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada deterjen Boom di Kota Padang
METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Menurut Sekaran (2011) populasi
mempengaruhi
merupakan kesatuan atribut yang saling
konsumen, ketika informasi yang diberiikan
bekerja sama untuk mencapai satu tujuan
sangat jelas dan tepat tentu keinginan atau
tertentu. Pada penelitian ini yang menjadi
minat untuk segera membeli merek produk
populasi adalah seluruh konsumen yang
yang dipromosikan akan semakin tinggi.
menggunakan deterjen Boom dan berdomisili
Berdasarkan kepada uraian ringkas beberapa
disekitar kota Padang. 5
Mengingat jumlah populasi konsumen
Variabel Independen
yang menggunakan deterjen Boom tidak diketahui
secara
pasti
maka
diperlukan
pengambilan sampel. Menurut Sekaran (2011) sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili, Pada penelitian ini yang menjadi
sampel
adalah
yang
digunakan
didalam
penelitian
ini
meliputi: 1. Kualitas Produk (X1) Menurut Kotler dan Keller (2010)
orang
kualitas produk menunjukan kemampuan
konsumen yang secara teratur menggunakan
produk untuk memberikan nilai dan manfaat
deterjen merek Boom dan berdomisili di kota
kepada konsumen yang menggunakannya.
Padang. Untuk menentukan ukuran sampel
Untuk mengukur kualiitas produk digunakan
agar diperoleh sampel yang tepat dan akurat
kuesioner berskala 5 tingkat Likert. Didalam
maka
model kuesioner respon jawaban yang dapat
peneliti
beberapa
Secara umum variabel independen
menggunakan
metode
purposive sampling.
dipilih adalah Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Netral (N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2
Definisi
Operasional
dan
Pengukuran
dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Variabel Secara
umum
penelitian
ini
menggunakan dua kategori variabel utama
2. Periklanan (X2) Menurut
Durianto
et
al
(2003)
perikalanan merupakan bagian dari kegiatan
yaitu sebagai berikut:
promosi
yang
dilakukan
dengan
menggunakan bantuan media. Pada penelitian
Variabel Dependen Minat Beli (y)
ini media periklanan yang digunakan adalah
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008)
media elektronik. Untuk mengukur aktifitas
minat beli merupakan kualitas motivasi yang
periklanan
menjadi
munculnya
berskala 5 tingkat Likert. Didalam model
tingkah laku untuk membeli sebuah merek
kuesioner respon jawaban yang dapat dipilih
produk tertentu, dorongan tersebut muncul
adalah Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4,
karena adanya kesesuaian produk dengan
Netral (N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan
kebutuhan konsumen. Untuk mengukur minat
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
dimensi
pendorong
maka
digunakan
kuesioner
beli digunakan kuesioner berskala 5 tingkat Likert. Didalam model kuesioner respon jawaban yang dapat dipilih adalah Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Netral (N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
3. Personal Selling (X3) Menurut Kotler dan Keller (2013) personal selling adalah aktifitas promosi yang dilakukan secara langsung, proses kegiatan promosi dapat dilakukan secara perorangan 6
atau
pun
perkelompok
cara
rata-rata, median, modus) dan nilai dispersi
konsumen
(standar deviasi dan koefisiensi variansi) serta
sasaran. Untuk mengukur personal selling
menginterpretasikannya. Analisis ini tidak
maka digunakan kuesioner berskala 5 tingkat
menghubung-hubungkan satu variabel dengan
Likert. Didalam model kuesioner respon
variabel lainnya dan tidak membandingkan
jawaban yang dapat dipilih adalah Sangat
satu variabel dengan variabel lain.
mendatangi
langsung
dengan
target
Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Netral (N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan Sangat Tidak
Pengujian Instrumen Data Sebelum dilakukan tahapan pengujian
Setuju (STS) = 1
hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen data dengan melakukan pengujian
4. Promosi Penjualan (X4) Menurut Tjiptono (2010) promosi penjualan
merupakan
memperkenalkan
kegiatan
merek
dengan
untuk cara
validitas
mengukur reklame maka digunakan kuesioner berskala 5 tingkat Likert. Didalam model kuesioner respon jawaban yang dapat dipilih adalah Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4,
reliabilitas.
Secara
umum
tahapan yang dilakukan adalah: 1. Uji Validitas
memberikan apresiasi kepada konsumen. Pemberian bonus kepada konsumen. Untuk
dan
Merupakan satu alat pengukur yang menghubungkan pengujian item-item dalam kuisioner
yang
digunakan.
penelitian
saat
dilakukan
dengan
ini
Pada
pengujian
model validitas
menggunakan
model
Varimax.
Netral (N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
2.
Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2010) pengujian
reliabilitas
Metode Analisis Untuk
membuktikan
menunjukkan
sejauh
mana
kebenaran
pengukuran itu dapat memberikan hasil yang
hipotesis maka digunakan metode analisis
relatif berbeda, jika dilakukan pengulangan
seperti yang dijelaskan pada sub bab dibawah
pengukuran terhadap subjek yang sama. Uji
ini yaitu:
ini hanya dapat dilakukan pada pertanyaanpertanyaan
Analisis Deskriptif Analisa
ini
yang
valid
saja
pengujian
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bermaksud
untuk
rumus alpha atau Cronbach’s Alpha. Suatu
menggambarkan karakteristik masing-masing
instrumen dikatakan reliabel jika Cronbach’s
variabel penelitian. Dengan cara menyajikan
Alpha lebih besar dari 0.60.
data ke dalam tabel distribusi frekuensi, menghitung nilai pemusatan (dalam hal nilai 7
Apabila nilai VIF melebihi angka 10 maka
Uji Normalitas Menurut Ghozali (2010) pengujian
asumsi
multikoleniaritas
terpenuhi
dan
normalitas merupakan uji yang digunakan
sebaliknya jika nilai VIF kecil dari 10 dapat
untuk melihat pola penyebaran data apakah
disimpulkan
berdistribusi normal atau tidak, Pengujjan
multikoleniaritas.
tidak
terjadinya
normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS yaitu melalui uji One Sample
b.
Menurut
Kolmogorov Smirnov Test. Normal atau tidaknya sebuah data dapat dilihat dari nilai asym sig yang dihasilkan dalam pengujian > 0,05. Jika data normal maka uji statistik parametrik dapat dilakukan dan sebaliknya.
Pengujian Heteroskedastisitas (2010)
mendefinisikan pengujian heteroskedastisitas sebagai uji yang digunakan untuk mengetahui pola keragaman data yang mendukung masing masing variabel penelitian. Pada penelitian ini pengujian
heteroskedastisitas
dilakukan
dengan menggunakan skala grafis (Scutter
Analisis Inferensial Sebelum
Ghozali
pengujian
Plot). Gejala heteroskedastisitas tidak akan
hipotesis terlebih dahulu dilakukan analisis
terjadi bila pola sebaran variance menyebar
inferensial
yang
secara tidak merata baik diatas maupun
digunakan untuk menguji kelayakan data
dibawah 0 serta tidak membentuk pola yang
dengan
jelas.
yaitu
dilakukan
sebuah
menggunakan
analisis
tahap
pengujian
sebagai berikut: 2. Model Regresi Linear Berganda
1. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum
dilakukan
pengujian
hipotesis salah satu persyaratan yang harus terpenuhi dalam sebuah model regresi adalah terbebasnya
masing
masing
variabel
independen dari gejala asumsi klasik. Secara umum tahapan pengujian asumsi klasik yang
Untuk mengetahui arah pengaruh variabel
independen
terhadap
variabel
dependen. Maka digunakan uji regresi linear berganda, Ghozali (2010) secara umum regresi linear berganda dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan Y = Minat Beli, X1 = a.
Kualitas Produk, X2 = Periklanan, X3 =
Uji Multikolinearitas Pengujian
multikolinearitas
yaitu
Personal selling, X4= Promosi penjualan, a =
adanya hubungan yang sangat kuat antara
Konstanta. b = Koefisien regresi, dan e =
variabel
Erorr term
independen
dengan
variabel
independen lainnya atau antara variabel independen
dengan
variabel
dependen. 8
Proses penyebaran kuesioner dilakukan secara 2
3. Uji Koefisien Determinasi (R ) Uji
koefisien
langsung oleh peneliti. (R2)
determinasi
Sumber Hasil
Pengamatan Peneliti (2015)
bertujuan untuk melihat seberapa besar
Pada awalnya total jumlah kuesioner
proporsi variasi dari variabel indepeden
yang disebarkan berjumlah 130 lembar,
secara
setelah dilakukan penyebaran kuesioner dan
bersama-bersama
mempengaruhi
variabel dependen,
dilakukan kuesioner
4. Uji F-test (Model of Fit-test) Uji F dilakukan untuk mengetahui kepatan pemilihan variabel independen yang digunakan untuk memprediksi perubahan variabel dependen atau disebut sebagai uji kelayakan
model,
pengujian
f-statistik
dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5%.
pengaruh
variabel
melihat
sejauh
independen
mana
terhadap
variabel secara parsial ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan, tujuan penelitian
disebarkan
produk,
berhasil
dilakukan
pemeriksaan,
hasil
pemeriksaan menunjukan tidak satu pun kuesioner yang mengalami kerusakan, oleh sebab itu seluruh kuesioner yang disebarkan dapat digunakan kedalam tahapan pengolahan data lebih lanjut.
Sebelum dilakukan tahapan pengujian hipotesis
terlebih
dahulu
pengujian
instrument
dilakukan
pada
dilaksanakan
data.
masing
Pengujian
masing
item
pertanyaan yang mendukung setiap variabel
instrument data yang digunakan meliputi: Pengujian Validitas
ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris kualitas
disebarkan
penelitian. Secara umum tahapan pengujian
Demografis Responden
pengaruh
100%
dikumpulkan , masing masing kuesioner yang
Merupakan suatu uji statistik yang untuk
yang
kembali
Pengujian Instrumen Data
5. Uji t-statistik (Uji Hipotesis)
digunakan
pengumpulan
periklanan,
Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui
kebenaran
dari
apa
yang
personal selling dan promosi penjualan
sebenarnya diukur. Instrumen yang diukur
terhadap minat beli. Pada penelitian ini yang
dalam
menjadi target sampel adalah para konsumen
pertanyaan yang mendukung masing masing
pengguna deterjen Boom yang berdomisili
variabel
disekitar kota Padang. Pada penelitian ini
dilakukan
jenis data yang digunakan adalah data primer,
construct
yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner.
pengujian tersebut validnya masing masing
pengujian
validitas
adalah
penelitian.
Pengujian
dengan
menggunakan
atau
varimax.
Pada
item
validitas model tahapan
9
item
pertanyaan
ditentukan
oleh
factor
masing
variabel
independen
yang akan
loading dari masing masing item pertanyaan
dibentuk kedalam model regresi berganda
dengan cut off 0,40. Berdasarkan hasil
didalam penelitian ini telah memiliki nilai
pengujian validitas yang telah dilakukan
tolerance diatas 0,10 dan nilai Variance
diperoleh terlihat seluruh item pertanyaan
Influence Factor dibawah 10 sehingga dapat
telah memiliki factor loading diatas atau sama
disimpulkan bahwa variabel kepuasan kerja
dengan 0,40. Sehingga tahapan pengolahan
dan komitmen organisasi terbebas dari gejala
data dapat segera dilakukan.
multikoloniaritas, sehingga variabel tersebut dapat terus digunakan kedalam pembentukan
Pengujian Reliabilitas
model regresi yang akan segera dilaksanakan.
Hasil pengujian terlihat bahwa masing masing
variabel penelitian yang meliputi
Pengujian Heteroskedastisitas
kualitas produk, periklanan, personal selling, promosi penjualan dan minat beli memiliki Cronbach Alpha diatas atau sama dengan 0,50. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan yang valid, yang mendukung masing masing variabel penelitian dinyatakan handal, oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilakukan.
Sesuai dengan hasil pengujian terlihat bahwa masing masing variabel independen yang terdiuri dari kepuasan kerja dan komitmen organisasi memiliki nilai signifikan diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa didalam setiap variabel penelitian yang akan
dibentuk
berganda
kedalam
tidak
heteroskedastisitas, Pengujian Normalitas Residual Berdasarkan
hasil
model
regresi
terjadi
gejala
sehingga
tahapan
pengolahan data lebih lanjut dapat segera pengujian
dilaksanakan.
normalitas yang telah dilakukan diperoleh nilai asymp sig (2-tailed) sebesar 0,445 hasil
Pengujian Hipotesis
yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa
Setelah seluruh variabel penelitian
nilai asymp sig (2-tailed) sebesar 0,661 >
yang akan dibentuk kedalam model regresi
alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
berganda berdistribusi normal dan terbebas
seluruh variabel yang akan dibentuk kedalam
dari masing masing gejala asumsi klasik,
sebuah model regresi telah berdistribusi
maka tahapan pengujian hipotesis dapat
normal.
segera dilakukan. Secara umum penelitian ini bertujuan
hasil
membuktikan
pengaruh
kualitas produk, periklanan, personal selling
Pengujian Multikolinearitas Berdasarkan
untuk
pengujian
dan promosi penjualan terhadap minat beli..
multikolinearitas teridentifikasi bahwa masing
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang 10
telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil
Hasil Pengujian Hipotesis
terlihat pada sub bab dibawah ini:
Untuk membuktikan kebenaran teori yang menyatakan variabel personal selling,
Pengujian F-statistik
advertising, promosi dan public relation
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh nilai sig untuk pengujian F-statistik sebesar 0,000. Pada tahapan
pengujian
digunakan
tingkat
kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh pada proses pengujia statistik menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa pemilihan variabel kualitas produk, periklanan, personal selling dan promosi penjualan merupakan varaiabel yang benar
secara individual terhadap brand equity maka dilakukan penguijan t-statistik. Berdasarkan hasil
pengujian
yang
telah
dilakukan
diperoleh ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Hasil Pengujian Hipotesis Koefisien Keterangan Regresi (Constanta) 25,954 Kualitas Produk 0,015 Periklanan -0,072 Personal selling -0,041 Promosi Penjualan -0,150
Sig 0,651 0,357 0,453 0,020
Sumber Olahan Data 2013
benar tepat untuk mempengaruhi minat beli, Pada tabel 4.1 terlihat bahwa masing
hasil yang diperoleh juga menunjukan bahwa yang dianalisis
masing variabel penelitan yang digunakan
diterima, oleh sebab itu tahapan pengolahan
telah memiliki koefisien regresi, serta dapat
data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
dibuat
model regresi berganda
kedalam
sebuah
model
regresi
berganda seperti terlihat dibawah ini: Y = 25,954 + 0,15x1 – 0,072x2 – 0,041x3 – 0,150x4 + e
Analisis Koefisien Determinasi Pada
model
pengujian
statistik
Pada
model
persamaan
diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar
berganda
0,051
tersebut
kualitas produk memiliki koefisien regresi
menunjukan bahwa variabel kualitas produk,
bertanda negatif sebesar 0.15 pada model
periklanan, personal selling dan promosi
analisi juga diperoleh nilai signfikan sebesar
penjualan mampu memberikan kontribusi
0,651. Proses pengujian hipotesis konsisten
untuk mempengaruhi minat beli pada deterjen
menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.
Boom sebesar 5,10% sedangkan sisanya
Hasil yang diperoleh tersebut mengisyaratkan
94,90% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang
bahwa bahwa nilai signifikan sebesar 0,651 >
tidak digunakan didalam model penelitian
alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
saat ini.
kualitas produk tidak berpengaruh signifikan
hasil
yang
diperoleh
teridentifikasi
bahwa
regresi variabel
11
terhadap minat beli konsumen pada deterjen
pengolahan data digunakan tingkat kesalahan
merek Boom di kota Padang.
sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut
Pada kedua
tahapan
dengan
pengujian
hipotesis
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar
menggunakan
variabel
0,020 < alpha 0,05 maka dapat disimpulkan
periklanan diperoleh nilai koefisien regresi
bahwa
bertanda negatif sebesar 0,072 dengan nilai
signifikan terhadap minat beli konsumen
signifikan
membeli deterjen Boom di kota Padang.
sebesar
0,357.
Pada
tahapan
promosi
penjualan
berpengaruh
pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut
Pembahasan Sesuai
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,357 > alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
periklanan
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap minat beli konsumen pada
hipotesis
dengan
ketiga
tahapan
dengan
analisis
dan
pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa pembahasan seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:
deterjen merek Boom di kota Padang. Sesuai
dengan
pengujian
menggunakan
Pengaruh Kualitas Produk Minat Beli Konsumen
Terhadap
variabel personal selling diperoleh nilai
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
koefisien regresi bertanda negatif sebesar
pertama ditemukan bahwa kualitas produk
0,041,
data
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,453.
beli konsumen pada deterjen merek Boom.
Pada tahapan pengolahan pengolahan data
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwaa
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05.
kualitas
Hasil
tahapan
pertimbangan bagi konsumen ketika akan
pengolahan data menunjukan bahwa nilai
membeli deterjen Boom, pengalaman positif
signifikan sebesar 0,453 > alpha 0,05 maka
dalam
dapat disimpulkan bahwa bauran promosi
mendorong
yang diukur dengan personal selling tidak
mempertimbangkan kualitas deterjen Boom
berpengaruh signifikan terhadap minat beli
sebagai variabel yang mempengaruhi minat
konsumen pada deterjen merek Boom di kota
beli konsumen. Bukti nyata mutu dan kualitas
Padang.
deterjen Boom pada saat digunakan telah
pada
yang
Pada keempat
tahapan
pengolahan
diperoleh
tahapan
dengan
pada
produk
bukan
menggunakan
lagi
deterjen
konsumen
menjadi
Boom tidak
pengujian
hipotesis
mendorong komitmen yang kuat dalam diri
menggunakan
variabel
konsumen untuk terus menggunakan deterjen
promosi penjualan diperoleh nilai koefisien
tersebut.
regresi bertanda positif sebesar 0,150 dengan nilai
signifikan
sebesar
0,020.
Proses 12
Pengaruh Periklanan Terhadap Minat Beli Konsumen Sesuai
terus berminat membeli deterjen Boom. Hasil
hipotesis kedua ditemukan bahwa kegiatan
yang diperoleh juga menunjukan terdapatnya
periklanan
signifikan
sejumlah variabel yang mempengaruhi minat
terhadap minat beli konsumen pada deterjen
beli konsumen pada deterjen Boom, seperti
merek Boom. Hasil yang diperoleh gagal
jenis produk, variasi harga dan berbagai
membuktikan kebenaran hipotesis. Keadaan
variabel lainnya.
tidak
terjadi
hasil
tidak mengurangi keyakinan konsumen untuk
pengujian
tersebut
dengan
berbagai aktifitas promosi yang dilakukan
berpengaruh
karena
pada
umumnya
konsumen yang menjadi responden sangat mengenal deterjen Boom, pada umumnya
Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli Konsumen
mereka memiliki pengalaman yang kuat
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dalam
menggunakan
Boom,
keempat ditemukan bahwa kegiatan promosi
pengalaman yang terbentuk tentu pengalaman
penjualan berpengaruh signifikan terhadap
positif, keadaan tersebut tentu membuat
minat beli. Pada tahapan pengujian statistic
konsumen tidak lagi memperdulikan iklan
teridentifikasi variabel promosi penjualan
deterjen
Boom
deterjen
indikator
yang
memiliki koefisien regresi bertanda positif,
minat
beli
hasil yang diperoleh menunjukan bahwa
beli
semakin tinggi promosi penjualan yang
konsumen lebih dipengaruhi oleh variabel lain
dilaksanakan akan mendorong meningkatnya
seperti jenis produk, variasi harga dan
minat beli konsumen pada deterjen merek
berbagai variabel lainnya.
Boom.
mendorong konsumen.
sebagai
terbentuknya Dalam
hal
ini
minat
Keadaan
tersebut
menunjukan
kegiatan promosi penjualan yang dilakukan Pengaruh Personal Selling Terhadap Minat Beli Konsumen Berdasarkan hasil pengujian pengujian
lewat bantuan media cetak, elektronik atau
hipotesis kedua ditemukan bahwa personal
dan referensi yang dimiliki konsumen pada
selling tidak berpengaruh signifikan terhadap
deterjen Boom. Pengetahuan tersebut juga
minat beli konsumen dalam menggunakan
diperkuat
dengan
deterjen Boom. Hasil yang diperoleh tidak
konsumen
dalam
konsisten dengan hipotesis yang diajukan.
Boom,
Keadaan tersebut terjadi karena deterjen
meningkatnya minat beli konsumen pada
Boom telah melekat dalam ingatan konsumen,
deterjen merek Boom di kota Padang.
serta
tingginya
pengalaman
pun media online tentu menambah wawasan
keadaan
tingginya
pengalaman
menggunakan tersebut
deterjen
mendorong
dalam
menggunakan deterjen Boom mendorong 13
penjualan, yang dilakukan dengan
PENUTUP
memilih
Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan
media
dianggap
yang
tepat
efektif
dan untuk
hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan
memperkenalkan
maka dapat diajukan beberapa kesimpulan
kepada masyarakat. Selain itu kegiatan
penting
promosi penjualan juga diharapkan
yang
permasalahan
merupakan yang
jawaban
dibahas
dari
didalam
penelitian ini yaitu:
media
sosial
Boom
dan
online. Saran tersebut tentu menjadi
1. Kualitas produk tidak berpengaruh signifikan
memanfaatkan
deterjen
terhadap
minat
sangat penting sebagai upaya untuk
beli
mendorong meningkatnya minat beli
konsumen pada deterjen merek Boom
konsumen pada deterjen Boom dimasa
di Kota Padang.
mendatang.
2. Bauran promosi yang diukur dengan periklanan
tidak
signifikan
terhadap
2. Peneliti dimasa mendatang diharapkan
berpengaruh
menggunakan sejumlah variabel baru
minat
beli
yang juga mempengaruhi minat beli
konsumen pada deterjen merek Boom
konsumen yang belum digunakan
di kota Padang.
pada penelitian saat ini, seperti harga,
3. Bauran promosi yang diukur dengan
proses
distribusi,
pengetahuan,
personal selling tidak berpengaruh
persepsi dan berbagai variabel lainnya.
signifikan
Saran tersebut tentu sangat penting
terhadap
minat
beli
konsumen pada deterjen merek Boom
sebagai
di kota Padang.
meningkatnya ketepatan dan akurasi
4. Bauran promosi yang diukur dengan promosi signifikan
penjualan terhadap
berpengaruh minat
upaya
untuk
mendorong
hasil penelitian yang akan diperoleh dimasa mendatang.
beli
konsumen pada deterjen merek Boom di kota Padang.
Saran
DAFTAR PUSTAKA Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Toni Situnjak. 2003. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Gramedia, Jakarta.
Berdasarkan kepada kesimpulan dan keterbatasan hasil penelitian maka diajukan beberapa saran yang tentu dapat memberikan manfaat bagi:
Ghozali, Imam. 2010. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 19.0. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang.
1. Distributor deterjen Boom disarankan untuk melakukan kegiatan promosi 14
Kotler Philips dan Kevin Keller. 2013. Marketing 13th Pearson. PrinticeHall. Margaretha Yolla. 2010. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Beli Pada Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan 2010. Mufarrihah dan Triyono. 2013. Dampak Periklanan Terhadap Minat Beli Pada HP Samsung Galaxy (SStudi Eplorasi Pengguna HP Samsung Galaxy di Semarang). Malang. Jurnal Manajemen Pemasaran Volume 1 Nomor 2. Universitas Brawijaya,
Sandy Febryan, Yaningwati Fransisca dan Zainul. 2012. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan pembelian (Survei Pada Mahasiswa Jurusan Bisnis Angkatan 2010 – 2012). Jurnal Administrasi Bisnis JAB Vol 9 No 2 April 2012. Sarjono Bambang. 2013. Analisis Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Minat Beli Ulang Suatu Produk. Jurnal Orbith Volume 9 Nomor 2 Juli 2013 Hal 126 – 134 Schiman dan Freddy Kanuk. 2004. Consumer Behavior Approach. McGraw-Hill, Irwin. Sekaran Uma. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat, Jakarta.
Ridwan Mohamad dan Hanafi Yulian. 2014. Faktor Kebersihan Menjadi Penyebab Mewabahnya Virus H 5 N1. www.kompas.com
Sumarwan Ujang, Toni Sitinjak, Fachrudin, dan Darmadi Durianto. 2010. Management Strategic. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang.
Salidin M. 2007. Dasar Dasar Pemasaran. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Tjiptono
Fandi. 2010. Management Strategic. Salemba Empat, Jakarta.
15