Pengaruh Keunggulan Bersaing Diferensiasi Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Pada KFC Di Kota Padang Fitri Yeni Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar-Padang
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengaruh Keunggulan Bersaing Diferensiasi Produk, pelayanan dan citra Terhadap Minat Beli Ulang Kentucky Fried Chicken (KFC) Di kota Padang. Jenis penelitian ini adalah kausatif, dimana penelitian ini menggambarkan dan menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Padang yang telah pernah membeli KFC. Penentuan ukuran sampel menggunakan pendapat Cochran dengan sampel 100 orang, teknik pengambilan sampel dilakukan berdasarkan Accidental Sampling. Jenis data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah koesioner yang telah diberikan beberapa aitem pertanyaan. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan induktif melalui Regresi berganda. Hipotesis diuji dengan uji F dan uji T pada α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Keunggulan bersaing diferensiasi produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang. (2) keunggulan bersaing diferensiasi pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang. (3) keunggulan bersaing diferensiasi citra berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang KFC. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka disarankan kepada pihak KFC untuk dapat lebih meningkatkan keunggulan bersaing diferensiasi produk, keunggulan bersaing diferensiasi pelayanan dan keunggulan bersaing diferensiasi citra. Kata kunci : Keunggulan Bersaing, Diferensiasi, Minat Beli Ulang. ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the influence of competitive advantage of product differentiation, service and image of the attraction or desire to buy the Kentucky Fried Chicken (KFC) in Padang city. The kinds of this research is causative, where this research be illustrated and analyze the relationship between one variable with another variable or how the one variable can be influence the another variable.The population of this research is a society in the padang city has been ever buy KFC. determination the size of the data using by cochran’s opinion with a sample of 100 people. The data collection techniques based on the accidental. The kind of research data are primary and secondary data. Technique of data analyze using the descriptive and inductive analyze through the multiple regression. This hypothesis was tested by F and T test on the X = 0,05 The results of this research shows that: (1)the competence excellence of product differentiation have the significant of influence to the re-buying. (2) the competence excellence of service differentiation have the significant of influence to the re -buying. (3) the competence excellence about image of differentiation have the significant influence to the re -buying in the KFC. Based on the research has been doing, so be suggested to the KFC develop the competence excellent of product differentiation of product, the competence excellence of service differentiation and the competence excellence about image differentiation Keywords : Competitive Advantage, Differentiation, Re Buying Interest. 1
Pendahuluan Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) di Indonesia kini semakin berkembang. Keberadaan waralaba yang semakin marak beberapa tahun terakhir ini tidak mungkin dihindari lagi. Waralaba merupakan strategi yang efektif untuk mengembangkan jaringan bisnis dengan tidak menghilangkan karakter perusahaan yang sudah menjadi ciri khas waralaba yang bersangkutan. Dalam lingkungan persaingan bisnis yang semakin ketat dan kondisi siklus produk yang pendek, pelaku usaha harus memiliki strategi untuk tetap berdaya saing. Waralaba yang memiliki potensi sangat besar, di Indonesia adalah jenis waralaba restoran makanan cepat saji, ketersediaan makanan cepat saji semakin dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama di kawasan perkotaan yang dinamis. Didukung juga kecenderungan gaya hidup masyarakat yang ingin lebih praktis. Tidak terkecuali pada pola makan yang gemar menyantap sajian yang serba instant. Dari data penjualan selama 2011 dapat dijelaskan bahwa penjualan selama bulan februari mengalami penurunan dibanding pada bulan januari 2011. Pada bulan maret, april, mei, juli, september dan desember penjualan stabil, penjualann terjadi penururnan lagi pada bulan juni, agustus, oktober dan november. Dari data di atas dapat dilihat bahwa minat beli ulang konsumen KFC di kota Padang selama satu tahun berfluktuatif atau penjualannya tidak stabil, akibatnya omzet penjualan KFC di kota Padang tidak mengalami peningkatan berarti bagi perusahaan, minat untuk membeli ulang oleh konsumen dilihat dari pemilihan produk, citra dan pelayanannya setelah mereka mengetahui produk apa yang diinginkan maka konsumen akan melakukan memutuskan untuk membeli atau tidak membeli produk tersebut. Dilihat dari ketidakstabilan volume penjualan salah satu upaya untuk meningkatkan volume penjualan dengan menggunakan keunggulan bersaing diferensiasi produk, pelayanan, dan citra yang berorientasi pada konsumen agar konsumen merasa puas. Dalam menarik minat beli ulang konsumen KFC memiliki beberapa pesaing yaitu California fried 2
chicken (CFC) dan Texas fried chicken, untuk mempertahankan posisinya dalam persaingan, KFC dapat menggunakan strategi keunggulan bersaing diferensiasi untuk menarik minat beli konsumen dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Agar posisinya tidak direbut oleh pesaing dan minat pembelian konsumen semakin meningkat dengan menggunakan keunggulan bersaing diferensiasi produk, citra, dan pelayanan dengan ini dapat meningkatkan minat pembelian konsumen pada KFC. Keunggulan bersaing yang digunakan adalah diferensiasi yang terdiri dari produk, citra dan merek yang mempunyai peranan sangat penting guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dalam melakukan perencanaan dari ketiga diferensiasi diharapkan perusahaan dapat merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Hal tersebut penting karena keunggula bersaing merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen, dan produk yang mereka tawarkan ke konsumen akan sia-sia. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah (1). Sejauh mana keunggulan bersaing diferensiasi produk mempengaruhi minat beli ulang KFC di kota padang. (2). Sejauh mana keunggulan bersaing diferensiasi pelayanan mempengaruhi minat beli ulang KFC di kota padang. (3). Sejauh mana keunggulan bersaing diferensiasi citra mempengaruhi minat beli ulang KFC di kota padang. Kajian Teori Menurut Thomas dalam Parlindungan (2010:13) Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Menurut Simamora (2003:106) minat beli adalah suatu produk timbul karena adanya dasar kepercayaan terhadap produk yang
diingini, dan dengan kemampuan untuk membeli produk. Menurut Setiadi (2003:217) minat beli dibentuk dari sikap konsumen terhadap produk yang terdiri dari kepercayaan terhadap merek dan evaluasi merek, sehingga dari dua tahap tersebut munculah minat untuk membeli. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:322): “keunggulan bersaing adalah suatu keunggulan diatas pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih kepada konsumen, baik melalui harga yang lebih rendah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang mendukung penetapan harga lebih mahal”. Menurut Cravens (1999:12) keunggulan bersaing adalah mutu produk dan pelayanan yang tinggi mempengaruhi kepuasan konsumen, oleh karenanya memiliki keunggulan teknologi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli menciptkan suatu kemenangan tersendiri bagi perusahaan. Menurut Porter (1994:33).“keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan memandang perusahaan sebagai suatu keseluruhan. Keunggulan bersaing berasal dari banyaknya aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan dan mendukung produknya. Masing-masing aktivitas ini dapat mendukung posisi biaya relatif perusahaan dan menciptakan dasar untur diferensiasi”.Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa keunggulan bersaing adalah suatu keunggulan diatas pesaing dengan menawarkan sekumpulan keistimewaan perusahaan atau produk dari perusahaan tersebut sehingga dapat diterima oleh tarket pasar, dimana keunggulan bersaing berasal dari banyak aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan, dan mendukung produknya. Menurut Kotler dan Keller (2007:69)” diferensiasi adalah unit bisnis berkonsentrasi untuk mencapai kinerja yang terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan yang dianggap penting oleh sebagian besar. Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri, sistem penyerahan produk yang digunakan untuk menjualnya, pendekatan
pemasaran dan jajaran luas faktor lain, perusahaan yang dapat mencapai dan mempertahankan diferensiasi akan menjadi perusahaan berkinerja di atas rata-rata dalam industri seandainya premi harganya melebihi biaya ekstra yang diperlukan untuk menjadi unik. Menurut Minas Titik dalam Chaula (2007:174) Diferensiasi adalah langkah –langkah yang diambil oleh suatu persahaan untuk mendiferensiasikan diri dari pesaing apabila produk tersenbut memiliki keunikan daan nilai tinggi bagi konsumen. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang: Menurut Cravens (1999:12),”Keunggulan bersaing adalah mutu produk dan pelayanan yang tinggi mempengaruhi kepuasan konsumen, oleh karenanya memiliki keunggulan teknologi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli menciptkan suatu kemenangan tersendiri bagi perusahaan. Menurut Minas Titik dalam Anwar (2007:174),”Diferensiasi adalah langkah-langkah yang diambil oleh suatu perusahaan untuk mendiferensiasikan diri dari pesaing apabila produk tersebut memiliki keunikan dan nilai tinggi bagi konsumen”. Dari kesimpulan keunggulan bersaing dan diferensiasi di atas dapat diambil kesimpulan kalau keunggulan bersaing diferensiasi itu adalah hal yang menonjol pada suatu produk yang disukai oleh konsumen dan tidak dimiliki oleh pesaing sehingga dapat menarik minat beli ulang konsumen untuk membeli. Dalam mempengaruhi minat beli ulang Secara lebih khusus nya keunggulan bersaing diferensiasi ini terdiri dari tiga bagian yaitu: Menurut Peter Bread dalam Susantiyo (2002:16) Keunikan produk yang membedakan karakter produk dengan yang lain merupakan salah satu atribut yang mempengaruhi minat beli konsumen dalam melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut. Menurut Mahajan, et.al dalam Lestari (2005:20) menyatakan bahwa diferensiasi pelayanan merupakan seperangkat kemampuan sumber daya baik manusia maupun teknologi tinggi yang digunakan dalam menyediakan pelayanan yang berbeda dari pesaingnya 3
sehingga dapat mempengaruhi minat beli ulang konsumen. Kotler dan Keller (2007:346), Citra adalah persepsi dan keyakinan yang dilakukan, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen . Citra adalah tindakan untuk merancang serangkaian perbedaan yang berarti dalam hal membentuk citra yang berbeda dibanding perusahaan lain sehingga citra perusahaan akan mudah diterima oleh masyarakat serta melekat kuat pada masyarakat. Berbagai konsep yang berkembang saat ini menyiratkan bahwa pentingnya citra sebagai sarana atau alat untuk meraih keunggulan bersaing sehingga menarik minat beli ulang konsumen di pasar. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Padang yang telah pernah membeli KFC. Penentuan ukuran sampel menggunakan pendapat Cochran dengan sampel 100 orang, teknik pengambilan sampel dilakukan berdasarkan Accidental Sampling. Jenis data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah koesioner. Sebelum analisis regresi dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Untuk pengujian hipotesis secara parsial digunakan uji t (t-test). Kaidah keputusannya adalah : Jika tingkat signifikansinya < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jika tingkat signifikansinya > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. HASIL ANALISIS DATA Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel keunggulan bersaing diferensiasi produk, diferensiasi pelayanan dan diferensiasi citra terhadap minat beli ulang konsumen pada KFC di kota padang. Penyajian data masing-masing variabel adalah dalam bentuk distribusi. Indikator dalam penelitian pada variabel keunggulan bersaing diferensiasi produk ini adalah pada rasa, ukuran, kerenyahan dan kebersihan dari indikator ini dapat diketahui 4
bahwa skor rata-rata untuk variabel keunggulan bersaing diferensiasi produk adalah 4,018 dengan tingkat capaian responden adalah 80,35 % (kuat). Hal ini berarti KFC memiliki diferensiasi produk dibanding pesaingnya. Dari empat indikator dalam variabel diferensiasi produk, nilai skor rata-rata tertinggi adalah ”rasa ayam goreng KFC lebih nikmat dibandingkan pesaingnya” yaitu sebesar 4,19 dengan TCR 83,8% (sangat kuat). Hal ini menunjukkan bahwa rasa ayam goreng lebih nikmat dibanding pesaingnya. Sedangkan nilai skor rata-rata terendah adalah” ayam goreng KFC lebih bersih dibanding pesaingnya. Walaupun skor rata-rata lebih rendah namun skor indikator tersebut masih dalam kategori baik. Hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata sebesar 3,86 dengan TCR 77,2% (kuat), hal ini menunjukkan bahwa rasa ayam goreng KFC lebih bersih dibanding pesaingnya. Indikator dalam penelitian pada keunggulan bersaing Variabel diferensiasi pelayanan ini adalah rapi, ramah, kecepatan, tepat janji, jujur, kesiapan, keamanan, ketulusan dan kenyamanan. Berdasarkan indikator tersebut diketahui bahwa skor rata-rata untuk variabel keunggulan bersaing diferensiasi pelayanan adalah 3,75 dengan tingkat capaian responden adalah 75.09 % (kuat). Hal ini dapat disimpulkan bahwa keunggulan diferensiasi pelayanan dinilai bagus oleh konsumen. Dari sembilan indikator dalam variabel diferensiasi pelayanan, nilai skor rata-rata tertinggi adalah ”kerapian karyawan KFC” yaitu sebesar 4,00 dengan TCR 80% (kuat). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan KFC lebih rapi dibanding pesaingnya. Sedangkan nilai skor rata-rata terendah adalah” ketulusan karyawan KFC, dimana skor rata-rata nya sebesar 3.60 dengan TCR 72% (kuat), Hal ini berarti walaupun skor layanan rendah tetapi indikator ini masih dalam kategori baik, artinya karyawan KFC tulus dalam memberikan pelayanan dibanding pesaingnya. Indikator dalam penelitian pada keunggulan bersaing Variabel diferensiasi pelayanan ini adalah kesan logo, kesan merek, kesan reputasi dan kesan rasa. Deskripsi indikator tersebut dapat dilihat Berdasarkan data pada skor rata-rata untuk variabel keunggulan
bersaing diferensiasi citra adalah 4,06 dengan TCR adalah 81,25 % (sangat kuat). Hal ini berarti KFC memiliki diferensiasi citra dibanding pesainngya. Dari empat indikator dalam variabel diferensiasi citra nilai skor ratarata tertinggi adalah ”kesan pada rasa” yaitu sebesar 4,10 dengan TCR 82% (sangat kuat). Hal ini menunjukan bahwa kesan atas rasa lebih baik dibanding pesaingnya. Walaupun skor rata-rata rendah namun skor indikator tersebut masih dalam kategori sangat baik. hal itu dapat dilihat bahwa kesan pada merek dan reputasi memiliki nilai rata-rata sebesar 4,04 dengan TCR 80,8% (sangat kuat), hal ini menunjukkan bahwa citra KFC lebih berkesan atas merek dan reputasi dibanding pesaingnya. Indikator dalam penelitian ini adalah pada variabel Jumlah pembeli yang akan datang ke KFC dan Banyak produk yang akan di beli. Deskripsi indikator tersebut dapat dilihat dapat diketahui bahwa skor rata-rata untuk variabel minat beli adalah 3,79 dengan TCR 75,90% (kuat). Hal ini dapat disimpulkan bahwa minat beli ulang KFC termasuk dalam kategori baik (kuat). Hal ini memperlihatkan bahwa para responden memiliki minat beli ulang yang baik terhadap KFC. Dari dua indikator tentang minat beli ulang yang mendapatkan skor rata-rata teringgi adalah” keinginan untuk membeli KFC dimasa yang akan datang” yaitu, sebesar 3,92 dengan TCR 78,4% (sedang), hal ini menunjukkan bahwa konsumen berkeinginan untuk terus membeli KFC di masa akan datang. sedangkan skor terendah adalah keinginan untuk membeli KFC lebih banyak dimasa akan datang dengan skor rata-ratanya yaitu 3,67 dengan TCR sebesar 73,40%, (kuat). Hal ini menunjukkan bahwa konsumem berkeinginan untuk membeli lebih banyak KFC. Hasil Uji Asumsi Klasik: Setelah dilakukannya analisis pada uji normalitas di dapatkan bahwa nilai p-p plot terletak disekitar garis diagonal dan tidak menyimpang jauh dari garis diagonal sehingga dapat dikatakan bahwa distribusi data normal. Ini berarti data X 1, X2, X3 dan Y normal atau data sampel berasal dari populasi yang tersebar secara normal.
Uji multiklinearitas tidak terdapat masalah Multiklinearitas atau tidak ada hubungan antara sesama variabel bebas yaitu diferensiasi produk, pelayanan, dan citra dapat dimasukkan kedalam model berganda Uji heteroskedastisitas yang didapatkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini bersifat homogen. Ini dilihat dari sebaran data yang tidak membentuk suatu pola tertentu, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi yang diperoleh terbebas dari masalah heterokedasitas. Uji linearitas Setelah dilakukannya peneletian maka didapatkan hasil analisis bahwa pada diferensiasi produk, pelayanan, dan citra terdapat hubungan linier. Yang mana nilai deviation from linearity berada diatas 0,05. Hasil Analisis Regresi Berganda Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh keunggulan bersaing variabel bebas diferensiasi produk (X1), diferensiasi pelayanan (X2), dan diferensiasi citra (X3) terhadap minat beli ulang (Y). dengan menggunakan persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y= -1,122 +2,091 X1+ 2,263X2 + 3,61 X3 + e diatas:
Maka dapat di interprestasikan persamaan
Hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung (X1) sebesar 2,091 dengan tingkat signifikan 0,039 < 0,05. Dengan demikian Ha diterima Ho ditolak. Artinya keunggulan bersaing diferensiasi produk (X1) berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang (Y) konsumen KFC di kota Padang. Hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung(X2) sebesar 2,263 dengan tingkat signifikan 0,026 < 0,05. Dengan demikian Ha diterima Ho ditolak. Artinya keunggulan bersaing diferensiasi pelayanan (X2) berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang (Y) konsumen KFC di kota Padang. Hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung(X3) sebesar 3.612 dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Dengan demikian Ha diterima Ho ditolak. Artinya keunggulan bersaing diferensiasi citra (X3) berpengaruh 5
signifikan terhadap minat beli ulang (Y) konsumen KFC di kota Padang. Pembahasan Dari hasil penelitian diketahui bahwa KFC memiliki diferensiasi produk, Variabel Diferensiasi Produk (X1) memiliki koefisien regresi positif yaitu sebesar 0,127. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik diferensiasi produk , maka semakin tinggi minat beli ulang konsumen. Jika diferensiasi produk (X1) meningkat sebesar satu satuan, maka minat beli ulang (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,127 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap. Hal ini sejalan dengan pendapat Trout (1999) dalam Sukawati (2007:72) mengatakan bahwa diferensiasi produk adalah perbedaan mencolok pada suatu produk yang akan merangsang daya ingat karena perbedaan tersebut akan diapresiasikan secara intelektual hal ini mempengaruhi minat beli ulang konsumen. (Peter Bread, 1999) juga berpendapat dalam Susantiyo (2002:16) Keunikan produk yang membedakan karakter produk dengan yang lain merupakan salah satu atribut yang mempengaruhi minat beli konsumen dalam melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut. Jika diferensiasi bagus maka konsumen akan berminat untuk membeli dan jika diferensiasi produk tidak baik maka konsumen tidak berminat untuk membelinya, untuk itu variabel diferensiasi produk yang digunakan yaitu kualitas rasa. Diferensiasi produk disini adalah keunikan produk KFC yang berbeda dengan produk lain yang ditawarkan oleh pesaing dengan hal-hal yang dapat menarik minat membeli. Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan ditemukan bahwa keunggulan diferensiasi pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang konsumen pada KFC di kota Padang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa KFC memiliki diferensiasi pelayanan, Variabel Diferensiasi Pelayanan (X2) memiliki koefisien regresi positif yaitu sebesar 0,069. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik diferensiasi pelayanan, maka semakin tinggi minat beli ulang konsumen. Jika diferensiasi pelayanan (X2) meningkat sebesar satu satuan, maka minat beli 6
ulang (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,069 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap. Hal ini diperkuat oleh pendapat Tjiptono (2001) dalam Sukawati (2007:72) diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik dari pada para pesaing. Hal ini dapat dicapai dengan memenuhi atau bahkan melampaui kualitas jasa yang diharapkan para pelanggan. Mahajan, et.al (1999) dalam Lestari (2005:20) juga menyatakan bahwa diferensiasi pelayanan merupakan seperangkat kemampuan sumber daya baik manusia maupun teknologi tinggi yang digunakan dalam menyediakan pelayanan yang berbeda dari pesaingnya sehingga dapat mempengaruhi minat beli konsumen. Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan ditemukan bahwa keunggulan diferensiasi citra berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang konsumen pada KFC di kota Padang. Variabel diferensiasi citra (X3) memiliki koefisien regresi positif yaitu sebesar 0,272. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik diferensiasi citra, maka semakin tinggi minat beli ulang konsumen. Jika diferensiasi citra (X3) meningkat sebesar satu satuan, maka minat beli ulang (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,272 dengan anggapan variabel bebas lainnya tetap. Hal ini dapat disimpulkan berarti KFC memiliki keunggulan diferensiasi citra lebih baik dibanding pesaingnya untuk menarik minat beli ulang konsumen di pasaran. Keunggulan bersaing diferensiasi citra ini adalah keistimewaan yang dimiliki oleh perusahaan dalam menjual produk dikarenakan produk mereka memiliki citra yang jelas dan sudah banyak masyarakat mengenal bagaimana kualitas dari produk yang di hasilkannya sehingga konsumen merasa tidak kecewa dengan produk yang dijual oleh KFC karana citra pada KFC sudah melekat kuat dibenak konsumen. Hal di perkuat oleh Kotler dan Keller (2007:346), Citra adalah persepsi dan keyakinan yang dilakukan, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Citra adalah tindakan untuk merancang serangkaian perbedaan yang berarti dalam hal membentuk citra yang berbeda dibanding perusahaan lain sehingga citra perusahaan akan mudah diterima oleh
masyarakat serta melekat kuat pada masyarakat. Berbagai konsep yang berkembang saat ini menyiratkan bahwa pentingnya citra sebagai sarana atau alat untuk meraih keunggulan bersaing sehingga menarik minat beli ulang konsumen di pasar. Hal tersebut dapat dilakukan melalui simbol atau merek yang kuat yang dapat membentuk brand image dari KFC. Dari teori diatas dapast ditarik kesimpulan bahwa KFC telah mengintegrasikan bukan hanya dari sisi kontents akan tetapi sudah sampai pada konteks, hal ini dapat dilihat dari persepsi konsumen akan citra produk dengan memposisikan KFC berbeda dengan makanan cepat saji lainnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan terhadap hasil penelitian yang dilakukan melalui analisis regresi berganda antara variabel variabel penyebab terhadap variabel akibat terhadap minat beli ulang konsumen KFC di kota Padang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Variabel keunggulan bersaing diferensiasi citra berpengaruh positif terhadap minat beli ulang konsumen di kota Padang. Hal ini membuktikan semakin bagus keunggulan bersaing diferensiasi citra maka semakin meningkat minat beli ulang konsumen KFC di kota Padang Variabel keunggulan bersaing diferensiasi pelayanan berpengaruh positif terhadap minat beli ulang konsumen di kota Padang. Hal ini membuktikan semakin baik keunggulan bersaing diferensiasi pelayanan maka semakin meningkat minat beli ulang konsumen KFC di kota Padang. Variabel keunggulan bersaing diferensiasi produk berpengaruh positif terhadap minat beli ulang konsumen KFC di kota Padang. Hal ini membuktikan semakin baik keunggulan bersaing diferensiasi produk maka semakin meningkat minat beli ulang konsumen KFC di kota Padang.
B. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penulis memberikan saran kepada pimpinan KFC di Kota Padang agar dapat meningkatkan minat beli ulang konsumen KFC di kota Padang, guna tercapainya tujuan perusahaan: Pada variabel keunggulan bersaing diferensiasi citra, dengan cara : Meningkatkan kesan merek agar standar atau tujuan minat beli ulang dapat tercapai dan Meningkatkan kesan reputasi dalam kondisi nyata. Pada variabel keunggulan bersaing diferensiasi pelayanan, dengan cara meningkatkan kualitas pelayanannya agar pengaruh keunggulan bersaing diferensiasi pelayanan yang ada pada KFC selalu unggul dibanding pesaingnya, seperti: Lebih meningkatkan ketulusan dalam melayani konsumen Dan tepat janji dalam memberikan layanan. Pada variabel keunggulan bersaing diferensiasi produk, dengan cara: Lebih meningkatkan lagi kualitas produknya agar pengaruh keunggulan bersaing diferensiasi produk yang ada pada KFC selalu unggul di banding pesaingnya. Dan Lebih meningkatkan lagi kebersihan pada produk, agar standar atau tujuan minat beli ulang dapat tercapai dan meningkat dalam kondisi nyata. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Chaula. 2007.” Analisis Strategi Membangun Loyalitas Konsumen Melalui Diferensiasi Produk Study Kasus Pengguna Sepeda Motor Honda “. Telaah Bisnis : (Nomor 2 Tanun 2007). Craven, W David. 1999. Pemasaran Strategi. Ahli Bahasa Lina Salim. Jakarta: Erlangga. Idris. 2010. Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif Dengan Program Spss. Padang: FE, UNP. Indriantoro, Nur. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE. Israel, Glenn D. 1992. Determining Sample Size. Onlien. Edis. Ipas. Ufl. Edu/Pd006 (Akses Tgl 31 Juli 2012) 7
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran Indonesia. Ahli Bahasa Ancellawati. Buku 2. Salempat Empat. Jakarta . 2001.Prinsip-Prinsip Pemasaran.Ahli Bahasa Benyamin Molar. Jakarta : Erlangga. . 2004. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Ahli Bahasa Benyamin Molar. Jakarta : Prehallindo Dan Amstrong, Gary.2001. dasardasar pemasaran. Edisi Ke Sembilan. Ahli Bahasa Bob Sabran. Jakarta: Erlangga Dan Amstrong, Gary.2008. PrinsipPrinsip Pemasaran. Edisi Ke Dua Belas. Ahli Bahasa Bob Sabran. Jakarta: Erlangga Dan Hoon Ang Dkk. 2000. Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Ahli bahasa Handoyo Prasetyo. Yogyakarta: Andi. dan Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen Pemasaran 1, Jilid 1. Ahli bahasa Benyamin Molan. Jakarta: Erlangga. dan Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen Pemasaran 1, Jilid 2. Ahli bahasa Benyamin Molan. Jakarta: Erlangga. dan Keller, kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran 1 ,Jilid 13. Ahli bahasa Bob Sabran. Jakarta: Erlangga. Kuncoro, Mudrajad. 2005. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta : Erlangga. Kuntjara. 2007. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang Konsumen Terhadap Pt Wijaya Karya Beton Wilayah Jawa Tengah”. Laporan Penelitian. Universitas Diponegoro. Nazir, Mohamad. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. 8
Parlindungan, Budi.2010. Pengeruh Diferensiasi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Extra. Laporan Penelitian: Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Porter, E Michael.1994. Strategi Bersaing, Alih Bahasa Tim: Penerjemah Bina Rupa Aksara. Jakarta: Biharupa Aksara. Puspitasari, Diana.2006. Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Minat Beli Ulang. Laporan Penelitian : Program Pasca Sarjana. Universitas Diponegoro Semarang. Riduwan. 2009. Metode Dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen Dan Implikasi Untuk Strategi Dan Penelitian. Jakarta: Erlangga. Setyaningsih, Rahmawati. 2008. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekuitas Merek Untuk Meningkatkan Minat Beli Ulang Pada Kedai Kopi Dome Di Surabaya”. Laporan Penelitian: Universitas Diponegoro. Simamora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka. . 2004. Riset Pemasaran Falsafah Teori dan Aplikasi. Jakarta :Gramedia. Susantiyo, Nugroho. 2002. “Analisis AtributAtribut Diferensiasi Terhadap Minat Beli Konsumen”. Laporan Penelitian : Universitas Diponegoro . Susetyarsi, Th.2012. “Membangun Brand Image Produk Melalui Promosi Event Sponsor Dan Publisitas”. Jurnal STIE Semarang. Vol 4. No 1. Sukawati, Tjokorda Gde Raka. 2007.”Pengaruh Strategi Diferensiasi Terhadap Kepuasan Pelanggan Pita Maha Tjampuhan Resort Dan Spa Di Ubud”. Jurnal Fakutas
Ekonomi (Nomor 1 Tahun 2007). Hlm. 6985. Umar, Husein. 2002. Strategi Management. Jakarta: Gramedia Pustaka.
. 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
9