PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK, STORE ATMOSPHERE DAN LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA DONAT MADU PANGKALPINANG
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA NIM
: RIZKI EKA DIRNA : 302 12 11 088
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2016
1
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK, STORE ATMOSPHERE DAN LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA DONAT MADU PANGKALPINANG
RIZKI EKA DIRNA Universitas Bangka Belitung
ABSTRACT Rizki Eka Dirna. 302 12 11 088. The Influence of Differentiation of Product, Store Atmosphere, and Location on Consumer Buying Interest at Donat Madu Pangkalpinang The background of this research is based on the phenomenon that shows the differentiation of product, store atmosphere, and location can influence consumer intention to buy. The purpose of the study is to determine and to review of the influence of differentiation of product, store atmosphere, and location on consumer buying interest at donat madu pangkalpinang. This is descriptive quantitative research with a total sample of 284 respondens, while sampling technique uses accidental sampling. The independent variable of this study consists of differentiation product, store atmosphere, and location, while the dependent variable is consumer buying interest. The test of instrument uses validity test and reliability test. The method of data analysis uses multiple linear regressions, T test, F test, and coefficient of determination (R2). The reaserch result of independent variables obtained that variable X1 tvalue (2.817) > Ttable (1.9684), variable X2 thitung (3,488) > Ttabel (1,9684), and variable X3 thitung (3,462) > Ttabel (1,9684). Thus variable X1 (differentiation product) has partial effect on variable Y (consumer buying interest), variable X2 (store atmosphere) has partial effect on variable Y (consumer buying interest), and Variable X3 (location) also has partial effect on variable Y (consumer buying interest). The result of F test shows that Fhitung (69,136) > Ftabel (2,63), while significance is 0,000 < alpha on significance 0,05, than Ho is rejected and H5 is accepted which means independent variables (differentiation product, store atmosphere, and location) simultaneously influence dependent variable (consumer buying interest) significantly. The analysis result of coefficient of determination (R2) shows that dependent variable (consumer buying interest) is 41,9% and the remaining 58,1% is influenced by other variable out of service.
Keywords: Differentiation Product, Store Atmosphere, Location, Consumer Buying Interest
2
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK, STORE ATMOSPHERE DAN LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA DONAT MADU PANGKALPINANG RIZKI EKA DIRNA Universitas Bangka Belitung ABSTRAK Rizki Eka Dirna. 302 12 11 088. Pengaruh Diferensiasi Produk, Store Atmosphere dan Lokasi terhadap Minat Beli Konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang. Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan fenomena yang ada menunjukan bahwa diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi dapat mempengaruhi minat konsumen dalam membeli. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 284 respoden, sedangkan metode pengambilan sampelnya menggunakan Accidental sampling. Pada penelitian ini variabel bebasnya terdiri dari diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi, sedangkan variabel terikatnya adalah minat beli konsumen. Pengujian instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian variabel independen X1 diperoleh thitung (2,817) > Ttabel (1,9684), variabel X2 thitung (3,488) > Ttabel (1,9684), dan variabel X3 thitung (3,462) > Ttabel (1,9684). Maka variabel X1 (diferensiasi produk) berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y (minat beli konsumen), variabel X2 (store atmosphere) berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y (minat beli konsumen) dan variabel X3 (lokasi) berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y (minat beli konsumen). Hasil uji F menunjukkan bahwa Fhitung (69,136) > Ftabel (2,63), sedangkan signifikansi adalah 0,000 < alpha pada taraf signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen (diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi) secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (minat beli konsumen) secara signifikan. Hasil analisis koefisien determinasi (R2) menunjukan bahwa variabel independen (diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi) mempengaruhi variabel dependen (minat beli konsumen) sebesar 41,9%, dan sisanya 58,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Kata Kunci : Diferensiasi Produk, Store Atmosphere, Lokasi dan Minat Beli Konsumen
3
PENDAHULUAN Latar Belakang Konsep pemasaran merupakan dimana perusahaan harus dapat memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar tujuan dari pemasaran itu dapat tercapai. Proses pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan merupakan usaha untuk memenuhi permintaan yang ada di pasaran. Pemasaran merupakan suatu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan, mengingatkan, dan membujuk masyarakat agar mau membeli barang atau jasa yang di tawarkan. Pemasar dituntut untuk kreatif dan inovatif agar dapat menarik perhatian konsumen dan membawa minat dari konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Toko Donat Madu merupakan salah satu perusahaan donat yang terus berkembang dengan baik dalam memberikan kualitas serta inovasi terbaru untuk menarik minat beli konsumen. Dengan adanya perusahaan donat lain yang menjadi saingan Donat Madu dalam menarik konsumen, maka pihak perusahaan harus dapat mempertahankan kegiatan pemasaran agar tujuan yang di inginkan dapat tercapai. Donat Madu Pangkalpinang merupakan toko yang memproduksi donat sebagai penjualan utama nya yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 8 blok C, Pangkalpinang. Berikut ini data penjualan Donat Madu Pangkalpinang pada bulan Januari-Desember 2015. Tabel I.1 Penjualan Donat Madu Pangkalpinang pada bulan Januari-Desember 2015 No Bulan Penjualan (Pcs) 1 Januari 46.520 2 Februari 29.825 3 Maret 37.355 4 April 47.530 5 Mei 42.105 6 Juni 48.500 7 Juli 49.782 8 Agustus 41.450 9 September 34.853 10 Oktober 57.100 11 November 43.880 12 Desember 53.988 TOTAL 532.888 Sumber: Data diolah peneliti, 2016
Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi (naik turun) pada penjualan di Donat Madu Pangkalpinang. Ada beberapa bulan yang mengalami peningkatan dan penurunan dalam penjualan. Penjualan pada bulan Januari sebesar 46.520, bulan Februari sebesar 29.825, bulan Maret sebesar 37.355, bulan April sebesar 47.350, bulan Mei sebesar 42.105, bulan Juni sebesar 48.500, bulan Juli sebesar 49.782, bulan Agustus sebesar 41.450, bulan September sebesar 34.853, bulan Oktober sebesar 57.100, bulan November sebesar 43.880, dan pada bulan Desember sebesar 53.988. Berikut Ini daftar harga donat all varian pada Donat Madu dan Moko Factory.
4
Tabel I.5 Daftar harga donat all varian pada Donat Madu dan Moko Factory Donat Madu Mokko Factory Ket Harga Ket Harga 1 Pcs Rp. 5.500 1 Pcs Rp. 7.500 6 Pcs Rp. 33.000 6 Pcs Rp. 42.000 12 Pcs Rp. 63.000 12 Pcs Rp. 75.000 Sumber: Data diolah peneliti, 2016
Berdasarkan tabel I.5 menunjukan bahwa harga donat pada Donat Madu lebih murah dibandingkan dengan harga donat pada Mokko Factory. Harga donat pada Donat Madu 1 pcs Rp. 5.500, harga donat pada Mokko Factory 1 pcs Rp. 7.500, harga donat pada Donat Madu 6 pcs Rp. 33.000, harga donat pada Mokko Factory 6 pcs Rp. 42.000, harga donat pada Donat Madu 12 pcs Rp. 63.000, harga donat pada Mokko Factory 12 pcs Rp. 75.000. Berdasarkan uraian masalah telah dijelaskan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh dengan judul “Pengaruh Diferensiasi Produk, Store Atmosphere dan Lokasi terhadap Minat Beli Konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang” Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam peneltian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran diferensiasi produk, store atmosphere, lokasi dan minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang ? 2. Apakah diferensiasi produk secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang ? 3. Apakah store atmosphere secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang ? 4. Apakah lokasi secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang ? 5. Apakah diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi secara simultan berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang ? Batasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian. Masalah yang akan diteliti hanya dibatasi pada variabel diferensiasi produk, store atmosphere, lokasi dan minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang. Penelitian ini dilakukan pada Donat Madu yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman No. 8 blok C, Pangkalpinang. Waktu penelitiannya yaitu pada bulan April 2016 sampai dengan selesai. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran atau deskripsi tentang diferensiasi produk, store atmosphere, lokasi dan minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang.
5
2. 3.
4. 5.
Untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh diferensiasi produk terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang. Untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh store atmosphere terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang Untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh lokasi terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang. Untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi secara simultan terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang.
LANDASAN TEORI Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran adalah proses merencanakan, penganalisaan, pelaksanaan, mengimplementasikan dan controlling (pengawasan) atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan supaya dapat tercapainya target atau tujuan perusahaan secara lebih efesien dan efektif. Kotler dan Keller (2012:27) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu dalam memilih target pasar dan mendapatkan, mempertahankan, dan meningkatkan konsumen dengan membuat, memberikan, dan mengkomunikasikan nilai konsumen yang superior. Diferensiasi Produk Diferensiasi produk secara umum merupakan pembedaan suatu produk dengan produk lainnya, pembedaan suatu produk dalam suatu perusahaan, agar pihak konsumen dapat memilih produk yang mana, yang mereka inginkan. Menurut Kotler dan Keller (2007:381) Diferensiasi adalah strategi terbaik untuk membentuk persepsi kepuasan konsumen akan keunikan yang ditonjolkan. Store Atmosphere Store atmosphere menurut Berman Dan Evans dalam Buchari Alma (2013:60) menyatakan store atmosphere refers to the store’s physical characteristics that are used to develop an image and draw customers (suasana toko yang mengacu pada karakteristik fisik toko yang digunakan untuk mengembangkan citra dan menarik pelanggan). Lokasi Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi pemasar, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai. Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk konsumen untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Minat Beli Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perilaku dan juga merupakan sumber motivasi dalam
6
melakukan pembelian. Menurut schiffman dan kanuk (2007:228) minat beli merupakan suatu model sikap seseorang terhadap objek barang yang sangat cocok dalam mengukur sikap terhadap golongan produk, jasa, atau merek tertentu. Kerangka Berpikir H1
Diferensiasi Produk (X1) Store Atmosphere (X2) Lokasi (X3)
(H1) deskripsi
H2 H3 H4
Minat Beli Konsumen (Y)
H5
Sumber : Data diolah peneliti, 2016
Hipotesis Berdasarkan tujuan penelitian, kajian pustaka dan penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : H1 : Diferensiasi produk, Store Atmosphere, Lokasi, dan minat beli konsumen diduga rendah. H2 : Diferensiasi produk diduga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. H3 : Store atmosphere diduga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. H4 : Lokasi diduga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. H5 : Diferensiasi produk, Store atmosphere dan Lokasi diduga secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. METODE PENELITIAN Jenis pendekatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini memberikan gambaran suatu data yang dianalisis secara statistik, sistematis, akurat, dan jelas. Analisis kuantitatif didasarkan pada analisa variabel-variabel yang dapat dijelaskan secara kuantitas (dapat diukur) dengan rumus-rumus atau alat analisa pasti.
7
Penelitian ini dilakukan pada Donat Madu yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman No. 8 blok C, Pangkalpinang. Waktu penelitiannya yaitu pada tanggal 12 April 2016 sampai dengan selesai. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis sampel yang digunakan Accidental sampling, teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika orang tersebut sesuai atau cocok sebagai sumber data. Hasil perhitungan sampel menggunakan rumus Slovin dengan persentase kelonggaran (5%), maka diperoleh sampel dalam penelitian ini sebanyak 284 orang. Dalam penelitian ini ini instrumen penelitian yang digunakan adalah pertanyaan-pertanyaan pada quisioner tertutup dibuat dengan skala likert yaitu skala 1-5. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapatan dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. 1. Jawaban sangat setuju, diberi skor 5 2. Jawaban setuju, diberi skor 4 3. Jawaban ragu-ragu, diberi skor 3 4. Jawaban tidak setuju, diberi skor 2 5. Jawaban sangat tidak setuju, diberi skor 1 Teknik Analisis Data Analisis statistik deskriptif adalah analisis dengan menggunakan pendekatan atau rumus statistik dan disertai tabel yang dianalisis dengan regresi berganda sehingga mudah dipahami dan diinterprestasi. Staatistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau melampiran data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Menurut Imam Ghozali (2013:45), validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknnya suatu kuesoiner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Uji Asumsi Klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis linear berganda.Dalam pengujian secara klasik ini terdapat beberapa pengujian, yaitu Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji Heteroskedastisitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen, keduanya mempunyai distirbusi normal atau tidak. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
8
multikolinearitas adalah nilai tolerance> 0,10, atau sama dengan nilai VIF < 10. Uji heteroskesdatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika varian yang berbeda disebut dengan heteroskedastisitas. Analisis regresi berganda untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan dua atau lebih variabel bebas (X1, X2,...., Xn) terhadap variabel terikat (Y). Rumusnya adalah sebagai berikut : Y= α+β1 +β2 +β3 + e Dimana: Y = Minat Beli Konsumen α = Konstanta X1 = Diferensiasi Produk X2 = Store Atmosphere X3 = Lokasi e = standart error Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara parsial dalam menerangkan variasi variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan cara membandingkannya t hitung dengan t tabel, dimana hipotesis alternatif diterima jika: t hitung > t tabel dengan tingkat signifikasi 0,05. Uji F disebut juga uji signifikansi serentak (uji simultan). Uji F merupakan uji yang digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji statistik F dapat dilakukan dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel. Jika Fhitung> Ftabel maka hipotesis alternatif diterima (model layak digunakan), demikian pula sebaliknya. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan. Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel independen digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi. Sedangkan Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksikan nilai Y.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Rekapitulasi Deskriptif Variabel Variabel Diferensiasi Produk Store Atmosphere Lokasi Minat Beli Konsumen
Rata-Rata 4,03 4,06 4,05 3,92
Kategori Penilaian Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Sumber : Data Primer Diolah,2016
Hasil pada variabel diferensiasi produk (X1) menunjukkan nilai rata-rata dengan nilai sebesar 4,03. Variabel store atmosphere (X2) menunjukkan nilai ratarata dengan nilai sebesar 4,06. Variabel lokasi (X3) menunjukkan nilai rata-rata
9
dengan nilai sebesar 4,05. Sedangkan variabel minat beli (Y) menunjukkan nilai rata-rata dengan nilai sebesar 3,92. Berdasarkan dari hasil analisis deskriptif variabel diferensiasi produk, store atmosphere, lokasi dan minat beli konsumen masuk dalam kategori tinggi, maka H1 ditolak. Hasil Uji Validitas Variabel
Diferensiasi Produk
Store Atmosphere
Lokasi
Minat Beli Konsumen
Item X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 X2.12 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8
Sumber : Data Primer Diolah, 2016
r hitung 0,436 0,292 0,589 0,551 0,534 0,560 0,586 0,595 0,566 0,592 0,479 0,365 0,503 0,572 0,492 0,599 0,518 0,569 0,590 0,514 0,534 0,611 0,598 0,470 0,666 0,518 0,333 0,601 0,659 0,556 0,543 0,457 0,356 0,437 0,492 0,572 0,722 0,659 0,739 0,706 0,604 0,608
r table 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164 0,1164
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
10
Pengujian validitas instrument penelitian (kuesioner) dengan masing-masing pertanyaan mendapatkan nilai r hitung lebih besar dari 0,1164. Sehingga keseluruhan kuesioner penelitian tersebut dikatakan valid. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Diferensiasi Produk Store Atmosphere Lokasi Minat Beli Konsumen
Alpa ,746 ,786 ,687 ,794
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang reliabel atau handal. Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Berdasarkan tampilan grafik normal Plot yang tersaji diatas dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik normal P-P plot of regresion standardized residual terlihat titik-tik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas. Hasil Uji Multikolinearitas Keterangan Diferensiasi Produk Store Atmosphere Lokasi Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,437 2,290 ,310 3,224 ,409 2,446
11
Hasil pengujian multikolinearitas, perhitungan nilai tolerance terlihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance < 0,10, maka berarti dalam penelitian ini tidak terjadi masalah dalam uji multikolinearitas. Demikan juga dengan hasil perhitungan nilai VIF, dari keempat variabel bebas yang diuji tidak ada nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Dari hasil grafik yang disajikan diatas memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y, sera tidak mempunyai pola yang jelas atau tidak membentuk suatu pola. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai sebagai prediksi. Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients Unstandardized Coefficients
Model 1
Standardized Coefficients
B 1,182
Std.Error 2,145
Beta
Diferensiasi Produk
,170
,060
,193
Store Atmosphere
,235
,067
,284
Lokasi
,259
,075
,245
(constant)
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= 1,182 + 0,170
+ 0,235
+ 0,259
Hasil analisis Regresi berganda dapat dijelaskan sehingga mudah dipahami sebagai mana berikut ini: a. Konstantan 1,182 Nilai konstanta sebesar 1,182, berarti jika variabel diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi bernilai nol, maka nilai minat beli konsumen sebesar 1,182. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanpa ada variable diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi maka minat beli konsumen akan sebesar 1,182 satuan.
12
b. Nilai koefisien regresi diferensiasi produk ( ) = 0,170 Berati variabel diferensiasi produk mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 0,170 atau berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. Jika nilai variabel diferensiasi produk meningkat sebesar satu persen sedangkan variabel lain tetap, maka akan mengakibatkan naiknya nilai variabel minat beli konsumen sebesar 17%. c. Nilai koefisien regresi store atmosphere ( ) = 0,235 Berarti variabel store atmosphere mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 0,235 atau berpengaruh secara positif terhadap minat beli konsumen. Jika nilai variabel store atmosphere meningkat sebesar satu persen sedangkan variabel lain tetap, maka akan mengakibatkan naiknya nilai variabel minat beli konsumen sebesar 23,5%. d. Nilai koefisien regresi lokasi ( ) = 0,259 Berarti variabel lokasi mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 0,259 atau berpengaruh secara positif terhadap minat beli konsumen. Jika nilai variabel lokasi meningkat sebesar satu persen sedangkan variabel lain tetap, maka akan mengakibatkan naiknya nilai variabel minat beli konsumen sebesar 25,9%. Hasil Uji t Model 1
(constant) Diferensiasi Produk Store Atmosphere Lokasi
t ,551 2,817 3,488 3,462
Sig ,582 ,005 ,001 ,001
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Hasil koefisien melalui pengujian hipotesis dan kemudian dibandingkan dengan t tabel yaitu n= jumlah sampel 284 dengan α = 0,05 maka didapat t tabel sebesar 1,9684. Jadi dari hasil tiap-tiap variabel dapat diketahui variabel manakah yang berpengaruh terhadap minat beli konsumen sebagai berikut : H2 : Uji hipotesis diferensiasi produk terhadap minat beli konsumen dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk sebesar 2,817 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Berarti dapat ditarik kesimpulan H2 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan bahwa variabel diferensiasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. H3 : Uji hipotesis store atmosphere terhadap minat beli konsumen dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk sebesar 3,488 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Berarti dapat ditarik kesimpulan H3 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variable store atmosphere berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. H4 : Uji hipotesis lokasi terhadap minat beli konsumen dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk sebesar 3,462 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Berarti dapat ditarik kesimpulan H4 diterima dan
13
Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil Uji F
1
Sum of Squares 1963,744 2651,045 4614,783
Regression Residual Total
Df 3 280 283
Mean Square 654,581 9,468
F
Sig
69,136
,000
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 69,136 dan F tabel dengan df1= derajat pembilangan 3 dan df 2 = derajat penyebut 280 dengan taraf 5% maka didapat F tabel sebesar 2,63, berarti F hitung > f tabel. Hasil ρ = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan H5 diterima. Pada hasil uji F dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa variabel diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap minat beli konsumen. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model Change Statistic R 1
R Square a
,652
,426
Adjusted R Square ,419
Std. Error of the Estimate 3,077
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan angka Adjusted R Square 0,419 atau 41,9% yakni berarti variasi variabel minat beli konsumen dapat dijelaskan oleh variable diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi, sisanya 58,1% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian.
Pembahasan Gambaran Umum Diferensiasi Produk, Store Atmosphere, Lokasi dan Minat Beli Konsumen Pada hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini yaitu Diferensiasi Produk, Store Atmosphere, Lokasi dan Minat Beli Konsumen Donat Madu masuk kedalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan variabel Diferensiasi Produk sebesar 4,03, Skor rata-rata variabel Store Atmosphere adalah sebesar 4,06, Skor rata-rata variabel Lokasi adalah sebesar 4,05, dan skor rata-rata variabel minat beli konsumen adalah 3,92, yang berarti keputusan membeli konsumen terhadap produk donat madu itu tinggi.
14
Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Minat Beli Konsumen Berdasarkan jawaban responden pada setiap pertanyaan indikator, diferensiasi produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen karena memiliki nilai rata-rata skor tertinggi yaitu sebesar 4,03. Sedangkan hasil penelitian uji parsial diperoleh t hitung untuk sebesar 2,817 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini menunjukan bahwa diferensiasi produk memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli. Pengaruh Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen Berdasarkan jawaban responden pada setiap pertanyaan indikator, store atmosphere berpengaruh terhadap minat beli konsumen karena memiliki nilai rata-rata skor tertinggi yaitu sebesar 4,06. Sedangkan hasil penelitian uji parsial diperoleh t hitung untuk sebesar 3,488 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menunjukan bahwa store atmosphere memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli. Pengaruh Lokasi terhadap Minat Beli Konsumen Berdasarkan jawaban responden pada setiap pertanyaan indikator, lokasi berpengaruh terhadap minat beli konsumen karena memiliki nilai rata-rata skor tertinggi yaitu sebesar 4,05. Sedangkan hasil penelitian uji parsial diperoleh t hitung untuk sebesar 3,462 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Hal ini menunjukan bahwa lokasi memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli. Pengaruh Diferensiasi Produk, Store Atmosphere dan Lokasi terhadap Minat Beli Konsumen Berdasarkan hasil perhitungan uji F, dimana F hitung sebesar 69,136 dan F tabel dengan df1= derajat pembilangan 3 dan df 2 = derajat penyebut 280 dengan taraf 5% maka didapat F tabel sebesar 2,63, berarti F hitung > f tabel. Hasil ρ = 0,000 < 0,05, Variabel diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang. Sedangkan pengujian koefisien determinasi (R2) menunjukkan 41,9% variasi variabel minat beli konsumen dapat dijelaskan oleh variable diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi, sisanya 58,1% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan a. Berdasarkan jawaban responden pada setiap pertanyaan indikator, diferensiasi produk menunjukkan nilai rata-rata dengan nilai sebesar 4,03 (tinggi), store atmosphere menunjukkan nilai rata-rata dengan nilai sebesar 4,06 (tinggi), lokasi menunjukkan nilai rata-rata dengan nilai sebesar 4,05 (tinggi) dan minat beli konsumen menunjukkan nilai rata-rata dengan nilai sebesar 3,92 (tinggi).
15
b. Diferensiasi produk mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen, dimana t hitung untuk sebesar 2,817 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Variabel diferensiasi produk mempunyai peran yang penting terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang. c. Store atmosphere mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen, dimana t hitung untuk sebesar 3,488 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Variabel store atmosphere mempunyai peran yang penting terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang. d. Lokasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen, dimana t hitung untuk sebesar 3,462 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Variabel lokasi mempunyai peran yang penting terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang. e. Pengujian secara bersama-sama dimana F hitung sebesar 69,136 dan F tabel dengan df1= derajat pembilangan 3 dan df 2 = derajat penyebut 280 dengan taraf 5% maka didapat F tabel sebesar 2,63, berarti F hitung > f tabel. Hasil ρ = 0,000 < 0,05. Diferensiasi produk, store atmosphere dan lokasi berpengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap minat beli konsumen pada Donat Madu Pangkalpinang. Saran 1. Saran untuk Penelitian Lanjutan Penelitian ini dapat dilakukan kembali dengan objek penelitian yang berbeda serta dengan item pertanyaan pada kuesioner yang berbeda dengan pertanyaan kuesioner penelitian lainnya. Bagi peneliti selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan diferensiasi produk, store atmosphere, lokasi dan minat beli konsumen. 2. Saran yang ditujukan untuk Donat Madu Pangkalpinang 1) Donat Madu Pangkalpinang perlu memberikan perbedaan yang berarti dibandingkan dengan produk sejenis yang dijual dipasaran, dengan demikian konsumen dapat mengenali produk Donat Madu dibandingkan produk sejenis yang ada dipasaran serta sebagai daya tarik tersendiri bagi konsumen, karena dengan adanya pembedaan suatu produk juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen. 2) Donat Madu Pangkalpinang harus lebih memperhatikan kombinasi karakteristik fisik toko seperti, arsitektur, tata ruang, papan tanda dan pajangan, pewarnaan, pencahayaan, suhu udara, suara dan aroma, dimana semua itu bekerja bersama-sama untuk menciptakan citra perusahaan di dalam benak konsumen dan pada akhirnya dapat mempengaruhi minat beli konsumen.
16
3) Donat Madu Pangkalpinang harus lebih faktor lokasi tempat usaha agar dapat menarik minat beli konsumen, karena sebuah lokasi yang strategis akan dapat membuat konsumen lebih mudah untuk mengunjunginya, konsumen akan merasa tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih dan dapat berkunjung dengan mudah sesuai dengan harapan konsumen.
17
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. (2013). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Penerbit: Alfabeta Bandung. Dantes, Nyoman. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta : Penerbit Andi Daryanto, (2011). Sari kuliah manajemen pemasaran.Bandung:PT.Sarana tutorial Nurani Sejahtera Dirisu Joy I.,dkk. (2013). “product differention: a tool of competitive advantage and optimal organizational performance (a studi of unilever Nigeria PLC) product differention: a tool of competitive advantage and optimal organizational performance (a studi of unilever Nigeria PLC)”. European scientific journal. Vol.9, No.34. (http://www.eujournal.org), diakses 14 Mei 2016. Foster, Bob. (2008). Manajemen Ritel. Bandung: Penerbit Alfabeta. Ghozali,Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogero. Hasan, Ali. (2013). Marketing dan Kasus Kasus Pilihan. Cetakan pertama. Yogyakarta: Penerbit CAPS (Center for Academic publishing service). Herlambang, Susatyo. (2014), Basic Marketing (Dasar-Dasar Pemasaaran) Cara Mudah Memahami Ilmu Pemasaran. Yogyakarta: Pustaka Baru. Hussain Riaz., Mazhar Ali. (2015), “Effect of store atmosphere on consumer purchase intention”. Internasional Journal of marketing studies. Vol.7 No.2. (http://www.ccsenet.org), diakses 14 Mei 2016. Jaffar dan Kasmir. (2006), Study Kelayakan Bisnis Edisi 1. Jakarta: Penerbit Kencana. Julianti, Ni Luh., dkk. (2014), “Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) Terhadap Minat Beli Konsumen”. E-Journal Undiksha, Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 4, No. 1.( http://ejournal.undiksha.ac.id), diakses 14 Mei 2016. Kotler, Philip. (2011). Manajemen pemasaraan. Edisi Milennium. Jakarta: Penerbit Prenhallindo. Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2007. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid XI. Alih Bahasa: Imam Nurwaman. Jakarta: Erlangga. Kotler dan Keller, (2012). Marketing Management Edisi 14, Global Edition.Pearson Prentice Hall. Kotler, Philip & Keller Kevin Lane. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta:Indeks. Kurniwan, Iwan., dkk. (2007). Anlisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang Produk serta Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan. Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi. Vol.4, No.2. Hal 20-29. (http://lib.unnes.ac.id), diakses 14 Mei 2016. Ma’ruf, Hendri. (2006). Pemasaran Ritel. Edisi 2. Jakarta:Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama.
18
Mahgfiroh, Tifani dan Yuniati, Tri. (2015). “Pengaruh store atmosphere dan Location terhadap minat beli pada dim sum disurabaya”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Vol.4, No.3. (http://portalgaruda.org), diakses 14 Mei 2016. Meldarianda, Resti., dkk. (2010). “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli knsumen Pada Resort Cafe Atmosphere Bandung”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Universitas Kristen Maranatha. Vol.17, No.2. Hal 97-108. ( http://www.hrmars.com), diakses 14 Mei 2016. Payne, Adrian. (2010). The Essence of Service Marketing. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Pratama, Yoga., Seno Andri (2015). “Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Minat Konsumen Dalam Rangka Memenangkan Persaingan Bisnis Jasa Asuransi Pada PT. Prudential Life Assurance Pekan Baru”. Jurnal Manajemen. Vol. 4, No.1 (www.ejurnal.com/2016/02). diakses 14 Mei 2016. Prayitno,Duwi. (2010). Paham Analisa statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit mediakom. Saidani, Basrah., dkk. (2012). “Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli pada Ranch Market”. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Universitas Negeri Jakarta. Vol. 3 No. 1. (http://www.jrmsi.com, diakses 14 Mei 2016. Sari, Desi Amita, dkk (2014). ”Analisis Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen” jurnal skripsi ekonomi manajemen, Universitas Pandanaran Semarang. Vol. 1 No. 1. (http://jurnal.unpand.ac.id), diakses 14 Mei 2016. Schiffman & Kanuk. 2007. Consumer Behaviour. Jakarta : CAPS Sopiah & Syihabudhin. (2008). Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta. Sugiyono. (2013). “ Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D“. Bandung :Penerbit Alfabeta Sunyoto, Danang. (2011). Praktik SPSS. Yogyakarta : Penerbit Muha Medika Susanto, Perengki., dkk. (2013). “Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli”. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, Universitas Negeri Padang. Vol. 2, No.1. (http://ejournal.fip.unp.ac.id), diakses 14 Mei 2016. Swastha, Basu dan Irawan. (2010). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Tjiptono, Fandy. (2009). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta. Utami,christina whidya. (2010). Manajemen Ritel. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.