Pengantar Psikologi BERPIKIR DAN BAHASA Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA
I REVOLUSI KOGNITIF DALAM PSIKOLOGI • Psikologi Kognitif adalah sebuah ilmu yang mempelajari prosesproses mental – proses membentuk gagasan, menyelesaikan beragam masalah, dan membuat keputusan (King, 2007). • Kognisi adalah cara informasi diolah dan dimanipulasi dalam mengingat, berpikir, dan mengetahui. Revolusi kognitif yang terjadi selama lebih dari 50 tahun terakhir menunjukkan minat yang besar untuk mengetahui cara pikiran manusia bekerja untuk memanipulasi dan mengolah informasi. • Komputer telah memainkan peran penting dalam revolusi ini, memberi sebuah model tentang bagaimana otak bekerja sebagai sistem pemrosesan informasi. Produk lain dari revolusi kognitif ini adalah kecerdasan buatan (artifisial intelegent), yaitu ilmu menciptakan mesin yang mampu melakukan beragam aktivitas yang memerlukan kecerdasan ketika dilakukan oleh orang.
II BERPIKIR • Berpikir melibatkan proses memanipulasi informasi secara mental, seperti membentuk konsep – konsep abstrak, menyelesaikan beragam masalah, mengambil keputusan, dan melakukan refleksi kritis atau menghasilkan gagasan kreatif.
II A KONSEP • Salah satu aspek mendasar dalam proses berpikir adalah pemahaman tentang konsep. Konsep adalah kategori-kategori mental yang digunakan untuk mengelompokkan objekobjek, kejadian-kejadian, dan beragam sifat. Manusia memiliki kemampuan khusus untuk menciptakan kategori - kategori untuk membantu kita memberi makna terhadap informasi yang ada di dunia kita (Grief dan orthers, 2006;Hartman & Stratton-Salib, 2007)
• Konsep sangat penting untuk empat alasan; 1) konsep memungkinkan kita untuk melakukan generalisasi. Bila kita tidak memiliki konsep, setiap objek dan kejadian dalam dunia kita akan menjadi unik dan sesuatu yang baru untuk kita setiap kita berhadapan dengannya. 2)
Konsep memungkinkan kita untuk membuat asosiasi pengalaman dan benda-benda yang ada.
3)
Konsep membantu ingatan, membuatnya lebih efisien, sehingga kita tidak harus menciptakan kembali pemahaman atau makna ketika kita berhadapan dengan sebuah potongan informasi.
4)
Konsep menyediakan petunjuk mengenai bagaimana kita bereaksi terhadap suatu benda atau pengalaman tertentu.
• Dua model untuk menjelaskan struktur konsep 1) (classical model), model yang menyatakan bahwa semua anggota konsep memiliki ciri pembeda yang sama. 2) (prototype model), model yang menekankan bahwa ketika orang mengevaluasi apakah sesuatu masuk ke dalam konsep tertentu, mereka membandingkan dengan anggota konsep yang dianggap paling mewakili kategori tersebut dan mencari kesamaan kelompok diantara keduanya
III PEMECAHAN MASALAH • Pemecahan masalah (problem solving) adalah sebuah usaha untuk menemukan cara yang tepat untuk mencapai sebuah tujuan ketika tujuan tersebut tidak langsung dapat diraih (Laura king , 2007).
• Langkah – langkah dalam pemecahan Masalah a) Menemukan dan membatasi masalah, menyadari adanya sebuah masalah adalah langkah pertama untuk munculnya solusi (Mayer, 2000). Menemukan dan membuat batasan permasalahan sering kali melibatkan proses bertanya dalam cara-cara yang kreatif dan melihat apa yang tidak dilihat orang lain.
b)
1)
Mengembangkan strategi pemecahan masalah yang baik, sesudah anda menemukan masalah dan medefinisikannya dengan jelas, anda perlu untuk mengembangkan strategi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sejumlah strategi yang efektif , ada beberapa metode yaitu Membuat tujuan lebih kecil (subgoaling), melibatkan penetapan tujuantujuan jangka menengah atau mendefinisikan masalah-masalah jangka menengah yang memberikan anda situasi yang lebih baik untuk mencapai tujuan atau solusi akhir.
2)
Algoritma, strategi – strategi yang menjamin sebuah solusi untuk masalah
3)
Heuristik, strategi-strategi yang menggunakan jalan pintas atau panduan yang mengarahkan, namun tidak menjamin munculnya sebuah solusi untuk masalah.
c) Evaluasi solusi-solusi, sesudah kita berpikir bahwa kita telah menyelesaikan sebuah masalah,kita tidak akan tahu seberapa efektif solusi yang kita gunakan sampai kita menemukan apakah hal itu bekerja. Akan sangat membantu bila kita memiliki sebuah kriteria keefektifan solusi dalam pikiran kita.
d) Memikirkan kembali dan mendefinisikan kembali masalah dan solusi yang dihasilkan seiring dengan waktu, sebuah langkah akhir yang penting dalam pemecahan masalah adalah untuk memikirkan kembali dan mendefinisikan kembali permasalahan – permasalahan secara berkala (Bereiter & Scardamalia, 1993).
IV Penalaran dan Pengambilan Keputusan • Penalaran (reasoning), aktivitas mental yang mengubah informasi untuk mencapai kesimpulan tertentu. Menalar terlibat dalam proses pemecah masalah dan pengambil keputusan. Menalar adalah sebuah ketrampilan yang sering dikaitkan dengan berpikir kritis (Decker, Hill, & Dean, 2007;Risen & Gilovich, 2006) • Penalaran Induktif, penalaran dari hal yang spesifik ke masalah yang umum, atau dari bawah ke atas. (bottom-up) • Penalaran Deduktif, penalaran yang diawali dari halhal umum ke hal-hal yang spesifik (up-bottom)
• Pengambilan keputusan adalah mengevaluasi pilihan-pilihan dan membuat keputusan dari pilihan yang ada. • Pengambilan keputusan tanpa kesadaran, terdapat bukti bahwa penalaran dan pengambilan keputusan terjadi di luar kesadaran. Maksudnya, terkadang kita dapat berpikir tanpa mengetahui apa yang kita pikirkan ( Dijksterhuis & Nordgren, 2006).
• Permasalahan dalam pengambilan keputusan. Bias Konfirmasi adalah kecenderungan kita untuk mencari dan menggunakan informasi yang mendukung gagasan kita dibandingkan dengan informasi yang bertentangan dan menolak gagasan tersebut ( Mckenzie, 2006). Bias melihat kebelakang adalah kecenderungan kita untuk sesudah suatu fakta muncul, melaporkan dengan salah bahwa kita telah meramalkan suatu hasil. Heuristik ketersediaan adalah suatu peramalan tentang kemungkinan sebuah kejadian didasarkan pada kemudahan untuk mengingat kembali atau membayangkan kejadian serupa
V BERPIKIR KRITIS & KREATIF Dua ketrampilan yang meningkatkan pemecahan masalah adalah berpikir kritis dan kreatif. Berpikir kritis melibatkan proses berpikir reflektif dan produktif serta mengevaluasi bukti yang ada. Syarat terjadinya berpikir kritis yakni ; kesadaran penuh & keterbukaan pikiran. Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir mengenai sesuatu yang baru dan tidak biasa serta memunculkan solusi yang tidak konvensional. Ada lima tahap menuju kreatif yakni, persiapan, inkubasi, pencerahan, evaluasi, dan elaborasi.
VI BAHASA • Bahasa adalah bentuk komunikasi, baik verbal, tertulis, maupun dengan isyarat yang didasarkan pada sistem simbol. Semua bahasa manusia memiliki karakteristik yang sama, termasuk kemungkinan untuk menghasilkan kalimat bermakna yang tidak terbatas dan memiliki aturan tentang struktur.
• Bahasa memiliki empat aturan struktur : Fonologi > sistem suara dari bahasa. Morfologi > aturan dalam bahasa tentang pembentukan kata Sintaksis > cara kata-kata dikombinasikan untuk membentuk frasa dan kalimat. Semantik > makna dari kata dan kalimat
Hubungan antara bahasa & kognisi • Pikiran dan gagasan dihubungkan dengan katakata. Bahasa tidak sepenuhnya menentukan pikiran, tetapi mempengaruhinya contohnya, bahasa yang berbeda meningkatkan cara berpikir yang berbeda. Aktivitas kognitif juga dapat memengaruhi bahasa. Walau bahasa dan pikiran saling memengaruhi, bukti semakin banyak yang menyatakan bahwa bahasa dan pikiran bukan bagian dari sebuah sistem otomatis yang tunggal, tetapi merupakan bagian berbeda, modular, dan komponen biologis dalam otak.
BAHASA & PENDIDIKAN Sebuah isu kritis dalam pendidikan adalah cara optimal untuk mengajarkan anak-anak untuk membaca. Dua pendekatan mencakup pendekatan bahasa keseluruhan dan fonik. Pendekatan bahasa keseluruhan menekankan bahwa intruksi membaca harus disesuaikan dengan proses belajar alamiah anak. Pendekatan fonik menekankan bahwa proses membaca harus mengajarkan aturan – aturan dasar untuk menerjemahkan simbol-simbol tertulis menjadi suara. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dapat memperoleh manfaat dari kedua pendekatan, namun instruksi dalam pendekatan fonik perlu ditekankan.