Pengantar PR OPINI PUBLIK DOSEN : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA
Opini Publik • Opini publik berasal dari dua kata berbahasan latin, yakni opinari dan publicus. Opinari berarti berpikir atau menduga. Kata opinion sendiri mengandung akar kata onis yang berarti harapan. Kata opinion sendiri dalam bahasa Inggris berhubungan erat dengan kata option dan hope, yang berasal dari bahasa latin optio artinya harapan atau pilihan. Sedangkan publicus mempunyai arti milik masyarakat luas. Dengan demikian , hubungan antara kedua kata itu, opini publik, menyangkut hal seperti dugaan, perkiraan, harapan, dan pilihan yang dilakukan orang banyak.
• Opini dapat dinyatakan secara verbal, terbuka dengan katakata yang dapat ditafsirkan secara jelas, ataupun melalui pilihan-pilihan kata yang sangat halus dan tidak secara langsung dapat diartikan (konotatif). • Opini dapat pula dinyatakan melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol tertulis, pakaian yang dikenakan, dan oleh tanda-tanda lain yang tak terbilang jumlahnya, melalui referensi, nilai-nilai, pandangan, sikap, dan kesetiaan. • Opini dapat dinyatakan melalui diskusi informal, melalui surat-surat yang ditujukan kepada media massa aagar diterbitkan dan dibaca khalayak, surat-surat kepada redaksi surat kabar secara tertutup, partisipasi atau pernyataan pendapat dan sebagainya.
• Opini mempunyai kaitan yang erat dengan pendirian (attitude). Lebih jauh Abelson menyebutkan bahwa opini mempunyai unsur sebagai molekul opini, yakni: 1. Belief (kepercayaan tentang sesuatu) 2. Attitude (apa yang sebenarnya dirasakan seseorang) 3. Perception (persepsi)
konsensus • Pernyataan masing-masing individu (baca : opini) bisa berkembang menjadi luas, menjadi milik suatu segmen masyarakat. Opini yang terkristal menjadi luas itu disebut opini publik. Untuk berkembang menjadi opini publik, opini tersebut melewati sejumlah dimensi, yakni : a) Waktu : konsesus atas masing-masing individu itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan memerlukan beberapa waktu. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sangat tergantung pada unsur emosi anggota segmen masyarakat, kesamaan persepsi, kepercayaan atas isu yang dibicarakan, pengalaman yang sama, tekanan dari luar, dan tindakan yang dilakukan oleh sumber berita.
b)
c)
Cakupan (Luasnya Publik) : konsensus atas masing-masing individu terhadap suatu opini tertentu biasanya dimulai dari suatu kelompok yang lebih luas. Kadang hanya mempengaruhi suatu segmen publik tertentu saja, misalnya konsumen. Pengalaman Masa Lalu Audience : Audience atau khalayak, umumnya pernah memiliki suatu pengalaman tertentu atas objek yang dibicarakan. Makin intensif hubungan antara objek tersebut dengan audience, maka akan semakin banyak pengalaman yang dimiliki audience. Selama audience menjalin hubungan dengan objek, ia akan melalukan penilaian. Pada produk tertentu, biasanya pengalaman dan relasi itu tidak hanya dialami oleh satu orang saja, melainkan sekelompok orang sekaligus.
e) Media Massa : konsensus biasanya akan berkembang lebih pesat lagi apabila suatu kejadian diekspos oleh media massa. Bahkan, media massa sering disebut sebagai alat pembentukan opini publik. f) Tokoh : Hampir dalam setiap kasus selalu tampil seorang tokoh. Konsensus yang muncul biasanya amat tergantung pada tokoh yang menangani kasus tersebut.
PERSEPSI • Akar dari opini sebenarnya tak lain adalah persepsi. Persepsi ditentukan oleh faktorfaktor seperti : 1. Latar belakang budaya 2. Pengalaman masa lalu 3. Nilai-nilai yang dianut 4. Berita-berita yang berkembang
PENDIRIAN • Proses menuju sebuah pendirian lahir dari adanya faktor-faktor persepsi kemudian faktor tersebut menjadi komponen yang memberikan suatu rekaman di benak seseorang dan siap diputar kelak di kemudian hari bila ia berhadapan dengan stimuli tertentu. Stimuli yang masuk akan dicocokkan dengan rekaman yang ada untuk memberi suatu interpretasi. • Interpretasi inilah yang melahirkan pendirian seseorang. Sebagaimana diuaraikan diatas, pendirian adalah apa yang sebenarnya dirasakan oleh seseorang (what the individual really feels). Pendirian, sering disebut juga sebagai sikap, merupakan opini yang masih tersembunyi di dalam batin seseorang (latent opinion). • Opini dari individu tersebut akan berkembang menjadi suatu konsesus bila masyarakat dalam segmen tertentu mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Kesamaan itu bisa merupakan kesamaan kekecewaan, kegembiaraan, atau pengalaman emosional lainnya. Konsesus yang sudah matang dan menyatu dalam masyarakat itulah yang disebut opini publik.
• Pendirian mempunyai tiga komponen pembentuk yang secara sederhana dikenal A – B – C. Komponen tersebut sebagai berikut ; • A : affect atau perasaan (emosi), komponen ini merupakan elemen evaluasi dalam unsur pendirian berdasarkan perasaan seseorang untuk menilai sesuatu, baik atau buruk. • B : Behavior atau Perilaku, komponen ini merupakan elemen penggerak aktif dalam pendirian seseroang. • C : Cognition atau pengertian, secara umum adalah suatu kepercayaan yang dipegang oleh seseorang terhadap suatu objek pendirian.
Membentuk Opini • Sikap dan opini masyarakat tidaklah sematamata dipengaruhi oleh berita tunggal yang keluar pada hari itu, melainkan oleh beritaberita yang muncul dan beredar secara kontinu. Semua itu akan mempengaruhi sikap masyarakat di masa depan terhadap perusahaan, dan tindakan yang akan dilakukan oleh masyarakat berkaitan erat dengan semua elemen yang membentuk opini mereka.
• Yang perlu dipahami oleh para praktisi public relations terutama adalah kaitan antara opini dan citra. Public relations bukanlah iklan semata-mata. Iklan melakukan tugas secara monolog, sebaliknya public relations melakukannya secara dialog dengan memperhatikan input dari masyarakat dan memberikan respon positif kepadanya.
• Informasi yang lengkap bukanlah informasi yang banyak dan mendetail informasi yang lengkap dimaksudkan sebagai informasi yang menjawab kebutuhan khalayaknya. Jadi informasi tidak perlu terlalu luas tetapi dapat dipahami, masuk akal, dan dapat dipercaya. (Kasali, 1986).