ME DA N
PUTUSAN
Nomor : 76/PDT/2016/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-
GI
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
ING
sebagai berikut dalam perkara antara :
MANDAPOT NANDO GULTOM : Umur 41 tahun, Pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan Halilintar Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kota
NT
Pematang Siantar (Belakang SMP RK), pada saat sekarang ini sedang berada di Rutan (Rumah Tahanan) Jalan Asahan KM.6 Pematang siantar,
ILA
selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula
NG AD
Tergugat; Lawan
RISNY SILALAHI : Umur 36 tahun, Pekerjaan Pegawai Honor Rumah Sakit
Daerah
Djasamen
Saragih
Kota
Pematangsiantar, bertempat tinggal Jl. Renville No.105 Kelurahan Merdeka, Kecamatan Siantar Timur
Kota
Pematang
Siantar,dalam
hal
ini
PE
dikuasakan Humala Simangunsong, SH.M.Hum Advocat pada kantor Lembaga Bantuan Hukum Team Operasional Penyelamatan Asset Negara RI Wilayah I Sumatera Bagian Utara (LBH Topan-RI Wil I SUMBAGUT) berkantor di Jalan Selambo No.104 Amplas Medan berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal
didaftarkan
di
21
April
2014
Kepaniteraan
yang
telah
Perdata
No.53/L/SK/2015/PN.PMS,tanggal 27 April 2015, selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula Penggugat; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut;
ME DA N
-2-
TENTANG DUDUK PERKARA;
Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatannya Tanggal 30 Oktober 2014
yang telah
didaftarkan
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Pematang Siantar pada Tanggal 02 Januari 2015 di bawah Register Perkara
GI
No.01/Pdt.G/2015/PN.Pms, telah mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut 1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah, menikah pada tanggal 6 Februari 2002 di Gereja Katolik Termin Siantar II Kota
ING
Pematangsiantar.
2. Bahwa dalam perkawinan antara Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai anak 3 (tiga) orang yaitu:
NT
a. ERWIN ERWANDO GULTOM, laki-laki umur 11 tahun b. JHON PYETER GULTOM, laki-laki umur 9 tahun c. VERONICA GULTOM, perempuan umur 4 tahun. 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga yang dibina Penggugat dan
ILA
Tergugat rukun dan damai sebagaimana layaknya satu Rumah Tangga yang bahagia dan harmonis.
4. Bahwa sekitar bulan Februari 2014, antara Penggugat dan Tergugat
NG AD
mulai sering terjadi percekcokan dimana: Awal mula percekcokan rumah tangga Penggugat ketika suami saya (Tergugat) menerima karyawan bernama Irma Sidauruk
di KSU Serasi milik Tergugat
sekitar tahun 2005. Irma Sidauruk yang terbilang masih saudara dekat Penggugat, belakangan diberi jabatan sebagai Kasir, tahun 2008 yang awalnya hanya sebagai karyawan biasa.
PE
Setelah Irma Sidauruk diangkat menjadi Kasir, sikap Tergugat jadi berubah total. Tergugat yang biasa pulang ke rumah di Jalan Halilintar Pematangsiantar sekitar pukul 23.30 WIB justru lebih sering pulang pada jam kecil misalnya pukul 02.30 WIB.
Ironisnya setiap Penggugat datang ke kantor koperasi di Jalan Wampu Jaya Pematangsiantar itu, Irma Sidauruk selalu bertingkah aneh. Bahkan Penggugat tidak pernah dihargai selaku istri pimpinan koperasi (Tergugat). Yang Penggugat lihat, justru Irma Sidauruklah seolah-olah bertindak sebagai pimpinan di perusahaan itu. Bahkan kepada karyawan lain pun, Irma Sidauruk berbicara semena-mena. Faktanya koperasi itu awalnya memiliki aset 10 orang karyawan. Lama – lama justru mereka keluar semua dan tidak bekerja lagi di KSU Serasi. Yang membingungkan lagi, Irma Sidauruk selaku Kasir pernah berkata: ‘’SAYA MAU MENJADI ISTRI KE 2 (NANDO GULTOM/Tergugat), HARTA DIBAGI DUA’’.
ME DA N
-3-
Akibat kelakuan Irma Sidauruk, saya pernah meminta kepada Tergugat agar kasir itu dipecat. Sayangnya Tergugat justru tetap mempertahankannya sebagai kasir di perusahaan koperasi itu.
Peristiwa percekcokan rumah tangga ini memuncak ketika pada suatu hari di awal bulan Februari tahun 2014. Penggugat bingung dengan sikap Tergugat
GI
yang sering terlambat pulang ke rumah. Bahkan beberapa kali sama sekali tidak
anak-anak) tidak diperhatikan lagi.
ING
pulang ke rumah. Sehingga Penggugat merasa, keluarganya (Penggugat dan
Selama kelakuannya yang aneh itu Tergugat sudah satu atap (menginap) di kantor bersama Irma Sidauruk di Jalan Wampu. Di sana mereka tinggal hanya
NT
ber dua saja. Soalnya, seluruh karyawan sudah dipecat/tidak ada lagi karyawan di situ. Selama tinggal berdua bersama Irma Sidauruk, layaknya suami istri makanan Tergugat selalu disediakan Irma Sidauruk. Mencuci dan menggosok
ILA
pakaian Tergugat pun sudah dilakukan Irma Sidauruk. Parahnya lagi, Irma Sidauruk sudah berbelanja pakaian dalam (celana dalam) Tergugat. Itu Penggugat ketahui setelah Penggugat menemukan STRUK
NG AD
BELANJA RAMAYANA PLAZA di kamar Tergugat. Dalam struk belanja itu, tertera sejumlah barang yang baru dibeli. Misalnya celana dalam wanita dan BH milik Irma Sidauruk. Yang saya tak habis pikir, suatu pagi hari saya pernah menemukan selimut dan sarung milik Irma Sidauruk di dalam kamar Tergugat. Hal inilah yang membuat saya semakin pusing. Ingin rasanya Penggugat mati saja. Soalnya Penggugat sudah menduga mereka akan berbuat macam-
PE
macam/melampaui batas di kamar Tergugat. Untuk sekadar menghilangkan rasa stres dan suntuk di pikiran, terlebih memikirkan kelakuan Tergugat yang enak-enakan tinggal serumah dengan Irma Sidauruk, Penggugat berkenalan dengan Ramson Sinaga di Facebook. Dan beberapa kali makan siang bersama dengan teman-teman Penggugat. Selain bermain Facebook, untuk mengobati hati Penggugat, selanjutnya Penggugat juga berinisiatif menemui ayahnya (Irma Sidauruk) bernama SALMON SIDAURUK di kampung halamannya di Tanjung Unta (Kabupaten Simalungun). Di depan orangtuanya, Penggugat menceritakan semua kelakuan Irma Sidauruk di rumah Tergugat. Saat itu, ayahnya berjanji akan meminta Irma Sidauruk agar keluar dari perusahaan
itu.
Apalagi
kelakuannya
sudah
ketentraman dan merusak rumah tangga orang lain.
dianggap
mengganggu
ME DA N
-4-
Seminggu setelah Penggugat ketemu dengan orangtuanya, Irma Sidauruk pun minggat dari kantor. Dia tak lagi tinggal di sana. Sialnya, beberapa hari kemudian, Irma Sidauruk kepergok anak-anak saya (WANDO, JOHN PIETER DAN VERONICA) sedang berada di dalam kantor.
Saat sebuah kesempatan Tergugat mengajak anak-anak saya jalan-jalan sore,
GI
sekitar pukul 14.30 WIB Penggugat bersama keponakan saya bernama RESMIAN LUMBANTUNGKUP memanfaatkan kesempatan itu untuk menemui
ING
Irma Sidauruk di kantor itu. Memang benar, Penggugat menemukan dia sedang berada di dapur. Selanjutnya Penggugat masuk ke dalam kamar Tergugat. Di situlah perasaan PENGGUGAT hancur berkeping-keping. Dalam kamar
NT
Tergugat, Penggugat menemukan tas milik Irma Sidauruk. Tidak itu saja, selain tas, Penggugat juga menemukan CELANA DALAM dan BH milik Irma Sidauruk berceceran di tempat kain kotor di dalam kamar Tergugat.
ILA
Selanjutnya Penggugat mengamankan dan memberikan tas milik Irma Sidauruk kepada keponakan saya. Agar tas itu dibawa ke rumah Jalan Halilintar. Saat Penggugat dan keponakan beserta tas yang kami bawa itu berjalan menuju ke
NG AD
rumah, beberapa meter Tergugat ternyata sudah berada di belakang Penggugat. Sambil berteriak-teriak dan melempari kami dengan batu, Tergugat berteriak ‘’LAO HO SIAN ON (PERGI KAU DARI SINI)’’. Setelah Penggugat dan keponakan saya tiba di rumah, kami pun menggeledah tas itu. Alangkah terkejutnya kami, bahwa tas itu berisi alat TEST KEHAMILAN. Itu pun disaksikan tetangga dan keponakan saya. Tak berapa lama, HP
PE
Penggugat pun berdering. Ternyata Tergugat menelepon dan menebar katakata bernada ancaman: ‘’PAULAK TAS I, SOTUNG MATE HO ANNON HU BAEN (KEMBALIKAN TAS ITU, KALAU TIDAK NANTI KAU KUMATIKAN!’’ Lantas Penggugat pun menjawab: ‘’GAK MAU AKU...KALAU MEMANG ISINYA GAK ADA YANG ANEH, KENAPA BUKAN DIA (Irma Sidauruk) DATANG MENGAMBIL TAS INI KE SINI?’’ Saat itu Penggugat memang sudah ketakutan. Feeling Penggugat, Tergugat akan datang ke rumah. Apalagi jarak kantor di Jalan Wampu dengan rumah di Jalan Halilintar hanya sekitar 1 kilometer saja. Penggugat lantas mengamankan diri (bersembunyi) ke rumah tetangga berikut barang bukti tas milik Irma Sidauruk. Dugaan Penggugat tidak meleset. Tak berapa lama, Tergugat sudah tiba di rumah di Jalan Halilintar. Sambil berteriak-teriak memanggil Penggugat. Saat itu keponakan saya menemui saya di rumah tetangga dan berkata: ‘’KEMBALIKAN
ME DA N
-5-
NANTULANGLAH TAS ITU, KARENA BAJU NANTULANG SUDAH HABIS DIBAKAR.’’ Ternyata selama Penggugat bersembunyi di rumah tetangga, seluruh pakaian Penggugat sudah habis dibakar oleh Tergugat.
Akhirnya Penggugat kembali ke rumah dengan membawa tas tersebut dan menjelaskan semua benda-benda isi tas itu. Saat itulah Tergugat panik dan
GI
menarik paksa tas itu dari tangan Penggugat. Kami sempat tarik menarik tas itu, dan akhirnya Tergugat berhasil merampasnya dari tangan Penggugat. Setelah
ING
berhasil merampas tas itu, Penggugat pun lantas dihajar membabi buta. Akibatnya kepala Penggugat bocor hingga mengeluarkan darah segar. Setelah puas menganiaya Penggugat, Tergugat pun berlari ke luar rumah sambil
NT
menenteng tas milik Irma Sidauruk.
Penggugat sempat menyaksikan Tergugat berlari sambil menenteng tas itu. Dalam bathin Penggugat sempat berpikir, selama menjalin bahtera keluarga, seumur-umur Tergugat tidak pernah menenteng tas Penggugat seperti Tergugat
ILA
menenteng tas milik Irma Sidauruk.
Setelah itu Penggugat menangis dan tetangga di sekitar rumah pun datang
NG AD
berdatangan ke rumah. Mereka melarikan Penggugat ke RSU Djasamen Saragih untuk visum. Atas saran tetangga, setelah visum dari RSU, Penggugat langsung melaporkan kejadian ini ke Mapolres Siantar dalam perkara Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Dalam hitungan jam, Tergugat berhasil diamankan polisi dan menginapkannya di sel Mapolres Siantar. Selama 7 hari Tergugat berada di sel tahanan Polres
PE
Siantar, pihak keluarga Tergugat membujuk Penggugat agar Penggugat mencabut perkara/pengaduan di Mapolres Siantar. Akhirnya dengan pertimbangan dan mengingat masa depan anak-anak, akhirnya Penggugat pun rela mencabut pengaduan di kantor polisi. Di sana, di hadapan penyidik polisi dan saksi-saksi Tergugat berjanji tidak akan melakukan kasus serupa (melakukan penganiayaan). Dalam perjanjian perdamaian itu, jika Tergugat melakukan penganiayaan lagi maka Tergugat bersedia berhadapan dengan polisi dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Setelah mencabut pengaduan dari kantor polisi, kami pun kembali ke rumah di Jalan Halilintar. Ironisnya, malam harinya sekitar pukul 22.00 WIB HP Tergugat yang kebetulan sedang dicas di dalam kamar pun berbunyi. Penggugat melihat ternyata ada pesan (SMS) dari Irma Sidauruk. Betapa hancurnya hati Penggugat saat itu. Padahal masih dalam hitungan jam, ternyata Tergugat masih berhubungan dengan Irma Sidauruk. Awalnya
ME DA N
-6-
Penggugat sempat ragu untuk membuka isi SMS itu. Tapi karena penasaran, akhirnya Penggugat nekat dan memberanikan diri membuka dan membacanya. Benar-benar hancur perasaan Penggugat saat itu. Irma Sidauruk dalam SMS nya berkata: ‘’KATANYA UDAH KELUAR DARI TAHANAN, JEMPUT AKU SEKARANG DI SAMBU.’’ menangis
Penggugat
menunjukkan
SMS
GI
Sambil
itu
dan
meminta
pertanggungjawaban SMS itu kepada Tergugat. Entah Tergugat hanya berpura-
ING
pura, Penggugat juga tidak tahu. Tergugat saat itu menelepon Irma Sidauruk dan berkata: ‘’JANGAN KAU TELEPON LAGI KE SINI!’’ Seminggu setelah kejadian itu, Tergugat kembali mengulangi perbuatannya menganiaya
Penggugat.
Hanya
gara-gara
di
akun FACEBOOK
NT
yakni
Penggugat ada ucapan ‘’Selamat Ulang Tahun’’ dari Ramson Sinaga, Tergugat menuduh Penggugat sudah berselingkuh dengan Ramson Sinaga. Padahal Penggugat hanya sekadar makan siang dengan Ramson Sinaga dan itu pun
ILA
bersama teman-teman Penggugat.
Tergugat terus menerus menganiaya Penggugat. Setiap ketemu, Penggugat
NG AD
selalu dianiaya. Bagian wajah dan kepala Penggugat jadi sasaran amukannya. Setiap hari Tergugat selalu menuduh Penggugat sudah berselingkuh dengan Ramson Sinaga.
Akhirnya karena Penggugat sudah tidak tahan lagi dianiya---karena terus menerus dipukuli--- Penggugat pun berbohong dan mengatakan telah berselingkuh dengan Ramson Sinaga. Ini Penggugat lakukan, karena menurut
PE
Penggugat, jika Tergugat sudah puas maka Tergugat akan berhenti memukuli Penggugat. Ternyata perkiraan Penggugat meleset. Tergugat bukannya berhenti memukuli, kelakuannya justru makin menjadi-jadi. Setiap ketemu Penggugat dihajar hingga babak belur. Tidak hanya kekerasan fisik yang Tergugat lakukan, Tergugat juga tega memaki-maki ibu kandung Penggugat yang sudah tua dan mengatakan hal-hal yang tak senonoh. Tergugat bilang kepada Penggugat: ‘’LAO HO HU INANGMU, NA IAJARI INANGMU DO HO GABE LONTE (PERGI KAU KE RUMAH MAMAKMU, KARENA DIAJARI MAMAKMU NYA KAU JADI LONTE.’’ Penggugat sudah sering diusir dari rumah. Penggugat disuruh pergi ke rumah ibu kandung Penggugat. Penggugat juga sering disuruh ke rumah abang kandung Penggugat. Penggugat selalu menangis menceritakan perbuatan Tergugat kepada ibu dan abang kandung Penggugat. Penggugat juga menceritakan bahwa Penggugat sering dilepar api rokok dan wajah Penggugat di ludahi oleh Tergugat.
ME DA N
-7-
Sekitar April 2014, Tergugat meminta Penggugat agar bertemu langsung dengan Ramson Sinaga. Itupun sudah Penggugat penuhi. Saat itu, di rumah orangtua Penggugat di Jalan Renville No 105, pihak Ramson Sinaga dan Istrinya Rospita Br Saragih hadir di sana. Selain itu, di sana juga hadir para tetangga Penggugat, pengetua adat dan abang kandung Penggugat. Ramson
GI
Sinaga sudah meminta maaf diatas kertas bermaterai kepada Tergugat karena sudah mengganggu rumah tangga Penggugat/Tergugat. Saat itu sudah ada
ING
perdamaian, dan Ramson Sinaga berjanji tidak akan mengganggu Penggugat lagi.
Namun, meski sudah berdamai, Tergugat tidak pernah berhenti menganiaya
NT
Penggugat.
Ironisnya lagi, Penggugat pun sudah dipisahkan dari anak-anak. Penggugat bersama Tergugat harus tinggal di sebuah rumah baru yang baru dibangun di Jalan Wampu. Sementara anak-anak hidup terpisah dengan kami. Kami di Jalan
ILA
Wampu dan anak-anak jauh dari Penggugat dan mereka tinggal di Jalan Halilintar.
SIAN
NG AD
Saat itu, Tergugat bertanya: ‘’IBOTO HO DO BOASA GABE HUPASIRANG HO DANAK-DANAK
AN
(KAU
TAHU
MENGAPA
AKU
MENGASINGKAN/MEMISAHKANMU DARI ANAK-ANAK?’’ Saat itu saya menjawab: ‘’Tidak tahu, emang knapa?’’ Tergugat menjelaskan lagi: ‘’Biar suatu saat kau tidak ada lagi (meninggal dunia/mati), anak-anak tidak kecarian, tidak merasa kehilangan lagi.’’
PE
Mendengar jawaban itu, Penggugat merasa semakin putus asa. Dalam bathin Penggugat, bahwa Penggugat bakal disiksa sampai mati. Apalagi Tergugat sudah sengaja memisahkan Penggugat dari anak-anak. Sejak saat itulah Penggugat sebenarnya sudah tidak sanggup lagi untuk bertahan hidup bersama Tergugat. Penggugat sudah tidak dianggap apa-apa lagi. Penggugat sudah tidak berarti apa-apa lagi. 4 September 2014, tepatnya hari Kamis, setelah Penggugat tiba di rumah (sepulang dari kerja) Penggugat masuk kamar. Tergugat saat itu meminta disiapkan makan siang. Setelah Penggugat menyiapkan makan siangnya, Penggugat pun masuk ke dalam kamar. Setelah makan, Tergugat datang lagi ke dalam kamar menemui Penggugat dan meminta agar kakinya dipijat-pijat. Saat Penggugat sedang memijat kakinya, Tergugat kembali mengungkit tuduhan perselingkuhan Penggugat dengan Ramson Sinaga. Tergugat pun memaksa Penggugat menjawab pertanyaannya. Karena Penggugat takut
ME DA N
-8-
dipukuli, Penggugat menjawab asal-asalan. Harapannya, setelah menjawab pertanyaannya Penggugat tidak akan dipukul lagi. Ternyata Tergugat justru naik pitam dan emosinya menjadi-jadi.
Saat itulah, di dalam kamar, Tergugat kembali menganiaya Penggugat. Leher Penggugat diinjak-injak. Tak puas sampai di situ, tangan kanannya melayang ke
GI
wajah Penggugat. Pipi dan bibir Penggugat saat itu mengeluarkan darah. Penggugat pun merasa tak tahan lagi diperlakukan begitu. Penggugat menjerit
ING
sekuat tenaga dan meminta tolong. Saat itu, banyak tetangga yang keluar rumah karena mendengar jeritan Penggugat. Setelah Penggugat berhasil ke luar rumah, Penggugat diantar B Silalahi (tetangga Penggugat) dan pergi meninggalkan rumah itu. Penggugat tiba di rumah orangtua Penggugat di Jalan
NT
Renville No 105 dengan kondisi wajah memar, bibir mengeluarkan darah. Penggugat menangis menceritakan kejadian itu kepada orangtua Penggugat. Bersama tetangga orangtua Penggugat, Penggugat diantar ke RSU Djasamen
ILA
Saragih dan selanjutnya melaporkan kasus KDRT ke 2 ini ke Mapolres Siantar. Setelah Penggugat melaporkan kejadian ini, Tergugat sempat buron (diburu)
NG AD
polisi selama 14 hari, hingga akhirnya Tergugat ditangkap di rumahnya. Melihat kelakuan Tergugat yang suka menganiaya (main pukul) dan suka memelihara perempuan yang bukan istrinya, maka Penggugat sangat ragu kalau anak-anak diasuh oleh Tergugat. Oleh sebab itu, hak asuh anak diberikan kepada Penggugat karena Penggugat siap mendidik, membesarkan dan membahagiakan anak-anak sesuai dengan kemampuan Penggugat sebagai ibu
PE
dari anak-anak.
Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang sedemikian rupa, Penggugat merasa bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak mungkin lagi dipulihkan sebagai rumah tangga yang rukun dan harmonis, maka perkawinan tersebut haruslah diputuskan dengan jalan perceraian. Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukakan tersebut diatas, mohon berkenan menentukan suatu hari
dan tanggal persidangan dan
memanggil kedua belah pihak agar menghadap di persidangan guna memeriksa dan mengadili perkara ini, dan selanjutnya mengambil keputusan sebagai berikut: PRIMAIR. 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami-istri yang sah menikah pada tanggal 6 Februari 2002 di Gereja Katolik Termin Siantar II Kota Pematangsiantar, adalah sah sesuai dengan hukum yang berlaku;
ME DA N
-9-
3. Menyatakan bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami-istri yang sah menikah pada tanggal 6 Februari 2002 di Gereja Katolik Termin Siantar II Kota Pematangsiantar, putus karena perceraian.
4. Menyatakan anak-anak Penggugat dan Tergugat yakni:
a. ERWIN ERWANDO GULTOM, laki-laki umur 11 tahun
GI
b. JHON PYETER GULTOM, laki-laki umur 9 tahun c. VERONICA GULTOM, perempuan umur 4 tahun
ING
Tetap dalam asuhan Penggugat sampai anak-anak tersebut dewasa serta dapat menentukan sikapnya.
5. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Tergugat. SUBSIDAIR.
NT
Bilamana Pengadilan berpendapat lain, dalam peradilan yang baik (in geode justitie) mohon diputuskan seadil-adilnya sesuai dengan rasa keadilan yang
ILA
berlaku di tengah-tengah masyarakat.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat telah mengajukan jawaban pada tanggal 18 Maret 2015 yang isinya pada pokoknya
NG AD
adalah sebagai berikut: DALAM EKSEPSI :
Bahwa gugatan Penggugat telah mengandung kekeliruan yang nyata yang bersifat mendasar berupa bahwa perkawinan antara penggugat dan terguggat tidak sesuai dengan undang-undang perkawinan No.1 tahun 1974 Pasal 2 ayat (2) jo PP No.9 tahun 1975 yaitu perkawinan adalah sah apabila dilakukan
PE
menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu ( Pasal 2 ayat (1) Undang-undang No.1 Tahun 1974) dan ayat(2) Tiap-tiap Perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku .Bahwa perkawinan antara penggugat dan tergugat tidak pernah dicatatkan di Kantor pencatatan sipil manapun karena antara Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang No.1 Tahun 1974 adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan maka oleh karena perkawinan tersebut tidak dicatatkan maka Pengadilan Negeri tidak berwenang mengadili perkara gugatan perceraian antara penggugat dengan tergugat.Maka gugatan penggugat harus ditolak atau setidak-tidaknya
gugatan dinyatakan
tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaar). II.DALAM POKOK PERKARA(Verweerten Principale) 1. Bahwa tentang hal-hal yang telah Tergugat uraikan dalam Eksepsi mohon dianggap merupakan satu kesatuan bagian ini secara Mutatis Mutandis yang tidak dapat terpisahkan dari jawaban dalam pokok perkara ini.
ME DA N
- 10 -
2. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat kecuali yang secara tegas diakui oleh tergugat dalam pokok perkara ini. 3. Bahwa
Penggugat
dengan
Tergugat
benar
telah
melangsungkan
perkawinan di Gereja Katolik Termin Siantar II Kota Pematangsiantar pada
GI
tanggal 6 Februari 2002 ,tetapi sampai sekarang perkawinan Penggugat dengan Tergugat tersebut tidak pernah dicatatkan
dikantor pencatatan
ING
sipil menurut peraturan Perundang-undangan yang berlaku . 4. Bahwa dari perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat benar sekarang telah memiliki 3 (tiga) orang anak yaitu Erwin Erwando Gultom, Jhon Pyeter Gultomdan Veronica Gultom dan ketiga anak tersebut tinggal
NT
bersama Tergugat di Jalan Halilintar Kelurahan Siopat Suhu Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar
5. Bahwa Dalil gugatan Penggugat pada halaman 2(dua) dan 3 (tiga) adalah
ILA
tidak benar dan dalil tersebut terkesan hanya untuk membela diri dan penuh dengan kebohongan karena awal percekcokan Penggugat dengan Tergugat adalah sekitar Februari 2012 bukan Februari 2014 sebagaimana
NG AD
dalil Penggugat dan percekcokan terjadi karena Penggugat telah menjalin asmara dengan laki-laki lain yang bernama Ramson Sinaga dan Tergugat tidak benar ada menjalin hubungan dengan Irma Sidauruk karena Irma Sidauruk adalah masih keluarga dari Penggugat dan Penggugat sering terlambat pulang karena tergugat sangat terpukul dengan perbuatan Penggugat yang bermain gila dengan laki-laki lain dan menurut pengakuan
PE
Penggugat bahwa Penggugat pada tahun 2010 juga pernah menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang bernama Romeo Silitonga pengakuan Penggugat tersebut membuat Tergugat semakin terpuruk dan sangat kecewa kepada Penggugat itulah yang melatarbelakangi mengapa Tergugat selalu pulang terlambat kerumah . 6. Bahwa Tergugat tidak pernah tinggal serumah dengan Irma Sidauruk akan tetapi Irma Sidauruk
tinggal bersama dengan karyawan yang lain dan
Tergugat tidak mungkin menjalin hubungan dengan Irma Sidauruk karena Irma Sidauruk adalah keluarga dekat dengan Penggugat dan tuduhan Penggugat hanyalah pembersihan diri Penggugat dan penggugat hanya berupaya untuk memutarbalikkan fakta tentang perselingkuhan Penggugat dengan laki-laki lain dan pengakuan Penggugat tersebut akan kami ajukan sebagai bukti pada persidangan berikutnya . 7. Bahwa dalil Penggugat pada halaman 4 (empat) adalah tidak benar dalil Penggugat tersebut hanyalah rekayasa dari Penggugat karena Tergugat
ME DA N
- 11 -
tidak pernah mengusir Penggugat dan tidak pernah mengancam Penggugat dengan kata-kata sebagaimana yang disebutkan Penggugat dalam
gugatannya
dan
tindakan
Penggugat
mengambil
dan
menyembunyikan tas milik Irma Sidauruk adalah tindakan yang tidak benar karena percekcokan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat bukan
GI
karena Irma Sidauruk akan tetapi percekcokan terjadi karena perbuatan Penggugat yang selingkuh dibelakang Tergugat ,laki-laki mana yang tidak
ING
marah apabila diselingkuhi oleh istri yang dicintainya ? 8. Bahwa tentang perselingkuhan Penggugat dengan laki-laki yang bernama Ramson Sinaga adalah benar adanya dan Tergugat mengetahuinya dari face book dan sms dan juga dari pengakuan Penggugat dimana
NT
Penggugat telah menulis awal perkenalan Penggugat dengan Ramson Sinaga dan juga dengan Romeo Silitonga dan kemana saja Penggugat pergi dengan selingkuhannya semua diceritakan Penggugat maka sejak
ILA
pengakuan itu tergugat seperti disambar petir disiang bolong dan Tergugat sangat terpukul atas perbuatan Penggugat kepada Tergugat dan kalau terjadipun perlakuan Tergugat yang tidak bisa diterima oleh Penggugat itu
NG AD
terjadi karena perbuatan Penggugat kepada Tergugat yang tega menghianati perkawinan Tergugat dengan Penggugat . 9. Bahwa Tergugat tidak pernah membilang kepada Penggugat “ lao ho tu inangman na iajari inangmu do ho gabe lonte (pergi kau kerumah mamakmu karena diajari mamakmu nya kau jadi lonte “ perkataan tersebut adalah rekayasa Penggugat karena Tergugat sadar bahwa perbuatan
PE
Penggugat tidak ada hubungannya dengan mamak/orang tua Penggugat dan semua tuduhan Penggugat kepada Tergugat hanyalah untuk membersihkan diri tetapi Tergugat sadar bahwa tindakan Tergugat kepada Penggugat sampai Tergugat ditahan oleh Kepolisian adalah diluar kesadaran Tergugat karena Tergugat sangat sayang dan Tergugat takut akan kehilangan Penggugat dan setelah Tergugat selesai menjalani hukuman sesuai dengan saran Penggugat, Tergugat telah minta maaf menjumpai Penggugat dirumah orang tua Penggugat . 10. Bahwa Tergugat tidak pernah bermaksud untuk menyakiti Penggugat dan bermaksud untuk memisahkan Penggugat dari anak-anak Tergugat dengan Penggugat ,itu dilakukan Tergugat adalah diluar kesadaran Tergugat karena Penggugat sudah menghancurkan rumah tangga Tergugat dengan Penggugat yang sudah lama dibina Tergugat dengan Penggugat dan Penggugat telah sampai hati menghianati Tergugat dengan berselingkuh dengan laki-laki lain itupun Tergugat selalu berusaha untuk
ME DA N
- 12 -
memaafkan Penggugat mengingat anak-anak masih kecil-kecil dan sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu dan kalaupun anak-anak tidak mau ikut bersama Penggugat itu bukan karena hasutan Tergugat akan tetapi anak-anak telah tau siapa yang bersalah dan siapa yang bertanggung jawab apakah Tergugat atau Penggugat .
GI
.Berdasarkan uraian diatas dengan kerendahan hati dimohonkan kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pematangsiantar yang memeriksa dan
ING
mengadili perkara ini kiranya berkenaan menjatuhkan putusan yang berbunyi: I .DALAM EKSEPSI
NT
- Menerima Eksepsi Tergugat seluruhnya .
- Menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaar) karena
ILA
perkawinan antara Tergugat dengan Penggugat tidak dicatatkan pada Kantor Catatan Sipil sesuai dengan Pasal 2 ayat(2) Undang-Undang No.1 tahun 1974 tentang perkawinan jo Peraturan Pemerintah R.I Nomor. 9
NG AD
tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor.1 Tahun 1974. . II .DALAM POKOK PERKARA. - Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya. - Menyatakan demi hukum bahwa anak-anak Tergugat dengan Penggugat yaitu 1.Erwin Erwando Gultom ,2.Jhon Pyeter Gultom dan 3.Veronica
PE
gultom tetap berada dalam pengasuhan Tergugat sampai anak-anak tersebut dewasa dan dapat menentukan pilihannya kelak dikemudian hari . - Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri
Pematang
Siantar
telah
menjatuhkan
putusan
nomor
:
01/Pdt.G/2015/PN.Pms tanggal 1 September 2015, yang amarnya sebagai berikut: Dalam Eksepsi : -
Menolak eksepsi Tergugat ;
Dalam Pokok Perkara 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami-istri yang sah menikah pada tanggal 6 Februari 2002 di Gereja Katolik Termin Siantar II Kota Pematangsiantar, adalah sah sesuai dengan hukum yang berlaku;
ME DA N
- 13 -
3. Menyatakan bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami-istri yang sah menikah pada tanggal 6 Februari 2002 di Gereja Katolik Termin Siantar II Kota Pematangsiantar, putus karena perceraian.
4. Menyatakan anak-anak Penggugat dan Tergugat yakni:
a. ERWIN ERWANDO GULTOM, laki-laki umur 11 tahun
GI
b. JHON PYETER GULTOM, laki-laki umur 9 tahun c. VERONICA GULTOM, perempuan umur 4 tahun
ING
Tetap dalam asuhan Penggugat sampai anak-anak tersebut dewasa serta dapat menentukan sikapnya ; 5. Menghukum
Tergugat
untuk
membayar
biaya
perkara
sebesar
NT
Rp.521.000,-(lima ratus dua puluh satu ribu rupiah); Membaca Akta Pernyataan Permohonan Banding yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Negeri Pematang Siantar, yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat, pada tanggal 9 Oktober 2015,
ILA
telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar nomor : 01/Pdt.G/2015/PN.Pms tanggal 1 September 2015, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum
NG AD
Terbanding semula Penggugat tanggal 27 Oktober 2015; Membaca
memori
banding
yang
diajukan
oleh
Kuasa
Hukum
Pembanding semula Tergugat tertanggal 27 Oktober 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pematang Siantar pada tanggal 27 Oktober 2015, dan memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada
PE
Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat tanggal 26 Nopember 2015; Membaca kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat tertanggal 4 Desember 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pematang Siantar pada tanggal 4 Desember 2015, dan kontra memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat tanggal 23 Desember 2015; Membaca Relas Pemberitahuan Mempelajari Berkas Perkara Pengadilan Negeri
Pematang
Siantar,
yang
disampaikan
kepada
Kuasa
Hukum
Pembanding semula Tergugat tanggal 23 Desember 2015, dan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat tanggal 11 Januari 2016, yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada kedua belah pihak berperkara telah
ME DA N
- 14 -
diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Hukum Para
GI
Pembanding semula Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh
ING
undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut, secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh kuasa hukum
NT
Pembanding semula Tergugat pada prinsipnya keberatan terhadap putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama, sehingga memohon kepada Pengadilan Tinggi untuk membatalkan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama aquo, seraya
ILA
mengadili sendiri dengan amar putusan menolak gugatan Terbanding semula Penggugat untuk seluruhnya;
Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari kuasa hukum
NG AD
Pembanding semula Tergugat tersebut, Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat telah mengajukan kontra memori banding yang pada prinsipnya mendukung putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama, oleh karena itu memohon agar Majelis Hakim Tingkat Banding menguatkan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama;
PE
Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan mempelajari secara seksama memori banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa semua yang dikemukakan dalam memori banding tersebut pada dasarnya tidak mengungkapkan hal-hal yang dapat melemahkan atau membatalkan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama, melainkan
hanya
merupakan
pengulangan
tentang
apa
yang
sudah
dipertimbangkan dalam persidangan tingkat pertama, dan terhadap kontra memori banding dari Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat pada prinsipnya mendukung putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama, oleh karena itu memori banding dan kontra memori banding tersebut tidak dipertimbangkan secara khusus dalam putusan Majelis Hakim Tingkat banding; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding membaca dan meneliti serta memeriksa secara seksama berkas perkara beserta turunan resmi
putusan
Pengadilan
Negeri
Pematang
Siantar
nomor
:
01/Pdt.G/2015/PN.Pms tanggal 1 September 2015, memori banding dari kuasa
ME DA N
- 15 -
hukum Pembanding semula Tergugat, dan kontra memori banding dari Terbanding semula Penggugat, serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan Tingkat Pertama telah mempertimbangkan dengan tepat dan benar menurut hukum, sehingga pertimbangan tersebut dapat disetujui dan dijadikan
memutus perkara ini ditingkat banding; bahwa
berdasarkan
uraian
ING
Menimbang,
GI
dasar pertimbangan hukum sendiri oleh Majelis Hakim tingkat banding dalam
pertimbangan-pertimbangan
tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar nomor : 01/Pdt.G/2015/PN.Pms tanggal 1 September 2015 dapat dipertahankan dan
NT
dikuatkan;
Menimbang, bahwa karena Pembanding semula Tergugat tetap dipihak
kedua tingkat peradilan;
ILA
yang kalah, maka haruslah dihukum untuk membayar semua biaya dalam
Memperhatikan KUHPerdata dan R.B.g, serta peraturan-peraturan
-
NG AD
hukum lainnya yang bersangkutan dalam perkara ini; Mengadili:
Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat tersebut;
-
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Pematang Siantar nomor :
PE
01/Pdt.G/2015/PN.Pms tanggal 1 September 2015, yang dimohonkan banding tersebut; -
Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 9 Juni 2016 oleh kami : RUSTAM IDRIS, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH. dan MARYANA, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 14 Maret 2016, nomor : 76/PDT/2016/PT-MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 16 Juni 2016, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta SAIFUL AKHYAR, SH. sebagai
ME DA N
- 16 -
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara maupun kuasa hukumnya;
Hakim Ketua Majelis,
ttd
ttd
NG AD
ILA
NT
2. MARYANA, SH.MH.
Perincian Biaya : 1. Meterai
Rp.
6.000,-
2. Redaksi
Rp.
5.000,-
3. Pemberkasan
Rp
139.000,-
PE
Jumlah
ttd
RUSTAM IDRIS, SH.
ING
1. ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH.
GI
Hakim - Hakim Anggota,
Rp. 150.000,-
Panitera Pengganti,
ttd SAIFUL AKHYAR, SH.