?roc. Sem11.ar .\"a.,ii).111i /',·llgeJ,thallgan Teknologi 1/orllku!tura 1 /emasu/.:i !11clonesia lJuru. rSBN 979-9458-ll8-9 .
PENENTlJAN KOMPOSISI BAliAN
ABSTRAK Terdapat berbagai oentuk dan metoda dalam penyemaian tanaman/bibit sedangkan yang lazim digunakan �;alah satunya yaitu persemaian indil'idual de ngan pulybag atau dengan soil block. Bahan tmtuk pem b u at:l11 soil hhxk dap at terdiri utas campuran dari t:l11al1 yang dicampur dengan pasir atc.u berumbut atau bah:JJ1 org an i � dengun perbandi ng :l11 tcrtcntu dun dilanjutkan dengun pencetaknn
(presstng)
s..!hingga dip
memenuhi syarat tumbuh tanaman.
media tumbuh yang
Yung mcnjadi
�ornpak s e rt a masih dapat
permasalahru1 pada pembuatru1 soil bloc_·k
dengan memru1faatk;m bnhan organik adaiah p..!rltm,·a dic ari komposisi campurru1 antara bahru1
organik, tru1ah, pasir senr� bahan perckat lmnn' a schingga nantinn1 akan didapatkan soil block yang bail: dari segi fi�;i� serf a
mam p u
m
Pcnelitian ini bertujuru1 untuk mcncari �ornposisi media yru1g terbaik untuk menciptakun media sc.nai terce:tak soil block terbaik bal'i
pertumbuhru1
bi bi t �ang didasarkan pada nilai
karakteris:ik fisik soil bloc.:k yang terbaik Penelitian ini dibuo.J melalui 2 tahJp, ya.itu tahnp l. PenelitiaJJ pendahuluun den gan 15 je ni s perlakuan dari p�rbanding'm
bahan org:mik.. tannh, pasir dan minl!rnl pcreka!. Ha_-;il pcngarnat:m
fisik sui! ,)for-k pada pl�nelitirul pendahul u:Ul tidal... dilakukan uji stalistik.
2.
Penolitian perlakuan
terseleksi dari pene!Jtian pendahuluru1 ( t ah a p l) yaitu terpilih perlakuan balJa.n organik : tanah:
I) J. I: J:t.) Licng:m bahru1 orgallll. suring: 2) 3: I: I :0 deng;m 3) 3: I :0:0 dimg::m bahan organik disanng 4) 3: I ll.O Liengru1 bah:u1
pasir: per�kat dcug:u1 perb rn1 dingan bahru1 organik tidak d1sarir�g organik tidak di�;arillg.
Pada perlakuru1 terselcksi ini menggunakan nmca.ng<m dasar Rancang<m
Acak Lengkap. Jumlah ula.1gan pembuatan soil h/ock yru1g setiap perlakuan tcrsdeksi adalah 20 buah soil block.
Uji
statist ik yang digw1akru1 pada penelitian per!akuru1 terseleksi, \'aitu untuk uji
keraganum menggtmakan S.dik Ragam d�m unt uk rnenguji antar perlakuan menggunakrul uji BI\T
5% (Beda Nya t a Terkecil, 5%).
I. (3: J :0 0) baik i1u unluk bahan organik yang disaring
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkru1 sebagai berikut: Perbru1dingan b<.�ban organ;),_ dan tanah maupun tidak di�.aring
akan menghasilkru1 soil block dengru1 karakteristik ftsik (bobot isi,
ruang
p ori total, ruang pori air, kajar air kapasitas lapru1g, persentase soil block hru1cur, serta lruna soil block
yang lebih baik di bru 1 dingkan perlakuru1 perbru1dingan bahan organik,
menjadi b�rir.g)
tru1ah, dan pasir
(3: I: 1 :0)
dengru1 bahan o rgan ik yang disaring mauptm tid� disaring.
perlaku:m penyru·ing:-,n balwn bahan
org anik
2. Pada
maupun tidak disaring bah an organikllya pada perbanding;m
(3: l:O:O) secara umurn akan menghasi lkan soil block yru1g relatif SWlla isi. ruang p ori total. ruru1g po ri air, ruru1g pori udara, kadar air Japru1g, i n fi l t ra.> i . persentase sot! block hancur, lruna soil hlock men jadi kering, serta
01g:m ik
dan ta1ah
karakteristik fisiknya (bobot kapasitas
kekerasru1/ketahru1an penetr�si). Kata Ktmci: Bahan o.·g:mik:
.,
Makalah Pcnunj cug dis.:'lmpai�an 2000, di FP-UKSW Salatigu
me d i a
sernai: soil h/ock.
pada St:minar Nasional
Pt!ngl.!mt�UJgatt
44
T�knologi
Ilortikultura
Me1nasuki Indon�.:sai Baru,
15 Mnr�t
Pro.:·. Senunnr
.'.
"''onoi J',•ngl!lllhang.nl '/ t!l,!wf,,l!l 1/orllkuflura .\ lemo.,uki lndvneSI
PENDAHlJLUAN Latar Belakang Penanam an dapat dengan menebar benih langsung ke laban (sistem tabela/ direct :.eed1ng system) atau dengan sit em pindall tanarn (transplanting
system) menggunakan tal1ap
pcrsemaian. Persemaian adalall me ny ebar benih atau biji pada suatu tempat khusus sebagai media tumbuh yang memenuhi syarat untuk tumbuh dan berkembangnya benih atau biji engan baik dan benar untuk me nj adi tanaman yang nantinya siap dipindah tanamkan. Bal1an media semai dapat dig unak an tanah mineral, peat , kompos serta pasir, dll., unana ba.�an diatas dapat berupa bahan tunggal atau campuran dua bahan atau lebih. Pada dasamya media �;emai harus menjadi kan tanaman dapa t berdiri dan dapat memenuhi tanaman a.·an oksigen , air dan keb utuh ru 1
-emaj yang baik.
LUlSLLr h ara tanrunan. Oleh karena itu perlu diusahakan media
ivledia semai y<mg baik harus memenuhi syarat:
A) memiJikj drainase baik. E) memilikj k andung an
3 aerasi baik. C) daya ikat air cukup. D) daya ikat unsur hara baik. ....asur hara yang cukup. F) mempunyai kestabilan agregal media baik.
Berdasarkru1 bentuk dru1 m et od a, penyernaian yang lazim digunakan adalah:
?a1.sed bed, yang lazim dipakai dcng<m membuat guluda.n/harnparan diatas pennukaan laban. .-unked bed, yang lazim dipakai di dacrah yang memilik i kelembaban rendah dan tiupan angin yang relatif kcncang sehingga dapat mcntsak tan aman. Shade house dapat berupa raised bed LJaupun
sunked hed dengan cara m cm beri atap w1tuk melindw1b>i tanaman dari sengatan
gsung matahari dan terpaan langsung air hujan dan dapat diatur jumlah cahaya sesaui -l�ngau kebutuhan tru1aman. Perscma.ian in dividual dengan polybag atau dengan soil block. Bahan untuk pembu atan soil h/ock dapat terdi ri atas campuran dari tanah yang Kanl pltr dengan pasi r atau berambut atau bahan organik dengan perb<mdingan tertentu dan
anjutkan de n gan p encetakan (pressing)
·
sehingga diperoleh media tumbuh yang kompak
Sdta masih dapat memenuhi syarat tumbulJ tanaman. Pemakai<m soil block untuk media semai lebih d ianjurk a.n karena: dapat rnencegah ,
pcncemaran lingkungan oleh limbal! plastik, memanfaatk an limbah usahatani scbagai swnber
bahan organik/unsm hara, pada waktu pinda.h tanam ke la.han maka tanam<m tid ak mcngalami sakit pindahan, dapat mencegal1 krjadinya infeksi akibat kerusakan sistem pcrakaran pada ak.-ru pindal1 tanam serta a.kan leb ih mudah pada waktu pindal1 tanam. Yang menjadi pennasalal1an pacla pembuatan soil h/ock dengan memanfaatkan limbah bahan organik adalah I. Perluny a dicari komposisi campuran antara bahan organik tanah, ,
pasir serta balulll perekat lain11ya s chingg a mmti nya ak<m J idapatkan soil block yang baik dari scgi fisik serta mampu men duktmg pertumbLlhan tanam1u1 yang ada di dalamnya. 2. Be sam ya Ie
·ananlpressing untuk basil soil block yru1g baik dari segi fisik dru1 mampu mcndukung
;>crtu mbuhan tru1aman. Berdasarkan dari latar b�lakang diatas maka pcrlu diteliti pengaruh perb a n dingan bahan organik dari limbah jruntrr dcngan bal1 an Jain scperti tanah dan pasir
serta perekat
� ang tepat (komposisi media) untuk membuat media semai bluck soil block
yang terbaik
untuk perhunbnhan bibit tru1aman yang didasarkan pacla nilai karakteristik fisik soil block yang baik. Sedangkan besamya rekanan pressing adalal1 telal1 dilakukan uji pendahuluan dan menggunakan alat cet ak tekanan modifikasi FP UKSW. Pengamatan pada soil block tercctak ibatasi pada pengamatan fi sik soil block tercetak.
45
Proc. �t'JIIitiM Xmion.?l f'�tllgeii•1>/1/Jf!m7 7e�·nologl 1/omAu/rur,,.\/emnsuki /ndulle.lla Baru. lSBN 979-9�58-Rti-9
Tujuan Penelit;an
ini
unruk
berlu_iuan
m en car i
komposisi
media
yang
terbaik
untuk
menciptakan media semai tercetak soil hlock tcrbaik bagi pcrtumbuhan bibit yang didasarkan pada nilai karakteristik lisik soil block yang terbaik.
METODOLOGI Waktu dan T·empat Ptneliti.an
Di
laborato1ium
tanah, Fakultas Pcrtaninan, UKS W, Salatiga. Bulan April 1999
-
Juni 1999 untuk pen elit i an pendahuluan dan Juli 1999 - September 1999 untuk pelak sanrum penelitian terseleksi. Rancangan PeneJitian
Penelitian 2 t.ahap, yaitu tahap I . Pcnclitian pendahulmm dan tahap 2.
Penelitian
perlakuan terseleksi dari penelitian pendahuluan (tahap I ) Penelitian Pendahu!uan •
•
Terdiri 1 5 jen!s perlakuan. Setiap jenis perlakuan merupakan komposisi perbandingan dari bal1an organik, tanah mineral (top soil), pasir dan perekat. Pada penelitian pendah·Jluan masing-masing perlakuan dibuat
10 buah soil block
kemudian diambil sampel sebanyak 5 bu ah untuk diuji sesuai pengamatan/pengujian yang ditetapkan. Pada p eneli ti < m pendahuluan ini hasil pengamatan tidak diuji secara statistik. Tabel 1. Komposisi Perbandingan (volume)
Bahan Organik; Tanah; Pasir; Perekat pada
Berbagai P:�rlakua.n. 'Bahan
Perlal
or�ar�ik
Tanah
Pasir
Perckat.
Ketetangan
1
2
1
0.5
0,25
80 sar ing
2
2
2
2
0,25
80 sming
3
2
I
l
0,25
BO saring
l
0.25
BO saring
0,25 -
0,25
BO saring
0,25
BO saring
0,25
BO saring
4
f-----·2
5
2
-
6
2
0,25
7
2
-
-
3
1
3
I
3
-
·--·
1
I
-
BO saring
I
-
BO tak saring
1
-
-
BO saring
3
1
-
-
BO tak saring
p "·
3
I
2
-
BO saring
13
3
1
2
-
80 tak saring
3
-
1
0,125
BO saring
-
I
0,125
BO tak saring
8 9
--r
10 ll
14 15
-
t--
--
-
f--·
·--· ·-
3
·
.->- :
di.'!iii.JI' '.ui!OII,J! i'c'nt!i!lllbang,,,, h·knu!u:.:.i 1/orliku!tura .\fema.,uki indonesia Baru, ISBN 979-9�58-88-9
eneliti:1n Pr:rialwan Tt't-se!cksi Pada penditia11 perlakuan ter�:clck:;i dilaku an pcngujiaJJ stati stik terlladap bcb crapa ponen w:ng,mwtan yang tel<�il ditctapkan. Penelitian ini menggunakan rancangan da sa r -anga.n t\cak Leng.bp. ·
mlab
Perlakuan dan U langa n
Penelitian Perlakua n Terseleksi
Penelitian perlakuan tersekk.si adalah memilih dari perlakuan penelitian pendahuluan
:·2!1-= memiliki nilai/data pada pengamatan karakteristik fisik yang terbaik.
1 bel
1
Komposisi Perbamlingm1 (Volume)
Bahan Orga n ik ; Tanah; Pasir; Perekat Pada
Pcrlakuan T(;rsdebi.
JNo Pcrlalman I
m·ganik
8
3
I Pendll!mluan I
Bahan
-------- --·-·· ., .)
Tanah ·
-·
9
--
J>asir
I·1 -I -·1I --l--
Pcrekat ·-- ----
-
Keteraogan 80 saring 80 tak sruing
10
3
I
-
-
BO saring
II
3
I
-
-
80 tak sming
Jumlah ulangan soil h/ock sctiap pcrlakuan lcrsL·leksi ada l ah 20 bu.�'lh, se hi n gga total :emu a soil hlnck adalah 80 b uah (4 pcrl;tkuan x 20).
Dari jumlah 20
soil hlock se t iap pcrlakuan maka untuk pengamalan sctiup pcrlakuan
akukan be rta h ap yaitu:
4 buail soil hlock
untuk p en g am a tan bobot isi, ruang pori to tal ,
g p ori udara, ruang p01i air; 4 \)l!ah soil block untuk pengarnatan kadm air kapasitas ang, kadar air kering; 4 buah soil hlock untuk pengamatan
"infiltrasi" dan pc:rscntase
::..ancur, sena
6 huah soil h/ock unhtk pengamatan lama m enyer a p air, lruna l!l enj adi keri n g .:an kekerasan/ketahamm peneiTasi. Dengan demikian s e t i ap perlakuan terd apa t 18 buah soil �
'ock unhik pengarnatm dan sisa 2 buah soil hlock.
Analisis Oatct Perlakuan Tcrscleksi
Uji statistik pada penclitian pcrlakuan terseleksi: Uji keragaman dengan Sidik Raga m an uji
antar perlakuan mengt,TJ.makan
uji BNT 5%.
Bahan dan Aiat Penelitian Penoahuluan dan Perlakuan Tcrselck.."'i
Bahan : \ ·onosobo. �
1. Bahan organ i k dari iimbah jamur PT Mantrust, Dieng .laya, Di eng
2. Tanah mi neral dcn g an spesifikasi
cmarang. 3. Pasir halus ukuran Alat:
<
jenis tanah Andosol,
-
Salaran Kab.
2 mm. 4. Perekat.
1. Alat cetnkan benckanan (manual modifikasi FP UKSW). 2. Alat pengaduk. 3.
.-\lat-alat analisis fisik .\-oil block.
Pengamatan J?enclitian Pendahuluan dan Perlakuan Terseleksi Uj i fbik media semai tcrcetaJ-J,oil hlock pada penelitian pendahuluan meliputi: . Kekerasan/kctalwnan penctrasi. 2. Bobot isi. 3. Lama menyerap air saat dircndarn. Uji fisik media semai tercetak/sotl h/ock pa d a perlakuan t e rse l eksi meliputi: I. Robot :s1. 2. Porosit
47
Proc. Seminar Xasionol P.-llgen)>rlllgnn 'f'eknoiu!!i /[/lt'llku/tura .\fe111nsuki lml"nesin Bnn1, ISBN 979-9-l58�'i8-9
air pada konclisi kerittg,, 7. Lama mcnycrap air, S. Pcrsc11tase hcmcur saat direndam
Lama menjadi ke1ing, I 0 "lnftltrasi". II. Kekcrasan/ketahanan pcnetrasi.
24
jam, 9.
BASIL DAN J' EMB.f\HASAN Penelitian Pendahuhwn
Berdasarkan Tnbel ? diatas menunjukkan pada penelitian pendahuluan yaitu pada
per1akuan dengan mertgguna.<:an bahan pcrekat menlliljukkan pada pengarnatan kekerasan soil
block, bobot isi soil hlock dan lama soil block menyerap air mempunyai nilai yang 1ebih tinggi
dibandingkan pada perlakuall yang tanpa menggunakan perekat. Adanya peningkatan nilai nilai fisik ter:;ebut diduga .1.kan berpcnga.mh kurang baik bagi perkcmbangru1 perakarru1,
walauptm memang ccngan ndanya perckat, akan menjadikan soil block lebih kompak dan tidak mudab lnncur.
Tabel3. Sifat Fisik Soil Block pacta Berbagai Perlakuan
Ba�an yanr Bo l I I I o.sf--1-r--2-i
--- --� --- - --- -- --· �--.- ------------7����----------------�
d igut _c.a_k_ a _n �
Per. Ia
ku
·I
Pasir
Ta- .
,
nah
an
r------ --r-----.--S_i_fa -'-t=-F _ i_s_i k Lama
__
Pe-
Keke-
rckat
rasan
(kf/cm2)
·-a,-25--- 1 o,oo
1
Bf
3
g/cm )
·-��io-
Mcny erap air
menj adi basah -·-
; ; J � I i_; �:;; :�:�� ::�; 2 0,25 9,50 ,08 4
5
2
s
1--1 2
3 3 3 3
1--3
__ __
13 14 15
-
3
3
3
1
,
0)5 _l 0,25 I 0 5 �---1 '
; �
� 9 10 11
I
-
9,50
40,9 55,7
0,99
�:�3--t- · 19�s5o0 � :��
·-
--
(����t). ;;:�
---
-
_,
-.
__ __
____
________ __
Keterangau
---8os�ng -
�g::��i j BOsaring
BOsa�
�-�-:�-----·--- -�g�:,��--- -•
-
r__, �. � -1-� �� --�1��, � 5 � -,8� --+--8� 0� , 5�0 --� � 1 1=�--BOsa-r mlg 5 5 --
1
-- J---J-J-
-
1
1 1
-
_ _ ___ _ ___ __
1
-
}---
_
'2__
_
2 I I
8,50 9,00
-
-
35,5
BOtak sarin_g_ BOsaring
i'
__ _ _
9,50-��---r--0,98 10,2 BOtak saring_ ----���-- ��-----+��--�� � BOsaring 0,125 10,00 1,10 50,3 . --n-:"'n---: t ;:;:-:::-: -t-: 7:, --':: -:: : 4 � � � �� ag r=_ � 9 3: B 0 ta-;-k -s:=::. +J.-_ _--:-�1-=-' 02,":: _00_-0����0:, 9 -:=-) -=,� 12::..: 2 _ _
.•�;u-..1(� �..ip.i.l.,i.l�
p�r,_\.al{�\2l'i' pe..r�M�.l�6l'3.'j' i"U\1.1\?..�
3:1:1:0 baik i tu bah an organik disaring p�.!rbandi.ngan 3:1:0:0 baik itu untuk bal1ru1 orgrulik di
dengan per band ingan
maupLU1 tidak disarin1]; sc1ta pcrlakuan saring maupun tidak dis
10,4
9 oo 0 58 4 2 5 B 0-::: - � - , :: -------t--=-"'-= : tak :--:: s--=-a _·n _, nlg,__, - -:-' , -=-+---- = - -----+- -::: = -t7 -1 4 ,8 ____9,00 1-- _(),9]_ _ _ _ BO saring
..B,e.t:d.•.tc...�r:\c,.at,.') .!.l���f�•\1 tr:;�t;:\:i��,���\(At;t ..��S.;,I{ D..iu\ ' t�?J.·
organik, tru1ah, pasir, perckal
0,80 0,66
Proc. .''><:'minor .\ ·u.,Jonoi fJ<'II.'!.c·mholl,<-:•111 /el.nol")!.i llorlikuiluro .\lcmwuki lndonesin Baru, ISBN 97')-9458-88-9
Perlakuan Tcrselcksi Ruang Pori Total Nilai porositas tanah direngaruhi bobot isi dan berat j enis partikel tanah atau media dimana bobot isi d:tn berat jenis pw1ikd s angat dipengarulli balum organik, teksh1r tanah dan kondisi agregat serta struktur tanaiJ (Rose, 1991; B111aml. 1995). Tabel 5 tcrlihat perlakuan pcrh111dingan bahan organik, tanah (3:1 :0:0) baik itu pada bahan organik yang disaring maupun tidak uisaring mampu sccara nyata meningkatkan ruang pori total soil block dibandingkan pada perlakuan perbandingan bahan organik, tanah, p a sir ( 3:1: 1:0) baik itu bahan org ani k nya dis;uing dan tidak J i sar in g. Hal ini dikarcnakan bahwa p orosita s media (ruang pori tot al ) scl ain dipengaru hi adanya jumlah/ kandungan bahan organi k tctapi juga karen a ad a n ya f'raksi pasir. !-Ia I in i sesuai pcmyataan Rose (1991 ); Schjor ming (1994) yaitu bahan organik mampu meni n gkatk an porositas tanah (ruang pori otal), akan te tapi karena dosis d<m jenis bahan organ ik adalah sama, oleh karena itu porositas media soil block lebib dipengaruhi oleh kandungan pasir. Kondi si ini akan terlihat pada perbandingan media soil block dari bahan organik, pasir dan p asi r (3: 1: I :0) mempunyai ruang pori total secara nyata lebih renJah bila dibandingkan pada media soil h/ock yang h anya dibuat dari bahan organik dan tanah (3: I :0:0). Hal ini dapat terjadi karena adanya pasir yang marnpu meningka!kan bob ot isi tanah dim ana nai knya bobot isi tanah akan menurun kan porositas total. Pasir mampu mempcngaruhi p orosit as total karen a pasir mempunyai ni lai berat jenis p artikcl yang tinggi diba.ndingkaJl tanah dan bahan organik seh ingg a media akru1 mem punyai bobot isi tinggi dan porositas t o tal yang rendah. Hal ini sesu ai pernyat<mn Chen 1993) bahwa porositas tana.h akan mcningkat d engan mcnurunya bobot isi ..
Ruang Pori Air Tabel 6 terlihar pem b eri a n bahan organik dan tru1ah saj a (3: I :0:0) mamp u secara
nyata perlakuan pemberian bahan organi k tanah dan pa sir (3: 1: I :0) pad a media tanrun soil block. Kon disi ini menunjukkan pera.IHl.I1 pasir 5a11gat besar terhad ap pcnciptaan ruang pori air. Hal ini dikarenakan pa sir mempunya i :-trran parti.kel yang lebih besar sehingga mempunyai luas spesifrk pennukaan yang Jebih ·ecil dibanding p a rtikcl liat, debu dan humus ya11g ada. Keadaan ini akan menjadikan media .oil block yru1g terdapat pasir ak al1 memptm ya i ruang pori air (pori mikro) lebih sedikit secara nyata diba n ding den gru1 rnedia soil block yang hanya terdiri atas tanah dan bahan meningkatkan nrru1g pori air bila d ib and i n gkan
,
organik saja.
Ruang Pori Udara
Tabel 7 mcnunjLtkkan pe m be ri cm berbagai perlakuan bahan organik tru1ah se1ta pasir 3:1:1:0 dan 3:1:0:0) baik itu untuk bahan organik yang disaring rnaupun tidak disari ng �enunjukkan tidak s aling berbcda nyata t erhadnp mang pori udara. Hal ini dikarenakan c.danya pemberian pres/tekanan paJa pembuata.n soil h/ock yang akan menciptakan n1ang pori dara at au mang pori makro yang tidak sal ing beda nyata. Adanya pres atau tekanan yru1g 5arllya sama untuk sctiap perlakuan pada saat membtwt soil block akan mengubal1 susw1an srruk.1ur media sellingga akan segcra mengubah kon figurasi ruang pori makro men j adi tidak salrng beda nyata antiu· perlakuru1. ,
�
,
_
49
Proc. Semln.1r .\"o.1io11al jJi!lllft'll:bongon Teknolu�i Jlorllku/iura .\lemosukilndonesia Ban1, ISBN 979-9.+5!!-!!8-9
Ta bel 4 .
P cnga ruh Perbanciingan Bahan Organik,Tanah
serta Pasir
terhadap Porosi ta s
(Ruang Pori Total. Rua.ng Por i Udara dan R uang Pori Air) Soil Block
I
Rua n g Pori
Perlakuan
13 : 1 : 1 . 0 saring 13 : 1: l: 0 tidak saring 13 : 1 : 0 : 0 sarin g 13 : 1 : 0 : 0 tida k��rin.g
Total (%)
6 9 ,33
A
70,47
A
78,51
B
79,09
B -----
Ruang Pori Air
I�uang Pori Udara
(%)
21,22
A
21,69
A
20,35
A
' 19,48
A
�---�-·-·
(%) 48,11 48,78 58,15 59,61
-·--
A A B B
Ket: Hurufberbeda berarti ber beda nyata antar perlakuan berdasarkan uj1 BNT 5%.
3 (g./tm ) Tabel 4 terlihat
Bobot isi
p erl ak uan perbandingan media soil block 3:1:0:0 (bahan organik,
tanah saj a) b:rik yang disaring maupun tanpa s aring
secara nyata menurunkan bobot isi
dibanding pe rlakuan pcrbandingan media soil hlock 3:1: I :0 (ba.han o rgan ik , tanah dan pasir) baik yang disaring maupun yang tidak disaring.
Akan tet api temyata antar perlakuan
penyaringan bahan organik pada perlakuan 3:1:0:0 (bahan o rg an ik dan tanah) berbeda nyata untuk bobot :sinya.
tidak sating
Hal inj menunj ukkan bahwa penyaringan bahan organik
tida k berpengm"lth terlmdap l'obot isi bila campuran media terscbut tidak terdapat pasir ( hanya bahan organik dan taJl;lh sa_,;:1). Penurunan bobot isi pada pcrlakuan 3: l :0:0 (bahan orga nik
dan tanah) te1jadi bn:na bahan organik ini memang mempunyai berat jenis partikel yang rendah (lebib rend a h dibandingkan tanah mineral) s chingga mmnpu menumnkan bobot isi (Anderson,
1 993),
seh ingua
bila
dicampurkan
ke
daJam
tanah
tanah
akan
mampu
menurunkan bobot i�i. Hal ir·i j uga didukung rcnclapat Brady ( 1990) bahwa k andungan baJ1an organjk yang tinggi da\am tanah (dalam hal ini juga tennasuk med ia tanam soil block) akan
menyebabkan bobot isi rendah. Sedangkan pada pcrlakuan 3: I: I:0 (bahan orga nik , tanaJ1 dan pasir) yang tidak
disaring
mempuny <J i
bobct
isi
secara
n::.ata
lebih
dibandingkan
rendah
perlakuan
perbandi.ngan yang sama tetapi bahan org anik disaring. Dan ini menunjukkan dengan adanya pasir serta rekanan pada saat membuat wil hlock maka besamya fragmen bahan organik ak<m mampu memp eng amhi
bobot
isi.
Tanpa pcnyaringan
balHul
organik akan menj adikan
pengamh pasir dan tckanan yang harusnya dapat m eningkat k
adanya baJ1an pasir dalam campuran bal1an .wil h!ock terscbut.
adaJah
Dimana pasir mc111punyai
berat jenis pmtikel yang tin ggi sehingga bila diberika.JI kemedia tanam pasti akan rnrunpu
menillgkatkan bobot ��i media dan inilah yang Kadar Air l
terjadi pada soil block.
Lapa.1g ('%gravimetric)
Kadar air tan:Ll adal<"�h b<myaknya air yang m eng isi sebagian atau seluru.h pori scrta sebagian berbentuk lill!l-filn: air yang melapisi matriks.
Kernampuan media
menyerap air
diten tukan oleh adCJiy<:>. jullllah cJa11 komposisi atau distribusi ukw·an pori, adanya bahan baJlan bersifat hidrolllik dar. luns permukaru1 s pcsifik dari partikel penyusun media (Chen,
50
..
Proc. Seminar .\'a,IO!Iol Pengemhangun !'ekno/ug1 lfortikulturo .\Jema.,uki lndone.\'10 /ioru.
1993;
Ben�rtsson, 1993;
ISBN 97'1-\I�)K·!Hi-<J
Senyawa da ri bahan organ ik tana h scna bahan
Voltz, 1995).
;>embenah ianah yang bersifat hidrofilik mampu men ingka tkan kemampuan tanah atatl media r.anam
( tennasuk soil block)
men yerap air. Air Kapasi ta s Lapang adalah mcnunjukk ;m pada
tan ahlmedi a tanam mampu menyerap air secara maksimal setelah air gravitasi habis
saat
-eluar dari matri k s media, atau bila dihitung besamya potensial air pada matriks tersebut :nempunyai gaya hisapan sebesar pF 2,54. :2Ila.ITI
mengikat air inilal1 yang
Kemampuru 1 maksimal matriks tanah atau media
s ering disebut sebagai jumlah air pada kondisi air pada
Aapasitas lapang.
.
Tabel 8 menunjukkan bahwa pembe1ian perlakuan perbandingan bahan organik da n ah saja (3: 1 :0:0) baik itu yang bahan organiknya disaring maupun tidak di�aring rnampu secara nyata meningkatkan kadru· air kapasitas lapan g d i bandingkrut pcrlakuan perbandingan
"Jelllberian bahan organik, tanalt
dan p asir (3: 1: 1 :0) baik itu
::rsaring maupun yang tidak disaring.
Lm tuk
bahan orgar11k yang
Hal ini di karenak a1 1 pada perband ingan bal1a.Il orgru1ik
::an tan ah saja (3: L:O:O) me mpu nyai nrang
pori air atau dapat dikatakan rurutg pon mikro
�bih besar sehingga akan mempu11yai gaya kapiler j uga besar dan kemamp Ua.It men gikat air _
�a akan besar dibandingkan pada perlakuan p ada perbandingan bahan orgrut ik , tanah da n -u
(3: 1: 1:0).
D isarnping itu adru1ya bahan pasir yang mem punyai luas jeni s spesi fik
xrmukaan yang kecil di bandi: n g p an ik el liat dan debu pada media
::::engurangi
so i l
block
akan
gaya hisap matriks media terhadap air.
Dari Tabe1 8 terl i hat bahwa pada perlakucm bal1an organik, tanah serta p asir (J: 1:1 :0)
:cmg mana bal1an organiknya tidak disaring memp unyai kadar air kapasitas lapan g secara _·ara 1ebih tinggi dib andingkan pada perlakuan sama tetapi bahan or ganiknya disaring.
Hal
dapat teljadi karena denga n bahan organik yru1g tidak disaring mempw1yai bobot isi lebih
::mgan dibanding perlaku an sa.ITia tetapi bahan organikn ya di sru i ng .
Bobot isi media tanrun
g l ebih ringan aka11 me ncip takan porositas yang besa r s eh ingga m em Wlgki nkan rua11g pori g terisi air akan meningkat , walaupun dalam pen cliti a n ini ruang pori air pada perlakuan yaringan baltan organik tidak memberikan hasil beda nyata secara statistik. Ukuran bal1 an ganik yrutg 1ebih besar karena tidak disaring menye babkan bobot isi media menjad.i lebih
=c:ndah di band ingkru1 pada bal1rut organ i k yang berukuran kecil karena d isaring . :ikarenakan bahan organik yang lebih kecil (bahan organik yang disaring)
Hal ini
bila bahru1
�ya terdi �.p ersi akan ment,ri si pori yang ada dan dengan adanya tekanan atau pres saat
buatan soil
block aka11
menjadika n bobot isi tinggi serta soil
block
lebih kompak dan ini
menjadikan porositas menjadi rendah dan ini akru1 m emp engaruhi kandungan air dalam
- dar Air(% gravimetric)
Kond isi Soil Block Kerin g.
Kadar air tanah adalah b anya kny a air yru1g meng isi se bagian atau selllfuh pori tanah
:�- - pori a ntar agregat maupun pori dian tara parti kel penyustm agregat) serta sebagian ·
nr uk film-fllm a ir yang mdapisi matriks media.
Kemrunpuru1 media menyerap air
""::ttuka.It oleh adru1ya jumlah dan komp osisi atau distribusi uk uran pori tanah, adanya � -bal1an bersifat hidrofilik dan luas pennukaan s pesi fik dari prutikel penyusun tanal1 :!:en., 1993; Bengtsson, 1 993; Voltz, I 995). Kadar air k ondi si
soil
hlock kcring dapat mcnggambarkan (pendekatan)
kondisi
air soil block pada titik layu pcnmmen yaitu kadar air yang m engisi pori ukw-at1 Jebih 0,2
)lin.
Meningkatn ya
o-garnbarkan bru1yaknya pori
kadar air tanah pada
yang
kondisi kering
ini juga dapat
bl!rukurrul ku rattg dari 0,2 �m1 pada sui/ block yru1g
51
Proc. Seminar .\'a.�/OrJa! Pt•ngemhangan Teknulogi 1/oriiAII!Jura .\/, 11/ri.\Uid '"''"1/I!S/U /Jaru,
tercetak.
Peugukuran k ondisi kadar a1r sod hlod kering adala.h ditandai pada
p ada p emmkaanya uu lai re tak. -retak atau pecah d<m
block
ISBN n'J-945!!-lll!--lJ
diangkat dan tanaman yang turnbuh sudah layu.
konJisi .\Oil
soil block mulai h an�ur bila
Dari Tabel 9 menunjukkan pcrlakuan per banding an bah an organ ik dan tanah S
nyata meningkatkan kadar ai r pada
kondisi soil block k cring diban dingk an pt.."flaku an (3: I: 1 :0) bai k untuk bahan organi k yang disaring
pe r bandingan b ah an organik : tanah: pas ir
maupun yang tidak disaring.
Hal ini dikarenakan adany a pasir akan mciKiptakan ruang po1i
makro yang l ebih b anyak, serta pas ir m empu nyai sifat tidak mampu m emcgang air
Pada
p erlakuan penyaringan bahan or gani k untuk per bandinga n bahan organik: tanah (3: I :0:0) saja
mam pu nyai
kadar air pada kondisi soil h/ock kering yang secara nyata lebih tinggi
dib andi n gkan pada perl a k uan p er bandi n ga n s
Kond isi ini dikarenakan d engan pe nyaringan bahan organik (u kuran fragrnen bahan o rganik
kecil) maka memun gkinkan bahan organ ik terdispersi dan akan mengi si pori lainuy a sehingga akan lebih rnenciptakan mang pori kapi ler/mi kro yang lebih tin ggi dan bah m 1 orgrutik mempw1yai luas jenis spesifLk lebih luas se rta mempLmyai si tat hidrofilik yaitu mrunpu menj erap a i r l eb ih tinggi . Hal ini s�jalan dengan ap a yang dipapar kan o leh Van Br eemen (1993); Bent,rtssor: (1993); Schjonning (1994) bahan organik mrunpu mengu bah porositas tanah dan senyawa or gan ik yang ada aka:n m ampu menf:,ruball k emampuan tanah menyerap air. Kondisi inilah yang menyebabkan pada ko ndisi pengeringan dan waktu pengeringan y<mg sruna, pada soil block dengru1 p erbanding an ba h an organik dan tana.h saja (3:1 :0:0) mempunyai kadar air yang masih ti nggi.
yang
Ta bel 5 .
ter h adap Bobot lsi, Kadar Air K apasitas I apru 1g
P engamh P er lakuru1 Ter se le k si dan Kadar Air Kondisi Ke ring
bobot isi
P·erlakuan -----------·- -
3 : 1 : i � 0 sari�g
3
(g/cm )
-.. -
___
�
__
-
Kadar Air(% G) Kondisi . K- ef1f!g ---17.70 A
--···
----=-
0,85 C 3 : 1: l �_Q__!Ld� salj_I!iL__ 0,79 3 : 1 : _Q._: 0 sa�ing ·- 0,57 A l3: 1 : 0: 0 ti dal< sarin'.!.c_ 0,57 A '-. L_ ...!__-. _ ...1.
----- ·----I
·�----- ,_--
,.--------------.----
_
apang
-
--
-·--
55,65
A
<>2,14
c
1 tJ1,94
·s
-----·-·
Kadar ALir (%g) Kap. ---
..
A
_
L_t oJ,42
------·--,
___Q
___
c
,
-�--c =·
Kete rangan: Hurufbe1·bcda bo-arti berbeda nyata antar perlakuan berdasarkru1 uj i BNT 5%.
Kecepatan Gerak Air Secara Vertikal ("lnfiltrasi") (em/jam).
lnfiltrasi adalah proses masuknya air ke dalru11 tanal1 me lalui pemmkaan tanah. Pe rgerakan air dari p e1mu kaan tanah dapat bergerak secara vertikal maupun horisontal, tetapi infiltrasi lebih kepada prose5 pe rgerak an air secara vertikal. Banyak faktor yang mempengaruhi infiltrasi antara Jain ukuran pori, kemantapan pori. kandtmgru1 air tanah/media
stmktur tanah/media t<mam sert a keadaan profLl tru1ah/media tru1am atau adanya lapisan kedap (Helalia, 1988; Ledds, 1994; Hussein, 1995). T etapi Rose (1991) menyatakan tanam,
bahwa infiltra.;i secara umum lebih dipeogaruhi o l eh porositas total, kemru1tapru1 agregat dan ukuran pori. Akan tetapi pori makro atau pori udara l ebih b crperanan dalrun menent uk an 52
Proc. Seminar J\'asional Pengembangon '/'eknolugi 1/c)/'fiku/rura .\fem(/\·ukt /ndoni!!.W 8.1r..
(mempercepal) laju infilt rasi maksimal infi1trasi pada tanah/m ed i a tanarn,
jenuh akan air,
Kecepatan maksima1 infi1trasi
(Ankeny, 1995).
atau 1aju
saat dipero1eh pad a saat awa1 air masuk kc pcnnukaan
suatu
kemudian dengan
maka
-
155.:
bcrla1unya waktu dimana media tanarn/tanah sudah
laj u infiltrasi akw1 men unm dan
:.� khirn y a
konstan.
Laju
infi1trasi
a d alah b anyalmya air per satuan waktu ya ng mas uk mel alui perm ukaan tanah atau media
dimana laju i n fi1 trasi ini suatu saat t ertentu akan konstan. P a da laju infiltrasi konstan
ranam,
inilah di hitung s cbagai r anam/t an ah
mampu
kecepatan il!/iltmsi. Konstan nya laju air ini adalah karcna media
te1 ah j en uh air. Oleh karcna semua bahan y<mg diberikan ke tanal1/media tana .m
mem pen ga ruhi
kemampuan tanah/media tanam menyer ap air serta kead aan po rositas
mal
Tabel 10 memmjukkan pe rlakuan perban dingan balum organik, tanah, pasir (3:1:1:0) baik it u yang bahan orga niknya dis ari ng maup u n ti d ak disaring memp Lmy ai kecepatan mfilt rasi s ecara n yata lebih ce pat diban din gk a n pada perban d in gan bahan organil-, tanah (3:1:0:0) baik itu untuk bahan
org an i k
dikarenakan adanya pasir yang mampu
y ang disaring dan tidak di saring .
m e m pen g aruhi
Koudisi ini
j umlah pori makro, dalam pt.'11elitian
mi ditunjukkan dari besamya pori udara (walau secara statistik pori udara tidak sahng beda nyata).
Hal ini seperti yang d1nyatakan
ditentukan oleh pori makro.
o leh
Ankeny ( 1995) yairu bahwa Hlfil!rasi kbih
Dis�m1pi11g 1tu pasir tidak !11empu11yai kemampuan
m e n !-!ika t
air
dengan baik, seh in gga dengan ad <m ya air akan cepat d il alu kan .
Dalam
penelitian
ini
juga
nampa k
bah wa
peny aringan
bahan
orgamk
ti da k
memberikan hasil yang s aling be r bcda nyata pada s em u a perbanding<m bahan organi", tanah,
pasir sert a bahan organik dan tauah s<�ja. secara
vertikal/1aju
in fil tr asi
selain
Hal ini
dipengaru.hi
m en u nj ukk an
komhsi
bahwa kecepa t an gcrak air
por osi tas
( pori
makro) j uga
dipengaru hi kan dungan air yang mampu diserap media tanam/tanah. Hal ini akan nampak
pada data kadar air kapasitas 1apang dan pori
m ikro/pori
air d i m ana
d�:ngan adanya
penyaringan bahan organik tidak akan saling beda nyJta dan inilah yang meojadikan laju gerak air secara vertikaVinfiltrasi ti dak bed a nyat a juga. berhubLmgan denga penneabilitas. Helalia
( l988)
Di d uga juga bahwa laju inflltrasi ini
menyatak an bahwa laju infiltrasi tanah juga
rpengamhi di pen garu h i nilai per mcabilit as tanah .
Persenta se Soil Block Ha ncur Saat Dircnda m Air Selama 24 Jam Soil block hancur dal an1 air ren daman selama 24 jam dibTLmakan s ebagai indikator
akan k es t abilan soil block yan g telah terbentuk sc11a digunakan tmtuk mcnilai tingk at ketahanan tanah terhadap gaya-gaya yang dapa t merusaknya.
D idal am sistern tanal1 maka
sta.bilitas agregat tanah/media tanam maka senyawa organ ik memp uny ai peranan sC!.l1gat penting dis amping bahan-bahan yang lain seperti oksida besi, oksida aluminium serta liat Lynch,
et
oil block -C!.l1
a/., 1985). Demikian halnya dengan sail hlock yang terbentuk,
dim ana stabilitas
akan dipengeru hi ada n ya baban p enyemen sepcrti bahan orgC!.l1ik.
menyumbangkan senyawa
org anik
s eh ingga mam p u
meningkat k C!.l1
Bahan organik
stabilitas agregat.
-enyawa organik dapat menstabilkan agregat tanah/media tanarn ( dalam hal ini juga tennasuk
oil block) dengan
cara pengi katan dan menyelubungi ikatan partikel primer tanah atau
dengan pengikat<m lebih lanjut dari bu t i r-b utir agregat yang tclah terbentuk ialam Has sink , eta/., 1994; Swift. 1986 do/am Baohua, 1993;
53
(Tisdall 1982
Schj o nning , 1994 )_
Proc. SemiMll' .Vasional Penger;Jbangan Teknologi llor/Jkullura .\l.:masuki lntlon
Tabel 11 mcnunjukk a n pada perbandingan bah an orgWlik, tanah , dan pasir (3: I: I :0) baik
yang bahan or g an ik nya di sa ring dan t1da.k disariog m �mpunyai nilai persent ase soil
block y ang
hancur
secara
nyata
lebih
tinggi
d i b and ing kan
perbandingan bahan organik dan tanah saja (3: I :0:0) baik itu maupun
tida k di saring.
pada
soil
hlock dengan
unttt.k bahan o rgani knya di sari ng
Hal ini dikarcnakan bah w a dengan ad anya pas ir akan mengura ngi
daya rekat dari soil block ;'ang terbentuk.
Stabilitas agregat tanah/media tanam terrnasuk
stabilitas soil block sangat dipengaruh i ada ny a media peny't:lllen seperti senyawa organik, aluminium, oksida besi
seru
liat yang t m ggi , tliduga pasir y;mg ada akan mengurangi daya
sementasi media tanam' soii hlock.
Dalmn Tabel I I
juga narnpak bahwa (J: I: I :0
organik baik itu pada pcrban ding an bah;m org;mik, tanah. pasir
penyaringaH balHm dan 3: I :0:0) tida.k
b er b eda secara nyata terhdap pers enta se soii/J/ock yan� hancur saat direndam sclama 24
jam.
Hal ini dikarcnak <m bahwa sta b ilit a s soil b/u('k h a n y a dipengaruhi ad ;my a bahan pe.nyerm:n dan bukannya pada ukuran fragme n b ahan o rganik, diduga dengan m cnggunakan kualitas b ahan organik yang sama ( tingkat d e ko mpo si si yang sama) akan memberikan daya rekat
terhadap matrik/material soi l block yang sama juga wa l aupun ukuran fragmen bahan
1J
rgan i k
berlainan.
Lama SoilBJ'ock Menyerap Air (menit) Pengukuran lama mcnyerap air
pada soil hloc:k adalah dila.kukan Jcngan merendam
soil block pada air dan di hi tu ng waktu soil block mcnj adi basah s e m purna . L£una m�:n) crap
an
digunakan indikator kecepatw1 soil block menycrap air. Tabel 12 menunjukkan adanya pasir (1: I: I :0) akan mcrnpunyai kccepatan menyerap air yang sccara uyala \ ebih cepat dibanding. pada soil hlock y<mg h anya terdiri dari bahan
or ganik dan tanah
saja (J: l :0:0).
Hal ini dikaren
ruang pori air (pori mikro) dan kapasitas mcnyerap dan mcnyim pan air lebih kecil, schingga dengan ada:1ya air
abn lebih cepat 1110njadi basa\1.
Hal ini tl.'rutama pada pcrlakuau ballim
or ga nik, tauah dan pasir (3: I: I :0) dan bahan organik ya ng tidak dism·ing dimana d eng <m rragm en bahan organik yang bcsar akan mcrnungkink<m
ruang pori udaralpori makro leb i h
besar sehingga lebih cep at soil hlock menycrap air dan kapasitas menyim pan aimya juga rendab.
Tabel6.
Pengaruh Perlaku<:n Terseleksi
terh a dap Kecepatan Gerak Air Secara Venikal, %
Hancur Selama Di renda m 24 Jan1 dan Lama Menyerap Air.
�ecepat:tn Ge�uk Perlakmm
A1r Secara Ve11.1kal ("Jnfiltrasi")
%Soil Block Hancur Lama "' Se1ama n·tren d am ..,.4 menyehlp atr jam (menit) •
K ete rangan: Hun1fbcrbcda l > erarti berbcda nyata antar perlakuar1 berda s ar k au uji BNT 5%
54
?m:;. !:>1'1111/IW' Sa.llon,d l't'ng�mbnn,�.lll l'ekuolr·,<.;J I !Prltkulrum \ fl!ntll'llkt Jmlonc.,·to /Jnru, ISDN 97'1-9.J5X·XX-•J .
Soil B/m:l• :\1cnjadi Kering Pengukuran soil h/ ock mt.:11jadi 1.-eri llg kembali ( d en gan kaJar air scsuai r . tbcl H) -_. lah dalam kon d i si basah k ap <Js t t as l<1pang dan su h u udara selama pcngeringan adalah pada 26° C adalah sebagai indikato1 seberapa l a ma soil h/vck mampu n i si sekitar 24 o C rna
·
-
-�yirnpan air dan dalarn keadaan tanpa penanaman dalam kondisi suhu ruang. Uji sidik ragam menunjukk;m pe rlak.uan perb<mdingan bahan organik, tanal1 dan pasir : l :0) dan perlakucm p erb an d in g an bahan organik, tanah (3: I :0:0) man1pu mempcngaruhi 5oil block menjadi kering. T abc l 13 menunjukkan untuk soil hlvck yang tcrbuat dengan an d ingan bahan o rgarti k tanal 1 sa ja (3: I :0:0) baik itu baltan organiknya disaring maupw1 -� disaring marnpu secara nyata m empunyai larna mcnjadi kering lebih lama d iban d ing Jan so il block dari bahan organik, tanah, pasir (3: I :I :0) baik i tu untuk bahan organi k �g maupun tidak disari ng . Kondisi ini karena dcngan soil block dari bal1an orag nik dan ah saja (3: I :0:0) mem pun yai k apas it as menyimpan a i r lebih tinggi, hal ini dittmjukkar1 'T.�an kadar air kapa si tas lapang yang tingt,ri ( Tabe l 7 ) sehingga untuk menjadi soil block � ==nng diperluk an waktu y ang lebih lar1 1 a. ,
-
�
,
-ekerasan atau Kctahanan Penetrasi Soil Block Ketahanan penetrasi ditentukan oleh kekuatan tanah atau soil strength atau materi media tanan1 (tennasuk soil block) yaitu menunjukkan kapasitas tanah/media tanan1 ·� \Oil hlock yang tcrcetak untuk mena.han gaya-gayu tanpa mc ng alarni kemsakar1. Nilai � 1ancm penetrasi akan berhubungan dengan kck ompak <m tanalt ( k en aikan kerapatar1 tanah) J kekompal
.;
-
•
55
Proc. Selll/11<11' .\"(l.lll:ldJII'en:-;cmhongan 'f{•knv/, •,1:1 I /ort;o·u//Uru .\ f<'lllll.\llkl /nJPnl'.\W fiuru. I SllN '!7':1-'.l-l 'l(-1--IS-')
dengan materi bahcJJI organiK yang cul·dtp bcsar schingga akan mempcngaruhi/m�:nciptakan hambatan paca saat pengukm;.u1 alat penetrasi yang digunakan. Secara umwn G.mi lnsil pengukurm1 kctahmum pen etrasi soil hlock masih dibawah batas yang membahayakan bagi perakaran tanmnan. Hill dan Cruse ( 1985) menyatakan
balnva akar
tn·1aman
akan terhambat pct1umbuha11nya bila tanah mempunyai ketahanan tanall
diatas 400 I<'J)a atau40 kg f/cm2. Sem0ntara 1tu Wallis dm1 Byth (1986) meny atakan bahwa tanah
yang
m empu nyai
bobot isi kurang dari 1 ,0 g/cm3 pada kondisi kadar air pada pF 4,00 terhambat pertumbuhannya.
perakaran tanaman belum
Tabel 7.
Pengaruh Perlakuan Terselcksi Kekerasan
t e r h ada p
Lama
Menjadi Kering Udara d
Lama menjadi kering Kekerasan (k f/cm2) -----r--udara(ha!:!L_ ___f---8,00 A A
,---- ---- ----- --�----- ---- -------�--�
!I
Pcrlakuan
---
13 : 1: 1:0 sari�== 13 : 1: I: 0 tidak saring
13 : 1
9.1 7
g. _.-=_ 12.�.\ ==:: ·=: i a s
0 : 0 sarin
:
��9=�:·--=-
A
B
==
-� � � 83 .
__
·--
__ _
__? _!3
_ __
__
_
__
9,67 B B_ J�_l_: Q _:__O Ket: Huntfbe:rbcda berarti berbcda nyata antar perlak.u;m berda,,trkan uji BNT 5%. __
_
.
.
KESIMPlJLAN
Berdasarkan hasil p cnel itian Jan pembahasm1 maka dapat d is imp ulkan ::-.ebagai berikut: 1. Perbandingcm bahan organik dan tanal! (3: I :0:0) baik itu untuk bahan organik. yang Jisaring maupun tidak disaring akan menghasilkm1 soil hlock de ngm 1 karakteristik fisik (bol>ot isi, ruang pmi total, ruang pori air, kadar air kap asita s lapang pcrsentase soil block hancur, serta lama soil block menjadi kering) yang lebih baik dibandingkan perlakuan perbandingan bahan orgm1ik, tm1ah, dan pc sir (3: 1: I :0) deng a n bahan organik ym1g disa1i ng maupun tidak disaring. 2. Pada perlawan penyaringan bahan organik maupun tidak disaring bahan organikny a pada perbandi n g an bahm1 orgm1ik dan tcmah (3:1 :0:0) sccara tmnm1 akm1 m enghas i lkan soil block ym1g relatif s<m1a kanlteristi:. iisiknya tbubot isi, rum1g po ri tol!tl, mang pori air, ruang pori udara, kadar air kapasitas Japang, infiltra.<;i, persentase soil h/ock hancm, lama soil block menjadi kerin g serta ke. cras;m/ketahanan penctrasi). ,
,
I. DA FTAR PlJST AKA
Anderson, J. M. and J.S.I. ln gran1 . 1993. Tro pi ca l Soil Biology and Fertility, A Hm1dbook of Methods. UNESCO. CAB lntcmational.
-
.
c•t
Seminar .\"asionnl Pengembnngrm T
- ... f.D., T.C. Kaspar and M.A. P1ieksat. chisel -pl o w and no-till system.
1995. Traffic effects on water infiltration in
Soil Science Society of American Journal. 59 :
200-204 .
. f, \LT. Barra ! and
F. Diaz Fienos.
1996.
Ltfcct of associations between htm1ic
acids and iron or aluminium on the floccu lat ion and agt,>regation of kaolin and quartz. European Journal of Soil Science. 47: 335-343. ua. G. and H.E. Doner. 1993.
Dispersion and aggregation of soils as influenced by
organic and inorga n i c polymers. Soil Science Society of American Journal. 57 : 709- 716.
G oran, Ro lan d Lin dqvi s t and Marvin. 19 9 3. Sorption of trace organics to olloidal clays, p olymer s and bacteria. Soil Science Society of American Journal. 57 : 126 I - 1270. -ra:!y. N.C. 1990. The Nature and Properties of Soils. The Macmillan Company. New York.
�ck, M.V. and AR. Dexter. 1979. Compaction of Agg regate Beds. ln W.W. Emerson et a/ (Editor). 1979. �lodification of Soil Structure. John Wiley and Sons. New York. =;-uand, A and 1. Cousin.
1 9 95 .
Variation of textural porosity of a clay-loam soil during
compaction. Europ�.!an J ou rnal of Soil S c ien ce. 46: 377-385.
R.E. Circ\.:11 and IU. Wagnet. 1993. Two-domain cstimntion of hyd r aulic properti�·s in m acro - po re soil. Soil Science Society of American
nen. C., D.M. Thomas,
Journal. 57 : 680- (,({6. ::dward, Clive. A.
19<)8 a. The l
:se
of f:arthwonns in tile Breakdown and M<magement of
Organic Wastes. CRC Press. LLC. ::dward, Clive. A. 1998 b. Cornpw ing Yermicompost aml Compost. Biocycle. 1\ Y .
Hassink, J., C. Chenu, J. W. Delenb �rg , J. Bloem, L.A. Uuuwmcm. 1994. Interadion between soil biota, soi l org anic matter and soil :-.tructur. Transactions 15th World Congress of Soil S c ie nce. Acapulco, Mexico. 4a: 57 -58. Helalia, A wad. M. and J. Letey. 198H. Cationic pol; 111er effect on infiltration rates with rainfall simulator. Soil Sc ience Society of .-\merica.tl Joumal. 52 : 247- 2 50. Herrick, J.E. and R. Lal. 1995. Soil p hy sical property c h an g es during dung dccumposttion in a tropical pasture. Soil Science So cie ty of :\merica.tl Joumal. 5lJ : ')08 - ()} 2. Hill, R.L. and R.M. C ruse. I 985. Tillage e!Tect:s on bulk dens it and soil stre n gth of two Mo!lisols. Soil Science ol· Am aerican Journal. 49: 1270- 1273. Hodges, R .D. 1991. Soil organic matter: Its central posit ion in or g an i c fanning in : Wilson, W.S. ( E d .). 1991. 1\dv.'ulces in Soil Organic Matter Research: 1 he lr11pact on y
Agriculture and The Environment. Redwood Press. Wiltshire. Hussein, J. a.tld M.A. Adey. 1995. Change s of structure and tilth mellowing in a Vertt'iol due to wet/dry cycles in
the liquid and vapour phases.
European Journal of Soil
Science. 46: 357- 368.
Karema, Jeane. 1991.
Pemanfaatan Gambut Scbagai Media B ibi r Tana.tna.tl Hortrkultura,
Tomat da.tl Kentang.. Tesis Fak. P a sca serj
Kirkham, Don and W.L. Powers. 1972.
Advanced Soil Phyisics. Wiley l nters ciencc. John
Wiley and Sons. New York.
Larson, W.E. and C. E. Clapp. 1984. Efkcts of orga.t1ics matter on soil phys i cal p ropcr1 i es . in
: IRRI.
1984. Organi c Matter and R ice. Philippines.
57
Proc. Seminar .\"
A device for dctennin i n g the
1994.
Leeds-Hanison, P.B., E.G. Yow1g and B. Uddin.
ISBN n'J-<J� 'il:!-l\1!-'J
so rp tivity of soil aggregat�s. European Joumal of Soil Scicm:e. 45 : 261)- 27 5 Lynch, J.M. and
Elaine B1agg.
1985.
Stewart, B.A. (Ed).
Microorganisms and soil aggregate stability. In : Advances in Soil Sciences, V o l. 2.
1985.
Spri ngt.:r
Verlag. New York.
Passi o ura, J.B.
1991. S oi l structure and pla n t growth
.
Australia Journal Soil Res. 29 : 717 -
728.
Rose, D.A.
1991.
The effect of long-continued organic manuring on some p h y sic al
properties of :;oil. In Matter Research:
:
Wilson , W.S. (Ed).
The
Impact
on
1991.
Advances in Soil Organi c
Ab'liculture and The
En- vironment
.
Redwood Press. Wiltshirt.:.
Schj onnin g, P., B.T. Chris tensen and B. Ca stensen . 1994. Physical and chemical properties r
of a sandy loam receiving animal manure, mineral fertilizer or no fertilizer f\lr 90 year s. European Joumal of Soil Science. 45 : 257 - 268.
Van Breemen, N.
Soil as biotic constmcts favouring net primary produc tion.
1993.
Geodem1a. 57
183
:
Voltz, M. anJ Y.M. Cabido che.
-
211 .
1995.
Non-uniform volume and water content changes in
swellin g clay soil: I. Tbeoriticat an alys i s. Europctm Journal of Soil Science. 46
: 333- 343. Wa lli s E.S. and D.E. Byth. ,
Proceedin g of
1986. <.m
Food kgume improvement for Asiw1 tiullling �ystetll.
International \Vorkshop, h e l d
September t 986.
58
til
Kim Kao11, T haihmd . I - "