PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 1997 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR Menimbang
: bahwa dalam upaya meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugastugas operasional Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dalam bidang pengendalian dampak lingkungan dan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan yang membutuhkan upaya pengendalian dampak lingkungan di Daerah, maka dipandang perlu untuk menetapkan Organisasi dan Tatakerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dalam suatu Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.
Mengingat
: 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang mengadakan Perubahan Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32); 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037); 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3419);
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
1
4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501); 5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373); 7. Peraturan
Pemerintah
Nomor
20
Tahun
1990
tentang
Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 24 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3409); 8. Peraturan
Pemerintah
Nomor
45
Tahun
1992
tentang
Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan Titik Berat pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 77 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3487); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Dampak Mengenai Lingkungan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 84 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3538); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 24 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3595); 11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; 12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 1994 Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan ; 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan ; 14. Keputusan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor 97 Tahun
1993
tentang Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah ; . 15. Keputusan
Menteri
Dalam Negeri
Nomor 98 Tahun
1996
tentang Pedoman Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah ; 16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 1997 tentang Pembentukan
8
(delapan)
Badan
Pengendalian
Dampak
Lingkungan Daerah Tingkat I; 17. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
2
Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. MEMUTUSKAN Menetapkan
: PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
TENTANG
ORGANISASI
DAN
TATAKERJA
BADAN
PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat Jawa Timur; b. Daerah, adalah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur; c. Gubernur Kepala Daerah, adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat Jawa Timur; d. Sekretaris Wilayah/Daerah, adalah Sekretaris Wilayah/Daerah Tingkat I Jawa Timur; e. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah, adalah Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur; f. Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah, adalah Kepala
Badan
Pengendalian
Dampak
Lingkungan
Daerah
Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur; g. Lingkungan Hidup, adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya; h. Pengelolaan
Lingkungan
Hidup,
adalah
upaya
terpadu
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan
penataan,
pemeliharaan,
pemulihan,
pemanfaatan, pengawasan
pengembangan, dan
pengendalian
lingkungan hidup;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
3
i. Dampak
Lingkungan
Hidup,
adalah
pengaruh
perubahan
pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan; j. Pengendalian,
adalah
upaya
pencegahan
dan
atau
penanggulangan dan atau pemulihan; k. Baku Mutu Lingkungan Hidup, adalah ukuran batas atau kadar mahluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup; l. Pencemaran
Lingkungan
Hidup,
adalah
masuknya
atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
hidup
tidak
dapat
berfungsi
sesuai
dengan
peruntukannya; m. Perusakan Lingkungan Hidup, adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat, fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan; n. Pemulihan
Kualitas
Lingkungan
Hidup,
adalah
upaya
mengembalikan kondisi lingkungan tercemar atau rusak sehingga kondisi lingkungan kembali sesuai dengan peruntukannya. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 (1) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah, selanjutnya disebut BAPEDALDA adalah Unsur Pelaksana Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Kepala Daerah; (2) BAPEDALDA
dipimpin
oleh
seorang
Kepala,
yang
dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
4
(3) BAPEDALDA didalam melaksanakan tugasnya di bidang teknis administratif dibina dan dikoordinasikan oleh Sekretaris Wilayah/ Daerah. Pasal 3 BAPEDALDA mempunyai tugas membantu Gubernur Kepala Daerah dalam
melaksanakan
pembinaan
dan
koordinasi
pelaksanaan
pengendalian dampak lingkungan hidup di Daerah maupun Daerah Tingkat II di Wilayahnya. Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 3, BAPEDALDA mempunyai fungsi : a. perumusan kebijaksanaan operasional pengelolaan lingkungan pencegahan,
penanggulangan
pencemaran
dan
kerusakan
lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan; b. pelaksanaan
oordinasi
pencegahan
dan
penanggulangan
pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan; c. pengembangan program kelembagaan dan peningkatan kapasitas pengendalian dampak lingkungan; d. pelaksanaan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan; e. pembinaan dan pengendalian teknis mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL); f. pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak dan kerusakan lingkungan; g. pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan; h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur Kepala Daerah.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
5
BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 5 (1) Susunan Organisasi BAPEDALDA terdiri dari: a. Kepala BAPEDALDA Tingkat I; b. Sekretariat; c. Bidang Pengembangan Kapasitas; d. Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan; e. Bidang Pengawasan dan Pengendalian; f. Bidang Pemantauan dan Pemulihan; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dan Bidang masing-masing dipimpin oleh Sekretaris dan Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BAPEDALDA. Bagian Kedua Kepala BAPEDALDA Pasal 6 Kepala BAPEDALDA mempunyai tugas memimpin, mengawasi, membina dan melaksanakan kerjasama serta koordinasi di bidang pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan , sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 7 Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala BAPEDALDA dalam melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi pembinaan ketatausahaan,
kerumahtanggaan,
kepegawaian,
keuangan,
perlengkapan, ketatalaksanaan dan memberikan pelayanan teknis administratif kepada Kepala dan semua unsur di lingkungan BAPEDALDA serta melakukan proses administrasi dalam upaya penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
6
Pasal 8 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 7, Sekretariat mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana program Bapedalda dalam pengelolaan pengendalian dampak lingkungan dan penyusunan informasi lingkungan; b. pengelolaan dan pelaksanaan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup; c. pengelolaan
tata
usaha
umum,
kepegawaian,
keuangan,
perlengkapan dan kerumahtanggaan; d. pelaksanaan pelayanan teknis administratif kepada Kepala dan semua Unit Organisasi di lingkungan BAPEDALDA; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BAPEDALDA. Pasal 9 (1) Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Program; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum; d. Sub Bagian Umum. (2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 10 (1) Sub Bagian Program, mempunyai tugas : a. Menghimpun
data
dan
menyiapkan
bahan
penyusunan
program BAPEDALDA dalam rangka pengendalian dampak lingkungan; b. Melaksanakan koordinasi penyusunan program pengendalian dampak lingkungan; c. Menyusun informasi lingkungan; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
7
(2) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas : a. Menghimpun
dan
menyiapkan
bahan
dalam
rangka
penyusunan anggaran keuangan; b. Melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai; c. Melaksanakan
pertanggungjawaban
atas
pelaksanaan
pengelolaan keuangan; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (3) Sub Bagian Hukum, mempunyai tugas : a. Menyiapkan dan mengumpulkan bahan peraturan perundangundangan di bidang lingkungan hidup; b. Menyiapkan rencana produk peraturan perundang-undangan di bidang pengendalian dampak lingkungan; c. Melakukan
proses
administrasi
penegakan
peraturan
perundang-undangan di bidang lingkungan hidup; d. Melakukan pemeliharaan dan mengarsipkan dokumen proses administrasi penataan lingkungan sesuai peraturan perundangundangan; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (4) Sub Bagian Umum, mempunyai tugas : a. Melakukan pengelolaan urusan surat menyurat dan tata kearsipan; b. Melakukan tata usaha kepegawaian; c. Mengelola
administrasi
tentang
kedudukan,
hak
dan
kesejahteraan pegawai; d. Melakukan tata usaha dan pemeliharaan perlengkapan; e. Melakukan urusan kerumahtanggaan; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Bagian Keempat Bidang Pengembangan Kapasitas Pasal 11 Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA di bidang pengembangan kapasitas pengendalian dampak lingkungan. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
8
Pasal 12 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 11, Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai fungsi: a. penyusunan
bahan
pengembangan
kebijaksanaan
kelembagaan
dan
teknis kapasitas
di
bidang
pengendalian
dampak lingkungan; b. pembinaan pengembangan kelembagaan pengelola lingkungan hidup; c. pengembangan kapasitas pengendalian dampak lingkungan; d. pembinaan kapasitas pengelola lingkungan hidup; e. pembinaan, analisis dan evaluasi program-program BAPEDALDA; f. pelaksanaan
tugas-tugas
lain
yang
diberikan
oleh Kepala
BAPEDALDA. Pasal 13 (1) Bidang Pengembangan Kapasitas, terdiri dari: a. Seksi Kelembagaan; b. Seksi Sumber Daya Manusia; c. Seksi Evaluasi dan Pengembangan Program; (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas. Pasal 14 (1) Seksi Kelembagaan, mempunyai tugas : a. Merumuskan kebijaksanaan teknis di bidang pengembangan kelembagaan pengelola lingkungan hidup dalam rangka pengendalian dampak lingkungan; b. Melakukan pengkajian dan koordinasi di bidang optimasi kapasitas kelembagaan pengelola lingkungan hidup; c. Melakukan pemantauan, analisis dan evaluasi kegiatan pengembangan kapasitas kelembagaan pengendalian dampak lingkungan; d. Melakukan bimbingan teknis dan manajemen dalam rangka optimasi kapasitas kelembagaan pengelola lingkungan hidup;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
9
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Seksi Sumber Daya Manusia, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan teknis operasional pengembangan sumber daya manusia dalam rangka pengendalian dampak lingkungan; b. Melaksanakan
koordinasi
perencanaan,
pengkajian
dan
pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam rangka pengendalian dampak lingkungan di Daerah; c. Melaksanakan
koordinasi
dalam
rangka
pelaksanaan
pembinaan, pendidikan dan pelatihan pengendalian dampak lingkungan di Daerah; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas. (3) Seksi Evaluasi dan Pengembangan Program, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan teknis operasional di bidang pengembangan pengelolaan pengendalian dampak lingkungan; b. Melaksanakan peningkatan
koordinasi, kinerja,
evaluasi,
pembinaan,
pengkajian, pengelolaan
upaya dan
pengembangan program kerja sama luar negeri dibidang kegiatan pengendalian dampak lingkungan; c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas. Bagian Kelima Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan Pasal 15 Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA di bidang pembinaan dan pengembangan teknis Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL ), pengkajian dan pembinaan laboratorium.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
10
Pasal 16 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 15 , Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai fungsi: a. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan pengendalian teknis AMDAL; b. pengembangan, pembinaan dan pengendalian AMDAL; c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan AMDAL; d. pengembangan dan pembinaan laboratorium lingkungan; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BAPEDALDA. Pasal 17 (1) Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan terdiri dari: a. Seksi Pembinaan Teknis AMDAL; b. Seksi Pengkajian; c. Seksi Pembinaan Laboratorium; (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan. Pasal 18 (1) Seksi. Pembinaan Teknis AMDAL, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan kebijaksanaan teknis tentang AMDAL; b. Melakukan
koordinasi
dalam
rangka
pengembangan
pelaksanaan prosedurdan peraturan AMDAL; c. Melakukan
koordinasi
dalam
rangka
pembinaan
dan
bimbingan teknis penyusunan AMDAL; d. Melakukan
koordinasi
pengawasan,
pemantauan,
pengendalian dan evaluasi AMDAL; e. Melaksanakan proses perijinan dibidang pengendalian dampak lingkungan serta pengolahan dan atau pembuangan limbah; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
11
(2) Seksi Pengkajian, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan teknis sebagai dasar pengkajian dan penelitian pencegahan dampak lingkungan; b. Mempersiapkan bahan dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan teknologi dalam pengkajian dan penelitian AMDAL; c. Melaksanakan koordinasi Instansi terkait dalam melakukan pengkajian, penelitian dan penetapan hasil evaluasi AMDAL; d. Melaksanakan audit lingkungan e. Melakukan pengawasan, pemantauan dan evaluasi penerapan standarisasi serta penilaian sistem akreditasi di
bidang
pengendalian dampak lingkungan; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang AnaHsis Pencegahan Dampak Lingkungan. (3) Seksi Pembinaan Laboratorium, mempunyai tugas : a. Melaksanakan pengumpulan dan penyiapan bahan serta pemantauan untuk menyusun kebijaksanaan teknis di bidang yang berkaitan dengan laboratorium, penelitian kualitas lingkungan hidup, rekayasa kemampuan hayati lingkungan pengembangan pemeriksaan dan analisis contoh uji; b. Mengembangkan
dan
mengelola
laboratorium
serta
memberikan layanan jasa sarana pendidikan dan pelatihan; c. Mengawasi kualitas metodologi Pengujian dan hasil uji laboratorium serta melakukan pengujian contoh limbah dan kualitas lingkungan; d. Memelihara dan merawat peralatan serta pengadaan bahanbahan laboratorium; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan. Bagian Keenam Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pasal 19 Bidang
Pengawasan
dan
Pengendalian
mempunyai
tugas
melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA di bidang pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
12
Pasal 20 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 19, Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi: a. penyusunan bahan kebijaksanaan operasional pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan; b. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan; c. pembinaan
dan
koordinasi
pelaksanaan
pengendalian
pencemaran; d. pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengendalian kerusakan lingkungan; e. pembinaan dan koordinasi pemberian perijinan pembuangan limbah; f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BAPEDALDA. Pasal 21 (1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian terdiri dari: a. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Air dan Laut; b. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Tanah dan Udara; c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan; d. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Perizinan. (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian. Pasal 22 (1) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Air dan Laut mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan dan merumuskan kebijaksanaan teknis pengendalian pencemaran air, pesisir dan laut;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
13
b. Melaksanakan
kebijaksanaan
teknis
pengendalian
pencemaran air pesisir dan laut yang mungkin terjadi dari rencana kegiatan tertentu; c. Melaksanakan koordinasi dalam rangka pembinaan, bimbingan teknis, pengawasan dan evaluasi pengendalian pencemaran air pesisir dan laut; d. Melaksanakan koordinasi dalam merumuskan kebijaksanaan teknis, pembinaan dan bimbingan teknis serta pemantauan terhadap limbah industri, domestik dan kegiatan lain yang berpotensi menimbulkan pencemaran air, pesisir dan laut; e. Melaksanakan
tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pengawasan dan Pengendalian. (2) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Tanah dan Udara mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan dan merumuskan kebijaksanaan teknis pengendalian pencemaran tanah dan udara; b. Melaksanakan
kebijaksanaan
teknis
pengendalian
pencemaran tanah dan udara yang mungkin terjadi dari rencana kegiatan tertentu; c. Melaksanakan koordinasi dalam rangka pembinaan, bimbingan teknis, pengawasan dan evaluasi pengendalian pencemaran tanah dan udara; d. Melaksanakan
koordinasi
dalam
rangka
merumuskan
kebijaksanaan teknis, pembinaan dan bimbingan teknis serta pengawasan dan evaluasi mutu limbah industri domestik dan kegiatan lain yang berpotensi menimbulkan pencemaran tanah dan udara; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian. (3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas: a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan teknis operasional di bidang pengawasan dan pengendalian kerusakan lingkungan; b. Melaksanakan kebijaksanaan teknis operasional pengawasan dan pengendalian kerusakan lingkungan;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
14
c. Melakukan koordinasi, pembinaan, bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi pengawasan dan pengendalian kerusakan lingkungan; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian. (4) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Perijinan mempunyai tugas: a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan perijinan di bidang pengendalian dampak lingkungan serta pengolahan dan atau pembuangan limbah; b. Melakukan pengawasan dan pengendalian perijinan di bidang pengelolaan
lingkungan
serta
pengolahan
dan
atau
pembuangan limbah; c. Melakukan pembinaan dan koordinasi di bidang perijinan pengelolaan
lingkungan
serta
pengolahan
dan
atau
pembuangan limbah; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian. Bagian Ketujuh Bidang Pemantauan dan Pemulihan Pasal 23 Bidang Pemantauan dan Pemulihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA di bidang pemantauan, pengendalian dampak lingkungan dan pelaksanaan pemulihan kualitas lingkungan. Pasal 24 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 23, Bidang Pemantauan dan Pemulihan mempunyai tugas : a. penyusunan bahan kebijaksanaan operasional pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan; b. pelaksanaan pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan serta peran serta masyarakat; c. pembinaan,
koordinasi
perencanaan
dan
pelaksanaan
pemantauan serta pemulihan kualitas lingkungan;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
15
d. pembinaan dan koordinasi peran serta masyarakat dalam pengendalian dampak lingkungan dan upaya pemulihan kualitas lingkungan; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BAPEDALDA. Pasal 25 (1) Bidang Pemantauan dan Pemulihan terdiri dari: a. Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan; b. Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan; c. Seksi Pembinaan Peran Serta Masyarakat. (2) Masing - masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan. Pasal 26 (1) Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun standar mutu lingkungan di Daerah; b. Melaksanakan
kegiatan
operasional
pemantauan
dan
pengkajian tentang kualitas lingkungan; c. Melakukan koordinasi dengan Instansi terkait dalam rangka pelaksanaan pemantauan dan pengkajian kualitas lingkungan; d. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan tentang kondisi dan kualitas lingkungan di Daerah; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan. (2) Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan teknis program pemulihan kualitas lingkungan; b. Melaksanakan kebijaksanaan teknis operasional pemulihan kualltas lingkungan melalui kegiatan rehabilitasi lahan dan konservasi sumber daya alam hayati, penghijauan dan kegiatan lain dalam pemulihan kualitas lingkungan;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
16
c. Melakukan koordinasi pembinaan, bimbingan teknis, dan evaluasi kegiatan pemulihan kualitas lingkungan; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan. (3) Seksi Pembinaan Peran Serta Masyarakat, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan teknis di bidang pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka kegiatan pengendalian lingkungan dan pemulihan kondisi lingkungan; b. Melaksanakan
koordinasi
perencanaan,
pengkajian
dan
pengembangan kapasitas peran serta masyarakat di bidang pengendalian dampak lingkungan dan upaya pemulihan kualitas lingkungan; c. Melaksanakan koordinasi pembinaan dan penyuluhan peran serta masyarakat di bidang pengendalian dampak lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan; d. Menghimpun, mengumpulkan data informasi dalam rangka menampung keluhan masyarakat di bidang pengendalian dampak lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan. e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 27 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis BAPEDALDA sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan. Pasal 28 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, terdiri dari sejumlah karyawan dalam jenjang Jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
17
(2) Kelompok Jabatan Fungsional'sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Gubernur Kepala Daerah dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala BAPEDALDA; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) , diatursesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
BAB IV TATAKERJA Pasal 29 (1) Semua
Unit
Kerja
di
lingkungan
BAPEDALDA,
dalam
melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. Pasal 30 (1) Setiap
Pimpinan
berkewajiban
Unit
Kerja
memimpin
di
lingkungan
bawahan
BAPEDALDA,
masing-masing
dan
memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan; (2) Setiap Pimpinan Unit Kerja di lingkungan BAPEDALDA wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala kepada atasannya; (3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja dari bawahan,
wajib
diolah
dan
dipergunakan
sebagai
bahan
penyusunan laporan lebih lanjut dan petunjuk kepada bawahan; (4) Setiap laporan yang disampaikan wajib ditembuskan kepada pejabat lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
18
Pasal 31 (1) Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan, setiap Pimpinan Unit Kerja mengadakan rapat berkala; (2) Setiap Pimpinan Unit Kerja wajib mengawasi bawahannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila terjadi penyimpangan. Pasal 32 BAPEDALDA secara teknis dibina oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, secara umum dibina oleh Menteri Dalam Negeri dan secara operasional dibina oleh Gubernur Kepala Daerah.
BAB V PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 33 (1) Kepala BAPEDALDA diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri; (2) Sekretaris dan Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Kepala BAPEDALDA; (3) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Kepala BAPEDALDA; (4) Kelompok Jabatan Fungsional diangkat dan diberhentikan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
19
BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 34
Hal -hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur Kepala Daerah.
Pasal 35
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka : a. Pasal 118 sampai dengan Pasal 129 Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 12 Tahun 1992 tentang Organisasi
dan
Tatakerja
Sekretariat
Wilayah/Daerah
dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I Jawa Timur; b. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 11 Agustus 1997 Nomor 84 Tahun 1997 tentang : Pembentukan Organisasi
dan
Tatakerja
Lingkungan Daerah
Badan
(BAPEDALDA)
Pengendalian
Dampak
Tingkat I Jawa Timur
dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
Pasal 36
Bagan Susunan Organisasi BAPEDALDA sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
20
BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 37 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.
Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 22 Desember 1997 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I
PROPINSI DAERAH TINGKAT I
JAWA TIMUR
JAWA TIMUR Ketua, ttd.
ttd.
KOL INF. SUTARMAS
M. BASOFI SOEDIRMAN
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
21
Diundangkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Tanggal 19 Juni 1998 Nomor 94 Tahun 1998. MENTERI DALAM NEGERI ttd. SYARWAN HAMID Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Tanggal 19 Agustus 1998 Nomor 10 Tahun 1998 Seri D. A.n. GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR Sekretaris Wilayah/Daerah ttd. Drs. SOENARJO, MSi Pembina Utama Madya NIP
510 040 479
Sesuai dengan aslinya A.n. SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR Kepala Biro Hukum ttd. A S A N, S H Pembina NIP 510 050 109
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
22
PENJELASAN ATAS BRATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMOR NOMOR 9 TAHUN 1997 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR I.
PENJELASAN UMUM. Dalam rangka mengimbangi lajunya perkembangan pembangunan di Daerah, perlu melakukan upaya untuk melestarikan dan meningkatkan kemampuan serta daya dukung lingkungan bidup secara serasi, seimbang dan berkesinambungan. Untuk kepentingan tersebut Pemerintah telah menetapkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan pengendalian Dampak Lingkungan dan Keputusan
Menteri
Dalam
Negeri
Nornor
98
Tahun
1996
tentang
Pedoman
Pembentukan, Organisasi dan tatakerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA). Unit Kerja tersebut yang akan mengelola dan bertanggung jawab di bidang ligkungan hidup serta pengendalian dampak lingkungan. Dengan
pertimbangan
beban
kerja
serta
kompleksitas
dan
besarnya
permasalahan lingkungan di Jawa Timur dengan memperhatikan kemampuan yang ada, maka sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan, Organisasi dan tatakerja BAPEDALDA, Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I memandang perlu untuk segera membentuk Badan Pengendalian Dampak Lingkungan di Daerah. BAPEDALDA yang merupakan Unit Pelaksana Daerah selanjutnya an melakukan peruxnusan kcbijaksanaan operasional serta jngkoordinasikan pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan ncemaran, kerusakan lingkungan dan pcrmasalahan kualitas lingkungan. Kegiatan-kegiatan dimaksud telah dilaksanakan oleh beberapa Unit Kerja sesuai fungsinya dan dengan pembentukan BAPEDALDA dimaksudkan untuk keterpaduan dan terkoordinasinya pcnyelenggaraan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan di Daerah.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
1
Susunan Organisasi BAPEDALDA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur sesuai penetapan dalam lampiran Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 adalah Pola Maksimal, sedangkan jumlah dan nomenklatur Sub Bagian dan Seksi mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja BAPEDALDA. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 s.d. Pasal 15
:
cukup jelas.
Pasal 16
:
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
Hidup
(AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting
suatu
usaha
dan/atau
kegiatan
yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses
pengambilan
keputusan
tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Pasal 17
:
cukup jelas.
Pasal 18 ayat (2)
:
Audit lingkungan hidup adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan/atau kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan.
Pasal 19 s.d. 27
:
cukup jelas.
Pasal 28 dan pasal 29
:
Jabatan
fungsional
adalah
kedudukan
yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam suatu satuan organisasi
yang
dalam
pelaksanaan
tugasnya
didasarkan pad a kcahlihan dan / atau ketrampilan tcrtcntu scrta bcrsifat mandiri. Jabatan Fungsional yang mungkin ada pada BAPEDALDA adalah Peneliti, Pranata Komputer, Pustakawan dan Jabatan Fungsional lain di bidang lingkungan hidup. Pasal 30 sd. pasal 35
:
cukup jelas.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
2
Pasal 36
:
Sesuai Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 28 Mei 1997
Nomor
:
061/1666/SJ
bahwa
dengan
terbentuknya BAPEDALDA di lingkungan Pemerintah Propinsi
Daerah
Tingkat
I,
maka
Biro
Bina
Lingkungan Hidup pada Sekretariat Wilayah/ Daerah Tingkat I hapus. Pasal 37 dan pasal 38
:
cukup jelas
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007
3