PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DI MAHARZI LAUNDRY YOGYAKARTA
Naskah Publikasi
diajukan oleh Rahemas Galuh Rachma Shulika 08.12.3361
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
INFORMATION SYSTEM AT MAHARZI LAUNDRY YOGYAKARTA
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DI MAHARZI LAUNDRY YOGYAKARTA
Rahemas Galuh Rachma Shulika Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Development of the world in this millennium era very rapidly, especially in the field of information technology. Levels of speedand accuracy of the information is very large because it must beadequate information technology support. Similarly, the laundry business service implemented a computerized system that generates information quickly, just as well have strated in the doing. This Laundry Maharzi applied, with a kilogram package system wasless accurate manual which is now turning to computerized system that can be relied upon for accuracy. Because in the manual system of recording data should be very careful, because if it goes wrong it could lead to losses and consumer confidence will be lost. Laundry application program can minimize data errors caused by human error. Keywords: Application, Laundry, Information System, Technology
1. Pendahuluan Saat ini usaha jasa laundry banyak sekali di temui terutama di kota Yogyakarta, yang terkenal dengan kota pelajar. Banyaknya jasa laundry di Yogyakarta ini di karenakan keinginan mahasiswa mencari yang instant dan cepat. Jasa yang ditawarkan sangat beragam, ada yang menggunakan sistem paket atau menggunakan jasa antar jemput barang. Ada juga dengan penghitungan per kg, sehingga biaya menjadi lebih murah atau konsumen juga bisa memilih jasa laundry yang di hitung per item tapi dengan biaya yang lebih mahal. Berbagai penawaran menarik di berikan oleh jasa usaha laundry untuk menarik konsumen. Kebanyakan jasa usaha laundry adalah usaha rumahan, sehingga pengelolaannya dilakukan secara manual dan sederhana, yang artinya setiap ada konsumen datang di bagian penerimaan barang harus membuatkan nota penyerahan dengan manual atau dengan kata lain masih ditulis tangan. Hal ini tentunya tidak praktis, karena memakan banyak waktu serta membutuhkan ketelitian. Sehingga dari permasalahan diatas dibuatlah sebuah aplikasi sistem informasi pada jasa usaha laundry. Hal ini yang diterapkan laundry maharzi Yogyakarta, dengan paket kiloan yang tadinya system manual yang keakuratannya kurang sekarang beralih ke sistem komputerisasi yang keakuratannya bisa diandalkan. Karena sistem manual di dalam pencatatan data harus sangat hati – hati karena jika terjadi kekeliruan maka akan mengakibatkan kerugian dan kepercayaan pelanggan akan hilang. Dimana pada aplikasi sistem informasi tersebut yang mencakup tentang transaksi, nota,serta laporan tiap bulan dengan menggunakan software Visual basic 6.0 dan database SQL Server. Namun terlepas dari itu semua pengguna tetap menjadi pelaku yang menggunakan aplikasi tersebut, sehingga Human error masih dimungkinkan terjadi apabila salah dalam penggunaan aplikasi system informasi ini. Permasalahan dan kelemahan sistem lama inilah yang menjadi obyek penelitian bagi penulis dengan judul “PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DI MAHARZI LAUNDRY YOGYAKARTA”. Dengan sistem yang terkomputerisasi diharapkan masalah yang muncul akibat penanganan secara manual dapat dihindari dan meningkatkan cara kerja serta mekanisme usaha secara cepat, akurat dan benar.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian sistem informasi Menurut Robert A. Leitch dan K.Roscoe Davis : “Sistem informasi adalah Sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.” 2.2 Pengertian Laundry Laundry merupakan usaha rumahan dalam bidang jasa yaitu jasa pencucian. Jasa yang ditawarkan sangat beragam, ada yang menggunakan sistem paket atau menggunakan jasa antar jemput barang, ada juga dengan penghitungan per kg, sehingga biaya menjadi lebih murah atau konsumen juga bisa memilih jasa laundry yang di hitung per item tapi dengan biaya yang lebih mahal. Berbagai penawaran menarik di berikan oleh jasa usaha laundry untuk menarik konsumen 3. Analisis 3.1 Analisis SWOT Untuk memperoleh hasil yang baik, sistem ini menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT terdiri dari: 1. Kekuatan (Strength) a. Software ini dapat membantu memudahkan para user/pemakai dalam menginputkan data konsumen dan cucian dengan cepat dan akurat. b. Dapat menjaga keamanan cucian tersebut mulai masuk sampai keluar . c.
Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan data cucian antara konsumen satu dengan yang lain.
d. pencarian data pelanggan lebih cepat. e. pencarian laporan – laporan yang dibutuhkan lebih cepat dan efisien. Seperti laporan penerimaan cucian,pengembalian cucian, laporan keuangan. 2. Kelemahan (Weakness) a. Masih banyak kekurangan dalam sistem ini, terutama dalam data transaksi nomer nota terbatas.
b. Kemungkinan masih ada terjadinya eror.
3. Peluang (Oportunities) Teknologi yang sudah dikenal dimasyarakat, aplikasi sistem sudah banyak yang diganakan. 4. Ancaman (Threats). Adanya pelayanan yang kurang memuaskan.
3.2 analisis Biaya dan Manfaat
Rincian Biaya Manfaat
Tahun Ke-0
Tahun Ke-1
Tahun Ke-2
I. Biaya-Biaya 1. Biaya Pengadaan o
Hardware
o
Software
Total Biaya Pengadaan
3.687.400 3.687.400
-
-
2. Biaya Penerapan sistem - Biaya Konversi Sistem
367.000
- Biaya Pelatihan Personil
292.000
- Biaya Overhead (listrik)
750.000
850.000
950.000
Total Biaya Penerapan Sistem
1.409.000
850.000
950.000
500.000
625.000
1.350.000
1.575.000
3.Biaya Pemeliharaan Total Biaya-Biaya (TB) II. Manfaat-Manfaat
5.096.400
1. Keuntungan Berwujud - Pengurangan Biaya Operasi
1.435.200
1.650.480
1.435.200
1.650.480
Konsumen
4.670.000
5.670.500
Total Keuntungan Tak Berwujud
4.670.000
5.670.500
Total Manfaat-manfaat (TM)
6.105.200
7.320.980
4.755.200
5.745.980
Total Keuntungan Berwujud 2. Keuntungan Tak Berwujud -Peningkatan
Pelayanan
Proceed (Selisih TM dengan TB)
(5.096.400)
Metode Periode Pengembalian (Payback Period) Payback Period adalah uji kuantitatif yang digunakan untuk menghitung jangka waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah dikeluarkan. Adapun perhitungan analisis payback period adalah sebagai berikut:17 Total Biaya Pengadaan Th-0
= Rp 5.096.400
Proceed Th-1
= Rp 4.755.200
Sisa Biaya Sistem Pada Th-1
= Rp
341.200
341.200 Sisa
=
5.745.980
= 0,05
X 1 tahun
th (0,6 bulan atau 18 hari)
PP = 1,05 tahun Metode Pengembalian Investasi (Return On Investment) 17
Al Fatta, Hanif , Analisis dan perancangan system informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, Edisi 1, 2007, hal 82.
Return On Investment adalah metode yang digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan
Total Manfaat – Total Biaya ROI =
Total Biaya
x 100%
Dari tabel analisis biaya manfaat, dihitung total biaya dan manfaat dengan hasil berikut : Jika ROI > 0 maka proyek dapat diterima kelayakannya Komponen Biaya : Tahun ke-0
= Rp. 5.096.400
Tahun ke-1
= Rp. 1.350.000
Tahun ke-2
= Rp. 1.575.000 +
Total biaya-biaya
= Rp. 8.021.400
Komponen Manfaat : Tahun ke-0
= Rp.
Tahun ke-1
= Rp. 6.105.200
Tahun ke-2
= Rp. 7.320.980 +
Total manfaat
= Rp. 13.426.180
Selisih manfaat dengan biaya : Rp. 13.426.180 – Rp. 8.021.400 = Rp. 5.404.780 Maka ROI untuk proyek ini adalah :
Rp. 5.404.780 ROI =
Rp 8.021.400
x 100% = 67,37%
0
Proyek Investasi tersebut mempunyai ROI lebih besar dari 0 dan akan menghasilkan keuntungan 67,37% maka proyek tersebut dapat diterima kelayakannya. Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value) Metode ini merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi proses atau arus dari uang. Pada penerapan sistem baru ini, perhitungan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga diskonto 10% . NPV = -Nilai Proyek +
Keterangan :
proceed − 1 proceed − 2 proceed − n + + ... + 1 2 (1 + i ) (1 + i ) (1 + i ) n
NPV = Net Present Value i
= Tingkat Bunga Diskonto Bank
n
= Umur Proyek Investasi
Perhitungan analisis NPV sebagai berikut:
4.755.200 NPV= - 5.960.400
+
(1 + 0,1)1
5.745.980 + (1 + 0,1 )2
4.755.200
5.745.980
NPV = - 5.960.400 + 4.322.909 + 4.748.743
NPV= - 5.960.400
+
1,1
+
1,21
= - 5.960.400 + 9.071.652 = Rp 3.111.252 Dari hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah keuntungan yang diterima pada tahun ke-2 apabila sistem dijalankan adalah Rp.3.111.252 atau NPV lebih besar dari 0.
4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
4.1 Instalasi Software Software dalam hal ini adalah program aplikasi hasil pengkodean yang merupakan sebuah sistem yang baru yaitu sistem informasi Laundry Maharzi yang akan ditempatkan pada sistem komputer dengan cara instalasi CD yang telah diisi dengan program aplikasi tersebut. Adapun cara penginstalannya : a. Masukkan CD software yang berisi aplikasi program Sistem
Informasi
Kependudukan ke dalam CD ROM komputer yang akan di instal program tersebut. b. Jalankan file setup.exe dari windows explorer double click file setup.exe.
Gambar 4.1 File Exe
c. Ikuti semua petunjuk dan langkah-langkah yang ditampilkan selama proses instalasi, tunggu sampai proses instalasi selesai. Setelah instalasi selesai maka aplikasi perangkat lunak yang telah dibuat dapat dibuka dan digunakan melalui menu start program pada komputer baru, langkah-langkah sebagai berikut Klik “OK” seperti pada tampilan dibawah
Gambar 4.2 Proses Menginstal Awal
Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah, pilih button yang bergambar komputer
Gambar 4.15 Proses Menginstal Tahap Dua
Tampil seperti gambar dibawah langkah selanjutnya klik “continue”
Gambar 4.16 Proses Menginstal Tahap Tiga
Program selesai diinstal akan muncul tampilan sukses
4.2 Pengetesan Terhadap Input Data a. Mekanisme pengetesan Melakukan test terhadap seluruh komponen input data meliputi tes terhadap kemampuan kolom pengisian terhadap jenis-jenis data yang dimasukkan, kemampuan input yang diuji antara lain ; input data pelanggan, input data pengguna, input data transaksi, input data barang diambil. Programmer juga mencoba
mengantisipasi
kelemahan
program
aplikasi
tersebut
dengan
memperbaiki listing program maupun database program jika terjadi data error. b. Hasil yang Didapat Seluruh kolom input tidak ditemukan kendala pemasukan data, baik data bertipe teks, tanggal maupun bertipe angka. 4.3. Pengetesan Edit dan Simpan Data a. Mekanisme Pengetesan
Melakukan pengetesan seluruh komponen edit dan simpan terhadap kemampuan komponen untuk merespon double click. Yang mana pada aplikasi ini tombol ubah yang tampak dalam antar muka user dan komputer memiliki dua fungsi yaitu untuk mengaktifkan data pada text box yang akan di edit dan untuk mengedit atau merubah data dari database. Sedangkan menu edit digunakan untuk menyimpan data yang di edit. b. Hasil yang Didapat Seluruh komponen ubah dan simpan dapat berfungsi dengan baik. 4.4. Pengetesan terhadap Output a. Mekanisme Pengetesan Melakukan tes terhadap seluruh output (laporan), meliputi test terhadap kemampuan komponen menampilkan laporan sesuai kebutuhan user. b. Hasil yang Didapat Seluruh komponen output yang dikeluarkan sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan. 4.5 Pemeliharaan Sistem Tahap akhir dari proses penerapan sistem adalah tahap pemeliharaan yang terus dilakukan selama sistem masih berjalan dan tetap dipakai. Kegiatan pemeliharaan ini meliputi pemeliharaan sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Dengan adanya sistem pemeliharaan maka sistem tersebut dapat dikontol, sehingga ketika dioperasikan tidak akan mengalami hambatan. a. Kegiatan pemeliharaan perangkat keras •
Melakukan perawatan minimal 1 bulan sekali terhadap perangkat keras, misalnya dibersihkan dari debu.
b. Kegiatan pemeliharaan perangkat lunak •
Pembuatan Back-up data / penyimpanan data cadangan dalam media lain seperti : Flash disk.
•
Mencatat berbagai permasalahan-permasalahan yang muncul, jika sewaktu-waktu terjadi permasalahan yang sama maka bisa disesuaikan.
•
Menginstal Antivirus.
4.6 Tindak Lanjut Implementasi Tindak lanjut implementasi bertujuan untuk melakukan pengetesan terhadap penerimaan sistem. Pada pengetesan ini menggunakan data yang sesungguhnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Tahapan ini bertujuan untuk memastikan apakah sistem baru ini nantinya akan dapat diterima dan diterapkan untuk menggantikan sistem lama atau masih perlu diperbaiki. Jika sistem baru dapat diterima oleh semua pihak, berarti tugas analisis sistem telah selesai. Tahap akhir dari proses penerapan sistem adalah tahap penerimaan yang terus dilakukan selama sistem masih berjalan dan tetap dipakai. Tahap operasi dan pemeliharaan meliputi: a. Memahami berbagai kendala dan kelemahan yang ada pada sistem yang digunakan dengan tujuan untuk melakukan analisis ke arah pengembangan sistem. b.
Membuat
pencatatan
dokumentasi
hasil
pemeliharaan
untuk
digunakan
sebagaireferensi jika menghadapi permasalahan sehingga dapat menjaga kelancaran pelaksanaan sistem informasi terkomputerisasi. 5. Kesimpulan
Dengan
terselesaikannya
perancangan
program
aplikasi
laundry
dengan
menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, ini diharapkan : •
Software ini dapat membantu memudahkan para user/pemakai dalam menginputkan data konsumen dan cucian dengan cepat dan akurat.
•
Dapat menjaga keamanan cucian tersebut mulai masuk sampai keluar .
•
Menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan data cucian antara konsumen satu dengan yang lain.
•
Pencarian data pelanggan lebih cepat.
•
Pencarian laporan – laporan yang dibutuhkan lebih cepat dan efisien. Seperti laporan penerimaan cucian, pengembalian cucian, laporan keuangan.
Saran Penulis menyadari bahwa dalam proses perancangan program laundry dengan menggunakan
bahasa
pemrograman
Visual
Basic
6.0
ini
masih
banyak
kekurangannya, maka untuk kedepannya diharapkan aplikasi laundry ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik terutama pada menu transaksi dan logika jalanya program serta pembuatan laporan yang mungkin masih belum lengkap atau banyak kekurangan. Dan mungkin bisa menggunakan Visual Basic dan SQL Server versi terbaru ataupun menggunakan Java sehingga tampilanyapun lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif, 2007, Analisis & Perancangan Sisitem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta Andi Sunyoto, 2007, Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Micosoft SQL, Andi Offset, Yogyakarta Fathansyah, 2004, Sistem Basis Data, Informatika, Bandung Heriady, 2007, Membuat Database Sendiri dengan Visual Basic 6.0, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Jogiyanto HM, 1995, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta Kusrini M.kom, Koniyo, Andri, 2007, Turunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server, Andi Offset, Yogyakarta Razaq Abdul, 2004, mudah-cepat-lancarVisual Basic 6.0,Yogyakarta Sutanta, Edhy, 2004, Sistem Basis Data, Graha ilmu