PEMBUATAN FILM PENDEK MAS PAY MENGGUNAKAN ADOBE PREMIERE PRO CS3 DAN MEDIA ALTERNATIF HANDYCAM
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh IKRAR PANUNGGUL ANTONI 09.11.2564
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
MAKING SHORT FILMS MAS PAY USING ADOBE PREMIERE PRO CS3 AND ALTERNATIVE MEDIA HANDYCAM PEMBUATAN FILM PENDEK MAS PAY MENGGUNAKAN ADOBE PREMIERE PRO CS3 DAN MEDIA ALTERNATIF HANDYCAM Ikrar Panunggul Antoni Mei P. Kurniawan Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT The development of technology today has an effect on the development of entertainment world, one in the field of movie. Production of movie is currently better supported by new technologies that can make a movie look good. In addition there are other supporting factors such as shooting techniques or methods. Many people assume that in making movie must use professional equipment. But it is not absolutely guarantee quality of film itself. To present an entertaining film that there are several factors to consider such as theme, concept, story, and shooting techniques should also be considered. In the making of short movie "Mas Pay" is divided into three phases, namely preproduction, post-production stage and stage production. Pre-production stage is the initial stage in foundation stage of the filmmaking process is determine themes, ideas, concepts and preparation of equipment to be used. Production stage is process of filmmaking such as making plot, story board, and shooting. And post-production editing will be done from a captured image. Making a short movie is that the author uses simple equipment handycam for shooting. In the editing process using Adobe Premiere Pro CS3 software. Keywords: Short Film, Mas Pay, alternative media, handycam
1. Pendahuluan Pada era globalisasi ini pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan menghasilkan inovasi-inovasi baru yang harus diimbangi dengan kemampuan beradaptasi terhadap teknologi informasi. Salah satu dari bidang teknologi yang berkembang pesat adalah teknologi berbasis multimedia seperti film yang nantinya dapat untuk membuat konten pada youtube. YouTube merupakan sebuah situs web youtube.com yang dibuat oleh tiga mantan karyawan paypal pada februari 2005. Situs ini memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. Saat ini perkembangan semakin pesat pada youtube, bahkan seseorang dapat membuat konten sendiri yang dapat menghasilkan rupiah seperti akun milik layaria tv pada film series ciprut’s ways. Media alternatif handycam kini sudah bukan menjadi barang mewah lagi. Namun tidak banyak orang meliriknya sebagai perangkat yang dapat digunakan dalam proses pembuatan film khususnya film pendek. Sehingga banyak ide kreatif seseorang yang tidak dapat terealisasikan ke sebuah karya film. Kurangnya rasa keingintahuan mengenai proses pembuatan film yang lebih mudah, membuat seseorang hanya berpikir mengenai biaya produksi. Disamping itu juga kebelum tahuan seseorang mengenai konten pada youtube yang dapat diisi dengan karya film yang terbuat. Untuk memberikan gambaran kepada masyarakat umum, penulis akan membuat film pendek series dengan judul “mas pay” yang kali ini bertemakan liburan yang nantinya dapat digunakan untuk membuat konten pada youtube. Dengan demikian diharapkan masyarakat umum akan lebih terbuka dan ada keinginan untuk mencoba membuat sebuah karya film khususnya film pendek yang nantinya dapat digunakan sebagai konten pada youtube. Dan ide kreatifitas tidak akan terbatasi lagi dengan peralatan yang sangat mahal dalam pengambilan gambar, proses editing yang sulit, dan biaya produksi yang relatif sangat besar. 2. Landasan Teori Dan Tinjauan Umum 2.1 Dasar Multimedia 2.1.1 Sejarah Singkat Multimedia Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukkan multimedia mencakup monitor video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukkan. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980 an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987, dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adhapter card bagi PS/2. Citra visual dapat dimasukkan ke dalam sistem dari paket perangkat lunak yang menyatukan digital, dan dari kamera video, pita dan piringan
1
video, dan scanner optik. Input audio dapat dimasukkan melalui mikrofon, pita kaset, dan compact disk1. 2.1.2 Pengertian Multimedia Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafis, animasi, audio, dan gambar video. Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi2. 2.1.3 Elemen-Elemen Multimedia Multimedia terbagi dalam beberapa elemen-elemen yaitu teks (text), Gambar, animasi (animation), suara (audio), video (video).3 2.2 Tinjauan Umum 2.2.1 Sejarah dan Pengertian Film Penciptaan gambar hidup yang selama ini dikenal sebagai film sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut dari fotografi. Pada tahun 1887 Thomas Alva Edison telah berhasil menciptakan mekanisme film dengan merancang suatu alat untuk merekam dan memproduksi gambar, namun penemuan Edison masih bermasalah karena belum menemukan bahan dasar untuk membuatnya, hingga datang bantuan dari George Eastman yang telah menawarkan pita seluloid. Para pengagum Edison muncul Auguste dan Louis Lumtere dari Perancis yang merancang piranti kombinasi dari kamera, alat untuk memproses film dan proyektor menjadi satu. Piranti tersebut diberi nama sinematograf yang kemudian dipatenkan pada Maret 1895. Menurut Marcel Danesi (2010, h.134), film adalah teks yang memuat serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan nyata. Sedangkan menurut Himawan Pratista (2008, h.10), sebuah film terbentuk dari dua unsur, yaitu unsur naratif dan unsur sinematik. Menurut Michael Rabiger (Rabiger, 2009, h.8), menggambarkan hal yang serupa tentang film. Setiap film bersifat menarik dan menghibur, serta membuat para audiens berpikir. Setiap hasil karya yang ada bersifat unik dan menarik sehingga ada banyak cara yang dapat digunakan dalam suatu film dokumenter untuk menyampaikan ide-ide tentang dunia nyata.
1
M Suyanto. 2008. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta. hal 19-20. 2 Amir Fatah Sofyan. Purwanto Agus, 2008, DIGITAL MULTIMEDIA : Animasi, Sound Editing, & Video Editing, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, hal. 2-4 3 Tay Vaughan, 2006, Multimedia making it work edisi 6, Penerbit Andi offset, Yogyakarta, hal 17-197.
2
2.2.2 Jenis - Jenis Film (Genre Film) Jenis atau genre film antara lain yaitu dari segi isi ceritanya, dari segi penonton yang ditargetkan, dari segi pemerannya, dari segi cerita. 2.2.3 Sekilas Tentang Film Pendek (Short Film) Durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit. Di banyak negara seperti Jerman, Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan juga Indonesia, film cerita pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang atau sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang atau kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok ke rumah-rumah produksi atau saluran televisi. 2.2.4 Live Shot Dalam Pembuatan Film Live Shoot dapat diartikan yaitu pengambilan gambar bergerak secara langsung. Live Shoot juga dapat dikatakan sebagai video shooting di mana dalam pengerjaannya diperlukan editing untuk menyempurnakan hasil shooting. Pengertian live shot itu sendiri adalah serentetan perekaman tentang orang - orang, atau makhluk hidup lainnya, paling tidak ada satu atau lebih karakter yang diperankan oleh seseorang atau beberapa orang yang kemudian menciptakan suatu adegan yang dramatik, yang dipadu dengan kejadian dramatik lainnya dan disusun pada saat proses editing, dan semuanya ini apabila disatukan dapat menciptakan sebuah alur cerita yang bisa membuat penontonnya terhanyut. 2.3
Standard Rekaman Video Secara umum ada empat standard rekaman video, yaitu NTSC (Nasional
Televisions System Committee), PAL (Phase Alternating Line), SECAM, HDTV (High Definition Television)4. 2.4
Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Human Resource Requirement) Adapun sumber daya manusia dalam memproduksi suatu film yaitu Produser,
Sutradara, Scriptwriter / Sreenwriter, Storyboard Artist, Editor, Sound Editor, Talent5. 2.5
Peralatan Dasar Dalam Pembuatan Film Adapun peralatan dasar yang dibutuhkan dalam proses pembuatan sebuah film
yaitu kamera (camera), lampu (light), penyangga kamera (tripod), microphone / headset, komputer (personal computer), kamera digital (digital camera), kabel (cabel).
4 Yoga Atmaja, Abdul aziz, Roem Topatimasang, 2007, Video Komunitas, Penerbit Insispress, Denpasar, hal.104-105. 5 M Suyanto, Aryanto Yuniswan, 2006, Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, hal. 9-13.
3
2.6
Komponen - Komponen Dalam Film Adapun komponen-komponen atau bagian-bagian dalam sebuah film yaitu bidikan /
rekaman (Shot), adegan (scene), kejadian berurutan (sequence). 2.7
Langkah - Langka Dalam Pembuatan Film Terdapat tiga tahapan dalam memproduksi sebuah film, yaitu :6 2.4.1 Tahap Pra Produksi Adapun dalam tahap pra produksi yaitu ide cerita, menyiapkan naskah, penyusunan
jadwal dan anggaran biaya, pencarian lokasi, penyiapan kostum dan properti, casting pemain. 2.4.2 Tahap Produksi Adapun dalam tahap produksi yaitu tata setting, tata suara, tata cahaya, tata kostum (Wardrobe), tata rias. 2.4.3 Tahap Pasca Produksi Adapun dalam tahap pasca produksi yaitu editing, review editing, evaluasi dan presentasi. 2.5 Perangkat Lunak Yang Digunakan Dalam proses editing film ini mengunakan perangakat lunak yaitu adobe premiere dan adobe photoshop sebagai pendukungnya. 3. Analisis Dan Perancangan 3.1 Definisi Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatanhambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya7. 3.2 Identifikasi Masalah Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya pemahaman mengenai pembuatan suatu karya film terutama film pendek yang nantinya dpat digunakan untuk membuat konten pada youtube. Sehingga yang ada dipikiran seseorang bahwa dalam pembuatan film pendek membutuhkan peralatan yang lebih mahal, biaya produksi yang relatif mahal dan arah dalam pemasarannya. Padahal dengan membuat film pendek membutuhkan biaya produksi relatif rendah dan seseorang mampu merealisasikan ide-ide kreatif dalam pembuatan film pendek. Disamping itu juga dapat untuk mengisi konten pada youtube yang nantinya ada penghasilan finansial (royalti) yang bisa didapat oleh seseorang.
6 M Suyanto, 2004, Analisis Dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, hal 201. 7 Jogiyanto, HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi Offset, Yogyakarta, 1995, Hal 129.
4
3.3 Analisis SWOT 3.3.1
Analisis kekuatan (Strengths)
Analisis kekuatan (Strengths) dari film pendek berjudul “Mas Pay” sebagai berikut, yaitu : 1. Tidak terikat pada suatu perusahaan produksi perfilman. 2. Pesan dalam film ini mengenai mengenalkan pariwisata negara sendiri dan tangungjawab dalam hal beribadah. 3. Disajikan dan dibubuhkan humor (comedy) dan berkelanjutan. 4. Film pendek berjudul “Mas Pay” dibuat sesuai dengan perencanaan yang cukup atau hampir sama dengan pembuatan film panjang pada umumnya. 5. Menggunakan shooting script dalam proses produksinya, sehingga saat dalam produksi juru kamera dan kru sudah mengetahui gambar yang akan di ambil, dan waktu produksi akan sesuai dengan yang di jadwalkan. 3.3.2
Analisis kelemahan (Weakness)
Analisis kelemahan (Weakness) dari
film pendek berjudul “Mas Pay” sebagai
berikut, yaitu : 1.Hanya menggunakan media handycam dalam proses pengambilan gambar. 2.Pemerintah kurang memberikan perhatian yang lebih terhadap seni karya dibidang film. 3.Wadah, sarana, atau tempat-tempat untuk pemutaran film pendek masih sangat kurang. 4.Sedikitnya naskah dan lebih banyak gerakkan sehingga jika penonton kurang memahami bahasa tubuh maka sulit mengerti maksud dari agedan dalam film pendek tersebut. 5.Backsound masih menggunakan lagu atau instrument dari milik orang lain.
3.3.3
Analisis peluang (Opportunities)
Analisis peluang (Opportunities) dari
film pendek berjudul “Mas Pay” sebagai
berikut, yaitu : 1. Banyaknya film yang mengandung unsur pornografi. 2. Kurangnya tontonan yang positif terhadap anak muda agar lebih kreatif. 3. Kurangnya pemahaman seseorang mengenai pembuatan film pendek yang nantinya dapat untuk membuat konten pada youtube. 4. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman seseorang bahwa biaya produksi film pendek relatif rendah. 5. Dalam proses produksinya setiap kru mengetahui proses demi prosesnya, sehingga bertambahnya pengetahuan dalam dunia broadcasting.
5
3.3.4
Analisis Ancaman (Threats)
Analisis Ancaman (Threats) dari film pendek berjudul “Mas Pay” sebagai berikut, yaitu : 1. Maraknya festival film pendek atau jenis-jenis film lainnya. 2. Sebagai alternatif tontonan untuk masyarakat. 3. Perkembangan teknologi yang semakin murah dan mudah didapatkan dalam hal multimedia videografi. 4. Semakin
berkembangnya
production
house
(PH)
film
yang
mampu
memproduksi film skala professional. 3.4 Tahap Pra Produksi Adapun pada tahap pra produksi meliputi, yaitu : 3.4.1
Ide Cerita
Ide cerita dalam film ini, penulis awal mulanya mendengarkan cerita dari teman satu kostan yang sedang bercerita lelucon seperti halnya stand up komedi dan membuat penulis berimajinasi membayangkan adegan-adegan tersebut lucu yang membuat penulis sendiri tertawa. Dan kemudian penulis berpikiran jika dibuat film pendek akan mengundang tawa dan lelucon yang lebih menghibur. Dengan beberapa adegan dikembangkan oleh penulis. 3.4.2 Tema Cerita Adapun tema dari film pendek berjudul “Mas Pay” adalah liburan. 3.4.3 Sinopsis 3.4.4 Diagram Adegan 3.4.5 Naskah (Skenario) Pada perancangan film pendek berjudul “Mas Pay” ini, tidak ada dialog yang harus dihafalkan oleh para talent atau pemeran, semua adegan lebih banyak disajikan dengan gerakan anggota tubuh saja dan kebanyakan dilakukan seperti halnya pantomin. 3.4.6 Storyboard Storyboard memberikan kehidupan bagi script mengenai bagaimana sebuah cerita akan berjalan dan mudah dipahami. Di dalam storyboard juga akan memperlihatkan setiap adegan/scene secara mendetail dalam beberapa angel kamera kepada semua orang (pekerja film) 3.4.6 Penyusunan Jadwal Pada film pendek berjudul “Mas Pay” ini, penulis menggunakan Jadwal produksi harian, karena proses pembuatan film pendek tidak memerlukan waktu yang lama. Dalam pembuatan film pendek “May Pay” ini hanya memerlukan dua hari pengambilan gambar atau shooting dengan beberapa lokasi yang telah diperhitungkan waktu dan jarak tempuh sebelumnya.
6
3.4.7 Pencarian dan Penentuan Lokasi Dalam pembuatan film pendek dengan judul “Mas Pay” ini, lokasi yang dipilih dan akan digunakan sebagai tempat pengambilan gambar atau shooting, yaitu kost panjang maguwoharjo, jalan menuju pantai parangtritis yogyakarta, tempat ibadah berupa masjid, warung makan dan pantai parangtritis yogyakarta. 3.4.8 Penyiapan Properti Proses pembuatan film pendek ini membutuhkan properti, sedangkan properti itu sendiri berarti sesuatu yang mendukung agar dalam proses pembuatan film pendek ini mendapatkan hasil yang baik dalam proses penokohannya atau mendukung setting tempat sehingga terlihat lebih nyata. Adapun properti yang dibutuhkan antara lain handycamp, alat pancing, make up artis, kostum artis, dan beberapa perangkat lainnya. 3.4.9 Casting Pemain Casting adalah proses pencarian tokoh dalam naskah melalui seleksi dengan ketentuan pada kemampuan seseorang memerankan tokoh seperti naskah. Hal ini dilakukan sebelum melakukan pengambilan gambar. Penulis melakukan pemilihan pemain dalam film pendek ini dengan bertujuan agar dalam proses pengambilan gambar atau shooting peran dan pemain sesuai dengan ide cerita. Dan peran yang diharapkan oleh penulis yaitu konyol, lucu serta memiliki kreatifitas memerankan tokoh yang baik. 4. Implementasi Dan Pembahasan 4.1. Tahapan Produksi Pembuatan film pendek “Mas Pay” menggunakan tiga tahapan yaitu proses pra produksi, proses produksi dan proses pasca produksi. 4.1.1. Pengambilan Gambar (Shooting) Pada proses shooting merupakan proses pengambilan gambar dari adegan yang diperankan oleh aktor atau aktris sesuai dengan naskah. Dalam shooting film pendek “Mas Pay”. Dalam film pendek ini menggunakan beberapa teknik pengambilan gambar, yaitu sebagai berikut : 1. Close up Merupakan teknik pengambilan gambar dimana obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang nampak sedikit sekali. 2. Medium Close up Merupakan teknik pengambilan gambar dimana obyek manusia diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. 3. Medium Shot Merupakan teknik pengambilan gambar dimana obyek menjadi lebih besar dan dominan.
7
4.
Medium Long Shot Merupakan teknik pengambilan gambar yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot.
5. Long Shot Merupakan teknik pengambilan gambar dimana obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas. 6. Zoom in Merupakan teknik pengambilan gambar dengan mendekatkan obyek dari long shot ke close up. 7. Panning Merupakan teknik pengambilan gambar dimana kamera digerakan secara horizontal (posisi kamera tetap di tempat) dari kiri ke kanan atau sebaliknya. 8. Crab Merupakan teknik pengambilan gambar dimana gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan obyek yang sedang berjalan 4.1.2. Tata Suara (Sound) Pada film pendek “Mas Pay” semua pemeran tidak melakukan dialog menggunakan suara sehingga suara yang ada pada film ini hanya bersifat sebagai backsound. 4.1.3. Tata Cahaya (Lighting) Tata cahaya yang digunakan pada film pendek “Mas Pay” menggunakan lampu penerangan saat adegan di dalam ruangan dan pada adegan di luar ruangan mengandalkan penerangan sinar matahari. 4.1.4. Acting Pemain (Talent Acting) Sebelum pengambilan gambar, dilakukan latihan oleh para pemain penulis memberikan waktu 1 (satu) minggu agar pemain bisa mengenal pemain lain dan menghayati peran dalam film. 4.1.5. Tata Kostum dan Tata Rias Pakaian yang dikenakan oleh pemain harus disesuaikan dengan isi cerita. Pengambilan gambar tidak harus sesuai urut adegan, dapat meloncat dari scene satu ke yang lainnya. 4.2. Tahapan Pasca Produksi 4.2.1. Capturing Dan Editing Capturing merupakan proses memindahkan hasil pengambilan gambar yang disimpan didalam kamera ke dalam komputer. Sedangkan editing merupakan proses pengolahan gambar yang telah diambil untuk disusun, dimanipulasi, penambahan efek dan penambahan audio.
8
4.2.2. Review Editing Review Editing adalah tahapan dimana semua video dan audio yang sudah disusun dan diedit kemudian diputar pada program box dengan mengklik tombol play. 4.2.3. Finishing 1.Rendering Pada proses finishing adalah proses dimana keseluruhan hasil dari editing film dirender menjadi sebuah file video bertipe .mpg. 3. Burning To Dvd Setelah proses rendering selesai akan dihasilkan sebuah file video bertipe .mpg yang siap di burning kedalam dvd. Adapun proses burning file video menggunakan dvd drive writer dan software Nero. 4.3. Menggunakan Sistem Menggunakan system merupakan bagaimana cara memutar film yang sudah melewati tahap finishing menggunakan dvd player. 4.4. Memelihara Sistem Cara memelihara system adalah dengan menyimpan dvd film pada tempat penyimpanan dvd pada tempatnya dengan baik. 5. Penutup 5.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan sebagai berikut, yaitu : 1. Dengan terbuatnya film pendek yang berjudul “mas pay” dengan tema liburan dapat memberikan gambaran kepada masyarakat umum dalam berkarya di perfilman. Disamping itu juga dapat digunakan untuk membuat konten pada youtube. 2. Pembuatan film pendek ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu tahapan pra produksi, tahapan produksi, dan tahapan pasca produksi. Dalam proses pengerjaan ketiga tahap tersebut, diperlukan suatu perencanaan alur kerja terlebih dahulu, agar tidak terjadi kesalahan ketika melakukan proses pembuatan. 3. Tahap yang dilakukan dalam proses produksi film adalah membuat perancangan konsep dan ide. Lalu dituangkan dalam bentuk sinopsis yang kemudian dikembangkan menjadi skenario dan storyboard. 5.2. Saran Adapun saran sebagai berikut, yaitu : 1. Menggunakan talent yang berasal dari dunia teater akan lebih mengeksplor cerita lewat mimik dan gesture tubuh. 2. Musik latar belakang (backsound) dapat diarrange sendiri, sehingga tidak perlu mengambil dari musik orang lain, walaupun free.
9
3. Perhatikan dalam pembentukan kru saat pembuatan film. Agar dapat sesuai dengan apa yang kita inginkan.
10
Daftar Pustaka Atmaja, Yoga dkk. 2007. Video Komunitas. Denpasar: Penerbit Insispress. Sofyan, Amir Fatah, Agus Purwanto. 2008. Digital Multimedia: Animasi, Sound Editing, & Video Editing. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Suyanto, M. 2004. Analisis Dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Suyanto, M. 2008. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Vaughan, Tay. 2006. Multimedia making it work edisi 6. Yogyakarta: Penerbit Andi offset.
11