PEMANFAATAN SUNGAI CI TUMANG SEBAGAI SUMBER AIR IRIGASI DI DESA BOJONG KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN
Nedi Sunaedi (
[email protected]) Lismaya Yulianti (
[email protected]) Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ABSTRAK Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan air. Sangat besar manfaat air bagi kehidupan seperti untuk kebutuhan rumah tangga yaitu sebagai air minum dan MCK, kebutuhan industri, air irigasi untuk pertanian sampai pembangkit listrik tenaga air, peternakan, perikanan, rekreasi dan transportasi. Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah : (1) Faktor-faktor geografis apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan sungai Ci Tumang sebagai sumber air irigasi di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. (2) Bagaimana pemanfaatan sungai Ci Tumang sebagai sumber air irigasi di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi lapangan, wawancara dan dilengkapi dengan data sekunder dari berbagai sumber yang relevan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat petani Desa Bojong yang berjumlah 1.485 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan sungai Ci Tumang sebagai sumber air irigasi adalah kondisi topografi di Desa Bojong merupakan daerah perbukitan berada pada ketinggian 100-150 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 30 mm/bulan, debit air irigasi Ci Tumang sangat bagus karena irigasi tersebut tidak pernah kering selama musim kemarau, jenis tanah di Desa Bojong yaitu grumosol jenis tanah ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk area pertanian, pengetahuan petani dalam mengelola saluran irigasi sangat kurang, sehingga masyarakat kurang mengerti dalam mengelola air irigasi yang mengairi sawahnya, hal ini dikarenakan saluran irigasi tersebut dikelola oleh Perum Perhutani. Pemanfaatan Sungai Ci Tumang sebagai sumber air irigasi adalah tercukupinya kebutuhan air di lahan pertanian, hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan responden sebanyak 88,88 % menyatakan ketersediaan air sangat menunjang dan para petani tidak pernah kesulitan dalam memperoleh air, kebutuhan perikanan atau kolam ikan, masyarakat juga memanfaatkan irigasi untuk pemenuhan kebutuhan pengairan bagi perikanan atau kolam ikan hal ini dikarenakan debit air yang sangat besar, pemenuhan kebutuhan rumah tangga atau domestik, dari hasil penelitian ternyata irigasi Ci Tumang tidak hanya digunakan untuk kebutuhan air bagi lahan pertanian saja tetapi sebagian masyarakat menggunakannya untuk keperluan domestik seperti untuk keperluan MCK.
Kata Kunci : DAS, Sumber Air Irigasi
ABSTRACT Water is the natural reources needed for people’s life, and event for all of living creatures. In a daily life of the human being, it cannot be separated from the availability of the water. The advantage of water for life is very essential such as for household that is for drink, bathing, washing, and toilet, industry, irrigation for farm and hydroelectric power plant, anmal husbandry, fishery, recreation and transportation. The problem discussed in this paper is : (1) What geographical factors that influences the utilization of Ci Tumang river for the water fount of irrigation in Bojong region Prigi subdistrict Pangandaran regency. (2) How the utilization of Ci Tumang river as the water fount for irrigation in Bojong region Prigi subdistrict Pangandaran regency. This research uses descriptive qualitative method, by using observation and interview for collecting the data which is also supported by secondary data from the various relevant resources Population involved in this research is the farmers in Bojong region that consist of 1.485 people. Technique of sampling used is Simple Random Samplin technique. The result of the research shows the factors influencing the utilization of Ci Tumang river is topographical condition in Bojong region which is the hilly area located at the height of 100-150 meter over the surface of the sea with the rainfall 30 mm/month, water discharge of irrigation in Ci Timang is very good because its irrigation never gets dry during the drought season, the kind of the ground in Bojong regency is grumosol this kind of ground is used by the people for farm land, the people’s knowledge to manage the irrigation is very low so that the people do not understand how to manage irrigation that dilute their farm, this happens because the irrigation duct is managed by Perum Perhutani. The utilization of Ci Tumang river as the water fount is the need of water which is fulfilled well for the farm, this case is proved by the result of interview involved 88,88 % saying that the availability of the water supports a lot and the farmers never get difficulty to get the water, the need of fishery or fishpond, people do not only use irrigation for the need of the farm but they also use it for the need of the duct for fishery or fishpond this is because the water discharge which is huge, the fulfillment of the need of household or domestic, from the result of the research, irrigation of Ci Tumang river is not only used for the farm, but it is also used for the half of the people for the need of domestic such as for bathing, washing, and toilet.
Kata Kunci : DAS, Water fount for irrigation PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahluk hidup yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan air. Sangat besar manfaat air bagi kehidupan seperti untuk kebutuhan rumah tangga yaitu sebagai air minum dan MCK, kebutuhan industri, air irigasi
untuk pertanian sampai pembangkit listrik tenaga air, peternakan, perikanan, rekreasi dan transportasi. Dari tahun ke tahun, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, kebutuhan terhadap air semakin tinggi. Sementara itu keberadaan air semakin terbatas. Oleh karena itu perlu pemanfaatan air yang efektif dan efesien. Dalam proses perjalanannya sumberdaya air dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Daya air dipakai untuk energi misalnya pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Mata air dipakai sebagai salah satu sumber air, demikian pula waduk dipakai sebagai wadah air yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Air baku digunakan untuk irigasi, air bersih dipakai untuk keperluan domestik dan nondomestik. Secara alami air dipakai oleh tumbuhan (flora) dan binatang (fauna) untuk melangsungkan kehidupannya. Sebagai
negara
agraris,
Indonesia
sangat
berkepentingan
terhadap
ketersediaan air untuk menunjang sektor pertanian dengan memanfaatkan air dalam jaringan irigasi. Dengan demikian pembangunan saluran irigasi sangat diperlukan untuk menunjang penyediaan bahan pangan, sehingga ketersediaan air di lahan akan terpenuhi walaupun lahan tersebut berada jauh dari sumber air permukaan (sungai). Hal tersebut tidak terlepas dari usaha teknik irigasi yaitu memberikan air dengan kondisi tepat mutu, tepat ruang dan tepat waktu dengan cara yang efektif dan ekonomis. Walaupun tidak seluruh sektor pertanian didukung oleh sistem irigasi, namun keberadaan jaringan irigasi di tengah-tengah masyarakat petani cukup memberikan manfaat. Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran merupakan suatu wilayah yang berada di daerah perbukitan yang dibatasi dengan sungai Ci Tonjong. Kondisi wilayah Desa Bojong yang memliki berbagai macam potensi fisik dan sosial serta ditunjang dengan tanahnya yang subur, cadangan air yang relatif banyak dan kemiringan lereng yang rendah menjadikan lahan di Desa Bojong sebagian besar dimanfaatkan sebagai area pesawahan. Mayoritas masyarakat di Desa Bojong sebagai petani yang mana lahan pertaniannya mempunyai luas 658,5 hektar. Keberadaan sungai Ci Tumang di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan debit air yang banyak bahkan hampir tidak pernah kering selama musim kemarau, sehingga
keberadaan sungai Ci Tumang ini sangat bermanfaat bagi pengairan area pesawahan. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui faktor-faktor geografis yang mempengaruhi pemanfaatan sungai Ci Tumang sebagai sumber air irigasi di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. 2) Untuk mengetahui pemanfaatan sungai Ci Tumang sebagai sumber air irigasi di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. METODE PENELITIAN Metode yang di gunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Nasution (2012:24) digunakan metode deskripsi dapat memberi gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi. Penelitian ini lebih spesifik dengan memusatkan perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukan hubungan antara berbagai variabel. Sedangkan pengertian dari metode kuantitatif menurut Sumaatmadja (1988:115) adalah mengolah dan menginterpertasikan data yang berbentuk angka dan dengan perhitungan yang bersifat matematik, dikenal juga sebagai metode analisa statistik. Penggunaan metode ini diharapkan dapat mengungkap dan mengkaji masalah yang berhubungan dengan pemanfaatan sungai Ci Tumang sebagai sumber air irigasi di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.
PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Umum Irigasi Ci Tumang di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Ci Tumang merupakan hutan lindung yang memiliki sumber air berupa mata air. Sungai Ci Tumang saat ini dimanfaatkan untuk irigasi pertanian oleh masyarakat setempat. Irigasi Ci Tumang terletak di Kabupaten Pangandaran Kecamatan Parigi dan mencakup areal yang secara administratif meliputi 3 Desa yaitu Desa Cintaratu, Desa Bojong dan Desa Cibenda. Irigasi Ci Tumang mempunyai panjang 24,1 Km dan
mengairi 641 hektar areal sawah. Dari luas tersebut irigasi Ci Tumang berada dalam kawasan Perum Perhutani dan dikelola oleh PU Kabupaten Pangandaran. Keberadaan irigasi Ci Tumang ini sangat bermanfaat terhadap lahan sawah masyarakat Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Letak irigasi Ci Tumang berada di Dusun Sukamanah tepatnya di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Sumber air irigasi Ci Tumang berasal dari sungai Gunung Tiga. Faktor-faktor geografis yang mempengaruhi pemanfaatan sungai Ci Tumang sebagai sumber air irigasi di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran a. Topografi Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identitas jenis lahan. Relief merupakan bentuk permukaan suatu lahan yang dikelompokan dan ditentukan berdasarkan pada perbedaan ketinggian, dan suatu bentuk bentang alam. Topografi ini akan mempengaruhi pola kehidupan sosial manusia yang ada pada wilayah tersebut sehingga akan muncul perbedaan dalam pola kehidupan sosial manusia antara satu wilayah dengan wilayah lainnya yang melahirkan ciri khas tersendiri baik itu dari segi alam seperti jenis tumbuhan, jenis hewan, jenis tanah, kemiringan lereng (elevasi), hasil bumi, dan lain sebagainya. Lahan pertanian yang keadaan topografinya berbeda, seperti berbukit tidak beraturan, berlereng ataupun lahan datar ternyata berpengaruh pula terhadap kebutuhan air pengairan. Pada tanah berbukit dan berlereng kebutuhan akan air pengairan biasanya lebih besar jika dibandingkan dengan tanah atau lahan pertanaman yang datar, perbedaan ini tentunya sangat berkaitan dengan pengaturan atau penempatan saluran-saluran pengairannya yang memungkinkan lebih banyak kehilangan air, seperti karena perembesan, kebocoran dan kehilngan karena aliran permukaan (run off). Keadaan topografi juga mempengaruhi kebutuhan air tanaman. Untuk lahan yang miring membutuhkan air yang lebih banyak dari pada lahan yang datar, karena air akan lebih cepat mengalir menjadi aliran permukaan dan hanya sedikit yang
mengalami infiltrasi, dengan kata lain kehilangan air di lahan miring akan lebih besar. Topografi
Desa
Bojong
merupakan
daerah
dataran
rendah
yang
bergelombang yang berada pada ketinggian 100-150 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan 30 mm/bulan. Kondisi topografi tersebut sangat berpengaruh terhadap pola pengairan irigasi sehingga di Desa Bojong tidak kekurangan air untuk lahan pertanian ataupun kebutuhan domestik. b. Debit air Air merupakan bahan alam yang paling berharga. Tidak ada air maka tidak mungkin terdapat kehidupan. Air tidak saja perlu untuk kehidupan manusia, hewan, dan tanaman tetapi juga merupakan media pengangkutan, sumber energi, dan berbagai keperluan lainnya. Agar penyaluran air ke suatu areal lahan pertanian dapat diatur dengan sebaik-baiknya (dalam arti tidak berlebihan atau agar dapat dimanfaatkan seefisien mungkin) maka dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pengukuran-pengukuran debit air. Dengan distribusi yang terkendali, dengan bantuan pengukuranpengukuran tersebut, maka masalah kebutuhan air pengairan selalu dapat diatasi tanpa menimbulkan gejolak di masyarakat petani pemakai air irigasi. Pengukuran debit air dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, dapat dilakukan dengan beberapa metode atau alat-alat pengukur, sehingga dalam pelaksanaannya tidak mengalami kesulitan. Untuk mengetahui kebutuhan air pengairan (irigasi bagi lahan-lahan pertanian) debit air di daerah bending harus lebih cukup untuk disalurkan ke saluran-saluran (induk-tersier-sekunder) yang telah di siapkan di lahan-lahan pertanian. Debit air irigasi Ci Tumang sangat bagus karena irigasi tersebut tidak pernah kering selama musim kemarau. Dengan adanya irigasi tersebut sangat berpengaruh terhadap lahan pertanian di Desa Bojong, sehingga petani tidak pernah kesulitan mendapatkan air untuk lahan pertaniannya. Dalam pembagian air pun tidak ada kendala karena di bendungan tersebut terdapat alat pembagi air sehingga tidak terdapatya kecemburuan sosial antar dusun.
c. Tanah Tanah terdapat di mana-mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda-beda. Seorang ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi barang-barang yang dicarinya. Semua bahan yang digali kecuali batu-batunya dinamakan tanah. Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian permukaan bumi yang lembek sehingga perlu dipasang batu-batu di permukaannya agar menjadi kuat. Dalam kehidupan seharihari tanah diartikan sebagai wilayah darat di mana di atasnya dapat digunakan untuk berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain-lain. Tanah merupakan salah satu komponen kehidupan yang paling penting dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Tanah menyediakan berbagai macam sumber daya alam yang sangat penting untuk menunjang kelangsungan hidup makhluk hidup diatas bumi ini. Tidak dapat disangkal pula bahwa seluruh manusia hidup dan menggantungkan kehidupannya diatas tanah. Itulah mengapa kelestarian tanah sangat perlu untuk terus dijaga. Kita mengenal berbagai macam tanah seperti tanah Latosol, tanah Podsolik, tanah Aluvial dan sebagainya. Perbedaan keadaan tanah yang memengaruhi tipe usaha tani termasuk kedalaman tanah, tekstur dan kesuburan alamiahnya. Tanah yang mempunyai profil yang dalam, pada umumnya dapat dipakai untuk berbagai jenis tanaman yang intensif dan menguntungkan. Tanah semacam itu apabila bentuk permukaannya datar dan cukup persediaan pengairannya, dapat dipakai sebagai sawah untuk bercocok tanaman padi. Jenis tanah di Desa Bojong merupakan tanah grumosol yaitu untuk tanah lempung berwarna kelam yang bersifat fisik berat. Jenis tanah grumusol yang dimilki Desa Bojong dimanfaatkan oleh penduduk sebagian besar lahannya untuk area pertanian, hal tersebut dibuktikan dari jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian sebagian besar penduduknya sebagai petani. d. Pengetahuan Petani
Pengetahuan merupakan tonggak dalam keberhasilan suatu pembangunan, dalam hal ini di bidang pertanian. Pembangunan di bidang pertanian memerlukan pendidikan dan pengetahuan tentang pertanian serta pengalaman yang cukup. Sungai merupakan sumber air yang digunakan petani untuk mengairi sawah. Keberadaan sungai di suatu daerah sangat memberikan manfaat bagi pertanian masyarakat, sehingga di buatkan nya saluran irigasi untuk mengairi lahan pertanian masyarakat. Saluran irigasi di Desa Bojong dikelola oleh Perum Perhutani. Keterlibatan masyarakat dalam mengelola kondisi saluran irigasi sangat kurang, sehingga masyarakat kurang mengerti dalam mengelola air irigasi yang mengairi sawahnya. Tidak adanya partisipasi masyarakat dalam mengelola dan menjaga kondisi saluran irigasi tersebut. Masyarakat seharusnya ikut andil dalam menjaga dan memelihara kondisi saluran irigasi agar tetap baik dan berfungsi dalam mengairi lahan pertanian. Keikutsertaan masyarakat dalam menjaga saluran irigasi bisa menambah wawasan masyarakat untuk memelihara saluran irigasi. Pemanfaatan sungai Ci Tumang sebagai sumber air irigasi di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran a. Tercukupinya kebutuhan air di lahan pertanian Lahan merupakan bagian dari permukaan bumi yang terdiri dari unsur-unsur pembentuknya yaitu vegetasi, hewan, tumbuhan dan manusia, serta di pengaruhi oleh faktor iklim, tanah, batuan dan hasil kegiatan manusia di masa lalu. Pertanian sebagai sumber kehidupan manusia merupakan lapangan kerja dari ilmu pertanian. Dalam arti sempit pertanian adalah bercocok tanam. Adapun dalam arti ilmiah, pertanian yaitu meliputi bidang-bidang seperti bercocok tanam (pertanian dalam arti sempit), perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, pengolahan hasil bumi. Keberadaan sungai di suatu daerah memberikan manfaat bagi pertanian masyarakat. Kondisi lahan pertanian yang berelief mempunyai kendala dalam pemenuhan pengairannya, karena letak sumber air berada di bawah lahan pesawahan. Potensi air sungai yang besar akan memberikan
pegaruh yang besar terhadap debit air irigasi. Semakin besar debit air maka semakin luas lahan pesawahan yang dapat terairi oleh irigasi tersebut. Potensi debit air irigasi Ci Tumang selalu mencukupi untuk kebutuhan pengairan bagi lahan sawah di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Perbandingan jumlah debit air dengan luas lahan pertanian di Desa Bojong sangatlah besar untuk selalu mengairi lahan sawah, sehingga pada musim kemarau irigasi tersebut tidak pernah kering. Hal ini terbukti dari data yang ada mengenai debit irigasi Ci Tumang. b. Kebutuhan perikanan atau kolam ikan Budi daya ikan adalah salah satu bentuk budi daya perairan yang khusus membudidayakan ikan di tangki atau ruang tertutup, biasanya untuk menghasilkan bahan pangan, ikan hias, dan rekreasi (pemancingan). Ikan yang paling banyak dibudidayakan adalah ikan mas, salmon, lele, dan tilapia (sejenis ikan nila). Budidaya ikan air tawar, dalam hal ini adalah kolam, mempunyai pengertian teknis yaitu suatu perairan buatan yang luasnya terbatas, sengaja dibuat manusia dan mudah dikuasai. Mudah dikuasai dapat diartikan mudah diisi, dikeringkan, dan mudah diatur menurut kehendak kita. Secara kuantitatif air yang diberikan harus mampu mengairi seluruh areal perkolaman, sehingga budidaya ikan tidak tersendat-sendat dan kolam bisa dipergunakan sebagaimana mestinya. Pada awalnya pembuatan irigasi hanya untuk mengairi lahan pertanian masyarakat saja, akan tetapi irigasi juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kebutuhan perikanan atau kolam ikan. Hasil dari penelitian dan observasi di lapangan bahwa Irigasi Ci Tumang di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dimanfaatkan selain untuk kebutuhan
pengairan lahan pertanian, juga
digunakan untuk kebutuhan pengairan perikanan. Karena debit air yang banyak yang terdapat pada irigasi Ci Tumang, sehingga pada musim kemarau kebutuhan pengairan untuk perikanan juga bisa terpenuhi. c. Pemenuhan kebutuhan rumah tangga atau domestic
Dalam kehidupan sehari-hari pemanfaatan air semakin bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, tetapi tidak semata-mata meningkatnya pemanfaatan air hanya karena pertambahan jumlah penduduk saja, melainkan juga karena majunya kehidupan manusia. Pemanfaatan air oleh
suatu
masyarakat
bertambah
besar
dengan
kemajuan
masyarakat tersebut, sehingga pemanfaatan air seringkali dipakai sebagai salah satu tolok ukur tinggi rendahnya kemajuan suatu masyarakat, dengan demikian
penggunaan air yang banyak selalu dikategorikan sebagai
keluarga yang mampu. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas akan air dan tidak tetapnya jumlah debit air yang ada, sehingga akan terjadi kekeringan dan menyebabkan pemenuhan kebutuhan domestik manusia akan air tidak terpenuhi. Kebutuhan air untuk tempat tinggal (kebutuhan domestik) meliputi semua kebutuhan air untuk keperluan seperti kebutuhan air untuk mempersiapkan makanan, toilet, mencuci pakaian, mandi, mencuci. Keberadaan irigasi Ci Tumang memberikan potensi besar dalam pemenuhan kebutuhan domestik masyarakat akan air. Dari hasil penelitian, ternyata irigasi Ci Tumang tidak hanya digunakan untuk kebutuhan air untuk lahan pertanian saja, akan tetapi ada sebagaian masyarakat yang menggunakannya untuk keperluan domestik masyarakat, seperti untuk keperluan MCK masyarakat sekitar. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka simpulan dari skripsi ini adalah : 1. Faktor-faktor geografis yang mempengaruhi pemanfaatan Sungai Ci Tumang sebagai sumber air irigasi di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran adalah (a) kondisi topografi di Desa Bojong merupakan daerah perbukitan berada pada ketinggian 100-150 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 30 mm/bulan, (b) debit air irigasi Ci Tumang sangat bagus karena irigasi tersebut tidak pernah kering selama musim kemarau, dengan adanya saluran irigasi tersebut sangat berpengaruh terhadap lahan pertanian, (c) jenis
tanah di Desa Bojong yaitu grumosol yang bersifat fisik berat, jenis tanah ini dimanfaatkan oleh penduduk untuk area pertanian, (d) pengetahuan petani dalam mengelola saluran irigasi sangat kurang, sehingga masyarakat kurang mengerti dalam mengelola air irigasi yang mengairi sawahnya, hal ini dikarenakan saluran irigasi tersebut dikelola oleh Perum Perhutani. 2. Pemanfaatan Sungai Ci Tumang sebagai sumber air irigasi di Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran adalah (a) tercukupinya kebutuhan air di lahan pertanian, hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan responden sebanyak 88,88 % menyatakan ketersediaan air sangat menunjang dan para petani tidak pernah kesulitan dalam memperoleh air, (b) kebutuhan perikanan atau kolam ikan, selain pengairan untuk lahan pertanian masyarakat juga memanfaatkan irigasi untuk pemenuhan kebutuhan pengairan bagi perikanan atau kolam ikan hal ini dikarenakan debit air yang sangat besar, (c) pemenuhan kebutuhan rumah tangga atau domestik, dari hasil penelitian ternyata irigasi Ci Tumang tidak hanya digunakan untuk kebutuhan air bagi lahan pertanian saja tetapi sebagaian masyarakat menggunakannya untuk keperluan domestik seperti untuk keperluan MCK. SARAN Berdasarkan simpulan diatas maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut : 1. Masih banyaknya masyarakat yang belum mengerti tentang pengetahuan dalam mengelola saluran irigasi, sehingga masyarakat kurang mengerti dalam mengelola air irigasi. Dengan demikian masyarakat harus ikut menjaga dan memelihara kondisi saluran irigasi agar tetap baik dan berfungsi dalam mengairi lahan pertaniannya. 2. Penggunaan air harus dipergunakan sebaik-baiknya untuk keberlangsungan sumberdaya air selanjutnya. 3. Untuk penelitian selanjutnya dengan objek yang sama yaitu Sungai Ci Tumang diharapkan dapat meneliti mengenai pemanfaatan Sungai Ci Tumang untuk kebutuhan PDAM karena selain dimanfaatkan untuk irigasi Sungai Ci Tumang juga dimanfaatkan untuk kebutuhan PDAM.
DAFTAR PUSTAKA Adiwilaga, Anwas. 1982. Ilmu Usaha Tani. Bandung: Alumni. Asdak, Chay. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Nasution, S. 2012. Metode Research (Penelitian Ilmah). Jakarta : Bumi Aksara Sumaatmadja, Nursid. 1981. Studi Pendekatan dan Analisis Keruangan. Bandung : Alumni