POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI PARIGI POSO
TAHUN 2012
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iv BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2
Maksud, Tujuan dan Sasaran ...................................................................... 4 1.2.1 Maksud ............................................................................................ 4 1.2.2 Tujuan ............................................................................................. 4 1.2.3 Sasaran ............................................................................................ 4 1.2.4 Visi dan Misi ................................................................................... 5
1.3
Isu-Isu Strategis .......................................................................................... 6 1.3.1 Isu Strategis Nasional ......................................................................... 6 1.3.2 Isu Strategis Lokal .............................................................................. 8
BAB 2 KONDISI PADA WILAYAH SUNGAI ......................................................... 11 2.1
Peraturan Perundang-undangan di Bidang Sumber Daya Air dan Peraturan Terkait Lainnya ........................................................................ 11
2.2
Kebijakan dalam Pengelolaan Sumber Daya Air ......................................... 14
2.3
Inventarisasi Data ..................................................................................... 18 2.3.1 Data Umum ..................................................................................... 18 2.3.2 Data Sumber Daya Air ...................................................................... 21 2.3.3 Data Kebutuhan Air .......................................................................... 29 2.3.4 Data Lain-lain(Kondisi Sosial Ekonomi) ............................................. 31
2.4
Identifikasi Kondisi Lingkungan dan Permasalahan ................................... 34 2.4.1 Aspek Konservasi Sumber Daya Air ................................................... 34 2.4.2 Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air ........................................... 38 2.4.3 Aspek Pengendalian Daya Rusak Air ................................................. 39 2.4.4 Aspek Sistem Informasi Sumber Daya Air ......................................... 40 2.4.5 Aspek Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha .................................................................................... 40
2.5
Identifikasi Potensi Yang Bisa Dikembangkan ............................................ 41 2.5.1 Aspek Konservasi Sumber Daya Air ................................................... 41 2.5.2 Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air ........................................... 41 i
2.5.3 Aspek Pengendalian Daya Rusak Air ................................................. 43 2.5.4 Aspek Sistem Informasi Sumber Daya Air ......................................... 43 2.5.5 Aspek Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha .................................................................................... 43
BAB 3 ANALISA DATA ...................................................................................... 44 3.1
Asumsi, Kriteria dan Standar .................................................................... 44
3.2
Skenario Pengelolaan Sumber Daya Air...................................................... 55
3.3
Alternatif Pilihan Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air ............................ 60 3.3.1 Strategi Konservasi Sumber Daya Air ................................................ 61 3.3.2 Strategi Pendayagunaan Sumber Daya Air ........................................ 63 3.3.3 Strategi Pengendalian Daya Rusak Air .............................................. 65 3.3.4 Strategi Sistem Informasi Sumber Daya Air ....................................... 68 3.3.5 Strategi Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat & Dunia Usaha ............................................................................................... 68
BAB IV KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WS PARIGI POSO ............................................................................ 70
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
2. 2. 2. 2. 2. 2.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tabel 2. 7. Tabel 3. 1. Tabel 3. 2. Tabel 3. 3. Tabel 3. 4. Tabel 3. 5. Tabel 3. 6. Tabel 3. 7. Tabel 3. 8. Tabel 3. 9. Tabel 3. 10. Tabel 3. 11. Tabel 3. 12. Tabel 3. 13. Tabel 3. 14. Tabel 4. 1. Tabel 4. 2. Tabel 4. 3.
Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah Jumlah penduduk Wilayah Sungai Parigi Poso, 2005-2009 Luas Daerah Irigasi Potensial di Wilayah Sungai Parigi Poso Luas Daerah Irigasi Potensial di Wilayah Sungai Parigi Poso Luas Daerah Irigasi Fungsional di Wilayah Sungai Parigi Poso Kebutuhan air RKI untuk Kabupaten Parigi Moutong s/d tahun 2009 Perubahan Kawasan Hutan dan Areal Penggunaan Lain di Wilayah Sungai Parigi Poso (Ha) Kriteria dan Standar Daerah Irigasi yang tercukupi kebutuhan airnya (2010) Proyeksi jumlah penduduk di Wilayah Sungai Parigi Poso s/d tahun 2030 Kebutuhan air RKI untuk Kabupaten Parigi Moutong s/d tahun 2030 Kebutuhan air RKI untuk Kabupaten Poso s/d tahun 2030 Kebutuhan air RKI untuk Kabupaten Tojo Una-Una s/d tahun 2030 Kebutuhan air RKI untuk Wilayah Sungai Parigi Poso s/d tahun 2030 Kondisi penyediaan air baku air bersih untuk tahun 2030 Neraca air 2010 Neraca air 2030 Pemenuhan kebutuhan air 2010 Pemenuhan kebutuhan air 2030 Rekapitulasi kebutuhan air Rekapitulasi neraca air Tabel Kebijakan Operasional Pengelolaan sumber daya air Wilayah Sungai Parigi Poso (Skenario Ekonomi Rendah) Tabel Kebijakan Operasional Pengelolaan sumber daya air Wilayah Sungai Parigi Poso (Skenario Ekonomi Sedang) Tabel Kebijakan Operasional Pengelolaan sumber daya air Wilayah Sungai Parigi Poso (Skenario Ekonomi Tinggi)
17 20 26 26 28 30 37 44 45 48 48 49 49 50 50 51 52 53 54 55 57 71 86 101
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar
1. 1. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2.
1. 2. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Gambar 2. 12. Gambar 2. 13. Gambar 2. 14. Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar
2. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 4.
15. 16. 1. 2. 3. 4. 5. 1.
Gambar 4. 2. Gambar 4. 3. Gambar 4. 4. Gambar 4. 5. Gambar 4. 6. Gambar 4. 7.
WS Parigi Poso, Provinsi Sulawesi Tengah-Sulawesi Selatan Peta lahan kritis, WS Parigi Poso Peta Pola Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah Luas Kabupaten yang masuk dalam WS Parigi Poso Jumlah penduduk dalam WS Parigi Poso (2010) Peta isohyets WS Parigi Poso Peta hidrogeologi, WS Parigi Poso Daerah irigasi di WS Parigi Poso PDRB Kabupaten dalam WS Parigi Poso, Tahun 2006 Kontribusi sektor thd PDRB Kabupaten Parigi Moutong, tahun 2006 Kontribusi sektor thd PDRB Kabupaten Tojo Una-Una, tahun 2006 Kontribusi sektor thd PDRB Kabupaten Poso, tahun 2006 Luas tanam Padi sawah, padi ladang dan jagung, Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una-Una dan Luas Total, tahun 2006. Luas komoditas tanaman perkebunan (ha) Nilai IPM tahun 2004 dan tahun 2005 Kawasan hutan dan Area Penggunaan Lain (APL) di WS Parigi Poso menurut Padu Serasi RTRW dan TGHK (1999) Kawasan Hutan di WS Parigi Poso Potensi sumber daya air di WS Parigi Poso Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 1994 – 2007 Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS, 1994 – 2009 Neraca air skenario ekonomi rendah Neraca air skenario ekonomi sedang Neraca air skenario ekonomi tinggi Peta Tematik Aspek Konservasi Sumber Daya Air (Skenario Ekonomi Rendah) Peta Tematik Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air (Skenario Ekonomi Rendah) Peta Tematik Aspek Pengendalian Daya Rusak Sumber Daya Air (Skenario Ekonomi Rendah) Peta Tematik Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air (Skenario Ekonomi Sedang) Peta Tematik Aspek Pengendalian Daya Rusak Sumber Daya Air (Skenario Ekonomi Sedang) Peta Tematik Aspek Konservasi Sumber Daya Air (Skenario Ekonomi Sedang) Peta Tematik Aspek Konservasi Sumber Daya Air (Skenario Ekonomi Tinggi)
3 9 18 19 19 24 25 27 31 31 32 32
33 33 34 36 37 43 56 56 58 59 60 118 119 120 121 122 123 124 iv
Gambar 4. 8. Gambar. 4 9.
Peta Tematik Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air (Skenario Ekonomi Tinggi) Peta Tematik Aspek Pengendalian Daya Rusak Sumber Daya Air (Skenario Ekonomi Tinggi)
125 126
v
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Mengingat pengelolaan sumber daya air merupakan masalah yang kompleks dan melibatkan semua pihak sebagai pengguna, pemanfaat maupun pengelola, maka pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai perlu dilakukan secara terpadu (integrated water resources management (IWRM) dan dilaksanakan secara holistik, yang melibatkan seluruh stakeholders sumber daya air di wilayah sungai. Pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai keperluan terus meningkat dari tahun ke tahun sebagian akibat dari pertumbuhan penduduk, aktivitas yang berkembang dan pertumbuhan ekonomi wilayah. Tetapi dilain pihak, sumber daya air yang dapat digunakan makin terbatas akibat dari makin menurunnya kualitas lingkungan dan penurunan kualitas air akibat pencemaran. Dalam rangka memenuhi kebutuhan air yang terus meningkat untuk berbagai keperluan, diperlukan suatu perencanaan pengelolaan sumber daya air yang berbasis wilayah sungai
yang selanjutnya disingkat WS
sehingga dapat melindungi, melestarikan dan memanfaatkan potensi sumber daya air yang ada. Perencanaan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai meliputi kegiatan inventarisasi sumber daya air, pekerjaan survei dan investigasi, penyusunan pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungai, penyusunan rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai, Studi Kelayakan, Rencana Kegiatan, Rencana Detail Pengelolaan Sumber Daya Air dan Desain. Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 dicantumkan bahwa sumber daya
air
kemanfaatan
dikelola umum,
berdasarkan
asas
keterpaduan,
kelestarian,
keserasian,
keseimbangan,
transparansi
dan
akuntabilitas. Selanjutnya disebutkan bahwa sumber daya air dikelola secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan hidup dengan tujuan mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 1
Kebijakan pengelolaan sumber daya air di WS Parigi Poso mengacu pada Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air dan Kebijakan Provinsi Sulawesi Tengah dalam pengelolaan sumber daya air. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air, pengelolaan sumber daya air mencakup kepentingan lintas sektor dan lintas wilayah yang memerlukan keterpaduan tindak untuk menjaga kelangsungan fungsi dan manfaat air dan sumber air. Hal tersebut dilakukan dengan mengintegrasikan kepentingan berbagai sektor, wilayah, dan para pemilik kepentingan dalam bidang sumber daya air.
2
Sumber: Direktorat BPSDA, 2010
Gambar 1-1. WS Parigi Poso, Provinsi Sulawesi Tengah-Sulawesi Selatan 3
1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran 1.2.1. Maksud Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air di WS Parigi Poso dimaksudkan untuk membuat kerangka dasar dalam pengelolaan sumber daya air di WS Parigi Poso. 1.2.2. Tujuan Secara umum tujuan disusunnya pola pengelolaan sumber daya air WS
Parigi
Poso
adalah
untuk
menjamin
terselenggaranya
pengelolaan sumber daya air secara seimbang dan berkelanjutan yang
dapat
memberikan
manfaat
sebesar-besarnya
bagi
kepentingan masyarakat dalam segala bidang kehidupan, secara khusus antara lain: a.
memenuhi kebutuhan sumber daya air bagi semua pemanfaat sumber daya air di WS Parigi Poso;
b. melakukan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dengan selalu memenuhi fungsi lingkungan hidup dan ekonomi secara selaras;dan c.
menjaga keseimbangan antara ekosistem dan daya dukung lingkungan.
1.2.3. Sasaran Sasaran dari penyusunan pola pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso adalah untuk memberikan arahan tentang: a. kebijakan dalam pengelolaan sumber daya air di WS Parigi Poso dalam aspek konservasi sumber daya air; b. kebijakan pendayagunaan sumber daya air di WS Parigi Poso dengan memperhatikan kebijakan daerah, termasuk arahan dalam penataan ruang wilayah; c. kebijakan dalam pengendalian daya rusak air di WS Parigi Poso; d. kebijakan dalam pelaksanaan sistem informasi sumber daya air di WS Parigi Poso; e. kebijakan dalam peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumber daya air wilayah sungai;
4
1.2.4. Visi dan Misi Pengelolaan sumber daya air di WS Parigi Poso a. Visi Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso Visi Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso sebagai berikut Terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan bagi kesejahteraan seluruh rakyat di WS Parigi Poso. Dari rumusan visi diatas terkandung makna bahwa sumber daya air sebagai salah satu unsur utama bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat harus dikelola secara berkelanjutan, sehingga kemanfaatannya tetap terpelihara. b. Misi Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso Misi Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso adalah sebagai berikut: a. konservasi sumber daya air yang berkelanjutan di WS Parigi Poso; b. pendayagunaan sumber daya air yang adil untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat yang memenuhi kualitas dan kuantitas di WS Parigi Poso; c. pengendalian daya rusak air di WS Parigi Poso; d. pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, swasta dan pemerintah di WS Parigi Poso;dan e. peningkatan
keterbukaan
dan
ketersediaan
data
serta
informasi dalam rangka pengelolaan sumber daya air di WS Parigi Poso. Dari
rumusan
pengelolaan
dan
misi
diatas
pemanfaatan
terkandung sumber
makna daya
air
bahwa harus
dilaksanakan secara adil dan merata sehingga setiap individu dalam masyarakat dapat terpenuhi kebutuhannya secara memadai, baik untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya maupun untuk meningkatkan ekonominya. Meskipun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui namun bukan berarti keberadaannya tak terbatas. Oleh karena itu penggunaanya harus dilakukan secara rasional, efektif, dan efisien.
5
1.3 Isu-Isu Strategis Mengingat pengelolaan sumber daya air merupakan masalah yang kompleks dan melibatkan semua pihak, maka pengelolaan sumber daya air di WS Parigi Poso perlu dilakukan secara terpadu dan dilaksanakan secara holistis, yang melibatkan seluruh stakeholders sumber daya air di WS Parigi Poso. Pengelolaan sumber daya air di WS Parigi Poso sedikit banyak juga akan dipengaruhi oleh isu strategis yang terjadi, baik isu strategis nasional maupun lokal. 1.3.1. Isu Strategis Nasional a.
Target
Millenium
Development
Goals
(MDGs)
untuk
penyediaan air minum. Dalam sasaran MDGs untuk penyediaan air minum untuk Tahun
2015
(tingkat
nasional)
cakupan
pelayanan
air
perpipaan di perkotaan adalah 69% sedang di perdesaan 54%. Untuk tingkat pelayanan nonperpipaan terlindungi targetnya adalah 25% di perkotaan) dan 26% di perdesaan). Target penyediaan
air
minum
tersebut
perlu
didukung
oleh
penyediaan air baku, yang dapat dialokasikan dari waduk yang akan dibangun di WS. Pembangunan intake PDAM di sungai Poso antara lain akan memberikan tambahan penyediaan air bersih bagi Kabupaten Poso yang selama ini belum terlayani sesuai dengan target MDGs. b. Ketahanan Pangan Undang-Undang memberikan
Nomor
definisi
7
Tahun
keamanan
1996
tentang
Pangan
pangan
sebagai
kondisi
pemenuhan kebutuhan pokok pangan untuk setiap rumah tangga yang dicerminkan oleh ketersediaan pangan yang cukup dalam
jumlah,
mutu,
aman,
merata
dan
terjangkau.
Penyediaan air irigasi dalam kuantitas dan kualitas yang memadai
merupakan
salah
satu
faktor
penting
untuk
menunjang ketahanan pangan tersebut. Di WS Parigi Poso luas daerah
irigasi
potensial
sebesar
49.821
ha
dan
luas
fungsionalnya adalah 36.127 ha (72,5%). Daerah irigasi yang 6
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat di WS Parigi Poso adalah Daerah Irigasi Sausu Atas dengan luas potensial 8.190 ha (luas fungsional 4.742 ha) dengan intensitas tanam sebesar 177%. Penyediaan beras di tiga Kabupaten pada WS Parigi Poso pada Tahun 2007 menunjukkan ketersediaan yang surplus, yaitu Kabupaten Parigi Moutong surplus sebesar 80.031 ton, dan Kabupaten Poso surplus sebesar 13.354 Ton.
Surplus
produksi beras di kedua Kabupaten di WS Parigi Poso ini memberikan tambahan produksi padi yang signifikan di Kabupaten Parigi Poso sehingga akan menunjang penyediaan pangan (khususnya padi) di Provinsi Sulawesi Tengah. Produksi beras
di
Provinsi
Sulawesi
Tengah
pada
Tahun
2007
menunjukkan surplus sebesar 132.551 Ton. c.
Perubahan Iklim Global Salah
satu
peningkatan
fenomena suhu
dan
perubahan curah
iklim
hujan
global
adalah
tahunan
dengan
penurunan jumlah hari hujan sehingga musim hujan menjadi lebih singkat dengan peningkatan resiko terjadinya banjir. Dampak selanjutnya terhadap pengelolaan sumber daya air adalah: 1. berkurangnya hasil panen; 2. penurunan kualitas air permukaan dan air tanah; 3. kerusakan infrastruktur sumber daya air dan pengaman
pantai;dan 4. kegagalan panen akibat kekeringan dan degradasi lahan.
Salah satu upaya penting untuk mengantisipasi perubahan iklim gobal di WS Parigi Poso antara lain dengan upaya meningkatkan daya dukung DAS kritis dengan Program GNKPA (Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air) dan program GNRLK (Gerakan Nasional Rehabilitasi Lahan Kritis) dari Kementerian Kehutanan.
7
d. Ketahanan Energi Potensi energi (tenaga listrik) yang dibangkitkan dari tenaga air di Indonesia diperkirakan sebesar 75,67 GW sedang kapasitas terpasang baru 4.200 MW (5,5%). Potensi Danau Poso sebagi sumber air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah sebesar 430 MW yang akan dibangun secara bertahap yaitu PLTA Poso I sebesar 50 MW, PLTA Poso II sebesar 180 MW dan PLTA Poso III sebesar 200 MW. Pembangunan PLTA Poso II di Sulewana, di hilir Danau Poso akan membangkitkan tenaga listrik sebesar 180 MW, yang selesai dilaksanakan pada Tahun 2010. PLTA ini akan memberikan kontribusi yang cukup berarti terhadap
penyediaan
energi
listrik
di
Pulau
Sulawesi,
khususnya di provinsi Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo).
1.3.2. Isu Strategis Lokal a.
Degradasi Lingkungan Degradasi
kualitas
lingkungan
DAS
di
WS
Parigi
Poso
disebabkan oleh tingginya prosentase lahan kritis (di dalam maupun diluar kawasan hutan) sehinga laju erosi lahan dan sedimentasi
disungai
meningkat,
dan
selanjutnya
akan
mempercepat sedimentasi di danau, waduk dan saluran irigasi. Penurunan kualitas lingkungan DAS juga disebabkan oleh semakin maraknya penambangan tanpa izin dan penggalian tebing pada sungai-sungai di WS Parigi Poso. Kegiatan tersebut juga mengakibatkan banyak bangunan air yang berada di sepanjang sungai menjadi kritis dan terancam rusak. Berdasarkan data dari Badan Koordinasi sumber daya air (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008, tercatat luas lahan kritis di Kabupaten Parigi Moutong adalah sebesar 75.002 ha atau 11,97% dari total luas lahan, sedang di Kabupaten Poso sebesar 36.812 Hektar (ha) atau 5,38 % dan di Kabupaten Tojo Una-Una sebesar 60.166 ha (12,15% dari luas
8
total Kabupaten). Lahan kritis yang terdapat di WS Parigi Poso dapat dilihat pada Gambar 1-2.
150000
200000
250000
300000
350000
K.To mp is
Simbol
Lahan Kritis
K.Kasim bar
K .T om oli
K.T orib ulu
K.Tap oya
K. Para nggi
800,075.89
92.71
Potensial Kritis
10,752.77
1.28
Agak Kritis
25,583.50
2.96
9,357.76
1.08
Kritis
era K.T ow K.S
ga ng ila
Sangat Kritis
17,209,03
1.99
862.982,95
100.00
K.Popa
K.M
e arantal
TOTAL
ia lumb K.Sa
obo K.T
Kota PALU
li
9950000
Kecil K.Tapoya
9950000
Luas (Ha)
Tidak Kritis
K. Do nggalu
Prosentase (%)
Kab.PARIGI MOUTONG K.Pelawa
9900000
9900000
K.Olaya ntua K. Koro
K.
ai Tol
Kab. TOJO UNA-UNA
i
.T am ba
d Po
ra
Kiri K.Sausu
K.
na
u ap ad P K.
K.Sausu
a K.Aum
K.Tope au
sa ka To
K.M ao ti
/ aki ind
K.Suli
K.T
K.S am K.T pa lo oru ue e
K.D ola go
asa mu K.Le
K
a aler am K.S
TELUK
TOMINI K.Ton gku
K .K ilo
K. Tengah
K.T iwa a
Uwe Dele
K.La pi
K.Toliba
K.Puna
K. Kin apa pua
K.P oso
oya K.M or
a au et K.B
awa Tay
lei K.Ma
9800000
iuku Ka asa/ om K.T
ke bong
9800000
uli ek U
jo
Kab. MOROWALI
i ng yo .N K
K. Ue
K.Tonusu
DANAU POSO
aia K.S aluk
TE LU K
o Muk
K.Pendo lo
K .S ar oso
9750000
9750000
RI
dina K. Ko
PROV.SULAWESI SELATAN
TO M O
K. Salu kuw a
K. P onjo
K.
Ow
ini
K.
K.To
K.Y oh u
mbalo
u okarar
K. Ba
Kab. POSO
K.T
biano K. Tom
s K.Wangingka
ba wom K.Ma
K.Masampu
alili K.W
mbera ko/Sa K.Tong
ne K.Mapa
na K. Malaba
ad a
9850000
o K.Rond
PROV.SULAWESI TENGAH
Kab.DONGGALA
gi lo asa .M K
9850000
K.P an cu ma K. Sa nd
150000
200000
250000
300000
350000
Sumber: Hasil Analisa Peta Bakosurtanal, 2008
Gambar 1-2. Peta lahan kritis, WS Parigi Poso b. Bencana Banjir dan Kekeringan Kondisi geologi, jenis tanah dan erosi lateral dari DAS dan degradasi dasar sungai di WS Parigi Poso sering menyebabkan terjadinya bencana, baik banjir maupun kekeringan. Di Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una-Una terdapat paling sedikit delapan belas (18) sungai rawan banjir yang perlu mendapat perhatian dan penanganan lebih lanjut. Banjir di Sungai Podi (Kabupaten Tojo Una-Una) dan di Sungai Sausu (Kabupaten Parigi Moutong) merupakan permasalahan yang perlu mendapatkan prioritas perhatian.
9
c.
Kualitas Air Hasil penelitian kualitas air yang dilakukan oleh Kantor Badan Pengedalian
Dampak
Lingkungan
Daerah
(Bapedalda)
Kabupaten Poso Tahun 2007 menunjukkan kualitas air di Sungai Poso relatif masih baik, tetapi terdapat hal-hal yang memerlukan perhatian yaitu: 1. terdapat indikasi adanya laju erosi yang mulai besar, ditandai dengan parameter padatan terlarut yang melebihi baku mutu;dan 2. hampir diseluruh lokasi pengujian parameter Calsium (Ca) melebihi baku mutu. d. Degradasi Dasar Sungai Degradasi dasar sungai di WS Parigi Poso akibat dari kegiatan pertambangan non logam yang tidak terkendali perlu segera diatasi, mengingat bahaya yang mengancam keberlanjutan fungsi sarana dan prasarana sumber daya air telah tampak pada saat ini. e.
Abrasi pantai Abrasi
pantai
menyebabkan
kerusakan
pelindung
pantai
(antara lain hutan bakau), dan mengancam jalur jalan raya disepanjang pantai kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan terutama di Kabupaten Tojo Una-Una.
10
2 BAB II KONDISI WILAYAH SUNGAI 2.1.
Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Sumber Daya Air dan Peraturan Terkait Lainnya Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air di WS, khususnya di WS Parigi Poso antara lain sebagai berikut: 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air 5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 8. Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
Tentang
Perimbangan
Keuangan antara Pusat dan Daerah 9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 11. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 12. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 13. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara 14. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 15. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 16. Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan 17. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1991 tentang Rawa 18. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 11
19. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air 20. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan 21. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah 22. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 23. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan 24. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum 25. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi 26. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara, Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota 27. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan 28. Peraturan
Pemerintah
Nomor
21
Tahun
2008
tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana 29. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional 30. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air 31. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah 32. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2010 tentang Bendungan 33. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penetapan Dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 34. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai 35. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2008 tentang Dewan Sumber Daya Air 36. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air
12
37. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung 38. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/M/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai 39. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 64/PRT/M/1993 tentang Reklamasi Rawa 40. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 67/PRT/M/1993 tentang Panitia Tata Pengaturan Air Provinsi Daerah Tingkat I 41. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11A/PRT/M/2006 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai 42. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2007 tentang Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif 43. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 32/PRT/M/2007 tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi 44. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pembentukan Wadah Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Wilayah Sungai 45. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2009 Tentang Pedoman Teknis Dan Tata Cara Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air 46. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/2010 tentang Pedoman Operasi dan pemeliharaan Jaringan Reklamasi Rawa Pasang Surut 47. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 9/PRT/M/ 2010 tentang Pedoman Pengamanan Pantai 48. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 6/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air 49. Keputusan tentang
Menteri
Penetapan
Pekerjaan Status
Umum
Daerah
Nomor
irigasi
390/PRT/M/2007
Yang
Pengelolaannya
Menjadi Wewenang Dan Tanggung Jawab Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Dan Pemerintah Kabupaten/Kota 50. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2010 tentang Pedoman Operasi dan pemeliharaan Jaringan Reklamasi Rawa Pasang Surut
13
51. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09/PRT/M/2010 tentang Pedoman Pengamanan Pantai 52. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air 53. Peraturah Daerah Kabupaten Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Parigi Moutong 54. Peraturan terkait lainnya 2.2.
Kebijakan dalam Pengelolaan Sumber Daya Air a.
Kebijakan Nasional Kebijakan nasional pengelolaan sumber daya air sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air yang selanjutnya disebut Jaknas SDA Pasal 2, menyebutkan bahwa Jaknas
SDA
tersebut
menjadi
pedoman
dalam
penyusunan
rancangan pola pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai strategis nasional dan wilayah sungai lintas negara serta acuan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan sumber daya air pada tingkat provinsi yang dapat ditinjau kembali oleh dewan sumber daya air nasional setiap 5 (lima) tahun sekali. Jaknas tersebut mencakup: 1. Kebijakan Umum, terdiri dari: 1) Peningkatan koordinasi dan keterpaduan pengelolaan sumber daya air 2) pengembangan iptek serta budaya terkait air 3) peningkatan pembiayaan pengelolaan sumber daya air 4) peningkatan pengawasan dan penegakan hukum 2. Kebijakan Peningkatan Konservasi Sumber Daya Air Secara Terus Menerus, terdiri dari: 1) Peningkatan upaya perlindungan dan pelestarian sumber air 2) Peningkatan upaya pengawetan air 3) Peningkatan upaya pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
14
3. Kebijakan Pendayagunaan Sumber Daya Air untuk Keadilan dan Kesejahteraan Masyarakat, terdiri dari: 1) Peningkatan upaya penatagunaan sumber daya air 2) Peningkatan upaya penyediaan sumber daya air 3) Peningkatan upaya efisiensi penggunaan sumber daya air 4) Peningkatan upaya pengembangan sumber daya air 5) Pengendalian Pengusahaan sumber daya air 4. Kebijakan
Pengendalian
Daya
Rusak
Air
dan
Pengurangan
Dampak, terdiri dari: 1) Peningkatan upaya pencegahan 2) Peningkatan upaya penanggulangan 3) Peningkatan upaya pemulihan 5. Kebijakan Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air, meliputi: 1) Peningkatan
peran
masyarakat
dan
dunia
usaha
dalam
peran
masyarakat
dan
dunia
usaha
dalam
peran
masyarakat
dan
dunia
usaha
dalam
perencanaan 2) Peningkatan pelaksanaan 3) Peningkatan pengawasan 6. Kebijakan Pengembangan Jaringan Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA) Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air 1) Peningkatan kelembagaan dan sumber daya manusia dalam pengelolaan SISDA 2) Pengembangan jejaring SISDA 3) Pengembangan teknologi Informasi b. Kebijakan Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2030 menegaskan bahwa rencana
pengembangan
infrastruktur
wilayah
terdiri
atas
15
pengembangan
infrastruktur
transportasi
darat,
laut,
udara,
prasarana sumber daya air dan irigasi, energi, telekomunikasi serta prasarana perumahan dan permukiman. Dalam arahan pengembangan sumber daya air fenomena sistem sumber daya air di Provinsi Sulawesi Tengah dibedakan atas 2 (dua) aspek penting yaitu: 1. ketersediaan prasarana sumber daya air yang tidak ditunjang dengan persediaan volume air sebagai sumber pasokan (supply) dalam melayani areal pertanian masyarakat sebagai permintaan (demand);dan 2. semakin berkurangnya atau sempitnya area pertanian potensial yang akan dilayani oleh prasarana sumber daya air. Dengan demikian kebijakan pemerintah sebaiknya menerapkan sistem pola perwilayahan komoditas pertanian berdasarkan atas potensi dan masalah masing-masing kabupaten/kota. Selanjutnya
prasarana
jaringan
sumber
daya
air
yang
telah
ditetapkan dalam RTRWP Sulawesi Tengah harus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya. Pemanfaatan Kawasan Lindung diarahkan dengan proporsi 31.48% dari luas total wilayah Provinsi Sulawesi Tengah yaitu seluas 2.166.171 ha (21.661,77 km2) luas Provinsi Sulawesi Tengah adalah 6.803.300 ha atau 68.033 km2. Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah sebagaimana tercantum dalam Tabel 2-1 berikut:
16
Tabel 2-1 Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah No A.
Fungsi Kawasan
Luas (ha)
Kawasan Lindung
2.166.171
1. Hutan Suaka Alam dan Hutan Wisata (HSAW) :
676.248
Taman Nasional, Cagar Budaya, Taman Hutan Raya, Suaka Margasatwa, Taman Hutan Wisata, dan 2. Taman Buru.
1.489.923
Hutan Lindung (HL) B.
Kawasan Budidaya Hutan
2.228.491
1. Hutan Produksi Terbatas (HPT)
1.476.316
2. Hutan Produksi Tetap (HP)
500.589
3. Hutan Produksi yang dapat di konservasi (HPK)
251.586
C.
Kawasan Budidaya Non Hutan Areal
Penggunaan
Lain
2.408.638
(APL)
:
Permukiman
termasuk unit pemukiman transmigrasi, Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Pertambangan, Pariwisata, Perdagangan, dan Industri. Luas Wilayah Sulawesi Tengah
6.803.300
Sumber : RTRWP Sulawesi Tengah ,Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2028 Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah
merupakan
WS
Nasional
disebutkan
strategis
nasional
bahwa
yang
WS
masih
Parigi dalam
Poso tahap
pengembangan dengan perwujudan sistem jaringan sumber daya air yang meliputi konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air.
17
Sumber: Analisis Pola Ruang Tahun 2010 Gambar 2-1. Peta Pola Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah
2.3.
Inventarisasi Data 2.3.1. Data Umum Secara geografis batas WS Parigi Poso membentang dari DAS Tompis di sebelah barat sampai dengan DAS Kayunyole di sebelah timur dan dari Teluk Tomini disebelah utara sampai perbatasan Provinsi Sulawesi Selatan di bagian selatan. WS Parigi Poso secara geografis terletak pada posisi antara 119°54' - 121°31' Bujur Timur dan 0°05' - 2°14' Lintang Selatan dengan luas wilayah 862.982,95 ha atau 8.629,82 km2 sebagaimana tercantum dalam Gambar 2-3 berikut.
18
Secara administrasi keseluruhan WS Parigi Poso ini terletak di 2 (dua) Provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Tengah (4 Kabupaten yaitu Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Tojo Una Una, dan Kabupaten Morowali) dan Sulawesi Selatan (1 Kabupaten yaitu Kabupaten Luwu). Morowali 27,499.90 Tojo Una-una 3% 172,296.98 20%
Luwu 35,900.44 4%
Parigi Moutong 217,888.19 25%
Poso 409,397.45 48%
Gambar 2-2. Luas Kabupaten yang masuk dalam WS Parigi Poso
Jumlah penduduk Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Tojo Una Una dan Kabupaten Poso (hanya kecamatan yang masuk dalam WS Parigi Poso) Tahun 2009 adalah sebesar 405.207 orang dan digambarkan pada Gambar 2-3 dan Tabel 2-2 berikut:
Sumber: Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Tojo Una Una dalam angka 2010 Gambar 2-3. Jumlah penduduk dalam WS Parigi Poso (2010)
19
Tabel 2-2. Jumlah penduduk WS Parigi Poso, 2005-2009 No
2005 Jumlah Kepdtn Pddk (Jw/km2) (Jiwa) 1.626 168.335 1.060,73 52.908 50 565,06 60.830 108 54.597 Luas km2 2005
Kecamatan
KAB. PARIGI MOUTONG 1 Sausu 2 Torue 3 Parigi 4 Parigi Selatan 5 Ampibabo
KABUPATEN TOJO UNA-UNA 1 Tojo Barat 2 Tojo
2.158 1.092,27 1.065,48
23.276 10.338 12.938
KABUPATEN POSO 1 Pamona Selatan 2 Pamona Barat 3 Pamona Utara 4 Pamona Timur 5 Poso Pesisir 6 Poso Pesisir Selatan 7 Poso Pesisir Utara 8 Poso Kota 9 Poso Kota Selatan 10 Poso Kota Utara 11 Lage Jumlah
5.122 887,26 264,43 1.182,39 701,95 437,39 563,06 623,47 60,46
152.811 22.276 7.750 25.812 9.404 15.187 7.559 13.056 36.091
-
401,43 8.905,38
15.676 344.422
Persebaran Luas km2 Penduduk 2006 (%) 1.626 14,2 902,75 157,98 400,5 365,38 199,68
9 12
79,2 99,1
25 29 22 13 35 13 21 597 39 -
12,5 4,3 14,4 5,3 8,5 4,2 7,3 20,2 8,8 -
2006 Jumlah Kepdtn Persebaran Pddk (Jw/km2) Penduduk (Jiwa) (%) 169.744 49.391 40 9,6 112 4,7 62.138 115 11,2 105 5,6 58.215
2.158 1.065,48 1.092,27
23.688 10.780 12.908
10 12
8,4 10,0
5.122 887,26 264,43 1.182,39 701,95 437,39 563,06 623,47 12,80 27,62 20,04 401,43 8.905,38
153.829 22.467 7.797 25.967 9.448 15.440 7.695 13.077 19.192 6.641 10.283 15.822 347.261
25 29 22 13 35 14 21 1499 240 513 39 -
12,5 4,3 14,4 5,2 8,6 4,3 7,3 10,6 3,7 5,7 8,8 -
2007 Jumlah Pddk (Jiwa) 172.929 35.901 17.677 41.973 21.001 56.377
2009 Kecamatan Luas (km2)
Jml Pddk
2.168 122,73 305,69 220,2 105,52 138,14 82,9 199,68 38,82 370,53 157,98 425,77 2.158 1.092 1.065
Toribulu Kasimbar Ampibabo Parigi Tgh Parigi Ut Parigi Bar Parigi Sel Parigi Balinggi Torue Sausu
24.029 10.330 13.699 168.168 24.515 8.529 28.406 10.349 16.713 8.319 14.368 39.718
179.164 15.525 20.126 20.056 7.961 5.518 6.769 20.755 27.354 15.894 18.300 20.906 23.842 11.354 12.488
4.304 751,26 128,15 909,52 701,95 437,39 563,06 623,47 60,46
202.272
17.251 365.126
128,85 8.629,82
405.278,00
Sumber: Provi ns i Sul a wes i Tenga h Da l a m Angka , 2006/2007, 2010 BPS, Ka bupa ten Pos o da l a m Angka , 2005,2006, 2010; BPS, Ka bupa ten Pa ri gi Moutong da l a m Angka , 2005,2006,2010; BPS, Ka bupa ten Tojo Una -Una da l a m Angka 2005,2006,2010. Ba ppeda Ka b. Pa ri gi Moutong, 2003. RTRW Ka bupa ten Pa ri gi Moutong, 2004-2014. Ba ppeda Ka b. Pos o, 2007. Dra ft RTRW Ka bupa ten Pos o, 2007-2017. Ba ppeda Ka b. Tojo Una -Una , 2008. Dra ft RTRW Ka bupa ten Tojo Una -Una , 2008-2028. Ca ta ta n : terja di pemeka ra n keca ma ta n pa da ta hun 2006 da n s eterus nya
Keterangan: Jumlah penduduk hanya pada Kecamatan/Kabupaten yang masuk dalam WS Parigi Poso
20
2.3.2. Data sumber daya air a. Meteorologi dan Hidrologi Kondisi iklim di WS Parigi Poso dibedakan antara kondisi iklim di dataran rendah (pantai) (Pos Olaya dan Pos Tolae) dan kondisi iklim di pegunungan
(Pos
Mayoa).
Sebagai
ilustrasi,
di
bulan
Agustus
temperatur udara di pantai berkisar antara 25,21o – 30,0o C sedang penguapan pan berkisar atara 4,19 mm – 5,80 mm. Sedang di pegunungan di bagian selatan WS pada bulan yang sama temperatur udara tercatat 26,85o C dan penguapan 3,39 mm. Besarnya hujan kawasan peta isohyets WS Parigi Poso sebagaimana terlihat pada Gambar 2-4, yang menunjukkan besar curah hujan tahunan di WS. b. Potensi Air Permukaan Potensi sumber daya air yang tersedia di WS Parigi Poso kurang lebih 7,94 milyar m3/tahun dan air tanah 0,9 milyar m3/tahun. Dilihat dari kuantitas sumber daya air tersebut cukup besar namun dilihat dari distribusi
waktu
(musim)
dan
lokasi,
penyebarannya
kurang
menguntungkan. c. Hidrogeologi Kondisi hidrogeologi daerah WS Parigi Poso secara garis besar dapat diklasifikasikan pada tiga klasifikasi akuifer berdasarkan kondisi aliran air tanah yang didapatkan di daerah tersebut. Klasifikasi akuifer daerah tersebut adalah : 1. Akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir. a.
Akuifer produktif, penyebaran luas. Akuifer pada umumnya berupa hasil rombakan batuan, berukuran halus sampai kasar, terdiri atas pasir lempungan, pasir, kerikil dan kerakal. Kedudukan muka air tanah bebas kurang dari 3 meter di bawah muka tanah setempat. Debit sumur gali diperkirakan dapat mencapai 5 (lima) liter/detik. Aquifer ini terdapat di pantai utara Kabupaten Parigi Moutong (Towera dan Parigi).
21
b. Akuifer dengan produktifitas sedang, dan penyebaran luas. Akuifer terdiri atas lempung pasiran, pasir, kerikil dan kerakal. Kedudukan muka air tanah bebas kurang dari 5 (lima) meter di bawah muka tanah setempat. Pemunculan air tanah dapat mencapai debit 25 (dua puluh lima) liter per detik. Aquifer ini terdapat dipantai utara membentang dari Dolago sampai Sausu dan dihulu Danau Poso. c.
Akuifer setempat dengan produktifitas sedang Akuifer tidak menerus, tipis, terdiri atas pasir lempungan, pasir, kerikil dan kerakal. Kedudukan muka air tanah bebas lebih dari 5 (lima) meter di bawah muka tanah setempat. Pemunculan air tanah umumnya mempunyai debit kurang dari 10 (sepuluh) liter per detik. Aquifer ini terdapat disepanjang lembah Sungai Poso di hilir Danau Poso dan di dataran Sausu.
2. Akuifer dengan aliran melalui ruang, rekahan dan saluran. Akuifer dengan produktivitas tinggi sampai sedang Aliran air tanah terbatas pada zone celahan, rekahan dan saluran pelarutan. Debit mata air beragam dengan kisaran sangat besar. Aquifer ini sebarannya terbatas di hulu Danau Poso disekitar Majoa. 3. Akuifer dengan aliran celah. a.
Akuifer dengan produktivitas kecil Berada di daerah lembah atau di daerah pelapukan batuan padu masih dapat diperoleh air tanah dalam jumlah terbatas. Kedudukan muka air tanah bebas mengikuti bentuk topografi. Pemunculan mata air mempunyai debit beragam, di daerah sesar mencapai 30 liter sedetik. Aquifer ini berada disepanjang pantai Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Poso dan sedikit terdapat di hulu sungai Tompis.
b. Daerah air tanah langka Di daerah sedimen terlipat, batuan terobosan dan batuan malihan. Umumnya merupakan daerah aliran permukaan.
22
Aquifer ini terdapat secara luas di hulu sungai Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Una-Una.
23
Simbol
Keterangan Curah hujan 1500-2000 mm/th Curah hujan 2000-2500 mm/th Curah hujan 2500-3500 mm/th Curah hujan 3500-4000 mm/th Curah hujan >4000 mm/th
Sumber: BMKG Gambar 2-4. Peta isohyets WS Parigi Poso
24
Sumber: Hasil Analisa, 2008 Gambar 2-5. Peta hidrogeologi, WS Parigi Poso
25
d. Pendayagunaan sumber daya air Pendayagunaan
sumber
daya
air
yang
terbesar
adalah
untuk
kebutuhan air irigasi sebagaimana tercantum dalam Tabel 2-3. Dari ketiga Kabupaten (Kabupaten Parigi Moutong (6 kecamatan), Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Una-Una (2 kecamatan), terdapat potensi daerah irigasi teknis seluas 27.110 ha, semi teknis 7.551 ha, sederhana seluas 1.771 ha dan irigasi desa seluas 11.972 ha sehingga keseluruhan potensi daerah irigasi adalah 48.404 ha. Tabel 2-3. Luas Daerah Irigasi Potensial di WS Parigi Poso Kabupaten Parigi Moutong (6 kec) Poso Tojo Una-Una (2 kec)
Teknis 21,913.0 5,197.0 -
Total
27,110.0
Semi Teknis Sederhana Desa 1,225.0 1,729.0 6,069.0 1,321.0 10,165.0 257.0 450.0 78.0 7,551.0
1,771.0
11,972.0
Total 24,867.000 22,752.000 785.000 48,404.0
Sumber: Hasil Analisis, 2010 Dari 48.404 ha potensi daerah irgasi tersebut maka yang berfungsi hanya 35.166,5 ha, yang terdiri atas 16.624 ha daerah irigasi teknis, 4.924,5 ha daerah irigasi semi teknis, 1.646 ha daerah irigasi sederhana dan 11.972 ha irigasi desa. Luas daerah irigasi yang berfungsi adalah 72,65% dari luas potensial nya Tabel 2-4, Tabel 2-5 dan Gambar 2-6. Tabel 2-4. Luas Daerah Irigasi Fungsional di WS Parigi Poso Kabupaten Parigi Moutong (6 kecmtn) Poso Tojo Una-Una (2 kec.) Total
Teknis
Semi Teknis Sederhana Desa 13,577.0 881.5 1,729.0 3,047.0 3,786.0 1,196.0 10,165.0 257.0 450.0 78.0 16,624.0
4,924.5
1,646.0
11,972.0
Total 16,187.500 18,194.000 785.000 35,166.5
Sumber: Hasil Analisis, 2010
26
K. Tom p
K.K
ID
1 Toribulu 2 Towera 3 Silangga 4 Pelawa 5 Bambalemo Kiri 6 Bambalemo Kanan 7 Olaya 8 Parigimpu 9 Parigi Kanan 10 Korontua 11 Olonjonge 12 Dolago 13 Tindaki 14 Maoti 15 Torue AMPANA
asimb ar
K.
ri bu lu
K .Tapoy
a
K. To
To mo li
1
2
ggi
K .T ow
era
K. Paran
K
.S
a g ng ila
3
K.Popa
K.Ma
tale ran
K
.T
4
5
o li ob
K.Pe
6
lawa
9 11 12 15
K. Uwoya
ue
K .M en ta w a
K. T or an
K.
K .S
K
.S
er al am
28
a
19
20
27 23
26
K .P a K .T
K.T ong ncu
as K. M
22
di
Ta mb ar an a
18 Po
au s u
iri
K.
Luas Fungsional (Ha)
us u K
a
K.Sa
pu da Pa K.
K.A um
14
a
e
K .Tor
lou mpa
Kab. PARIGI MOUTONG 17
K .Topea
K.Sa
ti
u
o
To ka sa Tin da ki/ K.
K. D o l ag
562 301 301 156 79 75 301 60 409 312 479 1,990 766 982 1,098
K.Suli
13
ku
m a
K. T
i
ku
/K aiu
K .T oliba
papu a
K. K i na
ma sa
a
K. To
.Y oh u
ua e ta K.B
Tay aw
ya
li
K
o
K.M alei
K. P oso
oj o
Dele
bal K. B am
K. M o ro
u Ue k
no K. Tom bia
il i
aru ok ar K.T
K. Wal
Kec. Lore Tengah
ambera
s ngingka
ba K. Mawom
na
K.Masampu
K.Wa
K. San d ad a
Uwe
K. Lap
K.T ongko/S
K. M alaba
ndo
K .Puna
K .K i lo
K.Ro
gi alo
4,742 21 Kab. TOJO UNA-UNA POSO 24 25 258 400 283 600 30 Kab. MOROWALI Kab. POSO 546 ID Nama Daerah Irigasi 29 100 34 Kelei 31 160 32 35 Tindoli 36 Taipa 225 33 37 Panjo 185 33 PROVINSI SULAWESI TENGAH 38 Umbata 300 34 39 Pongge'e 37 167 35 40 Bo'e 38 36 217 41 Pendolo 41 39 42 Taripa 290 Kab. LUWU 40 42 43 Saroso 170 44 Mayoa 304 PROVINSI SULAWESI SELATAN 43 45 Pendolo Atas 46 44 200 46 Korongkasa 45 200 K.M apane
ke bong K. Ue
i ng Nyo K.
K.Tonusu
K. S
aluk a
ia
uw a
K .S K. aro Sa lu k so
K . Pendol o
K . Pon jo
uk o
K. O wi ni
K
.M
K. Kodina
16 Sausu Atas 17 Sausu Bawah 18 Tambarana Kiri 19 Kilo Atas 20 Puna Kiri 21 Kasiguncu 22 Pandiri 23 Silanca 24 Mawomba 25 Kabalo 26 Lemora 27 Tayawa 28 Ue Kuli 29 Uebongke 30 Wimbi 31 Tonusu 32 Saluapa 33 Salukaia
Luas Fungsional (Ha)
16 ao K.M
K. Tolai
10
iw aa
8
ya K.O la a orontu K. K
K . Tengah
7
ID Nama Daerah Irigasi
Nama Daerah Irigasi
is
Luas Fungsional (Ha) 117 100 186 445 100 200 100 250 300 500 400 300 570
Sumber: Hasil Analisa, 2010 Gambar 2-6. Daerah irigasi di WS Parigi Poso
27
Tabel 2-5. Daerah Irigasi di WS Parigi Poso Irigasi Teknis (ha) No
Nama DI
Kecamatan
KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1 Sausu Atas Ka-Ki Sausu 2 Dolago Parigi Selatan 3 Torue Torue 4 Maoti Parigi Selatan 5 Parigi Kanan Parigi 6 Sausu Bawah Sausu 7 Olaya Parigi 8 Korontuo Parigi 9 Olonjonge Parigi Selatan 10 Tindaki Parigi Selatan 11 Petapa Parigi 12 Bambalemo Kiri Parigi Barat 13 Bambalemo Kanan Parigi Barat 14 Parigimpu Parigi Barat IRIGASI DESA Tersebar TOTAL KABUPATEN KABUPATEN POSO 1 Puna Kiri 2 Korongkasa 3 Pendolo Atas Saroso 4 Tambarana Kiri 5 Kilo Atas 6 Mayoa 7 Panjo 8 Limba'ata 9 Salukaia 10 Kele'i 11 Toinasa 12 Saluapa 13 Taripa 14 Pongge'e 15 Kasiguncu 16 Silanca 17 Pendolo 18 Bo'e 19 Tindoli 20 Taipa 21 Uebangke 22 Wimbi 23 Pandiri IRIGASI DESA TOTAL KABUPATEN
Poso Pesisir Pamona Selatan Pamona Selatan Pamona Selatan Poso Pesisir Utara Poso Pesisir Pamona Selatan Pamona Selatan Pamona Selatan Pamona Barat Pamona Timur Pamona Barat Pamona Utara Pamona Timur Pamona Timur Poso Pesisir Lage Pamona Selatan Pamona Selatan Pamona Selatan Pamona Barat Pamona Utara Pamona Utara Lage Tersebar
KABUPATEN TOJO UNA UNA 1 Ue Kuli Tojo IRIGASI DESA Tersebar TOTAL KABUPATEN
Nama Sumber Air
K.Sausu K.Dolago K.Torue K.Maoti K.Olaya K.Sausu K.Olaya K.Korontuo K.Olonjonge K.Tindaki K.Olaya K.Bambalemo K.Bambalemo K.Olaya
K.Puna K.Pendolo K.Pendolo K.Saroso K.Tambarana K.Kilo K.Kodina K.Panjo K.Tinelala K.Salukaia K.Panjo K.Tonusu K.Tadanci K.Taipa K.Meko K.Puna K.Nyongi K.Pendolo K.Bo'e K.Salukuwa K.Taipa K.Uebangke K.Owini K.Tomasa
Luas Rencana 8.190 2.557 2.096 1.769 1.339 971 580 438 687 960
Luas Luas Potensi Fungsional 5.146 2.557 1.592 1.769 767 814 456 375 479 960
2.660 1.990 1.098 982 409 258 301 312 479 766
150
110
60
19.737
15.025
9.315
2.162 1.130 538
1.294 570 300
600 570 300
721 645
600 283
400 283
5.196
3.047
2.153
Ue Kuli
TOTAL DI WS PARIGI POSO
Irigasi Semi Teknis (ha) Luas Luas Luas Rencana Potensi Fungsional
-
-
-
24.933
18.072
11.468
320 150 75
242 115 75
156 79 75
545
432
310
1.200
517
102
800 606 156 200 127 596 200 300 400 676 160
525 445 154 200 117 304 200 300 200 546 160
400 445 100 200 117 304 200 300 200 546 160
5.421
3.668
3.074
400
217
217
400
217
217
6.366
4.317
3.601
Sumber: Hasil Analisa, 2010
28
2.3.3. Data Kebutuhan Air Neraca air adalah keseimbangan antara ketersediaan air (produk dari karakter DAS dan karakter iklim di suatu DAS) dengan berbagai macam kebutuhan untuk air yang dibutuhkan antara lain seperti untuk pertanian, tambak dan kolam ikan, peternakan, domestik, perkotaan dan industri (RKI), pertambangan. Seiring
dengan
semakin
meningkatnya
jumlah
penduduk
dan
perekonomian masyarakat, maka kebutuhan air untuk berbagai sektor juga
terus
meningkat.
Dari
keseluruhan
kebutuhan
air
tersebut
kebutuhan air untuk irigasi merupakan kebutuhan air terbesar
yaitu
berkisar antara 70%-90% dari total kebutuhan air. Data Input kebutuhan air untuk berbagai sektor, baik sektor RKI atau Domestic, Municipal and Industry (DMI) maupun irigasi untuk pertanian dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Kebutuhan Air untuk Irigasi Pertanian Seperti telah diuraikan diatas, bahwa potensi air yang ada di WS Parigi Poso dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya untuk pemenuhan kebutuhan air domestik, perkotaan, industri maupun irigasi. Kebutuhan air irigasi dihitung dengan memperhitungkan pola tanam, awal tanam dan intensitas tanam yang akan dihitung dengan bantuan program software (RIBASIM). Kebutuhan air irigasi tiap bulannya bervarisasi yang ditentukan antara lain oleh: a. masa pertumbuhan tanaman (padi); b. intensitas tanam dan sistem golongan yang diterapkan di daerah irigasi; c. kondisi iklim yang mempengaruhi besarnya evapotranspirasi tanaman; d. efisiensi irigasi, yang diperkirakan sebesar 85%;dan e. curah hujan.
29
b. Kebutuhan air untuk keperluan RKI (Rumah tangga, Perkotaan dan Industri) Kebutuhan air RKI WS Parigi Poso pada saat 2010 disuplai dari air PDAM, air tanah, mata air dan sumber air lainnya. Tingkat pelayanan PDAM di WS Parigi Poso terbilang masih rendah, dan diharapkan tingkat pelayanan PDAM dapat terus meningkat seiring dengan bertambahnya bangunan prasarana sumber daya air di wilayah studi baik waduk, embung maupun bangunan penampung air lainnya. Kebutuhan
air
domestik
atau
kebutuhan
air
rumah
tangga
diproyeksikan berdasarkan jumlah penduduk, sedangkan kebutuhan air perkotaan (municipal) dapat diambil berdasarkan persentase kebutuhan air domestik, dalam hal ini diambil sebesar 20% - 40% dari kebutuhan domestik. Jumlah penduduk dan Kebutuhan RKI Tahun 2009 untuk WS Parigi Poso sebagaimana tercantum dalam Tabel 2-6 sebagai berikut:
Tabel 2-6. Kebutuhan air RKI untuk Kabupaten Parigi Moutong s/d Tahun009 Kabupaten Keterangan
Parigi Moutong
Jumlah Penduduk (jiwa)
Kabupaten Poso
Kabupaten Tojo UnaUna
179.164
202.272
23.842
Kebutuhan Air Bersih (ltr/hari)
10.749.840
12.136.320
1.430.520
Kebutuhan Air Bersih (ltr/dtk)
124,42
140,47
16,56
(20%)
24,88
28,09
3,31
Kebutuhan Air untuk Sosial (15%)
18,66
21,07
2,48
12,44
14,05
1,66
2,49
2,81
0,33
182,90
206,49
24,34
Kebutuhan Air untuk Komersial
Kebutuhan Air untuk Industri (10%) Kebutuhan Air untuk Lain-lain (2%) Total Kebutuhan Air (ltr/dtk) Sumber: Hasil Analisa, Tahun 2010
30
2.3.4. Data Lain-lain (Kondisi Sosial Ekonomi) Indikator ekonomi yang lazim digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang timbul akibat adanya berbagai aktifitas ekonomi dalam suatu wilayah sebagaimana tercantum Gambar 2-7 berikut:
PDRB Tahun 2006 (Rp.juta)
3,462,584
2,240,564
368,808 562,079
824,385 1,237,298
Parigi Moutong
Tojo Una-Una Poso Harga Berlaku
Harga Konstan 2000
Gambar 2-7. PDRB Kabupaten dalam WS Parigi Poso, Tahun 2006
Peranan sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian di WS Parigi Poso, yaitu di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una-Una sebagaimana tercantum Gambar 2-8 s/d Gambar 2-10 berikut. 7.18
7.44 0.80 8.14 14.35 6.19 0.18 6.24 1.42
100% 90% 80% 70% 60%
0.83 7.78 14.39 6.36 0.18 6.41 1.42
50% 40%
55.24
55.45
30% 20% 10% 0% 2005
2006
Pertanian
Pertmbgn& Galian
Industri Penglhn
Listrik, Gas, Air Bersih
Bangunan
Perdgngn, Htl, Restrn
Pengngktn,Komnksi
Keu, Perswn,Js Prsh
Jasa-jasa
Gambar 2-8. Kontribusi sektor terhadap PDRB Kabupaten Parigi Moutong, Tahun 2006
31
16.87
16.75 100%
4.72 2.36 12.89 4.70 1.32 13.10 1.24
4.64 2.45 12.83 4.74 1.30
90% 80% 70% 60%
13.34 1.28
50% 40%
42.67
30%
42.81
20% 10% 0% 2005
2006
Pertanian
Pertmbgn& Galian
Industri Penglhn
Listrik, Gas, Air Bersih
Bangunan
Perdgngn, Htl, Restrn
Pengngktn,Komnksi
Keu, Perswn,Js Prsh
Jasa-jasa
Sumber: Hasil Analisa Gambar 2-9. Kontribusi sektor terhadap PDRB Kabupaten Tojo Una-Una, Tahun 2006
13.07
13.46 100%
3.72 7.94 15.34
3.49 7.83 14.80 6.88 0.54 8.87 0.88
90% 80% 70% 60% 50%
6.90 0.53 8.89 0.86
40% 43.24
30%
42.75
20% 10% 0% 2005
2006
Pertanian
Pertmbgn& Galian
Industri Penglhn
Listrik, Gas, Air Bersih
Bangunan
Perdgngn, Htl, Restrn
Pengngktn,Komnksi
Keu, Perswn,Js Prsh
Jasa-jasa
Sumber: Hasil Analisa Gambar 2-10. Kontribusi sektor terhadap PDRB Kabupaten Poso, Tahun 2006
32
Sektor
pertanian
merupakan
sektor
penunjang
sektor
industri,
perdagangan serta jasa lainnya. Berikut digunakan data besarnya luas panen dan produksi padi palawija di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una-Una sebagaimana tercantum pada Gambar 2-11 dan Gambar 2-12 berikut.
90,000 80,000 70,000 60,000
Poso
50,000
Parimo
40,000
Touna
30,000
Total
20,000 10,000 0 Padi Sawah
Padi Ladang
Jagung
Gambar 2-11. Luas tanam Padi sawah, padi ladang dan jagung, Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una-Una dan Luas Total, Tahun 2006.
111,514
120,000.0 100,000.0 80,000.0
61,779.0
56,394
60,000.0
40,353.7
40,000.0 27,518.0 25,522.0
9,381.0
20,000.0 3,354.2
0.0 Kelapa
Cengkeh
Poso
Parimo
Kopi
Touna
Kelapa Sawit
Coklat
Total
Gambar 2-12. Luas komoditas tanaman perkebunan (ha), Tahun 2006.
33
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian kualitas
pembangunan
manusia
di
suatu
wilayah
adalah
Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Indeks (HDI). Berikut digambarkan data IPM untuk kabupaten yang terkait dengan WS Parigi Poso sebagaimana tercantum pada Gambar 2-13 berikut. Banggai Kep
Banggai Kota Palu
Tojo Una-una Parigi Moutong
Poso 55
60
2005
65
70
75
2004
Gambar 2-13. Nilai IPM Tahun 2004 dan Tahun 2005
2.4. Identifikasi Kondisi Lingkungan dan Permasalahan Identifikasi kondisi lingkungan dan permasalahan ditinjau dalam 5 (lima) aspek pengelolaan sumber daya air yaitu konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, pengendalian daya rusak air, sistem informasi sumber daya air dan pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air. 2.4.1
Aspek Konservasi Sumber Daya Air Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air disebutkan bahwa dalam upaya konservasi sumber daya air di prioritaskan dengan upaya vegetatif. Upaya vegetatif dikenal antara lain dengan istilah: a.
Reboisasi (penghutanan kembali); dan
b.
Penghijauan dengan tanaman hutan atau nonhutan.
Didalam WS Parigi Poso terdapat tiga kawasan konservasi (Taman Wisata Alam Bancea, Cagar Alam Pangi Binanga dan Cagar Alam Pamona) yang dapat berperan penting terhadap konservasi sumber daya air di WS.
34
Apabila
flora
dan
tanah
di
kawasan
konservasi
dapat
dijaga
kelestariannya maka sumber air di kawasan tersebut juga akan selalu terjaga keberadaannya. Di WS Parigi Poso pengendalian pemanfaatan sumber daya air telah dilakukan dengan: a. pemanfaatan air Sungai Poso untuk pembangkit listrik tenaga air yang dilaksanakan oleh PT Poso Energy (PT Haji Kalla) di Desa Solewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso dengan kapasitas total 430 MW dengan Keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi tentang
Tengah
Nomor
Pemberian
Izin
671.21/227/DISTAMBEN-G.ST/2004 Prinsip
Pembangkit
Tenaga
Listrik,
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso tangal 23 November 2004;dan b. pemberian izin kepada perusahaan air minum dalam kemasan untuk memanfaatkan air dari mata air. Total lahan kritis di WS Parigi Poso mulai dari kategori potensial kritis sampai dengan sangat kritis pada saat ini mencapai luas kurang lebih 62.907 ha (7,31% dari luas lahan) akibat proses erosi dan kerusakan vegetasi. Di WS Parigi Poso, erosi dan sedimentasi merupakan salah satu permasalahan yang mengancam kelestarian fungsi sumber daya air serta
keberlangsungan
pengembangan
dan
manfaat
pengelolaan
yang sumber
diperoleh daya
air
dari yang
upaya telah
dilaksanakan. Beberapa isu terkait dengan erosi dan sedimentasi yang terjadi di WS Parigi Poso antara lain akibat dari kegiatan di daerah hulu yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah konservasi, termasuk kegiatan pembukaan hutan secara ilegal untuk lahan pertanian, telah memicu terjadinya proses erosi dan sedimentasi.
35
Kawasan hutan di WS Parigi Poso berdasarkan Peta Hasil Padu Serasi Antara RTRW dengan Peta TGHK Provinsi Sulawesi Tengah adalah 563.473,25 ha atau 65,29% dari luas WS Parigi Poso (862.982,95 ha). Pada umumnya kawasan hutan berubah menjadi tegalan dan lahan kosong dan bekas ladang yang ditinggal oleh masyarakat menjadi semak belukar. Perubahan kawasan hutan paling banyak terdapat di Sub WS Parigi dan DAS Poso. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir telah terjadi pengurangan luas hutan dan bertambahnya luas Areal Penggunaan Lain
sekitar
4,93% dari luas sebelumnya (42.509,31 ha). Pengurangan hutan terjadi terutama pada hutan produksi terbatas (1,75%) dan hutan lindung (1,75%). Laju perubahan fungsi hutan perlu dicegah terutama di kawasan Hutan Lindung dan Kawasan Lindung lainnya (sempadan badan air,
kawasan resapan air dan kawasan yang melindungi
kawasan bawahannya). Kawasan hutan dan Area Penggunaan Lain (APL) di WS Parigi Poso menurut Padu Serasi RTRW dan TGHK sebagaimana tercantum pada Gambar 2-14, Gambar 2.15 dan Tabel 2-7 berikut: Hutan Suaka Alam 41,348.82 5%
Hutan Produksi Tetap 81,402.52 9%
Hutan Produksi Terbatas 217,091.17 25%
Htan Produksi Konversi 16,472.63 2%
Area Penggunaan Lain 263,194.46 31%
Hutan Lindung 207,168.11 24%
Danau 36,305.23 4%
Sumber: Hasil Analisa Gambar 2-14. Kawasan hutan dan Area Penggunaan Lain (APL) di WS Parigi Poso menurut Padu Serasi RTRW dan TGHK (1999) (Keterangan: jenis hutan, luas hutan (ha), % luas WS)
36
Sumber: Hasil Analisa Gambar 2-15. Kawasan Hutan di WS Parigi Poso
Tabel 2-7. Perubahan Kawasan Hutan dan Areal Penggunaan Lain di WS Parigi Poso (Ha) No
Kawasan Hutan
Padu Serasi
Persen-
RTRW Dan
tase
TGKH
(%)
207,168.11
24,01
197,033.28
Kondisi Eksiting
Persen
Perubahan
Persen-
(Ha)
tase (%)
22,83
(10,134.83)
1,17
-tase (%)
1
Hutan Lindung
2
Hutan Suaka Alam
41,348.82
4,79
40,048.26
4,64
(1,300.56)
0,15
3
Hutan Produksi Tetap
81,402.52
9,43
71,103.44
8,24
(10,299.08)
1,19
217,091.17
25,16
201,977.32
23,40
(15,113.85)
1,75
16,462.63
1,91
10,801.64
1,25
(5,660.99)
4,93
263,194.46
30,50
305,703.77
35,42
42,509.31
(4,93)
0
0
4 5
Hutan Produksi Terbatas Hutan Produksi Konversi
6
Areal Penggunaan Lain
7
Danau
36,305.23
4,21
36,305.23
4,21
TOTAL
862,972.94
100
862,972.94
100
Sumber: Hasil Analisis dari Peta Hasil Padu Serasi Antara Rencana Tata Ruang Wilayah dengan Peta Tata Guna Hutan Kesepakatan Provinsi Sulawesi Tengah
37
Di banyak lokasi pada ruas sungai di WS Parigi Poso terjadi degradasi dasar sungai, karena disamping kondisi alami dari kondisi geologi dan geomorfologi sungai, juga terjadi ketidakseimbangan angkutan sedimen, yang sebagian disebabkan oleh aktifitas pertambangan pasir (nonlogam). Kondisi ini mengakibatkan kerusakan antara lain pada bangunan perkuatan tebing dan tanggul, dan pilar jembatan. Permasalahan dalam konservasi sumber daya air di WS Parigi Poso antara lain adalah: a. banyaknya kawasan lindung yang rusak atau beralih fungsi b. terjadinya kekeringan di beberapa tempat di musim kemarau c. tingginya laju erosi di lahan pertanian d. terdapat lahan Kritis di WS Parigi Poso : luas lahan kritis 71.619,11 ha (8,29% luas wilayah sungai). Di dalam kawasan hutan 14.649 ha dan diluar kawasan hutan 56.969 ha. (Luas WS Parigi Poso 862.982,95 ha) e. banyaknya Potensi (ketersediaan) air yang tidak termanfaatkan secara optimal f. penggunaan sumber air tanah belum selektif g. penggunaan air masih kurang hemat, termasuk penggunaan air untuk tanaman padi h. kualitas air hampir pada semua sungai yang masuk ke Danau Poso membawa zat padat terlarut dalam alirannya dengan kadar yang tinggi i. parameter COD, BOD, PO4 dan Cl pada air sungai melebihi baku mutu yang disyaratkan j. hampir seluruh aliran sungai tercemar SO4, H2S, Fe, Mn dan Zn secara berlebihan k. belum adanya prasarana dan sarana sanitasi 2.4.2
Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air Permasalahan pada pendayagunaan sumber daya air adalah: a. belum adanya zona pemanfaatan dan peruntukan sumber daya air yang memperhatikan kepentingan berbagai jenis pemanfaatan;
38
b. belum
sepenuhnya
sempadan
sumber
air
digunakan
sebagai
batasan dalam pemanfaatan ruang sumber daya air; c. masih kurangnya penyediaan air baku untuk berbagai keperluan antara lain air untuk irigasi, dan air kebutuhan; d. kurang optimalnya Operasi dan Pemeliharaan (OP) daerah irigasi, prasarana sumber daya air, sungai dan prasarana pengendalian banjir; e. banyaknya prasarana jaringan irigasi yang rusak; f. adanya potensi sumber daya air untuk pembangkitan tenaga listrik sangat besar untuk dikembangkan; g. terdapat
potensi
sumber
air
tanah
yang
belum
optimal
termanfaatkan; h. terjadinya alih fungsi lahan sawah irigasi teknis ke peruntukan lain sehingga mengurangi luas jarinan irigasi teknis; i. belum termanfaatkannya potensi untuk pengusahaan sumber daya air pada sumber air tertentu oleh dunia usaha dan masyarakat; j. penerima manfaat belum turut menanggung biaya jasa penyediaan air;dan k. peran serta koperasi, badan usaha swasta dan masyarakat dalam pengusahaan sumber daya air belum optimal. 2.4.3
Aspek Pengendalian Daya Rusak Air Di beberapa lokasi pada ruas sungai yang mengalami degradasi dasar sungai telah terjadi longsoran tebing, destabilitasi dan kerusakan bangunan antara lain seperti pilar jembatan, dan intake pengambilan air dimana rehabilitasi kerusakan tersebut akan memerlukan biaya yang besar. Permasalahan pada aspek pengendalian daya rusak air antara lain: a.
terjadinya bencana banjir tahunan di Kecamatan Sausu (Kabupaten Parigi Moutong), Kecamatan Poso Pesisir (Kabupaten Poso) dan Kecamatan Tojo dan KecamatanTojo Barat (KabupatenTojo Una Una);
b. terjadinya Longsor tebing dan amblesan di SungaiPoso (Kecamatan Watuawu, Sayo dan Poso Kota);
39
c.
tingginya laju erosi lahan dan sedimentasi sungai;
d. terjadi abrasi di pantai Kabupaten Parigi Moutong dan Tojo Una-Una e.
ketidaksiapan penanggulangan bencana akibat banjir;dan
f.
kekurangsiapan
dalam memulihkan
kondisi
lingkungan hidup
setelah terjadi bencana banjir. 2.4.4
Aspek Sistem Informasi Sumber Daya Air Saat ini di WS Parigi Poso terdapat beberapa instansi pengelola sumber daya air yang masing-masing instansi memiliki dan mengelola informasi terkait dengan aktivitasnya dalam pengelolaan sumber daya air. Permasalahan yang dihadapi dalam kaitannya dengan penggunaan informasi sumber daya air antara lain: a.
kurangnya tenaga profesional yang terlatih untuk menangani dan mengelola sistem informasi sumber daya air baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten;dan
b. kurangnya
informasi
Mengenai
Kondisi
sumber
daya
air,
dikarenakan minimnya ketersediaan data terkait dan akurasinya dengan kondisi sumber daya air di WS Parigi Poso. 2.4.5 Aspek Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air antara lain adalah sebagai berikut: a.
peran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air di WS Parigi Poso masih belum optimal;
b. wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air belum terbentuk; c.
banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya menjaga kelestarian sumber daya air;dan
d. belum
ada
mekanisme
pengawasan
masyarakat
terhadap
pengelolaan sumber daya air.
40
2.5.
Identifikasi Potensi yang Bisa Dikembangkan Potensi yang dapat dikembangkan dalam pengelolaan sumber daya air antara lain adalah sebagai berikut:
2.5.1 Aspek Konservasi sumber daya air 1. pengembangan agro forestry (wana farma) di hulu Danau Poso;dan 2. pembangunan waduk-waduk kecil di WS Parigi Poso. 2.5.2 Aspek Pendayagunaan sumber daya air 1. pengusahaan sumber daya alam dalam ketahanan pangan;dan 2. pembangunan waduk kecil (Embung) di WS Parigi Poso. Pengembangan sumber daya air merupakan salah satu aspek dari aspek pendayagunaan dari pengelolaan sumber daya air. Pengembangan sumber daya air pada WS Parigi Poso ditujukan untuk peningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya air guna memenuhi kebutuhan air baku untuk rumah
tangga,
pertanian,
industri,
pariwisata,
pertahanan,
pertambangan, ketenagaan, perhubungan, dan untuk berbagai keperluan lainnya. Berdasarkan hasil run model DSS-Ribasim maka strategi pengembangan sumber daya air yang perlu dilakukan pada WS Parigi Poso adalah sebagai berikut: 1. identifikasi pembangunan waduk atau tampungan air skala kecil, terutama pada bagian hulu bendung yang telah dimanfaatkan untuk irigasi; 2. identifikasi pengembangan irigasi baru, yaitu pada lokasi dengan ketersediaan air yang masih berlimpah dan didukung dengan sumber daya lahan dan sumber daya manusia;dan 3. pemenuhan kebutuhan air baku untuk rumah-tangga, perkotaan dan industri, terutama untuk ibu kota kecamatan.
41
a) Potensi sumber daya air yang dapat dikembangkan di WS Parigi Poso 1) mengembangkan daerah irigasi sesuai dengan luas fungsionalnya; 2) pengembangan irigasi baru di Sungai Poso dengan meningkatkan pengendalian aliran outflow Danau Poso; serta 3) penyediaan air baku untuk rumah-tangga, perkotaan dan industri. b) Pengembangan Daerah Irigasi Menuju Luas Potensial Hasil
running
DSS-Ribasim
menunjukkan
bahwa
berdasarkan
ketersediaan air, beberapa Daerah Irigasi dapat ditingkatkan sampai dengan luas potensialnya. Daerah irigasi yang selanjutnya disingkat DI, pada luas potensial masih memiliki kinerja sukses diatas 80%, adalah DI Tambarana Kiri, DI Puna Kiri, DI Bambalemo Kiri, dan DI Bambalemo Kanan, DI Kasigincu, DI Mawomba, DI Pandiri, DI Silanca. c) PLTA Dengan memanfaatkan aliran air Sungai (Koro) Poso akan dibangun PLTA dengan kapasitas total sebesar 430 MW di desa Sulewana. PLTA ini akan dibangun secara bertahap, yaitu : a. PLTA Poso I dengan output 50 MW; b. PLTA poso II dengan output 180 MW;dan c. PLTA Poso III dengan output 200 MW. Pada saat ini (2010) telah dibangun PLTA Poso II dengan kapasitas 180
MW.
Tenaga
listrik
tersebut
akan
dibangkitkan
dengan
memanfaatkan debit air dari Danau Poso dengan beda tinggi sebesar 470 m. Danau Poso merupakan danau alam kedua terbesar di Sulawesi, dan mempunyai spesifikasi teknis sebagai berikut a) Elevasi muka air banjir tinggi
= + 512,70 m
b) Elevasi operasi minimum
= + 509,70 m
c) Dasar outlet danau di Tentena
= + 508,50 m
d) Elevasi dasar danau
= + 10,00 m
e) Kapasitas tampungan aktif maks.= 636,69 juta m3
42
f) Luas daerah aliran sungai (DAS)
= 1.182,28 km2
g) Luas genangan danau
= 367,68 km2
h) Curah hujan rata-rata tahunan
= 3.500 mm
i) Debit inflow tahunan rata-rata
= 147,0 m3/dtk
j) Endapan sedimen tahunan
= 2,88 juta ton/tahun
2.5.3 Aspek Pengendalian Daya Rusak Air a. penambangan sedimen yang masih dapat dimanfaatkan, misalnya di hulu sabo dam;dan b. pembangunan waduk pengendali banjir (check dam) di sungai-sungai. 2.5.4 Aspek Sistem Informasi sumber daya air a. pengembangan sistem informasi sumber daya air;dan b. pengembangan sumber daya manusia. 2.5.5 Aspek Pemberdayaan dan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha Peningkatan kesadaran dan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air
Gambar 2-16. Potensi sumber daya air di WS Parigi Poso
43
3 BAB III ANALISIS DATA 3.1.
Asumsi, Kriteria dan Standar Asumsi dan kriteria dan standar yang digunakan dalam analisis data antara lain yang termuat didalam Tabel 3.1: Tabel 0-1. Kriteria dan Standar No
Kriteria
Standar
1
Kebutuhan air irigasi
Standar Kriteria Perencanaan Irigasi KP-01
2
Proyeksi kebutuhan air
untuk rumah tangga (domestic), perkotaan
Standar kebutuhan air yang diterbitkan oleh Ditjen Cipta Karya
Standar perencanaan WS, BWRP, 2004
(municipal) dan industri 3
Standar kebutuhan air
Dari berbagai sumber dan studi
industri 4
Perhitungan erosi lahan
Model USLE (universal soil loss equation) A=R.KaliLs.C.P
5
Kekritisan lahan
Kriteria yang diterbitkan oleh BRLKT dan DPKT, Kementerian Kehutanan
6
Pengangkutan sedimen di
Rumus Frijlink
sungai 7
Analisis debit
Metode Unit Hidrograph
8
Kewenangan pengelolaan
PP nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
daerah irigasi 9
Pemodelan hujan-aliran
Model hujan-aliran yang sesuai dengan kondisi WS
10
Pemodelan neraca air WS
Model neraca air yang sesuai dengan kondisi WS
11
Kriteria kelas mutu air
PP nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
44
1. Pemenuhan Kebutuhan Air Irigasi Skenario Luas Fungsional Tahun 2010 Kondisi pemenuhan kebutuhan air untuk skenario kondisi saat ini yaitu luas fungsional disajikan pada Tabel 3-2 berikut. Terlihat bahwa secara umum tingkat pemenuhan kebutuhan air irigasi ini masih sangat rendah. Meskipun demikian ada beberapa daerah irigasi yang tercukupi kebutuhan airnya dalam skenario luas fungsional. Oleh karena itu juga telah disimulasikan untuk skenario luas potensial. Tabel 3-2. Daerah Irigasi yang tercukupi kebutuhan airnya Tahun 2010
Nama Daerah Irigasi DI Bambalemo Kanan DI Bambalemo Kiri DI Kasigincu DI Korongkasa DI Lemoro DI Mawomba DI Pandiri DI Pelawa DI Puna Kiri DI Sausu Bawah DI Silanca DI Tambarana Kiri DI Tayawa DI Tindaki DI Ue Kuli
Kebutuhan Juta m3/th 2.40 2.53 21.60 18.22 9.59 7.19 3.20 4.99 41.35 31.03 5.11 19.17 5.34 6.20 12.78
m3/d 0.08 0.08 0.69 0.58 0.30 0.23 0.10 0.16 1.31 0.98 0.16 0.61 0.17 0.20 0.41
Defisit Juta m3/th 0.04 0.04 0.00 2.29 0.58 0.28 0.00 0.53 0.02 0.33 0.00 0.36 0.28 0.04 0.86
m3/d 0.00 0.00 0.00 0.07 0.02 0.01 0.00 0.02 0.00 0.01 0.00 0.01 0.01 0.00 0.03
Faktor-k Sukses (%) (%) 98.37 96.50 98.38 96.50 100.00 100.00 87.44 80.40 93.92 88.50 96.12 92.90 100.00 100.00 89.47 83.30 99.96 99.70 98.95 96.80 100.00 100.00 98.14 96.50 94.75 90.40 99.35 98.70 93.30 85.90
2. Strategi Pengembangan sumber daya air Pengembangan sumber daya air merupakan salah satu aspek dari pilar
pendayagunaan
dari
pengelolaan
sumber
daya
air.
Pengembangan sumber daya air pada WS Parigi Poso ditujukan untuk peningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya air guna memenuhi kebutuhan air baku untuk rumah tangga, pertanian, industri, pariwisata, pertahanan, pertambangan, ketenagaan, perhubungan, dan untuk berbagai keperluan lainnya. Berdasarkan hasil run model
45
DSS-Ribasim maka strategi pengembangan sumber daya air yang perlu dilakukan pada WS Parigi Poso adalah sebagai berikut: a) identifikasi pembangunan waduk atau tampungan air skala kecil, terutama pada bagian hulu bendung yang telah dimanfaatkan untuk irigasi; b) identifikasi pengembangan irigasi baru, yaitu pada lokasi dengan ketersediaan air yang masih berlimpah dan didukung dengan sumber daya lahan dan sumber daya manusia;dan c) pemenuhan kebutuhan air baku untuk rumah-tangga, perkotaan dan industri, terutama untuk ibu kota kecamatan. 3. Pengembangan Daerah Irigasi Menuju Luas Potensial Hasil
run
DSS-Ribasim
menunjukkan
bahwa
berdasarkan
ketersediaan air, beberapa Daerah Irigasi yang selankutnya disingkat DI dapat ditingkatkan sampai dengan luas potensialnya. Daerah irigasi tersebut yang pada luas potensial masih memiliki kinerja sukses diatas 80%, adalah DI Tambarana Kiri, DI Puna Kiri, DI Bambalemo Kiri, dan DI Bambalemo Kanan, DI Kasiguncu, DI Mawomba, DI Pandiri, dan DI Silanca. Telah dikaji pengembangan daerah irigasi menuju luas potensial, dan pengembangan irigasi baru di Sungai Poso dengan meningkatkan pengendalian aliran outflow dari Danau Poso. Dengan pengaturan air di Danau Poso, maka di bagian hilir Sungai Poso akan dapat dibangun daerah irigasi baru sampai dengan luas 20 (dua puluh) ribu hektar. 4. Pemenuhan Kebutuhan Air Baku untuk RKI Berikut ini dibahas mengenai penyediaan air untuk pemenuhan kebutuhan air baku untuk RKI pada Kabupaten Parigi-Moutong, Kabupaten Poso, dan Kabupaten Tojo Una-Una. Jumlah penduduk dan proyeksi sampai Tahun 2030 dan Kebutuhan RKI untuk WS Parigi Poso dapat dilihat pada Tabel 3-3 sampai dengan Tabel 3-7.
46
5. Neraca Air dan Pemenuhan Kebutuhan Air Dari hasil running model DSS-Ribasim untuk kondisi saat ini, telah dihitung neraca antara ketersediaan dan kebutuhan air. Terlihat bahwa jumlah pemanfaatan masih sangat kecil, yaitu hanya mencapai 18,99 % saja dan sisanya sebesar 81,01 % masih belum dimanfaatkan secara optimal. Sedangkan untuk kondisi Tahun 2030 pemanfaatan air mencapai 22,36 % dan sisa yang belum termanfaatkan sebesar 77,64 %. Hasil perhitungan neraca air dan pemenuhan kebutuhan air dapat dilihat pada Tabel 3-8 sampai dengan Tabel 3-13.
47
Tabel 3-3. Proyeksi jumlah penduduk di WS Parigi Poso Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2030 Keterangan
2009
2010
2015
2020
2025
2030
23.842
23.987
24.725
25.486
26.270
27.078
Kabupaten Poso
202.272
218.640
322.622
476.057
702.463
1.036.546
Kabupaten Parigi Moutong
179.164
182.045
197.163
213.535
231.267
250.472
Kabupaten Tojo Una-Una
Jumlah (Jiwa)
407.287
426.682
546.524
717.098
962.025
1.316.126
Sumber: Hasil Analisa, 2010
Tabel 3-4. Kebutuhan air RKI untuk Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2030 Keterangan
2009
2010
2015
2020
2025
2030
179.164
182.045
197.163
213.535
231.267
250.472
10.749.840
10.922.724
11.829.758
12.812.113
13.876.043
15.028.323
124,42
126,42
136,92
148,29
160,60
173,94
Kebutuhan Air untuk Komersial (20%)
24,88
25,28
27,38
29,66
32,12
34,79
Kebutuhan Air untuk Sosial (15%)
18,66
18,96
20,54
22,24
24,09
26,09
Kebutuhan Air untuk Industri ( 10%)
12,44
12,64
13,69
14,83
16,06
17,39
2,49
2,53
2,74
2,97
3,21
3,48
182,90
185,84
201,27
217,98
236,09
255,69
Jumlah Penduduk (Jiwa) Kebutuhan Air Bersih (ltr/hari) Kebutuhan Air Bersih (ltr/dtk)
Kebutuhan Air untuk Lain-lain (2%) Total Kebutuhan Air (ltr/dtk) Sumber: Hasil Analisa, 2010
48
Tabel 3-5. Kebutuhan air RKI untuk Kabupaten Poso Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2030 Keterangan Jumlah Penduduk (Jiwa) Kebutuhan Air Bersih (ltr/hari) Kebutuhan Air Bersih (ltr/dtk)
2009
2010
2015
2020
2025
2030
202.272
218.640
322.622
476.057
702.463
1.036.546
12.136.320
13.118.374
19.357.306
28.563.396
42.147.786
62.192.740
140,47
151,83
224,04
330,59
487,82
719,82
Kebutuhan Air untuk Komersial (20%)
28,09
30,37
44,81
66,12
97,56
143,96
Kebutuhan Air untuk Sosial (15%)
21,07
22,77
33,61
49,59
73,17
107,97
Kebutuhan Air untuk Industri ( 10%)
14,05
15,18
22,40
33,06
48,78
71,98
2,81
3,04
4,48
6,61
9,76
14,40
206,49
223,19
329,34
485,97
717,10
1058,14
Kebutuhan Air untuk Lain-lain (2%) Total Kebutuhan Air (ltr/dtk) Sumber: Hasil Analisa, 2010
Tabel 3-6. Kebutuhan air RKI untuk Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2030 Keterangan Jumlah Penduduk Kebutuhan Air Bersih (ltr/hari) Kebutuhan Air Bersih (ltr/dtk)
2009
2010
2015
2020
2025
2030
23.842
23.987
24.725
25.486
26.270
27.078
1.430.520
1.439.216
1.483.498
1.529.142
1.576.191
1.624.687
16,56
16,66
17,17
17,70
18,24
18,80
Kebutuhan Air untuk Komersial (20%)
3,31
3,33
3,43
3,54
3,65
3,76
Kebutuhan Air untuk Sosial (15%)
2,48
2,50
2,58
2,65
2,74
2,82
Kebutuhan Air untuk Industri ( 10%)
1,66
1,67
1,72
1,77
1,82
1,88
Kebutuhan Air untuk Lain-lain (2%)
0,33
0,33
0,34
0,35
0,36
0,38
24,34
24,49
25,24
26,02
26,82
27,64
Total Kebutuhan Air (ltr/dtk) Sumber: Hasil Analisa, 2010
49
Tabel 3-7. Kebutuhan air RKI untuk WS Parigi Poso Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2030 Keterangan
2009
2010
2015
2020
2025
2030
24,34
24,49
25,24
26,02
26,82
27,64
Kabupaten Poso
206,49
223,19
329,34
485,97
717,10
1058,14
Kabupaten Parigi Moutong
182,90
185,84
201,27
217,98
236,09
255,69
Kabupaten Tojo Una-Una
Total Kebutuhan Air (ltr/dtk)
413,72
433,52
555,85
729,97
980,00
1.341,47
Sumber: Hasil Analisa, 2010
Tabel 3-8. Kondisi penyediaan air baku air bersih untuk Tahun 2030 Debit
KabupatenParigi Moutong
Kabupaten Poso
KabupatenTojo Una-Una
Q50% (Rata-rata) (m3/dt)
1.72
44.33
4.72
Q80% (m3/dt)
0.24
14.17
1.05
Q90% (m3/dt)
0.08
9.85
0.75
255,69
1058,14
27,64
Kritis
Cukup
Cukup
Kebut.air 2030 (liter/det) Kesimpulan ketersediaan air Sumber: Hasil Analisa, 2010
50
Tabel 3-9. Neraca air Tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Kebutuhan Juta m3/tahun m3/dt DI Ampibabo 14,61 0,46 DI Bambalemo Kanan 3,64 0,12 DI Bambalemo Kiri 3,84 0,12 DI Boe 4,86 0,15 DI Dolago 124,14 3,94 DI Kabalo 8,98 0,28 DI Kasigincu 32,82 1,04 DI Kelei 6,17 0,20 DI Kilo Atas 11,55 0,37 DI Korongkasa 27,67 0,88 DI Korontua 15,15 0,48 DI Lemoro 14,56 0,46 DI Maoti 85,88 2,72 DI Mawomba 10,92 0,35 DI Mayoa 38,84 1,23 DI Olaya 28,16 0,89 DI Olonjonge 23,25 0,74 DI Pandiri 4,86 0,15 DI Panjo 29,42 0,93 DI Parigi Kanan 59,67 1,89 DI Parigimpu 7,28 0,23 DI Pelawa 7,57 0,24 DI Pendolo 12,14 0,38 DI Pendolo Atas 14,56 0,46 DI Pongge'e 19,42 0,62 DI Puna Kiri 62,82 1,99 DI Saluapa 9,71 0,31 DI Salukaia 9,71 0,31 DI Saroso 4,95 0,16 DI Sausu Atas 394,98 12,52 DI Sausu Bawah 47,14 1,49 DI Silanca 7,77 0,25 DI Taipa 9,03 0,29 DI Tambarana Kiri 29,13 0,92 DI Taripa 14,56 0,46 DI Tayawa 8,11 0,26 DI Tindaki 9,42 0,30 DI Tindoli 4,86 0,15 DI Toinasa 28,93 0,92 DI Toribulu 27,28 0,87 DI Torue 101,76 3,23 DI Towera 14,66 0,46 DI Ue Kuli 19,42 0,62 DI Uebangke 14,08 0,45 DI Umbaata 7,57 0,24 DI Wimbi 8,25 0,26 Nama Daerah Irigasi
Total Irigasi RKI Tojo UnaUna RKI Parigi Moutong RKI Poso Total RKI Jumlah Kebutuhan air Sisa yang belum termanfaatkan Potensi ketersediaan air 1 2 3
1.444,10 0,77 5,86 7,04 13,67 1.457,77 6.491,99 7.949,76
45,79 0,02 0,19 0,22 0,43 46,23 205,86 252,09
Persen
Sub Total
1,01 0,25 0,27 0,34 8,60 0,62 2,27 0,43 0,80 1,92 1,05 1,01 5,95 0,76 2,69 1,95 1,61 0,34 2,04 4,13 0,50 0,52 0,84 1,01 1,34 4,35 0,67 0,67 0,34 27,35 3,26 0,54 0,63 2,02 1,01 0,56 0,65 0,34 2,00 1,89 7,05 1,02 1,34 0,98 0,52 0,57 100,00 5,65 42,87 51,48 100,00
18,16
0,17 18,34 81,66 100,00
51
Tabel 3-10. Neraca air Tahun 2030 Kebutuhan Juta m3/tahun m3/dt 1 DI Ampibabo 26,56 0,84 2 DI Bambalemo Kanan 3,64 0,12 3 DI Bambalemo Kiri 7,28 0,23 4 DI Boe 4,86 0,15 5 DI Dolago 124,14 3,94 6 DI Kabalo 8,98 0,28 7 DI Kasigincu 32,82 1,04 8 DI Kelei 6,17 0,20 9 DI Kilo Atas 31,75 1,01 10 DI Korongkasa 54,91 1,74 11 DI Korontua 21,26 0,67 12 DI Lemoro 14,56 0,46 13 DI Maoti 85,88 2,72 14 DI Mawomba 10,92 0,35 15 DI Mayoa 38,84 1,23 16 DI Olaya 28,16 0,89 17 DI Olonjonge 47,92 1,52 18 DI Pandiri 4,86 0,15 19 DI Panjo 29,42 0,93 20 DI Parigi Kanan 59,67 1,89 21 DI Parigimpu 7,28 0,23 22 DI Pelawa 15,54 0,49 23 DI Pendolo 12,14 0,38 24 DI Pendolo Atas 26,12 0,83 25 DI Pongge'e 19,42 0,62 26 DI Puna Kiri 104,96 3,33 27 DI Saluapa 9,71 0,31 28 DI Salukaia 9,71 0,31 29 DI Saroso 4,95 0,16 30 DI Sausu Atas 394,98 12,52 31 DI Sausu Bawah 47,14 1,49 32 DI Silanca 7,77 0,25 33 DI Taipa 9,03 0,29 34 DI Tambarana Kiri 35,00 1,11 35 DI Taripa 14,56 0,46 36 DI Tayawa 8,11 0,26 37 DI Tindaki 46,61 1,48 38 DI Tindoli 4,86 0,15 39 DI Toinasa 28,93 0,92 40 DI Toribulu 27,28 0,87 41 DI Torue 101,76 3,23 42 DI Towera 15,54 0,49 43 DI Ue Kuli 19,42 0,62 44 DI Uebangke 14,08 0,45 45 DI Umbaata 7,57 0,24 46 DI Wimbi 8,25 0,26 Total Irigasi 1.643,32 52,11 1 RKI Tojo UnaUna 0,87 0,03 2 RKI Parigi Moutong 8,06 0,26 3 RKI Poso 33,37 1,06 4 Tambahan RKI 69,38 2,20 Total RKI 111,68 3,54 Jumlah Kebutuhan air 1.755,00 55,65 Sisa yang belum termanfaatkan 6.194,76 196,44 Potensi ketersediaan air 7.949,76 252,09 No
Nama Daerah Irigasi
Persen 1,62 0,22 0,44 0,30 7,55 0,55 2,00 0,38 1,93 3,34 1,29 0,89 5,23 0,66 2,36 1,71 2,92 0,30 1,79 3,63 0,44 0,95 0,74 1,59 1,18 6,39 0,59 0,59 0,30 24,04 2,87 0,47 0,55 2,13 0,89 0,49 2,84 0,30 1,76 1,66 6,19 0,95 1,18 0,86 0,46 0,50 100,00 0,78 7,22 29,88 62,12 100,00
Sub Total
93,64
1,40 22,08 77,92 100,00
52
Tabel 3-11. Pemenuhan kebutuhan air Tahun 2010 No
Nama Daerah Irigasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
DI Tambarana Kiri DI Sausu Atas DI Sausu Bawah DI Puna Kiri DI Kasigincu DI Torue DI Maoti DI Tindaki DI Olonjonge DI Dolago DI Korontua DI Olaya DI Parigi Kanan DI Parigimpu DI Bambalemo Kiri DI Pelawa DI Ampibabo DI Saroso DI Mayoa DI Towera DI Toribulu DI Korongkasa DI Pendolo Atas DI Pongge'e DI Taripa DI Tindoli DI Taipa DI Panjo DI Umbaata DI Boe DI Pendolo DI Salukaia DI Kelei DI Toinasa DI Saluapa DI Uebangke DI Wimbi DI Pandiri DI Silanca DI Lemoro DI Mawomba DI Kabalo DI Tayawa DI Ue Kuli DI Bambalemo Kanan DI Kilo Atas Total irigasi RKI Tojo UnaUna RKI Parigi Moutong RKI Poso Total RKI
1 2 3
Kebutuhan juta m3 m3/dt 29,13 0,92 394,98 12,53 47,14 1,50 62,82 1,99 32,82 1,04 101,76 3,23 85,88 2,72 9,42 0,30 23,25 0,74 124,14 3,94 15,15 0,48 28,16 0,89 59,67 1,89 7,28 0,23 3,84 0,12 7,57 0,24 14,61 0,46 4,95 0,16 38,84 1,23 14,66 0,47 27,28 0,87 27,67 0,88 14,56 0,46 19,42 0,62 14,56 0,46 4,86 0,15 9,03 0,29 29,42 0,93 7,57 0,24 4,86 0,15 12,14 0,39 9,71 0,31 6,17 0,20 28,93 0,92 9,71 0,31 14,08 0,45 8,25 0,26 4,86 0,15 7,77 0,25 14,56 0,46 10,92 0,35 8,98 0,29 8,11 0,26 19,42 0,62 3,64 0,12 11,55 0,11 1444,10 45,79 0,77 0,02 5,86 0,19 7,04 0,22 13,67 0,433519
Defisit m3/dtk 0,03 8,25 0,02 0,01 2,82 1,48 0,16 1,53 0,21 0,30 1,33 0,12 0,03 0,36 0,03 0,34 0,16 0,29 0,15 0,13 0,20 0,12 0,15 0,29 0,64 0,16 0,15 0,22 0,07 0,07 0,27 0,10 0,37 0,19 0,03 0,01 0,13 0,01 0,04 0,11
21,08 0,001 0,010 0,011
Sukses (%) 89,40 12,80 95,50 98,40 99,00 0,60 17,30 97,10 57,70 38,10 29,50 42,00 10,90 28,80 90,70 72,40 5,80 58,00 52,90 34,90 32,40 59,60 53,50 42,60 51,90 10,90 12,80 13,80 56,10 47,10 47,10 45,80 3,80 10,60 100,00 100,00 79,20 88,50 26,30 85,30 79,80 90,70 35,60 99,00 92,90 100,00
53
Tabel 3-12. Pemenuhan kebutuhan air Tahun 2030 No
Nama Daerah Irigasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
DI Kilo Atas DI Tambarana Kiri DI Sausu Atas DI Sausu Bawah DI Puna Kiri DI Kasigincu DI Torue DI Maoti DI Tindaki DI Olonjonge DI Dolago DI Korontua DI Olaya DI Parigi Kanan DI Parigimpu DI Bambalemo Kiri DI Pelawa DI Ampibabo DI Saroso DI Mayoa DI Towera DI Toribulu DI Korongkasa DI Pendolo Atas DI Pongge'e DI Taripa DI Tindoli DI Taipa DI Panjo DI Umbaata DI Boe DI Pendolo DI Salukaia DI Kelei DI Toinasa DI Saluapa DI Uebangke DI Wimbi DI Pandiri DI Silanca DI Lemoro DI Mawomba DI Kabalo DI Tayawa DI Ue Kuli DI Bambalemo Kanan Total irigasi RKI Tojo UnaUna RKI Parigi Moutong RKI Poso Tambahan RKI Total RKI
1 2 3 4
Kebutuhan juta m3 m3/dt 31,75 1,01 35,00 1,11 394,98 12,53 47,14 1,50 104,96 3,33 32,82 1,04 101,76 3,23 85,88 2,72 46,61 1,48 47,92 1,52 124,14 3,94 21,26 0,67 28,16 0,89 59,67 1,89 7,28 0,23 7,28 0,23 15,54 0,49 26,56 0,84 4,95 0,16 38,84 1,23 15,54 0,49 27,28 0,87 54,91 1,74 26,12 0,83 19,42 0,62 14,56 0,46 4,86 0,15 9,03 0,29 29,42 0,93 7,57 0,24 4,86 0,15 12,14 0,39 9,71 0,31 6,17 0,20 28,93 0,92 9,71 0,31 14,08 0,45 8,25 0,26 4,86 0,15 7,77 0,25 14,56 0,46 10,92 0,35 8,98 0,29 8,11 0,26 19,42 0,62 3,64 0,12 1643,29 52,11 0,87 0,03 8,06 0,26 33,37 1,06 69,38 2,20 42,30 3,54
Defisit m3/dtk 0,607 0,050 8,253 0,015 0,068 0,001 2,815 1,480 0,288 0,579 1,587 0,349 0,300 1,326 0,016 0,016 0,127 0,726 0,034 0,342 0,177 0,291 0,607 0,387 0,199 0,116 0,151 0,286 0,640 0,157 0,146 0,221 0,065 0,070 0,273 0,100 0,373 0,185 0,000 0,000 0,032 0,013 0,129 0,013 0,042 0,080 23,73 0,001 0,010 -
Sukses (%) 15,40 86,90 12,80 95,50 92,90 99,00 0,60 17,30 57,70 37,50 35,60 22,40 42,00 10,90 82,40 82,40 50,60 2,90 58,00 52,90 33,70 32,40 35,90 30,40 42,60 51,90 0,00 0,00 10,90 12,80 0,00 13,80 56,10 47,10 47,10 45,80 3,80 10,60 100,00 100,00 79,20 88,50 26,30 85,30 78,80 82,40 99,00 92,90 100,00
0,011
54
Tabel 3-13. Rekapitulasi kebutuhan air Keterangan
2010
Kebutuhan Air Irigasi (m3/dtk)
2020
2025
2030
45,79
47,28
48,76
50,24
52,11
2,07
2,14
2,20
2,27
4,27
46,23
47,84
49,49
51,22
53,45
Kebutuhan Air RKI (m3/dtk) Total Kebutuhan Air (m3/dtk)
2015
Sumber: Hasil Analisa
3.2.
Skenario Pengelolaan sumber daya air di WS Parigi Poso Skenario yang digunakan dalam Pengelolaan sumber daya air di suatu wilayah sungai didasarkan atas kondisi perekonomian dan finansial Negara untuk membiayai program-program pembangunan tersebut. Program-program pembangunan yang diusulkan di WS Parigi Poso adalah konsekuensi logis dari: 1. kondisi fisik (misalnya kondisi hidroklimatologi, geologi, hidrogeologi, jenis tanah, morfologi wilayah, tataguna lahan saat ini, kawasan hutan, kawasan lindung, dan kualitas air);dan 2. kondisi sosial-ekonomi (misal kependudukan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat kemiskinan penduduk, penguasaan lahan dsb). Program di wilayah (sungai) tersebut tidak mungkin dapat dilaksanakan sekaligus, tetapi harus didasarkan atas kriteria tertentu dan prioritas. Program yang mengusulkan kegiatan yang berlebihan adalah tidak realistis sehingga diperlukan penyaringan dan pemilihan berdasarkan prioritas yang sangat mendesak untuk dilaksanakan. Dari prioritas ini kemudian muncul skenario pertumbuhan ekonomi sebagai dasar dalam penetapan program yang akan dilaksanakan. Skenario Pertumbuhan Ekonomi Sebelum krisis moneter pada sekitar Tahun 1997 atau Tahun 1998 pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar di angka 7% dan sebagai akibat dari
krisis
ekonomi
dan
finansial
yang
melanda
Asia
membuat
pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat hingga -13% pada Tahun 1998. (lihat grafik pada Gambar 3-1 dan Gambar 3-2). Pertumbuhan ekonomi secara lambat pulih kembali pada kurun waktu Tahun 2004 sampai dengan Tahun 2007. 55
Krisis ekonomi yang dialami Indonesia (dan negara Asia lainnya) pada sekitar Tahun 1997 atau Tahun 1998 adalah akibat dari lemahnya struktur finansial ekonomi mikro (perusahaan, perbankan dan neraca pemerintah).
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (dalam %) 10
7
7
7 5
4.9 4.8 4.85 4.9
5
6
6.7
5
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
-5
2000
1999
1998
1997
1996
1995
1994
Persen (%)
0 0
-5
-10
-13
-15
Tahun
Sumber: Bank Indonesia monthly report, 2007
Gambar 3-1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1994 sampai dengan Tahun 2007
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
1996
1995
18000 20000 18000 15000 14000 14000 16000 12000 12500 12000 12000 12000 14000 11000 10000 12000 9000 10000 8000 2600 2700 6000 2500 2650 4000 2000 0
1994
Rupiah
Nilai Tukar Rp thd $ AS
Tahun Sumber: IMF, dalam A. Prasetyantoko, 2008 Gambar 3-2. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS, Tahun 1994 sampai dengan Tahun 2009 56
Dalam analisis pertumbuhan ekonomi dikategorikan kedalam skenario pertumbuhan ekonomi rendah, sedang dan tinggi dengan kriteria sebagai berikut: 1. Skenario 1
: pertumbuhan ekonomi rendah apabila pertumbuhan
ekonomi < 4,5% 2. Skenario 2
: pertumbuhan ekonomi sedang apabila pertumbuhan
ekonomi 4,5% - 6,5% 3. Skenario 3
: pertumbuhan ekonomi tinggi apabila pertumbuhan
ekonomi > 6,5% Sebagai contoh untuk pengembangan daerah irigasi di WS Parigi Poso dengan Skenario Pertumbuhan ekonomi rendah, sedang dan tinggi adalah sebagai berikut: 1. Skenario Pertumbuhan Ekonomi Rendah
Mempertahankan fungsi daerah irigasi yang ada
Menjaga kawasan lindung dan kawasan resapan air
2. Skenario Pertumbuhan Ekonomi Sedang
Mengembalikan fungsi seluruh potensi daerah irigasi
Menjaga kawasan lindung dan kawasan resapan air
3. Skenario Pertumbuhan Ekonomi Tinggi
Membangun jaringan irigasi baru dengan memanfaatkan air Danau Poso
Membangun waduk kecil dihulu daerah irigasi yang kebutuhan airnya defisit
Menjaga kawasan lindung dan kawasan resapan air
Tabel 3-14. Rekapitulasi neraca air Keterangan
2010
2015
2020
2025
2030
252,09
252,09
252,09
252,09
252,09
46,23
47,84
49,49
51,22
55,65
-Skenario ekonomi rendah (m3/dtk)
26,77
28,20
30,44
31,17
32,64
-Skenario ekonomi sedang (m3/dtk)
26,77
28,20
36,44
37,17
38,64
-Skenario ekonomi tinggi (m3/dtk)
26,77
49,69
52,69
53,37
55,44
Potensi Air (m3/dtk) Total Kebutuhan Air (m3/dtk) Ketersediaan Air (m3/dtk)
Sumber: Hasil Analisa
57
Dari hasil perhitungan neraca air dengan semua skenario, terlihat bahwa pada skenario ekonomi rendah dan skenario ekonomi sedang, kebutuhan air yang ada masih belum dapat terpenuhi hingga Tahun 2030. Sedangkan dengan perhitungan skenario ekonomi tinggi, kebutuhan air yang ada dapat terpenuhi dari Tahun 2015. Terpenuhinya kebutuhan air pada skenario ekonomi tinggi melalui pemanfaatan air sungai untuk RKI pada Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una-Una di Tahun 2015 dan pemanfaatan buangan PLTA Danau Poso pada Tahun 2020. Neraca air untuk masing-masing skenario ekonomi beserta upaya yang akan dilaksanakan sebagaimana tercantum pada Gambar 3-3 sampai dengan Gambar 3-5.
300,00 252,09
252,09
252,09
252,09
252,09
250,00
m3/dtk
200,00
150,00 - Pemanfaatan air sungai utk RKI di Kab.Parimo, Poso dan Touna 0,7-2,2 m3/dtk - OP jaringan irigasi, sungai, prasarana SDA - Hanya rehabilitasi, tidak ada pembangunan infrastruktur SDA baru
100,00
46,23
47,84
49,49
51,22
55,65
26,77
28,20
30,44
31,17
32,64
2015
2020
2025
50,00
0,00 2010
Potensi air
Total Kebutuhan air
2030
Ketersediaan air
Gambar 3-3. Neraca air skenario ekonomi rendah
58
Dari Gambar 3-3 tersebut dapat dilihat bahwa berdasarkan kondisi skenario ekonomi rendah, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan seperti pemanfaatan air sungai, OP jaringan irigasi, sungai dan prasarana sumber
daya
air
termasuk
rehabilitasi
dan
tanpa
pembangunan
infrastruktur sumber daya air baru. Namun berdasarkan upaya tersebut, ketersediaan air hanya bisa ditingkatkan sekitar 6 m3/dt sampai pada Tahun 2030 dan masih jauh dari kebutuhan air yang dibutuhkan di Tahun 2030. 300,00 252,09
252,09
252,09
252,09
252,09
250,00
m3/dtk
200,00
150,00 - Waduk2 kecil dihulu sungai Kab.Parigi Moutong utk irigasi 5 m3/dtk - Pemanfatan air sungai utk RKI di Kab Parimo, Poso dan Touna 0,7-2.2 m3/dtk
100,00
50,00
46,23
49,49
47,84
51,22
55,65
36,44
26,77 0,00 2010
28,20
37,17
28,20
2015
2020
Potensi air
2025
Total Kebutuhan air
38,64
2030
Ketersediaan air
Gambar 3-4. Neraca air skenario ekonomi sedang Dari Gambar 3-4 tersebut dapat dilihat bahwa berdasarkan kondisi skenario ekonomi sedang, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan seperti
pemanfaatan
air
sungai,
OP
ada
rencana
pembangunan
infrastruktur sumber daya air baru seperti waduk kecil di hulu sungai. Namun berdasarkan upaya tersebut, ketersediaan air hanya bisa ditingkatkan sekitar 12 m3/dt sampai pada Tahun 2030 dan masih jauh dari kebutuhan air yang dibutuhkan di Tahun 2030. 59
300,00 252,09
252,09
252,09
252,09
252,09
250,00 Pemanfaatan air sungai utk Irigasi/RKI di Kab Poso, Kab Parigi Moutong dan Kab Touna : Sausu 3.60 m3/dt, Tambarana 1.48 m3/dt, Puna 4.39 m3/dtk, Malei 1.42 m3/dtk, Bambalo 1,33 m3/dtk, Betaua 1,31 m3/dtk, Tojo 1.48 m3/dt, Masalogi 1,62 m3/dtk, anak S.Poso 5 m3/dtk
m3/dtk
200,00
150,00
100,00
49,49
47,84
46,23
Pemanfaatan buangan PLTA Danau Poso 3 m3/dtk utk irigasi
51,22
52,69
55,65
50,00 49,69 26,77 0,00 2010
49,69
53,37
2020
2025
55,44
26,77 2015 Potensi air
Total Kebutuhan air
2030
Ketersediaan air
Sumber: Hasil Analisa
Gambar 3-5. Neraca air skenario ekonomi tinggi Dari Gambar 3-5 tersebut dapat dilihat bahwa berdasarkan kondisi skenario ekonomi tinggi, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan seperti pemanfaatan air sungai di beberapa tempat, dan ada rencana pemanfaatan buangan
PLTA
Berdasarkan
Danau
upaya
Poso
tersebut,
untuk
memenuhi
ketersediaan
air
kebutuhan sudah
irigasi.
hampir
bisa
memenuhi kebutuhan air yang dibutuhkan di Tahun 2030. 3.3. Alternatif Pilihan Strategi Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso Strategi pengelolaan sumber daya air akan dikelompokkan berdasarkan lingkup
konservasi,
pendayagunaan,
pengendalian
daya
rusak
air,
peningkatan peran serta masyarakat dan keterbukaan data dan informasi sumber daya air. 60
Secara umum strategi pengelolaan sumber daya air untuk WS Parigi Poso dapat dirumuskan sebagai berikut: a. penetapan Kabupaten Parigi Moutong sebagai salah satu daerah andalan lumbung padi, dengan menekankan pada pekerjaan OP jaringan irigasi dan mempertahankan tingkat produksi melalui intensifikasi dan hemat air (penerapan SRI, rehabilitasi jaringan); b. mempertahankan luas kawasan hutan dengan mengintensifkan program GERHAN dan
Reboisasi dan menekankan pada upaya
konservasi lahan baik secara struktural maupun nonstruktural; c. mempertahankan luas area sawah irigasi teknis dan semi teknis terutama pada daerah yang rawan terkena alih fungsi misalnya menjadi lahan perkebunan; d. meminimalkan kerugian akibat banjir (terutama Kecamatan Tojo, Kecamatan Tojo Barat, Kecamatan Poso Pesisir, Kecamatan Poso Pesisir Utara dan Kecamatan Sausu); e. pembangunan embung (waduk-waduk kecil); f. meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air;dan g. pengembangan sistem informasi sumber daya air. Strategi pengelolaan sumber daya air akan dikelompokkan berdasarkan lingkup konservasi, pendayagunaan, pengendalian daya rusak
air,
peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha, serta keterbukaan data dan informasi sumber daya air. 3.3.1
Strategi Konservasi sumber daya air Strategi Pengelolaan sumber daya air untuk aspek konservasi sumber daya air WS Parigi Poso diarahkan untuk dapat: a)
menetapkan dan mengelola daerah resepan air dalam rangka penyediaan air bagi kemanfaatan umum secara berkelanjutan dan pengurangan daya rusak air;
b)
meningkatkan, memulihkan dan mempertahankan daya dukung, daya tampung dan fungsi DAS untuk menjamin ketersediaan air guna memenuhi berbagai kebutuhan;dan
61
c)
Memulihkan dan mempertahankan kualitas air guna memenuhi kebutuhan air yang berkelanjutan.
Dari tiga butir strategi pokok tersebut, beberapa kegiatan di WS Parigi Poso dapat diuraikan berupa: 1) Perlindungan dan Pelestarian Sumber Air 1. rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung (penghijauan) dengan bantuan tanaman produktif; 2. pelestarian
hutan
lindung,
kawasan
suaka
alam
dan
kawasan pelestarian alam di WS Parigi Poso; 3. pengukuhan kawasan lindung (penunjukan kelompok hutan dan non hutan, penataan batas kawasan lindung, pemetaan kawasan lindung) di WS Parigi Poso; 4. pembuatan demplot pengelolaan kawasan lindung; 5. sosialisasi tentang perlunya menjaga kawasan lindung; 6. penetapan sempadan Danau/sungai/pantai/mata air di WS Parigi Poso; 7. pembangunan
demplot
(lahan
percontohan)
tentang
pengamanan sempadan sungai yang sudah berpenghuni (di perkotaan); 8. mendukung pelaksanaan konservasi hutan dan lahan kritis di bagian hulu DAS seluas 100% ; 9. mendukung anjuran kepada masayarakat untuk menanam pohon yang lebih bersifat menahan air (misalnya pohon cempaka dan lada) untuk antisipasi bahaya erosi dan longsor ; 10. penanaman tanaman penutup tanah (rumput). Penanaman tanaman penutup tanah bermanfaat untuk menutupi tanah dari terpaan langsung curah hujan, mengurangi erosi, menyediakan bahan organik tanah, dan menjaga kesuburan tanah);
62
11. mendukung pengembangan aneka usaha kehutanan (AUK) perlebahan, persuteraan alam, agro forestry (wanafarma); 12. mendukung rehabilitasi lahan kritis di seluruh WS Parigi Poso seluas 100%. 2) Pengawetan Air Peningkatan pemanfaatan air permukaan dengan cara antara lain: 1. Melaksanakan konservasi sumber air waduk, danau, sungai, mata air; 2. Pemakaian air tanah dalam tidak melampaui safe yield; dan 3. Penerapan sistem tanam padi dengan pola SRI di daerah irigasi yang sudah maju di WS Parigi Poso. 3) Pengelolaan kualitas air dan Pengendalian pencemaran air 1. membangun sistem pemantauan kualitas air pada sumber air dan kualitas limbah cair secara berkelanjutan di Danau Poso dan Sungai Poso; 2. sosialisasi terhadap masyarakat disekitar sungai untuk tidak membuang sampah ke badan sungai; 3. membangun sistem pemantauan kualitas air pada sumber air dan kualitas limbah cair secara berkelanjutan pada WS Parigi Poso;dan 4. pembangunan IPAL dan TPA
di Kota Poso, Ampana dan
Parigi. 3.3.2
Strategi Pendayagunaan sumber daya air. Strategi pendayagunaan sumber daya air di WS Parigi Poso dapat diuraikan berupa: a)
Penatagunaan sumber daya air 1. penetapan zona pemanfaatan sumber daya air ke dalam peta Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten; 2. penyusunan Neraca air;dan 3. penetapan kawasan sempadan sumber air.
63
b)
Penyediaan sumber daya air 1. penyusunan/Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum; 2. pembangunan waduk-waduk kecil (embung) (kapasitas k.l. 1 juta m3) dihulu sungai pada DI yang kekurangan air; 3. kajian penyediaan air irigasi dari Sungai Poso;dan 4. pembangunan sistem penyediaan air irigasi dari Sungai Poso.
c)
Penggunaan sumber daya air 1. melaksanakan OP Daerah Irigasi; 2. melaksanakan OP sungai dan prasarana pengendalian banjir; 3. rehabilitasi 7 (tujuh) Daerah irigasi Semi Teknis (257 ha), di Kabupaten Tojo Una Una; 4. rehabilitasi 13 (tiga belas) Daerah irigasi Teknis (21.913 ha), dan 9 daerah irigasi semi teknis
(1.225 ha) di Kabupaten
Parigi Moutong termasuk rehabilitasi berat Bendung Sausu; 5. rehabilitasi 5 (lima) Daerah irigasi Teknis (5.206 ha), dan 15 (lima belas) daerah irigasi semi teknis
(6.709 ha) di
Kabupaten Poso; 6. pembangunan PLTA Poso; 7. pembangunan PLTMH; 8. kajian pengembangan sumber air baku air tanah;dan 9. pengembangan sumber air tanah dikawasan. d) Pengembangan sumber daya air
e)
1.
pengembangan daerah irigasi Poso, seluas 20.000 ha;dan
2.
pembangunan daerah irigasi sedang-kecil di WS Parigo Poso.
Pengusahaan sumber daya air 1. penetapan kriteria pengusahaan air oleh dunia usaha dan masyarakat; 2. menyusun pedoman perhitungan biaya jasa
pengelolaan
sumber daya air serta metode pembebanannya;
64
3. kajian dan uji coba penerapan Badan Layanan Umum (BLU);dan 4. pemberdayaan P3A, Gabungan P3A, KTNA,
dan KTP
(Kelompok Tani Penghijauan). 3.3.3
Strategi Pengendalian Daya Rusak Air. Strategi Pengendalian Daya Rusak Air di WS Parigi Poso diarahkan untuk dapat mengupayakan sistem pencegahan bencana akibat daya
rusak
air
dan
meningkatkan
peran
masyarakat
dalam
pencegahan dan penanggulangan daya rusak air. Dari strategi pokok tersebut, beberapa kegiatan dalam pengendalian daya rusak air di WS Parigi Poso antara lain: a)
Pencegahan bencana alam 1. penguatan tebing dan bantaran Sungai Baliara/Bambalemo, Sungai Pelawa, Sungai Tindaki dan Sungai Sausu di Kabupaten Parigi Moutong; 2. pembangunan sabo dam untuk pengendalian banjir dan sedimen pada sungai tertentu yaitu Sungai Mawomba, Sungai Podi, Sungai Lemuro di Kecamatan Tojo dan Tojo Barat, Kabupaten Tojo Una Una; 3. pembangunan/perbaikan prasarana pengendali banjir di kawasan rawan bencana banjir di Kabupaten Parigi Moutong (Sungai Sausu, Kali Auma, Kali Mentawa, Kali Torana, Kali Sausu
Kiri,
Sungai
Tindaki,
Sungai
Baliara/Sungai
Bambalemo, Sungai Pelawa), Kabupaten Poso (Sungai Puna, Sungai Tambarana, Sungai Kilo, Sungai Tameasi, Kali Rondo), Kabupaten Tojo Una Una (Sungai Podi, Sungai Kayunyole,
Sungai
Pancuma,
Sungai
Kabalo,
Sungai
Mawomba, Sungai Betaua); 4. normalisasi sungai dan konservasi aliran sungai terutama sungai
yang
besar
antara
lain
Sungai
Podi,
Sungai
Baliara/Bambalemo, Sungai Mawomba-Lemoro di Kabupaten Tojo Una Una;
65
5. normalisasi sungai dan konservasi aliran sungai terutama sungai yang besar antara lain Sungai Sausu di Kabupaten Parigi Moutong; 6. normalisasi sungai dan konservasi aliran sungai terutama sungai yang besar antara lain Sungai Poso di Kabupaten Poso; 7. pembuatan sistem informasi banjir, Penetapan pedoman pemanfaatan
lahan
di
daerah
rawan
banjir
serta
Pemasangan flood warning system : Sungai Podi, Sungai Sausu, Sungai Mawomba; 8. pemetaan daerah rawan banjir sehingga bisa memudahkan dalam antisipasi penanganan bencana banjir/longsor; 9. menyusun perencanaan pengendalian banjir pada sungaisungai
rawan
banjir
di
Kabupaten
Parigi
Moutong,
KabupatenPoso dan Kabupaten Tojo Una Una; 10. penetapan Zona Rawan Banjir di WS Parigi Poso : Kabupaten Parigi Moutong : Sungai Sausu, SungaiTindaki, Kabupaten Poso : SungaiKilo, Sungai Puna, Kabupaten Tojo Una-Una : Sungai Mawomba, SungaiKabalo, Sungai Betaua, Sungai Pancuma, Sungai Podi, Sungai Kayunyole, Sungai Lemuro; 11. pembangunan bangunan penahan tebing dan pengendali erosi antara lain groundsill, revetment, retaining wall, dan tanggul di Sungai Poso; 12. penetapan
Zona
Rawan
Longsor
di
WS
Parigi
Poso,
Kabupaten Parigi Moutong : Sepanjang lereng pegunungan bagian tengah ke arah utara. Kabupaten Poso : Sepanjang alur Sungai Poso bagian tengah, dan sisi timur Danau Poso. Kabupaten Tojo Una-Una: hulu Sungai Podi, Sungai Tongku, Sungai Mawomba, dan Sungai Masalogi; 13. mengendalikan
erosi
dan
sedimentasi
sesuai
dengan
lokasinya, yaitu dengan sistem teras, saluran di lereng dan penanaman
segaris
(dilereng
bukit)
atau
dengan
pembangunan revetment, check dam/sabo dam (di sungai ), dan jetty (di muara);
66
14. penanaman kembali hutan mangrove untuk mencegah abrasi pantai terutama di Kabupaten Parigi Moutong; 15. pembangunan jetty, pengerukan sungai, pengaman muara sungai, pengaman pantai di Kabupaten Tojo Una Una; 16. pengamanan muara sungai dan abrasi pantai di Kabupaten Parigi Moutong; 17. pembangunan
bangunan
penahan
tebing
pantai
di
Kabupaten Poso;dan 18. pembuatan tanggul penahan tebing
Danau Poso pada
daerah permukiman di desa Tonusu, Taipa. b)
Penanggulangan bencana alam 1. sosialisasi tentang bahaya pembuangan sampah ke badan air; 2. penyusunan panduan praktis bagi masyarakat bila terjadi banjir; 3. pelatihan bagi masyarakat dalam mengurangi kerugian akibat banjir; 4. menyiapkan bahan bahan banjiran dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan darurat banjir antara lain karung plastik, bronjong kawat, perahu karet dan pelampung, tenda-tenda atau kayu, bronjong di Kabupaten Poso.
c)
Pemulihan daya rusak air Pemulihan daya rusak air merupakan penanganan pasca bencana, baik berupa bencana banjir, bencana kekeringan maupun bencana tanah longsor. 1. membuat
SOP
pelibatan
peran
masyarakat
dalam
memulihkan fungsi lingkungan hidup setelah banjir; 2. meningkatkan kapasitas retensi sepanjang alur (sempadan) sungai dengan melakukan naturalisasi sempadan sungai yang rusak di Sungai Poso;
67
3. pemulihan fungsi prasarana pengendali banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Unauna. Pemulihan
bencana
pasca
banjir
atau
disebut
juga
rehabilitasi pasca banjir,adalah proses perbaikan keadaan terencana
berdasarkan
hasil
evaluasi
kelayakan
agar
keadaan kembali sama dengan atau lebih baik dari keadaan semula. Kegiatan yang dibutuhkan antara lain: 1. pengumpulan data awal yang terdiri atas jenis kerusakan dan karakter banjir; 2. penilaian kerusakan; 3. revitalisasi; 4. evaluasi kelayakan terdiri atas kriteria legalitas dan kriteria tingkat resiko banjir; 5. rekonstruksi mengembalikan seperti semula dengan pengembalian total seperti kondisi sebelum banjir atau tidak melakukan perubahan atau desain ulang;dan 6. konstruksi lebih baik dari semula yaitu peningkatan dilokasi semula, bangunan jenis baru dan pindah ke lokasi baru (relokasi). 3.3.4
Strategi Sistem Informasi Data sumber daya air a)
pembuatan rancangan System Data Base Perencanaan sumber daya air WS Parigi-Poso;
b)
Updating System & Data Base Perencanaan sumber daya air WS Parigi Poso;
c)
pengembangan Jaringan Sistem Informasi sumber daya air WS Parigi Poso.
3.3.5
Strategi Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha a)
meningkatkan
peran
masyarakat
dan
swasta
untuk
berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya air dalam wadah koordinasi maupun kerjasama Pemerintah dan swasta; 68
b)
pembentukan dan fasilitasi Wadah Koordinasi dalam Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso (TKPSDA);
c)
penyiapan
peraturan
penerima
manfaat
menanggung
jasa
pengelolaan sumber daya air; d)
pengembangan software alokasi air;
e)
dukungan terhadap upaya kegiatan pengumpulan data dan informasi sumber daya air WS Parigi Poso, penerapan Quality Assurance, pengelolaan sistem hidrologi, kegiatan pementauan kualitas air, GNKPA dan upaya pemberdayaan masyarakat lainnya;
f)
meningkatkan
koordinasi
Kabupaten/Kota
dan
ditingkat
antar
lintas
lembaga
yang
Provinsi,
lintas
terkait
dalam
pengelolaan sumber daya air; g)
meningkatkan peran Asosiasi bidang sumber daya air yaitu P3A, GP3A, KTNA, HKTI, KTP dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air;dan
h) menyusun
dan
melaksanakan
prosedur
sanksi
atas
penyimpangan yang disampaikan oleh masyarakat. Wadah
koordinasi
pada
wilayah
sungai
dibentuk
sesuai
dengan
kebutuhan pengelolaan sumber daya air pada WS yang bersangkutan. Wadah Koordinasi pengelolaan sumber daya air di WS Parigi Poso (Tim Koordinasi Pengelolaan sumber daya air (TKPSDA) sampai saat ini belum terbentuk.
69
BAB IV KEBIJAKAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WS PARIGI POSO
Kebijakan operasional untuk melaksanakan strategi pengelolaan sumber daya air merupakan Arahan Pokok untuk melaksanakan strategi pengelolaan sumber daya air yang telah ditentukan. Kebijakan operasional dalam pengelolaan sumber daya air mencakup lima aspek pengelolaan sumber daya air, yaitu: aspek konservasi sumber daya air, aspek pendayagunaan sumber daya air, aspek pengendalian daya rusak, aspek sistem informasi sumber daya air serta aspek kelembagaan dan peran serta masyarakat. Kebijakan Operasional tersebut disusun untuk setiap alternatif pilihan strategi berdasarkan
skenario
pertumbuhan
ekonomi
yaitu
kondisi
skenario
pertumbuhan ekonomi baik rendah, sedang, maupun tinggi. Kebijakan Operasional dalam pengelolaan sumber daya air menurut skenario dan alternatif strategi jangka pendek, menengah dan panjang ditampilkan pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.3 dan Gambar 4.1 sampai dengan Gambar 4.9 berikut yang berisi: 1. Strategi untuk masing-masing skenario (jangka pendek, menengah dan jangka panjang) 2. Kebijakan operasional untuk melaksanakan strategi 3. Instansi/lembaga yang terkait dalam pelaksanaan kebijakan operasional
70
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) A. KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
1 PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR
Hasil Analisis Banyaknya kawasan lindung yang rusak atau beralih fungsi
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Luas kawasan lindung mencapai 31,48% dari wilayah DAS/WS (sesuai dengan arahan RTRW Prov. Sulawesi Tengah)
Strategi
Kebijakan Operasional
Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung (penghijauan) dengan bantuan tanaman produktif bagi masyarakat untuk penghijauan pada kawasan lindung seluas 25%.
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung (penghijauan) dengan bantuan tanaman produktif bagi masyarakat untuk penghijauan pada kawasan lindung seluas 50%.
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung (penghijauan) dengan bantuan tanaman produktif bagi masyarakat untuk penghijauan pada kawasan lindung seluas 100%.
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung (penghijauan) dengan bantuan tanaman produktif bagi masyarakat untuk penghijauan pada kawasan lindung.
Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam di WS Parigi Poso
Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam di WS Parigi Poso
Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam di WS Parigi Poso
Berkoordinasi dengan instansi terkait melalui GNKPA untuk merehabilitasi kawasan lindung di Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Tojo Una-Una
Pengukuhan kawasan lindung (penunjukan kelompok hutan dan non hutan, penataan batas kawasan lindung, pemetaan kawasan lindung) di WS Parigi Poso
Pengukuhan kawasan lindung (penunjukan kelompok hutan dan non hutan, penataan batas kawasan lindung, pemetaan kawasan lindung) di WS Parigi Poso
Pengukuhan kawasan lindung (penunjukan kelompok hutan dan non hutan, penataan batas kawasan lindung, pemetaan kawasan lindung) di WS Parigi Poso
Pembuatan demplot pengelolaan kawasan lindung
Pembuatan demplot pengelolaan kawasan lindung
Pembuatan demplot pengelolaan kawasan lindung
Sosialisasi tentang perlunya menjaga kawasan lindung
Sosialisasi tentang perlunya menjaga kawasan lindung
Sosialisasi tentang perlunya menjaga kawasan lindung
Penetapan sempadan Danau/sungai/pantai/ma ta air di WS Parigi Poso
Penetapan sempadan Danau/sungai/pantai/ma ta air di WS Parigi Poso
Penetapan sempadan Danau/sungai/pantai/ma ta air di WS Parigi Poso
Pembangunan demplot (lahan percontohan) tentang pengamanan sempadan sungai yang sudah berpenghuni (di perkotaan)
Pembangunan demplot (lahan percontohan) tentang pengamanan sempadan sungai yang sudah berpenghuni (di perkotaan)
Pembangunan demplot (lahan percontohan) tentang pengamanan sempadan sungai yang sudah berpenghuni (di perkotaan)
Lembaga/Instansi Terkait Balai WS Sulawesi III, Pemda Kab, Balai PSDA , BPDAS, Bappeda
Penetapan batas sempadan danau/sungai/pantai di seluruh WS Parigi Poso dengan Perda Kabupaten
71
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) A. KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis Terjadi kekeringan di beberapa tempat di musim kemarau
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Rasio Qmax/Qmin rata rata sungaisungai tidak terlalu besar
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Mendukung pelaksanaan konservasi hutan dan lahan kritis di bagian hulu DAS seluas 25%
Mendukung pelaksanaan konservasi hutan dan lahan kritis di bagian hulu DAS seluas 50%
Mendukung pelaksanaan konservasi hutan dan lahan kritis di bagian hulu DAS seluas 100%
Kebijakan Operasional Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air baik air permukaan maupun air tanah
Lembaga/Instansi Terkait BPDAS Palu-Poso, Dinas Kehutanan Prov/Kabupaten, Bappeda Prov/Kab
Kerjasama dalam mendukung tindak lanjut penetapan hulu Danau Poso sebagai kawasan Konservasi Pengaturan sharing dana untuk konservasi mata air, sungai dan sumber air lainnya Penyusunan Pola RLKT DAS Prioritas utamanya DAS Podi untuk mengamankan jalan provinsi PosoAmpana-Luwuk Tingginya laju erosi di lahan pertanian
Pengolahan lahan Mendukung anjuran sesuai dengan kaidah kepada masayarakat untuk konservasi menanam pohon yang lebih bersifat menahan air (misalnya pohon cempaka dan lada) untuk antisipasi bahaya erosi dan longsor
Mendukung anjuran kepada masayarakat untuk menanam pohon yang lebih bersifat menahan air (misalnya pohon cempaka dan lada) untuk antisipasi bahaya erosi dan longsor
Mendukung anjuran kepada masayarakat untuk menanam pohon yang lebih bersifat menahan air (misalnya pohon cempaka dan lada) untuk antisipasi bahaya erosi dan longsor
Pengaturan peran serta masyarakat dalam pengolahan lahan sesuai dengan kaidah konservasi
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov/Kab, BPDAS Palu-Poso
Terdapat lahan Kritis di WS Parigi Poso: luas lahan kritis 71.619,11 ha (8,29% luas WS). Di dalam kawasan hutan 14.649 ha dan diluar kawasan hutan 56.969 ha. (Luas WS Parigi Poso 862.982,95 ha)
Berkurangnya luas lahan kritis di DAS, terutama di DTA Danau Poso
Mendukung pengembangan aneka usaha kehutanan (AUK) perlebahan, persuteraan alam, agro forestry (wanafarma).
Mendukung pengembangan aneka usaha kehutanan (AUK) perlebahan, persuteraan alam, agro forestry (wanafarma).
Mendukung rehabilitasi hutan dan lahan kritis di seluruh WS Parigi Poso
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas PSDA , BPDAS, Palu-Poso,
Mendukung pengembangan aneka usaha kehutanan (AUK) perlebahan, persuteraan alam, agro forestry (wanafarma).
72
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) A. KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Pelaksanaan agroforestry (wana farma) bagi penduduk yang tinggal didekat kawasan hutan
2 PENGAWETAN AIR Potensi (ketersediaan) air masih banyak yang tidak termanfaatkan secara optimal
Menjaga potensi air permukaan yang ada sebesar 35,13 m3/dt (1,1 milyar m3)
Penggunaan sumber air tanah belum selektif
Terkonservasinya cadangan potensi air tanah
Mendukung rehabilitasi lahan kritis di seluruh WS Parigi Poso seluas 25%
Mendukung rehabilitasi lahan kritis di seluruh WS Parigi Poso seluas 50%
Mendukung rehabilitasi lahan kritis di seluruh WS Parigi Poso seluas 100%
Berkoordinasi dengan instansi terkait melalui GNKPA untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis di WS : pembuatan check dam dan teras bangku
Melaksanakan konservasi sumber air waduk, danau, sungai, mata air
Melaksanakan konservasi sumber air waduk, danau, sungai, mata air
Melaksanakan konservasi sumber air waduk, danau, sungai, mata air
Mendukung konservasi sumber daya air di kawasan sabuk hijau
Pemakaian air tanah dalam tidak melampaui safe yield
Pemakaian air tanah dalam tidak melampaui safe yield
Pemakaian air tanah dalam tidak melampaui safe yield
Conjunctive use air tanah dan air permukaan dengan prioritas air permukaan
Balai WS Sulawesi III, Pemda Kab/kota, Dinas PSDA , BPDAS Palu-Poso, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Mempertahankan kapasitas resapan air dan daerah imbuhan air tanah di Kabupaten Poso, Tojo Una Una dan Parigi Moutong Pemberian ijin pemanfaatan air tanah hanya pada kawasan yang produksi akifernya cukup-besar, sesuai dengan kondisi hidrogeologi dan keberadaan cekungan air tanah di WS Parigi Poso 73
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) A. KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis Penggunaan air masih kurang hemat, termasuk penggunaan air untuk tanaman padi
3 PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Kualitas air hampir pada semua sungai yang masuk ke Danau Poso membawa zat padat terlarut dalam alirannya dengan kadar yang tinggi
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Penggunaan air secara efisien terutama untuk budidaya tanaman padi Kualitas air dan sumber air sesuai dengan peruntukkannya dan memenuhi baku mutu kualitas air yang disyaratkan
Parameter COD, BOD, PO4 dan Cl melebihi baku mutu
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Lembaga/Instansi Terkait
Penerapan sistem tanam padi dengan pola SRI di daerah irigasi yang sudah maju di WS Parigi Poso
Penerapan sistem tanam padi dengan pola SRI di daerah irigasi yang sudah maju di WS Parigi Poso
Pengaturan dalam budidaya tanaman padi dengan teknologi maju
Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Memasang rambu-rambu peringatan pada ruas sungai yang rawan tingkat buangan limbah di sepanjang pinggir sungai.
Memasang rambu-rambu peringatan pada ruas sungai yang rawan tingkat buangan limbah di sepanjang pinggir sungai.
Memasang rambu-rambu peringatan pada ruas sungai yang rawan tingkat buangan limbah di sepanjang pinggir sungai.
Penerbitan Perda tentang Pemulihan Kualitas Air akibat dari pencemaran limbah cair
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Dinas PSDA, Bapedalda
Membangun sistem pemantauan kualitas air pada sumber air dan kualitas limbah cair secara berkelanjutan di Danau Poso dan Sungai Poso Sosialisasi terhadap masyarakat disekitar sungai untuk tidak membuang sampah ke badan sungai
Tersedianya prasarana dan sarana sanitasi
Kebijakan Operasional
Penerapan sistem tanam padi dengan pola SRI di daerah irigasi yang sudah maju di WS Parigi Poso
Sosialisasi terhadap masyarakat disekitar sungai untuk tidak membuang sampah ke badan sungai
Hampir seluruh aliran sungai tercemar SO4, H2S, Fe, Mn dan Zn secara berlebihan.
belum adanya prasarana dan sarana sanitasi
Jangka Panjang (2011-2030)
Pembangunan IPAL dan TPA di Kota Poso, Ampana dan Parigi
Pembangunan IPAL dan TPA di Kota Poso, Ampana dan Parigi
Sosialisasi terhadap masyarakat disekitar sungai untuk tidak membuang sampah ke badan sungai
Penerbitan Perda tentang larangan pembuangan sampah ke badan air
Membangun sistem pemantauan kualitas air pada sumber air dan kualitas limbah cair secara berkelanjutan pada WS Parigi Poso
Melakukan koordinasi dan pendekatan kepada pabrik/industri untuk tidak membuang limbah pabrik/industri langsung ke badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Pembangunan IPAL dan TPA di Kota Poso, Ampana dan Parigi
Penegakan hukum bagi yang mencemari badan air dengan limbah, di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
74
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) B. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Zona pemanfaatan dan peruntukan sumber daya air ditetapkan dalam peta Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah/Sulawesi Selatan dan RTRW seluruh Kabupaten/ Kota di WS Parigi Poso ditetapkan
Penetapan zona pemanfaatan sumber daya air ke dalam peta Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah
Penetapan zona pemanfaatan sumber daya air ke dalam peta Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah Penetapan zona pemanfaatan sumber air ke dalam peta Tata Ruang Wilayah Kabupaten Poso.
Penetapan zona pemanfaatan sumber daya air ke dalam peta Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah, Penetapan zona pemanfaatan sumber daya air ke dalam peta Tata Ruang Wilayah Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo UnaUna
Tersusunnya neraca air saat ini dan yang akan datang di setiap DAS
Penyusunan Neraca air Penyusunan Neraca air di Kabupaten Poso, di di Kabupaten Parigi WS Parigi Poso Moutong, di WS Parigi Poso
Sempadan sumber air belum sepenuhnya digunakan sebagai batasan dalam pemanfaatan ruang sumber daya air
Kawasan sempadan sungai, waduk, danau, sabuk hijau, mata air dan pantai diseluruh WS Parigi Poso ditetapkan
Penetapan kawasan sempadan sumber air di Kabupaten Poso
2 PENYEDIAAN SUMBER DAYA AIR
masih kurangnya penyediaan air baku untuk berbagai keperluan a.l. air untuk irigasi, air kebutuhan RKI (rumahtangga, perkotaan dan air industri) dsb
Kebutuhan air baku air untuk irigasi, air kebutuhan RKI (rumah tangga, perkotaan dan air industri) termasuk air untuk lingkungan dapat dipenuhi
3 PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Kurang optimalnya Operasi dan Pemeliharaan (OP) daerah irigasi
OP daerah irigasi dilaksanakan
1 PENATAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Belum adanya zona pemanfaatan dan peruntukan sumber daya air yang memperhatikan kepentingan berbagai jenis pemanfaatan
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Penerbitan Perda tentang Zona Pemanfaatan dan peruntukan sumber daya air di setiap Kabupaten terkait dengan WS Parigi Poso
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Balai PSDA , BPDAS, Bappeda
Penetapan kawasan Penetapan kawasan sempadan sumber air di sempadan sumber air Kabupaten Poso, Parigi di Kabupaten Poso, Moutong dan Tojo Una Parigi Moutong dan Una Tojo Una Una Menetapkan kawasan sempadan danau pada Danau Poso
Penerbitan Perda tentang kawasan sempadan sumber air termasuk kawasan sempadan Danau Poso
Pemda Prov/Kab, Bappeda Prov/Kab
Penyusunan/Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Poso dan Tojo UnaUna
Penyusunan/Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Poso, Tojo Una-una dan Parigi Moutong
Penyusunan/Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Poso, Tojo Una-una dan Parigi Moutong Pengembangan jaringan air baku di Kota Poso, Parigi dan Ampana
Penyediaan air baku untuk irigasi di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una.
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Balai PSDA , BPDAS, Bappeda, Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Melaksanakan OP daerah irigasi di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP daerah irigasi di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP daerah irigasi di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Meningkatkan O & P jaringan irigasi dan bendung, waduk, sungai dan prasarana sumber daya air yang telah ada
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Dinas PSDA, Dinas Pertanian
Penyusunan Neraca air di Kabupaten Poso, Parigi Moutong, Tojo Una Una, di WS Parigi Poso
75
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) B. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Dinas PSDA , Dinas Pertambangan dan Energi, PLN Suluttenggo, PLTA Poso (Poso Energy)
Kurang optimalnya OP prasarana sumber daya air
OP prasarana sumber daya air dilaksanakan
Melaksanakan OP prasarana sumber daya air di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP prasarana sumber daya air di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP prasarana sumber daya air di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Kurang optimalnyaOP sungai dan prasarana pengendalian banjir
OP sungai dan prasarana pengendalian banjir dilaksanakan
Melaksanakan OP sungai dan prasarana pengendalian banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP sungai dan prasarana pengendalian banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP sungai dan prasarana pengendalian banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Potensi sumber daya air untuk pembangkitan tenaga listrik sangat besar
Terjaminnya debit sungai/waduk/danau untuk membangkitkan tenaga listrik
Pembangunan PLTA Pembangunan PLTA Pembangunan PLTA Poso Tahap II: 180 MW Poso Tahap I : 50 MW Poso Tahap I : 50 MW Pembangunan PLTA Pembangunan PLTA Poso Tahap II: 180 MW Poso Tahap II: 180 MW Pembangunan PLTA Poso Tahap III : 200 MW
Menjamin ketersediaan air di sungai/danau/waduk untuk pembangkit tenaga listrik
Pembangunan PLTMH : 6,33 MW yaitu:
Pemanfaatan Potensi PLTMH di WS Parigi Poso sebesar : 15,67 MW
Bambalo II : 1,60 MW Terdapat potensi sumber air tanah yang belum optimal termanfaatkan
Sumber air baku air tanah dapat dimanfaatkan
Kajian pengembangan sumber air baku air tanah di WS Parigi Poso sesuai dengan safe yield
Pembangunan PLTMH : 6,33 MW yaitu:
Pembangunan PLTMH : 6,33 MW yaitu:
Bambalo II : 1,60 MW
Bambalo II : 1,60 MW
Kajian pengembangan sumber air baku air tanah di WS Parigi Poso sesuai dengan safe yield Pengembangan sumber air tanah dikawasan Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong
Kajian pengembangan sumber air baku air tanah di WS Parigi Poso sesuai dengan safe yield Pengembangan sumber air tanah dikawasan Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una Una
Pengembangan sumber air tanah di kawasan yang potensi air tanahnya tinggi
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, BPDAS Palu Poso, Dinas Kehutanan, Dinas Pertambangan dan Energi
Pelestarian daerah imbuhan air tanah
4 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
Terjadinya alih fungsi lahan sawah irigasi teknis ke peruntukan lain sehingga mengurangi luas jarinan irigasi teknis
Terjaminnya lahan sawah Pembangunan daerah untuk mempertahankan irigasi kecil di WS luas jaringan irigasi Parigi Poso teknis
Pembangunan daerah irigasi kecil di WS Parigi Poso
Pembangunan daerah irigasi kecil di WS Parigi Poso
Pengukuhan kawasan pertanian lahan basah khususnya sawah irigasi teknis dan penetapan prosedur alih fungsi lahan, sesuai dengan
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Bappeda Prov/Kab
76
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) B. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
UU no. 41/2009 dan PP no. 1/2011 tentang alih fungsi lahan irigasi Mendorong pengembangan jaringan irigasi baru dalam rangka mendukung produktivitas usaha tani untuk meningkatkan produksi pertanian guna menunjang ketahanan pangan dan memajukan kesejahteraan masyarakat 5 PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR
Belum termanfaatkannya potensi untuk pengusahaan sumber daya air padasumber air tertentu oleh dunia usaha dan masyarakat
Pengusahaan sumber daya air oleh dunia usaha dan masyarakat dilaksanakan
Penetapan kriteria pengusahaan air oleh dunia usaha dan masyarakat
Penetapan kriteria pengusahaan air oleh dunia usaha dan masyarakat Penyempurnaan persyaratan dan prosedur kerjasama dalam pengusahaan sumber daya air
Penetapan kriteria pengusahaan air oleh dunia usaha dan masyarakat Penyempurnaan persyaratan dan prosedur kerjasama dalam pengusahaan sumber daya air Pengusahaan sumber daya air oleh dunia usaha dan masyarakat di ws Parigi Poso
Pengusahaan sumber daya air pada suatu lokasi tertentu sesuai persyaratan yang ditentukan dalam perizinan, a.l.
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Perg. Tinggi, HKTI, Asosiasi, Perusahaan swasta dll
> penggunaan air untuk proses produksi dan pendingin > penggunaan air untuk tenaga kerja di kawasan industry > pengusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) dari mata air Menyediakan prosedur kerjasama dalam pengusahan sumber daya air
Terdapat sistem pemantauan dan pengawasan pelaksanaan pengusahaan sumber daya air untuk 77
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) B. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Penerima manfaat turut menanggung biaya jasa pengelolaan sumber daya air kecuali untuk kebutuhan pokok sehari hari dan usaha pertanian rakyat
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Perg. Tinggi, HKTI, Asosiasi, Perusahaan swasta dll
pengaturan peran dunia usaha dalam pengusahaan sumber daya air. Penerima manfaat belum turut menanggung biaya jasa penyediaan air
Penerima manfaat turut menanggung biaya jasa penyediaan air
Menyusun pedoman Menyusun pedoman Menyusun pedoman perhitungan biaya jasa perhitungan biaya jasa perhitungan biaya jasa penyediaan sumber penyediaan sumber penyediaan sumber daya air serta metode daya air serta metode daya air serta metode pembebanannya pembebanannya pembebanannya kepada para kepada para kepada para pemanfaat di WS Parigi pemanfaat di pemanfaat di WS Poso WS.Parigi Poso Parigi Poso Kajian penerapan Kajian penerapan Badan Layanan Umum Badan Layanan Umum (BLU) di WS Parigi (BLU) di WS Parigi Poso Poso Uji coba penerapan BLU di WS Parigi Poso
Menyehatkan kelembagaan pelayanan air minum (PDAM)/ revitalisasi PDAM di Kota Poso, Parigi dan Ampana: > kelembagaan dan profesionalisme pelayanan > peningkatan cakupan pelayanan > full cost recovery
Belum optimalnya peran serta koperasi, badan usaha swasta dan masyarakat dalam pengusahaan sumber daya air
Peran serta koperasi, badan usaha swasta dan masyarakat meningkat dalam pengusahaan sumber daya air
Pemberdayaan P3A, Gabungan P3A, KTNA, dan KTP (Kelompok Tani Penghijauan) di Kabupaten Poso
Pemberdayaan P3A , Gabungan P3A, KTNA, dan KTP (Kelompok Tani Penghijauan) di Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong
Pemberdayaan P3A, Gabungan P3A, KTNA dan KTP (Kelompok Tani Penghijauan) di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong Kabupaten Tojo Una-Una
Pemberdayaan P3A sehingga menjadi entitas berbadan hukum Pemberdayaan KTP (Kelompok Tani Penghijauan)
78
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) C. PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
Nomor
Sub Aspek
1 PENCEGAHAN DAYA RUSAK AIR
Hasil Analisis Terjadinya bencana banjir tahunan di KecamatanSausu (Kabupaten Parigi Moutong), KecamatanPoso Pesisir (Ka. Poso) dan Kecamatan Tojo dan KecamatanTojo Barat (KabupatenTojo Una Una)
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Terbebasnya kawasan dari bencana banjir akibat meluapnya sungai sungai di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Una-Una
Strategi Jangka Pendek (2011-2015) Penguatan tebing dan bantaran sungai SungaiBaliara/ S Bambalemo, Sungai Pelawa, SungaiTindaki dan SungaiSausu di Kabupaten Parigi Moutong
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Penguatan tebing dan Penguatan tebing dan bantaran sungai bantaran sungai SungaiBaliara/ S SungaiBaliara/ S Bambalemo, Sungai Bambalemo, Sungai Pelawa, SungaiTindaki Pelawa, SungaiTindaki dan SungaiSausu di dan SungaiSausu di Kabupaten Parigi Kabupaten Parigi Moutong Moutong Pembangunan sabo Pembangunan sabo dam dam untuk untuk pengendalian pengendalian banjir banjir dan sedimen pada dan sedimen pada sungai-sungai tertentu: sungai-sungai Sungai Mawomba, tertentu: Sungai Sungai Podi, Sungai Mawomba, Sungai Lemuro di Kecamatan Podi, Sungai Lemuro Tojo dan Tojo Barat, di Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una Una dan Tojo Barat, Pembangunan/perbaika Kabupaten Tojo Una n prasarana pengendali Una banjir di kawasan rawan bencana banjir di Kabupaten Parigi Moutong (Sungai Sausu, KaliAuma, KaliMentawa, Kali Torana, KaliSausu Kiri, Sungai Tindaki, Sungai Baliara/Sungai Bambalemo, Sungai Pelawa), Kabupaten Poso (Sungai Puna, S Tambarana, Sungai Kilo, Sungai Tameasi, KaliRondo), Kabupaten Tojo Una Una (Sungai Podi, Sungai Kayunyole, Sungai Pancuma, Sungai Kabalo, Sungai Mawomba, Sungai Betaua).
Kebijakan Operasional Pembangunan prasarana teknis pencegahan banjir pada sungai-sungai rawan banjir di seluruh WS Parigi Poso
Lembaga/Instansi Terkait Balai WS Sulawesi III, Dinas PSDA Prov, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas Perikanan dan Kelautan, BPDAS Palu-Poso
79
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) C. PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Terjadinya longsor tebing dan amblesan di SungaiPoso (Kec Watuawu, Sayo dan Poso Kota)
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Mengembalikan kondisi alur SungaiPoso sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Normalisasi sungai dan konservasi aliran sungai terutama sungai yang besar al : Sungai Podi, Sungai Baliara/Bambalemo, Sungai MawombaLemoro di Kabupaten Tojo Una Una
Normalisasi sungai dan konservasi aliran sungai terutama sungai yang besar al : Sungai Podi, Sungai Baliara/Bambalemo, Sungai MawombaLemoro di Kabupaten Tojo Una Una, Sungai Sausu di Kabupaten Parigi Moutong
Normalisasi sungai dan konservasi aliran sungai terutama sungai yang besar al : Sungai Podi, Sungai Baliara / Bambalemo, Sungai Mawomba-Lemoro di Kabupaten Tojo Una Una, Sungai Sausu di Kabupaten Parigi Moutong, Sungai Poso di Kabupaten Poso
Pembangunan bangunan penahan tebing dan pengendali erosi a.l. groundsill, revetment, retaining wall, dan tanggul di Sungai Poso di Watuawu, Kecamatan Lage sampai ke Kecamatan Poso Kota.
Pembangunan Pembangunan bangunan bangunan penahan penahan tebing dan tebing dan pengendali pengendali erosi a.l. erosi a.l. groundsill, groundsill, revetment, revetment, retaining retaining wall, dan wall, dan tanggul di tanggul di Sungai Poso di Sungai Poso di Watuawu, Kecamatan Watuawu, Kecamatan Lage sampai ke Lage sampai ke Kecamatan Poso Kota Kecamatan Poso Kota dan Sungai sungai dan sungai rawan rawan banjir di WS Parigi banjir di WS Parigi Poso Poso Pemeliharaan prasarana pengendali longsor di WS Parigi Poso
Penetapan Zona Rawan Longsor di WS Parigi Poso
Penetapan Zona Rawan Longsor di WS Parigi Poso
Penetapan Zona Rawan Longsor di WS Parigi Poso
> Kabupaten Parigi Moutong : Sepanjang lereng pegunungan bagian tengah ke arah utara
> Kabupaten Poso : Sepanjang alur Sungai Poso bagian tengah, dan sisi timur Danau Poso > Kabupaten Parigi Moutong : Sepanjang lereng pegunungan bagian tengah ke arah utara
> Kabupaten Poso : Sepanjang alur Sungai Poso bagian tengah, dan sisi timur Danau Poso > Kabupaten Parigi Moutong : Sepanjang lereng pegunungan bagian tengah ke arah utara > Kabupaten Tojo UnaUna: hulu Sungai Podi, Sungai Tongku, Sungai Mawomba, dan Sungai Masalogi
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait Balai WS Sulawesi III, Dinas PSDA Prov, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas Perikanan dan Kelautan, BPDAS Palu-Poso
Pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan prasarana pengendali longsor
80
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) C. PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Kebijakan Operasional
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Mengendalikan erosi dan sedimentasi sesuai dengan lokasinya, yaitu dengan sistem teras, saluran di lereng dan penanaman segaris (dilereng bukit) atau dengan pembangunan revetment, check dam/sabo dam (di sungai), dan jetty (di muara)di Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong
Mengendalikan erosi dan sedimentasi sesuai dengan lokasinya, yaitu dengan sistem teras, saluran di lereng dan penanaman segaris (dilereng bukit) atau dengan pembangunan revetment, check dam/sabo dam (di sungai), dan jetty (di muara)di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Tojo Una Una
Mengurangi laju erosi secara sipil teknis maupun upaya fisik non struktural
Penanaman kembali Penanaman kembali hutan mangrove untuk hutan mangrove mencegah abrasi untuk mencegah pantai terutama di abrasi pantai Kabupaten Parigi terutama di Moutong Kabupaten Parigi Moutong Pembangunan jetty, pengerukan sungai, pengaman muara sungai, pengaman pantai di Kabupaten Tojo Una Una
Penanaman kembali hutan mangrove untuk mencegah abrasi pantai terutama di Kabupaten Parigi Moutong Pembangunan jetty, pengerukan sungai, pengaman muara sungai, pengaman pantai di Kabupaten Tojo Una Una Pengamanan muara sungai dan abrasi pantai di Kabupaten Parigi Moutong
Pengamanan pantai diprioritaskan pada upaya teknis non fisik berupa penanaman bakau/mangrove disepanjang pantai
Pembangunan bangunan penahan tebing pantai di Kabupaten Poso
Pembangunan bangunan penahan tebing pantai di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Tojo Una Una Pembuatan tanggul penahan tebing Danau Poso pada daerah permukiman di desa Tonusu, Taipa
Tingginya Laju erosi lahan dan sedimentasi sungai
Terkendalinya erosi Mengendalikan erosi lahan dan sedimentasi di dan sedimentasi sungai / danau / waduk sesuai dengan / prasarana penyimpan lokasinya, yaitu air dengan sistem teras, saluran di lereng dan penanaman segaris (dilereng bukit) atau dengan pembangunan revetment, check dam/sabo dam (di sungai), dan jetty (di muara)di Kabupaten Poso
Terjadi abrasi di pantai Kabupaten Parigi Moutong dan Tojo UnaUna
Garis pantai di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una aman dan terjaga
Pembangunan bangunan penahan tebing pantai di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Tojo Una Una
Lembaga/Instansi Terkait
81
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) C. PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
Nomor
Sub Aspek
2 PENANGGULANGAN DAYA RUSAK AIR
Hasil Analisis Ketidaksiapan penanggulangan bencana akibat banjir
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Bencana banjir dapat ditanggulangi dengan cepat
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Sosialisasi tentang bahaya pembuangan sampah ke badan air Penyusunan panduan praktis bagi masyarakat bila terjadi banjir Pelatihan bagi masyarakat dalam mengurangi kerugian akibat banjir
Sosialisasi tentang bahaya pembuangan sampah ke badan air Penyusunan panduan praktis bagi masyarakat bila terjadi banjir Pelatihan bagi masyarakat dalam mengurangi kerugian akibat banjir
Jangka Panjang (2011-2030) Sosialisasi tentang bahaya pembuangan sampah ke badan air Penyusunan panduan praktis bagi masyarakat bila terjadi banjir Pelatihan bagi masyarakat dalam mengurangi kerugian akibat banjir
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Bencana banjir dapat dijinakkan (dimitigasi) sehingga mengurangi korban akibat banjir
Balai WS Sulawesi III, Dinas PSDA Prov, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas Perikanan dan Kelautan, BPDAS Palu-Poso
Prosedur Prosedur Prosedur penyampaian penyampaian berita penyampaian berita berita tentang kejadian tentang kejadian tentang kejadian bencana banjir kepada bencana banjir bencana banjir kepada masyarakat. kepada masyarakat. masyarakat. Penetapan prosedur Penetapan prosedur Penetapan prosedur operasi standar (SOP) operasi standar (SOP) operasi standar (SOP) Sosialisasi dan Sosialisasi dan Sosialisasi penanggulangan penanggulangan penanggulangan bencana banjir. bencana banjir. bencana banjir.
3
PEMULIHAN DAYA RUSAK AIR
Kekurangsiapan dalam memulihkan kondisi lingkungan hidup setelah terjadi bencana banjir
Fungsi lingkungan hidup dan sistem prasarana sumber daya air dapat dipulihkan kembali
Menyiapkan bahan bahan banjiran dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan darurat banjir
Menyiapkan bahan bahan banjiran dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan darurat banjir
Menyiapkan bahan bahan banjiran dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan darurat banjir
SOP pelibatan peran masyarakat dalam memulihkan fungsi lingkungan hidup setelah banjir
SOP pelibatan peran SOP pelibatan peran masyarakat dalam masyarakat dalam memulihkan fungsi memulihkan fungsi lingkungan hidup lingkungan hidup setelah setelah banjir banjir Meningkatkan Meningkatkan kapasitas kapasitas retensi retensi sepanjang alur sepanjang alur (sempadan) sungai (sempadan) sungai dengan me-naturalisasi dengan mesempadan sungai yang naturalisasi sempadan rusak di Sungai Poso sungai yang rusak di Pemulihan fungsi Sungai Poso prasarana pengendali banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Una-una
Menyiapkan penanggulangan darurat bencana akibat banjir
Melaksanakan restorasi kondisi lingkungan dan prasarana pengendali banjir untuk mengembalikan fungsi lingkungan hidup
Balai WS Sulawesi III, Dinas PSDA Prov, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas Perikanan dan Kelautan, BPDAS Palu-Poso
82
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) D. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR
Nomor 1
Sub Aspek PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR (SISDA) SESUAI KEWENANGANNYA
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Kurangnya Informasi Mengenai Kondisi sumber daya air, dikarenakan Minimnya Ketersediaan Data terkait dengan sumber daya air di WS Parigi-Poso
Tersedianya Informasi sumber daya air mengenai Kondisi : Hidrologis, Hidroklimatologi, Hidrogeologi,Kebijakan sumber daya air, Prasarana sumber daya air, Teknologi sumber daya air, Lingkungan pada sumber daya air, Kegiatan Sosek Budaya Masyarakat Yang Terkait sumber daya air.
Pembuatan rancangan System Data Base Perencana an sumber daya air WS ParigiPoso
Pembuatan rancangan Pembuatan System Data Base rancangan System Perencanaan sumber Data Base daya air WS ParigiPerencanaan sumber Poso daya air WS Parigi Update Data Base Poso Update Data Base Perencanaan sumber daya air WS ParigiPerencanaan sumber Poso daya air WS ParigiPoso Update System Data Base Perencanaan sumber daya air WS Parigi-Poso
Inventarisasi dan validasi data-data sumber daya air di WS Parigi-Poso
Pemda Kab/ Kota dan Prov., Balai WS Sulawesi III, BPDAS, PDAM, LSM, universitas, Bapeldalda
Kurangnya tenaga tenaga profesional yang terlatih untuk menangani dan mengelola sistem Informasi sumber daya air baik di tingkat provinsi maupun di tingkat Kabupaten
Terlaksananya pengelolaan Sistem Informasi sumber daya air pada tingkat nasional, provinsi dan dan kabupaten/ Kota
Pengembangan Jaringan Sistem Informasi sumber daya air WS Parigi-Poso
Pengembangan Jaringan Sistem Informasi sumber daya air WS Parigi-Poso
Sosialisasi dan pengembangan Sistem Informasi sumber daya air
Pemda Kab/ Kota dan Prov., Balai WS Sulawesi III, BPDAS, PDAM, LSM, universitas, Bapeldalda
Pengembangan Jaringan Sistem Informasi sumber daya air WS Parigi-Poso
83
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) E. PEMBERDAYAAN DAN PERAN MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA
Nomor 1
Sub Aspek PELIBATAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Hasil Analisis Dalam pengelolaan sumber daya air di WS, peran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air masih perlu ditingkatkan
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Keterlibatan masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air, mulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi sumber daya air, pengawasan sumber daya air, dan O&P sumber daya air
Strategi
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Peningkatan peran masyarakat dalam TKPSDA WS Parigi Poso dan dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air, antara lain partisipasi dalam KPS (kerjasama Pemerintah dan Swasta) Penyiapan peraturan penerima manfaat menanggung jasa pengelolaan sumber daya air
Setiap proses pengelolaan sumber daya air (perencanaan, konstruksi, OP) selalu melibatkan masyarakat dalam bentuk partisipasi antara lain pada PKM (Pertemuan Konsultasi Masyarakat)
Bappeda Prov/Kab, Balai WS Sulawesi III, LSM, KTNA, GP3A, HKTI, KTP, Instansi terkait
Pengembangan software alokasi air
Pengembangan software alokasi air
Kebijakan Ditjen sumber daya air
Dukungan terhadap pengumpulan data dan informasi sumber daya air WS Parigi Poso
Dukungan terhadap pengumpulan data dan informasi sumber daya air WS Parigi Poso
Dukungan terhadap pengumpulan data dan informasi sumber daya air WS Parigi Poso
Dukungan terhadap penerapan Quality Assurance
Dukungan terhadap penerapan Quality Assurance
Dukungan terhadap penerapan Quality Assurance
Dukungan terhadap pengelolaan sistem hidrologi
Dukungan terhadap pengelolaan sistem hidrologi
Dukungan terhadap pengelolaan sistem hidrologi
Dukungan terhadap kegiatan pemantauan kualitas air
Dukungan terhadap kegiatan pementauan kualitas air
Dukungan terhadap kegiatan pementauan kualitas air
Dukungan terhadap GNKPA
Dukungan terhadap GNKPA
Dukungan terhadap GNKPA
Dukungan terhadap upaya pemberdayaan masyarakat
Dukungan terhadap upaya pemberdayaan masyarakat
Dukungan terhadap upaya pemberdayaan masyarakat
Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Peningkatan peran serta masayarakat dalam Tim Koordinasi Pengelolaan sumber daya air (TKPSDA) WS Parigi Poso.
Peningkatan peran masyarakat dalam TKPSDA WS Parigi Poso dan dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air, antara lain partisipasi dalam KPS (kerjasama Pemerintah dan Swasta)
Dunia usaha/badan usaha Pengembangan yang software alokasi air menggunakan/memanfaatkan air sebagai komoditi usaha dilibatkan dalam proses perencanaan, pengawasan, dan memberikan kontribusi selaku penerima manfaat
Kebijakan Ditjen sumber daya air
84
TABEL 4.1 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 1 : Pertumbuhan Ekonomi Rendah) E. PEMBERDAYAAN DAN PERAN MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA
Nomor 2
3
Sub Aspek PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENINGKATAN PENGAWASAN
Hasil Analisis Banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya menjaga kelestarian sumber daya air
Belum ada mekanisme pengawasan masyarakat terhadap pengelolaan sumber daya air
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Meningkatnya peran serta masyarakat/LSM, Perguruan Tinggi dengan lembaga/instansi pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait Bappeda Prov/Kab, Balai WS Sulawesi III, LSM, KTNA, GP3A, HKTI, KTP, Instansi terkait
Meningkatkan kinerja lembaga Pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan kerjasama, kordinasi, komunikasi, antar lembaga yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan kordinasi ditingkat lintas Provinsi dan lintas Kabupaten/Kota dalam pengelolaan sumber daya air
Mengembangkan dan mewujudkan keterpaduan pemberdayaan serta peran masyarakat dan dunia usaha dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan peran Asosiasi bidang sumber daya air yaitu P3A, GP3A, KTNA, HKTI, KTP dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan peran Asosiasi bidang sumber daya air yaitu P3A, GP3A, KTNA, HKTI, KTP dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan peran Asosiasi bidang sumber daya air yaitu P3A, GP3A, KTNA, HKTI, KTP dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air
Kesepakatan TKPSDA
Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan pengelolaan sumber daya air oleh seluruh masyarakat
Menyusun prosedur penyampaian laporan yang disampaikan oleh masyarakat
Melaksanakan prosedur tindak lanjut terhadap laporan yang disampaikan oleh masyarakat
Menegakkan prosedur sangsi atas penyimpangan yang disampaikan oleh masyarakat
Kebijakan Ditjen sumber daya air
Membentuk Badan Koordinasi pengelolaan sumber daya air lintas provinsi, kabupaten, kota dalam pengelolaan sumber daya air
Pembentukan Badan Koordinasi dalam Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso (TKPSDA)
Pembentukan Badan Koordinasi dalam Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso (TKPSDA)
Pembentukan Badan Koordinasi dalam Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso (TKPSDA)
Kebijakan Ditjen sumber daya air
Pemantapan TKPSDA WS Parigi Poso
Pemantapan TKPSDA WS Parigi Poso Fasilitasi kegiatan TKPSDA
Kebijakan Ditjen sumber daya air
85
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) A.
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
1 PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR
Hasil Analisis Banyaknya kawasan lindung yang rusak atau beralih fungsi
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Luas kawasan lindung mencapai 31,48% dari wilayah DAS/WS (sesuai dengan arahan RTRW Prov. Sulawesi Tengah)
Strategi
Kebijakan Operasional
Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung (penghijauan) dengan bantuan tanaman produktif bagi masyarakat untuk penghijauan pada kawasan lindung seluas 25%.
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung (penghijauan) dengan bantuan tanaman produktif bagi masyarakat untuk penghijauan pada kawasan lindung seluas 50%.
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung (penghijauan) dengan bantuan tanaman produktif bagi masyarakat untuk penghijauan pada kawasan lindung seluas 100%.
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung (penghijauan) dengan bantuan tanaman produktif bagi masyarakat untuk penghijauan pada kawasan lindung.
Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam di WS Parigi Poso
Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam di WS Parigi Poso
Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam di WS Parigi Poso
Berkoordinasi dengan instansi terkait melalui GNKPA untuk merehabilitasi kawasan lindung di Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Tojo Una-Una
Pengukuhan kawasan lindung (penunjukan kelompok hutan dan non hutan, penataan batas kawasan lindung, pemetaan kawasan lindung) di WS Parigi Poso
Pengukuhan kawasan lindung (penunjukan kelompok hutan dan non hutan, penataan batas kawasan lindung, pemetaan kawasan lindung) di WS Parigi Poso
Pengukuhan kawasan lindung (penunjukan kelompok hutan dan non hutan, penataan batas kawasan lindung, pemetaan kawasan lindung) di WS Parigi Poso
Pembuatan demplot pengelolaan kawasan lindung
Pembuatan demplot pengelolaan kawasan lindung
Pembuatan demplot pengelolaan kawasan lindung
Sosialisasi tentang perlunya menjaga kawasan lindung
Sosialisasi tentang perlunya menjaga kawasan lindung
Sosialisasi tentang perlunya menjaga kawasan lindung
Penetapan sempadan Danau/sungai/pantai/ma ta air di WS Parigi Poso
Penetapan sempadan Danau/sungai/pantai/ma ta air di WS Parigi Poso
Penetapan sempadan Danau/sungai/pantai/ma ta air di WS Parigi Poso
Pembangunan demplot (lahan percontohan) tentang pengamanan sempadan sungai yang sudah berpenghuni (di perkotaan)
Pembangunan demplot (lahan percontohan) tentang pengamanan sempadan sungai yang sudah berpenghuni (di perkotaan)
Pembangunan demplot (lahan percontohan) tentang pengamanan sempadan sungai yang sudah berpenghuni (di perkotaan)
Lembaga/Instansi Terkait Balai WS Sulawesi III, Pemda Kab, Balai PSDA , BPDAS, Bappeda
Penetapan batas sempadan danau/sungai/pantai di seluruh WS Parigi Poso dengan Perda Kabupaten
86
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) A.
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis Terjadi kekeringan di beberapa tempat di musim kemarau
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Rasio Qmax/Qmin rata rata sungaisungai tidak terlalu besar
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Mendukung pelaksanaan konservasi hutan dan lahan kritis di bagian hulu DAS seluas 25%
Mendukung pelaksanaan konservasi hutan dan lahan kritis di bagian hulu DAS seluas 50%
Mendukung pelaksanaan konservasi hutan dan lahan kritis di bagian hulu DAS seluas 100%
Kebijakan Operasional Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air baik air permukaan maupun air tanah
Lembaga/Instansi Terkait BPDAS Palu-Poso, Dinas Kehutanan Prov/Kabupaten, Bappeda Prov/Kab
Kerjasama dalam mendukung tindak lanjut penetapan hulu Danau Poso sebagai kawasan Konservasi Pengaturan sharing dana untuk konservasi mata air, sungai dan sumber air lainnya Penyusunan Pola RLKT DAS Prioritas utamanya DAS Podi untuk mengamankan jalan provinsi PosoAmpana-Luwuk Tingginya laju erosi di lahan pertanian
Pengolahan lahan Mendukung anjuran sesuai dengan kaidah kepada masayarakat untuk konservasi menanam pohon yang lebih bersifat menahan air (misalnya pohon cempaka dan lada) untuk antisipasi bahaya erosi dan longsor
Mendukung anjuran kepada masayarakat untuk menanam pohon yang lebih bersifat menahan air (misalnya pohon cempaka dan lada) untuk antisipasi bahaya erosi dan longsor
Mendukung anjuran kepada masayarakat untuk menanam pohon yang lebih bersifat menahan air (misalnya pohon cempaka dan lada) untuk antisipasi bahaya erosi dan longsor
Pengaturan peran serta masyarakat dalam pengolahan lahan sesuai dengan kaidah konservasi
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov/Kab, BPDAS Palu-Poso
Terdapat lahan Kritis di WS Parigi Poso: luas lahan kritis 71.619,11 ha (8,29% luas WS). Di dalam kawasan hutan 14.649 ha dan diluar kawasan hutan 56.969 ha. (Luas WS Parigi Poso 862.982,95 ha)
Berkurangnya luas lahan kritis di DAS, terutama di DTA Danau Poso
Mendukung pengembangan aneka usaha kehutanan (AUK) perlebahan, persuteraan alam, agro forestry (wanafarma).
Mendukung pengembangan aneka usaha kehutanan (AUK) perlebahan, persuteraan alam, agro forestry (wanafarma).
Mendukung rehabilitasi hutan dan lahan kritis di seluruh WS Parigi Poso
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas PSDA , BPDAS, Palu-Poso,
Mendukung pengembangan aneka usaha kehutanan (AUK) perlebahan, persuteraan alam, agro forestry (wanafarma).
87
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) A.
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Pelaksanaan agroforestry (wana farma) bagi penduduk yang tinggal didekat kawasan hutan
2 PENGAWETAN AIR Potensi (ketersediaan) air masih banyak yang tidak termanfaatkan secara optimal
Menjaga potensi air permukaan yang ada sebesar 35,13 m3/dt (1,1 milyar m3)
Penggunaan sumber air tanah belum selektif
Terkonservasinya cadangan potensi air tanah
Mendukung rehabilitasi lahan kritis di seluruh WS Parigi Poso seluas 25%
Mendukung rehabilitasi lahan kritis di seluruh WS Parigi Poso seluas 50%
Mendukung rehabilitasi lahan kritis di seluruh WS Parigi Poso seluas 100%
Berkoordinasi dengan instansi terkait melalui GNKPA untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis di WS : pembuatan check dam dan teras bangku
Melaksanakan konservasi sumber air waduk, danau, sungai, mata air
Melaksanakan konservasi sumber air waduk, danau, sungai, mata air
Melaksanakan konservasi sumber air waduk, danau, sungai, mata air
Mendukung konservasi sumber daya air di kawasan sabuk hijau
Pemakaian air tanah dalam tidak melampaui safe yield
Pemakaian air tanah dalam tidak melampaui safe yield
Pemakaian air tanah dalam tidak melampaui safe yield
Conjunctive use air tanah dan air permukaan dengan prioritas air permukaan
Balai WS Sulawesi III, Pemda Kab/kota, Dinas PSDA , BPDAS Palu-Poso, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Mempertahankan kapasitas resapan air dan daerah imbuhan air tanah di Kabupaten Poso, Tojo Una Una dan Parigi Moutong Pemberian ijin pemanfaatan air tanah hanya pada kawasan yang produksi akifernya cukup-besar, sesuai dengan kondisi hidrogeologi dan keberadaan cekungan air tanah di WS Parigi Poso 88
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) A.
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis Penggunaan air masih kurang hemat, termasuk penggunaan air untuk tanaman padi
3 PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Kualitas air hampir pada semua sungai yang masuk ke Danau Poso membawa zat padat terlarut dalam alirannya dengan kadar yang tinggi
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Penggunaan air secara efisien terutama untuk budidaya tanaman padi Kualitas air dan sumber air sesuai dengan peruntukkannya dan memenuhi baku mutu kualitas air yang disyaratkan
Parameter COD, BOD, PO4 dan Cl melebihi baku mutu
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Lembaga/Instansi Terkait
Penerapan sistem tanam padi dengan pola SRI di daerah irigasi yang sudah maju di WS Parigi Poso
Penerapan sistem tanam padi dengan pola SRI di daerah irigasi yang sudah maju di WS Parigi Poso
Pengaturan dalam budidaya tanaman padi dengan teknologi maju
Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Memasang rambu-rambu peringatan pada ruas sungai yang rawan tingkat buangan limbah di sepanjang pinggir sungai.
Memasang rambu-rambu peringatan pada ruas sungai yang rawan tingkat buangan limbah di sepanjang pinggir sungai.
Memasang rambu-rambu peringatan pada ruas sungai yang rawan tingkat buangan limbah di sepanjang pinggir sungai.
Penerbitan Perda tentang Pemulihan Kualitas Air akibat dari pencemaran limbah cair
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Dinas PSDA, Bapedalda
Membangun sistem pemantauan kualitas air pada sumber air dan kualitas limbah cair secara berkelanjutan di Danau Poso dan Sungai Poso Sosialisasi terhadap masyarakat disekitar sungai untuk tidak membuang sampah ke badan sungai
Tersedianya prasarana dan sarana sanitasi
Kebijakan Operasional
Penerapan sistem tanam padi dengan pola SRI di daerah irigasi yang sudah maju di WS Parigi Poso
Sosialisasi terhadap masyarakat disekitar sungai untuk tidak membuang sampah ke badan sungai
Hampir seluruh aliran sungai tercemar SO4, H2S, Fe, Mn dan Zn secara berlebihan.
belum adanya prasarana dan sarana sanitasi
Jangka Panjang (2011-2030)
Pembangunan IPAL dan TPA di Kota Poso, Ampana dan Parigi
Pembangunan IPAL dan TPA di Kota Poso, Ampana dan Parigi
Sosialisasi terhadap masyarakat disekitar sungai untuk tidak membuang sampah ke badan sungai
Penerbitan Perda tentang larangan pembuangan sampah ke badan air
Membangun sistem pemantauan kualitas air pada sumber air dan kualitas limbah cair secara berkelanjutan pada WS Parigi Poso
Melakukan koordinasi dan pendekatan kepada pabrik/industri untuk tidak membuang limbah pabrik/industri langsung ke badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Pembangunan IPAL dan TPA di Kota Poso, Ampana dan Parigi
Penegakan hukum bagi yang mencemari badan air dengan limbah, di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
89
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) B.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
1 PENATAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
2 PENYEDIAAN SUMBER DAYA AIR
Hasil Analisis
Belum adanya zona pemanfaatan dan peruntukan sumber daya air yang memperhatikan kepentingan berbagai jenis pemanfaatan
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Zona pemanfaatan dan peruntukan sumber daya air ditetapkan dalam peta Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah/Sulawesi Selatan dan RTRW seluruh Kabupaten/ Kota di WS Parigi Poso ditetapkan
Penetapan zona pemanfaatan sumber daya air ke dalam peta Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah
Penetapan zona Penetapan zona pemanfaatan sumber pemanfaatan sumber daya air ke dalam daya air ke dalam peta peta Tata Ruang Tata Ruang Provinsi Provinsi Sulawesi Sulawesi Tengah, Tengah Penetapan zona Penetapan zona pemanfaatan sumber pemanfaatan sumber daya air ke dalam peta air ke dalam peta Tata Tata Ruang Wilayah Ruang Wilayah Kabupaten Poso, Kabupaten Poso. Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una-Una
Tersusunnya neraca air saat ini dan yang akan datang di setiap DAS
Penyusunan Neraca air Penyusunan Neraca air di Kabupaten Poso, di di Kabupaten Parigi WS Parigi Poso Moutong, di WS Parigi Poso
Penyusunan Neraca air di Kabupaten Poso, Parigi Moutong, Tojo Una Una, di WS Parigi Poso
Sempadan sumber air belum sepenuhnya digunakan sebagai batasan dalam pemanfaatan ruang sumber daya air
Kawasan sempadan sungai, waduk, danau, sabuk hijau, mata air dan pantai diseluruh WS Parigi Poso ditetapkan
Penetapan kawasan sempadan sumber air di Kabupaten Poso
Penetapan kawasan sempadan sumber air di Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Tojo Una Una
masih kurangnya penyediaan air baku untuk berbagai keperluan a.l. air untuk irigasi, air kebutuhan RKI (rumahtangga, perkotaan dan air industri) dsb
Kebutuhan air baku air untuk irigasi, air kebutuhan RKI (rumah tangga, perkotaan dan air industri) termasuk air untuk lingkungan dapat dipenuhi
Penyusunan/Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Poso dan Tojo UnaUna
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Penerbitan Perda tentang Zona Pemanfaatan dan peruntukan sumber daya air di setiap Kabupaten terkait dengan WS Parigi Poso
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Balai PSDA , BPDAS, Bappeda
Penetapan kawasan sempadan sumber air di Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Tojo Una Una Menetapkan kawasan sempadan danau pada Danau Poso
Penerbitan Perda tentang kawasan sempadan sumber air termasuk kawasan sempadan Danau Poso
Pemda Prov/Kab, Bappeda Prov/Kab
Penyusunan/Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Poso, Tojo Una-una dan Parigi Moutong
Penyusunan/Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Poso, Tojo Una-una dan Parigi Moutong Pengembangan jaringan air baku di Kota Poso, Parigi dan Ampana
Penyediaan air baku untuk irigasi di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una.
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Balai PSDA , BPDAS, Bappeda, Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kajian penyediaan air Kajian penyediaan air irigasi dari Sungai irigasi dari Sungai Poso sebesar 5 m3/dtk Poso sebesar 5 m3/dtk Pembangunan sistem penyediaan air irigasi dari Sungai Poso tahap ke 1
Kajian penyediaan air irigasi dari Sungai Poso sebesar 5 m3/dtk Pembangunan sistem penyediaan air irigasi dari Sungai Poso tahap ke 1 dan 2
90
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) B.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
3 PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Kebijakan Operasional
Meningkatkan O & P jaringan irigasi dan bendung, waduk, sungai dan prasarana sumber daya air yang telah ada
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Dinas PSDA, Dinas Pertanian
Menjamin ketersediaan air di sungai/danau/waduk untuk pembangkit tenaga listrik
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Dinas PSDA , Dinas Pertambangan dan Energi, PLN Suluttenggo, PLTA Poso (Poso Energy)
Kurang optimalnya Operasi dan Pemeliharaan (OP) daerah irigasi
OP daerah irigasi dilaksanakan
Melaksanakan OP daerah irigasi di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP daerah irigasi di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP daerah irigasi di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Kurang optimalnya OP prasarana sumber daya air
OP prasarana sumber daya air dilaksanakan
Melaksanakan OP prasarana sumber daya air di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP prasarana sumber daya air di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP prasarana sumber daya air di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Kurang optimalnyaOP sungai dan prasarana pengendalian banjir
OP sungai dan prasarana Melaksanakan OP pengendalian banjir sungai dan prasarana dilaksanakan pengendalian banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP sungai dan prasarana pengendalian banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP sungai dan prasarana pengendalian banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Potensi sumber daya air untuk pembangkitan tenaga listrik sangat besar
Terjaminnya debit sungai/waduk/danau untuk membangkitkan tenaga listrik
Pembangunan PLTA Poso Tahap II: 180 MW
Pembangunan PLTA Poso Tahap I : 50 MW Pembangunan PLTA Poso Tahap II: 180 MW
Pembangunan PLTA Poso Tahap I : 50 MW Pembangunan PLTA Poso Tahap II: 180 MW Pembangunan PLTA Poso Tahap III : 200 MW
Pembangunan PLTMH : 6,33 MW yaitu:
Pembangunan PLTMH : Pembangunan PLTMH : 6,33 MW yaitu: 6,33 MW yaitu:
Bambalo II : 1,60 MW,
Bambalo II : 1,60 MW, Sanmarimo (0,60 MW)
Kajian pengembangan sumber air baku air tanah di WS Parigi Poso sesuai dengan safe yield
Kajian pengembangan Kajian pengembangan sumber air baku air sumber air baku air tanah di WS Parigi tanah di WS Parigi Poso Poso sesuai dengan sesuai dengan safe yield safe yield Pengembangan sumber Pengembangan air tanah dikawasan sumber air tanah Kabupaten Poso, dikawasan Kabupaten Kabupaten Parigi Poso dan Kabupaten Moutong dan Kabupaten Parigi Moutong Tojo Una Una
Terdapat potensi sumber air tanah yang belum optimal termanfaatkan
Sumber air baku air tanah dapat dimanfaatkan
Lembaga/Instansi Terkait
Jangka Panjang (2011-2030)
Pemanfaatan Potensi PLTMH di WS Parigi Poso sebesar : 15,67 MW
Bambalo II : 1,60 MW, Sanmarimo (0,60 MW), Podi : 2,34 MW, Pengembangan sumber air tanah di kawasan yang potensi air tanahnya tinggi
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, BPDAS Palu Poso, Dinas Kehutanan, Dinas Pertambangan dan Energi
91
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) B.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
4 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
Hasil Analisis
Terjadinya alih fungsi lahan sawah irigasi teknis ke peruntukan lain sehingga mengurangi luas jarinan irigasi teknis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Terjaminnya lahan sawah untuk mempertahankan luas jaringan irigasi teknis
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Kajian pengembangan sumber air baku air tanah di WS Parigi Poso sesuai dengan safe yield
Kajian pengembangan Kajian pengembangan sumber air baku air sumber air baku air tanah di WS Parigi tanah di WS Parigi Poso Poso sesuai dengan sesuai dengan safe yield safe yield Pengembangan sumber Pengembangan air tanah dikawasan sumber air tanah Kabupaten Poso, dikawasan Kabupaten Kabupaten Parigi Poso dan Kabupaten Moutong dan Kabupaten Parigi Moutong Tojo Una Una
Pelestarian daerah imbuhan air tanah
Pembangunan daerah irigasi kecil di WS Parigi Poso
Pembangunan daerah irigasi kecil di WS Parigi Poso
Pengukuhan kawasan pertanian lahan basah khususnya sawah irigasi teknis dan penetapan prosedur alih fungsi lahan, sesuai dengan UU no. 41/2009 dan PP no. 1/2011 tentang alih fungsi lahan irigasi
Pembangunan daerah irigasi kecil di WS Parigi Poso
Lembaga/Instansi Terkait
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Bappeda Prov/Kab
Mendorong pengembangan jaringan irigasi baru dalam rangka mendukung produktivitas usaha tani untuk meningkatkan produksi pertanian guna menunjang ketahanan pangan dan memajukan kesejahteraan masyarakat 5 PENGUSAHAAN SUMBER Belum DAYA AIR termanfaatkannya potensi untuk pengusahaan sumber daya air padasumber air tertentu oleh dunia usaha dan masyarakat
Pengusahaan sumber daya air oleh dunia usaha dan masyarakat dilaksanakan
Penetapan kriteria pengusahaan air oleh dunia usaha dan masyarakat
Penetapan kriteria pengusahaan air oleh dunia usaha dan masyarakat Penyempurnaan persyaratan dan prosedur kerjasama dalam pengusahaan sumber daya air
Penetapan kriteria pengusahaan air oleh dunia usaha dan masyarakat Penyempurnaan persyaratan dan prosedur kerjasama dalam pengusahaan sumber daya air Pengusahaan sumber
Pengusahaan sumber daya air pada suatu lokasi tertentu sesuai persyaratan yang ditentukan dalam perizinan, a.l.
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Perg. Tinggi, HKTI, Asosiasi, Perusahaan swasta dll
> penggunaan air untuk proses produksi dan 92
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) B.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
daya air oleh dunia usaha dan masyarakat di ws Parigi Poso
Penerima manfaat belum turut menanggung biaya jasa penyediaan air
Penerima manfaat turut menanggung biaya jasa penyediaan air
Menyusun pedoman Menyusun pedoman perhitungan biaya jasa perhitungan biaya penyediaan sumber jasa penyediaan daya air serta metode sumber daya air serta pembebanannya metode kepada para pembebanannya pemanfaat di WS Parigi kepada para Poso pemanfaat di WS.Parigi Poso Kajian penerapan Badan Layanan Umum (BLU) di WS Parigi Poso
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
pendingin > penggunaan air untuk tenaga kerja di kawasan industry > pengusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) dari mata air
Terdapat sistem pemantauan dan pengawasan pelaksanaan pengusahaan sumber daya air untuk pengaturan peran dunia usaha dalam pengusahaan sumber daya air.
Menyediakan prosedur kerjasama dalam pengusahan sumber daya air
Menyusun pedoman perhitungan biaya jasa penyediaan sumber daya air serta metode pembebanannya kepada para pemanfaat di WS Parigi Poso Kajian penerapan Badan Layanan Umum (BLU) di WS Parigi Poso Uji coba penerapan BLU di WS Parigi Poso
Penerima manfaat turut menanggung biaya jasa pengelolaan sumber daya air kecuali untuk kebutuhan pokok sehari hari dan usaha pertanian rakyat. Menyehatkan kelembagaan pelayanan air minum (PDAM)/ revitalisasi PDAM di Kota Poso, Parigi dan Ampana:
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Perg. Tinggi, HKTI, Asosiasi, Perusahaan swasta dll
> kelembagaan dan profesionalisme pelayanan > peningkatan cakupan pelayanan > full cost recovery Belum optimalnya peran serta koperasi, badan usaha swasta dan masyarakat dalam pengusahaan sumber daya air
Peran serta koperasi, badan usaha swasta dan masyarakat meningkat dalam pengusahaan sumber daya air
Pemberdayaan P3A, Gabungan P3A, KTNA, dan KTP (Kelompok Tani Penghijauan) di Kabupaten Poso
Pemberdayaan P3A , Gabungan P3A, KTNA, dan KTP (Kelompok Tani Penghijauan) di Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong
Pemberdayaan P3A, Gabungan P3A, KTNA dan KTP (Kelompok Tani Penghijauan) di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong Kabupaten Tojo Una-Una
Pemberdayaan P3A sehingga menjadi entitas berbadan hukum Pemberdayaan KTP (Kelompok Tani Penghijauan) 93
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) C.
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
Nomor
Sub Aspek
1 PENCEGAHAN DAYA RUSAK AIR
Hasil Analisis
Terjadinya bencana banjir tahunan di KecamatanSausu (Kabupaten Parigi Moutong), KecamatanPoso Pesisir (Ka. Poso) dan Kecamatan Tojo dan KecamatanTojo Barat (KabupatenTojo Una Una)
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Terbebasnya kawasan dari bencana banjir akibat meluapnya sungai sungai di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Una-Una
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Penguatan tebing dan bantaran sungai SungaiBaliara/ S Bambalemo, Sungai Pelawa, SungaiTindaki dan SungaiSausu di Kabupaten Parigi Moutong
Penguatan tebing dan bantaran sungai SungaiBaliara/ S Bambalemo, Sungai Pelawa, SungaiTindaki dan SungaiSausu di Kabupaten Parigi Moutong Pembangunan sabo dam untuk pengendalian banjir dan sedimen pada sungai-sungai tertentu: Sungai Mawomba, Sungai Podi, Sungai Lemuro di Kecamatan Tojo dan Tojo Barat, Kabupaten Tojo Una Una
Penguatan tebing dan bantaran sungai SungaiBaliara/ S Bambalemo, Sungai Pelawa, SungaiTindaki dan SungaiSausu di Kabupaten Parigi Moutong Pembangunan sabo dam untuk pengendalian banjir dan sedimen pada sungai-sungai tertentu: Sungai Mawomba, Sungai Podi, Sungai Lemuro di Kecamatan Tojo dan Tojo Barat, Kabupaten Tojo Una Una Pembangunan/perbaika n prasarana pengendali banjir di kawasan rawan bencana banjir di Kabupaten Parigi Moutong (Sungai Sausu, KaliAuma, KaliMentawa, Kali Torana, KaliSausu Kiri, Sungai Tindaki, Sungai Baliara/Sungai Bambalemo, Sungai Pelawa), Kabupaten Poso (Sungai Puna, S Tambarana, Sungai Kilo, Sungai Tameasi, KaliRondo), Kabupaten Tojo Una Una (Sungai Podi, Sungai Kayunyole, Sungai Pancuma, Sungai Kabalo, Sungai Mawomba, Sungai Betaua).
Kebijakan Operasional
Pembangunan prasarana teknis pencegahan banjir pada sungai-sungai rawan banjir di seluruh WS Parigi Poso
Lembaga/Instansi Terkait Balai WS Sulawesi III, Dinas PSDA Prov, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas Perikanan dan Kelautan, BPDAS Palu-Poso
94
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) B.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Terjadinya longsor tebing dan amblesan di SungaiPoso (Kec Watuawu, Sayo dan Poso Kota)
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Mengembalikan kondisi alur SungaiPoso sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Normalisasi sungai dan konservasi aliran sungai terutama sungai yang besar al : Sungai Podi, Sungai Baliara/Bambalemo, Sungai MawombaLemoro di Kabupaten Tojo Una Una
Normalisasi sungai dan konservasi aliran sungai terutama sungai yang besar al : Sungai Podi, Sungai Baliara/Bambalemo, Sungai MawombaLemoro di Kabupaten Tojo Una Una, Sungai Sausu di Kabupaten Parigi Moutong
Normalisasi sungai dan konservasi aliran sungai terutama sungai yang besar al : Sungai Podi, Sungai Baliara / Bambalemo, Sungai Mawomba-Lemoro di Kabupaten Tojo Una Una, Sungai Sausu di Kabupaten Parigi Moutong, Sungai Poso di Kabupaten Poso
Pembangunan bangunan penahan tebing dan pengendali erosi a.l. groundsill, revetment, retaining wall, dan tanggul di Sungai Poso di Watuawu, Kecamatan Lage sampai ke Kecamatan Poso Kota.
Pembangunan bangunan penahan tebing dan pengendali erosi a.l. groundsill, revetment, retaining wall, dan tanggul di Sungai Poso di Watuawu, Kecamatan Lage sampai ke Kecamatan Poso Kota dan sungai rawan banjir di WS Parigi Poso
Pembangunan bangunan penahan tebing dan pengendali erosi a.l. groundsill, revetment, retaining wall, dan tanggul di Sungai Poso di Watuawu, Kecamatan Lage sampai ke Kecamatan Poso Kota dan Sungai sungai rawan banjir di WS Parigi Poso Pemeliharaan prasarana pengendali longsor di WS Parigi Poso
Penetapan Zona Rawan Longsor di WS Parigi Poso
Penetapan Zona Rawan Longsor di WS Parigi Poso
Penetapan Zona Rawan Longsor di WS Parigi Poso
> Kabupaten Parigi Moutong : Sepanjang lereng pegunungan bagian tengah ke arah utara
> Kabupaten Poso : Sepanjang alur Sungai Poso bagian tengah, dan sisi timur Danau Poso > Kabupaten Parigi Moutong : Sepanjang lereng pegunungan bagian tengah ke arah utara
> Kabupaten Poso : Sepanjang alur Sungai Poso bagian tengah, dan sisi timur Danau Poso > Kabupaten Parigi Moutong : Sepanjang lereng pegunungan bagian tengah ke arah utara > Kabupaten Tojo UnaUna: hulu Sungai Podi, Sungai Tongku, Sungai Mawomba, dan Sungai Masalogi
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait Balai WS Sulawesi III, Dinas PSDA Prov, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas Perikanan dan Kelautan, BPDAS Palu-Poso
Pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan prasarana pengendali longsor
95
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) B.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Tingginya Laju erosi lahan dan sedimentasi sungai
Terkendalinya erosi Mengendalikan erosi lahan dan sedimentasi di dan sedimentasi sungai / danau / waduk sesuai dengan / prasarana penyimpan lokasinya, yaitu air dengan sistem teras, saluran di lereng dan penanaman segaris (dilereng bukit) atau dengan pembangunan revetment, check dam/sabo dam (di sungai), dan jetty (di muara)di Kabupaten Poso
Terjadi abrasi di pantai Kabupaten Parigi Moutong dan Tojo UnaUna
Garis pantai di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una aman dan terjaga
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Mengendalikan erosi Mengendalikan erosi dan dan sedimentasi sedimentasi sesuai sesuai dengan dengan lokasinya, yaitu lokasinya, yaitu dengan sistem teras, dengan sistem teras, saluran di lereng dan saluran di lereng dan penanaman segaris penanaman segaris (dilereng bukit) atau (dilereng bukit) atau dengan pembangunan dengan pembangunan revetment, check revetment, check dam/sabo dam (di dam/sabo dam (di sungai), dan jetty sungai), dan jetty (di muara)di Kabupaten (di muara)di Poso, Kabupaten Parigi Kabupaten Poso dan Moutong, Kabupaten Kabupaten Parigi Tojo Una Una Moutong
Penanaman kembali Penanaman kembali hutan mangrove untuk hutan mangrove mencegah abrasi untuk mencegah pantai terutama di abrasi pantai Kabupaten Parigi terutama di Moutong Kabupaten Parigi Moutong Pembangunan jetty, pengerukan sungai, pengaman muara sungai, pengaman pantai di Kabupaten Tojo Una Una
Penanaman kembali hutan mangrove untuk mencegah abrasi pantai terutama di Kabupaten Parigi Moutong Pembangunan jetty, pengerukan sungai, pengaman muara sungai, pengaman pantai di Kabupaten Tojo Una Una Pengamanan muara sungai dan abrasi pantai di Kabupaten Parigi Moutong
Pembangunan bangunan penahan tebing pantai di Kabupaten Poso
Pembangunan bangunan penahan tebing pantai di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Tojo Una Una Pembuatan tanggul penahan tebing Danau Poso pada daerah permukiman di desa Tonusu, Taipa
Pembangunan bangunan penahan tebing pantai di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Tojo Una Una
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Mengurangi laju erosi secara sipil teknis maupun upaya fisik non struktural
Pengamanan pantai diprioritaskan pada upaya teknis non fisik berupa penanaman bakau/mangrove disepanjang pantai
96
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) B.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
2 PENANGGULANGAN DAYA RUSAK AIR
Ketidaksiapan penanggulangan bencana akibat banjir
Bencana banjir dapat ditanggulangi dengan cepat
3 PEMULIHAN DAYA RUSAK AIR
Kekurangsiapan dalam memulihkan kondisi lingkungan hidup setelah terjadi bencana banjir
Fungsi lingkungan hidup Prosedur dan sistem prasarana penyampaian berita sumber daya air dapat tentang kejadian dipulihkan kembali bencana banjir kepada masyarakat. Penetapan prosedur operasi standar (SOP) dan Sosialisasi penanggulangan bencana banjir.
Jangka Menengah (2011-2020)
Sosialisasi tentang Sosialisasi tentang bahaya pembuangan bahaya pembuangan sampah ke badan air sampah ke badan air Penyusunan panduan Penyusunan panduan praktis bagi praktis bagi masyarakat bila masyarakat bila terjadi banjir terjadi banjir Pelatihan bagi Pelatihan bagi masyarakat dalam masyarakat dalam mengurangi kerugian mengurangi kerugian akibat banjir akibat banjir
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Sosialisasi tentang bahaya pembuangan sampah ke badan air Penyusunan panduan praktis bagi masyarakat bila terjadi banjir Pelatihan bagi masyarakat dalam mengurangi kerugian akibat banjir
Bencana banjir dapat dijinakkan (dimitigasi) sehingga mengurangi korban akibat banjir
Prosedur penyampaian berita tentang kejadian bencana banjir kepada masyarakat. Penetapan prosedur operasi standar (SOP) dan Sosialisasi penanggulangan bencana banjir.
Prosedur penyampaian berita tentang kejadian bencana banjir kepada masyarakat. Penetapan prosedur operasi standar (SOP) Sosialisasi penanggulangan bencana banjir.
Menyiapkan penanggulangan darurat bencana akibat banjir
Menyiapkan bahan bahan banjiran dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan darurat banjir
Menyiapkan bahan bahan banjiran dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan darurat banjir
Menyiapkan bahan bahan banjiran dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan darurat banjir
SOP pelibatan peran masyarakat dalam memulihkan fungsi lingkungan hidup setelah banjir
SOP pelibatan peran masyarakat dalam memulihkan fungsi lingkungan hidup setelah banjir Meningkatkan kapasitas retensi sepanjang alur (sempadan) sungai dengan menaturalisasi sempadan sungai yang rusak di Sungai Poso
SOP pelibatan peran masyarakat dalam memulihkan fungsi lingkungan hidup setelah banjir Meningkatkan kapasitas retensi sepanjang alur (sempadan) sungai dengan me-naturalisasi sempadan sungai yang rusak di Sungai Poso Pemulihan fungsi prasarana pengendali banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Una-una
Melaksanakan restorasi kondisi lingkungan dan prasarana pengendali banjir untuk mengembalikan fungsi lingkungan hidup
Lembaga/Instansi Terkait Balai WS Sulawesi III, Dinas PSDA Prov, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas Perikanan dan Kelautan, BPDAS Palu-Poso
Balai WS Sulawesi III, Dinas PSDA Prov, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas Perikanan dan Kelautan, BPDAS Palu-Poso
97
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) D.
SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR
Nomor
1
Sub Aspek
PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR (SISDA) SESUAI KEWENANGANNYA
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Kurangnya Informasi Mengenai Kondisi sumber daya air, dikarenakan Minimnya Ketersediaan Data terkait dengan sumber daya air di WS Parigi-Poso
Tersedianya Informasi sumber daya air mengenai Kondisi : Hidrologis, Hidroklimatologi, Hidrogeologi,Kebijakan sumber daya air, Prasarana sumber daya air, Teknologi sumber daya air, Lingkungan pada sumber daya air, Kegiatan Sosek Budaya Masyarakat Yang Terkait sumber daya air.
Pembuatan rancangan System Data Base Perencana an sumber daya air WS ParigiPoso
Kurangnya tenaga tenaga profesional yang terlatih untuk menangani dan mengelola sistem Informasi sumber daya air baik di tingkat provinsi maupun di tingkat Kabupaten
Terlaksananya Pengembangan pengelolaan Sistem Jaringan Sistem Informasi sumber daya air Informasi sumber daya pada tingkat nasional, air WS Parigi-Poso provinsi dan dan kabupaten/ Kota
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Pembuatan rancangan System Data Base Perencanaan sumber daya air WS ParigiPoso Update Data Base Perencanaan sumber daya air WS ParigiPoso
Pembuatan rancangan System Data Base Perencanaan sumber daya air WS ParigiPoso Update Data Base Perencanaan sumber daya air WS ParigiPoso Update System Data Base Perencanaan sumber daya air WS Parigi-Poso
Inventarisasi dan validasi data-data sumber daya air di WS Parigi-Poso
Pemda Kab/ Kota dan Prov., Balai WS Sulawesi III, BPDAS, PDAM, LSM, universitas, Bapeldalda
Pengembangan Jaringan Sistem Informasi sumber daya air WS Parigi-Poso
Pengembangan Jaringan Sistem Informasi sumber daya air WS Parigi-Poso
Sosialisasi dan pengembangan Sistem Informasi sumber daya air
Pemda Kab/ Kota dan Prov., Balai WS Sulawesi III, BPDAS, PDAM, LSM, universitas, Bapeldalda
98
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) E.
PEMBERDAYAAN DAN PERAN MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA Strategi
Nomor
1
Sub Aspek
PELIBATAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Dalam pengelolaan sumber daya air di WS, peran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air masih perlu ditingkatkan
Keterlibatan masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air, mulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi sumber daya air, pengawasan sumber daya air, dan O&P sumber daya air
Peningkatan peran serta masayarakat dalam Tim Koordinasi Pengelolaan sumber daya air (TKPSDA) WS Parigi Poso.
Peningkatan peran masyarakat dalam TKPSDA WS Parigi Poso dan dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air, antara lain partisipasi dalam KPS (kerjasama Pemerintah dan Swasta)
Peningkatan peran masyarakat dalam TKPSDA WS Parigi Poso dan dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air, antara lain partisipasi dalam KPS (kerjasama Pemerintah dan Swasta) Penyiapan peraturan penerima manfaat menanggung jasa pengelolaan sumber daya air
Setiap proses pengelolaan sumber daya air (perencanaan, konstruksi, OP) selalu melibatkan masyarakat dalam bentuk partisipasi antara lain pada PKM (Pertemuan Konsultasi Masyarakat)
Bappeda Prov/Kab, Balai WS Sulawesi III, LSM, KTNA, GP3A, HKTI, KTP, Instansi terkait
Pengembangan software alokasi air
Pengembangan software alokasi air
Kebijakan Ditjen sumber daya air
Dukungan terhadap pengumpulan data dan informasi sumber daya air WS Parigi Poso
Dukungan terhadap pengumpulan data dan informasi sumber daya air WS Parigi Poso
Dukungan terhadap pengumpulan data dan informasi sumber daya air WS Parigi Poso
Dukungan terhadap penerapan Quality Assurance
Dukungan terhadap penerapan Quality Assurance
Dukungan terhadap penerapan Quality Assurance
Dukungan terhadap pengelolaan sistem hidrologi
Dukungan terhadap pengelolaan sistem hidrologi
Dukungan terhadap pengelolaan sistem hidrologi
Dukungan terhadap kegiatan pemantauan kualitas air
Dukungan terhadap kegiatan pementauan kualitas air
Dukungan terhadap kegiatan pementauan kualitas air
Dukungan terhadap GNKPA
Dukungan terhadap GNKPA
Dukungan terhadap GNKPA
Dukungan terhadap upaya pemberdayaan masyarakat
Dukungan terhadap upaya pemberdayaan masyarakat
Dukungan terhadap upaya pemberdayaan masyarakat
Dunia usaha/badan usaha Pengembangan yang software alokasi air menggunakan/memanfaatkan air sebagai komoditi usaha dilibatkan dalam proses perencanaan, pengawasan, dan memberikan kontribusi selaku penerima manfaat
Jangka Menengah (2011-2020)
Kebijakan Ditjen sumber daya air
99
TABEL 4.2 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 2 : Pertumbuhan Ekonomi Sedang) E.
PEMBERDAYAAN DAN PERAN MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA Strategi
Nomor
2
3
Sub Aspek
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENINGKATAN PENGAWASAN
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya menjaga kelestarian sumber daya air
Meningkatnya peran serta masyarakat/LSM, Perguruan Tinggi dengan lembaga/instansi pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air
Belum ada mekanisme pengawasan masyarakat terhadap pengelolaan sumber daya air
Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Bappeda Prov/Kab, Balai WS Sulawesi III, LSM, KTNA, GP3A, HKTI, KTP, Instansi terkait
Meningkatkan kinerja lembaga Pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan kerjasama, kordinasi, komunikasi, antar lembaga yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan kordinasi ditingkat lintas Provinsi dan lintas Kabupaten/Kota dalam pengelolaan sumber daya air
Mengembangkan dan mewujudkan keterpaduan pemberdayaan serta peran masyarakat dan dunia usaha dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan peran Asosiasi bidang sumber daya air yaitu P3A, GP3A, KTNA, HKTI, KTP dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan peran Asosiasi bidang sumber daya air yaitu P3A, GP3A, KTNA, HKTI, KTP dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan peran Asosiasi bidang sumber daya air yaitu P3A, GP3A, KTNA, HKTI, KTP dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air
Kesepakatan TKPSDA
Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan pengelolaan sumber daya air oleh seluruh masyarakat
Menyusun prosedur Melaksanakan penyampaian laporan prosedur tindak yang disampaikan oleh lanjut terhadap masyarakat laporan yang disampaikan oleh masyarakat
Menegakkan prosedur sangsi atas penyimpangan yang disampaikan oleh masyarakat
Kebijakan Ditjen sumber daya air
Membentuk Badan Koordinasi pengelolaan sumber daya air lintas provinsi, kabupaten, kota dalam pengelolaan sumber daya air
Pembentukan Badan Koordinasi dalam Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso (TKPSDA)
Pembentukan Badan Koordinasi dalam Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso (TKPSDA)
Pembentukan Badan Koordinasi dalam Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso (TKPSDA)
Kebijakan Ditjen sumber daya air
Pemantapan TKPSDA WS Parigi Poso
Pemantapan TKPSDA Kebijakan Ditjen WS Parigi Poso sumber daya air Fasilitasi kegiatan TKPSDA
100
TABEL 4.3 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 3 : Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) A.
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
1 PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA AIR
Hasil Analisis Banyaknya kawasan lindung yang rusak atau beralih fungsi
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Luas kawasan lindung mencapai 31,48% dari wilayah DAS/WS (sesuai dengan arahan RTRW Prov. Sulawesi Tengah)
Strategi
Kebijakan Operasional
Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung (penghijauan) dengan bantuan tanaman produktif bagi masyarakat untuk penghijauan pada kawasan lindung seluas 25%.
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung (penghijauan) dengan bantuan tanaman produktif bagi masyarakat untuk penghijauan pada kawasan lindung seluas 50%.
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung (penghijauan) dengan bantuan tanaman produktif bagi masyarakat untuk penghijauan pada kawasan lindung seluas 100%.
Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung (penghijauan) dengan bantuan tanaman produktif bagi masyarakat untuk penghijauan pada kawasan lindung.
Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam di WS Parigi Poso
Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam di WS Parigi Poso
Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam di WS Parigi Poso
Berkoordinasi dengan instansi terkait melalui GNKPA untuk merehabilitasi kawasan lindung di Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Tojo Una-Una
Pengukuhan kawasan lindung (penunjukan kelompok hutan dan non hutan, penataan batas kawasan lindung, pemetaan kawasan lindung) di WS Parigi Poso
Pengukuhan kawasan lindung (penunjukan kelompok hutan dan non hutan, penataan batas kawasan lindung, pemetaan kawasan lindung) di WS Parigi Poso
Pengukuhan kawasan lindung (penunjukan kelompok hutan dan non hutan, penataan batas kawasan lindung, pemetaan kawasan lindung) di WS Parigi Poso
Pembuatan demplot pengelolaan kawasan lindung
Pembuatan demplot pengelolaan kawasan lindung
Pembuatan demplot pengelolaan kawasan lindung
Sosialisasi tentang perlunya menjaga kawasan lindung
Sosialisasi tentang perlunya menjaga kawasan lindung
Sosialisasi tentang perlunya menjaga kawasan lindung
Penetapan sempadan Danau/sungai/pantai/ma ta air di WS Parigi Poso
Penetapan sempadan Danau/sungai/pantai/ma ta air di WS Parigi Poso
Penetapan sempadan Danau/sungai/pantai/ma ta air di WS Parigi Poso
Pembangunan demplot (lahan percontohan) tentang pengamanan sempadan sungai yang sudah berpenghuni (di perkotaan)
Pembangunan demplot (lahan percontohan) tentang pengamanan sempadan sungai yang sudah berpenghuni (di perkotaan)
Pembangunan demplot (lahan percontohan) tentang pengamanan sempadan sungai yang sudah berpenghuni (di perkotaan)
Lembaga/Instansi Terkait Balai WS Sulawesi III, Pemda Kab, Balai PSDA , BPDAS, Bappeda
Penetapan batas sempadan danau/sungai/pantai di seluruh WS Parigi Poso dengan Perda Kabupaten
101
TABEL 4.3 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 3 : Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) A.
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis Terjadi kekeringan di beberapa tempat di musim kemarau
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Rasio Qmax/Qmin rata rata sungaisungai tidak terlalu besar
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Mendukung pelaksanaan konservasi hutan dan lahan kritis di bagian hulu DAS seluas 25%
Mendukung pelaksanaan konservasi hutan dan lahan kritis di bagian hulu DAS seluas 50%
Mendukung pelaksanaan konservasi hutan dan lahan kritis di bagian hulu DAS seluas 100%
Kebijakan Operasional Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air baik air permukaan maupun air tanah
Lembaga/Instansi Terkait BPDAS Palu-Poso, Dinas Kehutanan Prov/Kabupaten, Bappeda Prov/Kab
Kerjasama dalam mendukung tindak lanjut penetapan hulu Danau Poso sebagai kawasan Konservasi Pengaturan sharing dana untuk konservasi mata air, sungai dan sumber air lainnya Penyusunan Pola RLKT DAS Prioritas utamanya DAS Podi untuk mengamankan jalan provinsi PosoAmpana-Luwuk Tingginya laju erosi di lahan pertanian
Pengolahan lahan Mendukung anjuran sesuai dengan kaidah kepada masayarakat untuk konservasi menanam pohon yang lebih bersifat menahan air (misalnya pohon cempaka dan lada) untuk antisipasi bahaya erosi dan longsor
Mendukung anjuran kepada masayarakat untuk menanam pohon yang lebih bersifat menahan air (misalnya pohon cempaka dan lada) untuk antisipasi bahaya erosi dan longsor
Mendukung anjuran kepada masayarakat untuk menanam pohon yang lebih bersifat menahan air (misalnya pohon cempaka dan lada) untuk antisipasi bahaya erosi dan longsor
Pengaturan peran serta masyarakat dalam pengolahan lahan sesuai dengan kaidah konservasi
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov/Kab, BPDAS Palu-Poso
Terdapat lahan Kritis di WS Parigi Poso: luas lahan kritis 71.619,11 ha (8,29% luas WS). Di dalam kawasan hutan 14.649 ha dan diluar kawasan hutan 56.969 ha. (Luas WS Parigi Poso 862.982,95 ha)
Berkurangnya luas lahan kritis di DAS, terutama di DTA Danau Poso
Mendukung pengembangan aneka usaha kehutanan (AUK) perlebahan, persuteraan alam, agro forestry (wanafarma).
Mendukung pengembangan aneka usaha kehutanan (AUK) perlebahan, persuteraan alam, agro forestry (wanafarma).
Mendukung rehabilitasi hutan dan lahan kritis di seluruh WS Parigi Poso
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas PSDA , BPDAS, Palu-Poso,
Mendukung pengembangan aneka usaha kehutanan (AUK) perlebahan, persuteraan alam, agro forestry (wanafarma).
102
TABEL 4.3 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 3 : Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) A.
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Pelaksanaan agroforestry (wana farma) bagi penduduk yang tinggal didekat kawasan hutan
2 PENGAWETAN AIR Potensi (ketersediaan) air masih banyak yang tidak termanfaatkan secara optimal
Menjaga potensi air permukaan yang ada sebesar 35,13 m3/dt (1,1 milyar m3)
Penggunaan sumber air tanah belum selektif
Terkonservasinya cadangan potensi air tanah
Mendukung rehabilitasi lahan kritis di seluruh WS Parigi Poso seluas 25%
Mendukung rehabilitasi lahan kritis di seluruh WS Parigi Poso seluas 50%
Mendukung rehabilitasi lahan kritis di seluruh WS Parigi Poso seluas 100%
Berkoordinasi dengan instansi terkait melalui GNKPA untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis di WS : pembuatan check dam dan teras bangku
Melaksanakan konservasi sumber air waduk, danau, sungai, mata air
Melaksanakan konservasi sumber air waduk, danau, sungai, mata air
Melaksanakan konservasi sumber air waduk, danau, sungai, mata air
Mendukung konservasi sumber daya air di kawasan sabuk hijau
Pemakaian air tanah dalam tidak melampaui safe yield
Pemakaian air tanah dalam tidak melampaui safe yield
Pemakaian air tanah dalam tidak melampaui safe yield
Conjunctive use air tanah dan air permukaan dengan prioritas air permukaan
Balai WS Sulawesi III, Pemda Kab/kota, Dinas PSDA , BPDAS Palu-Poso, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Mempertahankan kapasitas resapan air dan daerah imbuhan air tanah di Kabupaten Poso, Tojo Una Una dan Parigi Moutong Pemberian ijin pemanfaatan air tanah hanya pada kawasan yang produksi akifernya cukup-besar, sesuai dengan kondisi hidrogeologi dan keberadaan cekungan air tanah di WS Parigi Poso 103
TABEL 4.3 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 3 : Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) A.
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis Penggunaan air masih kurang hemat, termasuk penggunaan air untuk tanaman padi
3 PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Kualitas air hampir pada semua sungai yang masuk ke Danau Poso membawa zat padat terlarut dalam alirannya dengan kadar yang tinggi
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Penggunaan air secara efisien terutama untuk budidaya tanaman padi Kualitas air dan sumber air sesuai dengan peruntukkannya dan memenuhi baku mutu kualitas air yang disyaratkan
Parameter COD, BOD, PO4 dan Cl melebihi baku mutu
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Lembaga/Instansi Terkait
Penerapan sistem tanam padi dengan pola SRI di daerah irigasi yang sudah maju di WS Parigi Poso
Penerapan sistem tanam padi dengan pola SRI di daerah irigasi yang sudah maju di WS Parigi Poso
Pengaturan dalam budidaya tanaman padi dengan teknologi maju
Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Memasang rambu-rambu peringatan pada ruas sungai yang rawan tingkat buangan limbah di sepanjang pinggir sungai.
Memasang rambu-rambu peringatan pada ruas sungai yang rawan tingkat buangan limbah di sepanjang pinggir sungai.
Memasang rambu-rambu peringatan pada ruas sungai yang rawan tingkat buangan limbah di sepanjang pinggir sungai.
Penerbitan Perda tentang Pemulihan Kualitas Air akibat dari pencemaran limbah cair
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Dinas PSDA, Bapedalda
Membangun sistem pemantauan kualitas air pada sumber air dan kualitas limbah cair secara berkelanjutan di Danau Poso dan Sungai Poso Sosialisasi terhadap masyarakat disekitar sungai untuk tidak membuang sampah ke badan sungai
Tersedianya prasarana dan sarana sanitasi
Kebijakan Operasional
Penerapan sistem tanam padi dengan pola SRI di daerah irigasi yang sudah maju di WS Parigi Poso
Sosialisasi terhadap masyarakat disekitar sungai untuk tidak membuang sampah ke badan sungai
Hampir seluruh aliran sungai tercemar SO4, H2S, Fe, Mn dan Zn secara berlebihan.
belum adanya prasarana dan sarana sanitasi
Jangka Panjang (2011-2030)
Pembangunan IPAL dan TPA di Kota Poso, Ampana dan Parigi
Pembangunan IPAL dan TPA di Kota Poso, Ampana dan Parigi
Sosialisasi terhadap masyarakat disekitar sungai untuk tidak membuang sampah ke badan sungai
Penerbitan Perda tentang larangan pembuangan sampah ke badan air
Membangun sistem pemantauan kualitas air pada sumber air dan kualitas limbah cair secara berkelanjutan pada WS Parigi Poso
Melakukan koordinasi dan pendekatan kepada pabrik/industri untuk tidak membuang limbah pabrik/industri langsung ke badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Pembangunan IPAL dan TPA di Kota Poso, Ampana dan Parigi
Penegakan hukum bagi yang mencemari badan air dengan limbah, di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
104
TABEL 4.3 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 3 : Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) B.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
1 PENATAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
2 PENYEDIAAN SUMBER DAYA AIR
Hasil Analisis
Belum adanya zona pemanfaatan dan peruntukan sumber daya air yang memperhatikan kepentingan berbagai jenis pemanfaatan
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Zona pemanfaatan dan peruntukan sumber daya air ditetapkan dalam peta Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah/Sulawesi Selatan dan RTRW seluruh Kabupaten/ Kota di WS Parigi Poso ditetapkan
Penetapan zona pemanfaatan sumber daya air ke dalam peta Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah
Penetapan zona Penetapan zona pemanfaatan sumber pemanfaatan sumber daya air ke dalam daya air ke dalam peta peta Tata Ruang Tata Ruang Provinsi Provinsi Sulawesi Sulawesi Tengah, Tengah Penetapan zona Penetapan zona pemanfaatan sumber pemanfaatan sumber daya air ke dalam peta air ke dalam peta Tata Tata Ruang Wilayah Ruang Wilayah Kabupaten Poso, Kabupaten Poso. Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una-Una
Tersusunnya neraca air saat ini dan yang akan datang di setiap DAS
Penyusunan Neraca air di Kabupaten Poso, di WS Parigi Poso
Penyusunan Neraca air di Kabupaten Parigi Moutong, di WS Parigi Poso
Penyusunan Neraca air di Kabupaten Poso, Parigi Moutong, Tojo Una Una, di WS Parigi Poso
Sempadan sumber air belum sepenuhnya digunakan sebagai batasan dalam pemanfaatan ruang sumber daya air
Kawasan sempadan sungai, waduk, danau, sabuk hijau, mata air dan pantai diseluruh WS Parigi Poso ditetapkan
Penetapan kawasan sempadan sumber air di Kabupaten Poso
Penetapan kawasan sempadan sumber air di Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Tojo Una Una
Penetapan kawasan sempadan sumber air di Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Tojo Una Una Menetapkan kawasan sempadan danau pada Danau Poso
masih kurangnya penyediaan air baku untuk berbagai keperluan a.l. air untuk irigasi, air kebutuhan RKI (rumahtangga, perkotaan dan air industri) dsb
Kebutuhan air baku air untuk irigasi, air kebutuhan RKI (rumah tangga, perkotaan dan air industri) termasuk air untuk lingkungan dapat dipenuhi
Penyusunan/Review Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Poso dan Tojo UnaUna
Pembangunan wadukwaduk kecil (embung) (kapasitas k.l. 1 juta m3) dihulu sungai pada DI yang kekurangan air, di KabupatenParigi Moutong.
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Penerbitan Perda tentang Zona Pemanfaatan dan peruntukan sumber daya air di setiap Kabupaten terkait dengan WS Parigi Poso
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Balai PSDA , BPDAS, Bappeda
Penerbitan Perda tentang kawasan sempadan sumber air termasuk kawasan sempadan Danau Poso
Pemda Prov/Kab, Bappeda Prov/Kab
Penyusunan/Review Penyusunan/Review Rencana Induk Sistem Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten (SPAM) di Kabupaten Poso, Tojo Una-una dan Poso, Tojo Una-una dan Parigi Moutong Parigi Moutong Pengembangan jaringan air baku di Kota Poso, Parigi dan Ampana
Penyediaan air baku untuk irigasi di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una.
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Balai PSDA , BPDAS, Bappeda, Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Pembangunan wadukwaduk kecil (embung) (kapasitas k.l. 1 juta m3) dihulu sungai pada DI yang kekurangan air di KabupatenParigi Moutong dan KabupatenPoso
Penyusunan prioritas pengembangan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air berdasarkan atas ketersediaan air.
Pembangunan wadukwaduk kecil (embung) (kapasitas k.l.1 juta m3) dihulu sungai pada DI yang defisit, di KabupatenPoso, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una Una
105
TABEL 4.3 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 3 : Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) B.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
3 PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kajian penyediaan air Kajian penyediaan air irigasi dari Sungai irigasi dari Sungai Poso sebesar 5 m3/dtk Poso sebesar 5 m3/dtk Pembangunan sistem penyediaan air irigasi dari Sungai Poso tahap ke 1
Kajian penyediaan air irigasi dari Sungai Poso sebesar 5 m3/dtk Pembangunan sistem penyediaan air irigasi dari Sungai Poso tahap ke 1 dan 2
Kurang optimalnya Operasi dan Pemeliharaan (OP) daerah irigasi
OP daerah irigasi dilaksanakan
Melaksanakan OP daerah irigasi di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP daerah irigasi di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP daerah irigasi di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Kurang optimalnya OP prasarana sumber daya air
OP prasarana sumber daya air dilaksanakan
Melaksanakan OP prasarana sumber daya air di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP prasarana sumber daya air di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP prasarana sumber daya air di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Kurang optimalnyaOP sungai dan prasarana pengendalian banjir
OP sungai dan prasarana Melaksanakan OP pengendalian banjir sungai dan prasarana dilaksanakan pengendalian banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP sungai dan prasarana pengendalian banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Melaksanakan OP sungai dan prasarana pengendalian banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una
Potensi sumber daya air untuk pembangkitan tenaga listrik sangat besar
Terjaminnya debit sungai/waduk/danau untuk membangkitkan tenaga listrik
Terdapat potensi sumber air tanah yang belum optimal termanfaatkan
Sumber air baku air tanah dapat dimanfaatkan
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Meningkatkan O & P jaringan irigasi dan bendung, waduk, sungai dan prasarana sumber daya air yang telah ada
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Dinas PSDA, Dinas Pertanian
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Dinas PSDA , Dinas Pertambangan dan Energi, PLN Suluttenggo, PLTA Poso (Poso Energy)
Pembangunan PLTA Pembangunan PLTA Poso Tahap II: 180 MW Poso Tahap I : 50 MW Pembangunan PLTA Poso Tahap II: 180 MW
Pembangunan PLTA Poso Tahap I : 50 MW Pembangunan PLTA Poso Tahap II: 180 MW Pembangunan PLTA Poso Tahap III : 200 MW
Menjamin ketersediaan air di sungai/danau/waduk untuk pembangkit tenaga listrik
Pembangunan PLTMH : 6,33 MW yaitu:
Pembangunan PLTMH : 6,33 MW yaitu:
Pembangunan PLTMH : 6,33 MW yaitu:
Bambalo II : 1,60 MW,
Bambalo II : 1,60 MW, Sanmarimo (0,60 MW)
Bambalo II : 1,60 MW, Sanmarimo (0,60 MW), Podi : 2,34 MW,
Pemanfaatan Potensi PLTMH di WS Parigi Poso sebesar : 15,67 MW
Kajian pengembangan sumber air baku air tanah di WS Parigi Poso sesuai dengan safe yield
Kajian pengembangan sumber air baku air tanah di WS Parigi Poso sesuai dengan safe yield Pengembangan
Kajian pengembangan sumber air baku air tanah di WS Parigi Poso sesuai dengan safe yield Pengembangan sumber air tanah dikawasan
Pengembangan sumber air tanah di kawasan yang potensi air tanahnya tinggi
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, BPDAS Palu Poso, Dinas Kehutanan, Dinas Pertambangan dan Energi 106
TABEL 4.3 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 3 : Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) B.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
4 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
Hasil Analisis
Terjadinya alih fungsi lahan sawah irigasi teknis ke peruntukan lain sehingga mengurangi luas jarinan irigasi teknis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Terjaminnya lahan sawah untuk mempertahankan luas jaringan irigasi teknis
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Kebijakan Operasional
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
sumber air tanah dikawasan Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong
Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una Una
Kajian pengembangan sumber air baku air tanah di WS Parigi Poso sesuai dengan safe yield
Kajian pengembangan sumber air baku air tanah di WS Parigi Poso sesuai dengan safe yield Pengembangan sumber air tanah dikawasan Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong
Kajian pengembangan sumber air baku air tanah di WS Parigi Poso sesuai dengan safe yield Pengembangan sumber air tanah dikawasan Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una Una
Pengembangan daerah irigasi Poso, seluas 20.000 ha, sumber air dari Danau Poso (Tahap 1)
Pengembangan daerah irigasi Poso, seluas 20.000 ha, sumber air dari Danau Poso (Tahap 1 s.d 2)
Pengembangan daerah irigasi Poso, seluas 20.000 ha, sumber air dari Danau Poso (Tahap 1 s.d 3)
Pengukuhan kawasan pertanian lahan basah khususnya sawah irigasi teknis dan penetapan prosedur alih fungsi lahan, sesuai dengan UU no. 41/2009 dan PP no. 1/2011 tentang alih fungsi lahan irigasi
Pembangunan daerah irigasi kecil di WS Parigi Poso
Pembangunan daerah irigasi kecil di WS Parigi Poso
Pembangunan daerah irigasi kecil di WS Parigi Poso
Mendorong pengembangan jaringan irigasi baru dalam rangka mendukung produktivitas usaha tani untuk meningkatkan produksi pertanian guna menunjang ketahanan pangan dan memajukan kesejahteraan masyarakat
Lembaga/Instansi Terkait
Pelestarian daerah imbuhan air tanah
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Bappeda Prov/Kab
107
TABEL 4.3 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 3 : Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) B.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
5 PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR
Hasil Analisis
Belum termanfaatkannya potensi untuk pengusahaan sumber daya air padasumber air tertentu oleh dunia usaha dan masyarakat
Penerima manfaat belum turut menanggung biaya jasa penyediaan air
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Pengusahaan sumber daya air oleh dunia usaha dan masyarakat dilaksanakan
Penerima manfaat turut menanggung biaya jasa penyediaan air
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Penetapan kriteria pengusahaan air oleh dunia usaha dan masyarakat
Jangka Menengah (2011-2020)
Penetapan kriteria pengusahaan air oleh dunia usaha dan masyarakat Penyempurnaan persyaratan dan prosedur kerjasama dalam pengusahaan sumber daya air
Menyusun pedoman Menyusun pedoman perhitungan biaya jasa perhitungan biaya penyediaan sumber jasa penyediaan daya air serta metode sumber daya air serta pembebanannya metode kepada para pembebanannya pemanfaat di WS kepada para Parigi Poso pemanfaat di WS.Parigi Poso Kajian penerapan Badan Layanan Umum (BLU) di WS Parigi Poso
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Penetapan kriteria pengusahaan air oleh dunia usaha dan masyarakat Penyempurnaan persyaratan dan prosedur kerjasama dalam pengusahaan sumber daya air Pengusahaan sumber daya air oleh dunia usaha dan masyarakat di ws Parigi Poso
Pengusahaan sumber daya air pada suatu lokasi tertentu sesuai persyaratan yang ditentukan dalam perizinan, a.l. > penggunaan air untuk proses produksi dan pendingin > penggunaan air untuk tenaga kerja di kawasan industry > pengusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) dari mata air
Terdapat sistem pemantauan dan pengawasan pelaksanaan pengusahaan sumber daya air untuk pengaturan peran dunia usaha dalam pengusahaan sumber daya air.
Menyediakan prosedur kerjasama dalam pengusahan sumber daya air
Menyusun pedoman perhitungan biaya jasa penyediaan sumber daya air serta metode pembebanannya kepada para pemanfaat di WS Parigi Poso Kajian penerapan Badan Layanan Umum (BLU) di WS Parigi Poso Uji coba penerapan BLU di WS Parigi Poso
Penerima manfaat turut menanggung biaya jasa pengelolaan sumber daya air kecuali untuk kebutuhan pokok sehari hari dan usaha pertanian rakyat. Menyehatkan kelembagaan pelayanan air minum (PDAM)/ revitalisasi PDAM di Kota Poso, Parigi dan Ampana:
Lembaga/Instansi Terkait Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Perg. Tinggi, HKTI, Asosiasi, Perusahaan swasta dll
Balai WS Sulawesi III, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Perg. Tinggi, HKTI, Asosiasi, Perusahaan swasta dll
> kelembagaan dan profesionalisme pelayanan 108
TABEL 4.3 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 3 : Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) B.
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
> peningkatan cakupan pelayanan > full cost recovery Belum optimalnya peran serta koperasi, badan usaha swasta dan masyarakat dalam pengusahaan sumber daya air
Peran serta koperasi, badan usaha swasta dan masyarakat meningkat dalam pengusahaan sumber daya air
Pemberdayaan P3A, Gabungan P3A, KTNA, dan KTP (Kelompok Tani Penghijauan) di Kabupaten Poso
Pemberdayaan P3A , Gabungan P3A, KTNA, dan KTP (Kelompok Tani Penghijauan) di Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong
Pemberdayaan P3A, Gabungan P3A, KTNA dan KTP (Kelompok Tani Penghijauan) di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong Kabupaten Tojo Una-Una
Pemberdayaan P3A sehingga menjadi entitas berbadan hukum Pemberdayaan KTP (Kelompok Tani Penghijauan)
109
TABEL 4.3 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 3 : Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) C.
Nomor
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
Sub Aspek
1 PENCEGAHAN DAYA RUSAK AIR
Hasil Analisis
Terjadinya bencana banjir tahunan di KecamatanSausu (Kabupaten Parigi Moutong), KecamatanPoso Pesisir (Ka. Poso) dan Kecamatan Tojo dan KecamatanTojo Barat (KabupatenTojo Una Una)
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Terbebasnya kawasan dari bencana banjir akibat meluapnya sungai sungai di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Una-Una
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Penguatan tebing dan bantaran sungai SungaiBaliara/ S Bambalemo, Sungai Pelawa, SungaiTindaki dan SungaiSausu di Kabupaten Parigi Moutong
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Penguatan tebing dan Penguatan tebing dan bantaran sungai bantaran sungai SungaiBaliara/ S SungaiBaliara/ S Bambalemo, Sungai Bambalemo, Sungai Pelawa, SungaiTindaki Pelawa, SungaiTindaki dan SungaiSausu di dan SungaiSausu di Kabupaten Parigi Kabupaten Parigi Moutong Moutong Pembangunan sabo Pembangunan sabo dam dam untuk untuk pengendalian pengendalian banjir banjir dan sedimen pada dan sedimen pada sungai-sungai tertentu: sungai-sungai Sungai Mawomba, tertentu: Sungai Sungai Podi, Sungai Mawomba, Sungai Lemuro di Kecamatan Podi, Sungai Lemuro Tojo dan Tojo Barat, di Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una Una dan Tojo Barat, Pembangunan/perbaika Kabupaten Tojo Una n prasarana pengendali Una banjir di kawasan rawan bencana banjir di Kabupaten Parigi Moutong (Sungai Sausu, KaliAuma, KaliMentawa, Kali Torana, KaliSausu Kiri, Sungai Tindaki, Sungai Baliara/Sungai Bambalemo, Sungai Pelawa), Kabupaten Poso (Sungai Puna, S Tambarana, Sungai Kilo, Sungai Tameasi, KaliRondo), Kabupaten Tojo Una Una (Sungai Podi, Sungai Kayunyole, Sungai Pancuma, Sungai Kabalo, Sungai Mawomba, Sungai Betaua).
Kebijakan Operasional
Pembangunan prasarana teknis pencegahan banjir pada sungai-sungai rawan banjir di seluruh WS Parigi Poso
Lembaga/Instansi Terkait Balai WS Sulawesi III, Dinas PSDA Prov, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas Perikanan dan Kelautan, BPDAS Palu-Poso
110
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Daerah rawan bencana banjir siap menghadapi banjir pada periode ulang banjir yang direncanakan
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Normalisasi sungai dan konservasi aliran sungai terutama sungai yang besar al : Sungai Podi, Sungai Baliara/Bambalemo, Sungai MawombaLemoro di Kabupaten Tojo Una Una
Normalisasi sungai dan konservasi aliran sungai terutama sungai yang besar al : Sungai Podi, Sungai Baliara/Bambalemo, Sungai MawombaLemoro di Kabupaten Tojo Una Una, Sungai Sausu di Kabupaten Parigi Moutong
Normalisasi sungai dan konservasi aliran sungai terutama sungai yang besar al : Sungai Podi, Sungai Baliara / Bambalemo, Sungai Mawomba-Lemoro di Kabupaten Tojo Una Una, Sungai Sausu di Kabupaten Parigi Moutong, Sungai Poso di Kabupaten Poso
Bencana banjir dapat dicegah dan disiapkan mitigasi sebelumnya
Pembuatan sistem informasi banjir
Pembuatan sistem informasi banjir Penetapan pedoman pemanfaatan lahan di daerah rawan banjir
Pembuatan sistem informasi banjir Penetapan pedoman pemanfaatan lahan di daerah rawan banjir Pemasangan flood warning system : Sungai Podi, SungaiSausu, SungaiMawomba
Menyusun perencanaan pengendalian banjir pada sungai-sungai rawan banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Una Una
Pemetaan daerah rawan banjir sehingga bisa memudahkan dalam antisipasi penanganan bencana banjir/longsor
Penetapan Zona Rawan Banjir di Wilayah Sungai Parigi Poso : > Kabupaten Parigi Moutong : Sungai Sausu, SungaiTindaki > Kabupaten Poso : SungaiKilo, Sungai Puna
Penetapan Zona Rawan Banjir di Wilayah Sungai Parigi Poso : > Kabupaten Parigi Moutong : Sungai Sausu, SungaiTindaki > Kabupaten Poso : SungaiKilo, Sungai Puna > Kabupaten Tojo UnaUna : Sungai Mawomba, SungaiKabalo, Sungai Betaua, Sungai Pancuma, Sungai Podi, Sungai Kayunyole, SungaiLemuro
Menyusun perencanaan pengendalian banjir pada sungai-sungai rawan banjir di Kabupaten Parigi Moutong, KabupatenPoso dan Kabupaten Tojo Una Una
Terjadinya longsor tebing dan amblesan di SungaiPoso (Kec Watuawu, Sayo dan Poso Kota)
Mengembalikan kondisi alur SungaiPoso sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan
Pembangunan bangunan penahan tebing dan pengendali erosi a.l. groundsill, revetment, retaining wall, dan tanggul di Sungai Poso di
Pembangunan bangunan penahan tebing dan pengendali erosi a.l. groundsill, revetment, retaining wall, dan tanggul di Sungai Poso di
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait Balai WS Sulawesi III, Dinas PSDA Prov, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas Perikanan dan Kelautan, BPDAS Palu-Poso
Menyusun perencanaan pengendalian banjir pada sungai-sungai rawan banjir di Kabupaten Parigi Moutong, KabupatenPoso dan Kabupaten Tojo Una Una Pembangunan bangunan penahan tebing dan pengendali erosi a.l. groundsill, revetment, retaining wall, dan tanggul di Sungai Poso di Watuawu, Kecamatan
Pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan prasarana pengendali longsor
111
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Kebijakan Operasional
Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Watuawu, Kecamatan Lage sampai ke Kecamatan Poso Kota.
Watuawu, Kecamatan Lage sampai ke Kecamatan Poso Kota dan sungai rawan banjir di WS Parigi Poso
Lage sampai ke Kecamatan Poso Kota dan Sungai sungai rawan banjir di WS Parigi Poso Pemeliharaan prasarana pengendali longsor di WS Parigi Poso
Penetapan Zona Rawan Longsor di WS Parigi Poso
Penetapan Zona Rawan Longsor di WS Parigi Poso
Penetapan Zona Rawan Longsor di WS Parigi Poso
> Kabupaten Parigi Moutong : Sepanjang lereng pegunungan bagian tengah ke arah utara
> Kabupaten Poso : Sepanjang alur Sungai Poso bagian tengah, dan sisi timur Danau Poso > Kabupaten Parigi Moutong : Sepanjang lereng pegunungan bagian tengah ke arah utara
> Kabupaten Poso : Sepanjang alur Sungai Poso bagian tengah, dan sisi timur Danau Poso > Kabupaten Parigi Moutong : Sepanjang lereng pegunungan bagian tengah ke arah utara > Kabupaten Tojo UnaUna: hulu Sungai Podi, Sungai Tongku, Sungai Mawomba, dan Sungai Masalogi
Mengendalikan erosi dan sedimentasi sesuai dengan lokasinya, yaitu dengan sistem teras, saluran di lereng dan penanaman segaris (dilereng bukit) atau dengan pembangunan revetment, check dam/sabo dam (di sungai), dan jetty (di muara)di Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong
Mengendalikan erosi dan sedimentasi sesuai dengan lokasinya, yaitu dengan sistem teras, saluran di lereng dan penanaman segaris (dilereng bukit) atau dengan pembangunan revetment, check dam/sabo dam (di sungai), dan jetty (di muara)di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Tojo Una Una
Mengurangi laju erosi secara sipil teknis maupun upaya fisik non struktural
Penanaman kembali hutan mangrove untuk mencegah abrasi pantai terutama di Kabupaten Parigi Moutong Pembangunan jetty, pengerukan sungai, pengaman muara
Pengamanan pantai diprioritaskan pada upaya teknis non fisik berupa penanaman bakau/mangrove disepanjang pantai
Tingginya Laju erosi lahan dan sedimentasi sungai
Terkendalinya erosi lahan dan sedimentasi di sungai / danau / waduk / prasarana penyimpan air
Mengendalikan erosi dan sedimentasi sesuai dengan lokasinya, yaitu dengan sistem teras, saluran di lereng dan penanaman segaris (dilereng bukit) atau dengan pembangunan revetment, check dam/sabo dam (di sungai), dan jetty (di muara)di Kabupaten Poso
Terjadi abrasi di pantai Kabupaten Parigi Moutong dan Tojo UnaUna
Garis pantai di Kabupaten Parigi Moutong, Poso dan Tojo Una-Una aman dan terjaga
Penanaman kembali Penanaman kembali hutan mangrove hutan mangrove untuk mencegah untuk mencegah abrasi pantai terutama abrasi pantai di Kabupaten Parigi terutama di Moutong Kabupaten Parigi Moutong Pembangunan jetty,
Lembaga/Instansi Terkait
112
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Pembangunan bangunan penahan tebing pantai di Kabupaten Poso
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
pengerukan sungai, pengaman muara sungai, pengaman pantai di Kabupaten Tojo Una Una
sungai, pengaman pantai di Kabupaten Tojo Una Una Pengamanan muara sungai dan abrasi pantai di Kabupaten Parigi Moutong
Pembangunan bangunan penahan tebing pantai di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Tojo Una Una
Pembangunan bangunan penahan tebing pantai di Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong dan Tojo Una Una Pembuatan tanggul penahan tebing Danau Poso pada daerah permukiman di desa Tonusu, Taipa
2 PENANGGULANGAN DAYA RUSAK AIR
Ketidaksiapan penanggulangan bencana akibat banjir
Bencana banjir dapat ditanggulangi dengan cepat
Sosialisasi tentang Sosialisasi tentang bahaya pembuangan bahaya pembuangan sampah ke badan air sampah ke badan air Penyusunan Penyusunan panduan panduan praktis bagi praktis bagi masyarakat bila masyarakat bila terjadi banjir terjadi banjir Pelatihan bagi Pelatihan bagi masyarakat dalam masyarakat dalam mengurangi kerugian mengurangi kerugian akibat banjir akibat banjir
3 PEMULIHAN DAYA RUSAK AIR
Kekurangsiapan dalam memulihkan kondisi lingkungan hidup setelah terjadi bencana banjir
Fungsi lingkungan hidup dan sistem prasarana sumber daya air dapat dipulihkan kembali
Prosedur Prosedur Prosedur penyampaian penyampaian berita penyampaian berita berita tentang kejadian tentang kejadian tentang kejadian bencana banjir kepada bencana banjir bencana banjir kepada masyarakat. kepada masyarakat. masyarakat. Penetapan prosedur Penetapan prosedur Penetapan prosedur operasi standar (SOP) operasi standar (SOP) operasi standar (SOP) Sosialisasi dan Sosialisasi dan Sosialisasi penanggulangan penanggulangan penanggulangan bencana banjir. bencana banjir. bencana banjir. Menyiapkan bahan bahan banjiran dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan darurat banjir
Menyiapkan bahan bahan banjiran dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan darurat banjir
Sosialisasi tentang bahaya pembuangan sampah ke badan air Penyusunan panduan praktis bagi masyarakat bila terjadi banjir Pelatihan bagi masyarakat dalam mengurangi kerugian akibat banjir
Kebijakan Operasional
Bencana banjir dapat dijinakkan (dimitigasi) sehingga mengurangi korban akibat banjir
Lembaga/Instansi Terkait
Balai WS Sulawesi III, Dinas PSDA Prov, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas Perikanan dan Kelautan, BPDAS Palu-Poso
Menyiapkan penanggulangan darurat bencana akibat banjir
Menyiapkan bahan bahan banjiran dan peralatan yang dibutuhkan untuk penanggulangan darurat banjir
113
Nomor
Sub Aspek
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
SOP pelibatan peran masyarakat dalam memulihkan fungsi lingkungan hidup setelah banjir
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
SOP pelibatan peran SOP pelibatan peran masyarakat dalam masyarakat dalam memulihkan fungsi memulihkan fungsi lingkungan hidup lingkungan hidup setelah setelah banjir banjir Meningkatkan Meningkatkan kapasitas kapasitas retensi retensi sepanjang alur sepanjang alur (sempadan) sungai (sempadan) sungai dengan me-naturalisasi dengan mesempadan sungai yang naturalisasi sempadan rusak di Sungai Poso sungai yang rusak di Pemulihan fungsi Sungai Poso prasarana pengendali banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso dan Kabupaten Tojo Una-una
Kebijakan Operasional
Melaksanakan restorasi kondisi lingkungan dan prasarana pengendali banjir untuk mengembalikan fungsi lingkungan hidup
Lembaga/Instansi Terkait Balai WS Sulawesi III, Dinas PSDA Prov, Pemda Prov/Kab, Bappeda, Dinas Perikanan dan Kelautan, BPDAS Palu-Poso
114
TABEL 4.3 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 3 : Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) D. SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR
Nomor 1
Sub Aspek PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR (SISDA) SESUAI KEWENANGANNYA
Hasil Analisis
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Kurangnya Informasi Mengenai Kondisi sumber daya air, dikarenakan Minimnya Ketersediaan Data terkait dengan sumber daya air di WS Parigi-Poso
Tersedianya Informasi sumber daya air mengenai Kondisi : Hidrologis, Hidroklimatologi, Hidrogeologi,Kebijakan sumber daya air, Prasarana sumber daya air, Teknologi sumber daya air, Lingkungan pada sumber daya air, Kegiatan Sosek Budaya Masyarakat Yang Terkait sumber daya air.
Pembuatan rancangan System Data Base Perencana an sumber daya air WS ParigiPoso
Pembuatan rancangan Pembuatan System Data Base rancangan System Perencanaan sumber Data Base daya air WS ParigiPerencanaan sumber Poso daya air WS Parigi Update Data Base Poso Update Data Base Perencanaan sumber daya air WS ParigiPerencanaan sumber Poso daya air WS ParigiPoso Update System Data Base Perencanaan sumber daya air WS Parigi-Poso
Inventarisasi dan validasi data-data sumber daya air di WS Parigi-Poso
Pemda Kab/ Kota dan Prov., Balai WS Sulawesi III, BPDAS, PDAM, LSM, universitas, Bapeldalda
Kurangnya tenaga tenaga profesional yang terlatih untuk menangani dan mengelola sistem Informasi sumber daya air baik di tingkat provinsi maupun di tingkat Kabupaten
Terlaksananya pengelolaan Sistem Informasi sumber daya air pada tingkat nasional, provinsi dan dan kabupaten/ Kota
Pengembangan Jaringan Sistem Informasi sumber daya air WS Parigi-Poso
Pengembangan Jaringan Sistem Informasi sumber daya air WS Parigi-Poso
Sosialisasi dan pengembangan Sistem Informasi sumber daya air
Pemda Kab/ Kota dan Prov., Balai WS Sulawesi III, BPDAS, PDAM, LSM, universitas, Bapeldalda
Pengembangan Jaringan Sistem Informasi sumber daya air WS Parigi-Poso
115
TABEL 4.3 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 3 : Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) E.. PEMBERDAYAAN DAN PERAN MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA
Nomor 1
Sub Aspek PELIBATAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Hasil Analisis Dalam pengelolaan sumber daya air di WS, peran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air masih perlu ditingkatkan
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Keterlibatan masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air, mulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi sumber daya air, pengawasan sumber daya air, dan O&P sumber daya air
Strategi
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait
Peningkatan peran masyarakat dalam TKPSDA WS Parigi Poso dan dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air, antara lain partisipasi dalam KPS (kerjasama Pemerintah dan Swasta) Penyiapan peraturan penerima manfaat menanggung jasa pengelolaan sumber daya air
Setiap proses pengelolaan sumber daya air (perencanaan, konstruksi, OP) selalu melibatkan masyarakat dalam bentuk partisipasi antara lain pada PKM (Pertemuan Konsultasi Masyarakat)
Bappeda Prov/Kab, Balai WS Sulawesi III, LSM, KTNA, GP3A, HKTI, KTP, Instansi terkait
Pengembangan software alokasi air
Pengembangan software alokasi air
Kebijakan Ditjen sumber daya air
Dukungan terhadap pengumpulan data dan informasi sumber daya air WS Parigi Poso
Dukungan terhadap pengumpulan data dan informasi sumber daya air WS Parigi Poso
Dukungan terhadap pengumpulan data dan informasi sumber daya air WS Parigi Poso
Dukungan terhadap penerapan Quality Assurance
Dukungan terhadap penerapan Quality Assurance
Dukungan terhadap penerapan Quality Assurance
Dukungan terhadap pengelolaan sistem hidrologi
Dukungan terhadap pengelolaan sistem hidrologi
Dukungan terhadap pengelolaan sistem hidrologi
Dukungan terhadap kegiatan pemantauan kualitas air
Dukungan terhadap kegiatan pementauan kualitas air
Dukungan terhadap kegiatan pementauan kualitas air
Dukungan terhadap GNKPA
Dukungan terhadap GNKPA
Dukungan terhadap GNKPA
Dukungan terhadap upaya pemberdayaan masyarakat
Dukungan terhadap upaya pemberdayaan masyarakat
Dukungan terhadap upaya pemberdayaan masyarakat
Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Peningkatan peran serta masayarakat dalam Tim Koordinasi Pengelolaan sumber daya air (TKPSDA) WS Parigi Poso.
Peningkatan peran masyarakat dalam TKPSDA WS Parigi Poso dan dunia usaha dalam pengelolaan sumber daya air, antara lain partisipasi dalam KPS (kerjasama Pemerintah dan Swasta)
Dunia usaha/badan usaha Pengembangan yang software alokasi air menggunakan/memanfaatkan air sebagai komoditi usaha dilibatkan dalam proses perencanaan, pengawasan, dan memberikan kontribusi selaku penerima manfaat
Kebijakan Ditjen sumber daya air
116
TABEL 4.3 TABEL KEBIJAKAN OPERASIONAL POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI WS PARIGI POSO (Skenario 3 : Pertumbuhan Ekonomi Tinggi) E.. PEMBERDAYAAN DAN PERAN MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA
Nomor 2
3
Sub Aspek PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENINGKATAN PENGAWASAN
Hasil Analisis Banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya menjaga kelestarian sumber daya air
Belum ada mekanisme pengawasan masyarakat terhadap pengelolaan sumber daya air
Sasaran/Target Yang Ingin Dicapai Meningkatnya peran serta masyarakat/LSM, Perguruan Tinggi dengan lembaga/instansi pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air
Strategi Jangka Pendek (2011-2015)
Jangka Menengah (2011-2020)
Jangka Panjang (2011-2030)
Kebijakan Operasional
Lembaga/Instansi Terkait Bappeda Prov/Kab, Balai WS Sulawesi III, LSM, KTNA, GP3A, HKTI, KTP, Instansi terkait
Meningkatkan kinerja lembaga Pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan kerjasama, kordinasi, komunikasi, antar lembaga yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan kordinasi ditingkat lintas Provinsi dan lintas Kabupaten/Kota dalam pengelolaan sumber daya air
Mengembangkan dan mewujudkan keterpaduan pemberdayaan serta peran masyarakat dan dunia usaha dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan peran Asosiasi bidang sumber daya air yaitu P3A, GP3A, KTNA, HKTI, KTP dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan peran Asosiasi bidang sumber daya air yaitu P3A, GP3A, KTNA, HKTI, KTP dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air
Meningkatkan peran Asosiasi bidang sumber daya air yaitu P3A, GP3A, KTNA, HKTI, KTP dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya air
Kesepakatan TKPSDA
Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan pengelolaan sumber daya air oleh seluruh masyarakat
Menyusun prosedur penyampaian laporan yang disampaikan oleh masyarakat
Melaksanakan prosedur tindak lanjut terhadap laporan yang disampaikan oleh masyarakat
Menegakkan prosedur sangsi atas penyimpangan yang disampaikan oleh masyarakat
Kebijakan Ditjen sumber daya air
Membentuk Badan Koordinasi pengelolaan sumber daya air lintas provinsi, kabupaten, kota dalam pengelolaan sumber daya air
Pembentukan Badan Koordinasi dalam Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso (TKPSDA)
Pembentukan Badan Koordinasi dalam Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso (TKPSDA)
Pembentukan Badan Koordinasi dalam Pengelolaan sumber daya air WS Parigi Poso (TKPSDA)
Kebijakan Ditjen sumber daya air
Pemantapan TKPSDA WS Parigi Poso
Pemantapan TKPSDA WS Parigi Poso Fasilitasi kegiatan TKPSDA
Kebijakan Ditjen sumber daya air
117
Gambar 4.1. Peta Tematik Aspek Konservasi Sumber Daya Air untuk Skenario Ekonomi Rendah 118
Gambar 4.2. Peta Tematik Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air untuk Skenario Ekonomi Rendah 119
Gambar 4.3. Peta Tematik Aspek Pengendalian Daya Rusak Air untuk Skenario Ekonomi Rendah 120
Gambar 4.4. Peta Tematik Aspek Konservasi Sumber Daya Air untuk Skenario Ekonomi Sedang 121
Gambar 4.5. Peta Tematik Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air untuk Skenario Ekonomi Sedang 122
Gambar 4.6. Peta Tematik Aspek Pengendalian Daya Rusak Air untuk Skenario Ekonomi Sedang 123
Gambar 4.7. Peta Tematik Aspek Konservasi Sumber Daya Air untuk Skenario Ekonomi Tinggi 124
Gambar 4.8. Peta Tematik Aspek Pendayagunaan Sumber Daya Air untuk Skenario Ekonomi Tinggi 125
Gambar 4.9. Peta Tematik Aspek Pengendalian Daya Rusak Air untuk Skenario Ekonomi Tinggi 126