PELUANG EKSPOR PRODUK FARMASI DI PASAR NIGERIA Market Intelligence ITPC LAGOS - 2015
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, ITPC Lagos telah menyelesaikan Market Intelligence edisi tahun 2015 yang berjudul “Peluang Ekspor Produk Farmasi di Pasar Nigeria”. Market Intelligence ini merupakan pembahasan singkat tentang potensi dan kondisi pasar dan potensi produk farmasi di Nigeria. Penulisan Market Intelligence ini mengacu pada keputusan Menteri Perdagangan RI Nomor 706/M-DAG/ KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri. Pembuatan Market Intelligence ini merupakan bagian dari tugas ITPC di luar negeri yang merupakan informasi detil terkini tentang suatu produk di suatu negara, mencakup potensi, trend/style, prospek, segmentasi pasar, perilaku pasar, informasi perdagangan, regulasi, serta informasi yang diperlukan lainnya. Dengan demikian Market Intelligence ini diharapkan dapat membantu upaya peningkatan pemasaran produk Farmasi Indonesia di pasar Nigeria. Untuk kesempurnaan kajian pasar ini, kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat memperkaya khasanah informasi dunia perdagangan luar negeri kita. Terima kasih Lagos, 2015 Indonesian Trade Promotion Centre
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!II
ABSTRAKSI Nigeria merupakan negara yang memiliki populasi penduduk terpadat di Afrika (177 juta jiwa, wikipedia 2014) dan merupakan negara dengan ekonomi yang paling besar di negara Afrika bagian Barat. Oleh karena itu kami menyadari bahwa Nigeria merupakan pasar yang sangat strategis dan potensial untuk komoditi-komoditi Non-Migas unggulan Indonesia. Dalam Market Intellegence kali ini kami akan mencoba membahas mengenai peluang ekspor Produk Farmasi yang kami khususkan pada aktivitas pasar perdagangan pada HS Code 3001 –3006 di Pasar Nigeria. Nigeria merupakan negara pengimpor produk Farmasi dengan Kode HS 3001 – 3006 terbesar di Afrika Barat dengan nilai impor pada tahun 2014 sebesar US$397,840,000. Nigeria adalah salah satu pasar farmasi yang paling menjanjikan dan berkembang dengan sangat cepat di Afrika Barat dengan memiliki lebih dari 150 fasilitas formulasi manufaktur produk farmasi. Industri farmasi Nigeria terus berkembang dengan perkembangan rata-rata 13% per tahun. Peranan Nigeria sebagai pusat distribusi perdaganagan bagi negara-negara Afrika Barat menjadikan Nigeria sebagai pilihan yang tepat dan strategis bagi upaya pemasaran produk farmasi Indonesia ke benua Afrika. Sekitar 60% dari produksi obat-obatan Negara ECOWAS (Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Barat) sub-region berlangsung di Nigeria, menggarisbawahi pasar sub-regional yang cukup besar. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa pasar Nigeria untuk produk farmasi cukup besar. Produk Farmasi Indonesia sudah masuk di Pasar Nigeria terhitung sejak tahun 2002, PT. TEMPO SCAN PACIFIC, PT. Kalbe Farma, PT. Dexa dan PT. Menjangan Sakti adalah beberapa perusahaan Indonesia yang bergerak dalam industri dan pemasaran produk farmasi di Nigeria.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!III
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
II
ABSTRAKSI
III
DAFTAR TABLE
VI
DAFTAR GAMBAR PETA NEGARA NIGERIA
VII VIII
I. PENDAHULUAN
1
1.1. PEMILIHAN PRODUK
1
1.2. STATISTIK EKSPOR PRODUK FARMASI HS. 3001-3006 NIGERIA
2
1.3 PROFIL NIGERIA
4
1.4 DATA KESEHATAN NIGERIA
7
1.5 PENYAKIT UTAMA
8
1.5.1 Malaria
8
1.5.2 Tuberkulosis (TB)
8
1.5.3 HIV / AIDS
9
II. POTENSI PRODUK FARMASI DI PASAR NIGERIA
10
III. INFORMASI PASAR FARMASI DI NIGERIA
11
3.1 TREND PASAR
11
3.2. PROSPEK PRODUK FARMASI DI NIGERIA
13
3.3. SEGMENTASI PASAR
14
3.4 PEMBIAYAAN KESEHATAN
17
3.5 PASOKAN OBAT-OBATAN
18
3.6 PENGADAAN OBAT-OBATAN DAN ALAT-ALAT KESEHATAN
20
3.6.1 The Bureau of Public Procurement atau Biro Pengadaan Umum
20
3.6.2 Distribusi Obat-obatan
20
3.6.3. Produsen Farmasi lokal
21
3.6.4 Karakteristik struktural
22
3.6.5 Rantai Nilai Produk Farmasi
22
IV. INFORMASI PERDAGANGAN
23
4.1. ANALISA IMPORTASI PRODUK FARMASI HS. 3001-3006 NIGERIA
23
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!IV
4.2. NEGARA PEMASOK PRODUK FARMASI
26
4.3. ANALISA NEGARA PESAING
28
4.4. PERAN INDONESIA MEMASOK PRODUK FARMASI KE NIGERIA
31
4.4.1. Analisa Impor Produk Farmasi dari Indonesia di Nigeria
31
4.4.2 Regulasi dan kebijakan produk farmasi di Nigeria
33
4.4.3. Hambatan Non Tarif
35
4.4.4. Standar Kualitas dan Persyaratan Sertifikasi
35
4.4.5. Pengemasan dan Pelabelan
35
4.4.6. Asosiasi Farmasi di Nigeria
37
4.5. SALURAN DISTRIBUSI PRODUK FARMASI DI NIGERIA
38
V. STRATEGI
39
5.1. REKOMENDASI KEPADA DUNIA USAHA
39
5.2. SWOT ANALISIS
40
VI. INFORMASI PENTING
43
LAMPIRAN-LAMPIRAN
45
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!V
DAFTAR TABLE TABLE 1. DAFTAR AIRPORT DI NIGERIA
5
TABLE 2. DAFTAR SEAPORT DI NIGERIA
5
TABLE 3. INDIKATOR MAKRO EKONOMI NIGERIA
6
TABLE 4. KONTRIBUSI ANGKA KEMATIAN NIGERIA TOP 10
7
TABLE 5. HIV AND AIDS (2014)
9
TABEL 6. PERKIRAAN PASAR FARMASI DI NIGERIA 2009
12
TABEL 7. PERKIRAAN PASAR OBAT-OBATAN DAN PRODUK KESEHATAN PASAR (PMG - MAN,2009)
12
TABLE 8. EKSPOR PRODUK FARMASI HS.3001-3006 NIGERIA KE DUNIA 2010-2014
13
TABLE 9. SEGMENTASI PASAR PRODUK OBAT-OBATAN LOKAL (THERAPEUTIC CLASS)
14
TABLE 10. IMPOR PRODUK OBAT-OBATAN HS. 3004 NIGERIA 2011-2014
16
TABLE 11. IMPOR PRODUK HS. 3003 NIGERIA TAHUN 2011-2014
17
TABLE 12. NEGARA- NEGARA PENGEKSPOR PRODUK FARMASI DI DUNIA TOP 20)
26
TABLE 13. NEGARA PEMASOK PRODUK FARMASI HS 3001-3006 KE NIGERIA PADA TAHUN 2014
27
TABLE 14. NILAI PASOKAN PRODUK FARMASI INDIA KE NIGERIA 2012-2014
29
TABLE 15. NILAI PASOKAN PRODUK FARMASI CHINA KE NIGERIA 2012-2014
30
TABLE 16. TARIF IMPOR NIGERIA
33
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!VI
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. PETA NEGARA NIGERIA
VII
GAMBAR 2. DEMOGRAFI PENDUDUK NIGERIA BERDASARKAN GENDER DAN USIA
4
GAMBAR 3. ANALISA PASAR FARMASI NIGERIA 2014 BERDASARKAN SEGMENTASI PRODUK OLEH FROST & SULLIVAN DIOLAH OLEH ITPC LAGOS
14
GAMBAR 4. MEGA DISTRIBUTION COMPANY CONDENSUS MODEL
19
GAMBAR 5. IMPOR HS. 3001-3006 OLEH NEGARA-NEGARA ECOWAS PERIODE 2011-2014
23
GAMBAR 6. NILAI IMPOR PRODUK FARMASI OLEH NEGARA AFRIKA 2013-2014
24
GAMBAR 7. PERKEMBANGAN NILAI IMPOR PRODUK FARMASI DI NIGERIA PERIODE 2010-2014
25
GAMBAR 8. PRODUK OBAT-OBATAN INDIA YANG SUDAH MASUK DI PASAR NIGERIA
28
GAMBAR 9. MEREK OBAT INDONESIA YANG SUDAH MASUK DIPASAR NIGERIA
31
GAMBAR 10. APOTIK DI NIGERIA
38
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!VII
PETA NEGARA NIGERIA
GAMBAR 1. PETA NEGARA NIGERIA
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!VIII
I. PENDAHULUAN 1.1. PEMILIHAN PRODUK Pasar farmasi diantisipasi akan berkembang secara global lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 1,3 triliun pada 2020. Perkembangan pasar farmasi mencakup beberapa negara diantaranya, Cina, Brasil, Rusia, India, Meksiko, Turki , Polandia, Venezuela, Argentina, Indonesia, Afrika Selatan, Thailand, Rumania, Mesir, Ukraina, Pakistan dan Vietnam. Indonesia saat ini telah memiliki produk-produk pharmaceutical berkualitas internasional namun belum terlalu dikenal oleh masyarakat Afrika Barat. Upaya penetrasi ekspor obatobatan dari Indonesia ke negara-negara Afrika barat telah dirintis selama 20 tahun terakhir oleh beberapa perusahaan farmasi Indonesia, antara lain Kalbe Farma, Biofarma, Tempo Scan Pasific, Dexa Medica, Menjangan Sakti, Haduo Herbatic, Sanbe Farma, dan telah menunjukkan peningkatan signifikan untuk ekspor Indonesia ke negara-negara Afrika Barat khususnya Nigeria. Namun demikian, masih terbuka lebar untuk produk farmasi Indonesia lainnya untuk dapat melakukan penetrasi ke pasar Afrika Barat, mengingat besarnya pasar impor obatobatan yang masih bisa dilayani oleh perusahaan farmasi Indonesia. Sebagai contoh untuk pasar Nigeria, pada tahun 2014 dilakukan importasi obat-obatan dengan Pos Tarif/HS 3004 sebesar US$ 911,234,000 dengan impor dari Indonesia tercatat sebesar US$24,452,000 atau kurang dari 3% dari total impor Nigeria. Sementara untuk importasi obat-obatan dengan Pos Tarif/HS 3003 dari total yang diimpor Nigeria sebesar US$33,208,000, Indonesia menempati urutan pertama dengan nilai impor sebesar US$16,460,000 atau hampir 50% dari total impor Nigeria. Nigeria dan negara-negara Afrika Barat pada umumnya adalah negara-negara yang memiliki pertumbuhan Ekonomi yang cukup baik, dengan jumlah penduduk yang membutuhkan infrastruktur kesehatan dasar semakin meningkat dari tahun ke tahun. Namun demikian, kemampuan negara-negara tersebut untuk memproduksi obat-obatan serta alat-alat kesehatan masih sangat terbatas, sehingga produk impor masih dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kondisi tersebut menjadikan negara-negara tersebut sebagai tujuan investasi asing untuk meningkatkan infrastruktur kesehatannya. Nilai industri farmasi Afrika naik dari US$ 4,700,000,000 pada tahun 2003 menjadi US $20,800,000,000 di tahun 2013, nilai total ini meliputi obat-obatan yang dipatenkan, obat resep generik dan obat-obatan over the counter yang diperjual belikan dengan bebas baik di apotik-apotik maupun toko obat lokal. Hal tersebut merupakan kabar baik bagi Multi National Corporation (MNC) dan perusahaan farmasi lokal dalam mencari sumber pertumbuhan baru dalam upaya pengembangan industri farmasi untuk pasar Afrika Barat dan Nigeria khususnya yang juga merupakan kabar baik bagi pasien, yang kini telah memperoleh akses ke obat-obatan yang sebelumnya tidak tersedia di benua Afrika.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!1
1.2. STATISTIK EKSPOR PRODUK FARMASI HS. 3001-3006 NIGERIA Industri produk Farmasi Nigeria memiliki beberapa kendala atau hambatan untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan perdaganan obat-obatan di Pasar Internasional. Hambatanhambatan yang dihadapi Nigeria dalam upaya menembus pasar Internasional adalah diantaranya: • Infrastruktur yang buruk (listrik, air, transportasi) menjadi penyebab meningkatkan biaya produksi dan distribusi obat lokal. Hal ini menjadi satu satu hambatan bagi pertumbuhan industri formulasi farmasi manufaktur Nigeria. • Belum adanya produsen obat Nigeria yang memenuhi standard WHO cGMP atau WHO prequalification, mengakibatkan perusahaan lokal tidak dapat berpartisipasi dalam tender internasional yang menyebabkan kemampuan bagi industri farmasi Nigeria untuk berpartisipasi dalam perdagangan obat-obatan di kancah international menjadi sangat terbatas. • Akses untuk pendanaan yang terjangkau bagi produsen lokal terhambat oleh Suku Bunga Bank yang tinggi. Akibatnya, dana yang dibutuhkan untuk sebagai modal dan peningkatan peningkatan sarana bekerja menjadi sangat terbatas. Pada periode 2010-2014 rata-rata perkembangan ekspor produk farmasi Nigeria ke dunia memiliki angka sebesar 47%. Pada tahun 2014 total nilai ekspor produk farmasi dari Nigeria adalah sebesar US$ 2,956,000 dengan Negara tujuan utama adalah Sierra Leone. Sierra Leone merupakan Negara tujuan utama ekspor produk farmasi dari Nigeria dengan nilai ekspor sebesar US$1,658,000 pada tahun 2014. Selain Sierra Leone, Switzerland juga merupakan Negara tujuan ekspor Nigeria dengan nilai ekspor sebesar US$952,000 pada tahun 2014 (data comtrade,2015). Pengadaan obat-obatan di Nigeria dipengaruhi oleh globalisasi ekonomi, partisipasi stakeholder dalam rantai pasokan obat (WHO dan federal Departemen Kesehatan , 2007), beberapa situs manufaktur untuk produsen yang sama, kehadiran pasar gelap, produk palsu dan infrastruktur penyimpanan yang buruk. Menurut survei yang dilakukan dalam rangka laporan ini, ada sekitar 150 produsen obat lokal di Nigeria. Pemanfaatan kapasitas dalam sektor ini adalah hanya sekitar 40 %, yang berarti bahwa ada volume besar di bawah kapasitas produksi yang dapat dimanfaatkan dan diterapkan untuk menghasilkan produk baru sesuai permintaan pasar. Menurut Pharmaceutical Manufacturers Group dari Asosiasi Produsen Nigeria (PMG-MAN), sekitar 60% dari produksi farmasi di negara-negara ECOWAS terletak di Nigeria. Keterampilan teknik, tenaga kerja terlatih dan infrastruktur manufaktur dasar sudah ada di negara ini. Dengan demikian, Nigeria memiliki potensi untuk membangun dirinya sebagai produsen terkemuka dan distributor obat esensial di sub-Sahara Afrika. Survei lebih lanjut menunjukkan bahwa infrastruktur yang buruk (listrik, air, transportasi) melipatgandakan biaya pembuatan obat-obatan dan distribusi sementara juga menghambat pertumbuhan. Sampai dengan saat ini, belum ada produsen farmasi Nigeria yang telah
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!2
memenuhi persyaratan WHO cGMP (Good Manufacturing Practice) dan WHO prakualifikasi meskipun beberapa perusahaan telah menempuh berbagai upaya - antara lain - upaya untuk meningkatkan kelayakan fasilitas mereka dan berharap untuk mencapai status ini dalam waktu dekat. Namun, untuk saat ini, mereka tidak dapat berpartisipasi dalam tender internasional untuk persediaan farmasi dan keterbatasan ruang lingkup untuk mengekspor produk farmasi menjadi kendala dalam upaya meningkatkan nilai ekportasi produk farmasi Nigeria. Dalam Market Intelligence kali ini akan dibahas mengenai produk farmasi dengan kode harmonisasi HS 3001 - 3006, adapun definisi dari produk tersebut adalah sebagai berikut:
• HS 3001 Glans & exstracts secretions for organotherapeutic uses; heparin & it (Glans & exstracts sekresi untuk keper luan terapeutik ; heparin)
• HS 3002 Human & Animal Blood; antisera, vaccine, toxins, micro-organism culture (Darah Manusia & Hewan; antisera , vaksin , racun , mikroorganisme culture)
• HS 3003 Medicament mixture (not 3002,3005,3006) not in dosage (campuran obat (tidak termasuk 3002,3005,3006), tidak dalam dosis
• HS 3004 Medicament mixtures (not 3002,3005,3006), put in dosage (Campuran obat ( tidak 3002 , 3005 , 3006 ) , dimasukkan ke dalam dosis )
• HS 3005 Dressing package for medical use • HS 3006 Pharmaceutical goods, specified sterile products sutures, laminaria, b (produk farmasi , khusus produk jahitan steril, laminaria , b)
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!3
1.3 PROFIL NIGERIA
• • • • • • • • • •
Ibu Kota : Abuja Kota Perdagangan : Lagos (Southwestern), Kano (Northern), Enugu (Eastern) Bentuk Negara:Federal Republik dengan 10 state dan 1 federal teritority Kepala Negara: Presiden Muhammadu Buhari Kemerdekaan : 1 Oktober 1960 Koordinat: 9 05 N, 7 32 E Populasi : 177,155,754 (wikipedia,2014) Luas Area : Tanah 910,768 sq km, Air 13,000 sq km Bahasa : English (resmi), Hausa, Yoruba, Iqbo, Fulani , dll Agama : Muslim 50%, Kristen 40%, kepercayaan local 10%
a. Geografis Secara geografis Nigeria masuk kedalam negara Afrika Barat berbatasan dengan Gulf dan Guinea dan diapit oleh Kamerun dan Benin. Luas total wilayah Nigeria adalah sebesar 923,768 sq km dengan jumlah daratan seluas 910,768 sq km dan perairan seluas 13,000 sq km. Ukuran daratan Nigeria kira- kira sebesar dua kali California. Nigeria memiliki 4 (empat) perbatasan dengan negara-negara tetangga yaitu: Republik Benin, Kamerun, Niger dan Chad. Nigeria memiliki iklim tropis dengan dua musim yaitu kemarau dan hujan. b. Pemerintahan Negara Nigeria menganut pemerintahan Federal dan dipimpin oleh Presiden Dr. Goodluck Jonathan. Nigeria pertama kali diakui kedaulatan nya pada tanggal 1 Oktober 1960 yang secara resmi merdeka dari penjajahan Inggris. Kota Lagos merupakan kota perdagangan utama secara umum di Nigeria. Tetapi apabila dibagi per wilayah, berikut adalah nama kota perdagangan yang ada di Nigeria: Southwestern : Lagos Northern : Kano Eastern : Enugu c. Demografi Populasi Berdasarkan sensus penduduk dari National Population Commission, Nigeria pada tahun 2013 berikut adalah komposisi populasi berdasarkan usia dan gender di Nigeria: GAMBAR 2. DEMOGRAFI PENDUDUK NIGERIA BERDASARKAN GENDER DAN USIA
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!4
d. Infrastruktur Transportasi Transportasi utama Nigeria adalah transportasi udara dan darat. Terdapat 54 Airport di Nigeria dengan 40 airport dengan landasan aspal (paved runways) dan 14 landasan tanpa aspal (unpaved runways). Selain airport Nigeria memiliki 5 buah Heliports. Untuk transportasi darat Nigeria mem rel kereta api sepanjang 3,505 km dan jalan raya sepanjang 3,193,200. TABLE 1. DAFTAR AIRPORT DI NIGERIA
Secara umum infrastruktur transportasi Nigeria sudah cukup tersedia akan tetapi karena lemahnya pengawasan dan perawatan mengakibatkan sebagian fasilitas tersebut tidak dapat digunakan secara maksimal. Selain bandara udara sebagai sarana transportasi barang dan penumpang di Nigeria, terdapat juga beberapa pelabuhan / deep sea port sebagai sarana perdagangan di Nigeria.
TABLE 2. DAFTAR SEAPORT DI NIGERIA
No
NAMA PORT
LOKASI
1
Apapa Port
LAGOS
2
Tin Can Island Port
LAGOS
3
Calabar Port
CROSS RIVER STATE
4
Delta Port
DELTA STATE
5
Rivers Port
DELTA STATE
6
Onne Port
DELTA STATE
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!5
e. Makro ekonomi Nigeria TABLE 3. INDIKATOR MAKRO EKONOMI NIGERIA
GDP PPP TOTAL GDP PER CAPITA TINGKAT PERTUMBUHAN RILL GDP KOMPOSISI GDP BY END USER KOMPOSISI GDP BY SECTOR PRODUK PERTANIAN
INDUSTRI PERTUMBUHAN INDUSTRI RATE INFLASI ANGKATAN KERJA ANGKATAN KERJA BY SECTOR TINGKAT PENGANGGURAN GROSS NATIONAL SAVING ANGGARAN PENDAPATAN ANGGARAN PENGELUARAN HUTANG LOKAL BESAR BUNGA PINJAMAN BANK KOMERSIAL STOCK OF NARROW MONEY STOCK OF BOARD MONEY TOTAL EKSPOR PRODUK EKSPOR NEGARA MITRA EKSPOR TOTAL IMPOR PRODUK IMPOR NEGARA MITRA IMPOR HUTANG LUAR NEGERI MATA UANG
US$1.058 triliun (2014) peringkat 21 dunia US$ 6,100 7% household consumption: 72.5%; government consumption: 8.4%; investment in fixed capital: 16.4%; investment in inventories: 0%; exports of goods and services: 14.9%; imports of goods and services: -12.1% agriculture: 20.6%; industry: 25.6%; services: 53.8% cocoa, peanuts, cotton, palm oil, corn, rice, sorghum, millet, cassava (manioc, tapioca), yams, rubber; cattle, sheep, goats, pigs; timber; fish crude oil, coal, tin, columbite; rubber products, wood; hides and skins, textiles, cement and other construction materials, food products, footwear, chemicals, fertilizer, printing, ceramics, steel 4.6% 8.30% 54.97 juta agriculture: 70%; industry: 10%; services: 20% 23.90% 18.70% $22.77 miliyar $34.62 miliyar 11.7% of GDP 17% per tahun $45.44 miliyar $108.7 miliyar $93.01 billion petroleum and petroleum products 95%, cocoa, rubber India 12.8%, US 11.1%, Brazil 10%, Spain 7.1%, Netherlands 7%, Germany 5.1%, France 4.7%, UK 4.5%, South Africa 4.2% $52.79 billion machinery, chemicals, transport equipment, manufactured goods, food and live animals China 20.8%, US 11.2%, India 4.5% $22.01 billion NAIRA
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!6
1.4 DATA KESEHATAN NIGERIA Sistem kesehatanan Nigeria berada di peringkat 187 dari 191 negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2000. Pemerintah Nigeria telah mengakui bahwa sistem kesehatan yang tidak terorganisir dengan baik dan kurangnya sumber daya manusia yang terampil memberikan kontribusi untuk penurunan keseluruhan indikator status kesehatan selama dekade terakhir. Menurut Departemen Kesehatan Federal (FMoH), harapan hidup saat lahir (life expectancy at birth) saat ini diperkirakan mencapai 46 tahun untuk laki-laki dan 47 tahun untuk perempuan, sementara tingkat kematian balita diperkirakan mencapai 19%. Sebagai perbandingan, perkiraan untuk harapan hidup di Ghana dan Afrika Selatan adalah: 55 dan 59; 50 dan 52 tahun untuk pria dan wanita. Angka kematian Balita di Ghana adalah 112/1000 kasus dan Afrika Selatan diperkirakan mencapai angka kematian 67/1000 kasus (WHO : Lembar Fakta Kematian Negara 2006).
TABLE 4. KONTRIBUSI ANGKA KEMATIAN NIGERIA TOP 10
Lower Respiratory disease
13.9%
HIV/AIDS
10.4%
Malaria
8.7%
Diarrhoeal diseases
6.3%
Preterm birth complication
4.7%
Birth asphyxia & birth trauma
4.3%
Meningitis
3.6%
Ischaemic heart diseases
2.6%
protein energy malnutrition
2.5%
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!7
1.5 PENYAKIT UTAMA Penyakit menular terus menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Nigeria. revisi Kebijakan Kesehatan Nasional (2005) mengidentifikasikan intervensi pemerintah agar mencakup penyebaran HIV/AIDS, malaria, diare, cakupan imunisasi, onchocer-ciasis (river blindness), tuberkulosis dan kesehatan reproduksi. HIV / AIDS , malaria dan Tuberculosis merupakan penyakit umum di Nigeria dengan pengobatan yang tidak terjangkau bagi mayoritas penduduk Nigeria.
1.5.1 Malaria Malaria bertanggung jawab akan 60%dari semua pasien rawat jalan, 30% dari 300.000 kematian yang terdaftar sebagai pasien di rumah sakit lokal setiap tahunnya (FMoH, 2010). Artemisinin Combination Therapy (ACT) adalah pengobatan lini pertama sesuai dengan guidelines pengobatan malaria nasional. Tingkat prevalensi kumulatif untuk infeksi malaria di sebagian besar wilayah Nigeria adalah 100% dalam jangka waktu 10 bulan. Diperkirakan bahwa setidaknya 10% dari total angka kematian Balita adalah secara langsung disebabkan oleh malaria dan sampai 25% secara tidak langsung. Tidak diragukan lagi , malaria merupakan salah satu penyebab prinsip morbiditas dan mortalitas di Nigeria yang memberikan beban sosial ekonomi yang sangat besar bagi Nigeria.
1.5.2 Tuberkulosis (TB) TB merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Nigeria dengan peringkat negara ke 5 di antara 22 Negara beban TB tertinngi yang secara kolektif mencapai sekitar 80% dari beban global TB. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 590.000 penduduk Nigeria menderita penyakit TB pada 2013, dan sekitar 140.000 dari total penderita TB juga terinfeksi HIV. Di Nigeria setiap tahun sekitar 245.000 orang meninggal karena TB (85.000 diantaranya juga pengidap virus HIV). Oleh karena itu TB menyumbang lebih dari 10% dari total kematian di Nigeria setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap jam, hampir tiga puluh orang meninggal dari TB di Nigeria, meskipun pengobatan yang efektif sudah tersedia. Permasalahan ekonomi dalam investasi berkelanjutan dalam pengendalian TB di Nigeria sangat menarik. Singkatnya, pengobatan TB tergolong rendah biaya dan efektif, hal ini merupakan cerminan substansi ekonomi. Selain itu, pemberian layanan TB berkualitas tinggi juga dapat mencegah penyebaran penyakit ini kepada orang lain dan memperlambat munculnya TB yang resistan (MDR-TB), bentuk dari TB yang berbahaya dan berbiaya tinggi. Investasi pada TB juga penting dari perspektif pengurangan kemiskinan, di mana biaya mengakses pengobatan dan hilangnya pendapatan dapat memaksa mereka yang memiliki permasalahan dengan TB semakin terpuruk dalam kemiskinan di Nigeria.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!8
1.5.3 HIV / AIDS TABLE 5. HIV AND AIDS (2014)
Number of people living with HIV Adults aged 15 to 49
3,400,000 [3,100,000 - 3,700,000] prevalence rate 3.2% [2.9% - 3.4%]
Adults aged 15 and up living with HIV
3,000,000 [2,700,000 - 3,300,000]
Women aged 15 and up living with HIV
1,700,000 [1,600,000 - 2,000,000]
Children aged 0 to 14 living with HIV
380,000 [350,000 - 410,000]
Deaths due to AIDS
170,000 [150,000 - 220,000]
Orphans due to AIDS aged 0 to 17
1,600,000 [1,100,000 - 3,300,000]
SUMBER: COUNTRY STATISTICS AND GLOBAL HEALTH ESTIMATES BY WHO AND UN PARTNERS.
Menurut Laporan UNAIDS yang diterbitkan pada tahun 2009, prevalensi HIV di Nigeria telah terus tertular dari 5,8 persen pada tahun 2001 menjadi 3,1 persen di 2007. Data ini menunjukan angka yang jauh lebih rendah daripada di negara-negara Afrika lainnya, seperti Afrika Selatan dan Zambia, tetapi apabila dilihat dari besarnya populasi Nigeria dapat berarti pada akhir 2009 ada 3,3 juta warga Nigeria hidup dengan HIV (AVERT). Nigeria adalah salah satu dari 15 negara fokus, yang secara kolektif mewakili 50% infeksi HIV di seluruh dunia. Menurut data dari Federal Ministry of Health atau Kementerian Kesehatan Nigeria pada tahun 2010 ini menunjukkan perkiraan HIV di kalangan orang dewasa dan anak-anak tahun 2014. Meskipun perkiraan mereka yang terinfeksi yang membutuhkan terapi antiretroviral (ART) berbeda dari perkiraan UNAIDS yang menekankan besarnya kesenjangan antara penduduk yang terinfeksi HIV dan mereka yang memerlukan terapi ART dan juga mereka yang telah menerima terapi ART. Data UNAIDS juga menunjukkan tren peningkatan dalam jumlah kelahiran HIV positif, menggarisbawahi tantangan tambahan untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke anak yang cukup besar. Diperkirakan bahwa hanya 5% dari populasi mampu membiayai terapi ARV tanpa bantuan keuangan tambahan, sementara 15% mampu dengan beberapa dukungan dan 80% tidak mampu sama sekali. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa ada peningkatan progresif dalam jumlah kematian disebabkan oleh AIDS, yaitu 1,45 juta pada tahun 2005 - 2,820,000 (diproyeksikan) pada tahun 2010. Mengingat situasi ini, mayoritas People living with AIDS (PLWAs) di Nigeria membutuhkan dukungan dari mitra Pemerintah dan bantuan internasional untuk secara teratur mengakses ARV. Sampai dengan akhir tahun 2009, 312.000 dari mereka yang hidup dengan AIDS/HIV dan menerima terapi antiretroviral (ART), mewakili sekitar 26% dari total keseluruhan PLWAs yang membutuhkan bantuan dari Pemerintah. Pemerintah Nigeria mencanangkan dana sebesar US$ 40,000,000 dalam anggaran pemerintah Nigeria sebagai dana penanggunalangan AIDS 2014, dimana angka tersebut masih sangat jauh dari angka yang dibutuhkan dalam menyediakan ART untuk 3,400,000 orang yang hidup dengan AIDS ( PLWAs ) pada akhir 2013.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!9
II. POTENSI PRODUK FARMASI DI PASAR NIGERIA Nigeria adalah negara yang memiliki populasi terpadat di Afrika dengan mencapai angka kepadatan lebih dari 177 juta jiwa (wikipedia,2014) dan merupakan negara dengan ekonomi terbesar diantara negara-negara Afrika Barat. Hal tersebut menjadikan Nigeria salah satu pasar bagi produk farmasi yang paling menjanjikan dan berkembang cepat di Afrika Barat dengan lebih dari 150 fasilitas formulasi farmasi manufaktur. Industri farmasi Nigeria tumbuh pada 13% per tahun. Sekitar 60% dari produksi obat dalam sub-region ECOWAS (Economic Community Of West African States) berlangsung di Nigeria , menggarisbawahi besarnya pasar sub-regional. Nigeria merupakan negara berkembang yang memiliki angka GDP terbesar apabila dibandingkan dengan negara Afrika Barat lainnya, yaitu diperkirakan sebesar US$ 657 milyard pada tahun 2017. Hal ini menunjukan bahwa Nigeria memiliki kekuatan belanja yang jauh lebih besar dari negara-negara Afrika lainnya yang mana diperkirakan sebesar 1,156 millyard International dollars pada tahun 2015 (IMF & WEO database,2014). Bila dilihat dari jumlah total impor produk farmasi Nigeria tahun 2014 yang mencapai angka US $1,581,192,000 dengan perkembangan sebesar 45% dari total impor tahun 2013. Impor produk farmasi Nigeria mencapai nilai US$ 481,000,000 di 2013 dan diprediksikan akan berkembang sebesar 10,4% mencapai US$ 789,000,000 pada tahun 2018 (Business Monitor International). Meskipun upaya pemerintah untuk mempromosikan manufaktur domestik, Nigeria masih sangat bergantung pada obat-obatan impor. Kebijakan revisi Obat Nasional (NDP) (2004) menetapkan target 70% (volume) dari permintaan negara untuk obat-obatan yang harus dipenuhi oleh produsen obat lokal di tahun 2008. Akibatnya, kebijakan pemerintah mendukung produksi lokal obat esensial sesuai dengan NDP. Sedangkan tantangan utama yang dihadapi pasar farmasi Nigeria termasuk dalam peredaran obat palsu, infrastruktur kesehatan yang buruk dan daya beli masyarakat yang terbatas. Pada kenyataannya di tahun 2015 produksi obat-obatan di Nigeria hanya mampu memenuhi 30% dari permintaan pasar, dan 70% pasokan obatan-obatan Nigeria masih diimpor dari Negera lain terutama dari India, Perancis, dan China.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!10
III. INFORMASI PASAR FARMASI DI NIGERIA 3.1 TREND PASAR Menurut world meter 2014, populasi penduduk Nigeria mencapai lebih dari 177 juta(wikipedia,2014), dengan demikian Nigeria merupakan negara berpotensi pasar domestik terbesar di Afrika. Sebagian besar dari penduduk menderita penyakit baik menular dan tidak menular tetapi memiliki daya beli yang relative lemah mengingat tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Sebuah artikel yang dibuat oleh Life Science Leader menyatakan, dari 4 negara MINT (Mexico, Indonesia, Nigeria, dan Turki), Nigeria tumbuh paling cepat, dengan tingkat tertinggi kesuburan dan tingkat kenaikan alam dan populasi terbesar dari usia anak 15 tahun dan muda. Populasi Nigeria diproyeksikan melampaui tiga negara MINT lainnya pada tahun 2050 dan dapat diprediksi saat itu Nigeria menjadi negara yang paling padat penduduknya-keempat di dunia, dengan populasi 402 juta. Sementara ukuran pasar farmasi sebagian didorong oleh jumlah penduduk, pendorong utama dari ukuran pasar adalah GDP suatu negara, sebagai individu dan negara keduanya memiliki pendapatan lebih pakai untuk dibelanjakan pada kesehatan. Dari empat negara, Nigeria dan Indonesia memiliki pertumbuhan GDP tercepat dan paling konsisten, sekitar 6 sampai 8 persen. Namun, kedua negara ini memiliki GDPs terendah dari 4 negara MINT, di US$ 1.555 dan US$ 3.557 per kapita masing-masing, dibandingkan dengan US$ 9.749 di Meksiko, US$ 10.666 di Turki, dan US$ 51.749 di Amerika Serikat (Bank Dunia,2012). Data “rebased" GDP Nigeria bulan April 2014, dimana data tersebut menjadi pendorong menjadikan posisi Nigeria di atas Afrika Selatan sebagai negara dengan ekonomi terbesar di benua Afrika. Peranan industri yang sebelumnya tidak terhitung seperti telekomunikasi, teknologi informasi, musik, penjualan online, maskapai penerbangan, dan produksi film memberikan pengaruh yang cukup besar bagi GDP Nigeria saat ini. GDP untuk 2013 mencapai N80,3 triliun (BP£ 307.6 miliar: US$ 509.9 miliar), menurut kantor statistik Nigeria. Yang dibandingkan dengan GDP Afrika Selatan dari US$ 370.3 miliar pada akhir 2013. Perkiraan ukuran pasar farmasi di Nigeria bervariasi secara signifikan dan saat ini belum adanya informasi statistik dan sistem pengumpulan data bagi sektor farmasi di Afrika Barat menjadikan para pemegang saham mengumpulkan set data mengenai informasi pasar yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk mendapatkan data yang akurat tentang nilai, volume, impor dan ekspor di sub-region Afrika Barat. Berikut adalah beberapa perkiraan dari jasa informasi bisnis intelegen.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!11
TABEL 6. PERKIRAAN PASAR FARMASI DI NIGERIA 2009
Generic Medicines
Over-theCounter (OTC)
Branded Products
Total
Business Monitor International BMI 2010
$ 418,000,000
$ 121,000,000
$ 61,000,000
$ 600,000,000
Frost & Sullivan
$ 266,400,000
$ 296,000,000
$ 177,600,000
$ 740,000,000
Frost & Sullivan memperkirakan total nilai pasar Nigeria & Ghana mencapai US$2,3 miliar di tahun 2016 di didorong oleh beban ganda penyakit menular dan tidak menular di kedua negara. TABEL 7. PERKIRAAN PASAR OBAT-OBATAN DAN PRODUK KESEHATAN PASAR (PMG - MAN,2009)
Prescription Ethical Drugs $ 500,000,000
Over-the-Counter (OTC)
$ 900,000,000
Biological Products (incl. vaccines, insulin, interferon, etc) $ 100,000,000
Healthcare & Lifestyle
$ 500,000,000
Total
$ 2,000,000,000
Pada tahun 2009, Farmasi Manufacturing Group dari Asosiasi Produsen di Nigeria (PMGMAN) memperkirakan ukuran total farmasi dan produk kesehatan pasar menjadi lebih dari US$ 2 miliar per tahun. Diperkirakan pasar untuk obat-obatan dengan resep adalah US$ 500 juta dan untuk obat-obatan over the counter (OTC) US$ 900 juta. Selanjutnya, PMG-MAN memperkirakan pasar Nigeria untuk produk biologi (termasuk vaksin, insulin, interferon, dll) bernilai sekitar US$ 100 juta. Selain itu, produk terkait kesehatan dan gaya hidup mencapai sekitar US $ 500 juta. Business intelligence services memperkirakan pasar farmasi di Nigeria sebesar US$ 600 juta (BMI 2010) untuk tahun 2009. Dari angka ini, BMI menyimpulkan share terbesar dimiliki oleh obat generik dengan nilai sebesar US $ 418,000,000, US$ 121,000,000 untuk produk obat-obatan over the counter ( OTC ) dan US$ 61,000,000 untuk produk obat-obatan yang dipatenkan. Frost & Sullivan memproyeksikan nilai pasar farmasi dari US$ 740.000.000 pada tahun 2009. Dari angka ini, US$ 266,400,000 yang terkai dengan obat generik , US$ 177,600,000 produk obat-obatan yang dipatenkan dan US$ 296,000,000 untuk produk obatobatan OTC ( Frost & Sullivan 2010). Sub-wilayah Afrika Barat mencakup hampir sepertiga bagian dari Pasar Farmasi Afrika secara keseluruhan dan memiliki kehadiran produsen farmasi yang cukup kuat, sampai dengan saat ini Afrika Barat mrmiliki lebih dari 250 produsen farmasi yang aktif. Menurut IMS Health, pasar farmasi di Afrika Barat telah berkembang di antara 5% - 7% per tahun dan diperkirakan akan meningkat terus dalam beberapa tahun ke depan. Nigeria Juga Menyediakan 60% dari produk kesehatan yang dikonsumsi oleh negara-negara Afrika Barat
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!12
yang tergabung dalam Economic Community Of West African State (ECOWAS) dengan populasi sekitar 600 juta. TABLE 8. EKSPOR PRODUK FARMASI HS.3001-3006 NIGERIA KE DUNIA 2010-2014
Exported value in 2010
Exported value in 2011
Exported value in 2012
Exported value in 2013
Exported value in 2014
$ 1,054,000
$ 1,443,000
$ 739,000
$ 1,526,000
$ 2,956,000
Sierra Leone
$ 0
$ 0
$ 0
$ 0
$ 1,658,000
Switzerland
$ 0
$ 0
$ 0
$ 4,000
$ 952,000
Kuwait
$ 0
$ 0
$ 0
$ 0
$ 70,000
$ 10,000
$ 26,000
$ 19,000
$ 26,000
$ 44,000
$ 0
$ 415,000
$ 389,000
$ 643,000
$ 38,000
$ 17,000
$ 21,000
$ 80,000
$ 56,000
$ 36,000
$ 209,000
$ 5,000
$ 13,000
$ 10,000
$ 19,000
United States of America
$ 3,000
$ 3,000
$ 0
$ 5,000
$ 19,000
Congo
$ 7,000
$ 24,000
$ 7,000
$ 30,000
$ 17,000
Benin
$ 4,000
$ 2,000
$ 1,000
$ 0
$ 13,000
Importers Total
United Kingdom Côte d'Ivoire Zambia Niger
SUMBER : DATA COM TRADE DIOLAH OLEH ITPC LAGOS.
3.2. PROSPEK PRODUK FARMASI DI NIGERIA Dari informasi pada sub bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa prospek untuk mengekspor produk farmasi ke Nigeria sangat besar. Karena dengan angka rata-rata pertumbuhan impor pertahunnya yang diatas 13% para periode 2010-2014 menunjukkan bahwa pangsa pasar di Nigeria semakin bertambah besar seiring dengan peningkatan GDP yang berdampak baik dalam peningkatan daya beli masyarakat akan produk farmasi di Nigeria.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!13
3.3. SEGMENTASI PASAR Industri farmasi di Nigeria sangat terfregmentasi seperti sektor ritel lainnya. Lagos State adalah negara bagian yang memiliki populasi terpadat diantara kota-kota besar lainnya di Nigeria dan memiliki populasi masyarakat kelas menengah kebawah dalam jumlah yang cukup besar sehingga dapat menggambarkan kondisidan keadaan Nigeria secara umum dalam beberapa hal. Begitu juga untuk kondisi pasar farmasi di pasar di Lagos State juga dapat merepresentatifkan kondisi pasar produk farmasi di Nigeria secara umum. Segmentasi pasar dilakukan berdasarkan produk (OTC , generik , dan bermerek ) serta obat-obatan untuk terapi penanganan berbagai penyakit (antiinfeksi, jantung, diabetes, onkologi, pernapasan, dan SSP).
GAMBAR 3. ANALISA PASAR FARMASI NIGERIA 2014 BERDASARKAN SEGMENTASI PRODUK OLEH FROST & SULLIVAN DIOLAH OLEH ITPC LAGOS
Obat-obatan bermerk 23% Generik 38%
OTC 39%
Generik
OTC
Obat-obatan bermerk
Segmen pasar untuk obat-obatan Over The Counter (OTC) sangat besar dikarenakan kebanyakan masyarakat melakukan pengobatan sendiri tanpa berkonsultasi kepada praktisi kesehatan. Obat-obatan Anti-Malaria, obat analgesik, dan multi vitamin memiliki share yang besar bersama pertumbuhan akan angka permintaan terhadap produk Vitamin yang meningkat juga menjadi kontributor utama kepada besarnya share pasar yang diperoleh produk OTC di pasar Nigeria. TABLE 9. SEGMENTASI PASAR PRODUK OBAT-OBATAN LOKAL (THERAPEUTIC CLASS)
Name
Market Share
Analgesics/antirheumatic/antipyretics
25%
Antibiotics + antibacterials
15%
Multivitamins + haematinics
15%
Antimalarial medicines
14%
Antihyper tensives
8%
Cough anad cold preparations
5%
Antiretroviral medicines
6%
External/topical preparations
5%
AntiTB medicines
4%
Others
3% SUMBER : UNIDO 2014
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!14
Harga pasar yang tinggi bagi produk bermerek premium membatasi angka penjualan obatobatan jenis ini. Obat bermerek lebih umum digunakan di sektor swasta dengan pelanggan setia merek dagang tertentu. Meningkatkan penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup dan ketidak tersediaan produk generik yang setara menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya share pasar untuk obat-obatan bermerek di pasar Nigeria. Untuk obat-obatan generik yang memiliki share sebesar 38% dimana 30% dari obat-obatan generik yang beredar dipasar Nigeria diproduksi secara lokal sedangkan 70% sisanya masih diimport dari negara lain. Obat-obatan anti-infeksi dan obat penyakit jantung juga obat penanganan Diabetes menjadi faktor kunci bagi angka penjualan segmen obat-obatan teurapeutic. Segmen ini diharapkan terus berkembang mengacu pada CAGR 14.6% di tahun 2015. Table 9. diatas menunjukan obat-obatan analgesic, antibiotics, anti bacterials dan Multivitamin adalah obat-obatan yang paling banyak dikonsumsi di Nigeria diantara obatobatan jenis terapeutic. Obat-obatan dengan Kode harmonisasi (HS CODE) 3004 merupakan jenis produk farmasi yang paling banyak diimpor oleh Nigeria berikut adalah tabel importasi turunan produk HS 3004 campuran obat-obatan (Medicament mixtures , (not 3002,3005,3006 )in dossage) Nigeria pada periode 2011-2014.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!15
TABLE 10. IMPOR PRODUK OBAT-OBATAN HS. 3004 NIGERIA 2011-2014
Code
Product label
Imported value in 2011
Imported value in 2012
Imported value in 2013
Imported value in 2014
$ 196,838,000
$ 111,801,000
$ 108,754,000 $ 156,336,000
300490
Medicaments nes, in dosage
300420
Antibiotics nes, in dosage
$ 45,912,000
$ 33,350,000
$ 40,957,000 $ 58,392,000
300440
Alkaloids or their derivs, not cntg antibiotics or hormones, in dosage
$ 29,330,000
$ 43,907,000
$ 54,115,000 $ 52,497,000
300410
Penicillins or streptomycins and their derivatives, in dosage
$ 25,946,000
$ 29,095,000
$ 35,705,000 $ 40,144,000
300450
Vitamins and their derivatives,in dosage
$ 22,017,000
$ 13,122,000
$ 10,912,000 $ 20,760,000
300439
Hormones nes, not containing antibiotics, in dosage,o/t contraceptive
$ 9,050,000
$ 6,273,000
$ 3,916,000 $ 14,071,000
300432
Adrenal cortex hormones, in dosage
$ 5,739,000
$ 7,053,000
$ 19,015,000
$ 8,736,000
300431
Insulin, in dosage
$ 4,286,000
$ 4,012,000
$ 983,000
$ 2,974,000
SUMBER : DATA COM TRADE DIOLAH OLEH ITPC LAGOS
Dari table 10. diatas dapat disimpulkan importasi Nigeria akan produk HS. 3004 memiliki berkembang positif setiap tahunnya. Obat-obatan HS 300420 (Antibiotics nes, dalam dosis tertentu) mengalami peningkatan importasi sebesar 43.7% dari tahun sebelumnya, obatobatan HS 300410 (Penicillins or streptomycins and their derivatives, in dosage) dan HS 300450 (Vitamins and their derivatives,in dosage) serta produk obat-obatan HS 300439 (Hormones nes, not containing antibiotics, in dosage, o/t contraceptive) juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun 2013.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!16
TABLE 11. IMPOR PRODUK HS. 3003 NIGERIA TAHUN 2011-2014
Code
Product label
300390
Medicaments nes, formulated, in bulk
300331
Insulin, formulated, in bulk
300320
Imported value in 2011
Imported value in 2012
Imported value in 2013
Imported value in 2014
$ 12,268,000
$ 10,994,000
$ 8,703,000
$ 5,841,000
$ 1,110,000
$ 1,467,000
$ 3,481,000
$ 3,386,000
Antibiotics nes, formulated, in bulk
$ 114,000
$ 290,000
$ 852,000
$ 2,729,000
$ 93,000
$ 36,000
$ 150,000
$ 663,000
300310
Penicillins or streptomycins and their derivatives,form ulated,in bulk
$ 1,522,000
$ 963,000
$ 308,000
$ 533,000
300339
Hormones nes,formulatd,n ot cntg antibiotics,in bulk,o/t contraceptives
$ 129,000
$ 356,000
$ 792,000
$ 454,000
300340
Alkaloids/their derivs,formltd,n ot cntg antibiotics/ hormones,in bulk
SUMBER : DATA COM TRADE DIOLAH OLEH ITPC LAGOS.
Nigeria juga mengimpor produk farmasi dengan HS Code 3003 campuran obat-obatan (not 3002,3005,3006) dalam bentuk bulk yang digunakan sebagi bahan campuran pembuatan obat oleh perusahaan-perusahaan manufaktur farmasi lokal di Nigeria.
3.4 PEMBIAYAAN KESEHATAN Perkiraan dari database yang dikeluarkan Global Health Organisation (WHO) menunjukkan bahwa total pengeluaran biaya kesehatan Nigeria meningkat dari 1,919,200,000,000 Naira (US$ 12,800,000,000) di 2010- 2,497,500,000,000 Naira (US$ 15,900,000,000) pada tahun 2012. Hal ini diartikan ke dalam pengeluaran per kapita yaitu sebesar US$ 80 pada tahun 2010 dan US$ 94 pada tahun 2012. Pada 2012, 31% dari total pengeluaran kesehatan berasal dari anggaran belanja pemerintah secara umum dan 69% dari swasta. Sebagai bagian dari upaya menuju menyediakan cakupan kesehatan universal, Pemerintah Nigeria didirikan Program Jaminan Kesehatan Nasional yang didanai pemerintah federal pada tahun 1999.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!17
Penyatuan risiko dan mekanisme cost-sharing prabayar ini diluncurkan pada tahun 2005 dan memiliki keanggotaan yang terdaftar lebih dari 1,2 juta pada tahun 2010, terutama dari sektor formal. Skema asuransi juga berusaha untuk menutupi sektor informal, yang mana dalam hal ini adalah mayoritas dari populasi yang sangat membutuhakan bantuan pemerintah dalam hal jaminan kesehatan. Skema asuransi berbasis masyarakat saat ini sedang dikemudikan oleh masyarakat dan sektor swasta di negara-negara yang dipilih berdasarkan indeks kesehatan negara yang buruk. Presidential Summit 2014 tentang Universal Health Care merekomendasikan Pemerintah Nigeria menjadikan asuransi kesehatan sebagai hal yang wajib dimiliki oleh seluruh masyarakat Nigeria, dengan kontribusi dari penghasilan negara guna menyediakan dana khusus untuk menutupi kebutuhan masyarakat miskin. Rekomendasi lain adalah untuk mewujudkan esensi dari manfaat Paket Pelayanan Kesehatan Standar untuk dapat mendefinisikan prioritas pelayanan kesehatan yang dibutuhkan bagi semua masyarakat Nigeria. Anggaran pengeluaran rumah tangga di luar anggaran pengeluaran tetap menjadi sumber terbesar dari pengeluaran belanja produk kesehatan di Nigeria, mencapai 66% dari total pengeluaran tahun 2012. Hal ini menunjukkan upaya besar dibutuhkan dari pemerintah untuk mencapai kemajuan dalam bidang cakupan kesehatan secara keseluruhan dan menyoroti pentingnya komitmen yang dibuat oleh KTT Presiden tentang Universal Health Coverage. Sejalan dengan pertumbuhan nilai pengeluaran biaya kesehatan baik swasta dan publik, dana untuk jasa kesehatan meningkat dari US$ 5,382.7 juta pada tahun 2007 menjadi US$ 19,9 miliar pada tahun 2012 (Sumber : Organisasi Kesehatan Dunia , 2010). Pendanaan donor tetap menjadi sumber utama pendanaan kesehatan di Nigeria dan telah meningkat pada Pertumbuhan Compound Annual ( CAGR ) dari 44,2 persen dari tahun 1995 ke 2007. Perlu dicatat bahwa tingkat pendanaan berfluktuasi secara tahunan. (angka diperoleh dari data WHO http://apps.who.int/nha/database/ DataExplorerRegime.aspx)
3.5 PASOKAN OBAT-OBATAN Pemerintah (termasuk Federal, Negara dan Pemerintah Daerah) memasok obat-obatan dan produk farmsi lainnya ke berbagai lembaga kesehatan pemerintah. Pemerintah Federal bertanggung jawab untuk perumusan kebijakan dan bimbingan teknis untuk semua penyediaan pelayanan kesehatan di Nigeria. Selain itu, Pemerintah Federal juga memasok obat-obatan dan perlengkapan medis ke pusat-pusat kesehatan seperti (University Teaching Hospitals) dan Pusat Medis federal yang terletak di semua 36 state. Pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan pelayanan kesehatan untuk rumah pemerintah disetiap daerah (state hospitals) serta menawarkan dukungan teknis kepada Pemerintah Daerah (LGA). LGAs kemudian mengurus layanan kesehatan di tingkat perawatan kesehatan primer. Selanjutnya, sektor swasta, praktisi kesehatan tradisional dan lembaga non-pemerintah menyediakan layanan kesehatan di semua tiga tingkatan sistem kesehatan. Pada kenyataannya penyediaan obat-obatan di Nigeria melibatkan secara aktif mereka yang tidak terlatih dan terdaftar sebagai apoteker bahkan menggunakan toko obat atau atau toko farmasi yang tidak terdaftar dalam prakter penyediaan obat-obatan didalam negerinya. Masyarakat pedesaan dan masyarakat miskin yang tidak memiliki fasilitas layanan
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!18
kesehatan, memperoleh kebutuhan akan obat-obatan melalui toko obat atau toko farmasi terdaftar dan penjual obat di pasar terbuka. Strategi distribusi obat-obatan yang telah berjalan membatasi distribusi obat ke apoteker, mendorong penggunaan obat dengan rasional dan memperkuat inspektorat dan unit pemantauan Badan Nasional Food and Drug Administration dan Pengendalian (NAFDAC). Perusahaan Distributor Besar dengan Model Konsensus diusulkan oleh Pemerintah dan PMG-MAN dan telah disepakati oleh para pemangku kepentingan. Dukungan teknis dan masalah logistik masih membutuhkan bantuan penanganan oleh agen swasta guna mendorong kelancaran distribusi. Selain itu, kuantifikasi yang baik akan kebutuhan setiap kategori obat-obatan di semua tingkat pelayanan kesehatan menjadi sangat penting dalam efisiensi pengadaan obat-obatan esensial.
GAMBAR 4. MEGA DISTRIBUTION COMPANY CONDENSUS MODEL
FACTORY/ EXPORT
MEGA
Regional
Regional
Wholeselle
Retails, Clinics,
Retails, Clinics,
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
Regional
Wholeselle
Retails, Clinics,
!19
3.6 PENGADAAN OBAT-OBATAN DAN ALAT-ALAT KESEHATAN Procurement adalah tantangan utama dalam penyediaan obat-obatan di Nigeria dan seperti dalam kasus distribusi (pada pembahasan 3.6.2 dibawah), pengadaan obat dan alat medis terfragmentasi dan melibatkan terlalu banyak organisasi. Di sektor publik, kebijakan pengadaan nasional dan departemen yang bertanggung jawab akan pengadaan telah dibuat untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang terkait dengan kesehatan. Idenya adalah untuk melibatkan semua pemain utama dan bekerja sama dengan semua sumber pengadaan untuk menikmati manfaat yang didapat dari system pengadaan yang ada (Procurement benefit). Contohnya untuk saat ini, kontrol Pusat Pengadaan Obat hanya sebatas penyediaan ARV, dimana dana pemerintah digunakan untuk membeli ARV lini pertama sementara dana dari mitra pembangunan digunakan untuk membeli ARV lini kedua dan ketiga.
3.6.1 The Bureau of Public Procurement atau Biro Pengadaan Umum Biro Pengadaan Publik (BPP) didirikan pada tahun 2007 oleh Public Procurement Act untuk mengawasi semua proses pengadaan di semua lembaga publik dan pemerintah. Procurements meliputi pengadaan barang, jasa dan berbagai pekerjaan dalam bidang pengadaan di bidang kesehatan. BPP diselaraskan dengan kebijakan pemerintah yang ada dan praktek tentang pengadaan publik dan bertujuan untuk memastikan kejujuran, akuntabilitas dan transparansi dalam proses pengadaan; penyelarasan harga standar dan tolak ukur, juga pencapaian transparansi, persaingan, efektivitas biaya dan profesionalisme dalam sistem pengadaan sektor publik. BPP merumuskan kebijakan umum dan pedoman yang berkaitan dengan pengadaan sektor publik sektor publik dengan persetujuan Dewan Pengadaan Nasional Publik (NCPP), mempublikasikan dan menjelaskan ketentuan pemerintah mengenai Pengadaan Publik dan mengawasi pelaksanaan kebijakan pengadaan yang telah terbentuk. Hal tersebut memiliki kekuatan untuk mereview kebijakan dalam hal moneter sebelum ditetapkan oleh NCPP untuk penerapan ketentuan kebijakan mengenai Pengadaan Publik oleh bagian yang ditunjuk untuk menjalankan praktek pengadaan. BPP juga memiliki kekuatan untuk meninjau setiap transaksi pengadaan untuk memastikan kepatuhan dengan ketentuan Undang-Undang Pengadaan Publik dan menghalangi setiap pemasok, kontraktor atau penyedia layanan yang melanggar ketentuan Undang-Undang. Pembentukan BPP hanya akan berdampak pada sektor manufaktur obat lokal ketika beberapa perusahaan lokal memperoleh WHO prakualifikasi status.
3.6.2 Distribusi Obat-obatan Pada tahun 2010, Komite Logistik Kesehatan Nasional didirikan untuk menyelaraskan semua kegiatan logistik yang berkaitan dengan obat-obatan yang diberikan oleh berbagai mitra pembangunan dan Pemerintah. Komite ini diharapkan untuk mengusulkan penggabungan tiga lapisan sarana Warehousing komoditas kesehatan menjadi satu, Central Medical Store, yang memiliki cabang di Oshodi dan Abuja. Dalam rangka meningkatkan distribusi obat dalam sektor publik, stakeholder yang relevan menyepakati model mega Distribusi pada tahun 2009. Gambar di bawah ini menunjukkan
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!20
model yang direncanakan untuk obat-obatan dan perlengkapan medis di Nigeria, berdasarkan informasi dari Kebijakan Obat Nasional yang diskusikan dengan FMoH, Apoteker Dewan Nigeria (PCN), NAFDAC, PMG - MAN dan Kantor WHO di Nigeria. Diusulkan mega Perusahaan Distribusi akan dimiliki dan dikelola sebagai badan independen terpilih oleh negara. Rantai distribusi dengan menggunakan Mega Distribustion Condensus dalam praktiknya berjalan sebagai berikut, Produk Farmasi berangkat dari pabrik dimana produk tersebut di produksi (eksportir) lalu diterima oleh Distributor besar yang lalu mendistribusikannya kepada para perusahaan-perusahaan yang membeli produk dalam jumlah besar untuk kemudian didistribusikan atau dijual kepada pengecer, klinik kesehatan dan rumah sakit yang menjadi tangan terakhir sebelum produk sampai ke tangan pengguna (pasien).
3.6.3. Produsen Farmasi lokal Faktor yang menentukan dalam bisnis farmasi adalah pola penyakit dan Afrika Barat tidak terkecuali untuk diktum ini. Malaria, HIV/AIDS, dan TBC, ditambah dengan penyakit yang timbul akibat dari kekurangan gizi dan kemiskinan yang meluas, merupakan beban yang berlipatganda bagi penyebaran penyakit pada masyarakat. Selain itu, penyakit yang berhubungan dengan jantung juga meningkat. Akibatnya, obat-obatan over the counter seperti obat-obatan analgesik, antimalaria dan multivitamin menjadi bagian besar dari pasar farmasi di Nigeria. Antiretroviral (ARV), terapi kombinasi artemisinin (ACT), anti-TB dan agen antidiarrhoeal antimikroba merupakan penyelamat hidup bagi pasien di Nigeria. Produsen obat-obatan lokal di Nigeria siap menghadapi beberapa kendala termasuk diantaranya adalah minimnya pemanfaatan kapasitas produksi, dibawah kapitalisasi, pendanaan yang relative rendah, biaya produksi yang tinggi sebagai akibat dari tingginya biaya input, infrastruktur yang buruk, kesulitan dalam memenuhi kriteria WHO untuk prakualifikasi, teknologi yang tidak up to date, tingkat suku bunga yang tinggi dan permintaan yang tidak stabil. Fluktuasi permintaan adalah refleksi dari rendahnya daya beli dalam populasi dan fakta bahwa pembelian pemerintah obat yang tidak teratur dan pembayaran dapat tertunda berlaku. Produsen obat di Nigeria menghadapi beberapa kendala, termasuk kapasitas lization utirendah, di bawah kapitalisasi, dasar keuangan yang lemah, biaya produksi yang tinggi sebagai akibat dari tingginya biaya input, infrastruktur yang buruk, kesulitan dalam pertemuan WHO kriteria prakualifikasi, tingkat rendah atau teknologi usang, tingkat bunga yang tinggi dan permintaan stabil. Fluktuasi permintaan adalah refleksi dari rendahnya daya beli dalam populasi dan fakta bahwa pembelian obat-obatan oleh pemerintah yang tidak teratur dan terjadinya keterlambatan dalam pembayaran. Meskipun demikian, industri farmasi di Nigeria bersemangat, dengan lebih dari 150 produsen produk farmasi lokal. Sektor ini memiliki nilai potensi pasar yang cukup tinggi. Telah kita bahas pada bab sebelumnya bahwa 60% dari produksi farmasi di Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS) berada di Nigeria. Pemanfaatan kapasitas dari fasilitas manufaktur lokal berjalan sekitar 40%, yang mana telah memiliki kapasitas yang memadai untuk memproduksi kategori obat-obatan tertentu untuk memenuhi kebutuhan nasional dan ekspor ke negara-negara ECOWAS. Pharmaceutical
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!21
Manufacturers Group dari Asosiasi Produsen Nigeria, dengan singkatan PMG - MAN , adalah organisasi professional untuk produsen obat di Nigeria. Saat ini, beberapa produsen obat lokal mengupayakan perbaikan dalam operasi mereka dengan tujuan memperoleh Status Praqualifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mana akan memungkinkan mereka untuk mengambil bagian dalam tender internasional. Jika berhasil, ini akan menjadi faktor lain yang berkontribusi terhadap peningkatan produksi lokal dan memiliki potensi untuk membuat obat-obat ini dapat tersedia dalam jangkauan mereka yang membutuhkan.
3.6.4 Karakteristik struktural Menurut Dewan Apoteker Nigeria (PCN), ada lebih dari 150 produsen farmasi terdaftar di Nigeria, 1.534 apotek ritel, 724 distributor obat dan 292 importir obat di Nigeria pada tahun 2010. Nigeria memiliki total 14.607 fasilitas kesehatan umum dan 9.034 fasilitas kesehatan swasta (National Bureau of statistik , 2006). Namun, diperkirakan bahwa ada lebih dari 10.000 toko obat yang tidak terdaftar, yang diduga hanya menjual obat-obatan over the counter (OTC). Sebagian besar toko tersebut berada di desa-desa dan perkampungan masyarakat miskin di seluruh Nigeria, di daerah di mana apotek yang tertaftar memang tidak dapat ditemukan.
3.6.5 Rantai Nilai Produk Farmasi Sebuah rantai nilai menggambarkan berbagai/urutan secara lengkap, nilai tambah kegiatan yang dibutuhkan untuk membawa konsepsi produk/jasa tertentu melalui berbagai tahap produksi untuk penggunaan dan pembuangan akhir setelah digunakan (UNIDO, 2004).
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!22
IV. INFORMASI PERDAGANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa nilai impor, negara pemasok, regulasi dan kebijakan perdagangan serta saluran distribusi untuk produk farmasi di pasar Nigeria.
4.1. ANALISA IMPORTASI PRODUK FARMASI HS. 3001-3006 NIGERIA Nigeria merupakan negara pengimpor terbesar diantara negara-negara Economic Community of West African States (ECOWAS) Aggregation pada tahun 2014 dengan nilai impor sebesar US$ 397,840,000 disusul Negara Pantai Gading dengan nilai impor US$ 387,790,000 dan Ghana dengan nilai impor sebesar US$ 381,393,000. Gambar 5. Impor HS. 3001-3006 oleh Negara-negara ECOWAS periode 2011-2014
Impor Produk Farmasi ECOWAS 2011-2014 Nigeria Côte d'Ivoire Ghana Senegal Burkina Faso Mali Guinea Benin Togo Niger Sierra Leone Liberia Cabo Verde Gambia Guinea-Bissau $ 0
$ 350,000,000
Imported value in 2011 Imported value in 2014
$ 700,000,000 $ 1,050,000,000 $ 1,400,000,000
Imported value in 2012
Imported value in 2013
SUMBER : DATA TRADE COM DIOLAH OLEH ITPC LAGOS
Pada tahun 2014 diantara negara-negara di benua Afrika, Turkey merupakan negara dengan nilai impor terbesar untuk produk farmasi HS 3001-3006 dari dunia dan memiliki pangsa pasar sebesar 35% dari total pangsa pasar Afrika sebesar US$12,494,009,000. Negara pengimpor produk farmasi terbesar kedua adalah Afrika Selatan dengan nilai impor sebesar US$2,069,625,000 atau sebesar 17% dari total pangsa pasar Afrika. Sedangkan Nigeria adalah negara dengan nilai impor terbesar ketujuh di Afrika dengan nilai US$397,840,000 atau sekitar 3% dari total impor HS 3001-3006 di pasar Afrika.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!23
GAMBAR 6. NILAI IMPOR PRODUK FARMASI OLEH NEGARA AFRIKA 2013-2014
Imported value in 2013
Imported value in 2014
Africa Aggregation Turkey South Africa Egypt US$397,840,000
Morocco Tunisia Kenya Nigeria Côte d'Ivoire Honduras Libya, State of Zimbabwe Zambia Jamaica Turkmenistan Togo Niger Somalia Liberia $ 0
$ 7,000,000,000
$ 14,000,000,000
SUMBER : DATA TRADE COM DIOLAH OLEH ITPC LAGOS
Bila dipandang pada periode 2010 - 2014 importasi produk farmasi dengan kode harmonisasi 4 digit HS 3001-3006 di Nigeria memiliki rata-rata pertumbuhan pertahunnya sebesar 14.9%. Hal ini menunjukkan bahwa pasar ekspor produk farmasi di Nigeria sangat berpotensial dan menjanjikan.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!24
GAMBAR 7. PERKEMBANGAN NILAI IMPOR PRODUK FARMASI DI NIGERIA PERIODE 2010-2014
400,000,000
300,000,000
200,000,000
100,000,000
0 3004
3002
Product label Imported value in 2012
3003
3005
Imported value in 2010 Imported value in 2013
3006
3001
Imported value in 2011 Imported value in 2014
SUMBER : DATA COMTRADE DIOLAH OLEH ITPC LAGOS
Pemerintah saat ini di Nigeria telah memulai agenda ambisius untuk menjadi salah satu dari 20 ekonomi dunia pada tahun 2020 dan ini menjadi prioritas no 1. Tanpa dapat diraguka inisiatif tersebut akan berdampak positif pada sektor industri farmasi secara keseluruhan, termasuk produksi lokal obat-obatan, dan juga akan berdampak baik bagi peningkatan daya beli Nigeria untuk produk farmasi.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!25
4.2. NEGARA PEMASOK PRODUK FARMASI Negara-negara pengekspor produk farmasi HS 3001-3006 terbesar di dunia pada tahun 2014 diantaranya adalah Jerman, Switzerland, Belgia, Amerika Serikat, dan Perancis. Jumlah nilai ekspor produk farmasi masing-masing dari negara tersebut adalah lebih dari 5% dari total jumlah ekspor produk farmasi dari seluruh dunia sebesar US$ 510,781,198,000 pada tahun 2014 yang tersebar ke negara-negara pengimpor produk tersebut. Indonesia sendiri belum termasuk dalam posisi 20 besar negara pengekspor produk farmasi. Berikut adalah daftar top 20 negara pengekspor produk farmasi dengan nilai ekspor terbesar didunia. TABLE 12. NEGARA- NEGARA PENGEKSPOR PRODUK FARMASI DI DUNIA (TOP 20)
Exporters World
Exported value in 2014 $ 510,781,198,000
Germany
$ 80,143,237,000
Switzerland
$ 62,594,870,000
Belgium
$ 49,845,648,000
United States of America
$ 43,995,520,000
France
$ 35,160,831,000
United Kingdom
$ 33,567,373,000
Ireland
$ 27,229,876,000
Netherlands
$ 25,744,858,000
Italy
$ 25,059,141,000
Spain
$ 12,682,235,000
Denmark
$ 12,194,598,000
India
$ 11,663,326,000
Austria
$ 9,284,987,000
Sweden
$ 7,593,952,000
Singapore
$ 7,135,998,000
Canada
$ 7,065,761,000
China
$ 6,591,564,000
Israel
$ 6,212,299,000
Hungary
$ 5,135,323,000
Poland
$ 3,591,033,000 SUMBER : DATA COM TRADE DIOLAH OLEH ITPC LAGOS
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!26
Begitu juga untuk pasar Nigeria, negara-negara pemasok utama produk tersebut ke Nigeria adalah pemasok-pemasok terbesar dunia.
TABLE 13. NEGARA PEMASOK PRODUK FARMASI HS 3001-3006 KE NIGERIA PADA TAHUN 2014
Exporters
Imported value in 2011
Imported value in 2012
Imported value in 2013
Imported value in 2014
Total
$ 866,094,000
$ 899,439,000
$ 1,091,817,000
$ 1,127,030,000
India
$ 257,846,000
$ 276,161,000
$ 374,855,000
$ 384,388,000
France
$ 207,921,000
$ 183,867,000
$ 264,453,000
$ 222,655,000
China
$ 93,059,000
$ 86,008,000
$ 11,465,000
$ 126,260,000
Belgium
$ 61,571,000
$ 77,034,000
$ 56,939,000
$ 86,461,000
United Kingdom
$ 51,316,000
$ 52,963,000
$ 56,910,000
$ 74,324,000
Switzerland
$ 56,075,000
$ 59,696,000
$ 62,786,000
$ 56,362,000
Indonesia
$ 27,426,000
$ 37,475,000
$ 41,027,000
$ 50,848,000
Germany
$ 9,334,000
$ 16,300,000
$ 11,880,000
$ 20,611,000
Italy
$ 24,874,000
$ 17,390,000
$ 19,084,000
$ 17,120,000
Netherlands
$ 14,160,000
$ 24,938,000
$ 12,232,000
$ 15,434,000
SUMBER : DATA COM TRADE DIOLAH OLEH ITPC LAGOS
Hal yang menarik dapat kita temukan dalam table diatas yang menunjukan bahwa Indonesia masuk dalam Negara Pengekspor produk farmasi terbesar urutan ke 7 untuk pasar farmasi Nigeria, dengan nilai ekspor sebesar US$ 50,848,000 atau dengan share sebesar 5% dari total pangsa pasar produk farmasi di Nigeria.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!27
4.3. ANALISA NEGARA PESAING India merupakan negara pemasok utama produk farmasi di Nigeria. Pangsa pasar yang didapat pada tahun 2014 mencapai 34% dari nilai total impor produk farmasi Nigeria pada tahun 2014 yaitu sebesar US$1,127,030,000. Pada periode 2011-2014, India memiliki rata-rata pertumbuhan nilai impor per tahun di Nigeria sebesar 15%. Hal tersebut menunjukan bahwa produk farmasi asal India sangat diminati di pasar Nigeria.
GAMBAR 8. PRODUK OBAT-OBATAN INDIA YANG SUDAH MASUK DI PASAR NIGERIA
India merupakan produsen produk farmasi terbesar ketiga di dunia dengan volume omset tahunan diperkirakan lebih dari US$ 20 miliar. India memiliki lebih dari 30 perusahaan farmasi yang bergerak di bidang manufaktur dan/atau mengimpor obat-obatan, bahan farmasi aktid (API) dan bahan kimia ke Nigeria senilai US$ 307 juta pada tahun 2012. Harga yang terjangkau menjadi daya tarik utama produk Farmasi India di Nigeria karena sebagian besar penduduk Nigeria memiliki daya beli yang relatif rendah. Spesifikasi produk farmasi India adalah untuk obat-oabatan generik dengan harga murah, namun belakangan ini India juga membuat terobosan cepat untuk produk obat bermerek terutama di bidang bioteknologi.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!28
TABLE 14. NILAI PASOKAN PRODUK FARMASI INDIA KE NIGERIA 2012-2014 HS code
Product label
Nigeria's imports from India Value in 2012
3004
Medicamen t mixtures (not 3002, 3005, 3006), put in dosage
3003
Medicamen t mixtures (not 3002, 3005, 3006) not in dosage
3002
Value in 2013
Nigeria's imports from world
Value in 2014
$ 113,780,000 $ 135,886,000 $ 149,216,000
Value in 2012
Value in 2013
Value in 2014
$ 248,613,000
$ 274,356,000
$ 353,911,000
$ 1,095,000
$ 1,439,000
$ 3,958,000
$ 26,578,000
$ 5,354,000
$ 8,883,000
Human & animal blood; antisera, vaccines, toxins, microorganism cultu
$ 977,000
$ 1,135,000
$ 1,195,000
$ 13,747,000
$ 15,802,000
$ 16,432,000
3006
Pharmaceu tical goods, specified sterile products sutures, laminaria, b
$ 386,000
$ 745,000
$ 515,000
$ 14,106,000
$ 14,286,000
$ 13,606,000
3001
Glands & extracts, secretions for organother apeutic uses; heparin & it
$ 26,000
$ 0
$ 214,000
$ 4,978,000
$ 3,476,000
$ 4,585,000
3005
Dressings packaged for medical use
$ 62,000
$ 24,000
$ 80,000
$ 243,000
$ 35,000
$ 423,000
SUMBER : DATA COMTRADE DIOLAH OLEH ITPC LAGOS
Akan tetapi pada kenyataannya banyak ditemukan obat-obatan counterfit atau obat-obatan palsu asal India di pasar Nigeria hal ini menyebabkan banyak perusahaan importir produk farmasi Nigeria mulai melirik negara lain sebagai pemasok produk Farmasi untuk Nigeria.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!29
Perancis mengekspor produk farmasi dengan kode HS 3004 (Medicament mixtures (not 3002, 3005, 3006), put in dosage) sebesar US$ 207,961,000 dari total impor nigeria sebesar US $353,911,000 pada tahun 2014. Untuk produk farmasi dengan kode HS 3002 (Human & animal blood; antisera, vaccines, toxins, micro-organism cultu) Perancis berhasil memasok 88% atau sebesar US$ 14,523,000 dari total impor Nigeria untuk produk tersebut. Negara Asia lainnya yang merupakan pemasok produk farmasi terbesar bagi pasar Nigeria adalah China, dengan nilai Impor sebesar US$ 126,260,000 atau menguasai pangsa pasar sebesar 11% dari total impor Nigeria pada tahun 2014. Sama halnya dengan produk farmasi asal India produk farmasi China menjadi pilihan masyarakat Nigeria dikarenakan harganya yang terjangkau. TABLE 15. NILAI PASOKAN PRODUK FARMASI CHINA KE NIGERIA 2012-2014 HS code
Product label
China's exports to Nigeria
Nigeria's imports from world
Value in 2012
Value in 2013
Value in 2014
Value in 2012
Value in 2013
Value in 2014
$ 248,613,000 $ 274,356,000
$ 353,911,000
3004
Medicament mixtures (not 3002, 3005, 3006), put in dosage
$ 74,241,000
$ 104,096,000
$ 114,064,000
3005
Dressings packaged for medical use
$ 8,752,000
$ 7,336,000
$ 8,685,000
$ 26,578,000
$ 5,354,000
$ 8,883,000
3002
Human & animal blood; antisera, vaccines, toxins, microorganism cultu
$ 2,094,000
$ 2,145,000
$ 2,442,000
$ 13,747,000
$ 15,802,000
$ 16,432,000
3003
Medicament mixtures (not 3002, 3005, 3006) not in dosage
$ 495,000
$ 631,000
$ 625,000
$ 14,106,000
$ 14,286,000
$ 13,606,000
3006
Pharmaceutic al goods, specified sterile products sutures, laminaria, b
$ 427,000
$ 442,000
$ 444,000
$ 4,978,000
$ 3,476,000
$ 4,585,000
3001
Glands & extracts, secretions for organotherap eutic uses; heparin & it
$ 0
$ 0
$ 0
$ 243,000
$ 35,000
$ 423,000
SUMBER : DATA COMTRADE DIOLAH OLEH ITPC LAGOS
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!30
4.4. PERAN INDONESIA MEMASOK PRODUK FARMASI KE NIGERIA Pada sub bab ini akan dibahas mengenai analisa angka importasi produk farmasi dari Indonesia di Nigeria, regulasi dan kebijakan impor produk farmasi di Nigeria, hambatan non tariff, Standar kualitas dan persyarata spesifikasi, pengemasan dan asosiasi pharmaceticals yang ada di Nigeria.
4.4.1. Analisa Impor Produk Farmasi dari Indonesia di Nigeria Pada tahun 2014, nilai impor produk farmasi dari Indonesia di Nigeria adalah sebesar US$ 50,848,000 atau dengan share sebesar 5% impor produk farmasi Nigeria pada tahun itu yang sebesar US$ $ 1,127,030,000. Nilai tersebut masih sangat jauh jika dibandingkan negara pemasok farmasi lainnya ke Nigeria seperti India yang menguasai 34%, Perancis 17% dan China 11% dari total importasi produk farmasi Nigeria pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan produk farmasi Indonesia masih belum dapat menjangkau pasar Nigeria yang sebagian besar adalah warga yang berpenghasilan kecil, oleh karena itu menginginkan produk farmasi yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. GAMBAR 9. MEREK OBAT INDONESIA YANG SUDAH MASUK DIPASAR NIGERIA
Sama halnya seperti negara pemasok produk farmasi lain seperi Egypt, Amerika Serikat dan Denmark, produk farmasi Indonesia masih harus berjuang keras untuk mengambil pangsa pasar India dan China dengan bersaing dalam tinggkatan kualitas dan yang paling utama adalah kemampuan untuk memberikan harga retail yang terjangkau oleh majoritas masyarakat Nigeria yang memiliki daya beli yang rendah. Salah satu kekuatan produk
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!31
farmasi asal Indonesia di Nigeria adalah citra Obat-obatan genuine dan kualitas yang baik. Produk farmasi dari Indonesia sudah cukup dikenal masyarakat Nigeria sebagai produk yang sangat berkualitas akan tetapi memiliki harga yang agak tinggi sehingga mengakibatkan Indonesia belum berhasil menguasai mayoritas dari pangsa pasar di Nigeria yang mana termasuk dalam kelas menengah kebawah. Merek farmasi dari Indonesia yang sudah ada di pasar Nigeria antara lain adalah Kalbe Farma, Dexa, dan Menjangan Sakti. Dari ke-4 merk tersebut, Kalbe Farma dan adalah merk obat-obatan yang diharapkan untuk mampu bersaing dengan produk obat-obatan dari India dan China karena harganya yang masih bersaing. Harga retail dari produk obat asal Indonesia merk Boska, Canon, dan Panadol dengan dosis 500mg untuk orang dewasa berada dikisaran Naira 1,000 / Blister x 10 caplets (harga tersebut adalah harga di Apotek atau toko obat terdaftar di Lagos State). Sedangkan harga retail untuk produk obat dengan merk Procold untuk dikonsumsi orang dewasa berada pada Naira 150/ strip berisi 4 tablet.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!32
4.4.2 Regulasi dan kebijakan produk farmasi di Nigeria Pemerintah Nigeria melalui National Agency of Food and Drug Administration and Control (NAFDAC) mengeluarkan beberapa regulasi untuk semua produk farmasi yang diimpor, didistribusikan dan diiklankan di Nigeria. Diantaranya adalah semua jenis obat-obatan diwajibkan untuk tidak mengandung bahan pemanis dan harus memiliki Nomor registrasi dikeluarkan oleh NAFDAC. Seperti produk-produk yang lain, pemerintah Nigeria juga mengenakan tariff impor untuk importasi produk farmasi di bawah HS 3001 -3006. Institusi pemerintah yang mengatur tentang besar tariff impor di Nigeria adalah bea cukai (Nigeria Custom Service). Pajak impor produk farmasi untuk jenis obat-obatan analgesik, antibiotik, dan multivitamin yang masuk dalam HS Code 3004 dikenakan pajak impor sebesar 10%-20% dan VAT 0%. Untuk dapat lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut.
TABLE 16. TARIF IMPOR NIGERIA
CET code
Description
3001.2000.00
Extracts of glands or other organs or of their secretions
0
3001.9000.00
Glands and other organs for organotherap Other
0
3002.1000.00
Antisera, other blood fractions and immunological products
0
3002.2000.00
Vaccines for human medicine
0
3002.3000.00
Vaccines for veterinary medicine
0
3002.9010.00
Ferments
0
3002.9090.00
Other similar product not specified.
3003.1000.00
Containing penicillins or derivatives thereof, with a penicillanic or their derivatives
20%
3003.2000.00
Containing other antibiotics
20%
3003.3100.00
Containing insulin
3003.3900.00
Medicaments (excluding goods of heading Other
3003.4000.00
Containing alkaloids or derivatives thereof but not conta
3003.9000.00
Other Containing hormones or other products of heading 29
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
ID
VAT
0
0 5% 0 5%
!33
CET code
Description
ID
VAT
3004.1000.00
Containing penicillins or derivatives thereof, with a pen
20%
3004.2000.00
Containing other antibiotics
10%
3004.3100.00
Containing insulin
0
3004.3200.00
Containing corticosteroid hormones, their derivatives or structural analogues
0
3004.3900.00
Other Containing other antibiotics; Not specified or included
0
3004.4000.00
Containing alkaloids or derivatives thereof but not conta
0
3004.5000.00
Other medicaments containing vitamins or other products of heading 29.36
0
3004.9010.00
Antimalarial
0
3004.9020.00
Oral Rehydration Salt (ORS)
0
3004.9090.00
Other a
0
CET code
Description
ID
VAT
3005.1000.00
Adhesive dressings and other articles having an adhesive layer
0
0
3005.9000.00
Wadding, gauze, bandages and similar art Other
0
0
3006.1000.00
Sterile surgical catgut, similar sterile suture materials
0
0
3006.2000.00
Bloodgrouping reagents
0
0
3006.3000.00
Opacifying preparations for Xray examinations; diagnosti
0
0
3006.4000.00
Dental cements and other dental fillings; bone reconstruction cements
0
0
3006.5000.00
Firstaid boxes and kits
0
0
3006.6000.00
Chemical contraceptive preparations based on hormones, on
0
0
3006.7000.00
Gel preparations designed to be used in human or veterina
0
0
3006.9100.00
Appliances identifiable for ostomy use
0
5%
3006.9200.00
Waste pharmaceuticals
0
5%
SUMBER : NIGERIA CUSTOM SERVICE
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!34
4.4.3. Hambatan Non Tarif Salah satu hambatan non tarif yang menghambat masuknya produk farmasi Indonesia ke pasar Nigeria justru dari pengusaha farmasi Indonesia itu sendiri. Kurang gencar dan kurang responsifnya pengusaha farmasi Indonesia dalam merespon permintaan hubungan dagang dari pengusaha Nigeria. Pengusaha farmasi Indonesia juga kurang dapat melihat peluang yang besar untuk memasukan produk farmasi di pasar Nigeria. Meskipun Nigeria memiliki industri farmasi lokal dengan kualitas produk farmasi yang cukup baik namum karena buruknya managemen infrastruktur di Nigeria dan kurang baiknya sumber daya manusia baik dari segi efektifitas dan efesiensi secara keuangan membuat pengusaha Indonesia berfikir berkali kali untuk berinvestasi memproduksi farmasi di Nigeria.
4.4.4. Standar Kualitas dan Persyaratan Sertifikasi Untuk produk farmasi seperti khususnya obat-obatan yang diimpor di Nigeria, pemerintah Nigeria mewajibkan perusahaan eksportir untuk melengkapi persyaratan standar kualitas dan persyaratan sertificasi dengan menyertakan Certificate of Pharmaceutical Products (COPP – WHO FORMAT), Current Good Manufacturing Practice (GMP) Certificate of the manufacturing facility, Sertifikat Pendaftaran Merek dengan Registry merek dagang di Kementerian Perdagangan di Nigeria/Bukti persetujuan Merek dari Kementerian Federal Perdagangan & Pariwisata Abuja. Hal ini harus dilakukan atas nama pemilik merek dagang. Perusahaan pengimpor juga wajib menyertakan slip pembayaran formulir pendaftaran produk kepada NAFDAC.
4.4.5. Pengemasan dan Pelabelan Ketentuan pengemasan produk farmasi Nigeria dikeluarkan oleh Badan Nasional Admistrasi Makanan dan Obat-obatan (NAFDAC) yang diantaranya adalah memenuhi ketentuan: A. Informasi Pelabelan memadai dan jelas Semua informasi yang perlu untuk ditunjukkan pada label harus menonjol, mudah terbaca dan berbeda. Semua informasi harus dalam Bahasa Inggris , dan mungkin termasuk bahasa lain. Pemberian label harus informatif dan akurat. Pemberian label harus dapat dipertanggung jawabkan atau tidak menyesatkan. B. Mencantumkan nama dan alamat produsen , pembungkus atau distributor pada label Label obat yang nama dan alamat lokasi produsen harus mencolok, dan mana yang berlaku nama dan alamat packer atau distributor.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!35
Dimana obat tidak diproduksi oleh orang yang namanya muncul pada label, nama dan lokasi alamat produsen harus ditunjukkan dengan kalimat yang mengungkapkan hubungan dengan orang tersebut misalnya " Diproduksi oleh .......... untuk .............. " . , ' Diproduksi untuk ............ oleh ... .............. " , atau kata-kata lain yang mengungkapkan fakta-fakta. C. Tampilan nama yang tepat, nama merek dll Komponen kemasan obat akan menanggung nama, bahan aktif, kekuatan dan bentuk sediaan obat. Label luar dan dalam obat akan menampilkan nama generik dan kekuatan daripadanya. Apabila suatu obat bermerek, nama-nama generik dan merek akan tercermin pada label luar dan dalam. Nama harus jelas muncul pada layar panel utama dari paket untuk membantu identifikasi yang akurat. Dimana obat mengandung bahan aktif tunggal, nama umum atau generik akan muncul bersamaan dan di dekat nama merek (jika ada) dari obat. Dimana obat mengandung lebih dari satu bahan aktif, semua nama-nama umum akan muncul pada layar panel utama obat. Namun, jika obat ini dikemas dalam wadah terlalu kecil untuk menanggung informasi ini, mungkin muncul di tempat lain pada label. Alamat lokasi produsen obat harus lengkap pada label luar, kecuali wadah segera obat mengandung 5 ml (atau setara) atau kurang dari produk obat, dalam hal alamat tidak perlu ditampilkan pada label dalam. D. Deklarasi isi bersih dari Obat Label luar obat harus menunjukkan : isi bersih obat dalam wadah dalam hal satuan berat, ukuran atau nomor ; dan untuk obat steril, daftar kuantitatif pengawet hadir di dalamnya akan ditunjukkan di mana berlaku dengan nama generik atau umum mereka . E. Merek Perdagangan di mana produk obat memiliki merek dagang yang ditampilkan pada label, merek dagang tidak akan memberikan kesan yang salah dari alam, kualitas atau substansi produk obat ; di mana pendaftaran merek dagang bertentangan dengan peraturan atau persyaratan dari NAFDAC, maka akan ditidak lanjuti secara hukum. F. Deklarasi tidak ada penambahan bahan pemanis Label luar dan dalam semua over-the -counter produk obat manusia yang mengandung pemanis non - nutritif disetujui sebagai bahan aktif , akan menanggung deklarasi mengenai identitas dan jumlah pemanis non - nutrisi di miligram per Unit dosis dan juga harus bertanggung jawab akan peringatan apapun mengenai pencegahan penambahan bahan pemanis non- nutrisiy ang dikeluarkan oleh NAFDAC.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!36
menyediakan informasi tambahan didalam kemasan mengenai resep obat untuk dikonsumsi manusia mengandung pemanis non - nutritif yang disetujui sebagai bahan aktif akan menanggung deklarasi mengenai identitas dan jumlah pemanis non - nutrisi dalam miligram per unit dosis dan harus juga bertanggung jawab atas peringatan apapun berkaitan dengan pencegahan penambahan bahan pemanis non -nutrisi sebagaimana telah ditentukan oleh NAFDAC.
4.4.6. Asosiasi Farmasi di Nigeria Nigeria memiliki beberapa Assosiasi Farmasi yang aktif dalam menampung aspirasi pelaku dan antusias dalam kemajuan industri farmasi di Nigeria. Beberapa assosiasi farmasi yang terdaftar adalah antara lain, Pharmaceutical Society of Nigeria(PSN), The Nigeran Association of Pharmacist and Pharmaceuticals (NAPP), dan Association of Industrial Pharmacists in Nigeria (AIPN). Semua asosiasi farmasi di Negeria berada dibawah Pharmacist Counsil of Nigeria (PCN). PCN adalah Badan Pemerintah Federal yang ditetapkan oleh Undang-Undang 91 Tahun 1992 (sekarang UU CAP 17 LFN 2004) dan didakwa dengan tanggung jawab mengatur dan mengendalikan pendidikan, pelatihan dan praktek farmasi di semua aspek dan konsekuensi, termasuk regulasi Teknisi Farmasi dan paten dan Vendor Medicine Proprietary, di Nigeria. PCN memiliki mandat yang luas, antara lain :
• menentukan standar pengetahuan dan keterampilan yang akan dibeli oleh orang yang
ingin menjadi anggota profesi Farmasi dan meninjau standar mereka dari waktu ke waktu sebagai keadaan mungkin membutuhkan;
• mengamankan, sesuai dengan ketentuan UU, pembentukan dan pemeliharaan register
orang berhak untuk praktek sebagai anggota profesi dan publikasi dari waktu ke waktu, dari daftar orang-orang;
• meninjau dan mempersiapkan dari waktu ke waktu, pernyataan mengenai Kode Etik yang Dewan menganggap diinginkan untuk praktek Apotek;
• PCN memeriksa, menyetujui dan tempat lisensi di mana kegiatan farmasi berlangsung dan ini termasuk Farmasi manufaktur, Impor, pusat Distribusi Obat Negara/Mega Distribution Company, Distribusi Grosir dan Eceran, Rumah Sakit, Apotik dan Toko Obat dengan Lisensi;
• mendaftar dan mengeluarkan izin tahunan untuk Teknisi Farmasi; dan menyelenggarakan Continuing Professional Development (MCPD) untuk Apoteker.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!37
4.5. SALURAN DISTRIBUSI PRODUK FARMASI DI NIGERIA Seperti yang telah kita bahas pada sub bab sebelumnya saluran distribusi produk farmasi di Nigeria menggunakan “Mega Distribution Condensus Model”. Produk Farmasi berangkat dari pabrik dimana produk tersebut di produksi (eksportir) lalu diterima oleh Distributor besar yang lalu mendistribusikannya kepada para perusahaan-perusahaan yang membeli produk dalam jumlah besar untuk kemudian didistribusikan atau dijual kepada pengecer, klinik kesehatan dan rumah sakit yang menjadi tangan terakhir sebelum produk sampai ke tangan pengguna (pasien).
GAMBAR 10. APOTIK DI NIGERIA
Untuk proses impor, ada beberapa metode pembayaran yang biasa dilakukan oleh para importi kepada para pemasok tergantung dengan jenis dan merk produk farmasi tersebut, yaitu : 1. Apabila produk farmasi yang akan diimpor adalah merk baru dan belum dikenal biasanya importer akan melakukan metode pembayaran dengan TT (Telegrapic Transfer) sebesar 50% dari FOB dibayar sebelum produksi, dan sisanya dibayarkan setelah Bill of Lading diterima oleh Importer. 2. Apabila awareness merk produk tersebut sudah baik dan cukup dikenal biasanya importer akan melakukan pembayaran dengan mertode LC (Letter of Credit) karena akan membeli dengan kuantitas besar. Sarana promosi yang dilakukan untuk mempromosikan produk farmasi di Nigeria biasanya adalah banner dan poster yang dipajang di jalan-jalan di Nigeria, promosi melalui media televisi surat kabar dan majalah gaya hidup lokal juga menjadisalah satu pilihan saran promosi yang biasanya dilakukan oleh pelaku industri farmasi di Nigeria. GAMBAR 11. TOKO OBAT DI PASAR TERBUKA DI
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!38
V. STRATEGI 5.1. REKOMENDASI KEPADA DUNIA USAHA Seperti yang dibahas pada bab sebelumnya bahwa produk farmasi asal India menguasai lebih dari 65% pangsa pasar farmasi di Nigeria pada tahun 2014. Sebagian besar konsumen produk farmasi di Nigeria lebih menyukai produk farmasi dengan harga yang terjangkau dikarenakan daya beli masyarakat rendah. Produk farmasi asal India dan China di pasar Nigeria dikenal memiliki harga yang murah dengan disain dan kemasan yang sangat sederhana. Faktor efisiensi dari kemasan dan model atau faktor lain yang dapat membuat production cost berkurang sangat dianjurkan untuk menembus pasar Nigeria. Mempelajari perkembangan trend pasar farmasi di Nigeria dan Afrika Barat pada umumnya dapat membantu perusahaan farmasi Indonesia untuk dapat membidik sasaran yang tepat dalam upaya penetrasi produk farmasi Indonesia ke Nigeria dan Afrika Barat. Akan tetapi mengetahui di mana untuk menemukan mesin pertumbuhan berikutnya tidak cukup. Pegusahan produk farmasi juga harus memahami di mana pertumbuhan terkonsentrasi , tantangan apa yang mereka kemungkinan menghadapi , dan bagaimana bekerja sama dengan sistem kesehatan untuk mengatasi hambatan untuk memenuhi potensi penuh Nigeria dan Afrika Barat. Dalam meningkatkan penetrasi pasar ekspor produk farmasi Indonesia ke Nigeria, beberapa strategi yang direkomendasikan untuk pengembangan ekspor produk farmasi asal Indonesia ke Nigeria, diantaranya adalah:
• Pemanfaatan strategi pemasaran dengan memperhatikan hal-hal berikut: perputaran
yang cepat dalam memproduksi dan mengirimkan barang sample; menanggapi setiap komunikasi, baik email, fax, atau telepon, pada hari yang sama; pengiriman yang tepat waktu; mengirimkan produk sesuai dengan yang telah disepakati; kontinuitas pasokan; menjaga kualitas yang tinggi dengan harga yang kompetitif; material dan model yang sesuai untuk pengiriman luar negeri; fasilitas penanganan dan penyimpanan produk yang memadai; promosi produk terutama untuk produk baru (dengan juga memperhatikan klien-klien yang ada).
• Mengikuti pameran-pameran dagang (Trade Fair/Trade Exhibition) yang ada di Nigeria seperti sebagai berikut:
a. Lagos International Trade Fair, diadakan 1 tahun sekali di Lagos dengan produk yang dipamerkan adalah produk umum. b. Abuja International Trade Fair, diadakan 1 tahun sekali di ibu kota federal Nigeria di Abuja dengan produk yang dipamerkan adalah produk umum.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!39
c. Enugu International Trade Fair, diadakan 1 tahun sekali di kota perdagangan Eastern Nigeria Enugu dengan produk yang dipamerkan adalah produk umum. d. Medic West Africa & MedLab West AfricaExhibition, diadakan 1 tahun sekali di kota Lagos.
• Menggunakan sarana bantuan dan informasi dari perwakilan Indonesia di Nigeria
seperti ITPC Lagos dan Fungsi Ekonomi KBRI Abuja untuk mendapatkan informasi tentang daftar importir produk farmasi di Nigeria.
• Menindaklanjuti keinginan calon buyer/importir untuk mengadakan hubungan langsung dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia.
5.2. SWOT ANALISIS Penilaian secara keseluruhan dari sektor farmasi di Nigeria menggunakan Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT), untuk dapat mempelajari bagaimana strategi untuk memasarkan produk farmasi asal Indonesia di pasar Nigeria menggunakan analisis Strength, Weakness, Opportunities, Threats. Melalui kesimpulan analisis yang dibahas pada bab-bab sebelumnya. Pada analisis tersebut akan disimpulkan apa yang menjadi kekuatan produk farmasi asal Indonesia di pasar Nigeria, Kesempatan atau peluang apa saja yang dapat menaikan angka ekspor farmasi Indonesia ke Nigeria, selai itu dibahas juga kondisi-kondisi yang memerlukan tindakan (threats), serta kelemahan produk farmasi Indonesia di pasar Nigeria. Berikut adalah penjabaran untuk analisis SWOT pada produk farmasi asal Indonesia di pasar Nigeria analisis ditunjukkan di bawah ini. Strengths • 60% dari produksi farmasi di negara-negara ECOWAS berada di Nigeria (meskipun utilisasi kapasitas saat ini hanya sekitar 30%) • pemanfaatan kapasitas produksi atas permintaan produk baru belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para produsen lokal. • Sampai dengan saat ini tercatat 4 Perusahaan Farmasi Lokal telah memiliki WHO cGMP dan status prakualifikasi sehingga memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam tender internasional untuk persediaan ARV, antimalaria dan obat-obatan antiTB dan dengan demikian dapat potensi pertumbuhan jumlah permintaan akan menjadi sangat besar • Indonesia adalah salah satu pemasok utama produk farmasi ke Nigeria • Image produk ban kendaraan asal Indonesia sangat baik di Pasar Nigeria • Hubungan perdagangan yang terus meningkat.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!40
Weaknesses • Infrastruktur yang buruk (listrik, air, transportasi) menyebabkan biaya produksi dan distribusi dan membatasi pertumbuhan industri lokal. • Nigeria hanya memiliki 4 Perusahaan yang memiliki status praqualification dari WHO. Akibatnya, sebagian besar dari 150 perusahaan farmasi lokal tidak dapat berpartisipasi dalam tender internasional untuk persediaan farmasi dan kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam perdagangan obat-obatan internasional menjadi sangat terbatas. • Tingginya suku bunga bank membatasi pendanaan modal dan peningkatan fasilitas bagi produsen produk farmasi lokal. • Pemerintah Nigeria memiliki larangan impor atas beberapa obat esensial yang telah memiliki kapasitas domestik dan keterampilan teknis yang memadai. • Persepsi penduduk Indonesia pada umumnya terhadap Afrika yang dianggap kurang aman • Jauhnya jarak antara Nigeria dengan Indonesia.
Opportunities • Ukuran pasar yang besar, angka permintaan yang besar dan kebutuhan untuk meningkatkan management penanganan penyakit menular (terutama HIV/AIDS, malaria, TBC, dan “neglected childhood diseases”). • Pertumbuhan ekonomi yang positif dalam beberapa tahun terakhir dan stabilitas makroekonomi membantu untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan daya beli. • 60% dari produksi obat di sub regional ECOWAS berlangsung di Nigeria menggarisbawahi besarnya pasar subregional. • Badan Nasional (NAFDAC) semakin aktif mengkampanyekan sub-standar produk kesehatan yang berdampak positif pada pengurangan peredaran obat palsu. • harmonisasi peraturan Daerah (in progress) melalui West African Drug Regulatory Otoritas Jaringan (WADRAN) untuk mempromosikan perdagangan dalam sub regional Afrika Barat. • Perdagangan insentif diperkenalkan oleh ECOWAS untuk obat-obatan di Afrika Barat yang membantu mempromosikan pergerakan obat-obatan dalam sub regional. • Kebijakan pemerintah bertujuan untuk mencapai produksi lokal 70 % dari obat esensial.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!41
• Pembentukan Program Jaminan Kesehatan Nasional (NHIS) untuk menyediakan cakupan sal kesehatan universal pada tahun 2015 akan menyediakan dana untuk untuk obat esensial yang dibutuhkan • Regulasi pemerintah Nigeria yang mendukung importasi produk ban kendaraan.
Threats • Tingkat kemiskinan menyebabkan daya beli lemah. Obat yang dijual di pasar informal secara signifikan lebih rendah dari yang dijual di toko-toko farmasi terdaftar. • kebijakan pengendalian harga obat belum diartikulasikan oleh Pemerintah Federal . Harga produk kesehatan di pasar adalah tinggi dimana harga obat-obatan menjadi tidak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat Nigeria. • Korupsi tersebar luas dalam sebagian besar transaksi yang terjadi. hal ini menyebabkan terhambatnya perkembangan manufaktur produk kesehatan lokal. • Kurang responsif pengusaha Indonesia dalam merespon permintaan dagang dari Nigeria. • Produk farmasi asal India dan China menguasai pangsa pasar farmasi di Nigeria.
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!42
VI. INFORMASI PENTING Berikut adalah informasi dari alamat, no telp, email dan website dari Institusi atau Organisasi yang berkaitan dengan perdagangan produk farmasi HS. 3001-3006
KEDUTAAN REPUBLIK INDONESIA
KEDUTAAN NIGERIA di JAKARTA
di NIGERIA
Jl. Denpasar Raya Blok A.13 No. 5
No. 4 Salt Lake Street, Off Ghana
Kuningan Timur, Jakarta-indonesia
Street, Maitama, Abuja-Nigeria Tel: +234 9 4613252 Email:
[email protected]
NIGERIAN EXPORT PROMOTION COUNCIL HEADQUARTERS Kumba Street, Wuse District P.M.B. 133 Garki Abuja. Tel : +234 9 5230981 Fax : +234 9 5230931
Tel: +62 21 5260922 Fax: +62 21 5260924 Email:
[email protected] INDONESIAN
TRADE
PROMOTION CENTRE (ITPC) LAGOS No. 5 Anifowoshe Street, Off Adeola Odeku Rd, Victoria Island-Lagos, Nigeria Tel: +234 1 4619862
THE NIGERIAN ASSOCIATION OF
NAFDAC National Agency for
CHAMBERS OF COMMERCE,
Food and Drug Administration and
I N D U S T R Y, M I N E S A N D
Control)
AGRICULTURE 15A, Ikorodu Road, Maryland Lagos Tel : +234 1 4964727
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
Registration & Regulatory Affairs Directorate Federal Secretariat Complex
Phase II, 2nd & 5th Floor, Ikoyi
Lagos.
!43
THE ECONOMIC AND
CHINA INVESTMENT
COMMECIAL OFFICE OFF THE
DEVELOPMENT AND TRADE
CHINESSE CONSULATE GENERAL
CENTRE IN NIGERIA
LAGOS MR. WANG JING BO Babatunde Anjous Street, Lekki, Lagos-Nigeria Tel: +234 1 2700299 Wmail:
[email protected]
Plot 935, Idejo Street, Victoria Island, Lagos.
Tel : +234 1 2626918 Email :
[email protected],
[email protected]
THE HIGH COMMISION OF INDIA MR. RANI MALICK 8a, Walter Carrington Crescent, Victoria Island, Lagos, Nigeria Tel: +234 1 4480878 Mobile: +234 8074282875 Email:
[email protected]
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!44
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1. EKPOR NIGERIA PRODUK HS.3001-3006 KE DUNIA 2011-2014
Exported value in 2011
Importers Total
Exported value in 2012
Exported value in 2013
Exported value in 2014
$ 1,443,000
$ 739,000
$ 1,526,000
$ 2,889,000
Sierra Leone
$ 0
$ 0
$ 0
$ 1,658,000
Switzerland
$ 0
$ 0
$ 4,000
$ 952,000
Kuwait
$ 0
$ 0
$ 0
$ 70,000
$ 26,000
$ 19,000
$ 26,000
$ 44,000
$ 415,000
$ 389,000
$ 643,000
$ 38,000
$ 21,000
$ 80,000
$ 56,000
$ 36,000
Niger
$ 5,000
$ 13,000
$ 10,000
$ 19,000
United States of America
$ 3,000
$ 0
$ 5,000
$ 19,000
Congo
$ 24,000
$ 7,000
$ 30,000
$ 17,000
Benin
$ 2,000
$ 1,000
$ 0
$ 13,000
United Kingdom Côte d'Ivoire Zambia
LAMPIRAN 2. IMPOR NIGERIA PRODUK HS. 3001-3006 PERIODE 2011-2014
Exporters
Imported value in 2011
Imported value in 2012
Total
$ 866,094,000
$ 899,439,000 $ 1,091,817,000 $ 1,127,030,000
India
$ 257,846,000
$ 276,161,000
$ 374,855,000
$ 384,388,000
34%
France
$ 207,921,000
$ 183,867,000
$ 264,453,000
$ 222,655,000
20%
China
$ 93,059,000
$ 86,008,000
$ 114,650,000
$ 126,260,000
11%
Belgium
$ 61,571,000
$ 77,034,000
$ 56,939,000
$ 86,461,000
8%
United Kingdom
$ 51,316,000
$ 52,963,000
$ 56,910,000
$ 74,324,000
7%
Switzerland
$ 56,075,000
$ 59,696,000
$ 62,786,000
$ 56,362,000
5%
Indonesia
$ 27,426,000
$ 37,475,000
$ 41,027,000
$ 50,848,000
5%
Germany
$ 9,334,000
$ 16,300,000
$ 11,880,000
$ 20,611,000
2%
Italy
$ 24,874,000
$ 17,390,000
$ 19,084,000
$ 17,120,000
2%
Netherlands
$ 14,160,000
$ 24,938,000
$ 12,232,000
$ 15,434,000
1%
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
Imported value in 2013
Imported value in 2014
Share 2014
!45
LAMPIRAN 3. IMPOR NIGERIA PRODUK HS. 3001-3006 DARI NEGARA-NEGARA ASIA TOP 10 + INDONESIA
Importers
Imported value in 2011
Imported value in 2012
Imported value in 2013
Imported value in 2014
Japan
$ 19,973,677,000 $ 23,028,715,000 $ 20,864,258,000 $ 19,896,967,000
China
$ 10,347,763,000 $ 12,993,175,000 $ 15,096,015,000 $ 17,752,431,000
Korea, Republic of
$ 3,890,292,000
$ 4,153,411,000
$ 4,244,280,000
$ 4,841,305,000
Turkey
$ 4,697,445,000
$ 3,995,651,000
$ 4,151,045,000
$ 4,428,133,000
Saudi Arabia
$ 3,753,668,000
$ 4,394,253,000
$ 5,122,546,000
$ 4,404,043,000
Taipei, Chinese
$ 2,273,510,000
$ 2,392,752,000
$ 2,633,339,000
$ 2,656,992,000
United Arab Emirates
$ 1,626,137,000
$ 1,717,401,000
$ 2,477,938,000
$ 2,272,817,000
Singapore
$ 2,386,267,000
$ 2,182,410,000
$ 2,223,835,000
$ 2,169,237,000
Hong Kong, China
$ 2,230,721,000
$ 2,255,888,000
$ 1,964,765,000
$ 2,141,472,000
Thailand
$ 1,684,759,000
$ 1,869,992,000
$ 1,909,923,000
$ 1,935,599,000
$ 521,490,000
$ 578,870,000
$ 655,928,000
$ 710,232,000
Indonesia
LAMPIRAN 4. IMPOR PRODUK FARMASI NIGERIA DARI ASEAN 2011-2014
Importers
Imported value in 2011
Imported value in 2012
Imported value in 2013
Imported value in 2014
World
$ 477,592,836,000 $ 477,003,006,000 $ 498,580,158,000 $ 526,033,941,000
Shar e 2014
ASEAN Aggregation
$ 8,727,204,000
$ 9,350,857,000
$ 9,859,765,000
$ 9,706,101,000
Singapore
$ 2,386,267,000
$ 2,182,410,000
$ 2,223,835,000
$ 2,169,237,000
22%
Thailand
$ 1,684,759,000
$ 1,869,992,000
$ 1,909,923,000
$ 1,935,599,000
89%
Viet Nam
$ 1,618,820,000
$ 1,902,457,000
$ 2,002,246,000
$ 1,642,140,000
17%
Malaysia
$ 1,204,394,000
$ 1,355,874,000
$ 1,401,988,000
$ 1,526,844,000
16%
Philippines
$ 877,547,000
$ 960,831,000
$ 1,055,039,000
$ 1,004,680,000
10%
Indonesia
$ 521,490,000
$ 578,870,000
$ 655,928,000
$ 710,232,000
7%
Myanmar
$ 242,293,000
$ 282,599,000
$ 375,985,000
$ 404,423,000
4%
Cambodia
$ 110,502,000
$ 125,296,000
$ 138,923,000
$ 199,333,000
2%
Brunei Darussalam
$ 59,572,000
$ 65,168,000
$ 64,025,000
$ 75,423,000
1%
Lao People's Democratic Republic
$ 21,560,000
$ 27,360,000
$ 31,873,000
$ 38,190,000
0%
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!46
LAMPIRAN 5. EKSPOR PRODUK FARMASI INDONESIA KE DUNIA 2011-2014
Importers
Exported value in 2011
Exported value in 2012
Exported value in 2013
Exported value in 2014
World
$ 386,144,000
$ 433,242,000
$ 442,825,000
$ 518,083,000
India
$ 69,828,000
$ 64,099,000
$ 75,334,000
$ 76,515,000
Philippines
$ 32,300,000
$ 53,957,000
$ 57,697,000
$ 69,252,000
Nigeria
$ 27,426,000
$ 37,475,000
$ 41,027,000
$ 50,848,000
Thailand
$ 28,375,000
$ 36,396,000
$ 37,869,000
$ 47,063,000
Australia
$ 27,486,000
$ 27,946,000
$ 22,441,000
$ 41,270,000
Japan
$ 43,389,000
$ 45,607,000
$ 31,591,000
$ 39,590,000
Viet Nam
$ 19,922,000
$ 23,369,000
$ 20,952,000
$ 23,764,000
Myanmar
$ 10,791,000
$ 12,237,000
$ 11,608,000
$ 17,839,000
Korea, Republic of
$ 38,882,000
$ 27,338,000
$ 23,426,000
$ 16,319,000
$ 9,202,000
$ 11,717,000
$ 10,797,000
$ 14,226,000
Singapore
LAMPIRAN 6. IMPOR PRODUK HS. 3001-3006 NEGARA-NEGARA AFRIKA DARI DUNIA 2011-2014 TOP 10
Importers World Africa Aggregation
Imported value in 2011
Imported value in 2012
Imported value in 2013
Imported value in 2014
$ 477,592,836,000 $ 477,003,006,000 $ 498,580,158,000 $ 526,033,941,000 $ 11,934,725,000
$ 12,624,222,000
$ 14,128,492,000
$ 15,048,699,000
Algeria
$ 1,961,374,000
$ 2,240,743,000
$ 2,287,565,000
$ 2,523,523,000
South Africa
$ 2,200,337,000
$ 2,365,966,000
$ 2,274,896,000
$ 2,069,625,000
Egypt
$ 1,351,877,000
$ 1,673,332,000
$ 1,806,406,000
$ 1,889,132,000
Morocco
$ 567,807,000
$ 494,201,000
$ 560,249,000
$ 582,690,000
Tunisia
$ 505,654,000
$ 532,195,000
$ 604,038,000
$ 546,657,000
Kenya
$ 438,232,000
$ 0
$ 446,550,000
$ 533,515,000
Tanzania, United Republic of
$ 271,088,000
$ 214,847,000
$ 312,532,000
$ 481,371,000
Ethiopia
$ 120,659,000
$ 174,780,000
$ 552,038,000
$ 432,460,000
Nigeria
$ 401,229,000
$ 308,266,000
$ 313,309,000
$ 397,840,000
Sudan (North + South)
$ 292,534,000
$ 294,995,000
$ 377,132,000
$ 390,229,000
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!47
LAMPIRAN 7. EKSPOR PRODUK FARMASI INDONESIA HS. 3001-3006 KE NEGARA-NEGARA AFRIKA 2011-2014
Importers World
Exported value in 2011
Exported value in 2012
Exported value in 2013
Exported value in 2014
$ 386,144,000
$ 433,242,000
$ 442,825,000
$ 518,083,000
Africa Aggregation
$ 33,261,000
$ 44,436,000
$ 50,757,000
$ 55,387,000
Nigeria
$ 27,426,000
$ 37,475,000
$ 41,027,000
$ 50,848,000
Kenya
$ 833,000
$ 2,851,000
$ 1,773,000
$ 1,337,000
Turkey
$ 536,000
$ 724,000
$ 1,120,000
$ 1,014,000
Niger
$ 215,000
$ 237,000
$ 1,174,000
$ 807,000
South Africa
$ 298,000
$ 283,000
$ 1,354,000
$ 435,000
Turkmenistan
$ 16,000
$ 14,000
$ 272,000
$ 222,000
$ 1,982,000
$ 1,985,000
$ 1,394,000
$ 178,000
$ 128,000
$ 128,000
$ 483,000
$ 150,000
$ 0
$ 481,000
$ 257,000
$ 133,000
$ 117,000
$ 0
$ 144,000
$ 80,000
Libya, State of
$ 0
$ 5,000
$ 0
$ 65,000
Honduras
$ 0
$ 39,000
$ 54,000
$ 62,000
Jamaica
$ 0
$ 0
$ 89,000
$ 30,000
Liberia
$ 570,000
$ 49,000
$ 0
$ 25,000
Tunisia
$ 319,000
$ 0
$ 48,000
$ 1,000
Togo
$ 821,000
$ 165,000
$ 0
$ 0
$ 0
$ 0
$ 1,568,000
$ 0
Côte d'Ivoire Morocco Zimbabwe Zambia
Egypt
ITPC LAGOS - MARKET INTELLIGENCE PRODUK FARMASI
!48