Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN WISATA AIR TERJUN ROMBO’ PANGA’ DI DESA ANTAN RAYAN KECAMATAN NGABANG KABUPATEN LANDAK Oleh : JOSIANI NIM. E.11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjung pura. Tahun 2016 E-Mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan yang untuk mengetahui bagaimana pemahaman masyarakat mengenai partisipasi dalam pemanfaatan wisata air terjun Rombo’ Panga’ di Desa Antan Rayan, untuk menganalisis kendala-kendala partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan wisata air terjun Rombo Pangg’a. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman masyarakat mengenai partisipasi dalam pemanfaatan wisata air terjun Rombo’ Panga’, penelitian ini lebih memfokuskan kepada pemanfaatan wisata air terjun Rombo’ Panga’ yang dimana siapa saja pemerhati wisata tersebut, sejak kapan wisata dimanfaatkan dan bagaimana masyarakat memanfaatkan wisata air terjun Rombo’ Panga’. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan wisata air terjun Rombo’ Panga’ ini peran pemerintah setempat diharapkan dapat mensosialisasikan bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemanfaatan wisata air terjun Rombo’ Panga’ dan apa saja program pembangunan yang akan di laksanakan guna memperbaiki akses jalan menuju wisata air terjun tersebut agar semakin banyak pengunjung yang tertarik untuk berkunjung. Kata-kata Kunci: Partisipasi, Masyarakat, Pemanfaatan.
Abstract The aim of this research is to find out how the community's understanding of participation in the utilization waterfall tour Rombo’ Panga’ Village Antan Rayan, to analyze the constraints of public participation in the utilization of the waterfall tour Rombo’ Panga’. The results showed that a lack of understanding of the public regarding participation in the utilization of a waterfall tour Rombo’ Panga’ in which anyone observers tourist, since when travel in use and how people use travel waterfall Rombo’ Panga’. The results showed that the lack of public understanding regarding participation in the utilization in tarvel pamnfaatan Rombo’ Panga’ waterfalls. To increase public participation in the utilization of a waterfall tour Rombo’ Panga’ local government's role is expected to socialize how the public can participate in the utilization of a waterfall tour Rombo’ Panga’ and any development program that will be implemented to improve the access road to the waterfall tour so that more visitors are attracted to visit. Keywords: Participation, Community, Utilization.
JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
`
1
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
pemerintah pusat dan swasta, sedangkan
A. PENDAHULUAN
kondisi Pariwisata alam merupakan bagian
masyarakat
sekitar
obyek
ekowisata sendiri, yang masih minus dari
dari kegiatan pariwisata nasional, yang
segi
ekonominya,
perlu
bertumpu pada sumber daya alam sebagai
kesejahteraan hidupnya. Hal ini terjadi
obyek dan daya tarik wisata. Pariwisata
sama seperti yang di Dusun Sungai
jenis ini lebih menekankan pada kegiatan
Durian, Desa Antan Rayan, Kecamatan
petualangan dan pencarian pengetahuan
Ngabang,
dan wawasan baru, serta dapat menikmati
masyarakat lokal belum mampu mengelola
lebih dekat keindahan dan fenomena alam.
wisata
Pariwisata alam merupakan jenis wisata
professional, dan pengetahuan masyarakat
prospektif, karena di samping sebagai
yang
salah satu sumber pendapatan bagi daerah
masyarakat lokal terkesan masih bersifat
berupa pendapatan asli daerah juga pada
setengah-setengah.
negara berupa devisa negara. Sumber
Di
Kabupaten
alam
Landak,
secara
minim,
ditingkatkan
mandiri
sehingga
Dusun
karena
Sungai
dan
pemberdayaan
Durian
ini
pendapatan ini didapat dari hasil uang
memiliki jumlah penduduk 527 jiwa, yang
yang
wisatawan
terdiri dari 272 penduduk laki-laki dan 255
dari
lama
penduduk perempuan. Jarak yang di
tinggalnya (length of stay), serta pariwisata
tempuh untuk menuju ke air terjun
alam dapat menjamin kelestarian alam dan
Rombo’ Panga’ ini sekitar 6 km dengan
membuat kesejahteraan bagi masyarakat.
menggunakan kendaraan beroda dua yaitu
dibelanjakan
(expenditure)
dan
oleh terukur
Potensi sumberdaya alam hayati
sepeda motor dari jalan raya. Pengunjung
dan ekosistemnya di kawasan hutan, yang
yang datang di sana pada hari-hari biasa
diperuntukan bagi kegiatan pariwisata
kurang lebih 150 orang, dan setiap bulan
alam, telah cukup banyak menghasilkan
Desember pengunjung yang datang kurang
devisa negara, tetapi masyarakat sekitar
lebih 800 orang karena masih dalam
hutan yang berada dekat dengan potensi
suasana Natal. Air terjun Rombo’ Panga’
tersebut pada umumnya dalam keadaan
yang berada di Dusun Sungai Durian
kurang
lain
berpotensi untuk menjadi tempat wisata
obyek
karena alam nya yang masih asri dengan
masih
pemandangan
mampu.
perencanaan pariwisata
Dalam
dan alam
sisi
pengelolaan di
Indonesia
hijau
mengandalkan pada instansi pemerintah
sekitarnya,berada
dan
permukiman
swasta,
yang
tentunya
manfaat
ekonomi lebih banyak dinikmati oleh JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
menempuh
pegunungan di
tengah-tengah
penduduk,tidak perjalanannya `
di
susah
menuju
air 2
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
terjun,pemandangan
bukit-bukit
yang
yang dikemukakan oleh beberapa kamus
indah dapat kita lihat selama menempuh
bahasa
perjalanan menuju air terjun, banyak
merupakan keikutsertaan seseorang di
pengunjung yang datang dari luar daerah.
dalam kelompok sosial untuk mengambil
(Sumber: Data Monografi Desa Antan
bagian dari kegiatan masyarakatnya, di
Rayan 2015).
luar pekerjaan atau profesinya sendiri.
Dalam
pengelolaan
yaitu
partisipasi
air
Keikutserttan tersebut dilakukan sebagai
terjun Rombo’ Panga’ ini sebelumnya di
akibat dari terjadinya interaksi sosial
ambil alih oleh sebuah Yayasan Bukit
antara individu yang bersangkutan dengan
Kharisma
anggota masyarakat yang lain.
yang
berpusat
wisata
sosiologi,
di
Jakarta,
pengurus yang diberikan kepercayaan
Menurut
Verhangen
(dalam
untuk mengelola wisata air terjun pun
Mardikanto, 2013:81), sebagai sebuah
sudah ada di bentuk, Yayasan tersebut
kegiatan
memberikan fasilitas alat musik lengkap
bentuk
untuk mengisi acara hiburan di wisata air
komunikasi
terjun Rombo Pangg’a, namun beberapa
pembagian kewenangan, tanggung jawab,
tahun belakangan ini Yayasan Bukit
dan manfaat. Tumbuhnya interaksi dan
Kharisma sudah tidak ada memberikan
komunikasi tersebut dilandasi oleh adanya
sumbangan dana lagi, sudah lose contact
kesadaran
dengan pengurus sehingga kepengurusan
bersangkutan mengenai:
pun dibubarkan dan di ambil alih oleh
a)
siapa saja yang mau mengelola untuk keuntungan
pribadi
masyarakat
tidak
dengan sepenuhnya
berupa
b) Kondisi
ikut
melalui
kesempatan
usaha jasa wisata, serta partisipasi dalam perencanaan dan pengelolaannya. Pengertian secara umum dari istilah partisipasi adalah keikutsertaan seseorang atau
sekelompok
anggota
masyarakat
dari
yang
yang
suatu
interaksi
berkaitan
dimiliki
dan
dengan
oleh
yang
Kondisi yang tidak memuaskan, dan
begitu
terjun tersebut. Sementara itu, peran serta dapat
khusus
merupakan
harus diperbaiki;
berpartisipasi dalam pengelolaan wisata air
masyarakat
partisipasi
tersebut
dapat
kegiatan
diperbaiki
manusia
atau
masyarakatnya sendiri; c)
Kemampuannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat dilakukan;
d) Adanya kepercayaan diri, bahwa ia dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat
bagi
kegiatan
yang
bersangkutan. Dalam
kegiatan
dalam suatu kegiatan. Pengertian seperti
partisipasi
itu nampaknya selaras dengan pengertian
perwujudan dari kesadaran dan kepedulian
JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
masyarakat
pembangunan,
`
merupakan 3
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
serta tanggung jawab masyarakat terhadap
yaitu : Bagaimana partisipasi masyarakat
pentingnya pembangunan yang bertujuan
dalam pemanfaatan wisata air terjun
untuk memperbaiki mutu hidup mereka,
Rombo’ Panga’ di Dusun Sungai Durian
artinya melalui partisipasi yang diberikan,
Desa Antan Rayan Kecamatan Ngabang
berarti
Kabupaten Landak?
benar-benar
menyadari
bahwa
kegiatan pembangunan bukanlah sekedar
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
untuk mendeskripsikan dan menganalisis
(aparat) pemerintah sendiri, tetapi juga
partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan
menuntut keterlibatan masyrakat yang
wisata
akan diperbaiki mutu hidupnya.
mendeskripsikan
Partisipasi atau peran serta, pada dasarnya
merupakan
suatu
bentuk
keterlibatan dan keikutsertaan secara aktif
air
terjun
Rombo’ dan
Panga’,
menganalisis
kelompok pemerhati dalam pemanfaatan wisata air terjun Rombo’ Panga’. Manfaat
teoritis
diharapkan
dari dalam (intrinsik) maupun dari luar
perkembangan Ilmu Sosiatri terutama yang
(ekstrinsik) dalam
berkaitan dengan partisipasi masyarakat
kegiatan
yang
bersangkutan,
bermanfaat
ini
dan sukarela, baik karena alasan-alasan
keseluruhan proses
dapat
skripsi
bagi
yang
serta dapat dijadikan sebagai kajian ilmu
mencakup pengambilan keputusan dalam
atau rujukan bagi mahasiswa yang akan
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian
mengadakan penelitian dengan tema yang
(pemantauan, evaluasi, pengawasan), serta
sama sehingga untuk penelitian yang akan
pemanfaatan hasil-hasil kegiatan yang
datang dapat mencapai kesempurnaan
dicapai.
yang diinginkan.
Mengingat
permasalahan
yang
Sedangkan manfaat praktis kripsi
tergambar pada latar belakang masalah
ini diharapkan dapat memberi masukan
masih sangat luas ruang lingkupnya, maka
bagi masyarakat setempat untuk lebih
proposal penelitian ini di fokuskan pada
memperhatikan pemahaman pengelolaan
“Partisipasi
dalam
wisata alam air terjun yang ada. Begitu
pemanfaatan wisata air terjun Rombo’
juga dengan pemerintah semoga dapat
Panga’ di Dusun Sungai Durian Desa
mendukung dan memberi yang lebih baik
Antan Kecamatan Ngabang Kabupaten
kedepannya.
masyarakat
Landak”. Berdasarkan
latar
belakang
masalah dan fokus penelitian, maka yang menjadi rumusan dalam penelitian ini JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
`
4
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
Seringkali
B. TINJAUAN PUSTAKA
partisipasi Partisipasi masyarakat sangat perlu dalam
pembangunan,
karena
karena
terjadi,
masyarakat
mereka
kesempatan
tidak
merasa
untuk
bahwa nampak
tidak
diberi
berpartisipasi
atau
masyarakatlah yang tahu apa yang mereka
dibenarkan berpartisipasi, khususnya yang
butuhkan dan permasalahan apa yang
menyangkut : pengambilan keputusan
mereka hadapi. Pembangunan sebaiknya
dalam
direncanakan oleh masyarakat desa, mulai
pemantauan
dari
pemanfaatan hasil pembangunan yang
perencanaan,
pelaksanaan
serta
perencanaan
pembangunan,
dan
akan
hanya sebagai penikmat tetapi juga sebagai
komunikasi,
pelaksanaan pembangunan. Partisipasi atau
dijelaskan
peran
kewajiban setiap warga masyarakat di
masyarakat
dalam
Karena
serta
pemanfaatan. Ini berarti masyarakat tidak
serta
dicapai.
evaluasi,
itu
melalui
pembangunan
harus
tentang
hak
dalam
kesediaan dan kemauan masyarakat untuk
dilaksanakan, serta pada bagian kegiatan
berkorban
apa
implementasi
berkontribusi
terhadap
program-program
yang
dilaksanakan di daerahnya.
melibatkan masyarakat dalam pembuatan di
setiap
partisipasinya,
yang
diharapakn dan
untuk
apa
bentuk
partisipasinya yang diharapkan (tenaga,
Partisipasi masyarakat bukan hanya
keputusan
mereka
pembangunan
dan
pembangunan merupakan aktualisasi dari
dan
proses
segala
uang,
materi
dan
lain-lain)
dari
masyarakat.
program
Keadaan
umum
yang
sering
pembangunan, namun masyarakat juga
menyebabkan tidak tumbuhnya partisipasi
dilibatkan dalam mengidentifikasi masalah
masyarakat dalam pembangunan adalah
dan potensi yang ada di masyarakat. Tanpa
karena
partisipasi masyarakat setiap kegiatan
berpartisipasi dalam memberikan input,
pembangunan
Apapun
tanpa mengetahui dengan jelas tentang
bentuknya, partisipasi bertujuan untuk
manfaat apa yang akan mereka peroleh dan
meningkatkan kemampuan setiap orang
rasakan
yang terlibat langsung maupun tidak
langsung). Di samping itu, mereka juga
langsung dalam sebuah pembangunan
tidak atau kurang diberi informasi yang
dengan cara melibatkan mereka dalam
jelas tentang kesempatan-kesempatan yang
pengambilan keputusan dan kegiatan-
disediakan baginya untuk berpartisipasi
kegiatan selanjutnya.
dalam memanfaatkan hasil pembangunan
akan
gagal.
mereka hanya
(secara
diminta untuk
langsung
atau
tak
yang akan dicapai di masa mendatang. JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
`
5
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
Oleh
sebab
itu
komunikasi,
pendapat, gagasan, ide-ide atau peran serta
dijelaskan
dalam pengelolaan wisata alam air terjun
tentang manfaat serta kesempatan yang
yang ada. Pendapat masyarakat sangat
tersedia atau diberikan kepada masyarakat,
diperlukan guna mendukung program yang
untuk menerima atau merasakan manfaat
sedang dijalankan, sehingga sesuai dengan
dari hasil pembangunan tersebut.
apa
pembangunan
melalui
harus
Berkaitan
dapat
dengan
kemanfaatan
yang
Partisipasi
dibutuhkan
masyarakat.
masyarakat
dalam
tahap
pembangunan tersebut, seringkali bukan
pelaksanaan dapat berupa keterlibatan aktif
karena belum dikomunikasikan, tetapi juga
masyarakat terhadap program itu sendiri.
tergantung pada sifat “dekat” atau “jauh”
Sedangkan partisipasi masyarakat dalam
nya manfaat yang dapat dirasakan oleh
pemanfaatan dapat berupa masyarakat
warga masyarakat yang bersangkutan.
menjaga fasilitas yang diberikan dan
Pengertian dekat dan jauh di sisni, tidak
dimanfaatkan
hanya dalam artian tempat dan waktu,
sesuai dengan tujuan pembangunan itu
tetapi juga dalam arti persepsi masyarakat
sendiri.
terhadap manfaat yang akan diterima dan
program
Dengan
pembangunan
adanya
partisipasi
dirasakan. Kemampuan berpartisipasi di
masyarakat dalam sebuah pembangunan,
kalangan
itu
gerakan pembangunan kearah yang lebih
kejelasan
tentang
baik akan tercapai. Beberapa pengertian
pembangunan,
juga
partisipasi diatas, menjelaskan dengan
dipengaruhi oleh “kondisi” atau “iklim”
jelas bahwa partisipasi adalah keterlibatan
setempat yang mendorong atau justru
aktif seseorang atau sekelompok orang
menghambat mereka untuk berpartisipasi
secara
secara sukarela, terpaksa atau karena
pembangunan mulai dari perencanaan
kebiasaan.
program,
dipengaruhi
masyarakat, oleh
kemanfaatan
Menurut
selain
Tjokroamidjojo
sadar
dalam
sebuah
pelaksanaan
program
program,
dan
pemanfaatan program.
(1996:207) ada 3 (tiga) dimensi untuk
Setiap pembangunan masyarakat
mewujudkan partisipasi masyarakat, yaitu:
sangat dibutuhkan dalam berpartisipasi,
1.
Partisipasi dalam tahap perencanaan.
karena tanpa partisipasi dari masyarakat
2.
Partisipasi dalam tahap pelaksanaan.
program pembangunan tidak akan berjalan
3.
Partisipasi dalam pemanfaatan hasil
dengan baik, selain itu partisipasi juga
kegiatan pembangunan.
akan
Partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan dapat berupa mengeluarkan JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
membawa
pembangunan
dan
kemajuan bertujuan
dalam untuk
meningkatkan kemampuan setiap orang `
6
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
yang terlibat langsung maupun tidak
ketempat itu dan juga masih di tumbuhi
langsung
program
dengan pohn-pohon yang rimbun dan
pembangunan dengan cara melibatkan
masih alami. Juga diketahui bahwa tingkat
mereka dalam pengambilan keputusan dan
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
kegiatan-kegiatan selanjutnya.
dan pelestarian obyek wisata alam Air
dalam
sebuah
Penelitian yang di lakukan Argyo
Terjun Jumog cenderung sedang (48,89%)
Demartoto, 2009, Partisipasi Masyarakat
sampai dengan rendah (41,11%). Hal ini
Dalam Pengelolaan Wisata Alam Air
dikarenakan oleh kurangnya konstribusi
Terjun Jumog ( Studi Kasus Desa Berjo
nyata ( manfaat ekonomi) pada masyarakat
Kecamatan
Ngargoyoso
lokal
Karanganyar
Provinsi
Kabupaten
Jawa
Tengah
Surakarta,FISIP UNS ). Penelitian
wisata
tersebut,
kurangnya pembinaan dan instansi terkait untuk
menciptakan
kemandirian
dan
keprofesionalan masyarakat lokal,adanya
mengetahui kondi air terjun Jumog untuk
konflik antara dua kelompok masyarakat
pariwisata
alam
dan
konservasi
lokal di sekitar obyek wisata tersebut, serta
sumberdaya
alam,
serta
mengetahui
sosial
bertujuan
kegiatan
untuk
kondisi
ini
dari
ekonomi
dan
budaya
karakteristik
masyarakat
lokal
adalah
petani dan berpendidikan rata-rata masih
masyarakat lokal dalam hubungannya
rendah
dan
tentunya
dengan tingkat partisipasi masyarakat.
penerimaan inovasi dan pengetahuan baru.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
Serta
metode deskriptif dan inferensial, dengan
ekonomi dan budaya masyarakat yang
metode pengambilan data survei sampel.
berpengaruh positif pada tingkat partisipasi
Dalam mendeskripsikan obyek wisata
masyarakat
alam air terjun dan partisipasi masyarakat
potensi seni dan budaya, pengetahuan
digunakan analisis tabulasi, sedangkan
tentang
untuk mengetahui hubungan partisipasi
pekerjaan sambilan di kegiatan wisata air
dengan faktor sosial ekonomi dan budaya
terjun, penghasilan sambilan di kegiatan
digunakan analisis Chi Square.
wisata air terjun, keikutsertaan di lembaga
diketahui
bahwa
yaitu
sejarah
menghambat
faktor
pendidikan
Air
Terjun
sosial
formal,
Jumog,
Dari hasil analisis, maka dapat
desa, daan keikutsertaan di Pojka Darwis
diketahui bahwa obyek wisata alam Air
(pengelola operasional). Juga diketahui
Terjun Jumog yang berada di tanah kas
fakor
Desa Berjo yang kondisi alamnya sangat
berpengaruh
pada
sulit dijangkau oleh masyarakat karena
masyarakat
yaitu
hanya ada jalan setapak untuk untuk bisa
penghasilan pokok, lama tinggal di lokasi,
JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
sosial
ekonomi
`
yang
tingka pekerjaan
tidak
partisipasi pokok, 7
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
jumlah tanggungan keluarga, dan jarak
wisata. Hubungan timbal balik antara agen
rumah ke lokasi obyek wisata alam Air
dan
Terjun Jumog.
masyarakat
struktur
menyangkut dalam
keterlibatan
pembentukan
desa
Penelitian yang dilakukan oleh
wisata Wonorejo dengan mengacu pada
Mufti Nafi’atut Darajat, 2014, Partisipasi
tiga dimensi struktural Anthony Giddens
Masyarakat
meliputi
Dalam
Pengembangan
Pengelolaan
Kawasan
dan
Ekowisata
Masyarakat
Kecamatan
Desa
Banyuputih,
partisipasi dengan melibatkan masyarakat.
pengelolaan serta pengembangan kawasan ekowisata, serta kondisi perubahan sosial sehubungan dengan partisipasi masyarakat di kawasan ekowisata Taman Nasional Baluran. Penelitian ini menggunakan teori Anthony
Giddens,
dengan
melihat praktik sosial pada pembentukan wisata
Wonorejo
sebagai
implementasi dari pengembangan rantai pariwisata di kawasan ekowisata Taman Nasional Baluran. Praktik sosial dilihat serangkaian oleh
memanfaatkan sumberdaya
ini
wisata lebih banyak menekankan pada
lokal memilih untuk ikut terlibat dalam
dilakukan
penelitian
Kabupaten
proses terbentuknya partisipasi masyarakat
melalui
Hasil
mengungkapkan bahwa pembentukan desa
Penelitian ini mengkaji tentang
desa
dan
Wonorejo,
Situbondo)
strukturasi
Dominasi,
Legitimasi serta tingkat kesadaran agen.
Taman Nasional Baluran ( Studi Kasus pada
Signifikasi,
tindakan
agen-agen struktur
dan
aturan
yang dalam sebagai
sehingga
menciptakan keterulangan praktik sosial baru berupa perubahan kondisi sosial masyarakat dari perambah hutan menjadi aktor pariwisata dalam pembentukan desa JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
Hal ini dikarenakan pada diri agen diperkuat oleh struktur dominasi atas kepemilikan sumberdaya, ekonomi, dan politik serta struktur signifikasi. Berbeda dengan penelitian di atas, penelitian ini lebih memfokuskan partisipasi
masyarakat
perencanaan,
dalam
pelaksanaan,
pemanfaatan.
pada
Penelitian
ini
hal dan
melihat
bagaimana partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan wisata air terjun Rombo Pangg’a di Dusun Sungai Durian Desa Antan
Rayan
Kecamatan
Ngabang
Kabupaten Landak. Penelitian analisis kualitatif,
deskriptif
ini
menggunakan
dengan
menggambarkan
pendekatan tentang
partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan wisata air terjun Rombo Pangg’a dengan observasi, yaitu mengamati setiap objek yang berkaitan dengan masalah penelitian, wawancara dan dokumentasi. `
8
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
yang dilakukan dengan cara mencari teori
C. METODE PENELITIAN
dan informasi yang berhubungan dengan Jenis penelitian yang digunakan adalah
deskriptif
kualitatif,
dengan
karena
pendekatan
dan
untuk
memperoleh
pembahasan yang relevan guna untuk
mau
menunjang dan memperluas pembahasan
partisipasi
dalam penelitian ini seperti literatur dari
masyarakat dalam pemanfaatan wisata air
buku-buku, koran, majalah, dan jurnal
terjun Rombo Pangg’a sesuai dengan fakta
yang
yang ada di lapangan. Penelitian deskriptif
penelitian ini.
yang
prosedur
Research), penelitian dengan cara turun
pemecahan masalah yang diselidiki dengan
langsung kelapangan guna mencari data-
menggambarkan atau melukiskan keadaan
data dan informasi untuk mendukung
subyek penelitian (seseorang, lembaga dan
pembahasan
lain-lain)
masalah-masalah
mendeskripsikan
bagaimana
dimaksud
adalah
berdasarkan
Menggambarkan secara
peneliti
penelitian
apa
permasalahan
data
yang
fakta. diperoleh
adanya
sesuai
dengan
yang
diteliti
barulah
kemudian peneliti menarik kesimpulan Menurut penelitian
Sugiyono
kualitatif
adalah
(2005:1) metode
berkaitan
dengan
pembahasan
Studi Lapangan (Field
yang
berkaitan
dengan
penelitian
agar
mendapatkan data dan informasi yang objektif.. Subjek dalam penelitian ini adalah informan-informan yaitu Kepala Desa Antan
Rayan,
masyarakat
Kaur
setempat.
Pembangunan, Objek
dalam
penelitian yang digunakan untuk meneliti
penelitian ini adalah kegiatan partisipasi
pada kondisi objek alamiah( sebagai
masyarakat
lawannya
pemanfaatan wisata alam dan faktor
adalah
eksperimen) dimana
dalam
pengelolaan,
peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
penyebab
kurangnya
partisipasi
teknik pengumpulan data dilakukan secara
masyarakat dalam pengelolaan wisata
triangulasi data, analisis data bersifat
alam.
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menenkankan
makna
daripada
generalisasi.
D. PEMBAHASAN
Adapun proses dalam memperoleh data untuk kelangsungan penelitian ini,
Perencanaan
dan
pengelolaan
maka diperlukan langkah-langkah yaitu
obyek pariwisata alam di Indonesia masih
studi pustaka dan studi lapangan.Studi
mengandalkan pada instansi pemerintah
Pustaka (Library Research), penelitian
dan
JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
swasta,
yang `
tentunya
manfaat 9
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
ekonomi lebih banyak dinikmati oleh
masyarakat
pemerintah pusat dan swasta, sedangkan
usaha jasa wisata, serta partisipasi dalam
kondisi
perencanaan dan pengelolaannya.
masyarakat
sekitar
obyek
ekowisata sendiri, yang masih minus dari segi
ekonominya,
perlu
dapat
Setiap
berupa
kesempatan
manusia
memiliki
ditingkatkan
kemampuan yang berbeda-beda dalam
kesejahteraan hidupnya. Hal ini terjadi
menanggapi suatu hal. Begitu juga dengan
sama seperti yang di Dusun Sungai
kemampun setiap orang dalam memahami
Durian, Desa Antan Rayan, Kecamatan
segala sesuatu yang dilihat dan yang
Ngabang,
didengarnya.,
Kabupaten
Landak,
karena
semua
tergantung
pada
masyarakat lokal belum mampu mengelola
kemampun masing-masing masyarakat dan
wisata
dan
tergantung minat serta keinginannya untuk
professional, dan pengetahuan masyarakat
mengetahuinya. Menurut Kamus Lengkap
yang
Bahasa
alam
minim,
secara
mandiri
sehingga
pemberdayaan
Indonesia
Pemahaman
adalah
masyarakat lokal terkesan masih bersifat
sesuatu hal yang kita pahami dan kita
setengah-setengah.
mengerti dengan benar.
Dalam
pengelolaan
wisata air terjun Rombo’ Panga’ ini
Sebagaimana
diketahui
bahwa
sebelumnya di ambil alih oleh sebuah
partisipasi dan pemanfaatan pembangunan
Yayasan Bukit Kharisma yang berpusat di
tidak hanya merupakan usaha pemerintah
Jakarta,
diberikan
semata atau masyarakat saja, akan tetapi
kepercayaan untuk mengelola wisata air
suatu kegiatan bersama yang hasilnya
terjun pun sudah ada di bentuk, Yayasan
diharapakan
tersebut memberikan fasilitas alat musik
kemakmuran
lengkap untuk mengisi acara hiburan di
seluruh lapisan masyarakat. Peran serta
wisata air terjun Rombo’ Panga’, namun
masyarakat dalam proses pembangunan
beberapa tahun belakangan ini Yayasan
tentunya
Bukit
mempengaruhi
pengurus
Kharisma
yang
sudah
tidak
ada
dapat dan
memberikan
kesejahteraan
banyak
faktor
tingkat
memberikan sumbangan dana lagi, sudah
dalam pembangunan.
lose contact dengan pengurus sehingga
Dalam
yang
keterlibatannya
model
partisipasi
kepengurusan pun dibubarkan dan di ambil
masyarakat
alih oleh siapa saja yang mau mengelola
Tjokroamidjojo
(1996:207)
untuk keuntungan pribadi dengan begitu
bahwa
(tiga)
masyarakat
mewujudkan partisipasi masyarakat, yaitu
tidak
sepenuhnya
ikut
yang
bagi
ada
3
dikembangkan
disebutkan
dimensi
Partisipasi
terjun tersebut. Sementara itu, peran serta
Partisipasi dalam tahap pelaksanaan, dan `
tahap
untuk
berpartisipasi dalam pengelolaan wisata air
JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
dalam
oleh
perencanaan, 10
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
Partisipasi
dalam
pemanfaatan
hasil
kegiatan pembangunan. Pemanfaatan
akses jalan yang rusak agar lebih mudah untuk memasuki lokasi wisata air terjun
wisata
air
terjun
Rombo’ Panga’.
Rombo’ panga’ dirasakan bersama oleh
Dalam musyawarah perencanaan
masyarakat setempat dan perangkat desa
pembangunan yang dilaksanakan dihadiri
sekarang ini karena dulu wisata air terjun
oleh kepala Desa, Sekretaris Desa, beserta
Rombo’ Panga’ ini di kelola oleh Yayasan
para
Bukit Kharisma sehingga yang mengelola
Permusyawaratan Daerah (BPD) bersama
hanya pengurus yang telah di bentuk oleh
anggotanya, Kepala Dusun beserta Ketua
yayasan
RT masing-masing dusun.
tersebut.
Masyarakat
mulai
memanfaatkan wisata air terjun Rombo’
stafnya
dan
Ketua
Badan
Pada perencanaan ini peran serta
Panga’ sejak tahun 2000, dan tahun ini
atau
partisipasi
masyarakat
wisata air terjun tersebut akan di ambil alih
dibutuhkan
oleh perangkat desa sehingga peran serta
dilakukan dapat berjalan dengan baik dan
masyarakat akan semakin di perhatikan
sesuai
dalam pemanfaatan wisata air terjun ini.
namun yang diharapkan tidak berjalan
agar
dengan
pembangunan
kebutuhan
sangat yang
masyarakat,
sesuai dengan harapan pemerintah desa. 1. Partisipasi Dalam Tahap Perencanaan
2. Partisipasi Masyarakat Dalam
Perencanaan memiliki peran yang
Pelaksanaan
sangat penting untuk melihat bagaimana
Menjamin
kualitas
pelaksanaan
partisipasi masyarakat dalam perencanaan
kegiatan yang tetap mengacu pada prinsip
partisipasi dan pemanfaatan wisata air
dan
terjun Rombo Pangg’a. Dalam hal ini
pemanfaatan wisata air terjun Rombo
perencanaan
yaitu
Pangg’a maka perlu adanya persiapan
musyawarah yang akan dilaksanakan di
pelaksanaan yang matang dan terencana.
kantor
menentukan
Persiapan ini lebih ditujukan kepada
perencanaan pembangunan yang akan
penyiapan aspek sumberdaya manusia,
dilaksanakan di setiap dusun khususnya
masyarakat,
Dusun Sungai Durian tempat dimana
mempersiapkan tenaga dan waktu untuk
wisata air terjun Rombo’ Panga’. Dalam
menjalankan semua program yang akan di
musyawarah tersebut yang di bahas adalah
laksanakan.
Desa
kegiatannya
untuk
mekanisme
Staf
partisipasi
Desa
dan
perlu
pembangunan apa saja yang akan di bangun seperti infrastruktur perbaikan JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
`
11
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
Adapun pelaksanaan kegiatannya meliputi: a.
b.
sekarang ini karena dulu wisata air terjun Rombo’ Panga’ ini di kelola oleh Yayasan
Persiapan
pelaksanaan
(Rapat
Bukit Kharisma sehingga yang mngelola
koordinasi pelaksanaan setiap dusun)
hanya pengurus yang telah di bentuk oleh
Pelaksanaan
yayasan
(Penyaluran
dana,
tersebut.
Masyarakat
mulai
pengadaan tenaga kerja, pengadaan
memanfaatkan wisata air terjun Rombo’
bahan dan alat)
Panga’ sejak tahun 2000, dan tahun ini
c.
Musdes Penanggungjawaban
wisata air terjun tersebut akan di ambil alih
d.
Revisi kegiatan
oleh perangkat desa sehingga peran serta
e.
Dokumentasi pertanggung jawaban,
masyarakat akan semakin di perhatikan
penyelesaian
dalam pemanfaatan wisata air terjun ini.
laporan
kegiatan
(pembuatan
penyelesaian
pelaksanaan
kegiatan,
Surat
penyelesaian
kegiatan,
penyelesaian,
berita
Pemanfaatan
dan
pemeliharaan
pernyataan
didalamnya meliputi penerimaan hasil
Dokumen
pembangunan dengan cara menjaga dan
acara
status
pelaksanaan kegiatan.
merawat
bangunan
yang
ada,
menggunakan dan memanfaatkan hasil
Pelaksanaan
kegiatan
pembangunan menjadi suatu kepentingan
pembangunan fisik dalam partisipasi dan
bersama dalam masyarakat dan pengurus
pemanfaatan wisata air terjun Rombo’
desa,
Panga’ dilakukan oleh masyarakat secara
memanfaatkannya,
swadaya dan di fasilitasi oleh pemerintah
mengamankannya
desa, tahap pelaksanaan dilakukan setelah
mengembangkannya.
tahap
Bentuk
pemanfaatan dan pemeliharaan berarti
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
mendukung ke arah pembangunan yang
program pembangunan ini yaitu kontribusi
disertai dengan martabat manusia dan
pada tenaga, untuk menunjang kelancaran
keadilan sosial dan memelihara alam
pelaksanaan pembangunan fisik di Desa
sebagai
Antan Rayan.
generasi yang akan datang.
perencanaan
selesai.
mengatur
pemanfaatan
wisata
air
mengusahakan
dan serta
Partisipasi
dan
manusia
dalam
untuk
masyarakat
dalam
pemeliharaan
dapat
dilihat dari masyarakat dan perangkat desa
Pemanfaatan dan Pemeliharaan Pemanfaatan
dan
lingkungan
Partisipasi 3. Partisipasi Masyarakat Dalam
keuangan
terjun
yang
mengatur
maupun
yang
Rombo’ panga’ dirasakan bersama oleh
mengamankan setiap program yang sudah
masyarakat setempat dan perangkat desa
dijalankan. Dalam hal ini masyarakat
JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
`
12
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
diberi kebebasan oleh pengurus desa untuk
berharap semoga wisata air terjun Rombo’
mengatur setiap program
yang telah
Panga’ ini bisa semakin dikenal lebih
memanfaatkan
banyak orang luas lagi dan wisatawan
pembangunan yang sudah dilaksanakan
yang berkunjung di tempat ini. Peran serta
dengan cara memanfaatkannya sebaik
masyarakat dalam pemanfaatan sangat
mungkin. Dengan adanya perbaikan akses
penting karena masyarakat merupakan
jalan menuju wisata air terjun Rombo’
tujuan utama dari setiap pembangunan,
Panga’,
pula
oleh karena itu masyarakat juga harus
sehingga
menjaga, memlihara dan memanfaatkan
dijalankan,
diantaranya
maka
semakin
pengunjung
yang
masyarakat
semakin
banyak
datang, antusias
untuk
sebaik mungkin.
membuka lahan parkiran yang lebih luas,
Berdasarkan data tersebut maka
membuka warung-warung kecil untuk
dapat
menjual makanan ringan, es, rokok dan
masyarakat
lainnya,
pemanfaatan dapat berjalan sesuai dengan
masyarakat
juga
membuat
dinyatakan dalam
partisipasi
pemeliharaan
yang
Dalam hal ini memang sudah sepatutnya
masyarakat
masyarakat menggunakan pembangunan
pembangunan cukup baik sudah nampak
sebaik
adanya.
agar
pembangunan
tersebut dapat terjaga dan terpelihara. Dalam hal ini masyarakat yang berpartisipasi
pada
menjaga
hasil
Di tingkat realita masyarakat yang memanfaatkan objek wisata tersebut untuk memperoleh keuntungan di tuntut untuk
Rombo’ Panga’ adalah mereka yang mau
menjaga kebersihan lingkungan, karena
mengambil alih saja, mereka yang masih
kebersihan lingkungan adalah hal yang
pada umur produktif yang berjualan,
paling utama di sekitar objek wisata. Jika
membuka
di
parkir,
air
untuk
kesadaran
terjun
lahan
wisata
tingkat
dan
panggung hiburan seperti band kampung.
mungkin
diharapkan,
bahwa
membuat
lingkungan
sekitar
objek
wisata
panggung band kampung, masyarakat
tercemar kebersihannya maka pengunjung
yang sudah tua tidak lagi ikut andil dalam
pun tidak mau datang lagi dengan melihat
pengelolaan dan pemanfaatan wisata air
keadaan objek wisata yang kotor dan
terjun ini. Sebelumnya mereka yang
jorok. Peran serta masyarakat juga tidak
mengambil alih pengelolaan wisata air
hanya memelihara dan memanfaatkan
terjun ini membagi hasil dengan sesama
objek wisata juga, namun mereka harus
mereka, namun sekarang pemerintah desa
mampu menjaga lingkungan sekitar objek
atau aparatur desa sudah mengambil alih
wisata tersebut.
pengelolaan
tersebut
dan
masyarakat
JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
`
13
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
E. KESIMPULAN F. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah
di
kemukakan
dalam
bab
Ada beberapa saran yang dapat
sebelumnya, maka penuliis dapat menarik
penulis sampaikan yaitu sebagai berikut:
kesimpulan sebagai berikut:
1. Partisipasi
1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang
bagaiamana
pentingnya
masyarakat
dalam
pemanfaatan wisata air terjun masih kurang.
Hal
ini
di
berpartisipasi dalam masyarakat guna
masyarakat
pemanfaatan wisata air terjun Rombo
bagaimana
Pangg’a,
membuat
pentingnya partisipasi. Oleh karena
berpastisipasi.
itu, diharapakan bagi perangkat Desa
pendidikan
untuk melakukan sosialisasi, rapat,
itu
masyarakat selain
kurang
itu
masyarakat sehingga
yang
faktor yang
masih
masyarakat
memahami
segala
tidak
sebabkan memahami
berpartisipasi
dan
kurang,
dan pendekatan persuasif terhadap
untuk
masyarakat agar masyarakat lebih
sulit
aktivitas
yang
dilakukan oleh orang lain dalam masyarakat.
mau melibatkan diri mereka. 2. Partisipasi masyarakat yang kurang, serta
kesadaran
dan
kemauan
2. Partisipasi masyarakat Desa Antan
masyarakat itu sendiri juga kurang
Rayan masih kurang karena jika ada
dalam berpartisipasi. Oleh karena itu,
sosialisasi, rapat mengenai program
diharapkan kepada masyarakat supaya
pembangunan yang di rencanakan
bisa
tersebut masyarakat tidak aktif dalam
mengikuti jika ada sosialisasi dan
mengikuti
rapat yang diadakan oleh perangkat
Sehingga
sosialisasi sosialisasi,
tersebut. rapat
meluangkan
waktu
untuk
yang
desa, agar program-program yang
dilaksanakan oleh pihak Kantor Desa
diadakan dapat berjalan dengan baik
tidak berjalan dengan baik, karena
dan tercapai dengan maksimal.
jika ada disosialisasikan masyarakat juga tidak mau mengikutinya. Serta partisipasi
masyarakat
dalam
pembangunan masih kurang.
JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
`
14
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
G. REFERENSI
1.
Slamet.1003. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Penerbit Sebelas Maret University Press.
Sumber Buku:
Adisasmita, Raharjo.2006. Membangun Desa Partisipasif. Yogyakarta: Graha ilmu. Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial:Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Press. Holil, Soelaiman.1980. Partisipasi Sosial Dalam Usaha Kesejahteraan Sosial. Bandung: Pustaka Prima. Huri, Daman dkk. 2008. Demograsi dan Kemiskinan. Malang: Program Sekolah Demokrasi PlaCIDS AVERROS dan KID. Isbandi, Rukminto Adi. 2007. Perencanaan Partipatoris Berbasis Aset Komunitas Dari Pemikiran Menuju Penerapan. Depok: FISIP UI Press. Koentjaranningrat. 2002. Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta : Liberti. Mardikanto, Totok & Soebiato, Poerwoko. 2013. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. Moleong, Lexy. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. ------------Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sastropoerto, Santoso. 1988. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin Dalam Pembangunan Nasional.Bandung :Penerbit Alumni.
JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
Soetomo.2012. Keswadayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono.2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA. -------------2011. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D. Bandung: ALFABETA. Tjokroamidjojo, Bintoro. 1996. Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3ES.
2.
Sumber Skripsi
Lisdiana. 2013. Partisipasi Masyarakat Dalan Program Keluarga Berencana Pada Puskesmas Parit Haji Husein II Kecamatan Pontianak. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura. Sari, Antonia. 2012. Partisipasi Masyarakat Terhadap Program Pencegahan Penyakit Malaria di Desa Serawat Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura.
3.
Sumber Internet
Ahmadi. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman. http://mysterimanedin.blogspot.com/2015/ 04/faktor-faktoryangmempengaruhipemahaman.htm// diakses 10 januari 2016 pukul 15:00 WIB Sudaryanto.2009.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman. http//US:official&channel=fflb&q=faktor+ yang+mempengaruhi+pemahaman// di akses 10 januari 2016 pukul 15:00 WIB
`
15
Sociodev, Jurnal S1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac
2frameit.blogspot.co.id/2012/08/catatantentang-faktor-faktor-yang-mempengaruhipartisipasi-masyarakat-html/m=1 Ariplie.blogspot.co.id/2015/04/pengertianpemanfaatan-dana-bos.html?m=1 di akses 11 April 2016 pukul 20:50 WIB Demartoto, Argyo. 2009. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Wisata Alam Alam Air Terjun Jumog Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. Skripsi.Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. http///Pdf.com di akses 20 Desember 2015 Mufti Nafi’atut Darajat. 2014. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Ekowisata Taman Nasional Baluran Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo.
JOSIANI, NIM. E11112051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP Untan
`
16