PUTUSAN NOMOR 16/Pdt.G/2012/PA.Pts.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Putussibau yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan cerai gugat antara; PENGGUGAT, umur 29 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, sebagai Penggugat; MELAWAN TERGUGAT, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Kontraktor, tempat tinggal di Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara; Setelah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa, Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 23 Februari 2012 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Putussibau, dengan Nomor 16/Pdt.G/2012/PA.Pts, tanggal 23 Februari 2012 telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut; 1.
Bahwa, pada tanggal TANGGAL NIKAH, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Kantor
Urusan
Pegawai
Pencatat Nikah
Agama Kecamatan Empanang, Kabupaten Kapuas Hulu,
sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : NOMOR, tanggal TANGGAL; Pengadilan Agama Putussibau
Putusan Nomor 16/Pdt.G/2012/PA.Pts
2
2.
Bahwa, setelah menikah, Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Tergugat di Komplek Kejaksaan, Putussibau, selama kurang lebih 1 (satu) tahun, kemudian pindah ke rumah pribadi Penggugat dan Tergugat di Kecamatan Putussibau Selatan, setelah itu Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal,
Penggugat tinggal di alamat sebagaimana alamat Penggugat diatas
sedangkan Tergugat tinggal di alamat sebagaimana alamat Tergugat diatas sampai sekarang; 3.
Bahwa, selama dalam pernikahan, antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 4 (empat) orang anak, yang bernama: 3.1. ANAK I umur 20 tahun; 3.2. ANAK II umur 18 tahun; 3.3. ANAK III umur 12 tahun; 3.4. ANBAK IV umur 6 tahun; sekarang anak-anak tersebut berada dalam asuhan Penggugat;
4.
Bahwa, semula keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, tetapi sejak Oktober 2010 tidak harmonis lagi sering berselisih dan bertengkar, disebabkan Tergugat sudah menikah lagi dengan wanita lain bernama PEREMPUAN LAIN tanpa izin dan sepengetahuan Penggugat dan Penggugat sangat keberatan serta tidak terima dimadu oleh Tergugat;
5.
Bahwa, ketika perselisihan dan pertengkaran terjadi, Tergugat selalu mengucapkan kata-kata kasar yang menyakitkan hati Penggugat, dan juga selalu mengucapkan kata-kata cerai dan Tergugat pernah menyakiti badan Penggugat dengan cara menampar dan mencekik;
6.
Bahwa, perselisihan dan pertengkaran terakhir antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada tanggal 22 Februari 2012, disebabkan Penggugat tidak terima Tergugat membawa istri kedua Tergugat ke Putussibau, kemudian pada hari itu
Pengadilan Agama Putussibau
Putusan Nomor 16/Pdt.G/2012/PA.Pts
3
juga Tergugat pergi meninggalkan Penggugat pulang ke rumah kontrakan Tergugat dengan istri kedua Tergugat, dan sejak saat itu Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal sampai sekarang, dan selama pisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat tidak ada lagi komunikasi; 7.
Bahwa, masalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pernah diupayakan penyelesaiannya melalui pihak keluarga, namun tidak berhasil;
8.
Bahwa, atas sikap dan perbuatan Tergugat tersebut, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan hidup berumah tangga bersama Tergugat dan memilih untuk bercerai;
9.
Bahwa, Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan atau dalil-dalil di atas, Penggugat mohon kepada Ketua
Pengadilan Agama Putussibau Cq. Majelis Hakim agar segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut: 1.
Mengabulkan gugatan Penggugat;
2.
Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT);
3.
Membebankan biaya yang timbul akibat perkara ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku; Atau, apabila Pengadilan Agama berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya; Bahwa, pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat dan Tergugat datang menghadap sendiri di persidangan, selanjutnya oleh Majelis Hakim telah diusahakan perdamaian akan tetapi tidak berhasil, kemudian demi untuk mengoptimalkan usaha damai antara Penggugat dan Tergugat, maka ditempuh jalan mediasi dengan mediator DARDA ARISTO, S.H.I., dan
berdasarkan
laporan
mediasi
dari
mediator tanggal 10 April 2012, mediasi gagal; Pengadilan Agama Putussibau
Putusan Nomor 16/Pdt.G/2012/PA.Pts
4
Bahwa, kemudian dibacakanlah gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa, atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut; Bahwa, benar Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, yang menikah pada tanggal 10 April 1991 di Putussibau; Bahwa, benar sesudah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah kediaman orang tua Tergugat Komplek Kejaksaan, selanjutnya pindah ke rumah bersama di Gang Pondok Lestari, dan tidak benar telah terjadi pisah tempat tinggal; Bahwa, benar Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 4 orang anak; Bahwa, benar antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi pertengkaran sebanyak 4 (empat) kali dari bulan Oktober 2011, bukan bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan Februari 2012, karena Tergugat telah menikah lagi tanpa setahu Penggugat dengan wanita bernama PEREMPUAN LAIN; Bahwa, benar terjadi pertengkaran, tetapi tidak benar Tergugat menampar dan mencekik Penggugat, karena peristiwa itu terjadi disebabkan Penggugat bertengkar
dengan
istri kedua Tergugat dan Tergugat berusaha melerai dan
memisah; Bahwa, benar pada tanggal 22 Februari 2012 terjadi pertengkaran, dan tidak benar setelah itu antara Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal dan tidak ada komunikasi, tetapi Tergugat masih berkunjung dan menginap di rumah tempat tinggal Penggugat dan anak-anak, karena Tergugat masih memperhatikan anakanak dan Penggugat sendiri. Malah setelah persidangan yang pertama sampai sekarang Penggugat masih melayani Tergugat dan berhubungan badan selayaknya suami istri sebanyak 3 (tiga) kali;
Pengadilan Agama Putussibau
Putusan Nomor 16/Pdt.G/2012/PA.Pts
5
Bahwa, terhadap
jawaban
Tergugat,
Penggugat
menyampaikan
replik
secara lisan yang pada pokoknya bahwa benar Penggugat dan Tergugat masih ada komunikasi dan selama dalam masa persidangan perkara cerai gugatnya, Penggugat masih melayani Tergugat layaknya suami isteri sebanyak 3 (tiga) kali; Bahwa, terhadap Replik Penggugat, Tergugat menyampaikan duplik secara lisan yang pada pokoknya bahwa Tergugat masih keberatan untuk bercerai dengan Penggugat; Bahwa, untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka menunjuk hal ikhwal sebagaimana tertera dalam Berita Acara Persidangan perkara ini, adalah merupakan bagian tak terpisahkan dari putusan ini;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
gugatan
Penggugat
adalah
sebagaimana telah terurai di atas; Menimbang, bahwa sesuai Pasal 65 jo. Pasal 82 ayat (1) dan (4) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana yang telah diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama, Penggugat dan Tergugat telah hadir sendiri di persidangan dan oleh Majelis Hakim telah diupayakan perdamaian, namun tidak berhasil; Manimbang, bahwa untuk mengoptimalkan upaya damai antara Penggugat dan Tergugat, maka Penggugat dan Tergugat diperintahkan menempuh mediasi sebagaimana Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 tahun 2008, dengan mediator DARDA ARISTO, S.H.I. dan berdasarkan laporan hasil mediasi, mediasi dinyatakan gagal; Menimbang, bahwa di dalam dalil-dalil gugatannya, Penggugat pada pokoknya mohon diceraikan dari Tergugat dengan alasan, semula keadaan rumah tangga
Pengadilan Agama Putussibau
Putusan Nomor 16/Pdt.G/2012/PA.Pts
6
Penggugat dan Tergugat rukun dan harmonis, tetapi sejak Oktober 2010 tidak harmonis lagi sering berselisih dan bertengkar, disebabkan Tergugat sudah menikah lagi dengan wanita lain bernama PEREMPUAN LAIN tanpa izin dan sepengetahuan Penggugat dan Penggugat sangat keberatan serta tidak terima dimadu oleh Tergugat; Menimbang, bahwa di dalam persidangan
terungkap melalui jawaban
Tergugat bahwa, antara Penggugat dan Tergugat pernah bertengkar, tetapi dapat diselesaikan antara keduanya, dan Tergugat masih sering menjenguk Penggugat dan anak-anaknya, dan masih ada komunikasi, dan ketika Tergugat datang di rumah bersama tempat tinggal Penggugat, Tergugat juga menginap, dan Penggugat masih juga melayani Tergugat untuk berhubungan badan sebagai suami istri. Selama persidangan sampai sekarang Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan badan sebagai suami istri sebanyak 3 (tiga) kali; Menimbang,
bahwa
terhadap
jawaban
Tergugat
yang
menyatakan,
antara Penggugat dan Tergugat selama masa persidangan masih ada komunikasi dan masih ada hubungan badan sebagai layaknya suami istri, Penggugat di dalam repliknya mengakui dan membenarkan jawaban Tergugat tersebut. Hal ini cukup sudah dapat mengungkap suatu fakta yang oleh Majelis Hakim dijadikan dasar untuk berkesimpulan dan berkeyakinan bahwa, rumah tangga Penggugat dan Tergugat masih terjalin komunikasi yang baik sebagai suami istri; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 311 RBg. menyebutkan, “Pengakuan yang dilakukan di depan Hakim merupakan bukti lengkap, baik terhadap yang mengemukakannya secara pribadi, maupun lewat seorang kuasa khusus”. Oleh karenanya Majelis Hakim menilai, pengakuan yang disampaikan oleh Penggugat di dalam repliknya membuktikan, antara Penggugat dan Tergugat masih terjalin hubungan yang baik di dalam rumah tangganya, dan dengan sendirinya dalil-dalil gugatan Penggugat menjadi terbantahkan;
Pengadilan Agama Putussibau
Putusan Nomor 16/Pdt.G/2012/PA.Pts
7
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan disebutkan, untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami isteri itu tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri. Sedangkan fakta yang terjadi di persidangan antara Penggugat dan Tergugat masih hidup rukun sebagai suami istri dan masih melakukan hubungan badan selayaknya suami istri. Oleh karenanya gugatan Penggugat belum memenuhi maksud pasal tersebut, terbukti dengan masih adanya komunikasi antara Penggugat dan Tergugat, dan masih adanya hubungan selayaknya suami istri. Hal itu menunjukkan, bahwa walaupun Tergugat telah menikah lagi tanpa setahu Penggugat, tetapi tidak berpengaruh dan prinsipil bagi keutuhan kehidupan suami istri antara Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas maka gugatan Penggugat harus dinyatakan ditolak; Menimbang, bahwa perkara ini menyangkut bidang sengketa perkawinan yaitu cerai gugat, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009, maka seluruh biaya yang ditimbulkan oleh perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI 1. Menolak gugatan Penggugat; 2. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp271.000,- (dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Selasa, tanggal 10 April 2012 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 18 Pengadilan Agama Putussibau
Putusan Nomor 16/Pdt.G/2012/PA.Pts
8
Jumadilakhir 1433 Hijriyah, oleh kami Drs. M. AGUS SOFWAN HADI, sebagai KETUA MAJELIS, DARDA ARISTO, S.H.I. dan ERIK ASWANDI, S.H.I. masingmasing sebagai HAKIM ANGGOTA, putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis, yang didampingi oleh dua orang Hakim Anggota dan ILIYANSYAH, S.E.I. sebagai PANITERA PENGGANTI, dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat; HAKIM ANGGOTA,
KETUA MAJELIS,
TTD
TTD
1. DARDA ARISTO, S.H.I.
Drs. M. AGUS SOFWAN HADI
TTD 2. ERIK ASWANDI, S.H.I.
PANITERA PENGGANTI, TTD ILIYANSYAH, S.E.I.
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran
:
Rp.
30.000,-
2. Biaya Proses
:
Rp.
50.000,-
3. Biaya Panggilan Penggugat
:
Rp.
60.000,-
4. Biaya Penggilan Tergugat
:
Rp.
120.000,-
5. Biaya Redaksi
:
Rp.
5.000,-
6. Biaya Meterai
:
Rp.
6.000,-
Jumlah
:
Rp.
271.000,-
Pengadilan Agama Putussibau
Putusan Nomor 16/Pdt.G/2012/PA.Pts