PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang : a. bahwa ketentuan Pasal 8 huruf k Undang-Undang Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia Nomor 01 Tahun 2014 tentang Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia menyatakan bahwa tugas Panitia Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia dalam penyelenggaraan Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa menetapkan teknis tata cara pelaksanaan penghitungan suara; b. bahwa ketentuan Pasal 9 huruf a Undang-Undang Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia Nomor 01 Tahun 2014 tentang Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia menyatakan bahwa wewenang Panitia Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia dalam penyelenggaraan Pemilihan Raya Ikatan
Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia adalah
menyusun peraturan pelaksana yang menyangkut penyelenggaraan Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia yang belum diatur oleh Undang-Undang; c.
bahwa untuk melaksanakan lebih lanjut ketentuan pasal 66 UndangUndang Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia Nomor 01
Tahun 2014 tentang Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas
Indonesia,
perlu
ditetapkan
Pedoman
Teknis
Penghitungan Suara Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; Mengingat : a. Pasal 20, 21, dan 22 Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; b. Undang-Undang Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia Nomor 01 Tahun 2014 tentang Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia; c.
Peraturan Panitia Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Nomor 05 tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Pemungutan Suara Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia.
MEMUTUSKAN Menetapkan:
PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TENTANG SUARA
PEDOMAN
PEMILIHAN
TEKNIS RAYA
PENGHITUNGAN
IKATAN
MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA.
KELUARGA
BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Raya IKM UI yang selanjutnya disebut Pemira adalah sarana suksesi lembaga kemahasiswaan untuk memilih Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum BEM UI secara berpasangan, Anggota Independen DPM UI dan MWA UI UM. 2. Panitia Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia yang selanjutnya disebut Panitia adalah penyelenggara Pemira yang bersifat sementara dan mandiri. 3. Komite Pengawas yang selanjutnya disebut KP Pemira adalah komite yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemira. 4. Calon Peserta Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia yang untuk selanjutnya disebut Calon adalah setiap mahasiswa dengan status IKM aktif yang mendaftarkan diri menjadi Ketua dan Wakil Ketua Umum BEM UI secara berpasangan, anggota independen DPM UI atau MWA UI UM. 5. Peserta Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia yang untuk selanjutnya disebut Peserta Pemira adalah setiap Calon yang lolos dalam tahap pemeriksaan, penelitian dan sidang verifikasi. 6. Masa Tenang adalah waktu yang ditentukan oleh Panitia sebagai waktu yang dilarang untuk Kampanye. 7. Tempat pemungutan suara, selanjutnya disebut sebagai TPS, adalah tempat dilakukannya pemungutan suara oleh pemilih. 8. Berita Acara Pelaksanaan yang selanjutnya disebut sebagai BAP, adalah laporan mengenai pelaksanaan pemungutan suara mulai dari TPS dibuka hingga TPS ditutup yang dimiliki oleh panitia TPS dan saksi yang bisa dijadikan sebagai alat bukti pelanggaran setelah disahkan oleh panitia TPS.
9. Electronic Vote System yang selanjutnya disebut Sistem E-Vote adalah sistem yang digunakan untuk memasukkan suara saat pemungutan suara berlangsung di TPS. 10. Conventional Vote System yang selanjutnya disebut Sistem Konvensional adalah sistem yang digunakan untuk memasukkan suara di TPS tertentu dengan cara mencentang atau mencontreng surat suara. 11. Surat Suara adalah kertas berisikan pilihan kandidat yang digunakan untuk memasukkan suara di TPS dengan sistem konvensional. 12. Bilik Suara adalah tempat yang telah disediakan oleh panitia untuk para pemilih melaksanakan hak pilihnya berdasarkan asas langsung, umum, bebas, jujur, adil dan rahasia. 13. Kotak suara adalah kotak yang disediakan oleh panitia sebagai wadah untuk menampung surat suara yang telah digunakan di TPS dengan sistem konvensional. 14. Pelanggaran Pemungutan Suara Pemira IKM UI yang selanjutnya disebut Pelanggaran adalah pelanggaran terhadap tentang Pemungutan Suara yang telah diatur dan Undang – Undang No. 01 Tahun 2014 tentang Pemilihan Raya IKM UI dan terhadap ketentuan lain yang diatur dalam peraturan dan/atau keputusan Panitia. 15. Saksi pemungutan suara yang selanjutnya disebut Saksi merupakan perwakilan dari tim kampanye masing-masing peserta yang bertugas mengawasi penghitungan suara.
BAB II Penyelenggaraan Penghitungan Suara Bagian Pertama Wilayah Penyelengaaraan Penghitungan Suara Pasal 2
(1) Penyelenggaraan penghitungan suara dilaksanakan di dalam kampus Universitas Indonesia. (2) Penghitungan suara Kandidat ketua dan wakil ketua BEM UI yang menggunakan sistem konvensional dan E-Vote dilaksanakan di Aula Pusbintaqwa UI. (3) Suara yang masuk melalui TPS di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dihitung bersamaan dengan penghitungan Pemilu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di fakultas tersebut. Bagian Kedua Waktu Penyelenggaraan Penghitungan Suara Pasal 3 (1) Penghitungan Suara akan dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2014 sampai selesai. (2) Waktu penyelenggaraan pemungutan suara dilaksanakan pada pukul 20.00 WIB hingga selesai, sesuai dengan yang ditetapkan oleh Panitia Pemira IKM UI 2014. Pasal 4 Peserta Penghitungan Suara (1) Peserta Penghitungan suara adalah : a. Anggota Independen DPM UI; b. Steering Commite Pemira IKM UI 2013; c. Komisi Pengawas; d. Panitia Pemira IKM UI; e. Kandidat Anggota Independen DPM UI atau yang mewakili beserta saksi; f. Kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM UI atau yang mewakili beserta saksi; dan
g. Anggota IKM UI. (2) Peserta wajib mengikuti penghitungan suara dengan tenang dan tertib. Teknis Penghitungan Suara Konvensional Pasal 5 Persiapan (1) Panitia menyiapkan perlengkapan operasional 15 menit sebelum penghitungan suara dimulai. (2) Alat-alat yang dibutuhkan dalam penghitungan suara Konvensional : a. Kotak suara b. Surat Suara c. Spidol biru d. Papan tulis e. Spidol merah untuk papan tulis (3) Alat-alat yang dibutuhkan dalam penghitungan suara E-Vote : a. Laptop b. Koneksi Internet c. QR Code Reader d. Video proyektor (4) Pembukaan Penghitungan suara dicatat dalam BAP penghitungan Suara oleh panitia dan saksi. (5) Pengisian BAP Penghitungan suara dihadiri dan ditandatangani oleh panitia Pemira dan saksi. (6) Saksi merupakan peserta Pemira dan/atau manajer kampanye dan/atau tim sukses dan/atau pemilih dari fakultas yang bersangkutan.
Pasal 6 Pelaksanaan Penghitungan Suara Konvensional
(1) Penghitungan suara dimulai dari penghitungan suara kandidat DPM UI lalu dilanjutkan dengan penghitungan suara kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM UI. (2) Panitia membuka kotak suara dengan disaksikan oleh KP Pemira dan saksi. (3) Kertas suara dihitung satu-persatu dan disaksikan oleh saksi, lalu ditanda-tangani oleh saksi dan panitia. (4) Suara dituliskan di papan tulis. (5) Kertas suara yang telah dihitung dimasukkan kembali ke kotak suara.
Pasal 7 Pelaksanaan Penghitungan Suara E-Vote Panitia dalam membuka hasil suara di sistem E-Vote, melakukan: a. Menyalakan Laptop dan memastikan Laptop tersambung dengan koneksi Internet. b. Menyalakan Video Proyektor dan memastikan terhubung dengan Laptop. c. Membuka amplop yang berisi kode penghitungan suara dengan disaksikan oleh Saksi dan KP Pemira. d. Scan kode tersebut dengan QR-Code Reader. e. Membuka alamat URL yang ada pada kode tersebut. f. Klik tombol mulai perhitungan. Pasal 8 Penutupan Penghitungan Suara
(1) Penutupan Penghitungan suara dicatat dalam BAP penghitungan suara milik panitia dan saksi dan ditandatangai oleh panitia Pemira dan/atau panitia TPS, dan saksi. (2) Saksi merupakan manajer kampanye dan/atau tim sukses dan/atau pemilih dari fakultas yang bersangkutan dan hadir saat penghitungan berlangsung. BAB III Pelanggaran dan Sanksi Bagian Pertama Pelanggaran Pasal 9 Setiap jenis Pelanggaran akan dikenakan sanksi. Bagian Kedua Sanksi Pasal 10 (1)
Sanksi yang akan dikenakan kepada peserta penghitungan suara ditentukan oleh Panitia.
(2)
Peserta yang membuat kegaduhan sehingga mengganggu jalannya Penghitungan Suara akan dikenakan sanksi oleh panitia berupa teguran hingga dikeluarkan dari lokasi Penghitungan Suara.
BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 (1) Peraturan Panitia ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan mengikat bagi semua pihak yang terkait dalam peraturan ini. (2) Mengenai hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian.
Ditetapkan di Depok Pada tanggal 05 Desember 2014 Pukul : 17.00 WIB Plt. KETUA PANITIA PEMIRA,
Moh. Ardan Makarim Corny NPM. 1206241073