PANIN GROUP
2012 Laporan Tahunan Annual Report
PANIN GROUP
Identitas Perusahaan
Company Identity
Nama Perusahaan / Name of Company
PT Clipan Finance Indonesia Tbk Clipan Finance Kedudukan / Domicile
Jakarta, Indonesia Berdiri / Established
15 Januari 1982 / January 15th, 1982 Modal Dasar / Authorized Capital
Rp 2.603 miliar / Rp 2.603 billion Modal Ditempatkan & Disetor Penuh / Issued and Fully Paid Capital
Rp 943,7 miliar / Rp 943,7 billion Kepemilikan / Ownership
Bank Pan Indonesia 54,35% Mellon Bank S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C 7,42% Mellon Bank S/A For Mackenzie Cundill Recovery Fund 6,36% Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 31,87% Kegiatan Usaha / Business Activities
Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing Sewa Pembiayaan / Leasing Anjak Piutang / Factoring
Hubungi Kami / Contact Us PT Clipan Finance Indonesia Tbk. Wisma Slipi Lt. 6 Jl . Let. Jend. S. Parman Kav. 12 Jakarta 11480 Indonesia Telepon : (62-21) 530 8005 Faksimili : (62-21) 530 8026, 530 8027 E-mail : corporate_secretary @clipan.co.id Situs Web : www.clipan.co.id
Visi, Misi, Nilai-Nilai Perusahaan
Vision, Mission, Corporate Values Visi Vision
Menjadi salah satu perusahaan jasa keuangan terdepan yang memberikan solusi keuangan terbaik bagi nasabah. To become one of the leading financial services companies offering the best financial solutions for our customers.
Misi Mission
Meningkatkan market share dan database pelanggan dengan membangun budaya pelayanan yang bermutu tinggi dan inovasi produk melalui jaringan distribusi yang komprehensif. Increase our market share and our customer base by building on our heritage of offering premium service and innovative products through a comprehensive distribution network.
Nilai-Nilai Perusahaan The Company’s Values
Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
Integritas Profesionalisme Inovatif Kepuasan Nasabah
Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
Integrity Professionalism Innovation Customer Satisfaction
Visi, Misi, Nilai-Nilai Perusahaan
Vision, Mission, Corporate Values
Nilai-nilai Perusahaan:
The Company's values :
•
•
Integritas
This value encourages each employee within Clipan Finance to act consistently as regards intention, words and actions, in line with the prevailing regulations, rules, and professional code of ethics stipulated by the Company as well as other regulators, and upholding the principle of truth.
Nilai ini mendorong setiap karyawan Clipan F i n a n c e u n t u k bertindak konsisten dalam pikiran, perkataan, dan tindakan, sesuai dengan ketentuan, peraturan, kode etik profesi yang ditetapkan Perseroan dan regulator lainnya serta prinsip-prinsip kebenaran yang berlaku. •
Profesionalisme
•
Inovatif
•
Kepuasan Nasabah Sebagai perusahaan pembiayaan, kepuasan nasabah yang tercipta dari hubungan yang tulus dan terbuka yang dilandasi oleh sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama adalah nilai yang sangat penting yang terus ditanamkan oleh Perseroan kepada seluruh karyawan.
Innovation This value triggers employees to always develop themselves and formulate new and positive ideas for collective development. The Company is always open to new positive thoughts and ideas from its staff, and reviews and studies these ideas to make them applicable and provide added value to the Company and all the employees.
Nilai ini mendorong karyawan senantiasa berkembang dan menghasilkan ide-ide baru yang positif untuk kemajuan bersama. Perseroan secara terbuka menerima pemikiran dan gagasan yang positif dari karyawannya dan melakukan proses review dan pengkajian mendalam sehingga ide-ide dan gagasan yang positif tersebut dapat diterapkan dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh karyawan. •
Professionalism This value motivates employees to be competent in their fields and strive for self-development. Working effectively and efficiently to yield the best results and provide added value for the Company and its business partners.
Nilai ini mendorong karyawan untuk kompeten di bidangnya dan senantiasa berhasrat mengembangkan diri. Bekerja secara efektif dan efisien untuk menghasilkan kinerja terbaik dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan mitra kerja. •
Integrity
•
Customer Satisfaction As a financing company, customer satisfaction arising from an honest and open relationship made with trust and mutual respect is a critical value that is continuously inculcated by the Company in the mind of its employees.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
03
Daftar Isi
Performa 2012 The Performance of 2012
4.854 4785
Pertumbuhan bisnis yang positif dari PT Clipan Finance Indonesia Tbk dalam lima tahun terakhir tercermin dari pertumbuhan aset, pertumbuhan pendapatan dan laba bersih Perseroan.
2694 1771 1607
08
A positive business growth of PT Clipan Finance Indonesia Tbk in the last five years is reflected in the growing asset, revenues and net profit of the Company.
Sumber Daya Manusia Human Capital Faktor yang sangat penting hingga tercapainya sukses Clipan Finance adalah sumber daya manusia. The most important factor that brings success to Clipan Finance is its human capital.
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis Clipan Finance berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 333 miliar tumbuh sebesar 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Clipan Finance's has recorded net profit in the current year amounting to Rp 333 billion grew by 20% compared to the previous year.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance PT Clipan Finance Indonesia Tbk berkomitmen untuk meningkatkan kinerja korporasi dan bertanggung jawab untuk selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemangku kepentingan dan melaksanakan bisnis dengan berpedoman pada prinsip - prinsip tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk is committed to enhance the corporation performance and shall be responsible to continously maintain the trust given by the stakeholders and conduct business guided by the principles of Good Corporate Governance (GCG) consistently and continuously.
09
10
11
12
Identitas Perusahaan Company Identity 02
Visi, Misi, Nilai-Nilai Perusahaan Vision, Mission, Corporate Values
Performa 2012 Performance of 2012 08
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
10
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
12
Kronologis Pencatatan Saham Chronology of Share Listing
14
Komposisi Pemegang Saham Shareholding Structure
16
Kronologis Pencatatan Obligasi dan MTN Chronology Of Bond Listing and Medium Term Notes
18
Laporan Dewan Komisaris Report of The Board of Commissioners
22
Laporan Direksi Report of The Board of Directors
30
Penghargaan Awards
Profil Perusahaan Company Profile 34
Sekilas PT Clipan Finance Indonesia Tbk PT Clipan Finance Indonesia Tbk At A Glance
38
Sejarah History
40
Peristiwa Penting 2012 2012 Event Highlights
42
Jaringan Usaha Business Network
43
Struktur Organisasi Organization Structure
Table of Content Teknologi Informasi Information Technology 72
Teknologi Informasi Information Technology
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis 76 102
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis Pandangan Terhadap Tahun 2013 Outlook for the Year 2013
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance 108
Pernyataan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Statement
137
Manajemen Risiko Risk Management
Tinjauan Bisnis Business Overview 46
Produk - Produk Kami Our Products
50
Kinerja Operasional Operational Performance
53
Partner Bisnis dan Konsumen Business Partners and Customers
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 152
159
Sumber Daya Manusia Human Resources 56
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Resources Overview
64
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
66
Profil Dewan Direksi Board of Directors’ Profile
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2012 PT Clipan Finance Indonesia Tbk Statement of the Board of Commissioners and the Board of Directors Regarding Responsibility for the 2012 Annual Report PT Clipan Finance Indonesia Tbk
Laporan Keuangan Financial Report 161
Laporan Keuangan Financial Report
4.854 4786
2694 1771 1607
08
09
10
11
Performa 2012
2012 Performance
12
Kinerja (Rp miliar) Performance (Rp billion)
2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah Aset Total Assets
1.607
1.771
2.694
4.786
4.854
Jumlah Pendapatan Total Revenues
323
329
403
700
880
Laba Tahun Berjalan Profit for the Year
113
150
201
276
333
1.480
1.684
2.632
4.523
4.546
Jumlah Aset yang Dikelola Total Assets Managed
Periode 2008 - 2012
Jumlah Aset meningkat Total Assets increased
Period 2008 - 2012
202 %
Jumlah Pendapatan meningkat Total Revenues increased
172 %
Jumlah Laba Tahun Berjalan meningkat Total Profit for The Year increased
195 %
Pertumbuhan bisnis yang positif dari PT Clipan Finance Indonesia Tbk dalam lima tahun terakhir tercermin dari pertumbuhan aset, pertumbuhan pendapatan dan laba bersih Perseroan. The positive business growth of PT Clipan Finance Indonesia Tbk in the last five years is reflected in the growing assets, revenues and net profit of the Company.
Ikhtisar Kinerja
Performance Highlights Jumlah aset Clipan Finance pada tahun 2012 mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun 2011, namun secara konsisten jumlah aset Perseroan telah mengalami pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 202% dalam lima tahun terakhir. Jumlah pendapatan Perseroan tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 26% dalam tahun 2012 dan dalam lima tahun terakhir telah mengalami peningkatan sebesar 172%. Laba bersih tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 20%, dan dalam lima tahun terakhir telah meningkat 195%.
Jumlah Aset (dalam miliar Rupiah) Total Assets (in billion Rupiah)
Total Clipan Finance's assets in 2012 slightly increased compared to 2011, but the Company's asset consistently grows positively by 202% in the last five years. Total revenues in 2012 increased by 26% and in the last five years has increased by 172%. Net profit in 2012 increased by 20%, and in the last five years has increased by 195%.
Jumlah Pendapatan (dalam miliar Rupiah) Total Revenues (in billion Rupiah)
4.786
4.854
880 700
2.694 1.771 1.607
08
09
10
11
12
Laba Tahun Berjalan (dalam miliar Rupiah) Profit for The Year (in billion Rupiah)
323
329
08
09
403
10
11
12
Jumlah Aset yang Dikelola (dalam miliar Rupiah) Total Assets Managed (in billion Rupiah)
4.523
333
4546
276 2.632
201 150 113
08
08
09
10
11
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
12
1.480
1.684
08
09
10
11
12
Ikhtisar Kinerja
Performance Highlights
Komposisi Pembiayaan Baru 2012 Composition of New Financing in 2012
Komposisi Piutang Bersih 2012 Composition Net Receivables in 2012
44%
Pembiayaan Konsumen Consumer Financing
50%
Pembiayaan Konsumen Consumer Financing
18%
Sewa Pembiayaan Leasing
23%
Sewa Pembiayaan Leasing
38%
Anjak Piutang Factoring
27%
Anjak Piutang Factoring
Pada tahun 2012, pembiayaan baru Clipan Finance masih didominasi oleh pembiayaan konsumen yang mencapai 44% dari seluruh jumlah pembiayaan baru di tahun 2012, dengan jumlah piutang bersih yang dikelola mencapai 50% dari total piutang bersih tahun 2012.
In 2012, Clipan Finance's new financing was still dominated by consumer financing that is 44% of all new financing in 2012, with total net receivables managed reaching 50% of the total net receivables in 2012.
Pembiayaan baru anjak piutang meningkat signifikan di tahun 2012 dan mencapai 38% dari seluruh jumlah pembiayaan baru tahun 2012 dengan jumlah piutang bersih yang dikelola mencapai 27% dari total piutang bersih tahun 2012.
New factoring financing increased significantly in 2012 and reached 38% from the total new financing in 2012 with a total net receivables managed reaching 27% from the total net receivables in 2012.
Sementara itu untuk sewa pembiayaan, komposisinya di tahun 2012 menurun baik dari jumlah pembiayaan baru maupun jumlah piutang bersih di tahun 2012, sehingga posisinya tergeser oleh pembiayaan anjak piutang. Hal tersebut terutama disebabkan kebijakan yang diambil oleh Perseroan untuk lebih berhati-hati melakukan pembiayaan baru khususnya alat berat yang digunakan di pertambangan khususnya batubara.
Meanwhile for leasing, the composition in 2012 decreased both in the number of new financing and the total net receivables, the position was taken over by factoring financing. This is mainly due to the policy taken by the Company to be more prudent in making new financing especially on heavy equipment used by the mining industry especially coal mining.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
09
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights Ringkasan Laporan Keuangan dan Rasio (Rp miliar)
Summary of Financial Statements and Ratio
2012
2011
2010
2009
2008
Laporan Laba Rugi Komperhensif
Statements of Comprehensive Income
Jumlah Pendapatan
880
700
403
329
323
Total Income
Laba Sebelum Pajak
437
366
265
202
158
Income Before Tax
Laba Bersih Tahun Berjalan
333
276
201
150
113
Net Profit for The Years
Laporan Posisi Keuangan
Statements of Financial Position
Piutang Pembiayaan Konsumen
2.261
2.334
1.121
504
304
Consumer Financing Receivables
Piutang Sewa Pembiayaan
1.070
1.111
942
894
910
Finance Lease Receivables
Tagihan Anjak Piutang
1.215
1.078
569
286
265
Factoring Receivables
Jumlah Piutang
4.546
4.523
2.632
1.684
1.480
Total Receivables
(24)
(21)
(30)
(53)
(48)
Allowance for Impairment Losses
1
1
2
2
6
Deffered Tax Assets
331
283
90
138
169
Other Assets
4.854
4.786
2.694
1.771
1.607
Total Assets
Utang Bank
749
1.497
1.090
378
395
Bank Loans
Utang Lain-Lain
114
126
123
81
37
Other Payables
Surat Berharga Utang yang Diterbitkan
1.541
989
-
-
-
Debt Securities Issued
Jumlah Ekuitas
2.450
2.174
1.481
1.312
1.175
Total Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
4.854
4.786
2.694
1.771
1.607
Total Liabilities and Equity
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Pajak Tangguhan Aset Lain-Lain Jumlah Aset
Data Saham
Saham Beredar (juta)
Share Data
3.775
3.037
2.603
2.603
2.603
Share Outstanding (million)
Laba Per Saham Dasar (Rp)
88.1
97.1
77.1
57.7
43,4
Basic Earnings Per Share (IDR)
Laba Per Saham Dilusian (Rp)
88.1
90.9
-
-
-
Diluted Earnings Per Share (IDR)
*
15
15
15
5
Dividend Per Share (IDR) *
Dividend per Saham (Rp) Rasio-Rasio
Pengembalian Terhadap Ekuitas ** Pengembalian Terhadap Aset ^
Ratios
14,4%
15,1%
14,4%
12,1%
10,1%
Return On Equity (ROE) **
6,9%
7,4%
9,0%
8,9%
6,9%
Return On Assets (ROA) ^
0.9
1.1
0.7
0.3
0,3
Debt to Equity Ratio ^^
Rasio Likuiditas ^^^
4.3
2.7
2.8
3.0
3.8
^^^ Liquidity Ratio
Jumlah Liabilitas terhadap Total Aset
0,5
0,5
0,5
0,3
0,3
Total Liabilities to Total Assets
Pinjaman & Surat Berharga Utang terhadap Ekuitas ^^
Jumlah Liabilitas terhadap Total Ekuitas Laba Bersih terhadap Pendapatan
1,0
1,2
0.8
0.3
0,4
Total Liabilities to Total Equity
37,8%
39,4%
49,9%
45,6%
34,9%
Net Profit Margin
* Dividen 2012, jika ada, akan dicatat di tahun buku 2013 ** Laba Bersih / Rata-rata Ekuitas ^ Laba Bersih / Rata-rata Jumlah Aset ^^ Pinjaman (utang bank + obligasi + MTN) / Ekuitas ^^^ Aset Lancar / Utang lancar
10
(IDR Billion)
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
* 2012 Dividend, if any, is to be recorded in 2013 Financial Year ** Net Profit / Average Equity ^ Net Profit / Average Total Assets ^^ Debt (bank loan + bonds + MTN) / Equity ^^^ Current Assets / Current Liabilities
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Statistik (Rp juta)
Statistic 2012
2011
2010
2009
(IDR Million)
2008
Nilai Pembiayaan Baru (Rp Juta)
Sewa Pembiayaan
Value of New Bookings
678,504
802,913
674,898
365,056
511,241
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
1,717,946
2,402,212
1,560,020
610,105
549,720
Consumer Financing
Anjak Piutang
1,469,827
988,784
647,836
116,531
267,500
Factoring
3,866,277
4,193,908
2,882,754
1,091,692
1,328,461
Total
Jumlah
Value of Total Receivables Managed *
Nilai Total Piutang yang Dikelola * Sewa Pembiayaan
1,069,830
1,110,558
942,028
894,367
910,429
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
2,261,390
2,333,940
1,120,477
504,093
304,158
Consumer Financing
Anjak Piutang
1,215,031
1,078,344
569,215
285,582
265,257
Factoring
4,546,251
4,522,842
2,631,720
1,684,042
1,479,844
33
33
28
23
20
Number of Branches & Marketing Offices
893
892
654
510
381
Number of Employees
Jumlah
Jumlah Cabang dan Kantor Pemasaran Jumlah Karyawan * Tidak termasuk piutang diluar neraca (channeling)
* Exclude off-balance-sheet (channeling) receivables
Sejarah Pembayaran Dividen Selama Lima Tahun Terakhir Tahun Buku Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Jumlah Dividen per Saham (Rp) Tanggal Pembayaran Total Dividen (Rp juta) * Menunggu RUPS tahun 2013
2012*
Dividend Payment History for the Last Five Years
2011
2010
2009
2008
28 Juni 2012
30 Juni 2011
30 Juni 2010
30 Juni 2009
Date of General Meeting of Shareholders
15
15
15
5
Dividend per Share (Rp)
09/08/2012
10/08/2011
09/08/2010
07/08/2009
56.622
39.050
39.050
13.017
Date of Payment Total of Dividend (RpMillion)
* Await for resolution of 2013 General Meeting of Shareholders
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
11
Kronologis Pencatatan Saham
Chronology of Share Listing Saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Kronologis pencatatan saham adalah sebagai berikut:
The Company's shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (previously known as Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange). The chronology of share listing is as follows:
Pergerakan Harga Saham 2012 (Rp)
Share Price Movement for 2012 (IDR) Tanggal | Date
Peristiwa | Event BEJ | JSE
BES| SSE
Saham Baru Diterbitkan New Shares Issued
Saham Ditempatkan Shares Outstanding
IPO @ Rp. 1,000
27 August 1990
20 January 2000
1.500.000
1.500.000
Partial Listing
19 January 1993
20 January 2000
1.475.000
2.975.000
Partial Listing ( Bonus Share I )
05 August 1993
20 January 2000
991.572
3.966.572
Partial Listing ( Bonus Share II )
24 July 1995
20 January 2000
1.983.457
5.950.029
Right Issue I
07 November 1997
20 January 2000
29.600.034
35.550.063
Company Listing
22 December 1997
20 January 2000
8.849.988
44.400.051
19 October 1998
20 January 2000
44.400.051
88.800.102
10 December 1998
20 January 2000
8.705.734
97.505.836
Right Issue II
29 October 1999
20 January 2000
195.011.672
292.517.508
Right Issue III
04 July 2000
20 January 2000
171.088.532
463.606.040
-
463.606.040
463.606.040
927.212.080
65.002.500
992.214.580
Stock Split - @ Rp. 500 Partial Listing ( Bonus Share III )
Warrant Exercise - I 07 July 2003
Stock Split - @ Rp. 250
07 July 2003
Warrant Exercise - II
50.000.000
1.042.214.580
1.561.085.388
2.603.299.968
Warrant Exercise - IV
176
2.603.300.144
Warrant Exercise - IV
7.782
2.603.307.926
1.171.488.567
3.774.796.493
275
3.774.796.768
Warrant Exercise - III Right Issue IV
13 July 2007
Right Issue V
13 July 2007
07 October 2011
07 October 2011
Warrant Exercise - V
911.157.411
Jumlah Waran yang beredar - Waran seri IV 600
Tertinggi Highest
400
Akhir Closing
200
Terendah Lowest
0
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Sejarah Harga Saham (Rp) Periode
Tertinggi
Share Price History (IDR) -
Highest
Terendah
-
Lowest
Penutupan
-
Closing
Period
2012 (Rp)
12
Kuartal I
590
660
420
500
510
560
1st Quarter
Kuartal II
520
800
315
570
405
680
2nd Quarter
Kuartal III
455
840
375
330
400
420
3rd Quarter
Kuartal IV
440
510
380
370
405
430
4th Quarter
Jan - Des
590
840
315
330
405
430
Jan - Dec
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Kronologis Pencatatan Saham
Chronology of Share Listing
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
13
Komposisi Pemegang Saham
Shareholding Structure Komposisi pemegang saham Perusahaan dengan kepemilikan sebesar 5% atau lebih pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :
The shareholding structure with 5% or more ownership per 31 Desember 2012, is as follows:
Nilai Nominal Rp. 250 per Saham | Price per Share Rp. 250
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal dalam Rp Nominal Value in IDR
%
Description
10.412.000.000
2.603.000.000.000
100,00%
Authorized Capital
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh
3.774.796.768
943.699.192.000
100,00%
Issued and Fully Paid Capital
Jumlah Saham dalam Portapel
6.637.203.232
1.659.300.808.000
Share Capital in Portapel
Pemegang Saham
Bank Pan Indonesia
Shareholders
512.857.816.000
2.051.431.264
Emerging Markets Value C
Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill 70.000.000.000
280.000.000
Recovery Fund
Jumlah
Emerging Markets Value C
7,42%
Mellon Bank NA S/A For Mackenzi Cundill
Masyarakat dengan Kepemilikan < 5 %
Bank Pan Indonesia
54,35%
Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill
Mellon Bank NA S/A For Mackenzi Cundill 240.000.000
60.000.000.000
6,36%
Recovery Fund
1.203.365.504
300.841.376.000
31,87%
Public with ownership < 5 %
3.774.796.768
943.699.192.000
100,00%
Total
54,35% 7,42%
Bank Pan Indonesia
Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C
6,36%
Mellon Bank NA S/A For Mackenzie Recovery Fund
31,87%
Masyarakat dengan Kepemilikan < 5 % Public with ownership < 5 %
Berdasarkan Akta No. 37 tanggal 29 Juli 2009 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui meningkatkan modal dasar Perseroan dari Rp 1.040.000.000 ribu yang terbagi atas 4.160.000 ribu saham menjadi Rp2.603.000.000 ribu yang terbagi atas 10.412.000 ribu saham dengan nilai nominal Rp250 dan menyesuaikan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari Rp260.553.645 ribu menjadi Rp 650.824.992 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas IV Tahun 2007.
Based on Deed No. 37 dated 29 July 2009, of Benny Kristianto, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders approved the increase of the Company' authorized capital from Rp 1,040,000,000 thousand divided into 4,160,000 thousand shares, to Rp 2,603,000,000 thousand divided into 10,412,000 thousand shares with a par value of Rp 250 and the increase of its issued and paid-up capital from Rp 260,553,645 thousand to Rp 650,824,992 thousand as result of a Limited Public Offering IV Year 2007.
Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 23 September 2011 dibuat di hadapan Notaris Erni Rohaini,S.H,MBA, notaris di Jakarta, pemegang saham memberi persetujuan kepada Perseroan untuk menerbitkan 1.171.488.567 saham baru disertai dengan 911.157.774 waran Seri V
Based on Deed No. 11 dated 23 September 2011, of Erni Rohaini, S.H., MBA., Notary in Jakarta, the shareholders approved the issuance of 1,171,488,567 new shares with 911,157,774 Series V Warrants which were offered to public through Limited Public Offering V. On 23
14
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Komposisi Pemegang Saham
Shareholding Structure
melalui Penawaran Umum Terbatas V. Pada tanggal 23 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-10363/BL/2011. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2011.
September 2011, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) to execute the Limited Public Offering V based on the Bapepam-LK Letter No. S-10363/BL/2011. On 7 October 2011, the Company's shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.
Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Erni Rohaini, S.H., MBA, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penyesuaian modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan dari Rp650.824.992 ribu menjadi Rp943.699.124 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas V Tahun 2011.
Based on Deed No. 14 dated 21 October 2011, of Erni Rohaini, S.H., MBA., Notary in Jakarta, the shareholders approved the Company's issued and paid-up capital from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand as result of a Limited Public Offering V Year 2011.
Jumlah waran yang beredar masing-masing sebanyak 911.157.411 dan 911.157.774 Waran Seri V pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Waran Seri V diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas V. Masa berlaku Waran Seri V adalah sejak tanggal 9 April 2012 dan berakhir tanggal 6 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 450 per saham. Jumlah waran yang dikonversi menjadi saham untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 masing –masing sejumlah 275 waran dan nihil.
The total outstanding warrants as of 31 December 2012 and 2011 amounted to 911,157,411 and 911.157.774, respectively. Series V Warrants were issued through the Limited Public Offering V . Series V warrants can be executed from 9 April 2012 up to 6 October 2014, with an exercise price of Rp 450 per share. The number of exercised warrants into shares for the years ended 31 December 2012 and 2011 is 275 warrants and nil, respectively.
Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham Perseroan.
No members of the Board of Commissioners or the Board of Directors own any shares of the Company.
Pemegang saham utama dan pengendali Ultimate shareholder and controlling Gunandi Gunawan 34.13%
Tidjan Ananto
Mu’min Ali Gunawan 34.12%
Muljadi Koesumo
21.36%
10.39%
PT Panin Investment Famlee Invesco 18.28% ANZ Banking Group
99.99%
Publik Lainnya ( <10%) 52.01%
PT Panin korp 29.71%
100%
38.82%
42.85%
57.15%
100% Votraint No 1103 Pty Ltd
Publik Lainnya ( <10%)
PT Panin Insurance Tbk
ANZ Fund Pty Ltd
Publik Lainnya ( <10%)
PT Panin Financial Tbk
15.16% 45.94%
99.99% 0.08%
Mellon Bank NA S/A Emerging Markets Value C 7.42%
Mellon Bank NA S/A Recovery fund
PT Bank Panin Tbk 54.35%
6.36%
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Panin Life (d/h PT Panin Anugrah Life) Masyarakat (masingmasing di bawah 5%) 31.87%
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
15
Kronologis Pencatatan Obligasi dan MTN
Chronology of Bond Listing and Medium Term Notes Bond Listing 2011
Bond Listing 2011
Obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 November 2011. yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari:
Clipan Finance Indonesia's bonds III of 2011 with a Fixed Interest Rate are listed on Indonesia Stock Exchange on November 8, 2011, offered at 100% value from the bond principal amount and consist of:
-
-
Series A with the principal amount of Rp 248 billion and a tenor of 370 days with a fixed interest rate of 8.75% per annum and have been due on November 13, 2012.
-
Series B with the principal amount of Rp. 123 billion and a tenor of 24 months with a fixed interest rate of 9.75% per year and will be due on November 8, 2013.
-
Series C with the principal amount of Rp. 629 billion and a tenor of 36 months with a fixed interest rate of 10.25% per year and will be due on November 8, 2014.
-
-
Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 248 miliar berjangka waktu 370 hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 13 November 2012. Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 123 miliar berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 November 2013. Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 629 miliar berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 November 2014.
Penawaran Umum atas Obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap dibantu oleh lembaga dan profesional bidang pasar modal, sebagai berikut:
The Public Offering of Clipan Finance Indonesia's Bonds III of 2011 with a Fixed Interest Rate is supported by institutions and professionals in the investment market as follows:
Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi PT Indo Premier Securities PT Evergreen Capital
Underwriter PT Indo Premier Securities PT Evergreen Capital
Wali Amanat PT Bank Mega Tbk
Trustee PT Bank Mega Tbk
Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny
Public Accountant Osman Bing Satrio & Eny
Konsultan Hukum Da Silva, Subandi, Suhardiadi
Law Firm Da Silva, Subandi, Suhardiadi
Notaris Fathiah Helmi, SH
Notary Public Fathiah Helmi, SH
Pemeringkat Efek PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Bond Rating Agency PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
16
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Kronologis Pencatatan Obligasi dan MTN
Chronology of Bond Listing and Medium Term Notes
Medium Term Notes 2012
Medium Term Notes 2012
Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 diterbitkan pada tanggal 30 Maret 2012 dengan cara penawaran penempatan terbatas dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar 9,5% per tahun dengan jumlah pokok sebesar Rp 800 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2015.
Clipan Finance Indonesia's Medium Term Notes I of 2012 were issued on March 30, 2012 by private placement offering with a Fixed Interest Rate of 9.5% per year with a total principal amount of Rp 800 billion and will be due on March 30, 2015.
Penata Usaha PT NISP SEKURITAS
Arranger PT NISP SEKURITAS
Wali Amanat PT Bank Mega Tbk
Trustee PT Bank Mega Tbk
Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny
Public Accountant Osman Bing Satrio & Eny
Konsultan Hukum Da Silva, Subandi, Suhardiadi
Law Firm Da Silva, Subandi, Suhardiadi
Notaris Fathiah Helmi, SH
Notary Public Fathiah Helmi, SH
Pemeringkat Efek PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Bond Rating Agency PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
17
Laporan Dewan Komisaris
Report of The Board of Commissioners Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Dewan Komisaris menyampaikan bahwa seluruh tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan memberikan pengarahan kepada Direksi selama tahun 2012 telah berjalan dengan baik dan efektif. Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite yaitu Komite Audit yang melakukan evaluasi atas sistem laporan keuangan dan pengawasan internal dan Komite Manajemen Risiko untuk mengevaluasi dan mengelola risiko kredit. Selama tahun berjalan, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat rutin yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk secara konsisten melakukan evaluasi atas pencapaian kinerja serta rencana bisnis.
The Board of Commissioners is pleased to inform that all duties and responsibilities of the Board of Commissioners in overseeing and providing direction to the Board of Directors for the year 2012 were done and implemented effectively. In performing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee in evaluating the financial reporting system and internal control and by the Risk Management Committee to evaluate and manage the credit risk. During the year, the Board of Commissioners held regular meetings, which were attended by all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to consistently evaluate the performances and business plan of the Company.
KINERJA PERSEROAN
PERFORMANCE OF THE COMPANY
Strategi bisnis yang diterapkan secara progresif dan berkesinambungan ditengah kondisi persaingan yang semakin kompetitif dan peraturan perundangan yang semakin ketat pada industri otomotif dan alat berat, dapat tetap menghasilkan kinerja yang positif bagi Perseroan. Perseroan di tahun 2012 berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 333 miliar, meningkat 20% dari laba tahun 2011. Meningkatnya laba bersih Perseroan, sejalan dengan peningkatan jumlah pendapatan tahun 2012 sebesar Rp 880 miliar atau naik 26% dibandingkan jumlah pendapatan tahun 2011 dan jumlah biaya operasional yang tetap terjaga. Jumlah pendapatan dapat tetap mengalami peningkatan meskipun di tahun 2012 terdapat sedikit penurunan dalam jumlah pembiayaan baru dari Rp 4,2 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 3,9 di tahun 2012 khususnya pada jumlah pembiayaan baru kendaraan dan alat berat, sedangkan untuk pembiayaan baru anjak piutang terdapat kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp 481 miliar atau naik 49% dibanding tahun 2011.
The progressive business strategies undertaken amid growing competition and tighter regulations in the automotive and heavy equipment industry, was able to achieve positive performance for the Company. In 2012, the Company achieved a net profit of Rp 333 billion, an increase of 20% of total earnings compared to that of 2011. The increased of net profit is in line with the increase in total revenues in 2012 which amounted to Rp 880 billion, or up 26% compared to total revenues in 2011 whereas total operating costs was under control. There was a slight decrease in the number of new financing from Rp 4.2 trillion in 2011 to Rp 3.9 in 2012, particularly on new vehicles and heavy equipments financing, while there was a significant increase for new factoring financing in the amount of Rp 481 billion or increased 49% compared to the year 2011.
Pencapaian kinerja Perseroan didukung, antara lain, oleh struktur permodalan yang kuat, jumlah kantor cabang dan kantor pemasaran yang tersebar luas, sumber daya manusia yang terus menurus ditingkatkan kompetensinya, teknologi informasi yang terintegrasi serta implementasi manajemen risiko yang efektif.
The achievement of the Company's performance, among others, have been supported by a strong capital structure, wide branch and marketing network, human resources development, integrated information technology and effective implementation of risk management.
Untuk mendukung pertumbuhan aset Perseroan , selain berasal dari pinjaman Bank, Perseroan juga mendapatkan sumber dana dari pasar modal. Pada tahun 2012, Perseroan melakukan Penawaran Terbatas Medium Term Notes (“MTN”) I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 sebesar Rp 800 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,5% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2015. Dana hasil penerbitan MTN dipergunakan seluruhnya untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan. Dalam rangka penerbitan MTN ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan A+ (Single A Plus; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
To support the Company's asset growth, apart from bank loans, the Company has successfully obtained funding from the capital market. In 2012, the Company made a limited offer of Medium Term Notes ("MTN") I Clipan Finance Indonesia Year 2012 amounting to Rp 800 billion with a fixed interest rate of 9.5% per annum which is to mature on March 30, 2015. MTN issuance proceeds are used entirely to support the business activities of the Company. For the issuance of this MTN the Company obtained an A + (Single A Plus; Stable Outlook) from PT Rating Agency of Indonesia (Pefindo).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 28 Juni 2012 telah menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 15 per saham dari laba bersih Perseroan tahun 2011. Pembagian dividen telah dilakukan Perseroan tanggal 9 Agustus 2012 dengan payout ratio 20% atau total dividen sebesar Rp 56.622 milyar.
The Annual General Shareholders' Meeting (AGM) held on June 28, 2012 approved a dividend of Rp 15 per share from the Company's 2011 net profit. Dividend payment was made on August 9, 2012 with a payout ratio of 20% or a total dividend of Rp 56,6 billions.
18
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Laporan Dewan Komisaris Report of The Board of Commissioners
Selama tahun 2012, Perseroan mendapatkan apresiasi dan penghargaan sebagai Perusahaan Multifinance Terbaik dari berbagai pihak atas hasil kinerjanya seperti dari Majalah InfoBank, Majalah Investor dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Kami persembahkan semua keberhasilan tersebut kepada para pemegang saham, mitra kerja dan pemangku kepentingan Perseroan. Kami akan terus berupaya memenuhi komitmen kami untuk mengemban visi dan misi yang ditetapkan bersama agar Clipan senanatiasa menjadi salah satu perusahaan pembiayaan nasional terbaik.
During 2012, the Company received recognition as the Best Multifinance Company from various parties for its performance. It received recognition from Infobank Magazine, Investor Magazine and the Indonesian Financial Services Association (IFSA). We dedicate this success to our shareholders, business partners and stakeholders. We will strive to always fulfill the Company's vision and mission to be one of the best national multi finance companies.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris menilai bahwa Perseroan telah menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam menjalankan kegiatan usahanya. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik sebagai budaya yang melekat pada seluruh manajemen dan karyawan agar Perseroan dapat mengoptimalkan nilai-nilai Perseroan melalui peningkatan transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab dan independensi untuk dapat berkompetisi di pasar. Dalam menjalankan bisnisnya, Perseroan wajib mentaati semua peraturan perundangan yang berlaku.
During 2012, the Board of Commissioners believes that the Company has applied the principles of Good Corporate Governance in its operation. The implementation of good corporate governance should become the Company's corporate culture that binds the management and employees. This will optimize the values of the Company through increased transparency, accountability, responsibility and independence to be able to compete in the market place. In conducting its business, the Company is required to comply with all applicable laws and regulations.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Dewan Komisaris melalui Komite Manajemen Risiko melakukan pertemuan secara rutin. Perseroan secara konsisten menerapkan best practices manajemen risiko yang bertujuan menjaga kualitas aset Perseroan dan berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Pada akhir tahun 2012, tingkat kredit bermasalah (NPL), tercatat pada tingkat yang wajar yaitu sebesar 1,3%.
The Board of Commissioners, through its Risk Management Committee meets on a regular basis. The Company has consistently implemented best practices on risk management aimed at maintaining the quality of the Company's assets and adheres to prudent principles. At the end of 2012, the level of non-performing loans (NPL) was at a reasonable level of 1.3%.
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Dalam rangka pengawasan internal, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang memantau Divisi Audit Internal Perseroan yang secara pro-aktif melakukan pemeriksanaan pada seluruh aspek dan divisi yang ada pada Perseroan sebagai bagian pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik untuk dapat menjaga aset Perseroan dan dapat mengurangi dan mengantisipasi tumbuhnya risiko Perseroan.
In implementing an effective internal control, the Board of Commissioners, assisted by the Audit Committee, pro-actively monitors the Company's Internal Audit Division to evaluate all aspects of business of the Company, as part of implementing good corporate governance to safeguard Company's assets, to eliminate and anticipate any risk.
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECTS
Di tengah krisis ekonomi global, perekonomian Indonesia telah menunjukkan kinerja yang membanggakan dan tumbuh rata-rata diatas 6%. Pertumbuhan tersebut menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia. Dengan jumlah penduduk yang sebagian besar merupakan usia produktif dan memiliki daya beli yang cukup tinggi, Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa Perseroan akan terus dapat berkembang sejalan dengan pertumbuhan perekonomian nasional.
Amidst global economic crisis, Indonesia's economy has shown encouraging performance and has an average growth rate of 6%. This makes Indonesia one of the best economic growth countries in the world. With a population that largely consists of a productive age with continuing higher purchasing power, the Board believes that the Company will continue to develop in line with the growth of the national economy.
Harapan positif membaiknya kondisi makroekonomi dan industri otomotif, pertambangan dan perkebunan, tercermin dari rencana kerja dan proyeksi keuangan tahun 2013 yang tetap optimis.
The positive economic growth will continue to improve the automotive industry, mining and agriculture which are in line with the Company's optimistic business plan and financial budget for the year 2013.
SUSUNAN DEWAN KOMISARIS
STRUCTURE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Dalam tahun 2012, tidak ada perubahan susunan dan keanggotaan Dewan Komisaris. Sedangkan susunan Direksi sesuai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan tanggal 28 Juni 2012, Bpk.
In 2012, there was no change in the composition of the Board of Commissioners. At the Annual General Meeting of Shareholders (AGM) of the Company held on June 29, 2012, Mr. Adhi Parmanto
20
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Laporan Dewan Komisaris Report of The Board of Commissioners
Parmanto Adhi Tjahjono telah berakhir masa jabatannya. Untuk itu, kami atas nama Pengurus mengucapkan terima kasih atas kontribusi yang telah diberikan kepada Perseroan.
Tjahjono, Director, finished his term. On behalf of the Board, we would like to thank him for his contribution to the Company.
UCAPAN TERIMA KASIH
ACKNOWLEDGEMENTS
Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris ingin menyampaikan terima kasih kepada Direksi serta seluruh jajaran staff dan karyawan. Kami menyampaikan penghargaan atas kontribusi yang diberikan sehingga kinerja tahun 2012 dapat tercapai dengan baik.
Taking this opportunity, the Board of Commissioners would like to thank the Board of Directors, staff and employees of the Company. We express our appreciation for the contributions made which enabled the Company to achieve its performance for 2012.
Kami juga ingin menyampaikan penghargaan kepada pihak otoritas, mitra usaha, kreditur dan para nasabah atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan sehingga Perseroan dapat terus mewujudkan kinerja usaha yang memuaskan bagi seluruh pemangku kepentingan.
We also extend our appreciation to the authorities, business partners, creditors and customers for their cooperation and continued support to the Company to achieve its satisfactory performance dedicated to all the stakeholders.
Atas nama Dewan Komisaris On behalf of the Board of Commissioners,
Mu’min Ali Gunawan Komisaris Utama President Commissioner
Dewan Komisaris / Board Of Commissioners Kiri ke Kanan Left to Right : Veronika Lindawati, Roosniati Salihin, Mu’min Ali Gunawan, Suwirjo Josowidjojo, Lukman Abdullah
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
21
Laporan Direksi
Report of The Board of Directors Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Sepanjang tahun 2012, banyak hal yang telah kami lalui dan kerjakan
Throughout 2012, we have gone through and have done many things
yang patut kami sampaikan dalam laporan tahunan ini, sebagai
which are worth reporting in this annual report, as a form of
bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada seluruh pemegang
management's accountability to all shareholders and stakeholders.
saham dan pemangku kepentingan. Kita patut bersyukur kepada
We should be grateful to God Almighty for his blessings upon Clipan
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya maka Clipan Finance
Finance which has been engaged in the financing business for 30
yang telah 30 tahun bergerak dalam bisnis pembiayaan dapat meraih
years and succeeded in achieving a performance the Company could
pencapaian kinerja yang patut dibanggakan. Perseroan adalah salah
be proud of. The Company is one of the multifinance companies which
satu Perusahaan Multifinance dengan Kinerja Keuangan Sangat
is consistently ranked as the Multifinance Company with Excellent
Bagus dari majalah Infobank berturut-turut selama 10 tahun
Financial Performance from Infobank magazine over the last 10
terakhir. Selama tahun 2012, Perseroan mendapatkan apresiasi dan
years. During 2012, the Company received recognition as the Best
penghargaan sebagai Perusahaan Multifinance Terbaik dari berbagai
Multifinance Company from various parties for its performance. It
pihak atas hasil kinerjanya seperti dari Majalah InfoBank, Majalah
received recognition from Infobank Magazine, Investor Magazine
Investor dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
and the Indonesian Financial Services Association (IFSA). The
Perseroan juga memperoleh penghargaan sebagai Penerbit Obligasi
Company also received recognition as the Best Bond Issuer 2012 and
Terbaik 2012 dan penghargaan kategori Top Executive of
award as Top Executive of Multifinance Company 2012, both from
Multifinance Company 2012, keduanya dari majalah Investor.
Investor magazine.
PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL
NATIONAL ECONOMIC GROWTH
Selama tahun 2012 perekonomian dunia terus mengalami penurunan
During the year 2012 the world economy experienced slower
pertumbuhan. Di tengah krisis ekonomi global, perekonomian
economic growth. Amidst global economic crisis, Indonesia's
Indonesia telah menunjukkan kinerja yang membanggakan dan
economy has shown encouraging performance and has an average
tumbuh rata-rata diatas 6%. Pertumbuhan tersebut menjadikan
growth rate of 6%. This growth makes Indonesia one of the countries
Indonesia sebagai salah satu Negara dengan pertumbuhan ekonomi
in the world with the best economic growth.
terbaik di dunia. KINERJA PERSEROAN
COMPANY PERFORMANCE
Pada tahun 2012, di tengah lingkungan bisnis yang sangat kompetitif
In 2012, amidst the fierce business competition as well as automotive
dan peraturan perundangan yang semakin ketat baik di industri
and heavy equipment industrial rules and regulations that become
otomotif maupun alat berat, Perseroan menerapkan strategi bisnis
tighter by the day, the Company conducted a progressive and
yang progresif dan berkesinambungan. Strategi tersebut terbukti
sustainable business strategy, which proved to be capable of
mampu memberikan hasil yang positif bagi Perseroan. Beberapa data
delivering positive results to the Company. Here are some of the
pencapaian Perseroan tercatat sebagai berikut:
Company’s achievements:
-
-
Jumlah Pendapatan Perseroan mencapai Rp 880 miliar atau
Total Company revenues reached Rp 880 billion, growth of 26%
tumbuh 26% dibandingkan tahun 2011, meskipun jumlah
as compared to 2011, although the number of new financing
pembiayaan baru mengalami penurunan sebesar 8% dari Rp 4,2
decreased by 8% from Rp 4.2 trillion to Rp 3.9 trillion.
triliun menjadi Rp 3,9 triliun. -
Laba bersih tahun berjalan mencapai Rp 333 miliar, tumbuh
-
sebesar 20% dibandingkan laba bersih tahun 2011. -
Total aset Perseroan masih tumbuh sebesar 1% menjadi Rp 4,8
Net income for the current year reached Rp 333 billion, grew by 20% as compared to net income in 2011.
-
The Company’s total assets increased by 1%, up to Rp 4.8 trillion as compared to total assets in 2011.
22
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Laporan Direksi
Report of The Board of Directors
triliun di bandingkan total aset tahun 2011. -
Rasio piutang bermasalah (NPL) dapat tetap terjaga pada
-
tingkat yang wajar sebesar 1,3%. -
Ratio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) tetap terjaga dengan baik.
The ratio of non-performing loans (NPL) can be maintained at a reasonable level of 1.3%.
-
Ratio of Operating Expenses to Operating Income remained well maintained.
Jumlah pembiayaan baru Perseroan di tahun 2012 mencapai Rp 3,9
The Company's total new financing reached Rp 3.9 trillion, a slight
triliun dan mengalami sedikit penurunan dibandingkan pembiayaan
decrease as compared to 2011, and Consumer Financing reached
baru tahun 2011. Penurunan pembiayaan baru terutama pada
Rp 1.7 trillion decreased by 28% as compared to 2011, and Finance
pembiayaan konsumen yang mencapai Rp 1,7 triliun turun sebesar
Lease reached Rp 679 billion, decreased by 15% as compared to 2012,
28% dibandingkan tahun 2011, dan pembiayaan baru sewa
while Factoring grew by 49% from Rp 989 billion in 2011 to Rp 1,469 in
pembiayaan yang mencapai Rp 679 miliar turun sebesar 15%
2012. The decline in used vehicle financing was caused by several
dibandingkan pembiayaan tahun 2011, sedangkan pembiayaan anjak
factors as follows: the issuance of government policy regarding the
piutang tumbuh cukup signifikan yaitu sebesar 49% dari Rp 989 miliar
increase of down payment for purchase of motor vehicles both cars
di tahun 2011 menjadi sebesar Rp 1.469 di tahun 2012. Turunnya
and motorcycles. Meanwhile the decrease in heavy equipment
pembiayaan baru kendaraan bekas antara lain karena dikeluarkannya
financing was in line with the policy taken by the Company to be more
kebijakan pemerintah mengenai kenaikan uang muka pembelian
prudent in financing the mining sector. The decline of total export
kendaraan bermotor baik mobil dan motor. Sementara penurunan
commodity such as coal due to decreasing demands in line with the
pembiayaan alat berat sejalan dengan kebijakan yang diambil oleh
world's financial crisis. Despite the decrease in the number of new
Perseroan untuk lebih berhati-hati melakukan pembiayaan di sektor
financing for used vehicles and heavy equipment, the total new
pertambangan sejalan dengan turunnya harga komoditas akibat
factoring financing increased significantly and the Company
turunnya permintaan sejalan dengan krisis keuangan yang melanda
managed to sustain satisfactory growth of income and net profit for
dunia. Meskipun terjadi sedikit penurunan pada jumlah pembiayaan
the current year.
baru, namun jumlah pendapatan dan laba bersih tahun berjalan Perseroan tetap tumbuh dengan baik. SUMBER PENDANAAN
SOURCE OF FUNDING
Salah satu keunggulan yang dimiliki Clipan Finance adalah
One of the strengths of Clipan Finance is in obtaining competitive
kepercayaan yang dimiliki dari berbagai pihak untuk mendapatkan
fund resources from various sources. In addition to getting funds from
sumber dana yang kompetitif. Selain mendapatkan sumber dana dari
bank loans, the Company obtained funds from the capital market. In
pinjaman bank, Perseroan memperoleh dana dari pasar modal. Pada
late March 2012, the Company conducted a limited offer Medium
akhir Maret 2012, Perseroan melakukan Penawaran Terbatas Medium
Term Notes ("MTN") I Clipan Finance Indonesia in 2012 amounted to
Term Notes (“MTN”) I Clipan Finance Indonesia tahun 2012 sebesar
Rp 800 billion with a fixed interest rate of 9.5% per annum and mature
Rp 800 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,5% pertahun dan
on March 30, 2015. Based on the rating conducted by PT. Pefindo,
jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2015. Berdasarkan hasil
MTN Clipan Finance I of 2012 received A+ (Single A Plus; Stable
pemeringkatan PT. Pefindo, MTN Clipan Finance I tahun 2012 tersebut
Outlook) rating. With the funds received from the issuance of MTN,
mendapat peringkat A+ (Single A Plus; Stable Outlook). Dana hasil
the Company was able to carry out financing activities successfully.
penerbitan MTN dipergunakan seluruhnya untuk mendukung
The Company's total amount of loans obtained from several banks in
kegiatan usaha Perseroan. Untuk sumber dana yang berasal dari
2012 was Rp 1,040 billion.
pinjaman bank, jumlah pinjaman yang diperoleh Perseroan selama tahun 2012 berjumlah Rp 1.040 miliar.
24
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Laporan Direksi
Report of The Board of Directors
MARKETING
PEMASARAN Di tahun 2012, kegiatan pembiayaan konsumen tetap difokuskan
In 2012, consumer financing activities remained focused on retail
pada pembiayaan ritel kendaraan bekas yang memiliki pangsa pasar
financing of used vehicles that has a large market share and its net
Jumlah
interest margin is quite high. Consumer financing transactions
pendapatan selama tahun 2012 mencapai Rp 403 miliar, meningkat
generated Rp 403 billion in revenues, up 21% from 2011, and
yang luas dan marjin bunga bersih yang cukup tinggi.
21% dari tahun 2011 dan telah memberikan kontribusi sebesar 46%
contributed 46% to the Company's total revenues. Lease financing
dari total pendapatan Perseroan. Kegiatan sewa pembiayaan, tetap
was focused on the business sector of transportation, commodities
difokuskan ke korporasi sektor usaha transportasi, komoditas dan
and natural resources in the form of provision of new heavy
sumber daya alam berupa penyediaan alat alat berat baru. Pada tahun
equipment. In 2012, revenues from lease financing reached Rp 182
2012 jumlah pendapatan sewa pembiayaan mencapai Rp 182 miliar
billion, an increase of 11% from 2011, contributing 21% to the
meningkat 11% dari tahun 2011 dan memberi kontribusi pendapatan
Company's total revenues. Factoring activities mostly took the form of
sebesar 21% dari total pendapatan Perseroan. Kegiatan pembiayaan
purchases and/or transfer of receivables/short-term bills from
anjak piutang dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan
domestic transactions, and generated Rp 184 billion of revenues or
piutang/tagihan jangka pendek dari transaksi dalam negeri turut
21% of the total revenues, up 59% from 2011.
memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 184 miliar atau 21% dari total pendapatan, meningkat sebesar 59% dari tahun 2011. JARINGAN USAHA
BUSINESS NETWORK
Pada tahun 2012, Perseroan mengambil kebijakan untuk
In 2012, the Company took the policy of maximizing existing
memaksimalkan potensi yang ada pada 18 kantor cabang dan 15
potentials of its 18 branch offices and 15 marketing offices spread
kantor pemasaran yang telah dimiliki yang tersebar di berbagai
throughout various regions in Indonesia.
wilayah di Indonesia. SUMBER DAYA MANUSIA DAN TEKNOLOGI INFORMASI
HUMAN RESOURCES AND INFORMATION TECHNOLOGY
Selain didukung oleh struktur permodalan yang kuat dan jaringan
Besides supported by a strong capital structure and widespread
usaha yang tersebar luas, faktor lain yang sangat penting untuk
business network, another factor that is very important to support the
mendukung pencapaian kinerja Perseroan adalah sumber daya
achievement of the Company's performance is the quality of its
manusia yang berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi
human resources, which are professional with respected integrity as
dan teknologi informasi yang terintegrasi. Saat ini jumlah karyawan
well as its integrated information technology. Currently the
Perseroan berjumlah 893 karyawan seiring dengan pertumbuhan
Company’s total employees is 893 strong, which is dynamic according
bisnis Perseroan. Perseroan secara konsisten dan berkesinambungan
to the Company’s business growth. The Company consistently and
mengembangkan teknologi informasi yang terintegrasi yang dapat
sustainably develops its integrated information technology to provide
menyediakan informasi yang akurat dan up to date sehingga kinerja
accurate and up-to-date information, as such, the Company’s
Perseroan terus bertumbuh.
performance will continuously grow.
MENJAGA HUBUNGAN YANG KUAT DAN ERAT DENGAN MITRA
SECURING STRONG RELATIONSHIPS WITH BUSINESS PARTNERS
USAHA DAN PELANGGAN
AND CUSTOMERS
Hubungan yang kuat dan kepercayaan dari konsumen dan mitra kerja
Consumer’s, as well as the Company’s business partners’ strong
merupakan faktor sukses lainnya yang selalu dijaga dan ditingkatkan
relationship and trust are another main factor of success that should
oleh Perseroan, sehingga nilai-nilai perusahaan kami yaitu kepuasan
be maintained and improved by the Company; as such our Company’s
pelanggan dan mitra usaha dapat selalu tercapai.
values, i.e. customers and business partners satisfaction could be constantly achieved.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
25
Laporan Direksi
Report of The Board of Directors
TATA KELOLA PERUSAHAAN dan TANGGUNG JAWAB SOSIAL
CORPORATE GOVERNANCE and SOCIAL RESPONSIBILITY
Pada tahun 2012, kami telah menerapkan praktik Tata Kelola
In 2012 we consistently implemented good corporate governance by
Perusahaan yang Baik dengan selalu mengedepankan transparansi,
always pushing forward transparency, responsibility and effective
tanggung jawab dan penerapan mekanisme kontrol yang efektif
implementation of control mechanism under the active supervision of
dengan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris. Penerapan standar
the Board of Commissioners. Implementation of high standard
tata kelola yang tinggi terbukti dapat menunjang pencapaian kinerja
corporate governance has affirmed its support to the Company’s ever
Perseroan yang meningkat dari tahun ke tahun, sehingga Perseroan
improving performance achievements that enable the Company to
dapat berkompetisi di market dan menanamkan budaya taat kepada
compete and to embed consenting culture to prevailing regulations.
peraturan yang berlaku. Sebagai bagian dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik,
As an inextricable part of the community, the Company which cares
Perseroan memiliki kepedulian
terhadap lingkungan sekitar dan
about its environment has actively carried out social responsibility
melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial melalui berbagai
activities through various social and community programs. The
kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Perseroan secara aktif
Company actively took part in giving assistance to the victims of
mengambil bagian untuk turut serta memberikan bantuan bagi
natural disasters, senior homes and orphaned children. In the
masyarakat yang terkena bencana alam, panti jompo dan anak-anak
environmental sector, the Company carried out social service in the
yatim piatu. Dalam bidang lingkungan hidup, Perseroan melakukan
Company's business networks. The Company also participated in
bakti sosial dan turut serta dalam menggalakkan gerakan
encouraging green movement in order to improve the quality of
penghijauan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Di
environment. In the cultural sector, the Company participated in the
bidang budaya, Perseroan turut serta untuk melestarikan pakaian
preservation of woven and batik clothing which may be worn by
tenun dan batik yang dapat digunakan oleh karyawan saat ke kantor.
employees in the office. It is the Company’s policy to continuously
Menjadi komitmen Perseroan untuk terus meningkatkan penerapan
enhance the implementation of good corporate governance in the
tata kelola perusahaan yang baik di masa-masa mendatang.
years to come.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Perseroan secara konsisten menerapkan best practices manajemen
The Company consistently implements the best practices of risk
risiko sebagai upaya untuk menjaga kualitas aset dan memberikan
management as a means to conserve its asset quality and to provide a
landasan yang kuat sehingga kegiatan operasional Perseroan dapat
strong foundation to the Company’s operational activities to run
berjalan dalam limit risiko yang terukur dan berpedoman pada prinsip
along measurable risk limits and prudentiality. Implementation of risk
kehati-hatian. Penerapan kebijakan manajemen risiko di tahun 2012,
management policy in 2012 succeeded in maintaining the Company’s
berhasil menjaga kualitas aset Perseroan di mana tingkat kredit
asset quality and NPL at acceptable levels. Implementation of risk
bermasalah tercatat pada tingkat yang wajar. Penerapan manajemen
management will be continuously improved and developed to enable
risiko ini akan terus ditingkatkan dan dikembangkan sehingga
the Company to face challenges of the future.
Perseroan dapat menghadapi tantangan di masa mendatang. PERUBAHAN SUSUNAN DIREKSI
CHANGE IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS
Pada akhir Juni 2012, susunan Direksi Perseroan mengalami
At the end of June 2012, the composition of the Board of Directors was
perubahan dengan berakhirnya masa jabatan salah satu Direksi yaitu
changed with the completion of the term of office of one of the
Bpk Parmanto Adhi Tjahjono.
Directors, Mr. Parmanto Adhi Tjahjono. On behalf of the Board of
Untuk itu atas nama Direksi, kami
mengucapkan banyak terima kasih atas pengabdian yang telah
Directors, I would like to express our gratitude for his service rendered
diberikan kepada Perseroan.
to the Company.
26
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Laporan Direksi
Report of The Board of Directors
PELUANG dan TANTANGAN TAHUN 2013
CHALLENGES AND OPPORTUNITIES IN 2013
Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang konsisten rata-
With the consistent national economic growth rate during the last five
rata di atas 6% pada lima tahun terakhir ditengah gejolak ekonomi
years which was relatively stable at 6% in the midst of global economic
global, kami memiliki keyakinan dan optimisme yang tinggi untuk
crisis, we have strong confidence and optimism to welcome 2013 and
menapak di tahun 2013 dan diharapkan Perseroan akan berkembang
we hope the Company will grow in line with our national growth. We
sejalan dengan pertumbuhan perekonomian nasional. Kami juga
also hope that the unification of bank supervision of financing
berharap dengan disatukannya pengawasan bank, perusahaan
companies and insurance companies under the Authority of Financial
pembiayaan, perusahaan asuransi dibawah Otoritas Jasa Keuangan
Services, will bring positive changes to the sustainability of financial
akan membawa perubahan yang positif untuk kelangsungan industri
industry, especially the financing industry.
keuangan khususnya industri pembiayaan. Namun demikian kami menyadari bahwa tantangan dan hambatan
However, we do realize that there are challenges and obstacles that lie
akan selalu ada, terutama yang disebabkan suhu politik yang
ahead, especially due to high political climate in the second semester
berpotensi akan naik di semester kedua tahun 2013 dengan adanya
of 2013, due to general election and presidential election to be held in
masa kampanye sehubungan akan diadakan pemilihan umum di
2014. We do hope that the political and security stability could be
tahun 2014. Kami berharap bahwa stabilitas politik dan keamanan
maintained in order for business to run smoothly. Moreover, we also
tetap terjaga sehingga kegiatan bisnis dapat terlaksana dengan baik.
pay close attention to Government policies to be enacted in the near
Kami juga tetap mencermati kebijakan yang akan diambil oleh
future which have the potential to slow down the growth prospects of
memperlambat prospek
the automotive industry, for instance, fuel price hikes after the
pertumbuhan di industri otomotif seperti kenaikan bahan bakar
issuance of policy on the increase of down payment for purchase of
minyak pasca dikeluarkannya kebijakan kenaikan uang muka
motor vehicles.
Pemerintah yang berpotensi besar
pembelian kendaraan bermotor. Pada tahun 2013, Perseroan akan menjalankan strategi yang progresif
In 2013 the Company will conduct a progressive and sustainable
dan berkesinambungan diantaranya meningkatkan hubungan yang
strategy, among others to enhance strong relationship of all business
kuat dengan seluruh mitra usaha dan nasabah, mengembangkan
partners and consumers, to develop new innovative products, to
inovasi produk baru dan meningkatkan kualitas pelayanan,
improve service quality, to expand business network, to obtain
memperluas jaringan usaha, memperoleh sumber pendanaan yang
competitive funding resources, to increase efficiency and
murah, peningkatan efisiensi dan penerapan tata kelola perusahaan
implementation of good corporate governance and balanced risk
yang baik dan manajemen risiko yang seimbang. Dengan strategi dan
management. With the strategies and capacities that we have, we are
kapasitas yang dimiliki maka kami yakin Perseroan akan dapat
confident that the Company will be able to deliver the best values to
memberikan yang terbaik bagi pemegang saham dan pemangku
shareholders, and other stakeholders.
kepentingan lainnya. UCAPAN TERIMA KASIH
ACKNOWLEDGEMENT
Pada kesempatan yang baik ini, perkenankanlah Direksi
On this occasion, the Board of Directors would like to extend our
menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas
gratitude to the Board of Commissioners for their supervision. We are
pengawasan yang telah dilakukan. Ucapan terima kasih juga kami
very grateful for the support and cooperation of our Shareholders,
sampaikan kepada para pemegang saham, seluruh karyawan,
employees, customers and business partners. We also wish to express
nasabah dan mitra kerja atas dukungan dan kerjasama yang
our appreciation to the Minister of Finance of the Republic of
diberikan. Kami juga menyampaikan penghargaan kepada Menteri
Indonesia, Bapepam-LK, Bank Indonesia, and other regulatory bodies
Keuangan Republik Indonesia, Bapepam dan LK, Bank Indonesia dan
for their guidance that enabled us to experience growth as planned.
regulator lainnya atas bimbingan yang diberikan sehingga Perseroan dapat terus berkembang sesuai target yang ditetapkan.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
27
Laporan Direksi
Report of The Board of Directors
Akhir kata, kami berharap dukungan dan kepercayaan dari semua
Eventually, it is our hope that the support and confidence given by all
pihak sehingga kami mampu mencapai tingkat yang lebih baik lagi di
parties, the Company will remain even stronger in the future.
masa yang akan datang
Atas nama Direksi On behalf of the Board of Directors,
Gita Puspa Kirana Darmawan Direktur Utama President Director
28
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Laporan Direksi
Report of The Board of Directors
Direksi / Board Of Directors Kiri ke Kanan Left to Right : Gita Puspa Kirana Darmawan, Suhendra SE
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
29
Penghargaan
Awards
2001, 2002, & 2003 Perusahaan multifinance terbaik dalam bentuk Investor Award pada tahun 2001, 2002 dan 2003 dari Majalah Investor, FEUI, dan Prasetio Utomo. The Best Listed Company in Multifinance in the form of Investor Award in 2001, 2002 and 2003 from Investor Magazine, FEUI and Prasetio Utomo.
2005 Pada tahun 2005 terpilih sebagai salah satu Emiten Terbaik sektor multifinance versi Majalah Investor. In 2005, the Company was selected as one of the Best Public Companies in 2005 from Investor Magazine.
2005, 2006, & 2007 Penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan kembali diperoleh berturut-turut pada tahun 2005 dan 2006 dari Majalah Info Bank. Mendapatkan penghargaan “25 Years Establishment or More Award” dari APPI pada tahun 2007. In 2005 and 2006, the Company received an award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial Performance. In 2007, the Company received an award “25 Years Establishment or More Award” from APPI.
2007 Pada tahun 2007, mendapat penghargaan dari Majalah Investor sebagai salah satu perusahaan penerbit obligasi terbaik. Penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan pada tahun 2007 dari Majalah Info Bank. In 2007, the Company received award from Investor Magazine as one of the best bond issuers. In 2007, the Company received award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial Performance.
2007 & 2008 Mendapat ranking tertinggi di sektor pembiayaan diantara perusahaan publik lainnya untuk tahun 2007 dan 2008 dari Majalah Investor. In 2007 and 2008, the Company obtained highest ranking in financing business among other public companies from Investor Magazine.
30
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
2009 Penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan pada tahun 2009 dari Majalah Info Bank.
In 2009, the Company received an award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial performance.
Pada tahun 2009, Mendapat Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat sangat bagus selama 5 tahun berturut-turut versi Majalah Info Bank.
In 2009, the Company received award from Info Bank Magazine as one of the best multifinance company for 5 years since 2004- 2008.
2010 Penghargaan sebagai perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan pada tahun 2010 dari Majalah Info Bank.
In 2010, the Company received an award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial performance.
Penghargaan sebagai “Perusahaan Multifinance Terbaik tahun 2010” untuk kategori aset Rp 1 triliun – Rp 2 triliun dari Majalah Investor.
The Company received 'the 2010 Best Multifinance Company' award, in the Rp 1 trillion to Rp 2 trillion asset category from Majalah Investor magazine.
Penghargaan dari APPI sebagai “Juara III Perusahaan Multifinance Terbaik 2010” untuk kategori aset diatas Rp 500 miliar.
The Company received an APPI award as ' 2010 #3 Best Multifinance Company' in the Rp500 billion category.
Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat sangat bagus selama 5 tahun berturut-turut versi Majalah Info Bank.
The Company received award from Info Bank Magazine as one of the best multifinance company for 5 years since 2005-2009.
2011 Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Sangat Bagus” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank.
In 2011 Received an award as a multifinance company with Outstanding Performance from Info Bank Magazine.
Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Sangat Bagus 5 tahun berturut-turut” pada tahun 2011 dari Majalah Info Bank.
In 2011 Received an award as a multifinance company with Outstanding Performance for 5 consecutive years from Info Bank Magazine.
Penghargaan sebagai salah satu “Multifinance Terbaik tahun 2011” dari Majalah Investor.
Received an award as one of “The Best Multifinance Company in 2011” from Investor Magazine.
Penghargaan dari APPI sebagai “Perusahaan Multifinance Terbaik 2011” untuk kategori aset diatas Rp 500 milyar.
Received an award from APPI as “The Best Multifinance Company in 2011” for the Rp 500 billion asset category.
Penghargaan dari Majalah Forbes Indonesia : BEST of THE BEST AWARD 2011 : “The A List “ The 40 Top Performing Small and Midsized Companies.
Received the 'Best of the Best Award 2011': “The A List of the 40 Top Performing Small and Midsized Companies” from Forbes Indonesia Magazine.
2012 Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat “Sangat Bagus” pada tahun 2012 dari Majalah Info Bank.
In 2012 Received an award as a multifinance company with Outstanding Performance from Info Bank Magazine.
Penghargaan Info Bank Multifinance Awards atas kinerja keuangan Sangat Bagus 2007-2011 (5 tahun berturutturut) pada tahun 2012 dari Majalah Info Bank.
Received an Award as a Multifinance Company with Outstanding Financial Performance in 2007-2011 (5 consecutive years) in 2012 from Info Bank Magazine.
Penghargaan sebagai salah satu “Multifinance Terbaik tahun 2012” dari Majalah Investor.
Received an award as one of “The Best Multifinance Company in 2012” from Investor Magazine.
Penghargaan dari APPI sebagai “Perusahaan Multifinance Terbaik 2012” untuk kategori aset diatas Rp 500 miliar.
Received an award from APPI as “The Best Multifinance Company in 2012” for the Rp 500 billion asset category.
Penghargaan sebagai Penerbit Obligasi Terbaik 2012 emiten Obligasi Sektor Keuangan dari Majalah Investor.
Received Award as The Best Bond Issuer 2012 Bond Issuers Financial Sector from Investor Magazine.
Penghargaan kategori Top Executive of Multifinance Company 2012 atas nama Gita Puspa Kirana Darmawan – CEO PT Clipan Finance Indonesia Tbk dari Majalah Investor.
Received Award as Top Executive of Multifinance Company 2012 in the name of Puspa Kirana Darmawan – CEO PT Clipan Finance Indonesia Tbk dari Majalah from Investor Magazine.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
31
PANIN GROUP
Profil Perusahaan
Company Profile
30
Tahun
Years
Setelah 30 tahun berkiprah di Indonesia dengan bisnis Pembiayaan Konsumen, Sewa Pembiayaan dan Anjak Piutang, Perseroan menjadi perusahaan pembiayaan terbaik dengan pelayanan yang berkualitas yang didukung dan dipercaya oleh konsumen dan mitra kerja.
After 30 years of its existence in Indonesia carrying on businesses in Consumer Financing, Leasing and Factoring, the Company has become the best financing company with quality services and supported and trusted by the consumers and business partners.
Sekilas PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk At A Glance Setelah 30 tahun berkiprah di Indonesia dengan bisnis Pembiayaan Konsumen, Sewa Pembiayaan dan Anjak Piutang, Perseroan menjadi perusahaan pembiayaan terbaik dengan pelayanan yang berkualitas yang didukung dan dipercaya oleh konsumen dan mitra kerja. After 30 years of its existence in Indonesia carrying on businesses in Consumer Financing, Leasing and Factoring, the Company has become the best financing company with quality services and supported and trusted by the consumers and business partners.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (“Perseroan” atau “Clipan Finance”) didirikan pada tahun 1982 sebagai Perseroan berbadan hukum Indonesia dan berkedudukan hukum di Jakarta, yang semula merupakan Perseroan patungan dengan pemegang saham antara lain Credit Lyonnais dari Perancis sebagai pemegang saham mayoritas dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin Bank”). Clipan Finance merupakan salah satu Perseroan pembiayaan tertua di Indonesia yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1990. Melalui bursa, pada tahun 1997 Panin Bank mengambil alih kepemilikan saham Perseroan dari Credit Lyonnais yang menjadikan Panin Bank sebagai pemegang saham mayoritas Perseroan hingga kini.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (“the Company” or “Clipan Finance”) was established in 1982 as an Indonesian legal business entity with a legal domicile in Jakarta. At first it was established as a joint venture between a number of shareholders, including Credit Lyonnais of France as the majority shareholder and PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin Bank”). Clipan Finance is among the oldest multifinance company in Indonesia, having its shares listed on the Jakarta Stock Exchange in 1990. Through the stock exchange, in 1997 Panin Bank took over the ownership of the Company from Credit Lyonnais, and up to the present Panin Bank remains the majority shareholder of the Company.
Sesuai dengan ketentuan pasal 3 ayat 1 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha sebagai Perseroan Pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang.
Pursuant to Article 3 paragraph 1 of the Articles of Association, the Company's aims and objectives is to run a business as a multifinance company with the scope of business covers finance leases, consumer financing and factoring.
Saat ini kegiatan usaha Perseroan lebih difokuskan pada pembiayaan konsumen otomotif retail yang portfolionya telah mencapai 50% dari seluruh total portfolio kegiatan usaha Perseroan.
Currently the business activities of the Company are more focused on the retail financing of automotive products, which have accounted for 50% of its total financing portfolio.
Menjadi salah satu Perseroan pembiayaan yang telah berhasil melewati krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997, telah membuktikan keberhasilan Perseroan dalam menjaga dan melindungi aset Perseroan dari eksposur terhadap resiko-resiko kerugian atas instrumen keuangan yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha dan kondisi keuangan Perseroan baik secara mikro maupun makro.
Having gone through the deep monetary crisis that struck Indonesia in 1997, the Company has proven its resilience and ability to protect and maintain its assets from exposure to risks of losses and impairment to financial instruments that may affect its business sustainability and financial conditions, both macro and micro.
Keberhasilan tersebut merupakan bukti nyata bahwa Perseroan memiliki kesehatan aset yang baik dan juga merupakan bukti nyata dari komitmen yang kuat dan peran aktif Manajemen Perseroan dalam menerapkan praktik manajemen resiko yang berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Kepercayaan dan dukungan penuh yang diberikan secara nyata dari Panin Bank selaku pemegang saham mayoritas terutama dari sisi pendanaan juga menjadi salah satu kunci keberhasilan Perseroan melewati masa krisis.
This success also serves as an evidence that the Company possesses assets that are of excellent quality and a strong commitment to and active management role in risk management practices that uphold the principle of prudence. The full trust and support given by Panin Bank as its majority shareholder especially with respect to funding are also key to the Company's success in overcoming the critical periods in its lifetime.
Memiliki strategi usaha yang terarah yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-hatian yang ditunjang oleh struktur permodalan yang kuat dan jaringan usaha yang menyebar di berbagai wilayah Indonesia, serta didukung oleh Sumber Daya Manusia yang handal
Having a focused business strategy which upholds the principle of prudence at all times, and supported by a strong capital structure and a vast network of branches all over Indonesia, as well as a reliable and professional workforce and an advanced and integrated
34
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Sekilas PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk At A Glance
dan profesional dengan sistem teknologi yang canggih dan terintegrasi, merupakan modal dasar keberhasilan Clipan Finance dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai Perseroan pembiayaan terkemuka.
technological system, the Company has all it takes to run its business as a leading multifinance company.
Sampai dengan akhir tahun 2012, Perseroan telah memiliki 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Up until the end of 2012, the Company has 18 branch offices and 15 marketing offices spread in Sumatera, Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi.
Pencapaian Perseroan pada lima tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan keuangan yang sangat signifikan. Terhitung sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, jumlah pendapatan, laba bersih dan jumlah aset Perseroan masing-masing meningkat sebesar 172%, 195% dan 202%.
The Company's achievements in the last five years have shown significant financial growth. During the period of 2008 through 2012, the Company's income, net profit, and total assets have increased by 172%, 195%, and 202%, respectively.
Berawal dari tahun 2000 dan terus berlanjut hingga tahun 2012, berbagai penghargaan sebagai Perusahaan Multifinance terbaik telah diraih oleh Perseroan dari berbagai media masa keuangan terkemuka, seperti InfoBank, Investor dan Forbes Indonesia. Pada tahun 2010, 2011 dan 2012, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia juga telah menobatkan Perseroan sebagai Perusahaan Multi Finance terbaik.
Starting in 2000 and up to 2012, various awards as the best multifinance company have been achieved by the Company from various mass media in the finance industry, such as Info Bank, Investor, and Forbes Indonesia. In 2010, 2011 and 2012, the Association of Multifinance Companies in Indonesia (APPI) also awarded the Company as the best Multifinance Company in Indonesia.
Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki beberapa strategi usaha yang dijadikan sebagai acuan yang harus diambil dalam menghadapi persaingan usaha serta kelangsungan dan perkembangan usaha Perseroan di tahun tahun yang akan datang. Adapun strategi yang dimiliki adalah sebagai berikut:
In conducting its business activities, the Company employs a number of business strategies to which it refers constantly in order to cope with a tighter business competition and ensure the sustainability and development of its business in the coming years. The strategy consists of the following measures:
Strategi Strategy
1 10
2
9
3 Strategi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
4
8
9. 10.
Hubungan Baik dengan Seluruh Mitra Usaha Inovasi Produk Sumber Pendanaan Pricing Strategy Memperluas Jaringan Usaha Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia Perluasan Pasar Retail dan Korporasi Fokus pada Portfolio dengan Tingkat Pengembalian yang Tinggi Manajemen Risiko yang Baik Penyempurnaan Sistem dan Prosedur yang Berkelanjutan
5
7 6
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
35
Sekilas PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk At A Glance
1.
Senantiasa menjaga hubungan yang kuat dan erat dengan mitra usaha dan nasabah dan berupaya meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mereka.
1.
Maintain a strong and fruitful relationship with business partners and customers and strive to enhance their trust and satisfaction.
2.
Mengembangkan inovasi-inovasi produk baru yang dapat diterima oleh pasar sehingga dapat membantu pelanggan mendapatkan solusi keuangan yang terbaik.
2.
Develop and innovate new products attractive to the market so that customers can find the best financial solutions possible.
3.
Senantiasa mencari alternatif sumber pendanaan yang lebih baik agar dapat lebih bersaing di market.
3.
Seek a better alternative funding sources to be more competitive in the market.
4.
Melakukan pricing strategy terhadap produk yang dianggap memiliki resale value cukup baik dan resiko terukur untuk sebaran wilayah yang berbeda.
4.
Implement pricing strategy for products that have higher resale value and measurable risks for different spreads of locations.
5.
Memperluas jaringan usaha di wilayah yang masih berpotensi dan besar pangsa pasarnya agar dapat menjangkau dan lebih dekat dengan nasabah dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh mitra kerja dan nasabah dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi ekonomi di wilayah tersebut.
5.
Expand business network in areas with high potential and vast market so as to reach out to customers in providing the best services to all business partners and customers, with due consideration to the economic conditions of the respective areas.
6.
Pengembangan Teknologi Informasi terkini serta kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional untuk mendukung pertumbuhan kegiatan usaha.
6.
Develop up-to-date information technology and improve human resources quality to be more reliable and professional to support business growth.
7.
Perluasan pasar retail maupun korporasi melalui utilisasi jaringan cabang dan unit kerja.
7.
Expand the retail and corporate markets by utilizing the branch network and all work units.
8.
Tetap fokus pada portfolio pembiayaan yang mampu memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tetap mengacu pada tingkat kesehatan aset yang dibiayai.
8.
Stay focused on the financing of portfolio with high rates of return, with due consideration to the quality of the assets being financed.
9.
Menerapkan fungsi Manajemen Resiko yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-hatian.
9.
Implement risk management functions that uphold the principle of prudence at all times.
10.
Senantiasa melakukan penyempurnaan sistem dan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi terkini di market agar dapat terus bersaing dan meningkatkan produktivitas, efisiensi serta mendukung aktivitas kegiatan usaha.
10.
Improve all systems and procedures and adjust them to the latest developments in the market so as to be competitive and increase productivity, efficiency, and support all business activities
Kegiatan Usaha
Business Activities
Perseroan dengan ijin yang dimilikinya dapat menjalankan kegiatan pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang.
The Company has a license to engage in the consumer financing, leasing, and factoring businesses.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memfokuskan kegiatan pembiayaannya pada aset dengan tingkat pengembalian yang tinggi dan tetap terus memperhatikan secara khusus kualitas dari aset tersebut.
In running its business, the Company focuses its financing activities on assets with a high rate of return by taking into account, specifically, the quality of the said assets.
36
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Sekilas PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk At A Glance
Pembiayaan Konsumen, lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan atas kepemilikan kendaraan bermotor roda empat khususnya kendaraan bekas baik kendaraan niaga maupun non-niaga dengan jenis dan merek kendaraan yang memiliki nilai jual kembali yang tinggi. Consumer financing is more focused towards financing for ownership of four-wheeled motorized vehicles, in particular used or secondhand vehicles, both for commercial or for non commercial purposes, whose types and brands have been known to have a high resale value.
Sewa Pembiayaan, lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal berupa alat-alat berat baru khususnya dan kendaraan bermotor roda empat niaga dan non niaga bekas yang umum digunakan untuk kegiatan di berbagai industri dan memiliki risiko yang rendah. Leasing is more focused on financing for the provision of capital goods in the form of new heavy machineries and four-wheeled motorized vehicles for commercial and non-commercial purposes, which are commonly used in various industries and with low risk.
Anjak piutang (Factoring) lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu Perseroan dari transaksi perdagangan dalam negeri. Factoring is more focused on financing for purchase and/or transfer and administration of receivables or short-term debts of companies from domestic trading transactions.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
37
Sejarah
History Didirikan dengan nama PT Clipan Leasing Corporation.
1982
1990
Established under the name PT Clipan Leasing Corporation.
PT Clipan Leasing Corporation berganti nama menjadi PT Clipan Finance Indonesia. Pada tahun yang sama melakukan Penawaran Umum di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Paralel dan merupakan salah satu perusahaan multifinance yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. PT Clipan Leasing Corporation changed its name to PT Clipan Finance Indonesia. In the same year performed Initial Public Offerings in Jakarta Stock Exchange and parallel bourse. The IPO was recorded as the first IPO for multi-finance companies in Indonesia. Cabang Palembang, Balikpapan dan Semarang diresmikan.
Cabang pertama di Denpasar diresmikan.
1993
Inauguration of first office branch in Denpasar.
2005
Opening office branches in Palembang, Balikpapan and Semarang. Pembukaan kantor cabang Tangerang.
1997 2000 2000 2002 2003 2004
Melakukan Penawaran Umum Terbatas I, II dan III dengan hak memesan efek terlebih dahulu di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
2006
Performed Limited Public Offerings I, II, III with preemptive rights at the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. Cabang Bandung dan Medan diresmikan.
2007
Opening of Bandung and Medan office branches.
Opening Tangerang office branch.
Melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dengan hak memesan efek terlebih dahulu di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Limited public offering IV with Pre-emptive rights at the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri dan Bank Multicor .
Melakukan penawaran obligasi Clipan Finance I dan II melalui Bursa Efek Surabaya. Ditahun yang sama membuka cabang di Jakarta Utara, Lampung, Pekanbaru, Surabaya dan Yogyakarta.
Obtained loan facilities from Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri and Bank Multicor. Perubahan susunan Dewan Komisaris Perusahaan.
Issued Clipan Finance Bonds I and II through Surabaya Stock Exchange. In the same year opened office branches in North Jakarta, Lampung, Pekanbaru, Surabaya and Yogyakarta.
Undertook changes in the Company’s Board of Commissioners.
Cabang Makasar, Banjarmasin, Samarinda, Bogor, Bekasi, Depok, Manado diresmikan.
2008
Opening marketing branches in Makasar, Banjarmasin, Samarinda, Bogor, Bekasi, Depok, and Manado . Penambahan anggota Dewan Komisaris. Appointed additional member to the Board of Commissioners. Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Sinar Mas dan Bank Victoria International. Obtained loan facilities from Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Sinar Mas and Bank Victoria International.
38
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Sejarah
History
Pembukaan kantor pemasaran Pangkal Pinang, Muara Bungo, Palu, Bukit Tinggi, Kendari dan Bengkulu.
Pembukaan kantor-kantor pemasaran Jambi, Tasikmalaya, Kemayoran dan Jakarta Barat.
2009
Opening marketing branches in Jambi, Tasikmalaya, Kemayoran and West Jakarta.
2011
Opening of marketing offices in Pangkal Pinang, Muara Bungo, Palu, Bukit Tinggi, Kendari and Bengkulu. Memindahkan Kantor Pemasaran Tasikmalaya ke Cabang Bandung sehubungan dengan berakhirnya masa sewa menyewa ruangan kantor pemasaran hingga diperolehnya lokasi baru untuk kantor pemasaran.
Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank Victoria International, Bank Windu Kentjana International dan Bank Permata. Obtained loan facilities from Bank Panin, Bank Victoria International, Bank Windu Kentjana International dan Bank Permata.
Relocation of Tasikmalaya Marketing Office to Bandung Branch Office, due to the termination of the contract to lease the office space, until a new location for the marketing office is obtained.
Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
Melakukan Penawaran Umum Terbatas V kepada Para Pemegang Saham Perseroan dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”).
Undertook changes in the Company’s BOC and BOD.
Limited Public Offering V to Shareholders of the Company in relation to the issuance of Preemptive Rights. Menerbitkan Obligasi Clipan Finance Indonesia III . Issuance of the Clipan Finance Indonesia III Bonds. Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank Mandiri, BCA, Bank BNI, Bank Danamon, Bank Permata, Bank ICBC, Bank Hana, Bank Victoria dan Bank Capital. Secured loans from Bank Panin, Bank Mandiri, BCA, BNI, Bank Danamon, Bank Permata, ICBC, Hana Bank, Bank Victoria and Bank Capital. Pembukaan kantor pemasaran Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Serang, Karawang, Sukabumi.
2010
Opening marketing branches in South Jakarta, East Jakarta, Serang, Karawang, Sukabumi. Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, BCA, Bank BNI, Bank BII, Bank ICBC, Bank CIMB Niaga, Bank Hana, Bank Permata, Bank Victoria Internasional. Obtained loan facilities from Bank Panin, BCA, Bank BNI, Bank BII, Bank ICBC, Bank CIMB Niaga, Bank Hana, Bank Permata and Bank Victoria International. Penambahan anggota Direksi. Additional member of BOD. Melakukan Penawaran Terbatas Medium Term NotesI (MTN ) I Clipan Finance Indonesia .
2012
Limited Offering the Clipan Finance Indonesia Medium Term Notes I. Perubahan susunan Direksi Perusahaan. Undertook changes in the Company's BOD. Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank BCA, BNI dan Bank bjb. Secured loans from Bank Panin, BNI, BCA and Bank bjb.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
39
Peristiwa Penting 2012
2012 Event Highlights
January
February
Memperoleh fasilitas Demand Loan dari Bank ICBC Indonesia
Rapat Kerja Nasional Manajemen dan Pimpinan Cabang di Jakarta dan Singapura.
Obtaining Demand Loan facility from Bank ICBC Indonesia
National Work Meeting for the Management and Branch Managers at Jakarta and Singapore.
March
Melakukan Penawaran Terbatas Medium Term Notes (MTN) I Clipan Finance Indonesia tahun 2012 Limited Offering of Medium Term Notes (MTN) I Clipan Finance Indonesia year 2012. Training Credit Analyst Training on Credit Analyst
June
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Gedung Bank Panin Jakarta. Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholder at Panin Bank Jakarta.
July
August
Memperoleh perpanjangan fasilitas kredit dari Bank Panin Obtained the extension of credit facility from Bank Panin. Training Marketing Alat Berat Training on Heavy Equipment Marketing
Buka Puasa Bersama Breaking the fast with staff.
40
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Peristiwa Penting 2012
2012 Event Highlights
September
November
Training Marketing Otomotif Training on Automotive Marketing Gathering Profesional Collector Gathering of Profesional Collector
Memperoleh fasilitas kredit baru dari Bank bjb
Obtained new credit facility from Bank bjb
Memperoleh perpanjangan fasilitas kredit dari BCA
Obtained the extension of credit facility from BCA.
Menerima Penghargaan “InfoBank Multifinance Awards 2012” atas kinerja keuangan Sangat Bagus 2007 – 2011, dari Majalah InfoBank di Bali.
Reveived “Info Bank Mulitifinance Awards 2012" award for the best financial performance in 20072011, from Info Bank Magazine in Bali.
Menerima Penghargaan sebagai multifinance dengan predikat “Sangat Bagus” atas kinerja keuangan tahun 2011, dari Majalah Info Bank di Bali.
Recived an Award as multifinance company with Outstanding Performance in 2011, from Info Bank Magazine in Bali.
December
Memperoleh perpanjangan fasilitas kredit dari Bank BNI.
Obtaining term extension credit facility from BNI.
Menerima penghargaan sebagai Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2012 untuk Kategori Total Aset diatas Rp 500 miliar dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia.
Received an award as the Best Financing Company 2012 for the Total Asset above Rp 500 billion category from the Association of Multifinance in Indonesia (APPI).
Menerima Penghargaan sebagai sebagai Penerbit Obligasi Terbaik 2012 Emiten Obligasi Sektor Keuangan dari Majalah Investor di Jakarta.
Received an award from Investor Magazine in Jakarta as the best bond issuer in 2012 Bond Issuer in the Financial Sector.
Menerima Penghargaan kategori Nominasi Top Executive of Multifinance Company 2012 atas nama Gita Puspa Kirana Darmawan – CEO PT Clipan Finance Indonesia Tbk dari Majalah Investor di Jakarta.
Received an Award for Nomination of Top Executive of Multifinance Company 2012 category on behalf of Gita Puspa Kirana Darmawan – CEO PT Clipan Finance Indonesia Tbk from Investor Magazine in Jakarta.
Menerima Penghargaan sebagai Perusahaan Multifinance Terbaik tahun 2012 dari Majalah Investor.
Received an award as the Best Multifinance Company in 2012 from Investor Magazine
Clipan Gathering
Clipan Gathering
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
41
Jaringan Usaha
Bussiness Network
Clipan Finance telah memiliki 33 kantor jaringan pemasaran yang tersebar di Indonesia yang terdiri dari 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran.
Kantor Pusat / Head Office Wisma Slipi Lt. 6 Jl. Let. Jen. S. Parman Kav.12, Jakarta 11480 Tel: (021) 5308005 Fax: (021) 5308026,5308027
Kemayoran Bursa Mobil Kemayoran Blok E No.50 Kemayoran Jakarta Pusat Tel: (021) 65868121 Fax: (021) 65868121
Semarang Ruko Mataram Plaza Blok E/6 Jl. MT Haryono No. 427-429 Semarang Tel: (024) 3563919, 3563768 Fax: (024) 3560068
JABODETABEK / Greater Jakarta Jakarta Barat Business Park Kebon Jeruk B-10, Jl. Meruya Ilir No. 88 Jakarta Barat Tel: (021) 30067871, 30067872 Fax: (021) 30067871
Jakarta Selatan Rukan Fatmawati Mas Blok II No.205 Jl. RS Fatmawati Kav. 20 Jakarta Selatan Tel: (021) 7654937, 7662346 Fax: (021) 7654938
Yogyakarta Gedung Bank Panin Lt. 2 Jl. Gejayan CT X No. 10 Yogyakarta, Jawa Tengah Tel: (0274) 557536, 557521 Fax: (0274) 557523
Jakarta Utara Komplek Ruko Mall KTC Blok A No.16. Jl. Boulevard Barat Kelapa Gading, Jakarta Utara Tel: (021) 45851191, 4524489 Fax: (021) 4524626
Jakarta Timur Ruko Kalimalang Square Blok KS No. 6 Jl. Inspeksi Kalimalang, Pondok Bambu Jakarta Timur Tel: (021) 86609770, 86610672 Fax: (021) 86610536
Bogor Jl. Raya Tajur No.240 E Wangun,Bogor 16720 Tel: (0251) 248043 Fax: (0251) 248044 Depok Jl. Margonda Raya No.535F Pondok Cina, Beji, Depok Tel: (021) 78849532, 78849507 Fax: (021) 78849588 Tangerang Ruko Batavia Blok AA-2 No.18 Jl. Boulevard Gading Serpong Tangerang 15000 Tel: (021) 54214039, 54214040 Fax: (021) 54213670 Bekasi Ruko Grand Mall Blok A/25 Jl. Jend. Sudirman Bekasi 17137 Tel: (021) 88953921, 88957747 Fax: (021) 88954171
42
Karawang Ruko Blok III No.7 Jl. Galuh Mas Raya Karawang Tel: (0267) 8450052 Fax: (0267) 8450052 Serang Jl. Raya Serang-Cilegon Km.3 Legok Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang Tel: (0254) 227364, 227372 Fax: (0254) 227364 Sukabumi Jl. Jend. Sudirman No. 75C Sukabumi Tel: (0266) 234956, 234957 Fax: (0266) 234936 Jawa Dan Bali / Java and Bali Bandung Gedung Bank Panin Lt. 4 Jl. Asia Afrika No. 166-170 Bandung, Jawa Barat Tel: (022) 4202903, 4222246 Fax: (022) 4200774
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
In 2011, Clipan Finance has 33 offices spread out all over Indonesia, consisting of 18 branch offices and 15 marketing offices.
Surabaya Jl. Diponegoro No.233 Surabaya, Jawa Timur Tel: (031) 5623077 Fax: (031) 5623014 Denpasar Gedung Bank Panin Lt. 2 Jl. Diponegoro 150 Pertokoan IDT, Genteng Biru A4-6 Denpasar, Bali Tel: (0361) 227895, 247400 Fax: (0361) 237911 Sumatera / Sumatera Lampung Jl. Jend. Sudirman No.42 Bandar Lampung Tel: (0721) 254635, 254535 Fax: (021) 268190 Palembang Jl. Lingk I No.1096E RT/RW 17/04 Kel/Kec 15 Ilir/Ilir Timur Palembang Tel: (0711) 356594, 356743 Fax: (0711) 357457 Pekanbaru Jl. Tuanku Tambusai No.399 Pekanbaru, Riau 28125 Tel: (0761) 571455, 571881, 571544 Fax: (0761) 571977
Medan Komplek Golden Trade Centre Jl. Gatot Subroto No.20 Medan, Sumatera Utara 20111 Tel: (061) 4521420, 4521530, Fax: (061) 4521484 Jambi Jl. Hayam Wuruk No.3A Jelutung, Jambi Tel: (0741) 21151, 21152 Fax: (0741) 7555756 Muara Bungo Komplek Pertokoan WTC blok G No. 2 Jl.Lintas Muara Bungo, Kec. Pasar Muara Bungo, Kel. Bungo Barat, Kab. Bungo, Propinsi Jambi. Tel. :0747 – 7324051, 7324052 Fax : 0747 - 7324050 Pangkal Pinang Jl. Soekarno Hatta Km. 5 No. 17, Kel. Dul, Kec. Pangkalan Kab Bangka Tengah, Bangka Belitung Tel. :0717 – 4261281, 4261283 Fax : 0717 - 4261092 Bukit Tinggi Jl. Prof M Yamin No. 36D Bukit Tinggi Tel. :0752 – 33801, 33807 Fax : 0752 - 33847 Bengkulu Jl, S. Parman No. 19 Bengkulu Tel. :0736 – 25682 Fax : 0736 - 2567 Kalimantan / Borneo Balikpapan Jl. MT Haryono No. 88 Balikpapan, Kalimantan Timur Tel: (0542) 872208 Fax: (0542) 444687
Samarinda Jl. Ahmad Yani No. 21 Sungai Pinang Dalam Samarinda, Kalimantan Timur Tel: (0541) 772439 Fax: (0541) 772020 Banjarmasin Jl. A. Yani Km. 55 No.450 C Banjarmasin, Kalimantan Selatan Tel: (0511) 3263596, 3263597 Fax: (0511) 3263598 Sulawesi / Sulawesi Makasar Komplek Metro Square Jl. Latimojong No. C26 Lariangbangi, Makasar Tel: (0411) 3620502, 3620503 Fax: (0411) 3611731 Manado Kompleks Bank Panin Jl. Dotulolong Lasut No.9 Manado 95111 Tel: (0431) 874585, 878815, 878817 Fax: (0431) 874594 Palu Jl. Emy Saelan No. 42 Palu Tel. :0451 – 457060, 421103 Fax : 0451 - 485432 Kendari Jl. Brigjend M Yoenoes, Kompleks Kendari Senapati Land Blok A No. 34 Tel. :0401 – 3135067, 3135098 Fax : 0401 - 3135066
Struktur Organisasi
Organization Structure
General Meeting of Shareholders
Auditt Committee
Risk Management Committee
Board of Commissioners Board of Directors
Investor & Corp Relation Scretary
Internal Audit
Penanggung Jawab PMN
Finance & Operating Directorate
Marketing Directorate
Collection Directorate
Risk Management
Koordinasi Pusat & Cabang
Corporate
Factoring
Collection
Area Collection Manager
Retail
Heavy Equipment
Oto Commercial
Regional Area
AR Manager
Finance & Accounting
Oto Passenger
Business & Product Development
Treasury
GA & Inventory
Finance & Accounting
Information Technology
Financial Planning & Analysis
Task Force
Branches
Operation & Support
Operation
Compliance & SOP
Compliance System Operating Procedure
Credit Risk Management
Credit Risk Otomotif
Human Resources
Credit Risk Non Otomotif
Corporate legal Litigasi
Doc. Control & Product Support
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
43
Tinjauan Bisnis
Business Overview
Sepanjang tahun 2012, fokus Perseroan masih pada pembiayaan konsumen otomotif retail yang jumlah portfolionya mencapai 50% dari jumlah portfolio keseluruhan. Perseroan memasarkan produknya melalui 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia. Throughout 2012, the Company remained focused on the retail automotive consumer financing, whose portfolio accounted for 50% of its total financing portfolio. The Company markets its financing products through its 18 branch offices and 15 marketing offices in major cities in Indonesia.
Clipan Finance merupakan perusahaan pembiayaan terkemuka yang berhasil dalam tiga jenis jasa pembiayaan yaitu Pembiayaan Konsumen, Sewa Pembiayaan dan Anjak Piutang Clipan Finance is a leading financing company which successfully carries on three types of financing services namely Consumer Financing, Leasing and Factoring.
Produk-Produk Kami
Our Products
Clipan Finance berdiri sejak tahun 1982, dan telah berkiprah dalam industri pembiayaan lebih dari 30 tahun serta telah berhasil melewati berbagai krisis yang terjadi. Mendapat berbagai penghargaan sejak tahun 2001-2012 dan pada tahun 2012 dinobatkan sebagai perusahaan pembiayaan terbaik tahun 2012 oleh Majalah Info Bank.
Clipan Finance was established in 1982, and has been in the financing industry for over 30 years and has successfully passed through various crisis. Received various awards since 2001-2012 and in 2012 the Company was bestowed as the best financing company 2012 by Info Bank Magazine.
Pada mulanya Clipan Finance lebih dikenal dengan kegiatan sewa pembiayaan alat berat atau lebih dikenal dengan pembiayaan sewa guna usaha. Seiring berjalannya waktu, dengan pemikiran serta pertimbangan yang matang mengenai prospek usaha ke depan, tingkat risiko dan hal penting lainnya maka fokus utama pembiayaan Perseroan dialihkan dari sewa pembiayaan alat berat ke pembiayaan konsumen mobil bekas. Perubahan tersebut tentu saja didukung dengan kebijakan-kebijakan dan strategi usaha yang tepat sasaran, dan pilihan yang diambil oleh Perseroan tersebut sangat tepat karena dalam periode lebih kurang 3 tahun, Perseroan telah dapat menikmati hasil yang menggembirakan. Sejalan dengan kebutuhan akan pembiayaan anjak piutang yang memiliki pasar cukup besar dan peluang bisnis yang cukup baik dan menguntungkan, Perseroan mengembangkan bisnisnya pada jasa pembiayaan anjak piutang sejak tahun 2006.
Clipan Finance was originally known for its leasing of heavy equipment business, more popularly known as lease financing. Over time, with thoughtful and careful consideration of its future business prospects, risk levels, and other important matters, the main focus of the Company's financing endeavors were shifted from lease financing of heavy equipment to financing of used consumer cars. This shift in focus was naturally supported by sound and effectively targeted policies and business strategies, and the Company's decision proved to be suitable, as in about 3 years the Company was able to obtain satisfactory results. In line with the needs for factoring financing which has quite a big market and good and profitable business opportunities, the Company expanded its business in the factoring financing since 2006.
Saat ini, sesuai dengan ijin yang dimiliki, kegiatan utama Perseroan adalah memberikan jasa sebagai berikut:
Currently, pursuant to the licenses it has obtained, the Company's main business line is to provide the following services:
-
Pembiayaan Konsumen untuk pengadaan mobil bekas dan mobil baru,
-
Consumer Financing for the procurement of used cars and new cars,
-
Sewa Pembiayaan untuk pengadaan barang modal seperti alatalat berat, kendaraan bermotor, tongkang, tug boat dan mesin produksi,
-
Lease Financing for procurement of capital goods, such as heavy equipment, motor vehicles, barges, tug boats, and manufacturing machineries,
-
Anjak Piutang yang lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam negeri.
-
Factoring, focused more on financing of purchases and/or transfers and management of short-term bills or receivables of companies from domestic trade transactions.
46
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Produk-Produk Kami
Our Products
Sepanjang tahun 2012, fokus Perseroan masih pada pembiayaan konsumen otomotif retail yang jumlah portfolionya mencapai 50% dari jumlah portfolio keseluruhan. Perseroan memasarkan produknya melalui 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia.
Throughout 2012, the Company remained focused on the retail automotive consumer financing, whose portfolio accounted for 50% of its total financing portfolio. The Company markets its financing products through its 18 branch offices and 15 marketing offices in major cities in Indonesia.
PEMBIAYAAN KONSUMEN
CONSUMER FINANCING
Perseroan memiliki fokus bisnis pada target pasar ritel otomotif dimana tingkat pendapatan konsumen berada di sektor usaha menengah dan menengah keatas. Segmentasi portfolio pembiayaan konsumen lebih difokuskan pada kendaraan bekas non niaga yang selalu tumbuh dan mempunyai pangsa pasar terbesar khususnya kendaraan bekas yang diproduksi oleh produsen mobil Jepang. Hal ini mengingat besarnya tingkat penguasaan pangsa pasar produsen Jepang dengan harga harga kendaraan bekas rata-rata di atas Rp 50 juta keatas dan sebagian kecil pembiayaan kendaraan baru dengan harga rata-rata diatas Rp 100 juta, dengan tetap memperhatikan jenis dan merek yang memiliki nilai jual kembali yang tinggi.
The Company's business is focused on the retail automotive market, in which there is middle to high level of income. The segmentation of consumer financing portfolio is more focused on non-commercial used cars which has consistently been growing and currently has the largest share of the market, especially used cars from Japanese car manufacturers. This is because the market share of Japanese manufacturers with a price range for used cars of over Rp 50 million and a small portion of financing of new car has an average price of above Rp 100 million, with respect to types and brands with high resale value.
Pada tahun 2012, pembiayaan konsumen merupakan pembiayaan mobil bekas bagi nasabah yang membeli mobil dari showroom dan dealer rekanan secara kredit dengan suku bunga tetap dan periode pinjaman antara satu hingga empat tahun dan uang muka rata-rata 20%-25%. Dipilihnya pembiayaan mobil bekas sebagai fokus utama karena selain margin bunga bersih yang cukup tinggi, tingkat risiko yang rendah dan aset yang dibiayai masih memiliki tingkat pengembalian yang tinggi sehingga menguntungkan bagi Perseroan. Pembiayaan mobil baru bukan merupakan fokus utama karena tingkat suku bunga yang tidak bersaing dan Perseroan harus berkompetisi dengan bank-bank yang menawarkan suku bunga yang rendah.
In 2012, consumer financing consisted of financing of used cars provided to customers who purchased cars from showrooms and partnering dealers by means of credit, with a fixed interest rate and term of between one to four years, and average down payment of 20%-25%. Financing of used cars has been chosen as the Company's main focus in consumer financing, for the net interest margin is high, the risk revel is low, and the assets being financed have a high rate of return, so as to financially benefit the Company. The financing of new cars has not been the Company's main focus, as interest rates have not been competitive enough and the Company would then have to compete with banks offering lower interest rates.
Pada tahun 2012, jumlah pembiayaan konsumen baru mencapai Rp 1,7 triliun atau turun sebesar 28% dibandingkan tahun 2011. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 44% dari total pembiayaan selama tahun 2012.
In 2012, the amount of new consumer financing reached Rp 1.7 trillion, or down 28% from the 2011 figure. This contributed 44% to the Company's total financing in 2012.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
47
Produk-Produk Kami
Our Products
Beberapa penyebab turunnya jumlah pembiayaan kendaraan bekas Perseroan di tahun 2012, adalah sebagai berikut:
Some factors causing the decrease in total financing for used vehicles in 2012 were:
1.
Dikeluarkannya kebijakan baru oleh pemerintah mengenai kenaikan jumlah uang muka untuk pembelian kendaraan baru maupun bekas yang dibiayai oleh bank dan perusahaan pembiayaan. Meskipun dampak yang dirasakan tidak sebesar perusahaan pembiayaan yang membiayai motor, namun dampak tersebut tetap membawa pengaruh bagi Perseroan.
1.
The issuance of a new government policy concerning an increase in the down payment for purchase of new as well as used vehicles financed by banks and financing companies. Even though the impact is not as big as those experienced by financing companies which finance motorcycles, this has also affected the Company.
2.
Harga mobil baru yang hanya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan harga mobil bekas ditambah dengan jumlah diskon dan bonus pembelian yang menarik, serta suku bunga pinjaman yang murah untuk mobil baru dari bank, menggiring konsumen yang semula akan membeli mobil bekas beralih pada pembelian mobil baru.
2.
The price of a brand new car which is only slightly higher than used cars plus attractive discounts and bonuses, and low loan interest rate for brand new cars given by bank, have driven consumers who previously intended to buy used cars to shift to new cars.
3.
Persaingan yang sangat kompetitif pada pasar mobil bekas yang saat ini tidak hanya diperebutkan oleh sesama perusahaan pembiayaan namun juga oleh bank-bank yang memberikan jasa pembiayaan untuk pembelian mobil bekas turut membawa dampak bagi Perseroan.
3.
The very strong competition in the used car market not only by financing companies but also by banks which give financing for purchase of used cars has also brought impacts on the Company.
Dalam menghadapi tantangan tersebut diatas, Perseroan menerapkan strategi yang telah ditetapkan yang antara lain melakukan inovasi produk dengan program-program pemasaran yang menarik , memperkuat sumber pendanaan dengan mendapatkan sumber dana yang murah sehingga dapat berkompetisi ditengah pasar yang semakin kompetitif, memperkuat hubungan dengan mitra usaha dan konsumen. Selain itu Perseroan juga memperkokoh komitmennya untuk meningkatkan dan memperbaharui semangat serta budaya pelayanan yang memberikan kepuasan bagi setiap pelanggan. Kecepatan, keamanan dan fleksibilitas yang terukur dalam melakukan proses pembiayaan yang dikerjakan secara profesional membuat Perseroan tetap dipercaya oleh mitra usaha dan pelanggan.
To face this challenge, the Company has set some strategies including conducting product innovation with attractive marketing programs, strengthening source of fund by obtaining cheap source of funds to enable the Company compete in the increasingly competitive market, strenghtening the relationships with business partners and consumers. The Company has also strengthened its commitment to improve and renew its spirit and service which give satisfaction to every customer. Measureable speed, security and flexibility in handling the financing process and which is carried out professionally has enable the Company to maintain the trust from the business partners and customers.
SEWA PEMBIAYAAN
LEASE FINANCING
Sewa Pembiayaan merupakan pembiayaan berupa barang modal khususnya alat-alat berat dengan jangka waktu pembiayaan rata-rata 3 tahun dan uang muka berkisar antara 20%-30%. Perseroan memiliki fokus bisnis pada target pasar korporasi sektor usaha transportasi dan komoditas dimana eksposur pembiayaan barang modal yang disewagunausahankan terdiversifikasi pada sektor transportasi, pertambangan dan pengembangan lahan perkebunan.
Lease financing is financing of capital goods, especially heavy equipment, with an average financing term of 3 years and down payment of between 20%-30% of total value. The Company is focused on the transportation and commodity sectors, where the exposure of capital goods being leased is fairly diversified among transportation, mining, and plantation sectors.
Segmentasi portfolio pembiayaan lebih difokuskan pada pembiayaan barang modal unit baru dan khusus untuk pembiayaan alat berat difokuskan pada alat berat yang umum digunakan dan memiliki risiko yang rendah seperti excavator, buldozer dan lainnya yang diproduksi oleh authorized supplier yang terkemuka. Selain itu beberapa kriteria yang ditetapkan untuk pembiayaan khususnya alat berat adalah selain diharuskan bahwa kegiatan usaha nasabah sudah berjalan dan menghasilkan, pengalaman konsumen mengoperasikan alat berat juga merupakan persyaratan yang wajib dipenuhi.
The segmentation of the Company's financing portfolio has been more focused on the financing of new capital goods and especially for the financing of heavy equipment, focused on the commonly used heavy equipment with known low level of risk, such as excavators, bulldozers and other machineries from leading and authorized suppliers. In addition, the Company has determined a range of criteria for financing, in particular heavy equipment, which require that the customers' business activities to be already running and generating revenues, and that the customers are experienced in handling and
48
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Produk-Produk Kami
Our Products
operating the heavy equipment. Pada tahun 2012, jumlah sewa pembiayaan baru mencapai Rp 679 miliar atau turun sebesar 15% dibandingkan tahun 2011. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 18% dari total pembiayaan selama tahun 2012. Turunnya jumlah sewa pembiayaan baru di tahun 2012, disebabkan kebijakan yang diambil oleh Perseroan untuk membatasi dan berhati-hati dalam memberikan pembiayaan pada sektor pertambangan.
In 2012, total new finance leases reached Rp 679 billion or down 15% from the 2012 figure. This contributed 18% to the total amount of financing in 2012. The decrease in total new lease financing in 2012 was caused by the policy taken by the Company to limit and to be more prudent in giving financing for the mining sector.
ANJAK PIUTANG
FACTORING
Pada tahun 2012, jumlah pembiayaan anjak piutang meningkat cukup signifikan dan mencapai Rp 1.469 miliar atau tumbuh sebesar 49% dibandingkan tahun 2011. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 38% dari total pembiayaan selama tahun 2012.
In 2012, total factoring amount significanly increased and reached Rp 1,469 billion or increased 49% from the 2011 figure. This contributed 38% to the Company's total financing in 2012.
Fokus bisnis dan segmentasi portfolio pembiayaan ini lebih kepada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan dalam negeri disektor industri dan properti dengan jangka waktu maksimum 1 tahun. Hal ini memberikan keuntungan bagi Perseroan karena perputaran dana yang relatif cepat dan mengurangi risiko fluktuasi tingkat suku
The Company's business focus and segmentation of factoring portfolio has been directed more on financing for purchases and/or transfers and also management of receivables or short-term bills from domestic trade transactions in the industry and property sectors, with the maximum term of 1 year. This has been beneficial for the Company, due to the relatively rapid turnover of funds and reduced risk of interest rate fluctuations.
Untuk transaksi pembiayaan anjak piutang selain pembelian/pengalihan piutang, Perseroan mewajibkan nasabah untuk memberikan jaminan tambahan dalam bentuk aset tetap yang nilainya lebih tinggi dari nilai pembiayaan. Jumlah pembiayaan ratarata adalah 80% dari total tagihan/piutang yang dialihkan.
For transactions of factoring with the exception of purchases/transfer of receivables, the Company requires customers to provide additional collateral in the form of a fixed asset whose value is higher than the asset being financed. The average amount being financed is about 80% of the total value of the bills/ receivables being transferred.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
49
Kinerja Operasional
Operational Performance
Perseroan menyadari bahwa pelayanan terbaik yang diberikan kepada nasabah merupakan salah satu kunci penting dalam usaha meningkatkan kinerja dan menghadapi kompetisi yang semakin ketat di pasar. Kesadaran ini terus ditanamkan kepada seluruh divisi dan jajaran yang ada di Perseroan, sehingga diperoleh dukungan penuh dan semangat yang positif untuk terus maju dan memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen dan juga pihak yang terkait lainnya. Untuk itu secara konsisten dan terarah Perusahaan meningkatkan kemampuannya untuk memberikan pelayanan terbaik. Beberapa hal penting yang dilakukan untuk menghadapi perubahan iklim bisnis yang cepat tersebut adalah:
The Company is fully aware that the best service for customers is one of the most crucial aspects in ensuring the success of improving performance and facing ever stronger competition in the market. This awareness is continually inculcated in all the divisions and positions within the Company, resulting in the employees' total support and positive spirit to keep progressing and providing optimal satisfaction to all customers and other stakeholders. Therefore, in a consistent and focused manner, the Company enhances its capabilities to provide the best service to the customers. Some important measures taken to face the changes in the new business climate were:
-
Memperbaharui sistem operasional yang lebih efektif dan efisien dengan penyederhanaan proses persetujuan kredit antara lain dengan memangkas tahapan yang tidak memberikan nilai tambah. Penyederhanaan proses tidak berarti bahwa prinsip kehati-hatian ditinggalkan namun tetap selalu menjadi perhatian yang serius bagi Perseroan.
-
Establishing a new operational system that is more effective and more efficient. The streamlining of credit approval include among others the elimination of stages that did not provide added value to the overall process. Simplification of process does not mean that the principle of prudence has been neglected, in fact it continues to receive serious attention by the Company.
-
Pelatihan yang intensif kepada sumber daya manusia yang dimiliki di setiap tingkatan dan divisi sehingga dapat bekerja secara efektif dan efisien.
-
Intensive trainings to workforce on every level and in every division so that they can work effectively and efficiently.
-
Pengembangan sistem teknologi informasi yang mendukung operasional Perseroan secara konsisten terus dilakukan untuk mendukung tercapainya visi Perseroan.
-
Development of IT system that supports the Company's operations, carried out consistently to attain the Company's vision.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan, beberapa program yang diluncurkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:
Some programs have been undertaken in order to improve the quality of the Company's services. These are:
1.
1.
50
Program Cara Mudah Membayar Angsuran, program ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para konsumen dalam melakukan pembayaran angsuran ke rekening Clipan Finance melalui elektronik perbankan yang mudah dijangkau dan tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Perseroan menjalin kerjasama dengan:
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Easy Way to Pay Pay Installment, this program is aimed to facilitate customers in fulfilling their installment obligations to Clipan Finance's account through electronic banking which can be easily accessed and available in all regions of Indonesia. The Company collaborates with:
Kinerja Operasional
Operational Performance
a.
Bank Panin sebagai induk Perusahaan untuk mengadakan fasilitas Payment Point yang bertujuan untuk memudahkan para nasabah melakukan pembayaran angsuran melalui jaringan ATM Bersama dengan Nomor Rekening Virtual.
a.
Bank Panin as the parent company to provide payment Point facilities aimed to facilitate customers in fulfilling their installment obligations through ATM network with their Virtual Account Number.
b.
Bank BCA yang memiliki jaringan kantor cabang dan ATM yang tersebar di seluruh Indonesia sehingga memudahkan mitra kerja Perseroan menerima pembayaran dan nasabah Perseroan melakukan pembayaran angsuran khususnya melalui ATM dengan Rekening Virtual.
b.
BCA with a vast network of branches and ATMs nationally, thus enabling the Company's business partners to receive payments and the customers to transfer their loan installment payments via Virtual Account at the ATMs.
c.
Bank-bank rekanan lainnya seperti BRI, Bank Sumsel dan bank lainnya melalui layanan AUTO DEBET, sehingga mempermudah konsumen yang telah memiliki rekening di bank-bank rekanan Perseroan tersebut untuk melakukan pembayaran angsurannya.
c.
Related banks such as BRI, Bank Sumsel and other banks through the Auto Debet service, thus making it easier for customers who already have accounts in these banks to transfer their loan installment payments.
2.
Implementasi Electronic Data Capture (EDC), yang merupakan teknologi untuk meningkatkan kontrol operasional atas proses penagihan konsumen di lapangan sehingga terjadi perubahan cara penerimaan pembayaran angsuran yang semula penerimaan secara manual dari konsumen menjadi aplikasi EDC.
2.
Implementing the Electronic Data Capture (EDC), as the technology to improve operational control over consumer billing process on site, resulting in a change of means of receiving installment payments from manually by consumers to EDC application.
3.
Program Hari Konsumen, yang disesuaikan dengan peringatan “Hari Pelanggan Nasional” untuk mewujudkan komitmen Perseroan dalam meningkatkan budaya melayani untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan.
3.
Consumer Day Program, adjusted with the “National Customer Day” celebration to materialize Company's committment in increasing service culture to give satisfaction to customers.
4.
Program Konsumen Istimewa, merupakan program pelayanan khusus bagi konsumen yang loyal dan sangat bagus.
4.
Special Consumer Program, is a special service program for loyal and outstanding consumers.
5.
Layanan Pengaduan Nasabah, yang merupakan sarana komunikasi para pelanggan untuk memberikan masukan, saran dan keluhan yang dialami. Selain melalui media elektronik, di setiap meja customer service tersedia formulir pengaduan nasabah sehingga nasabah yang datang dan dilayani dapat menyalurkan saran dan keluhan serta pendapatnya. Disisi lain layanan ini merupakan program keterbukaan Perseroan untuk menerima semuanya dan melakukan perbaikan untuk menjadi yang lebih baik.
5.
Customer Complaint Service, as a means of communication from customers to give inputs, recommendations and complaints to the Company. In addition to electronic media, there are also customer complaint forms available at every customer service desk so that customers who come and being serviced can give their suggestions and complaints as well as their opinions. On the other side, this service constitute the Company's open program to receive all complaints and suggestions and to carry out improvements to become better.
6.
Layanan SMS, sebagai sarana komunikasi dua arah antara Perseroan dengan para konsumen dan sebaliknya. Perseroan menjadikan program ini sebagai sarana dimana Perseroan memberitahukan program-program terbaru, reminder tanggal jatuh tempo angsuran konsumen, reminder perpanjangan STNK konsumen hingga ucapan selamat ulang tahun ke konsumen.
6.
SMS facility. as a means of two-way communication between the Company and its customers. The Company uses this program as a means in which it can issue notices about the latest programs, remind the customers about their installments' due dates, remind the customers about their vehicle registration renewal, and also send birthday greetings to customers.
7.
Situs web (www.clipan.co.id), yang senantiasa diperbaharui dan memungkinkan konsumen dan masyarakat mempelajari tentang Clipan Finance, program-program promosi terbaru serta jasa layanan pembiayaan yang ditawarkan Perseroan
7.
Website (www.clipan.co.id) is constantly updated and allows customers and communities to learn about Clipan Finance, the latest promotional programs and financing services offered by the Company including other matters such as to give
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
51
Kinerja Operasional
Operational Performance
termasuk hal-hal lainnya seperti memberikan saran dan keluhan untuk perbaikan dan lowongan pekerjaan.
suggestions and complaints for improvement and to announce job vacancies.
8.
8.
Internal Media, yang merupakan fasilitas web internal yang berfungsi sebagai media komunikasi antar karyawan. Situs ini juga memuat berbagai informasi dan artikel yang bermanfaat bagi seluruh karyawan, program-program baru Perseroan, berita kantor pusat dan kantor cabang, materi dan jadwal pelatihan dan pengembangan karyawan dan lain-lain.
Perseroan secara konsisten memberikan pelatihan kepada seluruh karyawan di setiap tingkatan untuk dapat menjalankan program pelayanan yang ditetapkan dengan maksimal. Program-program yang telah ditetapkan tersebut akan terus dievaluasi dan diperbaharui untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh konsumen Perseroan.
52
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Internal Media, this is an internal web facility which functions as a means of communication among employees. This site also provides various information and articles useful for all employees, Company's lattest programs, news from the head office and branch offices, materials and schedules for employee training and development, etc.
The Company consistently provides training to all employees in every level to enable them carry out service program that have been set optimally. These programs will be constantly evaluated and updated to give the best for all Company's consumers.
Partner Bisnis dan Konsumen
Business Partners and Customers
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
53
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Faktor yang sangat penting hingga tercapainya sukses Clipan Finance adalah sumber daya manusia. The most important factor that brings success to Clipan Finance is its human capital.
Karyawan 2008 - 2012 Employee 2008 - 2012
2012
893
2011
892 654
2010
510
2009
381
2008
Jumlah Karyawan / Number of Employee
2008
381
2009
2010
2011
510
654
892
2012
893
Tinjauan Sumber Daya Manusia
Human Resources Overview Hasil kinerja Clipan Finance yang maksimal didukung oleh sumber daya manusia yang handal, profesional dan memiliki integritas tinggi. The maximum performance of Clipan Finance's is supported by its reliable and professional employees who have high integrity.
Tinjauan Sumber Daya Manusia
Human Resources Overview
Clipan Finance menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aset yang tak ternilai dan merupakan faktor kunci kesuksesan pertumbuhan bisnis Pesrseroan. Sebagai mitra kerja utama, SDM berperan sebagai salah satu penentu perkembangan bisnis sekaligus kunci penting terlaksananya visi dan misi Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan. Hasil kinerja Clipan Finance yang maksimal didukung oleh sumber daya manusia yang handal, profesional dan memiliki integritas tinggi. Perseroan menyadari bahwa tata kelola SDM yang baik tak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan karyawan, tapi juga memunculkan potensi yang dimiliki setiap karyawan secara optimal sehingga pada akhirnya, karyawan dapat secara aktif memainkan peran sebagai bagian penting yang tak terpisahkan dari Perseroan.
For Clipan Finance, employees are priceless assets that have a crucial role in the development of its business. As primary business partners, the Company's employees are one of the factors that determine its future business development and serve an important key for the attainment of the Company's vision and mission as a financing company. The Company realizes that a good corporate governance system must not only aim at increasing employees' capabilities, but also stimulating their potentials optimally so that they can actively become an inextricable part of the Company.
Untuk itu, Clipan Finance menempatkan pengembangan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia sebagai prioritas utama yang selalu mendapat perhatian serius. Perseroan membentuk Human Resources Division yang dalam kegiatan operasionalnya berfungsi melengkapi setiap SDM untuk profesional dan ahli di bidangnya dan memiliki integritas tinggi sehingga pada akhirnya, SDM akan mampu berprestasi dan memberikan andil dalam mendukung terwujudnya Visi dan Misi Perseroan. Untuk menunjang terciptanya semangat kerja dan dedikasi yang tinggi dari segenap karyawan, Perseroan selalu mengupayakan berbagai cara untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman.
As such, Clipan Finance manages all its employees through the Human Resources Division, whose operational activities are aimed at helping each employee become more professional and qualified in their respective fields of work. Eventually, the employees will be able to become excellent and contribute positively towards the attainment of the Company's mission and vision. To encourage the working spirit and utmost dedication of all employees, the Company always strives to conduct measures that create a healthy, secure, and comfortable work environment.
Perseroan memandang sangat penting bahwa setiap karyawan memiliki pemahaman yang baik tentang nilai-nilai perusahaan dan menerapkannya dalam lingkungan kerja. Bekerja dengan Integritas tinggi, melayani secara Profesional, dan selalu berpikir Inovatif untuk mencapai Kepuasan Nasabah merupakan nilai-nilai Perseroan yang selalu ditanamkan kepada seluruh karyawan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama karyawan, atasan dan juga hubungan eksternal dengan nasabah dan mitra kerja lainnya.
With an excellent human resources management, the Company regards that it is essential for each employee to comprehend the Company's values and implement them at work. Working with high integrity, serving with professionalism, thinking in innovative ways to achieve customer satisfaction, are the Company's values inculcated in all employees for the creation of a harmonious relationship among all staff, superiors and subordinates, customers as well as other business partners.
Nilai-nilai Perusahaan tersebut adalah:
The Company's values are:
1.
1.
56
Integritas: nilai ini mendorong setiap karyawan Clipan Finance untuk bertindak konsisten dalam pikiran, perkataan, dan tindakan, sesuai dengan ketentuan, peraturan, kode etik profesi yang ditetapkan Perseroan dan regulator lainnya serta prinsip-
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Integrity: this value encourages each employee within Clipan Finance to act consistently as regards intention, words and actions, in line with the prevailing regulations, rules, and professional code of ethics stipulated by the Company as well as
Sumber Daya Manusia
Human Resources
prinsip kebenaran yang berlaku.
other regulators, and upholding the principle of truth.
2.
Profesionalisme: nilai ini mendorong karyawan untuk kompeten di bidangnya dan senantiasa berhasrat mengembangkan diri. Bekerja secara efektif dan efisien untuk menghasilkan kinerja terbaik dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan mitra kerja.
2.
Professionalism: this value motivates employees to be competent in their fields and strive for self-development. Working effectively and efficiently to yield the best results and provide added value for the Company and its business partners.
3.
Inovatif: nilai ini mendorong karyawan senantiasa berkembang dan menghasilkan ide-ide baru yang positif untuk kemajuan bersama. Perseroan secara terbuka menerima pemikiran dan gagasan yang positif dari karyawannya dan melakukan proses review dan pengkajian mendalam sehingga ide-ide dan gagasan yang positif tersebut dapat diterapkan dan memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan seluruh karyawan.
3.
Innovation: this value triggers employees to always develop themselves and formulate new and positive ideas for collective development. The Company is always open to new positive thoughts and ideas from its staff, and reviews and studies these ideas to make them applicable and provide added value to the Company and all the employees.
4.
Kepuasan Nasabah: sebagai perusahaan pembiayaan, kepuasan nasabah yang tercipta dari hubungan yang tulus dan terbuka yang dilandasi oleh sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama adalah nilai yang sangat penting yang terus ditanamkan oleh Perseroan k e p a d a s e l u r u h karyawan.
4.
Customer Satisfaction: as a financing company, customer satisfaction arising from an honest and open relationship made with trust and mutual respect is a critical value that is continuously inculcated by the Company in the mind of its employees.
Kunci keberhasilan dari pengelolaan SDM Perseroan adalah kemampuan untuk menempatkan personel yang tepat pada bidang pekerjaan yang tepat sasaran. Secara konsisten Perseroan memperhatikan pengembangan kapasitas karyawan dalam bidang pekerjaannya yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan karyawan untuk menanamkan rasa memiliki dan semangat untuk berprestasi lebih baik. Jenjang karir yang jelas disediakan bagi setiap karyawan yang berkualitas dan berprestasi.
The key to success of the Company's human resources management is its ability to assign the right employee to the right job. The Company is constantly attentive to the capacity development of its employees as regards their respective field of work, along with the measures to improve their welfare, in order to foster a sense of belonging and a spirit for excellence. The Company provides a clearly defined career path to all qualified employees and top performers.
KEBIJAKAN REKRUTMEN
RECRUITMENT POLICY
Untuk mencapai visi dan misi serta terus berkembang menjadi perusahaan pembiayaan terbaik Perseroan harus memiliki SDM yang berkualitas, memiliki keyakinan yang teguh dan mampu bersaing, serta senantiasa menunjukkan kinerja terbaik. Karena itu menempatkan karyawan dalam posisi dan bidang pekerjaan yang tepat pada suatu tim yang solid menjadi kunci penting Perseroan mencapai hasil yang maksimal dan mampu bersaing dan menjadi perusahaan pembiayaan yang kuat di masa mendatang. Untuk menjawab tantangan tersebut, Clipan Finance secara konsisten melakukan pengembangan SDM, sesuai dengan kebutuhan perkembangan industri pembiayaan.
Clipan Finance realizes that in order to continue its growth towards attaining its vision and mission, it has to retain employees that are of excellent quality, consistent and sturdy in their work ethos, competitive, and well performing. Assigning the right person to the right type of work within a solid teamwork environment is key to the Company's ability to compete and become a strong financing company as it faces the future. Therefore, in order to address this challenge, Clipan Finance is consistently developing its human resources in accordance with the evolving needs of the financing industry.
Perseroan memiliki pemahaman bahwa “segala sesuatu harus dimulai dengan baik dari awal” dan karenanya Perseroan menjadikan proses rekrutmen sebagai titik awal yang mendapat perhatian khusus untuk mendapatkan karyawan yang handal dan profesional yang dibutuhkan oleh Perseroan. Proses rekrutmen karyawan baru dilakukan secara berkala dan hati-hati demi memenuhi rencana Perseroan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja karyawan.
Guided by the dictum that “everything must be good from the start,” for the Company, the recruitment process is the starting point that must be particularly considered in order to obtain reliable and professional people to be employed at the Company. The recruitment of new employees is conducted on a regular basis and with prudence to meet the Company's expansion plan to increase efficient and effective performance of employees.
Mekanisme penerimaan karyawan dimulai dari adanya suatu analisa beban kerja yang terkait dengan struktur organisasi, analisa pekerjaan
The recruitment of new employees is normally initiated with a work load analysis related to the organizational structure, job analyses and
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
57
Sumber Daya Manusia
Human Resources
dan job description, sehingga terciptalah suatu ManPower Planning yang menyeluruh. Dalam proses rekrutmen ini, fokus utama Perseroan adalah untuk mendapatkan calon karyawan yang memiliki talenta yang sesuai dengan kebutuhan bisnis pembiayaan, visi, misi, strategi dan budaya perusahaan.
job descriptions, resulting in a comprehensive Manpower Planning. In this recruitment process, the Company's main focus is to obtain talented individuals that are compatible with the demands in the financing business as well as with the Company's vision, mission, strategies and work culture.
Proses perekrutan karyawan dilakukan secara selektif di kantor pusat dan di cabang masing-masing dengan pengawasan dari kantor pusat dengan melalui berbagai media seperti pemasangan lowongan iklan surat kabar lokal maupun nasional, partisipasi acara job fair, melalui situs web perusahaan dan situs web khusus bagi pencari lapangan kerja, dan program Employee-Get-Employee. Untuk area Jabodetabek, proses perekrutan dilakukan oleh kantor pusat.
New employees are selectively recruited at the head office and at each branch under supervision from the head office through various media, such as job vacancy advertisements published in regional and national newspapers, participation in job fairs, company website and special website for job seekers, and the Employee-Get-Employee program. For the Greater Jakarta area, the recruitment processes are conducted at and by the head office.
Selain itu Perseroan juga menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan yang bergerak dibidang human resources untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas.
The Company has also formed partnerships with several companies in the field of human resources to recruit qualified people.
Hingga akhir tahun 2012, jumlah karyawan Perseroan mencapai 893 karyawan dibandingkan dengan jumlah karyawan tahun 2011 sebanyak 892 karyawan.
As of the end of 2012, the Company's total number of employees was 893 employees, compared with 892 employees in 2011.
Produktifitas Tenaga Kerja
Employee Productivity 2012
Karyawan Kantor Cabang / Kantor Pemasaran Karyawan / Cabang & Kantor Pemasaran
2011
Perubahan Change
893
892
0.1%
Employees
33
33
0.0%
Branches / Marketing Offices
27.1
27.0
0.1%
Employee / Branch & Marketing Office
Nilai Pembiayaan Baru / Rata-rata Karyawan
Value of New Booking / Average Employee
(Rp Juta)
4,332
5,425
(IDR Million)
-20.1%
Analisa Karyawan
Employee Analysis
Tingkat Pendidikan
2012
2011
Perubahan Change
D3, Universitas dan S2
74.9%
74.9%
0.0%
Diploma College, University & above
SD sampai SMA
25.1%
25.1%
0.1%
Primary to High School
100.0%
100.0%
0.0%
Total
Jumlah
Level of Education
Jumlah Karyawan
58
Number of Employee
2008
2009
2010
2011
2012
381
510
654
892
893
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Menurut Jenjang Manajemen
By Managerial Level 2008
2009
2010
2011
2012
Direksi
2
2
3
3
2
Directors
EVP
2
3
3
4
4
EVP
Manager (GM, AM, SM, M)
18
31
50
61
62
Manager (GM, AM, SM, M)
Asisten Manager
13
9
9
11
13
Asisstant Managers
Senior Officer
6
52
73
99
116
Senior Officers
Officer
132
371
466
651
635
Officers
Lain-lain
208
42
50
63
61
others
Jumlah
381
510
654
892
893
Total
Menurut Jenjang Manajemen By Managerial Level
0%
Direksi
0%
EVP
7%
Manager (GM, AM, SM, M)
2%
Asisten Manager
13%
Senior Officer
71%
Officer
7%
Menurut Jenjang Pendidikan
Lain-lain
By Level of Education 2008
2009
2010
2011
2012
5
5
8
11
9
Postgraduate Degree
270
310
391
523
488
Bachelor’s Degree
Akademi (D3)
41
97
111
134
171
Diploma
Non Akademi
65
98
144
224
225
Non-Diploma
381
510
654
892
893
Total
Sarjana (S2, S3) Sarjana (S1)
Jumlah
Menurut Jenjang Pendidikan By Level of Education
1%
Sarjana (S2, S3)
55%
Sarjana (S1)
19%
Akademi (D3)
25%
Non Akademi
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
59
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Menurut Jenjang Usia
By Age 2008
2009
2010
2012
20 -29 Tahun
116
196
229
285
324
20 -29 Years Old
30 - 39 Tahun
202
251
325
478
444
30 - 39 Years Old
40 - 49 Tahun
57
59
91
116
113
40 - 49 Years Old
50 - 59 Tahun
5
3
8
13
12
50 - 59 Years Old
60 Tahun - Lebih
1
1
1
0
0
60 Years Old - more
381
510
654
892
893
Total
Jumlah
Menurut Jenjang Usia By Age
Menurut Masa Kerja
By Period of Service
Tahun
2011
2012
Year
<1
403
276
<1
1-3
326
431
1-3
>3
163
186
>3
Jumlah
892
893
Total
Menurut Penempatan
60
2011
By Office
2011
2012
Kantor Pusat
114
124
Head Office
Kantor Cabang
778
769
Branches
Jumlah
892
893
Total
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
36%
20 - 29 Tahun
50%
30 - 39 tahun
13%
40 - 49 Tahun
1%
50 - 59 Tahun
0%
60 Tahun - Lebih
Sumber Daya Manusia
Human Resources
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
TRAINING AND DEVELOPMENT
Pelatihan dan pengembangan kepada seluruh karyawan secara berkala dan berkesinambungan dilakukan oleh Perseroan sehingga karyawan dapat meningkatkan kemampuan teknis maupun kemampuan manajerial karyawan. Pengembangan SDM dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan baik dari sumber internal maupun eksternal yang diberikan secara intensif, untuk meningkatkan kemampuan karyawan sehingga tingkat produktivitas dan profesionalisme karyawan semakin meningkat. Pelatihan dan pengembangan dilakukan secara reguler dan diberikan kepada karyawan menurut kebutuhannya. Jenis pelatihan yang diberikan antara lain: marketing, credit analyst, operation, collection dan bidang lainnya.
Regular and continous training and development are provided by the Company to all employees in order to enhance their skills, both technical and managerial. The development of human resources is carried out consistently by providing intensive internal and external trainings, to enhance the ability of its employees so that their level of productivity and professionalism can be continuously improved. These training and development sessions are conducted on a regular basis and are provided to the employees according to their respective needs. The types of training which the Company provides to its employees include: marketing, credit analyst, operation, collection and other fields.
Pelatihan dan pengembangan dapat digolongkan dalam 2 bagian:
Training and development can be classified into 2 types:
1.
1.
2.
Pelatihan internal,
Internal training,
i.
Pelatihan internal untuk seluruh karyawan biasanya dilakukan di kantor pusat. Pelatihan internal di kantor pusat dapat mengundang trainer dari luar Perseroan atau dari pejabat senior kepada karyawan.
i.
Internal trainings for all employees are usually held at the head office. The internal training at the head office can also be conducted by inviting trainers from outside the Company or by senior officials for all employees.
ii.
Pelatihan internal untuk setiap area, dimana pelatihan ini dilakukan di salah satu cabang dengan mengundang cabang-cabang lain di area yang sama. Materi pelatihan untuk area dibawakan oleh pejabat senior kepada staf yang ada di area.
ii.
Internal training for each area, where such training is conducted in one of the branches by inviting other branches in the same area. Training material for the area is presented by a senior officer to the staff within that area.
iii.
Pelatihan internal untuk cabang, dimana pelatihan dilakukan untuk cabang tertentu dan dibawakan oleh pejabat senior kepada staf di cabang yang bersangkutan.
iii.
Internal trainings for branches, where the training is conducted at a particular branch and presented by a senior officer for the staff at that branch.
Pelatihan eksternal, dilakukan dengan mengirimkan k a r y a w a n yang sesuai pada training yang dilakukan oleh APPI, IAI dan/atau lembaga lainnya sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Dari hasil training tersebut diharapkan karyawan yang bersangkutan dapat membagikan ilmu pengetahuan dan informasi yang berguna yang diperolehnya kepada karyawan lainnya.
2.
External training, is carried out by sending employees to participate in trainings conducted by APPI, IAI and/or other institutions based on the Company's needs. It is expected that from these trainings the employees can share their knowledge and information they have received to the other employees.
Clipan Finance secara rutin menyelenggarakan program pelatihan dengan materi yang berjenjang bagi karyawan di setiap tingkatan, yang dilakukan baik di kantor pusat, di area maupun kantor cabang. Perseroan juga secara rutin memberikan pembelajaran dalam bentuk sharing informasi yang berasal dari surat kabar, majalah melalui fasilitas internet dan e-mail dan juga memberikan kesempatan kepada karyawan untuk membaca buku-buku yang bermanfaat untuk memotivasi dan mengembangkan pengetahuan karyawan.
Clipan Finance regularly carries out training programs in stages with materials for employees at each stage, conducted at the head office, areas as well as branch offices. The Company also regularly provides learning program in the form of information sharing from the newspapers, magazines through the internet and e-mail facilities and also gives the opportunity to employees to read books suitable to motivate them and improve their knowlege.
Dengan semakin berkembangnya perusahaan dan bertambahnya karyawan, Perseroan berencana untuk mengembangkan sistem operasi database karyawan dengan sistem teknologi yang lebih canggih sehingga seluruh masalah personalia dapat terlaksana dengan baik.
With the Company's growing business and increasing number of employees, the Company plans to develop an employee database operational system with a more advanced technology system so as all personnel issues can be addressed appropriately.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
61
Sumber Daya Manusia
Human Resources
KESEJAHTERAAN KARYAWAN
EMPLOYEE WELFARE
Perseroan sangat yakin bahwa perhatian penuh terhadap kesejahteraan karyawan berdampak pada peningkatan produktivitas dan loyalitas karyawan. Untuk itu, Perseroan secara berkala melakukan evaluasi atas program kompensasi dan benefit untuk memastikan bahwa kesejahteraan karyawan terjaga dengan baik. Program kesejahteraan karyawan yang disediakan oleh Perseroan antara lain:
The Company is very confident that full attention to the welfare of employees brings a significant impact on increased productivity and loyalty. Therefore, the Company regularly makes an evaluation on salary and compensation program to ensure that employee welfare is properly maintained. Below are among the compensation and welfare programs in place for the Company's employees:
Gaji dan Bonus
Salary and Bonus
Perseroan menggunakan standar penetapan upah minimum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai acuan penetapan gaji. Selain itu faktor lain yang dianggap penting dalam penyesuaian gaji adalah keadaan perekonomian saat itu, sehingga karyawan dapat memperoleh kehidupan yang layak.
The Company applies the minimum wage standards established by the Government as a reference for determining salaries. In addition, another factor considered important in the calculation of salary adjustments is the general state of the economy at the time, so that all the Company's employees can earn a decent livelihood.
Struktur gaji dan bonus bagi karyawan didasarkan pada pangkat masing-masing karyawan dan prestasi yang telah dicapai serta kontribusi karyawan kepada Perseroan. Prestasi karyawan diukur dari beberapa faktor yaitu: (i) prestasi individu, (ii) prestasi tim, (iii) prestasi cabang dan (iv) prestasi Perseroan.
Employee salary and bonus are calculated based on rank as well as personal achievements and contributions of each employee to the Company. An employee's achievement is measured by several factors: i) individual performance, (ii) the achievement of the team, (iii) the performance of the branch and (iv) the overall achievement of the Company.
Fasilitas dan Tunjangan
Perks and Benefits
Disamping gaji pokok dan tunjangan makan serta transportasi, berikut ini merupakan fasilitas dan tunjangan yang diberikan kepada karyawan:
In addition to basic salary, meal and transport allowances, the following are perks and benefits provided to employees:
1.
Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) yang meliputi: Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Tunjangan Kematian (TK).
1.
Jamsostek (Social Security), including: Work-Related Accident Insurance (JKK), Pension Fund (JHT), Death Benefit (TK).
2.
Tunjangan perumahan dan tunjangan penempatan bagi karyawan yang ditempatkan di kota lain di luar domisili.
2.
Housing allowances and placement benefits for employees who are stationed in other cities outside of their original domicile.
3.
Tunjangan kepemilikan kendaraan baik sepeda motor maupun mobil.
3.
Vehicle ownership program for car or motorcycle.
4.
Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan yang diberikan setahun sekali.
4.
Religious Holiday Allowance (THR) for employees, given once a year
5.
Penggantian pengobatan rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit untuk karyawan dan anggota keluarganya.
5.
Reimbursement of costs of outpatient treatment and hospitalization for employees and their family members.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Work Safety and Health
Di dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, bagi karyawan yang banyak menghabiskan waktu kerja di luar kantor seperti karyawan pemasaran dan penagihan, seringkali tidak dapat terhindar terjadinya risiko mengalami kecelakaan lalu lintas. Terhadap kasus kecelakaan kerja tersebut, Perseroan mengambil kebijakan untuk menyalurkan fasilitas Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan memberikan kompensasi penggantian baik untuk biaya rawat jalan maupun rawat inap kepada karyawan.
In carrying out their work, employees who spend much of their work time outside the office such as marketing and collection staff, are often prone to a traffic accident. To cover this work-related accident, the Company has a policy to provide Work-related Accident Insurance facility and gives reimbursements both for out-patient and in-patient treatments for the employees.
62
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Penghargaan untuk Kinerja Terbaik
Awards for Best Performance
Perseroan sangat menghargai usaha setiap karyawan untuk mencapai prestasi di bidang masing-masing. Untuk karyawan-karyawan berprestasi tersebut Perseroan memberikan penghargaan antara lain dalam bentuk promosi ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
The Company highly appreciates the effort of its employees to achieve the highest in their respective fields. For those highperforming employees, the Company bestows awards, among others, in the form of promotion.
Selain itu juga terdapat beberapa program penghargaan yang diberikan secara rutin setiap tahun antara lain:
In addition, there are several routine programs each year, including:
1.
Karyawan Marketing Terbaik pada tingkat CMO untuk divisi otomotif dan divisi alat berat.
1.
Best Marketing Employee Award at the CMO level for automotive division and heavy equipment division.
2.
Manager Terbaik.
2.
Best Manager.
3.
Kantor Cabang dengan Performa Terbaik.
3.
Best-Performing Branch Office awards.
Secara konsisten Perseroan berusaha menciptakan iklim kompetisi yang sehat baik secara individu, kelompok/divisi/cabang, sehingga karyawan dapat mengembangkan potensi yang maksimal dan menghasilkan performa kerja terbaik.
The Company consistently strives to create a climate of healthy competition, both for the individual, groups/divisions/branches, so that employees can develop their maximum potential and yield their best performance for the Company.
Dewan Komisaris / Board Of Commissioners Kiri ke Kanan Left to Right : Veronika Lindawati, Roosniati Salihin, Mu’min Ali Gunawan, Suwirjo Josowidjojo, Lukman Abdullah
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
63
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioner’s Profile Mu'min Ali Gunawan Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1991. Lahir pada tahun 1939. Beliau adalah salah seorang Pendiri dan Pemegang Saham dari tiga bank yang digabung dan merupakan cikal bakal Panin Bank yang didirikan pada tahun 1971. Saat ini beliau menjabat sebagai Penasehat PT Panin Bank Tbk, Presiden Komisaris PT Panin Insurance Tbk, Presiden Komisaris PT Panin Financial Tbk, Presiden Komisaris PT Panin Sekuritas Tbk, Presiden Komisaris PT Panin Life dan Komisaris Utama PT Clipan Finance Indonesia Tbk. The Company's President Comissioner since 1991. Born in 1939, he is one of the founder and shareholder of three banks that merged into Panin Bank, established in 1971. Currently, Mr. Mu'Min Ali Gunawan is also an advisor at PT Panin Bank Tbk, President Commissioner at PT Panin Insurance Tbk, President Commissioner at PT Panin Financial Tbk, President Commissioner at PT Panin Sekuritas Tbk, President Commissioner at PT Panin Life and President Commissioner of PT Clipan Finance Indonesia Tbk.
Roosniati Salihin Komisaris Commissioner Warga Negara Indonesia. Pendidikan sastra Bahasa Inggris di UCLA, Amerika (1965-1968) dan di Sophia University, Tokyo (1968-1970) serta mengikuti pendidikan di Tokyo Business School jurusan Manajemen (1970-1971). Bergabung dengan Panin Bank pada tahun 1971 dan menjabat sebagai Direktur Panin Bank (1991). Menjabat sebagai Komisaris di berbagai afiliasi Perusahaan : Westpac Panin Bank (1991-1993), ANZ Panin Bank (1993-2000), DKB Panin Finance Ltd (1991-2000) dan Schroder Investment Management Indonesia Ltd. (1994-2000).Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Panin Bank sejak tahun 1997, anggota Board of Supervisory University of Washington untuk Pacific Rim Banker Program, anggota Board of Supervisory Universitas Petra, anggota pengurus Perbanas dan IBI’s Management, ketua Titian Foundation. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 29 Juni 2007. Indonesian citizen. Mrs. Roosniati Salihin graduated in English Literature from UCLA, USA (1965-1968) and also from Sophia University, Japan (1968-1970) as well as took management courses in Tokyo Business School (1970-1971). Joined Panin Bank in 1971 and served as Director at Panin Bank in 1991. She is also commisioner in many affiliated companies: Westpac Panin Bank (1991-1993), ANZ Panin Bank (1993-2000), DKB Panin Finance Ltd (1991-2000) and Schroder Investment Management Indonesia Ltd. (1994-2000).Until today he has been holding the position as Vice President Director of Panin Bank since 1997, member of the Board of Supervisory University of Washington for Pacific Rim Banker Program, member of the Board of Supervisory University of Petra, member of Perbanas and IBI's Management, Chairman of Titian Foundation. She has been appointed Vice President Director at Panin Bank since 1997. She has been appointed as the Company's Commissioner since June 29, 2007.
Suwirjo Josowidjojo Komisaris Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1960. Bachelor of Science-Finance di University of San Fransisco, Amerika (lulus 1981). Bergabung dengan Panin Bank pada tahun 1982, menjabat sebagai Komisaris PT Panin Overseas Finance (1994-1998), Direktur PT Panin Insurance Tbk (1986-2000), Komisaris PT Asuransi MAIPARK Indonesia (2004-2006). Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Panin Bank Tbk (sejak 1994), Presiden Direktur PT Panin Insurance Tbk (sejak 2000), Wakil Presiden Komisaris PT Panin Financial Tbk (sejak 2003). Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 30 Juni 2008. Indonesian citizen, born in Jakarta 1960. Mr. Suwirjo Josowidjojo obtained his Bachelor of Science-finance degree from University of San Francisco, USA in 1981. He joined Panin Bank in 1982. Prior to that, he was Commissioner at PT Panin Overseas Finance (1994-1998), Director at PT Panin Insurance Tbk (1986-2000), Commissioner at PT Asuransi MAIPARK Indonesia (2004-2006). Currently, Mr. Suwirjo has been Comissioner at Panin Bank Tbk since 1994, President Director at PT Panin Insurance Tbk since 2000, Vice President Commissioner at PT Panin Financial Tbk since 2003. He has been assigned as the Company's Commissioner since June 30, 2008.
64
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioner’ Profile
Veronika Lindawati Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir di Sei Pinyuh tahun 1966, memulai karir pada Kantor Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko & Sanjaya sejak tahun 1989-1992. Kemudian bergabung di PT Bank Panin Tbk pada tahun 1995-1997. Menjabat sebagai Financial Controller PT Wisma Jaya Artek (2002sekarang), Financial Controller PT Famlee Invesco (2006-sekarang). Diangkat sebagai Komisaris Independen terhitung sejak tanggal 29 Juni 2007. Indonesian citizen. Born in Sei Pinyuh in 1966, she started her career in Public Accountant Office of Prasetio, Sarwoko & Sanjaya in 1989-1992. Ms. Veronika Lindawati joined PT Bank Panin, Tbk in 1995-1997. Currently, Mrs Veronica has been Financial Controller at PT Wisma Jaya Artek since 2002, Financial Controller at PT Famlee Invesco since 2006. She has been appointed as Independent Commissioner since June 29, 2007.
Lukman Abdullah Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1949. Sarjana Akuntansi Universitas Indonesia. Auditor pada KAP Drs. Utomo Mulia & Co (1973-1979). Auditor pada KAP Capelle Tuanakotta & Co (1980-1990). Partner KAP Drs. Hans Tuanakotta & Mustofa (1991-2002). Menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Asuransi Ramayana Tbk (2004-2008). Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT Panin Insurance Tbk, anggota Komite Audit PT Panin Bank Tbk, anggota Komite Pemantau Risiko PT Panin Bank Tbk. Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 30 Juni 2009. Indonesian citizen. Born in Jakarta in 1949. Bachelor in Accountancy, University of Indonesia. Auditor at KAP Drs Utomo Mulia & Co (1973-1979). Auditor at KAP Capelle Tuanakotta & Co (1980-1990). Partner at KAP Drs. Hans Tuanakotta & Mustofa (1991-2002). He has been appointed as Audit Committee at PT Asuransi Ramayana Tbk (2004-2008). Currently, Mr. Lukman has been Comissioner at PT Panin Insurance, Tbk, at the moment he is Independent Commissioner of PT Panin Insurance Tbk, member of Audit Committee of PT Panin Insurance Tbk, member of Risk Supervisory Committee of PT Panin Insurance Tbk. He has been assigned as the Company's Independent Commissioner since June 30, 2009.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
65
Profil Dewan Direksi
Board of Director’s Profile Gita Puspa Kirana Darmawan Direktur Utama President Director Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1965, memulai karir di bidang akuntansi di Seabridge Australia Pty Ltd (Sidney) pada tahun 1988 dan di PT Tebolay Consultancy Services (Jakarta). Pada bulan Mei 1991 bergabung dengan Perseroan sebagai Senior Akuntan. Diangkat sebagai Manajer Akuntansi pada tahun 1994 dan sebagai Senior Manager Akuntansi pada tahun 1996. Menjabat sebagai Direktur sejak bulan Mei 2000 dan menjadi Direktur Utama sejak tahun 2003. Indonesian citizen, born in Jakarta in 1965. Ms. Gita Puspa Kirana Darmawan started her accounting career in Seabridge Australia Pty Ltd (Sydney) on 1988 and in PT Tebolay Consultancy Services in Jakarta. In May 1991, she joined the Company as senior accountant. She was appointed as accounting manager in 1994 and was promoted to senior manager level in 1996. Ms. Gita Puspa Kirana Darmawan was been elected Director since May 2000 and has been the Company's President Director since 2003.
Suhendra SE Direktur Director Warga Negara Indonesia, lahir di Sei Purun tahun 1971. Sarjana Manajemen Universitas Satya Wacana, Salatiga. Memulai karir sebagai Auditor pada KAP Budidarmodjo & Rekan, Semarang tahun 1996 kemudian bergabung dengan PT Astra Sedaya Finance (Astra Credit Companies) sejak November 1996 – Maret 2003 dengan jabatan terakhir sebagai Cash Management Manager di Divisi Treasury. Bergabung dengan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (Columbia Group) sejak April 2003 – Juni 2007 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan Columbia Group. Bergabung dengan PT Tunas Financindo Sarana (Tunas Ridean Tbk Group) sejak Juli 2007 – Sept 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Vice President Marketing & AR Direktorat. Bergabung dengan Perseroan Oktober 2008 sebagai Executive Vice President. Diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak 30 Juni 2009. Indonesian citizen, born in Pontianak in 1971. Bachelor in Management, University of Satya Wacana, Salatiga. Started his career as an Auditor at KAP Budidarmodjo & Rekan, Semarang (May – Oct 1996). He joined PT Astra Sedaya Finance & Astra Credit Companies since Nov 1996 – Mar 2003 with last position as Treasury Manager. He joined PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (Columbia Group) since Apr 2003 – Jun 2007 with last position as Finance Director. He joined PT Tunas Financindo Sarana (Tunas Ridean Tbk Group) since Jul 2007 – Sept 2008 with last position as Vice President Marketing & AR Division. He joined the Company October 2008 as Executive Vice President Marketing Division and has been elected as Company's Director since 30 June 2009.
66
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Manajemen / Management
Berdiri Kiri ke Kanan / Left to Right : Gilbert Napitupulu, Engelbert Rorong Jr, , Suhendra SE, Jahja Anwar Duduk Kiri ke Kanan / Left to Right : Gita Puspa Kirana Darmawan, Dwijanto
Sumber Daya Manusia
Human Resources
General Manager
Area Manager Automotive
Area Manager Heavy Equipment
68
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Operational Manager
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
69
Teknologi Informasi
Information Technology
Sistem aplikasi yang terintegrasi telah diterapkan mulai dari permohonan pembiayaan, persetujuan kredit, pencairan kredit, pencatatan akuntansi hingga penyediaan laporan operasional telah diterapkan secara real time dari seluruh jaringan dan ini sangat membantu manajemen membuat keputusan dengan cepat dan tepat dan memungkinkan Perseroan untuk bersaing di pasar. An integrated application system has been implemented starting from financing application, credit approval, credit disbursement, bookkeeping up to the presentation of operational reports have been implemented on a real time basis from all networks and this has assisted the management to make quick and accurate decisions and enabled the Company to compete in the market.
Pengembangan-pengembangan dilakukan untuk semakin mendukung dan memenuhi kebutuhan akan ketersediaan data dan informasi bagi Perseroan dan juga bagi seluruh pihak yang terkait dengan Perseroan. Developments were made to support and meet the requirements on the availability of data and information for the Company and also for all parties related with the Company.
Teknologi Informasi
Information Technology
Perseroan telah mengimplementasikan sistem komputerisasi E-Loan secara online di semua kantor cabang untuk mengelola risiko yang mungkin timbul dari proses aktivitas internal. Sistem E-Loan merupakan sistem dengan platform website yang dirancang untuk mempercepat proses pengelolaan data sehingga mampu meningkatkan fungsi kontrol atas fasilitas pembiayaan yang diberikan. Selain itu beberapa pengelolaan risiko yang dilakukan antara lain: pemasangan Firewall System dan AntiVirus untuk perlindungan database dan jaringan dan pengendalian atas kode akses (password) untuk memastikan kewenangan user.
The company has implemented an online E-Loan computerized system at all branch offices to manage possible risks that may arise from the internal activity processes. The E-Loan system is a website platform system designed to expedite data processing in order to improve the control function of financing facilities provided. There are also some other risk management measures in place such as: installation of Firewall and Anti Virus Systems for database and network protection and control over password to ensure user's authority.
Sistem aplikasi yang terintegrasi telah diterapkan mulai dari permohonan pembiayaan, persetujuan kredit, pencairan kredit, pencatatan akuntansi hingga penyediaan laporan operasional telah diterapkan secara real time dari seluruh jaringan dan ini sangat membantu manajemen membuat keputusan dengan cepat dan tepat dan memungkinkan Perseroan untuk bersaing di pasar.
An integrated application system has been implemented starting from financing application, credit approval, credit disbursement, bookkeeping up to the presentation of operational reports have been implemented on a real time basis from all networks and this has assisted the management to make quick and accurate decisions and enabled the Company to compete in the market.
Pengembangan-pengembangan dilakukan untuk semakin mendukung dan memenuhi kebutuhan akan ketersediaan data dan informasi bagi Perseroan dan juga bagi seluruh pihak yang terkait dengan Perseroan.
Developments were made to support and meet the requirements on the availability of data and information for the Company and also for all parties related with the Company.
Perseroan telah menerapkan “Disaster Recovery Plan” yang bertujuan untuk melindungi dan menghindari resiko kerusakan operasional serta menjamin adanya kontinuitas kegiatan usaha seandainya terjadi suatu bencana. Selain menempatkan hardware di tempat yang berbeda sebagai penerapan Disaster Recovery, Perseroan juga secara rutin setiap hari melakukan backup data yang disimpan di safe deposit box di salah satu Bank swasta lokal.
The Company has implemented “Disaster Recovery Plan” aimed at protecting and avoiding operational damage risk and at ensuring the continuity of business activities in case of a disaster, which currently is carried out routinely every day by backing up data and keeping it in a safe deposit box in one of the local private Banks. In the future, the Company plans to develop a Disaster Recovery Center with a database mirroring method.
Untuk mendukung proses bisnis dan operasi, Perseroan akan terus menerus meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur Teknologi Informasinya lebih lanjut agar dapat terus mendukung strategi bisnis Perseroan dan menanggapi secara cepat tuntutan untuk selalu menawarkan produk yang inovatif dan layanan yang total mengikuti perkembangan pasar. Pengembangan TI juga diperuntukkan agar dapat memenuhi persyaratan bisnis dan operasi yang disesuaikan dengan perkembangan bisnis dan peraturan yang berlaku di Industri multifinance.
To support the business process and operation, the Company continuously enhances and develops its Information Technology infrastructure to continuously support the Company's business strategies and to give quick response to demands for innovative products and total service to keep up with market developments. IT development is also intended to meet business and operation requirements adjusted with business developments and regulations applicable in the multi-finance industry.
72
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Teknologi Informasi
Information Technology
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
73
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
Laba Bersih Tahun Berjalan Net Profit for The Years 2012 333
2011 276
2010 201
2009 150
2008 113
333 276 201 150
Laba Bersih (dalam miliar Rupiah)
12
11
10
09
113
08
Clipan Finance berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 333 miliar tumbuh sebesar 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Clipan Finance's has recorded net profit in the current year amounting to Rp 333 billion grew by 20% compared to the previous year.
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis Perseroan berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 333 miliar tumbuh sebesar 20% dibandingkan tahun sebelumnya dengan jumlah aset per 31 Desember 2012 sebesar Rp 4.854 miliar. The Company has recorded net profit in the current year amounting to Rp 333 billion, grew by 20% compared to the previous year with a total asset per December 31, 2012 amounted to Rp 4,854 billion.
Umum
Overview
PT. Clipan Finance Indonesia Tbk (“Perseroan”) didirikan berdasarkan akta No. 47 tanggal 15 Januari 1982, yang diubah dengan akta No. 363 tanggal 29 Juni 1982, keduanya dibuat oleh Ny. Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-396.HT.01.01.Th.82 tanggal 2 Agustus 1982 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut No. 2771 dan 2772 tanggal 10 Agustus 1982, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1982, Tambahan No. 1189.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk ("Company") was established based on Deed No. 47, dated January 15, 1982, amended by Deed No. 363, dated June 29, 1982, both were drawn up by Ny. Kartini Muljadi, S.H., notary of Jakarta. The deed has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2396.HT.01.01.Th.82 dated August 2, 1982, and has been registered with the District Court of Jakarta under No. 2771 and 2772 dated August 10, 1982, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 79 dated October 1, 1982, Supplement No. 1189.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Erni Rohaini S.H., MBA., notaris di Jakarta, dalam rangka peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp 650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu.
The Company's articles of association have been amended several times, most recently by Deed No. 14 dated October 21, 2011 of Erni Rohaini S.H., MBA., notary of Jakarta, concerning the increase in the Company's issued and paid-up capital from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, dan anjak piutang.
In accordance with article 3 of the Company's articles of association, the Company's main activities covers finance leases, consumer financing and factoring.
Perusahaan memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No.1402/KMK.013/1990 tanggal 3 Nopember 1990.
The Company obtained its license to operate as a financial institution from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by his Decision Letter No. 1402/KMK.013/1990 dated November 3, 1990.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Panin.
The Company is part of Panin Group.
TINJAUAN PEREKONOMIAN INDONESIA
INDONESIAN ECONOMIC REVIEW
Kinerja perekonomian Indonesia selama tahun 2012 tumbuh 6,2% meskipun berada di tengah kondisi perekonomian dunia yang masih terus bergejolak . Kemampuan untuk mempertahankan pertumbuhan di atas 6% dalam beberapa tahun, menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan penting ekonomi di Asia.
Indonesian economic performance during 2012 grew by 6.2% despite facing the world's economic upheaval. Its capability to maintain a growth rate of above 6% for several years has made Indonesia as one of the important economic strengths in Asia.
Di tahun 2012, industri otomotif Indonesia mencatatkan penjualan mobil baru sebanyak 1,1 juta unit atau tumbuh lebih kurang 25%
In 2012, the Indonesian automative industry recorded a sale of 1.1 million units of new cars which represents a growth rate of 25%
76
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
dibandingkan tahun 2011 sebanyak 894 ribu unit.
compared to 2011 that recorded 894 thousand units.
Berikut ini adalah data penjualan mobil dari tahun ke tahun:
The following is the annual data of car sale
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
300,569 Area
317,749
354,331
483,170
533,922
318,904
434,473
607,805
486,061
764,709
2011
2012
Sum o f OS 894,164 1,116,230 Desember/GL
1.200.000 1.000.000 800.000 Penjualan Mobil Baru 2001 -2012
600.000
( Dalam Unit )
4000.00
Sales of New Car 2001-2012
200.000
( in Units )
-
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Berikut ini penjualan data penjualan mobil baru selama tahun 2012:
2008
2009
2010
2011
2012
The following is the data of new cars sale in 2012:
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
76,427 Area
86,486
87,917
87,144
95,541
101,746
102,511
76,445
102,100
106,754
Nov
Des
Sum o f89,456 OS 103,703 Desember/GL
120.000
80.000 Penjualan Mobil Baru Tahun 2012 ( Dalam Unit )
400.00
Sales of New Car 2012 ( in Units )
-
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sep
Okt
Nov
Des
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
77
Pembahasan dan Analisa Management
Management Discussion and Analysis
Sementara itu penjualan alat berat di tahun 2012 mengalami penurunan sejalan dengan melemahnya harga komoditas sejalan dengan masih belum pulihnya kondisi perekonomian global yang berdampak pada permintaan alat berat khususnya di sektor pertambangan.
The sale of heavy equipment during 2012 experienced a decline in line with the weakening of commodity price as the global economic condition had not recovered and this has had an impact on the demand for heavy equipment in particular in the mining sector.
Tinjauan Operasi Per Segmen
Segmental Operational Overview
Sesuai dengan anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan utama Perseroan meliputi usaha investasi neto sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang. Perseroan merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang memiliki 3 (tiga) jenis produk pembiayaan yaitu pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang dan berhasil mengembangkan ke-tiga jenis pembiayaan sehingga masing-masing produk pembiayaan tersebut memiliki jumlah aset yang dikelola cukup besar. Saat ini, komposisi jumlah aset bersih piutang yang dikelola oleh Perseroan adalah sebagai berikut:
Based on the Articles of Association, the scope of the Company's main activities includes net investment lease financing, consumer financing and factoring. The company is one of the financing companies that has 3 (three) types of financing products namely consumer financing, lease financing and factoring and it succeeded in developing the three types of financing so that each of the financing products has a number of reasonably large assets managed by the Company. Currently, the composition of total receivable net assets managed by the Company is as follows :
Komposisi Piutang Bersih 2012 Composition of Net Receivables in 2012 50%
Pembiayaan Konsumen Consumer Financing
23%
Sewa Pembiayaan Finance Lease
27%
Anjak Piutang Factoring
Sejak tahun 2008, Perseroan menetapkan konsentrasi usahanya pada jasa pembiayaan konsumen khususnya produk mobil bekas yang memiliki tingkat pengembalian yang tinggi serta memiliki resale value yang baik melalui kantor cabang dan kantor pemasaran yang dimiliki dan tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
Since 2008, the Company decided to concentrate its business in the consumer financing services in particular used cars that have high return as well as high resale value through their branch offices and marketing offices spreaded in Sumatra, Java, Bali, Kalimantan, and Sulawesi.
Untuk sewa pembiayaan Perseroan menyediakan pembiayaan pada berbagai produk seperti kendaraan komersil yang digunakan untuk berusaha, alat berat, tongkang dan tug boat, mesin dan produk lainnya. Dan fokus utama untuk sewa pembiayaan adalah pembiayaan alat berat baru yang digunakan pada industri perkebunan dan pertambangan.
For lease financing the Company provides financing for various products such as commercial vehicles which are used for conducting business activities, heavy equipment, barges and tug boats, machineries and other products. The main focus for lease financing is financing for new heavy equipment to be used in the plantation and mining industries.
Pembiayaan anjak piutang difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam negeri.
Factoring financing is focused on financing activities in the form of purchase and/or transfer as well as handling receivables or short-term bills of companies from domestic trading transactions.
78
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
Ikhitisar Keuangan
Financial Highlights
Perseroan menutup tahun 2012 dengan jumlah pembiayaan baru sebesar Rp 3,9 triiliun turun sebesar 8% dibandingkan dengan jumlah pembiayaan baru tahun 2011 sebesar Rp 4,2 triliun. Penurunan jumlah pembiayaan baru terutama karena:
The Company closed the year 2012 with a total new financing amounting to Rp 3.9 trillion which was a decline of 8% compared to the total new financing in 2011 which amounted to Rp 4.2 trillion. The decline of total new financing was mainly due to:
1.
Turunnya jumlah pembiayaan konsumen sebesar 28% dari Rp 2,4 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 1,7 triliun di tahun 2012. Penurunan jumlah pembiayaan konsumen khususnya mobil bekas terutama disebabkan karena dikeluarkannya kebijakan baru oleh pemerintah mengenai kenaikan jumlah uang muka untuk pembelian kendaraan baru maupun bekas yang dibiayai oleh bank dan perusahaan pembiayaan, selain itu harga mobil baru yang hanya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan harga mobil bekas ditambah dengan jumlah diskon dan bonus pembelian yang menarik, serta suku bunga pinjaman yang murah untuk mobil baru dari bank, menggiring konsumen yang semula akan membeli mobil bekas beralih pada pembelian mobil baru.
1.
Decline in the total consumer financing by 28% from Rp 2.4 trillion in 2011 to Rp 1.7 trillion in 2012. The decline in the total consumer financing in particular used cars was mainly due to the new policy that was issued by the government regarding the increase of amount of down payment for the purchase of new as well as used vehicles financed by the bank and financing company, in addition, the price of a new car which was slightly more expensive than the price of a used car plus an attractive discount and bonus, as well as the low interest rate for new car loan offered by banks, have led consumers who originally wanted to buy used cars shifted to purchase new cars.
2.
Turunnya jumlah pembiayaan baru sewa pembiayaan sebesar 15% dari Rp 803 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 679 miliar di tahun 2012. Penyebab utama turunnya pembiayaan baru sewa pembiayaan adalah karena turunnya permintaan alat berat dari sektor pertambangan sejalan dengan turunnya harga komoditas.
2.
The decline of total new lease financing by 15% from Rp 803 billion in 2011 to Rp 679 billion in 2012. The main reason of the decline of new lease financing was due to the declining demand for heavy equipment from the mining sector in line with the declining price of commodities.
Berbeda dengan 2 (dua) produk pembiayaan sebelumnya yang mengalami penurunan jumlah pembiayaan, pada pembiayaan anjak piutang terdapat kenaikan yang cukup signifikan. Jumlah pembiayaan baru anjak piutang meningkat sebesar 49% dari Rp 989 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 1,4 triliun di tahun 2012.
Different from the first 2 (two) financing products that experienced a decline in total financing, factoring financing experienced quite a significant increase. The total new factoring financing increased by 49% from Rp 989 billion in 2011 to Rp 1.4 trillion in 2012.
Berikut ini adalah komposisi jumlah pembiayaan baru di tahun 2012:
The following is the composition of total new financing in 2012:
Komposisi Pembiayaan Baru 2012 Composition of New Financing in 2012 44%
Pembiayaan Konsumen Consumer Financing
18%
Sewa Pembiayaan Finance Lease
38%
Anjak Piutang Factoring
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
79
Pembahasan dan Analisa Management
Management Discussion and Analysis
Meskipun jumlah pembiayaan baru Perseroan mengalami sedikit penurunan, Perseroan dapat membukukan jumlah pendapatan di tahun 2012 sebesar Rp 880 miliar meningkat 26% dibandingkan dengan jumlah pendapatan tahun 2011.
Despite the fact that the total new financing of the Company experienced a slight decline in 2012, the Company recorded total revenues Rp 880 billion, increased by 26% compared to the total revenues in 2011.
Pada tahun 2012, komposisi kontribusi pendapatan dari kegiatan utama Perseroan mengalami sedikit perubahan dimana pembiayaan konsumen yang pada tahun 2011 memberikan kontribusi pendapatan sebesar 48% dari jumlah pendapatan, pada tahun 2012 memberikan kontribusi 46% terhadap jumlah pendapatan. Kontribusi sewa pembiayaan pada tahun 2011 adalah sebesar 24% terhadap jumlah pendapatan dan pada tahun 2012 turun menjadi sebesar 21% dari jumlah pendapatan. Sedangkan untuk anjak piutang kontribusi yang pada tahun 2011 adalah sebesar 17% dari jumlah pendapatan pada tahun 2012 meningkat menjadi sebesar 21% dari jumlah pendapatan.
In 2012, the composition of revenue contribution from the Company's main activities changed slightly where the consumer financing which in 2011 contributed 48% to the total revenues, in 2012 it contributed 46% to the total revenues. The contribution of lease financing in 2011 was 24% of the total revenues and in 2012 it declined by 21% of the total revenues. While factoring which in 2011 contributed 17% of the total revenues, increased to 21% of the total revenues.
Berikut adalah komposisi distribusi pendapatan di tahun 2012 dan 2011:
The following is the composition of income distribution in 2012 and 2011:
Komposisi Distribusi Pendapatan - 2012 Composition of the Income Distribution - 2012 46%
Pembiayaan Konsumen Consumer Financing
1%
Sewa Operasi Kendaraan Operating Lease - Vehicle
21%
Sewa Pembiayaan Finance Lease
0%
Sewa Operasi Properti investasi Operating Lease - Investment Properties
21%
Anjak Piutang Factoring
0%
Keuntungan Kurs Mata Uang Asing - bersih Gain on Foreign Exchange Rate - net
0%
Keuntungan Belum Direalisasi Investasi Jangka Pendek Unrealized Gain on Short - term Investment
9%
Pendapatan Lain - lain Other Income
2%
Bunga Interest
Komposisi Distribusi Pendapatan - 2011 Composition of the Income Distribution - 2011 48%
Pembiayaan Konsumen Consumer Financing
1%
Sewa Operasi Kendaraan Operating Lease - Vehicle
24%
Sewa Pembiayaan Finance Lease
0%
17%
Sewa Operasi Properti investasi Operating Lease - Investment Properties
Anjak Piutang Factoring
0%
Keuntungan Kurs Mata Uang Asing - bersih Gain on Foreign Exchange Rate - net
0%
Keuntungan Belum Direalisasi Investasi Jangka Pendek Unrealized Gain on Short - term Investment
10% 1%
80
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Pendapatan Lain - lain Other Income Bunga Interest
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
Pendapatan-pendapatan lainnya termasuk pendapatan sewa operasi, pendapatan bunga, keuntungan belum direalisasi investasi jangka pendek, keuntungan mata uang asing-bersih, properti investasi dan pendapatan lainnya yang pada tahun 2011 memberikan kontribusi pendapatan sebesar 12% dari jumlah pendapatan, pada tahun 2012 meningkat menjadi sebesar 13% dari jumlah pendapatan.
Other revenues including operational lease income, interest income, unrealized profit from short term investment, foreign currency-net profit, property investment and other revenues which in 2011 gave 12% contribution to the total revenues, in 2012 increased to 13% of total revenues.
Dalam hal profitabilitas, laba sebelum pajak penghasilan di tahun 2012 adalah sebesar Rp 437 miliar meningkat 20% dibandingkan dengan laba sebelum pajak tahun sebelumnya dan laba tahun 2012 adalah sebesar Rp 333 miliar meningkat 20% dibandingkan laba bersih tahun 2011.
In terms of profitability, the income from profit before tax in 2012 amounted to Rp 437 billion which was an increase of 20% compared to the profit before tax in the previous year and the profit in 2012 was Rp 333 billion which was an increase of 20% compared to the net profit in 2011.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL REPORT ANALYSIS
Analisis dan pembahasan oleh manajemen dijabarkan berdasarkan laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Eny (a member firm of Deloitte Tohmatsu), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dalam laporannya masing-masing tanggal 22 Maret 2013 dan 12 Maret 2012.
The following management analysis and discussions are based on the Company's financial statements for the years ended on 31 December 2012 and 2011, as audited by Public Accounting Firm Osman Bing Satrio dan Eny (a member of Deloitte Tohmatsu), with unqualified opinion, as stated in the reports dated 22 March 2013 and 12 March 2012 respectively.
Statistik (Rp juta)
Statistic 2012
2011
2010
2009
2008
Nilai Pembiayaan Baru (Rp Juta)
Sewa Pembiayaan
(IDR Million) Value of New Bookings
678,504
802,913
674,898
365,056
511,241
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
1,717,946
2,402,212
1,560,020
610,105
549,720
Consumer Financing
Anjak Piutang
1,469,827
988,784
647,836
116,531
267,500
Factoring
3,866,277
4,193,908
2,882,754
1,091,692
1,328,461
Total
Jumlah
Value of Total Receivables Managed *
Nilai Total Piutang yang Dikelola * Sewa Pembiayaan
1,069,830
1,110,558
942,028
894,367
910,429
Finance Lease
Pembiayaan Konsumen
2,261,390
2,333,940
1,120,477
504,093
304,158
Consumer Financing
Anjak Piutang
1,215,031
1,078,344
569,215
285,582
265,257
Factoring
4,546,251
4,522,842
2,631,720
1,684,042
1,479,844
Total
Jumlah
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
81
Pembahasan dan Analisa Management
Management Discussion and Analysis
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Statements of Comprehensive Income Change/ Perubahan
Rp (Juta)
2012
2011
Sewa pembiayaan
182,151
164,843
10.5%
Finance lease
Pembiayaan konsumen
403,158
333,723
20.8%
Consumer financing
Anjak piutang
184,299
115,938
59.0%
Factoring
540
540
0.0%
Operating Lease - investment properties
Sewa operasi - properti investasi Sewa operasi - kendaraan
IDR (Million)
9,348
7,417
26.0%
Operating Lease - vehicle
19,723
7,251
172.0%
Interest
145
355
-59.2%
Unrealized gain on short term investment
5,069
342
1382.2%
Gain on foreign exchange rate - net
Pendapatan lain-lain
75,639
69,948
8.1%
Other income
Jumlah Pendapatan
880,072
700,357
25.7%
Total Income
Bunga dan pembiayaan lainnya
281,095
210,035
33.8%
Interest and other financing
Umum dan administrasi
40,709
36,853
10.5%
General and administration
Tenaga kerja
54,666
50,943
7.3%
Personnel
Imbalan pasca kerja
2,167
2,154
0.6%
Employee benefit
Penyusutan aset sewa operasi
3,529
2,904
21.5%
Depreciation of leased assets
Penyusutan properti investasi
68
68
0.0%
Depreciation of investment properties
55,285
25,903
113.4%
Financial assets
5,638
5,680
-0.7%
Non-financial assets
Beban lain-lain
3
49
-94%
Other expenses
Jumlah Beban
443,160
334,589
32.4%
Total Expenses
Laba Sebelum Pajak
436,912
365,768
19.5%
Income Before Tax
(104,985)
(87,704)
19.7%
Current tax
Bunga Keuntungan belum direalisasi investasi jangka pendek Keuntungan kurs mata uang asing - bersih
Kerugian penurunan nilai Aset keuangan Aset non keuangan
Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah Beban Pajak Laba Bersih Tahun Berjalan Jumlah Pendapatan Komprehensif Laba Bersih Tahun Berjalan dan Jumlah Pendapatan Komprehensif
82
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Impairment losses
761
(1,807)
-142.1%
Deffered tax
(104,224)
(89,511)
16.4%
Total Tax Expenses
332,688
276,257
20.4%
Net Profit For The Years
-
-
0.0%
Total Comprehensive Income
332,688
276,257
20.4%
Net Profit For The Years and Total Comprehensive Income
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
Kontrak Baru
New Contracts
Pada tahun 2012 pemerintah mengeluarkan peraturan PMK No. 43/PMK.010/2012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Bermotor pada Perusahaan Pembiayaan dan PMK No. 220/PMK.010/2012 tentang Perubahan atas PMK No. 43/PMK.010/2012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Bermotor pada Perusahaan Pembiayaan. Implementasi atas peraturan-peraturan tersebut di atas dan pemilihan nasabah yang lebih berhati-hati cukup berdampak pada jumlah pembiayaan baru Perseroan khususnya untuk pembiayaan konsumen.
In 2012 the government issued regulation No. PMK. 43/PMK.010/2012 regarding Advance Payment of Consumer Financing for Motor Vehicles by Financing Companies and PMK No.. 220/PMK.010/2012 on Amendment of No. PMK. 43/PMK.010/2012 regarding Advance Payment of Consumer Financing for Motor Vehicles by Finance Companies. Implementation of the regulations mentioned above and the more careful selection of customers has quite an impact on the amount of new financing for the Company especially consumer finance.
Jumlah pembiayaan baru Perseroan tahun 2012 adalah sebesar Rp 3,9 triliun, turun sebesar 8% dibandingkan pembiayaan baru tahun 2011. Turunnya jumlah pembiayaan baru terutama disebabkan turunnya jumlah kontrak pembiayaan baru lebih kurang sebesar 25% menjadi 17.001 kontrak. Penurunan jumlah pembiayaan baru terbanyak ada pada pembiayaan konsumen yang mengalami penurunan sebesar 28% dari Rp 2,4 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 1,7 triliun di tahun 2012 sejalan dengan turunnya jumlah kontrak sebesar 27% dengan rata-rata nilai kontrak pembiayaan konsumen turun sebesar 2%. Jumlah pembiayaan baru sewa pembiayaan mengalami penurunan sebesar 15% dari Rp 802 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 679 miliar di tahun 2012. Penurunan terutama disebabkan rata-rata nilai kontrak yang turun sebesar 18% sementara jumlah kontrak meningkat sebesar 3%. Untuk anjak piutang, jumlah pembiayaan baru meningkat sebesar 49% dari Rp 989 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 1.469 miliar di tahun 2012 terutama disebabkan meningkatnya jumlah kontrak sebesar 89%, sementara rata-rata nilai kontrak turun sebesar 22%.
Total of the Company's new financing in 2012 was Rp3.9 trillion, decreased by 8% as compared to new financing in 2011. The decline of total new financing primarily was caused by the decrease in total new financing contracts by approximately 25%, down to 17,001 contracts. The largest decline in new financing was in consumer financing that decreased by 28% from Rp 2.4 trillion in 2011, down to Rp1.7 trillion in 2012, this was in line with the average decrease of total contracts of 27%.Total new financing of finance leases decreased by 15% from Rp802 billion, down to Rp679 billion in 2012. The decline primarily was caused by contract value which was decreased by 18%, while total contracts increased by 3%. In factoring, total new financing increased by 49% from Rp989 billion in 2011, up to Rp1,469 billion in 2012, this was mainly caused by the increase in total contracts by 89%, while the average of contract value decreased by 22%.
ANALYSIS OF COMPREHENSIVE PROFIT AND LOSS
ANALISA LABA RUGI KOMPREHENSIF
INCOME
PENDAPATAN Pendapatan Rp (Juta)
Income 2012
2011
Change/ Perubahan
IDR (Million)
Sewa pembiayaan
182,151
164,843
10.5%
Finance lease
Pembiayaan konsumen
403,158
333,723
20.8%
Consumer financing
Anjak piutang
184,299
115,938
59.0%
Factoring
540
540
0.0%
Operating Lease - investment properties
Sewa operasi - properti investasi Sewa operasi - kendaraan Bunga Keuntungan belum direalisasi investasi jangka pendek Keuntungan kurs mata uang asing - bersih
9,348
7,417
26.0%
Operating Lease - vehicle
19,723
7,251
172.0%
Interest
145
355
-59.2%
Unrealized gain on short term investment
5,069
342
1382.2%
Gain on foreign exchange rate - net
Pendapatan lain-lain
75,639
69,948
8.1%
Other income
Jumlah Pendapatan
880,072
700,357
25.7%
Total Income
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
83
Pembahasan dan Analisa Management
Management Discussion and Analysis
Pendapatan Perseroan berasal dari pendapatan sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang, sewa operasi-properti investasi, sewa operasi-kendaraan, bunga, keuntungan belum direalisasi investasi jangka pendek, keuntungan kurs mata uang asing, dan pendapatan lain-lain.
The Company's Income is derived from finance lease (leasing), consumer financing, factoring, investment property operating lease, vehicle operating lease, interest, short-term unrealized gain, gain on foreign exchange rates, and other incomes.
Jumlah pendapatan di tahun 2012 adalah sebesar Rp 880 miliar meningkat 26% dibandingkan dengan jumlah pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 700 miliar. Secara keseluruhan pendapatan yang berasal dari kegiatan utama seperti sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang mengalami kenaikan, namun kenaikan terbesar diperoleh dari pembiayaan anjak piutang yang jumlah pendapatannya di tahun 2012 meningkat 59% dibandingkan tahun sebelumnya bahkan dalam tahun 2012 ini, jumlah pendapatan yang berasal dari pembiayaan anjak piutang melebihi jumlah pendapatan sewa pembiayaan. Sementara itu, jumlah pendapatan yang berasal dari transaksi pembiayaan konsumen masih menjadi komponen terbesar dari pendapatan yang diperoleh Perseroan.
In 2012, the Company's total income reached Rp 880 billion, up by 26% from Rp 700 billion in 2011. Overall, income derived from the main activities such as lease financing, consumer financing and factoring increased, but the largest increase is generated from factoring with total revenues growing by 59% in 2012 compared with the previous year, even in 2012, total income from factoring exceeded the income from lease financing. Meanwhile, total income from consumer financing transactions remained the largest contributor to the total income of the Company.
Pendapatan Sewa Pembiayaan
Finance Lease (Leasing) Income
Bisnis sewa pembiayaan fokus pada pembiayaan barang modal seperti alat berat khususnya untuk pertambangan dan perkebunan, kendaraan bekas niaga dan non niaga, tongkang, tug boat, mesin produksi, dan lainnya. Sebagian besar pendapatan sewa pembiayaan Perseroan diperoleh dari pembiayaan alat berat. Pendapatan dari sewa pembiayaan memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 182 miliar atau 21% dari jumlah pendapatan Perseroan di tahun 2012. Meskipun jumlah pendapatan Perseroan di tahun 2012 meningkat lebih kurang 11% dibandingkan jumlah pendapatan tahun 2011 yang sebesar Rp 165 miliar, namun kontribusi jumlah pendapatan sewa pembiayaan turun dari 24% di tahun 2011 menjadi 21% di tahun 2012.
The Company's leasing activities focused on capital goods financing, such as heavy equipment, especially for mining and plantation, used commercial and non-commercial vehicles, barges, tug boats, production machineries, and others. Most of the Company's income from leasing is derived from heavy equipment financing. Income from leasing contributed Rp 182 billion or 21% to the Company's total income in 2012. Eventhough total Company's income in 2012 rose by 11% from Rp 165 billion in 2011, the contribution to total income from leasing went down from 24% in 2011 to 21% in 2012.
Bisnis sewa pembiayaan khususnya alat berat mulai kembali bangkit pada semester kedua tahun 2011, setelah pada tahun 2010 sampai pertengahan tahun 2011, industri pembiayaan alat berat mengalami kekurangan pasokan alat berat baru dari Jepang karena negara produsen alat berat dengan merk terkenal seperti Komatsu, Hitachi dan Kobelco tersebut dilanda gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,9 skala richter yang menimbulkan gelombang tsunami di negara tersebut. Pada tahun 2012, dengan kondisi ekonomi global yang masih belum pulih dan berdampak pada penurunan harga barang komoditas, dan tentu saja mengakibatkan turunnya permintaan akan alat berat, maka Perseroan mengambil strategi untuk lebih berhatihati dalam melakukan pembiayaan alat berat khususnya sektor pertambangan, untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah kredit bermasalah yang timbul karena konsumen menunda pembayaran angsurannya. Perseroan lebih fokus pada pembiayaan alat berat pada sektor perkebunan. Langkah ini masih berdampak positif pada kenaikan pendapatan dari sewa pembiayaan meskipun terjadi penurunan jumlah pembiayaan Perseroan di tahun 2012 sebesar 15% dari jumlah pembiayaan sebesar Rp 803 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 679 miliar di tahun 2012.
The business of leasing especially heavy equipment resumed its growth in the second semester of 2011, after in 2010 up to mid 2011, financing industry for heavy equipment suffered from reduced supply of new heavy equipment from Japan, as top heavy equipment manufacturers in Japan—Komatsu, Hitachi, and Kobelco—were adversely hit by the 8.9-Richter Scale earthquake and tsunami. In 2012, with global economic conditions not yet recovered and brought the impact on decrease of price of commodities, and certainly caused decrease in demand for heavy equipment, The company took the strategy to be more prudent in financing heavy equipment especially in the mining sector, to anticipate increase in the amount of nonperforming loan due to consumers postponing their installment payment. The Company focused more on financing for heavy equipment in the plantation sector. This measure still gave positive effects on the increase of income from leasing despite a decrease in the total financing of 15% in 2012 from Rp 893 billion in 2011 to Rp 679 billion in 2012.
84
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
Pendapatan Pembiayaan Konsumen
Income from Consumer Financing
Bisnis pembiayaan konsumen Perseroan fokus pada pembiayaan mobil bekas yang berdasarkan jumlah pembiayaan mencapai lebih kurang 88% dari jumlah pembiayaan kendaraan. Pembiayaan konsumen dilakukan oleh Perseroan dengan bermitra dengan showroom-showroom yang ada di setiap cabang-cabang Perseroan. Pada tahun 2012, pendapatan dari pembiayaan konsumen masih merupakan pendapatan utama Perseroan yang memberikan kontribusi sebesar 46% dari jumlah pendapatan dan jumlah pendapatan dari pembiayaan konsumen meningkat sebesar 21% dari Rp 334 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 403 miliar di tahun 2012.
The Company's consumer financing business focused on financing of used vehicles which, based on total financing reached about 88% of total vehicle financing. Consumer financing is carried out by the Company in partnership with the showrooms available in each branch. In 2012, income from consumer financing became the largest contributor to the Company's total income which contributed 46% and the total income from consumer financing increased by 21% from Rp 334 billion in 2011 to Rp 403 billion in 2012.
Diterapkannya Peraturan Menteri Keuangan mengenai uang muka kredit pembelian kendaraan melalui perusahaan pembiayaan di tahun 2012, berdampak pada menurunnya jumlah pembiayaan kendaraan bermotor baik mobil maupun motor. Peraturan tersebut dirasakan cukup berat bagi konsumen karena jumlah uang muka yang harus dibayarkan saat konsumen akan membeli mobil atau motor akan bertambah. Peraturan tersebut berpengaruh pada kinerja perusahaan pembiayaan di tahun 2012 termasuk Perseroan. Jumlah pembiayaan baru Perseroan di tahun 2012 turun sebesar 28% dari sebesar Rp 2,4 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 1,7 triliun di tahun 2012.
With the enactment of Regulation of the Minister of Finance on down payment of credit for purchase of vehicles through financing companies, it has impacted on the decline of financing for motor vehicle both cars and motorcycles. The regulation have made it hard for consumers as the amount of down payment that must be paid when they want to buy cars or motorcycles have increased. The regulation affected the performance of financing companies in 2012 including the Company. The total Company's new financing in 2012 decreased by 28% from Rp 2.4 trillion in 2011 to Rp 1.7 trillion in 2012.
Pendapatan Anjak Piutang
Income from Factoring
Jika pada pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan jumlah pembiayaan baru di tahun 2012 mengalami penurunan, berbeda dengan pembiayaan baru anjak piutang. Pada tahun 2012, jumlah pembiayaan baru anjak piutang mengalami kenaikan sebesar 49% dari sebesar Rp 989 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 1.469 miliar di tahun 2012. Sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan barunya, jumlah pendapatan anjak piutang di tahun 2012 ini juga mengalami kenaikan yang signifikan dan meningkat sebesar 59% dari Rp 116 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 184 miliar di tahun 2012. Jumlah pendapatan tersebut memberikan kontribusi sebesar 21% dari jumlah pendapatan di tahun 2012 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dimana pendapatan dari anjak piutang hanya memberikan kontribusi sebesar 17%. Bahkan pada tahun 2012 ini, jumlah pendapatan yang berasal dari anjak piutang melampaui pendapatan yang berasal dari sewa pembiayaan.
If the amount of new consumer financing and lease financing decreased in 2012, it was not so with factoring financing. In 2012, total new factoring financing rose by 49% from Rp 989 billion in 2011 to Rp 1,469 billion in 2012. In line with its new financing growth, total income from factoring in 2012 also rose significantly by 59% from 116 billion in 2011 to Rp 184 billion in 2012. This total income contributed 21% of total income in 2012, up from the previous year where income from factoring only contributed 17% of the total income. Even in 2012, total income from factoring exceeded the income from leasing.
Pendapatan Sewa Operasi – Properti Investasi
Income from Operating Lease – Investment Property
Properti investasi adalah tanah dan bangunan yang dimiliki Perseroan dan disewakan serta menghasilkan pendapatan sewa operasi. Perseroan memiliki dua bidang tanah dan fasilitas bangunan yang disewaoperasikan kepada Bank Panin sebagai induk perusahaan.
Investment Property includes lands and buildings owned by the Company which are leased and which generate operating lease revenues. The Company has 2 plots of lands and building facilities which are operationally leased to Bank Panin as the parent company.
Pendapatan Sewa Operasi – Kendaraan
Income from Operating Lease - Vehicles
Perseroan memiliki kendaraan yang disewaoperasikan kepada Bank Panin dan Panin Life. Pada tahun 2012, pendapatan sewa operasi kendaraan meningkat sebesar 26% menjadi Rp 9 miliar.
The Company has vehicles which are operationally leased to Bank Panin and Panin Life. In 2012, income from vehicles operating lease rose by 26% to Rp 9 billion.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
85
Pembahasan dan Analisa Management
Management Discussion and Analysis
Pendapatan Bunga
Interest Income
Pendapatan bunga berasal dari suku bunga yang dikenakan terhadap rekening giro dan deposito berjangka. Terdapat kenaikan yang cukup signifikan pada pendapatan bunga di tahun 2012, karena pada akhir Maret 2012, Perseroan memperoleh dana lebih kurang sebesar Rp 800 miliar hasil menerbitkan Medium Term Notes I (MTN I). Adanya tenggang waktu antara penerimaan dana hasil MTN I dengan penggunaan dana untuk pembiayaan baru memberi hasil berupa bunga bagi Perseroan. Jumlah pendapatan bunga tahun 2012 meningkat sebesar 172% dari Rp 7 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 20 miliar di tahun 2012.
Interest income is derived from interest rate imposed on current account and time deposit. There was a significant increase in the interest income in 2012, as at the end of March 2012, the Company obtained proceeds of approximately Rp 800 billion from the issuance of Medium Term Notes I (MTN I). The interim period between the receipt of MTN I proceeds and the use of these proceeds for new financing yielded interest income for the Company. Interest income in 2012 increased by 172% from Rp 7 billion in 2011 to Rp 20 billion in 2012.
Keuntungan Belum Direalisasi Investasi Jangka Pendek
Unrealized Gain on Short-term Investments
Per 31 Desember 2012, Perseroan memiliki investasi jangka pendek, efek diperdagangkan dalam bentuk obligasi dari pihak berelasi antara lain: Obligasi Bank Panin II tahun 2007 seri C, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 dan Obligasi Verena Tahap I tahun 2012 seri B. Atas investasi jangka pendek tersebut, Perseroan membukukan keuntungan belum direalisasi investasi jangka pendek sebesar Rp 145 juta turun 59% dibandingkan tahun 2011.
As of December 31, 2012, the Company has short-term investment, traded security in the form of bonds from related parties such as: Bank Panin Bonds II of 2007 series C, Continuous Subordinated Bonds I Bank Panin Phase I of 2012 and Verena Bonds Phase I of 2012 series B. From this short-term investment, the Company recorded unrealized gain on short-term investment of Rp 145 million, down by 59% from that of 2011.
Keuntungan Kurs Mata Uang Asing - bersih
Gain on Foreign Currency Exchange Rate – net
Perseroan memiliki aset moneter dalam mata uang asing dolar Amerika (US$) yang terdiri dari kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan dan piutang lain-lain serta terdapat juga kewajiban moneter dalam mata uang dolar Amerika. Jumlah aset moneter bersih mengalami kenaikan sejalan dengan kenaikan kurs tengah transaksi yang cukup signifikan dari Rp9.068/US$1 per 31 Desember 2011 menjadi Rp9.670/US$ 1 per 31 Desember 2012.
The Company has net monetary assets denominated in US dollars (US$), consisting of cash and cash equivalent, lease financing receivables and other receivables as well as monetary obligations in US dollar currency. The total net monetary asset increased in line with a significant increase of transaction middle rate from Rp 9,068/US$ 1 as of December 31, 2011 to Rp 9,670/US$ 1 as of December 31, 2012.
Pendapatan Lain-lain
Other Incomes
Pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan jasa administrasi dari kegiatan utama, denda keterlambatan pembayaran pokok dan bunga, keuntungan penghentian kontrak, potongan premi asuransi, provisi sewa pembiayaan, penerimaan kembali piutang yang dihapus buku, keuntungan penjualan aset sewa operasi, keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap serta pendapatan lainnya. Jumlah pendapatan lain-lain meningkat sebesar 8% menjadi Rp 76 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah pendapatan lain-lain memberikan kontribusi sebesar 9% terhadap jumlah pendapatan Perseroan.
Other incomes consist of administration fees from the main activities, penalty for delayed payment of principal and interest, gain on termination of contracts, discounts on insurance premium, fee on net investment in finance leases, receipt from loan written-off, gain from sale of operating lease assets, gain from sale and fixed asset write-off and others. The amount of other incomes increased by 8% to Rp 76 billion compared with the previous year. The amount of other incomes contributed 9% to the Company's total income.
86
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
LABA BERSIH
NET PROFIT
Laba bersih Perseroan pada tahun 2012 mencapai Rp 333 miliar meningkat sebesar 20% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp 276 miliar. Berikut ini merupakan perkembangan laba bersih Perseroan selama 5 tahun terakhir:
The Company's net profit reached Rp 333 billion in 2012, up by 20% from Rp 276 billion in 2011. Below is the growth of the Company's net income in the past five years:
2012
2011
2010
2009
333
276
201
150
Laba Bersih Tahun Berjalan
2008 Net Profit for The Years
113
333 276 201 150 113
Laba Bersih (dalam miliar Rupiah) 12
( rofit for the year (in billion Rupiah) P
11
10
09
08
LABA PER SAHAM
EARNINGS PER SHARE
Pada tahun 2012, Perseroan tidak menghitung laba per saham dilusian seperti tahun 2011, karena pengaruh efek berpotensi saham biasa pada tanggal posisi keuangan bersifat antidilutif, karena harga pelaksanaan waran lebih tinggi dari harga saham Perseroan di pasar modal tahun 2012.
In 2012, the Company did not calculate diluted earnings per share like in 2011, because the effect of potential ordinary shares at statement of financial position date are antidilutive, because the exercise price of warrants is higher than the Company's stock price in the stock market in 2012.
LABA PER SAHAM Laba (Rp ‘000)
2012
2011
332.687.522
276.257.363
3.774.796.612
2.884.024.755
3.774.796.612
3.036.897.568
Jumlah Rata-Rata Tertimbang Saham Biasa Untuk Perhitungan Laba Per Saham Dasar
Net Income (Rp ‘000) Weighted Average Number of Ordinary Shares
Jumlah Rata-Rata Tertimbang Saham Biasa Untuk Perhitungan Laba Per Saham Dilutif
EARNINGS PER SHARE
for Computation of Basic Earnings per Shares Weighted Average Number of Ordinary Shares for Computation of Dilutive per Share
Laba per Saham Dasar
88,13
97,14
Basic Earnings per Share
Laba per Saham Dilusian
88,13
90,97
Diluted Earnings per Share
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
87
Pembahasan dan Analisa Management
Management Discussion and Analysis
BIAYA OPERASI
OPERATING EXPENSES
Biaya Operasi (Rp Juta)
Operating Expenses (IDR Million)
Perubahan Change
2012
2011
281,095
210,035
33.8%
Interest and other financing
Umum dan administrasi
40,709
36,853
10.5%
General and administration
Tenaga kerja
54,666
50,943
7.3%
Personnel
2,167
2,154
0.6%
Total Employee benefit
Penyusutan properti investasi
68
68
0.0%
Depreciation of investment properties
Penyusutan aset sewa operasi
3,529
2,904
21.5%
Depreciation of leased assets
Bunga dan pembiayaan lainnya
Imbalan pasca kerja
Kerugian penurunan nilai Aset keuangan Aset non keuangan Beban lain-lain Jumlah Beban
Impairment losses 55,285
25,903
113.4%
Financial assets____
5,638
5,680
-0.7%
Non-financial assets____
3
49
-93.9%
Other expenses
443,160
334,589
32.4%
Total Expenses
Persentase dari Total Bunga dan pembiayaan lainnya
% of Total 63.4%
62.8%
0.7%
Interest and other financing
9.2%
11.0%
-1.8%
General and administration
12.3%
15.2%
-2.9%
Personnel
Imbalan pasca kerja
0.5%
0.6%
Penyusutan properti investasi
0.0%
0.0%
0.0%
Depreciation of investment properties
Penyusutan aset sewa operasi
0.8%
0.9%
-0.1%
Depreciation of leased assets
Umum dan administrasi Tenaga kerja
Employee benefit
Kerugian penurunan nilai Aset keuangan Aset non keuangan Beban lain-lain Jumlah Beban
Impairment losses 12.5%
7.7%
4.7%
Financial assets
1.3%
1.7%
-0.4%
Non-financial assets
0.0%
0.0%
0.0%
Other expenses
100.0%
100.0%
0.0%
Total Expenses
Jumlah biaya operasi tahun 2012 tersebut adalah 50% dari jumlah pendapatan tahun 2012, naik sebesar 2% dibandingkan persentase jumlah biaya operasi tahun 2011. Jumlah biaya operasi tahun 2012 meningkat sebesar 32% dari Rp 335 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 443 miliar di tahun 2012 terutama disebabkan oleh: i) Kenaikan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sebesar 113% dari Rp 26 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 55 miliar di tahun 2012, ii) Kenaikan biaya bunga dan pembiayaan lainnya sebesar 34% dari Rp 210 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 281 miliar di tahun 2012, iii) kenaikan biaya penyusutan aset sewa operasi sebesar 22% menjadi Rp 3,5 miliar di tahun 2012 dan iv) naiknya biaya umum dan administrasi sebesar 11% menjadi Rp 41 miliar di tahun 2012.
88
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Total operating expenses in 2012 was 50% of total income of 2012, up by 2% compared with the percentage of operating expenses in 2011. The total operating expense in 2012 increased by 32% from Rp 335 billion in 2011 to Rp 443 billion in 2012 mainly due to: i) The increase in loss caused by a decrease in financial asset's value by 113% from Rp 26 billion in 2011 to Rp 55 billion in 2012, ii) The increase of interest expense and other financing by 34% from Rp 210 billion in 2011 to Rp 281 billion in 2012, iii) the increase in the depreciation expense of operating lease assets by 22% to Rp 3.5 billion in 2012 and iv) the increase of general and administrative expense by 11% to Rp 41 billion in 2012.
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
Konsisten dengan tahun sebelumnya, komponen-komponen utama dari biaya operasi adalah beban bunga dan pembiayaan lainnya yang merupakan 63% dari jumlah biaya operasi dan merupakan komponen terbesar dari jumlah biaya operasi. Komponen kerugian penurunan nilai atas aset keuangan merupakan komponen yang mengalami kenaikan cukup besar, dimana pada tahun 2011 komponen ini merupakan 8% dari jumlah biaya operasi dan pada tahun 2012 menjadi 12,5% dari jumlah biaya operasi. Komponen lainnya mengalami penurunan seperti biaya tenaga kerja yang pada tahun 2011 merupakan 15% dari biaya operasi menjadi 12% di tahun 2012. Begitu juga dengan biaya umum dan administrasi yang semula merupakan 11% dari jumlah biaya operasi, pada tahun 2012 menjadi 9% dari jumlah biaya operasi.
Consistent with the previous year, the main components of operating expense were interest and other financing, which constituted 63% of total operating expense and constituted the largest component of the total operating expense. The loss from decrease of financial asset value was the component which rose significantly, where in 2011 this component accounted for 8% of the total operating expense and in 2012 rose to 12.5% of the total operating expenses. Other components were down such as personnel expense which in 2011 accounted for 15% of total operating expense to 12% in 2012. Likewise, general and administrative expense which accounted for 11% of the total operating expense in 2011 was down to 9% of the total operating expense in 2012.
Beban Bunga dan Pembiayaan Lainnya
Interest Expense and Other Financing
Beban bunga dan pembiayaan lainnya terdiri dari beban bunga atas pinjaman bank Rp 116 miliar, beban bunga atas surat berharga utang yang diterbitkan Rp 160 miliar dan biaya provisi dan administrasi bank Rp 5 miliar. Beban bunga surat berharga utang yang diterbitkan merupakan beban bunga obligasi dan MTN dimana Perseroan memperoleh alternatif sumber dana dengan cara menerbitkan Obligasi CFI III tahun 2011 di bulan November 2011 dan menerbitkan MTN I di bulan Maret 2012. Pada tahun 2012, dengan penerbitan obligasi dan MTN, jumlah beban bunga surat berharga utang yang diterbitkan meningkat dari Rp 15 miliar menjadi Rp 160 miliar, sementara jumlah beban bunga atas utang bank turun dari Rp 187 miliar menjadi Rp 116 miliar.
Interest and other financing consist of interest expenses on bank loans amounted to Rp 116 billion, interest expenses on debt securities issued Rp 160 billion and bank fees and administrative charges Rp 5 billion. Interest expense for debt securities issued was interest expense from bonds and MTN where the Company secured alternative funding source by issuing bonds CFI III in November 2011 and issued MTN I in March 2012. In 2012, from the issuance of bonds and MTN, the total interest expense of debt securities issued rose from Rp 15 billion to 160 billion, whereas total interest expense from bank debt decreased from Rp 187 billion to Rp 116 billion.
Umum dan Administrasi
General and Administration
Biaya umum dan administrasi terdiri dari biaya perjalanan dinas, penyusutan, peralatan dan perlengkapan kantor, sewa, komunikasi, biaya perijinan, materai dan pajak, premi asuransi, iklan dan administrasi pencatatan efek, jasa profesional, pemeliharaan dan perbaikan dan lain-lain.
General and administration expenses consist of official travel and transportation expense, depreciation, office equipment and supplies, leases, communications, permits, stamp duties and taxes, insurance premiums, advertising and securities registration and administration, professional services, maintenance and repairs, and others.
Pada tahun 2012, jumlah biaya umum dan administrasi adalah sebesar Rp 41 miliar meningkat 11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Biaya-biaya yang pada tahun 2012 mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya adalah biaya premi asuransi naik sebesar 41% menjadi Rp 3 miliar, biaya perjalanan dinas naik sebesar 37% menjadi Rp 8 miliar dan biaya komunikasi naik sebesar 19% menjadi Rp 5 miliar.
In 2012, general and administration expenses reached Rp 41 billion, increased by 11% compared with the previous year. Expenses in 2012 which increased significantly compared with the previous year were insurance premium which increased by 41% to Rp 3 billion, official trip expense increased by 37% to Rp 8 billion and communication expense increased by 19% to Rp 5 billion.
Tenaga Kerja dan Imbalan Pasca Kerja
Personnel and Retirement Expense
Biaya tenaga kerja meningkat sebesar 7% dari Rp 51 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 55 miliar di tahun 2012. Pada tahun 2012, tidak terdapat penambahan jumlah karyawan secara signifikan sejalan dengan strategi Perseroan untuk memaksimalkan kantor cabang dan kantor pemasaran sehingga dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Jumlah karyawan per 31 Desember 2011 adalah sebanyak 892 karyawan dan sedikit meningkat di tahun 2012 menjadi 893 karyawan.
Personnel expense increased by 7% from Rp 51 billion in 2011 to Rp 55 billion in 2012. In 2012, there was no significant increase in the number of employees in line with the Company's strategy to maximize the branch offices and marketing offices to work more effectively and efficiently. Total number of employees as of December 31, 2011 was 892 and slightly increased to 893 in 2012.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
89
Pembahasan dan Analisa Management
Management Discussion and Analysis
Biaya imbalan pasca kerja meningkat sebesar 1% dari Rp 2,1 miliar menjadi Rp 2,2 miliar terutama disebabkan penambahan jumlah usia kerja karyawan dan penyesuaian jumlah karyawan Perseroan. Perseroan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Retirement expense increased by 1% from Rp. 2.1 billion to Rp 2.2 billion mainly due to the increase in the average tenure of employees and the increase in the number of Company's employees. The Company provided a fixed payment of retirement benefits to employees in accordance with Manpower Law No. 13/2003.
Penyusutan aset sewa operasi
Depreciation of Operating Lease Assets
Penyusutan aset sewa operasi meningkat 22% dari Rp 2,9 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 3,5 miliar. Kenaikan biaya penyusutan aset operasi sejalan dengan penambahan aset sewa operasi kendaraan yang disewagunausahakan kepada Bank Panin dan Panin Life.
Depreciation of operating lease assets increased by 22% from Rp 2.9 billion in 2011 to Rp 3.5 billion in 2012. The increase in depreciation expense of operating assets was in line with addition of operating lease asset-vehicles which were leased to Panin Bank and Panin Life.
Kerugian Penurunan Nilai
Impairment Loss
Perseroan telah menerapkan PSAK 50 dan 55 efektif sejak 1 Januari 2010 untuk menghitung kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portfolio aset keuangan.
The Company has implemented PSAK 50 and 55 starting on January 1, 2010 in its computation of impairment losses. Impairment loss is the difference between book value and current value of an estimated future cash flow and realization of collaterals at the initial effective interest rate of a financial asset. Allowance for impairment loss is established to recognize impairment losses occurring in the financial asset portfolio.
Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portfolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan. Perseroan melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
The management used estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristic as well as objective proofs of decrease of value similar to that existing in the portfolio at the time of scheduling of future cash flow. The Company carried out assessment on the impairment of value using two methods, i.e.:
1.
Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan keuangan.
1.
Individual, carried out for the total financial assets exceeding a certain threshold and the financial assets having objective proofs of impairment of value which have been identified separately on the date of financial statements.
2.
Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default.
2.
Collective, carried out for the total financial assets not exceeding a certain threshold, do not have objective proofs of value impairment, but have not been identified separately on the date of financial position report. The establishment of impairment loss is done collectively by, among others, considering the amount and length of arrearage, collaterals and past loss experience. The most crucial factors in establishing the impairment allowance are probability of default and loss given default.
Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual. Pada tahun 2012, jumlah kerugian penurunan nilai aset keuangan mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 113% dari Rp 26 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 55 miliar di tahun 2012. Kenaikan yang cukup signifikan tersebut adalah dampak meningkatnya jumlah pembiayaan yang cukup signifikan di tahun 2011 terutama karena naiknya jumlah pembiayaan baru pembiayaan konsumen. Pada sewa pembiayaan, turunnya harga komoditas
90
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
The methodology and assumptions used in this individual and collective impairment of values will be reviewed periodically in order to minimize differences between estimated loss and actual loss. In 2012, total loss from the impairment values of financing assets experienced a significant increase of 113% from Rp 26 billion in 2011 to Rp 55 billion in 2012. Such a significant increase was the impact of the increase of total financing in 2011 especially due to the increase in the number of new consumer. As regards to finance lease, the declining price of commodities has caused some consumers of heavy equipment to postpone their installment payments. In order to
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
membuat beberapa konsumen alat berat melakukan penundaan pembayaran angsuran. Dan untuk mengantisipasi piutang bermasalah, Perseroan mengambil kebijakan untuk melakukan pencadangan yang cukup. Meskipun terjadi kenaikan saldo kerugian penurunan nilai, Perseroan tetap dapat menjaga rasio piutang bermasalah (NPL) pada tingkat yang wajar sebesar 1,3% dari jumlah piutang bersih 2012.
anticipate non-performing loans, the Company has taken the policy to provide adequate reserves. Although there was an increase in the balance of impairment loss, the Company was able to maintain the NPL ratio at a reasonable level of 1.3% from the total net receivables in 2012.
ANALISA PROFITABILITAS
PROFITABILITY ANALYSIS
Analisa Profitabilitas
Profitabillity Analysis
Rp Juta
Perubahan Change
IDR Million
2012
2011
Pendapatan Bunga Usaha*
789,331
621,755
27.0%
Interest Related Revenue*
Beban Keuangan
275,970
201,858
36.7%
Financing Cost
Pendapatan Bunga Bersih
513,361
419,897
22.3%
Net Interest Income Total *(Leasing Revenues + Consumer Finance Revenue +
*(Pendapatan Sewa Pembiayaan + Pembiayaan Konsumen + Anjak Piutang + Pendapatan Bunga) - Beban keuangan
Factoring + Interest Income) - Financing Cost
Marjin Laba dan Pengembalian Terhadap Ekuitas
Profit Margin and Return on Equity Perubahan Change
2012
2011
Marjin Laba Sebelum Pajak
49.5%
52.2%
-2.7%
Pretax Margin
Marjin Laba Bersih
37.8%
39.4%
-1.6%
Net Margin
Pengembalian terhadap Ekuitas
14.4%
15.1%
-0.7%
Return on Equity (ROE) Total
Pendapatan bunga bersih Perseroan tahun 2012 meningkat 22% dari Rp 420 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 513 miliar di tahun 2012 terutama disebabkan kenaikan pendapatan bunga anjak piutang dan pendapatan bunga pembiayaan konsumen.
The Company's net interest income in 2012 increased by 22% from Rp 420 billion in 2011 to Rp 513 billion in 2012 mainly due to the increase in interest income from factoring and interest income from consumer financing.
Pada tahun 2012, marjin laba sebelum pajak, marjin laba bersih dan ROE mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,7%, 1,6% dan 0,7%.
In 2012, the profit margin before tax, net profit margin and ROE decreased by 2.7%, 1.6% and 0.7% respectively.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
91
Pembahasan dan Analisa Management
Management Discussion and Analysis
LAPORAN POSISI KEUANGAN
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
Laporan Posisi Keuangan (Rp Juta)
Statements of Financial Position Perubahan Change
(IDR Million)
2012
2011
189,137
192,183
-1.6%
Cash and cash equivalents
Piutang sewa pembiayaan
1,069,830
1,110,558
-3.7%
Finance lease receivables
Piutang pembiayaan konsumen
2,261,390
2,333,940
-3.1%
Consumer financing receivables
Tagihan anjak piutang
1,215,031
1,078,344
12.7%
Total Factoring receivables
Jumlah piutang
4,546,251
4,522,842
0.5%
Total receivables
(23,573)
(21,137)
11.5%
Allowance for impairment losses
4,522,677
4,501,705
0.5%
Total receivables - net
1,173
413
184.1%
Deferred tax asset
140,647
91,203
54.2%
Other assets
Utang bank Jumlah Aset
748,537 4,853,635
1,496,548 4,785,504
-50.0% 1.4%
Bank loans Total Assets
Utang bank
748,537
1,496,548
-50.0%
Bank loans
1,540,954
989,026
55.8%
Debt securities issued
114,251
126,103
-9.4%
Other Payables
Jumlah Liabilitas
2,403,742
2,611,677
-8.0%
otal T Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
2,449,892
2,173,827
12.7%
Total Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
4,853,635
4,785,504
1.4%
Kas dan setara kas
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah piutang - bersih Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
Surat berharga utang yang diterbitkan Utang lain-lain
Total Liabilities and Equity
ANALISA LAPORAN POSISI KEUANGAN
ANALYSIS OF STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Jumlah aset Perseroan pada tahun 2012 mengalami sedikit peningkatan dari Rp 4,78 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 4,85 triliun di tahun 2012. Jumlah piutang bersih Perseroan pada tahun 2012 merupakan 93% dari jumlah aset sedikit turun dari tahun sebelumnya, dimana jumlah piutang bersih merupakan 94% dari jumlah aset tahun 2011.
The Company's assets in 2012 experienced a slight increase from Rp 4.78 trillion in 2011 to Rp 4.85 trillion in 2012. The Company's total net receivables in 2012 accounted for 93% of the total asset, slightly down from the previous year, where total net receivables accounted for 94% of the total asset in 2011.
Kenaikan jumlah aktiva terutama disebabkan karena pertumbuhan jumlah piutang anjak piutang yang meningkat sebesar 13% dari Rp 1.08 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 1,22 triliun di tahun 2012, sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan anjak piutang baru di tahun 2012 sebesar 49% dari Rp 989 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 1,47 triliun di tahun 2012. Berbeda dengan anjak piutang, jumlah piutang pembiayaan konsumen di tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 3,1% dari Rp 2,33 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 2,26 triliun di tahun 2012 sejalan dengan turunnya jumlah pembiayaan baru pembiayaan konsumen sebesar 28% dari Rp 2,40 triliun di tahun 2012 menjadi Rp 1,72 triliun di tahun 2012. Hal serupa terjadi pada sewa pembiayaan, dimana jumlah piutang sewa pembiayaan tahun 2012 turun sebesar 3,7% dari Rp 1,11 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 1,07 triliun di tahun 2012 sejalan dengan turunnya jumlah pembiayaan baru sewa pembiayaan sebesar 15% dari Rp 803 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 679 miliar di tahun 2012.
The increase in total assets was mainly due to the growth of total factoring receivables which rose by 13% from Rp 1.08 trillion in 2011 to Rp 1.22 trillion in 2012, in line with the growth of new factoring financing in 2012 by 49% from Rp 989 billion in 2011 to Rp 1.47 trillion in 2012. Unlike factoring receivables, total receivables from consumer financing in 2012 decreased by 3.1% from Rp 2.33 trillion in 2011 to Rp 2.26 trillion in 2012 in line with the decrease of total new financing for consumer financing by 28% from Rp 2.40 trillion in 2012 to Rp 1.72 trillion in 2012. The same condition happened to the finance lease, where the total leasing receivables in 2012 was down by 3.7% from Rp 1.11 trillion in 2011 to Rp 1.07 trillion in 2012 in line with the decline of total new financing for leasing by 15% from Rp 803 billion in 2011 to Rp 679 billion in 2012.
92
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
Komposisi piutang bersih tahun 2012 sedikit mengalami perubahan, dimana jumlah piutang pembiayaan konsumen bersih, jumlah piutang sewa pembiayaan bersih dan jumlah tagihan anjak piutang bersih masing-masing merupakan 50%, 23% dan 27% dari jumlah seluruh piutang bersih di tahun 2012. Sementara di tahun 2011, jumlah piutang pembiayaan konsumen bersih, jumlah piutang sewa pembiayaan bersih dan jumlah tagihan anjak piutang bersih masingmasing merupakan 51%, 25% dan 24% dari jumlah seluruh piutang bersih tahun 2011.
The composition of net receivables in 2012 slightly changed, where total net consumer financing receivables, total net finance lease receivables and total net factoring bills constituted 50%, 23% and 27% respectively of the total net receivables in 2012. In 2011, the total net consumer financing receivables, total net finance lease receivables and total net factoring bills constituted 51%, 25% and 24% respectively from the total net receivables in 2011.
Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai meningkat 11,5% dari Rp 21 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 23 miliar di tahun 2012. Jumlah tersebut telah dihitung sesuai PSAK 50 dan 55. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang Perseroan.
Total allowance for impairment loss increased by 11.5% from Rp 21 billion in 2011 to Rp 23 billion in 2012. This amount has been calculated based on PSAK 50 and 55. The Management is confident that the total allowance for impairment loss is adequate to cover for the loss that may arise due to uncollected receivables.
Aset pajak tangguhan meningkat 184% dari Rp 413 juta di tahun 2011 menjadi Rp 1,17 miliar di tahun 2012, terutama disebabkan karena pada tahun 2011 terdapat koreksi atas biaya emisi obligasi.
Deferred tax assets rose by 184% from Rp 413 million in 2011 to Rp 1.17 billion in 2012, which was mainly due to corrections on bonds' issuance cost in 2011.
Aset lain-lain meningkat 54% dari Rp Rp 91 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 141 miliar di tahun 2012, terutama karena meningkatnya jumlah investasi jangka pendek-pihak berelasi, piutang lain-lain, aset sewa operasi-bersih dan aktiva tetap-bersih. Jumlah investasi jangka pendek-pihak berelasi meningkat karena perolehan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Thp I tahun 2012 sebesar Rp 20 miliar dan Obligasi Verena Tahap I tahun 2012 seri B sebesar Rp 20 miliar.
Other assets increased by 54% from Rp 91 billion in 2011 to Rp 141 billion in 2012, particularly due to the increase in the number of related parties' short-term investment, other receivables, net operating lease assets and net fixed assets. The total related parties' short-term investment rose due to the Company obtaining Continued Subordinated Bonds I of Panin Bank Phase I in 2012 amounting to Rp 20 billion and Verena Bonds Phase I of 2012 series B amounting to Rp 20 billion.
KUALITAS ASET
ASSETS QUALITY
Jumlah piutang bermasalah (NPL) normal pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 60 miliar meningkat dari tahun 2011 yang besarnya adalah Rp 37 miliar. Jumlah piutang bermasalah ini merupakan 1,3% dari jumlah piutang bersih tahun 2012 sedangkan untuk tahun 2011 sebesar 0,8% dari jumlah piutang bersih 2011. Kenaikan NPL normal terutama terjadi pada piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan. Untuk anjak piutang saldo NPL adalah nihil.
Total of normal Non Performing Loans (NPL) in 2012 was Rp 60 billion, increased Rp 37 billion from 2011. Total of NPL was 1.3% of total net receivables in 2012, while total of NPL in 2011 was 0.8% from total net receivables in 2011. Increase of normal NPL mainly caused by increase of normal NPL in consumer financing and leasing. In factoring, balance of NPL was nil.
Meningkatnya NPL normal pembiayaan konsumen terutama karena meningkatnya jumlah pembiayaan baru di tahun 2011 sampai pada pertengahan tahun 2012, sedangkan meningkatnya NPL normal sewa pembiayaan terutama disebabkan karena kondisi ekonomi global yang belum pulih dan menurunnya harga komoditas di pasar. Perseroan telah mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk menekan tingkat NPL normal ke tingkat yang lebih rendah seperti tahun-tahun sebelumnya. Sejak pertengahan tahun 2012, penataan kembali dan pembentukan tim penagihan yang kuat telah dilakukan, dan dengan bergabungnya beberapa senior staf yang kompeten di bidang penagihan, maka di masa mendatang tingkat NPL normal akan dapat ditekan dan kembali pada tingkat yang diharapkan.
Increase of normal NPL in consumer financing was mainly caused by an increase of total new financing in 2011 until mid-year of 2012, whilst increase of normal NPL in financing lease was primarily caused by not yet recovered global economic conditions and decline of commodity prices in the market. The Company has attempted all its efforts to suppress normal NPL to lower levels as in previous years. Since mid-year 2012, restructuring and formation of a strong team of billing has been conducted.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
93
Pembahasan dan Analisa Management
Management Discussion and Analysis
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
LEVEL OF RECEIVABLES COLLECTIBILITY
Selama tahun 2012, jumlah penghapusan piutang bermasalah adalah sebesar Rp 48 miliar dibandingkan dengan penghapusan piutang tahun 2011 sebesar Rp 30 miliar. Jumlah tersebut merupakan 1,06% dari jumlah piutang bersih Perseroan tahun 2012. Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tahun 2012 adalah sebesar Rp 23 miliar yang merupakan 0,5 kali dari jumlah piutang bermasalah.
Throughout 2012, total NPL write-off was Rp 48 billion compared with that of 2011 which was Rp 30 billion. This amount constituted 1.06% of total Company's net receivables in 2012. Total allowance for impairment loss in 2012 was Rp 23 billion which represents 0.5 times of total NPL.
94
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
LOANS AND FUNDING
PINJAMAN dan PENDANAAN Laporan Posisi Keuangan
Statements of Financial Position
(Rp Juta)
2012
2011
Perubahan Change
(IDR Million)
Utang bank
748,537
1,496,548
-50.0%
Bank loans
1,540,954
989,026
55.8%
Debt securities issued
114,251
126,103
-9.4%
Other Payables
Jumlah Liabilitas
2,403,742
2,611,677
-8.0%
Total Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
2,449,892
2,173,827
12.7%
Total Equity
Surat berharga utang yang diterbitkan Utang lain-lain
Pinjaman
Loan
Jumlah liabilitas Perseroan turun 8% dari Rp 2,6 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 2,4 triliun di tahun 2012, terutama karena turunnya jumlah utang bank sebesar 50% dari Rp 1,5 triliun menjadi Rp 748 miliar. Selama tahun 2012, Perseroan menerima pinjaman dari bank sebesar Rp 1,0 triliun, jumlah tersebut turun jika dibandingkan dengan jumlah penerimaan pinjaman bank di tahun 2011 sebesar Rp 2,0 triliun.
The Company's total liability was down by 8% from Rp 2.6 trillion in 2011 to Rp 2.4 trillion in 2012, mainly due to decrease in bank debt by 50% from Rp 1.5 trillion to Rp 748 billion. Throughout 2012, the Company received bank loans in the amount of Rp 1.0 trillion, decreased from that of 2011 which reached Rp 2.0 trillion.
Setelah pada tahun 2011 menerbitkan obligasi Clipan Finance III tahun 2011, pada bulan Maret tahun 2012 Perseroan melakukan penawaran terbatas Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 (MTN), dengan tingkat bunga sebesar 9,5% per tahun dengan jumlah nominal sebesar Rp 800 miliar dengan periode jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2015. Atas penerbitan MTN tersebut Perseroan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen. Hasil pemeringkatan MTN I Clipan Finance Indonesia tahun 2012 yang dilakukan oleh Pefindo adalah A+ (Single A Plus).
After issuing Clipan Finance III Bonds of 2011, in March 2012 the Company conducted limited offering of Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Year 2012 (MTN), with an interest rate of 9.5% per annum with total nominal value of Rp 800 billion with maturity date on March 30, 2015. For the issuance of this MTN, the Company provided fiduciary securities in the form of finance lease receivables and consumer financing receivables. The rating of MTN I Clipan Finance Indonesia year 2012 conducted by Pefindo received A+ (Single A Plus).
Pendanaan
Funding
Salah satu faktor terpenting yang dimiliki oleh Perseroan sehingga tetap dapat bersaing di market adalah tersedianya dana dengan bunga yang kompetitif. Pada tahun 2012, Perseroan mendapatkan dana dari beberapa sumber antara lain:
One of the important factors the Company has that enabled it to compete in the market is the availability of funds with competitive interest rate. In 2012, the Company secured funds from several resources such as:
1.
Fasilitas pinjaman dari bank-bank nasional terkemuka dan bank asing. Sepanjang tahun 2012, fasilitas pinjaman baru diperoleh dari Bank Panin, BCA, BNI dan BJB. Penjelasan lebih rinci mengenai pinjaman bank di atas dapat dilihat pada bagian Laporan Keuangan 2012 yang telah di Audit pada laporan ini.
1.
Loan facilities from leading national banks and foreign banks. Throughout 2012, new loan facilities were received from Panin Bank, BCA, BNI and BJB. More detailed explanations regarding the above bank loans can be seen in the audited Financial Statements 2012 section of this Annual Report.
2.
Penawaran Terbatas MTN I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 yang dilakukan pada 30 Maret 2012, dengan nilai nominal MTN sebesar Rp 800 miliar, dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,5% per tahun, dan jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2015.
2.
The limited Offering of MTN I Clipan Finance Indonesia Year 2012 conducted on March 30, 2012, with MTN nominal value of Rp 800 billion, with a fixed interest rate of 9.5% per annum, and maturing on March 30, 2015.
3.
Dana yang berasal dari angsuran nasabah.
3.
Funds from customers' installments.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
95
Pembahasan dan Analisa Management
Management Discussion and Analysis
EKUITAS DAN GEARING RATIO
EQUITY AND GEARING RATIO
Perseroan mencatat pertumbuhan ekuitas sebesar 13% dari Rp 2,17 triliun di tahun 2011 menjadi Rp 2,45 triliun di tahun 2012. Peningkatan pertumbuhan ekuitas terutama berasal dari meningkatnya saldo laba sejalan dengan laba bersih yang diperoleh Perseroan.
The Company recorded a 13% growth in equity from Rp 2.17 trillion in 2011 to Rp 2.45 trillion in 2012. The increase in equity was primarily due to the increase in retained earnings in line with the net profit obtained by the Company.
Pada tahun 2012, terdapat perubahan pada penyajian susunan pemegang saham. Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
In 2012, there was a change in the presentation of the structure of shareholders. Based on the Securities Administration Bureau's report, details of Company's shareholders as at December 31, 2012 and 2011 were as follows:
Bank Pan Indonesia
54,35%
Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill
7,42%
Emerging Markets Value C
6,36%
Mellon Bank NA S/A For Mackenzie Recovery Fund
Masyarakat dengan Kepemilikan < 5 %
31,87%
Public with ownership < 5 %
Nilai Nominal Rp 250 per Saham / Price per Share Rp 250 Keterangan Modal Dasar
Jumlah Saham
Nilai Nominal
%
10.412.000.000
2.603.000.000.000
100,00%
Authorized Capital
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh
3.774.796.768
943.699.192.000
100,00%
Issued and Fully Paid Capital
Jumlah Saham dalam Portapel
6.637.203.232
1.659.300.808.000
Share Capital in Portapel
Pemegang Saham Bank Pan Indonesia
Shareholders 2.051.431.264
512.857.816.000
54,35%
Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C Recovery Fund Masyarakat dengan Kepemilikan < 5 %
Jumlah
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill
280.000.000
70.000.000.000
7,42%
Mellon Bank NA S/A For Mackenzi Cundill
96
Description
Emerging Markets Value C Mellon Bank NA S/A For Mackenzi Cundill
240.000.000
60.000.000.000
6,36%
Recovery Fund
1.203.365.504
300.841.376.000
31,87%
Public with ownership < 5 %
3.774.796.768
943.699.192.000
100,00%
Total
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2012, gearing ratio Perseroan mengalami sedikit penurunan dari (1,1x) di tahun 2011 menjadi (0,9x) di tahun 2012. Gearing ratio (debt to equity ratio) di tahun 2012 dan 2011, dihitung dari rasio jumlah pinjaman bank yang diterima dan surat berharga utang yang diterbitkan (hutang obligasi dan MTN) terhadap jumlah ekuitas. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006 tentang perusahaan pembiayaan ditetapkan bahwa batas maksimum gearing ratio adalah sebesar 10X. Hal ini menunjukan bahwa Peseroan memiliki struktur permodalan yang sangat kuat dan Perseroan memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan porsi pinjaman untuk memperbesar kapasitas pembiayaannya di tahun mendatang.
In 2012, the Company's gearing ratio experienced a slight decline from (1.1x) in 2011 to (0.9x) in 2012. Gearing ratio (debt to equity ratio) in 2012 and 2011, was calculated from the ratio of bank loans received and net bonds payable issued (Bonds and MTN payables) to total equity. The Regulation of the Ministry of Finance No. 84/PMK.012/2006 on financing companies stated that the maximum gearing ratio for these companies is 10X. This clearly shows that the Company has a very strong capital structure and has a vast potential to increase its lending portion to improve its financing capacity in the years to come.
SOLVABILITAS
SOLVENCY
Turunnya jumlah liabilitas yang disebabkan oleh turunnya jumlah utang bank menyebabkan tingkat solvabilitas Perseroan mengalami penurunan dari 1,2 kali di tahun 2011 menjadi 1,0 kali di tahun 2012. Hal ini menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menjamin seluruh liabilitasnya semakin kuat.
The decrease in total liabilities due to a decrease in bank loan caused the Company's solvency level to decline 1.2 times in 2011 to 1.0 times in 2012. This shows that the ability of the Company to secure all its liabilities is getting stronger.
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
DIVIDEND POLICY AND APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 72 tanggal 28 Juni 2012 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., notaris di Jakarta, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2011 sebagai berikut:
As stated in the deed of the Annual Stockholders' Meeting No. 72 dated June 28, 2012 of Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., notary of Jakarta, the stockholders approved the usage of 2011 net income as follows:
-
Pembagian dividen tunai sebesar Rp 56.621.947 ribu.
-
-
Sejumlah Rp 100.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. Sisanya sebesar Rp 219.535.415 ribu digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perusahaan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
-
-
-
Distribution of cash dividend amounted to Rp 56,621,947 thousand. Appropriation of Rp 100,000 thousand as general reserve to comply with the Company's Articles of Association. The remaining balance of Rp 219,535,415 thousand was to be used for investment and working capital needs of the Company and to be recorded as retained earnings.
Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 30 tanggal 30 Juni 2011 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2010 sebagai berikut:
As stated in the Deed of the Annual Stockholders' Meeting No. 30 dated June 30, 2011 of Benny Kristianto, S.H., notary of Jakarta, the stockholders approved the usage of 2010 net income as follows:
-
-
-
Pembagian dividen tunai sebesar Rp 39.049.619 ribu. Sejumlah Rp 100.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. Sisanya sebesar Rp 161.561.579 ribu digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perusahaan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
-
Distribution of cash dividend of Rp 39,049,619 thousand. Appropriation of Rp 100,000 thousand as general reserve to comply with the Company's Articles of Association. The remaining balance of Rp 161,561,579 thousand was to be used for investment and working capital needs of the Company and to be recorded as retained earnings.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan berelasi. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan, seperti :
In conducting its business, the Company carried out certain transactions with related parties. Related parties are individuals or entities which are related to the Company, such as:
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
97
Pembahasan dan Analisa Management
Management Discussion and Analysis
a.
b.
Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut:
a.
A person or his/her family members is considered to have a relation with the Company if the said person:
1)
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan;
1)
has control or joint control over the Company;
2)
memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan ; atau
2)
has significant influence on the Company; or
3)
personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.
3)
is the Company's key management personnel or Company's parent entity.
Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is considered to have a relation with the Company if it meets one of the following criteria:
1)
entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
1)
the entity and Company are members of the same business group (meaning parent entity, subsidiary entity, and the next subsidiary entity is related with other entities).
2)
satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
2)
one entity is an associated entity or joint venture of another entity (or associated entity or joint venture which are members of a business group, where that other entity is a member).
3)
kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
3)
the two entities are joint venture of the same third party.
4)
satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
4)
one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an association entity of the third entity.
5)
entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
5)
the said entity is a pension fund program for service benefits from one of the reporting entities or entity related to the Company.
6)
entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).
6)
an entity which is controlled or jointly controlled by persons identified in point a).
7)
orang yang diidentifikasi dalam huruf a) i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
7)
the person identified in point a) i) has a significant influence on the entity or the entity's key management personnel (or parent entity of the entity)
Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi tersebut meliputi antara lain: penempatan dana dalam bentuk giro dan deposito berjangka serta penerimaan bunga, investasi jangka pendek dalam bentuk obligasi, transaksi sewa pembiayaan, menyewakan aset operasi, menyewakan properti investasi, memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan, asuransi atas aset sewa dan aset tetap operasi, memperoleh fasilitas kredit dan sewa gedung.
Transactions with these related parties include: placement of funds in the form of demand deposits and time deposits and interest income, short-term investments in the form of bonds, finance leases, lease of operating assets, lease of investment properties, loans to employees, insurance on leased assets and fixed operating assets, loan facilities, and building leases.
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan – Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi dari Laporan Keuangan 2012 yang telah di Audit pada laporan ini.
All transactions with these related parties have been disclosed in the Notes on the Financial Statements – Nature of Relationship and Transactions with Related Parties in the 2012 Audited Financial Statements.
98
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Perseroan memiliki aset (liabilitas) moneter dalam mata uang asing dolar Amerika (US$). Per 31 Desember 2012 jumlah Aset Bersih adalah sebesar USD 7.060.253 ekuivalen dengan Rp 68.273 juta. Pada tanggal 31 Desember 2012, kurs tengah transaksi yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah Rp 9.670 per 1 USD. Penjelasan lebih rinci mengenai Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing dapat dilihat pada Laporan Keuangan 2012 yang telah di Audit - Catatan atas Laporan Keuangan – Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing.
The Company has monetary assets (liabilities) denominated in United States Dollars (US$). As of December 31, 2012 the amount of Net Asset reached USD 7,060,253 or equivalent to Rp 68,273 million. On December 31, 2012, the middle exchange rate of Bank Indonesia was Rp 9,670 per 1 USD. A more detailed explanation regarding Monetary Assets and Liabilities in Foreign Currency can be seen in the audited 2012 Financial Statements – Notes on Financial Statements – Monetary Assets and Liabilities in Foreign Currency.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
IMPLEMENTATION OF NEW AND REVISED FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) AND INTERPRETATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (ISAK)
1.
1.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Standards which are effective in the current year
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan:
In the current year, the Company has adopted all of the new and revised standards and interpretation issued by the Financial Accounting Standard Board from Indonesian Association of Accountants that are relevant to its operations and effective for the accounting period beginning January 1, 2012. The adoption of these new and revised standards and interpretation has resulted in changes to the presentation and disclosures of the current year financial statements.
PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 60, Financial Instrument: Disclosure
Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
This new standard supersedes the disclosure requirements of PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure.
Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Grup, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Grup terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
This new standard has resulted in the disclosure of (a) the significance of financial instruments against Group's financial performance and financial position, and b) the nature and extend of risks arising from financial instruments in which the Group is exposed during the period and at the end of reporting period, and how the entity managed those risks.
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
The following are the new and revised standards and interpretation applied in the financial report. This application has no significant influence on the amount being reported in the financial statements but it can affect the accounting for future transactions:
-
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
-
-
PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
-
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 13 (Revised 2011), Investment Property PSAK 16 (revised 2011), Fixed Assets PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 26 (revised 2011), Borrowing Costs PSAK 30 (revised 2011), Lease PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
99
Pembahasan dan Analisa Management
Management Discussion and Analysis
2.
PSAK 53 (revisi 2010), Akuntansi Kompetensi Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat Standar telah diterbitkan tapi belum diterapkan / Standards in issue not yet adopted
-
-
PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK 56 (revised 2011), Earnings per Share ISAK 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders ISAK 23, Operating Leases – Incentives ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions involving the Legal Form of a Lease ISAK 25, Land Rights ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
2.
Standards in issue not yet adopted
-
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali dan Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2013 are PSAK 38 (revised 2012), Business Combination Under Common Control and Annual Improvement of PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures.
Manajemen telah menetapkan bahwa standar ini tidak mempunyai dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Management has determined that those standards have no impact on Company's financial statements.
PERJANJIAN KERJASAMA
COOPERATION AGREEMENT
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan Bank Panin, pihak berelasi, berdasarkan akta No.24 tanggal 11 Juni 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005, yang keduanya dibuat oleh James Herman Rahardjo, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Bank Panin akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihakpihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasama/ fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara "consumer finance without recourse" yang dananya disalurkan melalui Perusahaan.
The Company entered into a financing channel joint operation agreement with a related party, Panin Bank, based on Deed No. 24 dated June 11, 2003 in conjunction with Deed of Amendment of Channeling Joint Operations Agreements No. 5 dated September 7, 2005, both were prepared by James Herman Rahardjo, S.H., Notary of Jakarta. In those agreements, it was stated that Panin Bank will purchase the Company's third party receivables who had bought either new or used vehicles financed by the Company. The purpose of this joint operation/channeling facility is to finance the purchases of vehicles by third parties (customers) under “consumer finance without recourse” basis where the funds are channeled through the Company.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 172/FIT/EXT/09 tanggal 5 Agustus 2009, maksimum fasilitas menjadi sebesar Rp 600 miliar dengan tingkat suku bunga masing-masing sebesar 12,00% per tahun untuk tenor 1 – 12 bulan, 12,25% per tahun untuk tenor 13 – 24 bulan dan 12,75% per tahun untuk tenor 25 – 36 bulan. Jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2021.
Based on letter from Panin No. 172/FIT/EXT/09 dated August 5, 2009, the Company obtained an increase credit limit at maximum amount of Rp 600 billion with an interest rate of 12.00% per annum for 1 – 12 months period, 12.25% per annum for 13 – 24 months period and 12.75% per annum for 25 – 36 months period. This agreement had been extended until June 11, 2021.
Berdasarkan surat dari Panin No. 187/DFI/EXT/11 tanggal 3 Agustus 2011, terdapat penyesuaian tingkat suku bunga menjadi sebesar 9,25% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 9,75% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 10,25% per tahun untuk tenor 25-36 bulan.
Based on the letter No. 187/DFI/EXT/11 from Panin dated August 3, 2011, the interest rates were changed to 9.25% per annum for 1-12 months period, 9.75% per annum for 13-24 months period and 10.25% per annum for 25-36 months period.
Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (channeling) ini masing-masing sebesar Rp 811.480 ribu dan Rp 66.232.356 ribu pada 31 Desember 2012 dan 2011.
The total consumer financing principal amounts in relation to this financing channeling cooperation agreement were Rp 811,480 thousand and Rp 66,232,356 thousand respectively as at December 31, 2012 and 2011.
100
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Management Discussion and Analysis
KONTINJENSI
CONTINGENCIES
Penjelasan lebih rinci mengenai Kontinjensi dapat dilihat pada Laporan Keuangan 2012 yang telah di Audit - Catatan atas Laporan Keuangan - Kontinjensi.
Detailed explanations on Contingency can be seen in the 2012 Audited Financial Statements - Notes on Financial Statements – Contingencies.
PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
IMPORTANT EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Pada tanggal 10 Januari 2013, Perusahaan memperoleh surat dari Bank Panin No. 001/FIT-PRK/LEG/09/Per.VII tentang perpanjang fasilitas kredit sebagai berikut:
On January 10, 2013, the Company received a letter from Bank Panin No. 001/FITPRK/LEG/09/Per.VII for the extention of credit facility as follows:
-
Pinjaman rekening koran sebesar Rp 50.000.000 ribu yang akan jatuh tempo 17 September 2013 dengan suku bunga 9,75% per tahun.
-
The overdraft facility of Rp 50,000,000 thousand with an interest rate of 9.75% per annum, will expire on September 17, 2013.
-
Pinjaman tetap V yang akan jatuh tempo pada 28 Maret 2016 dengan tingkat suku bunga masing-masing sebesar 8,50%, 9,00% dan 9,50% untuk jangka waktu pinjaman masing-masing 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun.
-
Fixed loan V with an interest rate of 8.50%, 9.00% and 9.50% for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively, will expire on March 28, 2016.
Pada tanggal 14 Maret 2013, melalui surat No. 133/DKI/EXT/13, Bank Panin menyetujui permintaan perubahan suku bunga untuk:
On March 14, 2013, with a letter No. 133/DFI/EXT/13, Bank Panin accepted the request for change of the interest rate for:
-
Pinjaman rekening koran menjadi 9,50% per tahun.
-
The overdraft facility at 9.75% per annum.
-
Pinjaman tetap V masing-masing sebesar 8,75% dan 8,90% untuk jangka waktu pinjaman masingmasing 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun.
-
Fixed loan V each at 8.25% and 8.90% for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively, will expire on March 28, 2016.
Pada tanggal 7 Pebruari 2013, Perusahaan mengadakan perubahan Perjanjian Kredit No. 021/PP/KAB/CBD/II/2013 dengan Bank Danamon untuk:
On February 7, 2013, the Company made an Amendment to Credit Agreement No. 021/PP/KAB/CBD/II/2013 with Bank Danamon for:
Penambahan fasilitas Kredit Angsuran Berjangka (revolving) untuk pembiayaan piutang sebesar Rp 250.000.000 ribu dengan jangka waktu maksimum 4 tahun sejak masing-masing tanggal penarikan.
An additional of credit facility installment loan (revolving) for receivables financing amounting to Rp 250,000,000 thousand with a maximum term of 4 years since each withdrawal date.
Atas fasilitas Kredit Angsuran Berjangka tersebut dapat juga digunakan dalam bentuk fasilitas Medium Term Notes (MTN) atau Bonds sampai jumlah setinggi-tingginya Rp 150.000.000 ribu dengan maksimum tenor 3 tahun.
For Time Installment Credit, can also be used in the form of Medium Term Notes (MTN) or bonds up to a maximum amount of Rp 150,000,000 thousand with a maximum term of 3 years.
Jangka waktu penarikan fasilitas kredit adalah sampai dengan tanggal 17 Januari 2014.
The credit facility withdrawal period is until January 17, 2014.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
101
Pandangan Terhadap Tahun 2013
Outlook for the Year 2013
Pada tahun 2012, industri pembiayaan di tanah air masih terus melanjutkan pertumbuhan yang positif meskipun berbeda dengan tahun 2011 dimana pertumbuhan industri pembiayaan ditopang oleh pertumbuhan industri otomotif baik sepeda motor maupun mobil. Pada tahun 2012, pertumbuhan industri otomotif hanya ditandai dengan pertumbuhan penjualan mobil baru yang dapat mencapai penjualan diatas 1 (satu) juta unit dan merupakan penjualan tertinggi sepanjang sejarah. Sementara itu untuk penjualan motor baru jumlah penjualan mengalami penurunan yang cukup signifikan lebih kurang 1 (satu) juta unit. Namun demikian dengan penjualan kendaraan bermotor yang sebagian besar dilakukan dengan skema kredit atau pembiayaan, maka peran perusahaan pembiayaan sangat besar untuk mendukung pertumbuhan industri otomotif nasional. Pada pembiayaan alat berat, harga komoditas yang stagnan akibat kondisi ekonomi global mempengaruhi permintaan alat berat pada industri pertambangan, meskipun demikian sektor lainnya seperti perkebunan, konstruksi dan forestry masih mengalami pertumbuhan.
During 2012, the financing industry in Indonesia continued to experience a positive growth despite different compared to 2011 where financing industry growth supported by the expansion of automotive industry for motorcycles and cars. In 2012, the growth of the automotive industry only influenced by the growth of new car sales which reached of over 1 (one) million units sales, the highest sales in history. Meanwhile, new motorcycle sales have decreased quite significantly only about 1 (one) million units. However, with sales of motor vehicles are mostly made with credit or financing schemes, the role of financing companies was very big to support the growth of the national automotive industry. In regards of heavy equipment financing, stagnant commodity prices due to global economic conditions affect the demand for heavy equipment in the mining industry, even though other sectors such as plantations, construction and forestry are still experiencing growth.
Sebagai salah satu perusahaan pembiayaan, Clipan Finance kembali berhasil memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional. Melalui berbagai strategi dan inovasi yang dijalankan dengan baik, maka pada tahun 2012 Perseroan berhasil membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 3,9 triliun dan membukukan laba bersih sebesar Rp 333 miliar, di mana laba bersih Perseroan telah mengalami pertumbuhan sebesar 195% dalam lima tahun terakhir. Pencapaian yang baik di tahun 2012, sinergi kekuatan internal Perseroan, dan harapan akan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik di tahun 2013, tetap memberi rasa optimisme kepada Perseroan untuk menyongsong tahun 2013.
As one of the financing companies, Clipan Finance managed to give contribution to the national economy. Through a good implementation of a variety of strategies and innovations, the Company recorded new financing of Rp3.9 trillion and net profit of Rp333 billion, resulting an increment in Company's net income by 195% in the last five years. Good achievement in the 2012, the Company's internal strength synergy and a hope for better economic growth in 2013, still offer a sense of optimism to the Company in facing 2013.
Keberhasilan pertumbuhan ekonomi nasional yang positif di tahun 2012 yang ditunjang oleh faktor tingkat suku bunga yang relatif rendah, tingkat inflasi yang terjaga dan nilai tukar Rupiah yang stabil yang memacu perekonomian nasional untuk dapat terus bertumbuh ditengah terjadinya krisis global dan memberikan dampak pada meningkatnya kesejahteraan dan daya beli masyarakat diharapkan akan terus berlanjut di tahun 2013. Munculnya golongan kelas menengah baru dalam masyarakat Indonesia yang diyakini memiliki
The success of a positive national economy growth in 2012, supported by low interest rates, inflation maintained at a low rate and a stable Rupiah exchange rate, has triggered national economy to continue rising amid global crisis. The impact of the growth includes rising prosperity and consumer's purchasing power which is expected to continue in 2013. The emergence of a new middle class in Indonesian
102
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Pandangan Terhadap Tahun 2013
Outlook For the Year 2013
potensi untuk mendorong peningkatan industri otomotif akan tetap menjadikan industri otomotif sebagai lokomotif dari industri nasional selain industri perbankan, pertambangan dan agribisnis. Beberapa kebijakan Pemerintah yang mendukung bertumbuhnya sektor industri khususnya industri otomotif dan pembiayaan adalah:
society believed have the potential to boost the automotive industry will continue to make the industry as the key driver of the national industry aside from banking, mining and agribusiness. Some Government's policies supporting the growth of industrial sector, especially automotive and financing industry are:
-
Dipertahankannya tingkat suku bunga acuan dan menjaga tingkat inflasi pada tingkat yang wajar serta mendorong turunnya tingkat suku bunga pinjaman, sehingga daya beli masyarakat semakin meningkat.
•
Maintains interest rates, keep inflation at a reasonable rate and encourage lowering interest rate for credit, which in turn will strengthen consumer's purchasing power.
-
Pembangunan infrastruktur seperti jalan raya dan pelabuhan serta implementasi pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia, juga memberikan dampak positif bagi perusahaan pembiayaan karena setiap sektor tersebut membutuhkan sarana transportasi berupa kendaraan dan penunjang kerja seperti alat-alat berat yang digunakan dalam sektor sumber daya alam.
•
Infrastructure development, such as roads and ports, as well as the implementation of economic equality throughout Indonesia, also bring positive impact on financing companies, as these sectors require transportation means, such as vehicles and productivity supporting equipment among others heavy equipments which regularly used in the natural resource sector.
-
Kemudahan dalam berinvestasi sehingga mendorong pengembangan pabrik-pabrik produsen otomotif serta menciptakan mobil-mobil murah dan ramah lingkungan serta efisien dalam penggunaan bahan bakar.
•
Convenience in investing thus encourage automotive factories development and create cheap and environmentally friendly cars as well as efficient in fuel consumption.
Namun demikian beberapa kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia baik yang telah ditetapkan maupun yang akan dikeluarkan perlu dicermati dan mendapat perhatian, khususnya yang dapat membawa dampak negatif bagi industri pembiayaan khususnya pembiayaan otomotif di tahun mendatang antara lain:
However, there are certain Government and Bank Indonesia policies, which has been established or will be issued, that need to be observed and put into consideration, especially the ones that may be bring negative implication to the financing industry, especially automotive, in the coming years, they are among others:
-
kebijakan kenaikan uang muka pembelian kendaraan (SE BI No.14/10/DPNP) dan (PMK No.43/PMK.010/2012)
•
increment vehicle down payment policy (SE BI No.14/10/DPNP) and (PMK No.43/PMK.010/2012)
-
Kenaikan tarif listrik.
•
Increase in electricity tariff.
-
kebijakan pembatasan penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi atau kebijakan menaikkan bahan bakar minyak.
•
Restrictions on the usage of subsidized fuel or policy to increase fuel price
-
Kebijakan pembangunan infrastruktur yang cukup lambat.
•
A very slow infrastructure development policy is
Untuk mengurangi risiko kredit konsumsi dikeluarkan peraturan dari Bank Indonesia dan disusul dengan peraturan Kementerian Keuangan mengenai uang muka atas kredit kendaraan bermotor pada pertengahan tahun 2012, maka tekanan penurunan penjualan otomotif, mulai terasa pada semester kedua tahun 2012. Peraturan yang efektif berlaku pada pertengahan tahun 2012 tersebut telah berdampak terhadap penurunan penjualan kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda dua. Kondisi lainnya yang perlu mendapat perhatian khusus adalah akan diadakannya Pemilu pada bulan April 2014, sehingga pada semester kedua tahun 2013 partai-partai yang mengikuti Pemilu akan mulai melakukan kampanye. Untuk itu diperlukan stabilitas politik dan keamanan yang tetap terjaga dengan baik sehingga dunia usaha akan tetap dapat terus menjalankan bisnis secara kondusif. Dengan harapan yang positif, Gaikindo masih memproyeksikan penjualan mobil tahun 2013, masih akan bertumbuh 5%-10% dibandingkan tahun 2012. Sementara Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia masih optimis bahwa industri otomotif akan bertumbuh lebih kurang sebesar 10%.
To reduce credit risk for the consumer, regulations issued by Bank Indonesia and the stipulation from Ministry of Finance followed in regards to vehicle down payment on credit in mid-2012, the pressure in automotive sales reduction began to be felt in the second half of 2012. Regulations that came into effect in mid-2012 have an impact on the decline in motor vehicles sales, especially motorcycles. Other condition that needs special attention is the General Elections which will be carried out in April 2014, so that in the second half of 2013, the Parties participate in the General Election will start campaigning. Political and security stability is required so that the business world will be able to continue in a a conducive environment. With positive expectations, Gaikindo still projecting automotive sales in 2013 will continue to grow 5%-10% compared to 2012. While Indonesian Financing Services Association is still optimistic that the automotive industry will grow approximately by 10%.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
103
Pandangan Terhadap Tahun 2013
Outlook For the Year 2013
Dalam menyikapi dan mengantisipasi kondisi perekonomian nasional dan kondisi perekonomian global di tahun 2013 serta tetap memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kondisi memburuk baik akibat yang disebabkan oleh kondisi ekonomi global dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, Perseroan akan tetap fokus untuk menjaga pertumbuhan ditengah keadaan yang terus berubah dengan menerapkan strategi pemasaran yang telah disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan pasar dengan tetap memperhatikan Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang berpedoma pada prinsip kehati-hatian. Strategi yang dijalankan adalah :
In addressing and anticipating the national economy and the global economy condition in 2013 as well as taking into account the factors that can lead to worsening conditions caused by global economic conditions and policies issued by the Government, the Company will continue to focus on maintaining growth amid circumstances that continuously changing by implementing marketing strategies that have been adapted to the external conditions and market developments with regards to Risk Management and Good Corporate Governance principles and guided by the principle of prudence. These strategies are:
1.
Senantiasa menjaga hubungan yang kuat dan erat dengan mitra usaha dan nasabah dan berupaya meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mereka.
1.
Continue to maintain strong and fruitful relationships with business partners and customers while striving to improve their confidence and satisfaction.
2.
Mengembangkan inovasi-inovasi produk baru yang dapat diterima oleh pasar sehingga dapat membantu pelanggan mendapatkan solusi keuangan yang terbaik.
2.
Develop new innovative product that can be accepted by the market and will assist customer to obtain the best financial solution possible.
3.
Senantiasa mencari alternatif sumber pendanaan yang lebih baik agar dapat lebih bersaing di market.
3.
Always look for better alternative sources of funding to be the leader in the market.
4.
Melakukan pricing strategy terhadap produk yang dianggap memiliki resale value cukup baik dan resiko terukur untuk sebaran wilayah yang berbeda.
4.
Implementing a pricing strategy for products considered having fair resale value and measurable risk that may differ in each region
5.
Memperluas jaringan usaha di wilayah yang masih berpotensi dan besar pangsa pasarnya agar dapat menjangkau dan lebih dekat dengan nasabah dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh mitra kerja dan nasabah dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi ekonomi di wilayah tersebut.
5.
Expand business networks in potential areas which have a huge market in order to reach out and approach customers, to provide the best service to all business partners and customers by constantly adapting to the economic conditions in each region.
6.
Pengembangan Teknologi Informasi terkini serta kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional untuk mendukung pertumbuhan kegiatan usaha.
6.
Developing latest information technology infrastructure and enhancing the quality of reliable and professional human resource to support the growth of business activities.
7.
Perluasan pasar retail maupun korporasi melalui utilisasi jaringan cabang dan unit kerja.
7.
Expansion of the retail and corporate markets through branch network and work unit utilization.
8.
Tetap fokus pada portfolio pembiayaan yang mampu memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tetap mengacu pada tingkat kesehatan aset yang dibiayai.
8.
Focusing on the financing portfolio that provides high return rate with respect to the quality of the assets being financed.
9.
Menerapkan fungsi Manajemen Resiko yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-hatian.
9.
Implementing Risk Management function by always referring to the principle of prudence.
10.
Senantiasa melakukan penyempurnaan sistem dan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi terkini di market agar dapat terus bersaing dan meningkatkan produktifitas, efisiensi serta mendukung aktifitas kegiatan usaha.
10.
Constantly improving systems and procedures adapted to current market conditions in order to continue competing, improving productivity, efficiency as well as supporting of business activities.
104
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Pandangan Terhadap Tahun 2013
Outlook For the Year 2013
Strategi Strategy
1 10
2
9
3
1. 2. 3. 4. 5. 6.
4
7. 8.
Strategi
8
9. 10.
5
7
Hubungan Baik dengan Seluruh Mitra Usaha Inovasi Produk Sumber Pendanaan Pricing Strategy Memperluas Jaringan Usaha Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia Perluasan Pasar Retail dan Korporasi Fokus pada Portfolio dengan Tingkat Pengembalian yang Tinggi Manajemen Risiko yang Baik Penyempurnaan Sistem dan Prosedur yang Berkelanjutan
6
Strategi yang telah ditetapkan dan dijalankan dalam beberapa tahun ini telah berhasil membawa Perseroan mencapai hasil yang membanggakan dan memegang teguh serta menjalankan prinsip kehati-hatian dalam melakukan usahanya. Untuk itu, kami akan tetap memastikan bahwa seluruh strategi yang ditetapkan tersebut dapat berjalan dengan baik di sepanjang tahun 2013, dan kami akan melakukan evaluasi secara berkala dan melakukan penyesuaianpenyesuaian terhadap kondisi ekonomi dan kondisi pasar yang berkembang. Dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki, maka Manajemen Perseroan yakin bahwa Perseroan mampu mencapai hasil yang maksimal di tahun 2013 untuk menghasilkan kinerja terbaik yang dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah, mitra usaha, karyawan dan pemangku kepentingan Perseroan.
The strategy which has been established and implemented in recent years brought the Company achieved encouraging results, continue to uphold and implement the principle of prudence in doing business. To that end, we will continue to ensure that all established strategies will carried out in 2013 and we will conduct periodic evaluations and adjustments to economic and evolving market conditions.
With its capacity and capabilities, the Company's Management believes that the Company will be able to achieve maximum results in 2013 to produce the best performance that can provide added value to all of its customers, business partners, employees and stakeholders of the Company.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
105
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Good Corporate Governance
PT Clipan Finance Indonesia Tbk berkomitmen untuk meningkatkan kinerja korporasi dan bertanggung jawab untuk selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemangku kepentingan dan melaksanakan bisnis dengan berpedoman pada prinsip - prinsip tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk is committed to enhance the corporation performance and shall be responsible to continuosly maintain the trust given by the stakeholders and conduct business guided by the principles of Good Corporate Governance (GCG) consistently and continuously.
Pernyataan Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Statement Sebagai perusahaan terbuka yang bertekad untuk terus menjadi perusahaan pembiayaan terdepan, manajemen dan segenap jajaran Clipan Finance memiliki komitmen yang tinggi dalam menerapkan GCG. Oleh karena itu segenap aspek pengelolaan bisnis Clipan Finance senantiasa disempurnakan dengan melakukan berbagai proses transformasi bisnis secara konsisten dan berkesinambungan yang diselaraskan dengan prinsip-prinsip GCG. Clipan Finance berkomitmen untuk meningkatkan kinerja korporasi dan bertanggung jawab untuk selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemangku kepentingan dan melaksanakan bisnis dengan berpedoman pada prinsip-prinsip GCG.
As a public company which is determined to become the leading financing company, the management of Clipan Finance is highly committed to implementing GCG. For this purpose, all the management aspects of Clipan Finance business is continuously improved by making various business transformation process consistently and continuously aligned with the GCG principles. Clipan Finance is committed to enhancing its corporation performance and is responsible for maintaining the trust given by the stakeholders and conducting business in line with the principles of good corporate governance.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan pada Clipan Finance Indonesia dimulai dari pimpinan tertinggi yaitu Dewan Komisaris, Direksi, pejabat senior dan diteruskan kepada seluruh karyawan melalui praktik bisnis yang profesional yang menerapkan nilai-nilai Perseroan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan mampu bersaing secara sehat dengan perusahaan sejenis. Penerapan standar tata kelola perusahaan yang tinggi di Clipan Finance terbukti dapat menunjang pencapaian kinerja Perusahaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan telah meningkatkan nilai Perseroan di mata para investor lokal maupun internasional.
The implementation of Corporate Governance in Clipan Finance Indonesia begins from the highest in command i.e. the Board of Commissioners, the Board of Directors, senior officials and down to all employees of the Company through professional business practices which apply the Company values to achieve a sustainable growth and to be able to compete fairly with similar companies. It has been proven that the implementation of high standard corporate governance in Clipan Finance could suppport the achievement of Company's performance which has been continously improving year by year and has increased the value of the Company as acknowledged by the local as well as international investors.
Perapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dimaksudkan untuk dapat dipergunakan sebagai petunjuk oleh setiap komponen di seluruh tingkatan Perseroan dalam menetapkan tujuan strategis, nilai-nilai perusahaan dan strategi perusahaan, batasan tanggung jawab dan akuntabilitas, pedoman sistem pengendalian internal yang kuat, fungsi manajemen risiko dan pemantauan atas risiko-risiko yang ada sehingga Perseroan dapat: mengoptimalkan nilai-nilai perusahaan melalui peningkatan transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab dan independensi yang bertujuan untuk membantu Perusahaan berkompetisi di market; meningkatkan manajemen organisasi yang lebih profesional, transparan, efektif dan efisien; mendorong Dewan Komisaris dan Direksi, dalam pengambilan keputusan dan tindakan untuk selalu menerapkan nilai moral yang tinggi dan ketaatan pada semua peraturan perundangan; meningkatkan kesadaran akan tugas sosial perusahaan; serta untuk mewujudkan kepuasan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan Perseroan.
The implementation of Good Corporate Governance principle is meant to be used as guidelines for each component at all level of the Company in determining the strategic objectives, values of the company and company strategies, limitation of responsibilities and accountability, guidelines for strong internal control system, risk management function and monitoring of existing risks so that the Company could optimize its values through increased transparency, accountability and independency with the aim to assist the Company compete in the market; enhance organization management to be more professional, transparent, effective and efficient; encourage the Board of Commissioners and Board of Directors in the decision making and in taking actions in order to be able to constantly apply high morale value and comply with all laws and regulations; increase awareness of the company social duties; and create satisfaction for shareholders and stakeholders of the Company.
Perseroan senantiasa menjunjung tinggi kode etik dan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan disiplin tinggi dalam menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari serta berupaya secara terus menerus untuk menumbuhkan penerapan tersebut sebagai nilai dan budaya yang melekat pada seluruh tingkatan. Untuk itu, penyusunan kerangka kerja tata kelola perusahaan berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan Pemerintah, peraturan perundang-undangan tentang perseroan terbatas, peraturan perundang-undangan di bidang perusahaan pembiayaan, peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang relevan dengan kegiatan usaha Perseroan dan tentunya dengan mengadopsi nilai-nilai perusahaan.
The Company consistently holding ethical codes and implementing with firm discipline the principles of good corporate governance in conducting its daily activities as well as to continuously develop the implementation into values and culture embedded in each employee's conscience. For this purpose, the formulation of company governance framework guided by the principles of corporate governance in compliance with Government regulation, laws and regulations on limited liabilty company, laws and regulations on financing companies, laws and regulations on capital market and other laws and pertinent rules in line with the Company's business, all these achieved by Company's adoption of the corporate values.
108
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Pernyataan Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Statement
KODE ETIK
CODE OF CONDUCT
Perseroan memiliki kode etik yang berlaku bagi seluruh individu yang bertindak atas nama Perseroan, termasuk didalamnya manajemen dan karyawan Perseroan, pemegang saham, para pemangku kepentingan serta mitra kerja yang memiliki hubungan bisnis dengan Perseroan. Kode etik merupakan salah satu bentuk komitmen Perseroan atas implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan merupakan komitmen etika bisnis Perseroan dan etika kerja karyawan Perseroan yang disusun untuk membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga sesuai budaya Perseroan dalam mencapai visi dan misi yang ditetapkan. Kode etik ini dimuat dalam Buku Peraturan Perusahaan, sehingga setiap Manajemen Perseroan dan kar yawan dapat dengan mudah membacanya dan menerapkannya dalam lingkungan kerja masing-masing. Kode etik Perseroan memuat prinsip-prinsip utama yang memberikan pedoman kepada Manajemen dan karyawan untuk bertindak sesuai dengan etika yang baik dan menghindari tingkah laku yang tidak semestinya.
The company has code of conduct that is binding to all individuals who are acting on behalf of the Company, including the management and employees of Company, shareholders, stakeholders as well as working partners who have business relationship with the Company. The Code of Conduct is one form of Company's commitment in implementing good corporate governance and is a commitment of the Company's business conduct and employees working conduct which are formulated to form, govern and adjust the behaviour to align with Company's culture to achieve the Company's vision and mission. The Code of Conduct is contained in the Company Regulations Book, thus each member of the Company's Management and the employees can access the information with ease and apply the code of conduct in their relevant environment. The Company Code of Conduct deals with a number of issues that provide guidance for the Management and employees to act in accordance with good conduct and avoid improper behavior.
Tujuan adanya kode etik ini untuk melindungi Perseroan, manajemen, karyawan, pelanggan, mitra usaha dan pemangku kepentingan lainnya serta menyiapkan kerangka kerja yang sesuai dengan nilainilai Perseroan.
The purpose of having this code of conduct is to give protection to the Company, management employees, customers, business partners and other stakeholders and to prepare a working framework which is in line with the Company's values.
Beberapa hal yang diatur dalam Kode Etik tersebut adalah:
A number of issues governed under the Code of Conduct among others:
Larangan Menerima Apapun
Prohibition to Accept Any Contribution
Seluruh karyawan Perseroan dilarang menerima uang, barang, tip, komisi atau hal lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung dari nasabah, mitra dan pihak lainnya yang memiliki potensi timbulnya benturan kepentingan. Setiap karyawan diwajibkan untuk mengembalikan semua/apapun yang telah diterima dan Perseroan akan menerapkan sanksi jika hal tersebut dilanggar. Untuk mendukung penerapan aturan ini maka sosialisasi peraturan ini tidak hanya ditekankan kepada seluruh karyawan namun juga disosialisasikan kepada seluruh mitra kerja dan nasabah.
All Company's employees are prohibited from accepting any money, goods, tips, commissions or any other types of contribution, either directly or indirectly from customers, business partners or any parties that may lead to a conflict of interest. All employees are obliged to return all/anything that they have received and the Company reserves the right to sanction any employee found to violate this rule. To support the implementation of this rule, relevant information is disseminated on a regular basis not only to all employees but also to all business partners and customers.
Usaha Pribadi
Personal Businesses
Seluruh kegiatan yang berhubungan dengan usaha pribadi tidak diperkenankan karena akan mengganggu aktivitas kerja dan berpotensi pada penyalahgunaan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.
All activities related to personal businesses are not allowed to be conducted in the Company, as they will disrupt work and may lead to the abuse of office facilities for personal interests.
Kerahasiaan
Confidentiality
Setiap karyawan wajib merahasiakan seluruh informasi penting mengenai Perseroan termasuk rencana dan strategi Perseroan, informasi mengenai konsumen dan keuangan, dan informasi lainnya. Kewajiban tersebut berawal baik sejak karyawan bergabung dan menjadi bagian dari Perseroan maupun setelah karyawan tidak lagi menjadi karyawan Perseroan.
All employees are bound to safeguard the confidentiality of all material information regarding the Company, including its business plans and strategies, information on consumers and finances and other types of information. The confidentiality of information is valid from the date any person joins the Company as an employee or becomes part of the Company and remains valid after the person is no longer part of the Company.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
109
Pernyataan Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Statement
Pencegahan Praktik Pencucian Uang
Anti-Money Laundering Practice
Perusahaan telah memiliki Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dan menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) dalam kegiatan usahanya. Hal ini merupakan usaha Perseroan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya praktik pencucian uang melalui Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan. Dalam upaya menjalankan Pedoman Pelaksanaan Penerapan PMN Perseroan telah menunjuk pejabat khusus PMN yang saat ini dijabat oleh Manager Administrasi sebagai ketua yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Pelatihan dan sosialisasi PMN kepada seluruh karyawan baik di pusat dan cabang dilakukan dalam beberapa periode untuk menunjukkan kesungguhan dan komitmen Perseroan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Perseroan juga mengikutsertakan pejabat PMN dan karyawan untuk mengikuti training yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bekerjasama dengan tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Hal ini bertujuan agar penerapan kebijakan pencegahan praktik pencucian uang mengikuti standar dan ketentuan yang berlaku.
The Company has established the Guideline for Know Your Customer (KYC) Principles and implements this KYC principle in its business activity. This is part of the Company's efforts to anticipating and prevent any money laundering practice carried out via the Company as a multifinance company. In order to implement the KYC principles, the Company has appointed a KYC officer which is currently held by Administration Manager as the chairperson and is responsible directly to the President Director. Training and dissemination of KYC to all employees in the head office and branches are given on a periodic basis demonstrating the Company's commitment and determination to apply the principles of Good Corporate Governance. The Company also encourages the participation of KYC officer and employees in the training held by the Indonesian Financial Services Association (APPI) in collaboration with the team of Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre (PPATK), so that the anti-money laundering practices carried out by the Company adhere to the prevailing standards and provisions.
Berikut ini adalah tugas Pejabat PMN :
The followings are the duties of KYC Officer:
1.
Menyusun dan memelihara Kebijakan dan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
1.
Preparing and maintaining the Policy and Guidelines on the Implementation of Know Your Customer Principles.
2.
Memastikan adanya pengembangan sistem dan prosedur identifikasi nasabah dan transaksi yang mencurigakan, termasuk memastikan bahwa formulir yang berkaitan dengan nasabah telah mencakup data yang diharuskan oleh Peraturan Menteri Keuangan tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank.
2.
Ensuring that development of systems and procedures for customer identification and suspicious transaction is in place, including ensuring that the forms related to customers have included the data required by the Regulation of Finance Minister on the Implementation of Know Your Customer Principles for Non Bank Financial Institutions.
3.
Memantau pengkinian data dan profil nasabah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
3.
Monitoring the updating of data and profile of customers as stated in the Regulation of Finance Minister
4.
Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah oleh unit-unit kerja terkait.
4.
Coordinating and monitoring the implementation of Guideline on the Implementation of Know Your Customer Principles by the relevant working units.
5.
Menerima dan melakukan analisis atas laporan transaksi yang mencurigakan yang akan disampaikan kepada Menteri Keuangan atau Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK).
5.
Receiving and conducting analysis on suspicious transactional reports which will be submitted to the Minister of Finance or the Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre (PPATK).
6.
Memantau, menganalisis dan merekomendasikan kebutuhan pelatihan tentang Prinsip Mengenal Nasabah bagi para pejabat dan pegawai Perseroan.
6.
Monitoring, analyzing and recommending training needs on the Principles of Know Your Customer for the Company's officers and employees.
Whistle Blower
Whistle Blower
Dalam rangka implementasi tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan juga telah menyiapkan sistem whistle blower yang merupakan pedoman dan prosedur penanganan pelaporan pelanggaran. Pedoman ini merupakan sistem pengaduan yang bertujuan untuk mendeteksi adanya pelanggaran atau kecurangan
In implementing good corporate governance, the Company has a whistle blowing system as a guideline and procedure to report a violation in the Company. This Guideline is a complaint system intended to detect any violation or fraudulent activities occuring in the Company, especially violations of its Code of Conduct and
110
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Pernyataan Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Statement
yang terjadi di dalam Perseroan khususnya pelanggaran atas kode Etik dan Peraturan Perusahaan.
Company Regulations.
Pengaduan dari pihak manapun dapat disampaikan baik melalui telepon, faksimili, surat resmi atau email yang ditujukan ke alamat email
[email protected]. Pihak pelapor diharapkan dapat memberikan identitas secara resmi dan dokumen pendukung yang berkaitan dengan transaksi yang dilakukan dan/atau pelanggaran yang akan disampaikan. Perseroan akan menjaga dan melindungi kerahasiaan pihak pelapor. Seluruh pengaduan yang masuk akan ditindaklanjuti ke bagian terkait dan dilaporkan kepada Komite Audit dan Manajemen Risiko Perseroan secara berkala.
Complaints from any party can be delivered either by telephone, facsimile, letter or email addressed to
[email protected]. The reporting party is expected to give its official identity and supporting documents related to the transaction and/or violation which is reported. The Company will safeguard and protect the confidentiality of the reporting party. Incoming complaints will be acted upon by the relevant department and reported to the Audit Committee and the Risk Management Committee on a regular basis.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
111
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure Sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan, struktur tata kelola Perseroan terdiri dari:
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholder (GMS)
Pursuant to the Limited Liability Company Law and the Company's Articles of Association, the Company's governance structure is as follows:
RUPS merupakan pemangku kepentingan tertinggi sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan. The GMS is the highest stakeholder of the Company, pursuant to the Law of Limited Liability Companies and the Company's Articles of Association. Dewan Komisaris melakukan pengawasan secara umum sesuai dengan Anggaran Dasar dan memberi nasehat kepada Direksi.
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Direksi The Board of Directors
The Board of Commissioners conducts general supervisory duties according to the Articles of Association of the Company and provided counsel. Direksi berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar. The Board of Directors is responsible for and is fully authorized to conduct the management of the Company for Company's Articles of Association.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)
Pemegang Saham merupakan pemangku kepentingan tertinggi yang berhak untuk melakukan pengambilan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). Berbagai keputusan penting seperti persetujuan perubahan Anggaran Dasar, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, persetujuan atas laporan tahunan, penunjukan auditor eksternal, keputusan untuk pembagian dividen serta renumerasi bagi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Untuk itu Pemegang Saham memerlukan informasi yang tepat dan akurat yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
The Shareholders are the Company's ultimate stakeholders that reserves the right to make decisions at the General Meeting of Shareholders (GMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). Various fundamental decisions such as the amendment to Articles of Association, appointment and dismissal of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, the approval of annual reports, the appointment of external auditor, distribution of dividends and remuneration for members of the Board of Commissioners and Board of Directors, are reached at the General Meeting of Shareholders. Therefore, Shareholders require precise and accurate information that can be utilized during the decision making process.
Direksi dan Dewan Komisaris memiliki komitmen untuk menyediakan data dan informasi yang berkaitan dengan Perseroan dalam situs web Perseroan http://www.clipan.co.id yang dapat diakses oleh seluruh Pemegang Saham dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan Perseroan.
The Board of Directors and the Board of Commissioners are committed to providing data and information related to the Company on the Company website http://www.clipan.co.id which is accessible to all Shareholders and parties concerned with the Company.
Selama tahun 2012, Perseroan telah melaksanakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juni 2012.
In 2012, the Company held one (1) Annual GMS and Extraordinary GMS on June 28, 2012.
RUPS Tahunan pada tanggal 28 Juni 2012 menghasilkan keputusankeputusan sebagai berikut:
The Annual GMS on June 28, 2012 achieved the following resolutions:
I.
112
1.
Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan mengenai kegiatan usaha serta laporan tugas pengawasan
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
I.
1.
one (1)
Approved the Company's Annual Report regarding business activities and the report on the supervisory
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
duties of the Board of Commissioners and validated the Company's Annual Financial Statement for the fiscal year ended 31 December 2011.
Dewan Komisaris dan mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
II.
III.
2.
Memberikan pembebasan tanggung jawab para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
1.
Menyetujui penetapan penggunaan laba untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
2.
Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan pembagian dividen dan untuk itu melakukan semua tindakan yang dianggapnya perlu yang berkaitan dengan pembagian dividen itu.
1.
Mengangkat anggota Direksi Perseroan, yaitu : -
II.
III.
2.
Granted full acquittal and discharge of all members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for the responsibility of management and supervision of the Company throughout the fiscal year ended 31 December 2011.
1.
Approved the use of profit for the fiscal year ended 31 December 2011.
2.
Approved the granting of authorization to the Company's Board of Directors to distribute the dividends and for this purpose to take all actions deemed necessary for the distribution of dividends.
1.
Appointed members of the Company's Board of Directors namely: Ms. Gita Puspa Kirana Darmawan (Gita Darmawan) as the President Director; Mr. Suhendra, SE as Director;
Ny. Gita Puspa Kirana Darmawan (Gita Darmawan) sebagai Direktur Utama; Bpk. Suhendra, SE sebagai Direktur ;
as of the closing of AGMS up to the closing of Annual GMS to be held in 2014.
terhitung sejak ditutupnya RUPS ini sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diadakan dalam tahun 2014. 2.
2.
Mengangkat anggota Dewan Komisaris Perseroan, yaitu: Bpk. Mu'min Ali Gunawan sebagai Komisaris Utama ; Ibu Roosniati Salihin sebagai Komisaris ; Bpk. Suwirjo Josowidjojo sebagai Komisaris; I b u Ve r o n i k a L i n d a w a t i s e b a g a i Komisaris/Komisaris Independen; Bpk. Lukman Abdullah sebagai Komisaris/Komisaris Independen.
as of the closing of this GMS up to the closing of Annual GMS to be held in 2015.
terhitung sejak ditutupnya RUPS ini sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diadakan dalam tahun 2015. 3.
Menegaskan susunan anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya RUPS ini sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diadakan dalam tahun 2014 adalah sebagai berikut : Direktur Utama : Ny. Gita Puspa Kirana Darmawan (Gita Darmawan) Direktur : Bpk. Suhendra, SE
4.
Menegaskan susunan anggota Dewan Komisaris
Appointed members of the Company's Board of Commissioners, namely: Mr. Mu'min Ali Gunawan as the President Commissioner; Ms. Roosniati Salihin as Commissioner ; Mr. Suwirjo Josowidjojo as Commissioner Ms. Veronika Lindawati as Commissioner / Independent Commissioner ; Mr. Lukman Abdullah as Commissioner / Independent Commissioner.
3.
4.
Confirmed the composition of members of Company's Board of Directors as of the closing of this GMS up to the closing of Annual GMS to be held in 2014 as follows: President Director : Ms. Gita Puspa Kirana Darmawan (Gita Darmawan) Director : Mr. Suhendra, SE
Confirmed members of the Company's Board of
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
113
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Perseroan terhitung sejak ditutupnya RUPS ini sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang diadakan dalam tahun 2015 adalah sebagai berikut : -
5.
IV.
V.
114
Commissioners as of the closing of this GMS up to the closing of Annual GMS to be held in 2015 as follows:
Komisaris Utama : Bpk. Mu'min Ali Gunawan Komisaris : Ibu Roosniati Salihin Komisaris : Bpk. Suwirjo Josowidjojo Komisaris/Komisaris Independen : Ibu Veronika Lindawati Komisaris/Komisaris Independen : Bpk. Lukman Abdullah
-
Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk:
5.
President Commissioner : Mr. Mu'min Ali Gunawan Commissioner : Ms. Roosniati Salihin Commissioner : Mr. Suwirjo Josowidjojo Commissioner/ Independent Commissioner: Ms. Veronika Lindawati Commissioner/ Independent Commissioner: Mr. Lukman Abdullah
Granted the authorization to the Company's Board of Directors to:
a.
menyatakan keputusan RUPS ini dalam suatu akta notaris dan melaporkan ser ta mendaftarkan pengangkatan para anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan pada instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a.
declare this GMS resolution in a notarial deed and report as well as register the appointment of members of the Company's Board of Directors and members of the Board of Commissioners with the competent institution in accordance with the prevailing laws and regulations.
b.
melakukan setiap dan semua tindakan lainnya yang diperlukan untuk maksud tersebut di atas tanpa ada pengecualian.
b.
take any and all other actions required for the above purpose without exception.
Menyetujui memberi kuasa dan wewenang kepada Wakil Pemegang Saham, yakni PT. Bank Panin Tbk untuk:
IV.
Gave approval for conferring power and authority to the Shareholders's proxy i.e. PT. Bank Panin Tbk to:
a.
menetapkan besarnya honorarium anggota Dewan Komisaris untuk tahun buku 2012.
a.
determine the amount of honorarium for members of the Board of Commissiners for the 2012 fiscal year.
b.
melakukan setiap dan semua tindakan lainnya yang diperlukan untuk maksud tersebut di atas tanpa ada pengecualian.
b.
take any and all other actions required for the above purpose without exception.
Menyetujui memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris, untuk:
V.
Gave approval for conferring power and authority to the Board of commissioners to:
a.
menentukan pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi untuk tahun buku 2012 ;
a.
determine the distribution of duties and authorities of members of the Board of Directors for the 2012 fiscal year;
b.
menentukan besarnya gaji dan tunjangan para anggota Direksi untuk tahun buku 2012.
b.
c.
melakukan setiap dan semua tindakan lainnya yang diperlukan untuk maksud tersebut di atas tanpa ada pengecualian.
c.
determine the amount of salaries and allowances for members of the Board of Directors for the 2012 fiscal year. take any and all other actions required for the above purpose without exception.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
VI.
Menyetujui memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik untuk mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku 2012.
RUPS Luar Biasa pada tanggal 28 Juni 2012 menghasilkan keputusankeputusan sebagai berikut: Menyetujui Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan melaksanakan pengalihan, pelepasan hak atau menjadikan jaminan utang harta kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50 % (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, dalam rangka menjamin utang Perseroan baik kepada kreditur Perseroan berdasarkan perjanjian pinjaman/kredit maupun berdasarkan penerbitan surat berharga berupa obligasi/pengakuan utang dan surat utang lainnya, untuk tahun buku 2012 sampai dengan tahun buku 2014.
VI.
Approved the granting of authorization to the Company's Board of Directors to appoint a Public Accountant Firm to audit the Company's financial statements for the 2012 fiscal year.
The Extraordinary GMS held on June 28, 2012 achieved the following resolutions: Granted the authorization to the Company's Board of Directors, with the approval of the Company's Board of Commissioners, to assign, release the rights or put as a debt security the Company's assets that represent more than fifty (50) percent of the total net asset of the Company in one (1) transaction or more, whether inter-related or not, for the purpose of securing the Company's debt either to the Company's creditors based on a loan/credit agreement or the issuance of commercial papers in the form of bonds/promissory notes and other debt securities, for the 2012 fiscal year up to the 2014 fiscal year.
DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS Sesuai dengan Undang-Undang Perseroan dan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris (BOC) dan Direksi (BOD) secara bersamasama bertanggung jawab atas keberhasilan Perseroan serta mempertanggungjawabkan kinerja usahanya kepada para Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Pursuant to the Limited Liability Company Law and Company's Articles of Association, the Board of Commissioners (BOC) and the Board of Directors (BOD) are jointly responsible for the success of the Company's business and are accountable to Company's performance to the Shareholders and other stakeholders.
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris Duties and Authorities of the Board of Commissioners Tugas Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar serta pedoman Tata Kelola Perusahaan mencakup supervisi dan pemberian petunjuk terhadap tindakan Direksi dalam menjalankan usahanya serta melakukan fungsi pengawasan. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.
Secara umum, tugas dan wewenang Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan antara lain:
1.
2.
3.
4.
Melakukan pengawasan atas pengurusan Perseroan oleh Direksi, melakukan pekerjaan sesuai yang ditetapkan oleh RUPS, memberikan nasihat kepada Direksi serta melakukan halhal lain yang ditentukan oleh Anggaran Dasar Perseroan. Berhak memeriksa semua pembukuan, surat alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan posisi keuangan dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. Meminta keterangan/informasi dari Direksi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kepengurusan Perseroan.
The duties of the Board of Commissioners in accordance with the Company's Articles of Association and Code of Corporate Governance encompass the supervision and guidance of the actions of the Board of Directors in conducting the Company's business activities and to conduct oversight function. In undertaking the supervisory function, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and the Risk Management Committee. In general, the duties and authority of the Board of Commissioners in accordance with the Company's Articles of Association are among others: 1.
2.
3.
Mengadakan rapat Dewan Komisaris 4.
Supervisory of the management of Company carried out by the Board of Directors, carrying out the duties as directed by the GMS, giving advice to the Board of Directors and performing other duties as prescribed in the Company's Articles of Association. Reviewing all accounting records, other documents, examining and verifying the financial position etc., is entitled to know actions conducted by the Board of Directors. Requesting information/explanation from the Board of Directors on matters related to the management of the Company. Convening at the meetings of the Board of Commissioners.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
115
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris The Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners Seluruh anggota Dewan Komisaris dicalonkan dan diangkat oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 3 tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali. Seluruh anggota Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan sesuai peraturan yang ditetapkan oleh Bapepam-LK.
All members of the Board of Commissioners are nominated and appointed by Shareholders in the General Meeting of Shareholders for a period of 3 years starting the date of appointment. Members of the Board of Commissioners whose tenure has ended can be reappointed. All members of the Board of Commissioners have fulfilled the requirements as regards capabilities and passed the fit and proper test as obliged by Bapepam-LK regulations.
Persyaratan Dewan Komisaris Requirements of the Board of Commissioners Anggota Dewan Komisaris Perseroan wajib memenuhi seluruh persyaratan kemampuan dan kepatutan, sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK tanggal 30 Juni 2008. Persyaratan kemampuan yang harus dipenuhi oleh seorang anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: -
-
Memiliki pengetahuan yang memadai dan relevan dengan jabatannya. Memiliki pemahaman tentang peraturan perundang-undangan di bidang perusahaan pembiayaan dan peraturan perundangundangan lain yang berhubungan dengan perusahaan pembiayaan. Memiliki pengalaman di bidang perusahaan pembiayaan dan/atau bidang lainnya yang relevan dengan jabatannya. Memiliki kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan perusahaan pembiayaan yang sehat.
Selain itu seorang Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan kepatutan sebagai berikut: -
-
-
-
-
116
All members of the Board of Commissioners shall meet all the capability requirement and passed the fit and proper test, in accordance with Bapepam and LK regulation dated June 30, 2008. The capability requirements that should be met by a member of the Board of Commissioners are as follows : -
Has sufficient knowledge relevant to his/her position.
-
Understands the laws and regulations applicable for the financing company sector and other laws and regulations related to financing industry.
-
Has experience in the financing company sector and/or other sectors relevant to his/her position. Has the capacity to conduct strategic management for the development of a sound financing company.
-
In addition, members of the Board of Commissioners must meet proper requirements as follows:
Memiliki akhlak dan moral yang baik. Tidak pernah melakukan praktik-praktik tercela di bidang usaha pembiayaan dan/atau jasa keuangan lainnya. Tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang usaha pembiayaan dan/atau jasa keuangan lainnya. Tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan. Tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah yang mengakibatkan suatu perseroan atau
-
perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
-
Tidak pernah melanggar komitmen yang telah disepakati dengan instansi pembina dan pengawas perusahaan pembiayaan. Tidak pernah memberikan keuntungan dan/atau manfaat lain secara tidak wajar kepada pemegang saham, direksi, komisaris, pegawai dan/atau pihak lainnya yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan konsumen dan/atau perusahaan pembiayaan.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
-
-
-
Has good character and morality. Has never committed wrongful practice in the financing business and/or other financial services. Has never violated laws and regulations in the financing business and/or other financial services. Has never been sentenced for committing a crime. Has never been declared bankrupt or guilty that caused a company to be declared bankrupt based on a legally binding court decision. Has never been declared bankrupt or guilty that caused a company to be declared bankrupt based on a legally binding court decision. Has never violated the commitment made with the development and supervisory institution of financing companies. Has never given unlawful profit and/or other benefits to the shareholders, directors, commissioners, employees and/or other parties that may disadvantage or reduce the profit of consumers and/or financing company.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
-
Lulus uji kemampuan dan kepatutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
-
Has passed the fit and proper test in accordance with the prevailing laws and regulations.
Struktur dan Komposisi Dewan Komisaris Structure and Composition of the Board of Commissioners Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen. Salah satu anggota Komisaris diangkat menjadi Komisaris Utama.
Based on the Company's Articles of Association, the Board of Commissioners consists of at least two (2) members, including an Independent Commissioner. One of the members of Board of
Nama Name
Domisili Domicile
Jabatan Position
Sejak Since
Jabatan Lain Diluar Perusahaan Position in Other Companies
Mu’min Ali Gunawan
Jakarta
Komisaris Utama President Commissioner
1991
Penasehat PT Panin Bank Tbk. Advisory PT Panin Bank Tbk Presiden Komisaris PT Panin Insurance Tbk. President Commissioner of PT Panin Insurance Tbk. Presiden Komisaris PT Panin Financial Tbk. President Commissioner of PT Panin Financial Tbk. Presiden Komisaris PT Panin Sekuritas Tbk. President Commissioner of PT Panin Sekuritas Tbk. Presiden Komisaris PT Panin Life President Commissioner of PT Panin Life
Roosniati Salihin
Jakarta
Komisaris Commissioner
2007
Wakil Presiden Direktur Panin Bank Tbk. Vice President Director of PT Panin Bank Tbk Anggota Board of Supervisory University of Washington untuk Pacific Rim Banker Program Member of the Board of Supervisory University of Washington for Pacific Rim Banker Program Anggota Board of Supervisory Universitas Petra Member of Board of Supervisory Universitas Petra Anggota Pengurus Perbanas dan IBI’s Management Member of Perbanas And IBI’s Management Ketua Titian Foundation Chairman of Titian Foundation
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
117
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Nama Name
Domisili Domicile
Jabatan Position
Sejak Since
Suwirjo Josowidjojo
Jakarta
Komisaris Commissioner
2008
Jabatan Lain Diluar Perusahaan Position in Other Companies Komisaris Panin Bank Tbk. Commissioner of PT Panin Bank Tbk. Wakil Presiden Komisaris PT Panin Financial Tbk. Vice President Commissioner of PT Panin Financial Tbk. Presiden Direktur PT Panin Insurance Tbk. President Director PT Panin Insurance Tbk.
Veronika Lindawati
Jakarta
Komisaris Independen Independent Commissioner
2007
Financial Controller PT Wisma Jaya Artek Financial Controller PT Wisma Jaya Artek Financial Controller PT Famlee Invesco Financial Controller PT Famlee Invesco
Lukman Abdullah
Jakarta
Komisaris Independen Independent Commissioner
2009
Komisaris Independen PT Panin Insurance Tbk Independent Commissioner PT Panin Insurance Tbk Anggota Komite Audit PT Panin Bank Tbk Member of Audit Committee PT Panin Bank Tbk Anggota Komite Pemantau Risiko PT Panin Bank Tbk. Member of Risk Supervisory Committee of PT Panin Bank Tbk.
Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris dan Direksi
Affiliate Relation of Board of Commissioners and Board of Directors
Hubungan afiliasi dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi serta pemegang saham Perseroan pada tanggal diterbitkan laporan tahunan ini adalah sebagai berikut :
Affiliate Relation of the Boards of Commissioners and Directors with fellow members of the Boards of Commissioners and/or Directors as well as with the Company's shareholders at the date of this annual report was issued, are as follows
118
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Hubungan Afiliasi Dengan / Affiliate Relation With
DewanKomisaris / Board of Commissioners
Direksi/ Board of Directors
Pemegang Saham Lainnya / Other Shareholders
Ya Tidak Yes No
Ya Tidak Yes No
Ya Tidak Yes No
Keterangan / Description
Mu’Min Ali Gunawan Roosniati Salihin Suwirjo Josowidjojo Veronika Lindawati Lukman Abdullah Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra SE
-
V V V V V V V
-
V V V V V V V
-
V V V V V V V
Rapat Dewan Komisaris
Meeting of the Board of Commissioners
-
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh Komisaris Utama atau oleh 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Rapat Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang pemegang saham atau lebih yang (bersama-sama) mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.
-
Meetings of the Board of Commissioners are held at any time as considered necessary by the President Commissioner or by two (2) members of the Board of Commissioners or upon a written request from a Meeting of the Board of Directors or upon a written request from a shareholder or more who (jointly) represent at least 1/10 (one tenth) of the total shares with valid voting rights issued by the Company.
-
Rapat Dewan Komisaris hanya sah dan dapat mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ bagian dari jumlah anggota Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat tersebut. Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara setuju lebih dari ½ bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat tersebut.
-
The meeting of the Board of Commissioners is considered valid and may pass binding resolutions if more than ½ of total members of the Board of Commissiners are present or represented in the meeting. The resolutions of the Board of Commissioners's meeting are achieved on a condition of unanimity. In the case aunanimous motion cannot be achieved, then the decision must be reached through voting in which those for the motion must consist of more than ½ portion of total authorized votes in any given meeting.
Mematuhi peraturan bursa efek dan pedoman tata kelola perusahaan yang baik, selama tahun 2012 Dewan Komisaris Perseroan telah menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 5 (lima) kali, dengan tingkat kehadiran Komisaris mencapai 100%. Ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan. Seluruh rapat Dewan Komisaris tersebut juga dihadiri oleh seluruh anggota Direksi dengan tingkat kehadiran mencapai 100%.
Pursuant to the rules of the capital market and the guidelines of good corporate governance, throughout 2012 the Company's Board of Commissioners convened five (5) Meetings with attendance rate of all Commissioners at 100%. This demonstrated the strong commitment of all members of the Company's Board of Commissioners. All these meetings were also attended by all members of the Board of Directors with each member's attendance rate of 100%.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
119
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Hal-hal yang menjadi pokok bahasan dalam rapat Dewan Komisaris yang juga dihadiri seluruh anggota Direksi tersebut membahas antara lain: strategi bisnis, kinerja keuangan dan operasional dan hal-hal penting lainnya yang berhubungan dengan kebijakan, tujuan dan target usaha Perseroan.
Issues that became the main discussion in the meetings of the Board of Commissioners which were also attended by all members of the Board of Directors include: business strategy, financial and operational performance, and other important matters related to the Company's policies, objectives and business targets.
Selain itu, Direksi dan Dewan Komisaris mengadakan rapat informal setiap bulannya untuk membahas antara lain penerapan dan pelaksanaan keputusan yang telah dibuat dalam rapat resmi.
In addition, the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company also held informal meetings every month to discuss, among others, the implementation and follow up on the resolution achieved in the formal meetings.
Berikut ini daftar hadir Rapat resmi Dewan Komisaris dan Direksi:
The following is the list of attendance in the formal meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors:
Jan
Apr
Jul
Oct
Dec
Jumlah Rapat Number of Meetings
V V V V V V V V
V V V V V V V V
V V V V V V V -
V V V V V V V -
V V V V V V V -
5 5 5 5 5 5 5 5
Pertemuan / Meeting Nama / Name
Mu’Min Ali Gunawan Roosniati Salihin Suwirjo Josowidjojo Veronika Lindawati Lukman Abdullah Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra SE Parmanto Adhi Tjahjono*
Jumlah Kehadiran Attendances
% Kehadiran Attendance Rate (%)
5 5 5 5 5 5 5 2
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 40 %
* Beliau mengundurkan diri karena berakhirnya masa jabatan He resigned due to end of service term. Prosedur Penetapan Besarnya Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi
Procedures for Determining the Amount of Remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors
Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, dan hasil RUPS Tahunan tanggal 28 Juni 2012, RUPS memberikan kuasa dan wewenang kepada Wakil Pemegang Saham , yakni PT Bank Panin Tbk untuk menetapkan besarnya remunerasi/honorarium anggota Dewan Komisaris untuk tahun buku 2012.
With reference to the provision in the Company's Articles of Association and the result of Annual GMS on the June 28, 2012, GMS gave the power and authority to the Shareholders' Proxy, i.e. PT Bank Panin Tbk., to determine the amount of remuneration / honorarium for members of the Board of Commissioners for the 2012 fiscal year.
Besarnya remunerasi dan beban imbalan pasca kerja Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp. 9.280 juta dan Rp. 6.027 juta.
The Board of Commissioners and Directors’ remuneration and employee benefit expense for 2012 and 2011 are Rp. 9.280 million and Rp. 6.027 million.
Pemberian remunerasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi dengan memperhatikan realisasi pencapaian key performance indicator (KPI) Dewan Komisari dan Direksi.
Remuneration for the Boards of Commissioners and Directors is provided by considering the realization of key performance indicators of the Boards of Commissioners and Directors.
Komite-Komite Dibawah Dewan Komisaris
Committees under the Board of Commissioners
Untuk membantu menjalankan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris telah membentuk 2 (dua) komite khusus yaitu Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.
To assist the Board of Commissioners in carrying out its duties, the Board of Commissioners has formed two (2) special committees namely Audit Committee and Risk Management Committee.
120
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Dewan Komisaris / Board of Commissioners Komisaris Utama / President Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris / Commissioner Komisaris Independen / Independent Commissioner Komisaris Independen/ Independent Commissioner
: : : : :
Mu'min Ali Gunawan Roosniati Salihin Suwirjo Josowidjojo Veronika Lindawati Lukman Abdullah Komite Manajemen Risiko / Risk Management Committee
Komite Audit / Audit Committee
Ketua / Chairman : Anggota / Member : : : : : :
Ketua / Chairman : Veronika Lindawati Anggota / Member : Lukman Abdullah : Ditto Nurtanio : Aris Efendi
Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra SE Jahja Anwar Dwijanto Gilbert Napitupulu Engelbert Rorong Jr Moody Mandey (SKMR)
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan membantu Komisaris melaksanakan tugasnya mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi, mengawasi dan memastikan bahwa Perseroan dijalankan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta terselenggaranya pengendalian internal yang efektif.
The Audit Committee has the duties and is responsible for giving professional and independent opinion to the Board of Commissioners on reports or matters conveyed by the Board of Directors to the Board of Commissioners and assist the Commissioners in carrying out their duties to supervise and provide advice to the Board of Directors, supervise and ensure that the Company's business is conducted according to the prevailing laws and regulations, and that an effective internal control is in place.
Masa Tugas Komite Audit
Term of Assignment of the Audit Committee
Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.5 (Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012), masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana di atur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu periode masa jabatan berikutnya. Apabila Ketua Komite Audit berhenti sebelum masa tugasnya, Komisaris Independen lain akan menggantikannya.
In accordance with Bapepam and LK Regulation No. IX.I.5 (Decision of the Chairman of Bapepam No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012), the term of assignment of members of the Audit Committee may not be longer than the term-of-office of the Board of Commissioners as stated in the Articles of Association and may be reelected once only. If the Chairman of Audit Committee resigns before completing his/her term of assignment, the other Independent Commissioner will replace him/her.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of the Audit Committee
Dalam menjalankan fungsinya untuk melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan dan tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain:
In performing its function to monitor and evaluate the planning and implementation of audit and monitoring and following up audit result for the purpose of evaluating the adequacy of internal control including adequacy of financial reporting process, the Audit Committee has the duties and responsibilities among others:
1.
1.
Melakukan penelaahan informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas. Informasi keuangan tersebut antara lain adalah laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya.
Reviewing the financial information to be issued by the Company to the public and/or government authorities. The financial information include, among others, financial statements, projections and other financial information.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
121
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
2.
Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan sebagai perusahaan publik.
2.
Reviewing the Company's compliance with the laws and regulations related to the Company's activities as a public company.
3.
Mengevaluasi dan menganalisa rencana audit Perusahaan dan implementasinya. Memastikan bahwa audit telah dilaksanakan dalam frekuensi dan lingkup yang sesuai serta mengawasi tindak lanjut dari laporan-laporan audit.
3.
Evaluating and analyzing the Company's audit plan and its implementation. Ensuring that audits have been conducted with appropriate frequency and scope as well as supervising the follow up of audit reports.
4.
Menganalisa independensi dan obyektivitas akuntan publik serta kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar audit yang berlaku. Menganalisa kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP untuk memastikan semua risiko penting telah dipertimbangkan. Komite wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukan akuntan publik dan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
4.
Analyzing the independency and objectivity of public accountant and the conformity of audit implementation by the Public Accountant Office (KAP) using the applicable audit standard. Analyzing the adequacy of examination conducted by KAP to ensure that all important risks have been considered. The committee gives a recommendation for the appointment of public accountant and KAP to the Board of Commissioners to be submitted to the GMS.
5.
Melakukan penelaahan terhadap pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi.
5.
Reviewing the implementation of Risk Management by the Board of Directors.
6.
Menjaga kerahasiaan seluruh dokumen, data dan informasi Perseroan
6.
Maintaining confidentiality of all documents, data and information of the Company.
7.
Membuat, mengkaji dan memperbaharui Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit.
7.
Developing, reviewing and updating the Guidelines and Rules of Procedures of the Audit Committee.
Wewenang Komite Audit
Authority of the Audit Committee
Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit memiliki wewenang antara lain:
In carrying out its duties the Audit Committee has the authority among others:
-
-
-
-
Mengakses dokumen, data dan informasi Perseroan antara lain data dan informasi mengenai karyawan, dana, aset Perseroan, dan hal lain yang diperlukan. Dalam menjalankan fungsinya Komite Audit dapat berkomunikasi dengan Direksi, karyawan, audit internal, manajemen risiko serta eksternal auditor. Melibatkan pihak independen di luar Komite Audit jika diperlukan.
-
-
To access Company's document, data and information such as data and information concerning employees, funds, assets, and other such information as may be required. In carrying out its function, the Audit Committee can communicate with the Board of Directors, employees, internal audit, Risk Management committee as well as external auditor. To engage an independent party outside the Audit Committee if necessary
Persyaratan Anggota Komite Audit
Requirements for a Member of Audit Committee
1.
Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan bidang pekerjaannya serta mampu berkomunikasi dengan baik.
1.
Must have high integrity, adequate capability, knowledge and experience in line with the field and must be able to communicate well.
2.
Paling kurang satu anggota Komite audit memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi dan / atau keuangan.
2.
At least one member of the Audit Committee has educational background and expertise in accounting and / or finance.
3.
Wajib memahami laporan keuangan dan bisnis Perseroan, proses audit, manajemen risiko, dan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal serta peraturan perundangundangan terkait lainnya.
3.
Must understand financial statement and Company business, audit process, Risk Management, and laws and regulations in the Capital Market as well as other relevant laws and regulations.
122
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
4.
Wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Perseroan.
4.
Must comply with the code of conduct of Audit Committee as set out by the Company.
5.
Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan.
5.
Must be prepared to continuously increase competencies through education and training.
6.
Bukan merupakan orang dalam kantor akuntan publik, kantor konsultan hukum, kantor jasa penilai publik atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non assurance, jasa penilai dan/atau konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris.
6.
Is not an individual from the public accountant office, legal consultant office, public appraisal office or any other party providing assurance services, non-assurance services, evaluation services and/or other consultancies to the Company within the past 6 (six) months prior to the appointment by the Board of Commissioners .
7.
Bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris, kecuali bagi Komisaris Independen.
7.
Is not an individual who has the authority and responsibility to plan, lead or control the Company's activities within the past 6 (six) months prior to the appointment by the Board of Commissioners, except for the Independent Commissioner.
8.
Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan.
8.
Does not have shares either directly or indirectly in the Company.
9.
Tidak mempunyai: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham Pengendali Perseroan; dan/atau
9.
Does not have: a. family relationship due to marriage and descent up to second degree either horizontally or vertically with the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors or the Controlling Shareholders; and/or
b.
Hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
b.
business relationship either directly or indirectly related to the Company's business activities.
Keanggotaan Komite Audit
Membership of Audit Committee
Saat ini Komite Audit Perseroan terdiri dari 1 (satu) orang Ketua yang juga merupakan Komisaris Independen dan 3 (tiga) orang anggota, yang keseluruhannya memiliki integritas tinggi dan kompeten di bidangnya. Dua dari empat anggota Komite Audit Perseroan merupakan Komisaris Independen.
Currently the Company's Audit Committee consists of one (1) Chairman who concurrently is the Independent Commissioner and three (3) members, all of which have high integrity and competence in their fields. Two out of the four members of the Audit Committee are Independent Commissioners.
Berikut ini penjelasan mengenai latar belakang anggota Komite Audit:
The following is the description regarding the background of members of the Audit Committee:
VERONIKA LINDAWATI
VERONIKA LINDAWATI
Warga Negara Indonesia, lahir di Sei Pinyuh tahun 1966, memulai karir pada Kantor Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko & Sanjaya sejak tahun 1989-1992. Kemudian bergabung di PT Bank Panin Tbk pada tahun 1995-1997. Menjabat sebagai Financial Controller PT Wisma Jaya Artek (2002-sekarang), Financial Controller PT Famlee Invesco (2006sekarang). Diangkat sebagai Komisaris Independen terhitung sejak tanggal 29 Juni 2007.
Indonesian citizen. Born in Sei Pinyuh in 1966, she started her career in Public Accountant Office of Prasetio, Sarwoko & Sanjaya in 19891992. Ms. Veronika Lindawati joined PT Bank Panin, Tbk in 1995-1997. Currently, Mrs Veronica has been Financial Controller at PT Wisma Jaya Artek since 2001, Financial Controller at PT Famlee Invesco since 2006. She has been appointed as Independent Commissioner since June 29, 2007.
LUKMAN ABDULLAH
LUKMAN ABDULLAH
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1949. Sarjana Akuntansi Universitas Indonesia. Auditor pada KAP Drs. Utomo Mulia & Co (19731979). Auditor pada KAP Capelle Tuanakotta & Co (1980-1990). Partner
Indonesian citizen. Born in Jakarta in 1949. Bachelor in Accountancy, University of Indonesia. Auditor at KAP Drs Utomo Mulia & Co (19731979). Auditor at KAP Capelle Tuanakotta & Co (1980-1990). Partner at KAP
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
123
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
KAP Drs. Hans Tuanakotta & Mustofa (1991-2002). Menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Asuransi Ramayana Tbk (2004-2008). Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT Panin Insurance Tbk, anggota Komite Audit PT Panin Bank Tbk, anggota Komite Pemantau Risiko PT Panin Bank Tbk. Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 30 Juni 2009.
Drs. Hans Tuanakotta & Mustofa (1991-2002). He has been appointed as Audit Committee at PT Asuransi Ramayana Tbk (2004-2008). Currently, Mr. Lukman has been Comissioner at PT Panin Insurance, Tbk, At the moment he is Independent Commissioner of PT Panin Insurance Tbk, member of Audit Committee of PT Panin Insurance Tbk, member of Risk Supervisory Committee of PT Panin Insurance Tbk. He has been assigned as the Company's Independent Commissioner since June 30, 2009.
DITTO NURTANIO
DITTO NURTANIO
Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta 27 Oktober 1979. Menyelesaikan pendidikan di STIE Perbanas Jakarta jurusan Akuntansi. Berpengalaman dibidang akuntansi dan perpajakan. Saat ini bekerja pada salah satu kantor konsultan di Jakarta.
Indonesian citizen, born in Jakarta on October 27, 1979. Graduated from Accountancy faculty at STIE Perbanas Jakarta. Experienced in accounting and taxation. Currently he works in one of the consulting offices in Jakarta.
ARIS EFENDI
ARIS EFENDI
Warga negara Indonesia, lahir di Serang 19 April 1973. Menyelesaikan pendidikan di Akademi Akuntansi YAI dan Akademi Bahasa Asing di Jakarta. Berpengalaman dibidang akuntansi dan saat ini bekerja pada salah satu perusahaan di Jakarta.
Indonesian citizen, born in Serang on April 19, 1973. Graduated from YAI Accountancy Academy and Foreign Languages Academy in Jakarta. Experienced in accountancy and at the moment he works for a company in Jakarta.
Seluruh anggota Komite Audit adalah independen sehingga tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Komposisi, kualifikasi dan independensi Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK.
All members of Audit Committee are independent and therefore they do not have any relationship in terms of finance, management, share ownership, and/or family relationship with the families of the Board of Commissioners, the Board of Directors and / or the Controlling Shareholders or relationship with the Company that may affect their capability to act independently. The composition, qualification and independency of the Audit Committee have been in compliance with Bapepam-LK Regulation.
Rapat Komite Audit
Meetings of the Audit Committee
Ketentuan mengenai Rapat Komite Audit Perusahaan:
Provisions regarding the Company's Audit Committee Meetings:
1.
1.
2.
3.
4. 5.
6.
124
Komite Audit akan menyelenggarakan Rapat sesuai dengan kebutuhan atau sekurang-kurangnya sama dengan ketentuan minimal Rapat Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Rapat Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 51% dari seluruh jumlah anggota termasuk satu orang Komisaris Independen dan satu Pihak Independen. Keputusan Rapat Komite diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Rapat Komite Audit dipimpin oleh Ketua Komite. Jika Ketua Komite Audit tidak hadir, maka salah satu anggota Komite Audit yang hadir dalam Rapat ditunjuk untuk memimpin Rapat Komite Audit. Hasil Rapat Komite Audit wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara baik.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
2.
The Audit Committee will organize meetings according to the need or at least the same with the minimum requirement of the Board of Commissioners Meeting as set out in the Company's Articles of An Audit Committee Meeting may only be held if it is attended by at least 51% of all members including one Independent Commissioner and one Independent Party.
3.
Decisions of a Committee Meeting is taken unanimously. In the event a unanimous decision is not reached, decision shall be made by voting.
4.
An Audit Committee Meeting is chaired by the Committee Chairman. If the Audit Committee Chairman is not present, one of the members of Audit Committee who is present in the Meeting shall be appointed to chair the Meeting. The discussions at the Audit Committee Meeting shall be put in the minutes of meeting and properly documented.
5.
6.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
7.
7.
Perbedaan pendapat yang terjadi dalam Rapat Komite Audit wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan tersebut.
Difference of opinion arising during the Audit Committee Meeting shall be mentioned clearly in the minutes of the meeting together with the reasons for the difference of opinion.
Rapat Komite Audit merupakan rapat antara para angota Komite Audit maupun dengan Direksi, Dewan Komisaris, internal audit dan eksternal auditor. Pembahasan yang dilakukan mencakup hasil temuan audit, efektivitas pengendalian internal, cakupan internal dan eksternal, laporan keuangan, serta kepatuhan terhadap undangundang dan peraturan yang berlaku.
Audit Committee Meeting is a meeting among members of the Audit Committee and the Board of Directors, Board of Commissioners, internal audit and external auditors. Topics normally discussed in an Audit Committee meeting include audit findings, the effectiveness of the internal control system, internal and external coverages, financial reports, and compliance with the prevailing laws and regulations.
Selama tahun 2012, Komite Audit menyelenggarakan dua belas (12) kali pertemuan resmi yang dihadiri oleh 100% anggotanya.
Throughout the year 2012, the Audit Committee held twelve (12) formal meetings attended by 100% of its members.
Pertemuan / Meeting Nama / Name J
Jan Feb Mar Apr May Jun
Jul Aug Sep Okt Nov Dec
Jumlah Rapat Number of Meetings
Jumlah Kehadiran Attendances
% Kehadiran Attendance Rate (%)
Veronika Lindawati
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
12
12
100%
Lukman Abdullah
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
12
12
100%
Ditto Nurtanio
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
12
12
100%
Aris Efendi
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
12
12
100%
Laporan Komite Audit
Report of the Audit Committee
Selama tahun 2012, Komite Audit telah melakukan tugasnya dan seluruh hasil kegiatan Komite Audit telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Beberapa aktivitas yang dilakukan selama tahun 2012 antara lain mencakup hal-hal berikut:
In 2012, the Audit Committee carried out its duties and all of the results of the Audit Committee's activities have been reported to the Board of Commissioners. Throughout the year 2012 the Audit Committee performed its duties including the following:
1.
Mengevaluasi efektivitas pengendalian internal melalui penelaahan dan pelaksanaan program audit internal, laporan aktivitas auditor internal dan tindak lanjut atas temuan audit internal.
1.
Evaluating the effectiveness of internal control system through the review and implementation of internal audit program, report of the activities of internal auditor and follow up of internal audit findings.
2.
Melakukan evaluasi atas informasi keuangan baik bulanan maupun laporan tiga bulanan yang akan disampaikan kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, untuk memastikan kebenaran dan kelengkapan isi laporan dan semua laporan tersebut telah memenuhi standar ketentuan yang berlaku.
2.
Evaluating the monthly and quarterly financial information to be submitted to Bapepam-LK and the Indonesian Stock Exchange, to ensure that the reports are correct and complete and have complied with the applicable standard regulations.
3.
Melaksanakan rapat dengan auditor eksternal untuk memastikan independensi dan obyektivitas eksternal auditor dan memastikan ruang lingkup pemeriksaan. Komite Audit secara aktif berdiskusi dengan auditor ekternal mengenai hasil temuan audit dan management letter untuk perbaikan kinerja Perseroan.
3.
Conducting meetings with external auditor to ensure the indepedence and objectivity of the external auditor as well as to ensure the scope of the audit. The Audit Committee actively engaged the external auditors as regards to audit findings and management letter to further improve the Company's performance.
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT COMMITTEE
Komite Manajemen Risiko membantu Komisaris untuk memastikan bahwa tata kelola perusahaan yang baik telah dilaksanakan oleh
The Risk Management Committee assists the Board of Commissioners to ensure good corporate governance has been implemented by the
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
125
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Perseroan. Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab terhadap sistem pengawasan internal yang mengawasi proses identifikasi, evaluasi dan pengelolaan risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Kesadaran akan penerapan praktik manajemen risiko yang baik sangat membantu Perseroan untuk menjadi Perseroan pembiayaan terdepan, dan karenanya manajemen risiko menjadi elemen yang sangat penting bagi Perseroan dalam menjalankan bisnisnya. Sasaran dan tujuan utama diterapkannya praktik manajemen risiko adalah untuk melindungi Perseroan melalui pengelolaan risiko yang mungkin timbul dari aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang telah ditetapkan oleh Perseroan.
Company. The Risk Management Committee is responsible for the internal control system that oversees the identification, evaluation and risk management processes in the Company. Awareness of the implementation of best practice in Risk Management has helped the Company to become a leading multifinance Company, and therefore Risk Management is very crucial element for long-term sustainability of the Company's business. The main target and purpose for the implementation of best practice in Risk Management is to protect the Company from the risk that may result from its activities and to maintain the level of these risks to be consistent with the direction set by the Company.
Sebagai salah satu anak Perusahaan Bank Panin, Perseroan diwajibkan untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank yang melakukan pengendalian terhadap Perusahaan Anak. Dan pelaksanaan atas hal tersebut telah dilakukan di Perseroan sejak tahun 2008.
As one of the subsidiaries of Bank Panin, the Company is required to comply with the regulation of Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 dated January 30, 2006 and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 8/27/DPNP dated 27 November 2006 on the Implementation of Consolidated Risk Management in Banks maintaining controls over their Subsidiaries. Such implementation has been done by the Company since 2008.
Penerapan manajemen risiko telah dilaksanakan dengan penyusunan dan pembentukan:
The implementation of Risk Management includes the formulation and establishment of:
-
-
-
Buku Pedoman dan Kebijakan Manajemen Risiko yang telah disetujui dan disahkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris Komite Manajemen Risiko (KMR) Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) pada organisasi Perseroan yang bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dan Komite Manajemen Risiko.
-
Guidelines and Policies of Risk Management approved and ratified by the Board of Directors and Board of Commissioners The Risk Management Committee (RMC) Risk Management Unit (RMC Unit) within the Company's organizational structure that is directly responsible to the President Director and the Risk Management Committee.
Manajemen Perseroan memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan manajemen risiko secara komprehensif yang mencakup kecukupan kebijakan, prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha Perseroan tetap dapat terkendali pada batasan risiko yang ditetapkan. Pelaksanaan manajemen risiko di Perseroan mendapat pengawasan aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris.
Company Management has a strong commitment to implement Risk Management comprehensively that includes adequacy of policies, procedures and methodology of risk management so that the Company's business activities can be controlled within the risk limits set forth. The implementation of Risk Management in the Company has been actively supervised by the Board of Directors and the Board of Commissioners.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko
Duties and Responsibilities of the Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, yang antara lain meliputi:
The Risk Management Committee has the duty to give its independent professional opinion to the Board of Commissioners and identify issues that require the Board of Commissioners' attention, which, among others, include:
-
Membuat rencana kegiatan tahunan yang disetujui oleh Dewan Komisaris dan melakukan evaluasi antara kebijakan manajemen risiko Perusahaan dengan pelaksanaannya dan melaporkannya kepada Dewan Komisaris.
-
Developing annual activity plan approved by the Board of Commissioners and evaluating Company Risk Management policies with their implementation and reporting this to the Board of Commissioners.
-
Melaporkan kepada Dewan Komisaris dalam laporan bulanan berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan penerapan manajemen risiko oleh Direksi.
-
Submitting monthly reports to the Board of Commissioners regarding the various risks faced by the Company and the implementation of Risk Management by the Board of Directors.
-
Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko Perusahaan, sekurang-kurangnya sekali setahun.
-
Evaluating the Company's Risk Management policies, at least once a year.
126
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
-
Menjaga kerahasiaan seluruh dokumen, data dan informasi Perseroan yang dimilikinya. Membuat, mereview dan memperbaharui Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Manajemen Risiko.
-
Keeping the confidentiality of all Company's documents, data and information in their possession. Developing, reviewing and updating the Guidelines and Work Procedures of the Risk Management Committee.
-
Tugas-tugas lain, selain disebutkan diatas yang diberikan oleh Dewan Komisaris kepada Komite Manajemen Risiko sesuai dengan fungsi dan tugasnya dari waktu ke waktu sesuai dengan kebutuhan seperti:
-
Other duties than those mentioned above have been assigned by the Board of Commissioners to the Risk Management Committee from time to time according to its function and duties based on the needs such as:
a.
Menyusun kebijakan manajemen risiko serta perubahannya termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal terjadi.
a.
Development of Risk Management policies and amendments including Risk Management strategies and contingency plans if external conditions which are abnormal occur.
b.
Melakukan penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Perseroan.
b.
Improvement of the implementation of Risk Management both periodically and ad hoc as a consequence of a change in external and internal conditions.
c.
Penetapan (justification) atas hal-hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities), seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Perseroan yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.
c.
Justification for issues related to business decisions that deviate from normal procedures (irregularities), such as decision to expand the business significantly beyond the initial business plan that has been previously established, or undertaking risk positions/exposures that exceed the established limit.
Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk menentukan besarnya batas risiko dan memastikan bahwa Perseroan telah melakukan usaha sesuai dengan batasan risiko yang telah ditentukan. Komite Manajemen Risiko dan Direktur Utama mendapatkan laporan bulanan dari Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berisi Profil Risiko Perseroan. Setelah melewati tahap pembahasan maka laporan tersebut diteruskan kepada Dewan Komisaris dan Unit Kerja Manajemen Risiko Bank Panin untuk dilakukan proses konsolidasi. Laporan Profil Risiko mengukur 8 (delapan) jenis risiko yaitu: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Reputasi dan Risiko Kepatuhan. Dari 8 (delapan) jenis risiko, risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko operasional akan dibahas lebih mendalam pada bagian Manajemen Risiko dalam laporan tahunan ini.
The Risk Management Committee is responsible for determining the risk limits and for ensuring that the Company has conducted its business activities in line with the risk limits that have been previously established. The Risk Management Committee and the President Director receive monthly reports from the Risk Management Working Unit, which contain the Corporate Risk Profile. After such report has been discussed, it is then forwarded to the Board of Commissioners and the Risk Management Working Unit of Panin Bank to be consolidated. The Risk Profile Report measures 8 (eight) types of risks: Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Strategic Risk, Reputation Risk and Compliance Risk. Of the 8 (eight) types of risks, market risk, credit risk, liquidity risk and operational risk are to be discussed greater depth in the Risk Management section of this Annual Report.
Rapat Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee Meeting
Ketentuan mengenai Rapat Komite Manajemen Risiko Perusahaan:
The rules of Company's Risk Management Committee Meeting:
-
-
-
-
Komite Manajeme Risiko akan menyelenggarakan Rapat sesuai dengan kebutuhan atau sekurang-kurangnya sama dengan ketentuan minimal Rapat Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Keputusan Rapat Komite diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Rapat Komite Manajemen Risiko dipimpin oleh Ketua Komite.
-
-
The Risk Management Commitee conducts Meetings based on the needs or at least the same as the minimum requirements for the Board of Commissioners' Meeting as set forth in the Company's Articles of Association. Desicions at the Committee Meeting are reached unanimously. In the event a unanimous decision is not reached, then decision will be made based on majority votes. Risk Management Committee Meeting is chaired by the Committee's Chairman.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
127
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
-
Hasil Rapat Komite Manajemen Risiko dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara baik.
-
Resolutions from the Risk Management Committee Meeting willl be put in a minutes of meeting and documented properly.
Selama tahun 2012, Komite Manajemen Risiko telah melakukan 4 (empat) kali pertemuan dengan tingkat kehadiran anggota Komite Manajemen Risiko mencapai 100%. Tingkat kehadiran yang maksimal ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari seluruh anggota Komite Manajemen Risiko Perseroan.
Throughout 2012, the Risk Management Committee conducted four (4) meetings with the rate of attendance of members of the Risk Management Commitee at 100%. The maximum level of attendance indicates a high commitment from all members of Company's Risk Management Commitee.
DIREKSI
THE BOARD OF DIRECTORS
Tugas dan Wewenang Direksi
Duties and Authority of the Board of Directors
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan.
In accordance with the Company's Articles of Association, the Board of Directors are fully responsible for the management of the Company for the interests and objectives of the Company.
Berikut ini adalah tugas utama Direksi:
The following are the main tasks of the Board of Directors:
1.
1.
2.
Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan untuk kepentingan Perseroan.
2.
To leading and manage the Company in accordance with the Company's objectives. To be in control of, to maintain and to manage the Company's wealth for the benefit of the Company.
Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi
Appointment and Discharge of the Board of Directors
Pengangkatan dan pemberhentian para anggota Direksi dilakukan melalui RUPS. Masa jabatan masing-masing anggota Direksi berakhir pada penutupan RUPS Tahunan kedua setelah tanggal pengangkatan, tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Direksi sewaktu-waktu sebelum berakhirnya masa jabatannya.
The Appointment and discharge of members of the Board of Directors is made through GMS. The tenure of each member of the Board of Directors expires at the closing of the second Annual GMS after the date of appointment, without prejudice to the rights of GMS to discharge any member of the Board of Directors at any time prior to the end of his/her period of service.
Persyaratan Direksi
Requirements of the Board of Directors
Anggota Direksi Perusahaan wajib memenuhi seluruh persyaratan kemampuan dan kepatutan, sesuai dengan Peraturan Ketua Bapepam dan LK. Persyaratan kemampuan yang harus dipenuhi oleh seorang anggota Direksi adalah sebagai berikut:
Members of the Company's Board of Directors must meet all the capability and proper requirements according to the Regulation of Chairman of Bapepam and LK. The Capability requirements that should be met by a member of the Board of Directors are as follows:
1.
Memiliki pengetahuan yang memadai dan relevan dengan jabatannya.
1.
Has sufficient knowledge relevant to his/her position.
2.
Memiliki pemahaman tentang peraturan perundang-undangan di bidang perusahaan pembiayaan serta peraturan perundangundangan lain yang berhubungan dengan perusahaan pembiayaan.
2.
Understands the laws and regulations applicable in the financing company as well as other laws and regulations related to financing industry.
3.
Memiliki pengalaman di bidang perusahaan pembiayaan dan/atau bidang lainnya yang relevan dengan jabatannya.
3.
Has experience in the financing company and/or other fields relevant to his/her position.
4.
Memiliki kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan perusahaan pembiayaan yang sehat.
4.
Has the capacity to carry out strategic management for the purpose of developing a sound financing company.
128
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Persyaratan kepatutan yang harus dipenuhi oleh seorang anggota Direksi adalah sebagai berikut:
The requirements that must be met by a member of the Board of Directors are as follows:
1.
Memiliki akhlak dan moral yang baik.
1.
Has good character and morality.
2.
Tidak pernah melakukan praktik-praktik tercela di bidang usaha pembiayaan dan/atau jasa keuangan lainnya.
2.
Has never committed unlawful practices in financing business and/or other financial services.
3.
Tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang usaha pembiayaan dan/atau jasa keuangan lainnya.
3.
Has never violated laws and regulations in financing business and/or other financial services.
4.
Tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan.
4.
Has never been sentenced for committing a crime.
5.
Tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah yang mengakibatkan suatu perseroan atau perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
5.
Has never been declared bankrupt or guilty which caused a company to be declared bankrupt based on a legally binding court ruling.
6.
Tidak pernah melanggar komitmen yang telah disepakati dengan instansi pembina dan pengawas perusahaan pembiayaan.
6.
Has never violated the commitment agreed upon with the development and supervisory institution of financing companies.
7.
Tidak pernah memberikan keuntungan dan/atau manfaat lain secara tidak wajar kepada pemegang saham, direksi, komisaris, pegawai dan/atau pihak lainnya yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan konsumen dan/atau perusahaan pembiayaan.
7.
Has never given unlawful profits and/or other benefits to the shareholders, Directors, Commissioners, employees and/or other parties that disadvantaged or reduced the profit of consumers and/or financing company.
8.
Lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit & proper test) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8.
Has passed a fit & proper test according to the applicable laws and regulations.
Selain itu, seluruh anggota Direksi Perusahaan juga harus memahami peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
In addition, all members of the Company's Board of Directors must also understand the laws and regulations on capital market.
Prosedur Penetapan Besarnya Remunerasi untuk Direksi
Procedures for Determining the Amount of Remuneration for the Board of Directors
Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, dan hasil RUPS Tahunan tanggal 28 Juni 2012, RUPS memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besarnya remunerasi/honorarium anggota Direksi untuk tahun buku 2012.
With reference to the provisions of the Company's Articles of Association and the result of Annual AGM dated June 28, 2012, GMS granted the power and authorization to the Board of Commissioners to determine the amount of remuneration/honorarium for members of the Board of Directors for the 2012 fiscal year.
Besarnya remunerasi dan beban imbalan pasca kerja Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp. 9.280 juta dan Rp. 6.027 juta.
The Board of Commissioners and Directors’ remuneration and employee benefit expense for 2012 and 2011 are Rp. 9.280 million and Rp. 6.027 million.
Pemberian remunerasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi dengan memperhatikan realisasi pencapaian key performance indicator (KPI) Dewan Komisari dan Direksi.
Remuneration for the Boards of Commissioners and Directors is provided by considering the realization of key performance indicators of the Boards of Commissioners and Directors.
Struktur dan Susunan Direksi
The Structure and Composition of the Board of Directors
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, struktur Direksi minimal terdiri dari 2 (dua) orang anggota Direksi dengan susunan sebagai berikut:
As stipulated in the Company's Articles of Association, the Board of Directors consists of at least two (2) members with the following composition:
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
129
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
-
1 (satu) orang Direktur Utama; 1 (satu) orang Direktur
-
one (1) President Director; one (1) Director
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, dan Hasil RUPS Perseroan tanggal 28 Juni 2012, Direksi terdiri dari 2 (dua) orang anggota Direksi, salah satunya adalah Direktur Utama dengan masa jabatan 2 (dua) tahun sejak masa pengangkatan.
Based on the Company's Articles of Association and the result of Company's GMS on June 28, 2012, the Board of Directors consists of two (2) members, one of whom is appointed as the President Director for a period of two (2) years starting from the date of appointment.
Susunan Direksi Perseroan sesuai dengan hasil RUPS tanggal 28 Juni 2012 mengalami perubahan dengan berakhirnya masa jabatan Bpk Parmanto Adhi Tjahjono sebagai anggota Direksi. Sehingga susunan Direksi Perseroan sejak hasil RUPS tanggal 28 Juni 2012 sampai dengan Laporan Tahunan ini dibuat adalah sebagai berikut:
The composition of Company's Board of Directors according to the result of GMS dated June 28, 2012 was changed with Mr. Parmanto Adhi Tjahjono no longer re-elected as a member of the Board of Directors. Therefore, the composition of the Company's Board of Directors as of the GMS dated June 28, 2012 up to the publication of this Annual Report is as follows:
GITA PUSPA KIRANA DARMAWAN
GITA PUSPA KIRANA DARMAWAN
Dipilih kembali sebagai Direktur Utama Perseroan dalam RUPS pada tanggal 28 Juni 2012. Merupakan pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi dan bertanggung jawab atas kinerja Perseroan. Bersama dengan anggota Direksi lainnya menyusun rencana kerja untuk pencapaian visi dan misi Perseroan. Ruang lingkup tugas Direktur Utama mencakup bidang akuntansi dan keuangan, kredit, hukum, administrasi, standar prosedur operasional, teknologi informasi dan sumber daya manusia.
Re-elected as the Company's President Director at the GMS held on June 28, 2012. She is the decision maker with the highest authority in the organization and is responsible for the Company's overall performance. Together with other members of the Board of Directors, she creates work plans to be pursued by the Company in order to achieve its vision and mission. The scope of duties of the President Director includes collection, accounting and finance, loan, legal, administration, standard operating procedure, information technology and human resources.
SUHENDRA SE
SUHENDRA SE
Dipilih kembali sebagai anggota Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 28 Juni 2012. Sebagai Direktur Pemasaran, Pengembangan Bisnis dan Penagihan tugas dibidang pemasaran adalah menanamkan citra Perseroan dalam kegiatan bisnis, memperluas pengenalan masyarakat terhadap Perseroan dan produk-produknya dan mengembangkan penetrasi pasar diseluruh cabang Perseroan. Dibidang pengembangan bisnis dan teknologi informasi, yang bersangkutan bertanggung jawab untuk terus mengembangkan produk yang inovatif yang dapat diterima oleh pasar, meningkatkan kerjasama yang telah terjalin baik dengan supplier, showroom dan konsumen. Di bidang penagihan adalah menjaga kualitas aset yang dibiayai, menyusun strategi dan penagihan piutang untuk meminimalisasi risiko dan kerugian Perseroan.
Re-elected as a member of the Board of Directors at the General Meeting of Shareholders held on June 28, 2012. As the Director of Marketing, Business Development and Collection, his primary responsibility in the field of marketing are to convey the image of the Company in all its business activities, to expand the public recognition of the Company and its products and to improve the market penetration of all of the Company's branch offices. In the fields of business development information technology, he is responsible for continuously developing innovative products that can be accepted by the market, as well as enhancing the cooperation that has been well established with the Company's suppliers, showrooms and consumers. In the field of collections, are to maintain the quality of the financed assets, as well as to formulate strategies to perform the collection of account receivable in the best possible way that minimizes the risks and losses borne by the Company.
Rapat Direksi
Board of Directors Meetings
Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan Direktur Utama atau oleh anggota Direksi atau atas permintaan dari Rapat Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau lebih yang memiliki sedikitnya 1/10 dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perusahaan dengan hak suara yang sah.
The Board of Directors Meeting may be held at any time if deemed necessary upon the request of President Director or a member of the Board of Directors or the Board of Commissioners' Meeting or at the request submitted in writing by one (1) or more member (s) that has at least 1/10 of total shares authorized by the Company with valid voting right.
Rapat Direksi hanya sah dan dapat mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 1/2 bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat tersebut. Keputusan Rapat Direksi
The Board of Directors' Meeting is only valid and can adopt a binding resolution if more than ½ of the total members of the Board of Directors are present or represented in the meeting. Resolutions of
130
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara setuju lebih dari 1/2 bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat tersebut. Apabila suara yang setuju dan suara yang tidak setuju seimbang, maka usulan dianggap ditolak. Setiap anggota Direksi yang hadir dalam rapat tersebut berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lainnya yang diwakilinya.
the Board of Directors Meeting should be achieved unanimously. In the event a unanimous resolution is not achieved, then the resolution will be adopted by affirmative votes of more than ½ of total votes validly cast at the meeting. If there is a tie vote, the proposal is considered rejected. Each member of the Board of Directors present in the meeting is entitled to cast one (1) vote and one (1) additional vote for every other member of the Board of Directors that he/she represents.
Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa seluruh anggota Direksi telah memberikan persetujuan atas usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
The Board of Directors may also adopt a valid and binding resolution without convening a Board of Directors Meeting, provided that all members of the Board of Directors have given their approvals to the proposal submitted in writing and have signed the same. Resolutions adopted in such manner shall have the same force as the resolutions validly adopted in the Board of Directors Meeting.
Selama tahun 2012, Direksi telah melakukan Rapat Direksi sebanyak 12 (dua belas) kali, dengan tingkat kehadiran mencapai 100%. Tingkat kehadiran yang maksimal ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari seluruh anggota Direksi Perseroan.
Throughout 2012, the Board of Directors has held twelve (12) Board of Directors Meetings with 100% attendance rate. The maximum attendance rate shows a high commitment of all members of the Company's Board of Directors.
Jumlah Rapat Number Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nov Dec of Meetings Pertemuan / Meeting
Nama / Name
Jumlah Kehadiran Attendances
% Kehadiran Attendance Rate (%)
Gita Puspa Kirana Darmawan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
12
12
100%
Suhendra SE
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
12
12
100%
Parmanto Adhi Tjahjono*
V
V
V
V
V
V
-
-
-
-
-
-
12
6
50%
* Beliau mengundurkan diri karena berakhirnya masa jabatan He resigned due to end of service term. Komite- Komite yang Membantu Direksi
Committees Which Assist the Board of Directors
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Direksi dibantu oleh 2 (dua) Komite Eksekutif yaitu:
In conducting their duties, the Board of Directors are assisted by 2 (two) Executive Committees namely :
a.
a.
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk memantau proses persetujuan pembiayaan dan mendukung peran pengawasan dari manajemen operasional senior. Komite ini menelusuri data permohonan pembiayaan, tingkat kemampuan pengembalian, jenis pembiayaan dan riwayat kredit dari pemohon.
The Risk Management Committee is responsible for monitoring the process of financing approval and support the supervisory role of the senior operational management. This committee track financing applications data, level of pay-back capacity, types of financing and the applicants' credit history.
Komite Manajemen Risiko Perusahaan terdiri dari:
The Company's Risk Management Commitee consists of :
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
Direktur Utama Direktur EVP Operasional EVP Marketing EVP Business Development
President Director Director EVP Operations EVP Marketing EVP Business Development
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
131
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
6. 7.
EVP Finance & Treasury Kepala Divisi Manajemen risiko
6. 7.
EVP Finance & Treasury Head of Risk Management Division
Komite Manajemen Risiko berkewajiban membuat laporan bulanan mengenai risiko keuangan dan operasional di seluruh jajaran dan jaringan organisasi. Manajemen akan menelaah laporan tersebut untuk kemudian mengambil langkah dan tindakan yang perlu untuk mengawasi dan menekan risiko usaha Perseroan.
The Risk Management Committee is responsible for developing a monthly report on financial and operational risks at all levels and networks of the organization. The Management reviews the report and takes necessary measures and actions to supervise and minimize the Company's business risks.
Selama tahun 2012, Komite ini telah berhasil menjaga risiko-risiko usaha Perusahaan, sehingga tingkat risiko atas piutang bermasalah di Perusahaan dapat berada pada tingkat yang wajar. Selain itu, Komite juga dapat menjaga keseimbangan agar jumlah pembiayaan yang bermasalah (non-performing loan) tetap terjaga dengan tetap memperhatikan pertumbuhan pembiayaan Perseroan. Hal ini, terlihat dari saldo piutang pembiayaan yang bermasalah yang dapat dipertahankan pada akhir tahun 2012 sebesar 1,3%.
In 2012, this committee has successfully managed the Company's business risks, bringing the level of risks of non performing loans within a reasonable level. In addition, the Commitee was also able to maintain the balance so as the non-performing loan is within a reasonable level by continuously observing the growth of Company's financing. This can be seen in the uncollectible receivables that could be maintained at 1,3% by the end of 2012.
b.
b.
Komite Kredit
Credit Committee
Komite Kredit ber fungsi untuk melakukan perbaikan, penyempurnaan dan penyederhanaan proses dan prosedur pemberian pembiayaan.
The Credit Committee's function is to restore, improve and simplify the processes and procedures for granting the financing.
Tugas dan tanggung jawab Komite Kredit antara lain:
The Credit Committee has the following duties:
1.
Mengadakan rapat komite kredit untuk setiap pengajuan aplikasi kredit sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
1.
Conducting credit committee meetings for each credit application submission according to the applicable provisions and procedures.
2.
Menjaga agar eksposur kredit kepada setiap nasabah dalam limit yang telah ditetapkan sesuai dengan perhitungan customer credit risk rating.
2.
Maintaining credit exposure to each customer within the limits set for the client in line with the calculation of the customer's credit risk rating.
3.
Melakukan monitoring dan review terhadap seluruh nasabah secara berkala serta melakukan analisa deteksi dini atas kredit yang mengarah kepada kredit bermasalah.
3.
Carrying out the monitoring and periodic review of the customers and analysis for early detection of loans that may become uncollectible.
4.
Meminta persetujuan kepada Dewan Komisaris untuk setiap pengajuan aplikasi kredit yang memiliki limit diluar batas wewenang yang ditetapkan.
4.
Obtaining an approval of the Board of Commissioners for each credit application exceeding the approval limit.
5.
Melakukan pertemuan dengan divisi terkait secara berkala untuk memantau seluruh risiko dari portofolio pembiayaan.
5.
Holding periodic meetings with the related divisions to monitor all risks of financing portfolios.
Komite Kredit terdiri dari:
The Credit Committee consists of :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
132
Direktur Utama Direktur EVP Operasional EVP Marketing EVP Finance & Treasury GM Otomotif Penumpang GM Otomotif Komersial
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
President Director Director EVP Operations EVP Marketing EVP Finance & Treasury Passenger Automotive GM Commercial Automotive GM
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Program Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Direksi
Training Programs to Enhance the Competencies of the Board of Directors
Perseroan menyediakan anggaran bagi anggota Direksi untuk mengikuti program pelatihan melalui berbagai seminar dan workshop untuk meningkatkan pengetahuan anggota Direksi. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kinerja Perseroan.
The Company makes budget available for members of the Board of Directors to participate in training programs through various seminars and workshops to enhance their knowledge. These training programs are intended to increase the effectiveness of Company's performance.
Pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah
The Implementation of Know Your Customer Principles
Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan telah menerapkan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Direksi telah menunjuk Pejabat PMN yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
As a financing company, the Company has applied the Principles of Know Your Customer (KYC) in compliance with prevailed legislation. The Directors have appointed KYC officials in charge and are responsible directly to the Director.
Pejabat PMN memiliki tugas antara lain:
KYC officials have the following duties:
1.
Menyusun dan memelihara Kebijakan dan Pedoman Pelaksanaan Penerapan PMN.
1.
Developing and maintaining Policies and Guidelines of KYC Implementation.
2.
Memantau pengkinian data dan profil nasabah
2.
Monitoring the updating of data and customer profiles.
3.
Melakukan koordinasi dan pemantauan atas kepatuhan terhadap Pedoman Pelaksanaan Penerapan PMN oleh unit-unit kerja terkait.
3.
Coordinating and monitoring of compliance to the Guidelines for KYC Implementation by related work units.
4.
Menerima dan melakukan analisis atas transaksi yang mencurigakan yang akan disampaikan kepada Menteri Keuangan atau PPATK.
4.
Receiving and analyzing suspicious transactions to be forwarded to the Minister of Finance or PPATK.
5.
Memantau dan merekomendasikan kebutuhan pelatihan tentang PMN kepada seluruh karyawan Perseroan.
5.
Monitoring and recommending KYC training needs to all of the Company's employees.
Selama tahun 2012, Perseroan telah memberikan sosialisasi dan pelatihan PMN kepada seluruh cabang, dan melaporkan transaksi yang mencurigakan kepada PPATK.
During the year 2012, the Company has conducted KYC dissemination and training to all branches and reported suspicious transactions to PPATK.
Sekretaris Perseroan
Corporate Secretary
Fungsi utama Sekretaris Perseroan adalah untuk memastikan bahwa Direksi melaksanakan tugas dan menjalankan kegiatan Perseroan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku serta sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
The prime function of the Corporate Secretary is to ensure that the Board of Directors carries out its duties and manages the Company's activities in accordance with the prevailing rules and in accordance with the Company's Articles of Association.
Dalam struktur organisasi Perseroan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, yang mempunyai tugas utama mengelola hubungan dengan investor, publik, pihak internal dan mengelola data Perusahaan.
In the Company's organization structure, Corporate Secretary is directly responsible to the President Director and has the main duties to manage relationship with the investors, the public, internal party and to manage Company's data.
Tugas-tugas Sekretaris Perseroan antara lain sebagai berikut:
The duties of the Corporate Secretary are, among others:
1.
1.
Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturanperaturan yang berlaku di bidang pasar modal dan mensosialisasikannya kepada Dewan Komisaris, Direksi dan pemangku kepentingan Perusahaan.
Keeping up with the capital market development particularly regulations applicable in the capital market and disseminating such regulations to the Board of Commissioners, the Board of Directors and Company's stakeholders.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
133
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
2.
Memberikan pelayanan kepada publik atas setiap informasi mengenai kondisi Perseroan.
2.
Providing services to the public for any information required concerning the Company's condition.
3.
Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pihak-pihak berwenang (Bapepam dan LK, BEI dan lainnya) serta publik.
3.
Serving as a liaison between the Company and authorized parties (Bapepam and LK, BEI, etc.) and the public.
4.
Memonitor dan memberikan masukan atas kepatuhan Perusahaan terhadap ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
4.
Monitoring and giving input on the Company's compliance with the prevailing laws and regulations.
5.
Memastikan bahwa laporan-laporan yang wajib dilaporkan Perusahaan kepada instansi-instansi yang berwenang atau pihak lainnya dilakukan secara benar dan tepat waktu.
5.
should be submitted by the Company to the competent institutions or any other party are carried out correctly and timely.
6.
Memelihara dan menjalin komunikasi yang intensif dengan para investor.
6.
Maintaining and establishing intensive communications with the investors.
Perseroan menunjuk Bapak Dwijanto untuk melakukan fungsi sebagai Sekretaris Perseroan.
The Company has appointed Mr. Dwijanto as the Corporate Secretary.
Kegiatan Sekretaris Perseroan
Data of Corporate Secretary's Activities
Selama tahun 2012, aktivitas yang dilakukan oleh Sekretaris Perseroan antara lain:
Throughout 2012, the Corporate Secretary has carried out the following activities:
1.
Memberikan pelayanan informasi kepada para pemegang saham dan masyarakat berkaitan dengan kegiatan-kegiatan Perseroan seperti: Laporan Tahunan 2011, penerbitan MTN, pelaksanaan RUPS dan RUPS Luar Biasa,
1.
Providing service by giving information to the shareholders and the public related to the Company's activities such as: producing 2011 Annual Report, publishing MTN, holding GMS and Extraordinary GMS.
2.
Memberikan laporan-laporan berkala kepada Bapepam-LK, BEI, dan laporan hasil pelaksanaan MTN, RUPS dan RUPS Luar Biasa.
2.
Giving periodical reports to Bapepam-LK, BEI, and reports on the implementation of MTN, GMS and Extraordinary GMS.
3.
Mengikuti perkembangan peraturan-peraturan yang baru diterbitkan khususnya peraturan Pasar Modal untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan departemen terkait.
3.
Keeping abreast of the development of newly issued regulations particularly Capital Market regulations to be submitted to the Board of Commissioners, Board of Directors and relevant departments.
4.
Melakukan publikasi mengenai aktivitas-aktivitas Perseroan melalui media massa sebagai implementasi keterbukaan informasi.
4.
Publishing the Company's activities in the mass media as the implementation of information transparency.
5.
Menyelenggarakan RUPS dan RUPS Luar Biasa dan Paparan Publik.
5.
Organizing GMS and Extraordinary GMS and Public Presentation.
Internal Audit
Internal Audit
Salah satu implementasi Tata Kelola Perseroan yang Baik adalah memastikan bahwa sistem pengendalian internal telah dilaksanakan dengan baik. Sistem Pengendalian internal dijalankan oleh seluruh karyawan Perseroan dari tingkat Direksi sampai dengan staf yang ada, yang pengawasannya dilakukan oleh Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite Audit.
One of the implementations of Good Corporation Governance principles is to ensure that internal control system has been carried out properly. The Internal Control System is put into action by all employees from members of the Board of Directors down to all staff, with the monitoring conducted by the Board of Commissioners assisted by the Audit Committee.
Untuk membantu pelaksanaan pengawasan, Perseroan telah membentuk divisi Internal Audit. Divisi Internal Audit merupakan divisi independen yang bertanggung jawab melakukan pengkajian
To support the supervisory duties, the Company has established the Internal Audit division. The Internal Audit Division is an independent division that is responsible for conducting independent studies and
134
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
yang independen atas seluruh aspek yang memiliki potensi menimbulkan permasalahan di bidang pengelolaan, kebijakan dan prosedur internal Perseroan baik di kantor pusat maupun kantor cabang.
review of all aspects that have the potential to engender problems related to the fields of management, policies and internal procedures of the Company both at the head office and also at the branch offices.
Tujuan dibentuknya Internal Audit antara lain adalah sebagai berikut:
The purpose of establishing the Internal Audit includes:
1.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko signifikan serta memberikan kontribusi terhadap pengelolaan risiko dan sistem pengendalian internal;
1.
Identifying and evaluating potential risks and contributing to the risk management and internal control system;
2.
Memelihara pengendalian internal yang efektif;
2.
Maintaining an effective internal control;
3.
Menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan proses tata kelola perusahaan;
3.
Assessing and giving appropriate recommendations to improve the company governance process;
4.
Membantu meningkatkan dan memperkuat lingkungan pengendalian di Perusahaan untuk mencegah terjadinya kecurangan, melalui pengujian kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian internal;
4.
Assisting in the improvement and strengthening of control in the Company to prevent fraud, through testing of the adequacy and effectiveness of the internal control system;
5.
Memberikan pandangan yang independen kepada Manajemen dan Dewan Komisaris Perusahaan terhadap kecukupan pengendalian internal dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur; dan
5.
Giving an independent opinion to the Management and Company's Board of Commissioners on the adequacy of internal control and compliance with the policies and procedures; and
6.
Menyediakan jasa konsultasi yang memberikan nilai tambah dan meningkatkan kinerja operasional Perusahaan.
6.
Providing consultancy services that can give added values and improve the Company's operational performance.
Untuk menjaga independensi Unit Audit Internal sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara bebas dan obyektif maka unit Audit Internal bertanggung jawab atas seluruh kegiatannya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
In order to maintain the independency of the Internal Audit Unit in order that it could carry out its duties independently and objectively, the Internal Audit Unit, in carrying out all of its activities, is responsible to the President Director and the Board of Commissioners through the Audit Committee.
Ruang Lingkup Unit Audit Internal meliputi seluruh entitas audit (cabang, gudang, wilayah dan seluruh fungsional di kantor pusat). Unit Audit Internal diberi akses yang tidak terbatas terhadap seluruh fungsi, pencatatan, kekayaan dan karyawan Perseroan.
The scope of duties of the Internal Audit Unit includes all audit entities (branches, warehouses, areas and all functions in the head office). The Internal Audit Unit is given unlimited access to all functions, records, assets and employees of the Company.
Pelaksanaan audit sesuai dengan konsep ”Risk Based Audit” difokuskan pada hal-hal yang memiliki risiko paling tinggi yang diindikasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit.
Audit implementation is in line with the concept of ”Risk Based Audit” which is focused on matters that have the highest risks as indicated by the Risk Management Committee and the Audit Committee.
Kode Etik Unit Audit Internal yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh anggota adalah integritas, obyektifitas, kerahasiaan dan kecakapan.
The Code of conduct of the Internal Audit Unit that must be complied with and implemented by all members are integrity, objectivity, confidentiality and competencies.
Persyaratan untuk menjadi anggota dari Unit Audit Internal, yaitu:
The requirements to become a member of the Internal Audit Unit are:
-
-
-
Memiliki perilaku yang profesional, independen, jujur dan obyektif; Memiliki pengetahuan, keahlian dan kemampuan lain untuk melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing; Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan dengan efektif; Wajib memenuhi kode etik audit internal;
-
Demonstrating good character such as professional, independent, honest and objective; Having the knowledge, expertise and other capabilities to perform his tasks; Having the skills to interact and communicate effectively both orally or in writing; Must comply with the internal audit code of conduct;
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
135
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
-
Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data perusahaan; Memiliki pemahaman tentang prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
-
Must maintain the confidentiality of information and / or company's data; Have good understanding of Good Corporate Governance principles.
Laporan internal audit dihasilkan dari analisa audit secara menyeluruh dan obyektif, dilakukan secara berkala dan menekankan pada temuan atas penyimpangan/pelanggaran dan rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan.
Internal audit reports as a result of a comprehensive and objective audit analysis are prepared periodically which give emphasis to the findings on deviations/violations as well as give recommendations for necessary improvements.
AUDITOR EKSTERNAL INDEPENDEN
INDEPENDENT EXTERNAL AUDITORS
Hasil RUPS Tahunan Perseroan tanggal 28 Juni 2012, telah menyetujui memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik untuk mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku 2012. Berdasarkan kuasa yang diberikandan arahan dari Dewan komisaris, Direksi Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) yang merupakan Kantor akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bapepam-LK untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan tahun buku 2012. Total biaya yang dikeluarkan untuk audit laporan keuangan tahun 2012 adalah sebesar Rp 380 juta (tidak termasuk OPE dan PPN). Kantor Akuntan Osman Bing Satrio & Eny (member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) menjadi auditor Perseroan sejak tahun buku 2008. Akuntan yang menandatangani Laporan Auditor Independen Tahun Buku 2012 adalah Muhammad Irfan. KAP tersebut telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesional akuntan publik, perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Kantor Akuntan Osman Bing Satrio & Eny (member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) tidak memberikan jasa konsultasi lainnya kepada Perseroan.
The Company's Annual GMS held on June 28, 2012, has approved the granting of authorization to the Board of Directors to appoint Public Accountants to audit the Company's financial statements for the 2012 fiscal year. Based on the authorization given and the direction from the Board of Commissioners, the Company's Board of Directors has appointed Osman Bing Satrio & Eny Public Accountant Office (member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited) which is a Public Accountant Office (KAP) registered at Bapepam-LK to audit the Company's financial stetements for the 2012 fiscal year. The total expense for the audit of 2012 financial statements was Rp 380 million (excluding OPE and VAT). The Accountant Office, Osman Bing Satrio & Eny (member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited), has been appointed as the Company's auditor since the 2008 fiscal year. The Accountant who signed the 2012 Independent Auditor Report 2012 was Muhammad Irfan. This Public Accountant Office has completed its duties independently according to the public accountant professional standard, employment agreement as well as audit scope that have been set out. The Accounting Office, Osman Bing Satrio & Eny (member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited), does not give any other consultancy services to the Company.
ASURANSI ASET PERSEROAN
COMPANY'S ASSET INSURANCE
Perseroan menyadari bahwa dalam mengelola usahanya akan selalu ada risiko yang harus dihadapi, khususnya berkaitan dengan aset Perseroan. Untuk mengurangi risiko kerugian atau kehilangan atas harta kekayaan Perseroan, maka Perseroan telah mengasuransikan aset yang dimilikinya kepada perusahaan asuransi PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna.
The Company realizes that in managing its business there will always be risks that must be faced, in particular the Company's assets. To reduce the risk of loss of the Company's assets, the Company insured its assets to the insurance company: PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna.
AKSES INFORMASI
ACCESS TO INFORMATION
Perseroan senantiasa memberikan informasi mengenai kondisi, kinerja dan prospek keuangan dan non keuangan kepada publik. Berbagai informasi tentang kegiatan operasional dan kinerja Perseroan serta informasi lainnya yang berguna bagi pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat diakses di situs www.clipan.co.id.
The Company continues to provide information regarding the Company's condition, performance and financial and non-financial performance and prospects to the public. Various information regarding the Company's operations and performance as well as other useful information for the shareholders and interested parties can be accessed through the website www.clipan.co.id.
136
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Manajemen Risiko
Risk Management
Salah satu tolak ukur kerberhasilan suatu Perseroan tidak hanya pada keberhasilan mencapai target yang ditetapkan namun juga bagaimana kemampuan Perseroan tersebut mengelola risiko-risiko yang dihadapi. Kesadaran akan adanya risiko yang akan dihadapi mendorong manajemen Perseroan untuk mempersiapkan strategi pengelolaan terhadap risiko yang akan timbul. Beberapa strategi pengelolaan risiko yang dapat dijalankan antara lain dapat berupa menghindari risiko, memindahkan risiko, mengurangi efek negatif dari risiko yang timbul atau bersedia menampung sebagian atau seluruh konsekuensi atas risiko yang akan timbul.
A Company's success is not only measured by its success to reach its determined target but also from its ability to manage its risks. Awareness of possible risks to be faced encouraged the Company's management to prepare strategies on managing risks that may arise. Several strategies to manage risks that may be implemented among others, are: avoiding risks, transferring risks, mitigating negative impacts of risks arised or being prepared to accommodate some or all consequences of any risks that may arise.
Sejalan dengan per tumbuhan Perseroan, maka secara berkesinambungan Perseroan terus melakukan proses penyempurnaan implementasi manajemen risiko sebagai berikut:
In line with the Company's growth, the Company continuously makes improvement to the Risk Management implementation as follows :
1.
Menyesuaikan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko sesuai dengan perkembangan terkini.
1.
Adjusting the risk management policies and procedures to be in line with the latest development.
2.
Melakukan penyempurnaan implementasi manajemen risiko sesuai kaidah sistem manajemen mutu, yang mencakup kebijakan, prosedur dan instruksi kerja manajemen risiko.
2.
Improving the Risk Management implementation according to the quality management system principles, that includes policies, procedures and Risk Management working instructions.
3.
Menyempurnakan perangkat lunak manajemen risiko sehingga arus informasi dan komunikasi risiko dapat berjalan dengan baik dan diharapkan proses pengelolaan risiko menjadi melekat dalam kegiatan sehari-hari oleh pihak yang terkait.
3.
Improving the Risk Management software so that information flow and risk communication may run smoothly and it is expected that risk management process will be inherent in the daily activities of the related party.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
137
Manajemen Risiko
Risk Management
Untuk menjadi Perseroan pembiayaan terbaik dengan kinerja yang terus mengalami pertumbuhan yang sehat, Perseroan selalu berusaha menerapkan budaya Perseroan yang diharapkan dapat mengidentifikasi risiko sedini mungkin sehingga proses pencegahan dan tata kelola risiko dapat dilaksanakan secara tepat sasaran. Dalam hal ini prinsip kehati-hatian dan analisa yang cermat dalam seleksi pendahuluan terhadap calon konsumen menjadi sangat penting sehingga dapat menekan tingkat risiko pada tingkat yang bisa diterima dan pengambilan risiko tetap mengikuti batasan-batasan yang telah ditetapkan, sesuai dengan kapasitas masing-masing komponen Perseroan. dan pertanggungjawaban yang jelas atas tindakan-tindakan yang diambil kepada Manajemen Perseroan dan instansi berwenang.
In order to become the best financing Company, which is experiencing continued healthy growth, the Company has been making efforts to implement the Company culture which is expected to be able to identify risks as early as possible so that prevention process and risk governance could achieve its target in its implementation. In this case the principle of prudence and careful analysis in the preliminary selection of prospective consumers are very important in order to minimize the level of risks to an acceptable level and risk taking is still within the limits set out, according to the capacity of each Company's component, and there is a clear accountability for the actions taken by the Company's Management and the competent institutions.
Strategi untuk mendukung sasaran dan tujuan dari manajemen risiko diwujudkan dengan pembentukan dan pengembangan budaya risiko yang kuat, penerapan praktik Tata Kelola Perseroan yang Baik, pelestarian nilai-nilai kepatuhan terhadap regulasi, infrastruktur yang memadai, serta proses kerja yang terstruktur dan sehat. Budaya risiko yang kuat ini diciptakan dengan membangun kesadaran risiko yang kuat dimulai dari Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Senior sampai kepada seluruh karyawan Perseroan.
The strategy to reach the aim and objectives of Risk Management is realized by establishing and developing a strong risk awareness culture, implementing Good Corporate Governance practices, preservation of compliance values towards regulations, adequate infrastructures as well as a structured and healthy working process. This strong risk awareness culture is created by building a strong risk awareness that start from the Board of Commissioners, Board of Directors, Senior Official down to all Company employees.
Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berperan secara aktif dalam mengkoordinasikan tindakan-tindakan pencegahan, proaktif dan responsif dengan seluruh karyawan dari berbagai tingkatan yang ada di dalam Perseroan untuk mendukung penerapan manajemen risiko ini, karena semua bagian di dalam Persroan masing-masing akan memainkan peranan penting.
The Risk Management Working Unit plays an active role in coordinating preventive, proactive and responsive actions towards all employees at all levels in the Company to support the implementation of this Risk Management, because each section in the Company plays an important role.
Tujuan Penerapan Manajemen Risiko
The Purpose of Implementing Risk Management
Kebijakan Manajemen Risiko Clipan Finance merupakan kebijakan yang disusun untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan termasuk dalam kaitan pengembangan manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan Bank Panin sebagai induk Perseroan (parent company) yang bergerak dalam bidang jasa perbankan.
The Risk Management Policy of Clipan Finance is a policy formulated to meet the rapid development in the financing service industry including those related to Risk Management development consolidated with Bank Panin as the Parent Company engaged in banking services.
Pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendaliaan risiko. Strategi yang digunakan untuk mendukung terwujudnya tujuan manajemen risiko adalah dengan ditanamkannya budaya kesadaran akan risiko yang kuat dan dengan penerapan praktik tata kelola Perseroan yang baik. Dan dalam penerapannya, Perseroan meyakini bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Senior Manajemen sangat menentukan efektifitas berjalannya manajemen risiko untuk sampai kepada seluruh karyawan .
A healthy management of financing activity which is based on good governance requires Risk Management implementation that includes identification, measurement, monitoring and risk control processes. The strategy used to support the achievement of Risk Management objectives is by instilling the strong culture of risk awareness and implementing good corporate governance practise. In its implementation, the Company believes that the active roles of Board of Commissioners, the Board of Directors and Senior Management determine the effectiveness of Risk Management implementation to reach all employees.
Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perseroan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value.
Risk management policy is one of The Company's endeavors to ensure a strong foundation to conduct Company's operational activities so that all operational activities would run at a measured risk limit to reach the target to enhance our shareholders' value.
138
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Manajemen Risiko
Risk Management
Tujuan utama penerapan kebijakan manajemen risiko di Clipan Finance adalah :
The main objectives of Clipan Finance's implementation of risk management policy:
1.
Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis dan kegiatan p e n d u k u n g d a l a m o p e r a s i o n a l Pe r s e r o a n t e l a h memperhitungkan seluruh potensi risiko yang mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional.
1.
To ensure that all business activities and operational support activities within the Company have taken into consideration all potential risks that may arise, either in the form of credit risk, market risk, liquidity risk, or operational risk.
2.
Untuk melakukan fungsi kontrol dan pengelolaan terhadap seluruh resiko yang melekat pada aktifitas bisnis dalam batas–batas toleransi risiko Perseroan yang telah ditetapkan.
2.
To perform the function of supervision and management of all risks inherent in business activities within the limits of the Company's determined risk tolerance.
3.
Untuk mengoptimalkan penggunaan modal Perseroan.
3.
To optimize the use of the Company's capital.
4.
Untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang relevan, antara lain peraturan Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan otoritas lain.
4.
To ensure compliance with all relevant regulations, including regulations of Bank Indonesia, the Ministry of Finance and other authorities.
5.
Untuk meningkatkan shareholder value dalam jangka panjang.
5.
To increase long-term shareholders' value.
Perseroan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggung jawab serta kewajaran transaksi.
The Company consistently applies the principles of transparency, independence, authority and responsibility and the fairness of transactions.
Perseroan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Perseroan memiliki mekanisme yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
The Company recognizes the importance of having an appropriate mechanism to accommodate the risks facing the Company. The Company has a mechanism that is based on four (4) pillars of risk management, which can be described as follows:
PILAR I / PILLAR I PENGAWASAN AKTIF DARI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ACTIVE SUPERVISION BY BOARDS OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
PILAR IV / PILLAR IV PENGENDALIAN INTERNAL INTERNAL CONTROL
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
PILAR II / PILLAR II KEBIJAKAN DAN PENERAPAN BATASAN POLICY AND IMPLEMENTATION OF LIMITS
PILAR III / PILLAR III IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PENGAWASAN DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IDENTIFICATION, MEASUREMENT, MONITORING AND MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
139
Manajemen Risiko
Risk Management
Pilar 1
:
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Pillar 1 : Active Supervision by the Boards of Commissioners and Directors
Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup:
Active supervision is reflected from the formulation of the annual business plan, and includes:
1.
Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala;
1.
Approving and evaluating risk management policies on a regular basis;
2.
Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi;
2.
Evaluating and approving activities that require approval from the Board of Commissioners or Board of Directors;
3.
Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala;
3.
Establishing risk management policies and strategies, which include setting authorities for granting limits and reviewing the quality of the portfolio on a regular basis;
4.
Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; dan
4.
The existence of the Audit and Risk Management Committee as an organ of the Board of Commissioners in carrying out their supervisory functions; and
5.
Membentuk komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Manajemen Risiko.
5.
Establishing a committee in connection with the implementation of risk management, i.e. the Risk Management Committee.
Kerangka konsolidasi manajemen risiko dengan Perseroan Induk terselenggara dengan terdapatnya wakil dari Perseroan Induk dalam jajaran Dewan Komisaris Perseroan. Kerangka tersebut juga dilaksanakan melalui pemeriksaan kinerja secara berkala, menyangkut kinerja keuangan, pengawasan sistem informasi akuntansi, serta tingkat kesehatan dan profil risiko atas aset Perseroan.
Consolidated Risk Management framework with the Parent Company is conducted with the presence of the Parent Company's representatives in the Company's Board of Commissioners. The framework is also conducted through regular performance reviews, regarding financial performance, supervision of accounting information systems, as well as the level of soundness and risk profile of the Company's assets.
Pilar 2
Pillar 2 :
: Kebijakan dan Penerapan Batasan
Policy and Implementation of Limits
Perseroan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen r i s i k o yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi Standar dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perseroan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit.
The Company develops policies related to risk management which are reviewed periodically and constantly adapted to current business condition. The policies are translated into Standard Operation Procedure and Internal Memos which are disseminated to all employees. The Company also has policies regarding approval/authorization limits both for credit and non-credit transactions.
Pilar 3
Pillar 3 :
:
Identifikasi, Pengukuran, Pengawasan dan Sistem Informasi Manajemen
Perseroan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan system informasi manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Komite Audit dan Manajemen Risiko Perseroan. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perseroan mampu menyediakan data/informasi secara cepat, akurat dan real time online kepada pihak manajemen.
140
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Identification, Measurement, Monitoring and Management Information System
The Company has tools to identify, measure and monitor risk, particularly credit risk and operational risk, through the reporting mechanism and the management information system and through regular meetings of the Company's Audit and Risk Management Committee. In addition, the Company's main information technology system is able to provide fast, accurate and real-time online data and information to the management.
Manajemen Risiko
Risk Management
Pilar 4
:
Pengendalian Internal
Pillar 4 : Internal Control
Perseroan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup:
The Company has an Internal Audit Division, which independently reports the process and results of its investigations to the Board of Commissioners and the President Director. The accountability of the Internal Audit Division includes:
1.
Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perseroan;
1.
Providing appraisal on the adequacy and effectiveness of all existing processes within the Company;
2.
Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di dalam Perseroan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan
2.
Reporting on important issues related to the activities control process within the Company, including potential improvements to these processes; and
3.
Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal).
3.
Coordinating with other controlling and supervisory functions (risk management, compliance, legal and external audit).
Untuk melakukan proses identifikasi, pengukuran, pengelolaan dan pelaporan, Perseroan telah memiliki Divisi Manajemen Risiko yang juga disebut Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). Laporan yang dihasilkan oleh SKMR dalam bentuk Laporan Profil Risiko akan direview oleh Komite Manajemen Risiko dan Direksi, dan untuk selanjutnya diserahkan kepada Unit Kerja Manajemen Risiko Bank Panin untuk dilakukan proses konsolidasi.
In order to conduct the processes of identification, measurement, management and reporting, the Company has the Risk Management Division in place that is also called Risk Management Unit (SKMR). The report delivered by SKMR in the form of Risk Profile Report are reviewed by the Risk Management Commitee and Board of Directors, to be subsequently submitted to the Risk Management Unit of Panin Bank to be consolidated.
Sistem Manajemen Risiko yang efektif dapat membantu manajemen untuk mengambil keputusan dan mengambil tindakan tepat serta mengantisipasi kemungkinan kerugian yang akan mempengaruhi nilai Perseroan. JENIS-JENIS PENGELOLAAN RISIKO
An effective Risk Management System helps the management in decision making processes and in performing at the proper actions as well anticipating the possible loss that will affect the Company's value. TYPES OF RISK MANAGEMENT
Sebagai Perseroan pembiayaan, Perseroan menyadari bahwa penerapan manajemen risiko adalah hal yang mutlak harus dilakukan demi kebaikan dan keuntungan Perseroan dan seluruh pemangku kepentingan. Sebagai anak usaha dari Bank Panin, Perseroan banyak mengadopsi dan mengakomodasi pola yang diterapkan oleh sektor perbankan sebagai sektor usaha di Indonesia yang paling berpengalaman dalam penerapan konsep manajemen risiko, mengingat perlu diterapkannya kerangka konsolidasi manajemen risiko antara Perseroan dengan Perseroan Induk, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006. Dalam aktivitas usahanya, Perseroan menghadapi berbagai risiko antara lain:
As a financing company, the Company realizes that Risk Management must be absolutely implemented for the good and benefit of the Company and all stakeholders. As a subsidiary of Bank Panin, the Company adopts and accommodates many patterns applied by the banking sector and Panin Bank which is the most experienced in applying the concept of Risk Management, considering the need of applying consolidated Risk Management between the Company and the Parent Company, as defined in Bank Indonesia Regulation No. 8/6/PBI/2006 dated January 30, 2006. In its business activities, the Company encounters risks such as:
Risiko Modal
Capital Risk
Perseroan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
The Company manages capital risk to ensure that they will be able to survive, in addition to maximizing shareholders' profits by optimizing the balance of debt and equity.
Struktur modal Perseroan terdiri dari pinjaman, dalam hal ini utang bank dan surat berharga yang diterbitkan dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor, tambahan modal disetor dan saldo laba.
The Company's capital structure consists of a loan, in this case bank loan and commercial papers issued and equity which consists of authorized and paid-up capital, additional paid-up capital and retained earnings.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
141
Manajemen Risiko
Risk Management
Dewan Direksi Perseroan secara berkala melakukan penelaahan atas struktur pemodalan Perseroan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
The Board of Directors regularly conducts a review of the Company's capital structure. As part of this review, the Board of Directors consider the cost of capital and the related risks.
Gearing ratio yang dihitung berdasarkan PMK No. 84 / PMK / 012 / 2006 pada tanggal 31 Desember 2012 adalah 93,45%
Gearing ratio is calculated based on the Regulation of the Minister of Finance No. 84 / PMK / 012 / 2006 as of December 31, 2012 is 93,45%.
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat membawa risiko bagi Perseroan. Dalam perencanaan usaha Perseroan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perseroan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.
Market risk is risk that arises primarily from changes in interest rates, the exchange rate of the Rupiah currency, commodity prices, and the price of capital or loans, which could incur risks for the Company. In the Company's business planning, the market risk with direct impact to the Company is in terms of interest rate management.
Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang rupiah dan jangka waktu pembiayaan, secara konsisten Perseroan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga tetap dengan menyesuaikan tingkat suku bunga kredit terhadap tingkat suku bunga pinjaman ditambah beban dana dengan jangka waktu yang juga disesuaikan. Perseroan senantiasa memilih sumber pendaaan yang tepat, dimana faktor tingkat suku bunga dan jangka waktu jatuh tempo antara sumber pendanaan dan piutang pembiayaannya telah diselaraskan.
Related to interest rate exposure in rupiah currency and term financing, the Company management consistently apply a fixed interest rate by adjusting interest rates to credit interest rate loan plus load funds with a period that is also customizable. The Company always chooses the right funding sources, where the factor of interest rate and maturity period, between funding sources and accounts receivable financing have been aligned.
Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang asing, Perseroan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga kredit yang mengambang yang direview 3 bulanan. Sumber pendanaan dalam mata uang asing berasal dari modal sendiri yang sebagian besar dari penerimaan angsuran nasabah dalam mata uang asing.
Related to interest rate exposure to foreign currencies, the Company implemented the management of floating interest rate that is reviewed 3 monthly. Sources of funding in foreign currencies come from its own capital, mostly from customer payments in foreign currencies.
Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perseroan saat ini, risiko pasar Perseroan adalah minimal.
With the pattern of business activity currently operated by the Company, the market risk of the Company is minimal.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko utama yang dihadapi Perseroan sejalan dengan kegiatan usaha Perseroan sebagai Perseroan pembiayaan.
Credit risk is the principal risk faced by the Company in conducting its activities as a finance company.
Risiko kredit merupakan risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan atau potensi kegagalan nasabah memenuhi kewajibannya secara penuh sesuai perjanjian. Risiko kredit merupakan risiko utama Perseroan dimana Perseroan menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki produk. Dengan demikian, Perseroan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perseroan.
Credit risk is the risk that arises as a result of the failure or potential failure of customers (counterparties) to fully meet their contractual obligations. Credit risk is the main risk faced by the Company, as the Company offers credit facilities for people who want to own products. The Company therefore faces risk if consumers are unable to comply with their obligations to settle their loans in accordance with the agreements that have been agreed between the consumers and the Company.
Perseroan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dengan proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh komite kredit. Perseroan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga
The Company has a policy in place to deal with this risk. This starts with the initial process of receiving credit applications selectively and handling them with prudence principles, whereby the credit application goes through a survey and credit analysis process to then be approved by the Credit Committee. The Company also implements the Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles as stipulated in Minister of Finance Regulation No. 45/KMK.06/2003 dated January 30, 2003 regarding the Implementation of Know Your
142
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Manajemen Risiko
Risk Management
Keuangan Non Bank, yang telah dirubah dengan Peraturan Menteri keuangan No.74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan No. Kep2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank. Manajemen risiko kredit mencakup namun tidak terbatas pada :
Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions, which was amended by Minister of Finance Regulation No. 74/PMK.012/2006 dated August 31, 2006 and Decision of the Director General of Financial Institutions No. Kep-2833/LK/2003 dated May 12, 2003 regarding Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions. Credit risk management includes but is not limited to:
1.
Menjaga agar eksposur kredit kepada setiap nasabah berada dalam limit yang ditetapkan kepada nasabah tersebut sesuai dengan perhitungan customer credit risk rating.
1.
Maintaining credit exposure to each customer within the limits set for the client in line with the calculation of the customer's credit risk rating.
2.
Memproses setiap pengajuan aplikasi kredit sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku dan memperhatikan identifikasi risiko awal pada nasabah tersebut.
2.
Processing every credit application in accordance with the applicable provisions and procedures and paying attention to the early identification of risks in the client.
3.
Melakukan monitoring dan review terhadap nasabah secara berkala dalam jangka waktu yang wajar serta melakukan analisa diteksi dini atas kredit yang mengarah kepada kredit bermasalah.
3.
Monitoring and periodic review of the customers within a reasonable period of time and analysis for early detection of loans that may become uncollectible.
4.
Melakukan pengelolaan risiko kredit yang independen dengan kewenangan yang jelas dan bertanggung jawab.
4.
Conducting independent credit risk management with clear authority and responsibility.
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang yang dimiliki Perseroan:
Piutang Sewa Pembiayaan
2012
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company's consumer financing receivables:
Finance Lease Receivables
2011
Rp Juta
IDR Million Korporasi
867.773
864.719
Corporate
Individu
196.193
241.785
Individual
Jumlah
1.063.966
1.106.504
Total
Investasi neto sewa pembiayaan
Net investment in finance lease
Piutang pembiayaan konsumen
Consumer financing receivables
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki Perseroan adalah individu dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 2.244 miliar dan Rp 2.317 miliar.
On December 31, 2012 and 2011, concentration of risk on consumer financing receivables owned by the Company are individuals with individual credit risk - each amounting to Rp 2,244 billion and Rp 2,317 billion.
Transaksi anjak piutang
Factoring receivables
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, konsentrasi risiko atas anjak piutang yang dimiliki Perseroan adalah korporasi dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 1.215 miliar dan Rp 1.078 miliar.
On December 31, 2012 and 2011, concentration of risk on the Company's factoring is a number of corporates with credit risk of Rp 1,215 billion and Rp 1.078 billion, respectively.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
143
Manajemen Risiko
Risk Management
Diversifikasi Pembiayaan
Diversification of Financing
Untuk memungkinkan Perseroan melakukan pengawasan kredit secara tersegmentasi, telah dilakukan diversifikasi portofolio pembiayaan ke dalam beberapa aspek risiko, meliputi diversifikasi geografis, jenis dan merek, tipe kendaraan dan lain-lain.
To enable the Company to supervise its credit in a segmented manner, the financing portfolio has been diversified into several aspects of risks, including diversifications in geography, types and brands of equipment, types of financing facility, types of vehicle, etc.
Diversifikasi geografis
Geographic diversification
Portfolio Perseroan tersebar pada cabang-cabang yang berada di Jabodetabek, Sumatera, Jawa dan Bali, Kalimantan serta Sulawesi. Sampai saat ini wilayah Jabodetabek masih merupakan market terbesar Perseroan. Diversifikasi geografis memungkinkan Perseroan mengelola penyebaran risiko ke berbagai daerah untuk menghindari kemungkinan terjadinya bencana alam.
The Company's portfolio is spread across Greater Jakarta, Sumatera, Java and Bali, Kalimantan, and Sulawesi. Until now, the Greater Jakarta area is still the largest market for the Company. Geographical diversification has enabled the Company to mitigate the risk by spreading it over various regions to avoid significant damage caused by natural disasters.
Diversifikasi Portofolio Berdasarkan Geografis
Portofolio Diversification by Geography 2011
2012
Sumatera
18.02%
20.17%
2.15%
Kalimantan
14.51%
14.24%
-0.27%
6.92%
7.06%
0.14%
Di Luar Jawa Dan Bali
39.45%
41.46%
2.02%
JABODETABEK
43.08%
39.61%
-3.47%
Jawa Bali
17.47%
18.92%
1.45%
Jumlah Jawa Dan Bali
60.55%
58.54%
-2.02%
100.00%
100.00%
Sulawesi & Indonesia Timur
Jumlah
Perubahan / Change
Diversifikasi Portfolio Berdasarkan Geografis Portfolio Diversification by Geography 20%
Sumatera
19%
Jawa Bali
14%
Kalimantan
7% 40%
144
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Sulawesi & Indonesia Timur JABOTABEK
Manajemen Risiko
Risk Management
Diversifikasi Portfolio Mobil Berdasarkan Merk Auto Portfolio Diversification by Brand 74% JEPANG 26% Non-JEPANG
Diversifikasi Jenis dan Merk
Diversification of Types and Brands
Pada tahun 2012, lebih kurang 74% pembiayaan konsumen adalah untuk kendaraan merk Jepang. Selain memiliki nilai jual kembali yang lebih baik, permintaan atas kendaraan bekas merk Jepang juga sangat baik.
Around 74% of all consumer financing in 2012 was for the purchase of Japanese-brand vehicles. Aside from having a better reselling value, the demand for secondhand cars of Japanese brands also remained stellar.
Untuk portfolio sewa pembiayaan, khususnya di bidang pembiayaan peralatan berat, tersebar diantara empat merek terkenal Hitachi, Komatsu, Caterpillar dan Kobelco. Keempat merek tersebut mempunyai nilai jual yang baik di pasar sekunder.
For the lease financing portfolio, particularly in the field of heavy equipment financing, four well-known brands—Hitachi, Komatsu, Caterpillar, and Kobelco—took up the greatest share of the market. All four brands have excellent selling values at secondary markets.
Diversifikasi Tipe Mobil
Diversification of Vehicle Types
Pada tahun 2012, lebih kurang 89% dari seluruh portfolio pembiayaan kendaraan bermotor merupakan kendaraan non sedan.
Around 89% of all the portfolio for motorized vehicles financing in 2012 was non-sedan vehicles.
Diversifikasi Portfolio Mobil Berdasarkan Tipe Auto Portfolio Diversification by Type 89% Non - SEDAN 11% SEDAN
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
145
Manajemen Risiko
Risk Management
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perseroan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan kepada nasabah, selain menggunakan dana sendiri, Perseroan juga memperoleh dukungan dari beberapa bank besar pemerintah dan swasta serta asing dalam bentuk fasilitas kredit modal kerja, demand loan dan term loan. Perseroan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu untuk memenuhi kebutuhan dana selama minimal 5 hari kerja.
Liquidity risk is the risk that the Company does not have sufficient financial resources to fulfill the obligations that have matured. This risk can be mitigated by the Company because in the provision of financial services to consumers, as well as using its own funds, the Company also maintains cooperative relationships with several national banks and state-owned banks in the forms of finance loan forwarding facilities (channeling), demand loans, and term loans.The company also has current account loan facility that can be withdrawn at any time to meet funding requirements within 5 working days.
Sebagai anak perusahaan Bank Panin Perseroan mendapatkan dukungan penuh dari Bank Panin khususnya dalam pendanaan. Terbukti dari fasilitas yang diberikan oleh Bank Panin dalam bentuk fasilitas rekening koran, fasilitas channelling dan fasilitas pinjaman tetap.
As a subsidiary of Panin Bank, the Company is fully supported by Bank Panin, especially in financing. It is evident from the facilities provided by Bank Panin in the form of overdraft, amenities, channeling and fixed loan facilities.
Diversifikasi sumber dana untuk memperoleh sumber dana yang murah dan pengelolaan risiko, pada tahun 2012 ini Perseroan menerbitkan Medium Term Notes Clipan Finance Indonesia I.
To obtain an inexpensive source of funds, in 2012, the Company issued Medium Term Notes Clipan Finance Indonesia I.
Perseroan memiliki rasio likuiditas yang sangat sehat. Hal ini dapat dilihat dari solvabilitas, yakni kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya yang mengalami pertumbuhan. Perbandingan kewajiban terhadap ekuitas Perseroan untuk tahun 2012 adalah sebesar 100%. Dalam hal perbandingan kewajiban terhadap jumlah aset tahun 2012 adalah sebesar 50%.
The Company has a very healthy liquidity ratio. It can be seen from its solvency, i.e. the Company's ability to pay short-term and long-term liabilities is growing. Comparison of debt to the Company's equity for the year 2012 was 100%. In terms of liabilities to total assets ratio in 2012 was 50%.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh kegagalan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal yang lain yang dapat berdampak pada operasional Perseroan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, Perseroan melakukan beberapa hal:
Operational risk is usually caused by several things, such as deficiencies and failures of internal processes, human error, system failures, or other issues that may affect the activities of a company. To avoid operational risk, the Company does several things:
a.
Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap Resiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.
a.
A clear understanding on the part of all lines concerned of the risks inherent in each stage of the operational activities and processes, mainly in connection with approval and disbursement of financing, customer service, accounting, and reporting.
b.
Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksanaan dan kontrol, sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku Perseroan. Sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang sudah digariskan oleh SOP.
b.
A clear and separate allocation of tasks between execution and control. Executors perform their activities based on the Company's standard operating procedures (SOP), while the monitoring function ensures that the activities comply with the requirements outlined in the SOP.
c.
Perseroan menggunakan E-loan System agar kelangsungan dan kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perseroan sudah menerapkan sistem on-line dan real time sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat
c.
The Company uses an E-Loan System to ensure continuity and the proper functioning of the system. The Company applies an on-line, real-time system so that the management can directly control all operational activities and quickly make appropriate strategic decisions to mitigate any potential risks arising from
146
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Manajemen Risiko
Risk Management
negligence, system malfunctions, or deviations in the implementation of SOP and/or Company policy.
mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan /atau kebijakan Perseroan. d.
Perseroan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment (RCSA) terhadap unit kerja terkait dan melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakan-kebijakan dan SOP secara rutin.
d.
The Company has also implemented Risk Control SelfAssessment (RCSA) in relevant work units and routinely conducts periodic review and evaluation of policies and SOP.
e.
Perseroan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian financial yang diakibatkan oleh hal tersebut.
e.
The Company continuously develops the skills and knowledge of its employees through various forms of training in order to minimize the incidence of human error and problems with operating systems and the financial losses thereby incurred.
Seluruh kegiatan utama operasional Perseroan telah diatur dalam Standar Prosedur Operasi (”SOP”). SOP tersebut secara terus menerus diperbaharui untuk menjamin akuntabilitas dan tanggung jawab dari setiap fungsi yang ada. Pengawasan atas implementasi SOP dilakukan secara periodik oleh Divisi Compliance.
All main operational activities of the Company are conducted by adhering to their respective Standard Operating Procedures (SOP). The Company's SOPs are continuously updated to guarantee the accountability and responsibility of every function existing within the Company. The implementation of SOPs is supervised periodically by the Compliance Division.
Perseroan telah mengimplementasikan sistem komputerisasi E-Loan di semua kantor cabang untuk mengelola risiko yang mungkin timbul dari proses aktivitas internal. Sistem E-Loan merupakan sistem dengan platform website yang dirancang untuk mempercepat proses pengelolaan data sehingga mampu meningkatkan kontrol atas fasilitas pembiayaan yang diberikan. Selain itu beberapa pengelolaan risiko yang dilakukan antara lain: pemasangan Firewall System dan AntiVirus untuk perlindungan database dan jaringan dan pengendalian atas kode akses (password) untuk memastikan kewenangan user.
The Company has implemented the E-Loan computerized system in all its branch offices, in order to manage the risks that may arise from its internal activities and processes. The E-Loan System is a system with a website platform designed to speed up the process of data management so as to increase control over the financing facilities provided. In addition, the Company has also taken other measures to manage this risk, including: the installation of a Firewall System and an AntiVirus program to protect the database and network, and the implementation of control over access code (password) to verify users' levels of authority.
Perseroan telah menerapkan “Disaster Recovery Plan” yang bertujuan untuk melindungi dan menghindari risiko kerusakan operasional serta menjamin adanya kontinuitas kegiatan usaha seandainya terjadi suatu bencana. Saat ini, secara rutin setiap hari dilakukan back-up data yang disimpan di tempat terpisah. Untuk kedepannya, Perseroan merencanakan pengembangan Disaster Recovery Center dengan metode mirroring database.
The Company implemented a “Disaster Recovery Plan” to protect and to avoid possible operational damage risks and to ensure continuity of bussiness operational in case of disaster occurence. Currently we conduct backing up our data on a daily basis and store them in a separate location. In the future, the Company plans to develop a Disaster Recovery Center by mirroring database method.
Pengeloalan risiko untuk mengurangi dampak eksternal dilakukan dengan melakukan penutupan asuransi atas seluruh aktiva tetap dan menyimpan data back-up di lokasi yang berbeda.
The risk management efforts to reduce the external impacts have been carried out by insuring all Company's fixed assets and by maintaining a data mirroring center in a separate location.
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal Risk is the risk that may arise from weaknesses in the Company's legal aspects, among others due to the existence of litigation, lack of supporting laws and regulations, or flaws in bonds such as the nonfulfillment of the terms of contracts and imperfect indenture for collaterals.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
147
Manajemen Risiko
Risk Management
Perseroan memiliki Divisi Hukum yang bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko hukum yang antara lain meliputi penanganan dan pengelolaan seluruh aspek hukum terkait dengan aktivitas dan operasional Perseroan, memberikan pertimbangan hukum kepada manajemen, serta menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian terkait dengan paparan risiko hukum bagi Perseroan. Dalam struktur organisasi Divisi Hukum bertanggung jawab kepada Direktur Utama sehingga leluasa dalam melakukan pengelolaan risiko hukum Perseroan.
The Company has a Legal Division that is responsible for conducting legal risk management, among others the controlling and management of all legal aspects related to the Company's operational activities, providing legal counsel to the Management, and also monitoring and controlling activities related to the Company's exposure to legal risk. Within the organizational structure, the Legal Division is responsible directly to the President Director, and therefore has the freedom to conduct legal risk management of the Company.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan karena Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance Risk is the risk that may arise from the Company's non compliance with or non-implementation of laws or other relevant provisions.
Perseroan memiliki Divisi Sekretaris Perusahaan yang melakukan pengawasan dan melaporkan semua masalah yang terkait dengan risiko kepatuhan, antara lain:
The Company has a Corporate Secretary Division to conduct internal control and report all problems related to compliance risk, among others:
a.
Memastikan Rapat Umum Pemegang saham Tahunan dan/atau Luar Biasa dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan Bapepam dan LK,
a.
Ensuring that the Annual and/or Extraordinary General Meetings of Shareholders are carried out in accordance with the Company's Articles of Association and Bapepam-LK Regulations,
b.
Memastikan bahwa Perseroan selalu mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku bagi perusahaan pembiayaan,
b.
Ensuring that the Company always complies with applicable laws and regulations that apply to financing companies,
c.
Memastikan bahwa Perseroan patuh terhadap ketentuanketentuan Pasar Modal dan Obligasi,
c.
Ensuring that the Company adheres to the regulations of the capital market and bond market,
d.
Memastikan bahwa pelaksanaan Tata kelola Perusahaan yang Baik dan Prinsip Mengenal Nasabah telah dilaksanakan dengan baik.
d.
Ensuring that Good Corporate Governance and Know-Your Customer principles are being implemented properly.
Risiko Reputasi dan Risiko Strategis
Reputation and Strategic Risks
Risiko Reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. Sedangkan Risiko Strategis adalah risiko akibat tidak tepatnya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan termasuk kurangnya respon Perseroan terhadap perubahan eksternal.
Reputation Risk is the risk that may arise from negative publicity related to the Company's business activities. Strategic Risk is the risk that may arise from inaccurate formulation and implementation of the Company's strategies, including the incompatibility of the Company's responses to external changes.
Untuk mengelola risiko reputasi dan risiko strategis yang mencakup keseluruhan tahapan aktivitas usaha Perseroan, manajemen Perseroan melibatkan seluruh pejabat senior untuk turut serta membantu Direksi dalam mengidentifikasi, mengukur, mengelola, dan mengendalikan kedua jenis risiko tersebut.
To manage its reputation and strategic risks, which include of all the phases of the Company's business activities, the Company's Management involves all senior officers to participate and assist the Board of Directors in identifying, measuring, managing, and controlling both types of risk.
Pengembangan Manajemen Risiko di Masa yang Akan Datang
Future Development of Risk Management
Dengan pertumbuhan kinerja Perseroan maka tantangan dan risiko yang dihadapi maupun risiko-risiko yang akan muncul menjadi semakin besar. Tersedianya mekanisme pengelolaan risiko yang dinamis yang secara berkesinambungan mengikuti perkembangan
The realizes that every step of its growth will be followed by more challenges and risks. The availability of a dynamic risk management
148
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Manajemen Risiko
Risk Management
internal dan eksternal Perseroan, membuat Perseroan yakin dan siap dalam mengantisipasi dan mengelola setiap risiko yang sedang akan timbul.
mechanism that closely follows the development of the Company and various external factors has helped the Company prepare itself to anticipate and manage any risk that may occur.
Perseroan secara konsisten dan berkesinambungan akan terus menerapkan dan mengembangkan manajemen risiko yang telah dilaksanakan dan terbukti berhasil menjaga tingkat risiko dan kualitas aset Perseroan. Beberapa mekanisme yang ada dan terus dikembangkan agar penerapannya semakin efektif dan efisien adalah sebagai berikut:
The Company consistently and continuously implement and develops Risk Management policies and strategies that have been implemented and proven to be effective in managing risk levels and maintaining the quality of the Company's assets. Mechanisms that are current and will continue to be developed to allow for more effective and efficient risk management are:
a.
Membangun sumber daya manusia agar memiliki kepekaan dan kompetensi untuk mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun strategi untuk penanggulangan dan pencegahan risiko.
a.
Enhancing the quality of employees to be sensitive and competent for indentifying, analyzing, and compiling the strategies for the mitigation and prevention of risks.
b.
Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi yang mampu mengakomodasi aktivitas pengelolaan manajemen risiko.
b.
Developing information technology infrastructure able to accommodate risk management activities.
c.
Bersinergi dengan Bank Panin sebagai Perusahaan Induk dalam pengelolaan risiko.
c,
Collaborating with Panin Bank as Parent Company in risk management.
d.
Melakukan penyempurnaan proses operasional di internal Perseroan secara berkesinambungan.
d.
Developing and improving internal operational process on an ongoing basis.
e.
Secara konsisten dan berkesinambungan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Perseroan.
e.
Consistently and continuously implementing Good Corporate Governance principles in the Company.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
149
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Perseroan menjadikan CSR sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis sehari-hari sehingga diharapkan akan timbul kesadaran dari dalam diri setiap insan Perseroan bahwa keberhasilan yang dicapai oleh Perseroan hingga saat ini adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan sudah seharusnya menjadi tanggung jawab Perseroan untuk dapat berbagi dan mendistribusikan anugerah yang diperolehnya kepada sesama. The Company treats CSR as an integral part of its daily business activities so as it is hoped that there will be awareness in every individual in the Company that the success it has attained so far is the blessings from God. It is therefore the responsibility of the Company to share and distribute the blessings it receives with the others.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Pentingnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
The importance of Corporate Social Responsibility
Komitmen dari seluruh manajemen dan karyawan Perseroan merupakan inti kekuatan Perseroan dalam melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( Corporate Social Responsibility atau CSR). Untuk menanamkan pengertian dan kesadaran akan pentingnya CSR serta terus meningkatkan penerapannya, Perseroan menjadikan CSR sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis sehari-hari sehingga diharapkan akan timbul kesadaran dari dalam diri setiap insan Perseroan bahwa keberhasilan yang dicapai oleh Perseroan hingga saat ini adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan sudah seharusnya menjadi tanggung jawab Perseroan untuk dapat berbagi dan mendistribusikan anugerah yang diperolehnya kepada sesama.
The commitment of the entire management and employees of the Company represents the core strength of the Company in carrying out its Corporate Social Responsibility or CSR. To implant the understanding and awareness of the importance of CSR and to continuously improve its implementation, the Company makes CSR as an integral part of its daily business activities so as it is hoped that there will be awareness in every individual of the Company that the success it has attained so far is the blessings from God. It is therefore the responsibility of the Company to share and distribute the blessings it receives with the others.
Pelaksanaan CSR untuk Pemangku Kepentingan
CSR implementation for the Stakeholders
Dalam melaksanakan kegiatan usaha, Perseroan berhubungan dengan para pemangku kepentingan. Hubungan yang baik dan harmonis dengan para pemangku kepentingan adalah hal yang sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan dan kelangsungan usaha Perseroan. Secara umum, Perseroan memiliki 6 (enam) pemangku kepentingan yang berhubungan secara langsung dengan operasional Perseroan. Dan fokus utama pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh Perseroan adalah bagi kepentingan para pemangku kepentingan.
In conducting its business activities, the Company deals with stakeholders. Sound and harmonious relationship with the stakeholders is of utmost importance and key to the business success and sustainability of the Company. In general, the Company has six (6) groups of stakeholders that are directly connected to the Company's operations. These stakeholders become the main focus of the Company in carrying out its corporate social responsibility.
Pemangku kepentingan yang berhubungan langsung dengan Perseroan adalah:
The stakeholders with direct relation to the Company are:
1.
1.
Pemegang Saham Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang agendanya antara lain adalah untuk menyampaikan hasil kinerja Perseroan kepada para pemegang saham dan membuat keputusan-keputusan strategis Perseroan. Perseroan berkomitmen untuk selalu menjaga dan meningkatkan
152
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Shareholders According to the provisions of the Company's Articles of Association, the Company conducts General Meetings of Shareholders (GMS), whose agenda among others is to report on its performance to shareholders and to reach strategic decisions that will affect the Company. The Company is committed to maintaining and improving its performance at all
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
times in order to attain an increasing return on investment as the realization of Company's responsibilities in implementing the CSR.
kinerjanya dari waktu ke waktu sehingga dapat memberikan nilai pengembalian investasi yang selalu meningkat sebagai wujud tanggung jawab Perseroan melaksanakan CSR. 2.
Karyawan
2.
The Company's primary assets whose significance cannot be overstated is its human resources, which play a crucial role in the excellent achievements of the Company. Good communication between the Company and its employees are maintained at all times and enhanced so as to create a comfortable and conducive work environment. The Company's responsibility is given in the form of human resources development and training programs which are carried out continuously for all level of employees.
Aset utama Perseroan yang sangat penting adalah sumber daya manusia yang dimiliki, yang turut mempunyai andil dalam pencapaian prestasi Perseroan. Untuk itu, komunikasi yang baik antara Perseroan dan karyawan serta hubungan yang harmonis harus terus dijaga dan ditingkatkan sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman dan kondusif. Bentuk tanggung jawab Perseroan diwujudkan dalam bentuk pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan secara berkesinambungan pada setiap tingkatan. 3.
Mitra Usaha
3.
Nasabah
4.
Pemerintah Hubungan baik dengan Pemerintah sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan Perseroan. Sebagai bentuk tanggung
Customers The trust and satisfaction of customers constitute the Company's main business strength. This must be maintained by the Company by improving its service quality for all customers.
Kepercayaan dan kepuasan nasabah adalah kekuatan usaha Perseroan. Hal tersebut harus dipelihara dengan sebaik-baiknya dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan yang dapat dinikmati oleh seluruh nasabah Perseroan. 5.
Business Partners A harmonious relationship with business partners is key to ensuring the Company's success in its business activities. The Company has a guideline in place so as to achieve good business ethics for preventing and overcoming conflict of interest and establishing equality among all of its business partners.
Keberhasilan Perseroan untuk terus bertumbuh tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan Perseroan menjaga hubungan yang harmonis dengan mitra usaha. Perseroan memiliki pedoman dalam berusaha sehingga etika bisnis yang baik dapat terwujud untuk menghindari dan mengatasi terjadinya benturan kepentingan dan menciptakan kesetaraan bagi seluruh mitra usaha Perseroan. 4.
Employees
5.
The Government Constructing a good relationship with the Government is paramount for supporting the business of the Company. As a
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
153
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Sosial Responsibility
jawab sosial Perseroan, maka Perseroan selalu mentaati setiap peraturan yang berlaku dan berusaha maksimal untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. 6.
Masyarakat
form of Corporate social responsibility, the Company fully complies with all the prevailing regulations and strives to contribute optimally to the national development. 6.
The Public
Masyarakat merupakan pemangku kepentingan yang amat penting bagi Perseroan, karena nasabah Perseroan, mitra usaha, karyawan, pemegang saham juga merupakan bagian dari masyarakat. Untuk itu Perseroan memiliki kewajiban untuk dapat melaksanakan pengembangan kepada masyarakat khususnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi jaringan usaha Perseroan.
The public constitutes a group of stakeholders whom the Company deems important, as the Company's customers, business partners, employees, and shareholders are all part of the public. Therefore, the Company carries out its obligations to develop the society especially the communities living in or around the area of the Company's business network.
Berbagai bentuk kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan CSR sepanjang tahun 2012 baik dalam bidang sosial, ekonomi, keagamaan dan budaya serta lingkungan hidup antara lain adalah sebagai berikut:
Various activities related to the implementation of CSR carried out in 2012 in the social, economic, religious and cultural as well as environmental sectors include:
Bidang Sosial
Social sector
Kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh Perseroan sepanjang tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Community social activities carried out by the Company in 2012 were:
-
-
Kegiatan Amal dan Bantuan Bencana Bidang Kesehatan dan Pendidikan Bidang Infrastruktur dan Lingkungan
Charity and Disaster Aids Health and Education Sector Infrastructure and Environmental Sector
Kegiatan Amal dan Bantuan Bencana
Charity and Disaster Aids
Berbagai bencana yang terjadi di sepanjang tahun 2012 yang menyebabkan masyarakat mengalami kehilangan jiwa dan juga harta/benda yang dimiliki. Perseroan melalui program CLIPAN PEDULI yang tersebar diseluruh jaringan kantor cabang melakukan berbagai kegiatan amal yang melibatkan segenap lapisan manajemen dan karyawan Perseroan untuk membantu meringankan beban warga yang menjadi korban antara lain:
Various disasters that occurred in 2012 have taken people's lives as well as their properties. The Company through its CLIPAN PEDULI program spread across all its branch office networks carried out various charity activities that involved the management and employees of the Company to help lessening people's burdens who became victims, such as:
-
Berpartisipasi aktif untuk menggalang dana serta barangbarang kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian dan obatobatan untuk korban musibah banjir yang melanda banyak wilayah di Indonesia, tidak terkecuali juga melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya.
-
Actively participated in gathering funds as well as necessities such as food, clothing and medicines for the victims of floods that hit many areas in Indonesia, including Jakarta and its surrounding.
-
Melakukan kunjungan ke panti asuhan – panti asuhan anak yatim piatu untuk memberikan bantuan berupa kebutuhan sehari-hari dan keperluan belajar, kunjungan tersebut lebih dimaksudkan untuk memberikan perhatian dan motivasi kepada anak-anak untuk selalu memiliki keyakinan dan semangat dalam menjalani kehidupan.
-
Visited orphanages to give aids in the form of daily necessities and learning facilities, such visits is more emphasized on giving attention and motivation to the children to have the hope and spirit in their lives.
-
Pemberian paket-paket sembako bagi masyarakat yang kurang mampu di beberapa wilayah dimana kantor cabang Clipan berada.
-
Distribution of nine kinds of basic needs for the less fortunate people in several regions where Clipan's branch offices are located.
154
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Bidang Kesehatan & Pendidikan
Health and Education Sector
Untuk mendukung program Pemerintah dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat dan juga karyawan, berikut ini kegiatan yang diselenggarakan oleh Perseroan:
To support Government's programs in improving public's and employee's health, the Company has carried out the following activities:
-
Program pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu dibeberapa wilayah Indonesia.
-
Free health examination for the less fortunate people in several regions in Indonesia.
-
Mengadakan seminar kesehatan dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi karyawan.
-
Organized a seminar on health and gave free health examination for the employees.
-
Mengadakan acara sepeda sehat bagi karyawan bekerja sama dengan mitra usaha.
-
Organized a health bike activity for employees in cooperation with the business partners.
Dalam bidang pendidikan yang juga merupakan faktor penting dalam pengembangan sumber daya manusia, yang juga termasuk program yang sangat mendapat perhatian khusus dari Pemerintah, Perseroan turut berpartisipasi untuk:
In the education sector which is also important for human resource development, as a program which receives special attention of the Government, the Company participated in:
-
Memberikan bantuan yang bertujuan untuk biaya pendidikan anak-anak yatim piatu.
-
Giving donation intended to finance the education for orphan children.
-
Memberikan fasilitas pinjaman biaya pendidikan bagi putra putri karyawan.
-
Giving educational financing loan facilities for employee's children.
Bidang Infrastruktur dan Lingkungan
Infrastructure and Environmental Sector
Program pengembangan infrastruktur yang dilakukan oleh Perseroan adalah:
The infrastructure development program carried out by the Company was:
-
-
Pemberian fasilitas pinjaman untuk renovasi rumah karyawan yang disesuaikan dengan jenjang dan masa kerja karyawan dalam rangka menciptakan kondisi rumah tinggal yang layak dan sehat bagi karyawan.
Giving a loan facility for renovation of employees' house which is based on their level and length of service in order to provide healthy and decent dwelling houses for the employees.
Bidang Ekonomi
Economic sector
Dalam bidang ekonomi beberapa aktivitas CSR yang dilaksanakan oleh Perseroan:
In the economic sector, some CSR activities carried out by the Company include:
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
155
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Sosial Responsibility
-
Sebagai salah satu perusahaan swasta nasional yang merupakan bagian dari entitas yang ada di Indonesia, Perseroan berupaya secara maksimal memberikan kontribusi dalam bentuk pembayaran pajak penghasilan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya laba bersih Perseroan.
-
The Company is aware that as a national private company which is part of the entities that build up Indonesia, the Company also provides contributions in the form of payment of income tax which is increasing over time in line with the sustained increase in its net income.
-
Perseroan juga memberikan peluang bagi masyarakat dan pelaku usaha menengah ke bawah yang belum “bankable” yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan bagi pengembangan usahanya, namun memiliki potensi usaha yang baik di masa datang serta memiliki karakter yang baik dan dapat dipercaya untuk dapat bekerjasama dengan Perseroan.
-
The Company also provides opportunities for the public and middle to low-scale business actors who are not yet “bankable” and have difficulties securing financing facilities to develope their businesses, but they have good business prospects in the future and possess good character and are trustworthy to cooperate with the Company.
Bidang Keagamaan dan Kebudayaan
Religious and Cultural Sector
Sebagai bagian dari rakyat Indonesia, Perseroan berperan aktif dalam pengembangan kegiatan keagamaan baik di dalam lingkungan kerja maupun dilingkungan sekitar lokasi jaringan usaha Perseroan. Perseroan turut serta berkontribusi bagi pengadaan, perbaikan dan pengembangan sarana ibadah. Selain itu, Perseroan juga melakukan aktivitas sosial selama bulan Ramadhan dan menjelang Natal dengan memberikan paket sembako kepada masyarakat yang kurang mampu.
As part of the Indonesian people, the Company is actively involved in the religious activities both within the work environment as well as in the areas around its business network. The Company contributes to the procurement, repairs, and development of religious facilities. In addition, the Company extends aid consisting of basic goods to the less fortunate in the society, during special religious seasons such as the Ramadhan and prior to Christmas.
Dalam bidang kebudayaan, Perseroan melakukan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk turut serta melestarikan dan mengembangkan kebudayaan milik bangsa Indonesia antara lain berpartisipasi bersama seluruh karyawan untuk menggunakan pakaian batik yang pada tahun sebelumnya hanya dalam 1 (satu) kali dalam seminggu yaitu di hari Jumat, saat ini telah menjadi 2 (kali) dalam seminggu yaitu pada hari Rabu dan Jumat.
With respect to culture, the Company carries out numerous activities aimed at preserving and developing local Indonesian culture, among others by requiring all employees to wear batik which in the previous year was only once a week that is every Friday, but now twice a week, that is on Wednesday and Friday.
156
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Bidang Lingkungan Hidup
Environmental Sector
Kesadaran dan kecintaan akan lingkungan hidup diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
The awareness and love of the environment is carried out through the following activities:
-
Pelestarian lingkungan hidup melalui penanaman pohon bakau di daerah pantai melalui program “Clipan Go Green”.
-
Preservation of the environment through the planting of mangrove trees in the coastal areas through the “Clipan Go Green” program.
-
Menanamkan pemahaman untuk hemat energi dalam hal pemakaian listrik, air conditioner, dan air kepada seluruh karyawan baik yang ada di kantor pusat maupun kantor cabang.
-
Inculcating the understanding for energy saving in the use of electricity, air conditioner, and water to all employees both at the head office and branch offices.
-
Mengurangi pemakaian kertas dengan memaksimalkan teknologi online dan penggunaan email.
-
Minimizing the use of paper by optimizing the online technology and the use of emails.
-
Pemilihan fasilitas-fasilitas penunjang aktivitas kerja seperti kendaraan yang hemat bahan bakar, dan fasilitas kantor lainnya yang hemat pemakaian listrik.
-
Selection of supporting facilities for work activities such as fuel saving vehicles, and other office facilities which save electricity.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 2012 Annual Report
157
PANIN GROUP
A PUBLICLY LISTED SUBSIDIARY OF PANIN BANK
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan This Page Has Been Intentionally Left Blank
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011/
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk DAFTAR ISI
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2012 and 2011 and for the years then ended
Laporan Posisi Keuangan
2
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
4
Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
6
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
7
Notes to Financial Statements
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012 AND 2011 Catatan/ Notes
2012 Rp'000
2011 Rp'000
ASET Kas dan setara kas Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Investasi jangka pendek - pihak berelasi Piutang sewa pembiayaan Pihak berelasi Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui Simpanan jaminan Pihak ketiga Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui Simpanan jaminan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang sewa pembiayaan - bersih
ASSETS 3e,3j,5 3d,34
3d,3e,3k,6,34
133.136.150 59.047.205 192.183.355
55.406.250
15.261.250
Cash and cash equivalents Related party Third parties Total Short term investments - related party
3e,3l,7 3d,34
Piutang pembiayaan konsumen Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen - bersih
3e,3m,8
Tagihan anjak piutang Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan anjak piutang - bersih
3e,3n,9
Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
7.922.895 181.214.387 189.137.282
3e,10 3d,34
19.360.660 3.916.780 (2.877.095) (3.916.780)
13.962.267 2.531.947 (2.071.083) (2.531.947)
1.197.706.219 279.311.581 (144.359.772) (279.311.581) 1.069.830.012 (5.863.829) 1.063.966.183
1.266.237.227 251.682.276 (167.570.581) (251.682.276) 1.110.557.830 (4.053.273) 1.106.504.557
Finance lease receivables Related parties Finance lease receivables Guaranteed residual value Unearned lease income Security deposits Third parties Finance lease receivables Guaranteed residual value Unearned lease income Security deposits Total Allowance for impairment losses Total finance lease receivables - net
2.261.389.905 (17.599.863) 2.243.790.042
2.333.940.079 (16.753.875) 2.317.186.204
Consumer financing receivables Third parties Allowance for impairment losses Consumer financing receivables - net
1.215.031.268 (109.731) 1.214.921.537
1.078.344.329 (329.683) 1.078.014.646
Factoring receivables Third parties Allowance for impairment losses Factoring receivables - net
5.879.962 15.738.829 21.618.791
7.454.894 4.940.841 12.395.735
Other receivables Related parties Third parties Total Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka
3d,3o,11,34
5.179.740
5.103.763
Aset pajak tangguhan
3y,32
1.173.479
412.808
Properti investasi - bersih
3d,3p,3s,12,34
2.430.862
2.498.587
Investment properties - net
Aset sewa operasi - bersih
3d,3q,3s,13,34
12.845.818
9.184.605
Leased assets - net
Aset tetap - bersih
3r,3s,14
35.449.088
28.195.994
Premises and equipment - net
Aset lain-lain
3s,3t,15
7.715.782
18.562.252
Other assets
4.853.634.854
4.785.503.756
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Deferred tax assets
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-2-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Continued) Catatan/ Notes
2012 Rp'000
2011 Rp'000
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Utang bank Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3f,16 3d,34
Utang premi asuransi Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3f 3d,34
Utang lain-lain kepada pihak ketiga
3f,17
Biaya masih harus dibayar Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Pendapatan ditangguhkan - bersih Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3f,3v,18 3d,34
3v,19 3d,34
Utang pajak
3y,20,32
Surat berharga utang yang diterbitkan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
3f,3u,21 3d,34
Beban emisi surat berharga yang belum diamortisasi
3u
Jumlah surat berharga utang yang diterbitkan - bersih Liabilitas imbalan pasca kerja
3x,22
JUMLAH LIABILITAS
Bank loans Related party Third parties Total
169.857.383 578.679.591 748.536.974
412.035.367 1.084.512.845 1.496.548.212
4.285.014 780.850 5.065.864
4.303.740 2.604.420 6.908.160
39.482.078
31.697.621
Other payables to third parties
1.089.391 20.036.691 21.126.082
4.023.936 25.111.245 29.135.181
Accrued expenses Related parties Third parties Total
1.215.000 8.778.809 9.993.809
1.755.000 10.370.531 12.125.531
Deferred income - net Related party Third parties Total
27.440.781
37.261.248
Taxes payable
22.000.000 1.530.000.000 1.552.000.000
144.000.000 856.000.000 1.000.000.000
(11.046.023)
Insurance premium payables Related parties Third parties Total
Debt securities issued Related parties Third parties Total
(10.974.347)
Unamortized securities issuance cost
1.540.953.977
989.025.653
Total debt securities issued - net
11.142.791
8.975.350
2.403.742.356
2.611.676.956
Post-employee benefits obligation TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Modal dasar - 10.412.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 3.774.796.768 saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 3.774.796.493 saham pada tanggal 31 Desember 2011
1b,23
943.699.192
943.699.124
Capital Stock - par value of Rp 250 per shares Authorized capital - 10,412,000,000 shares Issued and paid-up capital 3,774,796,768 shares as of December 31, 2012 and 3,774,796,493 shares as of December 31, 2011
Tambahan modal disetor
3u,23
310.004.052
310.003.997
Additional paid - in capital
700.000 1.195.489.254
600.000 919.523.679
Retained earnings Appropriated Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
2.449.892.498
2.173.826.800
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4.853.634.854
4.785.503.756
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
24
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 Catatan/ Notes
PENDAPATAN Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Anjak piutang Sewa operasi - properti investasi Sewa operasi - kendaraan Bunga Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Keuntungan belum direalisasi investasi jangka pendek Pendapatan lain-lain
2012 Rp'000
2011 Rp'000
3v 3d,3e,3l,25,34 3e,3m,26 3e,3n 3d,3p,12,34 3d,3q,13,34 3d,27,34 3c,35
182.151.042 403.157.514 184.299.236 540.000 9.347.667 19.723.022 5.068.887
164.842.640 333.723.025 115.938.418 540.000 7.416.837 7.250.831 342.002
3e,3k,6 28
145.000 75.639.580
355.250 69.948.406
880.071.948
700.357.409
281.094.654 40.708.668 54.665.697 2.167.441 67.725 3.529.004
210.035.382 36.852.617 50.943.237 2.153.936 67.725 2.903.592
55.285.555 5.638.301 2.997
25.903.458 5.679.861 49.444
JUMLAH BEBAN
443.160.042
334.589.252
TOTAL EXPENSES
LABA SEBELUM PAJAK
436.911.906
365.768.157
INCOME BEFORE TAX
(104.985.055) 760.671
(87.703.862) (1.806.932)
TAX BENEFIT (EXPENSES) Current tax Deferred tax
(104.224.384)
(89.510.794)
TAX EXPENSES - NET
332.687.522
276.257.363
NET PROFIT FOR THE YEARS
JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Bunga dan pembiayaan lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Imbalan pasca kerja Penyusutan properti investasi Penyusutan aset sewa operasi Kerugian penurunan nilai Aset keuangan Aset nonkeuangan Beban lain-lain
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
3v 3d,3f,29,34 3d,3r,30,34 3d,31,34 3x,22 3p,12 3q,13 3e,7,8,9 3s
3y,32
JUMLAH BEBAN PAJAK LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
-
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
332.687.522
-
88,13 88,13
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
97,14 90,97
TOTAL INCOME EXPENSES Interest and other financing General and administration Personnel Employee benefit Depreciation of investment properties Depreciation of leased assets Impairment losses Financial assets Non-financial assets Other expenses
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
276.257.363
3z,33
INCOME Finance lease Consumer financing Factoring Operating lease - investment properties Operating lease - vehicle Interest Gain on foreign exchange rate - net Unrealized gain on short-term investments Other income
NET PROFIT FOR THE YEARS AND TOTAL COMPREHENSIVE INCOME EARNINGS PER SHARE (in fully Rupiah amount) Basic Diluted
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2011 Penawaran saham Dividen tunai Cadangan umum Jumlah laba komprehensif
23 24 24
Saldo per 31 Desember 2011 Pelaksanaan waran Dividen tunai Cadangan umum Jumlah laba komprehensif Saldo per 31 Desember 2012
23 24 24
Modal saham/ Paid-up capital stock Rp'000
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
Tambahan Saldo Laba/Retained Earnings modal disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan Additional penggunaannya/ penggunaannya/ paid-in capital Appropriated Unappropriated Rp'000 Rp'000 Rp'000
650.826.982
147.452.851
500.000
682.415.935
292.872.142 -
162.551.146 -
100.000 -
(39.049.619) (100.000) 276.257.363
943.699.124
310.003.997
600.000
919.523.679
55 -
100.000 -
(56.621.947) (100.000) 332.687.522
310.004.052
700.000
68 943.699.192
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1.195.489.254
Jumlah Ekuitas/ Total equity Rp'000 1.481.195.768 455.423.288 (39.049.619) 276.257.363 2.173.826.800 123 (56.621.947) 332.687.522 2.449.892.498
Balance as of January 1, 2011 Stock issued Cash dividend General reserve Total comprehensive income Balance as of December 31, 2011 Excercise of warrants Cash dividend General reserve Total comprehensive income Balance as of December 31, 2012
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 2012 Rp'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Anjak piutang Sewa operasi Penerimaan dari pendapatan administrasi, denda keterlambatan dan pelunasan dipercepat Penerimaan bunga Pembayaran kas sehubungan dengan kerjasama penerusan pinjaman dan pembiayaan bersama Pembayaran kas untuk: Sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen Anjak piutang Pembayaran aktivitas operasi lainnya Pembayaran bunga Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran pajak penghasilan
2011 Rp'000 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipt from: Finance leases Consumer financing Factoring Operating lease
934.392.669 2.073.973.701 663.029.279 10.196.980
766.077.865 1.526.592.246 592.595.825 7.925.586
136.162.041 10.714.459
234.882.854 7.164.140
(66.596.992)
(248.011.288)
(2.142.173.194) (615.626.872) (173.849.801) (275.178.302) (90.456.929) (114.867.029)
(2.916.350.834) (988.783.685) (259.960.939) (184.492.230) (84.618.808) (79.534.553)
Receipts from administration, pinalty and early termination fees Interest income received Cash payments in connection with loan channeling and joint financing cooperation Cash paid to: Finance lease and consumer financing Factoring Payments of other operating activities Payments of interest Payments of general and administration expenses Payments of income taxes
(1.626.513.822)
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
349.720.010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Perolehan aset sewa operasi Pembayaran uang jaminan Hasil penjualan aset sewa operasi
2.074.727 (19.824.588) (1.846.450) (65.070) 378.125
1.182.200 (17.080.956) (3.973.550) (930) 780.000
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceed from sale of premises and equipment Acquisition of premises and equipment Acquisition of leased assets Payment of security deposit Proceed from sale of leased asset
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(19.283.256)
(19.093.236)
Net Cash Used in Investing Activities
792.930.259
988.134.181
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerbitan surat berharga utang Pembayaran surat berharga utang Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Pembayaran dividen Penambahan modal disetor dari penawaran saham Penambahan modal disetor dari pelaksanaan waran Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES (248.000.000) 1.010.146.833 (1.831.235.123) (56.600.941)
2.039.637.781 (1.632.530.042) (39.028.586)
-
455.423.288 123
-
(332.758.849)
1.811.636.622
(2.322.095)
166.029.564
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Efek dari perubahan kurs
192.183.355 (723.978)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
189.137.282
26.327.186 (173.395) 192.183.355
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Debt securities issued Payments of debt securities Receipt of bank loans Payments of bank loans Payments of cash dividend Additional paid up capital from share issuance Additional paid up capital from exercise of warrant Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS BEGINNING OF YEAR Effect of foreign exchange rate changes CASH AND CASH EQUIVALENTS END OF YEAR
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-6-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT. Clipan Finance Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No. 47 tanggal 15 Januari 1982, yang diubah dengan akta No. 363 tanggal 29 Juni 1982, keduanya dibuat oleh Ny. Kartini Muljadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-396.HT.01.01.Th.82 tanggal 2 Agustus 1982 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut No. 2771 dan 2772 tanggal 10 Agustus 1982, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1982, Tambahan No. 1189.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk ("Company") was established based on Deed No. 47, dated January 15, 1982, then amended by Deed No. 363, dated June 29, 1982, both were prepared by Ny. Kartini Muljadi, S.H., notary in Jakarta. The deed has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. C2-396.HT.01.01.Th.82 dated August 2, 1982, and was registered in State Court of Jakarta under No. 2771 and 2772 dated August 10, 1982, and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 79 dated October 1, 1982, Supplement No. 1189.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 yang dibuat di hadapan Erni Rohaini S.H., MBA., notaris di Jakarta, dalam rangka peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp 650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu.
The Company’s articles of association have been amended several times, the latest by Deed No. 14 dated October 21, 2011 of Erni Rohaini S.H., MBA., notary in Jakarta, concerning the increase in the Company’s issued and paid-up capital from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, dan anjak piutang.
In accordance with article 3 of the Company's articles of association, the Company's main activities covers finance lease, consumer financing and factoring.
Perusahaan memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.1402/KMK.013/1990 tanggal 3 Nopember 1990. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan 18 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Slipi lantai 6, Jl. Letjen S. Parman Kav 12 Jakarta 11480.
The Company obtained its license to operate as a financial institution from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by Decision Letter No. 1402/KMK.013/1990 dated November 3, 1990. The Company is located in Jakarta with 18 branch offices and 15 marketing office. Its head offices is located in Wisma th Slipi 6 floor, Jl. Letjen S. Parman Kav 12 Jakarta 11480.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Panin. Rata-rata jumlah karyawan Perusahaan pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebanyak 910 karyawan dan 784 karyawan.
The Company is part of Panin Group. The Company has average number of 910 employees and 784 employees in 2012 and 2011, respectively.
-7-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, the Company’s Board of Commissioners and Directors and Audit Committee consisted of the following:
2012 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
Board of Commissioners President Commissioner Commissioners
Mu’min Ali Gunawan Roosniati Salihin Suwirjo Josowidjojo Veronika Lindawati Lukman Abdullah
Mu’min Ali Gunawan Roosniati Salihin Suwirjo Josowidjojo Veronika Lindawati Lukman Abdullah
Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra, SE
Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra, SE Ir. Parmanto Adhi Tjahjono
Veronika Lindawati Lukman Abdullah Ditto Nurtanio Aris Efendi
Veronika Lindawati Lukman Abdullah Ditto Nurtanio Aris Efendi
Corporate Secretary
Dwijanto
Dwijanto
Corporate Secretary
Audit Internal
Camelia Widjaja
Camelia Widjaja
Internal Audit
Komisaris Independen
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
b.
2011
Independent Commissioners
Board of Directors President Director Directors
Audit Committee Chairman Members
Ruang lingkup Direktur Utama mencakup bidang akuntansi dan keuangan, hukum, kredit, administrasi, standar prosedur operasional, teknologi informasi dan sumber daya manusia. Sedangkan ruang lingkup Direktur mencakup bidang pemasaran, pengembangan bisnis dan penagihan.
The scope of President Director’s authority includes accounting and finance, legal, loan, administration, standard operating procedure, information technology, and human resources department. While, the scope of Director’s authority includes marketing, business development and collection.
Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.5, tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.
The establishment of the Company's Audit Committee is in accordance with the Capital Market Supervisory Agency Regulations No. IX.1.5, concerning formation and guidance of procedures of the Audit Committee in the attachment of BapepamLK Chairman Decree No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012.
Gaji dan kesejahteraan dan beban imbalan pasca kerja dewan komisaris dan direksi untuk tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 9.280.035 ribu dan Rp 6.027.190 ribu.
The Board of Commissioners and Directors’ remuneration and employee benefit expense for 2012 and 2011 are Rp 9,280,035 thousand and Rp 6,027,190 thousand, respectively.
Penawaran Umum Perusahaan
b.
The Company's Public Offering
Penawaran Umum Saham
Public Offering of Shares
Pada tanggal 26 Juni 1989, Perusahaan memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. SI-037/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas 1.500 ribu saham Perusahaan kepada masyarakat.
On June 26, 1989, the Company obtained the license from Minister of Finance of the Republic of Indonesia through letter No. SI-037/SHM/MK.10/1989 for the Company’s public offering of 1,500 thousand shares.
-8-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Penawaran Umum Perdana Terbatas yang telah dilakukan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Keterangan/ Description
Penawaran Umum Perdana/ Initial Public Offering Penawaran Umum Terbatas I/ Limited Public Offering I Penawaran Umum Terbatas II/ Limited Public Offering II Penawaran Umum Terbatas III/ Limited Public Offering III Penawaran Umum Terbatas IV/ Limited Public Offering IV Penawaran Umum Terbatas V/ Limited Public Offering V
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
dan oleh
Jumlah Saham/ Number of Shares
The Initial Public Offering and Limited Public Offerings conducted by the Company are as follows: Nilai Harga nominal penawaran per saham/ per saham/ Par value Offering price per share per share Rp Rp
1.500.000
1.000
8.850
29.600.034
1.000
1.000
217.211.696
500
500
336.119.485
500
500
1.561.085.388
250
350
1.171.488.567
250
400
Nomor dan tanggal surat efektif dari Bapepam/ Number and date of Bapepam's notice of effectivity
S1-037/SHM/MK.10/1989 26 Juni 1989/ S1-037/SHM/MK.10/1989 June 26, 1989 S-2427/PM/1997 17 Oktober 1997/ S-2427/PM/1997 October 17, 1997 S-2009/PM/1999 20 Oktober 1999/ S-2009/PM/1999 October 20, 1999 S-1136/PM/2000 23 Mei 2000/ S-1136/PM/2000 May 23, 2000 S-3216/BL/2007 29 Juni 2007/ S-3216/BL/2007 June 29, 2007 S-10363/BL/2011 23 September 2011 S-10363/BL/2011 September 23, 2011
Pada tanggal 5 Agustus 1993 dan 24 Juli 1995, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus masing-masing sebanyak 2.466.564 saham dan 4.933.453 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum perdana. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
On August 5, 1993 and July 24, 1995, the Company distributed bonus shares totaling 2,466,564 shares and 4,933,453 shares, respectively, with par value of Rp 1,000 per share, which were originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.
Sejak tanggal 2 Januari 1997, saham Perusahaan tidak lagi tercatat di Bursa Efek Surabaya sesuai dengan surat dari PT Bursa Efek Surabaya No. S054/LIS/BES/CB/XI/96 tanggal 11 Nopember 1996. Penghapusan pencatatan efek (delisting) Perusahaan pada Bursa Efek Surabaya karena sejak saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Surabaya tidak pernah terjadi transaksi.
Since January 2, 1997, the Company's shares were no longer listed on the Surabaya Stock Exchange, based on letter from Surabaya Stock Exchange No. S054/LIS/BESICB/XI/96 dated November 11, 1996. The delisting was made because there were no transactions conducted since the Company's shares were listed on Surabaya Stock Exchange.
Pada tanggal 9 Desember 1998, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus sebanyak 8.705.734 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 Desember 1998.
On December 9, 1998, the Company distributed bonus shares totaling 8,705,734 shares, respectively, with par value of Rp 500 per share, which were originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta Stock Exchanges on December 10, 1998.
Pada tanggal 30 November 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. Jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 3.774.796.768 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 3.774.796.493 lembar saham pada tanggal 31 Desember 2011.
On November 30, 2007, the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange merged to become Indonesia Stock Exchange. The total Company's shares listed on the Indonesia Stock Exchange as of December 31, 2012 are 3,774,796,768 shares and as of December 31, 2011 are 3,774,796,493 shares.
-9-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penawaran Umum Obligasi
Public Offering of Bonds
Pada tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-11740/BL/2011 untuk melakukan penawaran obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 9 Nopember 2011, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On October 31, 2011, the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of Bapepam-LK in the letter No. S-11740/BL/2011 for the Company’s public offering of Clipan Finance Indonesia III Year 2011 Bonds with a nominal value of Rp 1,000 billion. On November 9, 2011, all of the bonds have been listed on the Indonesia Stock Exchange.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”) a.
Standards effective in the current period
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2012. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk tahun berjalan:
In the current year, the Company has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2012. The adoption of these new and revised standards and interpretations has resulted in changes to the Company presentation and disclosures for the current years:
PSAK 60, Pengungkapan
PSAK 60, Disclosures
Instrumen
Keuangan:
Financial
Instruments:
Standar baru ini menggantikan persyaratan pengungkapan dalam PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
This new standard supersedes the disclosure requirements of PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure.
Standar baru ini mengakibatkan pengungkapan mengenai (a) signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Grup, dan (b) sifat dan luasnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Grup terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut (Catatan 40).
This new standard resulted in the disclosures concerning (a) the significance of financial instruments for the Group's financial position and performance; and (b) the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Group is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Group manages those risks (Note 40).
- 10 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:
The following new and revised standards and interpretations have also been adopted in these financial statements. Their adoption has not had any significant impact on the amounts reported in these financial statements but may impact the accounting for future transactions or arrangements:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi
PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap
PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja
PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman
PSAK 30 (revisi 2011), Sewa PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Akuntansi Kompetensi Berbasis Saham PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham
ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. ISAK 25, Hak Atas Tanah ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
b.
Standar telah diterbitkan tapi belum diterapkan
b.
PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 13 (Revised 2011), Investment Property PSAK 16 (revised 2011), Property, Plant and Equipment PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 26 (revised 2011), Borrowing Costs PSAK 30 (revised 2011), Lease PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments: Presentation PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement PSAK 56 (revised 2011), Earnings per Share ISAK 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders ISAK 23, Operating Leases – Incentives ISAK 24, Evaluating the Substance of Transactions involving the Legal Form of a Lease ISAK 25, Land Rights ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
Standards in issue not yet adopted
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 adalah PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali dan Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2013 are PSAK 38 (revised 2012), Business Combination Under Common Control and Annual Improvement of PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures.
Manajemen telah menetapkan bahwa standar ini tidak mempunyai dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Management has determined that those standards have no impact on Company’s financial statements.
- 11 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 3.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
c.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Penyajian Laporan Keuangan
b.
Financial Statement Presentation
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency is the Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
c.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsionalnya. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. d.
Statement of Compliance
Foreign Currency Transactions Balance
and
The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah, which is its functional currency. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
d.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
A related party is a person or entity that is related to the Company.
a) Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut:
a)
A person or a close member of that person's family is related to the Company if that person:
1)
memiliki pengendalian pengendalian bersama Perusahaan;
atau atas
1) has control or joint control over the Company;
2)
memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan ; atau
2) has significant influence over the Company; or
3)
personil manajemen Perusahaan atau entitas Perusahaan.
3) is a member of the key management personnel of the Company or of a parent of the Company.
kunci induk
- 12 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
b) Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:
e.
b)
An entity is related to the Company if any of the following conditions applies:
1)
entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
1) the entity and the Company are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
2)
satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
2) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
3)
kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
3) both entities are joint ventures of the same third party.
4)
satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
4) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
5)
entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
5) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the Company.
6)
entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).
6) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).
7)
orang yang diidentifikasi dalam huruf a) i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
7) a person identified in a) i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
Aset Keuangan
e. Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the timeframe established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
- 13 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:
The Company’s financial classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi
Pinjaman yang diberikan dan piutang
assets
are
Fair Value Through Profit Or Loss (FVTPL) Loans and Receivable
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasikan diperdagangkan apabila:
A financial asset is classified as held for trading if:
sebagai
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat;
it has been acquired principally for the purpose of selling it in the near future; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
on initial recognition it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif, kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan Chief Executive Officer.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Company is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the board of directors and chief executive officer.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3h.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in statements of income. The net gain or loss recognized in statements of income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3h.
- 14 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Semua items, kecuali piutang sewa pembiayaan, diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
Cash and cash equivalents, finance lease receivables, consumer financing receivables, factoring receivables and other receivable that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. All items, except for finance lease receivables, classified as loans and receivables, are initially measured at fair value plus transaction cost that are directly attributable to acquisition of financial asset and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method less impairment losses. Interest income is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Pengukuran awal dan setelahnya dari piutang sewa pembiayaan dijelaskan pada Catatan 3l.
Initial and subsequent measurement of finance lease receivables is discussed in Note 3l.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset/ liabilities (or a group of financial asset and liabilities) and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or (where appropriate) a shorter period, to get net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
- 15 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan (“peristiwa merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
A financial asset or a group of financial assets, except for FVTPL financial assets, are assessed for indicators of impairment at each statements of financial position date. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses incurred if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the financial asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial assets that can be reliably estimated.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.
Untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortised cost, the Company first assessed individually whether objective evidence of impairments exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
However if the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individual assessed financial asset, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
- 16 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flow). Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
Allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed individually by using discounted cash flows method. The calculation of present value of the estimated future cash flows of the collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Perusahaan harus menghitung:
In assessing earning assets collectively, the Company calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – these models assess the probability that the customer will fail to make full and timely repayment.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flow and estimation of discounted cash flow.
Loss given default (”LGD”) – Perusahaan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – The Company estimate the economic loss that may be suffered by the Company’s on a loan/financing receivable facility in the event of default. The LGD of a facility represents the amount of debt which cannot be recovered and is typically expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The Company's LGD models take into account the type of borrower, facility and any risk mitigation such as the presence of any security or collateral held.
Loss identification period (”LIP”) periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas kredit/pembiayaan secara individual.
Loss identification period (“LIP”) – period from loss event happened in loan group until objective evidence on individual loan/financing receivable can be identified.
Exposure at default (”EAD”) – Perusahaan mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – The Company estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of loan/financing receivable data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses that are collectively assessed is performed by multiplying the outstanding loans/financing at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
- 17 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan menggunakan model analisa statistik yaitu flow rate method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif.
The Company uses statistical model analysis method, i.e flow rate method to assess financial assets’ impairment collectively.
Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
The amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the original effective interest rate of the financial assets.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Jika pada periode berikutnya jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat aset keuangan pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Pada saat kerugian penurunan nilai diakui, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah kerugian penurunan nilai dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in statement of comprehensive income and the carrying amount of the financial asset or a group of financial asset less allowance for impairment losses reserved. If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor's credit rating or the issuer), the previously recognized impairment loss is reversed through statement of comprehensive income therefore, the carrying amount of financial assets at the date of impairment loss recovery does not exceed the amortized cost prior to the recognition of impairment loss. When the impairment losses are recognized, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment loss using the interest rate used for discounting the estimated future cash flows when calculating impairment.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
- 18 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) f.
Liabilitas ekuitas
keuangan
dan
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
instrumen
f.
Financial liabilities instruments
and
equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as liabilities or equity
Instrumen liabilitas dan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Pembelian kembali instrumen ekuitas Perusahaan (saham treasuri) diakui dan dikurangkan secara langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas Perusahaan tersebut tidak diakui dalam laba rugi.
Repurchase of the Company’s own equity instruments (treasury shares) is recognized and deducted directly in equity. No gain or loss is recognized in profit or loss on the purchase, sale, issue or cancellation of the Company’s own equity instrument.
Liabilitas Keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”.
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL).
Financial liabilities at FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL
Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Liabilitas keuangan diperdagangkan jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
dimiliki
untuk
diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
- 19 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan Chief Executive Officer.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel for example the board of directors and chief executive officer.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 37.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 37.
Liabilitas keuangan diukur perolehan diamortisasi
biaya
Financial liabilities measured at amortised costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company derecognise financial liabilities when and only when, the Company’s obligations are discharged or cancelled or they expire.
pada
- 20 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) g.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
g.
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:
h.
Netting of Financial Financial Liabilities
Assets
and
The Company only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the statement of financial position where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan
h.
Fair value of Financial Instrument
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who are knowledgeable and are willing to perform an arm’s length transaction.
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait dalam dan diantara entitas pelaporan, Perusahaan melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:
In order to increase consistency and comparability in fair value measurements and related disclosures within and between reporting entities, the Company measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy that categorized into three levels the inputs to valuation techniques:
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
- 21 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) i.
j.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Reklasifikasi Instrumen Keuangan
i.
Reclassifications Instruments
of
Financial
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reclassification of Financial Assets
Sejak 1 Januari 2012, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Perusahaan hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
Since January 1, 2012, the Company shall not reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Company only reclassifies financial assets into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Company has the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity, from financial assets measured at FVTPL or from available for sale. The financial assets are reclassified at fair value, on the date of reclassification which become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).
Sebelum 1 Januari 2012, Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan FVTPL dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Prior to January 1, 2012, the Company is not allowed to reclassify any financial assets from or to financial assets measured at FVTPL category.
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan
Reclassification of Financial Liabilities
Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
Company is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to FVTPL financial liabilities category.
Kas dan Setara Kas
j.
Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas diklasifikasi dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Cash and cash equivalents are classified as loans and receivables.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the dates of placement.
- 22 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) k.
l.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Investasi Jangka Pendek
k.
Short-term Investment
Investasi jangka pendek merupakan investasi dalam bentuk obligasi yang diperdagangkan di pasar aktif. Investasi jangka pendek diklasifikasi sebagai aset keuangan pada kelompok nilai wajar melalui laba rugi.
Short-term investments are composed of investment in bonds that are traded in the active market. Short-term investments are classified as fair value through profit or loss.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar dan penjualan investasi tersebut disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Unrealized gains or losses resulting from the increase or decrease in the fair value and the sale of such investment are presented in the current profit or loss.
Sewa
l.
Lease
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor
As Lessor
Dalam piutang sewa pembiayaan, aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah piutang sewa pembiayaan Perusahaan. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the Company’ net finance lease receivables. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment oustanding in respect of the leases.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Sebagai Lessee
As Lessee
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
- 23 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
m. Piutang Pembiayaan Konsumen
n.
o.
m.
Piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang yang berasal dari pembiayaan kendaran. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Consumer financing receivables are receivables resulting from car financing. These are classified as loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen mengacu pada Catatan 3e, 3h dan 3i.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of consumer financing receivables are discussed in Notes 3e, 3h and 3i.
Nilai bersih yang beratribut terhadap Perusahaan seperti yang dicatat di Catatan 38 sehubungan dengan perjanjian kerjasama dicatat sebagai bagian dari piutang pembiayaan konsumen.
The net amount attributable to Company as discussed in Note 38 with regards to joint operation agreement is accounted as part of consumer financing receivables.
Tagihan Anjak Piutang
n.
Factoring Receivables
Tagihan anjak piutang merupakan piutang yang dibeli dari Perusahaan lain. Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Factoring receivables are purchased receivables from the other companies. These are classified as loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan anjak piutang mengacu pada Catatan 3e, 3h dan 3i.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of factoring receivables are discussed in Notes 3e, 3h and 3i.
Biaya Dibayar di Muka
o.
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya dengan metode garis lurus. p.
Consumer Financing Receivables
Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over their beneficial period using the straight line method.
Properti Investasi
p.
Investment Properties
Properti investasi adalah tanah dan bangunan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Investment properties are land and building held to earn rentals or for capital appreciation or both. Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari bangunan yaitu 20 tahun.
Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of building of 20 years.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
biaya
Land is stated at cost and is not depreciated.
Properti investasi mencakup juga properti dalam proses pembangunan dan akan digunakan sebagai properti investasi setelah selesai. Akumulasi biaya perolehan dan biaya pembangunan (termasuk biaya pinjaman yang terjadi) disusutkan pada saat selesai dan siap untuk digunakan.
Investment property includes properties in the process of development and will be used as investment property after completion. Accumulated acquisition and development costs (including borrowing costs incurred) are depreciated when completed and ready for use.
- 24 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) q.
r.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset Sewa Operasi
q.
Leased Assets
Aset Sewa Operasi adalah kendaraan untuk menghasilkan rental. Aset sewa operasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Leaset assets are vehicle held to earn rentals. These are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Aset Sewa Operasi disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis, yang sama dengan set yang dimiliki sendiri, atau selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Leased assets are depreciated based on the estimated useful lives, which is the same with the privately owned asset, or through the shorter period between lease period and useful lives.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari kendaraan yaitu 5-7 tahun.
Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of vehicles of 5-7 years.
Aset Tetap
r.
Premises and Equipment Premises and equipment are held for services or for administration purposes stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of fixed assets as follow:
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun/Years Bangunan Prasarana kantor (partisi dan renovasi kantor) Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
20 5-7 5-7 5-7 5-7
Building Leasehold improvements (partition & office renovation) Office equipments Motor vehicles Office furniture and fixtures
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
biaya
- 25 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to statement of comprehensive income as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current statement of comprehensive income.
s.
Penurunan nilai aset non keuangan
s.
Impairment of non financial asset
Pada tanggal laporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Company review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a nonfinancial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against statement of comprehensive income.
t. Jaminan yang dikuasakan kembali
t.
Jaminan yang dikuasakan kembali dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih pada saat jaminan ditarik. Kelebihan nilai realisasi bersih jaminan yang dikuasakan kembali diatas nilai piutang yang tidak tertagih akan dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi. Beban yang berhubungan dengan aset yang dikuasakan kembali dan pemeliharaannya akan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Pada saat akhir tahun, jaminan yang dikuasakan kembali akan direview apabila terdapat penurunan nilai. Pada saat jaminan yang dikuasakan kembali dijual, nilai tercatatnya akan dikeluarkan dan hasil laba atau rugi akan dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi.
Foreclosed collateral Foreclosed collateral are stated at net realizable value at the time of foreclosure. The excess of net realizable value of the foreclosed collateral over the balance of uncollectible receivables is credited or charged to profit or loss. Expense related to the foreclosed assets and its maintenance are charged to profit or loss as incurred. At the end of the year, foreclosed collateral are reviewed for any impairment in value. When the foreclosed collaterals are disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
- 26 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
u. Surat Berharga Utang dan Ekuitas yang Diterbitkan
u.
Debt and Equity Securities Issued
Surat Berharga Uang yang Diterbitkan
Debt securities Issued
Obligasi dan Medium Term Notes (MTN) yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Bonds and Medium Term Notes (MTN) issued are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan surat berharga utang yang diterbitkan mengacu pada Catatan 3f, 3h dan 3i.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of debt securities issued refer to Notes 3f, 3h and 3i.
Biaya Emisi Obligasi dan Medium Term Notes (MTN)
Bonds and Medium Term Notes (MTN) Issuance Costs.
Biaya emisi obligasi dan MTN langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi dan MTN tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan atribusi langsung biaya transaksi diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu tersebut dengan metode suku bunga efektif. Jika terjadi pembelian kembali, selisih antara harga pembelian kembali obligasi dan MTN tersebut dengan jumlah tercatat obligasi dan MTN diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun berjalan.
Bonds and MTN issuance costs directly deducted from the proceeds of the issuance to determine the net proceeds of the bonds and MTN transaction. The difference between the net proceeds and nominal value represents directly attributable transaction cost, discount or premium which are being amortized during the period using Effective Interest Rate. In case of early redemption, the difference between the redemption price and the carrying value of Bonds and MTN are recognized as profit or loss in the current year.
Biaya Emisi Saham
Share Issuance Costs
Biaya emisi saham yang menambah dan beratribusi secara langsung terhadap penerbitan saham baru disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
Share issuance costs that are incremental and directly attributable to issuance of new shares are deducted from additional paidin capital and are not amortized.
v. Pengakuan Pendapatan dan Beban
v.
Recognition of Revenue and Expenses
Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, pendapatan bunga dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e dan 3f).
Consumer financing income, factoring income, interest income and interest expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Notes 3e and 3f).
Pendapatan sewa pembiayaan dialokasi berdasarkan metode yang dijelaskan pada Catatan 3l.
Finance lease income is allocated based on method described in Note 3l.
Pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan anjak piutang yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai piutang setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai.
Interest income from impaired finance lease income, consumer financing income and factoring income are computed using the effective interest rate method based on the amount of receivables - net of impairment loss.
- 27 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Beban provisi sehubungan dengan utang bank diamortisasi dengan metode suku bunga efektif dan dibukukan sebagai bagian dari beban bunga dan pembiayaan lainnya.
Loan fees directly attributable to bank loans are amortized using the effective interest rate method and recorded as part of interest expense and other financial charges.
Pendapatan dan beban lainnya
Income and other expenses
Pendapatan jasa administrasi yang tidak beratribusi secara langsung atas transaksi sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang serta pendapatan provisi atas transaksi sewa pembiayaan, dibukukan sebagai pendapatan pada laba rugi komprehensif.
Administrative fees that are not directly attributable to finance leases, consumer financing and factoring transactions and provision fees from finance lease transactions are recorded as income in the statement of comprehensive income.
Pendapatan denda keterlambatan dan keuntungan penghentian kontrak diakui pada saat diterima.
Revenue from late charges and early termination are recognized when received.
Beban lainnya diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).
Other expenses are recognized when incurred or according to their useful life (accrual basis).
w. Provisi
w.
Provisions
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara handal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
x. Imbalan Pasca Kerja
x.
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Post Employment Benefits The Company provides defined benefit pension plan for its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.
- 28 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
y. Pajak Penghasilan
y.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada tahun berjalan dan periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
- 29 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Company intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
z. Laba per Saham
z.
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share are computed by dividing the income of the year attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share are computed by dividing the income of the year attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.
aa. Informasi Segmen
aa.
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Segment Information Operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Company that are regulary reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
- 30 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
That engages in business activities from which it may earn revenue and incur expense (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
Yang hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
Whose operating results are reviewed regulary by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
Dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
For which discrete information is available.
4.
financial
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk, yang menyerupai informasi segmen usaha yang dilaporkan di periode sebelumnya.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior periods.
Perusahaan melaporkan segmen operasi berdasarkan divisi operasi yaitu piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, dan tagihan anjak piutang.
The Company reported operating segments based on their operating divisions which are finance lease receivables, consumen financing receivables, and factoring receivables.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Company’s accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
- 31 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
dalam
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.
In the process of applying the accounting policies described in Note 3, management has not made any critical judgment that has significant impact on the amounts recognized in the financial statements, apart from those involving estimates, which are dealt with below.
Sumber estimasi ketidakpastian
Key sources of estimation uncertainty
Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan di bawah ini.
Information of the key assumptions concerning the future, and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year, are discussed below.
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Allowance for impairment of financial assets losses
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.
At each of reporting date, the Company evaluates whether there is an objective evidence that financial assets are impaired. A financial assets is impaired when there is an objective evidence of the occurrence of events that may impact on the estimated cash flow of financial assets. The evidence includes observable data indicating that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or national or local economic conditions that correlate with the dereliction to pay receivables.
Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Impairment loss is the difference between carrying value and the present value of estimated future cash flows and the realization of collateral in the initial effective interest rates of financial assets. Provision for decline in value will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling future cash flows.
- 32 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dengan cara sebagai berikut:
The Company assessed impairment through the following:
a)
Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.
a)
Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the statement of financial position date. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of best estimate of future cash flows and the realization of collateral at the original effective interest rates of financial assets. This estimation is done by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flow, the industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. The estimation of the amount and timing of future recovery will require a lot of consideration. The receipt depends on the performance of the debtors in the future and the value of collateral, both will be affected by future economic conditions, in addition, that collateral may not be easy to sell. The actual value of future cash flows and the date of receipt may differ from those estimates and consequently actual losses which occur may be different from that recognized in the financial statements.
b)
Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
b)
Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold, have no objective evidence of impairment and financial assets that have objective evidence of impairment, but has not been identified separately on the statement of financial position. Provisioning of collective impairment losses, among others, considering the amount and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factor of the reserves is the probability of default and loss given default. The quality of financial assets in the future be affected by uncertainties that could cause actual losses of financial assets may differ materially from the impairment loss reserves have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on the debtor’s spending, the unemployment rate and payment behavior.
Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.
The methodology and assumptions used in individual and collective impairment will be reviewed regularly to reduce differences between estimated losses and actual losses.
- 33 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Manfaat karyawan
Employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan. Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja diungkapkan dalam Catatan 22.
Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Company’s assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of expenses and liabilities recognized in the future periods. Although the assumptions used by the Company are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Company's postemployment benefits liability. The present value of the post-employment benefit obligation of the Company are disclosed in Note 22.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Properti Investasi, Aset Sewa Operasi dan Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Investment Property, Leased Assets and Premises and Equipment
Masa manfaat setiap properti investasi, aset sewa operasi dan aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Company investment property, leased assets, and premises and equipment, are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat properti investasi, aset sewa operasi dan aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat properti investasi, sewa operasi dan aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of investment properties, leased assets and premises and equipment and would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of premises and equipment.
Nilai tercatat properti investasi, aset sewa operasi dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12, 13 dan 14.
The carrying amounts of investment properties, leased assets and premises and equipment are disclosed in Notes 12, 13 and 14.
- 34 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 5.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
KAS DAN SETARA KAS
5. 2012 Rp'000
Kas Bank Rupiah Pihak berelasi Bank Pan Indonesia Pihak ketiga Bank Central Asia Bank Mutiara Bank Rakyat Indonesia Bank Victoria International Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Bank Negara Indonesia Bank ICBC Lainnya Subjumlah Dolar Amerika Serikat Pihak berelasi Bank Pan Indonesia Pihak ketiga Bank Mutiara
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2011 Rp'000
6.154.442
2.124.970
7.718.184
121.365.775
7.494.375 3.998.749 480.284 206.255
1.900.839 2.893.487 352.790
174.001 12.594 3.798 811.661
489.559 133.768 719.899 431.893
20.899.901
128.288.010
204.711
208.675
38.228
-
Subjumlah
242.939
208.675
Jumlah Bank
21.142.840
128.496.685
Deposito berjangka Rupiah Pihak ketiga Bank Mutiara Dolar Amerika Serikat Pihak berelasi Bank Pan Indonesia Pihak ketiga Bank Mutiara Jumlah Deposito Berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas Tingkat bunga rata-rata per tahun Deposito berjangka Rupiah Dollar Amerika Serikat
142.500.000
-
50.000.000
11.561.700
19.340.000
-
161.840.000
61.561.700
189.137.282
192.183.355
8,50% 3,50%
9,00% 1,00%
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jangka waktu deposito berjangka adalah satu bulan.
Cash on hand Cash in banks Rupiah Related party Bank Pan Indonesia Third parties Bank Central Asia Bank Mutiara Bank Rakyat Indonesia Bank Victoria International Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan and Bangka Belitung Bank Negara Indonesia Bank ICBC Others Subtotal U.S Dollar Related party Bank Pan Indonesia Third party Bank Mutiara Subtotal Total Cash in banks Time deposits Rupiah Third party Bank Mutiara U.S. Dollar Related party Bank Pan Indonesia Third party Bank Mutiara Total Time deposits Total Cash and Cash Equivalents Average annual interest rate Time deposits Rupiah U.S. Dollar
As of December 31, 2012 and 2011, the term of time deposits is one month.
- 35 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 6.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
INVESTASI JANGKA PENDEK
6. 2012 Rp'000 Peringkat/ Rating
SHORT TERM INVESTMENTS 2011 Rp'000 Peringkat/ Rating
Efek diperdagangkan - nilai wajar Rupiah Pihak berelasi Obligasi Bank Panin II tahun 2007 Seri C Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Thp I Thn 2012 Obligasi Verena Tahap I tahun 2012 seri B
15.406.250
idAA
20.000.000
idAA-
-
-
20.000.000
idA
-
-
Jumlah
55.406.250
Tingkat bunga rata-rata per tahun
15.261.250
15.261.250
9,80%
11,00%
idAA
Trading securities - fair value Rupiah Related party Bank Panin II year 2007 Bond Series C Bank Panin I year 2012 Shelf Registration Subordinated Bond PT Verena I year 2012 Bond Series B Total Average annual interest rate
Biaya perolehan efek diperdagangkan sebesar Rp 54.500.000 ribu dan Rp 14.500.000 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Nilai tercatat investasi jangka pendek didasarkan pada harga pasar investasi jangka pendek pada tanggal laporan posisi keuangan.
Cost of trading securities as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 54,500,000 thousand and Rp 14,500,000 thousand, respectively. The carrying value of the shortterm investments are based on its market value as of statement of financial position dates
Mutasi keuntungan belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar investasi jangka pendek untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The movement of unrealized gain arising from increase in value of short-term investments for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Saldo aw al tahun Penambahan tahun berjalan
761.250 145.000
406.000 355.250
Balance at the beginning of year Addition for the year
Saldo akhir tahun
906.250
761.250
Balance at end of year
Peringkat obligasi dilakukan oleh Pefindo Credit Rating Indonesia.
Bonds were rated by Pefindo Credit Rating Indonesia.
- 36 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 7.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN
7.
Piutang sewa pembiayaan memiliki suku bunga tetap maupun variabel, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Dinilai secara kolektif/ Assessed collectively Rp'000 Pihak berelasi Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
FINANCE LEASE RECEIVABLES The finance lease receivables are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
2012 Dinilai secara individual/ Assessed individually Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
3.426.014 1.716.063
15.934.646 2.200.717
19.360.660 3.916.780
(333.531) (1.716.063)
(2.543.564) (2.200.717)
(2.877.095) (3.916.780)
3.092.483
13.391.082
16.483.565
Unearned lease income Security deposits Total related parties Third parties Rupiah Finance lease receivables Guaranteed residual value
451.210.164 131.132.636
694.519.824 131.449.304
(53.309.260) (131.132.636)
(87.551.086) (131.449.304)
397.900.904
606.968.738
1.004.869.642
3.642.912 4.503.783
48.333.319 12.225.858
51.976.231 16.729.641
U.S. Dollar Finance lease receivables Guaranteed residual value
(122.525) (4.503.783)
(3.376.901) (12.225.858)
(3.499.426) (16.729.641)
Unearned lease income Security deposits
3.520.387
44.956.418
48.476.805
Jumlah pihak ketiga
401.421.291
651.925.156
1.053.346.447
Total third parties
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
404.513.774 (2.962.720)
665.316.238 (2.901.109)
1.069.830.012 (5.863.829)
Total Allowance for impairment losses
Jumlah - Bersih
401.551.054
662.415.129
1.063.966.183
Total - Net
Subjumlah Dolar Amerika Serikat Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Subjumlah
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
1.145.729.988 262.581.940
Related parties Rupiah Finance lease receivables Guaranteed residual value
(140.860.346) (262.581.940)
16,54% 8,23%
- 37 -
Unearned lease income Security deposits Subtotal
Subtotal
Average effective annual interest rate Rupiah U.S. Dollar
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Dinilai secara kolektif/ Assessed collectively Rp'000 Pihak berelasi Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
2011 Dinilai secara individual/ Assessed individually Rp'000
2.652.404 922.564 (276.823) (922.564)
Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan diakui Simpanan jaminan
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2.375.581
Jumlah/ Total Rp'000
11.309.863 1.609.383
13.962.267 2.531.947
(1.794.260) (1.609.383)
(2.071.083) (2.531.947)
9.515.603
11.891.184
Unearned lease income Security deposits Total related parties Third parties Rupiah Finance lease receivables Guaranteed residual value
513.197.634 103.268.104
673.007.730 132.095.617
(70.103.536) (103.268.104)
(90.208.857) (132.095.617)
443.094.098
582.798.873
1.025.892.971
958.878 1.558.154
79.072.985 14.760.401
80.031.863 16.318.555
U.S. Dollar Finance lease receivables Guaranteed residual value
(36.579) (1.558.154)
(7.221.609) (14.760.401)
(7.258.188) (16.318.555)
Unearned lease income Security deposits
922.299
71.851.376
72.773.675
Jumlah pihak ketiga
444.016.397
654.650.249
1.098.666.646
Total third parties
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
446.391.978 (2.540.900)
664.165.852 (1.512.373)
1.110.557.830 (4.053.273)
Total Allowance for impairment losses
Jumlah - Bersih
443.851.078
662.653.479
1.106.504.557
Total - Net
Subjumlah Dolar Amerika Serikat Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Subjumlah
1.186.205.364 235.363.721
Related parties Rupiah Finance lease receivables Guaranteed residual value
(160.312.393) (235.363.721)
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
16,08% 7,24%
Jumlah piutang sewa pembiayaan (sebelum dikurangi pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai) berdasarkan jenis produknya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Jumlah
Subtotal
Subtotal
Average effective annual interest rate Rupiah U.S. Dollar
Total financial lease receivables (gross of unearned lease income and allowance for impairment losses) based on type of product as of December 31, 2012 and 2011 are as follow:
2012 Rp'000 Alat berat Kendaraan bermotor Kapal Mesin Lain-lain
Unearned lease income Security deposits
2011 Rp'000
575.615.301 254.641.939 201.119.274 13.788.554 171.901.811
584.754.861 335.528.902 148.337.624 30.879.172 180.698.935
1.217.066.879
1.280.199.494
- 38 -
Heavy equipment Vehicle Ship Machine Others Total
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah angsuran sewa pembiayaan sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan jatuh temponya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Total lease installments gross of allowance for impairment losses based on maturity date as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Pembay aran minimum sewa pembiay aan/ Minimum lease payments 2012 Rp'000 Angsuran sewa pembiayaan Pihak berelasi Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah Pihak ketiga Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah Total angsuran sewa pembiayaan Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Pihak berelasi Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah Pihak ketiga Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah Total Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Jumlah
2011 Rp'000
Nilai kini dari pembay aran minimum sewa pembiay aan/Present v alue of minimum lease payments 2012 Rp'000
2011 Rp'000
10.213.544
7.054.903
8.239.256
5.581.493
9.147.116
6.907.364
8.244.309
6.309.690
19.360.660
13.962.267
16.483.565
11.891.183
784.574.502
794.109.527
676.892.016
672.032.898
413.131.717
472.127.700
376.454.431
426.633.748
1.197.706.219
1.266.237.227
1.053.346.447
1.098.666.646
1.217.066.879
1.280.199.494
1.069.830.012
1.110.557.829
(1.974.288)
(1.473.410)
-
-
(902.807)
(597.674)
-
-
(2.877.095)
(2.071.084)
-
-
(107.682.486)
(122.076.629)
-
-
(36.677.286)
(45.493.952)
-
-
(144.359.772)
(167.570.581)
-
-
(147.236.867)
(169.641.665)
-
-
1.069.830.012
1.110.557.829
1.069.830.012
1.110.557.829
Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 3 tahun.
Lease Installments Related parties Until one y ear More than one y ear until f iv e y ears Subtotal Third parties Until one y ear More than one y ear until f iv e y ears Subtotal
Total lease installments
Unearned lease income Related parties Until one y ear More than one y ear until f iv e y ears Subtotal Third parties Until one y ear More than one y ear until f iv e y ears Subtotal Total Unearned lease income Total
Financing agreements have term of 3 years.
- 39 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan menggunakan piutang sewa pembiayaan yang dimilliki sebagai jaminan utang bank dan surat berharga utang yang diterbitkan (Catatan 16 dan 21). Jumlah piutang sewa pembiayaan (setelah dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui) yang dijaminkan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing adalah sebagai berikut:
The Company uses finance lease receivables as collateral for bank loans and debt securities issued (Notes 16 and 21). Total finance lease receivables (net of unearned lease income) pledged as collateral as of December 31, 2012 and 2011, respectively, are as follows:
2012 Rp'000 Jam inan Utang Bank Bank Central Asia Bank ICBC Indonesia Bank Mandiri Bank Hana Bank Victoria International Bank BJB Bank International Indonesia Bank Capital Bank Permata Bank Danamon Indonesia Jam inan surat berharga utang yang diterbitkan Obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia III Tahun 2012 Jumlah
2011 Rp'000
182.916.640 37.884.808 32.100.261 26.097.076 24.879.569 10.753.908 6.498.634 -
219.444.322 65.918.121 65.809.889 45.667.814 34.921.719 45.026.147 2.436.437 4.738.806 845.998
108.092.789
-
231.036.605
-
660.260.290
484.809.253
Bank Loans Collateral Bank Central Asia Bank ICBC Indonesia Bank Mandiri Bank Hana Bank Victoria International Bank BJB Bank International Indonesia Bank Capital Bank Permata Bank Danamon Indonesia Debt securities Issued Collateral Clipan Finance Indonesia III Year 2011 Bonds Clipan Finance Indonesia I Year 2012 Medium Term Notes Total
Jumlah piutang sewa pembiayaan yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 200.559.878 ribu dan Rp 152.335.666 ribu pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Piutang sewa pembiayaan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai sebesar Rp 193.023.781 ribu.
Total restructured finance lease receivables as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 200,559,878 thousand and Rp 152,335,666 thousand, respectively. The restructured finance lease receivables that are neither past due nor impaired amounted to Rp 193,023,781 thousand.
Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada konsumen.
Additional cost related to leased assets are charged to consumers.
Sebagian dari piutang sewa pembiayaan dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai Perusahaan dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan. Piutang sewa pembiayaan untuk alat-alat berat, tongkang, tug boat, mesin-mesin produksi dan peralatan diikat dengan akte fidusia (grosse akte) dari barang-barang yang dibiayakan. Seluruh transaksi sewa pembiayaan dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali untuk sewa pembiayaan atas mesin dan kendaraan bermotor kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 19.360.660 ribu dan Rp 13.962.267 ribu pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Various finance lease receivables are secured by motor vehicles financed by the Company and Vehicle Document of Ownership (BPKB) of the related vehicle. Finance lease receivables related to heavy equipment, barges, tug boats, production machinery and equipment are tied with fiduciary certificate (certificate grosse) of the financed items. The finance lease transactions with third parties, except for finance lease transactions for machinery and motor vehicles with related parties amounted to Rp 19,360,660 thousand and Rp 13,962,267 thousand, as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
- 40 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Saldo aw al tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Individual Kolektif Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Saldo akhir tahun
8.
2012 Rp'000
2011 Rp'000
4.053.273
15.005.915
8.348.243 421.820
(4.481.510) 526.215
(1.494.254) (5.465.253)
(1.315.578) (5.681.769)
5.863.829
4.053.273
Balance at beginning of year Provisions (reversal of provision) for the year Individual Collective Accrued interest on impaired receivables Write-off Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari konsumen telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
The management believes that the amount of allowance for impairment losses and the value of collateral received from consumers is adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible finance lease receivables.
Simpanan Jaminan
Security Deposits
Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, penyewa pembiayaan (lessee) memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan penyewa pembiayaan. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa pembiayaan (lessee) pada akhir masa sewa pembiayaan.
At the inception of net investment in finance lease contract, the lessee provides security deposits to be used as payment for purchased leased assets at the end of the lease period, if the right option is exercised. If the option right is not exercised, such security deposits will be returned at the end of the lease period.
PIUTANG BERSIH
PEMBIAYAAN
KONSUMEN
–
8.
Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
Dinilai secara kolektif/ Assessed collectively Rp'000 Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui
2.535.998.379
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2.149.953.780 (5.989.999)
Bersih
2.143.963.781
(386.044.599)
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES – NET
The consumer financing receivables are arranged at fixed interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk.
2012 Dinilai secara individual/ Assessed individually Rp'000 120.049.158
Jumlah/ Total Rp'000
(394.657.632)
Consumer financing receivables Unearned consumer financing income
111.436.125 2.261.389.905 (11.609.864) (17.599.863)
Total Allowance for impairment losses
(8.613.033)
99.826.261
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
2.656.047.537
2.243.790.042 17,55%
- 41 -
Net Average effective annual interest rate
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Dinilai secara kolektif/ Assessed collectively Rp'000 Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui
2.731.017.877
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2011 Dinilai secara individual/ Assessed individually Rp'000
(485.153.186)
Consumer financing receivables Unearned consumer financing income
2.258.285.509 (11.561.543)
75.654.570 2.333.940.079 (5.192.332) (16.753.875)
Total Allowance for impairment losses
2.246.723.966
70.462.238
Net
(472.732.368)
88.075.388
Jumlah/ Total Rp'000
(12.420.818)
2.819.093.265
2.317.186.204
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
17,46%
Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan sisa angsuran jatuh temponya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Average effective annual interest rate
Total consumer financing installments based on remaining term to maturity as of December 31, 2012 and 2011 are as follow:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Telah jatuh tempo Satu tahun berikutnya Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya atau lebih
42.962.631 1.429.345.916 864.287.093 319.451.897
34.919.138 1.344.960.612 955.686.600 483.526.915
Past due receivables The follow ing year The second follow ing years The third follow ing years or later
Jumlah
2.656.047.537
2.819.093.265
Total
Aset yang dibiayai oleh Perusahaan adalah kendaraan baru dan bekas, dengan tenor pembiayaan adalah 1 - 4 tahun dengan mayoritas pembiayaan di tenor 3 tahun.
Assets funded by the Company are new and used vehicles with period of financing ranging from 1 - 4 years with majority tenor of within 3 years.
Biaya-biaya yang timbul, sehubungan dengan perolehan aset pembiayaan konsumen, dibebankan kepada nasabah.
Additional cost arises, related to leased assets are charged to customers.
Perusahaan menggunakan piutang pembiayaan konsumen sebagai jaminan utang bank dan surat berharga utang yang diterbitkan (Catatan 16 dan 21). Jumlah piutang pembiayaan konsumen (setelah dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui) yang dijaminkan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The Company uses consumer financing receivables as collateral for bank loans and debt securities issued (Notes 16 and 21). Consumer financing receivables (net of unearned consumer financing income) pledged as collateral, respectively, as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
- 42 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2012 Rp'000 Jam inan Utang Bank Bank BJB Bank Danamon Bank Negara Indonesia Bank Mandiri Bank Central Asia Bank International Indonesia Bank Hana Bank Permata Bank Capital Bank CIMB Niaga Jam inan surat berharga utang yang diterbitkan Obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 Jumlah
2011 Rp'000
167.885.922 104.950.594 69.523.500 48.447.720 29.874.257 29.518.197 159.152 -
160.900.936 233.952.773 99.566.367 71.376.667 65.067.074 1.464.688 70.529.216 191.224 9.168.083
237.026.625
-
349.945.314
-
1.037.331.281
712.217.028
Bank Loan Collateral Bank BJB Bank Danamon Bank Negara Indonesia Bank Mandiri Bank Central Asia Bank International Indonesia Bank Hana Bank Permata Bank Capital Bank CIMB Niaga Debt securities Issued Collateral Clipan Finance Indonesia III Year 2011 Bonds Clipan Finance Indonesia I Year 2012 Medium Term Notes Total
Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang direstrukturisasi yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 1.150.439 ribu dan Rp 1.065.516 ribu pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Amount of consumer financing receivables being restructured that are neither past due nor impaired as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 1,150,439 thousand and Rp 1,065,516 thousand, respectively.
Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan kendaraan bermotor (baru dan bekas) yang dibiayai oleh Perusahaan dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan.
The consumer financing receivables are secured by motor vehicles (new and secondhand) financed by the Company and Vehicle Document of Ownership (BPKB) of the related vehicle.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Saldo aw al tahun Penyisihan tahun berjalan Individual Kolektif Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Saldo akhir tahun
2012 Rp'000
2011 Rp'000
16.753.875
12.378.241
52.046.860 (5.571.544)
22.075.854 7.749.971
(2.890.711) (42.738.617)
(471.881) (24.978.310)
17.599.863
16.753.875
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari konsumen telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Balance at beginning of year Provision (reversal of provision) for the year Individual Collective Accrued interest on impaired receivables Write-off Balance at end of year
The management believes that the amount of impairment losses and the value of collateral received from consumers are adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible consumer financing receivables.
- 43 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 9.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
TAGIHAN ANJAK PIUTANG
9.
Tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
FACTORING RECEIVABLES The factoring receivables is arranged at fixed interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk.
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Tagihan anjak piutang Pendapatan anjak piutang belum diakui
1.357.567.353
1.219.849.223
(142.536.085)
(141.504.894)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.215.031.268 (109.731)
1.078.344.329 (329.683)
Total Allow ance for impairment losses
Bersih
1.214.921.537
1.078.014.646
Net
16,74%
16,75%
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
Factoring receivables Unearned factoring income
Average annual effective interest rate
Jangka waktu tagihan anjak piutang berdasarkan periode dalam perjanjian adalah 91 hari sampai dengan 1 tahun dan dapat diperpanjang.
The term of factoring receivables based on the agreements are 91 days up to 1 year and can be extended.
Tagihan anjak piutang dijamin dengan tanah dan bangunan.
Factoring receivables are secured by land and building.
Perusahaan menggunakan tagihan anjak piutang sebesar Rp 310.517.832 ribu sebagai jaminan surat berharga utang yang diterbitkan untuk obligasi Clipan Finance Indonesia III Tahun 2011 ke Bank Mega selaku wali amanat (Catatan 21).
The Company uses factoring receivables amounting to Rp 310,517,832 thousand as collateral for debt securities issued for Clipan Finance Indonesia III Year 2011 Bonds to Bank Mega as the trustee (Note 21).
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses for the years then ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 Rp'000 Saldo aw al tahun Penyisihan tahun berjalan Individual Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Saldo akhir tahun
2011 Rp'000
329.683
2.121.259
40.175
32.928
(260.127) 109.731
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
(1.824.504) 329.683
Balance at beginning of year Provision for the year Individual Accrued interest on impaired receivables Balance at end of year
The management believes that the amount of allowance for impairment losses and the value of collateral received from consumers are adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible factoring receivables.
- 44 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
10. PIUTANG LAIN-LAIN
10. OTHER RECEIVABLES 2012 Rp'000
2011 Rp'000
Pihak berelasi Piutang karyaw an Lain-lain
5.707.947 172.015
7.407.547 47.347
Related parties Employee receivables Others
Subjumlah
5.879.962
7.454.894
Subtotal
Pihak ketiga Piutang karyaw an Lain-lain
2.722.242 13.016.587
807.302 4.133.539
Third parties Employee receivables Others
Subjumlah
15.738.829
4.940.841
Subtotal
Jumlah
21.618.791
12.395.735
Total
Pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 tidak diadakan penyisihan penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
In the years ended December 31, 2012 and 2011, the allowance for impairment losses on other receivables was not established, because the management believes that such receivables were collectible.
Piutang karyawan merupakan pinjaman keuangan biasa, pinjaman untuk pembiayaan pemilikan rumah dan kendaraan bermotor yang diberikan kepada direksi dan karyawan dengan tingkat bunga 0% - 6% per tahun. Jangka waktu pinjaman 1 - 8 tahun dan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah 1 bulan sampai dengan 95 bulan.
Employee receivables represent ordinary financial loans, housing and car loans for directors and employees with annual interest rates of 0% - 6%. Employee receivables are due within 1 - 8 years and have remaining periods from statement of financial position date to maturity date for 1 – 95 months.
Piutang lain-lain kepada pihak ketiga terutama merupakan uang muka untuk kegiatan operasional dan piutang asuransi.
Other receivables to third parties primarily represent advances for operational activities and insurance receivables.
Piutang lain-lain kepada pihak berelasi terutama merupakan piutang bunga dari deposito berjangka dan investasi jangka pendek (Catatan 5 dan 6).
Other receivables to related parties primarily represent interest from time deposits and shortterm investment (Notes 5 and 6).
11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
11. PREPAID EXPENSES 2012 Rp'000
2011 Rp'000
Sew a Beban ditangguhkan Pihak berelasi Pihak ketiga Asuransi Lainnya
3.217.573
3.225.834
287.078 997.917 527.296 149.876
673.808 645.833 372.123 186.165
Jumlah
5.179.740
5.103.763
- 45 -
Rent Deferred expense Related party Third parties Insurance Others Total
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
12. PROPERTI INVESTASI
12. INVESTMENT PROPERTIES 1 Januari/ January 1, 2012 Rp '000
Biaya Perolehan Tanah Fasilitas bangunan Jumlah Akum ulasi Penyusutan Fasilitas bangunan Jumlah Jum lah Tercatat
1.945.500 1.354.500 3.300.000
801.413 801.413
Akum ulasi Penyusutan Fasilitas bangunan Jumlah Jum lah Tercatat
Pengurangan/ Deduction Rp '000
1.945.500 1.354.500 3.300.000
733.688 733.688
31 Desember/ December 31, 2012 Rp '000
-
-
1.945.500 1.354.500 3.300.000
67.725 67.725
-
869.138 869.138
2.498.587
1 Januari/ January 1, 2011 Rp '000 Biaya Perolehan Tanah Fasilitas bangunan Jumlah
Penambahan/ Additions Rp '000
2.430.862
Penambahan/ Additions Rp '000
Pengurangan/ Deduction Rp '000
Accum ulated depreciation: Building facilities Total Net Carrying Value
31 Desember/ December 31, 2011 Rp '000
-
-
1.945.500 1.354.500 3.300.000
67.725 67.725
-
801.413 801.413
2.566.312
Cost Land Building facilities Total
2.498.587
Cost Land Building facilities Total Accum ulated depreciation: Building facilities Total Net Carrying Value
Perusahaan memiliki dua bidang tanah yang disewa operasi di Ruko Permata Hijau Blok D17 dan D18 dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2028. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company owns two leased land at Ruko Permata Hijau Blok D17 and D18 with Building Use Right (HGB) for 20 (twenty) years expiring on January 8, 2028. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land was acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh properti investasi, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kepada PT Panin Insurance (pihak berelasi), dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 500.000 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2012 and 2011 all investment properties, except for land, are insured against fire risk to PT Panin Insurance (related parties) for Rp 500,000 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Nilai wajar properti investasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 3.500.000 ribu dan Rp 3.250.000 ribu.
The fair value of the investment properties as of December 31, 2012 and 2011, amounted to Rp 3,500,000 thousand and Rp 3,250,000 thousand, respectively.
- 46 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
13. ASET SEWA OPERASI
13. LEASED ASSETS
Akun ini terutama merupakan aset Perusahaan yang disewaoperasikan kepada Bank Pan Indonesia (pihak berelasi) berupa kendaraan bermotor. Perjanjian sewa untuk kendaraan bermotor memiliki periode sewa 3 dan 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 2014 (Catatan 34).
This account represents operating lease agreements between the Company and Bank Pan Indonesia (a related party) for motor vehicles. Lease agreements for motor vehicles have lease periods of 3 and 5 years and will mature in 2014 (Note 34).
Rincian dari aset sewa operasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The detail of leased assets as December 31, 2012 and 2011 are as follows:
1 Januari/ January 1,
31 Desember/ Penambahan/ Pengurangan/
Reklasifikasi/
December 31,
2012
Additions
Deductions
Reclassification
2012
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Biaya perolehan Kendaraan bermotor
Cost 25.954.554
1.846.450
1.470.597
2.801.850
29.132.257
16.769.949
3.529.004
1.470.597
(2.541.917)
16.286.439
Motor vehicles
12.845.818
Net Carrying Value
Akum ulasi penyusutan Kendaraan bermotor Jum lah Tercatat
Accum ulated depreciation
9.184.605 1 Januari/ January 1,
31 Desember/ Penambahan/ Pengurangan/
Reklasifikasi/
December 31,
2011
Additions
Deductions
Reclassification
2011
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Biaya perolehan Kendaraan bermotor
Cost 24.406.029
3.973.550
2.425.025
-
25.954.554
16.244.881
2.903.592
2.378.524
-
16.769.949
Motor vehicles
9.184.605
Net Carrying Value
Akum ulasi penyusutan Kendaraan bermotor Jum lah Tercatat
Motor vehicles
Motor vehicles Accum ulated depreciation
8.161.148
Keuntungan penjualan aset sewa operasi pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Gain on sales of leased assets as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Jumlah tercatat Harga jual
378.125
46.501 780.000
Net Carrying Value Selling price
Keuntungan penjualan aset sew a operasi (Catatan 28)
378.125
733.499
Gain on sales of leased assets (Note 28)
Jumlah tercatat bruto aset sewa operasi yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 6.578.097 ribu.
Gross carrying amounts of fully depreciated leased assets that are still in use by the Company as of December 31, 2012 amounting to Rp 6,578,097 thousand.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset sewa operasi lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset sewa operasi.
Management believes that the carrying value of leased assets are lower than the recoverable amount, and therefore there is no impairment of leased assets.
- 47 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh aset sewa operasi, telah diasuransikan terhadap risiko kecurian dan risiko lainnya kepada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna (pihak berelasi) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 25.810.250 ribu dan Rp 18.688.450 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2012 and 2011 leased asset, are insured against, theft and other possible risks to PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna (related parties) for Rp 25,810,250 and Rp 18,688,450 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Nilai wajar aset sewa operasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 18.091.000 ribu dan Rp 15.428.500 ribu.
The fair value of the leased assets as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 18,091,000 thousand and Rp 15,428,500 thousand, respectively.
14. ASET TETAP
14. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1,
31 Desember/ Penambahan/ Pengurangan/
Reklasifikasi/
December 31,
2012
Additions
Deductions
Reclassification
2012
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Biaya perolehan
Cost
Tanah
3.148.881
2.957.750
-
-
6.106.631
Land
Bangunan
4.468.869
4.622.250
-
-
9.091.119
Building
Prasarana kantor
5.540.689
1.855.619
2.098.312
-
5.297.996
Leasehold improvement
Peralatan kantor
11.072.521
1.287.462
6.850
-
12.353.133
Office equipment
Kendaraan bermotor
25.876.036
9.022.908
4.153.350
27.943.744
Motor vehicle
1.967.538
78.599
52.074.534
19.824.588
868.447
351.460
Prasarana kantor
3.045.836
909.172
Peralatan kantor
7.023.002
Perabotan kantor Jumlah
6.258.512
(2.801.850) (2.801.850)
2.046.137 62.838.760
Akum ulasi penyusutan Bangunan
Office furniture and fixtures Total Accum ulated depreciation
-
1.219.907
Building
2.098.312
-
1.856.696
Leasehold improvement
1.157.280
6.850
-
8.173.432
Office equipment
11.385.906
4.443.041
3.900.120
1.555.349
113.544
Jumlah
23.878.540
6.974.497
Jum lah Tercatat
28.195.994
Kendaraan bermotor Perabotan kantor
-
6.005.282
- 48 -
2.541.917 2.541.917
14.470.744 1.668.893
Motor vehicle Office furniture and fixtures
27.389.672
Total
35.449.088
Net Carrying Value
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 1 Januari/ January 1, 2011 Rp'000
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
31 Desember/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31, Additions Deductions Reclassification 2011 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Biaya perolehan Tanah Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
1.987.181 3.137.819 3.697.886 8.454.928 17.740.499 1.794.878
1.161.700 1.331.050 1.842.803 2.617.593 9.955.150 172.660
1.819.613 -
-
3.148.881 4.468.869 5.540.689 11.072.521 25.876.036 1.967.538
Cost Land Building Leasehold improvement Office equipment Motor vehicle Office furniture and fixtures
Jumlah
36.813.191
17.080.956
1.819.613
-
52.074.534
Total
694.918 2.343.117 5.853.432 9.064.920 1.340.228
173.529 702.719 1.169.570 3.739.691 215.121
1.418.705 -
-
868.447 3.045.836 7.023.002 11.385.906 1.555.349
Accum ulated depreciation Building Leasehold improvement Office equipment Motor vehicle Office furniture and fixtures
Jumlah
19.296.615
6.000.630
1.418.705
-
23.878.540
Total
Jum lah Tercatat
17.516.576
28.195.994
Net Carrying Value
Akum ulasi penyusutan Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
Keuntungan penjualan aset tetap pada tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 sebagai berikut:
Gain on sales of premises and equipment in as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Jumlah tercatat Harga jual
253.230 2.074.727
400.908 1.182.200
Keuntungan penjualan aset tetap (Catatan 28)
1.821.497
781.292
Net Carrying Value Selling price Gain on sales of premises and equipment (Note 28)
Jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 8.898.313 ribu.
Gross carrying amounts of fully depreciated premises and equipment that are still in use by the Company as of December 31, 2012 amounting to Rp 8,898,313 thousand.
Perusahaan memiliki sebelas bidang tanah di Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, Manado, Makassar, Tangerang dan Pekanbaru dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 15 (lima belas) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 24 September 2013 – 2 Agustus 2042. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company owns eleven land in Jakarta, Bekasi Depok, Bogor, Manado, Makassar, Tangerang and Pekanbaru with Building Use Right (HGB) for 15 (fifteen) until 30 (thirty) years expiring on September 24, 2013 until August 2, 2042. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since the land was acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset tetap.
Management believes that the net carrying value of premises and equipment is lower than the recoverable value, as such there was no impairment in value of premises and equipment.
- 49 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna (pihak berelasi) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 37.620.200 ribu dan Rp 23.799.465 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang ditangguhkan.
As of December 31, 2012 and 2011, premises and equipment, except for land, are insured against fire, theft and other possible risks to PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna (related parties) for Rp 37,620,200 thousand and Rp 23,799,465 thousand, respectively. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible asset losses on the assets insured.
Nilai wajar aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 50.181.646 ribu dan Rp 37.716.962 ribu
The fair value of the fixed assets as of December 31, 2012 and 2011, amounted to Rp 50,181,646 thousand and Rp 37,716,962 thousand, respectively.
15. ASET LAIN-LAIN
Jaminan yang dikuasakan kembali Jaminan yang dikuasakan kembali Cadangan kerugian penurunan nilai Jaminan yang dikuasakan kembali bersih Lainnya Jumlah
15. OTHER ASSETS 2012 Rp'000
2011 Rp'000
8.505.092 (1.379.690)
21.413.812 (3.376.870)
7.125.402
18.036.942
590.380
525.310
7.715.782
18.562.252
Foreclosed collateral Foreclosed collateral Allow ance for decline in value
Foreclosed collateral - net Others Total
Jaminan yang dikuasakan kembali
Foreclosed collateral
Jaminan yang dikuasakan kembali merupakan jaminan piutang pembiayaan konsumen berupa kendaraan yang telah diambil alih oleh Perusahaan.
Foreclosed collateral represents consumer financing collateral in the form of vehicles that have been foreclosed by the Company.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses for the years ended December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Saldo aw al tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan Saldo akhir tahun
2012 Rp'000
2011 Rp'000
3.376.870 5.638.302 (7.635.482)
640.632 5.679.862 (2.943.624)
1.379.690
3.376.870
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tersebut.
Balance as beginning of year Provision for the year Write-off Balance at end of year
Management believes that the allowance for decline in value of foreclosed collateral is adequate to cover potential losses.
- 50 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
16. UTANG BANK
16. BANK LOANS 2012 Rp'000
2011 Rp'000
Pihak berelasi Bank Pan Indonesia
169.857.383
412.035.367
Related party Bank Pan Indonesia
Pihak ketiga Bank BJB Bank Central Asia Bank Danamon Indonesia Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank ICBC Indonesia Bank International Indonesia Bank Hana Bank Victoria International Bank Permata Bank CIMB Niaga Bank Capital
145.163.928 126.633.993 89.644.211 60.744.998 56.977.701 31.959.880 28.416.230 23.545.295 15.593.355 -
226.070.460 161.147.202 148.210.107 221.422.908 62.395.302 104.355.044 46.992.035 28.123.244 74.994.881 8.301.662 2.500.000
Third parties Bank BJB Bank Central Asia Bank Danamon Indonesia Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank ICBC Indonesia Bank International Indonesia Bank Hana Bank Victoria International Bank Permata Bank CIMB Niaga Bank Capital
Jum lah pihak ketiga
578.679.591
1.084.512.845
Total third parties
Jum lah
748.536.974
1.496.548.212
Total
Rata – rata tertimbang suku bunga efektif untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah 10,79% dan 11,09%.
Weighted average effective interest rate as of December 31, 2012 and 2011 are 10.79% and 11.09% per annum, respectively.
Utang bank memiliki suku bunga tetap maupun variabel, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Bank loans are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Bank Pan Indonesia (Panin)
Bank Pan Indonesia (Panin)
Pada tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas berikut ini:
On September 17, 2009, the Company obtained the following facilities:
Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 25.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 17 September 2010. Tingkat bunga 12,00% per tahun.
Overdraft facility with a maximum credit limit of Rp 25,000,000 thousand and a term of 12 months ending September 17, 2010. This loan bears interest at a rate of 12.00% per annum.
Pinjaman Tetap I dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 200.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 42 bulan yang berakhir tanggal 17 Maret 2013. Tingkat bunga per tahun sebesar 10,50%, 11,00% dan 11,50% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman tetap masingmasing sebesar Rp 2.083.334 ribu dan Rp 63.055.555 ribu.
Fixed Loan facilities I with a maximum credit limit of Rp 200,000,000 thousand with a term of 42 months ending March 17, 2013. These loans bear interest at rates of 10.50%, 11.00% and 11.50% per annum for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively. As of December 31, 2012 and 2011, outstanding balance of fixed loan facilities amounted to Rp 2,083,334 thousand and Rp 63,055,555 thousand, respectively.
- 51 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Surat dari Panin No. 022/FIT/EXT/10 tanggal 12 Pebruari 2010, tingkat bunga per tahun untuk pinjaman tetap dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,00%, 10,50% dan 11,00%.
Based on a letter from Panin No. 022/FIT/EXT/10 dated February 12, 2010, the interest rates per annum for fixed loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.00%, 10.50% and 11.00%, respectively.
Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap II dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 100.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 42 bulan yang berakhir 1 Oktober 2013. Tingkat bunga per tahun sebesar 10,00%, 10,50% dan 11,00% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo Pinjaman Tetap II masing-masing sebesar Rp 10.277.778 ribu dan Rp 41.944.444 ribu.
On April 1, 2010, the Company obtained a Fixed Loan Facility II with a maximum credit limit of Rp 100,000,000 thousand, with a term of 42 months and will mature on October 1, 2013. Interest rates per annum are 10.00%, 10.50% and 11.00%, respectively, for the loan period of 1 year, 2 years and 3 years. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of Fixed Loan II amounted to Rp 10,277,778 thousand and Rp 41,944,444 thousand, respectively.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 131/FIT/EXT/10 tanggal 24 Mei 2010, tingkat bunga per tahun untuk channeling dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% dan untuk pinjaman rekening koran sebesar 11,75%. Tingkat bunga tersebut berlaku untuk pencairan fasilitas mulai tanggal 26 Mei 2010.
Based on a letter from Panin No. 131/FIT/EXT/10 dated May 24, 2010, the interest rates per annum for channeling with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 9.75%, 10.25% and 10.75% and for overdraft facility is 11.75%, respectively. Such interest rate is applicable for loans disbursed beginning on May 26, 2010.
Berdasarkan Surat Perubahan Perjanjian Kredit dari Panin No. 001/FIT-PRK/LEG/09/Per.II tanggal 14 Oktober 2010, Panin menyetujui permohonan Perusahaan untuk:
Based on the Letter for Amendment of Credit Agreement from Panin No. 001/FITPRK/LEG/09/Per.II dated October 14, 2010, Panin approved the Company’s requests to:
Memperpanjang Pinjaman Rekening Koran menjadi jatuh tempo pada tanggal 17 September 2011 dan menambah fasilitas kredit tersebut menjadi sebesar Rp 50.000.000 ribu. Tingkat bunga 11,00% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman rekening koran masing-masing sebesar nihil.
Extend the term of Overdraft facility to expire on September 17, 2011 and increase the maximum credit limit to Rp 50,000,000 thousand. This facility bears interest at a rate of 11.00% per annum. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of the overdraft facility are nil, respectively.
Memberikan Pinjaman Tetap III dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 200.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2014. Tingkat bunga per tahun sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% masingmasing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo Pinjaman Tetap III masing-masing sebesar Rp 62.638.889 ribu dan Rp 129.305.556 ribu.
Grant Fixed Loan Facility III with a maximum credit limit of Rp 200,000,000 thousand with a term of 36 months ending April 14, 2014. This loan bears interest at rates of 9.75%, 10.25% and 10.75% per annum for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of Fixed Loan III amounted to Rp 62,638,889 thousand and Rp 129,305,556 thousand, respectively.
- 52 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan surat dari Panin No. 001/FITPRK/LEG/09/per.III tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Tetap IV dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 200.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan yang berakhir tanggal 16 Juni 2014. Tingkat bunga per tahun sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo Pinjaman Tetap IV masing-masing sebesar Rp 71.388.888 ribu dan Rp 138.055.556 ribu.
Based on a letter from Panin No. 001/FIT-PRK/LEG/09/per.III dated December 16, 2010, the Company obtained a Fixed Loan Facility IV with a maximum credit limit of Rp 200,000,000 thousand, with a term of 36 months ending June 16, 2014. Interest rates per annum are 9.75%, 10.25%, and 10.75% respectively, for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years. On December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of Fixed Loan IV amounted to Rp 71,388,888 thousand and Rp 138,055,556 thousand, respectively.
Berdasarkan perubahan perjanjian kredit No. 001/FIT-PRK/LEG/09/per.IV tanggal 28 April 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tetap V sebesar Rp 150.000.000 ribu dengan jangka waktu fasilitas pinjaman selama 42 bulan terhitung mulai tanggal 28 April 2011 dan akan berakhir pada tanggal 28 Oktober 2014. Tingkat bunga per tahun sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo Pinjaman Tetap V masing-masing sebesar Rp 23.611.111 ribu dan Rp 40.277.778 ribu.
Based on a amendment credit facility No. 001/FIT-PRK/LEG/09/per.IV dated April 28, 2011, the Company obtained a Fixed Loan Facility V with a maximum credit limit of Rp 150,000,000 thousand, with a term of 42 months starting April 28, 2011 and will expire on October 28, 2014. Interest rates per annum are 9.75%, 10.25% and 10.75%, respectively, for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of Fixed Loan V amounted to Rp 23,611,111 thousand and Rp 40,277,778 thousand, respectively.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 187/DFI/EXT/11 tanggal 3 Agustus 2011, tingkat bunga per tahun untuk channeling dan pinjaman tetap dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 9,25%, 9,75% dan 10,25% dan untuk pinjaman rekening koran sebesar 10,00%. Tingkat bunga tersebut berlaku untuk pencairan fasilitas mulai tanggal 3 Agustus 2011.
Based on a letter from Panin No. 187/DFI/EXT/11 dated August 3, 2011, the interest rates per annum for channeling and fixed loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 9.25%, 9.75% and 10.25% and for overdraft facility is 10.00%, respectively. Such interest rate is applicable for loans disbursed beginning on August 3, 2011.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 244/DFI/EXT/11 tanggal 3 Oktober 2011, Panin menyetujui perpanjangan Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp 50.000.000 ribu, akan jatuh tempo 17 September 2012 dengan suku bunga 10,00 % per tahun.
Based on a letter from Panin No. 244/DFI/EXT/11 dated October 3, 2011, Panin approved a request to extend the overdraft facility of Rp 50,000,000 thousand and will expire on September 17, 2012 with interest rate of 10.00% per annum.
Berdasarkan surat dari Panin No. 050/DF/EXT/12 tanggal 15 Maret 2012, tingkat suku bunga Fasilitas Pinjaman Tetap V dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 8,50%, 9,00% dan 9,50% dan tingkat bunga Fasilitas Rekening Koran sebesar 9,75%. Tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan per tanggal 15 Maret 2012.
Based on a letter from Panin No. 050/DF/EXT/12 dated March 15, 2012, the interest rates for Fixed Loan V with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 8.50%, 9.00% and 9.50%, respectively 9.75%, for overdraft facility. Such interest rate is applicable for loans disbursed on March 15, 2012.
Berdasarkan surat dari Panin No. 198/DFI/EXT/12 tanggal 10 September 2012, tingkat bunga per tahun untuk pinjaman tetap V dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 8,25%, 8,75% dan 9,25%. Tingkat bunga tersebut berlaku untuk pencairan fasilitas per tanggal 11 September 2012.
Based on a letter from Panin No. 198/DFI/EXT/12 dated September 10, 2012, the interest rate per annum are 8.25%, 8.75% and 9.25%, for fixed loans V with a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively. Such interest rate is applicable for the loans disbursed on September 11, 2012.
- 53 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Perusahaan menerbitkan sebesar jumlah pinjaman pinjaman tersebut.
Surat untuk
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sanggup menjamin
Company issued a promissory notes equal with the loans amount to guaranteed the loan.
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Panin pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp 142.617 ribu dan Rp 603.523 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Panin as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 142,617 thousand and Rp 603,523 thousand, respectively.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB)
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 28 September 2012, oleh Kartono, Sarjana Hukum, notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja Umum Perusahaan sebesar maksimal Rp 250.000.000 ribu. Fasilitas ini dapat digunakan dalam periode sembilan bulan sejak tanggal perjanjian. Seluruh pinjaman dikenakan suku bunga pinjaman 9,50% per tahun dan akan jatuh tempo pada 36 bulan sejak tanggal penarikan.
Based on the Credit Agreement No.54 dated September 28, 2012, of Kartono, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained working capital facility with maximum amount of Rp 250,000,000 thousand. The facility can be utilized within nine months from the date of the agreement. All loans will bear fixed interest rate of 9.50% per annum th and will mature on the 36 month from the drawndown date.
Berdasarkan surat No. 190/RWM-COM/2012 tanggal 31 Oktober 2012 dari Bank BJB, tingkat suku bunga menjadi 8,75% per tahun.
Based on letter No. 190/RWM-COM/2012 dated October 31, 2012 from Bank BJB, the interest rate was changed to 8.75% per annum.
Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp. 145.491.994 ribu.
The outstanding balance as of December 31, 2012 is Rp 145,491,994 thousand.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provides collateral in the form of finance lease receivables and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Notes 7 and 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Bank BJB pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp 328.066 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Bank BJB as of December 31, 2012 amounted to Rp 328,066 thousand.
Bank Central Asia (BCA)
Bank Central Asia (BCA)
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No. 30317/GBK/2010 tanggal 12 Mei 2010 dari BCA dan sesuai dengan Akta Perubahan Keempat atas Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 17 Mei 2010 dari Arnasya A. Pattinama, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit Installment Loan 4 dengan jumlah maksimum Rp 150.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 11,00% per tahun. Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah maksimum Rp 25.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 12 bulan dan suku bunga tetap 10,50% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo fasilitas Installment Loan 4 masingmasing sebesar Rp 38.888.889 ribu dan Rp 88.888.889 ribu.
Based on the Announcement Letter of Loans Granted from BCA No. 30317/GBK/2010 dated May 12, 2010 and in accordance with the Fourth Amendment on Deed of Loan Agreement No. 11 dated May 17, 2010 of Arnasya A. Pattinama, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained additional facility for Installment Loan 4 at a maximum amount of Rp 150,000,000 thousand for working capital with a maturity period of 3 years and bears interest at a fixed rate of 11.00% per annum. In addition, the Company also obtained a credit facility in the form of Overdraft (PRK) at a maximum amount of Rp 25,000,000 thousand for working capital purposes for a period of 12 months and bear fixed interest rate of 10.50%. As of December 31, 2012 and 2011, outstanding Installment Loan 4 facility amounted to Rp 38,888,889 thousand and Rp 88,888,889 thousand, respectively.
- 54 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 30303/GBK/2011 tanggal 13 Juli 2011, Perusahaan memperoleh persetujuan permohonan tambahan PRK menjadi Rp 50.000.000 ribu dengan suku bunga 10,00 % floating per tahun dan penambahan fasilitas Installment Loan 5 sebesar Rp 150.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja pembiayaan Perusahaan dengan jangka waktu 3 tahun dan suku bunga tetap 10,50 % per tahun. Suku bunga pada saat penarikan sebesar 10,00% tetap per tahun untuk jangka waktu 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo fasilitas Installment Loan 5 masing-masing sebesar Rp 88.055.556 ribu dan Rp 138.055.556 ribu, sedangkan saldo PRK pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing sebesar nihil.
Based on the Announcement Letter of Loans Granted from BCA No. 30303/GBK/2011 dated July 13, 2011, the Company obtained additional overdraft facility to a maximum amount of Rp 50,000,000 thousand and bears interest at a floating rate of 10.00% per annum and obtained additional facility Installment Loan 5 at a maximum amount of Rp 150,000,000 thousand for working capital purposes with a maturity period of 3 years and bears interest at a fixed rate of 10.50% per annum. On the disbursement date, the interest rate is 10.00% fixed per annum for a period of 3 years. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding Installment Loan 5 facility amounted to Rp 88,055,556 thousand and Rp 138,055,556 thousand, respectively, meanwhile outstanding Overdraft facility as of December 31, 2012 and 2011, are nil, respectively.
Berdasarkan Surat No. 40121/GBK/2012 tanggal 9 Mei 2012, Perusahaan memperoleh persetujuan perpanjangan batas waktu penarikan dan atau penggunaan Fasilitas Kredit Lokal/Pinjaman Rekening Koran sampai tanggal 17 Agustus 2012.
Based on the letter No. 40121/GBK/2012 dated May 9, 2012, the Company obtained approval for the extension of the withdrawal term and or use of the Local Credit Facilities/Overdraft loan until August 17, 2012.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 40263/GBK/2012 tanggal 3 September 2012, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas Kredit Lokal (PRK) sebesar Rp 50.000.000 ribu dengan jangka waktu sampai dengan 17 Mei 2013. Selain itu terdapat penambahan fasilitas Installment Loan 6 sebesar Rp 250.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja pembiayaan Perusahaan. Ketentuan lainnya mengenai Perjanjian Kredit masih dalam proses.
Based on the Announcement Letter of Loans Granted from BCA No. 40263/GBK/2012 dated September 3, 2012, The Company obtained extension of overdraft facility amounting to Rp 50,000,000 thousand until May 17, 2013. The company also obtained additional Installment Loan 6 Facility amounting to Rp 250,000,000 thousand for working capital purposes. Other terms of the credit agreement are still in the process.
Perusahaan memberikan jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provides collateral in the form of finance leases receivables and customer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Notes 7 and 8).
Perusahaan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak kurang dari 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali, perbandingan antara seluruh liabilitas terhadap total ekuitas (debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1.
The Company is obliged to among others, preserve, keep and maintain the value/price of collateral not less than an amount equivalent to 105% from total principal outstanding balance of credit facility which has been drawn and not yet repaid. The debt to equity ratio should not be more than 8:1.
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BCA pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masingmasing sebesar Rp 310.452 ribu dan Rp 873.985 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from BCA as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 310,452 thousand and Rp 873,985 thousand, respectively.
- 55 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank Danamon Indonesia
Bank Danamon Indonesia
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 27 Januari 2011 dari Rismalena Kasri, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka (Term Loan) sebesar Rp 200.000.000 ribu dengan suku bunga 10,50%, 10,75% dan 11,00% per tahun, masing-masing untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Berdasarkan perjanjian perubahan terhadap perjanjian kredit No. 010/PP/KAB/CBD/I/2012 tanggal 27 Januari 2012, jangka waktu fasilitas kredit angsuran berjangka diperpanjang sampai dengan tanggal 27 Januari 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp 89.848.333 ribu dan Rp 156.745.000 ribu.
Based on Credit Agreement No. 16 dated January 27, 2011 of Rismalena Kasri, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a credit facility in the form of Term Loan amounted to Rp 200,000,000 thousand with interest rate per annum of 10.50%, 10.75% and 11.00% for a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively. Based on credit amendment agreement No. 010/PP/KAB/CBD/I/2012 dated January 27, 2012, the term of this Loan is extended until January 27, 2013. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of Term Loan amounted to Rp 89,848,333 thousand and Rp 156,745,000 thousand, respectively.
Berdasarkan surat dari Danamon No. 0107/CBDFCS/0411 tanggal 6 April 2011 beserta adendumnya yang terakhir No. 0120/CBDFCS/0411 tanggal 29 April 2011 dari Danamon terdapat perubahan ketentuan suku bunga fasilitas sebesar 10,75% per tahun untuk jangka waktu 3 tahun.
Based on a letter from Danamon No. 0107/CBD-FCS/0411 dated April 6, 2011 and its latest amendments No. 0120/CBDFCS/0411 dated April 29, 2011, the interest rate was decreased to 10.75% per annum for loans with a term of 3 years.
Berdasarkan akta Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 21 Juni 2011, yang dibuat oleh notaris Rismalena Kasri, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas modal kerja (working capital) sebesar Rp 250.000.000 ribu dengan suku bunga tetap untuk 3 bulan pertama sebesar 9,50% per tahun. Fasilitas ini sudah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 23 Nopember 2011.
Based on Credit Agreement No. 25 dated June 21, 2011 of Rismalena Kasri, S.H., the Company obtained a credit facility for working capital purposes amounted to Rp 250,000,000 thousand, with a fixed interest rate per annum of 9.50% for the first 3 months. This loan has been fully paid by the Company on November 23, 2011.
Berdasarkan Perjanjian Perubahan dan Perpanjangan terhadap Perjanjian Kredit No. 284/PP&PWK/KB/CBD/XI/2011 tanggal 30 Nopember 2011, Danamon memberikan fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 50.000.000 ribu dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2013 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,50% pertahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 saldo pinjaman masing-masing sebesar nihil dan Rp 5.000.000 ribu.
Based on Credit Amendment and Extension Agreement No. 284/PP&PWK/KB/CBD/XI/2011 dated November 30, 2011, Danamon granted working capital facility amounting to Rp 50,000,000 thousand and will mature on January 27, 2013 with a fixed interest rate per annum of 9.50%. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of this credit facility amounted to nil and Rp 5,000,000 thousand, respectively.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provides collateral in the form of finance lease receivables and consumer finance receivables from third parties at an amount equivalent to 100% of the outstanding balance of credit facility (Notes 7 and 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Danamon pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 204.122 ribu dan Rp 597.798 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Danamon as of December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 204,122 thousand and Rp 597,798 thousand, respectively.
- 56 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank Mandiri (Mandiri)
Bank Mandiri (Mandiri)
Pada tanggal 25 Januari 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000.000 ribu dari Mandiri dalam bentuk fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau kendaraan roda empat merk Mitsubishi.
On January 25, 2006, the Company obtained a credit facility at a maximum amount of Rp 200,000,000 thousand from Mandiri in the form of Revolving Working Capital Loan on aflopend per batch disbursement to increase working capital for financing the purchase of heavy equipment and/or Mitsubishi’s fourwheeled vehicles.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Penawaran Perpanjangan Jangka Waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja No. CBC.OTO/015/X/2007 tanggal 4 Oktober 2007 jangka waktu fasilitas pembiayaan adalah 54 bulan terhitung mulai tanggal 27 Juli 2007 sampai dengan 26 Januari 2012 dengan rincian sebagai berikut:
Based on the Notice of Loan Approval and Extension of Loan Period No. CBC.OTO/015/X/ 2007 dated October 4, 2007, the term of credit facilities was rescheduled to 54 months, from July 27, 2007 up to January 26, 2012, with detail as follows:
Jangka waktu penarikan maksimum 18 bulan sampai dengan tanggal 26 Januari 2009 dan dapat diperpanjang kembali;
The maximum term of drawdown was 18 months up to January 26, 2009 and can be reextended;
Jangka waktu angsuran end user, maksimal 36 bulan sejak tanggal penarikan fasilitas kredit.
The maximum term of installment was 36 months since the date of drawdown credit facilities.
Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 32 tanggal 14 April 2011, Perusahaan menerima fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dari Mandiri sebesar Rp 250.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,50%, 10,75% dan 11,00%. Jangka waktu kredit 54 bulan, terdiri dari jangka waktu penarikan 18 bulan dan jangka waktu angsuran maksimal 36 bulan.
Based on Deed of Working Capital Credit Agreement No. 32 dated April 14, 2011, the Company obtained a credit facility from Mandiri at a maximum amount of Rp 250,000,000 thousand in the form of Revolving Working Capital Loan. The interest rates per annum with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.50%, 10.75% and 11.00%, respectively. The term of the credit facility is 54 months, consists of maximum drawdown term of 18 months and maximum installment term of 36 months.
Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1252/2011 tanggal 1 Agustus 2011, tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,25%, 10,50% dan 10,75%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 2 Agustus 2011.
Based on letter No. CBC.OTO/1252/2011 dated August 1, 2011, the interest rates per annum with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.25%, 10.50% and 10.75%, respectively. The interest rates changes are effective for loans disbursed on or after August 2, 2011.
Berdasarkan surat No. CBC.OTO/836/2012 tanggal 10 April 2012, tingkat suku bunga per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun menjadi sebesar 10%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 11 April 2012.
Based on letter No CBC.OTO/836/2012 dated April 10, 2012, the annual interest rate for term of 1 year, 2 years, and 3 years changed into 10%. The interest rate changes are effective for loans disbursed on or after April 11, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp 60.963.690 ribu dan Rp 148.838.631 ribu.
As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of loan amounted to Rp 60,963,690 thousand and Rp 148,838,631 thousand, respectively.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 111% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provides fiduciary collateral in the form of finance lease receivables and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 111% of the outstanding balance of credit facility (Notes 7 and 8). - 57 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Perusahaan tidak diperkenankan melakukan tindakan sebagai berikut: memindahtangankan barang jaminan, melunasi utang Perusahaan kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 tahun sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang mewakili saham dan pengurus dari Panin.
If the credit facility has not been settled, without the written agreement from Mandiri, the Company is not allowed to do the following actions: to handover the collaterals, to settle due to shareholders, to pay dividend more than 50% of 1 year previous profit, to take a part of dividend or capital for non business interest and personal interest, and to change the Company's management and shareholders who representing shares and management of Panin.
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Mandiri pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masingmasing sebesar Rp 218.692 ribu dan Rp 628.524 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Mandiri as of December 31, 2012 and 2011, amounted to Rp 218,692 thousand and Rp 628,524 thousand, respectively.
Bank Negara Indonesia (BNI)
Bank Negara Indonesia (BNI)
Pada tanggal 30 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja dengan jangka waktu 1 - 4 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,50% per tahun untuk tenor 1 - 3 tahun dan 13,50% per tahun untuk tenor 4 tahun.
On November 30, 2010, the Company obtained a credit facility in the form of Fixed Loan for Working Capital with a term of 1 - 4 years at a maximum amount of Rp 300,000,000 thousand with a fixed interest rate of 12.50% per annum for loan with a term of 1 - 3 years and 13.50% per annum for loan with a term of 4 years.
Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/5/752 tanggal 24 Agustus 2011 bahwa tingkat suku bunga menjadi 10,00% per tahun untuk tenor 1 3 tahun dan 12,50% per tahun untuk tenor 4 tahun.
Based on a letter from BNI No. SLN/5/752 dated August 24, 2011, the interest rate was decreased to 10.00% per annum for loans with a term of 1 - 3 years and 12.50% per annum for loans with a term of 4 years.
Berdasarkan surat dari BNI No. SLN/5/267/R tanggal 27 Desember 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan sementara jangka waktu fasilitas kredit untuk 3 bulan sejak tanggal 15 Desember 2011 sampai dengan tanggal 14 Maret 2012 dengan tingkat suku bunga 10,00% untuk tenor 1 - 3 tahun, dan 12,50 % untuk tenor 4 tahun.
Based on a letter from BNI No. SLN/5/267/R dated December 27, 2011, the Company obtained a temporary extending credit facility for a term of 3 months starting December 15, 2011 upto March 14, 2012 with a fixed interest rate of 10.00% per annum for loans with a term of 1 - 3 years and 12.50% per annum for loans with a term of 4 years.
Berdasarkan Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 4 Desember 2012 yang dibuat oleh Notaris Syafran, S.H., M. Hum, notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh penambahan fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja menjadi sebesar Rp 450.000.000 ribu dan perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit menjadi sampai dengan tanggal 14 Desember 2013. Tingkat suku bunga kredit sebesar 10,00% untuk tenor 1-3 tahun dan 12,50% untuk tenor 4 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo Pinjaman Tetap masing-masing sebesar Rp 57.183.409 ribu dan Rp 222.255.135 ribu.
Based on the Deed of Approval for Amendment of Credit Agreement No. 01 dated December 4, 2012 of Notary Syafran, S.H., M. Hum, notary in Jakarta, the Company obtained an addition of credit facility in the form of fixed loan for working capital amounted to Rp 450,000,000 thousand and extention of credit facility until December 14, 2013. With interest rate of 10.00% for 1-3 years term and 12.50% for 4 years term. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of Fixed Loan amounted to Rp 57,183,409 thousand and Rp 222,255,135 thousand, respectively.
- 58 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 8).
The Company provides collateral in the form of consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Note 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BNI pada tanggal Desember 2012 dan 2011, masingmasing adalah sebesar Rp 205.708 ribu dan Rp 832.227 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from BNI as of December 31, 2012 and 2011, amounted to Rp 205,708 thousand and Rp 832,227 thousand, respectively.
Bank ICBC Indonesia (ICBC)
Bank ICBC Indonesia (ICBC)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 157 tanggal 21 Juli 2010 yang dibuat oleh Notaris Mellyani Noor Shandra, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap untuk modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 53.000.000 ribu dengan jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 10,50% per tahun (floating). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 11.777.778 ribu dan Rp 29.444.444 ribu.
Based on the Deed of Loan Agreement No. 157 dated July 21, 2010 of Notary Mellyani Noor Shandra, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a maximum Fixed Loan amounting to Rp 53,000,000 thousand for working capital with a term of 3 years and bears interest at a floating rate of 10.50% per annum. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of fixed loan facility amounted to Rp 11,777,778 thousand and Rp 29,444,444 thousand, respectively.
Berdasarkan surat No. 445/MKT/ICBCCBII/XI/2010 tanggal 16 Nopember 2010 dari ICBC, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000 ribu dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga sebesar 10,00% (floating). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo pinjaman atas tambahan fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 16.666.666 ribu dan Rp 33.333.333 ribu.
Based on a letter from ICBC No. 445/MKT/ICBCCBII/XI/2010 dated November 16, 2010, the Company obtained an additional Fixed Loan facility with a maximum credit limit of Rp 50,000,000 thousand and a term of 36 months and bears interest at a floating rate of 10.00% per annum. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of this additional loan facility amounted to Rp 16,666,666 thousand and Rp 33,333,333 thousand, respectively.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 137 tertanggal 25 Juli 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap (Demand Loan) sebesar Rp100.000.000 ribu untuk jangka waktu 4 bulan dengan suku bunga 9,50% per tahun floating. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 28 Nopember 2011.
Based on the Deed of Loan Agreement No. 137 dated July 25, 2011, the Company obtained a maximum Fixed Loan (Demand Loan) amounting to Rp 100,000,000 thousand with a term of 4 months and bears interest at a floating rate of 9.50% per annum. This loan has been fully paid by the Company on November 28, 2011.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 42 tanggal 10 Januari 2012, Perusahaan memperoleh Fasilias PTD (Demand Loan) dari ICBC sebesar Rp 100.000.000 ribu dengan tenor 36 (tiga puluh enam) bulan, dan suku bunga floating 10,00% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 saldo pinjaman Perusahaan atas tambahan fasilitas ini sebesar Rp 3.611.111 ribu.
Based on Credit Agreement No. 42 dated January 10, 2012, the Company obtained the PTD Facility (Demand Loan) from ICBC amounted to Rp 100,000,000 thousand with terms of 36 (thirty six) months and floating interest rates of 10.00% per annum. On December 31, 2012, the Company’s loan outstanding amounted to Rp 3,611,111 thousand.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7).
The Company provides collateral in the form of finance lease receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Note 7).
- 59 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari ICBC pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masingmasing sebesar Rp 95.675 ribu dan Rp 382.474 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from ICBC as of December 31, 2012 and 2011, amounted to Rp 95,675 thousand and Rp 382,474 thousand, respectively.
Bank International Indonesia (BII)
Bank International Indonesia (BII)
Pada tanggal 21 Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Berjangka (PB) dengan jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 150.000.000 ribu yaitu PB 1 (untuk pembiayaan otomotif) sebesar Rp 120.000.000 ribu dan PB 2 (untuk pembiayaan alat berat) sebesar Rp 30.000.000 ribu, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun untuk piutang kurang dari sama dengan 1 tahun dan 10,75% per tahun untuk piutang lebih dari 1 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo fasilitas pinjaman berjangka masingmasing sebesar Rp 28.444.444 ribu dan Rp 104.533.333 ribu.
On December 21, 2010, the Company obtained a Term Loan (TL) credit facility with a term of 3 years for a maximum amount of Rp 150,000,000 thousand, of which Rp 120,000,000 thousand as TL 1 for automotive financing and Rp 30,000,000 thousand as TL 2 for heavy equipment financing. These loans have fixed interest rate of 10.50% per annum for loan period less than or equal to 1 year and 10.75% per annum for loan period greater than 1 year. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of term loan facility amounted to Rp 28,444,444 thousand and Rp 104,533,333 thousand, respectively.
Berdasarkan surat No. S.2012.0188/GWB tanggal 12 November 2012 dari BII, tingkat suku bunga per tahun menjadi sebesar 9,50%.
Based on letter No. S.2012.0188/GWB dated November 12, 2012 from BII, the annual interest rate was decreased into 9.50%.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provides collateral in the form of finance lease receivables and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari BII pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masingmasing sebesar Rp 28.214 ribu dan Rp 178.289 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from BII as of December 31, 2012 and 2011, amounted to Rp 28,214 thousand and Rp 178,289 thousand, respectively.
Bank Hana (Hana)
Bank Hana (Hana)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang No. 23 tanggal 7 Mei 2010 yang dibuat oleh Notaris Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, S.H., Mkn., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000 ribu dengan jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 11,00% per tahun (fixed 1 tahun pertama dan floating tahun kedua dan ketiga). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo fasilitas pinjaman berjangka masing-masing sebesar Rp 5.376.248 ribu dan Rp 15.948.779 ribu.
Based on the Deed of Credit Agreement and Credit Acknowledgement No. 23 dated May 7, 2010 of Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, S.H., Mkn., notary in Jakarta, the Company obtained an installment credit facility with a maximum amount of Rp 30,000,000 thousand for a period of 3 years with interest at 11.00% per annum (fixed for first year and floating for second and third year). On December 31, 2012 and 2011 the outstanding balance of term loan facility amounted to Rp 5,376,248 thousand, Rp 15,948,779 thousand, respectively.
- 60 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan surat No. 23/504/PN/KRED tanggal 15 Maret 2011, Perusahaan memperoleh penambahan fasilitas Pinjaman Angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 11,00% per tahun untuk tenor 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo fasilitas pinjaman angsuran masing-masing sebesar Rp 18.210.591 ribu dan Rp 31.196.163 ribu.
Based on a letter No. 23/504/PN/KRED dated March 15, 2011, the Company obtained an additional Installment Loan facility with a maximum credit limit of Rp 40,000,000 thousand and a term of 3 years and bears interest rate of 11.00% per annum. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of installment loan amounted to Rp 18,210,591 thousand and Rp 31,196,163 thousand, respectively.
Berdasarkan surat No. 24/0852/PN/KRED tanggal 9 April 2012, terdapat penurunan tingkat suku bunga pinjaman menjadi sebesar 10,00% per tahun.
Based on a letter No. 24/0852/PN/KRED dated April 9, 2012, the interest rate was decreased to 10.00% per annum.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provided collateral in the form of finance lease receivables and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 100% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Hana pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masingmasing sebesar Rp 41.544 ribu dan Rp 152.907 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Hana as of December 31, 2012 and 2011, amounted to Rp 41,544 thousand and Rp 152,907 thousand, respectively.
Bank Victoria International (Victoria)
Bank Victoria International (Victoria)
Pada tanggal 29 April 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% per tahun. Pemberian kredit ini maksimal 95% dari piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan (Catatan 7).
On April 29, 2008, the Company obtained a credit facility in the form of Revolving Installment Fixed Loan with terms of 1, 2 and 3 years at a maximum amount of Rp 30,000,000 thousand with a fixed interest rate of 11.00% per annum. The maximum amount of loan granted is 95% of the finance lease receivables used as collateral (Note 7).
Berdasarkan surat No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 tanggal 8 Desember 2009, Perusahaan memperoleh penambahan fasilitas kredit Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun (floating) untuk tenor 3 tahun dan fasilitas pinjaman rekening koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun. Keduanya memiliki jangka waktu fasilitas 1 tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, saldo fasilitas pinjaman tetap masing-masing sebesar Rp 15.627.778 ribu dan Rp 28.227.778 ribu sedangkan fasilitas pinjaman rekening koran bersaldo nihil.
Based on letter No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 dated December 8, 2009, the Company obtained an additional Fixed Loan facility at a maximum amount of Rp 55,000,000 thousand with a floating interest rate of 12.00% per annum for a term of 3 years and an overdraft facility with a maximum credit limit of Rp 5,000,000 thousand with a interest rate of 12.00% per annum. Both facilities have a term of 1 year since the signing of the loan agreement and subject to extension. As of December 31, 2012 and 2011, the outstanding balance of fixed loan facility amounted to Rp 15,627,778 thousand and Rp 28,227,778 thousand, respectively, while the outstanding balance of overdraft facility is nil.
- 61 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan surat No. 024/KSM-KSP/VIC/XI/10 tanggal 23 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut :
Based on letter No. 024/KSM-KSP/VIC/XI/10 dated November 23, 2010, the Company obtained the following extension of credit facility:
Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000.000 ribu dengan tingkat bunga ditentukan pada saat pencairan (pencairan dilakukan dengan tingkat bunga 10,50%);
Working Capital Loan PTDA revolving years 1, 2 and 3 with a maximum loan amount of Rp 55,000,000 thousand and with an interest rate determined at the time of disbursement (disbursement were made at interest rate of 10.50%);
Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 12,00% per tahun.
Overdraft facility (PRK) with a maximum of Rp 5,000,000 thousand and bears interest at a rate of 12.00% per annum.
Berdasarkan surat No. 055/KSM-KSP/VIC/XI/11 tanggal 30 Nopember 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut :
Based on letter No. 055/KSM-KSP/VIC/XI/11 dated November 30, 2011, the Company obtained the following extension of credit facility:
Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000.000 ribu dengan tingkat bunga ditentukan pada saat pencairan (pencairan dilakukan dengan tingkat bunga 10,00%);
Working Capital Loan PTDA revolving years 1, 2 and 3 with a maximum loan amount of Rp 55,000,000 thousand and with an interest rate determined at the time of disbursement (disbursement were made at interest rate of 10.00%);
Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 10,00% per tahun.
Overdraft facility (PRK) with a maximum of Rp 5,000,000 thousand and bears interest at a rate of 10.00% per annum.
Jangka waktu kedua fasilitas kredit tersebut berlaku sampai dengan 17 Desember 2012.
The term of both credit facilities are valid until December 17, 2012.
Berdasarkan surat No. 084/SKMKPP/VIC/XI/2012 tanggal 26 November 2012, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut:
Based on letter No. 084/SKM-KPP/VIC/XI/2012 dated November 26, 2012, the Company obtained credit facility extension as follows:
Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA – non-revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000.000 ribu dengan tingkat bunga disesuaikan menjadi 10,50% dan jangka waktu fasilitas 17 Desember 2012 sampai dengan 17 Desember 2016.
Working Capital Loan PTDA – non-revolving with terms of 1, 2 and 3 years with a maximum amount of Rp 55,000,000 thousand. Interest rate was adjusted to 10.50% per annum and the expiration of the facility was change from December 17, 2012 to December 17, 2016.
Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 11,00% per tahun dan jangka waktu fasilitas 17 Desember 2012 sampai dengan 17 Desember 2013.
Loan Overdraft Facility with a maximum amount of Rp 5,000,000 thousand with interest rate of 11.00% per annum. The expiration of the facility was changed from December 17, 2012 to December 17, 2013.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7).
The Company provided collateral in the form of finance lease receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Note 7).
- 62 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Victoria pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masingmasing sebesar Rp 34.423 ribu dan Rp 104.534 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Victoria as of December 31, 2012 and 2011, amounted to Rp 34,423 thousand and Rp 104,534 thousand, respectively.
Bank Permata (Permata)
Bank Permata (Permata)
Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan No. 30 tanggal 28 Juli 2010 yang disahkan oleh Sjarmeini S. Chandra, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Consumer Asset Purchase (CAPR) dari Permata dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000 ribu dengan tenor pembiayaan 36 bulan dengan tingkat bunga 10,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo fasilitas tersebut sebesar Rp 75.268.022 ribu.
Based on the Deed of Credit Agreement on Vehicle Financing Receivable No. 30 dated July 28, 2010 of Sjarmeini S. Chandra, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a Consumer Asset Purchase (CAPR) credit facility from Permata with a maximum amount of Rp 100,000,000 thousand for a period of 36 months and bears interest at 10.75% per annum. As of December 31, 2011, the outstanding balance of this facility amounted to Rp 75,268,022 thousand, respectively.
Berdasarkan surat No. 087/PB/MultifinanceFI/II/11 tanggal 9 Pebruari 2011 dari Permata terdapat perubahan suku bunga piutang pembiayaan konsumen menjadi sebesar 11,00% per tahun untuk tenor 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun.
Based on a letter from Permata No. 087/PB/Multifinance-FI/II/11 dated February 9, 2011, the interest rate of consumer financing receivables was changed to 11.00% per annum for a term of 1 year, 2 years and 3 years.
Berdasarkan surat No. 125/PB/MultifinanceFI/III/11 tanggal 17 Maret 2011 dari Permata terdapat perubahan suku bunga piutang pembiayaan konsumen menjadi sebesar 10,75% per tahun untuk tenor 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun.
Based on a letter from Permata No. 125/PB/Multifinance-FI/III/11 dated March 17, 2011, the interest rate of consumer financing receivables was changed to 10.75% per annum for a term of 1 year, 2 years and 3 years.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 25 tanggal 8 Agustus 2011 dihadapan Notaris Sjarmeini S. Chandra, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh Fasilitas Money Market (MM) sebesar Rp 200.000.000 ribu dengan tenor pembiayaan sampai dengan 30 Nopember 2011 atau maksimal 6 bulan bulan dengan tingkat bunga tetap 9,50% per tahun. Pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 26 Nopember 2011.
Based on the Deed of Credit Agreement No. 25 dated August 8, 2011 of Sjarmeini S. Chandra, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained a Money Market (MM) credit facility from Permata with a maximum amount of Rp 200,000,000 thousand for a financing period up to November 30, 2011 or for a maximum term of 6 months and bears interest at 9.50% per annum. This loan has been fully paid by the Company on November 26, 2011.
Berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. 007/BP/CRC-WB/I/2012 dari Bank Permata tanggal 16 Januari 2012 dan Akta No. 62 tanggal 24 Pebruari 2012, dihadapan Notaris Sjarmeini S. Chandra, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman atas pembiayaan kendaraan sebesar Rp 200.000.000 ribu sehingga fasilitas pinjaman meningkat menjadi sebesar Rp 300.000.000 ribu dengan tenor pembiayaan maksimum 36 bulan. Pada tanggal 30 September 2012, Perusahaan melakukan pelunasan atas pinjaman tersebut.
Based on Offering Credit Letter No. 007/BP/CRC-WB/I/2012 from Bank Permata dated January 16, 2012 and the deed No. 62 dated February 24, 2012, of Sjarmeini S. Chandra, S.H., notary in Jakarta, The Company obtained loan facility for car financing amounted to Rp 200,000,000 thousand, therefore the loan facility increased into Rp 300,000,000 thousand with term of financing maximum of 36 months. On September 30, 2012, the Company had fully paid the loan.
Berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. 437/BP/CRC-WB/X/2012 dari Bank Permata tanggal 10 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebesar Rp 300.000.000 ribu dengan jangka waktu fasilitas sampai dengan 28 Juli 2013.
Based on Offering Credit Letter No. 437/BP/CRC-WB/X/2012 from Bank Permata dated October 10, 2012, The Company obtained extension of credit facility with a maximum amount of Rp 300,000,000 thousand until July 28, 2013.
- 63 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Surat No. 130A/PB/MF-FI/II/12 tanggal 28 Pebruari 2012 dari Bank Permata terdapat perubahan tingkat suku bunga pinjaman menjadi sebesar 9,75% untuk tenor 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun.
Based on letter No. 130A/PB/MF-FI/II/12 dated February 28, 2012 from Bank Permata, the interest rate for loans with term 1 year, 2 years and 3 years changed into 9.75%.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provide collateral in the form of finance lease receivable and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 100% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Permata pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masingmasing sebesar nihil dan Rp 273.141 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Permata as of December 31, 2012 and 2011, amounted to nil and Rp 273,141 thousand, respectively.
Bank CIMB Niaga (CIMB Niaga)
Bank CIMB Niaga (CIMB Niaga)
Berdasarkan perjanjian kredit No. 417/CB/JKT/2010 tanggal 29 Desember 2010, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit berupa Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari CIMB Niaga dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000 ribu dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga tetap 11,00% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman transaksi khusus sebesar Rp 8.333.333 ribu.
Based on the Deed of Credit Facility Agreement No. 417/CB/JKT/2010 dated December 29, 2010, the Company obtained a credit facility in the form of Special Transaction Loan (STL) from CIMB Niaga with a maximum facility of Rp 100,000,000 thousand, for a term of 36 months and a fixed interest rate of 11.00 % per annum. The outstanding balance of Special Trasaction Loan (STL) as of December 31, 2011 is Rp 8,333,333 thousand.
Berdasarkan surat No. 5582/THD/CBGII/XII/11 tanggal 12 Desember 2011, tingkat suku bunga per tahun menjadi sebesar 10,75% fixed 3 tahun.
Based on letter No. 5582/THD/CBGII/XII/11 dated December 12, 2011, the annual interest rate changed into 10.75%, fixed for 3 years.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 110% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 8).
The Company provides collateral in the form of consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 110% of the outstanding balance of the credit facility (Note 8).
Pada tanggal 31 Oktober 2012, Perusahaan telah melakukan pelunasan atas pinjaman tersebut.
On October 31, 2012, the Company had fully paid the loan.
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari CIMB Niaga pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar nihil dan Rp 31.671 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from CIMB Niaga as of December 31, 2012 and 2011 amounted to nil and Rp 31,671 thousand, respectively.
Bank Capital (Capital)
Bank Capital (Capital)
Berdasarkan Akte Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 02 tanggal 14 April 2010 oleh Arman Lany, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit sebagai berikut:
Based on the Deed of Extension Banking Facility Agreement No. 02 dated April 14, 2010 of Arman Lany, S.H., notary in Jakarta, the Company obtained credit facilities as follows:
Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000.000 ribu dengan jangka waktu 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 12,50% per tahun.
- 64 -
Overdraft facility (PRK) with the principal amount not exceeding Rp 5,000,000 thousand with a term of 12 months ending April 14, 2011. The interest rate is 12.50% per annum.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pinjaman Angsuran Berjangka dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 45.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 10,50% per tahun.
Installment Term Loan with the principal amount not exceeding Rp 45,000,000 thousand for a term of 12 months ending April 14, 2011. The interest rate is 10.50% per annum.
Berdasarkan surat dari Capital No. 032/MKT/KP/III/11 tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit sebagai berikut:
Based on a letter from Capital No. 032/MKT/KP/III/11 dated March 31, 2011, the Company obtained an extension and additional credit facility as follows:
Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000.000 ribu dengan jangka waktu 12 bulan diperpanjang sampai dengan 14 April 2012. Tingkat bunga 10,50% per tahun. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar nihil.
Overdraft facility (PRK) with a maximum amount of Rp 5,000,000 thousand with a term of 12 months was extended up to April 14, 2012. The interest rate is 10.50% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2011 is nil.
Pinjaman Angsuran Berjangka dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 45.000.000 ribu diubah menjadi Pinjaman Aksep Money Market I sebesar Rp 40.000.000 ribu dan diperpanjang sampai dengan 14 April 2012. Tingkat bunga 10,50% per tahun. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar nihil.
Installment Term Loan with a maximum amount of Rp 45,000,000 thousand was changed into Money Market I Loan amounted to Rp 40,000,000 thousand and was extended until April 14, 2012. The interest rate is 10.50% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2011 is nil.
Pinjaman Aksep Money Market II sebesar Rp 15.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2012. Tingkat bunga 10,50% per tahun. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 2.500.000 ribu.
Money Market II Demand Loan with a maximum amount of Rp 15,000,000 thousand and a term of 12 months was extended until April 14, 2012. The interest rate is 10.50% per annum. The outstanding balance as of December 31, 2011 is Rp 2,500,000 thousand.
Berdasarkan Surat No. 078A/MKT/KP/IV/12 tanggal 9 April 2012, Perusahaan memperoleh persetujuan perpanjangan fasilitas sebagai berikut:
Based on the letter No. 078A/MKT/KP/IV/12 dated April 9, 2012, the Company obtained credit facility extension as follows:
Pinjaman Aksep Money Market I sebesar Rp. 40.000.000 ribu diperpanjang sampai dengan tanggal 14 April 2013, dan tingkat suku bunga negosiasi per transaksi. Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar nihil.
Money Market I Loan facility amounting to Rp 40,000,000 thousand was extended until April 14, 2013. The interest rate is negotiable per transaction. The outstanding balance as of December 31, 2012 and 2011 are nil, respectively.
Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah plafond Rp. 5.000.000 ribu dan tingkat suku bunga 10.50% p.a, yang diperpanjang sampai dengan tanggal 14 April 2013. Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar nihil.
The Overdraft loan facility with maximum amount of Rp 5,000,000 thousand and interest rate 10.50% per annum, was extended until April 14, 2013. The outstanding balance as of December 31, 2012 and 2011 are nil, respectively.
Pinjaman Aksep Money Market II sebesar Rp 15.000.000 ribu diperpanjang sampai dengan tanggal 14 April 2013 dan tingkat suku bunga negosiasi per transaksi. Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar nihil dan Rp 2.500.000 ribu.
Money Market II Loan facility amounting to Rp 15,000,000 thousand was extended until April 14, 2013. The interest rate is negotiable per transaction. The outstanding balance as of December 31, 2012 and 2011 are nil and Rp 2,500,000 thousand, respectively.
- 65 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Addendum Kedua No. 12 tanggal 20 Juni 2012, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman sampai dengan tanggal 14 April 2013.
Based on second addendum No. 12 dated June 20, 2012, the Company obtained the extention of the facility until April 14, 2013.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 7 dan 8).
The Company provides collateral in the form of finance lease receivables and consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 7 and 8).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman dari Capital pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar nihil.
Total unamortized transaction costs associated with the loan from Capital as of December 31, 2012 and 2011 are nil, respectively.
17. UTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA
17. OTHER PAYABLES TO THIRD PARTIES
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Titipan setoran nasabah Lain-lain
38.880.851 601.227
31.301.331 396.290
Customer temporary deposit Others
Jumlah
39.482.078
31.697.621
Total
18. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
18. ACCRUED EXPENSES 2012 Rp'000
Pihak berelasi Bunga atas utang bank Bunga surat berharga utang yang diterbitkan Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Bunga surat berharga utang yang diterbitkan Bunga atas utang bank Bonus Pendidikan dan pelatihan Jasa profesional Barang cetakan Pemeliharaan komputer dan alat kantor Lainnya
2011 Rp'000
757.405
1.850.936
331.986
2.173.000
1.089.391
4.023.936
Related parties Interest on bank loans Interest on debt securities issued Total related parties Third parties
10.925.361 2.207.019 5.000.000 583.326 402.239 131.300
12.279.069 3.710.313 8.000.000 528.713 358.150 110.000
2.850 784.596
125.000
Jumlah pihak ketiga
20.036.691
25.111.245
Total third parties
Jumlah
21.126.082
29.135.181
Total
- 66 -
Interest on debt securities issued Interest on bank loans Bonuses Educational and training Professional fees Printings Computer and office maintenance Others
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
19. PENDAPATAN DITANGGUHKAN – BERSIH
19. DEFERRED INCOME – NET
2012 Rp'000
2011 Rp'000
1.215.000
1.755.000
Related party Rental income (Note 34)
8.771.427
9.870.745
Third parties Interest income
7.382
499.786
Jumlah pihak ketiga
8.778.809
10.370.531
Total third parties
Jumlah
9.993.809
12.125.531
Total
Pihak berelasi Pendapatan sew a (Catatan 34) Pihak ketiga Pendapatan bunga Pendapatan potongan premi asuransi
Income on insurance discount
Pendapatan Sewa
Rental Income
Merupakan sewa diterima di muka atas transaksi sewa operasi antara Perusahaan dengan Bank Pan Indonesia (pihak berelasi) berupa bangunan rukan di Permata Hijau untuk jangka waktu 10 tahun berakhir 19 April 2010. Perjanjian sewa ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 April 2020.
This represents deferred rental income from operating lease transactions between the Company and Bank Pan Indonesia (a related party) for the office house in Permata Hijau for 10 years. This lease agreement, with original expiration date of April 19, 2010, was extended until April 19, 2020.
Sewa diterima di muka yang diakui sebagai pendapatan properti investasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 540.000 ribu.
Deferred rental income recognized from investment properties amounted to Rp 540,000 thousand for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Saldo pendapatan bunga yang ditangguhkan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011, merupakan pendapatan yang ditangguhkan atas kapitalisasi tunggakan bunga piutang sewa pembiayaan yang direstrukturisasi. Amortisasi dari pendapatan ini dihitung berdasarkan metode suku bunga efektif.
The outstanding balance of interest income as of December 31, 2012 and 2011 represents deferred interest income from restructured finance lease receivables. The amortization of these amount is based on effective interest rate method.
Amortisasi pendapatan bunga diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 1.099.317 ribu dan Rp 903.772 ribu.
Amortization of interest income recognized as finance lease income amounted to Rp 1,099,317 thousand and Rp 903,772 thousand as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
20. UTANG PAJAK
Pajak penghasilan badan - tahun berjalan (Catatan 32) Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Jumlah
20. TAXES PAYABLE 2012 Rp'000
2011 Rp'000
19.047.323
29.905.634
67.274 294.615 73.888 7.875.019 82.662
3.420 238.040 107.313 6.898.683 108.158
27.440.781
37.261.248
- 67 -
Corporate income tax (Note 32) Income tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Value Added Tax - Net Total
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 21. SURAT BERHARGA DITERBITKAN - BERSIH
UTANG
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
YANG
21. DEBT SECURITIES ISSUED - NET
Surat berharga utang yang diterbitkan oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Debt securities issued by the Company as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 Rp'000 Nilai nominal Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 Obligasi Clipan Finance III Tahun 2011 Seri A Seri B Seri C
2011 Rp'000
800.000.000
-
123.000.000 629.000.000
248.000.000 123.000.000 629.000.000
Surat berharga yang beredar Biaya emisi surat berharga yang belum di amortisasi
1.552.000.000
1.000.000.000
Bersih
1.540.953.977
(11.046.023)
Nominal value Clipan Finance Indonesia I Year 2012 Medium Term Notes Clipan Finance III Year 2011 Bonds Series A Series B Series C Outstanding securities
(10.974.347)
Unamortized securities issuance cost
989.025.653
Net
Medium Term Notes I Clipan Finance Indonesia Tahun 2012 (MTN)
Clipan Finance Indonesia I Year 2012 Medium Term Notes (MTN)
Pada tanggal 30 Maret 2012, Perusahaan menerbitkan Penawaran Terbatas MTN dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,5% per tahun dan jumlah nominal sebesar Rp 800.000.000 ribu. Jatuh tempo MTN ini adalah pada tanggal 30 Maret 2015.
On March 30, 2012, the Company issued Limited Offer MTN with fixed interest rate of 9.5% per annum and a total nominal value of Rp 800,000,000 thousand. The maturity date is on March 30, 2015.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga (Catatan 7 dan 8).
The Company provided collateral in the form of finance lease receivables and consumer financing receivables from third parties (Notes 7 and 8).
Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 30 Juni 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 30 Maret 2015.
The first interest coupon was paid on June 30, 2012 while the last interest coupon will be paid on March 30, 2015.
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No.952/PEF-Dir/V/2012 tanggal 29 Mei 2012, peringkat MTN I Clipan Finance Indonesia tahun 2012 adalah A+ (Single A Plus) untuk periode 28 Mei 2012 sampai dengan 1 Mei 2013.
Based on PT. Pefindo No.952/PEF-Dir/V/2012 dated May 29, 2012, the rating for Clipan Finance Indonesia I Year 2012 MTN I for the period of May 28, 2012 until May 1, 2013 is A+ (Single A Plus).
Wali amanat untuk penerbitan MTN ini adalah PT. Bank Mega Tbk. Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal MTN dilakukan melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai jadwal.
The trustee for the bonds issued is PT Bank Mega Tbk. The Company has no breaches and complied with all covenants. Principal and interest payments as scheduled are being paid through Indonesian Central Securities Depository (KSEI).
- 68 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Obligasi Clipan Finance III tahun 2011
Clipan Finance III Year 2011 Bonds
Pada tanggal 8 Nopember 2011, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap yang ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dan terdiri dari:
On November 8, 2011, the Company issued bonds with a total nominal value of Rp 1,000,000,000 thousand, bearing a fixed interest rate, which were offered at 100% of nominal value and consist of:
Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 248.000.000 ribu berjangka waktu 370 hari dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun. Obligasi ini telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 13 Nopember 2012.
Series A with a nominal value of Rp 248,000,000 thousand, has a term of 370 days, with a fixed interest rate of 8.75% per annum. This series is already settled on November 13, 2012.
Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp 123.000.000 ribu berjangka waktu 24 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Nopember 2013.
Series B with a nominal value of Rp 123,000,000 thousand, has a term of 24 months, with a fixed interest rate 9.75% per annum and will mature on November 8, 2013.
Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp 629.000.000 ribu berjangka waktu 36 bulan dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,25% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Nopember 2014.
Series C with a nominal value of Rp 629,000,000 thousand, has a term of 36 months, with a fixed interest rate of 10.25% per annum and will mature on November 8, 2014.
Pembayaran kupon pertama untuk seri A, B dan C dilakukan pada tanggal 8 Pebruari 2012 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 13 Nopember 2012 untuk Seri A, tanggal 8 Nopember 2013 untuk Seri B dan tanggal 8 Nopember 2014 untuk Seri C.
The first interest coupon for series A, B and C was paid on February 8, 2012 while the last interest coupon was paid on November 13, 2012 for Series A, will be paid on November 8, 2013 for Series B and on November 8, 2014 for Series C.
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 910/PEF-Dir/VII/2011 tanggal 18 Juli 2011, Obligasi Clipan Finance III tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus) untuk periode 14 Juli 2011 sampai dengan 1 Juni 2012.
Based on PT. Pefindo’s assessment No. 910/PEF-Dir/VII/2011 dated July 18, 2011, the rating for Clipan Finance III Year 2011 Bonds for the period of July 14, 2011 until June 1, 2012 is A+ (Single A Plus).
Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 953/PEF-Dir/VI/2012 tanggal 29 Mei 2012, Obligasi Clipan Finance III Tahun 2011 mendapat peringkat A+ (Single A Plus) untuk periode 28 Mei 2012 sampai dengan 1 Mei 2013.
Based on PT. Pefindo assessment No. 953/PEFDir/VI/2012 dated May 29, 2012, the rating for Clipan Finance III Year 2011 bonds for the period of May 28, 2012 until May 1, 2013 is A+ (Single A Plus).
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan anjak piutang yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 60% dari jumlah utang pokok obligasi (Catatan 7, 8 dan 9).
The Company provided collateral in the form of finance lease receivables, consumer financing receivables and factoring receivables from third parties at an amount equivalent to 60% of the outstanding balance of the bonds (Notes 7, 8 and 9).
Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi dilakukan melalui KSEI sesuai dengan jadwal.
The trustee for the bonds issued is PT Bank Mega Tbk. The Company has no breaches and complied with all covenants. Principal and interest payments as scheduled are being paid through KSEI.
- 69 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
22. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
22. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 483 dan 428 karyawan masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.
The Company calculates defined postemployment benefits for its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 483 and 428 employees for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
The details of post-employment benefits expense recognized in statement of comprehensive income are as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi dari biaya jasa lalu yang belum direalisasi Non Vested Benefits
1.512.776 653.784
1.491.574 661.481
881
881
Jumlah
2.167.441
2.153.936
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past service cost - Non Vested Benefits Total
The post-employment benefit obligations stated in statement of financial position are as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Nilai tunai kew ajiban imbalan pasti Biaya jasa lalu yang belum diakui Non Vested Kerugian (keuntungan) aktuarial yang belum diakui
11.093.875
10.896.394
Liabilitas - bersih
11.142.791
(2.642) 51.558
Mutasi dari nilai tunai liabilitas yang tidak didanai pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:
(3.523) (1.917.521) 8.975.350
Present value of past service liability Unrecognized past service cost Non Vested Unrecognized actuarial loss (gain) Liability - net
The movement of present value of past service liability in the current year are as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Saldo aw al tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Rugi (laba) aktuaria pada liabilitas imbalan pasti
10.896.394 653.784 1.512.776
7.443.157 661.481 1.491.574
Balace as beginning of year Interest cost Current service cost
(1.969.079)
1.300.182
Actuarial (gain) loss on obligation
Nilai tunai liabilitas imbalan pasti
11.093.875
10.896.394
- 70 -
Present value of past service liability
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT Konsul Penata Manfaat masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 dengan menggunakan asumsi Utama sebagai berikut:
The cost of providing employee benefits is calculated by an independent actuary, PT Konsul Penata Manfaat as of December 31, 2012 and 2011, respectively, using the following key assumptions:
2012 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Umur pensiun Tingkat pengunduran diri
2011
6% 7% 5% 6% 100% TMI III 100% TMI II 55 tahun 55 tahun 5% sampai dengan usia 40 tahun dan menurun secara bertahap sampai dengan 0,25% pada usia 50 tahun dan asumsi tidak ada pengunduran diri dari peserta berusia diatas 51 tahun/5% up to age 40 and reducing linearly up to 0,25% at age 50; and assuming no voluntary resignation occur beyond age 51
Riwayat penyesuaian sebagai berikut:
pengalaman
adalah
The history of experience adjustments is as follows:
2012
2011
2010
2009
2008
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Nilai wajar liabilitas imbalan pasca kerja
Present v alue of employ ee 11.093.875
10.896.394
7.443.157
5.973.824
5.262.980
-
-
-
Peny esuaian liabilitas imbalan program
Discount rate Salary increment rate Mortality rate Pension age Resignation rate
benef its obligation Experience adjustments on plan
-
-
23. MODAL SAHAM
23. CAPITAL STOCK
Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham
liabilities
Jumlah saham/ Number of shares
Based on report from the Securities Administration Bureau, the Company’s stockholders as of December 31, 2012 and 2011 are as follows: 2012 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock Rp'000
Name of stockholders
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Recovery fund Masyarakat (masing-masing di baw ah 5%)
2.051.431.264
54,35%
512.857.816
280.000.000
7,42%
70.000.000
240.000.000
6,36%
60.000.000
1.203.365.504
31,87%
300.841.376
Public (below 5% each)
Jumlah
3.774.796.768
100,00%
943.699.192
Total
- 71 -
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Recovery fund
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Nama pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2011 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah modal disetor/ Total paid-up capital stock Rp'000
Name of stockholders
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C Masyarakat (masing-masing di baw ah 5%)
2.051.431.264
54,35%
512.857.816
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C
280.000.000
7,42%
70.000.000
1.443.365.229
38,23%
360.841.308
Public (below 5% each)
Jumlah
3.774.796.493
100,00%
943.699.124
Total
Berdasarkan Akta No. 37 tanggal 29 Juli 2009 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 1.040.000.000 ribu yang terbagi atas 4.160.000 ribu saham menjadi Rp 2.603.000.000 ribu yang terbagi atas 10.412.000 ribu saham dengan nilai nominal Rp 250 dan menyesuaikan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp 260.553.645 ribu menjadi Rp 650.824.992 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas IV Tahun 2007.
Based on Deed No. 37 dated July 29, 2009, of Benny Kristianto, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the increase of the Company’ authorized capital from Rp 1,040,000,000 thousand divided into 4,160,000 thousand shares, to Rp 2,603,000,000 thousand divided into 10,412,000 thousand shares with a par value of Rp 250 and the increase of its issued and paidup capital from Rp 260,553,645 thousand to Rp 650,824,992 thousand as result of a Limited Public Offering IV Year 2007.
Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 23 September 2011 dari Erni Rohaini, S.H., MBA., notaris di Jakarta, pemegang saham memberi persetujuan Perusahaan untuk menerbitkan 1.171.488.567 saham baru disertai dengan 911.157.774 waran Seri V melalui Penawaran Umum Terbatas V.
Based on Deed No. 11 dated September 23, 2011, of Erni Rohaini, S.H., MBA., notary in Jakarta, the stockholders approved the issuance of 1,171,488,567 new shares with 911,157,774 Series V warrants which were offered to public through Limited Public Offering V.
Pada tanggal 23 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas V berdasarkan Surat BAPEPAM-LK No. S-10363/BL/2011. Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2011.
On September 23, 2011, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) to execute the Limited Public Offering V based on the BAPEPAM-LK’s letter No. S-10363/BL/2011. On October 7, 2011, the Company’s shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 21 Oktober 2011 dari Erni Rohaini, S.H., MBA., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan dari Rp 650.824.992 ribu menjadi Rp 943.699.124 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas V Tahun 2011.
Based on Deed No. 14 dated October 21, 2011, of Erni Rohaini, S.H., MBA., notary in Jakarta, the stockholders approved the Company’s issued and paid-up capital from Rp 650,824,992 thousand to Rp 943,699,124 thousand as result of a Limited Public Offering V Year 2011.
Jumlah waran yang beredar masing-masing sebanyak 911.157.411 dan 911.157.774 Waran Seri V pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Waran Seri V diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas V. Masa berlaku Waran Seri V adalah sejak tanggal 9 April 2012 dan berakhir tanggal 6 Oktober 2014, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 450 per saham. Jumlah waran yang dikonversi menjadi saham untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 masing- masing sejumlah 275 waran dan nihil.
The total outstanding warrants as of December 31, 2012 and 2011 amounted to 911,157,411 and 911,157,774 Series V Warrants, respectively. Series V Warrants were issued through the Limited Public Offering V. Series V warrants can be executed from April 9, 2012 until October 6, 2014, with an exercise price of Rp 450 per share. The number of exercised warrants into shares for the years ended December 31, 2012 and 2011 are 275 warrants and nil, respectively.
- 72 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penambahan modal tahun 2012 dan 2011 berasal dari pelaksanaan waran dan penawaran umum saham.
The addition of paid-up capital in 2012 and 2011 resulted from the exercise of warrants and public offerings.
Tambahan modal disetor merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut:
The additional paid-in capital represents, the excess of the total proceeds over the total par value of shares arising from the sale of shares through public offering, limited public offering, exercise of warrants, stock dividends and share swap, with details as follows: Rp'000
Saldo per 1 Januari 2011 Penerimaan dari Penaw aran Umum Terbatas V sebanyak 1.171.488.567 saham dengan harga penaw aran Rp 400 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 1.171.488.567 saham Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan Penaw aran Terbatas V
147.452.851
468.595.427
(292.872.142) (13.172.139)
Saldo per 31 Desember 2011 Penerimaan dari Penaw aran Umum Terbatas V sebanyak 275 saham dengan harga penaw aran Rp 450 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 275 saham
310.003.997
Saldo per 31 Desember 2012
310.004.052
123 (68)
24. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM
Balance as of January 1, 2011 Received from Limited Public Offering V of 1,171,488,567 shares w ith par value of Rp 400 per share Amount recorded as issued and paid-up capital from issuance of 1,171,488,567 shares Share issuance cost in connection w ith Limited Public Offering V Balance as of December 31, 2011 Received from Limited Public Offering V of 275 shares w ith par value of Rp 450 per share Amount recorded as issued and paid-up capital from issuance of 275 shares Balance as of December 31, 2012
24. CASH DIVIDEND AND GENERAL RESERVE
2012
2012
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 72 tanggal 28 Juni 2012 dari Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., notaris di Jakarta, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2011 sebagai berikut:
As stated in the deed of the Annual Stockholders’ Meeting No. 72 dated June 28, 2012 of Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., notary in Jakarta, the stockholders approved the usage of 2011 net income as follows:
Pembagian dividen Rp 56.621.947 ribu.
sebesar
Declaration of cash dividend amounted to Rp 56,621,927 thousand.
Sejumlah Rp 100.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
Appropriation of Rp 100,000 thousand as general reserve to comply with the Company’s Articles of Association.
Sisanya sebesar Rp 219.535.415 ribu digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perusahaan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
The balance amounting to Rp 219,535,415 thousand as remained in retained earnings will be used for investment and working capital purposes.
tunai
- 73 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2011
2011
Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 30 tanggal 30 Juni 2011 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2010 sebagai berikut:
As stated in the Deed of the Annual Stockholders’ Meeting No. 30 dated June 30, 2011 of Benny Kristianto, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved the usage of 2010 net income as follows:
Pembagian dividen Rp 39.049.619 ribu.
sebesar
Declaration of cash dividend amounted to Rp 39,049,619 thousand.
Sejumlah Rp 100.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
Appropriation Rp 100,000 thousand as general reserve to comply with the Company’s Articles of Association.
Sisanya sebesar Rp 161.561.579 ribu digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perusahaan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
The balance amounting to Rp 161,561,579 thousand as remained in retained earnings will be used for investment and working capital purposes.
tunai
25. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
25. FINANCE LEASE INCOME
Pendapatan sewa pembiayaan merupakan pendapatan yang diperoleh dari transaksi sewa pembiayaan atas alat-alat berat, tongkang, tug boat, mesin-mesin produksi, peralatan dan kendaraan bermotor. Pendapatan sewa pembiayaan yang diperoleh dari sewa pembiayaan yang berasal dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 2.626.108 dan Rp 1.714.672 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.
Finance lease income represents income derived from finance lease transactions covering heavy equipments, barge, tug boat, production machineries, equipments and motor vehicles. Finance lease income earned from related parties for the years ended December 31, 2012 and 2011 were Rp 2,626,108 thousand, and Rp 1,714,672 thousand respectively.
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011, pendapatan sewa pembiayaan yang diperoleh dari piutang sewa pembiayaan yang mengalami penurunan nilai adalah masingmasing sebesar Rp 1.494.254 ribu dan Rp 1.315.578 ribu.
For the years ended December 31, 2012 and 2011, finance lease income earned from the impaired finance lease receivables were Rp 1,494,254 thousand and Rp 1,315,578 thousand, respectively.
26. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
26. CONSUMER FINANCING INCOME
2012 Rp'000 Pinjaman yang dibekukan dan piutang Pendapatan pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi hak bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama penerusan pinjaman (Catatan 38) Bersih
2011 Rp'000 Loans and receivable
406.391.953
(3.234.439) 403.157.514
Pendapatan dari transaksi kerjasama penerusan pinjaman (channeling) untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp 3.540.980 ribu dan Rp 12.215.477 ribu.
359.478.393
(25.755.368) 333.723.025
Consumer financing income - gross Less amounts of the bank's right on such income relating to the loan channeling cooperation (Note 38) Net
Income from loan channeling for the years ended December 31, 2012 and 2011 were Rp 3,540,980 thousand and Rp 12,215,477 thousand, respectively.
- 74 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012, amortisasi biaya transaksi yang diakui sebagai pengurang pendapatan pembiayaan konsumen sebesar Rp 12.304.375 ribu dan pendapatan pembiayaan konsumen yang diperoleh dari piutang pembiayaan konsumen yang mengalami penurunan nilai adalah sebesar Rp 2.890.711 ribu.
For the year ended December 31, 2012, amortization of transaction costs which were recognized as a deduction of consumer financing income amounted to Rp 12,304,375 thousand and consumer financing income earned from impaired consumer financing receivables amounted to Rp 2,890,711 thousand.
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011, amortisasi biaya transaksi yang diakui sebagai penambah pendapatan pembiayaan konsumen sebesar Rp 5.817.216 ribu dan pendapatan pembiayaan konsumen yang yang mengalami penurunan nilai adalah sebesar Rp 471.881 ribu.
For the year ended December 31, 2011, amortization of transaction costs which were recognized as an addition of consumer financing income amounted to Rp 5,817,216 thousand and consumer financing income earned from impaired consumer financing receivables amounted to Rp 471,881 thousand.
27. PENDAPATAN BUNGA
27. INTEREST INCOME 2012 Rp'000
2011 Rp'000
1.446.120
1.355.630
Trading Short-term investment
Pinjaman yang diberikan dan piutang Deposito berjangka dan jasa giro
18.276.902
5.895.201
Loans and receivable Time deposits and current accounts
Jumlah pendapatan bunga
19.723.022
7.250.831
Total interest income
Diperdagangkan Investasi jangka pendek
Jumlah pendapatan bunga yang diterima dari pihak berelasi sebesar Rp 2.729.536 ribu dan Rp 7.115.154 ribu masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.
Total interest income received from the related parties were Rp 2,729,536 thousand and Rp 7,115,154 thousand, for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively.
28. PENDAPATAN LAIN-LAIN
Pendapatan jasa administrasi Pembiayaan konsumen Anjak piutang Sew a pembiayaan Denda keterlambatan pembayaran cicilan dan bunga Pembiayaan konsumen Sew a pembiayaan Anjak piutang Keuntungan penghentian kontrak Penerimaan kembali piutang yang dihapus buku Provisi sew a pembiayaan Potongan premi asuransi Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap (Catatan 14) Keuntungan penjualan aset sew a operasi (Catatan 13) Lainnya Jumlah
28. OTHER INCOME 2012 Rp'000
2011 Rp'000
8.868.706 864.646 613.107
15.134.095 1.280.029 874.248
20.623.338 5.745.574 235.573 17.257.338
14.356.065 3.804.293 551.156 12.869.993
8.225.304 4.506.068 3.074.767
2.388.326 4.693.377 6.940.111
1.821.497
781.292
378.125 3.425.537
733.499 5.541.922
75.639.580
69.948.406
Keuntungan penghentian kontrak merupakan pinalti atas penghentian kontrak yang dipercepat.
Administration fees Consumer financing Factoring Finance lease Penalty for installment and interest payment Consumer financing Finance lease Factoring Gain on termination of contracts Receipt from loan w ritten-off Fee on finance leases Discounts on insurance premium Gain on sale and disposal of premises and equipment (Note 14) Gain on sale of leased assets (Note 13) Others Total
Gain on termination of contracts represent charge upon termination of the contract. - 75 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
29. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA
29. INTEREST EXPENSES
2012 Rp'000
AND
OTHER
FINANCING
2011 Rp'000
Beban bunga atas Utang bank Surat berharga utang yang diterbitkan Provisi dan administrasi bank
116.445.071 159.525.479 5.124.104
186.514.005 15.343.541 8.177.836
Interest expense on Bank loans Debt securities issued Fee and bank administration
Jumlah
281.094.654
210.035.382
Total
Jumlah beban bunga yang dibayarkan kepada pihak berelasi sebesar Rp 39.228.738 ribu dan Rp 63.193.983 ribu masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.
Total interest income paid to the related parties were Rp 39,228,738 thousand and Rp 63,193,983 thousand, for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively.
30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Perjalanan dinas Penyusutan (Catatan 14) Peralatan dan perlengkapan kantor Sew a Komunikasi Perijinan, materai dan pajak Premi asuransi Iklan dan administrasi pencatatan efek Jasa profesional Pemeliharaan dan perbaikan Lain-lain Jumlah
30. GENERAL AND AMINISTRATION EXPENSES 2012 Rp'000
2011 Rp'000
8.260.058 6.974.497 5.240.042 4.586.040 4.953.854 3.733.361 2.634.142
6.028.187 6.000.630 4.513.872 4.305.505 4.160.653 4.034.060 1.864.193
1.773.880 986.580 143.398 1.422.816
1.669.870 1.121.883 224.382 2.929.382
40.708.668
36.852.617
Beban umum dan administasi termasuk beban sewa yang dibayarkan kepada pihak berelasi masing–masing sebesar Rp 285.956 ribu, dan Rp 379.469 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011. Beban asuransi yang dibayarkan kepada pihak berelasi sebesar Rp 2.627.779 ribu dan Rp 1.861.998 ribu masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011.
Travelling Depreciation (Note 14) Office supplies and stationeries Rental Communication License, stamp duty and taxes Insurance premium Advertising and stocks recording administration Profesional fee Repairs and maintenance Others Total
General and administration expenses, including rental paid to related parties were Rp 285,956 thousand and Rp 379,469 thousand, for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively. Insurance expenses paid to related parties were Rp 2,627,779 thousand and Rp 1,861,998 thousand, for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively.
31. BEBAN TENAGA KERJA
31. PERSONNEL EXPENSES 2012 Rp'000
2011 Rp'000
Gaji dan tunjangan Gratifikasi dan bonus Lainnya
44.321.894 6.838.175 3.505.628
37.542.828 10.795.794 2.604.615
Salaries and benefits Gratuities and bonuses Others
Jumlah
54.665.697
50.943.237
Total
- 76 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
32. PAJAK PENGHASILAN
32. INCOME TAX
Beban pajak Perusahaan terdiri dari:
Tax expense of the Company consists of the following: 2012 Rp'000
2011 Rp'000
Pajak kini (pajak penghasilan badan) Pajak tangguhan
104.985.055 (760.671)
87.703.862 1.806.932
Current tax (Corporate income tax) Deferred tax
Jumlah
104.224.384
89.510.794
Total
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2012 Rp'000 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Biaya emisi obligasi Bonus Beban imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap Penyusutan properti investasi Biaya emisi MTN Penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali Keuntungan yang belum direalisasi investasi jangka pendek Penyusutan aset sew a operasi Jumlah Beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak final Pendapatan atas properti investasi Lainnya Jumlah Laba kena pajak
2011 Rp'000
436.911.906 5.397.102 3.771.182 2.167.441
365.768.157 (10.974.347) 2.153.936
69.662 36.656 (5.468.778)
753.919 35.019 -
(1.997.181)
2.736.238
(145.000) (788.399) 3.042.685
(355.250) (490.599) (6.141.084)
Profit before tax based on statement of comprehensive income Temporary differences: Bonds issuance expense Bonuses Post employment benefit expense Depreciation of premises and equipment Depreciation of investment properties MTN issuance expense Allow ance for impairment of foreclosed colateral Unrealized gain on short term investment Depreciation of leased assets Total Nondeductible expenses (benefit):
(19.723.021) (540.000) 248.648
(7.250.831) (540.000) (1.020.792)
Interest income subject to final tax Revenue from investment property Others
(20.014.373)
(8.811.623)
Total
419.940.218
- 77 -
350.815.450
Taxable income
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:
The computation of current tax expense and current tax payable are as follows:
2012 Rp'000 Beban pajak kini 25 % x Rp 419.940.218 ribu tahun 2012 Rp 350.815.450 ribu tahun 2011 Jumlah Dikurangi pajak dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25 Utang pajak kini (Catatan 20)
2011 Rp'000
104.985.055
87.703.862
104.985.055
87.703.862
(188.887) (85.748.845)
(148.337) (57.649.891)
19.047.323
29.905.634
Current tax expense 25 % x Rp 419,940,218 thousand in 2012 Rp 350,815,450 thousand in 2011 Total Less prepaid income taxes Article 23 Article 25 Current tax payable (Note 20)
Laba kena pajak dan pajak penghasilan Perusahaan tahun 2011 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
The Company’s taxable income and corporate income tax in 2011 are in accordance with the annual corporate income tax returns filed by the Company with the Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
-
1 Januari/ January 1, 2011 Rp'000 Liabilitas imbalan pasca kerja Bonus Penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali Aset tetap Properti investasi Aset sewa operasi Keuntungan yang belum direalisasi investasi jangka pendek Biaya emisi obligasi
1.705.353 -
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
2.219.739
160.158 80.483 8.325 366.920 (101.500) -
The details of the Company’s - net deferred tax assets are as follows:
bersih Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income for the year Rp'000
31 Desember/ December 31, 2011 Rp'000
538.485 -
2.243.838 -
684.059 (56.947) 8.755 (148.883) (88.813) (2.743.587)
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income for the year Rp'000
844.217 23.536 17.080 218.037
541.860 942.796 (499.295) 17.415 9.164 (197.100)
(190.313) (2.743.587)
(1.806.931)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efekif yang berlaku adalah sebagai berikut:
412.808
31 Desember/ December 31, 2012 Rp'000 2.785.698 942.796 344.922 40.951 26.244 20.937
(36.250) (17.919)
(226.563) (2.761.506)
760.671
1.173.479
Post-employment benefits Bonuses Allowance for impairment on foreclosed collateral Premises and equipment Investment properties Leased assets Unrealized gain on short-term investment Bonds emission expense Total Deferred Tax Asset
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
436.911.906
365.768.157
Income before tax per statement of comprehensive income
Tarif pajak yang berlaku
109.227.977
91.442.039
Tax expense at effective tax rates
(1.931.245)
Tax effect of non-taxable income
89.510.794
Tax expense
Pengaruh pajak atas manfaat yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Beban pajak
(5.003.593) 104.224.384
- 78 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
33. LABA PER SAHAM
33. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian:
The computation of basic and diluted earnings per share is based on the following information:
2012 Rp'000
2011 Rp'000
Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian Jum lah saham (dalam angka penuh) Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar Pengaruh efek berpotensi saham biasa yang dilutif: Waran Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dilutif
Net incom e 332.687.522
276.257.363
Lembar/share
Lembar/share
3.774.796.612
-
3.774.796.612
Earnings for computation of basic and diluted earnings per share Num ber of shares (in full am ount)
192.872.813
Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share Effect of dilutive potential ordinary shares: Warrants
3.036.897.568
Weighted average number of ordinary shares for computation of dilutive per share
2.844.024.755
Pada tahun 2012, waran, seperti yang didiskusikan pada catatan 23, tidak dimasukkan ke dalam perhitungan Laba per saham dilusian karena pengaruh efek berpotensi saham biasa pada tanggal posisi keuangan bersifat antidilutif Harga pelaksanaan waran lebih tinggi dari harga saham Perusahaan di pasar modal.
In 2012, warrants as discussed in note 23 were not included in the calculation of diluted earnings per share because the effect of potential ordinary shares at statement of financial position date are antidilutive. The exercise price of warrants is higher than the Company’s stock price in the stock exchange.
Pada tahun 2011, Perusahaan menghitung laba per saham dilusian karena pengaruh efek berpotensi saham biasa pada tanggal posisi keuangan bersifat dilutif, dimana harga pelaksanaan waran lebih rendah dari harga saham Perusahaan di pasar modal.
In 2011, the Company calculates diluted earnings per share because the effect of potential ordinary shares at statement of financial position date are dilutive, because the exercise price of warrants is lower than the Company’s stock price in the stock exchange.
34. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
34. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a. PT Bank Pan Indonesia Tbk adalah entitas induk dan pemegang saham Utama Perusahaan.
a. PT Bank Pan Indonesia Tbk is the parent and ultimate controlling party of the Company.
b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan:
b. Related party with the same majority stockholder as the Company:
PT Verena Multi Finance Tbk
c. Pihak berelasi yang merupakan entitas yang dikendalikan personil manajemen kunci yang sama dari Perusahaan:
PT Verena Multi Finance Tbk
c. Related parties which are entities controlled by same key management personnel of the Company:
PT Panin Life PT Panin insurance
- 79 -
PT Panin Life PT Panin insurance
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
d. Pihak berelasi yang tergabung dalam grup usaha yang sama dengan Perusahaan.
d. Related party where the entity and the Company are member of the same group.
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk
e. Perusahaan-perusahaan dibawah ini yang merupakan pihak berelasi sesuai dengan kriteria yang dijelaskan pada Catatan 3d:
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk
e. The Companies below are related parties based criteria as mentioned in Note 3d:
PT Cavallino Mitra Jaya PT Lollipop Indonesia PT Zhuma Mitra Jaya Dana Pensiun Karyawan Panin Bank
PT Cavallino Mitra Jaya PT Lollipop Indonesia PT Zhuma Mitra Jaya Dana Pensiun Karyawan Panin Bank
Transaksi-transaksi Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak hubungan berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:
In normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties. These transactions included, among others, the following:
Penempatan dana kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk dalam bentuk giro dan deposito berjangka serta penerimaan bunga (Catatan 5 dan 27).
Placements of funds with PT Bank Pan Indonesia Tbk in form of current accounts and time deposit and receipt of interest (Notes 5 and 27).
Melakukan investasi jangka pendek dalam bentuk obligasi PT Bank Pan Indonesia Tbk dan PT Verena Multi Finance Tbk dan penerimaan bunga (Catatan 6 dan 27).
Short-term investments in form of PT Bank Pan Indonesia Tbk and PT Verena Multi Finance Tbk Bonds and receipt of interest (Notes 6 and 27).
Melakukan transaksi sewa pembiayaan dengan PT Cavallino Mitra Jaya, PT Lollipop Indonesia dan PT Zhuma Mitra Jaya dengan nilai kontrak masing-masing sebesar Rp 3.845.868 ribu, Rp 21.621.456 ribu dan Rp1.048.910 ribu. Kontrak berjangka waktu 3 - 4 tahun dan akan berakhir pada tahun 2015 (Catatan 7 dan 25).
Entered into finance leases transactions with PT Cavallino Mitra Jaya, PT Lollipop Indonesia and PT Zhuma Mitra Jaya with contract amounted to Rp 3,845,868 thousand, Rp 21,621,456 thousand and Rp 1,048,910 thousand, respectively. The term of contracts were 3-4 years and will expire in 2015 (Notes 7 and 25).
Menyewakan aset sewa operasi dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp 40.738.302 ribu dan Rp 32.455.236 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011. Kontrak berjangka waktu 3 - 10 tahun dan akan berakhir pada tahun 2013 – 2020. Transaksi ini merupakan transaksi dengan kontrak yang dapat dibatalkan (Catatan 13).
Entered into lease agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk with contracts amounted to Rp 40,738,302 thousand and Rp 32,455,236 thousand for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively. The term of contracts were 3 – 10 years and will expire between 2013 upto 2020. This transaction is a transaction with cancellable contract. (Note13).
Menyewakan properti investasi dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp 540.000 ribu masingmasing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 12 dan 19).
Entered into lease agreement with PT Bank Pan Indonesia Tbk with contracts amounted to Rp 540,000 thousand for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively. The related asset is accounted as investment property (Notes 12 and 19).
Memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 0% sampai 6% per tahun dengan jangka waktu 1 – 8 tahun (Catatan 10 dan 28).
Granted employee loan for purchasing vehicles, house and other necessities, with interest rate of 0% until 6% per annum with term ranging from 1 to 8 years (Notes 10 and 28).
- 80 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk dan Dana Pensiun Karyawan Panin Bank memiliki surat berharga utang yang diterbitkan untuk obligasi Clipan Finance III tahun 2011 masing-masing sebesar Rp 2.000.000 ribu dan Rp 20.000.000 ribu (Catatan 21).
As of December 31, 2012, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk and Dana Pensiun Karyawan Panin Bank has debt securities issued for Clipan Finance III year 2011 bonds amounting to Rp 2,000,000 thousand and Rp 20,000,000 thousand, respectively (Note 21).
Asuransi atas aset sewa dan aset tetap operasi Perusahaan pada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Catatan 12, 13 dan 14).
The Company’s premises and equipment and leased assets are insured with PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Notes 12, 13 and 14).
Memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dalam bentuk fasilitas money market, transaksi valuta asing, pinjaman tetap, pinjaman rekening koran dan pembayaran bunga (Catatan 16 dan 29) serta perjanjian kerja sama penyaluran pembiayaan (channeling) dan penerimaan bunga (Catatan 26 dan 38).
Obtained credit facility from PT Bank Pan Indonesia Tbk in the form of money market facilities, foreign exchange transactions, fixed loan, overdraft and interest payments (Notes 16 and 29) and financing corporation agreement (channeling) and interest income (Notes 26 and 38) .
Melakukan transaksi sewa gedung dari PT Bank Pan Indonesia Tbk (sebagai lessor) sebesar Rp 285.956 ribu dan Rp 379.469 ribu untuk jangka 1 tahun masing-masing pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 30).
Entered into lease agreement pertaining to building with PT Bank Pan Indonesia Tbk (as lessor) amounted to Rp 285,956 thousand and Rp 379,469 thousand for one year term in the years ended December 31, 2012 and 2011 (Note 30).
Persentase saldo masing-masing aset dari pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
The percentage of each asset from related party balances to total assets are as follows:
2012 %
2011 %
Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang neto sew a pembiayaan Properti investasi Aset sew a operasi Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka
0,16 1,14 0,34 0,05 0,26 0,15 0,02
2,78 0,32 0,25 0,05 0,19 0,16 0,01
Cash and cash equivalents Short-term investment Finance lease receivables Investment property Leased assets Other receivables Prepaid expense
Jumlah
2,12
3,76
Total
Persentase saldo masing-masing liabilitas kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
The percentage of each liability to related party balances to total liabilities are as follows:
2012 %
2011 %
Utang bank Utang premi asuransi Biaya masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan Surat berharga utang yang diterbitkan
7,07 0,18 0,05 0,05 0,91
15,78 0,16 0,15 0,07 5,45
Bank loans Insurance premium payables Accrued expense Deferred income Debt securities issued
Jumlah
8,26
21,61
Total
- 81 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Persentase masing-masing pendapatan dari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan adalah sebagai berikut:
The percentage of each income from related parties to total income are as follows:
2012 %
2011 %
Pendapatan sew a pembiayaan Pendapatan properti investasi Pendapatan sew a operasi Pendapatan bunga
0,30 0,06 1,06 0,31
0,24 0,08 1,06 1,01
Finance lease income Investment property income Operating lease income Interest income
Jumlah
1,73
2,39
Total
Persentase masing-masing beban dari pihak berelasi terhadap jumlah beban adalah sebagai berikut:
The percentage of each expense from related parties to total expenses are as follows:
2012 %
2011 %
Bunga dan pembiayaan lainnya Penyusutan properti investasi Penyusutan aset sew a operasi
8,85 0,02 0,80
18,89 0,02 0,87
Umum dan administrasi Beban imbalan pasca kerja Tenaga kerja
0,66 0,34 1,76
0,67 0,10 1,70
Interest and other financing Depreciation of investment properties Depreciation of leased assets General and administration expense Post-employment benefit expense Personnel expenses
Jumlah
12,43
22,25
Total
35. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
35. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan mempunyai aset (liabilitas) moneter dalam mata uang asing dolar Amerika (US$) sebagai berikut:
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has monetary assets (liabilities) in US Dollar (US$) as follows:
2012 Mata uang asing/ Foreign currency USD
2011
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Rp'000
Mata uang asing/ Foreign currency USD
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Rp'000
Kas dan setara kas Piutang sew a pembiayaan Piutang lain-lain
2.025.123 5.013.113 24.177
19.582.939 48.476.805 233.787
1.298.399 8.025.328 13.178
11.773.881 72.773.675 119.495
Cash and cash equivalents Finance lease receivables Other receivables
Jumlah Aset
7.062.413
68.293.531
9.336.905
84.667.051
Total Assets
(2.160)
(20.890)
(1.309)
(11.869)
7.060.253
68.272.641
9.335.596
84.655.182
Utang lain-lain Jumlah Aset - Bersih
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs tengah transaksi yang dikeluarkan Bank Indonesia masing-masing adalah Rp 9.670 dan Rp 9.068 per 1 US$.
Other payables Total Assets - Net
As of December 31, 2012 and 2011, the middle exchange rate of Bank Indonesia are Rp 9.670 and Rp 9.068, per US$ 1, respectively.
- 82 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
36. INFORMASI SEGMEN
36. SEGMENT INFORMATION
Pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011, tidak ada transaksi kepada satu pihak yang jumlah pendapatannya melebihi 10% dari pendapatan segmen. Informasi segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
For the years ended December 31, 2012 and 2011, no transactions was done with a party that exceeds 10% of total segment income. The business segment information of the Company is as follow: 2012
Sew a pembiayaan/ Finance lease Rp'000 PENDAPATAN Pendapatan segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Pendapatan tidak dapat dialokasikan Bunga Lain-lain
2.626.108 179.524.933
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing Rp'000
403.157.514
Anjak Piutang/ Factoring Rp'000
184.299.236
880.071.948
BEBAN Beban segmen tidak dapat dialokasikan Pihak berelasi Pihak ketiga Beban tidak dapat dialokasikan Penyusutan Lain-lain Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasikan Beban pajak
48.420.009 375.745.410 10.571.226 8.423.397 436.911.906 (104.224.384)
Laba bersih
332.687.522
16.483.564 1.047.482.619
2.243.790.042
1.214.921.537
Jumlah aset LIABILITAS Liabilitas segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas tidak dapat dialokasikan
2.626.108 766.981.683
19.723.022 90.741.135
Jumlah pendapatan
ASET Aset segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Aset tidak dapat dialokasikan
Jumlah/ Total Rp'000
44.589.224 490.063.418
97.370.420 1.071.418.186
Jumlah liabilitas
55.161.010 547.105.721
INCOME Segment income Related parties Third parties Unallocated income Interest Others Total income EXPENSES Unallocated segment expense Related parties Third parties Unallocated expense Depreciation Others Unallocated income before tax Tax expense Net income
16.483.564 4.506.194.198 330.957.092
ASSETS Segment assets Related parties Third parties Unallocated assets
4.853.634.854
Total assets
197.120.654 2.108.587.325 98.034.377
LIABILITIES Segment liabilities Related parties Third parties Unallocated liabilities
2.403.742.356
Total liabilities
Pengeluaran modal
23.353.592
Capital expenditures
Penyusutan dan amortisasi
10.571.226
Depreciation and amortization
Beban non kas selain penyusutan amortisasi
60.923.856
Non-cash expenses other than depreciation and amortization
- 83 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2011
Sew a pembiayaan/ Finance lease Rp'000 PENDAPATAN Pendapatan segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Pendapatan tidak dapat dialokasikan Bunga Lain-lain
1.714.672 163.127.968
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing Rp'000
333.723.025
Anjak Piutang/ Factoring Rp'000
115.938.418
700.357.409
BEBAN Beban segmen tidak dapat dialokasikan Pihak berelasi Pihak ketiga Beban tidak dapat dialokasikan Penyusutan Lain-lain Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasikan Beban pajak
2.317.186.204
1.078.014.646
Jumlah aset
133.445.035 464.777.463
293.855.763 1.023.474.093
Jumlah liabilitas Pengeluaran modal
127.154.262 442.867.248
Net income
11.891.184 4.489.814.223 283.798.349
ASSETS Segment assets Related parties Third parties Unallocated assets
4.785.503.756
Total assets
554.455.060 1.931.118.805 126.103.091
LIABILITIES Segment liabilities Related parties Third parties Unallocated liabilities
2.611.676.956
Total liabilities
8.971.947
Beban non kas selain penyusutan amortisasi
Total income
276.257.363
19.984.548
Penyusutan dan amortisasi
Unallocated income Interest Others
365.768.157 (89.510.794)
8.971.947 9.263.575
11.891.184 1.094.613.373
INCOME Segment income Related parties Third parties
EXPENSES Unallocated segment expense Related parties Third parties Unallocated expense Depreciation Others Unallocated income before tax Tax expense
68.036.070 248.317.660
Laba bersih
LIABILITAS Liabilitas segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas tidak dapat dialokasikan
1.714.672 612.789.411
7.250.831 78.602.495
Jumlah pendapatan
ASET Aset segmen Pihak berelasi Pihak ketiga Aset tidak dapat dialokasikan
Jumlah/ Total Rp'000
31.583.319
Capital expenditures Depreciation and amortization Non-cash expenses other than depreciation and amortization
All of Company’s operational activity is in Indonesia.
Seluruh kegiatan operasi dilakukan di Indonesia.
- 84 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
37. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
37. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
Catatan/ Note
Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang sew a pembiayaan - bersih Piutang pembiayaan konsumen - bersih Tagihan anjak piutang - bersih Piutang lain-lain Aset keuangan yang diukur pada nilai w ajar melalui laba rugi Investasi jangka pendek
2012 Nilai tercatat/ Carrying amount Rp'000
The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011:
Nilai w ajar/ Fair value Rp'000
2011 Nilai tercatat/ Carrying amount Rp'000
Nilai w ajar/ Fair value Rp'000 Financial assets Loans and receivable Cash Finance lease receivables - net Consumer financing receivables - net Factoring receivables - net Other receivables
5 7 8 9 10
189.137.282 1.063.966.183 2.243.790.042 1.214.921.537 10.783.680
189.137.282 1.065.922.692 2.246.276.097 1.215.918.495 10.783.680
192.183.355 1.106.504.557 2.317.186.204 1.078.014.646 9.729.906
192.183.355 1.107.025.503 2.321.088.612 1.090.969.692 9.729.906
6
55.406.250
55.406.250
15.261.250
15.261.250
4.778.004.974
4.783.444.496
4.718.879.918
4.736.258.318
Total Financial liabilities Amortized cost Bank loans Insurance premium payables Other payables to third parties Accrued expense
Jumlah Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi Utang Bank Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Surat berharga utang yang diterbitkan - bersih
OF
16 17 18
748.536.974 5.065.864 39.482.078 14.221.771
735.392.975 5.065.864 39.482.078 14.221.771
1.496.548.212 6.908.160 31.301.331 20.013.318
1.496.578.146 6.908.160 31.301.331 20.013.318
21
1.540.953.977
1.555.783.557
989.025.653
1.000.399.654
2.348.260.664
2.349.946.245
2.543.796.674
2.555.200.609
Jumlah
Financial assets at FVTPL Short term investments
Debt securities issued - net Total
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value
Nilai wajar aset keuangan dan keuangan ditentukan sebagai berikut:
The fair value of financial assets and financial liabilities are determined as follows:
liabilitas
Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas dan setara kas, piutang lain-lain, utang premium asuransi, utang lain-lain kepada pihak ketiga, biaya masih harus dibayar dan pinjaman yang diberikan dan piutang lainnya serta kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan suku bunga mengambang yang diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena memiliki jatuh tempo yang pendek atau sesuai dengan nilai pasarnya.
Management considers that the carrying amount of cash and cash equivalents, other receivables, insurance premium payables, other payables to third parties, accrued interest and other loans and receivable and financial liabilities at amortized cost with floating interest rate recognized in the financial statements approximate their fair values because of its short-term maturity or they carry market rates of interest.
Estimasi nilai wajar piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa.
The estimated fair value of finance lease receivables, consumer financing receivables and factoring receivables with fixed interest rate where quoted market prices are not available, is determined by discounting the estimated future cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of the mention receivables.
- 85 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Estimasi nilai wajar dari utang bank dengan bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk utang baru dengan jangka waktu yang serupa.
The estimated fair value of bank loans with fixed interest rate where quoted market prices are not available is determined by discounting the estimated future cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of bank loans.
Nilai wajar investasi jangka pendek dan surat berharga utang yang diterbitkan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.
Fair value of short term investments and debt securities issued are determined with reference to quoted market price.
Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke Tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Tingkat 1/ Level 1 Rp'000
The following table provides an analysis of financial instruments that are subsequently measured at fair value, grouped into Levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable as of December 31, 2012 and 2011.
Tingkat 2/ Level 2 Rp'000
2012 Tingkat 3/ Level 3 Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Aset keuangan pada FVTPL Investasi jangka pendek
55.406.250
-
-
55.406.250
Financial assets at FVTPL Short term investments
Jumlah
55.406.250
-
-
55.406.250
Total
Tingkat 1/ Level 1 Rp'000
Tingkat 2/ Level 2 Rp'000
2011 Tingkat 3/ Level 3 Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Aset keuangan pada FVTPL Investasi jangka pendek
15.261.250
-
-
15.261.250
Financial assets at FVTPL Short term investments
Jumlah
15.261.250
-
-
15.261.250
Total
Nilai tercatat aset keuangan yang menghasilkan bunga dan nilai tercatat liabilitas yang berbunga adalah masing-masing sebesar Rp 4.769.872.714 ribu dan Rp 2.303.712.722 ribu pada 31 Desember 2012, Rp 4.715.326.583 ribu dan Rp 2.505.587.182 ribu pada tanggal 31 Desember 2011.
The carrying amount of the interest bearing financial assets and liabilities amounted to Rp 4,769,872,714 thousand and Rp 2,303,712,722 thousand as of December 31, 2012, respectively, and Rp 4,715,326,583 thousand and Rp 2,505,587,182 thousand as of December 31, 2011, respectively.
- 86 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
38. PERJANJIAN KERJASAMA
38. JOINT OPERATIONS AGREEMENTS
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan Bank Pan Indonesia (Panin), pihak berelasi, berdasarkan akta No. 24 tanggal 11 Juni 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005, yang keduanya dibuat oleh James Herman Rahardjo, S.H., notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Panin akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasama/ fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara "consumer finance without recourse" yang dananya disalurkan melalui Perusahaan.
The Company entered into a financing channel joint operation agreement with a related party, Bank Pan Indonesia (Panin), based on deed No. 24 dated June 11, 2003 in conjunction with deed of Amendment Channeling Joint Operations Agreements No. 5 dated September 7, 2005. Both were prepared by James Herman Rahardjo, S.H., notary in Jakarta. In those agreements, it was stated that Panin will purchase the Company’s third party receivables who had bought either new or used vehicles financed by the Company. The purpose of this joint operation/channeling facility is to finance the purchases of vehicles by third parties (customers) under “consumer finance without recourse” basis where the funds are channeled through the Company.
Jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum sebesar Rp 300 miliar dengan tingkat suku bunga terakhir yang berlaku masing-masing sebesar 13,50% per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 14,25% per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan dan 15% per tahun untuk tenor 25 - 36 bulan. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 11 Juni 2011 atau tanggal lain yang disetujui kedua belah pihak apabila seluruh pinjaman telah dilunasi.
Total maximum principal amount being financed are amounted to Rp 300 billion with the last prevailing interest rate of 13.50% per annum for 1 - 12 months period, interest rate of 14.25% per annum for 13 - 24 months period and 15.00% for 25 - 36 months period. This agreement will be expiring on June 11, 2011 or any other dates agreed by both parties after the entire loan have been settled.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 172/FIT/EXT/09 tanggal 5 Agustus 2009, maksimum fasilitas menjadi sebesar Rp 600 miliar dengan tingkat suku bunga masing-masing sebesar 12,00% per tahun untuk tenor 1 – 12 bulan, 12,25% per tahun untuk tenor 13 – 24 bulan dan 12,75% per tahun untuk tenor 25 – 36 bulan. Jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2021.
Based on letter from Panin No. 172/FIT/EXT/09 dated August 5, 2009, the Company obtained an increase plafond at maximum amount Rp 600 billion with interest rate of 12.00% per annum for 1 – 12 months period, 12.25% per annum for 13 – 24 months period and 12.75% per annum for 25 – 36 months period. This agreement had been extended until June 11, 2021.
Berdasarkan surat dari Panin No. 187/DFI/EXT/11 tanggal 3 Agustus 2011, terdapat penyesuaian tingkat suku bunga menjadi sebesar 9,25% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 9,75% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 10,25% per tahun untuk tenor 25-36 bulan.
Based on the letter No. 187/DFI/EXT/11 from Panin dated August 3, 2011, the interest rates were changed to 9.25% per annum for 1-12 months period, 9.75% per annum for 13-24 months period and 10.25% per annum for 25-36 months period.
Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (channeling) ini masingmasing sebesar Rp 811.480 ribu dan Rp 66.232.356 ribu pada 31 Desember 2012 dan 2011.
Total principal amount of consumer financing in relation to the financing channeling joint operations (channeling) amounted to Rp 811,480 thousand and Rp 66,232,356 thousand as of December 31, 2012 and 2011, respectively.
- 87 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
39. KONTINJENSI a.
39. CONTINGENCIES
Pada tanggal 24 Oktober 1996, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Perusahaan telah pindah kantor ke gedung Plaza Panin Palmerah. Sejak bulan April 1998, Perusahaan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand Tbk mengajukan gugatan kepada Perusahaan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
a.
On October 24, 1996, the Company signed a lease agreement for Plaza 89 office building with PT Mulialand Tbk for the period from October 1, 1996 up to September 30, 2000. In March 1998, the Company moved its office to Panin Plaza Palmerah. Since April 1998, the Company stopped paying rent to PT Mulialand Tbk. In connection with this, on January 27, 1999 PT Mulialand Tbk filed a lawsuit against the Company which was registered in the District Court of South Jakarta.
Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 29 Juli 1999, Perusahaan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Perusahaan sebesar Rp 58.318 ribu dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh liabilitas dibayar lunas oleh Perusahaan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Perusahaan sebagai pihak yang dikalahkan.
Based on South Jakarta District Court Decision No. 43/PDT.G/1999/ PN. Jak-Sel. dated July 29, 1999, the Company is required to pay the remaining rent, service cost and other costs for the period from April 14, 1998 up to September 30, 1998 amounting to US$ 518,222 less the Company's telephone deposits amounting to Rp 58,318 thousand, plus a penalty of 2% per month calculated from April 21, 1998 until all liabilities are fully paid by the Company. In response to this decision of the South Jakarta District Court, the Company filed an appeal to the Jakarta Superior Court and based on Jakarta Superior Court Decision No. 977/Pdt/1999/PT.DKI dated February 25, 2000 the Company was declared the loser.
Dengan adanya hasil putusan tersebut, Perusahaan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No.43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel.
As a result of this Decision, the Company has filed a request for cassation (appeal) to the Supreme Court of the Republic of Indonesia and submitted its cassation brief dated October 26, 2000 in accordance with formal minutes of request for cassation in the case No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel.
Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No. 2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi (formil) kepada Perusahaan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui.
There is a letter from the Supreme Court of the Republic of Indonesia to the South Jakarta District Court concerning delivery of a copy of Supreme Court decision No. 2321/K/PDT/2001 dated March 17, 2003. As of the issuance date of the financial statements, the Company has not been informed of the content of this letter of Notification of Cassation Result (formal).
- 88 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) b.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kantor Cabang Semarang Perusahaan menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari CV. Bina Usaha (Penggugat) terkait permasalahan hukum atas 9 (sembilan) unit Truk Tangki yang merupakan objek piutang sewa pembiayaan CV. Bina Usaha (selaku Lessee) dan permasalahan pembayaran liabilitas piutang sewa pembiayaan CV. Bina Usaha kepada Perusahaan (selaku Lessor). Gugatan tersebut diregister dengan No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 7 September 2009.
b.
The Company's Semarang Branch Office received a lawsuit from CV Bina Usaha (Plaintiff) in relation to an unlawful act concerning 9 (nine) units of tank trucks leased by CV Bina Usaha (the lessee) and the lessee's lease payment obligation to the Company (the lessor). The lawsuit is registered under case registration No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated September 7, 2009.
Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain mengajukan sita jaminan terhadap 9 (sembilan) unit Truk Tangki yang. merupakan Objek piutang sewa pembiayaan, tuntutan ganti rugi materiil sebesar Rp 477.785 ribu dan ganti rugi immateriil sebesar Rp 10.000.000 ribu.
The relief sought includes, among other matters, attachment of 9 (nine) units of leased tank trucks and claims for material losses of Rp 477,785 thousand and immaterial losses of Rp 10,000,000 thousand.
Berdasarkan Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/ PN.Smg tanggal 26 Mei 2010 memutuskan , antara lain :
Based on the Semarang District Court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010 decided, among other matters:
Dalam pokok perkara: menolak gugatan CV. Bina Usaha (Penggugat) untuk seluruhnya;
In the subject matter of the case: to reject the claim of CV. Bina Usaha (the Plaintiff) in its entirety;
Dalam rekonpensi: mengabulkan gugatan Perusahaan (selaku Penggugat Rekonpensi) untuk sebagian, menyatakan CV. Bina Usaha (selaku Tergugat Rekonpensi) telah ingkar janji (wanprestasi) dan memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat Rekonpensi sebesar Rp 2.526.052 ribu dan denda sebesar 0,4% per hari keterlambatan membayar ganti rugi tersebut.
In the countersuit: to grant in part the claim of the Company (as Plaintiff); to declare that CV. Bina Usaha (as countersuit Defendant) is in default (breach of contract); and to order the Countersuit Defendant to pay material damages to the Counterclaim Plaintiff in the amount of Rp 2,526,052 thousand and a fine of 0.4% per day of delay in payment the compensation.
Atas Putusan PN Semarang No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010 ini, CV. Bina Usaha mengajukan banding. Telah ada Putusan Pengadilan Negeri Semarang No. 385/Pdt/2010/PN.Smg tanggal 3 Januari 2011 yang memutuskan antara lain memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Semarang tanggal 26 Mei 2010 No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg yang dimohonkan banding sekedar mengenai pembebanan pembayaran ganti rugi kepada Tergugat Rekonpensi/ Penggugat Konpensi. Atas Putusan Pengadilan Tinggi Semarang tersebut Perseroan telah mengajukan permohonan Kasasi tanggal 4 Maret 2011. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses kasasi.
In response to Semarang District Court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010, CV. Bina Usaha filed an appeal. Semarang District Court Decision No. 385/Pdt/2010/PN.Smg dated January 3, 2011, decided, among other matters, to revise Semarang District Court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010 which requested appeal only on the imposition of the payment of damages to Countersuit Defendant/ Claim Plaintiff. In response to this Decision, the Company filed a request for cassation (appeal) on March 4, 2011. As of the issuance date of the financial statements, this case is still in the process of cassation.
- 89 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kantor Cabang Bandung Perusahaan selaku Tergugat menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari Yudi Heriyanto (Penggugat) terkait permasalahan pembayaran liabilitas serta objek pembiayaan (jaminan) Penggugat selaku Konsumen kepada Perusahaan (selaku Perusahaan Pembiayaan). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bandung No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg tanggal 27 Agustus 2009.
c.
The Company’s Bandung Branch as the Defendant received an unlawful act lawsuit from Yudi Heriyanto (Plaintiff) relating to problems with payment of liabilities and the financing object (collateral) of the Plaintiff as the Consumer against the Company (as the Finance Company). The lawsuit was registered at the Bandung District Court with No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg dated August 27, 2009.
Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk penjadwalan utang (reschedulling), penetapan sisa hutang sebesar Rp 133.817 ribu dengan jangka waktu pembayaran ditambah menjadi 7 (tujuh) tahun sampai dengan 9 (sembilan) tahun, tuntutan ganti rugi immateriil sebesar Rp 600.000 ribu dan ganti rugi materiil sebesar Rp 30.000 ribu.
As relief, the Plaintiff seeks, among other matters, rescheduling of the debt, determination of the remaining debt at Rp 133,817 thousand with the payment period increased to between 7 (seven) and 9 (nine) years, and compensation for immaterial losses of Rp 600,000 thousand and for material losses of Rp 30,000 thousand.
Berdasarkan Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN. Bdg tanggal 7 Juli 2010 memutuskan , antara lain :
Bandung District Court Decision No. 299/Pdt/G/2009/PN. Bdg dated July 7, 2010 decided, among other matters:
Dalam pokok perkara: menolak gugatan Yudi Heriyanto (Penggugat) seluruhnya;
On the subject matter of the case: to reject Yudi Heriyanto’s (the Plaintiff’s) suit in its entirely;
Dalam rekonpensi : mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi (Perusahaan) untuk sebagian, menyatakan Tergugat Rekonpensi (Yudi Heriyanto) telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi), memerintahkan kepada Tergugat Rekonpensi agar menyerahkan Mercedes Benz yang menjadi Obyek Jaminan Fiducia kepada Penggugat Rekonpensi berdasarkan Sertifikat Fiducia No. W 8.0006364.HT.04.06 Tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009 yang memiliki kekuatan eksekutorial;
In the countersuit: to grant in part the claim of the Countersuit Plaintiff (the Company), declaring that the Countersuit Defendant (Yudi Heriyanto) has committed a breach of contract (default) and ordering the Countersuit Defendant to hand over to the Countersuit Plaintiff a Mercedes Benz as Object of Fiduciary Guarantee based on Fiduciary Certificate No. W 8.0006364.HT.04.06 year 2009 dated May 19, 2009, which has executorial force;
Atas Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN.Bdg tanggal 7 Juli 2010 tersebut Yudi Heriyanto menyatakan banding. Pada Saat ini perkara tersebut masih dalam proses banding.
In response to Bandung District Court Decision No. 299/Pdt/G/2009/PN Bdg dated July 7, 2010, Yudi Heriyanto filed an appeal. Currently, the case is still in process.
Pihak Penggugat menyatakan banding dan telah ada putusan banding Pengadilan Tinggi Bandung No.43/Pdt/2011/PT.Bdg tanggal 11 Mei 2011 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bandung tanggal 7 Juli 2010 No.299/Pdt.G/2009/ PN.Bdg, atas putusan ini Yudi Heriyanto (Penggugat/ Pembanding) mengajukan kasasi pada tanggal 23 Agustus 2011. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses kasasi.
The plaintiff declared an appeal and there has been a High Court Appeal Ruling Bandung No. 43/Pdt/2011/PT.Bdg on May 11, 2011, which upheld the decision of the Bandung District Court on July 7, 2010 No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg. In response to this ruling, Yudi Heriyanto (Plaintiff/ Appellant) filed a cassation on August 23, 2011. As of the issuance date of the financial statements, this case is still in the process of cassation.
- 90 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan selaku Tergugat II mendapat gugatan perdata dari An Man Oh (selaku Penggugat). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bogor dengan No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010. Gugatan terkait dengan pelaksanaan lelang eksekusi atas 5 (lima) bidang tanah jaminan atas nama Man Oh An (Ah Man Oh) selaku konsumen yang telah wanprestasi (konsumen bermasalah/macet) pada Perusahaan. Pelaksanaan lelang eksekusi atas jaminan 5 (lima) bidang tanah tersebut telah dilakukan pada tanggal 18 November 2009 di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk menetapkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap 5 (lima) bidang tanah atas nama Man Oh An dan memerintahkan Para Tergugat untuk tidak mengalihkan, menjual, menjadikan jaminan kepada pihak lain/pihak ketiga.
d.
The Company as Defendant II received a civil lawsuit from An Man Oh (as Plaintiff). The lawsuit was registered in the Bogor District Court with No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated June 9, 2010. The lawsuit is related to the conduct of an enforcement auction on 5 (five) plots of land collateral in the name of Man Oh An (An Man Oh) as a defaulted customer of the Company. The auction of the 5 (five) plots of land collateral was carried out on November 18, 2009 at the Bogor State Property and Auction office (KPKNL). In the Plaintiff’s lawsuit, the relief sought includes, among other matters, an attachment order (conservatoir beslag) of the 5 (five) plots of land in the name of Man Oh An and an order to the Defendants not to transfer, sell, or use as collateral such land to any other party/third party.
Perusahaan selaku Termohon III dari Permohonan Intervensi No. 61/ Pdt.Intervensi/ 2010/PN.Bgr terhadap perkara perdata No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 tersebut diatas, yang diajukan oleh Tati (selaku Pemohon Intervensi) di Pengadilan Negeri Bogor. Dalam petitum permohonan, Pemohon Intervensi memohon agar diputuskan, antara lain: menyatakan menolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima gugatan perkara No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 yang teregister di Pengadilan Negeri Bogor, menyatakan Pemohon Intervensi sah sebagai Pemenang Lelang berdasarkan Risalah Lelang No.469/2009 tanggal 2 Desember 2009 serta Pemohon Intervensi berhak atas 5 (lima) bidang tanah yang telah dilelang dalam 1 (satu) paket.
The Company is Defendant III of Intervention Application No. 61/Pdt.Intervensi/ 2010/PN.Bgr regarding civil case No. 61/Pdt.G/ 2010/PN.Bgr dated June 9, 2010 above, filed by Tati (as Intervention Applicant) in Bogor District Court. In her petition, the Intervention Applicant requested the following decisions, among others: to reject or at least declare admissible lawsuit No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated June 9, 2010 which is registered in Bogor District Court, to declare the Intervention Applicant as the winning bidder based on Auction Minutes No. 469/2009 dated December 2, 2009 and the that Intervention Applicant has the right to the 5 (five) parcels of land that have been auctioned in 1 (one) package.
Atas perkara No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr melalui Putusan Pengadilan Negeri Bogor No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain:
For lawsuit No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr, through decision of Bogor District Court No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated May 23, 2012 the following has been decided, among other matters:
Dalam pokok perkara:
In the subject matter of the case:
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
To accept demands;
Menyatakan lunas segala pembayaran atas tagihan Tergugat II kepada Penggugat oleh karena Tergugat II telah menerima pembayaran dari pihak lain untuk kepentingan Penggugat;
To declare settlement of all the payments of bills of Defendant II to Plaintiff since Defendant II has received payment from another party for the benefit of Plaintiff;
Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
To reject the other demands of the Plaintiff;
untuk
- 91 -
in
part
the
Plaintiff’s
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Memerintahkan kepada Tergugat III dan Tergugat IV untuk tunduk dan taat pada putusan ini.
Dalam perkara intervensi:
In the intervention case:
Mengabulkan gugatan intervensi untuk sebagian;
Penggugat
To grant in part the Plaintiff’s demand for intervention;
Menyatakan sah berdasarkan hukum pelaksanaan lelang tertanggal 18 Nopember 2009 yang dilaksanakan Termohon III;
To declare the execution of the auction on November 18, 2009 performed by Defendant III legally valid;
Menyatakan pemohon intervensi (intervenient) sah sebagai pemenang lelang berdasarkan Risalah Lelang No. 469/2009 tertanggal 2 Desember 2009, serta Pemohon intervensi berhak atas 5 bidang tanah yang telah dilelang;
To declare the intervention applicant (intervenient) as valid winning bidder based on Auction Minutes No. 469/2009 dated December 2, 2009, and that the intervention applicant holds the rights to the 5 plots of land that have been auctioned;
Memerintahkan Turut Tergugat intervensi/Turut Tergugat melakukan roya dan balik nama (lelang) menjadi hak milik Pemohon intervensi (intervenient) selaku pemenang lelang atas 5 bidang tanah;
To order the Co-Defendants Intervention/Co-Defendants to perform reconveyance and transfer the property (auction) to become the property of the intervention Applicant (intervenient) as the winning bidder for the 5 plots of land;
Menyatakan gugatan intervensi dari Penggugat intervensi untuk selain dan selebihnya tidak dapat diterima.
To declare that the other intervention demands from the intervention Plaintiff are not acceptable.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan belum ada pemberitahuan banding dari pihak Penggugat/Tergugat intervensi I (An Man Oh). e.
To order Defendant III and Defendant IV to submit to and comply with this decision.
As of the issuance date of the financial statements, there has been no notice of appeal from the Plaintiff/ Intervention Defendant I (An Man Oh).
Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM dan Dr. Juniver Girsang, S.H., MH selaku Penggugat mengajukan gugatan perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 14 Juli 2011 terhadap Perusahaan selaku Tergugat V beserta 6 (enam) Tergugat lainnya dan 2 (dua) Turut Tergugat, berupa gugatan ingkar janji/ wanprestasi dimana Penggugat menuntut Para Tergugat untuk membayar success fee kepada Penggugat (selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan).
e.
Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sejumlah Rp 4.605.828 ribu ditambah dengan bunga sebesar 3% setiap bulannya sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus, meminta Turut Tergugat untuk membekukan (suspending) kegiatan usaha dan/atau mendenda Perusahaan dan 1 (satu) Tergugat lainnya karena sebagai perusahaan publik telah melakukan perbuatan ingkar janji/ wanprestasi dan tidak melaporkannya kepada Turut Tergugat sebagai badan-badan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan
Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM and Dr. Juniver Girsang, S.H., MH as the Plaintiff filed a civil suit in the South Jakarta District Court with No. 398/Pdt.G/2011/ PN.Jkt.Sel dated July 14, 2011 against the Company as Defendant V with 6 (six) other Defendants and 2 (two) Co-Defendants in a lawsuit for breach of contract in which the Plaintiff sued the Defendants to pay a success fee to the Plaintiff (as lawyer of the Defendants in a case of bankruptcy).
As relief, among others, the Plaintiffs sued the Defendants jointly and severally to pay damages to the Plaintiffs of Rp 4,605,828 thousand plus interest of 3% per month from when the lawsuit was filed up to when the Defendants settle all their obligations in cash and at the same time, asked the CoDefendants to freeze (suspend) the business activities and/or to fine the Company and 1 (one) other Defendant because as public companies, they have committed a breach of contract and did not report it to the CoDefendants as the agencies that issue permits and supervise public companies.
- 92 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
publik. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain:
Based on South Jakarta District Court Decision No. 398/Pdt.G/2011/PN Jkt Sel, dated May 23, 2012, the following matters have been decided, among others:
Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
To accept and grant in part the Plaintiff’s demands;
Menyatakan Para Tergugat I sampai dengan VII telah melakukan perbuatan ingkar janji/wanprestasi;
To declare that Defendants I to VII are in default/ have committed breach of contract;
Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum sita jaminan berdasarkan Penetapan Sita Jaminan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 2 April 2012;
To declare invalid and without legal force the attachment order based on Attachment Order Decision No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel dated April 2, 2012;
Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII untuk membayar success fee kepada Penggugat sebesar Rp 2.605.828 ribu secara tanggung renteng; ditambah bunga 6% setiap tahunnya, terhitung sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus.
To sentence Defendants I, II, III, IV, V, VI, VII to jointly pay the success fee to Plaintiff amounting to Rp 2.605.828 thousand; plus 6% of interest per year, commencing from when the lawsuit was registered until the Defendants have settled the entire obligation in cash and at once.
Atas putusan pengadilan tersebut diatas, para Tergugat telah mengajukan Banding. f.
In response to court verdict above, the Defendants have filed an appeal.
Perkara perdata yang diregister tanggal 2 Agustus 2011 di Pengadilan Negeri Tasikmalaya No. 39/Pdt.G/2011/PN.Tsm antara Hasanurip, S.Kom. (Penggugat) melawan Perseroan (Tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hukum oleh Perseroan sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen antara Perseroan (perusahaan pembiayaan) dengan Penggugat (konsumen) dimana Penggugat karena diambang kebangkrutan tidak bisa melakukan pembayaran angsuran kepada Tergugat dan hanya mampu untuk membayar Rp 1.000 ribu per bulan namun hal tersebut tidak diterima Tergugat dan Tergugat akan melakukan penarikan atas kendaraan yang merupakan objek pembiayaan.
f.
Penggugat dalam petitumnya antara lain menuntut menghukum Tergugat untuk tidak melakukan penarikan /pengambilan atas kendaraan (objek pembiayaan), menyatakan Penggugat masih berhutang kepada Tergugat sejumlah Rp 35.033 ribu, menetapkan agar hutang tersebut dapat dibayar Penggugat dengan cara mencicil sejumlah Rp 1.000 ribu per bulan.
A civil suit was registered on August 2, 2011 in Tasikmalaya District Court with No. 39/Pdt.G/2011/PN.Tsm between Hasanurip, S.Kom. (Plaintiff) against the Company (Defendant) in the form of unlawful act in connection with a consumer financing agreement between the Company (finance company) and the Plaintiff (consumer) where the Plaintiff, due to being on the verge of bankruptcy, could not pay installments to the Defendant and was only able to pay Rp 1.000 thousand per month, however, the Defendant intends to repossess the vehicle that is the object of financing.
The Plaintiff, in his petition demanded among other matters to order the Defendant not to repossess the vehicle (financing object), to declare that the Plaintiff still owes to the Defendant an amount of Rp 35.033 thousand, and to determine that the debt can be paid through installments in an amount of Rp 1.000 thousand per month.
- 93 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Tasikmalaya No. 39/Pdt.G/2011/PN.Tsm tanggal 26 April 2012, telah diputuskan antara lain:
Based on Tasikmalaya District Court decision No. 39/Pdt.G/2011/PN.Tsm dated April 26, 2012, the following matters have been decided, among others:
Dalam pokok perkara:
In the subject matter of the case:
Menolak gugatan Penggugat
Dalam rekonpensi:
In the countersuit:
Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonpensi untuk sebagian;
To grant in part the Plaintiff’s demands in the counter suit;
Menyatakan Tergugat dalam rekonpensi telah melakukan perbuatan ingkar janji/wanprestasi;
To declare that the Defendant in the Countersuit is in default/ has committed breach of contract;
Memerintahkan kepada Tergugat dalam Rekonpensi agar menyerahkan unit kendaraan bermotor merk/type minibus Toyota Kijang New 1.8 Krista Tahun 2000, warna hijau metalik, No. polisi D 1388 HP, No Rangka MHF11KF83Y0010856, No Mesin 7K0333512 atas nama Hendry Fernando yang menjadi objek Jaminan Fiducia kepada Penggugat dalam Rekonvensi berdasarkan Sertifikat Fiducia No.W8-0068594 A.H.05.01 Th 2011/STD tertanggal 25 Oktober 2011, yang memiliki kekuatan eksekutorial.
To order the Defendant in the Counter Suit to turn over the unit of motor vehicle brand/type minibus Toyota Kijang New 1.8 Krista Year 2000, green metallic color, Police No D 1388 HP, Frame No MHF11KF83Y0010856, Engine No 7K0333512, in the name of Hendry Fernando which was the object of collateral to the Plaintiff in the Counter Suit based on fiduciary certificate No.W8-0068594 A.H.05.01 Th 2011/STD dated October 25, 2011 which has executorial force.
Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, walaupun ada upaya hukum verzet, banding maupun kasasi.
To declare that this decision can be executed immediately, despite the remaining legal remedies of objection, appeal and cassation.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, belum ada pemberitahuan Banding dari pihak Penggugat. g.
To reject the Plaintiff’s demands
As of the issuance date of the financial statements, there has been no notice of appeal from the Plaintiff.
Perkara perdata yang diregister tanggal 8 Desember 2011 di Pengadilan Negeri Surabaya No. 948/Pdt.G/2011/PN.Sby antara Herman (Penggugat) melawan Perseroan (Tergugat) berupa gugatan perbuatan melawan hukum oleh Perseroan sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen antara Perseroan (perusahaan pembiayaan) dengan Penggugat (konsumen) dimana Penggugat dalam petitumnya antara lain menuntut untuk menyatakan Perjanjian Pembiayaan Konsumen No. 84206101111 tanggal 21 September 2011 Batal Demi Hukum, menghukum Tergugat membayar kerugian sejumlah Rp 515.000 ribu (dengan rincian: 1. Immateriil Rp 500.000 ribu, 2. Materiil Rp 5.000 ribu, 3. Jasa Pengacara Rp 10.000 ribu), menyatakan sah dan berharga sita atas Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) D No. 7913132 J.
g.
A civil Suit was registered on December 8, 2011 in Surabaya District Court with No. 948/Pdt.G/2011/PN.Sby between Herman (Plaintiff) against the Company (Defendant) for unlawful act in connection with a consumer finance agreement between the Company (financing company) with Plaintiff (consumer) in which the Plaintiff in his petition among others demands that Consumer Finance Agreement No. 84206101111 dated September 21, 2011 be declared null and void, to order the Defendant to pay losses amounted Rp 515.000 thousand (with details: 1. Immaterial Rp 500.000 thousand, 2. Material Rp 5.000 thousand, 3. Lawyer Services Rp 10.000 thousand), and to declare valid and valuable the attachment of Vehicle Ownership Document (BPKB) D No. 7913132 J. As of the issuance date of the financial statements, this lawsuit is still in process of trial.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses persidangan. - 94 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Selain perkara tersebut di atas, dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai perusahaan pembiayaan, Perusahaan menerima beberapa gugatan perbuatan melawan hukum yang terutama berkaitan dengan piutang dan transaksi sewa.
Other than the cases mentioned above, in normal course of its business as a finance company, the company received several lawsuits in relation to complaints against unlawful act, which are mainly related to receivables and rental transactions.
40. MANAJEMEN RISIKO a.
Manajemen risiko modal
a.
Capital risk management
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
The Company manages capital risk to ensure that they will be able to survive, in addition to maximizing shareholder profits by optimizing the balance of debt and equity.
Struktur modal Perusahaan terdiri dari pinjaman, dalam hal ini utang bank dan surat berharga utang yang diterbitkan (Catatan 16 dan 21) dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor, tambahan modal disetor dan saldo laba (Catatan 23 dan 24).
The Company's capital structure consists of loans, in this case bank loan and debt securities issued (Notes 16 and 21) and equity which consists of paid-in capital and additional paid-in capital and retained earnings as described in (Notes 23 and 24).
Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan penelaahan atas struktur pemodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
Board of Directors regularly conduct a review of the Company's capital structure. As part of this review, the Board of Directors consider the cost of capital and risk-related.
Gearing ratio yang dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK. 012/2006 tanggal 29 September 2006 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Gearing ratio is calculated based on the Regulation of the Minister of Finance No. 84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006 as of December 31, 2012 and 2011 are as follows:
Pinjaman Modal Gearing ratio
b.
40. RISK MANAGEMENT
2012 Rp'000
2011 Rp'000
2.289.490.951 2.449.892.498
2.485.573.865 2.173.826.800
93,45%
114,34%
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
b.
Debt Equity Gearing ratio
Risk management objectives and policy The Company’s Risk Management Policy is a policy designed to address the rapid developments in the financial service industry, including in relation to the development of consolidated risk management with PT Bank Pan Indonesia Tbk as the holding company (parent company), which is engaged in banking services.
Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan merupakan kebijakan yang disusun untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan termasuk dalam kaitan pengembangan manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk sebagai induk perusahaan (parent company) yang bergerak dalam bidang jasa perbankan.
- 95 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian risiko. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut Perusahaan meyakini bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Senior Manajemen sangat menentukan efektifitas manajemen risiko.
The Company recognizes that management of financing activities based on good governance requires the application of risk management that includes the processes of identifying, measuring, monitoring and controlling risk. In the application of risk management, the Company believes that the active role of the Board of Commissioners, the Directors and Senior Management strongly determines the effectiveness of its risk management.
Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perusahaan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value.
The risk management policy is one of the Company management’s efforts to ensure a strong foundation for the implementation of operational activities so that operations can proceed within measurable limits of risk to achieve the target of enhanced shareholder value.
Tujuan penerapan kebijakan manajemen risiko adalah:
The objectives of application of the risk management policy are:
Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis dan kegiatan pendukung dalam operasional Perusahaan telah memperhitungkan seluruh potensi risiko yang mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional.
To ensure that all business activities and operational support activities within the Company have taken into consideration all potential risks that may arise, whether in the form of credit risk, market risk, liquidity risk, or operational risk.
Untuk melakukan fungsi kontrol dan pengelolaan terhadap seluruh resiko yang melekat pada aktivitas bisnis dalam batas–batas toleransi risiko Perusahaan yang telah ditetapkan.
To perform the function of supervision and management of all risks inherent in business activities within the Company's established risk tolerance limits.
Untuk mengoptimalkan modal Perusahaan.
penggunaan
To optimize the use of the Company’s capital.
Untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang relevan, antara lain peraturan Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan otoritas lain.
To ensure compliance with all relevant regulations, including those of Bank Indonesia, the Ministry of Finance, and other authorities.
Untuk meningkatkan shareholder value dalam jangka panjang.
To increase value.
Perusahaan senantiasa menerapkan prinsipprinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggung jawab serta kewajaran transaksi.
long-term
shareholder
The Company consistently applies the principles of transparency, independence, authority and responsibility, and the fairness of transactions.
- 96 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. Perusahaan memiliki mekanisme yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
The Company recognizes the importance of having an appropriate mechanism to accommodate the risks facing the Company. The Company has a mechanism that is based on four (4) pillars of risk management, which can be described as follows:
Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Pillar 1: Active Supervision by Boards of Commissioners and Directors
Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup:
Active supervision is reflected from the formulation of the annual business plan, and includes:
Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala;
Approving and evaluating risk management policies on a regular basis;
Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi;
Evaluating and approving activities that require approval from the Board of Commissioners or Board of Directors;
Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala;
Establishing risk management policies and strategies, which include setting authorities for granting limits and reviewing the quality of the portfolio on a regular basis;
Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; dan
The existence of the Audit and Risk Management Committee as an organ of the Board of Commissioners in carrying out their supervisory functions; and
Membentuk komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Manajemen Risiko.
Establishing a committee in connection with the implementation of risk management, i.e. the Risk Management Committee.
Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan
Pillar 2: Policy and Implementation of Limits
Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi Standar dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perusahaan juga memiliki kebijakankebijakan mengenai batasan persetujuan/ otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit.
The Company develops policies related to risk management, which are reviewed periodically and constantly adapted to current business conditions. The policies are translated into Standard Operating Procedures and Internal Memos, which are disseminated to all employees. The Company also has policies regarding approval/ authorization limits for both credit and noncredit transactions.
Pilar 3: Identifikasi, Pengawasan
Pillar 3: Monitoring System
Pengukuran
dan
Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan system informasi manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Komite Audit dan Manajemen Risiko Perusahaan. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perusahaan mampu menyediakan data/informasi secara cepat, akurat dan real time online kepada pihak manajemen.
Identification, Measurement, and Management Information
The Company has tools to identify, measure and monitor risk, particularly credit risk and operational risk, through the reporting mechanism and the management information system and through regular meetings of the Company’s Audit and Risk Management Committee. In addition, the Company’s main information technology system is able to provide fast, accurate and realtime online data and information to the management.
- 97 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pilar 4: Pengendalian Internal
Pillar 4: Internal Control
Perusahaan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup:
The Company has an Internal Audit Division, which independently reports the process and results of its investigations to the Board of Commissioners and the President Director. The accountability of the Internal Audit Division includes:
Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perusahaan;
Providing appraisal on the adequacy and effectiveness of all existing processes within the Company;
Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di dalam Perusahaan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan
Reporting on important issues related to the activities control process within the Company, including potential improvements to these processes; and
Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal).
Coordinating with other controlling and supervisory functions (risk management, compliance, legal and external audit).
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang lainnya, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat menimbulkan kerugian bagi Perusahaan. Dalam perencanaan usaha Perusahaan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perusahaan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.
Market risk is risk that arises primarily from changes in interest rates, the exchange rate of the Rupiah currency to other various currencies, commodity prices, and the price of capital or loans, which could incur losses to the Company. In the Company's business planning, the market risk with direct impact to the Company is in terms of interest rate management.
Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang rupiah dan jangka waktu pembiayaan, secara konsisten Perusahaan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga tetap dengan menyesuaikan tingkat suku bunga kredit terhadap tingkat suku bunga pinjaman ditambah beban dana dengan jangka waktu yang juga disesuaikan. Perusahaan senantiasa memilih sumber pendaaan yang tepat, dimana faktor tingkat suku bunga dan jangka waktu jatuh tempo antara sumber pendanaan dan piutang pembiayaannya telah diselaraskan.
Related interest rate exposure in rupiah currency and term financing, the Company management consistently applies a fixed interest rate with adjusting interest rates to credit interest rate loan plus load funds with a period that is also customizable. The Company always choose the right funding sources, where the factor of interest rate and maturity period, between funding sources and accounts receivable financing have been aligned.
Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang asing, Perusahaan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga kredit yang variabel yang direview 3 bulanan. Sumber pendanaan dalam mata uang asing berasal dari modal sendiri yang sebagian besar dari penerimaan angsuran nasabah dalam mata uang asing.
Interest rate exposure to foreign currency, the Company implemented the management of the floating interest rate that reviewed every 3 month. Sources of funding in foreign currency is from their own capital, mostly from the receipt of customer payments in foreign currencies.
Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perusahaan saat ini, risiko pasar Perusahaan adalah minimal.
With the pattern of business activity currently operated by the Company, the market risk of the Company is minimal.
- 98 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tabel berikut menggambarkan rincian aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
The following table summarizes the Company’s financial assets and liabilities at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual repricing or maturity dates to see the impact of changes in interest rates as of December 31, 2012 and 2011:
2012 Suku bunga variabel/Variable rates Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Rp'000 Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Transaksi anjak piutang Piutang lain - lain Jumlah Liabilitas keuangan Utang bank Surat berharga utang yang yang diterbitkan - bersih Biaya masih harus dibayar
Suku bunga tetap/Fixed rates Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
21.142.840 -
-
-
-
161.840.000 -
8.508.439
19.690.526
-
195.003.041
-
385.346.910 277.643.986 968.453
-
1.020.802.390
-
-
29.651.279
-
19.690.526
15.279.854
34.592.407
-
-
215.840
20.277.841
20.277.841 5.632.914 -
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000 -
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000 Financial assets Cash and cash equivalents Short-term investments Finance lease receivables 1.069.830.012 receivables
55.406.250
-
182.982.840 55.406.250
461.877.586
364.472.579
-
809.976.596 937.387.282 1.708.008
1.066.066.399 5.019.577
1.109.824
2.261.389.905 1.215.031.268 8.805.862
Consumer financing receivables Factoring receivables Other receivables
2.210.949.472
1.490.964.805
1.109.824
4.793.446.137
Total
Financial liabilities 748.536.974 Bank loans
-
139.234.899
355.803.769
197.993.131
-
-
14.005.931
122.715.234 -
1.418.238.743 -
-
1.540.953.977 14.221.771
Debt securities issued - net Accrued expenses
-
2.303.712.722
Total
2.489.733.415
Total-net
Jumlah
15.495.694
34.592.407
5.632.914
-
153.240.830
478.519.003
1.616.231.874
Jumlah-bersih
14.155.585
(14.901.881)
14.644.927
-
867.561.560
1.732.430.469
(125.267.069)
1.109.824
2011 Suku bunga variabel/Variable rates
Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Transaksi anjak piutang Piutang lain - lain Jumlah Liabilitas keuangan Utang bank Surat berharga utang yang yang diterbitkan - bersih Biaya masih harus dibayar Jumlah Jumlah-bersih
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
128.496.685 9.105.831
25.096.210
-
-
137.602.516 15.001.764 489.912
25.096.210 43.214.224 -
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000 38.571.634 38.571.634 51.171.351 -
Suku bunga tetap/Fixed rates >5 tahun/ >5 years Rp'000
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
-
61.561.700 165.255.446
485.358.943
15.261.250 387.169.766
-
340.821.542 196.436.782 542.621
734.368.981 881.907.547 1.579.443
1.258.749.556 4.634.625
1.458.160
Financial assets Cash and cash equivalents Short-term investments Finance lease receivables Consumer financing 2.333.940.079 receivables 1.078.344.329 Factoring receivables 8.214.849 Other receivables
-
764.618.091
2.103.214.914
1.665.815.197
1.458.160
4.736.376.722
-
190.058.385 15.261.250 1.110.557.830
Total
Financial liabilities 1.496.548.212 Bank loans
-
184.185.123
533.456.973
669.518.777
-
-
19.523.406
242.606.555 -
746.419.098 -
-
989.025.653 20.013.318
-
2.505.587.183
Total
2.230.789.539
Total-net
15.491.676
43.214.224
51.171.351
-
203.708.529
776.063.528
1.415.937.875
122.110.840
(18.118.014)
(12.599.717)
-
560.909.562
1.327.151.386
249.877.322
1.458.160
Debt securities issued - net Accrued expenses
The Company’s financial assets and liabilities that are exposed to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk as described in Notes 7, 8, 9 and 16.
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar dan risiko suku bunga atas arus kas dijelaskan dalam Catatan 7, 8, 9 dan 16.
- 99 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Analisis sensitivitas
Sensitivity analysis
Sensitivitas Suku Bunga
Interest Rate Sensitivity
Tabel berikut menyajikan dampak dari kemungkinan perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan sebelum pajak pada tanggal 31 Desember 2012.
The following table setforth the impact of reasonable possible changes in the interest rates on profit before tax as of December 31, 2012. 2012
Peningkatan/ Increase by 6 bps Rp'000 Pengaruh terhadap laba sebelum pajak
Penurunan/ Decrease by 6 bps Rp'000
(2.267)
2.267
Affecting the net profit before taxes
Tidak ada dampak lain pada laba dan rugi Perusahaan selain dari yang sudah mempengaruhi laba sebelum pajak. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya tetap konstan.
There is no other impact on the Company’s profit or loss other than those already affecting the net profit before tax. This analysis assumes that all other variables remain constant.
Sensitivitas Mata Uang Asing
Foreign Exchange Sensitivity
Tabel berikut menunjukkan, dampak yang mungkin terjadi pada mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah sebelum pajak penghasilan untuk tahun berikut pada tanggal 31 Desember 2012.
The following table sets forth, for the year indicated, the impact of reasonably possible changes in the U.S. Dollar exchange rate per Indonesian Rupiah on pre-tax income as of December 31, 2012. 2012
Mata uang asing Dollar Amerika Serikat
Kenaikan (penurunan)/ Increase (decrease)
Sensitivitas dari laba rugi sebelum pajak 2012/ Sensitivity of profit/loss before taxes for 2012
1,24%/(1,24%)
(8.455)/8.455
Currencies U.S. Dollar
Untuk modal kerja, utang dan pinjaman investasi, Perusahaan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif.
For working capital, investment loans and borrowings, the Company may seek to mitigate its interest rate risk by obtaining loans structure with competitive interest rate.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit merupakan risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan atau potensi kegagalan nasabah (counterparty) memenuhi liabilitasnya secara penuh sesuai perjanjian. Risiko kredit merupakan risiko utama Perusahaan dimana Perusahaan menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki produk. Dengan demikian, Perusahaan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi liabilitasnya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perusahaan.
Credit risk is the risk that arises as a result of the failure or potential failure of customers (counterparties) to fully meet their contractual obligations. Credit risk is the main risk being faced by the Company, as the Company offers credit facilities for people who want to own products. The Company therefore faces risk if consumers are unable to comply with their obligations to settle their loans in accordance with the agreements that have been agreed between the consumers and the Company.
- 100 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dengan proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh Komite Kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi lembaga keuangan Non Bank, yang telah dirubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No.74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank. Manajemen risiko kredit mencakup namun tidak terbatas pada :
The Company has a policy in place to deal with this risk. This starts with the initial process of receiving credit applications selectively and handling them with prudence principles, whereby the credit application goes through a survey and credit analysis process to then be approved by the Credit Committee. The Company also implements the Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles as stipulated in Minister of Finance Regulation No. 45/KMK.06/2003 dated January 30, 2003 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions, which was amended by Minister of Finance Regulation No. 74/PMK.012/2006 dated August 31, 2006 and Decision of the Director General of Financial Institutions No. Kep2833/LK/2003 dated May 12, 2003 regarding Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions. Credit risk management includes but is not limited to:
1.
Menjaga agar eksposur kredit kepada setiap nasabah berada dalam limit yang ditetapkan kepada nasabah tersebut sesuai dengan perhitungan customer credit risk rating.
1.
Maintaining credit exposure to each customer within the limits set for the client in line with the calculation of the customer’s credit risk rating.
2.
Memproses setiap pengajuan aplikasi kredit sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku dan memperhatikan identifikasi risiko awal pada nasabah tersebut.
2.
Processing every credit application in accordance with the applicable provisions and procedures and paying attention to the early identification of risks in the customer.
3.
Melakukan monitoring dan review terhadap nasabah secara berkala dalam jangka waktu yang wajar serta melakukan analisa deteksi dini atas kredit yang mengarah kepada kredit bermasalah.
3.
Monitoring and periodic review of the customers within a reasonable period of time and analysis for early detection of loans that may become uncollectible.
4.
Melakukan pengelolaan risiko kredit yang independen dengan kewenangan yang jelas dan bertanggung jawab.
4.
Conducting independent credit management with clear authority responsibility.
risk and
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang (setelah dikurangi kerugian cadangan penurunan nilai) yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
The following table sets out the total exposure to credit risk and risk concentration of the Company’s account receivables (net of allowance for impairment losses) as of December 31, 2012 and 2011:
Piutang sewa pembiayaan
Finance lease receivables 2012 Rp'000
Korporasi Individu Jumlah
2011 Rp'000
867.773.388 196.192.795
864.719.032 241.785.525
1.063.966.183
1.106.504.557
- 101 -
Corporate Individual Total
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Piutang pembiayaan konsumen
Consumer financing receivables
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki Perusahaan adalah berbagai individu yang telah memenuhi kualifikasi kredit dari Perusahaan. Jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 2.243.790.042 ribu dan Rp 2.317.186.204 ribu.
As of December 31, 2012 and 2011, the concentration risk of the Company’s consumer financing receivable was with various individuals who qualified with the Company’s credit evaluation. The amount of exposure credit risk (net of allowance for impairment losses), respectively amounted to Rp 2,243,790,042 thousand and Rp 2,317,186,204 thousand.
Transaksi anjak piutang
Factoring receivables
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 konsentrasi risiko atas anjak piutang yang dimiliki Perusahaan adalah berbagai korporasi yang telah memenuhi kualifikasi kredit dari Perusahaan. Jumlah risiko kredit masing-masing sebesar Rp 1.214.921.537 ribu dan Rp 1.078.014.646 ribu.
As of December 31, 2012 and 2011, the concentration risk of the Company’s factoring receivable was corporate who qualified with the Company’s credit evaluation. The amount of exposure credit risk, respectively amounted to Rp 1,214,921,537 thousand and Rp 1,078,014,646 thousand.
Tabel di bawah menunjukkan kualitas dari aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2012:
The following table presents the credit quality of financial assets as of December 31, 2012: 2012 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami
Kas dan setara kas Inv estasi jangka pendek Piutang sewa pembiay aan
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/
penurunan nilai/
Mengalami
Neither past due nor impaired
Past due but not
penurunan nilai/
Jumlah/
High Grade
Medium Grade
Low Grade
impaired
Impaired
Total
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
189.137.282
-
-
-
-
189.137.282
55.406.250
-
-
-
-
55.406.250
Cash and cash equiv alents Short-term inv estment
816.086.339
109.397.370
39.001.282
-
105.345.021
1.069.830.012
Finance lease receiv ables
Piutang pembiay aan konsumen
1.449.089.131
340.868.087
208.709.762
-
262.722.926
2.261.389.906
Consumer f inancing receiv ables
Tagihan anjak piutang
1.202.547.246
-
-
984.021
1.215.031.267
Factoring receiv ables
10.783.680
-
-
Piutang lain-lain Jumlah
3.723.049.928
450.265.457
Kualitas kredit berdasarkan golongan keuangan diklasifikasikan sebagai berikut: 1.
11.500.000 -
247.711.044
aset
-
11.500.000
369.051.968
10.783.680 4.801.578.397
Other receiv ables Total
Credit quality classification per class of financial asset are classified as follows:
Pinjaman diberikan dan piutang
1.
Loans and receivable
Kualitas kredit dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, dan tagihan anjak piutang dinilai berdasarkan banyaknya pastdue dan jumlah hari pastdue selama masa tenor.
The credit quality of receivables from finance lease receivables, consumer financing receivables, and factoring receivables are assessed based on the frequency of pastdue and historical number of days pastdue during the credit term.
Kredit grading atas piutang-piutang tersebut akan berdasarkan parameter yang akan dijelaskan sebagai berikut:
The credit grades of the receivables are further classified into the followings:
Gabungan Kualitas Kredit/Composite Grade: jumlah kali pastdue rendah + jumlah hari pastdue rendah/ High Grade low frequency of pastdue + low days of pastdue jumlah kali pastdue sedang + jumlah hari pastdue sedang, jumlah kali pastdue rendah + jumlah hari pastdue sedang/ medium frequency of pastdue + medium days of pastdue, low frequency of pastdue + medium days of pastdue jumlah kali pastdue sedang + jumlah hari pastdue rendah/ Medium Grade medium frequency of pastdue + low days of pastdue jumlah kali pastdue rendah + jumlah hari pastdue tinggi, jumlah kali pastdue tinggi + jumlah hari pastdue rendah/ low frequency of pastdue + high days of pastdue, high frequency of pastdue + low days of pastdue jumlah kali pastdue sedang + jumlah hari pastdue tinggi, jumlah kali pastdue tinggi + jumlah hari pastdue tinggi/ medium frequency of pastdue + high days of pastdue, high frequency of pastdue + high days of pastdue Low Grade jumlah kali pastdue tinggi + jumlah hari pastdue sedang/ high frequency of pastdue + medium days of pastdue
- 102 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Investasi Jangka Pendek
2.
Kualitas kredit dari investasi jangka pendek dinilai berdasarkan peringkat yang dikeluarkan oleh Pefindo. Peringkat dari Pefindo diklasifikasikan sebagai berikut: Kualitas Kredit/ Credit Quality
The credit quality for short-term investment is based on external rating of the counterparty issued by Pefindo. The external rating are classified as follows:
Tingkat/
Keterangan/Description
Grade idAAA idAA+
High grade
Short-term Investment
idAA idAA-
Obligasi kualitas tertinggi yang menawarkan tingkat terendah dari risiko investasi. Emiten dianggap sangat stabil dan dapat diandalkan Bonds of the highest quality that offer the lowest degree of investment risk. Issuers are considered to be extremely stable and dependable Obligasi yang berkualitas tinggi oleh semua standar, tapi membawa tingkat yang sedikit lebih besar dari risiko jangka panjang investasi Bonds of high quality by all standards, but carry a slightly greater degree of long-term investment risk
idA+ idA
Obligasi dengan banyak kualitas investasi yang positif
idA-
Bonds with many positive investment qualities
idBBB+ idBBB idBBBidBB+ Medium Grade
idBB idBBidB+ idB idB-
Low Grade
idCCC
Obligasi kualitas kelas menengah, kondisi saat ini dinilai mencukupi namun tidak dapat diandalkan dalam jangka panjang Bonds of medium grade quality, security currently appears sufficient but maybe unreliable over the long term Obligasi dengan fundamental spekulatif, kepastian pembayaran kembali di masa mendatang hanya moderat Bonds with speculative fundamentals, the security of the future payments is only moderate Obligasi yang tidak dianggap sebagai investasi yang menarik, sedikit jaminan pembayaran jangka panjang Bonds that are not considered to be attractive investments, little assurance of long term payments Obligasi berkualitas buruk, emiten mungkin dalam default atau beresiko menjadi default dan level terendah dalam kelas obligasi Bonds of poor quality, issuers may be in default or are at risk of being default and lowest rated class of bonds
Risiko Iikuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan kas untuk menyalurkan dana untuk menjadi aset keuangan lainnya. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perusahaan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan kosumen, selain menggunakan dana sendiri, Perusahaan juga membina kerjasama dengan beberapa bank nasional dan bank pemerintah maupun bank asing dalam bentuk fasilitas penerusan pinjaman untuk pembiayaan (chanelling) maupun demand loan dan term loan.
Liquidity risk is the risk that the Company does not have sufficient financial resources to fulfill the obligations associated with financial liabilities that are settled by delivering cash on another financial assets. This risk can be mitigated by the Company through the use of own fund, as well as the usage of Bank loans. In relation to bank loans, the Company also maintains cooperative relationships with several national banks, stateowned banks and foreign banks in the forms of finance loan forwarding facilities (channeling), demand loans, and term loans.
- 103 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu Untuk memenuhi kebutuhan dana selama minimal 5 hari kerja.
The Company also has an overdraft facility which can be withdrawn at any time to meet the funding requirements for a minimum of 5 working days.
Perusahaan memiliki rasio likuiditas yang sangat sehat. Perbandingan liabilitas terhadap ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 98,12%, dan 120,14%. Dalam hal perbandingan liabilitas terhadap jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 49,52%, dan 54,57%.
To date, the Company has very sound liquidity ratios. The Company’s liability to equity ratios for as of December 31, 2012 and 2011 are 98.12%, and 120.14%, respectively. Meanwhile, the Company’s liability to asset ratios as of December 31, 2012 and 2011 are 49.52%, and 54.57%, respectively.
Tabel berikut merupakan rincian sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati milik Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas tidak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal awal di mana Perusahaan harus melakukan pembayaran. Tabel ini mencakup arus kas bunga dan pokok. Apabila arus kas bunga menggunakan tingkat bunga variabel, maka jumlah terdiskonto berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal awal di mana Perusahaan melakukan pembayaran.
The following tables detail the Company’s remaining contractual maturity for its nonderivative financial liabilities with agreed repayment periods as of December 31, 2012. The tables have been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Company can be required to pay. The tables include both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Company may be required to pay.
2012 Sampai dengan 1 bulan/ Until 1 month Rp'000 Tanpa suku bunga Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Suku bunga v ariabel Utang bank Biay a masih harus dibay ar Suku bunga tetap Utang bank Surat berharga utang y ang diterbitkan Biay a masih harus dibay ar Jumlah
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
5.065.864 38.880.850
Non-interest bearing Insurance premium pay ables Other pay ables to third parties
5.770.133 527.532
55.642.395 4.207.116
Variable interest rates Bank loans Accrued expense
355.803.769
199.465.425
694.504.092
48.571.415
123.000.000 143.908.161
1.429.000.000 171.326.190
1.552.000.000 369.874.105
158.081.865
696.753.239
1.806.089.280
2.720.174.422
816.305
5.065.864 1.116.245
36.948.300
5.075.938 410.102
10.203.917 768.880
34.592.407 2.500.602
46.879.354
92.355.544
6.068.339 59.250.038
- 104 -
-
Fixed interest rates Bank loans Debt securities issued Accrued expense Total
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan arus kas terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
The following table summarizes the maturity gap profile of the Company’s financial assets and liabilities based on discounted cash flows as of December 31, 2012 and 2011: 2012
Sampai dengan 1 bulan/ Until 1 month Rp'000 Aset keuangan Tanpa suku bunga Kas dan setara kas Piutang lain - lain Suku bunga variabel Kas dan setara kas Piutang sewa pembiayaaan Suku bunga tetap Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang sewa pembiayaaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Piutang lain - lain Jumlah Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Suku bunga variabel Utang bank Biaya masih harus dibayar Suku bunga tetap Utang bank Surat berharga utang yang diterbitkan - bersih Biaya masih harus dibayar Jumlah Perbedaan j atuh tempo
6.154.442 -
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
-
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
1.977.818
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
-
-
6.154.442 1.977.818
Financial assets Non-interest bearings Cash and cash equivalents Other receivables Variable interest rates Cash and cash equivalents Finance lease receivables
21.142.840 3.019.645
5.488.794
19.690.526
20.277.841
-
21.142.840 48.476.806
161.840.000 92.132.267
102.870.774
461.877.586
55.406.250 364.472.579
-
161.840.000 55.406.250 1.021.353.206
186.340.406 88.994.385 403.534
199.006.504 188.649.601 564.919
809.976.596 937.387.282 1.708.008
1.066.066.399 5.019.577
1.109.824
2.261.389.905 1.215.031.268 8.805.862
560.027.519
496.580.592
2.232.617.816
1.511.242.646
1.109.824
4.801.578.397
Fixed interest rates Cash and cash equivalents Short term investments Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring receivables Other receivables Total
-
-
5.065.864
-
-
38.880.851
Financial liabilities Non-interest bearings Insurance premium third parties Other payables to third parties
5.632.914 -
-
55.505.175 215.840
Variable interest rates Bank loans Accrued expenses
355.803.769
197.993.131
-
693.031.799
122.715.234 -
1.418.238.743 -
-
1.540.953.977 14.005.931
119.998.918
550.059.710
1.621.864.788
376.581.674
1.682.558.106
-
5.065.864
-
816.306
1.116.245
36.948.300
5.075.937 215.840
10.203.917 -
34.592.407 -
46.879.354
92.355.545
2.748.584
11.257.347
55.736.021 504.291.498
-
2.347.659.437
(110.622.142)
1.109.824
2.453.918.960
>1-5 tahun/ >1-5 years Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
Fixed interest rates Bank loans Debt securities issued - net Accrued expenses Total Maturity gap
2011 Sampai dengan 1 bulan/ Until 1 month Rp'000 Aset keuangan Tanpa suku bunga Kas dan setara kas Piutang lain - lain Suku bunga variabel Kas dan setara kas Piutang sewa pembiayaaan Suku bunga tetap Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang sewa pembiayaaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Piutang lain - lain Jumlah Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga Utang premi asuransi Utang lain-lain kepada pihak ketiga Suku bunga variabel Utang bank Biaya masih harus dibayar Suku bunga tetap Utang bank Surat berharga yang diterbitkan - bersih Biaya masih harus dibayar Jumlah Perbedaan j atuh tempo
2.124.970 -
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
-
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
1.428.366
-
Jumlah/ Total Rp'000
-
2.124.970 1.428.366
Financial assets Non-interest bearings Cash and cash equivalents Other receivables Variable interest rates Cash and cash equivalents Finance lease receivables
128.496.685 3.235.803
5.870.028
25.096.210
38.571.634
-
128.496.685 72.773.675
61.561.700 73.516.295
91.739.151
485.358.943
15.261.250 387.169.766
-
61.561.700 15.261.250 1.037.784.155
170.598.888 55.171.803 223.067
170.222.654 141.264.979 406.245
734.368.981 881.907.547 1.579.443
1.258.749.556 4.634.625
1.458.160
2.333.940.079 1.078.344.329 8.301.540
494.929.211
409.503.057
2.129.739.490
1.704.386.831
1.458.160
4.740.016.749
-
6.908.160
-
-
-
6.908.160
-
-
31.301.331
51.171.351 -
-
109.387.339 489.912
533.456.973
669.518.777
-
1.387.160.873
242.606.555 -
746.419.098 -
-
989.025.653 19.523.406
154.069.545
849.448.169
1.467.109.226
-
2.543.796.674
255.433.512
1.280.291.321
237.277.605
-
2.196.220.075
642.552
488.362
30.170.417
5.534.885 489.912
9.466.879 -
43.214.224 -
61.431.049
122.754.074
5.071.336
14.452.070
73.169.734 421.759.477
- 105 -
Fixed interest rates Cash and cash equivalents Short term investments Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring receivables Other receivables Total Financial liabilities Non-interest bearings Insurance premium third parties Other payables to third parties Variable interest rates Bank loans Accrued expenses Fixed interest rates Bank loans Debt securities issued - net Accrued expenses Total Maturity gap
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko Operasional
Operational risk
Risiko Operasional biasa disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan dan kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal yang lain yang dapat berdampak pada operasional perusahaan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, perusahaan melakukan beberapa hal:
Operational risk is usually caused by several matters and events, such as deficiencies and failures of internal processes, human error, system failures, or other issues that may affect the activities of a company. To avoid operational risk, the Company does several things:
Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap resiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.
A clear understanding on the part of all lines concerned of the risks inherent in each stage of the operational activities and processes, mainly in connection with approval and disbursement of financing, customer service, accounting, and reporting.
Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksanaan dan kontrol, sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku perusahaan. Sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang sudah digariskan oleh SOP.
A clear and separate allocation of tasks between execution and control. Executors perform their activities based on the Company’s standard operating procedures (SOP), while the monitoring function ensures that the activities comply with the requirements outlined in the SOP.
Perusahaan menggunakan E- loan System agar kelangsungan dan kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perusahaan sudah menerapkan sistem online dan real time sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan /atau kebijakan Perusahaan.
The Company uses an E-Loan System to ensure continuity and the proper functioning of the system. The Company applies an online, real-time system so that the management can directly control all operational activities and quickly make appropriate strategic decisions to mitigate any potential risks arising from negligence, system malfunctions, or deviations in the implementation of SOP and/or Company policy.
Perusahaan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment (RCSA) terhadap unit kerja terkait dan melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakankebijakan dan SOP secara rutin.
The Company has also implemented Risk Control Self-Assessment (RCSA) in relevant work units and routinely conducts periodic review and evaluation of policies and SOP.
Perusahaan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian financial yang diakibatkan oleh hal tersebut.
The Company continuously develops the skills and knowledge of its employees through various forms of training in order to minimize the incidence of human error and problems with operating systems and the financial losses thereby incurred.
41. REKLASIFIKASI AKUN
41. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset sewa operasi sebesar Rp 2.498.587 ribu direklas ke properti investasi agar sesuai dengan sifat dan transaksi akun tersebut dan penyajian laporan keuangan tahun 2012.
As of December 31, 2011, leased assets amounting to Rp 2,498,587 thousand was reclassed to investment property in order to be consistent with the nature and presentation of the transaction in 2012 financial statements.
- 106 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 42. PERISTIWA PENTING SETELAH PERIODE PELAPORAN
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2012 AND 2011 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 42. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Pada tanggal 10 Januari 2013, Perusahaan memperoleh surat dari Bank Panin No. 001/FIT-PRK/LEG/09/Per.VII tentang perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut:
Pinjaman rekening koran sebesar Rp 50.000.000 ribu yang akan jatuh tempo 17 September 2013 dengan suku bunga 9,75% per tahun.
The overdraft facility of Rp 50,000,000 thousand with interest rate of 9.75% per annum will expire on September 17, 2013.
Pinjaman tetap V yang akan jatuh tempo pada 28 Maret 2016 dengan tingkat suku bunga masing-masing sebesar 8,50%, 9,00% dan 9,50% untuk jangka waktu pinjaman masingmasing 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun.
Fixed loan V with interest rate of 8.50%, 9.00% and 9.50% for loan with a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively, will expire on March 28, 2016.
Pada tanggal 14 Maret 2013, melalui surat No. 133/DKI/EXT/13, Bank Panin menyetujui permintaan perubahan suku bunga untuk:
On January 10, 2013, the Company received a letter from Bank Panin No. 001/FITPRK/LEG/09/Per.VII for extention of credit facility as follows:
On March 14, 2013, with a letter No. 133/DFI/EXT/13, Bank Panin accepted request for change of the interest rate for:
Pinjaman rekening 9,50% per tahun.
menjadi
The overdraft facility of 9.75% per annum.
Pinjaman tetap V masing-masing sebesar 8,25%, 8,75% dan 8,90% untuk jangka waktu pinjaman masingmasing 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun.
Fixed loan V to 8.25%, 8.75% and 8.90% for loan with a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively, will expire on March 28, 2016.
koran
Pada tanggal 7 Pebruari 2013, Perusahaan mengadakan perubahan Perjanjian Kredit No. 021/PP/KAB/CBD/II/2013 dengan Bank Danamon untuk:
On February 7, 2013, the Company held Amendment of Credit Agreement No. 021/PP/KAB/CBD/II/2013 with Bank Danamon for:
Penambahan fasilitas Kredit Angsuran Berjangka (revolving) untuk pembiayaan piutang sebesar Rp 250.000.000 ribu dengan jangka waktu maksimum 4 tahun sejak masing-masing tanggal penarikan.
An additional of credit facility installment loan (revolving) for receivables financing amounting to Rp 250,000,000 thousand with a maximum term of 4 years since each of withdrawal dates.
Atas fasilitas Kredit Angsuran Berjangka tersebut dapat juga digunakan dalam bentuk fasilitas Medium Term Notes (MTN) atau Bonds sampai jumlah setinggi-tingginya Rp 150.000.000 ribu dengan maksimum tenor 3 tahun.
For those Credit Facility Instalment can be used in form of Medium Term Notes (MTN) or bonds until maximum amount of Rp 150,000,000 thousand with maximum term of 3 years.
Jangka waktu penarikan fasilitas kredit adalah sampai dengan tanggal 17 Januari 2014.
The facility withdrawal January 17, 2014.
period
is
until
43. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
43. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 2 sampai 107 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 22 Maret 2013.
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 2 to 107 were the responsibilities of the management, and were approved for issue by the Company’s Directors on March 22, 2013.
- 107 -