PANEN DAN PENGOLAHAN HASIL KELAPA
Dalam kondisi p pertumbuhan yyang g optimal, p , tanaman kelapa p telah dapat dipungut hasilnya : • tipe genjah, setelah berumur 3 - 4 tahun, • tipe jangkung, jangkung setelah berumur 6 - 7 tahun, tahun dan • kelapa hibrida, setelah berumur sekitar 3 tahun. Produksi P d k i buah b h akan k t terus meningkat i k t sampaii tanaman t mencapai umur 60 - 65 tahun, bahkan lebih tua lagi bila kondisi p pertumbuhan tanaman tetap p terjaga j g dengan g baik yang berarti pertumbuhan tanaman optimal. Setelah mencapai puncak produksi, produksi produksi kemudian akan berangsur-angsur menurun, sampai akhirnya mencapai keadaan "senil", dengan produksi yang sangat rendah sampaii tidak tid k berproduksi b d k i sama sekali. k li
Lamanya y masa p produksi dipengaruhi p g oleh beberapa p faktor : • sifat genetis dari tipe yang ditanam, • keadaan iklim dan tanah, • sistem budidaya, budidaya seperti kontinuitas pemupukan, pemupukan keadaan air dalam tanah, pengolahan tanah, pengendalian hama/penyakit dan gulma, dan lain-lain. Rotasi panen atau giliran panen untuk skala perkebunan idealnya sebulan sekali sehingga rata‐rata ada 25 hari panen dalam sebulan. Jumlah hari panen tersebut dalam operasionalnya bersifat fleksibel dengan pengertian jika dalam 25 hari panen, fleksibel, panen pemanenan tidak dapat diselesaikan maka pengelola kebun dapat melaksanakan panen di hari minggu pada bulan berjalan atau d dengan menambah b h jumlah j l h tenaga pemanen
PANEN • Taksasi Produksi memperkirakan produksi 6 bulan atau 3 bulan akan memperkirakan produksi 6 bulan, atau 3 bulan akan datang berdasar kondisi tingkat kematangan buah P a n e n
• Rotasi setiap bulan • Dalam 1 tandan kemasakan buah sama sehingga dipanen bersamaan tidak dilakukan panen secara butiran butiran
Ciri – ciri buah masak 1. Kandungan air cukup, bila diguncang berbunyi nyaring 2. ¾ bagian kulit buah telah berwarna coklat atau agak mengering
ALAT – ALAT PANEN • • • • • • •
parang, egrek, pikulan, batu asah batu asah, galah/bambu panjang (tangkai egrek), keranjang, karung.
CARA PANEN KELAPA : • Kelapa tidak dipanen per butir, butir tetapi dalam satu tandan langsung dipanen sehingga pada saat panen pa e ya yangg d dipotong poto g ta tangkai g a ta tandan da bu bukan a tangkai buah panen sampai p saat ini masih secara manual • Cara p (dipetik) dengan menggunakan alat parang • Di beberapa tempat yang menggunakan binatang pemanen (beruk di Sumatera Barat dan Nias) panen dilakukan butiran bukan per tandan • Panen P di Jawa J t tengah h dan d Jawa J ti timur dil k k dilakukan oleh manusia dengan cara memanjat batang sehingga batangnya ditakik untuk panjatan. panjatan
SATUAN PRODUKSI KELAPA : • Butir / pohon • Butir / ha • Ton kopra / ha • Ton minyak / ha Ton minyak / ha
PRODUKSI BEBERAPA NEGARA No Negara 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fiji India Indonesia Malaysia Papua Nugini Filipina Sri Langka Thailand S Samoa Barat
Hasil buah/ha
Jumlah buah Hasil rata-rata tiap ton kopra Kopra/ha
2.319 5.346 3.870 4.065 2 935 2.935
6.000 6.800 5.000 4.700 5 600 5.600
0,387 0,786 0,774 0,864 0 254 0,254
3.835 4.573 1.339 5 063 5.063
4.500 5.000 5.000 4 500 4.500
0,852 0,914 0,268 1 125 1,125
Produksi buah dan tandan pada GMK X JAB dan GKM X JAB Jarak tanam (segitiga samasisi)
GMK X JAB Td/ph
Bt/ph
Td/ha
GKM X JAB Bt/ha
Td/ph
Bt/ph
Tg/ha
Bt/ha
9,0 m
7,10
26,23
1015,3
3642,7
9,12
48,45
1304,6
6928,1
8,5 m
6,48
22,77
1037,3
3780,0
9,33
40,70
1492,0
6512,3
8,0 m
7,65
26,68
1376,4
4803,0
8,94
44,92
1608,9
8085,6
7,5 m
7,38
25,12
1520,6
5174,0
8,21
41,20
1690,9
8486,5
7,0 m
7,10
24,92
1675,6
5692,5
7,47
33,42
1762,5
7887,9
6,5 m
6,96
20,70
1914,9
5880,3
8,45
36,18
2322,4
9950,4
Susunan kimia putih lembaga buah kelapa segar ((Thampan, p , 1981)) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Bahan terkandung Air Protein Lemak Karbohidrat Serat Mineral C O CaO P2O5 Fe2O3 (per 100 gr) Vitamin A (IU per 100 gr) Vitamin B1(IU per 100 gr) Vitamin C (IU per 100 gr) Vitamin E (IU per 100 gr)
Persentase (%) 36,3 4,5 41,6 13 0 13,0 3,6 1,0 0 01 0,01 0,24 1,7 Sedikit sekali 15 1 0,2
CARA PENGOLAHAN KOPRA • Pengupasan sabut • Pembelahan buah • Pengeringan : 1. Pengeringan matahari (sun drying copra) g g ( y g p ) 2. Pengasapan (smoke dried copra) 3. Kombinasi pengeringan matahari dan pengasapan 4. Pengeringan dengan aliran udara kering Untuk memperoleh kopra yang baik, belahan harus sudah dikeringkan dalam waktu empat jam setelah dibelah. Bila lebih lambat, putih lembaga dapat mengalami kerusakan karena gangguan mikroorganisme yang dapat membusukkannya membusukkannya. Belah Belah-belahan belahan yang segera dikeringkan menghasilkan 82% kopra berwarna putih, dan makin lambat dimulainya pengeringan, makin berkurang warna putihnya.
Pengaruh keterlambatan dimulainya pengeringan p p terhadap kualitas kopra No. Urut
Lamanya keterlambatan (jam)
% warna putih
Bagian berwarna kotor %
Bagian berwarna kemerahan sampai merah (%)
1
0
82
18
0
2
2
80
20
0
3
3
75
25
0
4
6
70
29
1
5
9
61
35
4
6
12
36
42
22
7
24
10
48
42
8
48
0
17
83
PENGOLAHAN KOPRA DENGAN PENGERINGAN MATAHARI (SUN DRYING COPRA) ( ) • Buah kelapa dikupas sabutnya, kemudian dibelah menjadi 4 – 8 bagian • Belahan biji kelapa dijemur dibawah cahaya matahari sampai terpisah antara daging buah dan tempurung dan tempurung • Daging buah dijemur kembali sampai kadar air sekitar 6 ‐ 7 % (terbentuk kopra) Ciri sundried copra : Kadar air rendah, warna putih, bersih, bau wangi
PENGOLAHAN KOPRA DENGAN PENGASAPAN (SMOKE DRIED COPRA) (SMOKE DRIED COPRA) Buah kelapa dikupas sabutnya, kemudian dibelah menjadi 4 – 8 bagian • Belahan buah kemudian dicungkil untuk memisahkan daging buah dan tempurung Daging buah kemudian dimasukkan ke dalam rumah asap, • Daging buah kemudian dimasukkan ke dalam rumah asap, disusun bertumpuk 4 – 5 tumpukan. Tumpukan dilakukan pembalikan secara periodik untuk menghindari terjadinya chase hardening chase hardening • Sebagai bahan bakar dapat digunakan sabut, karena mengandung creosote yang dapat mematikan mikroorganisme Ciri kopra hasil pengasapan : kadar air rendah, warna coklat, berbau asap •
Fair Merchantable (FM) copra.
PENGOLAHAN KOPRA KOMBINASI PENGERINGAN MATAHARI DAN PENGASAPAN MATAHARI DAN PENGASAPAN • Buah kelapa dikupas sabutnya, kemudian dibelah menjadi 4 – d be a e jad 8 bagian 8 bag a • Belahan biji kelapa dijemur dibawah cahaya p p g g matahari sampai terpisah antara daging buah dan tempurung • Daging buah kemudian dimasukkan ke dalam rumah asap, disusun bertumpuk 4 – 5 tumpukan. Tumpukan dilakukan pembalikan secara periodik untuk menghindari terjadinya secara periodik untuk menghindari terjadinya chase hardening
PENGOLAHAN KOPRA PENGERINGAN DENGAN ALIRAN UDARA KERING DENGAN ALIRAN UDARA KERING •
•
•
Model alat pengering tipe bahan bakar minyak berkapasitas cukup besar yaitu 20 ton kelapa dengan lama pemrosesan 30 jam. Pada proses pengeringan ini pemanasan udara maupun proses pengeringan kopra pengeringan ini, pemanasan udara maupun proses pengeringan kopra berlangsung secara terkontrol. Udara yang dipanaskan dimasukkan ke dalam ruang pengeringan dengan bantuan kipas‐kipas pengisap elektris melalui terowongan‐terowongan. melalui terowongan terowongan. Udara panas dinaikkan melalui lapisan‐lapisan belahan buah yang diatur di atas plat‐plat besi, terletak kira‐kira 1 ‐ 1 ½ m di atas terowongan. Tebal lapisan buah yang telah dibelah sekitar 0,5 meter dan dapat lebih tebal lapisan buah yang telah dibelah sekitar 0,5 meter dan dapat lebih tebal untuk kopra yang sudah tidak bertempurung. Pada proses pengeringan tingkat pertama, suhu dipertahankan secara konstan pada 70°C konstan pada 70 C selama 8 selama 8 ‐ 10 jam. Setelah pelepasan putih lembaga dari 10 jam. Setelah pelepasan putih lembaga dari tempurungnya, kopra kembali ditaruh di ruang pengeringan, dan suhu diturunkan sampai 65°C, Pada pengeringan tingkat akhir selama 14 ‐ 15 jam, suhu diturunkan perlahan‐lahan sampai 55 ‐ 60°C.
• Hasil pengeringan dengan panas buatan menghasilkan kopra yang putih berkualitas h ilk k tih b k lit baik, yang di dalam perdagangan dikenal d dengan nama kopra FMS (Fair Merchantable k FMS (F i M h t bl Sundried) atau" Supergrade copra". • Kopra yang dihasilkan harus memiliki kandungan air sebesar 6 ‐ 7%. • Bila kandungan airnya lebih .tinggi, kopra tersebut akan mudah mengalami kerusakan karena adanya berbagai organisme yang dapat merusak kopra.
KERUSAKAN KOPRA • Kerusakan karena bakteri K k k b kt i Terjadi bila kadar air masih berkisar antara 20‐50%. Tanda‐tandanya ialah pada permukaan putih lembaga terlihat bercak‐ bercak kuning atau coklat bercak kuning atau coklat. Kerusakan akan bertambah bila kelembaban udara mencapai 80% atau lebih dengan suhu atmosfir 30°C. Penjemuran atau pengeringan yang berlangsung segera setelah membelah b hd buah dapat mencegah terjadinya kerusakan karena bakteri ini. h j di k k k b k ii i
• Kerusakankarena cendawan Jenis cendawan seperti Rhizopus sp., Aspergillus niger, Aspergillus flavus, Jenis cendawan seperti Rhizopus sp Aspergillus niger Aspergillus flavus Aspergillus tamarii, dan Penicillium glaucum. Kerusakan terjadi bila kandungan air kopra di atas kandungan air optimal. p y p y j Akibat kerusakan ini dapat menyebabkan perubahan minyak menjadi asam lemak bebas, warna. permukaan kopra yang berubah menjadi hitam, hijau, atau kuning tergantung jenis cendawan yang tumbuh di permukaan kopra. Upaya terpenting untuk mencegah terjadinya kerusakan adalah Upaya terpenting untuk mencegah terjadinya kerusakan adalah mengusahakan agar kandungan air dari kopra mendekati optimal (6 ‐ 7%).
KUALITAS KOPRA No 1
Masalah kualitas Perfect / Supergrade copra
2
Highgrade copra
3
Fairmerchantable copra
4
Mixed copra
5
Lowgrade copra
Keterangan Sama rata, keras, bersih, warna putih, bebas dari semua kotoran dari luar yang dapat merusak. Sama rata, keras, bersih, warna putih-kelabu, tidak ada bagian yang berwarna jelek atau rusak. k Campuran kopra kering kualitas rendah, tidak ada bagian-bagian yang putih keras, tetapi banyak yang lembek lembek. Kopra yang tidak cukup kering dengan kualitas tidak tentu Kopra yang tidak cukup kering, kering semuanya gosong, terlalu banyak kena asap, busuk, dimakan serangga, lembek dan atau berlendir, banyak y yang y g ppecah dan ppotongan-potongan g p g kecil.
TERIMAKASIH
DR IR HARIYADI, MS 0815 – 945 0815 945 – 8187
[email protected] [email protected] _y g y