PUTUSAN Nomor 0026/Pdt.G/2015/PA.JP
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam siding majelis telah menjatuhkan putusan perkara cerai gugat yang diajukan oleh: XXXXXXXXXX, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan Diploma, pekerjaan Karyawati Swasta, tempat tinggal di XXXXXXXXXX Jakarta Pusat, disebut sebagai Penggugat. melawan XXXXXXXXXX, umur 35 tahun, Islam, pendidikan Diploma, pekerjaan Karyawan Swasta, tempat tinggal
di XXXXXXXXXX
Jakarta Pusat , disebut sebagai Tergugat. Pengadilan Agama tersebut. Telah membaca surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini. Telah mendengar keterangan Penggugat dan para saksi dimuka sidang. DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatannya tertanggal 06 Januari 2015 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Pusat
dengan Nomor 0026/Pdt.G/2015/PA.JP, tanggal 06 Januari
2015 dan telah dan mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat, yang pernikahannya dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 10 Juli 2005, tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Sawah Besar sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor: 279/22/VII/2005 tanggal 10 Juli 2005. 2. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal Jalan GG. Gatep RT.006 RW. 06 No. 25 Kelurahan Mangga Dua Selatan Kecamatan sawah Besar Kota Jakarta Pusat; Hal 1 dari 9 Put. No 0026/Pdt.G/2015/PA.JP
3. Bahwa, dalam perkawinan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah bercampur (ba’da dukhul) sebagaimana layaknya suami istri namun belum dikaruniai anak; 4. Bahwa, semula kehidupan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat berjalan dengan harmonis, namun sejak bulan Maret tahun 2012 keharmonisan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai goyah, disebabkan : a. Tidak adanya kecocokan b. Perselingkuhan c. Tidak Memberikan nafkah lahir dan batin 5. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan Desember tahun 2012, mengakibatkan Penggugat dan Tergugat berpisah karena Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat dan sampai saat ini tidak pernah bersatu lagi sebagai suami isteri; 6. Bahwa keluarga telah berupaya mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar kembali rukun dalam membina rumah tangga, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. 7. Bahwa dengan kejadian tersebut di atas, rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik lagi, sehingga rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah, tidak tercapai, Penggugat merasa menderita lahir bathin dan sudah tidak mungkin lagi untuk meneruskan rumah tangga dengan Tergugat serta tidak ada jalan terbaik kecuali perceraian. 8. Bahwa terhadap biaya perkara agar dibebankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; Berdasarkan dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: Primair 1. Mengabulkan gugatan Penggugat. 2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (XXXXXXXXXX) terhadap Penggugat (XXXXXXXXXX) Hal 2 dari 9 Put. No.0026 /Pdt.G/2015/PA.JP
3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum; Subsidair -
Dan atau menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya; Bahwa, pada waktu persidangan yang telah ditetapkan, Penggugat
telah hadir sendiri menghadap di muka sidang, sedangkan Tergugat telah dipanggil dengan resmi dan patut untuk hadir dipersidangan sebanyak 2 (dua) kali, pertama sidang pada tanggal 27 Jnauari 2015 dan kedua sidang tanggal 24 Februari 2015, akan tetapi Tergugat tidak pernah hadir menghadap dipersidangan dan tidak mengutus orang lain sebagai kuasa/wakilnya dan ketidak hadiran Tergugat tersebut tidak beralasan sah dan Majelis Hakim telah berupaya memberikan penasehatan kepada Penggugat agar kembali rukun membina rumah tangga dengan Tergugat, akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil ; Bahwa, dalam perkara ini Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka mediasi, sebagaimana maksud Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 1 tahun 2008 tentang prosedur mediasi di Pengadilan, tidak didapat dilaksanakan. Bahwa, dalam awal pemeriksaan surat gugatan penggugat telah dibacakan
dipersidangan
oleh
majelis
hakim
dan
penggugat
tetap
mempertahankan isi dan maksud gugatannya tersebut ; Bahwa, dalam tahap pembuktian Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti-bukti berupa: Bukti Tertulis -
Foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor 279/22/VII/2005 tanggal 10 Juli 2005, yang dikeluarkan oleh di Kantor Urusan Agama Kecamatan Sawah Besar Kota Jakarta Pusat, tanggal 10 Juli 2005, telah bermaterai cukup dan disesuaikan dengan aslinya, (P).
Bukti Saksi 1. XXXXXXXXXX, umur 60 tahun, agama Islam, sebagai saudara ibu kandung Penggugat, telah menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut: -
Bahwa, saksi kenal dengan Tergugat.
Hal 3 dari 9 Put. No.0026 /Pdt.G/2015/PA.JP
-
Bahwa, sewaktu berumah tangga Penggugat dan Tergugat tinggal bersama dirumah saksi.
-
Bahwa, sepengetahuan saksi keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun, akan tetapi sejak 2 (dua) tahun yang lalu, mereka sudah tidak rukun lagi, karena antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran, penyebabnya
karena Tergugat selingkuh
dengan wanita lain dan Tergugat tidak memberikan nafkah lahir kepada Penggugat. -
Bahwa, antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak 6 (enam) bulan yang lalu sampai sekarang, Tergugat pergi dari kediaman bersama.
-
Bahwa, selama Penggugat ada dirumah saksi, Tergugat tidak pernah menengok Penggugat.
-
Bahwa, saksi sudah berupaya menasehati dan mendamaikan Penggugat dan Tergugat, tapi tidak berhasil.
2. XXXXXXXXXX, umur 40 tahun, agama Islam, sebagai saudara seibu dengan Penggugat, telah menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut: -
Bahwa, saksi kenal dengan Tergugat.
-
Bahwa, sepengetahuan saksi keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awal rukun, tapi tidak rukun sejak 2 (dua) tahun yang lalu.
-
Bahwa, antara Penggugat dan Tergugat sering bertengkar, disebabkan karena Tergugat mempunyai wanita idaman lain
-
Bahwa,
antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal
sejak 6 (enam) bulan yang lalu sampai sekarang, Tergugat yang keluar dari kediaman bersama. -
Bahwa, saksi sudah menasehati Penggugat, agar kembali rukun dengan Tergugat, tapi tidak berhasil. Bahwa, Penggugat menyampaikan kesimpulan dengan lisan, pada
intinya bahwa penggugat tetap dengan alasan-alasan dan maksud gugatannya tersebut, Penggugat tetap memutuskan perkawinannya dengan Tergugat. Bahwa, untuk mempersingkat putusan ini, maka segala sesuatu yang tercatat dalam berita acara sidang perkara ini, merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini. Hal 4 dari 9 Put. No.0026 /Pdt.G/2015/PA.JP
PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa permasalahan dalam perkara ini adalah Penggugat akan memutuskan perkawinannya dengan Tergugat; Menimbang, bahwa Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka proses mediasi, sebagaimana maksud Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 1 tahun 2008 tentang prosedur mediasi di Pengadilan, tidak layak dilaksanakan dalam perkara ini ; Menimbang,
bahwa
Majelis
Hakim
telah
berupaya
menasehati
Penggugat agar kembali rukun dengan Tergugat sejak awal persidangan sampai dengan akhir persidangan, akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil, hal tersebut telah berdasarkan dengan pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 dan perubahan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa Tergugat telah dipanggil dengan cara resmi dan patut, sebagaimana ketentuan peraturan per-undang-undangan yang berlaku, akan tetapi Tergugat tidak datang menghadap, lagi pula majelis telah memberi kesempatan kepada Tergugat untuk dipanggil lagi sebagaimana maksud Pasal 126 HIR, maka Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan Penggugat tersebut harus diperiksa secara verstek ; Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat di jatuhkan tanpa hadirnya Tergugat (Verstek); Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 125 HIR, yaitu putusan yang di jatuhkan tanpa hadirnya tergugat dapat dikabulkan, sepanjang tidak melawan hak dan beralasan, oleh karena itu, majelis membebankan Penggugat untuk membuktikan dalil-dalilnya ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P, berupa kutipan akta nikah Nomor 279/22/VII/2005 tanggal 10 Juli 2005, yang dikeluarkan oleh PPN KUA Kecamatan Sawah Besar Kota Jakarta Pusat, bukti tersebut telah bermaterai cukup dan disesuaikan dengan aslinya, bukti mana di buat dan ditanda tangani oleh Pejabat yang berwenang, oleh karena itu, majelis menilai, bahwa bukti tersebut adalah merupakan akta otentik dan bukti tersebut telah memenuhi Hal 5 dari 9 Put. No.0026 /Pdt.G/2015/PA.JP
syarat formil dan syarat materil dan mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat, maka terbukti Penggugat dan Tergugat masih terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa adapun
keterangan para saksi yang telah di
sumpah, pada intinya, bahwa Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sejak 2 (dua) tahun yang lalu, penyebabnya karena Tergugat selingkuh dengan wanita lain dan tidak pernah memberikan nafkah lahir kepada Penggugat. Dan antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah pisah rumah sejak 6 (enam) bulan yang lalu sampai sekarang, Tergugat pergi dari kediaman bersama, dan saksi sudah menasehati Penggugat, tapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa dalil Penggugat dan dihubungkan dengan keterangan para saksi yang telah disumpah, dan keterangan tersebut tidak bertentangan antara keterangan saksi yang satu dengan saksi lainnya, dengan demikian keterangan para saksi tersebut relevan dan obyektif dengan dalil-dalil gugatan cerai Penggugat, oleh karenanya keterangan saksi-saksi tersebut secara materil dapat dipertimbangkan sebagai alat bukti sebagaimana dikehendaki ketentuan Pasal 171 ayat (1) dan Pasal 172 HIR, oleh karenanya majelis menilai, bahwa alasan-alasan dan dalil-dalil Penggugat tersebut telah terbukti ; Menimbang, bahwa dari fakta-fakta tersebut diatas telah menunjukan adanya ketidak utuhan bathin antara Penggugat dan Tergugat untuk membina rumah tangga yang kekal dan bahagia, ketidak utuhan tersebut, menurut Majelis sudah mencapai pecahnya hati antara Penggugat dan Tergugat dan sulit untuk dirukunkan lagi ; Menimbang, bahwa tujuan perkawinan, sebagaimana dalam Al-qur’an Surat Ar-Rum ayat 21, yang berbunyi, artinya: “ Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya, ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cendrung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih sayang, sesungguhnya pada yang demikan itu benarbenar terdapat tanda-tanda bagi kamu yang berfikir”, dan maksud tujuan perkawinan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, yang berbunyi: “…..membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal Hal 6 dari 9 Put. No.0026 /Pdt.G/2015/PA.JP
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa “, tujuan perkawinan tersebut sudah tidak ada lagi dalam perkawinan Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah kehilangan hakekat dan makna dari tujuan perkawinan tersebut, dimana ikatan perkawinan mereka sudah rapuh dan tidak dapat rasa ketenangan dan telah luput dari rasa cinta dan kasih sayang, jika tetap dipertahankan perkawinan tersebut tidak akan membawa kemaslahatan bagi keduanya; Menimbang, bahwa dipandang secara sosiologis, bahwa jika suami istri sudah tidak mau hidup satu atap lagi dalam kurun waktu yang cukup lama karena berselisih, maka dapat dikategorikan sebagai pasangan suami isteri yang tidak harmonis dan dinilai perkawinan tersebut sudah pecah (marriage breakdown/broken home), dan dipandang dari segi filosofis bahwa oleh karena apa yang menjadi tujuan perkawinan tidak dapat terwujud, karena tujuan dari hukum Islam adalah meraih manfaat dan mencegah mafsadat/kerusakan, maka hubungan perkawinan yang sedemikian harus diputus dan atau dibubarkan karena telah nyata-nyata keluar dari koridor hukum yakni keluar dari bingkai rumusan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam sehingga dapat dipastikan ikatan batin telah putus dan tidak akan mampu lagi berbagi rasa dalam menegakkan dan melestarikan sendi-sendi rumah tangga yang sakinah berlandaskan mawaddah dan rahmah yang merupakan tujuan hakiki dari suatu perkawinan; Menimbang, bahwa berdasarkan sebuah hadits dan kaidah hukum serta doktrin/pendapat pakar hukum Islam yang menegaskan sebagai berikut: َ ﻟَﺎ ﺿَﺮَرَ وَﻟَﺎ ﺿِﺮَارArtinya: Tidak boleh memudharatkan diri sendiri dan tidak boleh pula membahayakan orang lain. Sunan Ibni Majah, Kitab al-Ahkam, Hadits nomor 2331 ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut di atas, maka majelis hakim berkesimpulan sesuai dengan Pasal 70 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Pertama Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama bahwa kedua belah pihak tidak mungkin lagi didamaikan karena kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah dan sudah tidak mungkin dipertahankan lagi, maka solusi yang harus ditempuh adalah membuka pintu perceraian, oleh karenanya sepatutnya petitum pada angka 1 dan 2 tersebut dapat dikabulkan Hal 7 dari 9 Put. No.0026 /Pdt.G/2015/PA.JP
dengan menetapkan putus perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas dan sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat dapat dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu ba’in shughra dari Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 jo Pasal ayat (1) Peraturan Menteri Agama RI tahun 1990 jo Surat Ketua Muda Mahkamah Agung RI Nomor 28/TUDA-AG/IX/2002 tertanggal 22 Oktober 2002, maka Pengadilan memerintahkan kepada Panitera untuk menyampaikan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewilayai tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat pernikahan Penggugat dan Tergugat tercatat, untuk mencatat perceraian tersebut dalam buku pendaftaran thalak menurut model T, oleh karena itu Majelis hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Jakarta Pusat untuk mengirimkan salinan putusan ini kepada PPN Kantor Urusan Agama Kecamatan Sawah Besar Kota Jakarta Pusat ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 dan dirubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan dirubah lagi dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, oleh karena itu Majelis Hakim membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini ; Mengingat semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan Hukum Islam yang berkenaan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah di panggil secara resmi dan patut untuk menghadap dipersidangan, tidak hadir. 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek. 3. Menjatuhkan thalak satu ba’in sughra Tergugat ( Hanny Rahadian bin H. Abdul Rahman ) terhadap Penggugat ( XXXXXXXXXX ). 4. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Jakarta
Pusat
untuk
mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap Hal 8 dari 9 Put. No.0026 /Pdt.G/2015/PA.JP
kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Sawah Besar Kota Jakarta Pusat ; 5. Membebankan kepada Penggugat
untuk
membayar
biaya
perkara
sejumlah Rp. 516.000,- (lima ratus enam belas ribu rupiah). Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis yang dilangsungkan pada hari Selasa tanggal 24 Februari 2015 Masehi, bertepatan dengan tanggal 05 Jumadil Awwal 1436 Hijriyah, oleh kami Dra. Hj. Saniyah KH. sebagai Ketua Majelis serta Dra. Hj. Nurroh Sunah. SH., dan Drs. Sarnoto, MH., masing-masing
sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 24 Februari 2015 Masehi, bertepatan dengan tanggal 05 Jumadil Awwal 1436 Hijriyah, oleh Ketua Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim Anggota dan dibantu oleh Zaelani Azis,SH.,MH., sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat dan tanpa hadirnya Tergugat. Ketua Majelis ttd Dra. Hj. Saniyah KH. Hakim Anggota
Hakim Anggota
ttd
ttd
Drs. Hj. Nurroh Sunah, SH.
Drs. Sarnoto, MH.
Panitera Pengganti ttd Zaelani Azis. SH.,MH.
Hal 9 dari 9 Put. No.0026 /Pdt.G/2015/PA.JP