ANALISIS PENDAPATAN DAN TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH PADA PERUSAHAAN TRISNO INSAN MANDIRI MUSHROOM (TIMMUSH) DESA CIBUNTU KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT
Oleh : RENIE CONNIE A 14105591
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
ANALISIS PENDAPATAN DAN TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH PADA PERUSAHAAN TRISNO INSAN MANDIRI MUSHROOM (TIMMUSH) DESA CIBUNTU KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT
Oleh : RENIE CONNIE A 14105591
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul
Nama NRP
: Analisis Pendapatan dan Titik Impas Usahatani Jamur Tiram Putih pada Perusahaan Trisno Insan Mandiri Mushroom (TIMMUSH) Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat : Renie Connie : A14105591
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Yusman Syaukat, M.Ec NIP. 131 804 162
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus :
RINGKASAN
RENIE CONNIE. Analisis Pendapatan dan Titik Impas Usahatani Jamur Tiram Putih pada Perusahaan Trisno Insan Mandiri Mushroom (TIMMUSH) Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (di bawah bimbingan YUSMAN SYAUKAT). Jamur tiram putih merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat memperbaiki gizi masyarakat. Kesadaran masyarakat untuk lebih banyak mengkonsumsi produk pangan yang sehat juga telah ikut mendorong industri jamur tiram putih. Perusahaan Trisno Insan Mandiri Mushroom (TIMMUSH) merupakan pelopor usahatani jamur tiram putih di daerah Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan produksi jamur tiram putih di Perusahaan TIMMUSH terdiri dari penyiapan media tanam, pembibitan, pemeliharaan, dan panen. Pada tahap penyiapan media tanam, proses sterilisasi merupakan faktor terpenting berhasil atau tidaknya usahatani jamur tiram putih. Sterilisasi dilakukan untuk membunuh bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan kontaminasi dan dapat merusak media tanam jamur tiram putih. Dalam menjalankan usahanya, pemilik Perusahaan TIMMUSH sempat mengalami kendala pada kegiatan produksinya. Hal tersebut berkaitan dengan terjadinya kelangkaan dan meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Kelangkaan BBM ini telah mengubah pola penggunan minyak tanah pada proses sterilisasi di Perusahaan TIMMUSH. Mengingat proses sterilisasi merupakan faktor terpenting berhasil atau tidaknya usahatani jamur tiram putih, maka untuk mengatasi masalah kelangkaan dan kenaikan harga minyak tanah tersebut pemilik Perusahaan TIMMUSH melakukan perubahan pada alat sterilisasinya, yaitu dari kompor semawar ke kayu bakar. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk membandingkan tingkat pendapatan dan titik impas usahatani jamur tiram putih di Perusahaan TIMMUSH sebelum dan setelah terjadi perubahan penggunaan alat sterilisasi dari kompor semawar ke kayu bakar; (2) mengidentifikasi alat sterilisasi mana yang lebih efisien bagi Perusahaan TIMMUSH. Penelitian ini dilaksanakan pada Perusahaan Trisno Insan Mandiri Mushroom (TIMMUSH) yang berada di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Perusahaan TIMMUSH merupakan salah satu produsen jamur tiram putih terbesar di daerah Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan pengambilan data dilakukan secara dua tahap, yaitu bulan MeiJuni 2008 dan bulan Agustus 2008. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran usahatani jamur tiram putih di Perusahaan TIMMUSH.
Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis pendapatan dan titik impas. Berdasarkan hasil analisis pendapatan baik pada saat penelitian (Mei-Juni 2008) maupun setelah penelitian (Agustus 2008), tingkat keuntungan dan nilai R/C rasio yang diperoleh Perusahaan TIMMUSH setelah mengganti alat sterilisasinya dengan kayu bakar lebih besar dibandingkan ketika pemilik perusahaan masih menggunakan kompor semawar. Namun, besarnya pendapatan dan nilai R/C rasio tersebut tidaklah jauh berbeda antara sebelum dan setelah terjadi perubahan penggunaan alat sterilisasi. Hasil analisis pendapatan berdasarkan data pada saat penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tersebut hanya sebesar Rp 100.000 atau 2,10 persen untuk pendapatan atas biaya tunai dan 0,02 atau 1,26 persen untuk nilai R/C atas biaya tunai, sedangkan berdasarkan data setelah penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jumlah pendapatan dan nilai R/C tersebut hanya sebesar Rp 390.000 atau 9,59 persen untuk pendapatan atas biaya tunai dan 0,07 atau 4,79 persen untuk nilai R/C atas biaya tunai. Hasil analisis titik impas baik pada saat penelitian maupun setelah penelitian dilakukan menunjukkan bahwa pergantian alat sterilisasi dari kompor semawar ke kayu bakar membuat volume minimum penjualan jamur tiram putih di Perusahaan TIMMUH menjadi lebih rendah dibandingkan pada saat pemilik perusahaan masih menggunakan kompor semawar. Namun, besarnya titik impas dari kedua kondisi tersebut tidaklah jauh berbeda antara satu dengan lainnya. Perbedaan tersebut yaitu hanya sebesar 68,51 kilogram atau sebesar 4,80 persen berdasarkan data pada saat penelitian dan 133,09 kilogram atau 8,48 persen berdasarkan data setelah penelitian dilakukan. Alat sterilisasi terbaik bagi Perusahaan TIMMUSH adalah kayu bakar karena memberikan pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp 4.902.200 per musim tanam dan nilai R/C atas biaya tunai sebesar 1,61 (Mei-Juni 2008) serta memberikan pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp 4.458.700 per musim tanam dan nilai R/C atas biaya tunai sebesar 1,53 (Agustus 2008). Selain itu, penggunaan kayu bakar juga dapat mengatasi terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga minyak tanah. Secara umum total biaya usahatani dan jumlah pendapatan dan antara sebelum dan setelah terjadi perubahan penggunaan alat sterilisasi tidak berbeda secara signifikan. Selain itu, konversi bobot jamur tiram putih per baglog, jumlah dan lamanya tenaga kerja bekerja (dalam satuan harian kerja) di Perusahaan TIMMUSH baik sebelum maupun setelah terjadi perubahan penggunaan alat sterilisasi ternyata juga tidak berubah. Hasil tersebut tidak sesuai dengan hipotesa awal yang memprediksi adanya perbedaan yang signifikan dari perubahan penggunaan alat sterilisasi tersebut. Saran yang dapat diberikan kepada pemilik Perusahaan TIMMUSH antara lain : (1) meskipun jumlah pendapatan dan nilai titik impas antara sebelum dan setelah terjadi perubahan penggunaan alat sterilisasi baik pada saat penelitian maupun setelah penelitian tidak berbeda secara signifikan, pemilik Perusahaan TIMMUSH sebaiknya tetap menggunakan kayu bakar pada alat sterilisasinya; (2) untuk mengantisipasi semakin langka dan meningkatnya harga minyak tanah terutama di sekitar lokasi perusahaan, pemilik Perusahaan TIMMUSH dapat menggunakan bahan bakar alternatif lainnya seperti gas ataupun briket batubara pada alat sterilisasinya.
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “ANALISIS PENDAPATAN DAN TITIK IMPAS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH PADA PERUSAHAAN TRISNO INSAN MANDIRI MUSHROOM (TIMMUSH) DESA CIBUNTU, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT” BENAR-BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Bogor, September 2008
Renie Connie A14105591
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, tanggal 3 Januari 1984 dari pasangan (Alm.) Panahatan Eli Akim Sitorus dan Manur Marisi Manurung. Penulis merupakan putri pertama dari empat bersaudara. Penulis mengikuti pendidikan sekolah dasar di SD Kristen Satu Bakti Bogor dan lulus pada tahun 1996. Pendidikan tingkat menengah dapat diselesaikan penulis pada tahun 1999 di SMP Negeri 4 Bogor. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan tingkat atasnya di SMU Negeri 5 Bogor. Pada tahun 2002, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada Program Studi Diploma III Manajemen Agribisnis, Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian. Penulis kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 pada Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2005.
KATA PENGANTAR
Skripsi ini merupakan hasil penelitian penulis di Perusahaan Trisno Insan Mandiri Mushroom (TIMMUSH) dari bulan Mei sampai Juni 2008. Perusahaan TIMMUSH merupakan salah satu produsen jamur tiram putih terbesar di daerah Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Usahatani jamur tiram putih merupakan usahatani yang menggunakan minyak tanah dalam jumlah yang cukup besar pada proses sterilisasinya. Semenjak terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga bahan bakar (BBM) di Indonesia, pemilik Perusahaan TIMMUSH melakukan perubahan pada alat sterilisasinya, yaitu mengganti penggunaan kompor semawar dengan kayu bakar. Penulis melihat fenomena di atas sebagai salah satu hal yang menarik untuk diteliti. Skripsi ini menganalisis bagaimana tingkat pendapatan dan titik impas usahatani jamur tiram putih di Perusahaan TIMMUSH sebelum dan setelah terjadi perubahan penggunaan alat sterilisasi dari kompor semawar ke kayu bakar. Hasil analisis dari setiap jenis alat sterilisasi tersebut kemudian akan dibandingkan, mana yang dapat memberikan keuntungan maksimal bagi perusahaan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukan sebagai bahan referensi dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi siapa saja yang membacanya.
Bogor, September 2008
Renie Connie A14105591
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih setiaNya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini tidak telepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada bagian ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Mama, B’Podi Sitepu, dan adik-adikku tercinta (Daniel, Yoshinta, Eben) atas perhatian, doa, kasih sayang, dan dorongannya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 2. Dr. Ir. Yusman Syaukat, M.Ec sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini. 3. Ir. Joko Purwono, MS sebagai dosen penguji utama dan Rahmat Yanuar, SP, MSi sebagai dosen penguji dari komisi pendidikan atas saran dan kritikannya untuk perbaikan skripsi ini. 4. Ir. Dwi Rahcmina, MSi sebagai dosen evaluator pada kolokium yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang membangun untuk kemajuan skripsi ini. 5. Bapak Trisno selaku pemilik Perusahaan TIMMUSH dan seluruh karyawan Perusahaan TIMMUSH yang telah bersedia menerima dan memberikan informasi selama penelitian. 6. Marojie Firwiyanto yang telah bersedia menjadi pembahas pada saat seminar.
7. Sahabat-sahabatku Perta, Santy, Ochie, Lea, Rinrin, Dea Ardiles, Chaca, Nusrat, Afnita, Baban, Renna, Nina, dan (Almh.) Nelda Yessi, serta temanteman dari BPK Gerakan Pemuda GPIB ‘Sola Gratia’ Bogor yang selalu memberikan semangat dan selalu mendukungku dalam doa. God bless you all. 8. Rekan-rekan Ekstensi MAB 13 dan seluruh staf Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Bogor, September 2008
Renie Connie A14105591