HUBUNGAN PENDIDIKAN, PARITAS DAN KETERPAPARAN INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BUKU KIA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS LOJI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Desi Evitasari, S.ST
ABSTRAK Pentingnya setiap ibu hamil memiliki buku KIA karena dapat memberikan informasi dengan lengkap tentang kesehatan ibu dan anak, mengetahui adanya resiko tinggi kehamilan serta mengetahui kapan dan jenis pelayanan apa saja yang dapat diperoleh di tempat pelayanan kesehatan. Jumlah ibu hamil yang memiliki buku KIA pada tahun 2013 di UPTD Puskesmas Loji sebesar 78,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan, paritas dan keterpaparan informasi dengan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di wilayah kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka tahun 2014. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional, populasi penelitiannya yaitu seluruh ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka pada bulan April-Mei tahun 2014 sebanyak 206 orang dan sampelnya 68 orang (simple random sampling). Analisis data terdiri dari analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya (41,2%) ibu hamil berpengetahuan kurang tentang buku KIA, lebih dari setengahnya (64,7%) ibu hamil berpendidikan rendah, kurang dari setengahnya (36,8 %) ibu hamil dengan paritas primipara dan lebih dari setengahnya (63,2%) ibu hamil tidak terpapar informasi tentang buku KIA. Terdapat hubungan antara pendidikan (x2 = 6,337 dan value = 0,024) dan keterpaparan informasi (x2 = 10,346 dan value = 0,003) dengan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA, serta tidak terdapat hubungan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA ( value = 1,000). Pihak Puskesmas agar lebih meningkatkan lagi kegiatan penyuluhan dan pemberian informasi pada ibu hamil mengenai manfaat dan pentingnya buku KIA dan menyarankan ibu untuk selalu membawa buku KIA ketika melakukan pemeriksaan kehamilan atau mengadakan kontak dengan petugas kesehatan.
A.
LATAR BELAKANG Sehat merupakan hak setiap orang. Oleh karena itu setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu. Di sisi lain, setiap orang diwajibkan untuk ikut mewujudkan, mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis (Kementerian Kesehatan RI, 2012). Pencapaian derajat kesehatan ditandai dengan menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI), menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) dan menurunnya prevalensi gizi kurang dan gizi buruk serta meningkatnya umur harapan hidup (UHH). Di Indonesia, AKI mengalami kenaikan yaitu dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Sementara target yang akan dicapai sesuai kesepakatan Milenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 yaitu 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan RI, 2013). AKI di Propinsi Jawa Barat pada tahun 2009 sebesar 97,8 per 100.000 kelahiran hidup dan sedikit mengalami penurunan pada tahun 2012 menjadi 88,7 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu di Propinsi Jawa Barat dilihat dari waktu kematiannya yaitu pada masa hamil sebanyak 135 orang, pada masa bersalin sebanyak 204 orang dan masa nifas
sebanyak 209 orang (Profil Kesehatan Propinsi Jawa Barat, 2013). Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka (2012:43) mengemukakan bahwa jumlah kematian ibu pada tahun 2012 tercatat sebanyak 46 kematian. Kematian ibu di Kabupaten Majalengka disebabkan oleh beberapa penyebab. Penyebab kematian ibu di Kabupaten Majalengka tersebut karena hipertensi dalam kehamilan 21 orang (45,62%), perdarahan 10 orang (21,73%), infeksi 4 orang (8,69%), penyakit jantung 8 orang (17,39%), penyakit kronis 1 orang (2,17%), gagal ginjal 1 orang (2,17%) dan hilang kesadaran 1 orang (2,17%) (Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, 2012). Tingginya kematian ibu dan penyebabnya maka diperlukan upaya yang dapat melibatkan peran serta ibu, keluarga dan masyarakat. Salah satu upaya tersebut yang dikembangkan saat ini dalam rangka mengurangi angka kesakitan, resiko tinggi serta kematian maternal adalah melalui penggunaan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) (Hasanbasri dan Ernoviana, 2006). Buku KIA merupakan buku wajib yang harus dimiliki oleh setiap ibu yang baru hamil sampai dengan anak tumbuh menjadi balita (Departemen Kesehatan RI, 2007). Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 jumlah ibu hamil di Indonesia yang memiliki buku KIA mencapai 40,4%. Sementara di Propinsi Jawa Barat jumlah ibu hamil yang memiliki buku KIA mencapai 76,9% (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Melihat data tersebut maka masih ada jumlah ibu hamil yang belum memiliki buku KIA. Pentingnya setiap ibu hamil memiliki buku KIA karena dapat memberikan informasi dengan lengkap tentang kesehatan ibu dan anak, mengetahui adanya resiko tinggi kehamilan serta mengetahui kapan dan jenis pelayanan apa saja yang dapat
diperoleh di tempat pelayanan menghasilkan perubahan atau kesehatan. Selain itu, buku KIA dapat peningkatan pengetahuan. dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi Hasil penelitian Zainiyah (2006) di secara dini adanya gangguan atau masalah BPS Hj. Musdalifah Sepulu Kabupaten kesehatan ibu dan anak, alat penyuluhan Bangkalan menyatakan bahwa ada atau informasi penting bagi ibu dan hubungan antara pendidikan dan paritas masyarakat, alat untuk mengontrol dengan tingkat pengetahuan ibu hamil kesehatan ibu dan anak seperti paket tentang pemanfaatan buku KIA. Sementara pelayanan KIA, gizi, imunisasi serta tumbuh hasil penelitian Utari (2011) di Wilayah kembang anak (Wildan dan Hidayat, 2008). Kerja Puskesmas Tambak II Kabupaten Pada kenyataannya, meskipun ibu Banyumas Tahun 2011 menyatakan sudah memiliki buku KIA ternyata tidak bahwa ada hubungan antara informasi semua ibu mau atau bisa membaca buku dengan pengetahuan tentang materi buku KIA. Penyebabnya bermacam-macam, ada KIA. Berdasarkan Dinas Kesehatan ibu yang tidak punya waktu untuk Kabupaten Majalengka tahun 2012 jumlah membaca buku KIA atau malas membaca ibu hamil yang memiliki buku KIA di buku KIA, sulit mengerti isi buku KIA, ada Kabupaten Majalengka sebanyak 17.863 pula ibu yang tidak dapat membaca. Oleh orang (74,30%) dari jumlah sasaran ibu karena itu ibu hamil perlu diajari tentang hamil sebanyak 24.041 orang (Dinas isi buku KIA dan cara menggunakan buku Kesehatan Kabupaten Majalengka, 2012). KIA agar pengetahuan ibu tentang buku Adapun kepemilihan buku KIA di UPTD KIA semakin meningkat (Dainur, 2010). Puskesmas Loji pada tahun 2013 sebanyak Pengetahuan yang kurang dapat 654 (78,7%) dari 830 ibu hamil dan lebih berpengaruh pada perilaku ibu dalam rendah dibanding UPTD Puskesmas memelihara kesehatan ibu dan anak, yakni Sumberjaya yaitu sebanyak 1.152 menunda pengambilan keputusan untuk (98,63%) dari 1.168 orang. mencari pertolongan kesehatan, menunda Berdasarkan hal tersebut, peneliti untuk memeriksa diri di sarana kesehatan tertarik untuk meneliti tentang hubungan dan menunda untuk memperoleh asuhan pendidikan, paritas dan keterpaparan medik (medical care) yang tepat informasi dengan pengetahuan ibu hamil (Departemen Kesehatan RI, 2008). tentang buku KIA di wilayah kerja UPTD Menurut Notoatmodjo (2007) Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi tahun 2014. oleh beberapa faktor diantaranya adalah pendidikan, paritas dan informasi. B. METODE PENELITIAN Pendidikan mempengaruhi proses belajar, Jenis penelitian yang digunakan makin tinggi pendidikan seseorang makin adalah penelitian kuantitatif dengan luas pula pengetahuannya. Paritas menggunakan pendekatan cross sectional, mempengaruhi terhadap daya tangkap yaitu penelitian untuk mempelajari dan pola pikir seseorang, semakin banyak dinamika korelasi antara faktor-faktor pengalaman seseorang akan semakin resiko dengan cara pendekatan, observasi, berkembang pula daya tangkap dan pola atau pengumpulan data sekaligus pada pikirnya, sehingga pengetahuan yang suatu saat, artinya tiap subjek penelitian diperolehnya semakin membaik. hanya diobservasi sekali saja dan Sementara informasi yang diperoleh baik pengukuran dilakukan terhadap status dari pendidikan formal maupun non karakter atau variabel subjek pada saat formal dapat memberikan pengaruh yaitu pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010).
C. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat a. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku KIA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 f
%
1
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku KIA Kurang
28
41.2
2
Baik
40
58.8
68
100
No
Jumlah Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa ibu hamil yang pengetahuannya kurang tentang buku KIA sebanyak 28 orang (41,2%) dan pengetahuannya baik tentang buku KIA ssebanyak 40 orang (58,8%). Hal
ini menunjukan bahwa kurang dari setengahnya (41,2%) ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 berpengetahuan kurang tentang buku KIA.
b. Gambaran Pendidikan Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 No
Pendidikan Ibu Hamil
f
%
1
Rendah
44
64.7
2
Tinggi
24
35.3
68
100
Jumlah Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa ibu hamil yang yang pendidikannya rendah sebanyak 44 orang (64,7%) dan yang pendidikannya tinggi sebanyak 24
orang (35,3%). Hal ini menunjukan bahwa lebih dari setengahnya (64,7%) ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 berpendidikan rendah.
c. Gambaran Paritas Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 No
Paritas Ibu Hamil
f
%
1
Primipara
25
36.8
2
Multipara
43
63.2
68
100
Jumlah Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa ibu hamil yang paritasnya primipara sebanyak 25 orang (36,7%) dan yang paritasnya multipara sebanyak 43 orang (63,2%).
Hal ini menunjukan bahwa kurang dari setengahnya (36,8 %) ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 dengan paritas primipara.
d. Gambaran Keterpaparan Informasi Buku KIA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 f
%
1
Keterpaparan Informasi Buku KIA Tidak terpapar
43
63.2
2
Terpapar
25
36.8
68
100
No
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.4, menunjukan bahwa lebih dari diketahui bahwa ibu hamil yang tidak setengahnya (63,2%) ibu hamil di terpapar informasi tentang buku KIA Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji sebanyak 43 orang (63,2%) dan yang Kabupaten Majalengka Tahun 2014 terpapar informasi tentang buku KIA tidak terpapar informasi tentang buku sebanyak 25 orang (36,8%). Hal ini KIA. 1. Analisis Bivariat a. Hubungan antara Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku KIA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014
No
Pendidikan Ibu Hamil
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku KIA Kurang Baik f % f %
Total f
%
1
Rendah
23
52,3
21
47,7
44
100
2
Tinggi
5
20,8
19
79,2
24
100
28
41,2
40
58,8
68
100
Jumlah
Hasil penghitungan statistik menggunakan uji chi square dengan α = 0,05 diperoleh value = 0,024 ( value < α), dengan demikian hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat
value
0,024
hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014.
b. Hubungan antara Paritas dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku KIA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014
No
Paritas Ibu Hamil
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku KIA Kurang Baik f % f %
Total f
%
1
Primipara
10
40,0
15
60,0
25
100
2
Multipara
18
41,9
25
58,1
43
100
28
41,2
40
58,8
68
100
Jumlah
value
1,000
Hasil penghitungan statistik menggunakan uji chi square dengan α = 0,05 diperoleh value = 1,000 ( value > α), dengan demikian hipotesis nol gagal ditolak yang berarti tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014.
c. Hubungan antara Keterpaparan Informasi dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku KIA di wilayah kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014
No
Keterpaparan Informasi
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Buku KIA Kurang Baik f % f %
Total f
%
1
Tidak terpapar
24
55,8
19
44,2
43
100
2
Terpapar
4
16,0
21
84,0
25
100
28
41,2
40
58,8
68
100
Jumlah
Hasil penghitungan statistik menggunakan uji chi square dengan α = 0,05 diperoleh value = 0,003 ( value < α), dengan demikian hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara D. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 dengan nilai x2 = 6,337 dan value = 0,024. Adanya hubungan hal ini dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin baik cara berfikir serta semakin banyaknya pengetahuan yang diperoleh mengenai kesehatan ibu dan anak sehingga ibu lebih mudah memahami buku KIA. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Soedijarto (2007) bahwa tingkat pendidikan ikut menentukan atau mempengaruhi mudah tidaknya seseorang menerima suatu pengetahuan, semakin tinggi pendidikan maka seseorang akan lebih mudah menerima informasi-
value
0,003
keterpaparan informasi dengan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014.
informasi yang dibutuhkan. Berdasarkan hal tersebut maka ibu yang berpendidikan lebih tinggi maka pengetahuan tentang buku KIA akan lebih luas dibanding dengan ibu yang berpendidikan lebih rendah. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Sudarma (2008) bahwa status pendidikan seseorang berbanding lurus dengan tingkat pengetahuannya. Apabila seseorang ibu berpendidikan tinggi maka akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas karena mendapatkan banyak informasi selama ia menjalani proses pendidikan. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seorang
terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Menurut Nursalam (2009) pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang menjadi tidak memperhatikan terhadap program kesehatan, sehingga mereka tidak mengenal bahaya yang mungkin terjadi. Walaupun ada sarana yang baik belum tentu mereka tahu menggunakannya. Mereka tidak akan memperhatikan terhadap informasi yang ada karena tidak ada rasa ingin tahu. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Zainiyah (2006) mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di BPS Hj. Musdalifah Sepulu Kabupaten Bangkalan menyatakan bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemanfaatan buku KIA. Demikian juga dengan hasil penelitian Utari (2011) mengenai hubungan karakteristik ibu hamil dengan pengetahuan tentang materi buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak II Kabupaten Banyumas Tahun 2011 menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pengetahuan tentang materi buku KIA. Menurut asumsi peneliti bahwa pengetahuan ibu tentang buku KIA yang kurang dapat dikarenakan pendidikan rendah, dengan demikian maka perlunya memberikan perhatian pada ibu yang berpendidikan rendah dengan cara mengadakan penyuluhan dan pemberian informasi mengenai buku KIA. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 dengan value = 1,000. Hal ini dapat dijelaskan bahwa faktor pengetahuan ibu hamil tentang buku
KIA tidak hanya dipengaruhi oleh variabel paritas saja, tetapi adanya faktor lain seperti pendidikan dan informasi. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori Chapman (2006) bahwa paritas dalam kehamilan merupakan suatu pengalaman bagi ibu yang dapat memberikan pengetahuan ibu bertambah. Pengalaman dapat menjadi sumber pengetahuan seseorang dalam mengenal atau mengetahui sesuatu yang belum pernah diketahui sebelumnya. Pengalaman adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman dalam kehamilan seperti paritas merupakan pengalaman ibu hamil dalam mengetahui dan memahami sesuatu tentang kehamilan termasuk tentang buku KIA. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Zainiyah (2006) mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemanfaatan buku KIA di BPS Hj. Musdalifah Sepulu Kabupaten Bangkalan menyatakan bahwa ada hubungan antara paritas ibu dengan pengetahuan ibu hamil tentang pemanfaatan buku KIA. Juga tidak sejalan dengan hasil penelitian Puji (2009) mengenai hubungan karakteristik ibu hamil dengan pengetahuan tentang buku KIA di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen menyatakan bahwa paritas berhubungan dengan pengetahuan tentang buku KIA.
Tidak adanya hubungan hal ini dapat dikarenakan bahwa adanya faktor yang lebih berpengaruh dari faktor-faktor yang ada seperti pengaruh informasi atau pendidikan lebih besar dari paritas sehingga paritas tidak nampak berhubungan dengan pengetahuan. Paritas primipara yang mendapatkan informasi atau berpendidikan tinggi dapat menghasilkan pengetahuan lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan keterpaparan informasi dengan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 dengan x2 = 10,346 dan value = 0,003. Hal ini dapat dijelaskan bahwa semakin banyak informasi yang diperoleh ibu hamil mengenai buku KIA maka akan semakin baik pengetahuan ibu hamil mengenai buku KIA. Informasi tentang buku KIA bisa diperoleh dari petugas kesehatan maupun dari media. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut (Notoatmodjo, 2007).
Ibu hamil yang memperoleh informasi tentang buku KIA baik dari petugas kesehatan, media cetak maupun media elektronik dapat menambah wawasan bagi ibu mengenai buku KIA sehingga dapat menambah pengetahuan ibu tentang buku KIA. Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi yaitu input, proses dan output (Darwin, 2007). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk memperoleh kepastian terhadap suatu topik permasalahan (Sutabri, 2005). Menurut McFadden dalam Kadir (2006) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan (Notoatmodjo, 2007). Menurut Sudarma (2008) bahwa pengetahuan seseorang dapat ditunjang dengan banyak mendapat informasi dan pengalaman. Seseorang mendapat informasi yang lebih banyak akan menambah pengetahuan yang lebih luas. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Zainiyah (2006) mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemanfaatan buku KIA di BPS Hj. Musdalifah Sepulu Kabupaten Bangkalan menyatakan bahwa ada hubungan antara informasi dengan pengetahuan ibu hamil tentang pemanfaatan buku KIA dan sejalan dengan hasil penelitian Utari (2011)
mengenai hubungan karakteristik ibu hamil dengan pengetahuan tentang materi buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak II Kabupaten Banyumas Tahun 2011 menyatakan bahwa ada hubungan antara informasi dengan pengetahuan tentang materi buku KIA. Menurut asumsi peneliti bahwa pengetahuan kurang dapat dikarenakan ibu hamil tidak mendapakan informasi tentang buku KIA. Maka dari itu perlunya meningkatkan kegiatan penyuluhan terutama pada ibu yang belum pernah mendapatkan informasi tentang buku KIA.
E. KESIMPULAN 1. Kurang dari setengahnya (41,2%) ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 berpengetahuan kurang tentang buku KIA. 2. Lebih dari setengahnya (64,7%) ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 berpendidikan rendah.
3. Kurang dari setengahnya (36,8 %) ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 dengan paritas primipara. 4. Lebih dari setengahnya (63,2%) ibu hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 tidak terpapar informasi tentang buku KIA. 5. Terdapat hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 dengan nilai x2 = 6,337 dan value = 0,024. 6. Tidak ada hubungan paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 dengan value = 1,000. 7. Terdapat hubungan keterpaparan informasi dengan pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Loji Kabupaten Majalengka Tahun 2014 dengan x2 = 10,346 dan value = 0,003.
DAFTAR PUSTAKA Chapman, V. 200). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC. Dainur. 2010. Catatan Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Dardiri, A. 2006. Ilmu Pendidikan. http://staff.uny.ac.id/, diakses tanggal 12 Januari 2013. Darwin, A. 2007. Sistem Informasi. http://willis.comze.com/ , diakses tanggal 20 Januari 2013. Departemen Kesehatan RI. 2008. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Dheny. 2013. Pendidikan adalah Perjuangan. http://tribunnews.com, diakses tanggal 6 Maret 2013. Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. 2011. Profil Kesehatan Kabupaten Majalengka tahun 2011. Majalengka: Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. ____________. 2012. Data Buku KIA Kabupaten Majalengka tahun 2012. Majalengka: Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2010. Data Sosial Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010. Bandung: BPS Jawa Barat. Hasanbasri dan Ernoviana. 2006. Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak di Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto. Working Paper series No. 29 Juli 2006. Hernawati, I. 2011. Analisis Kematian Ibu di Indonesia Tahun 2010 berdasarkan Data SDKI, Riskesdas dan Laporan Rutin KIA. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Hidayat, A. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak. http://www.idai.or.idi, diakses tanggal 21 Januari 2013. Kadir, A. 2006. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta. Kementrian Kesehatan RI. 2010. Riskesdas tahun 2010. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. ______________. 2012. Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Pendidikan Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Puji, M. 2009. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Pengetahuan tentang Buku KIA di Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen tahun 2009. www.stikeskusumahusada.ac.id/, diakses tanggal 5 Maret 2013. Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Sugiyono. 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Sutabri, T. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi. Syafrudin dan Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakara: EGC.
Utari, H. 2011. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Pengetahuan tentang Materi Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak II Kabupaten Banyumas Tahun 2011. digilib.stikesmuhgombong.ac.id, diakses tanggal 2 Februari 2013. Wildan, M., dan Hidayat, A. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Zainiyah. 2006. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di BPS Hj. Musdalifah Sepulu Kabupaten Bangkalan Tahun 2006. www.jurnal-nursingupdate-nhm, diakses tanggal 10 Februari 2013.