OLEH LISA TRINA ARLYM, SST., M. Keb
• Standard setting: penetapan suatu hasil ujian sesuai atau tidak dengan tujuan ujian • Meluluskan anak-anak yang kompeten • Standar : • Pernyataan apakah performance cukup baik untuk melakukan suatu tugas • Menentukan mana yang lulus/kompeten dan tidak
• Yang menentukan ini cukup baik ? JURI/JUDGE
• Policy Decision harus dirujuk oleh semua pihak • Standar berdasarkan performances • Judgments harus berdasarkan nilai profesi, nilai sosial dan nilai pendidikan
Metode harus: • Defensible ; bisa dipertanggungjawabkan • Credible ; Bisa dipercaya • Supported by evidence in the literature • Feasible ; Layak digunakan • Acceptable to all stakeholders Norcini, 2003
Competent
Lulus
Tidak Lulus
Incompetent
1. MENENTUKAN TIPE STANDAR 2. MENENTUKAN METODE PENENTUAN NILAI BATAS KELULUSAN 3. MEMILIH JUDGE 4. PROSES PENENTUAN BATAS KELULUSAN OLEH JUDGE 5. MENGHITUNG BATAS KELULUSAN 6. MENENTUKAN FOLLOW UP
• • • •
•
• • •
Relatives standards Norm-referenced Penilaian Acuan Normal (PAN) Dinyatakan dalam jumlah atau presentase peserta yang lulus (mis : 100 peserta terbaik, 30% terbaik) Performa seorang peserta tergantung pada performa peserta lain Menstimulasi kompetisi Lebih mudah dilakukan Tidak tepat untuk ujian berbasis kompetensi
• Absolute Standards • Criterion referenced • Penilaian Acuan Baku/Patokan (PAP) • Dinyatakan dalam jumlah atau presentase jawaban benar (mis : 70 jawaban benar, 65% jawaban benar) • Performa seorang peserta tidak tergantung pada performa peserta lain • Menstimulus kolaborasi • Lebih sulit dilakukan • Tepat untuk ujian berbasis kompetensi
RELATIVE STANDARDS • Relative Methods
ABSOLUTE STANDARDS • Absolute Methods 1. Keputusan didasarkan item soal (Metode Angoff dengan modifikasi dan Metode Ebel) 2.
Keputusan didasarkan pada peserta ujian (Contrasting Group Method)
Compromise Methods Contoh Hofstees method
• Kredibilitas nilai batas kelulusan sangat tergantung pada kredibilitas panel “judge” sehinga perlu diperhatikan : • Kapabilitas, komitmen, kredibilitas judges • Aspek keterwakilan judges • Syarat Judges Dosen sesuai profesi (S2) Terlibat aktif pada proses pembelajaran , pendidikan sesuai profesi kesehatan Mengenal karakteristik borderline student Paham metode standard setting angoff Telah mengikuti pelatihan serta sertifikat judge
4. PROSES PENENTUAN BATAS KELULUSAN OLEH JUDGE 5. MENGHITUNG BATAS KELULUSAN 6. MENENTUKAN FOLLOW UP
Memilih Juri (pakar sesuai bidang ilmu) Mendiskusikan karakteristik peserta ujian kelompok borderline Membuat konsensus kualitas peserta ujian kelompok borderline dengan contoh khusus Borderline : Peserta yang minimal kompeten, Jika melakukan tindakan > Aman
• Mahasiswa yang lulus pada tahap akademik ditambah 1-2 semester yang bukan diakibatkan sakit/cuti • Mahasiswa dengan nilai IPK batas lulus (sesuai dengan kondisi di institusinya) • Mahasiswa yang ujian tertulis dan praktek biasanya mengulang sampai 2X
Secara individual setiap Juri membaca setiap soal dengan baik dan untuk setiap soal juri menjawab pertanyaan berikut : “Berapa persen borderline group/minimally competen students dapat menjawab soal tersebut dengan benar ?” Jawaban : misalnya 70%, 60% dst ( ditulis di lembar jawaban )
• Diskusi setiap butir soal • Tidak berdebat • Setiap juri menyampaikan alasan terhadap keputusan angka yang dipilih • Dipresentasikan indeks kesulitan setiap soal
Setiap juri boleh mengganti jawaban ataupun tetap pada pendirian semula setelah : Mendengarkan alasan juri yang lain Melihat indeks kesulitan butir soal Membaca kembali setiap butir soal Seluruh penjurian dikumpulkan (dijumlah dan diratarata) untuk ditetapkan sebagai nilai batas lulus Angka yang dipakai adalah penilaian pada ROUND 2
• Kurang sensitif sebagai Judge untuk melihat posisi bordeline • Sulit membayangkan kondisi borderline • Belum familiar sebagai Judge • Belum dapat memisahkan diri sebagai dosen atau judge sehingga sulit melihat posisi borderline • Judge harus lebih menghayati soal sehingga konsistensi dalam penentuan batas lulus • Pemahaman kriteria bidan kompeten Indonesia harus dimiliki Judge
Jika mengetahui triknya maka bisa Subjektif
Berdasar setiap item dalam checklist Nilai rata-rata dari juri dijadikan cut-off point
Total cut-off point dijumlahkah
Items full mark Explain to pt 1 Position pt 1 Inspection of skin 2 Temperature change 1 PulsaFemoral 1 tion Popliteal 1 Post. tibial 1 Dors. pedis 1 Capillary refill 1 Total 10
80% 80% 80% 60% 80% 50% 50% 50% 50%
0.8 0.8 1.6 0.6 0.8 0.5 0.5 0.5 0.5 6.6
Nilai batas lulus station ini adalah 6.6 Ben-David, 2000
Pada setiap Station, peserta dinilai berdasarkan 2 metode: ocheck list based method oGlobal performance (e.g. fail, borderline, pass, outstanding) • Nilai rata-rata peserta kelompok borderline ditetapkan sebagai standar
• Juri yang tepat • Transparan • Pelatihan dan praktek yang cukup