Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA ( PEKKA ) MELALUI PROGRAM SIMPAN PINJAM DALAM MENINGATKAN EKONOMI KELUARGA (Studi Pada Anggota Pekka di Desa Mekar Baru Kecamatan Sungai Raya) Oleh DESI FATMAWATI NIM. E11112009 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 E-Mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana proses pelaksanaan pemberdayaan perempuan kepala keluarga melalui program simpan pinjam dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan deskriftif. Meningkatnya kepala keluarga yang dikepalai oleh perempuan, hal ini di perburuk dengan kondisi yang dialami oleh perempuan kepala keluarga seperti: berpendidikan rendah keterampilan terbatas, jumlah tanggungan keluarga cukup besar sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Maka dari itu diperlukan upaya pembangunan untuk perempuan melalui program simpan pinjam pekka.Adapun kesimpulan yang dapat penulis sampaikan berdasarkan hasil penelitian yaitu: Proses pemberdayaan perempuan kepala keluarga melalui program simpan pinjam di Desa Mekar Baru dilakukan secara bertahap, dengan adanya program ini pendapata anggota meningkat. Kata-kata Kunci: Pemberdayaan Perempuan, Koperasi, Kesejahteraan Keluarga
Abstract This article aimed to describe about how the process of implementation of the women’s empowerment as the head of family through savings and loans program in improving the economy of the family. The method used in this research was qualitative method with descriptive approach. The increasing number of the family whichwas lead by women, it even worst with the conditions experienced by the female as the head of household such as: low-educated, limited skills, the number of dependents who large enough caused the difficulties in fulfilling the daily needs. Therefore the development effort required for women through savings and Loans program (PEKKA). For the conclusions that could convey by the author based on the results of research were: The process of women’s empowerment as the heads of households with savings and loans program inMekar Baru done in stages, by this program the income of the members were increased. Keywords: Women's Empowerment, Cooperative, Family Welfare
1 DESI FATMAWATI, NIM. E11112009 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
3. Pengembangan kelembagaan keuangan
A. PENDAHULUAN
mikro ditingkat local Pemberdayaan adalah proses untuk memperoleh
daya,
kekuatan
4. Penyediaan
atau
kemampuan, dan atau pemberian daya,
atau
belum
berdaya,
dengan
5. Pengembangan
6. Keterpaduan
yang
peran
serta
seluruh
7. Pemantapan serta pendampingan untuk kemandirian kelompok
mengembangkannya(Pranarka,
2004:10).
usaha
stakeholders
kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta
untuk
berkesinambungan
cara
mendorong, memotivasi, membangkitkan
awal
menjalankan usaha ekonomi produktif
kekuatan atau kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang
modal
Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan oleh Yunda Pernikasari (2004)
Untuk meningkatkan kualitas hidup
dalam
skripsinya
yang
berjudul
atau kesejahteraan bagi perempuan dapat
“Pemberdayaan
dilakukan dengan cara memberdayakan
Pelatihan Salon di Balai Pengembangan
kaum
Anak
perempuan
yang
lemah
dan
dan
Perempuan
Remaja
Melalui
Harapan
Kota
menciptakan hubungan yang lebih adil,
Bengkulu”. Penelitian ini menunjukan
setara antara laki- laki dan perempuan
selain pendidikan formal mengenai ilmu
serta mengikutsertakan perempuan pada
pengetahuan, pendidikan non formal juga
proses pengambilan keputusan.
sangat
Untuk
lebih
bagi
jauh
masyarakat.Pendidikan non formal yang
perempuan
berupa pelatihan yang diberikan oleh Balai
kepala keluarga (pekka) melalui program
Pengembangan Anak dan Remaja Harapan
simpan
di
mengenai
mempelajari
penting
pemberdayaan
pinjam
dalam
meningkatkan
Kota
Bengkulu
ekonomi keluarga di Desa Mekar Baru
program
Kecamatan
perempuan
Sungai
Raya,
peneliti
merupakan
pemberdayaan agar
untuk
para
suatu kaum
perempuan
menggunakan konsep mengenai beberapa
mempunyai keterampilan dan mempunyai
strategi
usaha
yang perlu dilakukan dalam
peningkatan
produktivitas
perempuan,
Menurut Maulana (2009:46) yaitu: 1. Pelaksanaan
pemberdayaan
sendiri
perekonomian
untuk
menunjang
keluarga.
Yang
membedakan penelitian yang dilakukan melalui
oleh Yunda Pernikasari
(2004) dengan
system kelembagaan atau kelompok
penelitian yang dilakukan penulis adalah
2. Program pemberdayaan spesifik sesuai
pada focus kajiannya, dalam penelitian
dengan kebutuhan kelompok
sebelumnya memfokuskan pada pelatihan 2
DESI FATMAWATI, NIM. E11112009 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
salon di balai pengembangan anak dan
untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan
remaja harapan kota Bengkulu, sedangkan
pemberdayaan perempuan kepala keluarga
penelitian yang akan dilakukan oleh
melalui program simpan pinjam dalam
penulis
meningkatkan ekonomi keluarga di Desa
adalah
bentuk
pemberdayaan
perempuan kepala keluarga (PEKKA)
Mekar Baru.
melalui program simpan pinjam dalam meningkatkan ekonomin keluarga di Desa Mekar Baru.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemberdayaan merupakan suatu aktivitas dimana menjadikan orang- orang
B. METODE
yang tidak berdaya menjadi berdaya atau HasilPenelitian
ini
penulis
mempunyai kemampuan hidup layak sama
menggunakan penelitian deskriptif dengan
dengan
metode kualitatif, dalam hal ini berusaha
tersedianya
member gambaran secara cermat tentang
perumahan,
fenomena
keadilan, dan rasa aman.
yang
pelaksanaan kepala
terjadi
mengenai
pemberdayaan
perempuan
keluarga
(PEKKA)
manusia
Agar
cukup
lainnya.
Artinya
sandang,
pangan,
pendidikan,
proses
kesehatan,
perubahan
dan
melalui
pengembangan berjalan dengan lancar,
program simpan pinjam di Desa Mekar
maka dilakukan dengan pembentukan
Baru Kecamatan Sungai Raya.
suatu wadah yang mandiri dan fleksibel,
Agar penelitian ini tidak meluas dan lebih
guna mengantisipasi semua problem sosial
mendalam,
ini
yang ada dimasyarakat.Berikut peneliti
pelaksanaan
akan memaparkan hasil penelitian berupa
pemberdayaan perempuna kepala keluarga
proses pemberdayaan perempuan kepala
melalui program simpan pinjam dalam
keluarga melalui program simpan pinjam
meningkatkan ekonomi keluarga di Desa
dalam meningkatkan ekonomi keluargadi
Mekar baru. Berdasarkan fokus penelitian
Desa Mekar Baru.
maka
memfokuskan
penelitian
pada
diatas, maka dibuat rumusan masalah sebagai
berikut:
pelaksanaan
Bagaimana
pemberdayaan
proses kepala
keluarga melalui program simpan pinjam dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 3 DESI FATMAWATI, NIM. E11112009 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Proses
Pemberdayaan
Kepala
Keluarga
Perempuan
Melalui
Program
tersebut adalah para perempuan kepala keluarga yang produktif yang memerlukan
Simpan Pinjam Dalam Meningkatkan
pendanaan
Ekonomi Keluarga di Desa Mekar Baru
kebutuhan sosial dasar melalui kelompok
Program simpan pinjam merupakan
kegiatan
usaha
ataupun
simpan pinjam.
salah satu program PEKKA khususnya dalam permberdayaan ekonomi perempuan
Fungsi dan Tujuan Program Simpan
kepala keluarga yang tergabung dalam
Pinjam Pekka
keanggotaan PEKKA. Simpan pinjam
Pada dasarnya tujuan dari simpan
merupakan kegiatan pintu masuk yang
pinjam melalui sistem Lembaga Keungan
dipilih PEKKA dalam memberdayakan
Mikro
perempuan
melalui
mengembangkan potensi kegiatan simpan
kegiatan pemberian dana bergulir kepada
pinjam kelompok pekka , memajukan
kelompok
usaha
kepala
keluarga
tersebut
untuk
perempuan
dalam
usaha
yaitu
pendanaan usaha skala mikro, pemenuhan
dengan memberikan akses permodalan
kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan
yang dibutuhkan oleh pengusaha mikro
memperkuat kelembagaan kegiatan kaum
dan golongan ekonomi lemah. Oleh karena
perempuan
itu,
mendorong pengurangan rumah tangga
mengembangkan
semua
dibentuk, kegiatan
kelompok dimotivasi
simpan
mikro,
PEKKA untuk
pinjam
yang
memulai
pekka
agar
kelompok,
adalah
miskin
kepala
dan
kemudian
akses
keluarga
menciptakan
serta
lapangan
pekerjaan.
mereka dapat mengelola keuangan dengan baik.
Administrasi Kelompok Simpan Pinjam Sebagaimana mendirikan sebuah
Sasaran
Program
Simpan
Pinjam
perusahaan, apakah berbentuk PT atau CV, dalam
Pekka
mendirikan
sebuah
lembaga
Salah satu program Pekka adalah
berbadan hukum termasuk diantaranya
pemberdayaan ekonomi dengan program
berbentuk koperasi/simpan pinjam juga
kegiatan simpan pinjam pekka, yaitu
diperlukan
kegiatan pemberian permodalan untuk
kelompok simpan pinjam terdiri dari
kelompok perempuan kepala keluarga
modal sendiri dan modal pinjaman. Modal
yang mempunyai kegiatan simpan pinjam
sendiri bisa didapatkan dari:
tersebut. Hal ini berarti yang menjadi
-
Simpanan pokok
sasaran dalam program simpan pinjam
-
Simpanan waijib
modal
awal.Modal
awal
4 DESI FATMAWATI, NIM. E11112009 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
-
Dana cadangan
yang
-
Donasi hibah
simpanan dan pengelolaan dana pinjaman.
Sedangkan modal pinjaman dapat
mempunyai
pengelolaan
dana
Adapun Bentuk kegiatan dalam simpan
berasal dari:
pinjam pekka dapat kita lihat pada bagan 6
-
Anggota lainnya (anggota pekka)
dibawah ini
-
Kelompok simpan pinjam lainnya
a. Peminjaman
(anggota pekka)
Berdasarkan
aturan
dalam
-
Bank dan lembaga keuangan lainnya
penyelenggaraan kegiatan simpan pinjam
-
Sumber lain yang sah, bekkerja sama
pekka Desa Mekar Baru agar dapat
dengan
berjalan dengan baik dan sesuai dengan
perusahaan
melalui
pengelolaan dana kemitraan
tujuan ada beberapa hal yang perlu
Modal simpan pinjam yang berasal
diperhatikan baik sebelum dan sesudah
dari penyetoran anggota dapat berbentuk:
pemberian kredit SPP, diantaranya :
-
Simpanan pokok
persyaratan peminjaman, pengembalian
-
Simpanan wajib
pinjaman, dan Skim pinjaman
-
Simpanan sukarela
Peminjam merupakan anggota dari
Simpanan pokok adalah jumlah
kelompok simpan pinjam perempuan,
nilai uang tertentu yang sama banyaknya
tujuan penggunaan pinjaman adalah untuk
yang harus disetorkan pada waktu masuk
membiayai usaha kegiatan produktif yang
menjadi anggota simpan pinjam. Simpanan
sudah ada maupun untuk menciptakan
wajib adalah jumlah simpanan tertentu
peluang usaha, besar pinjaman pertama
yang harus dibayarkan oleh anggota dalam
kali maksimal Rp. 1.000.000 namun
waktu dan kesempatan tertentu, misalnya
disesuaikan dengan keadaan. Pinjaman
tiap bulan.Sedangkan simpanan sukarela
selanjutnya maksimal Rp. 5.000.000 (
merupakan suatu jumlah tertentu yang
diluar jumlah maksimal tersebut peminjam
diserahkan oleh anggota atau bukan
dapat
anggota terhadap kelompok simpan pinjam
channeling dengan Lembaga Kuangan
atas kehendak sendiri sebagai simpanan.
Mikro ), jangka waktu pinjaman maksimal
diberikan
pinjaman
dengan
10 bulan tergantung dari kesepakatan kelompok, angsuran pinjaman maksimal
Bentuk kegiatan Simpan Pinjam Bentuk kegiatan simpan pinjam
bulanan, tanpa grace periode (tenggang
pekka adalah memberikan dana pinjaman
waktu), jasa pinjaman 1 % sampai 1,5 %
sebagai
perbulan, dihitung dari pokok pinjaman
tambahan
modal
kerja
bagi
kelompok atau individu anggota pekka 5 DESI FATMAWATI, NIM. E11112009 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
semula. Jasa pinjaman minimal harus
Desa Mekar Baru mempunyai usaha yang
menutup seluruh biaya operasional UPK.
menghasilkan, seperti usaha ternak lele,
b. Pelatihan
pembuatan
Pelatihan merupakan suatu proses pembinaan
terhadap
kelompok
atau
individu
untuk
mengembnagkan
keterampilan teknis, Demi menyukseskan
kue,
menjahit,
dan
lainya.Sebagian lainya hanya usaha kecilkecilan namun bisa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. d. Pendampingan
suatu program yang telah dibuat, dari
Pendampingan
Pihak Pekka itu sendiri sering mengadakan
diperlukan
berbagai
terutama
Pendampingan kepada anggota kelompok
dalam program pemberdayaan ekonomi.
merupakan hal utama dalam program
Bentuk pelatihan yang diselenggarakan
pekka, karena melalui bimbingan intensif
beraneka ragam, mulai dari pelatihan
terhadap anggota kelompok merupakan
memanagemen kelompok, kepemimpinan,
sebuah
pembukuan
dipertanggungjawabkan
pelatihan
bahkan
mengoperasikan menjalankan
kegiatan,
pelatihan
komputer
sebuah
usaha
serta
oleh
sangatlah
laporan
terwujudnya
para
akhir
anggota.
yang
akan
sehingga
pemberdayaan
bagi
ekonomi
perempuan. Pendampingan yang dilakukan
produktif. Bentuk- bentuk pelatihan yang
pekka baik melalui pertemuan anggota
diadakan pekka dalam program simpan
pekka maupun pengurus.Selain itu juga
pinjam pekka: Pelatihan kepemimpinan
dilakukan
dan
permasalahan yang dihadapi oleh para
pengorganisasian,
pelatihan
mengoperasikan computer, serta pelatihan
diskusi
informal
sekitar
anggota pekka.
menjalankan usaha ekonomi produktif. c. Pengembangan usaha Setelah mendapatkan modal yang
D. KESIMPULAN
didapat dari hasil pinjaman kelompok simpan pinjam maupun lembaga keuangan
Proses pemberdayaan perempuan
mikro, para anggota perempuan kepala
kepala keluarga melalui program PEKKA,
keluarga membuat sebuah usaha baik
yaitu program simpan pinjam di Desa
usaha individu maupun usaha kelompok,
Mekar Baru, Kecamatan Sungai Raya,
ataupun
Kabupaten Kubu Raya dilakukan secara
mengembangkan
usaha
yang
sudah ada. Berdasarkan
bertahap. hasil
penelitian,
perempuan kepala keluarga yang ada di
Anggota
melaksanakan
kelompok
kewajibannya
harus terlebih
dahulu yaitu menabung atau membayar 6
DESI FATMAWATI, NIM. E11112009 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
iuran anggota setiap bulannya, setelah itu
kelompok
baru bisa melakukan peminjaman. Dalam
berjalan lebih efektif serta Diharapkan
peminjaman tersebut, juga harus melalui
lebih mengutamakan kejujuran, tanggung
beberapa tahapan, yaitu : tahap pengajuan
jawab yang harus dipertahankan dan
pinjaman, tahap pemeriksaan pinjaman,
ditingkatkan karena dengan ketiganya
tahap
tahap
semua kegiatan akan menjadi lebih baik,
tahap
lancar serta membawa berkah.
pemutusan
pembinaan pengembalian
pinjaman,
pinjaman,
dan
pinjaman.
lainnya
selanjutnya
dapat
Selain
peminjaman bentuk pemberdayaan juga dilakukan dengan diadakannya pelatihan,
F. REFERENSI
pengembangan usaha, serta pendampingan kelompok.
1. Sumber buku. Kartasasmita, Ginandjar. 1996. Pembaruan dan pemberdayaan. Jakarta: Ikatan Alumni ITB
E. SARAN
Saran yang hendak peneliti ajukan dimaksudkan agar proses pelaksanaan pemberdayaan perempuan berjalan lebih baik dan berkelanjutan. Saran ini tidak lain hanya sebagai masukan kepada pihakpihak yang terkait. Adapun saran- saran dari
peneliti
adalah
Perlu
Maulana, Delly. 2009. Wanita Mampu Meraih Karir Gemilang. Jakarta: Binarupa Aksara Moleong, Lexy. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Murni, Rokna. 2010. Pemberdayaan perempuan Pasca Reformasi. Yogyakarta: PT. LKIS
dilakukan
sosialisasi secara terus menerus dari pihak
Nasution.2013. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama
pengurus Pekka maupun pihak pemerintah dalam rangka meningkatkan partisipasi semua perempuan kepala keluarga serta menumbuhkan
kesadaran
bahwa
pengentasan kemiskinan adalah tanggung jawab bersama, diharapkan anggota dapat
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kualitatif, kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta Sumarti, Suhartiny. 2010. Perspektif Pemberdayaan perempuan dalam Pembangunan Sosial . Bandung: CV. Alvabeta
menampung dan menerima pendapat dari pengurus, dan anggota kelompok yang sifatnya membangun agar pelaksanaan program simpan pinjam dan kegiatan 7 DESI FATMAWATI, NIM. E11112009 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
2. Sumber Jurnal Alamsyah, Toyyib. 2014. Pemberdayaan Perempuan Melalui Home Industri Kain Jumputan di Kampung Celeban, Kelurahan Tahunan Yogyakarta. Jurnal ( tidak dipublikasikan) Pernikasari, Yunda. 2014. Pemberdayaan Perempuan Pelatihan Salon di Balai Pengembangan Anak dan Remaja Harapan Kota Bengkulu. Jurnal ( tidak dipublikasikan) Ernawati. 2013. Menyibak Perempuan Kepala Keluarga. Jurnal Muwazah Volume 5 Nomor 2
3. Sumber Artikel Novian, Budhy. 2010. Sekilas Tentang Pemberdayaan Perempuan. Artikel Sanggar Kegiatan Belajar Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung Zulminarni, Nani. 2012. Sepuluh Tahun Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Artikel PEKKA Kota Pontianak Kalimantan Barat
4. Sumber Internet Zulminarni, Nani. 2012. Profil Program pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga.www.pekka.or/media/kompas.id. Diakses pada 26 November 2005
8 DESI FATMAWATI, NIM. E11112009 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN