oleh : Bambang Poernomo Soenardirahardjo
FAKULTAS PASCASARJANA
INSTlTUT PERTANlAN BOGOR 1990
RINGKASAN
@MMMNG POERNOH0 Q
$udigah
pada
SOENARDIRABARDJO .
Tikus.
(Di bauah
Ka jian
bimbingan
Hanipulasi Prof.
Dr.
51.
sebagai I= &OK
Pl HKRIS.
z 9 , $iebggai 3
Prof.
Dr.
ketua.
Prof.
Dr.
BARIZI dan Dr.
IMAN
SUPRIATNA,
anggota) .
Q
9
-.-
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi
menenai
S dapq
masalah
dipakai
3
serma
manipulasi mhdigah
pada
sebagai informasi dasar
pada ternak dalam rangka upaya
tikus
bagi
.
yang
penelitian
pengembangan
dan
CC
'II
pengngkatan
produlcsi peternakan di kemudian
hari.
Di-
teknik
alih
9,
hariphan m
-
mudggah
pula dan
-
tambahan informasi mengenai
masalah
kultur mudigah
secara in
vitra.
0
~ i ~ a tpula i tinjauan
keadaan
khusus
pada
anak hasil bobot
alih
badan,
mudigah
dengan
histopatologi
dan
fertilitas. Untuk mengetahui dosis optimal PMSG digunakan empat macam se-yak
kelompok
perlakuan dengan
anggota
10 ekor tikus betina dan secara
masing-masing berurutan
di-
0 be&-
0
PHSG dosis 0, 5. 10 dan 20 IU secara intra peri-
Yial. Ternyata pemberian PMSG dengan* dosis 5 sampai 20 b -.-10 sangat nyata reningkatkan gejala berahi bila dibadingkan dengan tanpa PMSG (P(0.0 1 ) . -
to
A
dosis PMSG ( 5 . 10 dan 20 IU) tidak terlihat
pftf
e%
I n
yang n y a t a (P>0.05) dalam ha1 p r o p o r s i
banyaknya
yang b e r a h i . Terdapat perbedaan p r o p o r s i f a s e perkembangan mudi-
i a n t a r a k e t i g a d o s i s PMSG (5, 10 dan 20 'IU). o s i s 5 IU
Pada
hanya d a p a t ditampung mudigah f a s e
per-
delapan sel blastomer.
PMSG
an
s a t u s&pai
20
IU t e r n y a t a
meningkatkan
Pada
proporsi
banyaknya
PMSG
a h d e g e n e r a s i b i l a dibanding dengan penyuntikan
10 10. Dicoba
tiga
macam a l a t
penyayat
mudigah,
gelas bentuk t i p i s , bahan gelas bentuk logam bentuk tunggal.
yaitu
jam
dan
Ternyata a l a t penyayat mudi-
ahan logam bentuk t u n g g a l mampu meningkatkan propord i g a h yang b e r h a s i l d i s a y a t dan jumlah mudigah paruh
I
memenuhi
ah
i
syarat
dibanding
dengan
alat
penyayat
Namun jumlah mudigah
bahan g e l a s (P<0.01).
s y a r a t t i d a k berbeda n y a t a d i
antara
me-
penggunaan
penyayat mudigah bahan g e l a s bentuk jarum dan bentuk
(P>O. 05). Tikus donor yang memberikan t a n d a peningkatan g e j a e r a h i t e r h a d a p o v u l a s i ganda pada d o s i s 10
60 n
p e r s e n pada percobaah
pada percobaan utama.
lpungan
pendahuhan
IU
PMSG
dan
59.03
S e l a n j u t n y a mudigah
hgsil
d i b a g i menj a d i dua bagian.
Satu bagian
di-
biarkan
utuh,
hudigah
paruh.
T
0
pagi
-%an
sedang bagian lain
disayat
menjadi
dua
Mudigah utuh dan mudigah paruh juga
di-
menjadi dua. yaitu dialihkan pada hari
penampungan kultur
dialihkan setelah dierankan 20 jam pada media
n L
a n v i t r o Ml6 menggunakan teknik tetes mikro yang
5p l e0 k paraf in.
ditutup
is
3
-Sit
'?5 Q
$0.
Setelah
$
-
dieramhan 20 jam dalam inkubator
persen morula paruh dan 60 persen
ternyata
blastula
paruh
blastula
aual.
a.
berGmbang
men jadi morula kombak
a
atau
Padtiijmorula utuh hanya 68.25 persen yang berkembang
men-
%
jadsblastula akhir, sedang pada blastula utuh seluruhnya tel#
bardegenerasi pada akhir pengamatan.
3
Kebuntingan bild alih
pada
resipien mencapai
mudigah dilakukan peda hari
80.00
persen
panampungan
dam
%
men&unakan mudigah
mudigah utuh. serta 73.30 persen
bila
menggunakan mudigah paruh dan dilakuhan
dieranikan 20 jam.
setelah
Mudigah paruh yang dialihkan pada hari
penampungan
dan mudigah utuh yang dialihkan setelah
eramlran
jam tidak berhasil
20
sehwga
a
re&&ien b
e
P
diterima
resipien tidak bunting.
oleh
Proporsi
di-
resipien
keberhasilan
untuk menerima mudigah utuh segar ternyata tidak
.
y nyata dengan keberhasilan resipien untuh menerima
mu =ah
s
alih
paruh kultur (P>0.05).
C)
Mudigah yangh berhasil men jadi an&
pada alih mudi-
F F
IC gab-utuh segar mencapai 43.83 persen, sedang
pada
alih
ah
paruh kultur adalah 38.36 persen.
silan mudigah untuk menjadi anak
Proporsi ke-
pada alih
mudigah
ternyata tidak berbeda nyata (P>o,0 5 ) ' bila dibanding n keberhasilan mudigah untuk menjadi anak pada
alih
ah paruh kultur, Sebagai tambahan informasi, alih mudigah pada kedua kornua uteri rrearberikan perkembangan
pang
meski analisis statistik tidak dilakukan.
relatif Bal
jukkan kedua kornua uteri berhasil menerima
mudigah
mudigah berhasil berkembang menjadi anak pada
I
ini
kedua
a uteri tersebut.
Rataan
k
bobot
badan anak
yang
dilahirkan
dengan
alih mudigah dan tanpa teknik alih mudigah
da yang nyata (P>0,05).
Demikian pula rataan
anak hasil alih mudigah utuh tidak
berbeda
tidak bobot nyata
n anak hasil alih mudigah paruh (P>0.05). anak
Pengamatan histopatologi dan morfologi antara alih ata bakan
menggunakan mudigah utuh dan
tidak berbeda nyata (P>0.05). pada
vili
sel
lambung
mudigah Hanya
paruh
terdapat
pada anak yang
mati
~i hari ke empat yang disebabkan oleh kekurangan
air
1 induk.
Proporsi induk yang mempunyai anak lebih dari
enam I
tiap sarang pada induk asal tanpa alih tidak berbeda