“NURUL FATA” Nama Dayah NURUL FATA
Lokasi Gampong Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya
Pendiri Alm. ABUYA TGK. H. ISMA’IL AB
Pimpinan TGK. MUHAMMAD DUSTUR ISMA’IL, STH
No. HP. Pimpinan 0813 6006 3921
Jumlah Santri Meudagang Putra: 111 Orang Putri: 92 Orang Jumlah : 203 Orang
Jumlah Teungku/Guru Laki: 16 Orang Perempuan : 5 Orang Jumlah : 21 Orang
SEJARAH PENDIRIAN DAYAH Pengajian ang terletak di desa Tuwi Buya dalam wilayah kecamatan Darul Makmur yang pada saat ini masih dalam kabupaten Aceh Barat sebelum dimekarkan menjadi Kabupaten Nagan Raya pada saat ini. Dalam waktu yang relative singkat, kegiatan pengajian yang dilaksanakan oleh Tgk. Isma’il. Ab mendapat respon dan sambutan yang sangat baik dari semua pihak, sehingga jumlah murid terus meningkat. Mengingat keadaan tempat mengaji ini yang tidak dapat menampung jumlah murid yang ada, salah seorang tokoh masyarakat pada waktu itu tergugah untuk mewakafkan tanah untuk lokasi tempat pengajian yang terletak di desa Alue Bilie sebatas dengan desa Tuwii Buya tidak jauh dari tempat yang telah ada. Setelah sepuluh tahun lamanya Tgk. Ismail. AB menimba Ilmu Agama di Dayah Besar Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan, beliau berinisiatif untuk mewujudkan cita-cita mendirikan Pondok Pesantren atau sebuah DAYAH di kampung halaman Beliau sendiri di Darul Makmur. Mengingat kecamatan Darul Makmur pada waktu itu memang sama sekali belum ada lembaga pendidikan agama yang namanya pondok Pesantren atau DAYAH. Berkat kegigihan Tgk. Isma’il AB. Bermodalkan keikhlasan dan dukungan beberapa kerabat dan sahabat beliau membuat sebua Balee Seumebeut (Balai tempat Pengajian). Sebuah tempat yang terletak di desa Tuwi Buya dalam wilayah kecamatan Darul Makmur yang pada saat ini masih dalam kabupaten Nagan Raya pada saat ini. Dalam waktu yang relative singkat, kegiatan pengajian yang dilaksanakan oleh Tgk. Isma’il AB mendapatkan respon dan sambutan yang sangat baik dari semua pihak, sehingga jumlah murid terus meningkat. Mengingat keadaan tempat mengaji ini yang tidak dapat menampung jumlah murid yang ada, salah seorang tokoh masyarakat pada waktu itu tergugah untuk mewakafkan tanah untuk lokasi tempat pengajian yang terletak di desa Alue Bilie sebatas dengan desa Tuwi Buya tidak jauh dari tempat yang telah ada. Dengan telah adanya lokasi baru yang lebih luas, tempat pengajian ini pun dipindahkan ketempat tersebut. Tepatnya pada tanggal 04 Juni 1975 sebuah Dayah/Pondok Pesantren resmi didirikan, yang diberi nama “NURUL FATA”. Ditempat yang baru dengan semangat yang tinggi Tgk. Isma’il. AB mulai melakukan kegiatan dan aktifitas pengajian lebih pengajian lebih meningkat dan didirikanlah 1 (satu) Balee Drah dan 10 (sepuluh) buah rangkang / bilik santri. Perkembangan Dayah / Pesantren NURUL FATA tampak perkembangannya cukup bagus dan para santri mulai berdatangan dari berbagai daerah / kabupaten untuk mondok mengaji di dayah / pesantren Nurul Fata. PROFIL TGK. CHIEK / PIMPINAN DAYAH Tgk. H. M. Dustur Isma’il. AB adalah Pimpinan yang ke Dua Dayah pondok pesantren Nurul Fata, setelah wafatnya ayahanda beliau Tgk. H. Isma’il. AB pada tanggal 17 Juli 2002 sebagai pendiri dan pimpinan dayah Nurul Fata.
Beliau adalah putra kedua alm. Tgk. H. Isma’il. AB dari lima bersaudara yang lahir di alue Bilie pada tanggal 15 Januari 1977. Beliau mengenyam ilmu pengetahuan agama langsung pada orangtuanya sendiri, disamping belajar Ilmu Dayah / Pesantren atau kitab kuning, Pendidikan Umum secara berjenjang pun diikuti, mulai dari Sekolah Dasar (SD), sekolah. Menengah Pertama dan Aliyah (MA) bahkan beliau menyelesaikan kuliah S1 di IAIN AR- RANNIRI Banda Aceh, dan pada tahun 2002 pemerintah memberikan kesempatan bagi beliau untuk mengikuti Program Pelatihan khusus di Al AZHAR Unversity Cairo Mesir. Pada tahun 2004 Tgk. H. M. Dustur Isma’il, STH mempersunting Cut Maisarah Putri bungsu Abu Tgk. H. TR. Diwa yang juga salah seorang Ulama Kaharismatik di Nagan Raya dari hasil perkawinan beliau saat ini dianugrahi tiga orang anak. Disamping kegiatan dan tugas pokok beliau memimpin dayah dan mengajar mengaji khususnya untuk para dewan guru / teungku dayah dan santri-santri senior lainnya beliau juga aktif di beberapa organisasi seperti MPU kabupaten Nagan Raya, LPTQ, IPHI dan lainnya. KONDISI LINGKUNGAN SOSIAL DAYAH PONDOK PESANTREN Dayah Pondok pesantren Nurul Fata yang berdiri sejak tanggal 04 Juni 1975 terletak di gampong Alue Bilie Kecamatan darul Makmur Kabupaten Nagan Raya merupakan wilayah puast Ibu Kota Kecamatan dan dikelilingi oleh desa-desa pemukiman penduduk yang berada pada jalur lintasan jalan nasional yang menghubungkan antara Aceh dengan Sumatera Utara. Masyarakat disekitar Dayah / Pesantren Nurul Fata seluruhnya beragama Islam, segala aktifitas Dayah / Pesantren sangatlah identik dengan kondisi masyarakat di sana, bahkan pada suasana-suasana tertentu masyarakat umum terlibat beraktifitas langsung dengan serangkaian kegiatan dayah / pesantren seperti acara peringatan hari-hari besar Islam, Ibadah Tawajjuh dan lain sebagainya. MODEL KEPEMILIKAN Dayah / Pesantren Nurul Fata merupakan lembaga / wadah pendidikan khusus Ilmu Agama Islam yang dikelola dan dipimpin langsung oleh Pimpinan dayah Pesantren. Segala bentuk kebijakan tetap berdasarkan pertimbangan dan mufakat dengan unsur-unsur pengurus Dayah guna menghasilkan keputusan yang lebih sempurna disamping itu dayah / pesantren Nurul Fata juga bernaung dibawah yayasan yang dikelolah dan dipimpin oleh pimpinan dayah/ pesantren sebagai wadah organisasi yang memiliki dasar hukum.
PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN 1. PENDIDIKAN FORMAL. Meskipun didalam butir-butir akte pendiriannya tersebut salah satu misi Dayah Nurul Fata adalah menyelenggarakan Pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai ke
Perguruan Tinggi, untuk sementara waktu belum dapat melaksanakan kegiatan Pendidikan formal disebabkan banyak hal yang menjadi kendala terutama yang menyangkut finalisasi. 2. PENDIDIKAN NON FORMAL. Sebagai Dayah / pesantren lainnya di aceh, “ Dayah Pesantren Nurul Fata” menyelenggarakan Pendidikan Pengajian Khusus Kitab-Kitab Arab atau juga dikenal dengan Kitab Kuning yang secara bertingkat yang diatur dari kelas paling dasar sampai kekelas atas sesuai dengan tingakatan dan kemampuan yang telah dimiliki oleh satri yang bersangkutan. Di samping itu juga dayah / pesantren Nurul Fata juga memberikan Pendidikan keterampilan lain kepada para santri seperti keterampilan Muhdharah berpidato, Seni Dalael Khairat, Seni membaca Al’ qur’an dan lainnya. Bagi santri yang berpotensi juga disediakan layanan pendidikan Tahfidhul qur’an. SANTRI, BADAL dan USTAZ Didayah/ Pesantren Nurul Fata para pelajar memang tersebut santri baik dari jenjang awal sampai ketingkat atas yang jumlahnya mencapai 203 orang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dan bagi santri yang memiliki prestasi dan kemampuan mereka diberi kesempatan untuk mengasa ilmu yang didapat dengan mengajar santri yang tingkatannya lebih rendah. Badal ustaz disini tidak dipergunakan akan tetapi yang sudah dianggap mampu santri yang telah senior ditunjuk dan diangkat oleh Abu Pimpinan untuk menjadi guru (atau lebih dikenal dengan sebutan tengku rangkang) bagi santri lain. SARANA DAN PRASARANA Sarana dan Prasarana sebagai penunjang aktifitas belajar dan mengajar yang dimiliki dayah Nurul Fata pada saat ini memang masih sagat jauh dari yang sewajarnya bila dilihat dari kebutuhan yang diperlukan, dengan jumlah santri yang jumlahnya mencapai 203 orang, dayah Nurul Fata hanya mempunyai sarana dan prasarana berupa : a. 1 Bangunan Kantor b. 1 Mesjid c. 6 Ruang Belajar d. 2 Balee Drah e. 9 Ruang Santri f. 21 Bilik/Asrama Santri g. 10 Bilik/Kamar Guru (Tengku Rangkang) h. 1 Rumah Abu Pimpinan. MODEL PENGEMBANGAN EKONOMI DAYAH PESANTREN. Dayah / Pesantren Nurul Fata saat ini hanya mengandalakan pertanian perkebunan sebagai sumber dana tetap namun untuk memenuhi kebutuhan dayah masih sangat jauh dari
yang diperlukan padahal Dayah Nurul Fata memiliki aspek ekonomi lainnya yang sangat pontesial, seperti peternakan dan perikanan air tawar, sehubun-gan factor modal yang membuat dayah Nurul Fata tidak dapat bergerak kea rah tersebut. PROGRAM PENGEMBANGAN Untuk program pengembangan secara garis besar ada 2 (dua) bidang yaitu : a. FISIK Secara fisik akan membangun yang proritas utama adalah rekontruksi mesjid yang rusak akibat gempa yang trejadi pada tanggal 26 Desember 2004 yang lalu, asrama pemondokan santri, ruang belajar, ruang serba guna, ruang keterampilan computer aula dan perpustakaan serta ruang pelayanan kesehatan. b. Non Fisik Peningkatan kedisplinan pembelajaran dan peningkatan keterampilan para santri dan pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan / perikanan guna memantapkan kemandirian perekonomian dayah. PROGRAM UNGGULAN Dalam program unggulan yang paling utama adalah peningkatan kemampuan santri dalam penyerapan pelajar sesuai tingkatan masing-masing dan penerapan pengamalan yang dilaksanakan dalam ibadah setiap harinya. Dan disamping itu Tahfidhul Qur’an juga Proritas utama di dayah Nurul Fata termasuk keterampilan berpidato dan khutbah, dan ditambah lagi keterampilan kemampuan berbahasa arab.