GAMBARAN PERILAKU KESEHATANPADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN 2012 PADA TAHUN 2015 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN
Disusun Oleh:
Mohammed J.M. Shabat NIM : 1112103000102
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436H/ 2015
i
ii
KATA PENGANTAR Assalamu’alikum warrahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, karunia, kasih saying dan ridho-Nya kepada kita semua. Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang karena rahmat dan ridho-Nya saya dapat menyelesaikan penelitian dan laporan penelitian dengan judul “Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015.” Penyusunan laporan penelitian ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingiin mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M.Kes. Selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta yang selalu membimbing kami dalam segala hal untuk menjadi lebih baik. 2. dr. Achmad Zaki, M.Epid., SpOT selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter beserta segenap dosen program studi pendidikan dokter yang selalu memberikan bimbingan dan ilmu kepada saya selama menjalani masa pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. dr. Nouval Shahab, SpU, PhD, FICS,FACS selaku penanggung jawab Modul Riset Program Studi Pendidikan Dokter 2012 yang selalu membimbing dan memberikan motivasi dalam pelaksaan penelitian ini. 4. dr. Risahmawati, PhD selaku pembimbing pertama yang telah banyak sekali memberikan ilmu dan waktu beliau serta memberikan arahan, motivasi dan semangatkepada saya untuk selalu membimbing dengan penuh kesabaran dan kasih sayang sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. 5. dr. Achmad Zaki, M.Epid., SpOT,selaku pembimbing kedus saya yang selalu memberikan waktu, tenaga dan ilmu untuk selalu memeberikan
v
bimbingan, arahan dan semangat sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. 6. dr. M. Djauhari Widjajakusumah, AIF, PFK dan dr. MaritaFadhilah, Ph.D selaku penguji sidang laporan penelitian ini. 7. Bu Pipit dan Pak Ajip selaku petugas administrasi FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bagian akademik yang membantu dalam proses perijinan sidang skripsi. 8. Kedua orang tua saya tercinta, kakak serta adik kandung saya serta seluruh keluarga besar saya yang telah turut serta dan selalu memberikan dorongan , motivasi, do’a dan kasih sayang yang tak terhingga selama penelitian ini. Tanpa do’a dan dukungan mereka penelitian ini tidak akan berjalan lancar. 9. Terimakasihkepada
Kiki
Rosmayanti
yang
telahmemberidukungandanmotivasisehinggapenelitianinidapatterselesaika n. 10. Teman – Teman keluarga besar PSPD 2012 UIN Syarif Hidayatullah untuk waktu yang telah dilalui bersama selama masa pendidikan saya di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 11. Semua pihak yang telah memebrikan dukungan dan do’a kepada saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Laporan penelitian ini kemungkinan besar masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran untuk dapat memperbaiki laporan penelitian ini menjadi lebih baik lagi. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti, masyarakat serta yang membaca penelitian ini. Segala bentuk/’ bantuan dan kebaikan yang telah dilakukan demi selesainya laporan penelitian ini, semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 14 September 2015
Mohammed J.M. shabat
vi
ABSTRAK Mohammed Jamal Mohammed Shabat. Program Studi Pendidikan Dokter. Gambaran Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 pada Tahun 2015. Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah kesehatan akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan pada lingkungan dan merekayasa kependudukan atau faktor keturunan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku yang secara teoritis memiliki andil 30 - 35 % terhadap derajat kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku kesehatan pada mahasiswa PSPD. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Sample yang yang digunakan adalah total sampling dari seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 pada Tahun 2015. Sample ini berjumlah 96 responden. Penelitian ini bersifat deskriptifdengan menggunakan desain cross-sectional. Data yang diperoleh tersebut disajikan dalam bentuk tabel. Hasil pada penelitian ini adalah responden yang memiliki status kesehatan baik sebanyak 54,2% dan kurang baik sebanyak 45,8%. Responden yang memiliki Hygiene behavior yang baik sebanyak 59,4% dan kurang baik sebanyak 40,6%. Responden yang memilikiDietarybehavior yang baik sebanyak 43,8% dan kurang baik sebanyak 56,3. Responden yang memiliki Risk behavior baik (Good risk behaviour) sebanyak 55,2% dan tidak baik (Bad risk behaviour) sebanyak 44,8%. Responden yang memiliki physical activity behavior yang baik sebanyak 55,2% dan kurang baik sebanyak 44,8%. Dari beberapa parameter tersebut kemudian diolah untuk membagi populasi peneltian menjadi dua kelompok. Dengan hasil responden yang memiliki perilaku kesehatan baik sebanyak 49,0% dan kurang baik sebanyak 51,0%.
vii
Kata kunci : perilaku, kesehatan, status kesehatan, Hygiene behavior, Dietarybehavior,Risk behavior, Physical activity behavior
viii
ABSTRACT Mohammed J.M. Shabat. Medical Education Study Programme.An Overview of Health behavior among Medical Students at Faculty of Medicine and Health SciencesSyarifHidayatullah Islamic State University. In line with increasing developments of the era globalization, as well as the demographic transition and the epidemiology of the disease,therefore health problems due to the behavior and lifestyle changes relating to the socio-cultural behavior tends to be more complex. The improvement is not just carried on aspects of health care, improvements of the environment and manipulate the population or hereditary factors,but the need to pay attention to behavior factors that theoretically has contributed 30-35% of the health status. The purpose of this study is to describe the health behavior among medical students. The collection of data through questionnaires. The sample used were all the Medical students of Faculty of
Medicine and Health SicencesSyarifHidayatullah State Islamic
University (UIN) 3rd year in 2015. This study is andescriptive Study using crosssectional design. Obtained data was presented in table form. The results of this study are the respondents who have a good health status as much as 54.2% and the poorly as much as 45.8%. The respondents who have good hygiene behavior as much as 59.4% and the poorly as much as 40.6%.The respondents who have good dietary behavior and poorly as much as 43.8% as much as 56.3. The respondents who have good risk behavior as much as 55.2% and who have Bad risk behavior as much as 44.8%. The respondents who have good physical activity behavior as much as 55.2% and the poorly as much as 44.8%. Several parameters then processed to divide the population of the study into two groups. With the results of the respondents who have good health behavior as much as 49.0% and the poorly health behavior as much as 51.0%. Key words :behavior, health, Hygiene behavior, Dietarybehavior,Risk behavior, Physical activity behavior
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ................................................................................................... i LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ ii LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv KATA PENGANTAR ............................................................................................ v ABSTRAK ............................................................................................................ vii DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2 1.3 Hipotesis....................................................................................... 2 1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 3 1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 5 2.1 Landasan Teori ............................................................................ 5 2.1.1 Kesehatan…………………..………………………………….5 2.1.1.1Definisi Sehat….…………………...………...…...5 2.1.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan…….7 2.1.2 Konsep Sehat Menurut Islam .................................................. 10 2.1.3 Perilaku ................................................................................... 17 2.1.3.1 Batasan Perilaku …………………………………………...17 2.1.3.2Tingkatan Perilaku……………………………………...….20 2.1.3.3 Perilaku Kesehatan .............................………….22 2.1.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat…………………………….25 2.1.4.1 Definisi PHBS……...…………….……………....25 2.1.4.2 Sasaran PHBS…….,…………….…………….…26
x
2.2. Kerangka Teori……………………………………………………....30 2.3 Kerangka Konse .................................................................................. 30 2.4Definisi Operasional ............................................................................. 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ........................................................................ 33 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 33 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 33 3.3.1 Populasi ................................................................................... 33 3.3.2 Sampel ..................................................................................... 33 3.4 Cara Kerja Penelitian ................................................................. 34 3.4.1 Kriteria Penelitian…….……………………..…..…………...35 3.4.2 Metode Pengumpulan Data………………………….…..…...35 3.5 Manajemen Data ........................................................................ 35 3.5.1 Pengolahan Data...................................................................... 35 3.5.2 Penilaian Kuesioner ................................................................ 37 3.5.3 Etika Penelitian ....................................................................... 39 3.5.4 Biaya Penelitian ...................................................................... 39 3.5.5 Time Table……...………………………………………..39
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil ........................................................................................... 40 4.1.1 Analisis Univariant.................................................................. 40 4.1.2 Karakteristik Responden ......................................................... 40 4.1.3Distribusi Frekuensi Responden .............................................. 41 4.1.4 Sebaran responden berdasarkan status kesehatan, Hygiene behavior, Dietary behavior, Risk behavior danPysical activity behavior…………………………………………………………43 4.1.5 Gambaran Antar Variabel ...................................................... 45 4.1.5.1 Chi-Square dan Uji Fisher……………………………….,,,45 4.2 Pembahasan ................................................................................ 47 4.2.1 Status Kesehatan ..................................................................... 47 4.2.2 Hygiene behavior .................................................................... 48 4.2.3 Dietary behavior ..................................................................... 48 4.2.4 Risk behavior ........................................................................... 49 4.2.5 Health behavior …………...……………………………..49 xi
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ................................................................................ 51 5.2 Saran ........................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 53
LAMPIRAN .......................................................................................................... 56
xii
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin……………………………………………………………………33 Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian……….……………………..39 Tabel 4.1Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Sosio-Ekonomi.................... 40 Tabel 4.2Distrbusi Frekuensi Responnden Berdasarkan Perilaku Kesehatan Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 .. 41 Tabel 4.3Sebaran responden berdasarkan status kesehatan, status kebersihan, status gizi, perilaku berisiko dan aktivitas fisik .................................. 44 Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Kesehatan (Health Behaviour) pada Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 ........................................................................ 43 Tabel 4.5Hubungan Usia dengan Perilaku Kesehatan .......................................... 46 Tabel 4.6Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Kesehatan ........................... 46 Tabel 4.7Hubungan Status Kesehatan dengan Beberapa Variabel ....................... 47 Tabel 4.8Hubungan Status Kebersihan dengan Tempat Tinggal Sekarang .......... 48 Tabel 4.9Hubungan Perilaku Berisiko dengan Tempat Tinggal Sekarang ........... 49 Tabel 4.10Hubungan Status Gizi dengan Uang Saku Perbulan ............................ 50 Tabel 4.11Hubungan Tempat Tinggal Sekarang dengan Beberapa Variabel ....... 50 Tabel 4.12Hubungan Gangguan Tidur dengan Minum Kopi/Soda ...................... 51
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Kesediaan Responden Penelitian( Informed Consent ) ....... 62 Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ........................................................................ 64 Lampiran 3 Ethical Aprove…...….....……………………………………..…….66 Lampiran 4 Riwayat Penulis.................................................................................67
xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan RI tahun 2005 – 2025 atau “Indonesia Sehat 2025” disebutkan bahwa perilaku masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025 adalah perilaku yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan; mencegah risiko terjadinya penyakit; melindungi diri dari ancaman penyakit dan masalah kesehatan lainnya; sadar hukum; serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, termasuk menyelenggarakan masyarakat sehat dan aman (safe community)1. Seiring dengan cepatnya perkembangan dalam era globalisasi, serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin kompleks. Perbaikannya tidak hanya dilakukan pada aspek pelayanan kesehatan, perbaikan pada lingkungan dan merekayasa kependudukan atau faktor keturunan, tetapi perlu memperhatikan faktor perilaku yang secara teoritis memiliki andil 30 - 35 % terhadap derajat kesehatan.1 Tahun 2002, World Health Organisation mengatakan bahwa di negara-negara industri di Amerika Utara, Eropa dan Asia “Alkohol, Merokok, konsumsi buah-buahan dan sayuran yang rendah serta kurangnya aktivitas fisik merupakan 29% dari beban dan penyebab suatu penyakit”. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Pelita Harapan pada tahun 2012 mengenai perbedaan perilaku sehat antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan menunjukkan bahwa secara garis besar mahasiswa kesehatan memiliki perilaku kesehatan yang baik dibandingkan dengan mahasiswa non kesehatan. Variabel yang diteliti dalam penelitian 1
2
tersebut adalah kebiasaan merokok, alkohol dan Dietary behavior, meskipun kebiasaan merokok, alkohol dan kebiasaan makan mahasiswa kesehatan dalam kondisi baik (masing-masing 95,1%, 89,7%, 48,9%)2. Namun, masih terdapat beberapa mahasiswa kesehatan yang memiliki perilaku kesehatan yang kurang baik meskipun persentasenya kecil. Dengan latar belakang mahasiswa kesehatan
yang mendapatkan
pendidikan yang cukup tentang kesehatan, diharapkan presentase tersebut dapat diturunkan lagi, hingga ilmu pengetahuan yang didapat semasa pendidikan dapat diamalkan di kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan penilitian ilmiah untuk menggambarkan perilaku kesehatan pada mahasiswa kesehatan. Sehingga dapat diperoleh data yang menunjang penetapan strategi yang lebih tepat untuk memperbaiki perilaku kesehatan pada mahasiswa kesehatan khususnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 yang dijadikan subjek penelitian. Penelitian ini diberi judul Gambaran Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun 2015. 1.1. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1.
Gambaran perilaku kesehatan pada mahasiswa PSPD tingkat 3 di FKIK UIN Syarif HidayatullahJakarta.
1.2. Hipotesis 1.
Perilaku kesehatan pada mahasiswa PSPD tingkat 3 di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kurang baik.
3
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui dan memahami gambaran perilaku kesehatan mahasiswa PSPD tingkat 3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015.
1.3.2. Tujuan Khusus 1.
Untuk mengetahui gambaran Status kesehatan, Perilaku Gizi, Aktivitas Fisik, Hygiene behavior dan Perilaku Berisiko pada mahasiswa PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015.
1.4. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Subjek Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang valid tentang beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku kesehatan pada mahasiswa kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015.
2.
Bagi Institusi a. Dalam rangka memberikan informasi yang akan bermanfaat bagi pengembangan kebijakan fakultas, pengarahan, dan pencegahan kegiatan mahasiswa yang mengarah pada perilaku kesehatan yang berisiko buruk. b. Selain itu, promosi kesehatan ini sejalan dengan reformasi strategi Sistem Pelayanan Kesehatan Nasional, yaitu 'pencegahan lebih baik daripada pengobatan. c. Kampus dapat membantu untuk mengeksplorasi perilaku kesehatan mahasiswa PSPD dan meneliti faktor-faktor perilaku yang mempengaruhi kesehatan mereka.
4
3. Bagi Peneliti a. Menambah pengetahuan peneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku kesehatan yang buruk pada mahasiswa PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Melalui penelitian ini dapat menerapkan dan memanfaatkan ilmu yang didapat selama pendidikan dan menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat penelitian ilmiah.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Kesehatan
2.1.1.1 . Definisi Sehat Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakitakan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Menurut WHO (2005) Sehat itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.3 Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif: 1.
Memperhatikan individu sebagai sebuah system yang menyeluruh.
2.
Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3.
Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.4
Kata health berasal dari hal, yang berarti “hale, sound, whole” (kuat, baik, utuh). Berkaitan dengan kesehatan manusia, kata health (kesehatan) telah didefinisikan dengan sejumlah cara. Definisi kesehatan yang dipublikasikan. World Health Oraganization (WHO) di tahun 1974 yaitu, “ kesehatan adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”. Namun sekarang ini, kata tersebut mengambil pendekatan yang lebih holistic, Hahn dan Payne menjelaskan kesehatan dalam bentuk enam dimensi yang interaktif dan dinamis yaitu dimensi fisik, emosional, sosial,
6
intelektual, spiritual dan dimensi okupasional. Penulis buku kesehatan masyarakat suatu pengantar memutuskan untuk menggabungkan definisi kesehatan tersebut dengan definisi yang diciptakan sendiri yaitu kesehatan sebagai keadaan atau kondisi dinamis yang sifatnya multidimentional dan merupakan hasil dari adaptasi seseorang terhadap lingkungannya. Kesehatan merupakan sumber untuk kehiudpan danada dalam berbagai tingkatan. “banyak orang yang menikmati suatu konidis sehat walau orang lain mungkin memandang kondisi tersebut sebagai kondisi sakit”.5 “ Health is a state of complete physical, mental and social wellbeing and not merely an absence of disease or infirmity”. Kesehatan adalah sebuah pernyataan tentang keadaan fisik, mental dan sosial yang baik (sejahtera), tidak hanya semata-mata berkenaan dengan tidak adanya penyakit atau kelemahan. Oleh karena itu secara lebih operasional, kesehatan dirumuskan sebagai berikut:” Health is condition or qualityof the human organism expressing the adequate functioning of the organism in given condititon, genetic or environmental. Health means there is no obvious evidence of disease, and that a person and organs of the body are functioning normally”. Kesehatan adalah keadaan atau kualitas organisme manusia yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor genetika dan lingkungan.6 Menurut Undang-undang Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 1 sehat didefinisikan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang menmungkinakan hdiup produktif secara sosial dan ekonomi. kesehatan perlu dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari beberapa unsur yang meliputi unsur fisik, mental dan sosial dimana kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Dalam pengertian yang paling luas, kesehatan merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu meneyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, sosial dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya. Sebagaimana telah dirumuskan oleh WHO pada tahun 1984
7
bahwa pribadi yang sehat secara holistic meliputi sehat fisik, sehat jiwa, sehat sosial dan sehat spiritual.5,7 Empat dimensi sehat ini telah diadopsi oleh American Psychiatric Association pada tahun 1992 dalam konsep sehat biopsikososial spiritual. Konsep sehat ini tidak berdiri sendiri secara terpisah, tetapi saling kaitberkait dan menunjang.7 Dengan dimikian, kesehatan adalah totalitas yang menunjukkan tidak adanya penyakit, dan bahwa organ-organ tubuh berfungsi secara normal. Konsep kesehatan secara holistic meliputi berbagai dimensi seperti dimensi fisik, mental, sosial, spiritual, emosi, pekerjaan, filosofi, kultural, sosial ekonomi, pendidikan, nutrisi, kuratif dan preventif.8 2.1.1.2.Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kesehatan sehingga status kesehatan setiap individu berlainan. Faktor tersebut diantaranya adalah: 1.
Faktor fisik Faktor- faktor fisik mencakup pengaruh geografi dan lingkungan. Masalah kesehatan akibat faktor geogafi dapat dipengaruhi secara langsung oleh ketinggian, letak dan iklimnya. Di Negara tropis yang iklimnya hangat, lembab dan hujan turun sepanjang tahun, penyakit parasite dan infeksius merupakan masalah kesehatan yang utama. Sedangkan faktor lingkungan ini berkaitan dengan kepedulian kita terhadap lingkungan.7
2.
Faktor sosial dan budaya
8
Faktor-faktor sosial merupakan faktor yang muncul dari interaksi antara individu. Contohnya masyarakat yang hidup di daerah kota dengan kehiduapan serba cepat, memiliki angka kesakitan terkait stress yang lebih tinggi dibandingkan masyarakat yang hidup di desa dimana kehidupan disana lebih tenang. Faktorfaktor budaya muncul dari petunjuk (baik eksplisit maupun implisit) yang diwariskan kepada seseorang sebagai bagian dari kelompok lingkungan tertentu. Petunjuk ini akan mengarahkan mereka bagaimana berperilaku di dalamnya berkaitan dengan hubungan dengan orang lain, dengan kekuatan supranatural atau Tuhan dan/dengan lingkungan alamnya.7 3.
Faktor kepercayaan, tradisi dan praduga Kepercayaan, tradisi dan praduga dari anggota masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat itu. Kepercayaan masyarakat terhadap perilaku kesehatan khusus seperti merokok dapat mempengaruhi pembuatan kebijakan dalam memutuskan untuk menggunakan atau tidaknya aturan dilarang merokok. Tradisi dari kelompok etnik tertentu dapat mempengaruhi jenis makanan dan layanan yang tersedia di masyarakat.7
4.
Faktor ekonomi Baik situasi ekonomi setempat maupun nasional dapat mempengaruhi kesehatan melalui penurunan pelayanan kesehatan dan sosial. Penurunan kondisi ekonomi berarti bahwa pemasukan pajak yang rendah.7
5.
Faktor politik
9
Pada besar atau kecilnya partisipasi pemerintah dalam isuisu kesehatan. Contohnya, telah menjadi pembicaraan lama di AS untuk memutuskan sejauh mana pemerintah terlibat dalam layanan kesehatan.7 6.
Faktor agama Sejumalah agama mengambil sikap tersendiri terhadapa layanan kesehatan. Contohnya, beberapa komunitas keagamaan membatasi
jenis
perlakuan
anggotanya.Sebagiantidak
medis
yang
membolehkan
dapat
diterima
imunisasi,lainnya
tidakmembolehkan anggota mereka diobati oleh dokter. Jelas bahwa agama dapat mempengaruhi kesehatan suatu komunitas baik secara positif maupun negatif.7 7.
Norma Sosial Pengaruh norma sosial dapat bersifat positif maupun negatif dan dapat berubah kapan saja. Merokok, misalnya. Selama tahun 1940-an, 1950-an dan 1960-an , merokok di kebanyakan tempat dapat diterima. Kenyataannya, pada tahun sekitar 1960-an , sekitar 53% pria Amerika dan 32% wanita Amerika merokok. Dengan begitu, di tahun 1960-an, perokok dapat diterima masyarakat, apalagi biloa perokok itu pria. Di akhir abad ke-20, persentase perokok mnurun menjadi 27.6% untuk pria dan 2.1% untuk wanita, dan di kebanyakan tempat umum merokok tidak dapat lagi diterima. Tuntutan hukum terhadap perusahaan tembakau baik oleh pihak kejaksaan ataupun perorangan memberikan bukti lebih jauh bahwa merokok tidak dapat lagi diterima oleh masyarakat. Karena perubahan norma sosial ini, makin sedikit asap rokok sekunder di banyak tempat umum, dan sebagai akibatnya kesehatanpun membaik.7
8.
Faktor sosial ekonomi
10
Baik di Amerika serikat maupun di Eropa Barat, kesenjangan antara status kesehatan dan kematian antara mereka yang menguasai dan tidak menguasai kekuatan ekonomi dan sumber daya sosial semakin melebar. Ini berarti merka yang status sosial ekonominya paling rendah, status kesehatannya pun paling rendah dan paling sulit mendapatkan akses layanan kesehatan. Gerbang menjuju system layanan kesehatan untuk kebanyakan orang Amerika adalah doker keluarga. Kaum tak berpunya jarang memiliki dokter keluarga. Bagi mereka, gerbang menuju system layanan kesehatan adalah ruang gawat darurat rumah sakit setempat. Selain mendapatkan akses menuju layanan kesehatan, pendapatan lebih tinggi menumngkinakan seseorang untuk memiliki rumah lebih baik, tinggal di pemukiman yang lebih aman dan menngkatkan peluangnya untuk menerapkan perilaku yang meningkatkan kesehatan.7
2.1.2. Konsep Sehat Menurut Islam Dalam Bahasa arab kata sehat diungkapakan dengan kata as-sihhah yaitu keadaan baik, bebas dari penyakit dan kekurangan serta dalam keadaan normal.9 Dua istilah keagamaan yang digunakanun untuk menunjukkan seberapa pentingnya kesehatan dalam pandangan Islam. Kedua istilah tersebut adalah sehat dan afiat. Kedua istilah tersebut dalam Bahasa Indonesia sering menjadi kata majemuk sehat wal afiat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata afiat dapat dipersamakan dengan kata sehat. afiat diartikan kuat dan sehat, sedangkan kata sehat sendiri antara lain diartikan sebagaia keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit. Dalam Munjid al-Thullab, Fu’ad Ifram al-Bustamy berpendapat bahwa sehat adalah hilangnya penyakit, dan berarti pula
11
sesuatu yang terbebas dan selamat dari segala yang tercela. Sehat dapat pula erarti segar, tak sakit, betul, tak salah, selamat dan terpakai.8 Kata-kata sehat selanjutnya menjadi sifat atau keadaan yang menggambarkan bukan hanya yang menjangkau kesehatan jasmani dan rohani saja, melainkan juga kesehatan sosial kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan gizi. Majelis Ulama Indonesia (MUI), misalnya dalam Musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai “kesehatan jasmani, kesehatan ruhaniah dan sosial yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengemalkan dan memelihara serta mengembangkannya. Pengertian dan luang lingkup dari masing-masing kesehatan ini dapat dikemukakan sebagai berikut:10 1.
Kesehatan Jasmani/Fisik Dalam konteks kesehatan jasmani atau kesehatan fisik, misalnya ditemukan sabda Rasulullah SAW yang artinya: “ sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu” (H.R. Bukhari)11 Kesehatan jasmani ini erat kaitannya dengan: a.
Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan baik yaitu makanan dan minuman yang dinyatakan boleh dimakan dan diminum dan juga haru dalam keadaan baik.
b.
Ajaran tentang bersuci ( thaharah) seperti penggunaan air yang bersih dan mensucikan untuk keperluan mandi, berwudhu, istinja dan sebagainya, ajaran tentang thaharah ini terkait dengan pelaksanaan sebagian ibadah dalam islam sebagai persyaratan ibadah agar dianggap sah secara huku islam, tetapi juga agar timbul budaya, sikap hidup dan keperibadian yang mencintai dan peduli terhadap kebersihan dalam arti seluasluasnya, yaitu mulai dari kebersihan diri sendiri, tempat tinggal sampai dengan lingkungan. Kebersihan lingkungan perlu diperhatikan karena lingkungan tersebut kotor, maka orang
12
yang ada di tempat tersebut itupun akan kotor dan mudah terserang penyakit. c.
Kebersihan, suci dan bersih adalah dasar dan sendi segala peraturan agama islam dan dibagi-bagi atas kebersihan rumah, kebersihan pakaian dan badan. Kebersihan tubuh yang lahir adalah suatu syarat mutlak untuk memperoleh kesucian batin.
Agar tubuh tetap sehat, al-Qur’an memeberikan beberapa petunjuk dan tuntutan. Baik berupa pemeliharaan maupun pencegahan dan pengobatan, antara lain sebagai berikut: 1. Mengkonsumsi makanan yang bergizi 2. Larangan mengkonsumsi makanan dan minuman
yang
berbahaya. 3. Larangan makan dan minum secara berlebihan 4. Urgensi gerak dn olahraga bagi kesehatan tubuh Dengan demikian, tampak bahwa ajaran Islam sangat mementingkan kesehatan jasmani dan fisik yang dilakukan dengan cara memelihara keersihan makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan seterusnya yang secara keseluruhan terintegrasi dalam pelaksanaan ibadah.9 2.
Kesehatan Rohani kesehatan jasmani dan fisik dalam ajaran Islam memiliki hubungan yang erat dengan kesehatan yang bersifat non fisik rohaniah. Orang yang sedang sakit gigi, sakit kepala atau sakit kanker misalnya menyebabkan pikiran dan perasaannya terganggu, takut kalau penyakitnya itu tidak dapat disembuhkan. Hal yang demikiian pada akhirnya menyebabkan ia tidak dapat tidur, tidak nafsu makan dan seterusnya. Demikian pula orang yang terganggu kesehatan
rohaninya
seperti
tergonceng
jiwanya
akibat
mendapatkan musibah, atau dihadapkan kepada berbagai masalah
13
yang berat menyebabkan ia tidak nafsu makan, badannya lemas dan pada akhirnya jatuh sakit. Nabi Muhammad SAW menenunjuk bahwa keluhan fisik yang terjadi kemungkinan karena adanya gangguan mental. Seseorang datang mengeluhkan penyakit perut yang diderita saudaranya setelah diberi obat berkali-kali, tetapi tidak kunjung sembuh, hingga dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa perut saudaramu berbohong ( H.R. Bukhari )11.hadits ini memperlihatkan
bahwa
antara
kesehatan
rohani
memiliki
hubungan yang erat dengan kesehatan jasmani. Sakit perut dalam hadits tersebut adalah disebebkan karena perut orang tersebut suka berbohong. Al-Qur’an karim memang anyak berbicara tentang penyakit jiwa. Mereka yang lemah Imani dinilai oleh al-Qur’an sebagai orang yang memiliki penyakit didalam dadanya yang dimaksudkan dengan hal itu bahwa mereka tidak dapat hidayat dan telah memilih jalan yang saloah serta hati mereka sakit. Penyakit-penyakit kejiwaan pun beraneka ragam dan ertingkat-tingkat. Sikap angkuh, benci, dendam, fanatisme dan kikir yang antara lain disebebakan karena bentuk keberlebihan seseorang. Sedangkan rasa takut, cemas, pesimusme, rendah diri adalah karena kekurangannya. Penyakit rohani yang dimikian itu pula sudah diderita oleh umat manusia dari sejak zaman dahulu. Nabi Muhammad SAW pada suatu hari pernah menjumpai sahabat yang bernama Abu Umamah yang sedang dilanda penyakit jiwa, berupa kehilangan gairah hidup, pesimistis dan tidak ada keberanian mengambil langkah. Menghadapi yang demikian itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan sebuah doa kepadanya, yang artinya : “ Ya Allah aku berlindung diri kepada-Mu dari perasaan ragu-ragu, pesimistis,
14
rasa lemah kemauan, malas, penegecut, kikir, terlilit hutang dan diisolir oleh orang lain”.( H.R. Abu Umamah)12 3.
Kesehatan sosial Hidup bermasyarakat dalam arti yang seluas-luasnya adalah merupakan salah satu naluri manusia. Ia tidak bisadan tidak mungkin mampu hidup sendirian. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, komunikasi, kesehatan, pendidikan dan sebagainya tidak mungkin dapat dipenuhi sendiri. Semua itu dicapai dengan jalan berinteraksi dan berkomunikasi serta bekerjasama dengan orang lain. Upaya ini mau tidak mau membawa manusia harus hidup bermasyarakat. Berdasrakan petunjuk dan isyarat al-Qur’an dan al-hadist kita menjumpai ajaran etika bermasyarakat tersebut anatar lain ajaran
tentang
saling
tolong
menolong,
saling
hormat
menghormati, saling nasehat menasehati, saling asah, dan saling asih dan saling asuh. Sesuai dengan ayat Al-Qur’an Surat alMaidah:2 yang artinya : “Dan tolong menolonglah kamu dalam kebijakan dan takwa, dan janganlah tolng menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”13 Selain dengan memperhatikan dan mengamalkan ajaran alQur’an dan al-hadis serta praktek kehidupan masyarakat yang dipimpin oleh Rasulullah SAW, masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang berdiri di atas landasan iman, bukan masyarakat yang menyimpang, melainkan masyarakat yang konsekuen dank omit
dengan
akidah
Islam,
serta
masyarakat
yang
mengembangkan sikap toleransi, saling menghargai dan saling
15
menghormati, paham agama dan keyakinan masing-masing. Melalui nilai-nilai inilah kesehatan masyarakat dapat diwujudkan.
4.
Kesehatan lingkungan Dilihat dari segi bentuknya kita menjumpai dua macam lingkungan.
Pertama,
lingkungan
fisik
dan
kedua
adalah
lingkungan non fisik. Lingkungan fisik adalah lingkungan yang terdiri dari benda-benda yang tidak bernyawa dan bernyawa, seperti langit, matahari, bumi, sungai, laut, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya. Selanjutnya lingkungan yang bersifat non fisik dapat berupa lingkungan rumah tangga, lingkungan kerja, lingkungan ibadah, lingkungan pendidikan, lingkungan ekonomi, lingkungan politik dan sebagainya. Lingkungan dalam pengertian non spesifik ini selanjutnya dapat dikatakan ebagai situasi atau kondisi. Lingkungan fisik yang sehat dapat ditandai oleh adanya penghijauan yang asli, hutan dan segenap isinya terjaga dengan baik, laut dengan segala isinya dapat dipelihara kejernihan dan kelestariannya, jalan-jalan raya dapat dipelihara kebersihan, ketertiban,
keamanan,
kenyamanan,
dan
keindahannya.
Lingkungan yang sehat juga ditandai oleh tersedianya air yang jernih dan mencukupi, udara yang segar, bersih dan tidak tercemar oleh polusi dan sebagainya. Sedangkan lingkungan non fisik yang sehat dapat ditandai oleh lingkungan atau suasana politik yang aman terkendali, lingkungan ekonomi yang saling memajukan dan menguntungkan, lingkungan pendidikan yang mendorong kegatan belajar dan berprestasi, lingkungan sosial yang harmonis, lingkungan agama yang
mendorong
terciptanya
suasana
kepatuhan
dalam
menjalankan ibadah dan seterusnya. Kesehatan lingkungan yang demikian itu pada akhirnya dapat menjadi salah satu keperluan
16
manusia dalam upaya mewujudkan kesehatan jasmani dan rohaninya sebagaimana tersebut di atas.
5.
Kesehatan Kerja Kesehatan kerja dapat diartikan sebagai kesehatan tempat kerja, dan dapat pula berartisuatu keadaan dimana seluruh aspek yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan berada dalam keadaan sehat. berbagai aspek tersebut antara lain adanya ruangan kerja yang bersih, berkomunikasi dalam jumlah dan kualitas yang cukup dan berfungsi dengan baik, pimpinan yang bijaksana, demokratis, adil penuh perhatian, kasih saying kepada anak buahnya dan memberikan imbalan yang memadai. Sebagai imbangannya, lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan kerja yang karyawannya disiplin, jujur, semangat, hormat kepada atasan, bertanggung jawab dan bersahabat dengan seas am rekan kerja lainnya. Kesehatan kerja juga dapat berarti kerja yang dipotong oleh penguasaan wawasan, ketrampilan serta akhlak dan kepribadian yang agung. Dengan perpaduan tiga kompetensi tersebut, maka pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik.
6.
Kesehatan Gizi Kesehatan gizi juga diartikan sebagai kesehatan yang berkaitan dengan kualitas dan kadar protein, mineral dan khasiat lainnya dari makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia. Makanan dan minuman tersebut kemudia diteliti unsur khasiat dan manfaatnya bagi kebutuhan manusia, kemudian dinyatakan sebagai makanan dan minuman yang baik dan halal. Kebersihan gizi juga dapat diartikan sebagai kesehatan yang berkaitan dengan cara memasak dan menyajikan makanan
17
dan minuman tersebut. Makanan dan minuman tersebut misalnya harus diolah hingga benar-benar masak dan disajikan dengan menggunakan wadah dan tempat yang bersih. Kesehatan gizi ini selanjutnya dapat berfungsi dalam menpang kesehatan jasmani dan rohani manusia. Sebagaimana al-Qur’an menyatakan dalam surat al-Baqarah:186, al-Maidah: 88 dan al-Nahl: 144 ahwa islam memerintahkan kepada manusia memakan sesuatu yang berasla dari bumi, makanan dan minuman yang benar-benar halal dan baik.
2.1.3. Perilaku
2.1.3.1.Batasan Perilaku Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan, tidak hanya badan atau ucapan, sedangkan batasan-batasan perilaku (behavior) menurut Chaplin adalah respon (reaksi, tanggapan, jawaban, balasan ) yang dilakukan suatu organisme, secara khusus merupakan bagian dari kesatuan pola reaksi suatu perbuatan atau aktivitas, suatu gerak atau kompleks gerak-gerik.14 Masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks yang berupa resultan dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, sosial budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat keehatan masyarakat yang disebut sebagai Psycho-Socio Somatic Health Well Being, merupakan resultan dari 4 faktor yaitu : a.
Environment atau lingkungan
b.
Behaviour atau perilaku baik perilaku kesehatan maupun perilakuperilaku lainnya, antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan ecological balance.
c.
Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagaianya.
18
d.
Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku
merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kelas sosial, perbedaan suku bangsa dan budaya. Maka ancaman kesehatan yang sama, bergantung dari variable-variabel tersebut dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan pasien.15 Selanjutnya lewrence Green mejelaskan bahwa perilaku itu dilator belakangi atau dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: a.
Faktor Predisposisi ( predisposing factors) seperti pengetahuan, sikap dan sebagainya.
b.
Faktor- faktor yang mendukung (enabling factors ) seperti ketersediaan sumber/ fasilitas.
c.
Faktor- faktor yang memperkuat atau mendorong (reinforcing factors ) seperti sikap dan perilaku petugas.16 paradigma sehat adalah cara pandang atau pola pikir pembangunan
kesehatan yang bersifat holistik,proaktif antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai maslaah yang dipengaruhi oleh banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar tetap sehat dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit. Pada intinya paradigma sehat memberikan perhatian utama terhadap kebijakan yang bersifat pencegahan dan promosi kesehatan, memberikan dukungan dan alokasi sumber daya untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat namun tetap mengupayakan yang sakit segera sehat. pada prinsipnya kebijakan tersebut menekankan pada masyarakat untuk menguatamakan kegiatan kesehatan daripada mengobati penyakit.17
19
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hiudp ) yang bersangkutan. Oleh sebab itu , dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuhtumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing. Sehingga yang dimaksud dengan perliaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari masnusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku manusia adalah semua kegiatan ataupun aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.18 Skinner 1938 seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus ( rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap oraganisme,k dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus Organisme Respons. Skinner membedakan adanya dua respons: a.
Respondent
respons
atau
Reflexive,
yakni
respons
yang
ditimbulkan oleh rangsangan- rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini disebut elictitng stimulation karena menimbulkan respons-respons yang relatif tetap. Misalnya, makanan yang lezat menimbulkan keinginan untuk makan,cahaya teranga menyebabkan mata tertutup dan sebagainya. Respondent respons ini juga mencakup perilaku emosional, misalnya mendengar berita musibah menjadi sedih atau menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraan dengan mengadakan pesta dan sebagainya. b.
Operante respons atau instrumental respons, yakni respons yang timbul dan berkembang kemudia diikuti oleh stimulus atau perangsangan tertentu. Perangsangan ini disebut reinforcing
20
stimulaton atau reinforce, karena memperkuat respons. Misalnya apabila seorang petugas kesehatan melaksankan tugasnya dengan baik
(respons
terhadaptugasnya)
kemudian
memperoleh
penghargaan dari atasannya (stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam melaksanaan tugasnya.18 Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua: a.
Perilaku tertutup (covert behavior) Respons
sesorang
terhadap
stimulus
dalam
bentuk
terselebung atau tertutup (covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus
ini
masih
terbatas
pada
perhatian,
persepsi,
pengerahuan/kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
b.
Perilaku terbuka ( overt behaviour) Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.18 Menurut teori behaviourism yang memandang perilaku sebagai
proses fisiologis, dimana prinsip dasar fisiologis tersebut menggambarkan bahwa bila ada stimulus, maka ada respon. Cattle merumsukan bahwa perilaku sebagai respon merupakan fungsi dari situasi dan keperibadian. Berperan sebagai stimulus yang merupakan faktor eksternal yang dalam hal ini dapat berupa faktor-faktor sosial budaya, ekonomi, dan sebagainya. Sedangkan faktor internal adalah keperibadian yang berasal dari dalam indvidu itu sendiri. Keperibadian dapat berupa nilai-nilai maupun sikap.19
21
2.1.3.2. Tingkatan Perilaku Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perubahan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas, praktik atau tindakan memiliki beberapa tindakan, sebagi berikut: a.
Persepsi (perception) Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.
b.
Respon terpimpin (guided response) Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh yang daapt merupakan indicator praktik tingkat dua.
c. Mekanisme ( mechanisme) Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.
d.
Adopsi ( adoption) Adospi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan
tersebut sudah
dimodifikasitanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.18
2.1.3.3. Perilaku kesehatan Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang(organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:
22
a.
Perilaku pemeliharaan kesehatan ( health maintenance) Adalah perilaku atau usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bila sakit. Oleh sebab itu, perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri atas 3 aspek yaitu 1)
Perilaku pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit bila sakit, seerta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.
2)
perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorng dalam keadaan sehat.
3)
perilaku gizi (makanan dan minuman), makanan dan minuman dapat memelihara serta meningkatkan kesehatan seseorang, tetapi sebaliknya makanan dan minuman dapat menjadi penyebab menurunnya kesehatan seseorang, bahkan dapat mendatangkan penyakit.
b.
Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan, atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior). Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini di mulai dari menobati sendiri(self treatemnet) sampai mencari pengobatan ke luar negri.
c.
perilaku kesehatan lingkungan bagaimana seseorang merespons terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan sebagainya, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Dengan perkataan lain, bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga atau masyarakat.20
23
Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan lingkungan itu sendiri. Perilaku ini antara lain mencakup: 1)
Perilaku sehubungan dengan air bersih.
2)
Perilaku sehubungan dengan pembuangan air kotor.
3)
Perilaku sehubungan dengan limbah.
4)
Perilaku sehubungan dengan rumah sehat.
5)
Perilaku sehubungan dengan pembersihan sarang-sarang nyamuk.
Seseorang ahli lain (Becker, 1979) membuat klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan ini: a. Perilaku hidup sehat Adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku ini mencakup antara lain: i.
Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang disini dalam arti kualitas (mengandung zat-zat gizi yang diperlukan tubuh), dan kuantitas dalam arti jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga tidak lebih). Secara kualitas mungkin di Indonesia dikenal dengan ungkapan Empat Sehat Lima Sempurna
ii. Olahraga teratur, juga mencakup kulaitas (gerakan), dan kuantitas dalam arti frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olahraga. Dengan sendirinya kedua aspek ini akan tergantung dari usia, status kesehatan yang bersangkutan.
24
iii. Menghindari perilaku berisiko yang terdiri atas merokok yang merupakan kebiasaan buruk yang mengakibatkan berbagai macam penyakit. Ironisnya kebiasaan merokok ini,
khususnya
di
Indonesia,
seolah-olah
sudah
membudaya. Hampir 50% penduduk Indonesia usia dewasa merokok. Bahkan dari hasil suatu penelitian,dapat disimpulkan
bahwa
sekitar
15%
remaja
Indonesia
merokok. Inilah tantangan pendidikan kesehatan di Indonesia.
Kebiasaan
minum
minuman
keras
dan
mengkonsumsi narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya lainnya, juga cenderung meningkat. Sekitar 1% penduduk
Indonesia
dewaswa
diperkirakan
sudah
mempunyai kebiasaan minum minuman keras. Dan mencegah perilaku seks yang berdampak negatif terhadap kesehatan dan sosialisasi seseorang baik di masa sekarng maupun di masa depan.
iv. Istirahat yang cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup
akibat
tuntutan
untuk
penyesuaian
dengan
lingkungan modern, mengharuskan seseorang untuk bekerja keras dan berlebihan, sehingga waktu istirahat berkurang. Hal ini juga dapat membahayakan kesehatan.
v. Mengendalikan stress. Stress akan terjadi pada siapa saja, dan akibatnya bermacam-macam bagi kesehatan. Lebih banyak sebagai akibat dari tuntutan hidup yang keras seperti diuraikan di atas. Kecenderungan stress akan meningkat pada setiap orang. Stress tidak dapat kita hindari, yang penting kita menjaga agar stress tidak menyebabkan gangguan kesehatan, kita harus dapat
25
mengendalikan atau mengelola stress dengan kegiatankegiatan yang positif.
vi. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya tidak berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks, penyesuaian diri kita terhadap lingkungan dan sebagainya.
b. Perilaku sakit ( Illnes Behaviour) perilaku sakit ini mencakup respons seseorang terhadap sakit
dan
penyakit
pengetahuan tentang
serta
presepsinya
terhadap
sakit
itu,
penyebab dan gejal penyakit, pengobatan
penyakit dan sebagainya.
c. Perilaku peran sakit ( The Sick Role Behaviour) Dari segi sosiologi, orang sakit mempunyai peran yang mencakup hak-hak orang sakit dan kewajiban sebagai orang sakit. Hal dan kewajiban ini harus diketahui oleh orang sakitsendiri maupun orang lain (terutama kularganya). Yang selanjutnya disebut perilaku peran orang sakit.18,21
2.1.4. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS ) 2.1.4.1. Definisi PHBS PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan
kondisi
bagi
perorangan,
keluarga,
kelompok,
dan
masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi, dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku melalui pendekatan pimpinan ( Advocacy ), bina sosial (Social Support ), dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment ) sebagai suatu
26
upaya untuk memabntu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri dalam atanan masing-masing agar dapat menerapkan cara-cara hdiup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan.22 PHBS juga didefinisikan sebagai sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.23 PHBS adalah bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memilihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.22,23 Dalam kaitannya dengan “ Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan” sebagai strategi Pembangunan Nasional untuk mewujudkan “Indonesia
Sehat
2010”.
Paradigm
sehat
perlu
dijabarkan
dan
dioperasionalkan antara lain dalam bentuk PHBS.20 2.1.4.2. Sasaran PHBS Dalam program PHBS ini dilakukan pada sasaran utama yaitu PHBS tatanan Rumah Tangga yaitu seluruh anggota keluarga yaitu pasangan Usia Subur, bumil, anak, remaja, lansia, dan pengasuh anak yang selanjutnya diharapkan akan berkembang kea rah Desa/ Kelurahan. Kecamatan/Puskesmas dan Kabupaten/kota sehat.24 Ada beberapa hal yang sangat perlu diterapkan sasaran PHBS dengan memperhatikan hal-hal itu untuk mengurangi prevalensi keadaan yag buruk terkait kesehatan, hal-hal itu sebagai berikut: a.
Kebersihan Kulit Memelihara
kebersihan
kebiasaan berikut ini: i. Mandi dua kali sehari.
kulit,
harus
memperhatikan
27
ii. Mandi pakai sabun. iii. Menjaga kebersihan pakaian. iv. Menjaga kebersihan lingkungan.
b. Kebersihan Rambut Untuk selalu memelihara rambut dan kulit kepala dan kesan cantik serta tidak berbau apek, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: i. Memperhatikan kebersihan rambut dengan mencuci rambut sekurang-kurangnya dua kali seminggu. ii. Mencuci rambut dengan shampoo/ bahan pencuci rambut lainnya. iii. Menggunakan alat-alat pemeliharaan rambut sendiri.25
c.
Kebersihan Gigi Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan gigi adalah sebagai berikut: i. Menggosok gigi secara benar dan teratur dianjurkan setiap habis makan. ii. Memakai sikat gigi sendiri. iii. Menghindari makanan yang merusak gigi. iv. Membiasakan makan buah-buahan yang menjaga kesehatan gigi. v. Memeriksakan gig secara rutin.25
d.
Kebersihan Tangan, kaki dan kuku Kebersihan tangan berhubungan dengan penggunaan sabun dan cuci tangan dengan menggunakan sabun. Pencucian tangan
28
dengan sabun yang benar dan di saat yang tepat dapat menjadi peran penting dalam mengurangi kemungkinan adanya bakteri penyebab diare melekat pada tangan, tapi praktik cuci tangan harus dilakukan dengan benar dan pada saat yang tepat. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan dengan sabun adalah ketika sebelum makan, sebelum memberi makan anak, sebelum menyiapkan makanan, setelah buang air besar dan setelah membantu anak membuang air besar.26 Menurut Siti Khadijah 2007, kebersihan kaki sama halnya dengan kebersihan tangan yaitu dalam kebersihan nya harus menggunakan sabun sehingga kulit kaki bersih dan bebas dari penyakit terutama pnyakit kulit.27 Kuku yang bersih menghindarkan kita dari berbagai penyakit dan juga secara estetika akan lebih indah. Oleh karena itu kuku yang kotor dapat menyebabkan penyakit tertentu antara lain : 1.
2.
Pada kuku sendiri i.
Cantengan
ii.
Jamur kuku
Pada tempat lain i.
luka dan infeksi tempat garukan
ii.
cacingan
menurut Odang, 1995 yang dikutip oleh siti Khadijah 2007 menyatakan bahwa dalam menghindari penyakit akibat kuku yan kotor maka perlu diperhatikan hal berikut: 1.
membersihkan tangan sebelum makan.
2.
memotong kuku secara teratur.
3.
membersihkan lingkungan.
4.
mencuci kaki sebelum tidur.
e.
Kebiasaan Berolah Raga
29
olah raga yang teratur mencakup kualitas gerakan dan kuantitas dalam arti dan frekuensi yang digunakan untuk berolahraga. Dengan demikian akan menentukan status kesehatan seseorang khususnya anak-anak pada masa pertumbuhan.18 dorongan berolahraga secara teratur dapat memelihara jantung, peredaran darah dan frekuensi nadi. Macam-macam olah raga
yang
dapat
kita
lakukan
antara
lainnya
seperti
bersepeda,lari,berenang dan senam.25 f.
Gizi dan Menu Seimbang Keadaan gizi setiap individu merupakan faktor yang amat penting karena zat gizi kehidupan yang esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia sepanjang hayatnya. Gizi seimbang adalah salah satu faktor pecepatan pada pertumbuhan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, aktif dan produktif. Sebaliknya, kekurangan gizi pada anak-anak dan dewasa akan mengakibatkan lemahnya kemampuan belajar, sepat lelah dan sakit-sakitan. Hal penting yang perlu diperhatikan pada gizi seimbang ini adalah
makanan
yang
beranek
ragam
yang
mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan serat sesuai dengan proporsi yang memkan sayur-sayuran dan buah-buahan serta pola makan yang teratur yaitu tiga kali sehari di pagi, siang dan malam hari.28
30
2.2.
Kerangka Teori
Status kesehatan
Perilaku Kesehatan
Dietary Behavior
Perilaku kebersihan
Alkohol
2.3.
Perilaku Berisiko
Narkoba
Aktivitas fisik
Perilaku seksual
Kerangka Konsep
1.
Jenis kelamin
2.
Karakteristik keluarga dan sosioekonomi
3.
Tempat tinggal
4.
Pendapatan orang tua
5.
Uang saku
6.
Usia
Hygiene Behavior Dietary behavior Risk behavior Physical activity behavior
Perilaku Kesehatan yang baik atau yang kurang baik
Status kesehatan
31
2.4. No
Definisi Operasional Nama Variable
Definisi Operasional
Skala Ukur
Hasil Ukur
Alat dan cara ukur
1.
Perilaku
Adalah
tanggapan
Nominal
kesehatan
atau reaksi individu
(nilai
yang terwujud dalam
sama dengan
gerakan, tidak hanya
atau di atas
badan
87.2 )
atau
ucapan.(wawolumaya 2001).
Dari
biologis,
mean
Menyebarkan kuisioner
2. Perilaku
segi
kurang
perilaku
(nilai
adalah suatu kegiatan atau
1. Perilaku baik
baik mean
dibawah 87.2)
aktivitas
organisme
yang
bersangkutan (Notoatmodjo 2007)
2.
Jenis kelamin
Status gender seorang
Nominal
yang dapat diketahui
1.laki-laki
Menyebarkan
2.perempuan
kuisioner
1. <20 tahun
Menyebarkan
2. >20 tahun
kuisioner
dengan wawancara/melihat postur
dan
penampilan
fisik
orang
tersebut
(Sebastian 2008)
5.
Usia
Masa
yang
didahului
pernah
seseorang
sejak tahun kelahiran sampai penelitian 2002)
waktu (Afranis
Nominal
32
7.
8.
Dietary
Yaitu
respon
behavior
seseorang
terhadap
makanan
sebagai
2.Diatery
kebutuhan vital bagi
Behavior
kehidupan
kurang baik
Perilaku
setiap perilaku atau
berisiko
tindakan
Nominal
Nominal
yang
1.Diatery
Menyebarkan
Behavior baik
kuesioner
1.Perilaku baik
Menyebarkan
2.Perilaku buruk
kuesioner
1.perilaku baik
Menyebarkan
2.perilaku kurang
kuesioner
meningkatkan kemungkinan seseorang atau
tertular menularkan
penyakit 9.
Perilaku
Perilaku
individu
kebersihan
terhadap
kebersihan
lingkungan
Nominal
dan
baik
kebersihan diri.
10.
Aktivitas fisik
Setiap gerakan tubuh
1.perilaku baik
Menyebarkan
yang dihasilkan oleh
2.perilaku kurang
kuesioner
otot
baik
rangka
yang
memerlukan pengeluaran energi.
Nominal
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian Descrtptive ini mengunakan desain cross-sectional. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan Agustus 2015. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi penelitian ini yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
Angkatan 2012. 3.3.2. Sampel Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling, yaitu semua mahasiswa PSPD Alasan memilih total sampling dikarenakan adanya perbedaan antara satu angkatan dengan yang lain yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang memungkinkan perbedaan hasil bila menggunakan random sampling. Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki
35
Perempuan
61
Jumlah
96
33
34
3.4. Cara Kerja Penelitian Melakukan perizinan kepada pembimbing riset
Menentukan sampel penelitian
Datang ke Angkatan yang terpilih sebagai sampel
Sumber kuisioner didapatkan dari kuisioner Brooklyn College of the City University of New York mengenai perilaku kesehatan
Dilakukan validasi kuisioner kepada 30 mahasiswa
Permintaan izin kepada responden sekaligus menjelaskan mengenai penelitian
Hasil
Pembagian kuesioner kepada seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012
Diskusi
Informed consent kesediaan untuk pengisian kuisioner
Bersedia
Kuisioner akhir
Tidak bersedia
Penjelasan tentang pengisian kuisioner
Pengisian kuisioner Clearing data Pengumpulan dan pengolahan data dengan SPSS versi 22
Drop out 0 kuisioner
35
3.4.1. Kriteria Penelitian a. Kritera Inklusi Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012. b. Kriteri Eksklusi 1.
Mahasiswa/i yang menolak untuk dijadikan sebagai subjek penelitian
2.
Mahasiswa/i yang tidak mengisi salah satu pertanyaan kuesioner
c. Kriteria Drop Out 1.
Mahasiswa/i yang menolak untuk dijadikan sebagai subjek penelitian
2.
Mahasiswa/i yang tidak mengisi salah satu pertanyaan kuesioner
3.4.2. Metode Pengumpulan Data 1. Pengarhan pengisisan kuesioner Pada saat wawancara terdapat beberapa formulir yang meliputi: a. Surat Pesetujuan kesediaan ikut penelitian. b. Kuesioner yang berisikan pertanyaan mengenai status kesehatan, Hygiene behavior, Dietarybehavior,Risk behavior, dan Physical activity behavior 3.5. Manajemen Data 3.5.1. Pengolahan Data Data hasil penelitian akan diolah dengan menggunakan SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 22,0. Tahapan pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: a.
Editing Data Pada tahap ini, data yang telah terkumpul diperiksa untuk mengetahui apakah data tersebut sudah cukup baik dan memenuhi persyaratan. Data yang sudah diperoleh harus memenuhi syarat antara
36
lain : pengisian kuesioner harus lengkap dalam arti semua pertanyaan dalam kuesioner harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan ketentuan cara menjawab yang telah ditetapkan. b. Koding Setelah data diolah, selanjutnya adalah memberi kode terhadap jawaban agar roses pengolahan data lebih mudah. c. Membuat struktur data dan file data d. Memasukkan data ke komputer dan mengecek data e. Membersihkan data dan memeriksa data yang sudah dientry ke dalam komputer. Dengan mengacu pada kuesioner yang telah diisi, maka dilakukan pemilihan variabel yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. kemudian variabel-variabel tersebut diberi kode tertentu sesuai dengan analisa. f. Analisis Data Setelah data terkumpul, maka data dapat dinilai ( mean), lalu diolah dengan komputer menggunakan program SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 22,0 1. Uji Univariat Uji ini digunakan untuk melihat destribusi dan persentase yang dinilai dari masing-masing variabel yang dijadikan karakteristik responden
37
3.5.2. Penilaian Kuesioner29 1. Status Kesehatan Status kesehatan dalam penelitian ini meliputi pertanyaanpertanyaan mengenai riwayat masalah kesehatan, riwayat berobat ke dokter, riwayat kecelakaan, riwayat dirawat di rumah sakit, riwayat penyakit keluarga, dan riwayat gangguan tidur dengan skor Ya= 2, tidak =1. 2. Hygiene behavior Hygiene behavior dalam penelitian ini meliputi pertanyaanpertanyaan mengenai kebiasaan membersihkan kamar pribadi, kebiasaan mencuci tangan sesuai prosedur yang dipelajari, keteraturan menyikat gigi, frekuensi mandi dalam sehari, bahan apa saja yang digunakan untuk membersihkan tubuh selama mandi, apakah mencuci baju sendiri atau dengan menggunakan jasa laundri, frekuensi mencuci pakaian dan frekuensi mengganti pakaian (termasuk pakaian dalam). Pertanyaanpertanyaan ini kemudian dilakukan penilian yang berkaitan dengan kesetujuan, yakni sebagai berikut sangat tidak setuju= 1, tidak setuju= 2, ragu-ragu= 3, setuju = 4, sangat setuju= 5, dan frekuensi, yakni sebagai berikut 1 kali
berkaitan dengan
= 1, 2 kali= 2, 3 kali= 3, >3
kali = 4, mencuci sendiri = 1, laundry =2, tidak pakai sabun/shampo =1, sabun = 2, shampo = 3, sabun dan shampo = 4. 3. Kebiasaan makan (Dietry behavior) Kebiasaan
dalam penelitian ini meliputi pertanyaan-pertanyaan
mengenai keteraturan makan, sarapan pagi, makan siang dan makan malam, pengetahuan mengenai kandunan yang dimakan, konsumsi makanan berlemak*, ayam, sayur-sayuran dan buah-buahan, kebiasaan mengemil, konsumsi susu/yogurt, kopi/ minuman bersoda, konsumsi suplemen, dan pakah harga mempengaruhi pola makan dan minum
38
responden dengan skor sangat jarang = 1, jarang = 2, kadang-kadang = 3, sering = 4, selalu = 5) *penilaian konsumsi lemak (Sangat jarang = 5, jarang = 4, kadangkadang =3, sering =2, selalu =1) 4. Perilaku Berisiko (Risk Behaviour) Perilaku berisiko dalam penelitian ini meliputi pertanyaanpertanyaan mengenai kebiasaan merokok atau dekat dengan perokok, konsumsi
alkohol,
penggunaan
obat-obatan
narkotika/steroid
dan
Hubungan seksual dengan skor Tidak Pernah = 4, pernah =3, kadangkadang =2, sering =1. 5. Physical activity behavior Physical
activity
behavior
dalam
penelitian
ini
meliputi
pertanyaan-pertanyaan mengenaiberapa jam waktu luang yang dimiliki responden pada hari biasa dan hari libur, kegiataan saat waktu luang ( membaca buku, menonton TV, bermain/mendengar musik, keluar bersama teman, olah raga, tidak ada kegiatan, kegiatan saat libur ( di rumah/kos (personal activity), jalan-jalan bersama keluarga atau teman, belajar, aktivitas lain (organisasi dll), yang menghalangi kegiataan saat libur, cara berangkat/kembali dari kampus, kemampuan melakukan aktivitas fisik, aktivitas fisik yang sering dilakukan, frekuensi melakukan aktivitas fisik, alasan melakukan aktivitas fisik dan tingkat kondisi fisik. (Skor : penilaian sangat bergantung pada pilihan jawaban pada masing-masing pertayaan. Skor ini dapat dilihat di bab lampiran mengenai isi kuesioer ). Dari berbagai parameter di atas kemudian dibagi menjadi dua golongan yakni golongan baik dan kurang baik, misal status kesehatan baik dan status kesehatan kurang baik. Dua golongan ini dipisahkan dengan nilai mean yang di ambil dari seluruh jumlah skor yang didapatkan dari seluruh responden kemudian dibagi dengan jumlah responden. Hal ini
39
bertujuan agar nilai standar yang diambil dalam penilaian adalah nilai yang sesuai dengan rata-rata yang ada di lapangan. 3.5.3. Etika Penelitian Penelitian dimulai dengan usulan penelitian yang disetujui oleh komisi etik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah Jakarta. Responden penelitian diberi penjelasan mengenai tujuan dan cara penelitian yang akan dilakukan, dan dimintai persetujuan secara tertulis (informed concent). 3.5.4. Biaya Penelitian Biaya yang diperlukan untuk penelitian ini sebesar Rp. 300.000. biaya ini digunakan untuk memfotokopi kuesioner.
3.5.5. Time Table Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Kegiatan
Minggu ke-1
Minggu ke-2
Minggu ke-3
Minggu ke-4
Minggu ke5
1. Pembuatan Proposal
X
-
-
-
-
2. Diskusi pembimbing
X
-
-
-
-
3. Pengambilan data
-
-
X
-
-
4. Pengolahan data
-
-
-
X
-
5. Pelaporan hasil
-
-
-
-
X
dengan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Analisis Univariat 4.1.2. Karakteristik Responden Karakteristik
sosio-ekonomi
dipelihatkan
pada
tabel
4.1
Responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan (63,5%) dan berusia 20 tahun atau lebih (88,5%). Responden paling banyak lahir di daerah perkotaan (72,9%) dan kos/asrama/kontrakan menjadi tempat yang banyak ditinggali responden (86,5%). Untuk status ekonomi, uang saku perbulan responden sebagian besar antara Rp. 500-000 hingga Rp. 2.000.000 (79,2%). Tabel 4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Sosio-Ekonomi. Variabel
Kategori ≥ 20 < 20 Laki-laki Perempuan
Frekuensi (N) 85 11 35 61
Presentase (%) 88,5 11,5 36,5 63,5
83
86,5
Tempat Tinggal Sekarang
Kos/Asrama/Kontra kan Bersama orang tua atau saudara
13
13,5
Uang Saku Perbulan
< Rp. 500.000 Rp. 500.000- Rp. 2.000.000 >Rp. 2.000.000
4 76
4,2 79,2
16
16,7
Usia Jenis Kelamin
40
41
4.1.3. Distribusi Frekuensi Responden Tabel 4.2 Distrbusi Frekuensi Responnden Berdasarkan Gambaran Perilaku Kesehatan Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 Variabel
Frekuensi (N)
Presentase (%)
Gangguan Tidur Tidak
60
62,5
Ya
36
37,5
Sangat tidak setuju
4
4,2
Tidak setuju
15
15,6
Rau-ragu
38
39,6
Setuju
30
31,3
Sangat setuju
9
9,4
Jarang
28
29,2
Kadang-kadang
44
45,8
Sering
24
25,0
Sangat jarang
12
2,5
Jarang
27
28,1
Kadang-kadan
32
33,3
Sering
25
26,0
Sangat Jarang
1
1,0
Jarang
13
13,5
Kadang-kadang
43
44,8
Sering
39
40,6
Sangat jarang
13
13,5
Jarang
28
29,2
Kebiasaan Mencuci Tangan
Keteraturan Makan
Sarapan Pagi
Makanan Berlemak
Minum Kopi / Soda
42
Kadang-kadang
31
32,3
Sering
24
25,0
Tidak Pernah
79
82,3
Pernah
9
9,4
Kadang-kadang
4
4,2
Sering
4
4,2
Tidak Pernah
88
91,7
Pernah
6
6,3
Kadang-kadang
1
1,0
Sering
1
1,0
Tidak pernah
93
96,9
Pernah
3
3,1
Tidak pernah
88
91,7
Pernah
7
7,3
Kadang-kadang
`1
1,0
Rokok
Minum Alkohol
Obat Narkotika/Steroid
Hubungan Seksual
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa angkatan 2012 tidak memiliki gangguan tidur (62,5%), ragu-ragu dalam melakukan cuci tangan yang benar sesuai prosedur yang telah dipelajari (39,6%), kadang-kadang dalam keteraturan pola makan (45,8%), kadang-kadang dalam mengkonsumsi sarapan pagi (33,3%), kadang-kadang dalam menkonsumsi lemak (44,8%), dan kadang-kadang dalam mengkonsumsi minuman kopi maupun bersoda (32,3%). Tabel tersebut pula menunjukkan hal-hal yang berkaitan dengan perilaku berisiko (Risk behaviour) dengan hasil hampir sebagian besar
43
mahasiswa angkatan 2012 tidak pernah merokok (82,3%), namun sekitar 4,2% mahasiswa sering menghisap rokok, sisanya 4,2 % kadang-kadang menghisap rokok dan 9,4% pernah menghisap rokok. Sebagian besar mahasiswa PSPD angkatan 2012 tidak pernah mengkonsumsi alkohol (91,7%). Namun, sekitar 1% mahasiswa angkatan 2012 sering mengkonsumsi alkohol. Sisanya 6,3% mahasiswa pernah mengkonsumsi alkohol dan 1% kadang-kadang mengkonsumsi alkohol. Sebagian besar mahasiswa PSPD angkatan 2012 tidak pernah mengkonsumsi obat narkotika atau steroid (96,9%). Sisanya 3% mahasiswa pernah mengkonsumsi obat narkotika atau steroid. Sebagian besar mahasiswa PSPD angkatan 2012 tidak pernah melakukan hubungan seksual (91,7%). Namun, terdapat 1% mahasiswa kadang-kadang melakukan hubungan seksual. Sisanya 7,3% Pernah memiliki riwayat hubungan seksual. 4.1.4. Sebaran responden berdasarkan status kesehatan, Hygiene behavior, Dietary behavior, Risk behavior, Physical activity behavior Perilaku kesehatan dalam penelitian ini dinilai dengan beberapa parameter seperti status kesehatan, Hygiene behavior, kebiasaan makan, perilaku berisiko dan aktivitas fisik. Parameter tersebut kemudian dinilai dengan menggunakan skor yang didapatkan dari masing-masing pertanyaan yang diajukan di dalam kuesioner. Pada pengolahan data, skor tersebut dikategorikan menjadi dua kelompok yakni baik dan kurang baik. Nilai batasan yang membagi dua kelompok tersebut adalah nilai mean. Nilai mean digunakan karena Penelitian ini memberikan gambaran kondisi lapangan yang sebenarnya.
44
Tabel 4.3 Sebaran responden berdasarkan status kesehatan, Hygiene behavior, Dietarybehavior,Risk behavior, Physical activity behavior Variabel
Status Kesehatan
Hygiene behavior
Dietry behavior
Perilaku Berisiko (risk behaviour)
Physical activity behavior
Kategori
Frekuensi (N)
Presentase (%)
Baik
52
54,2
Kurang Baik
44
45,8
Baik
57
59,4
Kurang Baik
39
40,6
Baik
42
43,8
Kurang Baik
54
56,3
Baik
53
55,2
Tidak Baik
43
44,8
Baik
53
55,2
Kurang Baik
43
44,8
Tabel 4.3 menggambarkan sebaran responden berdasarkan tingkat status kesehatan, Hygiene behavior, Dietarybehavior, perilaku berisiko dan Physical activity behavior. Sebagian besar mahasiswa memiliki status kesehatan yang baik (54,2%). Sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat Hygiene behavior yang baik ( 59,4%). Sebagian besar mahasiswa memiliki Physical activity behavioryang baik (55,2%). Sebagian besar mahasiswa memiliki perilaku berisiko yang baik (55,2%). Sebaliknya, sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat kebiasaan makan (Dietary behavior)yang kurang baik ( 56,3%).Parameter tersebut kemudian diolah untuk membagi populasi penelitian menjadi dua kelompok yakni mahasiswa dengan prilaku kesehatan (health behaviour) yang baik dan kurang baik.
45
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Kesehatan (Health Behaviour) pada Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012
Frekuensi
Presentase
N
%
Kurang Baik
49
51,0
Baik
47
49,0
Total
96
100,0
Perilaku Kesehatan (Health Behaviour)
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki perilaku kesehatan (Health Behaviour) yang baik (49,0%)
4.1.5. Gambaran Antar Variabel 4.1.5.1. Chi-Square dan Uji Fisher Uji ini bertujuan untuk melihat hubungan kedua variabel yang bersifat kategorik dan tidak saling berhubungan. Uji ini dikatakan signifkan bila p value< 0,05.
Tabel 4.5 Gambaran Usia dengan Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan Kelompok usia Kurang Baik N
%
P value
Baik N
%
≥ 20 tahun
41
83,7
44
93,6
< 20 tahun
8
16,3
3
6,4
Total
49
100,0
47
100,0
*Pearson Chi-Square
*0,126
46
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang memiliki perilaku kesehatan baik sebagian besar dimiliki oleh mahasiswa dengan usia≥ 20 tahun yakni berjumlah 44 mahasiswa dari 47 mahasiswa yang berperilaku baik (93,6%). Di lain sisi, responden yang memiliki perilaku kesehatan yang kurang baik juga sebagian besar dimiliki oleh mahasiswa dengan usia ≥ 20 tahun dengan jumlah 44 mahasiswa dari 49 mahasiswa yang memiliki perilaku kesehatan kurang baik (83,7%). Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas (p value) 0,126 (>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara
perilaku kesehatan dengan bertambahnya usia.
Tabel 4.6 Gambaran Jenis Kelamin dengan Perilaku Kesehatan Perilaku kesehatan Jenis Kelamin Kurang Baik N
%
P value
Baik N
%
Laki-laki
21
42,8
14
29,8
Perempuan
28
57,2
33
70,2
Total
49
100,0
47
100,0
*0,184
*Pearson Chi-Square
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa mahasiswa dengan perilaku kesehatan baik sebagian besar dimiliki oleh mahasiswa perempuan dengan jumlah 33 dari 47 mahasiswa yang memiliki perilaku kesehatan yang baik (70,2%). Disisi lain, mahasiswa dengan perilaku kesehatan yang kurang baik sebagian besar juga dmiliki oleh mahasiswa perempuan dengan jumlah 28 dari 49 mahasiswa yang memiliki perilaku kesehatan yang kurang baik (57,2%).hasil uji statistik memperoleh nilai probabilitas (p value) 0,184 (>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku kesehatan dengan perbedaan jenis kelamin.
4.2. Pembahasan
47
Penelitian ini bersifat descriptive study dengan menggunakan desain cross-sectional, yang pada prinsinya hanya memperlihatkan gambaran tentang suatu keadaan yang umumnya terjadi saat sekarang secara objektif, tidak mencari adanya hubungan sebab akibat. Hasil penelitian ini merupakan gambaran suatu keadaan pada saat tertentu, artinya gambaran perilaku kesehatan yang meliputi status kesehatan, Hygiene behavior, Dietary behavior, Risk behavior, Physical activity behavior pada mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012 dapat berubah pada saat yang akan datang. Dengan demikian hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada waktu dan tempat berbeda. Pembahasan yang dikemukakan pada penelitian ini dibandingkan dengan teori yang ada. 4.2.1 Status Kesehatan Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 4.3, didapatkan 52 mahasiswa (54,2%) memiliki status kesehatan yang baik dan 44 mahasiswa (45,8%) memilki status kesehatan yang kurang baik. Pada penelitian ini tidak mengukur tingkat pengetahuan responden dikarenakan responden merupakan mahasiswa kesehatan angkatan 2012 yang kini merupakan tingkat tiga di PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Oleh karena itu, semua responden dianggap memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kesehatan. Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki status kesehatan yang baik hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo pada tahun 2007 menyebutkan bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik maka kemungkinan besar memiliki perilaku yang baik17. Merujuk pada tabel 4.1 didapatkan bahwa
sebagian besar
mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012 tahun 2015 bertempat tinggal saat ini di kos/asrama/kontrakan dengan presentase 86,5%. Tempat tinggal yang jauh dari orang tua berpengaruh terhadap pola
48
makan seseorang yang kemudian berpengaruh pada status kesehatan seseorang. Hal ini dikemukakan oleh Simanjuntak tahun 1998 yang menyebutkan bahwa pola makan mahasiswa yang bertempat tinggal di kos/asrama/kontrakan bergantung pada kondisi keuangan mereka yang tidak tentu pada waktu-waktu tertentu20, sehingga tidak jarang pola makan mahasiswa yang bertempat tinggal dikos/asrama/kontrakan menjadi tidak teratur dan kemudian berpenaruh terhadap status kesehatan. Salah satu perilaku hidup sehat yang dipaparkan oleh Becker tahun 1979 adalah istirahat yang cukup, sehingga gangguan tidur tentu akan berakibat pada kesehatan seseorang8. 4.2.2 kebiasaan Kebersihan (Hygiene behavior) Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 4.3, didapatkan 57 mahasiswa (59,4%) memiliki Hygiene behavior yang baik dan 39 mahasiswa (40,6%) memilki Hygiene behavior yang kurang baik. 4.2.3. Kebiasaan Makan ( Dietry Behaviour) Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 4.3, didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah angkatan 2012 pada tahun 2015 memiliki kebiasaan makan kurang baik dengan presentase 56,3%. Penelitian ini berusaha menghubungkan antara kebiasaan makan dengan uang saku perbulan. Dengan uji bivariat didapatkan nilai signifikansinya adalah 0,629 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh simanjuntak 1998 menyebutkan bahwa uang saku mahasiswa yang umumnya bertempat tinggal di kos/asrama/kontrakan mengalami siklus yang tidak tentu pada waktu tertentu sehingga hal ini berpengaruh pada pola gizi mahasiswa. Hal ini mengakibatkan gizi mahasiswa baik pada waktu tertentu dan gizi mahasiswa kurang baik pada waktu tertentu pula.
49
4.2.4. Perilaku Berisiko (Risk Behaviour) Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 4.3, didapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki perilaku berisiko yang baik (good risk behaviour) dengan presentase 55.2%. 4.2.5. Perilaku Kesehatan (Health Behavior) parameter-parameter yang diteliti seperti status kesehatan, Hygiene behavior, Dietary behavior, Risk behavior, Physical activity behavior kemudian dilakukan pengolahan lebih lanjut untuk membagi responden menjadi dua kelompok. Hasil pengolahan parameter-parameter tersebut disajikan pada tabel 4.4 yang menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angakatan 2012 tahun 2015 memiliki perilaku kesehatan yang kurang baik yakni dengan persentase 51,0%. Persentase ini tidak jauh berbeda dengan mahasiswa yang memiliki perilaku kesehatan yang kurang baik (49%). Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki perilaku kesehatan yang baik sebagian besar dimiliki oleh mahasiswa dengan usia ≥ 20 tahun. Namun, disisi lain mahasiswa dengan perilaku kesehatan yang kurang baik sebagian besar juga dimiliki oleh mahasiswa dengan usia ≥ 20 tahun. Hubungan ini tidak bermakna (p value 0,126 ) karena jumlah mahasiswa dengan usia ≥ 20 tahun lebih banyak dibandingkan dengan usia <20 tahun (88,5%). Tabel 4.6 menunjukkan bahwa mahasiswa dengan perilaku kesehatan baik cenderung dimiliki oleh mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan (70,2%), disisi lain mahasiswa dengan perilaku kesehatan kurang baik juga cenderung dimiliki oleh mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan. Hubungan ini tidak bermakna (p value 0,184 ) karena jumlah mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki (63,5%).
50
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Sebagian besar mahasiswa Program Studi Pendidian Dokter (PSPD) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 pada tahun 2015 memiliki status kesehatan yang baik dengan presentase 54,2%. 2. Sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 pada tahun 2015 memiliki Hygiene behavior yang baik dengan presentase 59,4%. 3. Sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 pada tahun 2015 memiliki kebiasaan makan ( dietary behavior) yang kurang baik dengan presentase 56,3%. 4. Sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 pada tahun 2015 memiliki perilaku berisiko yang baik (good risk behaviour) dengan presentase 55,2%. 5. Sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 pada tahun 2015 memiliki Physical activity behavior yang baik dengan presentase 55,2%. 6. Sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012 pada tahun 2015 memiliki perilaku kesehatan yang kurang baik dengan presentase 51,0%.
B. Saran 1. Penelitian ini dianjurkan dilakukan pada bulan Januari hingga Agustus karena penelitian ini meneliti aktivitas mahasiswa di kampus. Bulanbulan tersebut dianggap bulan aktif mahasiswa dalam proses belajarmengajar di kampus. 2. Saran untuk penelitian selanjutnya agar melakukan metode penelitian dengan wawancara langsung kepada responden. Hal ini diharapkan data yang dihasilkan lebih mendekati kondisi responden yang sebenarnya. 51
52
3. Diharapkan Program Studi Pendidikan Dokter dapat memberikan pemahaman yang lebih mengenai kesehatan, kebersihan, gizi, serta aktivitas fisik yang baik untuk menunjang karir mahasiswa sebagai dokter di masa depan dan meningkatkan kualitas perilaku kesehatan mahasiswa. 4. Diharapkan Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat memberikan pengetahuan keagamaan yang lebih kepada mahasiswa dalam setiap mata pelajarannya.
53
DAFTAR PUSTAKA
1. Roni, Tatang. Hubungan Pendidikan dan Penghasilan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia vol.12. No 1/April 2013. 2. Universitas Pelita Harapan. Hubungan Perilaku Kesehatan antara Mahasiswa Kesehatan dengan Mahasiswa Non Kesehatan. Jakarta : UPH hal 4. 2012. 3. Potter P & Perry AG. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Ed.4: konsep, proses, dan praktek. Alih Bahasa: Yasmin Asih et al. Editor edisi Bahasa indonesia, Devi Yulianti, Monica Ester.Jakarta.2005. 4. Edelman CL & Mandle CL. Health promotion throughout the lifespan (8th ed.). St Louis, Missouri: Mosby Inc.2010. 5. World Health Organization. A safer future: global public health security in the 21st century, The World Health Report. [diakses pada 5 april 2015]. diakses dari: http://www.who.int/whr/2007/en/index. 6. Widyastuti PS. Kesehatan Masyarakat, Suatu Pengantar 4th ed. Jakarta: EGC.. P.3-8.2007 7. Tohir, M. 10 langkah Menuju Jiwa Sehat. Jakarta:Lentera Hati.2006 8. Tajudin, M.Concept of Health and Disease. Jakarta: Faculty of Medicine and Health Science Syarif Hidayatullah State Islamic University. 2008 9. Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI. Kesehatan Dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta. 2009 10. Nata, A. Perspektif Islam tentang Pendidikan Kedokteran. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah. Jakarta.2004 11. Hadis Riwayat al-Bukhari dari 'Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash 12. Hadis Riwayat. Abu Umamah. 13. Surat Al-Maidah:2. Al-Qur’an Al-Karim 14. Soejoeti S. Konsep Sehat, Sakit dan Penyakit dla Konteks Sosial Budaya. Jakarta: Pusat penelitian Ekologi Kesehatan Badan Penlitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2000. P.2
54
15. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 2003 16. Departemen Kesehatan RI. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat. Buku pedoman pembinaan program perilaku Hidup bersih dan Sehat di Tanatan Sarana Kesehatan. Jakarta. 2003. P.2-3. 17. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.2007. p133. 18. Wawolumaya C. Metodologi Riset Kedokteran: Survey Epidemiologi Sederhana. Jakarta: Panorama Perc.2001 19. Ramdaniati S. Pengetahuan dan Sikap terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Rumah tangga. Fakultas kesehatan masyarakat Indonesia, Depok.2008 20. Payaman JS.Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia Edisi ke-4. Jakarta: FEUI.1998 21. Widyastuti P. Kesehatan Masyarakat Suatu Pengantar. Jakarta: EGC. 2007 22. Dinas Kesehatan Subdin. Promosi Dan Kesehatan Masyarakat: Pedoman Pengembangan Kabupaten/Kota Percontohan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 2006. Sulawesi Selatan. [Diakses pada tanggal 17
july
2015]
diakses
dari:
http://dinkessulsel.go.id/pdf/perilaku_hidup_bersih_&_sehat.pdf 23. Departemen kesehatan RI. Rencana Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat.2003 24. Departemen Kesehata RI.Pengembangan Promosi Kesehatan Didaerah Melalui Dana Dekon. Jakarta:Depkes RI.2006 25. Irianto K. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya. 2007 26. BAPENAS. Analisis nasional Penyediaan fasilitas Sanitasi & Permintaan Kesanggupan Enam Kota Di Inonesia. Jakarta: BAPENS.2008 27. Khadijah S. Pengetahuan Sikap dan Tindakan Tentang Sanitasi Perumahan Masyarakat Suku Laut Di Kecamatan. Lingga kabupaten Lingga propinsi kepulauan Riau Tahun 2007. Skripsi .FKM USU, Medan. 2008 28. Tarigan M. Penerapan Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Tatanan Rumah Tangga di Wilayah kerja puskesmas Rantau Laban
55
Kecematan Rambutan Kota Tebing Tinggi Tahun 2004. Skripsi, FKM USU. 2004 29. Pilsudski J. Quesionnaire of Health Behaviour of Martial Arts Students (QHBMAS). New York: Brooklyn College of the City University of New York USA. 2013
56
lampiran GAMBARAN PERILAKU KESEHATAN PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TINGKAT 3 DI FKIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PADA TAHUN 2015
KUESIONER PENELITIAN LEMBAR KESEDIAAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)
Assalamu’alaikum. Wr. Wb. Salam Sejahterah Bagi Kita Semua.
Kepada teman-teman dan adik-adik mahasiswa/mahasiswi PSPD UIN syarif hidayatullah Jakarta-kabupaten tangerang selatan, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kesediaannya meluangkan waktu untuk mengisih surat persetujuan dalam kuesioner ini. Pertama-tama,
izinkan
saya
memperkenalkan
diri.
Saya
adalah
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jurusan Pendidikan Dokter, angkatan tahun 2012. Saat ini saya sedang melakukan Survei gambaran perilaku kesehatan pada mahasiswa kedokteran tingkat 3 di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015 ,untuk menyelesaikan tugas akhir pendidikan kedokteran. Untuk itu saya mohon kesediaan teman-teman dan adik-adik untuk ikut serta dalam survei ini, yaitu sebagai responden. saya akan menayakan beberapa hal seputar identitas teman-teman dan adik-adik, pengetahuan teman- teman dan adik-adik sehubungan dengan perilaku kesehatan, serta bagaimana perilaku teman-teman dan adik-adik dalam hidup sehari-hari, bagaimana keadaan kesehatan dan pribadi anda mengenai perilaku kesehatan dan bagaimana tanggapan anda mengenai hal tersebut. Informasi yang teman-teman dan adik-adik
57
berikan akan kami jaga kerahasiaanya. Jika teman-teman dan adik-adik bersedia di mohon untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan.
Data Responden Usia / jenis kelamin
: …………………../…………………….
Hari / tanggal Pengamatan
: …………………./……………………..
Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam survei ini, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Saya akan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti dengan jujur dan apa adanya.
Responden
Peneliti
(.....................................)
Mohammed J.M. Shabat Nim:1112103000102
58
KUESIONER
GAMBARAN PERILAKU KESEHATAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN 2012 PADA TAHUN 2015
Petunjuk Pengisian Kuesioner 1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh alternatif jawabannya. 2. Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Anda. 3. Berilah tanda silang (√) atau lingkari jawaban yang anda pilih pada pilihan jawaban yang disediakan . 4. Jika ada pertanyaan yang kurang dimengerti, tanyakan lansung kepada peneliti.
5.Jawaban saudara/i berikan tidak berpengaruh pada kedudukan anda. Untuk itu dimohon untuk memberikan jawaban yang objektif yang sesuai dengan kenyataan dan pengalaman pribadi anda. Jawaban anda akan kami rahasiakan.
6. Hasil survey ini akan digunakan untuk bahan penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat dalam program strata satu (S-1). Terima kasih telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.
Selamat mengerjakan
59
Identitas Responden: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis kelamin : Usia : Tempat lahir (desa/ kota ) : Tempat tinggal sekarang ( kos/ rumah private/ sama ortua-saudara ) : Biaya Kuliah ( beasiswa/ biaya sendiri ) : Uang suku anda perbulan : < Rp 500.000 RP 500.000 – Rp 2.000.000 > Rp 2.000.000
7. Pendidikan terakhir ayah: 8. Pekerjaan Ayah : 9. Pendidikan terakhir : 10. Pekerjaan Ibu : 11. Pendapatan Orang Tua perbulan: < Rp 500.000 RP 500.000 – Rp 2.000.000 > Rp 2.000.000- Rp 6.000.000
> Rp 6.000.000
Jawablah yang berikut dengan teliti,pertanyaan-pertanyaan tersebut bertujuan untuk mengetahui status kesehatan mahasiswa PSPD ( 3 bulan terakhir ) 1. Apakah anda memiliki masalah kesehatan 2. Apakah anda berobat ke dokter 3. Apakah anda pernah kecelakaan 4. Apakah anda pernah dirawat inap di RS 5. Apakah ada di keluarga anda yang memiliki penyakit bahaya ( penyakit menular/ penyakt jantung/kanker..dll ) 6. Apakah anda mengalami gangguan tidur bila, ya ?
a) Ya
b) tidak
a) Ya a) Ya a) Ya a) Ya
b) tidak b) tidak b) tidak b) tidak
a) Ya b) tidak a) susah bangun b) susah tidur
7. Anda tidur berapa jam sehari (kira-kira) a) <6 jam
b) >6 jam
60
Pertanyaan berikut mengenai Hygiene behavior, mohon dijawab sesuai kenyataan: ( 2 bulan terakhir ) o o o o o o o o o o
sangat tidak setuju tidak setuju ragu-ragu setuju Sangat setuju sangat tidak setuju tidak setuju ragu-ragu setuju Sangat setuju
o o o o o o o o o
sangat tidak setuju tidak setuju ragu-ragu setuju Sangat setuju 1 kali 2 kali 3 kali > 3 kali
6. Saat mandi,anda menggunakan ?
o o o o
Tidak pakai sabun/shampoo Sabun Shampoo Sabon & shampoo
7. Anda mencuci pakaian sendiri atau laundry ?
o Sendiri o laundry
8. Berapa kali seminggu anda cuci pakaian
o o o o
1 kali 2 kali 3 kali > 3 kali
9. anda mengganti pakain berapa kali sehari ( termasuka pakaian dalam )
o o o o
1 kali 2 kali 3 kali > 3 kali
2. Anda selalu menjaga kebersihan kamar
3. Anda terbiasa cuci tangan
4. Anda teratur sikat gigi
5. Anda mandi berapa kali sehari
61
Pertanyaan-pertanyaan berikut tentang kegiatan dan aktivitas fisik anda yang bertujuan untuk menilai Physical activity behaviorpada mahasiswa PSPD: 1. Berapa jam ( waktu luang ) yang anda miliki pada hari biasa : a. Tidak ada b. 1-3 jam c. 3-6 jam d. Lebih dari 6 jam 2. Berapa jam ( waktu luang ) yang anda miliki pada hari libur : a. 1-3 jam b. 3-6 jam c. 6-8 jam d. > 8 jam 3. Kegiatan apa yang anda lakukan pada waktu luang anda ( pilih 2 pilihan yang paling mungkin ): a. Baca buku b. Tonton tv c. Main/dengar music d. Keluar bersama teman e. olahraga f. Tidak ada kegiatan 4. Saat libur, anda menghabiskan waktu dimana( pilih yang paling sering ): a. Rumah/kos ( istirahat, personal activity ) b. Jalan-jalan ( keluarga/ teman ) c. Belajar d. Aktivitas lain (organisasi..dll ) 5. Apa yang menghalangi atau membatasi kegiatan anda saat libur : a. Karena masalah biaya b. Tidak tertarik main c. Tidak ada waktu untuk main atau beraktivitas d. Sebab lain ( kegiatan organisasi..dll) 6. Anda berangkat/ kembali dari kampus (piling yang paling sering) : a. Jalan kaki b. Berkendaraan motor/mobil
62
7. apakah anda mampu melakukan aktivitas fisik setiap hari : a. ya b. tidak 8. aktivitas fisik yang sering anda lakukan : a. berenang b. fitness/gym c. jalan kaki ( > 20 menit ) d. lari e. berspeda f. team sports, ex: football, basketball..dll g. selain itu,( tulis disini …………….. ) 9. Berapa kali anda melakukan aktivitas fisik ( berdasarkan jawaban anda di pertanyaan No.8 ): a. 1-2 kali sehari b. 3 kali sehari c. 1 kali seminggu d. 2 kali seminggu e. Kadang-kadang 10. Alasana anda melakukan aktivitas fisik ( pilih 2 pilihan yang paling mungkin ) : a. Untuk bersenang-senang b. Untuk kesehatan c. Untuk ketemu teman d. Untuk mendapatkan teman baru e. Untuk memiliki tubuh yang fit dan memperbaiki fisik tubuh f. Untuk memenuhi suatu syarat (organisasi USMR,CIMSA..dll) 11. Apakah anda bisa menentukan kondisi fisik anda : a. Ya b. Tidak 12. Kira-kira,tingkat kondisi fisik anda: a. Sangat rendah b. Rendah c. Sedang d. baik e. Sangat baik
63
Pertanyaan-pertanyaan berikut mengenai kebiasaan makan/ minum anda (Dietary behavior), mohon pilih penilaian yang sesuai dengan anda. ( 3 bulan terakhir )
Anda makan teratu
Sangat jarang Jarang kadang-kadang sering selalu
2. Anda sarapan pagi
Sangat jarang Jarang kadang-kadang sering selalu
3. Anda makan malam
Sangat jarang Jarang kadang-kadang sering selalu
1.
4. Anda punya pengetahuan tentang kandungan makanan anda
5. Anda mengkonsumsi makanan berlemak
Sangat jarang Jarang kadang-kadang sering selalu Sangat jarang Jarang kadang-kadang sering selalu
6. Anda biasanya makan ayam
Sangat jarang Jarang kadang-kadang sering selalu
7. Anda mengkonsumsi sayur-sayuran
Sangat jarang Jarang kadang-kadang sering
64
selalu
8. Anda mengkonsumsi buah-buahan
Sangat jarang Jarang kadang-kadang sering selalu
9. Anda suka cemil selain makanan utuama
Sangat jarang Jarang kadang-kadang sering selalu
10. Anda mengkonsumsi susu/yogurt
Sangat jarang Jarang kadang-kadang sering selalu
11. Anda mengkonsumi kopi/ miuman bersoda
Sangat jarang Jarang kadang-kadang sering selalu
12. Anda mengkonsumsi suplemen
Sangat jarang Jarang kadang-kadang sering selalu
13. Harga makanan/minuman punya pengaruh terhadap pola makan/minum anda
Sangat jarang Jarang kadang-kadang sering selalu
65
Pertanyaan-pertanyaan berikut tentang perilaku yang berisiko(Risk behavior).
1. Anda merokok
Tidak pernah Pernah Kadang-kadang sering
2. anda duduk bersama orang merokok
Tidak pernah Pernah Kadang-kadang sering
3. Anda minum alcohol
Tidak pernah Pernah Kadang-kadang sering
4. anda menggunakan obat-obatan narkotika/Steroids
Tidak pernah Pernah Kadang-kadang sering
5. Hubungan seksual
Tidak pernah Pernah Kadang-kadang sering
66
67
DAFTAR RIWAYAT PENULIS Nama
: Mohamme J.M. Shabat
Tempat Tanggal Lahir
: Palestine. 21 Janari 1992
Alamat
: Wisma Safira, Pisangan barat, Ciputat
Email
:
[email protected]
No.Telepon
: 085774222710
Riwayat Pendidikan
:
Beit Hanoun Primary school(1998-2004)
Beit Hanoun School(2004-2007)
Hayel AbdulHamid High School (2007-2010)
FKIK Prodi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarat(2012-sekarang)