MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG PENGELASAN SMAW
MENGELAS PIPA POSISI SUMBU TEGAK DAPAT DIPUTAR DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL JIP.SM02.014.01
BUKU INFORMASI
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diperlukan suatu sistem pelatihan yang sama, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional yang mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis kompetensi. Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut diperlukan adanya standar kompetensi kerja sebagai acuan yang diuraikan lebih rinci ke dalam program, kurikulum dan silabus serta modul pelatihan. Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi MENGELAS PIPA POSISI SUMBU TEGAK DAPAT DIPUTAR DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL yang mengacu pada SKKNI Sektor Jasa Industri Pengelasan yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor KEP.342/MEN/X/2007.
Modul pelatihan berbasis kompetensi ini, terdiri dari 3 buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Ketiga buku tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, di mana buku yang satu dengan yang lainnya saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat digunakan untuk membantu pelatih dan peserta pelatihan untuk saling berinteraksi. Demikian modul pelatihan berbasis kompetensi ini kami susun, semoga bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja. Jakarta,
Nopember 2013
DIREKTUR STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN
KUNJUNG MASEHAT, SH.MM. NIP. 19591129.198603 1 002 Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 1 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------ 1 DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 2 BAB I
STANDAR
KOMPETENSI
KERJA
NASIONAL
(SKKNI)
DAN
SILABUS
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) -------------------------------------- 5 A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) -------------------------------- 5 B. Unit Kompetensi Prasyarat ------------------------------------------------------ 9 C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) -------------------------------- 11 BAB II MENGELAS POSISI SUMBU TEGAK DAPAT DIPUTAR DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL ----------------------------------------------------------------------- 20 A. Latar Belakang -------------------------------------------------------------------- 20 B. Tujuan ------------------------------------------------------------------------------ 21 C. Ruang Lingkup -------------------------------------------------------------------- 21 D. Pengertian-Pengertian ------------------------------------------------------------ 21 E. Diagram Alir Unit Kompetensi -------------------------------------------------- 23 F. Materi Pelatihan Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat di Putar dengan Proses Las Busur Manual ---------------------------------------------- 24 1
Menyiapkan Fasilitas Pengelasan ------------------------------------------ 24 a. Macam-Macam dan Fungsi Alat Pelindung Diri, Consummable Material dan Peralatan Pengelasan ----------------------------------- 24 b. Cara
Mengidentifikasi
Alat
Pelindung
Diri,
Consummable
Material dan Peralatan Pengelasan ---------------------------------- 33 c. SOP Penerapan APD/PPE ----------------------------------------------- 36 d. Spesifikasi APD/PPE ----------------------------------------------------- 37 e. Cara Mengidentifikasi Alat Pelindung Diri/PPE untuk Diterapkan Berdasarkan SOP -------------------------------------------------------- 37 f. Pengertian Tuntutan Pekerjaan atau WPS -------------------------- 37 g. Cara Menyiapkan Jenis Dan Ukuran Bahan Elektroda Las Sesuai Dengan Tuntutan Pekerjaan Atau WPS ------------------------------ 38 h. Cara
Menyiapkan
Peralatan
Utama
Dan
Pendukung
Berdasarkan Tuntutan Pekerjaan Atau WPS ------------------------ 49 Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 2 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
2
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Melaksanakan Pengelasan Pipa Pada Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar ------------------------------------------------------------------------- 56 a. Karakteristik Mesin Las dan Teknik Pengelasan Sesuai dengan Kebutuhan Pengelasan ------------------------------------------------- 56 b. Cara Mengatur Besarnya Arus Listrik Berdasarkan Jenis dan Ukuran Elektroda Las yang Digunakan Atau WPS yang Ditentukan ---------------------------------------------------------------- 59 c. Cara Membuat Las Cantum (Tack Weld)
Sesuai Dengan
Ukuran dan Jumlah Bahan yang dilas -------------------------------- 60 d. Cara Mendemontrasikan Pengelasan Pipa Pada Pelat Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Sesuai Dengan Teknik Pengelasan Yang Berlaku (SOP) Dengan Menerapkan K3L --------------------- 62 e. Cara Mendemontrasikan Pengelasan Pipa Sambungan Tumpul Kampuh
V
Posisi
Sumbu
Tegak
Dapat
Diputar
Sesuai
Dengan Teknik Pengelasan Yang Berlaku (SOP) Dengan Menerapkan K3 ---------------------------------------------------------- 65 3
Melaksanakan Pemeriksaan Hasil Pengelasan Secara Visual --------- 69 a. Macam dan Fungsi Alat Uji dan Alat Ukur Hasil Pengelasan ------ 69 b. Cara Mengidentifikasi , Menyiapkan dan Memeriksa Fungsi dan Validitas Alat Uji dan Alat Ukur Hasil Pengelasan ----------------- 78 c. Cara Memeriksa Seluruh Hasil Pengelasan Secara Visual dan Membandingkan dengan Standar Baku ------------------------------ 78 d. Cara Menyimpulkan Dan Menafsirkan Hasil Pemeriksaan Visual - 82 e. Cara Melakukan Perbaikan Hasil Las (Bila Diperlukan) Sesuai SOP ------------------------------------------------------------------------ 87
4
Melaporkan Hasil Pengelasan----------------------------------------------- 89 a. Cara
Memahami
Instrumen
Pengamatan
Proses
Dan
Pengukuran Hasil Las (WPQR) ---------------------------------------- 89 b. Cara Menginput Data Hasil Pengamatan Dan Pengukuran Dalam Instrumen. ------------------------------------------------------- 92 c. Cara Menyerahkan Laporan Hasil Pengamatan Dan Pengukuran Kepada Yang Berhak Sesuai Dengan SOP --------------------------- 93 Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 3 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
BAB III SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 100 A.
B.
Sumber-sumber Perpustakaan --------------------------------------------- 100 1.
Daftar Pustaka ------------------------------------------------------- 100
2.
Buku Referensi ------------------------------------------------------- 100
Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ---------------------------------------- 100 1.
Daftar Peralatan/Mesin --------------------------------------------- 100
2.
Buku Bahan ----------------------------------------------------------- 101
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 4 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) 1. KODE UNIT
:
2. JUDUL UNIT
:
JIP.SM02.014.01 Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar dengan proses las busur manual
3. DESKRIPSI UNIT
:
Unit
ini
berhubungan
dengan
pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan mengelas pipa pada sumbu tegak dapat diputar pada Jasa Industri Pengelasan. Elemen Kompetensi 1. Menyiapkan fasilitas pengelasan
Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Alat Pelindung Diri, consummable materials, dan peralatan pengelasan diidentifikasi. 1.2 Alat Pelindung Diri/PPE diidentifikasi dan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3 Jenis dan ukuran bahan dan elektroda las disiapkan sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS. 1.4 Peralatan utama dan pendukung disiapkan berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS.
2. Melaksanakan pengelasan
2.1 Karakteristik mesin las dan teknik pengelasan
pipa pada posisi sumbu
dipahami sesuai dengan kebutuhan
tegak dapat diputar
pengelasan. 2.2 Besarnya arus listrik diatur berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS yang ditentukan. 2.3 Las catat (tack weld dibuat dengan ukuran dan jumlah sesuai dengan ukuran bahan yang dilas
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 5 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Elemen Kompetensi
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Kriteria Unjuk Kerja . 2.4 Pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3L. 2.5 Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3L.
3. Melaksanakan
3.1 Alat uji dan alat ukur hasil pengelasan
pemeriksaan hasil
diidentifikasi, disiapkan dan diperiksa fungsi
pengelasan secara visual
dan validitasnya. 3.2 Seluruh hasil pengelasan diperiksa secara visual, dan dibandingkan dengan standar baku. 3.3 Hasil pemeriksaan visual disimpulkan dan ditafsirkan. 3.4 Perbaikan hasil las (bila diperlukan) dilakukan sesuai SOP.
4. Melaporkan hasil
4.1 Instrumen pengamatan proses dan pengukuran
pengelasan.
hasil las (WPQR) dipahami. 4.2 Data hasil pengamatan dan pengukuran diinput dalam instrumen. 4.3 Laporan hasil pengamatan dan pengukuran diserahkan kepada yang berhak sesuai dengan SOP.
4. BATASAN VARIABEL
:
a. Konteks variabel : Unit ini berlaku untuk menyiapkan fasilitas pengelasan, latihan mengelas, mengmati proses dan memeriksa hasil penglasan, dan melaporkan hasil Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 6 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
pengelasan, yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan mengelas pipa sumbu tegak dapat diputar pada Jasa Industri Pengelasan. b. Perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan mengelas pipa sumbu tegak dapat diputar pada Jasa Industri Pengelasan, mencakup : Buku sumber, modul, SOP, WPS, WPQR sebagai referensi Instrumen pengamatan proses dan pengukuran hasil pengelasan. Bahan las (Consummable materials). Peralatan utama dan pendukung untuk melaksanakan pekerjaan pengelasan. Alat pengujian hasil las c. Tugas pekerjaan untuk mengelas pipa sumbu tegak dapat diputar pada Jasa Industri Pengelasan, meliputi : 1) Menyiapkan Alat Pelindung Diri, bahan yang meliputi: pipa baja yang akan dilas, dan elektroda las, serta peralatan las, baik peralatan utama maupun peralatan pendukung. 2) Melaksanakan pengelasan. 3) Mengukur hasil pengelasan 4) Melaporkan hasil pekerjaan mengelas. d. Peraturan untuk mengelas pipa sumbu tegak dapat diputar pada Jasa Industri Pengelasan, adalah : 1) WPS dan WPQR 2) Standar Operasional Prosedur (SOP). 5. PANDUAN PENILAIAN : a. Penjelasan prosedur penilaian : Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : 1) JIP.SM02.008.01 Melaksanakan rutinitas (dasar) pengelasan 2) JIP.SM02.009.01 Mengelas pelat posisi di bawah tangan/ flat 3) JIP.SM02.010.01 Mengelas pelat posisi mendatar/ horizontal Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 7 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
4) JIP.SM02.013.01 Mengelas pipa posisi sumbu mendatar dapat diputar. b. Kondisi penilaian : 1) Kondisi
penilaian
merupakan
aspek
dalam
penilaian
yang
sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, pelaksanaan, pengamatan proses dan pemeriksaan hasil pengelasan serta pelaporan hasil pengelasan. 2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara : portofolio, lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, pemeriksaan hasil kegiatan dan simulasi di workshop dan/atau di tempat kerja.
c. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut 1) Bahaya yang ditimbulkan oleh pekerjaan pengelasan. 2) Sketsa/gambar kerja. 3) Teknik pengelasan 4) Karakteristik bahan dan elektroda las
d. Keterampilan yang dibutuhkan : Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 1) Penggunaan alat pelindung diri (PPE) untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada pekerjaan pengelasan. 2) Penggunaan alat potong dan alat mekanik untuk membuat persiapan sambungan pada pipa yang akan disambung. 3) Penggunaan alat ukur, terutama alat ukur untuk membuat persiapan sambungan dan mengukur hasil pengelasan (welding gauge). 4) Pemilihan elektroda
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 8 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
e. Aspek kritis : Aspek kritis
yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam
mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 1) Penggunaan APD/PPE 2) Pemilihan elektroda yang tepat. 3) Persiapan sambungan (kampuh las) 4) Penerapan teknik atau metoda yang sesuai. 5) Pembersihan antar jalur. 6) Pencegahan dan perbaikan hasil las. 6. KOMPETENSI KUNCI NO
:
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa data/informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan
1
3.
Merencanakan dan mengorganisir kegiatan
1
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok
1
5.
Menggunakan ide serta tehnik matematika
2
6.
Memecahkan masalah
2
7.
Menggunakan teknologi
2
B. Unit Kompetensi Prasyarat Sebelum mengikuti pelatihan unit kompetensi Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar dengan proses las busur manual ini peserta harus sudah kompeten untuk unit kompetensi sebagai berikut : 1. Melaksanakan rutinitas pengelasan dengan proses las busur manual 2. Mengelas pelat posisi dibawah tangan dengan proses las busur manual 3. Mengelas pelat posisi horisontal dengan proses las busur manual 4. Mengelas pelat posisi vertikal dengan proses las busur manual 5. Mengelas pelat posisi di atas kepala dengan proses las busur manual Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 9 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
6. Mengelas pipa posisi sumbu mendatar dapat diputar dengan proses las busur manual.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 10 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1. Judul Unit Kompetensi
: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar dengan Proses Las Busur Manual
2. Kode Unit Kompetensi
: JIP.SM02.014.01
3. Deskripsi Unit Kompetensi :
Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam pengelasan pipa posisi sumbu tegak dapat diputar dengan proses las busur manual (SMAW) pada Jasa Industri Pengelasan.
4. Perkiraan Waktu Pelatihan : ...... JP @ 45 Menit 5. Tabel Silabus Unit Kompetensi
ELEMEN KOMPETENSI
1. Menyiapkan fasilitas pengelasan
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1 Alat Pelindung Diri,
consummable materials, dan peralatan pengelasan diidentifikasi.
:
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA
Dapat menjelaskan macammacam dan fungsi alat pelindung diri, consummable materials, dan peralatan pengelasan Dapat menjelaskan cara mengidentifikasi alat pelindung diri, consumable materials, dan peralatan pengelasan
Pengetahuan
Keterampilan
Macam- macam dan fungsi alat pelindung diri, consummable materials, dan peralatan pengelasan Cara mengidentifikasi alat pelindung diri, consumable material, dan peralatan pengelasan
Mengidentifikasi alat-alat pelindung diri,
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Sikap Kerja Cermat Teliti Taat asas
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan 2
4
consummable materials, dan peralatan pengelasan
Halaman: 11 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Kerja
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Mampu mengidentifikasi alat pelindung diri, consummable materials, dan peralatan pengelasan Harus bersikap cermat, teliti, dan taat asas 1.2 Alat Pelindung Diri/PPE diidentifikasi dan diterapkan berdasarkan SOP.
Dapat menjelaskan SOP penerapan APD / PPE Dapat menjelaskan spesifikasi APD/PPE Dapat menjelaskan cara mengidentifikasi alat pelindung diri/PPE untuk diterapkan berdasarkan SOP Mampu mengidentifikasi alat pelindung diri/PPE untuk diterapkan berdasarkan SOP Harus bersikap cermat, teliti, dan memperhatikan SOP
SOP penerapan APD/PPE Spesifikasi APD/PPE Cara mengidentifikasi alat pelindung diri/PPE untuk diterapkan berdasarkan SOP
Mengidentifikasi alat pelindung diri/PPE untuk diterapkan berdasarkan SOP
Cermat Teliti Memperhatikan SOP
1.3 Jenis dan ukuran bahan dan elektroda las disiapkan sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS.
Dapat menjelaskan pengertian tuntutan pekerjaan atau WPS Dapat menjelaskan cara menyiapkan jenis dan ukuran bahan dan elektroda las sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS
Pengertian tuntutan pekerjaan atau WPS Cara menyiapkan jenis dan ukuran bahan dan elektroda las sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS
Menyiapkan jenis dan ukuran bahan dan elektroda las sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS
Cermat Teliti Taat asas
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 12 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA Pengetahuan
Keterampilan
Cara menyiapkan peralatan utama dan pendukung berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS
Menyiapkan peralatan utama dan alat pendukung berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS
Sikap Kerja
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Mampu menyiapkan jenis dan ukuran bahan dan elektroda sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS Harus cermat, teliti, dan taat asas 1.4 Peralatan utama dan pendukung disiapkan berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS.
Dapat menjelaskan cara menyiapkan peralatan utama dan pendukung berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS Mampu menyiapkan peralatan utama dan alat pendukung berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS Harus cermat, teliti, dan taat asas
Cermat Teliti Taat asas
Asesmen 2. Melaksanakan pengelasan pipa pada posisi tegak dapat diputar
2.1 Karakteristik mesin las dan teknik pengelasan dipahami sesuai dengan kebutuhan pengelasan
Dapat menjelaskan macam dan karakteristik mesin las dan teknik pengelasan sesuai dengan kebutuhan pengelasan
Macam dan karakteristik mesin las dan teknik pengelasan sesuai dengan kebutuhan pengelasan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
-
-
Halaman: 13 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Kerja
2.2 Besarnya arus listrik diatur berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS yang ditentukan.
Dapat menjelaskan cara mengatur besarnya arus listrik berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS yang ditentukan Mampu mengatur besarnya arus listrik berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS yang ditentukan Harus cermat, teliti, dan taat asas
Cara mengatur besarnya arus listrik berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS yang ditentukan
Mengatur besarnya arus listrik berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS yang ditentukan
Cermat Teliti Taat asas
2.3 Las cantum (tack weld) dibuat dengan ukuran dan jumlah sesuai dengan ukuran bahan yang dilas.
Dapat menjelaskan cara membuat las cantum (tack weld) sesuai dengan ukuran dan jumlah bahan yang dilas Mampu membuat las cantum (tack weld) sesuai dengan ukuran dan jumlah bahan yang dilas Harus cermat, teliti, dan taat asas
Cara membuat las cantum (tack weld) sesuai dengan ukuran dan jumlah bahan yang dilas
Membuat las cantum (tack weld) sesuai dengan ukuran dan jumlah bahan yang dilas
Cermat Teliti Taat asas
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan 4
86
Halaman: 14 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
2.4 Pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA
Dapat menjelaskan cara mendemonstrasikan pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3. Mampu mendemonstrasikan pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu mendatar dapat diputar sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3. Harus cermat, teliti, dan taat prosedur
Pengetahuan
Keterampilan
Cara mendemonstrasikan pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3.
Mendemonstrasi kan pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Sikap Kerja
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Cermat Teliti Taat prosedur
Halaman: 15 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
2.5 Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA
Dapat menjelaskan cara mendemonstrasikan Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3 Mampu mendemonstrasikan Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3 Harus cermat, teliti, dan taat prosedur
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Kerja
Cara mendemonstrasikan Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3
Mendemonstrasi kan Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi tegak dapat diputar didemonstrasika n sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3
Cermat Teliti Taat prosedur
Mengidentifikas, menyiapkan dan memeriksa fungsi dan validitas alat uji dan alat ukur hasil pengelasan
Cermat Teliti Taat asas
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Asesmen 3. Melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan secara visual
3.1 Alat uji dan alat ukur hasil pengelasan diidentifikasi, disiapkan dan diperiksa fungsi dan validitasnya.
Dapat menjelaskan macam dan fungsi alat uji dan alat ukur hasil pengelasan Dapat menjelaskan cara mengidentifikasi, menyiapkan, dan memeriksa fungsi dan validitas alat uji dan alat ukur hasil pengelasan
Macam dan fungsi alat uji dan alat ukur hasil pengelasan Cara mengidentifikasi, menyiapkan dan memeriksa fungsi dan validitas alat uji dan alat ukur hasil pengelasan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
2
6
Halaman: 16 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Kerja
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Mampu mengidentifikasi, menyiapkan dan memeriksa fungsi dan validitas alat uji dan alat ukur hasil pengelasan Harus cermat, teliti, dan taat asas 3.2 Seluruh hasil pengelasan diperiksa secara visual, dan dibandingkan dengan standar baku.
Dapat menjelaskan cara memeriksa seluruh hasil pengelasan secara visual dan membandingkan dengan standar baku Mampu memeriksa seluruh hasil pengelasan secara visual dan membandingkan dengan standar baku Harus cermat, teliti, dan taat asas
Cara memeriksa seluruh hasil pengelasan secara visual dan membandingkan dengan standar baku
Memeriksa seluruh hasil pengelasan secara visual dan membandingka n dengan standar baku
Cermat Teliti Taat asas
3.3 Hasil pemeriksaan visual disimpulkan dan ditafsirkan.
Dapat menjelaskan cara menyimpulkan dan menafsirkan hasil pemeriksaan visual Mampu menyimpulkan dan menafsirkan hasil pemeriksaan visual Harus cermat, teliti, dan taat asas
Cara menyimpulkan dan menafsirkan hasil pemeriksaan visual
Menyimpulkan dan menafsirkan hasil pemeriksaan visual
Cermat Teliti Taat asas
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 17 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA Pengetahuan
3.4 Perbaikan hasil las (bila diperlukan) dilakukan sesuai SOP.
Dapat menjelaskan cara melakukan perbaikan hasil las (bila diperlukan) sesuai SOP Mampu melakukan perbaikan hasil las (bila diperlukan) sesuai SOP Harus cermat, teliti, taat prosedur
Cara melakukan perbaikan hasil las (bila diperlukan) sesuai SOP
Keterampilan Melakukan perbaikan hasil las (bila diperlukan) sesuai SOP
Sikap Kerja
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Cermat Teliti Taat prosedur
Asesmen 4. Melaporkan hasil pengelasan.
4.1 Instrumen pengamatan proses dan pengukuran hasil las (WPQR) dipahami.
Dapat menjelaskan instrumen pengamatan proses dan pengukuran hasil las (WPQR)
Instrumen pengamatan proses dan pengukuran hasil las (WPQR)
4.2 Data hasil pengamatan dan pengukuran diinput dalam instrumen.
Dapat menjelaskan cara menginput data hasil pengamatan dan pengukuran dalam instrumen Mampu menginput data hasil pengamatan dan pengukuran dalam instrumen Harus cermat, teliti, dan taat asas
Cara menginput data hasil pengamatan dan pengukuran dalam instrumen
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
-
Menginput data hasil pengamatan dan pengukuran dalam instrumen.
-
2
4
Cermat Teliti Taat asas
Halaman: 18 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA Pengetahuan
4.3 Laporan hasil pengamatan dan pengukuran diserahkan kepada yang berhak sesuai dengan SOP.
Dapat menjelaskan cara menyerahkan laporan hasil pengamatan dan pengukuran kepada yang berhak sesuai dengan SOP Mampu menyerahkan laporan hasil pengamatan dan pengukuran kepada yang berhak sesuai dengan SOP Harus cermat, teliti, dan taat prosedur
Cara menyerahkan laporan hasil pengamatan dan pengukuran kepada yang berhak sesuai dengan SOP
Keterampilan Menyerahkan laporan hasil pengamatan dan pengukuran kepada yang berhak sesuai dengan SOP
Sikap Kerja
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Cermat Teliti Taat prosedur
Asesmen
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 19 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
BAB II MENGELAS PIPA POSISI SUMBU TEGAK DAPAT DIPUTAR DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL
A. Latar Belakang Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar (2G) dengan proses las busur manual merupakan salah satu dari beberapa proses pengelasan dan posisi pengelasan. Pengelasan pipa pada posisi sumbu tegak dapat diputar, baik 2F maupun 2G merupakan salah satu posisi pada pengelasan pipa, proses pengelasan ini sering digunakan dalam fabrikasi seperti konstruksi maupun pemipaan. Pengelasan menggunakan proses las SMAW atau disebut dengan pengelasan busur listrik. Proses pengelasan SMAW merupakan proses pengelasan menggunakan busur listrik yang mengalir sebagai pemanas dalam kawat las ( Electrode) dan terak (Fluxs) sebagai pelindungnya. Oleh karena itu pengelasan yang dilakukan secara benar dan sesuai prosedur merupakan salah satu hal terpenting untuk mencapai kualitas pengelasan secara maksimum dan efisien/ ekonomis. Pada Buku Informasi ini akan dipaparkan tentang Pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja dimana berisi Informasi tentang : 1. Menyiapkan fasilitas pengelasan 2. Melaksanakan pengelasan pipa pada posisi sumbu tegak dapat diputar 3. Melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan secara visual 4. Melaporkan hasil pengelasan. Dengan disusunnya Modul ”Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar dengan proses las busur manual” ini menjelaskan dan menerapkan
diharapkan akan dapat membantu Pelatih dalam pengelasan sesuai dengan kompetensi yang
dikehendaki.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 20 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
B.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Tujuan Modul ”Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar dengan proses las busur manual” ini bertujuan : 1) Agar peserta mampu untuk melakukan pengelasan sesuai dengan SOP. Dimana Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar (2G) dengan Proses Las SMAW. 2) Memberikan pemahaman dan menerapkannya dalam proses pengelasan. 3) Agar peserta mampu melakukan pemeriksaan hasil pengelasan
C. Ruang Lingkup Ruang lingkup dari Modul “Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar (2G) dengan proses las busur manual/SMAW” ini terdiri dari : Menyiapkan fasilitas pengelasan; Melaksanakan pengelasan pipa pada posisi sumbu tegak dapat diputar; Melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan secara visual; Melaporkan hasil pengelasan. D. Pengertian-Pengertian 1. Logam Logam adalah mineral yang tidak tembus pandang dan dapat menghantarkan aliran panas atau aliran listrik 2. Besi Besi adalah logam yang keras, yang dihasilkan dari proses pengolahan biji besi pada dapur tinggi 3. Baja Baja adalah Logam yang keras dan kuat, yang dihasilkan dari proses pengolahan lanjut logam besi melalui dapur Siemens Martin, Bessemer, Open Heart atau dapur listrik 4. Logam Ferrous Logam Ferrous adalah Logam yang terbuat dari unsur dasar besi (Fe) dan Carbon (C) 5. Logam Non Ferrous Logam Non Ferrous adalah Logam yang terbuat dari unsur dasar bukan besi (Fe) dan Carbon (C).
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 21 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
6. Baja Karbon Rendah Baja Karbon Rendah adalah Baja yang mempunyai kandungan karbon sebesar 0,1 % sampai dengan 0,3 % 7. Baja Karbon Sedang Baja Karbon sedang adalah Baja yang mempunyai kandungan karbon sebesar 0,3 % sampai dengan 0,6 % 8. Baja Karbon Tinggi Baja Karbon Tinggi adalah Logam yang mempunyai kandungan karbon 0,7 % sampai dengan 1,3 % 9. Baja Campuran Baja Campuran adalah Logam baja yang telah mengalami proses penambahan unsur – unsur paduan 10. Baja Tahan Karat Baja tahan karat adalah Logam baja yang mempunyai sifat tahan terhadap karat. 11. Unsur Paduan Unsur paduan Adalah unsur – unsur kimia yang ditambahkan pada logam untuk memperbaiki sifat – sifat logam tersebut 12. Heat Threatment
Heat threatment adalah Proses pemanasan dan pendinginan pada logam untuk mendapatkan sifat – sifat tertentu
13. Hardening Hardening adalah Proses pemanasan logam yang bertujuan untuk menambah sifat kekerasan logam
14. Tempering Tempering adalah Proses pemanasan logam yang bertujuan untuk mengurangi sifat kekerasan
15. Annealing Annealing adalah Proses pemanasan dan pendinginan logam yang bertujuan untuk melunakkan kekerasan logam
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 22 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
E.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Diagram Alir Unit Kompetensi Alat Pelindung Diri, consummable materials, dan peralatan pengelasan diidentifikasi
Mulai
Karakteristik mesin las dan teknik pengelasan dipahami sesuai dengan kebutuhan pengelasan
Peralatan utama dan pendukung disiapkan berdasarkan tuntutan WPS
Besarnya arus listrik diatur berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS
Las cantum (tack weld) dibuat dengan ukuran dan jumlah sesuai dengan ukuran bahan yang dilas
Seluruh hasil pengelasan diperiksa secara visual, dan dibandingkan dengan standar baku
Alat uji dan alat ukur hasil pengelasan diidentifikasi, disiapkan dan diperiksa fungsi dan validitasnya
Hasil pemeriksaan visual disimpulkan dan ditafsirkan
Perbaikan hasil las (bila diperlukan) dilakukan sesuai SOP
Alat Pelindung Diri (APD) diidentifikasi dan diterapkan berdasarkan SOP
Jenis dan ukuran bahan dan elektroda las disiapkan sesuai dengan tuntutan WPS
Pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3
Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3
Format pengamatan proses dan pengukuran hasil las disiapkan
Laporan hasil pengamatan dan pengukuran diserahkan kepada yang berhak sesuai
Selesai
= Automatic Operation
= Preparation
Data hasil pengamatan dan pengukuran dicatat dalam format
= Connector
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
= Manual Operation
Halaman: 23 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
F.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Materi Pelatihan Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat di Putar dengan Proses Las Busur Manual 1. Menyiapkan Fasilitas Pengelasan Pengetahuan yang diperlukan dalam Menyiapkan fasilitas pengelasan. a. Macam-Macam dan Fungsi Alat Pelindung Diri, Consummable Material dan Peralatan Pengelasan. Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu peralatan yang berhubungan dengan keselamatan manusia (Karyawan) yang harus dipakai dalam melaksanakan pekerjaan
di
mana
Karyawan
bekerja.
Banyak
kalanya
seseorang
mengabaikan penggunaan dari APD, karena dirasa akan mengganggu kebebasan gerak kita. Namun penggunaan APD jangan diabaikan, karena akan berakibat fatal bila mengabaikan penggunaan APD.
1) Macam-Macam dan Fungsi Alat Pelindung Diri a) Welding Mask/Helm Las berfungsi untuk melindungi mata dari radiasi sinar las Gambar 1. Helm Las dan perlengkapannya
b) Welding Apron / Protector Clothes berfungsi untuk melindungi kulit dan organ-organ tubuh pada bagian badan operator dari percikanpercikan api las pada saat proses pengelasan dan pemotongan benda kerja serta pancaran sinar las.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 24 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 2. Apron
Gambar 3. Protector Clothes
c) Hand Gloves (Sarung Tangan) berfungsi untuk melindungi tangan dari percikan-percikan api las dan percikan pada saat pemotongan bendabenda panas. Gambar 4. Sarung Tangan Las
d) Safety
Glasses
berfungsi
untuk
melindungi
mata
pada
saat
membersihkan kampuh las serta terak hasil dari pemotongan yang menggunakan palu terak maupun mesin gerinda. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 25 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 5. Safety Glasses
e) Safety Shoes berfungsi untuk melindungi kaki welder dari bendabenda panas yang ada dilantai atau melindungi kaki welder dari kejatuhan benda-benda keras dan berat
Gambar 6. Safety Shoes
f) Ear Protector berfungsi untuk melindungi telinga dari bahaya kebisingan Gambar 7. Ear Protector
g) Masker berfungsi untuk melindungi diri dari debu,asap dan gas yang ditimbulkan oleh proses pengelasan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 26 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 8. Masker.
2) Consummable Material Material yang digunakan untuk pengelasan ini adalah Pipa. Adapun jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu : (a) Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambungan pengelasan) (b) Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan)
Bahan-bahan pipa yg dimaksud di sini adalah struktur bahan baru pipa tersebut yg dapat dibagi secara umum sebagai berikut: (a) Carbon steel (b) Carbon Moly (c) Galvanees (d) Ferro Nikel (e) Stainless Steel
Pipa mempunyai banyak ukuran, mulai dari yang terkecil dengan ukuran diameter 1/2 inch sampai ukuran yang sangat besar dengan diameter 72 inch atau kira-kira 1.8 meter. Ada 2 (dua) jenis metode yang digunakan untuk menamai ukuran pipa : (a) NPS (Nominal Pipe Size) adalah ukuran Standard Amerika Utara, dengan ukurannya berdasarkan “inch”. (b) DN (Diameter Nominal) adalah penunjukkan ukuran eropa dengan ukurannya berdasarkan “milimeter Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 27 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 9. Penunjukkan Diameter Pipa
Selain penamaannya dengan NPS atau DN, maka ada pasangan yg selalu tidak ketinggalan ketika disebutkan ukuran pipa yaitu schedule (sch). Schedule adalah suatu penunjukkan ukuran ketebalan dinding pipa atau dengan kata lain Thickness. Perbedaan antara NPS dengan OD dimulai dari pipa ukuran NPS 1/4″ sampai dengan ukuran NPS 12″. Sedangkan untuk pipa dengan NPS diatas 12″(inch), maka NPS yang ditunjukkan sesuai dengan OD dari pipa tersebut. Ada salah satu perbedaan yang lain lagi yang biasa kita lihat di tabel daftar pipa yaitu huruf “S” setelah nomor schedule. Seperti contoh 5S, hal ini menunjukkan bahwa schedule tersebut untuk material khusus Stainless steel, sedang schedule tanpa huruf “S” adalah untuk pipa dengan material selain stainless steel.
Macam-macam ukuran pipa yang sering digunakan dalam industri : (a) Large Bore Pipe : yaitu pipa dengan ukuran lebih besar dari 2 Inch (b) Small Bore Pipe : yaitu pipa dengan ukuran 2 inch ke bawah (c) Tubing : yaitu pipa yang mempunyai ukuran sampai 4 inch, tetapi mempunyai ukuran ketebalan dinding pipa yang lebih kecil jika dibandingkan dengan small bore dan large bore.
Schedule (ketebalan pipa) Pipa
diproduksi
dalam
berbagai
macam
ketebalan
yang
sudah
distandardkan. Setiap ketebalan tertentu pada pipa diberi penamaan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 28 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
dalam bentuk schedule number, bukan dalam bentuk ukuran pipa yang sebenarnya. Pada awalnya ketebalan pipa hanya ada 3 kelompok yaitu: (a)
Standard
(b)
Extra Strong (XS)
(c)
Double Extra strong (XXS)
Saat ini penamaan sudah diganti dengan memberikan schedule number tertentu, yang dimulai dari 5 dan 5S, kemudian diikuti dengan 10 dan 10S, seterusnya dalam kelipatan 10 sampai schedule 40 (20, 30, 40) dan selanjutnya mempunyai kelipatan 20 yaitu 60, 80, 100, 120, 140, 160. Pada umumnya, besarnya ketebalan pipa yang mempunyai schedule 40 dengan schedule STD adalah sama untuk pipa ukuran 1/8 sampai dengan ukuran pipa 10 inch.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 29 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Tabel 1 . Tabel Schedule Pipa
3) Peralatan Pengelasan (a) Meja Las adalah tempat untuk menempatkan benda kerja pada posisi yang dipersyaratkan. Meja las harus diletakkan sedemikian rupa dan tidak mudah bergerak saat tersenggol atau saat welder melakukan pengelasan. Gunakan benda kerja lain saat mencoba penyalaan elektroda dan jangan dilakukan di meja las. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 30 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 10. Meja Las
(b) Tang Panas digunakan untuk mengambil atau memegang benda kerja hasil lasan yang masih panas Gambar 11. Tang panas
(c) Chipping Hammer digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur Ias dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. Dalam menggunakan chipping hammer ini jangan sampai membuat luka pada hasil pengelasan maupun pada base metalnya. karena luka bekas pukulan adalah merupakan cacat pengelasan.
Chipping
hammer
sebelum
digunakan
di
cek
ketajamannya dan kondisinya, apabila sudah tumpul maka harus ditajamkan
dengan
menggerindanya.
Setelah
selesai
menggunakannya, tempatkan palu terak pada tempatnya secara rapi. Gambar 12. Chipping Hammer
(d) Gerinda Tangan ini berfungsi untuk menyiapkan material yang akan di las berupa penyiapan kampuh las. Gerinda ini juga digunakan untuk Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 31 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
membantu dalam proses pengelasan khususnya dalam pembersihan lasan sebelum di sambung atau sebelum ditumpuki dengan lasan lapis berikutnya. gerinda tangan ini juga digunakan untuk membantu dalam memperbaiki cacat las yang memerlukan penggerindaan dalam persiapannya sebelum diperbaiki cacat pengelasan tadi. Gambar 13. Gerinda Tangan
(e) Palu Konde standar yang digunakan adalah berkapasitas 2 kg. penggunaan palu konde adalah untuk membantu meluruskan, meratakan permukaan benda kerja yang berkelok atau melengkung, untuk membentuk sudut pada benda kerja dengan tujuan mengurangi atau meniadakan distorsi. atau ditunakan untuk tujuan membantu persiapan pengelasan. Palu konde juga harus dikontrol kondisinya agar tidak kocak serta dalam penyimpananya harus tertata rapi dan tidak saling bertumpukan atau bergesekan dengan alat lainnya. Gambar 14. Palu Konde
(f) Sikat Baja berfungsi untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas dan membersihkan terak Ias yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.Terak dibersihkan agar tidak cacat slag inclusion pada saat dilakukan pengujian NDT Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 32 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 15. Sikat Baja
(g) Kikir digunakan sebagai alat bantu proses
persiapan pengelasan
terutama material berbentuk grove
Gambar 16. Kikir tangkai
ujung
panjang kikir
(h) Penjepit Benda kerja digunakan sebagai alat bantu pencegah terjadinya distorsi atau perubahan bentuk akibat panas.
Gambar 17. Penjepit Benda Kerja
b. Cara Mengidentifikasi Alat Pelindung Diri, Consummable Material Dan Peralatan Pengelasan 1) Cara Mengidentifikasi Alat Pelindung Diri a) Mengidentifikasi proses pengelasan yang dilakukan b) Mengidentifikasi bahaya yang ditimbulkan oleh proses pengelasan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 33 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
c) Memilih APD yang sesuai dengan jenis bahaya yang timbul pada proses pengelasan d) Menyiapkan APD yang akan digunakan sesuai dengan SOP
2) Cara Mengidentifikasi Consummabble Material dan peralatan pengelasan a) Mengidentifikasi proses pengelasan yang dilakukan b) Mempersiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan (1) Persiapan bahan dan peralatan pengelasan Secara umum peralatan yang diperlukan untuk pengelasan pipa dan pengelasan pelat adalah sama, namun untuk posisi 2F dan 2G diperlukan alat bantu untuk menjaga agar posisi pipa yang dilas cukup kuat dan kokoh pada keadaan tegak, yakni berupa dudukan atau klem yang dapat diatur secara fleksibel. Tapi pada pekerjaan di lapangan dapat dilakukan dengan memberi penyangga, penguat atau dengan memberi las catat pada bagian yang aman dan tidak merusak benda kerja. Adapun persiapan bahan las (pipa) pada prinsipnya tidak berbeda untuk tiap posisi pengelasan, baik persiapan sambungan sudut (fillet) maupun untuk sambungan tumpul (butt) kecuali WPS untuk pekerjaan tertentu menghendaki lain. (2) Pembuatan/ Persiapan Kampuh Las Pembuatan/persiapan
kampuh
las
dapat
dilakukan
dengan
beberapa metode, tergantung bentuk sambungan dan kampuh las yang akan dikerjakan. Metode yang biasa dilakukan dalam membuat kampuh las, khususnya untuk sambungan tumpul dilakukan dengan mesin bubut atau alat pemotong gas (brander potong) atau pemotong gas lingkaran (Circular Cutting Machine). Untuk membuat kampuh V dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Potong sisi pipa dengan sudut (bevel) antara 30 - 35
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 34 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 18. Pembuatan Bevel
30-35
(b) Buat "root face" selebar 1 - 3 mm secara merata dengan menggunakan mesin bubut atau gerinda dan/atau kikir rata. Kesamaan tebal/lebar permukaan "root face" akan berpengeruh terhadap kualitas hasil penetrasi pada akar (root).
Gambar 19. Pembuatan Root face 1 - 3 mm
(c) Persiapan sambungan tumpul pada pipa dengan ketebalan berbeda dilakukan berdasarkan kondisi konstruksi yang akan Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 35 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
dibuat, di mana posisi penampang pipa sangat menentukan bentuk persiapan yang akan dilakukan. Jika bagian luar pipa diperlukan rata, maka bagian dalam pipa yang lebih tebal dipotong/dibuang sampai penampang ujung kampuh sama dengan penampang pipa yang lebih tipis. Demikian juga sebaliknya, jika bagian dalam pipa diperlukan rata, maka bagian luar pipa yang lebih tebal dibuang/ dipotong sampai penampang ujung kampuh sama dengan penampang pipa yang lebih tipis. Namun, bila dikehendaki garis tengah penampang pipa yang sama/lurus, maka penampang pipa yang lebih tebal dibuang seimbang. Gambar 20. Pembuatan kampuh dengan perbedaan ketebalan
Bagian luar yang rata (dibuang bagian dalam)
Bagian dalam yang rata (dibuang bagian luar)
Dibuang seimbang
c. Sop Penerapan APD/PPE 1) Pilih APD yang sesuai dengan karakteristik bahaya yang timbul ketika melakukan proses pengelasan 2) Memeriksa fungsi APD yang akan digunakan apakah masih baik atau tidak 3) APD/PPE harus memenuhi standar keselamatan kerja 4) Jika sudah digunakan simpan kembali ke tempatnya 5) Lakukan pengecekan secara berkesinambungan setiap saat ketika hendak digunakan atau lama tidak di pakai
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 36 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
d. Spesifikasi APD/PPE 1) Helm las dengan tingkat kegelapan kaca yang sesuai dengan besarnya arus pengelasan yang digunakan 2) Sarung tangan dari kulit untuk melindungi radiasi dan panas 3) Apron terbuat dari kulit 4) Sepatu safety dengan ujung depan sepatu yang mampu untuk melindungi kaki dari tertimpa benda berat 5) Ear protector yang standar untuk mengatasi bahaya kebisingan 6) Masker dengan spesifikasi standar untuk mengatasi asap dan debu las
e. Cara Mengidentifikasi Alat Pelindung Diri/PPE Untuk Diterapkan Berdasarkan SOP Alat pelindung diri yang akan digunakan harus terlebih dahulu diperiksa apakah masih layak atau tidak, kemudian disesuaikan dengan karateristik bahaya yang bisa ditimbulkan oleh setiap proses pengelasan yang dilakukan
f. Pengertian Tuntutan Pekerjaan Atau WPS WPS (Welding Procedure Specification)/spesifikasi prosedur las adalah prosedur las tertulis yang terkualifikasi yang disusun sebagai petunjuk bagi para pelaksana las ( welder maupun welding operator ) untuk melaksanakan pengelasan produksi sesuai dengan persyaratan ASME IX. WPS mengandung variable penting dan tidak penting , dan apabila diperlukan juga variable penting tambahan . WPS harus mengacupada PQR . Pihak kontraktor ataupun manufaktur dapat memasukkan keterangan apasaja yang dapat memudahkan welder /operator dalam melaksanakan tugasnya. Perubahan dapat dilaksanakan pada variable tidak penting untuk menyesuaikan dengan persyaratan produksi tanpa requalifikasi WPS, dan juika diperlukan juga variable penting tambahan untuk setiap proses las . Perubahan pada variable penting akan memerlukan rekalifikasi WPS tersebut. PQR baru atau tambahan mungkin diperlukan untuk mendukung perubahan tersebut . PQR adalah rekaman dari seluruh data yang digunakan untuk menguji kupon uji
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 37 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
las . PQR mencatat semua variable yangdiberlakukan dalam pengelasan uji termasuk hasil pengujian tersebut . Variabel penting untuk SMAW adalah : 1) Ketebalan Max. untuk kualifikasi , 8”. 2) Tebal yang terkualifikasi 3) Tebal maksimun satu lajur tunggal 4) P.No. yang terkualifikasi 5) P No. 5, 9, dan 10 6) F No. yang terkualifikasi 7) A No. yang terkualifikasi 8) Penurunan suhu pemanasan awal maksimum sebesar 100º 9) Suhu PWHT yang terkualifikasi 10)Limit suhu yang terkualifikasi
g. Cara Menyiapkan Jenis Dan Ukuran Bahan Elektroda Las Sesuai Dengan Tuntutan Pekerjaan Atau WPS. 1) Pemilihan jenis elektroda, logam pengisi Desain yang tepat, material yang baik dan teknik yang baik adalah tiga faktor untuk menjamin pengelasan yang bagus. Bila salah satu dari faktor ini tidak ada, hasil yang memuaskan tidak dapat dicapai. Untuk melaksanakan pengelasan dengan kualitas yang dipersyaratkan adalah penting untuk dimengerti sifat-sifat dari tiap-tiap material las (elektrode las, kawat, fluks). Pemilihan logam pengisi las berupa elektroda las / filler metal electrode sebagai logam pengisi dalam proses pengelasan sangat berpengaruh dalam menentukan mutu hasil pengelasan, begitu juga fluks dan gas sebagai pelindung (shielding). Berkaitan dengan sifat mekanis logam las yang dikehendaki maka apabila salah dalam pemilihan akan menyebabkan kegagalan pengelasan. Pemilihan logam pengisi banyak ditentukan oleh keterkaitannya dengan: a) Jenis proses las yang akan digunakan. b) Jenis material yang akan di las. c) Desain sambungan las. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 38 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
d) Perlakuan panas (preheat, post heat)
Agar dapat memilih elektroda / filler metal yang tepat sesuai dengan standar / code, dan dapat menghasilkan sambungan las yang dapat diterima sesuai dengan persyaratan standar / code maka logam pengisi yang dipilih sesuai dengan sifat logam induknya. Fungsi, jenis, klasifikasi, karakteristik dan pengujian dari elektroda / filler metal pada proses pengelasan SMAW, GMAW, FCAW, GTAW dan SAW harus mendapatkan jaminan dari perusahaan pembuat logam pengisi tersebut dalam bentuk sertifikat atau data spesifikasi teknik.
2) Klasifikasi dan kodefikasi elektroda Menurut Klasifikasi sistem Amerika ( A W S ) Misal : A W S A 5.1 , ASTM 233 untuk Mild Steel A W S A 5.5 , ASTM 316 untuk Low Alloy Steel
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 39 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Klasifikasi dan kodefikasi elektroda menurut AWS ________Elektroda_ __Kuat tarik minimal dalam 1000 psi_ E XX X X
Jenis coating, arus, polaritas
_____Posisi pengelasan_ E 60 XX : E 70 XX : E XX 10 :
Kuat tarik logam las 60.000 psi Kuat tarik logam las 70.000 psi Semua posisi, DC EP, Selulosa, penetrasi dalam
E XX 11 :
Semua posisi, AC, DC EP, Selulosa
E XX 12 :
Semua posisi, AC, DC EN, Rutile
E XX 13 :
Semua posisi, AC, DC, Rutile
E XX 14 :
Semua posisi, AC, DC, Iron Powder Rutile
E XX 15 :
Semua posisi, DC EP, Basic Hydrogen Rendah
E XX 16 : E XX 18 :
Semua posisi, AC, DC EP, Basic Hydrogen Rendah + garam potasium Semua posisi, AC, DC EP, Basic Hidrogen Rendah + 30% Serbuk besi
E XX 20 :
Posisi F,H, AC, DC EN, Mineral + oksida besi / Silikat
E XX 24 :
Posisi F,H, AC, DC, Typical Mineral, Rutile, Serbuk besi
E XX 27 :
Posisi F,H, AC, DC EN, Mineral + Serbuk besi
E XX 28 :
Posisi F,H, AC, DC EP, Hydrogen Rendah, Basic + 50% Serbuk besi
E XX 30 :
Posisi F only, Mineral + Serbuk besi / Silikat
E XX 48 :
Khusus Vertikal turun, AC, DC EP, Kalium Hydrogen Rendah, Serbuk besi
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 40 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Spesifikasi Elektroda
3) Pemilihan Elektroda Pemilihan elektroda berdasarkan : Material (base metal) composition Posisi pengelasan Bentuk desain sambungan Arus las, AC atau DC polaritas EP / EN Persyaratan penetrasi, Heat Input Biaya operasional, deposition rate Juru las (welder qualification) untuk spesial proses
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 41 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
4) Pengaruh Kebasahan dan kandungan H2 Apabila elektroda mengandung Hydrogen (H2) akan merugikan hasil las, humidity lebih besar dari 50% pada temperatur kamar akan mengakibatkan cold cracking (retak dingin) hasil las
5) Penyimpanan Elektroda Las Penyimpanan elektroda untuk mendapatkan hasil las yang baik adalah : a)
Disimpan ditempat kering, terutama untuk low hydrogen basic elektrode
b)
Pengepakan dari pabrik sebagai proteksi untuk menghindari pengaruh humidity harus baik
c)
Elektroda yang mempunyai humidity 50% diharuskan disimpan di oven (sesuai dengan rekomendasi pabrik)
d)
Elektroda hydrogen rendah sangat kritis dan sangat mudah menyerap kelembaban
e)
Jika container/pack dibuka, hanya untuk digunakan periode 8 jam, apabila
masih ada sisa harus disimpan di oven dengan
temperatur 3000–3500 C selama 2 jam f)
Jika container dibuka, elektroda basic harus disimpan pada oven dengan temperatur 1000 – 1500 C selama minimum 4 jam
g)
Ruang penyimpanan elektroda basic harus dikontrol dengan humidity 50%
h)
Electrode selulosa tidak harus selalu di oven (rebaking), karena mempunyai level kelembaban 3 7%, sehingga tidak mempunyai efek dalam proses las
6) Pengeringan Elektroda Bersalut Ketika dalam pembuatan, setiap elektrode bersalut dikeringkan pada temperatur tinggi untuk menghilangkan kandungan air dari fluks. Temperatur pengeringan dipilih secara hati-hati sehingga unjuk kerja fluks tidak memburuk oleh panas. Walaupun air kaca dalam kondisi kering Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 42 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
dapat menyerap kandungan air, elektrode bersalut bisa menjadi lembab sebelum
digunakan,
tergantung
dengan
temperatur
penyimpanan,
kelembaban dan waktu pada kondisi pengepakan. Untuk menjaga terjadinya cacat las, elektrode yang lembab harus dibersihkan sebelum dipakai. Temperatur pengeringan ulang berbeda untuk masing-masing tipe elektrode. Jika temperatur pengeringan ulang yang dispesifikasikan untuk elektrode hidrogen rendah digunakan untuk pengeringan ulang elektrode tipe umum lainnya, unjuk kerja fluks akan menurun. Untuk persyaratan penanganan spesifik dan temperatur pengeringan merujuk ke "Pelaksanaan Pengelasan".
Prosedur Penyimpanan dan Pengendalian Material Las, adalah sebagai berikut : a) Kawat las bukan tipe “ LOW HYDROGEN” (1) Sebelum digunakan harus dimasukkan pada lemari pemanas (oven) dengan suhu 70–150o C selama 1 jam kecuali bila pembungkus elektroda belum rusak dapat digunakan langsung untuk mengelas atau sesuai petunjuk pabrik elektroda tersebut. (2) Simpanlah kembali kedalam lemari pemanas (oven) bila kawat las lebih dari 8 jam di udara terbuka. (3) Jangan menggunakan kawat las yang rusak atau basah (karena air hujan atau sebab lain). (4) Catat dan periksa suhu pada lemari pemanas (oven) setiap hari sekurang – kurangnya 1-2 kali
b) Kawat las tipe “LOW HYDROGEN” (1) Keringkan pada suhu 300–350o C selama kurang lebih 1 jam kedalam lemari pemanas sebelum digunakan atau sesuai petunjuk pabrik elektroda yang digunakan. (2) Simpanlah kedalam “Portable Heating “ (termos pemanas kecil yang dapat dibawa kemana saja) agar terjaga kekeringannya selama proses pemakaian. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 43 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(3) Bila lebih dari 4 jam di udara terbuka, kawat las harus dimasukkan kembali kedalam lemari pemanas atau 8 jam bila berada di Portable Heating. (4) Lemari pemanas maupun Portable Heating harus tersedia di lapangan. (5) Jangan digunakan lagi kawat las yang rusak atau basah (karena hujan atau sebab lain). (6) Catat dan periksa setiap hari suhu pada lemari pemanas, sekurang – kurangnya 1-2 kali.
7) Elektrode Bersalut Seperti yang terlihat pada Gambar elektroda diatas, logam pengisi las berupa
elektroda terbungkus fluk untuk proses las SMAW terdiri dari
bagian: a) Kawat inti (core wire rod) yang berfungsi sebagai logam pengisi Kawat inti yang berfungsi sebagai logam pengisi ini terbuat dari bahan logam yang disesuaikan dengan logam induk yang akan di las, bisa mild steel, low carbon steel, alloy steel dll. Yang mempunyai ukuran diameter antara 1,2 6 mm dengan panjang antara 250 450 mm. Komposisi kimia dari kawat inti ini cukup berpengaruh terhadap sifat mekanis dari logam las yang terbentuk, dan yang paling berpengaruh terhadap sifat mekanik logam las ini adalah material dari coating (pembungkus) yaitu fluksnya. Material kawat inti bervariasi dengan tipe dari salutan elektrodenya, seperti yang terpampang pada tabel berikut
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 44 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Tabel2. Tipe Elektroda Bersalut Tipe elektroda bersalut Elektroda untuk baja lunak Elektroda untuk baja kuat tarik tinggi Elektrode untuk baja temperatur rendah dan baja campuran rendah Elektrode untuk baja tahan karat Elektrode untuk nikel dan Baja campuran Ni Elektrode untuk tembaga dan campuran tembaga Elektrode las pengerasan permukaan
Material kawat inti
Keterangan
Baja lunak
Campuran ditambahkan dari fluks
Baja lunak
Sama dengan diatas
Baja lunak atau baja campuran rendah
Untuk kawat inti baja lunak campuran ditambahkan dari fluks
Baja tahan karat Ni atau campuran Ni Cu atau campuran Cu Untuk kawat inti baja lunak campuran ditambahkan dari fluks
Baja lunak atau baja campuran
b) Coating (pembungkus) berupa fluk berfungsi sebagai pelindung pada proses pengelasan dan pada saat penyimpanan
Diameter fluks
Panjang elektrode
Inti terbuka
Fluks pelapis Kawat Inti Diameter inti
Dalam proses pengelasan, pembungkus elektroda ini akan terbakar dan membentuk terak (slag) cair yang kemudian membeku sehingga melindungi logam las dari pengaruh atmosfir atau mencegah terhadap kontaminasi dari udara sekitarnya. Jika pengelasan busur dilakukan dengan elektrode telanjang, elektrode akan menempel pada logam induk, menghalangi penyalaan busur atau menyebabkan busur mati. Hal ini menghasilkan rigi yang tidak teratur dan lubang-lubang cacing.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 45 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Fluks terdiri dari biji alam, serbuk dan oksida perekat, karbonat, silikat, zat organik dan berbagai zat bubuk lainnya kecuali untuk logam, dicampurkan
pada
perbandingan
yang
spesifik.
Campuran
ini
ditempelkan /disalutkan ke kawat inti dengan menggunakan air kaca sebagai perekat dan dikeringkan. Fungsi utama dari salutan fluks adalah sebagai berikut: (1) Fluks memfasilitasi penyalaan busur dan meningkatkan intensitas dan stabilitas busur (2) Fluks menimbulkan gas untuk melindungi busur, fluks akan terurai dan menimbulkan gas (CO2, CO, H, dan sebagainya) yang mengelilingi busur. Hal ini menjaga bentuk butiran logam dan cairan teroksidasi atau nitrasi yang disebabkan oleh kontak dengan atmosfer (3) Slag / terak melindungi logam las dan membantu pembentukan rigi, selama pengelasan, fluks mencair menjadi terak yang melindungi cairan dan rigi las dengan cara menutupinya. Dengan berbagai kekentalan
(viskositas)
dari
terak,
memungkinkan
untuk
melaksanakan pengelasan dalam berbagai posisi dan memperbaiki bentuk dari rigi las. (4) Fluks menghaluskan kembali logam las dengan deoksidasi, bila pengelasan dilaksanakan pada udara terbuka, logam las tidak bisa terhindar dari oksidasi walau penimbul gas dan pembentuk terak digunakan. Elemen deoksidasi seperti Mn dan Si telah ditambahkan pada
fluks,
melindungi
pembentukan
lubang
cacing
dan
meningkatkan kekuatan dan ketangguhan dari logam las. (5) Fluks perlu ditambahi elemen campuran ke logam deposit, elemen campuran yang tepat yang ditambahkan dari fluks untuk endapan logam akan meningkatkan ketahanan terhadap korosi, panas dan abrasi. (6) Serbuk besi dalam fluks meningkatkan laju pengendapan dan efisiensi pengoperasian, laju pengendapan dapat ditingkatkan dengan arus las yang tinggi atau diameter elektrode las yang besar. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 46 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Metode yang lain adalah menambahkan serbuk besi ke salutan fluks pada elektrode las. Contoh khususnya adalah elektroda oksida serbuk besi. (7) Fungsi isolasi, fluks memberikan isolasi listrik yang baik. Dalam hal elektrode las dengan kurang hati-hati disentuhkan ke permukaan las selama pengelasan, fluks mencegah geretan busur yang tidak terduga, dengan demikian mencegah kerusakan las dan juga kecelakaan terhadap manusia.
Selulosa Tanah liat
Talek
Titanium oksida
Ilmenite
Oksida besi
Kalsium Karbonat
Daya ikat fluks
Penguatan fluks
Penambahan elemen paduan
Penyalaan gas
Oksidasi
Pengurangan (De-oksidasi)
Komponen
Pembetukan terak
Fungsi
Menstabilkan busur
Tabel Komponen Utama Fluks dan Fungsinya
Ferro Mangan
Ferro Silikon
Mangan Dioksida
Pasir Kuarsa
Potasium Silikat
Sodium Silikat
Keterangan :
= Fungsi Utama
= Fungsi Kedua
Elektrode bersalut diklasifikasikan secara garis besar dengan komponen utama dari fluks. Kecuali untuk elektrode hidrogen rendah, seluruh elektrode bersalut diberi nama sesudah komponen utama dari fluks. Tabel
Komponen
Utama
Fluks
dan
Fungsinya
memberikan
perbandingan campuran khusus dari fluks pada beberapa elektrode bersalut khusus untuk baja lunak. Oleh karena komposisi fluks mempengaruhi sifat mekanis dari logam las, mampu operasi las, Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 47 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
mampu
las
dan
Kode Modul JIP.SM02.014.01
lain-lain,
adalah
perlu
untuk
menggunakan
perbandingan campuran yang tepat, membawa ke nilai kekuatan las yang disyaratkan.
Contoh perbandingan komposisi campuran fluks dari elektroda bersalut untuk baja lunak: D4301 (Elektroda Ilmenite)
Ilmenite
Karbonat
35
6
Rutile
Dolomit
34
32
Selulosa
Oksida Titanium
D4303 (Elektroda Lime Titania) D4311 (Elektroda Selulosa Tinggi)
21
Rutile 45
Karbon Ferro Mangan Medium
Karbon Ferro Asbestos Mangan 11 Medium
10
Mika 6
16
Ferro Mangan 10
Kanji
Talek
5
8
Kanji 4
Talek 10
Kanji
Talek
Selulosa Feldspar Karbonat
2
12
5
20
Karbon Ferro Mangan Medium
Serbuk Besi
Mika
4
13
D4316 (Elektroda Karbonat Hidrogen 50 Rendah)
Fluorite 20
Ferro Silikon 10
10
7
2
D4327 (Elektroda Oksida Serbuk Besi)
Pasir Feldspar Kuarsa 10 10
Pasir Potasium Kuarsa Feldspar
8
D4311 (Elektroda Selulosa Tinggi)
11
Karbon Ferro Mangan Mangan Dioksida Medium 5 15
Selulosa
Talek
3
10
Karbon Ferro Potasium Mangan Feldspar Medium 10 16
Pasir Kuarsa
Biji Besi
Serbuk
20
30
50
Besi
Karakteristik pembungkus (coating) : (1) Menambah konduktivitas (conductivity) pada panjang busur (2) Menghasilkan gas ( H2, O2, H2O, CO, CO2, N2 ), asap metalik, asap organik (3) Menyebabkan slag sebagai proteksi, isolasi melawan panas, reaksi metalurgi penghasil komposisi yang pasti, berpengaruh pada kristalisasi
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 48 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Persyaratan Electrode Coating (1) Persyaratan teknologi pengelasan : (a)
Karakteristik striking dan restriking baik
(b)
Kemampuan menutup jarak baik
(c)
Posisi mampu las
(d)
Stabilitas busur
(e)
Elastisitas Coating, resistansi
(f)
Kemungkinan menimbulkan pembakaran kecil
(2) Ekonomi : (a) Tingkatan endapan tinggi (b) Daya pembentukan kembali tinggi (c) Percikan yang terbentuk rendah (d) Penghilangan terak/slag mudah (e) Kapasitas melebihi batas (f) Kecepatan pengelasan tinggi (g) Panjang endapan rigi las besar (h) Kemampuan untuk upset baik (i) Permukaan rigi las baik (3) Metalurgi : (a) Sifat-sifat mekanik sangat baik (b) Tidak menimbulkan keropos ketika mengelas (c) Tidak sensitif terhadap debu, kotoran, minyak pada permukaan logam induk (d) Daya tahan terhadap retak panas dan retak dingin (e) Coating tidak sensitif terhadap kelembaban
h. Cara Menyiapkan Peralatan Utama Dan Pendukung Berdasarkan Tuntutan Pekerjaan Atau WPS 1) Persiapan Mesin Las Persiapan mesin las sangat menunjang terhadap pengelasan, oleh sebab itu mesin las harus disiapkan sedemikian rupa agar proses pengelasan berlangsung dengan baik. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 49 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 21. Mesin Las Busur Listrik Pengangkat Power supply 200V
Skala Amper meter Skala Penunjuk
Saklar mesin
Handel arus
Tombol power
Penjepit elektroda Kabel power Elektroda las Material dasar
Ground mesin
Plat magnet Kabel ground
Tahapan-tahapan persiapan yang perlu dilakukan dan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penanganan mesin las busur listrik arus bolak balik meliputi : a) Pemeriksaan sirkuit utama Pemeriksaan sirkuit utama mesin las seperti ditunjukkan pada gambar 24. dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) Yakinkan bahwa saklar tenaga dalam keadaan mati (off) (2) Periksa sambungan kabel las bila ada yang lepas (3) Periksa isolasi sambungan antar kabel dan yakinkan bahwa isolasi sambungan dalam keadaan aman (4) Periksa bahwa kabel ground dalam keadaan tertanam
Gambar 22. Sirkuit utama
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 50 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
b) Kabel Tenaga Pemilihan
kabel
tenaga
yang
digunakan
untuk
menginstal
disesuaikan dengan bebannya (trafo las nya) berupa ampere dan tegangan input trafo las. Hal ini menyangkut ukuran kawat, panjang kabel, dan jenis kawatnya (serabut/tidak). Selanjutnya dalam menginstall harus kuat dan tidak mudah lepas, sehingga aliran listrik dapat mengalir maksimal dan tidak panas.
Gambar 23. Kabel Las
c) Pemeriksaan sirkuit bantu Pemeriksaan sirkuit bantu dan pemasangan elektrode las seperti ditunjuk pada gambar 24 dan gambar 25 dengan pemeriksaan sebagai berikut : (1) Periksa sambungan kabel las yang terlepas. (2) Periksa isolasi sambungan kabel. (3) Sambungkan kabel ground dengan meja kerja pada posisi yang aman dari gerakan (4) Periksa kebenaran penyambungan kabel (5) Masukan elektrode kedalam penjepit pada ketegakan yang benar
Hati-hati jangan sampai mengarahkan ujung tangkai las dari penjepitnya
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 51 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 24. Sambungan kabel dan Pemasangan elektroda
Gambar 25. Pemegang Elektroda dan Penjepit Massa
d) Persiapan tang ampere Sebelum mesin las dipergunakan dengan sebenarnya terlebih dahulu perlu menyiapkan tang amper, gambar III. 5 dan lakukan: (1) Putar dial pengatur pada posisi yang optimal. (2) Lewatkan kabelnya dengan aman ditengah-tengah penjepitnya.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 52 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 26. Penyiapan tang ampere
e) Pengaturan arus (1)
Hidupkan Saklar tenaga.
(2)
Hidupkan Saklar mesin las (On).
(3)
Putar tuas pengatur amper untuk pengaturan ampere yang benar atau sesuai yang dikehendaki.
(4)
Lakukan sentuhan antara elektrode dengan material dasar untuk mengetahui pengisian aliran arus listrik yang terjadi.
(5)
Periksa optimalisasi arus dengan menggunakan tang amper.
(6)
Matikan saklar mesin las (Off) Gambar 27. Pengaturan arus Mesin Las Busur Listrik
Skala penunjuk
Tuas Pemutar
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 53 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 28. Pemeriksaan arus Mesin Las Busur Listrik
f) Peralatan Pendukung Pengelasan Alat-alat bantu las harus digunakan dengan benar sesuai fungsinya dan dengan teknik yang benar pula. Di samping itu cara penyimpanannya harulah ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak saling bertumpukan dan saling bergesekan satu sama lain. Selalu periksa terlebih dahulu peralatan-peralatan kerja yang akan digunakan seperti : (1)
Meja Las, adalah tempat untuk menempatkan benda kerja pada posisi yang dipersyaratkan.
(2)
Tang Panas, digunakan untuk mengambil atau memegang benda kerja hasil lasan yang masih panas.
(3)
Chipping Hammer, digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur Ias dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las.
(4)
Gerinda Tangan berfungsi untuk menyiapkan material yang akan di las berupa penyiapan kampuh las.
(5)
Palu Konde standar yang digunakan adalah berkapasitas 2 kg. penggunaan palu konde adalah untuk membantu meluruskan, meratakan permukaan benda kerja yang berkelok atau melengkung, untuk membentuk sudut pada benda kerja dengan tujuan mengurangi atau meniadakan distorsi.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 54 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
(6)
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Sikat Baja berfungsi untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas dan membersihkan terak Ias yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.
(7)
Kikir digunakan sebagai alat bantu proses
persiapan
pengelasan terutama material berbentuk grove. (8)
Penjepit Benda kerja digunakan sebagai alat bantu pencegah terjadinya distorsi atau perubahan bentuk akibat panas.
Keterampilan
yang
dilakukan
dalam
menyiapkan
fasilitas
consummable
materials, dan
pengelasan adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi
alat-alat
pelindung diri,
peralatan pengelasan b. Mengidentifikasi alat pelindung diri/PPE untuk diterapkan berdasarkan SOP c.
Menyiapkan jenis dan ukuran bahan dan elektroda las sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS
d. Menyiapkan peralatan utama dan alat pendukung berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS
Sikap kerja yang harus dilakukan sewaktu menyiapkan fasilitas pengelasan, yaitu: Harus bersikap secara: a. Cermat b. Teliti c.
Taat asas
d. Memperhatikan SOP
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 55 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
2. Melaksanakan Pengelasan Pipa pada Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Pengetahuan yang diperlukan dalam melaksanakan pengelasan pipa pada posisi sumbu tegak dapat diputar sebagai berikut: a. Karakteristik Mesin Las dan Teknik Pengelasan Sesuai dengan Kebutuhan Pengelasan Mesin las listrik manual memiliki beberapa karakteristik yang berbeda. Karakteristik mesin bergantung dari polaritas yang dipakai. Mesin las ada 2 tipe, yaitu mesin las AC dan DC. Mesin las AC bukan berarti energi masuk ke mesin dengan menggunakan listrik PLN, dan mesin las DC bukan berarti energi masukan dari generator atau baterai. Namun bergantung keluaran (output) mesin dengan karakteristik AC atau DC. 1) Mesin Las AC. Mesin las AC, memiliki karakteristik output yang berubah (diagram sinus). Gambar 29. Bentuk gelombang sinus arus bolak-balik satu-fase
Gambar 30. Kurva gelombang sinus arus AC pada siklus 60 Hz.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 56 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Dari gambar di atas, dapat disimpulkan pada saat pengelasan arus dan voltase pengelasan tidak stabil (naik-turun) dengan tempo yang cepat. Pada penggunaan mesin las AC, akan didapatkan hasil pengelasan seperti pada gambar berikut:
Gambar 31. Penetrasi mesin las AC
Keuntungan mesin las busur arus konstan arus bolak-balik (AC), : a) Hasil las yang dibuat dengan mesin las busur AC memiliki penembusan yang lemah. b) Diameter elektroda besar dapat digunakan pada arus AC yang tinggi untuk memperbesar laju endapan bahan tambah dan mempercepat kecepatan pengelasan.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 57 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
c) Pada umumnya mesin las busur AC lebih murah dibandingkan dengan mesin las busur DC pada mutu, output arus, klasifikasi NEMA, dan duty
cycle yang sama.
Kerugian mesin las busur AC adalah bahwa tidak semua elektroda SMAW dapat digunakan dengan arus AC. Pemilihan mesin las busur ditentukan atas dasar jenis las yang dibuat dan nilai ekonomis. Biasanya mesin las AC digunakan untuk pengelasan Aluminium. 2) Mesin Las DC. Mesin las DC memiliki 2 karakterisitik polaritas yang berbeda. Sehingga kita dapat merubah polaritas mesin sesuai kebutuhan pekerjaan lasan, yaitu : a) Polaritas lurus (DCSP/DCEN) Dengan pengkutuban langsung berarti kutub positif (+) mesin las dihubungkan dengan benda kerja dan kutub negatif (-) dihubungkan dengan kabel elektroda. Dengan hubungan seperti ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan elektroda sedangkan 2/3 bagian memanaskan benda kerja. Sehingga akan didapatkan hasil penembusan yang dalam. Polaritas ini cocok digunakan untuk pengelasan penembusan (root).
Gambar 32. Penetrasi DCSP (DCEN)
b) Polaritas terbalik (DCRP/DCEP) Pada pengkutuban terbalik, kutub negatif (-) mesin las dihubungkan dengan benda kerja, dan kutub positif (+) dihubungkan dengan Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 58 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
elektroda. Pada hubungan semacam ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan benda kerja dan 2/3 bagian memanaskan
elektroda.
Polaritas
ini
cocok
untuk
pengelasan
pengisian (fill) dan capping. Gambar 33. Penetrasi DCRP (DCEP)
b. Cara Mengatur Besarnya Arus Listrik Berdasarkan Jenis Dan Ukuran Elektroda Las Yang Digunakan Atau WPS Yang Ditentukan. Besarnya arus pengelasan bergantung dari ukuran elektroda yang dipakai. Semakin besar elektroda yang dipakai berarti semakin besar pula arus pengelasan. Penggunaan arus pengelasan dapat dilihat pada tabel di bungkus elektroda termasuk penggunaan posisi pengelasan dan polaritas yang dipakai. Karena setiap produk elektroda berbeda komposisi salutannya, namun pada dasarnya penggunaan arus pengelasan adalah sama. Secara umum besarnya arus pengelasan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Penggunaan Arus Pengelasan DIAMETER ELEKTRODA
BESAR ARUS
1/16 Inchi
1,5 mm
20 – 40 Amper
5/64 Inchi
2,0 mm
30 – 60 Amper
3/32 Inchi
2,5 mm
40 – 80 Amper
1/8 Inchi
3,2 mm
70 – 120 Amper
5/32 Inchi
4,0 mm
120 – 170 Amper
3/16 Inchi
4,8 mm
140 –240 Amper
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 59 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
1/4 Inchi
Kode Modul JIP.SM02.014.01
6,4 mm
200-350 Amp
c. Cara Membuat Las Cantum (Tack Weld) sesuai dengan Ukuran dan Jumlah Bahan yang Dilas Dalam pengelasan, benda yang akan dilas harus dipegang terlebih dahulu agar tidak berubah setting atau desainnya. Bukan berarti harus dipegang dengan tangan, namun dengan menggunakan las yaitu dengan las cantum (las ikat/tack weld). Las catat (tack weld) diperlukan untuk mencegah terjadinya perubahan bentuk dan ukuran yang telah ditetapkan, dengan demikian las catat harus cukup kuat menahan perubahan bentuk dan ukuran bila sisi lain dari bahan tersebut sedang dilas. Jumlah las catat pada pengelasan pipa 6” s.d. 8” dianjurkan empat buah (ada yang merekomendasikan tiga buah). Perlu diketahui panjang las catat maksimal 10 mm. Urutan pembuatan las catat adalah sebagai berikut : 1) Buat las catat pada bagian atas 2) Diputar 180° dan set kembali kerataan root gap , kemudian di las catat dengan kuat. 3) Putar 90° dan dilas catat dengan kuat 4) Putar 180° dan dilas catat dengan kuat
Gambar 34. Urutan las catat pada pipa
Dalam las catat, ada 2 jenis las catat yang disarankan, yaitu: Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 60 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
1) Las Catat tembus Las catat tembus adalah teknik las catat yang lebih disarankan, karena memiliki kekuatan yang lebih besar. Namun dalam las catat memiliki kelemahan, yaitu: a) Las catat harus benar-benar tembus sesuai dengan tembusan lasan. b) Las catat yang gagal harus digerinda sampai habis, sehingga akan merusak kampuh las dan root face. c) Memiliki start-stop las yang lebih banyak.
Gambar 35. Las catat tembus
Las catat tembus, tidak perlu dibuang saat pengelasan dengan desain yang sesuai dengan tembusan pengelasan yang direncanakan. Namun pada kedua ujung las catat tembus harus digerinda agar dalam pengelasan tembusan dapat tersambung dengan rigi yang sama.
Gambar 36. Penggerindaan las catat
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 61 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Las root digrind
2) Las catat tidak tembus Las catat tidak tembus, pada prinsipnya sama fungsinya dengan las catat tembus. Namun las catat ini dilakukan pada bagian kampuh las dan tidak mengenai root face. Karena las catat tidak tembus harus dibuang/ dihilangkan saat akan dilas. Sehingga dalam penggerindaan/ penghilangan las catat tidak merusak root face dan gap. Namun las catat ini kurang kuat karena desainnya tidak panjang dan tumpuan las catat semakin lebar. Las catat dibuat sedemikian rupa, agar saat penggerindaan/penghilangan las catat tidak merusak root face dan gap.
Gambar 37. Las Catat Tidak tembus Las Catat
Pada pengerjaan di lapangan, terutama pada pembuatan tangki yang besar, maka untuk membuat las catat dan root, diperlukan persiapan yang lebih rumit, di mana dibutuhkan alat-alat bantu (klem) agar peletakan dan
gap benar-benar rata dan sama. Berikut adalah salah satu contoh penerapan penggunaan klem untuk memposisikan pelat-pelat tangki yang akan dibuat, termasuk untuk mengatur root gap.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 62 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 38. Penggunaan Klem untuk seting pipa besar
d. Cara Mendemontrasikan Pengelasan Pipa Pada Pelat Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Sesuai Dengan Teknik Pengelasan Yang Berlaku (SOP) Dengan Menerapkan K3L. Pengetahuan yang diperlukan dalam Melaksanakan pengelasan pipa pada posisi sumbu tegak dapat diputar. Pengelasan pipa pada posisi sumbu tegak tidak dapat diputar, baik 2F maupun 2G merupakan salah satu posisi yang sering dilakukan dalam proses fabrikasi baik konstruksi maupun jalur prmipaan. Oleh karena itu pengelasan yang dilakukan secara benar dan sesuai prosedur merupakan salah satu hal terpenting untuk mencapai kualitas pengelasan secara maksimum dan efisien/ ekonomis. 1) Prosedur pengelasan 2F a) Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu. b) Bersihkan sisi-sisi tajam dengan menggunakan grinda atau kikir. c) Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu vertikal ( 2F ) dan periksa kerataan permukaan pipa terhadap pelat. Jika kurang rata/ rapat lakukan perbaikan seperlunya. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 63 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
d) Atur amper pengelasan sesuai dengan diameter elektroda ( 90 – 140 Amp ) atau lihat tabel amper las pada bungkus elektroda atau WPS. e) Lakukan las catat pada tiga atau empat tempat dan periksa kembali kerapatan antara pipa dan pelat. f) Lakukan pengelasan jalur pertama tanpa diayun dengan sudut elektroda 45 terhadap jalur las seperti terlihat pada gambar 39 dibawah ini
Gambar 39 Posisi elektroda pada pengelasan jalur pertama elektroda
45
Jalur 1
g) Lakukan pengelasan pada jalur kedua dengan sudut 60 - 70 ( sesuai petunjuk pembimbing ). Gambar 40 Posisi elektroda pada pengelasan jalur kedua Gambar 40 Posisi elektroda pada pengelasan jalur kedua
elektroda
60 - 70
Jalur 2
h) Lanjutkan pengelasan jalur ke tiga dengan sudut 30 - 40. i) Bersihkan hasil pengelasan menggunakan sikat baja. Dari langkah-langkah diatas dapat dilihat urutan penge;lasan seperti terlihat pada gambar 41 dibawah ini
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 64 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 41 urutan pengelasan pada las 2F
3 2
1
e. Cara
Mendemontrasikan
Pengelasan
Pipa
Sambungan
Tumpul
Kampuh V Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Sesuai Dengan Teknik Pengelasan Yang Berlaku (SOP) Dengan Menerapkan K3L 1) Urutan Pengelasan 2G Perencanaan pengelasan 2G sangat berpengaruh terhadap hasil lasan. Oleh sebab itu urutan pengelasan harus selalu diperhatikan. sebelum dilakukan pengelasan terlebih dahulu siapkan peralatan las busur manual dan alatalat bantu, kemudian siapkan juga material yang akan dilas yang sebelumnya telah dilakukan persiapan-persiapan seperti pembuatan sudut bevel, pembuatan root face, penyetelan gap
dan las catat. setelah itu
lakukan pengelasan dengan urutan sebagai berikut: a) Tembusan (root) Proses tembusan dilakukan dengan menggunakan elektroda rutil atau selulosa dengan menggunakan polaritas lurus (DCSP/DCEN) karena dibutuhkan penetrasi dalam dengan lebar pengelasan yang relative lebih sempit. Proses ini bisa dilakukan dengan gerakan zig-zag, tarikan atau stringer. Tergantung
kemampuan
dan
kebiasaan
welder
dalam
proses
pengelasan penembusan. Langkah penembusan : (1) Atur polaritas mesin DCSP/DCEN Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 65 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(2) Setting arus pengelasan 50-70 amper (atau lihat tabel elektroda) (3) Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu vertikal ( 2G ) (4) Lakukan pengelasan penembusan, dimulai dari ujung las catat. (5) lakukan las penembusan dengan diayun atau ditarik dengan ujung elektroda menempel pada sisi root face (6) bersihkan dibersihkan ujung las tembusan dengan sikat baja dan grinda agar penampang las catat sedikit tirus seperti terlihat pada gambar 42 dibawah ini:
Gambar 42. penmbersihan ujung las tembusan
1
2
digrinda
(7) lanjutkan pengelasan selanjutnya dimulai dari belakang bekas penggerindaanseperti
terlihat
pada
gambar
43.
pada
ujung
penggerindaan lakukan penekanan dan berhenti beberapa saat agar menghasilkan sambungan hasil pengelasan yang sempurna. Gambar 43. sambungan pengelasan penembusan awal pengelasan selanjutnya
digrinda (8) lakukan
pengelasan
sampai
akhir
penembusan
pengelasan
sebelumnya
b) Pengelasan pengisian
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 66 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
setelah selesai pengelasan tembusan dilanjutkan dengan pengelasan pengisian, sebelum dilakukan pengelasan pengisian, terlebih dahulu hasil pengelasan penembusan dibersihkan dengan sikat baja dan gerinda hal ini bertujuan agar sisa fluks yang masih menempel pada permukaan pengelasan akan hilang sehingga akan terhindar dari cacat las yaitu fluks inclusion dan sekaligus memeriksa apakah pengelasan tembusan terhindar dari cacat las, apabila terjadi cacat las maka sebelum dilanjutkan pengelasan harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu
supaya
menghasilkan
pengelasan
yang
sempurna.
penggerindaan permukaan pengelasan tembusan seperti terlihat pada gambar 44 dibawah ini:
Gambar 44. penggerindaan permukaan pengelasan tembusan
digerinda
root /las tembusan
Langkah pengelasan pengisian: (1) Seting polaritas mesin las sesuai WPS atau petunjuk elektroda yang akan digunakan, biasanya polaritas yang digunakan
adalah
DCRP/DCEP (2) Atur arus pengelasan menjadi 100-120A atau sesuai WPS (3) Tempatkan posisi elektroda sekitar 15 derajat terhadap sumbu mendatar. (4) Lakukan pengelasan jalur pertama pada layar kedua sampai selesai (5) Bersihkan terak dari permukaan pengelasan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 67 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(6) Lakukan pengisian kedua dengan menempatkan posisi elektroda sekitar -15 derajat terhadap sumbu mendatar. (7) Lakukan pengelasan sampai jalur kedua selesai
c) Pengelasan capping Setelah selesai pengelasan pengisian, lakukan pembersihan seperti langkah sebelum pengelasan pengisian diatas, setelah itu lakukan langkah-langkah seperti dibawah ini: (1) Atur arus pengelasan menjadi 80-100A atau sesuai WPS (2) Tempatkan posisi elektroda sekitar 15 derajat terhadap sumbu mendatar. (3) Lakukan pengelasan jalur pertama pada layar ketiga sampai selesai (4) Bersihkan terak pada permukaan pengelasan (5) Lakukan pengelasan jalur kedua dengan menempatkan posisi elektroda sekitar 0 derajat terhadap sumbu mendatar. (6) Bersihkan terak pada permukaan pengelasan (7) Lakukan pengelasan jalur ketiga dengan menempatkan posisi elektroda sekitar -15 derajat terhadap sumbu mendatar. (8) Bersihkan terak pada permukaan pengelasan menggunakan sikat baja. (9) Pengelasan selesai dilakukan Urutan pengelasan diatas dapat dilihat pada gambar 45 dibawah ini Gambar 45. urutan pengelasan pipa posisi 2G
3
6
1 (root) 5 4 2
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 68 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Keterampilan yang dilakukan dalam Melaksanakan Pengelasan pipa pada sumbu tegak dapat diputar Adalah sebagai berikut: a. Mengatur besarnya arus listrik berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yan digunakan b. Membuat las cantum (tack weld) sesuai dengan ukuran dan jumlah bahan yang dilas c.
Mendemontrasikan pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar sesuai dengan teknik yang berlaku (SOP)
d. Mendemotrasikan pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi tegak dapat diputar sesuai dengan teknik yang berlaku (SOP)
Sikap Kerja yang harus dilakukan dalam teknik pengelasan 2F yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3 Adalah sebagai berikut: a. Taat terhadap prosedur. 3. Melaksanakan Pemeriksaan Hasil Pengelasan secara Visual Pengetahuan yang diperlukan dalam melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan secara visual sebagai berikut: a. Macam dan Fungsi Alat Uji dan Alat Ukur Hasil Pengelasan. Untuk memeriksa hasil pengelasan setelah selesai proses pengelasan dapat menggunakan alat sebagai berikut : 1) Welding gauge a) HI-LO Welding Gage Penggunaan Welding gauge ini cukup sederhana baik untuk mengukur ketidak sejajaran material bagian dalam maupun tinggi hasil las adapun caranya adalah: Untuk mengukur ketida ksejajaran pipa sebelum dilas: (1) Masukan ekor dari Welding gauge ke celah pipa yang akan di las dan putar 90 derajat. (2) Tarik kedua ujungnya menggunakan jari tangan sampai ekor dari Welding gauge menyentuh dinding pipa bagian luar (3) Kencangkan sekrup pengunci dan keluarkan Welding gauge tersebut untuk mempermudah pembacaannya. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 69 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(4) Lalu baca hasil pengukurannya. Untuk lebih jelasnya terlihat seperti gambar 46. dibawah ini: Gambar 46. Mengukur ketidak sejajaran pipa sebelum dilas
Selain itu, dapat digunakan untuk mengukur tinggi hasil las: (1) bersihkan hasil las yag akan diukur dan pastikan sudah tidak panas, hal ini untuk menjaga alat ukur agar tetap normal. (2) Letakan Welding gauge pada hasil las dengan cara berpotongan dengan jalur las (3) Tempelkan kaki las yang satu ke hasil las dan kaki yang lain ke material yang tidak di las (4) Kencangkan sekrup pengunci (5) Baca hasil pengukurannya Gambar 47. Mengukur tinggi hasil las
b) Economy Single Purpose HI-LO Mengukur ketidak kesejajaran material sebelum di las. Langkahlangkah untuk Mengukur ketidak kesejajaran material sebelum di las sama dengan pembacaan HI-LO Welding gauge Memeriksa celah akar sebelum pengelasan:
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 70 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(1) Kendurkan sekrup pengunci dan masukan Unlock the retaining
screw and insert the gage interior alignment stops between the two pieces of pipe to be fitted. (2) Masukan kaki Welding gauge yang berbentuk tirus memanjang kedalam celah akar dan pastikan kaki kaki Welding gauge menyentuk dinding dari celah pada material yang akan dilas (3) Kencangkan penguncinya dan angkat welding gauge. (4) Welding gauge siap untuk dibaca. Gambar 48. Memeriksa celah akar sebelum pengelasan
c) Adjustable fillet weld gauge Cara menggunakan adjustable fillet weld gauge Mengukur kaki las (1) Kendurkan pengunci dari welding gauge (2) Atur kaki Welding gauge keatas atau kebawah mengukuti alur yang ada sampai menyentuh kaki las bagian atas. (3) Kunci kembali penguncinya lalu baca hasil pengukuranya.
Gambar 49. Mengukur kaki las
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 71 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(4) Apabila kaki las ukuranya berbeda maka dapat menggunakan bantuan mistar yang ada di bagian bawah Welding gauge yaitu dengan cara menggesernya sampai menyentuh kaki las bagian bawah, seperti terlihat pada gambar.
dibawah, lalu baca
perbedaan ukuran kaki lasnya. Gambar 50. Mengukur perbedaan kaki las
Mengukur throat (1) Kendurkan pengunci welding gauge (2) Sentuhkan sisi Welding gauge terhadap permukaan benda kerja yang sudah dilas fillet (3) Sentuhkan ekor Welding gauge ke permukaan hasil las, lihat gambar dibawah ini
Gambar 51. Mengukur throat
(4) Kencangkan kembali penguncinya dan Welding gauge siap untuk dibaca. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 72 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
d) Bridge Cam Gauge
Welding gauge ini dapat digunakan untuk mengukur ketidak sejajaran benda kerja baik sebelum maupun sesudah dilakukan pengelasan seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Gambar 52. Mengukur ketidak sejajaran benda kerja
Selain itu dapat juga untuk mengukur sudut bevel pada benda kerja sebelum dilas. Gambar 53. Mengukur sudut Bevel
Gambar 54. Mengukur Undercutt
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 73 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Selain itu dapat juga mengukur lebar kaki las pada pengelasan fillet seperti terlihat pada gambar dibawah ini Gambar 55. Mengukur lebar kaki las
Dan dapat juga mengukur throat pada pengelasan fillet seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 56. Mengukur throat pada pengelasan fillet
Dan yang tidak kalah penting Welding gauge tipe ini juga dapat mengukur ketinggian manik-manik las seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Gambar 57. Mengukur ketinggian manik-manik las
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 74 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
e) V-WAC Welding gauge Welding gauge ini dapat digunakan untuk mengukur undercutt pada hasil las seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Gambar 58. Mengukur undercutt
selain itu dapat juga memeriksa panjang porosity dari hasil pengelasan seperti terlihat pada gambar dibawah ini Gambar 59. Mengukur panjang porosity
selain itu dapat juga mengukur besarnya klaster porosity dari hasil pengelasan seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 75 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 60. Mengukur besarnya klaster porosity
Welding gauge tipe ini juga dapat mengukur ketinggian manik-manik las seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Gambar 61. Mengukur ketinggian manik-manik las
f) Automatic weld size weld gage
Welding gauge tipe ini dapat digunakan untuk mengukur ukuran kaki las dari las fillet adapun caranya adalah: (1) Kendurkan pengunci welding gauge (2) Letakan Welding gauge pada dinding las fillet sampai menyentuh ujung kaki las (3) Geser ekor Welding gauge sampai menyentuh dinding yang satunya (4) Kencangkan baut penguncinya (5) Welding gauge siap untuk dibaca hasil pengukuranya Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 62. Mengukur ukuran kaki las
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 76 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Mengukur kecembungan dan kecekungan dari las fillet. Caranya adalah: (1) Kendurkan baut pengunci welding gauge (2) Letakan Welding gauge diantara sudut fillet yang sudah di las dan pastikan kedua ujungnya menempel pada dinding benda kerja (3) Geser ekor Welding gauge lalu kencangkan baut penguncinya (4) Welding gauge siap untuk dibaca (5) Ukuran maksimum dari kecembungan atau kecekungan yang diijinkan tidak melebihi ukuran yang tertera pada selding gauge. Lihat gambar dibawah ini
Gambar 63. Mengukur kecembungan dan kecekungan las fillet
Mengukur manik-manik las Caranya adalah: (1) Kendurkan baut pengunci welding gauge
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 77 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(2) Letakan welding gauge diantara manik-manik ;las yang akan diukur (3) Geser ekor Welding gauge lalu kencangkan baut penguncinya (4) Welding gauge siap untuk dibaca Gambar 64. Mengukur manik-manik las
b. Cara Mengidentifikasi, Menyiapkan Dan Memeriksa Fungsi Dan Validitas Alat Uji Dan Alat Ukur Hasil Pengelasan Cara Mengidentifikasi, Menyiapkan Dan Memeriksa Fungsi Dan Validitas Alat Uji Dan Alat Ukur Hasil Pengelasan adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan hasil pengelasan 2) Membersihkan hasil pengelasan sebelum di uji atau diukur 3) Menyiapkan Alat uji dan alat ukur 4) Memeriksa alat uji dan alat ukur
c. Cara Memeriksa Seluruh Hasil Pengelasan Secara Visual Dan Membandingkan Dengan Standar Baku Hasil pengelasan pada umumnya sangat bergantung pada keterampilan juru las. Kerusakan hasil las baik di permukaan maupun di bagian dalam sulit dideteksi dengan metode pengujian sederhana. Selain itu karena struktur yang dilas merupakan bagian integral dari seluruh badan material las maka retakan yang timbul akan menyebar luas dengan cepat bahkan mungkin bisa menyebabkan kecelakaan yang serius. Untuk mencegah kecelakaan tersebut pengujian dan pemeriksaan daerah-daerah las sangatlah penting. Tujuan dilakukannya pengujian adalah untuk menentukan kualitas produkproduk atau spesimen-spesimen tertentu, sedangkan tujuan pemeriksaan Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 78 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
adalah untuk menentukan apakah hasil pengujian itu relatif dapat diterima menurut standar-standar kualitas tertentu atau tidak dengan kata lain tujuan pengujian dan pemeriksaan adalah untuk menjamin kualitas dan memberikan kepercayaan terhadap konstruksi yang dilas.
Untuk
program
pengendalian
prosedur
pengelasan,
pengujian
dan
pemeriksaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok sesuai dengan pengujian dan pemeriksaan dilakukan yaitu sebelum, selama atau setelah pengelasan.
Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan sebelum pengelasan meliputi: pemeriksaan peralatan las, material pengelasan yang akan digunakan; pengujian verifikasi prosedur pengelasan yang harus sesuai dengan prosedur pengelasan yang memadai; dan pengujian kualifikasi juru las sesuai dengan ketrampilan juru las.
Pemeriksaan untuk verifikasi pemenuhan standar pengelasan meliputi pemeriksaan ketegakan baja yang dilas, dan pemeriksaan galur-galur las pada setiap sambungan.
Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan selama proses pengelasan meliputi: pemeriksaan tingkat kekeringan dan kondisi penyimpanan elektrode pengelasan; pemeriksaan las ikat; pemeriksaan kondisi-kondisi pengelasan terpending (arus listrik, tegangan listrik, kecepatan proses pengelasan, urutan proses pengelasan, dsb.); pemeriksaan kondisi-kondisi sebelum dilakukan pemanasan; dan pemeriksaan status sumbing-belakang.
Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan setelah proses pengelasan meliputi: pemeriksaan temperatur pemanasan dan tingkat pendinginan sesudah proses pemanasan dan pelurusan; pemeriksaan visual pada ketelitian ukuran; dan pemeriksaan pada bagian dalam dan permukaan hasil las yang rusak. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 79 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
1) Inspeksi Visual Inspeksi visual mencakup pemeriksaan rakitan las terhadap kemulusan pengerjaan (Workmanship) dan keseluruhan dimensi. Lasan diperiksa untuk meyakinkan bahwa lokasi dan ukurannya sesuai Inspeksi Visual dengan yang dispesifikasikan pada gambar rekayasa dan penampakannya sesuai dengan spesifkasi.
Gambar rekayasa pada umumnya menunjukkan dimensi rakitan las dan dimensi serta lokasi dari setiap lasan. Akseptabilitas dari rakitan las berdasarkan pemenuhan setiap lasan menurut gambar yang dapat ditentukan oleh inspektur pada waktu inspeksi visual
Mutu dari lasan banyak ditunjukkan oleh tampak permukaan. Bila persiapan sambungan lasan adalah baik dan juru-lasnya mampu (berkualifikasi), akan mendapatkan lasan yang mulus dan memenuhi spesifikasi.
Inspeksi visual adalah mudah dilakukan cepat dan murah serta tidak memperlakukan peralatan khusus selain kaca pembesar, "Gage", skala mistar ingsut (Calipers), mikrometer, borescope dan cermin dokter gigi. Inspeksi visual dilakukan sebelum, pada waktu dan setelah pengelasan.
Beberapa hal yang harus dilakukan inspeksi adalah sebagai berikut: a)
Inspeksi Sebelum Pengelasan Inspeksi dimulai dengan pemeriksaan bahan sebelum fabrikasi "Seams" dan "Laps" atau ketidaksempurnaan permukaan lainnya dapat dideteksi dengan pemeriksaan visual. Laminasi dapat dilihat pada sisi potongan. Dimensi pelat dan pipa dapat ditentukan dengan pengukuran. Setelah bagian - bagian yang akan dilas dirakit, inspektur harus memperhatikan celah akar las yang
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
salah,
Halaman: 80 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
persiapan sisi-sisi yang akan dilas yang tidak sesuai dan persiapan sambungan lainnya yang akan mempengaruhi mutu sambungan las. Inspektur
harus
mengecek
kondisi-kondisi
berikut
ini
untuk
pemenuhan spesifikasi yang digunakan : (1)
Persiapan pinggiran yang akan dilas (sudut bevel, sudut galur, muka akar) dimensi dan penyelesaiannya.
(2)
Ukuran strip, cincin atau logam pengisi penahan balik
(3)
Kesetangkupan (alignment) dan penyetelan (fit-up) dari bagian -bagian yang akan dilas
(4)
Pembersihan (harus tidak terdapat kotoran-kotoran seperti lemakminyak, cat dan lain-lain pada sisi yang akan dilas dan sekitarnya).
Inspeksi yang teliti sebelum pengelasan dapat meniadakan atau mengurangi
kondisi
yang
mengakibatkan
lasan
mengandung
diskontinuitas.
b)
Inspeksi Pada Waktu Pengelasan Inspeksi visual mengecek rincian pekerjaan pada waktu jalannya pengelasan, rincian pekerjaan pengelasan yang harus dicek adalah sebagai berikut: 1. Proses las 2. Logam pengisi 3. Fluks atau gas pelindung 4. Suhu pemanasan awal (preheat) dan suhu antar jalur (interpass) 5. Pembersihan 6. Pemahatan penggerindaan atau penakukan (gouging) 7. Persiapan sambungan untuk pengelasan sisi kebalikannya 8. Pengendalian distorsi 9. Suhu dan waktu perlakuan panas pasca las. Inspektur harus paham dengan semua persoalan yang menyangkut spesifikasi prosedur las berkualifikasi. Harus mengecek dengan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 81 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
teliti, khususnya pada tingkat - tingkat awal dari produksi dan harus memverifikasi pemenuhan semua rincian dari prosedur.
Lapisan pertama atau jalur akar (rootpass) adalah yang paling penting untuk mencapai kemulusan final jalur akar akan cepat membeku oleh karena konfigurasi dari sambungan volume logam dasar yang relatif besar dibandingkan dengan logam lasan jalur akar, pelat yang dingin dan kemungkinan busur tidak dapat mencapai akar. Jalur akar cenderung akan menjebak terak atau gas yang pada waktu pengelasan jalur-jalur selanjutnya tidak akan hilang. Pula logam yang mencair pada waktu pengelasan jalur akar ini peka terhadap keretakan. Retakan ini dapat menjalar ke lapisan - lapisan selanjutnya. Oleh karena itu inspeksi dari jalur akar ini harus betul betul teliti. Pada lasan jalur berganda (double groove welds), terak dari jalur akar pada satu sisi pelat akan menetes melalui celah akar dan membentuk deposit terak pada sisi kebalikannya. Oleh karena itu, sebelum pengelasan sisi kebalikannya harus dilakukan pemahatan, penggerindaan atau penakukan balik (back gouging).
c)
Inspeksi Setelah Pengelasan Inspeksi visual setelah pengelasan adalah berguna untuk verifikasi produk yang selesai : 1) Pemenuhan persyaratan gambar 2) Tampak rakitan las 3) Adanya diskontinuitas struktural 4) Tanda – tanda oleh karena kesalahan penanganan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 82 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
d. Cara Menyimpulkan Dan Menafsirkan Hasil Pemeriksaan Visual 1) Evaluasi hasil pengelasan dapat dilakukan dengan cara : (a)
Pemeriksaan hasil las (1) Visual Test (VT) (2) Non Destructive Test (NDT)
(b)
Radiography Test (RT)
Penetrant Test (PT)
Ultrasonic Test (UT)
Particle Magnetic (MT)
Eddy Current
Pengujian hasil lasan (1)
Uji tarik / Tensile test
(2)
Uji lengkung / Bending test
(3)
Macro etsa
(4)
Uji kekerasan / Hardness test
(5)
Uji Patah / Fracture test
(6) Uji Pukul Charphy / Impact test
Catatan :
Evaluasi
hasil
lasan
dengan
cara
pemeriksaan dan pengujian harus meng acu
pada
RULE
CLASS,
ASME
atau
standar lain yang ditentukan.
2) Jenis jenis cacat las. a) Crack adanya keretakan las akibat dari tegangan bahan. Penyebab cacat crak adalah : (1)
Arus yang terlalu tinggi
(2)
Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi
(3)
Posisi elektroda saat pengelasan yang tidak tepat
(4)
Ayunan elektroda saat pengelasan tidak teratur
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 83 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 65. Cacat Crack
b) Slag adanya terak las yang terperangkap di dalam endapan las, akibat pembersihan yang tidak sempurna pada waktu pengelasan. Penyebab terjadinya incluksi slag adalah sebagai berikut: (1)
Kecepatan gerak electrode yang tidak tepat
(2)
Sudut electrode yang kurang tepat
(3)
Sudut bevel kekecilan
(4)
Ampere las terlalu kecil
(5)
Busur las terlalu jauh
Gambar 66. Gambar cacat Slag
c) Porosity terdapat pori – pori di dalam las atau pada permukaan las. Penyebab porositas adalah sebagai berikut: (1)
Nyala busur terlalu panjang
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 84 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(2)
Arus terlalu rendah
(3)
Kecepatan las terlalu tinggi.
(4)
Kondisi pada saat pengelasan tidak mendukung, misalnya : basah, lembab, berkarat, berminyak
(5)
Terjadinya pendinginan las yang cepat
(6)
Terciptanya gas hidrogn akibat panas las
Gambar 67. Cacat Las Porosity
d) Undercut takik – takik las yang terjadi ke arah memanjang las diantara bahan dasar dengan tepi las. Penyebab cacat undercut adalah: (1)
Arus yang terlalu tinggi
(2)
Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi
(3)
Posisi elektroda saat pengelasan yang tidak tepat
(4)
Ayunan elektroda saat pengelasan tidak teratur
Gambar 68. Cacat Las Undercut
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 85 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
e) Incomplete fusion Tidak sempurnanya peleburan las antara logam las dengan bahan dasar sehingga terjadi ruang kosong. Penyebab: (1)
Penetrasi kurang sempurna
(2)
Kecepatan las terlalu tinggi
(3)
Panas busur tidak mencairkan logam
(4)
Jarak gap terlalu rapat
(5)
Elektroda yang terlalu tinggi
(6)
Sudut elektroda salah
Gambar 69.Cacat Las Incomplete fusion
f)
excessive reinforcement Adalah jalur las terlalu menonjol. Penyebab : (1)
Suhu metal rendah
(2)
Arus capping rendah
(3)
speed capping rendah
(4)
suhu lingkungan dingin
(5)
busur terlalu pendek
Gambar 70.Cacat Las Excessive Reinforcement
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 86 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Cara mengatasinya adalah sebagai berikut: Menggerinda atau gouging permukaan capping lalu dilas ulang dengan kecepata las dan arus yang sesuai
e. Cara Melakukan Perbaikan Hasil Las (Bila Diperlukan) Sesuai SOP 1) Cara menanggulangi cacat crack adalah sebagai berikut: a) Menyetel arus yang tepat. b) Mengurangi kecepatan mengelas. c)
Mempertahankan panjang busur nyala yang tepat.
d) Mengupayakan ayunan elektroda dengan teratur. e) Diadakan analisa kegagalan untuk mngetahui penyebab retak secara akurat f)
Jika retak berada didalam jalur las, digaoging, dikampuh ulang, distel dan dilas sesuai WPS repair.
g) Jika retak keluar kampuh, maka seluruh material (base metal) diganti baru.
2) Cara menanggulangi cacat slag adalah sebagai berikut: a) Naikan kecepatan sehingga slag tidak mengalir keakar las b) Usahakan sudut yang tepat pada arah las c)
Perbaiki sudut bevel atau gunakan kawat kecil
d) Perbesar ampere las e) Sesuaikan jarak busur las pada materil ( 1x Diameter Kawat ) f)
untuk service normal atau severe cyclic jika mlebihi batasan yang diijinkan , digou ging hingga defect hilang , baru dikampuh dan distel ulang , kemudian dilas sesuai wps repair.
3) Cara menanggulangi cacat Porosity adalah sebagai berikut: a) Memperpendek busur las b) Arus disesuaikan dengan prosedur yang ditentukan c)
Pergunakan elektroda low hidrogen
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 87 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
d) Mengurangi kelembaban dengan memberikan pre heat e) Meningkatkan kebersihan material dengan cara disikat atau digerinda terlebih dahulu f)
Hindari pendinginan terlalu cepat
g) Digrinda atau digouging sampai cacat las hilang, kemudian dilas kembali sesuai WPS repair
4) Cara menanggulangi cacat undercut adalah sebagai berikut: a) membersihkannya dengan wire brush (sikat kawat dan mengisinya dengan stringer (pengelasan lajur tunggal tanpa digoyang) sesuai wps repair Menyetel arus yang tepat b) Mengurangi kecepatan mengelas. c) Mempertahankan panjang busur nyala yang tepat. d) Mengupayakan ayunan elektroda dengan teratur.
5) Cara menanggulangi cacat incomplete fusion adalah sebagai berikut: a) gouging sampai ke akar di lokasi cacat dan dilas ulang sesuai wps repair. b) Memperbaiki sudut electrode c) Permukaan kampuh harus benar d) Welding gap harus cukup e) Kecepatan pengelasan harus
6) excessive reinforcement (jalur las terlalu menonjol) diatasi dengan cara diadakan pengujian ndt baik dengan rt maupun ut (straight atau angle
probe) jika hasilnya membuktikan bahwa kecurigaan benar, maka seluruh jalur yang yang bermasalah dibongkar dan dikampuh, distel dan di las sesuai wps asli. jika hasil uji ndt menunjukkan kondisi internal jalur las baik , maka jalur menonjol cukup digerinda hingga uniform dan sesuai standar
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 88 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Keterampilan yang dilakukan dalam melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan secara visual adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi, menyiapkan dan memeriksa fungsi dan validitas alat uji dan alat ukur hasil pengelasan b. Memeriksa seluruh hasil pengelasan secara visual dan membandingkan dengan standar baku c.
Menyimpulkan dan menafsirkan hasil pemeriksaan visual
d. Melakukan perbaikan hasil las (bila diperlukan) sesuai SOP Sikap
kerja
yang
harus
dilakukan
sewaktu
melaksanakan
pemeriksaan hasil pengelasan secara visual, yaitu: Harus bersikap secara: a. Cermat b. Teliti c.
Taat asas/Taat prosedur
4. Melaporkan Hasil Pengelasan Pengetahuan yang diperlukan dalam melaporkan hasil pengelasan sebagai berikut: a. Cara
Mamahami
Instrumen
Pengamatan
Proses
Dan
Pengukuran Hasil Las (WPQR) Setiap Proses pengelasan dan hasil pengelasan harus diamati dan periksa. Hasil pengelasan kemudian dilakukan pengamatan dan pengukuran hasil las dalam lembar WPQR. Dalam lembar PQR ini berisi persyaratan standar pekerjaan seperti : 1) Jenis proses pengelasan 2) Tipe sambungan 3) Karakterisitik kelistrikan (polaritas) 4) Jenis material 5) Jenis bahan tambah (elektroda) 6) Pelindung yang digunakan 7) Proses pemanasan awal/akhir (PWHT) Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 89 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
8) Parameter pengelasan Berikut ini adalah contoh WPQR
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 90 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Dalam lembar PQR terdapat hasil test pengelasan yang dilakukan seperti uji visual dan uji tarik.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 91 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
b. Cara Menginput Data Hasil Pengamatan Dan Pengukuran Dalam Instrumen Data hasil pengamatan dan pengukuran kemudian dimasukan kedalam instrument
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 92 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
c. Cara Menyerahkan Laporan Hasil Pengamatan Dan Pengukuran Kepada Yang Berhak Sesuai Dengan SOP. Setiap hasil pengelasan harus diperiksa baik dari segi proses maupun dari segi hasil lasnya, hal ini tentunya untuk memastikan bahwa proses pengelasan sudah berjalan dengan benar, disamping itu juga untuk memastikan apakah kualitas hasil las sudah sesuai dengan standar yang Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 93 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
digunakan. Semua data hasil pengamatan proses dan pemeriksaan hasil las diinput kedalam lembar isian yang sudah disediakan, setelah diinput datanya lembar isian tersebut di berikan kepada instruktur atau pengawas.
Pada proses pengelasan terdapat beberapa standar yang bisa dijadikan kriteria apakah hasil lasan sudah bisa diterima sesuai standar. Salah satu standar yang dipakai adalah EN 25817 : 1992, dari standar ini terdapat berbagai macam kriteria penerimaan hasil pengelasan yang masuk dalam batas toleransi penerimaan.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 94 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Halaman: 95 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Halaman: 96 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Halaman: 97 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(1) Dari standar EN 25817 : 1992 dapat dijadikan acuan untuk membuat tabel kriteria penerimaan hasil las/penilaian sebagai berikut No 1 2 3 4 5 6 7
8 9
10 11
12 13
14
15
16
HASIL PENILAIAN ASPEK PENILAIAN
ya
tidak
Apakah bebas dari penyalaan diluar daerah lasan ? Apakah lebar manik las seragam dan teratur (toleransi 2 mm)? Apakah benda kerja yang dilas bersih dari terak dan spatter ? Apakah permukaan capping pada saat stopstart mulus ? Apakah penetrasi penuh pada saat stop-start ? Apakah permukaan lasan bebas dari porosity ? Apakah pada permukaan lasan terjadi porosity yang tidak melebihi batas toleransi ? Apakah permukaan lasan bebas dari terak ? Apakah permukaan lasan terjadi terak yang tidak melebihi batas toleransi ? Apakah permukaan lasan bebas dari Under cut ? Apakah permukaan lasan terjadi under cut, dengan batas kedalaman dibawah 0,5 mm ? Apakah permukaan lasan bebas dari overlap? Apakah sambungan lasan bebas dari penetrasi yang tidak sempurna ? Apakah sambungan lasan terjadi penetrasi yang tidak sempurna dan tidak melebihi toleransi ? Apakah sambungan bebas dari kelebihan penetrasi (lebih besar dari 2 mm) ? Apakah tinggi permukaan lasan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 98 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
17
18 19 20
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(reinforcement) tidak lebih lebih dari 2.5 mm? Apakah sambungan las bebas dari kekurangan penetrasi suck back (batas kedalaman dibawah 0.5 mm) ? Apakah groove weld kampuh las terisi penuh ? Apakah diakhir pengelasan terjadi arc creater ? Apakah sambungan las bebas dari ketidak rataan (misalignment) (lebih dari 1mm)
Keterampilan yang dilakukan dalam melaporkan hasil pengelasan adalah sebagai berikut: a. Menginput data hasil pengamatan dan pengukuran dalam instrumen b. Menyerahkan laporan hasil pengamatan dan pengukuran kepada yang berhak sesuai dengan SOP Sikap kerja yang harus dilakukan sewaktu melaporkan hasil pengelasan yaitu: Harus bersikap secara: a. Cermat b. Teliti c. Taat asas d. Taat prosedur
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 99 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
BAB III SUMBER-SUMBER LAIN YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
A.
Sumber-Sumber Perpustakaan 1.
Daftar Pustaka a)
Senji Ohyabu dan Yoshikazu Kubokawa, Politeknik Pusat Chiba , Welding Textbook, Lembaga Pelatihan Luar Negeri (OVTA ), Chiba 261-0021 Japan 1990
b)
Katsuhiko Yasuda, Lembaga Pelatihan Kejuruan, Instruction Manual Welding Techniques, 1-1 Hibino, Chiba 260 Japan 1985
c)
Takuo Araki, Pusat Pelatihan Kejuruan Lanjut Narita, Workshop Manual Welding, 1-1, Hibino, Chiba 260 Japan 1985
d)
Hery Sunaryo, Ir. Teknologi Pengelasan Kapal. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta 2008
2.
Buku Referensi a)
Harsono Wiryosumarto, Prof. Dr. Ir Dan Toshie Okumura Prof. Dr. Teknologi Pengelasan Logam, Jakarta 2000
B. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan 1.
Daftar peralatan/mesin
No.
Nama Peralatan/Mesin
1.
Mesin las SMAW dengan perlengkapannya
2.
Mesin gerinda tangan
3.
Tang penjepit
4.
Welding Gaude
5.
Hammer
6.
Tang Amper
7.
Alat pelindung diri (APD)
8.
Kap las dengan kaca las
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Keterangan
Halaman: 100 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
9.
Mistar baja
10.
Sikat baja
11.
Palu tetek
2.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Daftar Bahan
No.
Nama Bahan
1.
Pipa diameter 6 inchi Schedule 40 panjang 125 mm
2.
Batu gerinda 100x16x3
3.
Batu gerinda 100x16x6
4.
Elektrode AWS E 7016 dia 2,6 mm
5.
Elektrode AWS E 7018 dia 3,2 mm
6.
Steel marker
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Keterangan
Halaman: 101 dari 101
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG PENGELASAN SMAW
MENGELAS PIPA POSISI SUMBU TEGAK DAPAT DIPUTAR DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL JIP.SM02.014.01
BUKU INFORMASI
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diperlukan suatu sistem pelatihan yang sama, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional yang mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis kompetensi. Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut diperlukan adanya standar kompetensi kerja sebagai acuan yang diuraikan lebih rinci ke dalam program, kurikulum dan silabus serta modul pelatihan. Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi MENGELAS PIPA POSISI SUMBU TEGAK DAPAT DIPUTAR DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL yang mengacu pada SKKNI Sektor Jasa Industri Pengelasan yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor KEP.342/MEN/X/2007.
Modul pelatihan berbasis kompetensi ini, terdiri dari 3 buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Ketiga buku tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, di mana buku yang satu dengan yang lainnya saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat digunakan untuk membantu pelatih dan peserta pelatihan untuk saling berinteraksi. Demikian modul pelatihan berbasis kompetensi ini kami susun, semoga bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja. Jakarta,
Nopember 2013
DIREKTUR STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN
KUNJUNG MASEHAT, SH.MM. NIP. 19591129.198603 1 002 Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 1 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------ 1 DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 2 BAB I
STANDAR
KOMPETENSI
KERJA
NASIONAL
(SKKNI)
DAN
SILABUS
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) -------------------------------------- 5 A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) -------------------------------- 5 B. Unit Kompetensi Prasyarat ------------------------------------------------------ 9 C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) -------------------------------- 11 BAB II MENGELAS POSISI SUMBU TEGAK DAPAT DIPUTAR DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL ----------------------------------------------------------------------- 20 A. Latar Belakang -------------------------------------------------------------------- 20 B. Tujuan ------------------------------------------------------------------------------ 21 C. Ruang Lingkup -------------------------------------------------------------------- 21 D. Pengertian-Pengertian ------------------------------------------------------------ 21 E. Diagram Alir Unit Kompetensi -------------------------------------------------- 23 F. Materi Pelatihan Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat di Putar dengan Proses Las Busur Manual ---------------------------------------------- 24 1
Menyiapkan Fasilitas Pengelasan ------------------------------------------ 24 a. Macam-Macam dan Fungsi Alat Pelindung Diri, Consummable Material dan Peralatan Pengelasan ----------------------------------- 24 b. Cara
Mengidentifikasi
Alat
Pelindung
Diri,
Consummable
Material dan Peralatan Pengelasan ---------------------------------- 33 c. SOP Penerapan APD/PPE ----------------------------------------------- 36 d. Spesifikasi APD/PPE ----------------------------------------------------- 37 e. Cara Mengidentifikasi Alat Pelindung Diri/PPE untuk Diterapkan Berdasarkan SOP -------------------------------------------------------- 37 f. Pengertian Tuntutan Pekerjaan atau WPS -------------------------- 37 g. Cara Menyiapkan Jenis Dan Ukuran Bahan Elektroda Las Sesuai Dengan Tuntutan Pekerjaan Atau WPS ------------------------------ 38 h. Cara
Menyiapkan
Peralatan
Utama
Dan
Pendukung
Berdasarkan Tuntutan Pekerjaan Atau WPS ------------------------ 49 Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 2 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
2
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Melaksanakan Pengelasan Pipa Pada Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar ------------------------------------------------------------------------- 56 a. Karakteristik Mesin Las dan Teknik Pengelasan Sesuai dengan Kebutuhan Pengelasan ------------------------------------------------- 56 b. Cara Mengatur Besarnya Arus Listrik Berdasarkan Jenis dan Ukuran Elektroda Las yang Digunakan Atau WPS yang Ditentukan ---------------------------------------------------------------- 59 c. Cara Membuat Las Cantum (Tack Weld)
Sesuai Dengan
Ukuran dan Jumlah Bahan yang dilas -------------------------------- 60 d. Cara Mendemontrasikan Pengelasan Pipa Pada Pelat Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Sesuai Dengan Teknik Pengelasan Yang Berlaku (SOP) Dengan Menerapkan K3L --------------------- 62 e. Cara Mendemontrasikan Pengelasan Pipa Sambungan Tumpul Kampuh
V
Posisi
Sumbu
Tegak
Dapat
Diputar
Sesuai
Dengan Teknik Pengelasan Yang Berlaku (SOP) Dengan Menerapkan K3 ---------------------------------------------------------- 65 3
Melaksanakan Pemeriksaan Hasil Pengelasan Secara Visual --------- 69 a. Macam dan Fungsi Alat Uji dan Alat Ukur Hasil Pengelasan ------ 69 b. Cara Mengidentifikasi , Menyiapkan dan Memeriksa Fungsi dan Validitas Alat Uji dan Alat Ukur Hasil Pengelasan ----------------- 78 c. Cara Memeriksa Seluruh Hasil Pengelasan Secara Visual dan Membandingkan dengan Standar Baku ------------------------------ 78 d. Cara Menyimpulkan Dan Menafsirkan Hasil Pemeriksaan Visual - 82 e. Cara Melakukan Perbaikan Hasil Las (Bila Diperlukan) Sesuai SOP ------------------------------------------------------------------------ 87
4
Melaporkan Hasil Pengelasan----------------------------------------------- 89 a. Cara
Memahami
Instrumen
Pengamatan
Proses
Dan
Pengukuran Hasil Las (WPQR) ---------------------------------------- 89 b. Cara Menginput Data Hasil Pengamatan Dan Pengukuran Dalam Instrumen. ------------------------------------------------------- 92 c. Cara Menyerahkan Laporan Hasil Pengamatan Dan Pengukuran Kepada Yang Berhak Sesuai Dengan SOP --------------------------- 93 Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 3 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
BAB III SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 100 A.
B.
Sumber-sumber Perpustakaan --------------------------------------------- 100 1.
Daftar Pustaka ------------------------------------------------------- 100
2.
Buku Referensi ------------------------------------------------------- 100
Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ---------------------------------------- 100 1.
Daftar Peralatan/Mesin --------------------------------------------- 100
2.
Buku Bahan ----------------------------------------------------------- 101
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 4 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) 1. KODE UNIT
:
2. JUDUL UNIT
:
JIP.SM02.014.01 Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar dengan proses las busur manual
3. DESKRIPSI UNIT
:
Unit
ini
berhubungan
dengan
pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan mengelas pipa pada sumbu tegak dapat diputar pada Jasa Industri Pengelasan. Elemen Kompetensi 1. Menyiapkan fasilitas pengelasan
Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Alat Pelindung Diri, consummable materials, dan peralatan pengelasan diidentifikasi. 1.2 Alat Pelindung Diri/PPE diidentifikasi dan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3 Jenis dan ukuran bahan dan elektroda las disiapkan sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS. 1.4 Peralatan utama dan pendukung disiapkan berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS.
2. Melaksanakan pengelasan
2.1 Karakteristik mesin las dan teknik pengelasan
pipa pada posisi sumbu
dipahami sesuai dengan kebutuhan
tegak dapat diputar
pengelasan. 2.2 Besarnya arus listrik diatur berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS yang ditentukan. 2.3 Las catat (tack weld dibuat dengan ukuran dan jumlah sesuai dengan ukuran bahan yang dilas
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 5 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Elemen Kompetensi
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Kriteria Unjuk Kerja . 2.4 Pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3L. 2.5 Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3L.
3. Melaksanakan
3.1 Alat uji dan alat ukur hasil pengelasan
pemeriksaan hasil
diidentifikasi, disiapkan dan diperiksa fungsi
pengelasan secara visual
dan validitasnya. 3.2 Seluruh hasil pengelasan diperiksa secara visual, dan dibandingkan dengan standar baku. 3.3 Hasil pemeriksaan visual disimpulkan dan ditafsirkan. 3.4 Perbaikan hasil las (bila diperlukan) dilakukan sesuai SOP.
4. Melaporkan hasil
4.1 Instrumen pengamatan proses dan pengukuran
pengelasan.
hasil las (WPQR) dipahami. 4.2 Data hasil pengamatan dan pengukuran diinput dalam instrumen. 4.3 Laporan hasil pengamatan dan pengukuran diserahkan kepada yang berhak sesuai dengan SOP.
4. BATASAN VARIABEL
:
a. Konteks variabel : Unit ini berlaku untuk menyiapkan fasilitas pengelasan, latihan mengelas, mengmati proses dan memeriksa hasil penglasan, dan melaporkan hasil Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 6 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
pengelasan, yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan mengelas pipa sumbu tegak dapat diputar pada Jasa Industri Pengelasan. b. Perlengkapan untuk melaksanakan pekerjaan mengelas pipa sumbu tegak dapat diputar pada Jasa Industri Pengelasan, mencakup : Buku sumber, modul, SOP, WPS, WPQR sebagai referensi Instrumen pengamatan proses dan pengukuran hasil pengelasan. Bahan las (Consummable materials). Peralatan utama dan pendukung untuk melaksanakan pekerjaan pengelasan. Alat pengujian hasil las c. Tugas pekerjaan untuk mengelas pipa sumbu tegak dapat diputar pada Jasa Industri Pengelasan, meliputi : 1) Menyiapkan Alat Pelindung Diri, bahan yang meliputi: pipa baja yang akan dilas, dan elektroda las, serta peralatan las, baik peralatan utama maupun peralatan pendukung. 2) Melaksanakan pengelasan. 3) Mengukur hasil pengelasan 4) Melaporkan hasil pekerjaan mengelas. d. Peraturan untuk mengelas pipa sumbu tegak dapat diputar pada Jasa Industri Pengelasan, adalah : 1) WPS dan WPQR 2) Standar Operasional Prosedur (SOP). 5. PANDUAN PENILAIAN : a. Penjelasan prosedur penilaian : Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : 1) JIP.SM02.008.01 Melaksanakan rutinitas (dasar) pengelasan 2) JIP.SM02.009.01 Mengelas pelat posisi di bawah tangan/ flat 3) JIP.SM02.010.01 Mengelas pelat posisi mendatar/ horizontal Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 7 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
4) JIP.SM02.013.01 Mengelas pipa posisi sumbu mendatar dapat diputar. b. Kondisi penilaian : 1) Kondisi
penilaian
merupakan
aspek
dalam
penilaian
yang
sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan penyiapan, pelaksanaan, pengamatan proses dan pemeriksaan hasil pengelasan serta pelaporan hasil pengelasan. 2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara : portofolio, lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, pemeriksaan hasil kegiatan dan simulasi di workshop dan/atau di tempat kerja.
c. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut 1) Bahaya yang ditimbulkan oleh pekerjaan pengelasan. 2) Sketsa/gambar kerja. 3) Teknik pengelasan 4) Karakteristik bahan dan elektroda las
d. Keterampilan yang dibutuhkan : Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 1) Penggunaan alat pelindung diri (PPE) untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada pekerjaan pengelasan. 2) Penggunaan alat potong dan alat mekanik untuk membuat persiapan sambungan pada pipa yang akan disambung. 3) Penggunaan alat ukur, terutama alat ukur untuk membuat persiapan sambungan dan mengukur hasil pengelasan (welding gauge). 4) Pemilihan elektroda
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 8 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
e. Aspek kritis : Aspek kritis
yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam
mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 1) Penggunaan APD/PPE 2) Pemilihan elektroda yang tepat. 3) Persiapan sambungan (kampuh las) 4) Penerapan teknik atau metoda yang sesuai. 5) Pembersihan antar jalur. 6) Pencegahan dan perbaikan hasil las. 6. KOMPETENSI KUNCI NO
:
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT
TINGKAT
1.
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa data/informasi
2
2.
Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan
1
3.
Merencanakan dan mengorganisir kegiatan
1
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok
1
5.
Menggunakan ide serta tehnik matematika
2
6.
Memecahkan masalah
2
7.
Menggunakan teknologi
2
B. Unit Kompetensi Prasyarat Sebelum mengikuti pelatihan unit kompetensi Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar dengan proses las busur manual ini peserta harus sudah kompeten untuk unit kompetensi sebagai berikut : 1. Melaksanakan rutinitas pengelasan dengan proses las busur manual 2. Mengelas pelat posisi dibawah tangan dengan proses las busur manual 3. Mengelas pelat posisi horisontal dengan proses las busur manual 4. Mengelas pelat posisi vertikal dengan proses las busur manual 5. Mengelas pelat posisi di atas kepala dengan proses las busur manual Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 9 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
6. Mengelas pipa posisi sumbu mendatar dapat diputar dengan proses las busur manual.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 10 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1. Judul Unit Kompetensi
: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar dengan Proses Las Busur Manual
2. Kode Unit Kompetensi
: JIP.SM02.014.01
3. Deskripsi Unit Kompetensi :
Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam pengelasan pipa posisi sumbu tegak dapat diputar dengan proses las busur manual (SMAW) pada Jasa Industri Pengelasan.
4. Perkiraan Waktu Pelatihan : ...... JP @ 45 Menit 5. Tabel Silabus Unit Kompetensi
ELEMEN KOMPETENSI
1. Menyiapkan fasilitas pengelasan
KRITERIA UNJUK KERJA
1.1 Alat Pelindung Diri,
consummable materials, dan peralatan pengelasan diidentifikasi.
:
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA
Dapat menjelaskan macammacam dan fungsi alat pelindung diri, consummable materials, dan peralatan pengelasan Dapat menjelaskan cara mengidentifikasi alat pelindung diri, consumable materials, dan peralatan pengelasan
Pengetahuan
Keterampilan
Macam- macam dan fungsi alat pelindung diri, consummable materials, dan peralatan pengelasan Cara mengidentifikasi alat pelindung diri, consumable material, dan peralatan pengelasan
Mengidentifikasi alat-alat pelindung diri,
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Sikap Kerja Cermat Teliti Taat asas
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan 2
4
consummable materials, dan peralatan pengelasan
Halaman: 11 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Kerja
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Mampu mengidentifikasi alat pelindung diri, consummable materials, dan peralatan pengelasan Harus bersikap cermat, teliti, dan taat asas 1.2 Alat Pelindung Diri/PPE diidentifikasi dan diterapkan berdasarkan SOP.
Dapat menjelaskan SOP penerapan APD / PPE Dapat menjelaskan spesifikasi APD/PPE Dapat menjelaskan cara mengidentifikasi alat pelindung diri/PPE untuk diterapkan berdasarkan SOP Mampu mengidentifikasi alat pelindung diri/PPE untuk diterapkan berdasarkan SOP Harus bersikap cermat, teliti, dan memperhatikan SOP
SOP penerapan APD/PPE Spesifikasi APD/PPE Cara mengidentifikasi alat pelindung diri/PPE untuk diterapkan berdasarkan SOP
Mengidentifikasi alat pelindung diri/PPE untuk diterapkan berdasarkan SOP
Cermat Teliti Memperhatikan SOP
1.3 Jenis dan ukuran bahan dan elektroda las disiapkan sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS.
Dapat menjelaskan pengertian tuntutan pekerjaan atau WPS Dapat menjelaskan cara menyiapkan jenis dan ukuran bahan dan elektroda las sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS
Pengertian tuntutan pekerjaan atau WPS Cara menyiapkan jenis dan ukuran bahan dan elektroda las sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS
Menyiapkan jenis dan ukuran bahan dan elektroda las sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS
Cermat Teliti Taat asas
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 12 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA Pengetahuan
Keterampilan
Cara menyiapkan peralatan utama dan pendukung berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS
Menyiapkan peralatan utama dan alat pendukung berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS
Sikap Kerja
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Mampu menyiapkan jenis dan ukuran bahan dan elektroda sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS Harus cermat, teliti, dan taat asas 1.4 Peralatan utama dan pendukung disiapkan berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS.
Dapat menjelaskan cara menyiapkan peralatan utama dan pendukung berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS Mampu menyiapkan peralatan utama dan alat pendukung berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS Harus cermat, teliti, dan taat asas
Cermat Teliti Taat asas
Asesmen 2. Melaksanakan pengelasan pipa pada posisi tegak dapat diputar
2.1 Karakteristik mesin las dan teknik pengelasan dipahami sesuai dengan kebutuhan pengelasan
Dapat menjelaskan macam dan karakteristik mesin las dan teknik pengelasan sesuai dengan kebutuhan pengelasan
Macam dan karakteristik mesin las dan teknik pengelasan sesuai dengan kebutuhan pengelasan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
-
-
Halaman: 13 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Kerja
2.2 Besarnya arus listrik diatur berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS yang ditentukan.
Dapat menjelaskan cara mengatur besarnya arus listrik berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS yang ditentukan Mampu mengatur besarnya arus listrik berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS yang ditentukan Harus cermat, teliti, dan taat asas
Cara mengatur besarnya arus listrik berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS yang ditentukan
Mengatur besarnya arus listrik berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS yang ditentukan
Cermat Teliti Taat asas
2.3 Las cantum (tack weld) dibuat dengan ukuran dan jumlah sesuai dengan ukuran bahan yang dilas.
Dapat menjelaskan cara membuat las cantum (tack weld) sesuai dengan ukuran dan jumlah bahan yang dilas Mampu membuat las cantum (tack weld) sesuai dengan ukuran dan jumlah bahan yang dilas Harus cermat, teliti, dan taat asas
Cara membuat las cantum (tack weld) sesuai dengan ukuran dan jumlah bahan yang dilas
Membuat las cantum (tack weld) sesuai dengan ukuran dan jumlah bahan yang dilas
Cermat Teliti Taat asas
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan 4
86
Halaman: 14 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
2.4 Pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA
Dapat menjelaskan cara mendemonstrasikan pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3. Mampu mendemonstrasikan pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu mendatar dapat diputar sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3. Harus cermat, teliti, dan taat prosedur
Pengetahuan
Keterampilan
Cara mendemonstrasikan pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3.
Mendemonstrasi kan pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Sikap Kerja
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Cermat Teliti Taat prosedur
Halaman: 15 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
2.5 Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA
Dapat menjelaskan cara mendemonstrasikan Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3 Mampu mendemonstrasikan Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3 Harus cermat, teliti, dan taat prosedur
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Kerja
Cara mendemonstrasikan Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3
Mendemonstrasi kan Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi tegak dapat diputar didemonstrasika n sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3
Cermat Teliti Taat prosedur
Mengidentifikas, menyiapkan dan memeriksa fungsi dan validitas alat uji dan alat ukur hasil pengelasan
Cermat Teliti Taat asas
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Asesmen 3. Melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan secara visual
3.1 Alat uji dan alat ukur hasil pengelasan diidentifikasi, disiapkan dan diperiksa fungsi dan validitasnya.
Dapat menjelaskan macam dan fungsi alat uji dan alat ukur hasil pengelasan Dapat menjelaskan cara mengidentifikasi, menyiapkan, dan memeriksa fungsi dan validitas alat uji dan alat ukur hasil pengelasan
Macam dan fungsi alat uji dan alat ukur hasil pengelasan Cara mengidentifikasi, menyiapkan dan memeriksa fungsi dan validitas alat uji dan alat ukur hasil pengelasan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
2
6
Halaman: 16 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA Pengetahuan
Keterampilan
Sikap Kerja
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Mampu mengidentifikasi, menyiapkan dan memeriksa fungsi dan validitas alat uji dan alat ukur hasil pengelasan Harus cermat, teliti, dan taat asas 3.2 Seluruh hasil pengelasan diperiksa secara visual, dan dibandingkan dengan standar baku.
Dapat menjelaskan cara memeriksa seluruh hasil pengelasan secara visual dan membandingkan dengan standar baku Mampu memeriksa seluruh hasil pengelasan secara visual dan membandingkan dengan standar baku Harus cermat, teliti, dan taat asas
Cara memeriksa seluruh hasil pengelasan secara visual dan membandingkan dengan standar baku
Memeriksa seluruh hasil pengelasan secara visual dan membandingka n dengan standar baku
Cermat Teliti Taat asas
3.3 Hasil pemeriksaan visual disimpulkan dan ditafsirkan.
Dapat menjelaskan cara menyimpulkan dan menafsirkan hasil pemeriksaan visual Mampu menyimpulkan dan menafsirkan hasil pemeriksaan visual Harus cermat, teliti, dan taat asas
Cara menyimpulkan dan menafsirkan hasil pemeriksaan visual
Menyimpulkan dan menafsirkan hasil pemeriksaan visual
Cermat Teliti Taat asas
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 17 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA Pengetahuan
3.4 Perbaikan hasil las (bila diperlukan) dilakukan sesuai SOP.
Dapat menjelaskan cara melakukan perbaikan hasil las (bila diperlukan) sesuai SOP Mampu melakukan perbaikan hasil las (bila diperlukan) sesuai SOP Harus cermat, teliti, taat prosedur
Cara melakukan perbaikan hasil las (bila diperlukan) sesuai SOP
Keterampilan Melakukan perbaikan hasil las (bila diperlukan) sesuai SOP
Sikap Kerja
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Cermat Teliti Taat prosedur
Asesmen 4. Melaporkan hasil pengelasan.
4.1 Instrumen pengamatan proses dan pengukuran hasil las (WPQR) dipahami.
Dapat menjelaskan instrumen pengamatan proses dan pengukuran hasil las (WPQR)
Instrumen pengamatan proses dan pengukuran hasil las (WPQR)
4.2 Data hasil pengamatan dan pengukuran diinput dalam instrumen.
Dapat menjelaskan cara menginput data hasil pengamatan dan pengukuran dalam instrumen Mampu menginput data hasil pengamatan dan pengukuran dalam instrumen Harus cermat, teliti, dan taat asas
Cara menginput data hasil pengamatan dan pengukuran dalam instrumen
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
-
Menginput data hasil pengamatan dan pengukuran dalam instrumen.
-
2
4
Cermat Teliti Taat asas
Halaman: 18 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
Kode Modul JIP.SM02.014.01
MATERI PELATIHAN INDIKATOR UNJUK KERJA Pengetahuan
4.3 Laporan hasil pengamatan dan pengukuran diserahkan kepada yang berhak sesuai dengan SOP.
Dapat menjelaskan cara menyerahkan laporan hasil pengamatan dan pengukuran kepada yang berhak sesuai dengan SOP Mampu menyerahkan laporan hasil pengamatan dan pengukuran kepada yang berhak sesuai dengan SOP Harus cermat, teliti, dan taat prosedur
Cara menyerahkan laporan hasil pengamatan dan pengukuran kepada yang berhak sesuai dengan SOP
Keterampilan Menyerahkan laporan hasil pengamatan dan pengukuran kepada yang berhak sesuai dengan SOP
Sikap Kerja
Perkiraan Waktu Pelatihan (Jampel) Pengeta Ketehuan rampilan
Cermat Teliti Taat prosedur
Asesmen
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 19 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
BAB II MENGELAS PIPA POSISI SUMBU TEGAK DAPAT DIPUTAR DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL
A. Latar Belakang Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar (2G) dengan proses las busur manual merupakan salah satu dari beberapa proses pengelasan dan posisi pengelasan. Pengelasan pipa pada posisi sumbu tegak dapat diputar, baik 2F maupun 2G merupakan salah satu posisi pada pengelasan pipa, proses pengelasan ini sering digunakan dalam fabrikasi seperti konstruksi maupun pemipaan. Pengelasan menggunakan proses las SMAW atau disebut dengan pengelasan busur listrik. Proses pengelasan SMAW merupakan proses pengelasan menggunakan busur listrik yang mengalir sebagai pemanas dalam kawat las ( Electrode) dan terak (Fluxs) sebagai pelindungnya. Oleh karena itu pengelasan yang dilakukan secara benar dan sesuai prosedur merupakan salah satu hal terpenting untuk mencapai kualitas pengelasan secara maksimum dan efisien/ ekonomis. Pada Buku Informasi ini akan dipaparkan tentang Pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja dimana berisi Informasi tentang : 1. Menyiapkan fasilitas pengelasan 2. Melaksanakan pengelasan pipa pada posisi sumbu tegak dapat diputar 3. Melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan secara visual 4. Melaporkan hasil pengelasan. Dengan disusunnya Modul ”Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar dengan proses las busur manual” ini menjelaskan dan menerapkan
diharapkan akan dapat membantu Pelatih dalam pengelasan sesuai dengan kompetensi yang
dikehendaki.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 20 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
B.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Tujuan Modul ”Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar dengan proses las busur manual” ini bertujuan : 1) Agar peserta mampu untuk melakukan pengelasan sesuai dengan SOP. Dimana Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar (2G) dengan Proses Las SMAW. 2) Memberikan pemahaman dan menerapkannya dalam proses pengelasan. 3) Agar peserta mampu melakukan pemeriksaan hasil pengelasan
C. Ruang Lingkup Ruang lingkup dari Modul “Mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar (2G) dengan proses las busur manual/SMAW” ini terdiri dari : Menyiapkan fasilitas pengelasan; Melaksanakan pengelasan pipa pada posisi sumbu tegak dapat diputar; Melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan secara visual; Melaporkan hasil pengelasan. D. Pengertian-Pengertian 1. Logam Logam adalah mineral yang tidak tembus pandang dan dapat menghantarkan aliran panas atau aliran listrik 2. Besi Besi adalah logam yang keras, yang dihasilkan dari proses pengolahan biji besi pada dapur tinggi 3. Baja Baja adalah Logam yang keras dan kuat, yang dihasilkan dari proses pengolahan lanjut logam besi melalui dapur Siemens Martin, Bessemer, Open Heart atau dapur listrik 4. Logam Ferrous Logam Ferrous adalah Logam yang terbuat dari unsur dasar besi (Fe) dan Carbon (C) 5. Logam Non Ferrous Logam Non Ferrous adalah Logam yang terbuat dari unsur dasar bukan besi (Fe) dan Carbon (C).
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 21 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
6. Baja Karbon Rendah Baja Karbon Rendah adalah Baja yang mempunyai kandungan karbon sebesar 0,1 % sampai dengan 0,3 % 7. Baja Karbon Sedang Baja Karbon sedang adalah Baja yang mempunyai kandungan karbon sebesar 0,3 % sampai dengan 0,6 % 8. Baja Karbon Tinggi Baja Karbon Tinggi adalah Logam yang mempunyai kandungan karbon 0,7 % sampai dengan 1,3 % 9. Baja Campuran Baja Campuran adalah Logam baja yang telah mengalami proses penambahan unsur – unsur paduan 10. Baja Tahan Karat Baja tahan karat adalah Logam baja yang mempunyai sifat tahan terhadap karat. 11. Unsur Paduan Unsur paduan Adalah unsur – unsur kimia yang ditambahkan pada logam untuk memperbaiki sifat – sifat logam tersebut 12. Heat Threatment
Heat threatment adalah Proses pemanasan dan pendinginan pada logam untuk mendapatkan sifat – sifat tertentu
13. Hardening Hardening adalah Proses pemanasan logam yang bertujuan untuk menambah sifat kekerasan logam
14. Tempering Tempering adalah Proses pemanasan logam yang bertujuan untuk mengurangi sifat kekerasan
15. Annealing Annealing adalah Proses pemanasan dan pendinginan logam yang bertujuan untuk melunakkan kekerasan logam
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 22 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
E.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Diagram Alir Unit Kompetensi Alat Pelindung Diri, consummable materials, dan peralatan pengelasan diidentifikasi
Mulai
Karakteristik mesin las dan teknik pengelasan dipahami sesuai dengan kebutuhan pengelasan
Peralatan utama dan pendukung disiapkan berdasarkan tuntutan WPS
Besarnya arus listrik diatur berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS
Las cantum (tack weld) dibuat dengan ukuran dan jumlah sesuai dengan ukuran bahan yang dilas
Seluruh hasil pengelasan diperiksa secara visual, dan dibandingkan dengan standar baku
Alat uji dan alat ukur hasil pengelasan diidentifikasi, disiapkan dan diperiksa fungsi dan validitasnya
Hasil pemeriksaan visual disimpulkan dan ditafsirkan
Perbaikan hasil las (bila diperlukan) dilakukan sesuai SOP
Alat Pelindung Diri (APD) diidentifikasi dan diterapkan berdasarkan SOP
Jenis dan ukuran bahan dan elektroda las disiapkan sesuai dengan tuntutan WPS
Pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3
Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3
Format pengamatan proses dan pengukuran hasil las disiapkan
Laporan hasil pengamatan dan pengukuran diserahkan kepada yang berhak sesuai
Selesai
= Automatic Operation
= Preparation
Data hasil pengamatan dan pengukuran dicatat dalam format
= Connector
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
= Manual Operation
Halaman: 23 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
F.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Materi Pelatihan Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat di Putar dengan Proses Las Busur Manual 1. Menyiapkan Fasilitas Pengelasan Pengetahuan yang diperlukan dalam Menyiapkan fasilitas pengelasan. a. Macam-Macam dan Fungsi Alat Pelindung Diri, Consummable Material dan Peralatan Pengelasan. Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu peralatan yang berhubungan dengan keselamatan manusia (Karyawan) yang harus dipakai dalam melaksanakan pekerjaan
di
mana
Karyawan
bekerja.
Banyak
kalanya
seseorang
mengabaikan penggunaan dari APD, karena dirasa akan mengganggu kebebasan gerak kita. Namun penggunaan APD jangan diabaikan, karena akan berakibat fatal bila mengabaikan penggunaan APD.
1) Macam-Macam dan Fungsi Alat Pelindung Diri a) Welding Mask/Helm Las berfungsi untuk melindungi mata dari radiasi sinar las Gambar 1. Helm Las dan perlengkapannya
b) Welding Apron / Protector Clothes berfungsi untuk melindungi kulit dan organ-organ tubuh pada bagian badan operator dari percikanpercikan api las pada saat proses pengelasan dan pemotongan benda kerja serta pancaran sinar las.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 24 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 2. Apron
Gambar 3. Protector Clothes
c) Hand Gloves (Sarung Tangan) berfungsi untuk melindungi tangan dari percikan-percikan api las dan percikan pada saat pemotongan bendabenda panas. Gambar 4. Sarung Tangan Las
d) Safety
Glasses
berfungsi
untuk
melindungi
mata
pada
saat
membersihkan kampuh las serta terak hasil dari pemotongan yang menggunakan palu terak maupun mesin gerinda. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 25 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 5. Safety Glasses
e) Safety Shoes berfungsi untuk melindungi kaki welder dari bendabenda panas yang ada dilantai atau melindungi kaki welder dari kejatuhan benda-benda keras dan berat
Gambar 6. Safety Shoes
f) Ear Protector berfungsi untuk melindungi telinga dari bahaya kebisingan Gambar 7. Ear Protector
g) Masker berfungsi untuk melindungi diri dari debu,asap dan gas yang ditimbulkan oleh proses pengelasan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 26 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 8. Masker.
2) Consummable Material Material yang digunakan untuk pengelasan ini adalah Pipa. Adapun jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu : (a) Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambungan pengelasan) (b) Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan)
Bahan-bahan pipa yg dimaksud di sini adalah struktur bahan baru pipa tersebut yg dapat dibagi secara umum sebagai berikut: (a) Carbon steel (b) Carbon Moly (c) Galvanees (d) Ferro Nikel (e) Stainless Steel
Pipa mempunyai banyak ukuran, mulai dari yang terkecil dengan ukuran diameter 1/2 inch sampai ukuran yang sangat besar dengan diameter 72 inch atau kira-kira 1.8 meter. Ada 2 (dua) jenis metode yang digunakan untuk menamai ukuran pipa : (a) NPS (Nominal Pipe Size) adalah ukuran Standard Amerika Utara, dengan ukurannya berdasarkan “inch”. (b) DN (Diameter Nominal) adalah penunjukkan ukuran eropa dengan ukurannya berdasarkan “milimeter Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 27 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 9. Penunjukkan Diameter Pipa
Selain penamaannya dengan NPS atau DN, maka ada pasangan yg selalu tidak ketinggalan ketika disebutkan ukuran pipa yaitu schedule (sch). Schedule adalah suatu penunjukkan ukuran ketebalan dinding pipa atau dengan kata lain Thickness. Perbedaan antara NPS dengan OD dimulai dari pipa ukuran NPS 1/4″ sampai dengan ukuran NPS 12″. Sedangkan untuk pipa dengan NPS diatas 12″(inch), maka NPS yang ditunjukkan sesuai dengan OD dari pipa tersebut. Ada salah satu perbedaan yang lain lagi yang biasa kita lihat di tabel daftar pipa yaitu huruf “S” setelah nomor schedule. Seperti contoh 5S, hal ini menunjukkan bahwa schedule tersebut untuk material khusus Stainless steel, sedang schedule tanpa huruf “S” adalah untuk pipa dengan material selain stainless steel.
Macam-macam ukuran pipa yang sering digunakan dalam industri : (a) Large Bore Pipe : yaitu pipa dengan ukuran lebih besar dari 2 Inch (b) Small Bore Pipe : yaitu pipa dengan ukuran 2 inch ke bawah (c) Tubing : yaitu pipa yang mempunyai ukuran sampai 4 inch, tetapi mempunyai ukuran ketebalan dinding pipa yang lebih kecil jika dibandingkan dengan small bore dan large bore.
Schedule (ketebalan pipa) Pipa
diproduksi
dalam
berbagai
macam
ketebalan
yang
sudah
distandardkan. Setiap ketebalan tertentu pada pipa diberi penamaan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 28 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
dalam bentuk schedule number, bukan dalam bentuk ukuran pipa yang sebenarnya. Pada awalnya ketebalan pipa hanya ada 3 kelompok yaitu: (a)
Standard
(b)
Extra Strong (XS)
(c)
Double Extra strong (XXS)
Saat ini penamaan sudah diganti dengan memberikan schedule number tertentu, yang dimulai dari 5 dan 5S, kemudian diikuti dengan 10 dan 10S, seterusnya dalam kelipatan 10 sampai schedule 40 (20, 30, 40) dan selanjutnya mempunyai kelipatan 20 yaitu 60, 80, 100, 120, 140, 160. Pada umumnya, besarnya ketebalan pipa yang mempunyai schedule 40 dengan schedule STD adalah sama untuk pipa ukuran 1/8 sampai dengan ukuran pipa 10 inch.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 29 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Tabel 1 . Tabel Schedule Pipa
3) Peralatan Pengelasan (a) Meja Las adalah tempat untuk menempatkan benda kerja pada posisi yang dipersyaratkan. Meja las harus diletakkan sedemikian rupa dan tidak mudah bergerak saat tersenggol atau saat welder melakukan pengelasan. Gunakan benda kerja lain saat mencoba penyalaan elektroda dan jangan dilakukan di meja las. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 30 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 10. Meja Las
(b) Tang Panas digunakan untuk mengambil atau memegang benda kerja hasil lasan yang masih panas Gambar 11. Tang panas
(c) Chipping Hammer digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur Ias dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. Dalam menggunakan chipping hammer ini jangan sampai membuat luka pada hasil pengelasan maupun pada base metalnya. karena luka bekas pukulan adalah merupakan cacat pengelasan.
Chipping
hammer
sebelum
digunakan
di
cek
ketajamannya dan kondisinya, apabila sudah tumpul maka harus ditajamkan
dengan
menggerindanya.
Setelah
selesai
menggunakannya, tempatkan palu terak pada tempatnya secara rapi. Gambar 12. Chipping Hammer
(d) Gerinda Tangan ini berfungsi untuk menyiapkan material yang akan di las berupa penyiapan kampuh las. Gerinda ini juga digunakan untuk Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 31 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
membantu dalam proses pengelasan khususnya dalam pembersihan lasan sebelum di sambung atau sebelum ditumpuki dengan lasan lapis berikutnya. gerinda tangan ini juga digunakan untuk membantu dalam memperbaiki cacat las yang memerlukan penggerindaan dalam persiapannya sebelum diperbaiki cacat pengelasan tadi. Gambar 13. Gerinda Tangan
(e) Palu Konde standar yang digunakan adalah berkapasitas 2 kg. penggunaan palu konde adalah untuk membantu meluruskan, meratakan permukaan benda kerja yang berkelok atau melengkung, untuk membentuk sudut pada benda kerja dengan tujuan mengurangi atau meniadakan distorsi. atau ditunakan untuk tujuan membantu persiapan pengelasan. Palu konde juga harus dikontrol kondisinya agar tidak kocak serta dalam penyimpananya harus tertata rapi dan tidak saling bertumpukan atau bergesekan dengan alat lainnya. Gambar 14. Palu Konde
(f) Sikat Baja berfungsi untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas dan membersihkan terak Ias yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.Terak dibersihkan agar tidak cacat slag inclusion pada saat dilakukan pengujian NDT Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 32 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 15. Sikat Baja
(g) Kikir digunakan sebagai alat bantu proses
persiapan pengelasan
terutama material berbentuk grove
Gambar 16. Kikir tangkai
ujung
panjang kikir
(h) Penjepit Benda kerja digunakan sebagai alat bantu pencegah terjadinya distorsi atau perubahan bentuk akibat panas.
Gambar 17. Penjepit Benda Kerja
b. Cara Mengidentifikasi Alat Pelindung Diri, Consummable Material Dan Peralatan Pengelasan 1) Cara Mengidentifikasi Alat Pelindung Diri a) Mengidentifikasi proses pengelasan yang dilakukan b) Mengidentifikasi bahaya yang ditimbulkan oleh proses pengelasan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 33 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
c) Memilih APD yang sesuai dengan jenis bahaya yang timbul pada proses pengelasan d) Menyiapkan APD yang akan digunakan sesuai dengan SOP
2) Cara Mengidentifikasi Consummabble Material dan peralatan pengelasan a) Mengidentifikasi proses pengelasan yang dilakukan b) Mempersiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan (1) Persiapan bahan dan peralatan pengelasan Secara umum peralatan yang diperlukan untuk pengelasan pipa dan pengelasan pelat adalah sama, namun untuk posisi 2F dan 2G diperlukan alat bantu untuk menjaga agar posisi pipa yang dilas cukup kuat dan kokoh pada keadaan tegak, yakni berupa dudukan atau klem yang dapat diatur secara fleksibel. Tapi pada pekerjaan di lapangan dapat dilakukan dengan memberi penyangga, penguat atau dengan memberi las catat pada bagian yang aman dan tidak merusak benda kerja. Adapun persiapan bahan las (pipa) pada prinsipnya tidak berbeda untuk tiap posisi pengelasan, baik persiapan sambungan sudut (fillet) maupun untuk sambungan tumpul (butt) kecuali WPS untuk pekerjaan tertentu menghendaki lain. (2) Pembuatan/ Persiapan Kampuh Las Pembuatan/persiapan
kampuh
las
dapat
dilakukan
dengan
beberapa metode, tergantung bentuk sambungan dan kampuh las yang akan dikerjakan. Metode yang biasa dilakukan dalam membuat kampuh las, khususnya untuk sambungan tumpul dilakukan dengan mesin bubut atau alat pemotong gas (brander potong) atau pemotong gas lingkaran (Circular Cutting Machine). Untuk membuat kampuh V dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Potong sisi pipa dengan sudut (bevel) antara 30 - 35
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 34 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 18. Pembuatan Bevel
30-35
(b) Buat "root face" selebar 1 - 3 mm secara merata dengan menggunakan mesin bubut atau gerinda dan/atau kikir rata. Kesamaan tebal/lebar permukaan "root face" akan berpengeruh terhadap kualitas hasil penetrasi pada akar (root).
Gambar 19. Pembuatan Root face 1 - 3 mm
(c) Persiapan sambungan tumpul pada pipa dengan ketebalan berbeda dilakukan berdasarkan kondisi konstruksi yang akan Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 35 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
dibuat, di mana posisi penampang pipa sangat menentukan bentuk persiapan yang akan dilakukan. Jika bagian luar pipa diperlukan rata, maka bagian dalam pipa yang lebih tebal dipotong/dibuang sampai penampang ujung kampuh sama dengan penampang pipa yang lebih tipis. Demikian juga sebaliknya, jika bagian dalam pipa diperlukan rata, maka bagian luar pipa yang lebih tebal dibuang/ dipotong sampai penampang ujung kampuh sama dengan penampang pipa yang lebih tipis. Namun, bila dikehendaki garis tengah penampang pipa yang sama/lurus, maka penampang pipa yang lebih tebal dibuang seimbang. Gambar 20. Pembuatan kampuh dengan perbedaan ketebalan
Bagian luar yang rata (dibuang bagian dalam)
Bagian dalam yang rata (dibuang bagian luar)
Dibuang seimbang
c. Sop Penerapan APD/PPE 1) Pilih APD yang sesuai dengan karakteristik bahaya yang timbul ketika melakukan proses pengelasan 2) Memeriksa fungsi APD yang akan digunakan apakah masih baik atau tidak 3) APD/PPE harus memenuhi standar keselamatan kerja 4) Jika sudah digunakan simpan kembali ke tempatnya 5) Lakukan pengecekan secara berkesinambungan setiap saat ketika hendak digunakan atau lama tidak di pakai
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 36 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
d. Spesifikasi APD/PPE 1) Helm las dengan tingkat kegelapan kaca yang sesuai dengan besarnya arus pengelasan yang digunakan 2) Sarung tangan dari kulit untuk melindungi radiasi dan panas 3) Apron terbuat dari kulit 4) Sepatu safety dengan ujung depan sepatu yang mampu untuk melindungi kaki dari tertimpa benda berat 5) Ear protector yang standar untuk mengatasi bahaya kebisingan 6) Masker dengan spesifikasi standar untuk mengatasi asap dan debu las
e. Cara Mengidentifikasi Alat Pelindung Diri/PPE Untuk Diterapkan Berdasarkan SOP Alat pelindung diri yang akan digunakan harus terlebih dahulu diperiksa apakah masih layak atau tidak, kemudian disesuaikan dengan karateristik bahaya yang bisa ditimbulkan oleh setiap proses pengelasan yang dilakukan
f. Pengertian Tuntutan Pekerjaan Atau WPS WPS (Welding Procedure Specification)/spesifikasi prosedur las adalah prosedur las tertulis yang terkualifikasi yang disusun sebagai petunjuk bagi para pelaksana las ( welder maupun welding operator ) untuk melaksanakan pengelasan produksi sesuai dengan persyaratan ASME IX. WPS mengandung variable penting dan tidak penting , dan apabila diperlukan juga variable penting tambahan . WPS harus mengacupada PQR . Pihak kontraktor ataupun manufaktur dapat memasukkan keterangan apasaja yang dapat memudahkan welder /operator dalam melaksanakan tugasnya. Perubahan dapat dilaksanakan pada variable tidak penting untuk menyesuaikan dengan persyaratan produksi tanpa requalifikasi WPS, dan juika diperlukan juga variable penting tambahan untuk setiap proses las . Perubahan pada variable penting akan memerlukan rekalifikasi WPS tersebut. PQR baru atau tambahan mungkin diperlukan untuk mendukung perubahan tersebut . PQR adalah rekaman dari seluruh data yang digunakan untuk menguji kupon uji
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 37 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
las . PQR mencatat semua variable yangdiberlakukan dalam pengelasan uji termasuk hasil pengujian tersebut . Variabel penting untuk SMAW adalah : 1) Ketebalan Max. untuk kualifikasi , 8”. 2) Tebal yang terkualifikasi 3) Tebal maksimun satu lajur tunggal 4) P.No. yang terkualifikasi 5) P No. 5, 9, dan 10 6) F No. yang terkualifikasi 7) A No. yang terkualifikasi 8) Penurunan suhu pemanasan awal maksimum sebesar 100º 9) Suhu PWHT yang terkualifikasi 10)Limit suhu yang terkualifikasi
g. Cara Menyiapkan Jenis Dan Ukuran Bahan Elektroda Las Sesuai Dengan Tuntutan Pekerjaan Atau WPS. 1) Pemilihan jenis elektroda, logam pengisi Desain yang tepat, material yang baik dan teknik yang baik adalah tiga faktor untuk menjamin pengelasan yang bagus. Bila salah satu dari faktor ini tidak ada, hasil yang memuaskan tidak dapat dicapai. Untuk melaksanakan pengelasan dengan kualitas yang dipersyaratkan adalah penting untuk dimengerti sifat-sifat dari tiap-tiap material las (elektrode las, kawat, fluks). Pemilihan logam pengisi las berupa elektroda las / filler metal electrode sebagai logam pengisi dalam proses pengelasan sangat berpengaruh dalam menentukan mutu hasil pengelasan, begitu juga fluks dan gas sebagai pelindung (shielding). Berkaitan dengan sifat mekanis logam las yang dikehendaki maka apabila salah dalam pemilihan akan menyebabkan kegagalan pengelasan. Pemilihan logam pengisi banyak ditentukan oleh keterkaitannya dengan: a) Jenis proses las yang akan digunakan. b) Jenis material yang akan di las. c) Desain sambungan las. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 38 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
d) Perlakuan panas (preheat, post heat)
Agar dapat memilih elektroda / filler metal yang tepat sesuai dengan standar / code, dan dapat menghasilkan sambungan las yang dapat diterima sesuai dengan persyaratan standar / code maka logam pengisi yang dipilih sesuai dengan sifat logam induknya. Fungsi, jenis, klasifikasi, karakteristik dan pengujian dari elektroda / filler metal pada proses pengelasan SMAW, GMAW, FCAW, GTAW dan SAW harus mendapatkan jaminan dari perusahaan pembuat logam pengisi tersebut dalam bentuk sertifikat atau data spesifikasi teknik.
2) Klasifikasi dan kodefikasi elektroda Menurut Klasifikasi sistem Amerika ( A W S ) Misal : A W S A 5.1 , ASTM 233 untuk Mild Steel A W S A 5.5 , ASTM 316 untuk Low Alloy Steel
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 39 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Klasifikasi dan kodefikasi elektroda menurut AWS ________Elektroda_ __Kuat tarik minimal dalam 1000 psi_ E XX X X
Jenis coating, arus, polaritas
_____Posisi pengelasan_ E 60 XX : E 70 XX : E XX 10 :
Kuat tarik logam las 60.000 psi Kuat tarik logam las 70.000 psi Semua posisi, DC EP, Selulosa, penetrasi dalam
E XX 11 :
Semua posisi, AC, DC EP, Selulosa
E XX 12 :
Semua posisi, AC, DC EN, Rutile
E XX 13 :
Semua posisi, AC, DC, Rutile
E XX 14 :
Semua posisi, AC, DC, Iron Powder Rutile
E XX 15 :
Semua posisi, DC EP, Basic Hydrogen Rendah
E XX 16 : E XX 18 :
Semua posisi, AC, DC EP, Basic Hydrogen Rendah + garam potasium Semua posisi, AC, DC EP, Basic Hidrogen Rendah + 30% Serbuk besi
E XX 20 :
Posisi F,H, AC, DC EN, Mineral + oksida besi / Silikat
E XX 24 :
Posisi F,H, AC, DC, Typical Mineral, Rutile, Serbuk besi
E XX 27 :
Posisi F,H, AC, DC EN, Mineral + Serbuk besi
E XX 28 :
Posisi F,H, AC, DC EP, Hydrogen Rendah, Basic + 50% Serbuk besi
E XX 30 :
Posisi F only, Mineral + Serbuk besi / Silikat
E XX 48 :
Khusus Vertikal turun, AC, DC EP, Kalium Hydrogen Rendah, Serbuk besi
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 40 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Spesifikasi Elektroda
3) Pemilihan Elektroda Pemilihan elektroda berdasarkan : Material (base metal) composition Posisi pengelasan Bentuk desain sambungan Arus las, AC atau DC polaritas EP / EN Persyaratan penetrasi, Heat Input Biaya operasional, deposition rate Juru las (welder qualification) untuk spesial proses
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 41 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
4) Pengaruh Kebasahan dan kandungan H2 Apabila elektroda mengandung Hydrogen (H2) akan merugikan hasil las, humidity lebih besar dari 50% pada temperatur kamar akan mengakibatkan cold cracking (retak dingin) hasil las
5) Penyimpanan Elektroda Las Penyimpanan elektroda untuk mendapatkan hasil las yang baik adalah : a)
Disimpan ditempat kering, terutama untuk low hydrogen basic elektrode
b)
Pengepakan dari pabrik sebagai proteksi untuk menghindari pengaruh humidity harus baik
c)
Elektroda yang mempunyai humidity 50% diharuskan disimpan di oven (sesuai dengan rekomendasi pabrik)
d)
Elektroda hydrogen rendah sangat kritis dan sangat mudah menyerap kelembaban
e)
Jika container/pack dibuka, hanya untuk digunakan periode 8 jam, apabila
masih ada sisa harus disimpan di oven dengan
temperatur 3000–3500 C selama 2 jam f)
Jika container dibuka, elektroda basic harus disimpan pada oven dengan temperatur 1000 – 1500 C selama minimum 4 jam
g)
Ruang penyimpanan elektroda basic harus dikontrol dengan humidity 50%
h)
Electrode selulosa tidak harus selalu di oven (rebaking), karena mempunyai level kelembaban 3 7%, sehingga tidak mempunyai efek dalam proses las
6) Pengeringan Elektroda Bersalut Ketika dalam pembuatan, setiap elektrode bersalut dikeringkan pada temperatur tinggi untuk menghilangkan kandungan air dari fluks. Temperatur pengeringan dipilih secara hati-hati sehingga unjuk kerja fluks tidak memburuk oleh panas. Walaupun air kaca dalam kondisi kering Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 42 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
dapat menyerap kandungan air, elektrode bersalut bisa menjadi lembab sebelum
digunakan,
tergantung
dengan
temperatur
penyimpanan,
kelembaban dan waktu pada kondisi pengepakan. Untuk menjaga terjadinya cacat las, elektrode yang lembab harus dibersihkan sebelum dipakai. Temperatur pengeringan ulang berbeda untuk masing-masing tipe elektrode. Jika temperatur pengeringan ulang yang dispesifikasikan untuk elektrode hidrogen rendah digunakan untuk pengeringan ulang elektrode tipe umum lainnya, unjuk kerja fluks akan menurun. Untuk persyaratan penanganan spesifik dan temperatur pengeringan merujuk ke "Pelaksanaan Pengelasan".
Prosedur Penyimpanan dan Pengendalian Material Las, adalah sebagai berikut : a) Kawat las bukan tipe “ LOW HYDROGEN” (1) Sebelum digunakan harus dimasukkan pada lemari pemanas (oven) dengan suhu 70–150o C selama 1 jam kecuali bila pembungkus elektroda belum rusak dapat digunakan langsung untuk mengelas atau sesuai petunjuk pabrik elektroda tersebut. (2) Simpanlah kembali kedalam lemari pemanas (oven) bila kawat las lebih dari 8 jam di udara terbuka. (3) Jangan menggunakan kawat las yang rusak atau basah (karena air hujan atau sebab lain). (4) Catat dan periksa suhu pada lemari pemanas (oven) setiap hari sekurang – kurangnya 1-2 kali
b) Kawat las tipe “LOW HYDROGEN” (1) Keringkan pada suhu 300–350o C selama kurang lebih 1 jam kedalam lemari pemanas sebelum digunakan atau sesuai petunjuk pabrik elektroda yang digunakan. (2) Simpanlah kedalam “Portable Heating “ (termos pemanas kecil yang dapat dibawa kemana saja) agar terjaga kekeringannya selama proses pemakaian. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 43 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(3) Bila lebih dari 4 jam di udara terbuka, kawat las harus dimasukkan kembali kedalam lemari pemanas atau 8 jam bila berada di Portable Heating. (4) Lemari pemanas maupun Portable Heating harus tersedia di lapangan. (5) Jangan digunakan lagi kawat las yang rusak atau basah (karena hujan atau sebab lain). (6) Catat dan periksa setiap hari suhu pada lemari pemanas, sekurang – kurangnya 1-2 kali.
7) Elektrode Bersalut Seperti yang terlihat pada Gambar elektroda diatas, logam pengisi las berupa
elektroda terbungkus fluk untuk proses las SMAW terdiri dari
bagian: a) Kawat inti (core wire rod) yang berfungsi sebagai logam pengisi Kawat inti yang berfungsi sebagai logam pengisi ini terbuat dari bahan logam yang disesuaikan dengan logam induk yang akan di las, bisa mild steel, low carbon steel, alloy steel dll. Yang mempunyai ukuran diameter antara 1,2 6 mm dengan panjang antara 250 450 mm. Komposisi kimia dari kawat inti ini cukup berpengaruh terhadap sifat mekanis dari logam las yang terbentuk, dan yang paling berpengaruh terhadap sifat mekanik logam las ini adalah material dari coating (pembungkus) yaitu fluksnya. Material kawat inti bervariasi dengan tipe dari salutan elektrodenya, seperti yang terpampang pada tabel berikut
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 44 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Tabel2. Tipe Elektroda Bersalut Tipe elektroda bersalut Elektroda untuk baja lunak Elektroda untuk baja kuat tarik tinggi Elektrode untuk baja temperatur rendah dan baja campuran rendah Elektrode untuk baja tahan karat Elektrode untuk nikel dan Baja campuran Ni Elektrode untuk tembaga dan campuran tembaga Elektrode las pengerasan permukaan
Material kawat inti
Keterangan
Baja lunak
Campuran ditambahkan dari fluks
Baja lunak
Sama dengan diatas
Baja lunak atau baja campuran rendah
Untuk kawat inti baja lunak campuran ditambahkan dari fluks
Baja tahan karat Ni atau campuran Ni Cu atau campuran Cu Untuk kawat inti baja lunak campuran ditambahkan dari fluks
Baja lunak atau baja campuran
b) Coating (pembungkus) berupa fluk berfungsi sebagai pelindung pada proses pengelasan dan pada saat penyimpanan
Diameter fluks
Panjang elektrode
Inti terbuka
Fluks pelapis Kawat Inti Diameter inti
Dalam proses pengelasan, pembungkus elektroda ini akan terbakar dan membentuk terak (slag) cair yang kemudian membeku sehingga melindungi logam las dari pengaruh atmosfir atau mencegah terhadap kontaminasi dari udara sekitarnya. Jika pengelasan busur dilakukan dengan elektrode telanjang, elektrode akan menempel pada logam induk, menghalangi penyalaan busur atau menyebabkan busur mati. Hal ini menghasilkan rigi yang tidak teratur dan lubang-lubang cacing.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 45 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Fluks terdiri dari biji alam, serbuk dan oksida perekat, karbonat, silikat, zat organik dan berbagai zat bubuk lainnya kecuali untuk logam, dicampurkan
pada
perbandingan
yang
spesifik.
Campuran
ini
ditempelkan /disalutkan ke kawat inti dengan menggunakan air kaca sebagai perekat dan dikeringkan. Fungsi utama dari salutan fluks adalah sebagai berikut: (1) Fluks memfasilitasi penyalaan busur dan meningkatkan intensitas dan stabilitas busur (2) Fluks menimbulkan gas untuk melindungi busur, fluks akan terurai dan menimbulkan gas (CO2, CO, H, dan sebagainya) yang mengelilingi busur. Hal ini menjaga bentuk butiran logam dan cairan teroksidasi atau nitrasi yang disebabkan oleh kontak dengan atmosfer (3) Slag / terak melindungi logam las dan membantu pembentukan rigi, selama pengelasan, fluks mencair menjadi terak yang melindungi cairan dan rigi las dengan cara menutupinya. Dengan berbagai kekentalan
(viskositas)
dari
terak,
memungkinkan
untuk
melaksanakan pengelasan dalam berbagai posisi dan memperbaiki bentuk dari rigi las. (4) Fluks menghaluskan kembali logam las dengan deoksidasi, bila pengelasan dilaksanakan pada udara terbuka, logam las tidak bisa terhindar dari oksidasi walau penimbul gas dan pembentuk terak digunakan. Elemen deoksidasi seperti Mn dan Si telah ditambahkan pada
fluks,
melindungi
pembentukan
lubang
cacing
dan
meningkatkan kekuatan dan ketangguhan dari logam las. (5) Fluks perlu ditambahi elemen campuran ke logam deposit, elemen campuran yang tepat yang ditambahkan dari fluks untuk endapan logam akan meningkatkan ketahanan terhadap korosi, panas dan abrasi. (6) Serbuk besi dalam fluks meningkatkan laju pengendapan dan efisiensi pengoperasian, laju pengendapan dapat ditingkatkan dengan arus las yang tinggi atau diameter elektrode las yang besar. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 46 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Metode yang lain adalah menambahkan serbuk besi ke salutan fluks pada elektrode las. Contoh khususnya adalah elektroda oksida serbuk besi. (7) Fungsi isolasi, fluks memberikan isolasi listrik yang baik. Dalam hal elektrode las dengan kurang hati-hati disentuhkan ke permukaan las selama pengelasan, fluks mencegah geretan busur yang tidak terduga, dengan demikian mencegah kerusakan las dan juga kecelakaan terhadap manusia.
Selulosa Tanah liat
Talek
Titanium oksida
Ilmenite
Oksida besi
Kalsium Karbonat
Daya ikat fluks
Penguatan fluks
Penambahan elemen paduan
Penyalaan gas
Oksidasi
Pengurangan (De-oksidasi)
Komponen
Pembetukan terak
Fungsi
Menstabilkan busur
Tabel Komponen Utama Fluks dan Fungsinya
Ferro Mangan
Ferro Silikon
Mangan Dioksida
Pasir Kuarsa
Potasium Silikat
Sodium Silikat
Keterangan :
= Fungsi Utama
= Fungsi Kedua
Elektrode bersalut diklasifikasikan secara garis besar dengan komponen utama dari fluks. Kecuali untuk elektrode hidrogen rendah, seluruh elektrode bersalut diberi nama sesudah komponen utama dari fluks. Tabel
Komponen
Utama
Fluks
dan
Fungsinya
memberikan
perbandingan campuran khusus dari fluks pada beberapa elektrode bersalut khusus untuk baja lunak. Oleh karena komposisi fluks mempengaruhi sifat mekanis dari logam las, mampu operasi las, Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 47 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
mampu
las
dan
Kode Modul JIP.SM02.014.01
lain-lain,
adalah
perlu
untuk
menggunakan
perbandingan campuran yang tepat, membawa ke nilai kekuatan las yang disyaratkan.
Contoh perbandingan komposisi campuran fluks dari elektroda bersalut untuk baja lunak: D4301 (Elektroda Ilmenite)
Ilmenite
Karbonat
35
6
Rutile
Dolomit
34
32
Selulosa
Oksida Titanium
D4303 (Elektroda Lime Titania) D4311 (Elektroda Selulosa Tinggi)
21
Rutile 45
Karbon Ferro Mangan Medium
Karbon Ferro Asbestos Mangan 11 Medium
10
Mika 6
16
Ferro Mangan 10
Kanji
Talek
5
8
Kanji 4
Talek 10
Kanji
Talek
Selulosa Feldspar Karbonat
2
12
5
20
Karbon Ferro Mangan Medium
Serbuk Besi
Mika
4
13
D4316 (Elektroda Karbonat Hidrogen 50 Rendah)
Fluorite 20
Ferro Silikon 10
10
7
2
D4327 (Elektroda Oksida Serbuk Besi)
Pasir Feldspar Kuarsa 10 10
Pasir Potasium Kuarsa Feldspar
8
D4311 (Elektroda Selulosa Tinggi)
11
Karbon Ferro Mangan Mangan Dioksida Medium 5 15
Selulosa
Talek
3
10
Karbon Ferro Potasium Mangan Feldspar Medium 10 16
Pasir Kuarsa
Biji Besi
Serbuk
20
30
50
Besi
Karakteristik pembungkus (coating) : (1) Menambah konduktivitas (conductivity) pada panjang busur (2) Menghasilkan gas ( H2, O2, H2O, CO, CO2, N2 ), asap metalik, asap organik (3) Menyebabkan slag sebagai proteksi, isolasi melawan panas, reaksi metalurgi penghasil komposisi yang pasti, berpengaruh pada kristalisasi
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 48 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Persyaratan Electrode Coating (1) Persyaratan teknologi pengelasan : (a)
Karakteristik striking dan restriking baik
(b)
Kemampuan menutup jarak baik
(c)
Posisi mampu las
(d)
Stabilitas busur
(e)
Elastisitas Coating, resistansi
(f)
Kemungkinan menimbulkan pembakaran kecil
(2) Ekonomi : (a) Tingkatan endapan tinggi (b) Daya pembentukan kembali tinggi (c) Percikan yang terbentuk rendah (d) Penghilangan terak/slag mudah (e) Kapasitas melebihi batas (f) Kecepatan pengelasan tinggi (g) Panjang endapan rigi las besar (h) Kemampuan untuk upset baik (i) Permukaan rigi las baik (3) Metalurgi : (a) Sifat-sifat mekanik sangat baik (b) Tidak menimbulkan keropos ketika mengelas (c) Tidak sensitif terhadap debu, kotoran, minyak pada permukaan logam induk (d) Daya tahan terhadap retak panas dan retak dingin (e) Coating tidak sensitif terhadap kelembaban
h. Cara Menyiapkan Peralatan Utama Dan Pendukung Berdasarkan Tuntutan Pekerjaan Atau WPS 1) Persiapan Mesin Las Persiapan mesin las sangat menunjang terhadap pengelasan, oleh sebab itu mesin las harus disiapkan sedemikian rupa agar proses pengelasan berlangsung dengan baik. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 49 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 21. Mesin Las Busur Listrik Pengangkat Power supply 200V
Skala Amper meter Skala Penunjuk
Saklar mesin
Handel arus
Tombol power
Penjepit elektroda Kabel power Elektroda las Material dasar
Ground mesin
Plat magnet Kabel ground
Tahapan-tahapan persiapan yang perlu dilakukan dan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penanganan mesin las busur listrik arus bolak balik meliputi : a) Pemeriksaan sirkuit utama Pemeriksaan sirkuit utama mesin las seperti ditunjukkan pada gambar 24. dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) Yakinkan bahwa saklar tenaga dalam keadaan mati (off) (2) Periksa sambungan kabel las bila ada yang lepas (3) Periksa isolasi sambungan antar kabel dan yakinkan bahwa isolasi sambungan dalam keadaan aman (4) Periksa bahwa kabel ground dalam keadaan tertanam
Gambar 22. Sirkuit utama
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 50 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
b) Kabel Tenaga Pemilihan
kabel
tenaga
yang
digunakan
untuk
menginstal
disesuaikan dengan bebannya (trafo las nya) berupa ampere dan tegangan input trafo las. Hal ini menyangkut ukuran kawat, panjang kabel, dan jenis kawatnya (serabut/tidak). Selanjutnya dalam menginstall harus kuat dan tidak mudah lepas, sehingga aliran listrik dapat mengalir maksimal dan tidak panas.
Gambar 23. Kabel Las
c) Pemeriksaan sirkuit bantu Pemeriksaan sirkuit bantu dan pemasangan elektrode las seperti ditunjuk pada gambar 24 dan gambar 25 dengan pemeriksaan sebagai berikut : (1) Periksa sambungan kabel las yang terlepas. (2) Periksa isolasi sambungan kabel. (3) Sambungkan kabel ground dengan meja kerja pada posisi yang aman dari gerakan (4) Periksa kebenaran penyambungan kabel (5) Masukan elektrode kedalam penjepit pada ketegakan yang benar
Hati-hati jangan sampai mengarahkan ujung tangkai las dari penjepitnya
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 51 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 24. Sambungan kabel dan Pemasangan elektroda
Gambar 25. Pemegang Elektroda dan Penjepit Massa
d) Persiapan tang ampere Sebelum mesin las dipergunakan dengan sebenarnya terlebih dahulu perlu menyiapkan tang amper, gambar III. 5 dan lakukan: (1) Putar dial pengatur pada posisi yang optimal. (2) Lewatkan kabelnya dengan aman ditengah-tengah penjepitnya.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 52 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 26. Penyiapan tang ampere
e) Pengaturan arus (1)
Hidupkan Saklar tenaga.
(2)
Hidupkan Saklar mesin las (On).
(3)
Putar tuas pengatur amper untuk pengaturan ampere yang benar atau sesuai yang dikehendaki.
(4)
Lakukan sentuhan antara elektrode dengan material dasar untuk mengetahui pengisian aliran arus listrik yang terjadi.
(5)
Periksa optimalisasi arus dengan menggunakan tang amper.
(6)
Matikan saklar mesin las (Off) Gambar 27. Pengaturan arus Mesin Las Busur Listrik
Skala penunjuk
Tuas Pemutar
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 53 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 28. Pemeriksaan arus Mesin Las Busur Listrik
f) Peralatan Pendukung Pengelasan Alat-alat bantu las harus digunakan dengan benar sesuai fungsinya dan dengan teknik yang benar pula. Di samping itu cara penyimpanannya harulah ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak saling bertumpukan dan saling bergesekan satu sama lain. Selalu periksa terlebih dahulu peralatan-peralatan kerja yang akan digunakan seperti : (1)
Meja Las, adalah tempat untuk menempatkan benda kerja pada posisi yang dipersyaratkan.
(2)
Tang Panas, digunakan untuk mengambil atau memegang benda kerja hasil lasan yang masih panas.
(3)
Chipping Hammer, digunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur Ias dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las.
(4)
Gerinda Tangan berfungsi untuk menyiapkan material yang akan di las berupa penyiapan kampuh las.
(5)
Palu Konde standar yang digunakan adalah berkapasitas 2 kg. penggunaan palu konde adalah untuk membantu meluruskan, meratakan permukaan benda kerja yang berkelok atau melengkung, untuk membentuk sudut pada benda kerja dengan tujuan mengurangi atau meniadakan distorsi.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 54 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
(6)
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Sikat Baja berfungsi untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas dan membersihkan terak Ias yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.
(7)
Kikir digunakan sebagai alat bantu proses
persiapan
pengelasan terutama material berbentuk grove. (8)
Penjepit Benda kerja digunakan sebagai alat bantu pencegah terjadinya distorsi atau perubahan bentuk akibat panas.
Keterampilan
yang
dilakukan
dalam
menyiapkan
fasilitas
consummable
materials, dan
pengelasan adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi
alat-alat
pelindung diri,
peralatan pengelasan b. Mengidentifikasi alat pelindung diri/PPE untuk diterapkan berdasarkan SOP c.
Menyiapkan jenis dan ukuran bahan dan elektroda las sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau WPS
d. Menyiapkan peralatan utama dan alat pendukung berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS
Sikap kerja yang harus dilakukan sewaktu menyiapkan fasilitas pengelasan, yaitu: Harus bersikap secara: a. Cermat b. Teliti c.
Taat asas
d. Memperhatikan SOP
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 55 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
2. Melaksanakan Pengelasan Pipa pada Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Pengetahuan yang diperlukan dalam melaksanakan pengelasan pipa pada posisi sumbu tegak dapat diputar sebagai berikut: a. Karakteristik Mesin Las dan Teknik Pengelasan Sesuai dengan Kebutuhan Pengelasan Mesin las listrik manual memiliki beberapa karakteristik yang berbeda. Karakteristik mesin bergantung dari polaritas yang dipakai. Mesin las ada 2 tipe, yaitu mesin las AC dan DC. Mesin las AC bukan berarti energi masuk ke mesin dengan menggunakan listrik PLN, dan mesin las DC bukan berarti energi masukan dari generator atau baterai. Namun bergantung keluaran (output) mesin dengan karakteristik AC atau DC. 1) Mesin Las AC. Mesin las AC, memiliki karakteristik output yang berubah (diagram sinus). Gambar 29. Bentuk gelombang sinus arus bolak-balik satu-fase
Gambar 30. Kurva gelombang sinus arus AC pada siklus 60 Hz.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 56 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Dari gambar di atas, dapat disimpulkan pada saat pengelasan arus dan voltase pengelasan tidak stabil (naik-turun) dengan tempo yang cepat. Pada penggunaan mesin las AC, akan didapatkan hasil pengelasan seperti pada gambar berikut:
Gambar 31. Penetrasi mesin las AC
Keuntungan mesin las busur arus konstan arus bolak-balik (AC), : a) Hasil las yang dibuat dengan mesin las busur AC memiliki penembusan yang lemah. b) Diameter elektroda besar dapat digunakan pada arus AC yang tinggi untuk memperbesar laju endapan bahan tambah dan mempercepat kecepatan pengelasan.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 57 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
c) Pada umumnya mesin las busur AC lebih murah dibandingkan dengan mesin las busur DC pada mutu, output arus, klasifikasi NEMA, dan duty
cycle yang sama.
Kerugian mesin las busur AC adalah bahwa tidak semua elektroda SMAW dapat digunakan dengan arus AC. Pemilihan mesin las busur ditentukan atas dasar jenis las yang dibuat dan nilai ekonomis. Biasanya mesin las AC digunakan untuk pengelasan Aluminium. 2) Mesin Las DC. Mesin las DC memiliki 2 karakterisitik polaritas yang berbeda. Sehingga kita dapat merubah polaritas mesin sesuai kebutuhan pekerjaan lasan, yaitu : a) Polaritas lurus (DCSP/DCEN) Dengan pengkutuban langsung berarti kutub positif (+) mesin las dihubungkan dengan benda kerja dan kutub negatif (-) dihubungkan dengan kabel elektroda. Dengan hubungan seperti ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan elektroda sedangkan 2/3 bagian memanaskan benda kerja. Sehingga akan didapatkan hasil penembusan yang dalam. Polaritas ini cocok digunakan untuk pengelasan penembusan (root).
Gambar 32. Penetrasi DCSP (DCEN)
b) Polaritas terbalik (DCRP/DCEP) Pada pengkutuban terbalik, kutub negatif (-) mesin las dihubungkan dengan benda kerja, dan kutub positif (+) dihubungkan dengan Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 58 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
elektroda. Pada hubungan semacam ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan benda kerja dan 2/3 bagian memanaskan
elektroda.
Polaritas
ini
cocok
untuk
pengelasan
pengisian (fill) dan capping. Gambar 33. Penetrasi DCRP (DCEP)
b. Cara Mengatur Besarnya Arus Listrik Berdasarkan Jenis Dan Ukuran Elektroda Las Yang Digunakan Atau WPS Yang Ditentukan. Besarnya arus pengelasan bergantung dari ukuran elektroda yang dipakai. Semakin besar elektroda yang dipakai berarti semakin besar pula arus pengelasan. Penggunaan arus pengelasan dapat dilihat pada tabel di bungkus elektroda termasuk penggunaan posisi pengelasan dan polaritas yang dipakai. Karena setiap produk elektroda berbeda komposisi salutannya, namun pada dasarnya penggunaan arus pengelasan adalah sama. Secara umum besarnya arus pengelasan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Penggunaan Arus Pengelasan DIAMETER ELEKTRODA
BESAR ARUS
1/16 Inchi
1,5 mm
20 – 40 Amper
5/64 Inchi
2,0 mm
30 – 60 Amper
3/32 Inchi
2,5 mm
40 – 80 Amper
1/8 Inchi
3,2 mm
70 – 120 Amper
5/32 Inchi
4,0 mm
120 – 170 Amper
3/16 Inchi
4,8 mm
140 –240 Amper
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 59 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
1/4 Inchi
Kode Modul JIP.SM02.014.01
6,4 mm
200-350 Amp
c. Cara Membuat Las Cantum (Tack Weld) sesuai dengan Ukuran dan Jumlah Bahan yang Dilas Dalam pengelasan, benda yang akan dilas harus dipegang terlebih dahulu agar tidak berubah setting atau desainnya. Bukan berarti harus dipegang dengan tangan, namun dengan menggunakan las yaitu dengan las cantum (las ikat/tack weld). Las catat (tack weld) diperlukan untuk mencegah terjadinya perubahan bentuk dan ukuran yang telah ditetapkan, dengan demikian las catat harus cukup kuat menahan perubahan bentuk dan ukuran bila sisi lain dari bahan tersebut sedang dilas. Jumlah las catat pada pengelasan pipa 6” s.d. 8” dianjurkan empat buah (ada yang merekomendasikan tiga buah). Perlu diketahui panjang las catat maksimal 10 mm. Urutan pembuatan las catat adalah sebagai berikut : 1) Buat las catat pada bagian atas 2) Diputar 180° dan set kembali kerataan root gap , kemudian di las catat dengan kuat. 3) Putar 90° dan dilas catat dengan kuat 4) Putar 180° dan dilas catat dengan kuat
Gambar 34. Urutan las catat pada pipa
Dalam las catat, ada 2 jenis las catat yang disarankan, yaitu: Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 60 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
1) Las Catat tembus Las catat tembus adalah teknik las catat yang lebih disarankan, karena memiliki kekuatan yang lebih besar. Namun dalam las catat memiliki kelemahan, yaitu: a) Las catat harus benar-benar tembus sesuai dengan tembusan lasan. b) Las catat yang gagal harus digerinda sampai habis, sehingga akan merusak kampuh las dan root face. c) Memiliki start-stop las yang lebih banyak.
Gambar 35. Las catat tembus
Las catat tembus, tidak perlu dibuang saat pengelasan dengan desain yang sesuai dengan tembusan pengelasan yang direncanakan. Namun pada kedua ujung las catat tembus harus digerinda agar dalam pengelasan tembusan dapat tersambung dengan rigi yang sama.
Gambar 36. Penggerindaan las catat
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 61 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Las root digrind
2) Las catat tidak tembus Las catat tidak tembus, pada prinsipnya sama fungsinya dengan las catat tembus. Namun las catat ini dilakukan pada bagian kampuh las dan tidak mengenai root face. Karena las catat tidak tembus harus dibuang/ dihilangkan saat akan dilas. Sehingga dalam penggerindaan/ penghilangan las catat tidak merusak root face dan gap. Namun las catat ini kurang kuat karena desainnya tidak panjang dan tumpuan las catat semakin lebar. Las catat dibuat sedemikian rupa, agar saat penggerindaan/penghilangan las catat tidak merusak root face dan gap.
Gambar 37. Las Catat Tidak tembus Las Catat
Pada pengerjaan di lapangan, terutama pada pembuatan tangki yang besar, maka untuk membuat las catat dan root, diperlukan persiapan yang lebih rumit, di mana dibutuhkan alat-alat bantu (klem) agar peletakan dan
gap benar-benar rata dan sama. Berikut adalah salah satu contoh penerapan penggunaan klem untuk memposisikan pelat-pelat tangki yang akan dibuat, termasuk untuk mengatur root gap.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 62 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 38. Penggunaan Klem untuk seting pipa besar
d. Cara Mendemontrasikan Pengelasan Pipa Pada Pelat Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Sesuai Dengan Teknik Pengelasan Yang Berlaku (SOP) Dengan Menerapkan K3L. Pengetahuan yang diperlukan dalam Melaksanakan pengelasan pipa pada posisi sumbu tegak dapat diputar. Pengelasan pipa pada posisi sumbu tegak tidak dapat diputar, baik 2F maupun 2G merupakan salah satu posisi yang sering dilakukan dalam proses fabrikasi baik konstruksi maupun jalur prmipaan. Oleh karena itu pengelasan yang dilakukan secara benar dan sesuai prosedur merupakan salah satu hal terpenting untuk mencapai kualitas pengelasan secara maksimum dan efisien/ ekonomis. 1) Prosedur pengelasan 2F a) Siapkan peralatan las busur manual dan alat-alat bantu. b) Bersihkan sisi-sisi tajam dengan menggunakan grinda atau kikir. c) Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu vertikal ( 2F ) dan periksa kerataan permukaan pipa terhadap pelat. Jika kurang rata/ rapat lakukan perbaikan seperlunya. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 63 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
d) Atur amper pengelasan sesuai dengan diameter elektroda ( 90 – 140 Amp ) atau lihat tabel amper las pada bungkus elektroda atau WPS. e) Lakukan las catat pada tiga atau empat tempat dan periksa kembali kerapatan antara pipa dan pelat. f) Lakukan pengelasan jalur pertama tanpa diayun dengan sudut elektroda 45 terhadap jalur las seperti terlihat pada gambar 39 dibawah ini
Gambar 39 Posisi elektroda pada pengelasan jalur pertama elektroda
45
Jalur 1
g) Lakukan pengelasan pada jalur kedua dengan sudut 60 - 70 ( sesuai petunjuk pembimbing ). Gambar 40 Posisi elektroda pada pengelasan jalur kedua Gambar 40 Posisi elektroda pada pengelasan jalur kedua
elektroda
60 - 70
Jalur 2
h) Lanjutkan pengelasan jalur ke tiga dengan sudut 30 - 40. i) Bersihkan hasil pengelasan menggunakan sikat baja. Dari langkah-langkah diatas dapat dilihat urutan penge;lasan seperti terlihat pada gambar 41 dibawah ini
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 64 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 41 urutan pengelasan pada las 2F
3 2
1
e. Cara
Mendemontrasikan
Pengelasan
Pipa
Sambungan
Tumpul
Kampuh V Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Sesuai Dengan Teknik Pengelasan Yang Berlaku (SOP) Dengan Menerapkan K3L 1) Urutan Pengelasan 2G Perencanaan pengelasan 2G sangat berpengaruh terhadap hasil lasan. Oleh sebab itu urutan pengelasan harus selalu diperhatikan. sebelum dilakukan pengelasan terlebih dahulu siapkan peralatan las busur manual dan alatalat bantu, kemudian siapkan juga material yang akan dilas yang sebelumnya telah dilakukan persiapan-persiapan seperti pembuatan sudut bevel, pembuatan root face, penyetelan gap
dan las catat. setelah itu
lakukan pengelasan dengan urutan sebagai berikut: a) Tembusan (root) Proses tembusan dilakukan dengan menggunakan elektroda rutil atau selulosa dengan menggunakan polaritas lurus (DCSP/DCEN) karena dibutuhkan penetrasi dalam dengan lebar pengelasan yang relative lebih sempit. Proses ini bisa dilakukan dengan gerakan zig-zag, tarikan atau stringer. Tergantung
kemampuan
dan
kebiasaan
welder
dalam
proses
pengelasan penembusan. Langkah penembusan : (1) Atur polaritas mesin DCSP/DCEN Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 65 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(2) Setting arus pengelasan 50-70 amper (atau lihat tabel elektroda) (3) Tempatkan benda kerja pada posisi sumbu vertikal ( 2G ) (4) Lakukan pengelasan penembusan, dimulai dari ujung las catat. (5) lakukan las penembusan dengan diayun atau ditarik dengan ujung elektroda menempel pada sisi root face (6) bersihkan dibersihkan ujung las tembusan dengan sikat baja dan grinda agar penampang las catat sedikit tirus seperti terlihat pada gambar 42 dibawah ini:
Gambar 42. penmbersihan ujung las tembusan
1
2
digrinda
(7) lanjutkan pengelasan selanjutnya dimulai dari belakang bekas penggerindaanseperti
terlihat
pada
gambar
43.
pada
ujung
penggerindaan lakukan penekanan dan berhenti beberapa saat agar menghasilkan sambungan hasil pengelasan yang sempurna. Gambar 43. sambungan pengelasan penembusan awal pengelasan selanjutnya
digrinda (8) lakukan
pengelasan
sampai
akhir
penembusan
pengelasan
sebelumnya
b) Pengelasan pengisian
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 66 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
setelah selesai pengelasan tembusan dilanjutkan dengan pengelasan pengisian, sebelum dilakukan pengelasan pengisian, terlebih dahulu hasil pengelasan penembusan dibersihkan dengan sikat baja dan gerinda hal ini bertujuan agar sisa fluks yang masih menempel pada permukaan pengelasan akan hilang sehingga akan terhindar dari cacat las yaitu fluks inclusion dan sekaligus memeriksa apakah pengelasan tembusan terhindar dari cacat las, apabila terjadi cacat las maka sebelum dilanjutkan pengelasan harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu
supaya
menghasilkan
pengelasan
yang
sempurna.
penggerindaan permukaan pengelasan tembusan seperti terlihat pada gambar 44 dibawah ini:
Gambar 44. penggerindaan permukaan pengelasan tembusan
digerinda
root /las tembusan
Langkah pengelasan pengisian: (1) Seting polaritas mesin las sesuai WPS atau petunjuk elektroda yang akan digunakan, biasanya polaritas yang digunakan
adalah
DCRP/DCEP (2) Atur arus pengelasan menjadi 100-120A atau sesuai WPS (3) Tempatkan posisi elektroda sekitar 15 derajat terhadap sumbu mendatar. (4) Lakukan pengelasan jalur pertama pada layar kedua sampai selesai (5) Bersihkan terak dari permukaan pengelasan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 67 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(6) Lakukan pengisian kedua dengan menempatkan posisi elektroda sekitar -15 derajat terhadap sumbu mendatar. (7) Lakukan pengelasan sampai jalur kedua selesai
c) Pengelasan capping Setelah selesai pengelasan pengisian, lakukan pembersihan seperti langkah sebelum pengelasan pengisian diatas, setelah itu lakukan langkah-langkah seperti dibawah ini: (1) Atur arus pengelasan menjadi 80-100A atau sesuai WPS (2) Tempatkan posisi elektroda sekitar 15 derajat terhadap sumbu mendatar. (3) Lakukan pengelasan jalur pertama pada layar ketiga sampai selesai (4) Bersihkan terak pada permukaan pengelasan (5) Lakukan pengelasan jalur kedua dengan menempatkan posisi elektroda sekitar 0 derajat terhadap sumbu mendatar. (6) Bersihkan terak pada permukaan pengelasan (7) Lakukan pengelasan jalur ketiga dengan menempatkan posisi elektroda sekitar -15 derajat terhadap sumbu mendatar. (8) Bersihkan terak pada permukaan pengelasan menggunakan sikat baja. (9) Pengelasan selesai dilakukan Urutan pengelasan diatas dapat dilihat pada gambar 45 dibawah ini Gambar 45. urutan pengelasan pipa posisi 2G
3
6
1 (root) 5 4 2
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 68 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Keterampilan yang dilakukan dalam Melaksanakan Pengelasan pipa pada sumbu tegak dapat diputar Adalah sebagai berikut: a. Mengatur besarnya arus listrik berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yan digunakan b. Membuat las cantum (tack weld) sesuai dengan ukuran dan jumlah bahan yang dilas c.
Mendemontrasikan pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar sesuai dengan teknik yang berlaku (SOP)
d. Mendemotrasikan pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi tegak dapat diputar sesuai dengan teknik yang berlaku (SOP)
Sikap Kerja yang harus dilakukan dalam teknik pengelasan 2F yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3 Adalah sebagai berikut: a. Taat terhadap prosedur. 3. Melaksanakan Pemeriksaan Hasil Pengelasan secara Visual Pengetahuan yang diperlukan dalam melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan secara visual sebagai berikut: a. Macam dan Fungsi Alat Uji dan Alat Ukur Hasil Pengelasan. Untuk memeriksa hasil pengelasan setelah selesai proses pengelasan dapat menggunakan alat sebagai berikut : 1) Welding gauge a) HI-LO Welding Gage Penggunaan Welding gauge ini cukup sederhana baik untuk mengukur ketidak sejajaran material bagian dalam maupun tinggi hasil las adapun caranya adalah: Untuk mengukur ketida ksejajaran pipa sebelum dilas: (1) Masukan ekor dari Welding gauge ke celah pipa yang akan di las dan putar 90 derajat. (2) Tarik kedua ujungnya menggunakan jari tangan sampai ekor dari Welding gauge menyentuh dinding pipa bagian luar (3) Kencangkan sekrup pengunci dan keluarkan Welding gauge tersebut untuk mempermudah pembacaannya. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 69 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(4) Lalu baca hasil pengukurannya. Untuk lebih jelasnya terlihat seperti gambar 46. dibawah ini: Gambar 46. Mengukur ketidak sejajaran pipa sebelum dilas
Selain itu, dapat digunakan untuk mengukur tinggi hasil las: (1) bersihkan hasil las yag akan diukur dan pastikan sudah tidak panas, hal ini untuk menjaga alat ukur agar tetap normal. (2) Letakan Welding gauge pada hasil las dengan cara berpotongan dengan jalur las (3) Tempelkan kaki las yang satu ke hasil las dan kaki yang lain ke material yang tidak di las (4) Kencangkan sekrup pengunci (5) Baca hasil pengukurannya Gambar 47. Mengukur tinggi hasil las
b) Economy Single Purpose HI-LO Mengukur ketidak kesejajaran material sebelum di las. Langkahlangkah untuk Mengukur ketidak kesejajaran material sebelum di las sama dengan pembacaan HI-LO Welding gauge Memeriksa celah akar sebelum pengelasan:
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 70 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(1) Kendurkan sekrup pengunci dan masukan Unlock the retaining
screw and insert the gage interior alignment stops between the two pieces of pipe to be fitted. (2) Masukan kaki Welding gauge yang berbentuk tirus memanjang kedalam celah akar dan pastikan kaki kaki Welding gauge menyentuk dinding dari celah pada material yang akan dilas (3) Kencangkan penguncinya dan angkat welding gauge. (4) Welding gauge siap untuk dibaca. Gambar 48. Memeriksa celah akar sebelum pengelasan
c) Adjustable fillet weld gauge Cara menggunakan adjustable fillet weld gauge Mengukur kaki las (1) Kendurkan pengunci dari welding gauge (2) Atur kaki Welding gauge keatas atau kebawah mengukuti alur yang ada sampai menyentuh kaki las bagian atas. (3) Kunci kembali penguncinya lalu baca hasil pengukuranya.
Gambar 49. Mengukur kaki las
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 71 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(4) Apabila kaki las ukuranya berbeda maka dapat menggunakan bantuan mistar yang ada di bagian bawah Welding gauge yaitu dengan cara menggesernya sampai menyentuh kaki las bagian bawah, seperti terlihat pada gambar.
dibawah, lalu baca
perbedaan ukuran kaki lasnya. Gambar 50. Mengukur perbedaan kaki las
Mengukur throat (1) Kendurkan pengunci welding gauge (2) Sentuhkan sisi Welding gauge terhadap permukaan benda kerja yang sudah dilas fillet (3) Sentuhkan ekor Welding gauge ke permukaan hasil las, lihat gambar dibawah ini
Gambar 51. Mengukur throat
(4) Kencangkan kembali penguncinya dan Welding gauge siap untuk dibaca. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 72 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
d) Bridge Cam Gauge
Welding gauge ini dapat digunakan untuk mengukur ketidak sejajaran benda kerja baik sebelum maupun sesudah dilakukan pengelasan seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Gambar 52. Mengukur ketidak sejajaran benda kerja
Selain itu dapat juga untuk mengukur sudut bevel pada benda kerja sebelum dilas. Gambar 53. Mengukur sudut Bevel
Gambar 54. Mengukur Undercutt
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 73 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Selain itu dapat juga mengukur lebar kaki las pada pengelasan fillet seperti terlihat pada gambar dibawah ini Gambar 55. Mengukur lebar kaki las
Dan dapat juga mengukur throat pada pengelasan fillet seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 56. Mengukur throat pada pengelasan fillet
Dan yang tidak kalah penting Welding gauge tipe ini juga dapat mengukur ketinggian manik-manik las seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Gambar 57. Mengukur ketinggian manik-manik las
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 74 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
e) V-WAC Welding gauge Welding gauge ini dapat digunakan untuk mengukur undercutt pada hasil las seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Gambar 58. Mengukur undercutt
selain itu dapat juga memeriksa panjang porosity dari hasil pengelasan seperti terlihat pada gambar dibawah ini Gambar 59. Mengukur panjang porosity
selain itu dapat juga mengukur besarnya klaster porosity dari hasil pengelasan seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 75 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 60. Mengukur besarnya klaster porosity
Welding gauge tipe ini juga dapat mengukur ketinggian manik-manik las seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Gambar 61. Mengukur ketinggian manik-manik las
f) Automatic weld size weld gage
Welding gauge tipe ini dapat digunakan untuk mengukur ukuran kaki las dari las fillet adapun caranya adalah: (1) Kendurkan pengunci welding gauge (2) Letakan Welding gauge pada dinding las fillet sampai menyentuh ujung kaki las (3) Geser ekor Welding gauge sampai menyentuh dinding yang satunya (4) Kencangkan baut penguncinya (5) Welding gauge siap untuk dibaca hasil pengukuranya Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Gambar 62. Mengukur ukuran kaki las
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 76 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Mengukur kecembungan dan kecekungan dari las fillet. Caranya adalah: (1) Kendurkan baut pengunci welding gauge (2) Letakan Welding gauge diantara sudut fillet yang sudah di las dan pastikan kedua ujungnya menempel pada dinding benda kerja (3) Geser ekor Welding gauge lalu kencangkan baut penguncinya (4) Welding gauge siap untuk dibaca (5) Ukuran maksimum dari kecembungan atau kecekungan yang diijinkan tidak melebihi ukuran yang tertera pada selding gauge. Lihat gambar dibawah ini
Gambar 63. Mengukur kecembungan dan kecekungan las fillet
Mengukur manik-manik las Caranya adalah: (1) Kendurkan baut pengunci welding gauge
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 77 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(2) Letakan welding gauge diantara manik-manik ;las yang akan diukur (3) Geser ekor Welding gauge lalu kencangkan baut penguncinya (4) Welding gauge siap untuk dibaca Gambar 64. Mengukur manik-manik las
b. Cara Mengidentifikasi, Menyiapkan Dan Memeriksa Fungsi Dan Validitas Alat Uji Dan Alat Ukur Hasil Pengelasan Cara Mengidentifikasi, Menyiapkan Dan Memeriksa Fungsi Dan Validitas Alat Uji Dan Alat Ukur Hasil Pengelasan adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan hasil pengelasan 2) Membersihkan hasil pengelasan sebelum di uji atau diukur 3) Menyiapkan Alat uji dan alat ukur 4) Memeriksa alat uji dan alat ukur
c. Cara Memeriksa Seluruh Hasil Pengelasan Secara Visual Dan Membandingkan Dengan Standar Baku Hasil pengelasan pada umumnya sangat bergantung pada keterampilan juru las. Kerusakan hasil las baik di permukaan maupun di bagian dalam sulit dideteksi dengan metode pengujian sederhana. Selain itu karena struktur yang dilas merupakan bagian integral dari seluruh badan material las maka retakan yang timbul akan menyebar luas dengan cepat bahkan mungkin bisa menyebabkan kecelakaan yang serius. Untuk mencegah kecelakaan tersebut pengujian dan pemeriksaan daerah-daerah las sangatlah penting. Tujuan dilakukannya pengujian adalah untuk menentukan kualitas produkproduk atau spesimen-spesimen tertentu, sedangkan tujuan pemeriksaan Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 78 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
adalah untuk menentukan apakah hasil pengujian itu relatif dapat diterima menurut standar-standar kualitas tertentu atau tidak dengan kata lain tujuan pengujian dan pemeriksaan adalah untuk menjamin kualitas dan memberikan kepercayaan terhadap konstruksi yang dilas.
Untuk
program
pengendalian
prosedur
pengelasan,
pengujian
dan
pemeriksaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok sesuai dengan pengujian dan pemeriksaan dilakukan yaitu sebelum, selama atau setelah pengelasan.
Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan sebelum pengelasan meliputi: pemeriksaan peralatan las, material pengelasan yang akan digunakan; pengujian verifikasi prosedur pengelasan yang harus sesuai dengan prosedur pengelasan yang memadai; dan pengujian kualifikasi juru las sesuai dengan ketrampilan juru las.
Pemeriksaan untuk verifikasi pemenuhan standar pengelasan meliputi pemeriksaan ketegakan baja yang dilas, dan pemeriksaan galur-galur las pada setiap sambungan.
Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan selama proses pengelasan meliputi: pemeriksaan tingkat kekeringan dan kondisi penyimpanan elektrode pengelasan; pemeriksaan las ikat; pemeriksaan kondisi-kondisi pengelasan terpending (arus listrik, tegangan listrik, kecepatan proses pengelasan, urutan proses pengelasan, dsb.); pemeriksaan kondisi-kondisi sebelum dilakukan pemanasan; dan pemeriksaan status sumbing-belakang.
Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan setelah proses pengelasan meliputi: pemeriksaan temperatur pemanasan dan tingkat pendinginan sesudah proses pemanasan dan pelurusan; pemeriksaan visual pada ketelitian ukuran; dan pemeriksaan pada bagian dalam dan permukaan hasil las yang rusak. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 79 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
1) Inspeksi Visual Inspeksi visual mencakup pemeriksaan rakitan las terhadap kemulusan pengerjaan (Workmanship) dan keseluruhan dimensi. Lasan diperiksa untuk meyakinkan bahwa lokasi dan ukurannya sesuai Inspeksi Visual dengan yang dispesifikasikan pada gambar rekayasa dan penampakannya sesuai dengan spesifkasi.
Gambar rekayasa pada umumnya menunjukkan dimensi rakitan las dan dimensi serta lokasi dari setiap lasan. Akseptabilitas dari rakitan las berdasarkan pemenuhan setiap lasan menurut gambar yang dapat ditentukan oleh inspektur pada waktu inspeksi visual
Mutu dari lasan banyak ditunjukkan oleh tampak permukaan. Bila persiapan sambungan lasan adalah baik dan juru-lasnya mampu (berkualifikasi), akan mendapatkan lasan yang mulus dan memenuhi spesifikasi.
Inspeksi visual adalah mudah dilakukan cepat dan murah serta tidak memperlakukan peralatan khusus selain kaca pembesar, "Gage", skala mistar ingsut (Calipers), mikrometer, borescope dan cermin dokter gigi. Inspeksi visual dilakukan sebelum, pada waktu dan setelah pengelasan.
Beberapa hal yang harus dilakukan inspeksi adalah sebagai berikut: a)
Inspeksi Sebelum Pengelasan Inspeksi dimulai dengan pemeriksaan bahan sebelum fabrikasi "Seams" dan "Laps" atau ketidaksempurnaan permukaan lainnya dapat dideteksi dengan pemeriksaan visual. Laminasi dapat dilihat pada sisi potongan. Dimensi pelat dan pipa dapat ditentukan dengan pengukuran. Setelah bagian - bagian yang akan dilas dirakit, inspektur harus memperhatikan celah akar las yang
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
salah,
Halaman: 80 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
persiapan sisi-sisi yang akan dilas yang tidak sesuai dan persiapan sambungan lainnya yang akan mempengaruhi mutu sambungan las. Inspektur
harus
mengecek
kondisi-kondisi
berikut
ini
untuk
pemenuhan spesifikasi yang digunakan : (1)
Persiapan pinggiran yang akan dilas (sudut bevel, sudut galur, muka akar) dimensi dan penyelesaiannya.
(2)
Ukuran strip, cincin atau logam pengisi penahan balik
(3)
Kesetangkupan (alignment) dan penyetelan (fit-up) dari bagian -bagian yang akan dilas
(4)
Pembersihan (harus tidak terdapat kotoran-kotoran seperti lemakminyak, cat dan lain-lain pada sisi yang akan dilas dan sekitarnya).
Inspeksi yang teliti sebelum pengelasan dapat meniadakan atau mengurangi
kondisi
yang
mengakibatkan
lasan
mengandung
diskontinuitas.
b)
Inspeksi Pada Waktu Pengelasan Inspeksi visual mengecek rincian pekerjaan pada waktu jalannya pengelasan, rincian pekerjaan pengelasan yang harus dicek adalah sebagai berikut: 1. Proses las 2. Logam pengisi 3. Fluks atau gas pelindung 4. Suhu pemanasan awal (preheat) dan suhu antar jalur (interpass) 5. Pembersihan 6. Pemahatan penggerindaan atau penakukan (gouging) 7. Persiapan sambungan untuk pengelasan sisi kebalikannya 8. Pengendalian distorsi 9. Suhu dan waktu perlakuan panas pasca las. Inspektur harus paham dengan semua persoalan yang menyangkut spesifikasi prosedur las berkualifikasi. Harus mengecek dengan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 81 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
teliti, khususnya pada tingkat - tingkat awal dari produksi dan harus memverifikasi pemenuhan semua rincian dari prosedur.
Lapisan pertama atau jalur akar (rootpass) adalah yang paling penting untuk mencapai kemulusan final jalur akar akan cepat membeku oleh karena konfigurasi dari sambungan volume logam dasar yang relatif besar dibandingkan dengan logam lasan jalur akar, pelat yang dingin dan kemungkinan busur tidak dapat mencapai akar. Jalur akar cenderung akan menjebak terak atau gas yang pada waktu pengelasan jalur-jalur selanjutnya tidak akan hilang. Pula logam yang mencair pada waktu pengelasan jalur akar ini peka terhadap keretakan. Retakan ini dapat menjalar ke lapisan - lapisan selanjutnya. Oleh karena itu inspeksi dari jalur akar ini harus betul betul teliti. Pada lasan jalur berganda (double groove welds), terak dari jalur akar pada satu sisi pelat akan menetes melalui celah akar dan membentuk deposit terak pada sisi kebalikannya. Oleh karena itu, sebelum pengelasan sisi kebalikannya harus dilakukan pemahatan, penggerindaan atau penakukan balik (back gouging).
c)
Inspeksi Setelah Pengelasan Inspeksi visual setelah pengelasan adalah berguna untuk verifikasi produk yang selesai : 1) Pemenuhan persyaratan gambar 2) Tampak rakitan las 3) Adanya diskontinuitas struktural 4) Tanda – tanda oleh karena kesalahan penanganan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 82 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
d. Cara Menyimpulkan Dan Menafsirkan Hasil Pemeriksaan Visual 1) Evaluasi hasil pengelasan dapat dilakukan dengan cara : (a)
Pemeriksaan hasil las (1) Visual Test (VT) (2) Non Destructive Test (NDT)
(b)
Radiography Test (RT)
Penetrant Test (PT)
Ultrasonic Test (UT)
Particle Magnetic (MT)
Eddy Current
Pengujian hasil lasan (1)
Uji tarik / Tensile test
(2)
Uji lengkung / Bending test
(3)
Macro etsa
(4)
Uji kekerasan / Hardness test
(5)
Uji Patah / Fracture test
(6) Uji Pukul Charphy / Impact test
Catatan :
Evaluasi
hasil
lasan
dengan
cara
pemeriksaan dan pengujian harus meng acu
pada
RULE
CLASS,
ASME
atau
standar lain yang ditentukan.
2) Jenis jenis cacat las. a) Crack adanya keretakan las akibat dari tegangan bahan. Penyebab cacat crak adalah : (1)
Arus yang terlalu tinggi
(2)
Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi
(3)
Posisi elektroda saat pengelasan yang tidak tepat
(4)
Ayunan elektroda saat pengelasan tidak teratur
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 83 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Gambar 65. Cacat Crack
b) Slag adanya terak las yang terperangkap di dalam endapan las, akibat pembersihan yang tidak sempurna pada waktu pengelasan. Penyebab terjadinya incluksi slag adalah sebagai berikut: (1)
Kecepatan gerak electrode yang tidak tepat
(2)
Sudut electrode yang kurang tepat
(3)
Sudut bevel kekecilan
(4)
Ampere las terlalu kecil
(5)
Busur las terlalu jauh
Gambar 66. Gambar cacat Slag
c) Porosity terdapat pori – pori di dalam las atau pada permukaan las. Penyebab porositas adalah sebagai berikut: (1)
Nyala busur terlalu panjang
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 84 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(2)
Arus terlalu rendah
(3)
Kecepatan las terlalu tinggi.
(4)
Kondisi pada saat pengelasan tidak mendukung, misalnya : basah, lembab, berkarat, berminyak
(5)
Terjadinya pendinginan las yang cepat
(6)
Terciptanya gas hidrogn akibat panas las
Gambar 67. Cacat Las Porosity
d) Undercut takik – takik las yang terjadi ke arah memanjang las diantara bahan dasar dengan tepi las. Penyebab cacat undercut adalah: (1)
Arus yang terlalu tinggi
(2)
Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi
(3)
Posisi elektroda saat pengelasan yang tidak tepat
(4)
Ayunan elektroda saat pengelasan tidak teratur
Gambar 68. Cacat Las Undercut
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 85 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
e) Incomplete fusion Tidak sempurnanya peleburan las antara logam las dengan bahan dasar sehingga terjadi ruang kosong. Penyebab: (1)
Penetrasi kurang sempurna
(2)
Kecepatan las terlalu tinggi
(3)
Panas busur tidak mencairkan logam
(4)
Jarak gap terlalu rapat
(5)
Elektroda yang terlalu tinggi
(6)
Sudut elektroda salah
Gambar 69.Cacat Las Incomplete fusion
f)
excessive reinforcement Adalah jalur las terlalu menonjol. Penyebab : (1)
Suhu metal rendah
(2)
Arus capping rendah
(3)
speed capping rendah
(4)
suhu lingkungan dingin
(5)
busur terlalu pendek
Gambar 70.Cacat Las Excessive Reinforcement
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 86 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Cara mengatasinya adalah sebagai berikut: Menggerinda atau gouging permukaan capping lalu dilas ulang dengan kecepata las dan arus yang sesuai
e. Cara Melakukan Perbaikan Hasil Las (Bila Diperlukan) Sesuai SOP 1) Cara menanggulangi cacat crack adalah sebagai berikut: a) Menyetel arus yang tepat. b) Mengurangi kecepatan mengelas. c)
Mempertahankan panjang busur nyala yang tepat.
d) Mengupayakan ayunan elektroda dengan teratur. e) Diadakan analisa kegagalan untuk mngetahui penyebab retak secara akurat f)
Jika retak berada didalam jalur las, digaoging, dikampuh ulang, distel dan dilas sesuai WPS repair.
g) Jika retak keluar kampuh, maka seluruh material (base metal) diganti baru.
2) Cara menanggulangi cacat slag adalah sebagai berikut: a) Naikan kecepatan sehingga slag tidak mengalir keakar las b) Usahakan sudut yang tepat pada arah las c)
Perbaiki sudut bevel atau gunakan kawat kecil
d) Perbesar ampere las e) Sesuaikan jarak busur las pada materil ( 1x Diameter Kawat ) f)
untuk service normal atau severe cyclic jika mlebihi batasan yang diijinkan , digou ging hingga defect hilang , baru dikampuh dan distel ulang , kemudian dilas sesuai wps repair.
3) Cara menanggulangi cacat Porosity adalah sebagai berikut: a) Memperpendek busur las b) Arus disesuaikan dengan prosedur yang ditentukan c)
Pergunakan elektroda low hidrogen
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 87 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
d) Mengurangi kelembaban dengan memberikan pre heat e) Meningkatkan kebersihan material dengan cara disikat atau digerinda terlebih dahulu f)
Hindari pendinginan terlalu cepat
g) Digrinda atau digouging sampai cacat las hilang, kemudian dilas kembali sesuai WPS repair
4) Cara menanggulangi cacat undercut adalah sebagai berikut: a) membersihkannya dengan wire brush (sikat kawat dan mengisinya dengan stringer (pengelasan lajur tunggal tanpa digoyang) sesuai wps repair Menyetel arus yang tepat b) Mengurangi kecepatan mengelas. c) Mempertahankan panjang busur nyala yang tepat. d) Mengupayakan ayunan elektroda dengan teratur.
5) Cara menanggulangi cacat incomplete fusion adalah sebagai berikut: a) gouging sampai ke akar di lokasi cacat dan dilas ulang sesuai wps repair. b) Memperbaiki sudut electrode c) Permukaan kampuh harus benar d) Welding gap harus cukup e) Kecepatan pengelasan harus
6) excessive reinforcement (jalur las terlalu menonjol) diatasi dengan cara diadakan pengujian ndt baik dengan rt maupun ut (straight atau angle
probe) jika hasilnya membuktikan bahwa kecurigaan benar, maka seluruh jalur yang yang bermasalah dibongkar dan dikampuh, distel dan di las sesuai wps asli. jika hasil uji ndt menunjukkan kondisi internal jalur las baik , maka jalur menonjol cukup digerinda hingga uniform dan sesuai standar
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 88 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Keterampilan yang dilakukan dalam melaksanakan pemeriksaan hasil pengelasan secara visual adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi, menyiapkan dan memeriksa fungsi dan validitas alat uji dan alat ukur hasil pengelasan b. Memeriksa seluruh hasil pengelasan secara visual dan membandingkan dengan standar baku c.
Menyimpulkan dan menafsirkan hasil pemeriksaan visual
d. Melakukan perbaikan hasil las (bila diperlukan) sesuai SOP Sikap
kerja
yang
harus
dilakukan
sewaktu
melaksanakan
pemeriksaan hasil pengelasan secara visual, yaitu: Harus bersikap secara: a. Cermat b. Teliti c.
Taat asas/Taat prosedur
4. Melaporkan Hasil Pengelasan Pengetahuan yang diperlukan dalam melaporkan hasil pengelasan sebagai berikut: a. Cara
Mamahami
Instrumen
Pengamatan
Proses
Dan
Pengukuran Hasil Las (WPQR) Setiap Proses pengelasan dan hasil pengelasan harus diamati dan periksa. Hasil pengelasan kemudian dilakukan pengamatan dan pengukuran hasil las dalam lembar WPQR. Dalam lembar PQR ini berisi persyaratan standar pekerjaan seperti : 1) Jenis proses pengelasan 2) Tipe sambungan 3) Karakterisitik kelistrikan (polaritas) 4) Jenis material 5) Jenis bahan tambah (elektroda) 6) Pelindung yang digunakan 7) Proses pemanasan awal/akhir (PWHT) Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 89 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
8) Parameter pengelasan Berikut ini adalah contoh WPQR
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 90 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Dalam lembar PQR terdapat hasil test pengelasan yang dilakukan seperti uji visual dan uji tarik.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 91 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
b. Cara Menginput Data Hasil Pengamatan Dan Pengukuran Dalam Instrumen Data hasil pengamatan dan pengukuran kemudian dimasukan kedalam instrument
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 92 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
c. Cara Menyerahkan Laporan Hasil Pengamatan Dan Pengukuran Kepada Yang Berhak Sesuai Dengan SOP. Setiap hasil pengelasan harus diperiksa baik dari segi proses maupun dari segi hasil lasnya, hal ini tentunya untuk memastikan bahwa proses pengelasan sudah berjalan dengan benar, disamping itu juga untuk memastikan apakah kualitas hasil las sudah sesuai dengan standar yang Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 93 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
digunakan. Semua data hasil pengamatan proses dan pemeriksaan hasil las diinput kedalam lembar isian yang sudah disediakan, setelah diinput datanya lembar isian tersebut di berikan kepada instruktur atau pengawas.
Pada proses pengelasan terdapat beberapa standar yang bisa dijadikan kriteria apakah hasil lasan sudah bisa diterima sesuai standar. Salah satu standar yang dipakai adalah EN 25817 : 1992, dari standar ini terdapat berbagai macam kriteria penerimaan hasil pengelasan yang masuk dalam batas toleransi penerimaan.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 94 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Halaman: 95 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Halaman: 96 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Halaman: 97 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(1) Dari standar EN 25817 : 1992 dapat dijadikan acuan untuk membuat tabel kriteria penerimaan hasil las/penilaian sebagai berikut No 1 2 3 4 5 6 7
8 9
10 11
12 13
14
15
16
HASIL PENILAIAN ASPEK PENILAIAN
ya
tidak
Apakah bebas dari penyalaan diluar daerah lasan ? Apakah lebar manik las seragam dan teratur (toleransi 2 mm)? Apakah benda kerja yang dilas bersih dari terak dan spatter ? Apakah permukaan capping pada saat stopstart mulus ? Apakah penetrasi penuh pada saat stop-start ? Apakah permukaan lasan bebas dari porosity ? Apakah pada permukaan lasan terjadi porosity yang tidak melebihi batas toleransi ? Apakah permukaan lasan bebas dari terak ? Apakah permukaan lasan terjadi terak yang tidak melebihi batas toleransi ? Apakah permukaan lasan bebas dari Under cut ? Apakah permukaan lasan terjadi under cut, dengan batas kedalaman dibawah 0,5 mm ? Apakah permukaan lasan bebas dari overlap? Apakah sambungan lasan bebas dari penetrasi yang tidak sempurna ? Apakah sambungan lasan terjadi penetrasi yang tidak sempurna dan tidak melebihi toleransi ? Apakah sambungan bebas dari kelebihan penetrasi (lebih besar dari 2 mm) ? Apakah tinggi permukaan lasan
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 98 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
17
18 19 20
Kode Modul JIP.SM02.014.01
(reinforcement) tidak lebih lebih dari 2.5 mm? Apakah sambungan las bebas dari kekurangan penetrasi suck back (batas kedalaman dibawah 0.5 mm) ? Apakah groove weld kampuh las terisi penuh ? Apakah diakhir pengelasan terjadi arc creater ? Apakah sambungan las bebas dari ketidak rataan (misalignment) (lebih dari 1mm)
Keterampilan yang dilakukan dalam melaporkan hasil pengelasan adalah sebagai berikut: a. Menginput data hasil pengamatan dan pengukuran dalam instrumen b. Menyerahkan laporan hasil pengamatan dan pengukuran kepada yang berhak sesuai dengan SOP Sikap kerja yang harus dilakukan sewaktu melaporkan hasil pengelasan yaitu: Harus bersikap secara: a. Cermat b. Teliti c. Taat asas d. Taat prosedur
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Halaman: 99 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
Kode Modul JIP.SM02.014.01
BAB III SUMBER-SUMBER LAIN YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
A.
Sumber-Sumber Perpustakaan 1.
Daftar Pustaka a)
Senji Ohyabu dan Yoshikazu Kubokawa, Politeknik Pusat Chiba , Welding Textbook, Lembaga Pelatihan Luar Negeri (OVTA ), Chiba 261-0021 Japan 1990
b)
Katsuhiko Yasuda, Lembaga Pelatihan Kejuruan, Instruction Manual Welding Techniques, 1-1 Hibino, Chiba 260 Japan 1985
c)
Takuo Araki, Pusat Pelatihan Kejuruan Lanjut Narita, Workshop Manual Welding, 1-1, Hibino, Chiba 260 Japan 1985
d)
Hery Sunaryo, Ir. Teknologi Pengelasan Kapal. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta 2008
2.
Buku Referensi a)
Harsono Wiryosumarto, Prof. Dr. Ir Dan Toshie Okumura Prof. Dr. Teknologi Pengelasan Logam, Jakarta 2000
B. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan 1.
Daftar peralatan/mesin
No.
Nama Peralatan/Mesin
1.
Mesin las SMAW dengan perlengkapannya
2.
Mesin gerinda tangan
3.
Tang penjepit
4.
Welding Gaude
5.
Hammer
6.
Tang Amper
7.
Alat pelindung diri (APD)
8.
Kap las dengan kaca las
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Keterangan
Halaman: 100 dari 101
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Pengelasan SMAW
9.
Mistar baja
10.
Sikat baja
11.
Palu tetek
2.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Daftar Bahan
No.
Nama Bahan
1.
Pipa diameter 6 inchi Schedule 40 panjang 125 mm
2.
Batu gerinda 100x16x3
3.
Batu gerinda 100x16x6
4.
Elektrode AWS E 7016 dia 2,6 mm
5.
Elektrode AWS E 7018 dia 3,2 mm
6.
Steel marker
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual Buku Informasi Versi: 2013
Keterangan
Halaman: 101 dari 101
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB BIDANG PENGELASAN SMAW
MENGELAS PIPA POSISI SUMBU TEGAK DAPAT DIPUTAR DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL JIP.SM02.014.01
BUKU PENILAIAN
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------------- 1 BAB I
PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------- 2 A. Latar Belakang --------------------------------------------------------------------- 2 B. Tujuan ----------------------------------------------------------------------------- 2 C. Metoda Penilaian
BAB II
--------------------------------------------------------------- 2
PENILAIAN TEORI ................................................................................... 4 A. Lembar Penilaian Pengetahuan ------------------------------------------------ 4
BAB III PENILAIAN PRAKTIK ................................................................................ 14 A. Lembar Penilaian Keterampilan ------------------------------------------------ 14 BAB IV PENILAIAN SIKAP KERJA .......................................................................... 17 A. Lembar Penilaian Sikap Kerja ------------------------------------------------- 17
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 1 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Buku penilaian untuk unit kompetensi mengelas pipa posisi sumbu tegak dapat diputar dengan proses las busur manual dibuat sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan
berbasis
kompetensi
yang
telah
menempuh
tahapan
penerimaan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka untuk mengetahui
sejauh
mana
kompetensi
yang
dimilikinya
perlu
dilakukan
uji
komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini.
B. Tujuan Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum kompeten terhadap unit kompetensi Merumuskan Permasalahan Pelatihan di Daerah.
C. Metoda Penilaian
1. Metoda Penilaian Pengetahuan a.
Tes Tertulis Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan terlebih dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk tertulis yang dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam proses pelatihan materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif tes, dalam hal ini jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, dan pilihan ganda. Tes essay bisa diberikan selama tes essay tersebut tes essay tertutup, tidak essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi faktor subyektif penilai.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 2 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
b.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Wawancara Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih dari satu orang.
2. Metoda Penilaian Keterampilan a.
Tes Simulasi Tes simulasi ini digunakan untuk menilai keterampilan dengan menggunakan media bukan yang sebenarnya, misalnya menggunakan tempat kerja tiruan (bukan tempat kerja yang sebenarnya), obyek pekerjaan disediakan atau hasil rekayasa sendiri, bukan obyek kerja yang sebenarnya.
b.
Aktivitas Praktik Penilaian dilakukan secara sebenarnya, di tempat kerja sebenarnya dengan menggunakan obyek kerja sebenarnya.
3. Metoda Penilaian Sikap Kerja a.
Observasi Untuk melakukan penilaian sikap kerja digunakan metoda observasi terstruktur, artinya pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar penilaian yang sudah disiapkan sehigga pengamatan yang dilakukan mengikuti petunjuk penilaian yang dituntut oleh lembar penilaian tersebut. Pengamatan dilakukan pada waktu peserta uji/peserta pelatihan melakukan keterampilan kompetensi yang dinilai karena sikap kerja melekat pada keterampilan tersebut.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 3 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
BAB II PENILAIAN TEORI Lembar Penilaian Pengetahuan:
Unit kompetensi
:
Pelatihan waktu
: :
Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual 90 menit
PETUNJUK UMUM
Jawablah materi tes ini pada lembar jawaban/kertas yang sudah disediakan.
Modul terkait dengan unit kompetensi agar disimpan.
Bacalah materi tes secara cermat dan teliti.
A. Menjodohkan. Jodohkan kalimat di bawah ini dengan cara mencari jawabannya pada kolom sebelah kanan dan tuliskan jawabannya saja pada kertas yang tersedia No
Jawaban
Pernyataan
1. Pada waktu kita melakukan pengelasan disarankan agar menggunakan kaca yang mempunyai kegelapan yang
a) 60.000
b) Society
tersebut makin gelap
c) Ampere d) nomornya
terjadi kebakaran. Kebakaran ini bisa terjadi karena ada
e) Iron powder
tiga unsur yaitu : api, bahan bakar dan ………………
f) Lembab
3. ……………..adalah alat pernafasan yang sering digunakan oleh
tukang
las
apabila
mengelas
logam
yang
mengeluarkan gas racun dan tempat pengelasan yang kurang baik ventilasinya
g) Standard h) oxygen i) 80.000
psi
(56
kg/mm2) j) Rendah
4. Dalam klasifikasi elektrode kita kenal Standard AWS. Dimana AWS adalah singkatan dari American Welding ………
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
(43
kg/mm2)
sesuai, yaitu apabila……………makin besar berarti kaca
2. Sering kita mendengar bahwa didalam bengkel las sering
psi
Versi: 2013
k) Open circuit l) respirator
Halaman: 4 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
5. Mesin las yang dalam keadaan hidup tetapi tidak digunakan untuk mengelas, sering disebut sebagai …………… 6. Elektrode baja karbon meskipun memiliki diameter yang berbeda-beda tetapi mempunyai tegangan tarik yang sama yaitu sekitar ………. 7. Diameter elektrode yang besar apabila digunakan untuk mengelas dengan ampere yang ……….., maka akan terjadi kesulitan dalam menyalakan busur api listrik. 8. Sering kita jumpai bahwa disamping (sisi-sisi) rigi-rigi terdapat banyak percikan. Hal ini kemungkinan karena ………..yang digunakan terlalu tinggi. 9. Elektrode yang dalam keadaan …………. dan kita gunakan untuk mengelas, kemungkinan akan menimbulkan cacat las. 10. Elektrode yang mengandung unsur ………… paling tepat digunakan untuk mengelas lapisan penutupan (rigi-rigi terakhir) posisi las dibawah tangan.
B. Pilihan Ganda Jawablah pertanyaan/pernyataan di bawah ini dengan cara memilih pilihan jawaban yang tepat dan menuliskan huruf a/b/c/d yang sesuai dengan pilihan tersebut.
1. Bisa terjadi ledakan apabila adanya 3 unsur yang biasa disebut segitiga ledakan. Tiga unsur ini adalah : a. gas, nyala api dan angin b. hampa udara, api dan tegangan tinggi c.
bahan bakar, api dan nitrogen
d. bahan bakar, api dan oxygen
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 5 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
2. Salutan elektrode yang mengandung unsur cellulose misalnya E 6013, mempunyai sifat a. penembusan dalam b. penembusan dangkal c.
penembusan menengah
d. bagus untuk mengelas plat tipis 3. Pada elektroda E 7016 diameter 2,6mm berapa arus yang disarankan menurur AWS A.51-91: a. 20 – 50 Ampere b. 40 - 70 Ampere c. 65 – 110 Ampere d. 100 – 200 Ampere 4. Dengan menggunakan mesin las DCSP, panas yang terjadi : a. 1/3 pada elektrode dan 2/3 pada benda kerja b. 1/3 pada benda kerja dan 2/3 pada elektrode c.
1/2 pada benda kerja dan 1/2 lagi pada elektrode
d. sebagian pada benda kerja, sebagian pada elektrode dan sisanya tersimpan pada benda tersebut 5. Porositi merupakan salah satu cacat yang sering dijumpai dalam pengelasan, alat yang dapat digunakan untuk mengukur apakah besarnya porositi diijinkan atau tidak adalah: a. Bridge Cam Gauge b. Hi-Lo Welding gauge c.
V-WAC Welding gauge
d. Automatic weld size weld gage
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 6 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
6. Pada gambar berikut adalah salah satu jenis cacat pengelasan yang disebut :
a. porosity
c. Crack
b. Incomplete Penetration
d. Undercut
7. Cacat las yang tidak tampak dilihat dengan mata telanjang (visual) adalah slag inclusion. Slag inclusion ini terjadi karena : a. sudut pengelasan kurang tepat b. adanya kontaminasi dalam cairan las c.
kurang bersih dalam membersihkan terak
d. salutan elektrode ada yang rusak 8. Didalam memeriksa cacat las, kita mengenal dua macam test yaitu Destructive Test dan Non-Destructive test. Berikut ini merupakan jenis-jenis Non-Destructive test, kecuali : a. Ultrasonic inspection b. Makro Etsa c. Penetrant Test (PT) d. Magnetic particle inspection 9. Yang mengakibatkan terjadinya cacat undercut adalah : a. permukaan benda yang dilas, dalam keadaan kotor b. salah dalam pembuatan kampuh las c. arus las terlalu tinggi d. salah penggunaan jenis electrode
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 7 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
10. Dalam lembar isian PQR berisi persyaratan standar pekerjaan seperti (kecuali) : a. Jenis proses pengelasan b. Tipe sambungan c.
Karakterisitik kelistrikan (polaritas)
d. Merk Mesin las
C. Essay Jawablah pertanyaan/pernyataan di bawah ini.
1.
Sebutkan 6 (enam) perlengkapan keselamatan personil las dan umum di dalam pengelasan! ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ..............................................................................................................
2.
Ada 3 (tiga) macam mesin las listrik yang kita temui di dalam dunia industri. Sebutkan? ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ..............................................................................................................
3.
Untuk memudahkan pemahaman kita tentang proses pengelasan SMAW, gambarkan dan jelaskan bagaimana prinsip terjadinya proses pengelasan ? ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ..............................................................................................................
4.
Jelaskan mengapa pada polaritas terbalik terjadi penembusan melebar tetapi dangkal? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ................................................................................................................
5.
Berapa range besarnya arus pengelasan yang sesuai apabila kita akan mengelas dengan elektroda 3,2mm!
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 8 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ............................................................................................................... 6.
Sebutkan Urutan pembuatan las catat pada proses las 6G! ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ................................................................................................................
7.
Apakah yang akan terjadi bila kita mengelas dengan elektroda yang lembab atau salutannya rusak ? ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ..............................................................................................................
8.
Kita mengenal bahwa elektrode terdiri dari kawat dan salutan. Apa fungsi salutan elektrode dalam proses pengelasan SMAW ? ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... .............................................................................................................
9.
Bagaimanakah penanganan elektrode supaya selalu dalam keadaan baik? ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ..............................................................................................................
10. Sebutkan 4 faktor yang menyebabkan terjadinya crack pada pengelasan? ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ..............................................................................................................
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 9 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
CEK LIS PENILAIAN PENGETAHUAN
NO. NO. KUK SOAL
KUNCI JAWABAN
JAWABAN PESERTA K
BK
KETERANG AN
Isian
1.d Nomornya 2.h Oxygen. 3.l
Respirator
4.b Society 5.k Open Circuit 6.a 60.000 psi (43 kg/mm2) 7.j
Rendah
8.c Ampere 9.f
Lembab
10.e Iron Powder
PG 1
D
2
B
3
C
4
B
5
C
6
A
7
C
8
B
9
C
10 D Essay 1.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tameng las (welding mask) Apron Sarung tangan (glove) Tutup sepatu (leg sleeve) Tutup lengan (hand sleeve) Baju lengan panjang dan berkerah, baju daru katun. 7. Sepatu keselamatan 8. Pet (tutup kepala) 9. Sabuk pengaman (safety belt) 10.Masker (respirator)
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 10 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
2.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Mesin Las AC, Mesin Las DC Mesin Las ACDC
3.
Las Listrik adalah suatu metode penyambungan dua benda dengan cara mencairkan dua sisi logam menjadi satu. Dua sisi logam yang akan disatukan, dipanaskan sampai temperatur cukup tinggi (+ 6000o F)sehingga sisi-sisi logam tersebut mencair dan membeku bersama-sama.
Busur las adalah sumber panas dalam proses pengelasan. Busur las ini ditimbulkan diantara ujung elektrode dan benda yang dilas. Busur las terjadi di dalam gas ion. Ini ditimbulkan apabila arus dikontakkan antara elektrode dan benda kerja. Kontak (korsluiting) ini dinamakan BUSUR dan menimbulkan pelepasan listrik yang diperlukan untuk pencairan dengan LAS LISTRIK.
Pada pengkutuban terbalik, kutub negatif (-)
4.
mesin las dihubungkan dengan benda kerja, dan kutub positif (+) dihubungkan dengan elektroda. Pada hubungan semacam ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan benda kerja dan 2/3 bagian memanaskan elektroda. Polaritas ini cocok untuk pengelasan pengisian (fill) dan capping.
5.
70 – 120 Amper
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 11 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
6.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Buat las catat pada bagian atas Diputar 180° dan set kembali kerataan root gap , kemudian di las catat dengan kuat. Putar 90° dan dilas catat dengan kuat Putar 180° dan dilas catat dengan kuat
Gambar 2.8. Urutan las catat pada pipa
7.
Bila menggunakan elektrode yang salutannya rusak atau lembab - busur api las susah dikendalikan - sifat melindungi cairan las menjadi kurang sempurna - dalam salutan ada unsur air (H2O) sehingga kemungkinan kualitas rigi-rigi las menjadi kurang baik - masuknya unsur lain kedalam cairan las sebagai impurities - penutupan rigi-rigi las oleh terak kurang sempurna
8.
a. Fluks memfasilitasi penyalaan busur dan meningkatkan
intensitas
dan
stabilitas
busur b. Fluks menimbulkan gas untuk melindungi busur c. Slag / terak melindungi logam las dan membantu
pembentukan
rigi,
selama
pengelasan. d. Fluks menghaluskan kembali logam las dengan deoksidasi. e. Serbuk besi dalam fluks meningkatkan laju pengendapan dan efisiensi pengoperasian.
f. Fungsi isolasi, fluks memberikan isolasi listrik yang baik.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 12 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
9.
Kode Modul JIP.SM02.014.01
Penanganan elektrode supaya selalu dalam keadaan baik - harus selalu bersih dari kotoran seperti oli dan kotoran lainnya - tidak boleh terbuka di udara atmosfir sehingga lembab dan bisa menimbulkan uap dan salutannya bisa mengelupas - penyimpanan tidak boleh ditumpuk dengan benda keras supaya salutannya tidak rusak - gunakan arus las sesuai dengan rekomendasi pabrik - disimpan
terpisah
dengan
tipe
lain
untuk
memudahkan pemilihan elektrode - sebaiknya dipanaskan sampai 250o F sebelum digunakan
10.
Penyebab Crack - Arus yang terlalu tinggi - Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi - Posisi elektroda saat pengelasan yang tidak tepat
-
Ayunan elektroda saat pengelasan tidak teratur
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 13 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
BAB III PENILAIAN PRAKTIK Lembar Penilaian Keterampilan A. Tugas Unjuk Kerja Melaksanakan Pengelasan Pipa Pada Sumbu Tegak Dapat Diputar. 1. Waktu
: 150 Menit
2. Alat
: Mesin Las SMAW (DC), Kacamata pengaman, Sarung tangan, Safety shoes, Apron/Jaket Las, Kedok Las, Oven Elektroda, Palu Terak, Gerinda tangan, Sikat Kawat
3. Bahan
: Pipa baja karbon diameter 6 inchi schedule 40, Elektroda E7016 diameter 2,6mm, Elektroa E7016 diameter 3,2mm, batu gerinda 4inchi
4. Indikator Unjuk Kerja : a) Mampu mengidentifikasi karakteristik mesin las dan teknik pengelasan sesuai dengan kebutuhan pengelasan. b) Mampu menerapkan prosedur keselamatan kerja. c) Mampu menentukan besarnya arus listrik dan mengaturnya berdasarkan jenis dan ukuran elektroda las yang digunakan atau WPS. d) Mampu membuat Las cantum (tack weld) dengan ukuran dan jumlah sesuai dengan ukuran bahan yang dilas. e) Mampu mendemostrasikan pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3. f)
Mampu mendemostrasikan pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu tegak dapat diputar sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3
5. Standar Kinerja a) Teridentifikasinya spesifikasi dan persyaratan kerja, terpilihnya alat-alat untuk persiapan pengelasan b) Waktu standar yang diperlukan adalah 150 menit. 6. Instruksi Kerja Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 14 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
a) Kenakan alat-alat pelindung diri b) Terapkan prosedur keselamatan kerja c) Identifikasi spesifikasi dan persayaratan kerja dari gambar kerja (WPS) d) Menentukan jenis dan Ukuran elektroda e) Memilih bahan dan ukuran bahan 7. Langkah Kerja a) Mengenakan alat-alat pelindung diri b) Menerapkan prosedur keselamatan kerja c) Mengidentifikasi spesifikasi dan persayaratan kerja dari gambar kerja (WPS) d) Menentukan jenis dan Ukuran elektroda e) Melakukan las cantum pada pipa kampuh V sesuai ketentuan f) Menempatkan Benda Kerja sesuai ketentuan (6G) g) Merubah polaritas DCRP untuk proses penembusan h) Lakukan pengelasan penembusan sesuai WPS i) Rubah polaritas menjadi DCSP untuk pengelasan pengisian dan capping j) Lakukan pengelasan pengisian dan capping k) Lakukan pembersihan lasan dengan alat yang sesuai
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 15 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
CHECKLIST AKTIFITAS PRAKTEK / OBSERVASI (INDIKATOR UNJUK KERJA SKILL / ATTITUDE) NO UNIT
: JIP.SMO2.016. 01
JUDUL UNIT
: Melaksanakan Pengelasan Pipa Pada Sumbu Tegak Dapat Diputar dengan proses las busur manual.
NAMA ASESI
1.
: ......................................................................................
INDIKATOR UNJUK KERJA Peralatan utama dan pendukung disiapkan berdasarkan tuntutan pekerjaan atau WPS.
TUGAS
HAL-HAL YANG DIAMATI
1.1 Mengenakan alat pelindung diri. 1.2 Menerapkan keselamatan kerja 1.3 Menseting mesin las 1.4 Mengetar besarnya arus
1.1 Kesesuaian APD yang dikenakan 1.2 Memraktikkan kerja yang aman
PENILAIAN K BK
2. Las cantum (tack weld 2.1 Memilih material pengelasan 2.1 Ukuran pipa yang untuk proses Pengelasan Pipa Pada Sumbu Tegak Dapat diputar Membuat sudut bevel pada pipa sebesar 30 derajat 2.3 Melakukan tack weld secara benar posisi dan teknik pengelasannya
dibuat dengan ukuran dan jumlah sesuai dengan ukuran bahan 2.2 yang dilas.
4.
2.2 Besar sudut seragam 2.3 Kesejajaran pipa (tidak hi-low)
pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar
3.1 Besarnya arus dan Polaritas Mesin Las 3.2 Kesesuaian dengan gambar krja 3.3 Hasi pengelasan yang sesuai kriteria penerimaan
4.1 Melakukan set up mesin 4.2 Memasang benda kerja sesuai gambar kerja 4.3 Melakukan Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu tegak dapat diputar
4.1 Besarnya arus dan Polaritas Mesin Las 4.2 Kesesuaian dengan gambar krja 4.3 Hasi pengelasan yang sesuai kriteria penerimaan
3. Pengelasan pipa pada 3.1 Melakukan set up mesin pelat posisi sumbu tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3. Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu tegak dapat diputar didemonstrasikan sesuai dengan teknik pengelasan yang berlaku (SOP), dengan menerapkan K3
sesuai dengan job sheet
3.2 Memasang benda kerja sesuai gambar kerja
3.3 Melakukan Pengelasan pipa
Catatan : Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 16 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………… Tanda Tangan Asesi : …………………………. Tanda Tangan Asesor: …………………………
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 17 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
BAB IV PENILAIAN SIKAP KERJA A. CHECK LIST SIKAP KERJA CEK LIS PENILAIAN SIKAP KERJA
MELAKSANAKAN PENGELASAN PIPA PADA PELAT PADA SUMBU TEGAK DAPAT DIPUTAR. INDIKATOR UNJUK KERJA 1. Cermat dan teliti dalam :
Mengidentifikasi alat-alat pelindung diri
mengidentifikasi consumable material
NO. KUK
K
BK
KETERANGAN
1.1 1.2
mengidentifikasi peralatan pengelasan
2. Cermat dan teliti dalam :
Menyiapkan jenis dan ukuran bahan
1.3
Menyiapkan elektroda
3. Cermat dan teliti dalam Menyiapkan
1.4
peralatan utama dan pendukung pengelasan 2.1
4. Cermat dan teliti dalam : mengidentifikasi karakteristik mesin las sesuai dengan kebutuhan pengelasan mengidentifikasi teknik pengelasan sesuai dengan kebutuhan pengelasan
5. Cermat dan teliti dalam Mengatur besarnya
2.2
arus listrik las sesuai jenis dan diameter elektroda
6. cermat dan teliti dalam membuat las cantum
2.3
(tack weld) sesuai dengan ukuran dan jumlah bahan yang dilas
7. cermat dan teliti dalam mendemonstrasikan
2.4
pengelasan pipa pada pelat posisi sumbu tegak dapat diputar 2.5
8. Harus cermat dan teliti dalam mendemonstrasikan Pengelasan pipa sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu tegak dapat diputar
3.1
9. Harus cermat dan teliti dalam
mengidentifikasi, menyiapkan dan memeriksa alat uji dan alat ukur hasil pengelasan
memeriksa dan membandingkan hasil pengelasan secara visual dengan standar baku
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 18 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
10. Harus cermat dan teliti dalam menyimpulkan dan menafsirkan hasil pemeriksaan visual
3.2
11. cermat dan teliti dalam melakukan
3.3
perbaikan hasil las (bila diperlukan) dilakukan sesuai SOP.
12. Cermat dan teliti dalam mamahami
3.4
instrumen pengamatan proses dan pengukuran hasil las (WPQR)
13. Cermat dan teliti dalam mamahami
4.1
instrumen pengamatan proses dan pengukuran hasil las (WPQR)
14. Cermat dan teliti dalam menginput data
4.2
hasil pengamatan dan pengukuran dalam instrumen.
15. Cermat dan teliti dalam menyerahkan
4.3
Laporan hasil pengamatan dan pengukuran
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 19 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
B. CHECK LIST PROSEDUR 1. Pedoman observasi Prosedur keselamatan kerja. Tahapan prosedur
NO
DILAKUKAN YA
PENILAIAN
TIDAK
K
BK
1. Selalu mengenakan alat-alat pelindung diri seperti kacamata pengqaman, sarung tangan dan safety shoes
2. Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan dari kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang elektroda. Harus diyakinkan, bahwa tiap sambungan terpasang secara benar dan rapat.
3. Periksa saklar sumber tenaga, apakah telah dihidupkan. 4. Pakai pakaian kerja yang aman. 5. Periksa, apakah penghalang sinar las/ ruang las sudah tertutup secara benar.
6. Selalu gunakan kaca mata pengaman selama bekerja.
2. Pedoman observasi Melaksanakan Pengelasan Pipa Pada pelat Pada Sumbu Tegak Dapat Diputar. Tahapan prosedur
NO
DILAKUKAN YA
PENILAIAN
TIDAK
K
BK
1. Pakai pakaian kerja yang aman. 2. Selalu gunakan kaca mata pengaman ( bening ) selama bekerja.
3. Selalu
mengenakan alat-alat pelindung diri seperti kacamata pengqaman, sarung tangan dan safety shoes
4. Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan dari kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang elektroda. Harus diyakinkan, bahwa tiap sambungan terpasang secara benar dan rapat.
5. Tempatkan tang elektroda pada tempat yang aman jika tidak dipakai.
6. Setiap gerakan elektroda harus selalu terkontrol. Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 20 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
7. Bersihkan terak dan percikan las sebelum melanjutkan pengelasan berikutnya.
8. Matikan mesin las bila tidak digunakan. 9. Jangan meninggalkan tempat kerja dalam keadaan kotor dan kembalikan peralatan yang dipakai pada tempatnya.
3. Pedoman observasi Prosedur Melaksanakan Pengelasan Pipa Pada Sumbu Tegak Dapat Diputar.
Tahapan prosedur
NO
DILAKUKAN YA
PENILAIAN
TIDAK
K
BK
1. Pakai pakaian kerja yang aman. 2. Selalu gunakan kaca mata pengaman selama bekerja. 3. Selalu
mengenakan alat-alat pelindung diri seperti kacamata pengqaman, sarung tangan dan safety shoes
4. Periksa sambungan-sambungan kabel las, yaitu dari mesin las ke kabel las dan dari kabel las ke benda kerja / meja las serta sambungan dengan tang elektroda. Harus diyakinkan, bahwa tiap sambungan terpasang secara benar dan rapat.
5. Tempatkan tang elektroda pada tempat yang aman jika tidak dipakai.
6. Setiap gerakan elektroda harus selalu terkontrol. 7. Bersihkan terak dan percikan las sebelum melanjutkan pengelasan berikutnya.
8. Matikan mesin las bila tidak digunakan. 9. Jangan meninggalkan tempat kerja dalam keadaan kotor dan kembalikan peralatan yang dipakai pada tempatnya.
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 21 dari 21
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sub Bidang Metodologi Pelatihan Kerja
Kode Modul JIP.SM02.014.01
4. Pedoman observasi Prosedur Melaksanakan Pengelasan Pipa Pada Sumbu Tegak Dapat Diputar. Tahapan prosedur
NO
DILAKUKAN YA
PENILAIAN
TIDAK
K
BK
1. Pakai pakaian kerja yang aman. 2. Selalu gunakan kaca mata pengaman ( bening ) selama bekerja.
3. Selalu
mengenakan alat-alat pelindung diri seperti kacamata pengqaman, sarung tangan dan safety shoes
4. Melaksanakan pemerksaan secara teeliti di semua bagian hasil lasan dari tinggi root (las akar), Lebar root (las akar), dan kemungkinan adanya cacap pada daerah root (las akar), dan kotoran karena spater/terak
5. Melaksanakan pemerksaan secara teeliti di semua bagian hasil lasan dari tinggi capping, Lebar capping dan kemungkinan adanya cacap pada daerah capping Melaksanakan pemerksaan secara teeliti pada sambungan root dan capping dari cacat overlaping
6. Mengisi setiap daftar chek list pemeriksaan hasil pengelasan secara visual secara teliti
Catatan : ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………… Tanda Tangan Asesi : …………………………. Tanda Tangan Asesor: …………………………
Judul Modul: Mengelas Pipa Posisi Sumbu Tegak Dapat Diputar Dengan Proses Las Busur Manual
Buku Penilaian
Versi: 2013
Halaman: 22 dari 21