Artikel Penelitian
KAJIAN TATA BAHASA PADA ABSTRAK BERBAHASA INGGRIS SUATU KARYA ILMIAH
Mieke Miryanti Politeknik Negeri Bandung Abstract
The ability to write scientific writings, both technological and social in English, is considered a must to meet the vast development of borderless information. Nevertheless, violation of English in scientific writing still often occurs. This research analyses violation upon sentence structure in abstract written in English found in journals issued by several higher education institutions in Indonesia. There are five errors mostly found, i.e., subject-verb agreement, to be, singular/plural npuns, active-passive, and adjective clause. Keywords: abstract, jurnal, scientific writing, sentence violation
PENDAHULUAN Seorang dosen harus selalu menjaga profesionalismenya. Selain melalui peningkatan jenjang akademik, salah satu wadah yang dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan kualitas dan profesionalisme seorang dosen adalah melalui penulisan karya ilmiah. Dengan menuangkan segala ide dan kreasi mereka dalam tulisan berarti mereka telah membangun dan mengembangkan dunia pendidikan sebab melalui tulisan seseorang bukan saja dapat memberi perubahan bagi diri sendiri namun juga bagi orang lain dan masyarakat luas. Dengan kata lain penulisan karya ilmiah bertujuan agar pembaca mempunyai gambaran yang dapat diaplikasikan ke dalam realita kehidupannya, kemudian ia dapat memilih dan mengimplementasikan untuk memperbaiki diri sendiri. Oleh karena itu para dosen harus mampu dan berani menuangkan gagasan mereka dalam bentuk tulisan, apakah berupa karya ilmiah sebagai prasyarat kenaikan pangkat/jabatan maupun karya ilmiah popular yang dapat dikirimkan ke berbagai jurnal. Kegiatan menulis dalam hal ini penulisan karya ilmiah bukan sekadar kegiatan yang dapat dilakukan sekali jadi, tetapi merupakan kegiatan intelektual yang harus terus diasah. Oshima & Hogue (1997) mengatakan, ”Writing is a progressive activity. This means that when you first write something down, you have already been thinking about what you are going to say and how you are going to say it. Then after you have finished writing, you read over what you have written and make changes and corrections. Therefore, writing is never a one-step action; it is a process that several steps.” Pada umumnya, proses pembelajaran menulis para dosen diperoleh secara otodidak sehingga mereka sering mengalami hambatan-hambatan teknis, terutama ketika harus menuliskannya dengan menggunakan bahasa Inggris. Hal ini dapat terlihat dari
Epigram, Vol.5 No.1 April 2008: 22-29
22
banyaknya pelanggaran gramatikal pada bagian abstrak yang ditulis dalam bahasa Inggris, walaupun isinya secara umum dapat dimengerti. Banyak jurnal dan majalah berbahasa Indonesia mensyaratkan penulisan abstrak dengan menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak baik yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa Inggris harus ditulis dengan baik karena Firman (2000) ”Abstrak yang ditulis secara baik memungkinkan pembaca menurut Harry mengenali isi dokumen lengkap secara cepat dan akurat, untuk menentukan apakah isi dokumen lengkap dengan bidang minatnya sehingga dokumen tersebut perlu dibaca lebih lanjut.” Pada penulisan abstrak berlaku penggunaan gaya bahasa formal dan standar. Oleh karena itu penulisan abstrak berbahasa Inggris seharusnya terbebas dari pelanggaran kaidah bahasa Inggris. Dikatakan oleh Setiawan (2004), ”Bahasa Inggris standar tidak lepas dari tata bahasa Inggris yang sudah baku dan dipakai di negara-negara yang bahasa Inggris oleh penutur aslinya”. Bahasa Inggris standar didefinisikan menggunakan sebagai “a dialect which has acquired the status of representing of the English language. It refers to the content of utterance rather than pronunciation” (UW-Madison Writing Center, 2003 dalam Setiawan, 2004). Ciri-ciri karangan ilmiah adalah menyajikan fakta objektif secara sistematis, penulisannya cermat, tepat, dan benar, tidak mengejar keuntungan, tidak emotif dan persuasif, dan tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung. Format yang disajikan biasanya terdiri dari prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, dan cara memperoleh data), pembahasan, kesimpulan dan saran, daftar pustaka dan terakhir lampiran. Salah satu persyaratan penulisan karya ilmiah adalah tata kalimatnya mengikuti bahasa yang telah ditetapkan sebagai pola atau acuan bagi komunikasi resmi, karena itu bahasa yang digunakan adalah bahasa yang baik dan benar yang selayaknya mengikuti tuntutan logis lugas, jelas, dan baku (Brotowijoyo, 1988). Seperti kita ketahui bersama setiap bahasa memiliki aturan, kaidah dan norma masing-masing. Pada penulisan karya ilmiah aturan-aturan berbahasa tersebut harus kita ikuti karena setiap tulisan ilmiah apakah berbentuk skripsi, disertasi atau sejenisnya memiliki keterikatan norma bahasa yang baku. Setiap kalimat yang muncul harus jelas maknanya. Kesamaan interpretasi terhadap makna akan tercapai kalau penulis dan pembaca mempunyai pemahaman yang sama terhadap kaidah berbahasa yang digunakan. Agar makna suatu kalimat dapat dipahami dengan baik, penggunaan kalimat yang efektif sangat diperlukan, seperti dikatakan oleh Rountree (1991) bahwa ”Good writing may be judged in terms of its effectiveness as a medium of communication between writer and reader. If the writing seems vague, confused and disorganised, the writer’s message will be poorly understood by the frustrated reader. Writing which is engaging, clear, and to-the-point will obviously convey the writer’s message more successfully”. Salah satu bagian dari suatu karya ilmiah adalah abstrak. Abstrak berisi beberapa kalimat pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting dari tulisan tersebut. Format abstrak sangat singkat, biasanya terdiri dari dua paragraf atau maksimal 200 kata. Musthafa (2006) mendefinisikan abstrak sebagai “a condensed version of a longer piece of writing that highlights the major points covered, concisely describes the content and scope of the writing, and reviews the writing’s contents in abbreviated form”. Mike Miryanti, Kajian Tata Bahasa……
23
Keberadaan abstrak beserta kata kunci yang biasanya terdiri dari objek yang mendasari penyelidikan yang dijalankan sangatlah penting, menurut Musthafa (2006) The practice of using key words in an abstract is vital because of today’s electronic information retrieval systems. Titles and abstracts are filed electronically, and key words are put in electronic storage. When people search for information, they enter key words related to the subject, and the computer prints out the titles of articles, papers, and reports containing those key words. Thus, an abstract must contain key words about what is essential in an article, paper, or report so that someone else can retrieve information from it. Abstrak terletak di awal makalah yang bertujuan memberikan informasi singkat kepada pembaca sebelum membaca seluruh isinya. Oleh karena itu, abstrak harus dibuat dengan baik supaya pembaca tertarik dan berminat untuk membacanya (eye catching). Dengan membaca abstrak diharapkan pembaca dapat mengetahui garis besar isi dari tulisan tersebut sehingga pembaca akan melanjutkan membacanya jika tulisan tersebut memuat informasi yang dicarinya atau dia akan mencari tulisan lain jika dianggap tidak sesuai. Karena alasan ini abstrak sangat bermanfaat untuk menghemat waktu para pembaca. METODE PENELITIAN Penelitian ini mengamati beberapa jurnal berbahasa Indonesia yang menampilkan abstrak berbahasa Inggris, yang diterbitkan oleh beberapa perguruan tinggi pada tahun yang berbeda. Dalam setiap jurnal minimal memuat lima karya ilmiah dengan abstrak dan kata–kata kunci yang berbahasa Inggris. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pelanggaran-pelanggaran kaidah bahasa Inggris dan mengetahui sejauh mana pelanggaran-pelanggaran tersebut terjadi dalam penulisan abstrak berbahasa Inggris. Fokus penelitian ini pada penggunaan tatabahasa pada penulisan kalimat-kalimat bahasa Inggris yang terdapat di bagian abstrak. Tanpa penggunaan tata bahasa yang baik dan benar, ilmu yang ditransfer oleh seorang penulis karya ilmiah akan sukar dipahami oleh pembacanya. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi para pembaca, terutama para penulis karya ilmiah untuk lebih memahami kaidah bahasa Inggris sehingga pelanggaran-pelanggaran tersebut tidak terulang atau setidak-tidak berkurang. Langkah-langkah dalam mengidentifikasi pelanggaran-pelanggaran kaidah bahasa Inggris pada penelitian ini adalah sebagai berikut: - Jurnal-jurnal dari beberapa perguruan tinggi yang terdapat abstrak berbahasa Inggris dipilih secara acak - Mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ada - Menghitung jumlah kesalahan yang ada - Mengelompokan jenis-jenis kesalahan - Menghitung jumlah kesalahan berdasarkan kelompoknya HASIL DAN PEMBAHASAN Menggunakan kalimat efektif harus memperhatikan kelengkapan fungsi-fungsi kalimatnya sehingga tidak akan terjadi pelanggaran-pelanggaran bahasa resmi atau standar. Pada pembahasan ini akan diuraikan kesalahan-kesalahan yang terjadi karena ketidakefektifan kalimat, misalnya hilangnya item yang seharusnya ada menurut tata bahasa yang baku atau sebaliknya penulisan item-item yang seharusnya tidak ada dalam Epigram, Vol.5 No.1April 2008:22-29
24
kalimat, dan kesalahan formasi. Berikut ini akan diuraikan 5 besar jenis kesalahan yang ditemukan pada penelitian ini. Pada tabel di bawah ini terbaca 5 besar jenis pelanggaran kaidah bahasa Inggris yang terdapat pada abstrak suatu jurnal. Tabel: Persebaran pelanggaran kaidah bahasa Inggris pada
Jenis Kesalahan Verb Agreement To-be Singular/Plural Active/Passive Adjective Clause Jumlah
Jumlah Kesalahan 60 45 37 23 12 177
% 33,90 25,42 20,90 13,00 6,78 100
Pelanggaran terhadap Kaidah Bahasa Inggris pada Penulisan Abstrak dalam Jurnal Bagi sebagian penulis, penulisan abstrak dalam bahasa Inggris nampaknya menjadi kendala. Padahal, penggunaan tata bahasa yang salah pada penulisan abstrak dapat mengurangi citra si penulis, seperti dikatakan oleh Bover dan Thill (2003), “Apabila membuat kesalahan tatabahasa, anda akan kehilangan kredibilitas di depan pihak penerima. Tatabahasa yang buruk merupakan tanda kurangnya pengetahuan……” Tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa adalah semacam tanda pengenal yang menunjukkan bahwa anda termasuk dalam kelompok tertentu sehingga kesalahan dalam tatabahasa sekecil apapun dapat berakibat fatal karena tanpa disadari „tragedi‟ telah terjadi. Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penulisan seharusnya seorang penulis mengecek ulang hasil tulisannya, seperti disarankan oleh Musthafa (2006) “one of steps for writing effective abstracts is to revise your rough draft by fixing errors in grammar, spelling, and punctuation”.
Berikut ini adalah cuplikan suatu abstrak yang di muat dalam salah satu jurnal terbitan salah satu perguruan tinggi: Aluminium fine powder as the matrix and TiO2 as the reinforcement is known as AL/metal matrix composite, which can be produced by powder metallurgy. The research of AL/TiO2 MMC with various content of reinforcement was 0, 2, 4, 6 and 8% weight of TiO2. Green body was produced with various compacting pressures 400 and 500 Mpa, then sintered at 550 0 C for 5 hour. Optical and SEM were used to observe the microstructures. ……….. Dilihat dari isinya, secara umum kalimat-kalimat tersebut dapat dimengerti. Tetapi ditinjau dari kaidah bahasa Inggris terdapat beberapa pelanggaran tatabahasa yang tidak sesuai dengan bahasa Inggris standar. Pelanggaran tersebut terdapat pada kalimat-kalimat berikut ini: 1. Aluminium fine powder as the matrix and TiO2 as the reinforcement is known as Kesalahan kalimat ini terletak pada penggunaan to be. Jika subjek bentuk jamak maka Mike Miryanti, Kajian Tata Bahasa……
25
-
-
to be yang sesuai adalah are. Kalimat yang benar adalah Aluminium fine powder as the matrix and TiO2 as the reinforcement are known …. Brinell hardness number, modulus of rupture and density of composites increases with …. Kalimat tersebut mengabaikan aturan subject-verb agreement yaitu tidak ada kesesuaian antara subjek dan kata kerjanya. Penulisan yang sesuai dengan kaidah bahasa Inggris adalah Brinell hardness number, modulus of rupture and density of composite increase with …. The research of AL/TiO2 MMC with various content of …. dan …then sintered at 5500C for 5 hour. Kalimat-kalimat tersebut tidak mengikuti aturan penjamakan yang memang berbeda dengan penjamakan pada bahasa Indonesia. Bentuk kalimat yang benar adalah The research of AL/TiO2 MMC with various contents dan …then sintered at 5500 for 5 hours. Optical and SEM were used to …. of …..
Pelanggaran penggunaan subject- verb agreement Kalimat yang predikatnya kata kerja (kalimat verbal) harus mengikuti aturan subject-verb agreement. Apabila subjeknya tunggal, benda tunggal, atau benda yang tidak dapat dihitung, maka kata kerja yang mengikutinya harus diimbuhi „s‟ atau „es‟, misal playplays, do-does. Pelanggaran ini mungkin terjadi karena pada bahasa Indonesia bentuk kata kerja tidak terpengaruh dengan subjeknya. Contoh: - Thermal Conductivity Mathematical models has been analytically developed ... - This materials used for Latent Heat Thermal Storage gives more...... - Study the influence of space condition which have fluctuation .... Alternatif pembetulan: - Thermal Conductivity Mathematical models have been analytically developed ... - These materials used for Latent Thermal Storage give more .... - Study the influence of space condition which has fluctuation... Pelanggaran penggunaan to be Pada kalimat yang tidak mempunyai kata kerja atau disebut kalimat nominal, bentuk to be dipakai sebagai pengganti kata kerja. Bentuk to be untuk present tense atau waktu sekarang adalah am, is, dan are, sedangkan untuk past tense atau waktu lampau menjadi was dan were. Subjek dan bentuk to be yang mengikutinya saling menyesuaikan. Berikut adalah contoh penulisan kalimat yang melanggar penggunaan to be: - Over steer more risky rather than under steer. - Hybrid PIO Fuzzy capable to repair error and .... - The metal FC 30 containing 100% marten site. Alternatif pembetulan: - Over steer is more risky rather than under steer. - Hybrid PIO Fuzzy is capable of repairing error and ... - The metal FC 30 is containing 100% marten site. Pelanggaran penggunaan singular/plural Kata benda jamak (plural) umumnya dibentuk dengan menambahkan huruf „s‟ atau „es‟ pada bentuk tunggalnya (singular) dengan beberapa ketentuannya. Epigram, Vol.5 No. 1 April 2008:22-29
26
Adanya ketentuan-ketentuan pembentukan kata benda jamak dalam bahasa Inggris seringkali membingungkan, sedangkan dalam bahasa Indonesia ungkapan jamak cukup direduplikasi. Berikut ini adalah beberapa kalimat yang tidak mengikuti kaidah penggunaan singular/plural nouns: location of many point in the thick lens .... - To find - Courage of BTS, as one of subsystem of GSM…. - However, this analytical results were not supported by …. Alternatif pembetulan: - To find location of many points in the thick lens … - Courage of BTS, as one of subsystems of GSM…. - However, these analytical results were not supported by …. Pelanggaran penggunaan active-passive forms Pada kalimat pasif, subjek kalimatnya adalah objek dari kalimat aktif. Dalam bahasa Indonesia perubahan kata kerja aktif ke pasif hanya dengan mengubah awalan „me‟ menjadi „di‟ atau „ter‟. Sedangkan, dalam bahasa Inggris kata kerja pasif dibentuk dari kata kerja aktif dengan merubahnya menjadi be + past participle. Berikut ini adalah contoh pelanggaran tersebut: - The image of dignity which communicated by …. - The increase of space temperature mostly caused by roofs. - The conditions of public transport are complaint by passengers. Alternatif pembetulan: - The image of dignity which is communicated by …. - The increase of space temperature is mostly caused by roofs. - The conditions of public transport are complained by passengers. Pelanggaran penggunaan adjective clause Dalam bahasa Inggris klausa yang menerangkan manusia menggunakan relative pronoun who, sedangkan klausa yang menerangkan benda menggunakan relative pronoun which. Relative pronoun that dapat digunakan untuk menerangkan orang dan benda. Contoh: Orang yang memakai kaos merah itu adalah guruku. The man who is wearing a red shirt is my teacher. Pensil yang dipakai Tuti adalah pensil Budi. The pencil which is being used by Tuti is Budi‟s pencil. Berikut ini adalah beberapa kalimat dari abstrak yang tidak mengikuti kaidah penggunaan adjective clause: - Based on literatures, there are two pure substance solutions will be presented in this paper. - The first method is based on income tax is …. - The increase of fiber content up 42% can significantly increase the ultimate strength. Alternatif pembetulan: - Based on literatures, there are two pure substance solutions which will be presented in this paper. - The first method which is based on income tax is … Mike Miryanti, Kajian Tata Bahasa…..
27
-
The increase of fiber which contains 42% can significantly increase the ultimate strength.
Kesimpulan Sebagai manusia akademik seorang dosen dituntut mampu mengembangkan kualitas dirinya dengan menyajikan suatu karya ilmiah yang bermanfaat bagi orang lain. Karya ilmiah adalah karya yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah atau pikiran ilmiah yang disusun berdasarkan suatu sistem. Salah satu ciri dari tulisan ilmiah adalah kalimatnya lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah. Dengan kata lain kalimat yang diperlukan dalam menulis karya ilmiah adalah kalimat efektif yang ditunjang dengan keterkaitan struktur yang baik dan benar dan biasa digunakan pada ragam bahasa resmi. Dalam menulis karya ilmiah kita harus selalu mengingat bahwa kita tidak berhadapan langsung dengan calon pembacanya. Oleh karena itu kalimat yang disusun harus jelas maknanya dan lebih eksplisit. Namun, pada kenyataannya masih banyak kalimat-kalimat yang tidak disusun secara efektif dan masih banyak juga terjadi pelanggaran-pelanggaran pada kaidah bahasanya. Dari penelitian ini ditemukan 263 penyimpangan kaidah bahasa Inggris yang terdapat pada kalimat-kalimat dari 117 abstrak. Abstrak-abstrak tersebut diambil dari 21 buah jurnal yang diterbitkan oleh beberapa perguruan tinggi dengan tahun terbit yang berbeda. Selain 5 besar kesalahan seperti yang telah dijelaskan di atas, jenis pelanggaran kaidah bahasa Inggris lainnya adalah no subject, gerund, comparison, parallelism, noun forms, preposition, dan tenses. Terjadinya pelanggaran kaidah bahasa Inggris dalam penulisan abstrak mungkin disebabkan oleh (1) kurangnya pengetahuan berbahasa Inggris yang benar, (2) adanya pengaruh bahasa ibu atau bahasa Indonesia, dan (3) tidak adanya koreksi sebelum dicetak (proofread). Dalam hal ini, peran seorang editor amat besar sehingga kemampuan berbahasa yang baik dan benar bagi seorang editor pun perlu diperhatikan karena proses akhir penerbitan jurnal tersebut ada ditangan editor. Saran Kelompok intelektual dalam hal ini para dosen yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi sudah seharusnya mempunyai kemampuan berbahasa Inggris yang baik. Penyimpangan penggunaan gramatikal bahasa Inggris pada penulisan abstrak yang terdapat pada jurnal seharusnya tidak boleh terjadi karena jurnal adalah majalah ilmiah yang khusus ditulis oleh kalangan intelektual dan akademisi yang dipakai selain untuk media belajar juga untuk mendapatkan informasi.
Kemampuan menulis dalam bahasa Inggris yang benar terutama dalam karya ilmiah sudah menjadi keharusan karena sebagian besar informasi yang menyebar di seluruh dunia menggunakan bahasa Inggris. Ketika menulis karya ilmiah berbahasa Inggris, buanglah jauh-jauh kesan bahwa „asal isinya dapat dimengerti‟ atau „yang penting tahu maksudnya‟. Ketidakpedulian terhadap kaidah suatu bahasa akan mengakibatkan karya ilmiah yang dibuat menjadi tidak berkualitas. Saran bagi penulis karya ilmiah, yang pada umumnya dosen, sebaiknya menyadari bahwa sebagai seorang pendidik harus lebih cermat dalam berkreasi kalimat, khususnya bahasa Epigram, Vol.5 No.1 April 2008:22-29
28
Inggris karena lewat tulisan secara tidak langsung pembaca ikut belajar. Yang terpenting janganlah membudayakan sebuah karya „asal jadi‟ hanya untuk kepentingan pribadi sesaat. Mereka harus juga menyadari bahwa keterampilan bahasa Inggris harus dipelajari dengan penuh kesadaran bukan memperolehnya secara alamiah, dan tidak ada kata ”tidak dapat” bagi kaum intelektual untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan.
Saran untuk penerbit, agar lebih meningkatkan proses pengeditan sehingga tingkat pelanggaran kaidah bahasa dapat diminimalkan dan akan lebih baik lagi jika abstark abstrak berbahasa Inggris bebas dari kesalahan sehingga tujuan menjadikan jurnal sebagai media kegiatan pembelajaran bagi kaum intelektual dapat terwujud. Penelitian ini masih memerlukan data penyebab kesalahan yang terdapat pada penulisan abstrak. Untuk mengetahui ini harus dilakukan pengumpulan data melalui wawancara dengan para penulis karya ilmiah agar penyebab terjadinya pelanggaran-pelanggaran kaidah bahasa tersebut dapat diketahui. DAFTAR PUSTAKA Alwi, H., Dardjowidjojo, S., Lapolina, H., & Moeliono, A. 1998. Tata Bahasa Baku “Bahasa Indonesia” (Edisis ke 3). Jakarta: Balai Pustaka. Bover Courthand, L., & John V. Thill. 2003. Business Communication Today (terjemahan oleh Alexander Sindoro, Komunikasi Bisnis). Jakarta: Gramedia. Brotowijoyo, M.D. 1988. Penulisan Karangan Ilmiah (Edisi pertama). Jakarta: Akademika Pressindo. Firman, Harry. 2000. Menulis Karya Ilmiah. http://fpma.upi.edu/bi/pdf/menulis_ki.pdf Mba.Com. www.mba.com/mba/Takethe GMAT/the Essentials/Whatisthe GMAT/ (2002-2008) Graduate Management Admission Council (GMAC) Musthafa, B. 2006. Menulis Akademis (Seminar dan Lokakarya UPT Bahasa Polban). Oshima, A., & Hogue, A. 1997. Introduction Academic Writing (2nd ed.). New York: Addison Wesley Longman. Rountree, K. 1991. Writing for Success: A Practical Guide for New Zealand Students. Malaysia: Longman Paul Ltd. Sari S., Eva Tuckyta. 2001. Komplemen Subjek dan Komplemen Objek dalam Klausa Bahasa Inggris dan Padanannya dalam Bahasa Indonesia. Bandung: Unpad, BKU Linguistik Program Pascasarjana. Setiawan, D., Trihartanti, R.P., & Meilinda, L. 2004. Analisa Bahasa Melalui Korpus Tulisan Siswa (Laporan penelitian). Seksi Bahasa Indonesia. 2002. Bahasa Indonesia Ilmiah Tata Tulis Karya Ilmiah: Latihan. Bandung: Dept. Sosioteknologi, ITB. Soedradjad, R. (tanpa tahun). Teknik Menulis Ilmiah. Bab 2. Teknik Menulis. http://www.elearning.unej.ac.id/courses/PNA351/document/Bab2/Teknik_menulis. pdf Mike Miryanti, Kajian Tata Bahasa.....
29