MEMAKNAI KEMBALI ARTI DARI WAKIL RAKYAT
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Diajukan oleh : Nama
: Nugroho
NIM
: 11.11.4731
Program studi
: S1 TI
Kelompok
:C
Dosen
: Drs. Tahajudin Sudibyo
ABSTRACK
Wakil rakyat merupakan jabatan yang sangat terhormat di kalangan masyarakat pada umumnya. Wakil rakyat adalah sesorang yang terpilih secara demokratis dalam sebuah pemilu di suatu Negara. Wakil rakyat ini mengemban tugas yang sangat penting dan mulia yaitu menjadi penyalur dari aspirasi rakyat didalam ranah legeslatif maupun eksekutif. Didalam terpilihnya seorang wakil rakyat terdapat proses dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang wakil rakyat sudah diatur dalam perundang-undangan. Proses pemilihan wakil rakyat adalah dilaksanakan melalui proses pemilu dimana rakyat sendirilah yang memilih calon wakilnya. Tugas wakil rakyat yang sangat penting dan strategis diimbangi dengan wewenang yang cukup besar pula. Pemberian wewenang ini bertujuan agar para wakil rakyat dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Namun tidak dapat kita pungkiri dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya para wakil rakyat masih sering melakukan penyimpangan-penyimpangan yang memalukan dan merugikan serta mengecewakan rakyat itu sendiri. Penyimpangan yang dilakukan oleh wakil rakyat bermacam-macam bentuknya namun pada umumnya adalah tindak korupsi yang bersifat memperkaya diri sendiri. Penyebab para wakil rakyat melakukan korupsi bisa meliputi beberapa hal dan dapat dilihat dari beberapa sudut pandang berbeda. Namun pada dasarnya adalah bagaimana pribadi dari para wakil rakyat itu sendiri. Lingkungan legeslatif dan eksekutif merupakan lingkungan yang sangat rawan akan tidak korupsi melihat wewenangnya yang sangat besar dan luas,maka dari itu dasar kepribadian seseorang adalah sangat penting guna mencegah dirinya melakukan tidakan yang melanggar hukum tersebut.
LATAR BELAKANG MASALAH
Yang melatar belakangi penulis untuk menulis karya tulis dan meneliti masalah ini adalah dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Masalah yang diteliti oleh penulis sudah menjadi isu public yang mengganggu kehidupan berbangsa dan benegara. 2. Masalah ini menyangkut harkat dan martabat bangsa bahkan masa depan bangsa Indonesia
RUMUSAN MASALAH Masalah-masalah yang diteliti aleh penulis dan dituangkan dalam karya tulis ini dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Prilaku wakil rakyat di lembaga legeslatif Indonesia yang tidak mencerminkan seseorang yang berjuang untuk rakyatnya 2. Banyaknya tindak korupsi yang sudah terbukti maupun dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh wakil rakyat di lembaga legeslatif Negara
PENDEKATAN HISTORIS,SOSIOLOGIS DAN HUKUM I . PENDEKATAN HISTORIS Wakil rakyat adalah sebutan bagi sesorang yang terpilih dalam proses pemilu.Pemilu itu sendiri adalah bentuk realisasi dari proses demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai sumber dari kekuasaan atau kepemimpinan.sehingga bila ditinjau dari sudut pandang historis maka kita bisa berbicara tentang sejarah demorasi Indonesia yang selama ini sering mengalami perubahan agar menjadi lebih baik.
Sejak tahun 1945 menunurut Undang-Undang Dasar 1945 negara Indonesia digambarkan sebagai Negara yang berdemokrasi dan dalam proses mekanisme pemerintahannya presiden bertanggung jawab terhadap MPR yang didalamnya berisi para wakil rakyat yang telah dipilih oleh rakyat.Pada tahun 1956 Indonesia mengadakan pemilu bebas yang pertama sampai kemudian diperkenalkan istilah demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno.Setelah itu di masa pemerintahan Presiden Soeharto demokrasi Indonesia berubah kembali menjadi demokrasi pancasila.Setelah terjadinya reformasi di Indonesia tahun 1998,di tahun 1999 Indonesia mengadakan kembali pemilu demokratis.Sampai dengan saat ini proses pemilu di Indonesia sudah berkembang hingga pemilihan presiden dan wakilnya yang dipilih langsung oleh rakyat.Dengan demikian seharusnya para wakil rakyat tahu benar posisinya sebagai seseorang yang dipilih rakyat untuk mewakilinya di pememerintahan maupun lembaga legeslatif Negara untuk sepenuhnya memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia.
II . PENDEKATAN SOSIOLOGIS Dari sudut pandang sosiologis wakil rakyat sangatlah berperan dalam perkembangan kehidupan bermasyarakat.Dengan adanya wakil rakyat yang benar-benar berjuang untuk kepentingan rakyat maka masyarkatpun merasa dirinya benar-benar terwakili dan merasa tidak
sia-sia memberikan suaranya kepada wakil rakyat tersebut.Hali ini berdamapak pada sikap lebih menghormati kepada wakil rakyat tersebut dan lebih menempatkan wakil rakyat tersebut ke tempat yang lebih terhormat di dalam hati rakyat.
Namun sebaliknya jika masyarakat melihat atau mengetahui bahwa wakilnya yang dulu mereka pilih tidak menunjukan sikap memperjuangkan kepentingan rakyat seperti pada janji-jani ang pernah diucapkan saat kampanye pemilu atau mungkin malah melakukan tindakan korupsi akan menyebabkan semakin hilangnya rasa percaya masyarakat pada figure seorang wakil rakyat.
III . PENDEKATAN HUKUM Jika ditinjau secara hukum wakil rakyat merupakan hasil dari adanya sebuah pemilu dan semuanya itu merupakan bagian dari proses demokrasi yang merupakan pengamalan dari pancasila sila IV yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,dimana sila IV ini juga dimuat dalam pembukaan UUD 1945.Oleh sebab itu wakil rakyat juga harus ikut mewujudkan tujaun Negara yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 antara lain : 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia 2. Mewujudkan kesejahteraan umum 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social Maka dari itu wakil rakyat mendapat peranan penting dalam hidup berbangsa dan bernegara jika ditinjau dari sudut pandang hukum.
BAB I. ARTI WAKIL RAKYAT DALAM DEMOKRASI
Wakil rakyat merupakan seseorang yang telah dipilih oleh rakyat dalam sebuah pemilu untuk dijadikan wakil di dalam lembaga legeslatif maupun dalam pemerintahan.Proses ini terwujud karena Indonesia menerapkan demokrasi sesuai dengan Pancasila khususnya sila IV yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam musyawarah perwakilan”namun dalam kenyataannya para wakil rakyat yang terpilih sering kali tidak melakukan apa yang menjadi tugas pokoknya yaitu memperjuangkan kepentingan rakyat esuai dengan janji-janji yang mereka ucapkan saat kampanye pemilu.Janji tersebut seakan hanya menjadi sebuah janji semata tanpa adanya tindakan nyata dari yang bersangkutan untuk mewujudkannya. Demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan yang bersumber dari rakyat dan rakyatlah yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam suatu Negara tersebut. Wakil rakyat dalam hal ini adalah sebagai penyalur dari aspirasi rakyat untuk kemudian aspirsi tersebut ditindak lanjuti untuk sepenuhnya kepentingan rakyat. Didalam demokrasi suara rakyat sangatlah memegang peranan penting dalam proses kenegaraan dan seharusnya suara rakyat inilah yang harus diserap oleh para wakil rakyat dalam mewakili rakyatnya.
BAB II . PROSES TERPILIHNYA WAKIL RAKYAT
Dalam terpilihnya seorang wakil rakyat dalam lembaga legeslatif Negara Indonesia atau sering disebut caleg (calon legeslatif) tentunya terdapat perose dan persayaratan yang harus dipenuhi,persyaratan-pesyaratan tersebut menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD antara lain : 1. Warga Negara Indonesia / WNI 2. Berumur / Berusia Minimal 21 Tahun 3. Bertempat Tinggal di Wilayah NKRI (Negara Kesatuan Repubik Indonesia) 4. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 5. Minimal Tamat / Lulus SMA atau sederajat 6. Setia kepada Pancasila, UUD 1945 dan Cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 7. Sehat Jasmani dan Rohani 8. Bersedia bekerja penuh waktu / full time 9. Terdaftar sebagai pemilih pada pemilu 10. Anggota Parta Politik 11. Siap bersedia tidak praktek notaris, akuntan dan advokat 12. Pegawai / Anggota PNS, TNI, Polri, BUMN, BUMD harus mengundurkan diri 13. Bersedia tidak rangkap jabatan negara, badan negara, bumd dan bumn 14. Tidak pernah masuk penjara dengan ancaman pidana lima tahun atau lebih 15. Dicalonkan di satu lembaga perwakilan dan satu daerah pemilihan 16. Cakap berbicara, menulis dan membaca dalam Bahasa Indonesia 17. Bisa Membaca Al-Quran (khusus caleg lokal NAD) Didalam persyaratan tersebut disebutkan salah satunya adalah anggota partai politik.didalam partai politik inilah sering terjadi pergeseran amanat rakyat yang seharusnya diemban dengan sebaik-baiknya oleh partai politik tersebut.Pergeseran amanat rakyat ini dalam artian bahwa
amanat rakyat yang seharusnya diemban oleh para caleg yang diusung oleh partai politik dijadikan sebagai alat untuk mencapai kekuasaan tanpa menyadari bahwa amanat tersebut adalah tugas yang harus diemban dandilaksanakan sebaik-baiknya.
Jika semua amanat yang diberikan rakyat kepada wakilnya dapat diemban dengan baik oleh para wakil rakyat,maka pastilah rakyat akan mendapatkan apa yang seharusnya didapatkan karena posisi rakyat sebenarnya dalam hidup bernegara adalah sebagai kekuasaan tertinggi yang aaspirasinya harus didengar dan di salurkan oleh para wakil rakyat yang telah terpilih melalui pemilu yang demokratis sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.
BAB III . PENYIMPANGAN WAKIL RAKYAT DALAM TUGASNYA
Dalam kenyataannya selama ini kita banyak menjumpai penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh wakil rakyat dalam menjalankan tugasnya khususnya di lembaga legeslatif Negara Republik Indonesia.Seringkali kita melihat,membaca dan mendengar di media masa baik cetak maupun elektronik yang memberitakan para wakil rakyat melakukan perbuatan atau menunjukan sikap yang seharusnya tidak dilakukan oleh seseorang dengan status social sebagai wakil rakyat.Hal-hal tersebut contohnya antara lain : 1. Tidur saat rapat atau sidang yang membahas kepentingan rakyat 2. Tidak hadir dalam sidang atau rapat yang membahas kepentingan rakyat tanpa alas an yang bisa dipertanggung jawabkan 3. Melakukan tindakan rusuh yang mengarah ke anarkisme saat sidang yang membahas kepentingan rakyat 4. Melakukan tindakan-tindakan KKN (korupsi.kolusi dan nepotisme) 5. Melakukan plesir ke luar negeri dengan biaya yang sangat besar tanpa mempedulikan kedaan didalam negerinya yang masih kacau balau 6. Dan masih banyak lagi Hal-hal bukan hanya ssekali kita dengar namun sedah sangat sring diberitakan dalam berbagai media.
Penyimpangan yanga dilakukan oleh wakil rakyat seakan sudah menjadi budaya yang sulit dihilangkan di lembaga legeslatif Negara Republik Indonesia.Hal-hal semacam ini sangat menghambat berkembangnya suatu Negara dalam hal ini Negara Republik Indonesia.Tidak bisa kita pungkiri bahwa kepercayaan rakyat akan kredibilitas lembaga Negara sudah sangat kecil
bahkan sebagian ada yang meragukan kredibilitas lembaga Negara khususnya lembaga legeslatif Negara Republik Indonesia . Wakil rakyat yang seharusnya mewakili rakyatnya malah melakukan hal-hal yang sangat memalukan.Janji-janji yang pernah mereka ucapakan saat kampanye seakan hanya alat yang digunakan untuk memperdaya rakyat yang mendambakan perubahan.Tidak semua wakil rakyat melakukan penyimpangan namun pada umumnya setelah terpilih para wakil rakyat seakan lupa akan tugas pokonya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Didalam pegeseran ini demokrasi sudah dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan kekuasaan tanpa mempedulikan rayat dalam arti demokrasi sesungguhnya.Suara rakyat yang telah diberikan hanya dijadikan alat untuk mencapai kekuasaan tanpa dikembalikan lagi ke rakyat sebagai sumber kekuasaan tertingggi.Para wakil rakyat lebih sering melakikan kegiatatan memperkaya diri sendiri dibandingkan melakukan sesuatu yang berdampak nyata pada kesejahteraan rakyat.Pemilu sudah dipandang sebagai industry yang menghasilkan banyak uang bagi para oknum tertentu.
Tidak jarang kita temukan para artis yang diusung oleh sebuah partai politik untuk mencadi caleg atau calon dalam kedudukan kepemerintahan tanpa melihat kemampuan dari calon yang mereka usung tersebut.Hal ini menggambarkan bahwa partai politik hanya sematamata mencari cara instant melaui popularitas artis tersebut sehingga bisa mendongkrak perolehan suara saat pemilu.Hal ini juga menunjukan bahwa partai politik hanya bertujuan untuk mencari kekuasaan atau bisa disebut sebagai biro bagi orang-orang yang menginginkan kekuasaan tanpa niat yang tulus untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
BAB IV . PENYABAB PENYIMPANGAN YANG DILAKUKAN WAKIL RAKYAT
Penyimpangan yang dilakukan oleh wakil rakyat tentunya sangat merugikan rakyat itu sendiri.Salah satu penyimpangan yang sering terjadi adalah tindakan korupsi yang dilakukan oleh wakil rakyat.Penyebab korupsi tentunya bermacam-macam dan dapat dipandang dari berbagai macam sudut pandang.Penyebab terjadinya tindakan korupsi yang oleh wakil rakyat itu menurut beberapa penulis buku adalah sebagai berikut : 1. Menurut pendapat Wijayanto, Ridwan Zachrie (2009:418-419) Korupsi yang membudaya di indonesia merupakan cultural determinism karena korupsi secara cultural telah menjadi bagiab struktur kesadaran dan budaya masyarakat Indonesia,sikap anti korupsi dianggap sebagai anti atau memerangi budaya sendiri.Karena di indonesi sendiri korupsi telah ditemui pada masa feodal-kolonial maka korupsi sering disebut histirical legacy atau warisan sejarah seperti kebiasaan member upeti dan lain-lain. 2. Menurut Ria Winanti Napitupulu (2010:18-34) factor pendukung terjadinya korupsi adalah sebagai berikut a. Rangkap jabatan Potensi untuk melakukan korupsi terbuka lebar bagi pejabat yang memiligi kewenangan rangkap sebagai otorisator,ordonator dan bendaharawan.Otorisator adalah sesoarang yang menjalankan kekuasaan,ordonator adalah seseorang yang membuat peraturan sedangkan ordonator adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap aliran dana.Bisa dibayangkan pemegang kekuasaan ini layaknya dewa yang bisa mengatur segalanya.Jika si pmilik kekuasaan tidak kuat iman maka sangat mudah bagi orang tersebut untuk melakukan korupsi. b. Memandang public sebagai pelayan Salah satu sector rawan korupsi lain adalah sector pelayanan public.Meskipun nampaknya pelayan public namun yang terjadi adalah kebalikannya,public lah
yang menjadi pelayan bagi aparat.Sudah hal biasa bahwa dalam pengurusan dokumen untuk memperlancarnya harus menyerahkan sejumlah uang,contohnya membuat KTP dan lain-lain c. Birokrasi yang terlalu gemuk Jumlah aparat yang terlalu banyak dalam sebuah lembaga menjadikan lebih sulitnya melakukan pengawasan terhadap masing-masing aparat sehingga korupsi sangat mudah terjadi dalam keadaan seperti ini d. Besarnya kekuasaan yang dipegang Kekuasaan yang besar cenderung di salah gunakan hal ini sering terjadi di lembaga legeslatif yaitu sering terjadinya money politic 3. Menurut Mansyur Semma (2008:38) Salah satu factor korupsi adalah pengaruh masa silam yang melekat dalam masyarakat yaitu budaya memberi hadiah dan solidaritas keuangan. Dari hal-hal diatas dapat didimpulkan bahwa penyebab penyimpangan yang dilakukan wakil rakyat dalam hal ini adalah korupsi sangat beraneka ragam yang pada intinya terletak pada pribadi masing-masing wakil rakyat apakah mereka sungguh-sungguh berniat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat atau dari awal mereka sudah berniat untuk memperkaya diri sendiri.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik sebuah kesimpulan dari akar masalah yang telah diuraikan.kesimpulan-kesimpulan tersebut antara lain : 1. Prilaku wakil rakyat yang tidak mencerminkan seseorang yang berjuang untuk kepentingan rakyatnya dikarenakan salah satunya karena,posisi wakil rakyat sering digunakan sebagai sarana untuk mempeerkaya diri sendiri. 2. Banyaknya tindakan korupsi yang dilakukan oleh wakil rakyat dapat disebabkan oleh berbagai macam hal,namun pada dasarnya tergantung dari pribadi para wakil rakyat itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA Wijayanto dan Ridwan , Zachrie . 2009 . Korupsi Mengorupsi Indonesia . Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama . Diana RWN . 2010 . KPK in Action . Jakarta : PT Niaga Swadaya . Mansyur , Sema . 2008 . Negara dan Korupsi . Jakarta : yayasan Obor Indonesia .