DARI REDAKSI
A
lhamdulillah edisi perdana majalah ini (A-Magazine) sudah ikut mengharumkan nama perusahaan di ajang Inhouse Magazine Award (INMA) dengan meraih predikat Bronze kategori BUMN yang diselenggarakan oleh Serikat Pekerja Pers (SPS) di Batam pada tanggal 7 Februari 2015. Apalah arti sebuah nama..??? Ungkapan yang sudah sering kita dengar dan selalu beragam pendapat untuk menyikapi ungkapan di atas. Pastinya dengan apa yang sedang bapak/ibu baca saat ini akan timbul berbagai komentar : Ngapain sih diubah? Baru edisi ke 2 sudah diubah, janganjangan edisi berikutnya namanya lain lagi…dan berbagai komentar-komentar lainnya yang tidak akan sampai pada kebenaran ataupun kesalahan dalam sebuah kesimpulan.
bandara yang dibagi dalam 3 tahap, pelaksanaan jambore rekan-rekan Aviation Security bekerja sama dengan Kopassus, penandatanganan Mou dengan Kejaksaan RI, suksesnya rangkaian pelaksanaan Konferensi Asia Afrika yang melibatkan 3 Bandara dan beberapa agenda lainnya. Tidak ketinggalan juga kami mengupas tentang upaya peningkatan pelayanan melalui Contact Center 1500138.
Edisi ke 2 majalah internal mengalami perubahan nama dari sebelumnya “A-Magazine” menjadi “Beranda Indonesia”. Perubahan tersebut dilatarbelakangi dengan sebuah pemikiran bahwa Bandara adalah Beranda apabila kita Ibaratkan Indonesia adalah Rumah. Semoga nama baru tersebut menjadi semangat baru dalam nuansa kerja kita.
Pertengahan Januari 2015 seluruh karyawan Angkasa Pura II terinformasi bahwa telah terjadi pergantian Direksi, tapi hingga saat ini sepertinya belum seluruh karyawan mengenal siapa saja jajaran pimpinan barunya. Melalui kesempatan ini kami juga mengupas lebih dalam tentang Direksi baru, khususnya figur Direktur Utama dari sisi-sisi yang belum banyak diketahui. Perkenalan Direksi rasanya kurang lengkap kalau tidak dibarengi dengan harapan karyawan terhadap pemimpin-pemimpin kita dalam 5 tahun mendatang. Harapan ini diwakili oleh Ketua Umum Sekarpura II dan Seluruh Ketua DPC.
Apa yang terjadi di korporasi dalam bulan-bulan pertama tahun 2015, coba kami rangkum antara lain seperti bagaimana kita mengatasi amuk penumpang akibat delay berkepanjangan Lion Air, rangkaian penghapusan loket tiket di seluruh
Pergantian pemimpin selalu melahirkan banyak harapan yang terbungkus dalam berbagai versi, entah itu terdengar mendukung maupun apriori. Tapi apabila kita kembalikan ke hakekat sebuah organisasi dan Angkasa Pura II ibarat
sebuah Pohon Besar, maka Direksi adalah pucuk daun dan karyawan adalah akar. Direksi akan selalu berganti setiap 5 (lima) tahun sebagaimana waktunya hukum alami daun yang selalu mengering, sedangkan karyawan akan selalu ada selama perusahaan ini ada sebagaimana akar yang menancap. Sadarilah bahwa kekuatan perusahaan ini ada pada kita semua…..KARYAWAN. Untuk itu kita harus selalu tergerak mendukung program korporasi dengan tidak melupakan konteks kritis konstruktif karena sesungguhnya eksistensi perusahaan ada di KITA. 11 Mei 2015 Pukul 00.57 WIB Sudah larut malam dan waktunya istirahat namun sebuah kalimat terlintas dalam pikiran : Aku tidak khawatir dengan pucuk daun yang mengering, yang kutakutkan adalah akar yang membusuk.
Salam Hangat, Achmad Syahir/IR 3
DAFTAR ISI >>>> 14
22
42
53
AP II Sukses Dukung Konferensi Asia-Afrika
Langkah AP II Redam Kekacauan di BSH Akibat Delay Lion Air
14
Budi Karya Sumadi: “I Like Monday”
Bandara Raja Haji Fisabilillah: The Modern Melayu Airport
22
51
“Lebih Dekat Ke Pelanggan Dengan 1500138”
53 42
Edisi Perdana Majalah Internal AP II Sabet Penghargaan SPS Kabar baik datang di awal tahun ini. Serikat Perusahaan Pers yang merupakan payung dari sejumlah media lokal dan nasional di Indonesia mengganjar majalah internal PT Angkasa Pura II (Persero) edisi Desember 2014 dengan penghargaan Indonesia inhouse Magazine Awards (InMA) kategori Majalah Internal Badan Usaha Milik Negara. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung.
SUSUNAN REDAKSI PENASIHAT Dewan Direksi PENANGGUNG JAWAB Eko Diantoro PEMIMPIN REDAKSI Achmad Syahir EDITOR Raydion Subiantoro TATA LETAK Raydion Subiantoro & Belia Hapsarini KONTRIBUTOR Adam K. Rumanda, Fahreza Nasril, J. Sudarmanto, Hauri Saras Anjani, Inneke Lady, Mabruri Jurnalis dan Rendy Reinkarnoza
FOTO Bambang Djumpeno, Angga Pranata, Rendy Reinkaroza. KONTAK Kantor Pusat PT Angkasa Pura II (Persero) Gedung 600 - Lantai 5, Bandara Internasional Soekarno-Hatta TELP. 021 - 5505021 E-MAIL
[email protected] Majalah Beranda Indonesia menerima tulisan atau foto kiriman dari pembaca. Kirimkan tulisan atau foto melalui email dengan menyertakan nama dan divisi Anda. Anda juga dapat menyampaikan kritik dan saran melalui e-mail atau telepon.
4
6
Usai menandatangani Berita Acara Serah Terima Jabatan, saling berpelukan menjadi prosesi selanjutnya bagi para pemimpin, menandakan kehangatan setiap insan AP II (Jumat, 16 Januari 2015). FOTO: Raydion Subiantoro
7
8
Calon penumpang yang meminta refund tiket Lion Air mengantri di kantor ADM Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang saat itu difungsikan menjadi loket pengembalian uang tiket (Jumat, 20 Februari 2015). FOTO: Rendy Reinkaroza
9
HIGHLIGHT
Kejaksaan RI Dukung AP II Guna memastikan terciptanya tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) khususnya di bidang hukum perdata dan tata usaha negara, maka pada 31 Maret 2015 PT Angkasa Pura II (Persero) resmi menjalin kerjasama dengan Jaksa Agung Muda Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM Datun) erjasama tersebut dituangkan dalam Kesepakatan Bersama tentang Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang ditandatangani hari ini oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi dan JAM Datun Nur Rochmad.
K
Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini adalah Bidang Hukum Perdana dan Tata Usaha Negara meliputi pemberian bantuan hukum, pertimbangan hukum, serta tindakan hukum lain terkait penanganan permasalahan perdata dan tata usaha negara oleh Jaksa Pengacara Negara kepada PT Angkasa Pura II (Persero). Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi mengatakan, “Kesepakatan Bersama dengan JAM Datun adalah salah satu upaya dalam menerapkan GCG untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terkait dengan hubungan PT Angkasa Pura II (Persero) dengan pihak lain, terlebih kami saat ini tengah menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak dalam pengembangan bandarabandara.”
Pura II (Persero) tengah melakukan pengembangan di hampir seluruh bandara yang dikelola, termasuk di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk dan terbesar di Indonesia dengan nilai investasi periode 2007 hingga 2020 sedikitnya Rp26 triliun. Adapun Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini berada di peringkat 57 dunia versi Skytrax, dan ditargetkan seiring dengan berbagai pengembangan yang dilakukan sedikitnya dapat bergabung di jajaran bandara 15 besar terbaik dunia. JAM Datun Nur Rochmad menuturkan, “Kami akan mendukung PT Angkasa Pura II (Persero) agar dapat fokus dalam melakukan berbagai pengembangan sehingga posisi Bandara Internasional SoekarnoHatta dapat terus membaik di daftar bandara-bandara terbaik di dunia.”
Presiden Director AP II Budi Karya Sumadi dan JAM Datun Nur Rochmad
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) juga telah bekerjasama dengan KPK dalam rangka menjamin terciptanya GCG. Kerjasama dengan KPK tersebut merupakan wujud nyata pengelola bandara di kawasan Barat Indonesia ini dalam memerangi korupsi. Adapun pada kegiatan Hari Anti Korupsi yang berlangsung pada 9-11 Desember 2014 di Yogyakarta, KPK memberi apresiasi kepada PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai institusi yang menyerahkan gratifikasi dengan nilai terbesar. KPK menyatakan bahwa PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu institusi yang diharapkan menjadi pionir dalam pemberantasan korupsi dan gratifikasi. (*)
Melalui asistensi bidang perdata dan tata usaha negara dari JAM Datun maka PT Angkasa Pura II (Persero) diharapkan dapat fokus dalam menjalankan tugas pengelolaan dan pengembangan bandara-bandara di bawah lingkungan perusahaan. Seperti diketahui, saat ini PT Angkasa
Jajaran Direksi AP II bersama dengan jajaran Jam Datun 11
HIGHLIGHT
Hapus Loket Tiket Demi Pelayanan
PT Angkasa Pura II (Persero) menghapus loket penjualan tiket di seluruh bandara yang dikelolanya merujuk kepada Surat Edaran Menteri Perhubungan
S
ebagai tindak lanjut maka terhitung mulai 1 Maret 2015, loket tiket di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Kualanamu sudah dihilangkan. Selang 1 bulan kemudian atau pada 1 April, loket tiket juga dihapus di Bandara Internasional Husein Sastranegara. Di terminal, penutupan loket tiket berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan permasalahan seperti yang dikhawatirkan berbagai pihak sebelumnya. Adapun seluruh loket penjualan tiket yang ada di terminal berubah fungsi konter pelayanan pelanggan atau customer service yang dioperasikan oleh maskapai. Pemegang tiket penerbangan dapat melakukan melakukan perubahan jadwal penerbangan, perubahan rute penerbangan, melakukan proses refund, dan pembatalan penerbangan 12
di konter customer service ini. Adapun PT Angkasa Pura II (Persero) selaku operator bandara juga mengoperasikan konter customer service yang dilengkapi dengan komputer untuk pembelian tiket secara online di Terminal 1A, 1B, 1C, 2F, dan 3 di Bandara Internasional SoekarnoHatta dan juga di Terminal Bandara Internasional Kualanamu. Petugas yang ada selalu siap membantu apabila masyarakat ingin membeli tiket. Ke depannya, PT Angkasa Pura II (Persero) mendorong agar maskapai dapat menyediakan mesin pembelian tiket di bandara untuk mempermudah penumpang yang harus melakukan perjalanan segera atau go show. Namun demikian, diimbau kepada masyarakat agar terlebih dahulu memiliki tiket penerbangan sebelum tiba di bandara guna memastikan kelancaran dalam melakukan perjalanan dengan pesawat. Direktur Pelayanan PT Angkasa Pura II
(Persero) Ituk Herarindri mengatakan, “Ditiadakannya loket tiket di bandara dan dioperasikannya konter customer service bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Melalui konter customer service, pihak maskapai dapat memberikan solusi atas kebutuhan, keluhan, maupun pertanyaan penumpang.” Guna memaksimalkan peran konter customer service, PT Angkasa Pura II (Persero) akan bersinergi dengan maskapai untuk mendirikan area khusus layanan pelanggan yang disebut dengan customer service center di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Kualanamu. “Saat ini letak konter customer service masih tersebar, dan kami tengah membuat perencanaan agar berada di satu area khusus. Semangat dari adanya customer service center adalah supaya penumpang cepat mendapatkan solusi apabila dirasa ada hak-haknya tidak terpenuhi, guna menghindari halhal yang tidak diinginkan,” jelas Ituk Herarindri. (*)
HIGHLIGHT
Kualanamu Terbaik ke-10 di Asia Kabar baik datang dari Skytrax, lembaga pemeringkat asal Inggris yang diakui industriawan aviasi di seluruh dunia. erbarengan dengan penyelenggaraan 2015 World Airport Awards di Paris pada 11 Maret lalu, Skytrax mengumumkan bahwa Bandara Internasional Kualanamu yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) berhasil berada di peringkat 10 kategori “Best Regional Airport: Asia”
B
Metodologi yang digunakan Skytrax dalam melakukan pemeringkatan adalah berdasarkan survei pada Mei 2014 hingga Januari 2015 yang melibatkan sebanyak 13,02 juta penumpang pesawat dari 112 negara sebagai responden. Adapun survei dilakukan di 550 bandara di seluruh dunia. Skytrax menegaskan suvei ini adalah independen atau bebas dari sponsor, pembayaran, atau pengaruh eksternal. Survei tersebut mengevaluasi sejumlah hal yang berkaitan dengan pengalaman penumpang pesawat saat check-in, kedatangan, transit, berbelanja di area komersial, keamanan, layanan imigrasi, dan sebagainya. (*)
Pohon, salah satu ornamen di Terminal Kedatangan Bandara Internasional Kualanamu
Berikut peneriman penghargaan “Best Regional Airport: Asia” 1. Chubu Centrair International Airport, Nagoya, Jepang. 2. Gimpo International Airport, Seoul, Korea Selatan. 3. Chengdu Shuangliu International Airport, Chengdu, Tiongkok. 4. Haikou Meilan International Airport, Haikou, Tiongkok. 5. Bengaluru International Airport, Bengaluru, India. 6. Rajiv Gandhi International Airport, Hyderabad, India. 7. Shenzen Bao’an International Airport, Shenzhen, Tiongkok. 8. Sanya Phoenix International Airport, Hainan, Tiongkok. 9. Fukuoka International Airport, Fukuoka, Jepang. 10. Kualanamu International Airport, Deli Serdang, Indonesia
Secara lengkap, berikut sebanyak 39 poin yang dievaluasi di dalam survey Skytrax: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Getting to and from the Airport, Ease of Access Public transport options, efficiency and prices Taxi availability and prices Availability of luggage trolleys (airside & landside) Terminal comfort, ambience and design Terminal cleanliness, floors, seating and public areas Seating facilities throughout terminals Immigration - queuing times / system Immigration - staff attitude Waiting times at Security screening Courtesy and Attitude of Security staff Check-In facilities, queuing systems and seating Terminal signage, boarding, transfer and arrivals Clarity of Boarding Calls and Airport PA’s
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Flight Info Screens - clarity / quality of information Friendliness of Airport Staff Language skills for Airport Staff Ease of Transit through Airport Location of Airline Lounges Washroom and Shower facilities in terminal Cleanliness of Washroom facilities TV and Entertainment facilities Quiet areas, Day rooms, Hotel facility, rest areas Children’s play area and facilities provided Choice of Shopping - tax free and other outlets Prices charged in retail outlets Choice of bars, cafes and restaurants Prices charged in bars, cafes and restaurants
29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Internet facilities and WiFi availability Business centre facility Telephone and fax locations Bureau de change facilities ATM facilities Smoking policy / Smoking lounges Standards of disabled access and facilities Baggage Delivery times Priority Baggage Delivery efficiency Lost luggage services Perception of security and safety standards
13
AP II Sukses Dukung Konferensi Asia-Afrika Naskah & Foto: Raydion Subiantoro
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyampaikan terima kasih kepada PT Angkasa Pura II (Persero) atas peran serta ikut menyukseskan Konferensi Asia-Afrika ke-60.
T
iga bandara di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II (Persero) yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Internasional Husein Sastranegara, dan Bandara Halim Perdanakusuma, telah menjalankan tugasnya dengan baik dalam menyambut kedatangan serta melepas kepulangan para kepala negara dan delegasi peserta KAA ke60. Persiapan yang dilakukan di tiga bandara tersebut dilakukan hanya dalam waktu singkat, kurang dari dua bulan, namun tetap berujung pada kesuksesan. “KAA berjalan baik dari segi transportasi. Saya ucapkan terima kasih kepada pihak Bandara SoekarnoHatta, Bandara Halim Perdanakusuma, dan Bandara Husein Sastranegara,” jelas Menhub.
KAA yang terbang langsung dari negaranya menggunakan pesawat pribadi atau sewa. Adapun lebih banyak pemimpin negara yang memilih Halim sebagai tempat kedatangan, diantaranya Presiden China Xi Jinping dan PM Jepang Shinzo Abe. Secara keseluruhan, para tamu negara tiba di Soekarno-Hatta dan Halim pada 19 April hingga 21 April. Setelah mengikuti konferensi pada 22-23 April di Jakarta, para peserta kemudian bertolak dari Halim ke Bandara Husein Sastranegara, Bandung, tanggal 24 April.
dan kemudian terbang ke Bandung sebelum kembali pulang. Berkaitan dengan hal tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) sukses mengakomodir berbagai kebutuhan sehingga penerbangan dapat berjalan lancar tanpa adanya gangguan berarti. “Berkat doa dan kerja keras dari seluruh insan di AP II serta dukungan dari berbagai pihak yang ikut terlibat, maka operasional penerbangan VIP dan VVIP dapat berjalan dengan baik,” jelas Presiden Director PT Angkasa Pura II(Persero) Budi Karya Sumadi. (*)
Pesawat merupakan transportasi utama bagi para peserta untuk pergi dari negaranya untuk tiba di Jakarta
Keterlibatan tiga bandara tersebut pada KAA dimulai pada 19 April dimana pada tanggal tersebut para tamu negara mulai tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Kedatangan para menteri atau presiden negara sahabat dipusatkan di Ruang VIP Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Di samping itu, para delegasi juga tiba melalui Terminal 2D dengan pesawat komersial. Pada tanggal yang sama, Bandara Halim Perdanakusuma juga sibuk menyambut kedatangan para peserta 14
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo secara langsung mengucapkan terima kasih atas peran serta AP II dalam penyelenggaraan KAA (Kamis, 27 Maret 2015)
Presiden Director AP II Budi Karya Sumadi dan Director of Airport Service & Facilities Ituk Herarindri bersama seniman happening art yang memerankan tokoh pendiri Konferensi Asia-Afrika pada 1955
Setiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Mojtaba Faraji tersenyum dengan apa yang dilihatnya di Terminal 2D kedatangan. Delegasi asal Iran untuk Konferensi Asia-Afrika ke-60 ini disambut oleh sejumlah tokoh penting dari berbagai negara, sesaat ketika keluar dari garbarata.
Pelopor pendiri KAA diperankan sangat bagus oleh seniman asal Bandung, sehingga tidak sedikit juga masyarakat umum yang baru tiba di bandara ingin ikut berfoto bersama mereka. Happening art bertajuk Reborn ini sekaligus sebagai penampilan dalam rangka merayakan ulang tahun KAA ke-60 yang jatuh pada tahun ini.
Adapun selain happening art tersebut, di terminal kedatangan 2D juga digelar pameran foto KAA hasil kerjasama PT Angkasa Pura II (Persero) dengan Museum KAA di Bandung. Foto-foto yang ditampilkan menggambarkan bagaimana suasana KAA pertama kali di Bandung pada 1955.
“Saya datang untuk KAA dan ini sangat bagus,” ujar Faraji sambil menunjuk para seniman yang memerankan tokoh para pendiri KAA tersebut. Sejak tanggal kedatangan para delegasi peserta KAA pada 19 April, di Bandara Soekarno-Hatta memang sengaja menampilkan para seniman happening art tersebut guna menyambut para tamu negara tersebut. Penumpang pesawat melintas di foto yang dipajang di pameran foto KAA
15
Parade Pesawat Kenegaraan Foto: Berbagai Sumber
Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika ke-60 membuat tiga bandara di bawah PT Angkasa Pura II (Persero) secara terhormat menjadi tuan rumah dalam menyambut pesawat-pesawat kenegaraan dari negara sahabat.
Berikut sejumlah pesawat yang mendarat di HLP :
2
1
3
16
4
5
1
2
3
Sejumlah pesawat yang mendarat di CGK & BDO :
1
Pesawat Presiden Venezuela di BDO
2
Pembawa payung menyambut kedatangan tamu negara di BDO
3
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe tiba di CGK
4
Pesawat kenegaraan Malaysia di BDO
6
8
4
7
9
1
PM Jepang Shinzo Abe tiba di HLP
2
Pesawat Presiden China Xi Jinping
3
Salah satu pesawat kenegaraan yang tiba di malam hari
4
Menlu Libya Moh. Al-Dairi turun dari pesawat
5
PM Brunei Sultan Hasanal Bolkiah tiba di HLP
6
Presiden Vietnam Truon Tan Sang tiba di HLP
7
Pesawat kenegaraan Oman
8
Pesawat kenegaraan Kamboja
9
Raja Yordania dengan pesawat kenegaraan
17
FOCUS
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi dan Tri S. Sunoko
Upaya Membuat Masyarakat Tersenyum Memasuki tahun 2015, tongkat kepemimpinan di PT Angkasa Pura II (Persero) berganti seiring dengan keputusan RUPS pada 15 Januari yang mengamanahkan pemilihan direksi baru. Naskah: Raydion Subiantoro
18
Foto: Angga Pranata
enindaklanjuti hasil RUPS yang digelar di Kementerian BUMN tersebut, maka pada 16 Januari PT Angkasa Pura II (Persero) menggelar acara serah terima jabatan direksi di auditorium Gedung 600.
M
Pada acara tersebut, secara simbolis estafet kepemimpinan diserahkan oleh Tri S. Sunoko kepada Presiden Director terpilih yakni Budi Karya Sumadi. Adapun posisi Director of Finance kini dijabat oleh Andra Y. Agussalam, kemudian Faik Fahmi sebagai Director of Commercial & Business, Daan Achmad sebagai Director of Human Capital, General Affairs & IT, Djoko Murjatmodjo sebagai Director of Operation & Engineering, dan Ituk Herarindri sebagai Director of Airport Service & Facility. “Terima kasih atas sambutan hangat, dan tentu kami membutuhkan dukungan dari seluruh rekanrekan guna mempersiapkan segala sesuatunya,
pihak termasuk dari Menteri BUMN Rini Soemarno. Dalam konferensi pers pengumuman direksi terpilih, Rini menuturkan PT Angkasa Pura II (Persero) perlu mempercepat upaya revitalisasi ataupun pengembangan bandara baru sehingga dapat mengatasi masalah kapasitas di bandara-bandara. “PT Angkasa Pura II (Persero) diharapkan mampu menyiapkan peta jalan pengembangan bandara yang sudah ada sehingga masalah kelebihan kapasitas penumpang yang harus dilayani seperti saat ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” jelas Menteri BUMN. Adapun pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menambahkan bahwa PT Angkasa Pura II (Persero) juga harus fokus pada faktor keamanan dan keselamatan penumpang pesawat. “Pemerintah berharap manajemen ikut menjamin keamanan dan keselamatan penumpang,” kata Jonan. ***
membuat pola tertentu, dan cara bekerja yang baru, serta melanjutkan apa yang telah dicapai oleh jajaran direksi sebelumnya,” jelas Presiden Director Budi Karya Sumadi dalam sambutannya pada acara Sertijab. Sementara itu, Tri S. Sunoko menuturkan bahwa jajaran direksi terpilih dapat optimistis meraih kesuksesan di dalam menjalankan tugas karena didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.
Sekitar tiga bulan sudah masa jabatan direksi terpilih, dan dalam jangka waktu itu pula telah dikeluarkan sejumlah kebijakan guna menata pelayanan di sejumlah bandara. Beberapa kebijakan bahkan dinilai sebagai inovasi di sektor
kebandarudaraan, seperti pendirian customer service counter yang merupakan cikal bakal dari customer service center.
Customer service counter merupakan suatu booth atau stan yang siap membantu mencarikan solusi atas pertanyaan atau permasalahan yang dihadapi calon penumpang pesawat termasuk apabila ingin membeli tiket secara online menyusul ditiadakannya loket tiket di bandara. Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah satu contoh bandara yang telah memiliki customer service counter di terminal. Ke depannya, bandara tersibuk di Indonesia ini akan memiliki customer service center.
Customer service center sendiri adalah kawasan khusus yang didesain menjadi pusat pelayanan bagi calon penumpang pesawat. “Customer service center akan dibangun di terminal, dan di dalamnya terdapat stan customer service dari PT Angkasa Pura II (Persero) dan juga seluruh maskapai yang beroperasi di satu bandara itu,” jelas Director of Airport Service & Facility Ituk Herarindri. Adapun Bandara Internasional Kualanamu telah memiliki customer service center ini.
“Karyawan-karyawan PT Angkasa Pura II (Persero) adalah pekerja keras dan jajaran direksi bisa mengandalkan para karyawan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan termasuk yang ada di Bandara Internasional SoekarnoHatta,” jelas Tri S. Sunoko. Dukungan terhadap jajaran direksi terpilih pun datang dari berbagai
(Kiri - kanan) Ituk Herarindri, Faik Fahmi, Djoko Murjatmodjo, dan Daan Achmad 19
FOCUS
Untuk selanjutnya, tengah dipersiapkan area serupa untuk bandara-bandara lain di bawah lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero). Semangat adanya customer service centre ini adalah bertolak dari tujuan pengembangan bandara yang berkonsep SMILE Airport. “Kita ingin agar pengguna jasa bandara atau penumpang pesawat merasa puas terhadap pelayanan atau pengalaman selama mereka ada di bandara. Apabila merasa puas, maka akan ada senyum di wajah mereka,” tambah Budi Karya Sumadi. Perbaikan pelayanan menjadi isu penting, dan PT Angkasa Pura II (Persero) telah memiliki rencana
jangka pendek untuk itu. Di mulai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pada kuartal I/2015 fokus pembenahan di sisi pelayanan mencakup peningkatan kebersihan, penerangan, papan tanda, persiapan pengadaan ruang informasi dan pelayanan pelanggan, keandalan conveyor belt, x-ray, dan troli, dan penempatan frontliner andal. Sementara itu, pada kuartal II/2015 diantaranya fokus pada penyediaan informasi pelayanan bandara yang terintegrasi, implementasi manajemen lost & found untuk bagasi penumpang, perbaikan bandara secara estetika, peluncuran ruang informasi dan pelayanan pelanggan, dan persiapan
(Kiri - kanan) Eko Diantoro, Faik Fahmi, Budi Karya Sumadi, Andra Y. Agussalam
kultur baru pelayanan yakni SMILE. Bandara Internasional SoekarnoHatta dipilih sebagai pilot project atau proyek percontohan dalam hal peningkatan pelayanan, sebelum kebijakan serupa diterapkan di bandara lain. (*)
Berikut profil singkat jajaran direksi terpilih: Presiden Director Budi Karya Sumadi Lahir 18 Desember 1956 di Palembang, Sumatera Selatan. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Direktur Utama PT TIJA (20042013), Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (2004-2013), Komisaris PT Philindo (2001-2013), Direktur Keuangan PT TIJA (2001-2004), Direktur Keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (2001-2004), Presiden Direktur PT Wisma Jaya Artek 1996-2001), Direktur Pengembangan PT Jaya Garden Polis (19942001), Direktur Keuangan PT Jaya Real Property Tbk (1994-2001), Direktur Keuangan PT Jaya Land (19942001), Wakil Direktur PT Jaya Land (1992-1994), General Manager PT Semarang Bukit Jaya Metro (19911992), Manager Marketing Property PT Pembangunan Jaya Ancol (1989-1991), Staf Dept Real Estate pada Business Development Pembangunan & Property Management PT Pembangunan Jaya ((1982-1991), Asisten Perencana PT Pualam TMR Yogya (1980-1981), Asisten Dosen Jurusan Arsitek FT UGM (1979-1980), Ass. Perencana Design Center FT UGM (1979). Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di tanah kelahiran, SD Muhamadyah (1969), SMP Negeri I (1972) dan SMA Xaverius (1975). Melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jurusan Arsitektur dan lulus 1981. Director of Operation & Engineering Djoko Murjatmodjo Lahir di yogyakarta, 27 september 1956, Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (2012-2015) Kasubdit Pengembangan & Pembinaan Usaha Angkutan Udara Dit. Angkutan Udara-Ditjen Perhubungan Udara (2002-2012), Kasubag Pengumpulan dan Pengolahan Data Ditjen Perhubungan Udara (1999-2002), Kasubag Analisa dan Evaluasi Ditjen Pehubungan Udara (19921999). Menyelesaikan pendidikan di universitas gajah mada, Jogjakarta. Memulai karir sebagai petugas teknik di direktorat bandara sejak tahun 1983 sampai 1992 dan dilantik sebagai Kepala Bagian Analis dan Evaluasi – DGCA (1992-1999) dan Kepala Pengumpulan dan Proses Data – DGCA (1999 – 2002), menjadi Deputi Direktur Bisnis dan Pengembangan Bandara (2002-2007) dan Deputi Direktur Bisnis dan Pengembangan Angkutan Udara (2007-2012) di direktorat Angkutan Udara. Di samping itu, juga bergabung dalam jajaran komisaris PT Garuda Maintanance Facility sejak September 2013. 20
Director of Commercial & Business Development Faik Fahmi Lahir tanggal 12 Desember 1967 di Purbalingga, Sebelumnya menjabat sebagai Director & EVP Services / Direktur Layanan di PT Garuda Indonesia (April 2012-Desember 2014), Komisaris di PT Aerofoof Indonesia (Juni 2014-saat ini), Komisaris Utama di PT Garuda Indonesia Holiday (Mei 2014-saat ini), Komisaris Utama di PT Abacus Indonesia (November 2013-saat ini), Vice President for Region Japan, Korea, China & USA (Juli 2008-April 2012), President Director of Garuda Orient Holidays Japan, Co. Ltd (Jan 2010-Apr 2012), General Manager untuk Osaka, Japan PT Garuda Indonesia (Persero) (Jun 2005-Jul 2008), General Manager untuk Pekanbaru, Riau PT Garuda Indonesia (Persero) (2002-2005), Manager of Corporate Service Line Repienishment PT Garuda Indonesia (Persero) (2001-2002), Manager of Procurement, Commercial Directorate PT Garuda Indonesia (Persero) (2000-2001), Sales Management Specialist PT Garuda Indonesia (Persero) (1998-2000), Staff Marketing Analysis & Development PT Garuda Indonesia (Persero) (1996-1998), Staff Marketing System, Marketing Division PT Garuda Indonesia (Persero) (1995-1996). Menyelesaikan Sarjana Ekonomi Manajemen di Universitas Gajah Mada, Jogjakarta. Pernah mengikuti Global Customer Summit neal Electric Crotonville (New York-2011), dan juga GA Group Corporate Culture Workshop (Jakarta-2013). Selain itu, aktif juga menjadi pembicara seperti Sharing Session dengan komunitas Memberi (Jakarta-2014), Mobilliaru Global Luxury Conference 2013 (Jakarta-2013) dan lainnya. Director of Human Capital, GA, and IT Daan Achmad Lahir di Medan, 6 Februari 1959. Mengawali karirnya di PT Garuda Indonesia sebagai IT Programer untuk sistem keuangan (1986-1988), Financial System Supervisor (1988-1990), System Analyst (1990-1991), Electronic Data Processing Cordinator General Ledger Project Garuda Indonesia (1992-1993), Manager Accounting Systems/ procedure (1994-1995), Financial System Expert OAA (Orient Airline Association) Manila Philipines (1995-1996), Vice President Financial Systyem and Procedure Garuda Indonesia (1996-1998), Chairman Refinancing Team Garuda Indonesia (1997-1998), Vice President Budget and Management Information System Garuda Indonesia (1998-2000), Vice President Information Technology Garuda Indonesia (2000-2002), Vice President Human Resources Management PT Garuda Indonesia (2003-2005), Corporate Expert Garuda Indonesia (2005-2013), Vice Chairman The President Airplane Team of The Republic of Indonesia (2010-now), Direktur PT Angkasa Pura I (Persero) membidangi Personalia dan Umum (2013-2015), Director of Airport Service & Facility Lahir di Yogjakarta pada tanggal 15 agustus 1965, menyelesaikan Sarjana Ekonomi di Universitas Surabaya (UBAYA). Selama karirnya pernah menjabat sebagai Assistant Account Officer (AAO) di Bank Niaga (1991-1994). Vice Chairman Orca Diving School (1994-1996). Supervisor Walk In Services, VIP Call Center, Customer Retention PT Satelit Palapa Indonesia (1996-2002). Manager Revenue Assurance PT Satelit Palapa Indonesia (2002-2005). Branch Manager Tangerang, Jakarta Barat & Pusat, PT Indosat Tbk (2005-2007). Manager Training Operation – Group Human Capital Management (HCM) PT Indosat Tbk (2007-2009). Head of Internal Communication PT Indosat Tbk (2009-2011). Managing Director PT Inasti Mitra Solusi (2011-2014), Advisor of Commercial Director PT Kereta Api Indonesia (2012-2014) dan Vice President of Customer Care PT Kereta Api Indonesia (2014-2015). Meraih beberapa sertifikat antara lain Hospitality Training of Railway SNCF-Paris, France. The New Strategic Service Mgt, Mark Plus. Certification of Menjadi Trainer Andalan, Proaktif-Schoolen. Certification Professional Human Resources (CPHR), by QQI. Certification of Training Desaigner of Delivering Professional, by Lutan Edukasi. Certification of Service Excellence, by Service Quality Center dan Certification of Managerial II, by Prasetya Mulya. Director of Finance Andra Y. Agussalam lahir di Jakarta tanggal 24 Maret 1964. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur administrasi dan keuangan PT Len Industri (Persero) (2008 – 2015), Direktur Keuangan Badan Layanan Umum Transjakarta Busway (2002 – 2008), Komisaris PT Centris Multipersada Pratama Tbk (CMPP) (1995-2001), Wakil Presiden PT Sigma Batara Securities (1993-1995), Manager PT Muji Asta Consultant (1991-1993), Staff officer Bank Rakyat Indonesia (BRI) new york, Amerika Serikat (1990-1991 ). Pendidikan terakhir : S2 – Southern New Hampshire University, Machester, USA.
21
FOCUS
Budi Karya Sumadi: “I Like Monday” Pewawancara: Inneke Lady
Foto: Angga Pranata
Seorang pemimpin yang baik, adalah yang mampu membawa perubahan bagi perusahaan yang dipimpinnya untuk menjadi lebih baik. Hal ini menjadi komitmen bagi pemimpin baru PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi yang ingin membawa perubahan bagi perusahaan pengelola bandar udara di wilayah Barat Indonesia. Berbagai rencana sudah disusunnya bersama jajaran direksi baru, untuk memecahkan segala permasalahan yang terjadi di perusahaan yang hampir 31 tahun ini berdiri. Apa Visi Misi Anda setelah ditunjuk untuk memimpin PT Angkasa Pura II (AP II)? Setiap kali bekerja, pasti saya punya passion atas hasil kerja itu. Passion saya menjadikan semua airport di AP II sebagai Smile Airport. Mengapa saya katakan smile, karena smile adalah akumulasi ekspresi apabila seseorang mendapatkan layanan yang baik, bahkan ada sesuatu kesan mendalam pada orang tersebut. Kalau puas saja, hanya dalam hati. Kalau dia smile, berarti mendapatkan kepuasan yang lebih. Dan smile itu harus merupakan suatu bagian atau penjiwaan bagi teman-teman di AP II. Itu yang menjadi passion saya dan saya harap ini bukan hanya di saya saja. Sejak masuk ke AP II, saya ingin membenahi BSH, karena bandara ini yang paling banyak penumpangnya, yang orang tahu layanannya tidak baik, tidak sesuai dengan standar dan sebagainya. Tetapi orang tidak tahu lebih jauh. Pernahkah Anda merasa bangga memimpin salah satu BUMN besar di Indonesia? Jujur, saya harus bangga atas penunjukkan ini, walau secara sales kita tidak sebesar Pertamina tetapi AP II adalah satu BUMN strategis yang menjadi garda terdepan pelayanan Indonesia. Dan kalau kita membicarakan sebagai kebanggaan berarti bukan terbatas pada bangga 22
tetapi memang ada suatu tantangan yang harus kita lakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Contoh nyata dari change yang Anda lakukan, seperti apa? Sejak hari pertama saya melakukannya dari hal-hal kecil, saya sudah mencoba menerapkan itu dengan men-share apa yang saya inginkan. Dalam agama pun sebelum kita berucap, waktu kita nawaitu itu, berarti sudah kita laksanakan kegiatan itu. Berarti itu penting, niat kemudian kita canangkan, dan setelah itu kita share kepada teman-teman dan secara kualitatif itu dijabarkan dengan apa yang dilakukan selama ini. Yang kecil-kecil kita sebut dalam setiap kali pertemuan, kita nyatakan dalam pidato yang kita lakukan. Saya melihat bahwasanya, ada satu kejadian yang harus kita rekam, sadari, mengerti setelah itu baru secara bersama-sama kita lakukan perubahan. Apa yang saya lihat, AP II terbentuk dalam satu kondisi dimana market itu mendatangi AP II. Jadi kita punya satu tempat, karena situasi, karena monopoli maka market itu datang dengan tidak harus kita melakukan effort tertentu. Apa yang kita lakukan, kita hanya memberikan sesuatu terhadap apa yang terjadi. Kondisi ini membuat kita itu tidak terlatih untuk satu kata yang namanya SURVIVAL, dan itu menciptakan zona comfort di tempat kita. Kalau kita tidak menyadari itu
kita tidak akan pernah keluar dari zona comfort dan kita tidak bisa menjadi THE WINNER. Dan, saya berusaha dengan semangat bersama teman-teman bahwa kita mempunyai kemampuan untuk itu dan bisa berjuang untuk sesuatu yang lebih baik dengan suatu proses yang namanya “perubahan”. Apa pedoman hidup Anda? Saya senang kerja, mungkin karena latar belakang kehidupan yang menempa itu. Sekolah saya di satu sekolah yang ketat, dan saya harus berjuang ke Jawa, tidak gampang, membuat saya harus senang bekerja. Nah, setelah saya perhatikan, dan akhirnya saya formulasikan, saya itu senang dengan pekerjaan itu, dan kesimpulannya bila mau sukses kita harus bekerja keras. Bukannya sok, tapi saya selalu mendambakan hari Senin, saya pengen segera menyongsong pekerjaan itu. Karena banyak hal-hal tertunda yang tidak bisa saya laksanakan. Oleh karenanya saya refleksikan lagi, itu terjadi pada waktu di perusahaan sebelumnya, waktu di Ancol. Saya tidak pernah cuti saat malam tahun baru, makanya saya katakan kepada teman-teman pejabat teras tidak ada ceritanya tahun baru keluar kota atau cuti, tetap harus jaga kandang atau paling tidak kita bergilir. Kejadian waktu Lion, itu kan tahun baru Imlek. Mereka pergi semua saat kejadian. Saat itu peak season dan
tidak ada pejabat Lion Air di lapangan saat masalah terjadi, kalau di AP II selama masa liburan kita harus hadir di bandara-bandara kita. Dengan pedoman hidup Anda tersebut apakah juga ditularkan ke keluarga? Saya coba menularkan, tapi ini memang suatu upaya yang tidak mudah di jaman sekarang ini. Terhadap anak, terhadap temanteman di kantor, jadi makanya kalau kita mau menerapkan apa yang kita inginkan, kita harus bersahabat dengan orang atau kelompok itu. Oleh karenanya saya bersahabat dengan anak saya, supaya dia melihat apa yang saya lakukan itu baik. Disini juga begitu, saya ingin bersahabat dengan teman-teman semua, supaya temanteman lihat apa yang saya lakukan baik untuk korporat, dan juga baik untuk diri kita.
dalam masyarakat. Itu yang selalu dipesankan. Kalau ada satu kegiatan di masyarakat, saya harus mengambil peran, dari skala yang paling kecil yakni RT, RW, di sekolah. Selalu harus punya peran yang berarti bagi masyarakat. Ini kan suatu filosofi kalau mau punya peran harus melakukan sesuatu. Harus esksis di bidangnya. Makanya saat SMA, Perguruan Tinggi selalu ikut dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Sejalan dengan itu, saya ingin memberikan suatu rasa bangga kepada orang tua saya. Yang saya pikirkan bahwa yang bangga dengan kerja keras ini adalah orang tua saya. Pada saat saya berhasil, tidak sia-sia ibu saya berkorban. Saat saya mengelola Ancol, Bintaro, dan Jakpro ibu bangga, karena Ancol, Bintaro, dan Jakpro itu suatu lembaga yang melayani masyarakat, apalagi saat ini saya melayani masyarakat di AP II, pastinya beliau senang.
Apa harapan orang tua terhadap Anda? Orang tua saya kan guru, beliau tidak pernah direct ke suatu ungkapan, bagi beliau yang penting saya berarti
Apa anak Anda harus menjadi seperti yang Anda mau? Orang itu kan adalah dirinya sendiri, dan kita sebagai orang yang lebih senior juga melihat bahwas seseorang
itu punya potensi sendiri-sendiri. anak saya, ingin jadi arsitek. Saya bilang arsitek tidak sesuai hobinya, Padahal anak saya sekarang ini senang cullinary dan mengerti taste makanan. Sehingga saya katakan padanya, sebaiknya kamu ikutin apa yang kamu senangi, jangan karena kamu lihat daddy arsitek. Dia kalau baca dan nonton satu show cullinary, dia tahan berjam-jam. Makanya saya sarankan dia belajar Marketing & Finance saja, nanti S2 baru ambil industri cullinary. Di AP II juga seperti itu, masing-masing orang punya potensi, makanya kita gali, ajak bersahabat. Kecuali mereka sudah tidak mau, menentang, kita harus keras, tidak bisa kita biarkan mereka bertindak seenaknya. Tapi kita yakin setiap orang pasti punya kelebihan sendiri, kalau kita mampu meng-coaching orang, orang itu bisa jadi. Tapi, kadang kita kan nggak sabar. Dan, kalau budaya coaching itu terjadi di AP II mungkin kita akan jauh lebih baik. Contohnya berkaitan dengan comfort zone, kalau kita bicara satu arah atau dengan keras. Bagi orang-orang yang keras kepala, mereka akan nolak, apatis bahkan 23
bersih, nggak neko-neko. Sementara itu, gaya tradisional sebagai kebanggaan atas kearifan lokal.
bisa jadi oposisi. Tapi kalau kita lihat semua orang punya potensi dan kita menularkan budaya coaching itu, pasti kemampuannya akan tumbuh.Saya tidak nyaman menerapkan budaya otoriter, kalau itu yang saya terapkan, sudah banyak yang dipecat. Kalau satu orang bermasalah coba dikasih tahu, kalau sudah sebulan dipindahin dulu, tidak langsung dipecat. Kalau apaapa itu, mesti dikembalikan pada diri kita dalam lingkungan itu. Dan kasih kesempatan dulu. Kalau kesempatan, harus ada kata akhir tidak mungkin berlarut-larut. Apa Anda mendapat komplain dari keluarga dengan kesibukan ini? Komplain jujur saja ada, tapi saya berusaha untuk menyeimbangkan, dalam arti kata, kalau di rumah itu cooling down, kita ngobrol, jalan-jalan yang lepas dari rutinitas. Komplain pasti ada, makanya kalau temanteman masuk Sabtu atau Minggu, kalau datang terlambat, saya tidak keras walau kita harus punya komitmen. Walau sibuk, dan anak saya kuliah di Singapura, kami selalu komunikasi lewat whatsapp mulai sejak bangun pagi sampai mau tidur. Apa ada rasa jenuh dari rutinitas? Kalau dengan satu hasil yang baik, itu tidak jenuh. Jenuh apabila kita sudah berusaha, tetap bermasalah. Biasanya saya sholat malam, itu membuat jenuhnya hilang. Alhamdulillah, di 24
Angkasa Pura II walaupun saya capek, saya tidak stres. Itu gampang, diukur dengan tidur saja. Selama saya bisa tidur, mestinya saya tidak stres. Meskipun saya tidurnya 4 jam, Ok. Apa hobi Anda? Saya hobinya ngumpulin barang-barang antik, cuma sekarang lagi tidak. Barang antik yang saya kumpulkan seperti Joglo, Gebyok. Saya ada rumah di Bintaro terus saya kumpulin patung-patung binatang kecil-kecil, kebanyakan dari kayu. Tahun 1998 sebagai Direktur Keuangan di Bintaro Jaya stress berat, waktu itu karena stress, sering ke galeri-galeri, akhirnya setiap akhir pekan saya dagang. Tahun 1999 itu saya suka ke Solo, Semarang, Surabaya, Madura, Malang, Jawa Tengah bagian Utara, Jepara segala macam itu. Galeri saya, namanya Pendopo Galeri dan Sabtu-Minggu saya urusin itu. Karena tidak punya waktu yang banyak, akhirnya barang-barang yang tersisa di galeri saya bangun untuk dijadikan rumah. Hobi saya yang lain adalah dengerin lagu. Saya suka semua jenis lagu seperti adele tapi dangdut juga seperti Ayu Ting Ting dan juga Rock. Grup musik kesukaan saya, Queen. Sebagai arsitek, gaya arsitektur yang Anda suka seperti apa? Minimalis dan Indonesian Traditional. Filosofi kenapa minimalis? Karena
Hasil rancangan Anda di dalam pekerjaan? Saat di Bintaro Jaya, itu sektor 1-3 itu hasil tangan saya sendiri. Itu berupa rumah. Bintaro baru, sektor 6-9, itu saya yang desain masterplan Bintaro Jaya bersama konsultan dari Amerika. Saya yang desain bersama konsultan Design Group dari Boston USA. Bintaro 1-3 saya desain rumahnya, dulu saat merancang itu saya berpikir, rumah harus efisien, dan kita bersaing dari segi harga jadi waktu itu bagaimana membuat rumah yang menarik tapi harga ekonomis. Pada zaman itu, saya mendesain rumah yang masih murah dengan penampilan yang menarik sehingga jarang suatu rumah dalam beberapa hari, 100 laku terjual sekaligus. Kalau di Ancol, Ecopark, saya sangat ikut andil dan proses yang berat bukan desain tetapi proses perubahan dari lapangan menjadi golf jadi Ecopark. Karena itu masalah sosial yang harus saya selesaikan. Sehingga, fungsinya bisa berubah dan itu menjadi suatu tempat masyarakat untuk bercengkerama. Di Jakarta sebagai lahan hijau dan taman aktif. Pertanyaan pamungkas buat Anda, sebagai pemimpin dalam tiga kata yang ingin disampaikan kepada yang dipimpin apa? Dan sebaliknya dari sisi yang dipimpin apa yang diharapkan dalam 3 kata juga? Bekerja dengan hati. Tantangan pekerjaan yang paling berat Anda rasakan dimana? Angkasa Pura II, paling berat. Karena ini stakeholder-nya banyak banget, tapi menantang. Saya bersemangat dan optimistis bersama Direksi baru dan teman-teman AP II dapat menjadikan bandara-bandara di AP II menjadi beranda yang ramah untuk Indonesia. Amin YRA. (*)
“AP II Agar Menjadi Lebih Baik...” Sejumlah harapan diapungkan kepada jajaran direksi. Bukan untuk menjadi beban, namun lebih sebagai motivasi agar cita-cita menjadikan AP II sebagai kebanggaan bangsa dapat terwujud. “Wajah baru memberi harapan baru untuk karyawan maju dan sejahtera bersama perusahaan.” - Yudi Mangkualam - Ketua Umum Sekarpura
“Semoga bisa memberikan yang terbaik untuk kemajuan dan kesuksesan Angkasa Pura II, bersinergi dengan Sekarpura II serta memperhatikan kesejahteraan seluruh karyawan.” - Andi Sucipto - Ketua DPC Sultan Thaha - Jambi
“Menjadi ramah itu baik, menjadi sopan itu terpuji, dan menjadi bermanfaat itu bijaksana.” - Iwan Gunawan - Ketua DPC Supadio - Pontianak
“Besar harapan kami dengan kepemimpinan yang baru, kami berharap ada era baru untuk kesuksesan AP II dan kepemimpinan yang selalu memperhatikan kesejahteraan seluruh karyawan.” - M. Syahril - Ketua DPC Sultan Mahmud Badaruddin II - Palembang
“Mudah-mudahan dengan era direksi yang baru, kami karyawan AP II lebih maju dan lebih sejahtera lagi sesuai dengan moto Sekarpura II, maju dan sejahtera bersama perusahaan.” - Afri Efrizon - Ketua DPC Minangkabau - Padang
“Harapan kami untuk lebih peduli terhadap bandara pengumpan sesuai dengan target menjadi beranda ramah dalam pelayanan.” - Luqman - Ketua DPC Depati Amir - Pangkalpinang
“Semoga amanah.” - Achmad Syahir - Ketua DPC Kantor Pusat
26
“Harapan kepada direksi baru agar dapat memberikan warna baru bagi perusahaan, dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dan dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara manajemen dengan Sekarpura.” - Isnan Priyoko Ketua DPC Sultan Syarif Kasim II - Pekanbaru
“Dengan kepemimpinan yang baru, harapan kami semoga semua kebijakan yang dikeluarkan tetap dalam koridor kesepakatan, dan ada era baru untuk kesuksesan AP II dengan kepemimpinan yang selalu memperhatikan kesejahteraan seluruh karyawan. Maju dan sejahtera bersama perusahaan..” - Aris Budi Karyono - Ketua DPC Halim Perdanakusuma - Jakarta
“New Comer, New Leader, New Hope, New Spirit to Face a Better Future.” - Mohammad Arifin - Ketua DPC Sultan Iskandar Muda - Aceh
“Selamat datang pemimpin kami yang baru, buat kami bangga memiliki-mu.” - Ahmad Dedy - Ketua DPC Husein Sastranegara - Bandung
“Besar harapan kami mudah-mudahan di era kepemimpinan direksi yang baru ini karyawan dan karyawati AP II lebih baik dalam hal penghasilan dan proses promosi serta job tender lebih fair dengan menjunjung tinggi GCG.” - Ermansyah Saragih - Ketua DPC Kualanamu - Medan
“Harapan kami kepada direksi yang baru dapat membawa AP II lebih maju dan sukses selalu serta untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan, MAJU SEJAHTERA BERSAMA PERUSAHAAN.” - Evan Yolanda - Ketua DPC Raja Haji Fisabilillah - Tanjung Pinang
“Dalam kurun waktu 5 tahun kita gak mungkin memiliki selamanya, tapi kita bisa memiliki satu sama lain.” - Ganeca W. Anggoro - Ketua DPC Soekarno-Hatta - Jakarta
Juara Untuk PKU dan T1 BSH Awal tahun lalu, untuk pertamakalinya PT Angkasa Pura II (Persero) menggelar Airport Clean Award, ajang kompetisi internal dalam rangka meningkatkan kebersihan, kenyamanan, dan keindahan bandara-bandara di bawah lingkungan perusahaan.
U
nit Pelayanan Bandara sebagai pelaksana menunjuk tim juri terdiri dari pihak internal yakni Unit Pelayanan Bandara setingkat deputi direktur dan asisten deputi direktur, serta dari pihak eksternal yaitu Asosiasi Toilet Indonesia dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.
Objek penilaian mencakup tujuh hal yakni: Pertama, antar lain akses jalan, area parkir kendaraan
dan Pelataran Terminal/Curbside; Kedua, terminal antara lain lobby keberangkatan, Check-in Hall, Koridor Keberangkatan & Kedatangan, Boarding Lounge, Arrival hall dan Baggage Claim Area; Ketiga, sisi Udara antara lain Make Up Area, Break Down Area, Garbarata; Keempat, toilet meliputi seluruh toilet di Terminal, Sisi Udara dan Sisi darat, dan termasuk Toilet Disable; Kelima, nursery room di terminal; Keenam, musholla seluruh terminal; Dan Ketujuh, area taman di bandara.
Kategori Toilet Bersih
Kategori Bandara Bersih
1
Terminal 1 BSH
1
Sultan Syarif Kasim II
2
Sultan Syarif Kasim II
2
Terminal 1 BSH
3
Raja Haji Fisabilillah
3
Sultan Mahmud Badaruddin
4
Terminal 2 BSH
4
Terminal 3 BSH
5
Terminal 3 BSH
5
Minangkabau
6
Kualanamu
6
Kualanamu
7
Sultan Mahmud Badaruddin
7
Sultan Iskandar Muda
8
Halim Perdanakusuma
8
Raja Haji Fisabilillah
9
Minangkabau
9
Terminal 2 BSH
10
Supadio
10
Halim Perdanakusuma
11
Sultan Iskandar Muda
11
Supadio
12
Husein Sastranegara
12
Sultan Thaha
13
Sultan Thaha
13
Depati Amir
14
Depati Amir
14
Husein Sastranegara 27
“Memulai Iman dari Toilet Bandara” PT Angkasa Pura II (Persero) pada tahun lalu menggelar Airport Journalism Awards yang merupakan ajang penghargaan bagi para jurnalis. Salah satu tulisan yang berhasil menjadi juara adalah artikel dari Muhammad Amin dari Riaupos.co dengan judul “Memulai Iman dari Toilet Bandara.” Berikut kami sajikan artikelnya untuk Anda.
Toilet di Bandara Raja Haji Fisabilillah yang juga berada di lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero)
oilet merupakan bagian kecil dari fasilitas dan pelayanan di bandar udara (bandara). Tapi, aspek kecil ini sangat menentukan kualitas pelayanan bandara secara keseluruhan. Apalagi, dari toiletlah sebagian hari, perjalanan, bahkan kepercayaan publik dimulai.
T
Pagi itu, Senin (14/7), yang sedang duduk di ruang tunggu Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru dikejutkan oleh seorang petugas cleaning service. Dengan ramah dia menegur, lalu menunjuk ke lantai. “Maaf Pak, uang Bapak jatuh,” ujar perempuan berjilbab itu. 28
Setelah berkata demikian, petugas itu bergegas kembali melanjutkan tugasnya mengepel lantai ruang tunggu, tak jauh dari toilet Bandara SSK II. Perempuan dengan nama panggilan Acik itu ternyata sudah cukup lama bekerja sebagai petugas cleaning service (CS) di Bandara SSK II Pekanbaru. Sudah empat tahun dia bekerja di sana, dan sudah kerap juga kejadian seperti itu terjadi di depan matanya. Tentang apa yang baru saja dilakukannya, Acik menyebut, hal itu biasa, standar, sesuai yang diarahkan pimpinan. “Biasa kami begitu Pak. Kalau ada barang atau uang milik penumpang yang tertinggal atau jatuh, kami selalu
mengingatkan,” ujarnya. Acik sudah mulai bertugas bersihbersih di sekitar toilet Bandara SSK II pada terminal keberangkatan ini sejak pukul 4.30 WIB. Pagi-pagi sekali, sejak kondisi masih terangterang tanah, ayam baru saja berkokok, dia sudah meninggalkan keluarga untuk menjalankan tugas ini. Baginya, tugas bersih-bersih tak hanya sekadar menjalankan perintah pimpinan, tapi lebih dari itu juga mengamalkan ajaran agama. Bahkan dia pun memahami, bahwa Islam mengajarkan, kebersihan adalah sebagian dari iman. Dia berharap, penumpang dan pengguna Bandara SSK II bisa nyaman menggunakan toilet
yang antara lain menjadi tanggung jawabnya. “Agar penumpang dapat nyaman memulai perjalanan dan harinya,” katanya. Menurut Acik yang saat itu bersama rekannya Rajuli, terdapat standar kebersihan yang diterapkan pihak bandara dan pimpinannya. Standar itu selalu dilaksanakan sesuai ketentuan dan dengan disiplin. Tak boleh lengah atau kurang. Sebab, ada tanggung jawab lebih di pundak para petugas cleaning service ini, apalagi setelah Bandara SSK II dinyatakan sebagai Best Toilet dan bandara terbersih nasional pada tahun 2012 dan 2013 lalu. Di Bandara SSK II ini terdapat 105 petugas cleaning service di bawah PT Era Pratama Raya. Mereka bertugas 24 jam sehari, dan dibagi dalam tiga shift. Shift pertama dimulai pukul 5.00 pagi dengan petugas sebanyak 40 orang. Shift kedua delapan jam kemudian, dengan petugas juga 40 orang. Shift ketiga malam hari, dengan petugas sebanyak 25 orang. Kesan Pertama Sebuah Kota Sebagai pintu gerbang sebuah kota, bandara adalah imej dan kesan pertama bagi tamu. Bandara juga menjadi fasilitas yang menjadi awal kepercayaan publik. Hal ini diakui Wakil Wali kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi. Dia menyebut, banyak orang luar yang terkesan dengan kebersihan Pekanbaru, termasuk bandaranya.
langsung dengan Adipura, menurut Ayat, kebersihan bandara sebuah kota adalah kemutlakan. Penilaian Adipura lebih ditekankan pada aspek kebersihan jalan protokol, jalan utama, pasar, TPA, dan lainnya. Tidak termasuk bandara. Tapi aspek bandara akan menentukan pada bidang lainnya, misalnya investor atau pebisnis yang datang ke Pekanbaru. Semakin baik, bersih dan nyaman pelayanan di bandara, investor juga akan nyaman dan geliat ekonomi serta bisnis Pekanbaru juga makin baik. Makin tinggi juga kepercayaan kepada kota ini. Ayat juga menyebutkan, sebagai kota yang bervisi “Menjadi Kota Metropolitan yang Madani”, Pekanbaru selalu menitikberatkan pada aspek religius. Termasuklah dalam konteks kebersihan ini. Dalam banyak kesempatan, Ayat selalu menyebutkan bahwa kebersihan itu adalah sebagian dari iman. “Ini menunjukkan bahwa warga penting menjaga kebersihan, tak hanya untuk lingkungan semata, tapi juga untuk ibadah,” ujar Ayat.
“Tentunya bandara juga sangat menentukan dalam hal ini, karena ia menjadi kesan pertama saat sampai di kota ini dari jalur udara,” ujar Ayat Cahyadi.
Iman yang secara bahasa berarti percaya atau rasa kepercayaan juga tepat dalam konteks kebersihan. Kota yang bersih akan membuat publik percaya bahwa pengurus kota serius mengurusi kota ini. Kepercayaan dari publik itu yang harus dijaga tiap unsur aparatur mulai dari hal-hal kecil. Menurut Ayat, perlu terus disosialisasikan tentang pengamalan nilai-nilai agama dalam konteks kebersihan ini. Jadi, selain mengamalkan nilai agama, ini juga merupakan upaya mendukung program Pemko Pekanbaru.
Pekanbaru memang baru saja dinobatkan sebagai peraih penghargaan Adipura, sebuah lambang supremasi kota bersih nasional. Pada 5 Juni 2014 lalu, Pekanbaru meraih Adipura untuk yang kesepuluh kalinya. Kendati tak berhubungan
Soal Bandara SSK II, menurut Ayat, sudah melayani publik dengan baik. Tentunya perlu peningkatan terusmenerus agar apa yang kurang bisa dibenahi. Khusus tentang toilet bandara, Ayat juga menyebut sudah relatif baik. Dia mengaku sering
menggunakan toilet Bandara SSK II saat kedatangan. Kesan yang berbeda adalah jumlah toilet yang banyak, sehingga tak ada antre seperti di bandara sibuk lainnya di tanah air. Toilet Bandara SSK II juga dinilainya bersih. “Ini tentunya harus dipertahankan dan ditingkatkan, karena dari bandara yang baiklah, salah satunya, kota metropolitan yang madani itu dapat kita wujudkan,” katanya. Kritik Transportasi Di pihak lain, seorang pengguna jasa Bandara SSK II, Slamet Riyadi mengakui banyak kelebihan Bandara SSK II, terutama di bidang kebersihan dan toilet. Tapi bukan berarti semua pelayanannya sudah sempurna. “Dalam hal transportasi darat di sekitar bandara, itu perlu dibenahi lagi,” ujar Slamet. Dia menunjuk transportasi dari terminal menuju pesawat yang masih menggunakan bus sebagai salah satu contoh. Dalam kondisi normal, ini mungkin tak jadi masalah. Kondisi ini bisa menjadi kendala ketika hujan atau kondisi sangat panas. Penumpang yang naik dan turun bus menuju pesawat bisa kehujanan dan kepanasan. Dengan biaya airport tax yang sudah naik, menurutnya hal-hal kecil seperti ini harusnya diperhatikan pihak pengelola bandara. “Solusinya, garbarata harus segera diselesaikan agar tak perlu lagi menggunakan bus. Jadi, dari ruang tunggu termimal langsung bisa masuk pesawat,” ujar Slamet. Masalah transportasi darat lainnya yang belum maksimal adalah gerbang keluar bandara yang terbatas. Saat jam-jam sibuk misalnya siang atau petang, ketika banyak pesawat landing, terjadi kemacetan parah di pintu keluar bandara. Diperlukan pintu keluar yang lebih banyak dibanding saat ini agar kemacetan bisa 29
diminimalisir. Dia juga mengeluhkan soal tarif parkir inap yang relatif mahal, yakni Rp60 ribu permalam. Kondisi ini tak diikuti dengan pelayanan memadai seperti adanya atap kanopi parkir. Soal taksi bandara yang didominasi oleh perusahaan tertentu menurutnya juga kurang tepat. Sebab, penumpang tak punya pilihan lain, selain yang ada dan relatif mahal. Mereka pun kerap mengeluh soal tarif taksi yang tak normal. Apalagi belum ada bus umum yang murah seperti halnya Damri di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Trans Metro Pekanbaru memang ada, tapi tak sampai beroperasi ke Bandara SSK II. “Masalah transportasi ini perlu pembenahan lagi jika bandara ini ingin berkelas dunia,” ujar Slamet. Terus Dibenahi Sementara itu General Manager (GM) PT Angkasa Pura II Bandara SSK II, Arif Darmawan mengakui bahwa pelayanan publik di Bandara SSK II Pekanbaru belumlah sempurna. Tapi sederet prestasi yang diraih tentunya sudah menandakan bahwa pihaknya telah banyak berbenah. Sederet penghargaan itu antara lain adalah Best Airport 2012 dan Toilet Terbersih 2013 yang diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Target berikut yang ingin dicapai adalah menjadi tak hanya Best Airport, tapi juga Best of The Best Airport. Target yang sudah dipatok sejak GM Bandara SSK II Anggono Raras ini diteruskan oleh Arif Darmawan yang baru menjabat sejak 3 bulan lalu. “Target kami juga menjadikan Bandara Sultan Syarif Kasim II ini sebagai bandara kelas dunia dengan parameter yang ditetapkan Skytrax,” ujar Arif Darmawan. Ada 39 parameter yang ditetapkan Skytrax untuk bisa menjadi bandara kelas dunia. Dari 39 parameter itu, 30
10 di antaranya sudah dicapai pihak Bandara SSK II Pekanbaru meskipun masih perlu pembenahan lagi. Adapun sepuluh parameter yang sudah dijalankan Bandara SSK II adalah terminal map (peta bandara), toilet facilities, handicap toilet (toilet khusus untuk penyandang disabilitas), free internet, free wi fi, free charging, nursery room (ruang menyusui), quiet facilities (tempat istirahat), kid zone, dan smoking room. Beberapa di antara fasilitas itu sudah baik, bahkan meraih penghargaan, seperti fasilitas toilet. Tapi ada juga yang masih perlu pembenahan seperti quiet facilities dan kid zone. “Kid zone itu sudah ada, tapi belum memadai dan akan ditambahi karena masih menempel dengan restoran. Begitu juga queit facilities yang harus dibenahi lagi,” ujar Arif. Soal hospitality (penyambutan penumpang) dan kebersihan juga menjadi prioritas pihak bandara. Angkasa Pura II punya Program 7 Bersih Bandara, yakni bersih sisi darat, bersih sisi udara, bersih musala, bersih toilet, bersih taman-taman, bersih terminal, bersih ruangan dan area kerja. Pihak pengelola Bandara SSK II pun konsen menjalankan program bersih ini. Beberapa kekurangan yang masih dibenahi adalah ruang istirahat penumpang yang sebenarnya lebih dititikberatkan pada bandara transit seperti Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Walaupun demikian, pihaknya selaku pengelola Bandara SSK II Pekanbaru terus membenahi ruang untuk istirahat tidur-tiduran ini, terutama jika ada penerbangan yang delay sehingga memerlukan waktu istirahat yang panjang. Pelayanan di toilet juga akan ditingkatkan menjadi lebih baik lagi, misalnya dengan menambah shower dan handuk mandi. Tujuannya agar jika ada penerbangan yang tertunda cukup panjang, maka penumpang bisa mandi di bandara.
“Pelayanan yang akan kami berikan mengarah ke sana. Jadi bisa setara pelayanan fasilitas di hotel berbintang,” ujar Arif. Pelayanan dan kebersihan toilet ini memang masih menjadi salah satu fokus utama PT Angkasa Pura II Bandara SSK II Pekanbaru. Makanya, standar yang diterapkan adalah standar tinggi skala internasional. Pihak bandara menggunakan pihak ketiga yang kemudian menggunakan tenaga alih daya (outsourcing). Ada standar yang harus dijalani pihak ketiga itu agar target kebersihan bandara sesuai standar baku yang ditetapkan. Para petugas cleaning service (CS) selalu disiplin bertugas, dengan seragam, masker, dan sarung tangan yang selalu dipasang. Sedangkan standar kebersihan toilet yang harus dijaga, di antaranya, toilet harus selalu kering, tak ada noda, tak ada bekas orang lain, memiliki cahaya yang cukup, sirkulasi udara cukup. Aspek lainnya adalah bahwa bukaan toilet harus keluar, perlengkapan toilet seperti tisu, sabun, dan air selalu tersedia, penyinaran memadai, dan semuanya tetap higienis. Pihaknya juga berusaha meminimalisir potensi penyakit menular dalam penggunaan toilet dan kran air. Caranya adalah dengan tak ada pegangan pada kran air, karena air bisa mengalir dengan cara ditekan, dan berhenti sendiri dengan takaran tertentu setelah pengguna mencuci tangan. Ada juga kran yang menggunakan sensor, sehingga tak perlu dipegang oleh tangan yang beragam dan berpotensi menularkan penyakit. “Ini cara kami agar lokasi toilet tetap higienis dan terhindar dari kemungkinan penularan kuman penyakit,” ujar Arif. Soal aksesibilitas atau transportasi di sekitar Bandara diakui masih menjadi kendala. Proyek pembangunan beberapa fasilitas yang belum tuntas memang menjadi ketidaknyamanan.
Begitu juga soal akses ke bandara dengan taksi dan bus yang belum maksimal. Sebenarnya pihak Angkasa Pura II Bandara SSK sudah berkoordinasi dengan Pemko Pekanbaru terkait jalur Trans Metro Pekanbaru yang akan masuk bandara. Akan tetapi ada komunikasi yang kurang sinkron sehingga shelter bus berbeda lokasi dengan pintu Trans Metro. Shelter bus yang sudah siap ini berada di sisi kanan, sementara pintu Trans Metro di kiri. Akibatnya, shelter tak bisa difungsikan dan Trans Metro juga belum bisa masuk ke bandara. “Masalah ini sedang dikoordinasikan dengan Pemko Pekanbaru agar menjadi sinkron,” ujar Arif. Tapi ada satu perkembangan yang signifikan terkait fasilitas di Bandara SSK II Pekanbaru, yakni garbarata. Sejak Senin (21/7), dua unit garbarata sudah bisa digunakan. Dengan demikian, para penumpang bisa langsung datang dari terminal bandara menuju pintu pesawat tanpa menggunakan bus lagi. Tentunya ini sebuah kemajuan pelayanan jelang arus mudik Idul Fitri 1435 H. Adapun tentang keramahan, kejujuran, standar moral dan perilaku karyawan, termasuk petugas CS, menurut Arif juga menjadi penekanan pihaknya. Hampir setiap hari ada
barang-barang milik penumpang yang tertinggal di bandara, mulai HP, dompet, uang, tas, hingga perhiasan. Kadang nilai nominalnya sangat mahal. Di sini tentunya dituntut kejujuran petugas, karena kejujuran itu yang akan membuat rasa kepercayaan publik kepada pengelola bandara semakin tinggi. Ada “iman” (kepercayaan publik) juga yang dipertaruhkan di sana. “Untuk memotivasi petugas, kami selalu memberikan reward kepada mereka. Kami juga selalu mengarahkan agar petugas selalu menjaga pelayanan, kejujuran dan integritasnya,” ujar Arif. Pihak Bandara SSK II juga akan terus meningkatkan standar pelayanan dan kebersihan di antaranya dengan menambah indeks kebersihannya. Upaya yang telah dilakukan adalah penambahan SDM, interior, alat, dan aksesibilitas. Perbaikan taman di dalam dan luar bandara juga dilakukan. Semuanya dilakukan agar bandara ini lebih indah, bersih, dan nyaman bagi penumpang. Pada tahun ini, PT Angkasa Pura II Bandara SSK II juga sedang membangun infrastruktur tambahan yakni landasan pacu dari 2.600 meter menjadi 3.000 meter agar bisa digunakan pesawat berbadan lebar jenis Boeing 747 untuk persiapan
Embarkasi Haji Riau. Selain itu sedang dibangun juga apron, dan perluasan lahan parkir. Total nilai investasinya mencapai Rp147 miliar. Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang. Dimulai dari landasan udara (lanud) bernama Simpang Tiga yang berlandasan pacu dari tanah sejak zaman Belanda dan Jepang, lanud ini terus berkembang dari waktu ke waktu. Pada tahun 1960, Landasan Udara Simpang Tiga berubah menjadi Pelabuhan Udara Simpang Tiga dengan status pelabuhan udara perintis. Statusnya naik lagi dari Pelabuhan Udara Simpang Tiga menjadi Bandar Udara Simpang Tiga terhitung tanggal 1 September 1985. Pada 1 April 1994, Bandara Simpang Tiga mulai dikelola PT Angkasa Pura II (Persero). Nama Bandara Sultan Syarif Kasim II baru digunakan dengan Keputusan Presiden No.Kep.473/ OM.00/1988-AP II tanggal 4 April 1998. Nama Sultan Syarif Kasim II diambil dari pahlawan nasional asal Siak, Riau. Sejak saat itu, Bandara SSK II terus berkembang dan kini dipersiapkan menjadi Embarkasi Haji. Tentunya standar pelayanannya merupakan standar kelas internasional. Dari lanud perintis, kini statusnya telah berganti menjadi Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. (*)
31
Ferenc Liszt Budapest International Airport
Gerbang Menuju Kota Terindah di Eropa
Siapa yang tak kenal Hungarian Goulash, Paprika, Attila the Hun, dan Sungai Danube? Semuanya bisa Anda temukan di Budapest. Kota yang mendapat julukan Parisnya Eropa Timur ini, menyimpan sejuta pesona yang tak habis memanjakan mata pelancong. Naskah: Kristiana Ika Permatasari & Adam K. Rumanda
W
alau tak banyak yang tahu, ibu kota Hungaria yaitu Budapest dinilai sebagai kota terindah di Eropa dan kota dengan julukan “Heart of Europe” ini dinobatkan oleh UNESCO menjadi warisan dunia yang dilindungi. Nama Budapest diambil dari pembagian nama wilayah kota Buda (sisi Barat) dan Pest (sisi Timur) yang dipisahkan oleh sungai Danube. Budapest memiliki bandara yang bernama Ferenc Liszt Budapest International Airport yang dikelola oleh Budapest Ferihegy International Airport Operating Plc, Bandara ini merupakan salah satu dari empat bandara komersial terbesar di antara 32
Foto: Istimewa
negara-negara anggota Uni Eropa. Bandara yang sebelumnya bernama Budapest Ferihegy ini awalnya dibangun pada 1983 untuk keperluan militer hingga kemudian pada tanggal 25 Maret 2011 secara resmi berganti nama menjadi Ferenc Liszt Budapest Internasional Airport. Nama Ferenc Liszt sendiri diambil dari nama seorang Pianis kelahiran Hungaria pada tanggal 22 Oktober 1811 bernama Franz Liszt yang merupakan salah satu komposer piano terpopuler sepanjang masa dengan karyanya yang terkenal “Liebestraum” atau “Dream of Love”. Hal Ini dibuktikan dengan diresmikannya perubahan nama bandara sebagai bentuk penghormatan selama 200
tahun kelahiran maestro tersebut. Jika nama bandara diambil dari seorang pianis legendaris Hungaria, lain halnya dengan desain arsitektur bandara yang dirancang khusus oleh desainer seni arsitektural ternama asal Hungaria, Karoly David Jr. Gedung terminal tersebut ia rancang mirip dengan pesawat yang dilihat dari pemandangan atas, dan dimulainya pembangunan bandara Ferenc Liszt pada tahun 1942 di daerah ibu kota dengan luas 525 km2. Penerbangan perdana di Ferenc Liszt Budapest Internasional Airport adalah pada tahun 1943 dan sempat diberhentikan operasionalnya selama setahun dikarenakan banyaknya
kerusakan di bandara akibat dari Perang Dunia II sehingga perlu dilakukan perbaikan serta renovasi sampai dengan tahun 1950. Setelah kembali beroperasi, maskapai yang melakukan penerbangan internasional di bandara tersebut hanya beberapa tujuan antara lain Praha, Bucharest, Warsawa, dan Sofia. Berdasarkan data dari Budapest Airport Key Highlights 2012, maskapai-maskapai yang beroperasi di bandara tersebut antara lain adalah Ryanair, Wizz Air, Lufthansa, EasyJet, KLM, British Airways, Air France, Travel Service, Norwegian Air Shuttle, dan Swiss International. Sejak lebih dari 70 tahun beroperasi, Ferenc Liszt Budapest Internasional Airport berhasil meraih status bebas dari Schengen yaitu perjanjian yang dibuat oleh sejumlah negara Eropa untuk menghapuskan pengawasan perbatasan territorial negara, pembebasan Schengen tersebut mereka dapatkan setelah diterapkan beberapa sistem keamanan di bandara dengan mekanisme inspeksi ulang yang lebih ketat. Selain itu, pengelola bandara telah melakukan investasi menyeluruh dengan mengeluarkan biaya sebesar 300 juta euro atau sekitar 4,3 triliun rupiah untuk mengembangkan infrastruktur bandara seperti renovasi Terminal 2A dan 2B, pengembangan area bisnis dan perkantoran, tempat parkir kendaraan baru, serta pembangunan
SkyCourt. SkyCourt merupakan ruang tunggu penumpang yang juga sebagai penghubung antara Terminal 2A dan 2B resmi beroperasi pada 27 Maret 2011. Proyek inovatif modernisasi bandara ini merupakan karya arsitek Zoltan Tima yang didominasi oleh struktur pemasangan kacakaca yang membuat penumpang dapat menyaksikan hiruk-pikuk pergerakan pesawat di landside dari dalam gedung terminal. Tak hanya itu saja, di dalam bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 24.000 m2 ini disediakan berbagai macam restaurant maupun tenant-tenant yang menyediakan berbagai souvenir khas kota eksotis tersebut. Dengan adanya SkyCourt, Terminal 2 saat ini dapat menampung kapasitas sekitar 11 juta penumpang per tahun dari sebelumnya kapasitasnya hanya 7 juta penumpang per tahun. Dengan seluruh peningkatan fasilitas dan komitmen dari pengelola bandara untuk memberikan pelayanan terbaik, Bandara Internasional Ferenc Liszt Budapest diberikan penghargaan oleh Skytrax pada tahun 2014 sebagai salah satu Most Impoved Airports 2014. Hasil Skytrax Awards tersebut berdasarkan pada survei kepuasan pelanggan dari pelanggan seluruh dunia terhadap suasana dan kebersihan terminal (Skycourt, Terminal 2A dan 2B).
Ferenc Liszt yang berjarak 16 km dari pusat kota ini, para pengguna jasa atau wisatawan dapat menggunakan transportasi umum yang sudah beroperasi sejak 1968 yang kini telah saling terintegrasi dengan bandara yaitu kereta yang dikelola oleh Perusahaan Kereta Api Nomor satu di Hungaria, Magyar Allamvasutak Zrt. (MAV) atau bus Budapest Transport Company (BKV). Bandara Ferenc Liszt juga menyediakan berbagai macam fasilitas-fasilitas termasuk ATM, penitipan tas/bagasi, P3K, tenanttenant, layanan anak, wheelchair, kantor pos, restaurant, Gereja, Free WiFi, informasi turis, dan hotel. Beberapa rekomendasi hotel berbintang dengan fasilitas antar jemput untuk para wisatawan yang ingin menginap dekat Bandara Internasional Ferenc Liszt antara lain Sarokhaz Panzio, Hotel Ferihegy, Airport-Hotel Budapest, Halasz Airport Panzio, Budapest Airport Hotel Stacio Superior Wellness & Konferencia, dan Hotel Sunshine. Bagi para traveler asal Indonesia yang ingin pergi dan menikmati keindahan kota Budapest, berbagai maskapai menyediakan penerbangan internasional rute Jakarta-BudapestJakarta yaitu diantaranya Qatar Airways, Turkish Air, Lufhansa, KLM, dan lain-lain. (*)
Untuk dapat mencapai Bandara 33
REVIEW
AGILITY: Bukan Singa yang Mengembik Penulis Penerbit Halaman Harga ISBN
: Rhenald Kasali, Ph.D : PT Gramedia Pustama Utama (2014) : 254 halaman : Rp 140.000,: 978-602-03-1198-2
M
erayakan ulang tahun ke 30 tahun PT Angkasa Pura II (Persero) berkerjasama dengan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D membuat sebuah buku bertemakan manajemen sekaligus self-development yang berjudul Agility: Bukan Singa yang Mengembik. Buku yang juga merupakan salah satu serial transformasi Change! ini menjelaskan tentang perubahan yang menekankan pada agility [uh-jil-i-tee] yang dimetaforakan dari hewan Singa memiliki fokus, berkarakter, berani berjuang dengan mentalitas pemenang yang diharapkan oleh manajemen. Agility juga diartikan sebagai suatu kapabilitas yang harus dibangun secara berkesinambungan agar organisasi mampu merespons perubahan dengan tangkas, efektif, tepat waktu, dan berkelanjutan. Dibagi kedalam 12 (dua belas) bagian, secara garis besar buku ini menjelaskan tentang perjuangan Komisaris, Direksi, General Manager dan karyawan-karyawan yang melakukan usaha-usaha yang impossible menjadi possible. Seperti tentang Bekerja dalam Duka di Bandara Sultan Iskandar Muda pada tragedi Tsunami Aceh tahun 2004, Membuat pelayanan penerbangan komersial per 10 januari 2014 di Bandara Halim Perdanakusuma, Percepatan pembangunan Terminal 3 dengan konsep design and build dari target waktu waktu 4 tahun menjadi 30 bulan, serta kisah-kisah lainnya Kemudian tantangan-tangan yang akan dihadapi oleh AP II dalam menghadapi kebijakan ASEAN Open Sky sebagai konsekuensi dari ASEAN Economic Community yang membuat persaingan akan semakin terbuka di bisnis penerbangan pada persaingan antar maskapai dan antar bandara yang paling menunjang dari sisi infrasktruktur pendukung, keamanan, fasilitas, dan pelayanan, khususnya 5 (lima) bandara utama di Indonesia diantaranya Kualanamu (Medan), Soekarno-Hatta (Cengkareng), Juanda (Surabaya), Ngurah Rai (Bali), dan Hasanuddin (Makassar). Dijelaskan juga tentang konsep Aerotropolis yang merupakan masa depan AP II, bandara yang tadinya hanya menjadi bandara di sebuah kota (city airport), berubah menjadi Kota Bandara (airport city) sehingga menjadi active driver untuk perkembangan ekonomi perkotaan dan regional. Buku ini perlu masuk dalam daftar belanja buku anda karena sangat menarik dalam membahas proses transformasi perusahaan pengelola kebandarudaraan di Indonesia, serta dapat membantu anda dalam memahami esensi-esensi dari sebuah gerakan yang muaranya sudah lama dinantikan oleh semua orang, yaitu: PERUBAHAN!
34
REVIEW
The Hijacking was just the beginning....
S
etelah melejit dengan Taken, kini Liam Neeson beraksi kembali di film aksi menegangkan berjudul Non-Stop. Film ini menceritakan tentang Bill Marks (Liam Neeson) seorang air marshall yang selalu menyamarkan identitasnya sebagai penumpang tiap melakukan perjalanan dengan pesawat terbang bersama rekannya melakukan penerbangan antar atlantik berangkat dari New York menuju ke London untuk melakukan sebuah misi.
Saat berada dalam pesawat, Bill Marks bertemu dengan seorang perempuan bernama Jen Summers (Julianne Moore) yang akhirnya duduk bersebelahan dan saling berbincang. Kemudian dimulailah ketegangan saat Bill Marks menerima pesan pendek yang berisi ancaman bahwa akan ada penumpang pesawat yang mati tiap 20 menit jika tidak melakukan transfer uang sebesar US$ 150.000.000 ke sebuah nomor rekening, namun belum selesai menemukan pelaku tersebut Bill Marks ditambah terkejut dengan penemuan sebuah bom waktu yang akan siap meledak. Bill Marks pun berpacu dengan waktu untuk mematikan bom waktu tersebut sambil harus memecahkan teka-teki untuk menemukan pelaku di dalam pesawat sebelum korban bertambah. Bagi penikmat film bergenre Action-Thriller, Non-Stop menyajikan tontonan yang mampu membuat dan membangun ketegangan terjaga mulai dari awal hingga akhir, anda pun seolah berperan menjadi detektif sambil menebak siapa pelakunya hingga jawabannya ditemukan di akhir film. Kami sarankan juga bagi anda film ini cocok untuk ditonton di akhir pekan sambil ditemani kudapan kesayangan anda.
35
KOLOM dr. HANS
Waspadai Nyeri Dada yang Anda Rasakan Penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap tahunnya.
P
ada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta kematian tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun. Terjadinya kematian dini yang disebabkan oleh penyakit jantung berkisar sebesar 4% di negara berpenghasilan tinggi, dan 42% terjadi di negara berpenghasilan rendah. Kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung pembuluh darah, terutama penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030. Di Indonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah ini terus meningkat dan akan memberikan beban kesakitan, kecacatan dan beban sosial ekonomi bagi keluarga penderita, masyarakat, dan negara. Prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis dokter sebesar 0,5%. Sedangkan berdasarkan diagnosis dokter gejala sebesar 1,5%. Sementara itu, prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis dokter sebesar 0.13%. Nyeri dada merupakan keluhan yang sering dialami oleh pasien yang datang beroabat ke sentra medika dan kebanyakan sngat khawatir kalau nyeri dada tersebut merupakan gejala penyakit jantung. Sedangkan penyebab terbanyak yaitu 50% sampai
36
85 % dari nyeri dada sebelah kiri adalah disebabkan karena adanya ketegangan otot, rasa cemas yang berlebihan, dan gangguan pada saluran cerna. Sehingga yang sering ditakutkan oleh kebanyakan orang yaitu nyeri dada yang berhubungan dengan penyakit jantung hanya 15% dari semua keluhan nyeri pada dada sebelah kiri.
mengangap remeh nyeri dada karena nyeri dada akibat jantung bisa berakibat fatal sehingga menyebabkan kematian. Nyeri dada akibat jantung harus segera mendapatkan pertolongan dalam hitung menit, sehingga kita harus memahami tanda – tanda atau gejala nyeri dada yang mungkin disebabkan karena penyakit jantung.
Penelitian terkait penyebab nyeri dada pernah dilakukan di Swiss dengan melibatkan 672 pasien. Pasien-pasien tersebut datang dengan keluhan nyeri dada. Namun setelah menjalani pemeriksaan, nyeri dada yang diakibatkan oleh penyakit jantung hanya sekitar 16 persen. Penyebab paling banyak ialah masalah otot, yaitu sekitar 50 persen.
Nyeri dada yang diakibatkan oleh jantung karena jantung itu sendiri tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup disebabkan penyempitan atau sumbatan dari pembuluh darah yang mensuplaly darah ke jantung sehingga terjadi keadaan yang disebut hypoxia atau kekurangan oksigen dari otot jantung yang ditandai dengan keluhan nyeri. Jantung terletak di tengah-tengah dada agak sedikit ke kiri. Oleh karena itu, tidak semua
Namun demikian kita tidak boleh
nyeri dada akibat jantung dirasakan di sebelah kiri Gejala Nyeri dada yang disebabkan oleh Jantung, adalah sebagai berikut : 1.Rasa Nyeri Perasaan nyeri dapat seperti ditusuktusuk atau seperti tertindih benda berat, tertekan, sesak berat, dan rasa terbakar. Nyeri tidak dapat ditunjuk dengan tepat disatu titik saja. Hal ini disebabkan karena jantung termasuk organ dalam sehingga sifat nyerinya adalah nyeri yang tidak terlokalisasi. Umumnya, seorang Pasien akan menunjukkan tempat nyerinya dengan seluruh telapak tangannya ketika ditanya di mana letak nyeri dirasakan, bukan dengan satu jari. Nyeri tidak dipengaruhi oleh posisi tubuh. Posisi berdiri, duduk, berbaring miring ke kanan, kiri, dan sebagainya tidak akan memengaruhi rasa nyeri. Nyeri akibat jantung tidak bertambah sakit saat menarik ataupun mengembuskan napas. Jika nyeri bertambah dengan menarik napas, maka penyebab nyeri dada lebih dicurigai disebabkan oleh paru-paru atau otot dinding dada. 2.Lokasi Nyeri Nyeri dada bisa terjadi disebelah
kanan, bila yang mengalami kerusakan jantung sebelah kanan. Nyeri dapat berupa perasaan tidak enak dibagian punggung, bila yang mengalami kerusakan jaringan jantung belakang. Nyeri bisa dirasakan di ulu hati dan sering disangkan sebagai sakit maag, bila bagian bawah jantung yang mengalami kerusakan. 3.Penjalaran Nyeri Ciri khas nyeri adalah menjalar melalui saraf hingga ke bahu, lengan kiri, tembus ke punggung, dan leher. Tempat-tempat tersebut khas untuk penjalaran nyeri dari jantung. 4.Gejala yang mengikuti Nyeri dada akibat jantung umumnya diiringi oleh gejala saraf simpatis lainnya, yakni gejala seperti saat seseorang cemas. Gejala simpatis tersebut antara lain berkeringat dingin, denyut jantung cepat, lemas, mual, dan muntah. 5.Waktu Nyeri dada akibat jantung terjadi pada saat kerja jantung kita meningkat, misal saat beraktivitas, sesaat setelah beraktivitas, sedang marah, emosi, atau stres. Nyeri
berkurang dengan istirahat dan menenangkan diri. 6.Nyeri dada yang tidak berhubungan dengan jantung •Rasa nyeri setelah menelan makanan atau kesulitan menelan •Rasa sakit membaik atau bertambah nyeri tergantung pada posisi tubuh •Nyeri dada membaik atau memburuk ketika menarik nafas atau batuk •Nyeri saat dada ditekan •Nyeri diikuti deman, batuk, pilek , badan pegel •Nyeri punggung yang menjalar sampai ke dada depan. Sehingga dengan adanya informasi ini, setiap ada rasa nyeri dada tidak membuat kita panik tapi tetap dalam kewaspaan akan adanya serangan jantung. Untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung selain dari keluhan nyeri dada khas jantung juga harus dilakukan pemeriksaan rekam jantung dan pemeriksaan enzim jantung. (*)
37
THE INTERVIEW: HARIS, SE Membuka halaman 8 di majalah Airport World edisi Oktober-November 2014 yang diterbitkan Airport Council International, maka Anda akan menemukan 1 halaman penuh foto Haris, satu-satunya orang Indonesia yang meraih gelar International Airport Professional. Tidak bisa dipungkiri bahwa Haris merupakan salah satu aset besar yang dimiliki PT Angkasa Pura II (Persero). Pewawancara: Adam K. Rumanda
Boleh diceritakan kesibukan apa yang sedang dikerjakan?
Pengelolaan Pusat Pelatihan posisi yang saya duduki sekarang.
Saat ini kesibukan yang sedang saya jalani adalah mengerjakan beberapa pekerjaan kantor yang memerlukan fokus yang cukup tinggi antara lain : Corporate University, Approval Diklat, Penyelesaian Diklat Mandatory, Desain Program Diklat, dll. Disisi lain saya juga harus fokus pada penyelesaian thesis project saya yang sudah due-date serta sertifikasi ICAO-Instruktur.
Saat ini sebagai satu-satunya peserta dari Indonesia yang meraih gelar International Airport Professional dari The Global ACI-ICAO, seperti apa kendala dan suka duka saat menjalani pendidikan AMPAP?
Secara singkat, bisa diceritakan latar belakang pendidikan dan pekerjaan sebelum menjabat sebagai Manager/Asisten Deputi? Latar belakang pendidikan saya adalah S1 Manajemen Transportasi dari STMT Trisakti dan sekarang dalam tahap penyelesaian akhir thesis di SBM-ITB untuk mendapatkan gelar MBA. Saya memulai karir di AP II sebagai Airport Information Officer Tahun 2002, kemudian berpindah posisi kekantor pusat sebagai HRA Staf dan mendapatkan promosi sebagai Kepala Dinas Kesejahteraan Pegawai BSH di tahun 2008, berpindah kembali ke Kantor Pusat sebagai Assistant Manager of Organization and Job Evaluation, Assistant Manager of Training dan kemudian menjadi Assistant Deputy 38
Terima Kasih sebelumnya, ya memang benar saat ini saya menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan gelar International Airport Profesional melalui tahapan program Global ACI-ICAO Airport Management Profesional Accreditation Program (AMPAP). Sebenarnya pencapaian ini adalah sebuah kebetulan karena saya mendapat kesempatan pertama mengikuti program AMPAP dan ini semua semata adalah berkah yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa serta kesempatan yang telah diberikan oleh Perusahaan. Program AMPAP adalah sebuah program diploma yang dilaunching oleh ACI-ICAO untuk mencetak professional dibidang Airport dan menciptakan sebuah standar kualitas SDM bagi para Senior Manager dalam airport industry. Program ini terdiri dari 6 modul kursus (3 kursus tatap muka dan 3 online kursus) semua
tahapan harus diselesaikan jangka waktu 3 tahun, semua materi merupakan knowledge inti yang harus dimengerti dan dipahami oleh para pelaku di industry airport. AMPAP menggabungkan Knowledge, Best Practices dan Regulation secara terstruktur dan sistematis serta Global Networking sebagai nilai tambah sehingga menjadikan program ini sangat stratejik dan bernilai. Dibeberapa Negara seperti Malaysia, India, Singapore, Africa, Munich, dan lainnya mereka menjadikan program ini sebagai sebuah standar bagi para Senior Manager mereka sehingga telah banyak menghasilkan banyak lulusan AMPAP yang berasal dari Negara tersebut. Pertama kali saya mengikuti program AMPAP tahun 2011 adalah saat saya mendapatkan Fellowship program ATS Gate Way Course di Malaysia, kemudian dilanjutkan 3 kursus online yang terdiri dari Airport Operation Safety and Security (AOSS), Airport Commercial and Finance (ACF) dan Airport Planning and Development (APDE). Sedangkan 2 kursus tatap muka lainnya yang saya ikuti adalah Airport Public Relation and Communication di Abudhabi dan Developing Customer Service Culture at The Airport di San Francisco, USA. Program AMPAP
mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi bukan hanya dari sisi materi tetapi juga dari sisi teknis seperti learning technology yang diterapkan, perbedaan zona waktu, serta durasi waktu yang dibatasi. Dilain hal kami juga diharuskan untuk membuka komunikasi dengan anggota kelompok dari berbagai negara yang belum pernah kita temui untuk menyelesaikan tugas tugas yang diberikan. Sungguh sebuah pengalaman yang tidak terlupakan.
Apa saja manfaat yang dirasakan setelah mengikuti AMPAP, baik bagi individu maupun perusahaan? Banyak manfaat yang saya dapatkan setelah mengikuti program ini, hal yang pertama saya rasakan adalah saya lebih mengerti dan memahami tentang Knowledge dan Best Practices pengelolaan Airport, Mendapatkan pengakuan Professional di dunia International dan Memperluas Networking... alhamdulillah saat ini saya mempunyai begitu banyak teman diberbagai Airport Dunia melalui AMPAP Communities of Practices yang memungkinkan saya untuk bisa berbagi dan berkomunikasi dengan para expert dan praktisi airport. Bagi Perusahaan hal ini adalah sebuah Investasi Human Capital yang nantinya akan berimpact pada peningkatan Business Performance dan Level of Service sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Airport merupakan sebuah industri yang sarat aturan dan pengetahuan yang sangat spesifik untuk itu pemahaman menyeluruh mengenai Core Knowledge Airport menjadi kata kunci keberhasilan pengelolaan bandara. Saya yakin dengan pemahaman materi AMPAP maka kita akan mampu menjawab tantangan pengelolaan airport yang semakin kompleks.
Program-program apa saja yang yang sedang dikerjakan bersama Tim Diklat untuk karyawan AP II?
Banyak hal yang sedang kami persiapkan diunit Diklat, karena saat ini kami sedang menata berbagai kebijakan didalam Pengembangan Karyawan di PT AP II salah satu pekerjaan besar yang sedang kami laksanakan adalah Pembentukan Corporate University (CorpU)yaitu sebuah pendekatan baru didalam menciptakan Learning Organization diperusahaan dengan melibatkan seluruh resource yang ada mulai dari Top Management sampai kepada seluruh Business Function, semua akan terlibat dalam proses pembelajaran, dari menganalisis kebutuhan diklat, mendesain program, sampai kepada mendeliver materi diklat dengan pendekatan konsep Leader as a Teacher. Saat ini di CorpU proses yang sudah kami lakukan adalah : readiness assessment, penyusunan masterplan corporate university, learning focus development (fokus pembelajaran) yang mengacu pada sasaran stratejik perusahaan, Learning Path untuk 305 posisi jabatan, pembentukan bisnis akademi dan penetapan learning council, dan kita berharap dalam waktu dekat kita akan segera melaunching Corporate University PT AP II. Hal lain yang tidak kalah penting adalah bagaimana kami juga sekarang fokus pada penyelesaian diklat mandatory serta bagaimana kita mengarahkan kegiatan training yang selama ini dinilai sebagi Cost Center bisa diarahkan menuju Profit Center. Yang kami lakukan adalah penyiapan program diklat mandiri yang diakui secara nasional maupun Internasional…salah satu programnya adalah Airport Management Excellence Program (AMEP), Diklat PKP-PK, Diklat Purna Bhakti, Airport Supervisory Advancement Program (ASAP) dll. Program ini akan memberdayakan source internal secara maksimal dan diharapkan bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan internal perusahaan tetapi juga bisa berpotensi pendapatan jika dikomersialisasikan untuk kebutuhan eksternal.
Di unit Pendidikan & Pelatihan (Diklat) di Kantor Pusat boleh diceritakan suasana kerjanya seperti apa? Apakah juga dikondisikan agar seluruh personil nyaman dan happy dalam berkerja? Mengingat kompleksitas dan beban pekerjaan yang cukup tinggi maka kami coba membangun suasana kerja yang fun dan kondusif dengan lebih mengutamakan kerjasama dan distribusi pekerjaan yang merata. Karena kami yakin dengan hubungan personal yang baik maka akan membantu percepatan penyelesaian pekerjaan.
Mari kita bicara soal senangsenang, bila waktu senggang apa saja hobi/kegemaran yang dilakukan bapak? Saya suka memancing, basket, dan bilyar ketiga hal ini adalah kegemaran yang dulu sering saya lakukan, namun sekarang karena keterbatasan waktu sulit bagi saya untuk melakukan kegiatan tersebut.
Boleh diceritakan juga bila saat libur weekend kegiatan apa saja yang dilakukan ketika sedang tidak menjalankan tugas kantor? Saat weekend adalah saatnya bagi saya untuk menghabiskan waktu dengan keluarga, keseimbangan ini harus kita jaga karena hampir sebagian besar waktu kita habiskan dikantor. Pergi nonton, makan, dan jalan jalan adalah kegiatan weekend yang selalu saya lakukan dengan istri dan anak saya tercinta
Sebagai motivasi karyawan lainnya, apa tips tentang kesuksesan dalam bekerja? Hidup adalahrangkaian proses dan setiap kejadian didalamnya adalah sebuah bagian yang akan menjadikan kita lebih kuat dan besar. (*)
39
AVIATION UPDATE
Tragedi Indonesia AirAsia, Duka Bagi Dunia Penerbangan
Foto: Pesan dari penumpang di Bandara Internasional Changi, Singapura, yang ditujukan kepada para penumpang dan kru pesawat QZ 8501 (New StraitsTimes)
Tragedi menghampiri dunia penerbangan Indonesia. Tepat pada 28 Desember 2014, pesawat Indonesia AirAsia QZ 8501 yang melayani penerbangan rute Surabaya - Singapura dengan membawa 162 orang terdiri dari penumpang dan kru pesawat dinyatakan hilang sebelum akhirnya diketahui jatuh di wilayah perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
H
ingga kini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT masih menyelidiki penyebab dari kecelakaan tersebut. Adapun tim KNKT dapat fokus bekerja karena kotak hitam dan seluruh perangkatnya sudah ditemukan berkat kegigihan dari tim Basarnas. Di sisi lain, proses pencarian penumpang dan kru QZ 8501 telah dihentikan. Hingga operasi terakhir, sebanyak 97 orang telah teridentifikasi dari total 162 orang yang ada di pesawat. Penghentian operasi SAR ditandai dengan prosesi tabur bunga yang digelar pada 22 Maret 2015 dan diikuti juga oleh para anggota keluarga 40
penumpang dan kru pesawat. Acara tabur bunga dan doa bersama keluarga penumpang QZ 8501 berlangsung dengan prosesi militer yang dipimpin oleh Kepala BASARNAS, Marsekal Madya TNI F.H Bambang Soelistyo. “Prosesi tabur bunga dan doa bersama ini secara khusus kami persembahkan kepada keluarga penumpang QZ 8501 guna mengenang orang-orang terkasih mereka. Sekali lagi atas nama keluarga besar AirAsia, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BASARNAS, seluruh elemen TNI dan POLRI, termasuk tim DVI, dan pihak-pihak lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, atas dukungan tanpa batas yang telah diberikan
kepada kami dalam mendampingi keluarga,” jelas Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko melalui siaran pers yang diterima Beranda Indonesia. “Meskipun operasi pencarian telah ditutup, namun kami akan tetap mendampingi keluarga penumpang dan kru QZ 8501. Dua setengah bulan bukanlah waktu yang singkat bagi kita yang telah terus bersama-sama melalui masa-masa sulit, dan kita selamanya akan tetap menjadi suatu kesatuan utuh sebagai keluarga besar. Kami berterimakasih atas dukungan, kerjasama dan kesabaran pihak keluarga selama proses pencarian, evakuasi dan identifikasi,” tambah Sunu. Sementara itu, Kepala BASARNAS menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh Search and Rescue Unit (SRU) atau Potensi SAR, AirAsia, pemerintah kabupaten Kotawaringin Barat yang secara langsung terlibat dalam operasi pencarian dan evakuasi AirAsia QZ 8501 selama 85 hari lamanya. (*)
Kronologis Jatuhnya QZ 8501
05.20 Jadwal Keberangkatan
05.35 Pesawat take off dari SUB menuju SIN
06.12 Pilot meminta izin belok ke kiri dan naik ke 38.000 kaki
06.16 Pesawat masih terlihat di radar
07.54 ATC Indonesia menginformasikan ke ATC Singapura bahwa kehilangan kontak dengan QZ 8501
06.18 Pesawat hilang di radar
06.17 ATC Indonesia kehilangan kontak dengan QZ 8501
Tabur bunga di wilayah perairan Pangkalan Bun 41
AVIATION UPDATE
Langkah AP II Redam Kekacauan di BSH Akibat Delay Lion Air PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan proses pengembalian uang tiket, passenger service charge atau PSC, dan kompensasi sesuai peraturan sebesar Rp300.000, bagi calon penumpang Lion Air yang terdampak penundaan keberangkatan atau delay dan pembatalan penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta .
T
elah terjadi keterlambatan dan pembatalan penerbangan Lion Air sejak hari Rabu sore pukul 17.00 WIB tanggal 18 Februari 2015 yang mengakibatkan terjadinya akumulasi jumlah penumpang di Terminal 1A,1B, dan 3.
Telah terjadi tindakan anarkis berupa perusakan beberapa fasilitas terminal antara lain :
Dalam situasi seperti itu, tidak ada petugas Lion Air yang bisa menjelaskan tentang situasi yang terjadi, bahkan tidak terdapat satu pun petugas Lion Air di konter check in terminal tersebut. Hal itu menyebabkan para penumpang tidak mendapat kepastian, sehingga terjadi eskalasi kekecewaan dan kemarahan para penumpang.
3. Penutupan pintu masuk check in counter ke arah meeting point di Terminal 3
5. Ancaman lebih lanjut berupa pembakaran dan pemblokiran/ pendudukan runway dan apron
Penerbangan Kemenhub, Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah-I, Direksi AP-II dan Manajemen Lion Air.
Kondisi tersebut berlanjut hingga hari Jumat tanggal 20 Februari 2015, yang mengakibatkan terganggunya kegiatan penerbangan dari maskapai lain yaitu Sriwijaya Air yang berada di Terminal 1B dan AirAsia di Terminal 3 karena para penumpang Lion Air telah melakukan pemblokiran jalur operasional pelayanan penumpang (area Security Check Point 2 dan Boarding Gate) serta tertutupnya akses di Terminal 3, sehingga penerbangan dua maskapai tersebut terpaksa harus dipindahkan ke Terminal 2.
6. kondisi beberapa penumpang yang sakit dan pingsan karena telah menunggu sejak lama tanpa pelayanan yang memadai dari Lion Air.
Untuk mencegah dampak yang lebih buruk dan membahayakan keselamatan penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, rapat memutuskan :
Mengingat bahwa kondisi yang semakin tidak terkendali karena tidak adanya kepastian dari pihak Lion Air serta semakin banyaknya jumlah penumpang yang datang ke bandara untuk melakukan perjalanan, pada Jumat tanggal 20 Februari 2015 Pukul 09.00 WIB bertempat di Terminal 3 diadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh Direktur Keamanan
1. Menyelesaikan masalah dengan menertibkan dan berkomunikasi langsung dengan calon penumpang apa yang menjadi masalah dan keinginan mereka.
42
1. Memecahkan kaca di beberapa titik di Terminal 1 dan 3 2. Perusakan Computer check in di Terminal 1
Pemegang tiket Lion Air yang kecewa sempat memblokir jalan Terminal 1 BSH
4. Pemblokiran curbside di Terminal 1B
2. Sesuai ketentuan PERMENHUB no 77/2011, hak penumpang yang mengalami delay harus dipenuhi oleh pihak maskapai, berupa :
a. Refund ticket atas tiket yang sudah memiliki boarding pass
Talangan ditandatangani oleh : a. Direktur Operasi Lion Air
b. Kompensasi Rp 300.000 bagi yang delay di atas 4 jam
b. Direksi AP II
Ditambah pengembalian Passenger Service Charge (PSC)
c. Direktur Keamanan Penerbangan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub
3. Namun karena pihak Lion Air tidak dapat menyiapkan dana tersebut dengan segera, diputuskan PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan dana tersebut sebagai dana talangan.
d. Kepala Kantor Wilayah I Otoritas Bandara Soekarno-Hatta
4. Pengembalian uang tersebut oleh Lion Air akan dilakukan selambatlambatnya 2 (dua) minggu.
Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan bahwa perlu segera dilakukan upaya pencegahan terjadinya eskalasi tindakan anarkis dari penumpang yang jumlahnya semakin banyak, serta mengurangi penumpukan penumpang.
Keputusan tersebut telah berhasil menurunkan dan bahkan menghilangkan potensi terjadinya tindakan anarkis yang lebih besar dan penumpang berangsur-angsur meninggalkan bandara. Dana Talangan yang disiapkan sebesar Rp 4.000.000.000, dan yang terpakai sebesar Rp 526.893.500 yang diserahkan langsung kepada para penumpang. Dana sebesar Rp 526.893.500 telah dikembalikan oleh Lion Air kepada PT Angkasa Pura II (persero) pada hari Minggu, 22 Februari 2015. (*)
5. Berita Acara Penyiapan Dana 43
BAGI NEGERI
AP II Bantu Masyarakat Sekitar Bandara Hingga Maret, PT Angkasa Pura II (Persero) telah menyalurkan bantuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan kepada masyarakat di Tangerang, Deli Serdang, dan Bandung.
D
i Tangerang, bantuan Bina Lingkungan sebesar Rp4,2 miliar diserahkan kepada masyarakat sekitar Bandara Internasional SoekarnoHatta guna membantu meningkatkan kualitas hidup khususnya di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, dan kebersihan. Secara simbolis, bantuan diserahkan oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi kepada Bupati Tangerang H. Ahmed Zaki Iskandar dan Walikota Tangerang H. Arif Wismansyah. Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk bangunan mushola di SMPN 22 Kota Tangerang, lalu ruang kelas di MI Nurul Falah, ruang di PAUD Al Khodari, serta 5 unit mobil perpustakaan keliling untuk Kecamatan Teluknaga, Kosambi, Benda, Neglasari, dan Batuceper. Di samping itu, bantuan juga diberikan dalam bentuk pembangunan toilet di SDN Kedaung Wetan 03, Kedaung Wetan 05, Kedaung Wetan Baru 1, Batuceper 1, dan MTs Darussalam. PT Angkasa Pura II (Persero) juga menyerahkan bantuan sarana MCK 44
umum untuk Desa Bojongrenged dan sarana air bersih masing-masing di Desa Bojongrered, Kelurahan Pajang, dan Kedaung Baru. Diberikan juga bantuan berupa 3 unit
mobil jenazah untuk digunakan di Kecamatan Benda, Teluk Naga, dan Neglasari. Sementara itu, sebagai upaya untuk menjaga kebersihan di Tangerang, PT Angkasa Pura II (Persero) menyerahkan bantuan berupa 45 unit gerobak sampah untuk Kelurahan Grendeng dan 25 unit motor pengangkut sampah untuk
Kecamatan Teluk Naga, Kosambi, Benda, Batucepar, dan Neglasari. Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Budi Karya Sumadi mengatakan, “Semoga bantuan ini dapat turut membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar Bandara Internasional SoekarnoHatta. Kami berkomitmen untuk senantiasa terlibat dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di Tangerang, dan masyarakat di sekitar bandara-bandara di bawah lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero).” Adapun total sejak 2003 hingga 2014, PT Angkasa Pura II (Persero) telah menyalurkan bantuan Bina Lingkungan sebesar Rp15,33 miliar.
Gambar: (Atas) kiri-kanan: Presiden Director AP II, Bupati Tangerang, dan Walikota Tangerang (Bawah) motor sampah dari AP II
Selain bantuan Bina Lingkungan, perseroan juga menyalurkan dana Program Kemitraan sejak 2001 hingga 2014 total Rp26,71 miliar untuk 1.595 mitra. “Dana Program Kemitraan ini untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM, sehingga mitra dapat mengembangkan usahanya yang secara tidak langsung berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat di sekitar bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero),” jelas Budi Karya Sumadi.
oleh Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) Andra Y. Agussalam.
yang tinggal di sekitar bandara,” jelas Andra Y. Agussalam.
“Semoga bantuan dari program Bina Lingkungan ini berguna bagi warga di sekitar Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II. PT Angkasa Pura II (Persero) selalu berupaya menyalurkan bantuan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagai wujud kepedulian sosial dengan tujuan memajukan pertumbuhan ekonomi serta kondisi lingkungan sosial warga
PT Angkasa Pura II (Persero) juga menyerahkan bantuan senilai Rp1,37 miliar bagi warga di sekitar Bandara Internasional Kualanamu. Bantuan yang diberikan berupa 3 unit posyandu, 5 toilet, dan ruang untuk pendidikan anak usia dini atau PAUD. (*)
Sementara itu di Pekanbaru, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan serah terima bantuan berupa 2 unit posyandu, 8 toilet, dan 2 gedung serba guna dengan nilai total sekitar Rp1,1 miliar untuk dimanfaatkan oleh warga di sekitar Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II. Penggunaan fasilitas-fasilitas tersebut secara simbolis diresmikan
Gambar: Mobil ambulance, mobil jenazah, dan mobil perpustakaan keliling yang disumbangkan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) untuk dipergunakan oleh masyarakat di sekitar Bandara Internasional SoekarnoHatta. Secara simbolis, bantuan tersebut diserahkan kepada Bupati tangerang dan Walikota Tangerang oleh Presiden Director PT Angkasa Pura II (Persero). 45
Jambore Aviation Security 2015 22-28 Maret 2014 Situ Lembang, Cimahi, Jawa Barat
46
Selama hampir 1 minggu, tepatnya pada 22-28 Maret lalu, sekitar 300 petugas aviation security dari seluruh bandara di Indonesia ditempa di Pusdiklat Komando Pasukan Khusus TNI AD, Situ Lembang, Jawa Barat. Mereka dilatih untuk meningkatkan wawasan bela negara serta jiwa korsa. Latihan dengan tajuk Jambore Avsec
ini juga bertujuan untuk membina sikap, mental, kedisiplinan dan kerjasama.
menjaga kehormatan.
Petugas aviation security adalah salah satu garda terdepan dalam hal keamanan, keselamatan, dan pelayanan di bandara, sehingga dituntut untuk selalu sigap dan tanggap dalam pelaksanaan tugas dan mampu menangkal segala halangan serta hambatan dengan tetap
47
Tony: “Kami berkomitmen terhadap pelayanan” Majalah ternama TIME baru saja merilis TIME 100, daftar dari 100 individu paling berpengaruh di dunia. Di dalam daftar yang dipublikasikan pada Maret lalu itu, hanya muncul dua nama asal Asean: Presiden RI Joko Widodo dan seorang industriawan di dunia aviasi, Tony Fernandes.
Pewawancara: Raydion Subiantoro
“Setelah mengetahui hilangnya AirAsia 8501, Tony Fernandes menghentikan kekacauan dengan cukup menjadi dirinya sendiri, yaitu seorang family man dan pemimpin perusahaan. Dia memandu perusahaan dan karyawan melewati horor. AirAsia tetap melayani penumpang, dan Tony berperan sebagai teman, serta ayah dan anak bagi keluarga yang hari-hari gelapnya belum usai,” tulis Richard Branson dalam testimoninya kepada TIME terkait terpilihnya Tony Fernandes ke dalam TIME 100. Kepada The Daily Mail, Tony menceritakan bahwa dirinya tengah bersiap pergi dengan kedua anaknya dengan mobil pribadi sebelum telepon genggam milikny berdering. Dan ternyata, yang menelepon adalah Chief Operations AirAsia Bo Lingam, tepat pukul 08.30 waktu Kuala Lumpur pada hari Minggu 28 Desember 2014 untuk memberitahu bahwa pesawat yang dioperasikan AirAsia Indonesia bernomor penerbangan QZ 8501 hilang kontak, dimana kemudian diketahui pesawat itu jatuh dengan korban tewas sebanyak 162 orang terdiri dari penumpang dan kru pesawat. “Ini adalah mimpi terburuk setiap pemimpin maskapai di dunia,” jelas Tony. Kejadian itu tampaknya tidak membuat Tony jatuh menapak bumi tanpa bisa bangkit lagi. Secara pribadi, Tony berupaya melakukan 48
apa yang dia bisa untuk membantu atau meringankan beban seluruh orang yang terkena dampak, apakah itu keluarga korban atau karyawan yang membutuhkan dukungan moral. Dia langsung mendatangi keluarga korban di Surabaya tanpa takut menjadi sasaran tembak. Tony juga ikut mengantar jenazah pramugari Khairunnisa Haidar Fauzi ke Palembang. Dia juga mengirim surat kepada seluruh orang yang setidaknya pernah membeli tiket AirAsia. Surat yang dikirim atas nama pribadi itu dibuka dengan kalimat: “Beberapa pekan terakhir adalah masa-masa paling sulit dalam hidup saya sejak mendirikan AirAsia 13 tahun lalu.” Cara-cara Tony menghadapi mimpi buruknya ini adalah yang membuat TIME menempatkan dia di daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia pada 2015, selain tentu saja kesuksesannya membawa AirAsia sebagai LCC terbaik di dunia dalam 6 tahun terakhir. Untuk mengenal lebih dekat mengenai visi dan misi Tony di pasar Indonesia, simak wawancara tim Beranda Indonesia di sela-sela kesibukan pria asal Malaysia ini.
“Fokus kami adalah perluasan jaringan termasuk di Indonesia” pemerintah. Apa yang telah dilakukan Presiden Joko Widodo baru-baru ini sungguh luar biasa. Presiden telah menambah daftar negara penerima fasilitas bebas visa, dan ini tentu menjadi stimulan bagi para turis untuk berkunjung ke Indonesia. Dari AirAsia sendiri, apa langkah nyata mendukung pengembangan pariwisata di Indonesia? Selamat atas penghargaan dari TIME. Bagaimana perasaan Anda dapat menjadi salah satu dari orang yang paling berpengaruh di dunia? Saya merasa terhormat, terkejut, sekaligus bangga. Saya berterima kasih kepada seluruh rekan dan staf di AIrAsia, Queens Park Rangers, dan Caterham yang selama ini mendukung dan telah bekerja keras membantu saya. (Melalui perusahaannya Tune Group, Tony memiliki mayoritas saham di AirAsia, klub sepak bola yang berlaga di Liga Primer Inggris Queens Park Rangers, merek mobil asal Inggris Caterham, dan sejumlah perusahaan lainnya) Pasca kejadian QZ8501 apa yang akan dilakukan AirAsia? Seluruh Grup AirAsia yang terdiri dari
AirAsia Malaysia, AirAsia X, AirAsia Indonesia, Indonesia AirAsia X, AirAsia Filipina, AirAsia Thailand, Thai AirAsia X, dan AirAsia Zest, berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan terbaik dan lebih baik kepada pelanggan. Salah satu fokus kami pada tahun ini adalah perluasan jaringan termasuk di Indonesia. Selain Bali, Indonesia memiliki potensi wisata lain yang tidak kalah hebat seperti Yogyakarta, Solo, Medan, Surabaya, Ambon, Sorong, Lombok, Labuan Bajo dan lainnya. Kami berkomitmen penuh mendukung pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia melalui penerbangan hemat berkualitas. AirAsia tentu tidak bisa, bahkan hampir tidak mungkin sendirian untuk mengembangkan pariwisata di Indonesia? Tentu saja. Kami membutuhkan dukungan seluruh pihak termasuk
Salah satunya kami telah mendirikan maskapai baru dengan nama Indonesia AirAsia X yang berbasis di Bali. Maskapai ini khusus mengoperasikan Airbus A330-300 yang berbadan lebar untuk melayani penerbangan jarak jauh. Saat ini Indonesia AirAsia X memiliki jadwal penerbangan dari Melbourne dan Taipei menuju Bali, dan sebaliknya. Ke depannya, akan dibuka rute-rute baru seperti ke Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok. Di samping itu, AirAsia terus berupaya mendorong peningkatan penerbangan ke Indonesia diantaranya dengan secara aktif memperkenalkan pariwisata Indonesia melalui jaringan penerbangan Grup AirAsia di yang ada saat ini wilayah Asean, Australia, Cina, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, India dan Timur Tengah. Baik, terima kasih Tony atas kesediaannya melakukan wawancara di sela-sela waktu yang Anda yang sangat sibuk. (*) 49
ENGLISH SECTION
“Office Drama” Naskah: Iqbal Suwitamihardja
Have you read an article about office politics? Some of you must be nodding your heads right now. Even though you haven’t read or heard about this issue, I bet you were once in it. sneeded to be more cautious and sma
ave you read an article about office politics? Some of you must be nodding your heads right now. Even though you haven’t read or heard about this issue, I bet you were once in it. At first, the issue was called as the office politics and sounds so dirty, but since we are Indonesians who are really in love with soap opera show and we are into drama series, let’s make it lighter: Office Drama.
H
Isn’t the office the place you work for? Why are people starting to be involved in a situation that makes their energy drained? Where are the work goals going then? Are employees losing their social life outside the office? It is understandable when office drama dominating your life because we spend more time in the workplace compared to other places. However, I have the answers for those questions and the facts are just very shocking. In a recent survey of one of the US Research Institutions reported that 150 executives from the world’s largest companies are identified spending about 19 % of their time in the office – or about one day a week – on office politics. The numbers are even increasing every day. Terrified 50
yet?
on someone’s shoes.
The philosopher, Niccolo Machiavelli, once said “No enterprise is more likely to succeed than one concealed from the enemy, until it is ripe for execution”. The statement was spoken long long time ago before us realizing this issue in a modern life. The statement shows us that we cannot differentiate which block we will choose to survive. I am not suggesting that we should be ready for the back stabbers, but we are needed to be more cautious and smarter to face this issue.
4. Stay positive and focus!
Besides that, I also found out those employees starting the office drama because they feel the boredom. It is very logical when people need entertainment once they get bored, but what kind of entertainment? I have suggestion to keep your morale high and stay focused on the real jobs: 1. Maintain an open environment If you are in the top-management level, kindle avoid closed-door meetings and keep all employees informed about company updates and news. 2. Seek and encourage integrity Emphasize your value of ethics and honesty in workplace. Because integrated team-work is everything to create the healthy company’s culture. 3. Eliminate office rivalry Some competition can be healthy in some ways, but judging workers on how they compare with others is usually counterproductive. Do not judge someone until you walk
Sounds so cliché, but simple ways work better. Always remember your goals as the employees in the company. Put aside some disturbing rumours and keep up the good work. I also realize that these suggestions are only suggestions for those who really love the office drama. So what are you going to do if you are meant to be working in the middle of this kind of circumstances? I am proposing the thought of Plato for this concern, that “One of the penalties for refusing to participate in the politics is that you end up being governed by your inferiors”. So can we conclude that we should take a part in the drama? My answer would be yes, but do not join as the leading actors nor the supporting ones. Be the cameos and just work. And how would you do when someone invite you to a tricky question such as “Why is he chosen as the project leader?” I have the best trick to tackle that kind of question, the blogger Corey Eridon writes in the article titled The Drama-Hater’s Guide to Dealing With Office Politics that “Notice how you never really have to say much of anything -- even less and less as the conversation goes on. Chances are, the other person will lose interest when they’re not getting anything back from you. They might think you’re boring, but hey -if you’re just boring enough for them not to talk to you again about their weird political hang-ups, then consider it a win.” (*)
Sudah 1 tahun 4 bulan PT Angkasa Pura II (Persero) memiliki layanan pelanggan melalui telepon atau yang dikenal dengan contact center. Hingga kini, produk yang tergolong masih bayi ini terus mengalami pengembangan.
Foto: Angga Pranata
ngkasa Pura II selamat pagi, dengan Ina ada yang bisa dibantu?” sapa seorang penerima telepon di layanan contact center 1500138.
“A
Sapaan itu sudah mengudara di telepon sejak Januari 2014, mengawali percakapan para wakil AP II dengan masyarakat dan para pengguna jasa bandara. Layanan yang bertujuan untuk lebih mendekatkan PT Angkasa Pura II (Persero) dengan pelanggan itu resmi dioperasikan bersamaan dengan peluncuran logo baru perusahaan, sebagai simbol bahwa perusahaan ini berubah untuk lebih baik dan menjadi kebanggaan bangsa. Adapun produk ini merupakan hasil dari kerjasama antara AP II dengan PT Infomedia Nusantara, anak usaha dari PT Telkom. Guna meningkatkan pelayanan, sejak awal beroperasi hingga kini, AP II melakukan sejumlah penyesuaian terhadap layanan 24 jam ini. Pada awalnya, operasional contact center dipusatkan di Bandung, tepatnya di gedung Infomedia dengan jumlah penerima telepon atau agen 10 orang dengan pembagian kerja dibagi dalam 3 shift. Kemudian per 1 Maret lalu layanan tersebut resmi pindah ke Jakarta di Menara DEA, Mega Kuningan. Seiring dengan itu jumlah agen pun
bertambah menjadi 17 orang. Menurut data yang dimiliki Infokom Nusantara, AP II mengoperasikan layanan contact center dengan skala sedang berdasarkan jumlah agen karena perusahaan lain juga ada yang hanya diperkuat oleh 2 agen. Ke depannya akan dilakukan penyesuaian lain sehingga contact center AP II dapat semakin baik dalam memberikan solusi atau jawaban atas pertanyaan maupun keluhan pelanggan Director of Airport Service & Facilities AP II Ituk Herarindri menuturkan bahwa layanan contact center merupakan salah satu garda depan dalam melayani pelanggan. “Oleh sebab itu, sangat penting untuk selalu memperbaiki layanan contact center,” jelasnya. Supervisor Infomedia Nusantara Ryan Marlans mengatakan adanya layanan 1500138 tentu saja membuat pelanggan dapat dengan mudah menyampaikan informasi atau keluhan. Dan, melalui pendataan informasi atau keluhan tersebut diharapkan layanan contact center dapat membantu PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan berbagai evaluasi. “Di contact center, pendataan lengkap tercatat sehingga kami
Foto: Angga Pranata
Naskah: Raydion Subiantoro
“Lebih dekat ke pelanggan dengan 1500138”
Director of Airport Service & Facilities Ituk Herarindri di Pusat Layanan 1500138
berharap juga dapat membantu AP II dalam melakukan evaluasi, serta secara cepat dan tepat mengetahui permasalahan ada di mana,” kata Ryan. Dia mengungkapkan sejak beroperasi pada Januari 2014 hingga Desember 2014 sudah tercatat sebanyak sekitar 6.800 penelepon. Adapun Infokom Nusantara juga mengelola akun sosial media AP II untuk menangani pertanyaan pelanggan, dimana sepanjang tahun 51
Sepa Tres Triani, agen contact center AP II
lalu sebanyak 41.000 pertanyaan yang masuk melalui media sosial. Lebih lanjut, Ryan menuturkan, pihak AP II dan Infokom Nusantara juga harus selalu meningkatkan koordinasi sehingga permasalahan yang dihadapin pelanggan dapat cepat didapat jawabannya untuk segera diselesaikan.
Menjalani peran sebagai agen contact center 1500138 membuat Sepa belajar banyak mengenai dunia bandara terutama karena cukup banyaknya pemangku kepentingan yang terlibat di industri ini. Berikut wawancara kami dengan Sepa mengenai pengalamannya melayani keluhan pelanggan AP II.
“Apabila ada permasalahan yang belum dijawab oleh AP II, maka agen bisa panik. Apalagi jika ternyata masalah tersebut sudah ditanyakan berulang kali oleh penelepon, tetapi agen belum mendapat jawaban.”
Pernah ada penelepon yang menyampaikan keluhan dengan marah? Pernah ada hingga mengeluarkan kata-kata yang tidak enak. Kalau sudah begitu, sebagai agen harus tetap tenang dan tidak emosi lalu mencari tahu sebetulnya permasalahan ada dimana. Apabila ternyata masalah muncul karena pihak lain maka kami akan melakukan edukasi.
Keluhan yang masuk melalui telepon, dari data yang ada saat ini lebih banyak bertanya terkait pelayanan di bandara seperti kebersihan toilet, lahan parkir, kemacetan di bandara, dan sebagainya.
Sering ada yang marah seperti itu? Setiap bulan pasti ada yang marah-marah, sekitar 3 penelepon ada setiap bulannya.
Tidak sedikit pula yang bertanya mengenai delay yang dialami, pembatalan penerbangan oleh maskapai, serta masalah lain yang sebetulnya merupakan wewenang dari perusahaan penerbangan.
Bagaimana cara menghadapi penelepon yang marah-marah seperti itu? Nada suara agen harus tenang dan relaks, jangan meninggi, karena pelanggan mendengarkan suara. Kalau tatap muka kita bisa dengan senyuman menghadapi pelanggan yang mengeluh, tetapi melalui telepon yang bisa dilakukan adalah melakukan smiling voice.
“Jika ada penelepon yang mengeluhkan apa yang menjadi wewenang pemangku kepentingan lain di bandara maka kami akan melakukan edukasi. Contohanya kalau penelepon bertanya mengapa penerbangannya delay, maka yang kami sampaikan adalah hak mereka sebagai pemegang tiket sesuai dengan peraturan pemerintah,” jelas Ryan. (*)
Apa stres menghadapi penelepon yang marah-marah? Tidak, kami harus tetap yakin dan berupaya mencari apa permasalahannya agar bisa cepat dicari solusinya.
Apa itu smiling voice? Kita seolah berhadapan langsung dengan pelanggan, jadi menjawab telepon tetap dengan senyuman. Ini dilakukan sebagai upaya agar pelanggan tahu kita ikhlas melayani. Apakah lelah menghadapi penelepon yang marah-marah? lalu bagaimana memotivasi diri? Lelah sih tidak tapi takut dan bingung apabila tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi atau bagaimana penyelesaiannya. Pelanggan harus diyakinkan bahwa semua masalah ada jalan keluar. Agen juga harus relaks dan menjaga mood. (*)
Suasana bekerja di pusat layanan 1500138 di Jakarta
52
Bandara Raja Haji Fisabilillah
“The Modern Melayu Airport”
disematkan desain interior bercorak melayu yang dipadu dengan gaya modern sehingga bandara ini disebut dengan The Modern Melayu Airport. Di luar bandara terdapat hall yang cukup lega untuk titik temu antara penumpang pesawat dan penjemput atau pengantar. Tidak hanya Rahadian yang terkagumkagum dengan terminal baru ini. Masyarakat Tanjung Pinang pun merasa bangga, seperti yang dituturkan oleh Bondan Dwi Kurnianto, seorang personil aviation security di Bandara Raja Haji Fisabilillah.
Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, memiliki landmark baru sejak beroperasinya terminal anyar Bandara Raja Haji Fisabilillah pada 20 November 2013. Naskah: Raydion Subiantoro Foto: Angga Pranata Begitu mendarat di Tanjung Pinang dari Jakarta pada 27 April lalu, Rahadian Anandianto tidak menyangka akan menjumpai bandara indah dan megah. Eksekutif di perusahaan multinasional itu datang ke Tanjung Pinang bersama sejumlah rekan kantornya. Mereka takjub dengan desain terminal baru Bandara Raja Haji Fisabilillah, di samping juga kagum dengan suasana nyaman dan lingkungan yang bersih. Satu kesan masih berbekas di benaknya hingga sekarang yakni toilet di bandara bersistem auto eletricity yang ramah lingkungan. “Saya tidak menyangka bandara di Tanjung Pinang seperti ini. Dengan bandara yang bagus, bersih, dan modern, itu melengkapi perjalanan saya ke Lagoi,” jelas Rahadian. Lagoi adalah satu kawasan wisata
ternama di Tanjung Pinang yang akrab di telinga wisatawan kelas atas asal Singapura dan Malaysia. Dari pengalaman Rahadian, upaya PT Angkasa Pura II (Persero) dalam mendukung pariwisata nasional melalui operasional bandara setidaknya dapat dikatakan berada di jalur yang tepat. Terminal baru Bandara Raja Haji Fisabilillah dibangun dengan luas mencapai 8.300 meter persegi atau lebih dari 4 kali lipat dari luas terminal lama. Semakin luas terminal, maka kapasitas daya tampung penumpang juga jauh meningkat menjadi sekitar 600.000 hingga 1 juta penumpang per tahub dari sebelumnya hanya 100.000 penumpang. Bangunan di bangun 2 lantai dengan check-in area di lantai bawah dan boarding lounge di lantai atas. Menyusul perluasan terminal,
Menurut Bondan, wajah takjub dan bangga para pengunjung bandara atau penumpang pesawat bukan sesuatu yang asing. Upaya menghadirkan terminal baru ini dimulai sejak 2009 dan puncaknya adalah saat diresmikan oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhyono pada Maret 2014. Kini, Bandara Raja Haji Fisabilillah terus berupaya mengundang maskapai-maskapai baru untuk membuka rute dari dan ke Tanjung Pinang. *** Sejarah panjang Bandara Raja Haji Fisabilillah dimulai pada 1950. Pada tahun itu, tentara Jepang mencari lokasi di kawasan Kijang untuk dijadikan lapangan terbang. Namun, usaha itu tidak tuntas karena kekalahan Jepang dalam perang. Kemudian, pada 1951 tim dari Jakarta melanjutkan pekerjaan tentara Jepang dan diputuskan pembangunan lapangan terbang di kawasan Kijang. Sejalan dengan itu, pada 23 Oktober 1953 Menteri Perhubungan meresmikan operasional Lapangan Terbang Kijang. Perkembangan selanjutnya, pada 16 Juli 1958 pemerintah mendirikan Detasemen Angkutan Udara Tanjung 53
Pinang yang bermarkas di Lapangan Terbang Kijang. Pada tahun itu pula operasional lapangan terbang diserahkan kepada UPT Ditjen Perhubungan Udara. Lalu, Berdasarkan keputusan Dirjen Perhubungan Udara, operasional Bandara Kijang diserahkan ke PT Angkasa Pura II (Persero). Nama bandara kemudian berubah menjadi Bandara Raja Haji Fisabilillah melalui Keputusan Menteri Perhubungan tertanggal 5 Februari 2008. *** Raja Haji Fisabilillah adalah seorang pahlawan nasional yang lahir di Kota Lama, Ulusungai, Riau, pada 1725 dan wafat di Ketapang pada 18 Juni 1874. Beliau dikenal sebagai raja yang berani melawan pemerintahan Belanda dan juga berhasil membangun Pulau Biram Dewa di Sungai Riau Lama. Karena keberaniannya, Raja Haji Fisabililah juga dijuluki sebagai Pangeran Sutawijaya di Jambi. Beliau gugur saat menyerang pangkalan maritim Belanda di Teluk Ketapang pada 1784. Jenazahnya dipindahkan dari makam di Melaka, Malaysia, ke Pulau Penyengat oleh Raja Ja’afar yang adalah putra mahkota beliau saat memerintah sebagai Yang Dipertuan Muda. *** Bandara Raja Haji Fisabilillah saat ini melayani penerbangan dari Tanjung Pinang ke Jakarta serta ke Dabo Singkep, dan sebaliknya, yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia, Lion Air, Susi Air, dan Sriwijaya Air. Sejumlah maskapai akan membuka penerbangan-penerbangan lain ke depannya. (*)
54
Terbaru dari Bandara Raja Haji Fisabilillah Kunjungan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada 12 Maret 2015. Dalam kunjungannya ke Bandara Raja Haji Fisabililah Tanjungpinang beliau memuji kebersihan Bandara RHF dan harapan beliau agar pemerintah daerah juga membantu dalam perluasan runway.
Pada 27 februari 2015, bertepatan dengan Jumat, diadakan senam bersama dan gotong royong dalam rangka program “Bandara Sehat”. acara ini dihadiri oleh Forum Komunikasi Bandara RHF Sehat yang terdiri dari PT Angkasa Pura II KC Bandara RHF, Polsek Bandara, KKP bandara RHF, BMKG, serta rekanrekan dari maskapai. Acara yang dipimpin oleh bapak Ngatimin selaku PT GM Bandara RHF cukup hangat dan penuh kekeluargaan, selain bertujuan menciptakan lingkungan sehat dan bersih, acara ini juga sebagai ajang silaturahmi komunitas bandara 55
TRAVEL
Siasat Wisata di Kota Mahal
Pemandangan Sydney Opera dan Harbour Bridge dari Macquarie’s Chair
Sydney dinobatkan sebagai kota termahal di Australia oleh majalah The Economist. Secara global, Ibu Kota dari negara bagian New South Wales ini berada di peringkat ke lima kota dengan biaya hidup tinggi setelah Singapura, Paris, Oslo, dan Zurich. Naskah & Foto: Hauri Saras Anjani
M
eskipun demikian, jangan urungkan niat Anda berlibur ke Sydney karena sesungguhnya kota ini menawarkan sejumlah tempat wisata yang dapat kita nikmati secara gratis. Dan, apabila Anda cermat, maka Anda juga bisa mendapat potongan harga untuk masuk ke lokasi wisata yang berbayar. Setiba di Bandara Kingsford-Smith, Sydney, hal yang sebaiknya Anda lakukan adalah mencari lokasi dibagikannya buku panduan turis atau tourist guide book. Di dalam buku itu Anda dapat menemukan voucher diskon untuk masuk ke sejumlah tempat wisata tertentu. Salah satu tujuan wisata yang memberi diskon lewat voucher di tourist guide book adalah Featherdale Wildlife Park yaitu kebun binatang yang letaknya di luar Sydney. Di kebun binatang ini tentu 56
saja pengunjung dapat bertemu dengan satwa khas Australia seperti Koala dan Kanguru. Australia memang memiliki cukup banyak kebun binatang. Di Sydney saja terdapat setidaknya dua kebun binatang, selain Featherdale Wildlife Park ada Taronga Zoo yang terletak di seberang Sydney Opera House. Bagi pecinta fotografi akan mendapat momen indah di Taronga Zoo karena dapat berfoto bersama Koala atau Kanguru dengan latar belakang Sydney Opera House. Di dalam tourist guide book masih banyak voucher diskon lain yang dapat Anda pergunakan untuk berkunjung ke lokasi wisata. Adapun selain menawarkan diskon lewat buku turis itu, Australia juga memberikan potongan harga tiket masuk lokasi wisata bagi pemegang
Pemandangan Three Sisters di Blue Mountains
Bus wisata berbentuk kereta di (kiri) dan Stasiun Scenic Railway (kanan) di Blue Mountains.
Pengalaman saya adalah menggunakan kartu tanda mahasiswa untuk mendapat diskon perjalanan di Blue Mountains, wilayah pegunungan yang berjarak sekitar 50 km atau 2 jam perjalanan dari Sydney.
kartu tanda mahasiswa. Jangan khawatir, karena pemegang kartu tanda mahasiswa asal Indonesia juga berhak memperoleh diskon.
Untuk menuju Blue Mountains kita harus naik kereta Blue Mountains Line dari Stasiun Central dan turun di Stasiun Katoomba, lalu melanjutkan perjalanan wisata berkeliling kota menggunakan bus milik perusahaan operator wisata. Nah, perjalanan dengan bus ini yang mendapat potongan harga apabila
Anda dapat menunjukkan kartu tanda mahasiswa. Cukup banyak tempat yang dikunjungi dengan bus, total ada 29 lokasi. Mulai dari The Carrington Hotel, Leura Mall, Leura Leura Everglades Historic House and Gardens, Leuralla Toy and Railway Museum, dan Gordon Falls. Kemudian, Three Sister yang menyajikan pemandangan menakjubkan dari Jamison Valley dan Mt. Solitary, Leura Cascades, Kiah lookout yang juga merupakan salah satu view point
Yang perlu Anda ketahui ketika berlibur ke Sydney: 1. Jika ingin berkeliling CBD Sydney terdapat bus gratis setiap 10 menit untuk wisatawan dengan nomor 555 berwarna hijau. Bus ini dapat mengantar Anda keliling lokasi wisata. 2. Biaya hidup sangat mahal di Sydney, Air Mineral dapat dibeli dengan harga 3-5 AUD per botol atau sekitar Rp 30.000-50.000, disarankan membawa botol minuman yang dapat diisi karena banyak tap water di Asutralia, selain gratis tentunya dapat menghemat pengeluaran 3. Jika berkunjung ke Sydney lebih dari 5 hari, disarankan membeli tiket terusan “MyMulti Pass” yang dapat digunakan untuk semua moda transportasi (bus, feri, trem dan train). 4. Disarankan memilih akomodasi di kawasan Central, seperti di CBD Sydney, George Street, Rawson Place, Pitt Street. Kelebihannya adalah karena lokasi yang strategis, dapat mengunjungi tempat wisata dan belanja. 5. Lokasi foto favorit para turis yang ingin mengabadikan foto diri dengan background Sydney Opera House dan Harbour bridge yaitu di Mrs Macquarie’s Chairs yang terletak di seberang Sydney Opera House.
57
ke Jamison Valley, dan Honeymoon Lookout. Lalu, The Three Sister Plaza yang merupakan tempat Anda bisa berburu souvenir, lalu air terjun Katoomba Falls, Blue Mountain Chocolate Company, Ameralias Plate World dan Katoomba Main street yang merupakan pusat kegiatan perkenomian di Katoomba. Di samping itu, jangan lewatkan The Hattery yang merupakan surga bagi pecinta topi dan pastikan juga Anda singgah ke Scenic World karena terdapat wahana yang dapat dicoba secara gratis karena sudah termasuk tiket tur, seperti Scenic Railway, Scenic Cableway, dan Scenic Skyway. Sydney juga memiliki destinasi berkelas dunia yang dapat dinikmati dengan gratis, apalagi kalau bukan Pantai Bondi atau Bondi Beach. Di pantai ini sering digelar beragam festival seperti festival
Area rumput dan jogging track di sebelah Bondi Beach
layang-layang bertajuk “Festival of The Winds”, lalu “Sculpture by The Sea” yang menampilkan karya patung para seniman-seniman di sepanjang Pantai Bondi. Patung-patung ini sungguh indah dinikmati sambil kita berjalan menyusuri pinggir pantai. Wisata gratis lainnya yang dapat
Ketika berlibur, kita tidak hanya singgah ke destinasi wisata, namun juga berkunjung ke pusat perbelanjaan yang terkenal di daerah tersebut. Di Sydney setidaknya ada dua tempat belanja terkenal yakni Paddy’s Market dan Queen Victoria Building.
memanjakan mata tidak lain adalah Sydney Opera House dan Sydney Harbour Bridge. Dua bangunan itu adalah ikon Sydney yang telah dikenal oleh hampir seluruh masyarakat dunia. Di Sydney Opera House Anda dapat menyaksikan beragam pertunjukan seni seperti teater, balet, konser musik, dan sebagainya. (*) Pintu masuk Paddy’s Market. Lokasi tempat belanja oleholeh ini dapat dijangkau dengan berjalan kaki sekitar 15 menit dari Stasiun Central.
Paddy’s Market adalah tempat tujuan utama apabila turis ingin berbelanja oleh-oleh. Di tempat ini dapat ditemukan merchandise unik khas Australia dengan harga miring. Barang-barang di sini berlabel made in China, bukan buatan asli Australia. Sementara itu, Queen Victoria Building adalah pusat perbelanjaan yang menjajakan merek-merek ternama. Letak Queen Victoria Building tepat di kawasan CBD Sydney. Bentuk bangunan pusat perbelanjaan ini cukup unik dengan ikon Queen Victoria sehingga banyak turis yang menjadikannya obyek foto. Bagian depan dan dalam dari Queen Victoria Building. Pusat perbelanjaan ini terletak di pusat kota Sydney, dapat juga dijangkau dengan berjalan kaki dari Stasiun Centra.
58