MATRIKS PRIORITAS NASIONAL
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2012 PRIORITAS 1
REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA
Tema Prioritas
Pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditopang oleh efisiensi struktur pemerintah di pusat dan di daerah, kapasitas pegawai pemerintah yang memadai, dan data kependudukan yang baik
Penanggungjawab
Wakil Presiden
Bekerjasama dengan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Menteri Sekretaris Negara; Menteri Pendidikan Nasional; Menteri Perindustrian; Menteri Koperasi dan UKM; Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; Menteri Kelautan dan Perikanan; Menteri Keuangan; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Menteri Badan Usaha Milik Negara; Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Kehutanan; Menteri Pertanian; Menteri Dalam Negeri; Menteri Riset dan Teknologi; Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; Kepala Badan Pertanahan Nasional; Sekretaris Kabinet
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (6)
Persentase instansi pemerintah (PPK-BLU) yang telah tertata kelembagaannya
50%
1,13
Persentase LNS yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya
50%
I. I.1
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Pengembangan kebijakan koordinasi dan evaluasi program kelembagaan
Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya
Jumlah peraturan / kebijakan mengenai Pedoman Umum Grand Design Sistem Kelembagaan Pemerintah Jumlah kebijakan mengenai kelembagaan instansi vertikal
1.L-1
Sosialisasi 1 Perpres
Kemen PAN dan RB
No. (1) I.2
I.3
I.4
I.5
I.6
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Evaluasi Kelembagaan Polhukam
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Evaluasi Kelembagaan Perekonomian I
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Evaluasi Kelembagaan Perekonomian II Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Evaluasi Kelembagaan Kesra
Pelaksanaan perumusan kebijakan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi
SASARAN (3) Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang polhukhankam
Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang perekonomian I
Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang perekonomian II Terlaksananya penataan kelembagaan instansi pemerintah lainnya, bidang kesra
Meningkatnya koordinasi penyusunan kebijakan dan pelaksanaan reformasi birokrasi
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4) Persentase Kementerian Negara bidang Polhukam yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya
(5) 50%
Persentase LPNK bidang polhukam yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya. Persentase Sekretariat Lembaga Negara yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya
50%
Persentase Kementerian Negara bidang perekonomian I yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya.
50%
Persentase LPNK bidang Perekonomian I yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase Perwakilan RI yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya
50%
Persentase Kementerian Negara bidang perekonomian II yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya.
50%
Persentase LPNK bidang Perekonomian II yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase Kementerian Negara bidang Kesra yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase LPNK bidang Kesra yang telah tertata organisasi dan tata kerjanya Persentase Pemda yang dievaluasi organisasi dan tatakerjanya
50%
Persentase K/L yang menyampaikan usulan reformasi birokrasi sesuai kebijakan RB Nasional Persentase K/L yang telah melaksanakan reformasi birokrasi sesuai kebijakan RB Nasional Tingkat kualitas pelaksanaan RB yg terukur sesuai dg kebijakan RB Nasional Jumlah kebijakan pelaksanaan reformasi birokrasi yang diterbitkan
75%
1.L-2
PAGU TAHUN 2012 (6) 1,10
INSTANSI PELAKSANA (7) Kemen PAN dan RB
50% 1,8
Kemen PAN dan RB
1,0
Kemen PAN dan RB
1,0
Kemen PAN dan RB
8,55
Kemen PAN dan RB
50%
50% 50% 50%
50% 85% 5
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
(1) I.7
(2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi pusat
(3) Meningkatnya pelaksanaan kebijakan PAN dan RB di pusat
(4) Jumlah K/L yang melaksanakan kebijakan program PAN dan RB sesuai dengan sasaran pembangunan nasional Persentase jumlah K/L yang mengikuti FORTEKPAN Persentase instansi yang menerima sosialisasi Persentase asistensi reformasi birokrasi kepada instansi pusat Persentase asistensi reformasi birokrasi kepada instansi daerah Persentase instansi yang menerima sosialisasi (Daerah) Jumlah Pemda yang mengikuti FORKOMPANDA Jumlah Pemda yang melaksanakan kebijakan program PAN dan RB sesuai dengan sasaran pembangunan nasional Jumlah K/L yang dimonitor dan dievaluasi Persentase KL yang diolah sesuai hasil monitoring dan evaluasi oleh tim independen dan tim qality assurance Jumlah laporan monitoring dan evaluasi program PAN dan RB Jumlah Prov/Kab/Kota yang dijadikan baseline pemetaan Jumlah Propinsi Kab/Kota yang dimonitor dan dievaluasi
I.8
Koordinasi pelaksanaan kebijakan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi daerah
Meningkatnya koordinasi penyusunan kebijakan dan pelaksanaan reformasi birokrasi
I.9
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kebijakan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi pusat
Meningkatnya koordinasi penyusunan kebijakan dan pelaksanaan reformasi birokrasi
I.8
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kebijakan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi daerah
Meningkatnya koordinasi penyusunan kebijakan dan pelaksanaan reformasi birokrasi
Jumlah Prov/Kab/Kota yang diolah sesuai hasil monitoring dan evaluasi oleh tim independen dan tim qality assurance Jumlah laporan monitoring dan evaluasi program PAN dan RB II.
PROGRAM PENINGKATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KKP
II.1
Pembinaan dan koordinasi penyiapan produk hukum dan penataan organisasi KKP
Meningkatnya pemenuhan peraturan perundang- undangan serta kemutakhiran hukum laut, perjanjian, perizinan, organisasi dan tata laksana serta terselenggaranya pelayanan bantuan hukum
Persentase pemenuhan jumlah peraturan perundang-undangan serta kemutakhiran hukum laut, perjanjian, peirizinan, organisasi dan tata laksana serta terselenggaranya pelayanan bantuan hukum
1.L-3
TARGET TAHUN 2012 (5) 20 80% 100% 100% 40% Pemda 70% Pemda 33 Prov, 250 Kab/ Kota 5 Pemda 29 KL 100% 2 3 3
PAGU TAHUN 2012 (6) 1,68
INSTANSI PELAKSANA (7) Kemen PAN dan RB
1,37
Kemen PAN dan RB
1,11
Kemen PAN dan RB
1,85
Kemen PAN dan RB
3 2
70%
15
Kemen KP
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (6)
Penerapan indikator utama pelayanan publik di daerah lingkup urusan pemerintah daerah I diterapkan oleh Daerah
8 SPM
4,0
Kementerian Dalam Negeri
Penerapan indikator utama pelayanan publik di daerah lingkup urusan pemerintahan daerah II
7 SPM
4,0
Kementerian Dalam Negeri
Persentase daerah otonom baru (<3tahun) yang dievaluasi
100%
2,5
Kementerian Dalam Negeri
Persentase evaluasi setiap usulan pemekaran, penggabungan, dan penghapusan daerah sesuai dengan PP No 78 Tahun 2007.
100%
Jumlah daerah otonom baru yang terbentuk berdasarkan usulan pemerintah
0 (nol) 1,2
Kementerian Dalam Negeri
III.
PROGRAM PENGELOLAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
III.1
Penataan Urusan Pemerintahan Daerah Lingkup I
III.2
Penataan Urusan Pemerintahan Daerah Lingkup II
III.3
Penataan daerah Otonom dan Otonomi Khusus dan DPOD
IV IV.1
IV.2
IV.3
Meningkatnya Implementasi urusan pemerintahan daerah I dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di daerah. Meningkatnya implementasi urusan pemerintahan daerah II dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di daerah Terevaluasinya perkembangan daerah otonom baru Terlaksananya seluruh mekanisme pengusulan pemekaran dan penggabungan daeah sesuai dengan PP No 78 tahun 2007, dalam rangka penghentian / pembatasan pemekaran wilayah/pembentukan daerah otonom baru
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Pembinaan dan Fasilitasi Dana Perimbangan
Pembinaan Administrasi Anggaran Daerah
Pembinaan Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban
Peningkatan efektifitas pemanfaatan DAK sesuai Petunjuk Pelaksanaan Optimalisasi penyerapan DAK oleh daerah Tersusunnya kebijakan/regulasi di bidang fasilitasi dana perimbangan yang dapat diimplementasikan di daerah Peningkatan kualitas belanja daerah dalam APBD Penetapan APBD secara tepat waktu Provinsi dan kabupaten/ kota memiliki
Persentase daerah yang telah memanfaatkan DAK sesuai Petunjuk Pelaksanaan / Petunjuk Teknis Persentase daerah yang telah Optimal (100%) menyerap DAK
80% 80%
Jumlah kebijakan /regulasi/pedoman di bidang dana perimbangan dan dana transfer lainnya
2 Permendagri
Persentase Daerah Provinsi yang belanja langsungnya lebih besar dari belanja tidak langsung Persentase belanja modal terhadap total belanja APBD Provinsi (Provinsi) APBD yang disahkan tepat waktu. Persentase daerah Provinsi yang ber-LKPD sesuai dengan indikator kedisiplinan
50%
3,2
Kementerian Dalam Negeri
28% 80% 50%
7,7
Kementerian
1.L-4
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(2)
(3) Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) berstatus Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Penetapan dan penyampaian Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD secara tepat waktu
(1) Keuangan Daerah
INDIKATOR (4) penggunaan anggaran dalam APBD sebagai upaya dari pencapaian status WTP
(5)
Persentase penetapan Perda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (Provinsi) yang disahkan secara tepat waktu.
70%
V.
PROGRAM PENINGKATAN PENGELOLAAN PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH
V.1
Perumusan kebijakan, bimbingan teknis, dan pengelolaan transfer ke Daerah
Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan Dana Transfer Terciptanya Tata Kelola yang Tertib Sesuai Peraturan Perundangundangan, Transparan, adil, proporsional, Kredibel, Akuntabel, dan Profesional dalam Pelaksanaan Transfer ke Daerah 1. Optimalisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 2. Mewujudkan Kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mendukung Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
V.2
Perumusan kebijakan bimbingan teknis, monitoring, dan evaluasi di bidang PDRD
VI. VI.1
PROGRAM PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
VI.2
Pengembangan kebijakan perencanaan dan pengadaan SDM aparatur
Pengembangan kebijakan pemantapan pengembangan SDM aparatur
TARGET TAHUN 2012
70% 4 100% 100% 100%
23,9
Kemenkeu
80%
3,0
Kemen PAN dan RB
2,56
Kemen PAN
1. 2. 3. 4. 5.
Persentase instansi yang mengirimkan data usulan formasi PNS secara tepat dan akurat
Tersusunnya Laporan mengenai PNS Nasional Tersusunnya kebijakan tentang manajemen kepegawaian (SDM Aparatur Negara
Laporan mengenai PNS Nasional Jumlah (UU) kebijakan tentang manajemen kepegawaian (SDM Aparatur Negara)
1.L-5
(7) Dalam Negeri
Kemenkeu
100% 100%
Tersusunnya data usulan formasi PNS secara tepat dan akurat
INSTANSI PELAKSANA
11,7
1. Persentase ketepatan jumlah penyaluran dana transfer ke daerah 2. Ketepatan waktu penyelesaian dokumen pelaksanaan penyaluran dana transfer ke daerah 3. Indeks kepuasan pengguna layanan
Persentase Perda PDRD yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Indeks kepuasan pengguna layanan Persentase jumlah kebijakan yang direalisasikan Rata-rata persentase realisasi janjai layanan unggulan Persentase evaluasi Perda PDRD sesuai rencana
PAGU TAHUN 2012 (6)
4
1 1 UU
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(4) Persentase instansi pemerintah yang menerapkan sasaran kinerja pegawai (SKP)
(5) 50%
VI.3
Pengembangan kebijakan kesejahteraan SDM aparatur
(3) Tersusunnya kebijakan tentang penilaian kinerja pegawai (SKP) Tersusunnya PP tentang remunerasi SDM Aparatur Tersusunnya kebijakan tentang sistem Pengelolaan Dana Pensiun PNS
Persentase (%) Instansi yang mendapatkan sosialisasi kebijakan (PP) tentang Remunerasi SDM Aparatur Persentase (%) Instansi yang mendapatkan sosialisasi Kebijakan (PP) tentang sistem Pengelolaan Dana Pensiun PNS
70%
VII VII.1
VIII VIII.1
IX IX.1
PAGU TAHUN 2012 (6)
INSTANSI PELAKSANA (7) dan RB
2,55
Kemen PAN dan RB
3.000 perda
1,6
Kemendagri
Kemenkumham
30%
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN DALAM NEGERI Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan Hukum Departemen
Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundangundangan di tingkat Pusat dan daerah hingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan.
Jumlah perda yang dikaji
Meningkatkan pemerintahan daerah (provinsi, kab/kota) yang di petakan dan dipublikasikan peraturan daerahnya dalam sistem informasi peraturan daerah yang akurat dan up to date.
Persentase (%) Pemerintahan Daerah Provinsi,Kab/Kota yang Dipetakan dan Dipublikasikan Peraturan Daerahnya Dalam Sistem Informasi Peraturan Daerah yang Akurat dan Up To Date Sesuai Dengan Rencana dan Permohonan Fasilitasi Persentase pemerintahan daerah di wilayah I yang memperoleh fasilitasi perancangan peraturan daerah. Persentase pemerintahan daerah di wilayah II yang memperoleh fasilitasi perancangan peraturan daerah. Persentase pemerintahan daerah di wilayah III yang memperoleh fasilitasi perancangan peraturan daerah. Jumlah bidang SPM yang dimonitor penerapannya Jumlah bidang SPM yang dievaluasi penerapannya
60%
0,3
60%
0,7
60%
0,4
60%
0,4
Persentase Provinsi yang diberi sosialisasi Persentase instansi (pusat dan daerah) yang telah mendapatkan sosialisasi
80% 100%
2,55
PROGRAM PEMBENTUKAN HUKUM Kegiatan fasilitasi perancangan peraturan daerah
PROGRAM PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Pengembangan kebijakan dan evaluasi program
Terlaksananya sosialisasi UU Nomor 25 tahun 2009 dan peraturan
1.L-6
Kemen PAN dan
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
INDIKATOR
pelayanan publik
(3) pelaksanaannya ( PP)
(4) Persentase implementasi instansi pusat dan daerah
IX.2
Peningkatan Koordinasi dan Evaluasi Pelayanan Publik di Bidang Perekonomian
Terlaksananya asistensi untuk mendorong penerapan OSS/PTSP
Persentase Pemda yang menerapkan OSS (pelayanan terpadu satu pintu)
IX.3
Pengembangan Sistem dan Standarisasi Pelayanan Publik
Terlaksananya kompetisi antar unit pelayanan publik/antar instansi dan Pemerintah Daerah
Jumlah Unit Pelayanan yang dinilai Berdasarkan usulan instansi/Pemerintah Provinsi Persentase Unit Pelayanan yang berkategori baik sesuai penilaian
X X.1 XI XI.1
XI.2
(2)
SASARAN
TARGET TAHUN 2012 (5) 30% Pusat 30% Daerah 80%
250 Unit Pelayanan 70%
PAGU TAHUN 2012 (6)
INSTANSI PELAKSANA (7) RB
2,55
Kemen PAN dan RB
2,15
Kemen PAN dan RB
PROGRAM PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA Penyelidikan dan penyidikan Tindak Pidana Kewilayahan
Meningkatnya clearance rate tindak pidana di tingkat masyarakat.
Intensifikasi clerance rate rata rata seluruh tindak pidana
POLRI
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENYELENGGARAAN PEMASYARAKATAN Pembinaan Penyelenggaran Kegiatan di bidang Pengelolaan Benda Sitaan Negara dan barang Rampasan Negara.
Pembinaan Penyelenggaraan Kegiatan di bidang Keamanan dan Ketertiban.
Terkelolanya benda sitaan negara dan barang rampasan perkara
Penyelenggaraan kegiatan di bidang keamanan dan kertertiban yang berkualitas serta pengelolaan benda sitaan Negara dan barang rampasan Negara.
Persentase (%) Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara yang Diregistrasi/Diidentifikasi Secara Tepat Waktu dan sesuai standar
80%
0,3
Persentase (%) Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara yang Diamankan dan Dipelihara Sesuai standar Persentase (%) Mutasi dan Penghapusan Benda Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara yang Tepat Waktu dan Akuntabel
80%
0,3
80%
0,4
Persentase (%) Rutan dan Lapas yang Memenuhi Standar Hunian dan Keamanan Persentase (%) Menurunnya Pelanggaran Ham, Kasus Penyebaran Napza, Kejahatan Terorganisir dan Pelanggaran Kode Etik Petugas Pemasyarakatan di UPT Pas
20%
0,4
4%
0,4
1.L-7
Kemenkumham
Kemenkumham
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
(1)
(2)
(3)
(4) Persentase (%) Pengaduan Masyarakat Maupun Tahanan dan Warga Binaan Pemasyarakatan yang Ditindaklanjuti Secara Cepat dan Tepat Persentase (%) Tindak Lanjut Pelanggaran Ham, Kasus Penyebaran Napza, Kejahatan Terorganisir dan Pelanggaran Kode Etik Petugas Pemasyarakatan di UPT PAS Persentase (%) Tahanan dan Narapidana yang Teregistrasi dan Terklasifikasi Secara Tepat Waktu dan Akuntabel Persentase (%) Tahanan yang Memperoleh Pelayanan dan Bantuan Hukum Secara Tepat Waktu dan Akuntabel Persentase (%) Narapidana yang Memperoleh Program Reintegrasi Secara Tepat Waktu dan Akuntabel
(5) 70%
PAGU TAHUN 2012 (6) 0,3
60%
0,3
72%
0.3
70%
0.2
70%
0.1
Persentase (%) Narapidana yang Terserap di Kegiatan Kerja Sesuai Program Kegiatan Kerja Persentase (%) Narapidana yang Memperoleh Pembinaan Kepribadian Sesuai dengan Program pembinaan kepribadian
75%
0.4
80%
0.2
72%
0.4
70%
0.2
70%
0.5
70%
0.5
80%
0.3
XI.3
XI.4
Pembinaan Penyelenggaran Kegiatan di Bidang Pelayanan Tahanan dan Pembinaan Narapidana.
Pembinaan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Bimbingan Kemasyarakatan dan Anak.
Terlakasananya pembinaan terhadap tahanan dan narapidana yang tepat dan akuntabel.
Penyeleggaraan kegiatan Bimbingan Kemasyarakatan dan Anak yang berkualitas.
Persentase (%) Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan yang Teregistrasi dan terklasifikasi Secara Tepat Waktu dan Akuntabel Persentase (%) Anak Didik Pemasyarakatan yang Memperoleh Pendidikan dan Reintegrasi Sesuai dengan program pendidikan dan reintegrasi Persentase (%) Anak Didik Pemasyarakatan yang Memperoleh Pendampingan dan Pembimbingan Secara Tepat Waktu dan Akuntabel Persentase (%) Klien Pemasyarakatan yang Memperoleh Pembimbingan dan Pengawasan Sesuai dengan program pembimbingan dan pengawasan Persentase (%) Anak Didik Pemasyarakatan dan Klien Pemasyarakatan yang Mendapatkan Litmas Secara Tepat Waktu dan Akuntabel
1.L-8
TARGET TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA (7)
Kemenkumham
Kemenkumham
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (6)
Peningkatan kenerja lulusan diklat kepemimpinan dan manajemen pada unit kerja. Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM Peningkatan kualitas SDM hukum dan HAM Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis pemasyarakatan.
Peningkatan kenerja lulusan diklat kepemimpinan dan manajemen pada unit kerja.
65%
0,3
Kemenkumham
Persentase peningkatan kinerja lulusan diklat di bidang teknis pada unit kerjanya.
35%
0,3
Kemenkumham
Persentase peningkatan kinerja lulusan diklat di bidang fungsional dan HAM pada unit kerjanya Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis pemasyarakatan.
63%
0,3
95%
4,3
Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis keimigrasian
Persentase lulusan yang menguasai ilmu dan keahlian teknis keimigrasian.
95%
5.0
XII
Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen.
XII.2
Kegiatan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional HAM. Kegiatan Pendidikan Kedinasan.
XII.4
XIII XIii.1
XiV XiV.1
(7)
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
XII.1
XII..3
INSTANSI PELAKSANA
Kemenkumham Kemenkumham
PROGRAM PENINGKATAN PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENKUMHAM. Kegiatan pengawasan Inspektorat khusus.
Terlaksananya mekanisme pebgaduan masyarakat yang responsif terhadap kinerja aparat Kemenkumham
Persentase pengaduan dan kasus yang dituntaskan secara tepat waktu
60%
3,1
Kemenkumham
100%
4
Kemenkumham
100%
1
96%
7.4
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENKUMHAM. Kegiatan Pengelolaan dan Pembinaan Kepegawaian Kemenkumham.
Peningkatan kualitas SDM Kemenkumham
Persentase (%) Unit Kerja yang Memiliki Kaderisasi Berkesinambungan dan Pegawai yang Memperoleh Pengembangan Karir Persentase (%) Unit Kerja yang Memiliki Alokasi Sdm Profesional Sesuai Kebutuhan dan Persentase (%) Pegawai yang Memperoleh Promosi Secara Tepat Waktu Persentase (%) Kelengkapan Data Pegawai Secara Up-To-Date, Akurat dan On Line
1.L-9
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
(1)
(2)
(3)
(4) Persentase (%) Administrasi Biro Kepegawaian yang Akuntabel dan Persentase (%) Aparatur yang Memperoleh Pembinaan Sikap Mental Sesuai Kebutuhan Persentase (%) penyelesaian pelanggaran disiplin pegawai dan peresentase penyelesaian permohonan pegawai
XV XV.1
XV..2
XVI XVI.1
XVII XVII.1
(5) 96%
PAGU TAHUN 2012 (6) 9.7
96%
0.7
79 30 800 200 200
9,2
TARGET TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PENINGKATAN KINERJA SELEKSI HAKIM AGUNG DAN PENGAWASAN PERILAKU HAKIM Seleksi Hakim Agung, seleksi hakim dan Pemberian Penghargaan Hakim
Pelayanan Pengawasan Perilaku Hakim dan peningkatan kompetensi hakim
Memperoleh calon hakim agung kompeten untuk diajukan ke DPR, serta pemberian apresiasi terhadap kinerja para hakim, serta hakim yang kompeten untuk bertugas dalam lingkungan peradilan umum, peradilan agama dan peradilan tata usaha Negara Penyelesaian laporan pengaduan hakim yang diduga melanggar kode etik dan pedoman perilaku hakim serta meningkatnya kemampuan profesionlisme hakim
Jumlah calon Hakim Agung yang mendaftar Jumlah calon Hakim Agung yang lulus seleksi KY dan diajukan ke DPR Jumlah peserta seleksi calon hakim yang mendaftar Jumlah peserta seleksi calon hakim yang lulus seleksi administrasi Jumlah putusan hakim tingkat pertama, tingkat banding, dan MA yang diteliti dan dianalisa Jumlah kegiatan pengembangan kualitas dan kapabilitas hakim yang terselenggara Jumlah peradilan yang diberi penghargaan % laporan masyarakat yang ditangani hingga tuntas Jumlah sidang pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim yang diproses sampai tingkat Majelis Kehormatan Hakim (MKH) Jumlah peserta pelatihan kemampuan dan profesionalisme hakim yang dilaksanakan Jumlah laporan pemantauan proses persidangan di badan peradilan yang menarik perhatian publik
7 4 75% 12
Komisi Yudisial
7,9
Komisi Yudisial
3,1
MA-RI
7.07
KPK
200 35
PROGRAM: PENINGKATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR NEGARA MA-RI Pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta perilaku aparat Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya
Meningkatnya kualitas kinerja hakim dan aparat peradilan dan kepercayaan publik kepada lembaga peradilan
Jumlah laporan pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan kinerja serta perilaku hakim dan aparat peradilan.
100 laporan
PROGRAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI Penyelidikan Tindak Pidana Korupsi
Penyelidikan
Kasus Potensial (Kasus) Kasus Solid (Kasus)
1.L-10
70 40
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1) XVII.2
(2) Penyidikan Tindak Pidana Korupsi
XVII.3
Penuntutan dan Eksekusi Tindak Pidana Korupsi
XVII.4
SASARAN (3) Penyidikan Penuntutan Eksekusi
Korsup Penindakan
XVII.5
Koordinasi dan Supervisi Penindakan (Korsup) TPK Pengelolaan LHKPN
XVII.6
Pengelolaan Gratifikasi
Penanganan Gratifikasi
Penanganan LHKPN
XVII.7
Penyelenggaraan Pendidikan, Sosialisasi, dan Kampanye Anti Korupsi
Pendidikan, Sosialisasi, dan Kampanye
XVII.8
Penanganan Pengaduan Masyarakat
Penanganan Dumas
XVII XVII.1
INDIKATOR (4) Penyidikan (Perkara) Penyidikan Lengkap (Perkara)
TARGET TAHUN 2012 (5) 65 38 55
PAGU TAHUN 2012 (6) 6.96
INSTANSI PELAKSANA (7) KPK
7.77
KPK
100% 100% 19.000 440 4
3,45
KPK
8.7
KPK
Jumlah SK Penetapan Status Gratifikasi Kasus diserahkan kepada Dit.Lidik (Jumlah) Jumlah Instansi/ Lembaga (Pem., BUMN dan Swasta) yang melaksanakan Program Pengendalian Anti Gratifikasi
360 8 6
3,8
KPK
Terbentuknya agen perubahan
400
Jumlah Sekolah/ Lembaga pendidikan yang menerapkan Modul Anti Korupsi Jumlah Komunitas Anti Korupsi Instansi/Lembaga (Pem, Swasta, Masy) yang Melaks. Zona Anti Korupsi (Jumlah)
90 30 20
20.8
KPK
Penuntutan (Perkara) Berkas Perkara yang dilimpahkan ke Pengadilan Negeri(Perkara) Pelaksanaan Pidana Badan terhadap putusan Pengadilan Tipikor yang berkekuatan hukum tetap (Persen) Peningkatan perkara yang disupervisi KPK (Persen) Peningkatan jumlah penerimaan SPDP (Persen) LHKPN yang diumumkan dalam TBN (Jumlah Klarifikasi kepada Penyelenggara Negara Kasus diserahkan kepada Dit.Lidik, (Jumlah)
42 100%
Pusat studi anti korupsi
1
Kasus siap LIDIK (Jumlah)
80
2.76
KPK
PROGRAM PENDIDIKAN DAN LATIHAN APARATUR KEJAKSAAN Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan
Terlaksananya Pendidikan dan Latihan
Tersusunnya rencana dan pemantauan serta evaluasi pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan manajemen dan kepemimpinan
1.L-11
11 diklat
13,2
Kejaksaan Agung
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3) Manajemen Kepemimpinan dalam rangka meningkatkan profesionalisme integritas dan kapabilitas Aparatur Kejaksaan
(4) Terselenggaranya proses pendidikan dan pelatihan manajemen dan kepemimpinan
Terlaksananya Pendidikan dan Latihan Teknis Fungsional dalam rangka meningkatkan kualitas & profesionalisme Aparatur Kejaksaan
Tersusunnya rencana dan pemantauan serta evaluasi pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan teknis fungsional
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional
XIX XIX.1
PROGRAM PENATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Pengembangan Sistem Adminstrasi Kependudukan (SAK) Terpadu
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012 (5)
26 diklat
PAGU TAHUN 2012 (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
62,8
Terselenggaranya proses pendidikan dan pelatihan teknis fungsional
1
Terlaksananya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu.
Jumlah penduduk yang menerima e-KTP berbasis NIK dengan perekaman sidik jari
1.L-12
100,51 juta jiwa; 300 kab/kota
3.600,0
Kemendagri
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2012 PRIORITAS 2
PROGRAM AKSI BIDANG PENDIDIKAN
Tema Prioritas
Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien menuju terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat. Pembangunan bidang pendidikan diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan: 1) menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan dan 2) menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja.
Penanggung Jawab
Menteri Pendidikan Nasional
Bekerjasama dengan
Menteri Komunikasi dan Informatika; Menteri Agama
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
I
PROGRAM PENDIDIKAN DASAR
I.1
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Dikdas
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di Ditjen Dikdas
Persentase dewan pendidikan kab/kota yang terbina
76,00%
597,8
Kementerian Pendidikan Nasional
I.2
Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD
Tecapainya Keluasan dan Kemerataan Akses SD, Bermutu dan Berkesetaraan
APM SD/SDLB/Paket A
85,10%
1.660,4
Persentase SD menerapkan e-Pembelajaran
28,00%
Kementerian Pendidikan Nasional
I.L-13
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
I.3
I.4
II
Tercapainya Keluasan dan kemerataan Akses SMP, Bermutu dan Berkesetaraan Jender di Semua Kabupaten
Penyediaan dan Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tendik yang Kompeten untuk Jenjang Pendidikan Dasar
Meningkatnya kesejahteraan dan keterdsediaan, pendidik dan Tenaga kependidikan jenjang pendidikan
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(4) Jumlah siswa SD di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan yang memperoleh PMTAS
(5) 1.200.000
(6)
(7)
Jumlah siswa SD/SDLB sasaran BOS APM SMP/SMPLB/Paket B
28.006.000 60,58%
3.401,7
Jumlah siswa SMP/SMPLB sasaran BOS
10.354.000
Kementerian Pendidikan Nasional
7.072,1
Kementerian Pendidikan Nasional
INDIKATOR
Persentase SD yang memiliki rasio guru terhadap siswa sesuai SPM
8,00%
Persentase SMP yang memiliki rasio guru terhadap siswa sesuai SPM
8,00%
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMA Bermutu, Berkesetaraan Jender, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMK Bermutu, Berkesetaraan Jender, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten
APK SMA nasional
38,34%
1.216,7
Kementerian Pendidikan Nasional
APK SMK
32,70%
1.807,3
Persentase SMK bersertifikat ISO 9001:2000/ 9001:2008
30,00%
Kementerian Pendidikan Nasional
Tercapainya layanan pembelajaran dan
APK PT usia 19-23 thn
24,20%
2.511,5
Kementerian Pendidikan
PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMA
II.2
Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMK
III.1
(3) Jender di Semua Kabupaten
Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP
II.1
III
TARGET TAHUN 2012
SASARAN
PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI Penyediaan Layanan
I.L-14
NO (1)
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(4)
(5)
(6)
(7) Nasional
3,3
Kementerian Pendidikan Nasional
100,00%
8.351,6
Kementerian Pendidikan Nasional
Persentase guru PAUD mengikuti peningkatan profesionalisme berkelanjutan (PPB)
35,00%
110,0
Kementerian Pendidikan Nasional
Persentase guru SD/SDLB mengikuti PPB
35,00%
Persentase guru SMP/SMPLB mengikuti PPB
55,00%
Persentase guru SMA/SMALB mengikuti PPB
70,00%
SASARAN
(2) Pembelajaran dan Kompetensi Mahasiswa
(3) kompetensi mahasiswa
III.2
Penyediaan Layanan Kelembagaan dan Kerja Sama
III.3
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
IV
PROGRAM PENGEMBANGAN PROFESI PTK DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
IV.1
Peningkatan Layanan Pendidik untuk Jenjang PAUD, Dikdas, Dikmen dan Dikti
Jumlah perguruan tinggi masuk top 500 dunia
6
Tersedianya dan Keluasan Akses PT yang Bermutu dan Berdaya saing Internasional
Jumlah kerjasama kelembagaan
2.175
Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di Ditjen Dikti
Persentase PT bersertifikat ISO 9001:2008
Terwujudnya Layanan Pendidik untuk semua Jenjang
I.L-15
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
INDIKATOR (4) Persentase guru SMK mengikuti PPB Jumlah program dan model pengembangan pendidk yang dihasilkan setiap tahun sesuai bidangnya
IV.2
Peningkatan Layanan Tenaga Kependidikan
Meningkatnya layanan Tenaga Kependidikan
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(5) 67,00%
(6)
(7)
110,0
Kementerian Pendidikan Nasional
10
Persentase kepala SD/SDLB yg sudah mengikuti peningkatan kompetensi
50,00%
Persentase kepala SMP/SMPLB yg sudah mengikuti peningkatan kompetensi
50,00%
Persentase kepala SMA/SMLB yg sudah mengikuti peningkatan kompetensi
50,00%
Persentase kepala SMK yg sudah mengikuti peningkatan kompetensi
50,00%
Persentase pengawas TK/SD yg sudah mengikuti peningkatan kompetensi Persentase pengawas SMP/SMPLB yg sudah mengikuti peningkatan kompetensi Persentase pengawas SMA/SMLB yg sudah mengikuti peningkatan kompetensi Persentase pengawas SMK yg sudah mengikuti peningkatan kompetensi
50,00%
I.L-16
50,00% 50,00% 50,00%
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
V
PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM
V.1
Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Ibtidaiyah Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Tsanawiyah Peningkatan Akses dan Mutu Madrasah Aliyah Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Tinggi Islam Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Penyediaan Subsidi Pendidikan Madrasah Bermutu
V.2 V.3 V.4 V.5 V.6 V.7
V.8
Penyediaan Subsidi Pendidikan Agama Islam Bermutu
Meningkatnya APM MI
APM MI
10,59%
531,4
Kementerian Agama
Meningkatnya APM MTs
APM MTs
14,82%
585,0
Kementerian Agama
Meningkatnya APK MA
APK MA
7,35%
939,2
Kementerian Agama
Meningkatnya APK PTA
APK PTA
2,55%
1.225,7
Kementerian Agama
Terlaksananya sertifikasi guru
Guru yang tersertifikasi (orang)
90.000
9.624,0
Kementerian Agama
Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama dan Keagamaan
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan (Lokasi)
33
107,9
Kementerian Agama
Siswa MI penerima BOS (Siswa)
3.182.761
3.849,1
Kementerian Agama
Siswa MTs penerima BOS (Siswa)
2.726.762
296,2
Kementerian Agama
Jumlah siswa RA dan MI di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan yang memperoleh PMTAS Siswa Siswa Ula penerima BOS
180.000
Siswa Siswa Wustha Penerima BOS
303.301
I.L-17
139.365
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Jumlah standar kompetensi pendidikan kewirausahaan, budaya dan karakter bangsa pada tingkat nasional, daerah dan sekolah pada pendidikan dasar Jumlah standar kompetensi pendidikan kewirausahaan, budaya dan karakter bangsa pada tingkat nasional, daerah dan sekolah pada pendidikan menengah Jumlah model kurikulum SD/MI
3
165,1
Kementerian Pendidikan Nasional
Jumlah model kurikulum SMP/MTs
5
Jumlah model kurikulum SMA/MA yang dihasilkan
4
Jumlah model kurikulum SMK/MAK yang dihasilkan
7
VI VI.1
PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL Penyempurnaan Kurikulum, Sistem Pembelajaran dan Perbukuan
Tersedianya Kurikulum, Sistem Pembelajaran dan Buku Ajar yang Bermutu dan Murah
Persentase mata pelajaran SD yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya ( total 78 jilid mapel) Persentase mata pelajaran SMP yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 47 jilid mapel) Persentase mata pelajaran SMA yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 93 jilid mapel) Persentase mata pelajaran SMK yang buku teksnya telah dibeli hak ciptanya (total 493 jilid mapel)
I.L-18
3
7
100,00% 100,00% 100,00% 76,00%
NO (1) VI.2
VII VII.1
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Penyediaan Informasi Hasil Penilaian Pendidikan
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(4) Jumlah model penilaian satuan pendidikan
(5) 58
(6) 60,2
(7) Kementerian Pendidikan Nasional
Jumlah model penilaian kesulitan belajar
2
Jumlah model penilaian kelas
1
41,86
Kemenkominfo
SASARAN (3) Tersedianya Informasi Penilaian Kualitas PAUD, DIKDAS, DIKMEN, dan Pendidikan Orang Dewasa
INDIKATOR
Jumlah laporan/profil/peta berdasar hasil un/uasbn/survai/penelitian/layanan serta publikasinya, di bidang penilaian pendidikan
121
Jumlah sekolah di 5 kab/kota provinsi DIY yang memiliki sistem ependidikan
150
PROGRAM PENGEMBANGAN APLIKASI INFORMATIKA Pembinaan dan Pengembangan E-government
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis dan evaluasi pengembangan e-government nasional untuk mendorong peningkatan nilai e-government nasional menjadi 3,4 dan tingkat e-literasi menjadi 50%
Catatan : * Alokasi untuk sub kegiatan e-pendidikan di DIY sebesar Rp 41,86 milyar merupakan bagian dari alokasi Pembinaan dan Pengembangan E-government pada Prioritas 6.
I.L-19
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2012 PRIORITAS 3
PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN
Tema Prioritas
Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak hanya kuratif, melalui peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan diantaranya dengan perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah kumuh sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 70,7 tahun pada tahun 2009 menjadi 72,0 tahun pada tahun 2014, dan pencapaian keseluruhan sasaran Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015.
Penanggung Jawab
Menteri Kesehatan
Bekerjasama dengan
Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat; Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
I
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN
I.1
Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Terumuskannya kebijakan pembiayaan dan jaminan kesehatan
Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan
67,5
122,0
Kementerian Kesehatan
1.2
Pembinaan Administrasi Kepegawaian
Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian
Jumlah Tenaga Kesehatan yang didayagunakan dan diberi insentif di DTPK dan di DBK
3.820
95,2
Kementerian Kesehatan
I.L-20
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan PN)
88
119,9
Kementerian Kesehatan
2. Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal (cakupan kunjungan kehamilan ke empat (K4))
90
3. Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai standar
75
104,1
Kementerian Kesehatan
314,5
Kementerian Kesehatan
9.236
1.032,0
Kementerian Kesehatan
3
991,0
Kementerian Kesehatan
II 2.1
2.2
2.3
PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak
Pembinaan Gizi Masyarakat
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan anak
Meningkatnya kualitas penanganan masalah gizi masyarakat
2.4
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk puskesmas
III
PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN
3.1
Pembinaan Upaya Kesehatan
Meningkatnya pelayanan medik
1. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1)
88
2. Cakupan pelayanan kesehatan bayi
86
3. Cakupan pelayanan kesehatan anak balita
81
1. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
100
2. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S)
75
Jumlah puskesmas yang mendapatkan bantuan operasional kesehatan dan menyelenggarakan lokakarya mini untuk menunjang pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
1. Jumlah kota di Indonesia yang memiliki RS standar kelas dunia (world class)
I.L-21
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2) Rujukan
3.2
3.3 3.4
Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(3) spesialistik kepada masyarakat
(4) 2. Persentase RS kab/kota yang melaksanakan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
(5) 90
(6)
(7)
Meningkatnya pelayanan kesehatan rujukan bagi penduduk miskin di RS
1. Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas
85
4.935,3
Kementerian Kesehatan
2. Persentase tempat tidur (TT) kelas III RS yang digunakan untuk pelayanan Jaminan kesehatan Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin
39 9.236
1.000,0 *
Kementerian Kesehatan
1. Jumlah puskesmas yang menjadi puskesmas perawatan di perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk
86
205,4
Kementerian Kesehatan
2. Persentase puskesmas yang mampu Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar (PONED
80
2.269
1.559,6
Kementerian Kesehatan
1. Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
85
132,4
Kementerian Kesehatan
2. Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapatkan imunisasi campak
88
Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin di Puskesmas Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat
3.5
Pelayanan Kesehatan bagi Ibu bersalin (Jampersal)
Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi ibu bersalin di sarana kesehatan
IV
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
4.1
Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra
Meningkatnya pembinaan di bidang surveilans, imunisasi, karantina, dan
Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang telah melayani program jampersal
I.L-22
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1. Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas
63
141,2
Kementerian Kesehatan
2. Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat
95
3. Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
69
89,1
Kementerian Kesehatan
69,3
Kementerian Kesehatan
kesehatan matra 4.2
Penyehatan Lingkungan
Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan
4. Jumlah desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 4.3
4.4.
Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung
Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang
11.000
1. Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk
228
2. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang ditemukan
80
3. Persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang disembuhkan
87
4. Persentase ODHA yang mendapatkan Anti Retroviral Treatment (ART)
40
5. Persentase Kab/Kota yang melakukan upaya peningkatan pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS pada penduduk usia 15-24 tahun 6. Jumlah orang yang berumur 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV 7. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan pencegahan penularan HIV sesuai pedoman 8. Penggunaan kondom pada kelompok hubungan seks berisiko tinggi (berdasarkan pengakuan pemakai) Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 penduduk
55
I.L-23
500.000 70 45 (Perempuan) 30 (Laki-laki) 1,5
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Persentase ketersediaan obat dan vaksin
90
1.295,2
Kementerian Kesehatan
Persentase sarana produksi obat yang memiliki sertifikasi GMP yang terkini (total jumlah sarana 202 unit)
70
10,2
Badan POM
1. Jumlah sarana produksi dan distribusi obat dan makanan yang diperiksa (dihitung dari sekitar 150.000) 2. Jumlah produk obat dan makanan yang disampel dan diuji (dihitung dari sekitar 1 juta produk beredar)
40.000
557,9
Badan POM
V
PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
5.1
Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
VI
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
6.1
Pengawasan Produksi Produk Terapetik dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Pengawasan Obat dan Makanan di 31 Balai Besar/Balai POM
6.2
Meningkatnya ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan dasar
Meningkatnya mutu sarana produksi produk terapetik dan PKRT sesuai Good Manufacturing Practice (GMP) terkini Meningkatnya kinerja pengawasan obat dan makanan di seluruh Indonesia
VII
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
7.1
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan Sanitasi Dan
7.2
98.950
Peningkatan pelayanan air minum untuk daerah perkotaan dan pedesaan
Jumlah kawasan dan desa yang terfasilitasi pembangunan air minum
392 kawasan 894 desa 124 IKK
2.797,9
Kementerian Pekerjaan Umum
Peningkatan pelayanan infrastruktur air limbah, persampahan dan drainase
Jumlah kawasan dan kab/kota yang terfasilitasi pembangunan sanitasi (air limbah dan drainase) dan persampahan
143 kawasan 155 kab/kota
2.676,1
Kementerian Pekerjaan Umum
I.L-24
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
PP Tata Pengelolaan dan Pengembangan Dana Jaminan Sosial bekerja sama dengan Kemkeu - (persen) Studi Keterkaitan Pembiayaan SJSN dengan Aturan Perdagangan, Ketenagakerjaan, Perpajakan dan Investasi (bekerja sama dengan Kemkeu)
80%
18,4
Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan DJSN
Harmonisasi dengan UU Jamsostek (bekerjasama dengan Kemnaker)
100%
683,7
BKKBN
(1) Persampahan
VIII
PROGRAM KOORDINASI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
8.1
Penataan Kelembagaan Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Tersusunnya perangkat hukum SJSN Tersusunnya berbagai studi dan kajian di bidang jaminan sosial untuk memperkuat pelaksanaan SJSN Terharmonisasinya regulasi di bidang jaminan sosial Terselenggaranya jaminan sosial berbasis asuransi bagi seluruh pekerja formal maupun informal dengan prioritas utama asuransi kesehatan; dan terciptanya sistem, prosedur, serta struktur organisasi penyelenggara jaminan sosial yang efisien dan efektif
IX
PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
9.1
Peningkatan Pembinaan Kesertaan Ber-KB Jalur Pemerintah
Meningkatnya pembinaan, kemandirian dan kesertaan KB melalui 23.500 klinik KB (20.203 klinik KB pemerintah)
0%
Implementasi model manajemen tabungan hari tua pada BPJS (bekerja sama dengan Kemkeu)
0%
1. Jumlah peserta KB baru yang mendapatkan jaminan ketersediaan alat kontrasepsi gratis (peserta KB baru KPS dan KS1, seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) di 7 provinsi wilayah khusus, penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk pelayanan Baksos, Jampersal, dan lain-lain (juta) 2. Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang mendapatkan dukungan sarana
4,89
I.L-25
4.700
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(4)
(5)
(6)
(7)
231
41,7
BKKBN
7,0
BKKBN
1.321,8
BKKBN Provinsi
dan prasarana pelayanan KB 9.2
9.3
9.4
Peningkatan Kemandirian dan Pembinaan Kesertaan Ber-KB Jalur Swasta Peningkatan Pembinaan Lini Lapangan
Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan KB Provinsi
Meningkatnya pembinaan, kemandirian dan kesertaan ber-KB melalui 23.500 klinik KB (3.297 klinik KB swasta, 70.000 DPS/dokter praktek swasta dan BPS/bidan praktek swasta) Meningkatnya peran serta LSM, swasta, dan masyarakat dalam penyelenggaraan program KKB Terlaksananya pengelolaan pembangunan kependudukan dan KB provinsi
1. Jumlah tenaga pelatih medis teknis 2. Jenis alokon mandiri (LIBI/Lingkaran Biru) yang beredar di pasaran
1. Persentase kab/kota yang mempunyai petugas lapangan KB (PLKB) dan penyuluh KB (PKB) sesuai rasio 2. Jumlah tenaga PKB/PLKB yang kompetensinya meningkat tentang program KKB 1. Jumlah klinik KB pemerintah dan swasta yang mendapat dukungan penggerakan pelayanan KB 2. Jumlah PPLKB, PLKB/PKB dan IMP (Institusi Masyarakat Perdesaan/Perkotaan) yang mendapatkan dukungan operasional a. PPLKB
2
20 7.542 23.500
4.671
b. PKB/PLKB
19.886
c.
PPKBD
85.562
d. Sub PPKBD
391.474
3. Jumlah tenaga lini lapangan program KB yang mengikuti Latihan Dasar Umum (LDU) 4. Jumlah tenaga lini lapangan program KB yang mengikuti pelatihan refreshing
1.342
5. Jumlah tenaga lini lapangan program KB yang mengikuti pelatihan teknis
3.450
I.L-26
2.750
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
INDIKATOR (4) 6. Persentase kab/kota yang mendayagunakan materi KIE melalui Mobil Unit Penerangan KB (MUPEN)
TARGET TAHUN 2012 (5) 100
* Alokasi pagu tahun 2012 untuk kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas) telah terdapat pada Prioritas 4
I.L-27
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(6)
(7)
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2012 PRIORITAS 4
PROGRAM AKSI BIDANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Tema Prioritas
Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 13,33% pada 2010 menjadi 10,5%- 11,5% pada 2012 dan perbaikan distribusi pendapatan dengan pelindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah
Penanggung Jawab
Wakil Presiden
Bekerjasama dengan
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; Menteri Kesehatan; Menteri Pendidikan Nasional; Menteri Sosial; Menteri Keuangan; Menteri Negara Koperasi dan UKM; Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
NO (1)
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.516.000
2.084,9
Kementerian Sosial
I I.1
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL Bantuan Tunai Bersyarat Terlaksananya pemberian Bantuan Tunai Bersyarat bagi RTSM (PKH)
II
PROGRAM REHABILITASI SOSIAL
Jumlah RTSM yang mendapatkan Bantuan Tunai Bersyarat PKH (RTSM)
I.L-28
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1) II.1
(2) Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Anak
(3) Terlaksananya pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi anak telantar, anak jalanan, anak cacat, dan anak nakal yang membutuhkan perlindungan khusus
II.2
Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Terlaksananya pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi lanjut usia
II.3
Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Kecacatan
Terlaksananya pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat
III
PROGRAM KOORDINASI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
III.1
Penyediaan subsidi beras untuk masyarakat miskin (RASKIN)
IV
PROGRAM PENGELOLAAN PERTANAHAN NASIONAL
IV.1 V
Pengelolaan Pertanahan Provinsi
Penyediaan beras untuk seluruh Rumah Tangga Sasaran (RTS) dengan jumlah yang memadai dalam satu tahun
Terlaksananya redistribusi tanah
INSTANSI PELAKSANA
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
(4) Jumlah anak dan balita telantar, anak jalanan, anak cacat, anak berhadapan dengan hukum, dan anak yang membutuhkan perlindungan khusus yang dilayani, dilindungi dan direhabilitasi baik di dalam maupun di luar panti (jiwa) Jumlah lanjut usia telantar yang berhasil dilayani, dilindungi dan direhabilitasi baik di dalam maupun di luar panti (jiwa) Jumlah penyandang cacat yang berhasil dilayani, dilindungi dan direhabilitasi baik di dalam maupun di luar panti (jiwa)
(5) 171.000
(6) 305,7
(7) Kementerian Sosial
38.365
135,5
Kementerian Sosial
51.922
223,9
Kementerian Sosial
Jumlah RTS penerima Raskin (dengan 15 kg per RTS selama 12 bulan)
17.488.007 RTS
15.912,3
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat/Perum Bulog
Jumlah bidang tanah yang diredistribusi
182.575 bidang
128,9
BPN
PROGRAM KOORDINASI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
I.L-29
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1) V.1
(2) Koordinasi kebijakan pengarusutamaan kebijakan dan anggaran penanggulangan kemiskinan
V.2
V.3
Sektretariat koordinasi kebijakan penguatan kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan
Koordinasi penguatan masyarakat dan kawasan
SASARAN (3) Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang pengarusutamaan kebijakan dan anggaran
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang penguatan kelembagaan TKPK
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang penguatan masyarakat dan kawasan
INDIKATOR
INSTANSI PELAKSANA
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
(4) Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan dan peraturan perundangan penanggulangan kemiskinan di bidang pengarusutamaan kebijakan Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang pengarusutamaan anggaran Tingkat (indeks) koordinasi kebijakan dan anggaran penanggulangan kemiskinan dan peraturan perundangannya Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan kelembagaan TKPK
(5) 9 Kegiatan
(6) 1,6
(7) Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
1,5
Jumlah usulan rekomendasi kebijakan penguatan kelembagaan TKPK Tingkat (indeks) usulan rekomendasi kebijakan yang menjadi kebijakan formal Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam penguatan masyarakat dan kawasan perkotaan
7 Kegiatan
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
1,5
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam penguatan masyarakat dan kawasan perdesaan
I.L-30
5 Kegiatan
100% 9 Kegiatan
100% 10 Kegiatan
11 Kegiatan
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4) Tingkat (indeks) koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam penguatan masyarakat dan kawasan perkotaan dan perdesaan Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi penguatan kelembagaan penanggulangan kemiskinan
(5) 100%
(6)
(7)
9 Kegiatan
1,9
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
1,6
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
V.4
V.5
Koordinasi kebijakan kelembagaan dan kemitraan
Koordinasi kebijakan keuangan mikro dan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang kelembagaan dan kemitraan
Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan penanggulangan kemiskinan di bidang Keuangan Mikro dan Pemanfaatan TTG
Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kemitraan penanggulangan kemsikinan Tingkat (indeks) koordinasi dan hasil sinkronisasi pelaksanaan penguatan kelembagaan dan kemitraan Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi persiapan LKM dengan kementerian/lembaga maupun masyarakat
7 Kegiatan
Jumlah penyiapan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna
6 Kegiatan
Tingkat (indeks) koordinasi kebijakan pelaksanaan LKM dan pengembangan Teknologi Tepat Guna VI
PROGRAM PENDIDIKAN DASAR
I.L-31
100% 8 Kegiatan
100%
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1) VI.1
(2) Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD
VI.2
Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP
VII
PROGRAM PENDIDIKAN MENENGAH
VII.1
Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMK
VII.2
Penyediaan dan Peningkatan Pendidikan SMA
VIII
PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI
VIII.1
IX
Penyediaan Layanan Pembelajaran dan Kompetensi Mahasiswa
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(3) Tercapainya Keluasan dan Kemerataan Akses SD, Bermutu, dan Berkesetaraan Jender di Semua Kabupaten Tercapainya Keluasan dan Kemerataan Akses SMP, Bermutu, dan Berkesetaraan Jender di Semua Kabupaten
(4) Jumlah siswa SD/SDLB penerima beasiswa miskin
(5) 3.640.780
(6) 1.310,7
Jumlah siswa SMP/SMPLB penerima beasiswa miskin
1.346.020
740,3
Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMK Bermutu, Berkesetaraan Jender, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMA Bermutu, Berkesetaraan Jender, dan Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat, di Semua Kabupaten
Jumlah siswa SMK penerima beasiswa miskin
475.417
370,8
Kementerian Pendidikan Nasional
Jumlah siswa SMA penerima beasiswa miskin
614.396
479,2
Kementerian Pendidikan Nasional
Tersedianya Layanan Pembelajaran dan Kompetensi Mahasiswa
Jumlah mahasiswa miskin penerima beasiswa PPA/BBM
240.000
1.008,0
Kementerian Pendidikan Nasional
PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM
I.L-32
(7) Kementerian Pendidikan Nasional Kementerian Pendidikan Nasional
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1) IX.1
(2) Penyediaan Subsidi Pendidikan Madrasah Bermutu
IX. 2 X
Penyediaan Subsidi Pendidikan Tinggi Islam
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(3) Menguatnya tata kelola, sistem pengendalian, manajemen, dan terlaksananya pengelolaan pendidikan di kanwil Kementerian Agama
(4) Siswa Miskin MI Penerima Beasiswa (Siswa) Siswa Miskin MTs Penerima Beasiswa (Siswa)
(5) 750.000 600.000
(6) 270,0 432,0
(7) Kementerian Agama
Siswa Miskin MA Penerima Beasiswa (Siswa)
400.000
304,0
Tersedianya Beasiswa Mahasiswa Miskin
Mahasiswa Miskin Penerima Beasiswa (Orang)
63.856
76,6
Kementerian Agama Kementerian Agama
Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan
67,5
122,0
Kemenkes
Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin Persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas Persentase tempat tidur (TT) kelas III RS yang digunakan untuk pelayanan jaminan kesehatan
9.236
1.000,0
Kemenkes
85
4.935,3
Kemenkes
SASARAN
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN
X.1
Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Terumuskannya kebijakan pembiayaan dan jaminan kesehatan
XI
PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN
XI.1
Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Penduduk Miskin di Puskesmas
XI.2
Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi Penduduk Miskin di RS
XII
PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
I.L-33
39
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1) XII.1
(2) Peningkatan Pembinaan Kesertaan Ber-KB Jalur Pemerintah
SASARAN
INSTANSI PELAKSANA
(6) 683,7
(7) BKKBN
4
5,5
BKKBN
74,9% (dari 1.775.000) 12
5,2
BKKBN
1.321,8
105.000
417,6
(5) 3,89
2. Jumlah peserta KB aktif KPS dan KS I yang mendapatkan jaminan ketersediaan alat kontrasepsi gratis (juta) Jumlah mitra kerja setelah mendapatkan fasilitasi pembinaan kesertaan KB galciltas, wilayah khusus, dan sasaran khusus
12,5
Meningkatnya pembinaan dan kesertaan KB di daerah Galciltas (199 Kab/Kota Galciltas), wilayah khusus, dan sasaran khusus
XII.3
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
XII.4
Pengelolaan Pembangunan Kependudukan dan KB Provinsi
Meningkatnya komitmen stakeholder terhadap program pemberdayaan ekonomi keluarga Terlaksananya pengelolaan pembangunan kependudukan dan KB provinsi
XIII
PROGRAM PENEMPATAN DAN PENINGKATAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
XIV
PAGU TAHUN 2012
(4) 1. Jumlah peserta KB baru KPS dan KS I yang mendapatkan jaminan ketersediaan alat kontrasepsi gratis (juta)
Peningkatan Kesertaan KB Galciltas (tertinggal, terpencil, dan perbatasan), Wilayah Khusus, dan Sasaran Khusus
Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja
TARGET TAHUN 2012
(3) Meningkatnya pembinaan, kemandirian dan kesertaan KB melalui 23.500 klinik KB (20.203 klinik KB pemerintah)
XII.2
XIII.1
INDIKATOR
Tersedianya pekerjaan untuk sementara waktu bagi penganggur dan terbangunnya sarana fisik yang dibutuhkan masyarakat
Persentase PUS KPS dan KS I anggota kelompok UPPKS yang menjadi peserta KB Jumlah frekuensi pelayanan KB mobile di wilayah galciltas (12 kali dalam 1 tahun)
Jumlah penganggur yang mempunyai pekerjaan sementara Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan program pengurangan pengangguran sementara
PROGRAM PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
I.L-34
360
BKKBN Provinsi
Kemenakertrans
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1) XIV.1
(2) Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuan dan Penghapusan Pekerja Anak
XV
SASARAN (3) Memfasilitasi pekerja anak untuk kembali ke dunia pendidikan atau memperoleh pelatihan keterampilan Berkurangnya jumlah anak yang bekerja pada bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak
(4) Jumlah pekerja anak yang ditarik dari BPTA
Persentase pekerja anak yang ditarik dari BPTA yang dikembalikan ke dunia pendidikan dan/atau memperoleh pelatihan keterampilan
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(5) 10.750
(6) 71,2
(7) Kemenakertrans
2.017,9
Kemen PU
100
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
XV.1
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara
XVI
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA
XVI.1
INDIKATOR
Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM-MP)
Pemberdayaan masyarakat dan percepatan penanggulangan kemiskinan & pengangguran di kelurahan/ kecamatan (PNPM Perkotaan)
Pelayanan percepatan penanggulangan kemiskinan, pengangguran di kecamatan dan desa (PNPM-Perdesaan) sesuai standar
Keswadayaan Masyarakat (kelurahan)
Cakupan penerapan PNPM-MP dan Penguatan PNPM a. PNPM Inti b. PNPM MP Penguatan : PNPM-MP Perbatasan PNPM-MP Integrasi SPP-SPPN PNPM Mandiri Respek Pertanian
I.L-35
10.948 kel
Kemendagri 5020 kec 85 kec 85 kab 43 kec
9.597,6 80,0 369,8 40,9
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1) XVI.2
(2) Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat
(3) Terwujudnya kegiatan diseminasi, pelatihan, rapat koordinasi, kampanye program, dan penanganan pengaduan masyarakat
XVI.3
Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
XVI.4
Fasilitasi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna
XVII XVII.1
XVIII XVIII.1
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
(4) Jumlah provinsi yang difasilitasi dalam pengembangan usaha ekonomi masyarakat tertinggal termasuk PNPM-PISEW
(5) 9 Prov 34 Kab
(6) 28,2
Pelayanan pengembangan pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat sesuai standar
Cakupan penerapan PNPM-MP Generasi
120 kec
406,4
Pelayanan pengelolaan sumber daya alam dan pendayagunaan teknologi tepat guna sesuai standar
Jumlah cakupan lokasi garapan PAMSIMAS
15 prov, 109 kab/kota
17,8
78 kec di 33 kab di 10 prov
99,6
237 kec, 34 kab
536,5
Cakupan PNPM-LMP
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman
Terbangunnya kecamatan yang didukung oleh infrastruktur ekonomi dan sosial wilayah serta Kawasan Strategis Kabupaten (KSK)
Infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi & sosial (RISE)
Percepatan penanggulangan kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur & pemberdayaan masyarakat desa (RIS PNPM+PPIP)
Infrastruktur Perdesaan (PPIP)
3000
862,5
Terwujudnya optimalisasi pengembangan wilayah tertinggal, perbatasan, pesisir dan pulau kecil dan kawasan strategis dan cepat tumbuh
Persentase Pemda yang mengimplementasikan kebijakan terkait dengan PNPM-PISEW (9 provinsi, 34 kabupaten)
100%
31,1
Kemen PU
PROGRAM BINA PEMBANGUNAN DAERAH Fasilitasi Pengembangan Wilayah Terpadu
I.L-36
Kemendagri
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
XIX XIX.1
XIX.2
XX
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(4)
(5)
(6)
(7)
51 Kab/Kota
525,7
Kemen PU
894 desa
829,2
Kemen. PU
Jumlah kelompok nelayan (KUB) penerima Pengembangan Usaha Mina Pedesaan /PUMP
3700 kelompok
380
KKP
Jumlah kelompok pembudidaya ikan penerima Pengembangan Usaha Mina Pedesaan/PUMP (kelompok)
3340 kelompok
329,5
KKP
(3) melalui peningkatan kapasitas Pemda dalam pelaksanaan PNPM-PISEW/RISE
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan Sanitasi & Persampahan Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan, dan Pelaksanaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
210 kab/kota (SANIMAS)
Infrastruktur air limbah
4.650 desa (PAMSIMAS)
Jumlah desa yang terfasilitasi air minum
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP
XX.1
Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan dan Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil
XXI
PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA
XXI.1
INDIKATOR
SASARAN
Pengembangan Sistem Usaha Pembudidayaan Ikan
Terbangunnya kawasan potensi perikanan tangkap yang menjadi kawasan minapolitan dengan usaha yang bankable
Meningkatnya penyediaan modal kerja guna berkembangnya usaha perikanan budidaya yang mandiri
I.L-37
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Jumlah kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan yang meningkat kompetensinya dalam rangka pengembangan usaha mina pedesaan /PUMP
1500 kelompok
78,6
KKP
Jumlah kelompok pelaku usaha mikro yang beroperasi di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil
5170
204,1
KKP
Jumlah sarana usaha mikro yang beroperasi di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil Jumlah produksi garam yang dihasilkan ( ton)
225 unit
700,0
Kementan
XXII
PROGRAM PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK PERIKANAN
XXII.1
Fasilitasi pembinaan dan pengembangan sistem usaha dan investasi perikanan
XXIII
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
XXIII.1
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha
Meningkatnya jumlah nilai investasi bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dari Rp. 2 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp. 3,5 triliun pada tahun 2015
Meningkatnya keberdayaan dan kemandirian 8.600 usaha skala mikro, 1.350.000 ton garam yang dihasilkan dan beroperasinya unit sarana usaha mikro di seluruh kawasan minapolitan pesisir
Jumlah kelompok yang menerima Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) XXIV XXIV.1
300.000 900 kelompok
PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Pelayanan Pembiayaan Pertanian, Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) (Prioritas Nasional dan Bidang)
Meningkatnya akses petani/peternak pada skim kredit program bersubsidi, sistem bagi hasil, komersial, bantuan langsung dan penumbuhan kelembagaan keuangan mikro untuk mendukung
Tersusunnya model pembiayaan bersubsidi Optimasi dan Pembinaan kelembagaan pembiayaan pertanian
I.L-38
4 Model 200 LKM-A
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(4) Penguatan pembinaan dan pemantau fasilitator pembiayaan petani
(5) 200 FPT
(6)
(7)
42,25
KPDT
121,5
Kemen Budpar
SASARAN (3) peningkatan produksi pertanian.
Penguatan modal Gapoktan PUAP Tersusunnya kebijakan pembiayaan pertanian XXV XXV.1
XXVI
7.000 Gapoktan 1 Paket
PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL Pengembangan Kebijakan, Koordinasi dan Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Pemerintah Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca Konflik
Terwujudnya Peningkatan Kemampuan Sistem, Organisasi, dan SDM Pemerintahan Daerah Untuk Mewujudkan Good Governance
Jumlah kabupaten tertinggal yang mengembangkan mekanisme pengarusutamaan kegiatan dalam pengembangan kawasan perdesaan Jumlah kabupaten tertinggal yang mendapatkan bantuan stimulan dalam pembangunan infrastruktur untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal Jumlah kabupaten tertinggal yang mendapatkan bantuan stimulant untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan perencanaan (PNPMP2DTK)
35
Jumlah desa wisata
978
35
35
PROGRAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
XXVI.1
Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata
Meningkatnya jumlah desa wisata
XXVII
PROGRAM PENEMPATAN MODAL NEGARA DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM KUR
I.L-39
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1) XXVII.1
(2) Dukungan Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
(3) Tersedianya anggaran penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
XXVIII
PROGRAM KOORDINASI KEBIJAKAN BIDANG PEREKONOMIAN
XXVIII.1 XXIX
Koordinasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Meningkatnya koordinasi kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
INDIKATOR
PAGU TAHUN 2012
(4) Persentase tersedianya anggaran penjaminan KUR
(5) 100%
(6) 2.000,0
(7) Kemenkeu (Anggaran 99)
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan KUR yang terimplementasikan
70%
1,5
Menko Perekonomian
5 Provinsi
0,25
Kemen KUKM
3 Event/ Provinsi
1,50
Kemen KUKM
425 Orang
12,60
Kemen KUKM
100 KSP/KJKS
0,50
Kemen KUKM
PROGRAM PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM
XXIX .1
Peningkatan kualitas organisasi dan badan hukum koperasi
XXIX..2
Pengembangan keanggotaan koperasi melalui peningkatan kerjasama koperasi dan penyuluhan dalam rangka gerakan masyarakat sadar koperasi (GEMASKOP)
Terlaksananya peningkatan kualitas KUMKM dan pemahaman perkoperasian di kalangan aparat pembina dan masyarakat Menyebarluaskan dan meningkatkan pemahaman masyarakat umum mengenai koperasi dan praktek berkoperasi yang benar sesuai prinsip dan jati diri koperasi
Jumlah provinsi pelaksanaan pengembangan organisasi koperasi menuju skala besar (1) Jumlah pelaksanaan sosialisasi program Gemaskop kepada tokoh masyarakat/kelompok strategis, kelompok ekonomi produktif, dan gerakan koperasi (2) Jumlah petugas lapangan koperasi yang direkrut, dilatih, dan melaksanakan tugas penyuluhan perkoperasian bagi masyarakat
XXIX. 3
INSTANSI PELAKSANA
TARGET TAHUN 2012
Pengembangan dan pemantapan program pendanaan bagi koperasi dan UMKM
Meningkatnya kapasitas pembiayaan KSP/KJKS bagi UMKM
(1) Jumlah lembaga keuangan bukan bank yang ditingkatkan kapasitas dan jangkauan layanannya untuk menyediakan pembiayaan usaha
I.L-40
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(5) 1 Skim
(6) 0,52
(7) Kemen KUKM
10 Koperasi 2 Jaringan 2 Provinsi
1,16
Kemen KUKM
(4) Jumlah naskah kerjasama di bidang pembiayaan dengan lintas pelaku terkait
5 MoU
0,90
Kemen KUKM
100 LKM
0,50
Kemen KUKM
500 UMKM
0,35
Kemen KUKM
1.250 Koperasi
62,50
Kemen KUKM
150 KKMB
0,35
Kemen KUKM
INDIKATOR (4) (2) Fasilitas pendayagunaan Skim pendanaan bagi usaha mikro (3) Jumlah fasilitasi pengembangan usaha koperasi melalui kerjasama usaha antar koperasi
XXIX. 4
Pengembangan, pengendalian dan pengawasan KSP/USP-Koperasi, KJKS/UJKS-Koperasi dan LKM
Meningkatnya kualitas kelembagaan KSP/USPKoperasi, KJSK/UJKS-Koperasi dan LKM
Jumlah LKM yang terdaftar dan berbadan hukum
XXIX. 5
Peningkatan dan perluasan akses permodalan bagi koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah
Meningkatnya kapasitas dan jangkauan penyediaan modal/pembiayaan bagi koperasi dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah
(1) Jumlah koperasi dan UMKM yang dapat mengakses kredit/pembiayaan bank melalui linkage (2) Jumlah koperasi perkotaan dan perdesaan yang menerima bantuan dana (3) Jumlah KKMB yang ditingkatkan kapasitasnya
I.L-41
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
INDIKATOR (4) (4) Jumlah koperasi dan UMK yang memanfaatkan jasa pendampingan
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(5) 50 Koperasi
(6) 0,35
(7) Kemen KUKM
100 LKM
0,70
Kemen KUKM
XXIX. 6
Pengembangan asuransi, jasa keuangan dan perpajakan bagi koperasi dan UMKM
Meningkatnya kapasitas koperasi dan UMKM dalam pemanfaatan asuransi dan jasa keuangan, serta administrasi perpajakan
Jumlah lembaga keuangan mikro (bank, LKBB, dan LKM) yang memberikan kredit/ pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM
XXIX. 7
Pengembangan pembiayaan, penjaminan kredit dan pengembangan sektor strategis bagi koperasi dan UMKM
Meningkatnya kapasitas penjaminan kredit dan pengembangan sektor strategis bagi koperasi dan UMKM
(1) Jumlah Provinsi yang difasilitasi untuk proses pembentukan PPKD
2 Provinsi, 2 PPKD
0,30
Kemen KUKM
(2) Jumlah Provinsi yang difasilitasi untuk proses pembentukan PPKD untuk mengembangkan co-guarantee dengan Lembaga Penjaminan Kredit Nasional
2 Provinsi, 2 PPKD
0,30
Kemen KUKM
(3) Jumlah LMVD yang memberikan fasilitasi pembiayaan bagi KUMKM
1 LMVD
0,30
Kemen KUKM
3 Unit
2,00
Kemen KUKM
3.000 Orang
1,00
Kemen KUKM
XXIX. 8
Pengembangan sarana usaha pemasaran KUMKM
Berkembangnya sarana usaha pemasaran KUMKM
Jumlah dukungan revitalisasi sarana pemasaran di daerah tertinggal/perbatasan melalui koperasi
XXIX. 9
Pemasyarakatan dan pengembangan kewirausahaan
Meningkatnya motivasi dan budaya berwirausaha serta berkembangnya
(1) Jumlah peserta pemasyarakatan kewirausahaan
I.L-42
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
XXIX.10
XXIX.11
XXIX.12
Revitalisasi sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian
Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pengelola LKM/KSP/USP
Perluasan KUR
SASARAN (3)
INDIKATOR
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
kewirausahaan
(4) (2) Jumlah peserta diklat kewirausahaan
(5) 1.400 Orang
(6) 4,50
(7) Kemen KUKM
Tersusunnya sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian
(1) Pedoman pendidikan, pelatihan & penyuluhan perkoperasian
1 Dokumen
0,30
Kemen KUKM
(2) Jumlah peserta peningkatan pemahaman perkoperasian
600 Orang
1,30
Kemen KUKM
(1) Diklat pengelola LKM
100 Orang
0,50
Kemen KUKM
(2) Jumlah asesor dari Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan fasilitator dari Lembaga Diklat Profesi (LDP) yang diperkuat
60 Orang
0,30
Kemen KUKM
(3) Jumlah manajer/kepala cabang KJK yang diikutsertakan diklat kompetensi
360 Orang
2,60
Kemen KUKM
(1) Jumlah provinsi yang mendapat sosialisasi program KUR
33 Provinsi
2,95
Kemen KUKM
27.520 UMKM
14,25
Kemen KUKM
Meningkatnya kapasitas dan kompetensi SDM pengelola LKM/KSP/USP
Meningkatnya penyaluran KUR
(2) Jumlah KUMKM yang didampingi untuk mengakses KUR XXX
TARGET TAHUN 2012
PROGRAM PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN
I.L-43
NO (1) XXX.1
XXXI
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan pengembangan usaha penyediaan tenaga listrik
SASARAN (3) Meningkatnya Pelayanan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, Meningkatnya Pengembangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, dan Meningkatnya Mutu Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
INDIKATOR (4) Program listrik murah dan hemat
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(5) Penyambungan Listrik 1.500 RTS Nelayan On Grid & 81.500 Pelanggan Off Grid
(6) 288,0
(7) Kemen ESDM
53.333
640,0
Kemen Perumahan Rakyat
62.500 unit
250,0
Kemen Perumahan Rakyat
PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
XXXI.1
PNPM Mandiri Perumahan dan Permukiman (pembangunan peningkatan kualitas perumahan swadaya)
Jumlah unit rumah yang terfasilitasi dan terstimulasi
XXXI.2
Penyediaan Rumah Murah
Jumlah unit rumah yang terbangun
I.L-44
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2012 PRIORITAS 5
PROGRAM AKSI DI BIDANG PANGAN
Tema Prioritas
Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan revitalisasi pertanian dan perikanan untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Peningkatan pertumbuhan PDB sektor pertanian sebesar 3,2%, Indeks Nilai Tukar Petani diatas 105, serta Indeks Nilai Tukar Nelayan sebesar 107
Penanggungjawab
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Bekerjasama Dengan
Menteri Pertanian; Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat; Menteri Kelautan dan Perikanan; Menteri Perindustrian; Menteri Keuangan; Menteri Negara Riset dan Teknologi; Menteri Kesehatan; Menteri Negara Lingkungan Hidup; Kepala Badan Penerapan & Pengkajian Teknologi; Kepala Badan Pertanahan Nasional; Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
Presentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan bidang ketahanan pangan yang diimplementasikan Presentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan perkebunan dan hortikultura yang diimplementasikan
70%
3,5
85%
2,2
I I.1 I.2
PROGRAM: KOORDINASI KEBIJAKAN BIDANG PEREKONOMIAN Koordinasi Kebijakan Ketahanan Meningkatnya Koordinasi Kebijakan Pangan Ketahanan Pangan Koordinasi Kebijakan Bidang Meningkatnya koordinasi Kebijakan Perkebunan dan Hortikultura Perkebunan dan Hortikultura
I.L-45
INSTANSI PELAKSANA (7) Menko Perekonomian Menko Perekonomian
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN (3) Meningkatnya koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Urusan Perikanan dan Peternakan
INDIKATOR
(5) 80%
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6) 2,1
1 Paket
6,4
BPN
30
40,93
KKP
2.205,00
Kementan
TARGET TAHUN 2012
(1) I.3
(2) Koordinasi Kebijakan Bidang Pengembangan Urusan Perikanan dan Peternakan
II
PROGRAM: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
II .1
Pengembangan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Pertanahan dan Hubungan Masyarakat
III III.1
PROGRAM: PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT, PESISIR, DAN PULAU-PULAU KECIL Penataan ruang dan perencanaan Tersedianya 200 lokasi yang memiliki Jumlah lokasi laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil (PPK) di pengelolaan wilayah laut, pesisir rencana tata ruang LP3K meliputi wilayah nasional , lintas wilayah , propinsi/kabupaten/kota yang dan pulau-pulau kecil Dokumen ICM, peta potensi, rencana memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang WP3K, rencana zonasi nasional/lintas terintegrasi, akuntabel dan terkini dan terkendali wilayah/propinsi/kabupaten/kota, dan pemanfaatannya rencana zonasi rinci kawasan; serta Jumlah lokasi laut, peisisir, dan pulau-pulau kecil skala rinci lokasi yang memiliki dokumen memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang pemanfaatan dan pengendalian terintegrasi, akuntabel dan terkini dan terkendali pemanfaatan ruang meliputi akreditasi, pemanfaatannya HP3, sempadan pantai dn evaluasi implementasi ICM/penataan ruang LP3K PROGRAM: PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
IV IV.1
Perluasan areal dan pengelolaan
Terlaksananya pengembangan peraturan perundang-undangan bidang pertanahan dan Hubungan Masyarakat
(4) Presentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan pengembangan urusan perikanan dan dan peternakan yang diimplementasikan
Meningkatnya produktivitas lahan
Jumlah paket rancangan peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang pertanahan dalam rangka mendukung pelaksanaan Undang-undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Cetak sawah (ribu Ha)
I.L-46
INSTANSI PELAKSANA (7) Menko Perekonomian
33
100
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2) lahan pertanian
IV.2
IV.3
IV.4
Pengelolaan air irigasi untuk pertanian
Fasilitasi pupuk dan pestisida
Penyaluran pupuk bersubsidi
TARGET TAHUN 2012
SASARAN
INDIKATOR
(3) pertanian, luasan areal pertanian baru dan prasarana Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi serta pengendalian lahan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian
(4) Luasan perluasan lahan kering, kawasan hortikultura, kawasan perkebunan Dan kawasan peternakan (Ha) Jumlah (Ha) Lahan yang dioptimasi, dikonservasi, direhabilitasi dan direklamasi Jumlah (Ha) Konservasi DAS Hulu
(5) 483.965
Jumlah (paket) Pengembangan SRI (System of Rice Intensification) Jumlah bidang tanah petani yang disertifikasi Jumlah Panjang Jalan Usaha Tani (JUT) dan Jalan Produksi (JAPROD) (km) Jumlah audit Lahan Luar Jawa (paket) Jumlah luas areal pengembangan model Food Estate (ha) Jumlah (unit) pengembangan sumber air alternatif skala kecil (melalui irigasi pedesaan, pengembangan sumber air tanah, pompanisasi air permukaan) yang berfungsi.
34.560
Jumlah (Ha) optimasi pemanfaatan Air irigasi (melalui perbaikan JITUT/JIDES dan pengembangan TAM) yang berfungsi Jumlah (unit) pengembangan Konservasi air (melalui pengembangan Embung, sumur resapan, Antisipasi kekeringan dan banjir) yang berfungsi Jumlah penyaluran bantuan langsung pupuk (ribu ton)
580.000
Jumlah (Paket) Roadmap Kebutuhan dan Penyediaan Pupuk
38.000
Terbangunnya Rumah Kompos Jumlah penyaluran pupuk bersubsidi (juta ton)
1.715 10,28
Meningkatnya ketersediaan air irigasi dalam mendukung produksi pertanian
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pupuk dalam mendukung peningkatan produksi Tersalurnya pupuk bersubsidi
I.L-47
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
182.000 350
30.000 2.988 1 5.000 51.902
1.216,75
Kementan
675,00
Kementan
-
Kementan
6000 192,78
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(2) (3) PROGRAM: PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP
V.1
Pengembangan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan perikanan
V.3
Pembinaan dan pengembangan kapal perikanan, alat penangkap ikan dan pengawakan kapal perikanan
Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
Jumlah pelabuhan perikanan yang dibangun, dibina, termasuk pelabuhan di lingkar luar dan daerah perbatasan yang potensial (unit) Jumlah lanjutan pembangunan pelabuhan perikanan UPT Daerah untuk mendukung minapolitan, termasuk di lingkar luar dan daerah perbatasan yang potensial (lokasi) Jumlah pengembangan, peningkatan operasional, dan kualitas layanan pelabuhan perikanan UPT pusat, termasuk di lingkar luar dan daerah perbatasan yang potensial (lokasi) Jumlah penyiapan pembangunan pelabuhan perikanan sesuai dengan rencana induk (lokasi) Jumlah pelabuhan perikanan yang optimal melakukan kegiatan Wilayah Kerja Operasional Pelabuhan Perikanan (WKOPP), K3, operasional Pelabuhan Perikanan (lokasi) Jumlah kapal penangkap ikan yang memenuhi standar laik laut, laik tangkap, dan laik simpan (unit)
816
537,23
KKP
246,00
KKP
54,02
KKP
SASARAN
(1) V
V.2
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
Meningkatnya pembangunan dan pencapaian standar pelayanan prima di pelabuhan perikanan dengan fasilitas penunjang produksi, pengolahan, pemasaran dan kesyahbandaran yang sesuai standar.
Terwujudnya kecukupan kapal perikanan Indonesia (yang laik laut, laik tangkap dan laik simpan), alat penangkap ikan (sesuai SNI) dan pengawakan yang memenuhi standar di setiap WPP
Meningkatnya Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang terjamin
Jumlah pengadaan kapal perikanan >30 GT (kapal) Jumlah alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan yang memenuhi standar (unit) Jumlah awak kapal perikanan yang meningkat kemampuannya dan tersertifikasi (orang) Jumlah ekosistem Perairan Umum Daratan (PUD) yang
I.L-48
INSTANSI PELAKSANA (7)
20 22 20 20 600 125 (125 kapal lainnya dipenuhi melalui DAK) 1.552 180 8
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
V.4
V.5
VI VI.1
Pengembangan usaha penangkapan ikan dan pemberdayaan nelayan skala kecil
Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang efisien, tertib, dan berkelanjutan
SASARAN (3) ketersediaan sumber daya ikan dengan data dan pengelolaan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu.
Terbangunnya kawasan potensi perikanan tangkap yang menjadi kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable serta realisasi investasi usaha perikanan tangkap. Meningkatnya pelayanan prima dan ketertiban usaha perikanan tangkap sesuai ketersediaan SDI di setiap WPP secara akuntabel dan tepat waktu
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4) teridentifikasi sumberdaya ikannya (provinsi)
(5)
Jumlah peraian laut teritorial dan kepulauan yang teridentifikasi sumberdaya ikannya (WPP) Jumlah ZEEI yang teridentifikasi sumber daya ikannya dengan dokumen Catch Documentation Scheme (CDS) dan IOTC Bigeye Statistical Document Jumlah kawasan minapolitasn potensi perikanan tangkap yang memiliki kelompok uaha bersama (KUB) yang mandiri (lokasi) Jumlah pengembangan kelembagaan usaha (KUB) yang mandiri Jumlah kelompok nelayan (KUB) penerima pengembangan usaha mina pedesaan/PUMP Jumlah dokumen usaha perikanan tangkap yang ditertibkan (dokumen)
11
Jumlah pelaku usaha perikanan tangkap yang memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan yang berlaku (orang/badan hukum) Jumlah kapal dan jenis alat penangkap ikan yang diperbolehkan menangkap di seluruh WPP
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
4 43
444,5
KKP
25,8
KKP
125,26
KKP
1.400 3.700 10.000 3.500 6.900
PROGRAM: PENINGKATAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA Pengembangan sistem prasarana dan sarana pembudidayaan ikan
Tersedianya lahan kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana yang memadai
Luas lahan budidaya yang difasilitasi sesuai target produksi disertai data potensi yang akurat (hektar) Jumlah kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana yang memadai (kawasan)
I.L-49
1.226.666 Ha, 110 kab/kota 359
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3) -
VI.2
VI.3
Pengawalan dan penerapan teknologi terapan adaptif perikanan budidaya Pengembangan sistem usaha pembudidayaan ikan
VI.4
Pengembangan sistem produksi pembudidayaan ikan
VI.5
Pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan pembudidayaan ikan
Meningkatnya pengawalan dan pendampingan teknologi dalam rangka pengembangan kawasan perikanan budidaya Meningkatnya penyediaan modal kerja guna berkembangnya usaha perikanan budidaya yang mandiri
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pakan dengan pakan yang teregistrasi, unit usaha budidaya yang tersertifikasi dan tersedianya data statistik periakna budidaya yang akurat Terpenuhinya kebutuhan lahan budidaya yang sehat dan menghasilkan produk perikanan budidaya yang aman dikonsumsi.
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
kawasan payau kawasan tawar kawasan laut
Jumlah pengembangan kawasan minapolitan berbasis perikanan budidaya (kab/kota) Jumlah diseminasi teknologi dalam rangka pengembangan kawasan minapolitan Perekayasaan teknologi inovatif (paket)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
95 157 107 45 51
92,66
KKP
420,6
KKP
14
Jumlah kelompok usaha perikanan budidaya yang memenuhi standar kelembagaan (kelompok) Jumlah lokasi pembinaan tenaga kerja perikanan budidaya (provinsi) Jumlah kelompok pembudidaya penerima pengembangan usaha mina pedesaan/PUMP (kelompok)
1.576
Jumlah unit pembudidayaan ikan tersertifikat dan memenuhi standar (unit)
4.000
46,74
KKP
Jumlah laboratorium uji yang memenuhi standar teknis (lab kualitas air; Lab HPI, dan Lab residu) Jumlah sentra produksi budidaya yang terkendali dan terehabilitasi perairannya (sentra budidaya)
38
55,27
KKP
I.L-50
33 3.340
51
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1) VI.6
(2) Pengembangan sistem perbenihan ikan
VII
PROGRAM: PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
VII.1
Pembinaan dan Pelaksanaan Irigasi, Rawa, Tambak, Air Baku dan Air Tanah
(3) Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan pasar dengan mutu terjamin dan data akurat.
Terjaganya kualitas dan cakupan layanan pada daerah irigasi dan daerah rawa
INDIKATOR (4) Jumlah produksi induk unggul (juta induk) Jumlah unit perbenihan yang bersertifikat (unit) Jumlah benih dengan mutu terjamin (miliar benih) Jumlah bibit rumput laut (ton)
TARGET TAHUN 2012 (5) 10,1 115 50,3 510.000
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6) 88,86
INSTANSI PELAKSANA (7) KKP
Luas layanan jaringan irigasi yang ditingkatkan
79.337 hektar
1.676,2
Kemen. PU
Berkembangnya daerah irigasi dan drainase di DAS Bengawan Solo Luas layanan jaringan irigasi yang direhabilitasi
2.212 hektar
10,0
Kemen. PU
425.563 hektar
1.649,7
Kemen. PU
Luas layanan jaringan rawa yang ditingkatkan
23.746 hektar
192,8
Kemen. PU
Luas layanan jaringan rawa yang direhabilitasi
98.750 hektar
298,2
Kemen. PU
Jumlah sumur air tanah yang dibangun
131 sumur air tanah
78,5
Kemen. PU
Jumlah sumur air tanah yang direhabilitasi
385 sumur air tanah
152,9
Kemen. PU
Luas layanan jaringan tata air tambak yang dibangun/ditingkatkan
2.250 hektar
36,6
Kemen. PU
Luas layanan jaringan tata air tambak yang direhabilitasi
4.000 hektar
32,5
Kemen. PU
I.L-51
NO (1) VII.2
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Pembinaan dan Pelaksanaan Sungai, Danau, Waduk, Pengendalian Lahar dan Pengaman Pantai
SASARAN (3) Meningkatnya ketersediaan dan terjaganya kelestarian air
Meningkat dan terjaganya ketersediaan air serta terkendalinya bahaya banjir di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4) Jumlah waduk dan embung/situ yang dibangun
(5) 9 waduk dalam pelaksanaan pembangunan; 87 embung/situ selesai dibangun
Jumlah waduk, embung/situ yang direhabilitasi
24 waduk, 62 embung/situ
Jumlah kawasan sumber air yang di konservasi
36 kawasan
Jumlah waduk yang dibangun di DAS Bengawan Solo
1 Waduk Bendo (Ponorogo) 1 Wadung Gondang (sragen) 1 Waduk Tugu (Madiun) 1 Waduk Gongseng (Bojonegoro) 1 Waduk
I.L-52
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6) 2.191,2
INSTANSI PELAKSANA (7) Kemen. PU
250,4
Kemen. PU
48,6
Kemen. PU
163,2
Kemen. PU Kemen. PU Kemen. PU Kemen. PU
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
(1)
(2)
(3)
(4)
Prasarana sumber daya air di DAS Bengawan Solo yang direhabilitasi
Terlaksananya konservasi di DAS Bengawan Solo VII.3
Pembinaan dan Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air serta Penanggulangan Darurat Akibat Bencana
Maningkatnya keandalan dan system (jaringan) infrastruktur Sumber Daya Air
TARGET TAHUN 2012 (5) Wonodadi (Pacitan) 1 Waduk Pidekso (Wonogiri) Tertanganinya Sedimen Waduk Wonogiri Rehabilitasi 3 Waduk (Cengklik, Banjar Anyar, Kedung Uling)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
Kemen. PU 259,4
Kemen. PU Kemen. PU
0,8
Kemen. PU
Luas layanan jaringan irigasi yang dioperasikan dan dipelihara
Konservasi arboretum Keduang 2,315 juta hektar
715,2
Kemen. PU
Luas layanan jaringan rawa yang dioperasikan dan dipelihara
1 juta hektar
202,6
Kemen. PU
Jumlah sumur air tanah yang dioperasikan dan dipelihara
391 sumur air tanah
43,0
Kemen. PU
I.L-53
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
VIII VIII.1
VIII.2
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6) 208,2
INSTANSI PELAKSANA
(4) Jumlah waduk/embung/situ yang dioperasikan dan dipelihara
(5) 389 waduk/ embung/situ
Terpeliharanya waduk di DAS Bengawan Solo
6 waduk
2,6
Kemen. PU
Luas layanan jaringan tata air tambak yang dioperasikan dan dipelihara
37.290 hektar
5,3
Kemen. PU
116,70
Kementan
65,88
Kementan
PROGRAM: PENCIPTAAN TEKNOLOGI DAN VARIETAS UNGGUL BERDAYA SAING Penelitian dan pengembangan Tersedianya benih sumber, varietas Jumlah aksesi sumberdaya genetik tanaman pangan yang tanaman pangan unggul baru, dan peningkatan inovasi dapat dimanfaatkan untuk perbaikan sifat varietas unggul teknologi tanaman pangan mendukung Jumlah varietas unggul baru tanaman pangan pencapaian swasembada padi dan Jumlah teknologi budidaya, panen dan pascapanen primer jagung berkelanjutan, swasembada tanaman pangan kedelai, serta peningkatan produktivitas Jumlah produksi benih sumber padi dengan SMM ISO 9001tanaman pangan lainnya 2000 Jumlah produksi benih sumber serealia serta kacang dan umbi dengan SMM ISO 9001-2008 Penelitian dan pengembangan Meningkatnya inovasi mendukung Jumlah calon VUB/VUB yang diminati konsumen tanaman hortikultura pengembangan kawasan agribisnis Jumlah sumberdaya genetik yang terkonservasi dan hortikultura untuk terwujudnya industri terkarakterisasi, dan aksesi mutasi buah tropika hortikultura yang berdaya saing dan Jml benih sumber : berkelanjutan - Sayuran - Buah tropik dan sub tropik (batang)
800 12 9
23 38 25 1560 4020 24.000 16 16.000
- Planlet, benih, stek tanaman hias (batang)
253.100
- Jumlah benih batang bawah dan batang atas hasil SE (batang)
500.000
I.L-54
(7) Kemen. PU
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
VIII.3
VIII.4
VIII.5
Penelitian dan pengembangan tanaman perkebunan
Penelitian dan pengembangan peternakan
Penelitian dan pengembangan sumberdaya lahan pertanian
Meningkatnya inovasi teknologi tanaman perkebunan untuk meningkatkan produktivitas, diversifikasi dan nilai tambah tanaman perkebunan
Meningkatkan Inovasi Teknologi Peternakan dan Veteriner Mendukung Program Swasembada Daging Sapi (PSDS)-2014
Tersedianya data, informasi dan peningkatan inovasi teknologi pengelolaan sumberdaya lahan
INDIKATOR (4) Jumlah teknologi budidaya produksi hortikultura ramah lingkungan (paket) Jumlah varietas/klon unggul tanaman perkebunan (var) Jumlah bibit tebu melalui teknologi SE (batang) Jumlah aksesi SDG perkebunan yang terkonservasi dan terkarakterisasi (batang) Jumlah teknologi untuk peningkatan produtivitas tanaman perkebunan (paket) Jumlah benih sumber tanaman perkebunan (unit) Jumlah produk olahan tanaman perkebunan (unit) Jumlah rekomendasi kebijakan perkebunan (paket) Jumlah galur unggul/harapan ternak dan TPT spesifik lokasi Jumlah SDG ternak, TPT dan veteriner yang dikonservasi dan dikarakterisasi (unit) Jumlah inovasi teknologi peternakan dan teknologi veteriner (paket) Jumlah bibit/benih sumber ternak dan tanaman pakan ternak(unit) Jumlah rekomendasi pembangunan peternakan dan veteriner, kerjasama, diseminasi, publikasi hasil penelitian dan koordinasi dengan stakeholders (paket) Jumlah peta potensi sumberdaya lahan pertanian tingkat tinjau dan peta semi detail untuk pembukaan sawah baru, lahan terlantar dan lahan terdegradasi (paket)
I.L-55
TARGET TAHUN 2012 (5) 12 6
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
94,06
Kementan
82,71
Kementan
60,93
Kementan
500.000 4.490 26 340 11 6 6 112 24 1850 10 8
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
SASARAN
INDIKATOR
(3)
(4) Jumlah informasi, paket komponen teknologi pengelolaan SDL, formula pupuk, pembenah tanah dan perangkat uji tanah Jumlah informasi, pengelolaan sumberdaya iklim&air, model prediksi bencana pertanian serta paket komponen teknologi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim global (paket) Jumlah rekomendasi kebijakan pemanfaatan sumberdaya lahan dan perubahan iklim global (paket)
pertanian
VIII.6
VIII.7
IX IX.1
Penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian
Meningkatnya inovasi dan adopsi hasil bioteknologi dan pemanfaatan sumberdaya genetik pertanian (SDGP) untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing produk pertanian
TARGET TAHUN 2012 (5) 8
Peningkatan Kualitas Pelayanan karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
100%
I.L-56
(7)
6 4650 1
Realisasi target operasional sertifikasi karantina dan pengawasan keamanan hayati Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan, standar,
INSTANSI PELAKSANA
6
Jumlah aksesi SDGP yang dikonservasi atau diremajakan (unit) Jumlah produk bioprospeksi sumberdaya genetic pertanian (paket) Jumlah varietas atau galur harapan komoditas pertanian Jumlah peta genetik sifat-sifat penting komoditas pertanian Jumlah klon gen pengendali sifat-sifat penting komoditas pertanian Jumlah sidik jari DNA plasma nutfah \ pertanian Penelitian dan pengembangan Meningkatnya inovasi teknologi Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian (unit) pasca panen pertanian penanganan dan pengolahan hasil Jumlah produk dan teknologi untuk diversifikasi pangan dan pertanian mendukung ketahanan substitusi pangan impor (paket) pangan, nilai tambah, daya saing dan Jumlah produk dan teknologi untuk peningkatan nilai tambah ekspor dan daya saing PROGRAM: PENINGKATAN KUALITAS PENGKARANTINAAN PERTANIAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI Pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati yang efektif
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
28,18
Kementan
18,14
Kementan
432,18
Kementan
360 4 6 288 4 2 8
100%
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
IX.2
Peningkatan Kepatuhan, Kerjasama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan
Kebijakan teknis pengawasan dan penindakan yang dapat mendukung meningkatnya kepatuhan pengguna jasa karantina dan integritas petugas karantina Kerjasama yang harmonis dalam mendukung efektifitas perumusan kebijakan teknis, rencana dan program perkarantinaan pertanian Sistem informasi yang optimal dalam mendukung kinerja manajemen dan operasional karantina
IX.3
Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian
Penyelenggaraan Uji Terap dan Desiminasi yang efektif dalam meningkatkan implementasi Teknik dan Metoda tindakan karantina Penyelenggaraan laboratorium uji standar yang berkualitas dalam
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4) teknik dan metoda yang diberlakukan
(5)
Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian Peningkatan Indeks kepuasan dan kepatuhan pengguna jasa
0%
INSTANSI PELAKSANA (7)
10%
Rumusan kebijakan pengawasan dan penindakan karantina hewan/karantina tumbuhan yang dapat diimplementasikan (paket)
2
Jumlah dokumen bahan rancangan kebijakan kerjasama perkarantinaan Tingkat Pemanfaatan dokumen kerjasama SPS dan dokumen kerjasama operasional yang dihasilkan dalam perumusan kebijakan serta pelaksanaan pengawasan dan pelayanan Prosentase peningkatan kesiapan infrastruktur sistem informasi, dan akses informasi instansi terkait, pengguna jasa dan unit kerja lingkup Badan Karantina Pertanian melalui jaringan pusat data karantina pertanian Jml Uji Terap teknik dan metoda tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati yang dapat ditetapkan, dan jumlah desiminasi teknik dan metoda yang dapat diimplementasikan (paket) Jumlah sampel lab. yang diperiksa sesuai ruang lingkup pengujian (Uji Standar, rujukan, konfirmasi dan profisiensi)
4
I.L-57
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
11,00
Kementan
38,00
Kementan
100% 10%
2
13.000
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
X X.1
X.2
X.3
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(3) (4) mendukung efektifitas penilaian resiko Jumlah laboratorium karantina yang diakreditasi dan tindakan karantina ditempat pemasukkan dan pengeluaran PROGRAM: PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK KELAUTAN DAN PERIKANAN
(5) 2
Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan
4
Penelitian dan pengembangan IPTEK perikanan budidaya
Penelitian dan Pengembangan IPTEK Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
Wilayah perairan Indonesia yang teridentifikasi potensi sumber daya ikan, karakteristik, kebutuhan konservasi SDI nya, serta rekomnedasi model pengelolaan kawasan perairan perikanan Usulan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), rekomendasi, inovasi teknologi dan produk biologi yang meningkatkan efisiensi produksi, ragam, kualitas dan keamanan komoditas unggulan.
Usulan HKI, rekomendasi, paket teknologi serta inovasi teknologi dan bioteknologi yang meningkatkan efisiensi pengolahan secara optimal, ragam, nilai tambah, kualitas dan keamanan produk unggulan/ prospektif.
Jumlah rekomendasi pengelolaan perikanan dan konservasi sumber daya ikan Jumlah pengembangan model iptek kelautan dan perikanan (paket)
INSTANSI PELAKSANA (7)
73,32
KKP
142,61
KKP
48,60
KKP
2
Jumlah rekomendasi yang meningkatkan efisiensi produksi, ragam varietas baru/unggul, kualitas dan keamanan komoditas unggulan
3
Jumlah paket teknologi/inovasi teknologi yang dihasilkan/direkomendasikan diusulkan HKI/penghargaan Jumlah model penerapan iptek perikanan budidaya (paket) Jumlah rekomendasi iptek pengolahan produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan
13
Jumlah paket teknologi/inovasi teknologi yang dihasilkan/direkomendasikan disulkan HKI/penghargaan Jumlah model penerapan iptek kelautan dan perikanan (paket)
4
I.L-58
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
6 1
3
NO (1) XI
XI.1
XII XII.1 XII.2 XII.3 XII.4 XIII XIII.1
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
(2) (3) PROGRAM: PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL
INSTANSI PELAKSANA (7)
Peningkatan Upaya Penelitian dan Kebijakan peningkatan dukungan Pengembangan Bidang Pertanian litbang untuk ketahanan pangan yang Mampu menciptakan benih khususnya pengembangan pupuk unggul dan hasil penelitian lainnya ekologis dan benih unggul-adaptif menuju kualitas produktivtas hasil terhadap lingkungan sub-optimal, pertanian nasional yang tinggi teknologi panen, teknologi pengelolaan (PN5) lahan marjinal untuk produksi pangan, PROGRAM: PENELITIAN, PENGUASAAN, DAN PEMANFAATAN IPTEK
Jumlah rekomendasi kebijakan (PN5)
1
4,0
KRT
Litbang Benih Unggul Berbasis Biologi Molekuler Litbang Keanekaragaman Pangan
Benih unggul berbasis biologi molekuler
Jumlah varietas Benih unggul
2
1,75
LIPI
Keaneka-ragaman pangan Terbangunnya fasilitas litbang bioteknologi peternakan modern
Jumlah varietas Jumlah paket fasilitas Laboratorium dan peralatannya
2
Penelitian bioteknologi peternakan modern
1,75 10,1
LIPI LIPI
3,0
LIPI
5,3
BATAN
Jumlah Paket pengembangan program biotek peternakan
Litbang pupuk organic dan mikroba Pupuk organic dan mikroba hayati Jumlah aplikasi pupuk organik pada paket biovillage hayati Indonesia Indonesia PROGRAM: PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN ENERGI NUKLIR, ISOTOP DAN RADIASI Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi
Benih unggul dan paket aplikasi isotop dan radiasi
Jumlah varietas padi (padi sawah, padi gogo, padi dataran tinggi dan padi hibrida) Jumlah varietas kedelai (jenis biji besar, genjah, produksi tinggi dan jenis biji hitam) Jumlah varietas kacang tanah dan kacang hijau
I.L-59
1 1 1
1 1 1
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
XIV XIV.1
XV XV.1
XV.2
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4) Jumlah varietas gandum tropis dan sorghum
(5) 2
Kajian Kebijakan Excisting Pupuk dan Srandarisasi
1
Kajian Proses Nanomineral Fertilizer
1
Pengembangan pilot plant teknologi pupuk BCOF
1
Rancangan Desain Pilot Plant Pupuk Hayati Majemuk, Pembuatan Bisnis Plan dan Publikasi Hasil Penelitian PILOT PROJECT PUPUK SRF-NPK
1
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM: PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Pengembangan Pupuk Berimbang
Pengembangan produk pupuk berimbang
5,5
BPPT
616,82
Kementan
158,41
Kementan
1
PROGRAM: PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, DAN MUTU TANAMAN PANGAN UNTUK MENCAPAI SWASEMBADA DAN SWASEMBADA BERKELANJUTAN Pengelolaan produksi tanaman serealia
Pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi
Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman serealia yang tepat dan berkelanjutan untuk peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas.
Meningkatnya perluasan penerapan budidaya tanaman aneka kacang dan
Luas areal penerapan budidaya serealia yang tepat dan berkelanjutan termasuk untuk bahan bakar nabati (ribu ha) : SL - PTT padi non hibrida (ribu ha) SL - PTT padi hibrida (ribu ha) SL - PTT Padi lahan kering (ribu ha) SL - PTT Jagung hibrida (ribu ha) Pengembangan peningkatan produksi gandum (ribu ha)
2.700 300 500 200 0,15
Pengembangan peningkatan produksi sorghum (ribu ha)
0,15
Luas areal penerapan budidaya tanaman aneka kacang dan umbi yang tepat dan berkelanjutan termasuk untuk bahan bakar
I.L-60
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
XV.3
XV.4 XV.5
XVI XVI.1
Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan
Penyaluran subsidi benih tanaman pangan Penanganan pasca panen tanaman pangan
SASARAN (3) umbi yang tepat dan berkelanjutan untuk peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas per satuan luas.
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
nabati (ribu ha) : SL- PTT kedelai (ribu ha) SL - PTT kacang tanah (ribu ha) SL - PTT kacang hijau (ribu ha) PTT kacang hijau (ribu ha)
350 75 20 7,25
PTT ubi kayu (ribu ha) PTT ubi jalar (ribu ha) PTT pangan lokal (ribu ha)
5,18 0,14 350,0
Terselenggaranya system pembinaan lembaga pembinaan lembaga pembenihan tanaman pangan yang efisien dan berkelanjutan di lokasi penerapan budi daya tanaman pangan yang tepat
Jumlah Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) (ribu ton)
185
Terselenggaranya fungsi pengawasan dan sertifikasi benih/BPSBTPH (ha) Terselenggaranya perbanyakan benih sumber/BBI (ha)
125
Terlaksananya pemberdayaan penangkar (ha)
9,75
Tersalurnya benih tanaman pangan bersubsidi Meningkatnya penanganan pasca panen tanaman pangan
Jumlah benih tanaman pangan bersubsidi (ribu ton) Jumlah kelompok tani yang menerapkan teknologi pasca panen tanaman pangan sesuai GHP dan standar mutu (kelompok) Jumlah kelompok tani yang mendapatkan bantuan sarana pasca panen tanaman pangan (kelompok)
PROGRAM: PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, DAN MUTU PRODUK TANAMAN HORTIKULTURA BERKELANJUTAN Peningkatan Produksi, Produktivitas Meningkatnya luas areal dan perbaikan Pengembangan kawasan tanaman buah (ha) Dan Mutu Produk Tanaman Buah pengelolaan kebun tanaman buah Pengembangan registrasi kebun tanaman buah (kebun) Berkelanjutan Perbaikan mutu pengelolaan kebun tanaman buah (kelompok)
I.L-61
1.809,88
Kementan
217
-
Kementan
480
70,00
Kementan
110,00
Kementan
650
500
6.950 800 300
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
XVI.2
Peningkatan Produksi, Produktivitas Dan Mutu Produk Tanaman Sayuran dan Tan. Obat Berkelanjutan
Meningkatnya luas areal dan perbaikan pengelolaan lahan usaha tanaman sayuran dan tanaman obat
(4) Perbaikan mutu pengelolaan pascapanen tanaman buah (unit) Pengembangan registrasi packing house (packing house) Peningkatan jumlah kelembagaan usaha Tanaman Buah Pengembangan kawasan tanaman sayuran dan tanaman obat (ha) Pengembangan registrasi lahan usaha tanaman sayuran dan tanaman obat (lahan usaha)
(5) 80.000 5 300 2.615
Perbaikan mutu pengelolaan pascapanen tanaman sayuran dan tanaman obat (kelompok)
280
Pengembangan registrasi packing house (packing house) Peningkatan jumlah kelembagaan usaha tanaman sayuran dan tanaman obat
5 530
peningkatan ketersediaan benih tanaman sayuran bermutu (kg) peningkatan ketersediaan benih tanaman buah bermutu (benih)
1.722.600 128.116.080
XVI.3
Pengembangan sistem perbenihan hortikultura
XVII
PROGRAM: PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, DAN MUTU TANAMAN PERKEBUNAN BERKELANJUTAN
XVII.1
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman semusim
Berkembangnya sistem pembenihan hortikultura dalam mendukung pengembangan kawasan hortikultura
INDIKATOR
Meningkatnya luas areal tanaman semusim
TARGET TAHUN 2012
1.
o
I.L-62
Tembakau
INSTANSI PELAKSANA (7)
105,00
Kementan
80,00
Kementan
101,78
Kementan
1.200
Peningkatan luas areal penanaman (ribu ha) Swasembada Gula Nasional o Tebu Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri o Kapas Pengembangan Komoditas Ekspor
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
1.394
20 205
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
XVII.2
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah dan penyegar
Meningkatnyaluas areal tanaman rempah penyegar
INDIKATOR
1.
(4) o Nilam Peningkatan luas areal penanaman (ribu ha) Pengembangan Komoditas Ekspor o Kopi o Teh o
Kakao
o Lada Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri o Cengkeh Revitalisasi perkebunan o Kakao Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional (ribu ha) o Rehabilitasi o XVII.4
Pengembangan penanganan pasca panen komoditas perkebunan
Meningkatnya mutu produk perkebunan
Intensifikasi
o Peremajaan Jumlah POKTAN yang menerapkan penanganan pasca panen sesuai GHP dan standar mutu (POKTAN) Penerapan ISPO pada perkebunan besar kelapa sawit
TARGET TAHUN 2012 (5) 16
INSTANSI PELAKSANA (7)
968,77
Kementan
25,17
Kementan
1.328 130 1.768 194
474 34
90,65 13,35 6,55 110 150
Penanganan kasus gangguan perkebunan (perusahaan)
40
Pembinaan usaha perkebunan (perusahaan)
105
I.L-63
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
NO (1) XVIII XVIII.1
XVIII.2
XVIII.3
XVIII.4
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(2) (3) (4) (5) PROGRAM: PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI DAN PENINGKATAN PENYEDIAAN PANGAN HEWAN YANG AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL Peningkatan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal
Peningkatan produksi pakan ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal
Meningkatnya populasi dan produksi ternak
Meningkatkan penyediaan pakan ternak melalui pendayagunaan sumber daya lokal
Penjaminan pangan asal hewan yang aman dan halal serta pemenuhan persyaratan produk hewan non pangan
Peningkatan peran dan fungsi lembaga otoritas veteriner Peningkatan jaminan produk hewan ASUH dan daya saing produk hewan
Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan mengoptimalkan sumber daya local
Peningkatan kualitas dan kuantitas benih dan bibit ternak (sapi potong, sapi perah)
Optimalisasi IB dan INKA (pkt) Pengembangan agribisnis peternakan melalui LM3 (kelompok) Pengembangan budidaya ternak Perah (kelompok)
1.224 60 57
Pengembangan budidaya ternak potong (kelompok)
59
Pengembangan budidaya perunggasan (kelompok)
274
Pengembangan budidaya ternak non unggas (kelompok)
66
Pengembangan SMD
467
Pengembangan pakan ternak (unit)
203
Pengembangan integrasi ternak dan tanaman
59
Pemanfaatan lahan kehutanan untuk pengembangan peternakan (pkt) Peningkatan sertifikasi nomor veteriner yang ASUH 400 unit usaha pada tahun 2014 (unit usaha) Peningkatan jaminan produk pangan asal hewan yang ASUH melalui unit usaha pangan yang memenuhi teknis kesmavet (RPH/RPA/TPU/TPS/Kios Daging) (pkt) Peningkatan Produksi perbenihan dan perbibitan (ribu dosis semen) Peningkatan produksi embrio ternak (embrio)
10
I.L-64
33
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
551,33
Kementan
98,96
Kementan
78,03
Kementan
1.393,49
Kementan
86
4.500 700
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
SASARAN (3) Penambahan propinsi peserta KUPS Pencegahan pemotongan sapi betina produktif
XIX XIX.1
XX XX.1
XX.2
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4) Penambahan jumlah peserta dan pembinaan pelaksanaan KUPS (provinsi) Penyelamatan sapi betina produktif (ekor)
(5) 21 50.435
Impor bibit sapi (ekor)
30.000
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN PERTANIAN Perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian
Meningkatnya pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian
Pendaftaran dan perlindungan varietas Sertifikat varietas dan SDG Pelayanan hukum PVTPP
50 135 2.000
Rekomendasi bidang pertanian
2.200 4
Pengembangan pengolahan hasil pertanian
Jumlah unit usaha pengolahan hasil tanaman pangan
95
Jumlah unit usaha pengolahan hasil hortikultura
45
Jumlah unit usaha pengolahan hasil perkebunan
105
Jumlah unit usaha pengolahan hasil peternakan
75
Jumlah rancangan SNI produk pertanian
25
Jumlah unit usaha yang menerapkan sistem jaminan mutu
200
Jumlah laboratorium pengujian yang menerapkan system
10
Pengembangan mutu dan standardisasi pertanian
Meningkatnya mutu hasil pertanian
I.L-65
Kementan
161,51
Kementan
64,51
Kementan
32
Jumlah surat izin bidang pertanian Laporan pengelolaan administrasi dan dukungan manajemen lainnya PVTPP PROGRAM: PENINGKATAN NILAI TAMBAH DAYA SAING, INDUSTRI HILIR, PEMASARAN DAN EKSPOR HASIL PERTANIAN Meingkatnya usaha pengolahan hasil pertanian yang berkelanjutan
15,3
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
jaminan mutu
XX.3
XX.4
XXI XXI.1
Pengembangan usaha dan investasi
Meningkatnya usaha, kemitraan dan investasi di sektor pertanian
Jumlah lembaga sertifikasi yang menerapkan system jaminan mutu Jumlah kerjasama standar mutu Jumlah harmonisasi standar mutu Jumlah pengawasan jaminan mutu
35
Jumlah lembaga sertifikasi alsintan Jumlah pengujian alsintan
3 192
Jumlah binaan kemitraan dan kewirausahaan di sektor pertanian % peningkatan pelayanan investasi di sektor pertanian
35
3 4 20
10
Pemantapan sistem penyuluhan pertanian
155
Jumlah kelembagaan penyuluhan pertanian yang terbentuk sesuai UU No. 16 Tahun 2006 tentang SP3K (Bakorluh, Bapelluh, dan Balai Penyuluhan Kecamatan) (unit) Jumlah BPP yang difasilitasi (unit)
I.L-66
Kementan
11,51
Kementan
705,47
Kementan
7
Jumlah pameran, promosi, eksibisi dan perlombaan dalam negeri maupun luar negeri Pengembangan pemasaran Meningkatnya pemasaran internasional Jumlah dokumen kerjasama bilateral, regional dan multilateral internasional hasil pertanian pemasaran komoditi pertanian Jumlah partisipasi dalam perundingan Internasional bidang pertanianuntuk memperjuangkan pemasaran komoditi pertanian Indonesia Jumlah analisa peningkatan ekspor dan penurunan impor hasil pertanian PROGRAM: PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DAN KELEMBAGAAN PETANI Meningkatnya kualitas kelembagaan penyuluhan pertanian pemerintah
34,51
33 25 12
400
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
XXII XXII.1
XXII.2
XXII.3
SASARAN (3) Meningkatnya jumlah kelembagaan petani
Meningkatnya kualitas dan kuantitas ketenagaan penyuluh pertanian PROGRAM: PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK PERIKANAN Fasilitasi pengembangan industri pengolahan hasil perikanan
Fasilitasi pembinaan dan pengembangan sistem usaha dan investasi perikanan
Fasilitasi penguatan dan pengembangan pemasaran luar negeri hasil perikanan
Meningkatnya jumlah unit pengolahan ikan yang bersertifikat kelayakan pengolahan dari 1.445 UPI pada tahun 2012 menjadi 3.145 UPI pada tahun 2015
Meningkatnya nilai investasi bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dari Rp 2 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 3,5 Triliun pada tahun 2015 Meningkatnya nilai ekspor hasil perikanan dari US $ 3,6 miliar pada tahun 2012 menjadi US $ 5,5 pada
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4) Jumlah kelembagaan petani yang difasilitasi pengembangannya (gapoktan) Jumlah dokumen programa, materi dan informasi pertanian yang dihasilkan dan disebarluaskan (dokumen) Jumlah ketenagaan penyuluhan pertanian yang difasilitasi dan ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya (orang)
(5) 51.304
Lokasi sarana prasarana pengolahan hasil perikanan yang dikembangkan dan dibina (lokasi) Lokasi pengembangan dan pembinaan sentra pengolahan hasil perikanan untuk usaha skala mikro, kecil, dan menengah (lokasi) Ragam produk olahan hasil perikanan bernilai tambah (ragam)
133 (70 baru, 63 lanjutan) 29 (5 baru, 24 lanjutan)
Volume produk olahan hasil perikanan (UMKM dan unit skala besar) (juta ton) Jumlah kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan yang meningkat kompetensinya dalam rangka pengembangan usaha mina pedesaan/PUMP Jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang melakukan kemitraan usaha dalam rangka pengembangan minapolitan (UMKM) Jumlah peningkatan negara tujuan dan jumlah eksportir hasil perikanan berskala UKM yang dibina dan dikembangkan dalam rangka pengembangan ekspor hasil perikanan
I.L-67
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
9 45.000
196,4
KKP
118,2
KKP
24,00
KKP
32 (13 baru, 19 lanjutan) 4,6 1.500 600 3 negara; 50 UKM
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
SASARAN
INDIKATOR
(3)
(4) Jumlah impor sesuai standar yang dikendalikan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar dan industri (% terhadap nilai ekspor) Lokasi pembinaan kelembagaan jaringan distribusi dan kemitraan, data dan informasi pemasaran dalam negeri (pasar)
tahun 2015 XXII.4
XXIII XXIII.1
XXIII.2
Fasilitasi penguatan dan pengembangan pemasaran dalam negeri hasil perikanan
Meningkatnya rata-rata konsumsi ikan perkapita nasional dari 32,70 kg/kap pada tahun 2012 menjadi 40 kg/kap pada tahun 2015
TARGET TAHUN 2012 (5) <20 6.914
Lokasi pengembangan sarana dan prasarana pemasaran dalam negeri (pasar)
86 pasar (13 baru dan 73 lanjutan)
Lokasi pengembangan promosi dan kerjasama pemasaran hasil perikanan dalam negeri (provinsi)
33
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
93,6
KKP
123,28
KKP
122,20
KKP
PROGRAM: PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN Penyuluhan kelautan dan perikanan
Pelatihan kelautan dan perikanan
Meningkatnya kawasan potensi perikanan yang memiliki kelompok pelaku utama yang mandiri dalam mengembangkan usaha perikanan Terselenggaranya pelatihanyang dapat meningkatkan kompetensi lulusan sesuai kebutuhan
Jumlah kawasan potensi perikanan dan kelompok masyarakat mandiri yang disuluh Jumlah penyuluh perikanan yang melakukan pendampingan pada kawasan potensi perikanan (orang) Jumlah lulusan pelatihan yang sesuai kebutuhan
I.L-68
150 kawasan, 1950 kelompok 8.000 11.600 orang
NO (1) XXIV XXIV.1
XV XXV.1
XXVI XXVI.1 XXVI.2
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(2) (3) PROGRAM: REVITALISASI DAN PENUMBUHAN BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar
Tumbuh dan kuatnya struktur industri kimia dasar
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
3
12,0
Kemenperin
193
Kemenperin
Revitalisasi Industri pupuk dalam rangka program prioritas nasional dengan melaksanakan fasilitasi revitalisasi pabrik pupuk urea Revitalisasi Industri pupuk dalam rangka program prioritas nasional dengan melaksanakan Fasilitasi pengembangan pabrik NPK (PKG, PKT, Pusri) Revitalisasi Industri pupuk dalam rangka program prioritas nasional dengan melaksanakan Fasilitasi pengembangan pabrik pupuk organik
1
Jumlah pabrik yang diberikan keringanan biaya
25
Jumlah perusahaan yang diaudit
10
INSTANSI PELAKSANA (7)
3
PROGRAM: REVITALISASI DAN PENUMBUHAN INDUSTRI AGRO Revitalisasi Industri Gula
Tercapainya swasembada gula nasional 2014 melalui penyusunan Business Plan, monitoring revitalisasi industri gula, survey dan kajian kebutuhan gula rafinasi, auditing teknologi industri gula, penyusunan konsep dan pelaksanaan monitoring gula serta pemb PROGRAM: PENGELOLAAN ANGGARAN NEGARA Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan belanja subsidi dan belanja lain-lain (BSBL) Pengelolaan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (ABPP)
Tersusunnya laporan keuangan BSBL yang transparan dan akuntabel
Laporan Keuangan belanja subsidi lain-lain (BSBL) yang lengkap dan tepat waktu
100%
1,72
Kemenkeu
Terlaksananya kebijakan penganggaran yang transparan dan akuntabel
Pengalokasian belanja pemerintah pusat yang tepat waktu dan efisien
100%
8,48
Kemenkeu
I.L-69
NO (1) XXVII XXVII.1
XXVII.2
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(2) (3) PROGRAM: PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan keamanan pangan segar
Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas Harga Pangan.
Meningkatnya pemantapan penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan
Meningkatnya kemampuan kelembagaan distribusi dan cadangan pangan serta stabilitas harga pangan
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
5.000
195,20
Kementan
132,62
Kementan
Jumlah kelembagaan yang diberdayakan dalam P2KP (Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan) dalam rangka mewujudkan konsumsi pangan masyarakat beragam, bergizi seimbang dan aman (Desa) Jumlah Hasil Pemantauan, monitoring, evaluasi dan perumusan kebijakan P2KP (Laporan) Jumlah hasil promosi tentang peningkatan kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman (Laporan) Jumlah Hasil Analisis Pola Konsumsi pangan penduduk (Laporan) Semakin berperannya Perguruan Tinggi (Universitas dan STPP) dalam mendukung gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal (Laporan) Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat (konsumen, produsen, pedagang) terhadap pentingnya keamanan pangan (Laporan) Jumlah hasil pemantauan, monitoring, evaluasi dan perumusan serta pengawasan keamanan pangan (Laporan) Jumlah Kelembagaan Distribusi Pangan Masyarakat (Gapoktan) Jumlah Kelembagaan Lumbung Pangan Masyarakat yang diberdayakan (Unit) Jumlah Hasil Pengendalian Harga Pangan Pokok (Laporan)
I.L-70
INSTANSI PELAKSANA (7)
444 444 34 29 34 184 1.250 800 12
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
XXVII.3
XXVIII XXVIII.1
XXVIII.2
INDIKATOR
(4) Jumlah Hasil Pemantauan/Pengumpulan Data Distribusi, Harga dan Cadangan Pangan (Laporan) Semakin berkembangnya model pemantauan distribusi, harga dan cadangan pangan dalam pemantapan ketahanan pangan (Laporan) Pengembangan ketersediaan dan Mantapnya ketersediaan dan Jumlah desa yang diberdayakan dalam program aksi desa penanganan rawan pangan. penanganan rawan pangan mapan (Desa) Jumlah penanganan daerah rawan pangan (PDRP) (Prop,Kab/Kota) Jumlah Penyusunan FSVA sebagai acuan dalam antisipasi rawan pangan (Laporan) Jumlah Hasil Analisis Ketersediaan, Rawan Pangan dan Akses Pangan dalam antisipasi rawan pangan (Laporan) Jumlah Aparat yang ditingkatkan kualitas pengetahuan dan ketrampilannya dalam analisis ketersediaan pangan (Orang) PROGRAM: PENGEMBANGAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN Pengembangan dan Pembinaan Perkarantinaan Ikan
Pengembangan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Meningkatnya implementasi kebijakan operasional perkarantinaan ikan
Meningkatnya jumlah laboratorium sertifikasi yang terakreditasi dan UPI yang tersertifikasi
Jumlah implementasi standar operasional prosedur teknis operasional perkarantinaan ikan Jumlah instalasi yang sesuai standar dan laboratorium karantina ikan yang terakreditasi Jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan hasil perikanan yang bersertifikat HACCP Jumlah lokasi yang termonitor residu dan bahan berbahaya serta laboratorium dan jenis uji yang terakreditasi
I.L-71
TARGET TAHUN 2012 (5) 34
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
16 2.800
155,77
Kementan
14,55
KKP
22,56
KKP
444 20 34 34
80 2 IKIS, 5 Lab 515 UPI; 1105 sertifikat 20
NO (1) XXIX XXIX.1
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM: BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK Pembinaan Gizi Masyarakat
Meningkatnya kualitas penanganan masalah gizi masyarakat
1. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan 2. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S)
I.L-72
100 75
314,5
Kemenkes
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2012 PRIORITAS 6
PROGRAM AKSI DI BIDANG INFRASTRUKTUR
Tema Prioritas
Pembangunan infrastruktur nasional yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum di seluruh bagian negara kepulauan Republik Indonesia dengan mendorong partisipasi masyarakat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Penanggungjawab Bekerjasama Dengan
Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Dalam Negeri; Menteri Kehutanan; Menteri Pertanian; Menteri Komunikasi dan Informatika; Menteri Perhubungan; Menteri Negara Perumahan Rakyat; Kepala Badan Pertanahan Nasional; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RP)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
I
PROGRAM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG
I.1
Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I
Sinkronnya rencana tata ruang dengan rencana pembangunan dan antara rencana tata ruang
Jumlah rencana tata ruang yang telah disinkronkan program pembangunannya
15 provinsi
71,898
Kementerian PU
I.2
Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang Daerah Wilayah II
Sinkronnya rencana tata ruang dengan rencana pembangunan dan antara rencana tata ruang
Jumlah rencana tata ruang yang telah disinkronkan program pembangunannya
17 provinsi
98,25
Kementerian PU
I.L-73
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RP)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
100 kab/kota
9,0
BPN
353.015 bidang
61,8
BPN
Tersusunnya peraturan perundang-undangan pengadaan tanah untuk kepentingan umum
1 paket
6,4
BPN
Jumlah Nomor Lembar Peta (NLP) Peta Rupabumi skala 1:10.000 (Sumatera dan selatan Jawa). Jumlah NLP Peta Rupabumi skala1:50.000 wilayah gap Jumlah NLP Peta Rupabumi skala1:250.000 wilayah gap Jumlah NLP gasetir dan model penataan ruang provinsi Jumlah peta dasar rupabumi untuk mendukung percepatan penyusunan RDTR kab/kota di wilayah koridor program P3EI Survei batimetri lepas pantai line km Jumlah liputan data spasial bati metri, Pantai (LPI) dalam ln km
60
40,0
28 30 300 1
69,4 12,0 1,9 60,0
BAKOSURTA NAL
13.680 55.000
3,1 6,0
II
PROGRAM PENGELOLAAN PERTANAHAN NASIONAL
II.1
Pengelolaan Pertanahan Provinsi
II.2
Pengelolaan Pertanahan Provinsi
III
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
III.1
IV IV.1
IV.2.
Terlaksananya pengaturan dan penataan penguasaan dan pemilikan tanah, serta pemanfaatan dan penggunaan tanah secara optimal. Terlaksananya pengaturan dan penataan penguasaan dan pemilikan tanah, serta pemanfaatan dan penggunaan tanah secara optimal.
Pengembangan Peraturan PerundangTerlaksananya pengembangan peraturan perundangUndangan Bidang Pertanahan dan undangan bidang pertanahan dan Hubungan Masyarakat Hubungan Masyarakat PROGRAM SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL Pemetaan Dasar Rupabumi Tersusunnya kebijakan pemetaan dasar rupabumi dan meningkatnya jumlah cakupan peta rupabumi Indonesia
Pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan
Tersusunnya kebijakan pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan serta meningkatnya cakupan peta dasar kelautan dan kedirgantaraan
Neraca Penatagunaan Tanah di daerah
Inventarisasi P4T
I.L-74
BAKOSURTA NAL
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RP)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
45.000
3,5
56
2,0
3
0,5
Pembuatan peta navigasi udara (Aeronautical Chart) Jumlah simpul jaringan di prov
15 6
1,4 0,5
Jumlah simpul jaringan di kab/ kota
110
2,2
Jumlah dokumen SNI
12
2,2
Jumlah metadata simpul jaringan pusat.
3.000
0,8
Jumlah metadata simpul jaringan provinsi Jumlah metada ta simpul jaringan kab/kota Jumlah pembangunan dan pengembangan penghubung simpul Jumlah dokumen pembangunan dan pengembangan IDSN Jumlah basis data spasial nasional terpadu dan skenario pengembangan wilayah untuk mendukung Program P3EI di wilayah kab/kota sekitar koridor
600 1.540 1
0,5 0,6 6,4
1
108,0
1
40,0
Percepatan Survei Hidrografi pantai multibeam line km Jumlah NLP Peta LPI skala 1:25K, 1:50K, 1:250K dan LLN 1:500K Pembuatan Peta LBI IV.3
IV.4
Pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Penyusunan Atlas Sumberdaya, Kajian Pengembangan Wilayah, dan Pemetaan Tata Ruang
Tersusunnya rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan Infrastruktur Data Spasial
Tersedianya data dan informasi atlas sumber daya, kajian pengembangan wilayah, dan pemetaan tata ruang
I.L-75
BAKOSURTA NAL
BAKOSURTA NAL
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RP)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
V
PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN Jumlah jalan yang dipreservasi (Km) Jumlah jembatan yang dipreservasi (M) Jumlah jalan tol yang dibangun (Km) Jumlah jalan yang ditingkatkan kapasitasnya/ pelebaran (Km) Jumlah jalan yang dibangun (Km) Jumlah jembatan yang dibangun (M) Jumlah flyover/underpass yang dibangun (M) Jumlah jalan strategis di lintas Selatan Jawa, perbatasan, terpencil dan terluar yang dibangun (Km) Jumlah jalan tol yang terbangun oleh swasta (Km)
36.319 217.076 10 3.586
5.544,9 1.295,3 1.514,5 14.784,3
Kemen PU
127 7.682 2.256 292
885,2 1.887,2 742,5 927,5
158
104,0
Kemen PU
Terbangunnya Simpul Transportasi Jalan
Jumlah pembangunan terminal transportasi jalan
29 Lokasi
125,0
Kemenhub
Peningkatan Prasarana/Sarana Angkutan Jalan Terbangunnya Prasarana transportasi Sungai Danau & Penyeberangan
Jumlah Rehabilitasi Fasilitas Keselamatan LLAJ Jumlah prasarana dermaga penyebrangan
32 60 dermaga
5,0 344,7
Kemenhub
1 paket
335,0
V.1
Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional
Terjaganya kualitas jalan dan jembatan Meningkatnya kapasitas dan kualitas jalan nasional dan jembatan
V.2
Pengaturan, Pengusahaan, Pengawasan jalan tol
VI
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI DARAT
VI.1
Pembangunan & Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan
VI.2
Pembangunan Sarana & Prasarana Transportasi SDP dan pengelolaan prasarana lalulintas SDP
Terlaksananya pengaturan, pengusahaan dan pengawasan penyelenggaraan jalan tol
Penyelesaian dermaga V dan pembangunan dermaga VI Tahap I di Merak dan Bakauheni, serta lanjutan pembangunan breakwater di Merak
I.L-76
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RP)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
209,6
Kemenhub
Kemenhub
VI.3
VII VII.1
Pembinaan dan Pengembangan Sistem Transportasi Perkotaan
Tersusunnya 100% rencana dan program sistem transportasi dan evaluasi pelaksanaan program
Jumlah rencana Induk Angkutan Perkotaan, Rencana Induk Sistem Informasi Lalu Lintas Perkotaan, Laporan evaluasi, Terselenggarannya ATCS, Jumlah Fasilitas Kese-lamatan Transportasi Perkotaan.
1 Paket
Terselenggaranya Transportasi Perkotaan
Jumlah Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT), Kota Percontohan, Kawasan Percontohan.
1 Paket
Panjang km jalur KA baru yang dibangun termasuk jalur ganda
149,99 km
1.410,0
1 paket
1.050,0
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN Pembangunan dan pengelolaan prasarana dan fasilitas pendukung kereta api
954,43 km jalur KA baru/ jalur ganda, termasuk pembangunan MRT dan Monorail
Pengadaan lahan untuk KA akses ke Bandara Soetta Pembangunan jalur ganda lintas Cirebon - Tegal
VII.2
VIII VIII.1
Pembangunan dan pengelolaan bidang keselamatan dan teknik sarana
Paket peningkatan pelistrikan (diantaranya elektrifikasi sepanjang 289 km) Tersedianya unit Sarana KA (Lokomotif, KRDI, KRDE, KRL, Tram, Railbus)
Paket pengadaan peralatan/fasilitas sarana dan keselamatan perkeretaapian PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI UDARA Pembangunan, rehabilitasi dan
Terbangunnya Bandara baru
Pembangunan jalur ganda lintas Semarang - Surabaya Jumlah paket pekerjaan peningkatan pelistrikan (listrik aliran atas/ sub stasiun) Jumlah unit pengadaan lokomotif, KRD, KRL, Tram, Railbus, termasuk kereta ekonomi yang dibangun termasuk sarana KA yang dimodifikasi Jumlah paket pengadaan peralatan/fasilitas sarana dan keselamatan perkeretaapian Jumlah Bandar udara baru yang dibangun
I.L-77
75,94 Km
689,0
280 Km 4 Paket
1.699,5 800,0
25 unit
85,0
7
115,0
14
2.310,7
Kemenhub
Kemenhub
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RP)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
pemeliharaan Prasarana Bandar Udara
Paket bandara yang dikembangkan dan direhabilitasi
Jumlah bandar udara yang dikembangkan, direhabilitasi Pembangunan sisi udara bandara Ahmad Yani-Jawa Tengah (paket)
1 paket
Pelebaran runway bandara Sultan Thaha (paket) Pengembangan bandara Jalaludin Gorontalo (paket)
1 paket 1 paket
Perpanjangan landasan dan perluasan apron bandara Tampa Padang (paket) Jumlah Bandar udara yang dikembangkan didaerah perbatasan dan rawan bencana
1 paket
Pembangunan, rehabilitasi dan Paket/unit/set/kg/liter peralatan keaman an penerbangan pemeliharaan Prasarana Keamanan Penerbangan Pembangunan, rehabilitasi dan Paket/unit/set peralatan navigasi pemeliharaan Prasarana Navigasi Penerbangan PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI LAUT
Jumlah fasilitas keamanan yang dibangun dan yang direhabilitasi (paket; unit; set; kg; liter)
16; 337; 0; 2.500; 5.000
245,04
Kemenhub
Jumlah fasilitas navigasi yang dibangun dan yang direhabilitasi (paket; unit; set)
78; 60; 5
437,37
Kemenhub
Pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan di bidang Kenavigasian
Terbangunnya sarana bantu navigasi pelayaran terdiri menara suar; rambu suar; pelampung suar)
Unit (terbangunnya sarana bantu navigasi pelayaran terdiri dari menara suar, rambu suar, pelampung suar)
18; 30; 35
250,0
Kemenhub
Terpasangnya VTS a.l Selat Malaka, Selat Sunda, Selat lombok, dan ALKI lainya
Paket VTS di selat Sunda, Lombok, Selat Malaka, ALKI lainnya
5
405,0
Tersedianya kapal inspeksi navigasi
Kapal inspeksi navigasi (unit)
Tersedianya alur pelayaran yang aman untuk kapal melalui pengerukan sedimen
Jumlah volume pengerukan sedimen pada alur pelayaran dan/atau kolam pelabuhan (Juta m3)
Paket bandara yang dikembang-kan di daerah perbatasan dan rawan bencana VIII.2 VIII.3 IX IX.1
IX.2
116
Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Pelabuhan dan Pengerukan
I.L-78
41
4
90,0
11,3
400,0
Kemenhub
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RP)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Terbangunnya/Meningkatnya kapasitas lokasi prasarana dan fasilitas pelabuhan utama, pengumpul, pengumpan (non strategis)
Jumlah lokasi pelabuhan perintis dan non perintis yang di bangun/ ditingkatkan/ direhab (lokasi)
46
1.770,0
175 Twin Blok
1.190,66
X
PROGRAM PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
X .1
Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa
380 twin blok
Jumlah rusunawa terbangun
X .2
Fasilitasi Pembangunan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Kawasan Perumahan dan Permukiman *) termasuk untuk pembangunan rumah mura Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Baru Perumahan Swadaya
700.000 unit
Jumlah fasilitasi dan stimulasi prasarana, sarana, dan utilitas kawasan perumahan dan permukiman
190.500 unit
1.050,00
50.000 unit
Jumlah fasilitasi dan stimulasi pembangunan baru perumahan swadaya
26.250 unit
305,00
Fasilitasi dan Stimulasi Peningkatan Kualitas Perumahan Swadaya
50.000 unit
Jumlah fasilitasi dan stimulasi peningkatan kualitas perumahan swadaya
27.083 unit
199,58
48 Twin Blok
712,07
X .3
X .4 XI XI.1 XII
Kementerian Perumahan Rakyat Kementerian Perumahan Rakyat Kementerian Perumahan Rakyat Kementerian Perumahan Rakyat
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan 270 Twin Blok Penyelenggaraan dalam Pengembangan Permukiman PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
Jumlah satuan unit hunian rumah susun yang terbangun dan infrastruktur pendukungnya
I.L-79
Kementerian Pekerjaan Umum
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RP)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang dibangun Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang direhabilitasi Penanganan Banjir Citarum dan DKI Jakarta Pembangunan prasarana pengendali banjir di Pesanggrahan-Angke-Sunter Jakarta Rehabilitasi prasarana pengendali banjir di Citarum Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang dibangun Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang direhabilitasi
142,35 km
1.153,9
Kemen PU
163,43 km
293,69
XII.1
Pembinaan dan Pelaksanaan Sungai, Danau, Waduk, Pengendalian Lahar dan Pengaman Pantai
Terjaganya kawasan dari bahaya banjir dan abrasi pantai
Terkendalinya bahaya banjir di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo
1.000,0 29,25 km 33 km 15 buah
144,89
22 buah
41,3
Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang dibangun
29,06 km
314,3
Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang direhabilitasi
11,38km
41,6
1 Bendung Gerak/Bojonegoro Barrage Jabung Ring Dike
50,0
Terlaksananya pembangunan Bendung Gerak
Terlaksananya pembangunan tanggul pengendali banjir Terlaksananya pembangunan Bendung Gerak
I.L-80
1 Bendung Gerak Sembayat
163,0 183,0
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RP)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Terlaksananya pembangunan sistem peringan dini banjir
Flood Forecasting Warning System (FFWS) Bengawan Solo pintu air Demangan
3,0
Terlaksananya pembangunan pintu air demangan
Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hulu (Jurug-Sragen)
3,0
Panjang sarana/prasarana pengendali banjir yang dioperasikan dan dipelihara Jumlah sarana/prasarana pengendali lahar/sedimen yang dioperasikan dan dipelihara Panjang sarana/prasarana pengaman pantai yang dipelihara Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wasior-Merapi
1.346,05 km
191,6
47 buah
31,7
23,84 km
30,7
Tahap I
870,5
Pembangunan saranan/prasarana pengendali banjir di Wasior
19,6 km
Pembangunan sarana/prasarana pengamanan pantai di Wasior
2,75 km
Terlaksananya perbaikan Sungai
XII.2
Pembinaan dan Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air serta Penanggulangan Darurat Akibat Bencana
Meningkatnya keandalan sistem (jaringan) infrastruktur Sumber Daya Air
49,1
I.L-81
Kemen PU
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RP)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Pembangunan sarana/prasarana pengendali lahar/sediman di Merapi
XII.3
XIII XIII .1.
XIII .2
Pembinaan dan Pelaksanaan Irigasi, Rawa, Tambak, Air Baku, dan Air Tanah
Meningkat dan terjaganya layanan prasarana air baku
8 buah
Rehabilitasi sarana/prasarana pengendali lahar/sediman di Merapi Kapasitas prasarana air baku yang dijaga
12,62 m3/dt
35,31
Kapasitas air baku yang ditingkatkan
14,76 m3/dt
1.518,11
Kapasitas prasarana air baku yang direhabilitasi
3,92 m3/dt
144,74
21,19
Kemenkominfo
29,53
Kemenkominfo
Kemen. PU
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA Perencanaan dan Rekayasa Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit
Pelaksanaan Layanan Pemanfaatan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit
Kebijakan, regulasi, rencana pemanfaatan dan rekayasa sumber daya spektrum frekuensi radio
Kebijakan, regulasi, rencana optimalisasi sumber daya spektrum dan non spektrum

Prosentase jumlah penetapan pita frekuensi radio dan pemanfaatan slot orbit satelit
95%

Prosentase utilitas pemanfaatan spektrum frekuensi radio
80%

Prosentase pengelolaan sumber daya spektrum frekuensi radio dan orbit satelit
80%

Prosentase permohonan pelayanan spectrum yang diproses tepat waktu
45%
 XIV
41 buah
PROGRAM PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA
I.L-82
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RP)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Prosentase pencapaian terhadap kualitas penyelenggaraan telekomunikasi dan pemanfaatan aplikasi teknologi telekomunikasi, informasi dan komunikasi sesuai dengan standar Prosentase pencapaian terhadap ketepatan penyelesaian layanan perizinan Prosentase penyusunan grand design dan road map penyiaran Prosentase pencapaian terhadap layanan telekomunikasi khusus pemerintah Prosentase pencapaian layanan telekomunikasi khusus non pemerintah Prosentase pencapaian terhadap pengembangan usaha penyiaran publik Prosentase pencapaian terhadap kewajiban pelayanan universal Prosentase pencapaian terhadap pengembangan infrastruktur Prosentase implementasi migrasi sistem penyiaran dari analog ke digital
80%
25,65
Kemenkominfo
80%
24,05
Kemenkominfo
23,96
Kemenkominfo
XIV.1
Pembinaan dan Pengembangan Penyelenggaraan Telekomunikasi
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan telekomunikasi
XIV .2
Pembinaan dan Pengembangan Penyelenggaraan Penyiaran
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkankuantitas  dan kualitas layanan penyiaran 
XIV.3
Pembinaan dan Pengembangan Layanan Khusus Informatika
Kebijakan, regulasi, perijinan, sarana dan prasarana untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan khusus informatika
I.L-83
100% 100 % 80 % 80 % 80 % 80 % 50%
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RP)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
XIV .4
Pelaksanaan Pengamanan Jaringan Internet
Keamanan terhadap jaringan internet nasional
Prosentase pencapaian keamanan trafik nasional, POP penyelenggara jasa internet dan internet exchange, titik akses ke lembaga pemerintahan dan critical infrastructure
60%
22,00
Kemenkominfo
XIV .5
Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan Pembangunan Sarana dan Prasarana Informatika
Layanan akses informasi dan komunikasi di wilayah non komersial
Prosentase ibukota provinsi yang terhubung dengan backbone jaringan serat optik nasional Prosentase ibukota kab/kota yang mempunyai layanan broadband Prosentase ibukota provinsi yang memiliki nusantara internet exchange Prosentase pembangunan international internet exchange di 4 ibukota provinsi Jumlah Desa Informasi
50%
1.498,51
Kemenkominfo
23,74
Kemenkominfo
 
 XIV.6. XV
Pembinaan dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas  dan kualitas layanan pos
Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi atau sejumlah 33.187 desa (dari total 72.800 desa di Indonesia) Prosentase desa yang dilayanani akses internet atau sejumlah 5.748 desa ibukota kecamatan Prosentase pencapaian terhadap kuantitas dan kualitas layanan pos
PROGRAM PENGEMBANGAN APLIKASI INFORMATIKA
I.L-84
76% 50% 50% 200 desa 100%
100% 80%
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RP)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
4 pedoman/surat edaran
57,86
Kemenkominfo
100 institusi / lembaga
21,10
Kemenkominfo
60%
12,50
Kemenkominfo
80%
6,0
Menko Perekonomian
XV .1
Pembinaan dan Pengembangan EGovernment
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis, dan evaluasi pengembangan e-government nasional untuk mendorong peningkatan nilai e-government nasional menjadi 3,4 dan tingkat e-literasi menjadi 50%
Jumlah kebijakan/panduan/pedoman di bidang egovernment Jumlah KL/Pemda yang menerapkan Sistem Informasi Manajemen TKI Nilai rata-rata e-government nasional
XV .2
Pembinaan dan Pengembangan Sistem Keamanan Informasi Elektronik
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis dan evaluasi pengembangan sistem keamanan informasi elektronik
XV.3
Pembinaan dan Pengembangan E-Bisnis
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis, dan evaluasi pengembangan e-bisnis
XVI
PROGRAM KOORDINASI KEBIJAKAN BIDANG PEREKONOMIAN
XVI.1
Koordinasi Pengembangan Urusan Infrastruktur Transportasi
Jumlah instansi public, pemetrintah, dan penyelenggara jaringan dan jasa komunikasi dan informatika yang menerapkan keamanan informasi Prosentase peningkatan penerapan dan kualitas aplikasi e-bisnis di komunitas UKM
Meningkatnya koordinasi kebijakan infrastruktur transportasi
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan urusan infrastruktur transportasi yang terimplementasi
I.L-85
5 instansi
2,5
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2012 PRIORITAS 7
PROGRAM AKSI DI BIDANG IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA
Tema Prioritas
Peningkatan investasi melalui perbaikan kepastian hukum, penyederhanaan prosedur, perbaikan sistem informasi, dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Penanggungjawab
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Bekerjasama Dengan
Menteri Keuangan; Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional; Menteri Perdagangan; Menteri Perindustrian; Menteri Perhubungan; Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Komunikasi dan Informatika; Menteri Dalam Negeri; Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; Kepala Badan Pertanahan Nasional
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
Persentase (%) Rancangan Undang-Undang yang Mampu Menjawab Kebutuhan Masyarakat dan Perkembangan Global yang Disusun Secara Tepat Waktu
60%
2,1
I I.1
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PEMBENTUKAN HUKUM Perancangan Peraturan Perundang- Undangan
Peningkatan kualitas RUU dan perat perundang-undangan di bawah UU di DPR serta tenaga fungsional Perancang PerUUan.
I.L-86
Kemenhukham
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
Persentase (%) Rancangan Peraturan PerundangUndangan Dibawah UU yang Mampu Menjawab Kebutuhan Masyarakat dan Perkembangan Global yang Disusun Secara Tepat Waktu Persentase (%) Pembahasan Rancangan Undang-Undang Inisiatif Kemenkumham di DPR Secara Tepat Waktu Persentase (%) Tenaga Fungsional Perancang Peraturan Perundang- Undangan yang Mendapatkan Pendidikan dan Pelatihan Meningkat Kompetensinya Persentase (%) Kelengkapan Dokumentasi dan Pustaka Bidang Peraturan Perundang-Undangan Secara Akurat dan Up To Date Persentase (%) Perancangan Peraturan PerundangUndangan Dibidang Mekanisme Perlindungan Saksi dan Pelapor Persentase (%) Perancangan Peraturan PerundangUndangan Dibidang yang Mendorong Pemberantasan Korupsi
60%
2,8
60%
12,4
60%
0,5
60%
0,1
60%
0,2
60%
0,2
Persentase (%) Penyelesaian Permohonan Pengharmonisasian Rancangan Peraturan Perundang– Undangan Ditingkat Pusat Bidang Politik, Hukum dan Keamanan yang Diharmonisasikan
60%
1,1
I.2
Kegiatan harmonisasi Peraturan Perundangundangan
Meningkatkan keharmonisan rancangan peraturan perundangundangan tingkat pusat bidang politik, hukum, keamanan, keuangan,
I.L-87
INSTANSI PELAKSANA (7)
Kemenhukham
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
60%
1,0
60%
1,0
60%
0,9
60%
1,0
60%
0,8
1 rekomendasi
15.57
perbankan, industri, perdagangan, sumber daya alam, riset, teknologi, kesejahteraan rakyat yang harmonis.
II II.1
PROGRAM PENINGKATAN DAYA SAING PENANAMAN MODAL Peningkatan Deregulasi Merealisasikan kegiatan kajian analisis Kebijakan Penanaman Modal kebijakan dan kegiatan sosialisasi
Persentase (%) Penyelesaian Permohonan Pengharmonisasian Rancangan Peraturan Perundang– Undangan Ditingkat Pusat Bidang Keuangan dan Perbankan yang Diharmonisasikan Persentase (%) Penyelesaian permohonan Pengharmonisasian Rancangan Peraturan Perundang– Undangan Ditingkat Pusat Bidang Industri dan Perdagangan yang Diharmonisasikan Persentase (%) Penyelesaian permohonan Pengharmonisasian Rancangan Peraturan Perundang– Undangan Ditingkat Pusat Bidang Sumber Daya Alam, Riset dan Teknologi yang Diharmonisasikan Persentase (%) Penyelesaian permohonan Pengharmonisasian Rancangan Peraturan Perundang– Undangan Ditingkat Pusat Bidang Kesejahteraan Rakyat yang Diharmonisasikan Presentase (%) Pembenahan Peraturan PerundangUndangan di Bidang Pertanahan, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang Diharmonisasikan Jumlah rumusan untuk bahan pertimbangan penyusunan rumusan kebijakan penanaman modal
I.L-88
INSTANSI PELAKSANA (7)
BKPM
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Jumlah rumusan kebijakan sebagai masukan bagi penyempurnaan kebijakan dan pengembangan penanaman modal yang berdaya saing Jumlah kegiatan dan peserta sosialisasi kebijakan penanaman modal
1 rumusan
kebijakan yang berorientasi peningkatan daya saing
III III.1
III.2
III.3
IV IV.1
pada
PROGRAM PENGELOLAAN PERTANAHAN NASIONAL Pengelolaan Pertanahan Terwujudnya pengembangan Provinsi infrastruktur pertanahan secara nasional, regional dan sektoral, yang diperlukan di seluruh Indonesia Pengelolaan Pertanahan Terlaksananya percepatan legalisasi Provinsi aset pertanahan, ketertiban administrasi pertanahan dan kelengkapan informasi legalitas aset tanah Pengelolaan Pertanahan Berkurangnya sengketa, konflik dan Provinsi perkara pertanahan serta mencegah timbulnya sengketa, konflik dan perkara pertanahan
Cakupan Peta Pertanahan
Jumlah bidang tanah yang dilegalisasi
Penanganan Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
43 kegiatan
2.500.000 ha
31,8
BPN
759.000 bidang
328,1
BPN
2.791 kasus
17,7
BPN
32,9
BPN
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Pengelolaan Data Informasi Pertanahan
dan
Tersedianya data dan informasi pertanahan yang terintegrasi secara nasional (Sistem Informasi Manajemen Pertanahan Nasional/ SIMTANAS)
Peningkatan akses layanan pertanahan melalui LARASITA
I.L-89
419 kab/kota
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
Prosentase penyelesaian penyusunan peraturan pelaksana UU No. 38 Tahun 2009 tentang Pos
100%
23,74*
Kemenkominfo
Prosentase pembahasan dan perbaikan materi RUU Multimedia (Konvergensi Telematika) sebagai pembaharuan UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran Prosentase pencapaian terhadap pembaharuan kebijakan, regulasi dan kelembagaan akibat adanya digitalisasi dan perkembangan industri
60%
25,65**
Kemenkominfo
80%
24,05***
Kemenkominfo
Tambahan perizinan di 2 sektor
66,72
BKPM
V V.1 V.2
PROGRAM PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA Pengembangan Kebijakan, regulasi, perijinan untuk Penyelenggaraan Pos meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan pos Pengembangan Kebijakan, regulasi, perijinan untuk Penyelenggaraan meningkatkan kuantitas dan kualitas Telekomunikasi layanan telekomunikasi
V3
Pengembangan Penyelenggaraan Penyiaran
VI
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BKPM
VI.1
Pengembangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)
Kebijakan, regulasi, perijinan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan penyiaran
Meningkatnya kualitas pengembangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik/ Online (SPIPISE)
Peningkatan jumlah aplikasi perijinan dan non perijinan yang menjadi wewenang BKPM, PTSP Propinsi, PTSP Kab./Kota yang terbangun dalam SPIPISE Jumlah peningkatan PTSP Prop. dan Kab/Kota yang terhubung dalam SPIPISE Terbangunnya infrastruktur dan database penanaman modal yang terintegrasi Membangun Data Recovery Centre(DRC)
I.L-90
50 Kab/Kota Terbangunnya Data Recovery
INSTANSI PELAKSANA (7)
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
Centre(DRC)
VII VII.1
VII.2
PROGRAM PENINGKATAN DAYA SAING PENANAMAN MODAL Penyelenggaraan Pelayanan Meningkatnya kualitas pelayanan Terpadu satu Pintu (PTSP) penanaman modal di pusat dan di Penanaman Modal daerah
Fasilitasi Percepatan Investasi Kerjasama Pemerintah
Informasi Potensi Investasi dan Fasilitasi Proyek Strategis Nasional di
Jumlah propinsi dan Kab/Kota yang mengikuti sosialisasi & pelatihan
83 Provinsi/Kab/ Kota
Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan PTSP di Bidang Penanaman Modal
Peserta : 2000 orang, terdiri dari 4 jenis pelatihan: Dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE
Penetapan Kualifikasi Kelembagaan PTSP di bidang penanaman modal Pengadaan sarana dan prasarana penunjang Penyelenggaraan PTSP di bidang penanaman modal Sosialisasi perijinan dan nonperijinan di bidang penanaman modal Fasilitasi Penghubung di BKPM
265 PTSP
Penyederhanaan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal (streamlining business process perijinan dan non perijinan) Usulan masterplan proyek infrastruktur dengan skema KPS
I.L-91
87,23
BKPM
54,00
BKPM
20 kab/kota 33 Provinsi 19 instansi + 33 provinsi masingmasing 1 orang 3 Instansi Masterplan 5 proyek
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Swasta
VIII.1
INSTANSI PELAKSANA (7)
infrastruktur dengan skema KPS
Bidang Infrastruktur
Jumlah Perencanaan Penanaman Modal di Bidang Infrastruktur
1 paket perencanaan investasi infrastruktur mendukung koridor ekonomi Indonesia
Jumlah fasilitasi percepatan pelaksanaan kerjasama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur
Fasilitasi 5 proyek infrastruktur yang siap ditawarkan kepada investor
Sistem informasi peta investasi di sektor infrastruktur
Sistem informasi peta investasi di sektor infrastruktur
Jumlah kegiatan promosi infrastruktur terintegrasi VIII
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
10 kegiatan
PROGRAM KOORDINASI KEBIJAKAN BIDANG PEREKONOMIAN Koordinasi Peningkatan
Meningkatnya koordinasi kebijakan
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di
I.L-92
75%
12,0
Kemenko
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Ekspor dan Peningkatan Investasi (PEPI)
VIII.2 IX IX.1
peningkatan ekspor dan peningkatan investasi
Koordinasi kebijakan Meningkatnya koordinasi kebijakan perbaikan iklim usaha PROGRAM BINA PEMBANGUNAN DAERAH Mempercepat proses perijinan di Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah daerah
Bidang Peningkatan Ekspor dan Investasi yang terimplementasikan Persentase rekomendasi kebijakan di bidang industri dan perdagangan yang di implementasikan Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di Bidang Perbaikan iklim usaha yang terimlementasikan
X.1
INSTANSI PELAKSANA (7) Perekonomian
75% 85%
1,5
Kemenko Perekonomian
Jumlah daerah yang membentuk PTSP
265 Provinsi/Kab/ Kota
3,85
Kementerian Dalam Negeri
Jumlah PTSP daerah yang dapat menerapkan SPIPISE
212 Provinsi/Kab/ Kota -
72,5
Kemendag
Pembatalan Perda bermasalah (dilaksanakan oleh Biro Hukum) Jumlah daerah yang mampu menerapkan pengurangan biaya untuk bisnis/berusaha X
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
265 Provinsi/Kab/ Kota
PROGRAM PENGEMBANGAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI Peningkatan Kelancaran Distribusi Bahan Pokok
Terlaksananya kebijakan dan bimbingan teknis dalam rangka peningkatan kelancaran distribusi dan stabilisasi harga bahan pokok
Jumlah rumusan kebijakan dan standar, norma, kriteria dan prosedur di bidang distribusi bahan pokok dan barang strategis Rata-rata koefisien variasi harga bahan pokok utama Rasio variasi harga komoditi tertentu di dalam dan di luar negeri yang semakin kecil
I.L-93
4 jns
5-9% <1
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
X.2
Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan
XI
PROGRAM KOORDINASI KEBIJAKAN BIDANG PEREKONOMIAN
XI.1 XII XII.1
XII.2
Terbangunnya sarana distribusi dalam rangka kelancaran distribusi barang pokok
Rasio variasi harga harga provinsi dibandingkan variasi harga nasional yang semakin kecil Jumlah Perizinan dibidang distribusi bahan pokok dan barang strategis yang dilayani secara online Waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan dibidang distribusi bahan pokok dan barang strategis Pengembangan Pasar Percontohan (unit) Pengembangan Pusat Distribusi (unit)
Koordinasi penataan dan Terkoordinasinya pelaksanaan Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan pengembangan sistem logistik kebijakan penataan dan Penataan Dan Pengembangan Sistem Logistik Nasional nasional pengembangan sistem logistik nasional yang ditinjaklanjuti PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI LAUT Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Pelabuhan dan Pengerukan
Terselenggaranya National Single Window
Terselenggaranya NSW (lokasi)
Terwujudnya Tatanan Pelabuhan,Rencana Induk Pelabuhan Nasional, Rencana Induk Pelabuhan, serta Peraturan Perundangan Pelaksanaan
Tersusunnya Master Plan pelabuhan (lokasi)
I.L-94
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
1,5 – 2,5 9 5 hari 20 1
180,0
Kemendag
75%
3,6
Kemenko Perekonomian
4(Palembang, Panjang, Bitung, Ambon)
15,0
Kemenhub
25
15,0
Kemenhub
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
6
500,0
Jumlah penerbitan kebijakan fasilitasi ekspor dan impor;
2 Peraturan
43,5
Jumlah pengembangan sistem elektronik bidang fasilitasi pelayanan publik;
2 KEG
Optimalnya fungsi sarana dan fasilitas 25 pelabuhan strategis: Lhokseumawe, Belawan, Teluk Bayur, Dumai, Pekan Baru, Palembang, Panjang, Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Priuk, Tanjung Mas, Tanjung Perak, Cigading, Benoa, Kupang, Pontianak, Banjarmasin,Samarinda, Balikpapan, Bitung, Makassar, Sorong, Ambon, Biak dan Jayapura. XIII XIII.1
Jumlah lokasi pelabuhan strategis yang dibangun/ditingkatkan/direhab (lokasi)
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PENINGKATAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI Pengelolaan Fasilitasi Ekspor dan Impor
Tersedianya kebijakan, Koordinasi, Bimbingan Teknis, Monitoring dan Evaluasi di bidang fasilitasi ekspor dan impor
Jumlah pengguna perijinan ekspor/impor online yang dilayani melalui INATRADE Jumlah bimbingan teknis bidang fasilitasi perdagangan;
I.L-95
3500 PERUS
5 KEG
Kemendag
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Jumlah koordinasi bidang fasilitasi perdagangan;
60 KEG
Jumlah partisipasi sidang - sidang fasilitasi perdagangan didalam dan luar negeri;
17 KEG
Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan monitoring fasilitasi perdagangan
5 laporan
Jumlah Penerbitan SKA dengan sistem otomasi XIV
XIV.1
XV XV.1
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
800000 SKA
PROGRAM KOORDINASI KEBIJAKAN BIDANG PEREKONOMIAN Koordinasi Pengembangan dan Penerapan sistem NSW dan ASW
Meningkatnya koordinasi di bidang pengembangan dan penerapan Sistem Nasional Single Window dan sistem ASW
Persentase Rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di Bidang Pengembangan dan Penerapan NSW dan ASW yang terimplementasikan
85%
4,5
Kemenko Perekonomian
Jumlah fasilitasi dan koordinasi penyusunan PP tentang Kawasan Ekonomi Khusus
1 Laporan
2,0
Kemendag
Jumlah peraturan terkait dengan KEK
1 peraturan
PROGRAM PENINGKATAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI Dukungan Sektor Perdagangan Terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Meningkatnya peranan sektor perdagangan di kawasan ekonomi khusus
I.L-96
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
Hasil Koordinasi masalah strategis di bidang pengembangan KEK
1 buku laporan
2,32
BKPM
Jumlah promosi penanaman modal di KEK
4 negara dan 3 daerah
Kerja sama di bidang pengembangan KEK
2 Negara
2,5
Kemenperin
2,8
Kemenperin
XVI XVI.1
XVII XVII.1
(7)
PROGRAM PENINGKATAN DAYA SAING PENANAMAN MODAL Pengembangan Penanaman Modal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Terbentuknya KEK di 5 lokasi
PROGRAM PERWILAYAHAN INDUSTRI Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah I
Terbangunnya pusat-pusat pertumbuhan industri di Sumatera dan Kalimantan
Dokumen fasilitasi Penyusunan Master Plan KEK Dokumen fasilitasi Penyusunan Studi Kelayakan Ekonomis dan Finansial KEK Dokumen fasilitasi Penyusunan Renstra Pengembangan KEK
XVII.2
INSTANSI PELAKSANA
Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah II
Terbangunnya pusat-pusat pertumbuhan industri di Jawa dan Bali
Dokumen fasilitasi Penyusunan Studi Kelayakan Ekonomis dan Finansial KEK
I.L-97
1 1
1
2
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Dokumen fasilitasi Penyusunan Renstra Pengembangan KEK
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
1
1 Dokumen fasilitasi Penyusunan DED KEK XVII.3
Pengembangan Fasilitasi Industri Wilayah III
Terbangunnya pusat-pusat pertumbuhan industri di Sulawesi, NTB, NTT, Maluku dan Papua
Dokumen fasilitasi Penyusunan Master Plan KEK
Dokumen fasilitasi Penyusunan Studi Kelayakan Ekonomis dan Finansial KEK Dokumen fasilitasi Penyusunan DED KEK
XVIII XVIII.1
2
3,3
Kemenperin
4,9
Kemenkeu
1
1
PENINGKATAN DAN PENGAMANAN PENERIMAAN PAJAK Perumusan kebijakan di bidang PPN, PBB, BPHTB, KUP, PPSP, dan Bea Materai
Peningkatan efektifitas pembuatan peraturan
Persentase penyelesaian usulan pembuatan dan penyempurnaan PP dan PMK di bidang Peraturan Perpajakan I
100%
Persentase penyelesaian pembuatan dan penyempurnaan PER Dirjen di bidang Peraturan Perpajakan I
100%
I.L-98
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
Persentase penyelesaian usulan pembuatan dan penyempurnaan PP dan PMK di bidang Peraturan Perpajakan II
100%
6,8
Kemenkeu
Persentase penyelesaian pembuatan dan penyempurnaan PER Dirjen di bidang Peraturan Perpajakan II
100%
347,8
Kemenkeu
0,8
Kemenkeu
XVIII.2
XIX XIX.1
XIX.2
Perumusan kebijakan di bidang PPh dan perjanjian kerjasama perpajakan internasional
Peningkatan efektifitas pembuatan peraturan
INSTANSI PELAKSANA (7)
PENGAWASAN, PELAYANAN, DAN PENERIMAAN DI BIDANG KEPABEANAN DAN CUKAI Perumusan Kebijakan dan Pengembangan Teknologi Informasi Kepabeanan dan Cukai
Perumusan Kebijakan dan Bimbingan Teknis Fasilitas Kepabeanan
Terciptanya administrator kepabeanan dan cukai yang dapat memberikan fasilitasi terbaik berbasis teknologi informasi kepada industri, perdagangan, dan masyarakat serta optimalisasi penerimaan dan Terwujudnya tingkat pelayanan yang efisien kepada pemangku kepentingan berkaitan dengan layanan berbasis teknologi informasi Terciptanya administrator di bidang fasilitas kepabeanan yang dapat memberikan dukungan industry, perdagangan dan masyarakat serta optimalisasi pendapatan Dan Terwujudnya pelayanan yang efisien dan pengawasan efektif
Persentase sistem aplikasi dan infrastruktur TI yang sesuai dengan proses bisnis DJBC
100%
Persentase downtime sistem informasi
1%
Rata-rata persentase penyelesaian pengembangan aplikasi sesuai rencana
70%
Persentase realisasi dari janji pelayanan yang tepat waktu
85%
Persentase penyelesaian rancangan peraturan di bidang fasilitas kepabeanan
100%
I.L-99
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan Urusan Penatan Ruang dan Pengembangan Wilayah yang terimplementasikan
80%
13,4
Kemenko Perekonomian
Persentase rekomendasi kebijakan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi yang terimplementasikan
80%
Persentase peraturan pelaksana UU KEK yang terselesaikan Jumlah Lokasi KEK yang ditetapkan
80%
14,0
Kemenko Perekonomian
31,76
Kemenakertrans
XX XX.1
XX.2
XXI XXI.1
PROGRAM KOORDINASI KEBIJAKAN BIDANG PEREKONOMIAN Koordinasi Pengembangan Meningkatnya koordinasi urusan Urusan Penataan Ruang Dan penataan ruang dan pengembangan Pengembangan Wilayah wilayah
Koordinasi Kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus/KEK
Terselesaikannya peraturan penyelenggaraan KEK dan penetapan lokasi KEK dan pengembangan KAPET
INSTANSI PELAKSANA (7)
2
PROGRAM PENGEMBANGAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENINGKATAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan
Peraturan yang dapat mendorong penciptaan kesempatan kerja dan memperkuat lembaga HI
Tersusunnya peraturan ketenagakerjaan pusat dan daerah
Tersusunnya peraturan bidang HI yang meliputi pengaturan ttg kompensasi & penetapan PHK, hubungan kerja (PKWT & Outsour cing), pengupahan (Um, KHLm, upah selama skorsing), perlindungan pekerja, mogok kerja
Peraturan pelaksanaan, sosialisasi, konsolidasi
Tersusunnya peraturan tentang organisasi pekerja/ buruh
Naskah akademis
Tersusunnya peraturan tentang penyelesaian perselisihan HI
Naskah akademis
Selarasnya peraturan bidang HI
Sosialisasi dan konsolidasi dengan
I.L-100
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
yang sinergis XXI.2
Pengelolaan Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial
Tercapainya kesepakatan dalam hubungan kerja
Diterapkannya manajemen dan standar K3.
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
Pemda Jumlah lembaga kerjasama (LKS) bipartit di perusahaan
400
Jumlah perwakilan pekerja, SP/SB & pengusaha yang mendapat pendidikan teknik bernegosiasi
1.250
Jumlah perusahaan yang menerapkan manajemen K3
naik 10%
Jumlah tenaga pengawas yang memenuhi standar kompetensi
naik 30%
75,0
Kemenakertrans
90,0
Kemenakertrans
* Alokasi yang tercantum adalah alokasi kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos di Prioritas 6, sedangkan Peraturan Pelaksana UU Pos hanya merupakan salah satu indikator ** Alokasi yang tercantum adalah alokasi kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Penyelenggaraan Telekomunikasi di Prioritas 6, sedangkan pembahasan RUU Konvergensi Telematika hanya merupakan salah satu indikator *** Alokasi yang tercantum adalah alokasi kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Penyelenggaraan Penyiaran di Prioritas 6, sedangkan pembaharuan kebijakan, regulasi, dan kelembagaan hanya merupakan salah satu indikator
I.L-101
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2012 PRIORITAS 8
PROGRAM AKSI DI BIDANG ENERGI
TEMA PRIORITAS
Pencapaian ketahanan energi nasional yang menjamin kelangsungan pertumbuhan nasional melalui restrukturisasi kelembagaan dan optimasi pemanfaatan energi alternatif seluas-luasnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara; Menteri Negara Riset dan Teknologi; Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; Kepala Badan Pertanahan Nasional
PENANGGUNGJAWAB BEKERJASAMA DENGAN
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012*
PAGU TAHUN 2012 ** (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7) KESDM
I I.1
PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Terealisasinya Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
15
24,99
I.2
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan
Terealisasinya Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
14
25,09
I.3
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak Terealisasinya Kegiatan Penelitian dan Pengembangan dan Gas Bumi PROGRAM PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN
Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
34
65,52
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Ketenagalistrikan
Jumlah Aturan PP / RPP
-
10
Jumlah Aturan lain
3
II II.1
Pelayanan yang optimal baik administratif/ teknis untuk pelaksanaan tupoksi Ditjen Ketenagalistrikan
I.L-102
KESDM
NO
II.2 II.3
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
III.1
III.2
PAGU TAHUN 2012 ** (MILYAR RUPIAH)
Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan pengembangan usaha penyediaan tenaga listrik
Penyediaan listrik hemat dan murah (Kluster IV)
Bertambahnya jumlah pelanggan listrik
1.500 RTS Nelayan On Grid & 81.500 Pelanggan Off Grid
288
Penyusunan Kebijkan dan Program serta Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Ketenagalistrikan
Terpenuhinya kebutuhan tenaga listrik dan meningkatnya rasio elektrifikasi
Jumlah perencanaan ketenagalistrikan Jumlah kapasitas pembangkit (MW) Transmisi (kmr) Gardu Induk (MVA) Panjang Jaringan Distribusi (kms)
7 14 735,6 2.330,0 9.172,93
3,72 1.382,48 2.780,22 2.471,84 1.900,90
233,67
359, 3
Gardu Distribusi (MVA) III
TARGET TAHUN 2012*
INSTANSI PELAKSANA
KESDM
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYEDIAAN MINYAK DAN GAS BUMI Penyiapan Kebijakan dan Peningkatan Kerja Sama Bilateral dan Multilateral Dalam Rangka Optimasi Penerimaan Negara dan Peningkatan Investasi Kegiatan Usaha Migas Serta Pemberdayaan Kapasitas Nasional Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi
Pengembangan Program, Peningkatan Penerimaan Negara, Investasi, Kerjasama dan Kapasitas Nasional Bidang Migas
Roadmap Rasionalisasi Subsidi Bbm
Terjaminnya pasokan gas untuk industry, transportasi dan pembangkit listrik
Jaminan pasokan gas untuk industry, transportasi, pembangkit listrik
70%
Terealisasinya invesati subsector migas (US$) Terpenuhinya BBM dalam negeri untuk Indonesia Bagian Timur
17.066 73.48%
7,03
Terpenuhinya jaringan gas kota
Jumlah realisasi investasi subsector migas (US$) Pemenuhan BBM dalam negeri untuk Indonesia Bagian Timur Penambahan jaringan gas kota (kota)
4
270,15
Terpenuhinya sambungan rumah yang teraliri gas bumi melalui pipa
Sambungan rumah yang teraliri gas bumi melalui pipa
16000 SR
Meningkatnya Kapasitas, Kehandalan dan Efisiensi Infrastruktur Sistem Penyediaan Bahan Bakar dan Bahan Baku Industri
Pembangunan Kilang Mini Plant LPG
I.L-103
1 laporan
1 unit kilang miniplant (50%)
4,00
KESDM
1,63
1,24
110,0
KESDM
NO
III.3
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
Pembinaan dan Penyelenggaraan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
SASARAN
INDIKATOR
Terpenuhinya dan kontrak kerja sama minyak dan gas bumi dan CBM yang ditawarkan dan ditandatangani Tercapainya produksi migas dan CBM
Jumlah dan kontrak kerja sama minyak dan gas bumi dan CBM yang ditawarkan dan ditandatangani Jumlah produksi migas dan CBM
Terealisasinya investasi sub sektor minyak dan gas bumi dan CBM
Jumlah investasi sub sektor minyak dan gas bumi dan CBM
Terpenuhinya kegiatan eksplorasi dalam upaya mencari cadangan migas baru
Jumlah kegiatan eksplorasi dalam upaya mencari cadangan migas baru
TARGET TAHUN 2012* 40 KKKS Migas dan 10 KKS GMB ditawar- kan 970 MBOPD (minyak bumi), 1404 MBOEPD (gas bumi), 21,7 MBOEPD (CBM) 609 Juta USD dan 160 Juta USD dari komitmen 3 tahun pertama Survei Seismik 2D 8.700 km, Survei Seismik 3D 5.650 km2, Pemboran 69 sumur 8,507.19
PAGU TAHUN 2012 ** (MILYAR RUPIAH)
KESDM 9,76
10,47
0,57
3,70
Penambahan cadangan minyak dan gas bumi dan CBM
Potensi cadangan minyak dan gas bumi dan CBM
Penambahan sumber daya minyak dan gas bumi dan CBM
Jumlah sumber daya minyak dan gas bumi dan CBM
177,2 BBOE
3,40
Terealisasinya pelaksanaan survey umum di wilayah terbuka
Jumlah pelaksanaan Survei Umum di Wilayah Terbuka
Data seismik 2D dan hasil pengolahannya di Lepas Pantai Indonesia Barat Selatan sepanjang 2000 km
36,04
I.L-104
INSTANSI PELAKSANA
0,78
NO
III.4
IV
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
Pembinaan Lindungan Lingkungan, Keselamatan Operasi dan Usaha Penunjang Bidang Migas
Dana Alokasi Khusus (DAK) Listrik Perdesaan
IV.2
Pembinaan, Pengawasan dan Pengusahaan Aneka Energi Baru Terbarukan
IV.4 IV.5
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012*
PAGU TAHUN 2012 ** (MILYAR RUPIAH)
16
1,81
INSTANSI PELAKSANA
Terpenuhinya persetujuan harga gas bumi
Jumlah persetujuan harga gas bumi
Meningkatnya prosentase pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri.
Prosentasi pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri.
60%
Meningkatnya penyerahan data minyak dan gas bumi dan CBM.
Prosentase penyerahan data minyak dan gas bumi dan CBM.
93%
Meningkatnya pengelolaan data dan informasi bidang eksplorasi dan eksploitasi migas.
Prosentase pengelolaan data dan informasi bidang eksplorasi dan eksploitasi migas.
93%
Menurunya volume pembakaran gas flare (%)
Prosentase pengurangan volume pembakaran gas flare (%)
13,1
Meningkatkan pembinan, koordinasi dan dukungan teknis bagi Ditjen Migas secara optimal
Penggunaan Gas alam sebagai bahan bakar angkutan umum di perkotaan (Surabaya)
1 kota
PLTS 50 Wp Tersebar dan PLTMH
1,5 MW
Sumber DAK
DAK
DME Non BBN untuk tenaga listrik (DME)
40
70
KESDM
Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di Pulau Kecil Terluar (Pulau) Pembangunan PLTS Terpusat Untuk Listrik Perdesaan (Lokasi) Desa Mandiri Energi Berbasis BBN (DME)
3
4,8
240
600,0
20
32,8
KESDM
8
24,45
KESDM
7
6,0
KESDM
0,68 0,76 1,32 2,94
KESDM
114,20
PROGRAM PENGELOLAAN ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
IV.1
IV.3
SASARAN
Pembinaan, Pengawasan dan Pengusahaan Bioenergi Perencanaan Energi, Penerapan Konservasi Energi dan Teknologi Energi Bersih Pembinaan, Pengawasan, dan Pengusahaan Panas Bumi
Terpenuhinya kebutuhan tenaga listrik dan meningkatnya rasio elektrifikasi Terwujudnya penyediaan, pengelolaan dan Pemanfaatan Aneka Energi
Terwujudnya penyediaan dan pengelolaaan bioenergi Terwujudnya Pemanfaatan Energi, Efisiensi Energi dan Penerapan Teknologi Energi Bersih Terwujudnya penyediaan, pengelolaan dan Pemanfaatan Panas Bumi
I.L-105
Laporan Pembinaan dan Pengawasan Konservasi Energi (Laporan) Laporan Percepatan Pengembangan Panas Bumi (Laporan)
NO
V V.1
VI VI.1
VII VII.1
VIII VIII.1
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012*
PAGU TAHUN 2012 ** (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
Pemanfaatan Panas Bumi (Pemboran Eksplorasi)
1
150,0
KESDM
Pengembangan industri berbasis migas dan kondensat dengan melaksanakan Pengembangan Klaster Industri Petrokimia Pengembangan industri berbasis migas dan kondensat Fasilitasi pengembangan industri berbasis migas dan kondensat Pengembangan industri berbasis migas dan kondensat melalui pembangunan Center of Excellence
1
9,0
Kemenperin
Jumlah rekomendasi kebijakan (PN8)
1
5,0
KRT
Jumlah paket sosialisasi PLTN
10
PILOT PLANT PLTP Binary Cycle (2011 PLTP3 MW.) FRONT END ENGINEERING DESIGN PLTP 5 MW.
1
20,0
BPPT
Paket demo pilot plant biio-gasoline dari lingo selulosa
1
3,0
LIPI
PROGRAM REVITALISASI DAN PENUMBUHAN BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Kimia Dasar
Tumbuh dan kuatnya struktur industri kimia dasar
2 1
PROGRAM PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL Peningkatan Dukungan Teknologi Bagi Peningkatan Pemanfaatan Energi Terbarukan Termasuk Energi Alternatif Geothermal, Tenaga Surya, Mycrohidro, Bio-Energy, dan Nuklir
Kebijakan peningkatan dukungan iptek untuk penciptaan dan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan, termasuk koordinasi kebijakan untuk persiapan pembangunan PLTN
PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Pengembangan PLTP Skala Kecil
Pilot Plant PLTP < 5 MW
1
PROGRAM PENELITIAN, PENGUASAAN, DAN PEMANFAATAN IPTEK Penelitian Konversi Energi
Demo pilot plant bio-gasoline dari ligno selulosa
I.L-106
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Standardisasi teknologi pengujian konversi energi IX IX.1
IX.2
X X.1 XI XI.1
TARGET TAHUN 2012*
PAGU TAHUN 2012 ** (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
Paket standarisasi teknologi pengujian konversi energi
1
Dokumen infrastruktur dasar pendukung program energi nuklir nasional
Dokumen teknis penyiapan infrastruktur tapak PLTN
3
107,0
BATAN
Paket sosialisasi PLTN & diseminasi IPTEK Nuklir
Paket Sosialisasi PLTN (media), advokasi masyarakat, dunia usaha dan stakeholder yang terkait lainnya
3
20,9
BATAN
446 SP
2,5
BPN
87,26
Kementan
PROGRAM PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN ENERGI NUKLIR, ISOTOP DAN RADIASI Penyusunan Pedoman Infrastuktur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional Diseminasi Hasil Litbang Iptek Nuklir
PROGRAM PENGELOLAAN PERTANAHAN NASIONAL Pengelolaan Pertanahan Propinsi
Terwujudnya pengendalian Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah dan Pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan akses terhadap sumber ekonomi PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN PERKEBUNAN BERKELANJUTAN Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman Tahunan
Meningkatnya luas areal tanaman Tahunan
Inventarisasi dan identifikasi tanah terindikasi terlantar
1.
I.L-107
Peningkatan luas areal penanaman (ribu ha) Pengembangan Komoditas Ekspor o
Karet
o
Kelapa
o
Kelapa sawit
o
Jambu Mete
3.413 3.820 8.404 575
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012*
PAGU TAHUN 2012 ** (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati (bio energi) o
Jarak Pagar
15
o
Kemiri sunan
4
Revitalisasi perkebunan o 2.
XI.
PROGRAM KOORDINASI KEBIJAKAN BIDANG PEREKONOMIAN
XI.
Koordinasi Pengembangan Kebijakan Pengembangan Bahan Bakar Nabati
XII.
Koordinasi Pengembangan Desa Mandiri Energi
XII.
Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang Percepatan Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Alternatif
Kelapa sawit
o Karet Dukungan Pengembangan Tanaman Perkebunan berkelanjutan Penggunaan benih unggul bermutu (%) Jumlah kelembagaan petani (POKTAN)
Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan pengembangan bahan bakar nabati yang diimplementasikan Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan dalam pelaksanaan kebijakan Desa Mandiri Energi yang ditindaklanjuti Persentase rekomendasi hasil Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang Percepatan Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Alternatif yang terimplementasi
I.L-108
153 53
52 160
85%
1,20
Menko Perekonomian
85%
1,20
Menko Perekonomian
70%
10,0
Menko Perekonomian
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
XII.
PROGRAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA
XII.1
Pengaturan, Penetapan dan Pelaksanaan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM
XII.2
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan pada Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM
Pengaturan Pada Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
** = Perkiraan pagu Kegiatan
I.L-109
Jumlah Pengawasan Badan Usaha Niaga Umum dan Terbatas Pemegang izin usaha penyediaan dan pendistribusian BBM Non Subsidi Jumlah Pengawasan Terhadap Penugasan Badan Usaha untuk penyediaan dan pendistribusian Jenis BBM Tertentu (BBM Subsidi) Jumlah Pengembangan Sistem pengawasan Pendistribusian Tertutup Jenis BBM Tertentu secara Bertahap Jumlah Lelang Ruas Transmisi dan Wilayah Jaringan Distribusi (Wjd) Gas Bumi Dalam Rangka Pemberian Hak Khusus
TARGET TAHUN 2012*
PAGU TAHUN 2012 ** (MILYAR RUPIAH)
INSTANSI PELAKSANA
58
2,59
KESDM
10
21,04
11
37,94
2
2,00
KESDM
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2012 PRIORITAS 9
PROGRAM AKSI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA
Tema Prioritas
Konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan, disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana untuk mengantisipasi perubahan iklim
Penanggungjawab
Menteri Negara Lingkungan Hidup
Bekerjasama Dengan
Menteri Kehutanan; Menteri Kelautan dan Perikanan; Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala BPPT; Kepala LIPI; Kepala BMKG; Kepala BAKOSURTANAL; KEPALA BNPB
NO (1)
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
SASARAN
INDIKATOR
(3)
(4)
I.
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
I.1
Pengendalian Kerusakan Ekosistem Perairan Darat
I.2
Keanekaragaman Hayati dan Pengendalian Kerusakan Lahan
Terjaganya kelestarian fungsi dan terkendalinya kerusakan ekosistem perairan darat untuk mendukung mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim
Terjaganya kelestarian keanekaragaman hayati dan
Jumlah kebijakan, peraturan dan pedoman serta rencana aksi pengelolaan danau prioritas, situ, dan waduk yang terkoordinasi lintas K/L dan daerah Jumlah dokumen inventarisasi data kesatuan hidrologi gambut dan perhitungan emisi GRK yang terkoordinasi dengan K/L terkait Jumlah kebijakan dan rekomendasi penetapan kelas air sungai prioritas yang terkoordinasi lintas K/L dan daerah Jumlah provinsi/kabupaten/kota dalam DAS prioritas dan ekosistem gambut serta rawa non gambut yang diberikan pembinaan teknis pengelolaan kualitas air Jumlah laporan pelaksanaan kegiatan Integrated Citarum Water Resources Management (ICWRMIP-ADB) Jumlah peraturan, kebijakan, pedoman dan rekomendasi kebijakan konservasi dan pengendalian kerusakan
I.L-110
TARGET TAHUN 2012 (5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
3 dokumen
15,0
KLH
11,0
KLH
3 dokumen 7 dokumen 60 provinsi/kabupaten/ kota 1 laporan 4 dokumen
NO (1)
I.3
I.4
I.5
I.6
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
Mitigasi dan Pelestarian Fungsi Atmosfir
Kajian Kebijakan Wilayah dan Sektor
Pengendalian Pencemaran Manufaktur, Prasarana dan Jasa
Pengendalian Pencemaran Pertambangan, Energi dan Migas
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012 (5)
(3) terkendalinya kerusakan lahan untuk mendukung mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim
(4) keanekaragaman hayati serta kerusakan hutan dan lahan
Terselenggaranya upaya mitigasi dan pelestarian fungsi atmosfer dalam rangka mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim
Jumlah kebijakan, pedoman, dan perangkat mitigasi dan pelestarian fungsi atmosfer Jumlah provinsi peserta bimbingan teknis dalam melaksanakan mitigasi dan pelestarian fungsi atmosfer
3 dokumen
Terselenggaranya penataan lingkungan berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
Jumlah kebijakan, peraturan, kajian dan pedoman tentang daya dukung dan daya tampung lingkungan, KLHS, dan pemanfaatan ruang berbasis ekosistem
5 dokumen
Jumlah PPLHD yang ditingkatkan kapasitasnya dalam pengawasan pemanfaatan ruang
100 orang
Jumlah provinsi yang difasilitasi dalam mengimplementasikan KLHS dalam RTRW dan/atau RPJM
33 provinsi
Terlaksananya penurunan beban pencemaran lingkungan dan terkendalinya kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manufaktur, prasarana, dan jasa
Jumlah industri peserta Prokasih
200 industri
Jumlah rekomendasi dan verifikasi teknis izin pembuangan air limbah ke laut Jumlah kebijakan, peraturan dan pedoman pengendalian pencemaran kegiatan manufaktur, prasarana, dan jasa
20 dokumen
Terlaksananya penurunan beban pencemaran lingkungan dan terkendalinya kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan pertambangan, energi, dan
Jumlah industri yang diawasi dan dipantau untuk pengendalian pencemaran air dan udara untuk kegiatan pertambangan, energi, dan migas Jumlah rekomendasi dan verifikasi teknis izin pembuangan air limbah ke laut dan ijin reinjeksi kegiatan pertambangan, energi, dan migas
205 industri
Jumlah daerah yang mendapat fasilitasi pengembangan Taman KEHATI Daerah Jumlah kabupaten peserta Program Menuju Indonesia Hijau (MIH)
I.L-111
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
6,9
KLH
10,0
KLH
12,0
KLH
12,0
KLH
15 kabupaten/kota 399 kabupaten
8 provinsi
1 dokumen
20
NO (1)
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
SASARAN (3) migas
I.7
I.8
I.9
I.10
I.11
Pengendalian Pencemaran Agroindustri dan Usaha Skala Kecil
Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Bergerak
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
Peningkatan Verifikasi Pengelolaan Limbah B3
Pengelolaan Limbah B3 dan Pemulihan Kontaminasi Limbah B3
INDIKATOR (4) Jumlah kebijakan, peraturan, kajian dan pedoman pengendalian pencemaran kegiatan pertambangan, energi, dan migas
Terlaksananya penurunan beban pencemaran lingkungan dan terkendalinya kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan agroindustri dan usaha skala kecil
Jumlah agroindustri dan USK yang diawasi dan dipantau untuk pengendalian pencemaran air dan udara Jumlah peraturan, kajian dan pedoman tentang pengendalian dan pemanfaatan limbah agroindustri dan usaha skala kecil
Terlaksananya penurunan beban pencemaran udara dari sumber bergerak
Jumlah kebijakan, pedoman, peraturan dan kajian tentang pengendalian pencemaran udara sumber bergerak
Terselenggaranya kegiatan pengelolaan B3 dalam rangka menurunkan potensi dan beban pencemaran
Jumlah kebijakan, pedoman, dan aturan dalam rangka verifikasi pengelolaan B3 Jumlah Dokumen Registrasi dan Notifikasi B3
Terselenggaranya pengelolaan administrasi limbah B3 dalam rangka menurunkan potensi dan beban pencemaran Terselenggaranya pengelolaan limbah B3 dan pemulihan kontaminasi
Jumlah lokasi pembinaan pengendalian pencemaran kegiatan agroindustri dan usaha kecil
Jumlah lokasi evaluasi kualitas udara di perkortaan
Jumlah provinsi peserta bimbingan teknis verifikasi pengelolaan B3 Jumlah kebijakan, pedoman, dan aturan dalam rangka verifikasi pengelolaan limbah B3 Jumlah Rekomendasi, Ijin dan Notifikasi Pengelolaan Limbah B3 Jumlah provinsi atau kabupaten/kota yang mendapat bimbingan teknis verifikasi pengelolaan limbah B3 Jumlah kebijakan, pedoman, dan aturan dalam rangka pengelolaan limbah B3 dan pemulihan kontaminasi limbah B3
I.L-112
TARGET TAHUN 2012 (5) 5 dokumen
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
230 unit
11,4
KLH
10,5
KLH
11,2
KLH
14,0
KLH
16,8
KLH
2 dokumen
6 lokasi 4 dokumen 30 lokasi 2 dokumen 300 dokumen 15 provinsi 2 dokumen 700 unit 7 provinsi/kabupaten/ kota 3 dokumen
NO (1)
I.12
I.13
I.14
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
Pengaduan dan Penaatan Hukum Administrasi Lingkungan
Penyelesaian Sengketa Lingkungan
Penegakan Hukum Pidana Lingkungan
SASARAN
INDIKATOR
(3) limbah B3 dalam rangka menurunkan beban dan potensi pencemaran
(4) Jumlah perusahaan peserta program Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Jumlah lokasi pengawasan pengelolaan limbah B3 di pelabuhan dan pemulihan media lingkungan tercemar
Terselenggaranya penanganan pengaduan dan penaatan hukum administrasi lingkungan
Jumlah pengaduan masyarakat yang diverifikasi dan ditangani
Terselenggaranya penyelesaian sengketa lingkungan
Terselenggaranya penegakan hukum pidana lingkungan
Jumlah peserta peningkatan kapasitas penegakan hukum administrasi Jumlah kebijakan, pedoman dan aturan tentang penaatan hukum administrasi lingkungan Jumlah pengumpulan bahan keterangan (PULBAKET) kasus
TARGET TAHUN 2012 (5) 750 perusahaan
INSTANSI PELAKSANA (7)
8,6
KLH
10,1
KLH
10,1
KLH
46 lokasi 100 unit 200 orang 1 dokumen 100 unit
Jumlah kebijakan, pedoman dan aturan tentang penyelesaian sengketa lingkungan Jumlah kasus yang mendapat dukungan gugatan dalam penyelesaian sengketa lingkungan
2 dokumen
Jumlah penyelesaian sengketa lingkungan diluar pengadilan
20 kasus
Jumlah hakim lingkungan yang meningkat kapasitasnya (Green Bench) Jumlah mediator yang meningkat kapasitasnya
70 orang
Jumlah LPJPSLH yang terbentuk Jumlah pengumpulan bahan keterangan (PULBAKET) kasus
5 unit 125 unit
Jumlah penyidikan sampai proses pengadilan
75 unit
Jumlah dukungan penuntutan (Litigasi)
40 unit
I.L-113
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
40 kasus
30 orang
NO (1)
I.15
I.16
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
Peningkatan Instrumen Ekonomi Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peningkatan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Daerah
SASARAN
INDIKATOR
(3)
(4) Jumlah Penyidik Pejabat Kepolisian yang meningkat kapasitasnya
Terselenggaranya penerapan instrumen ekonomi bagi upaya penataan dan pengelolaan lingkungan hidup
Terselenggaranya pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup di daeraher
Jumlah PPNS dan PPLH/D yang meningkat kapasitasnya Jumlah Jaksa yang meningkat kapasitasnya Jumlah rumusan kebijakan dan pedoman tentang instrumen ekonomi, insentif, pendanaan lingkungan, PDRB hijau, dan valuasi ekonomi SDA dan LH
130 orang 75 orang 2 dokumen
Persentase UMKM terpilih yang melaksanakan peningkatan kualitas LH dengan kebijakan insentif melalui K/L/Pemda terkait. Jumlah provinsi/kabupaten/kota yang mendapatkan bimbingan teknis pengembangan instrumen ekonomi dan perhitungan PDRB Hijau Jumlah provinsi yang menyelenggarakan pengendalian pencemaran lingkungan Jumlah provinsi yang menyelenggarakan pengendalian kerusakan lingkungan Jumlah provinsi yang menyelenggarakan peningkatan kapasitas lingkungan
90%
Jumlah provinsi yang mengkoordinir pelaksanaan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan di kabupaten/kota II II.1
TARGET TAHUN 2012 (5) 75 orang
20 provinsi/kabupaten/ kota 32 provinsi
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
9,4
KLH
200,0
KLH
332,2
BMKG
32 provinsi 32 provinsi 32 provinsi
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Pengelolaan Metorologi Publik BMKG
Meningkatnya layanan informasi Meteorologi Publik
Jumlah propinsi yang memperoleh informasi prakiraan cuaca skala kabupaten setiap hari melalui media elektronik dan cetak lokal.
27 Propinsi
Meningkatnya layanan informasi cuaca ekstrim
Jumlah propinsi yang memperoleh pelayanan peringatan dini cuaca ekstrim skala kabupaten.
25 Propinsi
Meningkatnya kemampuan pelayanan informasi
Jumlah propinsi yang mampu malayani informasi meteorologi melalui Strengthening BMKG.
33 propinsi
I.L-114
NO (1)
II.2
II.3
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
Pengelolaan Gempa Bumi dan Tsunami BMKG
Pengelolaan Iklim Agroklimat dan Iklim Maritim BMKG
(4)
TARGET TAHUN 2012 (5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
Meningkatkan layanan informasi gempa bumi Meningkatkan layanan peringatan dini tsunami
Waktu yang diperlukan untuk menentukan parameter gempa bumi
4 menit
76,6
BMKG
Waktu yang diperlukan untuk menyiapkan peringatan dini tsunami
5 menit
Meningkatkan layanan informasi rutin dan peringatan dini iklim, agroklimat dan iklim maritim
Presentase pembangunan sistem informasi peringatan dini iklim yang dibangun di satu lokasi (Jakarta) Jumlah peta kerentanan iklim yang tersedia
16,8
BMKG
22,4
Kemenhut
18,2
Kemenhut
SASARAN
INDIKATOR
(3) meteorologi melalui Strengthening BMKG
Meningkatkan layanan jasa iklim, agroklimat, dan iklim maritim
Jumlah propinsi/pos pengamatan klimatologi yang direhab/dibangun untuk melayani propinsi Jumlah pedoman/panduan teknis/TPT operasional yang dipublikasikan untuk pembinaan teknis Jumlah laporan workshop/seminar/SLI/penyuluhan teknis operasional yang diselenggarakan
III
PROGRAM PENINGKATAN FUNGSI DAN DAYA DUKUNG DAS BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
III.1
Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Reklamasi Hutan di DAS Prioritas
Berkurangnya lahan kritis melalui rehabilitasi dan reklamasi hutan
Terjaminnya tanaman rehabilitasi hutan pada DAS prioritas seluas 500.000 ha. Terjaminnya tanaman rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 1.954.000 ha. Terjaminnya hutan kota seluas 6000 ha.
III.2
Pengembangan Perhutanan Sosial
Meningkatnya pengelolaan hutan melalui pemberdayaan masyarakat
60% 2 peta 33 propinsi 2 buku 5 laporan
100.000 Ha 399.000 Ha 1.000 Ha
Terjaminnya tanaman rehabilitasi hutan mangrove, pantai, gambut dan rawa seluas 40.000 ha
-
Terjaminnya hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta ha Terjaminnya izin usaha pengelolaan HKm sebanyak 500 lembaga
400.000 Ha 100 Klpk
Terjaminnya kemitraan usaha HKm sebanyak 50 unit Terjaminnya dukungan ketahanan pangan di 32 provinsi
I.L-115
10 Unit 6 Prov
NO (1)
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
SASARAN (3)
INDIKATOR (4) Terjaminnya hutan rakyat Kemitraan untuk bahan baku kayu industri pertukangan seluas 250.000 Ha Terjaminnya sentra HHBK Unggulan terbentuk dan beroperasi di 30 lokasi
III.3
Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan DAS
Terselenggaranya pengelolaan DAS secara terpadu pada DAS prioritas
Terjaminnya hutan desa seluas 500.000 ha Terjaminnya rencana pengelolaan DAS terpadu di 108 DAS prioritas Terjaminnya base line data pengelolaan DAS di 108 DAS Tersedianya data dan peta lahan kritis di 36 BPDAS
IV
PROGRAM KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PERLINDUNGAN HUTAN
IV.1
Pengendalian kebakaran hutan
Meningkatkan sistem pencegahan pemadaman, penanggulangan, dampak kebakaran hutan dan lahan
Terjaminnya hotspot di Pulau kalimantan, Sumatera dan Sulawesi berkurang 20% setiap tahun dari rerata 2005 - 2009. Terjaminnya kawasan hutan yang terbakar ditekan hingga 50% dalam 5 tahun dibanding kondisi rerata 2005-2009. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bahaya kebakaran hutan di 30 DAOPS (10 Provinsi)
V
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT, PESISIR, DAN PULAU-PULAU KECIL
V.1
Pengelolaan dan Pengembangan Konservasi Kawasan dan Jenis
V.2
Pendayagunaan Pesisir dan Lautan
Terkelolanya 4,5 juta Ha kawasan konservasi perairan secara berkelanjutan; dan penambahan 2 juta Ha kawasan konservasi perairan serta terkelolanya 15 jenis biota perairan yang terancam punah, langka, endemik, dan dilindungi Terkelolanya 18 kawasan minapolitan yang tahan terhadap kerusakan dan 3
Kawasan konservasi perairan yang diidentifikasi, dipetakan, dilindungi, dilestarikan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan Jumlah jenis ikan terancam punah, langka, endemik yang diidentifikasi, dipetakan, dilindungi, dilestarikan, dan dimanfaatkan secara berkelanjutan Persentase penguatan kelembagaan konservasi Jumlah luasan kawasan pesisir rusak yang pulih secara fisik dan kawasan minapolitan yang tahan bencana serta perubahan iklim
I.L-116
TARGET TAHUN 2012 (5) 50.000 Ha
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
53,5
Kemenhut
57,0
Kemenhut
56,9
KemenKP
37,1
KemenKP
6 lokasi 100.000 Ha 36 DAS 36 DAS 48,8% 30% 6 DAOPS
pengelolaan 3,2 juta Ha; penambahan 500 ribu Ha 9
5% 1 unit 90 Ha 13 kawasan (7 lanjutan, 6 baru)
NO (1)
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
SASARAN (3) produk kelautan
INDIKATOR (4) Jumlah ragam dan volume produk kelautan yang dikembangkan pada kawasan pesisir dan lautan.
VI
PROGRAM PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
VI.1
Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Perikanan
VI.2
Peningkatan Operasional Pengawasan Sumber Daya Kelautan
Meningkatnya usaha perikanan yang laik operasi
Meningkatnya wilayah perairan Indonesia yang bebas kegiatan ilegal dan merusak
Jumlah kapal yang laik operasi penangkapan ikan di wilayah bagian barat Jumlah kapal yang laik operasi penangkapan ikan di wilayah bagian timur Jumlah pokmaswas yang berperan akitif dalam kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan Jumlah cakupan wilayah pesisir dan perairan umum pada WPPNRI yang bebas kegiatan dan pemanfaatan ekosistem dan kawasan konservasi perairan ilegal dan/atau yang merusak sumber daya ikan dan/atau lingkungannya Jumlah cakupan wilayah pesisir dan perairan umum pada WPPNRI yang bebas kegiatan pencemaran perairan dan kawasan konservasi perairan ilegal dan/atau yang merusak sumber daya ikan dan/atau lingkungannya
VII
PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN IPTEK KELAUTAN DAN PERIKANAN
VII.1
Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya Laut dan Pesisir
Wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang teridentifikasi potensi, karakteristik, kebutuhan konservasi sumber daya laut dan pesisir dan fenomena alamnya serta jumlah rekomendasi pengelolaan dan model pemanfaatan sumber daya dan ekosistem
Jumlah rekomendasi pengelolaan dan/atau model pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir Jumlah model penerapan iptek kelautan dan perikanan (paket) Jumlah data/informasi sumber daya laut, pesisir, dan fenomena laut
I.L-117
TARGET TAHUN 2012 (5) 1 produk
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
13.000
30,5
KemenKP
16,5
KemenKP
53,6
KemenKP
7.300 426 4WPP (32%)
4 WPP (22%)
3 2 6 SDLP, 2 fenomena alam laut
NO (1) VIII VIII.1
VIII.2 VIII.3
IX
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
Jumlah panduan dan sosialisasi kesiagaan masyarakat pesisir yang telah dilaksanakan
2
3,0
LIPI
Jumlah makalah
2
3,0
002 Jumlah pembaharuan data (update) Sistem Informasi dan penelitian kerusakan terumbu karang
2
Jumlah kebun raya (paket kawasan)
3
5,5
LIPI
Jumlah buku /dokumen ilmiah kontribusi Indonesia untuk perubahan iklim
1
2,5
LIPI
Peta Resmi tingkat peringatan tsunami
3
0,3
BAKOSURTANAL
Jumlah NLP produk inventarisasi, neraca, kebencanaan, kajian aplikasi tekno surta, remote sensing, dinamika geografis dan kajian wilayah, SDA dan LH matra darat yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional. Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik SDA dan LH matra darat.
50
6,3
BAKOSURTANAL
33 Prov, 6 K/L
1,1
18 NLP(@5 tema)
5,9
INDIKATOR
(3)
(4)
PROGRAM PENELITIAN, PENGUASAAN, DAN PEMANFAATAN IPTEK Penelitian Oseanografi Terumbu Karang dan Kebencanaan
Pengembangan Konservasi Tumbuhan Indonesia – Kebun Raya Penelitian Geoteknologi Perubahan Iklim
Panduan dan sosialisasi kesiapsiagaan masyarakat pesisir Pengembangan Sistem Informasi dan Penelitian Kerusakan Terumbu Karang
Konservasi ex-situ dalam bentuk kebun raya daerah Dokumen ilmiah kontribusi Indonesia untuk perubahan iklim
PROGRAM SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL
IX.1
Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan.
IX.2
Peningkatan Ketersediaan Data Dan Informasi Survei Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Matra Darat.
IX.3
TARGET TAHUN 2012 (5)
SASARAN
Peningkatan Ketersediaan Data dan Informasi Survei Sumber Daya Alam
Tersusunnya kebijakan pemetaan dasar kelautan dan kedirgantaraan serta meningkatnya cakupan peta dasar kelautan dan kedirgantaraan. Tersedianya data dan informasi spasial SDA dan LH tematik matra darat.
Tersedianya data dan informasi spasial SDA dan
Jumlah produk inventarisasi, neraca, kajian aplikasi tekno surta, remote sensing/GIS, dinamika geografis SDA dan kajian wilayah
I.L-118
BAKOSURTANAL
NO (1)
IX.4
IX.5
X X.1
X.2
X.3
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) dan Lingkungan Hidup Matra Laut.
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012 (5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
33 Prov, 6 K/L
1,6
INSTANSI PELAKSANA (7)
(3) LH tematik matra laut berupa produk inventarisasi, neraca, kajian aplikasi tekno surta, remote sensing/GIS, dinamika geografis SDA.
(4) LH matra laut yang diatur dan dikelola sebagai basis data pemetaan nasional Jumlah akses, diseminasi dan utilitas informasi data spasial tematik SDA dan LH matra laut
Penyusunan Atlas Sumberdaya, Kajian Pengembangan Wilayah dan Pemetaan Tata Ruang
Tersedianya data dan informasi atlas sumber daya, kajian pengembangan wilayah, dan pemetaan tata ruang
Jumlah dokumen kajian model spasial dinamis serta difusi, diseminasi atlas dan kajian pengembangan wilayah.
2
7,5
Jumlah propinsi dan kabupaten untuk pelaksanaan akses, utilitas data dan informasi atlas sumberdaya dan kajian pengembangan wilayah.
14
2,2
Pembangunan Data Dan Informasi Geodesi Dan Geodinamika.
Tersusunnya rancangan rumusan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembangunan data dan informasi geodesi dan geodinamika.
Jumlah stasiun tetap GPS dan perawatan sistem
90
4,8
Jumlah Pembangunan stasiun tetap GPS
10
3,4
Pemenuhan kebutuhan logistik kebencanaan
Terlaksananya Pemenuhan kebutuhan logistik kebencanaan (Provinsi & kab/Kota)
17
80,1
BNPB
Pendistribusian logistik kebencanaan pada daerah bencana Pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan
Terlaksananya pendistribusian logistik kebencanaan pada daerah bencana (Provinsi & kab/Kota) 17
60,0
BNPB
Pendistribusian peralatan kebencanaan pada daerah bencana Terlaksananya pendampingan dalam penyusunan rencana
Terlaksananya pendistribusian peralatan kebencanaan pada daerah bencana (Provinsi & kab/Kota) 5
130,9
BNPB
BAKOSURTANAL
BAKOSURTANAL
PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA Penyiapan peralatan dan logistik dikawasan rawan bencana Direktorat Logistik
Penyiapan peralatan dan logistik dikawasan rawan bencana Direktorat Peralatan
Kesiapasiagaan dalam menghadapi bencana
Terlaksananya Pemenuhan kebutuhan peralatan kebencanaan (Provinsi & kab/Kota)
Jumlah rencana kontijensi yang tersusun
I.L-119
NO (1)
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
SASARAN
INDIKATOR
(3)
(4)
TARGET TAHUN 2012 (5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
125
32,0
BNPB
2,0
KRT
2,0
KRT
3,5
BPPT
kontijensi
XI
Terlaksananya Terbentuknya satuan reaksi cepat (SRC-PB) yang terbentuk kesiapsiagaan dengan pembentukan satuan reaksi cepat penanggulangan bencana (SRC-PB) Tanggap darurat di daerah terkena Koordinasi dan pelaksanaan Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan penanganan tanggap bencana penanganan tanggap darurat darurat di pusat dan daerah di pusat dan daerah PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL
XI.1
Adaptasi perubahan iklim
X.4
XI.2
XII XII.1
Kebijakan peningkatan dukungan litbang untuk penurunan emisi gas CO2 dan adaptasi perubahan iklim Pendayagunaan Teknologi Mitigasi Kebijakan pendayagunaan Bencana teknologi mitigasi bencana Tersusunnya SOP peningkatan kapasitas respon aparatur pemerintah dalam peringatan dini dan penanggulangan bencana PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
Jumlah rekomendasi kebijakan
1
Jumlah riset bersama
3
Jumlah rekomendasi
1
Jumlah SOP
1
Teknologi Pengendalian dan Mitigasi Dampak Pemanasan Global
Sistem MRV Nasional dan hasil kajian neraca karbon laut
1
Teknologi penangkapan dan penyerapan CO2 secara biologis dan pemanfaatan biomasa mikroalgae
1
Diversifikasi layanan jasa TMC Evaluasi hasil TMC
1 1
Pilot Plant BCCS yang dapat ditetapkan di industri pengemisi GRK
I.L-120
NO (1)
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2)
SASARAN (3)
INDIKATOR (4) Diversifikasi media penghantar bahan semai Mitigasi Ekosistem, Monitoring Iklim dan Potensi Banjir
I.L-121
TARGET TAHUN 2012 (5) 1 1
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2012
NO (1) I I.1
PRIORITAS 10
DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA-KONFLIK
Tema Prioritas Penanggungjawab Bekerjasama Dengan
Pengutamaan dan penjaminan pertumbuhan di daerah tertinggal, terdepan, terluar serta keberlangsungan kehidupan damai di wilayah pasca-konflik Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal; Menteri Pendidikan Nasional; Menteri Kesehatan; Menteri Pekerjaan Umum; Menteri Perhubungan; Menteri Negara Komunikasi dan Informatika; Menteri Pertahanan; Menteri Kelautan dan Perikanan; Menteri Luar Negeri; Menteri Sosial; Menteri Dalam Negeri; Menteri Pertahanan; Menteri Negara Riset dan Teknologi; Kepala Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(2) (3) PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL Pengembangan Kebijakan, 1. Meningkatnya kemampuan daerah tertinggal Koordinasi Dan Fasilitasi dalam pengembangan pusat produksi Pusat Produksi Daerah Tertinggal 2. Meningkatnya kemampuan pemerintahan daerah dalam Pemulihan Ekonomi dan Pengurangan Kemiskinan, Dengan Menciptakan dan Memberdayakan Lingkungan Pendukung Bagi Perbaikan Kegiatan Usaha dan Pembangunan Manusia di 4 kabupaten
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
60%
31,85
1. Persentase kabupaten di daerah tertinggal yang memiliki pusat produksi 2. Jumlah pelaksanaan koordinasi dibidang pengembangan pusat produksi 3. Persentase daerah tertinggal yang mendapat bantuan stimulan dalam pengembangan pusat produksi 4. Jumlah kabupaten yang menyusun rencana bisnis pengembangan pusat produksi 5. Persentase kabupaten tertinggal yang mendapatkan fasilitasi pengembangan ekonomi lokal melalui kegiatan
I.L-122
7 11% 5 100%
INSTANSI PELAKSANA (7) KPDT
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
1. Persentase (%) Kabupaten Tertinggal yang mengembangkan Pusat Pertumbuhan 2. Jumlah Kabupaten yang menyusun rencana bisnis pengembangan pusat pertumbuhan 3. Jumlah Kabupaten tertinggal yang mendapatkan fasilitasi pembiayaan untuk pengembangan ekonomi melalui kegiatan Aceh-Economic Development Financing Facility (Aceh-EDFF) 1. Terwujudnya Peningkatan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi Di Daerah Tertinggal 2. Persentase (%) Kabupaten Daerah Tertinggal yang mampu meningkatkan kemudahan akses UMKM terhadap modal usaha
60%
39,25
KPDT
13,00
KPDT
1. Persentase (%) pemerintahan kabupaten tertinggal yang memiliki kemampuan dalam memfasilitasi antara UMKM dengan sumber pendanaan 2. 2. Persentase kabupaten daerah tertinggal yang telah memiliki forum kemitraan usaha di daerah tertinggal 3. Jumlah daerah tertinggal yang mendapatkan bantuan stimulan dalam pengembangan sumber pendanaan dan
60%
18,20
KPDT
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
(1)
(2)
(3)
(4) Nias-Local Economic Development Program (Nias-LEDP)
I.2
I.3
I.4
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Pusat Pertumbuhan Daerah Tertinggal
1. Terwujudnya Peningkatan Pengembangan Pusat Pertumbuhan Di Daerah Tertinggal 2. Terfasilitasinya Pembiayaan Untuk Pengembangan Ekonomi
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Usaha Mikro Kecil Menengah Dan Koperasi Daerah Tertinggal
Terwujudnya Peningkatan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi Di Daerah Tertinggal
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Pendanaan Dan Kemitraan Usaha Daerah Tertinggal
Terwujudnya Peningkatan Ketersediaan Sumber Pendanaan dan Pengembangan Kemitraan Usaha Di Daerah Tertinggal
I.L-123
TARGET TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA (7)
10 16
60% 60%
60% 33
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
I.5
I.6
I.7
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Investasi Ekonomi Daerah Daerah Tertinggal
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Pemerintah Daerah Tertinggal , Terdepan, Terluar, Dan Pasca Konflik.
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Sosial Masyarakat Daerah Tertinggal
Terwujudnya Peningkatan Jumlah dan Nilai Investasi Di Daerah Tertinggal
Terwujudnya Peningkatan Kemampuan Sistem, Organisasi, dan SDM Pemerintahan Daerah Untuk Mewujudkan Good Governance
Terwujudnya Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Sosial Masyarakat Daerah Tertinggal
INDIKATOR (4) pengembangan kemitraan usaha 1. Persentase (%) Kabupaten Di Daerah Tertinggal yang Telah Meningkatkan Jumlah dan Nilai Investasi 2. Persentase (%) Daerah Tertinggal yang mendapat bantuan stimulan dalam peningkatan investasi ekonomi 3. Jumlah kajian pengembangan kebijakan pada bidang pengembangan investasi ekonomi
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
60%
10,00
KPDT
42,25
KPDT
61,00
KPDT
TARGET TAHUN 2012
(7)
20% 2
1. Jumlah kabupaten tertinggal yang mengembangkan mekanisme pengarusutamaan kegiatan dalam pengembangan kawasan perdesaan 2. Jumlah kabupaten tertinggal yang mendapatkan bantuan stimulan dalam pembangunan infrastruktur untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal 3. Jumlah kabupaten tertinggal yang medapatkan bantuan stimulan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan perencanaan (PNPM-P2DTK-2)
35
1. Persentase (%) Kabupaten Tertinggal yang Memperoleh Fasilitasi Bantuan Teknis Penguatan Kelembagaan Sosial Masyarakat Daerah Tertinggal 2. Jumlah rekomendasi hasil kajian / perumusan kebijakan Penguatan Kelembagaan Sosial Masyarakat di Daerah Tertinggal
60%
I.L-124
INSTANSI PELAKSANA
35 35
2
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
I.8
I.9
I.10
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Lembaga Kerjasama Antar Daerah Daerah Tertinggal
Meningkatnya Kerjasama Antar Lembaga Pemerintah Di Daerah Tertinggal
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Lembaga Perekonomian Daerah Tertinggal
Terwujudnya peningakatan Kapasitas Lembaga Perekonomian Daerah Tertinggal
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Kemitraan Antar Lembaga
Terwujudnya Peningkatan Kemitraan Antar Lembaga Pemerintahan Kabupaten Daerah Tertinggal
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4) 3. Jumlah Kabupaten Daerah Tertinggal yang mendapat bantuan stimulan dalam Penguatan Kapasitas Kelembagaan Sosial Masyarakat di Daerah Tertinggal
(5) 183
1. Persentase Kabupaten Tertinggal yang Menjalin Kerjasama Dengan Pemerintah Daerah Lain pada bidang lembaga sosial budaya 2. Persentase Kabupaten Tertinggal yang mendapat bantuan stimulan Dalam Peningkatan Kerjasama Antar Lembaga di Daerah Tertinggal
60%
1. persentase kabupaten tertinggal yang memperoleh fasilitasi penguatan lembaga perekonomian didaerah tertinggal 2. persentase jumlah lembaga perekonomian yang meningkat kapasitasnya 3. Persentase (%) Daerah Tertinggal yang difasilitasi dalam pengembangan kebijakan lembaga perekonomian di daerah tertinggal 4. Jumlah Kajian dan Rumusan serta Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan dalam rangka pengembangan lembaga perekonomian di daerah tertinggal
60%
1. Persentase Kabupaten di Daerah Tertinggal yang melakukan kerjasama antar lembaga sosial budaya 2. Jumlah daerah tertinggal yang mendapat bantuan stimulan
60%
I.L-125
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
10,00
KPDT
10,00
KPDT
7,00
KPDT
80%
60% 60% 2
20
NO (1)
I.11
I.12
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Daerah Tertinggal
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Pembangunan Infrastruktur Kesehatan Daerah Tertinggal
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Kesehatan Dasar, Lanjutan Daerah Tertinggal
SASARAN
INDIKATOR
(3)
(4) (Bansos) dalam rangka Pengembangan Kemitraan Antar Lembaga Daerah Tertinggal 3. Jumlah Pelaksanaan Koordinasi di Bidang Kemitraan Antar Lembaga di Daerah Tertinggal 1. Jumlah pelaksanaan kegiatan koordinasi dan fasilitasi peningkatan infrastruktur sosial bidang kesehatan dan pemukiman daerah tertinggal 2. Jumlah kabupaten tertinggal yang terfaslitasi pembangunan infrastruktur sosial bidang kesehatan dan pemukiman daerah 3. Jumlah rumusan dan pelaksanaaan pengembangan kebijakan infrastrutkur sosial bidang kesehatan dan pemukiman daerah tertinggal
Meningkatnya kemampuan pemerintah daerah dalam pengelolaan pembangunan Infrastruktur Kesehatan
Meningkatnya Persentase (%) Kabupaten di Daerah Tertinggal yang Memiliki Kebijakan Di Bidang Kesehatan Dasar Daerah Tertinggal
1. Persentase (%) Kabupaten di Daerah Tertinggal yang Memiliki Kebijakan Di Bidang Kesehatan Dasar, Lanjutan Daerah Tertinggal 2. Persentase daerah tertinggal yang memiliki database dan hasil analisis kebijakan pengembangan sumber daya kesehatan di daerah tertinggal 3. Persentase daerah tertinggal yang terlibat pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pengembangan sumber daya kesehatan 4. Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang mendapat bantuan stimulan dalam pengembangan sumber daya
I.L-126
TARGET TAHUN 2012 (5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
7 10
65,13
KPDT
6,50
KPDT
100 1
30% 30% 60% 20
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
(1)
(2)
(3)
(4) kesehatan 5. Jumlah kajian dan rumusan serta rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dalam rangka pengembangan sumber daya kesehatan di daerah tertinggal
I.13
I.14
I.15
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Pembangunan Infrastruktur Pendidikan Daerah Tertinggal
Meningkatnya persentase kabupaten daerah tertinggal yang memiliki kemampuan pengelolaan pembangunan infrastruktur pendidikan
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Pendidikan Dan Ketrampilan Di Daerah Tertinggal
Terwujudnya pengembangan kebijakan Pendidikan dan Ketrampilan diseluruh kabupaten daerah tertinggal
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal
Terwujudnya Peningkatan Persentase (%) Kabupaten di Daerah Tertinggal yang Memiliki Kebijakan Di Bidang Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal
TARGET TAHUN 2012 (5)
INSTANSI PELAKSANA (7)
2
1. Persentase (%) Kabupaten di Daerah Tertinggal yang Memiliki Kebijakan Di Bidang Pembangunan Infrastruktur Pendidikan Daerah Tertinggal 2. Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang mendapatkan bantuan stimulan pengembangan infrastruktur pendidikan 3. Jumlah pelaksanaan kegiatan koordinasi dan fasilitasi peningkatan infrastrutkur sosial bidang pendidikan daerah tertingal 1. Persentase (%) Kabupaten di Daerah Tertinggal yang Memiliki Kebijakan Pendidikan dan ketrampilan 2. Persentase kabupaten tertinggal yang mengalami peningkatan angka melek huruf
60%
1. Persentase (%) Kabupaten Tertinggal yang Memiliki Kebijakan Di Bidang Pendidikan Luar Sekolah Daerah Tertinggal 2. Jumlah Pelaksanaan Koordinasi Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah di Daerah Tertinggal 3. Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang memperoleh bantuan stimulan pengembangan pendidikan luar sekolah
60%
I.L-127
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
6,00
KPDT
9,05
KPDT
6,50
KPDT
10 10 60% 60%
7 10
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
5
45,00
KPDT
100,67
KPDT
INSTANSI PELAKSANA (7)
di daerah tertinggal
I.16
I.17
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Pembangunan Infrastruktur Ekonomi Daerah Tertinggal
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Pembangunan Infrastruktur Energi Daerah Tertinggal
Tercapainya Peningkatan Persentase (%) Kabupaten di Daerah Tertinggal yang Memiliki Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Ekonomi Daerah Tertinggal Meningkatnya kemampuan pemerintah daerah dalam pengelolaan pembangunan Infrastruktur ekonomi
1. Jumlah pelaksanaan kegiatan koordinasi dan fasilitasi peningkatan infrastruktur ekonomi daerah tertinggal 2. Jumlah kabupaten tertinggal yang mendapat bantuan stimulan pengembangan infrastruktur ekonomi 3. Persentase (%) kabupaten tertinggal yang memiliki kebijakan dibidang infrastruktur ekonomi
1. Meningkatnya Persentase (%) Kabupaten di Daerah Tertinggal yang Memiliki Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Energi Daerah Tertinggal Meningkatnya kemampuan pemerintah daerah dalam pengelolaan pembangunan Infrastruktur energi 2. Meningkatnya Pemanfaatan Energi Matahari Untuk Pengembangan Infrastruktur Energi di wilayah perdesaan, tertinggal, terpencil
1. Jumlah rumusan dan pelaksanaan pengembangan kebijakan peningkatan infrastruktur energi daerah tertinggal 2. Jumlah pelaksanaan kegiatan koordinasi dan fasilitasi peningkatan infrastruktur energi daerah tertinggal 3. Jumlah kabupaten tertinggal yang mendapat bantuan stimulan pengembangan infrastruktur energi 4. Persentase (%) Kabupaten di Daerah Tertinggal yang Memiliki Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Energi Daerah Tertinggal 5. Persentase (%) Kabupetan di Daerah Tertinggal yang Memiliki Database Permintaan Kelistrikan Dengan Menggunakan Teknologi GIS dan Memanfaatkan Energi Matahari Untuk Pengembangan Infrastruktur Serta Peningkatan Kemampuan Masyarakat yang Dapat
I.L-128
35 60% 1 8 35 60%
60%
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
1. Jumlah kabupaten yang mendapatkan bantuan stimulan pembangunan infrastruktur telekomunikasi daerah tertinggal 2. Persentase kabupaten tertinggal yang memiliki database bidang infrastruktur telekomunikasi. 3. Jumlah pelaksanaan kegiatan koordinasi dan fasilitasi peningkatan infrastruktur telekomunikasi daerah
15
7,50
KPDT
30,50
KPDT
11,00
KPDT
INSTANSI PELAKSANA (7)
Melakukan Pemeliharaan
I.18
I.19
I.20
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi Daerah Tertinggal
Meningkatnya Persentase (%) Kabupaten di Daerah Tertinggal yang Memiliki Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi Daerah Tertinggal
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi Dan Fasilitasi Pembangunan Infrastruktur Transportasi Daerah Tertinggal
Meningkatnya kemampuan pemerintahan daerah tertinggal dalam pengelolaan Pembangunan Infrastruktur Transportasi Daerah Tertinggal
Pengembangan Kebijakan, Koordinasi, Dan Fasilitasi Daerah Tertinggal Di Kawasan Perbatasan
Meningkatnya kemampuan daerah tertinggal dalam pengembangan Kawasan Perbatasan
1. Jumlah Pelaksanaan Kegiatan koordinasi dan fasilitasi peningkatan infrastruktur transportasi daerah tertinggal 2. Persentase kabupaten tertinggal yang memiliki database bidang infrastruktur transportasi 3. Jumlah Kabupaten tertinggal yang mendapat bantuan stimulan pembangunan infrastruktur transportasi daerah tertinggal 1. Jumlah rapat koodinasi 2. Jumlah rencana aksi pengembangan daerah tertinggal di kawasan perbatasan yang dioperasionalisasikan 3. Jumlah daerah tertinggal diwilayah perbatasan yang memperoleh fasilitasi kebijakan
I.L-129
60% 2 2 60% 35
4 27 27
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
3 pedoman
6,95
Kemendagri
104 Lembaga
13,38
Kemenakertrans
22 Badan Usaha
5,97
80.000 Ha
21,92
12.113 Unit 294,5 Km
304,88 148,63
II II.1
III.1
(7)
PROGRAM BINA PEMBANGUNAN DAERAH Fasilitasi pengembangan wilayah terpadu
Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan hasil pembangunan kawasan perbatasan dan pulau-pulau kecil
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi kawasan perbatasan III
INSTANSI PELAKSANA
Jumlah pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil (Target Komulatif) Jumlah wilayah dan pulau-pulau kecil, yang mengimplementasikan pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil (Target Komulatif) Prosentase Pemda yang mengimplementasikan kebijakan terkait dengan PNPM-PISEW (9 Provinsi, 34 Kabupaten) (Target Komulatif)
7 Provinsi 100 %
PROGRAM PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI Partisipasi Masyarakat
Meningkatnya peranserta masyarakat dalam pembangunan transmigrasi
III.2
Penyediaan Tanah Transmigrasi
Tersedianya lahan untuk pembangunan Kawasan Transmigrasi
III.3
Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Kawasan
Termanfaatkan dan terkelolanya sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui pembangunan
Lembaga Pemerintah yang berpartisipasi dalam pembangunan Kawasan Transmigrasi di Daerah Tertinggal/Perbatasan Lembaga Non Pemerintah yang berpartisipasi dalam pembangunan Kawasan Transmigrasi di Daerah Tertinggal/Perbatasan Lahan yang tersedia di Daerah Tertinggal/Perbatasan
Sarana yang dibangun di Daerah Tertinggal/ Perbatasan Prasarana yang dibangun di Daerah Tertinggal/ Perbatasan
I.L-130
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2) Transmigrasi
III.4
IV IV.1
Fasilitasi Penempatan Transmigrasi
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(3) Kawasan Transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT yang layak Terwujudnya persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung sumberdaya alam dan daya tampung lingkungan hidup di Kawasan Transmigrasi
(4)
(5)
Keluarga yang difasilitasi perpindahannya ke kawasan transmigrasi di Daerah Tertinggal/Perbatasan Penduduk yang tertata terintegrasi dalam kawasan transmigrasi di Daerah Tertinggal/Perbatasan
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
7.200 Kepala Keluarga
80,09
21.600 Kepala Keluarga
1,77
40.828 KK
77,40
Kemenakertrans
26 Lembaga
4,99
Kemenakertrans
40.828 KK
6,25
13 Kawasan
5,17
156 Kimtrans
35,65
13 Kawasan
5,17
PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASI Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Masyarakat di Kawasan Transmigrasi
Terciptanya peningkatan kualitas dasar masyarakat di Kawasan Transmigrasi
Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia dalam proses pengembangan di kawasan transmigrasi
Jumlah transmigran yang mendapat bantuan pangan dan kesehatan di Kimtrans di Daerah Tertinggal/ Perbatasan Jumlah kelembagaan yang terbentuk dan berfungsi di Kawasan di Daerah Tertinggal/Perbatasan Jumlah KK yang mendapat bantuan pendampingan / pemberdayaan di Kimtrans di Daerah Tertinggal/Perbatasan Jumlah Kawasan yang mendapat layanan Sosial Budaya/Pendidikan, Mental Spritual di Daerah Tertinggal/ Perbatasan Jumlah Kimtrans yang mendapat layanan Sosial Budaya/Pendidikan, Mental Spiritual di Daerah Tertinggal/Perbatasan Jumlah pengelola kawasan yang terbentuk dan berfungsi di Kawasan di Daerah Tertinggal
I.L-131
NO (1) IV.2
IV.3
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Pengembangan Usaha di kawasan transmigrasi
Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi
SASARAN
Penyerasian Lingkungan di
TARGET TAHUN 2012
(3) Berkembangnya lahan usaha produksi dan produktivitas lahan pertanian di permukiman transmigrasi
(4) Jumlah luasan lahan produktif dan produktivitas lahan di Kimtrans di Daerah Tertinggal/Perbatasan
(5) 8.091 Ha/ 17.638 Ton
Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam penerapan teknologi tepat guna dan penyerapan informasi pasar di kawasan transmigrasi Meningkatnya pembiayaan bagi usaha mikro dan kecil menengah di kawasan transmigrasi Meningkatnya penciptaan usaha melalui iklim investasi yang kondusif di kawasan transmigrasi
Jumlah Kimtrans yang menerapkan teknologi pengolahan hasil pertanian di Daerah Tertinggal/ Perbatasan
75 Kimtrans
38,36
Jumlah kelembagaan ekonomi yang fungsional di Kimtrans di Daerah Tertinggal/Perbatasan Jumlah kewirausahaan yang berkembang di Kimtrans di Daerah Tertinggal/Perbatasan Jumlah kawasan yang dipersiapkan sebagai Agro Industri di Daerah Tertinggal Jumlah kawasan yang di kembangkan/terwujud sebagai Agro Industri di Daerah Tertinggal Jumlah Kimtrans yang dikembangkan sarananya di Daerah Tertinggal/Perbatasan
69 Lembaga
6,40
1720 Orang
13,10
Meningkatnya fungsi dan ketersediaan sarana prasarana di kawasan transmigrasi
Meningkatnya akses terhadap sarana dan prasarana kawasan transmigrasi
IV.4
INDIKATOR
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6) 82,66
Meningkatnya pengelolaan dan pemanfaatan
Jumlah Kimtrans yang dikembangkan prasarananya di Daerah Tertinggal/Perbatasan Jumlah Kawasan yang dikembangkan sarananya di Daerah Tertinggal/Perbatasan Jumlah kawasan yang dikembangkan prasarananya di Daerah Tertinggal/perbatasan Jumlah dokumen lingkungan hidup di Kimtrans di Daerah
I.L-132
7 Kawasan
INSTANSI PELAKSANA (7) Kemenakertrans
4,89
-
-
28 Kimtrans
15,84
40 Kimtrans
40,00
12 Kawasan
50,35
12 Kawasan
50,35
26 Dokumen
6,44
Kemenakertrans
Kemenakertrans
NO (1)
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) kawasan transmigrasi
(3) lingkungan dalam mendukung kelestarian fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi
Meningkatnya kelestarian dan fungsi lingkungan hidup di kawasan transmigrasi
V
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
Jumlah mitigasi lingkungan di kimtrans di Daerah Tertinggal/ Perbatasan Jumlah Kimtrans yang mandiri di Daerah Tertinggal/ Perbatasan Jumlah dokumen lingkungan hidup di kawasan transmigrasi di Daerah Tertinggal Jumlah mitigasi lingkungan di kawasan transmigrasi di Daerah Tertinggal Jumlah Hasil Evaluasi Perkembangan Pusat Pertumbuhan di Daerah Tertinggal/Perbatasan
5 Kimtrans
1,54
10 Kimtrans
2,48
3 Dokumen
2,15
6 Kawasan
1,53
2 Kawasan
2,20
12
0,80
SASARAN
Meningkatnya kemandirian masyarakat di permukiman transmigrasi pada kawasan tertinggal
V.1
INDIKATOR
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
Tertinggal/Perbatasan
PROGRAM SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL Pemetaan Batas Wilayah
Tersusunnya kebijakan pemetaan batas wilayah dan meningkatnya cakupan peta batas wilayah
Jumlah NLP Peta batas wilayah negara (joint Mapping) koridor perbatasan darat RI-PNG, RI-Malaysia skala 1:50.000 Jumlah NLP pemetaan kecamatan kawasan perbatasan darat RI-PNG, RI-Malaysia, dan RI-RDTL skala 1:50.000 serta skala 1:25.000
0
-
13
2,20
50
0,70
31
4,10
Jumlah pemetaan pulau-pulau terluar Jumlah (Border Sign Post) BSP RI-RDTL Jumlah Perapatan pilar batas RI-Malaysia
I.L-133
BAKOSURTANAL
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
(1)
(2)
(3)
(4)
TARGET TAHUN 2012 (5) 5
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
Jumlah Perapatan pilar batas RI-PNG 80 Jumlah Perapatan pilar batas RI-RDTL 3 Jumlah dokumen perundingan teknis batas darat Jumlah dokumen perundingan teknis batas maritim VI
3,40 3
PROGRAM PENGELOLAAN PERTANAHAN NASIONAL
VI.1
Pengelolaan Pertanahan Provinsi
Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
190 SP
16,70
VI.2
Pengelolaan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT) (di pusat)
Data hasil inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
Inventarisasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah Tertentu (WP3WT)
1 Paket
6,90
VII
PROGRAM OPTIMALISASI DIPLOMASI TERKAIT DENGAN PENGELOLAAN HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL 12
12,59
VII.1
Optimalisasi Diplomasi terkait dengan Perjanjian Politik, Keamanan Kewilayahan dan Kelautan
Terselenggaranya penguatan diplomasi melalui optimalisasi perjanjian politik, keamanan, kewilayahan dan kelautan
Jumlah pelaksanaan perundingan yang terkait dengan pembuatan perjanjian bilateral dan trilateral antara RIMalaysia, Filipina, Singapura, Timor Leste, Vietnam, dan Palau
I.L-134
BPN
Kemenlu
(1) VIII VIII.1.
(2) (3) (4) PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR KEMENTERIAN PERTAHANAN Pembangunan sarana dan Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana Persentase kecukupan jumlah sarpras kebijakan pertahanan prasarana pertahanan di pertahanan di wilayah perbatasan di wilayah perbatasan wilayah perbatasan
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
10%
21,15
Kemhan
IX. IX.1.
PROGRAM PENGGUNAAN KEKUATAN PERTAHANAN INTEGRATIF Operasi Pemberdayaan Terselenggaranya operasi wilayah pertahanan Wilayah Pertahanan
45%
10,00
Mabes TNI
Kementerian Pendidikan Nasional
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Persentase kualitas dan kuantitas pembinaan wilayah pertahanan
TARGET TAHUN 2012
X.
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESEJAHTERAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
X.1
Penyediaan dan Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tendik yang Kompeten untuk Jenjang Pendidikan Dasar
Tersedianya Guru Jenjang Pendidikan Dasar yang Bermutu yang merata antar Provinsi, Kabupaten dan Kota
Jumlah guru jenjang pendidikan dasar yang menerima tunjangan khusus
44.076
1.163,6
Penyediaan dan Peningkatan Kesejahteraan Pendidik dan Tendik yang Kompeten untuk Jenjang Pendidikan Menengah
Tersedianya Guru Jenjang Pendidikan Menengah yang Bermutu yang merata antar Provinsi, Kabupaten dan Kota
Jumlah guru jenjang pendidikan menengah yang menerima tunjangan khusus
1.812
47,8
I.L-135
INSTANSI PELAKSANA (7)
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
500
13,80
4.500
72,90
Jumlah pilot project pendukung teknologi untuk pembangunan daerah tertinggal (PN10)
4
1,00
KRT
Pilot plant teknologi pengolahan air
1
1,50
BPPT
XI XI.1
XII
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Terlaksananya Sertifikasi Guru
Tunjangan Khusus Guru PNS (Orang)
Rasio Guru Perempuan-Laki-laki yang bersertifikat pendidik
Tunjangan Khusus Guru non PNS (Orang)
Kementerian Agama
PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL
XII.1
Pengembangan dan pendayagunaan teknologi pendukung pembangunan daerah tertinggal, terdepan dan pasca konflik
Kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi pengembangan dan pendayagunaan teknologi pendukung pembangunan daerah tertinggal, terdepan dan pasca konflik, penyelesaian pemetaan wilayah perbatasan RI dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Filipina
XIII.
PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
XIII.1
Teknologi Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Air
Identifikasi dan karakter permasalahan Sumberdaya Air (SDA) di daerah tertinggal; Survei Potensi SDA; Model-model sistem penanggulangan permasalahan Air Bersih di daerah tertinggal; Pilot Plant paket teknologi pengolahan air; Rekomendasi-rekomendasi strategi pemenuhan kebutuhan air di daerah
I.L-136
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
XIV XIV.1
XIV.2
XV
SASARAN (3) tertinggal; Sistem informasi sumber daya air dan teknologi pengolahan air
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
Model sistem penanggulangan permasalahan air bersih Sistem informasi sumberdaya air dan teknologi pengolahan air
INSTANSI PELAKSANA (7)
1 1
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI DARAT Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan Pembangunan Sarana & Prasarana Transportasi SDP dan pengelolaan prasarana lalulintas SDP
Pelayanan Keperintisan Angkutan Jalan
Jumlah Lintas Keperintisan Angkutan Jalan yang terlayani
157
65,00
Jumlah Bus Perintis
50
42,00
Pembangunan Sarana Keperintisan
Jumlah Sarana Keperintisan yang mengalami peningkatan
27
95,00
Pelayanan Keperintisan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan
Jumlah Lintas Keperintisan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan yang terlayani
138
130,00
Kemenhub
Jumlah rute perintis yang terlayani dan jumlah drum BBM
139 rute dan 4270 drum
300
Kemenhub
Kemenhub
Kemenhub
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI UDARA
XV.1
Pelayanan Angkutan Udara Perintis
XVI
PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI LAUT
XVI .1
INDIKATOR
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut
Meningkatnya pelayanan perintis angkutan udara
Tersedianya kapal penumpang dan kapal perintis
Pembangunan kapal perintis dan penumpang (unit)
9
200
Tersedianya subsidi perintis angkutan laut di 17 provinsi
Jumlah Trayek angkutan laut perintis
75
300
I.L-137
NO (1) XVI .2
XVII XVII.1
XVIII XVIII.1
XVIII.2
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Pelabuhan dan Pengerukan
SASARAN (3) Tersedianya alur pelayaran yang aman untuk kapal melalui pengerukan
INDIKATOR (4) Pembangunan dermaga di Pulau Aru
(5) 1 paket
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6) 20,0
60 pulau
43,00
KKP
179,50
KKP
74,00
KKP
TARGET TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA (7) Kemenhub
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Pendayagunaan pulau-pulau kecil
Tercapaianya 200 pulau kecil yang terkelola melalui pemetaan potensi, fasilitasi penyediaan infrastruktur, fasilitasi perbaikan lingkungan, mitigasi dan adaptasi bencana serta terfasilitasi investasi
Jumlah pulau kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya termasuk pulau-pulau kecil terluar Jumlah pulau kecil yang difasilitasi penyediaan infrastruktur secara terintegrasi, termasuk pulau-pulau kecil terluar
30 pulau
PROGRAM PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Peningkatan operasional dan pemeliharaan kapal pengawas
Peningkatan Operasional Pemantauan SD Kelautan dan Perikanan dan Pengembangan
Meningkatnya wilayah pengelolaan perikanan bebas Illegal fishing
Jumlah wilayah pengelolaan perikanan bagian barat yang diawasi
Terpantaunya kegiatan pemanfaatan SDKP pada WPP-NRI secara terintegrasi dan terpenujinya infrastruktur pengawasan secara akuntabel dan tepat
Jumlah wilayah pengelolaan perikanan bagian timur yang diawasi Jumlah pemenuhan infrastruktur pengawasan yang memadai secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu: Kapal pengawas (unit)
I.L-138
1 WPP (140 hari operasi) 2 WPP (140 hari operasi) 1
NO (1)
XIX XIX.1
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Infrastruktur Pengawasan
SASARAN
INDIKATOR
(3)
(4) Speedboat pengawasan (unit) Stasiun radar satelit (unit) VMS offline (unit) Kantor dan bangunan pengawas (unit) Dermaga (unit) Pos pengawas (unit)
waktu
XX.1 XX.2
(5) 5 0 0 2 2 3
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan Pembangunan Sarana dan Prasarana Informatika
Layanan komunikasi dan informatika di wilayah non komersial

XX
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
Prosentase desa yang dilayani akses telekomunikasi atau sejumlah 33.187 desa (dari total 72.800 desa di Indonesia) Prosentase desa yang dilayani akses internet (5.748 desa) Prosentase ibukota provinsi yang memiliki nusantara internet exchange
100%
792,21 *
Kemenkominfo
Prosentase pembangunan international internet exchange di 4 ibukota provinsi Jumlah Desa Informasi
50%
86
205,40
Kemenkes
24
991,00
100% 50%
200 desa
PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat Meningkatnya pelayanan medik spesialistik kepada masyarakat
Jumlah puskesmas yang menjadi puskesmas perawatan di perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk Jumlah Kab/Kota yang dilayani oleh RS bergerak di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK)
I.L-139
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(5) 9.236
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6) 1.000,00**
Jumlah tenaga kesehatan yang didayagunakan dan diberi insentif di DTPK dan di DBK Jumlah residen yang didayagunakan dan diberi insentif
3.820
95,25
Kemenkes
Tersedianya permukiman dan infrastruktur (Unit)
2670
125,36
Kemensos
Pemberian jaminan hidup (KK)
5180
72,47
Kemendagri
SASARAN
INDIKATOR
(3) Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin di puskesmas
(4) Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin
(1) XX.3
(2) Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
XXI
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN KESEHATAN
XXI.1
XXII XXIII.1 XXIII XXIII.1
Pembinaan Administrasi Kepegawaian
Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian
TARGET TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA (7)
2.550
PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT)
Terpenuhinya kebutuhan dasar, aksesibilitas, dan pelayanan sosial dasar bagi warga KAT
PROGRAM PENGUATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN UMUM Pengembangan dan Penataaan Wilayah Administrasi dan Perbatasan
Meningkatnya kemampuan pengelolaan Pos Lintas Batas (PLB) internasional dan tradisional secara terpadu yang telah disepakati antar negara
Jumlah Pos Lintas Batas Tradisional dan Internasional dengan kualitas manajemen pengelolaan serta fasilitas pendukung yang memadai
Terfasilitasinya penguatan kelembagaan wilayah perbatasan antar negara
Prosentase penguatan kelembagaan di pusat dan daerah dalam rangka penanganan perbatasan antar negara.
Meningkatnya sarpras perbatasan antar negara dan pulau-pulau terluar dalam rangka pelayanan umum pemerintahan
Jumlah Kab/kota di wilayah perbatasan antar Negara dan pulau-pulau terluar yang mendapat sarpras perbatasan antar negara
I.L-140
3 paket
75% 15
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
XXIV XXIV.1
XXIV.2
SASARAN (3) Meningkatnya kerjasama perbatasan antar negara (SOSEK MALINDO, JBC RI-RDTL, JBC RI-PNG)
INDIKATOR (4) Jumlah provinsi yang termasuk ke dalam perbatasan antar negara (SOSEKMALINDO, JBC RI-RDTL, JBC RI-PNG
TARGET TAHUN 2012 (5) 6
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN Pengelolaan Batas Wilayah Darat
Pengelolaan Batas Wilayah Laut dan Udara
Tersusunnya draft bahan masukan rencana induk dan rencana aksi, fasilitasi penegasan, pelaksanaan, pembangunan, pemeliharaan, dan pengamanan batas negara wilayah darat, dokumen anggaran pembangunan dan monev pengelolaan batas negara wilayah darat
Tersusunnya draft bahan masukan rencana induk dan rencana aksi,
Tersusunnya Data/bahan kebijakan/masukan dan rekomendasi Pengelolaan Batas Wilayah Darat
Tersusunnya Peraturan Pengelolaan Batas Wilayah Darat
2 Dokumen dan 6 Rekomendasi
12 Laporan
Tersedianya Sarana Prasarana Batas Wilayah Darat
200 unit
Terbangunnya tanda batas wilayah darat (tugu, BSP, Balkont)
100 unit
I.L-141
BNPP
12,00
BNPP
1 Draft peraturan
Tersusunnya Laporan Fasilitasi/Monitoring/Evaluasi Pengelolaan Batas Wilayah Darat
Tersusunnya Dokumen/rekomendasi Masukan Kebijakan Pengelolaan Batas Wilayah Laut dan Udara
15,00
3 dokumen dan 4 Rekomendasi
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
fasilitasi penegasan, pelaksanaan, pembangunan, pemeliharaan, dan pengamanan batas negara wilayah laut dan udara, dokumen anggaran pembangunan dan monev pengelolaan batas negara wilayah laut dan udara.
INDIKATOR (4) Tersusunnya Laporan Fasilitasi/ Monitoring/ Evaluasi Pengelolaan Batas Wilayah Laut dan Udara Tersusunnya laporan konferensi/sidang/riset/survey perundingan batas negara wilayah laut dna udara Tersedianya Sarana Prasarana pendukung pengelolaan basis data batas negara wilayah laut dan udara (tindak lanjut Perpres No. 12 /2010 pasal 21) Terbangunnya sistem informasi pengelolaan batas negara wilayah laut dan udara (tindak lanjut Perpres No.12/2010 pasal 21) Terpeliharanya titik referensi sebagai acuan titik dasar batas negara wilayah laut dna udara
XXIV.3
Pengelolaan Lintas Batas Negara
Tersusunnya draft bahan masukan rencana induk dan rencana aksi, fasilitasi penegasan, pelaksanaan, pembangunan, pemeliharaan, dan pengamanan lintas batas, dokumen anggaran pembangunan dan monev pengelolaan lintas batas negara.
Tersusunnya Dokumen/Rekomendasi Masukan Kebijakan Pengelolaan Lintas Batas Negara
I.L-142
TARGET TAHUN 2012 (5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
4 laporan
2 laporan
2 unit
1 sistem
7 patok/pilar 7 Dokumen dan 20 Rekomendasi untuk 20 Lokpri
36,00
INSTANSI PELAKSANA (7)
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
INDIKATOR (4) Tersusunnya Peraturan Pengelolaan Lintas Batas Negara
Tersusunnya Laporan Monitoring/Evaluasi Pengelolaan Lintas Batas Negara
TARGET TAHUN 2012 (5) 2 draf peraturan 12 Laporan Monev dan 1 Laporan Bintek pada 32 Lokpri untuk 4 Desa masingmasing 7 orang. (896 orang)
Tersusunnya Laporan Konfrensi/Sidang/Perundingan Batas Negara
6 laporan
Tersedianya Sarana Prasarana Batas Negara
100 unit
Terbangunnya Sarana Prasarana Batas Negara
I.L-143
7 PLB di 7 Kab/Kota
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
NO (1) XXIV.4
XXIV.5
XXIV.6
XXIV.7
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Darat
Penataan Ruang Kawasan Perbatasan
Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut
Pengelolaan Infrastruktur Fisik
SASARAN
INDIKATOR
(3) Tersusunnya draft bahan masukan rencana induk dan rencana aksi, fasilitasi dan penyusunan kebijakan, dokumen monev pengelolaan potensi kawasan perbatasan darat
(4) Tersusunnya Dokumen Masukan Kebijakan Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Darat (jumlah dokumen)
Tersusunnya draft bahan masukan rencana induk dan rencana aksi, fasilitasi dan penyusunan kebijakan, dokumen monev penataan ruang kawasan
Tersusunnya Laporan Fasilitasi/Monitoring/Evaluasi Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Darat
Tersusunnya draft bahan masukan rencana induk dan rencana aksi, fasilitasi dan penyusunan kebijakan, dokumen monev pengelolaan potensi kawasan perbatasan laut
Tersusunnya Laporan Fasilitasi/Monitoring/Evaluasi Penataan Ruang Kawasan Perbatasan
Tersusunnya draft bahan masukan rencana induk dan rencana aksi, kebijakan pembangunan,
Tersusunnya Peraturan Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Darat
Tersusunnya Dokumen/Rekomendasi masukan Kebijakan Penataan Ruang Kawasan Perbatasan
Tersusunnya Dokumen/Rekomendasi Masukan Kebijakan Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut
TARGET TAHUN 2012 (5) 3 dokumen
INSTANSI PELAKSANA (7) BNPP
1 peraturan 9 laporan
15,00
BNPP
2 dokumen dan 7 rekomendasi 4 laporan
12,00
1 dokumen dan 2 rekomendasi
Tersusunnya Laporan Fasilitasi/Monitoring/ Evaluasi Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut
8 laporan
Tersusunnya Dokumen Kebijakan dan Rekomendasi Pengelolaan Infrastruktur Fisik Kawasan Perbatasan
3 dokumen
I.L-144
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6) 15,00
9,00
BNPP
NO (1)
XXIV.8
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Kawasan Perbatasan
Pengelolaan Infrastruktur Ekonomi dan Kesra Kawasan Perbatasan
SASARAN (3) dokumen anggaran, monitoring evaluasi dan pelaporan pembangunan infrastruktur fisik kawasan perbatasan.
Tersusunnya draft bahan masukan rencana induk dan rencana aksi, kebijakan pembangunan, dokumen anggaran, monitoring evaluasi dan pelaporan pembangunan infrastruktur ekonomi dan kesra kawasan perbatasan.
INDIKATOR (4) Tersusunnya Peraturan Pengelolaan Infrastruktur Fisik Kawasan Perbatasan Tersusunnya Laporan Fasilitasi/ Monitoring/ Evaluasi/ Identifikasi/Kooedinasi Pengelolaan Infrastruktur Fisik Kawasan Perbatasan Fasilitasi Pembangunan Infrastruktur Fisik di Kawasan Perbatasan (jumlah laporan) Tersusunnya Dokumen/Rekomendasi/Rumusan Masukan Kebijakan Pengelolaan Infrastruktur Ekonomi dan Kesra Kawasan Perbatasan Terlaksananya fasilitasi koordinasi perencanaan (dengan 6 K/L dan 12 Provinsi) dan Koordinasi pelaksanaan (dengan 10 Prov) Pengelolaan Infrastruktur Ekonomi dan Kesra Kawasan Perbatasan Tersusunnya Peraturan/Pedoman/Petunjuk Teknis Pengelolaan Infrastruktur Ekonomi dan Kesra Kawasan Perbatasan Tersusunnya Laporan Monitoring/ Evaluasi/ Identifikasi Pengelolaan Infrastruktur Ekonomi dan Kesra Kawasan Perbatasan
I.L-145
TARGET TAHUN 2012 (5) 1 peraturan
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
4 laporan
2 laporan
2 dokumen
5 laporan
1 dokumen
2 laporan
9,00
BNPP
NO (1) XXIV.9
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Pengelolaan Infrastruktur Pemerintahan Kawasan Perbatasan
SASARAN (3) Tersusunnya draft bahan masukan rencana induk dan rencana aksi, kebijakan pembangunan, dokumen anggaran, monitoring evaluasi dan pelaporan pembangunan infrastruktur pemerintahan kawasan perbatasan.
INDIKATOR (4) Tersusunnya Dokumen Kebijakan Pengelolaan Infrastruktur Pemerintahan Kawasan Perbatasan Tersedianya Informasi Kecamatan Perbatasan
Tersusunnya Laporan Fasilitasi/ Monitoring/ Evaluasi/ Pengawasan Pengelolaan Infrastruktur Pemerintahan Kawasan Perbatasan
TARGET TAHUN 2012 (5) 2 dokumen
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6) 12,00
INSTANSI PELAKSANA (7) BNPP
1 paket informasi 5 laporan
* Alokasi untuk sub kegiatan tersebut sebesar Rp 792,21 milyar merupakan bagian dari alokasi kegiatan Pelaksanaan Pemberdayaan dan Pemerataan Pembangunan Sarana dan Prasarana Informatika pada Prioritas 6. ** Alokasi pagu tahun 2012 untuk kegiatan Pelayanan Kesehatan Dasar bagi masyarakat miskin (Jamkesmas) telah terdapat pada Prioritas 4
I.L-146
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2012 PRIORITAS 11
PROGRAM AKSI BIDANG KEBUDAYAAN, KREATIVITAS DAN INOVASI
Tema Prioritas
Pengembangan dan perlindungan kebhinekaan budaya, karya seni, dan ilmu serta apresiasinya, untuk memperkaya khazanah artistik dan intelektual bagi tumbuh-mapannya jati diri dan kemampuan adaptif kompetitif bangsa yang disertai pengembangan inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dilandasi oleh keunggulan Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan.
Penanggung Jawab Bekerjasama dengan
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Menteri Negara Riset dan Teknologi
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
44.000
21,5
Kemenbudpar
72,6
Kemenbudpar
I
PROGRAM PENGEMBANGAN NILAI BUDAYA, SENI, DAN PERFILMAN
I.1
Peningkatan Sensor Film
I.2
Pelestarian dan Pengembangan Kesenian
Meningkatnya kualitas dan kuantitas layanan lembaga sensor film Meningkatnya apresiasi, kreativitas dan produktivitas para pelaku seni
Jumlah film/video/iklan lulus sensor Jumlah fasilitasi sarana bagi pengembangan, pendalaman dan pagelaran seni budaya: Di Propinsi
14
Di Kabupaten/Kota
238
Jumlah fasilitasi pergelaran, pameran, festival, lomba, dan pawai
20
Jumlah reaktualisasi kesenian yang hampir punah
2
Jumlah naskah inventarisasi karya seni budaya
25
I.L-147
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Jumlah fasilitasi festival film dalam dan luar negeri
11
33,4
Kemenbudpar
Jumlah fasilitasi organisasi dan komunitas perfilman
18
Jumlah cagar budaya nasional yang dinominasikan dan didaftarkan sebagai warisan dunia
2
13,3
Kemenbudpar
Jumlah penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu cagar budaya
2
Jumlah museum yang direvitalisasi
12
75,5
Kemenbudpar
Jumlah museum berskala nasional
2
I.3
Pengembangan Perfilman Nasional
Meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi film nasional
II
PROGRAM PENGEMBANGAN KESEJARAHAN, KEPURBAKALAAN DAN PERMUSEUMAN
II.1
Pengembangan Pengelolaan Peninggalan Kepurbakalaan
II.2
Pengembangan Pengelolaan Permuseuman
Meningkatnya kualitas perlindungan, pemeliharaan, pengembangan, dan pemanfaatan BCB/Situs dan Kawasan kepurbakalaan secara terpadu Meningkatnya kualitas pengelolaan dan pelayanan museum, termasuk museum daerah
III
PROGRAM KEPEMUDAAN DAN KEOLAHRAGAAN
III.1
Peningkatan Kapasitas Pemuda
Meningkatnya kapasitas pemuda kader di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta iman dan taqwa
Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas di bidang iptek dan imtaq
3.180
6,0
Kemenpora
III.2
Pengembangan Kreativitas dan Kualitas Pemuda
Meningkatnya kreativitas pemuda kader di bidang seni, budaya, dan industri kreatif
Jumlah pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas di bidang seni, budaya, dan industri kreatif
3.180
6,0
Kemenpora
IV
PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
IV.1
Penelitian dan Pengembangan Bidang Arkeologi Penelitian dan Pengembangan Bidang Kebudayaan
IV.2
Meningkatnya litbang bidang arkeologi
Jumlah litbang di bidang arkeologi
148
47,5
Kemenbudpar
Meningkatnya litbang kebudayaan dalam mendukung kebijakan pembangunan kebudayaan
Jumlah penelitian dan pengembangan bidang kebudayaan
13
9,0
Kemenbudpar
I.L-148
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Jumlah usulan unit pengelola dan kepemilikan HKI yang difasilitasi (PN11)
8
2,5
KRT
Jumlah karyasiswa S2
20
35,0
KRT
Jumlah karyasiswa S3
10
Jumlah rekomendasi kebijakan
1
8,0
KRT
Jumlah pilot peningkatan inovasi dan kreativitas pemuda Jumlah paket penelitian
4 12
18,0
KRT
Jumlah paket insentif difusi iptek (PN11)
50
95,0
KRT
Jumlah paket insentif kapasitas iptek sistem produksi (PN11) Jumlah paket riset dasar
119 39
Jumlah paket riset terapan
130
V
PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL
V.1
Fasilitasi proses perolehan hak paten dan kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif (PN11) Peningkatan kapasitas SDM iptek (beasiswa) (PN11)
Kebijakan untuk fasilitasi proses perolehan hak paten dan kepemilikan HKI produk teknologi dan produk kreatif Meningkatnya kapasitas SDM iptek
Peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas pemuda
Kebijakan peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas pemuda
Peningkatan litbang iptek unggulan di bidang kesehatan, obat-obatan dan instrumentasi medis Insentif Riset SINAS
Meningkatnya litbang iptek unggulan di bidang kesehatan, obat-obatan dan instrumentasi medis
V.2
V.3 V.4 V.5
Terlaksananya insentif peningkatan kapasitas iptek sistem produksi Terlaksananya insentif difusi iptek Terlaksananya riset dasar dan terapan di bidang iptek
I.L-149
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1
6,7
BPPT
Penelitian dan Pengembangan Iptek RANCANG BANGUN PROBE USG
1 1
5,5
BPPT
Pengkajian Pengembangan E-KIOSK untuk layanan pemerintahan Pengkajian Pengembangan M-Government untuk layanan pemerintahan Pengkajian Pengembangan E-Voting Pengkajian Pengembangan Layanan Data Pemerintahan untuk Masyarakat Pengembangan Sistem Pengenal Wicara B.Indonesia untuk risalah dan resume otomatis dengan fitur: Speaker Adaptation dan Diarization
1 1 1 1 2
PENGKAJIAN DAN PENERAPAN AUDIT TIK, LISTRIK, GULA
3
5,0
BPPT
Pendaftaran HKI
32
1,4
LIPI
Paket teknologi/HKI teradopsi
5
1,8
VI VI.1
VI.2
PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI Pengkajian dan Penerapan Inkubasi Teknologi (PN11)
Termanfaatkannya Inkubasi Teknologi untuk membangun sinergi antara lembaga litbangyasa, industri dan pemerintahan serta tumbuhnya usaha / industri inovatif pada Pengembangan infrastruktur inkubasi.Sinergi kemitraan dan temu bisnis Alih Teknologi, Aksesibilitas Produksi Massal, Supra dan Infrastruktur pendukung Penguatan Kelembagaan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PN11)
Terlaksananya penerapan teknologi informasi dan komunikasi
VI.3
Pengkajian dan Penerapan Audit Teknologi (PN11)
VII
PROGRAM PENELITIAN, PENGUASAAN, DAN PEMANFAATAN IPTEK
VII.1
Pengembangan Inovasi
Terlaksananya penerapam audit teknologi
Tumbuhnya wirausahawan baru yangberbasis inovasi teknologi
Manajemen Pengetahuan Inkubasi Teknologi
I.L-150
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
PAGU TAHUN 2012
INSTANSI PELAKSANA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2,5
LIPI
VII.2
Pengembangan dan perlindungan kekayaan budaya (PN 11)
Pengembangan dan perlindungan bahasa masyarakat lokal (Pencegahan kepunahan bahasa masyarakat lokal)
Unit usaha UMKM Inovatif baru Teknologi/HKI LIPI yang diinkubasi
2 5
Tenant jumlah buku identifikasi bahasa-bahasa lokal yang hampir punah
1 5
I.L-151
MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2012 PRIORITAS LAINNYA
PROGRAM AKSI BIDANG BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
Tema Prioritas
-
Penanggungjawab
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
Bekerjasama dengan
-
NO (1) I
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
3 Paket
25
Kemhan
15,8%
1.600
Kemhan
Persentase kualitas dan kuantitas operasi Gaktib.
45%
20,2
Mabes TNI
Persentase kualitas dan kuantitas data intelijen dan pengamanan yang dibutukan
45%
35
Mabes TNI
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMHAN
I.1
Penelitian dan pengembangan alat peralatan pertahanan
Terwujudnya model dan/atau prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang sesuai kemajuan IPTEK dan mampu dikembangkan secara mandiri
II
PROGRAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTAHANAN
II.1
Produksi Alutsista Industri dalam negeri
III
PROGRAM PENGGUNAAN KEKUATAN PERTAHANAN INTEGRATIF
III.1
Ops Gaktib dan Ops Yustisi.
III.2
Operasi intelijen Strategis
Meningkatnya produksi Alutsista industri dalam negeri Meningkatnya kondisi ketertiban di daerah rawan. Dapat ditangkalnya ATHG pertahanan negara.
Jumlah pengembangan prototype alat peralatan pertahanan matra darat, matra laut dan matra udara yang mampu dikembangkan secara mandiri
Jumlah dan jenis Alutsista TNI yang dipenuhi oleh industri dalam negeri
I.L-152
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
41%
60
TNI AD
30%
378
BIN
1
4,6
Lemsaneg
14,3 %
200,0
Polri
3
10,0
Polri
100%
50,0
Polri
IV IV.1
V
Penyelenggaraan Intelijen dan Pengamanan Matra Darat
Kesiapan kekuatan dan kemampuan matra darat
Persentase kecukupan Operasi Pengamanan Personel, Material dan Dokumen serta Efektifitas dan Efesiensi Deteksi Dini
PROGRAM PENGEMBANGAN PENYELIDIKAN, PENGAMANAN, DAN PENGGALANGAN KEAMANAN NEGARA Kegiatan Operasi Intelijen Dalam Negeri
Meningkatnya pelaksanaan penyelidikan beraspek dalam negeri
VI
PROGRAM PENGEMBANGAN PERSANDIAN NASIONAL
VI.1
Pengkajian dan pengembangan peralatan sandi
Tersedianya kajian pengembangan peralatan sandi
VII
PROGRAM PENINGKATAN SARANA PRASARANA POLRI
Jumlah hasil pengkajian dan pengembangan peralatan sandi
Pengembangan Alut Kepolisian Produksi Dalam Negeri
VIII
PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI KEPOLISIAN
IX.1
Pembuatan Prototype
Meningkatkan kemandirian Alut Polri produksi dalam negeri
Rasio kecukupan personil daerah terhadap jumlah kabupaten/kota
VII.1
IX
(7)
PROGRAM DUKUNGAN KESIAPAN MATRA DARAT
V.1
VIII.1
INSTANSI PELAKSANA
Meningkatkan kemandirian Polri dalam memberikan pelayanan masyarakat
Jumlah Alut Polri produk industri dalam negeri yang diserahkan secara tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah
Jumlah Prototype alat yang dihasilkan/diuji
PROGRAM PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA Penindakan Tindak Pidana Terorisme
Meningkatnya penyelesaian penangnanan perkara Terorisme
Crime clerance tindak pidana terorisme tingkat nasional
I.L-153
NO (1) X X.1
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(2) (3) PROGRAM PEMBINAAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Pengembangan nilai-nilai Terlaksananya penyusunan kebijakan, kebangsaan dukungan dan fasilitasi pengembangan nilai-nilai kebangsaan
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan
Jumlah penguatan forum dialog dan sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan untuk pemuda, perempuan, aparatur pemerintah XI XI.1
XI.2 XI.3
XII XII.1
1 Modul wawasan kebangsaanl
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
9,1
Kemendagri
2,312
KEMENKO POLHUKAM
20 kali
PROGRAM PENINGKATAN KOORDINASI BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN Koordinasi penanganan kejahatan transnasional dan terorisme
Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Penanganan Kejahatan Transnasional dan Terorisme
Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Kegiatan Koordinasi Wawasan Kebangsaan
Terlaksananya pencegahan dan penanggulangan terorisme Terselenggaranya Koordinasi Kebijakan Wawasan Kebangsaan
Jumlah Rakor Urusan Kejahatan Transnasional dan Terorisme Jumlah pemantauan dan evaluasi Jumlah Rakor Urusan Terorisme Bersama dengan BNPT Jumlah pemantauan dan pendeteksian potensi tindak terorisme, pencegahan, penanggulangan terorisme dan radikalisasi Jumlah Rakor Wawasan Kebangsaan Jumlah pemantauan dan evaluasi
12 kali 4 kali 12 kali 12 kali
126,882
12 kali 4 kali
0,627
4 kali prakarsa
9,422
PROGRAM PENINGKATAN PERAN DAN DIPLOMASI INDONESIA DI BIDANG MULTILATERAL Kerjasama Multilateral terkait Isu Keamanan Internasional, Senjata Pemusnah Massal dan Senjata Konvensional, Penanggulangan Kejahatan Lintas Negara dan Terorisme
Terlaksananya partisipasi Indonesia dalam forum kerja sama multilateral
Jumlah prakarsa Indonesia untuk mendorong reformasi Dewan Keamanan PBB. Jumlah koordinasi teknis Jumlah posisi pemri yang disampaikan dalam sidang internasional Jumlah partisipasi Indonesia pada sidang internasional yang dihadiri
I.L-154
25 kali 14 posisi 7 kali
Kemenlu
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
XIII
Peningkatan dukungan teknologi bagi pemberdayaan industri strategis bidang pertahanan
XIV
PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
XV XV.1
XV.2
(4) Jumlah penyelenggaraan pertemuan internasional (Indonesia sebagai tuan rumah)
TARGET TAHUN 2012 (5) 3 kali
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK UNTUK PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL
XIII.1
XIV.1
INDIKATOR
Pengkajian dan Penerapan Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan
Kebijakan dukungan teknologi untuk revitalisasi industri pertahanan
Pengembangan Prototipe Sistem PUNA tipe jangkauan jarak menengah dengan telemetry, Control and Command (TCC).
Jumlah rekomendasi kebijakan Jumlah riset bersama
1 2
5,0
KRT
Perancangan Sistem dan Wahana, testing PUNA
1
1,8
BPPT
Jumlah Kerjasama Luar Negeri Dalam Rangka Pemajuan Ham
14
0,4
Kemenhukham
Jumlah Kerjasama Dalam Negeri Dalam Rangka Implementasi Ham/ Ranham
50
0,5
Jumlah harmonisasi Rancangan Peraturan PerundangUndangan Dalam Perspektif Ham
36
0,5
Jumlah Analisis Laporan Pelaksanaan Instrumen Ham Internasional dan Naskah Akademik Instrumen Ham Internasional Jumlah modul dan panduan HAM, bahan ajar HAM, dan tenaga Penguatan HAM
8
0,5
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAM Kegiatan kerjasama HAM
Kegiatan Penguatan HAM
Peningkatan kerjasama dalam dan luar negeri dalam rangka pemajuan HAM dan harmonisasi rancangan peraturan perundang-undangan dalam perspektif HAM serta Naskah Akademik instrument HAM internasional
Presentasi KL pemerintah propinsi dan kabupaten/kotamadya telah mengikuti
I.L-155
4 dan 30
0,4
Kemenhukham
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
(1)
(2)
SASARAN (3) pelatihan HAM
XV.3
XV.4
Kegiatan Diseminasi HAM
Kegiatan Informasi HAM
Meningkatnya Kementerian/Lembaga, Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota yang telah memperoleh diseminasi HAM
Informasi yang dapat diakses dari K/L, Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang HAM
INDIKATOR (4) Jumlah K/L, Pemprov, Pemkab/kota yang telah mengikuti penguatan HAM dan melaksanakan program/kegiatan berperspektif HAM Wilayah I Jumlah K/L, Pemprov, Pemkab/kota yang telah mengikuti penguatan HAM dan melaksanakan program/kegiatan berperspektif HAM Wilayah II Jumlah K/L, Pemprov, Pemkab/kota yang telah mengikuti penguatan HAM dan melaksanakan program/kegiatan berperspektif HAM Wilayah III Jumlah Kl Atau Daerah yang telah memperoleh Diseminasi HAM Jumlah Penyuluh Ham Jumlah Evaluasi dan Pengembangan Diseminasi Ham
(5)
XVI
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6) 0,4
(7)
0,9 5 0,5
34
1,0
90 3
0.3 0.1
Jumlah metodologi dan bahan diseminasi HAM
4
0.1
Jumlah Data implementasi HAM yang diolah
80 80
0.8 0.1
2400
0.1
8 dan 12
0.3
430 org
31,3
Jumlah Evaluasi dan Laporan Tentang Ham Jumlah Akses Jalur Informasi Ham Melalui Internet
INSTANSI PELAKSANA
2
3
Jumlah Informasi HAM melalui Helpdesk, Media Cetak dan Elektronik XVI.1
TARGET TAHUN 2012
Kemenhukham
Kemenhukham
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR MAHKAMAH AGUNG Peningkatan Profesionalitas
Tersedianya sumber daya aparatur
Pelatihan bagi Program pendidikan calon hakim terpadu (Magang & Diklat) Untuk 2 Angkatan
I.L-156
MA-RI
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2) Tenaga Teknis Peradilan dan Aparatur Peradilan
XVII
PROGRAM PENYELESAIAN PERKARA MAHKAMAH AGUNG
XVII.1
XVIII XVIII.1
XVIII.2
Percepatan peningkatan penyelesaian perkara
(3) hukum yang professional dan kompeten dalam melaksanakan penyelenggaraan peradilan
Terselesaikannya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4) Jumlah Pelatihan bagi hakim dan panitera berkelanjutan sertifikasi Tipikor dan materi Terkini lainnya
(5) 1.000 org
Jumlah penyelesaian perkara Pidana, PHI (yang nilainya kurang dari 150 juta) termasuk perkara KKN dan HAM yang tepat waktu Jumlah penyelesaian tunggakan perkara Pidana, PHI (yang nilainya kurang dari 150 juta) termasuk perkara KKN dan HAM yang tepat waktu Jumlah penyelesaian minutasi, pemberkasan dan pengiriman perkara sampai ke Pengadilan perkara Pidana, PHI (yang nilainya kurang dari 150 juta) termasuk perkara KKN dan HAM yang tepat waktu
5600 pkr
Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Umum
112.300 pkr
Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu Jumlah Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Pertama Jumlah Pos Bantuan Hukum di lingkungan pengadilan tingkat pertama
2.138.100 pkr
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
9,9
MA-RI
45,8
MA-RI
24,7
MA-RI
3600 pkr 9500 pkr
PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN UMUM Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Tingkat Pertama
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
Penyelesaian perkara pidana bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
I.L-157
3.798 pkr 352 satker 39 satker
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
XIX XIX.1
XIX.2
XX XX.1
INDIKATOR (4) Jumlah penyelenggaraan Zitting Plaatz untuk menjangkau lapisan masyarakat yang miskin dan terpinggirkan
TARGET TAHUN 2012 (5) 20 zitting plaatz
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN AGAMA Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan Agama
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
Penyelesaian perkara peradilan agama bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
Jumlah penyelesaian administrasi perkara di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Agama Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan kesyariahan yang lengkap dan tepat waktu Penyediaan dana untuk penyelesaian perkara prodeo di Pengadilan Tingkat Pertama Jumlah penyelenggaraan sidang keliling
94.763 pkr
10,6
MA-RI
11,8
MA-RI
3,3
MA-RI
94.763 pkr 494 pkr 9.850 perkara 273 lokasi
Jumlah bantuan konsultasi dan penyusunan gugatan bagi masyarakat tidak mampu
46 satker
Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan Peradilan Militer
3.530 pkr
PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN MILITER DAN TUN Peningkatan Manajemen Peradilan Militer
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Grasi yang lengkap dan tepat waktu Jumlah Pelaksanaan Bimbingan Teknis di Lingkungan Peradilan Penyusunan kebijakan manajemen tata laksana dan administrasi tenaga teknis di lingkungan peradilan Militer
I.L-158
3.530 pkr 259 pkr
60 2
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
(1)
(2)
(3)
(4) Jumlah pemenuhan tenaga teknis sesuai kebutuhan Jumlah penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana, dan tepat waktu) di tingkat Pertama dan Banding di lingkungan Peradilan TUN Jumlah Penyelesaian Perkara yang kurang dari 6 (enam) bulan Jumlah penyampaian berkas perkara Kasasi, PK dan Hak Uji Materiil dan Sengketa Pajak Peradilan TUN yang lengkap dan tepat waktu Penyusunan kebijakan mengenai manajemen dan tata laksana di lingkungan Peradilan TUN
XX.2
XX.3
XXI XXI.1
Peningkatan Manajemen Peradilan TUN
Penyediaan dana bantuan hukum di Pengadilan TUN
Peningkatan penyelesaian dan penanganan perkara
Penyelesaian perkara peradilan Militer dan TUN di wilayah yang belum terjangkau peradilan Militer dan TUN
Jumlah pemenuhan tenaga teknis sesuai kebutuhan Jumlah pelaksanaan bimbingan teknis di lingkungan peradilan TUN Pembebasan biaya perkara (prodeo) di lingkungan pengadilan TUN Penyelenggaraan sidang keliling (detasering) di lingkungan pengadilan TUN dan Militer Penyelenggaran Pos Bantuan Hukum di lingkungan pengadilan TUN
TARGET TAHUN 2012 (5) 90 1.621 pkr
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
5,8
MA-RI
1,7
MA-RI
8,61
Kejagung
1.621 pkr 1.162 pkr
2
160 60 128 pkr 23 satker 5 satker
PROGRAM PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PERKARA PIDANA KHUSUS, PELANGGARAN HAM YANG DAN PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI Penanganan Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Korupsi di Kejaksaan Agung RI
Meningkatnya penyelesaian perkara pidana khusus, tindak pidana korupsi dan pelanggaran HAM yang berat secara cepat, tepat dan akuntabel.
Jumlah Penyelidikan dan Penyidikan perkara tindak pidana Korupsi yang diselesaikan Jumlah Penyelidikan dan Penyidikan perkara tindak pidana khusus lainnya yang diselesaikan Jumlah Penyidikan perkara pelanggaran HAM berat yang diselesaikan
I.L-159
80 pkr 3 pkr 2 pkr
NO (1) XXI.2
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
(2) Peningkatan Pra Penuntutan dan Penuntutan di Kejaksaan Agung
(3) Meningkatnya penyelesaian perkara pidana khusus dan tindak pidana korupsi secara cepat, tepat dan akuntabel.
(4) Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan dalam tahap pra penuntutan Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan. Jumlah Pra Penuntutan perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan Jumlah perkara pelanggaran HAM yang berat yang diselesaikan dalam tahap Penuntutan
XXI.3
Penanganan Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Khusus Lainnya di Kejati, Kejari dan Cabjari
XXII
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEJAKSAAN RI
XXII.1
Pelayanan Penyusunan Peraturan PerundangUndangan dan Kerjasama Hukum
Meningkatnya penyelesaian perkara pidana khusus, dan tindak pidana korupsi secara cepat, tepat dan akuntabel yang dilaksanakan oleh jajaran Kejaksaan di daerah.
Meningkatnya Pemberian pertimbangan hukum kepada satuan organisasi Kejaksaan dan instansi pemerintah, serta turut melakukan penelaahan dan penyusunan perumusan peraturan perundang-undangan dan pembinaan hubungan dengan lembaga negara, lembaga pemerintah dan lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri.
Jumlah perkara tindak pidana korupsi yang diselesaikan oleh Kej ati, Kejari dan Cabjari
Jumlah kerja sama hukum sebagai implementasi MLA dalam rangka pengembalian terdakwa/tersangka dan asset negara hasil tindak pidana korupsi yang disembunyikan di luar negeri. Jumlah rancangan peraturan perundang-undangan yang dilakukan penelaahan
I.L-160
TARGET TAHUN 2012 (5) 80 pkr
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6) 4,40
INSTANSI PELAKSANA (7) Kejagung
2 pkr
1.300 pkr
136,69
Kejaksaan RI
1 laporan
3,04
Kejagung
2 rancangan peraturan
MATRIKS BUKU I RKP 2012 PRIORITAS LAINNYA
BIDANG PEREKONOMIAN
Tema Prioritas
-
Penanggung Jawab
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Bekerjasama dengan
-
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
Hasil-hasil perundingan Perdagangan Internasional
35
52,6
Partisipasi aktif pada perundingan Perdagangan Internasional Jumlah posisi runding yang disusun
55
Jumlah penyelenggaraan sidang internasional di Dalam Negeri
15
Jumlah sosialisasi hasil kerjasama Perdagangan Internasional
9
Jumlah publikasi kerjasama perdagangan internasional yang diterbitkan
15
I I.1
INSTANSI PELAKSANA (7)
PROGRAM PENINGKATAN KERJASAMA PERDAGANGAN INTERNASIONAL Peningkatan Peran Dan Kemampuan Diplomasi Perdagangan Internasional
Meningkatnya peran dan kemampuan Indonesia di bidang diplomasi perdagangan internasional guna pembukaan, peningkatan dan pengamanan akses pasar
1.L-161
55
Kemendag
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
(1) II II.1
(2) (3) PROGRAM REVITALISASI DAN PENUMBUHAN INDUSTRI AGRO Revitalisasi dan Terbentuknya kawasan industri Penumbuhan Industri Hasil berbasis MSM di 3 propinsi Hutan dan Perkebunan
III
PROGRAM PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) SELAMA PROSES PENYIAPAN, PEMBERANGKATAN DAN KEPULANGAN
Jumlah instansi dan perusahaan terkait Jumlah kawasan yang terbentuk (dekon) Jumlah dokumen Study pengembangan
100 3 3
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
4,0
Kemenperin
III.1
Pembinaan dan Pengembangan EGovernment
Kebijakan, regulasi, bimbingan teknis, dan evaluasi pengembangan e-government untuk mendorong peningkatan nilai e-government nasional menjadi 3,4, pencapaian tingkat e-literasi menjadi 50%
Jumlah KL/Pemda yang menerapkan Sistem Informasi Manajemen TKI
5 instansi
57,86*
Kemenkominfo
III.2
Pembinaan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu
Terlaksananya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu
Jumlah penduduk yang menerima e-KTP berbasis NIK dengan perekaman sidik jari
100,51 juta jiwa di 300 kab/kota
3,6
Kemendagri
III.3
Pengelolaan Informasi Kependudukan
Jumlah K/L yang dapat mengakses database kependudukan berbasis NIK Nasional & atau digunakan sebagai dasar penerbitan dokumen, informasi untuk pelayanan publikI
9 K/L
3,0
Kemendagri
III.4
Pelayanan Dokumen Perjalanan Visa dan
Terlaksananya penataan sistem koneksi SIAK yang berbasis NIK dengan sistem informasi Kementerian/Lembaga melalui pembangunan dan pengembangan data warehouse berbasis data kependudukan dengan NIK Nasional Terselenggaranya akses pelayanan paspor yang mudah dan tidak
157,8
Kemenkumham
Persentase (%) Pengendalian pemberian persetujuan visa kunjangan, visa kunjungan saat kedatangan, visa tinggal
1.L-162
60%
NO (1)
III.5 III.6 III.7
III.8
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) Fasilitas Keimigrasian
Pembinaan, penempatan, dan perlindungan TKI Luar Negeri Fasilitasi Pelayanan Dokumen Calon TKI Penyiapan pemberangkatan
Koordinasi Penyusunan Skim Pembiayaan Kredit
SASARAN
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(3)
(4) terbatas dan visa untuk negara tertentu yang Memenuhi Standar Dengan Data Akurat Persentase (%) pengendalian pemberian izin masuk, izin bertolak dan Tempat Pemeriksaan Imigrasi dan Pos Lintas Batas yang memenuhi standar dengan data akurat Persentase (%) Pengendalian pemberian paspor biasa yang memenuhi standar dengan data akurat Persentase (%) pengendalian pemberian Surat Perjalanan Khusus TKI yang memiliki standar dengan data akurat Persentase (%) pengendalian pelayanan paspor bagi jemaah haji dan pelayanan pendaratan di atas alat angkut yang memenuhi standar Jumlah rumusan kebijakan teknis di bidang dokumen perjalanan, visa, izin masuk, izin bertolak dan fasilitas keimigrasian yang responsif, implementatif dan akuntabel % calon TKI yang terlayani dan tercatat pada Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan Kab/Kota
(5)
duplikasi
Terintegrasinya pelayanan penempatan calon TKI di daerah Meningkatnya kualitas pelayanan penempatan calon TKI Meningkatnya pemahaman hak dan kewajiban TKI
Meningkatnya Koordinasi Kebijakan Penyusunan Skim
Jumlah calon TKI yang mendapat layanan dokumen sesuai standar Persentase jumlah calon TKI yang ditempatkan sesuai dengan job order Jumlah Calon TKI yang Terlayani KTKLN sesuai dengan NIK Jumlah TKI yang memahami standar perlindungan dan prinsip-prinsip HAM. Persentase Rekomendasi Kebijakan Koordinasi Pembiayaan Kredit untuk Pekerja Migran yang
1.L-163
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
60% 60% 60% 60% 8 100% calon TKI terlayani
92,7
Kemenakertrans
700 ribu TKI
5,5
BNP2TKI
100% TKI
3,85
BNP2TKI
700 ribu TKI
18,15
700 ribu TKI
5,5
70%
0,8
Menko Perekonomian
NO (1)
III.9
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) untuk Pekerja Migran Pelayanan Advokasi dan Perlindungan Hukum Kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Eropa
SASARAN (3) Pembiayaan Kredit untuk Pekerja Migran Terlaksananya Pelayanan Advokasi dan Perlindungan Hukum TKI
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2012
(4)
(5)
III.11 III.12
III.13
INSTANSI PELAKSANA (7)
Diimplementasikan Kemudahan penyampaian pengaduan 24 jam (bebas pulsa) Jumlah pengaduan yang diproses Kualitas pelayanan hotline service Jumlah orang yang berminat bekerja ke luar negeri yang mendapat advokasi Persentase TKI purna bermasalah yang direhabilitasi
III.10
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
Pengamanan Keberangkatan Peningkatan Pemberdayaan TKI Purna Koordinasi Kebijakan Peningkatan Kesempatan Kerja Perempuan dan Ekonomi Keluarga
Pencegahan keberangkatan TKI non prosedural Kesadaran pengelolaan remitansi untuk kegiatan produktif Meningkatnya jumlah koordinasi, sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan peningkatan kesempatan kerja perempuan dan ekonomi keluarga
Presentase TKI yang memiliki dokumen resmi bekerja ke luar negeri Jumlah calon TKI /purna yang mendapat edukasi pengelolaan remitansi Jumlah usulan rekomendasi kebijakan urusan Kesempatan Kerja Perempuan dan Ekonomi Keluarga Tingkat (indeks) usulan rekomendasi kebijakan yang menjadi kebijakan formal
Perlindungan Bagi Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran
Terlayaninya Korban Tindak Kekerasan dan Pemulangan Pekerja Migran/Pekerja Migran Bermasalah yang dideportasi sampai di Provinsi asal
Jumlah korban tindak kekerasan dan pekerja migran yang bermasalah sosial yang berhasil dilindungi (jiwa) Jumlah korban tindak kekerasan yang diberikan pelayanan melalui RPTC (jiwa) Jumlah pekerja migran yang bermasalah sosial yang mendapat bantuan UEP (jiwa)
1.L-164
1 hotline services 24 jam (bebas pulsa)
2,0
BNP2TKI
100% pengaduan terproses
19,0
100% TKI yang diproses
4,7
70% orang teradvokasi
5,0
90% TKI bermasalah ditangani 70%
5,5 6,6
BNP2TKI
3.500 TKI
2,2
BNP2TKI
2 dokumen
1,88
Menko Kesra
62,0
Kemensos
100%
24.000 1.500 1.350
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
III.14 IV IV.1
IV.2
IV.3
Peningkatan Ketenteraman, Ketertiban, dan Perlindungan Masyarakat
Terselenggaranya ketentraman dan ketertiban umum di lokasi debakarsi dan embarkasi
INDIKATOR (4) Jumlah korban tindak kekerasan yang mendapat bantuan UEP (jiwa) Jumlah persentase pekerja migran bermasalah yang dibantu pemulangan ke provinsi asal (%) Kesiap siagaan Satgas entry/Transit/daerah asal
TARGET TAHUN 2012 (5) 1.600
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
75% 100% TKIB deportasi terlayani
5,8
Kemendagri
70%
0,8
Menko Perekonomian
Penyiapan ratifikasi konvensi buruh migran Amandemen UU 100% peraturan turunan tersusun13 atase
92,7
Kemenakertrans
6 kali
221,85
Kemenlu
PROGRAM PENINGKATAN UPAYA PELAYANAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (TKI) DI LUAR NEGERI Koordinasi Kebijakan Penyusunan Skim Asuransi dan Remitansi untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Pembinaan Penempatan dan Perlindungan TKI Luar Negeri
Peningkatan Perlindungan dan Pelayanan WNI/BHI di Luar Negeri
Meningkatnya Koordinasi Kebijakan Penyusunan Skim Asuransi dan Remitansi untuk TKI
Persentase Rekomendasi Kebijakan Koordinasi Asuransi dan Remitansi untuk TKI Diimplementasikan
Tersedianya regulasi yang melindungi TKI
Ratifikasi konvensi buruh migran dan keluarganya Amandemen UU 39/2004 Persentase peraturan turunan amandemen UU
Terlaksananya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI
Jumlah atase ketenagakerjaan yang memberi perlindungan TKI Jumlah pertemuan dengan negara sahabat terkait perlindungan WNI/BHI dengan negara lain Jumlah Citizen Services yang diperkuat Jumlah WNI/TKI yang memperoleh fasilitas di penampungan
1.L-165
26 Citizen Services 8498
NO
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
INDIKATOR (4) Persentase pemberian bantuan hukum ( Advokasi dan lawyer) bagi WNI terutama tenaga kerja wanita Jumlah WNI/TKI yang direpatriasi
TARGET TAHUN 2012 (5) 41,20 %
PAGU TAHUN 2012 (MILYAR RUPIAH) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
3500
* Alokasi yang tercantum adalah alokasi kegiatan Pembinaan dan Pengembangan E-Government di Prioritas 6, sedangkan SIM TKI hanya merupakan salah satu indikator
1.L-166
MATRIKS BUKU I RKP 2012 PRIORITAS
BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
LAINNYA
Tema Prioritas Penanggungjawab Bekerja Sama Dengan
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Budpar, KPP&PA, Kementerian PORA
PAGU INDIKATIF 2012
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(MILYAR RP) (6)
I I.1
I.2
Pelayanan Haji dan Umrah
Terlaksananya Pelayanan Ibadah Haji dan Umrah
Rehabilitasi Asrama Haji (Unit)
15
19,5
33
38,8
Terlaksananya Pengelolaan biaya penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Terlaksananya Pembinaan Ibadah Haji dan Umrah
Pelaksanaan Ibadah Haji serta Pengawasan Haji yang Tertib dan Lancar (Provinsi) Pelaksanaan Pengelolaan biaya penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (kegiatan) Pelaksanaan Pembinaan Ibadah Haji dan Umrah (jemaah)
33
16,4
Kementerian Agama
221.000
140,0
Kementerian Agama
70
182,31
Kementerian Kesehatan
79,7
Kementerian Budpar
I.3 II
Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan
III. III.1.
(7)
Program Penyelenggaraan, Pembinaan, Dan Pengelolaan Haji Dan Umrah
Pengelolaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Pembinaan Ibadah Haji dan Umrah
II.1
INSTANSI PELAKSANA
Peningkatan Kesehatan Jemaah Haji
Meningkatnya pembinaan dan pelayanan kesehatan sebelum, Persentase kab/kota yang melaksanakan pemeriksaan dan pembinaan saat pelaksanaan dan pasca haji kesehatan haji sesuai standar Angka kematian jemaah haji per 1.000 jemaah
Kementerian Agama
2,3
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Pengembangan Daya Tarik Pariwisata
Meningkatnya kualitas dan kuantitas penataan daya tarik wisata
Jumlah daya tarik wisata alam, bahari dan budaya
I.L-167
29
No. (1) III.2. III.3. III.4
III.5
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
IV.3
Jumlah daerah yang memiliki profil investasi pariwisata
7
52,4
Kementerian Budpar
1. Jumlah standard kompetensi pariwisata 2. Jumlah standard usaha pariwisata 3. Jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikasi tenaga kerja bidang pariwisata (ribu orang) 1. Jumlah kegiatan penyusunan informasi dan pencitraan destinasi 2. Jumlah dukungan fasilitas pariwisata (daya tarik)
8 5 20
36,8
Kementerian Budpar
4
39,6
Kementerian Budpar
1,9
Kementerian PP dan PA
2,1
Kementerian PP dan PA
3,3
Kementerian PP dan PA
Berkembangnya usaha, industri dan investasi pariwisata Terlaksananya penyusunan dan pemutakhiran standad pariwisata serta penerapan standard dan kompetensi pariwisata
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata
Terselenggaranya kegiatan perencanaan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, penyusunan kebijakan, peningkatan kualitas SDM aparatur, dan pendukungan teknis dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan destinasi pariwisata
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang pendidikan yang responsif gender
IV.2
(7) Kementerian Budpar
Jumlah desa wisata
IV.1
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang kesehatan yang responsif gender
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang pendidikan
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang kesehatan
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan Meningkatnya jumlah kebijakan partisipasi perempuan di partisipasi perempuan di bidang politik dan bidang politik dan pengambilan keputusan
INSTANSI PELAKSANA
(MILYAR RP) (6) 121,5
(3) Meningkatnya jumlah desa wisata
Program Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan
PAGU INDIKATIF 2012
(5) 978
(2) Peningkatan PNPM Mandiri bidang Pariwisata Pengembangan Usaha, Industri dan Investasi Pariwisata Pengembangan Standardisasi Pariwisata
IV.
TARGET 2012
INDIKATOR (4)
25
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan
-
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang pendidikan
K/L
1
Prov
2
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang kesehatan Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang kesehatan
K/L
1
Prov
5
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang politik dan pengambilan keputusan
I.L-168
1
No. (1)
IV.4
IV.5
IV.6
IV.7
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS (2) pengambilan keputusan
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang ketenagakerjaan yang responsif gender
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penyusunan data gender
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan
SASARAN
INDIKATOR
TARGET 2012
(3)
(4)
(5)
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang politik dan pengambilan keputusan Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang ketenagakerjaan
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan korban perdagangan orang
3
Prov
6
Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ketenagakerjaan Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang ketenagakerjaan
1 K/L
1
Prov
5
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari Jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan tindak kekerasan Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan K/L kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan Prov
-
Meningkatnya jumlah kebijakan penerapan sistem data gender Jumlah kebijakan penerapan sistem data gender Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan penerapan sistem data terpilah gender Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan
4
Prov
8 -
K/L
1
Prov
5
I.L-169
K/L
INSTANSI PELAKSANA (7)
2,0
Kementerian PP dan PA
17,0
Kementerian PP dan PA
10,3
Kementerian PP dan PA
2,3
Kementerian PP dan PA
7,4
Kementerian PP dan PA
33
K/L
Jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang
(MILYAR RP) (6)
3
-
Jumlah kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan
IV.8
K/L
PAGU INDIKATIF 2012
10
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
(1)
(2)
(3)
V.
Program Perlindungan Anak
V.1
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penghapusan kekerasan pada anak
(4) kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang
Meningkatnya jumlah kebijakan penghapusan kekerasan pada Jumlah kebijakan penghapusan kekerasan pada anak anak Jumlah K/L dan Pemda yang difasilitasi tentang penghapusan kekerasan pada Jumlah K/L dan Pemda yang difasilitasi dalam penyusunan data anak korban kekerasan
VI.
Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Agama
VI.1
Pembinaan Administrasi PKUB
VI.2
Pembinaan Pendidikan Agama dan Keagamaan Konghucu dan Multikultural
VI.3
Pembinaan Kerukunan Umat Beragama
VII. VII.1
TARGET 2012
INDIKATOR
(5)
PAGU INDIKATIF 2012 (MILYAR RP) (6)
INSTANSI PELAKSANA (7)
Prov
15
1 1 6 1 2
2,1
K/L Prov K/L Prov
Kementerian PP dan PA
Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan Administrasi PKUB Terlaksananya Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama dan Keagamaan
Pelaksanaan Pengelolaan dan Pembinaan Administrasi PKUB (Paket)
1
0,8
Kementerian Agama
Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan (Paket)
1
3,5
Kementerian Agama
Tersedianya dana operasional FKUB Tk provinsi Tersedianya dana operasional FKUB Tk Kabupaten Terlaksananya pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama Terlaksananya pemulihan pasca konflik
Operasional FKUB Tkt provinsi (FKUB) Operasional FKUB Tkt Kabupaten (FKUB) Sekretariat Bersama Tingkat Kab/Kota (unit)
33 461 20
26,7
Kementerian Agama
Pembinaan dan pengembangan KUB (kegiatan)
15
1. Jumlah partisipasi pada bursa pariwisata internasional 2. Jumlah penyelenggaraan perwakilan promosi pariwisata Indonesia (Indonesia tourism promotion representative officers) di luar negeri
49
114,4
Kementerian Budpar
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri
Meningkatnya partisipasi pariwisata Indonesia pada bursa, misi penjualan (sales mission) dan festival di tingkat internasional
I.L-170
12
PAGU INDIKATIF 2012
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(MILYAR RP) (6)
67
65,3
Kementerian Budpar
10 16 86 1,05
42,0
Kementerian Budpar
142,7
Kementerian Budpar
8 52
45,6
Kementerian Budpar
1
77,8
Kementerian Budpar
Jumlah sumber daya yang dilatih di bidang kebudayaan dan pariwisata (orang)
1.175
9,3
Kementerian Budpar
Jumlah lulusan pendidikan pariwisata di 4 UPT pendidikan tinggi pariwisata (orang)
1.383
172,5
Kementerian Budpar
VII.2. Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri VII.3 VII.4
VII.5
VII.6
VIII.
Meningkatnya jumlah event pariwisata dalam negeri
Pengembangan Informasi Pasar Pariwisata Meningkatnya pemanfaatan informasi pasar pariwisata
Jumlah penyelenggaraan promosi langsung (direct promotion), dan penyelenggaraan event pariwisata berskala nasional dan internasional. 1. 2. 1. 2.
Jumlah naskah analisa pengembangan informasi pasar nusantara Jumlah naskah analisa pengembangan informasi pasar mancanegara Peningkatan Publikasi Pariwisata Meningkatnya kelengkapan informasi tujuan pariwisata Jumlah media pemasaran dan penayangan iklan pariwisata Indonesia Indonesia Jumlah pembuatan dan pengadaan bahan promosi cetak (juta eksemplar) 3. Jumlah pembuatan dan pengadaan bahan promosi elektronik (ribu keping) Peningkatan Pertemuan, Perjalanan Meningkatnya penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan 1. Jumlah promosi pada international MICE event Insentif, Konferensi, dan Pameran Insentif, Konferensi, dan Pameran (Meeting, Incentive Travel, 2. Jumlah pendukungan event MICE (Meeting, Incentive Travel, Conference, and Conference, and Exhibition/MICE) nasional dan internasional Exhibition/MICE) di Indonesia Dukungan Manajemen dan Dukungan Terselenggaranya kegiatan koordinasi perencanaan dan Jumlah dukungan pengembangan kebijakan pemasaran dan promosi Teknis Lainnya Direktorat Jenderal evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, penyusunan pariwisata Pemasaran kebijakan, peningkatan kualitas SDM aparatur, dan pendukungan teknis peningkatan pemasaran pariwisata
INSTANSI PELAKSANA (7)
143
Program Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata
VIII.1. Pengembangan SDM Kebudayaan dan Pariwisata
Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia aparatur/industri dan masyarakat bidang kebudayaan dan pariwisata VIII.2. Pengembangan Pendidikan Tinggi Bidang Meningkatnya profesionalisme dan daya saing SDM bidang Pariwisata parwisata di lembaga pendidikan tinggi pariwisata
I.L-171
PAGU INDIKATIF 2012
No.
SUBSTANSI INTI/ KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
TARGET 2012
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(MILYAR RP) (6)
Meningkatnya wawasan pemuda kader di bidang kebangsaan, Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam peningkatan wawasan kebangsaan, perdamaian, dan lingkungan hidup perdamaian, dan lingkungan hidup Meningkatnya kapasitas pengelolaan organisasi kepemudaan 1. Jumlah organisasi kepemudaan yang difasilitasi dalam memenuhi kualifikasi berdasarkan standar organisasi kepemudaan
6.000
34,3
Kementerian Pora
100
9,1
Kementerian Pora
1.000 500 1.000
81,9
Kementerian Pora
7.500
6,0
Kementerian Pora
3.000 4
15,2 527,5
Kementerian Pora Kementerian Pora
520 2
452,0
Kementerian Pora
IX
(7)
Program Kepemudaan dan Keolahragaan
IX.1.
Peningkatan Wawasan Pemuda
IX.2.
Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan
IX.3.
Pengembangan Kepramukaan
Terlaksananya pendidikan, pengembangan, dan pemasyarakatan kepramukaan
IX.4.
Pengembangan Kepemimpinan Pemuda
Meningkatnya kapasitas dan potensi kepemimpinan pemuda
IX.5. IX.6.
Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Peningkatan Prasarana dan Sarana Keolahragaan
Meningkatnya kapasitas dan potensi kewirausahaan pemuda Jumlah pemuda yang difasilitasi sebagai kader kewirausahaan Meningkatnya penyediaan prasarana dan sarana Jumlah fasilitasi penyediaan prasarana olahraga keolahragaan yang memenuhi standar kelayakan
X.
Program Pembinaan Olahraga Prestasi
X.1.
INSTANSI PELAKSANA
Pengembangan Olahraga Prestasi
Meningkatnya pembinaan olahraga prestasi
1. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pendidikan kepramukaan, 2. Jumlah pemuda yang difasilitasi dalam pendidikan kepanduan, 3. Jumlah pembina pramuka, penegak, dan pandega yang mendapat fasilitasi pelayanan kepemudaan Jumlah pemuda kader kepemimpinan
1. Jumlah olahragawan andalan nasional 2. Jumlah fasilitasi keikutsertaan pada Olympic Games dan Paralympic Games
I.L-172
[Type text]
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) [Type text] Jl. Taman Surapati No. 2 Jakarta 10310 Telp. (021) 31936207 Fax (021) 3145374 www.bappenas.go.id