ISSN : 0853 - 2516
EVALUASI KINERJA PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM MEWUJUDKAN KEBERHASILAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2013 Oleh : Lailia Priyantiningtyas
ABSTRACT This research is going to describe and evaluate how actually work performance of the escorts of Program Keluarga Harapan is contributing to achieve successfully society empowerment programme held in Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo in 2013. Qualitative paradigm and descriptive research is used, which processing primary and secondary data. Techniques that I use to work on primary data are observation and interview, meanwhile I have documentating secondary data. From its evaluation I able to conclude that Program Keluarga Harapan held in Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo in 2013 have been contributed toward society empowerment programme. Society empowerment concept is always upperhanded as final achievement of PKH. This means that even the programme ended people still able to recieve benefits from it. Health and education considered as the main indicator as a social modal to survive and make a betterment in the live of the society. With having strong body they able to strive and working hard, and with posessing education they have a chance to make bigger fortunes. Example of one successful PKH outcome is seen by increasing of number of working housewives as snack sellers or making a catering services. This efforts effect family economical condition, too. At last, implementation of Program Keluarga Harapan already make society to change their mindset in order to make a betterment for their lives. Keywords : Evaluation of the work performance, Escort of Program Keluarga Harapan, Society Empowerment, Kecamatan Banyuputih
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.14 No.1
Oktober 2014
90
ISSN : 0853 - 2516
daya manusia saat ini yang tidak
PENDAHULUAN Telah diamanahkan dalam
bermutu.
Undang-Undang Dasar 1945 untuk memperhatikan
pendidikan
dan
Untuk memperoleh itu semua diperlukan
sekali
lagi
kesehatan. Yang tercantum dalam
terobosan
pasal 28 H UUD 1945 menyatakan
Pemerintah tentang program dimana
“setiap penduduk berhak atas setiap
pembangunan berkualitas berawal
pelayanan kesehatan.”. dalam pasal
dari keluarga yang sejahtera. Salah
31 ayat 1 menyatakan bahwa, “setiap
satu upaya yang gencar dilakukan
warga negara berhak mendapatkan
oleh
pendidikan.”. Diperkuat juga dalam
mengkampanyekan
ayat 2 bahwa, “setiap warga negara
sumber
wajib mengikuti pendidikan dasar
berkualitas
dan
wajib
Daerah, dengan cara peningkatan
membiayainya.”. Serta dalam Pasal
belanja public yang dilakukan oleh
34 yang berbunyi, “fakir miskin dan
Pemerintah Daerah dan Pemerintah
anak-anak yang terlantar dipelihara
Pusat.
pemerintah
oleh negara.” Dari amanah Undang-
lintas
sebuah
sektoral
Pemerintah
daya
Pusat
adalah
pembangunan manusia
melalui
Salah
dari
satu
yang
Pemerintah
upaya
Undang Dasar 1945 telah jelas
digalakkan
disebutkan tugas dan kewajiban dari
adalah
Pemerintah bahwa setiap penduduk
Program Keluarga Harapan (PKH)
ataupun Warga Negara berhak atas
yang
pelayanan kesehatan dan pendidikan
sistem perlindungan sosial
dasar. Maka tidak ada alasan lagi
dapat meringankan dan membantu
bagi pemerintah untuk memalingkan
rumah tangga sangat miskin dalam
muka terhadap permasalahan sumber
hal mendapatkan akses pelayanan
mengeluarkan
merupakan
kesehatan Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Pemerintah
Vol.14 No.1
dan
saat
yang ini
kebijakan
pengembangan
pendidikan Oktober 2014
yang
dasar 91
ISSN : 0853 - 2516
dengan harapan program ini akan
pembayaran
dapat mengurangi kemiskinan di
namanya tercantum di Kartu PKH.
negara
kita.
perlindungan
PKH sosial
adalah
orang
yang
sebagai
PKH merupakan salah satu
merupakan
bentuk program pemerintah yang
upaya dalam mengangkat tingkat
mengedepankan
kesejahteraan masyarakat yang tidak
pemberdayaan masyarakat. Menurut
memiliki
Tjandraningsih
kekuatan,
diperlukan
sehingga
penguatan
pencapaian
(1996:3),
atau
pemberdayaan mengutamakan usaha
pemberdayaan agar warga tersebut
sendiri dari orang yang diberdayakan
memiliki daya untuk keluar dari
untuk meraih keberdayaannya. Oleh
lingkaran kemiskinannya.
karena itu pemberdayaan sangat jauh
Sasaran
atau
Penerima
dari
konotasi
bantuan PKH adalah Rumah Tangga
Dengan
Sangat
diharapkan
Miskin
(RTSM)
yang
adanya
ketergantungan. hal
ini,
masyarakat
maka tidak
memiliki anggota keluarga yang
bergantung pada pemerintah untuk
terdiri dari anak usia 0-15 tahun
memenuhi
dan/atau ibu hamil/nifas dan berada
hidupnya. Jadi meskipun program
pada
PKH
lokasi
terpilih.
Penerima
ini
dan
telah
mensejahterakan
berahir,
namun
bantuan adalah lbu atau wanita
manfaatnya akan tetap dirasakan
dewasa yang mengurus anak pada
masyarakat sehingga akan tercipta
rumah tangga yang bersangkutan
keberlanjutan program.
(jika tidak ada lbu maka: nenek,
PKH mulai diberlakukan di
tante/ bibi, atau kakak perempuan
Provinsi Jawa Timur pada tahun
dapat menjadi penerima bantuan).
2007 yang meliputi 38 Kabupaten
Jadi, pada kartu kepesertaan PKH
dan Kota. Kabupaten Situbondo
pun akan tercantum nama ibu/wanita
dijadikan salah satu daerah sasaran
yang mengurus anak, bukan kepala
PKH mengingat kondisi kemiskinan
rumah tangga. Untuk itu, orang yang
di daerah ini masih cukup tinggi,
harus
dimana menurut data Badan Pusat
dan
berhak
mengambil
Statistik Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.14 No.1
(BPS)
Kabupaten
Oktober 2014
92
ISSN : 0853 - 2516
Situbondo sekitar
Tahun
213.620
2010 jiwa
terdapat
dari total
di Jawa Timur (BPS Situbondo Tahun 2012).
643.061 juta jiwa penduduk yang
Selama kurun waktu tahun
berada di Kabupaten Situbondo.
2007-2011 PKH sudah diberlakukan
Angka kemiskinan di Kabupaten
di 14 Kecamatan dari 17 Kecamatan
Situbondo masih relatif tinggi. Trend
yang ada di Kabupaten Situbondo.
yang terjadi sejak 2006, jumlah
Kecamatan
rumah tangga miskin di Situbondo
menerima
fluktuatif,
menurun
Kecamatan Banyuglugur, Kecamatan
volumenya
masih
kemiskinan
walaupun
kecil.
bantuan
Banyuputih,
yang
PKH
Kecamatan
adalah
Besuki,
Kecamatan
penduduk yang berjenis kelamin
Jangkar,
Kecamatan
Kapongan,
perempuan yaitu mencapai 51%.
Kecamatan
Kendit,
Kecamatan
Pendekatan
Pembangunan
Mangaran, Kecamatan Mlandingan,
Kabupaten
Kecamatan Panarukan, Kecamatan
Indeks (IPM)
di
mendera
Situbondo
Kecamatan Bungatan,
Manusia
terbesar
Angka
di
Situbondo yang meliputi tingkat
Panji,
Kecamatan
Situbondo,
melek huruf orang dewasa, rata-rata
Kecamatan Suboh, dan Kecamatan
lama bersekolah, dan tingkat daya
Arjasa dengan rincian berikut :
beli per kapita masih sangat rendah. Sampai akhir tahun 2009, rangking IPM Situbondo masih berada pada posisi ke 34 dari 38 Kota/Kabupaten
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.14 No.1
Oktober 2014
93
ISSN : 0853 - 2516
Tabel 1. Nama Kecamatan dan Jumlah Penerima PKH Di Kabupaten Situbondo No.
Nama Kecamatan
Jumlah Penerima
1.
Kecamatan Banyuglugur
485
2.
Kecamatan Suboh
1211
3.
Kecamatan Bungatan
508
4.
Kecamatan Panarukan
636
5.
Kecamatan Situbondo
351
6.
Kecamatan Panji
1270
7.
Kecamatan Mangaran
700
8.
Kecamatan Kapongan
873
9.
Kecamatan Banyuputih
1662
10.
Kecamatan Besuki
537
11.
Kecamatan Jangkar
725
12.
Kecamatan Kendit
635
13.
Kecamatan Mlandingan
477
14.
Kecamatan Arjasa
1100
Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Situbondo Tahun 2013
Berdasarkan tabel di atas,
kecamatan
yang
maka terlihat hampir 85% kecamatan
bantuan
di Situbondo mendapatkan bantuan
mengidintifikasikan
PKH.
tidak
kecamatan yang ada di Situbondo
mendapatkan bantuan hanya tiga
berada dalam garis kemiskinan. Di
kecamatan,
Kecamatan
Kabupaten
Situbondo,
Kecamatan
kemiskinan
terbesar
penduduk yang berjenis kelamin
Kecamatan
yakni
Sumbermalang,
yang
Asembagus,
dan
Kecamatan
Jatibanteng.
Dari
banyaknya
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.14 No.1
PKH
mendapatkan ini,
maka
bahwa
85%
angka mendera
Oktober 2014
94
ISSN : 0853 - 2516
perempuan yaitu mencapai 51%.
suara
dan
kemampuan
untuk
(Dinsos Kabupaten Situbondo 2013).
memperjuangkan hak mereka yang
Agar PKH dapat terlaksana
sesungguhnya. Untuk itulah mereka
dengan optimal tentunya dibutuhkan
membutuhkan
kelembagaan atau struktur organisasi
bersuara
yang mumpuni dengan tugas yang
membantu mereka mendapatkan hak
jelas. Tipe dan strruktur organisasi
dan mendampingi mereka untuk
yang ada di PKH juga dibuat sesuai
mematuhi kewajibannya dalam PKH.
dengan kebutuhan yang ada karena
Untuk itulah mengapa Pendamping
tipe
adalah
menjadi sangat PENTING artinya
organisasi lini, staf, dan fungsional.
bagi program ini. Pendamping adalah
Menurut
pejuang
organisasi
PKH
Hasibuan,
(2003:73)
Pendamping
untuk
bagi
PKH.
merupakan
Kabupaten/Kota
dari
yang
penerima
organisasi lini, staf, dan fungsional „kombinasi
mereka,
yang
manfaat
Kedua,
UPPKH
tidak
memiliki
organisasi lini, lini dan staf, dan
kemampuan melakukan tugasnya di
fungsional.
seluruh tingkat Kecamatan dalam
Tipe
organisasi
ini
biasanya diterapkan pada organisasi
waktu bersamaan.
besar serta kompleks”.
dimiliki sangat terbatas sehingga
Yang paling dekat dengan
amatlah
sulit
Petugas
mendeteksi
yang
segala
penerima PKH adalah Pendamping
macam permasalahan dan melakukan
PKH.
Pendamping
pelaksana
PKH
PKH
adalah
tindak lanjut dalam waktu cepat.
di
tingkat
Itulah sebabnya pendamping sangat
Kecamatan.
Fungsi
utamanya
dibutuhkan:
mendampingi
langsung
penerima
MATA
manfaat PKH. Menurut Buku Kerja Pendamping PKH (2007:15), PKH
Pendamping
adalah
dan
TELINGA
bagi
Dalam
pelaksanaan
suatu
program.
membutuhkan Pendamping karena
program, tidak selalu mengalami
dua hal. Pertama, sebagian besar
keberhasilan
seperti
orang
direncanakan
dan
miskin
tidak
memiliki
kekuatan apapun: tidak memiliki Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
mengalami Vol.14 No.1
yang
telah
seringkali
kegagalan Oktober 2014
dalam 95
ISSN : 0853 - 2516
mencapai
sasarannya.
adanya
evaluasi,
Dengan
pencapaian hasil atau “degree of
akan
accomplisment” atau dengan kata
maka
diketahui faktor penyebab kegagalan
lain,
program yang telah dilaksanakan
pencapaian
sehingga dapat segera dicari solusi-
(Rue&Byars,
solusi
tidak
kinerja merupakan suatu kegiatan
mengalami kesalahan yang sama dan
yang sangat penting karena dapat
dapat
digunakan
agar
ke
lebih
depannya
baik
lagi
dalam
kinerja
merupakan tujuan 1981).
tingkat
organisasi Penilaian
sebagai
ukuran
pengimplementasian program. Tidak
keberhasilan suatu organisasi dalam
hanya faktor penyebab kegagalan
mencapai misinya. Kinerja seorang
saja yang akan diketahui, tetapi juga
karyawan
keberhasilan-keberhasilan
dari
mempunyai kehalian (skill) yang
pelaksanaan program dapat diketahui
tinggi bersedia bekerja karena digaji
yang selanjutnya akan dikembangkan
atau diberi upah sesuai dengan
dan akan dijadikan contoh atau
perjanjian,
pedoman bagi pelaksanaan program
(ecpectation) masa depan yang lebih
selanjutnya. Oleh karena itu, evaluasi
baik.
kinerja atau penilaian kinerja sangat diperlukan
untuk
keberhasilan
program.
akan
baik
mempunyai
Di
atas
telah
bila
dia
harapan
dijelaskan
bahwa peran Pendamping PKH yang berada dalam tataran Kecamatan
Menurut
Mangkunegara
diibaratkan sebagai mata dan telinga
(2004:67) pengertian kinerja adalah
bagi UPPKH Pusat dan
hasil
dan
Kabupaten/Kota karena merekalah
oleh
yang paling dekat dengan penerima
dalam
atau sasaran PKH. Oleh karena itu,
sesuai
kinerja
kerja
kuantitas
secara yang
seseorang
dicapai
pegawai
melaksanakan dengan
kualitas
tugasnnya
tanggung
diberikan
kepadanya.
(performance) didefinisikan
jawab
UPPKH
pendamping
PKH
yang
berpengaruh penting pada tingkat
Kinerja
keberhasilan pelaksanaan PKH di
juga
dapat
sebagai
tingkat
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
daerah
tertentu
Kabupaten Vol.14 No.1
termasuk
situbondo. Oktober 2014
di
Untuk 96
ISSN : 0853 - 2516
mengetahui sejauh mana tingkat
1.662 penerima dari tahun 2007-
keberhasilan
PKH,
2012. Dari banyaknya masyarakat
maka dilakukan evaluasi kinerja oleh
yang mendapatkan bantuan PKH ini,
UPPKH Kabupaten atau Kota yang
maka
dalam hal ini adalah Dinas Sosial
85% warga masyarakat Kecamatan
Kabupaten
ini
Banyuputih
kerja
kemiskinan.
dikarenakan
implementasi
Situbondo. dalam
Hal
buku
mengidintifikasikan
berada
bahwa
dalam
Namun
garis jumlah
pendamping PKH Nomer 06/BJS-
penerima dana PKH di Kecamatan
JKS/PKH/2007dijelaskan
bahwa,
Banyuputih ini menurun menjadi
dalam prakteknya pendamping akan
1.597 pada tahun 2012 dan pada
disupervisi oleh UPPKH Kabupaten
tahun 2013 tinggal 1.450 penerima
atau Kota yang kemudian diteruskan
PKH. Adanya penurunan jumlah
pada UPPKH Pusat. Hasil supervise
penerima
ini
Banyuputih dari tahun 2011 ke tahun
kemudian
digunakan
untuk
PKH
Kecamatan
menilai kinerja pendamping agar
2012
UPPKH Pusat dapat memberikan
menunjukkan bahwa tujuan PKH
sanksi
untuk memberdayakan masyarakat
atau
penghargaan
bagi
pendamping. Selain itu juga dapat dilihat
seberapa
jauh
dan
di
tahun
2013
ini
berhasil dilakukan di kecamatan ini.
tingkat
Contoh konkrit keberhasilan
keberhasilan program pemberdayaan
PKH
masyarakat di daerah yang dijadikan
dalam
sasaran PKH.
program pemberdayaan masyarakat
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil
lokasi
penelitian
di
di
Kecamatan
mewujudkan
Banyuputih keberhasilan
ini terlihat dengan banyaknya ibu rumah tangga di desa ini yang
Kecamatan Banyuputih. Kecamatan
membuka
Banyuputih dijadikan sebagai lokasi
gorengan dan membuka cateringan
penelitian karena kecamatan inilah
untuk
yang paling banyak menerima dana
keluarga. Selain itu, berdasarkan data
PKH
dengan
yang penulis peroleh dari Dinas
kecamatan yang lain, yakni sebanyak
Pendidikan Kabupaten Situbondo,
jika
dibandingkan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.14 No.1
usaha
membantu
seperti
jual
perekonomian
Oktober 2014
97
ISSN : 0853 - 2516
jumlah anak usia sekolah yang tamat
lokasi
jenjang SMA juga naik 30 % jika
pertimbangan
dibandingkan
Banyuputih penerima dana PKH
sebelum
mendapat
ini
dilakukan bahwa
paling
baik dan tidak ada yang tinggal
Situbondo, yakni sebanyak 1662.
kelas. Jumlah kematian ibu yang
Pertimbangan lain adalah peneliti
melahirkan juga berkurang sebesar
sebagai salah satu pendamping PKH
27% berdasarkan data yang penulis
di Kabupaten Situbondo. Dalam
peroleh dari Puskesmas Kecamatan
penelitian ini menggunakan dua jenis
Banyuputih.
data, yakni data primer dan data uraian
latar
di
Kecamatan
dana PKH dengan prestasi yang lebih
Berdasarkan
banyak
dengan
Kabupaten
sekunder. Teknik pengumpulan data
belakang di atas, maka penulis
primer
tertarik untuk mengajukan proposal
observasi dan wawancara, sedangkan
penelitian
Tesis
data sekunder menggunakan teknik
“Evaluasi
Kinerja
PKH
dengan
Dalam
Pendamping
cara
dokumentasi. Informan dalam penelitian ini
Program
dibagi menjadi dua, yaitu informan
Masyarakat
Kecamatan
Di
Banyuputih
Kabupaten
dengan
Mewujudkan
Keberhasilan Pemberdayaan
judul
dilakukan
Situbondo
Tahun
2013”.
kunci dan
informan pendukung.
Informan kunci dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Kepala
Dinas
Kabupaten
Social Situbondo
(Basuki, SH, M. Si). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan paradigma dengan
penelitian jenis
kualitatif
deskriptif.
Yang
dijadikan sebagai lokasi penelitian adalah
Kecamatan
Kabupaten
Situbondo.
2. Pendamping PKH Kecamatan Banyuputih (Nurhayinah, SH dan Wahyu Saraswati, Spd). 3. Penerima
dana
PKH
di
Kecamatan Banyuputih.
Banyuputih Pemilihan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.14 No.1
Oktober 2014
98
ISSN : 0853 - 2516
Untuk informan pendukung,
performansi (kinerja) pada kriteria
peneliti memilih beberapa informan
yang
berikut ini.
penting.” Untuk menilai evaluasi
1. Kepala Bidang Bantuan dan
ditetapkan sebagai kriteria
kinerja Pendamping PKH dalam
Perlindungan Sosial Dinas
mewujudkan
pemberdayaan
Sosial Kabupaten Situbondo
masyarakat
(Tri Soedjita, ST).
Banyuputih Kabupaten Situbondo
di
Kecamatan
2. Koordinator PKH Kabupaten
Tahun 2013 menggunakan teori yang
Situbondo (Bustanul Huda,
dikemukakan Bastian (Tangkilisan,
ST).
2005:175) yang terdiri dari lima
Analisis data yang digunakan
indicator berikut ini.
dalam penelitian ini adalah metode analisis
interaktif
dikembangkan
oleh
yang Miles
dan
1 Indikator masukan (inputs), yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan agar
organisasi
mampu
Huberman (2007:20) yang terdiri
menghasilkan produk-produknya,
dari tiga aktivitas, yaitu reduksi data,
baik
penyajian
meliputi sumber daya manusia,
data,
dan
penarikan
kesimpulan.
barang
dan
informasi,
jasa,
yang
kebijakan,
dan
sebagainya. 2. Indikator keluaran (outputs), yaitu HASIL PENELITIAN
sesuatu yang diharapkan langsung
Dalam melakukan evaluasi
dicapai dari suatu kegiatan yang
perlu diketahui indikator-indikator
berupa fisik atau pun nonfisik.
sebagai acuan atau pedoman dalam
3. Indikator hasil (outcomes), yaitu
mengumpulkan
data.
Indikator
segala
sesuatu
yang
merujuk pada suatu ukuran. Indikator
mencerminkan
menurut Mutrofin (2007:83) yaitu,
keluaran kegiatan pada jangka
“instrumen
menengah (efek langsung).
digunakan data
yang
pengukuran untuk
yang
berfungsinya
mengumpulkan
berkenaan
dengan
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.14 No.1
Oktober 2014
99
ISSN : 0853 - 2516
4. Indikator manfaat (benefit), yaitu
Banyuputih ini sesuai dengan
sesuatu yang terkait dengan tujuan
ketentuan yang ada karena di
akhir dari pelaksanaan kegiatan.
Kecamatan
Banyuputih
ini
5. Indikator dampak (impact), yaitu
terdapat 6 pendamping di mana
pengaruh yang ditimbulkan, baik
1 pendamping bertugas untuk
positif
mendamping
maupun
setiap
negatif,
tingkatan
pada
penerima
PKH
indikator
dalam satu desa dan setiap
berdasarkan asumsi yang telah
kecamatan pasti ada coordinator
ditetapkan.”
pendamping bertugas
Hasil penelitian di lapangan tentang
Evaluasi
Pendamping
kecamatan
untuk
yang
mengawasi
kinerja pendamping PKH di
Kinerja
kecamatan tersebut. Koordinator
Dalam
pendamping PKH Kecamatan
PKH
Mewujudkan Keberhasilan Program
Banyuputih
Pemberdayaan
Di
Juriyanto dan untuk pendamping
Kecamatan Banyuputih Kabupaten
PKH di setiap desa ada Shohibul
Situbondo
Mighfar
Masyarakat
Tahun
2013
dengan
adalah
Jaib
(pendamping
PKH
menggunakan lima indicator di atas,
Desa Sumberejo), Nurhayyinah
adalah sebagai berikut.
(pendamping
1. Masukan (Inputs).
Banyuputih), Wahyu Saraswati
Indikator
masukan
berkaitan
dengan segala sesuatu dibutuhkan
agar
yang
organisasi
Dwi
Astono
(pendamping Desa Sumberbaru)
produknya, baik barang dan jasa,
(pendamping
yang
Sumberwaru).
daya
Desa
Sumberwaru),
dan
sumber
Desa
(pendamping
mampu menghasilkan produk-
meliputi
PKH
Moh.
Hafid,
Spd.
I
Desa
manusia, informasi, kebijakan, dan sebagainya. Dilihat dari
2. Keluaran (Outputs).
indicator masukan, maka kinerja
Indikator keluaran merupakan
pendamping PKH di Kecamatan
sesuatu
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.14 No.1
yang
diharapkan
Oktober 2014
100
ISSN : 0853 - 2516
langsung
dicapai
dari
suatu
Indikator hasil merupakan segala
kegiatan yang berupa fisik atau
sesuatu
pun non- fisik. Dilihat dari
berfungsinya keluaran kegiatan
indicator
dapat
pada jangka menengah (efek
kinerja
langsung). Efek langsung yang
ini,
dikatakan
maka
bahwa
yang
mencerminkan
pendamping PKH di Kecamatan
dapat
Banyuputih ini sudah memenuhi
tpenerima PKH di Kecamatan
aspek keluaran karena dengan
Banyuputih
adanya
meningkatnya
program
Kecamatan
PKH
di
Banyuputih
ini,
dirasakan
masyaraka
adalah kesadaran
berubahnya
pola
dan piker
maka tujuan utama PKH untuk
masyarakat penerima dana PKH
mengurangi
dalam bidang kesehatan dan
kemiskinan
meningkatkan
dan
kualitas
pendidikan.
Dalam
bidang
sumberdaya manusia terutama
kesehatan, hal ini terlihat dari
pada
banyaknya
kelompok
masyarakat
ibu
yang
miskin dalam bidang kesehatan
secara
dan pendidikan untuk anak usia
kehamilannya ke Posyandu, ibu
sekolah, ibu hamil, ibu nifas,
nifas yang control ke fasilitas
dan balita tercapai. Hal ini dapat
kesehatan, ataupun ibu-ibu yang
dilihat
membawa anak balitanya ke
dari
menurunnya
rutin
hamil
penerima dana bantuan PKH di
fasilitas
Kecamatan
ditimbang
Banyuputih
yang
memeriksakan
kesehatan atau
untuk
diimunisasi.
pada tahun 2007-2011 mencapai
Dalam bidang pendidikan, hal
1.662 RTSM menjadi 1.597
ini
pada tahun 2012 dan pada tahun
peminat kejar paket A maupun
2013 tinggal 1.450 penerima
paket B bagi anak-anak yang
PKH.
belum menumpuh pendidikan
terlihat
dari
banyaknya
wajib belajar 9 tahun. 3. Hasil (Outcomes).
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
4. Manfaat (Benefit).
Vol.14 No.1
Oktober 2014
101
ISSN : 0853 - 2516
Indikator manfaat
merupakan
sesuatu yang terkait
naik lagi ke angka 5,8, pada
dengan
tahun 2012 semakin meningkat
tujuan akhir dari pelaksanaan
ke angka 6,0 dan tahun 2013 lalu
kegiatan.Tujuan
ahir
angka
program
ini
PKH
dari adalah
pemberdayaan masyarakat yang difokuskan
pada
bidang
partisipasai
kasar
masyarakat dalam program PKH ini mencapai 6,7. 5. Dampak (Impact)
kesehatan dan pendidikan karena
Indikator
dampak
kesehatan
dan
dengan
pengaruh
yang
merupakan
komponen
baik
positif
pendidikan
dalam
pokok
mewujudkan
pemberdayaan
ditimbulkan,
berkaitan
maupun negatif, pada setiap tingkatan indikator berdasarkan
masyarakat.Tujuan
ini
asumsi yang telah ditetapkan.
sudah tercapai yang terlihat dari
Dari uraian 4 indikator evaluasi
menurunnya angka anak putus
kinerja di atas, maka dapat
sekolah dan kesadaran ibu hamil
ditarik
dan ibu yang punya anak balita
program PKH yang diukur mulai
untuk ke fasilitas kesehatan tiap
dari
bulannya. Indikator manfaat ini
keluaran, hasil, dan manfaat
juga dapat dilihat dari angka
berpengaruh positif bagi sasaran
partisipasi
masyarakat
program ini, yakni bagi anak
Kecamatan Banyuputih dalam
usia sekolah, balita, ibu hamil,
PKH. Dari tahun 2009 sampai
dan ibu menyusui. Hal ini
tahun 2013, angka partisipasi
terlihat dari berubahnya pola
kasar
pikir
(APK)
meningkat Pada
kasar
masyarakat
secara
tahun
ahir
signifikan.
2009
kesimpulan
indicator
masyarakat
bahwa
masukan,
Kecamatan
Banyuputih yang menerima dana
angka
PKH karena dulu masyarakat
partisipasi kasar mencapai 4,5,
tidak memperhatikan pendidikan
pada tahun 2010 meningkat
dan kesehatan akibat sulitnya
menjadi 5,2, pada tahun 2011
kehidupan ekonomi.
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.14 No.1
Oktober 2014
102
ISSN : 0853 - 2516
memperoleh pekerjaan yang lebih
PEMBAHASAN Dari hasil evaluasi kinerja pendamping
PKH
baik untuk kelangsungan hidupnya.
dalam
Contoh konkrit keberhasilan
mewujudkan keberhasilan program
PKH
pemberdayaan
dalam
masyarakatdi
di
Kecamatan
Banyuputih
mewujudkan
keberhasilan
Kecamatan Banyuputih Kabupaten
program pemberdayaan masyarakat
Situbondo tahun 2013 dengan lima
ini terlihat dengan banyaknya ibu
indikator yang telah diuraikan di
rumah tangga di desa ini yang
atas, maka dapat ditarik kesimpulan
membuka
bahwa program PKH di Kecamatan
gorengan dan membuka cateringan
Banyuputih Kabupaten Situbondo
untuk
tahun
mewujudkan
keluarga.Dulunya ibu rumah tangga
pemberdayaan masyarakat. Konsep
ini hanya di rumah mengurus anak
pemberdayaan
atau menjadi buruh tani pada musim-
2013
dapat
masyarakat
inilah
usaha
membantu
jual
perekonomian
yang selalu dijunjung tinggi dan
musim
sebagai tujuan ahir
ingin
program PKH ini, maka pola pikir
dicapai dalam program PKH karena
masyarakat Kecamatan Banyuputih
meskipun program ini telah berakhir,
berubah sehingga para ibu rumah
namun
tetap
tangga dapat membantu suaminya
peneriam
mencukupi kebutuhan keluarga dan
manfaatnya
dirasakan
yang
masih
masyarakat
tertentu.
seperti
Dengan adanya
program. Kesehatan dan pendidikan
secara
otomatis
merupakan dua komponen utama
keluarga akan meningkat.
yang dijadikan modal bagi sesorang untuk dapat bertahan dan membuat
kesejahteraan
KESIMPULAN Dari hasil evaluasi kinerja
hidupnya jadi lebih baik. Dengan
pendamping
mempunyai tubuh yang sehat, maka
mewujudkan keberhasilan program
orang
pemberdayaan
dapat
bekerja
keras
dan
PKH
dalam
masyarakatdi
dengan jenjang pendidikan yang
Kecamatan Banyuputih Kabupaten
tinggi,
Situbondo tahun 2013 dengan lima
maka
seseorang
dapat
indikator yang telah diuraikan di Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.14 No.1
Oktober 2014
103
ISSN : 0853 - 2516
atas, maka dapat ditarik kesimpulan
kedua
bahwa program PKH di Kecamatan
pendamping PKH di Kecamatan
Banyuputih Kabupaten Situbondo
Banyuputih harus dilakukan secara
tahun
rutin
2013
dapat
mewujudkan
pemberdayaan masyarakat
karena
adalah
evaluasi
dan
berkala
koordinatornya
agar
kinerja
oleh tujuan
pola pikir masyarakat Kecamatan
pelaksanaan PKH di Kecamatan
Banyuputih Kabupaten Situbondo
Banyuputih tercapai. Dan saran yang
sejak
terahir bagi Dinas sosial dan pihak-
adanya
PKH
mengenai
kesehatan dan pendidikan berubah.
pihak
Orang tua yang mempunyai anak
pelaksanaan PKH ini diharapkan
balita, ibu hamil, dan menyusui
dapat berkoordinasi demi tercapainya
menjadi rajin ke fasilitas kesehatan.
tujuan
Orang
pemberdayaan
tua
juga
sadar
akan
yang
terkait
ahir
dalam
PKH,
yakni
masyarakat
yang
pentingnya pendidikan bagi anaknya,
difokuskan pada bidang kesehatan
padahal dulu anak hanya dijadikan
dan pendidikan karena kesehatan dan
sebagai modal sumberdaya di sawah.
pendidikan merupakan komponen
Ibu
dapat
pokok
dapat
pemberdayaan masyarakat.
rumah
berwirausaha menambah
tangga
juga
sehingga pendapatan
dalam
mewujudkan
ekonomi
keluarga. Berdasarkan
kesimpulan
yang diuraiakan di atas, ada tiga saran yang dikemukakan peneliti. Saran pertama bagi pendamping PKH
di
Kecamatan
Banyuputih
harus lebih ketat lagi mengawasi pelaksanaan
PKH
karena
dikwatirkan banyak penerima PKH yang
sebenarnya
tidak
layak
mendapatkan bantuan itu. Saran yang Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.14 No.1
Oktober 2014
104
ISSN : 0853 - 2516
Mangkunegara,
DAFTAR PUSTAKA
Dinas
Sosial
Jumlah
Situbondo.
2011.
Kemiskinan
di
Situbondo. Situbondo: Dinas Sosial Hasibuan, Malayu. 2003. Organisasi
Anwar
P.
2004.
Evaluasi
Kinerja
SDM.
Bandung:
PT.
Refika
Aditama Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
dan Motivasi. Bandung: Bumi Aksara Kementrian Sosial. 2007. Buku Kerja Pendamping PKH. Jakarta: Kementrian Sosial
Majalah Ilmiah “DIAN ILMU”
Vol.14 No.1
Oktober 2014
105