MORNING UPDATE RABU, 16 APRIL 2008 Perdagangan Kemarin (15 April 2008) IHSG 2294,257 IHSG (chg)
+21,781 (0,96%)
Volume (miliar lembar)
5,6
Nilai (Rp triliun)
7,4
Penurunan Saham Terbesar
ULASAN PASAR IHSG Selasa (15/4) ditutup menguat 21,781 poin (0,958%) menjadi 2.294,257 setelah melemah 31,453 poin (1,365%) pada Senin (14/4). Indeks LQ-45 naik 5,577 poin (1,145%) ke level 492,443. Jakarta Islamic Index (JII) naik 4,944 poin (1,178%) ke level 424,616, dan Kompas100 meningkat 6,264 poin (1,103%) ke level 574,267. Penguatan IHSG BEI itu karena apresiasi harga saham 103 emiten seperti BUMI, TLKM, LSIP, INCO, AALI, ITMG, ASII, MEDC dan INDF. Sedangkan emiten yang harga sahamnya stagnan dan melemah masing-masing 72 dan 64 emiten. Penguatan IHSG BEI itu didukung oleh penguatan harga saham sektor pertambangan, konsumer, manufaktur dan infrastruktur.Paket kebijakan perbankan bulan April dari BI dapat memberikan sentimen positif pada sektor keuangan. Sedangkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi untuk industri 1-2,5% akan memukul sektor yang sensitif terhadap kenaikan biaya energi. PREDIKSI PASAR HARIAN Indeks diprediksi bergerak fluktuatif. Bursa regional yang menguat akan memberikan sentimen positif bagi IHSG, namun kenaikan harga minyak dunia yang menembus USD 114 per barel akan memberikan sentimen negatif bagi IHSG. Pelaku pasar disarankan selektif memilih saham dan mencermati pergerakan indeks dan hendaknya menerapkan pola trading harian saja. INDIKATOR BURSA REGIONAL Exchange Close
Saham
Penutupan
Chg
BISI
4200
-150
JRPT
1000
-130
ADMF
2525
-100
ALMI
510
-90
JECC
410
-80
FINANCIAL REPORT HIGHLIGHT SEKTOR KONSTRUKSI BANGUNAN: JKON Income Per 31/12/06 Per 31/12/07 Statement ( Rp Juta ) (Rp Juta ) 1.737.043 1.486.670 -Revenue 144.819 80.214 -Op.Profit 83.594 19.958 -Net Profit
ASII
20300
16750
22050
Chg
%chg
+60,41
+0,49%
N225
13.172,55
+181,97
+1,40%
REKOMENDASI SAHAM ASTRA GROUP ResisSaham Close Support Tance 26300
19150
30950
NDX
2.286,04
+10,22
+0,45%
AALI
STI
3.096,49
+40,00
+1,31%
ASII
Kenaikan Saham Terbesar Saham Penutupan ITMG
Chg
23750
+1450
LSIP
9250
+450
AALI
26300
+350
SMDR
5000
+150
INDF
2350
+125
Chg(%) +0,25% +0,56%
BUY
BIPP SPEK 62 55 85 SEWA SPEK 365 280 415 ANTM BOW 3100 2825 3850 SPMA SPEK 275 200 300 SMRA SPEK 495 415 550 BUMI BOW 5800 4675 6350 Ket: BOW = Buy On Weakness, Spek = Shm Spekulatif
12.362,47
IDR Eqv * 6.534 9.141
16,8% 80,5% 318,8%
REKOMENDASI HARIAN TOP FREKUENSI HARIAN ResisSaham Close Suport Rec Tance INCO BUY 7650 7125 8275 UNSP BOW 1570 1425 1625 BNBR BOW 500 445 545
DJIA
SAHAM DUAL LISTING ( NYSE) Saham USD ISAT 35,49 39,72 TLKM 1 USD = Rp9.205,.-
Growth
Rec
BOW
20300
16750
22050
BUY
ASGR
415
385
490
BOW
UNTR
12350
9500
14100
BOW
REKOMENDASI SAHAM TELEKOMUNIKASI Support ResisSaham Close Rec Tance BTEL BOW 290 225 390 FREN ISAT TLKM
134 6450 9100
115 6250 8500
185 8050 10500
BOW BOW BOW
Trading Range 7300-7750 1530-1590 495-505 1985020600 61-82 330-390 3075-3150 225-295 475-510 5750-5900
Trading
Range 2600026800 1985020600 410-420 1220012600 Trading
Range 280-300 128-134 6400-6500 9000-9100
REKOMENDASI SAHAM PERBANKAN Saham
BBCA BBKP BBRI BDMN BMRI
Close
Support
ResisTance
Rek
2950 385 5850 5800 2775
2550 315 5150 5250 2300
3550 450 6550 7150 3525
BOW BOW BOW BUY BUY
Trading
Range 2850-2950 375-390 5850-6000 5700-5950 2750-2825
Dokumen ini hanya sebagai informasi untuk anda,dipersiapkan oleh PT. IndoMitra Securities. Kami tidak menganjurkan tindakan apapun atas dasar dokumen ini. Dokumen ini bukan dan tidak boleh diartikan sebagai penawaran untuk menjual atau membeli suatu efek. Pendapat yang ada hanyalah pendapat kami pada saat ini saja. Dokumen maupun sesuatu yang termuat didalamnya tidak merupakan dasar suatu kontrak atau komitmen apapun. Dokumen ini telah disusun dan disimpulkan berdasarkan data-data yang menurut kami dapat dipercaya, tetapi tidak menyatakan bahwa data tersebut akurat atau lengkap. Kami tidak menyatakan, menjamin atau menjanjikan mengenai kecukupan, keakuratan, kelengkapan atau kewajaran dari fakta, opini, perkiraan, ramalan atau informasi lain yang termuat dalam dokumen ini atau informasi lebih lanjut dan juga atas sesuatu keputusan investasi yang didasarkkan pada dokumen ini. Informasi dan opini yang termuat dalam dokumen ini diberikan menurut keadaan pada tanggal laporan ini dan dapat dirubah tanpa pemberitahuan sewaktu-waktu. PT.IndoMitra Securities Telp. (021) 522.9073 / Fax. (021) 522.9081) Contact Person: Rahmah Z.A (Lily)
MORNING UPDATE RABU, 16 APRIL 2008 1.Laba bersih Rp265 miliar, meningkat 49,4% dibanding Rp177,3 miliar pada 2006. 2.Pendapatan usaha tumbuh 97% dari Rp1,188 triliun menjadi Rp2,337 triliun pada 2007.
REKOMENDASI SAHAM TAMBANG Close
Support
ResisTance
Rek
ANTM BUMI
3100 5800
2825 4675
3850 6350
BOW BOW
PGAS
13150
11500
15100
BUY
PTBA
9800
8250
10550
BOW
TINS
29050
24550
35950
BOW
Saham
Trading Range 3075-3150 5750-5900 1310013500 9700-9900 2865029650
BERITA EMITEN IPO PT VERENA OTO FINANCE TBK IPO saham PT Verena Oto Finance Tbk dengan perincian sebagai berikut : -Nama emiten : PT Verena Oto Finance Tbk -Bidang usaha : Jasa pembiayan -Jml yg dikeluarkan : 460.000.000 lembar saham -Harga nominal : Rp.100,-Harga penawaran : Rp.* -Listing di BEI : 12 Juni 2008 (tentative) -Penggunaan dana : seluruhnya untuk modal kerja -Pemegang saham: 1. PT Bank Panin Tbk sebesar 13,51% dari sebelumnya 24,98%, 2. PT Verena Kapital 40,58% dari 75,02%, 3. Masyarakat45,91%. -Kinerja keuangan per 31 Desember 2007: 1.Laba bersih o mencapai Rp6,49 miliar, meningkat 238,57% dari laba bersih 2006 sebesar Rp1,92 miliar. 2.Pendapatan pembiayaan konsumen mencapai Rp66,067 miliar, meningkat 47,15% dari sebelumnya Rp44,90 miliar. 3.Jumlah aktivanya mencapai Rp421,96 miliar, meningkat 224,72% dari sebelumnya 129,94 miliar. Peningkatan aktiva ini terutama karena naiknya jumlah unit pembiayaan konsumen pada 2007. IPO PT INDIKA ENERGY TBK IPO saham PT Indika Energy Tbk dengan perincian sebagai berikut : -Nama emiten : PT Indika Energy Tbk -Bidang usaha : Jasa sumber daya energi & infrastruktur energi -Jml yg dikeluarkan :833.142.000 saham baru & 104.142.000 saham milik saham pendiri. -Harga nominal : Rp.100,-Harga penawaran : Rp.* -Listing di BEI : 11 Juni 2008 (tentative) -Penggunaan dana : 1. 15,2% akan digunakan untuk belanja modal, 2. 56,6 % untuk pengembangan usaha sumber daya dan akuisisi, 3.28,2 % untuk mendanai usaha bidang infrastuktur energi. -Pemegang saham: 1.PT Indika Mitra Energy sebesar 57,40% dari sebelumnya 70%, 2.PT Tunas Bhakti Manunggal 17,32% dari 21,12%, 3.Masyarakat sekitar 18%. -Kinerja keuangan per 31 Desember 2007:
PT INDO TAMBANGRAYA MEGAH TBK (ITMG) Perusahaan pertambangan batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2007 sebesar Rp155 per saham atau seluruhnya Rp175,6 miliar. Pembayaran dividen akan dilaksanakan pada 23 Mei 2008. Pembagian dividen tunai itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Jumat (11/4) di Jakarta. Dividen itu akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 9 Mei 2008.Disebutkan, RUPST menetapkan US$34,06 juta atau 60% dari laba bersih 2007 sebesar US$56,77 juta sebagai dividen final. Sebelumnya, pada 28 Juni 2007 telah dibagikan dividen interim sebesar US$14,99 juta. Sisa laba bersih ITMG sebesar US$22,70 juta akan digunakan sebagai laba ditahan untuk mendukung pengembangan perseroan.Adapun cum dividen di Pasar Regular/Negosiasi dan Pasar Tunai pada 6 Mei dan 9 Mei 2008. Sedangkan ex dividen di kedua pasar tersebut masing-masing pada 7 Mei dan 12 Mei 2008. sedangkan recording date pada 9 Mei 2008. *- PT Indo Tambangraya Tbk (ITMG) menganggarkan dana belanja modal (capex) sebesar US$76 juta tahun 2008. Alokasi belanja modal ini merupakan bagian dari target investasi perseroan sebesar US$183 juta sejak tahun lalu. Sumber dana pembiayaan akan diambil dari hasil penawaran saham perdana (IPO) yang mencapai US$337.4 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan fasilitas terminal batubara di Pelabuhan Bontang, pembangkit listrik batubara Bontang dan pengembangan proyek Bharinto, pembangunan Blok Timur Indominco dan refinancing utang. PT SAMUDERA INDONESIA TBK (SMDR) Pendapatan usaha PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) turun 5,42% menjadi Rp4,097 triliun pada 2007 dibanding periode sebelumnya Rp4,332 triliun. Akan tetapi beban jasa ikut berkurang 9,19% dari Rp3,850 triliun menjadi Rp3,495 triliun sehingga laba kotor perseroan naik 24,75% menjadi Rp601,905 miliar dari Rp482,472 miliar.Beban usaha perusahaan pelayaran tersebut meningkat 11,76% dari Rp287,918 miliar menjadi Rp321,788 miliar pada 2007. Meski demikian SMDR masih bisa membukukan laba usaha Rp280,117 miliar, naik 43,97% dibanding sebelumnya Rp194,554 miliar. Laba sebelum pajak juga meningkat 60% menjadi Rp233,668 miliar dari sebelumnya Rp146 miliar karena dipicu oleh turunnya beban lain-lain dari Rp48,554 miliar pada 2006 menjadi Rp46,449 miliar pada 2007. Adapun laba bersih SMDR mencapai Rp135,663 miliar (Rp828 per saham) pada 2007, tumbuh 126% dari Rp60,004 miliar
(Rp366
per
saham)
pada
2006.
PT BAKRIE TELECOM TBK (BTEL) Pada 2007, laba bersih konsolidasi Bakrie Telecom mencapai Rp144,268 miliar (Rp7,65 per saham), tumbuh 98,49% dibanding Rp72,680 miliar (Rp3,94 per saham) pada 2006. Pertumbuhan laba BTEL ditopang pendapatan usaha yang melesat 112,18% menjadi Rp1,289 triliun dari periode sebelumnya hanya Rp607,920 miliar. * Penerbitan saham baru (rights issue) PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mampu menyedot dana sebesar Rp3 trilyun. Dana hasil aksi korporasi itu akan digunakan untuk menutupi kebutuhan belanja modal (capex) dalam tiga tahun ke depan yang dianggarkan US$600 juta. Perseroan menargetkan pertumbuhan jumlah pelanggan menjadi 14 juta pelanggan di tahun 2010. Pelaksanaan rights issue ini akan membuat struktur permodalan perseroan menjadi lebih kuat Dokumen ini hanya sebagai informasi untuk anda,dipersiapkan oleh PT. IndoMitra Securities. Kami tidak menganjurkan tindakan apapun atas dasar dokumen ini. Dokumen ini bukan dan tidak boleh diartikan sebagai penawaran untuk menjual atau membeli suatu efek. Pendapat yang ada hanyalah pendapat kami pada saat ini saja. Dokumen maupun sesuatu yang termuat didalamnya tidak merupakan dasar suatu kontrak atau komitmen apapun. Dokumen ini telah disusun dan disimpulkan berdasarkan data-data yang menurut kami dapat dipercaya, tetapi tidak menyatakan bahwa data tersebut akurat atau lengkap. Kami tidak menyatakan, menjamin atau menjanjikan mengenai kecukupan, keakuratan, kelengkapan atau kewajaran dari fakta, opini, perkiraan, ramalan atau informasi lain yang termuat dalam dokumen ini atau informasi lebih lanjut dan juga atas sesuatu keputusan investasi yang didasarkkan pada dokumen ini. Informasi dan opini yang termuat dalam dokumen ini diberikan menurut keadaan pada tanggal laporan ini dan dapat dirubah tanpa pemberitahuan sewaktu-waktu. PT.IndoMitra Securities Telp. (021) 522.9073 / Fax. (021) 522.9081) Contact Person: Rahmah Z.A (Lily)
MORNING UPDATE RABU, 16 APRIL 2008 dan tingkat fleksibilitas keuangan yang lebih tinggi guna menunjang alternatif pendanaan PT EXCELCOMINDO PRATAMA TBK (EXCL) PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) memangkas tarif telekomunikasi antara 2-74 persen untuk layanan percakapan XL Xplor, XL Bebas, dan XL Jempol. Penurunan tarif ini merupakan tindak lanjut dari keputusan pemerintah yang mencukur tarif interkoneksi. Ada dua macam tarif yang berlaku atas setiap produk, yakni sesama operator dan ke operator lain tanpa mengenal jarak. Tarif XL Bebas ke sesama operator turun menjadi Rp375 per 30 detik dan untuk tarif ke operator lain dan PSTN menjadi Rp750 per 30 detik. Sementara XL Jempol ke sesama operator sama dengan sebelumnya Rp500per 30 detik serta ke operator lain dan PSTN tarif turun menjadi Rp750 per 30 detik. Sedangkan pasca-bayar Xplor ke sesama operator berkurang menjadi Rp375 per 30 detik dan ke operator lain Rp750 per 30 detik serta Rp750 per 30 detik ke operator PSTN. Adapun tarif layanan pesan singkat bagi pengguna prabayar dan pasca bayar XL dengan efektif tarif Rp 150 per SMS ke semua operator yang akan mulai berlaku sejak 19 April 2008.
PT INFOASIA TEKNOLOGI GLOBAL TBK (IATG) Kinerja PT Infoasia Teknologi Global Tbk sepanjang tahun 2007 tak sebagus yang diraih tahun 2006. Bahkan hasi yang diperoleh tahun lalu justru menyusut dimana penjualan bersih turun 1,3 persen menjadi Rp362,007 milyar dari Rp366,938 milyar. Meski pos laba kotor dan laba usaha mampu mencatat nilai positif dengan peningkatan masing-masing 4,7 persen dan 13,9 persen menjadi Rp74,302 milyar dan Rp33,418 milyar dari Rp70,983 milyar dan Rp29,342 milyar namun keuntungan bersih perseroan justru menguap 13,2 persen menjadi Rp14,916 milyar dari Rp17,179 milyar. Laba bersih per saham tahun 2007 berkurang menjadi Rp16,57 dari Rp19,09 di tahun 2006 dengan nilai ekuitas Rp248,486 milyar. Net profit margin emiten berkode IATG itu tergerus 0,6 persen menjadi 4,1 persen namun gros profit margin naik 1,2 persen menjadi 20,5 persen
PT ASURANSI BINTANG TBK (ASBI) PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) sepanjang tahun 2007 membukukan premi bruto sebesar Rp158,694 milyar atau meningkat 13,5 persen ketimbang tahun 2006 sejumlah Rp139,822 milyar. Setelah dipotong premi reasuransi senilai Rp91,523 milyar maka premi neto yang diperoleh mencapai Rp69,092 milyar atau turun ketimbang tahun sebelumnya Rp74,325 milyar. Beban underwriting emiten bidang asuransi ini tahun lalu membengkak jadi Rp65,216 milyar dari Rp43,476 milyar. Secara keseluruhan perseroan per 31 Desember 2007 harus menangung rugi setelah pajak sebesar Rp12,295 milyar dan ini lebih buruk dari tahun 2006 dengan laba Rp1,289 milyar.
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO TBK(RUIS) Laba bersih PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) selama Januari sampai Desember 2007 mengalami kenaikan 29,9 persen menjadi Rp35,960 milyar atau Rp46,70 per saham ketimbang tahun 2006 sejumlah Rp27,675 milyar atau Rp40,36 per saham. Pertumbuhan laba yang terbilang signifikan ini didorong naiknya pendapatan perseroan sebesar 11,2 persen menjadi Rp890,978 milyar dari Rp801,090 milyar di tahun 2006. Perseroan mampu menekan kenaikan beban pokok sehingga laba kotor meraih penebalan 11,7 persen menjadi Rp10,012 milyar dari sebelumnya Rp98,470 milyar. Hanya saja beban usaha membengkak menjadi Rp54,103 milyar sehingga laba usaha relatif stagnan di posisi Rp55,908 milyar di tahun 2007. Perseroan mampu meraih forex gain dan penghasilan bunga sebesar Rp3,575 milyar dan Rp3,315 milyar yang menyebabkan laba bersih naik
PT MEDCO ENERGI INT’L TBK (MEDC) PT Medco E&P Indonesia telah menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang dimana anak perusahaan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) itu akan memasok 259,2 british billion thermal unit (BBTU) dalam selama 15 tahun sejak 1 Januari 2008. Nilai kontrak yang diterima mencapai US$866.3 juta dengan aliran gas sebanyak 45 BBTU. Gas yang akan dialirkan ke Pusri berasal dari lapangan gas di wilayah kerja Blok South & Central Sumatra Extension (SSE) untuk selanjutnya akan dialirkan melalui pipa milik Pertamina ke pabrik Pusri di Palembang.
PT MERCK INDONESIA TBK (MERK) PT Merck Tbk (MERK) akan membagi diven tahun buku 2007 dengan total nilai Rp53 milyar atau setara Rp2.300 per saham. Dengan demikian nilai dividen yang ditebarkan perseroan merefleksikan 59 persen dari perolehan laba bersih tahun lalu yang mencapai Rp89,48 milyar. Disisi lain, perseroan saat ini masih menyelesaikan renovasi dan pembanguan unit usaha farmasi yang sudah dimulai sejak September 2007 dengan nilai investasi sebesar Rp10,82 milyar termasuk untuk pembelian mesin produksi. Jadi anggaran dana belanja modal tahun ini hanya meneruskan alokasi belanja modal tahun lalu.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY TBK (SONA) Pendapatan usaha konsolidasi PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) sepanjang tahun 2007 mencatat pertumbuhan 46,0 persen menjadi Rp412,903 milyar dari Rp282,901 milyar di tahun 2006. Lini bisnis dari toko bebas bea masuk memberikan kontribusi sebesar 91,0 persen atau setara Rp375,582 milyar, pendapatan sewa menyumbangkan 6,5 persen atau Rp26,652 milyar dan sisanya dari penjualan tiket serta pengurusan dokumen perjalan dan lainnya. Walau beban langsung melebihi pertumbuhan penjualan secara prosentase namun laba kotor masih mencatat hasil positif dengan kenaikan Rp57,201 milyar menjadi Rp191,714 milyar. Bahkan Laba usaha bertambah sekitar 81,4 persen menjadi Rp43,377 milyar dari Rp23,909 milyar. Laba bersih yang dikantongi emiten berkode SONA itu tahun lalu naik lebih dari dua kali lipat menjadi Rp15,820 milyar atau Rp48 per saham dari Rp7,784 milyar atau Rp24 per saham di tahun 2006. Nilai ekuitas perseroan bertambah menjai Rp145,243 milyar dari Rp129,423 milyar dengan net profit margin naik 1,1 persen menjadi 3,8 persen.
PT BHUWANATALA INDAH PERMAI TBK (BIPP) Penjualan PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk (BIPP) pada 2007 turun 0,232% dari Rp21,085 miliar 2006 menjadi Rp21,036 miliar. Namun perseroan malah mencatat penurunan rugi bersih 684,34% dari Rp41,688 miliar pada 2006 menjadi Rp5,315 miliar pada 2007. Beban usaha turun 0,84% dari Rp7,372 miliar menjadi Rp7,310 miliar, sedangkan laba usaha perseroan naik 32,34% dari Rp2,265 miliar menjadi Rp3,527 miliar. Rugi usaha perseroan turun drastis 1044,90% dari Rp40,003 miliar pada 2006 menjadi 3,494 miliar. Penghasilan dari keuntungan selisih kurs bersih menacpai Rp868,675 juta dan pendapatan dari laba penjualan sebidang tanah seluas 4.090 m2 di Ujungberung (Bandung) serta penjualan sebagian ruangan kantor di lantai delapan dan sembilan Graha BIP di Jakarta sebesar Rp622,608 juta turut mendorong penurunan drastis rugi usaha perseroan.
Dokumen ini hanya sebagai informasi untuk anda,dipersiapkan oleh PT. IndoMitra Securities. Kami tidak menganjurkan tindakan apapun atas dasar dokumen ini. Dokumen ini bukan dan tidak boleh diartikan sebagai penawaran untuk menjual atau membeli suatu efek. Pendapat yang ada hanyalah pendapat kami pada saat ini saja. Dokumen maupun sesuatu yang termuat didalamnya tidak merupakan dasar suatu kontrak atau komitmen apapun. Dokumen ini telah disusun dan disimpulkan berdasarkan data-data yang menurut kami dapat dipercaya, tetapi tidak menyatakan bahwa data tersebut akurat atau lengkap. Kami tidak menyatakan, menjamin atau menjanjikan mengenai kecukupan, keakuratan, kelengkapan atau kewajaran dari fakta, opini, perkiraan, ramalan atau informasi lain yang termuat dalam dokumen ini atau informasi lebih lanjut dan juga atas sesuatu keputusan investasi yang didasarkkan pada dokumen ini. Informasi dan opini yang termuat dalam dokumen ini diberikan menurut keadaan pada tanggal laporan ini dan dapat dirubah tanpa pemberitahuan sewaktu-waktu. PT.IndoMitra Securities Telp. (021) 522.9073 / Fax. (021) 522.9081) Contact Person: Rahmah Z.A (Lily)
MORNING UPDATE RABU, 16 APRIL 2008 PT DHARMA HENWA TBK (DEWA) Laba bersih perusahaan jasa pertambangan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mencapai US$8,7 juta pada 2007, melonjak 203% dibanding laba bersih 2006 yang hanya sebesar US$2,9 juta. Peningkatan laba bersih itu didorong oleh pertumbuhan pendatapan 32% menjadi US$226 juta dari tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar berasal dari jasa pertambangan 84% dari total pendapatan, disusul pendapatan jasa pemasaran dan konsultasi sebesar 16%. Pendapatan jasa pertambangan berasal dari proyek di Bengalon, Kalimantan Timur, dan Asam-asam di Kalimantan Selatan. Selama 2007, Darma Henwa telah melakukan pengangkutan batu bara ke pelabuhan (coal hauling) sebanyak 5,7 metrik ton (Mt), naik tipis dari sebelumnya sebanyak 5,6 Mt. Pertumbuhan profitabilitas itu membantu peningkatan net profit margin menjadi 3,84% pada Desember 2007 dari sebelumnya 1,68%. Walaupun biaya bahan bakar, yang merupakan komponen terbesar dari struktur biaya perseroan mengalami lonjakan cukup tinggi, beban usaha perseroan masih terkendali yaitu US$180 juta, naik 19% dibandingkan dengan posisi 2006. PT MALINDO FEEDMILL TBK ( MAIN) Pemberian fasilitas kredit PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) dari Bank Niaga sebesar Rp300 miliar telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) perseroan yang diadakan Senin (14/4) di Hotel Kartika, Jakarta. Dana ini akan didistribusikan untuk pembangunan pabrik dan modal kerja. Juga disisihkan untuk aktivitas PT Leong yang diakuisisi Malindo Feedmill pada Maret 2008 lalu. Selain itu, perseroan juga bersedia menjaminkan sebagian asetnya kepada Bank Niaga. langkah tersebut akan memperlancar aset Malindo Feedmill.Selain out, perusahaan pakan ternak ini juga berencana mendirikan pabrik pangan baru, tetapi rencana itu belum terlaksana dan baru akan diputuskan saat RUPS Tahunan pada Mei 2008 mendatang. Dalam RUPST mendatang, Malindo Feedmill juga akan memutuskan pembagian dividen untuk tahun buku 2007. Walaupun belum dapat memastikan jumlah pembagian dividen tersebut, Tan mengemukakan perseroan akan ada pembagian dividen.Berdasarkan laporan keuangan 2007, laba bersih Malindo Feedmill menurun sebesar 40,6% dari Rp47,411 miliar menjadi Rp28,151 miliar, padahal penjualannya naik 21,5% dari Rp893,494 miliar menjadi Rp1,086 triliun. Tan mengaku penurunan itu diakibatkan kenaikan bahan pangan dunia. "Dari seluruh bahan baku, 60% masih kita impor," lanjutnya. Meski demikian, ujar Tan, Malindo Feedmill menargetkan kenaikan penjualan sebesar 20-30% dari penjualan 2007 yang tercatat Rp1,806 triliun PT POLYSINDO EKA PERKASA TBK (POLY) Penjualan konsolidasi PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (POLY) per Desember 2007 naik 18,31% menjadi Rp3,644 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,080 triliun. Sekitar 71,02% dari total penjualan tersebut berasal dari penjualan lokal yang mencapai Rp2,588 triliun dan sisanya sebesar Rp1,051 triliun merupakan ekspor.Penjualan lokal perseroan selama JanuariDesember 2007 tumbuh 33,61% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,937 triliun. Sedangkan ekspornya turun 6,49% dibanding Rp1,124 triliun.Kendati demikian, perseroan masih merugi Rp1,028 triliun (Rp22 per saham) pada 2007 atau melonjak lebih dari 39 kali lipat dibanding rugi bersih 2006 sebesar Rp25,430 miliar.
miliar menjadi Rp28,085 miliar karena beban lain-lain naik hingga tiga kali lipat dari Rp11,523 miliar pada 2006 menjadi Rp56,932 miliar pada 2007 akibat kerugian selisih kurs sebesar Rp13,419 miliar. Namun kenaikan beban lain-lain itu dapat ditutup dengan kenaikan pendapatan sebesar 10,3% dari Rp835,342 miliar pada 2006 menjadi Rp757,316 miliar pada 2007 . Margin laba kotor meningkat dari 12,33% menjadi 15,6% dan margin laba usaha naik dari 5,66% menjadi 10,33%. Sedangkan margin laba bersih tetap di level 3,4% dengan ROA mencapai 2,8% dan ROE sebesar 8%. BERITA FIXED INCOME SURAT UTANG NEGARA Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi peserta lelang Surat Utang Negara (SUN) jenis Surat Perbendaharaan Negara (SPN) di pasar perdana. "Menteri keuangan mengatur hal itu melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 50/PMK.08/2008 tentang Lelang SUN di Pasar Perdana yang menggantikan PMK Nomor 26/PMK.08/2007. Selain menjadi peserta lelang di pasar perdana untuk SUN jenis SPN, LPS juga menjadi peserta lelang di pasar perdana untuk SUN jenis obligasi negara. Berdasar aturan lama, peserta lelang SUN di pasar perdana hanya dealer-dealer utama yang terdiri dari bank dan perusahaan sekuritas. PMK yang berlaku sejak 11 April 2008 ini juga menetapkan, pembelian SUN oleh LPS hanya untuk dan atas nama dirinya sendiri. "Juga ditetapkan bahwa LPS hanya dapat melakukan penawaran pembelian dengan cara non-kompetitif.Peserta lelang yang melakukan penawaran pembelian SPN untuk dan atas nama pihak selain BI dan LPS, hanya dapat melakukan penawaran pembelian dengan cara kompetitif. Pemerintah merencanakan akan kembali menerbitkan SUN jenis SPN mulai April 2008. BERITA MAKRO HARGA MINYAK DUNIA Harga minyak dunia di New York kembali menembus level tertinggi sebesar USD114 perbarel pada perdagangan Selasa 15 April 2008. HARGA BBM INDUSTRI NAIK PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk industri antara 1-2,53 persen yang berlaku efektif sejak hari ini (15/04). Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina No.Kpts-054/F00000/2008-S0 tentang Harga Jual Keekonomian Bahan Bakar Minyak Pertamina tanggal 14 April 2008 daftar harga BBM bersubsidi tanpa pajak adalah : *Premium berada di harga Rp7.218,60 per liter untuk wilayah I, Rp7.495,896 per liter untuk wilayah II dan Rp7.654,896 untuk wilayah III. Sementara harga BBM jenis minyak tanah di wilayah I sebesar Rp8.624,346 per liter, wilayah II Rp8.812,392 per liter dan wilayah III Rp8.999,317 per liter. Sedangkan BBM jenis solar untuk transportasi wilayah I senilai Rp8.293,773 per liter, wilayah II Rp8.936,145 per liter dan wilayah III Rp9.005,419 per liter. *Adapun BBM jenis minyak solar untuk industri wilayah I Rp8.178,748 per liter, untuk wilayah II Rp8.434,458 per liter dan wilayah III Rp9.125,695 per liter dan harga minyak bakar wilayah I Rp5.293,412 per liter, wilayah II Rp5.408,595 per liter dan wilayah III Rp5.523,320 per liter serta jenis minyak Diesel wilayah I Rp8.217,955 per liter, wilayah II Rp8.583,744 per liter dan wilayah III Rp8.765,819 per liter. Harga Pertamina Dex untuk wilayah I Rp8.894,639 per liter. Meski sejumlah harga BBM mengalami kenaikan namun masyarakat tak perlu cemas karena harga Premium dan Solar bersubsidi bagi transportasi umum tidak mengalami perubahan di level Rp4.500 per liter dan Rp4.300 per liter.
PT TEMPURAN EMAS TBK (TMAS) Berdasarkan laporan keuangan 2007, PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) meraih laba usaha Rp89,627 miliar, naik sebesar 109%, dari Rp42,879 miliar pada 2006. Ini berkat penurunan beban usaha sebesar 18,9% dari Rp50,498 miliar menjadi Rp40,963 miliar. Meski demikian, laba bersih perseroan hanya naik 10,4% dari Rp25,434 Dokumen ini hanya sebagai informasi untuk anda,dipersiapkan oleh PT. IndoMitra Securities. Kami tidak menganjurkan tindakan apapun atas dasar dokumen ini. Dokumen ini bukan dan tidak boleh diartikan sebagai penawaran untuk menjual atau membeli suatu efek. Pendapat yang ada hanyalah pendapat kami pada saat ini saja. Dokumen maupun sesuatu yang termuat didalamnya tidak merupakan dasar suatu kontrak atau komitmen apapun. Dokumen ini telah disusun dan disimpulkan berdasarkan data-data yang menurut kami dapat dipercaya, tetapi tidak menyatakan bahwa data tersebut akurat atau lengkap. Kami tidak menyatakan, menjamin atau menjanjikan mengenai kecukupan, keakuratan, kelengkapan atau kewajaran dari fakta, opini, perkiraan, ramalan atau informasi lain yang termuat dalam dokumen ini atau informasi lebih lanjut dan juga atas sesuatu keputusan investasi yang didasarkkan pada dokumen ini. Informasi dan opini yang termuat dalam dokumen ini diberikan menurut keadaan pada tanggal laporan ini dan dapat dirubah tanpa pemberitahuan sewaktu-waktu. PT.IndoMitra Securities Telp. (021) 522.9073 / Fax. (021) 522.9081) Contact Person: Rahmah Z.A (Lily)
MORNING UPDATE RABU, 16 APRIL 2008 Sementara harga minyak tanah bersubsidi untuk masyarakat dan industri kecil tetap sebesar Rp 2.000 per liter. KONSUMSI SEMEN NASIONAL TRIWULAN I Konsumsi semen nasional selama tiga bulan pertama tahun ini dari Januari sampai Maret mencapai 8,78 juta ton atau naik sekitar 16,8 persen ketimbang periode yang sama tahun 2006 sebanyak 7,518 juta ton. Sementara angka ekspor semen di triwulan pertama tahun ini mencapai 326.650 ton atau melorot 48 persen dari periode yang sama tahun 2007. Pertumbuhan konsumsi semen ini ditopang dengan pesatnya pembangunan properti di tanah air khususnya Pulau Jawa seiring dengan bertahannya suku bunga di level 8 persen. Hingga kini Pulau Jawa masih menjadi konsumen terbesar sebanyak 4,72 juta ton atau naik 10,8 persen dari tahun lalu dan Kalimantan 576.340 ton atau naik 35 persen ketimbang tahun sebelumnya. Adapun konsumsi semen hanya di bulan Maret 2008 bertambah 15,4 persen menjadi 2,99 juta ton dari 2,59 juta ton di tahun 2007.
Dokumen ini hanya sebagai informasi untuk anda,dipersiapkan oleh PT. IndoMitra Securities. Kami tidak menganjurkan tindakan apapun atas dasar dokumen ini. Dokumen ini bukan dan tidak boleh diartikan sebagai penawaran untuk menjual atau membeli suatu efek. Pendapat yang ada hanyalah pendapat kami pada saat ini saja. Dokumen maupun sesuatu yang termuat didalamnya tidak merupakan dasar suatu kontrak atau komitmen apapun. Dokumen ini telah disusun dan disimpulkan berdasarkan data-data yang menurut kami dapat dipercaya, tetapi tidak menyatakan bahwa data tersebut akurat atau lengkap. Kami tidak menyatakan, menjamin atau menjanjikan mengenai kecukupan, keakuratan, kelengkapan atau kewajaran dari fakta, opini, perkiraan, ramalan atau informasi lain yang termuat dalam dokumen ini atau informasi lebih lanjut dan juga atas sesuatu keputusan investasi yang didasarkkan pada dokumen ini. Informasi dan opini yang termuat dalam dokumen ini diberikan menurut keadaan pada tanggal laporan ini dan dapat dirubah tanpa pemberitahuan sewaktu-waktu. PT.IndoMitra Securities Telp. (021) 522.9073 / Fax. (021) 522.9081) Contact Person: Rahmah Z.A (Lily)