PANIN GROUP
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Daftar Isi
Table Of Content
Profil Perusahaan Company Profile
Performa 2010 Performance 2010
05 08 09 11 12
4
Sekilas PT Clipan Finance Indonesia Tbk. PT Clipan Finance Indonesia Tbk. At A Glance Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan Vision, Mission and Corporate Values Sejarah History Jaringan Usaha Bussiness Network Struktur Organisasi Organization Structure
15 16 17 18 19 23 29 31
Sumber Daya Manusia Human Resources
35 39 41
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Resources Overview Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile Profil Direksi Board of Directors’ Profile
14
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Kronologis Pencatatan Saham Chronology Of Share Listing Ikhtisar Saham Stock Highlights Sambutan Komisaris Utama Message From President Commissioner Sambutan Direktur Utama Message From President Director Penghargaan Awards Peristiwa Sepanjang Tahun 2010 Events During The Year 2010
Tinjauan Bisnis Business Overview
34
45 47
Produk-Produk Kami Our Products Kinerja Operasional Operational Performance
44
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
51 61
50
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility
81
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
69 79
68
Tinjauan Keuangan 2010 2010 Financial Review Pandangan Terhadap Tahun 2011 Outlook for the Year 2011
Laporan Keuangan Financial Statements
83
84
Tanggung Jawab Atas Pelaporan Tahunan 2010 Responsibillity for the 2010 Annual Report
Nama Perusahaan : PT Clipan Finance Indonesia Tbk
Name of Company : PT Clipan Finance Indonesia Tbk
Kedudukan : Jakarta, Indonesia
Domicile : Jakarta, Indonesia
Berdiri: 15 Januari 1982
Established : January 15th, 1982
Modal Dasar: Rp 2.603 miliar
Authorized Capital : Rp 2,603 billion
Modal Ditempatkan & Disetor Penuh: Rp 650,8 miliar
Issued and Fully Paid Capital : Rp 650.8 billion
Kegiatan Usaha: Pembiayaan Konsumen, Sewa Pembiayaan dan Anjak Piutang
Business Activities: Consumer Financing, Leasing and Factoring
Profil Perusahaan Company Profile
PT Clipan Finance Indonesia Tbk.
Hubungi Kami: PT Clipan Finance Indonesia Tbk Wisma Slipi Lt. 6 Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 12 Jakarta 11480 Telepon : (62-21) 530 8005 Faksimili : (62-21) 530 8026, 530 8027 Email :
[email protected] Situs Web : www.clipan.co.id
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
Contact Us: PT Clipan Finance Indonesia Tbk Wisma Slipi 6th Floor Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 12 Jakarta 11480 Telephone : (62-21) 530 8005 Facsimile : (62-21) 530 8026, 530 8027 Email :
[email protected] Website : www.clipan.co.id
4
Sekilas PT Clipan Finance Indonesia Tbk. PT Clipan Finance Indonesia Tbk. At A Glance
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (“Perseroan” atau “Clipan Finance”) didirikan pada tahun 1982 sebagai Perseroan berbadan hukum Indonesia dan berkedudukan hukum di Jakarta, yang semula merupakan Perseroan patungan dengan pemegang saham antara lain Credit Lyonnais dari Perancis sebagai pemegang saham mayoritas dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin Bank”). Clipan Finance merupakan salah satu Perseroan pembiayaan tertua di Indonesia yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1990. Melalui bursa, pada tahun 1997 Panin Bank mengambil alih kepemilikan saham Perseroan dari Credit Lyonnais yang menjadikan Panin Bank sebagai pemegang saham mayoritas Perseroan hingga kini.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (also referred to as "The Company" or "Clipan Finance" throughout this Report) was established in 1982 as a legitimate company incorporated in Indonesia and legally domiciled in Jakarta. It was originally a joint venture company whose shareholders included Credit Lyonnais of France, with the majority shareholder being PT Bank Pan Indonesia Tbk ("Panin Bank"). Clipan Finance is one of the oldest financing companies in Indonesia which has had its shares listed on the Jakarta Stock Exchange since 1990. Through the exchange, in 1997 Panin Bank took over ownership of the Company's shares from Credit Lyonnais, making Panin Bank the majority shareholder of the Company to date.
Sesuai dengan ketentuan pasal 3 ayat 1 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha sebagai Perseroan pembiayaan dengan ruang lingkup kegiatan usaha sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang.
In accordance with the provisions of article 3 paragraph 1 of its Articles of Association, the purpose and objectives of the Company is doing its business as a financing company with the business activities of leasing, consumer financing and factoring.
Saat ini kegiatan usaha Perseroan lebih difokuskan pada pembiayaan konsumen otomotif retail yang portfolionya telah mencapai 43% dari seluruh total portfolio kegiatan usaha Perseroan.
Currently, the Company is focused on retail automotive consumer financing, whose portfolio contributed 43% to the total business portfolio of the Company.
Menjadi salah satu Perseroan pembiayaan yang telah berhasil melewati krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997, telah merefleksikan keberhasilan Perseroan dalam menjaga dan melindungi aset Perseroan dari eksposur terhadap resiko-resiko kerugian atas instrumen keuangan yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha dan kondisi keuangan Perseroan baik secara mikro maupun makro. Keberhasilan tersebut merupakan bukti nyata
As one of the financing companies that successfully endured the monetary crisis that struck Indonesia in 1997, the success of the Company has been reflected in its ability to maintain and protect its assets from exposure to the risks of losses inherent in financial instruments which may affect the continuity of its operations as well as its micro- and macrofinancial conditions. This success serves as a clear evidence of the Company’s sound and productive assets in implementing sound risk management practices as guided by the
10 05
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
bahwa Perseroan memiliki kesehatan aset yang baik dan juga merupakan bukti nyata dari komitmen yang kuat serta peran aktif Manajemen Perseroan dalam menerapkan praktik manajemen resiko yang berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Kepercayaan dan dukungan penuh yang diberikan secara nyata dari Panin Bank selaku pemegang saham mayoritas terutama dari sisi pendanaan juga menjadi salah satu kunci keberhasilan Perseroan melewati masa krisis.
principle of prudence. The trust and full support it has been bestowed substantially by Panin Bank as its majority shareholder, especially in terms of funding, is also key to the success of the Company in weathering the crisis.
Memiliki strategi usaha yang terarah yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-hatian yang ditunjang oleh struktur permodalan yang kuat dan jaringan usaha yang menyebar di berbagai wilayah Indonesia, serta didukung oleh Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional dengan sistem teknologi yang canggih dan terintegrasi, merupakan modal dasar keberhasilan Clipan Finance dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai Perseroan pembiayaan terkemuka.
Having a focused business strategy which is always guided by the principle of prudence, supported by strong capital structure and business networks spread in many regions in Indonesia and also by professional employees as well as by a set of highly reliable, advanced, and integrated systems of technology, Clipan Finance has been empowered continually to conduct its business activities as a leading financing company with resounding success.
Sampai dengan akhir tahun 2010 Perseroan telah memiliki 18 kantor cabang dan 10 kantor pemasaran yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
As of the end of 2010, the Company had 18 branch offices and 10 marketing offices spread across the regions of Sumatra, Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi.
Pencapaian Perseroan pada lima tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan keuangan yang sangat signifikan. Terhitung sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2010, jumlah pendapatan, laba bersih dan jumlah aset Perseroan masing-masing meningkat sebesar 161%, 300% dan 246%.
The Company’s achievements in the last five years have shown a remarkable growth in financial terms. Within five years, from 2006 to 2010, the Company’s total revenues, net income and total assets increased by 161%, 300% and 246%, respectively.
Berawal dari tahun 2000 dan terus berlanjut hingga tahun 2010, berbagai penghargaan sebagai Perusahaan Multifinance terbaik telah diraih oleh Perseroan dari berbagai media masa keuangan terkemuka, seperti InfoBank dan Investor. Pada tahun 2010, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia juga telah menobatkan Perseroan sebagai Perusahaan Multi Finance terbaik.
Since 2000 up to 2010, various awards as the Best Multifinance Company has been achieved by the Company from leading financial media, such as InfoBank and Investor magazines. In 2010, the Association of Financing Companies in Indonesia has named the Company as the Best Multifinance Company.
Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki beberapa strategi usaha yang dijadikan sebagai acuan yang harus diambil dalam menghadapi persaingan usaha serta kelangsungan dan perkembangan usaha Perseroan di tahun-tahun yang akan datang. Adapun strategi yang dimiliki adalah sebagai berikut:
In conducting its business activities, the Company implements a number of business strategies that serve as a guideline that should be adhered to in facing the competition of the industry in order to survive and develop the Company's business in the coming years. The strategies are as follows:
1. 2. 3. 4. 5.
6.
Senantiasa menjaga hubungan yang kuat dan erat dengan mitra usaha dan nasabah dan berupaya meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mereka. Mengembangkan inovasi-inovasi produk baru yang dapat diterima oleh pasar sehingga dapat membantu pelanggan mendapatkan solusi keuangan yang terbaik. Senantiasa mencari alternatif sumber pendanaan yang lebih baik agar dapat lebih bersaing di market. Melakukan pricing strategy terhadap produk yang dianggap memiliki resale value cukup baik dan resiko terukur untuk sebaran wilayah yang berbeda. Memperluas jaringan usaha di wilayah yang masih berpotensi dan besar pangsa pasarnya agar dapat menjangkau dan lebih dekat dengan nasabah dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh mitra kerja dan nasabah dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi ekonomi di wilayah tersebut. Pengembangan Teknologi Informasi terkini serta kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional untuk mendukung pertumbuhan kegiatan usaha.
1. 2. 3. 4.
Maintaining at all times a strong and close relationship with its business partners and customers and striving to increase their level of trust and satisfaction. Developing new, innovative products to fill the needs of the market so as to help customers to receive the best financial solutions possible. Always seeking for alternative and better sources of funding in order to better compete in the market. Conducting pricing strategy for specific products that are considered to have good resale values and measurable risks in different areas.
5.
Expanding business in the territory which is still great potential and its market share to reach and get closer to customers in providing the best service to all business partners and customers while adjusting to economic conditions in the region.
6.
Enhancing its Information Technology system with the latest developments in the field as well as its quality of human resources so as to be reliable and professional to support the growth of its business.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
06 11
7. 8. 9. 10.
Perluasan pasar retail maupun korporasi melalui utilisasi jaringan cabang dan unit kerja. Tetap fokus pada portfolio pembiayaan yang mampu memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tetap mengacu pada tingkat kesehatan aset yang dibiayai. Menerapkan fungsi Manajemen Resiko yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-hatian. Senantiasa melakukan penyempurnaan sistem dan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi terkini di market agar dapat terus bersaing dan meningkatkan produktifitas, efisiensi serta mendukung aktifitas kegiatan usaha.
7.
Expanding its retail and corporate market share through the utilization of its branch networks and business units. 8. Keeping focused on a financing portfolio that provides high returns while paying considerable attention to the quality of the assets being financed. 9. Applying Risk Management functions by adhering to the principle of prudence. 10. Constantly improving and perfecting its systems and procedures that are adapted to current conditions in the market in order to continue to compete and increase its productivity, efficiency and support its business activities.
KEGIATAN USAHA Perseroan dengan ijin yang dimilikinya dapat menjalankan kegiatan pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang.
BUSINESS ACTIVITIES The Company owns a license to perform its business activities in consumer financing, leasing and factoring.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memfokuskan kegiatan pembiayaannya pada aset dengan tingkat pengembalian yang tinggi dan tetap terus memperhatikan secara khusus kualitas dari aset tersebut.
In conducting its business activities, the Company focuses its financing activities on assets with high returns while continuing to pay particular attention to the quality of the assets.
Pembiayaan Konsumen, lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan atas kepemilikan kendaraan bermotor roda empat khususnya kendaraan bekas baik kendaraan niaga maupun non-niaga dengan jenis dan merek kendaraan yang memiliki nilai jual kembali yang tinggi.
Its Consumer Financing activities are more focused on the financing for the ownership of motorized four-wheeled vehicles, particularly secondhand cars, both commercial and non-commercial vehicles, whose types and brands have a high reselling value.
Sewa Pembiayaan, lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal berupa alat-alat berat baru khususnya dan kendaraan bermotor roda empat niaga dan non niaga bekas yang umum digunakan untuk kegiatan di berbagai industri dan memiliki risiko yang rendah.
Its Leasing activities, meanwhile, are more focused on the financing for capital goods in the form of new heavy equipment, especially motorized four-wheeled vehicles, both commercial and non-commercial, commonly used in various industries and with low risk profiles.
Anjak Piutang (Factoring) lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu Perusahaan dari transaksi perdagangan dalam negeri.
Finally, its Factoring activities are more focused on the financing for the purchase and/or transfer and management of companies’ short-term receivables from their trade transactions conducted domestically.
07
Annual Report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
Visi
Vision
Menjadi salah satu perusahaan jasa keuangan terdepan yang memberikan solusi keuangan terbaik bagi nasabah.
To become one of the leading financial services companies offering the best financial solutions for our customers.
Misi
Mission
Meningkatkan market share dan database pelanggan dengan membangun budaya pelayanan yang bermutu tinggi dan inovasi produk melalui jaringan distribusi yang komprehensif.
Increase our market share and our customer base by building on our heritage of offering premium service and innovative products through a comprehensive distribution network.
Nilai - Nilai Perusahaan
Corporate Values
Kepuasan pelanggan Inovasi Profesionalisme Integritas
Customer Satisfaction Innovation Professionalism Integrity
annual report PT Clipan Finance Indonesia Tbk
11
Sejarah History
1982
2000-2002
Didirikan dengan nama PT Clipan Leasing Corporation Established under the name PT Clipan Leasing Corporation.
Cabang Bandung dan Medan diresmikan. Opening of Bandung and Medan office branches
1990
2003-2004
PT Clipan Leasing Corporation berganti nama menjadi PT Clipan Finance Indonesia. Pada tahun yang sama melakukan Penawaran Umum di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Paralel dan merupakan salah satu perusahaan multifinance yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. PT Clipan Leasing Corporation changed its name to PT Clipan Finance Indonesia. In the same year performed Initial Public Offerings in Jakarta Stock Exchange and parallel bourse. The IPO was recorded as the first IPO for multi-finance companies in Indonesia.
Melakukan penawaran obligasi Clipan Finance I dan II melalui Bursa Efek Surabaya. Ditahun yang sama membuka cabang di Jakarta Utara, Lampung, Pekanbaru, Surabaya dan Yogyakarta Issued Clipan Finance Bonds I and II through Surabaya Stock Exchange. In the same year opened office branches in North Jakarta, Lampung, Pekanbaru, Surabaya and Yogyakarta
1993
2005
Cabang pertama di Denpasar diresmikan. Inauguration of first office branch in Denpasar
Cabang Palembang, Balikpapan dan Semarang diresmikan. Opening office branches in Palembang, Balikpapan and Semarang.
1997-2000
2006
Melakukan Penawaran Umum Terbatas I, II dan III dengan hak memesan efek terlebih dahulu di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya Performed Limited Public Offerings I, II, III with preemptive rights at the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
Pembukaan kantor cabang Tangerang Opening Tangerang office branch
10 09
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
2007
2009
Melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dengan hak memesan efek terlebih dahulu di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Limited public offering IV with Pre-emptive rights at the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange
Pembukaan kantor-kantor pemasaran Jambi, Tasikmalaya, Kemayoran dan Jakarta Barat. Opening marketing branches in Jambi, Tasikmalaya, Kemayoran and West Jakarta.
Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri dan Bank Multicor Obtained loan facilities from Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri and Bank Multicor Perubahan susunan Dewan Komisaris Perusahaan Undertook changes in the Company’s Board of Commissioners
Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank Victoria International, Bank Windu Kentjana International dan Bank Permata Obtained loan facilities from Bank Panin, Bank Victoria International, Bank Windu Kentjana International dan Bank Permata Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Undertook changes in the Company’s BOC and BOD.
2008
2010
Cabang Makasar, Banjarmasin, Samarinda, Bogor, Bekasi, Depok, Manado diresmikan Opening marketing branches in Makasar, Banjarmasin, Samarinda, Bogor, Bekasi, Depok, and Manado
Pembukaan kantor pemasaran Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Serang, Karawang, Sukabumi. Opening marketing branches in South Jakarta, East Jakarta, Serang, Karawang, Sukabumi.
Penambahan anggota Dewan Komisaris. Appointed additional member to the Board of Commissioners
Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, BCA, Bank BNI, Bank BII, Bank ICBC, Bank CIMB Niaga, Bank Hana, Bank Permata, Bank Victoria Internasional Obtained loan facilities from Bank Panin, BCA, Bank BNI, Bank BII, Bank ICBC, Bank CIMB Niaga,Bank Hana, Bank Permata and Bank Victoria International,
Mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Sinar Mas dan Bank Victoria International Obtained loan facilities from Bank Panin, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Sinar Mas and Bank Victoria International
Penambahan anggota Direksi Additional member of BOD
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
10 11
Jaringan Usaha Bussiness Network
Samarinda Jambi
Medan
Jakarta Head Office : Slipi Jakarta Barat Jakarta Timur Jakarta Selatan Jakarta Utara Tangerang Depok Kemayoran Bekasi Kerawang
Pekanbaru
Serang Banjarmasin
Palembang Lampung
Makasar
Bogor Sukabumi
Bandung
Surabaya Yogyakarta
Kantor Pusat / Head Office Wisma Slipi Lt. 6 Jl. Let. Jen. S. Parman Kav.12, Jakarta 11480 Tel: (021) 5308005 Fax: (021) 5308026,5308027
Bekasi Ruko Grand Mall Blok A/25 Jl. Jend. Sudirman Bekasi 17137 Tel: (021) 88953921, 88957747 Fax: (021) 88954171
JABODETABEK / Greater Jakarta Jakarta Barat Business Park Kebon Jeruk B-10, Jl. Meruya Ilir No. 88 Jakarta Barat Tel: (021) 30067871, 30067872 Fax: (021) 30067871
Kemayoran Bursa Mobil Kemayoran Blok E No.50 Kemayoran Jakarta Pusat Tel: (021) 65868121 Fax: (021) 65868121
Bogor Jl. Raya Tajur No.240 E Wangun,Bogor 16720 Tel: (0251) 248043 Fax: (0251) 248044 Depok Jl. Margonda Raya No.535F Pondok Cina, Beji, Depok Tel: (021) 78849532, 78849507 Fax: (021) 78849588 Tangerang Ruko Batavia Blok AA-2 No.18 Jl. Boulevard Gading Serpong Tangerang 15000 Tel: (021) 54214039, 54214040 Fax: (021) 54213670
10 11
Denpasar
Semarang
Tasikmalaya
Pada tahun 2010, Clipan Finance membuka lima kantor pemasaran baru sehingga jumlah kantor cabang dan pemasaran adalah 28 kantor yang terdiri dari 18 kantor cabang dan 10 kantor pemasaran. Kelima kantor pemasaran tersebut berada di daerah Jabodetabek (Jakarta Selatan dan Jakarta Timur), Banten (Serang), dan Jawa Barat (Karawang dan Sukabumi). Kantor pemasaran yang dibuka tersebut difokuskan untuk penjualan produk pembiayaan konsumen.
Jakarta Utara Komplek Ruko Mall KTC Blok A No.16. Jl. Boulevard Barat Kelapa Gading, Jakarta Utara Tel: (021) 45851191, 4524489 Fax: (021) 4524626
Manado
Balikpapan
Tasikmalaya Komp. Ruko Tasik Indah Plaza Jl. H.Z. Mustofa No.30 Tasikmalaya Tel: (0265) 2352277,2352278 Fax: (0265) 344950 Jakarta Selatan Rukan Fatmawati Mas Blok II No.205 Jl. RS Fatmawati Kav. 20 Jakarta Selatan Tel: (021) 7654937, 7662346 Fax: (021) 7654938 Jakarta Timur Ruko Kalimalang Square Blok KS No. 6 Jl. Inspeksi Kalimalang, Pondok Bambu Jakarta Timur Tel: (021) 86609770, 86610672 Fax: (021) 86610536 Karawang Ruko Blok III No.7 Jl. Galuh Mas Raya Karawang Tel: (0267) 8450052 Fax: (0267) 8450052
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
In 2010, Clipan Finance opened five new sales offices to make the number of its branch offices and marketing offices reach 28, consisting of 18 branch offices and 10 marketing offices. The five new are located in the Greater Jakarta area (South Jakarta and East Jakarta), Banten (Serang) and West Java (Karawang and Sukabumi). Those newly-opened marketing offices are focused on the sales of consumer financing products.
Serang Jl. Raya Cilegon Km.3 Serang Tel: (0254) 227364, 227372 Fax: (0254) 227364 Sukabumi Jl. Jend. Sudirman No. 75C Sukabumi Tel: (0266) 234956, 234957 Fax: (0266) 234936 Jawa Dan Bali / Java and Bali Bandung Gedung Bank Panin Lt. 4 Jl. Asia Afrika No. 166-170 Bandung, Jawa Barat Tel: (022) 4202903, 4222246 Fax: (022) 4200774 Semarang Ruko Mataram Plaza Blok E/6 Jl. MT Haryono No. 427-429 Semarang Tel: (024) 3563919, 3563768 Fax: (024) 3560068 Yogyakarta Gedung Bank Panin Lt. 2 Jl. Gejayan CT X No. 10 Yogyakarta, Jawa Tengah Tel: (0274) 557536, 557521 Fax: (0274) 557523 Surabaya Jl. Diponegoro No.233 Surabaya, Jawa Timur Tel: (031) 5623077 Fax: (031) 5623014
Denpasar Gedung Bank Panin Lt. 2 Jl. Diponegoro 150 Pertokoan IDT, Genteng Biru A4-6 Denpasar, Bali Tel: (0361) 227895, 247400 Fax: (0361) 237911 Sumatera / Sumatera Lampung Jl. Jend. Sudirman No.42 Bandar Lampung Tel: (0721) 254635, 254535 Fax: (021) 268190 Palembang Jl. Lingk I No.1096E RT/RW 17/04 Kel/Kec 15 Ilir/Ilir Timur Palembang Tel: (0711) 356594, 356743 Fax: (0711) 357457 Pekanbaru Jl. Tuanku Tambusai No.399 Pekanbaru, Riau 28125 Tel: (0761) 571455, 571881, 571544 Fax: (0761) 571977 Medan Komplek Golden Trade Centre Jl. Gatot Subroto No.20 Medan, Sumatera Utara 20111 Tel: (061) 4521420, 4521530, Fax: (061) 4521484 Jambi Jl. Hayam Wuruk No.3A Jelutung, Jambi Tel: (0741) 21151, 21152 Fax: (0741) 7555756
Kalimantan / Borneo Balikpapan Jl. MT Haryono No. 88 Balikpapan, Kalimantan Timur Tel: (0542) 872208 Fax: (0542) 444687 Samarinda Jl. Ahmad Yani No. 21 Sungai Pinang Dalam Samarinda, Kalimantan Timur Tel: (0541) 772439 Fax: (0541) 772020 Banjarmasin Jl. A. Yani Km. 55 No.450 C Banjarmasin, Kalimantan Selatan Tel: (0511) 3263596, 3263597 Fax: (0511) 3263598 Sulawesi / Sulawesi Makasar Komplek Metro Square Jl. Latimojong No. C26 Lariangbangi, Makasar Tel: (0411) 3620502, 3620503 Fax: (0411) 3611731 Manado Kompleks Bank Panin Jl. Dotulolong Lasut No.9 Manado 95111 Tel: (0431) 874585, 878815, 878817 Fax: (0431) 874594
Struktur Organisasi Organization Structure
General Meeting of Shareholders Board of Commissioners
Audit Committee
Risk Management Committee
Board of Directors
Investor Relation and Corporate Secretary
Internal Audit
Operation, Credit & AR Division
Risk Management
Finance Division
Marketing Division Business & Product Development
Asset Management Control & Dev EVP Marketing Non Otomotif
EVP Marketing Otomotif
GM Marketing Otomotif
GM Collection and AR Management
EVP Finance
GM Marketing Otomotif
Kordinasi Pusat & Cabang
AR Management Regional 1
Quality Asurance (Credit)
AR Management Regional 2
Quality Service (Operation)
AR Management Regional 3 AR Management Regional 4
Regional Area (Brances)
Treasury Finance & Accounting
Brances
Information Technology Human Resource & GA System Procedure & Compliance
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
12 11
Performa 2010 Performance 2010
PT Clipan Finance Indonesia Tbk.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
14
Ikthisar Kinerja Performance Highlights
Jumlah Aset ( Rp Miliar )
Jumlah Pendapatan ( Rp Miliar )
Total Asset ( Rp Billion )
Total Revenues ( Rp Billion )
2500,0
400,0
2000,0 300,0 1500,0 200,0 1000,0
100,0
500,0
778,9
1.674,4
1.607,4
1.771,3
2.693,9
154,0
218,2
323,3
329,4
402,6
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
Laba Bersih ( Rp Miliar )
Nilai Pembiayaan Baru ( Rp Miliar )
Net Profit ( Rp Billion )
Value of New Booking ( Rp Billion )
200,0
3000,0
150,0
2000,0
100,0
1000,0
50,0
50,2
74,7
112,8
150,3
200,7
516,1
1.386,3
1.328,5
1.091,7
2.882,8
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
Clipan Finance menunjukkan perkembangan bisnis yang pesat di tahun 2010 dibandingkan tahun 2009, yang tercermin pada pertumbuhan sebagai berikut:
Clipan Finance experienced a more rapid business growth in 2010 compared to 2009, which is clearly reflected by the increase in the following aspects:
• Total aset tumbuh sebesar 52%, • Jumlah pendapatan meningkat sebesar 22%, • Laba bersih meningkat sebesar 34% dan, • Nilai pembiayaan baru meningkat sebesar 164%.
. Total assets grew by 52%, . Total revenue rose by 22%, . Net profit rose by 34% and, . Value of new financing soared by 164%.
10 15
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
Ikthisar Keuangan Financial Highlights (IDR Million)
(Rp Juta) Laporan Laba Rugi
2010
2009
2008
2007
2006
Pendapatan Laba Sebelum Pajak Laba Bersih
402,624 265,119 200,711
329,385 202,164 150,253
323,342 158,047 112,874
218,198 94,247 74,714
154,000 69,272 50,200
Income Statements
Balance Sheet
Neraca Piutang Pembiayaan Konsumen Penanaman Netto Sewa Pembiayaan Penanaman Netto Anjak Piutang Jumlah Piutang Penyisihan Piutang Ragu-ragu Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva Lain-Lain Jumlah Aktiva Hutang Bank Hutang Lainnya Hutang Obligasi Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
Revenues Pretax Profit Net Profit
1,120,477 942,028
504,093 894,367
304,158 910,429
394,758 876,625
285,959 440,615
569,215 2,631,720 (29,505) 2,220 89,476 2,693,910 1,089,564 123,150 1,481,196 2,693,910
285,582 1,684,042 (52,921) 1,704 138,441 1,771,267 377,846 81,421 1,312,000 1,771,267
265,257 1,479,844 (47,732) 5,956 169,375 1,607,442 395,209 37,470 1,174,763 1,607,442
101,879 1,373,262 (38,636) 14,695 325,073 1,674,394 380,574 82,529 149,402 1,061,889 1,674,394
726,574 (18,147) 10,048 60,467 778,942 83,975 22,229 223,264 449,474 778,942
Consumer Financing Receivables Net Investment in Direct Financing Leases Net Investment in Factoring Total Receivables Bad Debt Reserve Deffered Tax Assets Other Assets Total Assets Bank Loan Other Payables Bonds Payables Equity Total Liabilities & Equity Share Data
Data Saham Saham Beredar (Juta) Laba Per Saham Dasar (Rp) Dividend Per Saham (Rp)*
2,603 77.10 *
2,603 57.72 15
2,603 43.36 5
2,603 48.26 -
1,042 50.11 -
Share Outstanding (Million) Basic Earnings Per Share (IDR) Dividend Per Share (IDR)*
14.4% 9.0% 0.7
12.1% 8.9% 0.3
10.1% 6.9% 0.3
9.9% 6.1% 0.5
11.7% 6.6% 0.7
0.8 49.9%
0.4 45.6%
0.4 34.9%
0.6 34.2%
0.7 32.6%
Return on Equity (ROE)** Return On Assets (ROA)^ Debt to Equity Ratio ^^ Total Liabilities to Total Equity Net Profit Margin
Ratios
Rasio-Rasio Pengembalian Terhadap Ekuitas** Pengembalian Terhadap Aktiva^ Pinjaman & Obligasi terhadap Ekuitas^^ Kewajiban terhadap Total Ekuitas Laba Bersih terhadap Pendapatan * ** ^ ^^
* ** ^ ^^
Dividen 2010, jika ada, akan dicatat di tahun buku 2011 Laba Bersih / Rata-rata Ekuitas Laba Bersih / Rata-rata Jumlah Aktiva Pinjaman (hutang bank + obligasi) / Ekuitas.
Dividen 2010, jika ada, akan dicatat di tahun buku 2011 Laba Bersih / Rata-rata Ekuitas Laba Bersih / Rata-rata Jumlah Aktiva Pinjaman (hutang bank + obligasi) / Ekuitas.
Statistik Statistic 2010
2006
2007
2008
2009
Value of New Bookings (IDR Million)
Nilai Pembiayaan Baru (Rp Juta) Sewa Pembiayaan Pembiayaan Konsumen Anjak Piutang Jumlah
674,898 1,560,020 647,836 2,882,754
365,056 610,105 116,531 1,091,692
511,241 549,720 267,500 1,328,461
791,812 494,458 100,000 1,386,270
242,007 274,135 516,142
Value of Total Receivables Managed (IDR Million)*
Nilai Total Piutang yang Dikelola (Rp Juta)* Sewa Pembiayaan Pembiayaan Konsumen Anjak Piutang Jumlah Jumlah Cabang dan Kantor Pemasaran Jumlah karyawan * Tidak termasuk piutang diluar neraca (channeling)
Leasing Consumer financing Factoring Total
942,028 1,120,477 569,215 2,631,720
894,367 504,093 285,582 1,684,042
910,429 304,158 265,257 1,479,844
876,625 394,758 101,879 1,373,262
440,615 285,959 726,574
Leasing Consumer financing Factoring Total
28
23
20
17
14
654
510
381
313
Number of Branches & Marketing Offices Number of Employees
252
* Exclude off-balance-sheet (channeling) receivables
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
16 11
Kronologis Pencatatan Saham Chronology Of Share Listing
SAHAM PERUSAHAAN TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BURSA EFEK JAKARTA DAN BURSA EFEK SURABAYA).
THE COMPANY’S SHARES ARE LISTED IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE (JAKARTA STOCK EXCHANGE AND SURABAYA STOCK EXCHANGE)
Kronologis pencatatan saham adalah sebagai berikut:
Chronology of share listing is as follow:
Peristiwa Date
Saham Baru Diterbitkan New Shares Issued
Saham Ditempatkan Shares Outstanding
BEJ JSE
BES SSE
IPO @ Rp 1,000
27 Aug 90
20 Jan 00
1,500,000
1,500,000
Partial Listing
19 Jan 93
20 Jan 00
1,475,000
2,975,000
Partial Listing (Bonus Share I)
5 Aug 93
20 Jan 00
991,572
3,966,572
Partial Listing (Bonus Share II)
24 Jul95
20 Jan 00
1,983,457
5,950,029
Right Issue I
7 Nov 97
20 Jan 00
29,600,034
35,550,063
Company Listing
22 Dec 97
20 Jan 00
8,849,988
44,400,051
Stock Split - @Rp 500
19 Oct 98
20 Jan 00
44,400,051
88,800,102
Partial Listing (Bonus Share III)
10 Dec 98
20 Jan 00
8,705,734
97,505,836
Right Issue II
29 Oct 99
20 Jan 00
195,011,672
292,517,508
Right Issue III
4 Jul 00
20 Jan 00
171,088,532
463,606,040
-
463,606,040
463,606,040
927,212,080
Warrant Exercise - I 7 Jul 03
7 Jul 03
Stock Split - @Rp 250 Warrant Exercise - II
65,002,500
992,214,580
Warrant Exercise - III
50,000,000
1,042,214,580
1,561,085,388
2,603,299,968
Warrant Exercise - IV
176
2,603,300,144
Warrant exercise - IV
7,782
2,603,307,926
13 Jul 07
13 Jul 07
Right Issue IV
Warran yang tidak dilaksanakan sampai masa pelaksanaan berakhir Unexercised warrant up to the end of the exercise period
312,209,115
SEJARAH HARGA SAHAM Share Price History Periode Kuartal I Kuartal II Kuartal III Kuartal IV Jan-Des
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
2009 2010
2009 2010
2009 2010
183 230 220 250 250
275 335 390 820 820
130 147 186 175 130
220 240 285 355 220
158 210 199 225 225
225 305 375 660 660
Period 1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter
KINERJA PERGERAKAN SAHAM 2010 Stock Price Movement 2010 900 800 700 600 500
Tertinggi Highest
400 300
Terendah Lowest
200 100
Penutupan Closing
Jan
10 17
Feb
Mar
Apr
Mei
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
Jun
Jul
Aug
Sept
Okt
Nov
Dec
Ikthisar Saham Stock Highlights
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Komposisi pemegang saham Perseroan dengan kepemilikan 5% atau lebih pada tangal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
CHRONOLOGY OF SHARE LISTING The shareholding structure for ≥ 5% ownership per 31 December 2010 is as follow:
Nilai Nominal Rp 250 per Saham / Price per Share Rp 250 Keterangan
Modal Dasar Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portapel Pemegang Saham Bank Panin Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Masyarakat ( < 5 % )
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Nominal Nominal Value in IDR
10.412.000.000 2.603.307.926 7.808.692.074
2.603.000.000.000 650.826.981.500 1.952.173.018.500
1.414.783.286 225.000.000 963.524.640
353.695.821.500 56.250.000.000 240.881.160.000
% 100 100
54,35 8,64 37,01
Description
Authorized Capital Issued and Fully Paid Capital Share Capital in Portapel Shareholders : Bank Panin Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Public with ownership < 5%
Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham Perseroan.
Members of the Board of Commissioners and Board of Directors do not have Company shares.
Berdasarkan Akta No.37 tanggal 29 Juli 2009 dibuat dihadapan Notaris Benny Kristianto, SH, notaris di Jakarta jo Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 252 tanggal 30 Juni 2008, dibuat oleh Notaris Eliwaty Tjitra, SH., di Jakarta, modal dasar Perseroan ditingkatkan dari Rp 1.040.000.000.000 yang terbagi atas 4.160.000.000 saham masing-masing dengan nilai nominal Rp 250 per saham menjadi Rp 2.603.000.000.000 terbagi atas 10.412.000.000 saham masing-masing bernilai Rp 250 per saham.
Based on Deed No. 37 dated July 29, 2009, of Benny Kristianto, SH, Notary in Jakarta, with reference to the Deed of Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 252 dated June 30, 2008, of Eliwaty Tjitra, SH, Notary in Jakarta, the Company’s authorized capital was increased from Rp 1,040,000,000,000 consisting of 4,160,000,000 shares with nominal value of Rp 250/share to Rp 2,603,000,000,000 consisting of 10,412,000,000 shares with nominal value of Rp 250/ share.
Jumlah waran yang beredar pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebanyak 312.216.897 Warant Seri IV yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas IV. Masa berlaku Waran Seri IV adalah sejak tanggal 14 Januari 2008 dan berakhir tanggal 12 Juli 2010, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 400 per saham.
The total outstanding warrants as of December 31, 2009 amounted to 312,216,897 Series IV Warrants, which were issued through the Limited Public Offering IV. Those warrants can be executed from January 14, 2008 up to July 12, 2010, with an exercise price of Rp 400 per share.
Penambahan modal tahun 2010 dan 2009 berasal dari pelaksanaan waran.
Capital additions in 2010 and 2009 were from the exercise of warrants.
Jumlah waran yang tidak dilaksanakan sejak diterbitkan sampai dengan masa pelaksanaan warran berakhir tanggal 12 Juli 2010 adalah sebanyak 312.209.115.
Total number of unexercised warrants from the date of issuance to the end of the validity period of the warrants, on 12 July 2010, was 312,209,115.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
18 11
Sambutan Komisaris Utama Message From President Commissioner
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear respected shareholders,
KONDISI PEREKONOMIAN Perekonomian Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif selama tahun 2010. Pertumbuhan ekonomi melaju pada tingkat 6,1%, sedangkan tingkat inflasi berhasil ditahan pada level 6.96%. Hal tersebut didukung oleh rendahnya tingkat suku bunga Bank Indonesia yang dipertahankan pada level 6,5%. Rendahnya tingkat suku bunga acuan menyebabkan sektor kredit mengalami peningkatan cukup tajam dan berhasil memacu pertumbuhan ekonomi, salah satunya adalah di sektor industri pembiayaan, terutama industri otomotif.
ECONOMIC CONDITIONS The Indonesian economy continued to show a robust growth throughout 2010. The economy’s annual growth rate achieved 6.1%, while the inflation rate was successfully kept at 6.96%. Further support was given by the low interest rate of Bank Indonesia, which was maintained at 6.5%. The low interest rate of BI caused the credit sector to expand rapidly and thus managed to spur the economic growth even further. Among the industries that received the boost was the financing industry, in particular for the automotive industry.
Sebagai negara yang masih mampu mencapai pertumbuhan positif selama masa krisis finansial global, Indonesia semakin mendapat kepercayaan dari dunia Internasional. Hal tersebut dapat terlihat dari meningkatnya aliran dana yang masuk ke Indonesia. Perbankan nasional memiliki likuiditas yang baik untuk menyalurkan kredit dengan tingkat suku bunga yang relatif rendah, dimana kondisi tersebut berdampak positif pada meningkatnya tingkat daya beli masyarakat.
As a country that was still able to attain a positive growth during the global financial crisis, Indonesia has been receiving increasing trust from the whole world. This was clearly reflected by the increasing capital inflow to Indonesia. The national banking system now has ample liquidity to provide loans with relatively low interest rates, which consequently will bring a positive impact, which is increasing the purchasing power of the society.
KINERJA PERSEROAN Sepanjang tahun 2010 Perseroan berhasil mencapai kinerja yang memuaskan, dengan membukukan laba bersih sebesar Rp.200,7 miliar, meningkat 34% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan laba bersih didorong oleh tumbuhnya pembiayaan baru sebesar 164% dari Rp 1,1 triliun di tahun 2009 menjadi Rp 2,9 triliun di tahun 2010. Kinerja tersebut tidak terlepas dari tepatnya kebijakan dan strategi usaha yang ditetapkan manajemen yaitu fokus pada upaya pengembangan produk-produk pembiayaan yang inovatif serta disesuaikan dengan kondisi pasar dengan tetap mengacu pada prinsip kehati-hatian.
COMPANY PERFORMANCE Throughout 2010, the Company managed to achieve a thoroughly excellent performance, recording a net profit of Rp 200.7 billion, an increase of 34% compared to the previous year. The increase in net income was driven by the growth of new financing as high as 164%, from Rp 1.1 trillion in 2009 to Rp 2.9 trillion in 2010. Such performance was closely linked to the business strategy determined and pursued by the management, which was to focus on developing innovative financing products tailored to the conditions of the market, while consistently obeying the principle of prudence.
10 19
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
Selain ditunjang oleh struktur permodalan yang kuat, tercapainya kinerja Perseroan juga didukung oleh berbagai faktor seperti: Perluasan jaringan usaha untuk menjangkau basis nasabah yang lebih luas, teknologi jaringan yang canggih dan terintegrasi, sumber daya manusia yang kompeten dan terlatih, serta pengelolaan manajemen risiko yang efektif.
Aside from being supported by a strong capital structure, various factors that played a role in the achievement of the Company’s performance include the expansion of its business network to reach a broader customer base, an advanced and integrated network technology, competent and highly trained human resources, and an effective risk management.
Keberhasilan yang dicapai pada tahun 2010 merupakan bagian dari komitmen Manajemen kepada mitra kerja dan para Pemangku Kepentingan Perseroan, untuk mengemban visi dan misi yang ditetapkan bersama.
The success achieved in 2010 was part of the management’s commitment to the Company’s business partners and other stakeholders, which is to carry out the vision and mission that have been set out together.
Kami persembahkan kepada Anda berbagai pengakuan terhadap kinerja Perseroan, yaitu penghargaan dari Majalah InfoBank, Majalah Investor dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia selama tahun 2010.
We would also like to present to you the awards that has been given to the Company in acknowledgment of its performance in 2010 from InfoBank Magazine, Investor Magazine and the Association of Financing Companies in Indonesia.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan suatu kewajiban. Sepanjang tahun 2010 Dewan Komisaris telah menjalankan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan strategi bisnis dan kebijakan yang diambil oleh Direksi dan seluruh jajaran Manajemen Perseroan.
CORPORATE GOVERNANCE The implementation of the principles of Good Corporate Governance is an obligation for the Company. Throughout 2010, the Board of Commissioners supervised the implementation of the Company’s business strategy and measures carried out by the Board of Directors and the entire Management of the Company.
Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa sistem dan prosedur yang ditetapkan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan standar prinsip tata kelola perusahaan (best practises), serta sesuai dengan rencana bisnis yang ditetapkan.
The Board of Commissioners continues to ensure that the established systems and procedures are properly executed in accordance with the best practices in corporate governance and also with the established business plans.
Pada tanggal 30 Juni tahun 2010, sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, telah disetujui adanya penambahan anggota Direksi dengan mengangkat Ir. Parmanto Adhi Tjahjono sebagai Direktur Perseroan. Penambahan anggota Direksi diperlukan dalam rangka pengembangan bisnis Perseroan ke depan.
On 30 June 2010, one of the results of the Annual General Meeting of Shareholders, was to approve the addition of a new member to the Company’s Board of Directors, namely Ir. Parmanto Adhi Tjahjono. Such addition to the Board of Directors was considered necessary in order to develop our business further.
Kami menyampaikan penghargaan kepada Direksi dan seluruh jajaran karyawan Perseroan atas kinerja baik yang dicapai selama tahun 2010.
We would like to convey our appreciation to the Board of Directors and all the employees of the Company for the excellent performance they have shown during 2010.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
20 11
Atas nama Dewan Komisaris On behalf of the Board of Commissioners,
Mu’min Ali Gunawan Komisaris Utama President Commissioner
21
Annual Report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS Kiri ke Kanan Left to Right : Veronika Lindawati, Roosniati Salihin, Mu’min Ali Gunawan , Suwirjo Josowidjojo, Lukman Abdullah.
annual report PT Clipan Finance Indonesia Tbk
11
Sambutan Direktur Utama Message From President Director
Para pemegang saham yang kami hormati,
Dear valued shareholders,
PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL Tahun 2010 merupakan tahun yang menggembirakan bagi industri pembiayaan khususnya di sektor industri otomotif. Inflasi dan suku bunga merupakan faktor yang menentukan penjualan otomotif karena dampaknya terhadap daya beli dan permintaan masyarakat. Dukungan industri pembiayaan sangat penting bagi pertumbuhan industri otomotif, mengingat sebagian besar pembelian otomotif dilakukan melalui jasa industri pembiayaan. Rendahnya tingkat suku bunga pinjaman memacu kenaikan daya beli masyarakat, diantaranya pada peningkatan permintaan kendaraan bermotor. Berdasarkan data Gaikindo jumlah penjualan mobil tahun 2010 mencapai 764.710 unit, tumbuh 57,3 % dibandingkan penjualan tahun 2009.
NATIONAL ECONOMIC GROWTH Year 2010 was an exciting one for the financing industry, especially the automotive industry sector. Inflation and interest rates are determining factors to car sales because of its impact on people’s purchasing power and demand. Support to the financing industry is very important for the growth of the automotive industry, because most purchases are made through the services of the finance industry. Low interest rates spur an increase of purchasing power, including an increase of demand of motor vehicles. Based on the Gaikindo data, total car sales in 2010 reached 764,710 units, it grew 57.3% as compared to sales in 2009.
Peningkatan penyaluran pembiayaan dalam tahun 2010 secara umum didominasi oleh pembiayaan di sektor otomotif, namun dengan meningkatnya perusahaan komoditas yang membuka lahan baru, seperti perkebunan dan pertambangan seiring dengan kenaikan harga komoditas, maka permintaan pembiayaan di sektor industri non otomotif terutama pembiayaan alat alat berat ikut meningkat.
Improved financing distribution in 2010 was generally dominated by the automotive sector financing, but with increasing commodity companies that opened new production areas, such as plantations and mines caused by rising commodity prices, the demand for financing in non-automotive industrial sector also increased, especially financing in heavy equipment purchases.
KINERJA PERSEROAN Melalui kebijakan dan strategi usaha yang tepat sasaran, yaitu fokus pada pengembangan produk-produk pembiayaan yang inovatif yang disesuaikan dengan kondisi pasar serta memberikan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, Perseroan berhasil membukukan kinerja yang cukup memuaskan untuk tahun 2010. Beberapa data pencapaian Perseroan tercatat sebagai berikut: • Jumlah Pendapatan sebesar Rp 403 miliar atau tumbuh 22%. • Laba bersih mencapai Rp 201 miliar atau tumbuh 34%. • Total aset tumbuh 52% dari Rp 1,8 triliun di tahun 2009 meningkat menjadi Rp 2,7 triliun di tahun 2010.
COMPANY PERFORMANCE Through a right-on-target business policy and strategy, focused on developing innovative financing products that are tailored to market conditions and that could provide financial solutions to customers' needs, the Company has recorded a satisfactory performance in 2010.
10 23
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
Some of the Company’s achievements are listed as follows: • Total Revenue amounted to Rp 403 billion, grew by 22%. • •
Net Income reached USD 201 billion or grew by 34%. Total Assets grew by 52% from Rp 1.8 trillion in 2009 increased to Rp 2.7 trillion in 2010.
• • • • •
Jumlah pembiayaan baru meningkat 164% dari Rp 1.092 miliar menjadi sebesar Rp 2.883 miliar. Debt to equity ratio meningkat dari 0,3 di tahun 2009 menjadi 0,7 ditahun 2010 Pengembalian laba bersih terhadap ekuitas yang ditanamkan (ROE) meningkat dari 12,1% di tahun 2009 menjadi 14,4% di tahun 2010 Pengembalian laba bersih terhadap aset yang dimiliki (ROA) meningkat dari 8,9% di tahun 2009 menjadi 9,0% di tahun 2010. Rasio piutang bermasalah (NPL) turun menjadi 0,85% di tahun 2010
• •
The number of new funding increased by 164% from USD 1,092 billion up to Rp 2,883 billion. Debt to equity ratio increased from 0.3 in 2009 to up 0.7 in 2010.
•
Return on Equity (ROE) increased from 12.1% in 2009 up to 14.4% in 2010.
•
Return on Assets (ROA) increased from 8.9% in 2009 up to 9.0% in 2010.
•
Non Performing Loans (NPLs) dropped to 0.85% in 2010.
Pertumbuhan pembiayaan baru Perseroan tercatat pada semua transaksi pembiayaan yang menjadi kegiatan utama Perseroan : • Pembiayaan konsumen tumbuh 156% dari Rp 610 miliar di tahun 2009 menjadi sebesar Rp 1.560 miliar di tahun 2010, • Sewa pembiayaan tumbuh sebesar 85% dari Rp 365 miliar di tahun 2009 menjadi sebesar Rp 675 miliar di tahun 2010 dan, • Pembiayaan anjak piutang tumbuh 456% dari Rp 117 miliar di tahun 2009 menjadi sebesar Rp 648 miliar di tahun 2010.
The Company recorded growth of new financing products as follows:
SUMBER PENDANAAN Pertumbuhan pembiayaan baru Perseroan selain ditunjang oleh sumber pendanaan yang berasal dari modal sendiri, juga diperoleh dari pinjaman Bank, baik Bank Pemerintah, Bank Swasta Nasional maupun Bank Asing dalam bentuk kerjasama channelling dan pinjaman tetap dengan jangka waktu pinjaman yang telah diselaraskan dengan tenor pembiayaan dan diikuti dengan penawaran suku bunga tetap yang kompetitif sepanjang tenor pinjaman.
FUNDING RESOURCES Growth of the Company’s new financing is not only funded by its own capital, but it was funded by bank loans, either from Government banks, national private banks or foreign banks in the form of channeling cooperation and fixed loan period of loans that have been aligned with the financing tenor and followed by offering a competitive fixed-rate loan tenor.
Sebagai salah satu Perusahaan jasa Pembiayaan terdepan yang didukung penuh oleh Panin Bank sebagai pemegang saham mayoritas terutama dari sisi pendanaan merupakan salah satu keunggulan Perseroan untuk mendapatkan sumber pendanaan dalam menjaga kelangsungan usaha dan kondisi keuangan Perseroan.
As one of the leading financing companies that is fully supported by Bank Panin as the majority shareholder, especially in terms of funding, it is one of the Company ‘s advantages to conveniently obtain funding sources to maintain its continuity of operations and strong financial structure.
Selama tahun 2010, total pinjaman yang diperoleh Perseroan berjumlah Rp 1.105 miliar atau naik 341% dari tahun 2009.
During the year 2010, total loans obtained by the Company amounted to USD 1,105 billion, up 341% 2009.
• • •
Consumer financing grew by 156% from Rp 610 billion in 2009 up to Rp 1,560 billion in 2010, Lease financing grew by 85% from Rp 365 billion in 2009 up to Rp 675 billion in 2010 and, Factoring financing grew by 456% from Rp 117 billion in 2009 up to Rp 648 billion in 2010.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
24 11
PEMASARAN Untuk mendapatkan pembiayaan yang berkualitas, Perseroan menerapkan kebijakan strategi Pemasaran berdasarkan tingkat resiko dengan melakukan pemilihan segmen pelanggan dan jenis aset yang akan dibiayai.
MARKETING To obtain quality financing, the Company conducts a marketing policy and strategy in accordance with its risk level, as well as by carefully selecting customers and type of assets to be financed.
Kegiatan Pembiayaan konsumen lebih difokuskan ke ritel sektor usaha menengah keatas berupa kendaraan bekas yang masih memiliki pangsa pasar yang luas dan marjin bunga bersih yang cukup tinggi, dimana transaksi tersebut telah menghasilkan pendapatan sebesar Rp.137 miliar, meningkat 99% dari tahun 2009 dan telah memberikan kontribusi sebesar 34% dari total pendapatan Perusahaan.
Consumer financing activities are more focused to the middle and upper retail business, especially in the used cars sector , which still have a potentially large market, as well as encouragingly high net interest margin, where transactions reached Rp.137 billion, up 99% from 2009 and has contributed 34% of total company revenue.
Pada sewa pembiayaan, kegiatan lebih difokuskan ke korporasi sektor usaha transportasi, komoditas dan sumber daya alam berupa penyediaan alat alat berat baru yang umum digunakan dan memiliki nilai jual kembali yang tinggi. Pada tahun 2010 pendapatan sewa pembiayaan mencapai Rp 158 miliar meningkat 9% dari tahun 2009 dan memberikan kontribusi pendapatan sebesar 39% dari total pendapatan Perseroan. Kegiatan Pembiayaan anjak piutang dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan piutang/tagihan jangka pendek dari transaksi dalam negeri turut memberikan kontribusi sebesar 11% dari total pendapatan.
In lease financing, activities are more focused to the corporate business sector of transportation, commodities and natural resources, through financing purchases of new heavy equipments that have relatively high resale value. In 2010 lease revenues reached Rp 158 billion, increased 9% from 2009 and contributed 39% of total Company revenue. Factoring financing activities in the form of purchase and / or transfer of receivables of domestic short term transactions, contributed 11% of total revenue.
JARINGAN USAHA Dalam menjalankan kegiatan usahanya yang lebih difokuskan pada pembiayaan ke segmen retail atau perorangan, Perseroan telah menambah jaringan usahanya di wilayah yang masih potensial pangsa pasarnya dalam bentuk penambahan 5 kantor pemasaran untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memberikan pelayanan yang terbaik. Saat ini Perseroan telah memiliki 28 kantor cabang dan kantor pemasaran yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
BUSINESS NETWORK In conducting its business activities that are more focused on financing retail or individual segments, the Company expanded its business network in regions that have potential market development by adding five marketing offices to allow reaching more customers while also provide the Company’s best services. Currently the Company operates 28 branch and marketing offices spread in various regions throughout Indonesia.
SUMBER DAYA MANUSIA DAN TEKNOLOGI INFORMASI Di setiap kantor cabang dan kantor pemasaran, Perseroan di dukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas yang merupakan aset yang sangat penting bagi Perseroan. Jumlah karyawan dalam tahun 2010 telah mencapai 654 karyawan dari total 510 karyawan di tahun 2009.
HUMAN RESOURCES AND INFORMATION TECHNOLOGY Every branch and marketing office of the Company is supported by teams of qualified human resources which are the Company’s most valuable asset. The number of employees in 2010 reached 654 people, as compared to 510 employees in 2009.
Perseroan menyadari bahwa faktor sumber daya manusia dan informasi teknologi memegang peranan yang sangat penting untuk mencapai kinerja yang ditargetkan dan tetap dapat berkompetisi di pasar yang semakin ketat. Memberi pelayanan dengan solusi yang terbaik merupakan komitmen kami. Sumber daya manusia yang handal, profesional dan terlatih dengan integritas tinggi, merupakan ujung tombak keberhasilan Perseroan. Jaringan teknologi yang terintegrasi memungkinkan Perseroan untuk dapat memonitor seluruh aktivitas operasional kantor pusat dan kantor cabang serta kantor pemasaran setiap saat secara lansung sehingga berbagai tindakan strategis dapat diterapkan dengan data yang akurat dan terkini dalam upaya pengembangan kinerja Perseroan.
The Company realizes that human resources and information technology play a significant role in its attempt to achieve a well targeted performance and to improve its competency in an even fiercer competitive market. The Company is consistently committed to providing the best service and solution. Reliable, professional and well trained with high integrity human resources form the spearhead to achieve the Company’s successes. Integrated technology network ensures the Company to directly monitor all operational activities in headquarters, in branch and marketing offices, at any time. This allows the Company to take solid and effective strategic actions, because of accurate data assessment.
Untuk memberikan hasil yang optimal kepada pelanggan serta mitra kerja, Perseroan senantiasa berupaya untuk mengembangkan teknologi informasi serta memberikan berbagai macam program pelatihan dan pendidikan Sumber Daya Manusia serta terus meningkatkan kesejahteraan karyawannya.
In its attempt to provide optimal results to our customers and partners, the company consistently develop information technology, and also it provides various training and education programs for its Human Resources and continuously improves the welfare of its employees.
10 25
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
MENJAGA HUBUNGAN YANG KUAT DAN ERAT DENGAN MITRA USAHA DAN PELANGGAN Perseroan sangat menyadari bahwa hubungan yang kuat dan erat dengan mitra usaha dan pelanggan merupakan salah satu kunci kesuksesan Perseroan. Oleh karenanya Perseroan senantiasa berupaya menjaga hubungan baik dan meningkatkan kepercayaan, serta kepuasan baik untuk pelanggan maupun mitra usaha. Untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan, Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya. Dengan mitra kerja, Perseroan berkomitmen untuk menjaga kepercayaan yang diberikan dengan menunjukkan kemampuan finansial serta kredibilitas yang baik.
ESTABLISH A STRONG AND SOLID RELATIONSHIP WITH BUSINESS PARTNERS AND CUSTOMERS The Company believes that strong and solid relationship with business partners and customers is one determining key to the Company’s success. Therefore, the Company strives to continuously establish good relationship with our customers and business partners, as well as to improve their trust and satisfaction. To maintain good relations with our customers, the Company continuously strives to improve its quality service. With our business partners, the Company is committed to maintaining the trust given, by achieving a strong and credible financial structure.
Kondisi pasar yang terus berkembang di industri pembiayaan, menuntut produk dan layanan baru yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan solusi yang tepat sesuai harapan para pelanggan serta seluruh mitra kerja. Oleh karena itu, Perusahaan senantiasa berusaha melakukan pengembangan produk yang inovatif yang disesuaikan dengan kondisi pasar.
Developing market conditions in the financing industry requires new innovative products and services to meet the needs and to provide appropriate solutions in accordance with our partners’ and customers’ expectations. Therefore, the Company constantly attempts to develop innovative products, tailored to market conditions.
Untuk meningkatkan volume pembiayaan di sektor otomotif retail khususnya kendaraan bekas, Perseroan melakukan berbagai promosi dan pemasaran dengan melibatkan para mitra kerja yang telah menjalin kerjasama dan memiliki hubungan baik dengan Perseroan. Untuk pembiayaan di sektor non otomotif, Perseroan meningkatkan pemasaran melalui cross-selling produk pembiayaan alat alat berat kepada para nasabah dan mitra kerja yang memiliki diversifikasi bisnis khususnya ke industri pertambangan dan perkebunan.
To increase the volume of financing in the retail automotive sector, particularly in used vehicles, the Company conducts a variety of promotional and marketing programs, involving our partners. To finance the non-automotive sector, the Company expanded its marketing efforts through cross-selling financing products of heavy equipment to our customers and partners who have diversified businesses, especially in mining and plantation industries.
TATA KELOLA PERUSAHAAN Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan hal yang penting bagi Perseroan. Sebagai Perseroan yang telah go-publik sejak tahun 1990, kami selalu mengedepankan transparansi, tanggung jawab dan penerapan mekanisme kontrol yang efektif. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko untuk memastikan fungsi manajemen risiko yang sesuai ketentuan dan telah dikonsolidasi dengan Perusahaan Induk, PT Panin Bank Tbk sejak tahun 2008. Penerapan manajemen resiko yang prudent dan terus berkelanjutan mengikuti kondisi perkembangan industri pembiayaan dalam mengelola resiko yang dihadapi untuk tetap menjaga kondisi kesehatan Perseroan, telah berhasil dicapai Perseroan, diantaranya menurunnya rasio piutang bermasalah (NPL) meskipun jumlah portfolio piutang yang dikelola meningkat.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Implementation of Good Corporate Governance is of prime importance to the Company. As a public listed company since 1990, we have always given priority to transparency, responsibility and the implementation of effective control mechanism. In conducting its supervisory function, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and Risk Management Committee, to ensure appropriate risk management function that has been consolidated in the Parent Company, PT Panin Bank Tbk since 2008. The Company’s implementation of sustainably prudent risk management in accordance with the development of the financing industry has shown evident success in keeping the Company solid and healthy as reflected by the decrease of Non Performing Loans (NPL), even though its total receivables portfolio increased.
PENGHARGAAN Visi dan misi Perseroan untuk menjadi perusahaan multifinance terdepan membuahkan hasil yang menggembirakan. Penghargaan demi penghargaan diperoleh atas keberhasilan yang dicapai oleh Perseroan.
AWARDS The Company’s vision and mission to become a foremost multifinance company has shown heartwarming results. Various awards have been given to the Company.
Dalam tahun 2010, PT Clipan Finance Indonesia Tbk., memperoleh penghargaan sebagai:
In 2010, PT Clipan Finance Indonesia Tbk was bestowed the following awards:
Perusahaan Multifinance dengan predikat “Sangat Bagus” dari Majalah Info Bank.
Multifinance Company with ‘Excellent’ recognition”, from Info Bank Magazine.
Perusahaan Multifinance dengan predikat “Sangat Bagus” selama 5 tahun berturut-turut versi Majalah Info Bank.
Multifinance Company with ”Excellent recognition” from Info Bank Magazines for 5 years since 2005-2009.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
26 11
Atas nama Direksi On behalf of the Board of Directors,
Gita Puspa Kirana Darmawan Direktur Utama President Director
27
Annual Report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS Kiri ke Kanan Left to Right : Parmanto Adhi Tjahjono, Gita Puspa Kirana Darmawan, Suhendra SE
annual report PT Clipan Finance Indonesia Tbk
11
Penghargaan Awards
2001, 2002 & 2003
Perusahaan multifinance terbaik dalam bentuk Investor Award pada tahun 2001, 2002 dan 2003 dari Majalah Investor, FEUI, dan Prasetio Utomo.
The Best Listed Company in Multifinance in the form of Investor Award in 2001, 2002 and 2003 from Investor Magazine, FEUI and Prasetio Utomo
2005 Pada tahun 2005 terpilih sebagai salah satu Emiten Terbaik sektor multifinance versi Majalah Investor.
In 2005, the Company was selected as one of the Best Public Companies in 2005 from Investor Magazine.
2005, 2006 & 2007 Penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan kembali diperoleh berturut-turut pada tahun 2005 dan 2006 dari Majalah Info Bank.
In 2005 and 2006, the Company received an award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial Performance.
Mendapatkan penghargaan “25 Years Establishment or More Award” dari APPI pada tahun 2007.
In 2007, the Company received an award “25 Years Establishment or More Award” from APPI.
2007
10 29
Pada tahun 2007, mendapat penghargaan dari Majalah Investor sebagai salah satu perusahaan penerbit obligasi terbaik.
In 2007, the Company received award from Investor Magazine as one of the best bond issuers.
Penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan pada tahun 2007 dari Majalah Info Bank.
In 2007, the Company received award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial Performance.
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
2007 & 2008 Mendapat ranking tertinggi di sektor pembiayaan diantara perusahaan publik lainnya untuk tahun 2007 dan 2008 dari Majalah Investor.
In 2007 and 2008, the Company obtained highest ranking in financing business among other public companies from Investor Magazine.
2009 Penghargaan sebagai Perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan pada tahun 2009 dari Majalah Info Bank.
In 2009, the Company received an award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial performance.
Pada tahun 2009, Mendapat Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat sangat bagus selama 5 tahun berturut-turut versi Majalah Info Bank.
In 2009, the Company received award from Info Bank Magazine as one of the best multifinance company for 5 years since 2004- 2008.
2010 Penghargaan sebagai perusahaan dengan kategori sangat bagus berdasarkan kinerja keuangan pada tahun 2010 dari Majalah Info Bank.
In 2010, the Company received an award from Info Bank Magazine as company with Outstanding Financial performance.
Penghargaan sebagai “Perusahaan Multifinance Terbaik tahun 2010” untuk kategori aset Rp 1 triliun – Rp 2 triliun dari Majalah Investor.
The Company received 'the 2010 Best Multifinance Company' award, in the Rp1trillion to Rp2 trillion category from Majalah Investor magazine.
Penghargaan dari APPI sebagai “Juara III Perusahaan Multifinance Terbaik 2010” untuk kategori aset diatas Rp 500 miliar.
The Company received an APPI award as ' 2010 #3 Best Multifinance Company' in the Rp500 billion category.
Penghargaan sebagai perusahaan multifinance dengan predikat sangat bagus selama 5 tahun berturut-turut versi Majalah Info Bank.
The Company received award from Info Bank Magazine as one of the best multifinance company for 5 years since 2005-2009.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
30 11
Peristiwa Sepanjang Tahun 2010 Events During The Year 2010
10 31
Rapat Kerja Nasional Manajemen dan Pimpinan Cabang di Hotel Imperial Karawaci National Convention Of Management and Branch Managers in Imperial Hotel Karawaci
Memperoleh tambahan fasilitas kredit dari Bank Panin Received additional loan facility from Panin Bank .
Memperoleh tambahan fasilitas kredit dari Bank BCA Obtained additional loan facility from BCA
Pembukaan Kantor Pemasaran Jakarta Selatan The official opening of Marketing Office in South Jakarta.
Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Hana Obtained loan facility from Hana Bank
Januari
April
Mei
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa di Gedung Bank Panin Jakarta The Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders was held at the Panin Bank Jakarta
Memperoleh fasilitas kredit dari Bank ICBC Obtained loan facility from ICBC Bank
Memperoleh tambahan fasilitas kredit dari Bank Panin Obtained additional loan facility from Panin Bank
Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Permata Obtained loan facility from Permata Bank
Memperoleh tambahan fasilitas kredit dari Bank BCA Obtained additional loan facility from BCA
Juni
Juli
Oktober
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
Memperoleh fasilitas kredit dari Bank BNI Obtained loan facility from BNI Memperoleh tambahan fasilitas kredit dari Bank ICBC Obtained additional loan facility from ICBC Bank Pembukaan Kantor Pemasaran Jakarta Timur, Serang dan Karawang Opening of the sales offices in East Jakarta, Serang and Karawang
Memperoleh tambahan fasilitas kredit dari Bank Panin Obtained additional loan facility from Panin Bank
November
Memperoleh fasilitas kredit dari Bank CIMB Niaga Obtained loan facility from CIMB Niaga Bank
Pembukaan Kantor Pemasaran Sukabumi Opening of the sales office in Sukabumi Memperoleh fasilitas kredit dari Bank International Indonesia Obtained loan facility from Bank International Indonesia
Desember Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
32 11
Sumber Daya Manusia Human Resources
PT Clipan Finance Indonesia Tbk.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
34
Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Resources Overview
Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan aset terpenting yang dimiliki untuk mencapai visi dan misinya. Untuk itu sangat penting kepada setiap karyawan ditanamkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai perusahaan dalam lingkungan kerja. Bekerja dengan Integritas tinggi, melayani dengan Profesionalisme, berpikir Inovatif untuk mencapai Kepuasan nasabah.
The Company is fully aware that its people are the most important asset it has for achieving its vision and mission. Therefore, it is very critical that the understanding and application of the Company’s values in the work environment are instilled in each and every employee. Working with a high integrity, serving with professionalism, and thinking innovatively are all equally vital aspects that determine the eventual satisfaction level of customers.
Kunci keberhasilan pengelolaan sumber daya manusia pada Perseroan adalah kemampuan untuk menempatkan staf yang tepat pada jenis pekerjaan yang tepat. Perseroan secara konsisten memperhatikan pengembangan kapasitas karyawan dalam bidang pekerjaannya yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan karyawan untuk menanamkan rasa memiliki dan semangat untuk berprestasi lebih baik. Jenjang karir yang jelas disediakan bagi setiap karyawan yang berkualitas dan berprestasi.
The key to the success of human resources management at the Company has been the ability to assign the right staff to the right type of work. The Company consistently pays considerable attention to the capacity building of its employees in their respective fields of work, which is coupled with the improvement of the welfare of its employees. These are carried out to instill a sense of belonging and the spirit to do better in all employees. Clear career paths are openly offered to each employee that has exhibited their excellence and personal quality.
REKRUTMEN DAN PELATIHAN Hingga akhir tahun 2010, jumlah karyawan Perseroan mencapai 654 karyawan, bertambah sebanyak 144 karyawan dibandingkan jumlah karyawan pada tahun 2009 sebesar 510 karyawan. Kenaikan jumlah karyawan tersebut sejalan dengan adanya pembukaan beberapa kantor pemasaran dan pertumbuhan jumlah pembiayaan di tahun 2010.
RECRUITMENT AND TRAINING As of the end of 2010, the number of employees in the Company is 654, an increase of 144 employees from 510 employees in 2009. The increase in the number of employees is in line with the opening of several sales offices and the increase in the total value of financing in 2010.
Proses perekrutan karyawan dilakukan secara selektif di kantor pusat dan di cabang masing-masing dengan pengawasan dari kantor pusat dengan melalui berbagai media seperti pemasangan lowongan iklan surat kabar lokal maupun nasional, partisipasi acara job fair, melalui situs web, dan program Employee-Get-Employee. Untuk area Jabodetabek, proses perekrutan dilakukan oleh kantor pusat. Selain itu Perseroan juga menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan yang bergerak dibidang human resources untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas.
New employees are selectively recruited at the head office and at each branch under supervision from the head office through various media, such as job vacancy advertisements published in regional and national newspapers, participation in job fairs, website, and the Employee-Get-Employee program. For the Greater Jakarta area, the recruitment processes are conducted at and by the head office. The Company has also formed partnerships with several companies in the field of human resources to recruit qualified people that are suited for the positions being offered.
Jumlah Karyawan
Menurut Jenjang Usia
Total Number of Employees
By Age 350
300
100
50
2010
251 229 196
150
2009
325
250
500
2008
202
116 91
10 35
182
252
313
381
510
654
2005
2006
2007
2008
2009
2010
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
57
59 5
20-29
30-39
40-49
3 50-59
8
1
1 >59
1
Menurut Jenjang Pendidikan By Level of Education
Sarjana (S2,S3) Sarjana (S1) Akademi, D3 Non Akademi Jumlah
2005
2006
2007
2008
2009
2010
6 123 35 18 182
7 175 50 20 252
6 225 30 52 313
5 270 41 65 381
5 310 97 98 510
8 391 111 144 654
2005
2006
2007
2008
2009
2010
3 2 16
2 3 20
2 2 18
2 2 18
2 3 31
3 3 50
2 5 61 93 182
7 3 80 137 252
13 7 106 165 313
13 6 132 208 381
9 52 371 42 510
9 73 466 50 654
Postgraduate Degree Bachelor’s Degree Diploma Non-Diploma Total
Menurut Jenjang Manajemen By Managerial Level
Direksi EVP Manager (GM,SM,M) Asisten Manager Senior Staff Staff Lain-lain Jumlah
Directors EVP Manager (GM,SM,M) Assistant Manager Senior Officer Officer Others Total
Produktifitas Tenaga Kerja Employee Productivity
Karyawan Kantor Cabang/Kantor Pemasaran Karyawan/Cabang & Kantor Pemasaran Nilai Pembiayaan Baru/ Rata-rata Karyawan (Rp Juta) Kontrak Baru/Rata-rata Karyawan
2010
2009
Change Perubahan
654 28 23.4 4,953
510 23 22.2 2,450
28.2% 21.7% 5.3% 102.2%
26.2
15.5
69.3%
Employees Branch/Sales Offices Employees of Branch/Sales Offices Value of New Financing/ Average per Employee (Rp million) New Contracts/Average per Employee
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN Perseroan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan motivasi kepada seluruh karyawan untuk meningkatkan kemampuannya baik kemampuan teknis maupun kemampuan manajerial. Pengembangan SDM dilakukan secara konsisten dengan memberikan pelatihanpelatihan internal maupun eksternal secara intensif, untuk meningkatkan kemampuan karyawan sehingga tingkat produktivitas dan profesionalisme karyawan semakin meningkat.
TRAINING AND DEVELOPMENT The Company has a strong commitment to motivate all its employees to enhance their skills, both technical and managerial. The development of human resources is carried out consistently by providing intensive internal and external trainings, to enhance the ability of its employees so that their level of productivity and professionalism can be continuously improved.
Pelatihan dan pengembangan dilakukan secara reguler dan diberikan kepada karyawan menurut kebutuhannya.
These training and development sessions are conducted on a regular basis and are provided to the employees according to their respective needs.
Jenis pelatihan yang diberikan antara lain: marketing, credit analyst, operation, collection dan bidang lainnya.
The types of training which the Company provides to its employees include: marketing, credit analyst, operations, collection, and other fields.
Pelatihan dan pengembangan dapat digolongkan dalam 2 bagian: • Pelatihan internal, dilakukan di kantor pusat atau kantor cabang masing-masing. Pelatihan dibawakan oleh karyawan senior kepada staf. Pelatihan internal juga dapat dilakukan dengan mengundang trainer dari luar Perseroan. • Pelatihan eksternal, dilakukan dengan mengirimkan karyawan pada training yang dilakukan oleh APPI, IAI dan lembaga lainnya.
Training and development can be classified into 2 types: • Internal training, carried out at the head office or branch offices. Internal trainings are delivered by senior employees to the staff in training. Internal trainings can also be conducted by inviting trainers from outside the Company. • External training, carried out by sending employees to participate in trainings conducted by APPI, IAI, and other institutions.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
36 11
KESEJAHTERAAN KARYAWAN Perseroan sangat yakin bahwa perhatian penuh terhadap kesejahteraan karyawan berdampak pada peningkatan produktivitas. Berikut ini adalah program kompensasi dan kesejahteraan yang disiapkan untuk karyawan antara lain:
EMPLOYEE BENEFITS The Company is very confident that full attention to the welfare of employees brings a significant impact on increasing productivity. Below are among the compensation and welfare programs in place for the Company’s employees:
GAJI Struktur gaji bagi karyawan didasarkan pada pangkat masing-masing karyawan dan prestasi yang telah dicapai serta kontribusi karyawan kepada Perseroan. Prestasi karyawan diukur dari beberapa faktor yaitu: (i) prestasi individu, (ii) prestasi tim, (iii) prestasi cabang dan (iv) prestasi Perseroan. Perseroan menggunakan standar penetapan upah minimum yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai acuan penetapan gaji. Selain itu faktor lain yang dianggap penting dalam penyesuaian gaji adalah keadaan perekonomian saat itu, sehingga karyawan dapat memperoleh kehidupan yang layak.
SALARY Employee salary is calculated based on rank as well as personal achievements and contributions of each employee to the Company. An employee’s achievement is measured by several factors: (i) individual performance, (ii) the achievement of the team of which the employee is part of, (iii) the performance of the branch in which the employee works, and (iv) the overall achievement of the Company. The Company applies the minimum wage standards established by the Government as a reference for determining salaries. In addition, another factors considered important in the calculation of salary adjustments is the general state of the economy at the time, so that all the Company’s employees can earn a decent livelihood.
FASILITAS DAN TUNJANGAN Berikut ini merupakan fasilitas dan tunjangan yang diberikan kepada karyawan: • Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) yang meliputi: • Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Tunjangan Kematian (TK). • Tunjangan perumahan dan tunjangan penempatan bagi karyawan yang ditempatkan di kota lain di luar domisili. • Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan yang diberikan setahun sekali. • Penggantian pengobatan dan rumah sakit untuk karyawan dan anggota keluarganya. • Fasilitas kepemilikan mobil.
PERKS AND BENEFITS The following list of perks and benefits are provided to employees:
PENGHARGAAN UNTUK KINERJA TERBAIK Perseroan sangat menghargai usaha setiap karyawan untuk mencapai prestasi di bidang masing-masing. Untuk karyawan-karyawan berprestasi tersebut Perseroan memberikan penghargaan antara lain dalam bentuk promosi ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
AWARD FOR BEST PERFORMANCE The Company highly appreciates the effort of its every employee to achieve the highest in their respective fields. For those high-performing employees, the Company bestows awards, among others, in the form of promotion.
Selain itu juga terdapat beberapa program penghargaan yang diberikan secara rutin setiap tahun antara lain: • Karyawan Marketing Terbaik • Kantor Cabang dengan Performa Terbaik
In addition, there are several routine programs each year, including:
Secara konsisten Perseroan berusaha menciptakan iklim kompetisi yang sehat baik secara individu, kelompok/divisi/cabang, sehingga karyawan dapat mengembangkan potensi yang maksimal dan menghasilkan performa kerja terbaik.
The Company consistently strives to create a climate of healthy competition, both for the individual, groups, divisions, and branches, so that employees can develop their maximum potential and yield their best performance for the Company.
37
Annual Report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
• Jamsostek (Social Security), including: • Work-Related Accident Assurance, Pension Fund, Death Benefit. • Housing allowances and placement benefits for employees who are stationed in other cities outside of their original domicile. • Allowances for Religious Events for employees, given once a year. • Reimbursement of costs of treatment and hospitalization for employees and their family members. • Car ownership program.
• •
Best Marketing Employee Award Best-Performing Branch Office Award
Penghargaan untuk Cabang Terbaik
Training Karyawan
Penghargaan untuk Karyawan Marketing Terbaik
annual report PT Clipan Finance Indonesia Tbk
11
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Mu'min Ali Gunawan Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 1991. Lahir pada tahun 1939. Beliau adalah salah seorang Pendiri dan Pemegang Saham dari tiga bank yang digabung dan merupakan cikal bakal Panin Bank yang didirikan pada tahun 1971. Saat ini beliau menjabat sebagai Penasehat PT Panin Bank Tbk, Presiden Komisaris PT Panin Insurance Tbk, Presiden Komisaris PT Panin Life Tbk dan Komisaris Utama PT Clipan Finance Indonesia Tbk.
The Company’s President Comissioner since 1991. Born in 1939, he is one of the founder and shareholder of three banks that merged into Panin Bank, established in 1971. Currently, Mr. Mu’Min Ali Gunawan is also an advisor at PT Panin Bank, Tbk, President Commissioner at PT Panin Insurance, Tbk, President Commissioner at PT Panin Life, Tbk and President Commissioner of PT Clipan Finance Indonesia, Tbk
Roosniati Salihin Komisaris Commissioner Warga Negara Indonesia. Pendidikan sastra Bahasa Inggris di UCLA, Amerika (1965-1968) dan di Sophia University, Tokyo (1968-1970) serta mengikuti pendidikan di Tokyo Business School jurusan Manajemen (1970-1971). Bergabung dengan Panin Bank pada tahun 1971 dan menjabat sebagai Direktur Panin Bank (1991). Menjabat sebagai Komisaris di berbagai afiliasi Perusahaan : Westpac Panin Bank (1991-1993), ANZ Panin Bank (1993-2000), DKB Panin Finance Ltd (19912000) dan Schroder Investment Management Indonesia Ltd. (1994-2000). Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Panin Bank sejak tahun 1997. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 29 Juni 2007.
Indonesian citizen. Mrs. Roosniati Salihin graduated in English Literature from UCLA, USA (1965-1968) and also from Sophia University, Japan (1968-1970) as well as took management courses in Tokyo Business School (1970-1971). Joined Panin Bank in 1971 and served as Director at Panin Bank in 1991. She is also commisioner in many affiliated companies: Westpac Panin Bank (1991-1993), ANZ Panin Bank (1993-2000), DKB Panin Finance Ltd (1991-2000) dan Schroder Investment Management Indonesia Ltd. (1994-2000). She has been appointed Vice President Director at Panin Bank since 1997. She has been appointed as the Company‘s Commissioner since June 29, 2007.
Suwirjo Josowidjojo Komisaris Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1960. Bachelor of Science-Finance di University of San Fransisco, Amerika (lulus 1981). Bergabung dengan Panin Bank pada tahun 1982, menjabat sebagai Komisaris PT Panin Overseas Finance (1994-1998), Direktur PT Panin Insurance Tbk (1986-2000), Komisaris PT Asuransi MAIPARK Indonesia (2004-2006). Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Panin Bank (sejak 1994), Presiden Direktur PT Panin Insurance Tbk (sejak 2000), Wakil Presiden Komisaris PT Panin Life Tbk (sejak 2003). Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 30 Juni 2008.
10 39
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
Indonesian citizen, born in Jakarta 1960. Mr. Suwirjo Josowidjojo obtained his Bachelor of Science-finance degree from University of San Francisco, USA in 1981. He joined Panin Bank in 1982. Prior to that, he was Commissioner at PT Panin Overseas Finance (1994-1998), Director at PT Panin Insurance Tbk (1986-2000), Commissioner at PT Asuransi MAIPARK Indonesia (2004-2006). Currently, Mr. Suwirjo has been Comissioner at Panin Bank since 1994, President Director at PT Panin Insurance, Tbk since 2000, Vice President Commissioner at PT Panin Life, Tbk since 2003. He has been assigned as the Company’s Commissioner since June 30, 2008.
Veronika Lindawati Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir di Sei Pinyuh tahun 1966, memulai karir pada Kantor Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko & Sanjaya sejak tahun 1989-1992. Kemudian bergabung di PT Bank Panin Tbk pada tahun 1995-1997. Diangkat sebagai Komisaris Independen terhitung sejak tanggal 29 Juni 2007.
Indonesian citizen. Born in Sei Pinyuh in 1966, she started her career in Public Accountant Office of Prasetio, Sarwoko & Sanjaya in 1989-1992. Ms. Veronika Lindawati joined PT Bank Panin, Tbk in 1995-1997. She has been appointed as Independent Commissioner since June 29, 2007.
Lukman Abdullah Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1949. Sarjana Akuntansi Universitas Indonesia. Auditor pada KAP Drs. Utomo Mulia & Co (1973-1979). Auditor pada KAP Capelle Tuanakotta & Co (1980-1990). Partner KAP Drs. Hans Tuanakotta & Mustofa (1991-2002). Menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Asuransi Ramayana Tbk (2004-2008). Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 30 Juni 2009.
Indonesian citizen. Born in Jakarta in 1949. Bachelor in Accountancy, University of Indonesia. Auditor at KAP Drs Utomo Mulia & Co (1973-1979). Auditor at KAP Capelle Tuanakotta & Co (1980-1990). Partner at KAP Drs. Hans Tuanakotta & Mustofa (1991-2002). He has been appointed as Audit Committee at PT Asuransi Ramayana Tbk (2004-2008). He has been appointed as Independent Commissioner since 30 June 2009.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
40 11
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Gita Puspa Kirana Darmawan Direktur Utama President Director Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1965, memulai karir di bidang akuntansi di Seabridge Australia Pty Ltd (Sidney) pada tahun 1988 dan di PT Tebolay Consultancy Services (Jakarta). Pada bulan Mei 1991 bergabung dengan Perseroan sebagai Senior Akuntan. Diangkat sebagai Manajer Akuntansi pada tahun 1994 dan sebagai Senior Manager Akuntansi pada tahun 1996. Menjabat sebagai Direktur sejak bulan Mei 2000 dan menjadi Direktur Utama sejak tahun 2003.
Indonesian citizen, born in Jakarta in 1965. Ms. Gita Puspa Kirana Darmawan started her accounting career in Seabridge Australia Pty Ltd (Sydney) on 1988 and in PT Tebolay Consultancy Services in Jakarta. In May 1991, she joined the Company as senior accountant. She was appointed as accounting manager in 1994 and was promoted to senior manager level in 1996. Ms. Gita Puspa Kirana Darmawan was been elected Director since May 2000 and has been the Company’s President Director since 2003.
Suhendra SE Direktur Director Warga Negara Indonesia, lahir di Sei Purun tahun 1971. Sarjana Manajemen Universitas Satya Wacana, Salatiga. Memulai karir sebagai Auditor pada KAP Budidarmodjo & Rekan, Semarang tahun 1996 kemudian bergabung dengan PT Astra Sedaya Finance (Astra Credit Companies) sejak November 1996 – Maret 2003 dengan jabatan terakhir sebagai Cash Management Manager di Divisi Treasury. Bergabung dengan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (Columbia Group) sejak April 2003 – Juni 2007 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan Columbia Group. Bergabung dengan PT Tunas Financindo Sarana (Tunas Ridean Tbk Group) sejak Juli 2007 – Sept 2008 dengan jabatan terakhir sebagai Vice President Marketing & AR Direktorat. Bergabung dengan Perseroan Oktober 2008 sebagai Executive Vice President. Diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak 30 Juni 2009.
Indonesian citizen, born in Pontianak in 1971. Bachelor in Management, Univercity of Satya Wacana, Salatiga. Started his career as an Auditor at KAP Budidarmodjo & Rekan, Semarang (May – Oct 1996). He joined PT Astra Sedaya Finance & Astra Credit Companies since Nov 1996 – Mar 2003 with last position as Treasury Manager. He joined PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (Columbia Group) since Apr 2003 – Jun 2007 with last position as Finance Director. He joined PT Tunas Financindo Sarana (Tunas Ridean Tbk Group) since Jul 2007 – Sept 2008 with last position as Vice President Marketing & AR Division. He joined the Company October 2008 as Executive Vice President Marketing Division and has been elected as Company‘s Director since 30 June 2009.
Parmanto Adhi Tjahjono Direktur Director Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1963. Sarjana Geologi Universitas Trisakti, Jakarta. Memulai karir sebagai Wellsite Geologis pada PT Stanvac Indonesia tahun 1989-1990, kemudian bergabung dengan PT Astra Sedaya Finance (Astra Credit Companies) tahun 1991–2003 dengan jabatan terakhir sebagai Branch Manager. Bergabung dengan PT Bank Permata tahun 2003-2004 dengan jabatan terakhir sebagai Portfolio dan Deliquency Control Manager. Bergabung dengan PT Adira Dinamika Multi Finance pada tahun 2004-2005 dengan jabatan terakhir Remedial dan Inventory Department Head. Bergabung dengan PT BCA Finance tahun 2005-2010, dengan jabatan terakhir sebagai Collection Division Head. Bergabung dengan Perseroan Februari 2010 sebagai Executive Vice President. Diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak 30 Juni 2010.
10
annual 41 report Annual PT Clipan ReportFinance 2010 . PT Indonesia Clipan Finance Tbk Indonesia Tbk
Indonesian citizen, born in Surabaya in 1963. Bachelor in Geologist, Univercity of Trisakti, Jakarta. Started his career as an Wellsite Geologist at PT Stanvac Indonesia (1989-1990). He joined PT Astra Sedaya Finance & Astra Credit Companies since 1991–2003 with last position as Branch Manager. He joined PT Bank Permata 2003-2004, with last position as Portfolio and Deliquency Control Manager. He joined PT Adira Dinamika Multi Finance 2004–2005 with last position as Remedial and Inventory Department Head. He Joined PT BCA Finance 2005-2010 with last position as Collection Division Head. He joined the Company February 2010 as Executive Vice President Collection Division and has been elected as Company‘s Director since 30 June 2010.
MANAJEMEN/MANAGEMENT Kiri ke Kanan Left to Right : Dwijanto, Suhendra SE, Parmanto Adhi Tjahjono, Gita Puspa Kirana Darmawan, Engelbert Rorong Yr, Gilbert Napitupulu
Tim Manajer / Managers Team
Laporan Tahunan 2010 annual . PT report Clipan PT Finance ClipanIndonesia Finance Indonesia Tbk Tbk 42
11
Tinjauan Bisnis Business Overview
PT Clipan Finance Indonesia Tbk.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
44
Produk - Produk Kami Our Products
Sejalan dengan kegiatan utamanya, Clipan Finance memberikan jasa sebagai berikut: • Pembiayaan Konsumen untuk pengadaan mobil bekas dan mobil baru, • Sewa Pembiayaan untuk pengadaan barang modal seperti alat-alat berat, kendaraan bermotor, tongkang, tug boat dan mesin produksi, • Anjak Piutang yang lebih difokuskan pada kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam negeri.
In line with its main business activities, Clipan Finance provides the following services: • Consumer Financing for the procurement of secondhand cars and new cars, • Lease Financing for procurement of capital goods, such as heavy equipment, motor vehicles, barges, tug boats, and manufacturing machineries, • Factoring, focused more on financing of purchases and/or transfers and management of short-term bills or receivables of companies from domestic trade transactions.
PEMBIAYAAN KONSUMEN Fokus utama pembiayaan pada tahun 2010 adalah pembiayaan konsumen di mana Perseroan menyediakan pembiayaan mobil khususnya mobil bekas bagi konsumen dari showroom-showroom dan dealer mobil dengan periode pinjaman antara satu hingga empat tahun dengan suku bunga tetap.
CONSUMER FINANCING The main focus in 2010 was consumer financing in which the Company provided car financing, especially secondhand cars for customers at showrooms and dealers, with a fixed-rate loan period of between one to four years.
Pada tahun 2010, jumlah pembiayaan konsumen baru mencapai Rp 1.560 miliar atau tumbuh sangat signifikan yaitu 156% dibandingkan tahun 2009. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 54% dari total pembiayaan selama tahun 2010.
In 2010, the value of new consumer financing reached Rp 1,560 billion, or grew very significantly by 156% compared to that in 2009. This amount contributed 54% to the total financing value in 2010.
SEWA PEMBIAYAAN Sewa Pembiayaan merupakan produk pembiayaan berupa barang modal khususnya alat-alat berat. Sektor yang menjadi fokus pembiayaan Perusahaan adalah sektor pertambangan dan perkebunan.
LEASE FINANCING Lease Financing is a form of financing of capital goods, especially heavy equipment. The main sectors for this type of financing are mining and plantation.
10 45
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
Pada tahun 2010, jumlah sewa pembiayaan mencapai Rp 675 miliar atau tumbuh sebesar 85% dibandingkan tahun 2009. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 23% dari total pembiayaan selama tahun 2010.
In 2010, the value of lease financing amounted to Rp 675 billion, or grew 85% from the value in 2009. This amount contributed 23% to the total financing value in 2010.
ANJAK PIUTANG Pada tahun 2010, jumlah pembiayaan anjak piutang mencapai Rp 648 miliar atau tumbuh sebesar 456% dibandingkan tahun 2009. Jumlah tersebut memberikan kontribusi sebesar 22% dari total pembiayaan selama tahun 2010.
FACTORING In 2010, the value of factoring reached Rp 648 billion or grew 456% from the value in 2009. This amount accounted for 22% of the total financing value in 2010.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
46 11
Kinerja Operasional Operasional Performance
Sebagai perusahaan jasa pembiayaan yang telah beroperasi lebih dari 28 tahun di Indonesia, Clipan Finance menyadari pentingnya komitmen untuk meningkatkan dan memperbaharui semangat serta budaya pelayanan dari seluruh jajaran di Perseroan secara berkelanjutan kepada seluruh nasabah.
After 28 years of providing finacial services, Clipan Finance is fully committed to improve and upgrade its services both in spirit and in work ethics. This is aplicable to all customers.
Secara konsisten dan terarah Perseroan meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat di pasar. Salah satu hal yang dilakukan untuk menghadapi perubahan iklim bisnis yang cepat tersebut dengan melakukan pembaharuan sistem operasional yang lebih efektif dan efisien. Kesadaran ini terus ditanamkan kepada seluruh divisi dan jajaran yang ada di Perseroan, sehingga diperoleh dukungan penuh dan semangat yang positif untuk terus maju dan memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen dan juga pihak yang terkait lainnya. Pelatihan yang intensif kepada sumber daya manusia yang dimiliki dan pembaharuan pada sistem teknologi informasi yang mendukung operasional Perusahaan terus dilakukan sehingga Perseroan mampu mencapai visi dan misinya.
In a consistent and directed manner, the Company enhanced its ability to face an increasingly more intense competition in the market. One of the efforts done by the Company to deal with the rapidly changing business climate was by introducing reforms to create more effective and efficient operational systems. This awareness has been constantly inculcated in the mindset of the Company’s employees across all divisions and ranks, in order to obtain full support and a positive spirit to march forward and provide maximum satisfaction to customers and all stakeholders. Intensive training for our employees and continuous improvements in our information technology systems that support our business operations have been carried out in such a way that strengthens the Company’s ability to achieve its vision and accomplish its mission.
10 47
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
Beberapa program yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan adalah sebagai berikut: • Bekerjasama dengan Bank Panin sebagai induk Perseroan untuk mengadakan fasilitas Payment Point yang bertujuan untuk memudahkan para konsumen untuk melakukan pembayaran angsuran. Jaringan sistem Bank Panin tergabung dalam ATM Bersama, sehingga konsumen yang telah memiliki rekening yang termasuk dalam jaringan tersebut cukup membayar angsuran melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dengan Nomor Rekening Virtual. • Fasilitas SMS sebagai sarana komunikasi dua arah antara Perusahaan dengan para konsumen dan sebaliknya. Perseroan dapat mengadakan pemberitahuan mengenai program-program terbaru, reminder tanggal jatuh tempo angsuran konsumen, reminder perpanjangan STNK konsumen hingga ucapan selamat ulang tahun ke konsumen. • Situs web (www.clipan.co.id) senantiasa diperbaharui dan memungkinkan konsumen dan masyarakat mempelajari tentang program-program promosi terbaru serta jasa layanan pembiayaan yang ditawarkan Perseroan.
Some programs have been undertaken in order to improve the quality of the Company’s services. These are: • Collaboration with Panin Bank as the parent company to provide Payment Point facilities aimed to facilitate customers in fulfilling their installment obligations. Panin Bank’s system is a part of the ATM Bersama’s network, therefore customers with an account served by the network may simply pay the installments through an ATM with their Virtual Account Number. • SMS facility as a means of two-way communication between the Company and its customers. The Company can issue notices about the latest programs, remind the customers about their installments’ due dates, remind the customers about their vehicle registration renewal, and also send birthday greetings to customers. • Website (www.clipan.co.id) is constantly updated and allows customers and communities to learn about the latest promotional programs and financing services offered by the Company.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
48 11
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
PT Clipan Finance Indonesia Tbk.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
50
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Clipan Finance Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kinerja korporasi dan bertanggung jawab untuk selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para pemangku kepentingan untuk melaksanakan bisnis dengan berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Clipan Finance Indonesia is committed to improve corporate performance and to consistently maintain the trust given by our stakeholders to conduct business in compliance with the principles of Good Corporate Governance.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan pada Clipan Finance Indonesia di dorong oleh semangat untuk menjadi perusahaan multifinance terbaik yang dapat memberikan solusi terbaik bagi setiap pelanggan, melalui praktik bisnis yang profesional yang menerapkan nilai-nilai Perseroan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan mampu bersaing secara sehat dengan perusahaan sejenis. Perseroan senantiasa menjunjung tinggi kode etik dan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan disiplin tinggi dalam menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari serta berupaya secara terus menerus untuk menumbuhkan penerapan tersebut sebagai nilai dan budaya yang melekat dikalangan karyawan dimana setiap karyawan harus memiliki sikap mental yang mencerminkan jiwa kewirausahaan dalam bersikap dan bertindak dalam menjalankan aktifitasnya yaitu : disiplin, dapat bekerjasama, mempunyai motivasi yang tinggi, profesional, memiliki integriti yang baik, mampu mengantisipasi resiko, inovatif, mampu menjadi pemimpin yang handal dan bertanggung jawab, serta berorientasi pada kepuasan nasabah.
Implementation of Good Corporate Governance in Clipan Finance Indonesia is spirited by the vision to become the best multifinance company that is able to give the best solution to its customers, through professional business practices that implement Company values to achieve continuous growth, and capable to fairly compete with our competitors. The Company is steadfastly holding ethical codes and implementing with firm discipline the principles of Good Corporate Governance in conducting its daily activities, as well as to continuously develop the implementation into values and culture embedded in each employee's conscience, where each employee is expected to have a mental attitude that reflects a businessman's attitude in conducting its activities, i.e. discipline in teamwork, highly motivated, professional, owns solid integrity, able to anticipate risks, innovative, capable to be a dependable and responsible leader, as well as customer satisfaction oriented.
Pelaksanaan tata kelola perusahaan dimulai dari pimpinan tertinggi yaitu Dewan Komisaris dan Direksi dan diteruskan kepada seluruh karyawan Perseroan sehingga tercipta kepercayaan yang tinggi dari pemegang saham, pelanggan, karyawan dan semua pihak yang memiliki hubungan usaha dengan Perseroan.
Implementation of Good Corporate Governance starts from the Board of Commissioners and Directors, down to the entire Company's employees, to create deep trust for our shareholders.
Penyusunan kerangka kerja tata kelola perusahaan berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan Pemerintah (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, disingkat Bapepam-LK, dan Bursa Efek Indonesia). Perseroan berkomitmen untuk selalu menerapkan praktik-praktik berusaha yang baik.
Preparation of the Company's good governance framework was guided by the principles of Good Corporate Governance in compliance with government regulation (Capital Market Supervisory Board and Financial Institution, Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange). The Company is committed to consistently implement good and fair business practices.
Perseroan selalu mengikuti peraturan perundang-undangan yang ada dan meningkatkan kualitas keterbukaannya kepada publik secara berkala, hal ini sesuai dengan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik. Rapat-rapat seperti Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komite-komite yang dibutuhkan seperti Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko telah dibentuk dan berjalan sesuai dengan fungsinya.
The Company constantly conducts its activities in compliance with stipulated laws and regulation, and at the same time, it improves its periodical transparency to the public. This is in line with implementation of Good Corporate Governance. Meetings such as General Shareholders Meeting, Meetings of the Boards of Commissioners and Directors are organized and conducted in compliance with stipulated regulations.
10 51
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham merupakan pemangku kepentingan tertinggi yang berhak untuk melakukan pengambilan keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). Berbagai keputusan penting seperti penunjukan anggota Dewan Komisaris, Direksi, persetujuan laporan tahunan, keputusan untuk pembagian dividen serta renumerasi bagi para anggota Dewan Komisaris dan Direksi diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Untuk itu Pemegang Saham memerlukan informasi yang tepat dan akurat yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS Shareholders are the Company’s ultimate stakeholders that reserve the right to make decisions at the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). Various fundamental decisions, such as the appointment of members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, the approval of annual reports, the distribution of dividends and remuneration for members of the Boards of Commissioners and Directors, are reached at the General Meeting of Shareholders. Therefore, Shareholders require precise and accurate information that can be utilized during the decision-making processes.
Direksi dan Dewan Komisaris memiliki komitmen untuk menyediakan data dan informasi yang berkaitan dengan Perseroan dalam situs web Perseroan http://www.clipan.co.id yang dapat diakses oleh seluruh Pemegang Saham dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan Perseroan.
The Board of Directors and the Board of Commissioners are committed to providing data and information related to the Company on the Company's Website, http://www.clipan.co.id, which is made accessible to all Shareholders and parties concerned with the Company.
DEWAN KOMISARIS Sesuai dengan Undang-Undang Perseroan dan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris (BOC) dan Direksi (BOD) secara bersamasama bertanggung jawab atas keberhasilan Perseroan serta mempertanggungjawabkan kinerja usahanya kepada para Pemegang Saham.
THE BOARD OF COMMISSIONERS In accordance with the Limited Liability Company Law and the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners (BOC) and the Board of Directors (BOD) are jointly responsible for the successes of the Company’s business and also are accountable for the Company’s performance to the Shareholders.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen. Salah satu anggota Komisaris diangkat menjadi Komisaris Utama. Seluruh anggota Dewan Komisaris dicalonkan dan diangkat oleh para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 3 tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan.
As stipulated in the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners consists of at least 2 (two) members, including an Independent Commissioner. One of the members of the Board of Commissioners is appointed as the President Commissioner. All the members of the Board of Commissioners are nominated and appointed by the Shareholders at the General Meeting of Shareholders for a term of 3 years from the date of appointment.
Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali. Seluruh anggota Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan kemampuan dan kepatutan sesuai peraturan yang ditetapkan oleh Bapepam-LK.
Members of the Board of Commissioners whose term has elapsed may be reappointed. All members of the Board of Commissioners must meet the requirements of the fit and proper test conducted according to the rules established by the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency, or Bapepam-LK.
Tugas Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar serta pedoman Tata Kelola Perusahaan mencakup supervisi dan pemberian petunjuk terhadap tindakan Direksi dalam menjalankan usahanya serta melakukan fungsi pengawasan. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.
The duties of the Board of Commissioners in accordance with the Company’s Articles of Association and Code of Corporate Governance encompass the supervision and guidance of the actions of the Board of Directors in conducting the Company’s business activities, as well as to conduct oversight functions. In conducting its oversight functions, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and the Risk Management Committee.
Secara umum, tugas dan wewenang Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan antara lain:
In general, the duties and authority of the Board of Commissioners in accordance with the Company’s Articles of Association are, among others:
•
Melakukan evaluasi dan memberikan persetujuan atas strategi bisnis Perseroan, anggaran tahunan, kebijakan manajemen risiko sebagaimana disusun dan direkomendasikan oleh manajemen
•
Evaluating and approving the Company's business strategies, annual budgets, and risk management policies compiled and recommended by the management
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
52 11
• • • •
Melakukan pengawasan atas pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi Memeriksa semua pembukuan, dokumen-dokumen lainnya serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi Meminta keterangan/informasi dari Direksi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kepengurusan Perseroan Mengadakan rapat Dewan Komisaris
Susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
•
Supervising the management of the Company carried out by the Board of Directors and providing advices to the Board of Directors
•
Reviewing all accounting records and other documents, and are entitled to know every action conducted by the Board of Directors
•
Requesting information/explanation from the Board of Directors on matters related to the management of the Company Convening at the meetings of the Board of Commissioners
•
The members of the Board of Commissioners are as follows:
Komisaris Utama Bpk. Mu’min Ali Gunawan
President Commissioner Bpk. Mu'min Ali Gunawan
Komisaris Ibu Roosniati Salihin Bpk. Suwirjo Josowidjojo
Commissioners Mrs. Roosniati Salihin Bpk. Suwirjo Josowidjojo
Komisaris Independen Ibu Veronika Lindawati Bpk. Lukman Abdullah
Independent Commissioners Mrs. Veronica Lindawati Bpk. Lukman Abdullah
RAPAT DEWAN KOMISARIS Mematuhi peraturan bursa efek dan pedoman tata kelola perusahaan yang baik, selama tahun 2010 Perseroan telah menyelenggarakan rapat-rapat sebagai berikut:
MEETINGS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS In compliance with the stock exchange regulations and guidelines for good corporate governance, throughout the year 2010 the Company held these meetings:
1. Satu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2010, memutuskan diantaranya memberikan persetujuan atas laporan tahunan Perseroan, persetujuan atas penggunaan keuntungan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2009 dan penetapan pembagian dividen, menegaskan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, pemberian kuasa dan wewenang penuh kepada Wakil Pemegang Saham yaitu PT Bank Panin Tbk, untuk menetapkan besarnya remunerasi bagi Dewan Komisaris, pemberian kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris untuk menentukan pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi dan menentukan besarnya remunerasi anggota Direksi, pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik. 2. Satu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2010, dan menyetujui Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris melaksanakan pengalihan, pelepasan hak atau menjadikan jaminan utang harta kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, dalam rangka menjamin utang Perseroan baik kepada kreditur Perseroan berdasarkan perjanjian pinjaman/kredit maupun berdasarkan penerbitan surat berharga berupa obligasi/pengakuan utang dan surat utang lainnya untuk tahun buku 2010 sampai dengan tahun buku 2012. 3. Lima Rapat resmi Dewan Komisaris dan Direksi
1. An Annual General Meeting of Shareholders Annual General Meeting of Shareholders was held on 30 June 2010, with resolutions, among others, include the approval of the Company’s Annual Report, the approval of the utilization of the profit from the year ending on 31 December 2009 and dividend payout, the confirmation of the composition of the Board of Directors and the Board of Commissioners, the provision of full power and authority to PT Panin Bank Tbk as the Shareholders’ Representative to determine the remuneration of the Board of Commissioners, provision of full power and authority to the Board of Commissioners to determine the roles and responsibilities of the Directors and determine the remuneration of the Directors, and the provision of authority to the Board of Directors to appoint a Certified Public Accountant.
Rapat Direksi dan Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu. Pada tahun 2010, rapat resmi Direksi dan Dewan Komisaris dilakukan sebanyak lima kali untuk membicarakan strategi bisnis, kinerja keuangan dan operasional dan hal-hal penting lainnya yang berhubungan dengan kebijakan, tujuan dan target usaha Perseroan. Selain itu, Direksi dan Dewan Komisaris mengadakan rapat informal setiap bulannya untuk membahas antara lain penerapan dan pelaksanaan keputusan yang telah dibuat dalam rapat resmi.
10 53
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
2. An Extraordinary General Meeting of Shareholders The Extraordinary General Meeting of Shareholders was held on 30 June 2010. The resolutions of this Extraordinary General Meeting of Shareholders was to approve the Directors of the Company with the consent from the Board of Commissioners to carry out the transfer, waiver, or pledging of the Company’s assets for more than 50% of its total net assets in one or more transactions, whether in relation to one another or not, in order to secure loans from the creditors of the Company both through loan agreements or upon the issuance of securities in the form of bonds or debt instruments for the fiscal years of 2010 to 2012. 3. Five Official Meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors The Board of Directors and the Board of Commissioners may convene at any time deemed necessary. In 2010, there were five official meetings of the Board of Directors and the Board of Commissioners, held to discuss business strategies, operational and financial performance of the Company, and other important matters relating to the Company’s policies, objectives and targets. On top of that, the Board of Directors and the Board of Commissioners hold an informal meeting each month to discuss, among others, the implementation and execution of the decisions that have been reached in formal meetings.
RAPAT DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS Berikut ini daftar hadir rapat resmi Direksi dan Dewan Komisaris:
Tanggal Date
1 2 3 4 5
Mu'min Ali Gunawan
Roosniati Salihin
Suwirjo Josowidjojo
MEETINGS OF THE BOARD OF DIRECTORS AND THE BOARD OF COMMISSIONERS Below is the list of 2010 meeting attendance of the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners:
Veronika Lindawati
Lukman Abdullah
Gita Puspa Kirana Darmawan
Suhendra SE
Ir.Parmanto Adhi Tjahjono
Januari 2010 April 2010 Juli 2010 Oktober 2010 Desember 2010
Catatan : Bpk. Parmanto Adhi Tjahjono diangkat menjadi anggota Direksi Perseroan oleh RUPS tanggal 30 Juni 2010. Selain rapat formal, setiap bulan dilakukan rapat informal antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Notes : Mr. Parmanto Adhi Tjahjono was appointed as Director of the Company by the GMS on 10 June 2010. Aside from formal meetings, informal meetings were conducted by the Board of Commissioners and the Board of Directors on a monthly basis.
DIREKSI Direksi Perseroan memiliki kemampuan dan kompetensi dalam hal pengetahuan dan pengalaman manajerial di industri pembiayaan. Pengetahuan yang dimiliki mencakup pengetahuan mendalam akan industri pembiayaan, profil pelanggan dan supplier, pengetahuan mengenai peraturan-peraturan yang berlaku khususnya mengenai industri pembiayaan, tata kelola perusahaan serta pengetahuan akan manajemen risiko.
THE BOARD OF DIRECTORS The Board of Directors of the Company possesses the necessary abilities and competencies in both knowledge and managerial experience in the financing industry. This knowledge includes an in-depth understanding of the financing industry, of customer and supplier profiles, of prevailing rules and regulations, particularly those pertaining to the financing industry, and of corporate governance as well as of risk management.
Direksi Perseroan terdiri dari profesional yang bekerja penuh bagi Perseroan. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan yang berlaku, Direksi bertanggung jawab penuh atas pengelolaan aset Perseroan, penyusunan rencana kerja, pembentukan sistem pengendalian internal dan sistem manajemen risiko.
The Board of Directors consists of professionals working full time for the Company. In accordance with the Company’s Articles of Association and the prevailing regulations, the Board of Directors is fully responsible for the management of the Company’s assets, the preparation of work plans, the establishment of internal control system and risk management system.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang anggota Direksi, salah satunya diangkat menjadi Direktur Utama. Anggota Direksi dicalonkan dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk masa jabatan 2 tahun sejak masa pengangkatan. Meskipun demikian, pemegang saham melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham diperkenankan untuk memberhentikan Direktur sebelum masa kerjanya berakhir.
As stipulated in the Company’s Articles of Association, the Board of Directors consists of at least 2 (two) members, one of whom is appointed as the President Director. Members of the Board of Directors are nominated and elected at the General Meeting of Shareholders for a period of two years starting from the date of appointment. Shareholders nevertheless retain the right through the General Meeting of Shareholders to terminate the tenure of any Director prior to the end of their period of service.
Direksi bertanggungjawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan. Berikut ini adalah tugas utama Direksi: • Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai tujuan Perseroan • Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan untuk kepentingan Perseroan. Secara berkala Direksi mengadakan pertemuan internal dengan anggota Direksi untuk menetapkan strategi bisnis yang akan dilaksanakan serta aspek operasional lainnya dalam rangka pengelolaan Perseroan. Selain itu secara rutin mengikuti rapat dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja Perseroan.
The Board of Directors is directly and fully responsible for the management of the Company to serve its interests and achieve its objectives. The following are the main tasks of the Board of Directors: • Leading and managing the Company towards achieving its objectives • Controlling, maintaining, and managing the Company’s assets to serve the interests of the Company. On a periodic basis, the Board of Directors holds an internal meeting to define business strategies that will be conducted as well as other operational aspects needed to be performed in order to manage the Company. In addition, the Board of Directors also attend meetings with the Board of Commissioners to discuss the overall performance of the Company.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
54 11
Berdasarkan Akta No. 74 tanggal 30 Juni 2010 dibuat dihadapan Notaris Benny Kristianto, SH, notaris di Jakarta, terdapat penambahan anggota Direksi Perseroan dengan diangkatnya Bpk. Ir. Parmanto Adhi Tjahjono sebagai Direktur Perseroan.
Based on the Deed No. 74 dated 30 June 2010 of Benny Kristianto SH, Notary in Jakarta, there was one additional member of the Board of Directors of the Company with the appointment of Mr. Ir. Parmanto Adhi Tjahjono as a Director of the Company.
Susunan Direksi Perseroan sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2010 adalah sebagai berikut:
The members of the Board of Directors of the Company as of the resolution of the 2010 Annual General Meeting of Shareholders were:
Direktur Utama Ibu Gita Puspa Kirana Darmawan
President Director Ms. Gita Puspa Kirana Darmawan
Direktur Bpk. Suhendra SE Bpk. Ir. Parmanto Adhi Tjahjono
Director Mr. Suhendra SE Mr. Ir. Parmanto Adhi Tjahjono
Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi:
The following are the duties and responsibilities of the members of the Board of Directors:
GITA PUSPA KIRANA DARMAWAN Dipilih kembali sebagai Direktur Utama Perseroan dalam RUPS pada tanggal 30 Juni 2010. Merupakan pengambil keputusan tertinggi dalam organisasi dan bertanggung jawab atas kinerja Perseroan. Bersama dengan anggota Direksi lainnya menyusun rencana kerja untuk pencapaian visi dan misi Perseroan. Ruang lingkup tugas Direktur Utama mencakup bidang akuntansi dan keuangan, hukum dan sumber daya manusia.
GITA PUSPA KIRANA DARMAWAN Re-elected as the President Director of the Company at the Annual General Meeting of Shareholders held on 30 June 2010. She is the decision maker with the highest authority within the Company’s management and is responsible for the Company’s overall performance. Together with other members of the BOD, she creates work plans to be pursued by the Company in order to achieve its vision and mission. The scope of the President Director’s duties includes accounting and finance, legal affairs, and human resources.
SUHENDRA SE Dipilih kembali sebagai anggota Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 Juni 2010. Sebagai Direktur Pemasaran, Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi tugas dibidang pemasaran adalah menanamkan citra Perseroan dalam kegiatan bisnis, memperluas pengenalan masyarakat terhadap Perseroan dan produk-produknya dan mengembangkan penetrasi pasar diseluruh cabang Perseroan. Dibidang pengembangan bisnis dan teknologi informasi, yang bersangkutan bertanggung jawab untuk terus mengembangkan produk yang inovatif yang dapat diterima oleh pasar, meningkatkan kerjasama yang telah terjalin baik dengan supplier, showroom dan konsumen.
SUHENDRA SE Re-elected as member of the Board of Directors at the Annual General Meeting of Shareholders held on 30 June 2010. As the Director of Marketing, Business Development, and Information Technology, his primary responsibilities in the field of marketing are to convey the image of the Company in all its business activities, to expand the public recognition of the Company and its products, and to improve the market penetration of all the Company’s branch offices. In the fields of business development and information technology, he is responsible for developing innovative products to offer to the market, as well as reinforcing the partnerships with the Company’s suppliers, showrooms, and customers.
Ir. PARMANTO ADHI TJAHJONO Diangkat sebagai anggota Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 30 Juni 2010. Sebagai Direktur Penagihan, Kredit dan Operasional, tanggung jawab utama di bidang penagihan dan kredit adalah menjaga kualitas aset yang dibiayai, menyusun strategi dan penagihan piutang dengan baik untuk meminimalisasi risiko dan kerugian Perseroan. Di bidang Operasional yang bersangkutan bertanggung jawab terutama di bidang administrasi pembiayaan.
Ir. PARMANTO ADHI TJAHJONO Appointed as member of the Board of Directors at the Annual General Meeting of Shareholders held on 30 June 2010. As the Director of Collections, Credit, and Operations, his primary responsibilities in the field of collections and credit are to maintain the quality of the financed assets, as well as to formulate strategies to perform the collection of accounts receivable in the best possible way that minimizes the risks and losses borne by the Company. He is also responsible for the Operational field, particularly in financing administration.
PROSEDUR PENETAPAN BESARNYA REMUNERASI UNTUK DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 30 Juni 2010, Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui: • Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Wakil Pemegang Saham yakni PT Bank Panin Tbk, untuk menetapkan besarnya remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun buku 2010. • Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya remunerasi para anggota Direksi untuk tahun buku 2010.
PROCEDURES OF REMUNERATION FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS According to the provisions of the Company’s Articles of Association, remuneration for members of the Board of Commissioners and the Board of Directors is determined by the Annual General Meeting of Shareholders. In accordance with the resolution of the Annual General Meeting of Shareholders held on 30 June 2010, the Annual General Meeting of Shareholders approved: • to confer full power and authority to the Shareholders’ Representative, namely PT Panin Bank Tbk, to determine the remuneration of the Board of Commissioners for the fiscal year 2010. • to confer full power and authority to the Board of Commissioners to determine the remuneration of the members of the Board of Directors for the fiscal year 2010.
54 55
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
PROGRAM PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DIREKSI Perseroan menyediakan anggaran bagi anggota Direksi untuk mengikuti program pelatihan melalui berbagai seminar dan workshop untuk meningkatkan pengetahuan anggota Direksi. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kinerja Perseroan.
TRAINING PROGRAMS TO IMPROVE THE COMPETENCY OF THE DIRECTORS The Company maintains a budget for the members of the Board of Directors to attend training programs that include various seminars and workshops to enhance their knowledge. These training programs are aimed at improving the Company’s business effectiveness and performance.
KOMITE-KOMITE KOMISARIS Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko untuk membantu Dewan Komisaris menjalankan tugasnya. Komite Audit membantu Komisaris melaksanakan tugasnya mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi, mengawasi dan memastikan bahwa Perseroan dijalankan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta terselenggaranya pengendalian internal yang efektif. Komite Manajemen Risiko membantu Komisaris untuk memastikan bahwa tata kelola perusahaan yang baik telah dilaksanakan oleh Perseroan.
COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS The Board of Commissioners has established an Audit Committee and a Risk Management Committee to assist the Board of Commissioners in performing their duties. The Audit Committee assists the Board of Commissioners in monitoring and providing advice to the Board of Directors, in supervising and ensuring that the Company is managed according to the prevailing rules and regulations and the effectiveness of the implementation of the internal control system. The Risk Management Committee assists the Board of Commissioners in ensuring that good corporate governance principles are adhered to by the Company at all times.
Penjelasan dan laporan dari masing-masing komite adalah sebagai berikut:
The explanation and report from each committee are given below.
KOMITE AUDIT Tanggung jawab utama Komite Audit adalah membantu tugas dan fungsi Dewan Komisaris untuk secara maksimal antara lain: melakukan evaluasi penggunaan prinsip dan praktek akuntansi dalam penyajian informasi keuangan kepada publik, penelaahan atas perencanaan audit dan laporan audit internal, melakukan evaluasi terhadap laporan audit eksternal, serta evaluasi terhadap praktek tata kelola perusahaan.
AUDIT COMMITTEE The main responsibilities of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in conducting their duties and functions of, among others: evaluating the implementation of widely accepted accounting principles and practices in the financial reporting to the public, reviewing the audit plan and internal audit report, evaluating external audit report, as well as evaluating corporate governance practices.
Komite Audit Perseroan terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua) orang anggota, yang keseluruhannya memiliki integritas tinggi dan kompeten di bidangnya.
The Company's Audit Committee consists of 1 (one) Chairperson and 2 (two) members, all of whom have high integrity and are exceptionally competent in their fields.
Susunan Komite Audit saat ini adalah: Ketua Ibu Veronika Lindawati
The current composition of the Audit Committee is as follows: Chairperson Mrs. Veronika Lindawati
Anggota Bpk. Lukman Abdullah Sdri. Afrina Purba
Members Mr. Lukman Abdullah Ms. Afrina Purba
IBU VERONIKA LINDAWATI Warga Negara Indonesia, lahir di Sei Pinyuh tahun 1966, memulai karir pada Kantor Akuntan Publik Prasetio, Sarwoko & Sanjaya sejak tahun 1989-1992. Kemudian bergabung di PT Bank Panin Tbk pada tahun 1995-1997. Diangkat sebagai Komisaris Independen terhitung sejak tanggal 29 Juni 2007.
MRS. VERONIKA LINDAWATI Indonesian citizen, born in Sei Pinyuh in 1966. Started her career in Public Accounting Firm Prasetio, Sarwoko & Sanjaya in 1989 until 1992. She subsequently joined PT Panin Bank Tbk in 1995 and worked there until 1997. Appointed as an Independent Commissioner of the Company on 29 June 2007.
BPK. LUKMAN ABDULLAH Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta 12 Desember 1949. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia Jurusan Akuntansi. Berpengalaman sebagai partner pada Kantor Akuntan Publik Drs. Hans Tuanakotta & Mustofa 1991 - 2002, sebagai anggota Komite Audit PT Asuransi Ramayana Tbk 2004 – 2008. Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tanggal 30 Juni 2009.
MR. LUKMAN ABDULLAH Indonesian citizen, born in Jakarta, 12 December 1949. He graduated from the Faculty of Economics, University of Indonesia, majoring in Accounting. He was partner at Drs. Hans Tuanakotta & Mustafa in 1991-2002, as well as member of the Audit Committee of PT Asuransi Ramayana Tbk from 2004 to 2008. Appointed as an Independent Commissioner of the Company on 30 June 2009.
SDRI. AFRINA PURBA Warga negara Indonesia, lahir di Matanggor 18 April 1978, menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Berpengalaman di bidang audit dan akuntansi. Saat ini merupakan akuntan pada salah satu Perseroan di Jakarta.
MS. AFRINA PURBA Indonesian citizen, born in Matanggor, 18 April 1978. She graduated from the Faculty of Economics, Universitas Sumatera Utara, Medan. She is notably experienced in the fields of audit and accounting. Currently is an accountant at a certain company in Jakarta.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
56 55
RAPAT KOMITE AUDIT Rapat Komite Audit merupakan rapat antara para angota Komite Audit maupun dengan Direksi, Dewan Komisaris, internal audit dan eksternal auditor. Pembahasan yang dilakukan mencakup hasil temuan audit, efektivitas pengendalian internal, cakupan internal dan eksternal, laporan keuangan, serta kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku.
MEETINGS OF THE AUDIT COMMITTEE The members of the Audit Committee meets with the members of the Board of Directors, the Board of Commissioners, internal audit and external auditors. Topics normally discussed in an Audit Committee Meeting include audit findings, the effectiveness of the internal control system, internal and external coverages, financial reports and compliance with the prevailing laws and regulations.
Selama tahun 2010, Komite Audit menyelenggarakan lima pertemuan resmi. Rapat Komite Audit dihadiri oleh minimal 2/3 jumlah anggota, sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK.
Throughout the year 2010, the Audit Committee held five formal meetings. An Audit Committee Meeting is valid only if attended by at least two-thirds of the number of its members, in accordance with the provisions stipulated by Bapepam-LK.
LAPORAN KOMITE AUDIT Tugas utama Komite Audit adalah memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan laporan-laporan dan informasi lainnya yang disampaikan oleh Direksi serta mengidentifikasi masalah-masalah yang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris.
REPORT OF THE AUDIT COMMITTEE The main duties of the Audit Committee are to provide an independent and professional opinion to the Board of Commissioners in relation with the Company’s reports and other information submitted by the Board of Directors, and to identify problems that may require the attention of the Board of Commissioners.
Selama tahun 2010, Komite Audit telah melakukan tugasnya antara lain mencakup hal-hal berikut: • Mengevaluasi efektivitas pengendalian internal melalui penelaahan dan pelaksanaan program audit dan evaluasi atas laporan aktivitas auditor internal • Melakukan evaluasi atas informasi keuangan yang akan disampaikan kepada Bapepam-LK dan pihak lainnya secara periodik, untuk memastikan kebenaran dan kelengkapan isi laporan • Melaksanakan rapat dengan auditor eksternal untuk memastikan independensi dan obyektivitas eksternal auditor dan memastikan ruang lingkup pemeriksaan. Komite Audit secara aktif berdiskusi dengan auditor ekternal mengenai hasil temuan audit dan management letter untuk perbaikan kinerja Perseroan. Seluruh kegiatan Komite Audit telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
Throughout the year 2010, the Audit Committee performed its duties, including the following: • Evaluating the effectiveness of internal control system through the review and implementation of audit and evaluation of the report of internal auditors’ activities • Evaluating financial information to be submitted to Bapepam-LK and other parties periodically to ensure that the reports are correct and complete
KOMITE MANAJEMEN RISIKO Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab terhadap sistem pengawasan internal yang mengawasi proses identifikasi, evaluasi dan pengelolaan risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Kesadaran akan penerapan praktik manajemen risiko yang baik sangat membantu Perseroan untuk menjadi Perseroan pembiayaan terdepan, dan karenanya manajemen risiko menjadi elemen yang sangat penting bagi Perseroan dalam menjalankan bisnisnya. Sasaran dan tujuan utama diterapkannya praktik manajemen risiko adalah untuk melindungi Perseroan melalui pengelolaan risiko yang mungkin timbul dari aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang telah ditetapkan oleh Perseroan.
RISK MANAGEMENT COMMITTEE The Risk Management Committee is responsible for the internal control system that oversees the identification, evaluation and risk management processes in the Company. An awareness of the implementation of best practices in risk management has helped the Company to become a leading multifinance company, and therefore risk management is a very crucial element for long-term sustainability of the Company’s business. The main target and purpose of the implementation of best practices in risk management is to protect the Company from the risks that may result from its activities and to maintain the level of these risks to be consistent with the direction set by the Company.
Sebagai salah satu anak Perusahaan Bank Panin, Perseroan diwajibkan untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank yang melakukan pengendalian terhadap Perusahaan Anak. Dan pelaksanaan atas hal tersebut telah dilakukan di Perseroan sejak tahun 2008.
As a subsidiary of Panin Bank, the Company is required to comply with the Regulation of Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 dated 30 January 2006 and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 8/27/DPNP dated 27 November 2006 concerning the Implementation of Consolidated Risk Management in Banks Maintaining Control over Their Subsidiaries. Such implementation has been done by the Company since 2008.
Manajemen Perseroan memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan manajemen risiko secara komprehensif yang mencakup kecukupan kebijakan, prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha Perseroan tetap dapat terkendali pada batasan risiko yang ditetapkan. Pelaksanaan manajemen risiko di Perseroan mendapat pengawasan aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris.
The Company's management is strongly committed to the comprehensive implementation of risk management, which includes the adequacy of policies, procedures and methodologies of risk management in a way that the Company’s business activities remain controllable within the specified risk limits. The implementation of risk management practices within the Company is actively supervised by the Board of Directors and the Board of Commissioners.
10 57
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
•
Conducting meetings with external auditors to ensure the independence and objectivity of the external auditors as well as to ensure the scope of the audit. The Audit Committee actively engages external auditors as regards to audit findings and management letter to further improve the Company's performance. All the activities of the Audit Committee has been reported to the Board of Commissioners.
Penerapan manajemen risiko telah dilaksanakan dengan penyusunan dan pembentukan: • Buku Pedoman dan Kebijakan Manajemen Risiko yang telah disetujui dan disahkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris • Komite Manajemen Risiko (KMR) • Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) pada organisasi Perseroan yang bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dan Komite Manajemen Risiko.
The implementation of risk management includes the formulation and establishment of: • Guidelines and Policies of Risk Management, approved and ratified by the Board of Directors and the Board of Commissioners • The Risk Management Committee (RMC) • The Risk Management Unit (RMC Unit) within the Company organizational structure that is directly responsible to the President Director and the Risk Management Committee.
Komite Manajemen Risiko (KMR) bertugas untuk mengidentifikasi dan melakukan kontrol serta mitigasi atas risiko yang dihadapi Perseroan. KMR dibentuk untuk membantu manajemen Perseroan dalam memahami dan mengelola risiko serta memberikan rekomendasi untuk suatu perubahan peraturan, kebijakan dan prosedur Perseroan sehingga manajemen Perseroan dapat melakukan kontrol dengan baik.
The Risk Management Committee (RMC) is responsible for identifying, controlling and mitigating the risks faced by the Company. The RMC was established to assist the Company’s management in understanding and managing such risks and providing recommendations for the revision or amendment of the Company’s rules, policies and procedures so that the Company’s management will be able to exercise proper control.
KMR berwenang dan bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama tentang hal-hal sebagai berikut: 1. Menyusun kebijakan manajemen risiko serta perubahannya termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal terjadi
The RMC is authorized and is responsible for providing recommendations to the President Director on the following issues: 1. Development of risk management policies and amendments, including risk management strategies and contingency plans if external conditions which are abnormal occur
2.
3.
Melakukan penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Perseroan Penetapan (justification) atas hal-hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities), seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Perseroan yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.
2.
Improvement of the implementation of Risk Management both periodically and ad hoc as a consequence of a change in internal or external conditions
3.
Justification for issues related to business decisions that deviate from normal procedures (irregularities), such as the decision to expand the business significantly beyond the initial business plan that has been previously established, or undertaking risk positions/exposures that exceed the established limits.
KMR bertanggung jawab untuk menentukan besarnya batas risiko yang dapat diterima oleh Perseroan dan memastikan bahwa Perseroan telah melakukan usaha sesuai dengan batasan risiko yang telah ditentukan.
The RMC is responsible for determining the limits of risks deemed acceptable by the Company and for ensuring that the Company has conducted its business activities in line with the risk limits that have been previously established.
KMR dan Direktur Utama mendapatkan laporan bulanan dari SKMR yang berisi Profil Risiko Perseroan. Setelah melewati tahap pembahasan maka laporan tersebut diteruskan kepada Unit Kerja Manajemen Risiko Bank Panin untuk dilakukan proses konsolidasi.
The RMC and the President Director receive monthly reports from the RMC Unit, which contain the Corporate Risk Profile. After such report has been discussed, it is then forwarded to the Risk Management Unit of Panin Bank to be consolidated.
Laporan Profil Risiko mengukur 8 (delapan) jenis risiko yaitu: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Reputasi dan Risiko Kepatuhan. Dari 8 (delapan) jenis risiko, risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko operasional akan dibahas lebih mendalam pada bagian Manajemen Risiko dalam laporan tahunan ini.
The Risk Profile Report measures 8 (eight) types of risks, which are: Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Strategic Risk, Reputation Risk and Compliance Risk. Of the 8 (eight) types of risk, credit risk, liquidity risk and operational risk are discussed in greater depth in the Risk Management section of this Annual Report.
KMR juga mengawasi efektivitas kebijakan-kebijakan manajemen risiko dan melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi baik internal maupun eksternal.
The RMC also oversees the effectiveness of risk management policies and evaluates both the internal and external factors that might affect the Company’s business activities.
Susunan KMR Perseroan adalah sebagai berikut:
The composition of the RMC of the Company is as follows:
• • • • • •
Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra SE Dwijanto Gilbert Napitupulu Engelbert Rorong Yr Moody Mandey (Kepala SKMR)
• • • • • •
Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra SE Dwijanto Gilbert Napitupulu Engelbert Rorong Yr Moody Mandey (Head of the RMC Unit)
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
58 57
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, KMR dan SKMR bekerjasama dengan Departemen Internal Audit. Efektivitas sistem manajemen risiko dan pengendalian internal yang baik sangat membantu manajemen untuk memperoleh informasi terkini yang akurat dan tepat waktu terutama jika terjadi suatu pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan. Manajemen dapat dengan segera mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi dampak risiko yang timbul.
In carrying out its duties and responsibilities, the RMC and the RMC Unit cooperate with the Internal Audit Department. The effectiveness of risk management systems and a proper internal control help the management to obtain current information that is both accurate and timely, especially in the event of a breach or non-compliance with the standards. The management therefore can immediately take appropriate steps or actions deemed necessary to allay the effects of the risks.
Pada tahun 2010, fokus bisnis Perseroan adalah melakukan ekspansi di bidang pembiayaan konsumen. Berbagai usaha baik di pihak internal maupun dengan pihak-pihak eksternal dilakukan untuk mengembangkan pembiayaan konsumen. Perseroan sangat memahami bahwa risiko kredit tetap menjadi risko utama Perseroan, dan karenanya Perseroan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan membuat peraturan dan kebijakan yang ketat yang wajib diimplementasikan dalam proses pemberian kredit.
In 2010, the Company's business is focused on the expansion in the field of consumer financing. Various efforts done internally and also in collaboration with external parties have been undertaken to develop consumer financing. The Company is thoroughly aware that credit risk remains the most important risk it faces, and therefore it continues to apply the precautionary principle and to formulate strict rules and policies that must be adhered to in the loan disbursement processes.
Pengelolaan dan mitigasi risiko yang baik sangat diperlukan mengingat bahwa sumber pendanaan Perseroan untuk melakukan pembiayaan selain dari modal sendiri diperoleh dari fasilitas pinjaman perbankan. Tetap terjaganya kualitas aset memudahkan Perseroan untuk memperoleh fasilitas pinjaman dari pihak perbankan dan hal tersebut akan membantu pertumbuhan aset Perseroan.
A good management and mitigation of risks is necessary considering that the Company’s sources of funding, other than its own capital, are from loan facilities from banks. Thus, keeping the fixed assets quality at a certain level enables the Company to obtain loan facilities from banks, which will promote the growth of the Company’s assets.
Pengelolaan dan mitigasi risiko juga dilakukan kepada departemen lainnya seperti administrasi, teknologi informasi dan sumber daya manusia, sehingga Perseroan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
The management and mitigation of risks are also applied to other departments, such as administration, information technology and human resources, so that the Company can reach its intended purposes.
SEKRETARIS PERSEROAN Fungsi utama Sekretaris Perseroan adalah untuk memastikan bahwa Direksi melaksanakan tugas dan menjalankan kegiatan Perseroan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku serta sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
CORPORATE SECRETARY The primary function of the Corporate Secretary is to ensure that the Board of Directors carries out its duties and manages the Company’s activities in accordance with the prevailing rules and regulations and in accordance with the Company’s Articles of Association.
Perseroan menunjuk Bapak Dwijanto untuk melakukan fungsi sebagai Sekretaris Perseroan.
The Company appointed Mr. Dwijanto as the Corporate Secretary.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perseroan antara lain:
The duties and responsibilities of the Corporate Secretary are, among others:
• • • • •
10 59
Bertanggung jawab atas corporate action Perseroan. Bertanggung jawab atas corporate communication secara tepat waktu dan akurat kepada seluruh pemangku kepentingan dan bertanggung jawab atas investor relation. Mengikuti perkembangan yang terjadi di pasar modal termasuk peraturan-peraturan terbaru yang berlaku dan memberikan masukan kepada Direksi. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam-LK dan pihak publik Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
• • • • •
Being responsible for the corporate actions of the Company. Being responsible for corporate communications done in a timely and accurate manner with all stakeholders and also is responsible for investor relations. Following developments in the capital market including the latest regulations and provide advice to the Board of Directors. Serving as a liaison between the Company and Bapepam-LK and the public Carrying out secretarial activities
INTERNAL AUDIT Salah satu implementasi Tata Kelola Perseroan yang Baik adalah memastikan bahwa sistem pengendalian internal telah dilaksanakan dengan baik. Sistem Pengendalian internal dijalankan oleh seluruh karyawan Perseroan dari tingkat Direksi sampai dengan staf yang ada, yang pengawasannya dilakukan oleh Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite Audit.
INTERNAL AUDIT One of the implementations of Good Corporate Governance principles is to ensure that the internal control system has been implemented properly. The internal control system is put into action by all employees from members of the Board of Directors down to all staff, with the monitoring conducted by the Board of Commissioners with assistance from the Audit Committee.
Untuk membantu pelaksanaan pengawasan, Perseroan telah membentuk divisi Internal Audit. Divisi Internal Audit merupakan divisi independen yang bertanggung jawab melakukan pengkajian yang independen atas seluruh aspek yang memiliki potensi menimbulkan permasalahan di bidang pengelolaan, kebijakan dan prosedur internal Perseroan baik di kantor pusat maupun kantor cabang. Divisi internal audit bertanggung jawab secara operasional kepada Direksi dan secara administratif kepada Komite Audit.
To support the supervisory duties, the Company has established the Internal Audit Division, an independent division that is responsible for conducting independent studies and reviews of all aspects that have the potential to engender problems related to the fields of management, policies and internal procedures both at the head office and also at the branch offices. The Internal Audit Division is responsible operationally to the Board of Directors and administratively to the Audit Committee.
Tugas dan fungsi internal audit mengacu pada rencana audit tahunan yang telah disetujui oleh Komite Audit dan Direksi. Pelaksanaan audit sesuai dengan konsep ”Risk Based Audit” difokuskan pada hal-hal yang memiliki risiko paling tinggi yang diindikasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit.
The duties and functions of the Internal Audit Division are stipulated in the annual audit plan approved by the Audit Committee and the Board of Directors. The audit is conducted in accordance with the "Risk Based Audit" concept, focused on aspects that bear the greatest risks as indicated by the Risk Management Committee and the Audit Committee.
Laporan internal audit dihasilkan dari analisa audit secara menyeluruh dan obyektif, dilakukan secara berkala dan menekankan pada temuan atas penyimpangan/pelanggaran dan rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan.
The internal audit reporting, derived from the comprehensive and objective analysis of the audit process, is conducted periodically and focuses on the detection of irregularities/violations and recommendations for the improvements that are required to be done.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
60 11
Manajemen Risiko Risk Management
MANAJEMEN RISIKO Kebijakan Manajemen Risiko Perseroan merupakan kebijakan yang disusun untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan termasuk dalam kaitan pengembangan manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan Bank Panin sebagai induk Perseroan (parent company) yang bergerak dalam bidang jasa perbankan.
RISK MANAGEMENT The Company’s Risk Management Policy is a policy designed to address the rapid developments in the financial services industry, including in relation to the development of consolidated risk management with Bank Panin as the holding company (parent company), which is engaged in banking services.
Perseroan menyadari bahwa pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendaliaan risiko. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut Perseroan meyakini bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Senior Manajemen sangat menentukan efektifitas manajemen risiko.
The Company recognizes that sound management of financing activities based on good governance requires the application of risk management that includes the processes of identifying, measuring, monitoring and controlling risk. In the application of risk management, the Company believes that the active role of the Board of Commissioners, the Directors and Senior Management strongly determines the effectiveness of its risk management.
Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perseroan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value.
The risk management policy is one of the Company management’s efforts to ensure a strong foundation for the implementation of operational activities so that operations can proceed within measurable limits of risk to achieve the target of enhanced shareholder value.
Tujuan penerapan kebijakan manajemen risiko adalah : • Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis dan kegiatan pendukung dalam operasional Perseroan telah memperhitungkan seluruh potensi risiko yang mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional. • Untuk melakukan fungsi kontrol dan pengelolaan terhadap seluruh resiko yang melekat pada aktifitas bisnis dalam batas–batas toleransi risiko Perseroan yang telah ditetapkan. • Untuk mengoptimalkan penggunaan modal Perseroan. • Untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang relevan, antara lain peraturan Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan otoritas lain. • Untuk meningkatkan shareholder value dalam jangka panjang.
The objectives of application of the risk management policy are: • To ensure that all business activities and operational support activities within the Company have taken into consideration all potential risks that may arise, whether in the form of credit risk, market risk, liquidity risk, or operational risk.
Perseroan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggung jawab serta kewajaran transaksi.
The Company consistently applies the principles of transparency, independence, authority and responsibility, and the fairness of transactions.
Perseroan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Perseroan memiliki mekanisme yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
The Company recognizes the importance of having an appropriate mechanism to accommodate the risks facing the Company. The Company has a mechanism that is based on four (4) pillars of risk management, which can be described as follows:
Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup: • Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala; • Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi;
Pillar 1: Active Supervision by Boards of Commissioners and Directors Active supervision is reflected from the formulation of the annual business plan, and includes: • Approving and evaluating risk management policies on a regular basis; • Evaluating and approving activities that require approval from the Board of Commissioners or Board of Directors;
10 61
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
•
To perform the function of supervision and management of all risks inherent in business activities within the Company's established risk tolerance limits.
• •
To optimize the use of the Company’s capital. To ensure compliance with all relevant regulations, including those of Bank Indonesia, the Ministry of Finance, and other authorities.
•
To increase long-term shareholder value.
• • •
Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala; Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; dan Membentuk komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Manajemen Risiko.
• • •
Establishing risk management policies and strategies, which include setting authorities for granting limits and reviewing the quality of the portfolio on a regular basis; The existence of the Audit and Risk Management Committee as an organ of the Board of Commissioners in carrying out their supervisory functions; and Establishing a committee in connection with the implementation of risk management, i.e. the Risk Management Committee.
Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan Perseroan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi Standar dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perseroan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit.
Pillar 2: Policy and Implementation of Limits The Company develops policies related to risk management, which are reviewed periodically and constantly adapted to current business conditions. The policies are translated into Standard Operating Procedures and Internal Memos, which are disseminated to all employees. The Company also has policies regarding approval/ authorization limits for both credit and noncredit transactions.
Pilar 3: Identifikasi, Pengukuran dan Pengawasan
Pillar 3: Identification, Measurement, Monitoring and Management Information System The Company has tools to identify, measure and monitor risk, particularly credit risk and operational risk, through the reporting mechanism and the management information system and through regular meetings of the Company’s Audit and Risk Management Committee. In addition, the Company’s main information technology system is able to provide fast, accurate and real-time online data and information to the management.
Perseroan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan system informasi manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Komite Audit dan Manajemen Risiko Perseroan. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perseroan mampu menyediakan data/informasi secara cepat, akurat dan real time online kepada pihak manajemen. Pilar 4: Pengendalian Internal Perseroan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup: • •
•
Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perseroan; Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di dalam Perseroan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal).
Pillar 4: Internal Control The Company has an Internal Audit Division, which independently reports the process and results of its investigations to the Board of Commissioners and the President Director. The accountability of the Internal Audit Division includes: • •
•
Providing appraisal on the adequacy and effectiveness of all existing processes within the Company; Reporting on important issues related to the activities control process within the Company, including potential improvements to these processes; and Coordinating with other controlling and supervisory functions (risk management, compliance, legal and external audit).
Untuk melakukan proses identifikasi, pengukuran, pengelolaan dan pelaporan, Perseroan telah memiliki Divisi Manajemen Risiko yang juga disebut Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). Laporan yang dihasilkan oleh SKMR dalam bentuk Laporan Profil Risiko akan direview oleh Komite Manajemen Risiko dan Direksi, dan untuk selanjutnya diserahkan kepada Unit Kerja Manajemen Risiko Bank Panin untuk dilakukan proses konsolidasi.
In order to conduct the processes of identification, measurement, management, and reporting, the Company has the Risk Management Division in place, that is also referred to as Risk Management Work Unit (SKMR). The reports delivered by the SKMR in the form of Risk Profile Report are reviewed by the Risk Management Committee and the Directors, to be subsequently submitted to the Risk Management Work Unit of Panin Bank to be consolidated.
Sistem Manajemen Risiko yang efektif dapat membantu manajemen untuk mengambil keputusan dan mengambil tindakan tepat serta mengantisipasi kemungkinan kerugian yang akan mempengaruhi nilai Perseroan.
An effective Risk Management System helps the management in decisionmaking processes and in performing at the proper actions as well as anticipating the possibilities of a loss that will affect the Company’s value.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
62 11
JENIS-JENIS PENGELOLAAN RISIKO Dalam kegiatan usahanya, Perseroan menghadapi berbagai risiko antara lain:
TYPES OF RISK MANAGEMENT In conducting its business activities, the Company faces the following risks, among others:
Risiko pasar Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat membawa risiko bagi Perseroan. Dalam perencanaan usaha Perseroan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perseroan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.
Market risk Market risk is risk that arises primarily from changes in interest rates, the exchange rate of the Rupiah currency, commodity prices, and the price of capital or loans, which could incur risks for the Company. In the Company's business planning, the market risk with direct impact to the Company is in terms of interest rate management.
Untuk mengatasi perubahan suku bunga, dan mata uang serta menutup suku bunga yang dikenakan kepada konsumen, Perseroan dalam perjanjian kerjasama dengan pihak Bank memperoleh tingkat suku bunga (cost of fund) yang menggunakan suku bunga tetap (fixed rate), dengan jangka waktu yang sama untuk pembiayaan yang diberikan dan pinjaman dari bank, dan dengan menggunakan pinjaman dalam mata uang Rupiah. Hal ini untuk mencegah risiko yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kinerja keuangan Perseroan.
To deal with changes in interest rates and the currency exchange rates and to cover the interest rates charged to consumers, the Company, in its agreements with the Bank, obtains the interest rate (cost of funds) that uses a fixed interest rate, with the same period for the financing provided and for the loans from the banks, and uses loans denominated in Rupiah. This is to avoid risks that could potentially have a negative impact on the Company’s financial performance.
Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perseroan saat ini, risiko pasar Perseroan adalah minimal.
With the pattern of business activity currently operated by the Company, the market risk of the Company is minimal.
Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko utama yang dihadapi Perseroan.
Credit risk Credit risk is the principal type of risk faced by the Company.
Risiko kredit merupakan risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan atau potensi kegagalan nasabah (counterparty) memenuhi kewajibannya secara penuh sesuai perjanjian. Risiko kredit merupakan risiko utama Perseroan dimana Perseroan menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki produk. Dengan demikian, Perseroan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perseroan.
Credit risk is the risk that arises as a result of the failure or potential failure of customers (counterparties) to fully meet their contractual obligations. Credit risk is the main risk faced by the Company, as the Company offers credit facilities for people who want to own products. The Company therefore faces risk if consumers are unable to comply with their obligations to settle their loans in accordance with the agreements that have been agreed between the consumers and the Company.
Perseroan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dengan proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh komite kredit. Perseroan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah dirubah dengan Peraturan Menteri keuangan No.74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank. Manajemen risiko kredit mencakup namun tidak terbatas pada :
The Company has a policy in place to deal with this risk. This starts with the initial process of receiving credit applications selectively and handling them with prudence principles, whereby the credit application goes through a survey and credit analysis process to then be approved by the Credit Committee. The Company also implements the Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles as stipulated in Minister of Finance Regulation No. 45/KMK.06/2003 dated 30 January 2003 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions, which was amended by Minister of Finance Regulation No. 74/PMK.012/2006 dated 31 August 2006 and Decision of the Director General of Financial Institutions No. Kep-2833/LK/2003 dated 12 May 2003 regarding Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions. Credit risk management includes but is not limited to:
1.
2.
10 63
Menjaga agar eksposur kredit kepada setiap nasabah berada dalam limit yang ditetapkan kepada nasabah tersebut sesuai dengan perhitungan customer credit risk rating. Memproses setiap pengajuan aplikasi kredit sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku dan memperhatikan identifikasi risiko awal pada nasabah tersebut.
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
1. Maintaining credit exposure to each customer within the limits set for the client in line with the calculation of the customer’s credit risk rating. 2. Processing every credit application in accordance with the applicable provisions and procedures and paying attention to the early identification of risks in the client.
Melakukan monitoring dan review terhadap nasabah secara berkala dalam jangka waktu yang wajar serta melakukan analisa diteksi dini atas kredit yang mengarah kepada kredit bermasalah. Melakukan pengelolaan risiko kredit yang independen dengan kewenangan yang jelas dan bertanggung jawab.
3. Monitoring and periodic review of the customers within a reasonable period of time and analysis for early detection of loans that may become uncollectible.
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang yang dimiliki Perseroan:
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company’s consumer financing receivables:
3.
4.
4. Conducting independent credit risk management with clear authority and responsibility.
Investasi neto sewa pembiayaan Net investment in finance lease 2010 Korporasi Individu Jumlah
904.229.870 193.035.370 1.097.265.240
2009 1.008.004.280 117.993.888 1.125.998.168
Corporate Individual Total
Piutang pembiayaan konsumen Pada tahun 2010 dan 2009, risiko atas piutang konsentrasi yang dimiliki Perseroan adalah individu dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 1.387.345.972 ribu dan Rp 622.093.980 ribu.
Consumer financing receivables In 2010 and 2009, the concentration risk of the Company’s accounts receivable was with individuals with the amount of credit risk, respectively amounting to Rp 1,387,345,972 thousand and Rp 622,093,980 thousand.
Transaksi anjak piutang Pada tahun 2010 dan 2009, risiko atas piutang konsentrasi yang dimiliki Perseroan adalah korporasi dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 637.806.389 ribu dan Rp 316.646.802 ribu.
Factoring receivables In 2010 and 2009, the concentration risk of the Company’s accounts receivable is corporate, with total credit risks respectively amounting to Rp 637,806,389 thousand and Rp 316,646,802 thousand.
Diversifikasi Pembiayaan Untuk memungkinkan Perseroan melakukan pengawasan kredit secara tersegmentasi, telah dilakukan diversifikasi portofolio pembiayaan ke dalam beberapa aspek risiko, meliputi diversifikasi geografis, jenis dan merek, tipe kendaraan dan lain-lain.
Diversification of Financing. To enable the Company to supervise its credit in a segmented manner, the financing portfolio has been diversified into several aspects of risks, including diversifications in geography, types and brands of equipment, types of financing facility, types of vehicle, etc.
Diversifikasi geografis. Portfolio Perseroan tersebar pada cabang-cabang yang berada di Jabodetabek, Sumatera, Jawa dan Bali, Kalimantan serta Sulawesi. Sampai saat ini wilayah Jabodetabek masih merupakan market terbesar Perseroan. Strategi untuk meningkatkan kinerja cabang untuk bekerja lebih efektif dan efisien diterapkan dalam tahun 2010, disamping itu Perseroan berusaha memperluas pasar dan membuka beberapa kantor pemasaran baru seperti: Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Karawang, Serang dan Sukabumi. Diversifikasi geografis memungkinkan Perseroan mengelola penyebaran risiko ke berbagai daerah untuk menghindari kemungkinan terjadinya bencana alam.
Geographic Diversification The Company's portfolio is spread across Greater Jakarta, Sumatera, Java and Bali, Kalimantan, and Sulawesi. Until now, the Greater Jakarta area is still the largest market for the Company. The strategies to improve the performance of branch offices to be more effective and efficient were implemented in 2010, while the Company also tried to expand its market and opened several new sales offices such as in East Jakarta, South Jakarta, Karawang, Serang, and Sukabumi. Geographical diversification has enabled the Company to mitigate this the risk by spreading it over various regions to avoid significant damage caused by natural disasters.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
64 11
Diversifikasi Portofolio Berdasarkan Geografis Portfolio Diversification by Geography
Sumatra Kalimantan Sulawesi Diluar Jawa dan Bali Jabodetabek Jawa dan Bali Total Jawa dan Bali Jumlah
2010
2009
Change Perubahan
17,5% 13,5% 5,2% 36,2% 53,4% 10,4% 63,8% 100,0%
14,2% 9,4% 4,2% 27,8% 62,3% 9,9% 72,2% 100,0%
3,3% 4,1% 1,0% 8,4% -8,9% 0,5% -8,4% 0,0%
Sumatra Borneo Sulawesi Outsite Java and Bali Greater Jakarta Java and Bali Total Java and Bali Total
Diversifikasi Jenis dan Merk Pada tahun 2010, lebih kurang 85% pembiayaan konsumen adalah untuk kendaraan merk Jepang. Selain memiliki nilai jual kembali yang lebih baik, permintaan atas kendaraan bekas merk Jepang juga sangat baik. Untuk portfolio sewa pembiayaan, khususnya di bidang pembiayaan peralatan berat, tersebar diantara empat merek terkenal Hitachi, Komatsu, Caterpillar dan Kobelco. Keempat merek tersebut mempunyai nilai jual yang baik di pasar sekunder.
Diversification of Types and Brands Around 85% of all consumer financing in 2010 was for the purchase of Japanese-brand vehicles. Aside from having a better reselling value, the demand for secondhand cars of Japanese brands also remained stellar. For the lease financing portfolio, particularly in the field of heavy equipment financing, four well-known brands—Hitachi, Komatsu, Caterpillar, and Kobelco—took up the greatest share of the market. All four brands have excellent selling values at secondary markets.
Diversifikasi Tipe Mobil Pada tahun 2010, lebih kurang 87% dari seluruh portfolio pembiayaan kendaraan bermotor merupakan kendaraan non sedan.
Diversification of Vehicle Type Around 87% of all the portfolio for motorized vehicles financing in 2010 was non-sedan vehicles.
Risiko Iikuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perseroan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan kosumen, selain menggunakan dana sendiri, Perseroan juga membina kerjasama dengan beberapa bank nasional dan bank pemerintah dalam bentuk fasilitas penerusan pinjaman untuk pembiayaan (chanelling) maupun demand loan dan term loan.
Liquidity risk Liquidity risk is the risk that the Company does not have sufficient financial resources to fulfill the obligations that have matured. This risk can be mitigated by the Company because in the provision of financial services to consumers, as well as using its own funds, the Company also maintains cooperative relationships with several national banks and state-owned banks in the forms of finance loan forwarding facilities (channeling), demand loans, and term loans.
Perseroan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu untuk memenuhi kebutuhan dana selama minimal 5 hari kerja.
The Company also has an overdraft facility which can be withdrawn at any time to meet the funding requirements for a minimum of 5 working days.
Selama ini, Perseroan memiliki rasio likuiditas yang sangat sehat. Hal ini dapat dilihat dari solvabilitas, yakni kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya yang mengalami pertumbuhan. Perbandingan kewajiban terhadap ekuitas Perseroan untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 81,80% dan 35,00%. Dalam hal perbandingan kewajiban terhadap jumlah aset tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 45,00% dan 25,90%.
To date, the Company has very sound liquidity ratios. This can be seen from the Company’s solvency, i.e. the Company's growing ability to discharge both its short-term and long-term liabilities. The Company’s liability to equity ratios for the years ended 2010 and 2009 are 81.80% and 35.00%, respectively. Meanwhile, the Company’s liability to asset ratios for the years ended 2010 and 2009 are 45.00% and 25.90%, respectively.
Risiko Operasional Risiko Operasional biasa disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan dan kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal yang lain yang dapat berdampak pada operasional Perseroan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, Perseroan melakukan beberapa hal: • Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap resiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan. • Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksanaan dan kontrol, sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku Perseroan. Sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang sudah digariskan oleh SOP.
Operational risk Operational risk is usually caused by several things, such as deficiencies and failures of internal processes, human error, system failures, or other issues that may affect the activities of a company. To avoid operational risk, the Company does several things:
10 65
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
•
A clear understanding on the part of all lines concerned of the risks inherent in each stage of the operational activities and processes, mainly in connection with approval and disbursement of financing, customer service, accounting, and reporting.
•
A clear and separate allocation of tasks between execution and control. Executors perform their activities based on the Company’s standard operating procedures (SOP), while the monitoring function ensures that the activities comply with the requirements outlined in the SOP.
•
•
•
Perseroan menggunakan E-loan System agar kelangsungan dan kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perseroan sudah menerapkan sistem on-line dan real time sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan /atau kebijakan Perseroan. Perseroan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment (RCSA) terhadap unit kerja terkait dan melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakan-kebijakan dan SOP secara rutin. Perseroan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian financial yang diakibatkan oleh hal tersebut.
•
The Company uses an E-Loan System to ensure continuity and the proper functioning of the system. The Company applies an on-line, real-time system so that the management can directly control all operational activities and quickly make appropriate strategic decisions to mitigate any potential risks arising from negligence, system malfunctions, or deviations in the implementation of SOP and/or Company policy.
•
The Company has also implemented Risk Control Self-Assessment (RCSA) in relevant work units and routinely conducts periodic review and evaluation of policies and SOP.
•
The Company continuously develops the skills and knowledge of its employees through various forms of training in order to minimize the incidence of human error and problems with operating systems and the financial losses thereby incurred.
Seluruh kegiatan utama operasional Perseroan telah diatur dalam Standar Prosedur Operasi (”SOP”). SOP tersebut secara terus menerus diperbaharui untuk menjamin akuntabilitas dan tanggung jawab dari setiap fungsi yang ada. Pengawasan atas implementasi SOP dilakukan secara periodik oleh Divisi Compliance.
All main operational activities of the Company are conducted by adhering to their respective Standard Operating Procedures (SOP). The Company’s SOPs are continuously updated to guarantee the accountability and responsibility of every function existing within the Company. The implementation of SOPs is supervised periodically by the Compliance Division.
Perseroan telah mengimplementasikan sistem komputerisasi E-Loan di semua kantor cabang untuk mengelola risiko yang mungkin timbul dari proses aktivitas internal. Sistem E-Loan merupakan sistem dengan platform website yang dirancang untuk mempercepat proses pengelolaan data sehingga mampu meningkatkan kontrol atas fasilitas pembiayaan yang diberikan. Selain itu beberapa pengelolaan risiko yang dilakukan antara lain: pemasangan Firewall System dan AntiVirus untuk perlindungan database dan jaringan dan pengendalian atas kode akses (password) untuk memastikan kewenangan user.
The Company has implemented the E-Loan computerized system in all its branch offices, in order to manage the risks that may arise from its internal activities and processes. The E-Loan System is a system with a website platform designed to speed up the process of data management so as to increase control over the financing facilities provided. In addition, the Company has also taken other measures to manage this risk, including: the installation of a Firewall System and an AntiVirus program to protect the database and network, and the implementation of control over access code (password) to verify users’ levels of authority.
Perseroan telah menerapkan “Disaster Recovery Plan” yang bertujuan untuk melindungi dan menghindari risiko kerusakan operasional serta menjamin adanya kontinuitas kegiatan usaha seandainya terjadi suatu bencana. Saat ini, secara rutin setiap hari dilakukan back-up data yang disimpan di tempat terpisah. Untuk kedepannya, Perseroan merencanakan pengembangan Disaster Recovery Center dengan metode mirroring database.
The Company implemented a “Disaster Recovery Plan” to protect and to avoid possible operational damange risks and to ensure continuity of bussiness operational in case of disaster occurence. Currently we conduct backing up our data on a daily basis and store them in a separate location. In the future, the Company plans to develop a Disaster Recovery Center by mirroring database method
Pengeloalan risiko untuk mengurangi dampak eksternal dilakukan dengan melakukan penutupan asuransi atas seluruh aktiva tetap dan menyimpan data back-up dilokasi yang berbeda.
The risk management efforts to reduce the external impacts have been carried out by insuring all the fixed assets of the Company and by maintaining a data mirroring center in a separate location.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
66 11
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
PT Clipan Finance Indonesia Tbk.
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
68
Tinjauan Keuangan 2010 2010 Financial Review
Laporan Laba Rugi Income Statements Change Perubahan
(Rp Juta)
2010
Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Sewa operasi Anjak piutang Bunga Keuntungan belum direalisasi investasi jangka pendek Pendapatan lain-lain Jumlah Pendapatan Bunga dan pembiayaan lainnya Umum, administrasi dan Tenaga kerja Penyusutan aset sewa operasi Kerugian penurunan nilai/ penyisihan piutang ragu-ragu Kerugian kurs mata uang asing - bersih Rugi penjualan efek diperdagangkan Beban lain-lain Jumlah Beban Laba Sebelum Pajak Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah Beban Pajak Laba Bersih
157,581 136,525 7,434 44,136 5,094 384
144,662 68,561 6,743 51,880 13,539 9,945
8.9% 99.1% 10.2% -14.9% -62.4% -96.1%
51,471 402,624 58,212 63,349
34,054 329,385 39,866 49,883
51.1% 22.2% 46.0% 27.0%
2,765 4,147
3,047 21,379
-9.3% -80.6%
3,609 5,413 10 137,505 265,119 (64,924) 516 (64,408) 200,711
13,046 0 127,221 202,164 (47,659) (4,252) (51,911) 150,253
-72.3% 100.0% 6898% 8.1% 31.1% 36.2% -112.1% 24.1% 33.6%
2009
(IDR Million) Finance lease Consumer financing Operating lease Factoring Interest Unrealized gain on short term investment Other income Total Income Interest and other financing General , administration and Personnel Depreciation of leased assets Impairment losses/ allowance for doubtful account Loss on foreign exchange rate - net Loss on sale of trading securities Other expenses Total Expenses Income Before Tax Current tax Deffered tax Total Tax Expenses Net Income
Statistik Statistic 2010
2009
2008
2007
2006 Value of New Bookings (IDR Million)
Nilai Pembiayaan Baru (Rp Juta) Sewa Pembiayaan Pembiayaan Konsumen Anjak Piutang Jumlah
674,898 1,560,020 647,836 2,882,754
365,056 610,105 116,531 1,091,692
511,241 549,720 267,500 1,328,461
791,812 494,458 100,000 1,386,270
242,007 274,135 516,142
Value of Total Receivables Managed (IDR Million)*
Nilai Total Piutang yang Dikelola (Rp Juta)* Sewa Pembiayaan Pembiayaan Konsumen Anjak Piutang Jumlah Jumlah Cabang dan Kantor Pemasaran Jumlah karyawan
894,367 504,093 285,582 1,684,042
910,429 304,158 265,257 1,479,844
876,625 394,758 101,879 1,373,262
440,615 285,959 726,574
28
23
20
17
14
654
510
381
313
252
942,028 1,120,477 569,215 2,631,720
* Tidak termasuk piutang diluar neraca (channeling)
10 69
Leasing Consumer financing Factoring Total
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
Leasing Consumer financing Factoring Total Number of Branches & Marketing Offices Number of Employees
* Exclude off-balance-sheet (channeling) receivables
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
RINGKASAN Pertumbuhan ekonomi yang baik di tahun 2010 membawa dampak positif bagi Perseroan. Pada tahun 2010 ini, jumlah pendapatan Perseroan meningkat sebesar 22% dari Rp 329 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 403 miliar di tahun 2010. Laba bersih Perseroan meningkat sebesar 34% dari Rp 150 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 201 miliar di tahun 2010. Peningkatan laba bersih di tahun 2010 tersebut membawa peningkatan terhadap pengembalian terhadap ekuitas (ROE) dan pengembalian terhadap aset (ROA) Perseroan. ROE Perseroan meningkat menjadi 14,4% dibandingkan tahun 2009 sebesar 12,1%, sementara ROA Perseroan meningkat dari 8,9% di tahun 2009 menjadi 9,0% di tahun 2010.
SUMMARY A marvelous growth of the economy in 2010 affected the performance of the Company constructively. In 2010, the Company's Income increased 22% from Rp 329 billion in 2009 to Rp 403 billion in 2010. Its net profit also increase 34% from Rp 150 billion in 2009 to Rp 201 billion in 2010. The increase in net profit was the reason behind the increase in the Company's Return on Equity (ROE) and Return on Assets (ROA), which respectively rose from 12.1% in 2009 to 14.4% in 2010, and from 8.9% in 2009 to 9.0% in 2010.
Pendapatan sewa pembiayaan memberikan kontribusi sebesar 39% dari jumlah pendapatan, turun 5% dibandingkan tahun 2009. Kontribusi pembiayaan konsumen meningkat dari 21% di tahun 2009 menjadi 34% di tahun 2010. Sedangkan untuk anjak piutang kontribusi menurun dari 16% di tahun 2009 menjadi 11% di tahun 2010. Kontribusi Pendapatan lainnya termasuk fee based income yang meliputi antara lain asuransi, denda keterlambatan, biaya administrasi dan lainnya meningkat dari 10% di tahun 2009 menjadi 13% di tahun 2010.
Income from lease financing contributed 39% to the Company's Income, down 5% compared to the year 2009. Contribution from consumer financing to its total Income climbed from 21% in 2009 to 34% in 2010, while the contribution from factoring was down from 16% in 2009 to 11% in 2010. Other Income including fee-based income from insurance, late charges, administration fees and others contribute 13% to the Company's total Income in 2010, up from 10% in 2009.
Pada tahun 2010 jumlah pembiayaan baru mencapai Rp 2.883 miliar meningkat 164% dibandingkan tahun 2009. Jumlah kontrak baru pada tahun 2010 adalah sebanyak 15.270 kontrak meningkat 108% dari tahun 2009.
In 2010, the amount of new financing reached Rp 2,883 billion, soared 164% from the value in 2009. The number of new contracts in 2010 was 15,270 contracts, up 108% from 2009.
Jumlah piutang yang dikelola per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 2.632 miliar meningkat sebesar 56% dibandingkan tahun 2009. Jumlah kontrak outstanding sampai dengan 31 Desember 2010 adalah sebanyak 19.800 kontrak meningkat 67% dibandingkan tahun 2009.
The Company had total accounts receivable amounting to Rp 2,632 billion as of 31 December 2010, up 56% compared to the value in 2009. The number of outstanding contracts as of 31 December 2010 was 19,800, an increase of 67% from 2009.
KONTRAK BARU Melanjutkan tahun sebelumnya, tahun 2010 strategi pemasaran lebih di fokuskan pada pembiayaan di sektor otomotif retail terutama pembiayaan kendaraan bekas yang masih memiliki pangsa pasar yang luas dan margin bunga bersih yang cukup tinggi
NEW CONTRACTS As a continuation of the previous years, in 2010 the Company's marketing strategies are focused on financing for the retail automotive sector, especially used vehicles that still have a large market share and considerably high interest income.
Pertumbuhan ekonomi yang baik dan tingkat suku bunga pinjaman yang cukup murah berdampak pada peningkatan penjualan mobil baru dan bekas di tahun 2010, hal tersebut membawa tren positif pada industri pembiayaan pada umumnya dan Perseroan khususnya dengan meningkatnya permintaan akan pembiayaan kendaraan bermotor. Pada tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan jumlah pembiayaan baru untuk pembiayaan konsumen sebesar Rp 1.560 miliar yang memberikan kontribusi sebesar 54% dari jumlah pembiayaan baru. Jumlah tersebut meningkat sebesar 156% dibandingkan pembiayaan baru tahun 2009 yang mencapai hanya sebesar Rp 610 miliar. Jumlah kontrak baru pembiayaan konsumen adalah sebanyak 14.496 kontrak meningkat 119% dibandingkan jumlah kontrak baru tahun 2009.
A strong economic growth and a relatively low interest rate brought positive impacts on the sales of new and used cars in 2010 and also on the financing industry in general and the Company's business in particular, by increasing the number of applications for financing for motorized vehicles. In 2010, the Company managed to record new consumer financing of Rp 1,560 billion, contributing 54% to the total amount of new financing. This value rose 156% compared to the new financing in 2009, which was Rp 610 billion. The number of new contracts of consumer financing was 14,496, up 119% from that in 2009.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
70 11
Untuk sewa pembiayaan, jumlah pembiayaan baru mencapai Rp 675 miliar dan memberikan kontribusi sebesar 23% dari jumlah pembiayaan baru. Jumlah sewa pembiayaan tersebut meningkat 85% dibandingkan jumlah sewa pembiayaan baru tahun 2009. Jumlah kontrak baru sewa pembiayaan adalah sebanyak 753 kontrak meningkat sebesar 6% dibandingkan tahun 2009.
For lease financing, the value of new financing reached Rp 675 billion, contributing 23% to the total amount of new financing. The value increased 85% from that in 2009. There were 753 new contracts of lease financing in 2010, up 6% from that in 2009.
Pembiayaan baru anjak piutang mencapai sebesar Rp 648 miliar dan memberikan kontribusi sebesar 22% dari jumlah pembiayaan baru di tahun 2010. Jumlah pembiayaan baru tersebut meningkat sebesar 456% dibandingkan tahun 2009. Jumlah kontrak baru tahun 2010 mencapai 21 kontrak meningkat 163% dibandingkan jumlah kontrak baru tahun 2009.
The value of new financing from factoring was Rp 648 billion, contributing 22% to the total amount of new financing. The value represents a steep jump of 456% from the value in 2009. There were 21 new contracts of factoring in 2010, up 163% from that in 2009.
Pendapatan Income (Rp Juta) Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Sewa operasi Anjak piutang Bunga Keuntungan belum direalisasi investasi jangka pendek Pendapatan lain-lain Jumlah Pendapatan
2010
2009
Perubahan Change
157,581 136,525 7,434 44,136 5,094 384
144,662 68,561 6,743 51,880 13,539 9,945
8.9% 99.1% 10.2% -14.9% -62.4% -96.1%
51,471 402,624
34,054 329,385
51.1% 22.2%
(IDR Million) Finance lease Consumer financing Operating lease Factoring Interest Unrealized gain on short term investment Other income Total Income Sewa Pembiayaan Finance lease
10%
13%
3% 4%
Sewa Operasi Operating lease
1% 11% 44%
16%
39%
2%
Bunga Interest Pembiayaan Konsumen Consumer financing Anjak Piutang Factoring
2% 34%
21%
Kontribusi Pendapatan 2009
Kontribusi Pendapatan 2010
Pendapatan lainnya Other Income Keuntungan Belum direalisasi Jangka Pendek Unrealized gain on short term investment
PENDAPATAN Jumlah pendapatan tahun 2010 mencapai Rp 403 miliar meningkat 22% dari pendapatan tahun 2009 sebesar Rp 329 miliar.
INCOME Total income in 2010 was Rp 403 billion, an increase of 22% from total income in 2009, Rp 329 billion.
Walaupun sepanjang tahun 2010, pendapatan sewa pembiayaan masih menjadi kontributor yang terbesar dari seluruh pendapatan Perseroan, namun dari segi kontribusi bila dibandingkan dengan tahun 2009 pendapatan sewa pembiayaan telah mengalami
Although throughout 2010 income from lease financing was still the main contributor to the total income of the Company, percentage-wise, this contribution was lower than that in 2009. Lease financing contributed 39% or Rp 158 billion to the Company's total income in 2010, down 5% from 44% of total income in 2009.
10 71
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
penurunan. Sewa pembiayaan memberikan kontribusi sebesar 39% atau sebesar Rp 158 miliar di tahun 2010, turun sebesar 5% dibandingkan kontribusi tahun 2009 sebesar 44% dari jumlah pendapatan. Strategi pemasaran Perseroan yang lebih difokuskan kepada pembiayaan retail khususnya pembiayaan konsumen, telah menghasilkan kontribusi peningkatan pendapatan yang signifikan. Hal tersebut dibuktikan dengan pencapaian pendapatan dari pembiayaan konsumen yang mencapai Rp 137 miliar meningkat 99% dari pendapatan tahun 2009.
The Company's marketing strategies that were focused more on retail financing, especially consumer financing, substantially contributed to the increase in the Company's total income. It was evident from the 99% increase of the Company's income from consumer financing, which reached Rp 137 billion in 2010, compared to that in 2009.
Sepanjang tahun 2010, pendapatan pembiayaan konsumen telah berhasil memberikan kontribusi sebesar 34% di tahun 2010 meningkat 13% dibandingkan kontribusi tahun 2009 sebesar 21%. Pendapatan pembiayaan konsumen meningkat sebesar 99% dari Rp 69 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 137 miliar di tahun 2010. Kenaikan tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen baru yang meningkat sebesar 156% dari Rp 610 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 1.560 miliar di tahun 2010.
Throughout 2010, income from consumer financing contributed 34% to the total income, up 13% from the contribution from consumer financing in 2009 at 21%. Income from consumer financing increased 99% from Rp 69 billion in 2009 to Rp 137 billion in 2010. This increase was in line with the 156% increase in the value of new consumer financing, from Rp 610 billion in 2009 to Rp 1,560 billion in 2010.
Pendapatan anjak piutang tahun 2010 memberikan kontribusi sebesar 11%, turun 5% dibandingkan kontribusi tahun 2009 sebesar 16%. Meskipun pembiayaan baru anjak piutang di tahun 2010 meningkat 456% dari Rp 117 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 648 miliar di tahun 2010, namun pendapatan anjak piutang tahun 2010 turun 15% dari Rp 52 miliar menjadi Rp 44 miliar. Penyebab penurunan tersebut karena adanya pembiayaan baru anjak piutang dalam jumlah besar yang di lakukan baru pada akhir tahun 2010 sehingga belum memberikan kontribusi dari segi pendapatan.
Income from factoring in 2010 contributed 11% to the Company's total income, down 5% compared to that in 2009 at 16% Although the number of new factoring rose 456% in 2010 from Rp 117 billion in 2009 to Rp 648 billion in 2010, income from factoring in 2010 declined 15% from Rp 52 billion to Rp 44 billion. This decline resulted from the existence of a large value of factoring that was made nearing the end of 2010, which had yet to contribute to the Company's income.
Pendapatan sewa operasi atau operating lease meningkat sebesar 10% dari Rp 6,7 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 7,4 miliar di tahun 2010, sejalan dengan meningkatnya permintaan mobil operasional untuk karyawan induk perusahaan.
Income from operating lease increased 10% from Rp 6.7 billion in 2009 to Rp 7.4 billion in 2010, in keeping with the rising demand for operational vehicles for the employees working at the Company's head office.
Pendapatan bunga turun 62% dari Rp 14 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 5 miliar di tahun 2010. Sejalan dengan meningkatnya jumlah pembiayaan di tahun 2010, maka dana yang bersumber dari pinjaman bank maupun yang berasal dari penerimaan pembayaran angsuran dari konsumen dikelola sedemikian rupa sehingga cash flow Perseroan dapat terjaga dengan baik dan tidak terdapat dana yang mengendap terlalu lama. Selain itu Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari beberapa bank sehingga pengelolaan atas saldo kas dan setara kas serta cash flow dapat diatur secara optimal.
Interest Income was down 62% from Rp 14 billion in 2009 to Rp 5 billion in 2010. In line with the increase in the value of new financing in 2010, funds from bank loans as well as from the income from customer loan payments were managed in a way that the Company's cash flow remained sound and free from idle funds. On top of that, the Company also received loans from a number of banks so that the Company's cash flow as well as its account of cash and cash equivalents were optimally managed.
Keuntungan belum direalisasi investasi jangka pendek di tahun 2010 berasal dari investasi jangka pendek dalam bentuk Obligasi Bank Panin II tahun 2007 seri C yang dimiliki Perseroan. Investasi ini memberikan tingkat bunga rata-rata 11,0% per tahun.
Unrealized gain from short-term investment in 2010 was derived from the Company's short-term investment in Bank Panin Bonds II Series C 2007. This investment yielded an annualized return of 11.0%.
Sejalan dengan meningkatnya jumlah kontrak baru, pendapatan lainnya berupa pendapatan administrasi, denda keterlambatan, diskon asuransi dan lainnya yang merupakan fee based income meningkat sebesar 51% dari Rp 34 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 51 miliar di tahun 2010. Pendapatan lain-lain memberikan kontribusi sebesar 13% dari jumlah pendapatan tahun 2010 meningkat 3% dari kontribusi tahun sebelumnya.
Corresponding to the increase in the number of new contracts, other Income such as administrative fees, late charges, insurance discounts and others that were in the form of fee-based income, rose 51% from Rp 34 billion in 2009 to Rp 51 billion in 2010. Other Income contributed 13% to the Company's total Income, up 3% from its contribution to total Income in 2009.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
72 11
LABA BERSIH Laba bersih Perseroan pada tahun 2010 mencapai Rp 201 miliar meningkat sebesar Rp 50 miliar atau 34% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 150 miliar.
NET PROFIT The Company's net profit in 2010 reached Rp 201 billion, an increase of Rp 50 billion or 34% compared to its net income in 2009 of Rp 150 billion.
Biaya Operasi Operating Expenses (Rp Juta)
2010
2009
Change Perubahan
Bunga dan pembiayaan lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Kerugian penurunan nilai/ penyisihan piutang ragu-ragu Kerugian kurs mata uang asing - bersih Penyusutan aset sewa operasi Imbalan pasca kerja Rugi penjualan efek diperdagangkan Beban lain-lain Jumlah Beban Persentase dari Total Bunga dan pembiayaan lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Kerugian penurunan nilai/ penyisihan piutang ragu-ragu Kerugian kurs mata uang asing - bersih Penyusutan aset sewa operasi Imbalan pasca kerja Rugi penjualan efek diperdagangkan Beban lain-lain Jumlah Beban
58,212 22,983 38,824 4,147
39,866 20,948 27,563 21,379
46.0% 9.7% 40.9% -80.6%
3,609 2,765 1,542 5,413 10 137,505
13,046 3,047 1,372 127,221
-72.3% -9.3% 12.4% 100.0% 100.0% 8.1%
42.3% 16.7% 28.2% 3.0%
31.3% 16.5% 21.7% 16.8%
11.0% 0.2% 6.6% -13.8%
2.6% 2.0% 1.1% 3.9% 0.0% 100.0%
10.3% 2.4% 1.1% 0.0% 0.0% 100.0%
-7.6% -0.4% 0.0% 3.9% 0.0% 0.0%
(IDR Million) Interest and other financing General and administration Personnel Impairment losses/ allowance for doubtful account Loss on foreign exchange rate - net Depreciation of leased assets Employee benefit Loss on sale of trading securities Other expenses Total Expenses % of Total Interest and other financing General and administration Personnel Impairment losses/ allowance for doubtful account Loss on foreign exchange rate - net Depreciation of leased assets Employee benefit Loss on sale of trading securities Other expenses Total Expenses
BIAYA OPERASI Total biaya operasi tahun 2010 meningkat sebesar 8% dari Rp 127 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 138 miliar di tahun 2010. Jumlah biaya operasi tahun 2010 tersebut merupakan 34% dari jumlah pendapatan tahun 2010 atau turun 5% dibandingkan tahun 2009. Komponen utama dari biaya operasi adalah bunga dan pembiayaan lainnya yang merupakan 42% dari jumlah biaya operasi, tenaga kerja yang merupakan 28% dari jumlah biaya operasi dan biaya umum dan administrasi yang merupakan 17% dari biaya operasi tahun 2010.
OPERATING EXPENSES The total operating expenses in 2010 rose 8% from Rp 127 billion in 2009 to Rp 138 billion in 2010. This value represents 34% of the total Income in 2010, or down 5% from that in 2009. The main component of operating expenses was interest and other financing, which contributed 42% to total operating expenses. Meanwhile, personnel costs (labor costs) contributed 28% to total operating expenses in 2010, and general and administrative costs contributed 17%.
Sejalan dengan meningkatnya jumlah produksi, maka biaya bunga dan pembiayaan lainnya meningkat sebesar 46% dari Rp 39 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 58 miliar di tahun 2010. Pada tahun 2010, selain dari dana sendiri yang diperoleh dari penerimaan angsuran nasabah, sumber pendanaan untuk pembiayaan baru diperoleh dari penambahan fasilitas pinjaman baru dari bank-bank nasional terkemuka dan bank asing. Hal tersebut terlihat dari gearing ratio Perseroan yang meningkat.
Consistent with the rising productivity, interest and other financing expenses rose 46% from Rp 39 billion in 2009 to Rp 58 billion in 2010. Other than own fund received from customer loan payments, in 2010 the sources of funding for new financing also included the additions of new loan facilities from leading national banks and overseas banks. This is reflected by the increase in the Company's gearing ratio.
Peningkatan lain yang cukup signifikan adalah biaya tenaga kerja yang meningkat sebesar 41% dari Rp 27 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 39 miliar di tahun 2010. Peningkatan biaya tenaga kerja tersebut terutama karena peningkatan jumlah karyawan dari 510 karyawan di tahun 2009 menjadi 654 karyawan di tahun 2010. Penambahan karyawan yang dilakukan oleh Perseroan dilakukan terutama untuk divisi penagihan, marketing dan administrasi dari level staf sampai level direksi. Kebutuhan akan karyawan disesuaikan dengan Man Power Plan yang dibuat dan disesuaikan dengan budget Perseroan.
Another significant increase was experienced by labor costs, which rose 41% from Rp 27 billion in 2009 to Rp 39 billion in 2010. This rise was owing to the rising number of employees from 510 employees in 2009 to 654 employees in 2010. The Company recruited new employees especially to fill the requirements of the billing, marketing, and administration divisions, with the positions filled by these new employees ranged from staff to Director. The need of new employee is adjusted to the Manpower Plan formulated and adapted to the Company's budget.
10 73
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
Kenaikan lainnya timbul dari rugi penjualan efek diperdagangkan sebesar Rp 5 miliar sehubungan dengan penjualan Obligasi Bank Panin II tahun 2007 seri B.
Other increase resulted from loss suffered through the sale of marketable securities in the amount of Rp 5 billion, owing to the sale of Bank Panin Bonds II Series B 2007.
Penurunan biaya operasi yang cukup signifikan terjadi pada kerugian penurunan nilai/penyisihan piutang ragu-ragu yang turun 81% dari Rp 21 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 4 miliar di tahun 2010. Penurunan atas kerugian penurunan nilai terutama disebabkan adanya penerapan standar akuntansi keuangan baru dimana Perseroan menerapkan PSAK 50 dan 55 yang efektif sejak 1 Januari 2010. Sedangkan untuk periode sebelum 1 Januari 2010 perhitungan penyisihan piutang ragu-ragu mengikuti Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 mengenai “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum”.
A significant decline in operating expenses occured in the loss of depreciation/allowance for doubtful accounts, which was down 81% from Rp 21 billion in 2009 to Rp 4 billion in 2010. The decline in depreciation was derived from the implementation of the new accounting standards whereby the Company implemented the PSAK 50 and 55 effective on 1 January 2010. For the periods prior to 1 January 2010, howver, the calculation for the allowance for doubtful accounts in the Company was based on the Bank Indonesia Rule (PBI) No. 8/2/PBI/2006 dated 30 January 2006 and PBI No. 9/6/PBI/2007 dated 30 March 2007 on the “Assessment of the Assets Quality in Public Banks".
Penurunan lainnya terjadi atas kerugian kurs mata uang asing yang turun sebesar 72% dari Rp 13 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 4 miliar di tahun 2010. Perseroan memiliki aset moneter bersih dalam mata uang asing yang berasal dari kas dan investasi neto sewa pembiayaan. Kerugian tersebut terjadi karena penurunan kurs tengah transaksi dari Rp 9.400/USD1 di tahun 2009 menjadi Rp 8.991/USD1 di tahun 2010.
Other decrease was experienced in the loss from foreign exchange rate, which was down 72% from Rp 13 billion in 2009 to only Rp 4 billion in 2010. The Company owns net monetary assets in foreign currencies in its cash and net investment of lease financing. Such loss was due to the change in the mid-rate of Rp 9,400/USD in 2009 to Rp 8,991/USD in 2010.
Analisa Profitabilitas Profitabillity Analysis
Pendapatan Bunga Bersih (Rp Juta)* Marjin Laba Sebelum Pajak Marjin Laba Bersih Pengembalian terhadap Ekuitas
2010
2009
Change Perubahan
285,124 65.8% 50.0% 14.4%
238,777 61.4% 45.6% 12.1%
19.4% 4.4% 4.4% 2.3%
*(Pendapatan Sewa Guna Usaha + Pembiayaan Konsumen + Anjak Piutang + Pendapatan Bunga) - Beban keuangan
Net Interest Income (IDR Million)* Pretax Margin Net Margin Return on Equity (ROE)
*(Leasing Income + Consumer Finance Income + Factoring + Interest Income) - Financing Cost
PROFITABILITAS Laba bersih Perseroan meningkat 34% dari Rp 150 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 201 miliar di tahun 2010.
PROFITABILITY The Company's net profit rose 34% from Rp 150 billion in 2009 to Rp 201 billion in 2010.
Pendapatan bunga bersih tahun 2010 meningkat 19% dibandingkan tahun 2009. Marjin laba sebelum pajak dan marjin laba bersih meningkat masing-masing 4%. ROE Perseroan meningkat dari 12% di tahun 2009 menjadi 14% ditahun 2010.
The net interest income in 2010 was up 19% from the year 2009. The Company's pretax margin and net margin in 2010 increased 4% each, while its ROE was up from 12% in 2009 to 14% in 2010.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
74 11
Neraca Balance Sheet ( RpJuta ) Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang bersih - pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang - bersih Jumlah piutang Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah neto piutang - bersih Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jumlah Aset Hutang bank Hutang lain-lain Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
2010
2009
Change Perubahan
26,327 942,028 1,120,477 569,215 2,631,720 (29,505) 2,602,214 2,220 63,149 2,693,910 1,089,564 123,150 1,212,714 1,481,196 2,693,910
31,031 894,367 504,093 285,582 1,684,042 (52,921) 1,631,122 1,704 107,411 1,771,267 377,846 81,421 459,267 1,312,000 1,771,267
-15.2% 5.3% 122.3% 99.3% 56.3% -44.2% 59.5% 30.3% -41.2% 52.1% 188.4% 51.3% 164.1% 12.9% 52.1%
(IDR million ) Cash and cash equivalent Net investment in finance lease Net receivables - consumer financing Factoring receivables - net Total receivables Allowance for doubtful accounts Total receivables - net Deferred tax asset Other assets Total Assets Bank loans Other Payables Total Liabilities Total Equity Total Liabilities and Equity
PERTUMBUHAN AKTIVA DAN KUALITAS AKTIVA Jumlah aktiva Perseroan meningkat 52% dari Rp 1.771 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 2.694 miliar di tahun 2010. Kenaikan jumlah aktiva tersebut terutama disebabkan kenaikan piutang bersih pembiayaan konsumen yang meningkat signifikan sebesar 122% dari Rp 504 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 1.120 miliar di tahun 2010. Kenaikan signifikan lainnya terjadi pada tagihan anjak piutang yang meningkat sebesar 99% dari Rp 285 miliar ditahun 2009 menjadi Rp 569 miliar di tahun 2010.
ASSETS GROWTH AND QUALITY The Company's total assets increased 52% from Rp 1,771 billion in 2009 to Rp 2,694 billion in 2010, due to the 122% increase in net receivables - consumer financing, from Rp 504 billion in 2009 to Rp 1,120 billion in 2010. Other increases occured in factoring receivables - nett, which was up 99% from Rp 285 billion in 2009 to Rp 569 billion in 2010.
Jumlah neto piutang bersih merupakan 97% dari jumlah aset dan komponen terbesar dari aset tersebut adalah piutang bersih pembiayaan konsumen yang mencapai 41% dari jumlah aset tahun 2010. Kenaikan jumlah piutang pembiayaan konsumen sejalan dengan meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen dan hal ini menunjukkan bahwa fokus utama Perseroan untuk melakukan pembiayaan pada sektor otomotif retail berhasil dijalankan dengan baik.
Total receivables - nett comprised 97% of the Company's total assets, with its biggest component being net receivables - consumer financing, which contributed 41% to the Company's total assets in 2010. The increase in net receivables - consumer financing was in line with the increase in consumer financing, and this clearly shows that the main focus of the Company, which was on financing for retail automotive sector, was excellently executed.
Jumlah piutang bermasalah pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 24 miliar turun 35% dibanding piutang bermasalah tahun 2009 sebesar Rp 38 miliar. Jumlah piutang bermasalah ini merupakan 0,85% dari jumlah piutang bersih 2010. Penyisihan piutang ragu-ragu tahun 2010 adalah sebesar Rp 30 miliar yang merupakan 1,2 kali lebih besar dari piutang bermasalah.
Non-performing receivables in 2010 was Rp 24 billion in 2010, down 35% from Rp 38 billion in 2009. This contributed 0.85% to the total assets in 2010. Allowance for doubtful accounts in 2010 was Rp 30 billion, 1.2 times tha value of non-performing receivables.
Jumlah penghapusan piutang pada tahun 2010 turun 28% dari Rp 16 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 11 miliar di tahun 2010. Jumlah tersebut merupakan 0,4% dari jumlah piutang bersih Perseroan tahun 2010.
The value of debt writeoff in 2010 was down 28% from Rp 16 billion in 2009 to Rp 11 billion in 2010, constituting 0.4% to the Company's total net receivables in 2010.
75 10
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG Kualitas piutang per 31 Desember 2010, adalah sebagai berikut: • Piutang sewa pembiayaan lancar adalah sebesar 98,0%. • Piutang pembiayaan konsumen lancar adalah sebesar 98,8 % dan • Piutang pembiayaan anjak piutang lancar adalah sebesar 100,0%.
LOAN COLLECTIBILITY The quality of the Company's receivables as of 31 December 2010 is as follows: • 98.0% of net receivables - lease financing were current • 98.8% of net receivables - consumer financing were current
PENDANAAN Sejalan dengan meningkatnya jumlah pembiayaan, Perseroan melakukan kerjasama dengan bank-bank nasional terkemuka dan bank asing untuk memperoleh fasilitas pinjaman sebagai sumber dana selain dari dana sendiri hasil penagihan piutang selama tahun berjalan.
FUNDING In line with the expanding amount of its financing, the Company engages in partnerships with leading national banks and overseas banks to obtain credit facilities as a source of funding, apart from its own fund from the collection of accounts receivable throughout the year.
Fasilitas pinjaman baru maupun fasilitas tambahan di tahun 2010 diperoleh dari Bank Panin (fasilitas Pinjaman Tetap, Pinjaman Rekening Koran dan Channelling), Bank Negara Indonesia (fasilitas Pinjaman Tetap), Bank Central Asia (Installment Loan 4 dan Pinjaman Rekening Koran), Bank ICBC (fasilitas Pinjaman Tetap), Bank International Indonesia (fasilitas Pinjaman Berjangka), Bank Hana (fasilitas Pinjaman Angsuran) dan Bank Permata (Customer Asset Purchase). Selama tahun 2010, total pinjaman yang diperoleh Perseroan berjumlah Rp 1.105 miliar atau naik 341% dari tahun 2009. Penjelasan lebih rinci mengenai pinjaman bank di atas dapat dilihat pada bagian Laporan Keuangan 2010 yang telah di Audit pada laporan ini.
New loans as well as additional facilities in 2010 were obtained from Panin Bank (fixed loan, overdraft, and channelling facilities), Bank Negara Indonesia (fixed loan), Bank Central Asia (Installment Loan 4 and overdraft), ICBC (fixed loan), Bank International Indonesia (term loan), Hana Bank (credit facility) and Bank Permata (Customer Asset Purchase). In 2010, total loans obtained by the Company amounted Rp1105 billion, increased by 341% from 2009. A more detailed explanation about these bank loans can be obtained from the Audited Financial Statements for the year 2009 contained within this Annual Report.
MODAL DAN GEARING RATIO Perseroan mencatat pertumbuhan modal dan laba ditahan sebesar 13% dari Rp 1.312 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 1.481 miliar di tahun 2010. Sejalan dengan meningkatnya jumlah pinjaman bank yang diperoleh maka gearing ratio Perseroan mengalami peningkatan dari (0,3x) di tahun 2009 menjadi (0,7x) di tahun 2010. Gearing ratio (debt to equity ratio) di tahun 2010 dan 2009, dihitung dari rasio jumlah pinjaman yang diterima dan hutang obligasi bersih terhadap jumlah ekuitas. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006 tentang perusahaan pembiayaan ditetapkan bahwa batas maksimum gearing ratio adalah sebesar 10X. Hal ini menunjukan bahwa Peseroan memiliki struktur permodalan yang sangat kuat dan Perseroan memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan porsi pinjaman untuk memperbesar kapasitas pembiayaannya di tahun mendatang.
EQUITY AND GEARING RATIO The Company’s equity and retained earnings rose 13% from Rp 1,312 billion in 2009 to Rp 1,481 billion in 2010. Consistent with the increasing amount of bank loans obtained by the Company, its gearing ratio hence increased from 0.3X in 2009 to 0.7X in 2010. The gearing ratio (debt-to-equity ratio) in 2010 and 2009 was calculated as the ratio of total borrowings received and net bonds payable to total equity. According to the Regulation of the Minister of Finance No.84/PMK.012/2006 about Multifinance Companies, the maximum gearing ratio allowed for a multifinance company is 10X. Therefore, the Company’s low gearing ratio of 0.7X is a strong indication that the Company has a very strong capital structure and also a great potential to increase its amount of borrowings in the coming years to expand its capacity for the disbursement of financing facilities.
SOLVABILITAS Tingkat solvabilitas Perseroan mengalami peningkatan dari sebesar 0,4 kali di tahun 2009 menjadi 0,8 kali di tahun 2010.
SOLVENCY the Company’s solvency level increased from 0.4X in 2009 to 0.8X in 2010.
KEBIJAKAN DIVIDEN DAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 72 tanggal 30 Juni 2010 dari Benny Kristanto, SH notaris di Jakarta ditetapkan sebagai berikut: • Pembagian dividen tunai sebesar Rp 39.049.619.000 • Sejumlah Rp 100.000.000 digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan
DIVIDEND POLICIES AND APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
•
100% of net receivables - factoring were current
The Deed of Resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders No. 72 dated 30 June 2010 of Benny Kristanto SH, Notary in Jakarta, stipulates the following resolutions: • The distribution of cash dividends of Rp 39,049,619,000. • A total of Rp 100,000,000 is appropriated as general reserve in accordance with the provisions in the the Company’s Articles of Association.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
76 11
•
Sisa laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 111 miliar digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perseroan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 64 tanggal 30 Juni 2009 dari Benny Kristanto, SH notaris di Jakarta ditetapkan sebagai berikut: • Pembagian dividen tunai sebesar Rp 13.016.500.000 • Sejumlah Rp 100.000.000 digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan •
Sisa laba bersih tahun 2008 sebesar Rp 99,7 milyar digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perseroan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
•
The remaining net profit in 2009 of Rp 111 billion is to be used for investment and working capital purposes and booked as retained earnings.
The Deed of Resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders No. 64 dated 30 June 30 2009 of Benny Kristanto SH, Notary in Jakarta, stipulates the following resolutions: • The distribution of cash dividends of Rp 13,016,500,000. • A total of Rp 100,000,000 is appropriated as general reserve in accordance with the provisions in the the Company’s Articles of Association. • The remaining net profit in 2008 of Rp 99.7 billion is to be used for investment and working capital purposes and booked as retained earnings.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) Pada tahun berjalan, Perseroan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010: • PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. • PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”) In the current year, the Company adopted PSAK revised standard that is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:
Penerapan PSAK 50 dan PSAK 55 (revisi 2006) secara prospektif pada penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan ditahun 2009 kecuali adanya kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar 7.531.399 ribu yang dibebankan ke saldo laba sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006).
The prospective adoption of PSAK 50 and PSAK 55 (revision 2006) in the preliminary implementation did not affect the values reported in 2009 except for the decrease in the monetary assets for Rp 7,531,399 thousand which was allocated into retained earnings in line with the Technical Bulletin No. 4, Provisions for the Transition of Preliminary Implementation of PSAK 50 (revision 2006) and PSAK 55 (revision 2006).
Penjelasan lebih terperinci dapat dilihat pada Laporan Keuangan 2010 yang telah di Audit pada laporan ini.
A more detailed explanation can be obtained from the Audited Financial Statements for the year 2009 contained within this Annual Report.
IKATAN DAN KONTINJENSI Penjelasan lebih rinci mengenai Ikatan dan Kontijensi dapat dilihat pada Laporan Keuangan 2010 yang telah di Audit - Catatan atas Laporan Keuangan - Ikatan dan Kontinjensi.
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES A more detailed explanation about the Company’s commitments and contingencies can be obtained from the Audited Financial Statements for the year 2010 – Commitments and Contingencies, contained within this Annual Report.
TEKNOLOGI INFORMASI Perseroan telah mengimplementasikan sistem komputerisasi E-Loan secara online di semua kantor cabang untuk mengelola risiko yang mungkin timbul dari proses aktivitas internal. Sistem E-Loan merupakan system dengan platform website yang dirancang untuk mempercepat proses pengelolaan data sehingga mampu meningkatkan fungsi kontrol atas fasilitas pembiayaan yang diberikan. Selain itu beberapa pengelolaan risiko yang dilakukan antara lain: pemasangan Firewall System dan AntiVirus untuk perlindungan database dan jaringan dan pengendalian atas kode akses (password) untuk memastikan kewenangan user.
INFORMATION TECHNOLOGY The Company has successfully implemented online E-loan computerized system throughout all its branch offices, in order to manage any risk that may arise from internal activity processes. E-loan system is a system based on a website platform designed to speed up data processing to allow improvement of its control function over provided financing facility. Additionally, a few risk management steps are conducted: i.e. installing Firewall System and AntiVirus to protect its database and network, as well as controlling the use of a password to ensure a user’s authority to access.
Sistem aplikasi yang terintegrasi telah diterapkan mulai dari permohonan pembiayaan, persetujuan kredit, pencairan kredit, pencatatan akuntansi hingga penyediaan laporan operasional telah diterapkan secara real time dari seluruh jaringan dan ini sangat membantu manajemen membuat keputusan dengan cepat dan tepat dan memungkinkan Perseroan untuk bersaing di pasar.
An integrated application system has been applied by the Company to aid the processes of loan application, loan approval, loan disbursement, accounting, and the provision of operational reports in real time from the entire network of the Company. This has been a very helpful tool for the management to make decisions quickly and accurately, and has enabled the Company to become more competitive in the market.
10 77
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
• •
PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures. PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements.
Pengembangan-pengembangan dilakukan untuk semakin mendukung dan memenuhi kebutuhan akan ketersediaan data dan informasi bagi Perseroan dan juga bagi seluruh pihak yang terkait dengan Perseroan. Beberapa hal penting yang dikembangkan sepanjang tahun 2010 adalah: • Implementasi suatu media informasi dan komunikasi melalui SMS (Short Message Service) yang banyak dipergunakan oleh Perseroan dalam kaitannya dengan transaksi Pembiayaan Otomotif sebagai media komunikasi untuk mengingatkan angsuran nasabah akan jatuh tempo, penagihan angsuran nasabah yang telah jatuh tempo, konfirmasi penerimaan jumlah pembayaran nasabah yang diterima secara tunai, serta informasi pemasaran penting lainnya. •
Pengembangan sistem penerimaan pembayaran konsumen melalui fasilitas Bank Panin dan Virtual Account sebagai identitas konsumen untuk melakukan pembayaran angsuran melalui jaringan ATM Bersama.
Developments have been made to further support and fulfill the needs for the availability of data and information of the Company and also of other parties related to the Company. Some important issues developed in 2010 were: •
Implementation of an information and communication means through Short Message Service (SMS) that is mainly used by the Company especially for automotive financing transactions to remind the customers about their upcoming payment schedule, billing of outstanding debts, confirmation that cash payments have been received, as well as other important information regarding marketing.
•
Development of a customer payment receipt system through the facility of Bank Panin and Virtual Account as the customers’ identity to perform payment of installments through the ATM Bersama network.
Perseroan telah menerapkan “Disaster Recovery Plan” yang bertujuan untuk melindungi dan menghindari resiko kerusakan operasional serta menjamin adanya kontinuitas kegiatan usaha seandainya terjadi suatu bencana, yang saat ini dilakukan dengan rutin setiap hari dengan melakukan backup data disimpan di safe deposit box di salah satu Bank swasta lokal. Untuk kedepannya, Perseroan merencanakan pengembangan Disaster Recovery Center dengan metode mirroring database.
The Company has implemented the “Disaster Recovery Plan” aimed at protecting and preventing the risk of operational damage as well as ensuring its business continuity in case of disaster, which currently is performed daily by backing up its data and keeping the data in a safe deposit box at one of the local private banks. Looking forward, the Company plans to build a Disaster Recovery Center that employs the database mirroring method.
Untuk mendukung proses bisnis dan operasi, Perseroan akan terus menerus meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur Teknologi Informasinya lebih lanjut agar dapat terus mendukung strategi bisnis Perseroan dan menanggapi secara cepat tuntutan untuk selalu menawarkan produk yang inovatif dan layanan yang total mengikuti perkembangan pasar. Pengembangan TI juga diperuntukkan agar dapat memenuhi persyaratan bisnis dan operasi yang disesuaikan dengan perkembangan bisnis dan peraturan yang berlaku di Industri multifinance.
To further support its business functions and operations, the Company will continuously improve and develop its information technology infrastructure to enable the business strategy of the Company and to respond rapidly to the challenge to always offer innovative products and total solutions that are in keeping with the advancements in the market. The IT development is also performed to comply with the business and operational requirements as dictated by business developments and the prevailing regulations in the multifinance industry.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
78 11
Pandangan Terhadap Tahun 2011 Outlook for the Year 2011
Mengutip pidato Presiden Indonesia pada acara Raker KADIN beberapa waktu lalu, bahwa kemajuan ekonomi Indonesia masih memiliki kategori prospektif, yang artinya masih banyak kesempatan dalam pengembangannya. Diakui bahwa sekitar 54% perkembangan ekonomi masih berada di Pulau Jawa, dan belum menyebar menyeluruh, namun Presiden menjanjikan dengan programnya untuk memberikan pemerataan dalam perkembangan ekonomi di seluruh Indonesia, dimana dalam empat tahun kedepan Indonesia akan mendapatkan kucuran dana sebesar U$300 miliar, yang akan digunakan pemerintah dalam pemerataan ekonomi diberbagai sektor di seluruh Indonesia.
To quote the speech of the President of Indonesia during the Work Meeting of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry a while ago, the Indonesian economic growth remains prospective and promising for further developments. It is acknowledged that about 54% of the economic growth took place in Java and have not yet occured nationwide, but the President promised that the Government's programs will provide an equitable economic development for the entire nation, whereby in the next 4 years Indonesia will receive funds amounting to USD 300 billion, which the Government will utilize to expand the economy in all sectors throughout the country.
Perkembangan sektor sumber daya alam, peternakan dan pertanian akan menjadi prioritas utama dalam implementasi pemerataan ekonomi di Indonesia, hal ini secara langsung membawa angin segar bagi perkembangan Perseroan, karena setiap sektor tersebut membutuhkan sarana transportasi dan penunjang kerja seperti pemenuhan kendaraan dan alat-alat berat yang digunakan dalam sektor sumber daya alam. Kesempatan inilah yang di tangkap secara jeli dan digarap secara serius oleh Perseroan. Implementasi secara kongkrit, di wujudkan dengan pengembangan jaringan ke Wilayah Timur dan wilayah lainnya di Indonesia, dan menjadikan ini suatu momentum yang baik bagi Perseroan dalam mencapai target yang ditentukan. Di samping itu pasar Indonesia ditahun 2011, masih tetap menjanjikan dengan didukung kondisi perekonomian Indonesia yang memiliki tingkat kesehatan fiskal, moneter, dan perbankan yang sehat serta jumlah penduduk yang lebih dari 230 juta orang.
The development of the natural resources, farming and agriculture sectors will be the primary priority in the implementation of an equitable economic development in Indonesia. This will dramatically affect the growth of the Company in a number of positive ways, since each of these sectors needs means of transportation and support for their business activities such as vehicles and heavy machinery commonly used in natural resources industry. This opportunity is one that the Company will seize and seriously cultivate, and is concretely realized by expanding its business network to the Eastern Region of Indonesia as well as other regions. This is a momentum for the Company to achieve its determined targets. In addition, the Indonesian market in 2011 remains promising and is backed by a healthy fiscal, monetary, and banking systems and a large population of more than 230 million people.
Dalam mengantisipasi pertumbuhan ekonomi ini maka strategi pemasaran Perseroan akan disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan pasar dengan tetap memperhatikan Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Strategi yang dijalankan adalah :
In anticipating this economic growth, the Company's marketing strategies are thus tailored to the conditions and developments in the market while adhering to the Risk Management and Good Corporate Governance guidelines that is governed by the principle of prudence at all times. The Company's strategies are as follows:
10 79
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9. 10.
Senantiasa menjaga hubungan yang kuat dan erat dengan mitra usaha dan nasabah dan berupaya meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mereka. Mengembangkan inovasi-inovasi produk baru yang dapat diterima oleh pasar sehingga dapat membantu pelanggan mendapatkan solusi keuangan yang terbaik. Senantiasa mencari alternatif sumber pendanaan yang lebih baik agar dapat lebih bersaing di market. Melakukan pricing strategy terhadap produk yang dianggap memiliki resale value cukup baik dan resiko terukur untuk sebaran wilayah yang berbeda. Memperluas jaringan usaha di wilayah yang masih berpotensi dan besar pangsa pasarnya agar dapat menjangkau dan lebih dekat dengan nasabah dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh mitra kerja dan nasabah dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi ekonomi di wilayah tersebut. Pengembangan Teknologi Informasi terkini serta kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional untuk mendukung pertumbuhan kegiatan usaha. Perluasan pasar retail maupun korporasi melalui utilisasi jaringan cabang dan unit kerja. Tetap fokus pada portfolio pembiayaan yang mampu memberikan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tetap mengacu pada tingkat kesehatan aset yang dibiayai. Menerapkan fungsi Manajemen Resiko yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-hatian. Senantiasa melakukan penyempurnaan sistem dan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi terkini di market agar dapat terus bersaing dan meningkatkan produktifitas, efisiensi serta mendukung aktifitas kegiatan usaha.
1. 2. 3. 4. 5.
Maintaining at all times a strong and close relationship with its business partners and customers and striving to increase their level of trust and satisfaction. Developing new, innovative products to fill the needs of the market so as to help customers to receive the best financial solutions possible. Always seeking for alternative and better sources of funding in order to better compete in the market. Conducting pricing strategy for specific products that are considered to have good resale values and measurable risks in different areas. Expanding business in the territory which is still great potential and its market share to reach and get closer to customers in providing the best service to all business partners and customers while adjusting to economic conditions in the region.
6.
Enhancing its Information Technology system with the latest developments in the field as well as its quality of human resources so as to be reliable and professional to support the growth of its business. 7. Expanding its retail and corporate market share through the utilization of its branch networks and business units. 8. Keeping focused on a financing portfolio that provides high returns while paying considerable attention to the quality of the assets being financed. 9. Applying Risk Management functions by adhering to the principle of prudence. 10. Constantly improving and perfecting its systems and procedures that are adapted to current conditions in the market in order to continue to compete and increase its productivity, efficiency and support its business activities.
Untuk memastikan seluruh strategi yang ditetapkan berjalan dengan baik, Perseroan akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan kondisi pasar.
To ensure that all the above strategies work according to expectations, the Company will conduct evaluations on a regular basis to monitor the development of market conditions.
Pada akhirnya Manajemen yakin akan mencapai hasil yang maksimal di tahun 2011.
In closing, the Management is convinced that the Company will achieve an optimal performance in 2011.
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
80 11
Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility
Sebagai wujud dari tanggung jawab sosial Perseroan terhadap masyarakat dan lingkungan, Perseroan menaruh perhatian besar kepada komunitas disekitarnya. Melalui Program Clipan Peduli Perseroan ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial untuk meringankan beban sesama manusia yang memerlukan bantuan khususnya masyarakat yang terkena musibah.
As part of its corporate social responsibility, the Company contributes to the society and the environment by paying attention to the needs of the society among which it operates. Through Clipan Peduli program, the Company participates in social activities to alleviate the burden of people especially those stricken by natural disasters.
Beberapa program yang dilakukan oleh Perseroan sepanjang tahun 2010 antara lain: • Aktivitas sosial bagi korban bencana alam gempa bumi dan banjir • Aktivitas sosial selama bulan Ramadhan dan menjelang Natal berupa pembagian paket sembako kepada masyarakat yang kurang mampu • Pemberian bea siswa secara langsung kepada anak-anak yang berprestasi.
Some of the programs undertaken by the Company throughout 2010 include:
10 81
annual Annual report ReportPT 2010 Clipan . PTFinance Clipan Finance Indonesia Indonesia Tbk Tbk
• Assistance for the victims of natural disasters of earthquakes and floods, • Social activities held during the Islamic holy month of Ramadan and before Christmas in the form of distributing food to the needy, and • Direct scholarships to high-achieving students.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Professional and Supporting Agencies
Daftar Perusahaan Pemeringkat Rating Agencies PT Moodys Indonesia Menara Rajawali Lantai 11 Jl. Mega Kuningan Blok 5.1 Jakarta 12950 Lembaga dan Profesi Penunjang Professional and Supporting Agencies Wali Amanat Trustee
Akuntan Publik Public Accountant
PT Bank Mega Tbk – Capital Market Services Division Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean 12-14A Jakarta 12790
Osman Bing Satrio dan Rekan member firm Deloitte Tohmatsu Wisma Antara 12th Floor Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 10110
Notaris Pubic Notary
Konsultan Hukum Legal Consutant
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH Jl. Panglima Polim V/11 Kebayoran Baru Jakarta 12160
Da Silva, Subandi, Suhardiadi Gedung Artha Graha Lantai 23 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190
Laporan Tahunan annual report 2010 . PT Clipan Finance Indonesia Tbk
82 11
Laporan Keuangan Financial Statements
Tahun-tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 For The Years Ended December 31, 2010 and 2009
annual report PT Clipan Finance Indonesia Tbk
11
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
P.T. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk DAFTAR ISI
P.T. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER 1
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended
Neraca
2
Balance Sheets
Laporan Laba Rugi
4
Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
6
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
7
Notes to Financial Statements
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009
2010 Rp'000
Catatan/ Notes
2009 Rp'000
ASET
ASSETS
Kas dan setara kas Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah
24.156.779 2.170.407 26.327.186
Investasi jangka pendek - pihak hubungan istimewa
14.906.000
Investasi neto sewa pembiayaan Pihak hubungan istimewa Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui Simpanan jaminan Pihak ketiga Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui Simpanan jaminan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Investasi neto sewa pembiayaan - bersih
3d,3j,5
27.251.944 3.778.817 31.030.761
Cash and cash equivalents Related party Third parties Total
74.371.750
Short term investments - related party
3d,3k,3n,6 3c,29 10.071.965 1.546.262 (1.694.140) (1.546.262)
3.215.952 605.941 (493.335) (605.941)
1.087.193.275 222.464.856 (153.543.576) (222.464.856) 942.027.524 (15.005.915) 927.021.609
1.122.782.216 206.229.551 (231.137.491) (206.229.551) 894.367.342 (28.073.163) 866.294.179
Net investment in finance lease Related parties Finance lease receivables Guaranteed residual value Unearned lease income Security deposits Third parties Finance lease receivables Guaranteed residual value Unearned lease income Security deposits Total Allowance for impairment losess Total net investment in finance lease - net
494.482.365
Consumer financing receivables - net of unearned income and allowance for impairment losses amounted to Rp 279,246,818 thousand in 2010 and Rp 127,611,615 thousand in 2009 Third parties
270.345.059
Factoring Receivables - net of unearned income and allowance for impairment losses amounted to Rp 70,712,735 thousand in 2010 and Rp 46,301,743 thousand in 2009 Third parties
Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 279.246.818 ribu tahun 2010 dan Rp 127.611.615 ribu tahun 2009 Pihak ketiga 1.108.099.154 Tagihan anjak piutang - setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 70.712.735 ribu tahun 2010 dan Rp 46.301.743 ribu tahun 2009 Pihak ketiga
3d,3i,4 3c,29
567.093.654
3d,3l,3n,7
3d,3m,3n,8
Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 44.257 ribu tahun 2009 Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah
2.573.174 4.302.225 6.875.399
3c,29
3.376.799 2.857.891 6.234.690
Other receivables - net of allowance for doubtful account amounted to Rp 44,257 thousand in 2009 Related parties Third parties Total
Biaya dibayar di muka
5.063.349
3c,3o,29
4.740.967
Prepaid expenses
Aset pajak tangguhan
2.219.739
3v,27
1.704.084
Deferred Tax Assets
8.674.852
Leased assets Related parties - net of accumulated depreciation amounted to Rp 16,978,569 thousand in 2010 and Rp 16,930,177 thousand in 2009
Aset sewa operasi Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 16.978.569 ribu tahun 2010 dan Rp 16.930.177 ribu tahun 2009 dan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 19.296.615 ribu tahun 2010 dan Rp 15.134.399 ribu tahun 2009 Aset lain-lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 640.632 ribu tahun 2010 JUMLAH ASET
3d,3n,9
3k,3p,10 3c,29
10.727.460
Premises and equipment - net of
3p,11
17.516.576
8.059.863
12.891.307
3q,3r
2.693.909.989
496.786 1.771.266.800
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
accumulated depreciation amounted to Rp 19,296,615 thousand in 2010 and Rp 15,134,399 thousand in 2009 Other assets - net of allowance for impairment losses amounted to Rp 640,632 thousand in 2010 TOTAL ASSETS
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-2-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Continued)
2010 Rp'000
Catatan/ Notes
2009 Rp'000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN
LIABILITIES
Hutang bank Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah
495.526.902 594.037.226 1.089.564.128
Hutang premi asuransi Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah
6.944.613 2.804.254 9.748.867
Hutang lain-lain kepada pihak ketiga
50.045.313
3e,12 3c,29
160.230.033 217.616.304 377.846.337 8.312.625 1.279.170 9.591.795
3e,13
15.599.912
Other payables to third parties
14.511.647 14.511.647
Accrued expenses Related party Third parties Total
150.000 12.367.700 12.517.700
Deferred income - net Related party Third party Total Taxes payable
2.177.249 9.395.574 11.572.823
Pendapatan ditangguhkan - bersih Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah
2.295.000 12.861.448 15.156.448
Hutang pajak
29.805.228
3v,16,27
23.920.532
6.821.414
3u,17
5.279.200
JUMLAH KEWAJIBAN
Insurance premium payables Related parties Third parties Total
3c,3e,29
Biaya masih harus dibayar Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah
Kewajiban imbalan pasca kerja
Bank loans Related party Third parties Total
3e,3t,14 3c,29
3k,3t,15 3c,29
1.212.714.221
459.267.123
Post-employee benefits obligation TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 250 per saham Modal dasar - 10.412.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 2.603.307.926 saham tahun 2010 dan 2.603.300.144 saham tahun 2009
650.826.982
1b,18
650.825.036
Capital Stock - par value of Rp 250 per shares Authorized capital - 10,412,000,000 shares Issued and paid-up capital 2,603,307,926 shares in 2010 and 2,603,300,144 shares in 2009
Tambahan modal disetor
147.452.851
3s,18
147.451.684
Additional paid - in capital
Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
500.000 682.415.935
19
400.000 513.322.957
Retained earnings Appropriated Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
1.481.195.768
1.311.999.677
TOTAL EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2.693.909.989
1.771.266.800
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
2010 Rp'000
Catatan/ Notes
PENDAPATAN Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Anjak piutang Sewa operasi Bunga Keuntungan belum direalisasi investasi jangka pendek Pendapatan lain-lain
3t 157.580.722 3c,3d,3k,20,29 136.524.580 3d,21 44.136.374 3d 7.433.600 3c,3k,29 5.093.858 3c,22,29
JUMLAH PENDAPATAN
402.624.447
BEBAN Bunga dan pembiayaan lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Kerugian penurunan nilai/penyisihan piutang ragu-ragu Kerugian kurs mata uang asing - bersih Penyusutan aset sewa operasi Imbalan pasca kerja Rugi penjualan investasi jangka pendek Beban lain-lain
384.250 51.471.063
58.211.744 22.982.953 38.823.884 4.147.424 3.608.515 2.765.392 1.542.214 5.413.200 9.867
3d,3j,5 23
2009 Rp'000
144.662.417 68.561.321 51.879.704 6.743.137 13.538.959 9.945.250 34.054.429 329.385.217
3t 3c,24,29 3c,25,29 3c,26,29 3n,6,7,8,9 3b,30 3p,10 3u,17
39.865.561 20.948.238 27.563.204 21.378.967 13.045.515 3.047.499 1.371.789 141
INCOME Finance lease Consumer financing Factoring Operating lease Interest Unrealized gain on short-term investments Other income TOTAL INCOME EXPENSES Interest and other financing General and administration Personnel Impairment losses/allowance for doubtful account Loss on foreign exchange rate - net Depreciation of leased assets Employee benefit Loss on sale of short-term investments Other expenses
JUMLAH BEBAN
137.505.193
127.220.914
TOTAL EXPENSES
LABA SEBELUM PAJAK
265.119.254
202.164.303
INCOME BEFORE TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan
(64.923.711) 515.655
(47.658.912) (4.252.276)
TAX BENEFIT (EXPENSES) Current tax Deferred tax
JUMLAH BEBAN PAJAK
(64.408.056)
(51.911.188) TOTAL TAX EXPENSES
LABA BERSIH
200.711.198
150.253.115
LABA PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
3v,27
3w,28 77,10
57,72
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
NET INCOME EARNINGS PER BASIC SHARE (in fully Rupiah amount)
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2009 Pelaksanaan waran Dividen tunai Cadangan umum Laba bersih tahun berjalan
Modal saham/ Paid-up capital stock Rp'000
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Saldo Laba/Retained Earnings Tambahan modal disetor/ Ditentukan Tidak ditentukan Additional penggunaannya/ penggunaannya/ paid-in capital Appropriated Unappropriated Rp'000 Rp'000 Rp'000
Jumlah Ekuitas/ Total equity Rp'000
650.824.992 44 -
147.451.658 26 -
300.000 100.000 -
376.186.342 (13.016.500) (100.000) 150.253.115
1.174.762.992 70 (13.016.500) 150.253.115
Balance as of January 1, 2009 Exercise of warrant Cash dividend General reserve Net income for the year
Saldo per 31 Desember 2009
650.825.036
147.451.684
400.000
513.322.957
1.311.999.677
Balance as of December 31, 2009
Saldo per 1 Januari 2010 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006)
650.825.036
147.451.684
400.000
513.322.957
1.311.999.677
7.531.399
7.531.399
Balance as of January 1, 2010 Adjustment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006)
Saldo per 1 Januari 2010 setelah penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Pelaksanaan waran Dividen tunai Cadangan umum Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2010
18 19 19
2a,6,7,8
18 19 19
-
-
-
650.825.036 1.946 -
147.451.684 1.167 -
400.000 100.000 -
520.854.356 (39.049.619) (100.000) 200.711.198
1.319.531.076 3.113 (39.049.619) 200.711.198
Balance as of January 1, 2010 after adjustment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Exercise of warrant Cash dividend General reserve Net income for the year
650.826.982
147.452.851
500.000
682.415.935
1.481.195.768
Balance as of December 31, 2010
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
2010 Rp'000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang Sewa operasi Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya Penerimaan bunga Penerimaan (pengeluaran) kas sehubungan dengan kerjasama penerusan pinjaman dan pembiayaan bersama Pembayaran kas untuk: Pemasok Anjak piutang Pembayaran aktivitas operasi lainnya Pembayaran bunga Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan investasi jangka pendek Penempatan investasi jangka pendek Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan aset sewa guna usaha Perolehan aset tetap Perolehan aset sewa operasi Pembayaran uang jaminan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Penambahan modal disetor dari pelaksanaan waran Pembayaran dividen Pembayaran hutang bank Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
2009 Rp'000
965.529.886 787.575.023 403.610.864 10.446.533 233.723.422 4.592.919
534.713.729 487.515.214 150.327.758 6.657.214 177.718.518 13.875.330
77.638.028
(98.441.194)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipt from: Consumer financing Finance lease Factoring Operating lease Receipts from other operating activities Interest income received Cash receipt (disbursement) in connection with loan channeling and joint financing cooperation Cash paid to suppliers: Dealers Factoring Payments of other operating activities Payments of interest Payments of general and administration expense Payments of income taxes
(2.129.202.201) (647.677.690) (250.684.915) (51.875.998) (67.400.679) (58.638.429)
(863.509.472) (114.899.762) (184.043.766) (39.606.729) (44.857.331) (30.150.756)
(722.363.237)
(4.701.247)
76.381.800 (21.945.000) 717.248 1.158.494 (9.890.582) (5.301.000) (28.130)
35.520.000 (82.372.000) 1.409.850 (4.276.196) (822.460) (36.166)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Withdrawal of short term investment Placement of short term investment Proceed from sale of premises and equipment Proceed from sale of leased asset Acquisition of premises and equipment Acquisition of leased assets Payment of security deposit
41.092.830
(50.576.972)
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
1.104.562.467
250.500.000
Net Cash Used in Operating Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipt of bank loan Additional paid up capital from exercise of warrant Payments of cash dividend Payments of bank loan
3.113 (39.029.293) (388.969.455)
70 (13.011.815) (267.862.770)
676.566.832
(30.374.515)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(4.703.575)
(85.652.734)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
31.030.761
116.683.495
CASH AND CASH EQUIVALENTS BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
26.327.186
31.030.761
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
CASH AND CASH EQUIVALENTS END OF YEAR
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-6-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT. Clipan Finance Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No. 47 tanggal 15 Januari 1982, yang diubah dengan akta No. 363 tanggal 29 Juni 1982, keduanya dibuat oleh Ny. Kartini Muljadi, SH, notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-396.HT.01.01.Th.82 tanggal 2 Agustus 1982 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturutturut No. 2771 dan 2772 tanggal 10 Agustus 1982, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1982, Tambahan No. 1189.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk ("Company") was established based on Deed No. 47, dated January 15, 1982, then amended by Deed No. 363, dated June 29, 1982, both were prepared by Ny. Kartini Muljadi, SH, notary in Jakarta. The deed has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-396.HT.01.01.Th.82 dated August 2, 1982, and was registered in State Court of Jakarta under No. 2771 and 2772 dated August 10, 1982, and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 79 dated October 1, 1982, Supplement No. 1189.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 37 tanggal 29 Juli 2009 dari Benny Kristanto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Perubahan ini sudah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-53891.AH.01.02 tahun 2009 tanggal 6 November 2009.
The Company’s articles of association have been amended several times, most recently by Deed No. 37 dated July 29, 2009 of Benny Kristanto, S.H., notary in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Companies. This change was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-53891.AH.01.02 year 2009 dated November 6, 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha investasi neto sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, dan anjak piutang.
In accordance with article 3 of the Company's articles of association, the Company's main activities covers net investment in finance lease, consumer financing and factoring.
Perusahaan memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No.1402/KMK.013/1990 tanggal 3 Nopember 1990. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor cabang di Denpasar, Bandung, Medan, Yogyakarta, Lampung, Surabaya, Pekanbaru, Balikpapan, Semarang, Palembang, Jakarta Utara, Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi, Samarinda, Banjarmasin, Makassar dan kantor pemasaran di Manado, Jambi, Tasikmalaya, Jakarta Barat, Kemayoran, Jakarta Timur, Serang, Karawang, Jakarta Selatan dan Sukabumi. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Slipi lantai 6, Jl. Letjen S. Parman Kav 12 Jakarta 11480.
The Company obtained its license to operate as a financial institution from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by his Decision Letter No. 1402/KMK.013/1990 dated November 3, 1990. The Company is located in Jakarta with branch offices in Denpasar, Bandung, Medan, Yogyakarta, Lampung, Surabaya, Pekanbaru, Balikpapan, Semarang, Palembang, North Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi, Samarinda, Banjarmasin, Makassar and marketing offices in Manado, Jambi, Tasikmalaya, West Jakarta, Kemayoran, East Jakarta, Serang, Karawang, South Jakarta and Sukabumi. Its head offices is located in th Wisma Slipi 6 floor, Jl. Letjen S. Parman Kav 12 Jakarta 11480.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Panin. Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 645 karyawan dan 510 karyawan.
The Company is part of Panin Group and had total number of employees of 645 and 510, as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
-7-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
b.
As of December 31, 2010, the Company’s Board of Commissioners and Directors and Audit Committee consisted of the following:
Board of Commissioners President Commissioner Commissioners
Mu’min Ali Gunawan Roosniati Salihin Suwirjo Josowidjojo Veronika Lindawati Lukman Abdullah
Independent Commissioners
Gita Puspa Kirana Darmawan Suhendra, SE Ir. Parmanto Adhi Tjahjono
Board of Directors President Director Directors
Audit Committee Chairman Members
Veronika Lindawati Afrina Purba Lukman Abdullah
Ruang lingkup Direktur Utama mencakup bidang akuntansi dan keuangan, hukum, standar prosedur operasional dan sumber daya manusia. Sedangkan ruang lingkup Direktur Pemasaran mencakup bidang pemasaran, pengembangan bisnis, teknologi informasi dan Direktur Operasional mencakup penagihan, administrasi dan kredit.
The scope of President Director’s authority includes accounting and finance, legal, standard operating procedure and human resources department. While, the scope of Marketing Director’s authority includes marketing, development of business, information technology and Operating Director’s authority includes collection, administration and loan.
Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi tersebut di atas sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 248 tanggal 30 Juni 2008 dan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 250 tanggal 30 Juni 2008, keduanya dibuat oleh Eliwaty Tjitra, SH, notaris di Jakarta.
The establishment of the Company's Audit Committee is in accordance with the Capital Market Supervisory Agency Regulations No. IX.1.5. The composition of the Company's Board of Commissioners and Directors is in accordance with the Deed of Minutes of Annual Shareholder’s Meeting No. 248 dated Juni 30, 2008 and Decision of Annual Shareholder’s Meeting No. 250 dated June 30, 2008, both deeds of notary Eliwaty Tjitra, SH, notary in Jakarta.
Gaji dan kesejahteraan dewan komisaris dan direksi untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 3.763.120 ribu and Rp 3.803.453 ribu.
The Board of Commissioners and Directors’ remuneration for 2010 and 2009 are Rp 3,763,120 thousand and Rp 3,803,453 thousand, respectively.
Penawaran Umum Perusahaan
b.
The Company's Public Offering
Penawaran Umum Saham
Public Offering of Shares
Pada tanggal 26 Juni 1989, Perusahaan memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. SI-037/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas 1.500 ribu saham Perusahaan kepada masyarakat.
On June 26, 1989, the Company obtained the license from Minister of Finance of the Republic of Indonesia through letter No. SI-037/SHM/MK.10/1989 for the Company’s public offering of 1,500 thousand shares.
-8-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Penawaran Umum Perdana Terbatas yang telah dilakukan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Tahun/ Year
1989 1997 1999 2000 2007
Keterangan/ Description
Penawaran Umum Perdana/ Initial Public Offering Penawaran Umum Terbatas I/ Limited Public Offering I Penawaran Umum Terbatas II/ Limited Public Offering II Penawaran Umum Terbatas III/ Limited Public Offering III Penawaran Umum Terbatas IV/ Limited Public Offering IV
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
dan oleh
Jumlah Saham/ Number of Shares
The Initial Public Offering and Limited Public Offerings conducted by the Company are as follows: Nilai Harga nominal penawaran per saham/ per saham/ Par value Offering price per share per share Rp Rp
1.500.000
1.000
8.850
29.600.034
1.000
1.000
217.211.696
500
500
336.119.485
500
500
1.563.321.879
250
250
Nomor dan tanggal surat efektif dari Bapepam/ Number and date of Bapepam's notice of effectivity
S1-037/SHM/MK.10/1989 26 Juni 1989/ S1-037/SHM/MK.10/1989 June 26, 1989 S-2427/PM/1997 17 Oktober 1997/ S-2427/PM/1997 October 17, 1997 S-2009/PM/1999 20 Oktober 1999/ S-2009/PM/1999 October 20, 1999 S-1136/PM/2000 23 Mei 2000/ S-1136/PM/2000 May 23, 2000 S-3216/BL/2007 29 Juni 2007/ S-3216/BL/2007 June 29, 2007
Pada tanggal 24 Juli 1995 dan 5 Agustus 1993, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus masing-masing sebanyak 4.933.453 saham dan 2.466.564 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum perdana. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
On July 24, 1995 and August 5, 1993, the Company distributed bonus shares totaling 4,933,453 shares and 2,466,564 shares, respectively, with par value of Rp 1,000 per share, which were originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.
Sejak tanggal 2 Januari 1997, saham Perusahaan tidak lagi tercatat di Bursa Efek Surabaya sesuai dengan surat dari PT Bursa Efek Surabaya No. S054/LIS/BES/CB/XI/96 tanggal 11 Nopember 1996. Penghapusan pencatatan efek (delisting) Perusahaan pada Bursa Efek Surabaya karena sejak saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Surabaya tidak pernah terjadi transaksi.
Since January 2, 1997, the Company's shares were no longer listed in the Surabaya Stock Exchange, based on letter from Surabaya Stock Exchange No. S054/LIS/BESICB/XI/96 dated November 11, 1996. The delisting was made because there were no transactions conducted since the Company's shares were listed on Surabaya Stock Exchange.
Pada tanggal 9 Desember 1998, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus sebanyak 8.705.734 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 Desember 1998.
On December 9, 1998, the Company distributed bonus shares totaling 8,705,734 shares, respectively, with par value of Rp 500 per share, which were originated from additional paid-in capital generated from the initial public offering. All of those shares have been listed on the Jakarta Stock Exchanges on December 10, 1998.
Berdasarkan Akta No. 68 tanggal 29 Juni 2007 dibuat di hadapan Veronica Lily Dharma, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui melakukan Penawaran Umum Terbatas IV Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu disertai dengan penerbitan Waran Seri IV sejumlah 312.664.374, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 400 per saham.
Based on Deed No. 68 dated June 29, 2007, of Veronica Lily Dharma, SH, notary in Jakarta, the stockholders approved to carry out a Limited Public Offering IV with Pre-emptive Rights with issuance of Series IV Warrants of 312,664,374, with an exercise price of Rp 400 per share.
-9-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 30 November 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. Jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 2.603.307.926 lembar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2.603.300.144 lembar pada tanggal 31 Desember 2009. 2.
On November 30, 2007, the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange merged to become Indonesia Stock Exchange. The total Company's shares listed on the Indonesia Stock Exchange as of December 31, 2010 are 2,603,307,926 shares and as of December 31, 2009 are 2,603,300,144 shares.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”) a.
Standards period
effective
in
the
current
Pada tahun berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010: PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
In the current year, the Company adopted PSAK revised standard that is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:
PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan risiko keuangan dan tujuan manajemen.
PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.
PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan melakukan klasifikasi atas aset dan kewajiban keuangan yang dimilikinya dan perhitungan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada saat penerapan awal PSAK ini ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK ini sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009, kecuali Rp 7.531.399 ribu dari kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dibebankan ke saldo laba sesuai dengan Buletin Teknis No. 4, Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) dengan perincian sebagai berikut :
PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy non-financial items. Among other things, on January 1, 2010, the Company classified its financial assets and liabilities and effective interest method calculation for the amortised cost of a financial instrument which provided earlier and had an oustandings on initial adoption of this PSAK determined by future cash receipts from initial adoption of this PSAK upto maturity date of financial instrument. Additionally, this PSAK also changes the way the Company measure the impairment losses of financial assets depending on the classification of the financial instrument. Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009, except for Rp 7,531,399 thousand of impairment losses on financial assets which are charged to retained earnings in accordance with Technical Bulletin No. 4, Transition Guidance on the Initial Adoption of PSAK 50 (revised 2006) and PSAK 55 (revised 2006) with details as follow :
- 10 -
PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures. PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006)/ Penyisihan Adjustment awal setelah Penyisihan due to initial penyesuaian/ awal/ adoption of Initial Initial PSAK 55 provisions after provisions (revised 2006) adjustment Rp '000
Rp '000
Rp '000
Aset
Assets
Investasi neto sewa pembiayaan (Catatan 6)
Net investment in finance lease 28.073.163
1.461.038
26.612.125
Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 7) Tagihan anjak piutang (catatan 8) Jumlah
9.610.351
5.934.904
3.675.447
15.237.174
135.457
15.101.717
52.920.688
7.531.399
45.389.289
b. Standar dan Interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku efektif (i)
(i)
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
Total
Effective for periods beginning on or after January 1, 2011:
(Note 7) Factoring receivables (note 8)
b. Standards and interpretation in issue but not yet effective
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
(Note 6) Consumer financing receivables
- 11 -
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash Flows PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Statements PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 7 (revised 2010), Related Parties Disclosures PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Ventures PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets PSAK 22 (revised 2010), Business Combination PSAK 23 (revised 2010), Revenue PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
(ii) Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
(ii) Effective for periods beginning on or after January 1, 2012:
PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Punakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan : Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya
ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa
ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
PSAK 58 (revised 2009), Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (revised 2009), Consolidation-Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmers ISAK 11, Distribution of Noncash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities Non-monetary Contributions by Venturers ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Costs ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment
- 12 -
PSAK 10 (revised 2010), The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates PSAK 18 (revised 2010), Accounting and Reporting by Retirements Benefit Plans. PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes PSAK 50 (revised 2010), Financial Instruments : Presentation PSAK 53 (revised 2010), Share – Payments based PSAK 60, Financial Instruments : Disclosure PSAK 61, Accounting of Government Grants and Disclosure of Government Assistance ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operation ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Assets, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISAK 16, Service Consession Arrangements ISAK 18, Government Assistance – No Spesific Relation to Operation Activities ISAK 20, Income Taxes Changes in Tax Status Entity or its Shareholders.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
3.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan.
As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
b.
3.
Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Financial Statement Presentation
Laporan keuangan Perusahaan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan telah sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
The Company's financial statements have been prepared using generally accepted accounting principles and reporting practices accepted in Indonesia and in conformity with regulation No. VIII.G.7 "Guidelines for the Preparation of Financial Statements" as stated in the Attachment of Decision of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000.
Dasar penyusunan laporan keuangan Perusahaan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The Company’s financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts, which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using a direct method which classifies cash flow into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp).
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
b.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Foreign Currency Transactions and Balances The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to reflect the rate applied on that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
- 13 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa
c.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:
Related parties are as follows:
1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
(1)
companies that, directly or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
(2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
(3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individual (close members of the family means those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
(5)
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in point (3) and (4), or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies, which have a common key member of management as the Company.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made under similar prices, terms and conditions as those done with non-related parties, are disclosed in the financial statements.
- 14 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset Keuangan
d.
Financial Assets
Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) atau pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari sifat dan tujuan perolehan aset keuangan tersebut dan ditentukan pada saat awal pengakuannya.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, held-to-maturity financial assets, available-for-sale financial assets or loans and receivables. The classification depends on the nature and purpose for which the financial assets and were determined at initial recognition.
Nilai wajar (FVTPL)
laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan apabila: Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; Merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau Merupakan derivatif, kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai.
A financial asset is classified as held for trading if: it has been acquired principally for the purpose of selling it in the near future; or it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profittaking; or it is a derivative unless the derivative is a financial guarantee contract or as hedging instruments that are designated and effective.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
melalui
laporan
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau kewajiban atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau kewajiban) ditetapkan sebagai FVTPL.
- 15 -
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or the financial asset forms part of a group of financial assets or financial liabilities or both, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Company’s documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in statements of income. The net gain or loss recognized in statements of income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset.
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
Held to maturity financial assets
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
A financial asset is classified as a held-tomaturity investment only if it has fixed or determinable payments, a fixed maturity and the Company has the positive intention and ability to hold to maturity. At initial measurement, held-to-maturity investments are initially recognised at fair value plus directly related transaction costs. They are subsequently measured at amortised cost using the effective interest method less any impairment losses.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Available for sale financial assets
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada nilai wajar, dimana keuntungan atau kerugian pada perubahan pada nilai wajarnya dilaporkan pada komponen yang terpisah pada ekuitas sampai pada saat aset keuangan tersebut diselesaikan dan akumulasi keuntungan dan kerugian tersebut diakui pada laporan laba rugi.
Financial assets that are not intended to be held to maturity, measured at fair value through profit or loss or loan and receivables, classified as available-forsale. Available-for-sale financial assets are initial measured at fair value plus transaction cost that are directly attributable to acquisition of financial asset and subsequently measured at fair value with gains and losses arising from changes in fair value being reported on separated component in the statement of changes in equity, until the financial assets is derecognised and the cumulative gain or loss previously recognised in the income statement.
Kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortisasi pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk dijual serta pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif diakui pada laporan laba rugi.
Impairment losses and foreign currency gains or losses as the result of amortised cost recalculation on monetary asset classified as available-for-sale and interest income calculated using the effective interest method are recognised in the income statement.
- 16 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loan and receivables
Kas dan setara kas, investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
Cash and cash equivalents, net investment in finance lease, consumer financing receivables, factoring receivables and other receivable that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are initially measured at fair value plus transaction cost that are directly attributable to acquisition of financial asset and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method less impairment losses. Interest income is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments, except for financial instrument FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan atau kelompok aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan (“peristiwa merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
A financial asset or a group of financial assets, except for FVTPL financial assets, are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and impairment losses incurred if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the financial asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial assets that can be reliably estimated.
- 17 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
Objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi.
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
default or delinquency in interest or principal payments; or
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation. where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortised cost, the Company first assessed individually whether objective evidence of impairments exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
However if the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individual assessed financial asset, the Company includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
Allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed individually by using discounted cash flows method. The calculation of present value of the estimated future cash flows of the collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Perusahaan harus menghitung:
In assessing earning assets collectively, the Company calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – these models assess the probability that the customer will fail to make full and timely repayment.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flow and estimation of discounted cash flow.
- 18 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Loss given default (”LGD”) – Perusahaan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah hutang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko,misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – The Company estimate the economic loss that may be suffered by the Company’s on a loan/financing receivable facility in the event of default. The LGD of a facility represents the amount of debt which cannot be recovered and is typically expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The Company's LGD models take into account the type of borrower, facility and any risk mitigation such as the presence of any security or collateral held.
Loss identification period (”LIP”) periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas kredit/pembiayaan secara individual.
Loss identification period ”(LIP”) – period from loss event happened in loan group until objective evidence on individual loan/financing receivable can be identified.
Exposure at default (”EAD”) – Perusahaan mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – The Company estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of loan/financing receivable data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses that are collectively assessed is performed by multiplying the outstanding loans/financing at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
Perusahaan menggunakan model analisa statistik yaitu flow rate method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif.
The Company uses statistical model analysis method, i.e flow rate method to assess financial assets’ impairment collectively.
Jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
The amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the original effective interest rate of the financial assets.
- 19 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Jika pada periode berikutnya jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat aset keuangan pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Pada saat kerugian penurunan nilai diakui, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah kerugian penurunan nilai dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in earnings and the carrying amount of the financial asset or a group of financial asset less allowance for impairment losses reserved. If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor's credit rating or the issuer), the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss therefore the carrying amount of financial assets at the date of impairment loss recovery does not exceed the amortized cost prior to the recognition of impairment loss. When the impairment losses are recognized, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment loss using the interest rate used for discounting the estimated future cash flows when calculating impairment.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Company derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company recognises its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
- 20 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reclassifications of Financial Assets
Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Perusahaan hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. Pada saat penerapan awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dapat mereklasifikasi aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo tanpa terkena dampak tainting rule.
The Company are not allowed to perform reclassification of financial assets from or to a group of financial assets measured at fair value through profit or loss or loans and receivables. The Company are only permitted to reclassify financial assets from available-for-sale to held-to-maturity (or vice versa). For financial assets heldto-maturity, if the reclassification is in a greater than insignificant amount, then the remaining held-to-maturity investments must be reclassified as available-for-sale (tainting rule). If there is reclassification from held-to-maturity to available-for sale, the financial assets will be measured at fair value and the difference between fair value and carrying amount should be recorded in equity. Upon initial adoption of PSAK 50 (revised 2006) and 55 (revised 2006) on January 1, 2010, the Company may reclassify held-to-maturity financial assets without being affected by the tainting rule.
Kewajiban keuangan dan ekuitas Klasifikasi ekuitas
sebagai
kewajiban
e. atau
Financial liabilities and equity Classification as liabilities or equity
Instrumen kewajiban dan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan kewajibannya. Instrumen ekuitas diterbitkan oleh Perusahaan dan diakui pada saat hasilnya diterima, dikurangi dengan biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company are recognised at the proceeds received, net of direct issue costs.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Perusahaan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities are classified into at fair value through profit and loss; or financial liabilities measured at amortised cost (FLAC).
- 21 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
Financial liabilities at fair through profit or loss (FVTPL)
value
Kewajiban keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika kewajiban keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL where the financial liability is either held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchase in the near future; or
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
it is part of an identified portfolio of financial instruments that the Company manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Kewajiban keuangan selain kewajiban keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kewajiban keuangan merupakan bagian dari kelompok kewajiban keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
the financial liability forms part of a group of financial liabilities, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Company documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau kewajiban) ditetapkan sebagai FVTPL.
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.
Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada nilai wajarnya dikurangi dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Pengukuran berikutnya dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi.
At initial recognition, financial liabilities measured at fair value through profit and loss, are recognized at fair value less transaction costs recognized in the statements of income. Subsequently, these financial liabilities are measured at fair value. Gains or losses arising from changes in fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are recognized in earnings.
- 22 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities amortised costs
Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan kewajiban keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk kewajiban jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian keuangan
Derecognition of financial liabilities
pengakuan
kewajiban
Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. f.
at
The Company derecognise financial liabilities when and only when, the Company’s obligations are discharged or cancelled or they expire.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
f.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan:
g.
measured
Off Setting Financial instrument Financial assets and financial liabilities are off-set and the net amount is presented in the balance sheet if, and only if, the Company:
–
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and
–
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
intends to settle on a net basis or to realize its asset and settle its liability simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan
g.
Fair value of Financial Instrument
Perusahaan melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut:
The Company measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy:
1.
1.
Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk instrumen yang serupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah bid price (harga penawaran). Sedangkan untuk kewajiban keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah ask price (harga permintaan). Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaian dalam menentukan nilai wajarnya.
- 23 -
Quoted market price in an active market for similar instruments. For financial assets owned, the fair value used is the bid price. For financial liabilities held, the fair value used is the ask price. If the financial instrument has no quoted price in an active market, then valuation techniques are used in determining the fair value.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2.
Teknik penilaian yang berdasarkan pada input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasi pada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yang dianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimana semua input yang signifikan didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari data pasar yang diobservasi.
2.
Valuation techniques based on observable inputs. Include in this category are instrument assessed using: the quoted market prices in an active market for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets considered to be less active; or valuation techniques in which all significant inputs are obtained directly or indirectly from observed market data.
3.
Teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana input untuk teknik penilaian yang digunakan tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi dan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasi secara signifikan diperlukan untuk menggambarkan perbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.
3.
Valuation techniques using unobservable inputs. Include in this category are all instruments in which the inputs to valuation techniques used are not based on observable data and the use of unobservable inputs has a significant impact on the assessment of the instrument. Include in this category are instruments which are valued at quoted price for similar instruments where adjustments or significant unobservable assumptions are necessary to describe the differences between existing instruments.
h. Penggunaan Estimasi
h.
The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
i.
Use of Estimates
Kas dan Setara Kas
i.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the dates of placement.
- 24 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) j.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Investasi Jangka Pendek
j.
Short-term Investment
Sejak 1 Januari 2010
Since January 1, 2010
Investasi jangka pendek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar, biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Pengukuran selanjutnya disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar dan penjualan investasi tersebut disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Short-term investments are initially measured at fair value, with transaction costs are recognized directly in the income statement, and subsequently measured at fair value. Unrealized gains or losses resulting from the increase or decrease in the fair value and the sale of such investment are presented in the current profit or loss.
Sebelum 1 Januari 2010
Prior to January 1, 2010
Investasi jangka pendek disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Short-term investments are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are reflected in current operations.
k. Investasi Neto Sewa Pembiayaan
k.
Net Investment in Finance Lease
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor
As Lessor
Dalam investasi neto sewa pembiayaan, aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan Perusahaan. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the Company’ net investment in finance lease. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment oustanding in respect of the leases.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Sebagai Lessee
As Lessee
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straightline basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen yang timbul dari sewa operasi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
- 25 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
l.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Piutang Pembiayaan Konsumen
l.
Consumer Financing Receivables
Sejak 1 Januari 2010
Since January 1, 2010
Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen sebesar jumlah bersih piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai oleh bankbank sehubungan dengan transaksi kerja sama pembiayaan bersama yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif (Catatan 3d).
Consumer financing receivables are stated at the carrying amount net of impairment loss. The carrying amounts of consumer financing receivables net of the portion financed by banks in connection with joint financing are amortized using the effective interest rate (Note 3d).
Pada saat pengakuan awal, nilai wajar piutang pembiayaan konsumen adalah sebesar piutang pembiayaan konsumen ditambah dengan biaya transaksi dan dikurangi dengan pendapatan transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti beban kepada dealer dan potongan premi asuransi yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen.
At initial recognition, the fair value of consumer financing receivables is the consumer financing receivables plus transaction cost and minus upfront fee directly attributable to receivables such as charges paid to the dealer and discount on insurance premium which are directly related to consumer financing.
Sebelum 1 Januari 2010
Prior to January 1, 2010
Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang raguragu.
Consumer financing receivables are stated at the total outstanding installments less unearned income and allowance for doubtful accounts.
Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), disajikan sebesar porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank, dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.
Finance contracts with joint-financing consumers without recourse are stated at the total amount of outstanding installments (net approach). Income from consumer financing is stated after reducing the banks’ portion for the transaction. For joint-financing consumer with recourse, consumer financing receivables are stated at total outstanding installments and credit from fund provider is recorded as liability (gross approach). Interest imposed on consumers is recorded as part of consumer financing income, while interest imposed by providers is recorded as interest expense.
- 26 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan yang belum diakui diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen dengan menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif.
Unearned income on consumer financing receivables represents the difference between the total installments to be received and the principal amount financed. Unearned income is amortized and recognized as income over the terms of the financing agreement using an effective interest rate.
Pelunasan sebelum masa berakhirnya kontrak pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan.
Early settlement before the end of a consumer financing contracts is treated as cancellation of the existing consumer financing contract and resulting gains or losses are recognized in current operations.
Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.
Other revenues relating to consumer financing transactions are recognized and recorded as income in current operations.
m. Tagihan Anjak Piutang
n.
m. Factoring Receivables
Sejak 1 Januari 2010, tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat tagihan anjak piutang sebesar jumlah bersih piutang yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif. Pada saat pengakuan awal, nilai wajar tagihan anjak piutang adalah sebesar tagihan anjak piutang dikurangi dengan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti pendapatan tagihan anjak piutang yang belum diakui dan pendapatan provisi (Catatan 3d).
Since January 1, 2010, factoring receivables are stated at carrying amount net of impairment losess. Carrying amounts of factoring receivables are the net receivables which are amortized using the effective interest rate. At initial recognition, the fair value of factoring receivables is equal to the receivables less income directly attributable to the receivables such as unrecognized factoring receivables and fees (Note 3d).
Sebelum 1 Januari 2010, anjak piutang diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh. Selisih antara tagihan anjak piutang dengan jumlah pembayaran kepada nasabah diakui sebagai pendapatan tangguhan selama periode anjak piutang. Pendapatan administrasi diakui pada saat transaksi dilakukan dan pendapatan anjak piutang dicatat atas dasar akrual. Transaksi anjak piutang dilakukan atas dasar dengan recourse.
Prior to January 1, 2010, factoring receivables recognized as factoring are stated at the value of receivables received. The difference between factoring receivables and payment to the customers is recognized as deferred income in the factoring period. Administrative income is recognized when the transaction occurred and factoring income is recorded on an accrual basis. Factoring transactions are made on a with recourse basis.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dan Penyisihan Piutang Ragu-ragu
n.
Allowance for impairment Losses and Allowance for Doubtful Accounts
Sejak 1 Januari 2010
Since January 1, 2010
Pada setiap tanggal neraca Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual atau pinjaman yang diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai, seperti yang dijelaskan pada Catatan 3d.
The Company, at each balance sheet date evaluate whether there is any objective evidence that financial assets or groups of financial assets classified as held-tomaturity, available-for-sale or loans and receivables are impaired, as described in note 3d.
- 27 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Sebelum 1 Januari 2010
Prior to January 1, 2010
Perusahaan telah mengimplementasi manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan untuk memenuhi peraturan Bank Indonesia No.8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006. Penyisihan piutang ragu – ragu dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 mengenai ”Penilaian Kualitas Aset Bank Umum”, yang mengelompokkan aset produktif dalam 5 (lima) kategori dengan besarnya minimum persentase penyisihan penghapusan aset sebagai berikut:
The Company has implemented the consolidated risk management for banks which exercise control over subsidiaries in compliance with Bank Indonesia regulation No.8/6/PBI/2006 dated January 30, 2006. The allowance for doubtful accounts is calculated in accordance with Bank Indonesia regulation No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005, which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006 and PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 concerning ”Asset Quality Ratings for Commercial Banks”, which classified earning assets into 5 (five) categories, with minimum percentages of allowance for possible losses, as follows:
Klasifikasi
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Umur piutang jatuh tempo/ Aging of overdue belum jatuh tempo/ no overdue 1 -90 hari/days 91 -120 hari/days 121 -180 hari/days >180 hari/days
Persentase Minimum Penyisihan Piutang ragu-ragu/ Minimum Percentage of Allowance for Doubtful Accounts
1% 5% 15% 50% 100%
Classification
Current Special mention Substandard Doubtful Loss
Persentase penyisihan piutang ragu - ragu di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai.
The above percentages are applied to the balances of the earning assets, less the value of eligible collateral in accordance with Bank Indonesia regulations, except for those classified as current and are not secured by cash collateral.
Aset produktif terdiri dari investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang karyawan dalam akun piutang lainlain.
Productive assets consist of net investment in lease financing, consumer financing, factoring receivables and employees receivables in other receivable accounts.
Ketika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Penerimaan kembali dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain dalam tahun berjalan.
When doubtful accounts, accounts receivable written off to reserves through the journal impairment losses. Receivables can be written off after all necessary procedures have been performed and the amount of the loss has been determined. Recoveries of receivables previously written off are recognized as other income in the current year.
- 28 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) o.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Biaya Dibayar di Muka
o.
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya dengan metode garis lurus. p.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over their beneficial period using the straight line method.
Aset Tetap – Pemilikan Langsung
p.
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Premises and Ownership
Equipment
-
Direct
Premises and equipment are held for services or for administration purposes stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of fixed assets as follow:
Tahun/Years Bangunan Prasarana kantor (partisi dan renovasi kantor) Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
20 5 5 5 5
Building Leasehold improvements (partition & office renovation) Office equipments Motor vehicles Office furniture and fixtures
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Aset sewa operasi disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis, yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri, atau selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Leased asset is depreciated based on the estimated useful lives, which is the same with the privately owned asset, or through the shorter period between lease period and useful lives .
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
biaya
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
- 29 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) q.
r.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penurunan nilai aset non keuangan
q.
Impairment of non financial asset
Pada tanggal neraca, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At balance sheet dates, the Company review the carrying amount of nonfinancial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a nonfinancial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3n.
Accounting policy for impairment of financial assets is described in notes 3n.
Jaminan yang dikuasakan kembali
r.
Jaminan yang dikuasakan kembali dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih pada saat jaminan dikuasakan kembali. Selisih antara nilai realisasi bersih dari jaminan yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen yang tidak tertagih dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan. Pada akhir tahun, jaminan yang dikuasakan kembali ditelaah kembali, apabila terdapat penurunan nilai dari jaminan yang dikuasakan kembali, maka nilai jaminan yang dikuasakan kembali tersebut akan disesuaikan. Pada saat jaminan yang dikuasakan kembali dijual, nilai tercatatnya dihapuskan dan keuntungan atau kerugian dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.
Foreclosed collateral Foreclosed collateral are stated at the lower of related consumer financing receivable carrying value or net realizable value at the time of foreclosure. The excess of net realizable value of the foreclosed collateral over the balance of uncollectible receivables is credited or charged to current operations. At the end of the year, foreclosed collateral are reviewed and any impairment in value of the foreclosed collateral will be adjusted. When the foreclosed collateral are disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
- 30 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual jaminan yang dikuasakan kembali ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian. Pada saat jaminan yang dikuasakan kembali dijual, nilai tercatatnya dikeluarkan dari akun yang bersangkutan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan jaminan yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibukukan dalam operasi tahun berjalan. s.
In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the foreclosed collateral or take any other actions to settle of oustanding consumer finance receivables. While the foreclosed collateral sold, the carrying amount are removed from the respective accounts. Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from sales of foreclosed collateral and the oustanding consumer finance receivables. If the differences are negative, the resulting losses are charged to the current operation.
Biaya Emisi Saham
s.
Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan. t.
Issuance Cost Share issuance costs are deducted from additional paid-in capital and are not amortized.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
t.
Recognition of Revenue and Expenses
Sejak 1 Januari 2010
Since January 1, 2010
Pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, pendapatan bunga dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3d dan 3e).
Consumer financing income, finance lease income, factoring income, interest income and interest expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 3d and 3e).
Selama tahun 2010, penerimaan yang berhubungan dengan piutang yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat piutang. Pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan anjak piutang yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai piutang setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai.
During the year of 2010, revenue associated with impaired receivables directly reduced the carrying amount of receivables. The impaired finance lease income, consumer financing income and factoring income are computed for using the effective interest rate method based on the amount of receivables - net of impairment loss.
Beban kepada dealer yang tidak terkait langsung dengan piutang pembiayaan konsumen diamortisasi dengan metode suku bunga efektif dan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pembiayaan konsumen pada laba rugi tahun berjalan.
Expenses to dealers which are not directly attributable to consumer financing receivables are amortized using the effective interest rate method and recorded as a deduction a of consumer financing income in current operations.
Potongan premi asuransi yang tidak terkait langsung dengan piutang pembiayaan konsumen diamortisasi dengan metode suku bunga efektif dan dibukukan sebagai pendapatan pembiayaan konsumen pada laba rugi tahun berjalan.
Insurance premium discounts that are not directly attributable to consumer financing receivables are amortized using the effective interest rate method and recorded as consumer financing income in current operations.
- 31 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Beban provisi sehubungan dengan hutang bank diamortisasi dengan metode suku bunga efektif dan dibukukan sebagai bagian dari beban bunga dan pembiayaan lainnya.
Loan fees directly attributable to bank loans are amortized using the effective interest rate method and recorded as part of interest expense and other financial charges.
Sebelum 1 Januari 2010
Prior to January 1, 2010
Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang seperti yang dijelaskan pada Catatan 3k, 3l dan 3m. Pada saat investasi neto sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang dinyatakan macet, Perusahaan menghentikan pengakuan pendapatannya. Pada saat realisasi penerimaan hasil tagihan piutang macet tersebut, diutamakan untuk melunasi pokok piutang dan sisanya diakui sebagai pendapatan (bila ada).
The Company recognizes revenue on finance lease, consumer financing and factoring as explained in notes 3k, 3l and 3m. When net investment in finance lease, consumer financing receivables and factoring receivables are classified as doubtful, the Company will stop recognizing the related income. On the realization of the doubtful receivables, priority is given to settling the principal amount and the excess is recognized as interest income (if any).
Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga berlaku.
Interest income is recognized based on the prevailing interest rate and time elapsed.
Pendapatan potongan premi asuransi sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan dibukukan sebagai pendapatan lain-lain pada laba rugi tahun berjalan.
Revenue from discount on insurance premium which is associated with consumer financing and finance lease transactions is recorded as other income on current operations.
Beban provisi sehubungan dengan hutang bank diamortisasi selama jangka waktu pembiayaan dan dibukukan sebagai bagian dari beban bunga dan pembiayaan lainnya.
Fees related to bank loans are amortized over the term of the financing and recorded as part of interest and other financing expense.
Pendapatan dan beban lainnya
Income and Other expenses
Pendapatan diterima di muka atas transaksi sewa operasi diamortisasi sesuai dengan masa sewa dengan menggunakan metode garis lurus dan disajikan sebagai "Pendapatan Ditangguhkan - Bersih" pada neraca.
Unearned income on operating leases is amortized over the lease period using the straight-line method and is presented as "Deferred Revenue - Net" in the balance sheet.
Pendapatan jasa administrasi atas transaksi sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan anjak piutang serta pendapatan provisi atas transaksi sewa pembiayaan, dibukukan sebagai pendapatan pada laba rugi tahun berjalan.
Administrative fees related to net investment in finance lease, consumer financing and factoring transactions and provision fees from finance lease transactions are recorded as income in the current operations.
Pendapatan denda keterlambatan dan keuntungan penghentian kontrak diakui pada saat diterima.
Revenue from late charges and early termination are recognized when received.
Beban lainnya diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).
Other expenses are recognized when incurred or according to their useful life (accrual basis).
- 32 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) u.
v.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Imbalan Pasca Kerja
u.
Post Employment Benefits
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Company provides defined benefit pension plan for its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
Pajak Penghasilan
v.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada tahun berjalan dan periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
- 33 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
w.
x.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheet, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Laba per Saham
w.
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share are computed by dividing the net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share are computed by dividing the net income by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.
Informasi Segmen
x.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk pelaporan segmen adalah segmen usaha.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The segment information is based on business segments.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of the Company that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expense also are allocated to those segments and the relative autonomy of that segments.
- 34 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 4.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
KAS DAN SETARA KAS
4.
Kas dan setara kas diklasifikasi dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Nilai wajar dari kas dan setara kas adalah nilai tercatatnya.
Cash and cash equivalents are classified as loans and receivables. The fair value of cash and cash equivalents is its carrying amount.
2010 Rp'000 Kas Bank Rupiah Pihak hubungan istimewa Bank Pan Indonesia Pihak ketiga Bank Central Asia Lainnya
2009 Rp'000
1.184.535
449.867
3.740.189
3.931.790
573.393 412.479
3.189.114 139.836
4.726.061
7.260.740
Dolar Amerika Serikat Pihak hubungan istimewa Bank Pan Indonesia Jumlah Bank
186.840
23.320.154
4.912.901
30.580.894
Cash on hand Cash in banks Rupiah Related party Bank Pan Indonesia Third parties Bank Central Asia Others
U.S Dollar Related party Bank Pan Indonesia Total Cash in banks
Deposito berjangka Pihak hubungan istimewa Bank Pan Indonesia Dolar Amerika Serikat
20.229.750
-
Time deposits Related party Bank Pan Indonesia U.S. Dollar
Jumlah Deposito Berjangka
20.229.750
-
Total Time deposits
Jumlah Kas dan Setara Kas
26.327.186
Tingkat bunga rata-rata per tahun Deposito berjangka Dollar Amerika Serikat
31.030.761
1,00%
Total Cash and Cash Equivalents Average annual interest rate Time deposits U.S. Dollar
-
Pada tahun 2010, jangka waktu deposito berjangka adalah satu bulan. 5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
In 2010, the term of time deposits is one month.
INVESTASI JANGKA PENDEK
5. 2010 Rp'000 Peringkat/ Rating
SHORT TERM INVESTMENTS 2009 Rp'000 Peringkat/ Rating
Efek diperdagangkan - nilai wajar Rupiah Pihak hubungan istimewa Obligasi Bank Panin II tahun 2007 seri B Obligasi Bank Panin II tahun 2007 seri C
14.906.000
Jumlah
14.906.000
74.371.750
Total
Tingkat bunga rata-rata per tahun
11,00%
10,80%
Average annual interest rate
idAA
Investasi jangka pendek diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
59.850.000
idA+
14.521.750
idA+
Trading securities - fair value Rupiah Related party Bank Panin II year 2007 Bond Series B Bank Panin II year 2007 Bond Series C
The short-term invetsments are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss.
- 35 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
6.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Biaya perolehan investasi jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 14.500.000 ribu dan Rp 68.352.000 ribu. Nilai wajar investasi jangka pendek didasarkan pada harga pasar investasi jangka pendek pada tanggal neraca.
Cost of short-term investments of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 14,500,000 thousand and Rp 68,352,000 thousand, respectively. The fair values of shortterm investments are based on quoted market price as of balance sheet dates.
Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar investasi jangka pendek pada 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 406.000 ribu dan Rp 6.019.750 ribu.
Unrealized gain on increase in fair value of short-term investments as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 406,000 thousand and Rp 6,019,750 thousand, respectively.
Peringkat obligasi dilakukan oleh Pefindo Credit Rating Indonesia.
Bonds were rated by Pefindo Credit Rating Indonesia.
INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN
6.
2010 Nilai Tercatat Tidak dinilai Dinilai secara secara individual individual Rp'000 Rp'000 Pihak hubungan istimewa Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Jumlah pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
NET INVESTMENT IN FINANCE LEASE
Jumlah Rp'000
10.071.965 1.546.262
-
10.071.965 1.546.262
(1.694.140) (1.546.262)
-
(1.694.140) (1.546.262)
8.377.825
-
8.377.825
2009 Rp'000
3.215.952 605.941 (493.335) (605.941) 2.722.617
Unearned lease income Security deposits Total related party Third parties Rupiah Finance lease receivable Guaranteed residual value
925.230.452 214.955.648
72.378.798 (12.520.851)
997.609.250 202.434.797
(133.176.639) (214.955.648)
(8.555.302) 12.520.851
(141.731.941) (202.434.797)
(222.364.428) (188.265.577)
792.053.813
63.823.496
855.877.309
833.682.636
82.940.868 18.644.816
6.643.157 1.385.243
89.584.025 20.030.059
66.735.152 17.963.974
U.S. Dollar Finance lease receivable Guaranteed residual value
(11.292.890) (18.644.816)
(518.745) (1.385.243)
(11.811.635) (20.030.059)
(8.773.063) (17.963.974)
Unearned lease income Security deposits
71.647.978
6.124.412
77.772.390
57.962.089
Jumlah pihak ketiga
863.701.791
69.947.908
933.649.699
891.644.725
Total third parties
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai/ Penyisihan piutang ragu-ragu
872.079.616
69.947.908
942.027.524
894.367.342
(12.991.231)
(15.005.915)
(28.073.163)
Total Impairment losses/ allowance for doubtful accounts
Jumlah - Bersih
870.064.932
56.956.677
927.021.609
866.294.179
Total - Net
Subjumlah Dolar Amerika Serikat Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Subjumlah
(2.014.684)
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
18,05% 10,00%
- 36 -
1.056.047.064 188.265.577
Related party Rupiah Finance lease receivable Guaranteed residual value
18,25% 10,33%
Unearned lease income Security deposits Subtotal
Subtotal
Average effective annual interest rate Rupiah U.S. Dollar
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Investasi neto sewa pembiayaan diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Net investments in finance leases are classified as loans and receivables, measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Piutang neto sewa pembiayaan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
The net investment in finance lease are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Estimasi nilai wajar dari investasi neto sewa pembiayaan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Suku bunga efektif pasar pada tanggal 31 Desember 2010 untuk rupiah dan mata uang asing masingmasing adalah 14,75% dan 10,04% serta nilai wajar dari aset keuangan ini adalah sebesar Rp 930.312.702 ribu (Catatan 33).
The estimated fair value of net investment in finance lease with fixed interest rate where quoted market price is determined by discounting the estimated future cash flows using a current yield curve appropriate for similar term of investment in finance lease. The market effective interest rate in rupiah and foreign currency as of December 31, 2010 is 14.75% and 10.04%, respectively, and the fair value of such financial asset amounted to Rp 930,312,702 thousand (Note 33).
Jumlah angsuran sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Total lease installments based on maturity date are as follow:
2010 Rp'000 Pihak hubungan istimewa Satu tahun berikutnya Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya atau lebih Jumlah pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Satu tahun berikutnya (termasuk yang telah jatuh tempo) Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya atau lebih
2009 Rp'000
4.404.428 3.715.617 1.951.920
1.668.870 1.117.947 429.135
Related party The following year The second following years The third following years or later
10.071.965
3.215.952
Total related party Third parties The following year (including past due receivables) The second following years The third following years or later
660.935.103 301.445.557 124.812.615
462.294.921 267.276.660 393.210.635
Jumlah pihak ketiga
1.087.193.275
1.122.782.216
Total third parties
Jumlah
1.097.265.240
1.125.998.168
Total
Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 3 tahun.
Period of financing ranges from 3 years.
Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada nasabah.
Additional cost arises, for example: insurance premium, stamp duty and others related to leased assets, charged to consumers.
- 37 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rincian cadangan kerugian penurunan nilai tahun 2010 dan penyisihan piutang ragu-ragu 2009 adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Individual Kolektif Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Saldo akhir tahun
Details of allowance for impairment losses in 2010 and allowance for doubtful accounts in 2009 are as follows:
2010 Rp'000
2009 Rp'000
28.073.163
30.746.658
(4.559.453) 590.957
4.867.867 -
(5.167.657) (2.470.057)
(7.541.362)
Balance at beginning of year Adjustment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Provision (reserval of provision) for the year Individual Collective Accrued interest on impaired receivables Write-off
15.005.915
28.073.163
Balance at end of year
(1.461.038)
-
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya investasi neto sewa pembiayaan.
The management believes that the amount of allowance for impairment losses and allowance for doubtful accounts is adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible net investment in finance lease.
Perusahaan menggunakan investasi neto sewa pembiayaan yang dimilliki sebagai jaminan hutang bank (Catatan 12). Jumlah investasi neto sewa pembiayaan yang dijaminkan masing-masing sebesar Rp 404.742.208 ribu dan Rp 238.437.554 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company uses net investment in finance lease as collateral for bank loans (Note 12). Net investment finance lease pledged as collateral as of December 31, 2010 and 2009, amounted to Rp 404,742,208 thousand and Rp 238,437,554 thousand, respectively.
Jumlah investasi neto sewa pembiayaan yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 46.026.954 ribu dan Rp 363.503.258 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Amount of net investment in finance lease receivables being restructured as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 46,026,954 thousand and Rp 363,503,258 thousand, respectively.
Kualitas neto sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The quality of net investment in finance lease as of December 31, 2010 are as follows:
31 Desember/December 31, 2010 Rp'000 Tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai Jumlah
977.364.696 119.900.544 1.097.265.240
Not impaired Impaired Total
Simpanan Jaminan
Security Deposits
Pada saat perjanjian investasi neto sewa pembiayaan dimulai, penyewa memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan pada akhir masa sewa pembiayaan.
At the inception of net investment in finance lease’s contract, the lessee rendered security deposits which will be used as payment of purchased leased assets at the end of the lease period, if the right option is exercised. If the option right is not exercised, such security deposits will be returned at the end of the lease period.
- 38 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 7.
PIUTANG BERSIH
PEMBIAYAAN
KONSUMEN
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) –
7.
2010 Nilai Tercatat Tidak dinilai Dinilai secara secara individual individual Rp'000 Rp'000
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES – NET
Jumlah Rp'000
2009 Rp'000
Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui
1.363.088.015
24.257.957
1.387.345.972
622.093.980
(265.574.438)
(1.294.139)
(266.868.577)
(118.001.264)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai/ Penyisihan piutang ragu-ragu
1.097.513.577
22.963.818
1.120.477.395
504.092.716
(3.811.572)
(8.566.669)
(12.378.241)
(9.610.351)
Bersih
1.093.702.005
14.397.149
1.108.099.154
494.482.365
Tingkat bunga rata-rata per tahun
18,56%
19,93%
Consumer financing receivables Unearned consumer financing income Total Allowance for Impairment losses/ Allowance for doubtful accounts Net Average annual interest rate
Rata – rata tertimbang suku bunga efektif setahun pada tahun 2010 adalah 19,56% per tahun.
Weighted average effective interest rate in 2010 is 19.56% per annum.
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Consumer financing receivables are classified as loans and receivables, measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
The consumer financing receivables is arranged at fixed interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk.
Estimasi nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Suku bunga efektif pasar pada tanggal 31 Desember 2010 adalah 17,65% dan nilai wajar dari aset keuangan ini adalah sebesar Rp 1.112.818.754 ribu (Catatan 33).
For those consumer financing receivables with fixed interest rate where quoted market prices are not available, a discounted cash flow model is used the estimated future cash flows usi based on a current yield curve appropriate for similar term of consumer financing receivables. The market effective interest rate as of December 31, 2010 is 17.65% and the fair value of such financial asset amounted to Rp 1,112,818,754 thousand (Note 33).
Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Total consumer financing installments based on maturity date are as follow:
2010 Rp'000 Satu tahun berikutnya (termasuk yang telah jatuh tempo) Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya atau lebih Jumlah
2009 Rp'000
644.519.035 460.901.529 281.925.408
315.826.291 195.023.593 111.244.096
The following year (including past due receivables) The second following years The third following years or later
1.387.345.972
622.093.980
Total
Aset yang dibiayai oleh Perusahaan adalah kendaraan baru dan bekas, dengan tenor pembiayaan adalah 1 - 4 tahun dengan mayoritas pembiayaan di tenor 3 tahun.
Assets funded by the Company are new and used vehicles with period of financing ranging from 1 - 4 years with majority tenor within 3 years.
- 39 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset pembiayaan konsumen, dibebankan kepada nasabah.
Additional cost arises, for example: insurance premium, stamp duty and others related to leased assets are charged to customers.
Rincian cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2010 dan penyisihan piutang raguragu untuk tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Details of allowance for impairment losses in 2010 and allowance for doubtful accounts in 2009 are as follows:
2010 Rp'000 Saldo awal tahun Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Penyisihan tahun berjalan Individual Kolektif Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Saldo akhir tahun
2009 Rp'000
9.610.351
10.318.509
(5.934.904)
-
15.898.646 2.575.569
7.932.133 -
(609.491) (9.161.930)
(8.640.291)
12.378.241
9.610.351
Balance at beginning of year Adjustment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Provision for the year Individual Collective Accrued interest on impaired receivables Write-off Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan piutang ragu-ragu dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The management believes that the amount of impairment losses and allowance for doubtful account and the value of collateral received from consumers are adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible consumer financing receivables.
Perusahaan menggunakan piutang pembiayaan konsumen sebagai jaminan hutang bank (Catatan 12). Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan masing-masing sebesar Rp 335.380.356 ribu dan Rp 47.473.781 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company uses consumer financing receivables as collateral for bank loans (Note 12). Consumer financing receivables pledged as collateral as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 335,380,356 thousand and Rp 47,473,781 thousand, respectively.
Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 1.339.998 ribu dan Rp 423.827 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Amount of consumer financing receivables being restructured as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 1,339,998 thousand and Rp 423,827 thousand, respectively.
Kualitas piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The quality of consumer financing receivables as of December 31, 2010 are as follows:
31 Desember/December 31, 2010 Rp'000 Tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai
1.175.437.910 211.908.062
Not impaired Impaired
Jumlah
1.387.345.972
Total
- 40 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 8.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
TAGIHAN ANJAK PIUTANG
8.
2010 Rp'000
FACTORING RECEIVABLES
2009 Rp'000
Tagihan anjak piutang Pendapatan anjak piutang belum diakui
637.806.389
316.646.802
Factoring receivables
(68.591.476)
(31.064.569)
Unearned factoring income
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai/ penyisihan piutang ragu-ragu
569.214.913
285.582.233 (15.237.174)
Total Allowance for Impairment losses/ allowance for doubtful accounts
Bersih
567.093.654
270.345.059
Net
Tingkat bunga rata-rata per tahun
(2.121.259)
15,60%
17,45%
Average annual interest rate
Rata – rata tertimbang suku bunga efektif setahun pada tahun 2010 adalah 16,79% per tahun.
Weighted average effective interest rate in 2010 is 16.79% per annum.
Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Factoring receivables are classified as loans and receivables, measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
The factoring receivables is arranged at fixed interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk.
Estimasi nilai wajar dari tagihan anjak piutang dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk piutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Suku bunga efektif pasar pada tanggal 31 Desember 2010 adalah 14,87% dan nilai wajar dari aset keuangan ini adalah sebesar Rp 574.890.487 ribu (Catatan 33).
For those factoring receivables with fixed interest rate where quoted market prices are not available, a discounted cash flow model is used the estimated future cash flows usi based on a current yield curve appropriate for similar term of factoring receivables. The market effective interest rate as of December 31, 2010 is 14.87% and the fair value of such financial asset amounted to Rp 574,890,487 thousand (Note 33).
Rincian cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun 2010 dan penyisihan piutang raguragu untuk tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Details of allowance for impairment losses in 2010 and allowance for doubtful accounts in 2009 are as follows:
2010 Rp'000 Saldo awal tahun Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Individual Akrual bunga pada piutang yang mengalami penurunan nilai Saldo akhir tahun
2009 Rp'000
15.237.174
(135.457)
(10.954.670) (2.025.788) 2.121.259
- 41 -
6.667.174
-
8.570.000 15.237.174
Balance at beginning of year Adjustment due to initial adoption of PSAK 55 (revised 2006) Provision (reversal of provision) for the year Individual Accrued interest on impaired receivables Balance at end of year
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jangka waktu tagihan anjak piutang berdasarkan periode dalam perjanjian adalah 91 hari sampai dengan 1 tahun dan dapat diperpanjang.
The term of factoring receivables based on the agreements are 91 days up to 1 year and can be extended.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan piutang ragu-ragu dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
The management believes that the amount of allowance for impairment losses and allowance doubtful account and the value of collateral received from consumers are adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible factoring receivables.
Kualitas tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The quality of factoring receivables as of December 31, 2010 are as follows:
31 Desember/December 31, 2010 Rp'000
9.
Tidak mengalami penurunan nilai Mengalami penurunan nilai
624.202.368 13.604.021
Not impaired Impaired
Jumlah
637.806.389
Total
PIUTANG LAIN-LAIN
9.
2010 Rp'000 Pihak hubungan istimewa Piutang karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu
OTHER RECEIVABLES
2009 Rp'000 Related parties Employee receivable Allowance for doubtful accounts
2.507.811 -
3.183.041 (31.830)
2.507.811
3.151.211
45.192 8.885 11.286
196.656 28.932
Subjumlah
2.573.174
3.376.799
Subtotal
Pihak ketiga Piutang karyawan Penyisihan piutang ragu-ragu
1.162.597 -
1.242.663 (12.427)
Third parties Employee receivable Allowance for doubtful accounts
1.162.597 3.139.628
1.230.236 1.627.655
Total employee receivable - net Others
Subjumlah
4.302.225
2.857.891
Subtotal
Jumlah
6.875.399
6.234.690
Total
Jumlah piutang karyawan - bersih Piutang bunga: Obligasi Deposito berjangka Lain-lain
Jumlah piutang karyawan - bersih Lain-lain
- 42 -
Total employee receivable - net Interest receivables: Bonds Time deposit Others
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Piutang karyawan dan piutang bunga diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tahun 2010, Perusahaan mencatat perbedaan nilai wajar atas piutang karyawan dengan suku bunga di luar atau lebih rendah dari suku bunga pasar sebesar Rp 3.054.008 ribu dalam laporan laba rugi. Nilai wajar dari piutang karyawan ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini. Nilai wajar dari piutang lain-lain adalah nilai tercatatnya.
Employee receivables and interest receivables are classified as loans and receivables, measured at amortized cost using the effective interest rate method. In 2010, the Company recorded the difference in fair value of employee receivable with off market rate or interest rates lower than market rate for Rp 3,054,008 thousand in the income statement. The fair value of employee receivables is determined by discounting the estimated future cash flows using current interest rates. The fair value of other accounts receivable is its carrying amount.
Piutang karyawan merupakan pinjaman keuangan biasa, pinjaman untuk pembiayaan pemilikan rumah dan kendaraan bermotor yang diberikan kepada direksi dan karyawan dengan tingkat bunga 0% - 6% per tahun. Jangka waktu pinjaman 1 - 8 tahun dan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah 5 tahun.
Employee receivables represent ordinary financial loans, housing and car loans for directors and employees with annual interest rates of 0% - 6%. Employee receivables are due within 1 - 8 years and have remaining periods from balance sheet date to maturity date for 5 years.
10. ASET SEWA OPERASI
10. LEASED ASSETS
Akun ini merupakan sewa operasi antara Perusahaan dengan Bank Pan Indonesia (pihak hubungan istimewa) untuk pembiayaan bangunan berupa rukan dan kendaraan bermotor dengan masa sewa selama 3 tahun, 5 tahun dan 10 tahun dan akan berakhir pada tahun 2020. Perusahaan juga mengadakan perjanjian sewa operasi dengan PT Panin Life (pihak hubungan istimewa) untuk pembiayaan berupa kendaraan bermotor dengan masa sewa selama 3 tahun (Catatan 29).
This account represents operating lease between the Company and Bank Pan Indonesia (a related party) for financing buildings such as office-house buildings and motor vehicles with lease periods of 3 years, 5 years and 10 years and will mature in 2020. The Company also entered into operating lease agreements with PT Panin Life (a related party) for financing motor vehicles with lease periods of 3 years (Note 29).
Rincian dari aset sewa operasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The detail of leased assets as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
1 Januari/
31 Desember/
January 1,
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
2010
Additions
Deductions
Reclassification
December 31, 2010
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
-
-
-
Biaya perolehan Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Jumlah
Cost 1.945.500 1.354.500
-
1.945.500
Land Building
-
-
1.354.500
22.305.029
5.301.000
3.200.000
-
24.406.029
25.605.029
5.301.000
3.200.000
-
27.706.029
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat
Motor vehicles Total Accumulated depreciation
665.963
67.725
-
-
733.688
16.264.214
2.697.667
2.717.000
-
16.244.881
16.930.177
2.765.392
2.717.000
-
16.978.569
Total
10.727.460
Net Carrying Value
8.674.852
- 43 -
Building Motor vehicles
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
1 Januari/
31 Desember/
January 1,
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
2009
Additions
Deductions
Reclassification
December 31, 2009
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Biaya perolehan
Cost
Tanah
1.945.500
-
-
-
1.945.500
Land
Bangunan
1.354.500
-
-
-
1.354.500
Building
Kendaraan bermotor Jumlah
20.286.219
822.460
-
1.196.350
22.305.029
23.586.219
822.460
-
1.196.350
25.605.029
598.238
67.725
-
13.250.995
2.979.774
-
33.445
16.264.214
13.849.233
3.047.499
-
33.445
16.930.177
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat
Motor vehicles Total Accumulated depreciation
-
9.736.986
665.963
8.674.852
Building Motor vehicles Total Net Carrying Value
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 2.765.392 ribu dan Rp 3.047.499 ribu masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
Depreciation expenses amounted to Rp 2,765,392 thousand and Rp 3,047,499 thousand in 2010 and 2009, respectively.
Keuntungan penjualan aset sewa operasi adalah sebagai berikut:
Gain on sales of leased assets are as follows:
2010 Rp'000 Jumlah tercatat Harga jual Keuntungan penjualan aset sewa operasi (Catatan 23)
483.000 1.158.494
675.494
Net Carrying Value Selling price
Gain on sales of leased asset (Note 23)
Perusahaan memiliki dua bidang tanah yang disewagunausahakan dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2028. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company owns two leased land with Building Use Right (HGB) for 20 (twenty) years expiring on January 8, 2028. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land was acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset sewa operasi lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset sewa operasi.
Management believes that the carrying value of leased assets are lower than the recoverable amount, and therefore there is no impairment of leased assets.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh aset sewa operasi, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna (pihak hubungan istimewa) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 18.248.000 ribu dan Rp 14.020.000 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2010 and 2009 leased asset, except for land, are insured against fire, theft and other possible risks to PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna (related parties) for Rp 18,248,000 thousand and Rp 14,020,000 thousand, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 44 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
11. ASET TETAP
11. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2010 Rp'000
Penambahan/ Additions Rp'000
Pengurangan/ Deductions Rp'000
Reklasifikasi/ Reclassification Rp'000
31 Desember/ December 31, 2010 Rp'000
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
1.534.204 1.965.796 3.248.583 7.238.266 12.355.237 1.683.620
452.977 1.172.023 449.303 1.300.679 6.364.630 150.969
84.017 979.368 39.711
-
1.987.181 3.137.819 3.697.886 8.454.928 17.740.499 1.794.878
Cost Direct ownership Land Building Leasehold improvement Office equipment Motor vehicle Office furniture and fixtures
Jumlah
28.025.706
9.890.581
1.103.096
-
36.813.191
Total
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
Accumulated depreciation Direct ownership Building Leasehold improvement Office equipment Motor vehicle Office furniture and fixtures
562.444 1.674.579 4.802.494 7.041.866 1.053.016
132.474 668.538 1.124.983 2.717.002 323.862
74.045 693.948 36.650
-
694.918 2.343.117 5.853.432 9.064.920 1.340.228
Jumlah
15.134.399
4.966.859
804.643
-
19.296.615
Total
Jumlah Tercatat
12.891.307
17.516.576
Net Carrying Value
1 Januari/ January 1, 2009 Rp'000
Penambahan/ Additions Rp'000
Pengurangan/ Deductions Rp'000
Reklasifikasi/ Reclassification Rp'000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp'000
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
1.269.800 1.130.200 2.516.797 7.810.607 14.281.837 1.836.569
264.404 835.596 810.316 782.032 1.465.610 118.238
78.530 1.354.373 2.195.860 271.187
(1.196.350) -
1.534.204 1.965.796 3.248.583 7.238.266 12.355.237 1.683.620
Cost Direct ownership Land Building Leasehold improvement Office equipment Motor vehicle Office furniture and fixtures
Jumlah
28.845.810
4.276.196
3.899.950
(1.196.350)
28.025.706
Total
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
485.044 1.230.690 4.515.186 6.701.316 896.271
77.400 521.879 1.250.428 1.918.950 337.744
77.990 963.120 1.544.955 180.999
Jumlah
13.828.507
4.106.401
2.767.064
Jumlah Tercatat
15.017.303
Keuntungan penjualan aset tetap pada tahun 2010 dan 2009 sebagai berikut:
(33.445) (33.445)
562.444 1.674.579 4.802.494 7.041.866 1.053.016
Accumulated depreciation Direct ownership Building Leasehold improvement Office equipment Motor vehicle Office furniture and fixtures
15.134.399
Total
12.891.307
Net Carrying Value
Gain on sales of premises and equipment in 2010 and 2009 are as follows:
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Jumlah tercatat Harga jual
298.453 717.248
1.132.886 1.409.850
Keuntungan penjualan aset tetap (Catatan 23)
418.795
276.964
- 45 -
Net Carrying Value Selling price Gain on sales of premises and equipment (Note 23)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 4.966.859 ribu dan Rp 4.106.401 ribu masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
Depreciation expenses charged to operations amounted to Rp 4,966.859 thousand and Rp 4,106,401 thousand in 2010 and 2009, respectively.
Perusahaan memiliki tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company owns land with Building Use Right (HGB) for 30 (thirty) years expiring on May 5, 2030. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since the land was acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset tetap.
Management believes that the net carrying value of premises and equipment is lower than the recoverable value, as such there was no impairment in value of premises and equipment.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna (pihak hubungan istimewa) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 19.073.355 ribu dan Rp 9.195.585 ribu. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang ditangguhkan.
As of December 31, 2010 and 2009, premises and equipment, except for land, are insured against fire, theft and other possible risks to PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna (related parties) for Rp 19,073,355 thousand and Rp 9,195,585 thousand, respectively. The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible asset losses on the assets insured.
12. HUTANG BANK
12. BANK LOANS
2010 Rp'000 Pihak hubungan istimewa Bank Pan Indonesia Pihak ketiga Bank Negara Indonesia Bank Central Asia Bank ICBC Bank Victoria International Bank International Indonesia Bank Hana Bank Permata Bank Sinarmas Bank Mandiri Bank Windu Kentjana International Jumlah pihak ketiga Jumlah
2009 Rp'000
495.526.902
160.230.033
217.234.051 151.566.808 96.226.451 52.726.705 29.927.938 25.306.496 16.409.908 3.811.555 827.314
79.055.556 49.319.444 14.499.307 27.040.442
-
47.701.555
Related party Bank Pan Indonesia Third parties Bank Negara Indonesia Bank Central Asia Bank ICBC Bank Victoria International Bank International Indonesia Bank Hana Bank Permata Bank Sinarmas Bank Mandiri Bank Windu Kentjana International
594.037.226
217.616.304
Total third parties
1.089.564.128
377.846.337
Total
- 46 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Rata – rata tertimbang suku bunga efektif setahun pada tahun 2010 adalah 11,30% per tahun.
Weighted average effective interest rate for a year in 2010 is 11.30% per annum.
Hutang bank diklasifikasikan dalam kelompok kewajiban keuangan lainnya, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Bank loans are classified as other financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate.
Hutang bank memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Perusahaan terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Bank loans are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Company to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Nilai wajar untuk hutang bank dengan bunga mengambang didasarkan pada kuotasi harga di pasar. Estimasi nilai wajar dari hutang bank dengan bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk hutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Suku bunga efektif pasar pada tanggal 31 Desember 2010 untuk hutang bank ini adalah sebesar 10,56% dan nilai wajar dari aset keuangan ini adalah sebesar Rp 1.102.323.582 ribu (Catatan 33).
The aggregate fair values with floating interest rate are calculated based on quoted market prices. For those loans with fixed interest rate where quoted market prices are not available, a discounted cash flow model is used based on a current yield curve appropriate for similar term of bank loan. The effective interest rate in these bank loans as of December 31, 2010 is 10.56% and fair value of bank loans amounted to Rp 1,102,323,582 thousand (Note 33).
Bank Pan Indonesia (Panin)
Bank Pan Indonesia (Panin)
Pada tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas berikut ini: – Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 25.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 17 September 2010. Tingkat bunga 12% per tahun. – Pinjaman Tetap I dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 200.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 42 bulan yang berakhir tanggal 17 Maret 2013. Tingkat bunga per tahun sebesar 10,5%, 11% dan 11,5% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman tetap sebesar Rp 128.750.000 ribu dan Rp 159.305.556 ribu.
On September 17, 2009, the Company obtained the following facilities: – Overdraft facility with a maximum credit limit of Rp 25,000,000 thousand with a term of 12 months ending September 17, 2010. This loan bears interest at a rate of 12% per annum. – Fixed Loan facilities I with a maximum credit limit of Rp 200,000,000 thousand with a term of 42 months ending March 17, 2013. These loans bear interest at rates of 10.5%, 11% and 11.5% per annum for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively. As of December 31, 2010 and 2009, outstanding balance of fixed loan facilities amounted to Rp 128,750,000 thousand and Rp 159,305,556 thousand.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 249/FIT/EXT/09 tanggal 11 Nopember 2009, tingkat bunga per tahun untuk pinjaman tetap dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,25%, 10,75% dan 11,25%.
Based on a letter from Panin No. 249/FIT/EXT/09 dated November 11, 2009, the interest rates per annum for fixed loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.25%, 10.75% and 11.25%, respectively.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 022/FIT/EXT/10 tanggal 12 Februari 2010, tingkat bunga per tahun untuk pinjaman tetap dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,00%, 10,50% dan 11,00%.
Based on a letter from Panin No. 022/FIT/EXT/10 dated February 12, 2010, the interest rates per annum for fixed loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.00%, 10.50% and 11.00%, respectively.
- 47 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap II dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 100.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 42 bulan yang berakhir 1 Oktober 2013. Tingkat bunga per bulan sebesar 10,00%, 10,50% dan 11,00% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman tetap II sebesar Rp 76.944.445 ribu.
On April 1, 2010, the Company obtained a Fixed Loan Facility II with a maximum credit limit of Rp 100,000,000 thousand, with a term of 42 months and will mature on October 1, 2013. Interest rate per annum is 10.00%, 10.50% and 11.00%, respectively, for the loan period of 1 year, 2 years and 3 years. On December 31, 2010, the outstanding balance of Fixed Loan II amounted to Rp 76,944,445 thousand.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 131/FIT/EXT/10 tanggal 24 Mei 2010, tingkat bunga per tahun untuk channeling dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% dan untuk pinjaman rekening koran sebesar 11,75%. Tingkat bunga tersebut berlaku untuk pencairan fasilitas mulai tanggal 26 Mei 2010.
Based on a letter from Panin No. 131/FIT/EXT/10 dated May 24, 2010, the interest rates per annum for channeling with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 9,75%, 10.25% and 10.75% and for overdraft facility is 11.75%, respectively. Such interest rate is applicable for drawdown beginning on May 26, 2010.
Berdasarkan Surat Perubahan Perjanjian Kredit dari Panin No. 001/FIT-PRK/LEG/09/Per.II tanggal 14 Oktober 2010, Panin menyetujui permohonan Perusahaan untuk: – Memperpanjang Pinjaman Rekening Koran menjadi jatuh tempo pada tanggal 17 September 2011 dan menambah fasilitas kredit tersebut menjadi sebesar Rp 50.000.000 ribu. Tingkat bunga 11.00% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman rekening koran sebesar Rp 14.850.284 ribu dan Rp 924.477 ribu.
Based on the Letter for Amendment of Credit Agreement from Panin No. 001/FITPRK/LEG/09/Per.II dated October 14, 2010, Panin approved the Company’s requests to: – Extend the term of Overdraft facility to expire on September 17, 2011 and increase the maximum credit limit to Rp 50,000,000 thousand. This facility bears interest at a rate of 11.00% per annum. As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of the overdraft facility amounted to Rp 14,850,284 thousand and Rp 924,477 thousand.
– Memberikan Pinjaman Tetap III dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 200.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2014. Tingkat bunga per tahun sebesar 9.75%, 10.25% dan 10.75% masingmasing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun.
– Grant Fixed Loan Facility III with a maximum credit limit of Rp 200,000,000 thousand with a term of 36 months ending April 14, 2014. This loan bears interest at rates of 9.75%, 10.25% and 10.75% per annum for loans with a term of 1 year, 2 years and 3 years, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo Pinjaman Tetap III sebesar Rp 195.972.222 ribu.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of Fixed Loan III amounted to Rp 195,972,222 thousand.
Berdasarkan surat dari Panin No. 001/FITPRK/LEG/09/per.III tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan Fasilitas Pinjaman Tetap IV dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 200.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan yang berakhir tanggal 16 Juni 2014. Tingkat bunga per tahun sebesar 9,75%, 10,25% dan 10,75% masing-masing untuk pinjaman berjangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo Pinjaman Tetap IV sebesar Rp 80.000.000 ribu.
Based on a letter from Panin No. 001/FIT-PRK/LEG/09/per.III dated December 16, 2010, the Company obtained a Fixed Loan Facility IV with a maximum credit limit of Rp 200,000,000 thousand, with a term of 36 months ending June 16, 2014. Interest rate per annum are 9.75%, 10.25% and 10.75%, respectively, for the loan period of 1 year, 2 years and 3 years. On December 31, 2010, the outstanding balance of Fixed Loan IV amounted to Rp 80,000,000 thousand.
- 48 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada Panin pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 990.049 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan to Panin in 2010 amounted to Rp 990,049 thousand.
Bank Negara Indonesia (BNI)
Bank Negara Indonesia (BNI)
Pada tanggal 30 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja dengan jangka waktu 1 - 4 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,50% per tahun untuk tenor 1 - 3 tahun dan 13,50% per tahun untuk tenor 4 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo Pinjaman Tetap sebesar Rp 218.144.652 ribu.
On November 30, 2010, the Company obtained a credit facility in the form of Fixed Loan for working capital with a term of 1 - 4 years at a maximum amount of Rp 300,000,000 thousand with a fixed interest rate of 12.5% per annum for loan with a term of 1 - 3 years and 13.5% per annum for loan with a term of 4 years. On December 31, 2010, the outstanding balance of Fixed Loan amounted to Rp 218,144,652 thousand.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7).
The Company provided collateral in the form of consumer finance lease from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Note 7).
Berdasarkan surat dari BNI No. KSN/2/8160 tanggal 8 Desember 2010, terdapat penurunan tingkat suku bunga menjadi 10,25% per tahun untuk tenor 1 dan 2 tahun, 10,50% per tahun untuk tenor 3 tahun dan 12,50% per tahun untuk tenor 4 tahun.
Based on a letter from BNI No. KSN/2/8160 dated December 8, 2010, the interest rate decreased to 10.25% per annum for loans with a term of 1 - 2 years, 10.50% per annum for loans with a term of 3 years and 12.50% per annum for loans with a term of 4 years.
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada BNI pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 910.601 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan to BNI in 2010 amounted to Rp 910,601 thousand.
Bank Central Asia (BCA)
Bank Central Asia (BCA)
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober 2006 dari BCA, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit Installment Loan 2 dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan suku bunga tetap 13,5% per tahun. Jaminan berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah pokok fasilitas kredit (Catatan 6 dan 7). Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo fasilitas Installment Loan 2 masing-masing sebesar nihil dan Rp 7.166.667 ribu.
Based on the Announcement Letter of Loans Granted from BCA No.1259/GBK/2006, dated October 20, 2006, the Company obtained an Installment Loan 2 facility amounting to Rp 100,000,000 thousand for working capital with a maturity period of 3 years and bears interest at a fixed rate of 13.5% per annum. Collateral in the form of net investment in finance lease and customer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Notes 6 and 7). As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of Installment Loan 2 facility amounted to nil and Rp 7,166,667 thousand, respectively.
- 49 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit No. 1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober 2007 dari BCA, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit Installment Loan 3 dengan jumlah maksimum Rp 200.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan suku bunga tetap 10,5% per tahun. Jaminan berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 6 dan 7). Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo fasilitas Installment Loan 3 masing-masing sebesar Rp 9.111.111 ribu dan Rp 71.888.889 ribu.
Based on the Announcement Letter of Loans Granted from BCA No. 1585/GBK/2007 dated October 23, 2007, the Company obtained an Installment Loan 3 facility amounting to Rp 200,000,000 thousand for working capital with a maturity period of 3 (three) years and bears interest at fixed rate of 10.5% per annum. Collateral in the form of net investment in finance lease and customer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding loan credit facility (Notes 6 and 7). As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of Installment Loan 3 facility amounted to Rp 9,111,111 thousand and Rp 71,888,889 thousand, respectively.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.30317/GBK/2010 tanggal 12 Mei 2010 dari BCA dan sesuai dengan Akte Perubahan Keempat atas Perjanjian Kredit No. 11 tanggal 17 Mei 2010 dari Notaris Arnasya A. Pattinama, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit Installment Loan 4 dengan jumlah maksimum Rp 150.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan suku bunga 11,00% flat. Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah maksimum Rp 25.000.000 ribu untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan suku bunga 10,50% floating. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo fasilitas Installment Loan 4 dan Pinjaman Rekening Koran (PRK) masingmasing sebesar Rp 138.888.888 ribu dan Rp 4.193.484 ribu.
Based on the Announcement Letter of Loans Granted from BCA No.30317/GBK/2010 dated May 12, 2010 and in accordance with the Fourth Amendment on Deed of Loan Agreement No. 11 dated May 17, 2010 of Notary A. Arnasya Pattinama, SH, notary in Jakarta, the Company obtained additional Installment Loan 4 facility at a maximum amount of Rp 150,000,000 thousand for working capital with a maturity period of 3 (three) years and bears interest at a fixed rate of 11% per annum. In addition, the Company also obtained a credit facility in the form of Overdraft (PRK) with maximum of Rp 25,000,000 thousand for working capital purposes for a period of 12 (twelve) months and bears an annual floating interest rate of 10.50%. As of December 31, 2010, outstanding installment loan 4 facility and overdraft facility amounted to Rp 138,888,888 thousand and Rp 4,193,484 thousand, respectively.
Perusahaan memberikan jaminan berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 6 dan 7).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance lease and customer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Notes 6 and 7).
Perusahaan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak kurang dari 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali, perbandingan antara seluruh kewajiban terhadap total ekuitas (debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1.
The Company is obliged to among others, preserve, keep and maintain the value/price of collateral not less than an amount equivalent to 105% from total principal outstanding balance of credit facility which has been drawn and not yet repaid and the debt to equity ratio of not more than 8:1.
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada BCA pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 626.675 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan to BCA in 2010 amounted to Rp 626,675 thousand.
- 50 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank ICBC (ICBC)
Bank ICBC (ICBC)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 157 tanggal 21 Juli 2010 yang dibuat oleh Notaris Mellyani Noor Shandra, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap untuk modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp 53.000.000 ribu dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan tingkat bunga sebesar 10,50% per tahun (floating). Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman tetap sebesar Rp 47.111.111 ribu.
Based on the Deed of Loan Agreement No. 157 dated July 21, 2010 of Notary Mellyani Noor Shandra, SH, notary in Jakarta, the Company obtained a maximum Fixed Loan amounting to Rp 53,000,000 thousand for working capital with a term of 3 (three) years and bears interest at a fixed rate of 10.50% per annum. As of December 31, 2010, the outstanding balance of fixed loan facility amounted to Rp 47,111,111 thousand.
Berdasarkan surat No. 445/MKT/ICBCCBII/XI/2010 tanggal 16 Nopember 2010 dari ICBC, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Tetap dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000 ribu dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga sebesar 10% (floating). Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman atas tambahan fasilitas ini sebesar Rp 50.000.000 ribu.
Based on a letter from ICBC No. 445/MKT/ICBC-CBII/XI/2010 dated November 16, 2010, the Company obtained an additional Fixed Loan facility with a maximum credit limit of Rp 50,000,000 thousand and a term of 36 months and bears interest at a floating rate of 10% per annum. As of December 31, 2010, the outstanding balance of additional loan facility amounted to Rp 50,000,000 thousand.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 6).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance lease from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Note 6).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada ICBC pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 884.660 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan to ICBC in 2010 amounted to Rp 884,660 thousand.
Bank Victoria International
Bank Victoria International
Pada tanggal 29 April 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap dengan angsuran revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap sebesar 11% per tahun. Pemberian kredit ini maksimal 95% dari investasi neto sewa pembiayaan yang dijaminkan (Catatan 6).
On April 29, 2008, the Company obtained a credit facility in the form of Revolving Installment Fixed Loan with terms of 1, 2 and 3 years at a maximum amount of Rp 30,000,000 thousand with a fixed interest rate of 11% per annum. The maximum amount of loan granted is 95% of the net investment in finance lease used as collateral (Note 6).
Berdasarkan surat No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 8 Desember 2009, Perusahaan memperoleh penambahan fasilitas kredit pinjaman tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 12% per tahun (floating) untuk tenor 3 tahun dan fasilitas pinjaman rekening koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000.000 ribu dengan tingkat suku bunga 12% per tahun, keduanya memiliki jangka waktu fasilitas 1 (satu) tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo fasilitas pinjaman tetap sebesar Rp 52.930.556 ribu dan Rp 49.319.444 ribu sedangkan fasilitas pinjaman rekening koran bersaldo nihil.
Based on letter No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 dated December 8, 2009, the Company obtained an additional Fixed Loan facility at a maximum amount of Rp 55,000,000 thousand with a floating interest rate of 12% per annum for a term of 3 years and an overdraft facility with a maximum credit limit of Rp 5,000,000 thousand with a interest rate of 12% per annum. Both facilities have a term of 1 year since the signing of the loan agreement and subject to extension. As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of fixed loan facility amounted to Rp 52,930,556 thousand and Rp 49,319,444 thousand, respectively, while the outstanding balance of overdraft facility was nil.
- 51 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan surat No. 047/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 23 Desember 2009, tingkat suku bunga per tahun sebesar 11,75% untuk penarikan fasilitas kredit fixed loan yang dilakukan dari tanggal 22 Desember 2009 sampai dengan 31 Desember 2009.
Based on letter No. 047/SKM-KSP/VIC/XII/09 dated December 23, 2009, fixed loan credit facility withdrew on or after December 22, 2009 up to December 31, 2009 bears interest at a rate of 11.75% per annum.
Berdasarkan surat No. 002/SKM-KSP/VIC/III/10 tertanggal 10 Maret 2010, tingkat suku bunga per tahun sebesar 11,50%.
Based on letter No 002/SKM-KSP/VIC/III/10 dated March 10, 2010, the interest rate per annum is 11.50%.
Berdasarkan surat No. 024/KSM-KSP/VIC/XI/10 tanggal 23 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut :
Based on letter No. 024/KSM-KSP/VIC/XI/10 dated November 23, 2010, the Company obtained the following extension of credit facility:
Pinjaman Kredit Modal Kerja PTDA revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 55.000.000 ribu dengan tingkat bunga ditentukan pada saat pencairan (pencairan dilakukan dengan tingkat bunga 10,50%);
Working Capital Loan PTDA revolving years 1, 2 and 3 with a maximum loan amount of Rp 55,000,000 thousand with an interest rate determined at the time of disbursement (disbursement were made at interest rate of 10.50%);
Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah pinjaman maksimum Rp 5.000.000 ribu dengan tingkat bunga 12% per tahun.
Overdraft facility (PRK) with a maximum of Rp 5,000,000 thousand with loan interest rate of 12% per annum.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 6).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance lease from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of credit facility (Note 6).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada Bank Victoria International pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 203.851 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan to Bank Victoria International in 2010 amounted to Rp 203,851 thousand.
Bank International Indonesia (BII)
Bank International Indonesia (BII)
Pada tanggal 21 Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Berjangka (PB) dengan jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 150.000.000 ribu yaitu PB 1 (untuk pembiayaan otomotif) sebesar Rp 120,000,000 ribu dan PB 2 (untuk pembiayaan alat berat) sebesar Rp 30.000.000 ribu, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% per tahun untuk piutang <= 1 tahun dan 10,75% per tahun untuk piutang > 1 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp 30.000.000 ribu.
On December 21, 2010, the Company obtained a Term Loan (TL) credit facility with a term of 3 years for a maximum amount of Rp 150,000,000 thousand, i.e. TL 1 (for otomotive financing) of Rp 120.000.000 thousand and TL 2 (for heavy equipment financing) of Rp 30,000,000 thousand, with a fixed interest rate of 10.50% per annum for loan periode <= 1 year and 10.75% per annum for loan periode > 1 year. As of December 31, 2010, the outstanding balance of term loan facility amounted to Rp 30,000,000 thousand.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 6 dan 7).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance lease and consumer financing from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 6 and 7).
- 52 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada BII pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 72.062 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan to BII in 2010 amounted to Rp 72,062 thousand.
Bank Hana (Hana)
Bank Hana (Hana)
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang No. 23 tanggal 7 Mei 2010 yang dibuat oleh Notaris Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, SH, MKn, notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman angsuran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000 ribu dengan jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 11,00% per tahun (fixed 1 tahun pertama dan floating tahun kedua dan ketiga). Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp 25.407.352 ribu
Based on the Deed of Credit Agreement and Credit Acknowledgement No.23 dated May 7, 2010 of Dra. Rr. Hariyanti Poerbiantari, SH, Mkn, notary in Jakarta, the Company obtained a installment credit facility with a maximum amount of Rp 30,000,000 thousand for a period of 3 (three) years with interest at 11.00% per annum (year for first year and floating for second and third year). In December 31, 2010 the outstanding balance of term loan facility amounted to Rp 25,407,352 thousand.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 6).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance lease from third parties at an amount equivalent to 100% of the outstanding balance of the credit facility (Note 6).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada Bank Hana pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 100.856 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan to Bank Hana in 2010 amounted to Rp 100,856 thousand.
Bank Permata (Permata)
Bank Permata (Permata)
Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan No. 30 tanggal 28 Juli 2010 yang disahkan oleh Notaris Sjarmeini S. Chandra, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Consumer Asset Purchase (CAPR) dari Permata dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000 ribu dengan tenor pembiayaan 36 bulan dengan tingkat bunga 10,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo fasilitas tersebut sebesar Rp 16.490.983 ribu.
Based on the Deed of Credit Agreement on Vehicle Financing Receivable No. 30 dated July 28, 2010 of Sjarmeini S. Chandra, SH, notary in Jakarta, the Company obtained a Consumer Asset Purchase (CAPR) credit facility from Permata with a maximum amount of Rp 100,000,000 thousand for a period of 36 months and bears interest at 10.75% per annum. As of December 31, 2010, the outstanding balance of this facility amounted to Rp 16,490,983 thousand.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 6 dan 7).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance lease and consumer finance receivables from third parties at an amount equivalent to 100% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 6 and 7).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada Permata pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 81.075 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan to Permata in 2010 amounted to Rp 81,075 thousand.
- 53 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Bank Sinarmas
Bank Sinarmas
Pada tanggal 21 Januari 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas term loan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000 ribu dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Fasilitas kredit akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2011. Tingkat bunga tetap sebesar 10,5% untuk tahun pertama sedangkan untuk tahun kedua dan ketiga akan ditentukan kemudian. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo fasilitas pinjaman tetap sebesar Rp 3.816.445 ribu dan Rp 14.499.307 ribu.
On January 21, 2008, the Company obtained a credit facility in the form of term loan at a maximum amount of Rp 30,000,000 thousand with a drawdown period of 6 (six) months from the signing date of the credit agreement. This loan will be matured on April 30, 2011. This loan bears interest at a rate of 10.5% per annum for the first year, while the interest rate for the second and third year will be determined later. As of December 31, 2010 and 2009, outstanding balance of fixed loan facility amounted to Rp 3,816,445 thousand and Rp 14,499,307 thousand, respectively.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 6 dan 7).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance lease and consumer finance receivable from third parties at an amount equivalent to 105% of the outstanding balance of the credit facility (Notes 6 and 7).
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada Bank Sinarmas pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 4.890 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan to Bank Sinarmas in 2010 amounted to Rp 4,890 thousand.
Bank Mandiri (Mandiri)
Bank Mandiri (Mandiri)
Pada tanggal 25 Januari 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000.000 ribu dari Mandiri dalam bentuk fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau kendaraan roda empat merk Mitsubishi.
On January 25, 2006, the Company obtained a credit facility at a maximum amount of Rp 200,000,000 thousand from Mandiri in the form of Revolving Working Capital Loan on aflopend per batch disbursement to increase working capital for financing the purchase of heavy equipment and/or Mitsubishi’s fourwheeled vehicles.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen kepada end user (Catatan 6 dan 7).
The Company provides fiduciary guarantee in the form of net investment in finance lease and consumer finance receivables to end user (Notes 6 and 7).
Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Perusahaan tidak diperkenankan melakukan tindakan sebagai berikut: memindahtangankan barang jaminan, melunasi hutang Perusahaan kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 (satu) tahun sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang mewakili saham dan pengurus dari Bank Pan Indonesia.
As long as the credit facility has not been settled, without the written agreement from Mandiri, the Company is not allowed to do the following actions: handover the collaterals, to settle due to shareholders, pay dividend more than 50% of 1 (one) year previous profit, take a part of dividend or capital for non business interest and personal interest, and not allowed to change the Company's management and shareholders who representing shares and management of Bank Pan Indonesia.
- 54 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit No. CBC.OTO/105/2006 jangka waktu fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli 2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga pertahun untuk alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan 16%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006.
Based on the Notice of Loan Approval No. CBC.OTO/105/ 2006, the facility credit term was rescheduled to 4.5 years, from January 27, 2006 up to July 26, 2010. Interest rates per annum for vehicles (cars) with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 15%, 15.25% and 15.50%, respectively. The interest rates per annum for heavy equipment with terms of 1 year, 2 years and 3 years are 15.50%, 15.75% and 16%, respectively. The interest changes rate are effective for drawdown on or after November 22, 2006.
Berdasarkan Surat No. CBC.OTO/042/2007 tanggal 9 Oktober 2007, tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dan alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,5%, 10,75% dan 11%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 10 Oktober 2007.
Based on the letter No. CBC.OTO/042/2007, dated October 9, 2007, interest rates per annum for vehicles (cars) and heavy equipment with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 10.5%, 10.75% and 11%, respectively. The changes are effective for interest rates drawdown on or after October 10, 2007.
Berdasarkan surat No. CBC.OTO/773/VI/2008 tertanggal 12 Juni 2008, tingkat bunga per tahun dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,75%, 13% dan 13,25%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 16 Juni 2008.
Based on letter No. CBC.OTO/773/VI/2008 dated June 12, 2008, the interest rate per annum for vehicles (cars) with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 12.75%, 13%, and 13.25%, respectively. The changes are effective for interest rates drawdown on or after June 16, 2008.
Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1508/IX/2008 tertanggal 19 September 2008, tingkat bunga per tahun dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 13,25%, 13,75% dan 14,50%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 1 Oktober 2008. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman tetap sebesar Rp 827.814 ribu dan Rp 27.040.442 ribu.
Based on letter No. CBC.OTO/1508/IX/2008 dated September 19, 2008, the interest rates per annum for vehicles (cars) with a term of 1 year, 2 years and 3 years are 13.25%, 13.75% and 14.50%, respectively. The changes are effective for interest rates drawdown on or after October 1, 2008. In December 31, 2010 the outstanding balance of fixed loan amounted to Rp 827,814 thousand and Rp 27,040,442 thousand.
Jumlah biaya transaksi yang belum diamortisasi yang terkait dengan pinjaman pada Mandiri pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 500 ribu.
Total unamortized transaction costs associated with the loan to Mandiri in 2010 amounted to Rp 500 thousand.
Bank Windu Kentjana International
Bank Windu Kentjana International
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan memakai Jaminan No. 19 tanggal 7 Oktober 2009 yang disahkan oleh Notaris Sugito Tedjamulja,SH di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap dengan jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000 ribu dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,00% per tahun.
Based on the Deed of Credit Agreement No. 19 dated October 7, 2009 of Notaris Sugito Tedjamulja, SH, notary in Jakarta, the Company obtained a credit facility in the form of Fixed Loan with a term of 3 years with a maximum amount of Rp 50,000,000 thousand with a fixed interest rate of 13.00% per annum.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa investasi neto sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 125% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 6).
The Company provided collateral in the form of net investment in finance lease from third parties at an amount equivalent to 125% of the outstanding balance of credit facility (Note 6).
- 55 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 18 Mei 2010, Perusahaan sudah melakukan pelunasan atas fasilitas tersebut sehingga saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar nihil.
In May 18, 2010, the Company has installed the outstanding credit line so that December 31, 2010 amounted to nil.
Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, dan pelunasan pokok pinjaman sesuai dengan perjanjian.
The Company has complied with all of the covenants and has paid the interest and loan principal as scheduled.
13. HUTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA
13. OTHER PAYABLES TO THIRD PARTIES
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Titipan setoran nasabah Lain-lain
49.757.956 287.357
15.329.255 270.657
Customer temporary deposit Others
Jumlah
50.045.313
15.599.912
Total
Titipan setoran nasabah diklasifikasikan dalam kelompok kewajiban lainnya, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar titipan setoran nasabah adalah sebesar nilai tercatatnya.
Customer temporary deposits are classified as others financial liabilities, measured at amortized cost using the effective interest rate. The fair value of customer temporary deposit is its carrying amount.
14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
14. ACCRUED EXPENSES 2010 Rp'000
Pihak hubungan istimewa Bunga atas hutang bank Pihak ketiga Bonus Bunga atas hutang bank Jasa profesional Barang cetakan Pemeliharaan komputer dan alat kantor Pendidikan dan pelatihan Jumlah pihak ketiga Jumlah
2009 Rp'000
2.177.249
-
Related party Interest on bank loan Third parties Bonuses Interest on bank loan Professional fees Printings Computer and office maintenance Educational and training
6.000.000 2.471.399 424.175 300.000
8.500.000 1.743.195 1.049.400 700.000
200.000 -
1.680.436 838.616
9.395.574
14.511.647
Total third parties
11.572.823
14.511.647
Total
Bunga atas hutang bank diklasifikasikan dalam kelompok kewajiban lainnya, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar bunga atas hutang bank adalah sebesar nilai tercatatnya.
Interest on bank loan are classified as others financial liabilities, measured at amortized cost using the effective interest rate. The fair value of interest on bank loan is its carrying amount.
- 56 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
15. PENDAPATAN DITANGGUHKAN – BERSIH
15. DEFERRED INCOME - NET
2010 Rp'000 Pihak hubungan istimewa Pendapatan sewa Pihak ketiga Pendapatan diskon asuransi Pendapatan bunga Pendapatan provisi anjak piutang
2009 Rp'000
2.295.000
150.000
2.086.931 10.774.517
11.510.184
-
Related party Rental income Third parties Income on insurance discount Interest income
857.516
Fee on factoring receivables
Jumlah pihak ketiga
12.861.448
12.367.700
Total third parties
Jumlah
15.156.448
12.517.700
Total
Pendapatan Sewa
Rental Income
Merupakan sewa diterima di muka atas transaksi sewa operasi antara Perusahaan dengan Bank Pan Indonesia (pihak hubungan istimewa) berupa bangunan rukan di Permata Hijau untuk jangka waktu 10 tahun berakhir 19 April 2010. Perjanjian sewa ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 April 2020.
This represents deferred rental income from operating lease transactions between the Company and Bank Pan Indonesia (a related party) for the office house in Permata Hijau for 10 years and matured on April 19, 2010. This lease agreement had been extended and will mature on April 19, 2020.
Sewa diterima di muka yang diakui sebagai pendapatan sewa operasi masing-masing sebesar Rp 555.000 ribu pada tahun 2010 dan Rp 600.000 ribu pada tahun 2009.
Deferred rental income recognized as operating lease income amounted to Rp 555,000 thousand in 2010 and Rp 600,000 in 2009, respectively.
Pendapatan Diskon Asuransi
Income on insurance discount
Merupakan pendapatan dari perusahaan asuransi atas premi asuransi yang dibayarkan oleh nasabah.
Represents revenue on insurance premiums from insurance companies paid by the customers.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Saldo tahun 2010 dan 2009, merupakan pendapatan yang ditangguhkan atas kapitalisasi tunggakan bunga investasi neto sewa pembiayaan yang direstrukturisasi, yang pengakuan pendapatannya dilakukan secara proporsional berdasarkan penerimaan angsuran pokok.
The outstanding balance of interest income in 2010 and 2009 represents deferred overdue interest income of net investment in finance lease which was restructured, on which the income is recognized proportionally based on principal installment received.
- 57 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
16. HUTANG PAJAK
Pajak penghasilan badan (Catatan 27) Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Jumlah
16. TAXES PAYABLE
2010 Rp'000
2009 Rp'000
24.303.379
18.564.240
47.668 903.157 119.647 4.331.630 99.747
719.210 62.019 4.565.430 9.633
29.805.228
23.920.532
17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
Corporate income tax (Note 27) Income tax Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Value Added Tax - Net Total
17. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 315 dan 383 karyawan masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.
The Company records defined post-employment benefits for its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 315 in 2010 and 383 in 2009.
Rincian imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
The details of post-employment benefits expense recognized in income statement are as follows:
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi dari biaya jasa lalu yang belum direalisasi Non Vested Benefits
1.025.696 515.637
865.543 505.365
881
881
Jumlah
1.542.214
1.371.789
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut:
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past service cost - Non Vested Benefits Total
The post-employment benefit obligations stated in balance sheets are as follows:
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Nilai tunai kewajiban imbalan pasti Biaya jasa lalu yang belum diakui Non Vested Kerugian aktuarial yang belum diakui
7.443.157
Kewajiban - bersih
6.821.414
5.973.824
(4.404)
(5.285)
(617.339)
(689.339)
- 58 -
5.279.200
Present value of past service liability Unrecognized past service cost Non Vested Unrecognized actuarial loss Liability - net
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut:
The changes in the net liability in balance sheets are as follows:
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Saldo awal tahun Beban tahun berjalan
5.279.200 1.542.214
3.907.411 1.371.789
Balance at beginning of year Expense for the year
Saldo akhir tahun
6.821.414
5.279.200
Balance at end of year
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun Tabel mortalitas Tingkat pengunduran diri
Usia dari pengunduran diri normal
The cost of providing employee benefits is calculated by an independent actuary, PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera using the following key assumptions:
8% tahun 2010 dan 10% tahun 2009/ 8% in 2010 and 10% in 2009 6% tahun 2010 dan 8% tahun 2009/ 6% in 2010 and 8% in 2009 100% TMI2 5% sampai dengan usia 40 tahun dan menurun secara bertahap sampai dengan 0,25% pada usia 50 tahun; dan asumsi tidak ada pengunduran diri dari peserta berusia di atas 51 tahun/ 5% up to age 40 and reducing linearly up to 0.25% at age 50; and assuming no voluntary resignation occur beyond age 51 55 tahun/ years
18. MODAL SAHAM
Salary increment rate per annum Mortality table Resignation rate
Normal retirement age
18. CAPITAL STOCK Based on report from the Securities Administration Bureau, the Company’s stockholders as of December 31, 2010 and 2009, are as follows:
Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Nama pemegang saham
Discount rate per annum
Jumlah saham/ Number of shares
2010 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah modal/ Total paid-up capital stock Rp'000
Name of stockholders
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
1.414.783.286
54,35%
353.695.822
225.000.000
8,64%
56.250.000
963.524.640
37,01%
240.881.160
Public (below 5% each)
Jumlah
2.603.307.926
100,00%
650.826.982
Total
- 59 -
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Nama pemegang saham
Jumlah saham/ Number of shares
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah modal/ Total paid-up capital stock Rp'000
Name of stockholders
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C Indopremier Sekuritas Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
1.414.783.286
54,35%
353.695.822
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C Indopremier Sekuritas
250.000.000 148.493.500
9,60% 5,70%
62.500.000 37.123.375
790.023.358
30,35%
197.505.840
Public (below 5% each)
Jumlah
2.603.300.144
100,00%
650.825.036
Total
Berdasarkan Akta No. 37 tanggal 29 Juli 2009 dibuat di hadapan Benny Kristianto, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 1.040.000.000 ribu yang terbagi atas 4.160.000 ribu saham menjadi Rp 2.603.000.000 ribu yang terbagi atas 10.412.000 ribu saham dengan nilai nominal Rp 250 dan menyesuaikan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp 260.553.645 ribu menjadi Rp 650.824.992 ribu sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas IV Tahun 2007.
Based on Deed No. 37 dated July 29, 2009, of Benny Kristianto, SH, notary in Jakarta, the stockholders approved the increase of the Company’ authorized capital from Rp 1,040,000,000 thousand divided into 4,160,000 thousand shares, to Rp 2,603,000,000 thousand divided into 10,412,000 thousand shares with a par value of Rp 250 and the increase of its issued and paidup capital from Rp 260,553,645 thousand to Rp 650,824,992 thousand as result of a Limited Public Offering IV Year 2007.
Jumlah waran yang beredar pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebanyak 312.216.897 Waran Seri IV yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas IV. Masa berlaku Waran Seri IV adalah sejak tanggal 14 Januari 2008 dan berakhir tanggal 12 Juli 2010, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 400 per saham.
The total outstanding warrants as of December 31, 2009 amounted to 312,216,897 Series IV Warrants, which were issued through the Limited Public Offering IV. Those warrants can be executed from January 14, 2008 up to July 12, 2010, with an exercise price of Rp 400 per share.
Penambahan modal tahun 2010 dan 2009 berasal dari pelaksanaan waran.
The addition of paid-up capital in 2010 and 2009 resulted from the exercise warrants.
Tambahan modal disetor merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas, pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut:
The additional paid-in capital represents, the excess of the total proceeds over the total par value of shares arising from the sale of shares through public offering, limited public offering, exercise of warrants, stock dividends and share swap, with details as follows:
Rp'000 Saldo per 1 Januari 2009 Agio saham yang berasal dari pelaksanaan waran seri IV
147.451.658
Saldo per 31 Desember 2009 Agio saham yang berasal dari pelaksanaan waran seri IV
147.451.684
Saldo per 31 Desember 2010
147.452.851
26
1.167
- 60 -
Balance as of January 1, 2009 Additional paid in capital resulting from the exercise of series IV warrants Balance as of December 31, 2009 Additional paid in capital resulting from the exercise of series IV warrants Balance as of December 31, 2010
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
19. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
19. DIVIDEND AND GENERAL RESERVE
2010
2010
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 72 tanggal 30 Juni 2010 dari Benny Kristianto, SH, notaris di Jakarta telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2009 sebagai berikut:
As stated in the Deed of the Annual Stockholders’ Meeting No. 72 dated June 30, 2010 of Benny Kristianto, SH, notary in Jakarta, the stockholders approved the usage of 2009 net income as follows:
a.
Pembagian dividen Rp 39.049.619 ribu.
sebesar
a.
Distribution of cash dividend amounted to Rp 39,049,619 thousand.
b.
Sejumlah Rp 100.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
b.
The amount of Rp 100,000 thousand will be appropriated as general reserve to be in compliance with the Company’s Articles of Association.
c.
Sisanya sebesar Rp 111.103.496 ribu digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perusahaan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
c.
The remaining balance amounted to Rp 111,103,496 thousand will be used for investment purposes and for the Company’s working capital and recorded as retained earnings.
tunai
2009
2009
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 64 tanggal 30 Juni 2009 dari Benny Kristanto, SH notaris di Jakarta telah ditetapkan penggunaan laba tahun 2008 sebagai berikut:
As stated in the Deed of the Annual Srockholders’ Meeting No. 64 dated June 30, 2009 of Benny Kristanto, SH notary in Jakarta, the stockholders approved the usage of 2008 net income as follows:
a.
Pembagian dividen Rp 13.016.500 ribu.
sebesar
a.
Distribution of cash dividend amounted to Rp 13,016,500 thousand.
b.
Sejumlah Rp 100.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
b.
The amount of Rp 100,000 thousand will be appropriated as general reserve to be in compliance with the Company’s Articles of Association.
c.
Sisanya sebesar Rp 99.757.554 ribu digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perusahaan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
c.
The remaining balance amounted to Rp 99,757,554 thousand will be used for investment purposes and for the Company’s working capital and recorded as retained earnings.
tunai
20. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN
20. FINANCE LEASE INCOME
Pendapatan sewa pembiayaan merupakan pendapatan yang diperoleh dari transaksi sewa pembiayaan atas alat-alat berat, tongkang, tug boat, mesin-mesin produksi, peralatan dan kendaraan bermotor.
Finance lease income represents income derived from finance lease transactions covering heavy equipments, barge, tug boat, production machineries, equipments and motor vehicles.
- 61 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
21. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
21. CONSUMER FINANCING INCOME
2010 Rp'000 Pendapatan pembiayaan konsumen - bruto Dikurangi hak bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama penerusan pinjaman (Catatan 35) Bersih
2009 Rp'000
191.902.800
115.913.005
(55.378.220)
(47.351.684)
136.524.580
68.561.321
22. PENDAPATAN BUNGA
2009 Rp'000
Obligasi Deposito berjangka dan jasa giro
2.839.585 2.254.273
8.181.275 5.357.684
Jumlah
5.093.858
13.538.959
23. PENDAPATAN LAIN-LAIN
Bonds Time deposits and current accounts Total
23. OTHER INCOME 2010 Rp'000
Jumlah
Net
22. INTEREST INCOME
2010 Rp'000
Potongan premi asuransi Pendapatan jasa administrasi Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang Denda keterlambatan pembayaran cicilan dan bunga Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Keuntungan penghentian kontrak Provisi anjak piutang Provisi investasi neto sewa pembiayaan Keuntungan penjualan investasi jangka pendek Keuntungan penjualan aset tetap (Catatan 11) Keuntungan penjualan aset sewa operasi (Catatan 10) Lain-lain
Consumer financing income - gross Less amounts of the bank's right on such income relating to the loan channeling cooperation (Note 35)
2009 Rp'000
2.774.919
7.998.793
12.970.997 1.858.087 572.079
5.745.897 2.205.351 415.351
10.837.673 3.660.620 7.648.527 -
6.130.251 3.080.424 4.315.709 640.492
2.414.325
-
-
635.800
418.795
276.964
675.494 7.639.547
2.609.397
51.471.063
34.054.429
- 62 -
Discounts on insurance premium Administration fees Consumer financing Finance lease Factoring Penalty for late installment and interest payment Consumer financing Finance lease Gain on termination of contracts Fee on factoring receivables Fee on net investment in finance lease Gain on sales of short term investments Gain on sales of premises and equipment (Note 11) Gain on sales of leased asset (Note 10) Others Total
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
24. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA
24. INTEREST EXPENSES
AND
OTHER
FINANCING
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Beban bunga atas hutang bank Provisi dan administrasi bank
53.232.205 4.979.539
36.279.086 3.586.475
Interest expense from bank loans Fees and bank administration
Jumlah
58.211.744
39.865.561
Total
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
25. GENERAL AND AMINISTRATION EXPENSES 2010 Rp'000
Penyusutan (Catatan 11) Sewa Perjalanan dinas Komunikasi Peralatan dan perlengkapan kantor Perijinan, materai dan pajak Premi asuransi Iklan dan administrasi pencatatan efek Pemeliharaan dan perbaikan Lain-lain Jumlah
2009 Rp'000
4.966.859 3.811.654 3.623.520 3.558.420 2.069.629 1.921.781 1.530.526
4.106.401 3.434.369 524.747 2.489.359 1.402.573 932.278 1.354.240
691.781 234.538 574.245
2.227.764 2.502.328 1.974.179
22.982.953
20.948.238
26. BEBAN TENAGA KERJA
Depreciation (Note 11) Rental Travelling Communication Office supplies and stationeries License, stamp duty and taxes Insurance premium Advertising and stocks recording administration Repairs and maintenance Others Total
26. PERSONNEL EXPENSES 2010 Rp'000
2009 Rp'000
Gaji dan tunjangan Gratifikasi dan bonus Lainnya
28.912.047 3.667.043 6.244.794
20.692.571 5.311.564 1.559.069
Salaries and benefits Gratuities and bonuses Others
Jumlah
38.823.884
27.563.204
Total
27. PAJAK PENGHASILAN
27. INCOME TAX
Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:
Tax expense (benefit) of the Company consists of the following:
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Pajak kini Pajak tangguhan
64.923.711 (515.655)
47.658.912 4.252.276
Current tax Deferred tax
Jumlah
64.408.056
51.911.188
Total
- 63 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of income and taxable income is as follows:
2010 Rp'000 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
2009 Rp'000
265.119.254
202.164.303
Perbedaan temporer: Penyusutan aset tetap Penyusutan aset sewa operasi Beban imbalan pasca kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali Keuntungan yang belum direalisasi investasi jangka pendek
732.497 (446.723) 1.542.214 -
Jumlah
2.084.370
Pendapatan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Pendapatan atas aset sewa operasi Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak final Pendapatan atas penjualan investasi jangka pendek Lainnya Jumlah Laba kena pajak Perusahaan
640.632
-
(384.250)
(17.009.103)
Temporary differences: Depreciation of premises and and equipment Depreciation of leased asset Post employment benefit expense Allowance for doubtful accounts Allowance for impairment of foreclosed collateral Unrealized gain on short-term investment Total Non taxable income:
(2.550.000)
(600.000)
(5.093.858)
(13.538.959)
(584.800) 719.876
(805.841)
(7.508.782)
(14.944.800)
259.694.842
170.210.400
Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:
Beban pajak kini 25 % x Rp 259.694.842 ribu tahun 2010 28 % x Rp 170.210.400 ribu tahun 2009
615.456 460.908 1.371.789 (19.457.256)
Profit before tax based on statements of income
Revenue from leased assets Interest income after final tax Income from sale of short-term investments Others Total The Company's taxable income
The computation of current tax expense and current tax payable are as follows:
2010 Rp'000
2009 Rp'000
64.923.711 -
47.658.912
Jumlah Dikurangi pajak dibayar di muka Pasal 23 Pasal 25
64.923.711
47.658.912
(137.062) (40.483.270)
(123.019) (28.971.653)
Hutang pajak kini (Catatan 16)
24.303.379
18.564.240
Laba kena pajak dan pajak penghasilan Perusahaan tahun 2009, sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Current tax expense 25 % x Rp 259,694,842 thousand in 2010 28 % x Rp 170,210,400 thousand in 2009 Total Less prepaid income taxes Article 23 Article 25 Current tax payable (Note 16)
The Company’s taxable income and corporate income tax in 2009 are in accordance with the annual corporate income tax returns filed by the Company with the Tax Service Office.
- 64 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aktiva (kewajiban) pajak tangguhan bersih Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s - net deferred tax assets (liabilities) are as follows:
1 Januari/ January 1, 2009 Rp'000
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income for the year Rp'000
976.852
342.947
1.319.799
385.554
(256.505)
153.864
(102.641)
160.158 183.124
371.699
115.227
486.926
(101.500) (111.681)
Penyisihan piutang ragu-ragu
4.864.314
(4.864.314)
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
5.956.360
(4.252.276)
Kewajiban imbalan pasca kerja Penyisihan penurunan nilai jaminan yang dikuasakan kembali Aset tetap Keuntungan yang belum direalisasi investasi jangka pendek Aset sewa operasi
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efekif yang berlaku adalah sebagai berikut:
1.704.084
515.655
31 Desember/ December 31, 2010 Rp'000 1.705.353 Post-employment benefits Allowance for impairment on 160.158 foreclosed collateral 80.483 Premises and equpiment Unrealized gain on (101.500) short-term investment 375.245 Leased assets Allowance for doubtful accounts 2.219.739 Total Deferred Tax Asset
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:
2010 Rp'000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
31 Desember/ December 31, 2009 Rp'000
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income for the year Rp'000
2009 Rp'000 Income before tax per statements of income
265.119.254
202.164.303
Tarif pajak yang berlaku
66.279.813
56.606.005
Tax expense at effective tax rates
Pengaruh pajak atas manfaat yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Koreksi dasar pengenaan pajak
(1.877.195) 5.438
(4.694.817) -
Tax effect of non-taxable income Tax base correction
Beban pajak
64.408.056
51.911.188
Tax expense
- 65 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
28. LABA PER SAHAM
28. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
The computation of basic earnings per share is based on the following information:
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Laba bersih
Net income
Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar dan dilusian: Laba bersih
Earnings for computation of basic and dilutive earnings per share: Net income
200.711.198
Jumlah saham (dalam angka penuh) Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
Lembar/share
2.603.303.896
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian pada tahun 2010 karena Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa pada tanggal neraca, sedangkan pada tahun 2009 efek berpotensi saham biasa pada tanggal neraca bersifat antidilutif, karena harga pelaksanaan waran lebih tinggi dari harga saham Perusahaan di pasar modal. 29. SIFAT DAN ISTIMEWA
TRANSAKSI
150.253.115 Lembar/share
Number of shares (in full amount)
2.603.300.051
Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share
The Company did not calculate the diluted earnigs per share, as there are no potentially dilutive shares as of balance sheet date, while for 2009, the Company did not calculate the diluted earnings per share because the execution price of the warrants is higher than the Company’s market price in the capital market.
HUBUNGAN
29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan.
Related parties are companies, which have the same stockholders and/or management, directly or indirectly, as the Company.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Bank Pan Indonesia, PT Panin Insurance, PT Asuransi Multi Artha Guna, PT Panin Life dan PT Panin Sekuritas.
The Company’s considered as related parties are as follows: Bank Pan Indonesia, PT Panin Insurance, PT Asuransi Multi Artha Guna, PT Panin Life and PT Panin Sekuritas.
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:
In normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties. These transactions included, among others, the following:
Penempatan dana kepada Bank Pan Indonesia dalam bentuk giro dan deposito berjangka serta penerimaan bunga (Catatan 4 dan 22).
Placements of funds with Bank Pan Indonesia in form of current accounts and time deposit and receipt of interest (Notes 4 and 22).
Melakukan investasi dalam efek-efek dan penerimaan bunga (Catatan 5 dan 22).
Investments in securities and receipt of interest (Notes 5 and 22).
- 66 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Menyewakan aset sewa operasi dengan Bank Pan Indonesia dan PT Panin Life dengan nilai kontrak masing-masing sebesar Rp 29.837.775 ribu. Kontrak berjangka waktu 3 - 5 tahun kecuali untuk Rukan Permata Hijau selama 10 tahun. Kontrak berakhir pada tahun 2010 – 2020.
Leases fixed assets with Bank Pan Indonesia and PT Panin Life with leasing fee amounting to Rp 29,837,775 thousand. The agreements have a period of 3 – 5 years except for home office Permata Hijau have a period for 10 years and expiring in 2010 up to 2020.
Memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 0% sampai 6% per tahun dengan jangka waktu 1 - 8 tahun (Catatan 9).
Grants employee loan for purchasing vehicles, house and other necessities. The maturity periods ranging from 1 to 8 years and the interest rate is charged at 0% up to 6% per annum (Note 9).
Asuransi atas aset tetap dan aset sewa operasi Perusahaan pada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna (Catatan 10 dan 11).
The Company’s premises and equipment and leased assets are insured with PT Panin Insurance and PT Asuransi Multi Artha Guna (Notes 10 and 11).
Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Pan Indonesia dalam bentuk fasilitas pinjaman tetap dan pinjaman rekening koran (Catatan 12) dan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (channeling) (Catatan 34).
Obtains credit facility from Bank Pan Indonesia in the form of fixed loan facility and overdraft facility (Note 12) and channeling agreement (Note 34).
Sewa gedung dari Bank Pan Indonesia sebesar Rp 572.827 ribu dan 745.023 ribu untuk jangka 1 tahun masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 25).
Rents a building with Bank Pan Indonesia amounting to Rp 572,827 thousand and Rp 745,023 thousand for one year term in 2010 and 2009, respectively (Note 25).
Persentase saldo masing-masing aset dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
The percentage of balance each asset from related parties to total assets are as follows:
2010 %
2009 %
Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaan Aset sewa operasi Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka
0,90 0,55 0,31 0,40 0,10 0,06
1,54 4,20 0,15 0,49 0,19 0,15
Cash and cash equivalent Short-term investment Net investment in finance lease Leased assets Other receivables Prepaid expense
Jumlah
2,32
6,72
Total
Persentase saldo masing-masing kewajiban kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut:
The percentage of balance each liability to related parties to total liabilities are as follows:
2010 %
2009 %
Hutang bank Hutang premi asuransi Pendapatan ditangguhkan Biaya yang masih harus dibayar
40,86 0,57 0,19 0,18
34,89 1,81 0,03 -
Bank loans Insurance premium payable Deferred income Accrued expense
Jumlah
41,80
36,73
Total
- 67 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Persentase masing-masing pendapatan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah pendapatan adalah sebagai berikut:
The percentage of each income from related parties to total income are as follows:
2010 %
2009 %
Pendapatan sewa pembiayaan Pendapatan sewa operasi Pendapatan bunga
0,22 1,85 1,23
0,04 2,05 4,01
Finance lease income Operating lease income Interest income
Jumlah
3,30
6,10
Total
Persentase masing-masing beban dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah beban adalah sebagai berikut:
The percentage of each expense from related parties to total expenses are as follows:
2010 %
2009 %
Bunga dan pembiayaan lainnya Gaji dan kesejahteraan direksi dan komisaris Asuransi Sewa
1,37
1,69
2,74 1,11 0,45
2,99 1,06 0,62
Interest and other financing Directors' and Commisioners' salaries and allowances Insurance Rental
Jumlah
5,67
6,36
Total
30. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
30. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai aset (kewajiban) moneter dalam mata uang asing dolar Amerika (US$) sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has monetary assets (liabilities) in US Dollar as follows:
2010 Mata uang asing/ Foreign currency USD
2009 Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Rp'000
Mata uang asing/ Foreign currency USD
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Rp'000
2.271.171
20.420.096
2.480.867
23.320.154
8.650.027 13.959
77.772.390 125.501
6.166.180 13.894
57.962.089 130.606
Cash and cash equivalent Net investment in finance lease Other Receivables
Jumlah Aset
10.935.157
98.317.987
8.660.941
81.412.849
Total assets
Hutang lain-lain
(2.009.441)
(18.066.888)
8.925.716
80.251.099
Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang lain-lain
Jumlah Aset - Bersih
- 68 -
(1.666) 8.659.275
(15.665) 81.397.184
Other payables Total assets - Net
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs tengah transaksi yang dikeluarkan Bank Indonesia masing-masing adalah Rp 8.991 dan Rp 9.400 per 1 US$, sedangkan kurs tengah transaksi yang dikeluarkan Bank Indonesia pada tanggal 21 Maret 2011 adalah Rp 8.751 per 1 US$.
As of Desember 31, 2010 and 2009, the middle exchange rate of Bank Indonesia is Rp 8,991 and Rp 9,400 per US$ 1, respectively, while the middle exchange rate of Bank Indonesia on March 21, 2011 is Rp 8,751 per 1 US$.
31. INFORMASI SEGMEN
31. SEGMENT INFORMATION
Perusahaan bergerak dalam bidang usaha pembiayaan dengan aktivitas utama sewa dan pembiayaan konsumen.
The Company is engaged in the business of financial institution with main activities are leasing and consumer financing.
Organisasi Perusahaan tidak dikelompokkan per masing-masing segmen usaha, sehingga informasi segmen yang tersedia pada pendapatan, beban dan aset berhubungan langsung dengan aktivitas utama. Perusahaan tidak mempunyai dasar memadai untuk mengalokasikan pendapatan, beban dan aset lainnya ke masing-masing segmen. Informasi segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company's organization is not separately classified into business segments, therefore the available segment information of income, expenses and assets, are related directly to the main business activities. The Company has no adequate basis for allocating income, expenses and other assets to the respective segments. The business segment information of the Company is as follow:
31 Desember/December 31, 2010 Investasi neto sewa pembiayaan/ Net investment in finance lease Rp'000 PENDAPATAN Pendapatan segmen Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Pendapatan tidak dapat dialokasikan Bunga Lain-lain
868.640 156.712.082
Pembiayaan konsumen/ Consumer finance Rp'000
136.524.580
Anjak Piutang/ Factoring Rp'000
44.136.374
Jumlah/ Total Rp'000
868.640 337.373.036
5.093.858 59.288.913
INCOME Segment income Related parties Third parties Unallocated income: Interest Others
Jumlah pendapatan
402.624.447
Total income
BEBAN Beban tidak dapat dialokasikan
137.505.193
EXPENSES Unallocated expense
Laba sebelum pajak Beban pajak
265.119.254 (64.408.056)
Income before tax Tax expense
Laba bersih
200.711.198
Net Income
ASET Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan
927.021.609
1.108.099.154
Jumlah aset KEWAJIBAN Jumlah kewajiban tidak dapat dialokasikan
567.093.654
2.602.214.417 91.695.572
ASSETS Segment of assets Unallocated asset
2.693.909.989
Total assets LIABILITIES
1.212.714.221
- 69 -
Total unallocated liabilities
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2009
Investasi neto sewa pembiayaan/ Net investment in finance lease Rp'000 PENDAPATAN Pendapatan segmen Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Pendapatan tidak dapat dialokasikan Bunga Lain-lain
407.909 144.254.508
Pembiayaan konsumen/ Consumer finance Rp'000
68.561.321
Anjak Piutang/ Factoring Rp'000
51.879.704
Jumlah/ Total Rp'000
407.909 264.695.533
13.538.959 50.742.816
INCOME Segment income Related parties Third parties Unallocated income: Interest Others
Jumlah pendapatan
329.385.217
Total income
BEBAN Beban tidak dapat dialokasikan
127.220.914
EXPENSES Unallocated expense
Laba sebelum pajak Beban pajak
202.164.303 (51.911.188)
Income before tax Tax expense
Laba bersih
150.253.115
Net Income
ASET Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan
866.294.179
494.482.365
Jumlah aset KEWAJIBAN Jumlah kewajiban tidak dapat dialokasikan
270.345.059
1.631.121.603 140.145.197
ASSETS Segment of assets Unallocated asset
1.771.266.800
Total assets LIABILITIES
459.267.123
- 70 -
Total unallocated liabilities
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
32. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN
32. MATURITIES OF ASSETS AND LIABILITIES
Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Lainnya/ Others
Sampai dengan 1 bulan Upto 1 month
Rp'000
Rp'000
Aging analysis of assets and liabilities according to remaining periods from December 31, 2010 until maturity dates are as follows:
31 Desember/December 31, 2010 > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d 3 bulan 12 bulan 5 tahun/ > 1 month to > 3 month to > 1 year to 3 months 12 months 5 years Rp'000 Rp'000 Rp'000
> 5 tahun/ > 5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Aset Tanpa suku bunga: Kas dan setara kas Biaya dibayar dimuka Aset pajak tangguhan Aset sewa operasi - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih Piutang lain - lain
2.219.739 10.727.460 17.516.576 8.059.863 3.139.628
1.184.535 356.402 20.171
-
1.204.238 -
529.362 45.192
2.973.347 -
-
1.184.535 5.063.349 2.219.739 10.727.460 17.516.576 8.059.863 3.204.991
Suku bunga variabel: Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaaan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
-
4.912.901
-
-
2.499.334
4.099.518
(495.672)
-
17.915.609
-
-
-
-
-
Jumlah Kewajiban Tanpa suku bunga: Hutang premi asuransi Hutang lain - lain Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan Hutang pajak Kewajiban imbalan pasca kerja
-
20.229.750 -
-
62.265.909
(14.510.243) -
71.518.981
-
399.157.743
-
-
93.886.624
99.986.096
284.047.357
(12.378.241) -
15.304.021
10.804.413
543.106.479
(2.121.259) -
125.725
12.157.851
200.785.373
-
4.912.901
-
77.772.390
-
(495.672)
14.906.000
-
20.229.750 14.906.000
331.312.501
-
864.255.134
-
(14.510.243)
-
1.120.477.395
Less:allowance for impairment losses Consumer financing receivables
-
(12.378.241) 569.214.913
Less:allowance for impairment losses Factoring receivables Less:allowance for impairment losses Employee loan
53.257.929
-
-
1.247.606
979.004
(2.121.259) 3.670.408
187.231.179
1.246.501.882
1.046.254.700
979.004
2.693.909.989
9.748.867 987.801
44.206.460
-
4.648.648 109.366 -
10.800.151
6.924.175 405.000 29.805.228
-
642.557.318
1.070.456
4.737.352
6.821.414
-
247.617
113.701
-
-
Variable interest rate: Cash and cash equivalent Net investment in finance lease
-
Suku bunga tetap: Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaaan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan anjak piutang Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang lain - lain
Assets Non-bearing interest: Cash and cash equivalent Prepaid expense Deffered tax assets Leased asset - net Premises and equipment -net Other asset - net Other receivable
3.841.931 -
Less:allowance for impairment losses Fixed interest rate: Cash and cash equivalent Short-term investment Net investment in finance lease
Total Liabilities Non bearing interest Insurance premium payables Other payable
-
9.748.867 50.045.313
-
11.572.823 15.156.448 29.805.228
-
6.821.414
Accrued expense Deffered income Tax payable Post employement benefit
Suku bunga variabel: Hutang bank
-
4.160.041
7.333.588
33.117.637
76.921.681
-
121.532.947
Variable interest rate: Bank loan
Suku bunga tetap: Hutang bank
-
54.503.438
72.099.208
300.577.577
540.850.958
-
968.031.181
Fixed interest rate: Bank loan
68.158.845
100.969.615
415.036.077
621.614.570
-
1.212.714.221
Jumlah
6.935.115
- 71 -
Total
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
33. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
33. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan. Diperdagangkan/ Trading
OF
The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities.
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loan and receivables Rp'000
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost Rp'000
Nilai tercatat/ Carrying amount Rp'000
Nilai wajar/ Fair value Rp'000
Aset Keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaaan - bersih Piutang pembiayaan konsumen - bersih Tagihan anjak piutang - bersih Piutang lain - lain
14.906.000 -
26.327.186 927.021.609 1.108.099.154 567.093.654 3.724.485
-
26.327.186 14.906.000 927.021.609 1.108.099.154 567.093.654 3.724.485
26.327.186 14.906.000 930.312.702 1.112.818.754 574.890.487 3.724.485
Jumlah
14.906.000
2.632.266.088
-
2.647.172.088
2.662.979.614 Total
Kewajiban Keuangan Hutang bank Hutang premi asuransi Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar
-
-
1.089.564.128 9.748.867 49.757.956 4.648.648
1.089.564.128 9.748.867 49.757.956 4.648.648
1.102.323.582 9.748.867 49.757.956 4.648.648
Jumlah
-
-
1.153.719.599
1.153.719.599
1.166.479.053
34. PERJANJIAN KERJASAMA
Financial asset Cash and cash equivalents Short term Investments Net investment in finance leases Consumer financing receivables - net Factoring receivables - net Other receivables
Financial Liabilities Bank loans Insurance premium payables Other payables to third parties Accrued expense
34. JOINT OPERATIONS AGREEMENTS
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan Bank Pan Indonesia (Panin), pihak hubungan istimewa, berdasarkan akta No. 24 tanggal 11 Juni 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005, yang keduanya dibuat oleh James Herman Rahardjo, SH, notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Bank akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasama/ fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara "consumer finance without recourse" yang dananya disalurkan melalui Perusahaan.
The Company entered into a financing channel joint operation agreement with a related party, Bank Pan Indonesia (Panin), based on deed No. 24 dated June 11, 2003 juncto deed of Amendment Channeling Joint Operations Agreements No. 5 dated September 7, 2005. Both were prepared by James Herman Rahardjo, S.H., notary in Jakarta. In those agreements, it was stated that the Bank will purchase the Company’s third party receivables who had bought either new or used vehicles financed by the Company. The purpose of this joint operation/channeling facility is to finance the purchases of vehicles by third parties (customers) under “consumer finance without recourse” basis where the funds are channeled through the Company.
Jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum sebesar Rp 300 miliar dengan tingkat suku bunga terakhir yang berlaku masing-masing sebesar 13,50% per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 14,25% per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan dan 15% per tahun untuk tenor 25 - 36 bulan. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 11 Juni 2011 atau tanggal lain yang disetujui kedua belah pihak apabila seluruh pinjaman telah dilunasi.
Total maximum principal amount being financed are amounted to Rp 300 billion with the last prevailing interest rate of 13.50% per annum. for 1 - 12 months period, interest rate of 14.25% per annum. for 13 - 24 months period and 15.00% for 25 - 36 months period. This agreement will be expiring on June 11, 2011 or any other dates agreed by both parties after the entire loan have been settled.
Berdasarkan Surat dari Panin No. 172/FIT/EXT/09 tanggal 5 Agustus 2009, maksimum fasilitas menjadi sebesar Rp 600 miliar dengan tingkat suku bunga masingmasing sebesar 12,00% per tahun untuk tenor 1 – 12 bulan, 12,25% per tahun untuk tenor 13 – 24 bulan dan 12,75% per tahun untuk tenor 25 – 36 bulan. Jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2021.
Based on letter from Panin No. 172/FIT/EXT/09 dated August 5, 2009, the Company obtained an increase plafond at maximum amount Rp 600 billion with interest rate of 12.00% per annum for 1 – 12 months period, 12.25% per annum for 13 – 24 months period and 12.75% per annum for 25 – 36 months period. This agreement extended until June 11, 2021.
- 72 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan surat dari Panin No. 203/FIT/EXT/09 tanggal 17 September 2009, terdapat perubahan tingkat suku bunga fasilitas tersebut menjadi sebesar 10,50% per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 11,00% per tahun untuk tenor 13 - 24 bulan dan 11,50% per tahun untuk tenor 25 - 36 bulan.
Based on the letter No. 203/FIT/EXT/09 from Panin dated September 17, 2009, the interest rates changed into 10.50% per annum for 1-12 months period, 11.00% per annum for 13 -24 months period and 11.50% per annum for 25-36 months period.
Berdasarkan surat dari Panin No. 2491/FIT/EXT/09 tanggal 11 Nopember 2009, terdapat penyesuaian tingkat suku bunga menjadi sebesar 10,25% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 10,75% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 11,25% per tahun untuk tenor 25-36 bulan.
Based on the letter No. 2491/FIT/EXT/09 from Panin dated November 11, 2009, the interest rates changed into 10.25% per annum for 1-12 months period, 10.75% per annum for 13-24 months period and 11.25% per annum for 25-36 months period.
Berdasarkan surat dari Panin No. 022/FIT/EXT/10 tanggal 12 Pebruari 2010, terdapat penyesuaian tingkat suku bunga menjadi sebesar 10,00% per tahun untuk tenor 1-12 bulan, 10,50% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 11,00% per tahun untuk tenor 25-36 bulan.
Based on the letter No. 022/FIT/EXT/10 dated February 12, 2010, the interest rates changed into 10.00% per annum for 1-12 months period, 10.50% per annum for 13-24 months period and 11.00% per annum for 25-36 months period.
Berdasarkan surat dari Panin No. 131/FIT/EXT/10 tanggal 26 Mei 2010, terdapat penyesuaian tingkat suku bunga menjadi sebesar 9,75% per tahun untuk tenor 112 bulan, 10,25% per tahun untuk tenor 13-24 bulan dan 10,75% per tahun untuk tenor 25-36 bulan.
Based on the letter No. 131/FIT/EXT/10 dated May 26, 2010, the interest rates changed into 9.75% per annum for 1-12 months period, 10.25% per annum for 13-24 months period and 10.75% per annum for 25-36 months period.
Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (channeling) ini masingmasing sebesar Rp 278.240.342 ribu dan Rp 182.392.582 ribu pada 31 Desember 2010 dan 2009.
Total principal amount of consumer financing in relation to the financing channeling joint operations (channeling) amounted to Rp 278,240,342 thousand and Rp 182,392,582 thousand as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
35. IKATAN DAN KONTINJENSI
35. COMMITMENT AND CONTINGENCIES
IKATAN
COMMITMENT
a.
a.
Berdasarkan Akte Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 02 tanggal 14 April 2010 yang dibuat oleh Notaris Arman Lany,SH, notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari Bank Capital dengan fasilitas berikut ini : –
Pinjaman Rekening Koran dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000.000 ribu dengan jangka waktu 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 12,5% per tahun. Saldo per 31 Desember 2010 sebesar nihil.
Based on Deed of Extension of Banking Facility Agreement No.02 dated April 14, 2010 of Arman Lany, SH, notary in Jakarta, the Company obtained credit facilities from Bank Capital as follows:
–
- 73 -
Overdraft Loan with the principal amount not exceeding Rp 5,000,000 thousand for a term of 12 months ending April 14, 2011. Interest rate per annum is 12.5%. There is no outstanding balance as of December 31, 2010.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) –
b.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pinjaman Angsuran Berjangka dengan jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 45.000.000 ribu dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan yang berakhir tanggal 14 April 2011. Tingkat bunga 12,5% per tahun. Sampai dengan 31 Desember 2010, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.
–
Berdasarkan surat No.S409/THD/LCBIII/XII/10 tanggal 27 Desember 2010, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit berupa Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari Bank CIMB Niaga dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000 ribu dengan jangka waktu 36 bulan dan tingkat bunga tetap 11% per tahun.
c.
Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 110% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit. Per 31 Desember 2010, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.
Installment Term Loan with the principal amount not exceeding Rp 45,000,000 thousand for a term of 12 months ending April 14, 2011. Interest rate per annum is 12.5%. As of December 31, 2010, the Company has not utilized this facility.
Based on letter No.S409/THD/LCBIII/XII/10 dated December 27, 2010, the Company obtained a credit facility in the form of a Special Transaction Loan (STL) from Bank CIMB Niaga with a maximum facility of Rp 100,000,000 thousand, for a term of 36 months and a fixed interest rate of 11 % per annum. The Company provided collateral in the form of consumer financing receivables from third parties at an amount equivalent to 110% of the outstanding credit facility. As of December 31, 2010, the Company has not utilized this facility.
KONTINJENSI
CONTINGENCIES
a.
a.
Pada tanggal 24 Oktober 1996, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Perusahaan telah pindah kantor ke gedung Plaza Panin Palmerah. Sejak bulan April 1998, Perusahaan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand Tbk mengajukan gugatan kepada Perusahaan yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 29 Juli 1999, Perusahaan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Perusahaan sebesar Rp 58.318 ribu dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh kewajiban dibayar lunas oleh Perusahaan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Perusahaan sebagai pihak yang dikalahkan.
On October 24, 1996, the Company signed a lease agreement for Plaza 89 office building with PT Mulialand Tbk for the period from October 1, 1996 up to September 30, 2000. In March 1998, the Company moved its office to Panin Plaza Palmerah. Since April 1998, the Company stopped paying rent to PT Mulialand Tbk. In connection with this, on January 27, 1999 PT Mulialand Tbk filed a lawsuit against the Company which was registered in the District Court of South Jakarta.
Based on South Jakarta District Court Decision No. 43/PDT.G/1999/ PN. Jak-Sel. dated July 29, 1999, the Company is required to pay the remaining rent, service cost and other costs for the period from April 14, 1998 up to September 30, 1998 amounting to US$ 518,222 less the Company's telephone deposits amounting to Rp 58,318 thousand and plus a penalty of 2% per month calculated from April 21, 1998 until all liabilities are fully paid by the Company. In response to this decision of the South Jakarta District Court, the Company filed an appeal to the Jakarta Superior Court and based on Jakarta Superior Court Decision No. 977/Pdt/1999/PT.DKI dated February 25, 2000 the Company was declared the loser.
- 74 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Dengan adanya hasil putusan tersebut, Perusahaan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No.43/PDT.G/1999/PN.Jkt.Sel.
As a result of this Decision, the Company has filed a request for cassation (appeal) to the Supreme Court of the Republic of Indonesia and submitted its cassation brief dated October 26, 2000 in accordance with formal minutes of request for cassation in the case No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel.
Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No. 2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi (formil) kepada Perusahaan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui.
There is a letter from the Supreme Court of the Republic of Indonesia to the South Jakarta District Court concerning delivery of a copy of Supreme Court decision No. 2321/K/PDT/2001 dated March 17, 2003. Up to the issuance date of the financial statements, the Company has not been informed of the content of this letter of Notification of Cassation Result (formal).
Kantor Cabang Semarang Perusahaan menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari CV. Bina Usaha (Penggugat) terkait permasalahan hukum atas 9 (sembilan) unit Truk Tangki yang merupakan objek leasing CV. Bina Usaha (selaku Lessee) dan permasalahan pembayaran kewajiban leasing CV. Bina Usaha kepada Perusahaan (selaku Lessor). Gugatan tersebut diregister dengan No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 7 September 2009.
b.
The Company's Semarang Branch Office received a lawsuit from CV Bina Usaha (Plaintiff) in relation to an unlawful act concerning 9 (nine) units of tank trucks leased by CV Bina Usaha (the lessee) and the lessee's lease payment obligation to the Company (the lessor). The lawsuit is registered under case registration No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated September 7, 2009.
Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain mengajukan sita jaminan terhadap 9 (sembilan) unit Truk Tangki yang. merupakan Objek Leasing, tuntutan ganti rugi materiil sebesar Rp 477.785 ribu dan ganti rugi immateriil sebesar Rp 10.000.000 ribu.
The relief sought includes, among other matters, attachment of 9 (nine) units of leased tank and claims for material losses of Rp 477,785 thousand and immaterial losses of Rp 10,000,000 thousand. To date, the case is still in process at the Semarang District Court.
Berdasarkan Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/ PN.Smg tanggal 26 Mei 2010 memutuskan , antara lain :
Based on the Semarang District Court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010 decided, among other matters:
-
Dalam Pokok Perkara: menolak gugatan CV. Bina Usaha (Penggugat) untuk seluruhnya;
–
In the principal action: To reject the claim of CV. Bina Usaha (the Plaintiff) in its entirety;
-
Dalam Rekonpensi : mengabulkan gugatan Perusahaan (selaku Penggugat Rekonpensi) untuk sebagian, menyatakan CV. Bina Usaha (selaku Tergugat Rekonpensi) telah ingkar janji (wanprestasi) dan memerintahkan Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat Rekonpensi sebesar Rp 2.526.052 ribu dan denda sebesar 0,4% per hari keterlambatan membayar ganti rugi tersebut.
–
In the cross action: to grant in part the claim of the Company (as Plaintiff); to declare that CV. Bina Usaha (as Counterclaim Defendant) is in default (breach of contract); and to order the Counterclaim Defendant to pay material damages to the Counterclaim Plaintiff in the amount of Rp 2,526,052 thousand and a fine of 0.4% per day of delay in payment the compensation.
- 75 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Atas Putusan PN Semarang No.210/Pdt.G/2009/PN.Smg tanggal 26 Mei 2010, CV. Bina Usaha mengajukan banding kepada pengadilan Tinggi Semarang. Saat ini perkara dalam proses banding di Pengadilan Tinggi Semarang. c.
Based on Semarang District court Decision No. 210/Pdt.G/2009/PN.Smg dated May 26, 2010, CV. Bina Usaha filed an appeal to Semarang High Court. To date, the case is still in process at the Semarang High Court.
Kantor Cabang Bandung Perusahaan selaku Tergugat menerima gugatan perbuatan melawan hukum dari Yudi Heriyanto (Penggugat) terkait permasalahan pembayaran kewajiban serta objek pembiayaan (jaminan) Penggugat selaku Konsumen kepada Perseroan (selaku Perusahaan Pembiayaan). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bandung No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg tanggal 27 Agustus 2009.
c.
The Company’s Bandung Branch as the Defendant received an unlaeful act lawsuit from Yudi Heriyanto (Plaintiff) relating to problems with payment of liabilities and the financing object (collateral) of the Plaintiff as the Consumer against the Company (as the Finance Companies.) The lawsuit was registered at the Bandung District Court with No. 299/Pdt.G/2009/PN.Bdg dated August 27, 2009.
Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk penjadwalan utang (reschedulling), penetapan sisa hutang sebesar Rp 133.817 ribu dengan jangka waktu pembayaran ditambah menjadi 7 tahun sampai dengan 9 tahun, tuntutan ganti rugi immateriil sebesar Rp 600.000 ribu dan ganti rugi materiil sebesar Rp 30.000 ribu.
As relief, the Plaintiff seeks, among other matters, rescheduling of the debt, determination of the remaining debt at Rp 133,817 thousand with the payment period increased to between seven and nine years, and compensation for immaterial losses of Rp 600,000 thousand and for material losses of Rp 30,000 thousand.
Berdasarkan Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN. Bdg tanggal 7 Juli 2010 memutuskan , antara lain : – Dalam Pokok Perkara: menolak gugatan Yudi Heriyanto (Penggugat) seluruhnya;
Based on the Bandung District Court Decision No. 299/Pdt/G/2009/PN. Bdg dated July 7, 2010 decided, among other matters: – On the merits of the case: to reject Yudi Heriyanto’s (the Plaintiff) suit in its entirely; – In the countersuit: to grant in part the claim of the Countersuit Plaintiff suit (the Company), declaring that the Countersuit Defendant (Yudi Heriyanto) has commited a breach of contract (default) and ordering the Countersuit Defendants to hand over to the Countersuit Plaintiff a Mercedes Benz as Object of Fiduciary Guarantee based on Fiduciary Certificate No. W 8.0006364.HT.04.06 Th.2009 dated May 19, 2009, which has executorial force;
–
Dalam Rekonpensi : mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi (Perseroan) untuk sebagian, menyatakan Tergugat Rekonpensi (Yudi Heriyanto) telah melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi), memerintahkan kepada Tergugat Rekonpensi agar menyerahkan Mercedes Benz yang menjadi Obyek Jaminan Fiducia kepada Penggugat Rekonpensi berdasarkan Sertifikat Fiducia No. W 8.0006364.HT.04.06 Th.2009 tanggal 19 Mei 2009 yang memiliki kekuatan eksekutorial;
Atas Putusan PN Bandung No. 299/Pdt/G/2009/PN.Bdg tanggal 7 Juli 2010 tersebut Yudi Heriyanto menyatakan Banding. Pada Saat ini perkara tersebut masih dalam proses Banding.
In response to Bandung District Court Decision No. 299/Pdt/G/2009/PN Bdg dated July 7, 2010, Yudi Heriyanto filed an appeal. Currently, the case is still in process.
- 76 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) d.
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan selaku Tergugat II mendapat gugatan perdata dari An Man Oh (selaku Penggugat). Gugatan tersebut teregister di Pengadilan Negeri Bogor dengan No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010. Gugatan terkait dengan pelaksanaan lelang eksekusi atas 5 bidang tanah jaminan atas nama Man Oh An (Ah Man Oh) selaku konsumen yang telah wanprestasi (konsumen bermasalah/macet) pada Perusahaan. Pelaksanaan lelang eksekusi atas jaminan 5 bidang tanah tersebut telah dilakukan pada tanggal 18 November 2009 di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bogor. Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut untuk menetapkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap 5 bidang tanah atas nama Man Oh An dan memerintahkan Para Tergugat untuk tidak mengalihkan, menjual, menjadikan jaminan kepada pihak lain/pihak ketiga. Saat ini perkara masih dalam proses persidangan di PN Bogor.
d.
The Company as Defendant II received a civil lawsuit from An Man Oh (as Plaintiff). The lawsuit was registered in the Bogor District Court with No. 61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated June 9, 2010. The lawsuit is related to the conduct of an enforcement auction of five plots of land collateral in the name of Man Oh An (An Man Oh) as a defaulted customer of the Company. The auction of the five plots of land collateral was carried out on November 18, 2009 at the Bogor State Property and Auction office (KPKNL) Bogor. In Plaintiff’s lawsuit, the relief sought includes, among other matters, an attachment order (conservatoir beslag) of the five plots of land in the name of Man Oh An and an order to the Defendants not to transfer, sell, or use as collateral such land to any other party/ third party. Currently, the case is still in process at the Bogor District Court.
Perusahaan selaku Termohon III dari Permohonan Intervensi No. 61/ Pdt.Intervensi/ 2010/PN.Bgr terhadap perkara perdata No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 tersebut diatas, yang diajukan oleh Tati (selaku Pemohon Intervensi) di Pengadilan Negeri Bogor. Dalam petitum permohonan, Pemohon Intervensi memohon agar diputuskan, antara lain: menyatakan menolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima gugatan perkara No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr tanggal 9 Juni 2010 yang teregister di Pengadilan Negeri Bogor, menyatakan Pemohon Intervensi sah sebagai Pemenang Lelang berdasarkan Risalah Lelang No.469/2009 tanggal 2 Desember 2009 serta Pemohon Intervensi berhak atas 5 (lima) bidang tanah yang telah dilelang dalam 1 (satu) paket. Saat ini perkara masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Bogor.
The Company, as Applicant III of Intervention Application No. 61/ Pdt.Intervensi/ 2010/PN.Bgr of civil case No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated June 9, 2010 above, filed by Tati (as Intervention Applicant) in Bogor District Court. In petitum petition, The Intervention Applicant request for decision, among others: to reject or at least declare in admissible lawsuit No.61/Pdt.G/2010/PN.Bgr dated June 9, 2010 which is registered in Bogor District Court, claiming the Intervention Applicant as the winning gidder based on the minutes of the aution No.469/2009 dated December 2, 2009 and the Intervention Applicant has the right of 5 (five) parcels of land that has been auctioned in 1 (one) package. To date the case is still in process at Bogor District Court.
Selain perkara tersebut di atas, dalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai perusahaan pembiayaan, Perusahaan menerima beberapa gugatan perbuatan melawan hukum yang terutama berkaitan dengan piutang dan transaksi sewa.
Other than the cases mentioned above, in normal course of its business as a finance company, the Company received several lawsuits in relation to complaint against unlawful acts, which are mainly related to receivables and rental transactions.
- 77 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
36. MANAJEMEN RISIKO
36. RISK MANAGEMENTS
Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan merupakan kebijakan yang disusun untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri jasa pembiayaan termasuk dalam kaitan pengembangan manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan Bank Panin sebagai induk perusahaan (parent company) yang bergerak dalam bidang jasa perbankan.
The Company’s Risk Management Policy is a policy designed to address the rapid developments in the financial services industry, including in relation to the development of consolidated risk management with Bank Panin as the holding company (parent company), which is engaged in banking services.
Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendaliaan risiko. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut perusahaan meyakini bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Senior Manajemen sangat menentukan efektifitas manajemen risiko.
The Company recognizes that sound management of financing activities based on good governance requires the application of risk management that includes the processes of identifying, measuring, monitoring and controlling risk. In the application of risk management, the Company believes that the active role of the Board of Commissioners, the Directors and Senior Management strongly determines the effectiveness of its risk management.
Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya manajemen Perusahaan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value.
The risk management policy is one of the Company management’s efforts to ensure a strong foundation for the implementation of operational activities so that operations can proceed within measurable limits of risk to achieve the target of enhanced shareholder value.
Tujuan penerapan kebijakan manajemen risiko adalah :
The objectives of application management policy are:
of
the risk
Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan bisnis dan kegiatan pendukung dalam operasional Perusahaan telah memperhitungkan seluruh potensi risiko yang mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional.
To ensure that all business activities and operational support activities within the Company have taken into consideration all potential risks that may arise, whether in the form of credit risk, market risk, liquidity risk, or operational risk.
Untuk melakukan fungsi kontrol dan pengelolaan terhadap seluruh resiko yang melekat pada aktifitas bisnis dalam batas– batas toleransi risiko Perusahaan yang telah ditetapkan.
To perform the function of supervision and management of all risks inherent in business activities within the Company's established risk tolerance limits.
Untuk mengoptimalkan penggunaan modal Perusahaan.
To optimize the use of the Company’s capital.
Untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang relevan, antara lain peraturan Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan otoritas lain.
To ensure compliance with all relevant regulations, including those of Bank Indonesia, the Ministry of Finance, and other authorities.
Untuk meningkatkan shareholder dalam jangka panjang.
To increase long-term shareholder value.
value
Perusahaan senantiasa menerapkan prinsipprinsip transparansi, independensi, wewenang dan tanggung jawab serta kewajaran transaksi.
The Company consistently applies the principles of transparency, independence, authority and responsibility, and the fairness of transactions.
- 78 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. Perusahaan memiliki mekanisme yang bertumpu pada 4 (empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
The Company recognizes the importance of having an appropriate mechanism to accommodate the risks facing the Company. The Company has a mechanism that is based on four (4) pillars of risk management, which can be described as follows:
Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Pillar 1: Active Supervision by Boards of Commissioners and Directors
Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup:
Active supervision is reflected from the formulation of the annual business plan, and includes:
Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala;
Approving and evaluating risk management policies on a regular basis;
Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi;
Evaluating and approving activities that require approval from the Board of Commissioners or Board of Directors;
Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala;
Establishing risk management policies and strategies, which include setting authorities for granting limits and reviewing the quality of the portfolio on a regular basis;
Terdapatnya Komite Audit dan Manajemen Risiko sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya; dan
The existence of the Audit and Risk Management Committee as an organ of the Board of Commissioners in carrying out their supervisory functions; and
Membentuk komite yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, yaitu Komite Manajemen Risiko.
Establishing a committee in connection with the implementation of risk management, i.e. the Risk Management Committee.
Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan
Pillar 2: Policy and Implementation of Limits
Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi Standar dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perusahaan juga memiliki kebijakankebijakan mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit.
The Company develops policies related to risk management, which are reviewed periodically and constantly adapted to current business conditions. The policies are translated into Standard Operating Procedures and Internal Memos, which are disseminated to all employees. The Company also has policies regarding approval/ authorization limits for both credit and noncredit transactions.
Pilar 3: Identifikasi, Pengawasan
Pillar 3: Monitoring System
Pengukuran
dan
Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko kredit dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan system informasi manajemen yang ada serta melalui pertemuan berkala Komite Audit dan Manajemen Risiko Perusahaan. Selain itu, sistem teknologi informasi utama Perusahaan mampu menyediakan data/informasi secara cepat, akurat dan real time online kepada pihak manajemen.
Identification, Measurement, and Management Information
The Company has tools to identify, measure and monitor risk, particularly credit risk and operational risk, through the reporting mechanism and the management information system and through regular meetings of the Company’s Audit and Risk Management Committee. In addition, the Company’s main information technology system is able to provide fast, accurate and real-time online data and information to the management.
- 79 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pilar 4: Pengendalian Internal
Pillar 4: Internal Control
Perusahaan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup:
The Company has an Internal Audit Division, which independently reports the process and results of its investigations to the Board of Commissioners and the President Director. The accountability of the Internal Audit Division includes:
Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perusahaan; Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di dalam Perusahaan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal).
Providing appraisal on the adequacy and effectiveness of all existing processes within the Company; Reporting on important issues related to the activities control process within the Company, including potential improvements to these processes; and Coordinating with other controlling and supervisory functions (risk management, compliance, legal and external audit).
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat membawa risiko bagi Perusahaan. Dalam perencanaan usaha Perusahaan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perusahaan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.
Market risk is risk that arises primarily from changes in interest rates, the exchange rate of the Rupiah currency, commodity prices, and the price of capital or loans, which could incur risks for the Company. In the Company's business planning, the market risk with direct impact to the Company is in terms of interest rate management.
Untuk mengatasi perubahan suku bunga, dan mata uang serta menutup suku bunga yang dikenakan kepada konsumen, Perusahaan dalam perjanjian kerjasama dengan pihak Bank memperoleh tingkat suku bunga (cost of fund) yang menggunakan suku bunga tetap (fixed rate), dengan jangka waktu yang sama untuk pembiayaan yang diberikan dan pinjaman dari bank, dan dengan menggunakan pinjaman dalam mata uang Rupiah. Hal ini untuk mencegah risiko yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kinerja keuangan Perusahaan.
To deal with changes in interest rates and the currency exchange rates and to cover the interest rates charged to consumers, the Company, in its agreements with the Bank, obtains the interest rate (cost of funds) that uses a fixed interest rate, with the same period for the financing provided and for the loans from the banks, and uses loans denominated in Rupiah. This is to avoid risks that could potentially have a negative impact on the Company’s financial performance.
Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perusahaan saat ini, risiko pasar Perusahaan adalah minimal.
With the pattern of business activity currently operated by the Company, the market risk of the Company is minimal.
Tabel berikut menggambarkan rincian aset dan kewajiban keuangan Perusahaan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga:
The following table summarizes the Company’s financial assets and liabilities at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual repricing or maturity dates to see the impact of changes in interest rates:
- 80 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
31 Desember/December 31, 2010 Suku bunga variabel/Variable rates
Suku bunga tetap/Fixed rates
Kurang dari
Kurang dari
3 bulan/ >3-12 bulan/ Less than 3 months >3-12 months
Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Transaksi anjak piutang Piutang lain - lain Jumlah Kewajiban keuangan Hutang bank Jumlah-bersih
>1-5 tahun/ >1-5 year
>5 tahun/ >5 years
3 bulan/ Less than 3 months
4.912.901 -
-
-
-
20.229.750 -
6.598.852
17.915.609
53.257.929
-
133.784.890
-
-
-
-
11.511.753
17.915.609
53.257.929
-
11.493.629
>1-5 tahun/ >1-5 year
-
>5 tahun/ >5 years
Jumlah/ Total
14.906.000
-
25.142.651 14.906.000
399.157.743
331.312.501
-
942.027.524
193.872.720 26.108.434 373.342
284.047.357 543.106.479 1.070.456
642.557.318 1.247.606
979.004
1.120.477.395 569.214.913 3.670.408
374.369.136
1.227.382.035
990.023.425
-
2.675.438.891
Financial asset Cash and cash equivalent Short-term investment Net investment in finance lease Consumer financing receivables Factoring receivables Other receivables Total
76.921.681
-
126.602.646
300.577.577
540.850.959
-
Financial liabilities 1.089.564.128 Bank loan
(15.202.028) (23.663.752)
-
247.766.490
926.804.458
449.172.466
-
1.585.874.763
>5 tahun/ >5 years
Jumlah/ Total
33.117.637
18.124
>3-12 bulan/ >3-12 months
Total-net
31 Desember/December 31, 2009 Suku bunga variabel/Variable rates
Suku bunga tetap/Fixed rates
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
Aset keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Transaksi anjak piutang Piutang lain - lain Jumlah Kewajiban keuangan Hutang bank Jumlah-bersih
30.580.894 5.797.684 36.378.578 36.378.578
Kurang dari >3-12 bulan/ >3-12 months
>1-5 tahun/ >1-5 year
>5 tahun/ >5 years
3 bulan/ Less than 3 months
-
-
-
-
34.460.124
-
34.460.124
17.704.281 17.704.281 17.704.281
>3-12 bulan/ >3-12 months
>1-5 tahun/ >1-5 year
-
74.371.750
-
30.580.894 74.371.750
88.532.409
182.996.137
564.876.707
-
894.367.342
-
68.084.824 43.318.833 281.910
171.828.986 242.263.400 799.367
264.178.906 2.377.506
966.921
504.092.716 285.582.233 4.425.704
-
200.217.976
597.887.890
905.804.869
-
-
-
55.035.937
146.237.283
176.573.118
-
34.460.124
-
200.217.976
451.650.607
729.231.751
-
1.793.420.639
Financial asset Cash and cash equivalent Short-term investment Net-investment in finance lease Consumer financing receivables Factoring receivables Other receivables Total
Financial liabilities 377.846.337 Bank loan 1.415.574.302
Total-net
Perusahaan terpapar risiko suku bunga karena piutang pembiayaan konsumen dan tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap dan investasi neto sewa pembiayaan dan hutang bank memiliki suku bunga tetap dan mengambang
The Company is exposed to interest rate risk because its consumer financing receivables and factoring receivables are arranged at fixed interest rates and net investment in finance lease and bank loans are arranged at fixed and floating interest rates
Aset dan kewajiban keuangan perusahaan yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar dan risiko suku bunga atas arus kas dijelaskan dalam catatan 6, 7, 8 dan 12.
The Company’s financial assets and liabilities that are exposed to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk as described in notes 6, 7, 8 and 12.
Analisis sensitivitas
Sensitivity analysis
Untuk investasi neto sewa pembiayaan dalam mata uang asing dengan suku bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah pokok investasi neto sewa pembiayaan terhutang pada tanggal neraca adalah yang terhutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 50 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 387.094 ribu. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya, terutama kurs mata uang asing, tetap konstan. Perubahan terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variabel.
For floating rate net investment finance lease in foreign currency, the sensitivity analysis is prepared assuming the amount of net investment finance lease outstanding at the balance sheet date was outstanding for the whole year. A change of 50 basis points in interest rates at the reporting dates would have increased or decrease profit before tax for the year ended December 31, 2010 by Rp 387,094 thousand. This analysis assumes that all other variables, in particular foreign currency rates, remain constant. The movement is mainly attributable to interest rates on its variable rate borrowings.
- 81 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Untuk hutang bank suku bunga mengambang, analisis sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah hutang bank terhutang pada tanggal neraca adalah yang terhutang untuk sepanjang tahun. Perubahan dari 50 basis poin suku bunga pada tanggal laporan keuangan akan meningkatkan atau menurunkan laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 612.592 ribu. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya, terutama kurs mata uang asing, tetap konstan. Perubahan terutama disebabkan oleh tingkat suku bunga pinjaman variabel.
For floating rate bank loans, the sensitivity analysis is prepared assuming the amount of bank loans outstanding at the balance sheet date was outstanding for the whole year. A change of 50 basis points in interest rates at the reporting dates would have increased or decreased the profit before tax for the year ended December 31, 2010 by Rp 612,592 thousand. This analysis assumes that all other variables remain constant. The movement is mainly attributable to interest rates on its variable rate borrowings.
Untuk modal kerja, hutang dan pinjaman investasi, Perusahaan berusaha dengan mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif.
For working capital, investment loans and borrowings, the Company may seek to mitigate its interest rate risk by obtaining loans structure with competitive interest rate.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit merupakan risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan atau potensi kegagalan nasabah (counterparty) memenuhi kewajibannya secara penuh sesuai perjanjian. Risiko kredit merupakan risiko utama Perusahaan dimana Perusahaan menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki produk. Dengan demikian, Perusahaan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perusahaan.
Credit risk is the risk that arises as a result of the failure or potential failure of customers (counterparties) to fully meet their contractual obligations. Credit risk is the main risk faced by the Company, as the Company offers credit facilities for people who want to own products. The Company therefore faces risk if consumers are unable to comply with their obligations to settle their loans in accordance with the agreements that have been agreed between the consumers and the Company.
Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dengan proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh komite kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 january 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi lembaga keuangan Non Bank, yang telah dirubah dengan Peraturan Menteri keuangan No.74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan keputusan Direktur Jendral Lembaga Keuangan No. Kep2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank. Manajemen risiko kredit mencakup namun tidak terbatas pada :
The Company has a policy in place to deal with this risk. This starts with the initial process of receiving credit applications selectively and handling them with prudence principles, whereby the credit application goes through a survey and credit analysis process to then be approved by the Credit Committee. The Company also implements the Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles as stipulated in Minister of Finance Regulation No. 45/KMK.06/2003 dated 30 January 2003 regarding the Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions, which was amended by Minister of Finance Regulation No. 74/PMK.012/2006 dated 31 August 2006 and Decision of the Director General of Financial Institutions No. Kep2833/LK/2003 dated 12 May 2003 regarding Guidelines for Implementation of Know Your Customer Principles for Non-Banking Financial Institutions. Credit risk management includes but is not limited to:
- 82 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
1.
Menjaga agar eksposur kredit kepada setiap nasabah berada dalam limit yang ditetapkan kepada nasabah tersebut sesuai dengan perhitungan customer credit risk rating.
1.
Maintaining credit exposure to each customer within the limits set for the client in line with the calculation of the customer’s credit risk rating.
2.
Memproses setiap pengajuan aplikasi kredit sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku dan memperhatikan identifikasi risiko awal pada nasabah tersebut.
2.
Processing every credit application in accordance with the applicable provisions and procedures and paying attention to the early identification of risks in the client.
3.
Melakukan monitoring dan review terhadap nasabah secara berkala dalam jangka waktu yang wajar serta melakukan analisa diteksi dini atas kredit yang mengarah kepada kredit bermasalah.
3.
Monitoring and periodic review of the customers within a reasonable period of time and analysis for early detection of loans that may become uncollectible.
4.
Melakukan pengelolaan risiko kredit yang independen dengan kewenangan yang jelas dan bertanggung jawab.
4.
Conducting independent credit management with clear authority responsibility.
risk and
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang yang dimiliki Perusahaan:
The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company’s consumer financing receivables:
Investasi neto sewa pembiayaan
Net investment in finance lease
2010 Korporasi Individu Jumlah
2009
904.229.870 193.035.370
1.008.004.280 117.993.888
Corporate Individual
1.097.265.240
1.125.998.168
Total
Piutang pembiayaan konsumen
Consumer financing receivables
Pada tahun 2010 dan 2009, risiko atas piutang konsentrasi yang dimiliki Perusahaan adalah individu dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 1.387.345.972 ribu dan Rp 622.093.980 ribu.
In 2010 and 2009, the concentration risk of the Company’s accounts receivable was with individuals with the amount of credit risk, respectively amounting to Rp 1,387,345,972 thousand and Rp 622,093,980 thousand.
Transaksi anjak piutang
Factoring receivables
Pada tahun 2010 dan 2009, risiko atas piutang konsentrasi yang dimiliki Perusahaan adalah korporasi dengan jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 637.806.389 ribu dan Rp 316.646.802 ribu.
In 2010 and 2009, the concentration risk of the Company’s accounts receivable is corporate, with total credit risks respectively amounting to Rp 637,806,389 thousand and Rp 316,646,802 thousand.
- 83 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Risiko Iikuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perusahaan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan kosumen, selain menggunakan dana sendiri, Perusahaan juga membina kerjasama dengan beberapa bank nasional dan bank pemerintah maupun bank asing dalam bentuk fasilitas penerusan pinjaman untuk pembiayaan (chanelling) maupun demand loan dan term loan.
Liquidity risk is the risk that the Company does not have sufficient financial resources to fulfill the obligations that have matured. This risk can be mitigated by the Company because in the provision of financial services to consumers, as well as using its own funds, the Company also maintains cooperative relationships with several national banks, state-owned banks and foreign banks in the forms of finance loan forwarding facilities (channeling), demand loans, and term loans.
Perusahaan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu Untuk memenuhi kebutuhan dana selama minimal 5 hari kerja.
The Company also has an overdraft facility which can be withdrawn at any time to meet the funding requirements for a minimum of 5 working days.
Selama ini, Perusahaan memiliki rasio likuiditas yang sangat sehat. Hal ini dapat dilihat dari solvabilitas, yakni kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya yang mengalami pertumbuhan. Perbandingan kewajiban terhadap ekuitas Perusahaan untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 81,80% dan 35,00%. Dalam hal perbandingan kewajiban terhadap jumlah aset tahun 2010 dan 2009 masingmasing sebesar 45,00% dan 25,90%.
To date, the Company has very sound liquidity ratios. This can be seen from the Company’s solvency, i.e. the Company's growing ability to discharge both its short-term and long-term liabilities. The Company’s liability to equity ratios for the years ended 2010 and 2009 are 81.80% and 35.00%, respectively. Meanwhile, the Company’s liability to asset ratios for the years ended 2010 and 2009 are 45.00% and 25.90%, respectively.
Tabel berikut menyajikan sisa umur kontraktual kewajiban keuangan Perusahaan yang menggambarkan eksposur Perusahaan terhadap risiko likuiditas pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:
The following table summarizes the residual contractual maturities of the Company’s financial liabilities, illustrating the Company’s exposure to liquidity risk as at 31 December 2010 and 2009:
31 Desember/December 31, 2010 Sampai dengan 1 bulan/ Until 1 month Rp'000 Hutang bank Hutang premi asuransi Hutang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
>1-5 tahun/ >1-5 year Rp'000
Jumlah Total Rp'000
58.663.479 4.665.645 4.648.648
79.432.795 9.748.867 956.701 -
333.695.214 44.135.610 -
617.772.640 -
1.089.564.128 9.748.867 49.757.956 4.648.648
67.977.772
90.138.363
377.830.824
617.772.640
1.153.719.599
- 84 -
Bank loan Insurance premium payables Other payables to third parties Accrued expenses
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 31 Desember/December 31, 2009
Sampai dengan 1 bulan/ Until 1 month Rp'000 Hutang bank Hutang premi asuransi Hutang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
>1-5 tahun/ >1-5 year Rp'000
Jumlah Total Rp'000
19.049.158 715.742 1.743.195
35.986.778 9.591.795 569.245 -
146.237.283 14.018.216 -
176.573.118 26.051 -
377.846.337 9.591.795 15.329.255 1.743.195
21.508.096
46.147.819
160.255.499
176.599.169
404.510.582
Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:
Bank loan Insurance premium payables Other payables to third parties Accrued expenses
The following table summarizes the maturity gap profile of the Company’s financial assets and liabilities as at 31 December 2010 and 2009: 2010
Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ Sampai dengan No contractual 1 bulan/ maturity date Until 1 month Rp'000 Rp'000
1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
>1-5 tahun/ >1-5 year Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
Jumlah Total Rp'000
Aset keuangan
Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Transaksi anjak piutang Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Piutang lain-lain Jumlah
-
-
-
26.327.186 -
64.765.243
(15.005.915) -
(12.378.241) -
(2.121.259)
(29.505.415)
-
75.618.499
-
417.073.352
-
14.906.000
-
26.327.186 14.906.000
384.570.430
-
942.027.524
-
(15.005.915)
-
1.120.477.395
-
(12.378.241) 569.214.913
-
93.886.624
99.986.096
284.047.357
15.304.021
10.804.413
543.106.479
134.610
292.809
1.070.456
1.247.606
979.004
(2.121.259) 3.724.485
174.090.499
213.029.003
1.245.297.644
1.043.281.354
979.004
2.647.172.089
58.663.479
79.432.796
333.695.214
617.772.639
-
1.089.564.128
-
-
9.748.867
-
-
49.757.956
-
-
4.648.648
-
642.557.318
-
Kawajiban keuangan
Hutang bank
-
Hutang premi asuransi Hutang lain-lain kepada pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar
-
Jumlah
Perbedaan jatuh tempo
-
9.748.867
-
4.665.645
956.701
-
4.648.648
-
44.135.610 -
Financial asset Cash and cash equivalent short term investments Net-investment in finance lease Less: impairment losses Consumer financing Less: impairment losses Factoring receivables Less: impairment losses Other receivables Total Financial liabilities Bank loan Insurance premium payables Other payables to third parties Accrued expenses
-
67.977.772
90.138.364
377.830.824
617.772.639
-
1.153.719.599
Total
(29.505.415)
106.112.727
122.890.639
867.466.820
425.508.715
979.004
1.493.452.490
Maturity gap
- 85 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued) 2009
Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity date Rp'000
Sampai dengan 1-3 bulan/ 1-3 months Rp'000
1 bulan/ Until 1 month
Rp'000
>3-12 bulan/ >3-12 months Rp'000
>1-5 tahun/ >1-5 year Rp'000
>5 tahun/ >5 years Rp'000
Aset keuangon
Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Dikurangi: penyisihan piutang ragu-ragu Piutang pembiayaan konsumen Dikurangi: penyisihan piutang ragu-ragu Transaksi anjak piutang Dikurangi: penyisihan piutang ragu-ragu Piutang lain-lain Dikurangi: penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
Jumlah Total Rp'000
-
31.030.761
-
-
-
-
-
30.032.437
64.297.656
200.700.418
599.336.831
-
-
-
-
-
-
Financial asset Cash and cash 31.030.761 equivalent Net investment in 894.367.342 finance lease Less: allowance for (28.073.163) doubtful account
23.835.774
44.249.050
171.828.986
264.178.906
-
504.092.716
(9.610.351) -
17.000.000
26.318.833
242.263.400
-
-
(9.610.351) 285.582.233
(15.237.174) -
92.998
385.568
799.367
2.377.506
966.921
(15.237.174) 4.622.360
(44.257)
-
-
-
-
-
(44.257)
(52.964.945)
101.991.970
135.251.107
615.592.171
865.893.243
966.921
1.666.730.467
(28.073.163) -
Kawajiban keuangan
Consumer financing Less: allowance for doubtful account Factoring receivables Less: allowance for doubtful account Other receivables Less: allowance for doubtful account Total
Hutang bank
-
19.049.158
35.986.778
146.237.283
176.573.118
-
377.846.337
Hutang premi asuransi Hutang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar
-
715.742
9.591.795 569.245
14.018.216
26.051
-
9.591.795 15.329.255
Financial liabilities Bank loan Insurance premium payables Other payables
-
1.743.195
-
-
-
-
1.743.195
Accrued expenses
Jumlah
-
21.508.096
46.147.819
160.255.499
176.599.169
-
404.510.582
80.483.874
89.103.289
455.336.672
689.294.074
966.921
1.262.219.885
Perbedaan jatuh tempo
(52.964.945)
Total Matuirty gap
Risiko Operasional
Operational risk
Risiko Operasional biasa disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan dan kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal yang lain yang dapat berdampak pada operasional perusahaan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, perusahaan melakukan beberapa hal:
Operational risk is usually caused by several things, such as deficiencies and failures of internal processes, human error, system failures, or other issues that may affect the activities of a company. To avoid operational risk, the Company does several things:
Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap resiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.
A clear understanding on the part of all lines concerned of the risks inherent in each stage of the operational activities and processes, mainly in connection with approval and disbursement of financing, customer service, accounting, and reporting.
Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksanaan dan kontrol, sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku perusahaan. Sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang sudah digariskan oleh SOP.
A clear and separate allocation of tasks between execution and control. Executors perform their activities based on the Company’s standard operating procedures (SOP), while the monitoring function ensures that the activities comply with the requirements outlined in the SOP.
- 86 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Perusahaan menggunakan E- loan System agar kelangsungan dan kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perusahaan sudah menerapkan sistem online dan real time sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan /atau kebijakan perusahaan.
The Company uses an E-Loan System to ensure continuity and the proper functioning of the system. The Company applies an online, real-time system so that the management can directly control all operational activities and quickly make appropriate strategic decisions to mitigate any potential risks arising from negligence, system malfunctions, or deviations in the implementation of SOP and/or Company policy.
Perusahaan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment (RCSA) terhadap unit kerja terkait dan melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakankebijakan dan SOP secara rutin.
The Company has also implemented Risk Control Self-Assessment (RCSA) in relevant work units and routinely conducts periodic review and evaluation of policies and SOP.
Perusahaan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian financial yang diakibatkan oleh hal tersebut.
The Company continuously develops the skills and knowledge of its employees through various forms of training in order to minimize the incidence of human error and problems with operating systems and the financial losses thereby incurred.
37. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP PERUSAHAAN
37. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY
Pasar uang dan pasar modal global telah mengalami ketidakstabilan dan krisis kredit yang parah. Kemampuan pelanggan Perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usaha dan mempertahankan tingkat profitabilitas serta untuk membayar hutangnya pada saat jatuh tempo mungkin sangat tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal dan tindakan lainnya yang dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi, yang berada diluar kendali mereka.
The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company’s customers to maintain operations and profitability and to pay their debts as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond their control, undertaken to achieve economic recovery.
Harga aset yang dibiayai meningkat dan risiko kredit pada portofolio piutang perusahaanperusahaan pembiayaan juga meningkat. Risiko di atas sebagian telah berkurang diantaranya dengan kenaikan nilai pasar atas kendaraankendaraan yang dijadikan jaminan terhadap piutang pembiayaan dari perusahaanperusahaan pembiayaan.
The value of the assets subject to financing has increased and credit risk inherent in the receivables portfolio of finance companies has also increased. This condition, however, is partially mitigated by the increase in the market value of second-hand vehicles, which are used as the security or collateral to the outstanding financing receivables of finance companies.
Namun demikian, manajemen memiliki ekspektasi yang wajar bahwa Perusahaan akan dapat mengelola risiko usaha dengan baik walau dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini.
Nevertheless, the management has a reasonable expectation that the Company is well placed to manage its business risks successfully despite the current uncertain economic outlook.
- 87 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Untuk itu dalam mengantisipasi dan mengelola dampak dari kondisi ekonomi pada saat ini dan masa yang akan datang, Perusahaan telah melakukan dan akan terus melanjutkan hal-hal berikut:
To anticipate and manage the effects of the current and future economic condition, the Company has taken and will continue to implement the following measures:
1.
Melakukan pemberian kredit yang selektif dengan menentukan segmentasi pasar yang tepat melalui pemilihan konsumen yang selektif dan fokus pada produk pembiayaan yang resale valuenya masih bagus.
1.
Grant credit facilities selectively by determining market segmentation through appropriate consumer selection and focused on financing product with better resale value.
2.
Menerapkan manajemen resiko yang ketat dan prudent dalam proses pemberian dan persetujuan kredit.
2.
To implement tight and prudent risk management in credit granting of and approval process.
3.
Mengelola portofolio aset Perusahaan dengan baik melalui tim yang fokus dan solid.
3.
To manage asset portfolio of the Company’s properly, executed by focused and solid teams.
4.
Melakukan pelatihan internal tim baik pemasaran, kredit, penagihan maupun operasi dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan pelayanan.
4.
To provide internal training on marketing, credit, collection and operations division to improve human resources and customer care quality.
5.
Menjaga tingkat dengan optimal.
Perusahaan
5.
To optimize the Company’s liquidity.
6.
Memaksimalkan pembiayaan dengan melakukan kombinasi dana internal dan pinjaman.
6.
To maximize financing internal funding and loans.
likuiditas
Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secara pantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
by
combining
The management believes that the Company has adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the financial statements.
38. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
38. APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan pada halaman 2 sampai dengan 88 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 21 Maret 2011.
The financial statements on pages 2 to 88 were approved for issue by the Company’s Directors on March 21, 2011.
- 88 -
PT. Clipan Finance Indonesia Tbk Wisma SLIPI Lt. 6 Jl. Let. Jend. S. Parman Kav 12 Jakarta 11480 Tel +62 21 530 8005 Fax +62 21 530 8027, 530 8026