LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TA. 2015
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
RINGKASAN EKSEKUTIF
Manajemen dan koordinasi yang baik dalam pembangunan merupakan syarat mutlak dalam usaha mewujudkan hasil yang akan dicapai. Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura sebagai salah satu unit kerja pada lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura memegang peranan penting dalam memberikan pelayanan teknis dan administrasi pada instansi Direktorat Jenderal Hortikultura maupun pihak pemangku kepentingan lainnya. Berdasarkan Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 20152019 bahwa kebijakan yang diterapkan adalah pengembangan manajemen agribisnis hortikultura yang dilaksanakan melalui Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura yang Ramah Lingkungan dan diimplementasikan dalam 1 (satu) kegiatan yaitu Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura. Dalam Penetapan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 telah menetapkan berbagai sasaran yang ingin
i
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
dicapai pada tahun 2015 yaitu 1) Pelayanan manajemen selama 12 Bulan, 2) Laporan Kinerja sebanyak 282 laporan, dan 3) Penggerak Membangun Desa sebanyak 240 PMD. Hasil pengukuran capaian penetapan kinerja menunjukkan capaian indikator kinerja sudah sangat baik mencapai 100%, bahkan ada yang melebihi 100%. Pagu sesuai Perjanjian Kinerja (PK) awal pada bulan Maret 2015 sebesar Rp. 165.812.027.000,- yang kemudian direvisi menjadi Rp.165.787.027.00,- pada bulan Juni 2015 ketika DIPA APBN-P terbit, selanjutnya Pagu kembali mengalami revisi pada bulan Desember 2015 menjadi Rp.161.787.027.00,untuk pembayaran tunjangan kinerja. Sampai dengan tanggal 10 Januari 2015, realisasi keuangan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura baik pusat maupun daerah berdasarkan SPANINT sebesar Rp. 142.018.930.510,- (87,78%). Serapan kinerja output kegiatan dukungan manajemen dan teknis lainnya dalam mendukung pelaksanaan program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman hortikultura berkelanjutan secara umum baik.
ii
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Beberapa permasalahan dan hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura dalam pengembangan hortikultura antara lain ; 1) SDM yang menangani kegiatan Dukungan Manajemen Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura khususnya Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan masih terbatas, 2) Banyaknya jenis laporan yang harus dibuat oleh petugas evaluasi dan pelaporan di daerah sementara petugas pelaporan jumlahnya masih terbatas, 3) Reward and Punishment belum diterapkan secara optimal, 4) Inventarisasi dan penilaian aset belum terlaksana secara sistematis, 5) Sosialisasi peraturan perundang-undangan hortikultura kepada masyarakat belum intensif, 6) SDM petugas perencanaan, evaluasi, kehumasan dan umum masih perlu terus ditingkatkan kualitasnya, 7) Ketersediaan kas bendahara kesatkeran sebagai fasilitasi penunjang kegiatan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan terkadang mengalami keterlambatan, 8) Reformasi birokrasi belum berjalan optimal, utamanya tingkat kedisiplinan pegawai, dan 9) Koordinasi pada lingkup manajemen masih
iii
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
lemah; yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Beberapa upaya tindaklanjut yang telah dan akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura khususnya lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal untuk perbaikan antara lain sebagai berikut: 1) Meningkatkan pelatihan-pelatihan kedinasan, baik untuk petugas perencana, evaluasi pelaporan, pengelolaan keuangan, kehumasan maupun petugas yang menangani kedinasan secara umum, 2) Petugas kesatkeran dan jajarannya berupaya mengantisipasi dinamisasi dan kebutuhan penanggungjawab kegiatan dalam merealisasikan kegiatan sesuai POK/ROK, 3) Perlu adanya penerapan reward dan punishment dalam mendukung dan menegakkan reformasi birokrasi yang diyakini dapat meningkatkan kinerja petugas dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, 4) Menciptakan iklim kerja yang kondusif dalam mengedukasi prinsip-prinsip koordinasi, kerjasama dan keterpaduan dalam bertugas, 5) Melakukan inventarisasi aset di lingkup kerja Direktorat Jenderal Hortikultura, dan 6) Penegakan Sistem AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dan SPI (Sistem Pengendalian Intern).
iv
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIN) Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 disusun sesuai ketentuan pemerintah sebagai wujud pertanggung jawaban atas pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran tahun 2015, serta pelaksanaan mandat sesuai dengan Tupoksi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura. LAKIN ini telah disusun sesuai dengan PERMENPAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dengan berdasarkan Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015. Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura 2015 ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi terkait dengan strategi, kebijakan, program maupun kegiatan beserta permasalahan dan hambatan yang dihadapi, khususnya dalam pengembangan manajemen hortikultura. Disamping itu melalui LAKIN Tahun 2015 ini diharapkan menjadi bahan masukan dalam rangka menyusun langkah tindak lanjut untuk perbaikan, pengembangan dan penyempurnaan kegiatan pada tahun berikutnya. Jakarta, Sekretaris Direktorat Jenderal Ir. Yasid Taufik, MMA
v
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN EKSEKUTIF ..……………………………………………. i KATA PENGANTAR ………………………………………………………….
v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………
vi
DAFTAR TABEL .......................................................
vii
DAFTAR GAMBAR....................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................
ix
I PENDAHULUAN .............................................
1
II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA........
6
2.1 Perencanaan Kinerja……………………………………….
7
2.2 Perjanjian Kinerja......................................
28
III AKUNTABILITAS KINERJA ...............................
31
3.1 Pengukuran Kinerja...........…………................
30
3.2 Analisis Pencapaian Kinerja………...……………….
34
3.3 Analisis Pencapaian Keuangan.....................
44
3.4 Permasalahan............................................
49
3.5 Tindaklanjut..............................................
50
IV PENUTUP …….…………………………………………………………
52
vi
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
DAFTAR TABEL Tabel 1
Halaman Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK) Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015..............................................
25
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015.......................................................
27
3
Perjanjian Kinerja (PK) Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015
28
4
Perjanjian Kinerja (PK) Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 yang Direvisi ...........................................
29
Pengukuran Kinerja Pembangunan Hortikultura Tahun 2015 Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura .................
31
Pengukuran Kinerja Pembangunan Hortikultura Tahun 2014-2015 Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura .................
33
Realisasi Kegiatan Dukungan Manajemen Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015............................
45
2
5
6
7
vii
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
DAFTAR GAMBAR Gambar 1
Halaman Workshop Pelaporan, Tindaklanjut LHP dan Pemantapan SPI Tahun 2015 Wilayah Barat di Depok.........
38
Sinkronisasi Angka Tetap Tahun 2014, di Yogyakarta.....................
39
Sinkronisasi 2015 dan Koordinasi Rancangan Pengembangan Hortikultura 2016 Wilayah Barat di Palembang..................................
40
Workshop SAK dan SIMAK-BMN Satker lingkup Direktorat jenderal Hortikultura Semester I 2015 di Depok .......................................
40
5
Pelaksanaan Festival Hortikultura Tahun 2015 di Mataram................
41
6
Sosialisasi PMD Tahun 2015 di Bogor.........................................
44
2 3
4
viii
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
2
Komposisi Pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
3
Sasaran Kerja Pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015
4
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015
5
Penetapan Kinerja Sekretariat Ditjen Hortikultura Tahun 2015
6
Penetapan Kinerja Sekretariat Ditjen Hortikultura Tahun 2015 yang Direvisi (Setelah ada penambahan Pagu APBN-P)
7
Penetapan Kinerja Sekretariat Ditjen Hortikultura Tahun 2015 yang Direvisi (Setelah ada pengurangan anggaran untuk Tunjangan Kinerja)
ix
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari KKN, serta Inpres No.7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura memiliki kewajiban untuk membuat laporan pertanggungjawaban dalam pengalokasian dana pembangunan melalui APBN dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIN) Tahun 2015. Metode penyusunan Laporan Kinerja telah diatur dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.53 Tahun 2014, tanggal 20 November 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
1
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Pada pertengahan Tahun 2015 tepatnya tanggal 3 Agustus 2015 telah diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Namun, mengacu pada pasal 1254 pada permentan tersebut bahwa “ .... semua peraturan pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 56/Permentan/OT.140/9/2011 tentang rincian tugas pekerjaan Eselon I dan II lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diubah atau diganti dengan peraturan pelaksanaan yang baru berdasarkan Peraturan Menteri ini. Oleh karena itu, susunan organisasi dan tata laksana unit kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura selanjutnya dijabarkan melalui unit-unit kerja Eselon III pada Tahun 2015 masih mengacu pada Permentan No.56/Permentan/OT.140/ 9/2011 mengingat kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura masih
2
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
dilaksanakan dengan struktur organisasi sesuai Permentan 56/2011 tersebut. Berdasarkan Permentan tersebut tugas Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura yaitu memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 377, Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura menyelenggarakan fungsi: 1. Koordinasi, dan penyusunan rencana dan program, anggaran, dan kerja sama di bidang hortikultura, 2. Pengelolaan urusan perlengkapan,
keuangan
dan
3. Evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan kepegawaian, dan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan, serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik, 4. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang hortikultura,
3
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
5. Pelaksanaan urusan tata Direktorat Jenderal Hortikultura.
usaha
Dalam upaya mendukung tugas dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura dijabarkan menjadi unit-unit kerja Eselon III untuk menjalankan tugas operasional. Susunan organisasi dan tata laksana unit kerja Eselon III tersebut terdiri dari: 1. Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, anggaran dan kerjasama di bidang hortikultura, 2. Bagian keuangan dan perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan dan perlengkapan, 3. Bagian umum mempunyai tugas melaksanakan evaluasi dan penyempurnaan organisasi, ketatalaksanaan, penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, urusan kepegawaian, hubungan masyarakat dan informasi publik, serta tata usaha dan rumah tangga,
4
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
4. Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang hortikultura. Struktur organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura dapat dilihat pada Lampiran 1, sedangkan komposisi pegawai berdasarkan golongan dan latar belakang pendidikan dapat dilihat pada Lampiran 2. Sebagai institusi pelayanan maka sebagian besar kegiatan yang dilaksanakan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura bertujuan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Hortikultura, dan memfasilitasi seluruh stakeholders dalam mengakses seluruh pelayanan yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
5
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tersusun atas beberapa komponen yang merupakan satu kesatuan. Komponen-komponen tersebut antara lain; Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Evaluasi Kinerja. Komponen perencanaan kinerja meliputi; a) Rencana Strategis (Renstra), b) Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK), c) Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan d) Perjanjian Kinerja (PK). Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan telah disusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Tahun 2015 yang digunakan sebagai sasaran dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tupoksi dapat dilihat pada Lampiran 3.
2.1
Perencanaan Kinerja
2.1.1 Rencana Strategis
6
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Hortikultura dan berpedoman pada PP RI No.2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 serta Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2015-2019, maka telah disusun Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura tahun 2015-2019, yang mencakup: a. Visi dan Misi Visi dan misi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura mengacu kepada Rencana Strategis Direktorat Jenderal hortikultura yang dilakukan melalui dukungan di bidang pelayanan teknis, administrasi, dan manajemen. Dengan memperhatikan prioritas pembangunan hortikultura dan dinamika lingkungan strategis maka visi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura adalah ; “Menerapkan tata kelola manajemen pengembangan hortikultura yang bersih, transparan dan profesional”.
7
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan tersebut Direktorat Jenderal Hortikultura mengemban misi yang harus dilaksanakan yaitu ; “Memberikan pelayanan manajemen secara cepat, lengkap, tepat waktu, dan mudah guna mendukung pengembangan hortikultura yang bersih, transparan dan profesional”. b. Tujuan dan Sasaran Strategis Sesuai dengan visi dan misi, Sekretariat Ditjen Hortikultura mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Meningkatkan pengelolaan perencanaan, keuangan serta evaluasi dan pelaporan yang bersih, transparan dan profesional guna mendukung pengembangan hortikultura b. Meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia yang memiliki kualitas dan kompetensi yang sesuai dengan tugas dan
8
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
fungsi dalam mendukung pengembangan hortikultura, c.
Meningkatkan kemitraan dengan pemangku kepentingan guna mendukung pengembangan hortikultura.
Sasaran yang ingin dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal. Adapun penjabaran dari sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut : a. Pengelolaan layanan manajemen prima, Secara sederhana, pelayanan prima (excellent service) dapat diartikan sebagai suatu pelayanan
9
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan masyarakat. Peningkatan kualitas untuk meningkatkan pelayanan yang ada ditekankan pada aspek berikut : 1. Struktural Perbaikan struktural organisasi harus dilakukan dari tingkat top manajemen hingga lower manajemen. 2. Operasional Suatu organisasi akan dapat mewujudkan kebutuhan stakeholdernya apabila kinerja operasional ditingkatkan artinya secara langsung kualitas
10
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
pelayanan juga mengalami peningkatan. 3. Visi Suatu organisasi harus mengetahui arah organisasi dengan cara mengidentifikasi tentang apa yang harus dilakukan siapa yang akan melaksanakan. 4. Strategi pelayanan Merupakan cara yang ditentukan organisasi dalam meningkatkan pelayanan sehingga visi dapat terwujud, strategi pelayanan tersebut harus memperhatikan: perilaku, harapan, image, loyalitas, dan alternatifalternatif stakeholdernya. b. Monitoring dan evaluasi yang terukur dan efektif, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan Pengendalian dan Evaluasi terhadap
11
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
pelaksanaan rencana pembangunan. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006, disebutkan bahwa monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang diperlukan. Tindakan tersebut diperlukan seandainya hasil pengamatan menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak sesuai dengan yang direncanakan semula. Tujuan Monitoring untuk mengamati/ mengetahui perkembangan dan kemajuan, identifikasi dan permasalahan serta antisipasinya/ upaya pemecahannya. Evaluasi
12
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
c.
merupakan proses menentukan nilai atau pentingnya suatu kegiatan, kebijakan, atau program. Evaluasi merupakan sebuah penilaian yang sistematis dan objektif terhadap suatu kinerja yang direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan. Hal-hal yang harus dievaluasi yaitu proyek, program, kebijakan, organisasi, sektor, tematik, dan bantuan negara. Sumber Daya Manusia yang Berkompetensi Tinggi, Kompetensi mengacu kepada dimensi prilaku dari sebuah peran-prilaku yang diperlukan seseorang untuk dapat melaksanakan pekerjaannya secara memuaskan. Tingkat kompetensi yang tinggi menuntut suatu organisasi untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimilikinya. Hal ini disebabkan karena sumber daya
13
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan suatu organisasi. Sebab kesuksesan sebuah organisasi sangat bergantung dengan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut. Sumber daya manusia sebagai aktor dalam menjalankan kegiatan organisasi. Sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh sarana dan prasarana serta sumber daya manusia. Namun itu semua tidak cukup membantu jika tidak didukung dengan sumber daya manusia yang berkompeten. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkompeten merupakan kunci utama yang perlu diperhatikan oleh sebuah organisasi. d. Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan yang transparan dan akuntabel
14
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam penyelenggaraan negara, pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara professional, terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam UUD 1945. Sebagai penjabaran aturan pokok yang telah ditetapkan dalam UUD 1945 tersebut, UU No.17/2003 menjabarkannya ke dalam asasasas umum yang telah lama dikenal dalam pengelolaan kekayaan negara, antara lain : akuntabilas berorientasi pada hasil, profesionalitas, proporsionalitas dan keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara. c. Arah Kebijakan, Strategi, Program dan Kegiatan Strategi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 –
15
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
2019 adalah “Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan”. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process), dan sumber daya manusia aparatur. Tujuan reformasi birokrasi adalah menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan: (i) karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi; (ii) bebas dan bersih Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; (iii) mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi; dan (iv) memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Adapun reformasi birokrasi secara nasional akan dilaksanakan melalui 9 program yakni: manajemen perubahan; penataan peraturan
16
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
perundang-undangan; penataan sistema manajemen sumber daya manusia; penataan dan penguatan organisasi; penataan tata laksana; penguatan pengawasan intern; penguatan akuntabilitas kinerja; peningkatan kualitas pelayanan publik; serta monitoring dan evaluasi. Diharapkan pelaksanaan reformasi birokrasi dapat menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, ditandai dengan: tidak ada korupsi; tidak ada pelanggaran/sanksi; APBN dan APBD baik; semua program selesai dengan baik; semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat; komunikasi dengan publik baik; penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif; penerapan reward dan punishment secara konsisten dan berkelanjutan; dan hasil pembangunan nyata. Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura terus mendorong terlaksananya prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dalam
17
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
memberikan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura. Pemberian dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya di lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura dimaksud mencakup pelayanan di bidang penataan produk hukum dan pengelolaan administrasi diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan mutu sumber manusia yang mencakup ;
daya
a. Perbaikan jenjang karier, b. Peningkatan peningkatan Pegawai,
jam pelatihan kompetensi bagi
c. Peningkatan akses pendidikan dan kompetensi yang sesuai bagi Pegawai, d. Evaluasi dan fungsional khusus,
pembinaan
e. Evaluasi kompetensi jabatan
18
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
f. Perekrutan kompeten.
Pegawai
yang
2. Peningkatan sistem informasi manajemen pengembangan hortikultura yang mencakup ; b. Pengembangan Direktorat Hortikultura,
intranet di Jenderal
c. Pengembangan sistem informasi perencanaan dan evaluasi yang dapat diakses pengguna, d. Pengembangan sistem informasi keuangan yang dapat diakses pengguna, e. Pengembangan sistem informasi kepegawaian yang dapat diakses pengguna, f. Perbaikan sistem arsip copy maupun soft copy.
hard
3. Perbaikan standar pelayanan bagi pengguna yang mencakup hal-hal sebagai berikut ;
19
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
a. Penerapan SOP b. Perbaikan SOP c. Penetapan dan pengukuran mutu standar kinerja yang sesuai d. Peningkatan prima e. Evaluasi layanan
budaya
kepuasan
kerja
pengguna
4. Pengembangan data dan informasi melalui teknologi yang mencakup; a. Perbaikan akses informasi dan teknologi b. Perbaikan perangkat informasi dan teknologi c. Pengembangan sistem informasi pengambilan kebijakan berbasis teknogi 5. Evaluasi dan updating dokumen hukum pengembangan hortikultura yang mencakup; a. Evaluasi dokumen hokum
20
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
b. Kajian hukum
lanjutan
dokumen
Dalam mengemban amanah Permentan No 56/Permentan/ OT.140/9/2011, dimana tugas pokok Sekretariat Direktorat Jenderal bersifat pelayanan administrasi terhadap unit kerja Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura, maka kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura 2015–2019 adalah tercakup dalam “Pengembangan Sistem Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya”. Penjabaran kegiatan Pengembangan Sistem Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura meliputi pengelolaan administrasi perencanaan, keuangan dan perlengkapan, kepegawaian, rumah tangga dan kehumasan, serta tata kelola pelaporan dan monitoring program dan kegiatan, baik dari
21
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
aspek sumberdaya manusia, perangkat keras maupun sumberdaya perangkat lunak. Langkah-langkah atau kegiatan operasional yang mendukung kegiatan Pengembangan Sistem Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya meliputi : 1. Penataan dan Pengelolaan Perencanaan, Keuangan dan Perlengkapan, Kepegawaian kegiatan Pengembangan Hortikultura yang bertujuan untuk memperkuat sistem perencanaan yang berbasis anggaran dan berbasis kinerja, memantapkan tata kelola keuangan dan aset, memperkuat kehumasan, meningkatkan kapabilitas dan budaya etos kerja, memperkuat dokumen dan pengarsipan, dan mendorong terbentuknya Good Governance. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat berupa: a) Penyusunan Dokumen Rancangan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura;
22
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
b) Pertemuan/ Sosialisasi/ Sinkronisasi/ Workshop; c) Pembinaan/ Pendampingan/ Bimbingan Teknis; d) Pelatihan dan peningkatan kapabilitas; e) Pelaporan dan dokumentasi; serta f) Pemasyarakatan/Promosi Bidang Hortikultura, 2. Penataan dan Pengelolaan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura yang mempunyai tujuan untuk melakukan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan, menganalisis dan menyusun pelaporan kegiatan, dan menindaklanjuti hasil temuan oleh auditor internal dan eksternal. Kegiatan-kegiatan pendukung antara lain berupa: a) Koordinasi dan Pengumpulan Data; b) Pembinaan/Pendampingan/Bimbingan Teknis Pelaporan dan Evaluasi Pengembangan Hortikultura; c) Sinkronisasi/ Sosialisasi/ Apresiasi/ Koordinasi/ Workshop Evaluasi
23
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Pengembangan Hortikultura; dan d) Penyusunan Laporan; 3. Penataan dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Hortikultura sebagai penjabaran dari Undang-undang No. 13 tahun 2010 tentang Hortikultura dan Permentan No. 77/Permentan/OT.140/12/2012 tentang Sistem Informasi Hortikultura, yang bertujuan untuk memperkuat pengelolaan data hortikultura yang mencakup pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, penyimpanan, penyajian, serta penyebarannya, baik di lingkup Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi : a) Pertemuan/Sinkronisasi/Koordinasi;b) Pembinaan/Pendampingan/Bimbingan /Refreshing Teknis kepada Petugas Data; c)Penyusunan/Sosialisasi Pedoman Pengumpulan Data
24
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Hortikultura; Pelaporan;
d)
Penyusunan
4. Penataan dan Pengelolaan Dukungan Teknis yang bertujuan menciptakan lingkungan kerja dan budaya kerja yang kondusif, menjamin kesejahteraan pegawai, serta memperkuat pengembangan sistem informasi dan arsip untuk mendukung tercapainya kinerja Ditjen Hortikultura. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi : a) Layanan perkantoran, b) Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi, c) Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran, d) Rehabilitasi dan Pemeliharaan Gedung/Bangunan.
2.1.2 Indikator Kinerja Kegiatan (IKSK)
Sasaran
Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura disajikan dalam tabel berikut:
25
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Tabel
No 1.
1.
Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK) Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan dalam Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura
Indikator Kinerja 1. Lembaga Pengembangan Hortikultura : Penggerak Membangun Desa (PMD)/ Kelompok Tani pada Area Periurban 2. Pelayanan Manajemen
Sumber Data Laporan dari Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura.
Laporan dari pegawai melalui bagian tata usaha 3. Laporan Laporan Program Kinerja dan Kegiatan Pengembangan Hortikultura dari Ditjen Hortikultura, dan Satker yang menerima alokasi dana APBN Direktorat Jenderal Hortikultura Sumber: Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
26
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
2.1.3 Rencana Kinerja Tahunan Rencana
Kinerja
Sekretariat
Tahunan
Direktorat
(RKT) Jenderal
Hortikultura pada tahun 2015 telah disusun, dan sasaran strategis yang akan dicapai pada tahun 2015 yang ditetapkan Sasaran
pada
Indikator
Kegiatan
(IKSK)
Kinerja dan
disesuaikan dengan sasaran strategis pada Rencana Strategis 2015-2019. Dalam RKT telah ditetapkan targettarget yang akan dijadikan ukuran tingkat
keberhasilan/
pencapaiannya.
Adapun
kegagalan target
Rencana Kinerja Tahunan 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
27
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Tabel
2.
Sasaran Strategis Meningkatnya Pengelolaan dalam Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Setditjen Hortikultura Tahun 2015 1. 2. 3.
Indikator Kinerja Pemberdayaan Konsorsium Hortikultura Pelayanan Manajemen Pengelolaan laporan
Satuan Kelompok PMD Bulan Laporan
Sumber : Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Adapun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 4.
2.2 Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja merupakan dokumen kesepakatan antara Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura dengan Direktur Jenderal Hortikultura. Perjanjian Kinerja (PK) secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
28
Target 240 12 7
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Tabel 3. Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 Sasaran Strategis
Meningkatnya Pengelolaan dalam Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura
Indikator Kinerja
1. 2. 3.
Target
Pemberdayaan Konsorsium Hortikultura (Kelompok) Pelayanan Manajemen (bulan) Laporan Kinerja (laporan)
240 12 282
Sumber : Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Adapun dokumen Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 5. Pada bulan maret 2015 terdapat perubahan anggaran setelah masuknya Pagu DIPA APBN-P. Secara umum tidak terjadi perubahan isi perjanjian kinerja baik dalam sasaran strategis, indikator kinerja maupun target, namun hanya terjadi perubahan Pagu anggaran, yaitu dari sebesar Rp.165.812.027.000,menjadi Rp.165.787.027.000,-. Kemudian pada bulan Desember 2015 Pagu anggaran pada PK mengalami revisi kembali setelah pemotongan
29
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
anggaran untuk tunjangan kinerja menjadi sebesar Rp. 161.787.027.000,Tabel
4.
Perjanjian Direvisi
Sasaran Strategis
Meningkatnya Pengelolaan dalam Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura
Kinerja
yang
Indikator Kinerja
Target
1.
Pemberdayaan Konsorsium Hortikultura (Kelompok)
240
2. 3.
Pelayanan Manajemen (bulan) Laporan Kinerja (laporan)
12 282
Sumber : Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Adapun dokumen Perjanjian Kinerja yang telah direvisi tercantum pada Lampiran 6 dan 7.
30
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1
Pengukuran Kinerja Untuk melihat realisasi pencapaian kinerja yang telah difasilitasi melalui APBN maka harus dilakukan pengukuran target yang telah ditetapkan sesuai perjanjian kinerja dibandingkan dengan pencapaian realisasi targetnya.
3.1.1 Capaian Kinerja Tahun 2015 Secara rinci realisasi pencapaian target penetapan kinerja tahun 2015 sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang telah direvisi pada bulan Desember 2015 dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
31
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Tabel 5. Pengukuran Kinerja Pembangunan Hortikultura Tahun 2015 Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Sasaran Strategis
Meningkatnya Pengelolaan dalam Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura
1.
Indikator Kinerja Penggerak Membangun Desa (PMD/Kelompok Tani pada Area Periurban (Kelompok)
Target 240
Realisasi 240
% 100
2.
Pelayanan Manajemen (bulan)
12
12
100
3.
Laporan kinerja (laporan)
282
484
171,63
Secara umum capaian kinerja kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura berhasil dengan capaian 100% bahkan ada yang melebihi target.
3.1.2. Capaian Kinerja Tahun 2014–2015 Tahun 2015 merupakan tahun pertama dari pelaksanaan Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura periode 2015-2019. Sebagai perbandingan perkembangan pelaksanaan kegiatan
32
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Tahun 2014 dengan Kegiatan Tahun 2015 yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja setiap tahun, telah dilakukan Pengukuran Kinerja yang telah tertuang pada LAKIN Setditjen setiap tahunnya. Secara rinci perbandingan realisasi capaian kinerja dari target Perjanjian Kinerja Tahun 2014–2015 dapat dilihat pada Tabel 6.
33
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Tabel 6. Pengukuran Kinerja Pembangunan Hortikultura Tahun 2014-2015 Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura No 1 2 3
4
5
Indikator Kinerja Pelayanan Manajemen (bulan) Laporan Kinerja (Laporan) Dokumen Manajemen (dokumen) *) Penggerak Membangun Desa (PMD) (kelompok) **) Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) (lembaga) ***)
2014 R
T
2015 R
%
%
12
12
100,00
12
12
100,00
348
620
178,16
282
484
171,63
471
438
92,99
-
-
-
0
0
0
240
240
100,00
300
303
101,00
-
-
-
T
Keterangan : *)
Tahun 2015 tidak ada indikator dokumen manajemen di PK **) Tahun 2014 kegiatan PMD tidak terlaksana karena kebijakan penghematan anggaran dari Kemenkeu RI ***)Tahun 2015 kegiatan LM3 tidak mendapatkan alokasi anggaran dari APBN
34
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat secara umum capaian realisasi Perjanjian Kinerja Tahun 2014 telah mencapai 100%. Walaupun demikian, ada yang belum mencapai target yang telah ditetapkan dan ada yang tidak dapat dilaksanakan karena ada kebijakan pemotongan anggaran. Pada Tahun 2015 capaian kinerja dapat mencapai target yang telah ditetapkan bahkan ada yang melebihi target. Dengan demikian, kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura sudah cukup baik.
3.2
Analisis Pencapaian Kinerja Pada Penetapan Kinerja Tahun 2015, dana yang dialokasikan untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditargetkan adalah sebesar Rp. 165.812.027.000,- yang kemudian direvisi pada saat terbitnya DIPA APBN-P menjadi Rp. 165.787.027.000,serta setelah itu direvisi kembali karena ada pemotongan anggaran untuk tunjangan kinerja menjadi Rp. 161.787.027.000,-.
35
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Adapun capaian strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Tahun 2015 dijabarkan sebagai berikut : 3.2.1 Pelayanan Manajemen Pelayanan manajemen merupakan komponen penting yang mendukung pelaksanaan kegiatan utama yang telah diemban oleh petugas-petugas di bagian umum. Berbagai output kerja meliputi; pembayaran gaji pegawai, pembayaran honor, penyediaan ruang-ruang kerja yang representatif, jamuan delegasi/tamu, keasrian dan kebersihan lingkungan sarana dan prasarana, keamanan, fasilitasi listrik dan penerangan, peringatan hari besar keagamaan/ kerohanian, keperluan seharihari perkantoran, sarana olahraga dan ruang-ruang pertemuan yang nyaman. Berdasarkan penghitungan capaian kinerja pada aspek pelayanan manajemen ini mencapai 100% artinya sepanjang 12 bulan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura telah memberikan pelayanan yang terbaik sepanjang tahun 2015. Hasil ini tentunya
36
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
merupakan capaian ketersediaan fasilitas pada tahun sebelumnya. 3.2.2 Pengelolaan Laporan Pengelolaan laporan dilaksanakan oleh Bagian Evaluasi dan Pelaporan serta Bagian Keuangan dan Perlengkapan. Output pengelolaan laporan pada tahun 2015 telah tercapai sesuai target. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari 282 laporan yang direncanakan dikelola pada tahun 2015 telah direalisasikan sebanyak 484 laporan. Dengan demikian, telah mencapai realisasi sebesar 171,63 %. Beberapa jenis laporan yang secara rutin sebagai berikut :
dihasilkan
a. Pusat 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 2. Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 3. Laporan Tahunan Satker Tahun 2015
37
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
4. Laporan Pengendalian Program Pembangunan Hortikultura Tahun 2015 5. Laporan Evaluasi Kinerja Program Pembangunan Hortikultura Tahun 2014 6. Laporan Sistem Pengendalian Intern Hortikultura Tahun 2015 7. Laporan Bulanan Kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura 8. Laporan Triwulan 9. Laporan Rapat Pimpinan (RAPIM) 10. Laporan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 11. Laporan E-Monev Bappenas 12. Laporan Tindaklanjut Hasil Audit 13. Laporan Tindaklanjut Kerugian Negara 14. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) 15. Laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 16. Laporan Rekening Kementerian Lembaga
38
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
17. Laporan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) 18. Laporan Hibah 19. Laporan Festival Hortikultura dan Hari Pangan Sedunia (HPS) b. Daerah 1. Laporan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 249 2. Laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) 3. Laporan Rekap Provinsi Statistik Pertanian Hortikultura (RPSPH) Pada Tahun 2015 terdapat 155 satker daerah yang wajib membuat laporan, sehingga laporan yang dibuat sebanyak 3x155=465 laporan. Dengan demikian laporan pusat dan daerah yang dihasilkan sebanyak 484 laporan.
39
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Gambar 1. Workshop Pelaporan, Percepatan Tindaklanjut LHP dan Pemantapan SPI Tahun 2015 Wilayah Barat di Depok
Laporan tersebut disusun sesuai dengan periode waktu yang telah ditetapkan yaitu ada mingguan, bulanan, triwulan, tahunan dan insidental. Kewajiban membuat dan mengirimkan laporan merupakan tanggung jawab pusat dan daerah.
40
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Gambar 2. Sinkronisasi Angka Tetap Tahun 2014 di Yogjakarta
Dalam pembuatan laporan dibutuhkan penyediaan data dan informasi dari berbagai sumber-sumber informasi terkini seputar hasil pelaksanaan kegiatan dan perkembangan pembangunan hortikultura.
41
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Gambar
3.
Sinkronisasi 2015 dan Koordinasi Rancangan Pengembangan Hortikultura 2016 Wilayah Barat
Gambar 4. Workshop SAK dan SIMAK-BMN Satker Lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura Semester I 2015 di Depok
42
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Gambar 5.
Pelaksanaan Festival Hortikultura di Mataram, NTB Tahun 2015
3.2.3 Pemberdayaan Membangun Desa (PMD/Kelompok Tani pada Area Periurban) Permasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses terhadap sumber permodalan dan lemahnya kelembagaan petani. Atas dasar kondisi tersebut dan dalam rangka pemberdayaan kelembagaan petani hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura mengalokasikan dana APBN untuk Kegiatan Penggerak Membangun Desa (PMD). Tujuan dari
43
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Kegiatan PMD adalah meningkatkan peran tenaga penggerak (champion) di kawasan hortikultura yang pada tahun 2015 ini diarahkan untuk mendukung Upaya Khusus Gerakan Tanam Cabai di Musim Kering (UPSUS GTCK) melalui PMD sekaligus untuk memberdayakan kelembagaan petani menjadi Badan Usaha Milik Petani. Pemberdayaan konsorsium hortikultura (PMD) dilaksanakan melalui penyaluran bantuan benih dan saprodi untuk mendukung GTCK kepada 60 PMD yang membina 240 kelompok tani di 7 provinsi dan 24 kabupaten kota. Bantuan untuk pengembangan usaha hortikultura kepada PMD Tahun 2015 difokuskan pada pengembangan komoditas yang memiliki kontribusi terhadap inflasi, yaitu cabai. Paket bantuan cabai diantaranya benih cabai, mulsa hitam perak, pupuk organik padat/kandang, Cultivator dan alat angkut motor roda 3. Pola
44
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
penyaluran bantuan untuk pengembangan usaha hortikultura kepada PMD yang semula Belanja Bantuan Sosial menjadi Belanja Barang Fisik lainnya yang diserahkan kepada Masyarakat/Pemda sesuai dengan peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER42/PB/2012 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Akun Neraca pada Bagan Akun Standar (BAS). Proses pengadaan barang fisik lainnya yang diserahkan kepada masyarakat/pemda untuk Bantuan Pengembangan Usaha Hortikultura kepada PMD Hortikultura dilaksanakan melalui mekanisme pengadaan barang telah diselenggarakan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP) Direktorat Jenderal Hortikultura sejak bulan Juni Tahun 2015. Penyaluran sarana produksi kepada kelompok tani binaan PMD diserahkan
45
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
secara langsung kepada kelompok tani binaan PMD yang disaksikan oleh PMD dan atau oleh petugas Dinas Pertanian tingkat Kabupaten/ Kota secara bertahap mulai dilaksanakan pada bulan September 2015 dan telah selesai pada bulan November 2015.
Gambar
6.
Pelaksanaan Sosialisasi Penggerak Membangun Desa (PMD) Tahun 2015 di Bogor
3.3 Analisis Pencapaian Keuangan Analisis pencapaian keuangan dilakukan untuk melihat sejauh mana pencapaian sasaran strategis yang telah tergambar di Penetapan Kinerja dapat dicapai dengan ketersediaan anggaran.
46
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Pagu awal sesuai penetapan kinerja (PK) sebesar Rp. 161.787.027.000,-. Adapun realisasi Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura berdasarkan output posisi tanggal 10 Januari 2016 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7. Realisasi Kegiatan Dukungan Manajemen Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura per Output Kegiatan Kegiatan
Output
Satuan
Target Realisasi Output Output
%
1774.010 Bantuan Pengembangan Usaha Hortikultura Kepada PMD
Klp PMD
240
240
1774.021 Penataan dan Pengelolaan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura
Laporan
282
484 171,69
1774.023 Penataan dan Pengelolaan Perencanaan,
Dokumen
22
22
100
100
Pagu (Rp.000)
Realisasi (Rp.000)
25.603.736 24.672.182
% 96,36
32.768.436
29.300.858
89,42
28.697.718
24.625.450
85,81
47
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Kegiatan
Output
Satuan
Target Realisasi Output Output
%
Pagu (Rp.000)
Realisasi (Rp.000)
%
Keuangan dan Perlengkapan, Kepegawaian Kegiatan Pengembangan Hortikultura 1774.994 Layanan Perkantoran
Bulan Layanan
12
12
100
72.655.083
58.215.587
85,81
1774.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
Unit
74
74
100
103.864
73.030
70,31
1774.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Unit
462
457
98,92
390.300
360.676
92,41
1774.998 Gedung/Bangun an
M2
1.359
1.359
100
5.567.890
4.771.147
85,69
165.787.027
142.018.931
87,78
TOTAL
Sumber :
Direktorat Jenderal Hortikultura, diakses di http://spanint.kemenkeu.go.id/2015 tanggal 10 Januari 2015.
Sampai dengan tanggal 10 Januari 2015, realisasi Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura baik pusat maupun daerah sebesar Rp. 142.018.930.510,- (87,78%).
48
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
Serapan kinerja kegiatan dukungan manajemen dan teknis lainnya mendukung pelaksanaan program peningkatan produksi dan produktivitas serta mutu produk hortikultura berkelanjutan secara umum sudah cukup baik namun perlu ada identifikasi terhadap titik-titik kritis yang menyebabkan terjadinya hambatan penyerapan anggaran yang sebagian besar dikarenakan: a. Ketersediaan Uang Panjar (UP) pada satker Provinsi/Kabupaten/Kota yang terbatas berdampak pada satker cenderung memprioritaskan kegiatan teknis yang nilai anggarannya besar dan penyusunan pertanggungjawaban kegiatan (SPJ) yang sering terlambat, sehingga berpengaruh pada lambatnya proses realisasi pelaksanaan kegiatan; b. Adanya revisi POK/ROK sehingga pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan jadwal palang yang telah ditetapkan pada awal penyusunan; c.
Beberapa pengadaan
kegiatan sehingga
yang bersifat membutuhkan
49
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
proses tender dan lelang yang panjang melalui ULP (Unit Layanan Pengadaan) Ditjen Hortikultura (e-Procurement); d. Adanya pergantian pejabat pembuat komitmen (PPK) dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang terlambat diproses SK nya pada propinsi dan kabupaten/kota sehingga berimplikasi pada proses penyerapan anggaran. e. Beberapa kegiatan dukungan manajemen teknis lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura berupa pemantauan, pembinaan serta monitoring dan evaluasi ke daerah tidak terserap secara optimal.
3.4 Permasalahan Beberapa permasalahan dan hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura antara lain : a. SDM yang menangani kegiatan Dukungan Manajemen Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura
50
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
khususnya Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan masih terbatas, b. Banyaknya jenis laporan yang harus dibuat oleh petugas evaluasi dan pelaporan di daerah sementara petugas pelaporan jumlahnya masih terbatas, c.
Reward and Punishment diterapkan secara optimal,
belum
d. Inventarisasi dan penilaian aset belum terlaksana secara sistematis, e. Sosialisasi peraturan undangan hortikultura masyarakat belum intensif, f.
perundangkepada
SDM petugas perencanaan, evaluasi, kehumasan dan umum dari aspek kualitas masih perlu ditingkatkan kemampuannya,
g. Ketersediaan kas bendahara kesatkeran dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan sering terlambat, h. Reformasi birokrasi belum berjalan optimal, utamanya tingkat kedisiplinan pegawai,
51
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
i.
Koordinasi pada lingkup manajemen baik dilingkup satker pusat maupun daerah masih lemah; yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.
3.5 Tindaklanjut Beberapa upaya tindaklanjut yang telah dan akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura untuk perbaikan antara lain sebagai berikut. a. Meningkatkan pelatihan-pelatihan kedinasan, baik untuk petugas perencana, evaluasi pelaporan, pengelolaan keuangan, kehumasan maupun petugas yang menangani kedinasan secara umum, b. Petugas kesatkeran dan jajarannya berupaya mengantisipasi dinamisasi dan kebutuhan penanggungjawab kegiatan dalam merealisasikan kegiatan sesuai POK/ROK, c.
Perlu adanya penerapan reward and punishment dalam mendukung dan menegakkan reformasi birokrasi yang
52
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
diyakini dapat meningkatkan kinerja petugas dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, d. Menciptakan iklim kerja yang kondusif dalam mengedukasi prinsip-prinsip koordinasi, kerjasama dan keterpaduan dalam bertugas, e. Melakukan inventarisasi aset di lingkup kerja Direktorat Jenderal Hortikultura, f.
Penegakan Sistem AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dan SPI (Sistem Pengendalian Intern).
53
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
BAB IV PENUTUP Akselerasi program yang dilaksanakan pada Direktorat Jenderal Hortikultura, dengan melaksanakan satu program yaitu program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman hortikultura berkelanjutan, memberi pengaruh positif terhadap cara dan strategi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura dalam mempertajam visi dan misinya menjadi institusi pelayanan yang handal dalam mendukung setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan hortikultura. Hasil dan prestasi yang diraih oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura telah cukup banyak, diantaranya adalah keberhasilan dalam penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) lingkup Kementerian Pertanian yang telah diapresiasi oleh Inspektorat Jenderal. Hal ini merupakan upaya serius dan komitmen tinggi dari jajaran pimpinan di lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
54
LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2015
dalam mewujudkan Kinerja.
prinsip
Akuntabilitas
Diharapkan LAKIN Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura ini juga menjadi salah satu cerminan dari ketaatan dan transparansi dalam pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara di tahun 2015.
55
a
cq,
E eb o '6 =_ Eo,^ o )
(tr c
O;i N LO)
Hoo.-'o)o t!K) -
I
3''ERs o oa 9v
E At
\
E3
-
EFE"*
f
= E
v tr t
?
I
CO Ccr)o
Jr
fr3 J
ie I.II
d4 Fr
a'< It
fie
TH (L=
o
F E,
F
=-+ ;3 R
E o
YO,
-(o
L-
lz o
a
a (E a '=o
c G E cL*^
q g 6_Eq
I
=
c
i(\
!
xo
F- H3e
Bn (U i:
I
@=
u,
-O (n-x:
Jo
llclo .CrN
P
;
(It
zEs (sN=
-N 6o-r =oD o Y
=_ ''':l o
g3
o-b .TDO
r-!
-I
lE N
t^,c
59= L
oii (Eo q)
E:e (!6N
= <3 clz
;€ fiEr
*8 9N:
f,t;as
9'8 'E;> <6
do
'
-o (o Io)
)z
'6
gl: F9
C
EEP:=
fo
(s
c(o
-o o cL-A
Yr:
E
c)
Y
a
$EflEi tu
-s€
E E 8F rEIAx rEi sr K: g= 8,E EorE-. -or €e o H=
q,
o
NU
E(!
_? f
v0)
E :8R b Eg;i V (Eorb >il2 6 c5
I
o'U oo) O-
socl =E
E F--! Pioo ^-.a HBg
=r
J - .o@E (/) k >o-
o (u =-\cr.-4
o
9rr
E8;I5 bY co
G S9-" (!
E
I(t) -co :i;
ES=X3 EDo) r{e'
rrr
(6
:I
<>
\
(sc PcU -N6
3 tH+
o
(5
c.l
FU
YE
t. = F J
E
G o-o iu U)-r
.9ol ii UlmO
6
'6E
Io^ bz E =5 *o E rR: Ll bosR .iN o : T=g EHF E 'i: F R bTJ gj H f E+ O)tr EoO (sY:9,-rr EH: E ooo Se 3$s ts ';E5':Es f (E(.) d= ;F= ESg ? (s c (g ,(P= = !q e-o
n 3 EE x -
o
-
(EE _ '6h o 3j = -OC
=(o U)p
E oH OX
€g
s,8*
6 P !9: o9 Er--o 6*[ b urx-o5< \/ur;^r-
o o
E^S
'Fcoo =oN
:
o 0)
L
\\
l-(O (!r
-
L "o)
Y
o
lU
x.
vtu
@
oB E i\= .co o_r E 98 R =r
tt) r-l
O N t^ P 6 f
oo
sl N
(u
o
q ?Hq h E-: Orf)-
': Ht :: lJ.l
.
E ai :<
cr L(f) 30>
(t'
O-caa
cE
E
o
Er
o-
E-E
E U .G
Ec.r
EP
^" (Ero E', b3: P t?= h' V f;*S : sis R :o €ts oXo E E,** s Eqs d, .1 5 r o i"J o !rNgT5 >\c! -o
E A
PE. gH> ro 6 9lr-o
E
:'o)
-!-
-
3
ao
hglo
tu
-o af iFs -Vs= o N o'F E Y vo
tro o =r.Eo\
e3= '.o) L-
Komposisi Pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Berdasarkan Tingkat Pendidikan No
Unit kerja
S3
S2
S1
1
Bagian Perencanaan
-
6
16
2
Bagian Keuangan dan Perlengkapan
-
6
15
3
Bagian Umum
2
2
13
4
Bagian Evaluasi dan Pelaporan
-
5
12
2
19
56
Total
D3
SLTA
SLTP
SD
TOTAL
4
26
3
7
31
3
21
2
3
1
35
3
6
3
46 21
3
124
Komposisi Pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Berdasarkan Golongan No 1 2 3 4
Bagian Bagian Bagian Bagian
Unit kerja Perencanaan Keuangan dan Perlengkapan Umum Evaluasi dan Pelaporan Total
IV 2 3 3 1 9
III 22 24 29 17 92
II 2 4 11 3 20
I 3 3
TOTAL 26 31 46 21 124
SASARAN K E R J A PEGAWAI KEMENTERIAN PERTANIAN Unit Kerja Eselon I: Direktorat Jenderal Hortikultura NO. 1. P E J A B A T PENILAI 1
Nama
NO.
II. PEGAWAI N E G E R I SIPIL YANG DINILAI
Dr. Ir. Yul Harry Bahar
1
Nama
Ir. Purnomo Nugroho 19630315 199103 1 003
2
NIP
19600607 199103 1 001
2
NIP
3
Pangkat/Gol.Ruang/TMT
Pembina Utama Madya / IV d / 1 Oktober 2014
3
Pangkat/Gol.Ruang/TMT Pembina / IV a / I April 2011
4
Jabatan
Sekretaris Direktorat Jenderal
4
Jabatan
Kepala Bagian Perencanaan
5
Unit Kerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
5
Unit Kerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura TARGET
NO.
III. KEGIATAN TUGAS JABATAN
AK KUANTITAS/OUTPUT
KUALITAS/ MUTU
WAKTU
BIAYA (Rp)
1
Menyusun Rencana kerja dan anggaran Bagian Perencanaan
-
3
dok
100
2
bulan
-
2
Menyusun rencana kegiatan dan anggaran tatiunan lingkup unit Direktorat Jenderal Hortikultura baik tingkat pusat maupun daerah (provinsi dan kabupaten/kota)
-
34
dok
100
12
BLN
-
3
Menyusun usulan revisi/ralat kegiatan dan anggaran serta konsep dokumendokumen anggaran edisi revisi/ralat tahun anggaran berjaian lingkup unit Direktorat Jenderal Hortikultura
-
34
dok
100
12
BLN
-
4
Merumuskan dokumen perencanaan (Nota Keuangan Rencana Anggaran Pendapatan Negara/RAPBN, Penetapan Kinerja, Renja-KL, RKT, Renstra.lndikator Kinerja) lingkup Ditjen Hortikultura
-
6
dok
100
12
Bulan
-
5
Merumuskan konsep RPJMN/RPJPN Bidang hortikultura
-
1
dok
100
12
Bulan
-
6
Menyusun dan mencetak Petunjuk Umum pengembangan hortikultura, Petunjuk Teknis Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Ditjen Hortikultura
-
5
dok
100
12
Bulan
-
7
Merumuskan maleri/posisi Indonesia di bidang hortikultura pada pertemuan internasional
-
3
dok
100
12
bulan
-
8
Menyusun dokumen kerjasama antar lembaga dan kerjasama internasional lingkup Ditjen Hortikultura
-
8
dok
100
12
bulan
-
9
Menyiapkan Dokumen Administrasi Perjalanan Dinas Luar Negeri
-
30
dok
100
12
bulan
-
10
Melaksanakan pertemuan-pertemuan Bagian Perencanaan baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional
-
10
keg
100
12
bulan
-
11
dok
100
12
bulan
11 Menyusun laporan kegiatan Bagian Perencanaan
Jakarta, 2 / £anuari 2015 PejabattPenilai,
Pegawaj/fi eigeri Sipil Yang Dinilai
Dr. Ir. Yul Warry Bahar
Ir. Purnom ) Nugroho
NIP.19600Bi07 199103 1 001
NIP.19630315 199103 1 003
-
SASARAN KERJA PEGAWAI KEMENTERIAN PERTANIAN U n i t K e r j a E s e l o n I: D i r e k t o r a t J e n d e r a l H o r t i k u l t u r a N O . 1. P E J A B A T P E N I L A I
NO.
II. P E G A W A I N E G E R I S I P I L Y A N G D I N I L A I
1
Nama
Dr.lr. Y u l H a r r y B a h a r
1
Nama
Ir. A n a s t a s i a P r o m o s i a n a , M S
2
NIP
19600607
2
NIP
19590425 198603 2 001
3
Pangkat/Gol.Ruang/TMT
Pembina Utama Madya/IVd/1 Oktober 2010
3
Pangkat/Gol.Ruang/TMT
P e m b i n a T i n g k a t 1/IVb/1 O k t o b e r 2 0 1 3
4
Jabatan
Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura
4
Jabatan
Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan
5
U n i t Kerja
Direktorat Jenderal Hortikultura
5
Unit Kerja
Direktorat Jenderal Hortikultura
199103
1 001
TARGET NO.
III. K E G I A T A N T U G A S J A B A T A N
AK KUANTITAS/OUTPUT
KUALITAS/ MUTU
1
Merumuskan
WAKTU
B I A Y A (Rp)
1
dok
100
12
bulan
-
-
1
dok
100
12
bulan
-
-
3
dok
100
12
bulan
-
1
dok
100
12
bulan
-
b a h a n r e n c a n a kerja d a n a n g g a r a n B a g i a n E v a l u a s i d a n
Pelaporan 2
Merumuskan bahan pemantauan dan evaluasi program dan kegiatan sub sektor hortikultura
3
Merumuskan
b a h a n L a p o r a n Kinerja Ditjen Hortikultura, Setditjen Hortikultura
dan Bahan Laporan Kinerja Kementerian Pertanian 4
Merumuskan bahan pelaksanaan pengendalian program
-
5
M e r u m u s k a n P e l a p o r a n C a p a i a n Kinerja
-
6
1
dok
100
12
bulan
-
20
dok
100
12
bulan
-
-
12
dok
100
12
bulan
-
100
12
bulan
-
M e r u m u s k a n b a h a n rapat p i m p i n a n , s i d a n g kabinet, l e m b a g a legislatif d a n rapat koordinasi
7
Merumuskan bahan laporan kegiatan Menteri Pertanian terkait dengan Sub Sektor Hortikultura
8
Merumuskan
bahan pelaksanaan dan laporan evaluasi SPI
-
27
dok
9
Merumuskan
b a h a n evaluasi dan tindak lanjut laporan hasil p e n g a w a s a n
-
4
dok
100
12
bulan
2
dok
100
12
bulan
3
dok
100
12
bulan
1
dok
100
12
bulan
10
Merumuskan bahan serta laporan monitoring dan evaluasi kegiatan LM3 tahun 2 0 1 4 dan s a r a s e h a n L M 3 dan P M D Ditjen Hortikultura
11 12
Merumuskan bahan A S E M , A T A P dan A n g k a Prognosa Hortikultura M e r u m u s k a n data d a n informasi hortikultura serta data p e n u n j a n g ( P D B , N T P , K o n s u m s i , T e n a g a kerja, Ekspor, Impor, N B M / K e t e r s e d i a a n , K L B I , Kode H S , Buku Saku)
-
-
TARGET NO.
III. K E G I A T A N T U G A S J A B A T A N
AK KUANTITAS/OUTPUT
13
Merumuskan
p e n g e m b a n g a n sistem informasi hortikultura ( W e b site
KUALITAS/ MUTU
WAKTU
B I A Y A (Rp)
3
media
100
12
bulan
-
1
dok
100
12
bulan
-
dan jaringan hortikultura) 14
Merumuskan
15
Merumuskan bahan laporan pelaksanaan kegiatan sub sektor hortikultura
-
3
dok
100
12
bulan
-
16
M e r u m u s k a n laporan kegiatan serta pertanggungjawaban k e u a n g a n Bagian
-
1
dok
100
12
bulan
-
data hortikultura b e r d a s a r k a n informasi lapang
Evaluasi dan Pelaporan Jakarta, Pejabat F enilai,
Januari 2015
P e g a w a i Negeri Sipil Y a n g Dinilai
Ir. A n a s t a s i a P r o m o s i a n a , M S NIP.19600B07
199103
1 001
NIP.19590425 198603 2 001
SASARAN K E R J A PEGAWAI KEMENTERIAN PERTANIAN Unit Kerja E s e l o n I : Direktorat J e n d e r a l Hortikultura NO. 1. P E J A B A T P E N I L A I
NO.
II. P E G A W A I N E G E R I S I P I L Y A N G DINILAI
Dr. Ir. Yul Harry Bahar
1
NIP
19600607 199103 1 001
2
NIP
19600817 198703 1 003
Pangkat/Gol.Ruang/TMT
Pembina Utama Madya
3
Pangkat/Gol.Ruang/TMT
Pembina TK 1/ IV b/ 1 April 2009
4
Jabatan
Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura
4
Jabatan
Kepala Bagian Keuangan Dan Perlengkapan
5
Unit Kerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
5
Unit Kerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
1
Nama
2 3
Nama
Ir. Guruh Gempita D a w o e d , M M
TARGET NO.
III. K E G I A T A N T U G A S J A B A T A N
AK KUANTITAS/OUTPUT
KUALITAS/ MUTU
WAKTU
BIAYA (Rp)
1
Melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Bagian Keuangan dan Perlengkapan
-
1
Keg
100
12
bin
-
2
Merumuskan Kebijakan di Bidang Keuangan
-
1
Keg
100
12
bin
-
3
Melaksanakan urusan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
-
12
Keg
100
12
bin
-
4
Melaksanakan Pengujian Penertiban Surat Perlntah Membayar (SPM)
-
900
Dok
100
12
bin
-
5
Melaksanakan Urusan Perbendaharaan
-
9
Keg
100
12
bin
-
6
Menyelesaikan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TP-TGR) dan TGR kepada pihak ke tiga
-
12
Keg
100
12
bin
-
7
Melaksanakan Urusan Pembayaran gaji Pegawai Satuan Kerja Direktorat Jenderal Hortikultura
-
13
Keg
100
12
bin
-
8
Melaksanakan Urusan Akuntansi dan Verifikasi Anggaran
-
12
Keg
100
12
bin
-
9
Melakukan Bimbingan Teknis di Bidang Akuntansi dan Verifikasi pada Satuan Kerja Kantor Pusat DekonsentrasI dan Tugas Pembantuan Lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura
2
Keg
100
12
bin
-
10
Melaksanakan Penatausahaan dan Inventarisasi Barang Milik Negara
-
12
Keg
100
12
bin
-
11
Melakukan Pembinaan dan analisis kebutuhan serta Pendistribusian Barang Milik Negara
-
2
Keg
100
12
bin
-
12
Melakukan Penetapan Status Penggunaan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara
-
3
Keg
100
12
bin
-
13
Melaksanakan Bimbingan Tekhnis di Bidang Pengelolaan Barang Milik Negara
-
2
Keg
100
12
bin
-
14
Mensosialisasikan Peraturan di Bidang Keuangan dan Perlengkapan
-
8
Keg
100
12
bin
-
Jakarta,
Januari 2015
Pejabat Renilai,
Pegawai Negeri Sipil Yang Djnilai
Dr. Ir. Yul Iferry Bahar
Tr Guruh Gempita Dawoed, MM
NIP.19600B07 199103 1 001
NIP.19600817 198703 1 003
SASARAN K E R J A PEGAWAI KEMENTERIAN PERTANIAN Unit Kerja E s e l o n I: Direktorat Jenderal Hortikultura NO. 1. P E J A B A T PENILAI
NO.
II. P E G A W A I N E G E R I S I P I L Y A N G DINILAI
Nama
Dr. Ir. Yul Harry Bahar
1
Nama
Ir. Iwan Patria , MM
2
NIP
19600607 199103 1 001
2
NIP
19671109 199403 1 001
3
Pangkat/Gol.Ruang/TMT
Pembina Utama Madya / IV d / 1 April 2014
3
Pangkat/Gol.Ruang/TMT
Pembina Tk. 1 / IV b / 1 April 2014
4
Jabatan
Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura
4
Jabatan
Kepala Bagian Umum
5
Unit Kerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
5
Unit Kerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
1
TARGET NO.
III. K E G I A T A N T U G A S J A B A T A N
AK KUANTITAS/OUTPUT
KUALITAS/ MUTU
WAKTU
BIAYA (Rp)
1
Menyusun rencana kerja dan anggaran Bagian Umum
-
1
dokumen
100
2
bulan
-
2
Melaksanakan penyusunan budaya kerja dan evaluasi organisasi
-
2
dokumen
100
12
bulan
-
3
Menyiapkan rencana kebutuhan pegawai dan rencana pengembangan pegawai
-
1
dokumen
100
12
bulan
-
4
Melaksanakan urusan tata usaha kepegawaian
-
1
dokumen
100
12
bulan
-
5
Menyiapkan penyusunan dan pembahasan Rancangan Peraturan di bidang hortikultura
-
4
dokumen
100
12
bulan
-
6
Melaksanakan kegiatan ketiumasan (pameran, pengelolaan perpustakaan) dan informasi publik
-
3
dokumen
100
12
bulan
-
7
Menyiapkan pelaksanaan sosialisasi peraturan bidang hortikultura, dan peraturan lainnya
-
2
laporan
100
12
bulan
-
8
Melaksanakan pemeliharaan perkantoran
-
1
laporan
100
12
bulan
-
9
Melaksanakan urusan Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI unit Ditjen Hortikultura
-
1
laporan
100
12
bulan
-
10
Melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan (keamanan, kebersihan, ketertiban)
-
1
laporan
100
12
bulan
-
11
Menyusun laporan kegiatan Bagian Umum
-
1
dokumen
100
2
bulan
-
Jakarta, 2 Januari 2015 Pejabat
Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai
Dr. ir. Yul
arry Bahar
Ir. Iwan Patria, MM
NIP.1960i
107 199103 1 001
NIP.19671109 199403 1 001
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA 2015
SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Salah satu agenda reformasi birokrasi adalah pengelolaan anggaran berdasarkan kinerja. Sehingga dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah maka seluruh kementerian/lembaga di seluruh Indonesia, termasuk Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura selaku unit organisasi Pemerintah harus menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). RKT Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 merupakan penjelasan mengenai rencana kinerja yang akan dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2015. RKT Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura untuk mendukung pencapaian target dan sasaran pada program dan kegiatan Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015. RKT Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 dapat menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan program dan kegiatan di Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura yang tidak menyimpang dari visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura selama periode 1 (satu) tahun.
Jakarta,
Maret 2014
Sekretaris Direktorat Jenderal,
Dr. Ir. Yul Harry Bahar NIP. 19600607199103 1 001
Rencana Kinerja Tahunan Setditjen Hortikultura Tahun 2015
1
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengembangan Hortikultura Indonesia dilaksanakan melalui pengelolaan masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) sesuai dengan Visi dan Misi Direktorat Jenderal Hortikultura guna mencapai target sasaran pembangunan hortikultura. Pengelolaan tersebut memerlukan manajemen kantor, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengelola, merencanakan, dan mengontrol setiap aktivitas kantor dimana hasil akhir kegiatan kantor berupa pelayanan informasi kepada berbagai pihak. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Direktorat Jenderal Hortikultura adalah kegiatan menyelenggarakan pelayanan dan memberikan dukungan kepada kegiatan operasional organisasi. Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura merupakan unit eselon II yang memiliki tugas dan fungsi untuk memberikan pelayanan bersifat teknis maupun administratif dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi direktorat jenderal. Kegiatan koordinasi juga merupakan tugas dan fungsi lainnya yang menjadi tanggung jawab Sekretariat Direktorat Jenderal. Peran penting tersebut harus dapat dikelola melalui manajerial secara optimal dan professional untuk mendukung keberhasilan. Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura pada tahun 2015 akan tetap melaksanakan tugas pokok berupa pelayanan dan pelaksanaan tugas administratif berupa penyusunan laporan dan dokumen seperti yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Dalam pengembangan Hortikultura di Indonesia, Sekretariat Jendral Hortikultura melakukan kegiatan pelayanan yang berupa Lembaga Pengembangan Hortikultura : Penggerak Membangun Desa (PMD), Pelayanan Manjemen dan Laporan Kinerja. Pengembangan Hortikultura di Indonesia yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura berupa program “Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura yang Ramah Lingkungan.” Dalam Pencapain tersebut perlu adanya sistem administrasi, manajemen pembangunan yang efisien dan efektif, SDM aparatur pertanian yang professional, Kerjasama dengan pihakpihak terkait (Provinsi, Kabupatan, Kota/desa) serta penganggaran terpadu berbasis kinerja. Sistem Administrasi berupa penyusunan rencana strategi (Renstra), rencana kegiatan (Renja) dan pelaporan-pelaporan kegiatan yang sudah terlaksana. Manajemen yang efektif dan efisien harus memiliki perencanaan yang matang, pelaksanaan yang tepat dan pengawasan yang ketat, sehingga dapat menjamin kualitas pengambilan keputusan/kebijakan dan pelayanan kepada stakeholder. Sistem penganggaran diperlukan guna memenuhi tuntutan peningkatan kinerja hasil pembangunan, kualitas pelayanan, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya serta untuk mempermudah Rencana Kinerja Tahunan Setditjen Hortikultura Tahun 2015
2
pencapaian sasaran program pembangunan pertanian khususnya sub sektor hortikultura secara efektif, efisien, akuntabel dan terukur. 1.2. Tujuan
Penyusunan dokumen RKT Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 dimaksudkan untuk memberikan pedoman dan petunjuk bagi pelaksanaan kegiatan di seluruh unit kerja lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura, sehingga capaian kinerja dapat dilaksanakan sesuai dengan target dan sasaran. Tujuan dari Dokumen Rencana Kinerja Tahunan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun2015 adalah untuk menyediakan dokumen yang menginformasikan rencana target capaian kinerja di seluruh unit kerja lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura di tahun 2015. 1.3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari RKT Sekretariat Direktorat Jendral Hortikultura tahun 2015 adalah tersusunnya RKT Sekretariat Ditjen Hortikultura sebagai arahan dalam pelaksanaan kegiatan di lingkup Sekretariat Ditjen Hortikultura yang berupa “Peningkatan Kapasitas Manajemen administrasi, sumber daya manusia, sarana dan prasarana anggaran serta piranti lunak organisasi pengembangan produksi hortikultura. 1.4. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan RKT Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura adalah: 1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Hortikultura 2) Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 3) SK Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 4) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 5) Draft Renstra Kementerian Pertanian 2015 - 2019. 6) Draft Renstra Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian 20152019.
Rencana Kinerja Tahunan Setditjen Hortikultura Tahun 2015
3
II. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
2.1. Visi dan Misi Sekretariat Ditjen Hortikultura
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokok dari Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura yang berupa pembinaan, koordinasi pelaksaan tugas, penyusunan laporan dan administrasi maka Sekretariat Jenderal Hortikultura ingin mewujudkan sistem pelayanan yang baik yang didalamnya memuat cara pelayanan, pembinaan dan administratif yang baik kepada semua lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura. Dengan memperhatikan program dari Direktorat Jenderal Hortikultura yang berupa “Peningkatan Produksi, Produktivitas Produk Hortikultura yang Ramah Lingkungan” maka visi Sekretariat Direktorat Jendral Hortikultura adalah : “Pengelolaan tata kelola pelayanan manajemen yang baik dan benar dalam mendukung peningkatan produksi dan produktivitas hortikultura yang ramah lingkungan” Dalam rangka pencapaian visi maka Sekretariat Direktorat Jendral Hortikultura mengemban misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan profesionalisme aparatur dan pelayanan publik Direktorat Jenderal Hortkultura. 2. Merumuskan kebijakan, perencanaan dan pengelolaan anggaran pengembangan hortikultura yang operasional, efisien, akuntabel dan transparan. 3. Meningkatkan dan melaksanakan sistem pemantauan (monitoring) dan evaluasi program pengembangan hortikultura yang obyektif dan akuntabel. 4. Merumuskan peraturan perundang-undangan bidang pengembangan hortikultura dan pengembangan kelembagaan. 2.2. Tujuan dan Target
Sesuai dengan visi dan misi, Sekretariat Ditjen Hortikultura mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Meningkatnya kemampuan pelayanan publik.
dan
keterampilan
SDM
aparatur
serta
2. Meningkatnya perencanaan pengembangan hortikultura. 3. Meningkatnya evaluasi dan pelaporan pengembangan hortikultura. 4. Meningkatnya penyediaan dan kualitas data serta informasi hortikultura. 5. Meningkatnya ketersediaan fasilitas/sarana mendukung pengembangan agribisnis hortikultura . 6. Meningkatnya pemasyarakatan informasi hasil pembangunan agribisnis hortikultura. Rencana Kinerja Tahunan Setditjen Hortikultura Tahun 2015
4
7. Meningkatnya peraturan perundang-undangan di bidang hortikultura dan kelembagaan. Adapun target pelaksanaan Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Lembaga Pengembangan Hortikultura: Penggerak Membangun Desa (PMD) dengan target 240 kelompok. 2. Layanan Manajemen dengan target 12 bulan layanan 3. Laporan kinerja dengan target 7 laporan 2.3. Kebijakan
Arah kebijakan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura mengacu pada arah kebijakan Direktorat Jenderal Hortikultura yang disesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Adapun arah kebijakan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemberdayaan petani/pelaku usaha hortikultura melalui bantuan sarana, sekolah lapang, magang, studi banding dan pendampingan 2. Penguatan akses petani/pelaku usaha hortikultura terhadap teknologi maju antara lain kultur jaringan, rekayasa genetik, somatik embrio genetik, nano teknologi dan teknologi pasca panen serta pengolahan hasil. 3. Penguatan akses petani/pelaku usaha hortikultura terhadap pasar modern, pasar ekspor melalui pembenahan manajemen rantai pasokan, pembenahan rantai pendingin, kemitraan usaha. 4. Penguatan akses petani/pelaku usaha hortikultura terhadap permodalan bunga rendah seperti PKBL/CSR, Skim kredit bersubsidi (KKPE), skim kredit penjaminan (KUR) serta dana bantuan seperti LM3, PMD. 5. Mendorong investasi hortikultura melalui fasilitasi investasi terpadu, promosi baik di dalam maupun di luar negeri dan dukungan iklim usaha yang kondusif melalui pengembangan dan penyempurnaan regulasi. 6. Promosi dan kampanye meningkatkan konsumsi buah dan sayur dalam rangka mendukung diversifikasi pangan serta mendorong upaya pencapaian standar konsumsi perkapita yang ditetapkan oleh FAO. 7. Berperan aktif dalam meningkatkan daya saing produk hortikultura di pasar internasional melalui pemenuhan persyaratan perdagangan dan peningkatan mutu produk dan mendorong perlindungan tarif dan non tarif perdagangan internasional. 8. Peningkatan promosi citra petani dan pertanian guna menumbuhkan minat generasi muda menjadi wirausahawan agribisnis hortikultura. Rencana Kinerja Tahunan Setditjen Hortikultura Tahun 2015
5
9. Pengembangan kelembagaan yang dapat membantu petani/pelaku usaha dalam mengakselerasi pertumbuhan agribisnis hortikultura. 10. Peningkatan dan penerapan manajemen pembangunan pertanian yang akuntabel, transparansi, disiplin anggaran, efisien dan efektif, pencapaian indikator kinerja secara optimal. 2.4. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya kapasitas manajemen administrasi Ditjen Hortikultura b. Terdidik dan terlatihnya SDM aparatur Ditjen Hortikultura c.
Meningkatnya organisasi pengembangan produksi hortikultura
d. Tersedianya laporan dan evaluasi program pengembangan agribisnis hortikultura yang meningkat kualitasnya (obyektif dan akuntabel) e. Tercukupinya fasilitas dan sarana pendukung pengembangan agribisnis hortikultura f.
Tersosialisasinya hasil-hasil pembangunan agribisnis hortikultura
Rencana Kinerja Tahunan Setditjen Hortikultura Tahun 2015
6
III. PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. Program Pembangunan Hortikultura
Sesuai pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran, Direktorat Jenderal Hortikultura mempunyai satu program yaitu: “Peningkatan Produksi dan Produktivitas Hortikultura yang Ramah Lingkungan” 3.2. Kegiatan Sekretariat Ditjen Hortikultura
Arah Kebijakan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015 antara lain : a) Pengelolaan anggaran berbasis kinerja, b) Peningkatan pengendalian internal, c) Peningkatan pengelolaan data dan informasi, d) Peningkatan pengelolaan aset, e) Peningkatan humas, f) Pengelolaan regulasi hortikultura. Adapun indikator kinerja utama dalam unit kerja Setditjen Hortikultura : a. Lembaga Pengembangan Hortikultura: Penggerak Membangun Desa (PMD) Lembaga pengembangan hortikultura merupakan upaya kegiatan dari Sekretariat Diretorat Jenderal Hortikultura untuk mewujudkan pemberdayaan kelompok tani dengan menjalin kerjasama dengan tokoh agribisnis. Salah satu kegiatan kelembagaan pengembangan hortikultura di Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura adalah Penggerak Membangun Desa (PMD). Pelaku yang dilibatkan dalam kegiatan PMD di dalam kawasan hortikultura adalah petani, kelompok tani dan tokoh agribisnis (champion), baik yang sudah tergabung dalam kesatuan rantai pasok ataupun yang belum tergabung perlu dilibatkan dalam pengembangan hortikultura. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan konsolidasi kelompok tani atau kelompok-kelompok yang sudah berkembang di masyarakat yang bergerak dalam usaha tani komoditas hortikultura tertentu di bawah koordinasi tokoh agribisnis atau penggerak (champion) khususnya dalam rangka menggerakkan dan mengembangkan roda agribisnis. Dengan demikian peran penggerak menjadi strategis karena bertugas menjaga keberlangsungan komitmen bisnis antara petani dan pengusaha melalui koordinasi kelompok-kelompok tersebut. Pada prinsipnya konsolidasi kelompok di dalam kawasan adalah mendorong partisipasi para pemangku kepentingan seperti pemerintah, peneliti, akademisi dan pelaku usaha. Peningkatan daya saing produk hortikultura tidak terlepas dari peningkatan kemampuan petani sebagai pelaku bisnis di tingkat desa dengan meningkatkan nilai tambah. Untuk mencapai kondisi tersebut, petani berhadapan dengan berbagai permasalahan, antara lain kemiskinan Rencana Kinerja Tahunan Setditjen Hortikultura Tahun 2015
7
materiil, kurangnya informasi terhadap akses sumber permodalan, lemahnya kelembagaan petani dan keterbatasan pendidikan dan kemampuan manajerial. Atas dasar kondisi tersebut dan dalam rangka pemberdayaan kelembagaan petani hortikultura, pada tahun 2015 Direktorat Jenderal Hortikultura mengalokasikan dana untuk mendukung Kegiatan Penggerak Membangun Desa (PMD) yang diharapkan dapat mengurangi permasalahan yang dihadapi petani hortikultura. Kegiatan tersebut melibatkan pelaku usaha sebagai manajer (champion) dan kelompok binaan (kelompok/kelompok tani/Gapoktan/Asosiasi/BUMP) yang perlu terus didorong, dibina dan ditumbuhkembangkan. Fasilitasi dana APBN berfungsi sebagai stimulan yang disalurkan dalam bentuk dana bantuan. Indikator output yang terkait dengan Penggerak Membangun Desa (PMD) pada tahun 2015 sebanyak 240 Kelompok. b. Pelayanan Manajemen Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 61/Permentan/ OT.140/10/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian menyatakan bahwa Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian mempunyai tugas pokok dan fungsi memberikan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya bagi Ditjen Hortikultura dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pelayanan teknis di bidang hortikultura. Untuk mendukung kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura dalam melaksanakan kegiatan diperlukan sarana dan prasarana yang baik dan memadai. Untuk itu diperlukan perawatan/perbaikan terhadap sarana dan prasarana kerja sesuai dengan PP Nomor : 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN). Dalam rangka menunjang kegiatan administrasi dan operasional perkantoran yang ada pada Direktorat Jenderal Hortikultura dan Satker di daerah, maka dibutuhkan kelengkapan pendukung dan fasilitas yang memadai dengan kondisi layak agar penyelenggaraan kegiatan berjalan dengan baik. Selain itu perlunya pemberian imbalan berupa gaji/penghasilan dan tunjangan sesuai jabatan, pangkat/golongan terhadap dukungan petugas/pegawai Lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura. Indikator output yang terkait dengan pelayanan manajemen pada tahun 2015 sebanyak 12 Bulan. c. Laporan Kinerja Berdasarkan 1) Undang-undang No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, 2) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Rencana Kinerja Tahunan Setditjen Hortikultura Tahun 2015
8
Pemerintah, 3) Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon 1 Kementerian Negara Republik Indonesia, 4) Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan 5) Permentan No.31 Tahun 2011 tentang Pedoman Sistem Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Pertanian maka masing-masing institusi pemerintah selaku pelaksana dan pengelola anggaran negara wajib menyusun dan melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan serta pengelolaan penggunaan anggaran secara berjenjang. Disamping itu sejalan dengan reformasi perencanaan dan penganggaran yang dimulai tahun 2011 setiap Kementerian/Lembaga harus merestrukturisasi program dan kegiatan sebagai wujud pelaksanaan performance based budgeting sehingga setiap unit kerja harus memiliki indikator kinerja, merencanakan program/kegiatan, melaksanakan dan mengevaluasi capaian kinerjanya sendiri yang kemudian dituangkan dan disusun dalam suatu laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan. Dalam rangka penyusunan laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan pelaporan pembangunan hortikultura yang akurat dan informatif tentunya diperlukan data/informasi yang memadai dan disesuaikan dengan perkembangan pelaksanaan kegiatan yang telah berakhir, kegiatan yang sedang berjalan, dan tentunya proyeksi kegiatan yang akan datang, oleh karenanya diperlukan berbagai komponen penyusun laporan yang komprehensif. Indikator output yang terkait dengan laporan kinerja pada tahun 2015 sebanyak 7 laporan. 3.3. Rambu-rambu Kegiatan
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Pada Direktorat Jenderal Hortikultura dilaksanakan dalam rangka mendukung layanan manajemen/ perkantoran, penyusunan dokumen manajemen pengembangan hortikultura dan laporan kinerja pelaksanaan pengembangan hortikultura. Dukungan layanan manajemen pada satuan kerja lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura tahun 2015 meliputi kewenangan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Provinsi pada 34 provinsi di seluruh Indonesia, Tugas Pembantuan Kabupaten/ Kota yang mendapatkan alokasi APBN 2014 sebagai satker mandiri. Penyusunan laporan kinerja pelaksanaan pengembangan hortikultura tahun 2015 dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai bahan evaluasi, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan pengembangan hortikultura.
Rencana Kinerja Tahunan Setditjen Hortikultura Tahun 2015
9
Penyusunan dokumen manajemen yang meliputi dokumen rancangan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan pengembangan hortikultura dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan hortikultura. Provinsi di seluruh Indonesia diharapkan juga dapat menyusun dokumen road map pengembangan hortikultura selama 5 tahun ke depan. Selanjutnya, rancangan pengembangan hortikultura baik di tingkat provinsi/ kabupaten/ kota diusulkan melalui mekanisme e-planning lingkup Kementerian Pertanian.
Rencana Kinerja Tahunan Setditjen Hortikultura Tahun 2015
10
BAB IV PENUTUP
Rencana Kinerja Tahunan Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikutura Tahun 2015
merupakan
suatu
dokumen
yang
dipersyaratkan
dalam
Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dokumen ini merupakan salah satu komponen siklus akuntabilitas kinerja yang dimulai dari perencanaan strategis dan diakhiri dengan adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Rencana Kinerja Tahunan ini merupakan rencana sebagai turunan dari rencana strategis yang berjangka waktu satu tahun. Rencana kinerja memberikan gambaran lebih mendetail mengenai sasaran dan strategi pencapaiannya. Dokumen ini memuat program dan kegiatan strategis yang dilaksanakan dalam satu tahun dalam rangka mencapai sasaran yang ditetapkan. Indikator-indikator kinerja dari kegiatan berupa output dan indikator program berupa outcome ditentukan dalam dokumen ini sehingga diharapkan kegiatan tersebut dapat diukur capaian kinerjanya. Kunci
keberhasilan
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
terletak
pada
kemampuan menciptakan sinergisme dan keterpaduan pelaksanaan program kegiatan hortikultura melalui pemantapan sistem dan metode perencanaan, peningkatan kualitas SDM, penataan kelembagaan, dan peningkatan koordinasi antar instansi terkait. Disamping itu, kemampuan menyusun rencana kinerja dan sasaran yang jelas dengan besaran yang terukur, lokasi, waktu, kelompok sasaran, dan manfaat bagi kelompok sasaran juga menjadi kunci pelaksanaan program dan kegiatan. Dengan demikian hal-hal yang terkait dengan aspek potensi, tantangan, dan hambatan dapat diselesaikan dengan baik.
Rencana Kinerja Tahunan Setditjen Hortikultura Tahun 2015
11
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I DITJEN HORTIKULTURA Unit Organisasi Eselon II
:
Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Tahun Anggaran
:
2015
SASARAN STRATEGIS
Meningkatnya kapasitas manajemen administrasi, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana anggaran serta piranti lunak organisasi pengembangan produksi hortikultura
INDIKATOR
TARGET
1. Lembaga Pengembangan Hortikultura : Penggerak Membangun Desa (PMD)
240
2. Pelayanan Manajemen
12
3. Laporan Kinerja
7
Rencana Kinerja Tahunan Setditjen Hortikultura Tahun 2015
12
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Yul Harry Bahar Jabatan : Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : Hasanuddin Ibrahim Jabatan : Direktur Jenderal Hortikultura Selaku atasan langsung pihak pertama Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai format perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jakarta, Januari 2015 Pihak Kedua, Pihak Pertama,
Hasanuddin Ibrahim
Yul Harry Bahar
PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA Unit Organisasi Eselon I : Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran : 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja (1) (2) Meningkatnya 1. Pelayanan Manajemen (Bulan) Pengelolaan dalam 2. Laporan Kinerja (Laporan) Mendukung Pelaksanaan 3. Pemberdayaan Membangun Kegiatan Pengembangan Desa (PMD/Kelompok Tani pada Hortikultura Area Periurban (Kelompok PMD) Jumlah Anggaran : Rp. 165.821.027.000,Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura Jakarta, Januari 2015 Direktur Jenderal Hortikultura
Sekretaris Direktorat Jenderal
Dr. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Sp. NIP. 19581003 198203 1 001
Dr. Ir. Yul Harry Bahar NIP.19600607 199103 1 001
Target (3) 12 282 240
LAMPIRAN
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Yul Harry Bahar Jabatan : Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : Hasanuddin Ibrahim Jabatan : Direktur Jenderal Hortikultura Selaku atasan langsung pihak pertama Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai format perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jakarta, Maret 2015 Pihak Kedua, Pihak Pertama,
Hasanuddin Ibrahim
Yul Harry Bahar
PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA Unit Organisasi Eselon I : Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran : 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja (1) (2) Meningkatnya 1. Pelayanan Manajemen (Bulan) Pengelolaan dalam 2. Laporan Kinerja (Laporan) Mendukung Pelaksanaan 3. Pemberdayaan Membangun Kegiatan Pengembangan Desa (PMD/Kelompok Tani pada Hortikultura Area Periurban (Kelompok PMD) Jumlah Anggaran : Rp. 165.787.027.000,Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura Jakarta, Maret 2015 Direktur Jenderal Hortikultura
Sekretaris Direktorat Jenderal
Dr. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Sp. NIP. 19581003 198203 1 001
Dr. Ir. Yul Harry Bahar NIP.19600607 199103 1 001
Target (3) 12 282 240
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Yasid Taufik Jabatan : Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : Spudnik Sujono Kamino Jabatan : Direktur Jenderal Hortikultura Selaku atasan langsung pihak pertama Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai format perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jakarta, Desember 2015 Pihak Kedua, Pihak Pertama,
Spudnik Sujono Kamino
Yasid Taufik
PENETAPAN KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA Unit Organisasi Eselon I : Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran : 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja (1) (2) Meningkatnya 1. Pelayanan Manajemen (Bulan) Pengelolaan dalam 2. Laporan Kinerja (Laporan) Mendukung Pelaksanaan 3. Pemberdayaan Membangun Kegiatan Pengembangan Desa (PMD/Kelompok Tani pada Hortikultura Area Periurban (Kelompok PMD) Jumlah Anggaran : Rp. 161.787.027.000,Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Hortikultura Jakarta, Desember 2015 Direktur Jenderal Hortikultura
Dr. Ir. Spudnik Sujono K, Sp.I NIP. 19580206 198503 1 001
Sekretaris Direktorat Jenderal
Ir. Yasid Taufik, MMA NIP.19620531 198903 1 001
Target (3) 12 282 240