LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Tempat Pengambilan Sampel
Stasiun 1, titik sampling 1
Stasiun 1, titik sampling 2
Stasiun 1, titik sampling 3
Stasiun 2, titik sampling 1
Stasiun 2, titik sampling 2
Stasiun 2, titik sampling 3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Alat dan Bahan
Plankton net
Coolbox
Ember
pH meter
Meteran
Spray
Universitas Sumatera Utara
Botol sampel air
Botol BOD5
Botol winkler
Botol sampel plankton
Gayung
Erlenmeyer
Universitas Sumatera Utara
GPS (Global Positioning System)
Secci disk
Lugol
Thermometer
Mikroskop
Es batu
Universitas Sumatera Utara
Alat dan bahan titrasi
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Kegiatan Pengambilan Sampel dan Identifikasi
Pengambilan sampel plankton
Mengukur pH
Mengukur kecerahan
Mengukur suhu
Mengukur DO
Universitas Sumatera Utara
Mengukur BOD5
Identifikasi plankton
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Jenis Plankton yang didapat
No
Gambar
Klasifikasi dan Deskripsi Divisi : Heterokontophyta Kelas : Bacillariophyceace Ordo : Centrales Famili : Chaetocerotaceae Genus : Chaetoceros
1 Bentuk sel silinder dengan dasar oval atau bulat yang berisi 1, 2 atau lebih kloroplas. Kloroplas tampaknya segi empat dalam tampilan Cingular dan elips atau lingkaran dalam tampilan katup (algabase.org). Chaetoceros Divisi : Heterokontophyta Kelas : Bacillariophyceace Ordo : Cymbellales Famili : Cymbellaceae Genus : Cymbella 2 Daerah pusat besar dan berbentuk bulat panjang.Terdapat 6 sampai 9 bentuk stigmata terisolasi garis lurus atau sedikit melengkung sepanjang sumbu apikal di sisi ventral (algabase.org). Cymbella Divisi : Heterokontophyta Kelas : Bacillariophyceace Ordo : Rhopalodiales Famili : Rhopalodiaceae Genus : Rhopalodia 3 Rhopalodia Divisi : Heterokontophyta Kelas : Bacillariophyceace Ordo : Naviculales Famili : Neidiaceae Genus : Neidium 4
Neidium
Universitas Sumatera Utara
Divisi : Heterokontophyta Kelas : Bacillariophyceace Ordo : Bacillariales Famili : Bacillariaceae Genus : Nitzchia 5 Berbentuk seperti baling-baling; mempunyai klorofil; dapat berfotosintesis; habitat di air tawar (algabase.org) Nitzchia Divisi : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Sphaeropleales Famili : Hydrodictyaceae Genus : Hydrodictyon 6
Sel sangat multinukleat, kloroplas membentuk retikulum parietal sekitar vakuola pusat yang besar, pyrenoids banyak (algabase.org). Hydrodictyon Divisi : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Chlorococcales Famili : Hydrodictyaceae Genus : Pediastrum 7 Koloni mengapung; berisi 2-128 (biasanya 464) sel poligonal yang tersusun dari satu bidang pipih setebal selnya (algabase.org). Pediastrum Divisi : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Volvocales Famili : Volvocaceae Genus : Volvox 8
Terdiri dari banyak sel, dengan tiang anterior dan posterior yang berbeda (en.wikipedia). Volvox
Universitas Sumatera Utara
Divisi : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Sphaeropleales Famili : Neochloridaceae Genus : Planktosphaeria 9 Planktosphaeria Divisi : Charophyta Kelas : Conjugatophyceae Ordo : Desmidiales Famili : Desmidiaceae Genus : Docidium 10
Sel soliter, memanjang-berbentuk silindrik dengan margin lurus atau sisi dan halus (algabase.org). Docidium Divisi : Heterokontophyta Kelas : Coscinodiscophyceae Ordo : Biddulphiales Famili : Biddulphiaceae Genus : Isthmia 11
Katup dengan kerangka mengandung silika besar (algaebase.org). Isthmia Divisi : Euglenozoa Kelas : Euglenazoa Ordo : Euglenales Famili : Euglenaceae Genus : Euglena 12
Bentuk lonjong atau membola, ada juga yang memanjang, ada pula yang polimorfik (mempunyai berbagai bentuk morfologi pada tingkat –tingkat yang berbeda dalam daur hidupnya) (algaebase.org). Euglena
Universitas Sumatera Utara
Divisi : Heterokontophyta Kelas : Fragilariophyceae Ordo : Fragilariales Famili : Fragilariaceae Genus : Synedra 13 Berbentuk memanjang seperti jarun; bisa terdapat secara tunggal ataupun koloni; jika berkoloni, akan berkumpul pada satu titik di gumpalan lendir yang dikeluarkan dari poripori; memiliki klorofil; mampu berfotosintesis (en.wikipedia.org). Synedra Divisi : Cercozoa Kelas : Imbricatea Ordo : Euglyphida Famili : Euglyphidae Genus : Trinema 14
Ujung mulut luas. cangkang dalam pandangan luas lebar hampir seragam, dengan ekstremitas berbentuk setengah lingkaran, sisik tubuh melingkar, terimbrikasi (www.nies.go.jp). Trinema Divisi : Chlorophyta Kelas : Ulvophyceae Ordo : Ulotrichales Famili : Ulotrichaceae Genus : Ulotrix 15
Tubuh terdiri dari bercabang, filamen uniseriate. Sel-sel dari filamen diatur ujung ke ujung (en.wikipedia). Ulotrix Divisi : Chlorophyta Kelas : Zignemophyceae Ordo : Desmidiales Famili : Desmidiaceae Genus : Staurastrum 16 Staurastrum
Universitas Sumatera Utara
Divisi : Chlorophyta Kelas : Zignemophyceae Ordo : Desmidiales Famili : Gonatozygaceae Genus : Gonatozygon 17 Filamen yang pendek; Berbentuk silindrik memanjang; Dinding sel halus atau butirannya yang tersebar; reproduksi seksual (en.wikipedia.org). Gonatozygon Divisi : Heterokontophyta Kelas : Xanthophyceae Ordo : Tribonematales Famili : Tribonemataceae Genus : Tribonema 18
Tribonema adalah genus dari berserabut, air tawar alga kuning-hijau dengan dinding filamen (en.wikipedia.org). Tribonema Divisi : Charophyta Kelas : Zignematophyceae Ordo : Zygnematales Famili : Zygnemataceae Genus : Spirogyra 19 Bentuk tubuh tidak berfilamen; setiap sel memiliki 1 atau lebih kloroplas yang telanjang; reproduksi konjugasi dan fragmentasi; habitat di kolom air tawar yang jernih (en.wikipedia.org). Spirogyra Divisi : Tubulinea Kelas : Arcellinida Ordo : Difflugina Famili : Difflugiidae Genus : Difflugia 20
Bentuk berkisar antara kulit dari bola ke memanjang, kadang-kadang dengan ornamen seperti tanduk atau kerah (en.wikipedia.org). Difflugia
Universitas Sumatera Utara
Divisi : Arthropoda Kelas : Branchiopoda Ordo : Cladocera Famili : Bosminidae Genus : Bosmina 21
Bosmina
Hewan ini disebut kutu air karena penampilan dan gerakan fisik mereka mirip dengan kutu tanah, juga memiliki karapas, yang terlihat seperti kulit dilipat yang mencakup hewan dan terbuka pada kedua sisi ventral dan posterior (animaldiversity.ummz.umich.edu). Divisi : Rotifera Kelas : Eurotatoria Ordo : Flosculariaceae Famili : Filinidae Genus : Filinia
22
Spesies ini memiliki tubuh bulat besar dengan pelengkap tebal (www.nies.go.jp). Filinia Divisi : Rotifera Kelas : Eurotatoria Ordo : Ploima Famili : Mytilinidae Genus : Mytilina 23
Ada duri pendek pada berkubah lekukan kepala medioventral dan duri belati panjang seperti pada lekukan kepala dorsal (www.nies.go.jp). Mytilina Divisi : Rotifera Kelas : Eurotifera Ordo : Ploima Famili : Brachionidae Genus : Keratella 24
Keratella cochlearis memiliki lorica lonjong, shell-seperti pelindung kutikula luar, mulut berbentuk corong pusat dan di kedua sisi ini adalah cincin silia yang berputar dan membantu partikel makanan menghembus ke dalam mulut (en.wikipedia.org). Keratella
Universitas Sumatera Utara
Divisi : Amoebozoa Kelas : Lobosea Ordo : Arcellinida Famili : Centropyxidae Genus : Centropyxis 25
Kulitnya berwarna kuning atau coklat, bulat telur atau melingkar dan biasanya memiliki sekitar empat atau lebih duri lateral (www.nies.go.jp). Centropyxis Divisi : Arthropoda Kelas : Maxillopoda Ordo : Cyclopoida Famili : Cyclopidae Genus : Cyclops 26
Dibagi menjadi dua bagian. Bagian depan bagian oval luas terdiri dari kepala dan dada lima pertama segmen. Bagian belakang jauh lebih ramping dan terdiri dari segmen toraks keenam dan empat segmen pleonic tak berkaki. (en.wikipedia.org). Cyclops Divisi : Arthropoda Kelas : Maxillopoda Ordo : Calanoida Famili : Diaptomidae Genus : Diaptomus 27 Panjang antena pertama yang melebihi
panjang tubuhnya dan dengan tempat mata tunggal (en.wikipedia.org). Diaptomus Divisi : Rotifera Kelas : Monogononta Ordo : Ploima Famili : Trichocercidae Genus : Trichocerca 28
Tubuh ramping, kerucut, kutikula sangat tipis. Duri Frontal panjang, tipis, sedikit melengkung muncul dari dasar yang luas (www.nies.go.jp). Trichocerca
Universitas Sumatera Utara
Divisi : Ciliophora Kelas : Phyllopharyngea Ordo : Cyrtophorida Famili : Chilodonellidae Genus : Chilodonella 29
Memiliki silia yang menutupi tubuhnya dan struktur nuklir ganda, mikronukleus yang diperkirakan mengandung 3 kromosom (en.wikipedia.org). Chilodonella Divisi : Ciliophora Kelas : Tubulinea Ordo : Arcellinida Famili : Arcellidae Genus : Arcella 30
Cangkang selalu melingkar dalam pandangan apikal, lebih atau kurang kubah berbentuk tampilan lateral, melingkar, memiliki bibir kecil dan dikelilingi oleh sekitar tiga puluh besar dan beberapa pori-pori kecil (www.nies.go.jp). Arcella
Universitas Sumatera Utara
Lampiran
5. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur DO (Suin, 2002)
Sampel Air 1 ml MnSO4 1 ml KOH KI Dikocok Didiamkan Sampel Endapan Putih/Cokelat 1 ml H2SO4 Dikocok Didiamkan Larutan Sampel Berwarna Cokelat Diambil 100 ml Di tetesi Na2S2O3 0,00125 N Sampel Berwarna Kuning Pucat Ditambah 5 tetes Amilum Sampel Bewarna Biru Dititrasi dengan Na2S2O3 0,00125 N
Sampel Bening Dihitung volume Na2S2O3 yang terpakai Hasil
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur BOD5 (Suin, 2002)
Sampel Air
Sampel Air
Sampel Air Diinkubasi selama 5 hari Dihitung pada suhu 200C
nilai DO awal
Dihitung nilai DO akhir
DO akhir
DO awal
BOD = DOawal - DOakhir
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Bagan Kerja Pengukuran Nitrit (Suin, 2002)
10 ml sampel air laut Ditambah 4 tetes larutan Sulfanilamide Dikocok dan diamkan selama 2-4 menit Ditambah 4 tetes N (1-napthyl ethylinedeamine) Tutup dengan aluminium foil Diamkan selama 20-30 menit Terbentuk larutan komplek
Diukur absorban contoh air laut dengan spektofometer pada panjang gelombang 543nm
10 ml aquades Ditambah 4 tetes larutan Sulfanilamide Dikocok dan diamkan selama 2-4 menit Ditambah 4 tetes N (1-napthyl ethylinedeamine) Tutup dengan aluminium foil Diamkan selama 20-30 menit Terbentuk larutan komplek
Diukur absorban blanko dengan spektofotometer pada panjang gelombang 543nm
Universitas Sumatera Utara
10 ml larutan standar Ditambah 4 tetes larutan Sulfanilamide Dikocok dan diamkan selama 2-4 menit Ditambah 4 tetes N (1-napthyl ethylinedeamine) Tutup dengan aluminium foil Diamkan selama 20-30 menit Terbentuk larutan komplek
Diukur absorban standar dengan spektofotometer pada panjang gelombang 543nm
1. Hitung faktor kalibrasi F = C / (Asd – Ab) Dimana : F
= faktor kalibrasi
C
= Konsentrasi standar yang digunakan
Asd
= Absorbsi standar
Ab
= Absorbsi blanko
2. Kandungan Ntrit terlarut = F x (As – Ab) Dimana : F
= Faktor kalibrasi
As
= Absorbsi contoh air
Ab
= Absorbsi blanko
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Bagan Kerja Pengukuran Nitrat (Michael, 1984 diacu dalam Suin, 2002)
5 ml sampel air
1 ml NaCl (dengan pipet volum)
5 ml H2SO4 75% 4 tetes Brucine Sulfat Sulfanic Acid
Larutan
dipanaskan selama 25 menit
Larutan
didinginkan Diukur dengan spektrofotometer pada λ = 410 nm Hasil
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Bagan Kerja Pengukuran Amoniak (Suin, 2002)
25 ml sampel air Disaring, masukkan kedalam gelas beaker Ditambah 1 ml Phenol Solution Ditambah 1 ml Sol Nitroposside Ditambah 2,5 ml Oxidizing Solution Aduk rata Tutup dengan aluminium foil Biarkan selama 1 jam Terbentuk larutan komplek
Diukur dengan panjang gelombang 640 spektofotometer
25 ml sampel air Disaring, masukkan kedalam gelas beaker Ditambah 1 ml Phenol Solution Ditambah 1 ml Sol Nitroposside Ditambah 2,5 ml Oxidizing Solution Aduk rata Tutup dengan aluminium foil Biarkan selama 1 jam Terbentuk larutan komplek
Csampelair =
Diukur dengan panjang gelombang 640 spektofotometer
CstdΧAbsSampel AbsStd
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Bagan Kerja Pengukuran Fosfat (Michael, 1984 diacu dalam Suin, 2002)
5 ml sampel air
1 ml Amstrong Reagen 1 ml Ascorbic Acid Larutan
Dibiarkan selama 20 menit Diukur dengan spektrofotometri pada λ = 880 nm Hasil
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Perhitungan Keanekaragaman (H'), Indeks Keseragaman (E), Indeks Dominansi (C)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Genus Chaetoceros Cymbella Rophalodia Neidium Nitzchia Hydrodictyon Pediastrum Volvox Planktosphaeria Docidium Isthmia Euglena Synedra Trinema Ulotrix Tribonema Spirogyra Staurastrum Gonatozygon
H' E Jumlah Individu Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 1 Stasiun 2 345 224 247 131 314 217 295 167 299 189 207 132 318 227 358 211 452 219 3.081556 3.38438 0.3392 0.38749 369 251 687 505 270 191 307 265 340 242 357 191 227 155 273 233 218 175 289 197
C Stasiun 1
Stasiun 2
0.03737
0.03749
Universitas Sumatera Utara
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Difflugia Bosmina Filinia Mytilina Keratella Centropyxis Cyclops Diaptomus Trichocerca Chilodonella Arcella Jumlah
230 260 225 244 218 196 238 286 259 255 236 8819
181 233 188 220 158 162 194 190 191 180 192 6211
84
Universitas Sumatera Utara
Lampiran
12.
Contoh perhitungan Kelimpahan Plankton, Indeks Keanekaragaman, Indeks Keseragaman, Indeks dominansi
1. Kelimpahan Plankton Chaetoceros sp. stasiun I Titik Sampling 1 50 1 K = 7 x x 3 25 K = 4,67
2. Indeks Keanekaragaman Chaetoceros sp. stasiun I titik sampling 1 345 345 H ' = − ln 8819 8819 H ' = 0,126
3. Indeks Keseragaman stasiun I titik sampling 1
E = (1,073 / ln(121) ) E = 0,2237 4. Indeks Dominansi Chaetoceros sp s tasiun I titik sampling I 345 345 C = x 8819 8819 C = 0,001530381
Universitas Sumatera Utara
3000 2000 1000
y = -2161,4x + 58742 R² = 0,8503
0
25,8
26
26,2
26,4
26,6
Kelimpahan Plankton
Kelimpahan Plankton
Lampiran 13. Analisis Regresi antara Faktor Fisika Kimia dengan Indeks Kelimpahan Plankton Pada Stasiun I
3000 2000 1000 y = -652,84x + 4441,1 R² = 0,6378 0 0
3000 2000 1000
y = -1488,8x + 6840,1 R² = 0,3092
0 3,2
3,4
4
3,6
3,8
3000 2000 1000 0
y = -1458,5x + 9190,7 R² = 0,9541 4
4,5
2000 1000 y = -351,28x + 2206,8 R² = 0,0056 0 1
1,5
2
Kelimpahan Plankton
Kelimpahan Plankton
3000
0,5
2000 1000
y = -1603,6x + 14052 R² = 0,8059
0 7
1000 y = 7168,3x - 2448,6 R² = 0,19 0 Nitrat
0,65
Kelimpahan Plankton
Kelimpahan Plankton
2000
0,6
7,5
8
8,5
pH
3000
0,55
5,5
3000
BOD5
0,5
5 DO
Kekeruhan
0
6
Kecerahan
Kelimpahan Plankton
Kelimpahan Plankton
Suhu
2
3000 y = 295474x + 341,33 R² = 0,374 2000 1000 0 0
0,002 0,004 0,006 0,008 Nitrit
Universitas Sumatera Utara
2000 1000
y = 25886x - 3238,3 R² = 0,7706
0 0
0,1
0,2
Amoniak
0,3
Kelimpahan Plankton
Kelimpahan Plankton
3000
3000 2000 1000 0
y = 62100x - 6017,7 R² = 0,3478
0,115 0,12 0,125 0,13 0,135 Fosfat
Universitas Sumatera Utara
1060
y = 13,744x + 663,56 1050 R² = 0,4777 1040 1030 1020 26
26,5
27
27,5
28
Kelimpahan Plankton
Kelimpahan Plankton
Lampiran 13. Analisis Regresi antara Faktor Fisika Kimia dengan Indeks Kelimpahan Plankton pada Stasiun II 1060 y = -6,6727x + 1067 R² = 0,4618 1050 1040 1030 1020 0
2
1060 y = -333,33x + 1128,5 R² = 0,5592 1050 1040 1030 1020 0
0,1
0,2
0,3
0,4
y = -103,33x + 1658,2 R² = 0,5971
1050 1040 1030 1020 5,9
1040 y = -56,38x + 1066,9 R² = 0,4148 1030 1020 0,6
0,8
Kelimpahan Plankton
Kelimpahan Plankton
1050
0,4
1040 y = 113,41x + 993,49 R² = 0,2257 1030 1020 0,4
0,6
Kelimpahan Plankton
Kelimpahan Plankton
1050
Nitrat
6,2
1050
y = -5,4196x + 1077,6 R² = 0,022
1040 1030 1020
7,4 7,6 7,8
8
8,2 8,4
pH
1060
0,2
6,1
1060
BOD5
0
6 DO
1060
0,2
8
1060
Kekeruhan
0
6
Kecerahan
Kelimpahan Plankton
Kelimpahan Plankton
Suhu
4
1060
y = 12000x + 1011,2 R² = 0,8052
1050 1040 1030 1020 0
0,001 0,002 0,003 0,004 Nitrit
Universitas Sumatera Utara
1050 1040 1030 1020
y = 2155,5x + 749,56 R² = 0,9743
0,125 0,13 0,135 0,14 0,145 Amoniak
Kelimpahan Plankton
Kelimpahan Plankton
1060
1060 1050 1040 1030
y = 1044,5x + 975,11 R² = 0,2288
1020 0
0,02
0,04
0,06
0,08
Fosfat
Universitas Sumatera Utara