LAMPIRAN PENJELASAN BENTUK-BENTUK YANG DIGUNAKAN DALAM DOKUMEN A.1. Hubungan antara perawatan pencegahan, perawatan perbaikan, pengujian berkala dan inspeksi tidak-rutin dijelaskan sebagai berikut. PERAWATAN, PENGUJIAN BERKALA DAN INSPEKSI -INSPEKSI
Perawatan Pencegahan (a)
- pengujian - servis pemeriksaan - penggantian
Perawatan Perbaikan (b)
- perbaikan - penggantian - pengujian pasca perbaikan
Pengujian Berkala (c)
Inspeksi Tidak-Rutin (d)
- inspeksi operasinya -
pemeriksaan - kalibrasi ulang
kalibrasi
(a) Dilakukan secara rutin (terjadwal). (b) Tidak dijadwalkan; biasanya memerlukan persetujuan kerja. (c) Dilakukan untuk memenuhi persyaratan pengawasan yang ditetapkan dalam Batas Kondisi Operasi (BKO) dan dimaksudkan untuk menjamin kesesuaian terhadap BKO tersebut. (d) Juga disebut inspeksi in-service.
34
ANEKS I CONTOH KEGIATAN PERAWATAN PENCEGAHAN Berikut contoh-contoh kegiatan perawatan pencegahan dan penerapannya pada peralatan yang biasa digunakan. 1-1.
KEGIATAN PERAWATAN PENCEGAHAN
- Inspeksi zonal walkdown (mencari kebocoran, tumpahan minyak, getaran, kenaikan panas, kebisingan yang tidak normal, dll.); - Pengukuran parameter operasi (arus, temperatur, dll.); - Pemonitoran kondisi; - Pelumasan; - Penggantian filter; - Kontrol kimia; - Pembersihan/pemeliharaan; - Inspeksi internal; - Kalibrasi/alignment/Pemeriksaan aligment; - Pemeriksaan dan penggantian oli; - Pengujian komponen dan instrumentasi; - Penggantian suku cadang sebelum umur kegagalan yang diperkirakan; - Overhauls; - Penambahan bahan habis pakai (bahan pencegah korosi dll.); - Pengecatan dan perawatan permukaan. 1-2.
PENERAPAN PERAWATAN PENCEGAHAN UNTUK KOMPONEN KHUSUS
Katup (a) Inspeksi visual (b) Pelumasan (c) Pembersihan/pemeliharaan (d) Penggantian suku cadang. Komponen Perangkat berotasi (pompa, kompresor, dll) (a) Inspeksi visual (b) Penyeimbangan bagian yang berotasi (rotating assembly balancing) (c) Pelumasan kopling-kopling (grease-couplings) (d) Pengukuran arus listrik (e) Pemeriksaan sirkuit proteksi (terhadap kelebihan beban lebih, getaran dan pemanasan berlebih) (f) Penggantian suku cadang. Penukar panas (a) Inspeksi internal (b) Pembersihan saluran (c) Pembilasan (d) Penyekatan / penyumbatan saluran
35
Distribusi listrik (a) Inspeksi visual (b) Pembersihan gigi switch, panel distribusi (c) Penggantian filter (isapan udara motor, ventilasi, kabinet instrumen) (c) Pengukuran tahanan isolasi (meggering). Instrumentasi dan kendali (a). Kalibrasi (b). Pemeriksaan operasional, uji verifikasi sinyal output (c). Penggantian relay, fuse, kontak. Penyungkup (a). Uji kebocoran (b). Penggantian seal (c). Pembersihan filter.
36
ANEKS II CONTOH PARAMETER, STRUKTUR, SISTEM DAN KOMPONEN REAKTOR, YANG MEMERLUKAN PENGUJIAN BERKALA DAN INSPEKSI
Persyaratan pengujian berkala dan inspeksi (persyaratan pengawasan) biasanya ditetapkan berdasarkan pada parameter, struktur, sistem dan komponen reaktor berdasarkan batas keselamatan, seting sistem keselamatan dan Batas Kondisi Operasi aman yang telah ditentukan. Persyaratan Pengawasan tersebut umumnya mencakup tiga jenis uji pengawasan yaitu inspeksi, pemeriksaan kemampuan operasi dan kalibrasi. Tabel II-1 menunjukkan sejumlah contoh parameter, struktur, sistem, dan komponen reaktor yang biasanya menjadi subyek uji survailan. Petunjuk lebih lanjut tentang persyaratan survailan dan pengujian dijelaskan dalam paras 3.19-3.25 Ref [6]. TABEL II-1. CONTOH PARAMETER, SISTEM, KOMPONEN DAN STRUKTUR YANG MEMERLUKAN PENGUJIAN BERKALA DAN INSPEKSI Pemeriksaan Kemampuan Kalibrasi Operasi
Batas Reaktivitas Reaktivitas lebih teras Nilai reaktivitas batang kendali Marjin Shutdown Sistem Proteksi dan Sistem Shutdown Scarm daya lebih Kanal star up Kanal laju cacah logaritmis Kanal keselamatan perioda Kanal keselamatan level fluks Scarm ketidak sesuaian daya/aliran Perbandingan keseimbangan panas – kanal keselamatan Scarm penurunan aliran Scarm kegagalan pompa primer Scarm penurunan beda tekanan sepanjang teras Scarm kehilangan daya listrik Monitor radiasi (operasi, alarm, scarm) Waktu lepas batang kendali Waktu jatuh batang kendali Tombol scarm manual Kunci daya magnet Rundown suhu pendingin
Inspeksi : Pengukuran Pemonitoran Pengambilan sampel penghitungan + + +
+ + + + + +
+ + + + + +
+ + +
+ +
+ +
+ + +
+ + +
+ 37
Scarm ketinggian air kolam Rundown ketinggian air kolam Scarm jembatan tidak terkunci Scarm eksperimen
+ + + +
+ +
TABEL II-1. (LANJUTAN) CONTOH, SISTEM, KOMPONEN DAN STRUKTUR YANG MEMERLUKAN PENGUJIAN BERKALA DAN INSPEKSI Pemeriksaan Kemampuan Kalibrasi Operasi
1) Sistem Instrumentasi dan Kendali Kanal level daya linear Kesalahan servo besar (interlock deviasi) Monitor radiasi udara (Ar-41) Monitor partikulat udara Monitor radiasi udara buang Monitor produk fisi Monitor aktivitas limbah cair Penyungkup dan Sistem Ventilasi Tekanan penyungkup Logic isolasi penyungkup/pengungkung Pemindahan ke moda operasi darurat - sistem ventilasi mati - damper ventilasi tertutup - sistem darurat hidup Sistem Pendingin pH pendingin primer Konduktivitas pendingin primer Analisis Kimia pendingin primer Kandungan aktivitas pendingin primer Kimia pendingin sekunder Lain-lain Pendingin teras darurat Burn-up bahan bakar Catu daya listrik darurat Pemadam kebakaran Kondisi elemen reflektor Inspeksi visual teras Sistem kolam penyimpanan bahan bakar - Ketinggian air Sistem bantu (auxiliary systems) - Udara termampatkan - Gas pelindung - Sistem pendingin perisai
+ + + + + + +
Inspeksi : Pengukuran Pemonitoran Pengambilan sampel penghitungan
+ + + + + +
+ + + + + +
+ + + + + +
+
+ + + + +
+ +
+ + + + + + + + 38
ANEKS III CONTOH FORMULIR PERSETUJUAN KERJA PERSETUJUAN KERJA DIPERLUKAN PERSETUJUAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI A. PERMINTAAN KERJA (Pemrakarsa) Diminta oleh :
Tanggal :
Identifikasi komponen : Uraian pekerjaan :
B. PERSYARATAN KERJA (Supervisor Perawatan) Nama dan gelar personil yang diperlukan :
Persyaratan khusus :
Prosedur, gambar, manual, dll, terlampir : Persyaratan Isolasi : Tanggal :
Tanda tangan :
C. PROTEKSI RADIASI (Supervisor Petugas Proteksi Radiasi) Tindakan-tindakan proteksi radiasi yang harus diterapkan
Tanggal :
Tanda tangan :
D. PERSETUJUAN KERJA (manajer Reaktor) Instruksi Tambahan : Mulai bekerja pada (tanggal dan jam) : Tanggal :
Tanda tangan
E. CATATAN PERSONIL RUANG KENDALI (Supervisor Reaktor) Komponen yang telah diisolasi (bila diperlukan) : Tanggal :
Tanda tangan :
F. PENGESAHAN PENYELESAIAN PEKERJAAN Supervisor perawatan :
Tanggal :
Tanda tangan :
Manajer reaktor :
Tanggal :
Tanda tangan :
Supervisor reaktor :
Tanggal :
Tanda tangan :
39
DAFTAR PUSTAKA 1. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Code on the Safety of Nuclear Research Reactors; Design, Safety Series No. 35-S1, IAEA, Vienna (1992). 2. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Code on the Safety of Nuclear Research Reactors; Operation, Safety Series No. 35-S2, IAEA, Vienna (1992). 3. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Qulity Assurance for Safety in Nuclear Power Plants and Other Nuclear Instalations, Code and Safety Guide Q1Q14, Safety Series No. 50-C/SG/Q,IAEA, Vienna (1996). 4. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Safety in the Utilization and Modification of Research Reactor, Safety Series No.35-G2, IAEA, Vienna (1994). 5. INTERNAT1ONAL NUCLEAR SAFETY ADVISORY GROUP, Safety Culture, Safety Series No. 75-INSAG-4, IAEA Vienna (1991). 6. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Operational Limits and Conditions for Research Reactors, Safety Standards Series No. NS-G-4.3 Draft 5, Interim Edition, IAEA, Vienna (2000).
40
DEFINISI Definisi berikut berlaku untuk Pedoman ini. Audit Kegiatan terdokumentasi yang dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian dan ketaatan terhadap prosedur, instruksi, spesifikasi, peraturan, standar, program administratif atau operasional dan dokumen lainnya yang telah ditetapkan, dan untuk mengkaji efektivitas penerapannya. Kegiatan audit dilaksanakan dengan cara penyelidikan, pemeriksaan dan evaluasi. Bahan bakar (bahan bakar nuklir) Komposisi atau unsur kimia yang mengandung bahan dapat belah dan bahan fertil yang digunakan di dalam reaktor nuklir untuk menghasilkan netron. Batas Kondisi Operasi (BKO) Seperangkat ketentuan/aturan pengoperasian yang menetapkan batasan parameter, kemampuan fungsional dan tingkat unjuk kerja peralatan dan personil yang disetujui oleh badan pengawas untuk mengoperasikan fasilitas reaktor penelitian secara aman. Batas Keselamatan Batasan pada variabel proses di mana operasi fasilitas reaktor penelitian telah terbukti dalam keadaan aman. Elemen bakar Komponen perangkat bahan bakar yang terutama terdiri dari bahan bakar nuklir dan bahan kelongsongnya. Inspeksi Kegiatan meliputi pemeriksaan, pengamatan, dan pengukuran untuk menentukan kesesuaian terhadap spesifikasi material, bagian, komponen, sistem, struktur, proses dan prosedur. Jaminan kualitas Semua tindakan yang terencana dan sistematik yang diperlukan untuk memperoleh keyakinan bahwa suatu barang atau jasa akan memenuhi persyaratan kualitas yang diberikan. Kalibrasi (instrumen, sistem atau kanal) Pengaturan terhadap instrumen, sistem atau kanal sehingga keluarannya sesuai dengan nilai standar dari parameter yang diukur oleh instrumen, sistem atau kanal tersebut, dengan toleransi dan akurasi yang dapat diterima. Kanal Susunan dari komponen-komponen yang saling berhubungan dalam sistem yang memberi masukan suatu output tunggal. Suatu kanal kehilangan identitasnya jika sinyal output tunggal digabungkan dengan sinyal-sinyal dari kanal lain. misal dari kanal pemonitoran atau kanal pemberi informasi keselamatan.
41
Kelompok perawatan Anggota-anggota personil pengoperasi yang mempunyai tanggung jawab khusus untuk perawatan reaktor. Keselamatan (atau keselamatan nuklir) Pencapaian kondisi operasi yang layak, pencegahan kecelakaan atau mitigasi akibat kecelakaan, dalam rangka melindungi pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Konstruksi Proses pembuatan dan pemasangan komponen-komponen fasilitas reaktor, pembangunan struktur sipil, pemasangan perangkat dan komponen, serta pelaksanaan pengujiannya (tahap komisioning tidak termasuk). Laporan Analisis Keselamatan (LAK) Dokumen yang disampaikan oleh pemohon kepada badan pengawas yang berisi informasi perihal fasilitas reaktor penelitian, desain, analisis keselamatan dan ketentuan untuk meminimalisasi resiko kepada pekerja, masyarakat dan lingkungan hidup. Manajemen reaktor Anggota-anggota organisasi pengoperasi yang dilimpahi tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan pengoperasian fasilitas reaktor penelitian. Manajer reaktor Seorang anggota manajemen reaktor yang dilimpahi tanggung jawab dan wewenang langsung oleh organisasi pengoperasi untuk mengoperasikan reaktor, dan tugasnya terutama adalah melaksanakan tanggung jawab pengoperasian ini. Marjin shutdown Reaktifitas negatif yang disediakan sebagai tambahan yang diperlukan untuk mempertahankan reaktor dalam kondisi subkritis tanpa batas waktu dengan batang kendali yang paling reaktif diangkat dari teras dan semua eksperimen dapat dipindahkan atau perubahan selama operasi berada dalam kondisi paling reaktif. Modifikasi Perubahan atau penambahan yang disengaja terhadap konfigurasi reaktor yang dimaksudkan untuk kelangsungan operasi reaktor. Modifikasi dapat melibatkan sistem keselamatan, atau komponen, sistem, prosedur, dokumen atau kondisi operasi yang berkaitan dengan keselamatan. Operasi Seluruh kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan desain fasilitas reaktor penelitian. Kegiatan operasi juga mencakup perawatan, penggantian bahan bakar (refuelling) dan kegiatan-kegiatan lainnya.
42
Operasi normal Operasi reaktor penelitian dan peralatan penelitian di dalam Batasan Kondisi Operasi (BKO), yang mencakup startup, operasi daya, proses shutdown (shutting down), shutdown, perawatan, pengujian dan penggantian bahan bakar (refuelling). Organisasi pengoperasi Organisasi yang diberi wewenang oleh Badan Pengawas (atau pemerintah) untuk mengoperasikan fasilitas reaktor. Otorisasi Pemberian persetujuan tertulis untuk melaksanakan kegiatan. Pemeriksaan kemampuan operasi Pengujian untuk memverifikasi bahwa suatu komponen atau sistem mampu melaksanakan fungsi yang diharapkan. Pemonitoran Pengukuran suatu parameter atau penentuan status suatu sistem yang dilakukan baik secara kontinyu maupun secara berkala. Pencuplikan (sampling) dapat dianggap sebagai langkah awal suatu pengukuran. Pengujian berkala (disebut juga survailan atau uji survailan) Serangkaian kegiatan inspeksi, pemeriksaan kemampuan operasi dan kalibrasi yang dilaksanakan secara berkala, untuk memastikan kesesuaian dengan Batasan Kondisi Operasi (BKO) dan untuk memastikan memadainya status keselamatan reaktor. Penyimpanan Penyimpanan zat radioaktif sedemikian rupa dengan menyediakan: (a) isolasi, pemonitoran, perlindungan lingkungan dan pengendalian manusia, (b) kegiatan berkesinambungan meliputi pengolahan, pengangkutan, pembuangan dan/atau pendauran ulang. Penyungkup (confinement) Sistem sungkup dan kelengkapannya, termasuk sistem ventilasi, di sekeliling bagian utama reaktor yang didesain untuk mencegah atau mengurangi terlepasnya zat radioaktif secara tak terkendali ke lingkungan baik selama kondisi operasi normal maupun selama kecelakaan dasar desain (design basis accident). Perawatan Kegiatan yang terorganisasi, baik secara administratif maupun teknis untuk menjaga agar struktur, sistem dan komponen selalu dalam kondisi dapat beroperasi dengan baik. Perawatan meliputi aspek pencegahan dan koreksi (atau perbaikan).
Personil pengoperasi. Anggota-anggota manajemen reaktor yang terdiri dari manajer reaktor, supervisor reaktor, operator reaktor, petugas perawatan dan petugas proteksi radiasi.
43
Kelompok Proteksi Radiasi Anggota-anggota personil pengoperasi, adalah petugas yang dinyatakan mampu oleh badan pengawas dan dilimpahi tanggung jawab dan wewenang oleh organisasi pengoperasi khusus untuk melaksanakan proteksi radiasi. Reaktor penelitian6 Reaktor nuklir yang digunakan terutama untuk pembangkitan dan pemanfaatan fluks netron dan radiasi pengion guna keperluan penelitian, produksi isotop, pendidikan dan pelatihan, dan/atau pengujian bahan. Sistem keselamatan7 Sistem yang penting untuk keselamatan, yang diperlukan untuk menjamin shutdown reaktor dengan aman, untuk memindahkan panas dari teras reaktor, atau untuk membatasi dampak baik dalam hal terjadi kejadian operasi terantisipasi maupun kondisi kecelakaan. Sistem Proteksi Sistem yang mencakup semua peralatan dan rangkaian listrik maupun mekanik, dari sensor ke terminal peralatan penggerak, yang terlibat dalam pembangkitan sinyal yang berkaitan dengan fungsi proteksi. Sistem shutdown Sistem yang diperlukan untuk melakukan shutdown reaktor melalui penurunan reaktivitas dengan cepat baik secara manual maupun melalui penerimaan sinyal dari sistem proteksi.
6
Dalam hal ini, yang dimaksudkan dengan reaktor penelitian juga mencakup tasilitas penelitian yang terkait dan perangkat kritis. Fungsi sistem keselamatan diaktifkan oleh sinyal dari sistem proteksi atau secara manual. Beberapa aspek sistem keselamatan sering dirujuk sebagai Sistem Keselamatan Teknis (engineered safety features), khususnya yang berhubungan dengan pemindahan panas darurat dan penyungkup. 7
44