84
LAMPIRAN
85
Lampiran 1 Peta PPN Palabuhanratu
86
Lampiran 2
Daerah penangkapan madidihang kapal long line berbasis di PPN Palabuhanratu
PPN Palabuhanratu
U
B
T S
Sumber: Hasil wawancara setelah diolah kembali
Keterangan : = Daerah penangkapan madidihang = PPN Palabuhanratu
87
Lampiran 3 Peta penangkapan madidihang kapal pancing tonda
106 00o
107 00o
106 30o
6 30o
6 30o
PALABUHANRATU 7 00o
7 00o
7 30o
7 30o
8 00o
8 00o
8 30o
8 30o
9 00o
9 00o 106 00o
50
107 00o
106 30o
0
50
100 Kilometer
Sumber: Handriana setelah diolah kembali
U LEGENDA : = Rumpon umum
B
T
= Kota
S
88
Lampiran 4 Kapal long line
89
Lampiran 5 Kapal pancing tonda
90
Lampiran 6 Alat tangkap kapal long line
Sumber: Fyson
Kegiatan penangkapan madidihang pada kapal long line
Sumber: Fyson
Alat tangkap long line
91
Lampiran 7 Alat tangkap kapal pancing tonda
Sumber: Handriana
Gulungan tali pancing tonda
Sumber: Handriana
Triple hook
Sumber: Handriana
Umpan buatan
Sumber: Fyson
Kail pancing dua mata
Sumber: Fyson
Pola penangkapan pada kapal pancing tonda
92
Lampiran 8 Contoh perhitungan peta kendali np madidihang (Thunnus albacares) kapal long line
Diketahui: Jumlah total produk tuna yang cacat = 50 ekor Jumlah rata-rata proporsi produk tuna yang cacat = 0,05 Jumlah proses = 12 proses Jumlah Sampel = 91 ekor tuna ¾
CL = np = = =
¾
UCL
4,17
= np + 3
1
= 4,17 + 3 4,17 1
0,05
= 10,14
¾
LCL
=np– 3
1
= 4,17 – 3 4,17 1
0,05)
= -1,80
Keterangan : p
= Rata-rata proporsi produk cacat
m
= Banyaknya sampel
CL
= Center Line (Batas tengah)
UCL = Upper Control Line (Batas atas) LCL
= Lower Control Line (Batas bawah)
93
Lampiran 9
Contoh perhitungan peta kendali np madidihang (Thunnus albacares) kapal pancing tonda
Diketahui: Jumlah total produk tuna yang cacat = 16 ekor Jumlah rata-rata proporsi produk tuna yang cacat = 0,27 Jumlah proses = 12 proses Jumlah Sampel = 5 ekor tuna ¾
CL = np = = =
¾
UCL
1,33
= np + 3
1
= 1,333 + 3 1,33 1
0,27
= 4,33
¾
LCL
=np – 3
1
= 1,33 – 3 1,33 1
0,27
= -1,63
Keterangan : p
= Rata-rata proporsi produk cacat
m
= Banyaknya sampel
CL
= Center Line (Batas tengah)
UCL = Upper Control Line (Batas atas) LCL
= Lower Control Line (Batas bawah)
Lampiran 10 Diagram sebab akibat penanganan madidihang saat di kapal long line
Material
Metode Penyiangan & penghentian darah Penyusunan madidihang di dalam palka
Nylon cable tie Higienitas Pisau dan air tawar
Higienitas Higienitas
Plastik packing
Air laut
Cara mematiikan ikan
kuantitas
Kemunduran mutu madidihang
kuantitas Terampil
Suhu palka
Pengalaman
Refrigerator Pengetahuan
Job discription Palka Kuantitas Volume palka
Nelayan
Higienitas
Sarana
Lampiran 11 Diagram sebab akibat penanganan madidihang yang didaratkan kapal long line saat pembongkaran di pelabuhan
Material
Metode Pisau
Es kuantitas Higienitas
Higienitas
Higienitas
Plastik packing
Air laut
Pemasangan terpal
Ikan terbentur
kuantitas
Kemunduran mutu madidihang
kuantitas
Terampil
Pengalaman
Cuaca dan iklim Suhu palka
Perubahan suhu lingkungan terhadap suhu palka Penyedot air
Refrigerator Conveyor
Pengetahuan
Job discribtion Kondisi kurang baik
Tidak menggunakan katrol
Terpal
Pembongkaran
Nylon cable tie
Palka
Kuantitas Volume palka
Nelayan
Higienitas
Lingkungan
Sarana
Lampiran 12 Diagram sebab akibat penanganan madidihang saat di kapal pancing tonda
Material
Metode Penyiangan & pengeluaran darah
Es Higienitas kuantitas
Higienitas
Higienitas
Pisau
Air laut Penyusunan madidihang Cara mematiikan ikan
Kemunduran mutu madidihang
Terampil Pengalaman Suhu palka Pengetahuan
Job discription Palka Kuantitas Volume palka
Nelayan
Higienitas
Sarana
Lampiran 13 Diagram sebab akibat penanganan madidihang yang didaratkan kapal pancing tonda saat pembongkaran di pelabuhan
Material
Metode Pembongkaran
Es Tidak menggunakan media penutup (pembungkus)
kuantitas Mata ikan rusak
Higienitas
Penyusunan madidihang
Kemunduran mutu madidihang Terampil Pengalaman
Perubahan suhu lingkungan terhadap suhu palka Cuaca dan iklim
Pengetahuan
Suhu palka
Job discription Palka Kuantitas Volume palka
Nelayan
Higienitas
Lingkungan
Sarana
98
Lampiran 14 Standardisasi pembobotan madidihang berdasarkan Gross Ton kapal
1
Kapal long line
Data yang dihimpun selama 7 hari, kapal long line 25 GT, bobot dari 1092 ekor madidihang adalah 42.696,8 kg. 25 GT x 7 hari = 42.696,8 kg 175 GT hari = 42.696,8 kg 1 GT = 42.696,8 kg/175 hari 1 GT = 243,98 kg/hari 1 GT ≈ 244 kg/hari Berdasarkan perhitungan, kapal long line dapat menangkap madidihang sekitar 4-5 ekor sehari jika bobot madidihang yang tertangkap 50 kg/ekor.
2
Kapal pancing tonda
Data yang dihimpun selama 25 hari, kapal pancing tonda 10 GT, bobot dari 60 ekor madidihang adalah 2.370 kg. 10 GT x 25 hari = 2.370 kg 250 GT hari = 2.370 kg 1 GT = 2.370 kg/ 250 hari 1 GT = 9,48 kg/hari 1 GT ≈ 9,5 kg/hari Berdasarkan perhitungan, kapal pancing tonda dapat menangkap madidihang berukuran 9,5 kg atau hanya 1 ekor dengan ukuran yang belum dewasa.
Catatan : (≈) = mendekati
99
Lampiran 15 Dokumentasi penelitian
1
Kapal long line
Pemasangan conveyor
Pembongkaran madidihang
Mobil boks berpendingin
Kondisi boks mobil sebelum diisi es
Plastik pembungkus madidihang
Plastik pembungkus madidihang dibuka
100
Tempat untuk meletakkan madidihang dari laut 2
Alat penyedot air
Kapal pancing tonda
Palka fiber
Palka fiber diisi es curah
Balok kayu (taber) untuk meletakkan pancing tonda
Pelampung tanda
101
3
Kondisi madidihang
Tampilan madidihang yang didaratkan kapal long line (tampilan cemerlang, minim goresan)
Tampilan madidihang yang didaratkan kapal pancing tonda (tampilan kurang cemerlang, terdapat banyak goresan)
102
4
Beberapa bagian tubuh madidihang yang mengalami goresan dan kulit mengelupas yang didaratkan kapal pancing tonda
Goresan pada batang ekor madidihang
Goresan pada bagian bawah insang madidihang
Goresan pada tutup insang madidihang
Kulit madidihang mengelupas mendekati sirip punggung pertama atau mendekati mata madidihang