143
LAMPIRAN
144
145
Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian
146
Lampiran 3 Pengukuran Variabel Penelitian untuk Jawaban Pengetahuan
No. Pernyataan Pengetahuan tentang keluarga sistem matrilineal 1 Keluarga di Minangkabau menganut sistem matrilineal (garis keturunan yang ditarik dari pihak ibu) 2 Struktur keluarga di Minangkabau tidak menganut keluarga luas (extended family), tapi keluarga inti 3 Posisi perempuan di Minangkabau ditempatkan pada tempat yang lebih terhormat dan dapat disebut superior, baik di sektor domestik maupun publik 4 Ibu di Minangkabau disebut juga Bundo Kanduang yaitu ibu sejati yang memiliki sifat keibuan dan kepemimpinan. 5 Mamak merupakan peran yang melekat pada fungsi perempuan (saudara perempuan dari ibu) 6 Kemenakan merupakan peran yang melekat pada anak dari saudara perempuan dan dari seorang laki-laki 7 Menurut adat di Minangkabau kekuasaan terhadap sumberdaya materi yang sebenarnya terletak ditangan ayah Pengetahuan tentang perkawinan 8 Perkawinan sesama suku dibolehkan menurut adat di Minangkabau. 9 Perkawinan dengan anak mamak (anak saudara laki-laki ibu) sangat tidak dianjurkan dalam adat Minagkabau 10 Perkawinan pulang kebako (anak dari saudara perempuan ayah) sangat dianjurkan dalam adat. 11 Perkawinan dalam matrilinel bersifat virilokal (adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami) 12 Perkawinan di Minangkabau tidak menciptakan keluarga inti yang baru karena suami dan istri tetap menjadi anggota keturunannya masing-masing 13 Mamak bertanggungjawab dalam hal perkawinan kaum/suku dan kemenakannya 14 Mamak tidak bertanggungjawab mencarikan jodoh untuk kemenakannya. Pengetahuan tentang sumberdaya materi dan harta pusaka 15 Sumber ekonomi di Minangkabau pemanfaatannnya diutamakan untuk anak perempuan seperti sawah, ladang dll 16 Yang menyimpan hasil ekonomi keluarga menurut adat di Minangkabau adalah pihak laki-laki. 17 Yang mengatur/mengelola ekonomi rumah tangga menurut adat Minagkabau adalah perempuan 18 Rumah menurut adat di Minangkabau ditempati untuk anak lakilaki. 19 Pihak laki-laki di Minangkabau bertindak sebagai pewaris harta pusaka. 20 Harta pusaka tinggi merupakan harta turun temurun yang diwariskan berdasarkan keturunan ibu (bagi perempuan) 21 Harta pusaka rendah merupakan harta pencaharian orang tua yang diwariskan berdasarkan hukum islam. 22 Bundo Kanduang berkewajiban menjaga harta pusaka agar tidak berpindah kepada orang lain
Betul
Salah
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
147
No. 23
Pernyataan Bundo Kanduang tidak berkewajiban melarang kaum laki-laki menggadaikan dan menjual harta pusaka. 24 Mamak tidak bertanggungjawab mengatur pengurusan harta pusaka 25 Ibu sebagai Bundo Kanduang lebih berkewajiban memberikan bimbingan dan pengemblengan terhadap anak dari pada ayah Pengetahuan tentang pengasuhan dan pendidikan 26 Ibu sebagai Bundo Kanduang tidak bertanggungjawab memberikan bimbingan terhadap anggota keluarga lainnya di dalam rumah tangga 27 Ibu sebagai Bundo Kanduang lebih bertanggungjawab memberikan pendidikan kepada anak dari pada ayah 28 Ibu sebagai Bundo Kanduang tidak bertanggungjawab memelihara kemenakan 29 Ibu sebagia Bundo Kanduang berkewajiban mengatur rumah tangga dan pengaturan kesehatan (fisik) 30 Ayah lebih mempunyai wewenang dalam hal pengasuhan/ bimbingan dari pada mamak. Pengetahuan tentang komunikasi/hubungan antar keluarga besar 31 Menurut adat pada waktu-waktu tertentu, istri bermalam di rumah mertua, ikut melayani dan merawat orangtua tersebut 32 Pada hari-hari besar keagamaan, menantu perempuan datang ke rumah mertuanya dengan membawa kue-kue dan makanan lain (maantaan lamang) 33 Menurut adat, saat pengantin baru istri tidak wajib membawa makanan dan kue-kue dan makanan dalam jumlah yang besar ke rumah mertua (manjalang mintuo) 34 Hubungan istri dengan saudara orang tua suami menurut adat berbeda dengan hubungan seorang anak kepada orangtuanya 35 Hubungan istri dengan saudara suami menurut adat hanya terbatas dalam bentuk penghormatan saja. 36 Pola hubungan istri dengan anak saudara suami menurut adat sama dengan hubungan menantu dan mertua (mintuo)
Betul
Salah
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
148
Lampiran 3
Kasus Aliran Pendapatan/Cashflow dalam Keluarga Budaya Matrilineal (Kasus In-Depth Interview)
Kasus Keluarga Perdesaan/Kabupaten Lima Puluh Kota (Kasus I) Ibu T adalah seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pengusaha bordir semenjak 2 tahun. Disamping pengusaha bordir Ibu T juga sebagai karyawan disebuah kantor, dan juga mempunyai usaha ternak ayam. Pendapatan yang diterima (gaji) oleh Ibu Tanti berbentuk tunai dari kantor tiap bulan. Pendapatan sebagai karyawan seratus persen disimpan oleh Ibu T untuk membeli emas. Pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Ibu T dari penghasilan usaha bordir, ternak, dan gaji dialokasikan untuk kebutuhan keluarga, simpanan, kebutuhan usaha bordir dan usaha ternak. Kebutuhan keluarga dialokasikan untuk jajan anak, sedangkan simpanan dialokasikan untuk membeli emas. Kebutuhan usaha dialokasikan untuk membeli bahan baku seperti kain, benang, dan makanan ayam. Pendapatan suami Ibu T diterima dalam bentuk tunai setiap bulan dari hasil bekerja sebagai karyawan disebuh perusahaan. Pengalokasian pengeluaran digunakan untuk kebutuhan keluarga dan tabungan. Kebutuhan keluarga dialokasikan untuk makanan sehari-hari, beli bensin, sekolah anak, bayar listrik, rokok, dan asuransi pendidikan. Tabungan atas nama istri dialokasikan untuk membeli perabot rumah tangga, sekolah anak, dan biaya perbaikan rumah. Sedangkan tabungan atas nama anak dialokasikan untuk biaya pendidikan anak. Pendapatan suami ini dikelola oleh Ibu T, namun dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan, Ibu Tanti bersama suami menentukan bersama dalam pengambilan keputusan keuangan. Ibu T masih mempunyai tanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap keluarga besarnya. Tanggung jawab terhadap keluarga besar tersebut hampir sepenuhnya dilaksanakan oleh Ibu T, karena diantara Ibu T bersaudara ia dianggap mempunyai ekonomi yang mapan. Kebutuhan orang tua hampir sepenuhnya ditanggung oleh Ibu T, mulai dari biaya hidup sehari-hari, memperbaiki rumah orang tua jika ada yang rusak, sampai dengan biaya acara syukuran seperti acara pesta pernikahan (baralek) adiknya dan lain-lain. Sedangkan suami tidak mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga besarnya,
149
karena keluarga besar suami dianggap mapan. Terhadap kemenakannya dari segi ekonomi juga tidak dilaksanakan suami karena ekonomi orangtua dari kemenakannya juga mapan. Secara rinci diagram cash flow terlihat pada Gambar berikut : Kebutuhan makan sehari-hari Sekolah anak
Jajan anak Bayar listrik Kebutuhan keluarga (30%)
Rokok Beli bensin Asuransi pendidikan anak
Kebutuhan usaha (10%)
Beli bahan baku Makanan ternak
Pendapatan istri Kebutuhan keluarga besar istri (5%)
Kebutuhan makan orang tua Bayar listrik orang tua
Simpanan (20%)
Beli emas Beli perabot
Tabungan di Bank atas nama istri (20%)
Sekolah anak Biaya perbaikan rumah
Pendapatan suami
Tabungan di Bank atas nama anak (15%)
Sekolah anak
150
Kasus Keluarga Perdesaan/Kabupaten Lima Puluh Kota (Kasus II) Ibu W adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pengusaha sulaman. Pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Ibu W dari penghasilan usaha bordir dialokasikan untuk kebutuhan keluarga dan simpanan/tabungan. Kebutuhan keluarga dialokasikan untuk makan sehari-hari dan jajan anak. Sedangkan simpanan/tabungan atas nama istri dialokasikan untuk kebutuhan mendadak, dan modal usaha/bahan baku (kain, beli benang dll). Pendapatan suami Ibu W diterima setiap hari dari bekerja sebagai pedagang. Pengalokasian pengeluaran digunakan untuk beli rokok, kredit motor, bayar listrik, kebutuhan sekolah anak, dan tabungan atas nama anak yang dialokasikan untuk sekolah anak. Pengelolaan keuangan keluarga Ibu W sebagian besar ditangani oleh Ibu W. Penghasilan suami hampir semuanya dipegang oleh Ibu W, kecuali untuk beli rokok. Dari penghasilan suami tersebut kemudian digabung dengan penghasilan Ibu W. Ibu W masih bertanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap keluarga besarnya. Namun tanggung jawab tersebut hanya kadang-kadang dilaksanakan untuk membantu adik-adiknya yang masih sekolah. Keluarga besar yang dibantu oleh Ibu W adalah adik-adik dan orang tua. Suami tidak mempunyai tanggung jawab ekonomi terhadap kemenakan, suami lebih memprioritaskan anak dan keluarganya dari pada kemenakannya karena dengan alasan penghasilan tidak mencukupi untuk membantu. Secara rinci diagram cash flow terlihat pada Gambar berikut :
151
Kebutuhan sehari-hari Sekolah anak Kebutuhan keluarga (70%)
Kredit motor Jajan anak
Pendapatan istri
Bayar listrik
Tabungan di bank atas nama istri (10%) Simpanan di rumah (10%)
90% diserahkan
Pendapatan suami
Tabungan di bank atas nama anak (5%)
Sekolah anak Kebutuhan mendadak Modal usaha
Sekolah anak
Rokok (5%)
Kasus Keluarga Perkotaan/Kota Bukittinggi (Kasus III) Ibu F adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pengrajin (bordir) dan penjahit busana selama lima tahun. Cara pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh ibu F yaitu dengan gaji/upah yang diterima rata-rata satu kali setiap dua hari atau sesuai dengan berapa lama satu bahan dapat diselesaikan, yang dialokasikan menjadi dua kategori yaitu kebutuhan untuk keluarga dan simpanan/tabungan. Kebutuhan keluarga dialokasikan untuk membayar hutang dan sekolah anak. Sedangkan simpanan/tabungan dialokasikan untuk membayar arisan, menabung di bank atas nama istri, dan simpanan dirumah yang digunakan sebagai modal usaha/bahan baku (kain, beli benang dll). Tabungan di bank
152
digunakan jika ada kebutuhan mendadak, sekolah anak, perabot rumah tangga, dan bayar pajak motor. Pendapatan suami Ibu F diterima dalam bentuk tunai setiap minggu dari hasil bekerja sebagai buruh. Pengalokasian pengeluaran seratus persen digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari berupa beras, lauk pauk, makanan lainnya, rokok, sekolah anak, jajan anak, bayar listrik. Keluarga Ibu F dalam pengelolaan keuangan sebagian besar ditangani oleh Ibu F sendiri. Penghasilan suami dipegang oleh Ibu F, dan dari penghasilan suami tersebut kemudian digabung dengan penghasilan Ibu F. Ibu F dan suami masih bertanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap keluarga besar mereka masing-masing. Namun tanggung jawab tersebut hanya kadang-kadang dilaksanakan, misalnya jika ada pendapatan/penghasilan yang berlebih, dan jika ada keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi maka istri/suami akan membantu keluarga besarnya. Keluarga besar yang dibantu oleh istri/suami yaitu adik, kemenakan, dan orang tua. Meskipun demikian, kadangkadang keluarga besar pihak suami juga ikut membantu ekonomi keluarga contoh yang sedang membutuhkan, sebaliknya keluarga besar pihak istri tidak pernah ikut membantu. Suami tidak mempunyai tanggung jawab dari segi ekonomi terhadap kemenakannya, suami lebih memprioritaskan anak-anak dan keluarganya dari pada kemenakan, karena dengan alasan ekonomi dan kemenakannya yang jauh di rantau. Secara rinci diagram cash flow terlihat pada Gambar berikut :
153
Bayar hutang Kebutuhan sehari-hari Kebutuhan keluarga (60%)
Sekolah anak Jajan anak
Pendapatan istri
Bayar listrik Rokok Arisan
Simpanan/ Tabungan (40%)
Tabungan di bank atas nama istri
Kebutuhan mendadak
Sekolah anak Beli emas
Pendapatan suami
Simpanan di rumah
Modal usaha
Kasus Keluarga Perkotaan/Kota Bukittinggi (Kasus IV) Ibu A adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pengrajin bordir. Cara pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh ibu A yaitu gaji/upah yang diterima oleh Ibu A rata-rata satu kali setiap dua hari dalam bentuk tunai. Gaji yang diterima Ibu A dialokasikan untuk membayar hutang, jajan anak, disimpan/ditabung untuk keperluan mendadak, membeli bahan baku usaha, membeli alat-alat rumah tangga, dan untuk sekolah anak. Jika uang untuk membayar hutang tidak cukup, maka anak-anak Ibu A sering membantu. Pendapatan suami Ibu A diterima dalam bentuk tunai setiap hari dari hasil pekerjaan sebagai buruh. Dari gaji/upah yang diterima tersebut dibagi oleh Ibu A menjadi dua kategori yaitu kebutuhan untuk keluarga dan simpanan/tabungan. Kebutuhan keluarga dialokasikan untuk kebutuhan hidup sehari-hari seperti beras, lauk pauk, makanan lainnya, rokok, sekolah anak, dan bayar listrik. Kadangkadang untuk kebutuhan hidup sehari-hari, anak-anak Ibu A juga ikut membantu. Sedangkan simpanan/tabungan dialokasikan untuk sekolah anak. Pengelolaan
154
keuangan keluarga Ibu A sebagian besar ditangani oleh Ibu A. Penghasilan suami dipegang oleh Ibu A, dan dari penghasilan suami tersebut kemudian digabung dengan penghasilan Ibu A. Ibu A tidak mempunyai tanggung jawab dalam bidang ekonomi terhadap keluarga besarnya. Dari segi ekonomi Ibu A tidak pernah membantu keluarga besarnya, termasuk membantu kemenakan dan anak pisang. Namun lain halnya dengan suami Ibu A. Suami Ibu A masih mempunyai tanggungjawab terhadap keluarga besarnya. Bantuan tersebut tidak rutin tiap bulan diberikan, tapi kadangkadang dikirim untuk membantu orang tua, adik, dan kemenakan di kampung. Jika ada acara syukuran, suami Ibu A ikut membantu keluarga besarnya. Suami masih
mempunyai
tanggung
jawab
dalam
bidang
ekonomi
kemenakannya. Secara rinci diagram cash flow terlihat pada Gambar Kredit motor (20%) Kebutuhan mendadak Simpanan di rumah (15%)
Pendapatan istri
Tabungan di bank atas nama istri (10%)
Kebutuhan hidup seharihari (50%)
Beli bahan baku usaha
Sekolah anak Membeli alatalat rumah tangga
Kebutuhan makan Sekolah anak Jajan anak
Rokok Bayar listrik
Pendapatan suami
Tabungan di Bank atas nama anak (5%)
Sekolah anak
terhadap
155
Lampiran 4 Keadaan Usaha Kerajinan Bordir dan Sulaman Nores 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Tujuan Menjalankan Usaha Mencari tambahan dana keluarga Memenuhi kebutuhan keluarga Untuk pendapatan keluarga Meneruskan warisan leluhur Melanjutkan usaha orang tua Menyalurkan hobby menyulam Mencari rezeki di bidang menyulam Mencari tambahan keuangan keluarga Mencari-cari tambahan Bakat dalam membordir Untuk mendidik anak Untuk menambah modal Menambah pendapatan keluarga Menambah pendapatan keluarga Memenuhi kebutuhan hidup Menambah penghasilan keluarga Berwirausaha Menambah pendapatan keluarga Mendapatkan biaya tambahan Menambah pendapatan keluarga Menambah belanja harian Membantu keuangan keluarga Belanja harian keluarga Membuka lapangan pekerjaan
Kontribusi Suami Suami kadang membantu Sangat mendukung Memberikan semangat Sangat mendukung Memberi dorongan Suami membantu dana Memberi bantuan dan dorongan Mendukung Membantu dan mendukung Mendukung Memberikan tanggapan positif Setuju dan mendukung Sangat mendukung sekali Sangat mendukung Mendukung sekali Sangat mendukung Sangat mendukung Sangat mendukung Mendukung Sangat mendukung Mendukung Mendukung Sangat mendukung Sangat mendukung
Sumber Dana/Modal Dari hasil kebun (pencarian bersama Modal sediri Awalnya dari penghasilan suami Bantuan dari keluarga besar Bersama Dari penghasilan suami yang ditabung Modal bersama (keluarga) Dari suami Modal sendiri Biaya sendiri Dari hasil usaha sendiri Dari hasil kerja menjadi petani Dari suami Dari penghasilan suami Modal sendiri dari upah jahit Modal sendiri Modal sendiri Dari penghasilan suami Dari tetangga Modal sendiri Dari bos jahit Dari bos jahit Dari bos jahit Dari penghasilan sebagai karyawan 155
156 156
Nores 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
Tujuan Menjalankan Usaha Mendapatkan uang Menambah pendapatan keluarga Menambah pendapatan keluarga Menambah pendapatan keluarga Menambah penghasilan suami Mencari tambahan keluarga Membantu suami Menambah pendapatan suami Memenuhi kebutuhan rumah tangga Menambah pendapatan keluarga Menambah penghasilan suami Menambah pendapatan keluarga Menambah pendapatan keluarga Melanjutkan usaha orang tua Menyalurkan hobby menyulam Berwirausaha Memenuhi kebutuhan hidup Untuk masa depan anak Berwirausaha Menambah pendapatan keluarga Untuk mendapat uang Meneruskan usaha orang tua Melanjutkan usaha orang tua Menyalurkan bakat menyulam Membuka lapangan pekerjaan Meneruskan usaha keluarga Melanjutkan usaha orang tua
Kontribusi Suami Mendukung Mendukung Sangat mendukung Sangat mendukung Sangat mendukung Mendukung Mendukung Memberi dorongan Mendukung Mendukung Sangat mendukung Sangat membantu Mendukung Memberi dorongan Suami membantu dana Memberi dorongan Mendukung sekali Sangat memberi dorongan Sangat mendukung Sangat mendukung Mendukung Sangat mendukung Memberi dorongan Suami membantu dana Memberi dorongan Sangat mendukung Memberi dorongan
Sumber Dana/Modal Dimodali oleh bos jahit Modal sendiri Dari bos jahit Modal sendiri Dari suami Dari suami Modal sendiri Dimodali bos jahit Dimodali bos jahit Dimodali bos jahit Modal sendiri Modal sendiri Dari bos jahit Bersama Dari penghasilan suami Dari keluarga besar Modal sendiri dari upah jahit Modal sendiri Modal sendiri Dari penghasilan suami Dimodali oleh bos jahit Bantuan dari keluarga besar Bersama Dari penghasilan suami Modal bersama (keluarga) Bantuan dari keluarga besar Bersama
157
Nores 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Tujuan Menjalankan Usaha Mencari tambahan uang Mencari uang Membantu perekonomian keluarga Mencari uang Menambah penghasilan keluarga Mencari uang Mencari tambahan uang Mencari uang Mendapatkan uang Mencari uang Untuk masa depan anak Mencari uang Mendapatkan uang Mendapatkan uang Mencari uang Mendapatkan uang Mencari uang Menambah penghasilan keluarga Untuk mendapatkan uang Membantu perekonomian keluarga Mencari tambahan biaya rumah tangga Untuk tambahan belanja rumah tangga Untuk menghasilkan uang Membantu perekonomian keluarga Mendapatkan uang Mendapatkan uang Mencari uang tambahan
Kontribusi Suami Memberi dorongan Suami membantu dana Memberi dorongan Mendukung Mendukung Mendukung Cukup mendukung Mendukung Sangat mendukung Memberi dukungan Sangat mendukung Mendukung Mendukung Sangat mendukung Tidak mendukung Baik dan mendukung Mendukung Mendukung Sangat mendukung Baik Medukung Mendorong Baik Sangat mendukung Mendukung Mendukung dengan baik Medukung
Sumber Dana/Modal Bersama Dari penghasilan suami Dari bos jahit Dari bos jahit Modal sendiri dan teman Bos jahit Bos jahit Modal sendiri Dari keluarga Dari teman Dari bos jahit Dari keluarga besar Bos jahit Dari bos Dari teman Bos jahit Keluarga Bos jahit Dari bos jahit Modal sendiri dan suami Dar i suami Dari suami Dari teman Dari suami Modal sendiri Pinjam dari koperasi Dari bos 157
158 158
Nores 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Tujuan Menjalankan Usaha Mencari tambahan biaya Menabung untuk sekolah anak Mencari tambahan uang Menyalurkan bakat Masa depan anak Membantu perekonomian keluarga Mencari tamhaban uang Untuk masa depan Mencari uang tambahan untuk masa depan anak Mencari uang Untuk masa depan anak Menambah penghasilan keluarga Mencari tambahan uang Mencari uang Mencari uang Mencari uang untuk masa depan anak Mencari uang Meneruskan usaha keluarga Untuk masa depan anak Mencari tambahan uang sambil mencoba berwirausaha Mencari uang Mencari tambahan kebutuhan rumah tangga dan untuk masa depan anak
Kontribusi Suami Mendukung Sangat mendukung Mendukung Mendukung Sangat mendukung Mendukung Memberi dorongan Sangat mendukung Mendukung
Sumber Dana/Modal Modal sendiri Dari keluarga Orang tua Modal sendiri Dari suami Dari keluarga Dari keluarga Diri sendiri Diri sendiri
Sangat mendukung Sangat mendukung Mendukung Mendukung Mendukung Mendukung Sangat mendukung Tidak ada Sangat mendukung Mendukung sekali Mendukung
Dari keluarga Dari bos jahit Keluarga besar Keluarga Bos jahit Modal sendiri dan teman Dari keluarga besar Dari bos jahit Bantuan dari keluarga besar Modal sendiri dan keluarga Dari bos jahit
Mendukung Mendukung sekali
Dari keluarga Modal sendiri
159
Lampiran 5 Hasil Uji Korelasi Pearson Variabel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21
X1 1 .924** -.267** -.309** .356** .363** .030 .064 .183 .228* .258** .590** .303** .000 .189 .094 .175 .057 .097 .084 -.008
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
1 -.244* -.317** .327** .343** -.040 .072 .133 .207* .236* .566** .272** -.027 .156 .060 .127 .014 .111 .086 -.028
1 .599** -.238* -.208* .163 .247* .072 .055 .305** -.092 -.058 .345** .283** .366** .237* .294* -.058 .301** .218*
1 -.143 -.108 .125 .212* .098 .110 .219* -.231* -.210* .255* .155 .244* .188 .266* -.019 .223* .157
1 .962** -.015 .177 .300** .382** .105 .324** .190 -.194 -.040 -.146 -.028 -.181 .233* .060 -.249*
1 -.028 .137 .278** .371** .092 .376** .186 -.202* -.055 -.159 -.034 -.204* .235* .024 -.256*
1 .332** .796** .625** .417** .054 .044 .002 -.191 -.094 .030 .097 .175 .355** .819**
1 .701** .704** .436** .044 -.090 .201* .085 .173 .131 .339** .194 .716** .577**
1 .911** .472** .127 .071 .003 -.124 -.060 .056 .147 .284** .624** .822**
1 .532** .124 .051 -.007 -.094 -.052 .078 .125 .321** .577** .667**
1 .105 .083 .107 .172 .156 .252* .188 .101 .414** .428**
1 .293** -.073 -.022 -.059 .059 -.010 .212* -.052 -.048
1 -.096 .083 -.021 .136 -.102 -.040 -.024 -.052
1 .502** .902** .161 .547** -.076 -.314** .085
1 .826** .372** .476** -.313** -.220* -.066
1 .291** .594** -.205* .315** .023
1 .603** .137 .234* .092
1 -.182 .403** .264**
1 .133 .167
1 .588**
1
Keterangan : X1 = Umur suami X2 = Umur istri X3 = Pendidikan suami X4 = Pendidikan istri X5 = Besar keluarga X6 = Jumlah anak X7 = Pendapatan suami X8 = Pendapatn istri X9 = Pendapatan total X10 = Pengeluaran total X11 = Kepemilikan aset
X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21
= = = = = = = = = =
Pengetahuan sistem matrilineal Penerapan budaya matrilineal Peran gender dalam pengambilan keputusan Peran gender dalam pembagian kerja Peran gender total Penerapan manajemen keuangan keluarga Peran gender dalam manajemen keuangan keluarga Kesejahteraan keluarga subjektif Pendapatan usaha Kesejahteraan keluarga objektif
159
160
Lampiran 6 Aktivitas Pengrajin Bordir dan Sulaman
Gambar 1 Aktivitas pekerja bordiran perdesaan di tempat unit usaha
Gambar 2
Aktivitas perkerja bordiran perdesaan yang dilakukan di rumah sambil membuka warung
161
Gambar 3 Aktivitas pekerja bordiran perkotaan yang dilakukan di rumah
Gambar 4. Aktivitas Pekerja Sulaman perkotaan yang dilakukan di rumah